e Paper Koran Madura 26 Mei 2014

Page 1

SENIN

26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

KORAN MADURA

1

0328-6770024 SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III www.koranmadura.com

ICW Desak Presiden Pecat SDA SBY Tentukan Nasib Menteri Agama Hari ini JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memberi peringatan dini kepada Kementerian Agama. Peringatan tersebut jauh sebelum menetapkan Menteri Agama, Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka. Kemenag juga sudah melihat rapor merah beberapa tahun terakhir, sebagaimana tertuang dalam survei integritas yang dilakukan KPK. Bukan hanya itu, KPK juga sudah mengajukan moratorium terkait hasil kajian penyelenggaraan haji. Namun, hasil kajian KPK tampaknya tidak didengarkan oleh Kemenag. “Ya kami sudah mengajukan tapi tidak diapresiasi sehingga terjadi seperti ini. Ini kajian sudah lama 2012-2013,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas kepada wartawan, Minggu (25/5). SDA ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji 2012-2013. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memanggil Suryadharma untuk mendengarkan kasus yang menjeratnya tersebut. Sementara itu, Kordinator IndoBERITA nesia Corruption TERKAIT Watch (ICW), Ade Irawan mendesak Hal 2-3 presiden SBY turun tangan untuk memaksa SDA mundur. “Jika SDA tidak mundur, maka presiden yang harus memaksa mundur,” ujarnya. Menurut Ade, langkah tersebut harus diambil karena SDA sebagai pejabat publik telah melanggar pakta integritas yang bertentangan dengan perjuangan presiden. “Dalam hal ini memecat tidak lagi menjadi pembantu presiden karena dia sudah melanggar pakta intergeritas yang sudah bertentangan dengan perjuangan presiden,” kata dia. Konsekuensinya apabila presiden tidak memecat segera SDA, maka sebagai panglima perang dalam pemberantasan korupsi SBY akan kehilangan muka. “Bagaimana melawan korupsi jika ditubuh anaknya ada korupsi. Dalam hal ini ketika SDA tidak mau

mundur, lalu SBY sebagai pemimpin memecat dia ini akan menjadi preseden baik karena menetapkan etika kepada anak buahnya,” tegasnya. SBY mengaku sikapnya tidak berubah terhadap pejabat negara, pejabat pemerintahan, bahkan anggota partai politik yang terlibat korupsi maka hukum dan keadilan harus ditegakkan. “Tidak pernah selama sepuluh tahun ini, kalau ada 1-2-3 orang yang melakukan tindak pidana korupsi kebetulan dari kalangan pemerintahan atau barangkali dari kalangan partai politik dipimpinnya langsung mengatakan ini intervensi, ini pesanan politik, ini dicari-cari. Saya selalu menghormati penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tentu harapannya, hukum ditegakkan seadil-adilnya, transparan, logis di mata semua,” katanya. SBY menegaskan akan mengambil langkah tepat terhadap SDA yang telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus korupsi haji. Langkah ini penting agar konsentrasi dan upaya Surwyadharma Ali untuk menghadapi sangkaan hukum bisa dilaksanakan secara efektif. =GAM/ABD


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

Harapan

Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Seorang pemimpin yang baik biasanya lebih berpikir bagaimana mewujudkan visi misinya ketimbang mengedepankan hasrat meraih jabatan. Jabatan diposisikan hanya sebagai alat agar dapat memperjuangkan pelaksanaan visi dan misi. Ia biasanya bukan sibuk membincangkan jabatan tapi bagaimana bekerja semaksimal mungkin. Itulah yang terpapar dari sebagian keseharian sikap dan perilaku Calon Presiden dari PDIP Joko Widodo. Masyarakat Indonesia tentu mengetahui sejak persoalan kepemimpinan nasional menjadi perbincangan masyarakat, Jokowi yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, seperti tak peduli. Ia sibuk menjalankan tugas sebagai Gubernur mengatasi berbagai persoalan Jakarta. Berkali-kali ia menolak mengomentari wacana Calon Presiden. Berbagai lembaga survei yang menempatkan dirinya pada posisi tertinggi sebagai Calon Presiden “dicuekin.” Bandingkan dengan Capres-capres lainnya. Sejak sekitar dua tahun lalu semua tokoh nasional yang berambisi menjadi Presiden rajin berkampanye baik secara langsung maupun diam-diam, melalui berbagai media. Prabowo Subianto misalnya, selalu memanfaatkan moment-moment nasional untuk sosialisasi tentang dirinya pada hampir seluruh media elektronik dan media cetak terkemuka. Abu Rizal Bakrie juga tak kalah aktif. Melalui media elektronik, cyber miliknya gencar mengkampenyakan dirinya dengan berbagai format penampilan. Bahkan Wiranto dan Hari Tanoe, jauh-jauh hari sebelum Rakyat agaknya pelaksanaan Pemilu Legislatif merindukan sosok sangat percaya diri mendeklJokowi yang jauh erasikan sebagai Capres dan Cawapres dari Partai Hanura. dari ambisi Kedua tokoh Partai Hanura itu hampir setiap jam berkampanye di media elektronik maupun cetak di MNC Group milik Hari Tanoe. Padahal nasib Partai Hanura, saat itu belum pasti dapat memenuhi ambang batas persyaratan untuk mengajukan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Coba bandingkan yang dilakukan Joko Widodo sepanjang dua tahun belakangan ini. Praktis ketika para tokoh sibuk mengkampanyekan diri dia justru secara halus berusaha menghindari perbincangan tentang pencalonan Presiden. Dengan ramah Jokowi selalu menolak memberikan komentar tentang berbagai survey yang menempatkan dirinya pada posisi tertinggi sebagai Calon Presiden. Ia lebih memilih berkeringat masuk pasar ke luar pasar tradisional, membantu perbaikan bendungan, blasak-blusuk ke berbagai kelurahan, menyusuri ganggang sempit atau sesekali berkumpul dengan para pedagang kaki lima. Ia hanya bekerja membenahi Jakarta; jauh dari hiruk pikuk persoalan pemilihan Presiden yang sudah mewarnai pikiran para tokoh-tokoh partai, pengusaha dan profesional yang berhasrat tampil pada Pilpres. Dengan kasat mata terlihat jelas Jokowi jauh dari kesan berambisi tampil sebagai Calon Presiden. Ia tampil pada posisi sekarang lebih karena dorongan dan harapan masyarakat yang tercermin melalui berbagai survey. Ia baru mulai langkah setelah partai tempatnya aktif yaitu PDIP memberikan kepercayaan dan mandat maju sebagai Cawapres, beberapa saat sebelum pelaksanaan Pileg. Ketika tokoh-tokoh lain sudah berlari jauh mengkampanyekan diri, Jokowi jelas baru berjalan setapak dua tapak. Perbedaannya sangat mencolok sosok Jokowi dibanding Calon Presiden/Cawapres lainnya, baik yang gagal maju pada Pilres mendatang, maupun yang secara resmi sudah dinyatakan lolos oleh KPU. Jika yang lain mengedepankan hasrat dan ambisi diri sendiri, Jokowi justru didorong dan diharapkan rakyat, setelah melihat kesungguhannya mengabdi. Rakyat agaknya merindukan sosok Jokowi yang jauh dari ambisi; yang lebih berpikir dan bertindak untuk mengabdi. =

KORAN MADURA

Berita Utama

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

2

SURYADHARMA ALI TERSANGKA

Dana Haji yang Bikin “Ngiler” ...” Saya akan melakukan sesuatu yang paling tepat. Senin (26/5) akan ada langkah yang tepat,,,”. Pernyataan yang belum jelas apa artinya, tapi mengandung makna yang paling keras dilontarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Manila, Pilipina, Sabtu, setelah Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi tahun 2012-2013. Suryadharma Ali olek KPK dianggap telah melanggar Pasal 2 atau Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.Suryadharma yang sering dipanggil SDA dianggap oleh KPK bersama “ beberapa kawannya” telah menimbulkan kerugian negara sekitar Rp1,8 triliun. Hanya beberapa bulan menjelang berakhirnya masa tugas Kabinet Indonesia Bersatu yang ke-2 yakni akhir bulan Oktober 2014 mendatang, ternyata sudah ada beberapa menteri yang harus jatuh dari “singgasananya” yakni Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dalam kasus beras impor dari Vietnam, Menteri Pemuda dan Olah Raga Andi Alifian Mallarangeng dalam kasus korupsi pembangunan fasilitas olah raga supermewah di Hambang, Bogor. Sementara itu Menteri Kelautan dan Perrikanan Fadel Muhammad juga harus terjungkal walau kasusnya sendiri tidak jelas. Sementara itu, Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo yang juga merupakan mantan Gubernur Akademi Kepolisian juga menjadi korban akibat ulahnya sendiri dalam kasus pengadaan simulator bagi uji coba calon pengemudi motor dan mobil. Kemudian, ada juga pejabat di Bogor, Semarang dan berbagai kota lainnya yang harus “mencium ruang meja hijau” akibat kesalahan fatalnya mencuri uang negara. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan bahwa kerugian yang diderita negara akibat perbuatan SDA dan beberapa temannya itu sangat luar biasa atau fantastis. “Nilai kerugiannya sangat fantastis. Ini merusak nalar kecerdasan dan akal sehat serta melukai nurani dalam kemanusiaan,” kata Bambang Widjojanto. Sementara itu, Mensesneg Sudi Silalahi ketika ditanya wartawan

tentang kemungkinan diberhentikan atau “ dipecatnya” Suryadharma Ali, sambil tersenyum-senyum hanya berkata: “Besar kemungkinan”. Karena beberapa hari lalu Kepala Negara sedang bertugas ke luar negeri, maka setibanya di Tanah Air, SBY akan terlebih dahulu memanggil Suryadharma Ali. Jika dia memutuskan untuk mundur karena akan fokus pada masalah hukum, maka Presiden akan memberhentikannya. “Jika tidak(mundur) maka tentu ada pertimbangan Presiden demi kelancaran Kementerian Agama,” kata Mensesneg Sudi Silalahi. Jika masyarakat merenungkan kasus SDA ini dengan tetap menganut prinsip azas praduga tak bersalah, maka pertanyaan yang muncul antara lain adalah dimana “kehebatan” dugaan kasus korupsi ini ? Korupsi tetap saja terjadi dimana-mana sekalipun sejak tahun 1998 telah digembar-gemborkan upaya menegakkan hukum termasuk memberantas korupsi setelah presiden Soeharto jatuh pada 21 Mei tahun 1998, ternyata orang-orang awam sama sekali tidak melihat berkurangnya tindak kejahatan di bidang keuangan ini. Tindak korupsi ternyata tidak hanya terjadi kalangan pejabat eksekutif tapi juga di lembaga- lembaga negara legislatif dan yudikatif. Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar akhirnya terjungkal dari kursi empuknya karena pada kasus pengaduan hasil pilkada, dia meminta uang yang nilainya miliaran rupiah per kasus. Kemudian anggota DPR Angelina Sondakh dan M Nazaruddin harus menikmati ruang penjara akibat kasus penyalahgunaan wewenangnya sebagai pejabat negara. Korupsi Al Quran Baru-baru ini, masyarakat melihat dan mendengarkan berita tentang ada anggota DPR yang terlibat dalam kasus korupsi pembuatan kitab suci Al Quran yang nilainya miliaran rupiah. Kalau pembuatan Al Quran saja dikorupsi ditambah dengan “dimakannya” uang para jemaah haji, maka tentu masyarakat luas berhak bertanya bagaimanakah sikap dan mental para pejabat Kementerian Agama? Sebagian besar pejabat dan karyawan Kemenag tentu adalah

orang yang baik, yang bekerja tanpa pamrih atau tak berniat korupsi. Yang ingin disorot masyarakat adalah jika hanya sebagian kecil pimpinan dan karyawan Kemenag yang kotor atau jahat bagaimanakah pengaruh ulah kelompok yang kecil itu terhadap citra dan kehormatan Kemenag secara keseluruhan? Kalau korupsi, penyalahgunaan itu atau apa pun istilahnya terjadi di kementerian-kementerian lainnya atau lembaga pemerintah nonkementerian, maka mungkin orang tidakan akan terlalu mempermasalahkannya karena para pejabat di luar Kemenag itu tidaklah penganut agama yang taat atau baik. Akan tetapi jika korupsi tu terjadi di lingkungan Kementerian Agama, maka bagaimana meminta pertanggungjawaban mereka itu? Kalau dana haji dikorupsi sedangkan para koruptor itu sudah berulang kali menunaikan ibadah itu, maka bagaimana menjelaskan atau menguraikan kasus ini kepada orangorang awam di Tanah Air? Kalau pembuatan Quran saja uangnya dikorupsi padahal para koruptor pasti pernah membaca kitab suci itu berulang kal maka bagaimana mempertanggungjawabkan kasus ini kepada masyarakat luas? Karena itu, tidaklah mengherankan jika tokoh pesantren Tebung Ireng, Jombang, Jawa timur Kiai Sholahiddin Wahid menuntut dua hal mendasar kepada presiden dan wakil presiden tahun 2014-2019. “Presiden dan wakil presiden mendatang harus fokus pada dua hal pokok yakni penegakan hukum da HAM,” kata Sholahuddin kepada wartawan usai menerima seorang bakal calon presiden di pesantrennya baru- baru ini. Dengan mengacu kepada kasus dana haji ini sambil tetap menganut kepada prinsip azas praduga bersalah, maka tentu masyarakat berhak menuntut KPK untuk menyelidiki dan menyidik kasus ini hingga ke tingkat pengadilan tindak pidana korupsi, siapa pun juga yang bersalah, mulai menteri dan “ kawan- kawannya” hingga semua pejabat dibawahnya. Jika kasus ini berhasil dibongkar hingga ke akarakarnya makan diharapkan kejahatan ini tidak terulang lagi. Akan tetapi, jika yang terjadi sebaliknya yakni KPK gagal apalagi ada tekanan menjelang pilpres maka tentu para pejabat inti Kemenag akan sulit meraih kembali kepercayaan dan kehormatannya. =ANT/ARNAS


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SENINSENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III 26|MEI 2014

No. 0368 | TAHUN III

33

LINGKUNGAN

Lahan Pertanian Terancam Habis SURABAYA- Dinas Pertanian Kota Surabaya menyatakan lahan pertanian di Kota Pahlawan ini terancam habis karena banyak yang sudah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk.

ant/yudhi mahatma

LATIHAN GABUNGAN TNI. Prajurit TNI bersiap mengikuti apel kesiapan Latihan Gabungan TNI di Lapangan Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (25/5). Latihan gabungan itu diikuti oleh 15.108 personel TNI yang terdiri dari 1.172 personel latihan posko dan 13.936 personel latihan lapangan, dengan menampilkan seluruh kemampuan tempur prajurit TNI beserta alutsista yang dimiliki, dan puncaknya akan dilaksanakan di Situbondo, Jawa Timur.

PPP Anggap SDA Korban Kepentingan SUKABUMI- Partai Persatuan Pembangunan Kota Sukabumi menilai kasus dugaan korupsi yang mendera Ketua Umum Suryadharma Ali, dan Ketua DPW Jabar Rahmat Yasin bahwa keduanya hanya korban kebijakan saja. “Kasus yang menjerat kedua pimpinan PPP yakni SDA dan RY kami nilai syarat dengan kepentingan, sehingga kami yakin kedua kader partai terbaik ini akan divonis tidak bersalah,” kata Ketua DPC PPP Kota Sukabumi Yanti Indri, Minggu (25/05). Menurut Yanti, baik SDA (Suryadharma Ali) maupun RY (Rahmat Yasin) sampai saat ini belum dinyatakan bersalah, karena yang menentukan hanya pengadilan, sehingga pihaknya akan tetap mendukung kedua pimpinannya tersebut agar terbebas dari jeratan hukum walaupun keduanya seperti diketahui sudah berstatus sebagai tersangka. Bahkan dengan adanya kasus dugaan korupsi yang menjerat kader PPP ini pihaknya yakin dan mengklaim semakin solid untuk membesarkan partai berlambang ka’bah tersebut. Selain

itu, pihaknya juga meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa bersikap adil dalam menangani kasus ini, sebab kasus yang dialamatkan kepada kedua pimpinan PPP ini syarat dengan muatan politis. Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh kader dan simpatisan partai agar terus memperat tali silaturahmi dan solid dalam menghadapi cobaan yang menjerat partainya tersebut dan selalu yakin bahwa kedua kadernya itu tidak bersalah dan tidak pernah melawan hukum apalagi sampai korupsi. “Kami yakin keduanya hanya menjadi korban kebijakan dan kewenangan saja yang disangkut pautkan dengan masalah politik, untuk itu kami akan terus memberikan dukungan kepada Pak SDA dan RY dalam menangani permasalahan hukum yang menjeratnya

itu,” tambahnya. Di sisi lain, kasus dugaan korupsi dan suap yang dilakukan oleh SDA dan RY ini tidak akan mempengaruhi soliditas kader dan simpatisannya dalam memberikan dukungan untuk memenangkan Prabowo-Hatta Rajasa dalam Pemilihan Presiden 2014 yang akan digelar pada 9 Juli mendatang. “Kami yakin di Sukabumi PrabowoHatta akan menjadi pemenangnya karena kami merupakan partai yang solid dengan ditunjang oleh koalisi partai yang mempunyai elektabilitas tinggi di masyarakat,” kata Yanti. Seperti diketahui, dua kasus yang menjerat pimpinan ini pertama menimpa Ketua DPW PPP Jawa Barat, Rahmat Yasin yang juga Bupati Bogor. RY ditangkap KPK atas kasus dugaan suap terkait pemberian rekomendasi alih fungsi hutan lindung di kawasan Puncak Bogor. Dan hanya berselang dua pekan Surya Dharma Ali ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi dana haji. =ANT/ADITYA

Kepala Dinas Pertanian Kota Surabaya Sigit Sugiharsono, Minggu (26/05), mengatakan saat ini lahan pertanian yang tersisa sekitar 15 ribu hektare. Di sisi lain, setiap tahun ada sekitar 100 hektare lahan pertanian yang hilang karena “disulap” menjadi perumahan. “Lahan pertanian di Surabaya memang semakin lama semakin menyempit. Bahkan diperkirakan akan habis 15 tahun ke depan karena terdesak dengan pembangunan perumahan,” katanya. Ironisnya, menurut dia, lahan yang masih tersisa sekarang ini sudah dikuasai pengembang. Berhubung belum dibangun oleh pengembang, kata dia, maka lahan pertanian tersebut masih bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk ditanami Diperkirakan akan berbagai tanaman, habis 15 tahun ke padi hingga depan karena terdesak dari holtikutura. dengan pembangunan Sigit memperumahan beberkan fakta lahan pertanian di Sigit Sugiharsono Kelurahan Made Kecamatan SambikKepala Dinas Pertanian erep yang selama Kota Surabaya ini menjadi obyek wisata urban farming, ternyata sudah dikuasai pengembang PT Citraland. Padahal di sana hasil pertaniannya cukup bagus seperti lombok hingga melon. Demikian juga di kelurahan Bangkingan Kecamatan Karang pilang. Tahun lalu dilakukan panen raya semangka dan tomat, ternyata lahan pertanian di sana sudah dikuasai pengembang PT Pakuwon. “Sebenarnya kami ingin mengembangkan pertanian secara modern. Namun kami terkendala dengan status kepemilikan tanah di sana yang sudah banyak dikuasai investor,” katanya. Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, akhirnya banyak petani yang lari ke luar daerah seperti ke Gresik, Sidoarjo, hingga Jombang. Mereka menyewa sawah di sana untuk ditanami lombok dan tanaman lainnya. Langkah ini diambil karena sudah memungkinkan lagi mereka mengembangkan bisnis pertanian di Surabaya karena lahannya semakin menyempit. Pihaknya mengakui tidak bisa mencegah perubahan peruntukan tersebut. Sebab, sawah irigasi di Surabaya sudah tidak ada. Apalagi sekarang ini, lahan tersebut sudah banyak dikuasai investor. Namun begitu, kata dia, pihaknya tak bisa tinggal diam caranya dengan mengembangkan pertanian urban farming yang melibatkan petani setempat. Yaitu memanfaatkan lahan yang tersisa terutama pekarangan untuk ditanaman tanaman yang menghasilkan. “Untuk menjawab keterbatasan lahan, kami mengggunakan konsep pertanian model urban farming, dan hasilnya memang cukup bagus,” katanya. =ANT/KIM


4

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

KEWENANGAN BANGGAR

LSM Desak DPR Segara Jalankan Putusan MK

ant/rosa panggabean

KAMPANYE CAR FREE DAY. Sejumlah pria berkostum penari melakukan pawai dalam car free day di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (25/5). Pawai tersebut dalam rangka mengampanyekan Car Free Day.

