e Paper Koran Madura 27 Januari 2014

Page 1

SENIN

KORAN MADURA

27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000

1

0328-6770024 SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III www.koranmadura.com

balikan Marzuki Kem atan ec em P Surat Gede Pasek l3

Nasional | ha

Distribusi Tersendat Ratusan kendaraan umum, pemasok sembako dan BBM terpaksa berhenti di pingir jalan akibat longsor yang menutupi badan jalan di kilometer 34 Jalur Trans Sulawesi, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Minggu (26/1). Longsoran yang terjadi sejak Sabtu (25/1) pagi di sedikitnya 68 titik itu memutuskan satu-satunya jalur distribusi barang termasuk pasokan BBM yang telah dua hari ini tertahan di jalur tersebut. Ant/Basri Marzuki

Jalur Trans Sulawesi Lumpuh Kendaraan Pemasok Barang dan BBM Tertahan Selama Dua Hari PALU- Jalur kebun kopi di Provinsi Sulawesi Tengah hingga Minggu malam masih tertutup longsor sehingga tidak bisa dilewati kendaraan. “Kita upayakan malam ini bisa dilewati kendaraan,” kata Kepala Polres Donggala AKBP Guruh Arif saat dihubungi dari Palu. Jalur Kebun Kopi sepanjang 36 kilometer adalah jalan penghubung utama Kota Palu menuju Kabupaten Parigi Moutong. Jalur tersebut adalah jalan untuk menghubungkan Provinsi Sulawesi Tengah dan Provinsi Sulawesi Selatan. Guruh mengatakan longsor di Jalur Kebun Kopi terjadi pada kilometer 15

hingga 21. Material longsor itu berupa tanah bercampur batu serta kayu-kayu pohon yang tumbang. Sehari sebelumnya, seorang sopir kendaraan tewas tertimpa material longsor dan belasan orang terluka akibat bencana tersebut. Guruh menegaskan tidak ada korban jiwa tambahan dalam bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (25/1) malam itu. Sebelumnya beredar kabar bahwa terdapat sebuah kendaraan minibus berpenumpang enam orang tertimbun longsor di Jalur Kebun Kopi. “Yang ada hanya kendaraan travel

L300 terjebak dan semua penumpang sudah dievakuasi,” katanya. Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola telah meninjau lokasi bencana tanah longsor yang menewaskan satu orang di Jalur Kebun Kopi. Dalam peninjauan itu, Longki Djanggola didampingi Bupati Donggala Kasman Lassa, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VI, Nurdin Samaila, serta sejumlah pejabat lainnya. “Mudah-mudahan hari bisa terbuka jalurnya, minimal satu arah dulu,” kata mantan Bupati Parigi Moutong ini. Sementara itu ratusan kendaraan yang

hendak melewati Jalur Kebun Kopi masih terjebak kemacetan panjang. Sepuluh hari lalu jalur trans sulawesi juga sempat lumpuh karena banjir Lalu lintas yang menghubungkan Kota Palu dan Gorontalo lewat pantai barat Sulawesi Tengah, lumpuh total sejak pukul 06.00 WITA, Kamis (16/1), karena sebuah jembatan di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, putus dihantam banjir. Jembatan yang rusak tersebut terdapat di Desa Dampal, Kecamatan Sirenja, sekitar 80 kilometer dari Kota Palu. Ratusan kendaraan baik dari arah Palu maupun dari arah Tolitoli saat itu tertahan di lokasi bencana. =ANT/RISKI


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

Gotong Royong

Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Ungkapan klise bahwa selalu ada sesuatu yang indah dalam saat musibah agaknya ada benarnya. Paling tidak, ini terlihat ketika musibah banjir terjadi di berbagai daerah di negeri ini. Ada keindahan yang membuat siapapun akan terharu. Apalagi kalau bukan semangat kebersamaan rakyat negeri ini yang terasa sangat luar biasa. Mereka yang kebetulan tak tersentuh musibah dan berdekatan berbondong-bondong, bahu membahu membantu para korban. Jauh sebelum pihak berwenang bergerak sistematis, para warga sudah terjun membantu melalui alat-alat seadanya seperti ban mobil bekas, papan, tali temali dan lainnya. Kaum wanita tak ketinggalan, spontan terkoordinir mempersiapkan dapur umum memasok makanan bagi mereka yang terpaksa mengungsi. Berbagai lembaga keagamaan, sosial juga tanpa diperintah menggalang dana bagi korban musibah tahunan itu. Masjid, gereja, kuil, kelenteng, yang berdekatan dan tak terkena banjir membuka pintu lebar-lebar menampung para pengungsi. Tak ada batas dan skat-skat agama. Yang mengemuka kepedulian sosial antar sesama. Tak usah heran bila di halaman gereja ditemui perempuan berkerudung, atau di halaman masjid ada masyarakat yang memakai kalung salib. Mereka menyatu dalam kebersamaan dalam Ya. Penanganan menghadapi musibah korban musibah banjir. Stasiun televisi yang yang terpenting, mendapat “berkah” berita ‘bergotong royong’ tak tinggal diam. Pengelola dengan rakyat telivisi membuka dompet lainnya. pengumpulan dana dari para pemirsanya. Dan masyarakat di berbagai daerah dengan perkembangan teknologi, setelah menyaksikan pemberitaan dan rekening dompet bantuan, bergegas pula mentransfer uang sesuai kemampuan. Saya jadi teringat ucapan Bung Karno yang menegaskan bahwa kekeluargaan dan gotong royong merupakan jati diri rakyat negeri ini, yang menjadi fondasi nasionalisme. Agama bisa beda, suku berlainan, pilihan politik berseberangan; namun semua skat-skat itu runtuh bila ada panggilan untuk kepedulian sesama; lalu muncul gairah dan semangat gotong royong. Aparat pemerintah, TNI, Polri yang memang memiliki peralatan dan cara kerja profesional bersinergi dengan semangat rakyat itu. Batas-batas formalpun tak terlihat sehingga terasa biasa menyaksikan seorang berseragam kesatuan bersama rakyat yang memakai kaos oblong, mendorong mobil mogok misalnya; atau menggotong orang tua yang sakit dari rumah yang tergenang air ke tempat pengungsian. Semua masyarakat yang berdekatan dengan tempat musibah dan para sukarelawan sepertinya hanya peduli satu hal: membantu saudara mereka yang terkena musibah. Memang ada juga manusia yang di tengah musibah justru berpikiran lain, mengedepankan nafsu kekuasaan. Di tengah nestapa rakyat Jakarta misalnya, ada yang memasang spanduk “Jokowi Capres Banjir” yang tentu saja, ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Jokowi, yang belakangan popularitasnya luar biasa sebagai Capres. Namun Jokowi, seperti masyarakat yang memiliki nurani lainnya hanya peduli pada penyelamatan dan penanganan banjir. “Saya mah urusan kerja saja, ndak copras-capres,” katanya, ketika ditanya soal terkait spanduk itu. Ya. Penanganan korban musibah yang terpenting, ‘bergotong royong’ dengan rakyat lainnya. =

KORAN MADURA

Berita Utama

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

2

Pertamina Terancam Didenda Miliaran

Pertamina Mengaku Rugi Diduga Hanya Akal-akalan Saja SURABAYA- PT Pertamina (Persero) terancam didenda antara Rp1 miliar hingga Rp25 miliar akibat kenaikan harga elpiji 12 kilogram secara sepihak yang diberlakukan sejak 1 Januari 2014.

“Denda tersebut dimungkinkan karena kami berhasil membuktikan bisnis elpiji yang digeluti Pertamina termasuk dalam kategori monopoli,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Ahmad Junaidi, dihubungi dari Surabaya, Minggu malam. Menurut dia, KPPU telah memanggil Pertamina untuk meminta klarifikasi mengenai kebijakan menaikkan harga elpiji 12 Kilogram. Hal itu didasarkan Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 002/PUU-I/2003 tanggal 15 Desember 2004 yang menyatakan adanya campur tangan pemerintah dalam kebijakan penentuan harga untuk cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup rakyat banyak. “Seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi ini. Dari dasar tersebut KPPU menilai tindakan Pertamina menaikkan harga elpiji 12 Kilogram merupakan tindakan yang tidak memiliki dasar kewenangan,” ujarnya.

Di sisi lain, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menilai, bisnis elpiji 12 Kilogram yang dilakukan Pertamina tidak termasuk dalam katagori monopoli. Hal itu dikarenakan siapa pun badan usaha yang ingin masuk ke dalam bisnis elpiji 12 Kilogram dapat masuk.

Pertamina yang mempublikasikan bahwa bisnis elpiji 12 kg itu rugi lantaran BUMN tersebut tak ingin ada badan usaha lain yang menjalankan bisnis serupa. Khususnya, elpiji 12 Kilogram sebagai bagian dari ‘entry barrier Fahmy Radhi

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada “Namun dalam praktiknya, Pertamina adalah pemain satu-satunya di sektor bisnis itu,” katanya. Kini, katanya, salah satu faktor yang perlu dicermati adalah alasan Pertamina bahwa bisnis elpiji 12 Kilogram mengalami kerugian. Padahal, pernyataan tersebut justru terbilang

aneh. “Pertamina yang mempublikasikan bahwa bisnis elpiji 12 kg itu rugi lantaran BUMN tersebut tak ingin ada badan usaha lain yang menjalankan bisnis serupa. Khususnya, elpiji 12 Kilogram sebagai bagian dari ‘entry barrier’,” katanya. Menyikapi hal itu, Pemerhati Minyak, Kurtubi, mengatakan, idealnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa lebih cermat saat mengeluarkan opini tentang kerugian Pertamina di bisnis elpiji 12 Kilogram. Sementara, seharusnnya rekomendasi yang keluar dari BPK bukan meminta Pertamina menaikkan harga jual elpiji 12 Kilogram. “Sudah sepatutnya rekomendasi BPK adalah meminta agar Pertamina mengefisienkan pengadaan elpiji 12 Kilogram,” katanya. Apalagi, katanya, sampai saat ini pengadaan elpiji Pertamina belum efisien. Kondisi itu dapat dilihat dari upaya Pertamina mengimpor komoditas tersebut melalui “broker”. Padahal, BUMN itu bisa membeli elpiji dari produsennya secara langsung dengan kontrak jangka panjang. “Apabila Pertamina tidak membeli gas cair dari ‘broker’, kami yakin langkah tersebut dapat menurunkan biaya pokok pengadaan elpiji. Ujung-ujungnya mampu menurunkan kerugian Pertamina,” katanya. =ANT/KASWIR

JELANG PEMILU

Surya Paloh: Saksi NasDem Akan Dipecat bila Terima Uang dari Negara Jakarta- Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menegaskan, pihaknya akan memecat saksi dari partainya yang menerima ‘jatah’ dana saksi untuk partai peserta Pemilu dari negara. “Pasti kami pecat. Tanpa ada sidang-sidangan,” kata Surya di sela-sela Penutupan Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai NasDem, di Ancol, Jakarta, Minggu. Penolakan Partai NasDem atas kebijakan menggunakan uang negara untuk membiayai para saksi parpol di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak main-main. NasDem menginstruksikan seluruh saksinya untuk

mengembalikan honor yang disodorkan kepada mereka. “Saya instruksikan kepada seluruh kader NasDem yang saat hari pemungutan suara dipercaya jadi saksi di TPS-TPS, untuk mengembalikan honor yang diberikan oleh penyelenggara pemilu karena bersumber dari keuangan negara,” katanya. Menurut Surya, partainya tidak ikut dalam keputusan menggunakan uang negara untuk kegiatan pengawasan pemilu tersebut. Surya berharap ada rasa empati dan parpol lain untuk kondisi masyarakat yang sedang terbebani kemelaratan dan musibah.

“Sebaiknya dana bagi para saksi sebesar Rp700 miliar yang bersumber dari APBN tersebut, dialokasikan kepada rakyat Indonesia yang kini sedang tertimpa bencana alam,” tegasnya. Ia menambahkan, NasDem akan menggelar pelatihan tersendiri bagi para saksinya di TPS, pada Februari mendatang. Pelaksana pelatihan adalah masing-masing kepengurusan Partai NasDem di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. =ANT/SYAIFUL HAKIM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 27 JANUARI 2014 SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III No. 0288 | TAHUN III

33

JELANG PEMILU

Caleg Artis Tak Disukai

ant/oky lukmansyah

KARIKATUR GUSDUR. Kartunis, Agus Balapulang menyelesaikan pembuatan karikatur wajah Abdurrahman Wahid (Gusdur) di kiosnya, Tegal, Jateng, Sabtu (26/1). Perupa dari 9 kota seperti Yogyakarta, Semarang dan Surabaya 15 Februari mendatang, akan memamerkan sejumlah karya lukisan dan karikatur tokoh dunia diantaranya Gusdur, Mao Zedong dan Aung San Suukyi, dalam rangka memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2565 mendatang.

Marzuki Mengembalikan Surat Pemecatan Pasek Seharusnya Ditandatangani Ketua Umum, Bukan Ketua Harian JAKARTA-Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie mengembalikan surat usulan pergantian antar waktu (PAW) terhadap Gede Pasek Suardika dari keanggotaannya di DPR. Pasalnya, surat permintaan PAW itu hanya ditandatangani oleh Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Syarif Hasan. Padahal, sejatinya, surat seperti itu seharusnya ditandatangai ketua umum. “Ketua Harian secara AD/ ART partai memang bisa berbagi peran dengan Ketua Umum. Tapi itu hanya untuk urusan di internal partai saja. Kalau untuk (dokumen) formal, misalnya, pencapresan, caleg, penggantian ketua komisi dan anggota (DPR), itu harus (tanda tangan) Ketua Umum,” ujar Marzuki di Jakarta,

Minggu (26/1). Sementara itu Gede Pasek Suardika memutuskan untuk melayangkan somasi kepada Syarief Hasan dan Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebelum menempuh jalur hukum. Dua orang itu yang menandatangani surat pemecatan Pasek. Menurut Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu, pemecatannya melanggar aturan. Fraksi Partai Demokrat telah mengirimkan surat kepada Sekretariat Jenderal DPR terkait keputusan pemecatan Pasek dari keanggotaan DPR. Sekjen DPR Winantuningtyastiti mengatakan, di dalam surat itu tertera alasan pemecatan Pasek, yakni pelanggaran kode etik. Sebelum dipecat, Pasek sudah lebih dulu mendapat sanksi setelah memutuskan bergabung ke ormas PPI besutan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Jabatan Pasek sebagai Ketua Komisi III

DPR saat itu dicopot dan digantikan oleh Pieter C Zulkifli. Setelah tak lagi menjadi ketua, Pasek tetap dipertahankan di Komisi III DPR. Namun, pada awal Januari 2014, Pasek kembali dipindah ke Komisi IX. Tak berlangsung lama, Pasek akhirnya dipecat. Jumat pekan lalu, Gede Pasek Suardika meminta elite Demokrat, khususnya Pramono Edhie Wibowo yang juga adik ipar SBY, untuk tidak mengadu domba antara dirinya dengan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Jero Wacik. Mantan KSAD itu menilai Pasek sebagai orang tak tahu terima kasih karena berniat melayangkan somasi karena dipecat sebagai anggota partai dan anggota DPR. Pasek mengaku sangat terganggu dengan pernyataan Pramono Edhie yang mencampuri terlalu jauh kasus pemecatannya tanpa diimbangi dengan penguasaan aturan di internal Par-

tai Demokrat. Pasek mengimbau Pramono fokus dengan urusannya untuk mendongkrak elektabilitasnya sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. “Jangan ngadu domba, Pak Pramono Edhie lebih baik fokus naikkan elektabilitas sebagai capres saja. Saya dengan Pak Jero Wacik baik-baik saja,” kata Pasek. Pasek juga menyindir Syarief Hasan yang dianggapnya tak paham regulasi di Partai Demokrat terkait pemecatan terhadap dirinya karena dilakukan tanpa klarifikasi dan alasan yang kuat. Pasek meminta Syarief fokus pada kasus dugaan korupsi di Kementerian Koperasi dan UKM yang disinyalir melibatkan anggota keluarganya. “Saya ini cuma satu orang, ngapain diurusi. Lebih baik urusi (kasus) videotron, pusdiklat, dan (pengadaan) lift yang disinyalir melibatkan anak atau handai taulannya,” ujar Pasek. =GAM/AJI

JAKARTA-Kehadiran artis di panggung politik nasional ternyata tidak lebih sebagai penghibur di tengah hiruk politik nasional. Masyarakat tidak lagi meminati calon anggota legislatif dari kalangan selebritis. Pasalnya, artis yang terjun ke dunia politik harus terlebih dulu belajar dan meningkatkan kinerja politiknya. Direktur Eksekutif PolTracking Institute Hanta Yuda mengatakan, sebanyak 16,60 persen publik tidak berminat memilih caleg berlatar belakang artis. “Hanya sebanyak 16,8 persen masyarakat yang berminat dengan caleg berlatar belakang artis yang cenderung populer dari latar belakang lainnya,” ujar Hanta dalam jumpa pers di Hotel Ibis, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Minggu (26/1). Diketahui, Pemilu 2014 ini cukup banyak artis yang ikut bertarung memperebutkan kursi anggota dewan. Sebut saja foto model Arzeti Bilbina, penyanyi Tia AFI, dan Iyeth Bustami yang maju lewat Partai Kebangkitan Bangsa, Desy Ratnasari maju dari Partai Amanat Nasional, Bella Saphira dari Partai Gerindra, Agel Lelga dari Partai Persatuan Pembangunan, dan sejumlah artis cantik lain seperti Lyra Virna, Emilia Contesa, dan Destiara Talita. Menurutnya, masyarakat cenderung memilih caleg yang memiliki latar belakang sebagai politisi atau pengusaha. Hal itu terlihat dari hasil survei yang didapat sebanyak 50,9 persen. “Itu lebih banyak dibandingkan latar belakang caleg sebagai pemimpin baru dan muda yang hanya sebesar 48,3 persen,” kata Hanta. Masyarakat yang mempertimbangkan figur caleg dalam menentukan pilihannya sebanyak 69,22 persen. Sementara, memilih caleg berdasarkan parpolnya sebanyak 13,26 persen. Sementara itu, Pemilu 2014 mendatang suara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dipastikan merosot tajam. Kasus hukum yang membelit politisi dua parpol ini menjadi sorotan publik. Kasus hukum menjadi alasan utama publik tidak memilih dua partai itu. “44,75 persen publik menyatakan alasan tersebut bagi Demokrat, dan 25,28 persen bagi PKS,” ujarnya. =GAM


4

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

SBY Somasi Sejumlah Nama

SURVEI ISC

Prabowo Subianto Capres Anti Korupsi

Pengamat : Ini Langkah yang Aneh JAKARTA-Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Tim Advokat dan Konsultan Hukum Presiden SBY dan keluarga melakukan somasi terhadap sejumlah nama dinilai sangat aneh. Upaya ini justru merusak reputasi SBY sebagai seorang negarawan. “Saya belum pernah mendengar ada presiden di mana pun di seluruh dunia yang melakukan somasi kepada rakyatnya sendiri. Sepertinya hal semacam ini hanya terjadi di Indonesia. Sungguh aneh bin ajaib,” ujar peneliti Lingkar Studi Perjuangan (LSP), Gede Sandra, melalui pesan elektroniknya di Jakarta, Minggu (26/1). Sejauh ini somasi sudah dilayangkan SBY kepada ekonom senior Rizal Ramli, politisi PKS Fahri Hamzah dan aktivis PPI Sri Mulyono. Menurut Gede, langkah somasi yang diambil SBY sangatlah tidak produktif bagi ke-

hidupan berbangsa bernegara. “Kita tengok lah. Para founding father kita, para pejuang bermental negarawan, mana pernah melakukan itu (somasi). Mereka membalas kritik dan fitnah (kalaupun ada) dari lawan politiknya dengan pidato yang meyakinkan di hadapan rakyat. Itu baru namanya pemimpin negarawan. Dengan melakukan somasi, Presiden SBY secara ceroboh telah merendahkan status kenegarawanan dirinya sendiri,” papar Gede. Menurut Gede, jika pun kebelet melakukan somasi, yang harus disomasi oleh Presiden adalah pihak-pihak semacam Wikileaks atau Washington Post. Wikileaks misalnya beberapa tahun lalu mengeluarkan bocoran yang menghebohkan soal bagaimana SBY mempengaruhi jaksa dan hakim agung untuk melindungi figur politik yang korup dan menggunakan wewenangnya selaku menteri senior di era Presiden Mega (20012004) untuk memata-matai saingan politiknya. Sedangkan harian Washington Post pada 21 Januari 2014 mengeluarkan

berita berheadline “Indonesian President said he believes in Witchcraft”, yang ditulis setelah membaca buku otobiografi SBY yang berjudul Selalu Ada Pilihan. “Saya sih malu punya Presiden di era teknologi dan informasi seperti saat ini dikatakan percaya ilmu santet (witchcraft). Tapi saya tidak tahu berani tidak Pak Presiden dengan media asing, terutama media AS. Janganjangan hanya berani ‘menyikat’ rakyatnya saja,” demikian Gede. Secara terpisah, anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo menilai somasi itu menjadi preseden buruk yang bisa mengunci kebebasan masyarakat menyikapi praktik korupsi di negara ini. “Kalau langkah pengacara keluarga SBY ini dicontoh pihak lain yang diindikasikan terlibat kasus korupsi, akan terjadi penyempitan ruang mengemukakan pendapat bagi pers dan juga masyarakat,” ujar Anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo dalam pesan elektronik, di Jakarta, Minggu (26/1). =GAM/ABD

JAKARTA-Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan pertama sebagai calon Presiden (Capres) yang paling mampu memberantas korupsi. Disusul Mahfud MD di peringkat kedua, dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di peringkat ketiga. “Mahfud MD di peringkat kedua, dan Joko Widodo (Jokowi) di peringkat ketiga. Prabowo Subianto oleh publik dinilai sebagai figur terdepan yang paling mempunyai kompetensi (21,2%) dan paling berani dalam melakukan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia (23,4%),” ujar Direktur Komunikasi Indonesia Survey Center (ISC), Andry Kurniawan di Hotel Balairung, Jakarta, Minggu (26/1). Survei yang dilakukan ISC ini bertujuan untuk melihat beberapa figur Capres dan Parpol yang dianggap paling mempunyai

Figur Prabowo dipercaya sebagai tokoh yang paling punya komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan amanat reformasi Andry Kurniawan

Direktur Komunikasi ISC

ant/m. risyal hidayat

KONGRES PSSI 2014. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin (kiri) didampingi wakil ketua umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti (kanan) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Joko Driyono (tengah) memimpin Kongres PSSI 2014 di Surabaya, Jatim, Minggu (26/1). Kongres Tahunan PSSI 2014 di ikuti 102 pemilik suara karena ada dua anggota baru yang ditetapkan pada Kongres Tahunan PSSI 2013 yaitu asosiasi pemain dan pelatih. Berita terkait hal 8

kapasitas dan kapabilitas (kompetensi) untuk memberantas korupsi di Indonesia. Survei dilaksanakan tanggal 1 Januari-12 Januari 2014 di 33 (tiga puluh tiga) Provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2014 atau seluruh penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17 tahun tetapi sudah menikah. Jumlah sampel sebesar 1600 responden, diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error +/- 2.4 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.

