SENIN
18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
KORAN MADURA
1
0328-6770024 SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III www.koranmadura.com
SBY Wariskan Anggaran Rapuh Berita Utama hal 2
Dirgahayu
Indonesiaku BERITA TERKAIT
PANJAT PINANG KOLOSAL.
Warga mengikuti lomba panjat pinang massal dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan ke69 RI di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta, Minggu (17/8). Ratusan warga mengikuti lomba memperebutkan beragam hadiah yang tersedia pada 170 batang pinang dalam gelaran “Panjat Pinang Kolosal” di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta. Hal 4,14, B, K
ant/ismar patrizki
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
Belum
Oleh : MH. Said Abdullah
Anggota DPR RI, asal Madura
Meresapi makna kemerdekaan bagi sebagian besar generasi muda mungkin belum sampai taraf kesadaran betapa tinggi nilainya. Pengalaman hidup saat negeri ini terbelenggu penjajahan atau paling tidak ketika baru merdeka tak dirasakan sehingga kenikmatan kemerdekaan terasa biasa. Anak-anak muda Palestina yang saat ini dibombardir zionis Israel sangat mungkin merasakan betapa kemerdekaan sangat bernilai. Mereka merasakan betapa pahit kehidupan dalam belenggu tekanan kekuatan bangsa lain; berada dalam berondong senjata, kehidupan jauh dari rasa aman serta kebutuhan hidup sehari-hari sulit diperoleh. Hakekat kemerdekaan memang akan lebih mudah dirasakan mereka yang pernah terbelenggu pahitnya penjajahan. Benar ungkapan populer yang mengatakan bahwa mereka yang tak pernah menderita sulit merasakan penderitaan orang lain. Di sinilah terbentang persoalan bagaimana memaknai kemerdekaan di era modern seperti sekarang ini terutama bagi generasi muda yang lahir praktis sudah jauh dari gemuruh perjuangan merebut kemerdekaan. Bahwa kemerdekaan secara normatif memang merupakan situasi bebas dari belenggu penjajahan yang seharusnya dijaga, dipelihara dan diisi kerja keras bagi kepentingan kesejahteraan seluruh anak negeri. Mengapa perlu dijaga? Karena kemerdekaan tak mudah meraihnya dan tentu saja yang terpenting meJanganlah mengira waspadai kekuatan lain yang kita semua sudah tak ingin negeri ini bergerak cukup berjasa den- maju mengisi kemerdekaan, gan segi tiga warna. meningkatkan kemandirian kesejahteraan rakyat. Selama masih ada demi Selalu ada kekuatan ingin ratap tangis di kembali membelenggu gubuk-gubuk peker- bangsa ini dalam bentuk jaan kita belum se- lebih halus dengan cara lesai ! membiarkan kemerdekaan normatif namun membelenggu bangsa melalui ketergantungan dalam segala hal. Normatif merdeka tetapi tak ada kemandirian, perjalanan bangsa selalu tergantung kepentingan kekuatan negara lain. Neokolonialisme atau penjajahan baru, diam-diam mudah menyelusuf sehingga kemerdekaan jauh dari dinikmati seluruh rakyat negeri ini. Kemerdekaan formal hanya menghasilkan kenikmatan bagi segelintir orang, yang diam-diam menggadaikan potensi kekayaan negeri ini. Kemerdekaan akhirnya sekedar simbolik namun hak-hak rakyat untuk menikmati kesejahteraan terbelenggu ketergantungan pada kekuatan negara lain. Peringatan Bung Karno pada Pidato Hari Kemerdekaan tahun 1950, rasanya masih sangat relevan dibentangkan untuk Indonesia modern saat ini. Betapa kemerdekaan bukanlah sekedar sebuah upaya melepaskan diri dari belenggu formal penjajahan. “Janganlah mengira kita semua sudah cukup berjasa dengan segi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubukgubuk pekerjaan kita belum selesai ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.” Dalam berbagai kesempatan Bung Karno juga sering menegaskan tentang kemandirian bangsa ini di samping kerja keras bagaimana membebaskan rakyat dari gubuk-gubuk penderitaan. Ada pesan tegas luar biasa agar bangsa ini “mengisi” karunia kemerdekaan pada subtansinya yang antara lain tercermin kemandiriaan dan kesejahteraan rakyatnya. “Negeri ini jangan hanya merdeka dari tapi juga untuk....” kata Josep Jakoep, anggota DPR RI, seorang kawan yang sudah menghadapNya. Sebuah untaian kata yang ingin menyegarkan ingatan tentang pernyataan Bung Karno, bahwa pekerjaan kita belum selesai. =
Berita Utama
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
2
SBY Wariskan Anggaran Rapuh JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menyampaikan postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk 2015. Banyak pihak yang berkomentar miring terhadap postur RAPBN itu karena pemerintahan mendatang akan memanggul beban berat dalam merealisasikannya. Deputi Kantor Transisi JokowiJK, Hasto Kristyanto menilai anggaran dan kondisi fiskal warisan SBY ke Jokowi sangat rapuh. Seperti diketahui, secara garis besar postur RAPBN 2015 mencakup total pendapatan negara mencapai sebesar Rp1.762,3 triliun. Pendapatan negara itu terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.370,8 triliun, PNBP sebesar Rp388,0 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp3,4 triliun. Sementara itu, total belanja negara mencapai sebesar Rp2.019,9 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.379,9 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp640,0 triliun. Dengan demikian, defisit anggaran dalam RAPBN 2015 adalah sebesar Rp257,6 triliun atau 2,32 persen terhadap PDB, turun dari defisit APBNP 2014 sebesar 2,4 persen terhadap PDB. Hasto menyebut, defisit fiskal sebesar 2,32 persen mempersempit ruang gerak Jokowi untuk menjalankan programnya. Besarnya defisit fiskal terjadi karena SBY menggelontorkan banyak dana untuk subsidi. “Warisan Megawati ke SBY dulu kondisi bagus, defisit 1
persen. Harusnya bicara fundamen yang bagus. Anggaran baik nampaknya saja tapi mengandung kerapuhan secara sistemik. Defisit saja 2,32 persen,” ucap Hasto di Jakarta, Minggu (17/8). Menurut Hasto, anggaran subsidi sebesar Rp 433 triliun termasuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sangat besar. Sedangkan, anggaran wajib untuk desa hanya Rp 9,1 triliun. Kondisi seperti ini seolah-olah menjebak Jokowi untuk menaikkan harga BBM subsidi. “Fundamen diciptakan seolah olah terjebak. Bukan tampilan statistik semata tapi fundamen,” tegasnya. Namun demikian, Hasto menyebut Jokowi dan tim telah menyiapkan banyak cara untuk menghadapi ini. Salah satunya adalah dengan peningkatan penerimaan perpajakan. Akan tetapi, politisi PDI Perjuangan ini tidak menjelaskan secara gamblang bagaimana memperbesar pendapatan pajak negara. “Masyarakat harus memahami apa yang diwarisi tidak seindah yang dipidatokan. Ruang fiskal kita rawan. Kalau pajak nantilah saya jelaskan, saya mau lapor dulu. Pokoknya akan ada tambahan penerimaan,” tutupnya.
Secara terpisah, Komisioner Komisi Anggaran Independen (KAI), Sugeng Bahagijo menyebutkan bahwa RAPBN 2015 hanyalah mewariskan ruang fiskal yang sempit bagi pemerintahan baru yang akan datang. “Ada dua hal yang menjadikan RAPBN 2015 mewariskan hal tersebut, yakni dari sisi penerimaan negara dan dari sisi belanja,” ucapnya. Sugeng menjelaskan, dari sisi penerimaan negara, RAPBN 2015 cenderung konservatif dengan mengedepankan kehati-hatian sebagaimana ditunjukkan oleh target penerimaan pajak yang inkremental. “Rasio penerimaan pajak terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) hanya dipatok sebesar 12,32 persen,” ujarnya. Kedua, lanjutnya, pada sisi belanja yang membuat warisan ruang fiskal yang sempit. Pasalnya, RAPBN 2015 yang disampaikan tidak merancang penurunan anggaran subsidi, terutama subsidi energi. “Anggaran belanja subsidi dalam RAPBN 2015 dialokasikan sebesar Rp433,5 triliun, sedangkan subsidi energi terus membengkakkan anggaran hingga Rp363,5 triliun,” paparnya. Walaupun berat, lanjutnya, pemerintah baru dapat mempertimbangkan beberapa jalan. “Yakni meningkatkan target penerimaan pajak dan bukan pajak, memangkas belanja birokrasi, merasionalisasi subsidi, serta mengurangi potensi kebocoran dengan melindungi anggaran lewat sistem integritas,” pungkasnya. =GAM
DETIK-DETIK PROKLAMASI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) selaku Inspektur Upacara meletakkan Bendera Merah Putih ke atas baki yang dibawa anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) asal SMA Negeri 1 Tahun, Sulut, Juanna Gita Medinnas Janis (kiri) untuk dikibarkan pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-69 Tahun 2014 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8). Rakyat Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia secara serentak di seluruh Indonesia. ant/widodo s. jusuf
KORAN PROBOLINGGO NASIONAL
MADURA
KORAN MADURA
Nasional
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III SENIN 18 AGUSTUS 2014
No. 0421 | TAHUN III
33
PEHOBI ONTEL RAYAKAN KEMERDEKAAN Pehobi sepeda ontel berkonvoi sambil membawa bendera merah putih, di kawasan kota tua Padang, Sumbar, Minggu (17/8). Sedikitnya 20 pecinta sepeda ontel tergabung dalam Padang Ontel Club memilih berkeliling kota itu sambil membawa bendera untuk merayakan hari kemerdekaan RI ke-69. ant/iggoy el fitra
Masih Terjadi ‘Pengkaplingan‘ Anggaran Presiden Minta BPK Perkuat Pengawasan JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap agar lembaga-lembaga pengawasan dan pemeriksaan keuangan negara, seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan aparat pengawasan internal pemerintah terus mengawasi perencanaan dan penggunaan anggaran negara, agar lebih efisien dan efektif, baik di pusat maupun di daerah. Hal ini sangat penting, mengingat masih terjadinya pengkaplingan anggaran belanja untuk bidang-bidang tertentu. “Saya meminta agar semua lembaga audit dan lembaga pengawasan, termasuk BPK dan KPK,
secara proaktif bisa melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan anggaran, termasuk korupsi.Apalagi, dari tahun ke tahun masih dijumpai “kongkalikong” antara oknum pemerintah dan parlemen, pusat dan dae-
rah, dalam penggunaan anggaran yang merugikan negara,” ujar SBY saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2015 beserta Nota Keuangannya dalam Rapat Paripurna DPR-RI, di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8). Untuk memenuhi amanat penyelenggaraan negara sesuai UUD 1945, SBY meminta pihak eksekutif dan legislatif tidak lagi membuat regulasi yang melakukan pengkaplingan alokasi anggaran untuk bidang-bidang tertentu, kecuali yang sudah dia-
manatkan di UUD 1945, seperti dana pendidikan 20 persen dari dana APBN dan APBD. Langkah yang mungkin dapat dilakukan terkait pengkaplingan tersebut jelasnya dengan harmonisasi peraturan perundangan, terutama yang terkait dengan aturan penganggaran. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi terbatasnya ruang gerak fiskal dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan. Dia menjelaskan kebijakan penganggaran juga menghadapi per-soalan political acceptance atau penerimaan dan dukungan secara politik, terhadap kebijakan yang sensitif dan kurang populer seperti pengalihan subsidi BBM dan listrik kepada subsidi untuk penduduk miskin. Ia menyebutkan, belanja subsidi misalnya, dalam sepuluh tahun terakhir ini, pemerintah terus berupaya untuk membuat subsidi menjadi lebih tepat sasaran dan tak melebihi kepantasan dengan menaikkan harga BBM bersubsidi dan Tarif Dasar Listrik beberapa kali. “Pemerintah mengalihkan sebagian alokasi subsidi BBM dan listrik tersebut kepada subsidi untuk rakyat miskin dan layanan kesehatan. Tahun 2013 lalu
pemerintah kembali menaikkan harga BBM bersubsidi dan tahun 2014 ini pemerintah menaikkan Tarif Dasar Listrik,” papar SBY. Namun Presiden menyadari bahwa kebijakan tersebut tidak populer. Bahkan munculperlawanan politik yang tidak kecil, terhadap kebijakan ini. “Untuk itu, diperlukan kesepahaman bersama dari pemerintah dan legislatif, untuk melakukan langkah dan upaya bersama agar subsidi kita benar-benar tepat sasaran, dan jumlahnya tidak melebihi kepatutannya,” paparnya. SBY juga menjelaskan, kebijakan penganggaran juga menghadapi tantangan dalam keterbatasan ruang fiskal. Proporsi belanja negara yang dialokasikan untuk belanja wajib masih relatif tinggi. Untuk itulah, perlu upaya untuk memberikan ruang gerak yang lebih leluasa agar Pemerintah dapat melakukan intervensi dalam mengatasi tantangan pembangunan. “Prioritas anggaran selayaknya mengedepankan belanja produktif untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan mengurangi pendanaan bagi program yang kurang tepat sasaran,”pungkasnya. =GAM
4
KORAN MADURA
Nasional
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
SKANDAL BANK CENTURY
KPK Lengkapi Bukti Jerat Boediono JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengantongi bukti dugaan keterlibatan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), Boediono dalam kasus pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
ant/prasetyo utomo
PRABOWO HATTA PIMPIN UPACARA. Capres Prabowo Subianto (tengah) berbincang dengan Cawapres Hatta Rajasa (kanan) dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie (kiri) disela upacara peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Lapangan Nusantara Polo Club, Cibinong, Jabar, Minggu (17/8). Upacara tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh nasional dan perwakilan parpol koalisi meraah putih.
Prabowo Pernah Twit ‘Halalkan’ DPKTb JAKARTA-Daftar Pemilih Khusus (DPK) dan Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) menjadi polemik dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi ( MK). Kubu Prabowo menyebut penggunaan DPK dan DPKTb penuh kecurangan. Namun Tim hukum Jokowi- Jusuf Kalla rupanya menyimpan kartu truf tentang Twit Prabowo yang menglalalkan DPKTb. Twit Prabowo melalui akun Twitternya pada 28 Juni 2014 silam ini membuat pengacara PrabowoHatta tidak berkutik. Tim hukum Jokowi-JK, Taufik Bashari menyebut Prabowo Subianto pernah menyarankan pendukungnya untuk memilih dengan hal itu. “Pak Prabowo sendiri pernah menyarankan pendukungnya untuk menggunakan KTP untuk mencoblos ke TPS (cara pemilih yang masuk DPK dan DPKTb),” kata Taufik di Jakarta, Minggu (18/7). Seperti diketahui,penggunaan DPKTb memang terus dipersoalkan kubu Prabowo-Hatta. Mereka menilai ada mobilisasi massa untuk menggunakan daftar pemilih itu. Di samping itu, mereka menilai penggunaan DPKTb menyalahi aturan yang berlaku. DPKTb sendiri, sejatinya, diperun-
tukan bagi warga yang memiliki hak pilih tetapi tak masuk daftar pemilih tetap (DPT). Dalam menggunakan DPKTb, pemilih cukup membawa KTP ke TPS di lingkungan tempat tinggal sesuai KTP. Tobas, saapan Taufik, menerangkan Prabowo melalui akun Twitter resmi @ prabowo08 pernah menyarankan pendukungnya menggunakan mekanisme DPKTb. Kala itu Prabowo membalas pertanyaan salah satu pendukungnya yang bernama Adelisa Resti. Kepada Prabowo melalui akun @restiadelisa, Adelisa bertanya bagaimana cara menggunakan hak pilih bagi anak rantau? seperti dirinya. Akun resmi Prabowo pun menjawab pertanyaan Adelisa. “Jika belum terdaftar, mbak @restiadelisa bisa langsung ke TPS pada 9 Juli 2014, membawa KTP. Datang jam 12 siang waktu setempat?,” tulis akun @prabowo08 pada pada 28 Juni 2014. Lebih lanjut dia mempertanyakan siapa pihak yang diuntungkan dengan DPKTb. Faktanya, DPKTb terbesar
salah satunya ada di Jawa Barat. Padahal, Prabowo-Hatta-lah yang menang di sana. Menurutnya, pembahasan DPKTb juga tidak akan menggenjot suara Prabowo-Hatta. Pasalnya, angka pemilih di daftar itu hanya mencapai 2,9 juta pemilih. Sementara itu, jarak perolehan suara Jokowi dan Prabowo mencapai delapan juta suara. Akibatnya, pembahasan DPKTb tidak akan membuat Prabowo menyalip Jokowi. Sementara itu, tim hukum Prabowo - Hatta , Didi Supriyanto menilai Prabowo memang mematuhi aturan terkait daftar pemillih itu. “Pak Prabowo bicara berdasarkan rule (aturan). Ini rule yang harus diikuti,” ujar Didi. Namun pihaknya baru tahu angka DPKTb begitu besar setelah Pilpres 2014. Pihaknya pun heran atas persoalan itu. “DPKTb itu muncul setelah tanggal 9 Juli, ketika bermunculan pemilih-pemilih itulah baru kita tahu ternyata DPKTb ini banyak,” ujar Didi di lokasi yaWng sama. Didi tak membantah Prabowo menyarankan calon pemilihnya untuk menggunakan KTP. Namun, pihaknya bakal terus menyoroti cara DPK dan DPKTb memilih di TPS. Terutama persoalan waktu pencoblosannya yang menyalahi aturan. =GAM/ABD
Tidak hanya Boediono, lembaga antirasuah ini juga sudah menemukan bukti dugaan keterlibatan para mantan dewan Gubernur BI dalam perkara yang merugikan keuangan negara sebesar Rp 7 triliun tersebut. “Iya, itu jadi tinggal melengkapi dan merumuskan unsur-unsur deliknya. Jadi butuh waktu karena merumuskan unsur delik itu dia harus detail,” kata Ketua KPK Abraham Samad di sela-sela acara peluncuran KanalKPK TV di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta, Minggu (17/8). Menurut Abraham, saat ini pimpinan KPK sedang menunggu persiapan satgas kasus Century untuk melakukan ekpose atau gelar perkara. Hal itu dilakukan guna menetukan pasal apa yang tepat untuk menjerat para terduga korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, tersebut. “Makanya tinggal ekspose. Nanti dalam ekspose itu ditentukan yangbersangkutan dikenai pasal apa. Sebenarnya inti dari ekpsose, ya itu,” kata Abraham Samad. Abraham sendiri membantah pihaknya urung menjerat Boediono lantaran posisinya saat ini masih menjabat petinggi negara. Terlebih, akui Abraham Samad, Boediono bukanlah berasal dari partai politik. “Dari dulu gak susah (menjeratnya). Pak Boediono itu kan orang yang lemah lembut tidak punya partai seperti orang biasa aja bagi KPK. Jadi mugkin lebih susah menetapkan seorang ketua partai, daripada Pak Boed. Jadi sama sekali gak susah cuma memang ada proses yg harus dilewati,” imbuh Abraham. Lebih lanjut dia menegaskan lembaganya bakal menetapkan Sekretaris Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) Raden Pardede sebagai tersangka megaskorupsi Century. “Tinggal ekspose (gelar perkara), nanti dalam ekspose itu ditentukan yang bersangkutan dikenai pasal apa,” ujarnya. Abraham menjelaskan setelah ekspos pula detail posisi melawan hukum yang dilakukan Raden Pardede dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik dapat diketahui. Bukan hanya Pardede, katanya, posisi serupa juga terkait Wakil Presiden Boediono dan seluruh Dewan Gubernur BI saat bailout 6,7 triliun untuk Bank Century dikucurkan. Raden Pardede sebelumnya pernah dimintai keterangan oleh penyidik KPK. Nama Raden Pardede kemudian muncul dalam dakwaan bekas Deputi Gubernur BI Budi Mulya. Jaksa KPK mendakwa Budi bersama-sama Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Raden berbuat melawan hukum dalam penetapan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik. =GAM/ABD
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
Ekonomi
SENIN 18 AGUSTUS 2014 SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III No. 0421 | TAHUN III
55
PRODUKSI MINYAK DAN GAS Pekerja beraktivitas di Anjungan Central Plant Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Laut Jawa Perairan Utara, Subang, Jawa Barat, Jumat (16/8). PHE ONWJ memproduksi minyak dan gas dengan rata-rata harian Januari - Juli 2014 sebanyak 40.600 barel minyak per hari dan 193 juta kaki kubik gas per hari.
ant/rosa panggabean
Status MMM Makin Tak Jelas Otoritas Jasa Keuangan Enggan Mengeluarkan Izin Usaha JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan Program Manusia Membantu Manusia (MMM) Indonesia atau Komunitas Mavrodian Indonesia bukan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang melakukan kegiatan usaha di sektor keuangan sebagaimana diatur dan diawasi oleh OJK, sehingga program MMM Indonesia tidak mendapatkan izin usaha dari OJK. Dengan demikian, OJK tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan program MMM Indonesia. “Dari hasil penelusuran kami, diperoleh informasi bahwa program MMM merupakan suatu social financial networking dan bukan termasuk cakupan investasi karena tidak ada underlying investasinya,” tegas Humas OJK, Doddy Ardiansyah sehubungan banyaknya pemberitaan yang ber-
hubungan dengan Program MMM Indonesia” atau “Mavrodi Mondial Moneybox” di Jakarta, Minggu (17/8). Dia mengaku, banyak masyarakat yang bertanya ke OJK tentang penawaran investasi dari program MMM ini. Pertanyaan masyarakat ini untuk meminta
kejelasan apakah program MMM Indonesia tersebut telah mendapatkan izin usaha dari OJK. Dari data Layanan Konsumen OJK hingga 8 Agustus 2014, terdapat 117 pertanyaan dan 28 laporan terkait program MMM Indonesia. “Adapun pertanyaan yang paling banyak disampaikan adalah mengenai aspek legalitasnya dan apakah program MMM diawasi oleh OJK,” ujarnya. OJK kata Doddy telah melakukan penelusuran terkait program MMM Indonesia ini. Penelusuran ini sesuai amanat pada UU OJK yang memiliki kewenangan, tugas, dan fungsi untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi industri keuangan di Indonesia yang terdiri dari sektor Perban-
kan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non Bank. Hasil penelusuran OJK disimpulkan bahwa program MMM Indonesia tidak mendapatkan izin usaha dari OJK. Dengan demikian, OJK tidak mengatur dan tidak mengawasi keberadaan program MMM Indonesia.“Dalam hal menerima tawaran investasi atauproduk/layanan jasa keuangan lainnya, OJK sangat mengharapkan agar masyarakat dapat memeriksanya secara seksama dan harus memahami aspek legalitas, manfaat, risiko, serta mekanismenya,” imbuhnya. Masyarakat pintanya harus waspada terhadap ciri-ciri tawaran investasi atau produk/layanan jasa keuangan yang tidak
jelas, seperti menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi (imbal hasil yang tidak masuk akal jika dibandingkan dengan imbal hasil produk keuangan lainnya), tidak jelas regulator atau pengawasnya, serta tidak jelas informasi izin usaha dan tanda terdaftar atas produk dan layanannya.“Terkait dengan pertanyaan atau laporan yang berkaitan dengan suatu tawaran investasi, masyarakat dapat menyampaikannya ke Layanan Konsumen OJK (Layanan 500-655) atau kepada Satuan Tugas Waspada Investasi, yang memiliki kewenangan untuk menangani dan menganalisis laporan dugaan tindakan melawan hukum di bidang pengelolaan investasi,” pungkasnya. =GAM
6
KORAN MADURA
Ekonomi
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
antara foto/agus bebeng
UANG TAHUN EMISI 2014. Karyawan Bank Indonesia Jawa Barat memerlihatkan Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 2014 dengan frasa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bandung, Jawa Barat, Minggu (17/8). Bank Indonesia bersama Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan dan mengedarkan Uang Rupiah Kertas Pecahan Rp 100.000 Tahun Emisi 2014 yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Ditjen Pajak Umumkan Wajah Baru Meterai 2014 JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) secara resmi meluncurkan meterai tempel baru desain tahun 2014 sebagai pengganti meterai tempel yang lama desain tahun 2009. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari atau mencegah tindakan pemalsuan atau penggunaan meterai bekas pakai. “Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/ PMK.03/2014 tanggal 21 April 2014 tentang Bentuk, Ukuran, dan Warna Benda Meterai, meterai tempel desain tahun 2014 ini mulai berlaku tanggal 17 Agustus 2014,” ujar Direktur Transformasi Proses Bisnis Bertindak selaku Pejabat Pengganti DJP Wahju K. Tumakaka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (17/8).
