JUMAT
13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
an Polisi Lumpuhkera nd ya en P k na A Ayahnya g Taneyan Lanjan hal A
KORAN MADURA
1
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | 0328-6770024 No. 0546 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com
Tangkap Pelaku Teror KPK! Presiden Joko Widodo mengaku sudah mendapat laporan dari KPK dan Polri soal adanya teror terhadap pimpinan, keluarga, dan pegawai KPK. Presiden meminta agar pelaku teror tersebut segera ditemukan dan ditangkap. Selengkapnya di hal 2
BERITA
TERKAIT Hal 3
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
Corruptio-corrumpere Oleh : Abrari Alzael
Budayawan Muda Madura
Salah seorang pimpinan KPK, Bambang Widjojanto, curhat kepada Presiden RI, Djoko Widodo. Disebutkan, jajaran KPK mendapat ancaman pembunuhan. Siapa yang meneror, tidak diketahui nama dan alamatnya. Karena kegelapan pelaku, di sinilah muncul istilah bahwa yang mengancam itu adalah teroris. Suatu bahasa yang mewakili keterbatasan pemikiran seseorang sebagaimana membuat kesimpulan biru pada langit, meski sesungguhnya langit tidak pernah punya warna. Ancaman ini, bukan yang pertama karena pada pejabat KPK sebelumnya mendapatkan pengalaman hal serupa meski tidak sama persis. Antasari Azhar, Candra Hamzah dan Bibid Samad Ryanto mengalami nasib yang tidak menyenangkan. Selalu ada yang “mengganggu” niat baik sebagaimana seringkali terjadi hal yang baik dalam proses menuju sesuatu yang buruk. Ketergangguan bangsa, disebabkan Corruptio-corrumpere, sesuatu yang busuk, rusak, dan goyah. Corruptio-corrumpere (CC) merupakan fenomena sosial yang belum bisa diberantas. CC (korupsi) tumbuh seiring berkembangnya peradaban manusia di dunia, terutama di republik ini. CC tidak saja mengancam sistem kenegaraan, tetapi menghambat pembangunan dan menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat. Ia menciptakan pemerintahan irasional yang didorong keserakahan dan termasuk kejahatan luar biasa (extraordinary crime). CC ini meluas kepada kelompok masyarakat. Proses penyebaran korupsi melalui continous tak seorang pun, imitation (peniruan korupsi termasuk pejabat berkelanjutan). Proses ini terjadi negara, yang kebal tanpa disadari. Dalam keluarga, penyelidikan dan orang tua tanpa sengaja mengperilaku CC kepada hukuman tindak ajarkan anaknya. Meskipun, orang tua korupsi tidak bermaksud demikian, namun tidak boleh dilupakan bahwa anak adalah peniru terbaik. Ia akan meniru apapun yang dilakukan orang-orang dewasa di sekelilingnya. Di Singapura, juga terjadi tindak korupsi. Singapura memiliki Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 9,3. Ukuran persepsi ini merupakan refleksi pandangan pengusaha, masyarakat; baik dari dalam maupun luar negeri terhadap penggunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi/golongan di pejabat publik. Berdasarkan IPK itu, Singapura menduduki peringkat kebersihan dari korupsi kelima di dunia. Sementara China, berada di peringkat kedelapan (Asia). Lalu Indonesia, berada pada posisi yang cukup memprihatinkan di mana IPK 2,4 dan menduduki peringkat 111 di dunia. Sebuah survey (Konsultan Hongkong), Political and Economic Risk Consultancy (PERC), menyebut pemberantasan korupsi berawal dari kegagalan Bagian Antikorupsi Kepolisian Singapura. Apalagi, setelah pejabat senior kepolisian ditangkap karena menerima suap dari pedagang opium. Pemberantasan korupsi ini menguat begitu People’s Action Party di bawah pimpinan Lee Kwan Yew berkuasa (1959). Lee mengatakan “no one, not even top goverment officials are immuned from investigation and punishment for corruption” (tak seorang pun, termasuk pejabat negara, yang kebal penyelidikan dan hukuman tindak korupsi). Usaha ini ditindaklanjuti dengan dibentuknya lembaga anti rasuah, The Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB), serupa KPK di negeri ini. Serupa Singapura, China sukses menangani korupsi. Korupsi menjadi tantangan politik dan ekonomi terbesar pada abad 21. Pasca gerakan anti-korupsi yang kian gencar (2002), 4.300 koruptor dihukum mati. Angka ini melebihi terpidana mati di 68 negara (3.246 orang) versi Amnesty International. Vonis ini tak pandang bulu, pejabat atau orang biasa, jika terbukti, dihukum mati. Pada reportoar serperti ini, Singapura dan China amat berbeda dengan negeri ini, korupsi ada, koruptornya ke mana ya? =
Berita Utama
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
2
Saksi KPK Ungkap Kronologi Penetapan Tersangka BG JAKARTA-Saksi fakta Komisi Pemberantasan Korupsi dalam sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Iguh Sipurba, Kamis, mengungkapkan kronologi penanganan perkara Budi Gunawan. Iguh yang merupakan salah satu penyelidik dalam kasus Budi Gunawan mengatakan KPK mulai melakukan tindakan pengumpulan data saat ada laporan masyarakat ke Direktorat Pengaduan Masyarakat mengenai aliran dana mencurigakan di rekening BG pada 2008. Pada saat ada aduan masyarakat tersebut, Budi Gunawan masih menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karobinkar) Deputi SDM Mabes Polri. “Pada saat aduan masyarakat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier,” kata Iguh. Setelah itu KPK meminta lapo-
ran keuangan Budi Gunawan pada PPATK, yang kemudian oleh PPATK diberikan Laporan Hasil Analisis (LHA) Budi Gunawan tahun 2008. Pada LHA tahun 2008 tersebut tim kuasa hukum Budi Gunawan menengahi bahwa laporan keuangan Budi tidak bermasalah. Iguh juga mengatakan, setelah tim penyelidik mendapat LHA 2008 tersebut KPK meminta tim melakukan penelusuran apakah ada dugaan tindak pidana korupsi. Penelusuran dan pengumpulan data pun dilakukan hingga pada Juni 2014 KPK mengeluarkan Surat Perintah Dimulainya Penyelidikan. “Surat itu diterbitkan setelah direktorat penyelidikan menerima info pulbaket (pengumpulan data dan keterangan), kemudian kami telaah dan kami laporkan berjenjang, baru diterbitkan Juni 2014,” kata Iguh. Pada saat itu, Budi Gunawan sudah menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol). Tim penyelidik pun pernah bertemu Deputi Penindakan untuk mempertegas penelusuran apakah ada dugaan tindak pidana korupsi.
Tim pun mengumpulkan surat dan dokumen yang relevan, serta meminta pihak yang dianggap tahu dan dapat menilai perkara tersebut. Pengumpulan bukti-bukti juga terus dilakukan untuk mendukung proses penyelidikan. Kemudian KPK kembali meminta laporan keuangan Budi Gunawan pada PPATK yang kemudian diberikan LHA Budi tahun 2014. Setelah bukti-bukti dirasa cukup, pada Januari 2015 digelar ekspos kasus Budi Gunawan yang dihadiri oleh empat pimpinan KPK. Dari ekspos tersebut disetujui untuk kemudian penyelidikan ditingkatkan menjadi tahap penyidikan. Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) pun diterbitkan pada 12 Januari 2015, yang kemudian diumumkan oleh pimpinan KPK pada 13 Januari 2014 bahwa Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka dugaan transaksi mencurigakan dan penerimaan hadiah selama menjabat Karobinkar dan jabatan lain di Mabes Polri pada 2003-2006. =ANT/ADITYA
KONFLIK KPK-POLRI
Presiden: Tangkap Pelaku Teror KPK Presiden Joko Widodo mengaku sudah mendapat laporan dari KPK dan Polri soal adanya teror terhaap pimpinan, keluarga, dan pegawai KPK. Presiden meminta agar pelaku teror tersebut segera ditemukan dan ditangkap. “Saya sudah bertemu dengan KPK, bertemu juga dengan Polri. Sekarang tinggal cari siapa pelaku terornya. Bila ditemukan, tangkap saja” ujar Presiden saat ditanya wartawan soal isu teror terhadap pimpinan, keluarga dan pegawai KPK. Sementara itu Jimly Asshiddiqie, Wakil Ketua Tim Independen yang dibentuk Presiden untuk menyelesaikan konflik KPK-Polri mengaku prihatin dengan teror yang diterima sejumlah penyidik
aktif KPK. Menurutnya dua penyidik aktif KPK kemaren batal bersaksi dalam sidang praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan karena mendapatkan ancaman. “Kami mendapat informasi juga bahwa mengapa dua orang yang disebut-sebut penyidik aktif yang seharusnya menjadi saksi di praperadilan tak hadir,” ujar Jimly di Gedung KPK pada Kamis (12/02) kemarin. TNI Siap Turun Tangan Mantan panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto menyatakan bahwa TNI dapat dikerahkan untuk mengatasi konflik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri, saat inni. “(Pengerahan TNI) asal memang instruksi presiden maka itu yang harus dilakukan, tapi tidak tanpa keputusan presiden,”
kata Endriartono di gedung KPK Jakarta, Kamis. Endriartono bertemu dengan pimpinan KPK untuk membicarakan mengenai ancaman serius yang dialamatkan kepada penyidik dan struktural KPK serta keluarga mereka. “Dalam aturan memang tidak dibenarkan (pengerahan), tapi kalau presiden memerintahkan maka itu harus dilakukan dan saya percaya ini situasi belum mengharuskan turunnya TNI,” tambah Endri. “Memberikan ancaman itu adalah hal yang serius karena ancaman ini bisa juga mengancam keselamatan seluruh warga negara kalau itu terjadi, cuma saya masih punya keyakinan tidaklah kalau itu dilakukan aparat atau institusi yang memberikan keselamatan kepada masyarakat,” tutur Endriartono. =BETH/ANT/DESCA
KORAN PROBOLINGGO NASIONAL
MADURA
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV JUMAT 13 FEBRUARI 2015
No. 0546 | TAHUN IV
33
“SI DOEL” TERSANGKA
Penyidik Kejagung Segera Periksa Mandra JAKARTA- Penyidik Kejaksaan Agung akan memeriksa pelawak dan seniman Betawi Mandra Naih alias Mandra sebagai tersangka dugaan korupsi program siap siar Televisi Republik Indonesia 2012 yang merugikan keuangan negara Rp47.819.869.900.
ant/oky lukmansyah
PERIKSA PUPUK OPLOSAN. Dandim 0712 Tegal, Letkol Inf, Jefson Marisano memeriksa pupuk oplosan di gudang jalur pantura Desa Dampyak, Tegal, Jateng, Kamis (12/5). Kodim 0712 dan Polres Tegal berhasil mengamankan ratusan ton pupuk ilegal dengan lima tersangka penimbun dan pengoplos pupuk dengan modus merubah pupuk subsidi dari warna merah muda ke pupuk non subsidi berwarna putih dan mengganti karung pupuk subsidi ke karung non subsidi merk nitrea produksi pupuk Kujang Cikampek.