Menurut Andry, dari aspek elektabilitas, figur capres yang paling dianggap bersih dan mampu memberantas korupsi adalah Prabowo Subianto (19,1%), diikuti oleh Mahfud MD (11,9%), Jokowi (11,8%), Wiranto (8,1%), Anis Baswedan (7,8%), dan Hatta Rajasa (6,9%). Andry yang didampingi Peneliti ISC Dedet Fogerty menjelaskan, temuan hasil survei ini menunjukkan Prabowo dipercaya sebagai tokoh antikorupsi yang konsisten antara ucapan dan tindakan. Kemudian, Prabowo juga dianggap paling berani untuk melakukan tindakan keras bagi para koruptor. “Figur Prabowo dipercaya sebagai tokoh yang paling punya komitmen kuat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan amanat reformasi,” jelas Andry. Lebih lanjut, Andry menegaskan, kebanyakan pemimpin memiliki komitmen untuk memberantas korupsi tetapi mereka dinilai tidak mampu dan tidak berani membersihkannya. Sementara itu, Dedet menyatakan, praktik korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya dalam lingkaran kekuasaan. Badai kasus korupsi menjelang Pemilu 2014 pun banyak menerpa kader-kader parpol besar. “Seperti Partai Demokrat (Hambalang), Golkar (Pengadaan Al Quran dan Ratu Atut), PKS (kuota daging impor sapi),” terangnya. Masih berdasarkan pada hasil survei ISC ini, Partai Gerindra dianggap partai yang kaderkadernya relatif bersih dari kasus korupsi, (16,7%), diikuti oleh Hanura (12,2%) di posisi kedua. Gerindra dianggap masyarakat sebagai partai yang paling konsisten memerangi korupsi (18,7%), disusul PDIP (11,2%), Hanura (9,2), dan PAN (8,1%). “Kepercayaan publik terhadap partai politik sekarang semakin runtuh menyusul terbongkarnya banyak kasus korupsi. Padahal salah satu amanat reformasi yang paling penting terletak pada upaya yang konsisten pada upaya pemberantasan korupsi,” pungkasnya. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO LINTAS NUSANTARA MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 27 2014 JANUARI 2014 SENIN 27 JANUARI | No. 0288 | TAHUN III No. 0288 | TAHUN III

55

PENGAWASAN PAJAK

Rekening Diusulkan Bukan Rahasia

ant/andreas fitri atmoko

KEBUT PENGURUKAN JALAN PANTURA. Alat berat menyelesaikan proses pengurukan Jalan Pantura Kudus-Pati yang terendam banjir di kawasan Jati, Kudus, Jateng, Minggu (26/1). Proses pengurukan Jalan Pantura yang lumpuh selama beberapa hari terakhir akibat terendam banjir sepanjang satu kilometer itu dikebut agar secepatnya bisa dilalui kendaraan.

Kita Masih Tertekan

Kondisi Ekonomi Nasional Masih Dalam Status Waspada JAKARTA-Tekanan terhadap perekonomian Indonesia belum juga mereda. Hasil analisa Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) melihat perekonomian Indonesia masih terus harus diwaspadai dari segal aspek.

Instansi terkait tidak boleh lengah dengan kondisi perekonomian saat ini. “Kondisinya masih stabil terkendali tapi masih harus diwaspadai untuk semua aspek. Nah pada semua aspek kita gak boleh lengah melihat kondisi yang kelihatannya bagus tapi cuma sementara,” ujar Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, usai menghadiri rapat FKSSK di kantor DJPU Departemen Keuangan Gedung Frans Seda, Jakarta, Jumat, (24/1).

Dalam rapat ini turut dihadiri Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dan Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida Menurutnya, dalam rapat FKSSK ini juga ada pembahasan mengenai sistem stabilitas keuangan. Forum ini akan terus menjaga sistem stabilitas keuangan Indonesia yang lebih baik lagi. Selain itu, tambahnya, dalam rapat bulanan FKSSK ini juga ada pembahasan mengenai aktivitas sekretariat FKSSK. “Ini kan rapat bulanan kita kan setiap bulan rapat deputi meeting bulanan dan tentunya bahas kondisi terkini dan aktivitas sekretariat FKSSK,” tukasnya. Lebih lanjut dia mengatakan utang Pemerintah Indonesia yang mencapai Rp2.371,39

triliun pada 2013, Kementerian Keuangan menyebutkan, tidak perlu khawatir berlebihan dalam menanggapi utang yang menca-

Kondisinya masih stabil terkendali tapi masih harus diwaspadai untuk semua aspek. Nah pada semua aspek kita gak boleh lengah melihat kondisi yang kelihatannya bagus tapi cuma sementara Bambang Brodjonegoro Wakil Menteri Keuangan

pai ribuan triliun tersebut. “Saya pikir kita tidak perlu khawatir berlebihan tetap kita harus jaga utang kita tapi nggak usah ber-

lebihan dan gak usah bikin isu yang aneh-aneh,” ujar Bambang. Pernyataannya itu seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih sehat. Tercatat utang per Gross Domestic Product (GDP) masih pada angka 23% serta defisit fiskal pada APBN juga masih relatif di 2%. “Utang per GDP kita masih 26%, di dalam defisitnya relatif sekitar 2,3% jadi sebenarnya kita me-manage fiskal dan anggaran agar utang tidak memberatkan,” tukasnya. Oleh sebab itu, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan menjaga anggaran negara dengan sehat secara berkelanjutan. Terutama dalam penggunaan pembiayaan yang lebih ditujukan pada program pemerintah yang bersifat produktif. “Makanya itu cara menjaganya agar anggaran dikelola dengan benar. Gunakan untuk hal-hal yang produktif saja,” tutupnya. =GAM

JAKARTA-Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany telah mengusulkan agar rahasia bank dikecualikan untuk kepentingan pengawasan penggalian potensi pajak bukan hanya untuk kepentingan penyidikan pidana pajak dalam amandemen UU Perbankan yang sedang dibahas di DPR saat ini. “Saya telah SMS langsung beberapa anggota DPR di Komisi XI agar rahasia bank dikecualikan untuk kepentingan pengawasan penggalian potensi pajak bukan hanya untuk kepentingan penyidikan pidana pajak “ ujar Fuad Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, akhir pekan (25/1). Sebagai catatan, sebagian besar negara lain di dunia telah membuka akses perbankan untuk kepentingan perpajakannya, seperti AS, Australia dan Malaysia. Dalam UU Perbankan yang berlaku saat ini, kata dia, setiap bank mempunyai kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali untuk kepentingan pemeriksaan, penagihan atau penyidkan. Hal ini membuat hanya sedikit sekali data nasabah perbankan yang dapat dimanfaatkan oleh Ditjen Pajak. Menurutnya, dengan dibukanya data nasabah perbankan untuk kepentingan pengawasan penggalian potensi pajak berarti data perbankan tersebut dimanfaatkan tidak terbatas hanya untuk kepentingan pemeriksaan, penagihan atau penyidikan semata, namun untuk keseluruhan tahapan penggalian potensi pajak mulai dari himbauan, konseling, penelitian dan lainnya. Artinya, akan semakin banyak data nasabah perbankan yang akan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penggalian potensi pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak untuk kepentingan negara dan bangsa. Cara untuk memanfaatkan data nasabah perbankan menjadi potensi pajak ini juga mudah. Karena data nasabah perbankan, terutama rekening simpanannya, merupakan data yang valid. “Data nasabah perbankan dapat digunakan untuk menguji kepatuhan Wajib Pajak selama ini. ” jelas Fuad Rahmany lagi. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

Sambut Imlek

Sriwijaya Air Siapkan 11.760 Kursi Tambahan JAKARTA-Maskapai penerbangan Sriwijaya Air menyediakan penerbangan tambahan di sejumlah rute untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang perayaan Hari Raya Imlek 2565 (Tahun Baru China) mendatang.

ant/lucky r.

JELANG IMLEK. Pedagang makanan khas Imlek merapikan dagangannya di kawasan pecinan kota Tangerang, Banten, Minggu (26/01). Beragam makanan khas Imlek seperti dodol, kue keranjang, kue kering dan lainnya mulai banyak dijual dan diburu warga keturunan Tionghoa di Tangerang untuk menyambut Imlek 2565 mendatang.

Lalu Lintas Uang Meningkat Sepanjang 213 Mencapai USD 40,44 Miliar JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat nilai uang yang ditransfer melalui produk remitan yang dilayani BNI sepanjang 2013 meningkat, baik incoming transfer (ITR) maupun outgoing transfer (OTR). Data BNI menyebutkan jumlah uang yang ditransfer dari luar negeri ke Indonesia sepanjang tahun lalu mencapai USD 40,44 miliar. Nilai ini melampaui jumlah dana selama periode yang sama di 2012, yaitu USD 37,48 miliar Pemimpin Divisi Internasional BNI A Firman Wibowo mengatakan, nilai ini melampaui jumlah dana selama periode yang sama di 2012, yaitu USD 37,48 miliar. Sementara jumlah dana yang di-

transfer dari Indonesia ke luar negeri mencapai USD 44,4 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebesar USD 36,75 miliar. Transaksi remitan BNI secara keseluruhan mencapai USD 84,84 juta atau meningkat 14,3 persen dari tahun 2012. “Pelayanan transfer dana ini menghasilkan pendapatan untuk BNI yang meningkat 13,3 persen sepanjang tahun lalu dibandingkan periode yang sama di 2012,” tutur Firman dalam siaran pers, Minggu (26/1). Jaringan Smart Remittance BNI dapat dilayani di lebih dari 1.600 kantor cabang BNI serta di seluruh Kantor Pos, Alfamart, Pegadaian, Bank NTT, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang sudah bekerja sama dan mitra-mitra lainnya. Dengan demikian, terdapat lebih dari 15.000 outlet yang dapat melayani Smart Remittance BNI. Itu belum terhitung Remit-

tance Representatives di daerah kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Jaringan Smart Remittance BNI memiliki inovasi fitur produk yang variatif yang dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu Incoming transfer (ITR) atau kiriman uang dari luar negeri ke dalam negeri, Outgoing Transfer (OTR) atau kiriman uang dari dalam negeri ke luar negeri. Produk ITR adalah produk Tunai (BNI Wesel PIN dan BNI Wesel PIN Dalam Negeri), Credit to BNI Account, dan Credit to Non BNI Account. Keunggulan produk ITR BNI yaitu mudah, cepat, dan aman. Produk Tunai BNI (BNI Wesel PIN dan BNI Wesel PIN Dalam Negeri) dapat menjangkau masyarakat Indonesia yang nonbankable karena kiriman uang dapat diambil secara tunai tanpa rekening. = GAM

Senior Manager Corporate Communications PT Sriwijaya Air, Agus Soedjono menyebutkan, ada 11.760 kursi yang disediakan mulai 27 Januari hingga 4 Februari 2014. Rute-rute yang dilayani meliputi Jakarta - Pontianak PP, Jakarta - Pangkalpinang PP dan Jakarta - Tanjung Pandan PP. Dengan demikian, total ada sembilan kali penerbangan dalam sehari. “Sedangkan Jakarta - Pangkalpinang PP untuk tanggal 27 - 28 - 31 Januari dan 1, 3 dan 4 Februari akan dilayani tujuh kali sehari,” katanya, Minggu (26/1). Untuk rute Tanjung Pandan-Jakarta PP pada 29-30 Januari dan 2 Februari menjadi delapan kali sehari. Khusus untuk Jakarta - Tanjung Pandan PP, pada 2 Februari dari empat kali sehari menjadi lima kali sehari. Agus mengemukakabn, jumlah penerbangan tambahan Imlek pada 2014 jauh lebih banyak dibandingkan pener-

bangan tambahan Imlek yang disediakan Sriwijaya Air tahun lalu yakni 7 ribu kursi tambahan atau mengalami peningkatan sekitar 68 persen. Pihaknya optimistis tingkat keterisian penumpang bisa mencapai 85 persen dengan adanya penerbangan tambahan itu. Sebelumnya, Maskapai Sriwijaya Air juga memperkuat rute internasionalnya dengan membuka jalur penerbangan ke tiga kota di China mulai Rabu (22/1) melalui Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali. “Ke tiga kota tersebut yakni Hangzhou, Ningbo, dan Nanking,” kata Agus. Dia memaparkan, penerbangan ke China itu akan dilakukan setiap hari sekali selama periode 22 Januari hingga Februari 2014 dengan menggunakan pesawat Boeing 737-800 Next Generation berkapasitas 167 kursi kelas ekonomi dan delapan kelas eksekutif. =GAM

PROPERTI

Banyak Investor Hotel Incar Indonesia Jakarta- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan banyak investor dari sektor perhotelan dengan label ternama dan berkelas dunia menyatakan minat dan akan mengekspansi bisnisnya di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Mari Elka Pangestu dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Minggu. “Beberapa investor dari sektor perhotelan yang sudah berada di Indonesia menyampaikan rencananya untuk melakukan ekspansi di Indonesia,” katanya. Bahkan, kata dia, salah satu hotel “chain” yang terkenal menyampaikan bahwa Indonesia masuk dalam negara top ten mereka. Pihaknya mencatat saat ini Indonesia berada pada peringkat ketiga se-Asia dalam bidang

pembangunan dan investasi perhotelan. “Kalau untuk peringkat, Indonesia saat ini berada pada peringkat ketiga di Asia dalam hal pembangunan hotel, ini fakta bahwa kita diminati untuk tujuan investasi di bidang perhotelan,” kata Mari Elka Pangestu. Menurut dia, Indonesia sekaligus menjadi salah satu negara tujuan utama investasi untuk hotel dan restoran yang paling difavoritkan para investor. Pihaknya memantau pada tahun 2012, total penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk hotel dan restoran mencapai 869,8 juta dolar AS. Jumlah itu naik signifikan atau mencapai 210 persen dibandingkan pada tahun 2011. = ANT/HANNI


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

arus diakui negara ini telah banyak mendapat predikat. Selain predikat yang terpuji, banyak predikat negatif juga disandangkan terhadap Indonesia. Salah satunya sebagai negara mandul. Sebuah predikat yang cukup beralasan sesuai dengan kinerja pemerintah di negeri ini yang hingga kini masih sangat mengecewakan. Sebagai buktinya jumlah kasus koruptor yang tak tersentuh hukum jauh lebih mendominasi daripada beberapa koruptor yang telah ditangani. Apalagi sejumlah koruptor yang menyelamatkan diri ke luar negeri, sampai saat ini masih tak terurus. Diantara koruptor yang berlindung di negeri orang diantaranya, didasarkan pada data Indonesia Corruption Watch, pada tahun 2013 sebanyak 23 koruptor. Di antara mereka Edy Tansil terpidana kasus korupsi Golden Key Group, Samadikun Hartono terpidana kasus korupsi BLBI Bank Modern, Adelin Lis terpidana kasus korupsi dana reboisasi dan illegal logging Mandailing Natal, Djoko S. Tjandra terpidana kasus korupsi cesie Bank Bali, dan Nader Taher terpidana kasus korupsi Bank Mandiri. Para koruptor ini masih melenggang bebas menghirup udara segar, tanpa bisa tersentuh oleh kekuatan hukum Indonesia. Padahal negeri ini suda memiliki KPK dan Kejaksaan. Namun kedua lembaga hukum tersebut hanya bertaji mengurus korupsi kelas teri. Sama sekali belum mampu menaklukkan koruptor ulung, terutama yang menyelamatkan diri ke luar negeri. Memang harus diakui keduanya telah berjuang keras, termasuk kesuksesannya membawa pulang Adrian Kiki Ariawan yang selama ini bersembunyi di negeri Australia. Tikus berdasi buron Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu dibawa pulang 21 Januari 2014, meskipun tidak cukup kuat membawa rakyat meyakini keseriusan Indonesia memberantas korupsi. Para penegak hukum negeri perlu terus membuktikan ketangguhannya menyeret para koruptor dari luar negeri ke Indonesia untuk mempertanggungjawabkan kejahatannya menilap uang rakyat. (*)

Opini

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

77

Piagam Damai Sunni-Syiah

alam Songkem

Negara Mandul

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

Tahun 2014 disambut rentetan bencana: Gunung Sinabung, banjir di Manado, Jakarta dan sepanjang pantai utara. Di tahun ini pula, pesta akbar demokrasi akan digelar. Presiden sibuk mengurus partainya dengan perasaan ragu: siapa yang akan diloloskan sebagai peserta konvensi.

M

ereka lupa—atau tak mau peduli—pada pertikaian kelompok Sunni-Syiah. Isu lain lebih diperhatikan ketimbang mengurai konflik dan perpecahan. Saya tak tenang sebelum kasus Sampang menemukan titik terang. Katakan Syiah berbeda. Tetapi bukankah perbedaan tak lebih dari politik pengalihan dari kasus yang sebenarnya bersifat kekeluargaan? Itulah yang terjadi di Sampang. Kelompok Syiah dituduh sesat justru berawal dari pihak yang terganjal dendam kesumat. Datangnya sekelompok masyarakat non-Syiah dari Sampang ke Sidoarjo pada Senin lalu (23/9/13), merupakan satu bukti bahwa mereka sudah lelah merawat dendam. Kuncinya ada pada kiai-kiai kampung. Para kiai ini, sangat mungkin menerima warga Syiah jika pemerintah sedari awal mempunyai resepsi dialogis dengannya. Saya menyadari, amarah masyarakat berkaitan erat dengan sikap dingin para kiai, tetapi itu bisa diakhiri. Kiai-kiai kampung tidak sepenuhnya paham terhadap Syiah. Yang mereka tahu hanyalah secuil informasi bahwa Syiah antisahabat Nabi. Di Madura, karena di sini basisnya NU, ketundukan (terhadap) kiai memiliki hierarki. Sikap kiai tidak bersifat mutlak. Kiai satu menghormati kiai lainnya yang lebih kharismatik. Semakin tinggi derajat ketokohan kiai, semakin mudah pula ia akan diikuti. Kiai-kiai sepuh NU

di luar Sampang tak terhitung. Langsung maupun tidak, mereka memiliki relasi dengan kiai-kiai Sampang. Andai pendekatan semacam ini yang ditempuh pemerintah, niscaya jurang perpecahan tak akan selebar ini. Di sisi lain, idiom “Syiah sesat” menjadi buah bibir para kiai dan masyarakat. Akibatnya, mereka menjadi sasaran kebencian dan terpaksa mengungsi di GOR berbulan-bulan hingga akhirnya direlokasi ke Sidoarjo. “Mereka boleh pulang, asal tobat,” kata sejumlah pemuka agama di Sampang. Lalu, benarkah mereka sesat sehingga harus disucikan dengan tobat? Di sinilah duduk persoalannya. Saya khawatir, klaim sesat tidak berangkat dari pengetahuan yang memadai tentang Syiah. Karena itu, kita perlu membuka lipatan sejarah. Dalam Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (1985), Harun Nasution menjelaskan bahwa konsepsi mendasar kelompok Syiah terletak pada persoalan imamah (kepemimpinan) yang harus berasal dari keturunan Ali bin Abi Thalib. Dalam perkembangannya, Syiah pecah menjadi beberapa sekte. Mayoritas Syiah menganggap imam mereka berjumlah dua belas (Syiah Itsna ‘Asyariah). Namun ada juga yang sampai hanya pada tujuh imam: Syiah Isma’iliyah. Syiah Dua Belas masuk ke Iran sejak abad ke-16 dan bertahan hingga sekarang. Syi’ah Isma’iliyah berkembang di Mesir pada masa kekhalifahan Dinasti Fatimiyah. Ada pula Syi’ah Zaidiyah yang berkembang di Yaman. Syiah Dua Belas dan Syiah Isma’iliyah memiliki pandangan yang hampir sama bahwa imam adalah pengganti nabi yang sah (Ali dan keturunannya). Sedangkan Syiah Zaidiyah cenderung moderat. Namun ada juga Syiah yang ekstrem (dan ini yang sebenarnya sesat). Al-Ghurabiah memandang malaikat Jibril salah mewahyukan Al-Quran kepada Nabi Muhammad yang semestinya kepada Ali. Sekte An-Nusairiyah bahkan menganggap Ali sebagai Tuhan, atau

sekurang-kurangnya menyerupai Tuhan (Nasution, 1985: 98-99). Pandangan Syiah yang ekstrem ini, tidak diakui oleh Syiah mainstream. Ada pula Syiah Qaramithah yang menjadi cikal bakal gerakan radikal Hassyasyin (Assasin). Titik Temu Bukan hanya di Sampang, di Indonesia, Sunni-Syiah sudah lama menegang. Ini menjadi perhatian khusus, misalnya, oleh M. Quraish Shihab dengan menulis buku Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkinkah? (2007). Menurut beliau, ada titik-titik persamaan yang bisa menjadikan kita bergandengan tangan. Namun tampaknya, pandangan luwes ahli tafsir ini tidak diterima oleh kiai-kiai Pesantren Sidogiri, sehingga terbit buku sanggahan, Mungkinkah Sunnah-Syiah dalam Ukhuwah? di tahun yang sama. M. Quraish Shihab enggan menanggapi ulang karena takut membuka jurang perpecahan. Buku M. Quraish Shihab memang cenderung melihat persamaan-persamaan dan mengabaikan argumen-argumen yang mendatangkan pertikaian. Beliau berhasil memadukan pandangan ulama Syiah dahulu dengan sekarang. Sehingga, sangat kelihatan bahwa Syiah yang dulu (dicap suka mencaci sahabat) berbeda dengan Syiah zaman sekarang. Tim Penulis Sidogiri tampaknya mengabaikan pola yang semacam ini. Mereka terpaku pada—dalam istilah Adonis— ats-tsabit, yang tetap, yang dulu, sedangkan M. Quraish Shihab berada pada garis al-mutahawwil, progresif. Keduanya memang tidak akan bertemu. Tapi, kalau kita baca dengan seksama, kita akan paham alurnya. Dalam kasus Sampang, klaim sesat yang dituduhkan, misalnya, adalah tetang nikah muth’ah (kawin

kontrak) dan taqiyyah (menutupi keyakinan yang dianutnya) sehingga menimbulkan prasangka. Padahal, kalau paham sejarah, kita tidak akan gegabah menvonis sesat semacam itu. Pihak Ahlul Bait Indonesia sudah mengklarifikasi bahwa Syiah Sampang tidak sesat karena termasuk Syiah Dua Belas, yang tidak mengenal kawin kontrak. Mereka menerbitkan Buku Putih Madzhab Syiah (2012). Selain itu, kata M. Quraish Shihab, kalau kita baca tulisan Ayatullah Khomaini, konsep taqiyyah sekarang dengan dulu mengalami pergeseran. Syahdan, pertengkaran karena perbedaan adalah cara purba yang tak layak diteruskan. Ketegangan Sunni-Syiah seringkali terjadi akibat reaksi politis, bukan murni ideologis. Hamid Enayat dalam Modern Islamic Political Thought: The Response Of The Syi’ah And Sunni (1988) mencatat bagaimana Sunni-Syiah samasama memiliki andil besar dalam memajukan peradaban. Di Madura, selain Syiah ideologis seperti ajaran Tajul Muluk, banyak pengikut Syiah, minimal simpatisan. Buktinya, di pesantren kita terbiasa mengaji kitab Nailul Authar karya Muhammad bin Ali bin Muhammad As-Syaukani (w. 1834), ulama Syiah. Pun juga kita sering mendaras kitab Subulus Salam karangan Muhammad bin Ismail Ash-Shan’ani (w. 1687), padahal beliau adalah ulama Syiah terkemuka dari Yaman. Klaim serampangan sering muncul akibat minim pengetahuan. Saya kira, kita perlu membuka buku-buku, kitab-kitab yang dulu maupun sekarang terkait Sunni-Syiah. Sudah tiba saatnya kita membuka mata, telinga, hati dan pikiran sadar kita untuk menerima perbedaan—sekadar menghikmati fitrah yang dititipkan oleh Tuhan. Karena perbedaan, kita berperadaban.=

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN MADURA PROBOLINGGO 8KORAN MADURA Lintas Jatim

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

OPINI 8

ant/suryanto

DEMO BONEKMANIA. Ribuan suporter Persebaya 1927 atau Bonekmania menggelar aksi didepan tempat berlangsungnya Kongres tahunan PSSI yang digelar di Shangri La Hotel, Jalan Mayiend Sungkono, Surabaya, Jatim (26/1). Dalam aksi ini para bonek mendesak PSSI agar penghapusan hak dan status Persebaya 1927 secara sepihak dicabut.

