e Paper Koran Madura 10 April 2015

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

SELASA 7 APRIL 2015 |0328-6770024 No. 0581 | TAHUN IV

1

koranmadura@gmail.com

Megawati:

Saya Sering Ditusuk dari Belakang Berita Nasional|3


2

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

PENINDAKAN KORUPSI

Kejagung Tahan Tersangka Korupsi Pelindo JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung menahan mantan Kepala Unit Galangan Kapal (UGK) PT Pelindo I Medan, H, tersangka dugaan korupsi perbaikan docking kapal tunda bayu II perusahaan tersebut. Penahanan itu berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor: Print-45/F.2/ Fd.1/04/2015, tanggal 09 April 2015, di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Kejaksaan Agung RI selama 20 hari, terhitung dari tanggal 9 April 2015 sampai 28 April 2015, kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony Tribagus Spontana di Jakarta, Kamis. Sebelumnya yang bersangkutan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sejak Kamis pagi yang pokoknya mengenai kronologis pelaksanaan perbaikan atau pergantian mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II yang diterima dari General Manajer PT Pelindo I Cabang Dumai melalui sebuah kontrak perjanjian untuk kemudian di-subkontrak-kan kepada PT. Citra Pola Niaga Nusantara hingga pembayaran uang muka sebesar 30 persen. Padahal, mesin pengganti tidak sesuai spesifikasi dan tidak dapat dimanfaatkan, kata kapuspenkum. Sementara itu, ZB (General Manajer PT Pelindo I Cabang Dumai) yang sama-sama menjadi tersangka, tidak memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan dengan alasan ada kegiatan kedinasan dan memohon untuk dijadwalkan kembali pemeriksaannya sebagai tersangka. Kapuspenkum menyebutkan penetapan keduanya sebagai Tersangka diawali dengan kegiatan pengoptimalan pengusahaan Unit Galangan Kapal (UGK) pada PT. Pelindo I (persero). General Manager Cabang Pelabuhan Dumai (Tersangka ZB) melakukan kontrak dengan Kepala Unit Galangan Kapal (UGK) PT. Pelindo I Medan (Tersangka Hartono) untuk pekerjaan perbaikan/pergantian (General Overhaul) mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II. Selanjutnya Tersangka H tidak melaksanakan pekerjaan tersebut, melainkan menyerahkannya kepada PT. Citra Pola Niaga Nusantara serta dalam proses pelaksanaan ternyata spesifikasi mesin tidak sesuai dengan spesifikasi namun tetap dilakukan pembayaran untuk uang muka sebanyak 30 persen. “Terdapat kerugian negera sebesar Rp1,7 miliar mengingat hingga saat ini, mesin pergantian yang tidak sesuai spesifikasi itu tidak dapat dimanfaatkan untuk perbaikan/pergantian (General Overhaul) mesin induk kanan Kapal Tunda Bayu II,” katanya.=ANT/RIZA FAHRIZA

KPK: Tak Ada Rekening Gendut Badrodin Haiti JAKARTA- Komisi III DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menggali informasi tentang kriteria Calon Kapolri yang ideal. Rekam jejak Komjen Badrodin Haiti sebagai calon tunggal Kapolri juga ditanyakan. RDP tersebut berlangsung di Ruang Rapat Komisi III dipimpin oleh Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin , Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/4). Semua pimpinan KPK kompak hadir dalam rapat kali ini. Mereka adalah Taufiequrachman Ruki, Johan Budi, Indriyanto Seno Aji. Juga dua pimpinan definitif Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain. Mereka kompak mengenakan batik berwarna kompak. Setelah penjelasan singkat dari KPK dan PPATK, para anggota dewan juga menggali rekam jejak Komjen Badrodin Haiti lewat catatan yang dimiliki KPK dan PPATK. Anggota F-PKB Abdul Kadir Karding menuturkan bahwa publik memiliki harapan yang besar ke Komjen Badrodin Haiti. Oleh sebab itu, Karding menanyakan kriteria Kapolri ideal dan karakter kepemimpinan yang dinilai cocok. “Butuh pandangan dari KPK maupun PPATK terhadap cakapolri seperti apa yang ideal bagi masyarakat. Kami ingin tahu kapolri seperti apa yang diharapkan oleh KPK

khususnya dalam urusan membangun sinergi kerja sama antar lembaga. Tipe watak kepemimpinan seperti apa yang diinginkan KPK?” ujarnya. Senada dengan Karding, anggota Fraksi PPP Arsul Sani mencari tahu kriteria kapolri ideal dalam konteks TPPU. Hal ini ditanyakan untuk persiapan saat uji kelayakan nanti. “Apa yang harus kami tanyakan saat fit and proper test agar sinergi antara PPATK dan Polri dalam pemberantasan TPPU bisa dibangun?” ujarnya. Dalam penjelaskannya, Plt Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki menegaskan Badrodin Haiti tidak memiliki jejak apapun terkait dugaan kasus korupsi. KPK mengaku tidak pernah menerima laporan apapun dari masyarakat terkait dugaan korupsi yang dilakukan Badrodin. “KPK bekerja dari laporan publik. Sampai hari ini, tidak ada laporan khusus terkait Badrodin Haiti. Tapi, kalau besok ada (laporan), saya tidak tahu,” jelasnya. Selain itu, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan KPK terhadap semua saksi

dalam kasus apapun, pihaknya juga tidak mendengar nama Badrodin disebutkan dan diduga terlibat dalam suatu kasus yang tengah didalami. “Sampai saat ini belum ada saksi yang melibatkan nama Badrodin Haiti,” tukas dia. Ruki juga mengapresiasi kepatuhan Badrodin dalam melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Tercatat, Badrodin sudah lima kali melaporkan harta kekayaannya. Meski dalam LHKPN 2013 terdapat kekurangan, hal tersebut sudah disempurnakannya. “Badrodin Haiti patuh melaporkan harta kekayaannya dari A (permulaan) sampai dengan, B1, B2, B3, B4 dan B5 pada 2 Mei 2014. (Badrodin) selalu meng-update kekayaannya,” tuturnya. Selain itu, pihaknya juga tidak menemukan rekening yang terindikasi mencurigakan lantaran belum menerima laporan dari PPATK. “Kami belum menerima laporan yang mencurigakan dari PPATK,” ujarnya. Senada dengan itu, Ketua PPATK Muhammad Yusuf juga mengatakan, tidak menemukan aliran transaksi mencurigakan. Pada Desember 2009 Badrodin sempat dilaporkan ke Bareskrim Polri. “Ditindaklanjuti Bareskrim untuk penyelidikan, (ternyata) seluruh transaksi Rp3 miliar, semua bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Dan sampai sekarang tidak ditemukan hal yang bermasalah dari segi transaksi,” kata Yusuf. =GAM/ABD

Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti mengikuti Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/4). Rapat tersebut membahas soal kinerja Polri, penggunaan anggaran, serta persiapan tes uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri.

ant/yudhi mahatma


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 2015IV JUMAT 10 APRIL 2015 |10 No.APRIL 0584 | TAHUN No. 0584 | TAHUN IV

33

Megawati: Saya Sering Ditusuk dari Belakang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dipandu pimpinan sidang Frans Lebu Raya mengucapkan sumpah pengangkatan saat Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, Kamis (9/4).

KONGRES PDIP

Megawati Ketum PDIP 2015-2020 BALI - PDI Perjuangan tak perlu menunggu berhari-hari untuk menentukan siapa ketua umum. Seperti diperkirakan sebelumnya, Hj Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau yang lebih dikenal dengan nama Megawati Soekarnoputri terpilih kembali secara aklamasi menjadi ketua umum PDI Perjuangan periode 20152020 dalam sidang paripurna Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kamis (9/4). Sidang paripurna dalam Kongres IV PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Frans Lebu Raya, kader PDI Perjuangan yang kini menjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) berjalan mulus. Dari pantauan Koran Madura, proses sidang paripurna ini berjalan tertib. Selama sidang berjalan, tak ada interupsi dari kader partai. Semua rencana berjalan lancar. Begitu palu diketok, ratusan peserta kongres langsung bersorak. Suara gemuruh peserta kongres yang hampir berjumlah 2000 orang ini kembali membahana di ruangan Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, saat pimpian sidang meminta persetujuan peserta Kongres. “Apakah kita semua aklamasi?” tanya Frans. Seluruh peserta menjawab “Aklamasi, Setuju!” Mendengar seluruh peserta setuju aklamasi, Frans langsung mengetuk palu. “Forum Kongres IV telah aklamasi menetapkan Ibu Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan 2015-2020. “Kita ucapkan selamat kepada Ibu Megawati yang bersedia mau berkorban untuk memimpin partai ini,” kata Frans. Mega juga akan mendapat ke-

wenangan penuh menjadi formatur tunggal menyusun pengurus lima tahun ke depan. Termasuk wewenang untuk mengambil keputusan penting demi menyelamatkan partai dan negara. “Memberikan kewenangan kepada Ibu sebagai formatur tunggal 2015-2020 beri kewenangan hak prerogatif untuk mengambil keputusan penting demi menyelamatkan partai,” ujar Frans. Ketua Panitia Kongres, I Wayan Koster mengaku Megawati adalah sosok sentral yang sangat dibutuhkan PDI Perjuangan saat ini. Dibawah kepemimpinan Megawati, PDI Perjuangan tumbuh menjadi partai yang solid. “Ibu Megawati telah ditetapkan sebagai ketua umum secara aklamasi. Terima kasih pada Bu Megawati yang bersedia dan mau berkorban untuk partai ini,” kata Koster. Usai pemilihan, sidang dilanjutkan dengan pelantikan Megawati sebagai ketua umum. Prosesi dilakukan dengan pembacaan sumpah jabatan oleh Megawati yang dipandu oleh Frans. Megawati sendiri tidak menyangka bakalan terpilih kembali. “Saya tidak menyangka akan diminta kembali,” kata Megawati mengawali pidatonya. Sebelumnya, Kongres secara mulus menyetujui Laporan Pertanggungjawaban Megawati. Megawati atau biasa disapa dengan panggilan “Mbak Mega” lahir di Yogyakarta 23 Januari 1947 adalah Presiden Indonesia yang kelima Indonesia. Mega merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia. =GAM

BALI-Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik yang syarat dengan sindiran saat pembukaan Kongres IV PDI Perjuangan di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur Bali, Kamis (9/4). Dalam pidatonya, Megawati mengungkap kerap ditusuk dari belakang oleh sejumlah pihak. Semua pengkhianatan itu, terjadi hanya karena ambisi politik yang berwatakkan kekuasaan semata. ”Bagi saya, politik juga harus bersendikan watak kejujuran. Sebab politik bukanlah praktik menang-menangan atas dasar kekuasaan. Itulah yang membuat saya terus bertahan, walaupun begitu banyak pengkhianatan, bahkan berulang kali, saya ditusuk dari belakang. Alhamdulillah, saya tetap bertahan, dan lolos dari berbagai cobaan. Kuncinya hanya satu,

berpolitiklah dengan keyakinan, kejujuran, penuh idealisme, dan memegang teguh prinsip pengabdian. Dengannya kalian pun akan memiliki kesabaran revolusioner,” ujar Mega. Selain itu, Megawati juga menyindir manuver penumpang gelap yang melakukan gerakan deparpolisasi. Mereka ingin memisahkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

dengan partai pengusung yakni; PDI Perjuangan, Partai Nasional Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hati Nurani Rakyat serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia. Gerakan deparpolisasi, katanya, selalu mengatasnamakan independensi, dan bahkan menyebut partai politik adalah beban demokrasi. Putri pertama mendiang Presiden Sukarno itu pun tak memungkiri adanya berbagai kelemahan di partai politik saat ini. Namun dia mengaku tak rela jika disebut bahwa partai politik hanya sebagai ornamen demokrasi, dan sekadar alat tunggangan kekuasaan politik. “(Itu) sama saja mengerdilkan makna dan arti kolektivitas partai yang berasal dari rakyat,” katanya. Mega yakin bahwa gerakan deparpolisasi ini tidak berdiri sendiri melainkan ada simbiosis antara kekuatan anti Partai dan kekuatan modal. “Mereka adalah kaum oportunis. Mereka tidak mau berkerja keras membangun Partai. Mereka tidak mau mengorganisir rakyat, kecuali menunggu, menunggu, dan selanjutnya menyalip di tikungan,” kata Presiden ke-5 Indonesia itu. Megawati kemudian berkisah tentang perjalanan panjangnya membangun PDI Perjuangan hingga sebesar ini. Mega mengaku berjibaku selama 20 tahun untuk membesarkan PDI Perjuangan. “Satu hal lagi terkait perenungan perjalanan politik saya, sejak masuk partai selalu menjadi anggota biasa, mengibarkan perjuangan hingga kemudian sampai jadi ketua umum,” katanya. Selama itu pula Mega memang teguh prinsip dan menghikmati politik sebagai dedikasi hidup. Kesabaran revolusioner, bagi Mega, bukan hanya berdiam diri namun mengandung daya juang, dan terus bergerak, bergerak, dan bergerak maju. Itulah sifat revolusioner yang terus dipegang Mega hingga kini. Rupanya kesabaran revolusioner Mega ini berbuah manis, dia bisa bertahan mesti terus digempur dari berbagai penuru oleh orang-orang pragmatis. =GAM/ABD


48

Nasional

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

PAJAK

Target Penerimaan Harus Diupayakan Tidak Meleset JAKARTA - Mantan Direktur Jenderal Pajak Darmin Nasution mengatakan upaya paling realistis yang harus dilakukan Direktorat Jenderal Pajak saat ini adalah menjaga realisasi penerimaan pajak agar tidak meleset terlalu jauh dari target. Darmin dalam rapat dengar pendapat dengan Badan Anggaran DPR membahas soal pajak di Jakarta, Kamis, menjelaskan hal itu harus diupayakan karena target penerimaan pajak sebesar Rp1.244,7 triliun diperkirakan sulit tercapai. "Harus ada jalan, agar target ini tercapai. Tapi, yang paling realistis buat kita adalah mengupayakan 'shortfall'nya jangan terlalu besar. Karena kalau terlalu besar dan tidak terkendali, akan menyebabkan munculnya persoalan lain," ujarnya. Darmin mengatakan mengumpulkan pajak di tahun 2015 sulit dilakukan, karena ekonomi global sedang menurun sehingga menyebabkan harga komoditas tidak lagi kompetitif. Selain itu, waktu yang ada bagi otoritas pajak untuk melakukan pembenahan sangat sedikit. "Sekarang ini membalikkan tendensi perpajakan yang tumbuh melambat menjadi meningkat tidak mudah, karena ada persoalan 'trust' dari pegawai dan ekonomi yang menurun, jadi pertumbuhan penerimaan pajak dipastikan melambat," ujar Dirjen Pajak periode 2006-2009 ini. Ia bahkan memperkirakan potensi "shortfall" pajak tahun 2015 bisa mencapai Rp180 triliun, meskipun Direktorat Jenderal Pajak melakukan berbagai upaya pembenahan dan perbaikan yang sangat ekstra, karena faktor tekanan global tersebut. "Saya tidak menganggap melalui 'extra effort' penerimaan bisa tercapai, karena yang bisa dilakukan adalah mengecilkan 'short fall'nya. Selain itu, 'tax ratio' kita kecenderungannya bukan naik, tapi malah menurun. Artinya pengumpulan pajak lebih lambat dari perkembangan generik ekonomi," ujarnya. Untuk itu, Darmin memberikan apresiasi terhadap berbagai upaya terobosan dalam ekstensifikasi dan intensifikasi, termasuk rencana untuk memberlakukan kembali kebijakan "sunset policy", setelah terbukti bisa membantu pencapaian target penerimaan pada 2008. Namun, ia mengingatkan pelaksanaan "sunset policy" harus diikuti dengan masa persiapan yang memadai, serta fokus pada sektor-sektor tertentu agar tidak menimbulkan kegelisahan dari Wajib Pajak dan resistensi yang merugikan negara. "Tahun 2008, hanya tiga sektor yang menjadi fokus 'sunset policy' industri kelapa sawit, batubara dan konstruksi. Ini dulu dilakukan karena kita punya 'benchmark' dari riset dan data. Sekarang kalau mau dilakukan (lagi) harus ada persiapan," kata Darmin. =ANT/SAT/RAH

Direktur Program TVRI Tersangka Telah Ditemukan Bukti Permulaan yang Cukup JAKARTA - Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Program dan Bidang Lembaga Penyiaran Publik (LPP) pada 2012 Irwan Hendarmin sebagai tersangka baru dugaan korupsi kegiatan pengadaan acara siap siar pada TVRI sebesar Rp 47,8 miliar. "Dari hasil perkembangan penyidikan telah ditemukan bukti permulaan yang cukup terhadap keterlibatan Irwan Hendarmin (IH) sehingga berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print22/F.2/Fd.1/04/2015, tanggal 7 April 2015, menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana di Jakarta,

Kamis. Sebelumnya, kata dia, penyidik sudah memanggil tersangka IH sebagai saksi, namun mangkir dari panggilan. Sedangkan pada Kamis, penyidik memeriksa dua saksi lainnya, yakni Triyono, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Tahun Anggaran 2012 Tahap I dan Eddy Mahmudi Effendi, Direktur

Keuangan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI. Saksi Triyono hadir memenuhi panggilan penyidik sekitar pukul 09.00 WIB, dan pemeriksaan pada pokoknya mengenai kronologis proses dan mekanisme pelaksanaan kegiatan Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Tahun Anggaran 2012 tahap I di bulan Juni 2012 untuk 5 paket pekerjaan serta pelaksanaannya. Yakni, Video Music Internasional yang dimenangkan oleh PT. Media Arts Image, Animasi Indonesia yang dimenangkan oleh PT. Arum Citra Mandiri, Film Sinema yang dimenangkan oleh PT. Kharisma Stavision Plus, Sinetron Komedi yang dimenangkan oleh PT. Kreasi Imaji

Nusantara, dan Animasi Asing yang dimenangkan oleh PT. A Man International. Saksi Eddy Mahmudi Effendy diperiksa pada pokoknya mengenai kronologis perencanaan anggaran atas kebutuhan penyiaran di LPP TVRI termasuk penunjukan Tersangka Yulkasmir (Y) sebagai Pejabat Pembuat Komitmen dalam kegiatan Pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Tahun Anggaran 2012 serta laporan hasil pelaksanaan kegiatan tersebut (Saksi Eddy Machmuddi). Dalam kasus tersebut, penyidik Kejagung sudah menetapkan tiga tersangka di antaranya komedian terkenal Betawi, Mandra. =ANT/RIZA/RAH

PENERIMAAN SEKTOR PAJAK. Mantan Dirjen Pajak Darmin Nasution (kiri) dan pengamat perpajakan Darussalam (kanan) mengikuti rapat dengar pendapat dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (9/4). Rapat tersebut membahas pandangan dan pendapat umum tentang mengejar potensi penerimaan dari sektor pajak.


PROBOLINGGO LINTASKORAN NUSANTARA MADURA

Lintas Jatim 5

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 2015IV JUMAT 10 APRIL 2015 |10 No.APRIL 0584 | TAHUN No. 0584 | TAHUN IV

5

TOLAK KENAIKAN HARGA BBM. Mahasiswa yang tergabung dalam Forom Studi Issu-Issu Strategis berunjuk rasa di bawah Jembatan Layang Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/4). Dalam aksinya mereka memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak yang dianggap merugikan masyarakat ekonomi lemah.

OJK: MMM Berpotensi Merugikan Masyarakat JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Satgas Waspada Investasi mengidentifikasi bahwa kegiatan menggerakkan dana masyarakat oleh Mavrodi Mondial Moneybox atau Manusia Membantu Manusia atau MMM atau nama lain yang serupa dengan kegiatan MMM berpotensi merugikan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. “Selain itu, MMM ini tidak memiliki izin dari instansi yang berwenang, tidak ada kejelasan tentang bentuk badan hukum dan domisili hukum,” ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis I B, OJK, Joni Swastanto di Jakarta, Kamis (9/4). Karena itu, OJK mengategorikan bisnis MMM ini illegal. Apalagi MMM ini tidak memiliki struktur organisasi dan penanggungjawab kegiatan dan hanya menggunakan sarana internet dengan server di luar negeri. “Banyak pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat ter-

hadap dana yang digunakan untuk mengikuti kegiatan MMM (disampaikan melalui media sosial dan Financial Customer Care Otoritas Jasa Keuangan (FCC OJK),” tuturnya. Untuk mencegah agar potensi risiko tidak menjadi hal yang

merugikan masyarakat, maka OJK dan Satgas Waspada Investasi menyampaikan permintaan pemblokiran situs internet yang digunakan dalam kegiatan MMM kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tidak hanya itu saja, OJK juga berkoordinasi dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Langkah ini diperlukan agar masyarakat tidak dirugikan di kemudian hari. OJK menghimbau kepada masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan apapun dalam bentuk investasi agar selalu memperhatikan rasionalitas, risiko, biaya, dan manfaat. Dalam kaitan ini, masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan dan meminta informasi kepada OJK melalui Layanan Konsumen Terintegrasi mengenai penawaran investasi/ ajakan

pengelolaan uang yang menjanjikan tingkat imbal hasil yang sangat tinggi di luar batas kewajaran. Untuk itu OJK mengingatkan kembali agar masyarakat bersikap bijaksana dalam berinvestasi dan rasional dalam berinvestasi. OJK lalu memberikan sejumlah ciri-ciri investasi yang merugikan sepertyi kegiatan tidak ada izin usaha dari instansi yang berwenang, tidak adanya penjelasan tentang underlying usaha kegiatan investasi, yang memenuhi aspek kewajaran dan kepatutan di setiap kegiatan investasi dan tidak adanya penjelasan tentang cara pengelolaan investasinya. Disamping itu, ciri lainnya adalah tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemilikan, struktur kegiatan usaha, dan alamat domisili usaha, imbal hasil di luar batas kewajaran;

dan kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan ponzi scheme yang sangat berisiko menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat. Langkah-langkah preventif yang telah dilakukan OJK selain edukasi dan penjelasan kepada masyarakat melalui berbagai media/sarana komunikasi, juga terus berkoordinasi dengan Satgas Waspada Investasi untuk terus memonitor dan menindaklanjuti laporan masyarakat yang memenuhi kriteria tersebut di atas. “OJK mendorong masyarakat tetap bersikap kritis dan bijaksana dalam menggunakan uangnya, baik untuk kegiatan investasi maupun kegiatan lain yang bersifat mempercayakan uangnya pada sistem atau pihak lain,” pungkasnya =GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

PRODUK PALSU

Negara Rugi Rp 65 Triliun

KERJA SAMA BRI-CITILINK. President and CEO Citilink Indonesia Albert Burhan (tengah) berjabat tangan bersama Direktur SDM Bank Rakyat Indonesia (BRI) Gatot Mardiwasisto (kedua kiri)Direktur Komersial Citilink Hans Nugroho (kiri), Direktur Keuangan Citilink Mega Satria (kanan) dan Direktur Kelembagaan BRI Muhammad Irfan (kedua kanan) usai melakukan penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat BRI Jakarta, Selasa (7/4). BRI dan Citilink melakukan kerja sama mencakup pemberian fasilitas perbankan berupa kredit modal kerja, investasi, fasilitas sistem manajemen tunai dan pajak online (e-tax), fasilitas valas, BRI virtual account serta co-branding card.