49 Bayi Terinfeksi HIV Diduga Tertular dari Ibu Saat Memberikan ASI JEMBER-Sebanyak 49 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terinfeksi HIV/AIDS yang diduga tertular dari ibunya saat berada di dalam kandungan. “Sejak berdirinya klinik VCT pada tahun 2006 hingga akhir April 2014, tercatat jumlah balita yang tertular HIV/AIDS sebanyak 49 balita dan beberapa balita di antaranya sudah meninggal dunia,” kata Koordinator konselor VCT Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember Justina Evy Tyaswati, Minggu. Menurut dia, balita yang terinfeksi HIV membutuhkan penanganan secara ekstra baik dari pihak keluarga maupun dokter yang menangani, sehingga harus benar-benar mendapatkan perawatan yang intensif untuk

mempertahankan daya tahan tubuhnya. “Kekebalan tubuh balita yang terinfeksi HIV sangat rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuh mereka masih belum stabil dibandingkan penderita dewasa, sehingga kondisinya mudah memburuk dan berujung pada kematian,” tuturnya. Biasanya balita yang terinfeksi HIV/AIDS menderita gizi buruk karena daya tahan tubuhnya semakin menurun, sehingga pihak keluarga harus benar-benar menjaga asupan gizi makanan balita tersebut, dan

melakukan konsultasi ke klinik VCT secara rutin. “Mereka harus minum obat ‘antiretroviral’ (ARV) secara rutin untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang masih belum stabil dan obat itu juga membantu mempertahankan hidup balita lebih lama,” ucap psikiater RSD dr Soebandi Jember itu. Ia menjelaskan penularan balita yang terinfeksi HIV dari ibu mereka yang positif HIV/ AIDS sebagian besar melalui pemberian air susu ibu (ASI), sehingga ibu hamil yang positif AIDS sebaiknya melakukan kontrol secara rutin untuk meminimalkan risiko tertularnya HIV kepada anak mereka. “Kalau bayi itu sudah terlanjur lahir di dunia, sebaiknya diberikan susu formula dan bukan

minum ASI. Banyak ibu hamil penderita AIDS tidak mendapatkan informasi yang benar tentang penyakit mematikan itu, sehingga tidak sedikit anak mereka diperiksakan ke klinik VCT dalam kondisi parah dan sudah stadium lanjut,” ujarnya. Data di klinik VCT RSD dr Soebandi Jember tercatat jumlah pasien yang terinfeksi HIV/AIDS yang menjalani perawatan di rumah sakit setempat sebanyak 1.500 pasien, dan pasien tersebut tidak hanya berasal dari Kabupaten Jember. Sejak Januari hingga April 2014 juga ditemukan pasien baru HIV/AIDS dari kalangan pelajar dan mereka tertular virus mematikan itu karena seks bebas, bahkan sebagian besar pelajar tersebut sudah memasuki fase AIDS.=ANT/ZUM

JAKARTA- Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perubahan Undang-Undang (UU) tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) meminta DPR dan Pemerintah segera melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pemangkasan kewenangan Badan Anggaran (Banggar) DPR. Direktur Pusat Studi Hukum dan Kebijakan PSHK Ronald Rofiandri dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, mengatakan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perubahan UU MD3 menilai bahwa putusan MK tersebut harus dipahami dalam konteks mengembalikan kehormatan DPR dalam menjalankan peran politik anggaran dan memperkuat fungsi pengawasan. Karena itu, menurut dia, koalisi merekomendasikan kepada DPR (melalui Pansus RUU MD3) dan Pemerintah untuk segera menindaklanjuti putusan MK dalam pembahasan RUU MD3 meliputi tugas dan wewenang Banggar serta memperkuat fungsi pengawasan anggaran DPR melalui penguatan kewenangan BAKN dan kerja sama dengan BPK. Sebelumnya Mahkamah Konstitusi telah memutuskan memangkas kewenangan Badan Anggaran (Banggar) DPR. MK memutuskan bahwa Pasal 15 ayat (5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU Keuangan Negara) dan Pasal 71 huruf (g) UndangUndang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3) bertentangan dengan Pasal 23 ayat (1) UUD 1945. MK menilai bahwa kewenangan Banggar DPR dalam membahas anggaran harus dibatasi, tidak rinci hingga satuan tiga. Selain itu, MK juga memangkas kewenangan DPR dalam menghambat realisasi anggaran dengan memberikan tanda bintang. Putusan MK tersebut berdasarkan uji materi yang dimohonkan oleh Koalisi Advokasi Penyelamatan Keuangan Negara (KAPKN). =ANT/VIRNA


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

26|MEI 2014 SENINSENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III No. 0368 | TAHUN III

55

Target Produksi Kedelai Pekerja menyelesaikan proses pembuatan tahu di Ngembal, Bae, Kudus, Jateng, Minggu (25/5). Kementan menargetkan produksi kedelai dan jagung pada tahun 2015 masingmasing sebanyak 1,29 juta ton biji kering dan 20,54 juta ton pipilan kering. ant/andreas fitri atmoko

INVESTASI

OJK Terbitkan Daftar Efek Syariah JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: Kep-24/D.04/2014 tentang Daftar Efek Syariah (DES) pada Selasa (20/5) lalu. Penerbitan keputusan tersebut didasarkan pada review berkala yang dilakukan OJK atas DES yang telah ditetapkan sebelumnya. Humas OJK Doddy Ardiansyah menyebutkan DES tersebut merupakan panduan investasi bagi penggunanya seperti manajer investasi pengelola reksa dana syariah, asuransi syariah, dan investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio Efek Syariah, serta panduan bagi penyedia indeks syariah, seperti PT Bursa Efek Indonesia yang menerbitkan Jakarta Islamic Index dan Indeks Saham Syariah Indonesia. “Adapun Efek-efek Syariah yang termuat dalam DES meliputi 322 Efek jenis Saham Emiten dan Perusahaan Publik serta Efek Syariah lainnya,” jelas Doddy di Jakarta, Sabtu (24/5). Menurutnya, sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan dalam penyusunan DES berasal dari laporan keuan-

gan yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan telah diterima oleh OJK serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari Emiten atau Perusahaan Publik. Jumlah DES periode I- 2014 tercatat jumlah emiten dan perusahaan terbuka sebanyak 584, sementara pada DES Periode II 2013 sebanyak 568. Total saham yang masuk DES I-2014 sebanyak 322, sementara DES II- 2013 sebanyak 328. “Jumlah emiten yang baru masuk DES I-2014 28 perusahaan, dan jumlah emiten yang keluar DES II 2013 34 perusahaan,” katanya. Secara periodik lanjutnya OJK akan me-review DES berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari Emiten atau Perusahaan Publik. Review atas DES juga dilakukan apabila terdapat

Emiten atau Perusahaan Publik yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria Efek Syariah, atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, fakta dari Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria Efek Syariah. “Pada saat DES ini mulai berlaku, maka Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-60/D.04/2013 tanggal 19 November 2013 tentang Daftar Efek Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Daftar Efek Syariah dimaksud mulai berlaku efektif pada 1 Juni 2014,” imbuhnya. Direktorat Pasar Modal Syariah saat ini tengah menyusun Kajian Road Map Pasar Modal Syariah yang diharapkan dapat menjadi acuan pengembangan pasar modal Syariah dalam jangka menengah lima tahun ke depan. Proses Penyusunan Road Map ini mempertimbangkan pendapat dan masukan dan seluruh stakeholders dan saat ini telah meminta masukan dan pendapat serta melakukan beberapa kali Focus Group Discussion (FGD)

dengan stakedolders yang terdiri dari, BEI, KPEI, KSEI, LPHE, P3IEI, Asosiasi Pelaku Pasar Modal, Asosiasi Profesi Penunjang Pasar Modal, serta lembaga pemerintah (Kantor Menko Perekonomian, Bappenas, Kemeneg BUMN, Kemenkeu, dan Bank Indonesia) dan Dewan Syariah NasionalMUI. Beberapa topik utama yang menjadi perhatian OJK dan masukan stakehodlers dalam pengembangan pasar modal syariah antara lain peningkatan produk syariah di pasar modal, pemberdayaan peran pelaku pasar dalam kegiatan pasar modal syariah, perluasan basis investor, penguatan kerangka regulasi, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (human capital). Saat ini Direktorat Pasar Modal Syariah tengah memproses penyempurnaan regulasi pasar modal syariah, khususnya Peraturan no.IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah yang sudah dalam proses penyusunan Naskah Akademis dan diharapkan peraturan dapat diselesaikan tahun ini. Beberapa substansi

penyempurnaan regulasi ini adalah pengaturan transaksi syariah di pasar modal, penyederhanaan dokumentasi pernyataan pendaftaran, penyempurnaan kecukupan keterbukaan informasi terkait sukuk, penyempurnaan terkait pedoman kontrak perwaliamanatan sukuk, penyempurnaan pengaturan jenis-jenis reksa dana syariah, pengaturan relaksasi pilihan dan batasan portofolio reksadana syariah, penyempurnaan pengaturan EBA Syariah dan pengaturan tentang DPS dan Ahli Syariah dalam penerbitan efek syariah. Menurut rencana, penyempurnaan peraturan penerbitan efek syariah ini nantinya dibagi menjadi beberapa peraturan sesuai dengan jenis efek yang akan diterbitkan (peraturan penerbitan saham syariah, peraturan penerbitan sukuk, peraturan penerbitan reksa dana syariah, peraturan penerbitan EBA Syariah). Selain itu, Direktorat Pasar Modal Syariah juga tengah menyusun Naskah Akademik terkait pengaturan Ahli Syariah dan DPS dan diharapkan dapat diselesaikan tahun ini. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

PERBANKAN

Struktur Ekonomi Nasional Rapuh JAKARTA-Struktur ekonomi nasional masih rapuh meski pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran 5-6 persen dan Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 10 negara ekonomi terbesar dunia. Kerapuhan ekonomi ditandai dengan terpinggirkannya sektor yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. “Kita punya struktur ekonomi rapuh, walaupun pertumbuhan ekonomi tinggi 6 persen, bahkan negara maju lainnya tidak pernah tumbuh di atas 4 persen,” kata Direktur Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati dalam diskusi bertajuk “Revolusi Mental Sektor Pertanian sebagai Landasan Kemandirian Ekonomi” yang digelar FA-IPB dan Jokowi Center di Jakarta, Minggu (25/5). Sektor yang menghasilkan barang yakni pertanian, terdegradasi. Akibatnya, sektor ini bukan menyerap tenaga kerja justru mendepak tenaga kerja. “Yang bekerja di sektor pertanian terpaksa terkena dampak ini luar biasa, yang terjadi dampak ini multidimensi. Industri kita sangat rapuh, industri yang kita kembangkan bahan baku impor, mestinya sektor pertani an memasok industri,” katanya. Enny mengingatkan, rapuhnya struktur ekonomi membuat angka pengangguran dan kemiskinan tinggi. “Mereka hanya bergeser dari pengang-

guran yang benar-benar tidak punya pekerjaan atau pengangguran terselubung,” jelasnya. Dalam pandangannya, sektor peternakan juga perlu terus ditumbuhkan agar industri dan tenaga kerja terserap. Terlebih, industri berbasis peternakan sapi memiliki tingkat konsumsi besar. Sayangnya, selama ini mereka mengandalkan bahan baku dari negara lain dan tidak bisa dipenuhi dari dalam negeri. “Ini momentum yang hilang selama dekade kepemimpinan dua periode ini. Jadi itulah yang menyebabkan struktur ekonomi kita rapuh menyebabkan angka pengangguran lambat, kemiskinan lambat, jadi nggak pengaruh anggaran Rp 10 triliun tapi yang menghilang hanya 1 juta,” imbuhnya. Secara terpisah, pengamat Ekonomi Anton Hermanto Gunawan menyebut, meski ekonomi Indonesia tumbuh tinggi, tapi belum berkualitas. Pertumbuhan ekonomi belum berdampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja. =GAM

ant/basri marzuki

MENJALA IKAN. Warga melemparkan jala untuk menangkap ikan di muara sungai Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (25/5). Air keruh di muara sungai dimanfaatkan sebagian warga untuk menjala ikan karena diyakini banyak ikan yang melawan arus.

Bank Kecil Terancam Mati BANDUNG-Fenomena ketimpangan likuiditas perbankan Indonesia saat ini cukup tinggi. Jika dibiarkan tanpa disikapi, kondisi ini bisa membuat perbankan kecil mati. “Berbahaya kalau ada bank mengalami kekurangan likuiditas. Bank kecil-kecil itu akan mati,” ucap pengamat ekonomi Anton Hermanto Gunawan Anton dalam acara pelatihan wartawan Bank Indonesia (BI) di Hotel Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (24/5). Anton menyebut, saat ini ada beberapa bank sedang mengalami kesulitan likuiditas. Namun dia menyembunyikan nama bank yang dimaksud. Namun demikian, bank tersebut tidak berpotensi tutup. “Ada satu atau dua bank yang

agak tertekan. Tapi engga sampai akan ditutup. Saat ini mereka sadar mereka tidak bisa bersaing dengan bank besar dan loan (kredit) mereka diperlambat,” jelas Anton. Untuk memperkuat likuiditas perbankan yang kesulitan, Anton menyarankan agar dilakukan konsolidasi. Merger atau akuisisi menjadi jalan keluar untuk memperkuat likuiditas atau ketersediaan uang di bank. “Peningkatan permodalan dengan konsolidasi atau merger. Bank yang kecil kecil itu akan lebih kuat. Salah sa-

tunya kita lihat permodalan atau suntikan dana bentuk langsung,” tambahnya. Cara lain, memperkuat modal perusahaan. Pemilik bank disarankan memperbanyak modal dengan right issue maupun holding atau merger. “Kedepannya bantalan dalam bentuk modal harus ditingkatkan. Tapi khusus konsolidasi perlu diperhatikan untuk wilayah tertentu karena masih ada yang membutuhkan bank kecil (tidak perlu konsolidasi). Jangan sampai mereka mati, itu tetap harus dihidupkan,” tutupnya. Risiko Sementara itu, BI mengaku resiko melebarnya defisit neraca transaksi berjalan pada tahun

ini masih terjadi. BI terus mewaspadai akan adanya potensi tersebut. Asisten Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Muslimin Anwar mengatakan, bahwa resiko pembengkakakan defisit neraca transaksi berjalan tersebut, menurutnya dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi yang ada, seperti melemahnya kegiatan ekspor dan meningkatnya impor. Oleh sebab itu, pihaknya terus mewaspadai akan kondisi lemahnya kegiatan ekspor di Indonesia. Pasalnya, hal tersebut merupakan salah satu faktor yang perlu menjadi perhatian khusus meski investasi mulai membaik dan konsumsi yang menguat. “Kuatnya konsumsi dan mulai

membaiknya investasi ditengah tapi ini masih lemah di ekspor dan perlu diwaspadai, dan itu akan mendorong kembali melebarnya current account deficit atau neraca transaksi berjalan,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, pertumbuhan pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTB) pada kuartal I tahun 2014 tercatat sebesar 5,1%. Sedangkan pada konsumsi rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 5,6%, lalu pada ekspor barang dan jasa tumbuh negatif 0,8%. Sementara itu, defisit neraca transaksi berjalan sendiri di kuartal I tahun 2014 tercatat sebesar USD4,2 miliar atau meningkat 2,06% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

ua pasangan caprescawapres yang sudah terdaftar di KPU Pusat, Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-Hatta, melalui kaki tangannya masing-masing mulai saling serang. Kedua kubu tersebut tampaknya saling berusaha menjatuhkan lawan politiknya melalui manajemen isu. Kubu Jokowi-JK dihantam dengan isu, di antaranya Jokowi tukang mebel tak layak jadi presiden; sehari 1000 rumah terbakar sebagai prestasi buruk Jokowi; Jokowi harus bertanggung jawab atas penyadapan; Jokowi tak bisa mengatasi kemacetan di Jakarta; juga Jokowi antek Yahudi, antek Amerika, dan sejumlah serangan isu-isu sejenisnya. Kubu Prabowo juga diserang dengan isu, di antaranya Prabowo diduga berkewarganegaraan ganda sehingga tidak memenuhi syarat pendaftaran capres, Prabowo terlibat kasus pelanggaran HAM, khususnya kerusuhan Mei 1998, dan beberapa isu sejenisnya. Data di atas hanya sebagian perang isu yang bisa dituliskan di sini. Kampanye hitam saling menjatuhkan prestise capres-cawapres lain di depan publik tampaknya menjadi tren efektif untuk mempengaruhi pemilih pilpres pada 9 Juli mendatang. Akan tetapi, apabila kampanye hitam itu bila tidak dimanajemen secara baik, misalnya tidak sesuai dengan realita yang sesungguhnya, tidak hanya menjadi sebaran fitnah, melainkan juga dapat berbalik dampak buruknya pada pihak pengembus fitnah tersebut. Rakyat Indonesia telah cerdas, sehingga kampanye hitam tersebut bisa kehilangan setengah kekuatannya. Sebaliknya, bila rakyat mengetahui isu tersebut ternyata tidak benar, maka kampanye saling melempar isu tersebut dapat bertambah setengah kekuatannya, merusak citra pasangan capres-cawapres yang tukang fitnah tersebut. Karena itulah, masing-masing capres-cawapres dan tim pemenangannya akan lebih baik apabila berebut simpatik pemilih dengan mengadu konsep kepemimpinan, visi, misi, dan program pemerintahan yang akan dilakukannya apabila memenangi pilpres mendatang. Langkah ini diyakini akan lebih simpatik dan mencerminkan sosok figur pimpinan yang menyejukkan rakyat. (*)

Opini

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

77

Obsesi Pengembangan Bandara

Salam Songkem

Manajemen Isu

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

Pembangunan bandara udara dewasa ini semakin pesat. Pelaksananya adalah daerah-daerah yang jauh dari wilayah ibukota, baik provinsi atau pusat, atau wilayah yang jauh dari pusat-pusat industri. Di Jawa Timur misalnya, ada Kabupaten Banyuwangi dengan Bandar Udara Blimbingsari, ada Kabupaten Malang dengan Bandar Udara Abdul Rachman Saleh dan beberapa kabupaten lainnya.

P

embangunan bandara dimaksudkan mendekatkan wilayah-wilayah yang berjauhan menjadi terjangkau. Tidak juga dengan wilayah yang sudah maju, dengan wilayahwilayah terpencil sekalipun, dimana akses melalui darat sulit dilalui, dengan jalur udara semua bisa dijangkau. Tujuannya hanya satu, membuka akses agar wilayah-wilayah yang ada saling berhubungan. Agar wilayah-wilayah yang tadinya terisolir menjadi terbuka. Dan yang terpenting, pola hubungan yang sudah ada bisa terjalin lebih cepat dan kerjasama yang dibangun lebih efektif. Hal yang sama juga berlaku bagi Sumenep. Semenjak saya menjabat Bupati Sumenep, salah satu obsesi saya yaitu membangun bandara Trunojoyo agar representatif untuk pener-

bangan komersial. Diharapkan kelak dikemudian hari Bandara Trunojoyo berkembang menjadi salah satu pusat landasan penerbangan domestik. Lalu mengapa pembangunan Bandara Trunojoyo penting dilakukan saat ini? Keinginan itu bukan tidak beralasan. Selain secara geografis wilayah Sumenep memang luas dan terbagi dalam dua wilayah, yaitu wilayah daratan dan kepulauan, keberadaan Kabupaten Sumenep juga terletak paling ujung pulau Madura. Jarak dari Sumenep ke Surabaya mnecapai sekitar 171 km. Yang menarik, dalam peta nasional letak Kabupaten Sumenep menempati posisi tengah dari seluruh wilayah Indonesia. Ini berarti Kabupaten Sumenep bisa menjadi penghubung seluruh wilayah atau kawasan di Indonesia. Keberadaannya dapat menjadi tempat transit atau wilayah administrasi industry, yang menghubungkan kawasaan barat dan timur Indonesia. Dengan kata lain, dari sisi pengembangan bandara, dalam jangka panjang Bandara Trunojoyo tidak hanya menjadi bandara nasional, tetapi juga bisa tumbuh dan berkembang menjadi bandara internasional. Dan secara kebetulan, masa kepemimpinan saya selaku kepala daerah bertepatan dengan era pengembangan Madura pasca Suramadu. Sehingga perhatian dan peluang besar yang diberikan pemerintah pusat bagi pengembangan Madura menjadi salah satu momentum tepat bagi pengembangan sebuah bandara. Pertanyaan awal yang muncul, beranikah dan mampukah Sumenep membangunan sebuah bandara yang representatif untuk penerbangan domistik? Kenapa keberanian yang ditanyakan, karena keberadaan bandara manfaatnya tidak serta merta dapat dirasakan dalam waktu dekat. Bisa jadi, manfaat keberadaan bandara secara optimal baru dirasakan setelah periode kepemimpinan saya be-

rakhir. Kedua, kenapa kemampuan yang dipertanyakan, karena membanguan sebuah bandara membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Apalagi untuk sebuah bandara yang representatif bagi semua jenis pesawat, anggaran yang dibutuhkan tidak hanya dari sokongan daerah. Pemerintah pusat dan provinsi diharapkan pula dapat berpartisipasi. Karena manfaat tidak bisa secara maksimal bisa dirasakan dalam waktu dekat, pembangunan bandara akan mengundang menilaian miring. Apalagi jika dikaitkan dengan dana yang digunakan, persoalannya menjadi lebih sensitif. Namun demikian, saya tidak boleh menyerah. Apalagi tunduk pada opini sesaat yang tidak memiliki orentasi jangka panjang. Kalau tidak sekarang, kapan lagi. Kalau tidak bisa seluruhnya, kenapa tidak sebagian saja dulu. Mumpung Madura tengah berbenah, dan perhatian luar tengah gencargencarnya ke Madura, kenapa harus ditunda? Berangkat dari pemikiran itu, maka dengan Bismillah, pengembangan Bandara Udara Trunojoyo secara resmi dimulai. Pada tahun 2011, untuk menjadikan bandara ini lebih nyaman dan bisa didarati pesawat komersial, pemerintah membebaskan lahan untuk perpanjangan runway bandara yang sebelumnya 905 m menjadi 1.600 meter. Buah dari perkembangan,

akhirnya satu tahun kemudian Bandara Trunojoyo secara resmi dioperasikan dan dipergunakan oleh Merpati Nusantara Airlines untuk Flying School (Sekolah Penerbangan). Sampai tahun 2012, tercatat selain Merpati Nusantara Airlines, ada Sekolah Penerbangan PT Wing Umar Sadewa yang juga akan menggunakan Bandara Trunojoyo sebagai pusat latihan. Bandara Trunojoyo sendiri dibangun pada era pemerintahan Bupati Soemaroem (periode tahun 1970-an). Seiring berjalannya waktu, Bandara ini mengalami pasang surut dalam pengembangannya. Bandara Trunojoyo mengalami era keemasan pada awal pembangunannya. Tercatat diawal berdirinya berhasil memberangkatkan langsung jemaah haji Sumenep ke Surabaya, tanpa melalui perjalanan darat yang menempuh waktu kurang lebih empat jam. Namun masa itu tidak berlangsung lama. Keberadaan bandara tidak mengalami perkembangan. Pemanfaatan bandara menjadi sangat jarang sekali. Bahkan bisa dikatakan tidak berfungsi. Pada tahun 2011, sempat pula direncanakan perubahan nama Bandar Udara Trunojoyo menjadi Bandar Udara Sultan Abdurrahman. Alasan perubahan nama, selain bertujuan mengabadikan nama Sultan Abdurrahman yang dikenal bijaksana dan amat dicintai, juga bertujuan untuk memperkuat ikatan psikologis masyarakat Sumenep dengan raja terdahulu.=

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail. com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN MADURA PROBOLINGGO 8KORAN MADURA Lintas Jatim

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

OPINI 8

UKM Surabaya Belum Ideal SURABAYA - Usaha Kecil Menengah (UMK) di Kota Surabaya masih dirasa kurang. Dari data yang ada baru terdapat 40 ribu UMK. Jumlah tersebut masih jauh dari ideal yakni lima persen dari total jumlah penduduk.

g. armadianto semeru/koran madura

UNJUK RASA. Ribuan buruh se-Jatim dari berbagai elemen berunjuk rasa menuntut kenaikan UMK di depan kantor Gubernur Jatim beberapa waktu lalu.

“Pahlawan ekonomi sendiri masih diikuti 5 ribu UMK. Dan ini masih dirasa kurang,” tegas Direktur Enciety Business Consult Herman Soepardjono, Minggu (25/5). Herman mengatakan, meski Surabaya telah memiliki kampung-kampung UMK seperti kampung lontong dan kampung perajin daun, namun para pengusaha UMK diharapkan bisa berjalan bersama-sama dalam menghadapi AFTA 2015 mendatang. “Bagi yang merasa tertarik untuk menjadi pengusaha UMK bisa bergabung di dalam PE ini sendiri. Nantinya secara bersama-sama bersiap menghadapai ASEAN Economic Community 2015,” jelas alumnus ITS Surabaya ini. Siti Retnanik dari Bengkel Kriya Daun di Ngagel Mulyo XV/23 A, Surabaya mengatakan, dengan mengikuti PE maka dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan masyarakat. Nanik yang menjadi pengusaha kerajinan daun-daun kering

ini sendiri mempunyai 36 pegawai atau anggota yang bekerja kepadanya. “Untuk pekerja tetap di rumah atau bengkel kami ada 6 orang. Yang 30 ibu-ibu lainnya mengerjakan di rumah dan menyerahkan ke saya setiap harinya,” ujar Nanik. Sementara itu Chofiyah atau Bu Jai yang mendirikan Dapur Flamboyan dengan produk lapis Suroboyonya mengatakan, para UMK atau pengusaha harus bangkit menghadapai tantangan Asean Economic Community 2015 esok. Dicontohkan wanita berkerudung ini, bila seperti dirinya, pengusaha makanan harus jujur dengan tidak memakai bahan pengawet. Dan harus jujur serta mempunyai komitmen untuk tidak mengecewakan konsumen atau pemesan. “Harus jujur dan bila produknya rusak harus bilang secara apa adanya ke konsumen. Dan jangan dilupakan harus konsisten,” tutur Chofiyah. = G. ARMADIANTO SEMERU

KRIMINALISASI UJIAN NASIONAL

Mendikbud: Guru Sindikat Kunci UN Urusan Daerah SURABAYA - Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa guru yang terlibat dalam sindikat pembocor kunci jawaban UN 2014 untuk SMA yang dibongkar Polrestabes Surabaya bersama Polres Lamongan merupakan urusan daerah, baik pemerintah kabupaten/kota maupun kepolisian resor setempat. "Guru itu punya siapa? Yang punya guru (dalam era otonomi daerah) itu kabupaten/kota, karena itu pemerintah kabupaten/ kota yang berwenang menindak mereka dan bila terkait pidana menjadi wewenang polres setempat," katanya setelah mengikuti jalan sehat Yayasan RSI Surabaya, Minggu (25/5).

