e Paper Koran 27 Oktober 2014

Page 1

SENIN

KORAN MADURA

27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

Para Pembantu Jokowi

SIAP TANCAP GAS

Jokowi Diminta Lebih Baik dari SBY Nasional hal 4

Andrinof Chaniago

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman

Proyek Miliaran am Rupiah Teranc Molor g Taneyan Lanjan hal A

Pratikno

Kepala Bappenas Negara

Indroyono Soesilo

Menteri Sekretaris Negara

Tedjo Edy Purdjianto

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, & Keamanan

Puan Maharani

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

Sofyan Djalil

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Ignasius Jonan Menteri Perhubungan

Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri

Lukman Hakim Saifuddin Menteri Agama

Bambang Brodjonegoro Menteri Keuangan

Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan

Retno Lestari Priansari M. Menteri Luar Negeri

Nila F Moeloek Menteri Kesehatan

Rini M Soemarno Menteri Badan Usaha Milik Negara

Arief Yahya Menteri Pariwisata

Ryamizard Ryacudu Menteri Pertahanan

Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial

Sudirman Said Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Yasonna H Laoly Menteri Hukum dan HAM

Yohana Yambise Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM

JAKARTA-Jokowi akhirnya mengumumkan susunan kabinetnya. Salah satunya adalah putra asli Madura, yaitu Imam Nahrawi yang didaulat menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga.

Susunan kabinet ini diakui banyak kalangan sudah cukup ideal

Rudiantara Menteri Komunikasi dan Informatika Yuddy Chrisnandi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

meski dengan catatan-catatan tertentu. Secara umum terdiri dari empat koordinator menteri dan keseluruhan berjumlah tiga puluh empat menteri.

1

0328-6770024 SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III www.koranmadura.com

Anies Baswedan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah M Nasir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga Marwan Jafar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Berita terkait hal 2,3, dan 5

Saleh Husin Menteri Perindustrian Rahmat Gobel Menteri Perdagangan Amran Sulaiman Menteri Pertanian Hanif Dhakiri Menteri Ketenagakerjaan Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Siti Nurbaya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ferry Mursyidan Baldan Menteri Agraria dan Tata Ruang


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Menteri

Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Sebagai antisipasi perjalanan pemerintahan ke depan, wajar dan bisa dipahami jika Presiden Jokowi meminta masukan dari lembaga seperti KPK dan PPATK dalam menentukan siapa yang akan dipilih menjadi menteri. Bagaimanapun di era sekarang ini ketika tuntutan masyarakat makin keras terkait penegakan hukum, memilih menteri sebagai pembantu Presiden memerlukan kehati-hatian ekstra. Sedikit saja calon menteri bermasalah reaksi masyarakat sangat sulit dibendung. Mengapa meminta pertimbangan KPK dan PPATK? Mudah memahami alasannya. Ini terkait apakah para calon menteri menyimpan masalah dugaan pelanggaran hukum atau tidak. Adakah rekam jejak yang mengindikasikan calon menteri bersangkutan saat bertugas nanti di tengah jalan, potensial berurusan dengan hukum. Adakah transaksi uang dari para calon menteri yang mencurigakan? Sebagai lembaga penegak hukum dan pengawas transaksi keuangan bisa jadi KPK dan PPATK memang memiliki data lebih akurat terkait para calon menteri, baik sepak terjang dalam menjalani profesinya atau aktivitas transaksi keuangannya. Data itu penting menjadi pertimbangan Presiden Jokowi agar semaksimal mungkin terhindar dari kerikil dalam sepatu saat menjalankan pemerintahan ke depan. Diakui, apa yang diIkhtiar obyektif, kri- lakukan Presiden Jokowi tis dan ketat perlu tergolong baru meminta dilakukan agar se- pertimbangan dan masukan maksimal mungkin lembaga resmi seperti KPK terhindar dari ber- dan PPATK. Namun sebagai kemungkinan cara subtantif sebenarnya merupakan hal biasa jika seorang Presiden meneliti, mengkaji, meminta informasi sedetail mungkin calon-calon menteri. Di negaranegara maju bahkan calon menteri harus berhadapan terlebih dahulu dengan parlemen untuk diteliti apakah memiliki kapasitas, kredilitas, integritas, moralitas dan lainnya. Media dan masyarakatpun diberi kesempatan memberikan masukan dan informasi terkait para calon menteri itu. Pernyataan Mahfud MD bahwa apa yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan hak prerogatif Presiden memiliki dasar rasional. Bagaimanapun seorang Presiden tentu tak ingin para menteri yang akan membantunya nanti di tengah jalan bermasalah. Ikhtiar obyektif, kritis dan ketat perlu dilakukan agar semaksimal mungkin terhindar dari berbagai kemungkinan, yang akan mengganggu kinerja pemerintahan. Persoalannya, apakah pertimbangan dan masukan KPK dan PPATK apapun bentuknya sepenuhnya harus dilaksanakan Presiden Jokowi? Sudah pasti tergantung Presiden sebagai pemilik hak prerogatif. KPK dan PPATK sah saja menyampaikan pertimbangan dan masukan dengan memberi tanda merah, merah muda dan warna lainnya. Namun kewenangan keputusan sepenuhnya ada di tangan Presiden Jokowi. Apalagi tanda-tanda aneka warna sejauh ini memang belum menjadi justifikasi hukum apakah yang bersangkutan terbukti terlibat tindak pidana atau tidak. Bagaimanapun seseorang tidak dapat dianggap terlibat tindakan pelanggaran hukum sampai terbukti dalam proses pengadilan. Yang menjadi terdakwapun masih harus dianggap tidak bersalah, apalagi yang hanya sekedar tanda merah, kuning dan lainnya. Di sinilah, perlu ada kehatian-hatian. Calon pemimpin, sekelas menteri memang juga seperti buku terbuka. Perlu ditelisik, dibedah, diteliti bahkan diinvestigasi rekam jejaknya. Namun tetap tidak boleh divonnis, dihancurkan karakternya oleh sebuah tanda yang belum terbukti secara hukum. =

Berita Utama

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

2

Menpora dari Madura Satu-satunya Menteri Putra Asli Pulau Garam JAKARTA- Presiden Joko Widodo menunjuk Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja periode 2014-2019, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Ia adalah satu-satunya menteri pilihan Presiden Jokowi yang datang dari pulau Madura. Imam Nahrawi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, menggantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014. Dari berbagai sumber disebutkan pria kelahiran Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 8 Juli 1973, saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jendral DPP PKB. Suami dari Shobibah Rahmah ini juga tercatat sebagai anggota MPR RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) juga menjabat sebagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya. Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989, MAN Bang-

kalan tahun 1989-1991, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998. Imam memiliki gagasan untuk mengembalikan peran politik sipil secara partisipatif demi terwujudnya aspirasi rakyat yang reformatif serta mengembalikan citra lembaga dan pribadi legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki. Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah Imam aktif dalam kegiatan organisasi, seperti menjadi Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Selain itu, ia juga pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) PMII Jatim 1997, dan menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002. Hambali Rasyidi, salah satu temena seperjuanganya saat menjdai aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam

Indonesia (PMII) di Surabaya mengatakan bahwa Imam adalah sosok yang sangat sederhana, sebab ia lahir dari keluarga yang juga cukup sederhana. “Bahkan saat awal-awal masa kuliah, Imam tidak punya tempat tinggal khusus. Ia tidak tinggal di rumah kos seperti mahasiswa lain. Ia tinggal di mushalla” kata Hambali kepada Koran Madura. Menurutnya, saat itu Imam Nahrawi membiayai kuliahnya sendiri dengan cara menjadi guru les privat mengaji al-Qur’an. “Hampir setiap hari ia pindah dari rumah ke rumah untuk memberikan les pirvat. Itu ia lakukan untuk memiayai hidupnya sehari-hari dan juga untuk biaya kuliah” lanjut Hambali. Ia berharap, Imam Nahrawi mampu menjalankan tugasnya sebagai menteri dan mengharumkan nama baik indonesia di kancah internasional lewat olahraga. “Dan yang terpenting, tetap sederhana serta amanah” ungkapnya. =ANT/BETH

KABINET KERJA JOKOWI

Puan: Saya Bukan Menteri Titipan! JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih cucu Presiden RI ke-1 Soekarno, Puan Maharani, sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Kemanusiaan periode 20142019. Usai dipilih sebagai mentri, Puan menegaskan tidak mendapatkan keistimewaan sehingga terpilih menjadi menteri. Bahkan anak Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu lantang menolak disebut menteri titipan. “Bukan karena anak, karena keluarga, atau titipan,” kata Puan usai pengumuman nama-nama menteri di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Minggu (26/10). Puan meminta masyarakat agar memberikannya kesempatan untuk membuktikan diri mengemban amanah sebagai Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di kabinet Jokowi-JK. “Lihat dulu kerjanya, ini suatu amanah, yang Insya Allah saya bisa ikut membantu pemerintahan membangun bangsa kedepan,” urainya. Puan pun mengaku menjalani proses selayaknya menteri lain. Dengan ‘lolos’ dari catatan negatif KPK dan PPATK, hal tersebut merupakan pertimbangan penting yang mengantarnya ke pemerintahan Jokowi-JK. “Semua proses seleksi saya ikuti. Alhamdulillah

semua lancar. Kalau kemudian saya diangap bermasalah, mungkin tidak sampai kesini hari ini,” paparnya. Sementara itu, Presiden Jokowi menyebut Puan kaya pengalaman. “Ibu Puan Maharani, kita tahu semuanya, Ibu Puan adalah politisi perempuan yang kaya pengalaman,” kata Jokowi saat memperkenalkan susunan kabinet di bawah pohon trembesi besar di halaman Istana Negara, Minggu, (26/10). Puan, kata Jokowi, juga sudah membuktikan diri sebagai panglima. Di kancah politik nasional, Puan sudah terbukti tangguh. “Beliau juga berpengalaman dalam kegiatan sosial terutama untuk rakyat kecil,” kata Jokowi. Puan mendapatkan darah politik dari ibunya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan kakeknya, proklamator Indonesia, Soekarno. Sejak dini, Puan sudah bersinggungan dengan dunia politik yang

digeluti ibunya. Semasa duduk di bangku SMP, Puan mengikuti perjalanan politik Megawati di panggung politik nusantara. Saat Megawati menjabat Presiden Indonesia tahun 2001 hingga 2004, ia selalu mendampingi ibunya. Dengan mengikuti berbagai kegiatan politik itulah, nama dan sosok Puan menjadi semakin akrab di benak masyarakat. Beberapa tahun lalu, dalam sebuah kampanye di Jawa Timur, Megawati resmi memperkenalkan putri tunggalnya itu sebagai penerus dirinya. Karir Puan di dunia politik diawali dengan terlibat aktif dalam organisasi politik DPP KNPI Bidang Luar Negeri. IDi tahun 2009, Puan mencalonkan diri menjadi anggota DPR dari Dapil Jawa Tengah. Wanita lulusan Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia ini di internal PDIP menjabat sebagai Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga, yang memiliki peran strategis dalam penentuan sikap politik dan komunikasi partai dengan organisasi lainnya. Ia dikenal dengan jargon politiknya, “sistematis, realistis, ideologis”. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

33

ant/muhammad adimaja ant/irsan mulyadi

KAPAL PERANG AMERIKA SERIKAT. Prajurit TNI AL berjaga di dekat kapal Angkatan Laut Amerika Serikat USS Rodney M Davis, di perairan Belawan, Sumut, Minggu (26/10). Kedatangan kapal perang AS dengan 200 awaknya, dalam rangka penguatan kerjasama Angkatan Laut kedua Negara.

Anies Baswedan Menbud Dikdasmen JAKARTA- Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, menunjuk Anies Rasyid Baswedan sebagai Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah pada Kabinet Kerja periode 2014-2019.

Rektor Universitas Paramadina sejak 2007 ini dikenal sebagai seorang intelektual dan mencatatkan dirinya sebagai rektor

termuda Indonesia saat berusia 38 tahun. Gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University 1999) berhasil diraih Anies pada usia 36 tahun, setelah meraih gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland pada 1997. Cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini menjadi penggagas dan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Dikutip dari berbagai sumber menyebutkan pria kelahiran Kuningan pada 7 Mei 1969 ini berasal dari keluarga akademisi. Ayahnya, Rasyid Baswedan, ialah dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, sementara ibunya, Aliyah Rasyid, ialah Guru Besar di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Menurut alumni Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu, pendidikan menjadi eskalator sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Ia pun berinisiatif menciptakan pendidikan yang dapat membawa perubahan positif di masyarakat. Oleh karenanya, Anies menggagas Indonesia Mengajar dengan mengirim pengajar muda untuk mengajar satu tahun di Sekolah Dasar terpencil di penjuru negeri. Sejak 2010, Indonesia Mengajar telah memberangkatkan lebih dari 200 pengajar muda ke 17 kabupaten yang tersebar di barat sampai timur Indonesia. Suami dari Fery Farhati Ganis dan ba-

pak empat anak ini berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia, salah satunya ia tercatat sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 versi Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat. Dua tahun berselang, giliran majalah Foresight terbitan Jepang menyebutkan nama Anies Baswedan sebagai satu dari 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang. Berkat prestasi yang gemilang itulah Presiden Joko Widodo meminta bantuan Anies untuk bergabung dengan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 sebagai juru bicara. Pria yang sempat mencalonkan diri menjadi calon presiden lewat konvensi Partai Demokrat ini kembali dipercaya untuk menjadi salah satu staf deputi Rumah Transisi Jokowi-JK setelah pasangan tersebut dinyatakan menang oleh KPU. Anies menjadi salah seorang Deputi Tim Transisi bersama Wakil Sekjen PDIP Hasto Kristianto, Sekretaris Tim Pemenangan I Andi Widjajanto, dan Sekretaris Tim Pemenangan II Faisal Akbar. =ANT/MENTARI


4

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

ant/maulana surya

PAMERAN GAMBAR PRIMBON WUKU. Pengunjung mengamati gambar-gambar karakter wayang pada pameran primbon wuku kelahiran atau zodiak jawa di Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/10). Pameran yang digelar dalam rangkaian acara Sura Bulan Kebudayaan 2014 itu untuk memperkenalkan primbon wuku kelahiran yang dipercaya dapat di pakai sebagai ancer-ancer atau panduan karakter watak seseorang sesuai wuku masing-masing.

Jokowi Diminta Lebih Baik dari SBY FITRA: Transparansi Anggaran Masih Sebatas Seremoni JAKARTA-Meski era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah rampung, kritik tajam masih terus berdatangan. Salah satunya datang dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra). Fitra menyebut, transparansi anggaran yang dilakukan pemerintahan SBY hanya pencitraan hanya untuk membuat citra SBY positif di dunia internasional. “Selama ini kan sudah transparan tetapi kenapa masih banyak korupsi,” ungkap Seknas Fitra, Maulana kepada wartawan di kantornya kawasan Mampang Prapatan, Ja-

karta Selatan, Minggu (26/10). Maulana menyebut, dari hasil studi dan kajian lembaga asing, International Budget Partnership (IBP) Indonesia menduduki peringkat ke-61 terkait keterbukaan anggaran. “Bahkan menurut studi itu, Indonesia adalah negara yang paling transparan di Asia Tenggara dalam hal transparansi anggaran,” ungkapnya. Namun, lanjutnya, hal itu berbanding terbalik dengan studi yang dilakukan lembaga dalam negeri yakni Transparansi International dengan studi yang diambil Corruption Perception Index (CPI). “Dari hasil studi tersebut mereka mendapati Indonesia berada di peringkat 117 negara korupsi dari 177 negara yang distudi. Hal ini kan menjadi kontradiktif,” tegasnya.

Dalam pandangannya, ketika anggaran sudah terbuka namun belum mendorong publik untuk menggunakan informasi, artinya keterbukaan informasi anggaran hanya sebuah seremoni belaka. Dengan hasil studi dua lembaga berbeda yang berada di luar serta dalam negeri, kata Maulana, pihaknya menarik kesimpulan bahwa transparansi anggaran ala SBY hanya pencitraan belaka. “Karena SBY hanya mau meningkatkan citra nya di dunia internasional,” ucapnya. Pernyataan Fitra soal transparansi di era SBY jauh berbeda jika dibandingkan dengan penilaian terhadap transparansi yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Mulai dari cara Jokowi melibatkan KPK dan PPATK dalam penyusunan kabinet, sampai

soal transparansi anggaran. “Itu praktik positif dengan meminta masukan KPK dan PPATK dalam melakukan seleksi,” katanya. Namun demikian, dia berharap agar seharusnya tidak berhenti di situ saja. “Ada baiknya jika nantinya dibarengi dengan upaya Jokowi mengawasi ketat penggunaan anggaran di kementerian,” imbuhnya. Melibatkan KPK dan PPATK di awal pembentukan kabinet tidak efektif dampaknya jika dilakukan parsial atau di masa awal saja. Kontrol terhadap kinerja penggunaan anggaran harus dilakukan lebih ketat untuk menghindari penyimpangan anggaran. “Karena ke depan menteri ini akan disuguhkan dengan anggaran cukup besar. Nah anggaran yang besar itu ketika tidak diatur mekanisme dan akuntabilitas serta transparansinya rendah maka potensi terjadinya korupsi pasti besar,” papar Maulana. Untuk itu, tambah Maulana, pihaknya meminta Presiden Jokowi menularkan transparansi kinerja, termasuk penggunaan anggaran kepada para menterinya nanti. “Perintahkan transparansi anggaran dan minta publik untuk mengontrol dan mengawasi pelaksanaannya,” tegasnya. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

RUPIAH MELEMAH

Korporasi Terancam Bangkrut JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, korporasi di Indonesia mempunyai risiko bangkrut (insolvent) karena ekuitasnya negatif akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada awal bulan ini, bank sentral Indonesia melakukan simulasi menggunakan data milik 57 korporasi yang memiliki utang luar negeri (ULN) dan posisi net foreign liabilities (NFL) dengan menggunakan data per triwulan I 2014. Hasil simulasi tersebut menemukan bahwa terdapat 5 korporasi atau sekitar 8,77 persen dari total korporasi yang diobservasi berpotensi bangkrut (insolvent) karena ekuitasnya negatif (equity negative). “Dalam stress test yang BI lakukan, kondisi insolvent tersebut terjadi apabila nilai tukar rupiah melemah di atas Rp 15.500 per dolar AS,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Jakarta, Minggu (26/10). Pelemahan nilai tukar rupiah akan berdampak pada peningkatan kewajiban valuta asing (valas) korporasi. Peningkatan kewajiban valas yang tidak diikuti oleh peningkatan aset valas berpotensi menggerus permodalan korporasi sebagaimana tercermin dalam rasio Posisi Devisa Neto (PDN) korporasi. Kondisi industri perbankan nasional jauh lebih baik. jika dilihat dari sisi permodalan bank, hasil stress test menunjukkan bahwa perbankan Indonesia relatif tidak memiliki masalah terhadap pelemahan nilai tukar. “Beberapa bank bahkan mendapatkan windfall atau diuntungkan karena posisi valuta asing yang dimiliki lebih besar dari kewajiban valas (long valas),” jelasnya. Dia juga menyebutkan hasil stress test yang mereka lakukan pada Oktober 2014 menunjukkan sistem keuangan Indonesia memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi pembalikan modal asing. Simulasi yang dilakukan oleh BI melihat dampak pelemahan nilai tukar dan penurunan harga aset terhadap ketahanan perbankan. Hasilnya, perbankan nasional masih tahan terhadap berbagai goncangan. =GAM

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 27 OKTOBER 2014 SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III No. 0471 | TAHUN III

55

Sofyan Djalil Gantikan CT Menko Bidang Perekonomian Membawahi 10 Kementerian JAKARTA- Presiden RI Joko Widodo, menunjuk Sofyan Djalil sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019, setelah diumumkannya 34 nama menteri dan dua wakil menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Sofyan menggantikan Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung dan Hatta Rajasa pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014.