Pajak 2015 Terancam Defisit JAKARTA - Realisasi penerimaan pajak pada tahun 2015 ini terancam akan mengalami shortfall sedikitnya sebesar Rp180 triliun atau 17,8% dari total penerimaan pajak Rp1.244,7 triliun (tanpa PPh Migas) dalam APBN-P 2015. Kondisi ini diperkirakan berdampak pada pelebaran defisit anggaran. Demikian disampaikan Mantan Dirjen Pajak, Darmin Nasution, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis, (9/4). Menurutnya, defisit penerimaan pajak yang sebesar Rp180 triliun tersebut belum pernah terjadi sepanjang sejarah di Indonesia. “Bagaimana mengelola shortfall besar supaya ABPN tetap berjalan. Orang pemerintah itu harusnya tahu, saya tidak perlu ajari pemerintahlah,” ujarnya. Oleh sebab itu, diperlukan extra-extra efford dari pihak DJP agar penerimaan pajak tahun ini yang ditargetkan tumbuh 39% dari 2014 dapat terealisasi. Terlebih penerimaan pajak dari eksplorasi minyak dan gas bumi merosot pada tahun ini karena anjloknya

harga minyak dunia. Dia mengungkapkan, bahwa penerimaan pajak pernah tumbuh 33% ketika sunset policy diterapkan pada tahun 2008 silam, ketika Darmin menjabat sebagai Dirjen pajak. Dimana capaian tersebut juga didukung oleh adanya siklus booming harga minyak dunia. Sementara berdasarkan perhitungannya, pertumbuhan alami penerimaan pajak di tahun 2015 tidak lebih dari 12%. Angka tersebut hasil dari perhitungan laju pertumbuhan ekonomi prediksi pemerintah sebesar 5,7% dengan capaian inflasi 4,4% di tahun ini. “Angkanya itu kira-kira 10,5%, yang namanya pertumbuhan generik itu kalau mau diproyeksi

itu GDP rill plus inflasi sehingga menjadi pendekatan PDB nominal,” tukas Darmin. Seperti diketahui, pemerintahan menargetkan penerimaan pajak tahun ini mencapai Rp1.224,7 triliun, atau naik sekitar 39% dari realisasi tahun 2014 sebesar Rp895 triliun. Sedangkan jika penerimaan PPh minyak dan gas (Migas) dimasukkan maka target penerimaan pajak 2015 menjadi Rp1.489,3 triliun. Menurutnya, adanya target pajak yang terlalu tinggi ini memerlukan upaya ekstra yang selama ini didengungkan Ditjen Pajak. Namun demikian, extra effort yang biasa saja dirasa tidak akan memenuhi target pajak yang sebesar Rp1.224,7 triliun. “Kalau sekarang extra efford tidak ada, malah melambat penerimaan pajaknya. Kalau memang kita katakan ada extra effort-nya, seberapa besar dampaknya ke penerimaan pajak,” ujarnya. Sementara itu, penerimaan pajak sampai dengan akhir Maret 2015, baru mencapai Rp170 trili-

un atau baru sekitar 10% dari total target penerimaan pajak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar Rp1.294,3 triliun. Secara terpisah, Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) khawatir jika target penerimaan pajak pada tahun 2015 tidak tercapai. Hal ini, dianggap dapat menjadi boomerang secara politik. “Dulu kami selalu nanya target ini tercapai enggak dan jawabannya selalu sama pasti tercapai,” ucap Ketua Badan Anggaran DPR Ahmadi Noor Supit di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/4). Menurutnya, jika target pajak sekira Rp1.296 triliun tidak tercapai maka akan membuat boomerang politik bagi pemerintah dan juga DPR. Terlebih lagi, ini merupakan tahun pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kenapa saya berkepentingan? Ini pemerintahan baru dan kita mengakomodir visi misi Presiden baru,” pungkasnya. =GAM

JAKARTA - Peredaran barang-barang palsu di pasaran semakin meningkat dan membuat persaingan usaha menjadi tidak sehat. Data Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) menyebutkan, berdasarkan riset beberapa universitas di Indonesia atas tujuh industri, kerugian negara yang diakibatkan oleh peredaran produk palsu mencapai Rp65,1 triliun pada tahun 2014. Karena itu, MIAP bersama Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan HAM RI serta Asosiasi Pusat Belanja Indonesia (APPBI) meluncurkan program Indonesia Clean Mall Award 2015 (ICMA 2015) atau penghargaan mal bersih Indonesia. “Melalui ICMA 2015 kami berharap mal di Jakarta dan Indonesia untuk berpartisipasi bagaimana program yang bekerjasama dengan mengedepankan hak kekayaan intelektual itu penting,” ujar Ketua MIAP Widyaretna Buenastuti, Kamis (9/4). Program ini juga mengedukasi masyarakat untuk selalu berinovasi pada produk. Apalagi konsumsi masyarakat terus tumbuh. Edukasi mengenai hak kekayaan intelektual bagaimana menumbuhkan inovasi anak bangsa jadi tidak hanya meniru itu yang kita tumbuhkan,” lanjutnya. Dia mengatakan, peserta yang mengikuti ICMA 2015 akan dinilai dan dimonitor partisipasinya selama kurun waktu dua minggu yakni 15 April-29 April 2015 sejak pengumpulan surat partisipasi. Adapun kriteria penilaiannya meliputi aspek hukum dan sosial. Untuk aspek hukum meliputi tenan utama untuk tidak menjual atau mendistribusikan produk palsu atau bajakan. Kemudian sub tenan untuk tidak menjual dan mendistribusikan produk palsu atau bajakan. Dari aspek sosial, bagaimana pusat perbelanjaan melakukan kampanye yang berisi atau imbauan untuk peduli pada produk asli. Lalu ajakan dan sosialisasi secara berkelanjutan terkait anti pemalsuan. “Tujuan utamanya konsumen untuk melakukan pembelian akan barang-barang yang diperlukan oleh para konsumen tersebut,” tandas dia. =GAM


KORAN Bangkalan MADURA AKIBAT BANJIR

Belasan Kilometer Aspal Rusak TULUNGAGUNG - Belasan kilometer badan aspal di jalan raya menuju Pelabuhan Popoh, Tulungagung, Jawa Timur saat ini dalam kondisi rusak mengelupas pasca banjir bandang yang melanda kawasan tersebut, Selasa (7/4), padahal infrastruktur jalan itu baru selesai dibangun akhir 2014. Koresponden Antara di Tulungagung melaporkan, kerusakan jalan memanjang mulai dari Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat hingga Besole dan Besuki di Kecamatan Besuki yang berbatasan langsung dengan wilayah Pelabuhan Popoh. Badan aspal baru yang memiliki ketebalan sekitar 3-5 centimeter mengelupas dengan kondisi pecah berantakan, diduga akibat tak kuat menahan gerusan arus banjir yang sempat melanda daerah itu hingga ketinggian 1,5 meter. "Sebagian sudah disingkirkan ke tepi jalan supaya tidak mengganggu apalagi melukai kendaraan yang melintas serta pejalan kaki. Sebelumnya, serpihan aspal itu sangat berbahaya karena pecahannya sangat tajam," tutur Andika, pekerja swasta asal perkampungan nelayan di Desa Sidem, Kecamatan Besuki. Saat banjir terjadi, lanjut dia, sebagian besar kerusakan badan jalan tidak diketahui karena masih tertutup air. "Kalau baru dibangun dan rusak, itu menandakan kualitas aspalnya jelek. Tanya kenapa pembangunan infrastruktur ini sangat buruk," kritiknya. Keluhan bernada kekecewaan juga banyak dilontarkan sejumlah warga Besole maupun Campurdarat, dua kawasan yang selama ini dikenal sebagai kawasan kampung wisata industri marmer tersebut. Akibat kerusakan infrastruktur tersebut, kata Marjuki, salah seorang warga Desa Ngentrong, Besole, akses perekonomian banyak terganggu. Kerusakan diperkirakan akan semakin parah, mengingat intensitas lalu lalang kendaraan berat sangat tinggi sebagai konsekwensi distribusi aneka produk marmer maupun hasil industri perikanan dari Pelabuhan Popoh. = ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584|IVTAHUN IV No. 0584 | TAHUN

Menpan RB Sidak Puskesmas Ketabang

ant/zabur karuru

SIDAK MENTERI PANRB. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi (kanan) didampingi Kepala IGD RSUD dr. Soetomo, Murtedjo (kedua kanan) berbincang dengan pasien ketika inspeksi mendadak di RSUD itu, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4). Sidak tersebut guna melihat secara langsung pelayanan publik di RSUD dr. Soetomo.

SURABAYA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi menyempatkan diri melakukan inspeksi mendadak di Pusat Kesehatan Masyarakat Ketabang, Kota Surabaya, Kamis (9/4). Tanpa menunggu lama, Yuddy didampingi Direktur RSUD Dr Soetomo Dodo Anondo dan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Surabaya Febria Rachmanita langsung memasuki semua ruang poli gigi, poli batra (pengobatan tradisional), poli umum,

dan poli spesialis gigi anak. "Di sini (Puskesmas Ketabang), rata-rata berapa orang yang berobat?" tanya Menpan RB. Kepala Puskesmas Ketabang Andrayani mengatakan per hari rata-rata 150 sampai 170 orang yang datang ke puskesmas. Angka itu terbilang tinggi karena puskesmas tersebut memang

terletak di pusat kota dan penduduknya sangat padat. Secara keseluruhan, Yuddy cukup puas dengan pelayanan di Puskesmas Ketabang. Dalam kunjungannya itu, menteri kelahiran Bandung ini juga sempat mencoba aplikasi "e-Health". Aplikasi tersebut memudahkan proses antrean karena keluhan pasien langsung teridentifikasi sejak yang bersangkutan menginput data dalam "eHealth". "Semua sudah bagus. Saya berharap ini dipertahankan," ujar Yuddy. Sementara, Kepala Dinkes Surabaya Febria Rachmanita mengaku tidak mendapat kabar sebelumnya bahwa Menpan RB akan mengunjungi Puskesmas Ketabang. Bahkan, wali kota sedang menghadiri agenda di luar kota sehingga tidak dapat mendampingi Menpan RB. "Saya kebetulan tadi rapat di Dinas Komunikasi dan Informatika, terus dapat kabar Pak Menteri sidak. Makanya, saya langsung ke sini," katanya. Menurut Febria, pelayanan di Puskesmas Ketabang mendapat apresiasi positif dari Menpan RB. Tak hanya Puskesmas Ketabang, puskesmas-puskesmas lain di Surabaya punya keunggulan masing-masing. Kebetulan, di Puskesmas Ketabang ini yang menjadi andalan adalah poli spesialis gigi anak. = ANT/ABDUL HAKIM

UJIAN NASIONAL

Tim Dindik Tinjau Kesiapan UN Online MADIUN - Tim pemantau dari Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur meninjau sekolah-sekolah tingkat SMA sederajat di Kabupaten Madiun yang akan melakukan ujian nasional (UN) secara online atau dalam jaringan pada 13-16 April 2015. Anggota tim pemantau dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim, Binarti Nurdiyanti, mengatakan, peninjauan dan pemantauan dilakukan untuk mengetahui kesiapan sekolah yang akan menyelenggarakan UN dalam jaringan tersebut. "Kesimpulan hasil penin-

jauan, semua sekolah sudah siap untuk melakukan UN online. Kami semua berharap saat pelaksanaan nanti tidak ada kendala dan berjalan lancar," ujar Binarti kepada wartawan. Pihaknya meminta sekolahsekolah penyelenggara untuk meminimalkan masalah yang dapat timbul saat pelaksanaan UN dalam jaringan nanti. Jika ada kendala, diminta secepatnya melaporkan agar segera ditangani. "Tim teknisi serta pihak sekolah harus siap 100 persen, sehingga jika ada halangan saat pelaksanaan ujian dapat segera diatasi," katanya.

Data Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, terdapat tujuh sekolah tingkat SMA sederajat yang akan melakukan UN secara online atau dalam jaringan (daring) pada tahun 2015. Ketujuh sekolah itu antara lain, SMA Negeri 1 Mejayan, SMA Negeri 2 Mejayan, SMA Negeri 1 Geger, SMK Negeri 1 Wonoasri, SMK Negeri 1 Geger, SMK PGRI 1 Wonoasri, serta SMK PGRI 1 Mejayan. Binarti menjelaskan, nantinya paket soal ujian nasional online atau "computer based test" untuk tingkat SMA sederajat harus

diunduh terlebih dahulu. Untuk membukanya perlu kode khusus dari panitia pusat yang akan diberikan pada Senin (13/4). Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan teknis ujian baru, yaitu pengerjaan soal secara online. Namun, tidak semua siswa harus mengikuti ujian online, tetapi hanya 500 ribu siswa saja se-Indonesia yang lembaganya menyatakan siap. Sedangkan yang lain tetap mengerjakan ujian nasional dengan menggunakan lembar jawaban kertas. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV

Asyani Dituntut 1 Tahun Penjara Pengacara: Tuntutan untuk Asyani Dipaksakan

SITUBONDO – Jaksa penuntut umum menuntut terdakwa Asyani (63) hukuman satu tahun penjara dan masa percobaan 18 bulan pada sidang di Pengadilan Negeri (PN) Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/4). Selain itu, Asyani juga dituntut denda Rp 500 juta dan subsider berupa 1 kali kurungan.

ant/seno

TUNTUTAN ASYANI. Suasana sidang saat pembacaan tuntutan Asyani (63), terdakwa kasus pencurian kayu jati milik Perhutani, tanpa dihadiri oleh terdakwa dan hanya diwakili oleh penasehat hukum di PN Situbondo, Jawa Timur, Kamis (9/4).

HINDARI PENYELEWENGAN ANGGARAN

BPJS Malang Gandeng Kejari MALANG - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Cabang Malang, Jawa Timur, menggandeng Kejaksaan Negeri untuk menghindari penyelewengan anggaran yang dikucurkan Pemerintah Pusat bagi pasien pengguna kartu untuk berobat. Kepala BPJS Malang Bimantoro, mengemukakan, kucuran anggaran dari Pemerintah Pusat untuk klaim rumah sakit, puskes-

mas, dan dokter pribadi yang menerima pasien pengguna kartu BPJS itu pada tahun ini sebesar Rp 200 miliar. "Oleh karena itu, pelaksanaannya di lapangan harus dikawal ketat dan Kejari bakal mendampingi serta mengawal penanganan masalah hukum Bidang Perdata maupun Tata Usaha Negara, baik di dalam maupun di luar pengadilan. BPJS merupakan badan hukum

dan bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan, namun kami tidak begitu paham terkait masalah hukum, sehingga kami menggandeng Kejari," katanya, Kamis (9/4). Pendampingan yang bisa dilakukan Kejari terhadap BPJS, bisa dalam bentuk konsultasi dan bantuan hukum serta pengawalan pelaksanaannya. "Kami berharap pelaksanaan kucuran dana yang diwujudkan untuk

Pengacara Asyani menilai tuntutan jaksa penuntut umum terhadap kliennya dalam kasus dakwaan pencurian kayu jati milik Perhutani dipaksakan, sehingga terlihat tidak lazim. "Jaksa memaksakan menggunakan UU No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan, namun di sisi lain terlihat ada aspek kemanusian. Kalau memang ada aspek kemanusiaan, harusnya tidak dilanjutkan perkara ini," kata Ide Prima Hadiyanto, pengacara Asyani, seusai sidang di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur. Jaksa menilai Asyani terbukti memuat, membongkar, mengangkut, mengeluarkan dan menguasai kayu hasil hutan tanpa izin sesuai UU No. 18 Tahun 2013. Menurut Prima, hal yang terlihat tidak lazim adalah hukuman percobaan yang dikenakan pada tuntutan hukuman di atas satu tahun. Padahal hukuman percobaan itu biasanya dikenakan pada kasus dengan tuntutan di bawah satu tahun. "Ini yang dinamakan pasal berat, kok ada hukuman percobaan," ujarnya. Selain itu, Yudistira Nugroho, penasihat hukum lainnya, menilai ada ketidaklaziman dalam tuntutan itu, terutama pada denda dan kurungan, yakni denda Rp 500 juta dengan subsider 1 x kurungan. "Masak dendanya Rp 500 juta,

kurungan cuma satu kali 24 jam. Siapapun akan memilih kurungan lah, walau orang kaya sekalipun," tukasnya. Ia kembali mengingatkan bahwa spirit dari UU No. 18 tahun 2013 adalah untuk menjerat kejahatan pembalakan kayu yang dilakukan oleh korporasi dengan kerugian dan kerusakan hutan massif, bukan perorangan seperti dalam kasus Asyani. Menghadapi tuntutan itu, tim pengacara Asyani akan melakukan pembelaan pada sidang berikutnya yang akan disampaikan pada Senin (13/4) pekan depan. Asyani dihadapkan ke muka hukum atas tuduhan memiliki kayu jati dari hasil hutan Perhutani di Jatibanteng, Kabupaten Situbondo. Sebelumnya, ibu empat anak yang ditinggal mati suaminya sekitar empat tahun lalu itu mendekam di tahanan Lapas Situbondo selama sekitar tiga bulan. Asyani ditahan di Lapas Situbondo bersama dengan tiga tersangka lainnya, yakni Ruslan (menantu Asyani) yang mengangkut kayu, Abdussalam (sopir pikap) dan Cipto (pemilik rumah tempat menyimpan kayu milik Asyani). Keempatnya ditangguhkan penahanannya setelah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto pada pertengahan Maret lalu menjadi penjamin. = ANT/MASUKI M ASTRO/DIK

klaim penanganan pasien BPJS di rumah sakit, puskesmas dan dokter pribadi itu sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku," ucapnya. Sementara Kepala Kejari (Kajari) Malang, Hendrizal Husni, mengaku sampai saat ini belum ada indikasi adanya penyelewengan anggaran (dana) BPJS. Namun demikian, Kejari akan terus melakukan pengawasan dan pengawalan lebih optimal dan seksama. "Kejari juga akan ekstra hatihati dan waspada dalam mengawal dan BPJS ini karena jumlahnya tidak sedikit, yakni sekitar Rp

200 miliar, apalagi dana ini merupakan dana masyarakat yang diplot untuk jaminan layanan kesehatan mereka, jangan sampai diselewengkan atau peruntukannya tidak tepat sasaran," kata Kajari. Karena sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan BPJS, Kejari tidak hanya mengawal pelaksanaan dan kucuran dana untuk pasien BPJS saaja, tetapi juga melakukan sosialisasi terkait BPJS kepada masyarakat luas agar lebih paham dan segera menjadi peserta BPJS. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV

TAK BERIZIN

Penyuapan Pesepak Bola Belum Terbukti

JEMBER - Dinas Sosial Kabupaten Jember, Jawa Timur, menertibkan rumah kos yang tidak berizin dan tidak sesuai dengan peruntukannya di kawasan kampus daerah ini. "Petugas melakukan inspeksi mendadak (sidak) di delapan tempat kos di kawasan Kampus Universitas Jember dan Kampus Universitas Muhammadiyah Jember di Kelurahan Sumbersari," kata Kepala Dinas Sosial Jember Eko Heru Sunarso usai melakukan sidak di sejumlah kos-kosan di Kabupaten Jember. Menurut dia, sidak tersebut dilakukan sekaligus untuk sosialisasi tentang izin rumah pemondokan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rumah Pemondokan. "Kami ingin menertibkan rumah kos-kosan yang tidak berizin karena dikhawatirkan rumah tersebut digunakan tidak sebagaimana mestinya yang melanggar norma agama dan sosial," tuturnya. Berdasarkan hasil sidak, lanjut dia, terdapat beberapa koskosan putri dan putra yang belum berizin karena tidak ada stiker resmi rumah pemondokan dari Dinas Sosial Jember. "Petugas juga mendapati lakilaki yang berada di dalam kamar rumah kos-kosan putri, bahkan saat diminta identitas lelaki tersebut tidak memiliki KTP atau identitas lainnya," paparnya. Sidak yang dilakukan petugas Dinsos bersama polisi dan petugas Satpol PP Jember tersebut menyisir dari kawasan rumah kos-kosan di Jalan Brantas, Jalan Halmahera, dan Karimata. "Sebenarnya kami rutin melakukan sosialisasi dan sidak ke rumah pemondokan untuk mengecek apakah izin yang dimiliki rumah kos tersebut digunakan sesuai peruntukkannya atau tidak," ucap mantan Camat Silo itu. Eko Heru menjelaskan banyak rumah kos-kosan yang tidak memiliki induk semang dan dibiarkan mahasiswa yang menempati kos-kosan itu bebas keluar masuk membawa teman lelaki atau teman perempuannya. "Kami menyayangkan pemilik rumah pemondokan yang terkesan acuh tak acuh terhadap persoalan itu, bahkan mereka tidak mau tahu aktivitas yang dilakukan mahasiswa yang menempati rumah kos tersebut," ujarnya. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

SURABAYA - Tim penyidik Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menyatakan dugaan penyuapan yang dilakukan mantan pesepak bola Johan Ibo kepada sejumlah pemain Pusamania Borneo belum terbukti.