Menurutnya, meterai tempel desain tahun 2014 berwarna biru untuk nominal Rp. 3.000,- dan hijau untuk nominal Rp.6.000,-. Pada meterai desain baru terdapat hologram di bagian kiri meterai tempel desain baru, sedangkan di meterai lama tidak terdapat hologram. Perforasi bentuk bintang ada di sebelah kiri meterai desain baru sedangkan pada meterai lama ada di sebelah kanan.
Sementara itu, di bagian bawah meterai desain baru terdapat motif rosette yang dapat berubah warna jika dimiringkan di sudut tertentu dengan perubahan warna hijau ke biru untuk nominal Rp. 3.000,-dan magenta ke hijau untuk nominal Rp.6.000,. Bagi masyarakat yang masih memiliki meterai lama desain tahun 2009, meterai tersebut tidak dapat ditukarkan dengan meterai desain 2014 yang baru, tetapi masih dapat digunakan sampai dengan tanggal 31 Maret 2015. “Kami yang bertanda tangan di bawah ini Direktur Transformasi Proses Bisnis, berdasarkan Surat Perintah Nomor PRIN- 24/PJ/2014 tanggal 21 Juli 2014 yang diberikan oleh Direktur Jenderal Pajak bertindak selaku Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat,” pungkasnya. =GAM
PASAR PROPERTI
Pengembang Malaysia Sasar Surabaya SURABAYA- Pengembang asal Malaysia mulai menyasar pasar properti di Indonesia, salah satunya mengajak calon investor dari Kota Surabaya, untuk menanamkan investasinya pada sejumlah proyek properti di negaranya. “Kami tidak bicara target. Tapi kami ingin memperkenalkan keunggulan properti di Malaysia kepada warga Surabaya,” kata Vice President I Investment Promotions Malaysia Property Incorporated Michael A. David saat menggelar pameran properti di Surabaya, Minggu (17/8). Menurut dia, selain pameran bertema Malaysia Property Showcase (MPS) 2014 yang digelar Surabaya pada 14-17 Agustus 2014, pihaknya juga menggelar pameran di Medan pada 21-24 Agustus 2014. Para pengembang yang ternaung dalam Malaysia Property Inc (MPY) tersebut adalah Gamuda Land, Paramount Property, Sunway Property dan MRCB. Menurut dia, alasan di-
gelarnya pameran di Surabaya karena Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Selain itu, Surabaya juga merupakan pasar yang cukup potensial dalam pemasaran properti. Ia menjelaskan pihaknya sudah memperkenalkan properti di Indonesia dengan menggelar pameran di Jakarta selama hampir enam tahun. “Kalau di Surabaya baru dua kali ini,” katanya. Michael menjelaskan pada Oktober 2013 lalu, pihaknya pernah menggelar pameran serupa di Ciputra World Surabaya. Respons warga Surabaya dalam hal ini cukup besar. “Ada sekitar 30 unit yang sudah dipesan pada hari Minggu,” katanya. =GAM
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
eringatan Hari proklamasi kemerdekaan setiap 17 Agustus sudah menjadi tradisi di negara Indonesia. Semangat tidak pernah pudar sepanjang tahun. Di pusat ibu kota hingga ke pelosok terpencil bumi ini, upacara hari proklamasi menggema. Sepintas sangat membanggakan, karena di dalamnya tersirat sebuah komitmen bersama sesama rakyat Indonesia untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap negara ini. Semangat juang para pahlawan yang nyaris terkubur di tumpukan bubu sejarah kembali dikobarkan, setidak-tidaknya untuk tetap dikenang, agar tidak terlupakan. Apabila hanya ini tujuan pelaksanaan hari proklamasi setiap tahun, maka dipastikan sudah terjebak pada rutinitas semu, yang tidak akan banyak menolong Indonesia dari keterpurukan. Indonesia akan tetap bertahan menjadi negara berkembang, selamanya. Tak akan pernah mencapai kemajuan signifikan, apalagi meningkat menjadi negara super power seperti Jepang. Perkembangan ekonomi di Jepang tumbuh sangat bagus, itu bukan karena di sana setiap tahun memperingati hari proklamasi negaranya setiap tahun. Akan tetapi, Jepang bisa menjadi negara maju, bukan lagi negara berkembang seperti Indonesia, karena di Jepang telah ada pemerintahan yang sangat menghargai pendidikan. Keberhasilan Jepang di sektor pendidikan, bukan karena pendidikan rakyatnya ditempuh di bangku sekolah formal, melainkan juga di luar bangku sekolah formal. Rakyat Jepang begitu terbiasa belajar apa pun yang bisa menjadikannya bangkit dari keterpurukan, baik di sektor persaingan ekonomi, sains, dan sektor lainnya. Semangat ini di Jepang sangat terasa, setidaknya itu yang terekspose di berbagai media. Sedangkan di negara ini, setiap tahun terus terhegemoni oleh budaya rutinitas Agustusan, yang diperingati sebagai wujud penghormatan pada pendahulu. Bukannya tidak baik, namun apabila itu terus menerus seperti itu, tanpa ada keinginan untuk melakukan aktivitas yang lebih baik, seperti terus menyimpan hasrat korup, kolusi, dan nepotisme, pada setiap ada momen, maka selamanya akan tetap menjeploskan negara ini dan rakyatnya dalam ketidakberdayaan. (*)
Opini
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
77
Merdeka dalam Ketidakmerdekaan
Salam Songkem
Hari Merdeka
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Indonesia dari penjajahan yang dilakukan oleh kolonialisme dan imperialisme yang berlangsung selama tiga abad setengah. Dalam menyambut hari kejayaan tersebut, semangat bangsa Indonesia tidak pernah droup off dan tetap memukau. Seperti tradisi menghias kampung dan kelurahan yang dominan dengan warna bendera kebangsaan Indonesia yaitu merah putih. Dan lampu kerlapkerlip yang dipasang di segala penjuru kota untuk menyemarakkan suasana.
K
emudian, beberapa hari sebelum sampai kepada hari-H. Mayoritas rakyat Indonesia mulai dari lembaga formal negara seperti, lembaga pendidikan PAUD, SD hingga lembaga pendidikan tertinggi, mengadakan perlombaan-perlombaan untuk mengenang perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh founding fathers and mothers. Yang berupa lomba panjat pinang, tarik tambang, lari karung dan lain sebagainya. Perlombaan-perlombaan tersebut mengandung makna perjuangan yang dilakukan para pejuang yang telah gugur. Dan tidak kalah lagi, para pejabat-pejabat Negara juga mengadakan perlombaan yang sedemikian. Setelah tiba hari-H, yaitu 17 Agustus. Biasanya lembaga-
lembaga pendidikan yang ada di Indonesia mengadakan kegiatan karnaval. Dalam kegiatan tersebut sebagian siswa dan siswi berpakaian sesuai dengan pakaian adat masing-masing daerah. Dan juga ada yang mengenakan kostum sesuai cita-cita setiap siswa atau siswi. Seperti mengenakan kostum Dokter, Polisi, Tentara dan lain sebagainya. Berbeda lagi dengan pejabat-pejabat tinggi Negara, mereka melakukan upacara di depan gedung Istana Merdeka. Kegiatan yang demikian juga dilakukan oleh instansi-instansi di bawahnya yang dilakukan di tempat masing-masing pegawai bertugas. Akan tetapi, dibalik sikap antusiasme tersebut, bangsa Indonesia harus bertanya pada diri sendiri. Apakah kemerdekaan yang diperingati sudah benarbenar relevan dengan realitas yang ada pada saat ini?. Memang tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa secara konstitusi, Indonesia dinyatakan merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945. Sebab, pada saat itu Pahlawan revolusioner Soekarno dan Moh. Hatta beserta beberapa pahlawan lainnya, berhasil membujuk tentara sekutu untuk melangsungkan kemerdekaan. Sehingga, pada Agustus 1945, Indonesia menjadi negara yang merdeka. Namun, kemerdekaan yang sudah terjadi dalam waktu yang lama tersebut, ternyata tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada Bangsa Indonesia. Kondisi bangsa Indonesia saat ini tidak kalah suram dibanding pada masa penjajahan. Memang, penjajahan saat ini tidak berwujud manusia, akan tetapi lebih buruk daripada itu. Di samping itu, kebebasan rakyat Indonesia terkadang masih dihadang-hadang oleh petinggi negara. Hal ini sangat jelas menandakan, bahwa sebenarnya bangsa Indonesia berada dalam ketidakmerdekaan. Sebab, arti merdeka sendiri adalah bebas. Yaitu bebas dari segala bentuk penjajahan, penindasan, kemiskinan,
kebodohan, dan perbudakan. Sementara itu, Negara Indonesia untuk saat ini sedang dilanda oleh banyak problematika, seperti kasus korupsi yang tiada habisnya. Para koruptor menggelapkan harta kekayaan milik Negara atas nama rakyat. Sehingga Negara mengalami krisis moneter. Dari situlah banyak melahirkan rakyat-rakyat miskin. Sebagai akibat dari pekerjaan yang tidak terpuji tersebut, Negara Indonesia tidak bisa mengalami fase perkambangan yang pesat terutama dalam dunia perekonomian, layaknya negara-negara maju lainnya. Apalagi dengan berubahnya sistem perekonomian di Indonesia. Yang pada awalnya sistem ekonomi gotong royong kini menjadi sistem ekonomi kapitalis. Dari perubahan sitem tersebut, rakyat masih memiliki keterikatan dengan pemerintah, karena sistem seperti ini, pemerintah juga turut mengambil bagian. Negatifnya lagi, dengan sistem seperti ini manusia dipandang sebagai makhluk homo economicus, yang selalu mencari keuntungan sendiri. Di sisi lain, Indonesia juga sedang mengalami penjajahan dalam dunia pendidikan. Banyak sekali institusi-institusi pendidikan yang melahirkan generasi muda yang minim akan moral. Dapat dikatakan bahwa Negara Indonesia sedang mengalami degradasi moral. Bukti pemerosotan tersebut bisa diamati ketika anak-anak sedang bertutur kata, kemudian dari cara mereka berpakaian hingga berprilaku. Dan ironisnya lagi, kasus seks bebas remaja Indonesia semakin merajalela. Ini semua merupakan dampak dari globalisasi teknologi yang diekspor dari dunia barat. Dalam hal ini, Bangsa Indonesia harus lebih berhati-hati guna menghadapinya.
Dari fenomena-fenomena tersebut, apakah Negara Indonesia masih pantas untuk mengaku sebagai Negara merdeka. Sedangkan menurut Al-Ghalayin kemerdekaan itu ada empat, yaitu: pertama, Hurriyah Fardhi. Kedua, Hurriyah Iqtishadiyah. Ketiga, Hurriyah Jama’ah. Dan yang terakhir, Hurriyah Siyasah. Apabila bersudut pandang kepada empat kriteria tersebut, Negara Indonesia sama sekali tidak memenuhi salah satu dari kriteria tersebut. Untuk itu, agar penjajahan cepat terkendalikan, maka pemerintah harus mempertegas kembali rezim-rezim yang telah ada. Seperti hukuman bagi para koruptor tidak cukup hanya dengan merampas semua harta kekayaannya, dan hanya ditahan dalam suatu ruangan kemanjaan. Alangkah lebih baiknya apabila Negara Indonesia juga menjalankan rezim seperti di Arab Saudi. Yaitu diberlakukannya hukum qishas, dengan dalih untuk menjalankan syariat agama. Dan sistem seperti ini juga diberlakukan dibeberapa Negara maju dunia seperti Amerika dan Cina. Jika Negara Indonesia memberdayakan hukuman tersebut, maka ini merupakan suatu bentuk efek jerah bagi para koruptor. Sedangkan untuk menghadapi tantangan globalisasi dalam ilmu pendidikan, Negara harus mampu melahirkan tenaga pendidik yang mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan moral. Untuk melahirkan tenaga-tenaga tersebut, Negara harus mengadvokasi orang-orang yang memang benar-benar berminat dalam dunia pendidikan. Serta memberikan subsidi kepada orang-orang tersebut untuk menyelami ilmu di bidangnya. Akan tetapi tetap dalam pengawasan yang ketat.=
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, Moh. Hayat, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail. com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER
KORAN MADURA PROBOLINGGO 8KORAN MADURA Lintas Jatim
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
8
KRIMINAL
Penganiaya Anak Tiri Ditangkap
ant/eric ireng
KEGIATAN GILING PABRIK GULA. Seorang pekerja menata karung berisi gula kristal putih, di PG Kremboong, Sidoarjo, beberapa waktu lalu. PTPN X menginvestasikan dana Rp 170 miliar untuk revitalisasi PG Kremboong Sidoarjo, agar pabrik gula yang dulu sempat akan ditutup mampu bangkit kembali.