Di sela-sela peringatan HUT ke-12 RSI Jemursari, HUT ke-39 RSI Ahmad Yani, dan HUT ke-1 Unusa di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YaRSIS), menteri yang juga Ketua Umum YaRSIS itu menjelaskan kementerian hanya berkepentingan dengan empat ukuran keberhasilan UN. "Empat ukuran keberhasilan UN itu terkait dengan empat fungsi UN yakni kelulusan siswa, pemetaan daerah mulai dari kabupaten/kota hingga provinsi, sarana melanjutkan pendidikan lewat SNMPTN, dan perbaikan kualitas," tuturnya. Menurut mantan Rektor ITS Surabaya itu, keempat ukuran keberhasilan itu berjalan sesuai

dengan harapan, kecuali kelulusan siswa yang menurun 0,01 persen dibandingkan tahun lalu, termasuk rerata nilai kelulusan yang juga menurun. "Tapi, penurunan itu masih tergolong wajar," ucapnya di sela-sela acara yang juga dihadiri Rektor UIN Sunan Ampel Prof Abd A'la, Rektor Unesa Prof Muchlas Samani, Rektor Unusa Prof Rochmat Romdoni SpJP, dan Wakil Ketua PWNU Jatim dr Muhammad Thohir. Ketika didesak tentang terbongkarnya sindikat kunci jawaban yang menunjukkan soal UN 2014 mengalami kebocoran, Mendikbud menyatakan masalah itu sudah selesai dengan berakh-

irnya UN. "Itu sudah selesai, jangan ditanyakan lagi," tegasnya. Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyampaikan rencana kerja sama Unusa dengan akademi perawat di Filipina berupa pertukaran mahasiswa yakni dosen Unusa belajar keperawatan di Filipina (S2/S3), dan calon dosen Filipina belajar ke-Islaman di Unusa. Selain itu, Unusa juga berencana membuka Fakultas Kedokteran yang tinggal menunggu visitasi dari Konsil Kedokteran Indonesia, karena persyaratan dosen, laboratorium, dan rumah sakit sudah terpenuhi. "Mudahmudahan terwujud pada tahun akademik ini," ujar Nuh.

Sebelumnya (11/5), sindikat pembocor jawaban UN SMA terbongkar dari hulu ke hilir berkat kerja sama Polrestabes Surabaya dengan Polres Lamongan dan akhirnya dievaluasi pada tingkat Polda Jatim. Dalam evaluasi itu terungkap ada sekitar 40 orang yang terlibat jaringan pembocor jawaban UN yang sebagian besar pelaku adalah oknum kepala sekolah dan para guru. "Para pelaku bekerja secara sistematis dan terencana di satu daerah. Kami sudah tuntaskan dan memang terlokalisasi di Lamongan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK


Lintas Jatim DPRD

Tujuh Raperda Segera Dibahas SURABAYA - DPRD Kota Surabaya kebut pembahasan tujuh rancangan peraturan daerah, menjelang masa baktinya berakhir pada Agustus mendatang. Ketua DPRD Surabaya M Machmud mengatakan mengakhiri sisa masa jabatannya, pihaknya akan berupaya menyelesaikan tugasnya dengan baik, dengan menyelesaikan pembahasan raperda. "Beberapa hari lalu, kami sudah mengesahkan raperda pengendalian peredaran minuman beralkohol. Untuk sisa raperda yang masih dalam pembahasan kami targetkan disahkan pada 2 Juni mendatang," katanya. Menurut dia, tujuh raperda yang masih dalam pembahasan meliputi pengelolaan sampah, penataan toko modern, pedoman tentang pembentukan lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan, rukun warga dan rukun tetangga, perubahan Perda Nomor 2 Tahun 2009 tentang PDAM. Selain itu, kata dia, juga raperda tentang retribusi penggantian biaya cetak KTP dan akta catatan sipil, penyediaan ruang bagi pedaang kaki lima di pusat perbelanjaan dan pusat perkantoran, laporan pertanggungjawaban Wali Kota Surabaya 2013. Ia mengatakan hingga saat ini belum ada pengajuan draf raperda dari Pemkot Surabaya. "Jika pun ada pengajuan, kami masih sanggup. Paling kalau gak ada masalah, 3 bulan selesai pembahasan," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

9

Malaysia Boikot Semua Produk Cadbury SURABAYA – Umat Muslim di Malaysia memboikot semua produk Cadbury menyusul hasil pengujian yang dilakukan Kementerian Kesehatan Malaysia menunjukkan dua dari tiga sampel coklat Cadbury mengandung babi (porcine). Kedua produk tersebut yakni Cadbury Dairy Milk Hazelnut dan Cabury Dairy Milk Roast Almond. Dalam laman Facebook Cadbury Dairy Milk, sekitar 242 ribu membicarakan kedua produk yang mengandung DNA babi tersebut. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang berkomentar pedas terhadap Cadbury Confectionary Malaysia Sdn Bhd selaku produsen Cadbury. Azim Irbrahim mengaku kecewa terhadap Cadbury yang dinilai tidak memiliki norma dalam memproduksi dan mendistribusikan produk haram tersebut ke negara yang mayoritas penduduknya kaum muslim. “I just bought it at Langkawi last week and now have to throw it in the bin. Will not buy any of your products anymore as you are not sensitive enough. Tell you what... We will boycott your products,” ujar Azim Irbrahim, Minggu (25/5). Sementara itu, Effa Riana meminta kepada pihak Cadbury untuk menyampaikan permintaan maaf ke publik atas produk har-

g. armadianto semeru/koran madura

PRODUK HARAM. Produk Cadbury Dairy Milk Hazelnut yang dinilai produk haram karena mengandung DNA Babi.

am tersebut. Ia berharap perusahaan-perusahaan makanan lainnya mendapatkan pelajaran dari peristiwa ini, khususnya menempatkan substansi Haram dalam produk yang dihasilkan. “If you understand how impor-

tant Halal to Muslim, why you still put the Haram substance in that products ... How could you still expect the Muslim buyers to buy another product from your company, because now we feel doubt about the other chocolate products too

... And we are still waiting about the public apology from your company ... Hope the company and the other food companies get a lesson from this accident,” ujar Effa Riana, Minggu (25/5). Dalam laman Facebook Cadbury Dairy Milk, perusahaan itu dalam pernyataannya mengatakan telah menarik kedua produk tersebut dari pasaran dan menyatakan bahwa produk Cadbury lain tidak terpengaruh oleh pengujian itu. "Kami memberi jaminan kepada pengguna bahwa semua coklat Cadbury yang diproduksi di Malaysia dinyatakan halal oleh Jakim, termasuk lokasi dan bahan mentah yang digunakan dalam produksi," demikian pernyataan Cadbury. Produk Cadbury Dairy Milk Hazelnut yang ditarik pasaran dengan nomor seri 200813M01H I2 yang berakhir pada 13 November 2014, dan Cadbury Dairy Milk Roast Almond dengan nomor seri 221013N01R I1 yang berakhir pada 15 Januari 2015. Seperti dilansir media lokal pekan lalu, Direktur Kesehatan Datuk Dr Noor Hisham Abdullah jika masyarakat menghadapi masalah bisa mengajukan keluhan kepada kementerian melalui laman web Bagian Keselamatan dan Kualitas Makanan (BKKM). Sementara itu Kepala Jakim Datuk Othman Mustapha mengatakan pihaknya telah mencabut sementara sertifikat halal bagi kedua produk tersebut. = G. ARMADIANTO SEMERU

LURAH BICARA

Budaya Membatik Dapat Mengentaskan Kemiskinan SURABAYA - Batik merupakan kekayaan budaya Indonesia yang diturunkan nenek moyang kita. Kebudayaan leluhur tersebut yang menjadikan Indonesia dikenal dunia dengan negara yang menciptakan dan menemukan batik pertama kali. Berangkat dari kebudayaan tersebut Kelurahan Bringin Surabaya melalui gerakan PKK dengan pelatihan membatik mampu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga dan meneruskan budaya membatik, baik generasi tua maupun muda.

MEMBATIK. Pelatihan membatik merupakan program Kelurahan yang diyakini bisa mengurangi angka kemiskinan

aryani/koran madura

Lurah Biringin Kholib mengatakan, pelatihan membatik merupakan program kerja yang dibuat oleh Kelurahan Bringin

Surabaya sebagai sarana pemberdayaan warga miskin untuk mengangkat ekonomi warga. “Pelatihan membatik dilakukan

melalui PKK kita untuk membantu sebagian warga yang kurang mampu. tetapi memiliki kemampuan membatik”, jelasnya. Pelatihan dilakukan selama tiga kali dalam sebulan secara gratis, lanjut Kholib, pihaknya dibantu oleh pelatih. Warga yang mengikuti pelatihan mendapatkan pembekalan cara pembuatan batik secara bertahap. Selain pelatihan cara pembuatan batik peserta yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga ini juga mendapatkan ilmu marketing yakni penjualan dan pendistribusian. “Sekitar tiga puluh kader

yang mengikuti pelatihan, mereka kita ajari cara membatik yang baik, biar bisa dijual dengan harga yang baik juga. karena semua yang mengikuti pelatihan akan dijadikan kader biar bisa diajarkan kepada warga yang lain juga”, jelasnya. Selain pelatihan membatik, masyarakat kurang mampu di Kelurahan Bringin juga mendapatkan bekal menjahit. Dengan dikelola secara managerial hasil penjualan batik dan menjahit diberikan kepada warga dan sekitar sepuluh persen dipotong untuk kas PKK. = ARYANI/G. ARMADIANTO SEMERU


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

PELABUHAN

Satui-Kalsel Patut Diacungi Jempol

ant/m agung rajasa

JK ZIARAH SUNAN AMPEL. Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (kelima kanan) didampingi Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdul Aziz Mansyur (kedua kanan) dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (keenam kanan) melakukan doa bersama ketika ziarah di makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/5). Jusuf Kalla melakukan safari poltik ke Surabaya untuk bersilaturahmi dengan pengurus besar Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur.

Jusuf Kalla Berziarah ke Makam Sunan Ampel Cak Imin Jamin Jokowi-JK Menang di Jatim SURABAYA - Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berziarah ke makam Sunan Ampel yang memiliki nama asli R. Ahmad Rahmatullah, di kawasan Semampir, Surabaya, Minggu (25/5) petang. Kedatangan Jusuf Kalla (JK) ke makam Sunan Ampel dilakukan setelah sebelumnya Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu menghadiri Tasyakuran Kemenangan PKB Jatim di kawasan Blauran, Surabaya. JK melakukan safari politik ke Surabaya untuk bersilahturahim dengan pengurus besar Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur. Dalam kesempatan bertatap muka dengan

warga nadliyin JK berpesan agar warga nadliyin tidak mengindahkan seluruh kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi-JK. JK juga sempat berpesan kepada perwakilan guru-guru di Jawa Timur bahwa dirinya bersama Jokowi tidak akan menghapus tunjangan guru layaknya isu fitnah yang beredar selama ini. "Program kita meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan guru, mana mungkin kita hapus (tunjangan). Tidak mungkin keluar dari mulut pak Jokowi atau mulut saya seperti itu," tegas JK. Jokowi-JK Dijamin Menang Sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga menjamin pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla menang mutlak di Jawa Timur pada Pilpres 9 Juli 2014 dengan dukungan basis massa Nahdlatul Ulama (NU). "Kita hanya punya waktu 40

hari untuk 'all out' berjuang (memenangkan Jokowi-JK). Di Jawa Timur kita jamin insya-Allah Jokowi-JK menang mutlak, dengan fakta PKB sebagai pemenang di Jatim (pileg lalu) dan PDIP nomor dua," kata Cak Imin dalam acara Tasyakuran Kemenangan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur di The Empire Palace, Blauran, Surabaya, Minggu (25/5) petang. Dalam acara yang dihadiri Jusuf Kalla itu, Cak Imin mengatakan JK bukan barang baru dikalangan warga nadliyin. Cak Imin menyebut JK sebagai bagian dari pengurus besar NU dan penggerak massa NU di Sulawesi Selatan. "JK bukan orang baru di lingkungan NU. Kalau ada calon di keluarga NU kenapa harus pilih yang lain," ucap Cak Imin. Dia juga menegaskan bahwa pasangan Jokowi-JK merupakan pemimpin yang memiliki kesantunan dan kesabaran. Dua poin

itu menurut dia, dapat menjadi modal menegakkan demokrasi di Indonesia. "Demokrasi bisa selamat dengan pemimpin santun, sabar tidak ego. Semua mengakui dalam manajemen demokrasi, kesabaran jadi modalnya. Kalau demokrasi tidak aman, tidak nyaman, terancam dengan fasisme dengan emosi, dengan kekangan, demokrasi tidak pernah sehat," sebut dia. Sementara itu dalam kunjungannya ke tasyakuran PKB Jatim, JK berterima kasih kepada PKB dan Cak Imin karena memutuskan bersama-sama berjuang demi Indonesia yang lebih baik. "Kita punya kebersamaan citacita, sama-sama ingin mencapai hasil baik. Tujuan NU kan selalu tingkatkan kemashlahatan umat. Kita mulai dengan pendekatan yang baik, mulai dari desa menyebar kemana-mana," ujar JK. = ANT/RANGGA PANDU ASMARA JINGGA

SURABAYA - Kiprah PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) salah satu anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III sebagai terminal operator di Pelabuhan Satui – Kalimantan Selatan patut diacungi jempol. Pasalnya operator terminal ini berhasil meningkatkan geliat pelabuhan yang melayani kegiatan bongkar muat dan stacking batubara. Kepala Humas PT Pelindo III Edi menjelaskan, berdasarkan data arus kapal pada triwulan I tahun 2013 tercatat sebanyak 23 unit mengalami kenaikan sebesar 300% pada triwulan I tahun 2014 yang mencapai 69 unit. “Demikian halnya dengan produksi bongkar muat pada triwulan I tahun 2013 yang hanya tercatat 163.461 T/M3, namun pada triwulan I tahun 2014 ini melonjak menjadi 536.301 T/ M3 atau naik sebesar 328%”, ujar Edi. Berdasarkan trafik arus kapal dan produksi bongkar muat di Pelabuhan Satui menunjukkan bahwa aktifitas operator terminal BJTI di Pelabuhan Satui mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Terpisah Manager Komersial BJTI Imam Ghazali menyatakan bahwa BJTI tidak hanya turut mengembangkan terminal pada Pelabuhan Tanjung Perak dan Tenau Kupang, namun juga terus mengembangkan Pelabuhan Satui khususnya dalam penanganan batubara. “Prospek usaha kedepan sangat menjanjikan, dari sejumlah program investasi yang telah dilaksanakan, diharapkan peningkatan produktivitas dapat terwujud, peningkatan fasilitas pelabuhan dan infrastruktur akan terus dikembangkan disamping program-program CSR terhadap lingkungan sekitar”, ujar Imam. Keberhasilan BJTI tersebut tidak lepas dari apresiasi pengguna jasa atas kinerja dan pelayanan yang telah diberikan. Pelabuhan Satui memiliki panjang dermaga 126 meter dan stockpile berkapasitas 82.850 meter kubik. = G. ARMADIANTO SEMERU


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

11

Anak Muda Belum Gemari Wayang SURABAYA - Wayang agaknya menjadi inspirasi tiada henti bagi kalangan perajin. Melalui pemanfaatan bahan baku tertentu yang dipilihnya, perajin bisa menghasilkan produk yang apik dengan mengkreasikan bentuk-bentuk wayang kulit. Sebagai contoh adalah apa yang dilakukan Suwandi, 50 tahun, berupa produksi wayang berbahan baku plastik/ mika. Sepintas lalu produk yang dihasilkan lelaki asal Desa Tiripan, Kec. Berbek, Kab. Nganjuk, itu mirip wayang kulit, karena ukuran maupunsunggingannya tidaklah berbeda. Namun, kalau diamati dari dekat barulah diketahui bahwa wayang yang diproduksi Suwandi adalah wayang plastik. Selain erfungsi sebagai barang hias untuk hiasan dinding, produk wayang plastik asal Nganjuk itu juga dapat dipentaskan sebab Suwandi juga memasang penjepit yang dapat ditancapkan di pohon pisang sebagaimana pergelaran wayang kulit. Sejauh ini wayang plastik itu telah diperkenalkan kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk serta dipamerkan ke beberapa kota, tetapi promosinya masih perlu digencarkan agar lebih dikenal masyarakat luas. Suwandi mengaku upaya untuk memperluas pemasaran produk wayang plastik tidak dapat dilakukannya sendiri, melainkan membutuhkan peran instansi yang memiliki wewenang dalam pengembangan produk tersebut yakni Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperind-

agkop) Kabupaten Nganjuk. “Kami tentu membutuhkan perhatian dari instansi, baik menyangkut pinjaman modal maupun peningkatan promosinya,” ujarnya. Ikhwal Suwandi dengan kegiatannya memproduksi wayang plastik plastik lebih karena kepraktisan. Bahan baku mudah didapatkan dan lebih murah dibandingkan bahan baku kulit kambing atau lembu. Selain itu, harga jual produk wayang plastik pun lebih murah yakni hanya Rp150.000 per buah dibandingkan produk wayang kulit yang mencapai Rp550.000 – Rp700.000 per buah. Dengan demikian, harganya lebih terjangkau. “Kami memulai pembuatan wayang berbahan baku plastik sejak 2010, karena plastik lebih murah dan mudah didapatkan di toko-toko,” tuturnya. Plastik yang digunakan itu cukup tebal atau disebut mika, dengan harga beli Rp40.000 per 1 meter yang dapat diproduksi menjadi 1 buah wayang ukuran besar atau 4 buah ukuran kecil. Bahan tersebut dipola sesuai bentuk wayang tertentu semisal Arjuna, Semar, Gareng, Durna, Anoman atau lainnya, kemudian digunting dan dilukis dengan cat minyak. = G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran madura

WAYANG. Suwandi (50) memperlihatkan hasil produksi wayang berbahan baku plastik/mika.

ant/m risyal hidayat

PERAJIN MANGKOK KAYU. Sejumlah perajin menyelesaikan pembuatan mangkok yang berbahan dasar kayu pada rumah industri "Oesing Craft" di Kelurahan Penganjuran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (24/5). Mangkok yang berbahan dasar kayu asem, mahoni, trembesi yang pernah memperoleh penghargaan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tersebut mampu memproduksi 800 buah sehari dan telah didistribusikan ke Jepang.

PRODUK KERAJINAN

Mampu Tembus Pasar Mancanegara BANYUWANGI - Sejumlah produk kerajinan yang dihasilkan usaha kecil dan menengah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memiliki kualitas bagus hingga mampu menembus pasar mancanegara seperti Jepang, Hawaii, Tiongkok, Maladewa, sampai beberapa negara Timur Tengah. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ketika ditemui di Banyuwangi, Minggu, mengemukakan mayoritas produk kerajinan tersebut buatan tangan dan sifatnya eksklusif serta tidak diproduksi massal, karena memang mengincar pasar menengah ke atas. "Ini yang masuk kategori industri kreatif dan terus kami dorong melalui dukungan promosi, pelatihan manajemen bisnis modern dan peningkatan standar kualitas," ucapnya. Dari sejumlah perajin yang ada di Banyuwangi, "Oesing Craft" merupakan salah satu yang baru saja mendapat pesanan alat-alat makan dari perusahaan asal Jepang, Mitsubishi Corporation Fashion Co Ltd, senilai 189.000 dolar AS. Beberapa perajin lain di "Bumi Blambangan" itu juga mendapatkan pesanan khusus dari beberapa hotel dan perusahaan ternama di Maladewa, Kepulauan Virginia, Tiongkok,

dan Timur Tengah, untuk keperluan furniturnya. "Kerajinan rakyat dari tekstil, kerajinan berbasis kayu dan rotan, barang kulit serta alas kaki di Banyuwangi mampu membukukan nilai tambah hingga sekitar Rp24 miliar pada 2012, tumbuh hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya Rp 13,9 miliar," ujar bupati. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu yang sempat meninjau sejumlah perajin saat kunjungan kerja di Banyuwangi sejak Jumat (23/5) hingga Minggu, memberikan apresiasi tinggi terhadap kiprah para perajin daerah yang produknya mampu menembus pasar ekspor. "Gerak industri kreatif ini penting untuk memacu ekonomi daerah, karena industri kreatif adalah sektor yang paling tahan terhadap krisis," ujarnya. Menurut Mari Pangestu, kegiatan ekonomi kreatif oleh para perajin di Banyuwangi akan saling menunjang dengan pengembangan pariwisata yang kini sedang gencar dilakukan pemerintah daerah setempat. "Kemajuan sektor pariwisata daerah akan pararel dengan pengembangan industri kreatif, termasuk kerajinan, demikian pula sebaliknya. Beberapa kiriman ekspor kerajinan didapat

dari wisatawan mancanegara yang datang berkunjung. Kami akan bantu fasilitasi promosi," tuturnya. Ia menambahkan industri kreatif di Indonesia yang terdiri dari beragam subsektor mulai kerajinan, arsitektur, desain, film, televisi, fesyen, hingga seni pertunjukan menyerap banyak tenaga kerja dengan kontribusi mencapai Rp641,8 triliun atau sekitar 7 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB). "Ada total 5,42 juta unit usaha di seluruh Indonesia yang termasuk industri kreatif. Saya kagum dan salut dengan perajin Banyuwangi, karena ada yang mengolah limbah kayu untuk dijadikan produk dan diekspor ke Jepang," tambah Menparekraf. Mari Elka Pangestu berkunjung ke Banyuwangi dalam rangka membuka kejuaraan selancar internasional yang diikuti ratusan peserta dari 15 negara di Pantai Pulau Merah, Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Selain itu, mantan menteri perdagangan itu juga mengunjungi kawasan desa wisata Osing (suku asli Banyuwangi), berdialog dengan seniman dan perajin, serta menyaksikan pertunjukan seni budaya di Taman Blambangan. = ANT/DIDIK KUSBIANTORO/DIK


KORAN MADURA

KORAN PROBOLINGGO 12 SENIN 26 MEI 2014|NO. 0368|TAHUN III MADURA

LINTAS12 JATIM

Probolinggo

SENIN 26 MEI 2014 NO. 0368 | TAHUN III

Diduga Over Dosis Obat Kuat

Sales Minyak Wangi Meregang Nyawa di Kamar Hotel PROBOLINGGO - Seorang Pria sales minyak wangi ditemukan terkapar di kamar hotel kelas Melati di kawasan Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo Sabtu (24/5) sekitar pukul 17.30 Wib.