Mengutip dari berbagai sumber, pria kelahiran Aceh, 23 September 1953 ini sebelumnya menjabat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kabinet Indonesia Bersatu (2007-2009) dan Menteri Komunikasi dan Informatika dalam kabinet yang sama (2004-2007). Sofyan yang berasal dari keluarga sederhana di Peureulak, Aceh Timur ini menyelesaikan Studi Strata 1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1984). Lahir dari seorang ayah yang bekerja sebagai tukang cukur dan ibu sebagai guru ngaji, membuat Sofyan kecil harus mencari uang dengan menjual telur itik di daerahnya. Setelah dewasa, suami dari Ratna Megawangi ini merantau ke Jakarta demi perjuangannya dalam mengenyam pendidikan. Ia sempat menjadi penjaga mesjid dan kondektur metromini. Sofyan yang pernah menjadi aktivis

Pelajar Islam Indonesia ini menempuh pendidikan master dua kali, yakni di Universitas Tufts pada 1989 dan 1991, serta meraih gelar doktor di universitas yang sama pada 1993. Hingga kini pria berusia 61 tahun tersebut menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi, antara lain Program Pasca Sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran dan Fakultas Hukum UI, serta di Fakultas Ekonomi dan Program Magister Manajemen UI. Selain menjadi akademisi, Sofyan juga memiliki pengalaman kerja yang sejalur dengan konsentrasi studinya, seperti Komisaris Independen PT Kimia Farma (sejak 2003), anggota Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia, Konsultan Good Corporate Governance untuk sejumlah perusahaan negara dan Anggota Tim Pakar, Departemen Kehakiman dan HAM RI.Budi Suyanto. =ANT/MENTARI

ant/oky lukmansya

JEMUR IKAN TERI ASIN. Pekerja menjemur ikan teri asin di rumah pengolahan industri Desa Suradadi, Kabupaten Tegal, Jateng, Minggu (26/10). Ikan teri asin untuk bahan baku pembuatan terasi tersebut dijual Rp 15 ribu perkilo.


6

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

ant/rony muharrman

GANJA 8 TON. Tiga tersangka kurir pembawa ganja sebanyak delapan ton diapit petugas Badan Narkotika Nasional saat paparan kasus penangkapan di kantor BNN Provinsi Riau di Pekanbaru, Riau, Minggu (26/10). Ganja sebanyak delapan ton ini diamankan BNN dari sebuah truk dikawasan Kandis, Riau yang dibawa dari Aceh dengan tujuan akhir Jakarta dan Sukabumi, Jawa Barat.

Menteri Baru ESDM Diharap Bisa Transparan JAKARTA- Presiden Joko Widodo mengumumkan Kabinet Kerja di halaman Istana Merdeka, Minggu petang. Dalam pengumuman yang didesain santai tersebut, salah satu anggota kabinetnya adalah Sudirman Said sebagai Menteri ESDM.

Kemunculan Sudirman cukup mengejutkan. Direktur Utama PT Pindad tersebut tidaklah disebut-sebut sebagai kandidat Menteri ESDM. Namanya baru muncul pada hari pengumuman kabinet. Sejumlah calon kuat Menteri ESDM yang disebut-sebut sebelumnya antara lain mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto, mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Erry Riyana Hardjapamekas, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardoyo, Dirut PT PGN Tbk Hendi P Santoso, dan Direktur Niaga

dan Pemasaran PT Pertamina (Persero) Hanung Budya. Sudirman bukanlah nama yang sama sekali baru di sektor ESDM. Sejumlah jabatan eksekutif baik BUMN maupun perusahaan swasta bidang ESDM pernah diemban pria kelahiran Brebes, 16 April 1963 Sudirman tercatat pernah berkarir di BUMN migas terbesar, PT Pertamina (Persero). Dimulai sebagai Staf Ahli Dirut Pertamina yang saat itu dijabat Ari Soemarno, lalu dipercaya sebagai Sekretaris Perusahaan, sebelum menduduki posisi strategis sebagai Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC). Pria berkumis tersebut juga pernah menjabat Wakil Dirut PT Petrosea Tbk dan Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Kedua perusahaan terbuka tersebut bergerak di bidang energi dan pertambangan. Namun, Sudirman belum terlalu banyak berkiprah di birokrasi pemerintahan. Ia diketahui pernah menjabat Deputi Kepala Badan Pelaksana Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh-Nias Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Sumber

Daya Manusia. Sudirman merupakan lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) pada 1984. Pada 1994, Sudirman melanjutkan di George Washington University, Washington DC, AS untuk program Master of Business Administration, Majoring in Human Resources Management and Organizational Behavior & Development. Sudirman Said juga kini tercatat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Kedinasan (Ikanas) Keuangan-STAN periode 2013-2016. Lalu, sejak 4 Juni 2014, Sudirman dipercaya menduduki jabatan Dirut Pindad. Transparansi Harapan transparansi pengelolaan ESDM tidaklah terlalu berlebihan. Sudirman memang dikenal sebagai aktivis transparansi dan pengawasan. Sudirman adalah pendiri dan kini masih menjadi Anggota Dewan Pengawas Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Lalu, saat menjabat menjadi Deputi Kepala BRR Aceh-Nias, ia melakukan terobosan dalam transparansi dan pengawasan dana bantuan. Sudirman membentuk Satuan Anti Korupsi (SAK) yang bertugas mendidik semua

pemangku kepentingan di Aceh dan Nias pascatsunami. Kemudian, saat menjabat Kepala ISC Pertamina, Sudirman sempat menyedot perhatian publik. ISC didirikan Pertamina saat dipimpin Dirut Ari Soemarno pada September 2008 dan Oktober 2009, Sudirman ditunjuk sebagai Kepala ISC. Saat itu, Ari Soemarno mengatakan, ISC merupakan upaya transformasi pengadaan minyak dan BBM. ISC digadang-gadang sebagai jembatan Pertamina menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia. Dengan ISC, maka fungsi pengadaan minyak dan BBM yang sebelumnya terpisah di Direktorat Pengolahan dan Direktorat Pemasaran dan Niaga bisa diintegrasikan, sehingga diharapkan lebih efisien. Namun, keberadaan ISC tersebut disorot sejumlah kalangan termasuk DPR melalui Pansus Angket BBM, karena dinilai tidak efektif. Sudirman pun tidak lama menjabat Kepala ISC. Hanya lima bulan, pada Maret 2009, dia digeser dari jabatannya tersebut. Pascapenggantian Sudirman, Pertamina merombak fungsi ISC menjadi penyusun strategi atau semacam “think tank� pemasaran. Pengalihan tersebut sesuai arahan Dewan Komisaris Pertamina. Selain masih aktif di MTI, Sudirman merupakan Anggota Komite Independen Reformasi Birokrasi Nasional. Dengan berbagai pengalaman tersebut, Sudirman diharapkan membawa transparansi pengelolaan sektor ESDM ke depan. =ANT/KELIK


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Salam Songkem

Lingkaran Menteri ari ini 34 personel Kabinet Kerja akan dilantik setelah Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumumkan nama-nama mereka sehari sebelumnya di halaman tengah Istana Kepresidenan. Dengan tidak menyebut nama-nama menteri di Kabinet Kerja itu, sejatinya mereka merupakan orang-orang pilihan, baik oleh tim Presiden-Wakil Presiden juga oleh KPK dan PPATK. Nama-nama itu otomatis menepis prediksi sejumlah nama yang sempat mencuat sebelumnya, sehingga dipastikan ada hati yang tergores oleh pengumuman Kabinet Kerja itu. Mereka yang masuk dalam Kabinet Kerja pun boleh berbangga, meski tak perlu berjumawa, karena terpilih jadi Menteri yang tidak tertoreh tinta kuning dan merah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) justru menjadi tantangan yang sangat berat bagi mereka untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar bersih dan tidak akan terjerat kasus tipikor. Tantangan ini tidak hanya bagi para menteri di Kabinet Kerja, tapi semua pihak yang terlibat dalam pelolosan nama-nama menteri itu, KPK dan PPATK pun harus bersiap membuktikan bahwa nama-nama menteri yang tidak diberinya tinta kuning dan merah itu benar-benar bersih dari masalah hukum. Juga Presiden-Wakil Presiden akan mendapat konsekuensi logis dari penurunan kepercayaan rakyat apabila ada di antara personel Kabinet Kerja mengekor jejak mantan menteri ESDM Jero Wacik dan mantan kepala SKK Migas Rubi Rudiandini yang lebih dulu berurusan dengan KPK. Tidak mudah bagi KPK untuk mengendus pelanggaran hukum di Kabinet Kerja. Apalagi KPK telah dilibatkan sejak awal dalam proses penentuan nama-nama menteri Joko Widodo-JK. Akan tetapi, bila ketajaman KPK berkurang dalam mencium aroma ketidakberesan di Kabinet Kerja, maka KPK tak akan lagi mendapat kepercayaan rakyat. Sebaliknya, apabila Kabinet Kerja benar-benar tak terlibat tipikor, suap, dan sejenisnya, Presiden-Wakil Presiden, KPK, dan PPATK juga yang akan bertahta di hari rakyat. (*)

KORAN MADURA

Opini

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

77

Makna Pendidikan yang Sesungguhnya Pendidikan merupakan hal urgen bagi kehidupan manusia, karena pendidikan bisa menjadi solusi konkrit pemecahan masalah yang dilanda negara, terlebih saat ini. Oleh karena itu, pendidikan haruslah menjadi makanan pokok bagi setiap warga negara. Tentunya, agar mampu bangkit menuju peradaban yang lebih baik.

M

enilik lebih dalam terkait urgensi eksistensi pendidikan, sebagai konskuensi logis, pendidikan diharapkan mampu melahirkan generasi berkualitas dari sebelumnya. Sehingga dapat menyongsong Indonesia ke arah yang lebih menjanjikan. Bicara mengenai pendidikan, bukan hanya bicara mengenai kualitas, sistem, maupun sekolah, melainkan subjek yang ikut berperan penting dalam proses pendidikan, yakni guru. Seorang guru yang mempunyai tugas terpenting, untuk mencerdaskan para peserta didiknya, sehariusnya mempunyai sebuah metode yang terbaik untuk mencampaikan sebuah materi, sehingga mampu dipahami oleh peserta didik. Namun, kembali lagi pada peningkatan kualitas peserta didik, akan lebih baik jika tidak hanya diserahkan pada seorang guru pada saat jam pelajaran saja. Namun, peran aktif dari setiap lapisan masyarakaat yang memberikan makna dan tindakan nyata untuk mengatasi masalah pendidikan di indonesia ini juga turut diaharapkan, sebagai warga yang peduli akan

nasib nagsa dan kualitas pendidikan di negeri ini. Ironisnya, yang terjadi sekarang ini, masyarakat cenderung bersifat apatis terhadap pendidikan negeri ini. Mereka bersikap tidak peduli, acuh tak acuh, bahkan bersikap masa bodoh. Hal itu dikarenakan mereka telah sepenuhnya menyerahkan tugas pendidikan pada seorang guru di waktu sekolah. Dengan hanya menfasilitasi semua hal yang dibutukan anakanak mereka. Pada dasarnya, orang tua juga harus ikut andil dalam mencerdaskan anak mereka. karena bagaimanapun, orang tua mempunyai lebih banyak waktu untuk mengawasai anak-anak mereka ketimbang guru yang hanya bertemu pada saat jam pelajaran. Namun, jika melihat kondisi zaman sekarang, pendidikan telah mengalami banyak perubahan, baik dalam hal praktik maupun sistem. Karena diakui atau tidak, pendidikan di indonesia telah menganut sistem sekular-materialistik, maksudnya sekular disini adalah penolakan peran agama untuk mengatur publik, termasuk dalam ranah pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab VI, tentang jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian satu, yaitu pasal 15 yang berbeunyi “ jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, advokasi, keagamaan, dan khusus.� Dengan artian adanya dikotomi antara ilmu pengetahuan umum dan ilmu pengetahuan agama. Yang pada akhirnya menghasilkan kualitas peserta didik semakin menurun. Penurunan kualitas peserta didik juga disebabkan karena guru hanya mengajarkan yang ia ketahui tanpa menunjukkan sumber yang valid. Meskipun sekarang guru hanya diizinkan untuk mengajar sesuai bidangnya. Namun, akan lebih baiknya jika dilandasi dengan agama, karena pada dasarnya ilmu tanpa agama akan lumpuh. Hal

itu didasari dengan banyaknya orang-orang awam agama yang mengajar dalam bidangnya, tanpa didasari dengan pengajaran moral dan akhlak yang terpuji. Pendidikan sekular akan berakibat fatal jika terus saja diteruskan, karena pendiudikan sekular hanya kan menghasilkan orang pandai, akan tetapi tidak mempunyai integritas kepribadian dan perilaku. Sistem pendidikan ini akan menghasilkan orang yang pandai dalam segi intelektual tapi lemah dalam spiritualitasnya. Lebih ironis lagi, sistem ini akan menghasilkan orang pandai tapi korup, profesional tapi bejat moral. Untuk itu, harus ada langkah konkrit untuk memperbaiki sistem yang diterapkan, bahkan jika perlu harus ada pembaruan sistem pada pendidikan di indonesia sekarang ini. Agar yang menjadi tujuan pendidikan nasional yaitu membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha ESA, berakhlak dan berbudi mulia, sehat, berilmu, serta cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat tanah air (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 4 Ayat 1) dapat segera teruwujud, dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat maupun pemerintahan. Mengubah Perspektif Masalah awal yang harus dihadapi adalah dengan merubah pola pikir orang tua didik, bahwa yang berhak bertanggungjawab atas pendidikan seorang anak tidak hanya guru. Akan tetapi orang tua dan seluruh lapisan masyarakat juga harus ikut memberikan sumbangsih terhadap kemajuan peserta didik. Terutama orang tua, karena merekalah yang mempunyai lebih banyak waktu untuk men-

gawasi anak mereka. Pemerintah juga harus berperan aktif dalam menciptakan sistem pendidikan terbaik dan juga menfasilitasi seluruh kegiatan belajar untuk anak bangsa. Karena berhasil atau tidaknya sebuah pemerintahan, dapat dilihat dari kemajuan yang dicapai oleh warga negaranya. Pemerintah seharusnya lebih jeli dalam melihat suatu permasalahan yang ada di negaranya, terlebih masalah pendidikan. Rendahnya kualitas sarana fisik yang meliputi gedung sekolah yang hampir roboh, ruang kelas yang tidak memadahi, buku perpustakaan yang tak lengkap, serta sarana-prasarana yang lainya. Tentunya perlu mendapatkan uluran dari pemerintah guna kenyamanan dalam proses pembelajaran. Disamping itu, rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru juga menjadi masalah yang sangat urgen. Mengingat guru adalah subjek penting dalamn proses pendidikan. Tentunya harus lebih diperhatikan, misalnya menerapkan batas minimum pengajar dimulai dari guru PAUD sampai pada jenjang tertinggi minimal lulusan S2. Setelah itu, guru diberi upah yang layak sesuai dengan kemampuanya. Sehingga tidak ada lagi guru yang bekerja sampingan karena upah sebagai guru tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-sehari. Selain itu, solusi terakhir adalah dengan meniadakan dikotomi antara ilmu umum dan ilmu agama. Seorang ilmu harus dibekali dengan intelektual matang dan juga spiritualitas yang mumpuni. Sehingga tidak ada lagi peserta didik yang cacat moral. Dan hasilnya tujuan pendidikan yang lebih mengedepankan moral dan akhlak akan tercapai. Wallahu a’lam bi alShowab=

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi (Plt) REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO KORAN MADURA 8MADURA Lintas Jatim

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

8

ant/aguk sudarmojo

PEMANDANGAN KEMARAU. Dua pengendara sepeda motor melintas di kawasan hutan jati di Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang pohon jatinya meranggas, Minggu (26/11). Di berbagai daerah di Jawa Timur, juga daerah lainnya, musim kemarau yang berkepanjangan juga mengakibatkan banyak warga kesulitan memperoleh air bersih.

Ketika Kemarau Melanda Bojonegoro Kekeringan Tidak Rusak Bangunan Waduk Pacal BOJONEGORO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan kekeringan yang mengakibatkan debit air di Waduk Pacal menyusut dratis tidak mengakibatkan kerusakan bangunan waduk. "Tidak ada bangunan Waduk Pacal yang rusak, seperti bendungan yang pecah atau bangunan lainnya yang retak-retak, yang disebabkan kekeringan," kata Pengawas Waduk Pacal UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jasmani, di Bojonegoro,

Minggu (26/10). Bahkan, katanya, bangunan Waduk Pacal, terutama yang merupakan bangunan lama yang dibangun Belanda, mulai bendungannya, juga bangunan lainnya selama ini tidak pernah ada yang rusak ketika terjadi kekeringan, meskipun merupakan bangunan

lama. "Selama ini tidak pernah ada bangunan buatan Belanda di Waduk Pacal yang rusak, disebabkan kemarau. Kalau saja ada bangunan yang rusak ya bangunan baru," jelasnya. Namun, ia mengakui pintu pengeluaran Waduk Pacal mengalami kerusakan, sehingga air tetap keluar, meskipun pintu pengeluaran ditutup. "Tapi air yang bocor melalui pintu yang rusak tidak besar, hanya sekitar 0,233 meter kubik/ detik," ucapnya. Ia memperkirakan air di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, saat ini hanya tersisa sekitar 400 ribu meter kubik, di sejumlah lokasi,

di antaranya, di sekitar pintu pengeluaran. "Waduk Pacal pintu pengeluarannya ditutup sejak 1 Oktober lalu," ucapnya. Menjawab pertanyaan, menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun-tahun lalu Waduk Pacal mulai terisi air sekitar Oktober. "Tapi tahun ini sepertinya kemarau mundur, sehingga Waduk Pacal kemungkinan mulai terisi air awal Nopember. Biasanya Februari air Waduk Pacal penuh," jelasnya. Waduk Pacal yang dibangun Belanda pada 1933, pada awalnya mampu menampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. Akibat faktor usia dan mengalami

pendangkalan, daya tampung Waduk Pacal menyusut hanya tinggal 23 juta meter kubik, dengan daerah irigasi baku sekitar 16 ribu hektare. UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, memperkirakan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, akibat rusaknya daerah tangkapan air di wilayah setempat. "Air yang masih tersisa bermanfaatkan untuk pembasahan agar bangunan waduk tidak rusak," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, menambahkan. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK


Lintas Jatim PDAM

Pelanggan Baru Boleh Mengangsur BOJONEGORO - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, memberikan kemudahan kepada pelanggan baru untuk membayar secara mengangsur biaya pemasangan sambungan rumah sebesar Rp 1,03 juta, selama 10 bulan. "Kemudahan mengangsur biaya pemasangan SR baru ini sebagai usaha memenuhi target akhir tahun, karena kami harus mampu memperoleh 2.800 pelanggan baru," kata Kepala Bidang Pelayanan Langganan PDAM Pemkab Bojonegoro Joko Siswanto, di Bojonegoro, Minggu (26/10). Ia menyebutkan dengan adanya kemudahan mengangsur itu, perolehan pelanggan baru sampai saat ini sudah sekitar 2.000 pelanggan baru. Padahal di tahun-tahun lalu target pelanggan baru hanya sekitar 800 pelanggan/tahun. "Kami optimistis waktu yang masih tersisa dalam dua bulan ini mampu memenuhi target 2.800 pelanggan baru," katanya menegaskan. Lebih lanjut ia menjelaskan pemasangan sambungan rumah (SR) bagi pelanggan baru di tahun-tahun yang lalu dari biaya pemasangan sebesar Rp 1,03 juta, setelah membayar pemasangan baru awal yang ditetapkan sebesar Rp 330 ribu, maka kekurangannya diangsur tiga bulan. "Biaya awal pemasangan baru sekarang tetap sebesar Rp 330 ribu. Untuk kekurangannya bisa diangsur selama 10 bulan," ucapnya. Menjawab pertanyaan, ia menjelaskan kemampuan pasokan air yang dikelola PDAM yang mengambil dari sumber air di Desa Ngunut dan Sumberarum, Kecamatan Dander, yang besarnya sekitar 220 liter/detik mampu untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan PDAM. "Pelanggan PDAM saat ini mencapai 25.500 SR dengan jumlah terbesar di Kecamatan Kota dan Dander," jelasnya. Hanya saja, menurut dia, masih ada pelanggan yang kesulitan memperoleh air, disebabkan banyak pelanggan yang memanfaatkan mesin pompa untuk menaikkan air ke tempat penampungan dengan menyedot langsung air dari saluran PDAM. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

