E Paper Koran Madura 7 April 2015

Page 1

SELASA

7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

KORAN MADURA

1

SELASA 7 APRIL 2015 |0328-6770024 No. 0581 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com

Kongres Hanya untuk Kembalia Kukuhkan Meg l Berita Nasiona hal 3

Penyuap Fuad Amin

Dituntut 3 Tahun Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Direktur HRD PT Media Karya Sentosa (MKS), Antonius Bambang Djatmiko dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. Berita Terkait |3

Antonius Bambang Djatmiko Direktur PT Media Karya Sentosa


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

Olga

Oleh : Miqdad Husein

Kolumnis asal Madura, tinggal di Jakarta

Olga Syahputra, komedian yang baru saja meninggal dunia itu sekali lagi memperlihatkan dunia hiburan yang penuh sandiwara. Apa yang terlihat di pentas hiburan sering --untuk tidak menyebut selalu-- berbeda dengan realitas nyata. Masyarakat masih ingat sosok Marlia Hardi, yang selalu berperan sangat indah sebagai seorang ibu. Begitu hebat aktingnya, sangat banyak penonton menjadikan Marlia Hardi sosok ibu tauladan. Namun publik kemudian dikejutkan kematian tragis Marlia Hardi, yang berbeda jauh dari peran indahnya yang begitu nampak keibuan, arif bijaksana dan rentetan akting ideal lainnya. Olga Syahputra juga demikian; di pentas dan dalam keseharianpun sangat kontras sekali. Ia benar-benar mewakili panggung hiburan yang sering kontras dengan kehidupan keseharian. Namun berbeda dengan sosok Marlia Hardi, penampilan Olga justru penuh kontroversi saat berada di pentas hiburan dan saat berada dalam keseharian ternyata banyak meninggalkan jejak luar biasa dari sisi kemanusiaan. Benar Olga memiliki begitu banyak penggemar. Tetapi tak sedikit yang bersikap sebaliknya terutama terkait perannya yang kewanita-wanitaan dengan penampilan kadang vulgar. Gaya lawak yang terkadang sangat kasar makin membuat sebagian penonton mencemohnya. Ia sebagai komedian sempat tersandung kasus hukum terkait penampilannya yang itu tadi, terlalu kasar. Memang tak semua penampilan Olga menimbulkan masalah. Bagaimanapun Olga tetap seorang penghibur terTerkesan konyol, golong luar biasa. Bahwa saat di pentas hiburang lebay saat berada di bercanda kadang menurut istilah jawa, pentas tapi memi- juwet atau keterlaluan, meliki naluri kemanu- mang sulit diingkari. Tapi ia siaan luar biasa. sosok komedian yang memang berwajah ganda: banyak yang menyukainya, demikian pula sebaliknya. Yang menarik kehidupan kesehariannya. Sosok yang saat pentas, termasuk yang menyukainya juga menganggapnya konyol, berlebihan ternyata dalam kehidupan keseharian berbeda luar biasa. Ia benar-benar memperlihatkan perilaku kemanusiaan yang sangat bertolak belakang dengan gayanya di pentas. Banyak rekan sesama artis misalnya, yang merasakan kepedulian dan empati Olga ketika sedang menghadapi masalah. Komedian Opie Kumis misalnya, dengan terbuka menceritakan ketika minta tolong ingin meminjam uang ke Olga justru dibantu dalam jumlah relatif besar tanpa perlu membayar. Kejadian sejenis, banyak diceritakan para artis yang pernah bersentuhan dengan sosok yang dalam keseharian hidup begitu bersahaja. Seorang rekan artis yang pernah bareng tampil menceritakan tentang kesadaran ubudiyah Olga. Sekali waktu katanya, saat jeda iklan Olga bukannya istirahat malah mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuha. Sungguh luar biasa, untuk seorang artis yang sangat sibuk dapat menyempatkan diri melaksanakan sholat dhuha. Mereka yang santai di rumahpun belum tentu berpikir melaksanakannya. Inilah dunia hiburan yang memang berbeda dengan kehidupan nyata. Dan Olga terselip dalam sisi berbeda; terkesan konyol, lebay saat berada di pentas tapi memiliki naluri kemanusiaan luar biasa dalam kehidupan keseharian. Yang terlihat, apalagi di pentas hiburan memang tak selalu mewakili fakta dan kenyataan riil. Itu artinya, tak bisa menilai seseorang hanya pada pandangan kasat mata. Selalu ada sesuatu di balik yang terlihat, yang bisa jadi bernilai indah seperti juga tak selamanya yang terlihat indah, benar-benar indah. Dunia apalagi pentas hiburan seperti ungkapan karya penyair Taufik Ismail, memang panggung sandiwara. =

Berita Utama

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

2

Presiden Hadiri Rapat Konsultasi dengan DPR JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rapat konsultasi dengan DPR terkait kepemimpinan di tubuh Polri. Presiden menyatakan bahwa tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan karena alasan Sosiologis-Yuridis. “Kami menerangkan bahwa memang ada alasan sosiologis dan alasan yuridis,” kata Presiden Jokowi dalam pernyataan bersama Ketua DPR Setya Novanto usai pertemuan konsultasi di Gedung MPR/DPR/ DPD Jakarta, Senin. Presiden menyebutkan dirinya mengirim surat kepada DPR terkait pencalonan Kapolri baru tanggal 18 Februari 2015. “Saya jelaskan tadi mengenai alasan tidak dilantiknya Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri,” katanya. Alasan tersebut yaitu mengingat bahwa pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan menimbulkan perdebatan di masyarakat.

Menurut Presiden, pengajuan calon Kapolri baru juga dalam rangka menciptakan ketenangan di masyarakat serta memenuhi kebutuhan Polri. Presiden menyebutkan dirinya sudah bertemu dengan Ketua dan Wakil Ketua DPR, pimpinan Komisi di DPR dan pimpinan alat kelengkapan DPR, termasuk pimpinan fraksi-fraksi. Menurut dia, pertemuan itu merupakan pertemuan konsultasi yang bisa menjadi konvensi yang baik karena bisa membicarakan masalah kebangsaan dalan suasana kekeluargaan. “Jangan ada yang berpikiran kami ribut atau rame, suasananya kekeluaragaan yang akan mendorong sinergi dalam percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan,” katanya. Sementara itu Ketua DPR Setya Novanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden yang melakukan pertemuan balasan itu. “Saya bersama Pimpinan DPR, Pimpinan Fraksi, Pimpinan Badan Anggaran dan BURT telah bersama Presiden dan Menko telah mengadakan rapat konsultasi dan koordi-

nasi,” katanya. Ia menyebutkan Presiden menjelaskan berbagai hal terutama menyangkut Pencalonan Kapolri dan pelaksanaan APBNP 2015. “Ini akan menjadi pertimbangan sesuai mekanisme di DPR,” katanya. Bahan Pertimbangan Pimpinan DPR RI akan menggunakan hasil rapat konsultasi antara pimpinan DPR RI dan Presiden sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan proses uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti. “Pimpinan DPR dan Presiden baru melakukan rapat konsultasi yang membahas soal calon Kapolri dan APBNP 2015,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto usai rapat konsultasi antara pimpinajn DPR RI dan Presiden Joko Widodo di Gedung MPRE/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin. Pada rapat konsultasi itu, Presiden Joko Widodo didampingi Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta beberapa menteri lainnya. =ANT/RIZA/BETH

ant/ant/akbar nugroho gumay

PRESIDEN BERKONSULTASI DENGAN DPR. Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua DPR Setya Novanto (kedua kiri) usai rapat konsultasi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/4). Rapat konsultasi tersebut membahas rencana pelantikan Kapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti dan APBNP 2015.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV SELASA 7 APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV

33

KASUS KORUPSI

Penyuap Fuad Amin Dituntut 3 Tahun JAKARTA-Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut Direktur HRD PT Media Karya Sentosa (MKS), Antonius Bambang Djatmiko dengan pidana 3 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan.

ant/nyoman budhiana

KONGRES PDIP. Dua pekerja memasang poster PDIP menjelang Kongres IV PDIP di Sanur, Bali, Senin (6/4). I Wayan Koster, Ketua Panitia Lokal Kongres menyatakan kegiatan akbar partai berlambang banteng itu hanya untuk mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP masa bakti 2015-2020.

Kongres Hanya untuk Kembali Kukuhkan Mega Koster: Ada atau Tidak Ada Kongres, Sudah Tentu Ibu Mega BALI-Perhelatan akbar, Kongres IV PDI Perjuangan akan digelar pada 8-12 April di Sanur, Denpasar Selatan Bali. Namun kongres tersebut tidak lebih sebagai arena pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang terus didorong untuk maju dipastikan tak akan mencalonkan diri. “Kita tidak ada figur lagi. Ada tidak ada Kongres, sudah tentu ibu Mega yang harus jadi ketua umum kita. Kita bicarakan kesiapan soal pengukuhan Megawati kembali sebagai Ketua Umum,” tegas Ketua Panitia Lokal Kongres IV PDI Perjuangan, I Wayan Koster, di Bali Beach Hotel Sanur, Bali, Senin (6/4). Menurutnya, Megawati adalah sosok pemimpin yang tegas, berwibawa dan mampu mengonsolidasikan partai dengan

baik. “Maka, harus dipromosikan lagi. Masak nilai orang bagus harus kita turunkan,” tegas Koster. Anggota DPR RI itu melanjutkan, selama Megawati memimpin PDI Perjuangan, putri Proklamator Bung Karno itu mampu menghadapi tekanan dari berbagai pihak hingga akhirnya mengangkat wibawa partai menjadi partai yang besar dan solid. Sementara itu, mengenai adanya 30 persen kader di tingkat DPC yang tak menginginkan kembali Megawati dicalonkan sebagai ketua umum, Koster menegaskan mereka merupakan kader yang tak tahu perkembangan partai. “Ini mungkin Ketua DPC yang tidak tahu perkembangan internal partai. Mereka tidak ikut Rakernas mungkin. Saya ikut Rakernas. Semua mereka (kader) yang menginginkan Ibu Mega memimpin kembali. Murni aspirasi kader dari bawah,” tegas Koster yang juga berharap agar semua kader tidak terpancing ikut-ikutan pecah seperti partai lain setelah Munas atau rakernas dan Kongres. “Ada pihak-pihak yang inginkan PDI Perjuangan ini pecah dan bisa menyusul partai lain yang sudah retak. PDIP tidaklah demikian, saya harap semua pihak tetap

solid dan menjalin komunikasi,” imbuhnya. Sementara itu, Presiden Joko Widodo dipastikan tak pernah punya niat untuk maju ke arena kongres. “Tak ada niatan dari pak Jokowi maju sebagai ketum PDI Perjuangan,” kata Mendagri Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (6/4). Menurutnya, kader PDI Perjuangan sudah sepakat tak ada calon ketum lain selain Megawati Soekarnoputri. Penegasan itu disepakati Rakernas di Semarang, September 2014. “Sejak Rakernas, justru pak Jokowi yang meminta peserta mendukung kembali Megawati sebagai ketum PDI Perjuangan,” lanjut Tjahjo. “Pak Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan konsentrasi penuh di pemerintahan sebagai presiden.” Di kesempatan terpisah, peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J. Vermonte menyebutkan, selain Megawati, ada empat nama lain yang pantas menjadi ketum PDI Perjuangan. Mereka adalah Joko Widodo, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Pramono Anung. “Ketua daerah malu-malu semua. Mereka terlalu santun dengan elite partai di pusat,” kata Philips. =GAM/ABD/ANT

Jaksa menilai Antonius terbukti bersalah, secara bersama-sama Sardjono (Presiden Direktur PT MKS), Sunaryo Suhadi (Managing Director PT MKS), Achmad Harijanto (Direktur Teknik PT MKS) dan Pribadi Wardojo (General Manager Unit Pengolahan PT MKS) memberikan uang suap kepada Fuad Amin selaku Bupati Bangkalan yang menjabat tahun 2003-2008. Suap diberikan untuk mengarahkan tercapainya perjanjian antara PT MKS dan PD Sumber Daya dan memberikan dukungan untuk PT MKS agar mendapatkan penyaluran gas alam ke Gresik dan Gili Timur. “Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan, menyatakan terdakwa Antonius Bambang Djatmiko terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersamasama,” ujar Jaksa KPK Titiek Utami membacakan surat tuntutan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (6/4). Bambang menyetor duit suap secara reguler dan nonreguler yang disebut Jaksa KPK sebagai pemberian insidentil. Pemberian reguler terbagi tiga periode, pertama pemberian Rp 50 juta per bulan pada Juni 2009-Juni 2011. Sedangkan periode kedua pada Juli 2011-Desember 2013 dan Februari 2014, Bambang memberikan uang Rp 200 juta/bulan. Pemberian periode ketiga, Bambang menurut Jaksa KPK menyetor Rp 600 juta per bulan mulai Maret 2014-Desember 2014. “Terdakwa Antonius Bambang Djatmiko (secara) bersama-sama, telah memberi uang secara bertahap yang seluruhnya berjumlah Rp 18,050 miliar,” tegas Jaksa KPK Ahmad Burhanuddin. Duit-duit ini diberikan setelah permohonan PT MKS untuk mendapatkan alokasi gas bumi di Blok Poleng Bangkalan milik Pertamina EP yang dioperasikan Kodeco Energy pada tahun 2006 mendapatkan dukungan dari Fuad Amin.=GAM/ABD


4

KORAN MADURA

Nasional

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

Perpres Uang Muka Mobil Pejabat Dicabut Pratikno Membantah Pencabutan itu karena Desakan DPR JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2015 tentang Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan. Namun kebijakan ini diputuskan untuk segera dicabut. Kebijakan Pemberian Fasilitas Uang Muka Bagi Pejabat Negara untuk Pembelian Kendaraan Perorangan tersebut langsung mendapatkan banjir kritikan. Soalnya, di tengah-tengah ekonomi yang tak menentu dan beban masyarakat semakin berat, justru Jokowi memanjakan pejabat negara. Derasnya arus penolakan masyarakat membuat pemerintah mengeluarkan Perpres kembali guna mencabut kenaikan

uang muka pembelian mobil pejabat itu. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan penerbitan Perpres akan dilakukan dalam waktu dekat ini. “Tadi di dalam presiden sudah menjelaskan seperti yang disampaikan presiden tapi di sela-sela tadi presiden juga menyampaikan memerintahkan kepada kami Seskab dan Mensesneg untuk bukan hanya mereview tetapi juga mencabut Perpres yang terkait dengan tambahan dana uang muka mobil untuk pejabat pembelian perorangan itu,” kata Pratikno kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/4). Seperti diberitakan, Perpres yang diteken pada 20 Maret 2015 ini menaikkan fasilitas uang muka yang diberikan kepada pejabat negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp116.650.000, maka dalam Peraturan Presiden 39 Tahun 2015 diubah menjadi sebesar Rp210.890.000. Secara keseluruhan, anggaran uang muka mobil pejabat naik sebesar Rp15,8 miliar menjadi Rp87,8 miliar. Pada tahun anggaran 2010, total uang muka mobil pejabat

sebesar Rp70,96 miliar. Pratikno membantah bila pencabutan kenaikan uang muka pembelian mobil pejabat tersebut atas desakan DPR. Namun, gagasan mencabut kebijakan itu juga mendapat dukungan sejumlah fraksi partai politik di parlemen. “Oh enggak, pertama itu adalah perintah presiden dan kedua DPR juga merasakan, beberapa pimpinan fraksi juga merasakan bahwa hal itu tidak sesuai dengan suasana ekonomi di masyarakat. Jadi bapak presiden semakin mantap (mencabut) ketika beberapa pimpinan fraksi juga mengatakan hal tersebut,” imbuhnya. Diakui Pratikno, memang sebetulnya dari sisi substansi tidak masalah bila negara menaikkan uang muka pembelian mobil pejabat. Sebab aturan pemberian uang muka pembelian mobil itu sudah lima tahun tidak pernah direvisi. “Tetapi tidak tepat untuk suasana ekonomi masyarakat saat ini,” tegasnya. Kemudian lanjut dia, pencabutan Perpres kenaikkan uang muka untuk pembelian mobil pejabat itu akan dikeluarkan

dalam waktu dekat ini. Dirinya telah mendapatkan perintah dari Presiden Jokowi soal hal tersebut. “Jadi dalam waktu dekat kami akan menerbitkan Perpres untuk mencabut Perpres tersebut saya lupa Perpres nomor berapa,” pungkasnya. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan proses pencabutan memakan waktu 11 hari sejak ada usulan tersebut. “Ini perintah Presiden (segera dicabut),” ujarnya. Adapun alasan Presiden mencabut Perpres tersebut yakni tidak sesuai dengan kondisi keekonomian saat ini. “Yang disampaikan oleh presiden dan mensesneg. Bahwa secara prosedur, rumusan perpres itu betul namun harus disesuaikan kembali dengan kondisi keekonomian dan apa yang diperdebatkan masyarakat tentang perpres itu,” ujarnya. Direktur Indo Barometer M Qodari menduga DPR sengaja menjebak Jokowi dengan mengusulkan kenaikan uang muka mobil pejabat negara. ”Jokowi orangnya kan sederhana kan tak mungkin dari Jokowi,” katanya usai diskusi di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Senin (6/4). Diketahui, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, mengaku pihaknya memang mengusulkan kenaikan tunjangan uang muka mobil pejabat negara kepada pemerintah. Gagasan tersebut sebelumnya telah di beberapa kali di bahas dalam rapat dewan. “Dari rapat-rapat tersebut, kemudian diajukan ke pemerintah untuk dikaji. Sehingga terbitlah Perpres Nomor 39 tahun 2015,” kata Setya Novanto, di Gedung DPR Senayan, Jakarta. =GAM/ABD

DAMPAK MUSIM PANCAROBA Sejumlah kapal nelayan tidak melaut di Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Senin (6/4). BMKG Sumbar merilis cuaca di provinsi itu pada April 2015, sudah masuk pada musim peralihan antara musim penghujan dan musim kemarau (pancaroba) sehingga berdampak kepada nelayan yang tidak bisa melaut akibat angin kencang dan cuaca tidak menentu. ant/iggoy el fitra


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

SELASA 7 APRIL72015 | No. 0581 | TAHUN IV SELASA APRIL 2015

No. 0581 | TAHUN IV

ant/ahmad subaidi

HARGA LPG 3 KG LOMBOK. Sejumlah perempuan menurunkan tabung LPG 3 kg dari perahu yang bersandar di pelabuhan nelayan Tanjung Luar, Lombok Timur, NTB, Senin (6/4). Harga LPG 3 kg di kawasan Gili Maringkik dan Tanjung Luar seharga Rp. 25 ribu/tabung, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg sampai saat ini berkisar Rp 14.750 sesuai SK Gubernur NTB.

Menteri BUMN Bantah Ada Politik Balas Budi Rini: Komisaris di BUMN Berfungsi sebagai Pengawas JAKARTA-Kontroversi seputar masuknya tim sukses Jokowi-JK dalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berlanjut. Banyak tudingan menyebut Presiden Joko Widodo sedang membagi jatah kursi kepada tim sukses yang kemudian diberi jabatan sebagai komisaris perusahaan pelat merah.