PSSI: Persebaya 1927 Klub Ilegal SURABAYA – Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tetap tidak akan mengakui Persebaya 1927 sebagai anggota PSSI. Meski, sekitar 5.000 orang bonek, pendukung setia klub sepak bola binaan Saleh Ismail Mukadar itu membayangi tempat penyelenggaraan kongres di depan Hotel Shangri-La, Kota Surabaya, Minggu (26/1). Saleh Ismail Mukadar tetap ngotot bahwa Persebaya 1927 yang musim lalu berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL) diakui sebagai anggota PSSI. Selain itu, Persebaya 1927 masih mengantongi pengakuan dari FIFA, terkait PT Persebaya Indonesia sebagai pengelola Persebaya 1927. Di dalamnya terdapat pemain seperti Andik Vermansyah yang baru saja turun di SEA Games 2013 dan kini membela Selangor FA di Liga Malaysia. “Mereka (suporter loyalis Persebaya 1927,red) hanya menuntut pengakuan PSSI atas

Persebaya 1927, sebagai anggota PSSI yang asli. Bukan Persebaya yang saat ini dilatih Rahmad Darmawan, yang tampil di Indonesia Super League (ISL) 2014. Soal nama, tak masalah. Yang penting, PT Persebaya Indonesia yang kelola Persebaya 1927, yang diakui FIFA,” jelas Saleh. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin yang ditemui usai pembukaan Kongres Tahunan PSSI di Hotel Shangri-La menjelaskan, dirinya tidak mau menanggapi aksi atau komentar-komentar yang bukan anggota. “Saya hanya mau mengurusi

anggota PSSI saja. Di luar anggota, saya tidak mau menanggapi,” tegasnya. Sementara itu, Wakil Ketua PSSI La Nyalla M Mattalitti menambahkan Persebaya 1927 merupakan klub ilegal. Penegasan ini disampaikan La Nyalla di ten-

gah aksi demonstrasi pendukung Persebaya 1927. “Saya sama sekali tak berniat menemui mereka (Bonek,red). Mereka (Persebaya 1927,red) bukan dan belum pernah jadi anggota PSSI,” ujar La Nyalla usai pembukaan kongres,

Minggu (26/1). La Nyalla mengatakan, klub Persebaya yang benar adalah, Persebaya yang dibentuk pada 2010. Ini karena, kata Nyalla, Persebaya 1927 kala itu mengikuti kompetisi Indonesian Premier League (IPL), yang merupakan kompetisi yang tidak diakui oleh PSSI sebagai federasi resmi sepakbola Indonesia. “Karena bukan jadi anggota, aksi yang dilakukan tidak akan berpengaruh dan PSSI tidak akan mengakui Persebaya 1927,” ungkapnya. Koordinator Lapangan Bonek, Pokemon mengatakan aksi mereka memiliki tiga tuntutan. Pertama, bubarkan kongres tahunan PSSI di Surabaya. Tuntutan kedua, usir dan bubarkan Persebaya versi PT MMIB (La Nyalla) dari Kota Persebaya. Tuntutan terakhir, kembalikan kepemilikan Persebaya ke pemilik aslinya, klub anggota Persebaya (Karanggay-

am) yang diakui Masyarakat Kota Surabaya. Para Bonek sempat meneriakkan kata-kata ‘Gak Iso Mulih’ (tidak bisa pulang,red) kepada peserta kongres PSSI. Kemudian kata-kata ‘aksi (kongres PSSI) ini adalah aksi politik’. Ada juga spanduk dari Bonek yang dibentang bertuliskan, ‘Kami Menolak Takluk Atas Pendzoliman PSSI’, ‘Kami bergerak dan melawan siapa saja yg ingin menghancurkan 19 Persebaya 1927’, hingga ‘Selama Repoeblik Ini Berdiri, Persebaya 1927 gak bakal mati’. Ribuan bonek yang mengenakan atribut hijau-hijau ini memenuhi Jalan Mayjen Sungkono tepatnya depan Hotel Shangri-la. Sempat menimbulkan kemacetan, bahkan dari arah Jalan Adityawarman menuju bundaran Satelit ditutup, karena jalan tersebut lautan bonek. = G. ARMADIANTO


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

9

Anti Wisnu Siapkan Gugatan Hukum SURABAYA - Wisnu Sakti Buana tampaknya tidak bisa tenang menjalankan tugasnya sebagai Wakil Walikota Surabaya (Wawali), karena sebagian rekannya di dewan tengah menyiapkan gugatan hukum atas turunnya SK Mendagri sehingga dijadikan acuan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk melantiknya, Jumat (24/1) lalu. Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Eric R Tahalele saat dihubungi Koran Madura kemarin mengatakan terpilihnya Wisnu sebagai wawali dalam rapat paripurna DPRD Kota Surabaya, bulan November 2013 lalu masih menyisakan masalah sehingga pelantikannya dinilai menyalahi prosedur. "Kami menemukan indikasi bahwa telah terjadi manipulasi administrasi bahkan terjadi politik uang (money politic) pada proses pemilihan wawalikota dan keluarnya SK Mendagri," kata politisi Partai Golkar tersebut. Menurut Eric, pada ada proses pemilihan wawali Surabaya, ada hal yang aneh yakni ketika persyaratan kelengkapan calon yang belum ditandatangani ang-

e hana diman/koran madura

PELANTIKAN WAKIL WALI KOTA. Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik Wisnu Sakti Buana sebagai Wakil Wali Kota Surabaya yang dilaksanakan pada Jumat (24/1) lalu.

gota Panitia Pemilihan (Panlih) Wawali, tiba-tiba ada dua nama yang bertanda tangan yaituJunaidi dan Sudarwati Rorong pada 30 oktober 2013, yang dilakukannya di ruang Wisnu. " Saya yakin ada politik uang dalam proses ini," tandasnya.

Karena itu, pihaknya mempertanyakan keputusan gubernur yang melantik tokoh PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut. Sebab, hal lain yang masih bermasalah adalah belum turunnya SK Gubernur terkait pengunduran diri Wisnu dari

posisinya sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan. "Kita melihat perkembangannya, tetapi kami tetap menilai bahwa keluarnya SK Mendagri dan pelantikan Wawalikota Surabaya telah menyalahi aturan dan prosedur, un-

tuk itu kami akan mempertanyakannya, sekaligus menyiapkan gugatan hukumnya," ucapnya. Erick bahkan termasuk salah satu dari anggota dewan yang sengaja tidak hadir dalam pelantikkan lantaran tidak ingin mempermalukan Gubernur Jatim di depan umum. Sebab jika dirinya datang pasti akan melakukan intrupsi yang bisa saja memojokkan Soekarwo sebagai Gubernur di mata masyarakat se Jatim. "Saya tidak hadir karena menghormati dan menghargai pak Karwo sebagi Gubernur, karena saya tidak ingin dalam proses pelantikan itu terjadi debat kusir yang bisa memalukan beliau, karena tindakan nekad Gubernur melantik WS sebagai Wawalikota itu memang telah menyalahi atauran administrasi sebagaimana seharusnya," pungkasnya. Untuk diketahui, Wisnu Sakti Buana, Jumat (24/1) resmi dilantik sebagai Wakil Walikota Surabaya, menggantikan Bambang Dwi Hartono yang mundur karena ikut dalam pemilihan gubernur Jawa Timur. Ironisnya, pelantikkan Wisnu tidak dihadiri oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini. Meski Risma menyatakan dirinya sedang sakit, namun sejumlah suara sumbang mengatakan jika Risma tidak mau berpasangan dengan Wisnu. = E.HANA DIMAN

PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI

Bangun JIIPE Upaya Tekan Biaya Logistik SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) tengah mengembangkan sebuah kawasan industri yang luas terintegrasi dengan pelabuhan dan kompleks perumahan di sisi utara Gresik, yakni Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE). Pengembangan industri ini juga akan didukung oleh pengembangan perumahan dan laut pelabuhan estate. Pengembangan JIIPE di kawasan Manyar Gresik tersebut merupakan solusi terhadap tingginya tingkat arus bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Konsep bisnis Pelindo III dapat menekan biaya logistik dari hulu hingga ke hilir yang saat ini cukup tinggi dan sering dikeluhkan oleh para pengusaha. JIIPE bertujuan untuk menyediakan layanan pelabuhan laut langsung ke kawasan industri untuk meminimalkan biaya logistik yang biasanya terjadi ketika pelabuhan laut terletak

jauh dari kawasan industri. JIIPE juga bertindak sebagai pelabuhan multi layanan laut untuk melayani pengiriman, kontainer, general cargo, mobil / kendaraan, curah kering dan cair. Pengembangan kawasan JIIPE di lokasi tersebut telah mematuhi peraturan daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gresik dari 2010-2030. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) menggandeng PT AKR guna mengembangkan proyek "Java Integrated Industrial Port" (JIIPE) seluas sekitar 2.000 hektare di kawasan Manyar, Gresik, Jawa Timur. Kepala Humas Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan luas areal itu rencananya dibagi dalam tiga kawasan, yakni untuk pelabuhan, industri, dan perumahan. Pada tahun 2014 ini perwujudan proyek "JIIPE" baru memasuki tahap pembangunan dan penyediaan infrastruktur dasar. Seperti akses jalan, dermaga, dan

kebutuhan energi yang meliputi listrik dan air. "Pembangunan infrastruktur dasar, memang sudah dilaksanakan pada Oktober 2013 direncanakan hingga Oktober 2014. Pembangunan ini melibatkan Pemkab Gresik yang telah menjalin kerja sama untuk penyediaan

Komposisi saham sebesar 60 persen dimiliki BJTI dan sisanya dikuasai UEPN,�

Edi Priyanto

Kepala Humas Pelindo III infrastruktur dan energi," ujar Edi Priyanto. Pembangunan "JIIPE", tambah Edi, dari ribuan hektare luas kawasan tersebut maka sebanyak 1.762 hektare sudah termasuk ruang terbuka hijau, jalan, saluran pembuangan air, dan fasilitas

umum lainnya."Bahkan, ada pula kawasan pelabuhan seluas 371 hektare, sudah termasuk ruang terbuka hijau dan sirkulasi," imbuhnya. Sedangkan khusus kawasan residential akan menempati lahan seluas 765 hektare. Pelabuhan laut estate akan dilengkapi dengan dermaga. Beberapa fasilitas pendukung akan dibangun di dekat pelabuhan laut termasuk lapangan terbuka, gudang, kendaraan, tangki pertanian untuk terminal, tangki penyimpanan cairan untuk menyimpan curah cair, lapangan penumpukan batubara , log kayu, bengkel dan kantor / fasilitas publik. Pada masa mendatang, kata Edi Priyanto, kawasan pelabuhan akan dikelola PT Berlian Manyar Sejahtera, yang merupakan perusahaan patungan antara PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) selaku anak perusahaan Pelindo III dengan PT Usaha Era Pratama Nusantara (UEPN), anak perusahaan

PT AKR Corporindo Tbk. "Komposisi saham sebesar 60 persen dimiliki BJTI dan sisanya dikuasai UEPN," ujarnya. Pada area tersebut, sebanyak 371 hektar daerah akan mencakup semua elemen pembangunan di kawasan pelabuhan laut. Sekitar 80% dari mereka adalah untuk tujuan operasi dan sisanya 20% untuk utilitas, hijau dan sirkulasi. Kawasan industri dari JIIPE seluas 1.761 hektar dibagi menjadi 3 jenis industri, yang terdiri dari Industri Ringan, Industri Menengah dan Industri Berat. Wilayah dijual maksimum kawasan industri adalah 70% dari total area, sehingga memenuhi ketentuan dari Departemen Industri dan Perdagangan No 35/2010 tentang standar teknis kawasan industri. Daerah nondijual sekitar 30% dialokasikan untuk zona hijau (10,57%), jalan dan saluran (12,30%), dan fasilitas (7,03%). = G. ARMADIANTO SEMERU


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

Jatim Tekan Angka Kecelakaan SURABAYA – Kepolisian Daerah (Polda) Jatim mendapatkan juara pertama dalam Road Safety Partnership Action (RSPA). Program yang dicanangkan oleh kepolisian lalu lintas, dalam menggugah kesadaran semua elemen masyarakat terhadap pentingnya melakukan keselamatan berlalu lintas. Dari data Polda Jatim, pada tahun 2013 lalu, jumlah kecelakaan lau lintas di Jawa Timur turun lebih dari 17%, sedangkan faliditas meninggal dunia, turun lebih 10%. Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan keberhasilan Polda Jatim dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, yang kemudian ditandai dengan diterimanya juara pertama RSPA tak lepas dari peran serta seluruh instansi terkait. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak pihak lain, dan juga melibatkan masyarakat, dalam

setiap program yang diterapkan. "Kita melaksanan yaitu koordinasi dengan instansi terkait, misalnya kejadian di Tongas, begitu kejadian itu, semua turun disana. Dari kesehatan (Dinkes,red) ambulan diturunkan disana. Dinas PU, ada evaluasi jalan, geometri jalan. Ini marka jalannya harusnya panjang lagi begitu, yang kedua rambu rambu lalu

lintas dan sebagainya," ujar Unggung Cahyono, seusai memimpin Pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (26/1). Langkah-langkah pencegahan yang sudah dilaksanakan kepolisian adalah melaksanakan gelar kekuatan di tempat tempat rawan kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, maupun kriminalitas. Untuk Jatim, tambah Irjen Pol Unggung, telah menggelar 494 pos pantau yang berda di dareh black spot maupun lokasi rawan kriminalitas. Selain itu, kerjasama dengan seluruh instansi terkait, juga terus dilakukan, seperti dengan Pemda, Dishub, PU Binamarga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Wilayah Lima, Dinas Kesehatan, Akademisi, Pakar Lalin dari Universi-

tas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, dan Universitas Jember, serta Organda. Data di Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim menyebutkan, selama Tahun 2012 terjadi 24.323 kasus kecelakaan, Tahun 2013 menurun menjadi 19.989 kasus atau menurun 17,82 persen. Demikian juga korban tewas dalam kecelakaan, sepanjang Tahun 2012 terhitung ada 5.915 nyawa melayang, Tahun 2013, jumlahnya menurun menjadi 5.266 jiwa atau menurun 10,97 persen. Angka kecelakaan tersebut merupakan salah satu hasil kerjasama semua lapisan, baik masyarakat maupun Pemerintah. Beberapa cara yang dilakukan polisi untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas di Jatim, diantaranya, melakukan evalu-

asi di lokasi yang pernah terjadi kecelakaan dan mendatangi dan menganalisa lokasi kejadian. Selain itu, Polda Jatim juga sudah meluncurkan sejumlah program unggulan, di antaranya, program Polisi Cilik, Duta Lalu Lintas, Wayang Lalu Lintas, Save Our Student (SOS), dan sejumlah program lain. Angka kecelakaan lalu lintas inilah yang menjadi salah satu alasan Jatim dipercaya terlibat dalam pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu (26/1) pagi, melalui teleconference langsung dari Taman Bungkul Surabaya dengan Presiden di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. = G. ARMADIANTO SEMERU

g. armadianto semeru/koran madura

UNJUK KEBOLEHAN. Polisi Cilik binaan Polres Malang di hadapan tamu VIP, unjuk kebolehan di sela-sela acara pencanangan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu-lintas, di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (26/1).

PASAR

Pedagang Minta Pemkot-DPRD Dukung Pembangunan Pasar Turi SURABAYA - Majelis Pedagang Pasar Turi Kota Surabaya meminta Pemkot dan DPRD setempat untuk mendukung pembangunan Pasar Turi Baru yang terbakar beberapa tahun lalu. Ketua Majelis Pedagang Pasar Turi, Kemas, Minggu (26/1), mengatakan, dukungan tersebut sangat diperlukan mengingat pembangunan Pasar Turi hingga saat ini belum kunjung selesai.

"Banyak persoalan yang belum terselesaikan dalam proses pembangunan Pasar Turi," katanya. Untuk itu, lanjut dia, bagi pedagang yang belum menyelesaikan pembayaran stan agar segera diselesaikan. "Ini juga dalam rangka menyukseskan pembangunan pasar," ujarnya. Selain itu, lanjut dia, pihaknya menginginkan pedagang lama bisa masuk bersama-sama

di Pasar Turi yang lagi dibangun. Majelis Pedagang Pasar Turi siap membantu memediasi pedagang lama dengan investor jika ada persoalan. "Apapun permasalahan pedagang dalam rangka menyuseskan pembangunan Pasar Turi yang sekarang lagi dikerjakan, kami siap membantu," ujarnya. Sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berharap pedagang yang menjadi korban

kebakaran sudah bisa masuk pada Februari mendatang, meskipun untuk penyelesaian pembangunan secara keseluruhan belum tuntas. "Akhir Februari, pedagang lama sudah harus masuk karena perjanjianya seperti itu," katanya. Tri Rismaharini mengungkapkan mengacu pada laporan kemajuan pembangunan Pasar Turi memang hingga saat ini baru mencapai 60 persen. "Harusnya,

kalau molor memang kena denda. Tapi waktu di awal, pemerintah kota juga ada kekeliruan," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeko) Kota Surabaya itu. Ia mengaku bakal menggelar evaluasi soal pembangunan Pasar Turi. "Kalau kemungkinan memberikan addendum, dari awal saya sudah tidak setuju," ujarnya. = ANT/ABDUL HAKIM


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

11

Timsel Tidak Pro Gender Kaukus Tolak Hasil Seleksi Calon Anggota KPU SURABAYA - Kaukus Perempuan Parlemen (Kapepa) DPRD Provinsi Jawa Timur menggalang dukungan dari sejumlah aktivis perempuan di Jawa Timur untuk bersama-sama menolak hasil seleksi 20 besar calon anggota KPU Provinsi Jawa Timur yang telah dipublikasikan oleh Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU Provinsi Jawa Timur. Ketua Kapepa DPRD Provinsi Jawa Timur, Titik Indrawati, SH kepada Koran Madura, Minggu (26/1) mengungkapkan Timsel yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya tersebut tidak pro perempuan, karena hanya meloloskan satu kandidat perempuan dalam 20 besar.

Titik Indrawati, SH Ketua Kapepa DPRD Provinsi Jawa Timur

"Sebagai perempuan, kami benar-benar tersinggung dan merasa dilecehkan oleh Pak Aribowo dan timnya, karena hanya mengakomodir satu calon perempuan dalam 20 besar calon anggota KPU. Ini jelas-jelas mengambarkan bahwa timsel tidak pro gender," tandas Titik dengan nada tinggi. Menurut Titik, sebagai lembaga penyelenggara pemilu, KPU harus menunjukkan dirinya sebagai lembaga yang pro perempuan, sehingga mestinya dari 20 calon yang lolos, minimal ada tujuh orang perempuan. Karena kepada partai politik (parpol) saja, lembaga ini sudah sangat 'kejam' yakni tidak segan-segan mencoret parpol yang tidak memenuhi kuota 30 persen perempuan. "Saya ingat betul, bagaimana KPU sangat detail melakukan verifikasi faktual terhadap kader perempuan parpol. Semua dicek dan diteliti kebenarannya. Dan

kita (kader perempuan) dipanggil satu-satu ke KPU. Lha kalau parpol saja diperlakukan seperti itu, kenapa timsel tidak menerapkan itu ketika menjaring anggota KPU. Itukan picik namanya," kata perempuan yang masih menjabat sebagai anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur itu. Ia menyadari betul bahwa tidak ada dalam aturan perundang-undangan yang mewajibkan keterwakilan 30 persen perempuan di lembaga KPU. Tetapi kata ibu tiga orang anak ini, secara etika, ketika KPU mewajibkan parpol memenuhi kuota 30 persen, seharusnya mereka juga begitu. Menanggapi pernyataan Aribowo, bahwa hasil test calon perempuan lebih rendah dibandingkan dengan calon pria, Titik lagi- lagi menyindir. "Apakah perempuan yang di comot parpol yang supaya tidak didiskualifikasi oleh KPU, kualitasnya bisa bagus? Kan tidak. Hanya untuk memenuhi 30 persen, parpol rela asal comot," tukasnya. Karena itu, Titik meminta kepada Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur untuk mengambil sikap tegas untuk menolak dan menganulir hasil seleksi tersebut. Kaukus juga mendesak agar timsel yang sekarang dibubarkan dan dipilih tim yang baru yang benar-benar kredibel dan independen, serta tidak pro salah satu partai politik. "Saya dengar putera pak Aribowo caleg salah satu parpol. Kalau itu benar, berarti tidak independen. Dan Komisi A, harus berani memperjuangkan dan membatalkan keputusan tersebut," kata anggota Fraksi Demokrat ini. = E. HANA DIMAN

g. armadianto semeru/koran madura

TANAMAN HASIL SYSTEM HYDROPONIC. Heru Agus Hendra, Insinyur Pertanian IPB menunjukkan beberapa jenis buah, sayuran, dan tanaman hasil system hydroponic dalam acara workshop Hydroponic di aula Dinas Peternakan Jatim, Minggu (26/1).

PERTANIAN

Hydroponic Berpotensi di Masa Depan SURABAYA – Jika di negara Thailand bertani dengan system hydroponic sudah dilakukan sejak tahun 1990 silam, sosialisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia baru sekitar 3 tahun terakhir, itupun belum merata di seluruh penjuru tanah air. Karena itu, banyak pengimpor buah dan sayuran kita mengadopsi ke Thailand untuk mendapatkan buah atau sayuran dan tanaman lain yang memiliki kualitas sekelas negara tersebut. Sebut saja pepaya Thailand, pisang sunpride, dan lain-lain. Padahal membuka bisnis “pertanian” modern dengan istilah keren hydroponic ini memiliki peluang pasar yang sangat potensial. Bukan saja karena mudah menanamnya, namun juga murah sekali modal yang harus dikeluarkan, dan pasar yang menginginkan buah, sayur dan tanaman jenis ini sangat banyak, terutama restauran-restauran mahal. Hal tersebut diungkapkan oleh Heru Agus Hendra, Insinyur Pertanian jebolan IPB dalam acara workshop Hydroponic di aula Dinas Peternakan Jatim, Minggu (26/1). Workshop yang diikuti oleh lebih dari 100 orang ini datang dari berbagai daerah di Indonesia. Acara yang memakan waktu hampir 6 jam ini, berlangsung seru dan cukup marak. Bukan saja karena mayoritas pesertanya adalah kalangan intelektual, namun karena atensi para peserta terhadap materi mengenai hydroponic ini cukup

besar. Hal ini diakui oleh Heru bahwa workshop yang dilakukan ini sudah melibatkan 17 ribu orang yang tergabung di komunitas hydroponic dan tersebar di seluruh Indonesia. ”Dengan adanya komunitas ini, kesempatan berkarir dibidang pertanian bukan lagi menjadi hal yang tabu bagi kaum

... tanaman hydroponic tidak membutuhkan semprotan anti hama yang berefek pada kesehatan, tidak membutuhkan pupuk kimia yang akan mempengaruhi kesehatan kita jika digunakan dalam waktu yang panjang bisa menyebabkan kanker. Pokoknya mengkonsumsi tanaman hydroponic bisa memperpanjang umur kita...”