9

Ada Korupsi di Disnaketrans? Kasus Korupsi Pelatihan Otomotif Fiktif Segera Disidangkan SURABAYA - Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak berencana akan segera menyidangkan kasus dugaan korupsi pelatihan otomotif fiktif senilai Rp 822 juta di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Surabaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya. “Agendanya demikian, Kamis besok mulai disidangkan di Pengadilan Tipikor,” ujar Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Tanjung Perak, Bayu Setyo Pramono. Dia menambahkan, jika pihaknya juga sudah menyiapkan sidang perdana tersebut, bahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sudah menyiapkan surat dakwaan. “Dakwaan sudah siap. Tinggal dibacakan pada sidang perdana nanti,” tambah dia. Sekedar diketahui, kasus dugaan korupsi pelatihan otomotif yang digelar oleh Disnakertrans Surabaya itu sudah diusut Kejari Tanjung Perak sejak tahun lalu. Kasus ini dinilai menyimpang karena pelaksanaannya tidak sesuai kontrak. Bahkan, pe-

PELATIHAN. Salah satu tempat pelatihan otomotif Disnakertrans Surabaya yang diduga fiktif.

serta pelatihan diketahui banyak yang fiktif. Dalam perkara dugaan korupsi pelatihan fiktif yang merugikan negara Rp 672 juta ini, Kejari Tanjung Perak telah menetapkan empat tersangka. Keempat tersangka itu antara lain bos CV Usaha Mandiri, Bambang Mulyono, selaku rekanan Disnakertrans Surabaya, serta tiga tersangka lain, yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Disnakertrans Surabaya. Dalam proyek pelatihan otomotif fiktif itu, penyidik Pidana

Khusus Kejari Tanjung Perak juga menemukan kejanggalan lain. Yakni, munculnya dugaan adanya sertifikat pelatih palsu yang dikeluarkan salah satu unit Disnakertrans Jatim. Untuk perkara ini, ada seorang PNS yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik. Kendati demikian, sejak ditetapkan sebagai tersangka hingga sekarang, para tersangka dugaan pelatihan otomotif fiktif Disnakertrans Surabaya itu tidak pernah ditahan penyidik Kejari Tanjung Perak.

ist/koran madura

“Memang para tersangka tidak pernah ditahan. Namun, pada saat persidangan nanti, mereka pasti dihadirkan,” sambung dia. Dia beralasan, jika penyidik tidak melakukan penahanan terhadap para tersangka tersebut karena para tersangka telah mengembalikan uang kerugian negara. Selain itu, selama proses penyidikan, para tersangka juga selalu kooperatif. “Dengan pertimbangan itu maka para tersangka tak ditahan,” pungkas dia. = AGUS SETYAWAN

MARTEC

Puluhan Negara Ikuti Konferensi Kemaritiman SURABAYA - Peneliti teknologi kelautan dari puluhan negara mengikuti "International Conference on Marine Technology" (Martec) atau konferensi kemaritiman internasional di Rektorat ITS Surabaya pada 24-26 Oktober 2014. "ITS menjadi tuan rumah terakhir penyelenggara Martec pada 2002, tapi ITS kini kembali dipercaya menjadi tuan rumah untuk kali keempat," kata Wakil dekan Fakultas Teknologi Kelautan FTK ITS Dr Ing Setyo Nugroho di Surabaya, Minggu (26/10). Ia menjelaskan konferensi yang mengusung tema "The Strategic Role of Blue Technology in the Global Economic Shift" itu dirintis ITS sejak 1998 dan diselenggarakan setiap dua tahun sekali. "Gelaran itu didasarkan pada konsep negara ASEAN yang akan

membentuk jaringan regional dan kerja sama antara akademisi dan industri melalui saling tukar pikiran, pengalaman dan penelitian antarpeneliti regional dan internasional dalam lingkup teknologi kelautan," katanya. Selain itu Martec yang mendorong kerja sama lebih baik antara lembaga akademik, industri, dan pemerintah itu juga bertujuan memperkuat jaringan regional dan internasional antarnegara, khususnya di bidang kemaritiman. Sekretaris Martec 2014 itu menjelaskan pembahasan dalam Martec sendiri melingkupi semua aspek kemaritiman yang mencakup teknologi kelautan, ilmu kelautan dan manajemen kelautan yang dilakukan dosen, peneliti dan mahasiswa. "Mereka semua diundang untuk saling berdiskusi dalam

hal pengembangan teknologi pengembangan kelautan dan penerapannya," ujar dosen jurusan Teknik Perkapalan ITS itu. Ia berharap para peneliti dan akademisi bisa menyampaikan hasil riset yang didapat kepada industri kemaritiman, sehingga hasil dari konferensi ini diharapkan bisa membantu memecahkan permasalahan yang ada dalam bidang kemaritiman. Indonesia di Australia Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema Jumat (24/10) menyampaikan harapannya agar presiden Indonesia yang baru dilantik, Joko Widodo, memperkuat komitmen kerja sama yang lebih baik dengan Australia. "Kesediaan Jokowi menerima Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada 20 Oktober lalu merupakan gerak politik yang bagus,"

ujarnya dalam gelaran "Indonesia di Flinders: End-of-Semester Concert 2014" di Flinders University Pendopo, Adelaide, Australia Selatan. Nadjib sangat optimistis pasang surut hubungan IndonesiaAustralia selama ini tidak akan menjadi kendala bagi Jokowi untuk melakukan determinasi dengan menempuh langkahlangkah yang lebih maju dalam meningkatkan hubungan dua negara bertetangga ini di masa depan, baik dalam bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi. Dalam kesempatan itu, Nadjib juga mengapresiasi upaya-upaya Flinders University yang selama ini terus membangun kerja sama dengan berbagai pihak di Indonesia, baik melalui kampus-kampus maupun lembaga-lembaga sosial dan kesehatan. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK


10

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Lintas Jatim


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

11

KABINET JOKOWI-JK

Khofifah Akhirnya Lebih Pas Jadi Menteri SURABAYA - Pengumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK pada Minggu (26/10) petang agaknya membuktikan bahwa sosok Khofifah memang tidak cocok menjadi Gubernur. Apalagi, arek Surabaya kelahiran 19 Mei 1965 itu sudah dua kali mengincar posisi eksekutif dengan bersaing dalam Pilgub Jatim 2008 dan 2013, namun ia harus menelan kekalahan. Kendati begitu, komitmen alumni Fisip Unair Surabaya pada dunia politik dan isu-isu perempuan menyeret langkahnya masuk dalam jaringan pemenangan pasangan Joko widodo dan Jusuf Kalla dalam Pilpres 2014.

Khofifah

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah mulai intensif mendukung pasangan itu saat Jokowi mengunjungi kediaman Khofifah di kawasan Jemursari Surabaya pada awal Mei 2014. Saat itu, Jokowi mengajukan permintaan kepada Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut agar bersedia menjadi juru bicaranya. Saat itu, Khofifah menyanggupi. "Saya bersedia. Saya merasa bisa bersinergi," ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu. Faktanya, Khofifah bekerja lebih dari sekadar jubir, karena ia banyak berkonsentrasi di lapangan. "Biarlah saya yang melakukan penyapaan pada umat," ujarnya. Dukungan penuh yang diberikan Kofifah kepada Jokowi bukan tanpa alasan. "JokowiJK adalah pasangan ideologis. Ibarat listrik yang langsung tersambung alirannya," jelasnya. Pasangan itu pun meng-

ingatkannya pada duet maut Barrack Obama dan Joe Biden di Amerika Serikat. "Di berbagai tempat, bahkan di daerah pelosok, saya merasakan dukungan untuk pasangan itu begitu tulus," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU selama tiga periode itu. Berbuat Lebih Dalam melakukan berbagai hal, Khofifah mengaku terbiasa melakukan upaya dengan semaksimal mungkin. Tentunya dibarengi dengan strategi. Harus pula ada langkah alternatif. "Rencana A, B, C dan seterusnya. Ikhtiar harus dilakukan hingga detik terakhir. Batas ikhtiar itu adalah takdir," papar ibu dari empat anak yang dekat dengan wartawan itu. Artinya, jika ambang batas atas sesuatu itu pada pukul 11, maka ikhtiar harus dilakukan hingga pukul 11 kurang satu detik. "Tugas kita berusaha tanpa putus asa hingga detik terakhir. Selanjutnya bukan lagi wilayah kita. Sudah berada dalam kuasa Allah," katanya. Ikhtiar yang dilakukan lulusan SD Taquma - Surabaya (1972-1978), SMP Khadijah Surabaya (1978-1981), dan SMA Khadijah - Surabaya (19811984) itu pun membuahkan hasil dengan terpilihnya Jokowi-JK menjadi presiden untuk periode 2014-2019. Akhirnya, pasangan JokowiJK pun memberi kepercayaan kepadanya sebagai Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK. Urusan sosial itu bukan hal baru bagi politisi perempuan dari Surabaya itu, karena selama memimpin PP Muslimat NU pun berkecimpung di bidang itu. Selama menjadi orang nomer satu pada organisasi perempuan di lingkungan NU itu, ia berusaha mengurangi angka kematian ibu melahirkan, membenahi kesejahteraan sosial perempuan dengan mengembangkan korupsi wanita, dan sebagainya. Kini, Khofifah memiliki peluang untuk berbuat lebih dalam bidang sosial secara nasional, karena posisinya memungkinkan dirinya untuk mengeluarkan kebijakan strategis. Posisi yang tidak mungkin didapat bila dirinya hanya menjadi gubernur. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK

ant/adhitya hendra

KARNAVAL SUNGAI COMPLONG. Puluhan peserta karnaval melintas di atas Sungai Complong di Desa Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (26/10). Karnaval Fashion on the River yang diikuti 27 kelompok siswa bertema " Puspa Nusantara" tersebut bentuk pengembangan kreativitas seni serta bagian dari kampanye cinta lingkungan.

11 Ribu Warga Miskin Belum BPJS SURABAYA - Sekitar 11 ribu dari 291.686 warga miskin di Kota Surabaya belum dimasukkan dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. "Kami terus mendata warga miskin agar bisa masuk BPJS. Mereka yang belum terdata tetap bisa mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dengan cara mengurus SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)," kata Asisten IV sekkota Surabaya Eko Haryanto di Surabaya, Minggu (26/10). Menurut dia, dengan memakai JKN, warga yang sudah memiliki kartu tidak perlu mengurus surat administrasi karena langsung dilayani. "Kami targetkan yang 11 ribu gakin ini dalam waktu tak lama lagi bakal tuntas masuk dalam JKN," katanya. Disinggung soal anggaran untuk keluarga miskin yang dimas-

ukkan dalam JKN, ia menjelaskan Pemkot Surabaya mengeluarkan sekitar Rp 5 miliar setiap bulannya, sedangkan untuk Jamkesda atau menggunakan SKTM, pemkot merogoh uang Rp 8 milar setiap bulannya. Yang pasti selain lebih irit, lanjut dia, dengan dimasukkan-

nya mereka dalam JKN, mereka mendapatkan pelayanan kesehatan lebih baik. "Pemkot akan menggunakan pola seperti ini dalam memberikan pelayanan kesehatan pada warganya," katanya. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita me-

ngatakan, integrasi jaminan kesehatan daerah ke jaminan kesehatan nasional tersebut akan efektif berlaku mulai Oktober 2014 ini. "Manfaat utama bagi Surabaya terkait integrasi tersebut adalah efisiensi. Penanganannya juga secara keseluruhan," tegas Febria. Menurut Febria, hingga kini, warga tidak mampu yang tercatat sebagai peserta BPJS Kesehatan mencapai 291.686 orang. Jumlah tersebut merupakan pasien miskin yang didata oleh Bapemas KB Kota Surabaya. Kemudian ada peserta Jamkesmas yang tidak menerima kartu jamkesmas baru dan warga penerima SKTM. "Mereka betulbetul miskin sehingga bisa dimasukkan karena memang sesuai kriteria," ujarnya. Untuk mendukung integrasi berjalan lancar, perlu verifikasi data yang valid. Maka para lurah dan camat se-Surabaya diminta untuk rajin memperbarui data warganya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

MADURA

12

TAHUN BARU ISLAM

Warga Gelar Tradisi Suroan Mandi Pusaka

MINIM FASILITAS. Keberadaan Candi Jabung yang terletak di Desa Jabung sisir Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, di nilai sangat memprihatinkan.

Wisata Candi Jabung Miskin Fasilitas

PROBOLINGGO – Untuk memeriahkan tahun baru Islam atau 1 Muharam 1436 Hijriah, warga menggelar tradisi suroan. Tradisi suroan itu berupa “mandi pusaka”. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo. Kiai Salim mengatakan, mandi pusaka itu sudah menjadi tradisi warga setempat yang dilakukan sejak turun temurun. Mandi pusaka itu terdiri dari berbagai jenis pusaka yang berasal dari nenek moyang warga sekitar. Seperti keris, tombak, clurit, pusaka trisula, pedang dan samurai. “Mandi pusaka ini sudah bertahun-tahun kita lakukan,” ungkap Kiai Salim kepada wartawan, Minggu (26/10). Bahkan, kata dia, dengan memandikan pusaka tersebut, secara tidak langsung warga telah melestarikan budaya yang telah ditinggalkan oleh nenek moyang jaman dahulu. “Ini kan peninggalan nenek moyang kita. Jadi perlu kita lestarikan,” katanya. Kiai Salim mengatakan, warga yang memandikan pusaka itu di rumahnya itu tidak hanya berasal dari Probolinggo saja, tetapi juga banyak dari luar kota. Seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Lumajang, Jember dan Situbondo. “Mandi pusaka itu tidak hanya pada awal 1 Muharram

saja, namun sampai pemungkas bulan nantinya,” terang dia. Untuk mandi pusaka itu, prosesnya cukup rumit. Bahkan juga memerlukan sesajen. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Mandi pusaka itu tidak hanya memandikan biasa. Perlu orang yang ahli,” katanya. Seperti menyediakan jeruk nipis, air kelapa, kemenyan dan minyak wangi. Dengan menggunakan air kelapa itu, karat besi pusaka akan luntur. Sementara pusaka yang terbuat dari kuningan tidak boleh direndam air kelapa. Karena akan menyebabkan kelunturan.

Untuk memeriahkan tahun baru Islam atau 1 Muharam 1436 Hijriah, warga menggelar tradisi suroan. Tradisi suroan itu berupa “mandi pusaka”. “Begitu pula dengan menyediakan sesajen. Karena dengan sesajen itu ada yang berkeyakinan khodam yang ada dalam pusaka itu tidak akan pudar,” ungkapnya. =Muhammad Sugianto

Disbudpar Janji Secara Bertahap PROBOLINGGO - Keberadaan Candi Jabung yang terletak di Desa Jabung sisir Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dinilai sangat memprihatinkan. Karena fasilitas pendukung yang ada di lokasi wisata masih tergolong minim. Bekas candi peninggalan Majapahit tersebut, belum tersedia tempat duduk untuk para pengujung dilokasi candi.”Masak fasilitas pendukung untuk wisata situs sejarah Candi Jabung sangat minim. Bahkan untuk tempat duduknya juga tidak ada,” kata, salah satu pengujung Lukman (29), Minggu (26/10). Menurutnya, seharusnya candi yang tergolong berumur ratusan tahun fasilitasnya harus diperhatikan. Sehingga para pengujung bisa betah menikmati keindahan candi cabung. Karena fasilitas itu sangat mendukung untuk memikat daya tarik wisatawan. “Kalau seperti ini keadaanya, sangat sulit candi cabung

bisa berkembang pesat,” terang Lukman. Lukman menambahkan, selain tidak tersedianya tempat duduk untuk pengunjung, Candi Jabung belum bisa dinikmati keindahannya pada malam hari. Sebab lampu penerangan dilokasi candi masih belum begitu banyak.“Pengunjung enggan untuk menikmati candi jabung ketika malam hari,” tegasnya. Menaggapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan pihaknya bukan tidak memperdulikan keberadaan tempat wisata yang ada diwilahnya. Tetapi untuk penambahan fasilitas memang dilaku-

kan secara bertahap.“Pengadaan fasilitas juga berkaitan dengan anggaran pemerintah daerah,” jelasnya. Pihkanya mengaku, keberadaan Candi Jabung merupakan wisata cagar budaya yang dulunya masih dikelola oleh Badan Penelitian Purbakala (BPP) Trowulan Mojokerto. Karenanya, candi tersebut merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.“Pengelolaan Candi Jabung baru saja diserahkan ke Pemkab Probolinggo,”papar Anung Widiarto. Anung Widiarto berjanji akan melakukan upaya perbaikan dan penambahan fasilitas disemua tempat wisata termasuk Candi Jabung. Karena dinilai tempat wisata merupakan pendongkrak pendapatan daerah.“Semua yang berkaitan dengan kebutuhan tempat wisata perlu menjadi perhatian,” tegasnya. =Mahfud Hidayatullah

MANDI PUSAKA. Warga Desa Sepuh Gembol, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo untuk melestarikan budaya.


Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

13

Calon Incumbent PCNU Tumbang Hanya Selisih Lima Suara PROBOLINGGO - Konferensi Cabang (Konfercab) Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo sudah resmi digelar. Dalam proses pemilihan calon ketua lima tahun mendatang, calon incumbent yang di gadang-dagang kuat memperoleh suara dukungan nampaknya tidak sesuai kenyataan atau tumbang. Konfecab PCNU tersebut, digelar sejak Kamis –Jum’at (2324/10) dini hari digedung Joyo Lelono Kabupaten Probolinggo. Proses pemilihan Ketua Cabang dihadiri oleh pengurus dari jajaran Syuriah dan tanfidziyyah dari semua tingkat kecamatan dan desa yang ada di 11 kecamatan. Untuk Ketua Tanfidiyyah PCNU Kabupaten Probolinggo terpilih dalam periode 2014 - 2019 mendatang berhasil direbut oleh Abdul Hadi dengan perolehan suara 67 suara. Sedangkan Saiful Hadi selaku incumbent hanya mendapatkan dukungan suara sebanyak 62 suara. Sedangkan 1 suara dinilai tidak sah karena tidak memilih kedua calon yang ada. “Total pemilih Ketua Tanfidziyah sebanyak 130 suara dari jajaran ketua tanfidziyah NU yang ada di tingkat kecamatan dan tingkat desa,” terang sekretaris Panitia Konfercab NU Kabupaten Probolinggo, Muhlis.. Untuk Ketua Syuriah PCNU

Kabupaten Probolinggo, kata Muhlis, masih tetap dipercayakan kepada ketua lama yakni KH Jamaluddin Alhariri.”Syuriah tetap ketua periode yang lalu,” jelasnya. Sementara itu, KetuaTanfidiyyah terpilih, Abdul Hadi mengatakan keterpilihan dirinya dalam konfercab PCNU tersebut, merupakan sebuah kepercayaan besar dari semua pengurus NU yang ada di jajaran tingkat kecamatan dan tingkat desa.“Kepercayaan ini merupakan sebuah amanah yang harus dijalankan sesuai dengan paraturan dasar dan peraturan rumah tangga organisasi,” jelasnya. Menurutnya, dalam waktu secepatnya bersama tim formatur akan segera menyusun dan membentuk kepungurusan agar segera mendapatkan surat keputusan. “Langkah ini dilakukan untuk semua program baru PCNU bisa segera terealisasi,”kata Abdul Hadi singkat. =Mahfud Hidayatullah

TUMBANG. Ketua Tanfidiyyah PCNU Kabupaten Probolinggo terpilih dalam periode 2014 – 2019, Abdul Hadi berhasil mengalahkan Saiful Hadi dengan perolehan suara 67 suara.