Wakapolri Mengaku Tersudut Isu Teror KPK Badrodin Haiti: Ini Mengganggu Situasi JAKARTA-Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merasa disudutkan atas adanya pemberitaan teror yang diterima oleh para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Jelas (tersudutkan). Ini kan mengganggu situasi. Bagaimana kami nggak terganggu,” kata Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, di Jakarta, Kamis. Menurut dia, dalam situasi kisruh KPK-Polri saat ini, tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang berusaha mengambil keuntungan. “Siapa itu? Ya tentunya yang menghendaki masalah ini nggak selesai-selesai. Mungkin para ko-
ruptor,” ucapnya, menduga. Pihaknya pun menegaskan sudah beberapa kali bertemu pimpinan KPK, di antaranya Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja untuk mensinergikan hubungan kedua belah pihak. Terkait teror yang diterima penyidik dan pegawai KPK melalui telepon, pihaknya mengimbau KPK untuk melacak pemilik nomor telepon peneror. “KPK punya alat untuk melacak handphonenya siapa yang digunakan untuk meneror,” kata dia. Diakuinya, pihaknya serba salah dalam hal ini. “Pengamanan unjuk rasa saja, kami (Polri) dituduh menggeledah (KPK), bagaimana mungkin kami mau ke KPK (untuk menanyakan teror)?” ujarnya. Menurut dia, hingga saat ini pihak KPK belum meminta
pengamanan secara resmi ke Polri terkait ancaman-ancaman teror itu. Pihaknya pun berani menjamin keamanan pihak KPK bila KPK mau mengajukan permintaan keamanan secara khusus ke Polri. Sebelumnya KPK menyatakan adanya ancaman yang diperoleh penyidik KPK yang menangani kasus Komjen Pol Budi Gunawan. Ancaman tersebut diberikan dalam bentuk pesan singkat maupun telepon. “Kami tidak mau menuduh siapa-siapa tapi fakta-fakta ‘terrorizing’ itu memang sedang kita teliti lebih lanjut dan ini harus ditangani secara baik, hati-hati, supaya kasusnya bisa selesai,” kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. =ANT/ANITA
“Penyidik saat ini sedang menyusun dan mempersiapkan rencana pelaksanaan penyidikan dalam rangka mengumpulkan bukti-bukti,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony T Spontana, di Jakarta, Rabu. Mandra, Direktur Utama PT Viandra Production, sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print04/F.2/Fd.1/02/2015, tanggal 10 Februari 2015. Dua tersangka lainnya, Iwan Chermawan, Direktur Utama PT Media Arts Image berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print 04/F.2/Fd.1/02/2015, tanggal 10 Februari 2015, dan Yulkasmir, Pegawai Negeri Sipil selaku Pejabat Pembuat Komitmen berdasarkan Surat Perintah Penyidikan Nomor: Print 06/F.2/Fd.1/02/2015, tanggal 10 Februari 2015. Kapuspenkum menjelaskan dugaan korupsi Program Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik TVRI Tahun Anggaran 2012, ditingkatkan ke penyidikan setelah ditemukannya bukti permulaan yang cukup. Pelaksanaan pengadaan Acara Siap Siar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Tahun Anggaran 2012 yang berasal dari dana APBN tersebut terbagi dalam 15 paket pekerjaan dan telah dimenangkan oleh de-
lapan perusahaan. Kedelapan perusahaan itu, PT Media Arts Image, sebanyak 3 Paket (Kartun Anak Pra Sekolah, Video Music/Video Klip, dan Video Music Internasional), PT Viandra Production, sebanyak 4 paket (Animasi Robotik, FTV Komedi, Sinema FTV Kolosal, dan Sinetron Komedi) dan PT Arum Citra Mandiri, sebanyak 1 paket (Animasi Indonesia) PT Kharisma Starvision Plus, sebanyak 1 paket (Sinema), PT Kreasi Imaji Nusantara sebanyak 2 paket (Sinetron Komedi, dan Sinema Seri), PT A Man International sebanyak 2 paket (FTV Anakanak, dan Animasi Asing), PT Cipta Mutu Entertainment, sebanyak 1 paket (Animasi Asing) dan PT Kreasindo Pusaka Nusa, sebanyak 1 paket (Film Kartun Animasi Animalia). Dalam pelaksanaan paket pekerjaan pada PT Viandra Production dan PT Media Arts Image, telah terjadi dugaan proses lelang yang menyimpang dari prosedur yang berlaku dan terjadi pembengkakan (mark up). Dalam kasus tersebut, Mandra diancam Pasal 2 ayat 1 dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sebelumnya, Mandra pernah diperiksa Kejagung pada 11 November 2014 dengan status sebagai saksi.=ANT/RIZA
ant/irwansyah putra
NAIK 200 PERSEN. Suasana pelelangan ikan anak tongkol hasil tangkapan nelayan Aceh di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Samudera, Lampulo, Kec. Kuta Alam, Banda Aceh, Kamis (12/2). Angin kencang disertai hujan dan gelombang tinggi di perairan laut Samudera Hindia dan Malaka sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan hasil tangkapan nelayan turun sehingga ikan mengalami kenaikan harga hingga 200 persen lebih.
4
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
ADMINISTRASI KENDARAAN BERMOTOR
Stok Material STNK di Polda Jatim Habis SURABAYA - Stok material untuk surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan nomor polisi (nopol) di Jatim habis sehingga Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim belum bisa menerbitkan untuk kendaraan baru.
ant/fanny octavianus
PENGUNGSI BANJIR. Kereta barang melintas tak jauh dari tenda pengungsian korban banjir yang didirikan di atas rel di Kampung Bayam, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (12/2). Meski sebagian besar banjir di ibukota telah surut, diperkirakan masih ribuan warga yang harus mengungsi dan menunggu cuaca membaik.
Pengampunan Pajak Bisa Efektif 2016 Masih Menunggu Payung Hukum JAKARTA-Dirjen Pajak Sigit Priyadi Pramudito mengatakan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty tak akan bisa dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, kebijakan tersebut masih harus menunggu pembahasan dan persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Masih wacana, tidak mudah melakukan itu. Mungkin baru efektif 2016-2017,” kata Sigit, di kantornya, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (12/2). Tax amnesty merupakan upaya yang dilakukan menarik kembali dana-dana milik warga Indonesia yang terparkir di luar
negeri. Cukup banyak masyarakat Indonesia dengan strata ekonomi yang tergolong tinggi memilih menyimpan uangnya di negara lain guna menghindar dari kewajiban pajak. Padahal, tax amnesty yakni dengan menghapus pajak terutang dengan imbalan menyetor pajak dengan tarif yang lebih rendah, dibutuhkan untuk menggenjot target penerimaan negara. “Kan harus ada Undang-Undang, lama pembahasannya. 2015 pokoknya enggak mungkin. Padahal kita perlu uangnya sekarang. Kita memuat penghapusan,” tuturnya. Sementara itu, terkait dengan penyanderaan terhadap wajib pajak (WP) yang mengemplang pajak, dia mangatakan piutang pajak turun Rp 10 triliun. Ini lantaran pelaksanaan gijzeling
atau penahanan penunggak pajak sejak Januari lalu. Dia mengatakan dukungan Presiden Jokowi membuat pihaknya berani menjalankan semua prosedur penagihan. “Beliau (Jokowi) bilang ‘kalau ada yang menahan-nahan bayar pajak, lapor saya saja’,” ujarnya. Selain itu, Komisi XI DPR-RI juga baru saja menyepakati tambahan tunjangan alias remunerasi pegawai pajak sebesar Rp 4 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015. Atas dasar itulah, Sigit optimistis dapat merealisasikan target penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.294 triliun. Naik Rp 394 triliun dibanding tahun lalu. “Ini target yang luar biasa ya, tapi ini jawaban kami ke Presiden,” pungkasnya. =GAM
“Sejak Februari ini, stok material untuk STNK dan nopol memang habis dan kami masih menunggu kiriman dari Korlantas Polri,” kata Wadir Lantas Polda Jatim AKBP Yusuf di Surabaya, Kamis. Menurut mantan Kapolres Madiun dan Banyuwangi itu, habisnya stok material karena Mabes Polri masih melakukan proses lelang untuk pengadaan barang tersebut, sehingga memerlukan waktu. “Kami mohon maaf atas keterlambatan pelayanan ini, semoga dalam waktu dekat stok material bisa kami terima dari Korlantas Polri,” katanya, didampingi Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono. Namun, masyarakat Jawa Timur yang memiliki kendaraan baru tahun 2015 dan belum mendapatkan STNK serta Nopol baru tidak perlu khawatir, sebab
Polda Jatim telah memberikan instruksi kepada jajaran agar tidak menilang. “Kami sudah memerintahkan ke jajaran untuk tidak melakukan penilangan terkait STNK, khususnya pengurusan kendaraan yang baru masuk tahun 2015,” katanya. Namun, pemilik kendaraan tetap wajib menunjukkan surat tanda pembayaran pajak atau “notification” pajak sebagai bukti pengganti STNK itu. “Kemungkinan dalam waktu dekat, stok material sudah akan terdistribusi, sehingga pelayanan STNK bisa normal kembali,” katanya. Tahun 2013, hal serupa sempat terjadi di beberapa provinsi, bahkan khusus di Jatim tercatat 20 kabupaten/ kota yang kepolisian setempat mengalami kehabisan blangko STNK dan BPKB. =ANT/EDY
PN Surabaya Vonis Mucikari 2,5 Bulan SURABAYA- Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan vonis terhadap terdakwa MA, seorang mucikari, dengan hukuman penjara selama 2,5 bulan. Dengan hukuman ringan ini, terdakwa langsung menerima karena dengan putusan ini maka terdakwa akan segera bebas hanya tinggal menjalani penjara tiga hari menyusul terdakwa telah ditahan sejak 1 Desember 2014 lalu. Dalam dakwaan disebutkan, MA didakwa sebagai mucikari yang menjual mahasiswi kepada pelanggannya dengan kedok salon dan tempat pijat. Selain memberi layanan pijat terapis bagi pelanggannya, dia juga menyediakan mahasiswi-mahasiswi yang siap memberi pelayanan lebih. Untuk sekali kencan, mahasiswi-mahasiswi perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya itu, dibanderol antara Rp2,5 juta hingga Rp3,5 juta rupiah. Terbongkarnya sindikat esek-esek berkedok jasa terapis ini, bermula dari informasi masyarakat yang diterima Polda Jawa Timur pada 28 November 2014 lalu. Terdakwa dijerat dengan Pasal 296 dan 506 KUHP tentang pencabulan dan perdagangan manusia yang ancaman hukumannya maksimal satu tahun penjara. =ANT/INDRA
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV No. 0546 | TAHUN IV
55
INVESTASI
BKPM Target Dana Masuk Indonesia Rp3.500 Triliun JAKARTA-Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan investasi yang masuk ke Indonesia sebanyak USD 294 miliar atau sekitar Rp 3.500 triliun pada 2019 mendatang. BKPM optimis target tercapai usai hadirnya pelayanan mudah dan cepat melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) atau one stop service.
ant/ismar patrizki
RAKER KOMISI IV DPR - MENTERI KKP. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kanan) menyimak pertanyaan anggota dewan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2). Rapat kerja tersebut membahas anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam Rancangan APBN Perubahan (RAPBN-P) 2015.