Heru Agus Hendra Insinyur Pertanian

intelektual. Karena meski sebutannya sebagai petani, bertanam dengan sistem hydroponic, kita tidak perlu berlumuran lumpur, tak perlu membajak sawah, tak perlu berpanas-panas dengan

matahari yang akan menyebabkan kulit kita hitam mengkilat. Bertani dengan system hydroponic bisa dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, kapan saja, tak perlu mengkhawatirkan masalah cuaca yang tidak ramah karena takut kebanjiran atau takut kekeringan akibat kemarau panjang,” jelasnya. Menurut Heru, potensi pasar dibisnis hydroponic ini sangat terbuka lebar mengingat petani yang menggeluti bisnis ini belum banyak sementara masyarakat yang mengkonsumsi tanaman hydroponic, baik buah, sayuran maupun apotik hidup ini sangat banyak. “Karena tanaman hydroponic tidak membutuhkan semprotan anti hama yang berefek pada kesehatan, tidak membutuhkan pupuk kimia yang akan mempengaruhi kesehatan kita jika digunakan dalam waktu yang panjang bisa menyebabkan kanker. Pokoknya mengkonsumsi tanaman hydroponic bisa memperpanjang umur kita. Karena itu, saya berharap, pemerintah mulai memikirkan secara serius untuk memberikan pemahaman dan pemberdayaan pada masyarakat luas tentang bercocok tanam dengan system hydroponic agar kita tidak perlu mengimpor buah dan sayuran karena kita bisa membudidayakan tanaman ini secara meluas ke seluruh lapisan masyarakat,”pungkasnya. = G. ARMADIANTO SEMERU


KORAN MADURA

KORAN PROBOLINGGO 12 SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III MADURA

LINTAS12 JATIM

Probolinggo

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

Ungkap 11 Kasus Amankan 14 Tersangka PROBOLINGGO - Sebanyak 11 kasus berhasil diungkap Polres Probolinggo Kota selama bulan Januari 2014. Selain itu, dalam operasi polisi juga mengamankan 14 tersangka. Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Agus I Supriayanto membeberkan enam judi togel, satu kasus disersi Anak Buah Kapal (ABK), penggelapan satu kasus, satu kasus pencurian dengan kekerasan (curas), pencurian dengan pemberatan (curat) satu kasus. Disusul satu pencurian kendaraan bermotor (curanmor) 1 kasus. ’’Selama bulan Januari 2014, ada 11 kasus yang berhasil diungkap. Dan tersangka yang kami amankan 14 orang,”ujar mantan anggota Densus 88 ini, kepada sejumlah wartawan, Minggu (26/1). Untuk saat ini, lanjut dia, pihaknya paling banyak mengungkap kasus judi Togel. Di mana, kasus tersebut lebih banyak yang ada di Kota Probolinggo dibandingkan kasus penggelapan, curas, curat dan curanmor. ’’Untuk barang bukti yang diamankan, yakni i unit mobil isuzu phanter, 2 unit sepeda motor Yamaha Yupiter dan Yamaha Vixion, 1 buah tabung gas elpiji 3 kg, uang tunai Rp.170.000. Sedangkan kasus judi togel, barang bukti yang diamankan, yakni 7 unit HP, 1 buah buku tafsir mim-

untuk memberantas segala tindak kejahatan apalagi kejahatan jalanan. Terlebih banyak masyarakat yang menyampaikan secara lang-

sung tentang keresahan akan aksi pelaku tindak kejahatan jalanan.”Kita sudah berkomitmen menanggulangi, karena kejahatan

yang meresahkan dan merugikan masyarakat harus diberantas,” pungkas AKP.Agus I Supriyanto. =m.hisbullah huda

pi, 22 lembar rekapan pengeluaran, 14 biji bolpoint, 1 buah buku tabungan Bank Mandiri, i unit kalkulator, serta uang senilai Rp.538.000,”paparnya. Menurutnya, dari 14 tersangka yang diamankan, merupakan pemain-pemain baru yang beroperasi di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. ’’Lima orang itu semuanya melakukan curas, curat dan curanmor,’’tandas AKP. Agus I Supriyanto. AKP.Agus I Supriyanto menambahkan, selain dalam waktu yang ditentukan pada operasi ini, pihaknya juga memang tetap fokus untuk meminimalisasi aksiaksi kejahatan dan memberantas perjuadian dan C3 (curat, curas, dan curanmor), serta meminimalisir aksi kejahatan menjelang pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo. ’’Kami tidak terpaku dengan pengamanan pelantikan walikota dan wakil Probolinggo dengan tenggang waktu selama operasi ini. Tapi, di luar itu, kami tetap fokus memberantas aksi kejahatan di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota,” tegasnya. Pihaknya berupaya semaksimal mungkin dan berkomitmen

PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH

Akan Dihadiri Menteri dan Elite Parpol PROBOLINGGO - Pelantikan walikota dan wakil waikota Probolinggo terpilih, Hj.Rukmini Buchori – H.M.Suhadak, Selasa (28/1) besok, bakal disaksikan Menteri, elit partai politik, dan pejabat. Hingga dua hari sebelum pelantikan, sejumlah tamu dari kalangan menteri, politisi, dan tokoh nasional telah memberikan konfirmasi untuk menghadiri pelantikan yang digelar di Gedung Islmic Center yang baru diresmikan. Tamu dari kalangan menteri yang memastikan hadir yakni Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufrie, Menteri Pertanian, Suswono, dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring. Sementara, dari kalangan elit

politik, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjhajo Kumolo, memastikan hadir dalam pelantikan tersebut. Tidak hanya itu, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sirmadji Tjondro Pragolo, serta sejumlah pengurus partai berlambang banteng tersebut dipastikan turut hadir. Demikian juga dengan Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, dan Ketua Komisi VIII DPR RI Dra. Hj. Ida Fauziah menyatakan siap hadir. Kabang Umu Sekretariat Kota Probolinggo, Drs. Gatot Wahyudi, M.Si, mengungkapkan, dari 1200 undangan yang disebar, di antaranya adalah tamu Very Important Person(VIP). “Konfirmasi kehadiran pejabat pusat dan elit politik nasional sudah kami terima. Mereka menyatakan siap hadir

dan kemungkinan akan tiba di Kota Probolinggo mulai Senin (hari ini),” ujarnya kepada wartawan, Minggu (26/1). Mantan Kabag Humas dan Protokol ini mengaku, selain elit politik dan pejabat pusat, Gubenur Jawa Timur, Dr. Soekarwo, beserta bupati/walikota se Bakorwil V Malang, yakni Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuawangi, Ketua PBNU, Said Aqil Sirodj, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Mohammad Hasan Mutawakil Alallah, juga menyatakan kesiapannya untuk hadir. Selain itu, seluruh anggota DPRD, SKPD, juga akan menyaksikan langsung Pelantikan walikota dan wakil waikota Probolinggo

terpilih, Hj.Rukmini Buchori – H.M.Suhadak. “Selain itu, untuk mengakomodir seluruh tamu yang hadir, panitia menyiapkan tenda raksasa yang didesain menyerupai ruang rapat paripurna DPRD Kota Probolinggo,”tandas Gatot Wahyudi. Karena itu, lanjut Gatot Wahyudi, lokasi pelantikan mulai dari setting tenda, panggung serta acara dikemas semenarik mungkin dan modern tanpa menghilangkan nilai-nilai budaya Kota Probolinggo. “Gala dinner dilaksanakan pada besok malam (hari ini) untuk menjamu tamu-tamu dari pusat dan luar negeri yang sudah hadir,” tandasnya. Tingkatkan Pengamanan Terpisah, mengansitipasi

gangguan keamanan selama pelantikan, Polres Probolinggo Kota mengikutsertakan 900 personel dari TNI/- Polri. Kabag Ops Polres Probolinggo Kota, Kompol M.Nasir, mengungkapkan, banyaknya jumlah personel pengamanan dilakukan karena polisi tidak ingin kecolongan. “Ini hanya untuk mengantisipasi agar kami tidak kecolongan mengingat tamu yang hadir banyak dari kalangan menteri, elit partai politik, dan pejabat. Belum ada laporan potensi gangguan menjelang pelantikan,” ujarnya. Dalam skema, pola pengamanan dibagi menjadi empat ring. Ring pertama, ring kedua, ring ketiga, dan ring keempat disiagakan 900 personil. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

Nasdem Ditengarai Partai Tak Bermodal

13

MEREGANG NYAWA

Diduga Minum Obat Kuat

Jawa Timur Besar karena Hasan Aminuddin PROBOLINGGO - Kedatangan Hary Tanosoedibjo, Minggu, (26/1) kemarin di Probolinggo disambut oleh puluhan kader partai Hanura dan para celeg di daerah. Pertemuan yang dilaksanakan di sebuah rumah makan di Kabupaten Probolinggo sedikit mengejutkan. Pasalnya dalam sambutannya dia menilai partai Nasdem sebagai salah satu partai yang pernah di rintisnya saat ini tidak memiliki modal.“Kalian jangan gentar dan takut tentang adanya partai Nasdem di dalam pemilu mendatang, Karena partai tersebut, saat ini merupakan partai yang tidak memiliki modal,” kata, Hari Tanosoedibjo, saat memberikan penjelasan kepada kader partai Hanura. Menurutnya, partai Nasdem yang merupakan rintisan dirinya. Bahkan dia juga mengaku kalau srategi partai sudah ditangannya.”Saya yang memilki strategi tersebut. Jadi nggak usah khawatir,” tegasnya dengan nada optimis. Hary Tanosoedibjo, merupakan salah satu big bos dari salah ratu media nasionel tersebut mengaku, besarnya partai Nasdem di Jawa Timut dan di Probolinggo, bukan karena peran pimpinan partai dari pusat. Namun karena peran dari Hasan Aminuddin. “Karena beliau yang mendanai semua kegiatan Nasdem di Jatim, termasuk Probolinggo,”

terangnya Pria kelahiran Surabaya 26 September 1965. Disisi lain, kader partai Hanura Kabupaten Probolinggo, Ahmad Mudianto, mempertanyakan, niatan para caleg Hanura Propinsi, dan pusat. Dia menilai, selama ini caleg yang melewati Dapil Probolinggo - Pasuruan belum ada kejelasan. “Apakah betul-betul nyaleg atau tidak. Sampai saat ini belum ada sinergitas antara caleg yang ada di daerah. Karena hal ini, bisa berdampak kepada perolehan suara Hanura pada pemilu mendatang,” paparnya. Sementara itu, Ketua Dewan Piminan Daerah (DPD) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Rifa’i saat mau dimintai keterangan tentang kesiapan partainya dalam pertarungan dalam pemilu legislatif 9 April mendatang, dan atas tudingan partai Nasdem dinilai tidak memiliki modal, belum bisa dihubungi. Masuk Kampus Tak Lepas Atribut Parpol Selepas acara tersebut, Hary

Tanoesoedibjo memberikan kuliah Umum di Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo, Namun Kedatangnya ke dunia akademis itu, rombongan yang mendampinginya masih beratribut parpol Hanura. Dengan kelengkapan atribut partai, membuat mahasiswa sedikit kecewa.“Kalau masalah kedatangan pak Hary Tanoesoedibjo sebagai dosen kuliah umum kewirausahaan tidak masalah. Namun romobongan yang mendampingi beliau kok masih beratribut baju Hanura,” keluh Tomi salah satu Mahasiswa sastra Fakultas Sastra itu. Menurutnya, selayaknya kalau mau datang ke kampus selayaknya, atribut parpolnya jangan sampai melekat. Karena ini bisa dinilai merupakan politisi kampus.”Kampus secara tidak langsung sudah mulai dirasuki oleh dunia politik praktis, apalagi tahun ini merupakan tahun politik,” terangnya sembari menunjuk atribut yang masih dikapai pengurus Hanura. Sementara, itu Rektor UPM Probolinggo, Ngatimun, menegaskan kedatangan Hary Tanoesoedibjo ke kampus yang dikelolanya. Bukan karena partai yang di ikutinya. Namun dia menilai kapasitas beliau sebagai dosen mata kuliah umum. =mahfud hidayatullah

DIKELUHKAN, Perwakilan kader mempertanyakan kejelasan caleg pusat, provinsi untuk turun bersinergi di dapil Pasuruan – Probolinggo.

RAMAI, warga yang mengetahui kejadian, langsung berdatangan karena korban sudah meregang nyawa.

PROBOLINGGO - Toyib (45) warga dusun Gulur RT 4 RW 2 Desa Bucor Wetan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, di temukan meregang nyawa di kamar Wanita Idaman Lain (Wil). Korban di temukan pertama kali oleh Martina (38) yang tak lain adik kandung Sunarsih (Wil) korban. Dugaan sementara, korban sebelum meregang nyawa mengkonsumsi obat kuat. Sedangkan, Sunarsih sendiri, tidak di temukan di lokasi. Namun, pengakuan warga, kalau Sunarsih keluar dari rumahnya sekitar pukul 5.00 WIB pagi. Sontak, warga yang mengetahui kejadian itu, langsung berdatangan. Sedangkan kondisi jenasah korban itu sendiri dalam keadaan memakai sarung dan baju.”Dugaan sementara, dia minum obat kuat,”jelas warga setempat Rahim. Menurut Rahim, kabar beredarnya wanita idaman lain itu sendiri sudah sekitar 1 tahun yang lalu.”Saya sering kepergok dengan dia,”akunya. Sementara suami Sunarsih

sendiri Madun (46) bekerja di malaysia sudah 3 tahun yang lalu.”Rumah korban dengan rumah Wil selisih 8 rumah,”papar Rohim yang juga ketua RT.

Dugaan sementara, korban sebelum meregang nyawa mengkonsumsi obat kuat. Sedangkan, Sunarsih sendiri, tidak di temukan di lokasi. Namun, pengakuaan warga, kalau Sunarsih keluar dari rumahnya sekitar pukul 5.00 WIB pagi.

Kemudian jenasah korban, langsung di bawa ke kamar mayat RSUD Waluyo Jati Kraksaan.”Dugaan sementara, dia kelelahan dan kita masih mau mengumpulkan beberapa saksi,”pungkas Kapolsek Pakuniran AKP Adri Maman. =M.Hisbullah Huda.


14

KORAN MADURA

Probolinggo

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

Dokter Spesialis RSUD Tongas Kosong Berimbas pada Proses Akreditasi PROBOLINGGO - RSUD Tongas merupakan salah satu rumah sakit milik Pemkab Probolinggo, Namun rumah sakit yang beroperasi sejak 31 Oktober 2002, sampai detik ini tidak memiliki satu pun dokter spesialis alias kosong. Akibat tidak tersedianya dokter itu, rumah sakit tipe D ini sulit menaikkan status ke tipe C pada saat dilaksanakan proses akreditasi. Direktur RSUD Tongas, Kamaliyah Tjipluk Lestari, mengatakan pihaknya sebenarnya berkeinginan menaikkan sta-

tus rumah sakit menjadi tipe C. Hanya saja faktor kurangnya tenaga medis menyebabkan sedikit terkendala. “Kami tetap optimis pada akreditasi 2014 ini. Tapi kendalanya memang kurangnya dokter spesialis,” terangnya, kepada wartawan Minggu (26/1).

Menurutnya, pihaknya kesulitan merekrut tenaga dokter spesialis. Rumah sakit bertipe D milik Pemkab Probolinggo itu seharusnya mempunyai 4 dokter spesialis. “Seharusnya kami mempunyai minimal 4 dokter spesialis yakni, kandungan dan kebidanan, anak, bedah, dan spesialis penyakit dalam,”tandas Kamaliyah Tjipluk Lestari. Untuk menyiasati kekurangan, kata Kamaliyah Tjipluk Lestari, mengungkapkan semua dokter spesialis di RSUD

Tongas merupakan dokter tamu yang satu kali seminggu kedatangannya. Di antaranya, dr Budi Poerwohadi SpPD spesialis penyakit dalam (Mantan Direktur RSUD Dr Moch. Saleh), dr H Aminuddin SpOg MMKEs spesialis penyakit kandungan. Sedangkan kebidanan (Direktur RS Amanah), dan dr H Sarojo SpA spesialis anak (Direktur RSAB Muhammadiyah). “Saya di RSU Tongas merupakan direkturnya direktur rumah sakit,” terangnya.

Selain itu, rumah sakit tersebut juga kekurangan 2 dokter spesialis bedah “ Kami masih pinjam dr Abror SpB dan dr Suroso SpB,” beber Kamaliyah Tjipluk Lestari. Salah satu langkah yang dilakukan, lanjut Kamaliyah Tjipluk Lestari, adalah menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menyiapkan tenaga medis. “Termasuk menyekolahkan dokter umum ke spesialis. Program itu sedang kita susun,” pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah

Truk Liar Masih Bandel

Tindakan Petugas Terkesan Dilecehkan

PROBOLINGGO - Rambu la-

rangan parkir agar kendaraan

truk tidak parkir di sebelah barat

selatan terminal Bayuangga Kota

Probolinggo, nampaknya tidak digubris. Pasalnya, hingga saat ini sejumlah truk masih terlihat parkir di kawasan itu. Bahkan, ada sebagian kendaraan truk yang parkir hingga memakan badan jalan. Sehingga mengganggu pengguna jalan lainnya. Kepala UPTD terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Budihardjo menjelaskan, pihak Dishub setempat sudah menindak tegas bagi kendaraan truk yang parkir di kawasan itu. Namun masih saja ada kendaraan truk yang nekat parkir di tempat itu. “Kita sudah menindak tegas, tapi masih saja mereka bandel,” katanya kepada wartawan, Minggu (26/1). Menurut dia, kendaraan truk yang parkir di kawasan itu kebanyakan berasal dari luar kota. Melihat bandelnya para kendaraan truk tersebut, warga setempat menilai jika upaya tindakan tegas petugas terkesan dilecehkan. “Para sopir truk itu terkesan melecehkan petugas. Padahal di kawasan itu sudah jelas-jelas ada rambu larangan parkir,” ujar seorang warga setempat, Sundari. Sebenarnya, persoalan kendaraan truk liar di kawasan terminal itu sudah menjadi persoalan klasik. Bahkan, masalah itu sempat menjadi sorotan sejumlah anggota dewan. Namun lagi-lagi para sopir masih tetap bandel dan tak menggubris larangan tersebut. “Ini harus melibatkan Satlantas untuk menertibkannya. Jika tidak, mereka tetap bandel dengan memarkir kendaraan truknya di kawasan itu,” pugkas Sundari. =muhammad sugianto


KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO

MADURA

LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho berharap, Juan Mata sukses bersama Manchester United (MU), setelah proses transfernya ke klub tersebut senilai 37,1 juta pound rampung. Pria Portugal itu mengucapkan terima kasih kepada Mata atas kontribusinya selama mengenakan seragam “The Blues”, terutama dalam dua musim terakhir dimana dia dinobatkan sebagai pemain terbaik klub secara berturut-turut. “Saya dan semua orang di Chelsea memiliki respek yang besar terhadap Mata dan bakat besarnya dan ketika dia bilang kepada kami dia ingin pindah karena dia ingin bermain lebih banyak, kami tidak ingin menghambat kesempatan dia. Kami ingin dia mendapatkan karier yang sukses, selain itu transfer ini juga membuat pemasukan finansial yang besar untuk kami,” kata Mourinho di situs resmi klub. Dia melanjutkan, “Kami senang Juan tetap di Inggris, meskipun bergabung dengan klub rival. Dia bahagia di negara ini dan ini bagus bagi Premier League bisa mempertahankan seorang pemain bertalenta seperti dia. Juan pindah dengan seluruh restu kami dan saya bisa bilang, atas nama semua orang di klub, kami berterima kasih atas servis yang fantastis dan kami mengharapkan dia sukses di masa depan.” Jumat (24/1) lalu waktu setempat, MU dan Chelsea akhirnya secara resmi mengumumkan perpindahan Juan Mata dari Stamford Bridge ke Old Trafford setelah seluruh proses baik pada tingkat klub maupun pribadi sudah rampung, serta lolos tes medis.

KORAN MADURA

15 Olahraga 15

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

SELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III

Mou: Terima Kasih Mata, Semoga Sukses di MU

Pemain internasional Spanyol ini adalah pembelian pertama David Moyes pada musim dingin ini dan menjadi pemain termahal MU. Dia mengalahkan harga Dimitar Berbatov yang didatangkan dari Tottenham Hotspur pada 2008 silam seharga 30,5 juta pound. Transfer ini dikritik oleh pelatih Arsenal Arsene Wenger dan pelatih Manchester City Manuel Pellegrini. Tetapi Morinho tetap tenang menghadapi kritikan tersebut. Menurutnya, dia bisa menjual pemainnya kepada rival-rival Chelsea di Liga Utama Inggris, termasuk kepada Arsenal, kalau memang penjualan itu tepat untuk sang pemain dan klub. “Sebuah tim hanya bisa memainkan 11 pemain, bukan 12 orang. Arsenal memiliki banyak pemain papan atas. Apalagi Manchester City dan MU. Jadi bila Juan bermain untuk mereka, itu berarti ada pemain lain yang tersingkir. Jadi kenapa tidak? Setiap klub di banyak negara melakukan ini. Lalu apa masalahnya dengan penjualan Mata ke MU?” tanya Mourinho. Klub-klub lain pun, kata Mourinho, bisa melakukan hal serupa. Dia berpendapat, Mata tidak akan membantu MU menjuarai Liga Inggris musim ini. Meskipun tidak muda, Mourinho terpaksa harus melepas Mata ke MU. “Ini sebuah proses yang sulit untuknya dan tidak mudah juga buat saya. Saya sebenarnya tidak ingin dia keluar dari tim. Sangat sulit bagi saya mengambil keputusan bahwa Oscar akan menjadi pemain nomor 10 saya dan saya akan membangun tim berdasarkan keputusan

SERIE A

Diimbangi Lazio, Conte Tetap Puas ROMA - Pelatih Juventus Antonio Conte mengaku puas dengan penampilan anak-anak asuhnya saat melawan Lazio di Stadion Olimpico, Roma, Minggu (26/1) dini hari WIB. Meskipun Si Nyonya Tua pulang ke Turin hanya dengan satu poin, setelah bermain imbang 1-1 melawan tuan rumah. Juventus sebenarnya menguasai permainan pada menit-menit awal pertandingan. Tapi, mereka mendapatkan pukulan telak setelah kiper Gianluigi Buffon dikartu merah pada menit ke-24 menyusul pelanggaran keras kiper Timnas Italia itu terhadap penyerang Lazio asal Jerman, Miroslav Klose, di mulut gawang. Pelanggaran Buffon juga membuat Juve

terkena penalti. Penalti ini dikonversi menjadi gol oleh Antonio Candreva. Meski Juve dalam kondisi tertinggal dan kalah jumlah pemain, permainan mereka relatif tak banyak berubah setelah kebobolan. Bianconeri tetap berani menekan tim tuan rumah. Mereka bahkan punya kesempatan bagus untuk menyamakan skor pada babak pertama, tapi tendangan Fernando Llorente tak menghasilkan gol. Usaha Juve baru membuahkan hasil pada babak kedua. Sundulan Llorente tak bisa diantisipasi kiper Etrit Berisha dan skor pun berubah jadi 1-1. Mendekati akhir pertandingan, Lazio malancarkan serbuan bergelombang. Tapi, Juve masih berun-

tung karena usaha Lazio dua kali mengenai mistar dan tiang gawang. Selain itu, kiper pengganti Marco Storari juga bermain baik dan bisa mencegah gawangnya kebobolan lebih banyak. Skor akhir 1-1 akhirnya harus diterima kedua tim. “Kami ingin menang, baik dengan 11 atau 10 pemain. Yang ingin kami tanamkan kepada para pemain adalah mentali juara dan para pemain sepenuhnya tahu bahwa kami harus bermain untuk menang pada setiap pertandingan, bahkan saat kiper dikartu merah setelah 25 menit,” kata Conte. Mantan gelandang Juventus itu melanjutkan, “Kami mendapatkan satu poin dan saya pikir tim telah membuk-

tikan lagi malam ini kenapa mereka memuncaki klasemen. Juventus tak pernah menyerah, terus bermain sepakbola, dan berusaha untuk menang meskipun harus bermain dengan 10 orang.” Dengan hasil ini, Juventus tetap memimpin klasemen sementara Serie A dengan koleksi 56 poin, unggul sembilan poin atas AS Roma yang ada di urutan kedua. Tapi, rentetan kemenangan mereka di liga terhenti di angka 12. “Sangat disayangkan rentetan kemenangan kami terhenti. Tapi, hal-hal seperti ini terjadi dan Lazio pantas mendapatkan pujian atas performa mereka,” tutup Conte. =Sky sports Italia/aji

tersebut. Mata pun sulit menerima keputusan ini,” papar Mourinho. Selain melepas Mata, Chelsea juga melepas Michael Essien ke AC Milan. Gelandang internasional Ghana yang musim lalu dipinjamkan ke Real Madrid ini akan hengkang ke San Siro dengan status bebas transfer dan akan menandatangani kontrak berdurasi 18 bulan, setelah urusan pribadi disepakati dan lolos tes medis. Essien menjadi pembelian pertama pelatih anyar AC Milan Clarence Seedorf. “Saya bahagia di sini. Saya akan melakukan yang terbaik untuk Milan dan saya berharap saya siap bermain. Saya bicara dengan Clarence Seedorf dua hari lalu. Saya tidak sabar bermain. Saya sungguh berterima kasih kepada ketua dan tim serta pelatih Jose Mourinho yang mengijinkan saya berseragam Rossoneri,” kata Essien. Milan pun membenarkan bahwa mereka sudah mendatangkan Essien melalui website resmi Milan. “Meski sudah 31 tahun, tetapi melihat riwayat hidupnya termasuk gelar juara domestik dan Liga Champions serta prestasi bersama Timnas Ghana, Essien akan tiba di kota ini pada malam ini,” demikian bunyi pernyataan resmi Milan. Essien memulai kariernya di Eropa bersama Bastia setelah pindah dari Ghana pada umur 17 tahun. Dia pernah meraih gelar pemain terbaik Liga Prancis lalu kemudian dibeli Chelsea dengan nilai transfer 24,4 juta pound pada musim panas 2005. Dia bersinar bersama Chelsea dan merebut sejumlah gelar. =espn/sky sports/aji


16

KORAN MADURA

SELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 PECAHKAN | TAHUN III

REKOR TRANSFER SETAN MERAH

DIIMBANGI LAZIO, ANTONIO CONTE TETAP PUAS

Rampung sudah transfer Juan Mata dari Chelsea ke Manchester United dengan nilai 37,1 juta pounds. Dana itu memecahkan rekor transfer MU, mengalahkan harga Dimitar Berbatov yang didatangkan dari Tottenham Hotspur seharga 30,5 juta pound.