SEPI PENGUNJUNG

Obyek Wisata Sumber Air Kurang Diminati PROBOLINGGO – Obyek wisata sumber mata air di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo dinilai kurang diminati pengunjung. Padahal, obyek wisata tersebut cukup potensi jika memang benar-benar dikelola dengan baik. “Sumber mata air itu cukup potensi kalau memang dikelola dengan baik,” ujar seorang warga setempat, Wisman kepada wartawan, Minggu (26/10). Menurut dia, untuk menarik pengunjung, salah satu upaya pemerintah daerah harus menggelar even. Sehingga dengan giat tersebut, pengunjung bisa berdatangan. Selain itu, kondisi pembangunan sumber mata air itu perlu dilakukan pemugaran.“Kalau hanya dibiarkan seperti itu, pengunjung tidak akan tertarik,” ungkapnya.

Wisman mengatakan, salah satu pemugaran yang perlu di-

lakukan itu, adanya jalan tembus menuju jalan raya. Sehingga pen-

gunjung tidak merasa kerepotan jika mendatangi obyek wisata sumber mata air tersebut. “Jalan tembus itu sangat penting. Sehingga masyarakat yang ingin berkunjung tidak melalui jalan perkampungan,” timpalnya. Sementara itu, kondisi obyek wisata tersebut hampir setiap hari terlihat sepi pengunjung. Bahkan, pengunjung yang datang hanya beberapa gelintir warga saja. Itupun pengunjung yang datang hanya masyarakat sekitar. Sepinya pengunjung tersebut, karena dukungan fasilitas yang kurang memadai. Seperti tempat pedagang kaki lima (PKL). Pengunjung yang datang terpaksa harus membawa minuman atau makanan sendiri jika hendak berlibur. “Pengunjung terpaksa membawa minuman dan makanan

sendiri. Karena memang di lokasi itu tidak ada orang berjualan,” ujar warga lainnya, Musta’in. Selain itu, kata dia, bangunan sumber mata air itu perlu dilakukan pemugaran. Sehingga lokasi tersebut benar-benar menarik pengunjung. “Kalau hanya dibiarkan seperti itu saya yakin pengunjung tidak akan betah,” katanya. Pantauan di lapangan, kondisi sumber mata air tersebut, kini airnya mulai keruh. Hal itu karena dibiarkannya warga menjaring ikan di lokasi itu. Lokasi tempat saluran pembuangan air juga terkesan asalasalan. Sehingga kondisinya terlihat kumuh. “Padahal kalau sumber itu dikelola dengan baik, saya yakin bisa menambahkan peningkatan PAD,” ungkap Musta’in. =Muhammad Sugianto


14

Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Warga Terusik oleh Orang Gila yang Menjamur Satpol PP Segera Mengantisipasi PROBOLINGGO - Keberadaan orang gila di sejumlah sudut kota mulai marak di Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Mereka biasanya berkeliaran di berbagai tempat umum dengan pakaian dan aroma yang tidak sedap di hidung. Di ruas jalan protokol Kota Kraksaan, beberapa waktu ini sering terlihat orang gila berkeliaran. Hal tersebut membuat para pejalan kaki terkadang menghindar dengan turun dari trotoar. Tak jarang pula mereka memilih menyeberang atau balik lagi. Upaya untuk memberantas keberadaan orang gila yang semakin meluas di Kota Kraksaan, Kabupaten Problinggo, telah disiasati oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo. Namun untuk melakukan hal itu pihak Satpol PP butuh peran serta dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolingggo. Menyikapi hal itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman, mengatakan di wilayah Kota Kraksan ini jumlah orang gila semakin meningkat dan itu membuat keresahan bagi masyarakat sekitar. “Kami segera melakukan tindakan untuk memberantas itu, akan tetapi perlu berkoordinasi dengan Dinas terkait seperti Dinsos. Sebab yang punya wewenang untuk mengatasi hal ini adalah Dinsos. Tugas kami hanya melakukan razia,” kata Ahmad Aruman, kepada wartawan, Jum’at

(24/10) kemarin. Menurutnya, banyaknya orang yang berkaliaran diwilayah bagian timur Kabupaten Probolinggo dan kota Kraksaan, karena sengaja di datangkan dari luar Daerah. Kerap kali orang gila dimuat memakai truk dan dilepas di daerah Paiton dan Kraksaan. “Pihak kami sering kali mendapat laporan dari masyarakat, utamanya dari tukang becak. Ketika malam hari, sejumlah orang gila diturunkan pas di alun-alun kota Kraksaan yang dimuat truk. Dengan peristiwa seperti itu, tidak mudah untuk memberantasnya. Sebab kita harus memanusiakan untuk saling menghargai meskipun itu orang gila,”jelas Ahmad Aruman. Ahmad Aruman menambahkan, pihak Satpol akan terus berupaya untuk memberantasnya. Hanya saja, dalam waktu dekat ini pihaknya masih butuh kerja sama dan melakukan koordinasi. ”Kami segera memberitahukan Dinas Sosial. Karena bagaimanapun orang gila itu kita tempatkan ditempat yang layak, artinya tidak dibuang sembarangan,”paparnya. =M.Hisbullah Huda

CURIAN

Trailer Curian Diamankan Polisi PROBOLINGGO – Polres Probolinggo Kota melalui unit Satreskrim berhasil menemukan satu unit trailer yang dinyatakan hilang di Lawang, Kabupaten Malang. Trailler tanpa kepala itu ditemukan di jalan Hasan Genggong, Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Kamis (23/10/14) kemarin. Truk yang dikemudikan Gunawan (45) warga Sidoarjo tersebut, saat di curi sarat bermuatan ribuan semen yang di bawa dari Tuban menuju sebuah

gudang yang berada di Karanglo Malang. Saat ditemukan di Jalan Raya KH. Genggong Kota Probolinggo, truk trailer dalam kondisi terparkir di tepi jalan dengan enam buah ban belakang hilang, serta ribuan semen sudah raib. Kronologis pencurian sendiri terjadi di wilayah Malang. Saat truk antri bongkar muat semen di sebuah gudang di daerah Karanglo Malang. Sedangkan pengemudinya sendiri pulang ke Sidoarjo terlebih dahulu. Saat itulah, sopir baru

mengetahui truk trailernya raib setelah sampai giliran antrian bongkar muat. Akhirnya korban melaporkan ke Mapolsek, kemudian selang beberapa hari di ketahui truk trailer itu berada di wilayah hukum Polres Probolinggo Kota. Menurut Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP. Damar Bastiar, mengatakan, pihaknya akan menyerahkan ke Kanit Polsek Lawang, Karena kejadiannya di Lawang, ekor trailer ini kami serahkan. “Saat ditemukan tinggal trailernya, kepala tidak ada. Mungkin

dibawa pencurinya. Masih kami buru,” terangnya, Menurutnya, mengenai muatannya diperkirakan dijual di wilayah Probolinggo. Dimana dan dijual ke siapa, sampai saat ini pihak Polres Probolinggo Kota masih menyelidiki kasus tersebut. Hanya saja Kasat Reskrim mengaku, telah menemukan sisa barang (Semen) yang tinggal sedikit di sebuah gudang. “Pokoknya disebuah gudang, tapi sisanya tinggal sedikit,” tambah AKP. Damar Bastiar. =M.Hisbullah Huda

KOTA HIJAU

Fokus Lima Program Prioritas PROBOLINGGO – Tindak lanjut Kerjasama implementasi Symbio City dalam rangka penguatan pelaksanaan Kota Hijau antara Kedutaan Besar Swedia dan Kota Probolinggo yang telah dirintis sejak 2011 lalu terus dilanjutkan dan dikembangkan. Hal ini diungkapkan Ir. Budi Krisyanto, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, saat menerima pejabat baru Sekretaris Kedutaan Swedia, Lina Keitmart, di Kantor Walikota Probolinggo, Jum,at (24/10) kemarin. Budi Krisyanto mengatakan komitmennya untuk mendorong perluasan dimensi kerjasama perwujudan kota hijau antara Swedia dan Kota Probolinggo. Hingga saat ini, telah terjalin kerjasama teknik bidang penataan ruang. Pilot Project mendukung pengembangan kota hijau di Indonesia, seperti Kota Probolinggo, sebagai tindak lanjut dari pilot project yang berorientasi jangka panjang. “Pertemuan ini untuk melihat hasil kerjasama symbio city, antara pemerintah Swedia dan Pemkot Probolinggo tahun 2013, dan mempersiapkan kelanjutan program tahun 2015 serta mengundang Pemkot Probolinggo untuk hadir dalam seminar di Stockholm Swedia tanggal 24-26 Nopember mendatang,”terangnya. Menurutnya, untuk mempersiapakan Pemkot Probolinggo membentuk Steering Comite yang di Ketuai oleh Walikota Probolinggo Hj. Rukmini dan Sekretaris, oleh Sekdakot Probolinggo H.Johny Hariyanto. Sedangkan Working Groupnya ditunjuk Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) dan Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Kota Probolinggo. “Untuk keberlanjutan program, pemerintah Swedia meminta Kota Probolinggo menyusun program tahun 2015, yakni peningkatan kapasitas (capacity building), peningkatan demokratisasi melalui keterlibatan partisipasi publik, pendidikan lingkungan, penyiapan infrastruktur, serta pengelolaan sampah dan limbah,”papar Budi Krisyanto. =M.Hisbullah Huda


KORAN MADURA

lahraga

Balotelli Mandul, Rodgers Membela LIVERPOOL - Penyerang Liverpool Mario Balotelli terus dikritik publik Inggris, khususnya fans Liverpool, karena belum juga menghasilkan sebiji gol pun untuk “The Reds” di Liga Utama Inggris musim ini sejak didatangkan dari AC Milan pada jendela transfer musim panas 2014. Mantan pemain Manchester City ini baru menyumbang satu gol untuk Liverpool yaitu di ajang Liga Champions. Gara-gara mandulnya Balotelli, Liverpool ditahan imbang Hull City di Anfield, Sabtu (25/10) malam. Hasil ini mem-

buat posisi mereka di klasemen sementara kembali melorot ke papan tengah. Pada laga ini, Balotelli kembali dipasang sebagai starter, meski pelatih Brendan Rodgers didesak berbagai pihak untuk mencadangkannya. Karena itu, Rodgers pun membela Balotelli saat dia mandul. “Saya rasa dia sudah bekerja dengan baik, sangat keras. Dia mungkin berpikir tidak akan ber-

main hari in tapi Anda harus tetap berpikir Anda akan main. Dia bekerja keras dan sudah melakukan yang terbaik,” bela Rodgers. Dia melanjutkan, “Sayang kadang-kadang Anda sedikit kehilangan kepercayaan diri, ketika Anda tidak kunjung bikin gol. Dia hanya terus berusaha, berusaha ada terus di kotak penalti. Kadang jika ada pemain yang sedang tidak tampil oke, mereka akan punya hari di mana mereka tidak berlatih atau bekerja sama sekali, tapi dia selalu berlatih setiap harinya. Dia ada di sana untuk terus menjadi lebih baik, ingin memperbaiki penampilannya.” “Bagi seorang pencetak gol, gol adalah energi mereka dan itu saat ini yang tidak ada pada dirinya, tapi saya selalu meminta mereka berusaha sebaik mungkin. Anda lihat saja reaksinya hari ini. Sayang dia tidak bisa bikin gol,” tutup Rodgers. Sementara itu, pelatih Manchester City Manuel Pellegrini belum angkat tangan mempertahankan gelar juara Liga Utama Inggris musim ini, setelah timnya kalah 1-2 dari tuan rumah dari West Ham United Sabtu (25/10) malam. Pasalnya, musim ini masih sangat panjang. Dia pun tidak khawatir semakin ditinggal jauh oleh Chelsea. Pasalnya, bila Chelsea menang atas Manchester United yang sedang berlangsung saat berita ini naik cetak, maka keduanya berjarak delapan poin. Bahkan, garagara kekalahan ini, mereka turun ke peringkat ketiga klasemen sementara tertinggal dua angka dari Southampton yang bertengger di tempat kedua dengan 19 pon. “Apakah saya khawatir soal Chelsea? Saya cuma memikirkan soal tim saya. Saya punya keyakinan kepada para pemain ini. “Tekanan? Masih sama persis dengan yang sebelumnya,” kata Pellegrini. Dengan 29 pertandingan tersisa sampai akhir musim, Pellegrini yakin City masih punya peluang besar untuk menyalip tim-tim di atas mereka dan mempertahankan trofi juara. “Kami baru saja memulai musim dan masih ada 87 poin yang akan diperebutkan. Jadi ini masih awal. Kami akan terus berjuang karena tidak ada titel yang diberikan pada saat ini,” tandas pelatih asal Cile itu. =SKY SPORTS/BBC/CAROL AJI

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER No. 0471 |2014 TAHUN III SENIN2014 27 |OKTOBER

No. 0471 | TAHUN III

15 15

SERIE A

Roma Belum Pulih Setelah “Terlukai” Bayern Muenchen

AS ROMA ditahan imbang tanpa gol oleh Sampdoria pada laga Serie A di Stadion Luigi Ferraris, Minggu (26/10) dini hari WIB.

GENOA - AS Roma belum mampu pulih dari kekalahan memalukan atas Bayern Muenchen 7-1 di ajang Liga Champions pertengahan pekan lalu di Stadion Olimpico. Buktinya, mereka ditahan imbang oleh tuan rumah Sampdoria pada laga Liga Serie A Italia di Luigi Ferraris, Minggu (26/10) dini hari WIB dengan hasil imbang tanpa gal. Menanggapi hasil ini, pelatih AS Roma, Rudi Garcia, mengeluhkan kondisi lapangan yang kurang baik pada laga tersebut. Faktor lain yang membuat timnya gagal memetik poin penuh adalah karena Roma kurang efisien dalam memanfaatkan peluang. Padahal, Roma sebenarnya mendominasi pertandingan dengan penguasaan bola sebesar 64%. Sepanjang pertandingan, Francesco Totti dan kawan-kawan melepaskan 20 tembakan ke gawang dan hanya empat yang mengarah ke gawang. “Kami punya peluang untuk memenanginya malam ini, tapi kami tidak cukup efisien,” ucap Rudi Garcia. Pelatih asal Prancis itu melanjutkan, “Anda tak bisa berharap

menang dengan jumlah tembakan yang kami miliki -- tembakantembakan Anda harus mengarah ke gawang dan kami sedikit di bawah standar dalam hal tersebut. Namun, kami masih bisa pulang dengan satu poin dari markas tim yang berada di posisi ketiga dan saya senang dengan cara main para pemain saya.” “Kami punya penguasaan bola 65 persen, tapi Anda kadang-kadang juga butuh sedikit keberuntungan untuk menang dan kali ini kami digagalkan oleh tiang gawang,” kata Garcia. Menyinggung soal buruknya lapangan, Garcia menilai lapangan yang becek membuat permainan anak-anak asuhnya sulit berkembang. Lapangan Stadio Luigi Ferraris memang memburuk akibat banjir yang menghantam Kota Genoa dalam beberapa waktu terakhir. “Sulit untuk mengalirkan bola dengan cepat dan akurat di atas lapangan seperti ini. Lihatlah statistiknya, kami tidak punya jumlah tembakan ke arah gawang yang cukup untuk mengharapkan tiga angka,” katanya. =SKY SPORTS/CAROL AJI


16

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

KORAN MADURA

BACA JUGA

Balotelli Mandul, Rodgers Membela Olahraga | 15

16

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

KARIM BENZEMA

3

REAL MADRID

Madrid Kandaskan Barcelona di Bernabeu MADRID - Real Madrid akhirnya mampu membekuk tamunya dari Catalonia, Barcelona, pada laga klasik bertjauk “El Clasico” di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10) dini hari WIB. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan melumat Lionel Messi dan kawan-kawan dengan skor meyakinkan 3-1 dalam pertandingan yang berlangsung seru, menarik, dan dalam tempo tinggi.

Pada laga tersebut, Barcelona unggul terlebih dahulu melalui gol Neymar da Silva Jr ketika pertandingan baru berjalan empat menit menyambut umpan Luis Suarez dari sisi kiri pertahanan lawan. Setelah menggiring bola agak ke tengah, Neymar melepas tendangan dari garis 16 ke pojok kiri bawah gawang Iker Casillas dan gol. Pada menit ke-26, Messi nyaris memperbesar keunggulan. Sayang, sentuhan pemain internasional Argentina itu menyambut umpan menyusur tanah Luis

Suarez hanya meluncur tipis di samping kanan gawang Casillas. Tak lama berselang, Cristiano Ronaldo mampu menyamakan kedudukan dari titik putih setelah Gerard Pique menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, Madrid menambah dua gol lagi masing-masing dari sundulan Pepe menyambut umpan sepak pojok Toni Kroos dan tembakan Karim Benzema memanfaat bola sodoran James Rodriguez di dalam kotak penalti

1

BARCELONA

hasil sebuah serangan balik kilat. Kedudukan 3-1 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan. Pelatih Barcelona cukup menyesal dengan hasil ini, meskipun posisi mereka di puncak klasemen belum terganggu. Hanya saja, jaraknya dengan Madrid tertinggal satu poin di tempat kedua. Namun, Enrique juga mengaku bahwa Madrid bermain lebih baik dari anakanak asuhnya. “Kami memulai laga dengan baik tapi mereka punya banyak peluang emas. Kami bisa saja unggul 2-0, tapi secara keseluruhan babak pertama berlangsung sengit. Lawan kami bermain sedikit lebih baik dan pantas untuk menang,” ujarnya. Mantan penyerang Barcelona itu melanjutkan, “Laga ini menunjukkan bahwa ada tim yang sama atau bahkan lebih baik dari kami. Kekalahan ini berbeda dengan saat melawan PSG, di mana kami yang lebih pantas menang. Tapi untuk laga ini Madrid memang pantas mendapatkannya.” Dia menilai, kekalahan ini terjadi karena para pemainnya

melakukan sejumlah kesalahan. Karena itu, dia berharap para pemainnya memetik pelajaran dari kekalahan tersebut pada lagalaga selanjutnya. “Saya pikir ini bukan soal keputusasaan. Kami berhenti menciptakan peluang dan kami harus membayarnya karena lawan kami. Gol kedua lahir dari bola mati dan gol ke-3 lahir dari kesalahan,” jelasnya. Dia meneruskan, “Setelah tertinggal 1-2 kami terlalu terbuka dan gol ketiga menuntaskan kami. Setelah itu tidak banyak yang bisa kami lakukan kecuali mencoba mencetak gol untuk menciptakan harapan. Kekalahan adalah bagian dari pembelajaran. Saya harap sebagai hasil dari kekalahan ini kami mengurangi kesalahan. Kami harus bicara soal ini sebagai tim. Di akhir musim kami akan lihat apakah kami layak mendapat sesuatu.”

Bukan Soal Kualitas

Sementara itu, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memuji kesabaran anak-anak asuhnya dalam merusak permainan Barce-

lon a . “Kami terus bermain dengan gaya kami dan segalanya berjalan baik. Banyak sisi positif yang saya suka dari tim di laga ini. Tempo tinggi dan kami mampu pulih cepat seusai laga Rabu lalu. Saya selalu berpikir bahwa dalam bertahan itu bukan soal kualitas tapi pengorbanan. Saya melatih sebuah tim profesional dan serius, yang tahu apa artinya bermain untuk Madrid dan pengorbanan itu,” paparnya. Dia melanjutkan, “Kami ingin menyerang dengan menggunakan penguasaan bola, dari sisi sayap. Di babak kedua kami menang karena kami lebih ingin menang. Kemenangan ini juga sangat penting karena lawan sangat kuat dan kami menuntaskan misi untuk memangkas selisih poin. Kami sangat puas dengan itu.” =ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI


SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

IKUTI FOTO LOMBA TIK IS L A N JUR L HALAMAN |

MASIH ADA KETIMPANGAN DAERAH PAMEKASAN | K

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | SYURO No. 0471 | TAHUN III MOMENTUM

Tyas Ariska mengajak kita untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari momen pergantian tahun baru Islam.