SDM Industri Gula Kritis MADIUN - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) Ismed Hasan Putro menyatakan Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang industri gula. “RNI memiliki 10 pabrik gula yang rata-rata per tahun tiap pabriknya terdapat 10 orang yang pensiun. Artinya, kalau saya pukul rata ada kebutuhan 100 orang. Sementara, pabrik gula yang berada di bawah naungan RNI dan PTPN ada 50 pabrik se-Indonesia. Bisa dibayangkan berapa orang atau SDM yang dibutuhkan per tahunnya utuk industri tersebut,” ujarnya di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (17/8). Setelah peletakan baru pertama pembangunan gedung Akademi Gula Rajawali Indonesia (AkGRI) di Kota Madiun, ia menjelaskan pemerintah selama ini belum mendukung industri gula di Tanah air dengan SDM yang memadai. Hal itu karena, sekolahsekolah yang dibangun adalah
sekolah umum. Demikian juga, sekolah kejuruan yang ada bukan bergerak di bidang industri gula. “Padahal, gula merupakan salah satu subtitusi pangan yang sangat strategis. Buktinya, Indonesia masih impor gula. Hal itulah yang membuat RNI tergugah untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gula Rajawali di Madiun yang telah beroperasi sejak Mei 2014, dan saat ini akan dibangun Akademi Gula Rajawali Indonesia di kota yang sama sebagai lanjutannya,” tutur Ismed. Ia berasumsi jika sampai tahun 2020, pemerintah tidak memperbaiki industri gula dan pangan Tanah Air secara periodik, maka dipastikan pada tahun tersebut Indonesia akan kehilangan devisa sebesar Rp1.500 triliun untuk impor pangan, se-
perti gula, beras, dan lainnya. Dampak dari tersebut, lanjutnya, petani akan semakin terpuruk nasibnya karena tidak dapat menanam komoditas di lahannya sendiri. Kondisi itu tentu saja akan berimbas kepada perindustrian Tanah Air. “Jadi, sudah saatnya kita harus membenahi diri. Agar ironi-ironi tadi tidak sampai terjadi pada lima hingga 10 tahun yang akan datang,” kata dia. Ismed menambahkan gedung Akademi Gula Rajawali Indonesia (AkGRI) di Kota Madiun tersebut akan mulai dibangun pada Oktober mendatang dan diharapkan pada tahun ajaran baru 2015 sudah dapat beroperasi. Rencananya, untuk tahap awal akan dibuka tiga kelas dengan masing-masing kelas sebanyak 25 orang. Adapun, jurusan yang dibuka antara lain agrobisnis tanaman perkebunan, kimia, dan industri. “Gedung tersebut dibangun di atas tanah milik RNI. Demikian juga, pembangunannya se-
mua didanai oleh RNI,” tambah Ismed Hasan. Sementara, Wali Kota Madiun Bambang Irianto, sangat mendukung dengan pembangunan Akademi Gula Rajawali Indonesia (AkGRI). Sebab, hal itu sejalan dengan Pemkot Madiun yang berkonsentrasi pada pengembangan sektor jasa dan pendidikan. “Investasi SDM adalah investasi yang tidak akan pernah hilang. Keberadaan AkGRI akan semakin mendukung pengembangan sektor jasa dan pendidikan di Kota Madiun. Sebab, pengembangan di sektor lain sulit dilakukan mengingat wilayah Kota Madiun yang terbatas,” kata Wali Kota Bambang Irianto. Ia berharap, saat beroperasi nanti, AkGRI akan memprioritaskan warga Kota Madiun dalam penerimaan mahasiswanya. Paling tidak, 20 persen mahasiswa yang diterima berasal dari Madiun dan sisanya adalah lulusan SMA/SMK seluruh wilayah Indonesia. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
BONDOWOSO - Tim Buru Sergap Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur, menangkap dan menahan Sumar Subagio (44), lelaki yang menganiaya anak tirinya Yansi Isiandi Eka Marhiantoni (16), hingga meninggal dunia. Kapolres Bondowoso AKBP M Sabilul Alif di Bondowoso menjelaskan, selain itu polisi juga telah memeriksa 10 saksi dan mengamankan barang bukti yang digunakan tersangka menganiaya korban, yakni potongan bambu, potongan reng bambu, sandal dan pakaian korban. "Sementara untuk pemeriksaan terhadap korban, Polres Bondowoso melakukan koordinasi dengan RSUD Bondowoso untuk autopsi dan membongkar kuburan," tuturnya (17/8). Meninggalnya Yansi, siswa sebuah SMK negeri di Bondowoso itu bermula ketika pada Jumat, 8 Agustus 2014 sekitar pukul 11.00 WIB sepulang kerja, Sumar mendapati istrinya menangis dan bercerita bahwa Yansi akan dikeluarkan dari sekolah akibat sering membolos. "Seketika tersangka marah dan memukuli Yansi dengan menggunakan sandal di bagian kepala. Tersangka juga menjambak dan menyeret korban keluar rumah. Korban juga dipukul dengan menggunakan potongan bambu," ungkapnya. Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 pagi korban berangkat sekolah, tetapi pingsan di perjalanan. Korban selanjutnya dirawat di Puskesmas Tegal Ampel. Dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa sekujur tubuh korban mengalami memar. Saat itu korban dibawa pulang paksa oleh tersangka. Karena tidak ada perkembangan terhadap kesehatannya, Minggu, 10 Agustus 2014 korban dibawa ke RSUD Bondowoso dan sekitar pukul 04.00 WIB korban meninggal dunia. Sumar Subagio yang bekerja sebagai sopir ditangkap oleh anggota Buru Sergap (Buser) Satuan Reskrim Polres Bondowoso, Sabtu (16/8) berdasarkan laporan tentang penganiayaan dengan tempat kejadian di Kelurahan Badean, Kecamatan Kota Bondowoso. Kapolres Bondowoso sangat menyayangkan terhadap peristiwa tersebut, dan karena itu masyarakat diharapkan ikut peduli terhadap perlindungan anak dari tindak kekerasan. = ANT/MASUKI M ASTRO/DIK
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
9
Sirmadji: Hormati Keputusan MK SURABAYA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur H Sirmadji meminta kader dan simpatisan partai untuk menghormati apapun keputusan majelis hakim Mahkamah Konstitusi dalam perkara sengketa Pilpres 2014. "Kita hormati langkahnya (menggugat), termasuk bila MK memutuskan pilpres ulang pada sebagian tempat. Semoga hakim juga bisa memutuskan sesuai kehendak nurani rakyat Indonesia," katanya di Sekretariat DPD PDIP Jatim, Surabaya, Minggu (17/8). Saat menjadi inspektur upacara peringatan detik-detik HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI, ia mengharapkan kader dan simpatisan partai tetap menghormati calon presiden yang tidak terima dan melakukan gugatan di
MK, sebab langkah itu sesuai konstitusi. "Rakyat harus memberi keleluasaan kepada majelis hakim untuk mengambil keputusan. Apapun keputusannya, mari kita hormati, sekalipun memutuskan pilpres ulang di sebagian tempat," kata pria yang juga caleg DPR RI terpilih itu. Pihaknya tetap menghormati andaikata majelis hakim mengabulkan gugatan pemohon, sekalipun MK memutuskan pilpres ulang di sebagian tempat. "Tetap
USAI LENGSER JABATAN
DPRD Harus Mengembalikan Mobdin-Laptop SURABAYA - Sekretariat DPRD Kota Surabaya meminta anggota DPRD periode 20092014 segera mengembalikan mobil dinas dan laptop sebelum pelantikan anggota dewan yang baru pada 24 Agustus mendatang. Sekrtaris DPRD Surabaya M Afghani mengatakan pihaknya sudah mengirim surat ke seluruh anggota dewan untuk mengembalikan mobil dinas dan laptop yang statusnya pinjam pakai. "Waktu pengembalian laptop, sama waktunya dengan pengembalian mobil dinas, yaitu paling lambat satu bulan setelah lengser, yaitu pada 24 Agustus nanti," katanya (17/8). Menurut dia, saat ini yang baru mengembalikan laptop adalah anggota Fraksi Partai Golkar Adies Kadir, sedangkan yang lainnya belum. Sedangkan yang sudah mengembalikan mobil dinas baru tiga orang yakni Blegur Prijanggono dan Adies Kadir, dan Lutfiyah, yang semuanya dari Komisi A. "Saya yakin dalam waktu dekat ini mereka akan mengembalikan laptop," katanya. Pengembalian laptop, kata dia, harus dalam kondisi baik. Artinya jika nantinya rusak,
maka pihaknya meminta agar diperbaiki dulu sebelum diserahkan ke Sekretariat DPRD. Sedangkan jika ada yang hilang laptopnya, maka harus mengganti senilai harga laptop tersebut. "Merek laptopnya adalah HP dengan harganya dulu Rp 15 juta. Jika laptopnya hilang, ya harus mengganti seharga Rp 15 juta," katanya. Adies Kadir mengaku dirinya sudah mengembalikan laptop tersebut sejak setahun yang lalu. Laptop pinjam pakai dari sekwan itu sendiri sering ngadat dan programnya sudah ketinggalan zaman. "Laptop itu sudah saya kembalikan sejak lama. Kebetulan saya punya yang lebih baik dan baru," katanya. Sedangkan Ketua Komisi B DPRD Surabaya Rusli Yusuf mengatakan laptopnya masih ada di rumah dan kondisi masih bagus. Ia jarang membawanya karena berat dan programnya sudah tak update. "Rencananya akan saya kembalikan paling lambat sebelum pelantikan dewan yang baru. Meski dalam surat edaran tersebut paling lambat satu bulan setelah pelantikan dewan yang baru," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
H. Sirmadji
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kita hormati, tetap kita ikuti. Diulang berapa kalipun, presiden dan
wakil presidennya tetap JokowiJK," tegasnya. Namun, perbedaan pandangan yang ada hendaknya tidak sampai memutuskan tali silaturahmi atau menimbulkan permusuhan. "Karena kita satu anak bangsa yaitu Indonesia, tentunya mempunyai harapan yang sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik," katanya. Sebaliknya, bila MK menolak gugatan dan memenangkan Jokowi-JK, dia berpesan kepada para kader dan simpatisan untuk mensyukuri dengan bekerja keras membangun bangsa. "Karena masa sekarang jauh lebih sulit ketimbang masa lalu saat merebut kemerdekaan," katanya. Meski begitu, Sirmadji berpesan kepada kader dan simpatisan
untuk tidak mentang-mentang meskipun PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Jokowi-JK. "Jangan karena menjadi pengusung presiden terpilih, lalu kita mentang-mentang. Kita harus tetap menjadi contoh kesederhanaan dan kesungguhan bagaimana menggunakan kekuasaan untuk kemerdekaan rakyat 100 persen. Tetap puasa, puasa, dan puasa," tegasnya. Pada saat Jokowi telah menjalankan pemerintahan, para kader wajib mendukung dan menopang program pemerintahan untuk mewujudkan Trisakti Bung Karno, yakni, Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK
HUT RI KE-69
Gubernur Jatim: Isi Kemerdekaan dengan "Working Ideology�
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur menyatakan untuk mengisi kemerdekaan dengan melakukan "working ideology" atau ideologi dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari seperti yang dilandaskan dalam Pancasila. "Tentang Pancasila substansinya sudah dipahami dan komitmen kebangsaan serta konstitusi Undang Undang Dasar sudah, tetapi yang menjadi permasalahan adalah implementasinya seperti apa. Ya 'working ideology' itu," katanya usai pelaksanaan upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia di Surabaya, Minggu
(17/8). Ia mengemukakan, pelaksanaan "working ideologi" itu sederhana seperti masyarakat yang berkumpul dan bersamasama dan bergotong-royong untuk memberantas jentik nyamuk. "Tidak hanya masalah yang sederhana dan kecil, masalah yang lebih besar juga bisa dilakukan dengan gotong-royong itu tadi," ucapnya, menambah-
kan. Gubernur yang karib dengan sapaan Pakde Karwo ini, juga memberikan contoh lain seperti menapaki kehidupan demokrasi dengan menggerakkan kehidupan horizontal dengan menghargai nilai kebersamaan. "Seperti masyarakat yang bahu-membahu membantu warga yang sedang mengalami musibah banjir atau kekeringan di suatu daerah," tuturnya. Kondisi seperti itu, menurut Pakde Karwo, saat ini seakan menjadi tugas yang harus dilaksanakan oleh Pemerintah saja. Padahal, kondisi-kondisi tersebut bisa dilakukan oleh warga masyarakat. "Banyak hal kegiatan sebenarnya yang bisa dikerjakan dengan baik. Nasionalisme baru bernilai lebih kuat dengan cara mencintai produk dalam negeri dalam rangka menghadapi pasar bebas," ujarnya, menegaskan. Pada kesempatan ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan penghargaan kepada para pejuang yang ada dan juga para pemenang beberapa perlombaan dalam rangka HUT ke-69 Kemerdekaan RI yang sudah diselenggarakan sebelumnya. = ANT/INDRA SETIAWAN/DIK
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
Alokasi JLS Rp 500 Miliar SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar yang akan digunakan proyek pembangunan Jalan Lintas Selatan menyusul dihentikannya pemberian bantuan dari pusat. Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan alokasi dana tersebut diambilkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur. "Pusat telah menghentikan pendanaan untuk pembangunan JLS tersebut, dan selanjutnya Provinsi Jawa Timur yang akan melanjutkan dengan menggunakan dana dari APBD," katanya
(17/8). Ia mengemukakan pemerintah pusat terpaksa menghentikan pemberian alokasi dana tersebut dikarenakan sudah tidak ada dana lagi yang bisa digunakan. "Pemerintah pusat tidak punya uang, proyek JLS sudah tidak diberi kucuran dana lagi," katanya. Tahun sebelumnya, pemerin-
tah pusat masih mengucurkan dana untuk JLS. Namun, untuk tahun ini tidak ada sama sekali, seluruh pembiayaan proyek dibiayai oleh APBD Jawa Timur. "Sekarang memang masih ada dari bantuan dari pusat tapi hanya untuk perbaikan jembatan. Itupun nilainya sangat rendah, bukan untuk propyek secara keseluruhan JLS," katanya. Ia mengatakan karena tidak ada dana dari pusat, maka APBD Jatim kini menganggarkan sebesar Rp 500 miliar yang dibagi dalam beberapa tahapan. "Dana tersebut untuk perbai-
kan serta penamabahan lebar jalan yang awalnya enam meter kini ditambah menjadi tujuh meter sehingga kendaraan bisa leluasa jalan," katanya. Ia mengatakan pihaknya tidak mengetahui alasan pemerintah pusat menghentikan pendanaan untuk JLS. Namun, kata dia, informasi yang diterima Pemerintah Pusat banyak dana dana dialihkan ke provinsi lain seperti untuk perbaikan jalan di trans Sumatera atau Kalimantan. "Pemprov Jatim tidak bisa berbuat banyak saat dihentikan pendanaan itu. Namun, upaya
negoisasi terus dilakukan agar proyek JLS tetap bisa berlangsung sesuai keinginan masyarakat Jatim," katanya. Gubernur bisa memahami kesulitan yang dihadapai pemeritah pusat. Apalagi, beberapa waktu lalu, semua anggaran dikepras 20 persen, tentu makin menyulitkan Pemprov Jatim mendapatkan dana untuk JLS. "Tapi tidak apa apa, proyek tetap akan jalan terus. Ini untuk memperlancar roda ekonomi khususnya daerah Malang dan sekitranya sampai Pacitan," katanya. = ANT/INDRA SETIAWAN/DIK
HUT RI KE-69
Kelas Inspirasi Jatim II Diluncurkan
WIFI CORNER DI PUBLIC AREA. EGM Telkom Divisi V Jatim, Iskriono Windiarjanto (tiga dari kiri), didampingi Deputy EGM Telkom Divisi V Jatim, Djatmiko (dua dari kanan), berdialog dengan pengunjung WiFi Corner di public area Kantor Telkom Divre V Jatim, Surabaya, Minggu (17/8). Telkom Divre V Jatim membangun 232 lebih WiFi Corner dengan kecepatan akses 100 Mbps, untuk memenuhi kebutuhan akses data kecepatan tinggi masyarakat.
ant/eric ireng
KEBUTUHAN AKSES
232 "Wifi Corner" Dibangun di Jatim SURABAYA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk membangun sebanyak 232 "Wifi Corner" yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur sebagai upaya mengantisipasi semakin meningkatnya kebutuhan akses data berkecepatan tinggi. Executive General Manager Telkom Divisi Regional V Jatim Iskriono Windiarjanto kepada wartawan di Surabaya mengatakan pembangunan wifi corner memanfaatkan akses "wifi.id" yang sudah ada dan kecepatannya ditingkatkan hingga 100 Megabyte per second (Mbps). "Saat ini kami makin yakin bisa memenuhi permintaan akses data berkecepatan tinggi untuk di Jawa Timur, karena infrastruktur fiber optik sudah tergelar hampir
di seluruh kabupaten/kota," katanya, Minggu (17/8). Dari 232 wifi corner yang dibangun sejak Juni 2014, sebanyak 35 di antaranya berada di Surabaya dan tersebar di area ruang publik, seperti area kantor Telkom, kampus, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata kuliner. Sebelumnya, lanjut Iskriono, di wilayah Jatim sudah terdapat lebih dari 12.000 titik wifi.id yang berada di sekitar 500 lokasi. Dari seluruh lokasi tersebut, lebih dari 100.000 "netizen" (pengguna internet) telah memanfaatkannya. "Di titik-titik akses wifi.id itu, kecepatan yang ditawarkan Telkom sampai dengan 10 Mbps. Meskipun sudah cukup tinggi, nyatanya kehadiran netizen dari komunitas-komunitas muda
yang sangat haus bandwidth membutuhkan kecepatan yang lebih tinggi lagi," ujarnya. Iskriono menambahkan, dengan kecepatan akses hingga 100 Mbps, banyak hal bisa dilakukan di lokasi wifi corner, meskipun hal itu juga bergantung pada letak lokasinya, apakah di dalam atau di luar ruangan. "Saat ini yang mengakses melalui wifi corner baru berkisar 20 ribuan, karena baru dua bulan diluncurkan. Tapi, kami yakin jumlah pengakses akan meningkat dengan cepat," tambahnya. Ia mengakui tingkat penerimaan teknologi informasi di masyarakat belum sepenuhnya tinggi dan hingga kini penetrasi internet belum sampai 30 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Iskriono, pemban-
gunan wifi corner juga salah satu bagian dari strategi transisi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui penetrasi akses internet. "Sedikit kendala dalam pembangunan wifi corner adalah akuisisi tempat, karena tidak semua tempat milik Telkom. Bagi masyarakat yang punya tempat bagus dan peruntukannya untuk segmen publik, ada skema bisnis yang bisa dikerjasamakan untuk membangun wifi corner," kata Iskriono. Saat ini, lanjutnya, Telkom belum terlalu berorientasi pendapatan dari pembangunan wifi corner tersebut, karena ingin mencari banyak pengguna atau pelanggan lebih dulu. = ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK
SURABAYA - Kelas Inspirasi Jawa Timur II yang merupakan program berbagai inspirasi lewat cerita profesi diluncurkan di SDN Wonokromo III/392, Jalan Karangrejo Sawah XII/1, Surabaya pada 17-8-2014 atau tepat HUT ke-69 Proklamasi Kemerdekaan RI. "Kami sengaja mengadakan soft launching bersamaan Upacara HUT Kemerdekaan RI, agar memaknai HUT Kemerdekaan RI tak sebatas seremoni yang bisa membosankan," kata koordinator peluncuran Kelas Inspirasi Jatim II Ficky A Hidajat di lokasi peluncuran, Minggu (17/8). Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat bahwa Hari Proklamasi Kemerdekaan bisa dimaknai dengan kegiatan yang tidak hanya membosankan dan menjadi beban, karena menjadi "pahlawan" juga bisa dimaknai menjadi inspirator berbagai profesi kepada siswa SD. "Kami meluncurkan program Kelas Inspirasi Jatim II dengan kegiatan 'Tandai Sekolahmu' yakni kami menandai tujuh sekolah se-Jatim yang akan menjadi sasaran Kelas Inspirasi Jatim II dengan menempel stiker 'Zona Inspirasi' dan memasang papan nama," katanya. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
11
REMISI HUT RI
78 Napi Bebas MALANG - Sebanyak 78 orang narapidana yang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IA Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, dinyatakan bebas setelah mendapatkan remisi HUT ke-69 Kemerdekaan RI, Minggu (17/8). "Dari 1.385 narapaidana (napi) penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Lowokwaru yang mendapatkan remisi itu, 78 di antaranya langsung bisa menghirup udara segar alias bebas," kata Kalapas Lowokwaru Herry Wahyudiono, usai upacara peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI di Lapas tersebut. Ia mengatakan jumlah penghuni Lapas Lowokwaru saat ini sebanyak 1.763 orang, namun yang diusulkan untuk mendapatkan remisi Kemerdekaan RI pada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) sebanyak 1.385 orang dan disetujui seluruhnya. Pemberian remisi bagi Napi tersebut, kata Herry, rata-rata antara satu bulan hingga enam bulan, baik Napi yang tersangkut pidana umum maupun khusus. Untuk mendapatkan remisi tersebut, Napi yang bersangkutan harus berkelakuan baik selama menjalani hukumannya di Lapas. "Tidak semua Napi bisa mendapatkan remisi, baik remisi Idul Fitri, Natal maupun HUT Kemerdekaan, sebab untuk mendapatkannya harus memenuhi persyaratan. Di antaranya sikap dan kelakuannya selama menjalani hukuman di Lapas harus baik, kalau tidak bisa menunjukkan sikap dan kelakuan yang baik, ya otomatis tidak kami usulkan," ujarnya. Pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini, sebanyak 1.308 napi Kelas IA Lowokwaru juga mendapatkan remisi, termasuk delapan orang yang terlibat kasus teroris. Bahkan, satu dari delapan Napi teroris itu pada awal Agustus 2014 dinyatakan bebas, yakni Kholili, yang menjadi kurir Dr Azahari, gembong teroris yang tertembak di salah satu Villa di Jalan Flamboyan Kota Batu pada tahun 2005. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK
m. hisbullah huda/koran madura
SUKSES. Dengan langkah tegap 29 anggota Paskibraka dengan didampingi oleh pasukan 45 yang berasal dari TNI/Polri tanpa kesalahan membuat bendera merah putih berkibar.
Paskibraka Mengarak Bendera Merah Putih PROBOLINGGO - Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Probolinggo, melaksanakan tugas mulia HUT kemerdekaan Indonesia ke-69 dengan mengibarkan sangsaka merah putih di Alon-alon Kota Probolinggo. Upacara HUT RI yang digelar, Minggu (17/8), dengan langkah tegap 29 anggota Paskibraka dengan didampingi oleh pasukan 45 yang berasal dari TNI/Polri tanpa kesalahan membuat bendera merah putih berkibar, sebelum pelaksanaan pengibaran terlebih dulu diperdengarkan teks proklamasi yang dibacakan oleh Ketua DPRD Kota Probolinggo, H.M.Sulaiman. Kesuksesan tersebut bermula yang ditunjuk sebagai pembawa
baki dengan tenang menaiki beberapa anak tangga untuk menerima bendera duplikat dari inspektur upacara Walikota HJ.Rukmini, usai menerima bendera kembali bersatu dengan tim dalam formasi. Dengan kesuksesan para siswa-siswi terbaik dari seluruh Kota Probolinggo tersebut, membuat Kepala Kesbangpolinmas Kota Probolinggo, Didik Sunaryoto, terkesan. Apalagi
menurutnya keberhasilan tersebut ketika harus menyesuaikan dengan aturan dan prosedur upacara itu sendiri. "Saya bangga, artinya tidak sia-sia dengan apa yang telah dilakukan oleh pelatih dengan memakan waktu kurang lebih sebulan setengah berbuah hasil yang sangat memuaskan," ujarnya. Didik Sunaryoto menjelaskan jika terpilihnya mereka menjadi paskibraka adalah suatu anugrah tersendiri bagi para pasukan serta dapat memberikan nilai positif. "Bagi adik-adik yang kemarin dilatih dapat meningkatkan disiliplin dan membentuk karakter dirinya agar tetap terjaga karena membawa nama baik keluarga dan daerah," tandasnya.
Sehari sebelumnya juga, usai paripurna pidato kenegaraan yang berlangsung di gedung DPRD Kota Probolinggo, pihaknya membeberkan jika dalam usianya yang ke 69 tahun, berharap agar seluruh warga negara khususnya masyarakat Kota Probolinggo dapat mengambil makna dari kemerdekaan Indonesia. "Ini akan memberikan situasi yang berubah dibandingkan dengan kemarin semoga masa lalu menjadi pelajaran untuk mengembangkan semua aspek terutama pertumbuhan ekonomi dan situasi nasional di bidang politik dan kemanan," harap Didik Sunaryoto. = M. HISBULLAH HUDA
KORAN MADURA
KORAN PROBOLINGGO 12 SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III MADURA
LINTAS12 JATIM
Probolinggo
SENIN 18 AGUSTUS 2014 NO. 0421 | TAHUN III
Semarak Agustusan
Pemkot Mengambil Jatah Rp 140 Juta PROBOLINGGO - Untuk memeriahkan HUT RI ke-69, Pemkot Probolinggo menganggarkan Rp140 juta untuk menggelar berbagai kegiatan. Anggaran sebesar itu tidak jauh beda dengan anggaran HUT tahun kemarin. Hal ini disampaikan Kabag Umum Pemkot Probolinggo, Gatot Wahyudi kepada wartawan, Minggu (17/8). “Anggarannya sama dengan tahun kemarin,” tandasnya. Dia menjelaskan, rincian dari besarnya anggaran tersebut, berupa kegiatan gerak jalan yang diikuti oleh para pelajar se-Kota Probolinggo mulai dari siswa tingkat SD hingga siswa SLTA. Bedanya, jika tahun kemarin, pelaksanaan kegiatan tersebut dipusatkan di Kota, tahun ini kegiatan itu diadakan di setiap masing-masing KecamaBERKIBAR. Sang saka merah putih yang berukuran 5 x 10 meter persegi di puncak bukit 29 Ledok Ombo Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo.
Suku Tengger Kibarkan Bendera Merah Putih Raksasa Dipuncak Bukit 29 Ledok Ombo PROBOLINGGO -Warga suku Tengger yang hidup di sekeliling pegunungan Bromo melakukan pemasangan bendera merah putih di puncak bukit 29 Ledok Ombo Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo. Kegiatan itu dilakukan untuk memperingati 17 Agustus 2014. Puncak bukit 29 Ledok Ombo Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo dijadikan tempat pemasangan sang saka merah putih yang berukuran 5 x 10 meter persegi ini. Selain indah pemandangannya juga dinilai dekat dengan gunung Bromo. Dalam pengibaran bendera tersebut di atas ketinggian 2.900 meter dari permukaan laut, dilakukan oleh warga suku tengger bersama Kodim 0820 Probolinggo. Menurut salah satu warga
setempat Suparman kegiatan pemasangan ini dipasang. Yakni untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke 69. Selain itu pemasangan bendera raksasa tersebut sekaligus memperkenalkan wisata puncak di lokasi setempat. Gunung yang bisa dilihat dari atas puncak yakni Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Argopuro. “Di Puncak 29 ini, matahari terbit lebih jelas tampaknya.