OLAHRAGA | 15

SELENGKAPNYA BACA OLAHRAGA HAL. 15

Olahraga KORAN MADURA

REAL MADRID 2 GRANADA 0

SETELAH DUA TAHUN AKHIRNYA

KUASAI PUNCAK

MADRID - Real Madrid akhirnya mengambil alih puncak klasemen sementara La Liga Spanyol setelah memetik kemenangan 2-0 atas Granada di Santiago Bernebeu, Sabtu (25/1) tengah malam WIB. Inilah untuk pertama kalinya El Real merasakan puncak klasemen sementara, setelah dalam dua tahun terakhir kalah bersaing dengan Barcelona dan tahun ini kalah bersaing dengan Atletico Madrid. Mereka memimpin dengan 53 poin dan melampaui Barcelona serta Atletico Madrid dengan keunggulan dua poin. Setidaknya dalam 24 jam Madrid akan merasakan takhta La Liga. Pasukan Carlo Ancelotti ini akan kembali ke tempat ketiga bila Barcelona dan Atletico Madrid menang atas lawan-lawannya. Dua gol kemenangan “Los Blancos” pada laga terse-

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

16

but dicetak Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema. Ini adalah kemenangan keempat secara beruntun Ronaldo dan kawan-kawan. Sebaliknya, Barcelona dan Atletico, dalam empat laga terakhir dua kali imbang dan dua kali menang. Selain itu, gawang Madrid juga masih perawan di tujuh laga terakhir di seluruh kompetisi. “Kami tidak bisa merebut bola dengan baik di babak pertama. Kami meningkat di babak kedua dan lebih mudah untuk menyerang. Yang terpenting adalah permainan kami seimbang saat ini; itu kuncinya. Kami bertahan dan menyerang dengan sangat baik. Kami pun lebih tenang. Kami akan terus bertarung dan mempertahankan tingginya intensitas permainan kami. Semua pemain sedang tampil dalam bentuk terbaiknya,” kata pelatih Madrid Carlo Ancelotti.

Sedangkan Xabi Alonso menilai, kemenangan atas Granada itu diraih berkat kerja keras seluruh tim. “Kami harus bekerja keras untuk menang karena mereka merapatkan pertahan. Di babak pertama, dengan mereka berada dalam posisi yang bagus dan lebih segar, sulit bagi kami menemukan ruang meski kami menciptakan sejumlah peluang,” kata Alonso. Dia melanjutkan, “Kami bermain dengan intensitas besar dari awal babak kedua dan kami harus bekerja keras untuk mendapatkan gol pertama. Kami tampil baik tapi kami bisa lebih baik lagi. Masih ada jalan yang panjang, tapi kami sudah mengumpulkan banyak poin dan harus terus begini. Kami bermain bagus dan meski jalan masih panjang kami kini berada di tempat yang kami inginkan,” tutupnya. =SKY SPORTS/AJI

KEMBALI KE PUNCAK.

Bek Real Madrid Pepe merayakan gol yang dicetak oleh Cristiano Ronaldo bersama teman-temannya pada pertandingan melawan Granada, Sabtu tengah malam WIB. Pada laga itu, Madrid menang atas tamunya 2-0.


SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 TAHUN III

GELOMBANG MENGAMUK

warga DUA DUSUN MASIH TERISOLIR

PAMEKASAN | F

BANGKALAN | L

KORAN MADURA

DIANAR SELASA ARTA METIA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III MERAIH MIMPI MENJADI MODEL INTERNASIONAL

A

NETER KOLENANG | P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

S Geliat Kampanye Lewat

Internet

UMENEP – Sebagian calon anggota legislatif memanfaatkan jejaring sosial seperti facebook dan twitter sebagai alat kampanye, bahkan membuat halaman penggemar (fans page) khusus dan akun youtube untuk berkampanye. Mereka mulai gencar berkampanye di jejaring sosial. Penjaga Warung Internet Elkisa, Pusawi, mengatakan, banyak sekali caleg yang menggunakan jejaring sosial sebagai media kampanye. “Modusnya beragam, bahkan salah satu caleg menggunakan akun You-

Tube,” katanya kepada Koran Madura disela-sela menjawa warnetnya. Fatho Bari, salah satu caleg, menjelaskan, kampanye melalui jejaring sosial sangat efektif dan efesien. Efektivitas kampanye di jejaring sosial mencapai 30 persen. “30 persen membidik kaum intelektual, ibu rumah tangga, dan pemilih pemula, termasuk mahasiswa,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (26/1). Menanggapi maraknya kampanye di jejaring sosial, Ketua Panwaslu Sumenep

Zamrud Khan, mengatakan belum ada regulasi yang jelas. Selama ini yang diatur hanya di media seperti televisi, koran, dan radio. “Kalau media seperti televisi, koran, radio itu sudah jelas, tetapi kampanye semacam inilah (internet) yang perlu ada regulasi yang lebih jelas,” paparnya. Ia meminta KPU membuat regulasi yang lebih jelas terkait kampanye di internet. Komisioner KPU Sumenep, Moh. Ilyas, menjelaskan, kampanye lewat media internet termasuk pelanggaran UndangUndang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif dan PKPU Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Pemilu Legislatitf. “Dan diaturan itu sudah jelas, kampanye media jejaring sosial semacam itu hanya bisa dilakukan 21 hari sebelum dimulainya masa tenang. Jika ada yang melakukan di luar itu, maka itu sudah melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh KPU,” tegas Tegas Ilyas. Menurut Ilyas, jika ada yang merasa dirugikan dengan kampanye media tersebut, nanti tergantung pada penilaian dan rekomendasi panwaslu atau Badan Pengawas Pemilu. “Panwaslu merekomendasikan ada pelanggaran administrasi dalam penggunaan media sosial untuk kampanye, maka KPU yang akan menindak lebih lanjut,” pungkasnya. =SYAMSUNI/MK


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

Kinerja Pejabat Pembuat Akta Tanah Dikeluhkan

TOLAK CALEG PEMAKU POHON. Sejumlah aktivis melakukan aksi tolak pemasangan spanduk ataupun poster kampanye dengan memaku pohon di Solo, Jateng, Minggu (26/1). Dalam aksinya mereka mengecam pemakuan pohon guna keperluan kampanye yang marak jelang pemilu 2014 mendatang, serta menyerukan masyarakat untuk tidak memilih partai maupun caleg yang melakukan perusakan lingkungan.

PEMILIHAN KEPALA DESA

Perda Pilkades Direvitaliasi SUMENEP - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menemukan sejumlah kelemahan dalam peraturan daerah tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) yang selama ini berlaku. Oleh karenanya, dewan berencana merevitalisasi perda itu karena jika tidak dinilai akan menghambat proses kepemimpinan tingkat desa. Hal itu disampaikan anggota Komisi A DPRD Sumenep Roekminto, Minggu (26/1). Kata Politisi Golkar itu, ada sejumlah poin krusial yang membutuhkan revitaslisasi dalam perda yang mengatur tentang pilkades. Dalam perda perubahan nanti, selain masalah anggaran, model pelaksanaan pilkades tidak akan jauh beda dengan sistem pemilihan presiden. “Pilkades itu kan sistem pemilihan yang ada di tingkat desa. Jadi kepala desa itu pucuk pimpinan pemerintahan yang ada di desa. Itu artinya kepala desa tidak jauh beda posisinya dengan Presiden sekali pun. Sehingga, penyelenggaraan pilkades biayanya juga harus ditanggung pemerintah melalui

dana APBD,” terangnya. Selama ini, suksesi kepemimpinan yang dibiayai oleh negara hanya pemilihen presiden, gubernur, dan bupati. Sementara biaya pemilihan kepala desa dibebankan kepada calon. Itu nanti yang akan menjadi pembahasan penting dalam perda perubahan Perda No 21/2006 tentang Pilkades. Selain soal anggaran, model pencalonan juga akan dibatasi. Pemerintah akan mengatur lebih jauh terkait dengan jumlah cakades. “Minimal batasan untuk mencalonkan sebagai kepala desa pada satu desa minimal didukung oleh 20 persen suara masyarakat atau maksimal memperoleh dukungan 50 persen untuk bisa maju sebagai cakades,” terangnya. Dengan pembatasan jumlah

Anggota Komisi A DPRD Sumenep Roekminto, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait Perda pelaksanaan pemilihan kepala desa.

dukungan 20 persen, maka calon kepala desa yang muncul tidak akan melebihi dari lima orang

dan minimal diikuti lebih dari tiga orang. =ALI RIDHO/MK

SUMENEP – Kinerja Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Sjaifurrachman disoal. PPAT yang beralamatkan di Jl. Letjen Ach Yani No 6 Sumenep itu dinilai telah mengendapkan sertifikat pertokoan milik H. Nurul Hadi. Pada Januari 2012, H. Nurul Hadi telah membeli 9 kios pertokoan dengan ukuran 2x2 Rp 110 juta kepada H. Khadijah. Pada saat bersamaan H. Khadijah sebagai penjual mempercayakan PPAT Sjaifurrachman untuk mengurus semua pemberkasan untuk dilimpahkan kepada H. Nurul Hadi selaku pembeli pada saat itu. Namun sayangnya, pemberkasan yang meliputi kuitansi pembayaran, akte jula beli, dan sembilan sertifikat sampai saat ini masih ditahan oleh PPAT Sjaifurrachman, dengan alasan yang dinilai tidak rasional. H. Nurul Hadi, pembeli toko, mengaku sangat kesal denga pelayan yang diberikan oleh PPAT Sjaifurrachman. Ia mengaku lebih kesal lagi karena yang sudah menjadi hak miliknya juga ikut tertahan. “Ketika sudah selesai transaksi lahan sertifikat itu sudah hak kami. Masak itu juga ditahan oleh PPAt dengan alasan untuk mepermudah jika ada orang yang akan membeli lagi,” keluhnya. Oleh sebab itu, dirinya menduga, penahanan dan keterlambatan pembuatan pemberkasan itu karena ada unsur permainan dagang di dalamnya. ”Bisa saja penahan ini karena dijadikan bahan untuk meraup keuntungan yang lebih besar lagi,” tudingnya. Sementara PPAT Sjaifurrachman mengakui jika dirinya telah melakukan penahan terhadap sertifikat sembilan kios tersebut. Namun penahan itu dilakukan atas dasar adanya ketimpangan di antara kaduanya. ”Kami tidak pernah menahan hak orang lain. Ini kami tahan, karena H. Nurul Hadi itu bukan pemilik asli, melainkan hanya penerima amanat untuk melakukan penjulan lagi, makanya ini kami tahan sampai ada orang yang membelinya kembali,” katanya. Disinggung masalah proses pemberkasan pembuatan akte jula beli, dirinya mengaku tidak bisa melakukan pembuatan akte jual beli tersebut. Sebab, di antara kedua belah pihak masih ada perselisihan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. ”Kalau masalah kuitansi, itu bukan hak kami. Melainkan itu hak kedua belah pihak, yakni Hj. Khadijah dan juga H. Nurul Hadi,” pungkasnya. =JUNAEDI/MK


Sumenep

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

Aroma Penyimpangan Bantuan Keagamaan Kabag Kesmas: Yakin itu Tidak Mungkin

C

ferivikasi itu sudah dilakukan secara maksimal, maka itu tidak akan terjadi,” terangnya. Ketidaktelitian itu ditengarai karena program tersebut hanya dijadikan bancakan. ”Kalau penyaringannya kurang tertata, bisa saja itu hanya dijadikan bancakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” terangnya. Kabag Kesmas Ach. Syahwan Efendi tidak mengakui dugaan penyimpangan bantuan tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan ferivikasi secara mendalam. ”Kami yakin itu tidak mungkin. Sebab, calon penerima benar-benar diseleksi, mulai dari pengajuannya,” katanya. Ia meyakini dalam bantuan itu tidak ada penyimpangan karena yang menerima bantuan terlebih dahulu harus mengajukan proposal. ”Yang kami bantu itu kan

Yang kami bantu itu kan melalui pengajuan terlebih dahulu. Dalam pengajuan itu memakai proposal. Sedangkan dalam proposal itu harus ada tanda tangan kepala desa dan juga tanda tangan camat. Ini merupakan bentuk kehati-hatian kami,”

Ach. Syahwan Efendi Kabag Kesmas

SEMANGAT. Sejumlah pegawai sedang bekerja membenahi berkas calon penerima dana Program Keagamaan yang dikucurkan Pemkab Sumenep.

SUMENEP – Bantuan Pemerintah Kabupaten Sumenep kepada lembaga-lembaga keagamaan melalui Program Keagamaan dimaksudkan baik, namun pada realisasinya tidak seperti yang diharapkan. Ditemukan dugaan penyimpangan di sanasini dalam pencairan bantuan itu.

Salah satu dugaan penyimpangannya berupa pemotongan, seperti yang tejadi di Desa Jati, Kecamatan Gili Genting, Pulau Giliraja. Mushala Nurul Khatimah menerima bantuan keagamaan tersebut untuk rehab pada tahun 2013. Dari dana sebesar Rp 2,5 juta yang mesti diterima, hanya Rp 1,5 juta yang sampai ke tangan penerima manfaat. Setali tiga uang juga dikabarkan terjadi di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng. Hal itu menimpa Masjid Nurul Huda. Pengelola masjid tersebut mestinya menerima bantuan sebesar Rp 4 juta, namun yang sampai hanya Rp 3.050.000. Rp 950 ribu lenyap di “tengah jalan”. Padahal dalam ketentuannya, dari total anggaran Rp 2.154.000.000 yang bersumber

dari APBD 2013 yang diperuntukkan 694 lembaga keagamaan yang tersebar di 27 kecamatan, 462 mushala masing-masing mendapatkan bantuan sebesar Rp 2,5 juta, 195 masjid masing-masing mendapatkan sebesar Rp 4 juta, dan 37 pondok pessantren masing-masing mendapatkan Rp 10 juta. Sementara di Desa Banbaru, Kecamatan Gili Genting, Pulau Giliraja, bantuan yang diperuntukakan khusus untuk ustad yang mengajar mengaji diinfokan nyasar ke petani dan nelayan. Sementara ustad yang jelas-jelas mengajar mengaji malah tidak mendapatkan bantuan tersebut. Menanggapi temuan tersebut, anggota Komisi A DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath mengatakan, kinerja Kabag Ke-

sejahteraan Masyarakat (Kesmas) Setkab Sumenep sebagai leading sektor program tersebut perlu dipertanyakan. Sekalipun masih berupa dugaan, hal seperti itu semestinya tidak terjadi, apalagi dalam bantuan keagamaan. ”Seharusnya itu tidak terjadi. Sebab, Kesmas itu setiap tahunnya telah mempunyai database, dan databese itu bisa menjadi rujukan untuk program selanjutnya, sehingga tidak terjadi lagi aksi yang serupa,” kata Politisi PDI Perjuangan itu. Secara terpisah, Ketua Jatim Corruption Watch (JCW) Sajali menilai, dugaan kesalahan itu karena kesmas kurang teliti dalam melakukan ferivikasi terhadap calon penerima bantuan tersebut. ”Kami yakin jika memang dalam

melalui pengajuan terlebih dahulu. Dalam pengajuan itu memakai proposal. Sedangkan dalam proposal itu harus ada tanda tangan kepala desa dan juga tanda tangan camat. Ini merupakan bentuk kehati-hatian kami,” jelasnya. Pihaknya dalam melakukan survei sebelum mencairkan bantuan itu, mengaku tidak hanya mengandalkan petugas pemkab saja, melainkan bekerjasama dengan pihak swasta. ”Kalau dalam ferivikasi kelayakan, kami bekerjasama dengan Lazisnu (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shadakah NU), karena kami yakin itu lebih mengetahui kondisi di lapangan,” ungkapnya. Temuan tersebut menurut Syahwan akan menjadi bahan evaluasi. Pihaknya pada anggaran tahun ini berjanji akan melakukan ferivikasi yang lebih ketat. ”Untuk tahun 2014 ini, kami akan bekerjasama dengan pihak kecamatan langsung, sehingga akan lebih mudah dan akurat pendataanaya,” tukasnya. =JUNAEDI/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

Dewan Dinilai Setengah Hati SUMENEP – Penurunan anggaran untuk Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan DPRD setempat dalam mendukung kemajuan pendidikan di ujung timur Pulau Madura. Anggota DPKS Mohammad Suhaidi mengatakan, anggaran untuk DPKS menurun drastis. Dari yang diajukan sebenar Rp 175 juta yang disetujui dewan hanya Rp 125 juta. Dengan anggaran hanya segitu, kerja DPKS dinilai tidak akan optimal. “Anehnya, kalau anggaran Pramuka (yang) hanya (kerja) beberapa hari lebih dari Rp 100 juta. Kita kerja selama berbulan-bulan hanya dianggarkan Rp 125 juta. Ini kan timpang” tandasnya dengan nada kecewa. Dia menilai Komisi D DPRD Sumenep sengaja memangkas anggaran untuk DPKS pada pembahasan APBD 2014. Langkah yang dilakukan dewan dicap sebagai kebijakan yang tidak peduli terhadap pengembangan pendidikan. Minimnya alokasi anggaran akan membuat pengawasan DPKS terhadap pendidikan berkurang. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sumenep Dul Siam saat dikonfirmasi terkait dengan pemangkasan tersebut mengatakan bahwa pada pembahasan, dewan tidak melakakukan pemangkasan. = ALI RIDHO/MK

FPM Gelar Kongres I

MERIAH. Antusiasme peserta pada pembukaan Kongres I Forum Pemuda Madura (FPM), Sabtu (25/1) di GNI Sumenep.

SUMENEP - Forum Pemuda Madura (FPM) menggelar Kongres I Pemuda Madura di Gedung Nasiomal Indonesia (GNI) Sumenep, Sabtu (25/1). Pemuda dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan mengikuti kegiatan tersebut. Ketua Forum Pemuda Madura Yazid Rahman mengatakan, kegiatan tersebut untuk membangun kebersamaan antar pemuda, termasuk membuat komitmen sebagai pemuda Madura. “Itulah semangat yang hendak kami hadirkan,” katanya. Dalam forum tersebut mengemuka Madura layak jadi provinsi. Alasan Madura layak jadi provinsi, Madura memiliki SDM yang mumpuni dan merata dalam berbagai bidang, memiliki SDA yang melimpah (memiliki 104 titik minyak dan gas bumi, garam, tembakau, rumput laut, hasil laut dan lain-lain). Pula Madura memiliki bahasa daerah tersendiri , adat istiadat dan tradisi yang unik, belum lagi tipikal masyarakat Madura yang unik dan pekerja keras dan pantang menyerah, sehingga mampu menekan angka kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan warga Madura, serta dapat meningkatkan kesejahteraan warga Madura. =ADV/SYAMSUNI

Kapal Kembali Berlayar SUMENEP - Cuaca mulai membaik. Pelayaran ke daerah Kepulauan Sumenep di Pelabuhan Kalianget kembali dibuka. Namun ratusan penumpang tertolak karena kapal kelebihan muatan. Kapal berlayar dengan kapasitas penumpang di atas standar. Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I dengan tujuan Kepulauan Kangean, Minggu (26/1) berlayar. Terlihat para penumpang berjubel dan berdesakan memasuki kapal. Sejak pagi, kapal sudah penuh dengan penumpang. “Iya, Mas, kami sudah sejak setengah bulan tertahan di Pelabuhan. Maka tak masalah walau harus menempati atap kapal yang penting saya bisa bisa pulang,” ucap Risna, penumpang asal Kepulauan Kangean. Namun di tengah kegembiraan penumpang yang bisa pulang, ratusan penumpang terpaksa harus bersabar dan tertahan di pelabuhan, karena kapal DBS I tak bisa mengangkut semua penumpang. “Kapalnya sudah penuh, Mas, saya gak dapat tempat. Ya terpaksa nunggu jadwal berikutnya,” ucap Riani.

BERLAYAR. Penumpang Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Minggu (26/1). Pelayaran ke Kepulauan kangean diberangkatkan dengan penumpang di atas batas muatan.

Manajer Operasional Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Bambang, mengatakan, mereka yang tertahan di pelabuhan pasti akan tetap pulang. Namun, DBS I tidak bisa mengangkut pada hari kemarin karena kapalnya sudah kelebihan muatan.“Kami berpikir

tentang keselamatan penumpang,” katanya. Kata Bambang, jadwal pelayaran kapal DBS I diberangkatkan lebih awal dari yang semestinya, pukul 19.00. kapal diberangkatkan pukul 10.00, karena penumpang terus bertambah. “Melihat penumpang yang

terus bertambah kapal hari ini berangkat lebih awal ke Pulau Kangean dengan mengangkut penumpang sekitar sekitar 400 lebih penumpang,” jelasnya. Pihaknya mengaku tidak bisa memaksakan penumpang harus naik semua. =SYAMSUNI/MK

PERDATA

Ketua DPC PPP Digugat SUMENEP – KH Baharuddin, Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumenep, di peradilkan ke Pengadilan Negeri setempat oleh Supandi (45) seorang pekerja swasta. Ia diduga punya hutang sebesar Rp 20 juta dan tidak mengakui. Dalam gugatannya, Supandi meminta kekurangan uang sebesar Rp 20 juta yang dipinjam tergugat, karena tergugat pernah meminjam uang kepada penggugat sebesar Rp 30 juta, dan tergugat sudah mengembalikan sebesar Rp 10 juta. Sementara sisanya sebesar Rp 20 juta oleh tergugat tidak diakui, sehingga kasus perdata tersebut dilaporkan ke Kejaksaan Negeri Sumenep. “Saya kesal dengan perilaku tergugat yang sok itu.” kata Supandi. Kasus hutang piutang terse-

but terjadi pada tahun 2010 lalu. Tergugat meminjam uang sebesar Rp 30 juta pada penggugat. Sesuai dengan waktu yang ditentukan tergugat membayar hutang tersebut sebesar Rp 10 juta pada penggugat. Sisanya tergugat berjanji akan dibayar kemudian, namun hingga waktu yang ditentukan tiba, tergugat tidak membayar sisa hutangnya, tergugat mengaku sudah tidak memiliki tanggungan hutang pada penggugat. Meski penggugat sudah melakukan mediasi secara kekeluargaan pada tergugat, namun tergugat tetap tidak mau mengakui sisa hutangnya itu. Sehingga penggugat melaporkan kejadian tersebut pada Pengadilan Negeri SUMENEP. Kemudian Setelah proses hukum berjalan di PN

Sumenep, tergugat Baharuddin kalah, dan pengadilan menetapkan tergugat punya tanggungan hutang pada penggugat. Karena tidak puas dengan putusan pengadilan, tergugat mengajukan banding atau kasasi ke MA, akan tetapi upaya banding kembali kalah karena ditolak oleh MA. Berdasarkan surat dari Pengadilan Negeri Sumenep bernomor W14.U15/62/ Pdt/1/2014 tentang Pemberitahuan Putusan Kasasi Perkara Perdata Nomor 08/Pdt.G/2011/ PN. Smp. yang diterima Supandi sebagai penggugat, permohonan kasasi yang diajukan Baharuddin ditolak oleh MA, sehingga tergugatharus melunasi sisa hutangnya pada penggugat. “Kalau Baharuddin tahu putusan ini, dia harus sesegera

mungkin melaksanakan putusan hukum yang sudah inkracht itu, dan membayar tanggungannya pada saya, tapi kok belum ada tanda-tanda dia mau bayar sisa hutangnya,” terangnya. Supandi menambahkan, jika dalam tempo beberapa hari pasca putusan pengadilan tergugat belum juga belum membayar sisa hutangnya sebesar Rp 20 juta, pihaknya tidak akan segan-segan melaporkan tergugat lewat jalur pidana. Sementara itu, ketua DPC PPP ini saat dikonfirmasi mengaku belum menerima surat putusan dari PN tentang putusan MA itu. Dan pihaknya mengaku siap membayar hutang tersebut jika sudah ada sudah putusan dari MA. =JUNAEDI/MK


KORAN PROBOLINGGO MADURA

KORAN MADURA

Pamekasan

SENIN 27 JANUARI No. 0288| TAHUN III SENIN 27 2014| JANUARI 2014

No. 0288 | TAHUN III

E E

Lahan Garam Mati Suri DKP Menyiapkan Ninir bagi Petani Garam PAMEKASAN - Dari 870 hektare lahan tambak garam yang ada di wilayah kabupaten Pamekasan, 90 persen atau 783 hektare diantaranya mengalami mati suri. Sebab selama memasuki musim hujan, lahan tersebut tidak bisa digunakan untuk penggarapan lahan. Hal itu terjadi karena umumnya para petani garam setempat minim pengetahuan dalam memaksimalkan fungsi tambak, terutama ketika musim hujan. Padahal di wilayah itu sudah ada 87 hektare atau 10 persen dari lahan yang ada sudah memiliki fungsi ganda sehingga lahan tersebut tetap memberikan pendapatan meskipun sudah masuk musim hujan. 10 hektare tersebut adalah lahan garam yang berada di Kecamatan Galis, Pamekasan, yang saat ini sudah dialihkan menjadi tambak ikan selama musim hujan. Cara untuk memksimalkan lahan garam itu muncul atas inisiatif petani garam setempat. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan mulai berencana memberikan bantuan stimulan agar para petani dapat memanfaatkan lahan garamnya menjadi tambak ikan selama musim penghujan. Kepala Dinas Keluatan dan Perikanan Pemkab Pamekasan, Nurul Widyastuti mengatakan lahan yang dibiarkan mangkrak selama musim hujan mencapai 783 hektare lahan, padahal lahan-lahan itu bisa lebih dimaksimalkan agar petani garam mendapat tambahan penghasil dari lahan tersebut.