Dinsos Tertibkan Tempat Kos

"Sampai selesainya pemeriksaan oleh penyidik, belum ada bukti menguatkan bahwa yang bersangkutan menyuap sehingga dia (Johan Ibo) diperbolehkan pulang," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanette kepada wartawan di Surabaya, Kamis (9/4). Kendati demikian, pihaknya belum menutup kasus ini dan memproses pemeriksaan lanjutan dengan akan memang-

gil beberapa saksi. Perwira menengah itu menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara, polisi belum menemukan bukti yang cukup kuat untuk menetapkan Johan Ibo sebagai tersangka. "Sejauh ini belum ada pemberian sejumlah uang, kemudian tidak ada pejabat yang disuap dan berefek untuk kepentingan publik," tukasnya. Hal senada dikatakan Kanit

Jatanras Polrestabes Surabaya AKP Dewa Putra Yoga ketika dikonfirmasi. Ia mengatakan polisi tak memiliki hak menahan karena belum cukup alat bukti. "Unsurnya kurang kuat sehingga tidak bisa ditindak secara pidana dan belum ada pasal yang menjeratnya," kata Dewa. Menurut dia, salah satu unsur penyuapan adalah pejabat yang disuap dan mengganggu kepentingan publik, namun dua unsur tersebut tidak ditemukan dalam kasus Ibo yang selama karirnya pernah merumput bersama Persebaya dan Arema Indonesia tersebut. Ketika dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Surabaya Kombes

9

Pol Setija Junianta mengatakan pihaknya melakukan tahapan pemeriksaan sesuai prosedur dan pihaknya pun menyerahkannya ke penyidik. "Belum ada laporan dari penyidik ke saya dan pemeriksaannya sudah sesuai prosedur," tukas perwira menengah yang dalam waktu dekat ini menempati posisi baru sebagai Kalemdiamas Bin Kermadiamas STIK Lemdikpol itu. Sebelumnya, kasus dugaan penyuapan ini terbongkar setelah sejumlah pemain Pusamania Borneo melaporkan Ibo ke manajemen terkait adanya pesan singkat ke ponselnya yang meminta mereka mengalah dan menjanjikan imbalan saat laga melawan tuan rumah Persebaya di lanjutan kompetisi Liga Indonesia 2015, Rabu (8/5) malam. Manajemen Pusamania Borneo yang mengetahuinya langsung menyergap Ibo di sebuah restoran cepat saji di kawasan Jalan Basuki Rahmat Surabaya dan membawanya ke pihak berwajib. = ANT/FIQIH ARFANI

ANTISIPASI KECELAKAAN

Pengendara Mendapat Helm Gratis TULUNGAGUNG - Jajaran Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, membagikan puluhan helm gratis bagi pengendara roda dua yang melintas di jalan raya alun-alun setempat, sebagai bagian kampanye tertib lalu lintas serta mengantisipasi risiko kecelakaan di jalanan. Pewarta di Tulungagung melaporkan pembagian helm gratis itu dipimpin langsung oleh Kapolres Tulungagung AKBP Bastoni Purnama yang didampingi sejumlah jajaran perwira setempat. Acara yang dikemas melalui kegiatan Operasi Simpatik Semeru 2015 dan menjadi rangkaian program Jatim Peka 2015 itu dimulai sekitar pukul 08.30 WIB hingga selesai, Kamis (9/4). Kapolres Bastoni memulai kegiatan dengan memasangkan helm pelindung berstandar SNI pada satu pengendara dewasa, dilanjutkan pada seorang penumpang anak-anak yang keduanya kedapatan tidak mengenakan helm pengaman. "Pembagian helm gratis ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dan ketertiban lalu lintas di Tulungagung," terang Bastoni setelah kegiatan. Ia memastikan Operasi Simpatik Semeru 2015 akan gencar mereka lakukan dalam dua pekan ke depan. Sasaran utama operasi yang bertujuan mengampanyekan program tertib berlalu lintas dan

ant/destyan sujarwoko

KAMPANYE KESELAMATAN BERLALULINTAS. Polisi menempelkan stiker usai memberikan helm gratis kepada pengendara motor di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (9/4). Pemberian helm gratis pada pengendara tersebut merupakan bagian dari kampanye keselamatan berlalu lintas yang dikemas melalui program "Jatim Peka 2015".

keselamatan berkendara itu, kata Bastoni, adalah untuk menekan angka kasus kecelakaan lalu lintas maupun korban jiwa yang ditimbulkannya. Ia mencontohkan kasus sejenis yang terjadi pada kurun 2014. Dari lebih 300 kasus kecelakaan lalu lintas yang ditangani jajaran Satlantas Tulungagung selama periode Januari-Desember 2014, ungkap dia, total ada 152 korban di antaranya meninggal dunia. Tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas yang terjadi, menurut Bastoni, sebagian besar disebabkan sikap abai pengendara dalam menggunakan helm pengaman kepala. Kalaupun sudah banyak yang mengenakan pelindung kepala, kata dia, helm yang digunakan ditengarai belum berstandar nasional Indonesia (SNI) atau karena tata cara penggunaan yang tidak tepat. "Pakai helm tapi tali pelindungnya tidak di-"klik" apa gunanya. Karena itulah kami, jajaran Kepolisian Tulungagung hari ini mengampanyekan penggunaan helem secara benar melalui program tertib berlalu lintas," ujarnya. Senada dengan itu, Kasat lantas Polres Tulungagung AKP Rini Pamungkas menjelaskan salah satu fokus sasaran pembagian helm yang mereka lakukan adalah untuk kelompok anak-anak. = ANT/DESTYAN HANDRI SUJARWOKO


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO 10 MADURA Budaya

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV

Sajak-sajak Sumarwi Pulang Jiwa *

Lautan Mimpimu -untuk AyahKau pergi ke laut lepas Tinggalkan anakmu, ayah Pada malam yang pekat Bulan jatuh di tengah laut Aku masih tertidur di kamat kecil Rumah yang kau bangun dari lautmu Sejak kau berdiri di negeri ini Kau pergi ke laut lepas Memacu perahu Tinggalkan rumah dan istrimu Karena kau mengejar mimpi Pada anak-anakmu Pada istrimu yang kau tinggalkan Di rumah yang kau bangun dari lautmu Kau pergi ke laut lepas Mengejar cita-cita yang kau tanamkan Pada anak-anakmu Berharap mimpi di negeri ini Kau pergi ke laut lepas, ayah Aku berharap negeri ini menjadi mimpimu Sumenep, 19 Pebruari

Cerita tentang Malam Hujan, hujan, hujan Kataku pada anak jadah yang berjalan di pinggir pantai Katanya ia menunggu ayahnya pulang dari pulau sebrang Sambil memanggil-manggil Suaranya mulai fals “Pulanglah perempuan. Tubuhmu mulai menggigil. Matamu memerah. Suaramu tak terdengar lagi. Berhentilah bergumam. Hentikan langkahmu. Lihatlah, langit masih tetap mendung. Sepertinya hujan takkan berhenti.” Kataku dari bawah pohon cemarah Perempuan itu tetap melangkah Membiarkan aku bergumam sendirian Ia semakin menatap ke sebrang sana Mengharap ayahnya datang Seperti hujan di tanah liat “Perempuan yang tetap berdiri. Pulanglah, temui ibumu. Kau takkan bertemu ayahmu. Karena dia sudah pergi Saat mawar merah jatuh Ibumu menangis malam itu.” Kataku kembali Perempuan itu berjalan Arah mulai tak terbayang Lapataman, 1 Pebruari 2015 *) Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep Jurusan PBSI. Pernah aktif di LPM RETORIKA. Mantan Ketua HMP PBSI.

Dompet

Cerpen: Zahraa Senja *

Hingar-bingar kota pada pukul delapan malam, di malam minggu 11 April setahun lalu. Seorang lelaki muda memeluk mesra rindunya, menyisipkan jarinya pada kenangan indah di depan sebuah toko dompet. Matanya berbinar-binar pada sederetan dompet cantik di dalam etalase. Seakan di sana ada sebuah wajah terselip. Lama ia berdiri mematung. Membiarkan hembusan angin kotor menerpa wajahnya yang kecoklatan. Rambutnya pun acak-acakan. Tetapi ia tak peduli. Matanya tetap menatap haru pada sederetan dompet itu. Berbagai macam bentuknya, panjang, pendek, persegi, bulat, bahkan ada yang berbentuk ‘hati. Ia mengeryitkan dahinya, mengingat-ingat sesuatu pada malam 11 April setahun lalu. Ia masuk ke toko yang sama, dengan perasaan bahagia membuncah. Lalu memilih salah satu dari sederet dompet yang berjejer di etalase. Ia memilih dompet hitam dengan panjang 7 centi meter. Tiga resleting memisahkan setiap satu layernya. Ahh, ada juga tempat menyimpan foto di layer terakhir. Dengan riang ia membeli dompet itu tanpa menawar pada sang penjualnya. Ia tidak melakukan tawar-menawar seperti yang dilakukan banyak orang ketika berbelanja. “Mengapa kau tidak menawar? Padahal aku bisa menurunkan harganya,” ujar si penjual. “Aku membelinya untuk orang tersayang. Sebagai hadiah dariku. Aku tak mau menyelipkan do’a tidak baik dari sang penjual yang tak rela dengan harga yang kumau,” ujarnya dengan lantang pada si penjual itu. Ia pun keluar dengan plastik hitam berisi dompet. Malam itu, ia berniat baik. Namun entahlah ujungnya. Ia pulang ke kontrakannya dengan berbunga-bunga. Ia yakin dengan dompet itu sesuatu yang ajaib akan terjadi pada dirinya kelak. Tak ada yang tahu untuk apa, tetapi Tuhan sudah mencatatnya dan lelaki itu menyebutnya sebagai janji. Dari 11 April setahun lalu

10

hingga pertengahan Maret tahun setelahnya, ada yang rutin dilalukan olehnya. Setiap hari yang hanya beberapa saja; kadang kumal, kadang segar, kadang berbentuk pecahan yang menuntutnya sabar dengan alasan dia bisa ke sebuah kedai soto yang sering memerlukan pecahan-pecahan itu. Tentu menukarkannya untuk selembar yang kadang kumal, bertulis, dan sedikit sobek. Namun tak jarang juga yang ia dapat dari menukar berbadan mulus. Cinta ..., ya, hanyalah cinta yang mampu melakukannya. Hingga pada pertengahan Maret, dompet berbadan tiga itu sudah gemuk. Tetapi tetap terlihat cantik dan menggiurkan. Lelaki itu semakin bahagia. Dilihatnya kalender tua yang ia dapat dari seorang calon wali kota yang membagikannya dengan gratis, bersama kaus yang tertera wajah sang calon penguasa itu. Kini kaus sudah kumal, karena dia dapatkan setahun lalu dan sang calon sudah tidak lagi menyandang statusnya. Sang calon sudah sukses menjabat sebagai wali kota. Oh, ya ..., dia melingkari salah satu tanggal di sana. Pada pukul dua dini hari, pada tanggal yang sudah dia lingkari. Tubuhnya bersandar penuh kantuk pada sebuah kursi bis ekonomi yang menuju tempat kelahirannya. Ia sudah mengatur waktu seolah Tuhan pun sama, soolah Tuhan pun restu. Ia akan tiba 6 jam setelahnya, lalu dengan angkot tua yang suaranya sudah hampir merusak cuping telinga, ia akan berhenti di pangkalan becak. Dari sanalah, lima belas menit akan mengantarkan-

nya langsung ke sebuah jalan kecil menuju kampungnya. Ia berharap dengan menaik beca, peluhnya tidak terlalu banyak lagi bercucuran. Ia berharap ketampanannya sedikit terselamatkan dari jauhnya perjalanan pulang. Ia terheran-heran. Ketika jalan setapak itu berubah menjadi lebar dengan batu halus. Beberapa petak sawah menghilang. Pun begitu jembatan yang dulu kayu kini berubah beton. Ah, hatinya semakin terpana. Beberapa pohon dengan baliho Pak Wali kota baru menyumbat otaknya dari rasa heran. Mungkin dialah yang membuat kampungnya berubah. Terakhir, kakinya sampai di sebuah gubuk yang sudah berubah pula. Jantung lelaki itu berdegup keras. Mengapa gubuk pun berubah? Dan mengapa hanya gubuk itu yang berubah. Terbukti gubuk lain masih sama keadaannya seperti ketika ia pergi. Hatinya resah. Tergesa untuk mencari sebentuk hati yang dia tinggalkan pada gubuk itu. Apakah baik-baik saja? Tangannya segera mengetuk pintu putih itu. Seorang perempuan tua keluar. Ah, kebetulan sekali. Ia mengenal perempuan itu. Mak Ijah. Seorang tukang urut juga dukun beranak yang terkenal di kampungnya. Hati lelaki muda itu lega. Mungkin saja wanita tua ini sudah kaya. Karena dialah satu-satunya yang tak pernah kekurangan tamu dari berbagai penjuru desa untuk meminta jampi-jampi. Jampi-jampi yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Maka pantas jika dalam setahun kepergiannya, rumah Mak

Ijah sudah besar dan menjadi gedung. “Mak Ijah,” Sapa lelaki itu. Ia ingin bertanya kemana perginya wanita pemilik gubuk tua yang memiliki buah hati yang menjadi buah harapannya. “Siapa kau?” “Ah, Mak lupa? Ini Arif, Mak. Anak almarhum Pak Karso. Boleh Arif tanya, Mak?” Wanita tua itu mengeryitkan wajanya yang keriput. “Ah, rupanya kau. Hampir saja Mak lupa.” “Rumah Mak sudah gedung ya, Mak. Arif takjub melihatnya. Rumahnya bagus sekali. Oh, ya Mak pasti tahu pemilik lahan ini kemana pindahnya.” “Apa kau bilang? Ini bukan rumah Mak. Ini rumah Sumirah. Mak lagi dipanggil buat memeriksa kandungannya.” “Sum--Sumi-rah?” lelaki itu mendesis, “kata Mak, Sumirah?” “Iyalah. Sumirah. Kau tak tahu? Sumirah ini istri muda pak wali kota.” Halilintar seketika menyambar muka dan seluruh tubuh lelaki itu. Ia hangus terbakar hingga menjadi patung arang di depan wanita dukun itu. Sungguh suatu mantra yang mematikan yang baru saja didengar oleh lelaki itu. Maka pada hari yang sama, pada tanggal yang masih terlingkari tinta yang sama. Ia kembali ke kota. Hari-harinya menjadi hancur. Dompet yang ia beli dan terbungkus rapi kembali ke tempat semula pada laci lemari plastiknya. Hingga pada suatu malam, di kedai soto yang selalu ramai pengunjung, sebuah kabar hangat dibicarakan. Seorang wanita yang tengah hamil tua dijadikan tersangka atas aliran dana sesat hingga mencapai ratusan juta yang dilakukan oleh seorang wali kota yang baru saja seumur jagung memerintah. Wanita yang pipinya dulu berona merah jambu dan mata indahnya menitikkan air mata. Wanita yang berjanji akan setia kepada pemuda pembeli dompet pada tanggal 11 April setahun lalu. Yang berjanji akan pulang dengan lembaran mulia untuk menikahinya. Halal--ya lembaran halal dari keringatnya sebagai tukang kuli panggul di pasar raya. Ah, wanita itu sedang dalam koran. Memakai baju tahanan. Dunia terlalu buruk bagi orang lugu. Terlalu keras bagi orang tak mampu= Email : zahraasenjaa@gmail.com


KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep

MADURA

KORAN MADURA

Resensi Buku

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

Seluk-beluk Peradaban Palestina Oleh: Nurul Lathiffah* Konflik Palestina telah menyita perhatian hampir seluruh dunia. Konflik tersebut telah banyak memakan korban dan menghancurkan fasilitas umum. Akibat kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, banyak kalangan mengutuk ambisi mereka.

S

emuanya menyangsikan alasan Israel merebut Palestina. Sebelumnya, Israel mengklaim bahwa Palestina merupakan tanah yang dijanjikan oleh Allah Swt., sehingga mereka merasa berhak atas tanah tersebut. Di sisi lain, rakyat Palestina merasa lebih berhak karena turun temurun hidup di sana. Pada 1974, PBB menggagas two state solution sebagai solusi perdamaian antara Israel dan Palestina. Namun, solusi pembagian negara tersebut tidak memperoleh persetujuan penuh dari kedua belah pihak. Pada 1993, solusi perdamaian juga dilakukan melalui Perdamaian Oslo. Akan tetapi, solusi ini juga tidak menemukan titik terang antara keduanya. Kota Palestina memiliki nilai penting bagi tiga agama samawi, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Keberadannya menyimpan sejarah panjang agama-agama tersebut. Ribuan peziarah percaya bahwa kota itu merupakan gerbang menuju surga. Mereka merasa dekat dan dapat bersua dengan Tuhan. Setiap peziarah mengekspresikan keimanan mereka untuk dekat dengan Tuhan. Rasa cinta ketiga agama samawi tersebut diungkapkan secara berbeda (halaman 11-12). Palestina merupakan negeri para nabi utusan Allah Swt. Mereka diturunkan di kawasan Masjidil Aqsa dan wilayah lainnya. Hal ini terbukti dengan keberadaan makam para nabi, misalnya Nabi Ibrahim

AS, Nabi Syu’aib AS, Nabi Musa AS, Nabi Daud AS, Nabi Yunus AS, dan dan Nabi Sulaiman AS. Palestina merupakan tanah yang diberkahi. Bahkan, Nabi Muhammad Saw. menganjurkan umat islam untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Palestina dan area Masjidil Aqsha merupakan tanah wakaf untuk umat Islam. Hal tersebut tercatat dalam sejarah Islam, yaitu ketika Umar bin Khatab menjadi khalifah dan menaklukan Yerussalem. Saat itu, Sophronius, seorang uskup agung Gereja Yerussalem, secara suka rela menyerahkan kota tersebut beserta harta dan kepercayaan mereka kepada Umar bin Khatab dengan beberapa persyaratan, yang telah dipenuhinya. Kemudian, Umar bin Khatab membangun kembali Masjidil Aqsha dari kayu di atas pondasi aslinya (halaman 28). Pada saat itu, Khalifah Umar menuju Yerussalem dengan menunggang unta. Sebagai seorang penakluk, ia datang tanpa pasukan berbaju zirah. Ia mengenakan jubah lusuh dan penuh tambalan dan hanya membawa bekal makanan secukupnya. Kedatangan yang penuh wibawa namun bersahaja itu disambut Uskup Sophronius dengan nuansa persahabatan. Ketika ditawari shalat di Gereja Makam Suci, Khalifah Umar menolaknya dengan halus. Menurutnya, jika ia shalat di gereja, maka kaum muslim akan merebutnya dari kaum nasrani. Sikap saling toleransi yang diteladankan oleh Umar bin Khatab dan Sophronius, seharusnya dapat menjadi pelajaran bagi generasi di seluruh lintas generasi. Perebutan Palestina dalam sejarah Palestina modern dimulai sejak kebangkitan zionis modern. Gerakan tersebut dipelopori oleh Theodore Hertzl, seorang jurnalis berkebangsaan Yahudi. Ia bercitacita menegakkan suatu negara

E

berasaskan ras Yahudi di Palestina. Sejak provokasi yang dilakukan olehnya, muncul konflik antara masyarakat Yahudi dan Islam (Arab Palestina) hingga saat ini (halaman 111). Zionisme bertujuan merebut tanah Palestina dari umat Islam yang menetap di sana. Buku setebal 268 halaman ini menceritakan seluk beluk sejarah dan akar psikologis gejolak antara Israel dengan Palestina. Berbagai macam upaya perdamaian yang telah disepakati pun bahkan belum mampu menyelesaikan konflik di Palestina. Dengan menyelami seluk beluk peradaban Palestina hingga perebutan wilayah yang dilakukan Israel, pembaca akan disajikan suplemen pengetahuan yang otentik, segar, dan mencerahkan. Selamat membaca. *) Alumnus Psikologi UIN Yogyakarta

I O C 11

Berguru pada Epos Ramayana dan Mahabharata

pos Ramayana dan Mahabharata terbukti mampu menyedot perhatian publik. Bukan hanya di negara asalnya saja, India, di Indonesia pun (khusunya Jawa) banyak yang melestarikannya dalam berbagai bentuk. Mulai dari lakon pewayangan, buku, drama, dan film. Epos yang lahir belakangan pun, sejauh ini, belum ada yang mampu mengalahkan kepopuleran kedua epos yang lahir di India ini. Karena sejauh ini banyak buku fiksi yang menceritakan kisah Ramayana-Mahabharata, Petir Abimanyu berinisiatif untuk mengabadikannya dalam bentuk non-fiksi. Yang membuat buku ini berbeda dengan buku lain adalah fokus pembahasannya. Kalau kebanyakan buku yang terserak di Nusantara menceritakan kronologi kisah Ramayana-Mahabharata, buku Ajaran-ajaran Emas Ramayana-Mahabharata yang diltulis oleh Petir Abimanyu ini menekankan pada nilai-nilai adiluhung dari kisah tersebut. Ramayana berasal dari kata Rama yang berarti menyenangkan, menarik, anggun, cantik, atau bahagia. Sedangkan Yana berarti pengembaraan. Menurut perkiraan, cerita ini ditulis oleh Walmiki, seorang Vaishanca atau pemuja Wisnu dari India sekitar tahun 400 SM. Sedangkan kisahnya sendiri dimulai antara 500 SM hingga 200 M. Kisah Ramayana men-

jadi kitab suci agama Wisnu, di mana Rama, Sinta, Lesmana, Sugriwa, Hanoman, dan Wibisana menjadi teladan hidup atas kebenaran, keadilan, kepahlawanan, persahabatan, dan percintaan. Sebaliknya, Rahwana, musuh Rama yang Sivais –pemuja Siwa- ditokohkan sebagai figur antagonis yang mewakili nilai-nilai demonis yang tiranik, jahat, kejam, licik, angkara murka, dan biadab (halaman 15-16). Di Indonesia, cerita ini dikemas kembali secara unik dan dipadukan dengan tata budaya lokal yang mengangkat karakter Rama sebagai seorang pahlawan. Hasil penelusuran mengungkap bahwa ternyata cerita Ramayana juga terdapat dalam khazanah sastra Jawa dalam bentuk kakawin Ramayana. Sedangkan dalam bentuk Melayu dengan judul Hikayat Seri Rama. Ajaran-ajaran luhur yang dihadirkan dari epos Ramayana dalam buku ini meliputi etika dan moralitas, menjauhi sifat sombong, kama, karmaphala, moksa, dan kepemimpinan. Sedangkan epos Mahabharata memuat dharma dan spirit kepemimpinan serta ajaran-ajaran ‘emas’ lain yang termuat dalam 18 parwa Mahabharata. Selamat membaca! Imron Mustofa, Mahasiswa PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga. Redaktur Pelaksana di LPM Paradigma.