Serta bisa ditambahkan dengan keindahan pemandangan alam. Dengan bisa melihat langsung 5 gunung yang ada di wilayah Tapal Kuda,” katanya. Sebelum melakukan pengibaran bendera ukuran besar di Puncak 29 itu, lanjut Suparman petugas dari Kodim 0820 dibantu masyarakat suku Tengger melakukan ritual terlebih dahulu. Melakukan tradisi penyucian sesuai adat dan kepercayaan warga suku tengger dan dilanjutkan dengan pengibaran bendera yang di ikuti dengan manyanyikan lagu Indonesia Raya.“Ritual ini dilakukan, agar Indonesia tetap kokoh dan damai selalu,”pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah
tan yang langsung dibuka oleh Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini. Gatot menambahkan, guna memeriahkan peringatan HUT RI tersebut, Pemkot Probolinggo tidak hanya menggelar giat karnaval saja, tetapi juga banyak kegiatan lainnya. Berupa renungan suci, upacara bendera dan pelaksanaan detik-detik proklamasi yang diikuti oleh semua jajaran PNS di lingkungan Pemkot Probolinggo. “Kegiatan itu hampir sama dengan tahuntahun sebelumnya,” terang dia. Sementara itu, gelar karnaval berupa gerak jalan yang diikuti oleh kalangan siswa itu terlihat meriah. Semua arus jalan terlihat macet. Namun tidak sampai mengganggu arus lalulintas. Apalagi kegiatan gerak jalan itu digelar di setiap masing-masing Kecamatan. =Muhammad Sugianto
Islamic State of Iraq dan Syiria
NU Tetap Tolak Gerakan ISIS PROBOLINGGO - NU Kabupaten Probolinggo tetap menolak kelompok sektarian radikal Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS). Bahkan, organisasi Islam terbesar itu tidak segan-segan menyatakan perang jika kelompok itu tumbuh di wilayah Probolinggo. “NU tetap menolak terhadap ISIS,” tandas Ketua NU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi kepada wartawan, Minggu (17/8). Menurut dia, kelompok radikal ISIS itu harus diberantas di bumi pertiwi, karena telah bertentangan dengan NKRI. “Makanya kelompok ini harus ditumpas habis,” terang dia. Untuk menolak terhadap kelompok radikal itu, NU Probolinggo tetap mawas diri. Karena tidak menutup kemungkinan gerakan tersebut bisa saja terjadi di wilayah Probolinggo. “Indikasi kelompok itu sudah mulai ada, meskipun tidak secara terang-terangan,” ungkap KH. Syaiful Hadi. Itulah sebabnya, untuk
mengantisipasi terhadap meluasnya kelompok radikal tersebut, NU melibatkan pengurus ranting dan PAC NU di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mawas diri terhadap ancaman tersebut. “Semua jajaran pengurus ranting dan PAC kita libatkan,” katanya. Pria berkaca mata yang dikenal kritis itu menambahkan, daerah yang rawan disentuh oleh kelompok tersebut adalah daerah pinggiran yang nota bene masyarakatnya mudah terpengaruh. Seperti daerah pedesaan yang SDM masyarakatnya rendah.”Daerah seperti itu yang rawan dipengaruhi,” ucap dia. Agar kelompok sektarian radikal itu tidak mudah masuk ke wilayah pedesaan, NU melibatkan ranting guna melakukan pengawasan hingga ke akar rumput. “Kami menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya, karena kelompok itu sudah jelas-jelas bertentangan dengan NKRI,” pungkasnya. =Muhammad Sugianto
Probolinggo
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
13
Kesehatan Fisik CJH Harus Dilindungi Shodiq: Dinkes Berencana Memeriksa Kondisi Tekanan Darah PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo meminta Calon Jemaah Haji (CJH) yang akan berangkat tahun ini akan diperiksa kondisi fisiknya sebelum pemberangkatan. Ha itu dilakukan untuk selalu menjaga kondisi tubuh dan kesehatan fisiknya. Karena menjalankan ibadah haji banyak aktivitas yang harus dilaksanakan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono mengatakan sebelum keberangkatan nantinya semua CJH yang akan berangkat akan dilakukan pemeriksaan fisiknya termasuk di wilayahnya. “Karena kondisi tubuh mereka harus diketahui. Sehingga CJH benar-benar siap melaksanakan
kesehatannya sebelum berangkat ketanah suci,” kata Shodiq Tjahjono. Shodiq Tjahjono menambahkan, hal yang akan dilakukan oleh Dinkes nantinya dalam pemeriksaan CJH. Pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan mulai dari kondisi tekanan darah dan juga akan diberikan vaksin bagi mereka.“Dengan penyuntikan vaksin kepada CJH, tidak dikhawatirkan akan mengalami penularan penyakit yang disebabkan oleh penularan virus,”imbuhnya. Dikatakan, pengalaman Dinkes untuk CJH tahun kemarin, kebanyakan CJH yang men-
ibadah haji,” terangnya kepada wartawan, Minggu (17/8). Menurutnya, kegiatan selama menjalankan ibadah haji, memang akan padat. Bahkan juga yang akan berangkat haji berasal dari golongan orang yang berusia muda . Namun umur CJH juga ada pula yang berumur tua atau lansia.“CJH jug akan diketahui
galami tenakan darah tinggi. Namun untuk CJH yang akan berangkat sekarang masih belum diketahui.“Nanti kalau sudah diperiksan akan diketahui tentang keadaan kesehatan CJH,” ucap Shodiq Tjahjono. Berdasarkan data dari Kantor Kementian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo jumlah CJH yang akan berangkat tahun ini sebanyak 568 CJH . Angka terdiri CJH yang memang murni akan berangkat tahun ini sebanyak 476 orang. Dan ditambahkan dengan CJH yang gagal berangkat tahun kemarin jumlahnya mencapai 92 orang. =Mahfud Hidayatullah
Diduga Imbas Percikan Api Las
Sebuah Kapal Terbakar di Pelabuhan Tanjung Tembaga PROBOLINGGO - Sebuah kapal penangkap ikan terbakar di pelabuhan Tanjung Tembaga
(TT) Kota Probolinggo. Diduga terbakarnya kapal itu diakibatkan adanya percikan api las saat
dilakukan perbaikan. Akibat terjadinya kebakaran tersebut, badan kapal luluh lantak dilalap
si jago merah. Peristiwa itu terjadi, Sabtu (16/8) kemarin. Beruntung, dalam peristiwa
itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Karena api yang melumat habis badan kapal itu berhasil dipadamkan setelah dua unit kendaraan PMK didatangkan dari PT Kutai Timber Indonesia (KTI) dan Pemkot Probolinggo. Salah seorang nelayan di kawasan pelabuhan Tanjug Tembaga, Misnawan mengatakan, kejadian itu sempat membuat kaget semua nelayan. Apalagi saat melihat kobaran api dan asap mengepul yang membumbung tinggi. Melihat kobaran api tersebut, warga langsung menyemut. Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak untuk memadamkan api yang terlihat kian membesar membakar badan kapal. “Untungnya api tidak sampai merembet ke kapal lainnya yang sedang berlabuh disitu,” ujar seorang warga, Anton saat melihat kejadian itu di lokasi. Anton menceritakan, meski kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun akibat peristiwa tersebut diperkirakan menelan kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah. Apalagi kini tubuh kapal hanya tinggal puing-puing rongsokannya saja. “Api memang sulit dipadamkan karena angin di pelabuhan cukup kencang,” terang dia. Untuk memastikan motif penyebab kejadian tersebut, Polairud Probolinggo langsung terjun ke lokasi kejadian. Hanya saja, petugas masih belum bisa memastikan penyebab dari kebakaran tersebut, karena masih dilakukan penyelidikan. =Muhammad Sugianto
14
KORAN MADURA
Probolinggo
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
KHIDMAD. Upacara kemerdekaan di Lapas Kelas II B Kota Probolinggo, insert foto Walikota menyerahkan remisi kepada tiga orang narapidana.
Lapas Kelas II B Gelar Upacara Kemerdekaan Satu Narapidana Dapat Remisi Bebas PROBOLINGGO – Sinar mentari yang berkilau keemasan mengiringi Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, Kota Probolingo, yang diikuti seluruh narapidana. Walikota Hj.Rukmini sebagai inspektur upacara di Lapas Kelas II B membacakan sambutan Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manusia, terkait pemberian remisi umum. “Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memberikan pengurangan masa pidana atau Remisi Umum pada peringatan hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-69. Pemerintah memberikan remisi umum kepada narapidana di seluruh Indonesia,” kata orang nomor satu di Kota
Probolinggo ini, Minggu (17/8). Walikota Hj.Rukmini mengatakan, pemberian remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada narapidana sebagai penghargaan bagi mereka yang telah memenuhi persyaratan, di antaranya mengikuti berbagai program pembinaan dan tidak melanggar tata tertib selama masa pembinaan. “Narapidana ketika bebas tidak perlu merasa kurang percaya diri ditengah masyarakat, karena tidak seorang pun menghendaki
sebagian hidupnya dihabiskan dibalik jeruji besi,”ujarnya. Ia mengharapkan, seluruh warga binaan di lapas tersebut dapat menyadari masa lalu sebagai pelajaran berharga dan kembali berbaur dengan masyarakat ketika bebas. Menurutnya, Kemenkumham telah memperketat persyaratan pemberian remisi dengan mengubah Peraturan Pemerintah (PP) 32/99 dengan PP 28/2006 dan kemudian disempurnakan dengan PP 99/2012. PP terakhir menambah beberapa persyaratan remisi dan PB (Pembebasan Bersyarat) khusus kepada warga binaan kategori khusus seperti narkoba, teroris, korupsi dan kejahatan transnasional lainnya. “Pemberian remisi tersebut harus melewati proses dari
Tim Pengamat Permasyarakatan (TPP) dan rekomendasi badan pemasyarakatan (bapas),”tandas Walikota Hj.Rukmini. Satu Napi Dapat Remisi Bebas Usai Pengibaran Bendera Merah Putih dikibarkan oleh pegawai Lapas Kelas II B Kota Probolinggo, dilanjutkan dengan pembacaan Proklamasi. Pancasila dan UUD 1945 , serta sambutan Kemenkumham Republik Indonesia yang dibacakan Walikota Hj.Rukmini. Kegiatan upacara itu juga dirangkaikan dengan pemberian remisi umum. Satu nara pidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II B Kota Probolinggo, mendapat remisi bebas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhum dan Ham) RI, pada peringatan HUT ke-
69 Kemerdekaan RI, tanggal 17 Agustus tahun 2014. Pengumuman dan penyerahan remisi berlangsung di LP Kelas II B setempat, usai Upacara Proklamasi RI di Lembaga Pemasyarakat Kelas II B Kota Probolinggo. SK remisi satu napi bebas, diberikan Wali Kota Probolinggo, Hj.Rukmini, disaksikan Kepala LP Kelas II B, Teguh Wibowo, Kapolres Probolinggo Kota, Dandim 0820, Kejari, Ketua Pengadilan, dan sejumlah pejabat Pemkot Probolinggo. Sementara itu jumlah total napi LP Kelas II B Kota Probolinggo yang memperoleh remisi 17 Agustus yakni 3 orang, dengan rincian remisi bebas atau 2 bulan 1 orang, remisi 2 bulan 1 orang, remisi 3 bulan 1 orang. =M.Hisbullah Huda
KORAN MADURA
lahraga
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 |2014 TAHUN III SENIN 18|AGUSTUS
No. 0421 | TAHUN III
15 15
RAPOR PEMAIN
Wenger Puji Debut Alexis Sanchez
Para pemain Arsenal bergembira menyambut gol Aaron Ramsey ke gawang Crystal Palace di menit perpanjangan waktu, Minggu (17/8) WIB, di Stadion Emirates. Gol Ramsey tersebut memberi Arsenal kemenangan pada laga perdana Liga Primer Inggris.
Aaron Ramsey Beri Kemenangan Perdana Arsenal Aaron Ramsey tampil sebagai pahlawan Arsenal dengan gol yang dicetaknya pada masa perpanjangan waktu. Gol itu memastikan kemenangan Arsenal pada laga perdana yang dihelat di Emirates Stadium, Minggu (17/8) WIB.
B
erlaga melawan Crystal Palace, The Gunners, julukan Arsenal, langsung memegang kendali permainan dan mendominasi penguasaan bola. Sejumlah peluang manis diraih oleh Arsenal. Aaron Ramsey mengancam di menit ke9, namun tendangannya masih bisa dimentahkan oleh lini belakang Crsytal Palace. Tujuh menit kemudian, upaya Alexis Sanchez melepaskan tendangan dari luar kotak penalti masih melenceng. Hingga 30 menit pertama berlalu, dominasi Arsenal seperti tidak ada gunanya berhadapan dengan lini belakang Crystal Palace. Bahkan mereka dikejutkan dengan gol yang dibuat la-
wan ke gawang mereka. Tendangan sudut yang dilepaskan Jason Puncheon disambut tandukan jitu bek Brede Hangeland pada menit ke-35. Kiper Arsenal Wojciech Szczesny tak mampu berkutik menyelamatkan gawangnya. Arsenal langsung dibayangi memori kekalahan pada laga perdana di musim lalu. Ketika itu, mereka ditaklukkan Aston Villa pada laga di Stadion Emirates. Beruntunglah, menjelang akhir babak pertama, Arsenal mampu menyamakan kedudukan. Tendangan bebas Alexis Sanchez dengan jitu mengarah kepada bek Laurent Koscielny yang berdiri bebas di depan gawang Palace. Nama ter-
akhir tak menyiakannyiakan kesempatan dan membobol gawang Crystal Palace. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, Manajer Arsenal Arsene Wenger memasukkan Olivier Giroud dan Alex Oxlade-Chamberlain untuk menggantikan Yaya Sanogo dan Jack Wilshere. Namun, upaya memperkuat daya serang ini tidak mampu menembus pertahanan Palace yang bermain gigih dan optimal pada laga ini. Winger Palace Jason Puncheon harus keluar lapangan di menit ke-89 karena menerima kartu kuning kedua. Laga sepertinya akan berakhir imbang karena hingga 90 menit waktu normal Arsenal belum mampu membuat gol. Adalah gelandang internasional Wales Aaron Ramsey yang memberikan kemenangan pada laga perdana klub asal London itu. Ramsey menyambar bola pantul hasil tendangan Mathieu Debuchy dan memasukkannya ke gawang Julian Speroni.=MIRROR/DAR
Pemain baru Arsenal Alexis Sanchez, yang diboyong dari Barcelona musim panas ini, memulai debutnya bersama Arsenal Minggu (17/8) WIB ketika tim asal Kota London itu menang 2-1 atas Crystal Palace di Stadion Emirates. Kendati tidak mencetak gol, namun pelatih Arsenal Arsene Wenger tetap memberikan pujian kepada anak asuhnya itu. Wenger yakin seiring waktu Sanchez akan menemukan performa terbaiknya. “Saya sangat senang dengan penampilannya. Ia terus bertarung sepanjang 90 menit meskipun fisiknya belum sepenuhnya fit,” ujar Wenger
sebagaimana dilansir dalam situs resmi klub. Pada pertandingan kemarin, Alexis Sanchez memulai bermain sebagai penyerang sayap di sisi kanan. Masuknya Alex Oxlade-Chamberlain di babak kedua membuat Sanchez bergeser ke sisi kiri. Secara umum, penampilan Sanchez memang cukup bagus. Beberapa kali, penyerang internasional Chile ini mengacak-acak pertahanan Crystal Palace. Dia melepaskan lima operan kunci, menghasilkan 46 operan sukses dengan tingkat akurasi 79%. Bahkan di menit ke-45, Alexis Sanchez, yang direkrut seharga €40 juta dari Barcelona, memberikan assist kepada Laurent Koscielny yang sukses mencetak gol yang menyamakan kedudukan 1-1 jelang waktu turun minum. Meskipun demikian, Alexis Sanchez bukannya tanpa cacat. Dia kerap kali gagal melancarkan umpan silang akurat kepada Yaya Sanogo ataupun kepada Olivier Giroud. “Secara taktik, dia harus meningkatkan pemahamannya dengan rekan-rekannya. Tetapi dia tampak bersemangat dan berbahaya hingga akhir pertandingan. Saya senang dengan sikap dan penampilannya,” ujar Wenger.=GOAL/DAR
ALEXIS SANCHEZ Pemain anyar Arsenal yang diboyong dari Barcelona menjalani laga perdananya di Liga Primer Inggris melawan Crystal Palace yang berakhir untuk kemenangan Arsenal 2-1.
KORAN MADURA 16 BACA JUGA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
g Aaron Ramsey Beri Kemenangan
Perdana Arsenal | Halaman 15
g Wenger Puji Debut Alexis Sanchez
| Halaman 15
lahraga KORAN MADURA
16
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
ARSENAL
CRYSTAL PALACE
Laurent Koscielny 45’ Aaron Ramsey 90’
Brede Hengeland 35’
2 1
GOL TELAT
RAMSEY
MENANGKAN ARSENAL Arsenal meraih kemenangan pada laga perdana mereka di Liga Primer Inggris usai menaklukkan Crystal Palace 2-1 pada laga yang berlangsung di Stadion Emirates, London, Sabtu (16/8) waktu setempat atau Minggu (17/8) WIB. Sempat tertinggal lebih dahulu melalui sundulan bek Palace Brede Hengeland (35’), Arsenal membalas melalui Laurent Koscielny di penghujung babak pertama. Gol kemenangan Arsenal dibuat oleh gelandang internasional Wales Aaron Ramsey di menit injury time.
SENIN
18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
BAGAIMANA KONSEP MENANGKAL ISIS? PAMEKASAN
I
BELASAN PESERTA UPACARA PINGSAN SAMPANG
KORAN MADURA DHINA ARDITA WULANSARI SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III SEMPAT GROGI DI HADAPAN BUPATI NETER KOLENANG
K
A
P
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
ali syahroni/koran madura
BERJUANG. Sejumlah petugas dibantu warga berusaha memadamkan bara api, yang membakar rumah di Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan
Pademawu Berlidah Api Sejumlah Bangunan Luluh Lantak Dijilat si Jago Merah PAMEKASAN - Rumah milik Sri Suhartatik, 40, warga Dusun Karang Dhelem, Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, terbakar, Minggu (17/8). Sebagian bangunan rumahnya rata dengan tanah setelah dilahap si jago merah (api). Rumah yang ditempati oleh pasangan suami-istri Muzakki, 50, dan Muti’ah, 55, yang masih kerabat Sri Suhartatik, terbakar api sekitar pukul 12.00 WIB. Saksi mata yang tinggal di sebelah rumah korban, Rahmad Riskiyanto mengatakan kebakaran itu diketahui saat dirinya hendak keluar rumah. Begitu sampai di teras rumahnya, dia melihat kepulan asap tebal dari
bagian belakang. Penasaran dengan apa yang terjadi, Aang (sapaan Rahmad Riskiyanto) bergegas menuju arah munculnya asap tersebut. Setelah sampai di belakang rumanya, dia melihat api sudah melahab bagi-
an atap dapur milik korban. Seketika itu pula, Aang langsung berteriak minta tolong, sehingga mengundang warga lainnya datang ke lokasi dan langsung berupaya memadamkan api yang sudah melahap dapur dan separuh bagian belakang rumah tersebut. Upaya warga yang menyiram air dengan ember tidak mampu memadamkan api. Namun beruntung, setelah 30 menit dari pertama kali diketahui terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan segera tiba di lokasi. Setelah petugas berjuang selam 30 menit atau satu jam kemudian,
api berhasil dipadamkan. “Saya tidak tahu pasti dari mana awalnya api, karena saat saya pertama kali lihat, api sudah ada di atas genteng di bagian dapur, saya langsung teriak minta tolong dan warga sekitar sini (lokasi kejadian) banyak yang datang langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya saja,” katanya. Lanjut Aang, saat terjadi kebakaran rumah sedang kosong ditinggal penghuni keluar. Muzakki sedang bekerja, kemudian Muti’ah sedang membantu tetangganya yang sedang ada kifayah. Setelah api dinyatakan padam, sejumlah
petugas polisi terlihat melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Kapolsek Pademawu, Pamekasan, AKP Puryanto mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab kebakaran itu, namun dari dugaan sementara penyebabnya korsleting listirk di bagian dapur. “sementara kami perkirakan kebakaran terjadi karena korsleting listrik, namun kami akan terus melakukan penyelidikan dan mendalami penyebab sebenarnya. Kami masih akan memintai keterangan penghuni rumahnya,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
MADURA
Sumenep
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
SENGKETA PILEG
Kurdi dan KPU Akan Dipidanakan
DIGOTONG. Seorang siswi peserta upacara peringatan Hari Ulag Tahun Indonesia yang pingsan digotong petugas, Minggu (17/8). Sedikitnya 20 pelajar yang pingsan di halaman Kantor Bupati Sumenep.
SUMENEP – Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik mengatakan sejarah perjuangan penting untuk peringati. Peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia memiliki nilai filosofis. Namun, nilainilai luhur itu terkadang luntur oleh kehadiran hiburan yang berlebihan, saat melakukan perayaan kemerdekaan. ”Arti dari filosofi peringatan hari kemerdekaan bagi anak bangsa adalah bagaimana anak bangsa sekarang bisa merefleksikan gigihnya perjuangan para pejuang tempo dulu, dalam bentuk pemikiran dan tenaga untuk kemajuan bangsa di masa yang akan datang,” katanya. Menurutnya, para pejuang tempo dulu rela berkorban nyawa demi merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Tidak hanya itu, para pejuang juga merelakan harta bendanya, sebagai biaya perjuangan. ”Tidak apa-apa masyarakat merayakan kemerdekaan dengan suka cita dan menggelar berbagai hiburan, namun jangan sampai lupa akan makna kemerdekaan yang sebenarnya. Kita harus mengingat bagaimana para pejuang tempo dulu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah,” bebernya.
