SELASA
11 FEBRUARI 2014 | No. 0298 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
KORAN MADURA
1
0328-6770024 SELASA 11 FEBRUARI 2014 | No. 0298 | TAHUN III www.koranmadura.com
Polisi Periksa bun Dirut PDTS Ke ya ba ra Su ng ta na Bi Lintas Jatim
| hal 9
BALI- Terpidana kasus narkotika Schapelle Leigh Corby yang mendapat pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia meninggalkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-A di Kerobokan, Bali, Senin pagi. Wanita cantik dari Queensland, Australia, itu meninggalkan Lapas Kerobokan, Denpasar, sekitar pukul 08.00 Wita dengan kawalan ketat petugas lapas dan polisi. Dengan mengenakan topi berwarna hitam dan putih, Corby melewati pintu gerbang lapas terbesar di Pulau Dewata itu.
Good Bye Lapas Kerobokan Tak terlihat jelas wajah terkini mantan terapis kecantikan itu saat keluar dari penjara karena selain dikawal ketat petugas, Corby juga menutup wajahnya. Proses keluarnya wanita yang ditangkap di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai pada 2004 itu sangat cepat dengan
mobil khusus lapas yang telah menunggu di depan pintu gerbang. “Setelah keluar, Corby akan ke kejaksaan dan ke Bapas,� kata Kepala LP Kelas II-A Kerobokan Farid Junaedi. Selama masa tahanan bersyarat, Corby tidak diperkenankan keluar dari wilayah
Indonesia dan diwajibkan lapor sebanyak sekali dalam sebulan. Semula Corby dikabarkan akan tinggal di rumah kakaknya di kawasan Kuta, Bali. Namun beberapa media melaporkan ia terlihat di kawasan vila mewah sentosa seminyak beberapa jam setalah bebas. =ANT/DEWA/BETH
CORBY BEBAS BERSAYARAT. Warga Australia terpidana 20 tahun penjara dalam kasus penyelundupan mariyuana, Schapelle Leigh Corby (tengah) menutup wajahnya dengan pakaian saat melengkapi administrasi bebas bersyarat di Kejaksaan Negeri Denpasar, Bali, Senin (10/2). Schapelle Corby mendapatkan kebebasan bersyarat dari pemerintah Indonesia setelah hampir 10 tahun menjalani hukuman penjara karena kasus penyelundupan 4,2 Kg mariyuana pada tahun 2004. ant/nyoman budhiana