Tol Laut Menjanjikan INDEF: Bisa Menjadi “Gunting” Pemotong Kemiskinan JAKARTA-Pemerintah diminta menyusun neraca komoditas untuk mendorong minat Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lebih agresif masuk ke sektor pertanian. Penyusunan neraca komoditas tersebut juga diyakini akan meningkatkan efektivitas tol laut yang masuk dalam program prioritas pemerintah Joko Widodo. “Pada akhirnya, tol laut akan menjadi gunting untuk memotong rantai kemiskinan,” ujar Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati ketika berbicara di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Posko Relawan Rakyat (Pos Raya) dengan tema “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Lembaga Keuangan Mikro” di Jakarta, Kamis (12/2). Menurut Enny, pemerintah Joko Widodo diharapkan segera membentuk neraca komoditas secara nasional melalui penciptaan klaster-klaster hasil produk pertanian di masing-masing
wilayah Nusantara. Jika ada neraca komoditas, maka LKM memiliki kepastian dalam penyaluran pinjaman ke sektor pertanian. “Setiap daerah harus dipetakan sebagai wilayah penghasil produk pertanian tertentu. Sehingga, sentra produksi hasil pertanian bisa terukur dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di dalam negeri,” tutur Enny. Dia mengaskan, penyusunan neraca komoditas tersebut juga diyakini akan meningkatkan efektivitas tol laut yang masuk dalam program prioritas Jokowi. “Pada akhirnya, tol laut akan menjadi gunting untuk memotong rantai kemiskinan,” ucapnya. Selama ini, jelas Enny, geliat perekonomian lebih besar bertumbuh di Pulau Jawa, padahal wilayah-wilayah lain memiliki potensi besar untuk menumbuhkan ekonomi nasional. “Kenapa kita selalu impor pangan? Padahal bisa didatangkan dari provinsi-provinsi lain,” kata Enny. Menurut Enny, selama ini biaya distribusi logistik di Indonesia mencapai 26 persen dari PDB, padahal Malaysia hanya sebesar 15 persen. Dia menjelaskan, biaya logistik antarpulau yang sangat tinggi menjadi salah satu pemicu peningkatan impor pangan. “Kalau neraca komoditas di
wilayah sudah terbentuk, sehingga konektivitas antarpulau bisa berjalan dan sekaligus mengefektifkan tol laut,” paparnya. Pada akhirnya, lanjut Enny, kondisi ini akan meningkatkan kepercayaan LKM untuk masuk ke sektor pertanian, bahkan lembaga perbankan diyakini juga akan meningkatkan penetrasinya. “Kesejahteran akan semakin merata dan gini ratio akan menurun,” imbuhnya Sebelumnya, Ketua DPP Pos Raya, Ferdinandus Semaun mengatakan peran sektor usaha mikro terhadap laju pertumbuhan ekonomi sangat signifikan karena pelaku usaha mikro lebih banyak bergerak disektor ril. “Saya kira, negara besar dan kaya sumberdaya alam seperti Indonesia dengan jumlah penduduk yang sangat besar membutuhkan kegiatan ekonomi yang berpijak pada sektor ril. Investasi swasta (termasuk asing) perlu diarahkan pada penanaman modal di sektor ril bukan non riil. Aliran dana investasi yang berupa ‘hot money’ hanya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang semu dan rentan terhadap gejolak politik. Jika ini terjadi maka dapat mengganggu perekonomian bangsa secara keseluruhan,” tuturnya. =GAM
“Tahun ini (target investasi) meningkat 12,2 persen. Sedangkan pada 2019 target investasi naik meningkat jadi 17,7 persen,” ujar Deputi Bidang Promosi dan Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (12/2). Menurutnya, layanan PTSP akan terus ditingkatkan. Saat ini, waktu pelayanan perizinan dalam PTSP selama 7 hari. Sedangkan, pada 2019 mendatang, pelayanan akan dipercepat hingga lima hari. “Hal ini akan meningkatkan direct investment (investasi langsung). Ditargetkan pada 2019 direct investment meningkat dua kali lipat menjadi Rp 933 triliun,” jelasnya. Di samping itu, investasi di luar Jawa juga akan ditingkatkan. Pada 2017, ditargetkan investasi mengalir di luar Pulau Jawa lebih tinggi daripada Pulau Jawa. Saat ini sebanyak 43 persen (investasi) mengalir ke luar Pulau Jawa. “Sekarang ini, sektor yang akan mendominasi investasi yang akan masuk adalah sektor sekunder. Dari 32 persen di tahun lalu menjadi sebanyak 55,5 persen di tahun ini,” tambahnya. Lebih lanjut, dia mencatat sudah ada delapan perusahaan Jepang menyatakan minat investasi di Indonesia. Namun, hingga 10 Februari, baru empat perusahaan sudah mengikat komitmen dengan nilai total investasi mencapai USD 1,3 miliar. “Sedangkan empat lagi sedang pendalaman,” ujarnya. Bentuk investasi dari empat perusahaan sudah berkomitmen itu adalah perluasan pabrik bahan baku hilir surfaktan di Dumai, Riau, Cilegon senilai USD 260 juta. Kemudian, perluasan pabrik otomotif di Bekasi, Jawa Barat USD 600 juta, pembangunan taman hiburan (theme park) USD 430 juta, dan usaha pembibitan sapi perah di Jawa Barat USD 25,8 juta. Adapun, empat perusahaan masih melakukan pendalaman bakal berinvestasi dalam bentuk perluasan usaha kelistrikan di Sei Mangkei, Sumatera Utara. Kemudian perluasan produksi purified terephtalic acid (PTA), perluasan usaha perikanan, dan usaha pengelolaan sampah di Tangerang. “Usaha yang sedang perluasan masih mencari lokasinya. Keseriusan pemerintah menggenjot pembangunan menjadi sinyal positif ditangkap investor asing,” pungkasnya. =GAM
6
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
PAMERAN KOMODITI PANGAN DAN PERTANIAN Pengunjung mengamati komoditas pertanian dan tanaman pangan yang dipamerkan dalam Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-3 2015, di Balai Sidang Jakarta, Kamis (12/2). Dalam JFSS 2015 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tersebut juga digelar seminar dengan tema antara lain Kepastian Tata Ruang dan Ketersediaan Lahan untuk Ketahanan Pangan, Diskusi Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang berkelanjutan, berlangsung hingga Sabtu (14/2). antyudhi mahatma
Swasembada Pangan Tercapai 3-4 Tahun Jokowi: Makin Kenal Medan, Saya Makin Yakin JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimis swasembada pangan, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan, akan tercapai dalam waktu 3-4 tahun mendatang. Hal tersebut dikemukakannya setelah berkunjung ke daerah-daerah selama beberapa waktu sejak dilantik sebagai presiden. “Semakin saya mengenal medan, semakin saya yakin yang namanya swasembada pangan, ketahanan pangan, kedaulatan pangan akan bisa kita capai dalam kurun waktu yang tidak lama. Perkiraan
kami 4-5 tahun bisa tercapai, ” kata Presiden Jokowi ketika membuka acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) ketiga yang digelar di Jakarta Convention Center, Kamis (12/2). Jokowi menambahkan, keyakinannya bertambah ketika adanya peningkatan produksi pangan. Dimana sebelumnya produksi sekitar 2 ton, kini menjadi 4 ton. “Ada juga yang dulunya 6 ton menjadi 8 ton, yang dulu 1,5 ton menjadi 3 ton. Kelipatan-kelipatan seperti itu contohnya sudah ada. Artinya apa? Kalau contoh sudah ada, yang mendampingi sudah ada yang mengambil hasil atau produk petani sudah ada, kemitraan ini akan kita perluas, kita nasionalkan,” terangnya. Dirinya menilai mustahil mewujudkan swasembada pangan selama jaringan irigasi tidak siap. Ia mencatat 52% irigasi yang ada di Indonesia rusak, bahkan beberapa di antaranya sudah 30 tahun tidak diperbaiki. “Bagaimana mau swasembada kalau irigasi
rusak 52%?,” kata Jokowi. Untuk mencapai target swasembada pangan, pemerintah akan membangun sekitar 24 waduk baru di beberapa daerah di Indonesia, guna mencapai target Swasembada Pangan pada tahun 2017 mendatang. Lima waduk pertama akan dibangun mulai Januari dan Februari 2015, yakni Bendungan Kerto di Aceh, Kariyan di Banten, Logung di Kudus, Ratnamo di Nusa Tenggara Timur, serta Lolak di Sulawesi Utara. Diperkirakan, pembangunan bendungan tersebut membutuhkan waktu dua-tiga tahun dengan investasi Rp 5,6 triliun. Selain itu, pemerintah sedang memerjuangkan rencana ke depan dengan pembangunan dan perbaikan jaringan irigasi seluas 3 juta hektar sawah, serta memercepat pembangunan 27 bendungan pada tahun 2014, selanjutnya membangun 5 lagi bendungan pada tahun 2015 yang lokasinya di Aceh, Kudus, NTT dan Kaltim serta pada 2016 Pemerintah telah mentarget-
kan minimal pembangunan 20 bendungan dapat dibangun. Pemerintah juga menyiapkan pembukaan areal baru bagi lahan pertanian di luar jawa dengan target luas sebesar 1 juta hektar. “Alokasi dana anggaran pada dana alokasi khusus (DAK) untuk Propinsi dan Kabupaten yang akan dikhususkan dedikasinya untuk rehabilitasi jaringan irigasi,” tuturnya. Jokowi juga meminta perbaikan sinergi bersama mengenai pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat, serta efektifitas kebijakan dan kegiatan operasional pembangunan ketahanan pangan. “Maka diperlukan suatu acuan bersama yang memuat kebijakan, strategi hingga kegiatan operasional, serta masing-masing pihak berperan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Koordinasi dan sinergi yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan di sektor pertanian,” imbuhnya. Tak hanya itu, persoalan kebijakan pembangunan pertanian nasional harus menjamin sinergi kebijakan antardaerah, sehingga tidak ada kebijakan suatu daerah yang merugikan daerah lainnya dan mengarahkannya pada proses pembangunan sebagai tujuan bersama. “Itu uang negara dan uang rakyat. Saya yakini dengan cara kerja yang kita lakukan, itu, target saya tiga tahun harus sudah swasembada, tapi saya yakin sebelum tiga tahun selesai,” pungkasnya. =GAM
KORAN Bangkalan MADURA
Budaya
Bangkalan 7 Lintas 7Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 JUMAT 13No. FEBRUARI 2015| TAHUN | No. 0546|IVTAHUN IV 0546
Cerpen: : Inayatun Ma’rifah
Sajak: Runik Rahayu*
Jelaga Paranoid-ku Masih membisu dalam jelaga Bersama imaji yang tak kunjung ada pelabuhannya Berfikir keras atas sebuah rasa, rasa yang tak pernah jelas adanya Mungkin aku Paranoid, Atau mungkin hatiku telah kalah dalam pertempuran sengit Atau bahkan mati rasaku, Pada hatiku yang terus menghimpit Masih membisu dalam jelaga Besar arti kejujuran diri, bisikku pelan dalam sanubari Aku mengadu pada kepiluan hati Mengungkap luka yang lama telah tertutupi Namun satu pun tak ku temukan jiwa yang mengerti Hingga pun, aku kesal dalam keheningan malam ini! Masih membisu dalam jelaga Bengkak mataku, meratap tak usai-usai Mengalirkan gumpalan yang tertumpuk di pojokan mata ini Seperti halnya tangisan para balita, kala keinginannya tak ter-turuti Aku semakin tak mengerti Dengan kebisuanku malam ini, bahkan selama ini.. Masih membisu dalam jelaga Merindukan rasa yang dulu pernah ada Indah melayang dalam bayang-bayang Membuat separuh ruhku terbang Namun terhempas dalam titik ke alpaan Yang akhirnya menyisakan luka yang mendalam Hingga-pun para pecinta tak terhiraukan Masih membisu dalam jelaga Demikian paranoid ku yang malah menyiksa batinku Membatasi ruang gerakku Namun ingin ku ulang keramahan hadirmu, disisiku Cinta. . . . Masih membisu dalam jelaga Satu kenangan yang membuatku hilang Cita dan asa terkubur dalam Dendam menyayat melumpuhkan Sampai kapankah ini akan kupendam? Malam ini ku paksa diri ini tuk mengerti Mengerti akan cahaya mentari Pantas dia tak menampakkan secercah cahaya yang kunanti Senja saja telah dihapus paksa oleh sang malam sedari tadi *) Ketua Umum Kelompok Kajian Fakultas (KKF) Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Semarang, Pengajar di PG-TK Islam Mellatena Semarang
S
emua terasa indah, saat kehangatan kasih sayang ayah-bunda masih terasa. Hari ini, bahkan detik ini aku harus meninggalkan rumah, dan mulai beradaptasi dalam dunia yang berbeda dan jauh dari kedua orang tuaku. Sungguh sangat menyedihkan tetapi inilah takdir alam yang harus menggantarkanku dalam dunia pesantren.