Nilai Perjuangan Jangan Hilang Puluhan Siswa Pingsan Saat Upacara Pihaknya berharap warga Sumenep mampu merefleksikan nilai perjuangan para pejuang tempo dulu, dalam bentuk sumbangan tenaga dan pemikiran untuk kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Soengkono juga mengimbau para pemuda di Sumenep, agar bisa mengisi kemerdekaan dengan menyumbangkan pemikirannya demi kemajuan Sumenep. ”Kami optimis masyarakat Sumenep bisa bersatu padu dalam memajukan Sumenep, karena pejuang terdahulu kita mampu merebut kemerdekaan, lantaran mereka bisa bersatu padu,” pungkasnya. Pingsan Sedikitnya ada 20 siswa dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di lingkungan Sumenep, jatuh pingsan saat mengikuti upacara HUT kemerdekaan RI ke 69, yang digelar di halaman kantor Bupati Sumenep, Minggu (17/8). Beberapa siswa yang pingsan,
terpaksa harus dilarikan ke RSD dr H Moh Anwar Sumenep, sementara siswa yang kondisinya tidak mengkhawatirkan cukup ditangani tim medis yang siaga di lokasi upacara. Puluhan siswa pingsan diduga karena upacara dimulai terlalu siang, sehingga mereka tidak tahan terhadap terik matahari. Selain itu, siswa yang mengalami pingsan juga diduga kuat, perutnya sedang kosong karena sebelum mengikuti upacara, mereka tidak sarapan terlebih dahulu. Koordinator tim medis RSU Dr Moh Anwar Sumenep Winarto mengatakan sebagian besar siswa yang pingsan dikarenakan kelelahan dan kepanasan. Pasalnya, lamanya menunggu pelaksanaan upacara. Siswa datang ke lokasi upacara sekitar 07.30, namun upacara baru dimulai sekitar pukul 10.00. “Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan siswa pingsan saat mengikuti upacara, bisa karena kelelahan dan kepanasan, bisa juga karena lapar karena sebelum mengikuti upacara tidak sarapan,
sehingga mengalami dehidrasi dan akhirnya pingsan,” ujarnya. Namun, menurut Winarto, setelah mendapat penanganan dan perawatan dari tim medis, puluhan siswa tersebut akhirnya pulih kembali, dan mereka langsung bisa pulang ke rumah masing-masing. Mohammad Amin (32), guru SMA di Sumenep, mengatakan, upacara yang dilakukan di sekolah biasanya masih pagi, yakni sekitar pukul 7.30. dan cuacanya masih segar. Tapi untuk upacara memperingati HUT RI, acaranya digelar agak siang,yakni sekitar pukul 10.00. Sehingga peserta upacara utamanya siswa tidak kuat dengan teriknya matahari. Pantauan Koran Madura, dari awal hingga akhir, upacara peringatan HUT kemerdekaan RI ke69 yang digelar di halaman Pemkab Sumenep kurang berjalan khidmat. Pasalnya, selain banyak yang pingsan, pula banyak peserta upacara tak serius mengikuti upacara. Terlihat banyak siswa bersenda gurau. =JUNAEDI/SYAMSUNI/MK
SUMENEP– Kuasa hukum Bambang Hermanto, Kamarullah mengancam akan melaporkan KPU Kabupaten Sumenep dan caleg terpilih Demokrat A Kurdi, ke Polda Jawa Timur dan Mabes Polri. Menurut Kamarullah, alat bukti yang diajukan KPU dalam sidang dugaan penggunaan ijazah palsu oleh A Kurdi di persidangan PTUN Surabaya sudah berubah, bukan berkas persyaratan caleg sebagaimana menjadi gugatannya. Alat bukti yang diajukan KPU berupa copy surat keterangan dari Departemen Pendidikan Nasional Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Jakarta Selatan Nomor 19014/Dikmen/ IV/2014 tanggal 20 Juni 2014, dan STTB Sekolah Menengah Umum Tingkat Pertama swasta Utama 1 Matraman Jakarta Timur atas nama A Kurdi serta STTB SMA Swasta Mu’awanah Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. “Yang menjadi janggal, legalisir STTB (surat tanda tamat belajar) itu tanggal 9 Juni 2014. Padahal penyerahan persyaratan caleg itu kan sudah tahun 2013,” kata Kamarullah, Minggu (17/8) Kamarullah menilai, ada konspirasi antara KPU Sumenep dengan A Kurdi sebagai caleg terpilih. Sebab, ada rekayasa persyaratan caleg yang diajukannya di persidangan PTUN. “Ini sudah ada rekayasa. Sudah ada konspirasi antara penyelenggara pemilu dengan peserta pemilu,” tandasnya. Kamarullah mengancam akan melakukan upaya hukum dengan melaporkan pemalsuan dokumen STTB/ijazah dan surat lainnya yang dijadikan surat autentik baik oleh KPU maupun A Kurdi ke Polda Jatim dan Mabes Polri. Karena tindakan caleg terpilih dari Partai Demokrat tersebut sudah melibatkan banyak pihak di Jakarta. “Dalam waktu dekat kami akan laporkan kasus ini ke Polda Jatim dan Mabes Polri,” katanya. Sebelumnya, A Kurdi, caleg terpilih Partai Demokrat dilaporkan Bambang Hermanto, dengan dugaan penggunaan ijazah palsu ke PTUN Surabaya. Saat ini, proses hukumnya sudah sampai di pengajuan jawaban dan alat bukti oleh KPU Sumenep. =SYAMSUNI/MK
KORAN MADURA
Sumenep
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
C
PERATURAN DAERAH
Raperda Pilkades Belum Kelar SUMENEP – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pemilihan Kepala Desa Serentak yang dijadwalkan akan digelar pada bulan Oktober nanti hingga saat ini belum kelar. Sementara jabatan anggota DPRD Sumenep periode 2009-2014 tinggal tiga hari lagi.
Sebuah kendaraan dinas berpelat merah terlihat di parkir, Jum`at (15/8). Bupati menerapkan hari Jum’at sebagai hari bebas kendaraan dinas.
Imbauan Bupati Tidak Diikuti Busyro: Kita akan Evaluasi “Jumat Bebas Mobdin” SUMENEP – Imbauan Bupati Sumenep A Busyro Karim, hari Jumat sebagai hari bebas asap kendaraan bagi PNS di lingkungan Pemkab setempat, belum diikuti sebagian pimpinan Satuan Kepala Perangkat Daerah (SKPD).
Bupati A. Busyro Karim naik becak dari Kantor Bupati Jl. Dr. Cipto ke Kantor DPRD Jl. Trunojoyo, Jum’at (15/8) untuk menghadiri rapat paripurna.
Pantauan Koran Madura, Jumat (15/8), beberapa pimpinan SKPD Sumenep menggunakan mobil dinas (mobdin). Untuk mengelabuhi masyarakat umum, pelat nomor mobil dinas yang berwarna merah diganti dengan pelat warna hitam.
Hal itu terlihat saat pimpinan SKPD menghadiri Rapat Paripurna DPRD Sumenep di Gedung DPRD setempat untuk mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat kemarin. Di lingkungan DPRD terlihat mobil
dinas yang sering dipakai pimpinan SKPD. Mobil pimpinan SKPD yang terparkir di Kantor DPRD Sumenep, antara lain, milik ESDM, Dinas Pendidikan, BPMP KB, dan Pemdes Pemkab Sumenep. Usai rapat, mobil pelat merah itu lebih dulu meninggalkan kantor DPRD, mendahului Bupati. Sementara Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan Wakil Bupati Sumenep Soengkono Sidik menggunakan becak dari Kantor Bupati Jalan Dr. Cipto ke DPRD Jalan Raya Trunojoyo. ”Kita harus kometmen terhadap apa yang telah kita putuskan, dan ini bentuk kometmen saya tetap menggunakan angkutan becak,” kata Busyro Karim. Disinggung banyaknya pimpinan SKPD yang menggunakan mobil dinas pada hari Jumat, Busyro hanya tersenyum. Pihaknya mengaku akan mengevaluasi larangan penggunaan mobil dinas saat akan masuk kantor pada hari Jumat. ”Kita akan evaluasi dulu apa masalahnya, jika perlu akan dibuatkan surat edaran lagi. Mengenai sanksinya, ya naik becak, ini saya naik becak,” guyon Busyro pada awak media di Gedung DPRD. =JUNAEDI/MK
pelaksanaan pilkades kemungkinan besar akan mengacu terhadap perda tahun 2013 tentang pelaksanaan pilkades. ”Kemungkinan besar akan memakai perda yang lama. Namun, kami masih akan konsultasi terlebih dahulu. Kalau itu diperbolehkan dan tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, maka pelaksaan pilkades tahun 2014 itu akan tetap digelar, kalau tidak maka terancam molor,” tukasnya. Sementara Kepala Bagian Sekretaris Komisi A DPRD Pemerintah Desa (Pemdes) SetSumenep Moh. Riadi mengatakab Sumenep Moh. Ramli masih kan, payung hukum pelaksanbelum bisa dikonfirmasi. Saat diaan pilkades serentak itu telah hubungi melalui saluran telepon dilakukan pembahasan beberapa tidak aktif. kali, hanya saja sampai saat ini Pesta demokrasi tingkat desa masih belum itu akan diikuti selesai. sebanyak 90 desa ”Kami yang tersebar di (Komisi A DPRD 27 kecamatan. Sumenep) Pelaksanaan Kalau sudah tidak memenargetkan sepilkades itu mungkinkan lagi, maka rencananya lesai pada tangsecara otomatis itu gal 12 Agustus akan digelar menjadi PR (pekerjaan kemarin. Namun, serentak selama karena terbentur rumah) bagi anggota de- tiga hari. Pada dengan agenda 8 Oktober 2014 wan yang baru,” dewan lainnya, akan digelar maka raperda itu di Kecamtan Moh. Riadi tidak bisa terseGuluk-Guluk, Sekretaris Komisi A lesaikan pada Ganding, Pratarget yang telah gaan, Saronggi, kami tentukan itu,” katanya. Bluto, Lenteng. Kendati demikian, politisi Pada 14 Oktober 2014 akan PKS yang tak terpilih kembali digelar di Kecamatan Ambunten, itu, mengusahakan bisa diselePasongsngan, Rubaru, Dasuk saikan oleh wakil rakyat periode Batuputih, Manding, Batang2009-2014. ”Kalau sudah tidak batang, Dungkek, Gapura, Kota memungkinkan lagi, maka secara Sumenep, Kalianget, dan Batuan. otomatis itu menjadi PR (pekerSementara pada 23 Oktober jaan rumah) bagi anggota dewan 2014 akan digelar di Kecamayang baru,” terangnya. tan Arjasa, Kangayan, Sapeken, Kata Riadi, jika sampai pelakMasalembu, Talango, Giligenting, sanaan pilkades mandatang rapGayam, Nonggunung, dan Raas. erda itu masih belum disahkan, =JUNAEDI/MK
Suasana rapat paripurna di gedung DPRD Sumenep, Jum’at (15/8).
D
KORAN MADURA
Sumenep
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH. Suasana pengibaran bendera merah putih di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Minggu (17/8). Dalam upacara peringatan HUT Indonesia Ke-69 itu, sedikitnya 20 peserta pingsan karena tidak kuat dengan terik matahari. Upacara molor dari waktu yang tertera dalam undangan.
UPT PENDIDIKAN
KURIKULUM 2013
Implementasi Tak Dilengkapi Fasilitas SUMENEP – Fasilitas dan sarana sekolah belum mendukung implementasi Kurikulum 2013 secara massal. Di banyak sekolah, belum ada laboratorium, perpustakaan, dan tempat ibadah. Sementara Kurikulum 2013 menuntut adanya fasilitas itu. Kepala Dinas Pendidikan A. Shadik memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait implementasi kurikulum 2013 yang tidak dilengkapi fasilitas yang memadai, MInggu (17/8)
“Namun, melihat realitas di lapangan, banyak sekolah tidak memiliki sarana prasarana yang mendukung, baik seperti laboratorium, perpustakaan, musala, dan fasilitas yang lain,” kata anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep Muhammad Suhaidi RB. Dosen STKIP PGRI tersebut menilai Kurikulum 2013 sebenarnya belum pantas diterapkan secara massal di semua
sekolah. “Bahkan saya khawatir, Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan kurikulum sebelumnya,” tambahnya. Disdik seharusnya menyiapkan fasilitas terlebih dahulu sebelum menerapkan Kurikulum 2013. “Ini kan seolah menegaskan bahwa Kurikulum 2013 hanya akan menguntungkan beberapa sekolah saja yang secara fasilitas lebih didahulukan. Berarti
Kurikulum 2013 kian melebarkan perbedaan antara swasta dan negeri. Silakan tengok beberapa sekolah yang di desa, kurang diperhatikan. Maka sepantasnya, latih dulu guru, persiapakan konsep yang jelas, termasuk benahi semua fasilitas, baru setelah itu terapkan,” teagsnya. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Shadik tidak menampik fasilitas dan sarana pendukung implementasi Kurikulum 2013 masih belum lengkap. “Namun, saya akan pikiran itu. Termasuk keberadaan musala, biar anak didik tidak meninggalkan ibadah,” katanya, Minggu (17/8) usai upacara peringatan hari kemerdekaan di Pemkab. Ditanya soal target, Disdik belum punya target jelas. Shadik enggan berkomentar ketika ditanya soal target kelengkapan fasilitas di semua sekolah. “Kan masih panjang, itu nanti, mungkin dari APBD ada,” ucapnya singkat. Soal buku panduan, sampai saat ini belum didroping dari pusat. “Buku belum ada, tetapi kami akan berusaha untuk kembali membangun komunikasi agar untuk Sumenep, buku panduan itu didahulukan,” jelasnya. =SYAMSUNI/MK
Rp 1,4 M untuk 98 Kendaraan Operasional SUMENEP – Anggaran pembelian kendaraan berupa sepeda motor sebanyak 98 unit yang bakal menjadi alat operasional Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan telan Rp 1,4 miliar. Anggaran tersebut merupakan usulan Disdik, dan akan direalisasikan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Tahun 2014 mendatang. ”Itu murni usulan dari Disdik, dan kami menyutujui, karena kami optimis jika alat transportasinya sudah mapan, maka fungsi kontrol juga akan berjalan dengan bagus pula,” kata Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep Ach Subaidi. Kendaraan itu akan digunakan oleh pengawas SD, pengawas pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes), dan penilik. ”Nanti kendaraan itu akan digunakan oleh pengawas SD, pengawas penjaskes, dan penilik,” jelasnya. Untuk pengadaannya, lanjut Politisi PPP itu, akan dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep. ”Jadi, nantinya Disdik akan menyerahkan berupa barang terhadap UPT Pendidikan di Sumenep ini,” terangnya. Oleh sebab itu, pihaknya selaku bagian dari pengawas pemerintah, berharap agar Disdik lebih profesional dalam melakukan pengadaan. ”Kalau prosesnya sudah tidak profesional, yang jelas pengadaan itu akan amburadul juga,” tukasnya. =JUNAEDI/MK
HKORAN Sumenep Pamekasan PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
Lintas Madura
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
I EE
Bandara Trunojoyo Naikkan Ekonomi Madura Perlu Sosialisasi dan Promosi SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menilai pengoperasian Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep, akan menaikkan pertumbuhan ekonomi di empat kabupaten di Pulau Madura. "Dengan pengoperasian bandara itu, saya harapkan bisa menaikkan perekonomian di wilayah Pulau Madura, mulai Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, hingga kepulauan," katanya di Surabaya. Pria yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini mengatakan dengan adanya bandara di Sumenep, maka alur transportasi akan lebih mempersingkat waktu sehingga turut mengangkat alur perdagangan yang ada di Madura. "Jika menggunakan jalur darat, maka waktu tempuh yang dibutuhkan untuk menuju ke Sumenep dari Surabaya sekitar 3-4 jam, tetapi dengan transportasi udara ini maka waktu tempuh yang dibutuhkan hanya sekitar 35 menit," katanya. Ia mengatakan dengan singkatnya waktu tempuh tersebut, maka akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang ada di lokasi tersebut. "Memang dibutuhkan kerja keras supaya masyarakat Madura beralih dari model transportasi darat menjadi udara," katanya. Ia menyebutkan perlu adanya sosialisasi dan promosi kepada masyarakat mengenai kelebihan dengan menggunakan moda udara sehingga masyarakat akan
lebih tertarik untuk menggunakan layanan tersebut. "Seperti di Banyuwangi, bandara pada awal dibangun justru banyak yang meragukan, tetapi setelah terbangun dan dilakukan sosialisasi serta promosi, banyak masyarakat Banyuwangi dan daerah lainnya menggunakan layanan moda ini," katanya. Kondisi seperti ini, kata dia, menunjukkan masyarakat membutuhkan transportasi yang lebih cepat karena padatnya kegiatan yang berbeda-beda dan otomatis akan meningkatkan sektor pariwisata yang ada di lokasi tersebut. "Banyak kegiatan bertaraf internasional diselenggarakan di Banyuwangi. Bukan tidk mungkin Madura akan lebih besar berkembang dibandingkan dengan Banyuwangi melihat potensi wisata yang beraneka ragam di sana," katanya. Ia mengatakan biaya yang diperlukan untuk bisa menggunakan moda transportasi udara itu tidak terlalu mahal jika dibandingkan dengan waktu tempuh yang cukup cepat. "Perkiraan awal sekitar Rp200 ribu-Rp300 ribu dan diharapkan bisa menggaet potensi yang ada di lokasi tersebut," katanya. Ia mengatakan untuk menjadikan Bandara Trunojoyo sebagai bandara komersial harus melalui proses cukup panjang dan penuh berliku. "Rencananya Bandara Trunojoyo akan melayani rute Sumenep-Surabaya dua kali, serta satu kali ke Kalimantan. Untuk rute Banjarmasin dan Bali masih dalam proses pematangan," katanya. =INDRA SETIAWAN/ANT
BAYI LAHIR. Petugas medis mendata tiga bayi yang lahir pada 17 Agustus 2014. Bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-69, Namiyah (37) melahirkan tiga bayi di Pustu Tenunan Kecamatan Manding. Berat badan bayi beragam. Bayi pertama lahir dengan berat badan 1,6 (laki-laki), bayi kedua 1,5 (laki-laki), dan bayi ketiga dengan berat 1,7 (perempuan).
RAPAT PARIPURNA
Anggota Dewan-Pejabat Pemkab Kompak Absen SAMPANG - Rapat paripurna istimewa yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Jum’at (15/8) tampak kurang khidmat. Pasalnya, hampir separuh undangan dari anggota DPRD Sampang dan pejabat Pemkab Sampang kompak absen dalam rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Sekretaris DPRD Sampang Sudarmanto menuturkan, pada acara rapat tersebut dirinya telah menyebarkan sebanyak 200 undangan. Namun, yang hadir hanya sekitar 130 orang. Sudarmanto tidak bisa berkomentar banyak atas banyaknya undangan yang tidak datang karena hanya sebatas pelaksana saja. “Jumlah total yang hadir dalam acara ini yaitu sekitar 130 orang. Dan untuk anggota dewan yang hadir sebanyak 23 orang anggota DPRD Sampang sementara sisanya merupakan pejabat Pemkab. Ketidakhadiran pejabat ini menyangkut in-
KOSONG. Kursi undangan pejabat tampak kosong dalam acara rapat paripurna istimewa di gedung dewan DPRD Sampang, Jumat (15/8).
tegritas orang, jadi tergantung setiap individunya,” terangnya, Jumat (15/8). Sementara Bupati Sampang Fannan Hasib saat dikonfirmasi menyatakan tidak mempermasalahkan ketidakhadiran para undangan. Sebab ketidakhadiran pejabat Pemkab dalam Rapat Paripurna Istimewa tersebut
sudah mengajukan izin. “Kalau DPR saya tidak bisa bicara, tapi kalau Pejabat Pemkab yang tidak hadir memang ada yang sudah izin ke saya. Alasannya karena mengurusi anaknya di podok pesantren Pacet yang kebakaran tadi malam, ” singkatnya. =MOHAMMAD MUHLIS
KORAN MADURA
F KORAN BANGKALAN PROBOLINGGO
Pamekasan
SENIN 18 AGUSTUS 2014 NO. 0421 | TAHUN III
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
MADURA
F
KELAHIRAN
Bayi Lahir pada 17 Agustus
BAHAGIA. Rudi Setiawan (tengah) didampingi Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan, Kusmanto Eko Putro (kiri) dan Kepala Seksi Bimbingan Napi dan Anak Didik, Eko Arif Setiawan (kanan).
