e Paper Koran Madura 24 Oktober 2014

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

SEJUMLAH TOKOH KE ISTANA

Tak Semua Calon Menteri

MK Tolak Permohonan Uji Materi UU Pilkada Nasional hal 2

Sejumlah tokoh, baik dari kalangan profesional maupun tokoh partai politik silih berganti menghadap Presiden Joko Widodo. Namun tak satu pun dari mereka yang mengaku sedang diwawancara soal posisi menteri. Menurut mereka, Jokowi hanya mendiskusikan hal-hal seputar persoalan yang harus dikerjakan pemerintahan yang ia pimpin ke depan. Mantan Deputi Tim Transisi JokowiJK, Andi Widjanto bahkan mengatakan tidak semua yang bertemu Presiden adalah calon menteri.

BERITA

TERKAIT Hal 2

SURAT NOMENKLATUR KEMENTERIAN Anggota DPR Fraksi Golkar Bambang Soesatyo menunjukkan surat perubahan nama kementerian (nomenklatur) dalam Kabinet Joko Widodo - Jusuf Kalla di sela rapat tertutup Bamus DPR, di Jakarta, Kamis (23/10). Dalam pembahasannya, DPR juga meminta Presiden Joko Widodo mencantumkan pertimbangan dan alasan penggantian nama Kementerian tersebut. ant/yudhi mahatma

1

0328-6770024 JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III www.koranmadura.com

Bambang Susatyo Anggota DPR Fraksi Golkar


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

Kalabendu

Oleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Kuasa dan harta, dari dulu selalu menjadi musabab terjadinya disharmoni bagi siapapun yang tidak bisa mengalahkan ego. Perang Baratayuda antara Pandawa dan Kurawa, juga disebabkan tiga hal itu. Ini juga yang terjadi di abad modern. Pandawa bisa tiba-tiba sesak dada ketika seseorang yang dianggapnya Kurawa lolos merebut tahta. Ada sakit hati di situ karena ambisi tak terpatri. Ketika Pandawa mencalonkan diri menuju tahta , dan kalah, ketidakpatutan melampaui kepantasan. Padahal, mayoritas saja belum cukup dalam mozaik demokrasi ketika idealisme menjadi lacur di sana, dan rakyat terabaikan. Dalam konsep demokrasi, tak ada kapling yang secara spesifik menegaskan bahwa singgasana milik Pandawa. Kaum Kurawa sepanjang mendapat legitimasi pemilik kedaulatan, bisa melenggang meraih tahta, dan inilah yang terjadi hari ini, di Astinapura. Kemudian, lelah menyapa malam ketika senja bertahta sepi. Ada yang sendiri, dan terlihat gerombolan orang berlari dengan suara bernada tinggi pada urat leher yang bergigi. Mereka berebut kuasa di graha digdaya manakala Pandawa khawatir kehilangan taji. Sebagai rakyat jelata, sedih terasa menyaksikan orang berdasi yang mau menerkam sesama sejak siang hingga pagi lagi. Sang Hyang Widi sembunyi dari jejaring malaikat yang menggeleng, tak mengerti prilaku Pandawa yang terpilih, dipilih, atau pilihan? Sebagai yang terpilih, ia pasti bukan Rahwana. Bila Sebagian besar dipilih, ia juga bukan Dasamuka. anak yang berTetapi jika pilihan, siapun masalah memiliki berhak bertanya siapa dia, ada orang tua yang ber- apa, mengapa Ksatria seperti masalah dan beran- itu? Dalam sidang umum, orang terpilih tidak harus seperti. Jika takan ia seperti itu, di manakah umumnya sidang orang yang dipilih? Tetapi jika orang pilihan, pantaslah seperti itu; mereka bak kucing yang meraung berebut daging sebab ada bau amis di sana. Atau, inikah Kalabendu itu sebagaimana tersurat dalam Serat Kalatida, kehancuran. Tanah ini serasa dikelilingi besi, kuda tiba-tiba gemar mengonsumsi sambal. Sebuah masa menyenangkan, zaman kenikmatan dunia, dan era yang sebenarnya hancur berantakan. Seorang ayah lupa anaknya, anak berani melawan orangtua, sesama saudara saling berkelahi, berebut kuasa dan tahta. Lalu, hujan datang lebih pagi, dan manusia merendahkan derajatnya sendiri. Dari perspektif goro-goro, kehancuran itu semakin nyata, di tanah ini. Di paruh Juli tahun 90-an, di Massachusetts, Amerika Serikat, seorang tokoh merasa prihatin, waktu itu. Disebutkan, perkembangan generasi dari tahun ke tahun, menunjukkan suatu peningkatan grafik jumlah anak yang bermasalah dibanding yang berhasil. Penjara dipenuhi remaja antara usia 14 - 25 tahun. Sumber dari semua masalah ini ada pada harmonisasi hubungan keluarga dan sistem pendidikan. Sebagian besar anak yang bermasalah memiliki orang tua yang bermasalah dan berantakan, mulai dari rumah, luar rumah, lembaga pendidikan dan politik. Berdasar penelitian terhadap sejarah bangsa-bangsa yang mengalami kehancuran, terdapat beberapa indikator yang menjerembabkan bangsa. Diantaranya, meningkatnya kekerasan dan generasi yang cenderung memburuk. Selain itu, pengaruh sekutu dan seteru, berlangsungnya prilaku amoral dan meningkatnya egoisme pribadi, menurunnya rasa bangga, dan erosi cinta bangsa dan tanah air. Rendahnya rasa hormat pada orang lain, ketidak jujuran, dan berkembangbiaknya rasa saling curiga, membenci dan memusuhi satu sama lain. Itu semua, sebagai goro-goro, terlihat dengan nyata, di depan mata. Kalabendu itu sudah tiba dan secara kolosal banyak orang memposisikan diri sebagai Malin Kundang, anak durhaka kontekstual. =

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

2

Kabinet Menjanjikan? PPATK: Tak Ada Rekening Gendut Calon Menteri Jokowi JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelusuran terkait track record atau rekam jejak dari nama-nama calon menteri yang diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di antaranya menyangkut ada tidaknya rekening atau transaksi mencurigakan dari nama-nama calon menteri tersebut. Hasil penelusuran PPATK menyatakan tak ada calon menteri Presiden Joko Widodo yang memiliki rekening gendut. “Kan ada 42 nama, sudah ditelusuri dan kami berikan. Tak ada yang punya rekening itu,” kata Kepala PPATK, Muhammad Yusuf di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis, (23/10). Yusuf tiba di kantor KPK sekitar pukul 10.00 WIB. Dia hanya berada di dalam kantor KPK sekitar satu jam, lalu keluar dari lembaga antikorupsi itu pukul 11.00 WIB. Sebab itu ia membantah kedatangannya terkait pembahasan mengenai penelusuran calon menteri kabinet Presiden Jokowi. Yusuf mengaku, kehadirannya memenuhi undangan talk show

Kanal TV KPK. ”Saya tidak bicara dengan pimpinan KPK saya ke kanal TV,” katanya. Lebih jauh, Yusuf pun menampik ketika saat ditanya wartawan ada tidaknya calon menteri yang memiliki rekening mencapai Rp1 triliun. ”Gak ada, gak ada,” tandas Yusuf. Menurutnya, lembaganya hanya menelusuri transaksi dan rekening 43 calon menteri yang disorongkan Presiden Jokowi. Pekerjaan itu, ujar Yusuf, sudah diselesaikan pada Ahad, 19 Oktober 2014. “Sudah diserahkan juga ke Bapak Presiden,” jelasnya. Jokowi menyerahkan nama-nama calon menteri kepada KPK dan PPATK. Tujuannya adalah menelusuri rekam jejak calon pembantu-

nya itu agar tak ada indikasi terkait dengan kasus korupsi. Setelah ditelusuri, ternyata KPK memberi label merah dan kuning pada beberapa nama yang terindikasi. Menurut Jokowi, dia akan mengganti delapan calon menteri yang mendapat label merah tersebut. “Ya, masak tidak diganti. Nanti yang mengisi siapa,” kata Jokowi saat melakukan konferensi pers di halaman depan Istana Negara, Rabu, (22/10). Namun Jokowi menolak menyebutkan siapa saja calon menteri yang diberi label merah. “Memang ada delapan nama yang tidak diperbolehkan, tidak bisa saya sampaikan,” ujarnya. Beberapa tokoh yang ia panggil ke Istana dari kemarin ada yang diseleksi jadi menteri dan ada yang tidak KPK sendiri melalui Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi, Priharsa Nugraha menyatakan, kedatangan Kepala PPATK, Muhammad Yusuf itu memang berkaitan dengan acara talk show di Kanal KPK. ”Talkshow tentang TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang),” kata Priharsa. =GAM/ABD

PEMERINTAHAN BARU

Nama 34 Menteri Sudah Fix 99% JAKARTA-Spekulasi tentang susunan anggota kabinet pemerintahan Jokowi-JK akhirnya terjawab sudah. Mantan Deputi Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan Presiden Joko Widodo sudah memiliki nama calon menteri untuk 34 kementerian di kabinetnya. Bahkan seluruh partai pendukung Jokowi-JK sudah puas dengan jatah menteri yang telah diberikan. Karena itu, pengumuman kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat. “Seluruh kementerian di Kabinet Jokowi sudah diisi namanama. Seleksinya relatif 99 persen selesai tadi sore. Sudah (sudah fix, termasuk pengganti delapan nama yang di-blacklist KPK),” katanya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23/10). Namun demikian, dari seluruh kandidat menteri itu tak semuanya menjalani fit and proper test. Sebab, ada sejumlah kandidat yang dikenal baik oleh Jokowi. “Tidak seluruhnya dilakukan pemanggilan. Jadi ada beberapa posisi diisi oleh orang-orang yang Pak Jokowi kenal baik, sudah bekerja sekian lama, jadi tidak perlu lagi dilakukan pemanggilan ke Istana. Pak Jokowi cukup menelepon untuk menanyakan kesediaan,” katanya. Meski begitu, Jokowi tidak bisa

langsung mengumumkan namanama mentri itu. Pasalnya, dari 34 tadi, delapan di antaranya baru diajukan ke KPK dan PPATK sebagai ganti nama-nama yang mendapat red notice. Jokowi juga masih menunggu pertimbangan dari DPR. “Sebagai etika kelembangan, karena sudah mengirimkan surat ke DPR, jadi harus menunggu dulu,” ucapnya. Presiden Jokowi mengirim ke DPR pada Selasa lalu. Menurut Undang-undang, DPR punya waktu tujuh hari kerja untuk membalas surah itu. Artinya, paling lambat DPR membalas surat itu Rabu depan. “Bisa saja DPR memberikan pertimbangan hari ini. Undangundang tidak secara detail juga menjelaskan pertimbangannya

seperti apa. Apa cukup ketua saja atau harus melalui paripurna dulu,” ucapnya. Jika sampai tujuh hari kerja tidak dijawab, lanjutnya, berarti DPR tidak masalah dengan perubahan nomenklatur kementerian. Karena itu, dia memastikan, pengumuman kabinet tidak akan lama lagi. Komposisinya relatif masih sama. 16, 18. “Proporsi masing-masing parpol sudah disepakati sudah sesuai dengan komposisi yang diminta Pak Jokowi dengan kebutuhan di posisi-posisi mana,” katanya. Sementara terkait dengan dibentuknya Kementerian Koordinator Kemaritiman, Andi menjelaskan bahwa hal itu tidak perlu izin DPR. Sebab dalam UU tentang Kementerian Negara, posisi DPR hanya diminta pertimbangan bukan persetujuan. “Pasal 16 dan 19 UU Kementerian tak dibutuhkan pertimbangan DPR kalau ada bentukan (kementerian) baru. Karena ini sebelumnya nol, nol menjadi baru tidak dibutuhkan pertimbangan DPR,” ujarnya. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 | TAHUN III

33

ant/muhammad adimaja

PUTUSAN UU PILKADA. Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva (tengah) didampingi dua Hakim Konstitusi Arif Hidayat (kiri) dan Anwar Usman (kanan) membacakan putusan perkara tentang Pengujian Undang-Undang tanpa nomor Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (23/10). Sembilan majelis Hakim MK mengeluarkan amar putusan tidak dapat diterima seluruh permohonan yang diajukan dan disarankan pihak pemohon karena obyek yang ingin diujimaterikan sudah tidak ada, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerbitkan Perppu Pilkada di akhir masa jabatannya.

Bahas Surat Jokowi, DPR Undang Pakar JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berjanji akan segera membalas surat nomenklatur yang dilayangkan Presiden Joko Widodo. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menuturkan pihaknya akan segera memberi pertimbangan soal perubahan nomenklatur kementerian negara. Rencananya, surat balasan DPR akan dikirimkan Senin (27/10/2014) nanti. “Kita harus menjawab artinya memberikan pertimbangan tersebut. Memang UU (memberi waktu) tujuh hari tapi kita kan ingin secepatnya balas,” ujar Wakil Ketua DPR Agus

Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (23/10). Pimpinan DPR, kata Agus, bergerak cepat merespons dan menindaklanjuti surat permohona pertimbangan yang dikirim Jokowi. Bahkan mulai sekarang ini surat itu segera dibahas. DPR jelasnya akan meminta pendapat dari para akademisi dan ahli terkait rencana perubahan nomenklatur kementerian yang diusung Jokowi. “Agar hasilnya sangat scientifik. Selain itu juga matang secara politik karena fraksi juga ikut mempertimbangkan,” kata Agus. Agus menuturkan Presiden tak harus menunggu surat balasan DPR untuk mengumumkan kabinetnya. Menurut politisi Partai Demokrat tersebut, Jokowi tetap dapat membentuk kabinet dan mengumumkannya pada publik meski DPR belum membalas surat. “Sesusai ketentuan kan itu hak prerogatif presiden. Namun kita tidak ingin

menghambat atau terkesan menghambat pengumuman presiden. Memang tujuh hari tapi kita akan memeberikan secepatnya, mungkin Senin besok dibalas,” kata dia. Seperti diberitakan, dalam surat Jokowi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat dilebur jadi satu menjadi Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Kemudian, Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi kementerian Pariwisata saja. Sementara, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan digabung dengan Kementerian Riset dan Teknologi. Dari dua kementerian itu, dibagi lagi menjadi Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar & Menengah dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Untuk Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup jadi satu kementerian yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kemudian, Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi dijadikan satu dengan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Lalu dibagi dua lagi, diberi nama menjadi Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Terakhir, perubahan yang dilakukan Jokowi-JK yakni Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat menjadi Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan kebudayaan. Eks Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto mengatakan, surat permintaan pertimbangan penggabungan dan pemisahan kementerian yang dikirim Presiden Joko Widodo ke DPR yakin diterima. Hal itu memungkinkan meski DPR tidak segera memberi jawaban. “7 Hari tidak ada jawaban, kami anggap DPR menerima pertimbangan,” ujar Hasto saat ditemui di rumah Megawati Soekarnoputri, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/10). Hasto menambahkan, surat tersebut dibuat bukan untuk meminta persetujuan oleh DPR. Namun, hanya meminta pertimbangan dan memenuhi etika penyelenggaraan negara. “Pertimbangan ini sifatnya beda dengan persetujuan karena aspeknya lebih kepada etika penyelenggaraan negara. Bagaimanapun DPR ini merupakan representasi dari rakyat sehingga kita meminta pertimbangan terkait gagasan penggabungan dan pemisahan kementerian,” ucapnya. =GAM/ADB


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

SOSIAL KEAGAMAAN

PBNU: Harus Tegas pada Kelompok Radikal JAKARTA-Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengharapkan Pemerintahan Jokowi-JK bersikap tegas terhadap kelompok Islam radikal yang saat ini bermunculan. “Negara kita sangat terbuka, liberal, sehingga lahirlah kelompok Islam yang radikal dan aneh. Ajarannya tertolak oleh umat Islam dan budaya Indonesia,” kata Said di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis. Ia menjelaskan gerakan Islam ini misalnya gerakan Wahabi yang membawa aliran tidak sesuai dengan ajaran

Pemerintahan baru ini harus lebih tegas menyeleksi ormas-ormas di era terbuka ini.

KASUS PILKADA LEBAK

KPK Periksa Sekjen MK JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahkamah Konstitusi (MK) Janedri Mahili Gaffar pada Kamis (23/10). Janedri diperiksa sebagai saksi terkait proses penyidikan kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak di MK dengan tersangka Amir Hamzah. Usai diperiksa, Janedri mengaku dikorek keterangan ihwal dugaan suap sengketa Pilkada Lebak di MK. Namun, Janedri mengaku tak mengenal tersangka Amir Hamzah dan Kasmin. “Iya (ditanyai seputar dugaan suap sengketa pilkada) Lebak, untuk Amir Hamzah dan Kasmin,” kata Janedri saat keluar Gedung KPK Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (23/10). Menurut Janedri, pokok pertanyaan yang diajukan terkait ihwal masalah administrasi terkait sengketa yang disidangkan Akil Mochtar itu. Dia pun menyebut, kembali mengulang keterangan sebelumnya saat diperiksa untuk Akil Mochtar. “Itu kan kaitannya dengan kasus Pak Akil Mochtar. Kalau khusus yang terkait kasus Amir Hamzah itu kan kita memberikan

keterangan yang bersifat administratif, sama keterangannya,” imbuhnya. Bersama Janedri, KPK juga memanggil Kasianur Sidauruk selaku Panitera Pengganti di MK. Tak hanya itu, Komisi pun memanggil Ferdy Prawiradireja yang diketahui sebagai pegawai PT Bali Pasific Pragama. Kasianur dan Ferdy juga akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Amir Hamzah. Ketiga saksi ini, sudah diperiksa sebelumnya dalam perkara atas terdakwa Akil Mochtar, saat masih di penyidikan. Kuat dugaan, Janedri, Kasianur, dan Ferdy akan dimintai keterangan seputar proses suap yang dilakukan Amir Hamzah untuk Akil Mochtar saat masih menjabat sebagai Ketua MK. Panitera pengganti MK, Kasianur Sidauruk, mengaku tak ada yang baru dalam pemeriksaan dirinya sebagai saksi untuk tersangka Amir Hamzah. Kasianur hanya menambah sejumlah keterangan.”Hanya menambahkan saja keterangan saya yang terlebih dahulu, kaitannya dengan Kabupaten Lebak atas nama tersangka Hamzah,” ujarnya. Kasianur diketahui kerap bolak balik diperiksa sebagai saksi terkait dugaan suap dalam sengketa pilkada di MK. Beberapa kali, Kasianur menjelaskan dia

dikorek soal tupoksi dan pekerjaannya sebagai panitera dalam sengketa pilkada di MK. Dalam pemeriksaan kali ini, dia pun hanya diperiksa sekitar dua jam. Diduga, banyak keterangan dia yang sebelumnya sudah disampaikan. “(Kali ini) Kaitannya dengan putusan-putusan Lebak itu,” jelas Kasianur. Diketahui, kasus yang menyeret Amir Hamzah dan Kasmin merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan atas Tubagus Chaeri Wardana, Susi Tur Andayani serta Akil Mochtar. KPK kemudian menetapkan Amir Hamzah dan Kasmin sebagai tersangka. Kedua tersangka pun dijerat dengan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha mengaku Janedri diperiksa sebagai saksi terkait proses penyidikan kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak. “Dia akan menjadi saksi untuk tersangka AH,” katanya. =GAM/ABD

Hasyim Muzadi

Ketua Umum PBNU Islam Indonesia. “Terus terang saja, Islam Wahabi. Islam yang anti-Maulid Nabi, antiziarah kubur, antiIsra Miraj. Itu ajaran aneh bagi umat muslim Indonesia,” katanya. Menurut ia, pemerintah Jokowi-JK sepatutnya bersikap lebih tegas terhadap gerakan kelompok tersebut terutama gerakan Wahabi karena kelompok itu telah berkembang di Indonesia. “Gerakan ini dengan bebasnya menyebarkan ide-ide, ajaran-ajaran dengan membangun pasantrenpasantren, madrasah di Indonesia,” Ia menjelaskan Islam Wahabi itu bukan Islam Nusantara, karena menurut dia pengikut gerakan tersebut telah merusak tempat ibadah di sejumlah daerah di Indonesia. “As-sunnah di Ceribon, alumninya ngebom Polresta Cirebon, ngebom gereja Bethel di Solo. Islam seperti itu bukan Islam Nusantara,” jelasnya. Ia mengingatkan gerakan Wahabi yang berkembang di Indonesia tersebut perlu diwaspadai karena tujuan gerakan yang berasal dari Arab Saudi itu adalah ingin mengajarkan pemurnian Islam menurut ajaran mereka. “Pemerintahan baru ini harus lebih tegas menyeleksi ormas-ormas di era terbuka ini. Walaupun mereka mengatasnamakan ingin membangun khilafah Islam,” katanya.=ANT/ZABUR

ant/rudi mulya

TANGKAP MANTAN BUPATI KORUPSI APBD NGANJUK. Tim Kejaksaan Negeri Nganjuk membawa terpidana mantan Bupati Nganjuk periode 1998-2003, Soetrisno Rachmadi (tengah) yang menjadi buron Kejaksaan selama 4 tahun ke dalam Lapas Kelas II B, Nganjuk, Kamis (23/10). Soetrisno Rachmadi ditangkap Tim Intel Kejaksaan Agung di salah satu apartemen di wilayah Jakarta Selatan pada Rabu (22/10) malam, ia terbukti melakukan tindak pidana korupsi pada Pos Biaya Penyelenggaraan Otonomi Daerah pada Satker Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Nganjuk APBD 2003 dengan kerugian negara sebesar Rp1 miliar lebih.


KORAN PROBOLINGGO

KORAN MADURA

Ekonomi

MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III No. 0470 | TAHUN III

55

PERINGKAT UTANG

JCR Pertahankan Peringkat Utang RI di BBB-/Stable Outlook JAKARTA-Lembaga pemeringkat Jepang, Japan Credit Rating Agency, Ltd. (JCR) telah melakukan afirmasi peringkat investasi negara atau Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook. Peringkat ini masih sama dengan afirmasi atas Sovereign Credit Rating Indonesia yang dilakukan JCR pada dua tahun lalu. Meski demikian, JCR mencatat respons pemerintah cukup baik, dalam memastikan stabilitas ekonomi menghadapi guncangan eksternal. Dalam siaran persnya, JCR menyampaikan beberapa faktor kunci yang mendukung afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia tersebut yakni pertumbuhan ekonomi yang kuat, pengelolaan fiskal dan sistem perbankan yang sehat, serta ketahanan perekonomian terhadap tekanan eksternal. Di sisi lain, faktor-faktor yang dinilai menjadi risiko bagi Sovereign Credit Rating Indonesia antara lain: ketergantungan pada komoditas sumber daya alam, defisit neraca berjalan dan aliran investasi yang fluktuatif, tingginya subsidi BBM, ketertinggalan infrastruktur dan pasar

keuangan yang belum berkembang. JCR mencatat respon kebijakan dari otoritas dalam rangka memastikan stabilitas ekonomi dalam menghadapi guncangan eksternal. Lebih lanjut, JCR menyatakan bahwa terdapat indikasi bahwa pemerintahan baru akan menerapkan kebijakan pengurangan subsidi BBM dan percepatan pembangunan infrastruktur. Kebijakan-kebijakan tersebut dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah-panjang. “Afirmasi peringkat oleh JCR merupakan pengakuan atas komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian di tengah ketidakpatian ekonomi global,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus D.W. Martowardojo di Jakarta, Kamis (23/10). =GAM/ABD

ant/agus bebeng

HAK DISABILITAS UNTUK BEKERJA. Massa dari Forum Tunanetra Menggugat berunjukrasa di Gedung DPRD Provinsi Jabar, Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/10). Dalam aksinya mereka menuntut aksesibilitas ketenagakerjaan yang layak bagi penyandang disabilitas di Jawa Barat yang selama ini masih terjadi diskriminasi.