Namun Menteri BUMN, Rini Soemarno membantah pemilihan komisaris merupakan bentuk bagi-bagi jatah ke pendukung

Jokowi-JK. Rini mengatakan seorang komisaris bertugas sebagai pengawas dewan direksi bukan pengambil kebijakan perusahaan. “Sebenarnya bukan politisi. Komisaris ini adalah pengawas,” kata Rini, saat jeda rapat kerja di Ruang Rapat Komisi VI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (6/4). Rini menjelaskan, biasanya total dewan komisaris itu ada tujuh, sembilan, atau sebelas. Komisaris tersebut mempunyai fungsi mengawasi sesuai latar belakang masing-masing. “Total dewan komisaris biasanya ada tujuh, sembilan, sebelas, dan mereka mempunyai fungsi mengawasi sesuai dengan latar belakang mereka. Latar belakang mereka itu dapat dimanfaatkan oleh perusahaan,” ujarnya. Kemudian, Rini juga menjelaskan bahwa tanggung jawab operasi ada pada direksi, komisaris hanya melakakukan penga-

wasan dan melakukan koordinasi dengan pemegang saham. “Satu orang komisaris tidak bisa mengambil keputusan sendiri,” tukasnya. Menurutnya, komisaris bisa datang dari mana saja, tidak dari tim sukses, tidak perlu satu bidang. “Mereka datang dari mana saja, tidak bisa dikatakan tim sukses, tidak perlu di satu bidang. Mereka bisa mengerti sesuatu hal, sumber daya manusia, pendidikan dan di tiap perusahaan dibutuhkan,” jelas dia. Lebih lanjut, dia menambahkan, pemilihan seorang komisaris tidak harus melalui proses fit and proper test. “Komisaris tidak di fit and proper test. Direksi yang dilakukan fit and proper test. Mereka cuma dilihat dari cv nya. Orang ini baik atau tidak,” tegasnya. Sementara itu, terkait dengan posisi Sukardi Rinakit yang mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama (Komut) PT

Bank Tabungan Negara (BTN), Rini mengaku belum mendapatkan laporan resmi. Kabar terkait itu baru didengarnya dari media massa. “Saya belum mendapat kejelasan posisinya. Cuma ada di koran dan saya sendiri belum mendapatkan laporan jelasnya,” tuturnya. Sekedar informasi, Sukardi Rinakit menyatakan menolak jabatan Komisaris Utama BTN. Direktur Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) itu kemudian menerima permintaan Menteri Sekretaris Negara Pratikno untuk menjadi staf khusus dan pembuat pidato presiden. “Saya tidak mau menerima posisi Komut BTN karena sepengetahuan saya performa BTN sangat baik. Kalau saya masuk, padahal hati saya tidak di situ dan saya bukan bankir (kepala saya kosong tanpa konsep soal perbankan) maka saya tidak akan produktif dan akhirnya hanya menjadi beban BTN,” ungkap Sukardi. Rini bercerita, Kementerian BUMN langsung menawarinya jabatan komisaris utama lewat sambungan telepon. Dia ditugasi untuk memudahkan masyarakat mendapat akses kredit perumahan lebih murah. “Saya dianggap tepat di BTN untuk memastikan rakyat miskin mendapatkan akses perumahan dengan lebih mudah. Sehingga program sejuta rumah bisa sukses. Jadi positif sekali dan bukan bagi-bagi kue kekuasaan ke saya,” pungkasnya. =GAM/ABD


6

Ekonomi

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

PAMERAN HALAL MALAYSIA

RI Bukukan Transaksi USD 3,5 Juta JAKARTA-Keikutsertaan Indonesia pada pameran halal dunia, The 12th Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2015, yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) mencapai hasil menggembirakan. Dengan menggandeng 41 perusahaan dalam negeri, Indonesia sukses mendapatkan transaksi potensial senilai USD 3,5 juta.

ant/andreas fitri atmoko

KERAJINAN BAMBU EKSPOR. Sejumlah pekerja menyelesaikan proses pembuatan kerajinan bambu anyam di Industri Bambu Anyam “Tunggak Semi”, Malangan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta, Senin (6/4). Kerajinan berbahan baku bambu yang telah menembus pasar ekspor di Asia, Amerika, Eropa maupun Australia itu dijual mulai dari Rp 4 ribu hingga Rp 500 ribu perbiji tergantung model.

Kredit untuk Sektor Maritim Masih Minim OJK Ingin Naik hingga 50 Persen JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penyaluran kredit oleh perbankan ke sektor kelautan dan perikanan pada 2015 sebesar Rp 127,5 triliun. Target ini naik 50% dari realisasi penyaluran 2014 yang sebesar Rp 85 triliun. “Jadi kita menginisiasi makanya kita buat database, dan tahun ini melalui Rencana Bisnis Bank (RBB) disepakati tumbuh 50% atau senilai Rp 43 Triliun, dan ini luar biasa, sebelumnya pertumbuhan hanya satu digit,” ujar Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan OJK, Irwan Lubis pada acara Dialog Kadin dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Senin (6/4). Dia mengakui, selama ini pembiayaan perbankan pada sektor

maritim dan kelautan serta perikanan masih sangat kecil. Akhir tahun lalu, outstanding kredit untuk sektor tersebut hanya Rp85 triliun atau 2,83% dari total kredit perbankan. Penyebabnya pengetahuan serta pemahaman perbankan untuk sektor tersebut masih minim. Oleh karena itu, OJK telah membuat database pemetaan untuk enam sub sektor kemaritiman. Kendati demikian, untuk tahap awal, OJK baru akan mendorong bank-bank BUKU 3 dan BUKU 4 untuk terlibat dalam pembiayaan sektor kemaritiman. Dia juga mengakui, selama ini kebanyakan bank membiayai sektor maritim untuk Kredit Modal Kerja (KMK). Selain kurangnya pemahaman, bank juga enggan mengucurkan kredit karena NPL di sektor maritim selama ini cukup tinggi meski sudah membaik. Di 2010, NPL sektor tersebut bahkan melebihi 5%, saat ini sudah di level 3%-3,5%. “Potensi Rp 43 triliun, yang ingin dikucurkan,

itu angka kecil, karena perbankan rencana pertumbuhannya tahun ini Rp 600 triliun,” tambah Irwan. Selain itu, OJK juga berharap perbankan meningkatkan kuantitas dan kualitas Account Officer (AO) untuk menggarap sektor maritim dan pangan. Sementara untuk bank BUKU 1 dan 2 akan dibuatkan buku panduan. “BUKU 1-2 masih kecil, kalau mau masuk, kita kasih guideline dengan buku kita,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto, meminta dukungan dari perbankan untuk membiayai sektor kemaritimanan di Indonesia. Dukungan pembiayaan tersebut dilakukan karena selama ini tingkat kepercayaan perbankan terhadap sektor maritim terbilang rendah. “Tapi ini kan bidang yang belum banyak digeluti dan pengalamannya pun belum banyak juga makanya ada sedikit kendala dari segi pembiayaannya,” ungkapnya. =GAM

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak menjelaskan transaksi potensial tersebut datang dari para buyers internasional yang berasal dari Malaysia, Kanada, Singapura, Dubai, dan Jepang. Sementara permintaan lainnya datang dari Rusia, Arab Saudi, Filipina, dan Myanmar. Produk-produk yang mendapat permintaan cukup besar dari buyers adalah ikan tuna segar dan kaleng, biskuit, bumbu masak pasta, gula kelapa, rendang, produk kosmetik, serta perawatan badan. “Indonesia menunjukkan kekuatannya dalam mendukung pasar halal dunia. Dengan nilai transaksi itu, ke depan, kami semakin yakin bahwa Indonesia dapat menjadi pusat produk halal dunia,” tegas Nus Nuzulia Ishak dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (6/4). Nus menegaskan keikutsertaan Indonesia di MIHAS 2015 bertujuan untuk penetrasi pasar halal dunia yang semakin berkembang. “Pasar produk halal dunia diperkirakan meningkat seiring dengan meningkatnya populasi muslim dunia. Pada 2030, populasi muslim dunia diperkirakan sebesar 2,2

miliar atau 27% dari total populasi dunia,” ujar Nus. Menurut laporan Global State of Islamic Economic, permintaan produk halal dunia akan mengalami pertumbuhan sebesar 9,5% dalam 6 tahun ke depan, yaitu dari USD 2 triliun pada tahun 2013 menjadi USD 3,7 triliun pada tahun 2019. Pasar halal disadari telah menjadi ceruk pasar yang sangat menarik untuk digarap oleh pelaku industri baik di segmen barang dan jasa. Sementara itu, Atase Perdagangan Indonesia di Kuala Lumpur, Punto Dewi, menyatakan konsumen dunia kini menyadari bahwa produk halal berarti berkualitas dan higienis. “Melihat tren industri halal yang semakin besar, saatnya pelaku industri menghasilkan produk barang dan jasa dengan mengedepankan kreativitas dan inovasi, karena persaingan di segmen halal akan semakin ketat,” katanya. Menurutnya, partisipasi Indonesia pada MIHAS adalah peluang untuk penetrasi pasar produk halal Indonesia secara internasional, selain kesempatan untuk mengembangkan pasar produk Indonesia di Malaysia.=GAM

ant/muhammad adimaja

AKSI HARI NELAYAN INDONESIA. Sejumlah nelayan yang tergabung dalam Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) melakukan aksi simpatik perayaan Hari Nelayan Indonesia 2015 di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (6/4). Dalam aksinya mereka menuntut untuk melindungi dan menyejahterakan nelayan, pembudidaya, petambak garam, perempuan nelayan dan pelestarian ekosistem pesisir.


KORAN Bangkalan MADURA PUSAT PEMBELANJAAN

Gedung Timbul Jaya Plaza Terbakar MADIUN - Pusat perbelanjaan Timbul Jaya Plaza di Jalan Pahlawan Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (5/4) malam, terbakar yang diduga akibat korsleting listrik. Menurut saksi mata yang juga petugas keamanan setempat, Catur Yus Widodo, sebelum terbakar, terdengar empat kali suara ledakan disertai percikan api. "Percikan api pertama kali terlihat dipanel lantai empat. Kemudian ada suara ledakan sebanyak empat kali dan timbul asap. Namun apinya kecil dan tidak menjalar," katanya. Akibat peristiwa tersebut, para karyawan dan pengunjung bangunan berlantai empat tersebut sempat merasa panik. Api berhasil dipadamkan setelah petugas pemadam kebakaran dan BPBD Kota Madiun mengerahkan kendaraan pemadam kebakaran. Pihaknya menduga, kebakaran disebabkan karena hubungan arus pendek listrik dipanel kelistrikan atau korsleting listrik. Hingga kini, polisi masih memasang garis polisi di lokasi kejadian, meski api telah padam. Data BPBD Kota Madiun mencatat, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Petugas juga belum mendata jumlah kerugian materi akibat kebakaran tersebut. Akses lalu lintas di Jalan Pahlawan sempat terjadi kemacetan akibat peristiwa tersebut. Hal itu karena, banyaknya masyarakat yang menyaksikan peristiwa kebakaran tersebut. Sementara, di Timbul Jaya Plaza selain ada pusat perbelanjaan pakaian dan makanan, juga ada tempat bilyard, kafe, pujasera, dan gedung bioskop. Plaza itu terletak di Kelurahan Pangongangan, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun. Hingga kini, lokasi pusat perbelanjaan tersebut masih dijaga oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota dan petugas keamanan gedung setempat. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015

SELASA 2015 | No. 0581|IVTAHUN IV No.7 APRIL 0581 | TAHUN

Dewan Soroti Mandegnya Pembangunan Jalan MERR SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menyoroti mandegnya pembangunan jalan lingkar timur atau Middle East Ring Road (MERR) II C di Gunung Anyar pasca terungkapnya kasus korupsi pembebasan lahan MERR. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Masduki Toha, mendesak Pemkot Surabaya agar tidak menghentikan proyek MERR ini karena penyelesaian jalan lingkar tersebut sangat penting untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di Surabaya, khususnya sisi timur. "Jika ada masalah hukum, tidak seharusnya proyek tersebut lantas berhenti. Jika pemkot ingin tidak ada lagi masalah hukum di kemudian hari dalam proyek penyelesaian ini, maka harus menggandeng BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan juga aparat kejaksaan," katanya, Senin (6/4). Menurut dia, BPKP dan Kejaksaan harus bisa meyakinkan bahwa tidak ada persoalan lagi

dalam proyek ini. "Kalau takut semua, semua proyek tidak jalan. Maka, bagaimana agar proses hukum jalan dan proyek juga jalan, BPKP harus dilibatkan," katanya. Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya Sukadar mengatakan mandeknya proyek ini tentu memperlambat pertumbuhan ekonomi Surabaya. "Pengusaha akan enggan berinvestasi di timur Surabaya karena infrastrukturnya belum jelas," katanya. Ia menilai alasan Pemkot Surabaya mengenai mandegnya pembangunan MERR lantaran tidak ada rekanan yang bersedia mengerjakan proyek tersebut karena khawatir terjerat kasus hukum, tidak bisa dibenarkan.

Sukadar menilai mandegnya penyelesaian MERR ini menunjukkan kegagalan Pemkot Surabaya dalam perencanaan anggaran. Seharusnya, Pemkot harus benar-benar matang dalam menyusun proyek sehingga, ketika proses berjalan, bisa dituntaskan sesuai dengan rencana. Akibat dari kegagalan Pemkot dalam pengelolaan anggaran ini, maka wajar ketika penyerapannya kurang. Dari total sekitar Rp1,2 triliun anggaran untuk infrastruktur, hanya terserap sekitar Rp500 miliar. "Kalau perencanaan bagus, maka penyerapan juga akan maksimal. Untuk kasus MERR ini, saya menilai pemkot gagal dalam memberi pelayanan yang baik pada warganya," katanya. Pembebasan lahan di MERR Jalan Soekarno, Rungkut, mulai berhenti sejak April 2014 lalu. Dari sekitar 247 persil lahan, hanya 83 persil yang belum dibebaskan. Setidaknya, ada tiga orang

yang terseret dalam kasus korupsi proyek pembebasan lahan MERR. Mereka adalah Satuan Tugas (Satgas) di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Oli Faisol, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Euis Darliana dan Koordinator Satgas Pembebasan Tanah, Djoko Waluyo. Sedikitnya ada 40 persil bangunan yang datanya direkayasa oleh tersangka. Nilai kerugian dari dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan ketiganya ini mencapai Rp14,5 miliar. Kepala DPUBMP Surabaya Erna Purnawati enggan dimintai konfirmasi mengenai hal itu. Namun Erna sebelumnya mengayakan saat ini pihaknya sudah membentuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang berisi orang-orang baru. Hanya saja, mereka belum berani bekerja karena masih khawatir dengan kasus hukum yang menimpa PPK sebelumnya. = ANT/ABDUL HAKIM

ant/zabur karuru

PASAR IKAN BULAK SEPI. Seorang pedagang melintas di antara lapak yang kosong di Pasar Ikan Bulak Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/4). Pasar yang diresmikan pada 2012 tersebut rencananya akan menjadi pusat hasil olahan ikan namun karena sepi pengunjung menyebabkan pedagang yang berjualan di tempat itu pergi dan memilih kembali berjualan di bahu jalan.


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV

Polres Deteksi Dini Gerakan ISIS JEMBER - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, melakukan deteksi dini terhadap gerakan radikalisme seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kabupaten setempat.

ant/zabur karuru

UJI COBA UN ONLINE. Sejumlah siswa SMKN 6 Surabaya membuka soal ujian nasional secara online menggunakan smart phone ketika uji coba UN online digelar di sekolah tersebut, Surabaya, Jawa TImur, Senin (6/4). Uji coba yang serentak dilakukan di Surabaya tersebut bertujuannya untuk evaluasi dan kesiapan sekolah demi menyukseskan Ujian Nasional Computer Based Test (CBT) pada 13 April 2015.

UJIAN NASIONAL

17.375 Siswa SMA Ikut UN JEMBER - Sebanyak 17.375 siswa sekolah menengah atas dan sederajat akan mengikuti ujian nasional yang dilakukan secara serentak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/4) pekan depan. Kepala Dinas Pendidikan Jember Bambang Hariono, menyebutkan sebanyak 17.375 siswa yang mengikuti UN tersebut terdiri atas 6.881 siswa SMA, sebanyak 10.477 siswa SMK, dan 17 siswa dari SMA luar biasa. "Belasan ribu siswa yang mengikuti UN tersebut tersebar di 60 SMA negeri/swasta, sebanyak 150 SMK negeri/swasta, dan satu lembaga SMALB," tu-

turnya, Senin (6/4). Menurut dia, UN tingkat SMA dan sederajat akan digelar selama tiga hari, 13--15 April 2015, dengan tujuh mata pelajaran untuk jurusan bahasa, lima mata pelajaran untuk jurusan IPA, dan tujuh mata pelajaran untuk jurusan IPS, sedangkan ujian susulan UN akan digelar pada tanggal 20-22 April 2015. "Dinas Pendidikan akan mengambil naskah UN pada hari Rabu (8/4) di Surabaya dan akan didistribusikan ke subrayon pada hari Sabtu (11/4) untuk menghindari adanya kebocoran soal," tuturnya. Bambang mengimbau siswa

tetap belajar dengan rajin dan serius mengerjakan UN meskipun ujian tersebut bukan lagi menjadi penentu kelulusan siswa di sekolah. "Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh kepala sekolah untuk memberikan pemahaman kepada siswanya agar tetap semangat dan rajin belajar untuk menghadapi UN meskipun bukan sebagai syarat kelulusan," paparnya. Ia menjelaskan bahwa pihaknya melalui sekolah sudah mengadakan uji coba (try out) UN yang digelar secara serentak di Jember sebagai sarana latihan para siswa menjelang UN. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

"Saya perintahkan anggota untuk mengoptimalkan peran Polri sebagai basis deteksi dini dalam memantau gerakan radikal seperti ISIS di Jember," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif dalam apel pagi di Mapolres Jember, Senin (6/4). Menurut dia, seluruh anggota Polres Jember harus dapat memahami bahaya paham radikalisme terutama gerakan ISIS, sehingga mereka dapat mengoptimakan peran Polri, untuk melakukan deteksi dini tentang keberadaan paham garis keras tersebut. "Dengan deteksi dini itu, Polri dapat mengambil langkah-langkah untuk menangkal perkembangan dinamika gerakan ISIS yang dapat mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tuturnya. Sejauh ini, lanjut dia, pihaknya belum mendeteksi adanya gerakan radikal seperti ISIS di Kabupaten Jember, namun upaya untuk mengantisipasi sudah dilakukan. "Kami juga sudah memberikan sosialisasi tentang bahayanya gerakan ISIS kepada masyarakat melalui program

polisi ceramah kamtibmas selesai shalat jumat (Pos Khidmat)," paparnya. Sabilul meminta warga lebih waspada terhadap berkembangnya gerakan ISIS agar tidak mudah terpengaruh dengan adanya paham radikal yang dapat menyesatkan itu. Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember, Halim Subahar, mengatakan banyak perguruan tinggi di Kabupaten Jember menjadi peluang masuknya gerakan garis keras tersebut melalui komunitas-komunitas fanatik yang terkadang tidak disadari oleh mahasiswa yang bersangkutan. "Sejauh ini kami belum menerima laporan terkait dengan perekrutan ISIS di Jember, namun bisa saja gerakan radikal tersebut ada di Jember karena paham garis keras itu bisa tumbuh dimanamana," ungkapnya. Ia menjelaskan upaya yang dapat menangkal paham radikal seperti ISIS yakni dengan cara memperkuat wawasan keislaman dan wawasan kebangsaan, terutama generasi penerus bangsa. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

DEMI WISATAWAN

Pemkot Seriusi Jalan Tembus Tidar-Dadaprejo MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyeriusi usulan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko untuk membangun jalan tembus mulai dari Tidar hingga Dadaprejo sebagai jalur alternatif bagi wisatawan yang menuju Kota Batu dari arah Kota Malang. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Wasto, mengatakan, sebelum Wali Kota Batu mengusulkan jalan tembus Tidar-Dadaprejo tersebut,

Pemkot Malang justru sudah bergerak terlebih dahulu, yakni memanggil pengembang Perumahan Vila Bukit Tidar, karena jalan tembus tersebut melewati kawasan perumahan tersebut. "Di kawasan perumahan Vila Bukit Tidar sudah ada jalan kembar yang bisa digunakan sebagai akses jalan tembus Tidar-Dadaprejo. Oleh karena itu, pengembangnya kami panggil dan yang bersangkutan menyatakan siap dan setuju untuk memfasilitasi proyek tersebut," ujarnya.