Tak Kuasa Membendung Air Mata Rudi Divonis 5 Tahun 2 Bulan karena SS PAMEKASAN - Di hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 kemarin (17/8), Rudi Setiawan adalah orang yang paling berbahagia, bahkan dia tidak bisa membendung air mata kebahagiannya, saat mengetahui mendapatkan remisi hingga dirinya bebas dari panjara. Lelaki 42 tahun asal Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo itu adalah salah satu warga binaan dari 804 orang yang mendapatkan remisi kemerdekaan tahun 2014 ini. Rudi (sapaan Rudi Setiawan ) sudah lama menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Pamekasan. Sejak masuk penjara tahun 2009 lalu, Rudi sangat merindukan keluarganya di Sidoarjo. Tak pelak, saat Rudi mengetahui dapat kembali ke tengah-tengah keluarganya, membuat Rudi bahagia setengah mati, sehingga wajar saja apabila dia menangis karena bahagia. Rudi sudah menjalani hukum di balik tingginya tembok penjara selam 4 tahun 7 bulan, dari vonis 5 tahun 2 bulan penjara yang
dijatuhkan oleh majelis hakim waktu itu. Sehingga dengan mendapatkan remisi umum 5 bulan, Rudi bisa kembali menghidup udara segar. Saat dipanggil Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Pamekasan, Kusmanto Eko Putro, Rudi datang dengan mata yang memerah dan sekidit meneteskan sisa air mata. Di hadapan wartawan Rudi mencoba tegar, namun batinnya tidak bisa dibohongi, sehingga matanya tetap berkaca-kaca dengan air mata. Saat diwawancarai sejumlah wartawan di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan, Rudi mengaku sangat bahagia atas apa yang terjadi. Rudi tidak menyangka apabila akan bebas dari kungkungan jeruji penjara. “Sangat senang aku tahu
bisa bebas hari ini (kemarin), aku tahu kalau akan mendapatkan remisi, tapi tidak tahu kalau akan bebas, jadi keluarga saya tidak tahu kalau sudah bisa berkumpul dengan mereka (keluarga) lagi,” kata Rudi, dengan tersenyum. Karena ketidaktahuan itu, lanjut Rudi, tidak ada seorang pun dari keluarganya di Sidoarjo yang menjemputnya untuk pulang, sehingga Rudi berencana akan pulang sendiri ke rumahnya, tanpa menunggu jemputan. Di tempat yang sama, Kepala Lapas Narkotika Klas II A Pamekasan, Kusmanto Eko Putro mengatakan sesuai aturan tidak ada pihak luar yang boleh mengetahui besaran remisi yang akan didapatkan oleh napi, sebelum diketahui Bupati. “Ya dia (Rudi) kaget pas tahu bebas hari ini (kemarin) setelah dapat remisi, karena memang remisi itu adalah rahasia, sebelum diketahui Bupati tidak boleh ada orang yang tahu,” katanya, sambil mendampingi Rudi. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
PAMEKASAN - Bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan ke-69 RI, Minggu (17/8) kemarin, menjadi hari yang sangat bahagia bagi pasangan Suharnoto dan Ika Widiyawati, warga Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur. Betapa tidak, pada momen bersejarah bagi bangsa Indonesia itu, lahir putra pertamanya secara normal di salah satu bidan desa setempat. Bayi yang belum diberi nama itu lahir sekitar pukul 15.00 WIB, seberat 2,6 kg. Kelahiran putra pertamanya itu dianggap sebagai suprise bagi keluarga. Pihak keluarga tidak menyangka akan lahir secara normal dan mudah mengingat kesehatan sang ibu melemah dalam sepekan terakhir. Bahkan bidan desa setempat sempat merekomendasikan untuk diperiksakan ke dokter spesialis, jika pada 17 Agustus kemarin tidak lahir. Namun diluar perkiraan, bayi itu lahir dengan begitu mudah setibanya di Polindes setempat. Salah satu keluarga, Sanimah menceritakan beberapa saat setelah ibu hamil itu berangkat ke Polindes, ia sempat menelpon salah satu kerabat yang mengantar untuk menanyakan pembukaan persalinan. Namun ia mengaku terperan-
jak, karena diluar dugaan bayi itu sudah terlahir. “Saya nyaris tak percaya, karena prosesnya begitu singkat. Saya nelpon mau nanya pembukaan berapa, ternyata sudah lahir,” katanya. Sementara itu, sang ayah, Suharnoto mengaku sangat bersyukur atas kelahiran putra pertamanya. Ia mengaku sangat mengkhawatirkan kondisi kandungan istrinya, karena selama sepekan terakhir ia harus meninggalkan sang istri yang sudah memasuki usia kelahiran, untuk mengikuti Diklat PLPG di Surabaya. Dia baru saja datang dari Diklat PLPG pada Sabtu (16/8) malam. “Saya sangat bahagia, karena saya bisa mendampingi persalinan anak saya. Mungkin dia menunggu saya pulang dan lahir bertepatan pada HUT RI,” katanya sambil tersenyum bahagia. Ia mengaku sudah menyiapkan nama khusus untuk putra pertamanya. Nama itu rencanakan akan diberikan pada ketujuh kelahirannya nanti. Ia berharap putranya bisa berguna bagi agama, bangsa, dan keluarganya, juga mampu berpartisipasi dalam mengisi kemerdekaan RI. =FAUZI/RAH
BAHAGIA. Salah satu keluarga sedang menggendong bayi yang lahir pada HUT Kemerdekaan RI.
Pamekasan
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
G
Bagaimana Konsep Menangkal ISIS? LPI Mendukung Pemkab PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menganggap paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengancam terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat setempat. Sehingga perlu diantisipasi sedini mungkin. Pamekasan memang kabupaten yang belum terdeteksi ISIS. Namun banyak pemuda asal kabupaten itu yang kuliah ke Kota Malang. Kabupaten ini menjadi sorotan karena masuk dalam salah satu daerah penyebaran ISIS. Dikhawatirkan mahasiswa Malang dari Pamekasan, juga terpengaruh ajaran ISIS. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengaku sudah menerima Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2014 Tentang Pelarangan Paham ISIS di Jawa Timur, yang diterbitkan sejak tanggal 12 Agustus 2014. Sehingga ia sebagai pimpinan daerah wajib menindaklanjutinya. Bupati juga mengaku sudah melakukan pertemuan dengan forum pimpinan daerah, untuk menyikapi berkembangnya paham ISIS di Pamekasan dan membahas desain larangan paham dimaksud.
Menurut Syafii, pihaknya sudah menginstruksikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pemkab Pamekasan untuk melakukan koordinasi dengan Kemenag Pamekasan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, untuk menyusun konsep materi yang akan diberikan pemahaman tentang larangan ISIS. Secara khusus, materi tersebut disusun untuk diterapkan di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Pamekasan, subtansinya bahaya paham ISIS.
Setelah materi tersebut tuntas, maka selanjutnya, pihaknya akan menyebarluaskan ke seluruh lembaga pendidikan, takmir
masjid, organisasi Islam, dan
VETERAN
Dukung Hukuman Berat Koruptor PAMEKASAN - Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Pamekasan mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan hukuman berat kepada seluruh koruptor di Indonesia, termasuk di Kabupaten Pamekasan. Karena sesungguhnya, kemerdekaan tersebut, bukan hanya karena para pejuang berhasil memerangi para penjajah, melainkan pula harus berhasil memerangi korupsi. Ketua LVRI Pamekasan, Abdul Halik menyatakan tindakan korupsi yang dilakukan oleh sebagian generasi bangsa merupakan tindakan menjajah bangsa secara diam-diam. Karena uang yang dikorupsi ialah uang rakyat, yang dikumpulkan melalui pajak yang bersumber dari rakyat. Menurut Halik, sudah selayaknya para koruptor dihukum berat. Bahkan ia mendukung Pemerintah yang akan meniadakan remisi dalam setiap momen kenegaraan terhadap koruptor. Apalagi memberikan remisi saat hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-69 tahun. Pria yang sudah berumur 86 tahun tersebut menambahkan, tindakan korupsi adalah tindakan yang seharusnya dihindari oleh setiap generasi bangsa. Seharusnya, warga Indonesia termasuk Pamekasan, harus melihat perjuangan para pejuang tempo dulu, yang gigih melawan penjajah. Tidak memikirkan
diri sendiri, keluarga apalagi harta. Tetapi yang terjadi saat ini, kata Halik, para elit politik justru dilakukan sebaliknya. Yakni mementingkan keluarga, golongan dan mengabaikan saudara-saudaranya yang menderita kemiskinan. “Sehingga yang miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya, yang menjadi maling negara,” ungkap pria yang mengetahui potret pejuang Pamekasan tempo dulu. Halik melanjutkan, masih banyak waktu untuk melakukan beberapa tindakan melawan dan memberantas korupsi di Republik ini. Ia juga mengapresiasi terbentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga itu, menurutnya, harus terus diperkuat dan didukung oleh masyarakat, guna memberantas korupsi. Selama ini, kata Halik, penegakan hukum di Indonesia masih menyisakan celah bagi para pelaku korupsi. Apalagi tindakan bersih-bersih yang dilakukan KPK yang menyeret petinggi politikus, justru ada upaya penghadangan dari sekelompok elit, untuk membatasi kerja KPK, meringkus pelaku korupsi. Legiun veteran yang sudah pensiun 26 tahun yang lalu sebagai abdi negara itu mengisahkan perjuangan para syuhada Pamekasan pada tanggal 27 Ramadan, yang dimulai dari asem manis Jl Jokotole menuju Bundaran Arek Lancor Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
kemasyarakatan di Pamekasan. Tujuannya untuk menyamakan persepsi menolak kehadiran ISIS di Kabupaten Gerbang Salam.
Bupati
memastikan
kabu-
paten yang dipimpinnya masih steril dari paham tersebut, tetapi guna mengantisipasi berkembangnya paham ISIS itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Pamekasan. Langkah Pemerintah Kabupaten Pamekasan ini mendapat dukungan dari Laskar Pembela Islam (LPI) Cabang Pamekasan. Bahkan organisasi ini secara tegas menolak gerakan organisasi garis keras yang meresahkan umat Islam Indonesia. Menurut Abd Aziz Sahid, Ketua LPI Pamekasan, lembaganya mendukung gerakan syariah dan khilafah. Tetapi, ia menolak caracara berupa kekerasan yang dilakukan kelompok ISIS. Menurut Aziz, jihad yang diluar aturan jihad tersebut adalah bertindak brutal, membunuh dengan seenaknya, memerangi sesama muslim, dan kebrutalan-kebrutalan lainnya. ”Kami menolak ISIS berkembang di Pamekasan,” ungkapnya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
Mengucapkan DIRGAHAYU KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-69 Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945. Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia yang Makin Maju dan Sejahtera
Drs. H. Achmad Syafii, M. Si
Drs. Khalil Asy’ari
Bupati Pamekasan
Wakil Bupati Pamekasan
Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan
Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan
H
Pamekasan
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
SIMBOLIS. Pemberian remisi napi oleh Bupati Pamekasan Ach Syafii di Pendopo Ronggo Sukowati Pamekasan.
804 Napi Dapat Remisi Kemerdekaan Lapas yang Baru Bakal Difungsikan pada 2015 PAMEKASAN - Sebannyak 804 narapidana (napi) yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Pamekasan mendapatkan remisi (potongan masa tahanan) di hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 Minggu (17/8) kemarin. Berdasarkan data Lapas Narkotika Pamekasan di Jl Pembina menyebutkan dari 1.009 warga binaan lapas narkotika Pamekasan di jalan pembina, hanya 216 napi yang tidak mendapatkan remisi kemerdekaan,sedang 804 lainnya mendapat remisi mulai dari satu bulan hingga 6 bulan. Dengan rincian perolehan besaran remisi sebagai berikut, sebanyak 368 napi mendapatkan remisi umum 3 bulan, 247 napi
mendapat remisi umum 2 bulan, 76 napi mendapat remisi umum 4 bulan, 56 napi mendapat remisi umum 1 bulan, 30 napi mendapat remisi umum 5 bulan, dan 27 napi mendapat remisi umum 6 bulan. Kepala Lapas Narkotika kelas II A Pamekasan, Kusmanto Eko Putro mengatakan dari 804 yang mendapat remisi, ada 11 napi sudah bisa langung bebas. Namun, 10 napi di antaranya belum bisa menghirup udara kebebasan, ka-
rena yang bersangkutan tidak mampu membayar uang denda (subsider), sehingga harus diganti dengan penahanan. “Jadi, dari semua yang mendapat remisi di hari kemerdekaan, hanya 1 orang yang bebas murni
pada hari ini (kemarin), sehing-
ga bisa langsung pulang untuk berkumpul kembali dengan keluarganya. 10 orang yang juga habis masa hukumannya, tapi masih menjalani hukuman pengganti karena tidak bisa membayar denda,� katanya. Menurut Eko, napi yang mendapatkan remisi itu adalah napi yang kasusnya sudah diputus oleh pengadilan sudah menjalani tahanan minimal 6 bulan dan selama mendekam di balik penjara yang bersangkutan berkelakuan baik. Pada tahun ini kegiatan pemberian remisi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya pemberian remisi dilakukan di aula lapas setempat, tahun ini digelar secara simbolis di Pendopo Ronggosukowati
Pamekasan. Menurutnya, pemindahan lokasi pemberian remisi karena pada tahun 2015 mendatang lapas baru yang sedang proses pembangunan akan dioperasikan, sehingga hal itu akan membuat Bupati Pamekasan, Ach Syafii kerepotan saat akan memberikan remisi, karena harus pindah dari lapas yang berada di sebelah barat ke timur. �Jadi kami awali dulu sebelum lapas baru dioperasikan, sehingga nanti, dari dua lapas itu, hanya sebagian mereka (napi) yang bawa ke pendopo. Itu agar lebih menghemat waktu semuanya, baik pelaksanaannya maupun kesibukan Bupati,� ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
Pamekasan
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014|NO. 0421|TAHUN III
I
Ada Apa dengan KPU? Panwaslu Laporkan Temuan 13 Kotak Suara ke Bawaslu PAMEKASAN – Kinerja KPU Pamekasan makin mencurigakan. Kini 13 kotak suara ditemukan berada di luar Gudang KPU Pamekasan, setelah pihak KPU Pamekasan melakukan pembongkaran 1.645 kotak suara atas instruksi dari MK. Panwaslu Pamekasan melaporkan temuan mencurigakan ini ke Bawaslu Jatim. Selanjutnya, Panwaslu menyerahkan semuanya untuk penanganan kasus ini kepada Bawaslu. Menurut Panwaslu, adanya 13 kotak suara di luar gudang itu merupakan sebuah kejanggalan. Karena dalam aturannya, semua kotak suara pasca Pilpres harus diletakkan di dalam gudang KPU dan dikunci rapat. Namun saat dilakukan pembongkaran tersebut, yang disaksikan juga oleh Panwaslu, ada13 kotak suara dida-
pati berada di dalam Kantor KPU, tepatnya ada di dalam ruang kerja Sekretaris KPU. Temuan ini diungkapkan Anggota Panwaslu Pamekasan Devisi Hukum Sapto Wahyono. Selain menyampaikan temuan ini kepada Bawaslu Jatim, Panwaslu juga mengambil langkah menyurati pihak KPU untuk menjelaskan te-
muan ini. Kenapa 13 kotak suara itu bisa terpisah dari kotak suara lainnya di dalam gudang KPU.
Terkait 13 kotak suara yang ada di luar gudang, menurut Hamzah itu adalah kotak suara dari 13 kecamatan, hasil rekap PPK. “Surat kami itu belum ada jawaban dari KPU. Kami memahami karena KPU masih sibuk menjalani sidang PHU di MK. Biar kami tunggu apa jawaban KPU, setelah sidang di MK usai,” ujar
Sapto kemarin (17/8). Selain temuan itu, atas pembongkaran tersebut, Panwaslu juga mendapati temuan lain, yaitu adanya beberapa berkas penting dari beberapa TPS yang tidak ada di dalam kotak suara TPS bersangkutan. Selaian itu juga ada temuan perbedaan data antara milik Panwaslu dan milik KPU, khususnya data terkait DPKTb yang tengah dipermasalahkan di MK. Dua temuan ini juga telah dilaporkan oleh Panwaslu ke Bawaslu. Menyikapi hal ini, Ketua KPU Pamekasan Moh. Hamzah, mengatakan jika dari temuan Panwaslu Pamekasan sebenarnya tidak ada masalah. Terkait 13 kotak suara yang ada di luar gudang, menurut Hamzah itu adalah kotak suara dari 13 kecamatan,
EVALUASI TIM TEKNIS
FKKP Mengkritisi Bupati PAMEKASAN - Forum Kajian Kebijakan Publik (FKKP) Pamekasan, Jawa Timur, menyarankan Bupati Achmad Syafii melakukan evaluasi terhadap tim teknis di lembaga eksekutif, menyusul rendahnya serapan APBD pada semester pertama 2014 yang hanya 30 persen. Ketua FKKP Kabupaten Pamekasan, Muid Syakrani mengatakan rendahnya serapan APBD menunjukkan bahwa tim teknis eksekutif belum mampu bekerja secara maksimal, sehingga perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh. “Permasalahannya, mereka kan tinggal menindaklanjuti, karena anggaran berbagai program pembangunan telah tersedia,” kata Muid. Jika sampai Agustus serapan anggaran hanya sekitar 30 persen, FKPP memperkirakan hingga akhir tahun anggaran yang terealisasi hanya sekitar 50 persen, mengingat tahun 2014 tinggal empat bulan lagi. “Kami kira bupati tidak salah mengganti pimpinan SKPD yang terbukti berkinerja buruk, dan ini demi mempercepat pembangunan di daerah ini,” kata Muid. Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan di tingkat eksekutif, tim teknis yang memiliki peran signifikan dalam mengoordinasikan berbagai program pemerintahan dan pembangunan di pemkab adalah Sekretaris Daerah. Sekda selaku koordinator tim teknis, seharusnya mampu memberikan motivasi kepada pimpinan SKPD untuk menggenjot serapan anggaran lebih maksimal, dan tidak membiarkan pimpinan dinas teknis bekerja lamban. “Kenapa demikian, karena dampaknya adalah masyarakat. =ANTARA/AZIZ/RAH
NO 1
IZIN/ NON IZIN Izin Perubahan Status Tanah
DASAR HUKUM
b. Izin Optik
Permenkes No. 1424/Menkes/SK/ XI/2002
c. Izin Toko Obat
Permenkes No. 167/Menkes/KAB/B. VII/1972
d. Izin Toko Alat Kesehatan
Permenkes No. 1464/Menkes/PER/ VII/2010
e. Izin Pengobatan Tradisional
Permenkes No. 006 Tahun 2012
f. Izin Laboratorium
Permenkes No. 411/Menkes/PER/ III/2010
g. Izin Klinik
Permenkes No. 9 Tahun 2014
h. Izin Mendirikan Rumah Sakit Tipe C/ Rumah Sakit Khusus
Pe r m e n k e s N o . 1 4 7 / M e n k e s / PER/I/2010
i. Izin Operasional Rumah Sakit
-
j. Izin Balai Pengobatan/Rumah bersalin BKIA
-
k. Surat Izin Perawat
Permenkes No. HK 02.02/ Menkes/148/I/2010 diubah Nomor 17 Tahun 2013
l. Surat Izin Bidan
Permenkes Nomor 1464/Menkes/ PER/X/2010
Perda Nomor 7 Tahun 2013
2
Izin Gangguan Hinder Ordonantie (HO)
Perbup Nomor 3 Tahun 2013
3
SIPA
* UU Nomor 7 Tahun 2004 * Perda Prov Jatim Nomor 12 Tahun 20012
4
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
Perda Nomor 6 Tahun 2013
5
Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Perda Nomor 4 Tahun 2012
6
Izin Lokasi
Perda Nomor 9 Tahun 2009
7
Izin Persetujuan Pemanfatan Ruang (Prinsip)
Perbup Nomor 22 Tahun 2008
Izin Reklame
Perbup Nomor 18 Tahun 2011
8
hasil rekap PPK. Kotak suara itu baru saja di pinjam oleh masing PPK saat rekap kabupaten pada 17 Juli lalu. Dan, setelah rekap kabupaten itu, 13 kotak suara itu belum sempat dikembalikan lagi ke dalam Gudang KPU. Dan baru diletakkan di ruang Sekretaris KPU. Terkait berkas yang tidak ada di beberapa kotak TPS, menurut Hamzah, berkas dari TPS-TPS itu dikumpulkan di dalam kotak salah satu TPS yang masih ada di satu desa dari TPS-TPS itu. Itu dilakukan saat rekap tingkat desa (PPS). Terkait data, menurutnya data dari KPU ini sudah valid. “Sebenarnya sudah tidak ada masalah dari semua itu. Tidak ada berkas hilang, tidak ada kotak suara hilang. Semuanya lengkap,” paparnya. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH
9
Izin Galian Golongan C
-
10
Izin Lembaga Latihan Swasta
K e p b u p N o . 6 Ta h u n 2 0 0 4 sebagaimana diubah dengan Kepbup No 37 Tahun 2004
11
Izin Sewa Gedung Serba Guna
Perda Nomor 13 Tahun 2012
12
Izin Tontonan/ Kegiatan
-
m. Surat Izin Kerja Apoteker
-
13
Izin Mendirikan Satuan Pendidikan
Perda Nomor 13 Tahun 2006
n. Surat Izin Kerja Asisten Apoteker
-
14
Izin Mendirikan Tempat Kursus
Perda Nomor 13 Tahun 2006
o. Surat Izin Praktik Dokter
15
Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Permendag No. 36 Tahun 2007 sebagaimana diubah dengan Permendag Tahun 2009
Permenkes No. 2052/Menkes/ PER/X/2011
p. Surat Izin Kerja Refraksionis Optik
Kepmenkes No. 544/Menkes/SK/ VI/2002
- Perda Nomor 5 Tahun 2004
q. Surat Izin Kerja Perawat Gigi
Kepmenkes No. 1392/Menkes/SK/ XII/2001
r. Surat Izin Kerja Radiografer
Pe r m e n k e s N o . 3 5 7 / M e n k e s / PER/V/2006
s. Surat Izin Kerja Tenaga Teknik Kefarmasian
Pe r m e n k e s N o . 8 8 9 / M e n k e s / PER/V/2011
16
Izin Usaha Pusat perbelanjaan (IUPP)
Perda Nomor 22 Tahun 2013
17
Izin Usaha Toko Modern (IUTM)
Perda Nomor 22 Tahun 2013
18
Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional (IUPPT)
Perda Nomor 22 Tahun 2013
19
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Permendag Nomor 37 Tahun 2007
20
Tanda Daftar Industri (TDI)
Permen Perindustrian Nomor 21 Tahun 2008
Izin Pemondokan
Perbup Nomor 18 Tahun 2012
Izin Pemakaian Alat Kendaraan/Alat Berat
Perbup Nomor 14 Tahun 2012
Izin Penggunaan Tanah/Penutupan Jalan
Perbup Nomor 14 Tahun 2012
Izin Pemasangan Lampu Penerangan Jalan
-
Perbup Nomor 21 Tahun 2012 Permentan Nomor 404 Tahun 2002
Izin Penyelenggaraan Hiburan Karaoke
Perbup Nomor 28 Tahun 2014
Izin Pemanfaatan Arek Lancor
Perbup Nomor 23 Tahun 2012
Izin Permodalan Umum
PERKA BKPM No. 5/2013 sebagaimana diubah PERKA BKPM No. 12/2013
21
Izin Trayek
Perda Nomor 4 Tahun 2012
22
Izin Prasarana Wisata
Perda Nomor 14 Tahun 2012
23
Izin Perikanan
Perda Nomor 4 Tahun 2012
24
Izin Peternakan
25
Kesehatan a. Izin Apotik
Pe r m e n k e s N o . 9 2 2 / M e n k e s / PER/X/1993
26
Sumenep KORAN J KORAN MADURA
Sampang
SENIN 18 AGUSTUS 2014 No. 0421 | TAHUN III
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
MADURA
J
APPS Temui Pemkab Pedagang: Kami Menolak Ditempatkan di Lahan Parkir Sampang - Puluhan pedagang yang mengatasnamakan Asosiasi Pedagang Pasar Srimangunan (APPS), Minggu (17/8) sekitar pukul 12.00 Wib melakukan pertemuan dengan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang di ruang pertemuan Polres setempat. Kedatangan mereka ingin memperjelas nasib pedagang pasca terjadinya kebakaran di Pasar Srimangunan. Sebab, mereka tak lagi bisa berdagang sebagaimana mestinya setelah lapak dan kios terbakar oleh kobaran api. Pertemuan pedagang dipimpin langsung oleh Asisten III Pemkab Sampang Rohim Mawardi dan berlangsung selama dua jam. Pertemuan tampak dihadiri oleh Kepala Dispendaloka, Dinsosnakertrans, BPBD, Bangkesbangpol, BLH, Bappeda, dan lainnya. Ketua APPS Mohammad Fauzi mengatakan, sesuai dengan kesepakatan bersama, sejumlah pedagang meminta kepada Pemkab Sampang untuk membuka lahan alternatif agar pedagang bisa berjualan. Dirinya menjelaskan, selain menyuarakan aspirasi tersebut, pedagang menolak jika dalam relokasi tempat penjualan dialihkan ke lahan parkir seperti arahan dari Pemkab setempat. “Harapan kami dalam relokasi ini tidak merusakkan tatanan
yang sudah ada, dan kami menolak ditempatkan di lahan parkir, ini kan menimbulkan masalah baru karena mengganggu pedagang yang ada di blok A. Pedagang di sana nanti kalau truk pengangkut barang dagangannya mau diturunkan lewat mana,” ucapnya. Dirinya menuturkan, daripada pedagang akan direlokasi di lahan parkir, pedagang memilih untuk menempati dan memanfaatkan sekitar 50 kios yang tidak produktif. Hal ini untuk menggantikan sebanyak 416 kios dan lapak terbakar. “Banyak kios yang tidak produktif kalau itu bisa dimanfaatkan kenapa tidak,” jelasnya. Hal senada juga disampaikan pedagang pasar lainnya, Raki Susanto. Dirinya meminta Pemkab Sampang untuk memberikan kompensasi ganti rugi kepada pedagang yang terkena musibah kebakaran. “Kami meminta ganti rugi kepada pemerintah, karena ini sudah merugikan pedagang,” katanya.