Judul

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

: Ajaran-Ajaran Emas Ramayana-Mahabharata Penulis : Petir Abimanyu Penerbit : Laksana, Yogyakarta Cetakan : I, 2014 Tebal : 276 halaman ISBN : 978-602-296-038-6

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

MADURA

12

PERUBAHAN MUSIM

Warga Rentan Terjangkit Demam

DIAMANKAN. Peredaran rokok ilegal yang diamankan dari beberapa warung dan pertokoan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Peredaran Rokok Ilegal Terus Diawasi

PROBOLINGGO - Bulan April ini merupakan bulan peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau. Ditengah peralihan itu warga masyarakat rentan untuk terserang berbagai penyakit, salah satunya demam. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Proboinggo, Shodiq Djahjono melalu Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dyah Kuncarawati, mengatakan setiap peralihaa setiap musim, penyakit mudah menyerang manusia. Salah satunya peralihan musim penghujan ke musim kemarau. “Memang perlu kita antipasi diri untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit,” terangnya kepada wartawan, Kamis (9/4). Menurutnya, sumber penyakit yang mudah tumbuh subur ketika adanya peralihan musim. Sebab suhu udara keadaannya cenderung tidak stabil. Sehingga tubuh yang tidak bebar-benar terawatt, maka dengan mudah penyakit akan menyerangnya. “Karena suhu tidak stabil. Terkadang udaranya panas dan udaranya terlalu dingin,” tandas Dyah Kuncarawati. Penyakit yang kerap kali

sering menyerang manusia pada pancaroba musim penghujan ke musim kemarau, kata Dyah Kuncarawati, adalah jenis penyakit yang cukup bervariasi, seperti halnya demam dan diare. “Banyak laporan dari berbagai Puskesmas dan rumah sakit yang ada, jumlah penderita demam tergolong banyak,”katanya. Ketika ditanya tentang berapa kepastian jumlah penderita penyakit demam, pihaknya memperkirakan sepekan terakhir ini jumlahnya melebihi dari 100 orang. Bahkan setiap harinya jumlahnya terus mengalami peningkatan. “Yang terpenting asupan makananan dan minuman perlu dijaga, termasuk memberikan multi vitamin tubuh,” ucap Dyah Kuncarawati. Hal penting yang perlu dijaga, lanjut Dyah Kuncarawati, ketika dalam kondisi peralihan musim harus menjaga makanan dan minuman, menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Karena hal itu akan mempengaruhi pada kesehatan tubuh. “Termasuk menjaga genangan air dan sampah yang ada disekeliling rumah kita agar terhindar dari gangguan penyakit,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah

Pelaku Terancam 5 -10 Tahun Penjara PROBOLINGGO - Pemerintah terus mengawasi tentang penjualan rokok yang dinilai ilegal atau tidak menggunakan pita cukai resmi. Dengan dijualnya rokok tanpa izin tersebut, justru melanggar undang-undang. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, melalui Kabid Perindustrian, Anjar Noermala mengatakan wilayah Kabupaten Probolinggo perusahaan rokok tergolong tinggi. Selain yang sudah berbentuk PT juga ada Perusahaan Rokok (PR) industri kecil. “Untuk saat ini pabrik rokok yang ada di Kabuten Probolinggo jumlahnya mencapai 8 indutsri yang masih eksis,” terangnya kepada wartawan, Kamis (9/4). Menurutnya, jumlah tersebut merupakan perusahaan yang tergolong terdaftar di pihaknya. Bahkan pabrik rokok sering mendapatkan pendampingan, ter-

masuk pembinaan soal aturan tentang penjual rokok dipasaran. “Jadi mereka harus menggunakan pita cukai saat menjual belikan rokoknya dipasaran,” tandas Andjar Moermala. Untuk perusahaan rokok memang benar-benar dipantau oleh pihak pemerintah, kata Andjar Noermala, karena aturan penjual rokok harus terpasang pita cukai. Sehingga perusahaan atau ‘home industry’ rokok wajib mengurus pita cukai. Sesuai aturan perundang-undangan nomor 11 tahun 1995 tentang cukai, menyebutkan setiap tahunnya jika tidak, maka rokok yang di distibusikan merupakan

rokok ilegal. Sanksi tegas bagi tersangka pengedar rokok ilegal sesuai dengan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang cukai. “Bagi tersangka penjual maupun pengedar rokok ilegal dapat dikenai sanksi 5 hingga 10 tahun hukuman penjara, dan denda 2 sampai 10 kali nilai cukai,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman, mengatakan saat ini pihaknya juga terus inten melakukan operasi tentang peredaran rokok ilegal. Sebab penjual rokok yang tidak berijin dinilia melanggar aturan hukum.“Karena rokok tanpa cukai dapat merugikan negara,” paparnya singkat. =Mahfud Hidayatullah

PEMERIKSAAN. Peralihan musim tingkat penderita demam tinggi


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

13

DITANGKAP. Lima pengedar pil haram harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di Mapolres Probolinggo Kota.

Lima Pengedar Pil Haram Diringkus 2.270 Butir Pil Trex dan 950 Butir Pil Dextro PROBOLINGGO – Satreskoba Polres Probolinggo Kota gencar berantas peredaran pil setan jenis trex dan dextro yang kebanyakan pelanggannya didominasi kalangan remaja yang masih berstatus pelajar. Para pengedar di wilayah Kota Probolinggo tak lagi bebas menjual pil memabukkan itu, karena ribuan pil terlarang berhasil diamankan polisi dari tangan pengedar di tempat yang berbeda. Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan mengatakan penangkapan pengedar pil haram berawal dari laporan warga yang resah adanya transaksi didaerahnya, dari laporan tersebut beberapa anggota kami terlebih dahulu mengintai pelaku yang sudah dicurigai sebagai pengedar pil haram. “Lima tersangka ini diamankan petugas Satresnarkoba Polres Probolinggo Kota di tiga lokasi yang berbeda. Total barang bukti pil trex 2.270 butir, dan pil dextro 950 butir. Kalau diuangkan senilai

Rp. 8 juta,”ujarnya kepada wartawan, Kamis (9/4). Menurutnya, hingga kini petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap lima tersangka. Dan memburu pemasok barang haram tersebut yang identitasnya telah dikantongi polisi. “Kami menghimbau kepada seluruh orang tua agar hati-hati dan waspada terhadap segala tingkah laku putra-putrinya, agar tidak salah dalam bergaul,”tandas AKBP. Iwan Setyawan. Lokasi tempat kejadian perkara (TKP) pertama, kata AKBP. Iwan Setyawan, di jalan Sunan Giri Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih, Jum’at (6/3) sekitar pukul 13.00 WIB. Petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka MH (25), karena kedapatan

membawa dua butir pil trex. Setelah diintegrogasi awal, tersangka mengakui kalau telah membeli pil tersebut di wilayah Kelurahan Sumbertaman. Kemudian petugas melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap dirumahnya. “Barang bukti yang diamankan berupa 150 butir pil trex, satu buah rokok, satu handphone, dan satu buah tas levis,”katanya. Lokasi kedua berlangsung di jalan KH. Abdul Hamid Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Kamis (26/3) sekitar pukul 14.00 WIB, petugas mengamankan JN (25) karena kedapatan membawa 10 butir pil trex. Setelah dilakukan intrograsi awal oleh petugas, mengaku kalau telah membeli pil tersebut di daerah Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonaosih Kota Probolinggo. Kemudian anggota melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap tersangka

AZ (28) warga jalan KH. Abdul Hamid Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. “Tersangka di tangkap dirumahnya dengan barang bukti berupa 120 butir pil trex, dan satu buah kresek hitam,”ucap AKBP. Iwan Setyawan. Lebih lanjut, AKBP. Iwan Setiawan, menjelaskan lokasi ketiga berlangsung di jalan Brigjen Katamso Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Sabtu (4/4) sekitar pukul 14.30 WIB, petugas mengamankan tersangka D (25) karena kedapatan membawa 10 butir pil trex. Setelah dilakukan intrograsi awal oleh petugas, mengaku kalau telah membeli pil tersebut di daerah Sentono. Kemudian anggota Satreskoba melakukan pengembangan dan penangkapan terhadap tersangka MHD (44) warga jalan Mayjen Haroyono, Kelurahan Jati, Kota Probolinggo, IW (48)

warga Dusun Krajan Desa Kropak Kecamatan Bantaran Kabupaten Probolinggo, dan SR (43) warga jalan Imam Bonjol Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Ketiga tersangka ditangkap ditempat mangkalnya di jalan Brigjen Katamso Kelurahan Manguharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, dan barang bukti diamankan ke Polres Probolinggo Kota. Barang bukti yang diamankan, yakni 1.950 butir pil trex, 950 butir pil dextro, uang tunai Rp. 195 ribu, satu buah tas kain, satu buah gunting, dan satu buah steples. “Atas perbuatannya, kata AKBP.Iwan Setyawan, kelima tersangka melanggar pasal 196 ayat 1 dan pasal 197 ayat 1, UU RI No 36 tahun 2009 tentang kesehatan. Ancaman hukuaman 10 sampai 15 tahun penjara dan denda senilai satu sampai satu koma lima miliar rupiah, “paparnya. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

UN

Jamin Kerahasiaan Naskah

TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa berunjuk rasa di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (9/4). Mereka menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM karena dinilai hanya menambah penderitaan rakyat.

MPU Tolak Persyaratan Badan Usaha PROBOLINGGO - Kementerian Perhubungan mengharuskan pengusaha MPU (Mobil Penumpang Umum) melalui Peraturan menteri perhubungan nomor 5 tahun 2015 tentang Kewajiban Pengusaha Modal Transportasi Umum menyebutkan untuk memiliki legalitas badan usaha. Tujuannya, kesejahteraan para pengemudi dilindungi dan diperhatikan. Namun, rencana dan niat baik pemerintah itu ditolak para sopir angkutan umum di Kabupaten Probolinggo yang tergabung dalam paguyuban MPU Kabupaten Probolinggo. Marsono, Ketua paguyuban MPU menjelaskan, persyaratan itu sebenarnya tidak berdasar. Sebab, selama ini para pengusaha MPU memang menjadikan para

sopir secara outsorsing atau kontrak. Yang perlu dipikirkan pemerintah saat ini sebenarnya minimnya penumpang. Misalnya membuat jalur atau taryek khusus penumpang. Sehingga siapapun yang lewat dijalur itu harus menggunakan angkutan umum sebagai media. “Saya rasa lebih baik demikian. Dari pada harus mengurus badan usaha, kemudian berbiaya,”

jelasnya kepada wartawan, Kamis (9/4). Senada disampiakan, Sunyoto (45), salah satu pengusaha MPU asal Kecamatan Dringu mengatakan pengurusan badan usaha itu dipastikan berbiaya. Misalnya berbentuk Perusahaan. Maka harus ada akta notaris, SIUP (Surai Izin Usaha Perdagangan), dan persyaratan lain. Karena sudah berkaitan administrasi, maka biaya relatif besar pun perlu dikeluarkan. “Di sisi lain, banyak teman-teman hanya memiliki satu unit mobil. termasuk saya,” katanya. Jika memang itu sebuah keharusan, harus ada solusi dari pemerintah daerah. Misalnya, memberikan subsisdi atau mengu-

ruskan persyaratan badan usaha itu. Sehingga, para pemilik MPU tidak dibebani biaya dan proses yang terlalu rumit. “Kalau pendiriannya di fasilitasi pemerintah, kami tidak keberatan,”tandas Sunyoto. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, Doddy Nurbaskoro, mengaku dilema dengan aturan itu. “Kami meyakini pengusaha atau pemilik MPU bakal menolak. Apalagi, saat ini para pengusaha hanya memiliki beberapa mobil penumpang. Bahkan, banyak yang hanya memiliki satu usaha,” paparnya singkat. =Mahfud Hidayatullah

PROBOLINGGO - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat akan digelar sejak 13 April mendatang. Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo memastikan akan tetap menjaga kerahasiaan naskah UN tersebut. “Sebelum pelaksanaan UN, naskah tidak akan bocor kepada siapapun,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, kepada wartawan, Kamis (9/4). Menurutnya, naskah UN merupakan dokumen negara yang sifatnya sangat rahasia. Sehingga tentang keamanan dokumen tersebut tetap harus dijaga. Sebelum pelaksanaannya pada Senin mendatang tidak akan bisa diketahui oleh pihak manapun. “Karena setiap lembar dokumen UN akan di segel sebelum dibuka kepada peserta nantinya,” tandas Tutug Edi Utomo. Sebelum pelaksanaan UN akan digelar, kata Tutug Edi Utomo, semua naksah UN akan diambil di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Setelah pihaknya melakukan penjemputan naskah tersebut, dokumen akan disimpan di polres Probolinggo. Kemudian akan dilakukan pemilahan soal untuk didistribusikan ke setiap sekolah yang ada di wilayah tingkatan kecamatan.“Karena dokumen UN kerahasiannya harus benar-benar terjaga,” katanya. Dia menambahkan, untuk menghadapi UN siswa sudah diingatkan untuk tetap menjaga kesehetan fisiknya, serta mempersiapkan diri dengan jalan belajar sebelum pelaksanaan digelar bisa berjalan dengan aman dan lancar.“Tidak ada istilah sakit saat menjalankan UN pada 13 april mendatang,” imbuh Tutug Edi Utomo. Lebih lanjut, Tutug Edi Utomo, menjelaskan untuk di Kabupaten Probilnggo ada sekolah yang akan menggelar UN secara online. Jumlah pelaksaan UN secara komputerisasi tersebut, masih belum menyeluruh. Di Kabupaten Probolinggo hanya ada dua sekolah, yakni SMK 1 Kraksaan dan SMK 2 Kraksaan. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRILJUMAT 2015 |10 No.APRIL 0584 |2015 TAHUN IV

No. 0584 | TAHUN IV

15 15

PIALA ITALIA

Lazio Tantang Juventus di Final Piala Italia NAPLES - Lazio akan menantang Juventus di final Coppa atau Piala Italia setelah mengalahkan Napoli pada laga semifinal leg kedua yang berlangsung di San Paolo, Rabu (8/4) malam waktu setempat atau Kamis (9/4) dini hari WIB. Lazio menang 1-0 atas Napoli dan berhak melaju ke final karena unggul agregat 2-1. Sehari sebelumnya, Juventus melaju ke final setelah membungkam tuan rumah Fiorentina dengan tiga gol tanpa balas. Meski mendapat lawan berat, Lazio tetap mengincar gelar ketiga mereka dalam tujuh tahun terakhir pada final yang berlangsung di kandang mereka Stadio Olimpico, Roma, 7 Juni mendatang. Gol kemenangan Lazio dicetak oleh Senad Lulic pada menit ke-79 memanfaatkan umpan silang gelandang internasional Brasil Felipe Anderson di dalam kotak penalti. Napoli sempat memprotes gol ini karena penyerang Lazio Miroslav Klose berdiri off side. Tetapi wasit tak mempedulikan protes anak-anak asuh Rafael Benitez itu. Hasil ini melanjutkan penampilan impresif Lazio sepanjang musim ini baik di Liga Serie A maupun di Coppa. Di Serie A mereka sudah bertengger di tempat ketiga atau batas akhir zona Liga Champions dari Italia. Sebaliknya, bagi Napoli, kekalahan ini membuat mereka semakin terpuruk. Sebab di Serie A mereka juga sudah terlempar dari zona Liga Champions. Kini Gonzalo Higuain berada di posisi keenam dengan 47

poin, tertinggal delapan poin dari Lazio yang mengoleksi 55 angka. Meski harus menantang Juventus di final, Lulic tidak khawatir. Dia yakin, mereka bisa mengalahkan anak-anak asuh Massimilioano Allegri itu bila tetap bermain seperti yang mereka tunjukkan saat mengalahkan Napoli. “Sudah pasti bahwa Juventus adalah tim terkuat di Italia, tetapi bila kami tetap bermain seperti ini, kami bisa mengalahkan mereka,” kata Lulic. Dari Piala Jerman, Bayern Muenchen lolos ke semifinal setelah menghentikan langkah Bayer Leverkusen melalui adu tendangan penalti, setelah bermain tanpa gol sepanjang 90 menit dan babak perpanjangan waktu. Anak-anak asuh Pep Guardiola itu pun menang 5-3. Di semifinal, Muenchen akan menjamu Borussia Dortmund. Tahun lalu, Muenchen mengalahkan Dortmund di final. Sementara peserta semifinal lainnya adalah Bielefeld melawan Wolfsburg. Hasil ini pun membuka peluang Muenchen merebut tiga gelar musim ini atau mengulangi sukses 2013 yait Bundesliga, Liga Champions dan Piala Jerman. Muenchen juga masih memimpin klasemen sementara Bundesliga dan bermain di perempat final Liga Champions. “Adu tendangan penalti selalu mengandalkan faktor keberuntungan. Pertandingan membuat kami begitu gugup,” kata penyerang Muenchen, Thomas Mueller. =espn/sky sports/carol aji

Duel antara Napoli kontra Lazio yang berlangsung di San Paolo, Kamis (9/4) dini hari WIB. Lazio menang 1-0 dan berhak melaju ke final karena unggul agregat 2-1.

Selebrasi pemain Liverpool asal Brazil Phillippe Coutinho usai mencetak satu-satunya gol kemenangan Liverpool atas Blackburn Rovers pada laga ulangan perempat final Piala FA yang berlangsung di Ewood Park, Kamis (9/4) dini hari WIB.