MENYATRONI, Puluhan Warga Sumberduren Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo mendatangi Kantor Mapolres Probolinggo di jalan raya panglima Sudirman Pajarakan

Diduga Salah Tangkap

Diduga kuat, pria yang di ketahui bernama Handoko (52) pria asal Tambak Nanas Kecamatan Waru Sidoarjo itu meregang nyawa akibat overdosis obat kuat. Sebab, dari hasil olah TKP pihak kepolisian setempat, di temukan Pil Kuat yang tersimpan di dalam dompet korban. Selain di dalam dompet korban, polisi juga menemukan bungkus obat kuat di kamar mandi kamar hotel tempat korban membokingnya. Dari alat kemaluan korban, mengeluarkan darah sehingga menyebar di kasur kamar hotel itu. Posisi korban sendiri, dalam keadaan tengkurap di tempat tidur dan mengenakan celana pendek saja dan pintu kamar

dalam keadaan terkunci. Korban ditemukan tewas pertama kali oleh salah satu karyawan hotel. “Saya sewaktu mau mengecek kamar, biasanya bapak (korban) itu sudah chek out dari hotel ini,”ujar Sunaryo. Sunaryo menambahkan, saat di pintu kamar korban digedor, tidak ada jawaban dari penghuni kamar Hotel Bromo Indah itu. “Saya memanggil temanteman yang kebetulan sedang bertugas,”bebernya. Selanjutnya, pihak hotel sendiri langsung menghubungi Polsek Tongas untuk melakukan penyelidikan. Sehingga, pihak kepolisian sendiri harus melewati jendela hotel untuk mengevakuasi korban. “Kita masih selidiki, apakah benar akibat obat kuat sehabis kencan dengan wanita atau yang lainnya,”ujar Kapolsek Tongas AKP Hermawan Tjahyono. Kemudian, jenazah korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Tongas untuk di lakukan otopsi. “Mobil Box dan tas milik korban kita amankan,”pungkasnya. =Muhammad Sugianto

Warga Mendatangi Polres PROBOLINGGO - Diduga salah tangkap, Puluhan Warga Sumberduren Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo ramai-ramai Mendatangi Kantor Mapolres Probolinggo di Jalan Raya panglima Sudirman Pajarakan, Sabtu (24/5) sekitar pukul 13.30 Wib. Mereka menuntut, supaya Purnomo pemilik sapi yang diduga salah tangkap di lepaskan. Sebab, sapi itu memang merupakan sapi miliknya yang di beli dari seseorang di pasar sapi Maron. Seorang warga setempat yang melurug kepolres, mengungkapkan, kalau pihaknya mengaku kecewa terhadap penegak hukum polres Probolinggo.”Kalau hanya kemampuannya bermain remi, jangan jadi buser biar tidak salah tangkap, kasihan masyarakat pak, dampak sosialnya lebih berat dari pada dampak hukumnya,”ujarnya. Berdasarkan data yang berhasil di himpun di lapangan, kalau saat itu Purnomo (52) warga Sum-

berduren akan menjual sapinya di Pasar Sapi Maron pada Jum’at (23/5). Namun oleh pihak petugas polisi saat itu, Purnomo langsung di lakukan penangkapan di rumahnya dan barang bukti berupa sapi di amankan ke Polsek Krucil. Diduga sapi itu, merupakan Sapi curian yang di jual kepada Purnomo di pasar Maron. “Sapi itu dulu belinya di pasar Maron tahun 2013, “ujar Hariyanto seorang sopir yang mengaku mengangkut sapi tersebut. Kemudian sapi itu, langsung di bawah pulang untuk dirumat di rumahnya selama 10 bulan. Lalu, pada saat akan dijual pada bulan April

kemarin, sapi itu akan dijual dan di lihat oleh banyak orang,”Mungkin orang yang mengaku itu, melihat ciri-ciri sapi dan mengaku sapi pak Purnomo,”tutur Hariyanto. Kasat Reskrim Polres Probolinggo AKP Heri Mulyanto membantah kalau sudah terjadi salah tangkap, bahkan menurutnya, kalau dia hanya mengamankan pemilik sapi dan barang buktinya. “Sapi itu ada yang mengaku kalau Sapi dirumahnya itu sapi miliknya. Sehingga, oleh kami di amankan kawatir terjadi bentrok di bawah,”beber Heri. Untuk itu, pihak kepolisian akan mendatangkan tim ahli pemeriksa sapi dari pihak independen dan Dinas Peternakan setempat. “Saya mintk waktu untuk mendatangkan tim ahli dari dinas peternakan dan tim independen Supaya tahu betul ,”ungkap Kasat Reskrim. =Muhammad Sugianto

OLAH TKP, Suasana saat pihak kepolisian melakukan penyelidikan


Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 NO. 0368| TAHUN III

13

Rumah Sahabat Jokowi – JK Dideklarasikan Warga Bubuhkan Tanda Tangan PROBOLINGGO - Ratusan orang berkumpul di sepanjang ruas Jalan Pahlawan Kota Probolinggo, Minggu (25/5) siang, sekitar pukul 14.00 WIB. Mereka ikut menghadiri deklarasi tempat dukungan terhadap capres Joko Widodo- Jusuf Kalla yang diberi nama Rumah Aspirasi Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla. Deklarasi Rumah Aspirasi Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla dalam rangka memenangkan Jokowi dan calon wakilnya Jusuf Kalla (JK) menjadi pasangan pemimpin Indonesia lima tahun ke depan. Koordinator Relawan Rumah Aspirasi Sahabat Joko Widodo – Jusuf Kalla, Haris Nasution, mengatakan dukungan masyarakat di wilayah Kota Probolinggo yang berjuluk Kota Seribu Taman sangat diharapkan dapat memenangkan Jokowi-JK. “Terbentuknya Rumah Aspirasi Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla berangkat dari hati nurani masyarakat. Tidak ada dana seperserpun yang mengalir. Ini merupakan bentuk dukungan masyarakat pecinta Jokowi-JK, yang datang dengan sendirinya mengalir dari lubuk hatinya”kata fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Probolinggo. Politisi PDIP yang dikenal akr-

ab oleh masyarakat arus bawah ini mengaku bangga atas dukungan cukup meriah.”Yang terpenting keseriusan dan keteguhan kawankawan Relawan dan Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla di lapangan. Kami mengharapkan sosialisasi terus menerus dan berkomitmen agar Jokowi jadi presiden,” kata Cak Yon panggilan Akrabnya. Cak Yon mengaku optimis bahwa Relawan Rumah Aspirasi Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla dapat turut membantu Jokowi memenangkan pertarungan dalam Pilpres 9 Juli nanti.”Tugas berat sudah ada di pundak. Dengan kebersamaan apa yang kita tuju bisa tercapai,” tegasnya. Menurutnya, sekarang mayoritas masyarakat sudah merasakan pembangunan, dan akan lebih maju lagi setelah Jokowi-JK menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Percepatan pembangunan, mulai dari pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur khususnya kelau-

tan yang menjadi harapan semua masyarakat hanya dapat tercapai apabila Jokowi-JK menjadi Presiden/Wakil Presiden. Dia mengaku sering bertemu dengan Jokowi, sehingga berbagai hambatan dalam mempercepat pembangunan sudah sangat jelas diketahui calon presiden/Wakil Presiden yang diusung PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura tersebut. “Saya harus menyampaikan secara jujur bahwa Jokowi sangat santun, tidak pernah membalas walau dicaci, hidup sederhana, dekat dan mengetahui betul apa yang menjadi keinginan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia,” ucap Haris Nasution. Apa yang disampaikannya saat pendeklarasian “Rumah Relawan Sahabat Jokowi-JK Kota Probolinggo”, bukan bahasa kampanye, melainkan apa adanya serta sesuai kondisi sebenarnya. Dia berharap, semua elemen yang hadir pada deklarasi tersebut bekerja keras, ikhlas dan memberikan pemahaman secara santun kepada masyarakat agar memilih calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-JK. “Sampaikan kepada masyarakat bahwa Jokowi-JK merupakan pilihan tepat jika menginginkan bangsa Indonesia

lebih baik, khususnya kemakmuran di Kota Probolinggo,”kata Cak Yon. Sementara itu, Ketua DPD Partai Nasdem Kota Probolinggo, H.Zulfikar Imawan, mengatakan partainya merupakan salah satu pengusung Joko Widodo dan Yuuf Kala. Dukungan kepada pasangan ini dikarenakan sosok Jokowi yang merakyat. Sedangkan Jusuf Kalla memiliki pengalaman di pemerintahan. “Pak Jokowi itu orangnya merakyat, dia mau diajak berdiskusi. Untuk itu, kita mendukungnya dengan sepenuh hati, dan siap memenangkan Jokowi-Jusuf Kalla di Kota Probolinggo,” tuturnya. Warga Bubuhkan Tandatangan Tidak butuh waktu lama, usai mendeklarasikan Rumah Aspirasi Sahabat Jokowi – Jusuf Kalla, spanduk putih polos sepanjang 500 meter yang digelar di Jalan Pahlawan Kota Probolinggo sudah berisi tanda tangan dari relawan dan warga masyarakat. Mereka membubuhkan tanda tangan untuk mendukung Joko Widodo -Jusuf Kalla dalam pilpres mendatang. Aksi pengumpulan tanda tangan tersebut dilakukan oleh Relawan Jokowi Presiden dari pen-

dukung Pro Mega (Promeg) dan Arek Kebonsari Kulon (Arbonsak) beserta Partai pendukung dari Partai Nasdem, PKB dan Hanura. Tidak hanya orang tua, bahkan pemilih pemula banyak yang berduyun-duyun membubuhkan tanda tangan mereka. “Saya dukung Jokowi karena gerakannya cepat saat memimpin. Kelihatannya mampu merubah Republik Indonesia. Saya harap Jokowi bisa tegas dan tidak terpengaruh dengan orang-orang di belakangnya,” kata Selin (48), warga Kelurahan Kebonsari Kulon, usai menandatangani “petisi dukungan Jokowi” di Jalan Pahlawan Kota Probolinggo. Hal senada diungkapkan Sukma (20) warga Kelurahan Kanigaran Kota Probolinggo. Ia mendukung Jokowi karena sudah merasakan masa kepemimpinan Jokowi. Menurutnya kepemimpinan Jokowi sudah menjadi bukti kalau idolanya itu bisa menjadi pemimpin yang baik bagi Indonesia. “Dia bisa seperti itu, saya yakin pak Jokowi bisa membuat Indonesia lebih makmur dan sejahtera. Yang penting Presidennya Jokowi,” ucapnya. =M.Hisbullah Huda


14

KORAN MADURA

Probolinggo

SENIN 26 MEI 2014|NO. 0368|TAHUN III

Tumpukan Material Melembak Badan Jalan PROBOLINGGO – Tumpukan material tanah hasil galian pembangunan drainase di Jalan Dr. Saleh Kota Probolinggo hampir memakan separuh badan jalan. Akibatnya, pengguna jalan sangat kesal karena jalan yang sempit itu semakin kacau karena ulah rekanan yang tak bertanggungjawab tersebut. ‘’Kita sebagai pengguna jalan berterima kasih ke Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pekerjaan Umum dalam melakukan perbaikan drainase, tapi kalau seperti ini pekerjaannya tentu sangat mengganggu. Material tumpukan tanah hampir setengah badan jalan,’’ ujar Antoni, salah seorang pengendara roda dua, kepada wartawan, Minggu (25/5). Dengan berserakan tumpukan tanah itu bisa menjadi ancaman akan keselamatan pengguna jalan, khususnya bagi kendaraan roda dua. Kondisi ini sebutnya, hampir saja dia bertabrakan saat melintas jalan tersebut. Sementara itu salah seorang pengendara yang lain, Herman, mengatakan memang saat ini Pemkot Probolinggo berupaya memperbaiki drainase dan trotoar yang kondisinya rusak. Hanya saja saat ini masih pengerjaan drainase disepanjang jalan itu. Tapi material tumpukan tanah dari proyek berserakan di badan jalan. “Material tanah itu berserakan membuat pengendara roda dua harus ekstra hati-hati. Jika tidak bisa mengalam kecelakaan lalulintas seperti yang sudah berulang kali terjadi disini dimana tumpukan tanah hasil galian drainase dibiarkan begitu saja berada di badan jalan,’’ terangnya seraya menjelaskan. Menurutnya, karena tidak ada nama papan proyek yang sebagai mana mestinya. Maka pada waktu lalu, tumpukan tanah tersebut sudah dilaporkan ke Dinas PU Kota Probolinggo. Tapi hingga kini, belum juga ada respon dari Dinas PU. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Abdul Wachid, saat menggelar dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum beberapa waktu yang lalu, meminta agar proyek tersebut dihentikan karena sudah berdampak buruk bagi masyarakat dan pengguna jalan. “Kami minta proyek itu dihentikan sepanjang pelaksana tidak melakukan pekerjaan sesuai berita acara. Seharusnya tanah tidak

dibiarkan menggunung di bahu jalan, akan tetapi harus segera diangkut,” ujarnya. Tak hanya itu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga menilai Dinas Pekerjaan Umum Kota Probolinggo tidak bertindak tegas atas pelaksana yang melakukan pekerjaan di sepanjang jalan itu. “Seharusnya DPU bertindak tegas, ini seolah membiarkan proyek tersebut berlarut-larut. Dengan begitu, kami minta harus segera melakukan evaluasi kepa-

konsultan pengawas kepada kontraktor atau pelaksana. “Mungkin saja mereka selingkuh, karena pengawasan pekerjaan minim bahkan tidak ada,”tandas Abdul Wachid. Menjawab permintaan anggota Komisi C DPRD Kota Probolinggo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Nurkhamdani, menyatakan sudah mengingatkan pimpinan proyek dan diharuskan membuat surat perjanjian untuk mengangkat tumpukan tanah di badan jalan. “Kami sudah mengingatkan pihak rekanan untuk segera mengangkut tumpukan tanah di badan jalan, agar tidak menggangu penggunan jalan yang lewat,”terang Nurkhmadani. Sementara itu, Kasatlantas Polres Probolinggo Kota, AKP. Mukhlason, mengungkapkan

meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko yang dapat membahayakan orang. Pihkanya menghimbau kepada para pimpro lain agar berkoordinasi terkait pekerjaan yang berdampak pada kemacetan lalu lintas “Koordinasi itu perlu meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan proyek. Harusnya rekanan memasang rambu lalu lintas untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat aktivitas proyek,”tandasnya. Diketahui, penjelasan dalam UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, khususnya pasal 275 ayat (1) bahwa setiap orang yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan gangguan pada fungsi rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalin, fasilitas pejalan kaki dan alat pengaman pengguna ja-

da pelaksananya,” tegasnya. Lebih lanjut, pihaknya menduga jika kemungkinan telah terjadi perselingkuhan antara

setiap proyek terutama yang dapat mengganggu kenyamanan publik harus memasang ramburambu. Tujuannya agar dapat

lan, dapat di pidana paling lama satu bulan kurungan, atau denda Rp.250.000. =M.Hisbullah Huda

PELULUSAN SISWA

Pengunjung Wisata Tak Bertambah

PROBOLINGGO - Pasca Pengumuman Kelulusan SMA/ SMK atau sederajat beberapa waktu lalu, nampaknya tidak berpengaruh kepada peningkatan pengunjung tempattempat wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo. Bahkan pengujung yang datang ke tempat tersebut, tetap seperti hari-hari biasanya. Kepala Dinas Kebuyaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, melalui Kordinator pengelola wisata pantai Bentar, Holil, mengatkan meski kelulusan SMA sudah di umumkan beberap waktu lalu, namun pengunjung yang hadir dari kalangan pelajar bisa dikatakan tidak ada.“Nggak ada lonjakan pengujung ini mas, meski kelulusan sudah digelar,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (25/5). Menurutnya, terbukti penjualan karcis masuk kelokasi tersebut, masih tidak juah berbeda jumlahnya dengan hari-hari sebelum adanya kelulusan. Pengunjung yang hadir kurang lebi sekitar 2030 orang saja. Sedangkan pengujung di hari Sabtu dan Minggu biasanya ada kenaikan. “Kalau pengunjung diakhir pekan biasanya rata-rata naik lima puluh persen dari hari biasanya yakni mencapai angka 40-60 orang pengunjung,” tegas Holil. Holil menambahkan, kenaikan dan lonjakan pengunjung di pantai bentar biasanya terjadi pada saat adanya libur panjang sekolah. Dan juga pada saat musim lebaran mulai hari H sampai H+7 tiba. Kenaikan juga terjadi pada pergantian tahun baru. “Lonjakan penumpang biasanya 20 kali lipat setiap harinya. Karena kebanyakan banyak satu keluarga yang mengujunginya,” terangnya. Hal senada dikatakan, Musa, salah satu koordintor wisata gunung Bromo. Pasca kelulusan siswa yang datang ke puncak bromo pun juga tidak begitu banyak. Bahkan pengunjung yang datang ke lokasi tersebut banyak yang balik arah. =Mahfud Hidayatullah


KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO

KORAN MADURA

15 Olahraga 15

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

LIGA CHAMPIONS

Diego Simeone Puji Para Pemainnya GOL PENYEIMBANG. Sergio Ramos melepaskan tandukan yang berbuah gol penyama kedudukan.

4

FINAL LIGA CHAMPIONS - STADION DA LUZ LISBON

REAL MADRID

ATLETICO MADRID

1

Ramos “Rampok” Trofi Liga Champions Atletico LISBON - Bek Real Madrid Sergio Ramos “merampok” gelar juara Liga Champions Atletico Madrid pada laga final yang berlangsung di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu (25/5) dini hari WIB. Pasalnya, gol Ramos pada menit tambahan memaksa kedua tim bermain pada babak tambahan waktu 2x15 menit. Pada waktu tambahan inilah Madrid membalikkan keadaan dan memetik kemenangan 4-1 atas Atletico sekaligus memastikan “La Decima” atau gelar Liga Champions ke-10. Pada laga itu, Atletico unggul telebih dulu melalui gol sundulan kepala Diego Godin pada menit ke-36. Kiper Madrid Iker Casillas melakukan kesalahan. Dia maju menjangkau bola tetapi belum melompat merebut bola, Godin sudah menyundul ke gawang yang sudah kosong. Iker Casillas sempat berhasil membuang bola dari gawang, tetapi bola sudah melewati garis gawang dan kemudian masuk lagi ke gawang karena menentuh pemain Atletico lainnya. Gol ini bertahan hingga turun minum. Pada menit 75 di babak kedua, pelatih Madrid Carlo Ancelotti memasukkan Isco dan Marcelo secara bersamaan menggantikan Sami Khedira dan Fabio Coentrao. Pergantian ini membuat permainan Madrid semakin menggigit. Mereka mengepung pertahanan Atletico dengan melepaskan umpan-umpan silang ke mulut gawang. Tetapi hingga 90 menit, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan tidak juga sukses mencetak gol penyama kedudukan.

Untung, dewi fortuna betulbetul menaungi “Los Galacticos” pada menit tambahan. Berawal dari tendangan pojok Luka Modric, Sergo Ramos sukses menyundul bola ke pojok kanan bawah gawang yang tidak bisa dijangkau penjaga gawang Atletico, Thibaut Courtois dan gol. Ramos betul-betul menjadi “perampok” atas kemenangan Atletico yang sudah di depan mata tersebut. Pendukung Madrid yang sudah lunglai, kembali bergairah dan tak lama berselang wasit meniupkan peluit panjang dengan kedudukan imbang 1-1. Laga pun memasuki babak tambahan waktu 2x15 menit. Pada babak ini, Madrid terlecut berada di atas angin. Gareth Bale meningkatkan kepercayaan diri timnya setelah mencetak gol kedua dan mengubah kedudukan menjadi 2-1. Marcelo memperbesar keunggulan “Los Blancos” menjadi 3-1 dan kemudian ditutup oleh gol Cristiano Ronaldo dari titik putih pada menit terakhir untuk membalikkan kead-

aan menjadi 4-1. Madrid pun mencapai ambisinya meraih “La Decima” yang sudah ditunggu-tunggu selama lebih dari 10 tahun. Menanggapi hasil ini, Sergio Ramos tidak mau tersanjung seorang diri. Dia menilai, seluruh pemain Madrid adalah pahlawan dini hari kemarin. “Kami semua adalah pahlawan. Dengan kinerja kelompok kami meraih gelar-gelar juara. Gol itu bukan cuma milikku, itu punya seluruh masyarakat Madrid, mereka yang datang ke sini atau tetap di rumah. Kami semua sudah lama menantikannya. Hari ini akhirnya kami bisa merayakannya,” ujarnya. Sementara sang kapten, Iker Casillas menilai, kesuksesan “La Decima” ini melebihi Piala Dunia. “Ini sedemikian penting, lebih penting daripada Piala Dunia. Sudah sedemikian lama, ini yang ke-10, sebuah angka genap, sebuah angka sempurna. Saya ingin mengucapkan selamat kepada yang sudah datang ke sini dan berterima kasih kepada para suporter yang sudah tidak mengatakan hal-hal buruk. Kami sempat menderita, mereka bikin gol beruntung ketika kami bikin sebuah kesalahan,” ucapnya. Dia melanjutkan, “Semoga orang-orang akan mengingat gelar ke-10 yang kami menangi di Lisbon ini. Terkadang kami gagal, kali lain kami berhasil, dan saya tak bisa mengeluh.” =SKY SPORTS/ESPN/AJI

LISBON - Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone mengaku bangga pada para pemainnya, meski gagal merebut trofi Liga Champions setelah dikalahkan Real Madrid 4-1 pada final di Estadio da Luz, Lisbon, Portugal, Minggu (25/5) dini hari WIB. Bahkan, pelatih asal Argentina itu memberi nilai 9,5 dari skala 10 untuk anak-anak asuhnya. Perjuangan David Villa dan kawan-kawang membuat Simeone menyanjung mereka setinggi langit. “Ini adalah sebuah kekalahan yang menyakitkan ketika Anda sudah memberi 100 persen. Sekarang kami harus beristirahat untuk musim depan. Saya bangga dengan para pemain saya,” kata mantan pemain Atletico Madrid itu. Dia melanjutkan, “Saya bilang kepada mereka tidak ada gunanya menangis. Mereka seharusnya bangga dengan diri mereka sendiri dan memikirkan musim depan. Saya sih tidak sedih, hanya merasa getir karena saya tidak mencapai target. Dalam hidup, di satu hari Anda memiliki segalanya, di hari lain tidak ada sama sekali. Pendukung kami seharusnya bangga dengan musim yang luar biasa ini dan tidak membuang sedetik pun dengan merasa sedih. Saya memberi nilai 9,5 dari 10 untuk para pemain saya.” Sementara itu, kipernya asal Belgia Thibaut Courtois mengaku kecewa berat dengan hasil ini. Pasalnya, mereka hanya butuh fokus selama satu atau dua menit untuk mengukir sejarah jadi yang terbaik di Eropa tahun ini. “Kami hanya butuh satu atau dua menit lagi. Gol itu (Ramos) sangat disayangkan,” ucap kiper pinjaman dari Chelsea ini. Kekalahan dari Madrid ini mengulangi kegagalan mereka pada final 1974 saat dikalahkan Bayern Muenchen di final. Kendati demikian, Atletico tetap terhibur karena mereka sudah meraih gelar juara La Liga musim ini. =SKY SPORTS/AJI


16

lahraga

KORAN MADURA

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

16

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

DRAMATIS. Mungkin itu yang terlihat dari laga final Liga Champions, Minggu (25/5) dini hari WIB. Atletico terlihat akan meraih mahkota Eropa pertama mereka ketika mereka masih menggenggam keunggulan saat memasuki masa tambahan waktu berkat tandukan Diego Godin di babak pertama, namun gol tandukan Sergio Ramos membuyarkan asa Atletico. Selanjutnya, dalam tempo 10 menit babak extra time Real Madrid membombardir gawang rival sekotanya itu dengan golgol dari Gareth Bale, Marcelo dan penalti Cristiano Ronaldo. Madrid mengakhiri laga dengan kemenangan 4-1 atas Atletico Madrid di Stadion Da Luz Lisbon. Real Madrid pun meraih impiannya menjuarai Liga Champions untuk ke-10 kalinya.