Untuk mematangkan rencana tersebut, lanjutnya, Pemkot Malang akan menggelar pertemuan dengan Bappeda di Malang Raya pekan depan. Dalam pertemuan itu, rencananya Pemkot Malang akan menginventarisir jalur alternatif mana saja yang bisa dimanfaatkan sebagai jalan tembus menuju Kota Batu. Oleh karenanya, kata Wasto, Pemkot Malang akan memotret wilayah itu dari udara untuk mengetahui jalur alternatif yang bisa dikembangkan untuk jalan

tembus, sehingga semua pihak bisa melihat peta Kota Malang dan mengetahui jalur-jalur mana saja yang bisa digunakan sebagai jalan tembus menuju ke Kota Batu maupun ke Kabupaten Malang. Selain itu, kata Wasto, pertemuan Bappeda Malang Raya itu nanti juga untuk membahas "master plan" pembangunan jalan di Malang Raya. "Bappeda Malang Raya akan mengusulkan master plan ke Pemprov Jatim dan kalau Pemprov Jatim tidak merespon, Bappeda Malang

Raya akan membuat master plan secara bersama-sama," katanya. Sebelumnya, Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko menginginkan ada pengembangan sektor pariwisata yang sinergis dan terintegrasi di wilayah Malang Raya, khususnya Kota Malang dan Kota Batu yang didukung dengan pembangunan infrastruktur dan sarana yang terpadu, salah satunya membangun jalan tembus mulai dari Tidar di Kota Malang hingga Dadaprejo di Kota Batu. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


Lintas Jatim IKON KOTA PAHLAWAN

Pemkot Komitmen Ramaikan Kawasan Tunjungan SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki komitmen untuk meramaikan kembali kawasan Jalan Tunjungan sebagai ikon Kota Pahlawan, salah satunya dengan mengoptimalkan gedung Siola dan Tunjungan Center. "Ini mimpi saya sudah sejak lama. Dulu sebelum dilantik menjadi wali kota, saya punya keinginan menjadikan Siola untuk menghidupkan kawasan Tunjungan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika bersilaturrahmi dengan puluhan seniman Kota Surabaya di Ruang Sidang Wali Kota Surabaya, Senin (6/4). Tri Rismaharini mengatakan sebenarnya sudah menjadi citacitanya sejak lama untuk menjadikan salah satu aset Pemkot Surabaya tersebut sebagai salah satu pusat berkegiatan untuk menghidupkan kawasan Jalan Tunjungan. Namun, lanjut dia, gedung Siola ternyata kemudian disewakan kepada pihak swasta. Sedangkan tahun ini, kontrak sewa kelola Siola sudah habis. "Saya menunggu ini selesai. Kini kita ingin hidupkan kembali kawasan Tunjungan yang dulu menjadi kebanggaan kita tetapi saat ini seperti sudah mati," katanya. Ia menjelaskan Pemkot Surabaya telah memiliki konsep untuk meramaikan kembali Siola. Rencananya, untuk lantai bawah Siola akan ada area bagi warga Surabaya. Siola juga ditempati Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya salah satunya pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) dan Dinas Budaya dan Pariwisata (Disparta) termasuk juga sebagai sentra Usaha Kecil Menengah (UKM). "Saya ingin ada street artis seperti pertunjukan musik dan pameran lukisan. Untuk perizinan, akan hidup sampai pukul 21.00 WIB. Harapannya ini juga untuk membantu menghidupkan kembali kawasan Tunjungan yang sudah mati," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV

9

10 ODHA di Tulungagung Meninggal Selama 2015 TULUNGAGUNG - Sedikitnya 10 orang dengan HIV/ AIDS di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, meninggal dunia selama kurun Januari-April 2015 akibat parahnya komplikasi penyakit penyerta yang diderita pasien selama menjalani perawatan di RSUD dr Iskak, Tulungagung. "Penyakit penyerta pasti ada. Biasanya pengobatannya terlambat atau penderita kurang rutin meminum obat untuk menambah kekebalan tubuh," kata Humas RSUD dr Iskak, Tulungagung, Mohammad Rifai di Tulungagung, Senin (6/4). Dia menjelaskan, selain pasien meninggal, masih ada lima pasien Orang Dengan HIV/ Aids (ODHA) yang dirawat secara intensif. Mereka juga memiliki penyakit penyerta di antaranya

TBC, Stomatitis, diare, dan beberapa penyakit dalam lainnya. Memang, kata dia, HIV/AIDS atau penyakit yang disebabkan "retrovirus" tersebut belum bisa diobati secara tuntas. Artinya, kata Rifai, virus tidak 100 persen hilang dari tubuh pengidap. Satu-satunya obat untuk melawan virus HIV tersebut, yakni ARV atau anti-retrovirus. Jika pengidap tidak rutin meminum ARV, maka penyakit ringan akan berubah ganas se-

hingga mengancam jiwa pengidap. "Obat itu harus diminum oleh pengidap selamanya. Jika tidak, atau menghentikan ARV maka tubuh pengidap bisa terjangkit sejumlah penyakit karena kekebalan tubuh menurun," katanya. Tak hanya pasien meninggal, imbuh dia, ada jumlah pengidap HIV/AIDS yang bertambah selama kurun 2015. Totalnya, papar dia, per-Januari hingga akhir Maret tercatat ada 45 ODHA baru. Untuk ODHA baru pada bulan Maret lalu, terbanyak dari Kecamatan Ngantru (5 orang), Kauman dan Ngunut (masingmasing empat orang), Pakel dan Kalidawir (masing-masing satu orang), Tulungagung (dua orang), Blitar (satu orang), dan Trenggalek (dua orang).

"Dengan adanya pasien meninggal dan bertambahnya jumlah ODHA, kami himbau agar masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya. Termasuk memeriksakan diri ke rumah sakit," imbuhnya. Rifai merinci, kematian 10 ODHA selama 2015 terjadi asingmasing pada Januari sebanyak tiga pasien, Februari sebanyak dua pasien, Maret sebanyak empat pasien, dan awal April sebanyak satu pasien. Tidak hanya kasus kematian ODHA, ungkap Rifai, jumlah pengidap HIV/AIDS juga bertambah. Dia sebutkan, total per-Januari hingga akhir Maret ada 45 ODHA baru. Yakni, Januari sebanyak tujuh ODHA, Februari sebanyak 18 ODHA, dan Maret sebanyak 20 ODHA. = ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

ant/ahmad subaidi

IKAN CAKALAN BEKU. Pedagang menggelar ikan cakalan dagangngannya di Tempat Pelelangan Ikan pasar Tanjung Luar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, NTB, Senin (6/4). Para pedagang ikan di pasar tersebut saat ini kebanyakan menjual ikan cakalan beku yang didatangkan dari Pulau Jawa akibat kurangnya hasil tangkapan ikan nelayan yang tidak melaut akibat tidak tentunya cuaca.


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV

BENGAWAN SOLO

Status di Hilir Masih Siaga

ant/siswowidodo

MANFAATKAN LIBUR PANJANG. Wisatawan berfoto bersama di areal objek wisata sejarah Benteng Pendem Van Den Bosch di Ngawi, Jatim, Minggu (5/4). Ratusan wisatawan dari berbagai daerah memanfaatkan libur Paskah yang berimpitan dengan liburan akhir pekan untuk menikmati bangunan bersejarah peninggalan pemerintahan Hindia Belanda tersebut.

Legislator Desak Pemkab Perjuangkan Honorer K2 MALANG - Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Malang Zia Ulhaq mendesak pemkab setempat untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer kategori 2 (K2) agar segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

"Tenaga honorer K2 yang tidak lolos CPNS beberapa waktu lalu jumlahnya cukup banyak, yakni mencapai 1.808 orang. Oleh karena itu, Pemkab Malang

harus segera melobi pemerintah pusat terkait tenaga honorer tersebut untuk segera mengikuti tes dan diangkat menjadi PNS," kata Zia Ulhaq di Malang, Jawa Timur, Senin (6/4). Menurut dia, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Malang harus secara intensif melakukan lobi ke pemerintah pusat sebagai antisipasi beban anggaran untuk gaji, sebab jika tenaga honorer K2 itu diangkat menjadi PNS otomatis pos anggaran gaji PNS akan membengkak. Kalau hanya mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) saja tidak akan memungkinkan dan sangat berat. Apalagi, lanjutnya, saat ini beban anggaran Pemkab Malang yang tersedot untuk pos gaji PNS saja mencapai 60 persen, sedangkan sisanya 40 persen untuk ang-

garan pembangunan di berbagai bidang, termasuk peningkatan layanan pendidikan, kesehatan serta fasilitas layanan publik lainnya. "Untuk pembangunan infrastruktur pun porsinya sangat kecil," kata Zia. Kalau tidak diantisipasi sejak dini, katanya, pada saat honorer K2 ini diangkat menjadi CPNS, tentu akan kelabakan karena pembengkakan anggaran yang cukup besar. "Sambil melobi pemerintah pusat untuk segera mengangkat honorer K2 menjadi CPNS, pemkab juga menyiapkan pos anggaran untuk gaji mereka yang bersumber dari pemerintah pusat yang ditambahkan dalam Dana Alokasi Umum (DAU)," ujarnya. Sebelumnya, jumlah tenaga honorer K2 di Kabupaten Malang sebanyak 2.850 orang. Setelah mengikuti tes CPNS

khusus jalur honorer K2, yang lolos sebanyak 961 orang, sehingga masih menyisakan 1.808 orang. Dari 1.808 orang tenaga honorer K2 tersebut, sebagian besar adalah tenaga guru, yakni mencapai 1.082 orang, disusul tenaga teknis sebanyak 452 orang dan tenaga kesehatan sebanyak 264 orang. "Kondisi ini yang menjadi catatan kami dan akan terus kami usulkan agar pemkab secara intensif memperjuangkannya di pemerintah pusat," ujarnya. Jumlah PNS di lingkungan Pemkab Malang saat ini tercatat sekitar 17 ribu orang. Dari anggaran APBD 2015 hampir mencapai Rp 3 triliun, 60 persen untuk membayar gaji PNS dan sisanya 40 persen untuk pembangunan berbagai sektor. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI

BOJONEGORO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Be-ngawan Solo, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, sudah mulai menurun, namun statusnya masih siaga. "Status Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, masih siaga, meskipun ketinggian airnya sudah mulai menurun," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Senin (6/4). Ia menyebutkan ketinggian air di Bojonegoro yang semula sempat mencapai 14,82 meter (siaga II), sehari lalu, berangsurangsur turun menjadi 13,50 meter, Senin pukul 06.00 WIB. Begitu pula, lanjut dia, dalam waktu bersamaan ketinggian air di Tuban dan Lamongan, juga mulai turun. Ketinggian air di Babat, turun menjadi 7,78 meter (siaga II), yang semula sempat mencapai 7,82 meter, sehari lalu. Ketinggian air di Laren/ Plangwot, Lamongan, turun menjadi 5,60 meter (siaga III), yang semula sempat mencapai 5,63 meter, dan di Karanggeneng, Lamongan, turun menjadi 4,17 meter (siaga I), yang semula mencapai 4,21 meter. Namun, jelas dia, ketinggian air di Kuro, Lamongan, yang berdekatan dengan laut di Gresik, masih naik menjadi 2,00 meter (siaga II). "Permukaan air Bengawan Solo di Kuro, Lamongan masih naik, disebabkan pengaruh air laut pasang," jelas dia. Lebih lanjut ia menjelaskan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, akan semakin turun, sepanjang tidak ada tambahan air hujan dari daerah hulu, Jawa Tengah, juga hujan lokal. "Yang jelas saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga Karangnongko, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, sudah turun dibawah siaga banjir," paparnya. Meski demikian, ia meminta daerah hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap waspada. Sebab sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Karangploso, Malang, selama April masih berpeluang terjadi hujan yang berpotensi menimbulkan banjir. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO


KORAN MADURA Pamekasan PROBOLINGGO NKORAN Sumenep

Opini

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV SELASA 7 APRIL 2015

MADURA

No. 0581 | TAHUN IV

Membangun Kearifan Terhadap Bumi

Salam Songkem

Terjebak Konflik

H

ingga saat ini masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) di Yaman belum bisa terselamatkan. Sampai kemarin (Senin,6 April) baru 700 WNI yang telah dipulangkan dari Yaman. Padahal berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, WNI yang ada di Yaman sebanyak 4.159 WNI, terdiri 2.686 mahasiswa dan 1.488 pekerja serta 45 staf KBRI, sehingga yang masih terancam nyawanya diperkirakan sekurangkurangnya masih 3459 WNI. Bahkan bisa jadi, lebih banyak lagi WNI di Yaman yang masih terjebak di Yaman. Kemungkinan itu cukup beralasan bila ada WNI yang tidak terdata karena sewaktu pemberangkatannya ilegal misalnya. Sungguhpun begitu, pemerintah bisa saja mengelak dan menganggap WNI yang ilegal di Yaman bukan menjadi tanggung jawabnya, sebagai konsekuensi yang harus ditanggungnya sendiri atas pilihan berangkat ke Yaman yang tidak melalui prosedur yang dilegalkan pemerintah RI. Sehingga karenanya, yang menjadi tanggungjawab pemerintah untuk melakukan missi penyelamatan WNI di Yaman hanya tinggal sekitar 3459 jiwa tersebut. Meskipun begitu, jumlah tersebut tentu tidak bisa dianggap sisa, karena yang belum dievakuasi masih jauh lebih banyak daripada WNI yang telah dievakuasi. Apalagi berdasarkan data yang disebut Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, yang telah dievakuasi baru 700 WNI, dengan rincian Desember 2014 ada 332 WNI, FebruariMaret 2015 ada 148 WNI, selama April 220 WNI yang dipulangkan dari Yaman ke Indonesia. Saat ini, ada 89 WNI sudah terangkis ke tempat aman, tapi masih tertahan di wilayah Aden. Memang, berapapun minimnya WNI yang terselamatkan lebih baik daripada tidak sama sekali. Akan tetapi, betapa pun alasannya ilegal, apalagi yang legal, sejatinya semua WNI di Yaman harus dapat dievakuasi tanpa ada seorang pun tersisa di wilayah yang membara itu. Sekali lagi, jangan sampai ada WNI tertinggal di Yaman dan menjadi korban perang antara pasukan koalisi di bawah komando Arab Saudi yang berupaya keras memukul mundur pemberontak Syiah Houthi. (*)

I

C 11

Bencana alam kini menjadi rutinitas dalam kehidupan bangsa Indonesia. Dua musim yang ada memiliki katastrofanya masing-masing. Musim panas kerap mendatangkan kekeringan dan kebakaran hutan. Sedangkan musim hujan hampir selalu membawa banjir dan tanah longsor. Di belahan bumi lain, peningkatan tajam suhu udara, badai, serta bencana lain juga tak kalah mengancam.

B

encana-bencana semacam itu bisa saja merupakan fenomena alam tanpa campur tangan manusia. Namun bila ditelusuri tampaknya manusia jauh lebih memiliki andil pada terjadinya bencana tersebut dibandingkan dengan alam itu sendiri. Alam selalu bekerja dalam keserasian. Alam adalah sistem, dan layaknya sebuah sistem alam berjalan dalam keseimbangan , keteraturan dan kesatuan (totalitas). Ada persepsi dan pola interaksi yang salah dari manusia terhadap alam. Kita tidak memiliki kesadaran ekologis, yaitu kesadaran akan eksistensi kita, manusia, sebagai subsistem alam yang harus selalu berada dalam sistematikanya (alam). Atas nama pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, keamanan atau bahkan ilmu pengetahuan kita sering kali dengan jumawa memperlakukan alam sebagai entitas yang harus ditaklukkan. Seolah alam merupakan sumber daya tanpa batas yang diperuntukkan bagi manusia belaka. Lebih tepatnya bagi manusia saat ini, bukan bagi manusiamanusia yang akan datang. Persoalan sikap mental eksploitatif manusia sebenarnya telah lama mengemuka Sejak awal abad kedua puluh, masalah

lingkungan sudah menjadi bagian dari isu penting dalam kancah global. Ratusan lembaga yang hirau akan lingkungan sudah berjumlah ratusan. John Baylis dan Steve Smith dalam The Globalization of World Politics (2005) mencatat, pada tahun 2000 saja terdapat lebih dari 300 perjanjian multilateral tentang lingkungan dan pada tingkat bilateral jumlahnya jauh lebih banyak lagi. Benarkah manusia telah menemukan puncak kesadaran ekologisnya? Kemapanan telah membelalakkan sensitivitas ekologis sebagian kecil manusia. Dirinya sadar akan eksistensinya yang merupakan sub-sistem dari kosmos. Itupun muncul sebagai respon atas gejala-gejala ketimpangan kosmis (bencana) yang sering terjadi, bukan murni kesadaran preventif. Namun begitu mereka menjadi perintis upaya mereduksi apa yang disebut Garrett Hardin (1968) sebagai tragedy of the commons, yaitu tindakantindakan rasional individu yang mengarah pada berbagai perilaku kolektif yang mengakibatkan eks-ploitasi berlebih terhadap sumber daya alam sehingga mengakibatkan bencana. Hardin berargumen bahwa ketika akses terhadap sumber daya alam terbuka lebar dan tidak ada aturan yang mengikat, manusia akan terus-menerus mengeksploitasinya sampai pada batas maksimal demi kepentingan pribadinya. Masingmasing akan memperoleh keuntungan maksimal dari penggalian sumber daya alam tersebut. Akan tetapi, akibat-akibat logis dari over-eksploitasi yang berupa bencana alam tentunya akan ditanggung bersama. Sayangnya, manusia-manusia semacam ini senyatanya masih merupakan mayoritas. Inilah yang menjadi persoalan serius umat manusia. Dalam konteks ini, menawarkan gagasan filosofis tentang bagaimana kita harus berinteraksi dengan alam adalah hal yang patut dipertimbangkan. Dampaknya mungkin tidak bersifat instan, namun upaya ini

tetap penting guna menumbuhkan kesadaran kolektif akan urgensi agenda-agenda penyelamatan ekologi demi kelestariannya dan tentunya demi kelastarian kehidupan manusia sendiri. Pada awal abad ke-19, Alferd North Whitehead merintis apa yang disebut sebagai filsafat organisme. Whitehead mencoba merevitalisasi tradisi ontologi yang dianggapnya sedang mengalami masa-masa keruntuhan akibat terjangan gelombang keilmuan modern yang bertumpu pada nilai-nilai materialisme positivistik. Paradigma materialisme positivistik inilah yang melahirkan mental eksploitatif atas alam semesta. Paradigma semacam ini memandang semesta sebagai entitas materi yang rigid sehingga harus difungsikan secara kalkulatif. Maka sebagai respon terhadap paradima sains modern tersebut, Whitehead dalam Process and Reality (1978) menawarkan filsafat organismenya yang mengedepankan keutuhan dan integrasi di antara jejaring realitas dalam bingkai pemikiran sistemik. Setiap entitas di jagad raya memiliki nilai-nilai intrinsik masing-masing, tak terkecuali manusia. Eksistensi manusia hanyalah bagian kecil dari entitas-entitas sistemik jagad raya yang bermiliar-miliar bahkan trilyun. Tidak sepantasnya manusia “mengklaim” diri sebagai supremasi atau bahkan pusat alam semesta sehingga dengan tanpa kendali mengeksploitasinya. Bila demikian, maka hakekatnya manusia menggilas

dirinya sendiri dalam rajutan semesta yang maha luas. Pengandaian ontologis tersebut merupakan landasan untuk membangun sebuah moralitas baru. Kita (manusia) adalah kesatuan yang komplementer dengan triliunan kesatuan-kesatuan lain dalam semesta. Penciptaan dan eksistensi manusia terkait erat dengan penciptaan dan eksistensi binatang, tumbuhan, tanah, air, udara dan unsur-unsur alam lain. Manusia sama sekali bukan diri yang terpisah dari diri-diri di alam semesta. Alam bekeja dalam keteraturan dan keseimbangan, maka kesatuan-kesatuan ini harus secara normal berjalan pada jalur dan fungsinya masing-masing. Internasilasi posisi manusia sebagai sub-sistem alam semesta diharapkan akan mampu membangkitkan kesadaran kritis untuk bersedia merekonstruksi setiap klaim superioritas atas alam. Ketika manusia mampu melewati tahapan kesadaran kerdil tersebut dan menggantinya dengan cara pandang yang utuh dan jujur atas realitas ekologis, maka bagi Whitehead dia berarti telah berevolusi menjadi sebuah ”diri ekologis”. Yaitu “diri” yang mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan dan menciptakan keselarasan hubungan dengan satuan-satuan aktual lainnya, yang sadar bahwa koeksistensinya dengan alam adalah niscaya demi keberlangsungan dirinya dan generasigenerasi berikutnya. Lebih dari itu, dia adalah sebagai wujud pengakuan diri atas supremasi Pencipta Yang Maha Agung=

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@ gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

MADURA

12

DISITA. Ratusan minuman beralkohol impor maupun lokal diamankan petugas sebagai barang bukti.

Ratusan Botol Miras Impor Disita Ditemukan Minuman Kedaluwarsa PROBOLINGGO - Upaya pemberantasan peredaran minuman keras (miras) di wilayah Kota Probolinggo membuahkan hasil. Ratusan minuman keras impor dan lokal kembali diamankan Polres Probolinggo Kota, saat merazia JJ Royal Cafe, di jalan Dr. Sutomo Kota Probolinggo, Rabu (1/4) sekitar pukul 23.00 WIB. Petugas Satnarkoba Polres Probolinggo Kota pun langsung bergerak untuk mendatangi tempat tersebut. Dari penggeledahan dan memeriksa beberapa ruangan cafe, petugas berhasil menga-

mankan 209 botol miras, baik impor maupun lokal. “Operasi yang dilakukan itu berawal dari melaksanakan pengembangan hasil lidik terkait penjualan miras tanpa ijin usaha,

maka kita lakukan pemeriksaan dan sidak langsung,”ujar Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan, kepada sejumlah wartawan, Senin (6/4). Menurutnya, hasil temuan dari pelaksanaan kegiatan operasi pihak JJ Royal Cafe tanpa dilengkapi surat ijin tanpa usaha perdagangan minuman beralkohal (SIUP MB) dan hanya dilengkapi surat ijin tempat usaha minuman keras (SITU MB), serta belum memiliki hak paten nama JJ. Royal Cafe. “Menejemen JJ Royal Cafe

belum mempunyai hak paten nama cafe yang dimiliki JJ Royal Cafe di Jakarta, sehingga dinyatakan illegal,”tandas AKBP. Iwan Setyawan. Dari hasil kegiatan razia tersebut, kata AKBP Iwan Setyawan, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap pemilik JJ Royal Cafe, dan pengunjung. “Kami menemukan minumanminuman yang kedaluarsa yang membahayakan para konsumen, pengunjung maupun pengguna di JJ. Royal Cafe,”katanya.