Evaluasi Liverpool Membuahkan Hasil BLACKBURN - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers menegaskan, pertemuannya dengan para pemain pada Minggu (5/4) lalu adalah cara terbaik untuk memetik kemenangan pada laga ulangan perempat final Piala FA melawan Blackbur Rovers di Ewood Park Kamis (9/4) dini hari WIB. Hasilnya, “The Reds” menang tipis 1-0 berkat gol Philippe Coutinho ketika pertandingan tersisa 20 menit. Kemenangan ini mengantar Liverpool bermain di semifinal melawan Aston Villa. Bila mampu mengatasi Villa di babak empat besar, Liverpool berpeluang bertemu lagi dengan Arsenal di final Piala FA. Rodgers membantah bahwa pertemuan itu membicarakan krisis yang sedang dialami klub itu menyusul kekalahan 1-4 dari Arsenal di ajang Liga Utama Inggris, Sabtu (4/4) malam WIB. “Banyak sekali yang bisa dibuat dari pertemuan itu. Saya adalah seorang pelatih yang suka berbicara secara terbuka terhadap para pemain. Bagian dari filosofi melatih untuk saya adalah bagaimana melihat kembali dan merefleksikan penampilan tim pada sebuah pertandingan,” ujarnya. Dia melanjutkan, “Kami selalu melakukan itu setiap kali

kami memanangi pertandingan. Hanya dengan begitu kami bisa berkembang lebih baik terutama tentang bagaimana kami bisa tampil lebih baik dan lebih maju. Karena kami menelan kekalahan dalam dua pertandingan berturut-turut, banyak hal yang kami bicarakan dalam pertemuan tersebut, tetapi melihat kembali pertandingan adalah sesuatu yang sangat penting. Bila kita tidak melihat lagi dan menganalisis penampilan pemain, bagaimana kita bisa tampil lebih baik?” Hasil evaluasi ini terlilhat jelas pada pertandingan melawan Blackburn Rovers. Mereka tampil dalam tensi tinggi pada laga ini. Meskipun, mereka cukup kesulitan menaklukkan tuan rumah, sebelum akhirnya Coutinho bisa memecahan kebuntuan memanfaatkan umpan

terobosan gelandang dan kapten Jordan Henderson. Rodgers menilai, dengan tembus semifinal, mereka masih memiliki peluang meraih satu trofi pada musim ini. Tetapi pria dari Irlandia Utara itu tetap akan berusaha mati-matian timnya masuk empat besar Liga Utama Inggris. “Kami ingin bersaing di papan atas liga hingga akhir musim dan ingin meraih trofi musim ini. Itu sudah jelas,” ujarnya. Mantan pelatih Swansea City itu melanjutkan, “Bagi kami, yang kami butuhkan hanyalah ketenangan saat bermain dan fokus pada penampilan kami. Penampilan pada laga melawan Manchester United dan Arsenal bukanlah standar permainan yang sudah kami jalankan selama tiga bulan terakhir.” Liverpool saat ini berada di peringkat kelima klasemen sementara Liga Utama Inggris dengan 54 poin. Mereka tertinggal tujuh angka dari Manchester City di posisi keempat. Bahkan nilai mereka pun sama dengan Tottenham Hotspur di peringkat keenam. Steven Gerrard dan kawan-kawan hanya unggul selisih gol dari Spurs. =sky sports/carol aji


KORAN MADURA 16 EVALUASI

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

KORAN MADURA

LIVERPOOL

MEMBUAHKAN HASIL

16

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

Cetak Dua Gol,

Suarez Bangga BARCELONA - Penyerang Barcelona Luis Suarez mengaku sangat bangga bisa mencetak dua gol untuk mengantar timnya menang 4-0 atas Almeria pada lanjutan La Liga Spanyol di Camp Nou, Kamis (9/4) dini hari WIB. Dia pun berharap, rekan-rekannya terus tampil prima hingga akhir musim serta tidak terpeleset guna memastikan gelar juara La Liga pada akhir musim nanti.

“Meski kami harus menjalani banyak pertandingan, tetapi kami harus menunjukkan karakter kami sebagai Barcelona. Kami tahu bahwa kalau kami tidak fokus, kami tidak akan memetik tiga poin dan bila kami tidak melakukan itu kami tidak akan bisa memenangi liga. Di liga, semuanya tergantung kami dan kami harus terus menunjukkan penampilan seperti ini,” kata Suarez seusai laga. Menurutnya, kemenangan ini menjadi modal berharga menjelang pertandingan melawan Sevilla pada akhir pekan ini. “Ini akan menguatkan kami saat bertandang ke Sevilla. Lawan-lawan kami akhir pekan ini dan pekan depan cukup berat karena kami juga harus menghadap PSG di perempat final Liga Champions,” imbuhnya. Pada laga tersebut, Suarez memborong dua dari empat Gol Barcelona. Sementara dua gol lainnya masing-masing dicetak oleh Lionel Messi dan Marc Bartra. Barcelona tampil dominan baik

dalam penguasaan bola maupun jumlah tendangan ke gawang atas tamunya Almeria, meskipun tidak langsung bermain cepat sejak awal pertandingan. Akibatnya, anakanak asuh Luis Enrique itu baru bisa memecahkan kebuntuan pada menit ke-33 melalui pemain terbaik mereka Lionel Messi memanfaatkan umpan Marc Bartra dan bertahan hingga turun minum. Ini adalah gol ke-44 Messi untuk Barcelona sepanjang musim ini. Luis Suarez menggandakan keunggulan tuan rumah pada menit ke-55. Mendapat umpan bek kanan Daniel Alves, pemain internasional Uruguay ini melepas tembakan kaki kiri ke pojok kiri bawah gawang Almeria. Pemain yang dibeli dari Liverpool pada jendela transfer musim panas lalu itu mencetak gol keduanya pada laga tersebut menjelang pertandingan berakhir memanfaatkan umpan Pedro Rodriguez. Sedangkan gol bek Marc Bartra terjadi pada menit ke-75. Mendapat bola lambung kiriman Xavi dari

sepak pojok, Bartra menaklukkan penjaga gawang Almeria, Julian, dengan sundulan. Barcelona pun menang dengan skor telak 4-0. Kemenangan ini mengokohkan posisi Barcelona di puncak klasemen sementara dengan dengan 74 poin. Mereka unggul empat angka dari Real Madrid yang bertengger di tempat kedua dengan 70 angka, menyusul kemenangan 2-0 atas tuan rumah Rayo Vallecano pada laga terpisah di Estadio de Vallecas. Pada laga tersebut, kemenangan Los Blancos ini diraih tidak dengan mudah. Sepanjang 45 menit pertama, mereka ditahan imbang tanpa gol. Ronaldo baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-68. Mendapat bola umpan silang Daniel Carvajal, kapten timnas Portugal itu, menyundul bola ke dalam gawang Vallecano yang dikawal, David Cobeno. Lima menit berselang, Rodriguez yang baru dimainkan setelah pulih dari cedera panjang memperbesar keunggulan timnya meneruskan bola umpan Ronaldo. Bagi Ronaldo, tambahan satu gol ini mengokohkan dirinya sebagai top skor sementara La Liga, unggul empat gol dari Lionel Messi. Lima golnya ke gawang Granada akhir pekan lalu membuat dia melewati koleksi gol Lionel Messi. Tambahan satu gol ini juga menjadi gol ke-300 untuk Madrid. James Rodriguez mengakui, mereka berada dalam keadaan tertekan pada babak pertama. “Kami menderita tetapi pada akhirnya kami bisa menang dan inilah yang paling penting. Pada baba pertama, serangan mereka sangat intens. Tetapi kami tahu, di babak kedua mereka sedikit lelah dan tidak bisa melakukan tekanan yang sama. Kami memanfaatkan kelelahan mereka untuk untuk mencetak dua gol,” kata Rodriguez yang melakoni pertandingan keduanya setelah sembuh dari cedera. =espn/carol aji

Striker Barcelona Luis Suarez memborong dua dari empat gol kemenangan Barcelona atas Almeria di Camp Nou.


JUMAT

KORAN MADURA

10 April 2015 No. 0584 | TAHUN IV

A

MADURA SPORTIV | HAL. P Yoka Resmi Dikontrak Persepam JUMATMU 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

BANGKALAN – Carok massal antar warga Desa Petapan Kecamatan Labang dan warga desa Sendang Dajah Kecamatan Labang terjadi Rabu (8/4) pukul 23.30 WIB. Carok massal tersebut dipicu hal sepele, hanya karena JS, warga Desa Sendang Dajah yang berada di pinggir jalan menegur US (28), warga Desa Petapan karena mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan saat mereka menonton hiburan orkes di Kampung Kramat Desa Petapan Kecamatan Labang. Merasa tidak terima karena ditegur di depan orang banyak, US pun turun dan langsung menampar JS. Konflik pun tak terelakkan lagi. Giliran JS yang tidak bisa terima dirinya ditampar, dia pun segera memanggil teman-temannya yang sedesa dengannya, yakni DI dan AH, untuk membalas perlakuan US. Demikian juga US, diam-diam ditemani WI (40), VI (26), dan FU (38) yang telah dilengkapi senjata tajam bersiap-siap menghadang kelompok musuhnya yang berasal dari Desa Sendang Dajah. Carok pun tak terhindarkan lagi. Akibat peristiwa berdarah itu, dua orang meninggal dunia. Masing-masing FU dari kubu US, dan DI dari kubu JS. Sial nian nasib FU dan DI, yang berniat hati membantu teman, namun justru ajal menjemput. Polisi pun datang terlambat ke tempat kejadian sehingga korban telah berjatuhan. "Itu dugaan sementara terjadinya carok massal saat adanya hiburan orkes di Desa Kramat. Ada dua korban meninggal dari masing-masing desa," kata Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, kemarin (9/3). Menurut keterangan saksi di lapangan, carok melibatkan tujuh orang. Sungguh pun begitu, menurutAndy Purnomo, polisi masih akan terus melakukan penyelidikan, karena bukan mustahil ada lagi orangorang lain yang terlibat dalam insiden berdarah itu, yang melarikan diri agar tak terendus petugas kepolisian. "Dua orang meninggal, lima orang luka-luka. Penyebabnya, kami akan dalami untuk ditindaklanjuti, apakah memang kejadiannya seperti itu atau memang ada masalah pribadi sebelumnya. Sebab, saat ini masih dalam fokus tahap pengamanan di dua desa yang bentrok," ungkapnya. Untuk tiga korban luka-luka dari desa Petapan, seluruhnya dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan. Sebaliknya, dua korban luka-luka dari Desa Sendang Dajah dirawat di RS Surabaya. Sedangkan korban

Nonton Orkes Berakhir Carok Massal 2 Warga Tewas, 5 Orang Luka-luka LOKASI KEJADIAN Kampung Kramat, Desa Petapan, Kecamatan Labang Pelaku Korban Tewas Korban Luka-luka WI : luka di tangan kiri dan jari VI : luka bagian Pinggang US : luka di bagian leher atas belakang AH : luka lengan kanan JS : leher belakang

DI dan FU

Pelaku Kubu JS : Melibatkan DI dan AH (warga Desa Sendang Dajah) Kubu US : Melibatkan WI, VI, FU (warga Desa Petapan)

meninggal sudah dilakukan visum di Desa Petapan, karena tidak dibolehkan divisum di rumah sakit. "Tiga korban luka-luka dari desa Petapan WI mengalami luka di tangan kiri dan jari, VI pada bagian Pinggang, dan US luka di bagian leher atas belakang. Sedangkan korban dari desa Sendang Dajah, AH luka lengan kanan dan JS leher belakang. Kedua desa ini sama-sama merenggut korban jiwa," jelas Andy. Dari kejadian tersebut, polisi mengamankan sejumlah sandal jepit dan senjata tajam yang digunakan saat peristiwa itu. Saat ini pada masing-masing desa tengah dilakukan pengamanan oleh anggota kepolisian agar tidak terjadi peristiwa susulan. =MOH RIDWAN/rah BERITA TERKAIT Bangkalan | Hal M

Pemerkosa Keponakan Diringkus

Desakan Jokowi Mundur Terus Bermunculan

Program TANAM Pohon Hanya buang Anggaran

SAMPANG | HAL. K

PAMEKASAN| HAL. G

SUMENEP | HAL. B


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

Raskin Tak Kunjung Cair

Masyarakat Mulai Khawatir

GERSANG. Ratusan pohon yang ditanam oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep tahun 2014 lalu di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, sudah banyak yang mati. (foto insert) Program penanaman pohon tersebut mencapai Rp 1 miliar yang dilaksanakan oleh Dishutbun Sumenep.

Program Tanam Pohon Hanya Buang Anggaran Dishutbun Berdalih Tak Ada Anggaran Pemeliharaan SUMENEP – Program penanaman pohon Rp 1 miliar yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep dinilai oleh sebagian orang hanya buang-buang anggaran saja. Pasalnya penanaman pohon yang dilakukan di lokasi hutan kota, tepatnya di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, tidak seperti yang diharapkan. Kini, kondisi pohon itu tak terawat dan mulai mengering. Bahkan tidak sedikit pohon itu yang sudah mati. Hal itu diduga karena kurangnya perawatan dari satker terkait. ”Saya cuma merasa iba saat melihat lokasi penanaman pohon itu. Karena saat ini kondisinya sudah banyak yang mati. Kalau begini, program yang menelan anggaran Rp 1 miliar sia-sia, karena dinas terkait tak serius merawatnya,” kata salah satu aktivis lingkungan, Abd. Rahman. Diketahui, dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional

(BMN) tahun 2013, pemerintah mencanangkan penanaman pohon sebanyak 1.871 bibit. Ribuan bibit itu terdiri dari lima belas jenis tanaman, diantaranya pohon bibit sawo kecik 1 pohon; kenari 1 Pohon; manglid 1 pohon; puspa 51 pohon; kayu putih 20 pohon; jati 350 pohon; mahoni 1.001 pohon; akasia 400 pohon; kayu aprika 20 pohon; rasamala 31 pohon; nangka 10 pohon; matoa 1 pohon; kemiri sunan 1 pohon; dan merbau 1 pohon. ”Mestinya, pemerintah itu tidak hanya bisa menanam, melainkan juga bisa merawatnya. Kalau sudah

seperti itu kan sama halnya menghambur-hamburkan anggaran,” terangnya. Namun, kondisi seperti itu ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Hutbun Sumenep Herman Poernomo. Bahkan, mantan Kepala BPPT itu mengaku tidak bisa berbuat banyak, sebab pemerintah daerah tidak menyediakan anggaran khusus untuk perawatan. Kendati demikian, Ipung sapaan akrabnya Herman Poernomo mengakui jika penanaman pohon di lokasi hutan kota saat ini sudah banyak yang mati. Itu disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya kurangnya perawatan, juga disebabkan adanya tangan-tangan tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh salah satu warga yang tidak peduli terhadap kelestarian hutan. ”Anggaran khusus perawatan tidak ada. Tapi untuk menjaga kelestarian hutan

kota itu kami coba koordinasikan dulu dengan berbagai SKPD terkait,” katanya. Menurutnya, perawatan kelestarian hutan kota itu tidak hanya menjadi tanggung jawab Dishutbun. Melainkan beberapa satker terkait, seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Kantor Kebersihan dan Pertamanan (KKP). ”Memang kalau seperti penanaman pohon itu diserahkan pada kami (Dishutbun), tapi kalau menyangkut perawatan, melibatkan beberapa SKPD yang lain. Karena ini menyangkaut penghijauan kota,” terangnya. Kendati demikian, pihaknya ke depan berjanji akan melakukan pengawasan dan melakukan penanaman kembali. Oleh sebab itu dirinya mengimbau agar masyarakat juga ikut andil dalam melestarikannya. ”Kami tetap akan berusaha ke depannya,” pungkasnya. =JUNAEDI/SYM

SUMENEP- Belum turunnya bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) hingga bulan keempat ini membuat banyak masyarakat bertanya-tanya. Bahkan, masyarakat mulai khawatir ketika sudah cair nanti justru akan dipermainkan. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Abdul Hamid Ali Munir berdasarkan hasil reses yang dilakukannya beberapa waktu lalu. Politisi PKB itu menyatakan bahwa, saat pelaksanaan reses beberapa waktu lalu, muncul banyak pertanyaan dari masyarakat terkait pencairan raskin yang belum turun. Kata Hamid, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, seharusnya sampai bulan ini raskin sudah turun semua. “Bahkan masyarakat pun bertanya, apakah program itu dihapus atau tidak. Karena sampai bulan keempat, mereka tidak menerima raskin,” tuturnya. Politisi Dapil IV itu menuturkan, masyarakat juga banyak yang khawatir akibat tak kunjung turunnya raskin hingga saat ini. Jika dibiarkan berlarut-larut tanpa ada kepastian, lanjutnya, masyarakat khawatir nantinya malah akan membuka peluang kalau raskin akan dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu. “Misalnya, karena sudah berapa bulan tak cair, masyarakat biasanya menerima raskin sebanyak tiga atau empat bulan hanya disampaikan satu atau dua bulan saja. Masyarakat khawatir seperti itu. Saya sendiri berharap tidak sampai terjadi hal semacam itu,” harapnya. Selebihnya, Hamid mengungkapkan, pihaknya akan mendesak pihak-pihak terkait untuk mengawal agar raskin itu bisa segera dinikmati para penerimanya. “Pasti akan kami tindak lanjuti. Karena hasil reses itu adalah amanah dari rakyat. Persoalan raskin ini harus tetap dikawal agar cepat dicairkan,” tegasnya. Terkait hal itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Sumenep, Mohammad Hanafi mengakui, bahwa selama ini masyarakat memang selalu bertanya-tanya tentang realisasi pencairan raskin. Hanya saja, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya, stok beras yang ada di Gudang Bulog juga tak kunjung tersedia sehingga raskin untuk tahun 2015 belum bisa diluncurkan. Sebenarnya, kata Hanafi, di Gudang Bulog ada stok beras. Cuma, stok yang ada itu tidak bisa didistribusikan karena jumlahnya terlalu sedikit. "Awalnya di gudang ada stok beras sebanyak 31 ton. Kemudian ada tambahan sekitar 55 ton. Jadi hanya sekitar 86 ton," paparnya. Menurutnya, jumlah yang sangat minim itu bahkan tidak cukup untuk satu kecamatan saja. Karena, dalam satu bulan saja, pendistribusian raskin di Kabupaten Sumenep mencapai sekitar 1.745,670 ton. "Makanya tidak akan cukup. Sebagai contoh, di Kecamatan Pragaan saja butuh 125 ton per bulan," paparnya. ”Pemkab sudah sering menyurati Bulog Jatim dengan tembusan Kantor Bulog Pusat agar pengadaan stok beras di Gudang Bulog Sumenep segera disiapkan mengingat saat ini sudah memasuki bulan keempat di tahun 2015,” pungkasnya. =FATHOL ALIF/SYM


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

C

Ada “Kartu Sakti” Anti Polisi? Biaya Perpanjang Hanya Rp 35.000 per Bulan SUMENEP- Salah seorang sopir mobil bak terbuka yang namanya enggan disebutkan mengaku kalau dirinya memiliki “kartu sakti” anti tilang. Katanya, dengan adanya kartu sakti dari oknum polisi itu, meski mobil yang digunakan itu untuk mengangkut orang dengan bak terbuka, dirinya dipastikan tak akan ditindak oleh aparat kepolisian lalu lintas. Hanya saja, kartu tersebut harus diperpanjang setiap bulan dengan pungutan Rp. 35 ribu. Dia menjelaskan, kartu tersebut adalah kartu keanggotaan salah satu paguyuban sopir yang anggotanya berjumlah ratusan orang. “Kalau punya kartu ini enak. Karena kalaupun mengangkut rombongan (dengan mobil bak terbuka, red.) tidak akan kena tilang oleh polisi,” tuturnya kepada Koran Madura sambil menunjukkan kartu itu.

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu dirinya mengangkut rombongan, sebanyak 14 orang, dengan menggunakan mobil bak terbuka. Sesampainya di jalan, masuk wilayah kota, ia diikuti oleh anggota polisi dan diberhentikan. Namun, imbuhnya, karena pegang kartu sakti, akhirnya si polisi tak menindaknya. “Polisi itu langsung pindah

Operasi Semeru

dan memilih pergi ke konter. Jadi, kalau dipikir-pikir kartu ini lebih sakti dari SIM. Seandainya tadi (waktu kejadian, red.) saya tidak memiliki kartu ini, mungkin sudah ditilang dan akan makan biaya ratusan ribu,” tuturnya. Namun, dirinya mengungkapkan, kartu tersebut memiliki tenggang waktu. Masa berlaku kartu itu hanya satu bulan. Setelah satu bulan kartu itu harus diperpanjang dengan biaya Rp. 35 ribu per anggota. “Uang itu dibayarkan kepada ketua. Nanti ketua yang menyetorkan uang itu kepada salah satu polisi,” ungkapnya tanpa memberi keterangan lebih lanjut, apakah polisi yang dimaksud hanyalah oknum atau Polantas secara kelembagaan. Sementara itu, Kasatlantas

32 TNI Melanggar Lalu Lintas SUMENEP – Penegakan hukum yang dilakukan oleh Polres Sumenep rupanya tidak mainmain. Bukatinya, korp rumpi hijau daun itu telah menindak sedikitnya 32 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat pelaksanaan operasi simpatik semeru tahun 2015. Penindakan itu disebabkan karena banyak anggota TNI telah melanggar Undang-Undang (UU) Lalu Lintas. Penindakan terhadap puluhan anggota TNI ‘nakal' itu, dilakukan berkat kerjasama antara pihak kepolisian Polres Sumenep dengan Pihak TNI Kodim 0827 Sumenep. Saat penindakan, Polres Sumenep melibatkan 6 petugas Provos TNI, 1 petugas perwira TNI dan 4 petugas Sub Datasemen Polisi Militer (Subdenpom) Cabang Sumenep. "Operasi simpatik ini kami lakukan agar semua elemen termasuk TNI dan Polri bisa tertib berlalu libtas," kata Kasat Lantas Sumenep, AKP Musa Bachtiar. Operasi simpatik minggu kedua itu dipusatkan di tiga titik, salah satunya di Jalan Trunojoyo dan Jalan Dr. Soetomo, tepatnya jalan utama menuju Kantor Kodim 0827 Sumenep. Dalam operasi kali ini yang menjadi target sasaran adalah pejabat Negara, utamanya yang sedang menjalankan tugasnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Dikatakan, pelanggaran yang

dilakukan oleh anggota TNI 0827 Sumenep diantaranya, saat berkendaraan tidak memasang klik helm, tidak menyalakan lampu meskipun siang hari, sengaja memasang atribut militer pada pelat kendaraannya. "Jika ditemukan ada yang pasang atribut di plat nomor kendaraannya, maka kami melepasnya dan memberikan imbauan serta pembinaan," tambah Mantan Kapolsek Grek, Tuban itu. Menurutnya, kegiatan serupa akan tetap dipertahankan ke depannya. Sebagai langkah kongkret agar semua pejabat bisa tertib saat berkendaraan. Selain itu, operasi ini untuk kesadaran pejabat negara maupun masyarakat umum, akan pentingnya kesadaran berlalu lintas. Sehingga angka kecelakaan lalu lintas lambat laun dapat dicegah. ”Kita mulai dari pejabat negara dulu, setelah kita akan operasi ini pada masyarakat umum, sehingga pejabat negara dulu yang memberikan contoh pada masyarakat tentang etika berlalu lintas,” pungkasnya. =JUNAEDI

APEL. Para perwira TNI dan petugas kepolisian saat apel pagi sebelum operasi semeru.