2014 2002 2000 1998 1966 1960 1959 1958 1957 1956

LA DECIMA MADRID Mimpi El Real Meraih Trofi ke-10 Terwujud di Lisbon

17

HARI LAGI

Ramos “Rampok” Trofi Liga Champions Atletico | Bek Real Madrid Sergio Ramos “meram-

Diego Simeone Puji Para Pemainnya | Kendati kalah 1-4 dari

pok” gelar juara Liga Champions Atletico melalui gol yang dibuatnya di menit tambahan waktu.

Real Madrid, Pelatih Atletico Diego Simeone mengaku bangga dengan para pemainnya. Bahkan, pelatih asal Argentina itu memberi nilai 9,5 dari skala 10 untuk anak-anak asuhnya.

OLAHRAGA | 15

OLAHRAGA | 15


SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

MENYINGKAP KEHIDUPAN NELAYAN DI TAKATLANJANG

H. MOH. SAHNAN DISAMBUT ANTUSIAS WARGA

SUMENEP | B

SUMENEP | C

KORAN MADURA

SAIDAH SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

A

MERAJUT ASA, MENJEMPUT MASA NETER KOLENANG | P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

PAMEKASAN – Drama Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi, berbuntut panjang. Setidaknya ratusan kotak kotak suara yang tersimpan di Gudang Logistik KPU Pamekasan dibongkar baru-baru ini.

KASUS. Beberapa petugas KPU saat membongkar kotak suara Sabtu (24/5).

sukma firdaus/koran madura

Drama PHPU di MK Ratusan Kotak Suara Dibongkar

Salah satu Caleg DPRD Pamekasan Dapil 1 (Kecamatan Kota dan Kecamatan Tlanakan) dari PKB Juhaini, yang menggugat KPU Pamekasan ke MK, terkait Pileg 9 April lalu. Caleg incumbent itu menduga telah terjadi manipulasi data dan kecurangan dalam pelaksanaan Pileg tersebut. Karena manipulasi dan kecurangan ini, menyebabkan dirinya tak bisa lagi duduk di parlemen Pamekasan. Dugaan dia mengarah kepada penyelenggara Pileg, sebagai pelaku kecurangan sistemik tersebut. Dari KPU beserta jajarannya hingga paling bawah, yaitu KPPS. Tak terima, Juhaini membawa kasus ini ke MK. Pembongkaran kotak suara yang dilakukan berdasarkan instruksi dari KPU Pusat itu, hanya untuk kotak suara di wilayah Kecamatan Kota Pamekasan. Yang terdiri 158 TPS dari 18 Kelurahan/ Desa. Dalam pembongkaran yang dilakukan KPU itu, juga didampingi aparat kepolisian dan disaksikan oleh saksi dari (PKB), serta Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pamekasan. Anggota KPU Pamekasan Devisi Logistik, Didin Sudarman mengatakan jika tujuan pembongkaran kotak suara itu untuk mengambil dokumen C1 Plano. Nantinya C1 Plano itu akan dijadikan alat bukti dalam sidang MK pekan ini. “Nantinya dokumen model C1 plano ini akan dibandingkan dengan dokumen model C1, yang telah dilaporkan ke MK,” kata Didin kemarin (25/5). Dijelaskan pula, dua model dokumen itu nanti akan dikroscek di muka persidangan. Antara model C1 sesuai tidak dengan model C1 Plano. Selain itu juga akan dikroscek dengan beberapa dokumen lainnya, seperti dokumen berita acara pelaksanaan dan surat rekomendasi dari Panwaslu Pamekasan. Dua dokumen terakhir ini memang harus disertakan dan ditunjukkan di depan majelis hakim MK. “Memang masih menyisakan perkara di MK. Tapi yang masih berperkara cuma satu ini, yaitu gugatan dari Caleg PKB Dapil 1 tersebut. Untuk yang lain-lain sudah fix semua,” terang Didin. =SUKMA FIRDAUS/RAH


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

JELANG PILPRES

Formasi Panwascam dan PPL Pilpres Bisa Berubah

RUMAH TERAPUNG. Tempat tinggal masyarakat di rumah terapung, sekitar 30 kepala keluarga tinggal di tempat tersebut sejak puluhan tahun lalu.

TRADISI

Menyingkap Kehidupan Nelayan di Takatlanjang Takatlanjang. Begitulah mereka menyebutnya. Takat mereka artikan sebagai karang, dan lanjang adalah panjang. Jadi, Takatlanjang merupakan karang yang panjang. Di Takatlanjang itulah peradaban tercipta, sebuah mentalitas yang sungguh luar biasa, gelak dan tawa, keluh dan kesah hingga kedamaian itu tercipta. Itulah yang dirasakan oleh Halimah (35) dan Sahira (40). Selama puluhan tahun mereka hidup mengapung di atas laut. Kehidupan yang tak lumrah bahkan mengundang bahaya. Tetapi bagi mereka hidup di atas laut dengan rumah apungnya itu ternyata membawa berkah tersendiri. Meski hidup di atas laut, mereka mampu bertahan hidup dengan penghasilan yang didapatkan dari melaut. Rumah apung yang mereka tempati itulah mereka beri nama Takatlanjang. Di rumah

yang berbahan dasar bambu dan sebilah kayu dengan atap yang terbuat ilalang serta jerami itu telah mampu membuat mereka hidup hingga sekarang. “Kira-kira sudah 20 tahun kami hidup mengapung di atas laut. Sebab seingat saya, rumah ini ada saat saya berumur belasan tahun. Sementara umur saya sekarang sudah 35 tahun, jadi kalau diukur dari umur saya, berarti sudah 20 tahun lebih saya hidup di sini,” tutur Halimah sembari duduk bersila dan serius bercerita dengan wartawan Koran Madura. Ditanya alasan kenapa memilih hidup di atas laut ketimbang berada di desa asalnya, Sadulang. Dia mengungkapkan bahwa dengan hidup di atas laut membuat dirinya lebih damai, sembari menikmati bunyi alunan syahdu deburan ombak yang saling berkejaran. Bahkan ia mengaku kehidupannya lebih baik. Sebab pendapatan dari hasil melaut yang didapatkan bersama keluaganya membuat ia bertahan hingga sekarang. “Tidak hanya saya dan Halimah yang hidup di sini. Ada 21 KK yang hidup mengapung di atas laut. Rata-rata bersama sanak keluarga. Sementara untuk memasak kami menggunakan kayu bakar,” tambah Sahira.

Soal pendidikan anak-anaknya, mereka mengaku tetap tak terganggu. Mereka juga punya pandangan ke depan, anakanak mereka tetap di sekolah ke Desa Sadulang, walaupun kata Halimah dan Sahira harus menempuh jarah yang relatif jauh dengan waktu 40 menit untuk sampai ke sekolahnya. “Sementara jumlah orang yang bertahan hidup di Takatlanjang ini adalah 30 orang, 15 perempuan dan 15 laki-laki, sementara anak-anak sekitar 8 orang. Namun semua anak di sini sudah sekolah, kecuali yang memang belum sampai umur untuk sekolah,” ungkapnya. Tetapi pengakuan Halimah dan Sahira, walaupun selama 20 tahun berada di Takatlanjang, mereka tidak melupakan desa asalnya, yakni Sadulang Kecamatan Sapeken. Mereka pulang ke desanya itu setiap hari Jumat pagi, dan pada hari Sabtu pagi kembali lagi ke rumah apungnya tersebut. “Setiap hari Jumat kami pulang ke desa asal kami. Kami pulang untuk menunaikan ibadah solat Jumat. Sementara keesokan harinya kami langsung kembali lagi ke sini, dan beraktivitas seperti biasanya,” ungkapnya. Sungguh, sesuatu yang jarang kita temukan. Mentali-

tas pelaut telah menjiwa dalam benak warga pulau, bahkan tak apa, marabahaya luat kadang membuatnya khawatir dan resah. Tetapi mereka yakin, bahwa Tuhan selalu bersama mereka. Menjadi warga pulau bukanlah sebuah pilihan. Ada decak kagum ketika mereka tak pernah mau menggungat menjadi warga pulau yang serba kekurangan dan jauh dibanding masyarakat di daratan. Bahkan tak pernah merasa bahwa Tuhan tidak adil, mereka menjalani hidup dengan filosofi air yang mengalir. Kepulauan atau Kecamatan Sapeken, merupakan salah satu pulau yang mempunyai letak geografis dan jarak tempuh lumayan jauh dari kota Sumenep. Bahkan diperkirakan butuh waktu 14 jam perjalanan laut agar sampai ke pulau tersebut. Di Kecamatan Sapeken sendiri terdapat 11 desa yang terbagi ke beberapa pulau, hanya saja terdapat sebagian warga Pulau Sapeken yang hidupnya tidak sama dengan mayoritas masyarakat Sapeken itu sendiri. Mereka mengatasnamanakan dirinya sebagai salah satu pewaris nenek moyang orang Sapeken, pelaut yang tangguh. Bahkan mentalitas melaut dan berlayar itu terus dijunjung. =ali ridho/mk

SUMENEP - Formasi untuk panitia pengawas pemilu Kecamatan (panwascam) dan pengawas pemilu lapangan (PPL) yang bertugas di tingkat desa pada pemilihan presiden (pilpres) mendatang bisa saja berubah, bahkan bisa diisi oleh wajah-wajah baru. Pasalnya, sampai saat ini panwascam dan PPL yang bertugas pada pileg kemarin belum menerima surat keputusan (SK) untuk pemilu presiden. Hal demikian disampaikan oleh Ketua Panwaslu Kabupaten Sumenep, Zamrud Khan. Ia mengatakan, untuk SK panwascam dan PPL memang belum dikeluarkan. Pasalnya, Bawaslu Jatim masih belum memberikan abaaba terkait dengan panwascam dan PPL yang bertugas pada pileg kemarin.“Sampai saat ini belum ada aba-aba. Kami masih menunggu surat dari Bawaslu Provinsi kapan akan turun,” katanya, Minggu (25/5). Menurutnya, panwascam dan PPL itu saat ini masih bersatus panwas dan PPL pada pemilu legislatif. “Sebab mereka masih belum terima SK baru. Sehingga secara otomatis, merasa masih berstatus pengawas untuk pemilu legislatif,” jelas Zamrud. Ia menambahkan, bahwa dari ratausan jumlah Panwascam dan PPL yang tersebar di 27 Kecamatan bisa saja akan berubah formasinya, bahkan berganti dengan wajah baru. Dijelaskan, panwas yang akan digunakan dalam pilpres mendatang, tidak jauh beda dari tenaga yang kemarin saat menjadi panwas untuk pileg. “Dengan catatan kenerjanya dinilai baik dalam pengawasan pemilu-pemilu sebelumnya, jika dari evaluasi itu ternyata ada banyak panwas dan PPL tak becus, maka kami akan ganti dengan yang baru,” tegasnnya. Lebih lanjut, Zamrud menyatakan bahwa kapan pastinya SK yang itu akan dikeluarkan, kata Zamrud belum bisa memastikannya.“Tetapi yang jelas dalam waktu dekat aba-aba dari bawaslu pasti ada,”pungkasnya. =SYAMSUNI/MK


Sumenep

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

C

DIGUGAT KE MK

KPU, Siapa Takut!

WISATA RELIGI. Sejumlah pengungjung berziarah ke makam raja-raja Sumenep, di Asta Tinggi, Sumenep, Jatim. Makam raja-raja sumenep selalu ramai dikunjungi peziarah dari seluruh Indonesia, terutama pada masa libur sekolah dan bulan-bulan tertentu seperi bulan ramadhan.

Enam Kepala Sekolah Dipanggil Senin Komisi D Keberatan BSM Dibagi Rata SUMENEP – Dinas Pendidikan Sumenep pada hari ini (25/5) berencana memanggil kepala sekolah SDN Palas I, SDN Esang II, SDN Padike II, SDN Talango II, SDN Talango III, dan Kombang I, Kecamatan Talango. Mereka akan dimintai klarifikasi terkait dugaan pemotongan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) di sekolah masing-masing. Rabu (21/5), H. Misdarun (45), tokoh masyarakat Dusun Sakolaan, Desa/Kecamatan Talango, menyatakan telah terjadi pungutan liar dalam BSM di enam sekolah tersebut. “Jumlah dana BSM yang diberikan sekolah pada penerima nilainya bervariasi, ada yang Rp 50.000 ada yang menerima Rp 200.000, pokoknya tergantung dana BSM yang diterima siswa tersebut,” terangnya (Koran Madura, 22/5). Namun, Kepala Sekolah SDN II Talango Asnawi tak mengakui melakukan pungli. Menurutnya, laporan dari masyarakat tidak benar adanya, karena apa yang dilakukan pihak sekolah berdasarkan kesepakatan antara wali murid dengan pihak sekolah. Untuk memperjelas dugaan itu, Dinas Pendidikan Sumenep

telah memanggil Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pendidikan Kecamatan Talango Adi, Kamis (22/5). Darinya disdik mengantongi bukti surat pernyataan tidak adanya pemotongan itu. "Berdasatkan laporan dari UPT setempat, itu bukan pemotongan. Namun dibagi rata ke semua siswa, dan itu berdasarkan surat pernyataan dari semua wali murid. Ini kami sudah punya surat pernyataannya," ujar Kepala Dinas Pendidikan A. Shadik melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar Fajat Santoso. "Tidak hanya itu, kami dalam waktu dekat juga akan kroscek langsung ke wali siswa, sebab selama ini kami masih belum tahu keabsahan surat pernyataan ini, baik dari tanda tangan wali maupun timbulnya gagasan surat

pernyataan itu," terangnya. Menurut Fajar, jika adanya surat pernyataan karena ada unsur intervensi, pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi. "Jika gagasan itu timbul dari unsur kedinasan, misalkan dari kepsek maupun UPT, jelas itu sudah salah. Yang jelas kalau itu terjadi kami juga tidak akan segan untuk memberikan sanksi sesuai peraturan yang ada," tukasnya. Tak Dibenarkan Menanggapi adanya surat pernyataan kesanggupan BSM dibagi rata, Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi tidak membenarkan hal itu. “Yang namanya bantuan untuk orang miskin, itu harus sampai dengan utuh," terang Politisi PPP tersebut. Adanya kesepakatan dalam persoalan itu, menurutnya, condong karena terpaksa. "Kalau kesepakatan itu berdasarkan itu diberikan sama orang miskin, itu namanya keterpaksaan. Karena memang itu sangat membutuhkan," terangnya. =JUNAEDI/MK

SUMENEP – Komisi PeSehingga KPU berpandangan milihan Umum (KPU) Sumenep cukup dengan membawa berkastak gentar sekalipun digugat berkas pembanding tanpa saksi caleg dari PAN dan PKB ke terlebih dahulu,” ujarnya. Mahkamah Konstitusi. KPU seUntuk diketahui, KPU dang mempersiapkan jawaban Sumenep telah menerima salidan siap beradu data atas guganan berkas dari KPU Provinsi tan Perselisihan Hasil PemiliJatim tentang Perselisihan han Umum (PHPU) tersebut. Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Komisioner KPU Sumenep yang diajukan ke Mahkamah Hidayat Andiyanto menjelaskan, Konstitusi (MK) oleh PAN dan materi PHPU kedua caleg PAN PKB. PHPU yang diajukan caleg dan PKB sebenarnya gugatan PAN tercatat dengan pemohon perseorangan. Namun demikian, Iskandar, caleg DPRD Sumenep pihaknya telah menyiapkan nomor urut 7 daerah pemilijawaban dengan membawa han (dapil) V. Perolehan suara berkas-berkas yang ada sebagai Iskandar hanya selisih 2 dengan pembanding untuk caleg nomor mengadu data. urut 6 atas nama “Jawaban Ahmad yang yang kita susun ditetapkan sebaakan dicocokkan gai caleg terpilih Jawaban yang kita DPRD Sumenep dengan alat bukti susun akan dicocok- Dapil V. yang ada. Tentukan dengan alat nya akan dijelasDari perhikan secara rinci tungan tersebut, bukti yang ada.” masing-masing versi pemohon, alat bukti yang suara Hidayat Andiyanto perolehan diajukan untuk yang sebenarnya Komisioner KPU apa. Berkas yang untuk caleg AhSumenep berupa jawaban mad berdasarkan yang kami bawa form C-1 sebanyak ini tentu data yang sesuai den4.001 suara, dan perolehan suara gan dokumen di KPU. Ini nanti Iskandar 4.009 suara. Namun kan masih adu data. Jadi belum dalam form DB-1 (rekap di KPU) perlu membawa saksi,” katanya. tertulis perolehan suara Ahmad Dua gugatan PHPU tersebut berubah menjadi 4.006 suara dan sama-sama mempersoalkan Iskandar 4.004 suara. Sehingga perubahan data perolehan suara terdapat selisih 2 suara yang dari model C-1 ke model D-1 dan membuat Ahmad ditetapkan ada yang dari D-1 ke DA-1. “Artsebagai pemenang. inya kalau dugaan penggelemSementara gugatan PHPU bungan suara dan tidak sampai yang diajukan caleg PKB Sumemempersoalkan dokumen C-1. nep tercatat dengan pemohon Itu artinya tidak perlu membuka Sukarnaedi, caleg DPRD Sumekotak untuk menemukan model nep nomor urut 1 Dapil V yang plano,” ujarnya. mendapatkan total suara 4.406. Namun, dia menambahkan, Hanya selisih 1 suara dengan apabila dalam proses persidancaleg nomor urut 7 atas nama gan di MK nantinya diperlukan Nayatullah Bin Superrang yang dokumen C-1 berhologram, memperoleh 4.407 suara yang pihaknya siap untuk memmembuat Nayat ditetapkan sebabuka kotak suara. “Kami telah gai pemenang atau caleg terpilih. memanggil PPK Dungkek dan Dalam gugatannya, pemoBatang-batang terkait 4 TPS hon mengajukan keberatan yang hasil perolehan suaranya karena di TPS 8 Desa Batangdigugat untuk menyiapkan Batang Laok, Kecamatan berkas-berkas,” paparnya. Batang-Batang, disinyalir telah Sampai saat ini, KPU terjadi perubahan/pemindahan Sumenep merasa belum perlu perolehan suara dari caleg nomor menghadirkan saksi, karena urut 6 atas nama Anwariyah ke materi gugatan terkait dengan caleg nomor urut 7 atas nama persoalan PHPU yang dinilai Nayatullah Bin Superrang. mencurigakan atau tidak sama. =ALI RIDHO/MK

Pasang Iklan di

KORAN MADURA Call Centre (0328) 6770024


D

KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

Layanan Kesehatan Setengah Hati Dewan: Gaji Kecil Sebabkan Dokter Enggan Berdinas di Kepulauan SUMENEP - Layanan kesehatan di kepulauan setengah hati. Masyarakat merasa kerepotan ketika ada keluarganya sedang sakit. Ditambah, di sebagian kepulauan belum ada puskesmas. Hanya bidan dan polindes saja. Itu pun tak ada tenaga medis yang ahli. “Ironisnya, kadang tak ada tenaga medisnya, sehingga kami kebingungan. Hendak dibawa ke Sumenep pasti menelan biaya yang cukup banyak. Akhirnya, kami obati sendiri,” kata Muwarah, salah warga Pulau Arjasa. Ia mengaku resah ketika salah satu dari anggota keluarganya sedang sakit, terutama anak-anak yang masih berumur di bawah 10 tahun. “Kalau saya atau keluarga lain yang sakit, mungkin masih mending, tetapi yang bikin khawatir adalah anak-anak kami. Sebab kalau tanpa ada perawatan intensif, maka membahayakan

terhadap nyawa anak kami,” jelasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Muhammad, salah satu warga asal Masalembu. Menurutnya, pusat kesehatan memang ada, tetapi layanan yang diberikan tidak memuaskan, bahkan dirinya dan masyarakat yang lain merasa was-was untuk dirujuk ke pusat kesehatan setempat. “Kami bawa langsung ke Sumenep walaupun harus menelan biaya yang tidak sedikit. Tetapi jika kondisi pasien sudah parah, kami lebih memili membawanya ke rumah sakit Kabupaten Buleleng, Bali,” jelasnya.

Bapak dua anak tersbut menambahkan bahwa di Bali, layanana kesehatan lebih terjamin. Bahkan tanpa mempersoalkan administarasi, pasien langsung dirawat. “Beda kalau di Sumenep, administrasi duluan, baru dirawat. Belum lagi, tenaga medisnya seringkali tak ada. Makanya, daripada sama-sama menelan biaya yang tidak sedikit, kami bawa saja ke Bali,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Moh. Subaidi, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa salah satu penyebab pelayanan itu setengah hati akibat tenaga medis yang minim. Bahkan kata Politisi PPP itu, bisa dikatakan tidak ada. “Oleh karena itu, kemarin kami sudah sampaikan saat rapat pembahasan dengan Dirut RS Moh. Anwar, dan Plt. Dinkes.

Tetapi aneh juga kenapa dokter di kepulauan masih minim, bahkan cenderung tak siap berdinas di sana.”

Moh. Subaidi Ketua Komisi D

Kami katakan agar ada tunjangan khusus bagi dokter-dokter yang berdinas di kepulauan. Namun, sepertinya aksi dari pihak pemerintah perlu dipertanyakan,” katanya saat dikonfirmasi oleh Koran Madura. Bahkan Subaidi mengaku kalau Komisi D tidak pernah memotong anggaran Dinkes ataupun RS

Mo. Anwar jika kepentingannya untuk peningkatan layanan kesehatan. “Tetapi aneh juga kenapa dokter di kepulauan masih minim, bahkan cenderung tak siap berdinas di sana. Jika masalahnya adalah gaji, maka dinas terkait segera mencarikan solusi, apalagi anggaran tak pernah kami potong sedikitpun jika berada di atas kepentingan pelayanan,” tegasnya. Berdasarkan data terbaru, jumlah tenaga medis di Kabupaten Sumenep belum ideal. Berdasarkan jumlah penduduk, mestinya terdapat 440 tenaga medis. Namun, hingga Mei ini, jumlah tenaga medis hanya 120 dokter yang terdiri dari 103 dokter umum dan 17 dokter spesialis. Dengan demikian, Sumenep masih membutuhkan 320 tenaga dokter, baik di daratan maupun kepulauan. =SYAMSUNI/MK

KEKERASAN SEKSUAL ANAK

Perlu Kesadaran Kolektif

Kabid Yayasan Konsultan Anak Indonesia (YKAI) Susan Siregar saat mengisi sebuah kegiatan di Sumenep.

SUMENEP- Maraknya kekerasan seksual terhadap anak diusia dini benar-benar memberikan kesadaran bangsa ini tidak mengantisipasi hal ini dengan memberikan perlindungan maksimal terhadap anak. Kita seringkali beranggapan bahwa anak itu baik-baik saja. Hal demikian disampaikan Kabid Yayasan Konsultan Anak Indonesia (YKAI) Susan Siregar, saat berkunjung ke Sumenep. Ia mengatakan bahwa maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak benar-benar telah membuat mata terbelaka kaget. Pasalnya kekerasan tersebut tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, tetapi hampir tiap hari mata kita dipertontonkan oleh kasus tersebut. “Mungkin kita terlalu berprasangka baik terhadap anak, baik ketika ia berada di lingkungan tempat tinggal maupun sekolah baik-baik saja. Padahal kejadiankejadian berupa kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak sudah kerap terjadi di belahan dunia lain,” katanya kepada wartawan saat dikonfirmasi dalam menyikapi maraknya kekerasan seksual terhadap anak. Susan mengharapkan agar kasus-kasus lain yang selama ini belum terbongkar harus dituntaskan karena bagaimanapun para

korban kejahatan dan pelecehan seksual terlebih yang anak-anak cenderung menjadi pelaku kedepannya. Para korban dan pelaku menurutnya hanya mungkin disembuhkan dengan pendidikan agama karena cuma itu yang dapat mencegahnya. ”Yang pernah jadi korban ini akan tertular dan akan menjadi pelaku. Makanya harus dituntaskan karena kalau tidak akan makin banyak pelaku kejahatan seksual dan kekerasan kepada anak kedepannya,” ujar Politisi Partai Demokrat ini. Ke depan dalam hematnya, ada langkah-langkah konkrit dari segenap pemangku kepentingan agar dimana pun anak berada terutama di komunitas ekslusif, harus diciptakan pengawasan yang ketat. Lembaga pendidikan anak dan tempat bermain anak harus aman dari pelaku tindak kejahatan. ”Bagaimana pun anak itu sangat rentan menjadi korban tindak kejahatan. Jadi harus benar-benar diciptakan tempat yang aman bagi mereka dengan sistem pengawasan berlapis dan ketat. Kasus guru yang menjadi buronan di AS dan bisa mengajar anak-anak disini menandakan tidak adanya sistem pengawasan, begitu juga guru lokal yang menjadi pelaku pedofilia,” tambahnya.