Alasan pedagang meminta ganti rugi, karena Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (Dispendaloka) sebagai pengelola pasar tidak mengedepankan standar keamanan dan keselamatan. “Kami berhak menuntut ganti rugi kepada pemerintah, karena di pasar tidak ada yang namanya alat pemadam kebakaran seperti gas ketika dalam kondisi darurat, apa lagi saluran hydrat terpasang untuk hiasan tetapi percuma tidak berfungsi,” tegasnya. Menanggapi tuntutan dari pertemuan pedagang, Asisten III Pemkab Sampang Rohim Mawardi menerangkan langkah ke depan dari pemerintah akan mengadakan pertemuan kembali dengan seluruh pedagang pasar khususnnya yang terkena musibah. “Mungkin kita akan mengadakan pertemuan kembali, supaya bisa terjawab kemauan pedagang,” singkatnya. =RYAN HARIYANTO/MK
Puluhan pedagang yang mengatasnamakan Asosiasi Pedagang Pasar Srimangunan (APPS) menemui pejabat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Sampang di ruang pertemuan Polres Sampang, Minggu (17/8) sekitar pukul 12.00 Wib.
SEREMONIAL
Bupati Pimpin Upacara HUT Ke-69 Kemerdekaan RI
PENYERAHAN BENDERA: Bupati Sampang A Fanan Hasib MENGENANG JASA PAHLAWAN: Bupati Sampang saat saat menyerahkan duplikat Bendera Merah Putih kepada memimpin prosesi mengheningkan cipta bersama undangan anggota Paskibraka di Pendopo Sampang, Minggu (17/8). dan peserta upacara.
ryan hariyanto/koran madura
S
AMPANG- Bupati Sampang A Fannan Hasib memimpin upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2014 di Pendopo Sampang, Minggu (17/8). Upacara yang dimulai pukul 09.15 WIB itu berlangsung khidmat dengan dihadiri sejumlah veteran perang dan undangan dari berbagai lapisan masyarakat. Turut hadir dalam acara tersebut, Jajaran Forpimda (Forum Pimpinan Daerah), Pimpinan DPRD Sampang, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), unsur parpol, organisasi kemasyarakatan, dan pelajar. Bupati Sampang A Fanan Hasib berharap di HUT Ke-69 Kemerdekaan RI Tahun 2014 ini agar Indonesia semakin dewasa dan semakin maju dalam segala bidang, terutama kesejahteraan masyarakatnya. Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Sampang untuk se-
lalu mengerti serta mengenang arti penting kemerdekaan, bukan hanya di kota saja melainkan di semua tempat di Kabupaten Sampang. “Saya lihat saat ini banyak orang yang rasa nasionalisme dan semangat kemerdekaannya sudah mulai luntur, padahal upacara ini untuk mengenang dan menghormati para pejuang kita yang gugur. Intinya semakin lama kita merdeka semakin dewasa pula negara kita khususnya dalam pembangunan. Oleh sebab itu saya selaku Bupati minta doa semua lapisan masyarakat agar Sampang lebih baik dan lebih maju lagi dari sektor pembangunanya,” ujarnya saat ditemui usai upacara. Sementara itu, tidak ada kendala dalam proses pengibaran Bendera Merah Putih. Turut ambil bagian sebagai petugas pengibaran bendera, perwakilan dari Kodim 0828, Polres Sampang, Pemkab Sampang dan sejumlah pelajar. =ADV/MOHAMMAD MUHLIS/LUM
Sampang
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
K
Mahasiswa Bagi-bagi Bendera Sampang – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sampang (Forkamasa), Minggu (17/8) melakukan aksi damai membagikan bendera merah putih kepada pengguna jalan yang melintasi kawasan Monumen Kota setempat. Ketua Forkamasa Mohammad Afrizal mengatakan, dirinya bersama sejumlah mahasiswa sebelum membagikan bendera merah putih, sempat melakukan upacara bendera dalam rangka memperingati hari ulang tahun kemerdekaan RI yang ke-69. Alasan utama dilakukan pembagian bendera, lantaran selama ini jiwa nasionalisme masyarakat sudah luntur tanpa mempedulikan para pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa. “Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kemerdekaan RI membuat kami melakukan aksi ini. Untuk mengingatkan bahwa hari ini bertepatan HUT RI ke-69 dengan bagi-bagi bendera,” katanya. Afrizal menilai, memang
tidak bisa dipungkiri bahwa antusias masyarakat dalam merayakan hari kemerdekaan RI setiap tahunnya semakin memudar. “Setiap tahun perayaan ini kayaknya kurang meriah, kemana ada kegiatan lomba dan sebagainya,” tuturnya. Moh Usman, akitivis mahasiswa yang lain menambahkan, semua pihak perlu untuk menanamkan dan memberikan kesadaran untuk membangkitkan nasionalisme. Pasalnya, untuk memeriahkan kemerdekaan RI tidaklah cukup mudah didapat oleh rakyat indonesia. “Makanya kami menginginkan bahwa masyarakat dan pemerintah perlu memberikan antusias dalam perigatan kemerdekaan ini,” imbuhnya. =RYAN HARIYANTO/MK
ryan hariyanto/koran madura
Mahasiswa melakukan aksi damai dengan membagikan bendera merah putih di depan Monumen Trunojoyo Kabupaten Sampang, Minggu (17/8).
Seorang pengendara becak melintas di depan kios pedagang yang dijejer di depan Pasar Srimangunan, Minggu (17/8)
PASCA KEBAKARAN
Pedagang Pasar Srimangunan Belum Dapat Tempat Relokasi SAMPANG- Pasca kebakaran Pasar Srimangunan Sampang yang menghanguskan ratusan kios dan lapak, hingga saat ini para pedagang belum mendapat kepastian tempat relokasi sementara. Sehingga ratusan pedagang terpaksa berjualan di pinggir jalan di depan Pasar Srimangunan Sampang. Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang Putut Budisantoso menyampaikan bahwa dalam satu minggu ini kebijakan Bupati terkait nasib ratusan para pedagang akan keluar. Akan tetapi menurutnya kebijakan tersebut nantinya akan keluar setelah laporan dari dinas-dinas teknis selesai. Diakuinya jika laporan tersebut masih belum difinalkan maka pihaknya tidak akan memberikan informasi yang tidak jelas. “Yang jelas kita akan pro kepada masyarakat kita. Kita nunggu hari Senin (18/8) besok (hari ini, Red) sehingga nanti akan terjawab semuanya,” janjinya saat di temui seusai acara paripurna, Jumat (15/8). Sementara Kasi Pasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (Dispendaloka) Sampang Ach Damanhuri menuturkan ada beberapa titik lokasi yang akan dijadikan relokasi se-
mentara, diantaranya di jalan Polagan, Jalan Sikatan, jalan Pasar Srimangunan, dan Jalan Dalpenang. Akan tetapi rencana tersebut masih belum diputuskan. “Saat ini ada empat titik yang akan dijadika relokasi sementara untuk pedagang korban kebakaran. Karena saat ini pasar Srimangunan masih ditangani tim Labfor Polda Jatim untuk dilakukan penyelidikan seperti pengujian kekuatan beton
penyanggahnya. Baru setelah itu pasar dibersihkan. Sedangkan untuk ganti rugi untuk pedagang kios dan lapak yang terbakar, itu menjadi ranahnya dinas sosial (Dinsosnakertrans) Sampang,” jelasnya. Informasinya, jumlah total kios sebanyak 127 unit dan yang terbakar sebanyak 84 unit, sedangkan jumlah lapak yang terbakar hangus 289 unit. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
L
Sampang
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
Belasan Peserta Upacara Pingsan SAMPANG – Belasan peserta upacara jatuh pingsan pada upacara HUT RI ke-69 di halaman Pendopo Bupati Sampang, Minggu (17/8) sekitar pukul 10.00 Wib. Tak hanya pelajar maupun mahasiswa yang jatuh pingsan, melainkan juga Pegawai Negeri Sipil (PNS). Zaenal, salah satu petugas medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang, mengatakan, pingsannya perserta upacara akibat cuaca panas. Sehingga, ketahanan tubuh menurun. “Kekurangan oksigen dalam otak sehingga mereka pingsan, apalagi cuaca sudah mulai panas. Peserta upacara yang pingsan langsung dibawa ke balakang untuk mendapatkan perawatan medis,” ucapnya. Penanganan medis yang diberikan kepada peserta dengan cara memberikan bantuan CO2 atau oksigen, serta mengangkat kaki peserta. Hal itu untuk kembali menormalkan kondisi tubuh pelajar akibat jatuh pingsan. Hal senada disampaikan Fauzi, petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Sampang. Ia menuturkan banyaknya peserta
Petugas kesehatan memberikan tindakan medis kepada sejumlah peserta upacara yang pingsan di Pendopo Bupati Sampang, Minggu (17/8) sekitar pukul 10.00 Wib.
upacara hari Kemerdekaan RI ke69 yang pingsan dikarenakan cuaca sudah mulai panas. Pasalnya, dipastikan peserta upacara rata-rata dari para pelajar dan mahasiswa tersebut belum
mengonsumsi makanan. Alasanya, dikwatirkan terlambat mengikuti upacara. “Kemungkinan para peserta upacara ini belum sarapan, karena mungkin takut terlambat
soalnya mereka sejak pagi tapi upacara baru dimulai pukul 10.00 Wib, makanya mereka pingsan,” terangnya. Tak hanya itu, meski sudah banyak peserta upacara yang
jatuh pingsan, namun peringatan HUT RI ke-69 yang dipimpin langsung oleh Bupati Sampang A Fannan Hasib berjalan aman dan lancar. =RYAN HARIYANTO/MK
PENGURANGAN MASA TAHANAN
69 Napi Dapat Remisi di HUT Kemerdekaan RI Ke-69 SAMPANG- Sedikitnya 69 narapidana (napi) di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIb Kabupaten Sampang mendapatkan remisi di HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69, Minggu (17/8). Satu dari 69 napi yang mendapat remisi itu langsung dinyatakan bebas. Adalah Ruspandi (40), napi curanmor yang dinyatakan bebas. Dia langsung bersujud syukur sesaat setelah mengetahui bahwa dirinya mendapat remisi bebas. Napi asal Bangkalan ini mendekam di balik jeruji Rutan Kelas IIB Sampang sejak dua tahun lalu lantaran terbukti melakukan tindak pencurian kendaraan bermotor (Curanmor). Ruspandi di ringkus di daerah Desa Bering Kuning, Kecamatan Banyuates.
SUJUD SYUKUR: Salah satu napi yang mendapatkan remisi dan bebas dari Rutan Kelas IIB Sampang, Minggu (17/8).
mohammad muhlis/ koran madura
Diakuinya bahwa sekitar dua tahun lebih dirinya mendekam di rutan. Bahkan dirinya juga berjanji tidak akan pernah berhubungan lagi dengan tindakan kejahatan dan akan memilih lebih mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. “Hari ini saya merasa senang sekali. Saya tidak menyangka hari ini saya langsung bebas setelah mendapat remisi tiga bulan. Setelah bebas ini saya tidak akan mengulangi lagi perbuatan itu, sudah kapok saya. Saya mau bertaubat saja,” ucapnya.
Sementara Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Sampang Jamaluddin menjelaskan bahwa pemberian remisi bebas terhadap Ruswandi sesuai dengan surat putusan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI. “Jumlah total napi yang mendapatkan remisi saat ini berjumlah 69 orang. Dan hanya ada satu orang yang mendapatkan remisi bebas. Semua keputusan ada di pusat, kami hanya mengusulkan saja,” jelasnya. Pantauan Koran Madura, meski mendapat remisi bebas tidak ada satu pun keluarga Ruswandi yang menjemputnya. Hal tersebut terlihat ketika salah satu petugas Rutan yang mengantarkannya ke terminal. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
KORAN Bangkalan MADURA KEMARAU
Air Bersih Dikirim ke 8 Desa BANGKALAN - Warga di 8 desa yang mengalami kekeringan saat ini bisa sedikit bergembira, karena mereka mendapatkan kiriman air bersih yang menjadi kebutuhan dasar mereka. Sumursumur warga dan sumber air bersih sudah mulai mengering, sehingga mereka kesulitan untuk memperoleh air. "Delapan tangki sudah dikirim ke 8 desa yang mengalami kekeringan. Itu untuk membantu kekurangan air bersih warga," kata Kepala BPBD, Wahid Hidayat, kemarin (17/8). Droping air yang dikirim disesuaikan dengan kebutuhan desa, sesuai dengan usulan kepala desa. Setidaknya, dari 41 desa yang ditangani BPBD, 8 desa sudah mulai di droping air seperti desa Sambiyan, Cangkreman, Bates, Tramok, Bulung, Saplasah, Klapayan, dan Lergunong. Dia menerangkan, kebutuhan air bersih warga tidak sebatas droping air. Sebab, kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan masa tanggap darurat ketika kebutuhan masyarakat dalam memenuhi hajatnya mengalami kekurangan. Seperti kebutuhan memasak, makan dan minum kurang dari 10 liter per hari. Oleh karena itu, Dinas pertambangan, PU Cipta Karya dan Bina Marga mempunyai sumber-sumber air yang sudah diprogramkan dan sudah ada. Sehingga droping air ini adalah bentuk final, mengingat kebutuhan air warga tiap harinya mengalami kekurangan. Sementara itu, Ketua MCW, Syukur menilai kebutuhan air di desa menjadi kebutuhan utama warga desa yang mengalami kekurangan. Sebab, mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan air, bila musim kemarau tiba. Pemberian bantuan air bukanlah solusi utama, karena tidak bisa memenuhi kebutuhan harian warga. "Setiap tahun di droping air. Namun, itu bukan solusi, karena kebutuhan warga setiap hari. Bantuan yang datang pun tidak intens. Sehingga butuh solusi yang lebih, agar tidak menjadi bencana tahunan," ungkapnya. Dia menambahkan, air yang datang ke desa akan menjadi sesuatu yang sangat berharga. Tentunya, droping yang dilakukan tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan warga. Butuh solusi yang lebih permanen, seperti membuat saluran irigasi baru, agar bencana tahunan kekeringan ini tidak selalu terjadi. = MOH RIDWAN/RAH
Bangkalan
Bangkalan M M
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014
SENIN 18No. AGUSTUS 2014| |TAHUN No. 0421 |IIITAHUN III 0421
Belasan Siswa Pingsan
doni heriyanto/koran madura
PINGSAN. Tim medis saat membawa dan memberikan pertolongan bagi siswa yang jatuh pingsan saat upacara berlangsung.
Upacara Baru Dimulai Pukul 10.00 WIB BANGKALAN - Belasan peserta upacara jatuh pingsan saat pengibaran bendera merah putih dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) ke-69 di Alun-alun Kota Bangkalan. Para peserta dari kalangan siswa yang pingsan tersebut diduga lantaran tidak sarapan dan tidak kuat menahan cuaca yang cukup panas. Sehingga mereka pun berguguran di tengah acara berlangsung.