Polres Sumenep, AKP Musa Bakhtiar menegaskan bahwa mobil bak terbuka tidak boleh digunakan untuk mengangkut orang. Hanya saja, lanjutnya, dalam keadaan tertentu, terkait sarana transportasi yang tidak didukung oleh pemerintah setempat, kendaraan pengangkut barang boleh dipakai mengangkut orang dengan beberapa catatan. Dikatakan Musa, mobil bak terbuka bisa dipakai mengangkut orang asalkan ada pelindung kanan-kiri dan belakang. Selain itu, di atasnya harus beratap seperti rumah, serta di dalamnya disediakan tempat duduk bagi penumpang. “Tapi, kalaupun ada pelindung kanan-kirinya, penumpangnya tidak tertata, misalnya bergelantungan di luar atau

di belakang pelindung, itu tetap tidak diperbolehkan,” tegasnya. Diceritakan soal kejadian sebagaimana dituturkan sopir tersebut, menurut Musa hal itu bukan berarti membiarkan mobil bak terbuka mengangkut orang. Ia berdalih, hal itu bagian dari operasi simpatik. “Dalam operasi simpatik ini kita memang lebih mengedepankan teguran secara simpatik, baik itu teguran lisan atau secara tertulis,” paparnya. Terkait iuran Rp. 35 ribu tiap bulan sebagaimana disampaikan si sopir, Musa membantah pihaknya menerima iuran itu. Dia memperkirakan iuaran itu hanya iuran internal untuk operasional organisasi. “Kita tidak ada setoran-setoran seperti itu,” bantahnya. =FATHOL ALIF/SYM


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

PPP Belum Jatuhkan Pilihan Lima Kandidat Hanya Adu Visi dan Misi SUMENEP- Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) I DPC PPP Sumenep yang diselenggarakan Kamis (9/4), masih belum menentukan pilihan bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati (Bacabub-Bacawabub) yang resmi melamar ke PPP beberapa waktu lalu. Dalam Rapimda I kemarin, lima kandidat itu hanya beradu visi dan misi saja. Lima kandidat PPP Sumenep itu terdiri atas tiga Bacabup, yakni HM Sahnan, Zainal Abidin, dan Azasi Hasan. Sementara dua lainnya adalah Bacawabup, yakni Dewi Khalifah dan Moh. Subaidi. Kelimanya menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan peserta Rapimda I. Meski begitu, dalam kesempatan tersebut PPP masih belum

bisa menjatuhkan pilihannya kepada siapa. Menurut Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Jawa Timur, Didik Nurman Zein, penetapan calon yang akan diusung oleh PPP nantinya masih akan diputuskan oleh DPP. Bahkan, pihaknya menegaskan dalam proses penentuan calon yang akan diusung PPP nantinya tidak akan melalui me-

kanisme voting. Kelima BacabubBacawabub yang telah melamar kepada DPD PPP Sumenep itu secara otomatis akan masuk ke DPW PPP Jatim. “Kita terima semua. Tidak ada istilah voting untuk menentukan ranking satu atau dua. Itu rawan konflik,” tegasnya. Untuk mengerucutkan kepada satu nama sebagai kandidat yang akan diusung PPP dalam Pemilukada Sumenep tahun 2015, kata Nurman, pihaknya nanti akan melakukan penelitian dan merekam jejak lima kandidat tersebut. “Pada saat ini DPP sudah mengirimkan orang turun ke bawah untuk melihat siapa bakal calon yang tepat untuk PPP,” ungkap dia.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPP Sumenep, KH Baharuddin. Menurutnya, penetapan satu nama yang akan diusung sebagai kandidat akan ditentukan oleh DPP PPP. Menurutnya, penyampaian visi dan misi oleh mereka tersebut akan dijadikan salah satu bahan penilaian oleh tim yang terdiri atas fungsionaris DPD PPP Sumenep dan DPW PPP Jawa Timur. PPP Diskualifikasi Busyro Sementara itu, PPP telah resmi mendiskualisfikasi salah satu kandidat yang kemarin juga ikut mengambir formulir, yakni A. Busyro Karim. Mantan Ketua

DPRD dua periode yang sekarang masih menjabat Bupati itu tersingkir setelah dirinya tidak melengkapi berkas sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh PPP. Dikatakan bakal calon yang mendaftar ke DPD PPP Sumenep, sebenarnya ada enam orang bakal calon. Namun satu orang bakal calon, yakni incumbent tidak melengkapi persyaratannya hingga batas akhir pendaftaran (3/4), sehingga calon tersebut dicoret dari bakal calon dari PPP. "Incumbent juga mengambil formulir pendaftaran di PPP, tapi ia tidak melengkapi berkas persyaratannya. Akhirnya kami coret,” bebernya. =FATHOL ALIF/JUNAEDI/SYM

Belum Ada Perbaikan

Tambat Labuh Kepulauan Sering Makan Korban SUMENEP - Kondisi tambat labuh atau jembatan (pelabuhan) kayu Dusun Tembing, Desa Sepanjang, Kecamatan/Kepulauan Sapeken dikeluhkan warga. Pasalnya tambat labuh yang terbuat dari kayu itu sering makan korban meskipun tidak sampai meninggal dunia. Menurut salah satu warga setempat, Rasul Maulidi, seringnya makan korban tersebut lantaran tambat labuh di desanya sudah mulai rusak, dan tidak pernah dapat perbaikan dari pemerintah setempat. "Sejak pertama kali dibangun tambat labuh itu belum pernah mendapatkan perbaikan. Makanya sampai saat masih terbuat dari kayu, itu pun sudah banyak yang patah sehingga seringkali warga terjatuh saat melintasi jembatan itu," katanya. Ia menjelaskan bahwa saat terjadi kerusakan, sementara ini masih sumbangan dari warga. "Dulu memang pernah mendapat bantuan berupa kayu dari Perhutani di sini. Tapi setelah itu tidak ada lagi. Bahkan saat ini kondisinya sangat membahayakan keselamatan warga," terangnya. Dikatakan, keberadaan tambat labuh itu sangat dibutuhkan oleh warga. Sebab, menjadi akses utama penyeberangan dari pulau kecil menuju pusat kecamatan Sapeken. "Tidak hanya itu, jembatan ini juga menjadi penggerak ekonomi warga di segala sektor," ungkapnya. Oleh sebab itu, dirinya ber-

JEMBATAN RUSAK. Serong nenek yang sudah lansia hampir terjatuh saat melintasi tambat labuh Dusun Tembing, Desa Sepanjang, Kecamatan/Kepulauan Sapeken.

harap agar pemerintah memberikan perhatian terhadap kondisi tambat labuh tersebut. Jika tidak, dirinya khawatir korban yang jatuh tambah banyak. Apalagi lanjut Rasul, dari permukaan laut ke tambat labuh sangat tinggi, yakni sekitar 5 meter ke atas. "Kalau air sedang pasang, ketinggian air mencapai 4 meter. Bisa saja kalau sudah tua tidak bisa berenang yang akhirnya akan tenggelam," tandasnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubunagan melalui Kasi Sarana dan Prasa-

ranan (Sarpras) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Agustiono Sulasno mengatakan, sesuai anggaran yang telah tercantum dalam APBD tahun 2015, untuk Kecamatan/Kepuluan Sapeken hanya mendapatakan sebanyak empat titik. Kempat titik itu di antanya, Pulau Paliat terdapat dua titik, yakni Dusun Paja Nasem, Desa Saubi, dan Desa Paliat. Masingmasing mendapat anggaran sebesar Rp 100 juta. Sementara di Desa Sapuntan mendaptkan jatah satu titik dengan anggaran

Rp 133 juta dan pulau Sepanjang juga mendapat satu titik dengan anggaran Rp 100 juta. ”Perbedaan anggaran itu karena disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Jika tingkat kerusakannya lebih parah, maka dimungkinkan anggarannya juga lebih besar,” jelasnya. Katanya, pada tahun 2015 ini anggaran perbaikan dan pembangunan tambat labuh di Sumenep mencapai kurang lebih Rp 1,3 miliar. Anggaran tersebut akan dialokasikan di berbagai titik, utamanya di daerah kepulauan.

Satu titik tambat labuh di Desa Kombang, Kecamatan Talango, dengan anggaran Rp 100 juta; satu titik Desa Raja Nangger Kangean dengan anggaran Rp 75 juta; satu titik di Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting dengan anggaran Rp 100 juta, kemudian satu titik lagi di Desa Sokarami, Kecamatan Nunggunong, Pulau Sepudi dengan anggaran Rp 200 juta. ”Jadi untuk semuanya, yang akan menjadi prioritas tahun ini ada sembilan titik,” ungkpanya. Ditanya soal langkah yang akan dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya, pihaknya mengaku akan melakukan pengawasan dengan inten. Bahkan pengawasan yang akan dilakukan itu tidak hanya melibatkan internal Dishub, melainkan juga dari pihak konsultan. ”Kalau dari segi pengawsan, saya kira tetap akan maksimal. Karena selain konsultan, juga internal kami akan melakukan pengawasan. Bahkan, juga inspektorat nantinya akan ikut andil di dalamnya,” terangnya. Secara tegas pihaknya mengaku tidak akan main-main, jika dalam pekerjaan itu diketahui melanggar petunjuk tekhnis yang ada, pihaknya kan memberikan sanksi tegas sesuai peraturan yang ada. ”Ini kan pasti diperiksa oleh inspektorat. Jadi, tidak mungkin lah ada pelanggaran,” tukasnya. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

Sengketa Lahan SEKOLAH

MENCARI BUKU. Salah satu pengunjung sedang mencari buku refrensi di salah satu rak buku yang kosong, Kamis (9/10).

Kadisdik Plin-plan SUMENEP- Sejak tahun 2010 lalu, berdasarkan data yang ada di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, jumlah lahan sekolah bermasalah mencapai puluhan. Menurutnya, sebagian dari jumlah tersebut sudah diselesaikan. Namun, terkait jumlah lahan sekolah yang belum terselesaikan hingga saat ini, kepala Disdik setempat, A. Shadik sepertinya benar-benar belum punya data yang valid, bahkan ia terkesan plin plan saat membeberkan data. Selasa (07/4) lalu, Shadik mengungkapkan, jumlah lahan sekolah bermasalah sebanyak 47. Dari jumlah tersebut, sebagian sudah berhasil diselesaikan. Sehingga hanya menyisakan 15 sekolah yang belum jelas status lahannya. "Jadi tinggal 15 yang belum diselesaikan," papar Shadik waktu itu. Untuk menyelesaikan persoalan lahan dari 15 sekolah tersisa itu, Shadik mengaku cukup kesulitan. Pasalnya, warga yang mengaku sebagai ahli waris meminta harga yang cukup tinggi, yaitu Rp. 350 ribu per meter. Padahal, dana yang disiapkan pihaknya hanya sebesar Rp. 45 ribu untuk per meternya. Namun demikian, hanya berselang tiga hari, Kamis (9/4) Shadik justru mengungkapkan hal berbeda. Menurutnya, jumlah lahan sekolah bermasalah sejak tahun 2010 lalu sebanyak 45 sekolah, sedangkan yang masih belum terselesaikan hanya tinggal 6 sekolah. Padahal, sebelumnya ia mengungkapkan masih ada sekitar 15 sekolah yang belum jelas status lahannya. Sementara saat Koran Madura meminta namanama sekolah yang lahannya sudah dan belum diselesaikan itu, ia enggan memberikannya. Menurutnya hal itu tidak perlu. “Yang jelas, dari 45 lahan sekolah yang bermasalah sejak tahun 2010 itu, sekarang hanya tinggal 6. Tidak usah (minta data ini, red.),” katanya sambil lalu langsung melihat data lahan sekolah bermasalah yang dipegangnya. Dikatakan, selama tahun 2015 ini pihaknya masih belum mampu menyelesaikan persoalan lahan sekolah bermasalah itu. Selain masih terkendala harga yang dinilai terlalu tinggi, ia juga berdalih karena tahun 2015 masih baru berjalan tiga bulan. “Masih belum ada. Karena masih baru tiga bulan,” dalihnya. Namun, dia mengaku akan berupaya agar semua lahan sekolah yang masih bermasalah itu cepat selesai. Shadik mengaku akan melakukan pendekatan secara kekeluargaan kepada warga yang mengaku sebagai pemilik lahan sekolah yang bermasalah itu. “Karena kalau harus membeli dengan harga Rp. 350 ribu permeter, anggaran kami tidak akan cukup,” paparnya. Sementara terkait anggaran yang telah disiapkan, Shadik mengaku telah menganggarkan kurang lebih Rp. 600 juta lebih yang diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumenep tahun 2015. “Kalau target, kita tidak bisa menentukan target. Karena, meskipun kita menentukan target, tapi lahannya tetap tidak dibiarkan, itu percuma,” pungkasnya. Terkait, sebelumnya sempat terjadi penyegelan SDN 1 Banbaru, Kepulauan Gili Raja, Kecamatan Giligenting pada Senin (6/4) lalu. Namun, sehari setelahnya, Selasa (7/4) akhirnya sekolah itu kembali dibuka. Hal itu menyusul adanya jaminan dari salah seorang anggota DPR-RI, MH. Said Abdullah, bukan dari Disdik setempat, kepada pihak keluarga yang mengaku sebagai pemilik lahan sekolah tersebut. =FATHOL ALIF

E

foto: junaedi/ koran madura

Anggaran Pengadaan Buku Rp 150 Juta DPKS: Koleksi Bukunya Harus Lebih Lengkap dari PT SUMENEP – Anggaran pengadaan koleksi buku di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Sumenep tahun ini lumayan besar. Pasalnya pengadaan itu sampai menyedot Rp 150 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat II. ”Alhamdulillah anggaran untuk penambahan kolesksi buku di Perpusda ada peningkatakan setiap tahunnya,” kata Kepala Kantor Pepusda dan Arsip Sumenep Agus D. Putra. Menurutnya, anggaran ratusan juta itu akan dialokasikan untuk pengadaan buku di tiga kegiatan. Yakni untuk pengadaan buku di Perpusda sendiri, kemudian untuk pengadaan buku di lima titik taman baca (Manca) dan pengadaan buku untuk perpustakaan keliling. ”Sementara masing-masing kegiatan pengadaan itu dapat alokasi anggaran Rp 50 juta,” terangnya. Lima manca yang mendapatkan anggaran 50 juta untuk pengadaan buku itu diantaranya, rumah baca di Kecamatan Kalianget, Kecamatan Talango, Kecamatan Dasuk, Kecamatan Batang Batang dan Kecamatan Guluk Guluk. Agus pun menyatakan kalau anggaran itu

masih dinilai relatif kecil. ”Kalau dikalkulasi, anggaran itu masih sangat kecil. Karena dengan anggaran itu kita hanya bisa membeli buku dengan jumlah relatif kecil berkisar antara 800 hingga 1000 buku saja. Apalagi harga buku itu masih disesuaikan dengan tebal dan tipisnya buku itu, selain itu juga penerbitnya,” jelasnya. Kendati demikian, menurut Agus, dirinya akan memaksimalkan keterbatasan anggaran tersebut. ”Semoga upaya kami ini bisa menjawab dan memenuhi harapan masyarakat yang haus akan literasi,” terangnya. Saat ini jumlah koleksi buku di Perpusda sekitar 43.637 eksemplar lebih dengan 1.700 judul. Sedangkan untuk perpustakaan keliling sekitar 10.000 hingga 12.000 judul, sementara untuk rumah baca jumlah koleksi bukunya mencapai 18.459 eksemplar lebih

dengan 3.994 Judul. Untuk rumah baca disesuaikan dengan besar dan kecilnya rumah baca itu sendiri. Sedangkan jumlah pengunjung selama tiga tahun ia menyatakan mulai meningkat, terbukti dari tahun 2011 jumlah pengunjung mencapi 7.852 orang, tahun 2012 sebanyak 11.869, pada tahun 2013 sebanyak 15.431 pengunjung, dan pada tahun 2014 lalu mencapai 18.384 orang. ”Kalau dihitung ratarata setiap harinya mencapai 80 hingga rarusan pengunjung,” tukasnya. Terpisah, Anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Moh. Suhaidi mengatakan bahwa dengan anggaran itu seharusnya koleksi buku di Perpusa lebih lengkap dari perpus perguruan tinggi (PT). Ia menilai saat ini koleksi buku di Perpusda masih sangat minim. Bahkan, koleksi bukunya masih kalah jauh dibandingkan dengan perpustakaan yang dimiliki di berbagai perguruan tinggi di Sumenep. ”Jika dengan lokasi anggaran itu koleksi buku di Perpusda masih minim, bagi kami sangat keterlaluan. Berarti bisa diambil kesimpulan bahwa pemerintah

dalam membangun Sumenep cinta baca itu masih kurang maksimal,” katanya Sehingga, sambung dosen muda di salah satu Perguruan Tinggi (PT) di kota Sumekar itu, jumlah pertumbuhan koleksi buku di Perpusda setiap tahunnya tidak terlalu pesat. Semestinya jumlah koleksi buku di perpustakaan plat mereah itu bisa menyamai jumlah penduduk di Sumenep. ”Jadi, asumsinya satu orang bisa pegang satu buku. Ya kalau masih kurang, itu perlu dipertanyakan komitmen pemerintah dalam membangun Sumenep melalui dunia baca. Sebab eksistensi perpus itu sangat mendukung terhadap pembangun SDM untuk Sumenep,” ungkapnya Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar ke depannya, Pemkab Sumenep bisa memperhatikan keberadaan perpustakaan. ”Kalau memang terkendala soal anggaran, pemerintah setempat bersama pihak legislatif kan bisa lebih reaktif, masak anggaran pembelian buku dikalahkan dengan anggaran perbaikan infrastruktur yang setiap tahunnya terus meningkat,” pungkasnya. =JUNAEDI/SYM


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

MADURA

F

MEA

Perlu Ada Perubahan Mindset SDM

KAGET. PNS terjaring razia saat beraktivitas di luar kantor saat jam dinas, tanpa dapat menunjukkan surat tugas ataupun surat izin, kemarin (9/4)

23 PNS Terjaring Razia Saat Keluyuran pada Jam Kerja Kantor PAMEKASAN - Akibat keluyuran dan belanja di waktu jam kerja kantor, sebanyak 23 pegawai negeri sipil (PNS), terdiri atas pria dan wanita terjaring razia aparat gabungan dari Satpol PP, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Inspektorat Pemkab Pamekasan, Kamis (9/4). Operasi tersebut dimulai pukul 10.00 WIBhingga pukul 12.00 WIB. Selama dua jam itu, petugas menyisir tempat-tempat umum dan pertokoan, PKL di sepanjang Jl Kabupaten, Jl Diponogoro, monumen Arek Lancor, Jl Trunojoyo, Jl Agussalim, dan pasar tradisional di Kolpajung. Razia yang digelar mendadak dalam 3 tahun terakhir ini, membuat sejumlah PNS dan guru yang berbelanja di pasar dan di toko

kaget karena mereka tidak menyangka terkena razia. Dari mereka yang terkena razia, mengaku terpaksa berbelanja di pasar dan toko di saat jam dinas. Sebab selama ini, bukan hanya dirinya yang sering belanja di waktu jam dinas, tapi juga PNS lainnya tidak ada teguran dan sanksi. Mereka yang kedapatan sedang asyik berbelanja itu, tidak dapat menunjukkan surat tugas keperluan ke luar kantor di jam

dinas, saat diminta oleh petugas. Mereka hanya berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. PNS yang tertangkap basah tidak disiplin itu, didata aparat, mulai dari nama, instansi tempat mereka berdinas, dan alamat kantornya. Setelah mereka diberi penjelasan, mereka diminta kembali ke kantor masing-masing. Kepala Satpol PP Pamekasan, Didik Hariadi mengatakan, operasi ini untuk menertibkan PNS di lingkungan Pemkab Pamekasan, yang tidak disiplin dan kerap keluyuran ke luar kantor, di waktu jam dinas. Menurut Didik, sesuai standar operasional prosedur (SOP) PNS, setiap PNS yang melakukan ke-

giatan di luar jam dinas, harus membawa surat izin atau surat tugas dari kantor yang bersangkutan sehingga jelas tujuan dan kepentingannya. “Nama-nama mereka sudah kami catat dan kami berikan ke Pak Sekda. Bagaimana sanksi terhadap mereka yang terkena razia, itu urusan pimpinan. Kami hanya melaksanakan perintah merazia saja,” kata Didik. Ke depan operasi ini akan terus digelar. Hanya saja, waktu dan harinya belum bisa ditentukan, karena menyesuaikan dengan kondisi dan situasi. Selain itu, agar tidak diketahui oleh PNS yang bisa ke luar kantor untuk urusan pribadi. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN – Kemampuan sumber daya manusia (SDM) di Pamekasan masih belum mampu bersaing di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), jika kondisinya masih sama. Untuk itu perlu adanya perubahan mindset (pola piker) SDM. Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan, Ach Syafii. Menurutnya, dalam rangka menyiapkan MAE akhir tahun ini, Pemkab Pamekasan, perlu gerak cepat untuk menyiapkan SDM yang mampu bersaing, agar kesejahteraan masyarakat Pamekasan juga meningkat. Apalagi, selama ini kehidupan masyarakat khususnya pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Pamekasan terkesan kurang kompetitif, sehingga dengan MEA ini merupakan tantangan baru bagi mereka, untuk lebih produktif dan kreatif. “Kemampuan kita saya kira cukup, ilmu kita juga cukup, tetapi memang disiplin kita tidak cukup, kreativitas kita tidak cukup. Tapi masih perlu merubah mindset, kalau tidak kita akan tertinggal karena akan kalah bersaing,” kata Bupati Syafii. Tambahnya, untuk menyiapkan semua itu perlu diadakan sejumlah kegitan yang mampu membangkitkan inovasi dan kreativitas para pimpinan SKPD yang terkait langsung dengan sektor ekonomi, sosial, dan budaya serta para pelaku bisnis di Pamekasan, sehingga MEA ini bisa menjadi peluang atau tantangan dan bukan justru sebagai ancaman. Terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan Basri Yulianto mengatakan Pengembangan ekonomi kreatif memerlukan konsep yang matang, serta kajian akademik yang mendalam. Sehingga nantinya mampu menjawab tantangan ekonomi global saat pasar bebas Asean. “Pengembangan ekonomi kreatif itu nantinya akan dibagi menjadi beberapa jenis ekonomi kreatif. Masing-masing kuliner, seni pertunjukan, musik, seni rupa, periklanan, serta kerajinan mode dan desain,” kata Basri. =ALI SYAHRONI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