A

NETER G N KOLENA

NP

HALAMA

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

LENGANG. Pengerjaan proyek TSP di bantaran Kali Kamoning terlihat sepi meski menjelang akhir tahun, Minggu (26/10). mohammad muhlis/koran madura

SAMPANG- Sejumlah proyek fisik di wilayah Kabupaten Sampang tampaknya belum berjalan optimal. Terbukti, mega proyek pembangunan Tebing Sheet Pile (TSP) Kali Kamoning yang berada di Jl Makbul Kota Sampang terancam molor. Pasalnya, proyek sebesar Rp 1,5 miliar hingga hampir tutup tahun 2014, pengerjaan TSP masih belum ada penancapan bahan meterial. Wakil Ketua Komisi III DPRD, Sampang Aulia Rahman menyatakan bahwa proyek tersebut seharusnya sudah harus selesai pada tahun 2014. Hemat Aulia, sebentar lagi akan memasuki musim penghujan, sehingga

Proyek Senilai Miliaran Terancam Molor DPU Pengairan Berdalih Material Proyek Berbahan Pabrikan pihaknya khawatir, jika masih ada pelaksanaan proyek fisik yang dilakukan pada saat musim hujan, sudah pasti akan kurang maksimal. “Semua proyek fisik, seharusnya sudah selesai pada tahun ini, kecuali proyek multi years. Sehingga saya agak meragukan terhadap proyek tersebut bisa selesai tahun ini, sebab bahan materialnya hingga sekarang belum dikerjakan,” ujarnya ke-

pada Koran Madura. Kepala Dinas PU Pengarian, Tony Moerdiwanto melalui Kabid Bina Manfaat Dinas PU Pengairan M Zainullah mengakui perihal lambannya pengerjaan TSP lantaran terkendala oleh bahan material yang harus di datangkan dari Kota Surabaya. Sebab kata Tony, bahan material proyek sebanyak 48 itu terdiri dari balok beton. “Kendalanya hanya satu, karena untuk bahan material yang

berupa balok beton itu harus kita datangkan dari Surabaya, karena merupakan bahan pabrikan. Meski sementara ini masih ada sebagian material yang sudah datang,” ujarnya, Minggu (26/10). Bahkan Zainullah mengatakan jika pembangunan TSP tersebut disesuaikan dengan 75 batang stell balok beton. Akan tetapi pihaknya mengaku optimis selesai tepat waktu meski hingga sejauh ini pengerjaan TSP be-

lum kunjung dilaksanakan secara maksimal. “Meski saat ini balok beton hanya sebagian yang datang, kami tetap optimis pengerjaan proyek itu akan selesai tepat waktu. Sebab untuk pelampung, krine dan ekskafator sudah ada di lokasi, hanya sebagian material saja yang belum ada, karena bahannya merupakan bahan pabrikan,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS/SYM


KORAN MADURA KORA N PROBOLINGGO B B

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

Realisasi PLTD

Masyarakat Gili Raja Pertanyakan Keseriusan Pemerintah

AREAL PARKIR. Salah satu lokasi (depan Masjid Agung Keraton Sumenep) yang direncanakan sebagai pembangunan areal parkir

KKP Kembali Buat Blunder Dewan Minta KKP Perlu Pikirkan Ulang SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep berencana membuat areal parkir di depan Masjid Agung Sumenep. Hal itu bertujuan agar jemaah masjid bisa menemukan tempat yang memadai untuk memarkir kendaraannya. Namun rencana tersebut ternyata masih menimbulkan tanda tanya dari banyak kalangan. Bahkan, Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) sebagai pihak yang punya rencana dinilai telah membuat blunder. Karena selain akan merusak zonasi cagar budaya, kebijakan itu juga masih belum melalui koordinasi dengan Satlantas Polres Sumenep. Kepala Satlantas Polres Sumenep, AKP Musa Bachtiar mengaku masih belum mendapat informasi secara lansung dari Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP) selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap kebijakan itu. "Sebelumnya tidak pernah ada koordinas soal pembanguan areal parkir itu. Bahkan saya tahunya dari orang," katanya kepada Koran Madura di kantornya. Seharusnya, kata Musa, ren-

cana pembangunan tersebut dikoordinasikan dengan beberapa pihak terkait, yakni Dinas PU Bina Marga selaku instansi yang membidangi sarana prasarana lalu-lintas; Dishub selaku instansi yang membidangi angkutan jalan; dan kemudian pihak kepolisian, selaku penegak lalu lintas (Satlantas). Musa menuturkan, koordinasi itu penting dalam rangka mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan jika pem-

bangunan areal parkir sudah terealisasi. Jangan sampai, imbuhnya, antisipasi itu dilakukan setelah rencana tersebut sudah selesai. "Jangan sampai seperti penyakit Aids, setelah penyakitnya ada, kita baru akan mencari obatnya. Susah kalau begitu," tandasnya. Menurut Musa pembangunan areal parkir itu pasti membawa dampak. Hanya saya, ia belum bisa memperkirakan dampak itu, apakah akan mengganggu kelancaran lalu lintas atau tidak. Oleh karenanya, harus dilakukan analisis dampak lingkungan lalu lintas (Andal Lalin) terlebih dahulu. Lebih lanjut, menurut Musa, bukan hanya rencana pembuatan lahan parkir yang butuh dianalisis terlebih dahulu, tapi setiap permukiman dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta angkutan jalan juga harus dilakukan Andal Lalin. Hasil

dari analisis tersebut nantinya menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan izin. Terkait hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Masdawi mengatakan bahwa pemerintah sering buat blunder dalam sebuah kebijakan. Kemarin tentang monumen keris yang dibangun tanpa Andal Lalin, sekarang soal pembuatan areal parkir. Oleh karena itu, kata Politisi Demokrat itu, KKP perlu memikirkan kembali rencana membuat areal parkir di depan Masjid Agung Sumenep. Pasalnya, selain akan merusak zonasi cagar budaya, lahan parkir itu dikhawatirkan akan merusak keindahan tanaman di depan masjid. "Saya tidak habis pikir dengan pemerintah. Ketika di luar sana banyak yang melakukan penghijauan, malah di Sumenep ada pembabatan pohon. Seharusnya itu dibiarkan. Dengan adanya pepohonan di situ, orangorang kan bisa berteduh di sana," tegasnya. =FATHOL ALIF/SYM

SUMENEP- Meski pada bulan Agustus lalu pemerintah telah berjanji akan segera mengalirkan listrik ke Pulau Gili Raja melalui proyek miliaran Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), namun hingga kini, rencana tersebut hanya isapan jempol belaka. Karenanya, masyarakat setempat mempertanyakan keseriusan pemerintah tentang kepastian itu, agar mereka segera keluar dari kondisi gelap gulita. Syaiful Anang, salah seorang tokoh pemuda masyarakat Gili Raja menyatakan bahwa masyarakat Gili Raja sudah mulai krisis kepercayaan terhadap pemeritnah. Sebab menurut mereka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sukanya hanya mengumbar janji dalam merealisasikan program kelistrikan untuk daerahnya. Karena, menurut Syaiful Anang, pada tanggal 14 Agustus lalu pemerintah melalui Kepala Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Sumenep, Abd. Kahir telah menyosialisasikan tentang kelistrikan di daerahnya. Syaiful mengaku masih sangat ingat ketika 14 Agustus lalu di Gili Raja akan ada pendirian tiang listrik. Pendirian tiang-tiang listrik itu, kata Kahir akan dilaksanakan pada awal bulan Septembar. Hanya saja, menurutnya, sampai saat ini di Gili Raja belum ada tanda-tanda akan didirikan tiang listrik. "Kami selaku warga Gili Raja sangat kecewa kepada pemerintah. Sebab mereka sukanya berjanji. Mana buktinya, katanya awal bulan September akan didirikan tiang listrik di sini. Tetapi kok tidak ada. Jangankan tiang listrik, tanda-tanda saja sampai saat ini belum ada," kesalnya. Lebih lanjut, menurut Syaiful, pemerintah tak seharusnya mengumbar janji hanya untuk menghibur masyarakat setempat. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah berhenti mengumbar janji, tetapi belajar untuk aksi yang nyata. Agar masyarakat tidak dibuat menunggu dalam ketidakpastian. Ketika ditanya apakah maksud itu pernah disampaikan ke pemerintah? “Kami sudah beberapa kali mendatangi Kantor ESDM untuk mempertanyakan kejelasan pendirian tiang listrik di Gili Raja. Hanya saja, kepala ESDM selalu saja menjawab secara normatif,� akunya. Sementara, menanggapi hal tersebut, Abd. Kahir belum bisa dikonfirmasi. Sebab pada hari Minggu kemarin adalah hari libur bersama di lingkungan Kabupaten Sumenep. =FATHOL ALIF/SYM


KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

C

Kepolisian Tak Boleh Tutup Mata Marjoko: Kami Sudah Periksa Enam Saksi SUMENEP – Dalam mengusut tuntas insiden tenggelamnya perahu layar motor (PLM) Mutiara Indah di perairan daerah Banyuangi beberapa waktu lalu menuntut Kepolisian Resort (Polres) Sumenep harus bekerja keras. Sebab hingga saat ini, penyebab terjadinya perahu yang mengangkut rombongan pengantin itu masih misterius. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Moh. Ramzi meminta agar pihak kepolisan tidak menutup mata atas insiden tenggelamnya perahu pengantin. Polisi harus mengusut tuntas insiden itu, agar segera diketahui sebab musabahnya. Hemat Politisi Hanura itu, insiden ini bukan kejadian yang pertama kalinya, tetapi sudah nomor sekian. ”Oleh sebab itulah, kami harap pihak kepolisan serius mengusut kasus itu. Jika tidak, maka masyarakat akan menilai picik terhadap kinerja ke-

polisan,” terangnya Selain itu, lanjut Politisi asal Pragaan itu, dalam menuntaskan kasus yang telah merenggut banyak nyawa tersebut, pihak kepolisan tidak tebang pilih. ”Ketegasan itulah yang kita harapkan. Jangan karena ada hubungan emosianal dan lainnya, proses hukumnya menjadi mandeg,” ujar Ramzi. Diketahui, pada hari Senin (6/10) lalu, PLM Mutiara Indah tenggelam di perairan Banyuwangi. Perahu tenggelam tersebut merupakan rombongan manten dari Pulau Raas menuju Pulau

Bali. Calon mempelai laki-laki, Ahmad (22) hendak melangsungkan akad nikah dengan Saimah di Pemuteran, Buleleng, Bali. Rombongan pengantar pengantin mengendarai PLM Mutiara Indah. Hanya saja, sebelum rombongan tersebut sampai tujuan, mesin perahu mati, akhirnya tenggelam lantaran tidak kuat menahan gelombang. Kontak terakhir salah seorang penumpang perahu via telepon dengan keluarganya di Raas sekitar pukul 15.00 Wib. Beberapa saat kemudian, keluarga tidak dapat menghubungi lagi. Pompa air milik perahu juga rusak, sehingga air yang masuk ke dalam perahu sulit diatasi. Dari 51 penumpang, 21 penumpang belum ditemukan. Menanggapi hal tersebut, Kepala Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, AKBP Marjoko mengatakan bahwa pihaknya tidak berjalan di tempat dalam mengusut tuntas insiden tersebut. Bahkan kata Marjoko, Polres telah mel-

akukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi terkait insiden tenggelamnya perahu layar motor (PLM) Mutiara tersebut. ”Sudah kita periksa sekitar enam saksi sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut,” kata Marjoko kepara Koran Madura. Dikatakan, selaku pihak yang ikut bertanggung jawab dalam menegakkan hukum, Polres akan terus berupaya untuk mengungkap insiden tenggelamannya perahu romboingan penganten tersebut, dengan cara melakukan penyelidikan secara mendalam. Salah satunya, dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda/kapten kapal itu sendiri. ”Karena kondisi kapten masih belum stabil, maka untuk saat ini kami masih belum bisa melakukan pemeriksaan hingga kondisi fisik yang bersangkutan pulih kembali,” ungkapnya. Selain itu, lanjut Marjoko, selain akan meminta keterangan terhadap nahkoda/kapten pera-

hu, pihaknya juga kan meminta keterangan terhadap sejumlah korban selamat lainnya. Sebab, diyakini korban yang selamat itu tahu persis insiden tenggelamnya kapal hingga menelan puluhan orang. ”Proses hukumnya terus jalan, kalau semua korban yang selamat kondisinya sudah baik semua, kami pasti akan melakukan pemeriksaan,” ungkapnya. Walaupun pihak Polres sumenep sudah melakukan pemeriksaan terhadap enam orang saksi, namun hingga saat ini korp baju coklat itu masih belum bisa menetapkan tersangka. Hal tersebut disebabkan lantaran kasus perahu tenggelam masih dalam proses penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti serta pemeriksaan saksisaksi. ”Kalau tersangkanya masih belum, karena ini masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan berbagai saksi. Jadi, kita tunggu saja sampai proses penyelidikan selesai,” terangnya. =JUNAEDI/SYM

Lahan Sekolah tak Bersertifikat

Disdik Mengaku Tak Punya Target

SAMBUT SUMPAH PEMUDA. Puluhan siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) Satu Kejayaan, mengibarkan bendera merah putih dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, di area persawahan Desa Kejayan, Pasuruan, Jatim, Minggu (26/10). Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan jiwa nasionalisme para siswa dan memperingati hari Nasional Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober.

SUMENEP – Di lingkungan Kabupaten Sumenep, ternyata banyak lahan sekolah dibiarkan belum bersertifikat oleh Dinas Pendidikan. Berdasarkan hasil inventarisasi Disdik, dari 548 jumlah sekolah (tingkat dasar), hanya sekitar 43 sekolah yang sudah dinyatakan memiliki legalitas dari pemerintah, sedangkan 505 lainnya masih belum jelas, bahkan dua diantaranya masih dalam sengketa antara ahli waris dengan pemerintah daerah. Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Kadarisman mengaku tidak mempunyai target untuk menyelesaikan ratusan lahan sekolah yang belum memiliki sertifikat. "Kami tidak mau berangan-angan dalam bekerja (menyelesaikan lahan yang belum bersertifikat), kami ingin bekerja cepat, tepat, dan dinamis," katanya. Belum tuntasnya permasalahan tersebut, kata Kadar disebabkan beberapa faktor, salah satunya minimnya anggaran yang disediakan oleh pemerintah setempat. Sehingga, selain kasus itu sudah berlangsung puluhan tahun, maka penyelesainnya juga membutuhkan waktu yang cukup

lama pula. "Persoalan itu sebenarnya sudah lama, bahkan itu merupakan persoalan turun temurun dari pemerintahan yang sebelumnya," katanya Oleh sebab itu, lanjut Kadar, dirinya pesimis bisa terselesaikan dalam kurun waktu dua atau tiga

Persoalan itu sebenarnya sudah lama, bahkan itu merupakan persoalan turun temurun dari pemerintahan yang sebelumnya,"

Kadarisman

Sekretaris Disdik

tahun ke depan. "Tentunya persoalan ini tidak bisa diselesaikan di tahun 2014 sampai akhir tahun 2015 mendatang. Paling tidak, 2017 mendatang baru bisa terselesaikan," ungkapnya Kendati demikian, pihaknya berjanji akan terus berupaya. Sehingga lahan sekolah yang belum

bersertifikat segera mendapatkan legalitas formal dari pemerintah. "Kami tetus akan berupaya sesuai dengan anggaran yang ada. Dan mulai kemarin kami sudah selesai menindak lanjuti ke berbagai sekolah, bahkan sebagian sekolah proses ganti ruginya sudah selesai. Jadi, tinggal proses pembuatan sertifikatnya yang belum," jelasnya. Sementara Anggota DPRD Sumenep Dul Siam, menyayangkan banyaknya hahan sekolah yang masih belum mempunyai sertifikat. Dia mendesak agar Disdik segera menyelesaikan kasus tersebut. "Kami Sudah lama mewanti-wanti agar Disdik segera melakukan inventarisasi ulang. Sehingga keberadaan aset pemerintah itu terselamatkan," katanya. Jika dibiarkan, kata Dul Siam, dikhawatirkan akan terjadi kasus sengketa lahan seperti yang terjadi di SDN Ketupat II (Dua), Kecamatan/Kepulauan Arjasa. "Sampai saat ini, kondisi SDN (Ketupat II) masih belum menumukan titik terang. Pemilik tanah Masih mempermasalahkan," katanya. =JUNAEDI/SYM


D

KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Panitia Berdalih Kantongi Surat Keterangan Sehat dari RSUD

Cakades Lumpuh Lolos Kandidat Pilkades

SUMENEP – Lolosnya Rasyidi (33), warga Desa Poteran, Kecamatan/Kepulauan Raas, sebagai kandidat calon kepala desa (cakades) pada pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak tahun 2014 mengundang tanda tanya besar dari warga setempat. Pasalnya, cakades yang akan bersaing dengan dua kandidat lainnya itu ternyata menderita lumpuh pada kedua kakinya, bahkan sang kandidat tersebut dibantu oleh tongkat dan kursi roda. ”Ini sangat aneh, orang yang nyata-nyata lumpuh, bisa lolos verifikasi sebagai kandidat cakades, padahal persayaratan menjadi cakades itu harus berbadan sehat, dengan dibuktikan keterangan sehat dari rumah sakit,” kata Mahmudi (30), warga Desa Poteran, Kecamatan/pulau Raas. Akibatnya, masyarakat setempat merasa resah dan khawatir jika nantinya malah sang kandidat lumpuh yang memenangi demokrasi tingkat desa itu. Sebab orang lumpuh dinilai tidak bisa bekerja dengan baik dan profesional dalam menjalankan roda pemeritahan di tingkat desa. Tugas pemerintahan di tingkat desa akan banyak terbengkalai, karena kepala desanya tidak bisa leluasa

bergerak dan menangani setiap permasalahan yang ada di bawah. ”Kalau kepala desanya lumpuh, sudah pasti banyak tugastugasnya yang terbengkalai, karena dia mau bergerak kemanapun tidak akan gesit sebagaimana orang normal, padahal sebagai kepala desa harus bergerak cepat dalam menangani setiap permasalahan yang terjadi. Ingat, tugas Kades itu sangat berat, sebab ia akan menjadi pelayan rakyat,” tegasnya. Sementara itu, Ketua panitia Pilkades Desa Poteran, Misnari Arif, mengaku tidak berdaya untuk menolak apalagi tidak meloloskan yang bersangkutan sebagai kandidat cakades. Hal itu dikarenakan yang bersangkutan memegang surat keterangan sehat

dari rumah sakit daerah (RSD), Dr. Moh. Anwar Sumenep, sebagai salah satu pelengkap persyaratan. ”Untuk menolak, apalagi tidak meloloskan salah satu cakades

yang persayaratan administrasinya sudah lengkap saya kira tidak etis, meskipun yang bersangkutan secara kasat mata memang tidak sehat karena kedua kakinya lum-

puh, tapi mau gimana lagi kalau sudah ada keterangan sehat dari rumah sakit,” katanya. Dikatakan, kandidat yang satu ini memang tergolong sangat antusias hendak maju sebagai kandidat cakades di desanya. Sebab berdasarkan catatan panitia, Rasyidi sudah dua kali masuk dalam bursa cakades pada pilkades di Desa Poteran. “Dari dua kali ia mencalonkan diri sebagai kandidat cakades, dua kali pula ia menggunakan surat keterangan sehat dari rumah sakit Sumenep,” jelasnya Padahal yang bersangkutan sudah jelas kakinya lumpuh dan tidak bisa bergerak dengan bebas jika tidak di bantu orang lain. Namun oleh rumah sakit, yang bersangkutan tetap diberi surat keterangan sehat sebagai persyaratan maju sebagai cakades di Desa Poteran, Raas, sebagaimana diatur dalam peraturan Bupati (Perbup) No. 31 tahun 2014. ”Dari tiga kandidat, yakni As’ad Riady, Sarmade dan Rasyidi, semua berkas adminitrasinya sudah lengkap, tinggal pelaksanaanya saja,” pungkasnya. =JUNAEDI/SYM

KILAS AKTIVITAS

HMP PBSI STIKIP PGRI Gelar Pekan Bahasa

Pembantu Ketua III Bidang Kemahasiswaan Khoirul Asiah memberikan sambutan pada pembukaan Pekan Bahasa, Minggu (26/10) di Aula Lt. III STKIP PGRI Sumenep.