Tim medis kemudian membawa satu persatu siswa yang tengah pingsan ke dalam tenda tim medis untuk mendapatkan perawatan. Namun, sayangnya peralatan medis yang disediakan cukup terbatas . Sehingga perawatan yang diberikan terkesan apa adanya, terbukti hanya dengan memberikan dan menggu-
nakan minyak kayu putih dan air mineral saja. "Saya kira 10 siswa yang pingsan itu karena tidak sarapan dan tidak kuat berdiri terlalu lama. Sehingga tensi mereka menurun dan jatuh pingsan," Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bangkalan, dr Irna Kartika Sari menjelaskan. Menurutnya, di antara siswa tersebut tidak sampai ada yang mengalami penyakit yang parah. Dalam memberikan penanganan cukup dengan memeriksa tensi darah masing-masing yang kemudian diberikan tindakan medis. Setelah dilakukan pemeriksaan, kondisi siswa tidak ditemukan yang mengalami sesak nafas maupun menderita penyakit lainnya. Bagi yang kekurangan cairan cukup diberi minuman. "Setelah diberi perawatan secara otomatis tensinya naik di atas 90 semua, maka kondisi siswa kembali baik dan normal. Nantinya saat upara selesai, kami akan langsung serahkan pada guru sekolah masing-masing," paparnya. Sementara itu, pantauan Koran Madura di lapangan, upacara kali ini baru dimulai tepat pukul 10.00 Wib. Padahal para peserta yang terdiri dari kalangan siswa dan pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat telah berkumpul di lapangan alun-alun sejak pukul 08.00 Wib pagi hari. = DONI HERIYANTO/RAH
SOSIAL
Penerima BSPS 2014 Bisa Berkurang BANGKALAN - Jumlah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun anggaran 2014 untuk Kabupaten Bangkalan dimungkinkan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Tim Pendamping Masyarakat (TPM) yang ditunjuk langsung oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) hanya melakukan verifikasi terhadap Kecamatan Konang dan Klampis. Dengan demikian, besar kemungkinan dua kecamatan tersebut yang bakal menerima BSPS. Bantuan khusus pada warga yang rumahnya tidak layak huni itu, lebih sedikit dibandingkan pada 2013 lalu yang jumlahnya mencapai 5 Kecamatan dengan jumlah rumah yang
Untuk jumlah penerima 2014 ini kami belum tahu ya, karena saat ini konsultan TPM masih melakukan verifikasi data. Namun yang jelas, jika dilihat dari wilayah yang kini tengah diverifikasi itu, dapat disimpulkan bahwa akan berkurang dari tahun sebelumnya, ”
Ishak Sudibyo
Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Bangkalan dibedah berkisar 500 rumah. “Untuk jumlah penerima
2014 ini kami belum tahu ya, karena saat ini konsultan TPM masih melakukan verifikasi data. Namun yang jelas, jika dilihat dari wilayah yang kini tengah diverifikasi itu, dapat disimpulkan bahwa akan berkurang dari tahun sebelumnya, ” kata Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang kabupaten Bangkalan Ishak Sudibyo, melalui Kepala seksi Perumahan Penyehatan Lingkungan dan Air Bersih Yudistira Aziz. Menurutnya, terkait pemberian dan pelaksanaan program pusat tersebut pihaknya hanyalah sebatas koordinasi saja. Sedangkan, mekanismenya itu, dari Pusat (Kemenpera) menunjuk Konsultan yang kemudian membentuk TPM tersebut, Kemudian TPM yang akan bergerak di lapangan untuk melakukan survei para calon penerima
manfaat. "Saat ini para konsultan tengah memverifikasi data penerima dan kami tinggal menunggu SK-nya,” katanya. Dari hasil verifikasi data konsultan itu, diketahui ada dua kecamatan, di antaranya Kecamatan Klampis yang meliputi dua desa, Desa Tenggun Dajah, Desa Tobaddhung, dan Kecamatan Konang meliputi Desa Sen Asen, Sambiyan, dan Desa Campor. ”Untuk jumlah anggaran kami belum tahu juga, cuma hasil verikasi yang diajukan ke Kemenpera kemarin ya dua Kecamatan itu. Melihat pada tahun anggran 2013 lalu,pelaksanaan program biasanya berlangsung Mulai Agustus dan September mendatang. Untuk saat ini kami masih menunggu SK," paparnya. = DONI HERIYANTO/RAH
N
Bangkalan
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III
Perampokan Bergentayangan Warga Nekat Membawa Senjata Tajam untuk Berjaga-jaga BANGKALAN - Sepanjang Jalan Raya Kamal - Kota Bangkalan sudah tidak aman lagi. Warga yang bepergian merasa khawatir, karena tindak kriminalitas mengintai setiap saat. Apalagi kondisinya ketika malam hari sangat sepi, itu terasa sejak beralihnya penyeberangan pelabuhan Kamal ke jembatan Suramadu. Masyarakat menjadi panik atas setiap aksi kejahatan di kawasan tersebut. Bahkan, ada yang nekat membawa senjata tajam, meski hal itu dilarang oleh undang-undang. "Kasus kriminal terjadi lantaran masyarakat yang menyeberang lewat Pelabuhan Kamal menurun drastis, sehingga membuat jalur Kamal - Bangkalan sangat sepi," kata Imam, warga kecamatan Kamal. Kriminalitas yang dilakukan oleh para penjahat kerapkali terjadi, terutama perampasan dan pencurian sepeda motor. Salah satu penyebabnya kondisi jalan yang tak ramai lagi, ditambah
tidak adanya pengamanan dari pihak kepolisian di sepanjang jalan tersebut. Patroli yang dilakukan pun tidak intens, sehingga memancing niat para pelaku kejahatan. Masyarakat yang hendak ke Surabaya sudah tak lagi memilih melalui pelabuhan Kamal. Faktor itu membuat kondisi jalan semakin sepi, apalagi memasuki jam malam. Kapal pun sudah tak beroperasi lagi, sehingga bisa di-
pastikan sedikit orang yang melewati jalur jalan tersebut. Kondisi tersebut harus mendapat perhatian serius dari aparat kepolisian setempat. Sebab masyarakat sudah sangat khawatir. Tidak hanya patroli, melainkan penempatan pos polisi harus dijaga dengan baik. "Pos polisi di daerah Telang sudah tidak dijaga polisi lagi. Seharusnya itu bisa dilakukan, apalagi dengan kondisi jalan yang semakin sepi. Sehingga tak segan kalau saat ini warga banyak yang membawa sajam saat hendak bepergian malam. Itu untuk keselamatan dirinya," ujarnya. Hal senada dikatakan Rustam, warga Kecamatan Socah. Menurutnya, seringkali warga menjadi korban perampasan sepeda motor, karena dicegat perampok dipinggir jalan. Baru-baru ini seorang pelajar warga Kamal dice-
gat perampok. Sepeda motor yang dikendarainya diambil, sedangkan si pengendara dilukai hingga kritis. "Sekarang di sini rawan terjadi kejahatan. Saya tidak berani ke Kamal, karena jalan yang dilalui sepi dan rawan kejahatan," ungkapnya. Jika tidak ada penanganan tegas dari aparat penegak hukum, tentunya akan membuat pelaku kejahatan semakin leluasa melancarkan aksinya. Sebab tidak ada efek jera terhadap para pelaku. Jangan sampai kejadian semacam itu terus terulang, karena nasib warga yang semakin dirugikan. "Tinggal di daerah sendiri tidak merasa aman, bagaimana kita bisa beraktivitas dengan tenang. Polisi harus menangkap semua pelaku kejahatan itu," pintanya. Aparat keamanan selaku
pihak yang bisa bekerja serius dalam menangkap pelaku kejahatan harus bisa melindungi masyarakat dan menjaga kondusivitas. Sehingga kasus pencurian dan perampasan tidak terulang kembali. Di tempat terpisah, Kapolsek Socah AKP Sumono menyatakan saat ini pihaknya rajin berpatroli terutama di jalan untuk mengantisipasi adanya tindak kriminalitas. Bahkan ada anggota yang berjaga di titik yang dianggap rawan. Selain itu, pihaknya mengaku akan lebih tegas memberantas pelaku kejahatan. "Supaya angka kriminalitas bisa ditekan dan memberikan rasa aman pada masyarakat. Kami mengimbau pada masyarakat jangan membawa sajam karena melanggar UU yang ada," pintanya. = MOH RIDWAN/RAH
KKN
Pengawasan Tindak Korupsi Lemah
REMISI. Ratusan napi penghuni rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Bangkalan mendapatkan pemotongan masa tahanan.
doni heriyanto/koran madura
REMISI UMUM
Empat Orang Langsung Bebas BANGKALAN - Sebanyak 101 narapidana (napi) penghuni rumah tahanan (Rutan) Kelas II B Bangkalan mendapatkan remisi umum pada momen peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke69, Minggu (17/8). Pemberian remisi tersebut diberikan kepada napi yang telah menjalani masa hukuman selama 6 bulan dengan syarat berkelakuan baik selama dipenjara. Di antaranya langsung dinyatakan bebas. "Yang kami usulkan sebanyak 127 napi, namun yang diterima hanya 101 orang. Dari pengurangan masa hukuman ini 4 orang langsung dinyatakan bebas," kata Kepala Rutan, Harry Winarca BC, S. Sos, melalui Kasubsi Pelayanan Tahananan, Fajar Asli, SH.
Menurutnya, pemberian remisi bervariatif berdasarkan surat keputusan (SK) Departemen Hukum dan HAM RI, nomor W153000-PK.01.01.02 tahun 2014. Rinciannya, 2 orang mendapatkan remisi 4 bulan, 29 orang menerima pemotongan masa hukuman 3 bulan, 2 bulan untuk 31 orang. Kemudian, 35 orang mendapatkan remisi 1 bulan. Sedangkan, 4 orang dinyatakan langsung bebas dari hukuman. "Pemotongan masa hukuman memang menjadi hak setiap napi, jika sudah memenuhi syarat ketentuan yang belaku. Bagi napi kasus narkoba sebagai bandar dan pengedar itu tidak mendapatkan remisi. Sebab, hal itu sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 99 tahun 2012 tentang Pembatasan Pemberian Remisi. Namun tahanan jenis ini tidak ada di Bangkalan," terangnya. Dia menjelaskan, pemberian remisi tersebut berdasarkan Undang-Undang No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan serta Keputusan Presiden (Kepres) RI Nomor 174 Tahun 1999 tentang Remisi. "Untuk napi yang kami ajukan tapi belum mendapatkan remisi, karena yang bersangkutan tidak memenuhi persyaratan administratif," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH
BANGKALAN - Kemerdekaan negara Indonesia sudah diproklamirkan sejak 69 tahun yang lalu. Namun, peranan untuk membangun dan memperjuangkan masih perlu dilakukan. Bahkan kemerdekaan yang diidamkan seutuhnya dinilai masih belum merata dirasakan seluruh bangsa Indonesia, terutama kalangan menengah ke bawah. Masyarakat masih dibayang-bayangi oleh tindakan para penjahat berdasi yang menyengsarakan nasib rakyat. Menyikapi hal itu Madura Coruption watch (MCW) menilai bangsa Indonesia sudah merdeka sejak lama dari kolonialisme. Namun keterjajahan oleh bangsa sendiri masih terlihat nyata. Maraknya tindakan korupsi di Indonesia sangat menyengsarakan nasib rakyat. Kemiskinan juga semakin banyak, lantaran tindakan yang dilakukan koruptor. Bukan karena programnya kurang baik, melainkan faktor tindakan amoral yang dilakukan oknum pejabat. Hal itu yang membuat kemiskinan semakin meningkat. Perlu keseriusan seluruh kalangan agar mempersempit ruang gerak para koruptor demi kepentingan rakyat.
"Program dari pemerintah sudah cukuplah baik, tetapi mafia dan koruptor sungguhlah membuat rakyat ini sengsara. Bahkan mati kelaparan," kata Ketua MCW, Syukur. Khusus di Bangkalan, pengawasan yang terjadi sangatlah lemah. Para penegak hukum harus lebih tegas dan semangat dalam menyikapi setiap kasus dugaan korupsi. Apalagi dengan adanya penangkapan oknum perizinan di Bangkalan oleh Kejati, itu menunjukkan aparat di daerah masih bersikap lemah. Lemahnya pengawasan tersebut membuat para penjahat berdasi semakin leluasa memakan hak rakyat. Apalagi informasi dan keterbukaan publik belum seutuhnya dijalankan oleh lembaga yang ada. Itu membuat para penggiat kepentingan rakyat kesulitan dalam bersikap. Tak sedikit masalah keterbukaan publik ini masuk ke ranah persidangan Komisi Informasi. "Ke depan, agar kita benarbenar merdeka. Kesejahteraan rakyat harus diperhatikan. Program kesejahteraan dan kebutuhan mendasar seperti pendidikan harus merata dirasakan warga," ungkapnya. = MOH RIDWAN/RAH
KORAN Bangkalan MADURA
Komunitas
Bangkalan OO
KORAN MADURA
SENIN 18 AGUSTUS 2014
SENIN 18No. AGUSTUS 2014| |TAHUN No. 0421 |IIITAHUN III 0421
BERPOSE. Pengurus Impas bersama Ketua IMI Jawa Timur dan Forpimda di pendopo Ronggo Sukowati, Pamekasan saat berpose bersama.
ali syahroni/koran madura
Impas Naungi Belasan Klub Motor PAMEKASAN – Ikatan Motor Pamekasan (Impas) menjadi satu-satunya komunitas yang dapat menggabungkan belasan klub motor yang ada di wilayah itu. Sedikitnya ada 14 klub motor yang sudah bergabung dengan Impas. Impas memang baru lahir di Pamekasan pada tahun 2014 ini, kendati demikian Impas merupakan komunitas resmi yang dibentuk Ikatan Motor Indonesia (IMI), buktinya kepengurusan Impas dikukuhkan langsung oleh ketua IMI Provinsi Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu lalu. Banyaknya klub motor yang tumbuh di masyarakat memang harus menjadi perbaharuan bagi penggiat motor, agar klub motor dapat diarahkan kepada hal yang positif, dengan alasan itu Impas hadir di Pamekasan. Tidak hanya itu, munculnya Impas tentu membawa kabar gembira bagi para pemuda yang suka dengan tantangan berupa berkendara dalam kecepatan tinggi, karena Impas merupakan cikal-bakal IMI Pamekasan, yang mempunyai setumpuk kegiatan even di Pamekasan. Secara garis besar, ada dua kegiatan dalam Impas, yaitu prestasi dan nonprestasi. Kegiatan
prestasi adalan kegiatan rutin olahraga otomotif, seperti roadrace, motocross. Kegitan ini tidak hanya diikuti oleh anggota Impas, melainkan terbuka untuk umum. Sedang kegiatan nonprestasi adalah kegiatan yang tidak berbentuk perlombaan, seperti pembinaan untuk sadar berlalu lintas pada anggota yang tergabung di klub-klub motor, termasuk kegiatan sosial berupa penghijauan lahan kritis, yang sudah diagendakan akan dilaksanakan pada awal tahun 2015 di bagian utara Kabupaten Pamekasan. Ketua Impas, Sapto Wahyono mengatakan dengan kemunculan Impas, tentu pemuda yang suka dengan balapan bisa menjadi pembalap profesional, karena mempunyai kegiatan yang tersetruktur. Saat ini dari belasan klub motor yang tergabung dalam Impas terdapat sekitar 90 pembalap. “Dengan adanya komunitas Impas ini diharapkan dapat mengurangi balapan liar di jalan raya,
karena kami dengan kepolisian satlantas Pamekasan telah sepakat, apabila ada anggota kami yang tertangkap sedang balapan liar, maka akan kamu cabut kis (kartu izin start) nya,” katanya. Menurut Sapto, Impas merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk dapat mengarahkan klub-klub motor yang ada di Pamekasan, karena seiring dengan adanya Impas Pemerintah Kabupaten Pamekasan akan memberikan sejumlah fasilitas kepada penggila motor di Pamekasan, baik yang suka roadrace, maupun motorcross. Masih kata Sapto, pemerintah setempat akan membangun dua sirkuit untuk balapan di dua lokasi yang berbeda, untuk balapan roadrace akan dibangun sirkuit di Sport Center, Desa Ceguk, Kecamatan Tlanakan. Sedangkan bagi pecinta motorcross akan dibangun sirkuit di Desa Dasok, Kecamatan Pamdemawu, yang saat ini sirkuitnya sudah bisa di-
jajal untuk latihan pecinta motorcross. Lebih jauh, Sabto membeberkan agenda yang akan digelar dalam waktu dekat, yaitu kunjungan kerja dari IMI Provinsi Jatim ke Pamekasan, untuk memantau sirkuit motorcross, karena pada tahun 2015 mendatang motorcross seri Kejurda akan digelar di Kabupaten Pamekasan. “Dalam kunjungan nanti, IMI Jatim akan memberikan masukan kepada kami, apa yang kurang dan apa yang harus diperbaiki, baik itu lapangan atau sarana pendukungnya, agar sirkuit motorcross layak untuk ditempati seri Kejurda tahun depan,” ungkapnya. Selain itu, tambah Sapto, even balapan yang perencanaannya hampir matang, yaitu balapan motorcross yang diangendakan pada bulan Oktober 2014 mendatang. Selain kegiatan rutin, kegitatan motorcross itu untuk memperingati hari ulang tahun TNI.
Pada bulan berikutnya, yaitu pada bulan November akan ada gelaran lagi, yang akan diadakan oleh Impas untuk memanjakan pecinta motor dengan kecepatan tinggi berupa lomba roadrace yang biasa digelar di sirkuit non-permanen Jalan Asem Manis, Pamekasan. Sesuai dengan semangatnya, terang Sapto, terbentuknya Impas tidak lain adalah agar bagaimana mewadahi masyarakat, utamanya para pemuda pecinta motor, baik itu motor berkecapatan tinggi, motor klasik, motor besar, atau motor modifikasi. “Klub motor itu memang sangat identik dengan hura-hura di jalan, tapi dengan adanya Impas diharapkan para pemuda itu bisa diarahkan kepada sesuatu yang positif. Kami akan rangkul semua klub motor, agar tidak ada gesekan yang terjadi sesama pecinta motor walau berbeda cara menyukai motor,” katanya. = ALI SYAHRONI/RAH
KORAN MADURA PKORAN PROBOLINGGO
O
SENIN SENIN 18 AGUSTUS 2014 | No. 0421 | TAHUN III 18 AGUSTUS 2014
MADURA
No. 0421 | TAHUN III
EMILIA MAULIDATUL HESNIAH
Semangat Hidup Paling Utama anggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Dalam momentum bersejarah ini kita patut untuk mengenang jasa para pahlawan. Cewek yang mengaku namanya Emilia Maulidatul Hesniah, mengungkapkan bahwa generasi muda saat ini wajib untuk memperingati hari kemerdekaan republik ini. Sebab untuk merebut kemerdekaan dari genggaman
tangan para penjajah. Para pejuang dahulu tidak hanya dengan hal yang sangat mudah. Namun untuk merebutnya membutuhkan perjuangan besar.“Tidak tanggung-tanggung darah dan nyawa dia korbankan,” ujarnya. Dara berparas ayu ini juga mengaku, kalau perjuangan para pejuang tersebut perlu kita hormati. Karena kemerdekaan ini bukan diberikan secara langsung
oleh para penjajah. Tetapi mereka justru melakukan peperangan dan pertempuran.“Kita selaku penerus bangsa ini, secara otomasti wajib untuk mempertahakan dari kemerdekaan ini,” kata Emilia Maulidatul Hesniah. Salah satu mempertankan bangsa ini, lanjut Emilia Maulidatul Hesniah, yakni tidak lepas dari semangat diri untuk menjaga keutuhan NKRI dan juga menjaga kebhinekaan yang ada.
Tak hanya itu, generasi harus bisa menghantarkan bangsa ini dimata dunia dalam sema aspek kehidupan.“Baik sosial budaya ekonomi maupun pendidikan. Kalau Indonesia ini bisa bersaiang dalam segala-galanya,” jelasnya. Menurutnya, kehidupan negara saat ini hanya tinggal melanjutkan saja. Namun kebanyakan dari kehidupan bangsa masih banyak yang melupakan akan sejarah. =Mahfud Hidayatullah
DHINDA ARDITA WULANSARI
Sempat Grogi di Hadapan Bupati “Tubuhku seakan melayang di udara, kecepatanku bagaikan kilatan petir yang membelah terik matahari. Iya, dalam hati saya, pusaka ini tak boleh lecet sedikitpun, bahkan harus terus dijaga hingga akhir zaman, sebab Ibu Fatmawati menjahitnya dengan rasa bangga dan hati merdeka,” begitulah ucapan singkat Dhinda, salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sumenep.
G
adis yang punya nama lengkap Dhinda Ardita Wulansari tersebut (15) adalah salah satu dari anggota Paskibraka yang dipilih sebagai pembawa baki bendera Merah Putih dalam peringatan detik-detik proklamasi di Pemkab Sumenep, Minggu (17/8). Dhinda mengaku tugas yang diembannya itu cukup membuatnya gugup, apalagi harus menerima bendera pusaka dari Bupati Sumenep, A. Busyro Karim. "Rasanya tidak percaya saya bisa berhadapan dengan orang nomor satu di Sumenep. Rasanya agak deg-degan, tapi saya katakan dalam hati, ‘saya harus seperti Ibu Fatmawati saat menjahit bendera ini’, dengan penuh rasa haru dan
Nama : Dhinda Ardita Wulansari Alamat : Jl. Menari No. 637, Kepanjin Tetala : Ngajuk, 27 Maret 1999 Hobi : Modeling Tokoh Idola : Mario Teguh Pekerjaan : Pelajar dan Modeling Riwayat Pendidikan = SDN Karangdua 1 = MTsN Sumenep = MAN 1 Sumenep Prestasi =Juara 3 model Cassual Yamaha =Harapan 1 Miss Shoppie
hati merdeka saya harus bisa mengemban amanah tersebut. Dan alhamdulillah saya bisa. Terimakasih para pejuang Indonesia, saya ada karenamu," katanya seusai menyelesaikan tugasnya. Perempuan kelahiran Nganjuk, 27 Maret 1999 tersebut mengaku bahwa untuk mengatasi rasa groginya itu, Dhinda pun mengingat perjuangannya saat sebulan penuh berlatih sebagai Paskibraka. Oleh karena itu, siswi MAN 1 Sumenep jurusan MIPA itu bertekad untuk tak mengulangi kesalahan sekecil apa pun saat membawa karya Ibu Fatmawati itu ke tiang bendera. Dengan penuh motivasi, gadis yang pernah menjadi juara 3 model Cassual Yamaha tersebut mengingat tentang perjuangannya untuk menjadi Paskibraka, baginya berlatih hingga ia terpilih pun bukanlah perkara mudah. Bahkan hampir putus asa saat berlatih, tetapi dukungan orangtua, teman dan kerabat, sebut dia, sangat berpengaruh dalam memberikan semangat tinggi hingga akhirnya terpilih dalam pasukan pengibar bendera. Gadis berparas ayu itu mengaku mendapatkan banyak pengalaman semasa di karantina satu bulan
di Sumenep, terutama soal nasionalisme dan patriotisme. “Membawa sang saka itu bukan hanya soal berjalan baik dan disiplin, tetapi mental. Sebab apa yang saya dan teman bawa itu adalah pusaka yang tak ternilai harganya, jika salah ataupun jatuh, maka saya pun telah berdosa bagi para pahlawan dan pejuang,” akunya. Rasa haru, bangga dan gembira akhirnya menyelimutinya saat ia sukses membawanya. “Saya tidak menyangka bisa terpilih menjadi pembawa bendera. Dan alhamdulillah, saya bisa mengerjakan tugas itu dengan baik,”ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Maka tak berlebihan jika siswi yang masih duduk di kelas 1 MAN itu mendapat sambutan hangat dan rangkulan dari teman-temannya sesama anggota Paskibraka sesuai upacara. Beberapa diantara mereka pun sempat menangis terharu, karena merasa telah menjalankan tugasnya dengan baik, tidak ada kesalahan sedikitpun dalam upacara yang sakral tersebut. Kini, ada satu kesan yang tak pernah bisa dilupakan, seolah ada para pahlawan yang datang melihat para paskibraka membawa pusaka merah putih ke tiang bendera. =SYAMSUNI