JUMAT
KORAN MADURA
17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
1
0328-6770024 JUMAT 17 JANUARI 2014 | No. 0282 | TAHUN III www.koranmadura.com
KASUS SIMULATOR SIM
Budi Susanto Divonis 8 Tahun
Kantor Rumah dan Bhatoegana PK Digeledah K hal 2
Terdakwa kasus korupsi pengadaan simulator SIM korlantas Polri Budi Susanto yang juga Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) divonis 8 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsidair 6 bulan penjara, serta membayar uang pengganti senilai Rp17,3 miliar atau pengganti dengan pidana penjara selama dua tahun.
JAKARTA- Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi mengganjar Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto 8 (delapan) tahun penjara. Budi terbukti secara sah melakukan tindak pidana korupsi secara bersamasama terkait kasus pengadaan simulator SIM di Korps Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian RI. Namun vonis ini jauh lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebelumnya, yaitu 12 tahun penjara dan uang yang dikembalikan sebesar Rp88 miliar. “Menjatuhkan hukuman 8 ta-
hun penjara dengan denda Rp500 juta. Selain itu, yang bersangkutan harus membayar uang pengganti sebesar Rp17miliar dan dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan. Apabila tidak dapat menggantinya bisa diganti dengan kurungan 2 tahun penjara, dikurangkan dari masa terdakwa selama dalam tahanan,” kata Ketua Majelis Hakim Amin Ismanto dalam sidang, Kamis (16/1). Dalam kasus korupsi simulator SIM, mantan Kakorlantas Irjen Djoko Susilo divonis 18 tahun penjara, termasuk amar putusan untuk pencucian uang. Djoko terbukti menerima uang Rp32 miliar dari Budi Susanto dan Sukotjo Bambang, dua pengusaha yang memenangi tender simulator SIM roda dua dan roda empat pada 2010. Akibatnya, negara merugi hingga Rp121 miliar karena penggelembungan har-
ga simulator yang didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
Menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara dengan denda Rp500 juta. Selain itu, yang bersangkutan harus membayar uang pengganti sebesar Rp17miliar dan dibayarkan dalam jangka waktu satu bulan
Amin Ismanto
Ketua Majelis Hakim Budi Susanto sendiri divonis Majelis Hakim Tipikor delapan tahun penjara dan diwajibkan mengembalikan uang sebesar Rp17
miliar dalam waktu satu bulan. Budi dijerat Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 65 Ayat 1 KUHPidana. Hal yang memberatkan Budi adalah tidak mendukung pemberantasan korupsi. Sikap sipan dan masih memiliki tanggungan keluarga merupakan faktor yang meringangkan. Tim kuasa hukum Budi Susanto meminta waktu untuk berfikir mengenai vonis tersebut. “Saya bersama pengacara sepakat berfikir,” tutur Budi. Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi juga meminta waktu untuk berfikir Sementara itu, Budi Susanto
sendiri menyebut Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia Sukotjo Bambang sebagai aktor utama kasus tersebut. “Sukotjo jelas mengelabui Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Dia itu aktor pusatnya,” tutur Budi berapi-api di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kamis (16/1). Saat ditanya mengenai pengembalian uang sebesar Rp17 miliar, dia mengatakan, Sukotjolah yang memakan semua uang itu. “Orang uangnya dimakan sama Sukotjo Rp94 miliar, kecuali saya ikut menipu sama dia,” ujar Budi. “Sukotjo itu menipu saya, dia yang mengambil semua uang itu, jelas kan?” sambung Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) tersebut. =GAM/ABD