Peran orang tua menjadi senjata utama untuk mencegah hal ini terjadi lagi kedepannya. Orang tua jangan terlalu mempercayakan kehidupan anaknya pada lingkungan sekitar termasuk sekolah sekalipun. ”Orang tua tetap harus berperan, jangan karena alasan sibuk, semua kehidupan anak diserahkan kepada orang lain , sekolah atau yang lainnya,” paparnya. Ia mengharapkan agar kasus ini dikembangkan juga pada kehidupan anak-anak jalanan. ”Anak jalanan ini yang paling rentan dilecehkan secara seksual atau mendapatkan kekerasan lainnya. Jika di sekolah saja mereka bisa menjadi korban, bagaimana dengan di jalanan? Makanya ini juga harus diusut tuntas,” tandasnya. Solusi yang perlu dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan terhadap anak dari bahaya itu, ia mengaku ada kesadaran dari orang dewasa. “Makanya kami tidak berhenti melakukan koordinasi terhadap semua kabupaten atau kota. Termasuk juga ke sekolah-sekolah dengan cara mengundang para wali siswa. Apa yang kami lakukan itu untuk menjelaskan dan memberikan kesadaran kepada orang tua anak dan yang lain,” terangnya. =SYAMSUNI/MK


KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

E

4.400 Warga Tanpa Identitas

MERIAH. Bupati Sumenep A. Busyro Karim didampingi Ketua AKD Kabupaten Sumenep Moh. Farki saat pengguntingan pita, Sabtu (24/5). Itu sebagai tanda peresmian jembatan desa sudah usai.

Lebih dari 2000 Masyarakat Kangayan Menjadi TKI

Bupati Meresmikan Jembatan Desa

SUMENEP – Sedikitnya 4.400 warga di Kecamatan Kangayan belum terdaftar dan memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Banyaknya warga yang tidak memiliki identitas kependudukan berdampak pada bantuan yang dikucurkan pemerintah tidak bisa dinikmati warga setempat.

SUMENEP – Akses jalan masyarakat Dusun Daleman, Desa Pore, Kecamatan Lenteng, akan semakin lancar. Pembangunan jembatan desa hasil swadaya masyarakat itu telah diresmikan Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Sabtu (24/5). Dalam peresmian jembatan desa sepanjang 20 meter itu juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nur Fitirana Busyro Karim, Camat Lenteng Agus Dwi Sapura, seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Lenteng, tokoh masyarakat. Sekitar 500 pasang mata menyaksikan peresmian itu.

Berdasaran rilis dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sumenep, dari 4.400 warga yang tidak memiliki e-KTP, ada yang tidak memiliki e-KTP lantaran KTP ganda, dan juga warga setempat banyak menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Sumenep Akh Zaini, masyarakat yang masih belum memiliki atau melakukan perekaman e-KTP itu disebabkan beberapa faktor, di antaranya meninggal dan

KILAS AKTIVITAS

Sebelum acara peresmian yang digelar di Dusun Deleman itu, bupati terlebih dahulu melakukan istigasah bersama masyarakat setempat. Setelah itu penggutingan pita oleh A. Busyro Karim, sebagai tanda peresmian jembatan desa. Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Sumenep Farki Praseno meminta kepada seluruh masyarakat setempat untuk melakukan perawatan secara rutin. ”Kami harap masyarakat bisa merawat dengan baik, sehingga adanya jembatan desa itu bisa lebih bermanfaat,” katanya. =*/JUNAEDI

merantau ke daerah lain atau provinsi lain. “Ada beberapa kriteria kenapa 4.400 itu belum direkam untuk mendapatkan e-KTP. Pertama memang wajib KTP itu karena sudah meninggal, ada yang datanya ganda yang secara otomatis tidak ada penduduknya serta warga yang bersangkutan ada di provinsi lain,” ujarnya pada Koran Madura. Dari 4.400 warga yang tidak memiliki KTP tersebut, 2000 lebih karena menjadi TKI. Sebab di Pulau Kangean memang dikenal dengan masyarakatnya yang

pergi merantau ke luar negeri, terutama ke Malaysia dan ke Arab Saudi. “Itu memang betul bahwa warga yang menjadi TKI, yakni sekitar 2000 lebih. Dan mereka baru pulang ke kampung halamannya hanya sekitar 4 tahun sekali. Sehingga itu yang menyebabkan banyak yang tidak memiliki KTP dan petugas kesulitan untuk mendaftar mereka melakukan perekaman e-KTP,” tukasnya. Dari sekian banyak yang tidak memiliki KTP tersebut, sampai saat ini masih belum dihapus namanya sebagai warga Kangayan. Karena warga yang tidak memiliki identitas menjadi target perekaman e-KTP oleh pemerintah pusat. Jadi memang sebenarnya secara otomatis sudah tidak bisa direkam. =ALI RIDHO/MK

Bagikan Ribuan Sembako

H. Moh. Sahnan Disambut Antusias Warga SUMENEP Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera (GMSS) memberikan bantuan sembako kepada ribuan warga kurang mampu di Kota Sumekar, Sabtu-Minggu (24-25/5). Bantuan yang diberikan berupa beras, minyak goreng, dan gula dibagikan di enam titik di Kecamatan Pragaan dan Kecamatan Bluto. Ketua GMSS H. Moh. Sahnan turun langsung memberikan bantuan itu. Kedatangan Ketua GMSS H. Moh. Sahnan disambut antusian masyarakat setempat. Warga tampak berdesak-desakan untuk berjabat tangan dengan ketua GMSS Moh. Sahnan. Bahkan, masyarakat mengaku siap untuk mendukung atas semua yang telah menjadi visi dan misi Moh. Sahnan. Tokoh Masyarakat Desa Karduluk Kecamatan Pragaan Haris optimis, Moh. Sahnan dengan gerakan Sumenep sejahtera itu, bisa mengubah nasib warga

Kota Sumekar ke depan. "Dilihat dari visi misinya, kami yakin 95 persen bisa terwujud, apalagi gerakan yang dibangunnya merakyat. Jelas itu lebih diterima," katanya Moh. Sahnan juga dinilai mempunyai sifat yang arif dan bijaksana. "Oleh sebab itu, kami dan juga kepala desa di sini pasti selalu mendukung setiap langkah yang akan ditempuhnya ke depan. Karena, dimasa sekarang memang sangat sulit untuk mencari figur yang ramah seperti Moh. Sahnan ini," terangnya Sementara Ketua GMSS Moh. Sahnan dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih terhadap semua warga yang telah menghadiri acara bagi-bagi sembako itu. "Kami merasa bahagia bisa bertatap muka dengan bapak dan ibu semuanya, dan kami ucapkan banyak terima kasih telah meluangkan waktunya

bersama kami. Semoga kegiatan yang kami laksanakan bisa bermanfaat bagi kita semua. Karena itulah yang menjadi harapan terbesar kami," katanya Pihaknya ke depan mengaku akan terus melakukan kegiatan serupa diberbagai daerah lainnya. Bahkan tidak hanya bagi-bagi sembako saja, melainkan akan mengadakan berbagai program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. "Ke depannya kegiatan ini tetap akan dipertahankan. Karena dengan cara inilah kami bisa langsung bertatap mula sekaligus juga bisa melakukan serap aspirasi dengan masyarakat. Apalagi kegitan ini merupakan bagian langkah kami untuk mempererat silaturahim, baik dengan tokoh masyarakat maupun dengan masyarakat Sumenep secara keseluruhan," tukasnya. =ADV/JUNAEDI

PEDULI. Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera (GMSS) H. Moh. Sahnan, SH sedang memberikan sembako secara sombolis terhadap salah satu warga Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, Sabtu (24/5) di kediaman bekas Kepala Desa Prenduan Makmun.

MERAKYAT. Ketua Gerakan Masyarakat Sumenep Sejahtera (GMSS) H. Moh. Sahnan, SH tampak akrab dengan sejumlah masyarakat. Itu terlihat dari raut wajahnya yang penuh dengan senyum dalam menyapa sebagian warga Desa Bluto, Kecamatan Bluto, Minggu (25/5) di Balai Desa Bluto.


KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014|NO. 0368|TAHUN III PROBOLINGGO F KORAN MADURA

Pamekasan

SENIN 26 MEI 2014 NO. 0368 | TAHUN III

F

TAMBANG BATU

Penambang Perlu Diberi Solusi Alternatif

TKI DI DEPORTASI. Sebanyak 185 Tenaga Kerja Indonesia yang terdiri dari 98 laki-laki, 85 perempuan dan 2 anak dideportasi dari Malaysia melalui pelabuhan internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Para TKI tersebut dipulangkan akibat habisnya izin kerja dan pemutusan hubungan kerja dari perusahaan tempat mereka bekerja dan sejumlah TKI mengaku sempat dipenjara akibat tidak memiliki dokumen seperti paspor dan izin kerja.

Pemberangkatan Haji Tak Terpengaruh Kasus SDA Mengapa Berkas Pembuatan Paspor 75 Jemaah Haji Belum Masuk? PAMEKASAN - Dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pemondokan, katering, dan fasilitas haji yang melibatkan Menteri Agama RI Suryadharma Ali (SDA), dipastikan tidak akan mempengaruhi persiapan pemberangkatan jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Pamekasan. Kini para JCH itu sudah memasuki tahap pemberkasan pembuatan Paspor dan manasik haji. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Muarif Tantowi melalui Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umrah, Abd Wafi mengatakan dugaan tipikor haji di Jakarta tidak akan menghambat terhadap proses pemberian pelayanan bagi para calon jemaah haji Pamekasan. Menurutnya, persiapan haji sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum ditetapkannya SDA sebagai tersangka. Saat ini, tim haji semakin solid guna memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaah haji. Abd Wafi mengaku prihatin atas ditetapkannya petinggi Kemenag menjelang pemberang-

katan JCH. “Kalau kami di daerah hanya melayani pendaftaran, melayani pemberangkatan, dan memberikan bimbingan. Sementara untuk catering dan pemondokan sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat,”ungkapnya. Ia menyatakan sudah berkoordinasi dengan Kakanwil Kemenag Jawa Timur tentang persiapan pemberangkatan JCH. Dipastikan semua perencanaan berjalan sebagaimana yang diatur oleh tim pemberangkatan haji sebelumnya. Ia berharap agar para JCH Pamekasan tidak perlu resah terhadap terjadinya beberapa per-

soalan haji di Kemenag Pusat. Karena pelayanan pemberangkatan haji di Pamekasan dipastikan tetap akan dilakukan secara maksimal. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 75 orang dari 560 JCH yang akan diberangkatkan tahun ini, belum melengkapi pemberkasan pembuatan paspor haji. Akibatnya menghambat terhadap proses administrasi JCH yang sudah ada di Kemenag dan segera diproses di Kantor Imigrasi Klas III A Pamekasan. Dari 560 tersebut, 110 JCH sudah memiliki Paspor Haji, karena jumlah mereka merupakan calon haji yang tertunda pemberangkatannya pada tahun lalu. Sehingga sisanya menjadi 450 yang harus membuat paspor haji tahun ini. Dari jumlah itu, 375 jemaah haji berkas pembuatan paspornya sudah masuk, tinggal menunggu pemotretan paspor. Sedangkan berkas 75 jemaah haji lainnya belum masuk. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN – Pemerintah setempat terus memperhatikan penambangan yang terus berlanjut di Kabupaten Pamekasan, karena berdampak pada rusaknya lingkungan. Salah satunya, Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA), Salah Samlan berencana melakukan penelitian terhadap bahaya keberadaan tambang. Pihaknya akan bekerja sama dengan pihak ahli Biologi. Meskipun rencana itu belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. “Kami masih akan ajukan anggaran rencana penelitian ini dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) tahun ini, untuk meneliti penambangan di Kecamatan Larangan. kalau disetujui bisa tahun ini. Hal ini sebagai upaya kami agar dapak penambangan tidak sampai memakan korban jiwa,” katanya. Penelitian itu bertujuan untuk mengetahui kondisi tambang yang masih digunakan warga untuk mencari nafkah. Sehingga di ketahui seberapa besar risiko yang akan ditimbulkan tambang itu. Untukkemudian dilakukan langkahlangkah untuk mengantisipasi kerusakan alamnya. Kondisi penambangan sudah sangat membahayakan, seperti penambangan batu di Desa Grujugan dan Blumbungan, Kecamatan Larangan

beberapa bulan lalu. Penambangan di Kecamatan Larangan sangat berbeda dengan di Kecamatan lainnya, seperti di Kecamatan Batu Marmar yang digali ke bawah. Sedangkan di Kecamatan Larangan bergerak kearah samping, sehingga mudah ambruk. Untuk itu, menurut Salah, beberapa waktu lalu pihaknya mengumpulkan para penambang di Kecamatan Larangan untuk diberikan pemahaman tentang bahaya bekerja sebagai penambang batu . Dalam kesempatan itu pemilik tambang diajak untuk mengalihkan fungsi lahan tambang menjadi lahan pproduktif. Pemerintah menawarkan para penambang untuk menjadi peternak ayam pedaging. Untuk ini pemerintah setempat akan memberikan bantuan terkait permodalan dalam peternakan ayam tersebut, khususnya pengadaan anakan ayam atau DOC (day old chiken). “Mereka tidak ada yang protes saat kami berikan pembinaan, tapi tentunya para pekerja sangan berat untuk meninggalkan mata pencahariannya itu, mudah-mudahan nantinya mereka bisa dialihkan pekerjaannya sehingga mereka tetap mendapatkan penghasilan,” ujarnya. =ALI SYAHRONI/RAH

KERUSAKAN AKIBAT TAMBANG GALIAN C. Pemandangan pesisir Teluk Palu hingga Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang bebukitannya meranggas akibat aktivitas pertambangan galian C. Puluhan perusahaan tambang mengeruk ratusan meter kubik ton batu dan kerikil dari wilayah tersebut yang dikhawatirkan akan merusak lingkungan dan tatanan sosial warga di sepanjang pesisir tersebut.


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 NO. 0368| TAHUN III

G

Bukti Keterlibatan Dua Tersangka Dikejar Benarkah Keterbatasan Personil Menjadi Kendala Pelaksanaan Tugas Kejari? PAMEKASAN – Kasus dugaan mark-up dalam pengadaan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Bindeng, Kecamatan Pasean,Pamekasan, terus ditelusuri oleh Kejaksaan Negeri (kejari) setempat. Saat ini Kejari tengah mencari alat bukti keterlibatan berinisial A dan R dalam kasus tersebut, kata Kepala Kejari Pamekasan, Sudihato.

Menurutnya, penyelidikan kasus pengadaan TPA terus dilakukan guna mengumpulkan bukti-bukti, sehingga memenuhi unsur untuk menyeret dua tersangka tersebut dalam persidangan. “Penyidikan terus kami

lakukan agar dua alat bukti cukup sehingga tersangka yang saat ini belum ditahan juga bisa diproses dalam persidangan. Sambil kami menunggu fakta-fakta persidangan dalam kasus TPA ini,” katanya. Dikatakan Sudiharto, saat ini

pihaknya telah mendapatkan sejumlah petunjuk dalamkasus ini, hanya saja pihaknya tidak mau untuk membeberkannya karena dilakukan kroscek terhadap kebenaran hal itu. Keterbatasan personel di tubuh Kejari menjadi kendala. Saat ini Kejari tengah menyidangkan sejumlah kasus korupsi lainya yang terjadi di Pamekasan, seperti kasus raskin di Desa Larangan Slampar dan kasus TPA sendiri. Dalam kasus TPA tersebut sudah ada dua terdakwa yang disidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya,

yaitu Sarwo Edi dari unsur PNS Pemkab Pamekasan dengan Moh Riyadi, warga Desa Batu Kerbui Kecamatan Pasean. Berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jatim kasus tersebut telah merugikan negara sebesar Rp 437 juta, karena perbuatan kedua tersangka. Dugaan tipikor ini terjadi pada proses pembebasan lahannya, bukan pada pekerjaan proyeknya. Sebab dalam proses pembebasan senilai Rp 3 miliar tersebut, luas dan harga lahan diduga dimarkup. Dalam perbuatannya itu,

kedua terdakwa dijerat pasal 2, 3, dan 9 Undang-Undang (UU) RI Nomor 31 Tahun 1999 sub Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. Sebelumnya, pengusutan kasus TPA Bindang ini mendapat atensi dari dua kelompak aktifis di Pamekasan agar Kejari Pamekasn mengusut kasusnya hingga tuntas. Mereka dari Aliansi Masyarakat Pantura Anti Korupsi (Ampak) dan Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam). =ALI SYAHRONI/RAH

kekayaan budaya Pamekasan,” katanya. Dari hasil pengumpulan desain kekayaan lokal Pamekasan tersebut, Ubaya akan membimbing perajin batik Pamekasan untuk memperkaya motif batiknya. Termasuk akan mengarahkan

perajin batik dalam hal ketelitian dan pewarnaan membatik. Sementara untuk pemasaranya, pihak Ubaya akan membantu perajin untuk menjual produk di kelas bisnis Internasional, serta akan memberikan bimbingan tentang cara memasarkan secara online. “Sekarang ini sudah zamannya teknologi, nanti kami arahkan perajin untuk menjual produknya secara online,” katanya. Di Pamekasan ada 28 sentra batik yang tersebar di tujuh Kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Pamekasan 5 sentra batik meliputi, Desa Kowel 2 sentra, Desa Toronan, Nylabu Daja, dan Kelurahan Gladak Anyar, masingmasing 1 sentra batik. Kecamatan Proppo 12 sentra batik meliputi Desa Klampar 5 sentra, Desa Toket dan Candiburung masingmasing 3 sentra, dan Desa RangPerang Daja 1 sentra. Kecamatan Palengaan 6 sentra yaitu Desa Banyopelle 2 sentra, Desa Panaan, Angsanah, Akkor, dan Larangan Badung masing-masing 1 sentra. Kecamatan Waru 1 sentra batik berada di Desa Waru Barat. Kecamatan Pegantenan 2 sentra tersebar di Desa Bulangan Haji dan Ambender. Selanjutnya di Kecamatan Galis 1 sentra batik di Desa Pagendingan dan di Kecamatan Tlanakan 1 sentra yaitu di Desa Larangan Slampar). =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

BATIK

Motif Dinilai Tak Berkembang PAMEKASAN - Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (Ubaya), Ipsi Setia Ningrum menilai motif batik Pamekasan tidak berkembang dan kurang teliti dalam membatik serta pewarnaannya. Sehingga corak batik terlihat kasar. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab merosotnya peminat batik Pamekasan, Madura. Ipsi Setia Ningrum yang kini sedang melakukan penelitian batik di Pamekasan mengatakan peluang untuk mengembangkan batik Pamekasan sangat terbuka lebar. Hanya saja perajin harus cerdas berkreasi dan berinovasi dalam membuat motif batik. Sehingga peminatnya tetap tinggi. “Motif batik Pamekasan, ya ituitu saja. Sehingga peminat batik khususnya di luar Madura menurun,” terangnya. Lebih lanjut ditegaskan, selain kecenderungan motif yang menoton, perajin batik Pamekasan juga seringkali meniru motif batik yang ada di daerah lain. Para peminat batik mudah mengetahui, mana batik Madura, asli Pamekasan atau pun tidak. Apabila diketahui, motif batik tersebut tidak asli Pamekasan akan semakin menurun kepercayaan peminat batik terhadap perajinnya. Ipsi Setia Ningrum mengatakan batik di Indonesia sudah

mulai bermunculan di sejumlah daerah, tinggal bagaimana masyarakat Pamekasan dapat mempertahankan kejayaan batik Madura di mata Internasional. Sehingga tetap memiliki nilai jual dan kekhasan yang tinggi. Ubaya sendiri saat ini sedang

mengumpulkan beberapa aikon Pamekasan, untuk dijadikan referensi desain Batik Pamekasan. Desain tersebut tetap mempertahankan kearifan lokal. “Misalnya, desain karapan sapi, desain pantai, dan beberapa desain lainya yang erat hubunganya dengan


H

Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014|NO. 0368|TAHUN III

PSB

Sekolah Tidak Boleh Memungut Biaya Pendaftaran PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan mulai merancang ketentuan pendaftaran siswa baru (PSB) yang sekarang disebut (PPDB) Penerimaan Peserta Didik Baru, mulai dari sistem tes hingga pembiayaan pendaftaran siswa baru, yang nantinya akan

dituangkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup). Kepala Disdik Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono menjelaskan besaran biaya pendaftaran siswa baru untuk tingkat SMA/ sederajat direncanakan Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu. Namun kepastiannya nanti akan dituangkan

dalam Perbup. Ia meminta kepada sekolah untuk tidak menarik biaya pendafataran di luar ketentuan Perbup yang nantinya akan diberikan kepada masing-masing penyelenggara pendidikan. Selain mengatur pembiayaan pendaftaran, Perbup itu juga akan menentukan kuota siswa baru di

masing-masing sekolah. Dengan perbub tersebut diharapkan bisa menjangkau seluruh keinginan masyarakat tentang rekrutmen siswa baru di Pamekasan. Biaya pendaftaran yang akan dipungut dari pendaftar nantinya akan digunakan untuk biaya berkas kelengkapan

pendaftaran serta kepanitiaan yang ada di masing-masing sekolah. “Kami akan merancang regulasi penerimaan siswa baru tahun 2014-2015 dalam bentuk Perbub. Aturan itu nantinya akan diberikan kepada masing-masing sekolah, untuk dipelajari dan dilaksanakan,” katanya. Setiap sekolah harus mematuhi ketentuan itu. Bagi yang melanggar sudah disiapkan sanksi sebagaimana diatur dalam perbub yang sama. Yusuf tidak menjelaskan macam-macam sanksi yang akan dijatuhkan karena akan dijelaskan dalam Perbub. Sementara biaya pendaftaran untuk SD dan SMP akan digratiskan atau tidak memungut biaya dari pendaftar. Biayanya akan diambilkan dari bantuan operasional sekolah (BOS). Sekedar mengingatkan mulai tahun ini Disdik Kabupaten Pamekasan tidak lagi memberlakukan tes rekrutmen siswa baru. Sekolah cukup melihat nilai Ujian Nasional (UN) yang diperoleh oleh pendaftar. Dengan adanya sistem ini akan mempersempit peluang jual beli kursi siswa baru, yang diindikasi terjadi setiap tahun dalam penerimaan siswa baru. Selain itu, peserta didik baru akan berkompetensi penuh melalui perolehan nilai yang didapat. Peserta didik baru, baik yang dari kota maupun dari desa akan mendapatkan peluang yang sama untuk bisa menikmati sekolah favorit di Pamekasan tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

SK Menghadang Dana TPG Nasib 90 Guru Terkatung, 3306 Lainnya Dipastikan Lebih Beruntung PAMEKASAN – Dari 3396 guru yang diverifikasi mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) triwulan pertama tahun 2013, masih menyisakan sebanyak 90 orang yang belum dipastikan pencairannya. Sebab masih terkendala surat keterangan (SK ) yang baru turun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan Taufiqurahman. Menurutnya, dana untuk tunjangan 3396 guru sudah turun ke kas daerah (kasda) Pamekasan sebesar Rp 55 miliar.