Selasa, 12 juni 2009, aku mulai menginjakan kakiku untuk yang pertama kali di pesanteren yang di asuh oleh KH. Ahmad Surur S. Ag Msi, yang bertempat di Desa Wiradesa, Pekalongan. Saat aku diantar kedua orang tuaku dan keluargaku, rasanya sangat senang. Namun, saat mereka meningalkanku hati ini terasa sedih dan ingin sekali ku tahan langkah kaki mereka. Sayang aku tak mampu, dan ini adalah awal yang baik untuk seorang pejuang dan penuntut ilmu. “Anti, anak baru ya?”. “Ya, namaku Najwa, anti sendiri siapa?”. “Ana, Dinda, saya dari Semarang, wa anti”. “Saya dari Solo”. “Hemm! Salam kenal ya, maaf ya belum kenal sudah berbicara pakek bahasa Arab, sok gaya ya. Tapi, di pesantren ini disunahkan bahkan bisa diwajibkan untuk berbahasa Arab dan Inggris. Jadi ini untuk ajang latihan ya, he,he,” “Ya, tidak apa-apa, lagian kalau bahasa akhi dan ukhti itu tidak asing lagi ku dengar”. Aku dan Dinda semakin akrab dan mulai menjalin sebuah persahabatan. Selain mengenal Dinda, aku pun dikenalkan dengan teman-teman santri yang lainnya. Meski dari daerah yang berbedabeda tetapi di sini kita bagaikan keluarga baru. Tidak kusangka sudah dua hari aku di pesantren, dan hari ini kegiatan pesantren
sudah mulai aktif. Pagi-pagi buta harus sudah bangun, mengantre mandi, jamaah subuh, mengaji kitab dan persiapan berangkat sekolah. Saat sang mentari mulai nampak , saat itu pula aku dan teman-temanku disibukan dengan persiapan untuk berangkat ke sekolah. Setelah satu minggu melakukan masa orientasi siswa, sekarang saatnya untuk memulai pelajaran baru yang lebih susah dan banyak tantangan. Langkah kaki ini mulai mengginjak, tanah sekolah yang letaknya tidak jauh dari pesantren. Berhenti sejenak di depan papan pengumuman dan aku cari satu persatu daftar siswa yang terpampang di mading. Nampak terlihat namaku, dan ternyata aku masuk kelas 10 A. Kebetulan satu kelas dengan Dinda. Pertama kali masuk kelas, sungguh dihadapkan dengan suasana yang tidak mengenakan. Ruang kelas yang sangat kotor dan perjalanan menuju kelaspun sangat jauh, harus melewati beberapa kelas dan tangga. “Teman-teman ayo kita bersihkan kelas bersama-sama” Salah satu temanku mengajak untuk membersihkan kelas. Kami pun langsung bersamasama bekerja bakti, hingga kelas nampak indah dan nyaman untuk belajar. Beberapa menit kemudian beberapa guru mau ke kelas kami dan memperkenalkan diri mereka, begitu pun sebaliknya. Setelah perkenalan usai ada pula guru yang langsung memulai pelajaran dan ada pula yang menggajak bercanda ataupun saling bertanya. Hingga saat pulang sekolah pun tiba, semua murid pulang dan kembali kerumah mereka masing-masing. Aku dan Dinda langsung kembali ke pesantren dan mengikuti ngaji kitab Bulughul Marom, yang diajar oleh ustad Fatah, seorang ustad yang berasal dari Madura dan lulusan dari Al-Azhar Mesir. Ngaji pun telah selesai, sedikit ilmu yang kami dapat karena waktu ngaji yang kurang banyak.
Namun, setidaknya hari ini telah banyak ilmu yang kami dapat dari sekolah dan pesantren. Angin malam mulai menusuk dan merasuk dalam tubuh ini, sungguh aneh malam ini. Mata yang biasanya sudah terpejam dan pergi ke alam mimpi. Kini masih saja terbuka lebah dan tiada rasa kantuk yang menjelma. Kucoba keluar ke kamar mandi untuk berwudhu. Entah, itu asli atau hanya firasatku saja, kudengar ada suara yang memanggilku dari arah sebelah kamar mandi. Ternyata Gus Fatih yang berdiri di pintu kamar sambil membaca Alqur’an. Aku dekati Gus Fatih dengan rasa takut dan penasaran, hingga langkah kaki ini terhenti dan tepat di depan Gus Fatih. “Ada yang perlu saya bantu Gus, mengapa anda memangil saya?”. “Tidak ada yang perlu kamu bantu, kenapa jam segini kamu masih berkeliaran di kamar mandi?”. “Saya cuma ingin mengambil air wudhu”. Pertanyaan Gus Fatih membuat aku gugup, hem! Bagaikan mimpi tapi ini bukan mimpi. Hari ini aku bisa bertatap muka dengan seorang putra Kiai yang selama ini didambakan oleh banyak santri. Bahkan hampir tiap malam aku bercanda dan saling bertukar pengalaman dengan Gus Fatih. Rasa takut dan gugup kini pun mulai hilang, yang ada hanyalah rasa senang dan keakraban yang terjalin antara kami. Suara gemericik air mulai terdengar, semua santri terbangun dan menjalankan ibadah salat Subuh dan mengaji kitab seperti biasa. Tanpa ada unsur kesengajaan, ternyata aku mengaji di sebelah Gus Fatih meskipun terhalang akan satir hijau. Saat ngaji kitab selesai, semua santri bersiap-siap berangkat sekolah. “Hari ini, kau tampak bahagia sekali, kenapa?”. “Entah kenapa, hari ini ada rasa yang tak biasa, yang saat ini
kurasa adalah rasa gembira dan rindu”. “Rindu pada siapa, pada orang tua atau habibi qolbi”. “He, he, dua-duanya juga boleh”. Dinda nampak penasaran, namun belum saatnya untuk aku ceritakan . Tentang perasaanku kepada Gus Fatih, entah ini cinta atau pun hanya sekedar rasa kagum. Setelah bererapa hari berlalu dan rasa ini semakin menggebu dalam hati ini. Dari seorang santri putra, Ilham salah satu temen satu kelas dan juga teman dekat Gus Fatih. Ilham datang menghampiriku dan memberikan selembar kertas putih yang tak tau dari siapa dan apa isinya. “Najwa, ini ada titipan dari Gus Fatih, dia berpesan jangan ada air mata yang keluar dan kesedihan yang mendalam saat kamu membaca surat ini. Tetap tersenyum dan semangat”. Ilham memberikan selembar kertas putih itu dan memberikan sedikit ceramah padaku. Aku semakin penasaran, dan kubuka pelan-pelan lembaran kertas putih itu. Entah kenapa, rangkaian kata-katanya menusuk menebar mahabbah mengalir di kelaman jiwa bersama air mata yang tak dapat dibendung. Sungguh tidak kusangka, ternyata dia juga mempunyai perasaan yang sama denganku. Bahagia dalam kesedihan, mungkin ini takdir cinta kami yang harus terhalang oleh waktu. Selalu kunanti kedatanganya, dan dalam keseharianku berdoa untuk cinta kami. Dan aku pun kirimkan sebuah lembaran kertas yang ku tuliskan puisi di dalamnya: Karenamu Aku yang merindukan kasihmu Aku yang membutuhkan dirimu Setiap hembusan nafas ini ingin selalu ku sebut namamu Aku hanyalah si kerdil yang ingikan ikhlas sebuah cinta Harapku jangan pernah tinggalkan diri ini tengelam dalam sepi karena aku telah jatuh dalam hatimu Hanyalah ketulusan cinta yang kuberikan padamu Setelah beberapa tahun berpisah akhirnya Gus Fatih kembali ke tanah kelahirannya. Kamipun kembali dipertemukan dalam rasa cinta dan kerinduan yang begitu menggebu. Dan kami dipersatukan dalam cinta yang abadi dan selalu dalam lindungan Allah SWT= *) Lahir di Pemalang, 1 Maret 1994, tinggal di Jl. Prof. Dr. Hamka, Gang Ringinsari II/20 Ngaliyan, Semarang. Sekarang masih bergiat aktif di majalah Idea Fakultas Ushuludin UIN Walisongo Semarang.