Pengangguran Akan Meningkat? Cukai Naik, Industri Rokok Akan Melakukan PHK Besar-besaran JAKARTA-Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif cukai rokok sebesar 8,72 persen tahun depan. Kenaikan tarif cukai itu tidak realistis karena mengabaikan situasi pasar dan berpotensi menambah jumlah pengangguran.

“Tanpa ada kenaikan di tahun 2014 ini saja, pabrikan besar telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lebih dari

10 ribu tenaga kerja. Apalagi dengan kenaikan sebesar itu,” Kata Ketua Gappri Ismanu Soemiran, Kamis (23/10). Gappri mengaku sudah mengajukan usulan kenaikan tarif cukai sebesar 5 persen ke Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan. Namun sepertinya usulan itu bertepuk sebelah tangan alias tidak mendapat sambutan dari pemerintah. Karena itu Gappri terkejut dengan kenaikan sebesar 8,72 persen itu. Apalagi perundingan kenaikan cukai itu baru dua kali dan itupun belum tuntas. “Kalau target pendapatan negara pada 2015 dari cukai rokok sebesar Rp 120,5 triliun atau naik 8 persen dari tahun ini, maka kenaikan cukai tahun depan itu cukup 5 persen,” urainya. Ismanu menjelaskan, secara rata-rata kenaikkan itu memang masih di bawah 10

persen. Namun kalau melihat sistem cukai diterapkan berdasarkan golongan dan tiap golongan dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan (layer), kenaikkan cukai untuk golongan satu bisa mencapai 16 persen. Kenaikan sebesar 16 persen jelas berdampak pada harga rokok. Tingginya harga rokok akan membuat pembeli mencari rokok dengan harga di bawahnya. Masalahnya, industri yang di bawahnya tidak mampu mengisi lantaran terbentur kapasitas produksi yang dibatasi. “Kalau ada kekosongan seperti ini, sebenarnya berbahaya karena akan memicu rokok ilegal,” imbuhnya. Hilangnya pasar akibat harga yang terlalu tinggi tentu akan membawa efek ekonomi yang lebih luas. Yang pertama, pabrikan rokok akan menunda pembelian tembakau dan cengkeh, sebagai bahan baku utama rokok,

Kedua, perusahaan rokok akan dipersaingkan dengan rokok ilegal. Dalam posisi ini, akhirnya negara juga yang akan mengalami kerugian. Sebagai catatan, berdasarkanm survei rokok ilegal yang dilakukan Universitas Gadjah Mada, tahun ini nilai rokok ilegal mencapai lebih dari Rp 1 triliun, atau 6 persen dari produksi nasional. Selama ini, pabrikan mempunyai buffer stock atau ketersediaan bahan baku untuk kebutuhan selama tiga tahun untuk tembakau dan untuk cengkeh selama dua tahun. Nah, agar terhindar dari kerugian lebih dalam akibat kerugian penjualan, maka perusahaan akan menunda pembelian tembakau demi menekan biaya. “Jadi efek dominonya bisa berdampak pada petani tembakau dan cengkeh,” tegas Ismanu. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

ant/rendhik andika

IHSG DITUTUP NAIK.Sejumlah orang mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/10). IHSG ditutup menjadi 5.103,52 poin atau naik sebesar 29,19 poin atau (0,50%) karena masih adanya ekspektasi positif terhadap pemerintahan baru.

Bank di Indonesia Belum Sekelas Alibaba JAKARTA-Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai cara untuk meningkatkan literasi keuangan (financial inclusion) ke seluruh penduduk Indonesia. Salah satunya adalah mengarahkan perbankan di Indonesia meniru cara perusahaan e-commerce asal Tiongkok, Alibaba. “Kalau ingin seperti Alibaba, kita harus melihat kesiapan regulasi dan infrastruktur di Indonesia, itu tidak semudah seperti yang diomongkan, “ kata Deputi Gubernur

BI , Ronald Waas, di acara International Financial Inclusion Forum yang diadakan oleh Bank Mandiri, Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/10). Namun begitu, BI mengaku apa yang terjadi di Indonesia baik mulai dari infrastruktur hingga kesiapan masyarakat belum semaju di Tiongkok. Ketidakssiapan infrastruktur dan pola pikir masyarakat akan pentingnya literasi keuangan dialaminya saat melakukan kunjungan ke daerah terpencil di Merauke, Papua. Ketika di sana, Ronald dan rombongan mencoba melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, namun saat transaksi membutuhkan waktu yang lama. “Di sana (Merauke) kami coba transaksi pakai kartu kredit, kami harus menunggu sampai tiga menit untuk menyelesaikan transaksi, tapi setelah kita tunggu, ternyata

transaksi gagal, jadi ini yang perlu kita perbaiki dulu,” tegasnya. Lebih jelas dikatakan Ronald, satu hal yang sedang diutamakan para regulator industri keuangan di Indonesia demi meningkatkan literasi keuangan di daerah adalah dengan membentuk agen perbankan tanpa kantor (branchless banking). Sementara itu, Advisory Board Chairman Mandiri Institute, Darmin Nasution, mengatakan dari total populasi Indonesia yang berkisar 249 juta jiwa, masih terdapat 48% penduduk yang belum memiliki akses ke layanan keuangan. Pasalnya, akses layanan keuangan yang rendah menyebabkan kontribusi sektor finansial pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ikut rendah. Menurutnya, hal tersebut terlihat pada rasio kredit terhadap GDP yang sebesar 36%, bila dibandingkan dengan Malaysia 122% dan Thailand 103%.

Sedangkan rasio simpanan atas GDP tercatat sebesar 39% bila dibandingkan Malaysia yang sebesar 147%. “Inklusi keuangan merupakan topik yang penting di Indonesia maupun global, karena peningkatan akses terhadap layanan keuangan dapat mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif,” ujar Mantan Gubernur BI ini. Ditempat yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin menambahkan, ekosistem yang baik sangat diperlukan guna mendorong inklusi keuangan. Dia mencontohkan, penyaluran dana bantuan kepada masyarakat melalui agen bank dapat mendukung edukasi terhadap layanan keuangan digital. Lebih lanjut Budi mengungkapkan, langkah ini juga dapat mengubah kebiasaan masyarakat dalam melakukan transaksi dari konsumtif menjadi saving. Pasalnya, bantuan tidak diterima dalam bentuk tunai tetapi masuk ke dalam rekening milik masyarakat. “Sinergi dengan sektor lain, seperti telekomunikasi, pasar modal, asuransi dan institusi keuangan lainnya juga diperlukan untuk terus meningklatkan layanan yang dapat diberikan kepada masyarakat luas,” tutup Budi. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Budaya

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 0470 JUMAT 24No. OKTOBER 2014| |TAHUN No. 0470 |IIITAHUN III

OPINI 77

Sinting! Cerpen: Raedu Basha* Hai, teman! Ketika kau melihat burung-burung terbang dengan gesit saling berhamburan mengepak-kepakkan sayapnya yang menawan di antara awan-gemawan bersama sekawanan, pernahkah kau terlintas ingin menjadi seekor burung? Ketika kau melihat letusan kembang api di langit dengan cahaya yang melompat-meretas dan membentuk warna-warni yang cerlang berkubitan indah, pernahkah kau berkeinginan menjadi bagian dari kelap-kelipnya?

Atau manakala kau menyaksikan sesuatu yang sekiranya tak dapat terjangkau raga-inderamu, kau miliki asa menjadi yang demikian rupa, seperti ingin menjadi gajah, kucing, menjadi harimau, laba-laba, walet, kalelawar dan sebagainya...? Mungkin tak ada salahnya jika sineas Christopher Nolan harus mewujudkannya pada Batman, Marc Webb mengejawantahkan khayalannya ke dalam Spiderman, Michael Bay membuat kehidupan nyata dari mimpi-mimpinya menjadi Kurakura Ninja. Begitu juga dengan Fujiko F. Fujio yang mengkartunkan ide gilanya menjadi seekor kucing Doraemon yang cerdas. Mereka berbuat demikian rupa bukan tanpa alasan. Ya, mereka mencoba keluar dari setiap kerangkeng kehidupan sebagai manusia realitas yang terkekang aturan-aturan alam, dan melebur ke dalam khayalan-khayalannya yang menyala-nyala, tajamkan intiusi seperti menyusuri loronglorong yang berkelok dan tembus

pada ujung imaji. Hahaha. Seperti itulah mungkin aku memandang kehidupan itu sejak kecil. Aku berkhayal saat bermain, aku bermimpi saat belajar, aku hidup di dalam imajinasiku yang meberobos ke luar dari kehidupan yang sebenarnya. Melempar kenyataan yang penuh perang dan angkara murka. Di sanalah, aku berjumpa dengan cita-cita lain dari yang lain. Asa yang tak biasa. Impian yang sunyi di sudut hati.

menyampaikan visi-misiku ke depan untuk sejahterakan negara ini!” Terangku panjang-lebar. Teman itu hanya melongolongo memperhatikanku tegak berdiri di atas batu. Kupasang sebatang janur kering melingkari kerah leherku melilit hingga pusar: Dasi. “Ehem, ehem... Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air! Maaf pidatoku sempat terpotong karena tadi ada temanku dari Jepang sedang berteriak...” Si Teman yang masih memperhatikan ulahku kemudian terpingkal-pingkal, terbahak-bahak, jungkir-balik sampai sakit perut. “Hahaha. Presiden? Presiden apa? Presiden kok sinting!?” katanya. Aku berdehem-dehem. “Lho! Kalau tidak sinting, ya jangan jadi presiden dong!” sengakku sambil membetulkan letak dasi.

Kehidupan nyata penuh dengan kebejatan dan dosa Sedangkan di alam imajinasi aku bisa menyiptakan surga Kurang lebih begitulah yang dikatakan Kahlil Gibran, yang mana aku berada di antara keedan-an “Si Tua Lebanon” itu. *** Di tengah sungai terjun kecil yang membelah dua dusun di desaku… Sungai Galujuran. Aku berdiri di atas ketinggian batu, aku berkhayal menjadi apa saja yang aku mau. Kadang aku menjadi angin, kadang menjadi deru, kadang menjadi air, menjadi ikan kapas ataupun alam raya itu sendiri. Bosan. Aku berubah menjadi artis, menjadi penyanyi, menjadi model, menjadi presenter, menjadi komedian... Stand up comedy! Dan, kubayangkan rumputrumput, pohon nyemplung dan nyiur, ribuan bunga-bunga liar, semua menjadi penontonku. Aku berkelakar sambil memegang batang pohon keres yang kubayangkan sebagai mik corongan yang hebat. “Penonton! Apa kalian tahu perbedaan penyair dengan aktifis bila sedang menembak wanita? Jika penyair menembak wanita idamannya dia akan berpuisi ‘wahai gadisku... Engkau laksana purnama, matamu bagaikan bintang yang bila berkedip cahayanya seakan jatuh ke haribaan kalbu, hidungmu seperti ujung-ujung kapas awan, bibirmu mewangi yang bergurat merah menyerupai jeruk purut yang basah’. Tapi beda halnya bila seorang aktivis menembak cewek idamannya, dengan padat-singkattajam-terpercaya ia akan berkata ‘Hai Gadis, aku cinta kamu. Ada pertanyaan lain?’...”

Ujarku menyerupai komedian yang beraksi di atas panggung lawak. Semua penonton: pohon, batu, air, rumput, bunga liar, tak terkecuali para capung dan pasukan kupu-kupu, sama-sama tertawa dan mengaplausku tanpa henti. “Thank you all....!” teriakku sembari senyumsenyum. Kupingku mekar-mekar. Bosan lagi. Aku berubah bak seorang politikus, menjadi juru kampanye, menjadi diplomat, menjadi pemerintah, bupati, gubernur, menteri, bahkan menjadi seorang presiden. Ya, seorang presiden! Presiden yang sedang menyampaikan pidato perdana di Gedung Parlemen... “Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air! Aku senang sekali menjadi seorang presiden hari ini. Tadi pagi aku menerima sms dari Obama dan menyampaikan ucapan selamat karena aku telah menjadi Presiden ke-9 Republik Indonesia yang sangat

kita cinta ini. Tak hanya Obama, bahkan Saddam dan Khadafi tadi malam mendatangiku melalui mimpi dan mereka mengatakan ‘Selamat menjadi Presiden dan semoga Anda menjemput Kami’.” Semua penonton sama-sama mengaplausku tanpa henti. Termasuk seekor ular daun yang tubuhnya bersisik hijau yang bergelantung di pohon nyemplung bagai menganga melototiku. Aha! Mungkin si ular daun itu takjub dengan penampilan pidato perdana sang presiden. Hahaha. “Bung...!” Tiba-tiba seorang teman meneriakiku dari balik rawa-rawa sungai Gelujuran. Terpaksa aktivitas khayalanku terhenti sejenak, padahal aku sudah menjadi seorang presiden, sudah mabuk mendayukan bayangbayang. Aku melongo teman itu. “Apa yang kau lakukan disitu, Bung?” tanyanya. “Jangan ganggu aku! Aku sedang pidato perdana kepada rakyat-rakyatku. Aku sekarang menjadi presiden, dan aku akan

*** Hai, teman! Ketika kau melihat burungburung terbang dengan gesit saling berhamburan mengepakkepak sayapnya yang menawan di antara awan-gemawan bersama sekawanan, pernahkah terlintas kau ingin menjadi seekor burung, atau menembaknya sampai terkapar mati? Sebenarnya siapa yang lebih sinting antara orang yang ingin menjadi seekor burung atau menjadi orang yang semana-mena membunuh makhluk Tuhan? Takkan kusudahi merajut khayalan-khayalanku, hingga kelak semua percaya, seorang Christopher Nolan baru akan lahir dari dalam diri… = Ditulis di tepi Sungai Galujuran *) Bernama lengkap Raedu Badrus Shaleh. Mahasiswa S2 Antropologi Budaya UGM Yogyakarta. Lahir di Sumenep, 3 Juni 1988. Bukunya: Matapangara (Puisi, 2014), Biarkan Aku Meminangmu dengan Puisi (Puisi, 2006) dan The Melting Snow (Novel, 2014). Barubaru ini mengikuti Spring Festival di Kultur Park Kota Konya, TURKI, Mei 2014 dan 15 penyair muda pilihan Festival Kesenian Yogyakarta XXVI, September 2014. Karyanya pernah dimuat puluhan buku bersama juga seperti Pikiran Rakyat, Republika, Horison, Sabili, Kuntum, Surabaya Post, Bende, Jurnal Aksara (Imajio), Koran Madura, Radar Madura, Muara, Kompas.com, dll.


KORAN MADURA Lintas Jatim 8 PROBOLINGGO Oleh: 8 Alfa AnisaKORAN

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

MADURA

Puisi

KORAN MADURA

SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

Aku dan Rindu Rasa

Aku terjaga di balik layar kaca dengan sejuta air mata Roh malam membisikkan kerinduan bayangan Lalu mengais kenangan yang tergeletak di sudut keheningan tanpa memadu keabadian kau pertama, aku merana kata pada gelap malam menangkap nyala lampu di lorong kejiwaan berkawan malang sisakan sajak runyam menghujam gamang rindu rasa Blitar, Agustus 2014

Suatu Malam : Attabani suatu malam ku menemukan kumpulan sepi di dunia imajinasi yang mencecap kopi menjelang pagi. lalu, kau menawari secangkir puisi yang kau seduh sendiri di penghujung pagi. jari jemariku membisikkan sebait sunyi, mencatat bahwa kau bukanlah bagian dari larik yang berdiksi. “suatu malam yang meninabobokan dini hari, temui aku di penghujung mimpi. ada sunyi yang harus ditelanjangi.” pesanmu suatu hari sebelum berkemas pergi dan jarang kembali. 2014

Tersebab Puisi tersebab puisi, kujual mimpi menjelang pagi tersebab puisi, kopi mendingin menjejalkan sunyi tersebab puisi, jari jemari membisikkan diksi yang menanti dan tersebab puisi, kekasih tlah mati di penghujung rindu yang lupa diri 2014

Malam Jumat Malam Jumat tergeletak di sepanjang kenangan bersetubuh nyala lampu taman benderang namun memucat pekat Malam Jumat memburai resah bersitatap pada bulan malang terpenjara tlah tiada Malam Jumat berkelana aksara mengenang lika liku luka berlalu bersama sekuncup kembang berguguran usang Blitar, 23 Agustus 2014

Alfa Anisa

Nama pena dari Anisa Alfi Nur Fadilah. Lahir di Blitar, 28 Maret 1995. Mahasiswi program ilmu komunikasi di Universitas Islam Blitar. Menulis puisi, cerpen, dan artikel. Berdomisili di bumi Bung Karno, Blitar Jawa Timur.

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM

Melacak Gen Politik Sang Proklamator Oleh: Imron Mustofa* Setelah sekian lama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang diketuai Megawati Soekarno Putri “kehilangan” kekuatan politiknya dalam perebutan kursi kekuasaan di pemerintahan, kini telah bangkit kembali. Dengan mengusung figur Jokowi, partai asuhan Megawati ini mampu mendongkrak dukungan rakyat untuk memilih calon presiden dari PDI-P.

H

asilnya, pada pemilu Juli 2014 lalu, Jokowi terpilih menjadi Presiden Indonesia untuk lima tahun ke depan. Lantas, apakah strategi yang digunakan Megawati Soekarnoputri sehingga bisa meraup suara rakyat yang begitu besar? Mungkinkah strategi politiknya merupakan warisan dari leluhurnya –Soekarno- yang pernah menjadi orang nomor satu di Indonesia dan disegani banyak negara? Jawabannya ada dalam buku ini. Buku ini coba melacak gen-gen politik Sang Proklamator yang kian menunjukkan tajinya di perpolitikan Indonesia. Berbagai kedudukan strategis di pemerintahan berhasil mereka kuasai. Ini menunjukkan bahwa keturunan Sang Proklamator memang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin. Mereka adalah Megawati Soekarnoputri, Sukmawati, Guruh Soekarnoputra, Rachmawati, Puan Maharani, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri, dan Muhammad Prananda Prabowo. Seperti bangkitnya PDI-P yang sangat erat kaitannya dengan figur keluarga besar Bung Karno. Di berbagai kampanye yang dilakukan PDI-P, sosok Megawati selalu disandingkan dengan Bung Karno, sehingga banyak orang yang tertarik untuk memilih partai berlambang banteng ini. Megawati memiliki nilai jual tinggi di kalangan basis massa nasionalis dan menjadi magnet penarik massa yang gandrung terhadap kejayaan

Soekarno. Para pendukung Megawati percaya bahwa karisma Bung Karno menitis pada dirinya. Terbukti ketika Kongres PDI-P di Bali pada 8-10 Oktober 1998. Pulau Dewata “memerah” mendukung orang yang dianggap titisan Bung Karno ini. Megawati pernah mengatakan bahwa partainya bukanlah mesin politik yang digunakan sebagai alat ambisi seseorang. (halaman 45-46) Radis Bastian, penulis buku ini, memaparkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan karisma Magawati kian melejit. Bahwa Megawati memilih memosisikan diri sebagai tokoh oposisi pemerintah menjadi daya tarik massa. Megawati sepertinya ditakdirkan lahir ke dunia politik sebagai orang terdepan yang mengomandoi oposisi. Bukan hanya terhadap pemerintahan SBY, melainkan jauh sebelum reformasi (ketika rezim Orde Baru berkuasa) ia sudah menunjukkan pendiriannya menentang hegemoni rezim otoriter tersebut. Keteguhan hatinya untuk melakukan oposisi terhadap pemerintah Soeharto menjadi-

kan dirinya sebagai simbol pergerakan oposisi kala itu –dan partai usungannya biasa disebut “Partainya Wong Cilik”. Yang tidak kalah menariknya adalah kemunculan Puan Maharani (cucu Bung Karno) di perpolitikan Indonesia. Meski masih tergolong muda, Puan berhasil menjadi orang paling berpengaruh di PDI-P. Ia menjadi ketua fraksi PDI-P di DPR RI untuk periode masa bakti 2009-2014. Selain itu, Puan juga dipercaya menjadi ketua politik dan hubungan antarlembaga yang memiliki peran strategis dalam penentuan sikap politik dan komunikasi partai dengan organisasi lainnya. Bahkan, belakangan Puan sering tampil ke publik untuk menyampaikan pendangannya. Ia semakin terbuka menghadapi berbagai pertanyaan media. Bisa dikatakan, prestasi politik Puan terlihat jelas saat Pilkada Jawa Tengah. Ia, ketika menjadi ketua tim pemenangan Pilkada di Jawa Tengah, mampu menjadikan Jawa Tengah tetap “berwarna merah”. (halaman 82) Buku setebal 274 halaman ini tidak hanya melacak gen-gen politik dari trah Soekarno saja. Masih ada beberapa upaya pelacakan yang dilakukan penulis buku ini, untuk mendapatkan data yang sekiranya bisa dijadikan acuan untuk memprediksi tokoh mana yang nantinya berpotensi menjadi orang nomor satu di Indonesia dan bisa menyelamatkan Indonesia dari kehancuran. Penulis buku ini menambahkan empat “keluarga besar” yang telah melahirkan “anak-anak” potensial yang kini tengah berkecimpung di dunia politik Indonesia. Mereka adalah trah Muhammad Hatta, trah Cendana, trah Sarwo Edhi Plus Yudhoyono, dan trah Wahid Hasyim. Siapakah di antara mereka yang nantinya bisa menjadi pemimpin anutan bangsa?= *) Pustakawan di Paradigma FITK UIN Sunan Kalijaga

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura. com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO

Lintas Jatim

MADURA

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014

No. 0470 JUMAT 24 OKTOBER 2014 || TAHUN No. 0470 | III TAHUN III

99

Warga Gugat PT KAI Daop7 MADIUN - Sejumlah warga Kelurahan Madiun Lor dan Oro-Oro Ombo, Kota Madiun, Jawa Timur, menggugat PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Daop 7 karena mereka tidak setuju dengan kebijakan perusahaan BUMN tersebut yang melakukan eksekusi paksa. Gugatan tersebut dilayangkan ke Pengadilan Negeri Kota Madiun dan sidang pertama yang digelar pada Kamis batal dilaksanakan karena pihak tergugat, PT KAI Daop Madiun, tidak hadir di persidangan. Salah satu warga penggugat, Hartanto mengatakan pihaknya terpaksa melayangkan gugatannya karena tidak terima dengan kebijakan PT KAI yang melakukan eksekusi paksa. Eksekusi dilakukan, karena penghuni aset negara itu dinilai tidak membayar sewa yang besarnya mencapai Rp 26 juta per tahun. "Katanya kami tidak membayar sewa. Padahal kalau saya tanya tentang bukti kepemilikian aset kepada PT KAI, mereka tidak pernah mau menunjukkan. Saya sudah menempati bangunan negara itu sejak tahun 1965 sampai sekarang karena peninggalan orang tua," ujar Hartanto, kepada wartawan. Sikap PT KAI yang mengeksekusi paksa tersebut membuat kecewa penghuni aset negara hingga mereka menempuh jalur hukum. Jumlah penghuni aset milik PT KAI yang melakukan gugatan mencapai 55 kepala keluarga. Penasihat hukum penggugat,

Subali, mengatakan, selain kecewa dengan kebijakan PT KAI, gugatan tersebut juga untuk menunjukkan bahwa sikap PT KAI dinilai melanggar hukum. Menurut Subali, kliennya tersebut telah menempati bangunan aset berdasarkan turun temurun. Yang mana, dulunya bekas karyawan perusahaan KAI. Sepanjang mereka belum diselesaikan kepentingannya oleh Pemerintah RI, maka secara hukum masih berhak untuk menempati. "Yang terjadi saat ini adalah, permasalahannya belum diselesaikan, malah ada penarikan sewa bahkan mengosongkan bangunan," kata Subali. Sementara, dari PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun hingga kini belum memberikan konfirmasi atas kasus gugatan yang dilayangkan oleh 55 kepala keluarga penghuni asetnya tersebut. Karena PT KAI tidak hadir di persidangan, maka majelis hakim Pengadilan Negeri Kota Madiun yang diketuai oleh Agus Pambudi, memutuskan sidang dilanjutkan pada Kamis(30/10) pekan depan. Dengan agenda sidang mendengarkan gugatan yang disampaikan pihak penggugat. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

ant/seno

KUE BROWNIES REKOR MURI. Sejumlah penonton mengamati kue Brownies untuk memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) di Universitas Jember (UNEJ), Jawa Timur, Kamis (23/10). Kue brownies ukuran 310cm x 310cm x 20cm terbuat dari tepung singkong Modified Cassava Flour (MOCAF) memecahkan rekor baru Muri dalam rangka hari jadi ke-50 tahun UNEJ.

