KAMIS
KORAN MADURA
27 MARET 2014 | No. 0330 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
1
0328-6770024 KAMIS 27 MARET 2014 | No. 0330 | TAHUN III www.koranmadura.com
Puan Maharani Sosok Tepat Penerus Tongkat Estafet Mega JAKARTA-PDI Perjuangan telah resmi menetapkan Jokowi sebagai Capres 2014. Namun siapa sosok yang bakalan mendampingi Jokowi masih misteri. Sejumlah nama tengah digadang-gadang untuk mendampingi si capres “kerempeng” ini. Salah satu figur kuat yang menonjol adalah Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani. Tersiar kabar, partai moncong putih ini tengah menyiapkan Puan untuk jadi penerus Megawati. “PDI Perjuangan akan mempertahankan identitas Soekarnois di partai, dan yang berpeluang serta kualitas itu ya Puan Maharani,” ujar Pengamat Politik dari Charta Politica, Arya Fernandez saat dihubungi, Rabu (26/3). Menurutnya, pacsa meninggalnya Taufiq Kiemas, PDI Perjuangan kehilangan sosok yang bisa diterima oleh semua golongan di luar partai. Meski memiliki kaderkader senior yang berpengalaman seperti Tjahjo Kumolo, namun hal itu belum bisa menjadi
jembatan antara figur Megawati dengan tokoh luar. “Megawati tidak mungkin memplot orang yang bukan kepercayaannya,” imbuhnya. Arya mengatakan, Puan sendiri memiliki kemampuan dan kualitas berpolitik seperti Megawati dan almarhum Taufiq Kiemas. Sehingga memang Puan diproyeksi akan meneruskan tongkat estapet kepeminpinan di PDI Perjuangan jika Megawati mundur dari dunia politik praktis. Namun, saat ini Megawati tengah menguci Puan Maharani untuk posisi itu. Sebab Puan diberikan kepercayaan untuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP) PDI Perjuangan. “Kalau berhasil, Mega akan memberikan kewenangannya ke Puan. Tapi sekarang ini Mega masih mempersiapkan Puan,” pungkasnya. =GAM
SUMBANG SATINAH. Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta (dua dari kiri) ikut menyumbang pengumpulan dana untuk pembebasan Satinah, TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Jokowi menyumbang dengan uang pribadi sebesar Rp10.000 yang ia ambil dari dompetnya.
TENAGA KERJA
Jokowi Beri Sumbangan untuk Satinah JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyumbangkan uang sebesar Rp10.000 sebagai bentuk simpati terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Satinah yang akan dihukum mati di Arab Saudi karena membunuh majikannya. Sumbangan tersebut diberikan ketika anggota Komisi IX DPR RI Rieke Dyah Pitaloka mengunjungi Balai Kota DKI dalam rangka meminta sumbangan sebagai bentuk perjuangan menyelamatkan Satinah. “Ini, saya sumbang Rp10.000. Jangan dilihat jumlahnya. Tapi, ini soal menggerakkan hati masyarakat,” kata Jokowi sambil mengeluarkan sebanyak lima lembar uang Rp2.000 dan memasukkannya kedalam kotak sumbangan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu. Melalui sumbangan tersebut, dia berharap dapat menggerakkan hati masyarakat untuk ikut menyumbang, tak peduli berapa pun besarnya uang yang disumbang. Selain itu, dia juga meminta agar pemerintah pusat tidak lagi mengirimkan TKI untuk bekerja keluar negeri. “Saya pikir, sebaiknya pemerintah berhenti mengirim TKI ke negara luar, apalagi yang tidak memiliki perjanjian tertulis dengan kita. Kalau tidak ada perjanjian, maka kedudukan TKI kita lemah disana,” ujar Jokowi. Dia menuturkan sebanyak 80 persen Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) terletak di Jakarta. Terlebih, sebagian ada juga yang tergolong penyalur gelap atau ilegal. “Selain itu, di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI juga masih ada masalah, seperti pungutan liar. Kita akan selesaikan, perketat izinnya, atau kalau perlu izinnya kita cabut,” tutur Jokowi. =ANT/BETH