KORAN KORAN MADURA Bangkalan 8 MADURA Lintas Jatim
Bangkalan Lintas 8Jatim
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
INVESTASI
Jumlah Investor Pasar Modal 45.000 Orang
ant/rudi mulya
MENGENANG LETUSAN GUNUNG KELUD. Pengunjung mengamati foto bertajuk "Mengenang Letusan Gunung Kelud" yang dipamerkan di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG), Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/2). Pameran yang diselenggarakan Pewarta Foto Anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri tersebut untuk mengenang tragedi bencana Letusan Gunung Kelud dari tahun ketahun serta mengenang kembali 1 tahun letusan Gunung Kelud pada 12 Februari 2014 lalu.
Pakar: Kebijakan Pemkot Jangan Tersandera Lagi MALANG - Pakar transportasi dari Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Harnen Sulistio berharap tidak ada lagi kebijakan Pemkot Malang yang tersandera masyarakat sehingga tidak bisa berjalan degan baik, bahkan dibatalkan karena protes. "Selama dua tahun terakhir ini ada beberapa kebijakan Pemkot Malang yang terpaksa harus ditunda, bahkan dibatalkan karena adanya protes dari masyarakat, seperti kebijakan satu arah di kawasan lingkar UB yang ditunda, kebijakan satu arah di kawasan Jalan Kawi, Ijen dan Semeru dibatalkan karena adanya protes sopir angkutan kota (angkot) dan terakhir kebijakan bus sekolah," katanya di Malang, Jawa Timur, Kamis (12/2). Oleh karena itu, lanjutnya, kebijakan parkir elektronik yang bakal diluncurkan ini harus dikaji lebih matang lagi, terutama dampak sosialnya terhadap juru parkir (jukir) karena pasti mereka akan kehilangan mata pencariannya, apalagi selama ini kebijakan Pemkot Malang yang berkaitan dengan transportasi selalu bermasalah dengan masyarakat. Ia mengakui sistem parkir elektronik tersebut cukup ba-
gus, namun sebelum diterapkan, Pemkot Malang harus menyelesaikan dulu dampak dari sistem itu terhadap para juru parkir. Harus ada dialog dua arah dengan juru parkir untuk mencari solusi dampak sosial dari kebijakan tersebut karena parkir sudah menjadi mata pencarian bagi sebagian masyarakat daerah itu. Harnen meyakini sistem parkir elektronik mampu menekan kebocoran dan pendapatan dari sektor retribusi parkir pasti akan meningkat tajam. "Mungkin angka kebocoran yang bisa diselamatkan dari pendapatan parkir itu dialihkan untuk memberdayakan juru pakir agar mereka tidak kehilangan pendapatan," tegasnya. Dalam waktu dekat ini Pemkot Malang bakal menerapkan sistem parkir elektronik. Parkir dengan menggunakan kartu gesek di pintu parkir ini dinilai
relevan untuk menekan kebocoran pendapatan retribusi parkir dan untuk merealisasikan gagasan itu Wali Kota Malang Moch Anton dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Handi Priyanto menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sebelumnya Handi Priyanto mengatakan ada tiga sistem pengelolaan parkir yang diterapkan di Jakarta, yakni membuat kantong parkir, penerapan parkir progresif, dan penerapan parkir elektronik. Namun, Pemkot Malang lebih condong menerapkan sistem parkir elektronik. Handi menjelaskan sistem parkir elektronik tersebut modelnya prabayar dan pengendara tinggal menggesekkan kartu parkir ke alat yang sudah disiapkan petugas saat hendak membayar retribusi parkir. Dengan demikian tidak ada lagi transaksi langsung antara pengendara dengan juru parkir dan kalau saldo di kartu parkir habis, konsumen tinggal mengisi ulang, seperti isi pulsa. Menanggapi rencana Pemkot Malang memberlakukan parkir elektronik tersebut, anggota
Komisi B DPRD Kota Malang Ya'qud Ananda Qudban mengatakan banyak hal yang harus dilakukan pemkot, termasuk melakukan sosialisasi kepada jukir, aarana dan prasaranya harus disiapkan terlebih dulu serta bagaimana upaya pemkot mencarikan pekerjaan pengganti bagi jukir yang selama ini mengais nafkah dari parkir. Politisi Hanura itu mengakui dari segi pendapatan retribusi parkir diprediksi akan mengalami kenaikan dan masyarakat akan lebih dimudahkan bila menggunakan parkir elektronik. Tarif pakir sesuai dengan peraturan daerah yang ada bakal terealisasi penuh, bila nanti digunakan parkir elektronik, namun demikian tidak perlu tergesa-gesa, harus dikaji lebih dalam dan cermat . "Pemkot juga harus melihat dan mengevaluasi terlebih dahulu penerapan parkir elektronik di DKI Jakarta, baik dari segi permasalahannya dilapangan, pendapatan maupun potensi penolakan dari juru parkir yang jumlahnya juga tidak sedikit," ujarnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK
SURABAYA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor di Jawa Timur mencapai 45.000 orang per 30 Januari 2015, karena kian besarnya minat masyarakat menanamkan dananya di pasar modal Indonesia. "Padahal, jika dilihat dari hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tingkat literasi pasar modal di Indonesia masih sangat rendah atau hanya dua persen," kata Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan dan Perencanaan Strategis KSEI, Alec Syafruddin ditemui di Surabaya, Kamis (12/2). Sementara, ungkap dia, secara nasional jumlah investor domestik di pasar modal Indonesia ada 360.000 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.000 investor asal Surabaya. "Angka tersebut meningkat 11 persen dibandingkan dengan akhir Januari tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 21.000 investor," ujarnya. Di sisi lain, jelas dia, dilihat dari data Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2013 dana masyarakat yang tersimpan di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat di kota Surabaya mencapai Rp 3,778 triliun. Performa tersebut sangat besar dibandingkan dengan total nilai aset investor Jatim di pasar modal senilai Rp 24 triliun. "Walau begitu, jumlah investor itu juga masih sangat sedikit. Khususnya kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk kota Surabaya yang telah mencapai sekitar 2,8 juta jiwa atau masih kurang dari satu persen," tuturnya. Secara nasional, tambah dia, jumlah investor Provinsi Jatim berada pada urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Padahal sampai sekarang potensi masyarakat Jatim untuk menjadi investor di pasar modal sangat besar. "Khusus untuk Kota Surabaya saja prosentase penduduk usia produktif sangat dominan mencapai yaitu mencapai 72,11 persen," ucapnya. = ANT/DIK
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
Abror Pesaing Kuat Risma Calon Kepala Daerah Surabaya Periode 2015-2020 SURABAYA - Pengamat politik asal lembaga konsultan politik dan SDM Bangun Indonesia Agus Mahfudz Fauzi menilai Dhimam Abror Djuraid akan menjadi pesaing kuat Tri Rismaharini dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya periode 2015-2020. "Pilkada mendatang dibutuhkan calon yang berani menantang dan seorang petarung, dan itu ada di sosok Abror," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (12/2). Menurut dia, Abror yang juga Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur tersebut, adalah salah seorang calon yang bisa dihadirkan sebagai penantang calon pejabat kini. Mantan Komisioner Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Jatim tersebut meyakini, kekuatan dan ketokohan yang dimiliki Abror mampu menyerap massa dari berbagai komunitas, khususnya dari olahraga. "Salah satunya pendukung Persebaya, Bonek Mania. Harus diakui, meski tidak banyak, tapi jika bisa dimaksimalkan akan sangat berarti. Abror harus bisa merangkul bonek," ujarnya. Ia memisalkan, pengaruh
bonek terhadap Bambang Dwi Hartono pada Pilkada Surabaya 2010 sangat luar biasa, dan terbukti menyumbang suara untuk pasangan Risma-Bambang DH yang saat itu diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ketika disinggung tentang kendaraan politik sebagai syarat mengikuti Pilkada, Agus Mahfudz Fauzi tidak menyarankan Abror melalui jalur perseorangan karena lebih efektif menggunakan partai politik. Sebenarnya, lanjut dia, Abror bisa berkomunikasi dengan partai-partai yang membutuhkan dan belum memiliki calon hingga saat ini, kecuali PDI Perjuangan. "Kita lihat bagaimana posisi Abror berkomunikasi den-
gan Golkar, Demokrat, PAN dan PKS. Seandainya Abror tidak punya keberanian, sangat mungkin muncul tokoh lain yang hadir sendiri atau dihadirkan," tukasnya. Sementara itu, dukungan Abror sebagai calon wali kota mulai bermunculan, di antaranya warga Kecamatan Bulak yang mayoritas ibu-ibu mengaku simpati dan menganggap orangnya sederhana serta merakyat. "Asal amanah saja, Pak Abror Insya Allah didukung oleh rakyat. Tapi juga harus diingat, jangan hanya sebelum jadi peduli warga, nanti setelah menjabat lupa. Jangan seperti itu," ucap salah seorang warga, Hermin. = ANT/FIQIH ARFANI/DIK
BENGAWAN SOLO
Bojonegoro Berlakukan Darurat Lingkungan BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto mengatakan pemerintah kabupaten (pemkab) mulai awal tahun ini memberlakukan darurat lingkungan di kawasan Bengawan Solo di daerahnya, karena penambang pasir bermesin telah merusak kawasan itu. "Dasar pemkab memberlakukan darurat lingkungan, karena keberadaan penambang pasir bermesin telah menimbulkan kerusakan lingkungan Bengawan Solo," katanya di Bojonegoro, Kamis (12/2). Ia memberikan gambaran kerusakan lingkungan Bengawan Solo yang terjadi, antara lain pelengsengan Bendung Gerak Bengawan Solo di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, ambles. Selain itu, lanjutnya, Taman Bengawan Solo (TBS) di Kecamatan Kota, yang juga mengalami penurunan dan sejumlah lokasi tanggul Bengawan Solo di Kecamatan Kanor, juga rusak. "Kerusakan lingkungan Bengawan Solo akan bertambah parah, kalau tidak ada langkah menghentikan keberadaan penambang pasir bermesin," katanya, menegaskan. Menurut dia, keberadaan penambang pasir bermesin hanya menguntungkan sebagian kecil
orang, tapi yang dirugikan lebih banyak. "Sekarang kita akan membela orang banyak yang menjadi korban atau orang yang sedikit, tapi melanggar ketentuan," ujarnya pada pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) yang juga dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Setyo Hartono, Komandan Kodim 0813 Letkol Arh Sjarir Riyadi, dan Kasubdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Maruli Siahaan. Dalam kesempatan itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo menjelaskan kalau ada tindakan tegas untuk menertibkan penambang pasir bermesin, maka hal itu akan mengakibatkan sejumlah orang kehilangan mata pencaharian. "Pemkab harus mengantisipasi sejumlah orang yang kehilangan mata pencaharian, misalnya, dengan memberikan pinjaman modal untuk usaha, sehingga penertiban dilakukan dengan solusi," paparnya. Sementara itu, Kepala Bagian Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Bojonegoro Tedjo Sukmono menambahkan pemkab sudah berulang kali melakukan operasi penambang pasir bermesin di sejumlah lokasi. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
ant/fikri yusuf
SEGEL GALIAN C. Sejumlah petugas Satpol PP Kabupaten Madiun menyegel lokasi tambang galian C di Desa Dagngan, Kab. Madiun, Jatim, Kamis (12/2). Lokasi tambang galian C yang sudah beruperasi sekitar 2 minggu tersebut disegel dan ditutup oleh petugas karena tidak memiliki ijin dan belum membayar pajak kepada pemerintah daerah Kabupaten Madiun.