PERMINTAAN PASAR

Lahan untuk Perusahaan Emas Disiapkan SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan lahan 100 hektare di dekat Bandara Internasional Juanda untuk dibangun oleh investor menjadi perusahaan emas perhiasan pada masa mendatang karena besarnya permintaan pasar. "Untuk itu, kami mengundang investor guna membangun perusahaan emas perhiasan di Jatim. Apalagi bahan baku emas itu memang tersedia di Jatim sehingga produk yang dihasilkan akan lebih murah," kata Gubernur Jatim Soekarwo saat membuka

pameran emas atau Surabaya Internasional Jewellery Fair (SIJD) ke-19, di Surabaya, Kamis (23/10). Di sisi lain, ungkap dia, pangsa pasar emas perhiasan Jatim sampai sekarang sangat bagus khususnya di luar negeri. Ekspor perhiasan emas Jatim pada 2013 mencapai 1,45 miliar dolar AS atau meningkat 104 persen dibanding tahun 2012 sebesar 701 juta dolar AS. "Tujuan ekspor emas perhiasan ini umumnya ke Amerika Serikat, Eropa, Singapura, dan Malaysia. Kalau ke Dubai, semua

desainnya buatan asli Jatim atau bisa diartikan produk kami bisa bersaing di kancah internasional," ujarnya. Ia menjelaskan, saat ini animo pembeli terutama untuk produk kerajinan tangan sangat diminati. Hal itu didukung perkembangan perhiasan dengan batu-batuan yang luar biasa seperti batu-batuan dari Pacitan yang berhasil memasuki pasar dunia. "Bahkan desain tradisional dan modern Jatim berhasil meraih juara internasional yaitu produk dan desain dari Suku

Asmat (Papua). Namun masih diperlukan peningkatan SDM untuk memproduksi," katanya. Kondisi itu, tambah dia, ikut dipengaruhi kolaborasi seni dan sentuhan produk modern yang didukung peralatan dan teknologi canggih. Apabila hal itu sudah dilakukan maka pasar emas dunia akan dapat dikuasai Jatim. "Sementara pameran ini adalah percontohan transaksi dagang. Ada yang menyalurkan (ekspor), ada yang pesan perhiasan dengan model yang sedang dipamerkan, dan kami harap bisa mempertemukan penjual dan

pembeli," katanya. Pada kesempatan sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Hari Sasono, mengatakan, Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) yang ke-19 ini merupakan pameran perhiasan terbesar di Indonesia Timur. "Tujuannya sebagai sarana ajang promosi untuk membangun brand image industri perhiasan di Tanah Air. Selain itu juga untuk memperkenalkan produk dan teknologi baru, industri perhiasan dan pendukungnya di Jatim," katanya. = ANT/DIK


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

Petani Tebu Minta Impor Gula Dihentikan LUMAJANG - Sekitar 300 petani tebu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis, berunjuk rasa meminta pemerintah menghentikan impor gula karena hal tersebut merugikan petani. "Kalau pemerintah memang peduli kepada petani, mulai sekarang stop impor gula agar gula di dalam negeri, khususnya milik petani bisa terjual dengan harga bagus," kata Sekretaris Himpunan Petani Tebu Rakyat (HPTR) Lu-

majang Budhi Susilo. Ratusan petani yang kini memiliki ribuan ton gula tidak dijual karena harganya murah itu melakukan aksi unjuk rasa mulai dari depan Polsek Jatiroto menuju ke gedung DPRD. Di depan gedung

rakyat itu para petani berorasi menuntut pemerintah memperhatikan nasib petani tebu. Mereka juga menuntut anggota DPRD Lumajang menyampaikan semua keluhan dan masalah yang dihadapi oleh petani tebu kepada pemerintah pusat, termasuk penghentian impor gula. Pada kesempatan tersebut, para petani membawa gula dalam karung dengan menggu-

LINGKUNGAN

PEMERAN PERHIASAN INTERNASIONAL. Sejumlah pengunjung memadati stan perhiasan saat berlangsungnya pameran Surabaya International Jewelry Fair 2014 yang digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/10). Pameran yang juga diikuti oleh produsen perhiasan dari luar negeri ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku industri perhiasan tanah air untuk memperkenalkan produknya ke dunia internasional.

Matematika Bisa Kendalikan Banjir

ant/suryanto

PASCAPELANTIKAN PRESIDEN

Investasi Properti Kian Menjanjikan SURABAYA - Investasi properti kian menjanjikan pascapelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla periode 2014-2019, kata salah seorang direktur pemasaran pengembang di Surabaya, Jatim. "Keoptimisan itu karena saat ini pasar properti meyakini bahwa kondisi perekonomian mulai tumbuh setelah situasi politik stabil. Untuk itu, kini adalah saat yang tepat membeli hunian baik rumah vertikal maupun horizontal," kata Direktur Pemasaran Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi optimistis, ditemui pada peresmian "Grand Island Club House Pakuwon City" di Surabaya, Kamis (23/10). Selain itu, ungkap dia, hal tersebut membawa dampak positif terhadap perkembangan penjualan properti di Indonesia.

nakan truk. Gula-gula itu kemudian dibuang ke jalan dengan cara ditabur-taburkan sebagai bentuk protes atas rendahnya harga gula milik petani. Budhi menjelaskan bahwa hingga kini gula yang ada di Lumajang, termasuk milik pabrik gula maupun petani sudah mencapai 7.000 ton yang tidak dijual. Selain disimpan di gudang milik pabrik gula, gula-gula itu disimpan di rumah-rumah atau bangu-

nan milik petani yang selama ini tidak ditempati. Budhi menjelaskan bahwa hingga kini para petani tetap teguh pada pendirian semula untuk tidak menjual ribuan ton gula mereka jika harganya tidak sesuai harapan. Menurut Budhi, pemerintah sebetulnya sudah menetapkan harga patokan petani (HPP) gula Rp 8.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 8.250, namun pada proses lelang peserta tidak ada yang berani membeli sesuai HPP tersebut. "Karena itu gula hasil produksi di bawah PTPN XI tidak terjual, termasuk milik petani. Kami para petani sepakat untuk tidak menjual gula-gula itu kalau harganya tidak sesuai HPP," katanya. = ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

Dengan membeli hunian pada saat ini maka tiga tahun mendatang harga rumah semakin meningkat signifikan. "Investasi properti tidak akan pernah turun melainkan, selalu naik," ujarnya. Pada tiga tahun lalu, jelas dia, harga jual tanah di Surabaya Rp3 juta per meter persegi. Namun, saat ini harga jualnya naik menjadi Rp6 juta per meter persegi. Sementara di Jakarta, harga jual tanah, misalnya, di perumahan yang membidik kalangan menengah atas sudah mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta per meter persegi. "Ke depan, jika harga BBM jadi dinaikkan oleh pemerintah baru maka harga jual tanah bisa meningkat lagi," ucapnya. Mengenai pasar properti tahun 2015, prediksi dia, situas-

inya hampir sama dengan kondisi pada tahun 2011 hingga 2013. Tapi, performa tahun depan akan lebih menarik pasar properti di Indonesia. "Hal tersebut bisa dilihat pada semester I/2015 di mana saat itu masyarakat akan menunggu janji politik dari pemerintah terkini," tuturnya. Terkait peresmian Grand Island Club House, sebut dia, mencatatkan investasi senilai Rp 10 miliar hingga Rp 15 miliar. Pembangunan fasilitas itu merupakan bukti pengembang itu untuk menunjukkan komitmennya dalam berinovasi. "Fasilitas ini terletak di area seluas 10.000 meter persegi dibangun dengan konsep danau kanal resort pertama di Surabaya," katanya. = ANT/CHANDRA HN/DIK

SURABAYA - Guru Besar Matematika FMIPA ITS Surabaya Prof Dr Dra Erna Apriliani MSi menerapkan matematika untuk bidang lingkungan, di antaranya mengendalikan banjir dan estimasi aliran lahar. "Sejak tahun 1999, kami menekuni Metode Asimilasi Data dalam matematika yang bisa diterapkan dalam bidang lingkungan," katanya di kampus setempat, Kamis (23/10). Menurut guru besar yang dikukuhkan bersama Prof Iwan Vanany ST MT PhD dari Jurusan Teknik Industri ITS (22/10) itu, metode asimilasi data merupakan metode untuk mengestimasi parameter atau variabel keadaan dengan cara menggabungkan antara model matematika dan data-data pengukuran. "Salah satu dari metode asimilasi data adalah filter Kalman yang penerapannya antara lain estimasi ketinggian gelombang laut, estimasi ketinggian pasang surut air laut, estimasi kerusakan ozon, estimasi posisi gerak robot mobil, estimasi posisi gerak kapal laut, estimasi perubahan harga saham, estimasi, ketinggian air sungai dan lainnya," katanya Saat ini ia sedang melakukan penelitian tentang penerapan metode asimilasi data untuk mengestimasi aliran debris atau lahar di Kali Putih, G Merapi, dan estimasi ketinggian air sungai untuk mengendalikan banjir di Bojonegoro akibat meluapnya Bengawan Solo. "Jadi, metode asimilasi data merupakan salah satu peranan matematika dalam bidang lingkungan hidup, masih banyak

peranan matematika dalam bidang-bidang lain, tentu matematikawan tidak bekerja sendirian tetapi perlu bekerja sama dengan ahli-ahli untuk bidang yang terkait," katanya. Sementara itu, rekannya Prof Iwan Vanany ST MT PhD (Jurusan Teknik Industri) menyampaikan orasi dalam pengukuhan yang bertajuk "Business Process Re-Engineering: Komponen, Faktor Kritis, dan Lingkup Implementasinya". "Proses bisnis adalah urat nadi dari bisnis itu sendiri. Peningkatan bisnis perusahaan sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kemampuan perusahaan merampingkan proses bisnis itu sendiri agar lebih efisien dan efektif atau membuat proses bisnis baru guna memberi nilai lebih dari produk dan jasanya," katanya. Oleh karena itu, rekayasa proses bisnis (Business process re-engineering) adalah salah satu topik keilmuan dari disiplin ilmu Teknik Industri yang berupaya mengelola proses bisnis dari "input" hingga menjadi produk atau jasa yang memiliki nilai lebih secara efisien dan efektif. “Hasil observasi dan pengalaman selama meneliti proses bisnis, ada tiga isu yang penting yakni perilaku (behavior) manajer dan karyawan, strategic alignment (menata unit organisasi, behavior karyawan, dan sistem monitoring-nya), dan aplikasi rekayasa proses bisnis pada rantai pasok untuk mengontrol implementasi rekayasa proses bisnis,� katanya. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK


Lintas Jatim PILKADA SURABAYA

Anggaran Tak Masuk RAPBD 2015 SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menilai ada sejumlah alokasi anggaran Pilkada Surabaya 2015 yang belum masuk dalam draf Rancangan (RAPBD) 2015 sehingga perlunya pembahasan ulang RAPBD tersebut. Ketua DPRD Surabaya Armuji mengatakan pimpinan DPRD akan membahas ulang persoalan ini dengan KPU Surabaya dan Pemkot sebab proses pembahasan RAPBD 2015 diproyeksikan sudah dimulai pertengahan November nanti. "Setelah dilakukan kajian terhadap draf RAPBD serta aturan baru Pilkada, memang ada sejumlah alokasi anggaran Pilkada yang tidak masuk dalam draf RAPBD. Makanya, nanti akan ada banyak perubahan," katanya. Mengacu pada Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti UU) 1/2014 tentang Pilkada, setidaknya ada dua aturan baru soal teknis pelaksanaan pilkada yang belum masuk dalam anggaran diajukan KPU Surabaya lewat RAPBD, salah satunya adalah uji publik. Mengacu pada Pasal 1 Perppu itu, nantinya bakal ada tahapan uji publik oleh panitia khusus yang dibentuk oleh KPU. Alokasi dana untuk tahapan ini memang belum masuk. Selain itu, aturan baru lain adalah soal pendanaan kampanye bagi para kandidat. Mengacu pada Pasal 65 Perppu tersebut, ada sejumlah kegiatan kampanye kandidat yang nantinya bakal difasilitasi oleh KPU Kabupaten/kota dan didanai anggaran pemerintah. "Itu belum termasuk sejumlah aturan tentang instruksi penghematan anggaran pelaksanaan pemilihan," kata Armuji. Terkait teknis revisi anggaran, lanjut dia, ada dua opsi yang disiapkan mulai dari mengubah draf KUA PPAS (kebijakan umum anggaran plafon prioritas anggaran sementara), atau revisi lewat RAPBD yang akan dibahas bulan depan. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

11

Masyarakat Dukung Dahlan Iskan Jadi Menteri SURABAYA - Praktisi hukum dari Jakarta Erick Antariksa menegaskan bahwa masyarakat sangat mendukung mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk menjadi menteri lagi, baik menjadi Menteri Koordinator Perekonomian maupun Menteri BUMN. "Pak Dahlan Iskan itu dalam berbagai survei selalu muncul untuk nama calon menteri, bahkan untuk posisi tertentu menduduki peringkat paling atas. Artinya, masyarakat mengapresiasi kinerja beliau," katanya, Kamis (23/10). Menanggapi pernyataan motivator dari Surabaya, Johan Yan, yang mengaku heran sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencoret nama Dahlan Iskan dalam bursa menteri, Erick yang juga kuasa hukum Hatta Radjasa itu mengaku sependapat dengan Johan Yan. "Bukan karena apa-apa, tapi ada banyak pertimbangan yang membenarkan hal itu, di antaranya polling calon menteri dari berbagai lembaga survei selalu memasukkan nama Dahlan Iskan untuk dua jabatan yakni Menko Perekonomian atau Menteri BUMN," kata Erick Antariksa. Selain itu, banyak pandangan Jokowi yang paralel dengan pandangan Dahlan Iskan. "Misalnya, tol laut yang dilontarkan Pak Jokowi itu tidak jauh berbeda dengan Pendulum Nusantara yang digagas Pak Dahlan Iskan,"

katanya. Kecocokan lain, kesukaan Jokowi dengan motto kerja, kerja, dan kerja adalah semboyan yang selama ini juga dipedomani Dahlan Iskan. "Jadi, kalau Pak Jokowi memercayai Pak Dahlan masuk kabinetnya, maka kabinetnya akan bisa langsung lari," katanya. Selain itu, Dahlan Iskan juga selalu melawan berbagai bentuk mafia, seperti mafia gula, mafia daging sapi, dan bahkan mafia migas. "Saya kira Pak Jokowi juga tidak suka dengan mafia, jadi keduanya klop," kata penasihat hukum itu. Apalagi, Dahlan Iskan juga terbilang sukses memimpin BUMN. "Beliau sukses dengan membawa budaya baru di BUMN. Dulu, orang memimpin BUMN itu selalu punya beking, tapi Pak Dahlan membawa kultur baru, misalnya bos Antara itu orang dari dalam," katanya. Namun, katanya, Dahlan Iskan memang bukan tipe orang yang dekat dengan parpol dan juga bukan tipe orang yang suka minta-minta jabatan, karena hal itu pula yang diberlakukan saat memimpin BUMN. "Jadi, wajar kalau banyak orang tak suka," katanya. Secara terpisah, motivator dan komisaris utama perusahaan motivasi PT Total Quality (Surabaya-Jakarta-Singapura) Johan Yan mengaku tidak mempersoalkan nama Dahlan Iskan dicoret dari kabinet bila memang korupsi. "Kalau memang korupsi, seret saja beliau ke KPK, tapi kalau antimafia, berprestasi, dan terlalu vokal, lalu dicoret,

maka saya heran, kenapa? Apakah prestasi itu tidak a d a harganya d i nege r i ini? Apak a h terlalu vokal itu merupakan sebuah kesalahan," katanya. P a d a hal, katanya, masyarakat membutuhkan menteri yang antimafia, apa-

kah mafia pupuk, mafia daging sapi, mafia gula, mafia proyek, bahkan mafia migas sekalipun. "Sepanjang sejarah, Pak Dahlan merupakan satu-satunya orang yang berani memerintahkan pembubaran Petral," ucapnya. Oleh karena itu, penerima anugerah kehormatan sebagai

10 orang berpengaruh di bidang budaya di Indonesia atau The Outstanding Young Persons (TOYP) yang digagas oleh Junior Chamber International atau JCI (19/5/2012) itu mengharapkan Presiden Jokowi untuk memasukkan nama Dahlan Iskan. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK

KRIMINAL

Pelaku Curas Delapan Lokasi Diringkus SURABAYA - Petugas Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim meringkus seorang pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang sudah beraksi sebanyak delapan kali di kawasan Malang Selatan. "Tersangka berinisial SP (26) asal Desa Robyong, Kecamatan Poncokusumo, Malang yang tertangkap pada 14 Oktober lalu di kawasan Pandaan, Pasuruan," kata Kasubbid PID Bidang Humas

Polda Jatim AKBP Aziza Hani di Mapolda Jatim, Kamis (23/10). Didampingi seorang penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, ia menjelaskan tersangka mengaku sudah delapan kali beraksi dengan daerah sasaran adalah Pakis, Blimbing, Wajak, dan Tumpang di Malang Selatan. "Tapi, hasil penyidikan menyimpulkan pelaku sudah lebih dari delapan kali beraksi. Pelaku beraksi dengan dua rekannya yakni SY

(eksekutor) dan K (DPO), sedangkan tersangka SP merupakan joki dalam setiap aksi perampasan dari komplotan itu," katanya. Dalam aksinya, tersangka SP membonceng K, sedangkan SY menggunakan sepeda motor lain. "Korban terakhir dalam aksi kejahatan mereka adalah seorang wanita dan pelaku selalu membawa celurit untuk mengancam korbannya," katanya. Dari tangan pelaku, penyidik

menyita sebuah sepeda motor Nopol N-6454-BK dan sebilah celurit. "Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP ayat 2 dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara," katanya. Ditanya pemanfaatan hasil kejahatannya, SP mengaku semua hasil kejahatannya digunakan membangun rumah. "Hasilnya, saya pakai untuk membangun rumah," katanya, singkat. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

MADURA

12

Buntut Kenaikan Retribusi

Dewan Akan Kaji Kebijakan Pemkot

HARUS MUMPUNI. Anggota Satpol PP Kabupaten Probolinggo sebagai penegak peraturan daerah.