SUMENEP- Untuk memeriahkan Bulan Bahasa Nasional, Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMP PBSI) STKIP PGRI Sumenep menggelar pekan bahasa. Dalam pekan bahasa tersebut, HMP PBSI mengadakan beberapa kegiatan, diantaranya Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Menulis Fiksi (Puisi dan Cerpen) Nasional. Selain itu, panitia juga menggelar lomba baca puisi dan menulis puisi di atas kain ukuran 3000 meter. Acara pekan bahasa tersebut resmi dibuka pada, Minggu (26/10), diawali dengan Bedah Buku “Bakiak

Politik Sorban Negarawan”. Dalam bedah buku tersebut, selain dihadiri langsung oleh Penulis, Yatimul Ainun, juga dihadiri oleh pembedah, yakni, K Halimi dan Ibnu Hajar. Pekan bahasa akan berlangsung selama satu minggu (tanggal 26 Oktober-1 Nobember). Sumarwi, Ketua HMP PBSI mengatakan bahwa kegiatan ini selain untuk memperingati Bulan Bahasa Nasional, juga untuk menggugah para pemuda dan mahasiswa tentang pentingnya bahasa. “Oleh karena itu, dalam menggugah mereka, kami gelar beberapa lomba yang berkaitan dengan bahasa, seperti LKTI, cerpen maupun puisi,” katanya. Sementara itu, Ketua Prodi PBSI, M. Fauzi mengungkapkan bahwa, selain memeriahkan bulan bahasa nasional, kegiatan tersebut juga untuk menumbuhkan kreatifitas para pemuda dan mahasiswa, terutama mahasiswa STKIP. “Kreatifitas menulis sangat penting. Sebab hanya dengan menulis, kita akan mencintai bahasa,” ucapnya singkat. Khoirul Asiah, Pembantu Ketua III STKIP PGRI berharap, kegiatan pekan bahasa menjadi momentum untuk terus mencintai bahasa. “Sehingga budaya literasi di STKIP PGRI terus berkembang,” ucapnya. Pada penutupan nanti, pantia sengaja mengemasnya dengan malam inagurasi dan penganugerahan kepada para pemenang. =ADV/SYAMSUNI

Home Industri Desa Sendir Mendapat Apresiasi dari Bupati PAMERKAN. Suraida (satu dari kiri baju kuning kombinasi coklat) istri Kades Sendir Ahmad sedang memamerkan produk olahan berupa tampah/gadang.

SUMENP – Salah satu home industri yang berada di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, ikut mewarnai kemeriahan pameran pembanguan yang dilaksanakan oleh pihak Kecamatan setempat. Home industri hasil karya Desa Sendir berupa produk tampah (Salah satu peralatan penggesek beras yang terbuat dari anyaman bambu) mendapat apresiasi dari Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan juga ketua Bunda PAUD Kabupaten Nur Fitriana Busyro Karim. Bahkan orang nomor satu di lingkungan Kabupaten Sumenep

itu, berharap agar masyarakat Desa Sendir tetap melestarikan kegitan home idustri yang telah berlangsung puluhan tahun tersebut. Sehingga produk yang dihasilkan bisa bersaing, baik ditingkat nasonal maupun internasional. Kepala Desa Sendir Ahmad merasa bangga, karena produk yang dipamerkan mendapat apresiasi langsung dari Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Oleh sebab itu, besar harapannya agar pihak pemerintah juga ikut andil dalam mengembangkan home industri tersebut. =*/JUNAEDI


KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

E

KELISTRIKAN

Peringatan Tahun Baru Islam Semarak Bupati Ajak Masyarakat untuk Introspeksi Diri

Masyarakat Tamidung Menunggu Aliran Listrik SUMENEP- Awal tahun 2014 lalu, masyarakat Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, mendapat "angin segar". Pasalnya, informasi yang berkembang di masyarakat waktu itu listrik akan segera masuk desa. Namun nyatanya, itu semua tidak benar, karena sampai saat ini sebagian masyarakat Tamidung masih belum bisa menikmati lampu tiap saat.

TINJAU. Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama ketua Bunda PAUD Kabupaten Nur Fitiriana sedang meninjau stand milik BPRS Kecamatan Lenteng.

SUMENEP – Bupati Sumenep A. Busyro Karim beserta ribuan masyarakat Kecamatan Lenteng, berbaur dalam rangka memeriahkan peringatan tahun baru Islam 1436 Hijriyah yang jatuh pada hari Jum’at (24/10). Pada kesempatan tersebut, Bupati Sumenep A. Busyro Karim, mengajak semua masyarakat untuk selalu introspeksi diri dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Acara yang digelar di Lapangan Sepakat, Kecamatan Lenteng itu berlangsung meriah dan khidmat. Tampak animo dan antusias warga, bahkan sebanyak 20 kepala desa dan sejumlah aparatur pemerintah Kecamatan Lenteng, sengaja mendirikan stand yang dihiasai berbagai macam motif yang bernuansa Islami. Pantauan Koran Madura, acara tersebut diramaikan dengan pameran pembangunan dengan beragam produk unggulan yang dimiliki oleh masing-masing desa. Pada kesempatan yang sama, dilakukan pengukuhan sejumlah pengurus Bunda PAUD Kecamatan Lenteng oleh Ketua Bunda PAUD Kabupaten, Nur Fitriyana Busyro Karim. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten, Hadi Soetarto, sebagian Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Forum Pimpinan Kecamatan Lenteng, Seluruh Kepala Desa beserta aparatur Desa Se Kecamtan Lenteng, serta tokoh masyarakat. Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat Setkab Sumenep Ahmad Syahwan Effendi mengatakan, digelarnya peringatan lahirnya tahun baru Islam sebagai wujud untuk mempersatukan kerukunan umat Islam. ”Dengan momentum 1 Muharram ini, mari kita wujudkan kerukunan dan kesucian hati seluruh umat Islam demi hidup yang lebih bermakna,” katanya. Bupati Sumenep A. Busyro Karim berharap momentum lahirnya tahun baru Islam ini sebagai wadah untuk selalu berpikir positif dalam menjalankan kehidupan yang lebih baik. ”Orang bisa dikatakan baik jika perilaku hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan besok lebih baik pula dari hari ini. Perilaku baik itu, hanya bisa didapat dengan cara selalu berpikir positif,” harapnya. =ADV/JUNAEDI/SYM

Selama ini, sebagian masyarakat Tamidung hanya bisa menikmati lampu di malam hari. Pasalnya, tidak semua masyarakat memiliki meteran listrik sendiri. Kebanyakan mereka hanya menumpang kepada kerabatnya atau tetangganya yang punya meteran, meskipun tidak diletakkan di rumahnya sendiri. Untuk bisa menikmati listrik, sebagian masyarakat Tamidung harus membuat jaringan listrik sendiri secara sederhana. Tiangnya terbuat

dari bambu atau pohon yang tumbuh liar di lahan milik warga. Karenanya, pasokan listrik ke rumah warga tak maksimal. Namun, sejak beberapa bulan lalu, tepatnya di awal tahun, di Desa Tamidung bagian selatan, sudah berdiri tiang listrik beserta kabelnya. Pasca berdirinya tiang listrik dan pemasangan kabelnya, masyarakat sudah sumbringah. Karena, kabar yang beredar, listrik akan segera mengaliri rumah-rumah warga, dan masyarakat akan

segera menikmati lampu setiap saat. Seiring dengan hal itu pula, masyarakat banyak yang sudah mendaftar agar di rumahnya dipasangkan meteran listrik. Kabarnya, sebagian mereka yang mendaftar sudah ada yang membayar meski meteran listriknya masih belum ada. Di antara mereka, ada yang sudah bayar kontan. "Kalau yang bayar separuh itu ada yang 500 ribu. Kalau yang kontan, sepertinya 1.500.000. Tapi ada juga yang tanpa uang muka," kata salah seorang warga Desa Tamidung, Kafrawi, Minggu (26/10). Menurutnya, informasi yang beredar di masyarakat, listrik akan mengalir ke rumah-rumah warga pada bulan April lalu. Namun, hingga kini ternyata masyarakat masih belum menikmati aliran listrik. Sebagian mereka

masih harus numpang kepada tetangganya untuk sekadar mengisi daya batre HP mereka di siang hari. Kafrawi mengaku tidak tahu alasan listrik masih belum bisa dinikmati. Pasalnya, tak ada pemberitahuan kepada masyarakat yang sudah mendaftar dari pihak yang berwenang. "Yang kami tahu hanya sampai saat ini listrik masih belum bisa dinikmati oleh masyarakat," kata Kafrawi. Kini, masyarakat Tamidung hanya bisa berharap aliran listrik segera masuk ke rumah-rumah warga. "Masyarakat sudah lama menunggu. Kasihan mereka. Ada sebagian masyarakat yang sudah terlanjur membeli kulkas. Karena anggapan mereka waktu itu, listrik akan segera menyala. Tapi ternyata tidak," tutupnya. =FATHOL ALIF

SEGENAP DIREKSI DAN KARYAWAN BPRS BHAKTI SUMEKAR

Mengucapkan

Selamat Tahun Baru Islam 1436 Hijriyah

Novi Sujatmiko Direktur Utama

HAIRIL FAJAR Direktur Bisnis

CAHYA WIRATAMA

“Semoga Semangat Muharram selalu Memberikan Kejayaan & Keberkahan kepada Umat Islam”

Direktur Operasional

Pasang Iklan di

KORAN MADURA Call Centre (0328) 6770024


KORAN MADURA Sumenep KORAN Sampang F

Sampang

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

MADURA

F

Penyelesaian Konflik SARA Menemui Jalan Buntu Prof Dr. Abd. A’la: Rendahnya Melek Aksara Faktor Kendala Rekonsiliasi SAMPANG – Penyelesaian konflik horizontal (berdampak tehadap relokasi warga Syiah ke Sidoarjo) yang terjadi di Sampang sepertinya menemui jalan buntu. Pasalnya, hingga saat ini, rekonsiliasi yang dilakukan oleh beberapa pihak, termasuk pemerintah setempat selalu gagal. Bahkan Pemkab mulai kehilangan akal. Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Budiono mengaku kalau pihaknya pesimis dalam menyelesaikan konflik tersebut. Bahkan ia mengaku bergantin-

ya Presiden RI pun tidak akan berpengaruh terhadap konflik tersebut. “Sebab korban Syiah tidak mau kembali ke ajaran ajaran ahlusunah wal jamaah,

seperti permintaan para warga di kampung halamannya dulu,”ucapnya. Pesimisme Fadhilah bukan tanpa alasan. Kata Fadhilah, menyelesaikan konflik tersebut sangat berat. Di satu sisi, warga di kampung halamanya meminta kepada korban relokasi agar mereka kembali ke ajaran Aswaja, baru mereka akan diterima sebagai warga setempat. “Tetapi mereka tidak mau, bahkan mereka akan tetap ada di Sidoarjo daripada dipaksa keluar dari ajaran

yang mereka yakini. Inilah salah satu alasan kenapa beberapa solusi yang dilakukan pemerintah selalu gagal,” jelasnya. Sehingga, hal demikian berimbas terhadap upaya pemulangan pengungsi Syiah Sampang yang saat ini berada di rusunawa Puspa Agro Sidoarjo ditolak mentah mentah oleh warga kampung halamannya sebelum kembali ke ajaran yang benar. “Oleh karena itu, saya pesimis akan hal itu,”jelasnya. Sementara itu, Rektor Insti-

tut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Abd. A’la sekaligus kordinator Tim Rekonsiliasi pasca konflik Syiah beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa faktor pendidikan yang di bawah rata-rata juga menjadi kendala rekonsiliasi ini. “Masalah ini sama halnya dengan kerusuhan yang terjadi di Kalimatan Barat. Salah satu kendala upaya rekonsiliasi adalah tingkat melek aksara di kawasan itu sangat rendah,” ujarnya. =RYAN HARIYANTO/SYM

LINGKUNGAN

Penambangan Batu Kapur Kian Menjamur SAMPANG- Aktivitas penambangan batu kapur atau jenis galian golongan C di pantai utara (Pantura), Desa Ketapang Timur, Kecamatang Ketapang kian menjamur. Hal demikian terbukti dari lahan tersebut yang terus terkikis dan melebar. Bahkan dampaknya terlihat jelas, lahan di Pantura itu semakin kritis dan memunculkan hamburan debu yang dapat mencemari lingkungan. Selain berdampak pada lingkungan, penambangan tersebut juga tak memberikan sumbangsih apa-apa terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Sampang. Termasuk tak memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat di sekitar, malah sebaliknya, karena kekayaan alam daerah setempat malah terkuras. Abdul Majid (34), salah satu pengendara roda dua asal Tamberu Timur merasa tidak nyaman ketika melintasi kawasan tersebut, sebab dirinya merasa terganggu oleh debu yang bertebaran hingga ke jalan raya. Pula tumpukan batu yang berserakan di pinggir jalan membuat lalu lintas terganggu. “Selain merusak lingkungan, banyaknya kendaraan truk keluar masuk di area penambangan

LENGANG. Pengendara sepeda motor ketika melintas di area penambangan yang masih belum beraktifitas, Minggu (26/10). mengakibatkan debu bertebaran di lingkungan sekitar. Itu kan mengganggu para pengendara

roda dua, terutama pada pernafasan,” ujarnya. Hal yang sama juga diungka-

pkan oleh Habibi (21), salah satu mahasiswa asal Desa Tamberu. Menurutnya, aktivitas penam-

bangan yang terjadi di Kabupaten Sampang bukan hanya marak terjadi di pantura, tetapi juga sudah mulai terlihat di beberapa titik. Seperti yang penambangan batu di daerah pegunungan. Hal tersebut, kata Habibi akan mengakibatkan longsor saat musim hujan tiba. “Jika pemerintah daerah serius menindak mereka, maka saya yakin lingkungan yang ada di wilayah pantai utara tidak separah saat ini. Seharusnya, kata Habibi, pemerintah daerah serius menindak mereka. Agar aktivitas penambangan itu tidak menjamur. “Akibat lemahnya pengawasan pemerintah, maka aktivitas penambangan tidak hanya terjadi pada batu kapur, tetapi juga mulai terjadi pada pasir dan batu pegunungan ,” tegasnya. Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pertambangan (Disperindagtam) Sampang, Misdi dan Kabid Pertambangan, Suaidi belum bisa memberikan memberikan keterangan terkait maraknya aksi penambangan yang terjadi di daerah pantura. Sebab hingga berita ini ditulis, telepon selulernya tak kunjung memberikan jawaban walaupun nada deringnya terdengar aktif. =MOHAMMAD MUHLIS/SYM


Sampang

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

G

BERSERAKAN. Sampah tampak menghiasi muara di perbatasan Kota Sampang, Minggu (26/10).

BLH Biarkan Sampah Berserakan Syarifuddin: Kebersihan Lingkungan Bukan Hanya Tanggung Jawab Kami SAMPANG- Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sampang membiarkan sampah berserakan di beberapa tempat, baik di sejumlah titik kota maupun desa. Terbukti, di sepajang jalan Desa Tanjung Kecamatan Camplong, perbatasan antara Kabupaten Sampang dengan kabupaten Pamekasan, sampah-sampah berserakan hingga membuat wajah kota menjadi layu. Pembiaran tersebut membuat banyak kalangan menyoal kinerja BLH sebagai pahlawan kebersihan. Pantauan Koran Madura, di wilayah perbatasan ini, keberadaan sampah sangat memprihatinkan, sebab sampah bukan hanya terlihat berserakan, tetapi sudah membuat wajah pantai

terlihat layu. Tidak hanya itu, kini tumpukan sampah juga telah membuat sungai tersumbat. Selain itu, tumpuhkan sampah juga membuat bau tak sedap di pasar dekat dari muara sungai tersebut.

Samsuri (27) warga sekitar berharap agar pihak BLH bisa memberikan fasilitas seperti tempat sampah. Karena selama ini warga kesulitan saat membuang sampah, sehingga terpaksa sebagian sampah di buang ke pinggir pantai maupun ke muara sungai. ”Ini membuktikan kinerja BLH belum maksimal, sebab saat ini TPA untuk di desa kami sangat minim, jadi tidak heran warga di sini asal buang. Seharusnya BLH selaku pihak yang bertanggung jawab tidak tinggal diam, harusnya peka terhadap lokasi yang membutuhkan TPA. Karena selama ini kami kesulitan ketika ingin membuang sampah,” aku-

nya kepada Koran Madura Minggu (26/10). Terpisah, Kepala BLH Sampang Suhrowardi melalui Kabid Kebersihan dan Persampahan Akhmad Syarifuddin mengatakan bahwa persoalan sampah memang saat ini menjadi persoalan lingkungan yang harus segera ditangani. Oleh sebab itu, pihaknya akan merencanakan penambahan fasilitas kebersihan ke sejumlah daerah yang belum terjamah. Bahkan pihaknya mengaku akan mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap kebersihan lingkungan. Sebab, ia berdalih bahwa soal kebersihan lingkungan itu bukan hanya tanggung jawab BLH

saja, tetapi juga warga sekitar. ”Tahun 2015 kami akan menganggarkan untuk pembelian lima kontener dan satu mobil truk untuk area pasar di 5 kecamatan, diantaranya pasar Torjun, Pengarengan, Camplong, Kedungdung, dan Omben. Jadi, sampah yang dihasilkan di pasar-pasar akan terselesaikan. Intinya, kami akan terus mengupayakan agar kebersihan bisa teratasi dengan baik, selain dengan menambahkan fasilitas kebersihan, kami juga ingin mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan,” ucapnya. =MOHAMMAD MUHLIS/SYM


H

Sampang

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Antisipasi Praktik Perjudian

Pilkades Serentak Menunggu Raperda SAMPANG – Kepastian Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentah Tahun 2015 masih menunggu rancangan peraturan daerah (Raperda) Undang-Undang Desa. Hal tersebut disampaikan oleh anggota Komisi I DPRD Sampang, Fauzan Adhima Minggu (26/10). Menurut Fauzan, kini pelaksanaan Pilkades serentak masih belum disahkan. “Kepatian Pilkades serentak masih belum bisa disahkan, karena masih menunggu pengesahan rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang desa,” katanya, Minggu (26/10) kepada Koran Madura Namun, kata Fauzan, pada prinsipnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menyetui rencana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tahun 2015 diadakan secara serentak. Hal tersebut dirasa sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisir praktik

perjudian pada demokrasi tingkat desa tersebut. “Jadi, pada prinsipnya, secara pribadi dan institusi kami setuju terhadap Pilkades serentak, sebab hal itu bisa mengantisipasi praktik perjudian antar beberapa pihak. Sudah menjadi hal lumrah, setiap Pilkades, praktik perjudian antara beberapa pihak akan marak terjadi,” jelasnya Selain itu, kata Fauzan, Pilkades serentak tersebut juga demi efisisensi anggaran. “Karena otomatis, efisiensi anggaran itu akan terjadi. Sebab semua

kegiatan selesai satu kali, bukan berhari-hari atau berjenjang,” jelasnya Ditanya lebih jauh soal Pilkades serentak tersebut, Fauzan menjelaskan bahwa sesuai Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, sebagian besar pelaksanaan Pilkades akan dibiayai dari APBD, jadi para calon Kades tidak dibebani biaya. Namun, lanjut Fauzan, dengan syarat minimal 2 calon dan maksimal 5 calon. “Jadi, pelaksanaan Pilkades akan dibiayai dari APBD dengan syarat minimal 2 calon, dan maksimal 5 orang calon,”jelasnya. Sebelumnya, Raperda tentang Desa di Kabupaten Sampang masih dalam tahapan uji publik. Kemungkinan besar, raperda tersebut baru bisa dibahas di DPRD bulan November mendatang. =RYAN HARIYANTO/SYM

DIJEMUR. Harga yang di nilai murah di tuntut hasil tangkapan ikan teri hitam hanya di jemur sebagai alternatif pengolahan oleh warga pesisir pantai utara Desa Bhlukai Kecamatan Ketapang. Mastuli (52) nelayan setempat menyebutkan, harga ikan teri hitam basah hanya seharga Rp 5 ribu perkilo dengan hasil tangkapan sekitar 2 hingga 3 kwintal per hari. Sedangkan harga ikan teri hitam kering mencapai Rp 30 ribu hingga 40 ribu perkilo tergantung hasil pengolahannya.