9
NARKOTIKA
Pengedar Dextro Ditangkap JEMBER - Petugas Satuan Narkoba Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, berhasil menangkap seorang pengedar pil koplo jenis dextro di kalangan pelajar di kabupaten setempat. Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, mengatakan, tersangka yang ditangkap adalah Husmanto (35), warga Desa Klatakan, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember. "Tersangka menjual pil dextro tersebut kepada para ABG, terutama kalangan pelajar, sehingga perbuatannya sangat meresahkan masyarakat," tuturnya. Dari tangan tersangka, polisi juga berhasil mendapatkan barang bukti dextrometrophan sebanyak 3.000 butir. "Meskipun jumlah barang buktinya sedikit, transaksi keuangan yang dimiliki pelaku cukup banyak dan dipastikan pelaku merupakan salah satu jaringan pengedar pil koplo di Jember," ucapnya. Menurut dia, tersangka akan dijerat dengan pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dengan ancaman pidana penjara maksimal 10 tahun. "Kami terus menelusuri jaringan pengedar dan pemasok pil dextro di kalangan pelajar karena perbuatan para tersangka dapat merusak masa depan generasi muda," ujar mantan Kapolres Bondowoso itu. Berdasarkan keterangan tersangka, lanjut dia, pasokan ribuan pil dextro itu didapat dari luar Kabupaten Jember yakni Bondowoso dan Banyuwangi. "Dari pengembangan penyelidikan, kami mendapatkan informasi keterlibatan pihak lain dalam mengedarkan pil dextro. Identitas pelaku lainnya sudah kami kantongi dan dinyatakan sebagai daftar pencarian orang (DPO)," paparnya. Ia menegaskan polisi akan melakukan razia rutin terhadap peredaran pil koplo dan narkotika, sehingga kegiatan itu dapat mempersempit ruang gerak pelaku yang akan menjual obat-obatan terlarang kepada masyarakat. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
JEMBER - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jember, Jawa Timur, memastikan rumah penampungan tenaga kerja Indonesia yang digerebek oleh polisi di Kecamatan Patrang adalah ilegal.
"Penampungan TKI yang diamankan polisi itu ilegal karena tidak terdaftar di Disnakertrans,"
Penampungan TKI di Jember Ilegal kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Jember Sugeng Heri Mulyono, Kamis (12/2). Polres Jember menangkap perekrut calon TKI ilegal berinisial YK di Kelurahan/Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Selasa (10/2), dan di rumah tersebut ditemukan enam orang asal Nusa Tenggara Timur yang akan diberangkatkan sebagai TKI ke luar negeri. Menurut dia, penampungan di
Patrang itu bukan sebuah perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT), namun milik perorangan dan tidak ada surat apapun yang dikantongi pelaku untuk melakukan pelatihan calon buruh migran. "Kalau saya melihat secara sekilas, tempat penampungan dan pelatihannya tidak memenuhi syarat, sehingga menyalahi aturan kalau tempat itu sebagai penampungan dan pelatihan calon TKI," tuturnya. Disnakertrans Jember, lanjut
dia, sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat untuk mengembangkan dan mengungkap kasus perekrutan calon TKI ilegal dan tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan tersangka YK. "Kami imbau kepada warga yang akan bekerja ke luar negeri untuk melaporkan ke Disnakertrans setempat saat hendak masuk ke tempat penampungan, sehingga kami bisa memantau dan mengetahui apakah tempat terse-
but merupakan perusahaan ilegal atau tidak," paparnya. Data di Disnakertrans Jember tercatat sebanyak 48 perusahaan resmi yang beroperasi memberikan pelatihan tenaga kerja untuk berangkat ke luar negeri. Selama 2014, jumlah warga Jember yang bekerja ke luar negeri sebanyak 800 orang dan sebagian besar berasal dari Jember bagian selatan, dengan negara tujuan terbanyak adalah Malaysia dan Arab Saudi. Sementara itu, Polres Jember menetapkan YK sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang karena bertentangan dengan UndangUndang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK
TAK TEPAT SASARAN
Distribusi Raskin Sering Bermasalah
ant/eric ireng
STABILISASI GAS INDUSTRI. Seorang pekerja memeriksa perangkat metering pipa gas di Stasiun Meter PT Pertagas Niaga, Wunut, Porong Sidoarjo, Kamis (12/2).
BANJIR
BPBD Buka Dapur untuk Korban BOJONEGORO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membuka dapur umum untuk melayani warga Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, yang menjadi korban banjir bandang meluapnya Kali Pacal, yang tanggulnya jebol, Rabu (11/2). "BPBD saat ini membuka dapur umum, karena ada 245 kepala keluarga (KK) di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, korban banjir bandang, yang belum bisa bekerja," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di lokasi kejadian,
Kamis (12/2). Menurut dia, warga korban banjir bandang di desa setempat masih membersihkan lumpur yang masuk kedalam rumahnya masing-masing, yang ketebalannya berkisar 15-30 centimer, yang datang bersama air banjir. "Ketinggian air banjir bandang yang melanda di Desa Kedungsumber, berkisar 1-1,5 meter, sehingga ketika terjadi banjir bandang warga sempat mengungsi," jelas dia. Ia menyebutkan banjir bandang yang melanda di desa setempat, disebabkan hujan deras yang terjadi di wilayah selatan,
sehingga mengakibatkan tanggul Kali Pacal, jebol sekitar 200 meter, Rabu (11/2) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat jebolnya tanggul Kali Pacal, air banjir merendam sekitar 150 rumah warga, tanaman padi seluas 18 hektare dan jalan raya Bojonegoro-Nganjuk, juga terendam air banjir sepanjang 270 meter. "Jalan raya sempat macet dua jam, karena terendam air banjir berkisar 1-1,5 meter. Saat ini sudah bisa dilewati kendaraan, tapi dengan sistem buka tutup, sebab masih penuh lumpur," tuturnya. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
MALANG - Wali Kota Malang Moch Anton mengakui distribusi beras bagi warga miskin (raskin) di daerah itu sering bermasalah dan banyak yang tidak tepat sasaran. "Saya sering mendapatkan pengaduan dari masyarakat, khususnya rumah tangga sasaran (RTS) atau penerima raskin, jika pendistribusian raskin sering bermasalah. Saya berharap, ke depan pendistribusian raskin tidak lagi ada masalah dan tepat sasaran," katanya di Malang, Jawa Timur, Kamis (12/2). Ia mengemukakan permasalahan distribusi raskin yang sering ditemui di lapangan adalah kondisi beras yang berkualitas rendah. Oleh karena itu harus dilakukan berbagai upaya untuk meminimalkan permasalahan yang ada di lapangan dan memperbaiki kualitas beras yang diberikan pada RTS. Jika nanti di lapangan ditemukan ketidaksesuaian beras yang diterima maupun proses distribusi yang tidak sesuai, tegas Anton, masyarakat penerima harus segera melaporkannya pada petugas agar bisa segera ditukar dengan beras yang baru dan layak. "Semua itu kita lakukan agar pelayanan dan perhatian terhadap 'wong cilik' bisa lebih baik dan tidak ada lagi
keluhan atau pengaduan yang berkaitan dengan distribusi maupun kualitas raskin," ujar Anton. Oleh karena itu, Kesmas Badan Ketahanan Pangan Kota Malang selaku ujung tombak dalam pendistribusian raskin dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jika pendistribusian raskin terjadi ketidaksesuaian beras yang akan dibagikan, petugas harus segera melaporkannya, sehingga beras dapat ditukar dengan beras yang layak. Untuk meningkatkan layanan distribusi terhadap RTS berkaitan dengan raskin tersebut, Kantor Ketahanan Pangan Kota Malang menggelar bimbingan teknis (bimtek) kepada seluruh kasi kesmas di kelurahan dan kecamatan yang ada di kota itu. Berdasarkan data yang dirilis Badan Ketahanan Pangan Kota Malang pertengahan Januari 2015, jumlah RTS penerima raskin di kota itu pada tahun 2015 mengalami penurunan dibanding jumlah penerima pada lima tahun silam, yakni sebanyak 16.900 RTS. Data PPLS 2008, tahun 2008 RTS penerima raskin sebanyak 26.732 KK dan tahun 2012 berdasarkan data PPLS 2011, sebanyak 20.359 KK. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK
KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep
MADURA
KORAN MADURA
Resensi Buku
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
Tokoh-tokoh Dunia ‘Didikan’ Soekarno Oleh: Imron Mustofa* Banyak tokoh besar dilahirkan di negeri ini. Namun, tak banyak di antara mereka yang berhasil menjadi inspirator bagi orang lain. Berbeda dengan Soekarno, yang karena ide-ide perjuangan dan keberanian menentang Amerika, ia bukan hanya menjadi anutan para pejuang Indonesia, juga guru para tokoh dunia. Karena sikap Soekarno yang begitu tegas ‘hadapi’ Amerika dan sekutunya, para pemimpin di negara terjajah tergugah untuk membebaskan diri dari jeratan kolonialisme dan imperialisme bangsa asing.
B
uku Berguru pada Soekarno memuat kisah heroik pemimpin-pemimpin dunia yang sempat ‘menimba ilmu’ pada Soekarno. Fidel Castro, misalnya, dalam pertemuannya bersama Soekarno, ia mendapat pelajaran penting bahwa sebuah negara harus dibangun secara mandiri. Tak boleh disetir oleh negara lain (halaman 15). Fidel yang terkenal dengan julukan Barbudos (Si Janggut), telah memimpin rakyat Kuba untuk melakukan pemberontakan secara besar-besaran kepada rezim Batista –sebuah rezim yang otoriter dan korup. Lelaki serbasederhana ini mendapatkan kemenangan dan popularitas luar biasa setelah berhasil menumbangkan rezim Batista. Ia segera merampas tanah dan kekayaan dari perusahaan-perusahaan besar lalu membagikannya kepada rakyat kecil, para buruh perkebunan tebu, ataupun petani miskin. Ia memimpikan Kuba yang egaliter, sebuah negeri “tanpa jendral dan
kolonel”. Uniknya, meski telah menduduki singgasana kekuasaan, Fidel tak mengubah penampilannya. Tetap dengan seragam militer harian yang jauh dari kemewahan. Untuk pertama kalinya, Kuba memiliki pemimpin sekaligus pahlawan istimewa yang bersih dari nafsu kekayaan dan kemewahan. Pemimpin yang memiliki kemiripan ideologis dengan Soekarno ini pernah memproklasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup – sangat mirip dengan yang dilakukan Soekarno. “Aku akan tetap bertahan dalam kedudukan ini karena mereka akan berbuat tidak jujur jika mereka mendapatkannya,” katanya. Nama Gamal Abdel Nasser juga menjadi salah satu tokoh dunia yang pernah berguru dengan Soekarno. Sosok pemimpin yang sangat populer di Mesir ini adalah negarawan yang turut membidani gerakan Non-Blok. Bermula dari aliansi inilah, Gamal dan Soekarno menjadi sahabat baik, sehingga seringkali mereka berdua bertukar pikiran dan saling mengunjungi. Seperti saat Soekarno berkunjung ke Mesir karena mendengar rencana Gamal yang menghendaki Universitas al-Azhar ditutup, karena didominasi kelompok Ihwanul Muslimin. Menurut Soekarno, langkah sahabatnya ini adalah sebuah blunder bagi masa depan Mesir. Tanpa ragu, Soekarno memberikan nasihat kepada Gamal yang dikenal sebagai sosok otoriter. Soekarno menyarankan agar Gamal tak perlu menutupnya, bahkan harus mendukung dan mengembangkannya. Karena Universitas al-Azhar terlalu penting bagi dunia Islam. Akhirnya, Presiden kedua Mesir ini pun mengurungkan niatnya menutup Universitas al-Azhar (halaman 146).