2016, Satpol PP Wajib Unsur PNS Harus Lulusan Sarjana Hukum PROBOLINGGO - Adanya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan PP (Peraturan Pemerintah) Nomor 06 tahun 2010 Tentang Satpol PP, menerangkan semua satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) per 1 Januari 2016 wajib dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS). Menanggapi hal tersebut, Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Achmad Aruman mengatakan berdasarkan dua regulasi tersebut, aparat penegak perda mendapat aturan khusus yakni anggotanya harus berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Harus berstatus PNS, lantaran, tugas pokok dan fungsinya menjamin keamanan dan ketertiban serta penegak peraturan daerah (Perda). Namun Ahmad Aruman mengaku kalau jumlah anggota satpol PP yang berstatus PNS dinilai sangat minim. Sehingga Bupati mengambil kebijakan untuk mendistribusikan sebagian pegawai honorer menjadi anggota sat-

pol PP. Meski aturan untuk menjadikan honorer sebagai Satpol PP “Kami masih kurang 34 anggota, meski jumlah tenaga honorer sebanyak 109 anggota satpol PP yang tersebar disemua satuan kerja,”terangnya kepada wartawan, Kamis (23/10). Pada tahu 2016 mendatang, selain harus berstatus PNS, anggota satpol PP juga harus seorang lulusan sarjana hukum. Karena tugas dan fungsi Satpol PP satker penegak perda. “Terkait dengan penegakan perda, anggota bisa menjelaskan kepada masyarakat kalau dari lulusan itu,” jelas Ahmad Aruman. Ahmad Aruman mengaku

kalau memang pada tahun 2015 mendatang di Kabupaten Probolinggo, ada yang rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), satkernya mendapat jatah distribusi CPNS banyak. “Sehingga bisa menutupi kekurangan anggota yang selama ini belum tercukupi,” harapnya. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Abdul Halim mengaku belum tahu mengenai harusnya anggota Satpol PP harus dari unsur PNS. “Kami akan pelajari dulu tentang aturan itu, “ katanya. Dia menjelaskan, biasanya jika memang ada regulasi.BKD mendapat penjelasan pertama kali dari Badan Kepegawaian Nasional . “ Secara resmi baik lisan atau surat. Saya tidak bisa jelaskan secara detail, bisa jadi informasi itu ada, tapi kami belum menerima secara kedinasan,” tutur Abdul Halim. =Mahfud Hidayatullah

PROBOLINGGO – Kenaikan tarif retribusi Pedagang Kaki Lima (PKL) di pasar Sabtu Minggu (Tugu) dari Rp1000 menjadi Rp2000 per-PKL berbuntut panjang. Sejumlah kalangan dewan akan melakukan pengkajian terhadap kebijakan pemkot yang telah menaikkan tarif retribusi tersebut. “Kalau memang kenaikan itu membebani masyarakat dewan, nanti akan melakukan pengkajian,” tandas salah seorang anggota DPRD Kota Problinggo, Abd. Aziz kepada wartawan, Kamis (23/10). Pengkajian itu dengan menanyakan dasar kenaikan retribusi tersebut. “Ya kita tanyakan nanti dasar kebijakan pemkot menaikan tarif retribusi PKL pasar Tugu itu apa,” ungkap politisi dari PKB itu. Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan saat dikonfirmasi mengaku pernah mendapat keluhan dari sejumlah PKL tentang kenaikan tarif retribusi itu. “Saya memang sempat mendapat keluhan dari sejumlah PKL terkait kenaikan tarif itu,” katanya. Dia menjelaskan, pada prinsipnya para PKL itu bukan tidak setuju dengan kebijakan pemkot yang telah menaikkan tarif retribusi tersebut. Namun karena tidak adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot untuk menaikkan tarif retribusi itu. “Yang menjadi persoalan para PKL itu karena memang tidak ada sosialisasi dari Pemkot sebelumnya. Sehingga mereka kemudian mengeluh,” terang Zulfikar Imawan yang juga Ket-

ua DPC Nasdem Kota Probolinggo itu. Dia menegaskan, agar persoalan itu tidak semakin berlarut-larut, pihaknya akan segera menyikapinya. “Yang jelas dewan nanti akan menanyakan masalah itu kepada Dinas terkait,” timpalnya. Hanya saja, Iwan pangggilan akrab Zulfikar Imawan itu, belum bisa menjadwalkan kapan persoalan itu akan dibahas di dewan. Karena para anggota dewan kini sedang menjalani reses hingga 27 oktober mendatang. Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Probolinggo, Zainullah saat dimintai komentarnya terkait persoalan ini mengatakan, jika persoalan retribusi PKL itu bukan menjadi kewenangannya. Melainkan yang punya kewenangan itu bidang Pendapatan di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Probolinggo. “Persoalan retribusi itu kewenangan DPPKA, bukan Diskoperindag,” terang dia. Terpisah, Kepala BPKAD Kota Probolinggo, Imam Suwoko belum berhasil dikonfirmasi. Saat dikonfirmasi melalui pesan pendek SMS, hingga berita ini ditulis belum juga membalas. Sekedar diketahui, kalangan PKL pasar Tugu mengeluh soal adanya kenaikan tarif retribusi yang dilakukan oleh Pemkot. Mereka menilai naiknya tarif retribusi itu dinggap sepihak, karena tidak adanya sosialisasi terlebih dulu. =Muhammad Sugianto

ABDUL AZIZ

anggota FKB DPRD Kota Probolinggo


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III

13

PEMBANGUNAN

Mercycorp Indonesia Lakukan Studi

MANGKRAK. Nampak badan usaha Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah Kabupaten Probolinggo yang tak bisa beroperasi akan segera di revitalisasi.

28 Badan Usaha KUD Mangkrak Pemkab Hanya Merevitalisasi Enam Unit PROBOLINGGO – Sebanyak 28 badan usaha Koperasi Unit Desa (KUD) di wilayah Kabupaten Probolinggo nampaknya tak bisa beroperasi atau mangkrak. Lantaran tidak bisa melakukan Rapat Tahunan Anggota (RAT) dan pengurusnya sudah tidak aktif lagi. Bahkan yang sangat disayangkan kantornya pun mulai rusak. Menyikapi hal itu Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, hanya melakukan revitalisasi enam KUD. Karena dianggap pengurusnya masih aktif dan mau menggelar RAT. “Total KUD yang ada sebanyak 34 unit baik yang tidak aktif maupun yang aktif,” terang, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Probolinggo, Erlin Setiawati, Kamis (23/10).

Menurutnya, jika semua KUD tak layak dinas yang membidangi urusan koperasi itu tidak bisa berbuat banyak. Sebab, yang bisa melakukan rehabilitasi kantor hanya pihak pengurus. Namun Erlin Enggan membiarkan koperasi tersebut tidak aktif . Dia mengaku akan merevitaliasi kelembagaannya. Tetapi dari jumlah yang ada hanya enam KUD, yakni KUD Kecamatan Lum-

bang, Leces, Sukapura, Krejengan, Bantaran dan Kuripan. Keenam aKUD tersebut, dinilai selama ini aktifitas jauh dari kegiatan koperasi yang ada. Yakni banyak KUD yang dijadikan tempat untuk pembayaran rekening listrik dan PDAM. “Yang penting upaya untuk menghidupkan KUD masih ada terbukti dengan adanya kegiatan di KUD tersebut,” jelas Erlin Setiawati. Untuk menghidupkan kembali koperasi itu, Erlin Setiawati, akan ada program hibah yang akan disalurkannya. Program itu murni untuk pemberdayaan dan membangkitkan KUD kembali yang selama ini kurang eksis. “Bukan karena hibah koperasi itu akan di-

hidupkan kembali,” tegasnya. Menanggapi hal itu, Ketua KUD Leces, Saiful Haq, mengatakan dengan adanya upaya penghidupan koperasi bukan karena adanya hibah. “Tetapi ini untuk pemberdayaan dan peningkatan anggota,” ujarnya. KUD yang dipimpinnya membutuhkan modal yang sangat besar. Hanya saja karena baru berjalan atau tepatnya pada akhir April lalu. Ia mengaku belum siap meminjam modal usaha kepada pihak ketiga yakni bank. “Saat ini pengurus fokus melakukan pembenahan kelembagaan. Kalau masalah pengembangan modal kemungkinan tahun depan” tandas Saiful Haq. =Mahfud Hidayatullah

PROBOLINGGO – Ada yang menarik saat Mercycorp Indonesia (MI) bertandang ke Probolinggo. MI tak hanya mengunjungi kantor BLH, tetapi juga mengunjungi sejumlah pabrik di Kota Probolinggo. Seperti PT Bumi Falcata Indonesia (BFI) dan PT Kutai Timber Indonesia (KTI). “Kita datang ke Probolinggo untuk melakukan studi,” ujar Budi dari Mercycorp Indonesia kepada wartawan, kemarin. Dia menjelaskan, Kota Probolinggo merupakan salah satu Kota di Indonesia yang bisa merintis soal pembangunan yang ada. “Saya kira tidak semua daerah bisa melakukan itu. Makanya kita kemudian melakukan studi ini,” katanya. Study yang dilakukan oleh MI tersebut, kata dia, bisa dijadikan percontohan. Seperti mengunjungi pabrik yang ada di Kota Probolinggo. Dengan berkunjung ke sejumlah pabrik tersebut, MI bisa mengecek secara langsung. Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Budi Krisyanto menjelaskan, jika kunjungan MI di Kota Probolinggo guna melakukan studi dalam berbagai hal. Seperti seputar Coorporate Social Responsibility (CSR) yang terdapat di pabrik yang ada di Kota Probolinggo. “Di Kota Probolinggo banyak kegiatan yang dilakukan oleh swasta dalam pembangunan kota,” terang dia. Kegiatan itu misalnya berupa wawasan tentang lingkungan dan lain sebagainya. Dia menambahkan, di Kota Probolinggo juga terbentuk CSR. CSR itu merupakan sebuah forum yang juga terlibat dalam upaya menentukan kebijakan pemerintah dalam pembangunan daerah di Kota Probolinggo. =Muhammad Sugianto


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

Jalur Pantura Macet Mobil Mengular Panjang dan Merayap PROBOLINGGO – Perbaikan jalan aspal di sepanjang jalan pantura jurusan Probolinggo – Situbondo mengalami macet. Bahkan kemacetan itu hingga mengular panjang. Semua kendaraan yang dari timur terpaksa harus merayap. Begitu pula sebaliknya. Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan tersebut, petugas sipil yang berasal dari warga setempat terpaksa memberlakukan jalur buka tutup. “Jalur buka tutup ini agar kendaraan tidak saling menyerobot,” tutur warga setempat, Hafid kepada wartawan, Kamis (23/10). Menurutnya, akibat adanya perbaikan jalan aspal itu, banyak kendaraan, khususnya kendaraan

jalur. Adanya perbaikan jalan as-

pal di sepanjang Jalan Dringu hingga jalan raya Kraksaan itu,

roda empat yang terjebak macet. Untuk melanjutnya perjalanan, mereka harus mengantri dan merayap. Pantauan di lapangan, rata-rata kendaraan yang terjebak macet itu kendaraan besar dan pribadi. Seperti truk dan mobil boks. Bahkan, ada juga kendaraan yang terjepit dengan kendaraan lainnya. Hal itu dikarenakan mereka tidak sabar dan saling main serobot

karena kondisi jalan sudah mengalami rusak parah. Kondisi jalan yang rusak itu tidak hanya mengelupas saja, tetapi sampai berlubang. Seperti di kawasan barat gunung Bentar. Jalan aspal di kawasan itu terlihat sangat parah. Kondisinya berlubang sana-sini. Bahkan, di saat musim penghujan, lubang jalan aspal berubah menjadi genangan air. Sehingga sangat membahayakan pengguna jalan. “Kalau musim penghujan, banyak pengendara motor yang tergelincir jatuh,” ujar seorang warga setempat, Wawan. Kerusakan jalan aspal di sepanjang jalan tersebut, sudah lama berlangsung. Namun baru tahun ini dilakukan perbaikan. Pihak Pemkab Probolinggo sendiri tidak bisa melakukan perbaikan, karena jalan tersebut merupakan jalan nasional. =Muhammad Sugianto

SDA

Konservasi Sumber Mata Air Sebuah Keharusan PROBOLINGGO - Sekitar 220.028 jiwa jumlah penduduk,

dan luas wilayah mencapai 5.666,7 hektare, Kota Probolinggo

terletak di pesisir pantai utara Jawa Timur dengan ketinggian

4-10 meter diatas permukaan air laut. Fakta ini diharapkan dapat menggugah kesadaran kita semua untuk melestarikan sumber mata air dengan menjaga konservasi ketersediaan air bumi Untuk itu konservasi air adalah sebuah keharusan bukan pilihan. “Peduli sumber mata air berarti melestarikan sumber kehidupan dan bukti cinta kepada anak cucu kita. Tiba waktunya lindungi mata air agar kelak tidak berlinang air mata,”ujar Budi Krisyanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Kamis (23/10). Menurutnya, pemerintah saat ini sedang menyiapkan rencana pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) terpadu di setiap wilayah sumber mata air yang akan menjadi acuan bagi semua pihak dalam menyusun program dan kegiatan, pendayagunaan SDA dan pengendaliannya. “Saya berharap dalam seminar ini dapat dibangun kesadaran para perencana dan pengelola kota dalam melakukan pengelolaan kota yang lebih kreatif dan inovatif menuju Green City yang berkelanjutan, dimana salah satu targetnya adalah keandalan ketersediaan air dan terkuranginya resiko kerugian akibat banjir,”kata Budi Krisyanto. Budi Krisyanto menambahkan, Kota Probolinggo memiliki

16 sumber mata air yang tersebar di dua belas kelurahan di lima kecamatan. Yakni sumber air Arum, air Jati, aair Pacar, air Kekok, air Kasbah, air Umbul, air Gentong, dan sumber air Mesjid Tiban Babussalam. Kemudian sumber air Pilang renes, air Jalil, Air Langse, air Ardi, air Taman, air Grinting, air Kareng, dan sumber air Sentong. “Keenam belas sumber mata air di berbagai kawasan merupakan urat nadi bagi kehidupan masyarakat. Fungsi utamanya, sebagai penyangga ekosistem di sekitarnya. Dan penyedia kebutuhan air bersih bagi masyarakat,”ucapnya. Dijelaskan, sumber mata air yang terdapat di Kota probolinggo memiliki bermacam-macam karateristik yang berbeda-beda, Sehingga memerlukan upaya pengeloaan strategi konservasi yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi. Tugas,hak dan wewnang dan tanggung jawab agar masyarakat dilibatkan dan di beri peran dalam pengelolaan sumber daya air. Dan masyarakat memperoleh manfaat atas pengelolaannya, serta mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap berbagai masalah yang merugikan kehidupannya. “Tugas kita semua, untuk melarang merusak keberadaan sumber daya air dan kawasan lindungnya,”pinta Budi Krisyanto. =M.Hisbullah Huda


lahraga

KORAN MADURA

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER No. 0470 |2014 TAHUN III JUMAT2014 24|OKTOBER

No. 0470 | TAHUN III

15 15

JELANG EL CLASICO

Suarez Siap Tempur Lawan Madrid Besok

Gelandang Olympiakos Alejandro Dominguez (kanan) melepaskan tendangan bebas yang melewati pemain Juventus Andrea Pirlo (empat dari kiri) dalam pertandingan Liga Champions grup A yang berlangsung di Stadion Karaiskaki, Athena, Yunani (22/10) waktu setempat.

Juventus Perlu Ubah Mental PIRAEUS - Striker Juventus Carlos Tevez menegaskan, mereka harus mengubah mental guna meraih hasil maksimal di Liga Champions. Tevez galau karena bayang-bayang kegagalan musim lalu kembali muncul setelah mereka kalah 0-1 dari tuan rumah Olympiacos pada Kamis (23/10) dini hari WIB. Ini adalah kekalahan kedua mereka di fase grup Liga Champions musim ini. Sebelumnya, jawara Liga Serie A Italia itu kalah 0-1 dari tuan rumah Atletico Madrid di Vicente Calderon. Dengan kekalahan dini hari kemarin itu, Si Nyonya Tua berada di peringkat ketiga Grup A, tertinggal tiga poin dari Olympiacos dan Atletico Madrid di peringkat pertama dan kedua dengan nilai enam, dan hanya unggul selisih gol dari Malmo yang kalah 0-5 dari Atletico pada laga terpisah. Gol tunggal Olympiacos pada laga ini dicetak oleh gelandang asal Swiss Pajtim Kasami pada menit ke-36. Gol ini berawal dari aksi serangan balik yang dimotori Alejandro Dominguez. Pemain ini mengirim bola kepada Kostas Mitroglou di sisi kanan kotak penalti Juventus. Mitroglou lalu mengirim bola ke belakang, kepada Pajtim yang menusuk kotak penalti dari tengah. Tendangan kaki kiri pemain ini dari garis 16 mengecohkan penjaga gawang yang juga kapten Juventus, Gianluigi Buffon. “Kami harus segera bangkit dan mencari sesuatu yang baru dalam diri kami. Kami harus in-

OLYMPIAKOS

JUVENTUS

gat bahwa kami adalah Juventus dan kami datang ke sini bukan untuk kalah,” kata Tevez setelah laga tersebut. Tetapi kekalahan pada dini hari kemarin membuat ambisi Tevez ini akan terkubur. “Sejarah Juventus selalu seperti ini. Mereka tampil bagus di Serie A dan berjuang di Eropa. Kalau kita mau menjadi tim besar, maka harus masuk ke level itu dan saya yakin kami bisa mengubahnya. Menurut saya, ini hanya masalah mental dan semuanya tergantung kami untuk berubah,” kata mantan pemain Manchester City tersebut. Sementara itu, pelatih Juventus Massimiliano Allegri mengaku kecewa dengan kekalahan ini. Meski demikian, mantan pelatih AC Milan ini optimistis mereka bisa lolos ke babak 16 besar, tetapi dengan syarat menyapu bersih se-

mua pertandingan sisa. “Saya membayangkan pertandingan ini berlangsung berbeda terutama di babak pertama. Tetapi secara teknis kami buruk, tidak cukup bergerak dan membiarkan tiga sampai empat kali serangan balik. Padahal, inilah yang diinginkan Olympiacos,” kata Allegri. Allegri juga menyoroti sejumlah kesalahan tidak perlu sehingga membuat Juventus tidak bisa mengontrol pertandingan. “Olympiacos lebih banyak menekan kami dan kami kehilangan intensitas permainan. Kami terlalu dalam dan tidak terhubung antara dua bagian lapangan. Inilah yang kami sesalkan,” jelasnya. Pada bagian lain, Allegri juga membela gelandangnya Andrea Pirlo yang gagal mengontrol bola sehingga melahirkan gol kemenangan Olympiacos. “Saya tidak khawatir karena Andrea tidak bermain untuk waktu yang lama dan dia masih belum terlalu bugar setelah cedera panjang. Saya memainkannya malam ini karena saya butuh seseorang di depan pertahanan yang bisa membuat pertandingan bisa berjalan lamban dan tetap bisa menjaga bola ketika Olympiacos menekan kami,” paparnya. Dia menutup, “Saya pastikan bahwa seiring waktu dan dengan semakin bugarnya Andrea Pirlo, dia akan kembali ke penampilan terbaiknya sebagaimana disaksikan selama ini.” =espn/aji

BARCELONA - Luis Suarez akan memulai lembaran baru dalam karier sepak bolanya saat akan melakoni debut bersama Barcelona kontra Real Madrid dalam lanjutan pertandingan La Liga Spanyol. Pemain yang didatangkan sekitar 80 juta euro dari Liverpool ini mengaku sudah berada dalam kondisi 100 persen fit dan siap tempur pada laga bertajuk El Clasico, Sabtu (25/10) mendatang di Santiago Bernabeu Suarez sebelumnya menjalani empat bulan hukuman tidak boleh bermain di kompetisi resmi FIFA menyusul ulahnya yang menggigit bek Italia Girogio Chiellini di Piala Dunia 2014. Pemain 27 tahun itu juga sempat tampil bersama Barcelona B saat menghadapi Tim nasional (Timnas) Indonesia U-19 pada laga uji coba bulan lalu. Mantan bomber Ajax Amsterdam itu juga melakoni partai uji coba melawan Arab Saudi dan Oman pada dua pekan lalu. Ia total bermain selama 150 menit dengan melesakan satu gol. “Saya siap. Kondisi saya 100 persen fit dan merasa semakin baik setelah menjalani dua laga internasional bersama Uruguay. Saya ingin membuka lembaran baru akan berusaha memuaskan pelatih,” ujar Suarez. Pemain yang melesakan 69 gol dari 110 penampilan bersama Liverpool itu mengaku telah mengambil banyak pelajaran dari hukuman tersebut. Ia pun mencoba menerima semua kritikan yang dialamatkan kepada dirinya, terutama yang dilakukan oleh media. “Saya telah belajar bahwa Anda harus menerima kritikan ketika bertindak salah. Media akan fokus kepada saya karena hal itu, dan saya sadar akan hal itu. Awalnya sangat sulit dan harapan saya hanya untuk boleh berlatih bersama klub,” tandasnya. Jika dipercaya turun sejak awal, lini depan “Azulgrana” akan semakin menakutkan. Suarez akan bahu-membahu bersama Lionel Messi dan Neymar da Silva Jr. Ketiganya dipastikan akan menghadirkan ancaman bagi setiap lawan, tidak terkecuali Madrid. Pelatih Barca Luis Enrique pun mengaku pusing menentukan starting eleven timnya. Hadirnya Suarez dipastikan akan memaksa Pedro Rodriguez tersingkir ke bangku cadangan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga Enrique lebih memilih untuk menurunkan Suarez sebagai

pemain pengganti. “Saya sulit memutuskan 11 pemain di lapangan melawan Madrid. Tapi itu masalah yang bagus. Seperti pelatih lainnya, saya mencoba membuat semua pemain senang. Dan, pemain seperti itu akan menjadi starter di Bernabeu dan saya yakin bisa bermain bagus,” ucap sang arsitek. Di kubu lawan, pelatih Madrid Carlo Ancelotti memastikan Gareth Bale akan absen melawan Barca. Pasalnya, pemain termahal dunia itu tengah menderita cedera otot pantat (gluteal) yang sudah dirasakan saat berlaga bersama Wales pada awal bulan ini. “Cedera tersebut muncul kembali saat latihan hari Jumat (17/10). Jadi ia tidak akan bisa bermain melawan Liverpool dan juga laga Sabtu besok (melawan Barca). Bale ikut rombongan tim ke Valencia (untuk melawan Levante) dan cederanya tampak tidak serius, seperti hanya mengalami tegang otot. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata terdapat otot yang sobek,” ucap Ancelotti. =ESPN/CAROL AJI


16

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

KORAN MADURA

BACA JUGA

Suarez Siap Tempur Lawan Madrid Besok Olahraga | 15

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

Madrid Perkasa di Anfield Real Madrid meraih kemenangan meyakinkan dalam lawatannya ke negeri Ratu Elizabeth. Cristiano Ronaldo menyumbang satu dari tiga gol kemenangan Real, mendekatkannya dengan Raul Gonzalez yang tercatat sebagai top skor sepanjang masa Liga Champions. LIVERPOOL - Hanya butuh satu gol lagi bagi penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo untuk menyamai Raul Gonzalez sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liga Champions. Dengan satu gol ke gawang Liverpool saat Madrid menang 3-0 atas “The Reds” di Anfield, Kamis (23/10) dini hari WIB kemarin, Ronaldo sudah mengoleksi 70 gol di Liga Champions. Di belakang Ronaldo ada penyerang Barcelona Lionel Messi yang mengoleksi 69 gol berkat tambahan satu gol ke gawang Ajax Amsterdam sehari sebelumnya. Sedangkan Gonzalez yang juga mantan penyerang Madrid mengumpulkan 71 gol selama bermain di kompetisi paling elite antar klub Eropa itu. Dua gol “Los Blancos” lainnya di Anfield kemarin diborong oleh penyerang interna-

Karim Benzema (kiri) meluapkan kegembiraannya bersama Marcelo (kanan) usai mencetak gol ke gawang Liverpool. Benzema menyumbangkan dua gol untuk kemenangan Real Madrid.