G

TEATERIKAL. Memperagakan kondisi rakyat yang tidak diperhatikan kesejahteraannya oleh presiden Joko Widodo, di kantor DPRD Pamekasan, kemarin (9/4)

Desakan Jokowi Mundur Terus Bermunculan Empat Fraksi Membubuhkan Tanda Tangan sebagai Penolakan Kenaikan Harga BBM PAMEKASAN - Sejumlah aktivis di Pamekasan, menggelar unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Mereka ingin mengajak anggota DPRD setempat untuk sama-sama mendesak menurunkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Kamis (9/4) Kemarin. Massa pengunjuk rasa bergerak dari Monumen Arek Lancor, Pamekasan, dengan mengendarai roda dua dan empat, sambil membawa poster yang bertuliskan tuntutan dan kekecewaan mereka karena presiden Joko Widodo telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam aksi tersebut menampilkan teaterikal rakyat kecil melawan Joko Widodo, yang

diperagakan oleh tiga orang peserta aksi, dua orang menjadi rakyat dan satu orang dengan menggunakan jas hitam dan bertopengkan gambar Joko Widodo yang berlagak tidak mempedulikan penderitaan rakyatnya. Salah satu orator aksi, Halili meneriakkan dengan lantang agar Joko Widodo segera mengundurkan diri sebelum dilengserkan dari jabatannya, karena Presiden

telah gagal menyejahterakan rakyat Indonesia. Salah satunya kebijakannya yang dapat menyengsarakan rakyat adalah dengan menaikkan harga BBM di tengah rakyatnya menjerit akibat didera kemiskinan dan tak mendapatkan lapangan pekerjaan yang layak. “Kebijakan presiden Jokowi sangat tidak berpihak pada kepentingan rakyat, tapi justru menyengsarakan rakyat. Sosok yang dulu dibanggakan, tidak lagi menyejahterakan rakyat. Oleh karena itu, turunkan Jokowi,” kata Halili dalam orasinya. Mereka mendatangi gedung dewan karena ingin menyampaikan aspirasi. Mereka merasa terwakili dengan keberadaan dewan sebagai wakil rakyat. Mereka

meminta kepada wakil rakyat Pamekasan untuk bersama-sama menolak kenaikan harga BBM dan menurunkan Jokowi. “Saya meminta agar dewan juga menolak kebijakan yang tidak populis ini. Karena masyarakat Pamekasan sengsara dengan kebijakan Jokowi. Semua kebutuhan pokok naik karena kebijakan Joko Widodo yang telah menaikkan harag BBM,” ungkapnya. Di hadapan pengujunk rasa, salah satu anggota DPRD Pamekasan, Sahur Abadi mengatakan sebagai ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Pamekasan, pihaknya sependapat dengan aspirasi yang disampaikan para pengunjuk rasa. “Kami sebagai wakil rakyat

sering menerima keluhan naiknya harga bahan pokok. Makanya secara pribadi dan atas nama Fraksi PPP, kami juga menolak kebijakan menaikkan harga BBM,” kata Sahur. Selain meminta penjelasan dari wakil rakyat, pengunjuk rasa juga meminta agar para legislator menandatangani spanduk putih yang sudah disiapkan sebagai tanda menolak kenaikan harga BBM. Terdapat empat perwakilan fraksi yang membubuhkan tanda tangan, yaitu Fraksi Partai Persatuan Pembangunan ( F PPP), Fraksi Partai Amanat Nasional (F PAN), Fraksi Partai Nasdem, dan Fraksi Merah Putih yang diwakili Partai Gerakan Indosia Raya (Gerindra). =ALI SYAHRONI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

PROBOLINGGO - Menjelang Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK sejumlah perwakilan guru mulai memilah soal di Polres Probolinggo Kota. Kamis (9/4) siang, terlihat sibuk. Puluhan orang petugas sekretariat terlihat sibuk memindahkan amplop soal UN dari meja menuju ruang penyimpanan.

Lima Seni Tradisional Masuk Destinasi Wisata Basri Yulianto: Karapan Sapi Berasal dari Kabupaten Sumenep PAMEKASAN - Lima jenis kesenian tradisional Kabupaten Pamekasan direkomendasikan masuk dalam destinasi pariwisata budaya di wilayah yang identik dengan slogan Bumi Gerbang Salam itu.Kelimanya adalah kesenian Sape Sonok, tari Topeng Gethak, kesenian Sapi Taccek, tari Ronding, dan musik Saronen. Lima kesenian ini direkomendasi setelah melalui kajian peserta seminar dan workshop pengembangan ekonomi yang berlangsung selama tiga hari terutama terkait peluang dan tantangannya. Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Pamekasan, Basri

Yulianto menjelaskan lima kesenian ini merupakan identitas

khas budaya sebagai hasil kreasi warga lokal Pamekasan. “Setelah dilakukan kajian dan analisa maka dari bidang seni budaya muncul lima rekomendasi itu,” katanya. Namun demikian, karapan sapi yang juga memiliki nilai bagus tidak dikategorikan sebagai kesenian tradisional asli Pamekasan karena asal mula kebudayaan ini dari Kabupaten Sumenep. Sementara fasilitator seminar dan workshop dari Markplus Institute, Setyo Riyanto men-

gatakan nilai kompetitif pada lima jenis kesenian itu sebagai pijakan bagi pemkab untuk mengambil kebijakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. “Yang jelas populer dan memasyarakat, sehingga pada akhirnya benar-benar menjadi destinasi pariwisata budaya di Kabupaten Pamekasan ini,” jelasnya. Berdasar rekomendasi workshop tentang kesenian tradisional Pamekasan, kategori kesenian itu sebagai berikut. Sape Sonok masuk kate-

gori agresif dengan hasil nilai 6,00 pada faktor eksternal dan 6,70 pada faktor internal. Musik Saronen menempati posisi kompetitif dengan nilai 4,80 pada bidang eksternal dan internal 5,25. Disusul Tari Topeng Gethak masuk dalam kategori kompetitif dengan nilai eksternal 4,30, dan nilai internal 5,25. Seni Sape Taccek juga masuk dalam kategori nilai kompetitif dengan nilai eksternal 4,45, dan nilai internal 5,45. =A. FAUZI M/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

I

Batas Akhir Pemilahan Naskah UN Jumlah Total Peserta UN Tingkat SMA/Sederajat Sebanyak 11.747 Siswa PAMEKASAN – Naskah ujian nasional (UN) untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat telah tiba di Pamekasan, Kamis (9/4) sekitar pukul 01.00 dini hari, ditempatkan di Eks Mapolwil Madura, Jalan Nyalaran, Pamekasan. Kemarin (9/4) naskah soal untuk 11.747 siswa perserta UN Pamekasan mulai dipilah untuk dibagi tiga Sub Rayon, yaitu Sub Rayon SMA, SMK, dan MA, dijaga ketat aparat kepolisian Polres Pamekasan. Hari ini (10/4) merupakan batas akhir proses pemilaannya, sebab pada Sabtu (11/4) besok, soal-soal tersebut sudah harus didistribusikan ke kecamatan, untuk ditempatkan di Mapolsek masing-masing. Ketua panitia UN SMA/ sederajat Pamekasan, dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Moh Tarsun mengatakan naskah UN tiba di Kota Pendidikan ini pada dini hari tadi (kemarin). Dari percetakan Surabaya langsung transit di gedung yang kini ditempati markas Satlantas dan Satreskoba Polres Pamekasan. “Kami dengan tim dan aparat kepolisian tiba sekiatr pukul 01.00 WIB dini hari tadi (kemarin). Setelah tiba disini, kemudian tim kami dengan tim sub rayon bekerja secara maraton memilah naskah soal. Sekaligus mengecek kebenaran sampul yang ada,” kata Tarsun. Dia menjelaskan pihaknya hanya diberikan waktu 2 hari untuk melakukan pemilihan, sehingga jika dalam proses pemilahan tersebut ditemukan kekurangan maupun kerusakan naskah soal, pihaknya bisa dengan cepat berkoordinasi dengan panitia UN Provinsi Jawa Timur untuk di-

ganti. Setelah nanti dipilah per

sub rayon, kemudian akan dipilah lagi untuk masing-masing sekolah yang melaksankan UN. Hasilnya, akan disatukan sesuai dengan lokasi masihmasing kecamatan. Sebab panitia UN di sekolah akan mengambil naskah soal tersebut di Mapolsek. “Kami mengawal di sini

hingga selesai, karena kami akan kontak provinsi kalau ada kesalahan, tertukar, dan lain sebagainya. Nanti dipilah sesuai sub rayon dan kecamatan yang dituju. Jadi hari Sabtu ini sudah kami distribusikan,” ungkapnya. Untuk diketahui, pada pelaksanaan UN tahun ini, jum-

lah peserta UN di Kabupaten Pamekasan untuk tingkat SMA sebanyak 3.526 siswa, tingkat Madrasah Aliyah sebanyak 5061 siswa dan tingkat SMK sebanyak 2600 siswa sehingga jumlah total peserta UN tingkat SMA sederajat sebanyak 11.747 siswa. =ALI SYAHRONI/RAH


KORAN J JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

J

Polisi Hadiahi Timah Panas Pelaku Pembunuhan Pasutri SAMPANG- Pelaku pembunuhan pasangan suami istri (Pasutri) , Ma’ruf (35) warga Dusun Sekolan, Desa Blu’uran, Kecamatan Karangpenang, Kabupaten Sampang, akhirnya dihadiahi timah panas oleh polisi setelah sempat menjadi buronan selama dua tahun. Sehingga Ma’ruf pun bertekuk lutut di hadapan korps rompi hijau daun tersebut. Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo mengungkapkan bahwa penangkapan terhadap pelaku tersebut di rumahnya sendiri dengan cara dilumpuhkan timah panas lantaran pelaku melakukan perlawanan dan berupaya melarikan diri saat petugas melakukan penangkapan. “Kami terpaksa

melumpahkan pelaku, karena dia melakukan perlawanan saat ditangkap di rumahnya,” kata AKP Hari Siswo, Kamis (9/4). Dijelaskan oleh Ma’ruf, pelaku terakhir yang diburu oleh polisi tersebut karena telah melakukan tindak kriminal terhadap pasutri di Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, dengan dugaan korban

telah melakukan penyantetan terhadap orang tua pelaku. Oleh karena itu, palaku nikat membunuh pasutri itu. “Dalam pembunuhan itu tidak hanya Ma’ruf yang ditangkap. Pelaku lainnya sudah ditangkap serta di sidang. Cuma Ma’ruf agak cerdas dan gesit,” jelasnya. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatan tersebut, AKP Hari Siswo menegaskan, pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP sub Pasal 338 dengan pidana maksimal hukuman seumur hidup atau 20 tahun penjara. “Isunya kedua korban mempunyai santet, jadi pelaku membuat rencana dan langsung membunuh korbannya,” ucapnya.

Kata Hari sapaan akrabnya, kasus pembunuhan itu terjadi tahun 2013 di Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal, dengan korban pasutri Bunadi dan Bugiye yang diduga mempunyai ilmu hitam. Sementara, jumlah pelaku ada enam orang diantaranya, Jelil alias Ransyah (40), Santawi alias p. Parmi (50), Dehrimah alias B Parmi (50), Supardi (27), dan Congkonik alias Lonin. Keempat palaku tersebut asal Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal. Sementara dua pelaku lainnya, Mistol alias Rohim (65) dan terakhir Ma’ruf berasal dari Dusun Kemiri Laok, Desa Pandiyangan, Kecamatan Robatal. “Dari hasil pengam-

bangan penyelidikan, Ma’ruf mengaku orang tuanya disantet sama korban,” imbuhnya. Dijelaskan Hari, Ma’ruf merupakan pelaku yang paling cerdas dalam mengantisipasi penangkapan dari aparat kepaolisian. Sebab, pelaku saat jadi buron setiap harinya tidur serta bersembunyi di hutan yang terletak di Desa Blu’uran. Akan tetapi, petugas kepolisian dari Satreskrim Polres Sampang melakukan penangkapan pada Ma’ruf saat baru datang ke rumah istrinya. “Tersangka diringkus pada tanggal 8 April tepatnya pada pukul 05.30 WIB saat tersangka baru datang ke rumah istrinya,” tutupnya. =RIDWAN/LUM/SYM

Dinilai Tidak Konsisten

RSUD Kembali Dikeluhkan Pasien SAMPANG- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang lagi-lagi dikeluhkan keluarga pasien. Jika sebelumnya dikeluhkan karena buruknya pelayanan, kini rumah sakit plat merah itu dikeluhkan karena dinilai tidak konsisten memberlakukan jam besuk. Adalah Samsul Arifin (40) warga Perumahan Barisan Indah, Kecamatan Kota Sampang yang mengeluhkan inkonsistensi RSUD Sampang. Dia mengaku mendapatkan perlakuan yang berbeda saat akan mengunjungi keluarganya yang sedang dirawat di RSUD Sampang. ”Pertama pada Selasa (7/4) malam saya datang ke RSUD Sampang sekitar pukul 20.30 WIB, saat itu masih diperbolehkan membesuk saudara saya yang sedang dirawat di sana. Nah, besok malamnya (Rabu, 8/4) pada jam yang sama tiba-tiba saya tidak diperbolehkan masuk. Ini kan manajemen mencla-mencle namanya,” katanya, Kamis (9/4). Menurutnya, inkonsistensi itu lantaran tidak tegasnya pimpinan RSUD Sampang. Sebab, pengetatan jam besuk itu hanya diberlakukan oleh petugas Satpam tertentu saja. Sementara saat petugas Satpam berganti pengetatan jam besuk itu tidak berlaku lagi. ”Buktinya pada malam itu juga (Rabu, 8/4) sete-

DIPERKETAT: Sejumlah pengunjung RSUD Sampang tampak lalu lalang, Kamis (9/4). lah terjadi pergantian petugas Satpam malah semua orang boleh masuk dan membesuk keluarganya yang sakit. Kebetulan ada saudara saya membesuk sekitar

satu jam setelah saya kembali ke rumah (sekitar pukul 21.30 WIB). Ini kan lucu. Kemana pimpinan rumah sakit pemerintah itu. Belum lagi pelayanan yang sering

bermasalah,” kesalnya. Selain itu, Samsul juga menyesali buruknya pelayanan di RSUD Sampang. Selain pelayanan medis yang sering

terindikasi malpraktik, air di kamar mandi ruang opname juga sering kosong. Dengan demikian, kata Samsul, pasien dan keluarga harus pergi ke ponten umum. Sementara di ponten umum, lanjut dia, pengunjung ditarik retribusi sebesar Rp 1000 setiap kali masuk. ”Sering kosongnya air di kamar mandi ruang opname itu bisa jadi disengaja supaya ponten umum laku (bisa menarik retribusi, Red),” ungkapnya. Terpisah, Direktur RSUD Sampang Titin Hamidah menjelaskan, pengetatan jam besuk pasien itu semata-mata untuk kebaikan pasien. Menurutnya, jam besuk di RSUD Sampang dibagi dua periode. Periode pagi dibatasi sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB dan periode sore dibatasi dari pukul 16.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. ”Pembatasan jam besuk itu sudah lama. Sudah berlaku sejak tanggal 1 Oktober 2014,” ujarnya. Sementara soal air kamar mandi di ruang opname yang dituding sering kosong, Titin kembali menegaskan bahwa tidak pernah terjadi kekosongan air di kamar mandi ruang opname. Menurutnya, kamar mandi ruang opname selalu terisi air. ”Airnya ada terus kok. Tidak pernah terjadi kekosongan air,” tuturnya. =MIFTAHUL ULUM


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

K

Kriminalisasi Seksual

Pemerkosa Keponakan Diringkus SAMPANG- Ningwar alias Yanto (40) warga Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang diringkus aparat Kepolisian Resor (Polres) setempat setelah diketahui menyetubuhi ponakannya sendiri ML (12) yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kasatreskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo mengatakan, kasus itu terungkap setelah ML memberitahukan kepada orang tuanya bahwa ML disetubuhi pamanya sendiri pada tanggal 25 Februari lalu. Kejadian itu, membuat orang tua koraban menagis histeris dan tak segan melaporkan kejadian yang menimpa anaknya ke pihak kepolisian. Motif pancabulan di bawah umur itu, kata Hari lantaran pada waktu itu hubungan pelaku dengan sang istri sedang tidak harmonis. Sehingga, saat melihat keponakannya, nafsu bejatnya mulai datang, akhirnya, ML pun harus menerima kehormatannya direnggut oleh sang paman. Namun, sebelum memerkosa sang ponakan, pelaku masih merayu dan menjanjikan akan dinikahi serta dijanjikan uang senilai 60.000. “Korban dijanjikan akan dinikahi, karena pelaku senang dan cinta kepada korban, kebetulan, pada waktu itu, pelaku tidak harmonis dengan istrinya,” kata Hari, Kamis (9/4). Dikatakan Hari, korban berhasil menyetubuhi ponakannya sendiri sudah dua kali. Bahkan, pelaku mengajak korban ke Kota Surabaya untuk menghindari terungkapnya pelaku bejat sang pelaku. “Kondisi korban saat ini mengalami trauma serta terjadi gangguan mental, “ katanya. Dari hasil penangkapan tersangka, lanjut Hari menjelaskan, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa celana pendek, sarung, kerudung milik korban dan pakaian milik pelaku. “Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini pelaku melanggar UU Nomoe 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak Pasal 332 Ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” jelasnya. =RIDWAN/LUM

Pelaku pencabulan anak saat diperiksa oleh Kasatreskrim di halaman Mapolres Sampang, Kamis (9/4).