Begitu besar pengaruh Soekarno terhadap ‘orang-orang dekatnya’ terangkum dalam buku ini. Mereka (orang-orang yang pernah bertemu Soekarno) mendapatkan suatu pelajaran berharga dari petuah, laku, dan pemikiran Soekarno yang unik. Buku karya Yanuar Arifin ini coba mengungkap tokoh-tokoh besar dunia yang dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran Soekarno. Bahkan ada di antara mereka yang melakukan manuver politik hampir mirip dengan yang dilakukan Soekarno. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Soekarno bagi Indonesia dan dunia. Tak heran jika di Indonesia dan beberapa negara asing ditemukan nama jalan yang menggunakan nama Soekarno –sebagai bentuk penghormatan mereka kapada Soekarno. Selamat membaca! *) Mahasiswa PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga. Aktif di Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Paradigma.
Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.
I O C 11
Menguak Ajaran Syekh Siti Jenar
K
ontroversi tentang ajaran yang pernah dianut dan diajarkan Syekh Siti Jenar memang tak terbantahkan. Sebagian orang menganggap ia sebagai ‘wali’ yang murtad. Sebab, pandangannya mengenai syariat Islam kerap berseberangan dengan ajaran yang dibawa oleh para wali pada umumnya, terlebih Wali Sembilan penyebar agama Islam di wilayah Jawa. Siti Jenar divonis telah mengajarkan ilmu yang menyesatkan. Misalnya, ketika ia mengaku dirinya sebagai perwujudan Tuhan. Menurut ajaran Siti Jenar, dunia ini adalah alam kematian. Manusia yang hidup di dunia ini bersifat mayit, alias mati. Kehidupan sekarang ini bukanlah kehidupan sejati karena masih dihinggapi kematian. Hidup sejati, menurutnya, tidak pernah tersentuh oleh kematian. Raga manusia ibarat kerangkeng bagi jiwa. Dengan raga, manusia menjumpai banyak neraka dan merasakan banyak penderitaan. Bila dicermati, ajaran Siti Jenar tersebut seolaholah bertentangan dengan Alquran dan Hadits. Padahal, bila ditelisik lebih jauh, ajaran tersebut memang ada benarnya. Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits nabi, “Manusia yang hidup di bumi ini sesungguhnya tidur, dan bangun ketika matinya”. Dalam Alquran, surat al-Zumar ayat 30, juga ditegaskan, “Sesungguhnya engkau itu mayit, dan mereka
Judul Penulis Penerbit Cetakan Tebal ISBN
pun mayit” (hal 63-64). Siti Jenar adalah sosok yang tidak peduli dengan sebutan bagi Tuhan. Justru jika nama Tuhan itu dibesarbesarkan, itu sama saja dengan kebohongan. Menurutnya, pengakuan hanyalah sebatas nama. Kalimat syahadat hanya dianggap sebagai kepalsuan. Alasannya, karena banyak orang hanya sebatas mengucapkan kalimat syahadat namun mereka tidak benar-benar mengakui keberadaan Allah (hal 140). Terlepas dari kontroversi yang ada, di antara sifat yang patut diteladani dari sosok Siti Jenar adalah; ia merasa malu jika hanya karena perbedaan pendapat, lantas membuat para ulama saling bertikai. Menurutnya, perbedaan pendapat tidak sepatutnya diangkat ke tingkat perseteruan. Sebab, setiap orang berhak berpegangan pada pendapat yang paling cocok dengan kehidupannya. Dalam buku ini, penulis tidak akan membahas tentang ada atau tidaknya sosok Syekh Siti Jenar. Penulis hanya berupaya menelusuri sisi kebenaran yang lain yang ada di dalam kisahnya, terutama mengenai kematiannya yang tidak wajar sehingga memunculkan pendapat bahwa sebenarnya ia mati dalam keadaan iman, namun di masa hidupnya ia divonis kafir oleh para manusia= Sam Edy Yuswanto Penulis lepas, alumnus STAINU Kebumen.
: Syekh Siti Jenar : Achmad Chodjim : Serambi : I, Oktober 2014 : 170 halaman : 978-602-290-013-9
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER
Lintas Jatim
KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN
Probolinggo
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
MADURA
12
LARANGAN BERJUALAN
Pedagang Baju Bekas Resah
ANTUSIAS. Rapat dengar pendapat yang digelar Komisi B DPRD Kota Probolinggo bersama Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA).
Piutang PBB Tinggi 98.700 Wajib Pajak Belum Tertagih PROBOLINGGO – Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) setelah resmi menarik Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masih menyisakan beberapa kendala. Sekitar 98.700 wajib pajak belum melunasi kewajibannya, sehingga piutang PBB mencapai sembilan miliar Rupiah. Pernyataan itu disampaikan Kepala DPPKA melalui Kabid Pendapatan, Sugito, dalam dengar pendapat (RDP) bersama Komisi B DPRD Kota Probolinggo, Kamis (12/2). Menurutnya, angka piutang Pajak Bumi Bangunan mencapai miliaran rupiah. Namun setelah dilakukan validasi data, ternyata ditemukan ada yang doubel dan tidak jelas lokasi nilai jual objek pajaknya (NJOP) karena beberapa hal, seperti sudah dijual ke pihak lain, dan dijadikan fasilitas umum untuk pemakaman. “Setelah kami lakukan validasi, sebanyak 98.700 wajib pajak berkurang menjadi 7000 wajib pajak. Sekarang piutang
pajak yang sudah tertagih Rp 800 juta,” tandas Sugito. Tertundanya pembayaran PBB berlangsung sekitar beberapa tahun, yakni rentang waktu 2008 hingga 2013. Sugito meminta masyarakat yang belum melunasi PBB agar dapat melunasinya. Sedangkan tahun 2014, kesadaran masyarakat membayar PBB melebihi target dari tahun sebelumnya menjadi seratus persen. ”Pembayaran PBB itu dalam aturannya bersifat memaksa, dan pembayaran PBB jika terlambat memang ada dendanya. Sejak 2008 – 2013 ternyata banyak warga Kota Probolinggo yang belum membayar PBB, kami berharap
agar piutang ini dapat terbayarkan,” pintanya. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Probolinggo, Roy Amran, mengapresiasi langkah DPPKA untuk menyelesaikan piutang wajib pajak PBB. Langkah itu sangat membantu untuk mendongkrak potensi perolehan pajak untuk daerah. “Kami sangat apresiasi sekali terhadap langkah yang ditempuh DPPKA, semoga tidak ada hambatan-hambatan,” katanya. Dikatakan, dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap realisasi penerimaan PBB, maka dapat dikatakan bahwa pengelolaan PBB menjadi Pajak Daerah merupakan suatu peluang yang cukup menjanjikan ke depan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. “Secara langsung akan berdampak pada peningkatan kapasitas fiskal daerah,” ucapnnya. =M.HISBULLAH HUDA
PROBOLINGGO – Rencana Kementerian Perdagangan untuk merealisasikan larangan penjualan pakaian impor bekas, mendapat respons keras dari sejumlah pedagang. Jika larangan itu diberlakukan, mereka terancam kehilangan mata pencaharian. “Alasan pemerintah tidak masuk akal. Itu hanya akalakalan pemerintah supaya produk Indonesia laku. Baju impor bekas harganya lebih murah. Harusnya pemerintah cari strategi lain. Jangan mematikan ekonomi kerakyatan seperti ini,” ujar Herman, pedagang baju impor bekas di Kota Probolinggo, Kamis (12/2). Menurutnya, kebijakan Kementerian Perdagangan yang melarang penjualan pakaian impor bekas ini lantaran hasil uji laboratorium pakaian bekas mengandung bakteri. Alasan itu juga ditolak pedagang. Dia yang sudah tahunan berjualan baju bekas ini mengaku belum pernah mendapat komplain pelanggan. “Selama ini tidak ada pembeli yang terkena penyakit menular. Kami berjualan bertahuntahun. Kalau pun ada penyakit, jelas kami penjual dulu yang kena,” ucap Herman. Pembeli juga memiliki trik tersendiri saat membeli pakaian impor bekas. Misalnya dengan merendam terlebih dahulu pakaian dengan air panas. “Salah kalau penjualan baju bekas distop. Justru adanya baju bekas masyarakat terbantu. Tidak mampu beli baru, bisa beli baju bekas,” katanya. Protes serupa juga
disampaikan Anisa (40) pembeli baju bekas. Meski adanya rencana pelarangan tersebut, menurutnya tidak berpengaruh terhadap pembelian. Pembeli pun juga dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat bawah hingga atas. “Belum ada yang mati karena pakai baju impor bekas,” ucapnya. Pembeli baju bekas lainnya, Samsul Arifin (30) asal Kelurahan Kedungasem Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, mengaku tidak tahu jika Kementerian Perdagangan melarang penjualan pakaian bekas impor. Dan baru bertama kali mengunjungi pedagang pakaian bekas. “Setelah dilihat tadi memang bajunya masih bagusbagus, tinggal disetrika dan cuci bersih sudah seperti pakaian baru,” tandasnya. Seorang pembeli lainnya Solihin (25) warga Kelurahan Mayangan, mengatakan lebih memilih pakaian bekas karena kualitasnya bagus, tetapi harganya terjangkau. “Itu tergantung persepsi masingmasing orang. Namanya pakaian bekas, kalau dibeli masih kotor. Cuci dulu sebelum dipakai, pasti bersih,” katanya. Pedagang pakaian bekas juga menyarankan agar pembeli baju atau celana dari pakaian bekas sebaiknya merendam dengan air panas dan deterjen selama satu hari. “Biar baunya hilang, dan kalau ada bakteri kan mati. Selain itu biar nampak seperti baju baru lagi,” ucapnya. =M.HISBULLAH HUDA
RESAH. Salah satu pedagang baju bekas di Kota Probolinggo terancam kehilangan mata pencarian jika larangan diberlakukan.