16

Satu Gol Lagi, Ronaldo Sejajar dengan Raul Gonzalez

sional Prancis, Karim Benzema. Meski hanya mencetak satu gol, Ronaldo sangat terkesan dengan gol tersebut. Pasalnya, ini adalah gol pertamanya di Anfield. Lebih-lebih lagi karena tambahan satu gol ini mengantar dia semakin dekat dengan Raul Gonzalez. “Ini sangat spesial. Ini gol pertama saya di sini karena itu saya merasa sangat bangga dengan gol ini. Saya bahagia. Kami memetik tiga poin dan itu sangat luar biasa. Sebab kami tahu bahwa laga di Anfield ini tidaklah mudah. Tetapi ternyata kami bermain fantastik terutama di babak pertama dan kami layak menang,” kata pemain internasional Portugal itu. Dia melanjutkan, “Saya bahagia karena dedikasi dan kerja keras para pemain di atas lapangan. Tetapi yang terpenting adalah bahwa kami bisa menang dan kini mengantongi sembilan poin. Dengan demikian sudah 75 persen kami ke babak 16 besar.” Menurutnya, Madrid akan menjadi tim pertama di grup mereka yang akan lolos ke babak 16 besar. “Kenapa tidak? Kami berpikir tahap demi tahap. Kami tahu bahwa kualifikasi adalah prioritas tim, tetapi kami terus mencoba seperti tahun lalu. Kami sadar, persaingannya sangat ketat tetapi kami positif saja dan semuanya akan menjadi mungkin bila kami bermain seperti ini,” tutup Ronaldo. Pada laga ini, tampak sekali Liverpool masih satu kelas di bawah Madrid. Hal itu terlihat dari penguasaan bola maupun efektivitas bermain yang tercermin dari jumlah tendangan ke gawang dan jumlah tendangan yang tepat sasaran. Selain itu, Madrid sukses mengeksploitasi kelemahan koordinasi lini belakang Liverpool sambil memanfaatkan ketumpulan lini depan mereka. Hal-hal inilah yang membawa Madrid mempermalukan Liverpool di kandang sendiri. =ESPN/CAROL AJI

DATA FAKTA Ronaldo kini mencatat rekor sebagai pemain pertama yang mencetak gol dalam 10 laga away beruntun di Liga Champions. Total sudah 35 gol ia lesakkan di kandang lawan pada laga Liga Champion, sementara di kandang sendiri ia mencetak 32 gol. Anfield menjadi stadion ke-22 di mana Ronaldo mencatatkan namanya di papan skor pada pentas Liga Champions - sama banyaknya dengan Lionel Messi. Gol Ronaldo dan dwigol Karim Benzema juga menjadikan Madrid sebagai penakluk stadion terbanyak di Liga Champions dengan 54 tempat berbeda unggul dari Bayern Munich yang menaklukkan total 53 stadion.


JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

IKUTI FOTO LOMBA TIK IS L A N JUR L HALAMAN |

FADHILAH DIAM-DIAM MENJENGUK NOER TJAHJA SAMPANG | J

KORAN MADURA

NETER G N KOLENA

NP

HALAMA

A

JUMAT 24 DUKA OKTOBER 2014VIVI | No. 0470 | TAHUN III SUKA EKA

Vivi Eka Agustin menuturkan suka dukanya menjadi anggota Satpol PP Kota Probolinggo.

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

SUMENEP – Institusi kepolisian kembali tercederai akibat perbuatan yang tidak mencerminkan perilaku “aparat kepolisian yang profesional”, berupa perlakuan kasar, dan pemukulan terhadap salah satu warga Desa/Kecamatan Guluk-Guluk Hadiri (45) yang mengakibatkan korban pingsan. Kini, si korban dalam keadaan cukup parah, selain mengalami luka robek di kepala belakang dan kepala bagian atas, korban juga mengalami luka lecet di bawah mata, luka lebam di pelipisnya hingga luka lecet di bagian tangannya. Hadiri (45) pun harus pasrah berbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar, Rabu (23/10) setelah koma kurang lebih selama lima jam (versi keluarga korban, red.). Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, penyebab komanya pria berpastur tinggi itu, diduga karena terkena benda tumpul oknum polisi lalu lintas (Polantas) Polres Sumenep, yang sedang menggelar operasi penegakan hukum di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, tepatnya di pertigaan sebelah timur gudang tembakau milik PT Gudang Garam. Pada saat kejadian berlangsung, di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kurang lebih sembilan petugas kepolisian Satlantas Polres Sumenep sedang melakukan operasi. Operasi tersebut digelar untuk mengantisipasi maraknya percurian kendaraan bermotor (curanmor) yang dinilai telah meresahkan warga. Hanya saja pada saat itu, dua personel yang sedang melakukan operasi tiba-tiba memberhentikan Hadiri yang datang dari arah selatan dengan mengendari motor merk Honda Supra. Versi warga, petugas kepolisian langsung memukul kepala korban yang pakai helm itu hingga mengakibat-

LEMAS. Hadiri warga Desa/ Kecamatan Guluk-Guluk berbaring lemas dan tidak sadarkan diri di RSUD dr. Moh. Anwar, Kamis (23/10).

Anggota Polisi Cederai Institusi Pukul Warga hingga Pingsan kan korban jatuh dan tersungkur ke badan jalan yang penuh dengan aspal. Hadiri, pada saat itu, sekitar pukul 10.30 Wib Hadari bermaksud untuk pergi ke kantor pegadaian yang berada di dekat Pasar Ganding. Akibat aksi yang dinilai tidak berpri kemanusiaan itu, korban langsung tidak sadarkan diri di TKP. Akhirnya, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ganding. Hanya saja Puskesmas Ganding langsung merujuk korban ke RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep, karena kondisinya cukup parah.

Sementara, hasil pemeriksaan dari tim medis RSUD dr. Moh Anwar, korban mengalami banyak luka, selain luka robek di bagian bibir, bagian kepala belakang, kepala bagian atas, juga mengalami luka lecet di bawah mata serta luka lebam di pelipisnya dan lecet di bagian tangannya. ”Kejadian persisinya kami tidak tahu, saya baru dikasih kabar setelah kakak saya sampai di Puskesmas Ganding,” kata Rusnan (37), saudara korban saat mendampingi kakaknya di RSUD kemarin.

Hanya saja menurut Rusman, berdasarkan informasi itu, kakak sepupunya pingsan dipukuli oleh oknum polisi. ”Kami berani mengatakan jika itu dipukul polisi, karena ada teman saya yang sudah mengantongi foto petugas polisi. Kata teman saya itu, ada dua petugas yang telah melakukan pemukulan terhadap kakak saya. Semoga tidak apa-apa, sebab saat di Puskesmas, kondisi kakak saya tidak sadarkan diri, bahkan dari mulut, hidung dan telinganya mengeluarkan darah, ada kemungkinan mengalami gegar

otak,” bebernya. Aksi pemukulan itu dinilai merupakan perilaku yang tidak mencerminkan visi-misi Polri. Bahkan tindakan telah keluar dari lazimnya kodrat kemanusiaan. ”Kalau memang suami saya salah kan tidak harus digebukin bagaikan binatang seperti itu,” terang sang isteri tercinta, Hj. Ulfatul Jannah (38). Ia mengaku memang buta hukum, tetapi Jannah, setiap perbutan yang dinilai melanggar peraturan pasti ada sanksi. ”Indonesia kan negara hukum,” terangnya Oleh sebab itu, keluarga korban meminta Polres Sumenep sebagai penegak hukum, agar tidak tebang pilih dalam mengusut persoalan tersebut. ”Kami hanya rakyat kecil yang tidak paham soal hukum. Makanya, kami pasrahkan semuanya kepada pihak yang berwajib saja. Karena kami percaya penegak hukum akan bekerja profesioanl menangani setiap persoalan yang melanggar hukum,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA KORA N PROBOLINGGO B B

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

MADURA

SUMENEP – Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015 hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Sebab hingga hampir tutup tahun 2014 belum ada tanda-tanda pembahasan APBD, padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37/2014, penyusunan APBD tahun 2015 harus sudah selesai selambat-lambatnya akhir Desember mendatang. Akibatnya, pembahasan APBD tersebut terancam tidak selesai tepat waktu. Sebab, waktu yang tersisa di tahun 2014 ini hanya tinggal 2 bulan lagi. Sementara penyusunan APBD tahun 2015 itu diperkirakan membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 6 bulan. Ironisnya, Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma yang baru dilantik beberapa waktu lalu itu mengaku masih belum mempunyai target untuk menyelesaikan pembahasan APBD. ”Kalau untuk target tidak ada, kalau memasang target, nanti takut meleset. Karena pembentukan komisi masih belum dilakukan,” kata politisi PKB itu sembari merumuskan teks sambutan pada acara rapat panitia khusus penetapan tata tertib dewan, Kamis (23/10). Sementara untuk penentuan alat kelengkapan dewan, seperti komisi dan yang lainnya, kata Herman masih menunggu selesainya rapat pengesahan atau rapat paripurna tata tertib dewan yang akan dilaksanakan hari kemarin. Setelah itu, lanjut Herman, pihaknya masih melaksanakan rapat pembentukan alat kelengkapan dewan. ”Jadi, kepastian pembahasan ABPD 2015 menunggu sampai selesainya rapat tersebut,” jelasnya Namun, walaupun dirinya tidak memilik target, Herman mengaku optimis, sebab pembahasan tersebut diperkirakan tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Alasannya, pembahasan APBD sebagian itemnya akan dilakukan di setiap komisi yang sesuai dengan tupoksinya masing-masing. “Kan aturannya memang seperti itu, jadi wa-

Sumenep

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

Pembahasan APBD 2015 Tak Kunjung Jelas Ketua DPRD: Tak Punya Target karena Takut Meleset Tahapan dan Jadwal Proses Penyusunan APBD Sesuai ketentuan Permendagri nomor 13 Tahun 2006 Pasal 105 ayat 3 c yang diubah menjadi Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 NO

URAIAN

1

Penyusunan RKPD

2

Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh ketua TPAD kepada Kepala Daerah Daerah

3

WAKTU

LAMA

Akhir Bulan Mei Minggu I bulan Juni

1 Minggu

Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan PPAS oleh Kepala Daerah kepada DPRD

Pertengahan bulan Juni

6 Minggu

4

Kesepakatan antara kepala daerah dan DPRD atas rancangan KUAdan rancangan PPAS

Akhir bulan Juli

5

Penerbitan Surat Edaran kepala daerah perihal pedoman penyusunan RKA-SKPD dan RKA-PPKD

Awal bulan Agustus

6

Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan RKA-SKPD dan RKA-PPKD serta penyusunan rancangan Perda tentang APBD

Awal bulan Agustus sampai dengan akhir bulan September

7

Penyampaian rancangan perda tentang APBD kepada DPRD

Minggu I bulan Oktober

8

Pengambilan persetujuan bersama DPRD dan kepala daerah

Paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan

9

Menyampaikan rancangan perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang penjabaran APBD kepada MDN/Gub untuk di evaluasi

3 hari kerja setelah persetujuan bersama

10

Hasil evaluasi rancangan perda tentang APBD dan rancaangan Perkada tentang penjabaran APBD

Penyempurnaan Rancangan Perda tentang APBD sesui hasil Evaluasi yang ditetapkan 11 dengan keputusan pimpinan DPRD tentangpenyempurnaan Rancangan Perda tentang APBD 12

Penyampaian keputusan DPRD tentang penyempurnaan rancangan Perda tentng APBD kepada MDN/Gub

Paling lama 15 hari kerja setelah rancangan Perda tentang APBD dan rancangan Perkada tentang penjabaran APBD diterima oleh MDN/Gub Paling lambat 7 hari kerja (sejak diterima keputusan hasil evaluasi) 3 hari kerja setelah hasil keputusan pimpinan DPRD ditetapkan

Penetapan Perda tentang APBD dan Perkada tentang Penjabaran 13 APBD sesuai dengan hasil evaluasi

Paling lambat akhir Desember (31 Desember)

Penyampaian perda tentang APBD dan Perkada tentang 14 penjabaran APBD kepada MDN/ Gub

Paling lambat 7 hari kerja setelah Perda dan Perkada ditetapkan.

Jadi, kepastian pembahasan ABPD 2015 menunggu sampai selesainya rapat tersebut,”

8 Minggu

Herman Dali Kusuma Ketua DPRD Sumenep

2 Bulan

laupun waktunya tinggal sedikit, saya optimis penyusunan APBD itu selesai tepat waktu,” tegasnya Politisi asal pulau Talango itu menjelaskan kalau dirinya tidak ingin pembahasan APBD tahun 2015 kebablasan. “Walaupun kami ingin cepat selesai, namun juga tak boleh secara asal-asalan, kami tetap akan bekerja secara profesional, dan kami juga akan mencermati setiap item yang ada. Agar APBD kita benar-benar sesuai dengan harapan publik,” ungkapnya Koordinator Tim Investigasi Sumenep Corruption Watch (SCW), Junaidi Pelor mengatakan, bahwa dirinya sangat kecewa terhadap kenerja ketua DPRD saat ini. Sebab, selain pembahasan APBD akan meleset jauh dari tenggat waktu yang ada, sekelas Ketua DPRD hingga saat tak punya target penyelesaian, mestinya target yang jelas. “Hal itu sesuai dengan pasal 116 ayat 2 Permendagri Nomor 13/2006 yang diubah menjadi Permendagri Nomor 21/2011. Jadi, pemerintah daerah dan DPRD dalam menyusun APBD harus berkiblat terhadap peraturan yang ada. Sehingga, dalam penyusunan APBD tidak cacat hukum,” katanya kepada Koran Madura.

Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, kata Junaidi pada bulan Juli lalu semestinya pemerintah daerah telah menyampaikan tahapan penyusunan APBD tahun 2015, baik dari penyusunan dan penyampaian rancangan KUA hingga rancangan PPAS terhadap DPRD setempat untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut. “Kalau mengacu terhadap Permendagri, itu harus disampaikan pada akhir bulan juli kemarin. Namun sampai saat ini tampaknya masih belum dilakukan,” terangnya Dari hasil pembahasan tersebut, lanjut Junaidi, akan menjadi pijakan dalam penyusunan APBD tahun 2015 yang akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD. Sementara perda itu sendiri, akan menjadi payung hukum dalam penyusunan APBD tahun 2015. Mengacu kepada Permendagri Nomor 30/2006 pasal 105 ayat 3 C yang diubah menajadi Permendagri nomor 21/2011, paling lambat akhir November mendatang sudah selesai. ”Nah, sekarang pembahasan sama sekali belum dibahas, jelas ini penyesunan APBD tahun 2015 bisa dibilang cacat hukum,” terangnya. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA

Sumenep KRIMINAL

Kapolres Bantah, RSUD dr Moh Anwar Tertutup SUMENEP- Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Sumenep, AKBP Marjoko membantah insiden pemukulan anggotanya terhadap warga, Hadiri (45) hingga menyebabkan korban pingsan. Sebab berdasarkan keterangan dari anggota, korban diduga jatuh dari kendaraan, bukan karena dipukul. Statemen Marjoko itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, saat anggotanya melakukan operasi, yang bersangkutan mengendarai kendaraannya dengan sangat cepat. Saat berusaha untuk menghindari razia polisi, korban jatuh hingga menyebabkan tidak sadarkan diri. Namun, pihaknya tidak akan tutup mata atau telinga. Marjoko masih terus AKBP Marjoko melakukan Kapolres Sumenep pemeriksaan, baik kepada anggota maupun kepada saksi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan yang bersangkutan dipukul, maka palakunya akan diproses sesuai hukum. ”Nanti visum yang berbicara. Dokter sudah memeriksa dari hidung sampai mulut,” tegasnya. Ia menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan introgasi kepada anggota yang bertugas. Dalam operasi itu dirinya menurunkan 18 anggota. Sementara, khusus untuk Desa Guluk-Guluk Polres menurunkan sembilan anggota. Namun pihaknya lagilagi masih meragukan kecelakaan tersebut disebakan oleh ulah oknum Satlantas yang bertugas di lapangan. Karena berdasarkan hasil visum dokter di rumah sakit, luka yang diderita korban adalah luka lecet yang diduga terjatuh dan wajahnya terkena aspal. ”Boleh saja keluarga korban, mengaku korban dipukul petugas hingga pingsan, tapi itu semuan butuh pembuktian. Sedangkan hasil visum dokter rumah sakit membuktikan bahwa luka yang diderita korban adalah luka lecet. Jadi, ada kemungkinan korban terjatuh karena taku pada petugas lantaraan tidak membawa surat-surat kendaraan,” tegasnya. RSUD Terkesan Tertutup Sementara itu pihak RSUD terkesan menutupi kasus tersebut. Terbukti, saat dimintai keterangan tentang hasil pemeriksan medis, staf di rumah sakit plat merah itu kompak bungkam. Mereka berdalih, yang berwenang untuk mengeluarkan visum itu adalah Polres. ”Kita terikat kode etik. Jadi tidak bisa memberikan keterangan. Yang berhak adalah polisi,” kata Saprul Fajri, kepala Instalasi Peduli Pelanggan (IPP) RSUD dr Moh. Anwar. =JUNAEDI/SYM

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III

C

Warga Temukan Dua Mayat di Pinggir Pantai Marjoko: Identifikasi Lebih Lanjut Perlu Memanggil Tim DVI Polda SUMENEP – Salah satu warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek menemukan dua mayat di pinggir pantai, Rabu (23/10). Penemuan mayat itu bermula saat warga melihat sedang ada benda yang mengapung di tengah laut. Namun, sayang, kondisi dua mayat itu sudah dalam keadaan membusuk, sehingga identitasnya sulit untuk di ketahui. Berdasarkan kronologi kejadian, mayat pertama ditemukan warga Dusun Bujaan, Desa Lapa Laok, dengan jenis kelamin perempuan. Mayat pertama itu ditemukan sekitar pukul 05.00 Wib. Sementara mayat kedua berjenis kelamin laki-laki. Ia ditemukan pada pukul 15.00 Wib di tempat yang berbeda, yaitu di pesisir pantai Desa Bicabbi, Kecamatan Dungkek. Keduanya ditemukan warga dalam keadaan telanjang bulat dan membusuk. Informasi yang dihimpun oleh Koran Madura dari be-

berapa saksi, awalnya, warga mengira benda yang mengapung itu adalah bangkai kayu. Namun, saat didekati, akhirnya benda itu adalah sosok mayat. ”Kondisinya sulit dikenali. Tubuhnya sudah mengelupas,” kata Abd. Kafi, salah seorang tokoh desa setempat Dikatakan, awalnya Ibnu Hosnan, warga yang menemukan pertama kali mayat tersebut tidak menyangka jika bangkai itu merupakan mayat manusia. Sebab, dilihat dari kejauhan, tidak tampak seperi mayat manusia. Maklum, mayat tersebut sudah tinggal

tulangnya. Hanya saja ketika warga dekati, tidak tahunya mayat tersebut adalah mayat manusia. ”Maklum lah wong jaraknya jauh dari pertama kami lihat,” ungkapnya Ia terus bercerita perihal mayat tersebut. Setelah bisa dipastikan itu adalah mayat manusia, maka sebagian warga langsung melaporkan ke pihak yang berwajib, yakni Polsek Dungkek. Sehingga, tidak lama kemudian mayat tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep. ”Memang benar, ada penemuan mayat di Kecamatan Dungkek. Itu setelah mendapat laporan dari warga. Akirnya, petugas Polres Sumenep yang bertugas di Polsek Dungkek langsung mengevakuasi dan dibawa ke rumah sakit,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko kemarin.

Hanya saja pihaknya masih belum bisa memastikan soal identitas korban. Sebab, kondisi korban saat ditemukan dalam keadaan sangat parah, kulitnya sudah mengelupas ”Jadi, untuk mengetahui identitas korban, kami masih harus melakukan komunikasi dengan tim Disaster Victim Identification (DVI) Pola Jatim,” katanya Pemanggilan terhadap DVI Polda Jatim itu, lanjut Marjoko yaitu untuk melakukan penyelidikan lebih jauh terkait identitas korban. ”Jadi, kepastiannya kami masih menunggu hasil investigasi dari DVI Polda. Baru kami bisa memastikan apakah itu korban kapal Mutiara Indah atau korban lain,” tukasnya. Berdasarkan hasil investigasi awal, korban menggunakan gelang karet di tangan kirinya, dan di sisi pahanya ada sisa tali berbahan nilon. =JUNAEDI/SYM

MEMBUSUK. Salah satu mayat yang ditemukan oleh warga Desa/Kecamatan Dungkek, Kamis (23/10) sudah dalam kondisi membusuk dengan kulit mengelupas.


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

SUMENEP- Pembangunan monomen keris yang ada di simpang empat, Jalan Diponegoro, perbatasan Desa Pandian dan Karangduak ternyata tanpa melalui analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin). Hal itu dikatakan oleh kepala satuan polisi lalu lintas (Lakalantas) Kabupaten Sumenep, AKP Musa Bachtiar, Kamis (23/10). Seharusnya, kata Musa, segala bentuk pembangunan, seperti pusat kegiatan, permukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan harus dilakukan analisis dampak lalu lintas terlebih dahulu. Pasalnya, hasil dari Andal Lalin itu, nantinya yang akan menjadi persyaratan ketika pengajuan izin mendirikan bangunan. Namun Musa mengaku, sebelumnya pihaknya tidak pernah terlibat dalam pembahasan mengenai pembangunan monumen keris itu. "Seharusnya itu dibahas dalam forum lalu lintas. Di mana forum itu biasanya terdiri dari PU Cipta Karya, Dinas Perhungan dan dari kepolisian," tegasnya. Hanya saja, imbuhnya, sampai saat ini, di Sumenep masih belum ada forum lalu lintas. Padahal, yang berhak memberikan rekomendasi apabila ingin mendirikan bangunan di tempat yang berkaitan dengan lalu lintas adalah forum itu. Karena secara aturan, rekomendasi dari forum itu nanti akan menjadi persyaratan pengajuan izin mendirikan bangunan kepada badan pelayanan

Pembangunan Monumen Keris Tanpa Andal Lalin PU Cipta Karya Tak Transparan Soal Anggaran

Seorang pengendara sepeda motor melintas di samping monumen keris, Kamis (23/10). Pembangunan monumen tersebut tanpa andal lalin.

perizinan terpadu (BP2T) Kabupaten Sumenep. “Silahkan tanyakan kepada BP2T, apakah sudah ada izinnya atau tidak,” kata mantan anggota Brimob Polda Jatim. Lebih lanjut, Musa menuturkan bahwa Andal Lalin itu sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. "Jadi perlu dievaluasi. Alasannya, kita lihat jalan di sana. Semakin sempit, kan? Kalau menurut saya, seharusnya itu tidak di sana. Apakah tidak ada simpang empat yang lebih luas selain di sana? Apakah itu tidak mubadzir nantinya, jika

seiring dengan semakin banyaknya lalu lintas dapat menyebabkan kemacetan. Bagaimana nanti jika itu harus di bongkar?," lanjutnya sembari dengan ekspresi heran dengan pembangunan momumen keris yang tak sesuai itu. Terkait dengan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, Mohammad Fadillah mengatakan, penempatan monumen keris di simpang empat di Jalan Diponegoro itu karena di tempat lain sudah tidak memungkinkan. Pasalnya, jalan raya di Sumenep sudah tidak ada lagi

titik yang luas untuk membangun monomen. “Yang jelas, kita akan dunkung itu jika untuk kepentingan bersama. Mengenai pengaturan lalu lintasnya, nanti akan kita atur sesuai dengan monumen yang ada di situ. Karena itu juga akan menjadi tanda bahwa awas kalau melewati jalan itu harus berhatihati,” tandasnya. Sementara itu, anggaran untuk monumen keris tersebut hingga saat ini masih misterius. Bambang Iriyanto, selaku Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata

Ruang (Citakatarung) enggan menyebutkan ketika ditanyakan besaran anggaran pembangunan itu, bahkan ia terkesan tertutup. Pasalnya, saat hendak dimintai keterangan, ia tidak berkenan berkomentar kepada wartawan Koran Madura. Alasannya, anggaran untuk pembangunan tersebut tidak dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sumenep. Padahal, informasi yang beredar, anggaran untuk pembangunan monumen keris itu sebesar Rp 250 juta. =FATHOL ALIF/SYM

KESEHATAN

Bidan PTT Melanggar Aturan SUMENEP – Bidan pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di Kepulauan Sapeken banyak yang tidak taat pada aturan. Hal tersebut terkuak ketika di Kecamatan/Kepulauan Sapeken terdapat dua bidan PTT yang ditengarai saat menjalankan tugasnya tidak sesuai dengan SK (Surat Keterangan) yang dikeluarkan oleh pemerintah. Padahal, dalam SK tersebut, satu bidan PTT itu semestinya bertugas di Pulau Sabuntan, hanya saja bidan itu lebih memilih melayani kesehatan di

Pulau Sepanjang. Sementara satu bidan PTT lainnya, yang seharusnya bekerja di Pulau Sepanjang, malah memilih bekerja di Puskesmas Sapeken atau Puskesmas induk kepulauan setempat. "Bukannya kami bermaksud untuk mengusik profesi seseorang, hanya kami kasihan saja saat warga hendak berobat," kata Moh. Ridha’I, salah satu warga Kepulauan Sapeken Menurut Ridha'i, akibat tidak menetapnya bidan PTT tersebut, pelayanan kesehatan

di Pulau Sapuntan tidak maksimal. Sebab, ketika ada warga yang hendak berobat hanya ditangani oleh perawat yang masih berstatus sukwan (Sukarelawan). "Kami sering mendapat keluhan dari warga di sini. Intinya, mereka mengeluhkan soal pelayanan kesehatan yang dinilai kurang optimal," ujarnya Padahal sambung Ridha'i, secara aturan yang ada, tindakan kedua bidan PTT tersebut sudah mengarah terhadap pelanggaran, bahkan telah melawan hukum. "Sedangkan

segala bentuk tindakan yang nyata-nyata melawan hukum, baik disengaja maupun tidak, itu harus dijatuhkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku, karena sudah jelas melawan kebijakan pemerintah," tegasnya Anehnya, lanjut Ridha'i, peristiwa tersebut diperkirakan sudah berlangsung sejak tahun 2008 silam. Hanya saja, hingga kini belum ada ketegasan dari pemerintah untuk menegurnya. Sehingga, pemerintah terkesan membiarkan kedua bidan PTT itu, bekerja tanpa payung

hukum yang jelas. "Seingat saya, ini sudah berlangsung kurang lebih selama tujuh tahunan," terangnya Sementara Kepala Dinkes dr. A. Fatoni mengaku masih belum mengetahui soal keberadaan bidan PTT tersebut. Saat ini, pihaknya masih akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan kepala Puskesmas Kecamatan/Kepulan Sapeken. ”Besok kami akan komunikasikan dulu,” kata dengan singkat. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III

KILAS AKTIVITAS

Kades Kukuhkan Pengurus Karang Taruna

KOMPAK. Ketua Karang Taruna Desa Ellak Daya Khairur Rasyidi tengah (Baju Hitam), Moh. Zaini Kabid Swadaya Sosial Dinsos (Batik Merah) dan M. Karso (satu dari kiri) sedang foto bersama.