Langkah selanjutnya, pihaknya melakukan koordinasi dengan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perinjinan (BPMPP), Dinas Koperasi, Energi, Industri dan Perdagangan (Koperindag) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “ Kami melakukan langkah koordinasi untuk melihat kalayakan atau tidak kandungan minuman keras yang ada di JJ Royal Cafe tersebut,”papar AKBP. Iwan Setyawan. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

13

HONORER

Kenaikan Gaji Tertahan PROBOLINGGO - Pegawai honorer, untuk bisa menikmati kenaikan gajinya tahun ini dari Pemkab Probolinggo, harus bersabar. Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) nya justru dihapus sejak Januari 2015 kemarin dan digantikan dengan kenaikan gaji sekitar Rp 150 ribu. Padahal untuk TPP bagi pegawai PNS sudah dicairkan setiap bulan. Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Probolunggo, Tanto Walono menyebut bukan menganaktirikan pencairan kenaikan gaji honorer. Tetapi masih menunggu proses perubahan anggaran gaji bagi para pegawai yang belum berstatus PNS. ”Kami mohon bersabar untuk kenaikan gaji tersebut. Pasti kenaikan gaji itu akan diterima juga,” terangnya kepada wartawan, Senin (6/4). Menurutnya, untuk pegawai PNS mengenai TPPnya diterima secara normal setiap tahunnya. Sebab anggaran untuk TPP PNS tidak mengalami perubahan. Secara otomatis PNS menerima setiap pencairan setiap bulannya. Sementara untuk yang honorer perlu ada beberapa perbaikan. “Jadi kami tidak menyusun ulang untuk PNS. Kalau yang non PNS kan kenaikan dilakukan setelah pengesahan APBD. Sehingga perlu penjabaran melalui peraturan bupati,”tandas Tanto Walono. Di akhir bulan ini, kata Tanto Walono, seluruh tambahan atau kenaikan PNS selama 4 bulan bakal dirapel. Sehingga para tenaga honorer tidak perlu risau. “Sudah kami siapkan, hanya tinggal waktu saja. Paling lambat akhir bulan ini sudah cair,”katanya. Ketika ditanya tentang tidak meratanya pencairan gaji dikalangan pegawai honorer di Kabupaten Probolinggo, pihaknya mengaku adanya perbedaan pencairan dana untuk tenaga honor itu tidak terlepas dari masing-masing bendahara pengeluaran di masing-masing SKPD. “Sesuai dengan petunjuk bupati, pemerintah tidak akan mengulur-ngulur waktu setiap hak para tenaga honorer. Kalau bendahara pengeluaran mengajukan pada awal tahun. Sejak saat ini sudah kami cairkan,”ucap Tanto Walono. =Mahfud Hidayatullah

TERA ULANG. Petugas dari UPT Kemetrologian Provinsi Jatim ketika melakukan uji tera ulang di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Tera Ulang Timbangan Kurang Diminati PROBOLINGGO - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemetrologian Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dinas Koperasi Energi Mineral, Indutrstri, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Probolinggo, melakukan uji tera ulang timbangan di wilayah Kecamatan Kedopok, Senin (6/4) kurang diminati warga. Uji tera ini bertujuan untuk menguji kemampuan timbangan milik para pedagang. Diantaranya timbangan meteran, takaran, anak timbang biasa, anak timbang halus, timbang sentisimal, timbang meja, dacin logam, timbang pegas, timbang kwadran, timbang cepat, timbangan bobot ingsut, neraca emas, neraca obat serta timbang elektronik. “Uji tera ulang ini, tidak hanya untuk pedagang saja. Tetapi

toko-toko di wilayah Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo yang menggunakan timbangan juga wajib ditera. Hanya untuk uji tera ulang ini sepi peminat,” ujar Purwadi, Ketua Tim uji tera dari UPT Kemetrologian Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, uji tera ulang yang dilakukan UPT Kemetrologian Provinsi Jawa Timur, melakukan uji tera di wilayah Kota Probolinggo, mulai Senin (6/4)

sampai Jum’at (17/4) yang akan datang. “Di Kecamatan Kedopok, hanya ada belasan peminat yang melakukan uji tera timbangannya. Namun sampai siang, baru 32 orang yang datang,”tandas Purwadi. Tujuan dari uji tera ulang ini, kata Purwadi, untuk mengantisipasi adanya pedagang yang nakal atau curang dalam menggunakan alat ukur untuk mengejar keuntungan dengan merubah dan menambah alat ukur. Dengan tera ulang ini supaya alat ukur selalu benar sehingga konsumen dan produsen tidak mengalami kerugian. “Uji tera ulang ini sesuai perda nomor 5 tahun 2005 tentang pengelolaan laboratorium kem-

etrologian. Dan sebelum melakukan uji tera, ukuran takaran timbangan dan perlengkapan (UTTP) harus kering bersih dan tidak berkarat,” ucapnya. Bagi alat ukur (timbang) yang sudah diuji tera ulang, akan diberi stempel dan stiker. Dan untuk alat ukur yang rusak akan langsung diperbaiki dengan mengganti onderdil. Tetapi alat ukur yang rusak dan tidak bisa diperbaiki diminta untuk tidak dipakai lagi. “Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dan sifatnya wajib bagi pedagang. Kalau nantinya ada sidak dan timbangan milik pedagang diketahui belum diuji tera ulang, maka bisa disanksi,”papar Purwadi. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

WARGA

Seharusnya Punya E-KTP

TAK EFEKTIF. Tempat pembuangan sampah yang tak difungsikan karena warga enggan menggunakannya.

TPS itu Tak Efektif Warga Enggan Membuang Sampah di Tempatnya PROBOLINGGO - Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Desa Sumber Bulu Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, kurang efektif kegunaannya meski baru selesai dibangun. Sebab warga enggan membuang sampah di lokasi tersebut. Suhar (40), salah satu warga Desa Sumberbulu Kecamatan Tegasiwalan Kabupaten Probolinggo, mengatakan adanya TPS yang ada di ujung utara batas desanya baru selesai dibangun tahun 2014 kemarin. Tetapi warga jarang membuang sampah dilokasi tersebut. “Lokasi TPS nya tergolong jauh dari pemukiman warga. Jadi warga enggan membuang sampah

disana,”terangnya kepada wartawan, Senin (6/4). Menurutnya, untuk warga yang rumahnya masih relatif dekat terkadang masih menyempatkan diri membuangnya disana. Akan tetapi warga yang membuangnya masih tergolong sangat sedikit.”Bukan tidak mau membuang disana, karena lokasinya sangat jauh,”ucap Suhar. Kalau warga yang rumah ber-

jauhan untuk membuang sampah rumah tangga, kata Suhar, kebanyakan mereka membuangnya di daerah lokasi rumahnya. Sehingga sampah yang dibuangnya di beberapa lokasi terkesan sembarangan. “Kalau dekat sungai terkadang dibuang disungai. Ada pula yang dibuang dibelakang rumahnya,”tandasnya. Menyikapi hal itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo. melalui Kabid Kebersihan, Sentot Triadi Sugiarto, mengatakan pihaknya secara rutin melakukan pe-ngangkutan sampah dari TPS menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).“ Sampah itu

di angkut, baik yang ada di pasar maupun di desa yang terdapat sampah,” jelasnya. Pihaknya berharap, jika warga enggan untuk membuang sampah ke lokasi TPS, menyebabkan petugas kesulitan untuk melakukan pembersihan sampah. Karena petugas pengangkut sampah tidak akan melakukan pengambilan sampah kerumah-rumah warga. “Kalau bisa dengan adanya TPS yang ada di desanya harus bisa benar-benar maksimal untuk digunakan warga membuang sampah. Sehingga bangunan tersebut tidak mubadzir,” pinta Sentot Triadi Sugiarto. =Mahfud Hidayatullah

PROBOLINGGO - Meski program Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP) sudah di berlakukan sejak 2012 kemarin, namun kenyataannya masih ada puluhan ribu warga Kabupaten Probolinggo yang belum memiliki kartu identitas tersebut. Sumber data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Probolinggo, per 24 Maret 2015 sesuai dengan data dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menyatakan jumlah warga Masyarakat yang belum terselesaikan untuk pencetakan E-KTP jumlahnya mencapai angka 61.959 orang. “Yang sudah selesai dicetak dan berhasil di distribusikan kepada pemilik E-KTP jumlahnya mencapai 730.060 orang,” terang Kepala Dispendukcapil, melalui Kabid Pendaftaran Penduduk Kabupaten Probolinggo, Indah Setiyowati, kepada wartawan, Senin (6/4). Menurutnya, data tersebut merupakan hasil perekaman E-KTP secara massal sejak 2012 – 24 Maret 2015 kemarin. Dengan adanya aturan dari Kemendagri tentang kewenangan untuk melakukan pencetakan E-KTP kepada daerah. Sedangkan ketentuan tentang adanya kewenangan sudah berlaku sejak Desember 2014 lalu. “Sisa warga yang E-KTPnya belum dicetak oleh pemerintah pusat mulai dilakukan pencetakan secara bertahap oleh daerah,”tandas Indah Setiyowati. Untuk melakukan pencetakan tersebut, kata Indah Setiyowati, kartu E-KTP yang digunakan daerah merupakan hasil kiriman dari pemerintah pusat . Bahan tersebut mulai diterima oleh pihaknya pada November –Desember 2014 sebanyak 7.750 buah. “Dari bulan tersebut, barangnya mulai di cetak sebanyak 1984 unit, dan sudah selesai di distribusikan ,” katanya. Sementara itu, pada Januari 2015 kiriman bahan untuk EKTP kembali diterima Dispenduk capil sebanyak 10001 buah. Dari Jumlah yang ada, pihaknya kembali melakukan pencetakan sebanyak 1.939 buah, sepanjang Januari-Maret 2015 kemarin. “Sisa dari bahan E-KTP pada bulan ini sebanyak 13.155 dari jumlah awal pengiriman sebanyak 17.753 buah,”ucap Indah Setiyowati. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

SELASA 7 APRILSELASA 2015 | No. 0581 |2015 TAHUN IV 7 APRIL

No. 0581 | TAHUN IV

15 15

Atasi Marseille, PSG Pimpin Ligue 1 PARIS - Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya memuncaki klasemen sementara Ligue 1 Prancis setelah menang 3-2 atas Marseille pada lanjutan Ligue 1 di Stade Velodrome, kandang Marseille, Senin (6/4) dini hari WIB. Sempat dua kali tertinggal dari tuan rumah, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan berhasil membalikkan keadaan dan mengunci kemenangan. Marseille memimpin terlebih dahulu berkat gol Andre-Pierre Gignac pada menit ke-30 memanfaatkan umpan silang Dimitri Payet. Tetapi lima menit berselang, Blaise Matuidi berhasil menyamakan kedudukan. Mendapat umpan Thiago Motta, Matuidi melepas tendangan kaki kanan dari sisi kiri kotak penalti ke pojok kiri bahwa gawang Marseille tanpa bisa dihentikan kiper Steve Mandanda. Dua menit sebelum turun minum, Marseille kembali unggul berkat gol lagi-lagi melalui Andre-Pierre Gignac. Mendapat bola kiriman Jacques-Alaixys Romao, Gigac melepas tendangan kaki kanan dari tengah kotak penalti ke pojok kiri bawah gawang PSG dan memaksa Salvatore Sirigu memungut bola dari dalam jalanya. PSG baru bisa menyamakan kedudukan di awal babak kedua. Kali ini Marquinhos yang memaksa Mandanda memungut bola dari dalam jalannya. Pelatih PSG Lau-

rent Blanc harus berterima kasih kepada pemain Marseille, Jeremy Morel, karena dialah yang mencetak gol bunuh diri untuk memastikan kemenangan anak-anak asuhnya pada menit ke-51. Sepanjang 39 menit laga sisa, kedua tim tidak bisa mencetak gol tambahan dan PSG berhak atas tiga poin dari lawatannya ke Velodrome. Tambahan tiga angka ini mendongkrak mereka ke posisi teratas Ligue 1 dengan 62 poin, unggul satu angka dari Lyon yang tergusur ke posisi kedua dengan 61 poin. Sedangkan, Marseille tertahan di tempat ketiga dengan 57 poin. Blanc mengaku senang dengan hasil ini. Tetapi pada saat bersamaan dia bersedih karena kemenangan ini harus dibayar mahal dengan cedera dua pemainnya, yaitu David Luiz dan Thiago Motta. “Yang bisa saya bawa pulang dari pertandingan ini hanya kemenangan, tetapi kami harus membayarnya dengan mahal karena dua pemain saya

cedera. Perburuan gelar ini masih panjang dan kemenangan ini sama sekali belum menentukan. Tetapi, kemenangan tentu saja kemenangan ini sangat penting,” kata Blanc. Sedangkan pelatih Marseille asal Argentina Marcelo Bielsa mengakui, kekalahan timnya.

“Hasil ini cukup adil. PSG sedang dalam permainan terbaik mereka. Faktor keberuntungan atau apa pun namanya, tidak cukukp. Karena itu tidak ada alasan pemaaf dari kekalahan ini,” kata mantan pelatih Athletic Bilbao dan Timnas Argentina itu.

Dia melanjutkan, “Kunci dari pertandingan ini adalah bahwa kami dibuat tidak pernah nyaman dengan permainan kami. Saya tahu, PSG akan mendominasi permainan dengan umpanumpan mereka dan taktik kami tidak berjalan optimal.” =espn/ carol aji

LIGA UTAMA INGGRIS

Advocaat: Sunderland Layak Menang LONDON - Pelatih Sunderland, Dick Advocaat menilai, tim asuhannya layak menang saat menjamu Newcastle United dalam derby bertajuk Wear Tyne melawan tim satu kota New Castle United di Stadium of Light, Minggu (5/4) tengah malam. Sunderland menang tipis 1-0 berkat gol cantik Jermain Defoe menjelang turun minum. Mendapat bola umpan kepala Steven Fletcher, pemain yang pernah merumput di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat itu, melepas tendangan first time kaki kiri. Sepakan volinya menaklukkan Tim Krul yang sudah salah langkah di bawah mistar gawang Newcastle. Kedudukan 1-0 ini pun bertahan hingga akhir pertandingan. “Kemenangan ini adalah hasil kerja keras sejak awal hingga akhir pertandingan. Anda bisa

saksikan, pada akhir pertandingan kami memang sedikit kelelahan. Kami sama sekali tidak bisa mengontrolnya dan mereka mulai memainkan bola tinggi, tetapi secara keseluruhan, kemenangan

ini layak diraih Sunderland. Cara kami bekerja dan cara kami bermain membuat saya bangga pada para pemain,” kata pelatih yang baru direkrut bulan lalu itu. Pada bagian lain, mantan

pelatih Timnas Belanda itu memuji gol Jermain Defoe yang mencetak gol cantik pada laga tersebut. Dia juga memuji kinerja Steven Fletcher dan Connor Wickman yang juga tampil menawan. “Gol itu sangat luar biasa. Selain itu, kami masih memiliki sejumlah peluang mencetak gol. Kami membuang satu peluang emas, tetapi secara keseluruhan kami layak menang,” ujarnya. Dia melanjutkan, “Minggu lalu, dia (Defoe) tidak bisa mengikuti latihan karena masalah hamstring tetapi dia bermain bagus hari ini. Tiga orang pemain depan bermain sangat bagus. Kalau mereka bermain seperti ini maka tugas pemain tengah menjadi lebih mudah. Semua pemain menjalankan tugasnya dengan baik dan itulah yang membuat saya bahagia.” Ini adalah laga pertama Ad-

vocaat di Stadium of Light sejak didapuk menggantikan Gustavo Poyet yang dipecat beberapa pekan lalu. Advocaat pun mempersembahkan kemenangan itu untuk suporter Sunderland atas dukungan penuh dan atmosfer luar biasa yang mereka ciptakan. “Ketika kami tiba di stadion dan masih berada di dalam bus, sambutan pendukung luar biasa. Saya sudah katakan sebelumnya bahwa suporter akan mendukung kami dan ternyata benar. Sejak awal mereka mendukung kami dan ini memberi gairah yang ekstra untuk para pemain. Kami tahu, kami masih akan melakoni tiga laga kandang dan kami harus memetik poin penuh pada tiga laga tersebut. Setiap pertandingan menjadi sangat penting. Sekarang kami fokus untuk laga berikutnya melawan Crystal Palace,” paparnya. =sky sports/carol aji


16 ATASI

KORAN MADURA

SENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IV

MARSEILLE,

KORAN MADURA

PSG PIMPIN LIGUE 1

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

BARCELONA - Bek Barcelona asal Prancis, Jeremy Mathieu mengaku, kemenangan 1-0 atas Celta Vigo pada laga di Stadio Balaidos tidak diraih dengan mudah. Tripoin itu diraih dengan susah payah karena Celta Vigo bermain dengan sangat baik. Satu-satunya gol kemenangan El Barca pada laga ini dicetak melalui sundulan Mathieu ketika pertandingan hanya tersisa 16 menit. Tambahan tiga poin ini kembali menjauhkan Barcelona dari kejaran Real Madrid. Madrid sempat mempersempit jarak menjadi hanya satu poin setelah pada laga sebelumnya menyikat Granada dengan skor telak 9-1 di Santiago Bernabeu. Tetapi gol Mathieu memastikan tiga poin untuk anakanak asuh Luis Enrique itu dan unggul empat poin dari Madrid. “Pertandingan ini sangat sulit. Setelah jeda internasional, kondisi tim sangat sulit karena ritme permainan selalu sedikit menurun. Celta tampil bagus di babak pertama, tetapi di babak kedua kami mengontrol pertandingan dan akhirnya bisa mencetak gol kemenangan dari sebuah tendangan bebas,” ujar Jeremy Mathieu. Pada laga tersebut, pemain terbaik Barcelona Lionel Messi diturunkan pelatih Luis Enrique sejak awal. Sebelumnya, pemain ini diragukan tampil karena isu cedera yang membuatnya tidak bisa membela Argentina selama jeda internasional sepanjang pekan lalu. Meski tidak mencetak gol, pemin ini beberapa kali mengancam gawang Celta Vigo tetap gagal menghasilkan gol. Celta Vigo memulai pertandingan dengan sangat baik. Mereka nyaris unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 11 menit melalui Joaquin Larriery. Tetapi tendangan kaki kiri pemain yang mencetak gol kemenangan Celta di Camp Nou November 2014 itu, memanfaatkan umpan Nolito berhasil digagalkan kiper Barcelona, Claudio Bravo. Dua menit berselang, giliran Barcelona yang mengancam gawang tuan rumah melalui Lionel

16

Mathieu: Kemenangan ini Tidak Mudah DATA DAN FAKTA Dani Alves tercatat sudah tampil di 385 laga La Liga. Ia unggul dari rekor yang sebelumnya dipegang oleh Valery Karpin (384 laga) Mathieu tercatat dua kali menjadi penyelamat Barcelona. Selain golnya ke gawang Celta Vigo kemarin, Mathieu juga menjadi penentu kemenangan El Barca di El Clasico beberapa waktu lalu.

Messi. Tapi tendangan pemain asal Argentina ini ke pojok kiri bawah gawang Celta Vigo, memanfaatkan umpan Daniel Alves, berhasil di-selamatkan kiper tuan rumah Sergio Alvarez. Sepanjang 45 menit pertama ini, kedua tim saling mengancam, tetapi hingga turun minum tidak ada gol yang tercipta. Di babak kedua, Barcelona tampil lebih bagus. Neymar sempat mencetak gol di awal babak kedua, tetapi dianulir wasit karena sudah terjebak off side. Gol yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Tendangan Xavi Hernandez dari sisi kanan pertahan lawan melambung ke tiang jauh. Di sana, Mathieu yang tidak mendapat kawalan ketat berhasil meneruskan bola dengan kepala ke pojok kanan atas dalam gawang Alvarez. Celta Vigo semakin sulit menyamakan kedudukan karena mereka harus bermain dengan 10 orang setelah Fabian Orellana diusir karena melanggar gelandang Barcelona Sergio Busquets. Ronaldo “Fenomenon” Sementara itu, atas kemenagan sensasional yang diraih timya, Real Madrid saat meluluhlantakkan Granada 9-1, striker Karim Benzema memuji Ronaldo dan menyebutnya sebagai seorang “fenomenon”. Sebutan ini pernah disematkan untuk striker Timnas Brasil, Ronaldo Luís Nazário de Lima yang juga pernah membela Barcelona dan Real Madrid. “Cristiano adalah sebuah fenomenon. Dia selalu mencetak gol dan membantu tim. Dia layak mendapat semua yang sdah dia

capai,” kata Benzema. Dia juga mengaku bahwa dirinya, Gareth Bale, dan Ronaldo sedangkan dalam penampilan terbaik dan bekerja sama sangat baik. “Ronaldo, Bale, dan saya sedang dalam penampilan terbaik. Kami membantu tim dan kadang mencetak gol, tetapi kadang juga tidak. Tetapi kami akan terus bermain seperti ini hingga akhir musim,” imbuhnya. =espn/carol aji

Sergio Busquest (kiri) dan Gerard Pique (kanan) melakukan selebrasi atas gol yang dibuat oleh Jeremy Mathieu pada laga yang berlangsung di Stadio Balaidos.