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan II

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014

SENIN 27No. OKTOBER 2014| |TAHUN No. 0471 |IIITAHUN III 0471

Tiga Lokasi Dikepung Polisi Persulit Akses Menuju Kampung Narkoba BANGKALAN– Upaya memerangi maraknya penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Bangkalan terus dilakukan oleh Satuan Resnarkoba (Satresnarkoba) Polres setempat. Setidaknya, upaya tersebut berupa pengawasan ketat di tiga lokasi, yaitu Jalan Raya Burneh, Jalan Raya Labang, dan Jalan Raya Socah. Tiga akses itu merupakan jalur masuknya para konsumen yang hendak membeli sabusabu ke Kampung Narkoba di Desa Parseh Kecamatan Socah. “Ya di masing-masing jalan itu tiap hari dilakukan operasi terbuka dari semua satuan Polres dan Polsek setempat. Operasi itu lebih sering pada malam hari,”ungkap Kapolres Bangkalan

AKBP Sulistiyono melalui Kasat Reskoba, Iptu Heri Kusnanto saat dikonfirmasi wartawan. Menurut Heri, ketiga akses tersebut dijaga oleh aparat kepolisian masing-masing sebanyak

Iptu Heri Kusnanto Kasat Reskoba Polres Bangkalan

satu pleton. Berhubung anggota satreskoba Polres Bangkalan terbatas, penjagaan di pintu masuk menju kampung narkoba pun

melibat anggota polisi dari satuan lainnya serta anggota polsek. Maka, dengan memperketat pengawasan itu para konsumen merasa kesulitan dan polisi dengan mudah bisa menangkap siapapun yang hendak membeli barang haram tersebut. “Di jalan raya Labang itu kebanyakan pembeli dari Surabaya, kalau di Jalan Raya Socah Kebanyakan dari Bangkalan dan Madura. Sedangkalan kalau di Jalan Raya Socah, kebayakan dari Kamal, Bangkalan, dan Madura,” jelas Heri. Dikatakan, tak hanya melakukan pengawasan dengan mengepung akses masuk menuju kampung narkoba, polisi juga berjanji akan melakukan razia besar di kampung tersebut. Razia tersebut nantinya akan melibatkan

Polda Jatim. Namun, kapan razia itu digelar, Heri masih merahasiakannya. Melalui pengawasan yang ketat, peredaran narkoba di Bangkalan bisa ditekan sedemikian rupa. Sehingga, Bangkalan bisa terbebas dari Narkoba seperti yang diharapkan masyarakat. Terkait kekuatan personil yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut, Heri membenarkan jika jumlah polisi yang dilibatkan mencapai satu pleton atau 30 anggota. ”Kami dibantu dari Satlatlans, Satreskrim, Sabhara, Sat Intelkam dan lainnya. Kami juga bekerja sama dengan Polsek,” tandas perwira dengan dua balok di pundaknya itu. =DONI HERIYANTO/RAH

DIBEKUK. Salah satu pelaku pemerkosaan saat diamankan petugas polres Bangkalan, beberapa waktu lalu.

ASUSILA

MUI Desak Pelaku Pemerkosaan Segera Ditangkap BANGKALAN - Empat pelaku pemerkosaan terhadap BG, (15), warga Kecamatan Tanah Merah, yang terjadi pada Jumat (6/10) waktu lalu hingga kini belum juga berhasil ditangkap. Lambannya penanganan kasus ini membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangkalan angkat bicara. Pemerkosaan tersebut dinilai sebagai perbuatan yang sangat keji dan para pelaku harus segara diproses secara hukum.

" Ya saya harapkan, polisi bisa segera tangkap pelaku pemerkosaan itu, dan diproses secara hukum" pinta Katua MUI Bangkalan, KH. Syarifuddin. Pihaknya meminta ketegasan dari aparat penegak hukum agar empat pelaku yang kini tengah

buron segera diseret dan dijebloskan ke balik jeruji besi. Apalagi, inisial ke empat pelaku tersebut telah diketahui. Jika tidak segera ditangkap, akan menimbulkan paradigma negatif terhadap kinerja korps berbaju hijau tersebut. Tentunya, kasus sebesar ini tidak

patut sampai berlarut-larut. Maka, ini menjadi pekerjaraan rumah polisi yang harus segera diselesaikan. " Ya kalau memang inisialnya sudah diketahui, ya segera tangkap, ini demi keadilan. Pelakunya kan sudah ketahuan," tegasnya. Polres setempat memang tengah memburu empat pelaku pemerkosaan itu. Sejatinya pelaku berjumlah lima orang. Namun, salah satu diantara mereka telah diamankan dan kini mendekam di balik jeruji besi Mapolres setempat. Saat ini mereka telah di tetapkan sebagai target dari daftar pencarian orang (DPO). "Salah satu pelaku berinisial THR (20) telah kami amankan. Jadi sekarang kami masih mengejar empat pelaku lainnya yang telah dengan tega merenggut kegadisan korban. Mereka itu, BDS (19) MIS, (20), AF (18), dan JML (19). Semoga para pelaku cepat tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono. = DONI HERIYANTO/RAH


J

Bangkalan

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

KRIMINAL

67 Nyawa Melayang Sia-sia

moh ridwan/koran madura

AKSES UMUM. Proyek jalan kembar Martajasah yang tengah digarap.

Banyak Proyek tanpa Papan Nama MCW: Peluang Korupsi Lebih Besar BANGKALAN - Pengerjaan proyek yang tidak mencantumkan papan nama rupanya masih banyak terjadi di Bangkalan. Mulai dari pengerjaan proyek skala kecil sampai skala besar sekalipun. Tentunya hal itu membuat tanda tanya mengenai keseriusan kontraktor dalam pengerjaannya. Bahkan kondisi semacam itu bisa memicu tindakan korupsi, sehingga perlu dicegah. Lembaga yang bergerak dibidang korupsi, Madura Couruption Wacth (MCW) menilai pengerjaan proyek tanpa memasang papan nama sangat marak. Tindakan tersebut melanggar perpres nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa. Peluang tindakan korupsi lebih besar dengan tidak mencantumkan papan nama proyek. "Sangat disayangkan jika proyek yang ada tak dicantumkan papan nama pengerjaannya. Padahal itu wajib dalam aturannya. Bisa kita lihat di lapangan kondisi yang terjadi," kata Syukur, Direktur MCW. Salah satunya proyek jalan kembar Martajazah yang bersum-

ber dari APBD. Pada tahun 2013 telah mendapatkan kucuran dana Rp 14 Miliar, pada tahun 2014 kembali mendapatkan tambahan Rp 9 Miliar untuk pengerjaan hotmix yang belum selesai. Namun, untuk papan nama tidak terlihat bahwa ada pengerjaan proyek. "Pentingnya papan sangat diutamakan. Fungsinya sebagai sarana masyarakat untuk mengetahui jenis kegiatan proyek. Selain itu, besarnya anggaran, dan asal usul anggaran apakah dari APBD atau pun APBN. Di samping itu, papan nama juga mencantumkan nama kontraktor, tenggang waktu pelaksanaan kegiatan, dan perawatan," ujarnya.

Jika hal itu tidak dipenuhi, jelas sekali menyalahi aturan dalam proyek. Harusnya ada punisment terhadap CV atau PT yang tidak memenuhi persyaratan proyek, kalau saja pemerintah daerah benar-benar mau terbuka mengenai pembangunan. "Belum lagi proyek-proyek di kecamatan dan desa terpencil, yang jarang sekali terlihat papan nama. Tentunya hal itu harus mendapatkan perhatian, karena yang dipakai merupakan uang rakyat," terangnya. Dia menjelaskan adanya papan nama proyek itu juga sebagai bentuk transparansi sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pencegahan terhadap tindakan korupsi. Sebab, jika dibiarkan rawan terhadap praktik penyalahgunaan uang rakyat. Motif yang dilakukan untuk menghindari adanya pengawasan langsung oleh masyarakat. Dalam setiap proyek yang nominalnya pun sedikit wajib men-

cantumkan papan nama. Sebab, biaya pembuatan papan nama sudah dianggarkan dalam Rencana Anggaran Belanja yang dituangkan dalam kesepakatan kontrak, sehingga tidak boleh tidak papan nama harus terpampang jelas. "Sama saja dengan mengurangi anggaran secara ilegal, kalau papan namanya saja tidak dibuat. Tindakan semacam itu dapat dikategorikan sebagai korupsi dan dapat dipersoalkan secara hukum," jelasnya. Syukur berpendapat pengerjaan proyek tanpa pemasangan papan nama pada kegiatan itu terkesan sengaja dibiarkan oleh para pengawas dari instansi pemerintah. Pembiaran seperti itu diduga telah lama berlangsung, sehingga para kontraktor pun terbiasa tidak memasang papan nama berisi informasi kegiatan proyek. "Pemerintah daerah harus tegas dalam hal ini, agar pencegahan tindakan korupsi bisa dihindari," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Dalam sembilan bulan terakhir selama 2014 telah terjadi 171 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Bangkalan. Dari jumlah tersebut sebanyak 67 pengendara tewas sia-sia di jalan raya. Rata-rata korban kecelakaan itu menimpa pengguna kendaraan roda dua. Penyebab kecelakaan tersebut rata-rata disebabkan human eror lantara kurang hatihati dan tidak mengutamakan keselamatan dalam berkendara. Kanit lantas Polres Bangkalan Ipda Puji Purnomo SH mengaku, penyebab begitu tingginya angka kecelakaan karena pengemudi tidak hati-hati dan tidak memperhatikan rambu-ranbu lalu lintas. Terjadinya insiden kecelakaan diawali oleh pelanggaran. Jika para pengendara lebih memperhatikan rambu-rambu yang ada, kemungkinan tingginya angka kecelakaan yang terjadi dapat diminimalisir. “Kalau pengendara itu lebih berhati-hati insyaallah kecelakaan bisa diminimalisir, karena kebanyakan saat berkendara tidak mengutamakan keselamatan,” ungkapnya. Lebih lanjut, pihaknya terus berupaya untuk menekan angka terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan mengajak seluruh elemen masyarakat agar lebih santun saat berkendara. Mengingat begitu besarnya resiko yang harus ditanggung jika terjadi kecelakaan dijalan raya. Penyebab utama terjadinya kecelakan itu manusianya sendiri misalnya berkendara dengan kecepatan tinggi dan tidak menjaga jarak aman. “Sangat disayangkan begitu tinggginya angka kecelakaan yang terjadi sehingga 67 orang meninggal dengan sia-sia. Mari keselamatan itu jadikan sebuah budaya,’’ imbuhnya. Untuk itu, sambung Puji, ia berharap kepada seluruh Masyarakat untuk selalu displin dalam berkendara. Karena begitu tingginya anggka kecelakaan sehingga menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit serta menimbulkan kerugian materi. Kemudian, untuk pengendara jangan hanya patuh terhadap peraturan jika hanya ada petugas saja. Akan tetapi sekalipun tidak ada petugas, peraturan itu tetap dipatuhi. = DONI HERIYANTO/RAH


KORAN BANGKALAN PROBOLINGGO MADURA

KORAN MADURA

Pamekasan

SENIN 27 OKTOBER 2014 SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III No. 0471 | TAHUN III

K K

Masih Ada Ketimpangan Daerah Penyediaan Sarana Air Bersih Tidak Merata PAMEKASAN - Ketimpangan antara bagian selatan dengan utara di Kabupaten Pamekasan tidak hanya terjadi di bidang pendidikan. Terbukti dalam pembangunan sarana penyediaan air bersih di wilayah itu juga tidak merata. Beberapa waktu lalu, Bupati Pamekasan, Ach Syafii meresmikan pengoperasian dua sarana penyediaan air bersih berupa sumur bor, yaitu di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan dan di Kelurahan Kowel, Kecamatan Kota Pamekasan, untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Padahal, di Kabupaten Pamekasan, daerah yang paling parah terkena dampak kekeringan terjadi dibagian utara. Namun, hingga saat ini belum ada pembangunan serupa untuk mengantisipasi kekeringan yang terjadi di bagian utara kabupaten tersebut. Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan tidak meratanya penyediaan air bersih disebabkan karena ketersediaan air bawah tanah di bagian utara dan selatan yang juga berbeda, lebih banyak di bagian selatan. Sehingga pembangunan sumur bor di tempatkan di bagian selatan. Menurutnya, air bawah tanah di bagian utara tidak dapat ditemukan, sehingga pihaknya sangat kesulitan mendapatkan sumber mata air untuk dapat dilakukan pengboran serupa, untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat di bagian utara. “Itu persoalannya sumber yang belum ada. Jadi daerah seperti Pangerraman, Bujur Barat,

hingga bersih, kemudian dialirkan ke daerah rawan kekeringan. “Kami juga sedang mengkaji

kemungkinan mengambil air pantai utara, atau dari sungai di Tamberu, kami alirkan ke

daerah-daerah rawan kekeringan,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

menemui distributor pupuk di Pamekasan termasuk ke gudang penyanggah pupuk yang ada di Pamekasan. Komisi itu juga akan turun ke kios-kios pupuk yang ada di sejumlah kecamatan di Pamekasan, untuk memastikan ketersediaan pupuk, menjelang masa tanam. Kepala Dinas Pertanian Pamekasan, Isye Windarti dalam keteranganya di hadapan Komisi II DPRD Pamekasan, menolak jika disebutkan ada kelangkaan pu-

puk. Sebab, instansinya bersama Komisi Pengawas Pupuk Dan Pestisida (KP3) Pamekasan tidak menemukan ada kelangkaan pupuk. Tetapi, justru ada penambangan kuota pupuk. Hanya saja Isye, tidak menyebutkan secara rinci jumlah penambahan kuota pupuk tersebut. Ia memastikan stok pupuk di Pamekasan dari berbagai jenis masih aman untuk kebutuhan tanam pada akhir tahun 2014 ini. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Bujur Tengah dan terus ke arah timur belum ada. Kami kemarin sudah cari di Pegantenan, kami sudah perintahkan PDAM untuk mencari titik air melalui goelistrik tetapi belum menemukan,” katanya. Untuk mengatasi kekeringan yang terjadi, terangnya, sejauh ini pihaknya hanya melakukan dengan melakukan pengiriman (droping) air bersih melalui tangki sesuai dengan permintaan masyarakat dengan persetujuan kepala desa yang bersangkutan. Namun, jelas Bupati Syafii, cara droping air melalui tangki masih menemui kendala di lapangan, yaitu jalan masuk ke perkampungan warga yang terlalu sempit, sehingga kalau dipaksakan hanya akan merusak akses jalan yang ada. “Tangki-tangki pengangkut air yang kami kirimkan tidak bisa masuk ke daerah-daerah dalam, jalannya ada tapi kecil, sehingga tidak diperbolehkan masuk karena jalannya bisa rusak. Makanya saya minta kepada masyarakat kalau mau buat jalan yang lebar,” ungkapnya. Disamping itu, tambahnya, saat ini pihaknya akan mengkaji pembangunan pengolahan air (woter treatment) untuk memanfaatkan air sungai yang diolah

KELANGKAAN PUPUK

Dewan Hanya Bisa Menggeram PAMEKASAN - Sejumlah anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan hanya bisa menggeram melihat realitas kelangkaan pupuk di wilayh itu belum teratasi hingga menjelang masa tanam padi dan jagung tahun 2014. Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengaku sering mendapat keluhan dari masyarakat, baik disampaikan ke rumahnya, maupun yang datang langsung ke DPRD Pamekasan,

tentang kesulitannya mendapatkan pupuk di sejumlah pengecer di Pamekasan. Menurut Hosnan, lembaganya sudah berkali-kali mengingatkan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi sejak dini, agar tidak terjadi kelangkaan pupuk. Ia juga meminta dinas terkait, agar tidak bekerja di atas meja. Melainkan turun langsung ke masyarakat, untuk menanyakan kondisi pupuk di tingkat bawah.

Sebab, jika pupuk dinyatakan tidak langka, masyarakat tidak akan menyampaikan kepada para wakil-wakilnya. Politisi PAN ini menambahkan, kebutuhan pupuk tidak hanya untuk tanam padi ataupun jagung saja. masyarakat juga berkepentingan untuk menanam sejumlah sayur-sayuran dan buah-buahan. Seperti sayur bayam, kacang panjang buah semangka dan sejumlah sayur lainnya. Pihanya berencana akan


L

Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Nasib GTT di Sekolah Negeri Terkatung Seharusnya Pemerintah Tidak Menutup Mata PAMEKASAN - Nasib guru tidak tetap (GTT) yang mengabdi di sekolah negeri kian terkatung-katung. Pemerintah terkesan menutup mata terhadap nasib para GTT, yang memiliki tugas yang sama dengan guru negeri yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jika guru-guru yang lain baik guru PNS maupun GTT yang mengabdi di sekolah swasta, bisa merasakan nikmatnya tunjangan sertifikasi guru, insentif guru, tunjangan fungsional maupun tunjangan guru swasta dari Gubernur Jawa Timur, tidak demikian dengan GTT yang mengabdi di sekolah negeri. Mereka harus gigit jari, karena tidak pernah mendapatkan tunjangan ataupun insetif tersebut. GTT yang mengabdi di sekolah negeri tersebut hanya mengharapkan kedermawanan sekolah untuk memberikan honor seadanya kepada mereka setiap

disebutkan namanya mengaku setiap bulan ia hanya mendapatkan honor bulanan sebesar Rp 150 ribu. Bahkan ada temannya hanya menerima Rp 75 ribu/bulan. Sekalipun ada yang menerima hingga Rp 300 ribu/bulan.

bulan. Sementara harapan mereka masuk database hingga kini belum jelas. Ironisnya, pemerintah justru memperbolehkan guru PNS mengusulkan tunjangan sertifikasi guru. Bahkan sudah banyak guru PNS yang menikmati tunjangan sertifikasi tersebut ditambah gaji bulanan dan tunjangan lainnya dari pemerintah. Sementara GTT yang mengabdi di sekolah negeri justru dilarang mengajukan sertifikasi. Ketentuan tersebut dinilai sangat tidak adil karena tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap guru. Salah satu guru yang enggan

Salah satu guru yang enggan disebutkan namanya mengaku setiap bulan ia hanya mendapatkan honor bulanan sebesar Rp 150 ribu. Bahkan ada temannya hanya menerima Rp 75 ribu/bulan. Sekalipun ada yang menerima hingga Rp 300 ribu/bulan.