Hanya sebanyak 3306 yang sudah dipastikan pencairannya setelah dikeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan dikuatkan surat perintah pencairan dari Pemerintah Pusat pada bulan April lalu.

“Meskipun uangnya sudah ada di Kasda, tapi tidak bisa langsung dicairkan, guru yang lulus itu harus mendapat SK dulu dari pusat. 90 guru dari 3396 guru yang akan mendapatkan TPG SK-nya baru saja turun sehingaa berkasnya masih akan diverifikasi,” katanya. Untuk itu, pihaknya berharap kepada 90 nama itu untuk bersabar apabila mengtahui untuk TPG guru lainya cair. Dengan baru turunnya SK TPG tidak dapat langsung dicairkan karena masih ada

proses mulai dari verifikasi hingga di Bank. Menurut Taufiq, setelah pencairan dana TPG dari pemerintah Pusat ke Pemkab Pamekasan, masih dilakukan verifikasi dan menunggu SPM (Surat Perintah Membayar) dari Dinas Pendidikan (Disdik). Selanjutnya, pihak BPKA mengirim SP2D ke pihak bank, sehingga pihak bank mencairkan dana tersebut dari kasda ke rekening Disdik. Dari rekening Disdik itu akhirnya dipencar ke masingmasing rekening guru.

“Jumlah yang diterima untuk TPG maisng-masing guru berbeda nominalnya, bergantung dengan jumlah gaji pokok, jam mengajar dan golongan kepangkatan guru yang bersangkutan,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pencairan TPG di Kabupaten Pamekasan terlambat sehingga memicu aksi dari para guru perwakilan dari seluruh kecamatan di Pamekasan dengan mendatangi kantor BPKA beberapa waktu lalu. =ALI SYAHRONI/RAH


Sumenep KORAN

MADURA

KORAN MADURA

Sampang

2014 SENIN 26 MEI SENIN 2014 | No.26 0368MEI | TAHUN III No. 0368 | TAHUN III

II

KORUPSI PENGADAAN BIBIT TANI

Abdurrahman Ditunggu Sampai Pukul 11.00 Wib SAMPANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang pada hari ini (26/5) bakal memanggil Abdurrahman, tersangka dugaan korupsi pengadaan bibit bantul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik di Disperta setempat. Pada pemanggilan yang ketiga kalinya tersebut, jika sampai pukul 11.00 Wib tak datang, Kejari akan menjemput paksa. “Iya memang benar kita bakal panggil tersangka AB (Abdurrahman, Kasi Produksi Tanaman Pangan Disperta) ketiga kalinya besok, karena

pemanggilan kedua pada Rabu (21/5) tidak hadir. Makanya saya langsung menandatangani lagi surat panggilan ketiga kalinya untuk dilayangkan ke-

pada tersangka,” ucap Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Abdullah, Minggu (25/5). Kejari memberi batas waktu hingga pukul 11.00 Wib. “Pemanggilan ketiga ini kita tunggu (sampai) sekitar pukul 11.00 Wib. Kalau tidak datang kita bakal upaya penjemputan paksa,” tegasnya kepada Koran Madura melalui saluran telepon. Kabarnya, Abdurrahman akan membeberkan semua pihak yang terlibat dalam kasus

tersebut. Kajari Abdullah menyambut baik dan menantang Abdurrahman untuk membeberkan semua pihak yang terlibat (Koran Madura, 23/5). Dugaan korupsi pengadaan bibit bantul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik pada tahun 2013 dengan anggaran Rp 800 juta telah menyeret tiga pegawai Disperta Sampang sebagai tersangka. Mereka adalah Abdurrahman (Kasi Produksi Tanaman Pangan Disperta), Abd Wahed

Chairullah (Kabid Tanaman Pangan Disperta), dan Rosuli Muklis (Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman Hortikultura Disperta). Sedangkan yang sudah ditahan kejari baru satu orang, yaitu Abd Wahed Chairullah pada Selasa (20/5) sekitar pukul 15.00 Wib. Nasib Abdurrahman akan ditentukan hari ini. Jika datang apakah akan langsung ditahan setelah diperiksa seperti Abd Wahed Chairullah. =RYAN HARIYANTO/MK

KINERJA LAMBAN

Wabup Mangkel Terhadap KP3M dan Satpol PP SAMPANG- Lambannya kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang dalam menangani menjamurnya toko modern serta ketidaksesuaian jam operasional yang sudah ditetapkan Peraturan Daerah (Perda), membuat Wakil Bupati Fadhilah Budiono mangkel dan geram. Ekspresi kekecewaan Wabup Fadilah Budiono terhadap KP3M dan Satpol PP tampak ketika diberondong pertanyaan terkait persoalan toko modern oleh sejumlah wartawan di Lapang Tenis Indoor Wijaya Kusuma, Jumat (23/5). Tidak tanggung-tanggung, Fadhilah yang dikonfirmasi terkait persoalan tersebut langsung menghubungi pejabat dari kedua instansi terkait. Pada saat itu pula Fadhilah meminta agar kedua instansi itu untuk sesegera mungkin bertindak sesuai Perda yang telah ditetapkan. Bahkan dirinya meminta kepada kedua instansi untuk mendatangi pengelola pasar modern untuk memberitahukan dan memberi peringatan tentang aturan Perda saat ini. “Saya sudah hubungi kedua instansi tersebut untuk menyampaikan peraturan perda kepada pihak pengelola supaya tidak ada yang melanggar. Saya juga meminta kepada mereka untuk kedepannya tidak ingin melihat lagi ada minimarket yang buka 24 jam,” tegasnya. Dirinya juga menjelaskan bahwa dengan adanya minimarket yang buka selama 24 jam akan berdampak pada toko-toko tradisional. Sehingga dengan diterapkannya perda tersebut akan dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi pedagang dan toko-toko kecil yang biasa berjualan hingga di malam hari. “Kita sebenarnya juga kasihan kepada pedagang dan toko-toko kecil saat ini, sebab dengan adanya pasar moderen mereka kalah saing, akan tetapi dengan adanya perda tersebut nantinya akan diberikan kesempatan sehingga ada keseimbangan dalam perekonomian di Kabupaten Sampang,” jelasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

mohammad muhlis/ koran madura

MANGKEL. Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono saat melakukan wawancara dengan wartawan terkait persoalan penertiban pasar modern di Kabupaten Sampang, Jumat (23/5).


J

Sampang

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

Koruptor Pasti Disanksi SAMPANG - Kepala Inspektorat Kabupaten Sampang Nurul Hadi mengatakan akan memberikan saksi tegas terhadap sejumlah pegawai negeri sipil yang tersandung kasus korupsi di wilayah Kota Bahari. Saksi tersebut akan diberikan apabila sudah ada putusan hukum tetap. Dalam memberikan tindakan kepada pejabat yang tersandung kasus korupsi menggantungkan dari tiga hal, pertama akan memberikan saksi ringan, kedua memberikan sanksi sedang, dan ketiga memberikan sanksi berat. “Secara keseluruhan, saksisaksi di tingkat pegawai tergantung dari tiga hal, saksi hukman ringan, sedang dan berat. Nah nantinya pejabat dimaksud sanksinya masuk katagori mana kita

menunggu setelah ada pemeriksaan,” imbuhnya. Sebelumnya, selain terancam hukuman pidana bagi semua PNS tersandung kasus koruptor di pastikan akan mendapatkan penurunan jabatan. Hal itu, diungkapkan oleh Wakil Bupati Sampang Fadhillah Budiono. Diirinya memastikan para pejabat PNS yang terlibat dalam kasus korupsi akan mendapatkan penurunan jabatan. Sebab, di-

Mangkrak

Disbudparpora Bantah Alih Fungsi Lapangan Kerapan Sapi SAMPANG- Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Sampang membantah adanya isu upaya alih fungsi Lapangan Kerapan Sapi menjadi gedung sekolah. Isu itu muncul lantaran lapangan yang terletak di Dusun Kaseneh, Kelurahan Karang Dalem itu mangkrak dan tidak jelas perkembangannya. Djuardi, Kepala Disbudparpora Sampang dengan tegas menyatakan bahwa tidak pernah ada upaya pengalihan fungsi Stadion Kerapan Sapi. “Itu isu tidak benar, Mas, sebab tidak ada upaya pengalihan stadion Kerapan Sapi,” ujar, Minggu (25/5). Dirinya juga menjelaskan bahwa pembangunan stadion Kerapan Sapi pasti akan digunakan sesuai dengan tujuan awal, sehingga dengan demikian menurutnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang pun tidak akan pernah mengalihfungsikan keberadaan lahan stadion Kerapan Sapi milik pemerintah itu. “Isu alih fungsi stadion tersebut hanya sebatas kabar angin saja yang tidak bisa dipertanggungjawabkan serta belum pasti kebenarannya, sebab selama ini kami belum mendapatkan informasi akan adanya alih fungsi stadion tersebut,” tegasnya. Djuardi juga menegaskan

bahwa stadion Kerapan Sapi tersebut justru akan dibangun kembali pada tahun 2014 ini untuk melengkapi fasilitas yang ada melalui pembangunan bertahap yang dikarenakan keterbatasan jumlah dana yang ada. Sehingga nantinya stadion Kerapan Sapi bisa digunakan oleh masyarakat terutama oleh Persatuan Olahraga Kerapan Sapi (Porkesap) Sampang. “Pada tahun 2014, stadion tersebut akan kita bangun dengan cara bertahap, dan jika selesai nanti kami akan kita pasrahkan kepada Porkesap,” ujarnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM

rinya menilai tindakan sanksi itu sengaja dilakukan agar ada efek jera kepada siapapun yang mencoba melakukan tindakan haram tersebut. Dengan demikian, sampai saat ini yang telah mendapat penurunan jabatan yaitu dua tersangka dari Dinas Pertanian kasus dugaan korupsi pengadaan bibit tani meliputi Abdul Wahed dan Abdurrahman. Sedangkan untuk tersangka lainnya, seperti Imam Sanusi tersangka korupsi pengadaan mobil damkar dan Satrio dengan kasus BSPS, masih dalam tahap proses. “Mungkin ini bisa menjadi pembelajaraan terhadap instansi lain agar kejadian memallukan ini tidak kembali terjadi,”tuturnya. =RYAN HARIYANTO/MK

PNS Tersandung Kasus Korupsi Tersangka Imam Sanusi mantan Kepala BPBD sampang terkait kasus pengadaan mobil pemadam kebaran (Damkar) anggaran tahun 2012 senilai 600 juta. (Belum Ditahan) Tersangka R Achmadi Kabid Sumberdaya Pangan Dinas Pertanian (Dispertan) Sampang kasus dugaan pemotongan terhadap kelompok tani (poktan) penerima program kontingensi dan demfarm sebesar anggaran 1.082.388.000,00. (Belum Ditahan) Tersangka Abdurrahman Kasi Produksi Tanaman Pangan Dinas Dispertan sampang, dugaan kasus korupsi pengadaan bibit bentul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik Tahun Anggaran (TA) 2013 anggaran APBD sebesar 800 juta. (Belum Ditahan) Tersangka Abd Wahed Chairullah Kabid Tanaman Pangan Dispertan, dugaan kasus korupsi pengadaan bibit bentul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik Tahun Anggaran (TA) 2013 anggaran APBD sebesar 800 juta. (Ditahan) Tersangka Rosuli Muklis Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman Hortikultura. dugaan kasus korupsi pengadaan bibit bentul dan ubi kayu serta pupuk organik dan urganik Tahun Anggaran (TA) 2013 anggaran APBD sebesar 800 juta. (Belum Ditahan)

GEDUNG BULU TANGKIS

Proyek Berhenti di Tengah Jalan MANGKRAK. Bangunan gedung bulu tangkis di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang terlihat megah, Minggu (25/5). Namun, gedung tersebut belum bisa digunakan karena pengerjaanya mangkrak.

ryan hariyanto/koran madura

Isu alih fungsi stadion tersebut hanya sebatas kabar angin saja yang tidak bisa dipertanggung jawabkan serta belum pasti kebenarannya

Djuardi

Kepala Disbudparpora

SAMPANG - Proyek pembangunan gedung olahraga bulu tangkis di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang berhenti di tengah jalan. Saat ini tak ada aktivitas apa pun di gedung milik Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga (Disbubparpora) setempat itu, sekalipun pembangunan belum selesai. Aktivis Sampang, Moh Jakfar, mengatakan, anggaran pembangunan gedung tersebut dari APBD tahun 2013 senilai Rp 1.164.420.000. Rekanan yang

mengerjakan proyek tersebut CV Rukun Karya yang beralamat di Jalan Suhadak Gg IV Nomor 14 Sampang. Pemerintah diminta segera mengambil sikap. Pantauan Koran Madura, sejumlah bahan material mulai mengkarat. “Pemkab Sampang juga harus mengambil sikap, jangan dibiarkan saja ketika ada pembangunan seperti ini,” desak Jakfar. Sementara itu, Kepala Disbudparpora Sampang Djuhardi melalui Kasi Sarana dan Prasarana Hendri saat dikonfirmasi melalui telepon menuturkan, proyek

pembangunan gedung masih menunggu tahap pelelangan. “Kita masih menunggu tahap pelelangan. Untuk tahun 2014 pembangunannya tinggal menunggu kelanjutan pembangunan dan anggarannya sudah disediakan senilai Rp 1,8 miliar,” singkatnya. Gedung olahraga tersebut hanya berwujud gedung tanpa atap. Penunjang alat olahraga juga tidak nampak di lokasi pembangunan tersebut. Bahkan, ketika dilihat dari sisi luar tidak terlihat gedung olahraga. =RYAN HARIYANTO/MK


Sampang

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

K

Gara-gara Tanah Warisan, Kakek Dibacok Cucunya SAMPANG- Gara-gara tanah warisan, Sahruji (70) Kampung Kopok, Sokobanah Laok, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, harus menjalani perawatan di ruang Melati 1 C RSUD Sampang. Korban mengalami luka serius pada lengan tangan kiri yang hampir putus, dan luka sabetan celurit di bagian pinggang sebelah kiri. Selain itu juga, korban kehilangan jempol tangan kirinya disaat menangkis sabetan celurit yang hendak dilayangkan ke tubuhnya. Korban mengaku bahwa tersangka yang melakukan aksi tersebut tidak lain adalah cucu dari keluarga sendiri yang berinisial M. Kejadian tersebut terjadi saat korban tengah berada di langgar yang letaknya di seberang jalan rumah anaknya sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa (20/5). Waktu itu, cucu korban datang

tanpa basa-basi dan langsung menanyakan siapa yang menjual tanah milik alamarhum ibunya. Korban mengakui jika yang menjual tanah warisan ibunya itu adalah dirinya. Mendengar jawaban korban, cucu korban langsung menyabet ke arah tubuh korban. “Cucu saya langsung menyabet saya dengan celurit ke bagian tubuh saya. Tapi celurit tersebut saya tangkis dan mengenai jempol dan lengan kiri serta pada bagian pinggang kiri saya,” ujar

Sahruji saat di ditemui di RSUD Sampang, Minggu (25/5). Sahruji mengaku, bahwa kejadian yang menimpanya tersebut lantaran pada tahun 1986 lalu, tanah milik almarhum ibu tersangka di jual untuk keperluan biaya kifayah. Karena waktu itu korban mengaku sudah tidak mempunyai biaya lagi untuk mengurus keperluan almarhum ibu tersangka. Sehingga tanah milik almarhum ibu tersangka dijual seharga Rp 250 ribu. “Dulu tanahnya almarhum ibunya dijual sebab saya juga kekurangan biaya untuk mengurusi biaya kifayah almarhum,” ujarnya. Tomo, Tuna wicara, (anak korban) mengaku tidak tega melihat kondisi orang tuanya melapor ke aparat keamanan setempat untuk mencari keadilan serta untuk secepatnya mengusut permasalah

tersebut. Tomo juga mengaku sempat kebingunan setelah pelaporan tersebut pihak keamanan setempat tak kunjung mengusut permasalah yang menimpa orang tuanya, “Saya sudah melapor ke polsek sokobanah dan polres sendirian, saya minta keadilan untuk segera dilimpahkan hukuman setimpal bagi tersangka,” ungkapnya dalam tulisan yang dibantu istrinya. Sementara itu, Kapolsek Sokobanah, AKP Yudi prasetyo membenarkan bahwa atas kejadian yang menimpa Sahruji asal Kampung Kopok, Kecamatan Sokobanah, Kecamatan Sampang. Dirinya menjelaskan bahwa kejadian tersebut bukan dikategorikan dalam carok melainkan tergolong kasus penganiayaan yang disertai aksi pembacokan terhadap korban.

“Permasalahan tersebut sebenarnya sudah ditangani sejak Rabu (21/5), tersangka M sudah kami amankan di Rutan Sampang kemarin (Sabtu, 24/5/2014), sebab tersangka berniat membongkar salah satu apotek yang ditenggarai tanahnya bekas tanah almarhum ibunya yang di jual,” jelasnya. “Tersangka saat ini terbebani pasal 351 KUHP kasus pidana terhadap penganiayaan dengan hukuman paling lama yaitu lima tahun kurungan,” imbuhnya. Setelah dikonfirmasi kepada Kepala Rutan Sampang, Abdus Subir membenarkan bahwa ada terangka yang bernama M (inisial) titipan dari Polsek Sokobanah. “Tersangka saat ini masuk daftar tahanan rutan sampang kelas IIB, tersangka baru masuk kemarin,” jelasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM


KORAN MADURA KORAN Bangkalan L MADURA Industri Lokal

Bangkalan L

SENIN 26 MEI 2014 No. 0368 | TAHUN III

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

Meraih Keuntungan dari Pecut Madura BANGKALAN - Usaha kerajinan pecut tradisional masih bergeliat di Kabupaten Bangkalan. Pemakaian bahan baku alami yang gampang diperoleh dan biaya murah semakin banyak kalangan yang tetap eksis menekuni usaha ini. Bergelut dengan bisnis kerajinan pecut bagi Siti Aminah (30), warga Desa Martajasah sudah menjadi sumber penghidupan sehari-hari. Produk khas Madura dengan paduan warna mencolok ini, membuat suvenir tersebut laris di pasaran. "Bisnis ini sudah lama saya tekuni, untungnya luar biasa, Mas," jelas ibu dua anak ini. Menurutnya, bisnis pecut bukanlah hal yang sulit, sebab memang ada tempat pemesanan tersendiri di Dusun Morgunong Desa Paterongan yang memproduksi. Tidak mengherankan

DIJUAL. Suvenir tradisional pecut khas Madura menjadi favorit para wisatawan.

jika masyarakat yang berdekatan dengan makam Syaichona Cholil Martajasah memilih menekuni usaha tersebut. Apalagi, para wisatawan seringkali membeli suvenir pecut tradisional. "Banyak yang beli Mas, karena me-

mang menjadi ciri khas Madura" jelasnya. Hasil yang diperoleh dari penjualan pecut-pecut itu lumayan menguntungkan. Apalagi, berbagai macam ukuran dan variasi semakin mendongkrak penjua-

doni heriyanto/koran madura

lan. Macam-macam ukuran yakni ukuran kecil (kurang lebih 0.5 – 1 meter), sedang (kurang lebih 1.25 – 1.75 meter), besar (kurang lebih 2.25 – 3 meter). "Biasanya yang besar itu ditaruh sebagai hiasan dinding.

Kalau yang kecil itu dari pen, anak-anak kecil sangat senang dengan model itu," paparnya. Seiring semakin ramainya pengunjung wisata religi di Martajasah semakin banyak pula yang menekuni bisnis suvenir pecut. Akan tetapi, hal itu tidak membuatnya rugi. Seringkali kewalahan saat banyak dari para wisatawan yang memborong suvenir sebagai oleh-oleh khas Madura. Bahkan, tak wisatawan harus kecewa lantaran tidak kebagian. "Kami sering kewalahan Mas, apalagi saat waktu-waktu tertentu," tandasnya. Usaha ini, kata Siti, tidak mengenal musiman. Sebab, arus wisatawan selalu berdatangan. Sehingga dapat dipastikan setiap harinya laku terjual. Setidaknya, ada dua macam suvenir pecut yakni glunduran dan pecut jahitan. Kedua pecut ini dibedakan dari pemasangan benang pada tubuh pecut. Umumnya, benang hanya dililitkan secara melingkar di tubuh pecut atau disebut pecut glunduran. "Harga pecut glunduran ini lebih murah daripada pecut jahitan. Karena proses pembuatannya juga lebih mudah. Pembuatan pecut jenis jahitan merupakan siasat untuk mendongkrak harga jual pecut," paparnya. = DONI HERIYANTO/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA SENIN 26 MEI 2014

SENIN 26 MEI 2014| |TAHUN No. 0368 |IIITAHUN III No. 0368

Terus Bidik Kasus Tipikor! Kasus UPPO Dilimpahkan, Korupsi Lain dalam Intaian BANGKALAN - Polres Bangkalan terus menabuh genderang dalam memberantas tindak pidana korupsi (tipikor) yang terjadi di wilayah hukumnya. Polisi membidik kasus dugaan tipikor kembali yang dilakukan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebelumnya, polres Bangkalan telah mengirimkan tiga tersangka kepada JPU (Jaksa Penuntut Umum) dalam dugaan kasus penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) UPPO tahun 2011 silam, senilai Rp 340 juta. Berdasarkan hasil audit BPKP, negara mengalami kerugian sebesar Rp 186 juta lebih. Diduga kuat para penerima bantuan tidak melaksanakan program sesuai dengan prosedur. Dalam kasus ini ada tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Pertama ketua kelom-

pok tani berinisial MS, disusul JS sebagai PPK (pejabat pembuat kesepakatan) di dinas pertanian dan peternakan. Terakhir, AMR sebagai koordinator lapangan di kecamatan Kokop. "Selain kasus ini, kami membidik kasus dugaan tipikor lain-

nya. Kami sudah melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti," terang Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andi Purnomo, saat dikonfirmasi kemarin. Namun, sambung Andi, pihaknya belum bisa menyebut sekarang kasus apa yang sedang diincar. Ia berdalih, bila kasus yang sedang dibidik dipublikasikan sekarang, dikhawatirkan bakal kabur para pelaku. Atau bisa saja menghilangkan barang bukti. Sehingga pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan secara gamblang terkait kasus tipikor kedua yang ditangani. "Kasus UPPO yang sudah dil-

impahkan pada Kajari kemarin, merupakan pengungkapan kasus dugaan tipikor yang pertama pada tahun ini. Untuk yang kedua, sedang dibidik," paparnya. Menurut Andi, dalam mengungkapkan sebuah kasus di Bangkalan, terutama menyangkut tipikor, pihaknya tidak akan pandang bulu dalam melakukan penegakan. Siapa yang terlibat dalam penyelewengan dan menyebabkan kerugian uang negara, maka bakal ditindak. "Sebagaimana instruksi dari Mabes Polres, dalam setahun polres minimal harus berhasil mengungkap dua kasus tipikor," ujar Andi. = SYAIFUL ISLAM/RAH

INFRASTRUKTUR

Jalan di Depan Pasar Baru Burneh Jadi 'Sungai' BANGKALAN - Kondisi jalan yang ada di Kabupaten Bangkalan, cukup memprihatinkan. Salah satunya Jalan Raya Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan. Jalan yang berada tepat di depan pasar baru Burneh tersebut hancur. Tampak aspal jalan mengelupas. Tidak hanya itu, batu kerikil yang menjadi bahan utama aspal juga ikut berserakan. Bila hujan turun, jalan yang berlubang itu dipastikan tergenang air, sehingga menjadi seperti sungai kecil. Akibatnya, pengendara motor dan pengemudi mobil yang melintas di sana harus ekstra hati-hati. Jika tidak demikian, dipastikan pengendara motor bakal jatuh. Lubangnya cukup dalam dan besar. Jalan yang rusak ini cukup lama. Bahkan, sempat menelan korban. Namun, tidak sampai meninggal hanya korban luka-luka. Sebenarnya, lubang jalan yang membesar itu sudah pernah ditutup dengan bedel. Tetapi, upaya tersebut tidak berlangsung lama untuk menutup lubang. Sebab, tak lama berselang jalan kembali berlubang. Masyarakat setempat mendesak supaya pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak ini. Sudah tidak nyaman lagi dilewati kendaraan, karena kerusakannya sudah tergolong parah. Bila dipaksakan dilewati, masyarakat khawatir bakal menimbulkan korban kembali. Karena sebelumnya sudah ada pengendara motor yang jatuh saat

syaiful islam/koran madura

DIGENANGI AIR. Jalan yang rusak dan berlubang di depan pasar baru Langkap menjadi kubangan air, pasca hujan turun kemarin. Pengguna jalan yang melintas harus ekstra hati-hati, jika ingin selamat.

melintas di jalan rusak itu. Korban tidak bisa menjaga keseimbangan ketika ban motor terperosok ke lubang, sebelum akhirnya jatuh. Salah seorang pengendara motor, Sulaiman menyatakan kondisi jalan yang ada di depan pasar baru langkap sudah tidak layak dilewati. Lubang berada di mana-mana. Kemudian ukuran lubangnya sangat besar dan dalam. "Sudah waktunya jalan ini diperbaiki karena banyak lubang di mana-mana. Tidak nyaman saat dilewati kendaraan," terang Sulaiman pada wartawan saat

dikonfirmasi, kemarin. Sulaiman menjelaskan saat ini dirinya jarang melintas di jalan yang rusak tersebut. Melainkan memilih jalan alternatif. Yakni melintas di halaman pasar baru Langkap. Kalau memaksakan lewat pada jalan yang rusak, ada beberapa hal yang bakal diterima. Pertama bisa jatuh karena jalan yang dilalui tidak mulus. Kedua onderdil motornya takut rusak. Sebab, banyak lubang dan krikil yang berhmaburan. Pemerintah harus tanggap menyikapi suatu persoalan di masyarakat.