SELASA

KORAN MADURA

7 April 2015 No. 0581 | TAHUN IV

A

SPORTIV | HAL. P Dijamin Tak Memberatkan SELASA 7 APRIL 2015 | MADURA No. 0581 | TAHUN

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Siswa Terlantar di Jalanan SUMENEP– Akibat sengketa lahan yang tak tuntas antara pemilik tanah dan pemerintah, akhirnya berujung pada penyegelan terhadap sekolah dasar negeri (SDN) 1 Banbaru, Pulau Gili Raja, Kecamatan Geligenting Senin (6/4) kemarin. Pantauan Koran Madura, penyegelan tersebut dilakukan oleh 25 warga asal Dusun Somor Dalem, Desa Banbaru, Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting. Tepat pada pukul 08.30 WIB, beberapa orang ini datang ramai-ramai ke sekolah milik pemerintah tersebut untuk menutup paksa. Mereka menyegel SDN 1 Banbaru lantaran status kepemilikan lahan yang ditempati belum ada kejelasan. Sehingga membuat amarah warga, lebih-lebih ahli waris. Akibat dari penyegelan tersebut, sejumlah siswa yang hendak mengikuti kegiatan belajar mengajar pagi itu pun terpaksa harus keluar kelas dan terlantar di jalanan. Berdasarkan informasi yang dapat dihimpun dari beberapa sumber, awalnya, tanah yang ditempati SDN I Banbaru itu milik almarhum Siruddin Nata Sudibyo. Dinilai oleh Pemerintah tanah tersebut sangat prospek untuk ditempati sekolah, maka pemerintah melakukan “tukar guling” dengan tanah pecaton. Hanya saja pemerintah daerah hingga saat ini belum mengubah status kepemilikan tanah pecaton tersebut sesuai janji mereka. Akibatnya, status kepemilikan tanah itu menjadi buram dan berujung penyegelan. ”Keluarga kami sudah sangat sabar menunggu janji pemerintah yang akan mengubah status tanah pecaton kepada keluarga kami. Tapi sayangnya kesabaran kami ada batasnya, karena sudah puluhan tahun lamanya kami menunggu ternyata belum ada kejelasan juga. Makanya kami terpaksa segel dan tutup sekolah ini,” kata Edi Junaidi kepada wartawan. Menurut menantu H. Nawami tersebut, keturunan alm Siruddin Nata Sudibyo itu, mengklaim kalau tanah yang dibangun sekolah tersebut merupakan tanah milik alm Siruddin Nata Sudibyo. Namun status kepemilikan lahan itu berubah sejak tahun 1970 saat pemerintah hendak membangun sekolah.

TERLANTAR. Sejumlah siswa terlantar di depan pintu masuk sekolah SDN I Banbaru. Mereka tidak diperbolehkan masuk karena sekolah mereka ditutup paksa oleh warga setempat akibat buramnya status kepemilihan lahan.

Sengketa Lahan Berujung Penyegelan Sebagai gantinya, alm Siruddin diberi kewenangan untuk mengelola sekaligus memiliki tanah pecaton milik desa setempat, dengan kompensasi akan mengubah status kepemilikan tanah kepada alm Siruddin atau kepada keturunannya. Hanya saja pada tahun 2006 silam, pemerintah daerah memberikan titik terang kepada keturunan alm Siruddin untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Namun upaya pemerintah itu hingga saat ini masih belum terlaksana dengan baik. ”Daripada nanti kami tidak mendapatkan apa-apa, mending dari sekarang kami tutup saja SD ini, biar kalau tanah pecaton betul-betul diambil pemerintah, kami bisa menggarap tanah ini,” tegas Edi. Sementara Kepala Sekolah SDN I Ban-

baru Supardi, mengaku masih berkoordinasi dengan dinas pendidikan. Namun, dinas terkait juga masih belum menemukan solusi. Sehingga Kepsek harus mencari tempat untuk kegiatan belajar mengajar sementara. "Saya masih mencari rumah warga yang mau ditempati untuk kegiatan belajar mengajar," tandasnya. Sementara, kata Supardi, akibat peristiwa sengketa lahan tersebut, sebanyak 91 siswa SDN I Banbaru mulai kelas 1-6 terpaksa dibolehkan pulang ke rumahnya masing-masing. Sebab selama berjam-jam nasib mereka terkatung-katung di pinggir jalan tanpa ada kejelasan. Belum Ada Solusi Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dik-

das) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep Fajarisman saat dikonfirmasi mengaku sudah mendapatkan laporan terkait aksi penyegelan tersebut. Hanya saja dirinya untuk saat ini masih belum bisa memberikan solusi cerdas agar permasalahan itu bisa terselesaikan. ”Untuk laporannya sudah masuk pada kami, tapi kami masih belum bisa berbuat banyak, karena kasus itu sudah lama terjadi,” katanya. Meskipun demikian, pihaknya mengaku akan terus mengupayakan agar persoalan tersebut segera teratasi. ”Kami tetap akan mengupayakan, karena ini menyangkut persoalan KBM. Saat ini kami masih melakukan inventarisir terhadap sejumlah lahan SD yang masih dalam sengketa,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM

Dua Pelajar Terjaring Razia

Tiga Direktur BUMD Terkesan Tertutup

DPRD Nilai Kinerja Bupati Berantakan

PAMEKASAN | HAL. G

SAMPANG| HAL. K

BANGKALAN | HAL. L


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

Balai Desa Banyak Rusak

Pemkab Terkesan Membiarkan

RUSAK. Salah satu balai desa butuh perbaikan. Namun untuk tahun ini, Pemkab tidak menganggarkan untuk perbaikan balai desa.

PLPG Akan Dihapus Ratusan Guru Terancam Tak Bersertifikasi SUMENEP – Ratusan tenaga pendidik di bawah naungan kementrian agama (Kemenag) Sumenep terancam tidak bisa mengikuti Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Pasalnya, program PLPG tersebut mulai tahun 2016 mendatang akan dihapus. Informasinya, berdasarkan data Shot List Kemenag Sumenep yang masih belum sertifikasi sekitar 460 orang dari total guru sebelumnya mencapai 938 orang. Sehingga, cita-cita para tenaga pendidik untuk menyandang jabatan guru sertifikasi dalam waktu singkat dipastikan terkubur dalam-dalam. ”Hasil koordinasi dengan pihak Kanwil Jatim kemarin, pada tahun 2015 ini pemerintah masih menganggarkan untuk pelaksanaan PLPG. Tapi untuk tahun selanjutnya informasinya tidak,” kata

Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemeneg Sumenep Moh. Rifa’i Hasyim. Menurut Rifa’i, untuk kuota yang akan diambil untuk mengikuti PLPG tahun ini masih belum ada kejelasan. Pasalnya, hingga saat ini masih belum dapat kepastian dari penyelenggara. Sementara penyelenggara PLPG yang dituntujuk adalah dua perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya untuk pendidikan agama dan Unversitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk jurusan umum.

”Biasanya anggaran untuk pelaksanaan PLPG itu langsung turun ke perguruan tinggi penyelenggara. Jadi, penentuan kuota itu disesuaikan dengan anggaran yang ada,” terangnya Sementara untuk pemanggilan peserta untuk mengikuti PLPG sudah diatur oleh pemerintah. Salah satu aturan yang diberlakukan adalah batasan usia. Guru yang lebih tua tetap didahulukan dibandingkan dengan yang lebih muda. ”Berdasarkan data di perguruan tinggi, guru yang sudah menyetorkan data base di rangking berdasarkan batasan usia. Yang paling tua akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ujian lebih dulu,” ungkapnya. Meskipun demikian, pihaknya menghimbau agar sejumlah guru yang masih

belum mengikuti PLPG tahun ini untuk bersabar. Sebab, pemerintah telah menyiapkan pengganti program PLPG yakni PPG (Pendidikan Profesi Guru). PPG ini merupakan salah satu program yang diluncuran oleh pemerintah untuk mencetak guru yang lebih berkualitas, berbobot dan profesional. Pelaksanaan PPG ini juga dilakukan oleh salah satu pergurun tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah. ”Bedanya, kalau PLPG hanya dijalani selama setengah bulan, namun PPG ini harus ditempuh selama satu tahun lamanya. Karena PPG ini tidak hanya bersifat pelatihan, melainkan semester pertama untuk pemahaman materi sedangkan untuk semester kedua lebih kepada praktek,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM

SUMENEP– Tahun ini, banyak kantor balai desa mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep setempat terkesan membiarkan keberadaan kantor balai desa tersebut. Pasalnya, pada tahun 2015 pemeritah daerah tidak menganggarkan perbaikan kantor balai memperhatinkan. Salah satunya, balai Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng. Kini, atapnya sudah ambruk, bahkan saat ini hanya terlihat empat ting penyanggahnya. Selain itu, balai desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk juga bernasib sama. Kondisi balai desa tersebut sebagian gedungnya telah roboh dan sebagian dindingnya tampak kotor dipenuhi semak belukar karena lama tidak ditempati. Tidak hanya itu, kondisi yang serupa juga terjadi di kantor balai desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, saat ini gedung kantor balai desa tersebut banyak yang mulai retak. ”Sudah lama balai desa ini tidak ditempati. Mungkin karena kondisinya yang tidak memungkinkan, sehingga aparat desa enggan untuk menempati,” kata salah satu tokoh masyarakat Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Ganding, Zaenuri. Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Pemerintah Desa (Pemdes) Setkab Sumenep Moh. Ramli mengatakan, pada tahun 2015 ini pemerintah daerah memang tidak mengalokasikan anggaran sedikitpun untuk perbaikan sejumlah kantor balai desa. ”Pastinya untuk anggaran khusus perbaikan balai desa tidak ada. Karena tidak dianggarkan untuk tahun ini,” katanya. Menurut Ramli, meskipun tidak dianggarkan secara khsus, perbaikan kantor balai desa itu bisa diambilkan dari dana alokasi dana desa (ADD) yang akan diterima oleh masing-masing desa. Sebagiamana biasanya, penggunaan ADD sebanyak 70 persen digunakan untuk sarana pemberdayaan masyarakat, sementara 30 persen diperuntukkan pembiyaan yang lain, seperti honorarium aparatur desa. ”Kalau memang disepakati dana ADD akan dialokasikan untuk perbaikan balai desa, itu tidak masalah. Ya kalau masih dilihat lebih penting dibangun sarana lainnya, ya juga tidak maslah. Itu semua tergantung pelaksanaan di bawah,” ungkap mantan Camat Batang-Batang itu. Pada tahun 2015 ini pemerintah daerah telah menyediakan anggaran sebesar Rp 115 miliar yang diambilkan dari APBD setempat. Selain itu, Kabupaten Sumenep juga mendapatkan anggaran DD (Dana Desa) sebesar Rp 94,8 miliar yang bersumberkan dari APBN tahun 2015 ini. Ramli memastikan jika dana ratusan miliar itu sudah bisa dicairkan mulai bulan ini. ”Perbupnya sudah selesai, dan mulai Minggu depan kami akan melakukan sosialisasi terhadap semua Bendahara Desa dan Sekretaris Desa,” ungkapnya. Sementara jumlah desa di Kabupaten Sumenep sebanyak 330 desa yang menyebar di 18 Kecamatan daratan dan 18 kecamatan wilayah kepuluan. =JUNAEDI/SYM


Sumenep

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

C

PENCEMARAN NAMA BAIK

Sidang Bambang Belum Tuntas SUMENEP- Proses persidangan Kepala Dinas PU. Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Sumenep, Bambang Iriyanto hingga saat ini masih belum tuntas. Selama ini, persidangan masih fokus terhadap pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi ahli. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sumenep, R Adi Wibowo mengatakan, sejak dilimpahkan kepada pengadilan negeri, proses persidangan sudah beberapa kali dilakukan. Hanya saja, persidangan tersebut masih terfokus kepada pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saksi ahli. Saksi ahli yang dimaksud adalah ahli bahasa. Hal itu dilakukan, menurut Adi, karena kasus pencemaran nama baik itu erat kaitannya dengan masalah bahasa. "Ahli bahasa yang didatangkan ialah dari (STKIP, red.) PGRI Sumenep," ungkapnya kemarin, Senin (6/4). Adi mengakui bahwa proses persidangan kasus pence-

maran nama baik itu memang lama. Pasalnya, menurut dia, kasus pencemaran nama baik tidak sama dengan kasus lainnya, misalnya kasus penganiayaan. "Kalau kasus pemukulan misalnya, itu biasanya lebih cepat. Satu atau dua kali sidang biasanya sudah selesai. Karena itu relatif mudah pembuktiannya. Kalau kasus pencemaran nama baik, kita memang harus hati-hati," paparnya. Selain itu, lanjutnya, saksi-saksi yang diperiksa juga banyak. Meski tak menyebutkan berapa jumlahnya, Adi menuturkan bahwa dalam kasus tersebut saksi yang diperiksa sudah lebih dari

sepuluh. "Jadi, saya tegaskan, proses persidangan dalam kasus ini sudah berjalan sesuai prosedur dan sesuai dengan jadwal," tegasnya. Selebihnya, ia mengungkapkan, proses sidang selanjutnya akan memeriksa terdakwa. "Setelah pemeriksaan terdakwa, biasanya sidang akan berlanjut kepada tuntutan pidana. Setelah itu, kita lihat bagaimana nanti," tuturnya. Sekadar mengingatkan, Bambang dilaporkan Polres Sumenep dengan alasan pencemaran nama baik karena telah mencatumkan Polres menjadi CV Polres sebagai salah satu penerima proyek Dinas PU Cipta Karya. Ia kemudian ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 207 KUHP dengan ancaman hukuman di bawah lima tahun. Kasus tersebut dilaporkan oleh mantan Wakapolres Sumenep, Kompol Sujiono. =FATHOL ALIF

Segenap Pimpinan DPRD Sumenep

Mengucapkan

Selamat & Sukses

Atas Launching Madura United Perssu (MU-P) Divisi Utama Liga Indonesia 2015 “Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

Jajaran Direksi dan Karyawan BPRS Bhakti Sumekar

Novi Sujatmiko Direktur Utama

Mengucapkan

Selamat & Sukses

Hairil Fajar Direktur Bisnis

Cahya Wiratama

Atas Launching Madura United Perssu (MU-P) Divisi Utama Liga Indonesia 2015 “Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

Direktur Operasional

Pasang Iklan di

KORAN MADURA

KANTOR REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, website: www.koranmadura.com

Segenap Pimpinan SKPD Kabupaten Sumenep

Mengucapkan

Call Centre (0328) 6770024

DIDIK UNTUNG SAMSIDI Kepala DPPKA

Selamat & Sukses Atas Launching Madura United Perssu (MU-P) Divisi Utama Liga Indonesia 2015

YAYAK NURWAHYUDI Kepala Diskominfo

“Semoga dapat mengharumkan Sumenep”

ERI SUSANTO Kepala DPU Pengairan H. Herman Dali Kusuma, MH Ketua DPRD

Drs. H. MOHAMMAD HANAFI Wakil Ketua DPRD

R. MOH. MULKI, SE Sekretaris DPRD

AHMAD SALIM, S.Ag Wakil Ketua DPRD

FAISAL MUHLIS, S.Ag Wakil Ketua DPRD

FITRIL AKBAR Direktur RSUD

TITIK SURYATI Kepala BKD


D

KORAN MADURA

Sumenep

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

POLITIK

Achmad Fauzi Dapat Respon Positif SUMENEP- Bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 yang diusung Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Sumenep pada Pilkada tahun 2015 ini, Achmad Fauzi mendapat respon positif dari kalangan PAC. Sehingga, hal itu dianggap menjadi modal mentereng menghadapi pesta demokrasi di Sumenep yang tinggal menghitung hari. Respon tersebut diakui oleh salah seorang pengurus PAC Kota, Kacung Diharjo. Ia mengungkapkan bahwa, diusungnya Achmad Fauzi sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 oleh DPC PDIP Sumenep merupakan hal yang sudah tepat. Pasalnya, selain masih muda, sosok Fauzi juga ia dinilai multi talenta. "Kami yakin, Bapak Fauzi dapat membuat Sumenep lebih baik," ungkapnya usai acara silaturrahim DPC PDIP Sumenep dengan PAC Kota di Desa Pangarangan, Senin (6/4). Dia berharap, jika terpilih nanti, Fauzi bisa lebih dekat dengan rakyat. Sehingga, program-program yang dibuat nantinya pro terhadap rakyat. "Kami berharap kepada sosok Fauzi ini agar tidak elitis nanti kalau misalnya sudah terpilih. Pemberdayaan kepada rakyat kecil harus selalu dilakukan," ujarnya. Di tempat berbeda, ketua PAC Batuan, Busar mengaku optimis dengan kehadiran sosok Achmad Fauzi. Pasalnya, ia mengenal Fauzi sebagai sosok yang sudah sarat pengalaman meski pun secara usia masih muda. "Selain sebagai pengusaha yang sukses, di bidang pemerintahan, saya yakin dia juga sudah berpengalaman. Karena, informasi yang saya dapat, dia pernah menjadi staf ahli wakil bupati di Cianjur, Jawa Barat," tukasnya. Menanggapi hal itu, Achmad Fauzi mengaku bahagia atas respon positif tersebut. Ia menjelaskan, tujuannya maju sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020 tidak lain adalah panggilan nurani dan ingin membuat Sumenep lebih baik ke depan. "Murni karena panggilan nurani. Bukan karena apa-apa. Kalau ingin uang, usaha saya selama ini alhamdulillah lancar. Tapi, bagi saya, sukses di luar daerah itu bukan sukses yang sebenarnya. Tapi, saya akan merasa sukses beneran kalau bisa membuat daerah saya lebih baik," tukasnya. Disinggung soal harapan agar nantinya jika terpilih harus tetap merakyat, Fauzi menegaskan, bahwa hal itu memang sebuah keniscayaan. "Di mana pun, yang namanya pemimpin itu memang harus merakyat. Pemimpin itu dipilih oleh rakyat. Kalau tidak dipilih rakyat, tidak mungkin bisa menjadi pemimpin. Makanya, pemimpin ke depan, harus memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada rakyat, teruma kepada pemuda sebagai generasi bangsa," pungkasnya. =FATHOL ALIF

Perkenalkan Fauzi Melalui Road Show PAC Achmad Fauzi: Izinkan Saya Mengabdi untuk Sumenep SUMENEP- Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Sumenep Desember mendatang, Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDI-P) Kabupaten Sumenep terus merapatkan barisan. Setelah pada Sabtu kemarin, mereka melakukan konsolidasi internal partai dengan melakukan road show ke PAC Rubaru dan Ambunten, kini PDIP kembali melalukan road show ke tiga PAC untuk memperkenalkan Cawabupnya, Achmad Fauzi. Pantauan Koran Madura Senin (6/4), DPC PDIP Sumenep bersama Achmad Fauzi melakukan kunjungan ke tiga PAC sekaligus, yaitu Kecamatan Kota yang bertempat di Desa Pangarangan; Kecamatan Batuan bertempat di Desa Gunggung; dan terakhir Kecamatan Manding bertempat di Desa Giring. Ketua DPC PDIP Sumenep, Decky Purwanto menuturkan, sebenarnya road show DPC PDIP Sumenep sudah dimulai sejak Sabtu (4/4) lalu. Waktu itu, ia beserta rombongan

berkunjung ke PAC Rubaru dan Ambunten. "Jadi, dengan hari ini, kita sudah road show ke lima PAC. Kita memang sengaja melakukan kegiatan seperti ini dalam rangka merapatkan barisan menjelang Pilkada Sumenep 2015. Kita ingin di internal kita solid mulai dari bawah," terangnya kemarin usai melakukan kunjungan. Dalam kunjungannya ke beberapa PAC tersebut, DPC PDIP Sumenep sengaja membawa bakal calon wakil bupati Sumenep 2015-2020, Ach-

mad Fauzi. Menurut mantan anggota DPRD Sumenep, hal itu sengaja dilakukan untuk memperkenalkan Acmad Fauzi kepada masyarakat, terutama kepada pengurus PDIP, baik di tingkat PAC, sampai anak ranting. "Selama ini mungkin masih ada sebagian masyarakat yang belum kenal kepada Abang Fauzi. Makanya, sambil lalu konsolidasi internal partai, kami juga sosialisasikan bakal calon wakil bupati yang kita usung dalam Pilkada kali ini," tukasnya. Ia berharap, dengan diperkenalkannya bakal calon wakil bupati Sumenep 20152020 itu, masyarakat bisa mengenal lebih dekat sosok Fauzi. "Karena, seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Karena masyarakat sudah mulai mengenal sosok Fauzi, diharapkan mereka lebih sayang dan mendukung niat baiknya mengabdikan dirinya untuk masyarakat Sumenep ke depan," ujar Decky.