Petugas Kepolisian saat mengkroscek ulang naskah UN di Mapolres Sampang. Kamis (9/4)

Naskah UN Tiba di Markas Polisi Resor UN Online SMK 2 Gagal SAMPANG- Naskah soal ujian nasional (UN) untuk SMA/ MA/ SMK dan sederajat tahun pelajaran 2014/2015 akhirnya tiba di Markas Polisi Resor (Polres) Kabupaten Sampang, Kamis (9/4). Naskah yang akan digunakan pada 13-15 April mendatang itu diambil dari PT Josindo Sidoarjo. Kasubag Humas Polres Sampang AKP SS. Arifin mengatakan, naskah UN tiba di Mapolres pada pukul 19.41 WIB. Dan akan didistribusikan pada hari Sabtu ke 13 kecamatan, termasuk di Pulau Mandangin. “Naskah ini tiba kemarin malam, dan akan segera didistribusikan pada hari Sabtu mendatang,” katanya sembari menunjukkan kardus naskah kepada awak media. Dikatakan, sejak naskah itu tiba di Mapolres, pengamanan terhadap dokumen negara itu dijaga ketat dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) serta dari kepoli-

sian, bahkan dalam pembagian kunci juga dibagi dua. “Ruangan yang ada naskah UN, kuncinya dibagi dua, satunya dipegang pihak Disdik, satunya lagi dipegang oleh petugas pengamanan naskah,” katanya. Menurutnya, dalam beberapa hari ini, penjagaan akan terus dilakukan demi mengamankan dokumen negara sampai distribusi ke Polsek dilakukan. “Meskipun ada di dalam ruangan, naskah UN tetap akan dilakukan penjagaan ketat dari petugas Disdik dan kepolisian,” tuturnya. Arif sapaan akrabnya menjelaskan, naskah UN yang akan didistribusikan ke tiga belas kecamatan itu berjumlah 233 dari enam mata pelajaran untuk masing masing jurusan. Sementara itu, Kabid Kurikulum Disdik Sampang, Arif Budiansor mengaku mengutus dua petugas untuk menjaga keamanan naskah UN yang dititipkan di Mapolres setempat. Hal itu dilakukan untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. “Benar, naskah itu sudah tiba di Mapolres Sampang, kini dalam penjagaan ketat dari

pihak kepolisian dan petugas pengamanan dari Disdik,” katanya. Gagal Sementara itu, pelaksanaan ujian nasional (UN) Online untuk SMK 2 digagalkan Kementerian Pendidikan. Pasalnya persiapan pelaksanaan UN Online yang direncakan di SMKN 2 dinilai kurang siap. Mengingat jaringan internet untuk operasional UN Online dinilai tidak cukup syarat. Oleh karena itu, SMK 2 juga akan melaksanakan UN secara manual atau paper test. “Yang mengagalkan bukan Disdik ya, tetapi pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan,” kata Kabid Kurikulum Disdik Sampang, Arif Budiansor Sekadar diketahui, pelaksanaan UN untuk SMA/MA/SMK dan sederajat akan dilaksanakan selama tiga hari, yakni 13-15 April mendatang. Sementara untuk SMP/ MTs/ dan sederajat akan dilaksanakan selama empat hari, terhitung pada tanggal 4-7 Mei mendatang, sedangakan untuk SD masih belum diketahui. =RIDWAN/LUM/SYM


L

Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

Penegak Perda Tak Bertenaga SAMPANG- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Kamis (9/4) kemarin sedang menyisir ke beberapa toko modern yanga ada di Kabupaten Sampang. Namun, penegak perda sepertinya tak bertenaga ketika menemukan beberapa toko modern yang melanggar aturan. Padahal dalam penyisiran tersebut ditemukan banyak Alfamart dan Indomaret melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2013 tentang pengelolaan toko modern. Pantauan Koran Madura, puluhan petugas Satpol PP menyisir toko modern dimulai dari wilayah perkotaan Sampang dan dilanjutkan ke Kecamatan Torjun. Namun, dalam penyisiran itu, penegak perda tidak memberikan sanksi apapun dengan dalih masih akan dilakukan pendataan dulu. Bahkan, saat menemukan ada sejumlah toko modern yang melanggar Perda, petugas hanya mencatat saja. Setalah itu, petugas yang menggunakan mobil operasionalnya melaju kencang dan pulang ke markasnya. Kabag Ops Satpol PP, Shadik mengatakan, penyisiran yang dilakukan sudah berhasil menyisir dua kecamatan. Di antaranya Kecamatan Torjun dan Kecamatan Sampang, dalam penyisiran itu Satpol PP menemukan banyak toko modern yang melanggar Perda. “Salah satunya di bagian kasir toko itu, ditemukan jam buka-tutup tidak sesuai dengan Perda. Ada yang buka 06.0023.00 WIB, ada juga yang buka pada pukul 07.00-22.00 WIB, bahkan ada juga yang membuka

sampai 24 jam,” jelasnya. Sementara ketentuan di dalam Perda, lanjut Shadik, pada hari Senin-Jum’at jam buka toko modern pada pukul 10.00-22.00 WIB. Sementara hari Sabtu-Minggu jam bukanya adalah 10.0023.00 WIB, lebih dari itu tidak diperbolehkan sesuai ketentuan Perda. “Sementara ini sifatnya hanya pendataan saja dan akan diberikan surat pernyataan, kalau masih tidak diindahkan, petugas kami akan bertindak sesuai dengan ketentuan Perda,” lanjutnya. Dikatakan, petugas Satpol PP berhasil menyisir 13 Indomaret dan Alfamart serta menemukan enam toko modern yang melanggar Perda. “Bagi yang melanggar akan diberikan surat pernyataan nanti, kalau masih diulangi akan ditindak tegas,” imbuhnya. Ketika ditanyakan, kenapa tidak diberikan sanksi, Shadik menjelaskan, penyisiran yang dilakukan masih bersifat pendataan saja, selebihnya akan ditindak lanjuti dikemudian hari. “Kami memang sengaja tidak memberi-

Puluhan petugas Satpol PP saat menyisir di Toko Modern di Jl. Trunojoyo Sampang. Kamis (9/4) kan sanksi apapun. Sebab, penyisiran ini masih bersifat pendataan,” kilahnya. Dilain pihak, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sampang, Syaiful menilai tindakan penegak perda terhadap toko modern masih perlu dipertanyakan, sebab, sudah jelas ditemukan pelanggran yang dilaku-

kan toko tersebut masih belum diberikan tindakan atau sanksi apapun. “Kalau penegak perda seperti itu, berarti perlu dipertanyakan, jangan-jangan ada aroma upeti di dalamnya,” kata Syaiful Ia menilai, penegak perda selama ini terkesan tak bertenaga alias tidak tegas dalam memberikan tindakan. Sebab, be-

berapa tahun ini tindakan Satpol PP terhadap beberapa persoalan yang ada di Sampang belum jelas, seperti toko modern yang sudah jelas melanggar belum juga di tindak. “Selain itu, persoalan yang belum di selesaikan, PSK yang terus berkeliaran di terminal serta miras,” kritiknya. =RIDWAN/LUM/SYM


KORAN Bangkalan MADURA BANGKALAN – Untuk mengantisipasi peristiwa carok massal susulan setelah dua orang tewas dalam insiden berdarah di Kampung Kramat, Desa Petapan, Kecamatan Labang, Rabu (8/4), Polres Bangkalan menerjunkan satu Peleton Brimob untuk berjagajaga. Pasukan pengamanan juga melibatkan anggota Polsek dan Shabara. Mereka dikerahkan ke lokasi carok massal di Desa Petapan, Kecamatan Labang, untuk menjaga kondusivitas masyarakat setempat, yang saat ini masih tampak menegangkan.

Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015

No. 0584 | TAHUN JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584|IVTAHUN IV

M M

Kondisi Desa PetapanSendang Dajah Membara 1 Peleton Brimob Diturunkan, Semua Korban dalam Pengawasan "Satu peleton anggota Brimob, kami terjunkan ke lokasi. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya sesuatu yang tidak diinginkan bersama, menyangkut kondisi yang masih memanas," kata Kabag Ops Polres Bangkalan, Kompol Abdul Rokhim, kemarin (9/4). Secara keseluruhan, total ang-

gota yang diterjunkan ke lokasi carok massal berjumlah 80 personel. Dengan rincian, sebanyak 35 anggota Brimob, anggota Polsek Burneh, Tragah, dan Sukolilo, masing-masing 5 orang. Kemudian personel dari Sabhara sebanyak 20 orang, ditambah Polsek Kamal dan Socah masing-masing 5 orang.

"Anggota yang berjagajaga di lokasi kejadian, juga berkeliling di dua desa yang terlibat carok, yakni Petapan dan Sendang Dajah," terangnya. Menurutnya, anggota Polres maupun Brimob akan terus berjaga di lokasi sampai situasi benar-benar kondusif. Tidak

hanya itu, anggota Polres juga ditempatkan di RSUD Syamrabu. Termasuk, korban luka yang dirawat di RS Surabaya juga mendapatkan pengamanan aparat kepolisian. Itu untuk menjaga agar korban yang sedang dirawat terjaga keselamatannya. = MOH RIDWAN/RAH

MATA AIR. Warga sedang mengambil air di sumur yang masih terdapat air pada saat musim kemarau.

PEMBUATAN JARINGAN BARU

PDAM Masih Dapat Hibah Rp 2 M BANGKALAN - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bangkalan masih memperoeh dana sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah pusat melalui APBN. Dana sebesar itu akan digunakan untuk pembuatan jaringan baru dengan minimal 500 sambungan. Apalagi selama ini, kekurangan air bersih di Kecamatan Modung membuat masyarakat setempat resah. Apalagi saat memasuki musim kemarau, warga

harus rela membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya rencana pembuatan jaringan baru di kawasan tersebut bakal mengurangi beban mereka. Direktur PDAM Bangkalan, Andang Pradana mengatakan, dana hibah tersebut diberikan dengan persyaratan harus ada minimal 500 pelanggan baru yang bakal menikmati sambungan air bersih. Proses pembuat-

an jaringan tersebut melalui pengeboran sumber air bawah tanah yang telah diketahui melalui foto satelit. "PDAM hanya menyediakan lahan dan sumber air melalui proses pengeboran. Mengenai anggaran sambungan jaringan memakai anggaran hibah itu," terangnya. Dia menjelaskan, sumber air tersebut tergolong besar karena bisa menghasilkan sekitar 20 liter air perdetik. Jaringan tersebut

diperuntukkan untuk sejumlah desa yang memang kesulitan air. Nantinya, pengeboran sumber air itu bisa ditargetkan menjadi 1.000 pelanggan untuk kawasan Modung saja. Sejauh ini, jumlah pelanggan PDAM secara keseluruhan mencapai 18 ribu yan tersebar di kecamatan kota Bangkalan, Kamal, Arosbaya, Socah, Modung, Burneh, Tanah Merah, Blega, dan Konang. Untuk biaya pemakain-

nya sendiri variatif, bergantung jenis pemakainnya. Misalnya, rumah tangga biaya yang dipatok PDAM sebesar Rp 2.500 per kubik sedangkan perusahaan industri Rp 3.000 per kubik. "Target PDAM dengan penambahan pelanggan. Meski masih ada tunggakan pelanggan yang masih belum terbayar. Namun, pelayanan masyarakat harus tetap terjamin," jelasnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Lintas Madura

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584| TAHUN IV

Perlu Revitalisasi RPJMDes dan RKPDes Suli: Peluang Melakukan Evaluasi Masih Ada PAMEKASAN - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan, Suli Faris meminta pemerintah setempat segera melakukan upaya revitalisasi dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) sebagai dokumen perencanaan pembangunan desa. “Kedua dokumen perencanaan pembangunan tingkat desa itu, saat ini masih dianggap sebagai sebuah persyaratan administratif dan belum dijadikan dokumen perencanaan yang memiliki peran sangat penting dalam pembangunan,” kata Suli. Dari kajian yang dilakukannya terhadap kedua dokumen di beberapa desa di Pamekasan, antara rencana pembangunan yang tercantum dalam indikasi kegiatan di RKP dengan di RPJMDes hampir tidak ada korelasi. Seharusnya, jelas dia, indikasi kegiatan di RKP mengambil prioritas tahunan di RPJMDes. Sebab RPJMDes yang merupakan dokumen lima tahunan, diterjemahkan dalam indikasi kegiatan RKP yang merupakan rencana pembangunan skala satu tahunan. “Di beberapa desa, ada rencana kegiatan di RKP yang tidak

PERLU DIREVITALISASI. Proses pelaksanaan Musrenbang di salah satu desa di Kabupaten Pamekasan, beberapa waktu lalu. Pelaksanaan kegiatan tersebut masih dinilai belum optimal dan masih dianggap sebagai persyaratan formal penyerapan dana desa.

tercantum dalam RPJMDes. Atau ada di RPJMDes tapi bukan skala prioritas. Ini menunjukkan tidak ada kajian yang matang pada saat penyusunan kedua dokumen,” jelas dia. Dalam Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, kedua dokumen itu merupakan salah satu persyaratan utama yang harus dimiliki desa untuk menerima penyaluran dana desa. Namun, bukan berarti keberadaan keduanya hanya bersifat formalitas, melainkan harus dijadikan sebagai patokan utama dalam sebuah proses perencanaan partisipatif. Suli mengatakan, meskipun dana desa yang diamanatkan dalam UU tersebut sudah memasuki masa-masa penyaluran, namun bukan berarti upaya revitalisasi kedua dokumen sudah terlambat. Sebab peluang un-

tuk melakukan review (evaluasi) masih ada. Baginya, revitalisasi kedua dokumen merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Sebab, selain hal itu merupakan amanat undang undang, keberadaan dokumen RPJMDes dan RKP yang direncanakan secara partisipatif memberi peluang bagi masyarakat di desa untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan. “Saat ini bukan waktunya lagi menyiasati aturan dengan hal-hal yang bersifat formalitas, namun harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, agar hasilnya juga maksimal,” kata Suli. Ketua Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M), Heru Budi Prayitno, mengatakan disyaratkannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat desa dan kecamatan, dapat diartikan keberadaan dokumen RPJMDes dan RKPDes merupakan hal yang penting dalam pembangunan. “Jangan diartikan keduanya semata sebagai persyaratan penyerapan dana desa. Tapi hal yang penting adalah substansi dari keduanya,” jelas Heru. Dijelaskan, Musrenbang yang

dilaksanakan secara berjenjang, dimaksudkan untuk member peluang bagi masyarakat untuk menyusun sendiri rencana kegiatan pembangunan di desanya serta bersama-sama merumuskan prioritas kegiatan dari tahun ketahun. Wujud dari kesepakatan warga dalam musyawarah itu adalah RPJMDes dan RKPDes. “Sementara ini, kedua musyawarah itu terkesan dilakukan secara formalitas. Pihak desa beralasan, karena kegiatan yang dilaksankana oleh pemerintah di desa tidak mengacu pada indicator kegiatan di RPJMDes maupun RKPDes, melainkan didasarkan pada kepentingan politik tertentu. Sehingga, Musrenbang dan hasilnya dianggap sia-sia,” kata Heru. Ia menyatakan sepakat untuk segera dilakukan upaya revialisasi RPJMDes dan RKPDes. Prosesnya, jelas Heru, dimulai dengan mengoptimalkan fungsi Musrenbang dengan melakukan pendampingan dan menguatan kapasitas masyarakat di tingkat desa. Di sisi lain juga dilakukan monitoring pada setiap tahapan untuk melihat dan mengevaluasi proses pelaksanaannya. = G. MUJTABA/RAH

N

BELUM TERIDENTIFIKASI

Benda Temuan Nelayan Masih Misterius SUMENEP – Benda sepanjang 1 meter yang ditemukan oleh nelayan asal Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting hingga saat ini masih misterius. Pasalnya, benda yang diduga mirip rudal itu belum teridentifikasi oleh pihak kepolisian. Polres masih dalam tahap penyelidikan terhadap benda yang ujungnya berwarna merah dan berkedip tersebut. ”Hingga saat ini polisi masih belum bisa memastikan isi dari benda yang ditemukan oleh nelayan itu,” kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana melalui Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Jaiman. Benda serupa pipa dengan 1 meter dan berat 5 kilogram itu ditemukan oleh Rawidi (55) di Pantai Dusun Cangcang, Desa Lombang, Pulau Giliraja, Kecamatan Gili Genting pada Rabu (8/4 kemarin). ”Hingga saat ini benda asing serupa peluru atau rudal itu masih dalam tahan penyelidikan lebih lanjut dari pihak kepolisian (Polres) Sumenep,” ungkapnya. Lebih lanjut mantan Kapolsek Arjasa itu mengatakan, saat ini barang aneh itu sedang diamankan di kantor Polres Sumenep untuk dilakukan identifikasi. ”Kami hanya berani mengevakuasi saja. Karena di benda itu ada tulisan berbahasa Inggris yang kalau diterjemahkan adalah tidak boleh diletakkan di tempat dengan temperatur di atas 54 derajat selsius dan tidak boleh jatuh," ungkapnya. Kendati demikian, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan koordinasi dengan kepolisian Polda Jawa Timur. Sebab, benda terebut memerlukan penelitian lebih dalam yang harus dilakukan oleh tim ahli. "Untuk mengetahi isi benda ini harus dilakukan penelitian oleh ahlinya. Oleh karnea itu kami akan berkoordinasi dulu dengan pihak terkait di Polda Jawa Timur untuk mengetahui secara pasti benda temuan nelayan itu," terangnya. = JUNAEDI/SYM


KORAN Bangkalan MADURA

Komunitas

KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584|IVTAHUN IV No. 0584 | TAHUN

SEMANGAT. Sejumlah anggota GC (Green Community) Pamekasan berkutat dengan sampah untuk didaur ulang menjadi barang bernilai

OO

ali syahroni/koran madura

Merawat Bumi dengan Hati PAMEKASAN – Banyak cara orang-orang mencintai bumi, mulai dengan melakukan penanaman pohon untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan, agar memperlambat terjadinya pemanasan global dan bencana karena tidak kurangnya pepohonan. Tidak hanya itu, mencintai bumi juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, seperti yang dilakukan oleh Green Community (GC) Pamekasan. Komunitas yang terbentuk di pondok pesantren Al Huda Sumber Nangka, Duko Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan ini, berdiri tahun

2011 lalu. Dengan motto ‘Merawat Bumi Dengan Hati’, anggotanya yang terdiri dari santri Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka dan warga sekitar. Melakukan sejumlah kegiatan yang tujuannya mengajak generasi muda untuk cinta lingkungan, meningkatkan kreativitas dan menumbuhkan spirit entrepreneurship. Gerakan yang dilakukan GC Pamekasan ini bukan hanya isapan jempol belaka, terbukti anggota di komunitas ini sudah berhasil menyulap sampah yang berserakan disekitarya menjadi barang berharga yang bernilai. Untuk bisa membangkitkan dan memotivasi warga di sekitar pondok, anggotanya kerap melakukan kegiatan mulung sampah di sekitar pondok, yang menjadi tempat mereka menimba ilmu.

Hasilnya, apa yang mereka lakukan tidak sia-sia, hal itu dibuktikan dengan banyak warga disekitar pondok juga ikut tertarik dan bergabung menjadi anggota GC Pamekasan. sehingga, warga yang sebelumnya hanya dia dirumah menjadi ibu rumah tangga, kini sudah bisa membantu pemasukan keluarganya dengan membuat barang yang dibuat dari sampah. Pembina GC Pamekasan, Khozaimah Syam mengatakan sampah yang didapat dari sekitar pondok dan rumah warga itu, kemudian dipilah menjadi dua bagian antara yang organik dan non-organik. “Sampah non-organik, berupa plastik yang kami perlukan untuk di daur ulang menjadi barang yang bisa bernilai ekonomis, seperti Sampah plastik dijadikan

tas, dompet, dan lain. Sehingga bisa mendapat keuntungan,” kata Khozaimah. Namun, dijelaskannya, kendati sudah mampu membuat barang bernilai dari sampah. GC Pamekasan, terus menimba ilmu terkait dengan kelestarian lingkungan. Sebab, terbentuknya komunitas tersebut lebih menitik beratkan pada kelestarian lingkungan. Sehingga, lanjutnya, sering melakukan kegiatan lain yang masih berkaitan dengan lingkungan, seperti Pelatihan, diskusi, workshop, studi banding, daur ulang sampah. Dengan harapan kegiatan yang digelar itu untuk terus memotivasi anggota dalam merawat bumi. Tidak hanya sampai disitu, kegiatan yang pernah dilakukan GC Pamekasan antara lain, beker-

ja sama dengan KKN Partisipatif INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, mengadakan pelatihan pengomposan di Desa Duko Timur Kecamatan Larangan, Pamekasan. Kemudian, melakukan Sharing dan bekerja sama dengan BLH Pamekasan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Silaturrahmi dengan Pemulung Sampah Gaul (PSG) PP Annuqayah dan diskusi tentang pentingnya mengelola sampah. “Kami juga mengikuti Pameran Karya yang digelar Pemkab Pamekasan, di Arek Lancor, agar gerakan kami juga diikuti oleh kelompok-kelompok lainnya. Dan juga menggelar pameran Karya di PP Al-Huda Sumber Nangka, untuk meningkatkan motivasi anggota,” ungkapnya. = ALI SYAHRONI/RAH


KORAN MADURA

JUMAT 10 APRIL 2015 No. 0584 | TAHUN IV

JUMAT 10 APRIL 2015 | No. 0584 | TAHUN IV

P

KORAN MADURA

P

dok. koran madura/ant

BERJIBAKU. Yohanes Karet (tengah) saat mengikuti sesi latihan di Lapangan Kowel Pamekasan.

Yoka Resmi Dikontrak Laskar Sape Ngamok PAMEKASAN - Tuntas sudah perburuan pemain untuk melengkapi skuat Persepam Madura Utama (Persepam MU) dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama (DU) musim ini. Pemain terakhir yang sudah menyatakan kesediaannya bergabung yaitu Yohanes Karet (Yoka), mantan pemain Perseman Manokwari, Papua, yang juga berkompetisi di kasta kedua liga Indonesia. Pemain ini serba bisa, namun saat memperkuat Perseman dia beroperasi di posisi bek sayap.

MADURA UTAMA

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan sudah ada kesempatan dengan pemain asal Bumi Cendrawasih ini, setelah mengikuti seleksi sekitar dua minggu. “Hari ini (kemarin) kami sudah bertemu dengan Yoka dan sudah ada kesepakatan bergabung. Penandatanganan kontrak nanti menyusul,” katanya. Menurut Nadi, karakter pemain ini sangat cocok dengan kebutuhan tim karena bisa mengisi berbagai lini. Sehingga ia bisa diplot di manapun sesuai strategi yang akan diterapkan pelatih. Awalnya Laskar Sape Ngamuk membutuhkan dua tambahan pe-

main untuk memperkokoh lini belakang, yaitu di posisi bek kiri dan kanan. Setelah dilakukan perburuan pemain, akhirnya didapat dua pemain yang sama-sama memiliki kelebihan serba bisa, masing-masing Yohanes Karet dan Rudi Rega. Rudi Rega sudah resmi bergabung minggu lalu disusul Yohanes Karet yang sudah menyatakan kesiapan bergabung. Keduanya akan segera didaftarkan ke PT Liga Indonesia setelah memproses administrasinya sehingga skuat Persepam MU resmi 25 orang. Menurut Nadi, pihaknya masih punya cukup waktu untuk mendaftarkan keduanya ke PT

Liga. Karena pendaftaran pemain masih dibuka hingga sepekan pasca kick off Divisi Utama yang baru akan bergulir 26 April mendatang. Nadi memastikan tidak akan menambah atau mengurangi jumlah pemain karena sudah sangat ideal untuk mengarungi kompetisi yang terbilang cukup panjang. Sementara itu, menjelang digulirkannya kompetisi Divisi Utama, Pelatih Persepam MU Widodo C. Putra merencanakan dua kali uji coba untuk mematangkan performa timnya. Widodo menyebutkan Persekabpas Pasuruan dan satu tim lagi masih digodok di tingkat tim pelatih dan manajemen. “Rencananya kami akan menggelar uji coba di markas Persekabpas Pasuruan dan satu lagi laga kandang melawan tim Divisi Utama asal Jawa Timur,” kata Widodo.

“Waktunya masih akan kami rundingkan dengan tim lawan, kemungkinan Selasa atau Rabu dengan Persekabpas dan Jumat atau Sabtu untuk uji coba terakhir,” imbuh mantan pelatih timnas ini.=A. FAUZI M/RAH

Hari ini (kemarin) kami sudah bertemu dengan Yoka dan sudah ada kesepakatan bergabung. Penandatanganan kontrak nanti menyusul.”

Nadi Mulyadi

Asisten Manajer


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.