e Paper Koran Madura 24 Januari 2014

Page 1

JUMAT

1

KORAN MADURA

24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000

0328-6770024 JUMAT 24 JANUARI 2014 | No. 0287 | TAHUN III www.koranmadura.com

Pemohon Effendi Gazali (tengah) memberikan keterangan pers seusai sidang pleno Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Kamis (23/1).

t untuk Uang Hambi aji kH ai N gu San a Cahirun Nis l4

Nasional | ha

Akhirnya Juan Mata

Milik MU

Manchester United (MU) akhirnya mau mengeluarkan dana 37 juta pound untuk memboyong Juan Mata dari Chelsea pada jendela transfer musim dingin ini. Kesepakatan transfer ini dicapai setelah sebuah negosiasi yang panjang pada Rabu (22/1). Sumber ESPN menyebutkan, Chelsea sebenarnya meminta harga 42 juta pound kepada MU bila ingin mendapatkan Mata. Berapa Nilainya? Selangkapnya hal 16

2019, Pemilu Serentak Presidential Treshold Tetap 20 Persen

JAKARTA- Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) terkait pelaksanaan pemilu serentak pada 2019 dan seterusnya.

Juan Mata

Pemain baru MU

“Menyatakan Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2), dan Pasal 112 UU Pilpres bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Amar putusan dalam angka 1 tersebut di atas berlaku untuk penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2019 dan pemilihan umum seterusnya,” kata Ketua Majelis Hakim Hamdan Zoelva, saat membacakan amar putusan di Jakarta, Kamis. Dalam pertimbangannya, MK menyatakan penyelenggaraan Pilpres dan

Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara serentak akan lebih efisien. “Hal itu akan meningkatkan kemampuan negara untuk mencapai tujuan negara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 yang antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata Hakim Konstitusi Fadlil Ahmad Sumadi, saat membacakan pertimbangan hukumnya. Namun demikian, kata Fadlil, tahapan penyelenggaraan pemilihan umum tahun 2014 telah dan sedang berjalan mendekati waktu pelaksanaan. Karenanya, putusan Mahkamah Konstitusi ini baru bisa dilaksanakan pada pemilu berikutnya yakni 2019. Jika aturan baru tersebut dipaksakan untuk dibuat dan diselesaikan demi menyelenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara serentak pada tahun 2014, maka menurut penalaran yang wajar, jangka waktu

yang tersisa tidak memungkinkan atau sekurang-kurangnya tidak cukup memadai untuk membentuk peraturan perundang-undangan yang baik dan komprehensif. Fadlil mengatakan dalam perkara ini pembatasan akibat hukum hanya dapat dilakukan dengan menangguhkan pelaksanaan putusan ini sedemikian rupa sampai telah terlaksananya Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan tahun 2014. “Selanjutnya, penyelenggaraan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan harus mendasarkan pada putusan Mahkamah a quo dan tidak dapat lagi diselenggarakan Pilpres dan Pemilu Anggota Lembaga Perwakilan secara terpisah,” kata Fadlil. =ANT/ JOKO SUSILO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
e Paper Koran Madura 24 Januari 2014 by koran madura - Issuu