Sementarta itu, Achmad Fauzi mengungkapkan bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai orang nomor 2 bukan semata-mata karena dirinya diminta oleh banyak kalangan, tetapi juga karena panggilan hati. “Maka izinkan saya mengabdi untuk Sumenep. Sebab sudah terlalu lama saya hidup dan membangun mimpi di Jakarta. Hari ini saya ingin mengabdi untuk Sumenep. Sebab saya terbang ke Jakarta dan punya usaha, suatu saat akan saya bawa pulang untuk Sumenep,” ucapnya di depan pengurus PAC, ranting dan ratusan warga. Ia berharap, masyarakat mau berjuang bersamanya. “Tentu membangun Sumenep yang lebih sejahtera. Tak usah khawatir, saya bukan tipe orang yang suka mengumbar janji. Jika memang ditakdirkan jadi, dan tak berpihak pada masyarakat, hujat saya, bahkan pekikan takbir agar saya kembali ke jalan yang benar,” harapnya. =FATHOL ALIF/SYM

ROAD SHOW. Achmad Fauzi (pegang mik) cawabup dari PDIP saat memperkenalkan diri dan memohon restu kepada para PAC PDIP dan warga. Jurnalis senior dan pengusaha muda itu izin mengabdi untuk Sumenep.


KORAN MADURA

Sumenep

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

E

PENGOLAHAN TERI. Sejumlah pekerja membersihkan teri medan untuk proses pembungkusan di industri pengolahan teri di Desa Larangan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (6/4). Melimpahnya tangkapan teri medan membuat harga teri medan turun dari Rp 80 ribu per kilo menjadi Rp 70 ribu per kilo.

BUMD Tidak Boleh Gandeng Perusahaan Swasta Kepala Kantor ESDM Terkesan Tertutup SUMENEP – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di lingkungan Kabupaten Sumenep dilarang menggandeng perusahaan swasta dalam mengelola minyak dan gas, utamanya dalam pengelolaan hak 10 persen dana partisipasi atau yang dikenal dengan participating interest (PI). ”Sesuai imbauan menteri Energi Sumber Daya Mineral, semua BUMD yang mengelola Migas tidak diperkenankan untuk mengandeng pihak swasta,” jelas Koordinator Sumenep Curruption Watch (SCW), Junaidi. Beberapa waktu lalu, kata Junaidi, Menteri ESDM Sudirman Said menghimbau agar perusahaan milik daerah dalam mengelola dana PI sebesar 10 persen itu tidak diperkenankan untuk menggandeng pihak swasta. Ala-

sannya, untuk memberikan manfaat maksimal bagi daerah dan mencegah pemburu rente masuk menguasai blok migas melalui BUMD. ”Alasan itu sangat rasional, sebab ketika tidak menggandeng perusahaan swasta, maka dana PI 100 persen dimiliki oleh pemerintah daerah,” terangya. Hanya saja menurut Junaidi, di Kabupaten Sumenep BUMD yang ditunjuk sebagai pengelola migas, seperti PT Wira Usaha

Sumenekar (WUS) masih menggandeng perusahaan swasta. Sehingga dana partisipasi yang diberikan oleh perusahaan migas tidak murni dikelola oleh pemerintah daerah. ”Yang jelas, saat ini PT Wus dalam pengelolaan dan partisipasi itu masih menggandeng perusahaan swasta. Kami semua punya data riilnya. Bahkan kami punya data pengelolaan migas dari tahun 2012 yang lalu,” terang Junaidi. Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang berada di ujung timur pulau Madura. Sumenep dikenal sebagai penghasil minyak dan gas tertinggi dibandingkan dengan tiga kabupaten yang lain di pulau garam. Buktinya, saat ini sebanyak lima peruhasaan yang bergerak dibidang migas telah menjajaki

sejumlah kepulauan di kota keris ini. Kelima perusahaan tersebut yakni, Husky Cnooc Madura Limited (HCML), SPE Petrolium, Petro Java, dan Energi Mineral Langgeng (EML). Keempat perusahaan tersbeut saat ini masih dalam tahap ekplorasi. Lokasi eksplorasi keempat perusahaan itu berbeda, jika Husky di Kepuluan Raas, SPE Petrolium kegitannya di Pragaan, Petro Java di blok North Kangean, dan Energi Mineral Langgeng (EML) di Saronggi. Sementara dua perusahaan lainnya, yakni PT Santos dan KEI. Untuk PT Santos saat ini sedang melakukan ekploitasi di Blok Maleo dan Blok Peluang, sedangkan KEI, selain di Pagerungan, juga menggarap Terang Sirasun Batur (TSB) di perairan sebelah

selatan Pulau Komirian, Kecamatan Raas. Kepala ESDM Sumenep Abd Kahir membenarkan jika pengelolaan dana PI BUMD itu memang tidak diperkenankan menggandeng pihak swasta, melainkan dengan pihak KKKS (kontrak kerja sama). ”Sesuai Undang-Undang Nomor 22/2001, kerjasama BUMD dalam pengelolaan dana PI hanya boleh dilakukan dengan KKKS, bukan dengan yang lainnya,” katanya. Sayangnya mantan Kabag Humas Setkab Sumenep masih terkesan tertutup ketika ditanyakan soal temuan adanya BUMD yang masih menggandeng pihak swasta. Kahir enggan untuk menjelaskan. ”Kalau itu saya tidak bisa menjelaskan, karena di luar kewenangan saya,” dalihnya. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

MADURA

F

Nelayan Hilang Terus Bertambah Diduga Korban Terlempar Saat Melaut PAMEKASAN - Kecelakaan laut yang menimpa nelayan Pamekasan dalam dua pekan terakhir sudah terjadi tiga kali. Kecelakaan pertama menimpa Fauzan, 30, warga Dusun Gedungan, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, yang hilang saat mencari ikan ditemukan terapung dengan kondisi tidak bernyawa. Rabu (25/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan serupa kembali terjadi pada awal April. Korbannya, Sugianto, 25, warga Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, hilang saat mencari ikan Rajungan di perairan pantai Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Kemarin (6/4), seorang nelayan asal Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan kembali hilang di perairan Camplong, Sampang. Korban Bustomi diketahui hilang saat nelayan lainnya melihat perahu yang ditumpanginya terombang-ambing tanpa penumpang dalam keadaan mesin hidup sekitar pukul 23.00 WIB. Para nelayan yang mengenali perahu korban langsung melakukan upaya pencarian korban dengan menyisir lokasi yang diduga tempat jatuhnya korban sambil

ban juga dilakukan oleh pihak Koramil setempat dan Taruna Siaga

lalu memberi tahu pihak keluarga. Kabar hilangnya Bustami menyebar cepat hingga diketahui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu pencarian. Namun hingga dini hari kemarin korban belum ditemukan. Pencarian korban terus dilakukan pada siang hari dengan menyisir perairan itu dengan melibatkan banyak pihak. Selain nelayan setempat, pencarian kor-

CUACA BURUK

Tim Gabungan Hentikan Pencarian PAMEKASAN - Tim SAR gabungan dari unsur TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Syahbandar Pelabuhan Branta akhirnya menghentikan pencarian nelayan hilang, Senin, sekitar pukul 17.00 WIB. “Kami sengaja menghentikan sementara pencarian nelayan yang hilang ini karena kondisi sudah gelap,” kata Tim Penyidik Syahbandar Pelabuhan Branta, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Agus Dwi Suryatno. Selain karena suasana gelap, yang juga menjadi pertimbangan tim untuk menghentikan pencarian adalah ombak besar dan angin kencang. “Di samping itu, kami juga telah kecapean karena sejak pagi hingga sore tadi anginnya sangat kencang,” terang dia. Ia menjelaskan penghentian pencarian nelayan hilang asal Desa Branta Tingggi bernama Bustami warga Desa Branta Tinggi,

Bencana (Tagana). Kepala BPBD

Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, ini hanya sementara, dan akan dilanjutkan lagi, Selasa (7/4) pagi.

Di samping itu, kami juga telah kecapean karena sejak pagi hingga sore tadi anginnya sangat kencang,” Pencarian korban nelayan hilang itu difokuskan di sekitar sumur gas milik PT Santos Sampang, karena berdasarkan informasi yang disampaikan nelayan yang pertama kali menemukan perahu korban tidak jauh dari lokasi pengeboran. Di samping itu, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban memang pamit hendak menangkap ikan di sekitar perairan Pantai Camplong, tak jauh dari pengeboran sumur

milik PT Santos. Pada Minggu (5/4) sekitar pukul 10.00 WIB, Nelayan Bustami melaut, lalu pada pukul 22.30 WIB nelayan lain bernama Moh Anwar melihat ada perahu yang berputar-putar dengan kondisi mesin masih hidup di perairan Branta, Kecamatan Tlanakan. Setelah didekati, ternyata perahu itu tanpa awak dan diketahui perahu milik Bustami. Atas temuan itu, Anwar selanjutnya menghubungi Kades Branta Tinggi memberitahukan temuannya tersebut. Selanjutnya pada sekitar pukul 23.00 WIB, Kades Branta Tinggi bersama masyarakat sekitar 20 orang dengan menggunakan dua perahu tradisional melakukan pencarian. Pencarian dilakukan di sekitar lokasi pertama kali ditemukannya perahu itu dan menelusuri sepanjang pesisir Desa Branta, namun tidak ditemukan. =ant/aziz/rah

Pamekasan

Akmalul Firdaus menjelaskan pencarian korban akan terus dilakukan untuk menemukan korban kecelakaan itu. Pada Senin malam, perahu dan alat tangkap yang digunakan ditepikan ke bibir pantai Desa Branta Pesisir. “Kami akan terus berupaya mencari korban bersama pihakpihak terkait termasuk d e n gan masyarakat. Mudah-mudah segera ditemukan,” katanya. Kapolsek Tlanakan AKP Jauhari menjelaskan jasad korban diduga tenggelam di dasar laut. Sebab pencarian ke arah selatan belum membuahkan hasil. Jika memang tenggelam jasad korban diperkirakan akan mengapung dalam dua hari kedepan. Dari semua kecelakaan laut ini, belum diketahui pasti penyebabnya. Namun sebagian warga menduga, korban terlempar dari perahu saat melaut. Sebab rata-rata perahu yang digunakan menggunakan dua mesin dengan hanya satu penumpang dan tidak menggunakan pelampung. =A. FAUZI M/RAH

DPC PDIP Dukung Mega Tetap Jadi Ketum PAMEKASAN –Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar kongres pada 9 sampai 12 April 2015. Dalam kongres nanti, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Pamekasan mendukung Megawati Soekarno Putri (Mega) tetap duduk sebagai Ketua Umum (Ketum) untuk 5 tahun ke depan. Hal itu disampaikan ketua DPC PDIP Pamekasan, Zaiful Bahri. Menurutnya, hal itu sesuai dengan hasil rapat kerja nasional (Rakernas) IV, yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada September 2014 lalu. Yang disepakati semua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Indonesia. “Kami sangat mendukung ibu Mega kembali menduduki kursi Ketua Umum PDIP, sesuai dengan hasil Rakernas di Se-

marang. Pada waktu itu, semua DPD sepakat meminta ibu Mega tetap men-

jadi Ketum, dan tidak ada calon lain,” kata Zaiful. =ALI SYAHRONI/Adv/rah


Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

G

Dua Pelajar Terjaring Razia Ada yang Mengaku Pelajar di Pondok Pesantren di Proppo PAMEKASAN - Petugas Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Kecamatan Tlanakan Pamekasan menjaring dua pelajar di Dermaga Branta Pesisir, Kecamatan setempat, pada saat jam efektif Senin (6/4) kemarin. Keduanya berinisial FM dan FI. Mereka langsung dibawa ke Kantor Kecamatan Tlanakan untuk dimintai keterangan. Kepala Seksi Trantibum, Kecamatan Tlanakan, H. A Taufik Surowikromo menjelaskan kedua pelajar ini diketahui sedang bermain-main bersama sejumlah rekannya di Pelabuhan Branta Pesisir dengan berpakaian seragam sekolah. Petugas yang sedang melakukan patroli rutin langsung mendekati kerumunan pelajar itu. Namun dari sekitar 10 siswa yang mengendarai 5 motor, hanya dua orang yang terjaring. Sedangkan siswa yang lain langsung menggeber motornya saat mengetahui kedatangan petugas. “Sebenarnya banyak temantemannya yang berseragam sekolah di sana. Tapi mereka langsung kabur begitu mengetahui ada petugas,” katanya. Kepada petugas, siswa ini mengaku pelajar dari salah satu SMA swasta yang berada di lingkungan pondok pesantren di Kecamatan Proppo, sekaligus nyantri di sana. Satu diantara keduanya mengaku sering datang ke Pelabuhan Branta Pesisir. Mereka menolak disebut bolos

sekolah karena pada saat itu jam bebas belajar karena para guru di sekolahnya sedang menggelar rapat. “Saya tidak bolos pak. Hari ini memang pulang lebih awal karena ada rapat guru. Jadi tidak ada pelajaran,” kelit FI. Petugas Trantibum Kecamatan Tlanakan tidak percaya begitu saja terhadap pengakuan mereka. Setelah diberi pembinaan, mereka dibuatkan pernyataan tidak mengulang perbuatannya. Selanjutnya, mereka dipulangkan. “Mereka kami minta buat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Identitas mereka juga kami catat dan kalau nanti terjaring razia lagi, kami akan panggil orang tua dan pihak sekolahnya,” kata Taufik. Selain merazia pelajar, dalam waktu dekat ini petugas setempat akan merazia tempat kos yang berada di wilayah itu. Tujuannya untuk menghindari penyalahgunaan tempat kos sebagaimana yang terjadi di beberapa wilayah lain. =A. FAUZI M/RAH

INTROGASI. Dua siswa SMA swasta mendapat pembinaan dari Kasi Trantibum Kecamatan Tlanakan, H. A Taufik Surowikromo, setelah keduanya terjaring operasi di Pelabuhan Branta Pesiri, Senin (6/4) kemarin.

Bupati Jamin TPA Sampah Tak Ganggu Warga Sekitar PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii meninjau kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah di Dusun Dubaja, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, guna memastikan keberadaan TPA tidak mengganggu warga di sekitarnya, Senin (6/4). Kedatangan Bupati menyusul adanya keluhan salah seorang warga yang merasa terkena dampak TPA. Bupati mengajak dinas terkait, Kepala Badan Lingkungan (BLH), Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), perwakilan Dinas Pekerja Umum Cipta Karya, dan Tata Ruang (Cika-

tarung) Pamekasan. Bupati melihat sejumlah titik tumpukan sampah, baik sampah yang didiamkan untuk menghasilkan gas metan, maupun tumpukan sampah yang akan ditimbun. Menurut Bupati, TPA saat ini dalam pembenahan agar sampah yang ada tidak lagi menimbulkan bau menyengat yang dapat mengganggu warga sekitar. Tumpukan sampah yang didominasi sampah organik segera ditimbun. Menurutnya, kebakaran sampah yang menimbulkan asap di musim kemarau bukan karena dibakar, melainkan dampak dari penumpu-

kan sampah yang cukup lama sehingga menghasilkan gas metan yang mudah terbakar. “Sampah di sini kata petugasnya tidak pernah dibakar karena memang akan mengganggu lingkungan. Yang terjadi itu sampah terbakar sendiri karena reaksi kimia dari tumpukan sampah yang menghasilkan gas metan, sehingga saat kondisi panas akan membakar sampah. Tapi oleh petugas segera dipadamkan,” katanya. Banyaknya sampah organik yang masuk ke TPA karena pengelolaan sampah di hulu kurang maksimal, seperti sampah perumahan dan pasar

tidak berjalan. Kondisi ini akan segera dicarikan jalan keluarnya. Kini, pihaknya telah mengirimkan tim untuk melakukan studi banding ke Kota Probolinggo untuk pengelolaan sampah yang lebih baik. Agar sampah-sampah yang dihasilkan setiap harinya tidak dibuang percuma di TPA. “Memang banyak yang perlu kami sikapi secara serius. Makanya, dalam waktu dekat ini, saya dengan SKPD terkait akan mendiskusikan persoalan ini. Utamanya soal pemilahan sampah organik dan anorganik untuk didaur ulang,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

MENINJAU. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii (tengah) meninjau TPA Angsanah


H

Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

Ploting DAK SD Belum Final LP2D Minta Disdik Berhati-hati Menentukan Sasaran Kegiatan PAMEKASAN - Ploting dana untuk peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pamekasan terkendala petunjuk teknis (juknis). Sehingga belum diketahui jumlah lembaga yang akan menerima dana alokasi khusus (DAK) yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) itu. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pen-

didikan (Disdik) Pamekasan, Prama Jaya membenarkan hal itu.

Dijelaskan, ploting DAK itu akan segera ditentukan apabila juknis pelaksanaannya sudah turun. Namun demikian, pihaknya sudah melakukan verifikasi terhadap sekolah-sekolah yang mengusulkan untuk memperoleh dana itu. Ia menjamin calon penerima DAK ini akan memprioritaskan sekolah-sekolah yang paling membutuhkan dan dipastikan

tidak ada titipan. “Tim verifikasi melibatkan banyak unsur. Dari Inspektorat, Dewan Pendidikan, Konsultan serta beberapa lembaga lainnya. Verifikasi ini mengecek kebenaran usulan, tingkat kerusakan serta keterdesakannya. Kalau juknis sudah ada, tinggal menyesuaikan dengan hasil verifikasi ini,” katanya.

Jumlah DAK untuk peningkatan mutu pendidikan SD pada 2015 sebesar Rp 15,3 miliar. Dana ini nantinya akan dibagikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan sesuai kebutuhan dan kemampuan anggaran. Sebelumnya, Lembaga Partisipasi Pembangunan Daerah (LP2D) Pamekasan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) serius dalam mengelola program ini agar tujuan pemerintah bisa tercapai. Baik dalam capaian kuantitas, kualitas maupun mutu pendidikan. Sekretaris LP2D Pamekasan, Sofyan meminta Disdik Pamekasan harus hati-hati dalam menentukan sasaran kegiatan dan tidak semata-mata berdasar pesanan pihak-pihak tertentu apalagi karena adanya imingiming persentase. Disdik harus melakukan verifikasi dan kroscek agar tidak tumpang tindih dengan program yang sama dari sumber pendanaan berbeda seperti dari pusat maupun provinsi yang diterima lembaga dimaksud. Jika ini tidak dilakukan, maka rawan terjadinya kegiatan pembangunan fiktif. Yakni, dua sumber pendanaan, tetapi hanya dilaksanakan satu kegiatan saja. =A. FAUZI M/RAH

Seorang siswa SD sedang membaca buku dengan serius di ruang kelasnya.

Disdik Kenalkan Aplikasi Laporan Baru BOS

SERIUS. Salah seorang narasumber sedang menjelaskan tahap-tahap penggunaan aplikasi laporan BOS, dalam Workshop BOS, di Gedung PKKPN, Jl Kemuning, Pamekasan

PAMEKASAN - Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan melaksanakan workshop bantuan operasional sekolah (BOS) rutin tahunan, ditempatkan di Gedung PKKPN, Jl Kemuning, Pamekasan, Senin (6/4). Disdik mengenalkan aplikasi laporan penggunaan keuangan BOS yang harus digunakan dan bisa dijalankan pada tahun 2016 mendatang. Kegiatan ini melibatkan perwakilan semua sekolah, SD dan SMP, baik negeri maupun swasta pengguna dana BOS di bawah naungan Disdik Pamekasan dengan jumlah peserta sebanyak 1.308 orang. Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak 6 gelombang, sejak 6 sampai 9 April 2015 dan dua gelom-

bang berikutnya akan dilaksanakan pada 13 sampai 14 April 2015. Kepala Seksi Kesiswaan Disdik Pamekasan, Achmad Rifa’i mengatakan pengenalan aplikasi laporan BOS terbaru ini sangat penting karena akan memudahkan pembuatan laporam hingga pengawasan BOS yang digunakan sekolah. “Untuk tahun ini hanya pengenalan aplikasi laporan penggunaan keuangan BOS. Dalam pengenalan ini semuanya kami ajarkan cara-cara memasukkan poin per poin ke dalam aplikasi itu. Karena aplikasi ini sudah wajib digunakan pada tahun 2016 nanti,” kata Rifa’i. Yang berbeda dari kegiatan ini, pihaknya melibatkan pihak perpajakan sebagai nara sumber.