SUMENEP – Kepala Desa Ellak Daya, Rasydi mengukuhkan pengurus Karang Taruna, Desa Ellak Daya, Kecamatan Lenteng, Rabu (23/10). Acara yang dihelat di Balai Desa Ellak Daya itu berlangsung dengan khidmat dan penuh dengan kesan yang mendalam. Dalam acara tersebut, selain dihadiri oleh orang nomor satu di lingkungan Desa Ellak Daya itu, acara pengukuhan itu juga dihadiri oleh Kepala Bidang (Kabdi) Swadaya Sosial Dianas Sosial (Dinsos) Sumenep Moh. Zaini, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Lenteng, aparatur desa, tokoh masyarakat, dan pemuda Desa Ellak. Kepala Desa Ellak Daya Rasydi dalam sambutannya menjelaskan, sesuai visi dibentuknya Karang Taruna itu, tiada lain sebagai wadah untuk mengembangkan kreatifitas generasi muda. =*/JUNAEDI

E

Kekeringan Kian Meluas Merasa Kewalahan, Pemkab Minta Bantuan Pemprov SUMENEP- Belum turunnya hujan membuat kekeringan di Sumenep semakin meluas. Kini sudah ada 24 desa yang ikut merasakannya. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengaku harus minta bantuan Provinsi Jawa Timur untuk mengatasinya. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Syaiful Arifin mengatakan akibat kemarau panjang kini zona kekeringan semakin meluas. Tercatat ada 24 desa yang sebelumnya tak pernah terkena dampak kekeringan, namun tahun ini juga ikut terdampak. Syaiful menyebutkan, desa-desa yang sebelumnya tidak pernah terdampak kekeringan tapi tahun ini mengalaminya salah satunya di Desa Dasuk Laok, Batuputih Kenek, dan Batuputih Laok untuk di daratan. Sementara di kepulauan yaitu Desa Talaga dan Rosong. “Karena sumber

tersebut, dibagi masing-masing ada yang 18 rit, 17 rit, dan 15 rit. “Itu cukup sampai akhir Oktober. Karena setiap desa itu satu minggu tiga kali kita ngirim air,” tambahnya.

mata air di desa-desa itu sudah mengering,” tandasnya, Kamis (23/10). Oleh sebab zona kekeringan yang semakin meluas, pihaknya mengaku Pemkab sampai minta bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur untuk ikut membantu mengatasi kekeringan yang dialami oleh Kabupaten Sumenep. Menurutnya, bantuan dari Provinsi itu sudah turun dan sudah didistribusikan. Dikatakan, bantuan air bersih dari Pemprov sebanyak 618 rit. Jika ditambah dengan dari pemerintah setempat, jumlah air bersih yang sudah didistribusikan sekitar 780 rit. Jumlah

Itu cukup sampai akhir Oktober. Karena setiap desa itu satu minggu tiga kali kita ngirim air,”

Syaiful Arifin

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Syaiful juga mengatakan, Pemkab Sumenep tidak hanya mengajukan bantuan kepada

Pemprov, tapi juga ke pemerintah pusat. Namun, sampai saat ini bantuan yang dari pusat masih belum turun. Ia menambahkan, selama kekeringan masih melanda sejumlah daerah di Sumenep, pihaknya akan terus berusaha mengatasinya. Sejauh ini, imbuhnya, mulai bulan Juli lalu anggaran yang sudah dihabiskan kurang lebih Rp. 400 sampai Rp. 500 juta untuk mengatasi kekeringan yang menimpa sejumlah daerah di Sumenep. Termasuk dengan bantuan yang dari Pemprov. Sementara saat disinggung mengenai suplai air bersih untuk daerah kepulauan yang juga mengalami krisis air bersih, Syaiful mengaku masih akan memulai distribusi air bersih ke kepualauan minggu depan. Bantuan air bersih akan dimulai dari Desa Rosong dan Talaga, Kecamatan Nonggunong “Sebelumnya tidak pernah,” tutupnya. =FATHOL ALIF

KESEHATAN

Kadinkes: Tak Mungkin Dibangun Puskesmas di Pulau Oksigen SUMENEP- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A. Fatoni merespon adanya keluhan warga terkait dengan fasilitas yang ada di Kepulauan Gili Iyang. Ia mengatakan bahwa di Gili Iyang tidak mungkin dibangun Puskesmas dan menambah jumlah dokter. Fatoni mengatakan, di pulau Gili Iyang sudah ada Puskesmas Pembantu (Pustu) serta dua Ponkesdes. Pihaknya merinci, untuk Pustu sudah ada satu tenaga medis, Begitu juga di Ponkesdes, masing-masing ada satu tenaga medis. Sehingga, ia menganggap tenaga medis di Kepulauan Gili Iyang sudah mencukupi. Ia menambahkan, ke depan di Gili Iyang akan ada pengembangan sarana kesehatan. Namun pengembangan itu tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Sumenep. “Tapi nanti itu akan melalui BPWS (Badan Pengembangan Wilayah Suramadu, red.). Saya sudah membuat proposalnya,"

ujarnya, Kamis (23/10). Lebih lanjut, ia mengatakan di kepulauan yang diproyeksikan menjadi Pulau Wisata Kesehatan itu tidak bisa dibangun puskesmas. Pasalnya, menurut Fatoni, Puskesmas itu adanya di wilayah kecamatan, bukan di desa. Namun, karena Gili Iyang akan disulap menjadi pulau wisata, ia memiliki rencana membangun Puskesmas Wisata. “Untuk itu, kami sudah mengajukan proposal. Karena di sana direncanakan ada penyelaman dan wisata laut. Takut ada yang tenggelam, maka perlu sekali dibangun Puskesmas wisata. Ya kalau di-ACC alhamdulillah. Kata BPWS, kalau proposal kami tidak diterima, ya step by step," imbuhnya. Sementara terkait tenaga medis di Gili Iyang yang dinilai tak maksimal, pihaknya mengatakan Pulau Gili Iyang secara administratif masuk Kecamatan Dungkek. Oleh sebab itu, katanya, dokter itu bertugas di Puskesmas kecama-

tan. "Tidak bisa ada dokter kalau bukan wilayah Kecamatan, karena tidak bisa dibangun Puskesmas induk, tutupnya. Sebelumnya diberitakan, Pulau Gili Iyang yang digadang-gadang akan menjadi Pulau Wisata Oksigen ternyata masih dinilai kekurangan tenaga medis. Bahkan, di pulau yang menjadi tema hari jadi Sumenep itu masih belum ada Puskesmas. Atas hal itu, masyarakat Gili Iyang banyak mengeluhkan. Salah seorang asli warga Pulau Gili Iyang, Asnawi menuturkan sarana kesehatan secara keluruhan di Gili Iyang hanya ada tiga, yaitu Ponkesdes di masing-masing desa; Banraas dan Bancamara, dan satu Puskesmas pembantu (Pustu). Dari ketiga sarana kesehatan tersebut, terdapat masingmasing seorang tenaga medis. Namun ia juga menceritakan, tenaga medis di sana, terutama yang bertugas di Ponkesdes tak maksimal. Pasalnya, sering tidak ada di tempat. =FATHOL ALIF/SYM

PERGELARAN BABAD KEPATIHAN. Peserta memeriahkan Pergelaran Budaya Babad Kepatihan 2014 di Kepatihan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (23/10). Pergelaran rutin tahunan tersebut untuk memperingati dan melestarikan budaya terutama penciptaan notasi gamelan Laras Kepatihan Pelog dan Slendro yang sampai sekarang sudah dikenal dan dipakai di seluruh dunia.


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

MADURA

F

Aktivis Mulai Gerah Halili: Kinerja Polisi hingga Detik ini Masih Sangat Buruk! PAMEKASAN – Sejumlah aktivis di Pamekasan mulai gerah dengan kinerja petugas kepolisian. Kamis (23/10) mereka memulai aksi demonstrasi di mapolres Pamekasan. Mereka mendesak institusi kepolisian, terutama Polres Pamekasan, secepatnya mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sangat meresahkan warga Pamekasan. Ratusan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi selama ini di wilayah Pamekasan belum ada yang berhasil diungkap Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan. Ini membuktikan kepolisian Pamekasan perlu disegarkan apabila tidak mampu menangani pencurian. Dalam orasinya, Korlap aksi, Halili mempertanyakan kerja tim khusus (Timsus) yang sudah dibentuk Polres Pamekasan untuk pengungkapan kasus yang marak terjadi pada tahun 2014. “Kami meragukan langkah antisipasi Polres dalam menekan angka curanmor sebelum mendapat laporan dari masyarakat. Kami menganggap, kinerja Polres Pamekasan sampai saat ini masih sangat buruk. Apa yang dilakukan timsus yang sudah lama dibentuk? Apa? Hingga saat ini tanpa hasil!” teriaknya, lantang. Di hadapan pendemo, Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan menggelar razia dan patroli, dengan waktu yang diacak, baik siang maupun malam hari, untuk mempersem-

wilayah Pamekasan. Untuk itu, pihaknya akan terus memaksimalkan petugas, untuk mengtisipasi dan mengungkap kasus-kasus curanmor

yang telah terjadi sebelumnya. Data dari Polres Pamekasan, selama tahun 2014, laporan kasus curanmor dari seluruh wilayah

Pamekasan sebanyak 150 laporan. Namun, sejauh ini yang tertangkap sebanyak 13 laporan saja. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

pit ruang gerak pelaku curanmor. Namun, diakuinya, hal itu belum banyak membuahkan hasil. Salah satu kendala untuk memutus tindakan yang melanggar hukum itu karena banyak pelaku yang tertangkap mengungkapkan hasil curiannya dijual keluar daerah dan beralasan tidak mengenal penadahnya. Untuk di Pamekasan, ada sejumlah lokasi yang diindaksikan terdapat tempat penadah kendaraan hasil curian, yaitu Kecamatan Waru dan Batumarmar. Sementara untuk wilayah barat, dugaan kuat, penadahan sepeda motor berada di Kecamatan Karang Penang, Sampang, dan wilayah timur di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. “Tim yang kami bentuk itu sudah sangat maksimal di lapangan. Dan kami juga telah berkoordinasi dengan Polres Sampang dan Sumenep, tapi sampai saat ini belum ada laporan mengenai tangkapan hasil curian dari Pamekasan. Nanti kalau ada informasi pasti disampaikan,” katanya. Ditambahkan Nanang, pihaknya tidak bisa menekan polres di luar

PROSPEK SEPAKBOLA

Syafii: Manajer Persepam Tak Harus Orang Pamekasan PAMEKASAN - Ketua PSSI Pamekasan yang juga Bupati Pamekasan Achmad Syafii sudah bertemu langsung dengan Achsanul Qosasi (AQ) di Jakarta. Membicarakan terkait penyerahan secara resmi Persepam dari PT. Pojur Madura United ke Pemkab Pamekasan. Dalam pertemuan itu, Syafii selaku Bupati Pamekasan sekaligus Ketua PSSI Pamekasan menanyakan kepada AQ selaku Manajer Persepam dalam tiga tahun terakhir ini, kapan waktunya penyerahan klub tersebut ke pihaknya, atau dalam hal Pemkab Pamekasan. Sebab waktu penyerahan ini penting, mengingat setelah itu Pemkab masih akan mencari menajer

Persepam yang baru, pengganti AQ. Pada kesempatan itu pula, antara dirinya dan AQ telah berbicara lebih detail terkait masa depan Persepam. Jadi tidak hanya berbicara masalah waktu penyerahan saja. Namun Syafii enggan memaparkan secara gamblang apa saja sebenarnya yang dibahas kala itu. Dia hanya meceritakan garis besarnya, secara umum saja. “Sudah bicara banyak dengan Pak Achsanul beberapa waktu lalu saat kami bertemu di Jakarta. Saat itu kebetulan saya ada acara di Jakarta dan sekalian menemui beliau terkait Persepam ini,” tukas Syafii kemarin (23/10).

Hasil dari pertemuan itu bahwa penyerahan Persepam ini akan dilakukan dalam beberapa waktu ke depan, tepatnya setelah kompetisi ISL 8 besar usai. Persepam ini akan diserahkan langsung oleh AQ atas nama PT. Pojur Madura United kepada Syafii selaku Bupati Pamekasan sekaligus Ketua PSSI Pamekasan. Sejak itu secara resmi Persepam bukan lagi dikelola PT. Pojur Madura United. Bersamaan dengan itu, Pemkab dan PSSI Pamekasan bisa melakukan langkah-langkah apa pun secara bebas, terkait masa depan Persepam ini. Disinggung langkah terdekat apa yang akan diambil, Syafii menerangkan pihaknya atau Pemkab

berencana membentuk PT baru guna menangani Persepam ini. Secara teknis rencana pembentukan PT baru itu, Syafii belum mau memaparkannya. Selain itu, mantan rekan sejawat AQ di DPR RI ini juga menerangkan bahwa pihaknya saat ini sudah mengantongi beberapa nama yang dianggapnya mampu dan pantas, untuk menduduki kursi sebagai manajer baru Persepam, pengganti AQ. Lagi-lagi Syafii merahasiakan nama-nama tersebut. Dia hanya menyatakan salah satu dari nama-nama itu nanti akan ditunjuknya sebagai pengganti AQ. Ada hal menarik dari apa yang diucapkan Syafii terkait

calon manajer Persepam. Bahwa manajer Persepam nanti tidak harus putera daerah, atau orang asli Pamekasan. Orang mana pun, yang penting mampu dan memiliki perhatian besar terhadap persoalan Madura dan Pamekasan, khususnya Sepakbola. Tentunya hal ini bisa dikatakan bertolak belakang dengan keinginan sebagian masyarakat Pamekasan, yang ingin Persepam itu ditangani orang asli Pamekasan juga. “Tidak harus begitu, yang penting orang tersebut komitmen untuk memajukan Persepam ke depan, dan memiliki perhatian yang besar terhadap Pamekasan,” paparnya. =SUKMA FIRDAUS/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III

G

TIPIKOR

Mengapa Sidang Putusan Raskin Bultim Ditunda? PAMEKASAN - Sidang putusan perkara tipikor berupa penyelewengan beras masyarakat miskin (raskin) di Desa Bulangan Timur (Bultim), Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, yang dijadwal kemarin (23/10) ditunda ke Kamis (30/10) pekan depan. Penundaan sidang putusan dilakukan karena majelis hakim dalam perkara ini tidak lengkap. Salah satu hakim anggotanya sedang mengikuti pelatihan tindak pidana korupsi di Makassar, Sulawesi Selatan. Jaksa Fungsional, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Yulistiono mengatakan sidang dalam perkara kurupsi ini tetap digelar sesuai dengan yang telah diagendakan, namun karena majelis hakim belum lengkap, pembacaan putusan terhadap para terdakwa ditunda. “Kalau sidangnya tetap mengikuti agenda sidang, JPU (Jaksa Penuntut Umum), para terdakwa, kuasa hukumnya hadir, tapi karena majelis hakim belum komplit, sehingga ditunda sesuai dengan jadwal sebelumnya, pada hari Kamis. Jadi agenda sidang pekan depan ini tetap pembacaan putusan,� katanya. Yulistino berharap, dalam perkara yang menyeret lima orang terdakwa, yaitu Khairul Kalam, Musa, Takdirul Amin, Hadi Murtopo, dan Hasan Samsuri, yang sudah dijadwal pekan depan tidak lagi ada penundaan, agar kasus tersebut cepat selesai. Para terdakwa diatas dituntut berbeda, Musa dan Takdirul Amin, dikenakan pasal 5 huruf a, UndangUndang (UU) Tipikor dengan tuntutan 1 tahun 6 bulan penjara, karena perannya hanya membantu. Kemudian, Hadi Murtopo dan Hasan Samsuri, dikenakan pasal 12 huruf a, tentang Tipikor dengan tuntutan 2 tahun penjara, kerana dianggap sebagai otak penyelewengan raskin tersebut. Sedang Khairul Kalam dikenakan pasal 12 huruf a dengan tuntutan lebih berat, yaitu 3 tahun penjara, karena yang bersangkutan tidak mengakui keterlibatannya dalam kasus tersebut. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

INTEROGASI. PoL PP saat mengidentifikasi perempuan pemandu karaoke yang diduga perempuan cabe-cabean.

LP2SI Perlu Ditinjau Ulang Tak Mampu Menangani Citra Gerbang Salam PAMEKASAN - Lembaga Pengkajian dan Penerapan Syariat Islam (LP2SI) bentukan Pemkab Pamekasan dinilai gagal melakukan pencegahan terhadap tindakan kemaksiatan di Kabupaten Gerbang Salam, Pamekasan. Indikasi kegagalan itu dapat terlihat dari maraknya dugaan praktek kemaksiatan di wilayah itu, seperti prostitusi, hingga penangkapan pemandu karaoke yang beroperasi di sejumlah tempat karaoke tertutup di Pamekasan. Akademisi STAIN Pamekasan, Ali Humaidi mengatakan seharusnya lembaga itu mampu melakukan pencegahan terhadap tindakan kemaksiatan di Pamekasan, dengan cara menggandeng guru agama, para kiai, remaja masjid maupun pemuka agama lain. Selama ini, kata Malhum, sapaan akrabnya, lembaga itu hanya memberikan himbauan dan ajakan melalui papan reklame yang didirikan di tepi jalan, yang dinilai kurang berdampak positif

terhadap prilaku masyarakat. Seharusnya, lembaga ini bisa merangkul kaum muda untuk memberikan pembinaan tentang larangan kemaksiatan. Pendekatan yang harus dilakukan oleh LP2SI, tidak hanya dilakukan secara struktual, tapi juga diperlukan pendekatan personal. Dengan demikian prilaku kemaksiatan bisa ditekan dengan baik, khususnya kepada kaum muda. Menurutnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii perlu

mengevaluasi terhadap keberadaan LP2SI. Sebab, semenjak ada LP2SI kemaksiatan di Pamekasan bukan semakin menurun, justru sebaliknya semakin merambah. Misalnya penjualan miras secara terselubung, maraknya narkoba, dugem di malam takbiran, cabe’cabean yang manyoritas melibatkan kaum muda bahkan ada anak dibawah umur. Malhum tidak terkejut dengan keberadaan cabe-cabean di Pamekasan, sebab fenomena itu sudah terjadi lama di Kabupaten ini. Namun, belum mengemuka dan belum terdengar masyarakat. Bahkan, ia pernah melakukan penelitian tentang merambahnya pekerja seks komersial (PSK) dan pemandu karaoke yang melibatkan anak dibawah umur pada tahun 2010 yang lalu. Malhum enggan membeberkan secara detail cara bertransaksi para PSK dan pemandau

karaoke yang melibatkan anak dibawah umur tersebut. Ia hanya menyebutkan, kehidupan mewah dan berkecukupan, serta mudah mendapatkan uang dengan cara yang intans, menjadi salah satu alasan anak dibawah umur menjadi pemandu karaoke di Pamekasan. Bahkan lebih dari sekedar pemandu karaoke. Peran orang tua untuk memberikan sentuhan moral kepada anak-anaknya sangat penting dilakukan. Tertangkapnya M anak dibawah umur menjadi pemandu karoke di Pamekasan tersebut membuktikan kurangnya perhatian orang tua. Sebab, M Mengaku orang tuanya sudah bercerai. Dan ia enggan pulang ke rumahnya. Padahal, ia sesungguhnya warga Jalan Trunojoyo, Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, yang masih memilih menyewa kos-kosan di Kecamatan yang sama. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

TENAGA KESEHATAN

Terkesan Janggal, Rekrutmen PTT Perlu Dievaluasi PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Pemkab setempat mengevaluasi pelaksanaan rekrutmen perawat tidak tetap (PTT) tahun 2014. Permintaan itu disampaikan Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Ismail menyusul adanya kejanggalan dalam penentuan poin PTT yang lolos. Menurutnya, dari hasil pertemuan yang berlangsung tertutup dengan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Alwi Beiq, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Perwakilan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pamekasan, pihaknya dapat mengambil kesimpulan, bahwa banyak yang harus dievaluasi.