Dengan melihat yang telah dilakukan oleh petani garam di Kecamatan Galis, pihaknya berencana untuk memberikan bantuan berupa benih (ninir) ikan bagi petani garam yang bersedia untuk memelihara ikan di lahan garam mereka. “Harap kami itu agar para petani tetap memiliki hasil selama tambak itu tidak bisa memproduksi garam. Silakan ajukan permohonan ke kami agar kami dapat memberikan bantuan tersebut. Tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mereka. Bisa tidak lahannya dijadikan tambak ikan,” katanya. Nurul menjelaskan lahan garam yang memiliki fungsi ganda, yaitu tambak garam dan ikan adalah tambak yang bosem (batas) tambaknya tinggi sekitar 80 cm hingga 1 meter. Bukan seperti saat ini yang hanya 20 sampai 30 cm. Untuk itu, tambahnya, sebelum mengajukan dan menyatakan kesiapannya untuk memelihara ikan petani garam harus melakukan meninggikan bosem mereka agar ikan yang dipeliharanya itu tidak

keluar dari dalam tambaknya. Kendati demikian, ungkap

penghujan, diantaranya terkait faktor keamanan dan biaya tam-

fungsi, tapi kadang mereka menolak karena takut ikan-ikan yang

Nurul, ada beberapa kendala yang memungkinkan tidak seluruh petani garam tertarik untuk mengalihkan tambak garamnya menjadi tambak ikan selama musim

bahan yang harus dikeluarkan untuk meninggikan atau bosem atau pematang tambak. “Kami sudah tawarkan kepada mereka untuk menajdikan tambaknya dua

dipelihara itu dicuri sehingga mereka membiarkan tambaknya ngangur saat musim hujan seperti sekarang,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH

BANTUAN PENDIDIKAN

BSM 2013 Belum Cair PAMEKASAN – Hingga saat ini, Bantuan Siswa Miskin (BSM) pada tahun 2013 di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan belum cair. Bantuan tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 lalu. Saat ini dana itu masih berada di Bank Jatim, sebagian belum ditransfer oleh pemerintah. Data di Disdik menyebutkan jumlah penerima mencapai 17.409. Rinciannya, Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 8.689, Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 5.087, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 3.629. Besar nominal yang diterima

oleh siswa SMP beragam, dari Rp 300 ribu hingga Rp 575 ribu untuk siswa yang telah menerima BSM dari APBN 2013. Untuk SMA dan SMK masing-masing mendapatkan Rp 700 ribu. Bila dihitung jumlah siswa calon penerima dan nilai uang yang akan diterima, akumulasi bantuan untuk SMA dan SMK mencapai Rp 6,1 miliar. Sedangkan untuk SMP tidak dapat diketahui pasti karena rasio jumlah penerima pada dua kategori itu tidak diketahui. Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Yusuf Suhartono melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah, M. Tarsun mengatakan penerima BSM bersum-

ber dari APBN-P itu adalah siswa pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan siswa yang diajukan melalui Format Usulan Sekolah (FUS). Hanya saja, jumlah penerima melalui FUS lebih banyak dibanding KPS. ”Saat ini BSM 2013 belum cair, informasinya sudah ada di bank. Sekitar 70 persen itu siswa yang diajukan melalaui FUS dan 30 persennya adalah siswa yang memegang KPS,” katanya. Menurut Tarsun, sebenarnya pemerintah pusat lebih memprioritaskan siswa pemegang KPS. Namun, karena masih banyak orang tua siswa yang tidak memegang KPS dengan berbagai alasan, kebijakan yang diambil

adalah memenuhi kuota dengan siswa miskin yang tidak memegang KPS. Menurut Tarsun, pencairannya sesuai jadwal yang didapat dari Bank Jatim, diperkirakan menjelang akhir bulan ini. Untuk tingkat SMA dan SMK, pencairan akan dilakukan mulai tanggal 28 Januari. Sedangkan untuk pencairan bantuan bagi siswa kurang mampu pada tingkat SMP akan dilakukan tanggal 4 Februari mendatang. Terkait teknis percairan, Tarsun mengatakan pihaknya belum mengetahuinya. Sebab teknis pencairan akan ditentukan oleh pihak bank. Sebagian besar dana bantu-

an itu telah ada di Bank Jatim. Hanya BSM yang untuk SMA belum tuntas ditransfer oleh pemerintah pusat. Hingga saat ini untuk bantuan BSM tingkat SMA, Dinas Pendidikan setempat baru mendapat tembusan pengiriman untuk 301 siswa saja. Dirinya berharap bantuan tersebut dapat digunakan dengan baik untuk kepentingan pendidikan. ”Kami harap para orang tua penerima dapat mengarahkan penggunaan bantuan untuk kepentingan pendidikan anaknya, bukan untuk kepentingan lain yang tidak berkaitan dengan pendidikan mereka,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH


F

PAMEKASAN

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

LONGSOR

Jalur Lintas Kecamatan Nyaris Terputus

GELOMBANG: Ombak besar di Pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir langsung menghantam rumah dan bangunan milik warga yang berada persis di pantai tersebut. Sedikitnya 26 rumah di desa itu mengalami kerusakan cukup parah.

Gelombang Mengamuk Puluhan Rumah di Pantai Pasean Remuk PAMEKASAN - Ombak besar terus mengamuk di Pantai Tlonto Raja, Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Akibat terjangan gelombang ganas itu puluhan rumah dan bangunan milik warga di wilayah itu mengalami kerusakan yang cukup parah. Rumah dan bangunan milik warga yang rusak itu merupakan rumah dan bangunan yang berada persis di pinggir pantai Dusun Lebek, Desa Tlonto Raja. Beberapa bangunan di antaranya ambruk memeluk bumi ketika gelombang ombak besar bertubi-tubi menghajarnya. Sebuah musala (tempat ibadah), kamar mandi, dan dapur milik warga setempat tergeletak di tanah. Sebagian rumah mengalami kerusakan di bagian belakang, ada yang temboknya jebol, bahkan ada yang tinggal separo hingga tidak bisa ditempati. Menurut warga, sedikitnya ada 26 rumah di desa itu yang mengalami kerusakan cukup parah hingga penghuninya mengungsi ke rumah tetangga atau membangun tempat tinggal darurat di tanah kosong di belakang Pasar Pasean. Mereka menceritakan ombak besar terjadi sejak sepekan terakhir saat air laut pasang pada malam hari. Tidak jelas berapa ketinggian ombak di pantai itu, namun mereka mengatakan hantamannya cukup keras hingga

membuat dinding belakang rumah mereka retak dan jebol. Bahkan karung-karung pasir yang dibuat sebagai tangkis darurat terempas hingga ke atap rumah warga. “Rumah saya hilang tiga kamar, selain kamar mandi dan dapur. Kami terpaksa menempati dua kamar yang tersisa dengan cara tidur berdesakan,” kata Tumriya, warga Dusun Lebek, Desa Tlonto Raja, Minggu (26/1). Kerasnya hantaman ombak itu menyebabkan rumah-rumah warga seperti bergetar dan membuat penghuninya tidak berani berada di dalam rumah karena khawatir ambruk. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat musibah tersebut. Sebab setiap kali datang ombak besar, warga yang rumahnya berada persis di

pinggir pantai memilih tidak berada di rumah mereka. Pemerintah setempat, kata mereka, beberapa waktu lalu, pernah memberikan bantuan biaya perbaikan rumah, namun hal itu dirasa tidak menyelesaikan masalah. Sebab meskipun rumah mereka diperbaiki, akan kembali rusak pada saat musim angin. “Ini adalah peristiwa tahunan. Kami tidak membutuhkan biaya perbaikan rumah, tapi pembangunan tangkis penahan ombak,” kata Umar Faruk, warga setempat. Tahun lalu, peristiwa yang sama juga terjadi di wilayah itu. Sedikitnya 15 rumah dan bangunan milik warga rusak parah dan ambruk akibat hantaman ombak. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pamekasan, Totok Suhartono mengatakan pihaknya akan segera membangun tangkis penahan ombak di Pantai Tlonto Raja dan pantai lain di wilayah pantai utara Pamekasan yang sering terjadi ombak besar. Anggaran yang disediakan untuk pembangunan tangkis itu sebesar Rp 20 miliar yang diambilkan dari APBN. “Saat ini kami masih membangun tangkis sementara untuk menahan ombak agar alat berat bisa masuk ke pantai,” katanya. =G. MUJTABA/RAH

PAMEKASAN - Hujan deras yang disertai angin kencang yang terjadi Sabtu (25/1) di Pamekasan menyebabkan ruas jalan provinsi di Dusun Cok Gunung, Desa Waru Barat, Kecamatan Waru nyaris terputus karena longsor. Bagian ruas jalan tersebut terbelah menjadi dua. Akibatnya pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut harus bergantian, baik jalan dari arah selatan (Kecamatan Pakong), maupun pengendara yang datang dari arah utara (Kecamatan Pasean). Kondisi jalan licin dan membahayakan. Sopir truk, Junaidi menuturkan kerusakan tersebut terjadi Sabtu sore. Sejumlah warga secara sukarela menimbun jalan tersebut menggunakan batu agar kerusakan tidak bertambah parah. Untuk itu, kata Junaidi, dirinya secara sukarela menurunkan batu di truknya untuk menimbun jalan yang nyaris tak bisa dilalui itu agar bisa digunakan lagi oleh semua kendaraan. “Batu ini pesanan orang, namun mau bagaimana lagi, kondisi jalanya sudah parah seperti ini, mau tidak mau harus saya pakai dulu,” kata Junaidi. Kerusakan jalan tersebut, kata dia, kerapkali terjadi terutama pada musim hujan. Hal itu disebabkan kondisi tanah yang labil dan tidak ada tembok penahan tanah yang kuat. Karenanya ia berharap pemerintah segera membangun tembok penahan tanah di beberapa titik

yang dinilai rawan longsor. Warga Dusun Cok Gunung Agung mengatakan kerusakan jalan akibat longsor itu merupakan kali kedua yang tergolong parah. Yang pertama terjadi pada tahun 2005 lalu. Namun kerusakan saat ini lebih parah dibanding sebelumnya. Pengamat dan Pemantau Jalan Provinsi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur, Abdus Salam mengatakan pihaknya akan segera melakukan perbaikan. Namun untuk sementara waktu, PU Bina Marga Provinsi hanya akan melakukan penimbunan menggunakan batu. “Yang peting jalan ini bisa dilewati dan tidak membahayakan ke pengguna jalan. Kami akan segera melakukan perbaikan,” jelasnya. Ia mengakui kerusakan itu bukan hanya sekali terjadi, karena tahun-tahun sebelumnya juga terjadi hal yang sama. Karenanya saat ini timnya tengah mengkaji langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Sebab, dalam pandangannya, penanganan masalah jalan tersebut, tidak cukup dengan hanya melakukan perbaikan jalan, namun dibutuhkan pembangunan sarana pendukung berupa tembok penahan tanah. “Kami masih akan melihat langkah apa yang harus kami lakukan untuk mengatasi masalah ini. Sebab kalau hanya dilakukan perbaikan jalan, kami nilai tidak akan bisa mengatasinya,” katanya. =FAKIH AMYAL/ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

INFRASTRUKTUR: Kondisi jalan yang nyaris putus. Pemerintah diharapkan segera mengambil peran untuk melakukan perbaikan agar jalur tersebut terselamatkan.


PAMEKASAN

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

G

LAYANAN PARKIR

Tidak Ada Toleransi bagi Jukir Nakal

ManaJer Persepam Madura United (P-MU) Achsanul Qosasi (duduk-kedua kiri) dan sejumlah menajemen beserta pesepakbola P-MU saat launching klub tersebut, di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jatim. Launching yang dihadiri ribuan suporter “Laskar Sape Kerap” dari empat kabupaten di Madura itu, mengusung tema “Madura Bersatu Untuk Indonesia” sekaligus sebagai pertanda kesiapan P-MU menyongsong kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014.

Panwaslu Dinilai Berlebihan Pernyataan Tak Sesuai denganTindakan PAMEKASAN - Kerja Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) kabupaten Pamekasan mencermati para Calon Anggota Legislatif (caleg) dan partai politik (parpol) yang melanggar aturan dan ketentuan tentang tahapan kampanye, terutama maraknya kampanye melalui media sosial facebook, berbuah protes. Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) Pamekasan, Heru Budi Parayitno menilai langkah Panwaslu itu berlebihan dan terkesan tebang pilih dalam menerapkan aturan yang telah ada. Menurutnya, langkah tersebut terlalu jauh, apalagi selama ini Panwaslu justru terkesan membiarkan para caleg dan parpol melakukan kampanye melalui media cetak dan alat peraga di jalan, tanpa tindakan apapun. Baik panwaslu di daerah maupun di tingkat pusat tampaknya tidak adil. “Yang jelas-jelas berkampanye di media cetak dibiarkan dan alat peraga di jalan nasional itu belum ada penegakan. Tapi malah mengeluarkan penyataan bahwa akan melakukan penindakan pada caleg yang berkampanye di facebook,” katanya. Menurut Heru, bukan dirinya tidak setuju dengan niatan panwaslu tersebut. Namun hal itu

harus ditunjukkan dengan kinerjanya dengan menindaklanjuti semua caleg yang dengan terangterangan berkampanye lebih awal di tempat yang belum diperbolehkan. Tidak hanya itu, Heru juga meminta agar Panwaslu bersama seluruh perangkatnya agar benarbenar mempelajari aturan dalam ketentuan tahapan kampanye agar tidak merugikan para caleg dan parpol peserta pemilu, seperti pada ketentuan pemasangan alat peraga yang dilarang maupun diperbolehkan. Sementara itu, Divisi Tindak Lanjut dan Penindakan Hukum Panwaslu Pamekasan, Sapto Wahyono menjelakan pihaknya masih akan mengkaji semua gambar yang terpasang caleg baik di media cetak maupun Billboard di jalan raya. Terkait temuan itu, menurutnya, kemarin pihaknya telah melakukan rapat koordinasi

(rakor) dengan panwaslu Provinsi Jawa Timur. Kemudian hari ini (26/1) akan ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi dengan panwas kecamatan. Jika dalam rapat nanti ditemukan gambar berkonotasi mengajak untuk memilih, maka pihaknya akan segera memberikan surat kepada partai bersangkutan. Surat itu berisi anjuran agar gambar tersebut segera ditertibkan. “Semua masih kami kaji, termasuk Billboard milik Achsanul Qosasi. Jika nanti ada konotasi ajakan, kami melalui satpol PP akan melakukan penertiban secara paksa. Jika imbauan kami itu tidak diindahkan oleh partai yang bersangkutan, kami tertibkan, ” katanya. Lebih jauh Sapto menjelaskan bahwa Billboard milik salah satu calon legislatif DPR Jawa Timur (Jatim) dari Partai Kebangkitan Bangksa (PKB), yang terletak di Jalan Tronojoyo bukan termasuk alat peraga kampanye. Menurutnya, Billboard tersebut tidak ada tulisan yang mengarah kepada anjuran untuk memilihnya. ”Saya lihat Billboard milik Badrut Tamam tidak masalah,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH

PAMEKASAN - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pamekasan menyatakan tidak akan memberikan toleransi kepada juru parkir (jukir) yang nakal dan tidak memberikan pelayanan yang baik kepada pengguna jasa parkir di wilayah itu. Instansi itu juga meminta pelanggan parkir berlangganan mencatat nomor juru parkir yang terletak di rompi jukir, yang diketahui berbuat nakal, apalagi memaksa meminta biaya parkir kepada pemilik kendaraan yang berstiker parkir belangganan. Sanksi yang akan diberikan kepada mereka akan disesuaikan dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan, mulai dari sanksi berupa peringatan, pembinaan, tempatnya dipindah ke tempat lain, tidak diperpanjang kontraknya, dan diberhentikan sebelum masa kontrak berakhir. Kepala Dishubkominfo Pamekasan, Mohammad Zakir mengatakan langkah tegas itu dilakukan sebagai bentuk komitmen lembaganya kepada pemilik kendaraan yang mengikuti parkir berlangganan untuk tidak dikenakan biaya parkir lagi di wilayah Pameksan. “Jukir sebagai tenaga kontrak sudah dibayar oleh pemerintah, yang tugasnya memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan

baik,” katanya. Ia sudah kerap kali mengingatkan para tenaga layanan parkir itu untuk tidak memungut biaya parkir kepada yang berlangganan. Ia mengakui beberapa tenaga parkir itu masih sering meminta uang parkir kepada pemilik kendaraan yang mengikuti program parkir berlangganan.

Sanksi yang akan diberikan kepada mereka akan disesuaikan dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan, mulai dari sanksi berupa peringatan, pembinaan, tempatnya dipindah ke tempat lain, tidak diperpanjang kontraknya, dan diberhentikan sebelum masa kontrak berakhir. Menurutnya, hal itu dikarenakan pemahaman mereka terhadap program tersebut, akibat rendahnya tingkat pendidikan mereka. “Sebagian jukir itu, tingkat pendidikannya adalah lulusan Sekolah Dasar. Hanya sebagian saja yang sudah pernah mengenyam pendidikan tingkat lanjutan atas,” katanya. =FAKIH AMYAL/MUJ/RAH

Petugas membawa empat tersangka saat menggelar rilis kasus penangkapan jaringan spesialis pencurian bermotor, di halaman Mapolres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat. Polisi berhasil menangkap empat orang tersangka curanmor dua diantaranya ditembak kakinya saat berusaha menyerang petugas beserta barang bukti 18 sepeda motor hasil curiannya.


H

KORAN MADURA

PAMEKASAN

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

Said Abdullah Ajak Berwirausaha Ada 4 Pemuda yang Perlu Diberdayakan PAMEKASAN - Anggota Komisi VIII DPR RI, Said Abdullah mengajak seluruh pemuda di wilayah pantura Kabupaten Pamekasan untuk berwirausaha sejak dini dan tidak mengandalkan bantuan orang lain. Agar setelah dewasa tidak lagi mengandalkan keinginan untuk menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS) atau pekerjaan intan (singkat) lainnya, bahkan menjadi Pengangguran. Pernyataan tersebut disampaikan Said Abdullah dalam Acara Silaturahmi dengan pemuda Pantura di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan. Menurut Said, ada beberapa kategori pemuda yang perlu diberdayakan. Pertama, pemuda yang sudah punya usaha sederhana dan memerlukan pengembangan. Untuk kategori ini, kata dia, diperlukan bantuan berupa fasilitas pengembangan usaha, baik berupa modal, pelatihan pengembangan usaha, dan bantuan pengembangan jaringan usaha. Kategori kedua, kata anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) ini, pemuda yang punya keahlian, tetapi tidak memiliki modal. Pemuda pada kelompok ini bisa diberdayakan dengan bantuan modal usaha. Sedangkan kategori ketiga adalah pemuda yang punya modal, tetapi tidak memiliki keahlian. Kategori keempat adalah pemuda

yang tidak punya modal dan tidak punya keahlian. “Namun, yang paling banyak di Indonesia saat ini adalah pemuda yang berada pada kategori keempat ini,” katanya. Itulah yang menyebabkan angka pengangguran terbuka pemuda di Indonesia mencapai sekitar 19,5 persen. Ini terjadi karena rendahnya kesempatan akses pendidikan baik formal maupun informal terutama di daerah yang akhirnya akan menimbulkan ancaman kriminalitas dan ketertiban umum. Sebetulnya, kata Said, permasalahan utama dalam mengembangkan kewirausahaan pemuda adalah karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjadi pemuda yang mandiri dalam berwirausaha. Saat ini, jelas dia, banyak pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan lebih berorientasi kepada pergerakan politik dan kekuasaan sehingga mereka cenderung memilih cara instan untuk menjadi terkenal

dan bermimpi menjadi politisi andal. Tetapi dari aspek ekonomi mereka sangat jauh tertinggal. “Ini menjadi tugas bersama, khususnya para tokoh pemuda, untuk menjadikan pemuda masa kini, menjadi pemuda mandiri berwirausaha dan tidak bergan-

mandiri dan menanamkan semangat hidup berwirausaha sehingga kemandirian akan mudah dibangun. Diperlukan akses yang lebih terbuka bagi pemuda untuk berwirausaha. Namun yang paling penting adalah bagaimana menanamkan semangat berwirasusaha

tung kepada orang lain,” kata Said. Said menjelaskan tahap awal yang harus dibangun dalam memberdayakan pemuda adalah membangun jiwa pemuda yang

dan kemandirian bagi masyarakat khususnya pemuda. “Diperlukan sebuah campaian dan slogan resmi dari pemerintah untuk menciptakan bahwa berwirausaha dan kemandirian ada-

lah budaya bangsa sehingga pemuda Indonesia adalah pemuda yang mandiri dan memiliki jiwa kewirausahaan,” katanya. Problem yang mendasar bagi pemuda dalam beriwira usaha adalah susahnya mendapatkan modal usaha. Namun sejak pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 yang isinya tentang pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda (LPKP). Permodalan usaha Kepemudaan sudah bisa teratasi. Dalam PP menyebutkan LPKP merupakan lembaga fasilitasi permodalan guna mendukung pengembangan kewirausahaan pemuda, tugas LPKP antara lain melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan bantuan permodalan wirausaha muda pemula. Kemudian melakukan pendataan sumber dana permodalan, memfasilitasi penyaluran permodalan bagi wirausaha muda pemula dan mengusulkan wirausaha muda pemula untuk mendapatkan permodalan dari lembaga permodalan. Selain itu menyiapkan panduan bimbingan teknis di bidang manajemen keuangan. “LPKP berfungsi memfasilitasi akses permodalan bagi wirausaha muda pemula untuk mulai menjalankan usahanya,” kata Said Abdullah. =fakih amyal/muj/rah

KORUPSI TPA

Pelimpahan Berkas Menanti Hasil Audit PAMEKASAN – Meskipun Kejaksaan Negeri sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pembebasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, hingga kini berkasnya masih belum dilimpahkan ke pengadilan. Sebab sampai saat ini pihak Kejari masih menanti hasil audit BPKP untuk memastikan kerugian negara dalam kasus tipikor tersebut. “Kami sudah konfirmasi, katanya sudah dikirim. Tapi sampai hari ini, kami belum menerima hasil audit BPKP. Makanya kami belum bisa pastikan, kapan,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan, Sudiharto. Menurutnya, dugaan tipikor TPA itu senilai Rp 3 miliar. Untuk mengungkap kejelasan kasus

tersebut, kejaksaan telah memeriksa sejumlah saksi, untuk melengkapi keterangan yang dibutuhkan penyidik. Sudiharto hanya tidak bersedia menyebut nama maupun unsur-unsur saksi yang sudah dipanggilnya itu. Namun informasi yang diperoleh dari sumber terpecaya, salah satunya adalah anggota DPRD Pamekasan berinisial HF. “Saksi-saksinya sekitar 20-an sudah kami mintai keterangan. Bahkan kemarin sudah kami mulai memeriksa tersangka,” katanya. Tersangka yang sudah ditetapkan dalam dugaan tipikor ini sebanyak dua orang, yaitu berinisial M dan SE. M dari unsur pemilik lahan, sedangkan SE berasal dari unsur Badan Lingkungan Hidup (BLH). Kajari tidak menjelaskan

lebih rinci perihal pemeriksaan saksi-saksi dan tersangka, termasuk kemungkinan adanya penambahan tersangka baru. Hal ini menyusul adanya penilaian masyarakat bahwa tersangka M hanya dijadikan tumbal dalam kasus tersebut. Sebab timbulnya dugaan tipikor ini diduga akalakalan salah satu saksi yang meraup keuntungan pribadi mengatasnamakan tersangka berinisial M. Akan tetapi, menurut salah satu warga Pasean, yang namanya enggan dikorankan, tersangka berinisial M sebenarnya tidak tahu-menahu perihal dugaan markup yang dituduhkan yang mengakibatkan kerugian negara itu. Sebab hal itu sudah diatur oleh salah satu saksi untuk meraup keuntungan pribadi. “Tersangka M itu tidak tahu apa-apa. Dia hanya korban dari onkum berinisial HF,

dimana dia saat ini masih menjadi anggota DPRD Pamekasan,” katanya. pernyataan warga tersebut tentu berbeda dengan keterangan yang diperoleh pihak Kejari dari beberapa saksi yang telah dihadirkan. Sebelumnya, Kejari Pamekasan sudah meminta keterangan beberapa saksi terdiri dari mantan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) A. Minol Muldjadi, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kepala Desa (Kades) Bindang, mantan camat setempat dan Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Bindang yang menjabat saat itu, Alm. Djamaluddin Karim. Dugaan Tipikor dalam proyek ini terjadi pada pembebasan lahan, bukan pada pekerjaan proyeknya. Sebab dalam penjualannya, luas dan harga lahan diduga dimark-up.