Sebab selama ini banyak pihak sekolah yang kerap mengeluhkan soal adanya pajak dalam sejumlah pembelian barang. Dengan penjelasan dari pihak pajak, pihak sekolah akan mengetahui semua hal yang akan dikenakan pajak saat menggunakan uang BOS. Sehingga kedepan tidak ada lagi keluhan dari sekolah terkait adanya pajak dalam penggunaan dana BOS. Sekolah juga diajarkan bagaimana prosedur membayar ke kantor pajak yang berkaitan BOS. Dengan materi yang disampaikan pihak perpajakan, pihaknya berharap sekolah tidak bingung lagi membayar pajak BOS. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

I

BERSAMA. Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono (kiri), mendampingi Bupati Pamekasan, Ach Syafii saat sidak ke salah satu SD di Pamekasan

Kekurangan Guru Kian Meningkat Tiap Tahun Sekitar 200 Guru Pensiun PAMEKASAN – Kendati berstatus sebagai Kabupaten Pendidikan, tetapi kekurangan tenaga guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di Pamekasan sulit teratasi. Bahkan semakin lama kekurangannya semakin meningkat. Terbukti, pada awal tahun 2014 kekurangan tenag pendidik di Pamekasan berjumlah 600 guru. Saat ini jumlah kekurangan guru mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA sudah mencapai angka 800 guru. Mayoritas kekurangan tersebut terjadi di SD. Dari data yang dihimpun Koran Madura, kekurangan guru SD sebanyak 576

guru. Jumlah tersebut tersebar di seluruh sekolah di Pamekasan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Yusuf Suhartono mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi kekurangan guru PNS tersebut. Sebab kekurangan tersebut tidak bisa dipenuhi sekaligus. Sejauh ini pihaknya berupaya pengajuan

penambahan guru setiap tahun. Hanya saja koutanya masih dibatasi. Karenanya, pihaknya masih memanfaatkan guru yang ada. “Mudah-mudahan kuota pengangkatannya bertambah. Setiap tahun kita lakukan pengajuan ke pusat melalui BKD (Badan Kepegawaian Daerah), sesuai dengan kekurangan yang terjadi. Sementara ini kami menggunakan guru yang ada ,” kata Yusuf. Dijelaskan Yusuf, kekurangan guru terbesar terjadi di daerah utara yang meliputi Kecamatan Barumarmar, Kecamatan Proppo, dan Kecamatan Pegantenan. Hal

ini juga dipengaruhi oleh banyaknya guru PNS yang pensiun. Bahkan, lanjutnya, pihaknya memperkirakan dalam setiap bulan guru PNS yang purna tugas sekitar 20 orang, sehingga jika dalam setiap 1 tahun kalau diakumulasikan mencapai sekitar 200 orang guru PNS yang pensiun. Karena itulah, pihaknya berupaya melakukan penataan dan pemerataan guru. Membatasi mutasi dari daerah utara ke selatan. Menempatkan guru PNS baru ke daerah yang kekurangan guru. Memberikan nota tugas wajib mengajar 24 jam dan memutasi guru dari lembaga yang lebih guru

ke sekolah yang kurang guru. Selain itu, kurangnya guru PNS ini membuat Disdik masih bergantung pada guru tidak tetap (GTT) yang diangkat oleh sekolah yang bersangkutan. Pihaknya saat ini masih merencanakan regrouping agar kebutuhan guru berkurang. “Kita bisa regrouping, nanti kebutuhan gurunya kan berkurang jumlahnya. Cara lain diajar oleh GTT. Intinya, dalam kondisi kekurangan guru, kami akan tetap berupaya agar kurangnya guru tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar siswa,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH


KORAN J SENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

J

Disdik Ancam Pidanakan Oknum Bocorkan Soal UN SAMPANG- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang mengambil langkah hukum untuk mempidanakan oknum guru maupun kepala sekolah yang membocorkan soal Ujian Negara (UN) dan jawabannya kepada siswa pada pelaksanaan UN yang akan dilaksanakan pada tanggal 13-15 April mendatang. Secara tegas pernyataan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kurikulum Disdik Sampang, Arif Budiansor. Menurutnya, dalam pelaksanaan UN pada tahun ini sudah dipasrahkan kepada pihak sekolah untuk mengatur tehnis kelancaran pelaksanaan UN. Meskipun demikian, Arif menyatakan pengawasan dari dinas tetap akan dilakukan untuk mengantisiapsi bocoran soal yang dikeluarkan pihak sekolah. “Kami tidak akan tinggal diam, jika ditemukan kepala sekolah membo-

corkan soal UN. Pasti akan di pidanakan,” katanya kepada Koran Madura, Senin (6/4). Dikatakan, oknum sekolah tidak akan bisa mendapatkan naskah UN sebelum pelaksanaan berlangsung. Sebab, distribusi naskah UN tersebut dikawal ketat kepolisian. Oleh karena itu, tidak ada pintu bagi siapapun, termasuk pihak sekolah bisa membocorkan saol tersebut. “Kami yakin, naskah UN aman ada di tangan kepolisian dan dipastikan tidak ada bocoran,” paparnya.

PELABUHAN TANGLOK

Antisipasi terkait bocoran jawaban UN nanti, lanjut Arif, Disdik akan memantau pelaksaan UN di setiap sekolah.agar tidak mem-

berikan bocoran jawaban kepada siswa. Bahkan, kalau ada oknum pengawas yang mencurigakan akan langsung dikeluarkan dari lingkungan sekolah. “Intinya, Disdik akan terus pantau pelaksanaan UN nanti, baik dari naskah UN, pelaksanaannya dan pengawas yang bertugas di dalam kelas,” jelasnya. Selain itu, kata Arif, pengawasan di luar sekolah juga akan dilakukan dengan melibatkan pihak kepolisian guna memantau kaluar masuknya pihak sekolah atau pengawas UN yang bertugas. Hal itu dilakukan untuk menjaga keseriusan pihak sekolah dalam menciptakan siswa yang bermutu. “Pengawasan Disdik tidak hanya di dalam saja, di luar halaman sekolah tetap akan di pantau kepolisian. Namun, petugas kepolisian tidak boleh masuk ruang kelas,” jelasnya. Lebih detail Arif sapaan

akrabnya menjelaskan, pada tanggal 7 April mendatang, empat petugas dari Disdik serta kepolisian akan mengambil naskah UN di PT. Josindo Sidoarjo untuk didistribusikan ke beberapa sekolah. “Namun naskah UN itu masih akan dititipkan di Mapolres,” katanya. Sekadar diketahui, pelaksanaan UN untuk SMA akan dilaksanakan selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 13-15 April mendatang. Sementara untuk SMP selama empat hari terhitung pada tanggal 4-7 Mei mendatang, sedangakan untuk SD masih belum diketahui. Disdik juga menyediakan soal paper tes atau soal manual untuk sekolah (SMK 2) yang melaksanakan UN Online. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kendala saat pelaksanaan berlangsung. =RIDWAN/LUM

Anggaran Pembangunan Tambatan Perahu Misterius SAMPANG- Anggaran Pembangunan Tambatan Perahu yang sudah terealisasi delapan titik masih misterius. Bahkan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang tak transparan ketika publik hendak mengetahuinya. Dishubkominfo terkesan merahasiakan anggaran pembangunan tambatan perahu yang tersebar di empat kecamatan itu. Mereka berdalih takut menjadi isu liar. Kabid Kelautan Moh. Chotibul Umam mengaku pembangunan tambatan perahu di delapan titik itu sudah selesai tahun 2014 dengan menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusu (DAK) tahun 2014. Pembangunan itu ada di empat kecamatan, di antaranya Kecamatan Sreseh ada empat titik, Kecamatan Banyuates dua titik, sedangkan di Kecamatan Sokobanah satu titik. Sementara di Kecamatan Sampang hanya mendapatkan satu titik. Namun, Chotib terkesan merahasiakan jumlah anggaran yang sudah direalisasikan itu saat ditanyakan. “Kalau masalah anggaran keseluruhan yang digunakan saya tidak ingat. Tapi yang jelas realisasi pembangunan itu

sudah selesai,” kilahnya. Dikatakan, pihaknya tidak berani menyebutkan anggaran tersebut dengan dalih dikhawatirkan akan terjadi isu liar di publik. Anehnya, Chotib purapura tidak ingat saat kembali ditanyakan awak media. “Intinya pekerjaan itu sudah selesai sesuai dengan ketentuan. Kalau anggarannya saya lupa,” ucapnya. Chotibul Umam lebih detail menjelaskan, pada tahun ini Dishubkominfo kembali mendapat anggaran DAK untuk tambahan pembangunan tambatan perahu yang akan direalisasikan di Pulau Mandangin tepatnya Desa Mandangin, Desa Nipa Kecamatan Banyuates dan Desa Pangarengan Kecamatan Pangarengan Sampang. Namun, Chotibul Umam kembali mengaku tidak hafal berapa jumlah anggaran untuk pembangunan tersebut dengan alasan yang sama. “Kalau masalah anggaran saya tidak hafal, tanyakan yang lain saja,” tutupnya. =RIDWAN/LUM/SYM

Beberapa perahu ditambatkan di Pelabuhan Tanglok, Selasa (7/4).


Sampang

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581 | TAHUN IV

K

Hukum

Inspektorat ‘Loyo’ Sanksi Pejabat Korup SAMPANG- Banyaknya pejabat yang tersandung kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Kabupaten Sampang, tak kunjung membuat telinga Inspektorat panas. Bahkan pihaknya terkesan ‘loyo’ dalam menindak mereka. Terbukti, pajabat yang sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat, belum juga dijatuhi sanksi hukum. Inspektorat tidak berani memberikan sanksi dengan dalih belum dilakukan penahanan. Kepala Ins pektorat Sampang, Nurul Hadi mengaku hanya bisa memberikan sanksi kepada pejabat yang sudah ditetapkan tersangka jika sudah dilakukan penahanan oleh penegak hukum. Hal itu mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 1996 tentang pemberhentian sementara dan pemberhentian menjadi pegawai negeri. “Kami hanya bisa memberikan sanksi kepada tersangka yang dilakukan penahanan oleh penegak hukum, selain itu kami tidak bisa memberikan sanksi berupa apapun kepada yang bersangkutan sebelum jelas statusnya. Sebab itu sudah amanat perundang-undangan,” kilahnya. Menururtnya, Inspektorat saat ini hanya menunggu penahanan penegak hukum terhadap tersangka korupsi di lingkungan satuan perangkat kerja daerah (SKPD). Sebab, kalau masih berstatus tersangka masih bisa melaksanakan kewajibannya sebagai pejabat dan tidak bisa diberikan sanksi. “Kalau masih bersatatus tersangka, kami tidak bisa memberikan sanksi, baru kalau sudah dilakukan penahanan, kami bisa memproses lebih lanjut,” paparnya. Kalau sudah ada keputusan inkrah dari pihak penegak hukum, Nurul Hadi menjelaskan, akan diproses serta akan diberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan

pejabat korup. “Yang jelas nanti, bagi pejabat yang sudah diputus inkrah pasti sanksinya mengarah kepada pemberhentian, contohnya kasusnya pak Andri yang sudah putuskan ingkrah dan itu sudah diberhentikan,” imbuhnya. Akan tetapi, kata Nurul Hadi, sanksi yang akan diberikan itu akan disesuaikan dengan peraturan kepegawaian. maskipun sudah diputuskan inkrah. Sebab memberikan sanksi harus di sesuaikan peraturan kepegawaian yang berlaku selama ini serta juga di sesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan. “Kami memberikan sanksi kepda pegawai negeri harus disesusaikan dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, tidak sembarangan memberikan sanksi meskipun sudah inkrah,” jelasnya. Sekadar diketahui, pejabat yang tersandung kasus tipikor di Sampang didominasi oleh pimpinan di jajaran SKPD, di antaranya adalah Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Agus Santoso (status tersangka) serta bawahannya Kasi Produksi Tanaman Pangan Abdurrahman dan Kabid Tanaman Pangan Abd Wahed (sudah vonis PN Tipikor Surabaya) dan Rosuli Muhlis selaku Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman Hortikultura yang masih dalam tahap penyidikan tim penyidik Kejari. Selain itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Wisno Hartono dalam kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur, mantan Kepala BPBD Imam Sanusi dalam kasus Mobil Pemadam Kebakaran (Damkar), Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) dalam kasus dugaan penyelewengan bantuan pemerintah pusat untuk pengembagan lahan perkebunan tebu senilai Rp 27 miliar. Kesemuanya, masih belum diberikan sanksi administrasi oleh Inspektorat. =RIDWAN/ LUM/SYM

PASANG IKLAN?

Hubungi

0328-6770024

Pansus BUMD dan migas saat meminta kalarifikasi kepada Direktur PT. SSS, PT. GSM, PT. SMP, Senin (6/4).

Tiga Direktur BUMD Terkesan Tertutup Pansus Akan Datangi Menkumham SAMPANG- Hasil penelusuran Panita Khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan tata kelola Migas tehadap Direktur PT SSS, PT GSM dan PT SMP, Senin (6/6) kemarin masih belum membuahkan hasil yang konkret. Sebab, ketiga direktur BUMD tersebut tidak transparan saat dimintai klarifikasi terkait temuan Pansus. Tidak transparannya ketiga direktur tersebut membuat Pansus mengambil langkah lain untuk mengetahui rekam jejak dan legalitas tiga BUMD tersebut. Bahkan Pansus akan mendatangi Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna H Laoly untuk menanyakan legalitas tiga PT itu. Sebab, sampai saat ini aspek legalitasnya masih belum diketahui. Bahkan kegiatannya tidak sesuai dengan amanat Perda. “Kami terpaksa harus datang ke Menkumham untuk menanyakan legalitas ketiga PT tersebut, biar semuanya menjadi jelas,” tegas Ketua Pansus Moh Nasir, Senin (6/4). Kata Nasir, pemanggilan terhadap ketiga Direkur PT itu hanya untuk meminta keterangan dari mereka sebagai bahan sinkro-

nisasi data yang diperoleh Pansus tarkait kepemilikan saham yang ada di tubuh BUMD. “Pemanggilan terhadap jajaran BUMD saat ini hanya bersifat klarifikasi terkait kepemilikan saham PKPRI serta proses pembentukan PT yang berbentuk BUMD,” katanya. Menurut Nasir, keterangan yang disampaikan pihak PKPRI terkait kepemilikan saham di tubuh PT SSS jauh berbeda dengan keterangan yang disampaikan Direktur PT SSS. Sebab, dalam keterangannya menununjukkan kepemilikan saham PKPRI tidak ada. Namun, PT SSS mendapatkan dividen yang dijadikan bukti setoran kepemilikan saham terhadap PKPRI. “Dari pengakuan Direktur PT SSS bahwa PT SSS terbentuk pada tahun 2008 dan

penyetoran dividen kepada PKPRI pada tahun 2012,” ucapnya. Dikatakan, PKPRI menyetor saham kepada PT SMP senilai Rp 20 juta, sedangkan di PT GSM Rp 22 juta meskipun ada perubahan di RUPS menjadi Rp 32,224.000.000. Namun, ketika ditanyakan dasar perubahan RUPS tersebut, Direktur PT GSM menyampaikan tidak ada. Oleh karena itu, yang dilakukan BUMD selama ini menunjukkan tidak sesuai dengan peraturan daerah (Perda) yang ada. “Seharusnya kalau ada perubahan RUPS, ada dasar yang ditunjukkan kepada Pansus. Namun, perubahan RUPS itu tidak ada,” jelasnya. Dari pengakuan ketiga Direktur PT tersebut, pengelolaan Migas di Sampang jika dirupiahkan, setiap hari menghasilkan Rp 170 juta. Sementara pemerintah mendapatkan keuntungan Rp 17 juta setiap hari. “Sebelum PT SMP bermasalah, mereka rajin menyetor kepada Pemkab. Namun, sejak bermasalah pada tahun 2013 sampai sekarang masih belum diketahui larinya hasil pengelolaan Migas tersebut, makanya Pansus harus membongkar itu,” imbuhnya.=RIDWAN/LUM


KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV

DPRD Nilai Kinerja Bupati Berantakan 2 Fraksi Minta Penjelasan Bupati BANGKALAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan mulai berani menilai lemah kinerja Bupati, RK Muh Makmun Ibnu Fuad. Beberapa persoalan belum diselesaikan oleh pemerintah Bangkalan. Menjadi tanggung jawab Bupati Bangkalan untuk menyelesaikannya. Namun yang terjadi, pemkab Bangkalan justru mati suri dalam menangani kondisi Bangkalan akhir-akhir ini.

DIGIRING. Pelaku pencurian uang lewat mesin ATM yang diringkus polisi, kemarin (6/4).

moh ridwan/koran madura

PENCURIAN

Ada Perempuan Gasak Uang Lewat Mesin ATM BANGKALAN - Seorang perempuan muda berinisial MA (22) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena menguras sejumlah uang dari ATM milik WS (25), warga Kampung Lebban Kelurahan Bancaran, Kecamatan Kota. Penangkapan terhadap pelaku berdasarkan pengembangan laporan korban yang merasa kehilangan ATM pada 16 Maret lalu. Pada saat itu, WS melaporkan kalau kehilangan sejumlah Handphone merk Oppo dan dompet miliknya. Di dalam dompet tersebut berisi uang sebesar Rp 700 ribu dan uang asing 346 dolar. Di dalam dompet tersebut juga terdapat tiga buah ATM. Pencurian itu ditengarai dilakukan setelah salat Subuh. "Dari laporan tersebut dikembangkan dan mencari data-data. Dari situ tersangka kita tangkap, karena kedapatan menguras uang dari ATM korban yang merasa kehilangan. Korban dan tersangka masih satu kampung," terang Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, kemarin (6/4). Dalam pencurian melalui mesin ATM tersebut, tersangka kedapatan sedang mengambil

uang di mesin ATM bersama BNI di jalan Pemuda Kaffa, tepatnya di pompa bensin Junok. Hal itu dibuktikan dari rekaman CCTV. Dalam rekaman tersebut tersangka bersama seorang pria sedang mengambil uang dari mesin ATM. Saat ini pria tersebut sedang dalam pengejaran polisi, karena saat ini keberadaannya belum bisa ditemukan. "Termasuk, suami MA yang saat ini juga tidak berada di rumahnya. Kami ingin meminta keterangannya. Pengakuan tersangka dalam dompet itu juga berisi PIN atau nomor sandi ATM," terangnya. Sementara itu, berdasarkan pengakuan MA saat dimintai keterangan. Dirinya mengaku mengambil uang tersebut atas suruhan seorang pria inisial WH (26) yang juga merupakan teman dekat suaminya. MA disuruh mengambil uang di mesin ATM, yang juga memberi tahu nomor PIN ATM tersebut. "Kamis (19/3) pagi ambil uang jam 7.15 menit di ATM Junok. Uang yang diambil sebanyak Rp 9 juta 300 ribu, dengan dua kali pengambilan. Pengambilan dilakukan dengan memasukkan kartu ATM BCA dan Bank

Mega, sedangkan dari kartu ATM Danamon tidak bisa," ungkap MA di hadapan wartawan. Dia mengakui sudah mengetahu terlebih dahulu PIN masing-masing ATM, karena sudah diberitahu oleh WH. Beruntungnya, PIN tersebut memang cocok sehingga memudahkan aksi pencurian yang dilakukan. Dari hasil curian dari mesin ATM tersebut, MA mengaku hanya diberi uang sebesar Rp 2 juta. Uang tersebut belum dia pergunakan untuk keperluan sehari-hari. "Sisanya dibawa yang nyuruh saya (WH). Dia masih teman suami saya. Ketiga ATM itu sudah saya buang ke dalam WC (Water Closed), karena disuruh WH," akunya. Tersangka MA terancam dengan Pasal 363 dengan hukuman maksimal 7 tahun penjara. Saat ini polisi berhasil mengamankan barang bukti senilai Rp 2 juta yang diakui tersangka jatah pemberian dari WH. Selain itu, baju tersangka, rekaman data aksi pelaku di ATM Junok dan sepeda motor Satria M 4240 HD yang digunakan saat melakukan aksi pencurian di ATM bersama di SPBU Junok. = MOH RIDWAN/RAH