Pasalnya, kendati sudah mendapat penjelasan pelaksanaan rekrutmen dilaksanakan sesuai prosedur, namun, pihaknya menilai ada. kelemahan dalam prosedur yang sudah ditentukan dan rawan kecurangan. “Kami telah memangil pihak yang terkait, dan hasilnya itu bisa kami simpulkan proses rekrutemennya memang perlu banyak dievaluasi, perlu ada aturan yang jelas agar tidak menguntungkan pihak-pihak tertentu,” katanya. Menurut Ismail, pengumuman rekrutmen seharusnya lebih terbuka, sehingga bisa diakses semua warga Pamekasan. Yakni, pengumuman secara terbuka tidak hanya ditempel di Puskes-

mas, serta mengumumkan nilainya. Dan yang paling utama adalah ada aturan tentang jeda waktu bila peserta itu warga pindahan dari satu desa ke desa calon tempat tugas. Untuk itu, Ismail menekankan kepada Pemkab Pamekasan, agar dalam rekrutmen ke depan membuat aturan yang tidak mudah dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu atau bisa berpotensi memunculkan tindakan menguntungkan pihak tertentu. “Kalau persyaratannya lemah, penempatan PTT di tempat tugas bisa menimbulkan banyak masalah. Semisal saja, syarat calon kades itu minimal 6 bulan sebelumnya sudah tinggal di

lokasi tempat dia mencalonkan diri, PTT harusnya juga seperti itu. Supaya tidak amburadul yang bisa merugikan pihak yang tinggal di sekitar tempat tugas,” katanya. Persoalan ini muncul setelah ada pengaduan dari salah satu peserta rekrutmen yang merasa dirugikan. Sebab, syarat untuk lolos menjadi PTT di Desa Batu Kalangan, Kecamatan Proppo, mampu dipenuhi peserta berisial DA, namun tiba-tiba dalam pengumuman kalah dengan peserta lain berinisial NDS. Dalam ketentuannya, jika tinggal di sekitar tempat tugas akan mendapat skor tinggi. DA adalah warga Desa Samatan yang tak jauh dari Desa Batu Kalan-

gan, Proppo. Sementara NDS dari Jalan Trunojoyo Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, jaraknya cukup jauh dari Desa Batukalangan. Namun, dalam satu hari NDS mampu berubah kependudukan, sehingga lolos jadi PTT di Desa Batu Kalangan. Selaku penanggung jawab panitia rekrutmen PTT tersebut, Sekkab Pamekasan, Alwi Beiq mengatakan pada prinsipnya penerimaan PTT adalah melihat dokumen yang ada sebagai pemenuhan syarat. “Selama bisa dipenuhi maka peserta dapat dinyatakan lolos karena persyaratannya pun sudah diteliti di Dispendukcapil,” kata Alwi. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

3 Perempuan Penghibur Terjaring Mereka Berasal dari Kabupaten Sampang PAMEKASAN - Setelah mendapat sorotan dari sejumlah pihak, karena belum mampu menegakkan peraturan daerah (perda) dengan baik, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan, kini mulai meningkatkan tensi kinerjanya dengan menggelar razia hingga dini hari. Dalam razia kali ini (Rabu,23/10) 3 PSK terjaring. Ketiganya diamankan Satpol PP Pemkab Pamekasan dari salah satu warung remang-remang di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Pamekasan. Warung itu merupakan tempat ketiga PSK tersebut mangkal dan tak jarang melakukan transaksi dengan pria hidung belang di sana. Masing-masing Mu’alisa, 19, dan Yani, 30, keduanya warga Pulau Gili Mandangin, Sampang. Sedangkan satunya lagi, Aminah, 20, warga Desa Sogiyen, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang. Saat diinterogasi, ketiga pemuas pria hidung belang itu mengaku biasa memasang tarif Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu untuk satu kali kencan. Tergantung hasil kesepakatan yang dicapai antara PSK dengan pria hidung belang. Terhimpit ekonomi masih menjadi alasan ketiga PSKnya. Padahal, umurnya masih belia, sekalipun ada yang sudah dewasa. Namun dua di antara PSK tersebut masih tergolong remaja. Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, Moh Yusuf Wibiseno mengaku sudah melaku-

kan pengintaian terhadap warung kopi yang ditengara membuka pelayanan plus-plus tersebut. Hanya selalu gagal memergoki. Tetapi, untuk kali ini satuan penegak perda meringkusnya. Penangkapan 3 PSK tersebut membuktikan bahwa Kabupaten Gerbang Salam ini masih belum bersih dari aktivitas prostitusi. Pol PP berencana akan terus melakukan razia, minimal mengurangi aktivitas prostitusi. Ketiga PSK tersebut melanggar ketentuan Perda Nomor 18 Tahun 2004 tentang Pelarangan Pelacuran, dimana dalam perda itu ditegaskan Pamekasan harus bersih dari seluruh aktivitas prostitusi. Namun, sesuai dengan kesepakatan bersama dengan Lurah Juncangcang, Lurah Bugih dan Camat Pamekasan, ketiganya diminta untuk membuat pernyataan, tidak akan mengulang kembali perbuatannya serta bersedia meninggalkan Pamekasan dan pulang kembali ke desa masingmasing. Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan Hofifi meminta Pol PP tidak hanya me-

nangkap PSK, melainkan memberikan sanksi yang tegas kepada penyedia tempat dan pelakunya. Sebab, jika Pol PP hanya menangkap dan meminta membuat pernyataan tidak akan mengulangi

lagi, serta melepas kembali, maka kabupaten ini terancam akan dijadikan surga dunia bagi PSK dari luar daerah. Minimal kata mantan aktivis organisasi Ikatan Pemuda Pesant-

ren Pademawu ini ada sanksi yang membuat para PSK dan penyedia pelayanan PSK tersebut jera tidak kembali melakukan kegiatan prostitusi di Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470| TAHUN III

I

SIDAK TERTUTUP

Komisi II Mendatangi Disperta PAMEKASAN - Pemandangan tidak menyenangkan terlihat saat sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dari Komisi II melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Kantor Dinas Pertanian (Disperta) Pemkab Pamekasan di Jalan Raya Desa Jalmak, Kecamatan Pamekasan.

hun 2014, serta ketersediaan pupuk menjelang masa tanam 2014

dan 2015. Sebab biasanya Komisi

II

Sejumlah media massa tidak diperkenankan mengikuti pertemuan yang berlangsung di dalam ruang pertemuan kantor diinas tersebut. Belum ada alasan yang jelas dari pihak Disperta maupun pihak komisi II DPRD Pamekasan, tentang lawak awak media mengikuti pertemuan tersebut. Hanya saja ada salah satu staf Disperta menyampaikan kepada sejumlah wartawan, bahwa pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Akibatnya, sejumlah jurnalis harus mengambil gambar dari sejumlah bilik jendela Disperta Pamekasan. Kedatangan Komisi II DPRD Pamekasan ke Kantor Disperta Pamekasan tersebut memiliki 3 agenda. Agenda pertama silaturrahmi Anggota DPRD Pamekasan yang baru, mempertanyakan realisasi anggaran pada Disperta ta-

Kinerja Wakil Rakyat Lelet Empat Alat Kelengkapan DPRD Tak Kunjung Terbentuk PAMEKASAN – Kinerja para wakil rakyat di DPRD Kabupaten Pamekasan lelet. Meskipun telah membentuk komisi-komisi akhir pekan lalu, DPRD Pamekasan belum juga membentuk alat kelengkapan lainnya. Hingga saat ini baru satu alat kelengkapan saja yang sudah dibentuk, yaitu komisi-komisi (komisi 1 sampai komisi 4). Sedangkan empat alat kelengkapan lainnya, seperti Badan Anggar (Banggar), Badan Musyawarah (Bamus), Badan Legislasi (Banleg), dan Badan Kehormatan (BK) hingga saat ini belum dibentuk. Sebagaimana ketentuan yang ada, semua alat kelengkapan dewan di atas harus secepatnya terbentuk. Untuk menciptakan sinergi antar fungsi di gedung legislatif tersebut. Bahkan lima alat kelengkapan ini harus ada se-

lama lima tahun ke depan. Sebagai wahana bagi para wakil rakyat ini dalam bekerja. Terkait ini, Wakil Ketua DPRD Suli Faris mengungkapkan bahwa sebenarnya empat alat kelengkapan dewan itu sudah terbentuk. Namun hanya belum ditetapkan secara resmi saja melalui rapat paripurna. Dikatakan, penetapan itu bisa saja dilakukan pekan ini, atau kalau tidak bisa akan ditetapkan minggu depan dalam rapat paripurna internal. “Semua fraksi sudah mengirimkan nama-nama anggotanya untuk ditempatkan masing-mas-

inh di empat alat kelengkapan itu,” tukas poitisi PBB ini kemarin (23/10). Pihaknya memahami, saat ini legislatif Pamekasan bisa dikatakan masih belum normal atau belum sempurna. Sebab semua alat kelengkapan belum secara resmi terbentuk. Pihaknya juga berharap hal ini bisa tuntas dengan segera. Agar lagislatif ini bisa segera berjalan normal dalam menjalankan setiap tugasnya. “Tapi hal ini tidak begitu menghambat tugas-tugas para wakil rakyat. Karena komisikomisi sudah terbentuk. Dengan adanya komisi-komisi itu para wakil rakyat sudah bisa bekerja sesuai tupoksinya. Namun alat kelengkapan lain juga penting, beberapa hari ke depan akan segera ditetapkan,” paparnya. =SUKMA FIRDAUS/RAH

DPRD Pamekasan yang dinahkodai Hosnan Ahmadi itu tidak per-

nah alergi terhadap media massa. Namun, entah apa saat melakukan sidak ke Disperta soal realisasi anggaran 2014, justru sebaliknya berlangsung tertutup. Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Achmadi membantah jika pertemuanya dengan Disperta disebut sidak. Ia mengaku pertemuan itu hanyalah sebatas rapat koordinasi serta memperkenalkan para anggota Komisi II DPRD Pamekasan terhadap instansi mitra komisinya. Hosnan berdalih, komisinya tidak memiliki kewenangan untuk memberi ruang kepada media massa mengikuti kegiatan tersebut. Sebab, pimpinan pertemuan itu sepenuhnya dikendalikan oleh Kadisperta Pamekasan, Isye Windarti. Saat disinggung soal pertemuan yang dilakukan secara tertutup, Hosnan menyebut media massa hanya salah faham. Sementara itu, Kadisperta Pamekasan, Isye Windarti, membantah jika sidak tersebut dikatakan tertutup. Dia mengatakan sama sekali tidak mengetahui jika terdapat sejumlah wartawan yang ingin meliput rapat koordinasi antara Komisi II DPRD Pamekasan dengan Disperta. Padahal, sejumlah jurnalis dari media cetak hingga elektronik dan online berkali-kali mengambil gambar dari luar ruang pertemuan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Sumenep KORAN Sampang J KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

MADURA

J

Hanya 1 Tahun Penjara untuk Terdakwa Penipuan Korban Ancam Naik Banding SAMPANG- Pengadilan Negeri (PN) Sampang hanya mengganjar hukuman 1 tahun penjara untuk terdakwa kasus penipuan, Muara (48), mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Padahal berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), terdakwa dijerat dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Hj Nur Jamilah (42), korban sekaligus penuntut mengaku kecewa terhadap putusan majelis hakim PN. Sebab dilihat dari penipuan yang ia lakukan kepada dirinya, seharusnya diganjar hukuman lebih dari satu tahun. Bahkan layak 4 tahun seperti tuntutan Jaksa Penuntut Umum. “Jelas sangat kecewa. Sangat jauh dari tuntutan JPU,” katanya. Jamilah menegaskan bahwa pihaknya akan naik banding terhadap putusan PN tersebut. “Saya akan naik banding, sebab ini tidak

adil. Sangat jauh, dong, dari tuntutan awal,” tegasnya. Humas Pengadilan Negeri (PN) Sampang sekaligus anggota majelis hakim, Syihab mengatakan bahwa putusan hukum kepada terdakwa Muara (48) adalah 1 tahun penjara. “Iya, berdasarkan bukti dan saksi, maka majelis hakim mengganjar 1 tahun penjara,” katanya. Menanggapi kekecewaan korban, kata Syihab, hasilnya sudah berdasarkan atas pertimbangan majelis hakim dan semua bukti

Jaga Ketat : Seorang petugas polisi mengamankan jalannya sidang putusan kasus penipuan yang dilakukan tersangka Muara (45. Tersangka diganjar hukuman 1 tahun penjara.

yang diajukan dalam persidangan. “Jadi, terdakwa Muara telah terbukti telah melakukan penipuan.

Artinya, ganjaran hukuman 1 tahun penjara dan dikurangi masa tahanan sudah layak,” tegasnya.

Diketahui, Muara telah melakukan penipuan terhadap Hj Nur Jamilah (42) warga Desa Banyuates Kecamatan Banyuates Kabupaten Sampang dengan modes meminjam sejumlah uang dan perhiasan kepada korban dengan total kerugian mencapai 150 juta rupiah. Namun sayang, ketika korban menagih kepada tersangka agar secepatnya mengembalikan hutang tersebut, korban selalu saja berjanji. Akhirnya, Muara pun dilaporkan oleh Hj. Nur Jamilah kepada pihak yang berwajib. =RYAN HARIYANTO/SYM

SELEKSI ABDI NEGARA

PEMERINTAH Kabupaten Sampang MENGUCAPKAN

Selamat Datamg

AKBP YUDO NUGROHO SUGIANTO, SIK Selamat Bertugas Sebagai Kapolres Sampang Dan

Selamat Jalan

AKBP IMRAN EDWIN SIREGAR, SIK Terima Kasih Mantan Kapolres Sampang

Drs. A. Fannan Hasib

H. Fadilah Budiono

Bupati

Wakil Bupati

Puthut Budi Santoso, SH, M.Si Sekretaris Daerah

Minim Sosialisasi, 57 Peserta CPNS Tak Ikut Tes SAMPANG- Akibat minim sosialisasi dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sampang, puluhan peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) terpaksa harus gigit jari, sebab mereka tak bisa ikut tes seleksi rekrutmen CPNS Tahun 2014. Hal itu terbukti, dari hari pertama pelaksanaan hingga hari ke k-4 sudah mencapai 57 peserta yang tidak hadir dari 3.621 kuota peserta. Namun, Kepala BKD Sampang, Slamet Terbang membantah jika pihaknya dinilai kurang sosialisasi. Bahkan ia mengklaim sudah aktif melakukan sosialisasi terkait hari pelaksanaan ujian tes CPNS. “Ada salah satu CPNS dari luar Kabupaten Sampang yang telat karena dikira sesi yang kedua, namun ketika melihat jadwal peserta CPNS tersebut dirnya tercantum di sesi yang pertama. Dan sesuai aturan, peserta itu sudah tidak bisa ikut tes ujian alias dianggap gugur jika ia tidak hadir,” katanya Slamet menambahkan bahwa sejauh ini masih belum ada kendala dalam pelaksanan tes CPNS, hanya saja jika pada hari keempat, ada 57 peserta yang tidak hadir, secara pasti kami tidak tahu apa penyebabnya. “Yang jelas, kami

belum menemukan kendala,” terangnya kepada awak media, Kamis (23/10). Dilanjutkan oleh Slamet, pihaknya menduga dari beberapa peserta yang tidak hadir disebabkan ada yang sakit dan juga ada yang jauh. Khususunya peserta yang berasal dari luar pulau Madura. Karena diakuinya, peserta yang mengikuti tes CPNS di Sampang juga berasal dari luar daerah Kabupaten Sampang. ”Persoalan sosialisasi kami sudah maksimalkan, terkait para peserta yang tidak hadir bisa jadi dikarenakan ada yang sakit, atau karena faktor jarak tempuh, sebab peserta itu juga banyak dari luar Madura,” ujarnya. Untuk diketahui, peserta tes CPNS juga harus memenuhi standar kriteria dari Permenpan Nomor 29 Tahun 2014, yaitu karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Selain itu, para peserta juga juga bisa dinyatakan lolos jika sudah memenuhi angka penilaian, yaitu TWK bernilai 70 poin, TIU bernilai 75 poin, TKP bernilai 126 poin. Sementara sistem pelaksanaan tes CPNS tahun ini menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test). =MOHAMMAD MUHLIS/SYM


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

K

Hakim Tipikor Tolak Eksepsi Terdakwa Kasus Bibit Fiktif SAMPANG - Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, menolak pengajuan eksepsi (sanggahan) dua terdakwa dugaan kasus korupsi pengadaan Bibit Bentul dan Ubi Kayu Fiktif tahun 2013 di Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Sampang, Kamis (23/10) kemarin. Sebab eksepsi yang diajukan oleh terdakwa Abdul Wahed (AW), Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Abdurrahman (AB), Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan belum punya dasar hukum yang kuat untuk menyanggah tuntutan Jaksa Penunutut Umum.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang Abdullah melalui Kasi Intel Kejari Sucipto, mengatakan pengajuan eksepsi atas materi dakwaan yang telah disampaikan dalam persidangan sebelumnya tersebut ditolak oleh majelis hakim. Sehingga, majelis

hakim Tipikor Surabaya menunda persidangan pada Senin (27/10) mendatang dengan agenda pemeriksaan saksi. “Sidang eksepsi terdakwa atas kasus dugaan korupsi pengadaan bibit tani di Dispertan Sampang ditunda, karena majelis hakim menolaknya, dan sidang lanjutan akan digelar pada Senin mendatang dengan agenda pemeriksaan saksi,” jelasnya. Sayang, Sucipto tidak memberikan keterangan secara detail isi eksepsi dan maksud penolakan majelis hakim atas pengajuan eksepsi yang dilayangkan oleh kua-

sa hukum terdakwa. Dijelaskan, rencana sidang lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi kasus tersebut di Tipikor Surabaya akan mendatangkan lebih dari empat orang saksi. “Tapi mohon maaf untuk identitas para saksi yang akan dipanggil masih belum bisa kami publis,” jelasnya. Ditanya soal kepastian tersangka lain, Sucipto tidak bisa memastikan kapan akan digelar persidangan bagi tersangka lain, seperti tersangka Agus Santoso, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, dan Rosuli Muklis selaku Kepala Seksi Pasca Panen Pen-

gelolaan dan Pemasaran Tanaman. Sebab hingga kini, dua tersangka itu belum dilakukan penahanan. “Pelimpahannya saja belum, kok nanya kapan sidang,” katanya. Sucipto menambahkan, dalam persidangan nanti akan dibuat terpisah. Sebab para saksi dan tersangka lainnya saling memberikan kesaksian. Disi lain, pemberkasannya yang dilakukan oleh kasi pidsus menurutnya belum selesai. “Setelah pemberkasan selesai, kasus akan segera dilimpahkan (dua tersangka yang belum ditahan) ke pengadilan Tipikor Surabaya,” tukasnya. =RYAN HARIYANTO/SYM

PELAYANAN RUMAH SAKIT

Pengadaan Obat Tak Sesuai Kebutuhan Pasien SAMPANG- Pelayanan rumah sakit umum daerah (RSUD) Sampang sepertinya tak pernah sepi dari kritik dan sorotan. Setelah Rabu (22/10) kemarin membuat blunder dengan memaksa pasien operasi tulang dipaksa pulang, kini pelayanan itu kembali mendapat sorotan. Hal tersebut terjadi ketika diketahui, bahwa pengadaan obat-obatan bagi peserta BPJS terindikasi tidak sesuai dengan kebutuhan dan standar pemakaian pasien. Akibatnya, banyak pasien harus membeli obat di luar lingkungan rumah sakit setempat. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengatakan bahwa seharusnya obat untuk BPJS menjadi prioritas utama. Sebab, kata Tamsul, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pihak rumah sakit tidak siap menerapkan program BPJS. “Saya katakan demikian karena atas dasar beberapa pengakuan pasien yang berobat di RSUD, sekadar obat yang harganya murah saja di rumah sakit tidak menyediakan. Sehingga pasien itu harus membeli di luar lingkungan RSUD,” ujarnya, Kamis (23/10). Bahkan Tamsul menilai, kenyataan itu telah menandakan bahwa perencanaan anggaran untuk pengadaan obat-obatan yang ada di RSUD terindikasi asal-asalan. “Indi-

kasi ini perlu ditelusuri. Sebab sampai sekarang, pihak RSUD Sampang belum menerapkan open manajemen, sehingga fakta yang terjadi tehadap pelayanan pasien masih belum terselesaikan,” ucapnya. Sementara Humas RSUD Sampang dr Yuliono membantah jika pihak rumah sakit dituding tidak sesuai dalam perencanaan pengadaan obat-obatan. Sebab menurutnya, pihak rumah sakit telah melakukan perencanaan sesuai prosedur. Bahkan diakuinya pengadaan obat di RSUD sudah berdasarkan kebutuhan pasien. Karena setiap pengadaan obat itu berdasarkan atas saran para dokter spesialis dan para pegawai yang bersinggungan langsung terhadap pasien. “Untuk pengadaan obat, RSUD sudah melalui prosedur, yaitu melalui usulan yang diajukan ke bagian tim farmasi dan komite medis. Dan kemudian diusulkan ke penunjang untuk dilakukan perencanaan pengadaan,” kelitnya. Namun sayang, ketika ditanya anggaran pengadaan obat yang sering digunakan oleh pasien BPJS, Yuliono tidak bisa menjelaskan besaran nominalnya. “Untuk anggarannya, saya tidak hafal berapa jumlah rupiah yang dianggarakan, karena yang tahu itu adalah bidangnya,” tukasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/SYM

KECEWA. Persatuan Mahasiswa Sampang (PMS) kecewa karena pihak Dispertan tidak menemui peserta audiensi. Solehuddi, koordinator audiensi mengaku kecewa atas sikap pihak dinas terkait yang tak koperatif. Mereka mengancam melakukan aksi besar-besaran jika Dispertan tetap tidak koperatif.