Sebagai pembanding, Kejari Pamekasan sudah mengantongi data harga lahan di sekitar lokasi pada tahun terjadinya transaksi penjualan antara pemilik lahan dengan pemkab setempat. Data ini dijadikan salah satu referensi untuk mengetahui adanya permainan dalam pengadaan lahan itu. Proyek pembangunan TPA senilai Rp 3 miliar ini menjadi perhatian Kejari Pamekasan, setelah sebelumnya sekelompok mahasiswa dan masyarakat yang tinggal di lokasi pembangunan TPA itu berunjuk rasa ke Kejari. Selain memprotes karena pembangunan TPA itu tanpa persetujuan warga setempat, para pengunjuk rasa ini juga memrotes terbengkalainya pembangunan proyek itu karena menduga terjadi penyimpangan. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH


KORAN PROBOLINGGO MADURA

KORAN MADURA

Sampang

SENIN2014 27|JANUARI 2014 SELASA 21 JANUARI No. 0284 | TAHUN III No. 0288 | TAHUN III

II

KECELAKAAN

Warga Tersetrum SAMPANG - H Saru (65), warga Dusun Onjur, Desa Bunten Timur, Kecamatan Ketapang, Jumat (26/1) tersetrum hingga tewas mengenaskan saat hendak menyambung kabel listrik yang putus. Kapolres Sampang AKBP. Imran Edwin Siregar membenarkan kejadian tersebut. Keluarga korban saat melihat Saru terkapar tak bernyawa menagis histeris. Di mata keluarga dan warga sekitar, korban dikenal sangat baik dan suka menolong. “ Kami sangat kehilangan kakek, Mas,” kata cucu korban. Kapolres Sampang menjelaskan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 9 WIB. “Setelah di lakukan identifikasi, korban memang meningal karena kesetrum,” jelasnya. =IST/MK

WABAH PENYAKIT ryan hariyanto/koran madura

PELIMPAHAN BERKAS. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar saat menandatangani berkas tahap awal pelimpahan kasus yang menimpa Fauzan Adimah yang akan diserahkan ke Kejari setempat.

Hari Ini BK DPRD Rapatkan Berkas Fauzan Adima Telah Dilimpahkan ke Kejari SAMPANG - Badan Kehormatan (BK) DPRD Sampang hingga kini belum mengambil tindakan terkait status anggota Komisi A DPRD Fauzan Adima yang telah ditetapkan tersangka dalam kasus pemukulan, dan telah ditahan di Mapolres setempat. Ketua BK DPRD Sampang, Aksan Jamal, mengaku belum bisa mengambil tindakan terkait penetapakan calon anggota DPRD dari Partai Gerindra itu. “Kita memang belum melakukan tindakan, karena BK tidak mau gegabah dalam menanggapi hal itu. Kita juga harus tetap profesional,” ucapnya. Pihaknya beserta para anggota

BK DPRD Sampang akan merapatkan hal tersebut Senin (27/1). “Senin depan ini kita akan merapatkan dengan anggota semuanya,” terangnya, Jumat (24/1). Dalam mengambil keputusan nanti, dirinya tetap akan mengikuti proses hukum yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian. Sebab, dirinya memilih untuk menaati proses hukum, bahkan pihaknya tidak akan mengintervensi hal tersebut. “Kita mengikuti proses hukum saja. Kita taati dulu proses hukumnya dan tidak ada bentuk intervensi dalam kasus ini,” ujarnya. Dilimpahkan Sementara Kepolisian Polres Sampang telah melimpahkan berkas tahap awal kasus tersebut kepada Kejaksaan Negeri setempat, Jum’at (24/1). “Kalau berkas tahap satu ini sudah rampung, maka tersangka dan

Sudah ada dua pengajuan penangguhan itu, cuma masih belum saya tanggapi.

AKBP Imran Edwin S. Kapolres Sampang

berkas kasus yang menimpanya akan diserahkan kembali kepada kejaksaan,” kata Kapolres Ajun Komisaris Besar (AKBP) Imran Edwin Siregar. Terkait permohonan penangguhan penahanan, hingga kini pihaknya masih belum menanggapi pengajuan pemohonan penangguhan penahanan

tersebut, baik dari pihak keluarga maupun dari dewan. “Sudah ada dua pengajuan penangguhan itu, cuma masih belum saya tanggapi,” ujarnya. Imran menjelaskan, tersangka pemukulan terhadap Suadi, anggota Satpol PP Sampang, itu bisa dijerat pasal berlapis. Pertama, pasal penganiayaan disertai perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan tersangka kepada korban. Kedua, yang bersangkutan menghalangi pejabat Negara dalam menjalankan tugas. Pasal yang akan menjerat FA Pasal 351 tentang Penganiayaan, subsider Pasal 212, junto Pasal 335 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). “Tersangka bisa dikenakan dengan pasal berlapis, tentang penganiayaan dan tindakan menghalangi petugas Negara,” pungkasnya. =RYAN HARIYANTO/MK

Waspadai Leptospirosis SAMPANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang merilis data, penderita penyakit leptospirosis terus bertambah. Saat ini sudah terdapat 43 orang penderita leptospirosis dan satu orang di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Firman Pria Abadi mengatakan, meskipun jumlah penderita Leptospirosis terus bertambah, namun belum bisa dikatakan Kejadian Luar Biasa (KLB). Sebab dibanding tahun lalu yang mencapai 100 penderita, jumlah tersebut mengalami penurunan. Menurut Firman Pria Abadi, mewabahnya penyakit Leptospirosis disebabkan bencana banjir yang melanda Kabupaten Sampang. Kondisi itu merupakan salah satu bentuk penyebaran virus urine tikus. “Selama masih ada banjir pasti akan ada warga Sampang yang terjangkit Leptospirosis,” terangnya. =IST/MK


J

KORAN MADURA

Bangkalan

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III KORAN MADURA

J

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

Pelanggan Terus Dikecewakan PDAM Diminta Perbesar Debit Air BANGKALAN - Minimnya air yang mengalir ke sejumlah rumah di kawasan kota Bangkalan menjadi masalah bagi pelanggan. Mereka mengaku kecewa karena tidak bisa menikmati air sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Air yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan PDAM itu debet airnya tidak mengalir deras sehingga sangat merugikan mereka. Padahal mereka sudah membayar tarif air yang sangat besar terhadap PDAM setempat. Salah satunya terjadi di perumahan perumda jalan Flam-

boyan. Sejak tiga bulan terakhir aliran air PDAM sumber Pocong yang selama ini memenuhi kebutuhan pelanggan tidak berjalan lancar. Air yang mengalir ke rumah pelanggan itu sangat kecil sekali, tak sebanding dengan besarnya tagihan yang mesti mereka keluarkan.

“Sudah tiga bulan air yang mengalir kecil sekali, baik siang hari maupun pada malam hari,” kata Moh Soleh, salah satu pelanggan PDAM Bangkalan. Menurutnya, masalah tersebut sudah dilaporkan ke kantor PDAM Sumber pocong Bangkalan, namun sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak terkait. Oleh sebab itu, dia mengharapkan agar kasus belum lancarnya air PDAM ke rumah pelanggan yang ada di kawasan perumda itu segera dicarikan solusinya.

“Saya harap masalah ini segera dicarikan solusinya, kalau dibiarkan saya sebagai pelanggan jelas dirugikan,” terangnya. Sementara iru, Direktur PDAM Sumber Pocong Bangkalan, Sutrisno menjelaskan kecilnya aliran air di kawasan perumda Bangkalan ditengarai penggunaan air oleh pelanggan pada jam yang sama. “Ketika pemakaian air pada jam puncak yaitu pada jam 6 pagi hingga 8 pagi, aliran memang kecil karena kran pelanggan sekabupaten Bangkalan terbuka,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, pelanggan di kawasan jalan Flamboyan Perumda Bangkalan itu memang menjadi atensi PDAM Bangkalan. Pihaknyaberencana akan menambah injeksi jaringan di kawasan tersebut. Namun rencana injeksi jaringan dari Nusa Indah itu belum terealiasasi karena untuk mengkonekkan jaringan itu harus crossing jalan raya. “Kita memang sudah berencana akan menambah injeksi jaringan. Tapi, belum dikonekkan karena crossing jalan raya,” ucapnya. =MOH. RIDWAN/RAH

mungkin. “Ini yang hanya kami bisa perbuat untuk membantu yang tertimpa musibah bencana, karena mereka juga merupakan saudara kita,” tandasnya. Sementara itu, aksi galang dana dari Bangkalan untuk korban di Manado yang dilakukan

oleh aktivis GMNI berlangsung selama tiga hari sejak hari Jumat sampai hari Minggu. Pada Jumat lalu dana terkumpul sebesar Rp 1.179.000. Kemudian pada hari Sabtu berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp 3.141.400 dan hari Minggu sebesar Rp 750.000. =DONI HERIYANTO/RAH

GALANG DANA

Peduli Korban Banjir Manado BANGKALAN - Sejumlah mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMNI) Bangkalan melakukan aksi sosial berupa penggalangan dana bagi korban bencana alam di Manado. Mereka beraksi di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bangkalan. Niat suci mereka untuk digunakan membantu para korban bencana yang memerlukan uluran tangan para dermawan dan bertujuan untuk melatih kepedulian para mahasiswa terhadap sesama yang tertimpa musibah. Terlihat beberapa aktivis menyodorkan kardus bertuliskan peduli bencana banjir Manado. Mereka sengaja menggalang dana kepada sejumlah pengendara roda dua dan roda empat yang sedang melintas. Aksi yang mereka lakukan untuk mengingatkan kepada pengendara motor bahwa korban bencana alam sangat membutuhkan bantuan. “Kami kader GMNI menggalang dana bantuan untuk korban banjir di Manado melalui rekening peduli bencana sebagai bentuk kepeduliaan kepada sesama,” kata koordinator aksi penggalang dana Tauhid Firman Ilahi. Aksi ini, lanjut Tauhid, juga merupakan sosialisasi dan memberikan kesadaran kepada pengguna jalan bahwa korban bencana yang ada di Manado perlu diperhatikan. Sementara para pengendara roda empat maupun roda dua tampak antusias untuk ikut memberikan sumbangan kepada korban bencana yang digelar oleh sejumlah mahasiswa yang meru-

pakan para aktivis perguruan tinggi ternama di Madura ini. “Ini merupakan bentuk kristalisasi jiwa sosial kami bagi sesama bangsa Indonesia. Sekalipun kita jauh disni bukan berarti menutup mata atas penderitaan yang mereka alami,” paparnya. Tauhid berharap aksi serupa

juga bisa dilakukan oleh mahasiswa lainnya, karena tidak ada hal lain yang bisa diperbuat untuk membantu para korban bencana melainkan dengan menggalang dana. Oleh sebab itu dirinya bersama sejumlah mahasiswa di jurusannya bertekat untuk menggalang dana semaksimal


KORAN MADURA

BANGKALAN

SENIN 27 JANUARI 2014| No. 0288| TAHUN III

K

KURIKULUM 2013

Laptop Jadi Pendamping Wajib

POMPA- BPBD dibantu Muspika setempat berusaha mengurangi debit air dengan menyedot melalui dua pompa air.

Warga Dua Dusun Masih Terisolir BPBD Mengatasinya dengan Dua Pompa Air BANGKALAN - Warga Dusun Pangalangan dan Masaran, Desa Macajah Kecamatan Tanjung Bumi masih terisolir sampai saat ini akibat banjir yang menimpa kawasan pantura tersebut. Air yang menggenangi pemukiman dan areal persawahan warga tak kunjung surut hingga Minggu (26/1). Sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya keras dengan menyedot genangan banjir guna mengurangi debit air. Kepala BPBD Bangkalan, Wahid Hidayat mengatakan pihaknya kini tengah mengupayakan pengurangan debit air dengan penyedotan menggunakan 2 pompa air. Pasalnya tak ada alternatif lain yang bisa dilakukan kecuali dengan penyedotan melalui pompa air dan membuat sodetan agar air dapat terserap dan tak lagi menggenang. “Kami bersama Muspika dan Kades serta tokoh masyarakat setempat telah sepakat, karena memang air itu tidak ada tempat un-

tuk pembuangan menuju ke laut , maka kami akan menyedotnya menggunakan 2 pompa yang ada ini,” terangnya. Salah seorang warga, Hendrikmengatakan efek banjir yang terjadi di Tanjung Bumi mengakibatkan terisolirnya warga di dua dusun. Sudah beberapa waktu terakhir aktivitas warga menjadi lumpuh. Sehingga warga sangat membutuhkan makanan cepat saji untuk bisa bertahan di tengah terjangan banjir yang melanda. “Sudah beberapa hari ini aktivitas warga lumpuh akibat terisolir banjir, Mas, tentu mereka butuh bantuan makanan siap saji di sini,” ujar Hendrik, warga Desa Macajah ini. Menurut Hendrik, akibat banjir di kawasan tersebut, sebagian

warga memilih mengungsi dan memindahkan ternak miliknya ke tempat yang lebih aman. Ketinggian air di kawasan Macajah mencapai setinggi paha orang dewasa. Oleh sebab itu, mobilitas warga setempat harus dibantu rakit yang dibuat warga secara mandiri. “Air yang menggenangi dua dusun itu, hingga saat ini masih setinggi paha orang dewasa dan warga yang hendak keluar kampung harus menggunakan rakit yang terbuat dari bambu,” paparnya. Sementara itu, Kapolsek Tanjung Bumi, AKP. Abdul Cholik menerangkan bahwa situasi terakhir hingga Minggu sore kemarin, ketinggian air masih belum juga surut. Sehingga kendaraan untuk sementar tidak bisa melintasi kawasan Tanjung Bumi. “Surutnya hanya sedikit, Mas. Air yang dari kawasan perbukitan turun semua. Hingga kini arus kendaraan masih terhambat akibat banjir ini,” tandasnya. =DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Menjadi seorang guru memang dituntut profesional. Apalagi guru memegang peranan menjadikan pendidikan berkarakter. Kurikulum 2013 yang diimplementasikan secara menyeluruh pada tahun 2014 mewajibkan semua guru memiliki sarana pembelajaran pendamping. Salah satunya, penggunaan laptop yang wajib dimiliki oleh guru mulai tingkat SD, SMP, SMA/Sederajat sebagai sarana pendukung pelaksanaan kurikulum. “Semua guru wajib mempunyai laptop sendiri sebagai penunjang profesi guru saat menerapkan kurikulum 2013,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan Moh Kamil. Dia menjelaskan kewajiban setiap guru mempunyai laptop sendiri sudah menjadi bagian dari pelaksanaan kurikulum 2013 yang menitikberatkan pada pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (IT). Pihaknya juga telah melakukan evaluasi terkait kelemahan para guru di Bangkalan. Titik tekan pada pelaksanaan kurikulum lebih banyak terhadap pendidikan karakter tanpa meninggalkan pengetahuan. “Pembentukan sikap yang didahulukan termasuk displin,” ucapnya. Di lain pihak salah seorang guru di Bangkalan, Zakariya mengaku tidak terlalu dibebankan dengan penggunaan laptop. Sebab saat ini merupakan era teknologi. Dengan gaji yang dimiliki guru, laptop bukan menjadi barang mewah lagi. Mel-

ainkan barang kebutuhan yang harus dimiliki seorang pengajar. “Secara pribadi, saya tidak keberatan. Sebab hal itu memang merupakan bentuk kebutuhan dalam mengajar,” ujarnya. Apalagi selama ini, lanjutnya, dirinya sudah terbiasa mengajar dengan menggunakan laptop. Namun yang jadi pertanyaan apakah penggunaan laptop tersebut juga diwajibkan bagi guru tidak tetap (GTT) yang memang secara tunjangan masih belum memenuhi standar kelayakan. “Kalau guru Sertifikasi, saya rasa cukup untuk membeli laptop dengan gaji dua kali lipat. Tetapi yang saya khawatirkan dari guru GTT, yang perbulan paling tidak mendapatkan gaji Rp 300 ribu,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Komisi D Mukaffi Cholil menyatakan semua sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK se Kabupaten Bangkalan sudah siap mengimplimentasikan kurikulum pada tahun 2014. Hal itu sesuai dengan keinginan Kementerian Pendidikan agar penerapannya bisa dilakukan menyeluruh pada tahun ini. “Siswa nantinya tidak selalu menghadap papan tulis, namun bisa memaparkan terkait di hadapan siswa lainnya,” ujarnya. Pelaksanaan kurikulum 2013 rencananya secara serentak akan dilaksanakan pada Juli 2014 mendatang. Sebelumnya, sebanyak 11 SD, 5 SMP, 4 SMA, dan 2 SMK yang telah ditunjuk pusat sebagai sekolah sasaran pelaksanaan kurikulum 2013. =MOH.RIDWAN/RAH

UJIAN SD ONLINE. Sebanyak 30 siswa Sekolah Dasar (SD) kelas VI dari 30 SD di Tasikmalaya mengikuti uji coba ujian nasional online di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tarumanagara, Kereuweng, Tasikmalaya, Jawa Barat. Uji coba ujian soal online ini diharapkan bisa mempermudah pembelajaran siswa di daerah terpencil yang sudah bisa mengakses internet dan mempermudah para siswa dan guru untuk mengerjakan dan memeriksa jawaban soal tersebut.


Sampang L

KORAN MADURA KORAN L PROBOLINGGO

Lintas Madura

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

SELASA 21 JANUARI 2014 | No. 0284 | TAHUN III

MADURA

Tanggap Darurat Belum Dicabut Kerugian Material Belum Diketahui BANGKALAN - Hujan deras yang terjadi di Bangkalan sehingga menyebabkan banjir, kini mulai berangsurangsur surut. Meski surutnya tidak secara keseluruhan, air banjir yang menggenangi lahan di Kecamatan Klampis, Sepulu, dan Tanjung Bumi setidaknya sudah bisa dilalui akses kendaraan. Bila sebelumnya air setinggi pinggang orang dewasa hingga melumpuhkan arus di pantai utara beberapa hari terakhir, kini kendaraan bisa melewati jalur tersebut. Untuk itu masyarakat harus terus mewaspadai terhadap datangnya bencana banjir. Karena curah hujan terbilang tinggi. Banjir tersebut sedikitnya merendam 130 hektare lahan, baik lahan petani ataupun tempat umum seperti jalan raya, sekolah, dan lainnya. Dari kejadian tersebut masih belum diketahui

kerugian akibat banjir tersebut. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih menetapkan status tanggap darurat. Status tersebut belum dicabut walaupun ketinggian, karena instensitas bisa menyebabkan banjir susulan. Sebab sesuai prakiraan cuaca dari BMKG hujan masih akan terus turun sampai Maret. Dalam bencana banjir ini tidak sampai menelan korban jiwa. Hanya saja banyak infrastruktur dan persawahan

yang rusak. Untuk secara pasti angka kerugian yang dialami masyarakat masih belum diketahui karena masih belum dilakukan perhitungan. “Belum diketahui (kerugian akibat banjir), karena ada pertanian yang banyak. Sekarang masih dihitung kerugiannya,” terang Kepala BPBD Kabupaten Bangkalan Wahid Widayat, kemarin. Dia menjelaskan banjir yang melanda Tanjung Bumi cukup parah dibandingkan dengan dua kecamatan lain seperti Klampis dan Sepulu. Pasalnya air belum juga surut (kering) sampai hari ketujuh. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada dan hati-hati. Untuk situasi lalu lintas, di pantura telah normal kembali, walaupun

pengendara harus berhati-hati saat melewati jalan, karena masih ada genangan air. Selain itu, Disdik Kabupaten Bangkalan mengeluarkan imbauan agar lembaga pendidikan yang ada di kecamatan yang rawan banjir seperti Kecamtan Blega dan Arosbaya untuk meningkatkan kewaspadaannya. Apalagi intensitas curah hujah di Kabupaten Bangkalan diperkirakan akan semakin tinggi. Banjir menggenangi lima lembaga pendidikan di kecamatan Tanjung Bumi yang terendam banjir dengan ketinggian air 1 meter lebih. “Saya berharap lembaga pendidikan yang ada di kecamatan lainnya tetap waspada. Apalagi intensitas curah diprediksi akan semakin tinggi hingga akhir Maret 2014 nanti,”

ungkap Kepala Disdik Bangkalan Mohni melalui Sekretaris Disdik Bangkalan, Moh. Kamil, kemarin. Khusus untuk SDN Blega 1 Kecamatan Blega yang sering menjadi langganan banjir, Disdik Bangkalan minta agar dokumen sekolah, alat peraga, buku- buku pelajaran, dan lainnya dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi. Sebab bukan merupakan rahasia lagi lokasi SDN Blega 1 yang lebih rendah dan berdekatan dengan 2 sungai di kota Blega itu kerap menjadi langganan banjir setiap datangnya musim hujan. “Untuk SDN Blega 1 saya minta buku- buku pelajaran, alat peraga, elekteonik dan dokumen penting dipindah ke tempat yang lebih tinggi,” pintanya. =MOH. RIDWAN/RAH

HASIL UJI SPEK

Penetapan TSK Tipikor Alkes PAMEKASAN - Polres Pamekasan belum menetapkan tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pengadaan alat kesehatan (Alkes) senilai Rp 4, 25 miliar di Rumah Sakit (RS) dr Slamet Martodiredjo Pamekasan, karena masih menunggu hasil uji spek. Penanganan dugaan tipikor dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2010 itu masih berkutat dalam pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan pengumpulan data (Puldata). Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP. Siti Maryatun menjelaskan pemeriksaan saksi-saksi dalam dugaan Tipikor ini sudah hampir rampung. Kini pihaknya juga masih menunggu hasil uji spesifikasi (Spek) Alkes yang dilakukan oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya. Alkes yang diduga bermasalah itu sudah dilakukan pengecekan satu persatu namun belum diketahui hasilnya. “Kami sudah melakukan pengecekan dengan melibatkan BPFK yang berada di bawah naungan Kemenkes, tapi hasilnya belum kami terima,” katanya. Setelah proses ini selesai, pihaknya masih akan melakukan perbandingan harga alkes untuk

mengetahui harga yang sebenarnya. Selain menunggu hasil uji spek dari BPFK Surabaya, pihaknya juga masih membutuhkan hasil audit BPKP untuk menentukan hasil kerugian negara. Belum dijelaskan kapan dugaan tipikor ini akan diekspose di BPKP. Menurutnya berdasarkan hasil temuan penyidik secara administratif, ditemukan indikasi penyalahgunaan dalam proyek tersebut, sebab terdapat pengurangan item barang, yakni dari pengadaan barang 10 item menjadi 8 item. Dugaan tipikor pengadaan Alkes di RS. dr. Slamet Martodiredjo Pamekasan diduga terjadi berulang. Sebab selain diduga korupsi dalam pengadaan Alkes senilai Rp 4,25 miliar itu, dugaan korupsi juga diduga terjadi dalam pengadaan alkes senilai Rp 8 miliar pada 2011 lalu. Dalam perkara ini, sebanyak tujuh orang pejabat Pemkab Pamekasan dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Komunitas Anti Korupsi. Mereka dilaporkan ke KPK karena diduga terlibat kasus dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengadaan Alkes di RS. dr. Slamet Martodiredjo. Ketujuh pejabat itu masingmasing Kepala Dinas Kesehatan,

M Ismail Bey, mantan Direktur RS. dr. Slamet Martodiredjo, dr. Iri Agus Subaidi, mantan Kabid Pelayanan RSD Pamekasan Rusdi Saleh, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Indah Sri Murniati dan yang bersangkutan juga menjabat sebagai Kasubag Penyusunan Program, serta bagian penerima barang Nurhalifah, dan anggota panitia lelang Bambang Irawan. Menurut Muhlis, Koordinator Komunitas Anti Korupsi, pihaknya melaporkan ketujuh pejabat Pemkab Pamekasan itu karena diduga telah melakukan penggelembungan harga. Di samping itu, barang yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Kasus dugaan korupsi ini sebenarnya telah dilaporkan ke Polda dan Kejati Jatim belum lama ini, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya, dan tidak ada upaya penyidikan. Saat itu Polda Jatim sudah melakukan penyelidikan mengklarifikasi laporan adanya dugaan korupsi dalam proyek pembelian alat-alat kesehatan di rumah sakit itu senilai Rp 8 miliar yang diperkirakan hanya direalisasikan sekitar Rp 6,2 miliar. Sehingga negara dirugikan sebesar Rp 1,8 miliyar. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

Petani mengupas kulit jagung agar kering sebelum dipanen, di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim, beberapa waktu lalu. Produksi jagung di Madura, turun dari semula 26 ton menjadi 16 ton per hektare, karena susahnya mendapatkan pupuk urea untuk pertumbuhan jagung.