"Sebagai masukan kepada Bupati Bangkalan, RK Muh Makmun Ibnu Fuad, kami sebagai partai pengusung memperta-nyakan beberapa hal terkait kinerja Bupati,"kata Ahmad Hidayat dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, di tengah-tengah Penyampaian Pandangan Umum Fraksi DPRD atas Nota Pengantar LKPJ Kepala Daerah, kemarin (6/4). Kondisi jalan provinsi dan kabupaten penuh sampah. Padahal Bangkalan setiap tahun selalu memperoleh piala Adipura. Permasalahan itu seharusnya segera diatasi. Setelah diusut, permasalahan sampah yang tak terurus dipicu oleh honor pasukan kuning yang terurus dengan baik, sehingga berpengaruh terhadap kinerja pasukan kebersihan tersebut. "Para pasukan kuning bilang honor mereka tidak dibayarkan. Kami meminta pihak-pihak terkait agar menyelesaikan masalah tersebut," jelasnya. Di samping itu, tingkat penyerapan anggaran masing-masing SKPD selama triwulan terakhir sangat rendah, hanya 2-3 persen saja. Hal itu menunjukkan kalau pemerintah daerah sedang mati suri. Kalau dibiarkan kinerja pemerintah daerah tidak akan berkembang. Pertanyaannya, apa yang meyebabkan kondisi tersebut? Selain itu, tidak terpenuhinya target PAD di tahun 2014 dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan disesalkan fraksi tersebut. Sebab kondisi itu merupakan yang terburuk. Pihaknya menyarankan camat untuk berinovasi dalam meningkatkan target pendapatan. Pihaknya juga meminta penjelasan dan tanggapan terkait tidak hadirnya bupati dalam rapat-rapat penting dengan DPRD. Sebab, jika itu dibiarkan nantinya akan berpengaruh terhadap

pekerjaan dan citra Bangkalan ke depan. "Bupati Bangkalan harus mengevaluasi kinerja para camat agar bisa memaksimalkan kinerja mereka," harapnya. Sama halnya dengan Fraksi Kebangkitan Bangsa, Fraksi Hanura juga meminta penjelasan terhadap kinerja bupati karena beberapa rapat paripurna yang telah dijadwalkan oleh DPRD tidak dihadiri oleh bupati. Salah satunya, pada rapat paripurna dengan acara penetapan persetujuan DPRD terhadap 2 raperda tentang pilkades dan BPD. "Berdasarkan pengamatan fraksi. Pada tahun 2014 sampai 3 bulan terakhir saudara bupati jarang menghadiri acara-acara penting yang menjadi tugas pokok, baik acara kedewanan maupun acara di luar kedewanan. Untuk itu, fraksi minta penjelasan bupati mempunyai tugas dan kewajiban lain melebihi beban kinerja sebagai bupati Bangkalan," jelas H Syahrum dari Fraksi Hanura. Saat dikonfirmasi usai paripurna, Wakil Bupati Bangkalan Mondir A Rofii menjelaskan, pertanyaan fraksi di DPRD sifatnya normatif. Jika dikaitkan dengan Undang-Undang nomor 2 tahun 2015 tentang pemerintahan kabupaten. Ada tugas-tugas bupati yang bisa diwakili oleh wakil bupati, sekda, dan kepala SKPD. Namun, ada tugas pokok yang memang tidak bisa diwakili menyangkut kebijakan dan penandatanganan. "Penandatangan Perda, Perbub harus bupati. Terkait pandangan fraksi ditunjukkan bahwa demokrasi di kabupaten Bangkalan sudah berjalan. Penting disikapi oleh teman-teman DPRD menyangkut permasalahn itu," jelasnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Madura

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015

No.7 APRIL 0581 | TAHUN SELASA 2015 | No. 0581|IVTAHUN IV

Kasus Dana SIAK Masih Tahap Penyelidikan Ada Lima Kepala Desa Dimintai Keterangan BANGKALAN - Dugaan penyelewengan dana Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpadu 2014 di Kecamatan Socah kini dalam proses penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangkalan. Sedikitnya 5 kepala desa dimintai keterangan menyangkut permasalahan tersebut. Pasalnya, dana yang diperuntukkan program pembenahan data kependudukan tersebut tak pernah diterima oleh 11 desa yang ada di kecamatan setempat. "Kami hanya meminta keterangan dari kepala desa di kecamatan Socah menyangkut dana SIAK yang dimaksud. Belum ada tersangka mengenai dugaan masalah itu," terang Kasie Intel Kejari Bangkalan, Benny Nugroho, kemarin (6/4). Dia menjelaskan, penyelidikan dilakukan terhadap 5 kepala desa di kecamatan Socah, apakah info mengenai dugaan penyalahgunaan dana SIAK itu benar-benar ada. Jika dalam proses penyelidikan tersebut ditemukan dua alat bukti baru bisa ditingkatkan pada proses penyidikan. Dalam pemeriksaan tersebut, mereka dimintai keterangan sejak pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB. "Baru nanti kalau sudah penyidikan ada tersangka. Saat ini masih belum, hanya dalam proses meminta keterangan dari kepala desa, karena permasalahannya masih belum jelas," ungkapnya. Sementara itu, salah seorang kepala desa, Abbdurrahman, yang mewakili seluruh desa di Kecamatan Socah, mengaku dimintai keterangan terkait dana SIAK di Kecamatan Socah. Dirinya membenarkan jika sejak 6 bulan dana tersebut belum dicairkan ke desadesa di Kecamatan Socah. Dana yang biasa cair tiap tri wulan, pada tahun 2014 lalu tidak ada sama sekali, sehingga itu membuat curiga semua kepala desa yang ada di kecamatan tersebut. Lebih lanjut, aparatur

moh ridwan/koran madura

WAWANCARA. Salah seorang kepala desa di Kecamatan Socah, Abdurrahman saat diwawancarai awak media.

desa telah mendatangi pihak kecamatan, untuk menanyakan keberadaan dana SIAK Terpadu pada tahun 2014. Sebab secara prosedural seharusnya sudah cair pada akhir tahun lalu. Namun, pihak kecamatan selalu beralasan kalau pencairan dana SIAK Terpadu belum ditandatangani oleh Bupati. "Sampai saat ini kami belum menerima dan SIAK. Biasanya

kami menerima per tri wulan. Semua desa sebanyak 11 desa di kecamatan Socah belum menerima," terangnya. Dalam pemberitaan sebelumnya, mengenai program kependudukan pada tahun 2014 tersebut, pihak kecamatan mengaku semua program sudah berjalan lancar, tidak ada kendala karena pelaporan kepada pemkab sudah selesai. Menurutnya, dana

SIAK Terpadu merupakan honor bagi tim kecamatan. Namun, pihaknya tidak mau memberikan besaran dana SIAK Terpadu 2014 yang telah dianggarkan. "Menurut pandangan saya pelaksanaan kegiatan pembenahan kependudukan dan alokasi dana SIAK, sudah berjalan lancar," ungkap Camat Socah, Hosin Jamili waktu lalu. = MOH RIDWAN/RAH

M M

KONFLIK YAMAN

Pemkab Data Jumlah Warga Sumenep di Yaman SUMENEP- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mendata warga setempat yang berada di Yaman, baik yang bekerja maupun berstatus mahasiswa. "Kalau data (jumlah) pastinya, kami memang belum tahu. Kami akan minta pihak terkait (Bakesbangpollinmas) untuk secepatnya melakukan pendataan," ujar Wakil Bupati Sumenep, Sungkono Sidik, di Sumenep, Senin (6/4). Sesuai informasi yang diterimanya, kata dia, terdapat warga Sumenep berstatus mahasiswa yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yaman. "Kami memang agak kesulitan untuk mendata warga Sumenep yang berada di Yaman, baik yang berstatus pekerja maupun mahasiswa," ucapnya. Ia menjelaskan warga yang akan ke luar negeri, termasuk untuk kuliah, memang tidak perlu pamit secara khusus atau mengajukan pemberitahuan lebih dulu ke pemerintah daerah. "Kondisi tersebut yang membuat kami di pemerintah daerah agak kesulitan untuk mengetahui jumlah warga yang berada di luar negeri," kata Sungkono, menerangkan. Pada Sabtu (4/4), Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf menyatakan, sekitar 400-500 warga Jawa Timur yang menempuh pendidikan di Yaman. Mereka kuliah di Yaman atas biaya sendiri dan sebagian mendapatkan program beasiswa dari berbagai lembaga. Wakil Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Gus Ipul itu juga menyadari konflik di Yaman membuat orang tua mahasiswa tidak tenang. Ia meminta mahasiswa yang saat ini masih menempuh pendidikan di Yaman mengikuti permintaan Pemerintah RI untuk proses evakuasi yang sedang ditangani oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI. Saat ini, Pemerintah RI dan TNI merancang proses dan strategi evakuasi warga Indonesia yang terjebak di daerah konflik di Yaman. = ANT/ABD AZIZ


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Laporan Khusus SELASA 7 APRIL 2015 | No. 0581| TAHUN IV

N

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

ant/vitalis yogi trisna

PERPUSTAKAAN KELILING. Sejumlah anak membaca buku yang dipinjam dari mobil perpustakaan keliling di Pulogadung, Jakarta, beberapa waktu lalu. Perpustakaan keliling milik Kantor Perpustakaan dan Arsip Jakarta Timur itu sebagai sarana untuk meningkatkan minat baca anak.

SURABAYA - Perintah membaca dan menulis dalam Al Quran sesungguhnya merupakan satu paket yang satu sama lain memiliki makna penting. Allah pasti memiliki alasan penting mengapa perintah membaca menjadi firman pertama untuk Nabi Muhammad. Sebagai perintah maha penting, membaca adalah proses terus menerus yang harus dijalani oleh umat Nabi. Namun, jika makna membaca itu hanya diartikan sempit, maka umat akan menmgalami keterbatasan dalam pembacaan itu. Membaca akan "selesai" ketika apa yang harus dibaca tidak berkembang. Ahli tafsir Prof Quraish Shihab dalam bukunya "Wawasan Al-Quran" memaknai perintah iqra' yang menjadi pembuka Surat Al-'Alaq itu sebagai "menghimpun". Dari menghimpun itu lahir aneka makna, seperti menyampaikan, menelaah, mendalami,

Revitalisasi Iqra' Bagi Umat Era Internet meneliti, mengetahui ciri sesuatu dan (termasuk) membaca, baik teks tertulis maupun tidak. Menulis adalah lanjutan dari aktivitas iqra' itu sendiri. Misalnya, agar telaah, pendalaman dan penelitian menjadi lebih abadi, maka perlu diikat dalam aktivitas menulis. Hal itu pula yang barangkali disadari oleh kalangan ulama Nusantara yang kemudian produktif menghasilkan banyak kitab. Hasil menulis itu menjadi bukti bahwa kiprah tokoh berlatar (setidaknya budaya) NU dalam dunia intelektual memiliki akar sejarah kuat yang dibuktikan dengan banyaknya kitab karya mereka. Beberapa dari mereka adalah Syeh Nawawi Al Bantani, Syech Yasin Padang, Syech Ihsan Jampes, dan lainnya. Karya-karya mereka tidak hanya menjadi jariyah ilmu di dalam negeri, bahkan hingga menjadi kajian di gudang-

nya ulama di Timur Tengah. Dalam perkembangannya, budaya mengabadikan ilmu lewat buku itu dianggap mengalami kemunduran, meskipun sebenarnya dari sarana atau fasilitas yang tersedia saat ini tidak kalah dengan ulama-ulama terdahulu. Ulama muda asal Madura, K. M Faizi mengistilahkan kondisi tersebut dengan, "pernah vital, kemudian tidak vital, sehingga perlu direvitalisasi." Pandangan itu mengemuka dalam seminar bertema "Revitalisasi Tradisi NU Berbasis Literasi" dan peluncuran buku "Membaca dan Menggagas NU ke Depan" yang diselenggarakan Litbang PCNU dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Ponorogo di kampus Insuri Ponorogo, 14 Maret 2015. Pengasuh Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, itu menilai dalam konteks kekinian, kaum nahdliyin

harus lebih aktif menuangkan gagasannya, terutama di dunia maya. Generasi sekarang adalah generasi sosial media sehingga untuk urusan agama mereka juga banyak belajar dari sumber tersebut karena sangat mudah diakses. Pentingnya kaum nahdliyin mengambil bagian dari menjadi sumber rujukan, khususnya di dunia maya itu karena ilmu agama yang mereka baca itu banyak yang tidak jelas sanad atau asal usulnya. "Ini sangat berbahaya," kata kiai yang dikenal sebagai penyair dan penulis sejumlah buku itu. Ia mengibaratkan dengan munculnya banyak tulisan yang tidak baik di dunia maya. Hal itu bukan karena banyaknya jumlah orang yang kurang baik itu, tapi karena banyak orang baik yang diam saja. Di lingkungan Pesantren

Anuqayah sendiri, menulis menjadi bagian dari proses pendidikan dengan membiasakan santri menulis setiap hari. Kalau hal itu tidak bisa, maka bisa tiga kali dalam sepekan. Para santri juga dibiasakan membaca resume buku yang dibuat oleh para ustaz sebelum mereka masuk kelas. Dalam resume itu juga dijelaskan sejumlah diksi yang diperkirakan kesulitan dicerna oleh santri. Ketika mereka menunggu masuk kelas, mereka membaca resume itu. Kalau tertarik ingin tahu lengkapnya para santri bisa mencari di perpustakaan. Penulis belasan buku, antara lain "Merentang Sajak Madura Jerman" ini mengemukakan bahwa banyak kegiatan yang mendukung sehingga santri dan alumnus Annuqayah banyak yang menjadi penulis. = ANT/MASUKI M ASTRO


Madura Sport

KORAN MADURA

KORAN MADURA

SELASA 7 APRILSELASA 2015 | No. 0581 |2015 TAHUN IV 7 APRIL

No. 0581 | TAHUN IV

O O

Fokus Latihan Internal Game SUMENEP- Menjelang kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang dijadwalkan akan kick off tanggal 26 April ini, skuad Madura United Perssu (MU-P) terus melakukan pembenahanpembenahan. Program latihan kian difokuskan kepada game internal. Coach MU-P, Bonggo Pribadi menuturkan, menu latihan untuk pemain lebih fokus kepada game. Menurutnya, menu lati-

han semacam itu akan membuat komposisi pemain akan semakin padu dan koordinasi antar lini akan semakin disiplin.

DIVISI UTAMA

Persepam MU Mentok di 25 Pemain PAMEKASAN - Skuad Persepam Madura Utama (Persepam MU) dipastikan diisi 25 pemain dengan komposisi 19 pemain luar Madura dan 6 pemain lokal. Rencana awal, tim akan merekrut merekrut 30 pemain dengan komposisi 5 pemain lokal. Menurut Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi, berdasar kebutuhan tim pelatih, 25 pemain ini sudah cukup dan dipastikan tidak ada penambahan ataupun pengurangan pemain. Kini satu pemain seleksi sudah dinilai memenuhi syarat dan masih tahap negosiasi nilai kontrak. “Ini sesuai kebutuhan tim. Rencana awal memang 30 pemain sesuai kuota yang diberikan PT Liga Indonesia, tapi berdasar rekomendasi tim pelatih, 25 sudah cukup,” katanya. Nadi sangat yakin komposisi pemain yang ada saat ini bisa menaklukkan lawan-lawan yang akan dihadapi ditambah racikan strategi tim pelatih yang dikomandani Widodo C Putro yang sudah berpengalaman dalam persepakbolaan nasional bahkan internasional. Di lini depan, Persepam MU diperkuat enam pemain berpengalaman, yaitu Sirvi Arvani, A. Sofwan, Faris Riezky, Gani Jaya, Qischil Gandrum Minny, dan Busari. Lini tengah ada Tamsil Sijaya, Jajang Paliama, Khairul Mashuda, Denny Arwin, Faris Adhitama, Rossy Noprihanis, dan Saiful Choiri. Sedangkan di barisan pertahanan diisi FX. Yanuar bekerjasama dengan Waluyo, A. Rifai, Budi Hargo, Dedi Indra Sampurna, Rivaldi, dan Deny Rumba. Sedangkan kiper disiapkan 3 pemain, yaitu Sandy Firmansyah, Dwi Kuswanto, dan Annas Fitranto. Skuad ini juga dilengkapi dengan pemain serba bisa, yaitu Rudi Rega dan Yohanes Karet (seleksi). =A. FAUZI M/RAH

Pemain Persepam Madura Utama (kanan) saat pertandingan melawan Arema Malang beberapa waktu lalu.

Bonggo menuturkan, untuk memenangi sebuah laga memang dibutuhkan kedisiplinan yang ketat di semua lini. Antara bertahan, mengontrol bola dan menyerang harus terjadi keseimbangan. “Sehingga, musuh sulit mencari celah kalau semua pemain disiplin di posnya masing-masing,” ungkapnya. Namun demikian, meski menu latihan fokus terhadap game internal, latihan fisik tak

dilupakan. Karena, menurut dia, kondisi fisik pemain juga akan sangat menentukan jalannnya pertandingan. “Latihan fisik itu, salah satunya untuk menjaga pemain agar tidak mudah cedera,” lanjutnya. Disinggung perkembangan pemain saat ini, menurut Bonggo dari waktu ke waktu pemain MU-P terus mengalami peningkatan, baik dari segi taktik maupun fisik. Bahkan, ia mengaku

bahwa para punggawanya sudah siap menyongsong kompetisi Divisi Utama 2015. Terkait, sebelumnya manajer MU-P, Didik Untung mengungkapkan, dalam minggu ini MU-P masih belum punya agenda untuk melakukan uji coba dengan klub luar. Terkait program latihan, menurutnya tetap dilakukan seperti biasa. “Tapi, semua itu tergantung kepada pelatih,” paparnya. =FATHOL ALIF


P

KORAN MADURA

SELASA 7 APRIL 2015 No. 0581 | TAHUN IV

SENIN 6 APRIL 2015 | No. 0580 | TAHUN IV

P

HARGA TIKET LAGA PERSEPAM MU

Dijamin Tak Memberatkan KORAN MADURA

PAMEKASAN – Tiket bisa menjadi masalah bagi sebagian suporter, meskipun ada juga suporter yang tidak menganggapnya sebagai suatu permasalahan. Demikian itu bisa saja terjadi pada suporter Persepam MU.

PERSEPAM MU MENTOK DI 25 PEMAIN MADURA SPORT | O

MADURA UNITED

FOKUS LATIHAN INTERNAL GAME MADURA SPORT | O

eskipun begitu, masalah suporter telah menjadi renungan pihak manajemen Persepam MU. Terbukti, manajemen Persepam MU telah menyiapkan langkah terbaik agar tiket tidak memberatkan suporter. Pernyataan itu diungkapkan oleh Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulya. Menurutnya, pihaknya sudah menyerap aspirasi para suporter Laskar Sape Ngamok yang tersebar di berbagai komunitas di empat kabupaten di Madura. Meski belum mempublikasi harga resmi tiket pertandingan, namun ia menjamin tidak akan memberatkan para suporter. Mengenai teknis pendistribusian akan diupayakan untuk dipermudah dan saat ini sedang digodok. “Hal-hal teknis yang berkaitan dengan tiket ini masih kami godok. Yang pasti kami akan memberi yang terbaik kepada suporter karena mereka juga berjasa bagi kesuksesan tim,” katanya. Ia mengakui, dukungan para suporter Persepam Madura Utama (Persepam MU) yang tergabung dalam sejumlah komunitas di Madura akan menambah seru atmosfer pertandingan. Baik laga kandang maupun laga tandang. Kehadiran pemain ke-12 ini akan melecut semangat para pemain untuk meraih poin penuh dalam setiap laga. Terlebih saat kondisi tim sedang ditekan oleh tim lawan. Jajaran Manajemen Persepam MU mengamini peran suporter ini sangat penting guna memberi motivasi dan dukungan melalui tribun. Kehadiran mereka dapat melipat gandakan kekuatan tim dan bisa membuat ciut nyali tim lawan. Karena itulah kemudahan harus diberikan pada suporternya, baik berupa tiket dan lain-lainnya. Di sisi lain, manajemen juga akan mengantisipasi kebocoran tiket yang mungkin dilakukan oleh pihak yang mencari keuntungan pribadi dengan memalsukan tiket pertandingan dan dijual kepada suporter. Salah satunya dengan memasang hologram khusus pada setiap tiket pertandingan. “Nanti ada hologram khusus pada tiket pertandingan. Selain mengantisipasi kebocoran hologram ini juga akan memudahkan suporter dalam membedakan tiket asli dan yang dipalsu,” katanya. Sampai saat ini, konsolidasi dengan komunitas suporter terus dilakukan oleh manajemen Persepam MU untuk menyamakan persepsi dan dukungan pada klub kebanggaan Masyarakat Madura ini. =A. FAUZI M/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.