BAHAN BAKAR MINYAK

Informasi Kenaikan BBM Menghantui PAMEKASAN - Informasi yang gencar di masyarakat bahwa per 1 November mendatang BBM bersubsidi akan naik sebesar Rp 3.000 masih menghantui, meskipun hingga kemarin (26/10) belum ada instruksi ke pihak kepolisian setempat untuk melakukan pengamanan dan penjagaan terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pamekasan. Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman mengungkapkan jajarannya belum mendapat instruksi dari Polda Jatim untuk melakukan pengamanan ke sejumlah SPBU tersebut. Pengamanan ini adalah pengaman khusus yang biasa dilakukan aparat kepolisian jelang kenaikan BBM. Biasanya pengamanan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya. Sementara sekarang, hanya kurang beberapa hari saja untuk masuk ke November. “Pengamanan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi penimbunan BBM jelang

kenaikan, baik oleh SPBU sendiri, maupun masyarakat lainnya,” kata Nanang. Dia juga memaparkan hal ini karena biasanya warga panik jika ada kebijakan yang akan menaikkan BBM. Warga akan memborong BBM yang akan naik tersebut. Sehingga akan menyebabkan antrean panjang. Hal inilah juga perlu adanya pemantauan dan pengamanan aparat. Guna menghindari dan mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan. Pihaknya memastikan informasi yang bisa dikatakan meresahkan masyarakat ini hanya wacana belaka. Hal tersebut dikuatkan pihaknya belum mendapat instruksi khusus dari Polda untuk melakukan PAM khusus tersebut. Sebagaimana informasi yang berkembnag sejak beberapa hari terakhir bahwa BBM bersubsidi yang sekarang seharga Rp 6.500, per-1 November akan menjadi Rp 9.500. Ada kenaikan sekitar 46 persen, pada masa Presiden Jokowi, yang baru beberapa hari menjabat itu. “Jika BBM akan naik, kami pasti akan mendengar duluan. Karena kami harus nge-PAM di SPBU, sejak pra dan pasca kenaikan,” papar perwira asli Surabaya ini. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH

Apalagi kata pria lulusan perguruan tinggi terkemuka di Malang ini, jadwal pemberian honor kepada guru sukwan tidak tetap. Kadang awal bulan, bahkan minggu kedua baru diberi honor. Sementara ia dan rekan-rekan lainnya memiliki anak dan istri yang sudah menunggu untuk mencicipi honor bulanannya. Ia hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah bisa memberikan kesempatan yang sama terhadap GTT yang mengabdi di sekolah negeri, termasuk mendapatkan insentif guru. Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik mengaku prihatin terhadap nasib para GTT yang mengabdi di sekolah negeri. Sebab mereka telah banyak membantu terhadap kemajuan pendidikan di kabupaten ini di tengah kekurangan guru negeri di Pamekasan Kata politisi Partai Nasdem ini, pemerintah daerah perlu ki-

ranya berinisiatif untuk memprogramkan tunjangan insentif GTT yang mengabdi di sekolah negeri. Pihaknya siap mengawal usulan program tersebut khususnya dalam hal penganggaran. Kepala Bidang Ketenagaan Disdik Pamekasan, Suryanto mengatakan sejak awal pihaknya sudah mengingatkan kepada GTT untuk memilih. Jika mereka ingin mendapatkan tunjangan sertifikasi guru, harus mengabdi di sekolah swasta. Sementara jika ia ingin masuk data base, harus mengabdi di sekolah negeri. Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah GTT yang mengabdi di sekolah negeri, sebanyak 782 dan seluruh GTT tersebut sudah masuk dalam data base honorer K-2. Hanya tak semua guru lulus dalam seleksi beberapa waktu yang lalu. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN BESERTA JAJARANNYA Mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1436 H Dengan Semangat Tahun Baru Islam Kita Hidupkan Semangat Keislaman Menuju Kemaslahatan dan Kedamaian Umat

Drs. H. Achmad Syafii, M. Si

Drs. Khalil Asy’ari

Bupati Pamekasan

Wakil Bupati Pamekasan

Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan

Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471| TAHUN III

M

LAPANGAN KERJA

Mampukah BLK Serap Tenaga Kerja Baru?

SAMBUT TAHUN BARU ISLAM. Ratusan umat Islam bersholawat usai melakukan pawai taaruf di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jatim. Pawai taaruf yang dilanjutkan dengan “Pamekasan Bersholawat” itu dalam rangka menyambut pergantian tahun baru Hijriyah dari 1435 H ke 1436 H.

Pembangunan Biogas Tak Sesuai Harapan Persiapan Dana Sebesar Rp 800 Juta Melalui PAK PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sukses membangun 20 pengolahan biogas dar kotoran sapi pada tahun 2013 lalu. Sehingga pada tahun 2014 ini program tersebut ditambah sebanyak 54 unit. Sayang pembangunannya tidak sesuai harapan karena harus ditunda tahun 2015 mendatang. Pengerjaan pengolahan 54 unit biogas tersebut diperkirakan akan memerlukan sekitar empat bulan. Namun, dengan waktu masa anggaran yang tersisa hanya tinggal 3 bulan lagi. Sedang, proses lelang masih belum dilakukan, praktis proyek yang dibutuhkan masyarakat itu gagal di tahun ini. Padahal, dana yang sudah disiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui PAK tersebut sebesar Rp 800 juta. Dana itu akan direalisasikan menjadi tempat pengolahan kotoran sapi yang diolah menjadi gas layaknya gas elpiji. Sehingga hasil gas bisa dimanfaatkan masyarakat dalam memasak. Sedang, kotoran sisa pengolahan bisa diproses lagi sebagai pupuk organik.

Direncanakan program bantuan tersebut akan diberikan ke kelompok tani, yang banyak memelihara ternak berupa sapi, yang proyeknya melalui pihak rekanan. Per unit akan mendapatkan bantuan pembangunan sebesar Rp 15 juta lebih. Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Pamekasan, Shalah Syamlan mengatakan kegagalan proyek pembangunan pengolahan biogas tersebut, karena terkendala proses lelang, sebab ada aturan baru yang harus dipenuhi oleh pihak rekanan. “Kendalanya sama seperti proyek-proyek yang harus dikontraktualkan lainnya. Kalau anggaran sudah ada, perencanaan per unit-nya masih sama seperti tahun lalu, yang membedakan

hanya jumlah kelompok petani penerimanya lebih banyak saja,” katanya. Shalah berjanji lelang proyek ini akan dilakukan akhir tahun ini, sehingga awal masa anggaran tahun 2015 mendatang sudah bisa langsung dilakukan pembangunan. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikan, bulan berapa proyek tersebut mulai dikerjakan. Shalah menjelaskan program biogas ini merupakan kelanjutan dari program yang dilakukan tahun 2013 lalu. Hanya saja tahun 2013 hanya sebesar 20 titik. Sementara tahun ini menjadi 54 titik yang direncanakan akan diberikan kepada kelompok tani yang membutuhkan pengolahan biogas tersebut. “Biogas ini adalah energi alternatif, yang banyak dikembangkan di daerah lainnya. Dengan program ini ada dua keuntungan yang bisa didapat petani, selain gas bisa untuk memasak, kemudian sisanya jadi pupuk pertanian mereka,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN - Masyarakat kini berharap banyak terhadap keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah kendali Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Pamekasan, yang kini mulai dioperasikan. Sekalipun fasilitasnya belum sepenuhnya lengkap. BLK diharapkan mampu mencetak tenaga kerja baru di Pamekasan, termasuk mampu melahirkan pengusaha-penguasaha muda yang kreatif dan mampu mendirikan usaha dan menyerap tenaga kerja. Sehingga, dapat menekan angka pengangguran di Pamekasan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nur Faisal mengakui pihaknya sudah lama menunggu dioperasikannya BLK. Mengingat angka pencari kerja setiap tahun di Pamekasan selalu meningkat. Sementara lapangan pekerjaan sangat terbatas. Akibatnya kata Nur Faisal, sejumlah warga Pamekasan lebih memilih menjadi tenaga kerja ke Luar Negeri, dan merantau ke sejumlah daerah berkembang di Indonesia. Seperti bekerja ke Surabaya, Jakarta Gersik, Malang, Kalimantan, Batam dan sejumlah daerah lainya. Seperti yang terjadi di Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, dari jumlah penduduk mencapai 9.210, ternyata 20 persen penduduknya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Usianya mulai umur 15 tahun hingga 40 tahun.

Alasanya, karena di luar negeri kesempatan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan lebih terbuka, ketimbang di dalam negeri. Sehingga, ratusan penduduk di desa tersebut menjadi TKI. Hal serupa juga terjadi di Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan. Masyarakatnya memilih menjadi TKI ke luar negeri. Dari 14 ribu jiwa dengan 10.700 yang memiliki hak pilih, setidaknya 400 jiwa menjadi TKI. Selebihnya, menjadi buruh tani, buruh bangunan, pedangang di pasar tradisional dan menjadi guru di lembaga pendidikan yang ada di desa tersebut. 400 jiwa yang menjadi TKI tersebut berjenis kelamin lakilaki dan perempuan. Tersebar di Malasyia, Arab Saudi, Brunai Darus Salam, dan sejumlah negara lainya. Paling banyak menjadi TKI ke Arab Saudi. Mantan Ketua GMNI Pamekasan berharap agar Dinsosnakertrans tidak hanya mampu menampung masyarakat untuk dilatih di BLK saja. Melainkan harus melakukan pendampingan secara utuh terhadap masyarakat yang dibinanya tersebut. Sebab selama ini kata Nur Faisal, Dinsosnakertrans hanya menyelenggarakan kegiatan pelatihan praktek kerja, tetapi minim melakukan pendampingan terhadap para peserta yang sudah dibinanya tersebut. Akibatnya para peserta yang pernah dibina, tidak berkembang hingga sukses. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

MEGAH. Kantor BLK yang berdampingan dengan Kantor Dinsosnakertrans Pemkab Pamekasan mulai beroperasi.


N

Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

SIAPKAN SESAJI PAMEKASAN. Nelayan menyiapkan berbagai jenis sesaji, guna dimasukkan ke dalam miniatur perahu, saat akan dilarung dalam petik laut, di Desa Branta Tinggi, Tlanakan, Pamekasan, Jatim, Sabtu (25/10). Kegiatan tersebut sebagai bentuk syukur nelayan setempat atas melimpahkannya tangkapan dan keselamatan dalam melaut, sekaligus sebagai ajang pelestarian budaya warisan leluhur.

PNS Terpidana Masih Terima Gaji Sarwo Edi Masih Banding atas Putusan PN Tipikor Surabaya PAMEKASAN - Sarwo Edi, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan, telah menjadi terpidana dalam perkar tipikor. Namun, hingga saat ini yang bersangkutan tetap menerima gaji seperti biasanya. Hal itu terjadi karena belum ada tindak lanjut dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat, untuk bisa memberikan sanksi. Sarwo Edi terbukti bersalah dalam kasus pengadaan Tempat Pengbuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan. Kepala BKD Pamekasan,

Lukman Hedi Mahdiya mengatakan sejauh ini sanksi yang dijatuhkan terhadap Sarwo Edi berupa pencabutan tunjangan jabatan. Pihakny tidak bisa bertindak lebih, dengan alasan Sarwo Edi masih mengajukan banding atas putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya.

“Walau sudah ada putusan hakim pada yang bersangkutan, kami belum bisa menindaklanjutinya. Sebab Sarwo Edi masih proses banding, dan kami masih menunggu hasilnya. Jadi, gaji PNS tetap bisa diterima seperti biasa,” katanya. Menurut Lukman, pencabutan tunjangan jabatan dapat dikeluarkan terhadap Sawro Edi setelah yang bersangkutan tidak lagi aktif dalam jabatannya, sebagai salah satu pegawai di Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat, akibat terseret perkra tipikor. “Kewenangan kami hanya mengeluarkan surat saja, karena kewenangan pemberian

sanksi itu ada di inspektorat. Jadi, surat keputusan yang kami keluarkan nanti, sesuai dengan hasil keputusan di inspektorat pada yang bersangkutan,” ungkapnya. Dalam perkara korupsi pengadaan lahan TPA itu, ada dua orang yang telah terbukti bersalah, yaitu Sarwo Edy, yang diputus dengan hukuman 4 tahun penjara, denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan. Kemudian, Moh Riyadi (rekanan), divonis 4 tahun penjara denda Rp 200 juta subsider 3 bulan kurungan, serta uang pengganti Rp 436 juta. Seperti diberitakan sebel-

umnya, Dalam pengadaan lahan TPA sampah itu telah terjadi mark up atau pengelembungan baik luas lahan maupun harganya. Sampai saat ini, pembangunan TPA yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep wilayah utara itu mangkrak karena tidak difungsikan. Berdasarkan Laporan Hasil Audit (LHA) Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jatim, dalam kasus korupsi pengadaan lahan TPA pada tahun 2011 lalu itu, negara telah dirugikan sebesar Rp 436 juta atau total lost. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Madura

Bangkalan OO

KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014

SENIN 27No. OKTOBER 2014| |TAHUN No. 0471 |IIITAHUN III 0471

Wagub: Tiap 40 Detik Satu Orang Meninggal PAMEKASAN - Jumlah orang stres di dunia kini kian parah, bahkan setiap 40 detik satu orang meninggal dunia karena bunuh diri, kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf. "Jumlah orang meninggal dunia yang menyebutkan setiap 40 detik satu orang ini berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO)," kata Syafullah Yusuf di Pamekasan, Sabtu (25/10) malam. Wagub mengemukakan hal ini, disela-sela acara haul akbar masyayikh Tariqat Naqsyabandiyah. Menurutnya, banyak orang yang putus asa dan kemudian me-

milih untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh itu, karena mereka tidak memiliki pedoman agama yang kuat. Oknum warga yang melakukan tindakan bunuh diri ini tersebut, karena mereka gampang putus asa, dan tidak mengetahui bahwa masih ada kehidupan akhirat setelah kehidupan di dunia ini. Oleh karenanya, kata dia, pihaknya mendukung upaya pen-

Syaifullah Yusuf

Wakil Gubernur Jawa Timur

dekatan kerohanian yang dilakukan sekelompok umat Islam, seperti halnya yang biasa dilakukan oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Thariqat Naqsyabandiyah. "Orang yang paham dan mengamalkan ajaran agama, seperti santri menurut hemat kami adalah kelompk yang tangguh dan siap menjalani profesi apapun di masyarakat," kata Gus Ipul sapaan karib Wagub Syafullah Yusuf ini. Dalam kesempatan itu, Wagub juga menyampaikan pujuan kepada Pemkab Pamekasan, kabupaten ini proaktif dalam berupaya

menerapkan nilai-nilai keagamaan melalui lembaga struktural, yakni Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami. "Selain itu Pamekasan termasuk kabupaten yang proaktif dengan pembangunan Prov Jatim, semoga akan menajadi contoh bagi kabupaten lainnya," ucap Gus Ipul. Wagub juga berpesan, agar pembinaan mental dan pemahaman keagamaan kepada generasi muda masa depan bangsa hendaknya di tingkatkan, mengingat, fenomena modern dengan berbagai perkembangannya, telah banyak mempengaruhi cara berpikir pragmatis di kalangan masyarakat dan generasi muda. Data mengenai jumlah warga yang bunuh diri sebagaimana dirilis WHO belum lama ini, menurutnya kemungkinan, masih bisa bertambah, apabila tidak dilakukan upaya antisipasi oleh semua pihak. = ANT/ABD AZIZ/DIK

KABINET JOKOWI-JK

Warga Bangkalan Bangga Imam Nahrawi Jadi Menteri BANGKALAN - Warga Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mengaku bangga Imam Nahrawi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada kabinet kerja periode 2014-2019. "Tentu saja saya bangga karena tumpah darah Imam Nahrawi di Bangkalan, mengenyam pendidikan di Bangkalan dan ia tahu situasi masyarakat Bangkalan yangg sebenarnya, dan Madura pada umumnya," kata tetangga Imam Nahrawi di Bangkalan Wasilah Ismail, Minggu (26/10) malam. Imam Nahrawi lahir di Bangkalan, pada tanggal 8 Juli 1973. Ia mengenyam pendidikan mulai SD hingga SLTA di Bangkalan, yakni kabupaten yang terletak di paling barat Pulau Madura. Presiden Joko Widodo menunjuk putra asal Pulau Garam Madura ini sebagai pembantu presiden untuk jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga, bersama 33 menteri lainnya yang ia sebut sebagai kabinet kerja. Menurut Wasilah Ismail, kepercayaan presiden kepada Imam Nahrawi untuk menjabat sebagai menteri, menunjukkan bahwa orang Madura tidak seperti yang dipersepsikan banyak kalangan selama ini. Semisal tertinggal, tidak mau maju dan terbelakang. Memang, kata aktivis perempuan yang juga bendahara Garda Bangsa Jatim ini, ada orang Madura yang masih terbelakang dalam hal. Akan tetapi, dengan adanya menteri asal Madura se-

perti Imam Nahrawi, setidaknya akan menjadi pemacu semangat bagi putra daerah di Madura secara umum dan khususnya Kabupaten Bangkalan, bahwa orang daerah juga bisa menjadi menteri. "Semua dengan diangkatnya Pak Nahrawi sebagai Menteri ini akan bisa memberikan pembelajaran bagi kita semua untuk terus meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Bangkalan yang lebih baik," katanya. Presiden Joko Widodo menunjuk Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Kerja periode 20142019, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu. Imam Nahrawi yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKB, menggantikan Roy Suryo pada Kabinet Indonesia Bersatu II era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2009-2014. Suami dari Shobibah Rahmah ini, juga tercatat sebagai anggota MPR RI dua periode (2004-2009 dan 2009-2014) juga menjabat sebagai direktur intervensi Surabaya dan CV. Alhidayah Surabaya. Pendidikan formal dijalani di SDN Bandung Bangkalan tahun 1980-1986, SMPN Konang Bangkalan tahun 1986-1989, MAN

Bangkalan tahun 1989-1991, dan IAIN Sunan Ampel Surabaya tahun 1998. Imam memiliki gagasan untuk mengembalikan peran politik sipil secara partisipatif demi terwujudnya aspirasi rakyat yang reformatif serta mengembalikan citra lembaga dan pribadi legislatif sebagai wakil rakyat yang hakiki. Saat menempuh pendidikan di bangku kuliah Imam aktif dalam kegiatan organisasi, seperti menjadi Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya 1994-1995. Selain itu, Imam juga menjadi Ketum DKN Garda Bangsa 2002. Selain Imam Nahrawi, putra Madura politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga pernah menjabat menteri ialah Mahfud MD, yakni sebagai Menhankam saat KH Abdurrahman Wahid menjadi presiden. = ANT/ABD AZIZ/DIK MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi diperkenalkan saat pengumuman Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10). Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla terdiri dari 34 menteri. ant/andika wahyu


KORAN MADURA

SENIN 27 OKTOBER 2014 | No. 0471 | TAHUN III

Dalam setiap tahun kita pasti akan dihadapkan dengan pergantian tahun. Termasuk pergantian tahun baru Islam atau tahun baru Hijriyah 1436. Adanya momentum tersebut, kita harus bisa memaknai dan mengambil pelajaran di dalamnya.

KORAN MADURA

R

P

erempuan yang bernama Tyas Ariska mengaku momentum pergantian tahun Islam atau dikenal dengan Hijriyah, memang tidak seheboh dibandingkan dengan pergantian tahun baru Masehi. Padahal di dalam tahun hijriyah banyak menyimpan sejerah.“Tahun Hijriyah sangat kental dengan perjalanan Islam di zaman Rasulullah Saw,” katanya. Pergantian tahun biasanya banyak orang mengenalnya dengan malam tahun Syuro. Karena di bulan tersebut dianjurkan oleh Nabi untuk

MUI Desak Pelaku Pemerkosaan Segera Ditangkap MUI Bangkalan meminta ketegasan dari aparat penegak hukum agar empat pelaku yang kini tengah buron segera diseret dan dijebloskan ke balik jeruji besi. Apalagi, inisial ke empat pelaku tersebut telah diketahui. Selengkapnya BANGKALAN | Hal. I

Tyas Ariska

SENIN 27 OKTOBER 2014 No. 0471 | TAHUN III

P

Berbagi Sedekah di Tahun Baru Hijriyah melakukan puasa saat masuk pada malam tersebut. Karena banyaknya keutamaan yang tersimpan di dalamnya. “Kalau orang jawa bulan Syuro mengenalnya dengan bulan Ilmu. Tak jarang, di bulan tersebut memperdalam ilmu yang dimilikinya,” jelas Tyas Ariska. Tyas Ariska mengaku dalam bulan syuro disarankan untuk memperbanyak memberikan sedekah kepada orang miskin dan anak yatim piatu. Bahkan ada sebuah keterangan yang menyebutkan, barang siapa yang memberikan sodaqoh kepada anak yatim piatu di tanggal 10 bulan Asyuro maka rizkinya akan dilipat gandakan oleh Allah Swt. “Bulan Asyuro merupakan bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt,” ungkapnya. =Mahfud Hidayatullah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.