Lintas Madura KORAN PROBOLINGGO MADURA

Laporan Eksklusif

KORAN MADURA

SENIN2014 27|JANUARI 2014 SELASA 21 JANUARI No. 0284 | TAHUN III No. 0288 | TAHUN III

M M

Mimpi Kecil untuk Perubahan Besar Provinsi Madura Harga Mati Gagasan provinsi Madura yang kembali didengungkan Forum Pemuda Madura bukan hanya muncul begitu saja. Tetapi mimpi kecil untuk perubahan besar itu muncul dari berbagai pertimbangan. Pertama, FPM membandingkan dengan daerah lain setara dengan pulau Madura, Bali. Luas daratan Bali hanya terpaut sedikit dengan Madura tetapi sukses menjadi provinsi dan namanya melambung ke berbagai benua. Di Jawa, Jogjakarta dengan lima kabupaten/kota juga terkenal dan lebih memiliki kedaulatan. Jogjakarta yang jauh lebih kecil dari Madura berhasil menciptakan karakter dirinya yang ngeyogyakarta. Kemudian di Singapura yang populasi penduduknya hanya terpaut sedikit saja dengan jumlah penduduk di Madura justru sukses menjadi negara ketika Singapura menjadi bagian Inggris sebelum akhirnya merdeka di tahun 1960-an. Fakta lainnya, Madura selalu diambil manfaatnya baik dari aspek bahari dan

geografis lainnya yang cash back-nya tidak sepenuhnya kembali ke Madura melainkan nyangkut di Pemprov Jatim. Dari sisi politik, Madura pernah menjadi penentu Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih sewaktu pemilukada Jatim 2009. Jika warga Madura bisa menentukan gubernur dan wakil gubernur Jatim, apakah Madura tidak bisa menentukan gubernur dan wakil gubernur Madura? Ketua Forum Pemuda Madura Yazid R Passandre menjelaskan bahwa Kongres Pemuda I ini tidak ingin memaksakan Madura untuk menjadi provinsi. Tetapi lebih urgen dari itu menurut dia adalah masa depan Madura yang lebih hebat. Provinsi Madura yang digagas kembali oleh kaum muda Madura hanya salah satu opsi untuk menjadikan Madura lebih hebat dari saat ini. “Bahwa ada pemuda yang menganggap Provinsi Madura harga mati, itu salah satu kegelisahan dari keberadaan Madura yang seperti ini,” ungkapnya. =ABE

Pemuda Menolak Tunduk, Menuntut Tanggung Jawab Suatu siang di GNI Sumenep (25/1), sekitar 1000-an pemuda dari empat kabupaten di Madura berkumpul. Mereka menamakan diri Forum Pemuda Madura yang berkongres untuk pertama kali. Semangat mereka menyala setelah jenuh pada situasi bangsa pada umumnya khususnya Madura yang ibarat kunang-kunang, bersinar redup dan berkembang biak dalam asbak.

S

ebagai warga bangsa pemuda itupun menyadari dirinya dipaksa sejarah untuk serupa laron, terbang mengejar cahaya setelah itu sayapnya rontok dan terjatuh. Berawal dari kejumudan itu, para pemuda Madura memulai mimpi untuk menjadikan Madura sebagai provinsi. Ini dianggap harapan baru karena sejarah belum mencatat Madura sebagai satu kesatuan wilayah yang dipimpin seorang Gubernur. Pemuda Madura menyadari bahwa dirinya tidak jauh lebih berani dibanding pemuda yang hidup di tahun 1928 yang tegas menyatakan Sumpah Pemuda, saat itu. Pemuda dalam Forum Pemu-

da Madura (FPM) menganggap lebih baik Madura bersapih dari Jatim karena pemuda menganggap Madura telah dijadikan anak tiri geografis selama ini. Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di Madura tersedot ke pusat dan warga Madura yang terdampak nyaris tidak bisa menikmati hasilnya. Bahkan warga di daerah sekitar tambang dalam kasus Penambangan Pagerungan nyaris tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan listrik tidak ada di sana kecuali sekedar remang cahaya yang menguap dari lokasi penambangan. “Pemuda tidak boleh diam, saatnya berkiprah untuk Madura hebat,” kata Abd Hadi, salah seorang kurator berdirinya FPM. Pada tahun 1959, Madura tidak hanya sekedar wilayah seperti saat ini. Tetapi Madura ketika itu lebih berani larena menjadi negara sendiri ketika negeri ini menganut Republik Indonesia Serikat (RIS). FPM menganggap gagasan Madura sebagai provinsi bukan satu hal yang mengadaada. Asumsi perubahan ini dapat menjadikan Madura lebih hebat dan lebih punya kedaulatan. Ada sembilan alasan mengapa FPM menolak tunduk dan menuntut tanggungjawab dengan cara menjadikan Madura sebagai provinsi. Pertama, FPM menilai Madura saat ini telah memiliki SDM yang andal dan siap bersaing dengan wilayah lain yang terlanjur lebih maju. Kedua Madura

mempunyai SDA yang memadai dan sejauh ini dikuasai orang luar dengan pembagian yang tidak jelas kepada Madura khususnya daerah terdampak. Ketiga, Madura memiliki keragaman budaya, bahasa, adat istiadat dan khazanah kesenian lainnya yang bisa lebih lestari ketika Madura menjadi provinsi. Keempat, tipikal Madura yang siap bekerja keras dan ulet menjadi modal mental dimana warga Madura inovatif, kreatif, dan tidak mau menganggur. Kelima, Madura sejauh ini terbukti dapat menekan angka kemiskinan, pengangguran terdidik, dan keterbelakangan. Keenam, potensi SDA dan SDM Madura dapat meningkatkan kesejahteraan hidup warga Madura. Ketujuh, Jawa Timur sudah terlalu luas yang “membawahi” 38 kabupaten/kota dan keluasan ini telah menyebabkan pengelolaan Madura tidak maksimal. Kedepalan, kepulauan di Sumenep yang terdiri atas 9 kecamatan dan 125 pulau sudah siap menjadi kabupaten yang terpisah dari Sumenep. Ini sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi provinsi. Kesembilan, Madura memiliki potensi lintas sektoral, geografis, bahari, sosial politik, ekonomi dan hal lainnya yang menunjang otonomi daerah. “Madura provinsi harga mati jika Madura sejauh ini hanya dijadikan pelengkap penderita,” kata Yazid R Passandre, ketua Forum Pemuda Madura. =ABE


KORAN PROBOLINGGO N KORAN MADURA N MADURA Lapsus

SENIN 27 JANUARI 2014 No. 0288 | TAHUN III

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III

N

dok./koran madura

MUSYAWARAH. Salah satu kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Kegiatan tersebut dinilai oleh sebagian kepala desa sebagai kegiatan yang sia-sia karena program yang dihasilkan tidak satu pun yang terlaksana.

Upaya Revitalisasi Fungsi Musrenbang PAMEKASAN - Pemerintah dituntut melakukan upaya mengembalikan pentingnya fungsi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam perencanaan pembangunan, yang saat ini mulai luntur. Kegiatan yang berisi penetapan prioritas kegiatan pembangunan mulai dari tingkat desa (Musrenbang Desa) dan kecamatan itu mulai ditinggalkan karena ada anggapan dari sebagian pemimpinan pemerintahan desa yang menganggap kegiatan itu sia-sia, karena rencana kegiatan yang sudah ditetapkan sebagian besar tidak terlaksana. Upaya yang perlu dilakukan adalah mengembalikan kepercayaan terhadap kegiatan itu dengan menjamin bahwa semua kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan hanya merujuk pada hasil ketetapan dalam musrenbang. Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Heru Budi Prayitno mengatakan tanpa ada upaya tersebut, maka selamanya minat kepala desa untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan itu tetap minim. “Sebagian masyarakat kita masih bergantung pada kepala desanya. Kalau sudah kepala desa tidak percaya dengan musrenbang, itu akan diikuti oleh masyarakatnya,” kata Heru. Salah satu sumber utama tidak terlaksananya rencana

kegiatan itu, kata Heru, karena pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pembangunan di desa, menempuh jalurnya sendiri-sendiri dan terkesan mengabaikan ketetapan tentang prioritas masalah dan prioritas rencana kegiatan di masingmasing desa. Ia mencontohkan adanya kegiatan serap aspirasi masyarakat yang dilaksanakan oleh anggota DPRD. Kegiatan cenderung hanya melibatkan kelompok tertentu dalam menjaring rencana program pembangunan dan tidak melihat kebutuhan masyarakat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) maupun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) sebagai produk perencanaan yang ditetapkan melalui musren. “Se-

harusnya, untuk apa mengadakan serap aspirasi, sementara di masing-masing desa telah ada prioritas yang ditetapkan sendiri oleh masyarakat,” katanya. Beberapa kepala desa di Pamekasan menyatakan Musrenbang yang dilaksanakan mulai tingkat desa hingga tingkat kabupaten masih sebatas formalitas dalam perencanaan pembangunan. Sebab hasil dari musyawarah itu tetap akan kalah dengan program pembangunan yang dilaksanakan dengan sistem “beli”. Akibatnya mereka menyatakan enggan melaksanakan kegiatan tersebut, meski hal itu merupakan kewajiban sesuai dengan amanat undang undang perencanaan pembangunan desa. “Untuk apa melaksanakan Musrenbang. Usulan kami dari dulu yang masuk dalam Musrenbang tidak ada satupun yang terlaksana. Justru program yang kami laksanakan adalah program pembangunan yang kami usahakan sendiri di luar program yang masuk prioritas dalam musyawarah pembangunan,” kata salah seorang kepala desa di Kecamatan Tlanakan, Minggu (26/1). Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam mengakui Musyawarah Perencanaan Pem-

bangunan (Musrenbang) masih dianggap sebagai kegiatan yang bersifat formalitas oleh sebagian masyarakat. Penilaian itu disebabkan sebagian besar rencana yang diusulkan dan dibahas di dalam Musrenbang tidak terlaksana. Khairul mengatakan akibat anggapan itu, sebagian desa merasa enggan untuk mengikuti musyawarah perencanaan tersebut karena yakin usulan mereka tidak akan terlaksana seperti tahun-tahun sebelumnya. “Anggapan itu yang banyak muncul di beberapa desa sehingga kegiatan musren hanya dilaksanakan seadanya dan tidak berjalan maksimal,” katanya. Ia mengakui pada sebagian besar usulan yang dibahas secara matang melalui musrenbang tingkat desa hingga kecamatan di tahun-tahun sebelumnya sangat sedikit yang terlaksana. Hingga akhirnya berpengaruh pada pelaksanaan musren yang seharusnya menghasilkan rujukan rencana pembangunan menjadi tidak maksimal dan hanya sekedar formalitas. Penyebabnya, kata dia, karena belum adanya kesadaran dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap pembangunan di tingkat desa, untuk menggu-

nakan hasil musyawarah warga untuk kegiatan mereka. Selain itu, masih kuatnya kepentingan politis pihak-pihak tertentu yang memaksa dokumen perencanaan menjadi tidak memiliki arti. “Itu kondisi yang telah lalu. Saat ini kita bisa memulai hal yang baru dan menjadikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan, baik di tingkat desa maupun kecamatan sebagai sebuah proses menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan dan menjadi acuan siapapun,” katanya. Ia berjanji akan ikut mengembalikan peran proses perencanaan itu agar menjadi bagian terpenting dalam menentukan arah pembangunan. Fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan, Anwar Hariyono mengatakan pihaknya juga akan mengawal segala hasil Musrenbang dan menjadikannya sebagai sesuatu yang paling penting dalam kegiatan pembangunan. Ia meminta agar masing-masing desa memiliki dokumen Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa yang benarbenar berangkat dari kebutuhan masyarakat. Sehingga nantinya, dokumen itu akan menjadi rujukan siapapun yang akan melaksanakan pembangunan di desa. = ACHMAD FAUZI/G. MUJTABA/RAH


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Industri Lokal

KORAN MADURA

SENIN 27 JANUARI 2014

SENIN 27No. JANUARI 2014| |TAHUN No. 0288 |IIITAHUN III 0288

OO

Membaca Peluang Bisnis Roti BANGKALAN - Potensi industri roti menjanjikan harapan dan peluang besar di Bangkalan, terutama pasca beroperasinya jembatan Suramadu. Peluang bisnis roti ini memang menggiurkan. Sebab seiring perkembangan zaman, pola makan penduduk di Madura, termasuk di Bangkalan terus bergerak menuju konsumtif. Setelah makan nasi kadang-kadang terasa kurang bila tidak dilengkapi dengan roti, itu tentu bagi sebagian di antara mereka. Bahkan tidak hanya itu, budaya sarapan pagi yang identik dengan mengkonsumsi nasi, kini mulai berangsur-angsur berubah. Pergeseran zaman telah membawa tingkat kesibukan masyarakat terus meningkat, sehinga mereka yang tidak sempat sarapan nasi biasanya menggantinya dengan makan roti. Masyarakat mulai berfikir melakukan sarapan yang praktis, tanpa mengenyampingkan nilai gizi dari makanan yang dimakan. Alternatif yang bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makana cepat saji seperti roti. Peluang bisnis inilah yang terbaca oleh Mulyadi, salah satu bisnisman roti di Bangkalan, sehingga dirinya membuka home industri roti. Apalagi bila dibandingkan dengan jenis makanan lain, seperti mie instant misalnya, roti lebih praktis dikonsumsi. Mie instant masih harus dilakukan proses perebusan, mengkonsumsinya juga terasa kurang nyaman bila dimakan di kendaraan dan di perjalanan, tidak dengan roti. Jelas ini adalah sebuah peluang besar untuk sektor industri roti. Kodisi semacam ini mendatangkan kesempatan yang sangat besar bagi pelaku usaha di bidang roti dan bakery. “Saya hanya bermodal pengalaman menjadi pekerja roti di Surabaya selama tiga tahun. Setelah itu, saya memberanikan diri untuk membangun sendiri di Bangkalan,” ujar bapak dua anak ini. Usaha bakery yang dirintis pada tahun 2011 ini lambat laun berkembang pesat hingga saat ini. Bermodalkan hanya Rp 50 juta, kini sudah dapat menghasilkan income yang cukup besar. Dalam kurun waktu satu bulan, profit yang didapatkan dari usahanya

PROSES. Pekerja roti saat memproses bahan untuk menjadi roti yang kemudian dijadikan kemasan menarik.

mencapai Rp 60 juta. Tentunya hasil tersebut menjadi madu dari proses perjuangan membangun usaha yang tak mudah dilakukan oleh pria murah senyum itu. Apalagi pada momenmomen tertentu semacam Maulid Nabi dan musim pernikahan. Pesanan yang datang membuatnya kewalahan. Kadangkala dengan terpaksa harus menolak permintaan konsumen yang begitu tinggi. “Tempatnya masih sangat sederhana sekali, Mas. Kadang saya harus menolak permintaan konsumen karena tidak sanggup memenuhi permintaan yang cukup tinggi. Apalagi musim maulid nabi dan pernikahan,” ujarnya

tersenyum. Dengan berbagai macam rasa dan varian model roti yang ditawarkan membuat usahanya semakin dikenal oleh masyarakat Bangkalan, roti karyanya diminati oleh konsumen dari Surabaya dan di beberapa wilayah Jawa Timur, bahkan pernah sampai di Kalimantan. Setidaknya ada 50 macam roti dengan rasa yang berbeda itulah yang menjadi daya tarik roti yang diproduksinya. Tentunya harga yang dipatok berbeda sesuai ukuran dan bentuknya. Bagi masyarakt Bangkalan sendiri lebih berminat tehadap tiga macam roti, diantaranya keju telor, cream keju, dan rol

tar. “Harganya bersahabat kok, Mas. Jadi, sangat terjangkau sekali dan rasanya begitu menggoda,” tuturnya, setengah berpromusi. Dalam sehari pesanan yang harus dilayani oleh usaha yang beralamat di Jl KH. Moh. Kholil ini bisa mencapai 800 hingga 2000 roti. Pesanan tersebut dikerjakan dengan dua mesin oven dan empat karyawan. Bagitu tingginya pesanan membuat Mulyadi mulai melirik lahan untuk membangun sebuah pabrik yang lebih memadai. Terutama bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. Sebab mengingat begitu sulitnya pekerjaan yang tersedia di wilayah setempat. “Ya, semoga

doni heriyanto/koran madura

bisa lebih besar lagi untuk membantu membuka lapangan pekerjaan,” paparnya. Menurutnya, teknologi permesinan sekarang ini sangat berperan besar dalam menghasilkan produk yang berklualitas. Dengan menggunakan mesinmesin berkualitas dan memenuhi standard produksi memberikan banyak keuntungan bahan bakar yang irit, efisiensi waktu dan biaya, keamanan dalam pengoperasian, dan efektifitas pekerjaan. Standard ukuran produk yang seragam hanya bisa didapatkan jika menggunakan mesin-mesin yang sesuai dengan standard produksi roti dan kue. = DONI HERIYANTO/RAH

TAHAPAN PEMBUATAN ROTI 1. 2. 3. 4. 5.

Pemilihan bahan Penimbangan bahan Pengadukan adonan Permentasi awal Penimbangan adonan

6. Pembulatan adonan 7. Permentasi kedua 8. Penghilangan gas pada adonan 9. Pembentukan adonan 10. Pencetakan adonan

11. Permentasi akhir 12. Pembakaran 13. Mengeluarkan roti dari cetakan/loyang 14. Pendinginan 15. Pembungkusan


KORAN MADURA PROBOLINGGO PKORAN

P

SENIN 27 JANUARI 2014 | No. 0288 | TAHUN III 27 JANUARI 2014 SENIN

MADURA

SELVI YULIANA

Belajar Menghargai Waktu Bagi mereka yang tiada henti berproses, waktu 24 jam dalam sehari selalu terasa tidak pernah cukup. Sebab mereka seringkali menghabiskan hariharinya dengan berproses. Sehingga, setiap menit dan detik adalah berharga. Untuk itulah, kadang berlaku ungkapan “Tak ada waktu yang dibuang”. Selvi Yuliana adalah perempuan yang tidak ingin membuang-buang waktu sedikitpun. Sebab bagi gadis kelahiran 13 Juni 1994 itu, memanfaatkan waktu adalah salah satu cara untuk menuju kesuksesan. Karena mereka yang mampu mengejar matahari, ia yang bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sebut saja misalnya RA Kartini. Boleh saja ia terkungkung oleh hegemoni patriarkhi, tetapi sedetik pun ia tak pernah membuang waktu. “Selepas ia menjadi perempuan dapur, pasti ia buru-buru ngambil buku untuk membaca, akhirnya habislah gelap terbitlah terang” ucap lulusan SMA N 2 Sumenep. Mahasiswi semester 4 di salah satu kampus swasta di Sumenep itu meyakini bahwa mengifisiensi waktu dengan baik itu akan membuat seseorang mengagumakan. RA Kartini sudah menjadi bukti bahwa ia adalah representasi dari sosok manusia yang tak pernah sedikitpun merasa cukup dengan waktu 24 jam. =Syamsuni

No. 0288 | TAHUN III

DANAR ARTA METIA

Meraih Mimpi Menjadi Model Internasional Tak ada kata lelah dan kalah dalam mengejar cita-cita dan mimpi. Tidak ada keberhasilan sebesar apa pun yang tidak bisa dicapai melalui harapan, walau sekecil apa pun harapan itu. al itu yang ada dalam benak dara cantik yang memiliki nama lengkap Dianar Arta Metia ini. Perempuan yang mengaku bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) di salah satu perusahaan ini memiliki banyak cita, cinta dan harapan termasuk menancapkan citacita menjadi model hingga menembus go internasional. “Lewat karir modeling, aku punya mimpi untuk dapat terbang tinggi hingga go internasional,” ujar Dianar, ditemui usai berlatih Modeling bersama Yuan Agency Comunity Probolinggo, Minggu (26/1). Dara Jelita kelahiran Probolinggo 21 Pebruari 1994 ini mengungkapkan, keinginannya untuk menjadi model go internasional, tak terlepas untuk dapat membanggakan kedua orangtuanya dan membawa harum nama Kota Probolinggo di mata Indonesia bahkan dunia. “Aku kepingin Kota Probolinggo tidak lagi diremehkan, aku pengen buktiin, bahwa Kota Bayuangga dan Seribu Taman mempunyai mutiara yang terpendam dan belum terlihat kilaunya,” tandas alumni Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan Kota Probolinggo ini. Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Hasan Husen dan Husnaini ini mengaku, cita-cita untuk go internasional bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Di dunia modeling, Dianar, meskipun belum pernah menyabet prestasi membanggakan. “Terimakasih untuk kedua orang tuaku yang selalu mendukung dalam setiap langkah karir aku dan semoga Allah selalu memeluk mimpi aku,” tukas gadis cantik bermata indah ini. Ketertarikan gadis cantik berdarah asli Probolinggo ke dunia modeling semenjak duduk di bangku MTs. Kala itu, ketika ia melihat berbagai foto model-model dengan posenya yang anggun dan menarik. "Aku mulai tertarik terjun ke dunia

model saat MTs, aku suka lihat-lihat acara modeling di TV, dan majalah yang fotonya sangat cantik dan anggun, mulai dari itu aku aktif belajar model dan bergabung dengan sebuah agensi model,” ujar dara berzodiak Pisces ini. Dara yang akrab disapa Dianar ini mengungkapkan, guna menggapai citacita menjadi model profesional, Ia memaksimalkan waktu untuk latihan dan belajar disiplin dengan waktu. “Aku sering melakukan gerakan berulang kali di rumah setelah pulang dari latihan di sanggar, dan berusaha memanfaatkan waktu semaksimal mungkin,” paparnya. Meskipun baru menginjak usia 20 tahun ini menuturkan, keinginannya untuk menjajaki dunia modeling itu mendapat support yang besar dari kedua orangtua dan teman-temannya. "Mereka orang tua, teman-teman sangat memberikan support ke aku, apalagi mama, ia selalu mengantar aku kemana pun aku mengikuti atau mengisi sebuah acara, untuk teman-teman juga mereka memberi-

kan dukungan seperti ketika aku pernah gak masuk sekolah mereka memberi tahu tentang pelajaran di sekolah,” ujar anak pasangan Hasan Husen dan Husnaini ini. Ia mengungkapkan, ke depan dirinya berharap bisa menjadi model profesional. dan untuk mencapai impiannya tersebut dirinya terus mengasah bakat dan potensinya dengan latihan. “Harapan aku kedepan ingin menjadi professional model, tidak hanya di Kota Probolinggo, namun ingin ke nasional bahkan internasional, yang penting sekarang aku terus berusaha mendalami dunia modeling ini terus belajar,” ujar Dianar tersenyum

Dianar menambahkan, bahwa mengenai kesibukannya di dunia model tidak membuat pekerjaan SPG terganggu, menurutnya pendidikan merupakan yang utama. “Di samping aktif di modeling dan sering latihan, aku juga tidak lupa dengan tugas pekerjaanku, yang terpenting bisa membagi waktu saja, dan belajar modeling tetap diutamakan,” pungkas dara kelahiran Probolinggo 21 Pebruari 1994 ini. =M.Hisbullah Huda


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.