L

Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

SAMPANG - Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Budiono ternyata diam-diam membesuk mantan Bupati Sampang periode 20082013, Noer Tjahya di rumah tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung RI, Kamis (23/10). Informasi beredar ketika menjadi bahan pembicaraan di kalangan wartawan dan orang-orang sekitar. Ketika dicek langsung ke Fadhilah Budiono, ia pun membenarkan perihal kedatangannya ke rumah tahanan Salemba. “Iya, betul, ini ada diperjalanan dari Surabaya menuju Jakarta untuk menjenguk Bapak Noer Tjahya di rumah tahanan,” ucapnya saat dihubungi melalui via telepon. Dirinya mengatakan, kunjungannya ke Jakarta tersebut tidak berangkat sendiri. Namun bersama Ketua Komite Olahraga

Fadhilah Diam-diam Membesuk Noer Tjahya Nasional Indonesia (KONI), Syarifudin, staf Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang, Hermanto Subaidi, beserta para pejabat pensiunan di era kepemimpinan Noer Tjaha (NT). “Untuk pejabat SKPD tidak ada yang ikut, memang tidak saya ijinkan, cuma yang jenguk pejabat yang masa pensiunan Pak Noer,”katanya. Tak hanya rombongan Fadhilah Budiono yang datang menjenguknya tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan minyak dan gas (Migas) di wilayah Kota Bahari oleh PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP) tersebut, melainkan para ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) Sampang. “Namun berbeda tujuan, para ibu PKK berangkat ke rumah bapak Noer Tjahya di Surabaya, sementara para lelakinya ke

Jakarta,” tambahnya. Menurut Fadhilah, rombongan para pengikut setia NT tersebut berangkat menuju Jakarta itu pada pada kamis (23/10), pukul 09.45 Wib. “Kita semua berangkat pada Kamis, sekitar pukul 09.45 WIB,” sebutnya. Fadhilah bersama rombongan tak bermaksud apa-apa datang dan menjenguk NT di Rutan Salemba. Ia menegaskan sebagai kunjungan biasa. Artinya, dalam kunjungan tersebut hanya ia ingin memberikan dukungan moril dan solidaritas. “Karena bagaimanapun pun juga Pak NT pernah memimpin Sampang. Bahkan kita semua belajar tentang arsitektur bangunan kepada beliau, sebab beliau dikenal sebagai bapak pembangunan. Oleh karena itu, mewakil Pemkab Sampang dan

masyarakat, kami merasa perlu menjenguk dan memberikan semangat,” jelasnya. Dirinya berharap, agar seluruh pejabat di lingkungan pemerintahan Sampang agar bekerja secara maksimal untuk menjalankan birokrasi yang sehat tanpa adanya korupsi, kolusi dan nepotisme (KNN). “Ini sebagai bentuk pejalaran agar jangan sampek pejabat tersandung kasus korupsi,” imbuhnya. Diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) RI menetapakan dan menahan tiga tersangka dugaan kasus korupsi pengelolaan Migas oleh PT SMP dengan mengatasnamakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Mereka jadi anak tahanan Salemba terhitung sejak 13 Oktober hingga 1 November 2014. Diantara ketiga tersangka yang

ditahan tersebut adalah mantan Bupati Sampang Noer Tjahya, Direktur Utama PT SMP, Hari Oetomo, dan Direktur PT SMP, Muhaimin. Penetapan ketiga tersangka tersebut berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor: 06/F.2/Fd.1/01/2013 tertanggal 13 Januari 2014. Penahanan Noer Tjahya terbukti merugikan negara karena memiliki peran penting dalam menunjuk PT SMP sebagai pengelolaan gas di Sampang dengan mengatasnamakan BUMD. Ditenggarai, hasil jual beli gas alam PT SMP di tahun 2012-2013 ternyata tidak masuk ke Pendapatan Aset Daerah (PAD). Berdasarkan hasil penyidikan, hal ini dianggap merugikan keuangan negara hingga Rp 16 miliar. =RYAN HARIYANTO/SYM


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 JUMAT 24No. OKTOBER 2014| |TAHUN No. 0470 |IIITAHUN III 0470

Pol PP Incar PNS yang Bolos Kerja Antok: Yang Tertangkap Akan Dikirim pada Pimpinannya Masing-masing BANGKALAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan mengincar para abdi negara yang sering berkeliaran di pusatpusat perbelanjaan pada saat jam dinas berlangsung. Razia yang akan digelar secara tiba-tiba tersebut bertujuan untuk meningkatkan disiplin PNS dalam bekerja. "Upaya meningkatkan disiplin kerja PNS itu, salah satunya adalah melalui razia untuk pegawai yang keluyuran pada saat jam dinas, pastinya razia ini akan dilakukan dalam waktu dekat," ujar Kasatpol PP Bangkalan, Moh Fachri melalui Kasi Trantib, H. Antok. Menurut Antok, pihaknya memang sengaja tidak menyebutkan kepastian waktu digelarnya razia tersebut. Dengan demikian, tidak ada satu pun pegawai yang tahu kapan waktu pelaksanaannya. Razia terhadap PNS yang keluyuran semata-mata sebagai upaya meningkatkan disiplin agar dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara optimal. Sebagai pegawai harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap masyarakat, bukan justru tidak masuk kerja. "Target lokasi adalah pusatpusat keramaian. Misalnya, di Tom Jerry dan Hypermat yang sering kali dijadikan tempat bolos para PNS. Kita juga sudah melakukan kordinasi dengan pihak Inspektorat," tuturnya. Bagi PNS yang tertangkap

CPNS

23 Peserta Tes CPNS Gugur BANGKALAN - Dari 1.547 calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengikuti tes yang digelar secara bertahap ada 23 orang dinyatakan gugur. Mereka tidak menghadiri langsung ujian yang telah dijadwalkan. Tidak diketa-

SIAGA. Pasukan Satpol PP saat dalam suatu acara, aparat penegak perda ini tengah mengincar PNS yang bolos kerja.

doni heriyanto/koran madura

basah kelayapan pada jam kerja, kata Antok, akan langsung dibawa ke Kantor Satpol PP untuk diproses lebih lanjut. Selanjutnya, para PNS tersebut akan didata dan diserahkan kepada pimpinannya

masing-masing untuk memberikan sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan, yang sekiranya dapat memberi efek jera. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh PNS

dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, agar tidak keluyuran pada jam kerja. “Kami akan selalu berusaha melakukan penertiban semaksimal mungkin, agar kualitas dis-

ipilin pegawai semakin meningkat. Mengenai sanksi biar instansi masing-masing yang memproses, karena itu bukan kewenangan Satpol PP," terangnya. = DONI HERIYANTO/RAH

hui secara pasti ketidakhadiran peserta dalam tes CPNS yang telah berlangsung. "Ada 23 peserta yang tidak hadir pada pelaksanaan ujian pada hari pertama dan kedua. Mereka langsung dinyatakan gugur," kata Sekretaris BKD Bangkalan, Arie Murfianto, kemarin (23/10). Pelaksanaan ujian tes CPNS sendir berlangsung hingga 24 Oktober 2014. Tes yang dilaksanakan selama 3 hari dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang digelar di gedung Merdeka. Kemudian,

pengawas yang terlibat langsung oleh dari BKN pusat yang berjumlah 11 orang. Mereka memantau pelaksanaan ujian yang tengah berlangsung. Jatah Penerimaan CPNS daerah Kabupaten Bangkalan sendiri terdiri dari 62 orang. Namun, 2 formasi sengaja dikosongkan karena tidak ada pelamar yang bersedia menempati formasi tersebut, yakni bagian pertambangan dan laboratorium. Otomatis, kuotanya berkurang menjadi 60 orang yang akan diterima. Dari banyaknya peserta tersebut dibagi dalam 3 hari. Perharin-

ya 500 peserta yang mengikuti ujian yang dibagi dalam 5 sesi. Jadi per sesi ada 100 peserta. Untuk soal ada 90 buah yang terdiri dari 3 materi sudah tersedia di komputer dan harus diselesaikan dalam 90 menit. 3 Materi yang diujikan yaitu materi wawasan kebangsaan, intelegensi umum dan karekteristik pribadi. "Tes hari pertama dan hari kedua ini dibagi masing-masing dalam 5 sesion, yang diikuti 100 peserta. Untuk hari Jum'at harus menyesuaikan dengan waktu sholat Jum'at," terangnya. Adapun banyaknya komputer

yang digunakan ada 110 unit. Namun, untuk hari terakhir yakni jum'at ada penambahan sebanyak 10 komputer. Jumlahnya menjadi 120 unit. Selanjutnya nilai hasil jawaban dari peserta tes CPNS ini bisa dilihat langsung dilayar komputer yang disediakan panitia. "Lulus tidaknya peserta CPNS tersebut bukan kewenangan BKD Bangkalan tetapi sepenuhnya merupakan keputusan dari panitia seleksi panitia nasional (panselnas). Kami hanya bertindak sebagai pelaksana," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

Kinerja Dispertanak Belum Memuaskan HMI ‘Menggugat’ Dinas Pertanian dan Peternakan BANGKALAN - Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan masih belum memuaskan. Permasalahan di bidang pertanian belum mampu terpecahkan. Padahal bidang pertanian merupakan sektor paling dominan di wilayah setempat. Kenyataannya potensi yang ada tidak mampu digarap oleh para petani, karena keterbatasan peralatan dan kualitas sumber daya manusia (SDA).

GENERASI BANGSA. Para siswa diharapkan memiliki karakter yang kuat dan bermartabat.

doni heriyanto/koran madura

MORAL PUTRA BANGSA

Dinilai Makin Mengkhawatirkan BANGKALAN - Karakter maupun moral putra bangsa akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Tawuran sesama pelajar dan mahasiswa sering kali menjadi sajian di sejumlah media. Fenomena seperti ini mengundang reaksi keprihatinan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebagai generasi penerus bangsa, semestinya memiliki karakter yang mempunyai tatanan nilai budaya santun, ramah, dan bermartabat. "Pelajar, mahasiswa yang notabene sebagai generasi penerus harus mampu menunjukan karakter yang bermartabat bukan justru melakukan perbuatan yang bisa mencoreng nama baik putra bangsa," ujar Asisten Teritorial (Aster) Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, dihadapan 720 pelajar dan mahasiswa di Gedung Rato Ebu, Kamis (23/10). Menurutnya, pembentukan karakter pada usia dini diyakini mampu menciptakan generasigenerasi muda yang tangguh, berkorban demi martabat

bangsa dan negara. Maka dari, itu prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral sebisa mungkin harus dihindari. Cerminan masa depan bangsa tergantung dari sikap para generasi penerus yang saat ini masih berproses di dunia pendidikan. "Melalui karakter dan kepribadian akan terbentuk bangsa yang bermartabat. Mari kita sama-sama saling menjaga prilaku anak bangsa di mata duni, agar kita bisa disegani oleh negara-negara tetangga," jelasnya. Dihadapan siswa dan Mahasiwa ini, sejumlah vidio yang memiliki nilai-nilai sejarah juga dipertontonkan. Sebut saja, Pertempuran 10 Nopember, Perjuangan Jendral Soedirman, Bung Karno, hingga heroisme pawai presiden terpilih Jokowi. Selain itu, mereka dipertontonkan cuplikan-cuplikan kekerasan sesama siswa SD, tawuran pelajar SMP, SMA, hingga tawuran antar mahasiswa. Bahkan, kekisruhan di

dalam Gedung DPR RI pasca pelantikan anggota terpilih dipertontonkan. "Dari cuplikan-cuplikan ini, setidaknya bisa menjadi sebuah motivasi. Bagi cuplikan terkait kekerasan agar para generasi penerus ini bisa sadar jika prilaku demikian tak patut untuk ditiru. Minimal mereka bisa berpikir untuk mengambil pelajaran yang berharga sebagai modal kaum pemuda," terangnya. Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii mengatakan, melalui dinas pendidikan, dinas sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi, termasuk badan kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, pemkab terus melakukan pembinaan dan monitoring terhadap generasi bangsa. "Pada instanti-instansi tersebut, ada program-program khusus untuk mengeksploitasi potensi pemuda. Di mana setiap tahunnya kami lakukan validasi," singkatnya. = DONI HERIYANTO/RAH

"Ada beberapa hal yang menjadi masalah dalam pengembangan pertanian, sehingga para petani enggan untuk fokus bertani, dan itu perlu kita luruskan," ujar Ketua HMI Bangkalan, Syafi'i saat mendatangi kantor Dispertanak setempat. Menurutnya, SDM petani yang berkualitas, kemampuan daya jual di pasar, dan peralatan tani yang menunjang menjadi faktor penting dalam bidang pertanian. Sehingga untuk mewujudkan itu semua, perlu keseriusan pihak Dispertanak. Sebab, dengan pengawalan yang dilakukan pemerintah para petani diharapkan bisa mengolah hasil tani dengan kemasan atau produk yang memiliki nilai jual. "Penyuluhan dan pemberdayaan petani perlu ditingkatkan. Hasil tani ini begitu melimpah, namun karena keterbatasan kemampuan petani membuat hasil pertanian hanya dijual apa adanya, tanpa diolah menjadi barang yang berharga dan mampu menarik pangsa pasar," ujarnya.

Guna menghidupkan semangat para petani di Bangkalan, ada tiga konsep yang bisa dilakukan. Diantaranya, bagaimana cara meningkatkan SDM, mengubah peralatan atau tegnologi yang digunakan para petani, dan yang ketiga akses pasar. Petani menjadi kurang bersemangat karena selalu merasa rugi karena hasil pertanian tidak memiliki nilai jual. " Saya yakin apabila tiga konsep itu dijalankan, maka sedikitdemi sedikit pendapatan petani Bangkalan akan meningkat," ujar Hairus Zaman menambahkan. Sementara itu, kepala Dispertanak, Abd.Razak sangat mendukung dan mengapresiasi ide dan gagasan yang diberikan oleh mahasiswa tersebut. Ia berjanji kedepan pihaknya akan melakukan kerjasama dalam melakukan pendampingan peningkatan dan pengembangan petani di Bangkalan. " Ya kami sangat mendukung, dan kami akan bermitra dalam meningkatkan pertanian di Bangkalan," ucapnya. = DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran madura

AUDIENSI. Himpunan Mahasiswa Islam saat mendatangi Dispertanak Bangkalan.


Komunitas

KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan OO

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 JUMAT 24No. OKTOBER 2014| |TAHUN No. 0470 |IIITAHUN III 0470

fakih amyal/koran madura

DISKUSI. Salah satu aktivitas forum diskusi Ideas yang beranggotakan mahasiswa dan siswa dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.

Mengikuti Aktivitas Forum Diskusi Ideas PAMEKASAN - Tidak semua remaja Pamekasan terpengaruh terhadap kegiatan negatif. Misalnya menjadi pecandu narkoba, miras, bergabung dengan gang motor ataupun terpengaruh ke hal-hal buruk lainnya. Melainkan masih ada komunitas pemuda yang masih peduli terhadap kehidupan masyarakat dan pengembangan intelektual dirinya. Komunitas itu beranggotakan siswa dan mahasiswa. Kegiatan diskusi dilaksanakan setiap hari minggu bersamaan dengan kegiatan car fre day (hari tanpa asap motor) yang berlangsung di monomen Arek Lancor. Kegiatan formal kadang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Setiap minggunya komunitas ini mengkaji dan berdiskusi tema yang beda. Kecuali dalam pertemuan tersebut tema yang didiskusikan belum menemukan solosi, baru dilanjutkan pada per-

temuan selanjutnya. Tema yang dianggap menyangkut hal-hal yang berkenaan dengan fenomena yang terjadi di Pamekasan dalam sepekan. Mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, politik, hukum, dan kriminal hingga ke dunia kesehatan dan kenakalan remaja. Setiap anggota diberikan kewenangan untuk memunculkan idenya dan didiskusikan dalam setiap pertemuan. Sementara anggota lainnya bisa menanggapi dan memberikan penjabaran atas persoalan yang dimunculkan. Selain melakukan kegiatan diskusi, komunitas ini juga melakukan kegiatan berupa bedah buku. Tentu buku-buku yang bedah, merupakan buku-buku baru yang diterbitkan oleh penerbit. Ali Wahdi, Ketua Komonitas Ideas, mengatakan komonitas ini memang tidak membatasi pemuda Pamekasan untuk bergabung bersama komunitasnya. Baik itu siswa maupun mahasiswa. Agar para anggota memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pendapatnya. Pada dasarnya, kata Ali, siswa dan mahasiswa memiliki pola pikir yang tidak jauh beda. Bedan-

ya hanya tingkatan pendidikan. Namun kemampuannya relatif sama. Komunitas diskusi itu didirikan dalam rangka merangkul kaum muda Pamekasan, agar tidak terjebak terhadap pergaulan bebas dan gaya hidup yang serba mewah (Hidonis). Hasil diskusi terakhir yang dilakukan komunitas ini yakni bertemakan kenakalan remaja. Dalam kesimpulannya, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Di antaranya, krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. Selain krisis identitas, juga kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitu pun bagi mereka yang telah menge-

tahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. Sementara untuk faktor eksternal, yakni keluarga dan perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja. Cara untuk mencegahnya disesuaikan dengan jenis penyebabnya, misalnya kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Adanya motivasi dari keluar-

ga, guru, teman sebaya untuk melakukan poin pertama. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik dan orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan. Hasil diskusi yang dilakukan komunitas ini, nantinya disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan, sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memutuskan sebuah kebijakan. Komunitas ini juga berencana akan mendekati pemuda gang motor, pemuda pengangguran serta pengamin yang sering berada di terminal. Tujuannya untuk bergabung bersama komunitas ini dan memberikan pemahaman tentang arti pentingnya kehidupan, jika diisi dengan kegiatan positif. = FAKIH AMYAL/RAH


R

KORAN MADURA

JUMAT 24 OKTOBER 2014 | No. 0470 | TAHUN III

Di Balik

Kelembutan

JUMAT 24 OKTOBER 2014 No. 0470 | TAHUN III

P

KORAN MADURA

Tersimpan Ketegasan Parasnya terkesan lembut. Kulitnya kuning dan rambutnya selalu ditutup jilbab. Dia adalah Vivi Eka Agustin ( 24 ), seorang perempuan sederhana yang mengabdikan hidupnya dengan bekerja di pemerintahan, sebagai anggota Satpol PP Kota Probolinggo. Namun, siapa sangka di balik kelembutannya itu justru tersimpan ketegasan.

: Vivi Eka Agustin Tanggal Lahir : 17 Agustus 1990 Alamat : Kota Probolinggo Pendiidikan : D I Hobi : Memasak dan mendengarkan musik : Berjuang keras Motto untuk mencapai kesuksesan Nama

B

Pembangunan Monumen Keris Tanpa Andal Lalin Pembangunan monumen keris yang ada di simpang empat Jl. Diponegoro, perbatasan Desa Pandian dan Karangduak ternyata tanpa melalui analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin). Selengkapnya SUMENEP | Hal. D

aginya, berprofesi sebagai anggota Satpol PP tidak hanya dapat dilakukan oleh kaum pria. Kaum wanita pun tentunya memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi anggota penegak perda ketertiban umum tersebut. Menjadi seorang anggota Satpol PP mungkin tidak terpikirkan sejak masa kecilnya dulu. Maklum, sejak kecil, dirinya bercitacita menjadi bidan atau perawat. Namun, nasib mengantarkan cewek yang baru menikah bulan Oktober 2013, akhirnya menjadi anggota Satpol PP. Meski penuh tantangan dan mengundang banyak risiko, wanita kelahiran Probolinggo, 17 Agustus 1990 ini mengaku sangat menikmati profesinya tersebut. Banyak yang dirasakan selama menjadi anggota Satpol PP. Terlebih, saat dirinya dihadapkan pada pelaksanaan penertiban yang sering berhadapan langsung dengan masyarakat. Namun semua itu selalu diha-

dapinya dengan pembawaannya yang tenang. Vivi Eka Agustin sendiri bergabung dengan Satpol PP Kota Probolinggo sejak Mei tahun 2011 silam. Awalnya, mengaku sempat canggung menjalani profesi sebagai anggota Satpol PP. Maklum, pekerjaan yang digelutinya ini sebagian besar bisa dikatakan biasa dijalani oleh kaum pria. “Sama seperti anggota yang lain. Setiap hari memantau situasi di lapangan. Jika ditemukan pelanggaran ketertiban umum, kami pun bertindak. Untuk meminimalisir konflik, para anggota Satpol PP wanita biasanya ditugasi untuk meredam emosi warga. Saat menertibkan PSK, yang wanita-wanita juga berada di garis terdepan,” ujarnya. Banyak suka dan duka yang dilaluinya sebagai anggota Satpol PP. Duka yang sering dialaminya yakni, kerap dicaci maki oleh warga saat dia dan rekan-rekannya melakukan penertiban. Namun hal itu tetap tidak dihiraukan dan ditanggapinya dengan kepala dingin. “Kami ingin ada perhatian lebih bagi kaum wanita seperti dirinya. Misalnya saja, saat hari libur sehingga memiliki waktu lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. Sebagai ibu, tentu saya ingin menjaga dan memonitor,”ucap Vivi Eka Agustin. Meski sempat mengalami duka, namun dirinya juga banyak mengalami suka yang dirasakan sebagai anggota Satpol PP Kota Probolinggo. Namun ketika memperoleh kesempatan untuk menjadi anggota Satpol PP, Vivi Eka Agustin pun langsung bersedia dan melamar sebagai anggota Satpol PP Kota Probolinggo. Gayung pun bersambut, saat dirinya masih berstatus sebagai tenaga harian lepas di kantor Satpol PP di lingkungan Pemkot Probolinggo. “Insya Allah, saya sangat bersyukur karena dapat diterima sebagai karyawan di lingkungan Kota Probolinggo,” tandasnya. Sebagai seorang anggota Satpol PP, salah satu tugas yang kerap kali dilakukan dan kerap kali dibenci banyak orang adalah merazia. Tak terhitung sudah berita bahwa banyak orang marah-marah ketika rumah atau lokasi usaha mereka terpaksa ditertibak Satpol PP. =M.Hisbullah Huda

Azizah

Berwirausaha itu Menyenangkan nisiatif membuka usaha sendiri adalah hal yang paling diinginkan bagi Azizah. Perempuan akrab di sapa Icha ini, mempunyai pola pikir modern demi mengembangkan pekerjaan berwirausaha. "Ingin sekali untuk sukses di dalam dunia usaha agar bisa menyenangkan diri,"ucapnya. Menurut perempuan kelahiran Sampang 1982 ini, berbagai kegiatan yang menyangkut usaha terus di ikuti baik secara sosial masyarakat maupun organisasi. Terkadang, sedikit demi sedikit ilmu untuk belajar di dunia berwirausaha mulai terangkul. "Kadang kegiatan ikut ibuibu rumah rumah tangga di rumah untuk mencoba bisnis usaha sendiri, ya menyenangkan sendiri selain bisa nambah ilmu wawasan, kenalan dengan masyarakat semakin meluaskan pikiran,"katanya. Dijelaskan, modal awal untuk mendirikan keinginan didalam sebuah wirausaha tentu bukan dari dasar mataeri. Akan tetapi, hal niat hati pun bisa menjadi modal awal. "Terpenting ada kemauan dan niat semuanya bisa berjalan dengan baik, asal dilaluinya jangan penuh kekecewaan dan putus asa,"jelasnya. Maka dari itu, ibu dari dua anak kepala ini sedikit memberikan motifasi untuk membangun dalam dunia berwirausaha. Yakni, tanpa ada intervensi apapun serta dibantu tenaga dan pikiran dari orang terdekat. "Entah suami atau orang tua kita yang akan membantu demi menjalankan bisnis usaha, apalagi kalau memang membangun usaha bukan ada paksaan dan harus dari hati sendiri,"imbuhnya. =RYAN HARIYANTO


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.