"Jika ada jalan rusak, maka pemerintah segera memperbaki jalan yang rusak ini. Jangan sampai menunggu korban berjatuhan, baru setelah itu jalannya diperbaiki," kritiknya. Menurut Sulaiman, jalan rusak dan bergelombang tidak panjang. Diperkirakan hanya sekitar 10 meter. Tapi, bila dibiarkan jalan rusak akan semakin parah. Lalu rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. "Kami berharap jalan ini segera diperbaiki supaya mulus dan nyaman dilewati kendaraan," paparnya. = SYAIFUL ISLAM/RAH

KONVOI PELULUSAN

Masihkah Terulang di SMP? BANGKALAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan melarang keras bagi siswa SMP/sederat menggelar konvoi pada saat pengumuman kelulusan 14 Juni yang akan datang. Selain dapat membahayakan, siswa SMP belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan bermotor. "Secara tegas kami larang siswa SMP menggelar konvoi dan aksi corat-coret seragam," terang Kasi Kurikulum SMA dan SMP, Risman Irianto. Menurutnya, dalam upaya mengantisipasi terjadinya perayaan kelulusan yang berlebihan, pihaknya memberikan imbauan kepada seluruh lembaga sekolah tingkat SMP/sederajat. Imbauan itu agar siswa diarahkan dalam perayaan itu dapat diselenggarakan dengan cara yang lebih arif dan mendidik, misalnya seperti sujud syukur atau dengan kegiatan bakti sosial. "Kami tidak ingin siswa merayakan dengan cara yang sifatnya uforia. Namun, digelar secara santun dan mendidik," ungkapnya. Selain itu sambung Risman, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan pihak Polres Bangkalan dalam upaya penanggulangan kemungkinan adanya perayaan kelulusan siswa yang tetap ngotot menggelar konvoi dan corat-coret baju. "Kami sudah koordinasi dengan pihak Polres untuk mencegah terjadinya aksi ugal-ugalan di jalan raya," paparnya. Sementara itu, dari jumlah 14.015 peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/ sederajat yang masuk daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 128 peserta secara otomatis tidak lulus. Sebab mereka sudah mengundurkan diri sebelum pelaksanaan UN berlangsung. Disdik harus membuktikan komitmennya kalau memang serius melarang konvoi pada hari pelulusan. Agar konvoi tidak terulang lagi pada pelulusan kelas akhir SMP pada Juni mendatang. = DONI HERIYANTO/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUN III

Anggaran Kesehatan Tak Sesuai Aturan Pelayanan terhadap Masyarakat Bisa Kurang Optimal BANGKALAN - Anggaran yang dialokasikan untuk bidang kesehatan di Kabupaten Bangkalan seharusnya minimal 10 persen dari APBD sesuai aturan yang ada. Sebab, jika anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan kecil, dikhawatirkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kurang maksimal. Kasi Litbangkes Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Moh Soleh menjelaskan biaya kesehatan yang dikelola hanya 5,99 persen dari total APBD 2012. Persentase tersebut di luar gaji pegawai atau belanja tidak langsung. "Padahal berdasarkan aturan, alokasi biaya kesehatan harus mencapai 10 persen. Namun, bila ditambah dengan biaya tim medis lebih dari 10 persen," terang Soleh pada wartawan saat dikonfirmasi kemarin. Menurut Soleh, kegiatan yang masuk dalam 5,99 persen seperti pengadaan kartu Sehati (sehat bersama bupati), jampersal (jaminan persalinan), dan jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat). Lebih lanjutnya, tindakan medis pada pelayanan kesehatan lebih mengarah kuratif dan rehabilitatif. Idealnya pelayanan kesehatan harus lebih menekan-

kan pada tindakan promotif dan preventif. "Meskipun begitu, kami tetap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat yang berobat di puskesmas. Sehingga masyarakat nyaman terhadap pelayanan medis yang diberikan petugas," ucapnya. Ia menambahkan supaya anggaran yang diploting untuk bidang kesehatan pada tahun depan meningkat, pihaknya sudah menggelar Distric Health Account (DHA). Ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan biaya kesehatan selama ini. "Dengan adanya DHA itu, para stakeholder bisa mengetahui pembiayaan kesehatan. Kemudian diharapkan bisa menjadi acuan untuk perencanaan kesehatan kedepan, terutama menyangkut alokasi anggarannnya," ucap Soleh. = SYAIFUL ISLAM/RAH

doni heriyanto/koran madura

MENJELASKAN. Ketua Taruna Merah Putih, Moh Mahfud memaparkan kecurangan yang terjadi selama Pileg beberapa waktu lalu.

TIM RELAWAN JOKOWI

Antisipasi Kecurangan Pilpres BANGKALAN - Kecurangankecurangan yang terjadi selama perhelatan pemilihan legislatif (Pileg) di Kabupaten Bangkalan beberapa waktu lalu sudah menjadi rahasia umum. Kecurangan tersebut jangan sampai terjadi lagi pada saat pelaksanaan pemilihan presiden (Pilres) yang akan diselenggarakan 9 Juni mendatang. Pernyataan itu disampaikan Ketua Taruna Merah Putih, Moh Mahfud sebagai tim relawan Jokowi-Jusuf Kalla calon presiden tahun ini. Menurutnya, kecurangan pada pelaksanaan momen lima tahunan itu perlu diantisipasi sejak dini. Agar kualitas demokrasi benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat tanpa adanya manipulasi dalam bentuk apa pun. "Guna mendukung tegaknya sebuah nilai-nilai demokrasi, pelaksanaan Pilpres harus dikawal

dengan baik. Caranya, kami akan membentuk relawan sampai tingkat desa untuk mengawasi selama pemilihan berlangsung," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Kami sangat paham dengan situasi Bangkalan seperti apa dalam pemilu. Tentunya, ini menjadi perhatian serius bagi tim relawan,�

Moh Mahfud

Ketua Taruna Merah Putih

Selain itu, kata Mahfud, dengan menempatkan saksi-saksi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) semakin memaksimalkan

pemantauan yang akan dilakukan nanti. Apalagi, pihaknya sudah mengantongi daerah-daerah yang termasuk kategori rawan pemilu. Jangan sampai ada kecurangan lagi, sehingga kualitas demokrasi yang diinginkan selama ini dapat terwujud. "Kami sangat paham dengan situasi Bangkalan seperti apa dalam pemilu. Tentunya, ini menjadi perhatian serius bagi tim relawan," jelasnya. Untuk pemenangan JokowiJusuf Kalla, sambung Mahfud, ditargetkan mencapai 75 persen. Namun, dengan catatan kecurangan-kecurangan itu bisa dicegah. Dukungan dari semua elemen sangat penting dalam mewujudkan pemilihan yang bersih dan berkualitas. Sudah saatnya, masyarakat mengedepankan kejujuran dalam menentukan pilihan. = DONI HERIYANTO/RAH

KERAJINAN

Menengok Kehidupan Pengrajin SERIUS. Abdurrahman saat membuat pesanan ring cincin.

moh amin for koran madura

BANGKALAN - Masyarakat di Desa/Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan masih bergeliat menggantungkan hidupnya menjadi pengrajin ring cincin. Karya para pengrajin ini cukup mampu menyita pemilik koleksi cincin dari berbagai daerah. Sebut saja, Surabaya, Bali, dan Kalimantan. Bahkan sampai menembus Arab Saudi, Malaysia, dan Brunai Darussalam. Akan tetapi, karya cemerlang ini berbanding terbalik dengan kehidu-

pan pengrajin yang masih jauh dari kesejahteraan. Penyebabnya, mereka hanya menerima upah 25 ribu setiap satu ring cincin. Tentunya, upah tersebut sangat kecil dibandingkan karya mereka yang sudah banyak dimininati para penggemar koleksi cincin. “Kalau untuk memenuhi kebutuhan keluarga ya kurang Mas, tapi mau bagaimana lagi,� tutur salah satu pengrajin ring cincin, Abdurrahman (35).

Pria yang sudah 20 tahun menekuni bidang itu mengaku terpaksa karena tidak memiliki keahlian lain. Apalagi dirinya hanya tamatan SD. Keterbatasan kemampuan menjadi alasan utama untuk tetap setia menjalankan profesinya sebagai pengrajin. Menjadi pengrajin ring cincin sudah mendarah daging sejak dirinya tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. = DONI HERIYANTO/RAH


Lintas Madura

KORAN MADURA

SENIN 26 MEI 2014 NO. 0368| TAHUN III

O

PENDIDIKAN

Soal PPDB Diperjualbelikan PAMEKASAN - Naskah soal tes ujian masuk sekolah pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur diperjualbelikan dengan harga mencapai jutaan rupiah.

PERDA CORAT-CORET. Sebuah papan pengumuman tentang Peraturan Daerah (Perda) NO.18 tahun 2000 larangan corat coret di ruang publik terpasang di kawasan Cikokol, Tangerang, Banten, Minggu (25/05). Pemerintah Kota Tangerang saat ini memaksimalkan penataan ruang publik, jika aturan tersebut dilanggar terancam kurungan 3 bulan dan denda maksimal 3 juta rupiah.

Realisasi Perda Terkendala Dana Pemetaan Lahan Butuh Rp 8,4 Miliar BANGKALAN - Sejak Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perlindungan Lahan Tanaman Pangan Berkelanjutan disahkan pada akhir 2013 lalu, hingga kini masih belum diterapkan. Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan beralasan realisasi Perda tersebut harus diawali dengan pemetaan lahan yang membutuhkan waktu yang cukup panjang dan anggaran yang besar. Kepala Dispertanak Bangkalan Puguh Santoso melalui Kasubag Program Moh. Ridhwan menyatakan saat ini Dispertanak masih mengajukan anggaran untuk pemetaan lahan. Tentunya hal itu memakan waktu dan butuh anggaran yang besar. “Kami telah mencoba melakukan pemetaan lahan di wilayah Kecamatan Kota, ternyata memakan waktu lebih dari 3 bulan, jadi prosesnya sangat panjang,”

terangnya. Dia menjelaskan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk pemetaan lahan tersebut sekitar Rp 30 juta per desa. Dengan banyaknya desa yang ada, otomatis akan menghabiskan dana yang banyak. Menurutnya, kalau di Bangkalan ada 281 desa, maka dibutuhkan anggaran Rp 8,4 Miliar. Waktunya pun yang dibutuhkan untuk pemetaan per desa sekitar 1 minggu, dengan pengolahan data butuh 3 bulan “Jadi total waktu 5 tahun 3 bulan. untuk menjaga lahan produktif tersebut pemerintah juga telah meminta Badan Pertanahan Nasional untuk ikut berpar-

tisipasi memetakan wilayah lahan produktif tersebut”, jelasnya. Ridhwan memaparkan, lahan produktif yang harus dilindungi di Bangkalan, luasnya 30.002 hektare yang tersebar di 18 kecamatan. Itu sesuai dengan Perda Nomor 5 Tahun 2013 yang berbunyi seluruh lahan irigasi di Bangkalan harus dilindungi. Mengenai perda perlindungan lahan tersebut, menurut Ridhwan, secara teknis akan diatur dengan peraturan Bupati (Perbup), karena saat ini yang diatur dalam perda hanya ketentuan lahan irigasinya saja. Untuk lahan irigasi di Kecamatan Kota yang telah dilindungi perda berada di jalan Halim Perdana Kusuma, Desa Mlajah, Kelurahan Bancaran, Desa Ujung Piring, dan Desa Sembilangan. Lahan irigasi pertanian di wilayah tersebut tidak boleh dialihfungsikan. =MOH RIDWAN/RAH

“Kalau pada penerimaan peserta didik baru tahuntahun sebelumnya, harga bocoran naskah soal tes PPDB itu Rp1.800.000,” kata Dikrektur Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Moh Elman di Pamekasan, Minggu. Oleh karenanya, LSM ini meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan sebaiknya tidak menggelar tes tulis PPDB, karena pelaksanaan tes itu berpotensi disalahgunakan oleh oknum panitia dan guru di sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Elman menjelaskan pihaknya mengetahui adanya praktik PPDB yang tidak sehat itu, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh Kalam ke sejumlah siswa peserta didik di Kabupaten Pamekasan yang telah mengalami praktik tidak sehat itu. Beberapa hari lalu, Kalam bersama sejumlah elemen organisasi mahasiswa ekstra kampus dan LSM di Pamekasan berunjuk rasa menyuarakan hal itu, karena tidak ingin lembaga pendidikan dijadikan ajang melakukan tindakan menyimpang. “Atas dasar itulah, maka kami menyuarakan agar sebaiknya pelaksanaan tes tulis dalam penerimaan peserta didik baru sebaiknya dihapus,” tandasnya. Sebab, jika tes tulis tetap dilaksanakan, sedangkan praktiknya di lapangan tetap membuka peluang persaingan tidak sehat, semisal menjual kunci jawaban soal tes kepada calon siswa, maka menurut dia, hal itu sama halnya dengan membiarkan adanya praktik pembodohan kepada masyarakat. “Jadi PPDB itu cukup hanya dengan menentukan ranking penilaian, melalui nilai hasil ujian (UN), dan tidak perlu

d i l a k u k a n t e s t e r t u l i s ,” ucap Elman. Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Mohammad Yusuf Suhartono mengatakan, pada penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2014-2015 ini, pihaknya memang tidak akan menggelar lagi tes tulis dalam penerimaan siswa baru. “Ini berdasarkan masukan dari sejumlah pihak dengan alasan, karena penentuan nilai akademik siswa sudah cukup melalui ujian nasional (UN),” tutur Yusuf.

Sebab, jika tes tulis tetap dilaksanakan, sedangkan praktiknya di lapangan tetap membuka peluang persaingan tidak sehat, semisal menjual kunci jawaban soal tes kepada calon siswa, maka menurut dia, hal itu sama halnya dengan membiarkan adanya praktik pembodohan kepada masyarakat. Kebijakan menerima siswa baru melalui tes tulis, kata dia, sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas. Sebab, kasus yang terjadi sebelumnya banyak siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi, justru tidak lulus UN. Sehingga, dengan demikian, UN tidak bisa dijadikan barometer seseorang pandai atau tidak. Setelah sistem penilaian UN berubah, yakni memberikan ruang sebesar 40 persen bagi sekolah, Disdik memandang tes tulis perlu lagi digelar. “Jadi sistem penilaiannya nanti melalui peringkat nilai UN yang ada di ijazahnya,” terang Yusuf. Mengenai adanya praktik jual beli kunci jawaban soal sebagaimana temuan Kalam, Yusuf menyatakan sampai sejauh ini pihaknya belum menemukan hal itu. Akan tetapi, jika persoalan tersebut memang terjadi, maka ia sangat menyayangkan dan apabila oknum pelakunya diketahui akan ditindak tegas. =ANTARA/RAH


KORAN MADURA PKORAN PROBOLINGGO

O

26 MEI 2014 SENIN 26 MEI 2014 | No. 0368 | TAHUNSENIN III

MADURA

No. 0368 | TAHUN III

SAIDAH

Merajut Asa, Menjemput Masa Melintasi nusantara, mengarungi lautan, merasuk dalam semak dan belukar, tersesat dalam belantara, hingga berhenti sejenak saat kaki mulai berat untuk melangkah. Namun kemudian kembali melangkah, mengumpulkan buih demi buih yang berderai agar kembali menyatu dalam jiwa. Dengan motivasi dan semangat membaja itulah bekal itu kembali ada, kaki itu melangkah lagi demi menantang realita yang terhampar.

B

Nama : Saidah Alamat : Kokop Tetala : Bangkalan, 13 Juni 1994 HobI : Membaca, Diskusi, dan Berorganisasi Tokoh/Idola : Nabi Muhammad dan Gus Dur Cita-cita : Ingin Menjadi entrepreneur muda Karir/Pekerjaan : Ketua PC IPPNU Bangkalan Riwayat Pendidikan 1. SDN tlokoh 1 2007 2. SMP Al-Baisuny 2010 3. SMK Al-Baisuny 2013 Prestasi 1. Bintang Pelajar dari SMP hingga SMA 2. The Best of The Best di Cours Bahasa Inggris BBEC

elum lagi akan menghadapi cercaan dan hinaan, namun mereka kadang tak sadar bahwa hinaan itu nanti akan menjelma menjadi energi besar dan penggugah semangat dalam diri untuk menjadi orang yang sukses dan hebat. Iya, mulut mereka hanya bisa dibungkam oleh belati keberhasilan. Itulah yang dirasakan oleh Saidah, salah satu perempuan yang mengalami banyak hal dalam mengarungi proses. Bahkan jatuh bangun seolah menjadi bumbu penyedap saat ia mulai kehilangan motivasi. Sehingga musuh yang bernama ‘Takut’ itu sering kali hinggap dan menginjak hatina, tapi semangat yang pantang menyerah itu ternyata telah menjadikan perempuan kelahiran Bangkalan, 13 Juni 1994 itu adalah sosok yang sudah beberapa kali menang dalam pertarungan melawan sesuatu yang disebut “Menyerah”. Iya, begitulah terjalnya dalam berposes. Namun, setiap insan memiliki mataharinya sendiri untuk dikejar, beberapa dari mereka mungkin telah ia temukan dimana mataharinya, beberapa sudah memiliki peta luar angkasa yang rumit, dan ada beberapa yang masih mengawang

di atmosfer sana. Siapapun itu, teruslah berusaha, mungkin ini akan menjadi sebuah petualangan yang panas dan penuh keringat, namun percayalah bahwa pada akhirnya hal itu akan memberi energi menjadi yang besar untuk meniti hari, menata diri hingga menuai prestasi. “Saya dulu takut berproses, bahkan ingin hendak bertanya di kelas saja agak gugup, tetapi orang-orang sekitar, termasuk bapak dan Ibu selalu memberikan semangat bagi saya untuk terus berproses dan mengejar impianku. Kini, saya sadar bahwa proses itu memang tidak mudah, jalannya terjal,” ucapnya saat bincang-bincang kecil dengannya. Tetapi kata dara yang kini didaulat sebagai ketua PC IPPNU termuda di Bangkalan itu meyakini, seterjal apa pun proses, yakinlah bahwa jalan itu akan menjadikan seseorang menjadi besar. “Bahkan sekarang saya serasa masih bermimpi terpilih jadi ketua PC IPPNU Bangkalan, sebab saya merasa masih terlalu dini, sementara menilik sejarah ketua-ketua sebelumnya, biasanya sudah semester tinggi, bahkan ada yang sudah lulus kuliah. Tapi saya harus yakin bahwa teman-teman percaya pada saya, dan saya tidak harus mengecewakan mereka,” terang perempuan yang mengidolakan Nabi Muhammad tersebut. Bahkan dulunya, tak pernah terbesit sedikitpun dalam benak perempuan berkulit putih tersebut, untuk aktif di organisasi yang ia geluti. Karena ada banyak gonjang-ganjing dari masyarakat, bahkan ada nadanada diskriminasi untukya. “Alhamdulillah kini realita itu membuktikan bahwa untuk berdiri di puncak gunung yang menancap kokoh, pada bumi kukibarkan bendera keberhasilan dengan senyum yang tersungging disudut bibir, puas akan pembuktian nyata,” tuturnya. Perempuan yang akrab dipanggil Aida ini, saat ini dipercaya menjadi Ketua PC IPPNU Bangkalan, jua bersama 3 orang sahabatnya sedang merambah dunia bisnis butik batik. =SYAMSUNI

WINDHY FRIDA ISWARA

Membaca Mencerdaskan Hidup engalaman dengan jalan yang ditempuh secara pribadi terasa belum cukup untuk melengkapi hidup. Namun untuk mendapatkan sejuta pengalaman juga perlu ditempuh melalui jalur membaca. Hal itu diungkapkan oleh perempuan yang mengaku namanya Windhy Frida Iswara. Dara cantik ini banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan hidupnya. Bahkan menjalani dengan menekuni diri untuk giat membaca. “Karena saya yakin dengan membaca, kita bisa cerdas dan pintar,” terangnya. Dirinya mengaku, beberapa buku sudah dibaca olehnya, baik buku yang bersifat pengetahuan sosial maupun buku tentang sejarah bangsa. Tidak hanya membaca buku saja, namun juga sering membaca media massa berupa koran dan majalah. “Membaca bukan hanya sifanya yang tertulis saja, Namun gambar atau visualpun juga bisa di jadikan media baca,” ucap perempuan yang juga hobi hunting foto ini. Perempuan yang juga hobi hunting foto ini berasalan, dengan banyak membaca orang akan kaya pengalaman dan pengetahuan. Secara otomatis, hidupnya akan terarah dan tidak mudah untuk dipengaruhi orang lain. Karena banyaknya pengetahuan yang dimiliki diri ini niscaya akan menjadi pembimbing hidup.“Kalau orang yang banyak membaca pasti akan terlihat dari pola pikir dan pembicaraan sehariharinya,” kata Windhy Frida Iswara . Untuk mendapatkan berbagai referensi buku bacaan, selama ini Windhy Frida Iswara, tidak mendapatkan semuanya dari membeli di toko buku saja. Akan tetapi dia juga bisa meminjam buku ke perpustakaan atau teman-temannya. =Mahfud Hidayatullah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.