Probolinggo
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
13
AKSI DEMO. Ratusan penarik becak motor berdemo untuk memprotes larangan beroperasi.
Puluhan Penarik Bentor Berdemo Ramai-ramai Memprotes Larangan Beroperasi PROBOLINGGO – Pasca dilakukan tindakan pemotongan mesin kendaraan becak motor oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) bersama Polres Probolinggo Kota, akhirnya menuai protes. Ratusan penarik bentor yang tergabung dalam Paguyuban Bentor, melakukan aksi demo di depan Masjid Raudaltul Jannah, Alon-Alon Kota Probolinggo, Kamis (12/2). Aksi ratusan penarik becak motor yang menuntut pemkot mencabut larangan beroperasi di wilayah Kota Probolinggo, digelar sekitar pukul 09.00 WIB. Sambil membawa poster yang bertuliskan “Bentor kreasi anak bangsa. Kami memilih anda dengan hati nurani...tapi kemana hati nurani anda. Pemerintah harus adil, dan kami juga pemilih sah Negara Indoenasia. DPRD dan Walikota lindungi kami. Mengapa ibu Walikota tidak lagi peduli wong cilik. Saya tidak takut mati, tapi takut lapar ibu. Negara gila, tak ada lagi kedamaian.
Koordinator Paguyuban Becak Motor (Bentor), Muhammad Tinggal, mengatakan pihaknya mengajukan permintaan kepada DPRD dan Walikota Probolinggo untuk menghentikan operasi becak motor, karena instruksi Walikota tanggal 4 Pebruari 2015 harus dilakukan terlebih dahulu. Selain itu, permintaan sosialisasi harus berlandaskan hukum yang jelas dengan peraturan daerah (Perda). Sedangkan pada pembukaan instruksi walikota poin B tertuang klausul bahwa bentor merugikan pengusaha pemilik modal.
“Tuntutan kami meminta DPRD untuk mendorong eksekutif segera membuat perda yang melindungi bentor dan melakukan hearing bersama Walikota, Dishub, Satpol PP dan pihak Polres Probolinggo Kota,” tandasnya. Menurutnya, di wilayah Kota Probolinggo sudah banyak tukang bentor yang jumlahnya mencapai ratusan orang. Sehingga perlu adanya regulasi yang mengatur adanya bentor tersebut. Tapi sayangnya pemkot terlalu prematur atau dini mengambil sikap. “Instruksi Walikota yang lemah, karena tidak berpayung hukum lingkup daerah. Tetapi menggunakan UU No.22 tahun 2009 yang sifatnya nasional. Dan seharusnya ada regulasi berupa perda yang menjadi acuan untuk mengeluarkan instruksi tersebut,” tegas Muhamad Tinggal. Instruksi Walikota yang dibuat, lanjut Muhammad Tinggal, tidak
ada sosialisasi. Pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP yang mendapat mandat tugas langsung menyita dan memotong bentor tanpa peringatan terlebih dahulu. Begitu juga pihak Polres Probolinggo Kota yang melakukan hal serupa. Hal ini dilakukan justru sebelum keluarnya instruksi Walikota. ”Surat instruksi Walikota poin kedua menjelaskan bahwa penyitaan bentor itu sesuai dengan surat pernyataan yang ditanda tanganinya. Itu sifatnya bias, dan bila benar perlu dijelaskan secara rinci,” ucapnya. Pihaknya berharap, jika memang kendaran bentor dilarang beroperasi dan terpaksa harus dihilangkan sebagai transportasi publik. “Kami meminta dapat memberikan solusi untuk menciptakan lapangan kerja yang baru untuk pengemudi bentor,” pinta Muhammad Tinggal. Usai berorasi di depan Masjid
Agung Raudaltul Jannah Kota Probolinggo, kemudian lima perwakilan Paguyuban Becak Motor menemui DPRD Kota Probolinggo. Di gedung wakil rakyat ini, perwakilan diterima oleh Sekretaris Komisi A, H. Rano Cahyono. Dari pertemuan itu, hasilnya aspirasi yang disampaikan perwakilan paguyuban becak motor diterima, dan akan dikaji terlebih dahulu. Kemudian berlanjut menemui Walikota. Sayangnya lima perwakilan itu tak berhasil menemui Walikota, dan digantikan oleh Sekdakot Johny Hariyanto. Dalam pertemuan itu, Pemkot secara tegas melarang becak motor beroperasi karena sudah jelas melanggar peraturan perundangundangan, yakni UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. “Pemkot tetap melarang becak motor beroperasi, karena aturan yag melarangnya,” papar Sekdakot. =M.HISBULLAH HUDA
14
Probolinggo
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
ORDER SEPI
Pengusaha Mengeluh
TAK MAKSIMAL. Wisata Ronggo Jalu Kabupaten Probolinggo belum mampu menyumbang PAD.
Retribusi Wisata Ronggo Jalu Tak Maksimal Pengunjung Lewat Pematang Sawah PROBOLINGGO - Wisata Ronggo Jalu yang ada di Desa Banjar Sawah Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, belum bisa menghasilkan kontribusi retribusi yang maksimal terhadap daerah. Tidak meningkatnya pendapatan wisata ini diduga banyak pengunjung yang masuk tidak melintasi jalur pintu masuk. Mereka masuk lewat pematang sawah yang ada di dekat lokasi wisata. “Memang tidak begitu maksimla untuk pendapatan Asli Daerah (PAD) dari wisata Ronggo Jalu,” terang Kasi Pengelolaan Objek Wisata Kabupaten
Probolinggo, Musa, kepada wartawan, Kamis (12/2). Menurutnya, tidak maksimalnya kontribusi dari biaya masuk wisata banyak pengunjung yang tidak masuk lewat pintu utama. Melainkan pengunjung banyak yang tidak membayar karcis masuk.”Pengunjung wisata Ronggo Jalu banyak yang tidak bayar karcis masuk,” tandas Musa. Tak hanya itu, kata Musa,
di sekeliling wisata Ronggo Jalu tidak ada pagar. Bahkan pesawahan warga masih tidak ada pagar pembatas. Pagar yang sudah terbangun hanya disisi barat dan utara. Untuk sisi timur dan selatan masih belum ada pagar pembatas. ”Jadi pengunjung seenaknya keluar masuk lewat sawah,” katanya. Selama ini kontriibusi terhadap daerah tidak begitu maksimal. Dalam setahunya, PAD yang disumbangkan tidak jauh dari kisaran sepuluh juta rupiah. “Itu disebabkan karena banyak pengujung yang masuk tanpa
karcis,” jelas Musa. Untuk saat ini, lanjut Musa, pihaknya sudah melakukan upaya peningkatan untuk semua objek wisata termasuk, untuk Ronggo Jalu. Pagar yang ada di sisi timur dan selatan sudah direncanakan akan segera dibangun. Sehingga pengunjung tidak seenaknya keluar masuk wisata dengan tanpa bayar biaya karcis masuk ”Kalau ini dibiarkan berlarut larut maka objek wisata Ronggo Jalu dinilai tidak maksimal untuk mendongkrak PAD,” papar Musa. =MAHFUD HIDAYATULLAH
PROBOLINGGO – Awal Januari dan Februari merupakan bulan sepi order. Karena itu, pengusaha mengeluh karena barang yang diproduksi tidak laku. Banyak pengusaha tidak mengetahui solusi yang dilakukan untuk mengatasi bulan-bulan sepi order tersebut. Keluhan itu disampaikan Ketua Paguyuban Citra Pengusaha Mandiri Probolinggo (CPMP), Syaiful Haq, kepada wartawan, Kamis (12/2). Menurutnya, banyaknya pengusaha yang mengeluh, kalau sudah awal tahun dikeranakan minim order. Padahal, setiap pengusaha tetap mengeluarkan biaya operasional. Paguyuban sendiri menduga awal tahun minim order karena memang daya beli menurun setelah habis-habisan pada tahun sebelumnya. Belum lagi ketika pangsa pasarnya adalah petani, rata-rata petani lebih memilih untuk belanja kebutuhan tanam karena dua bulan ini merupakan musim tanam. “Kami tidak bisa menghentikan produksi karena bahan baku masih tersedia,” tandas Saiful Haq. Otomatis ketika produksi terus dilakukan, lanjut Saiful Haq, maka akan menyedot anggaran untuk karyawan. “Itu yang terjadi di saya, bambu yang ada terus kami buat stok. Hanya saja, belum ada yang order,” ucapnya. Keresahan soal minimnya order sudah dibahas saat pertemuan CPMP pada pekan lalu di ruang Bentar eks kantor pemkab di jalan raya Dringu. Hasilnya, paguyuban tidak bisa berbuat apa-apa selain menyampaikan keluhan itu pada pemkab melalui Disperindag dan Dinkop UMM. “Mereka berharap ada solusi yang diberikan oleh pemkab untuk mengatasi permasalahan tersebut,” terang Saiful Haq. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Sidik Widjanarko, mengatakan persoalan itu merupakan siklus yang terjadi setiap tahun. “Bukan sesuatu yang baru, setiap tahun begitu,” terangnya. =M.HISBULLAH HUDA
KORAN MADURA
lahraga
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI No. 0546 |2015 TAHUN IV JUMAT2015 13 |FEBRUARI
No. 0546 | TAHUN IV
15 15
MU Usir Arsenal
dari Peringkat Ketiga Meski Menang Namun Permainan MU Jelek MANCHESTER Manchester United (MU) kembali merebut posisi ketiga klasemen sementara Liga Utama Inggris setelah mengatasi Burnley dengan skor telak 3-1 pada laga di Old Trafford, Rabu (11/2) malam waktu setempat atau Kamis (12/2) dini hari WIB.
M
Robin Van Persie (nomor 20) mendapat pelukan dari rekannya Radamel Falcao. Van Persie mencetak gol ketiga Manchester United dari titik penalti pada laga melawan Burnley.
EREKA mengusir Arsenal yang sehari sebelumnya menduduki posisi ketiga ke posisi kelima. Sedangkan peringkat keempat dihuni Southampton yang pada laga terpisah bermain imbang. Pada laga itu, Burnley tampil menawan sepanjang babak pertama. Di awal laga, mereka sudah mengancam tuan rumah lewat tandukan Michael Keane. Sayang, bola sundulannya masih melebar dari gawang David De Gea. Tetapi, MU justru unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan enam menit melalui sundulan pemain pengganti Chris Smalling yang baru masuk pada menit kelima menggantikan Phil Jones yang cedera. Berawal dari sebuah tendangan bebas, tandukan Radamel Falcao kemudian diteruskan dengan sundulan oleh Smalling ke gawan Burnley tanpa bisa dihentikan kiper tim tamu Tom Heaton. Tetapi enam menit berselang, Burnley menyamakan kedudukan berkat gol Danny Ings. Mendapat umpan cantik Kieran Trippier dari sayap kanan, Ings sambil menjatuhkan diri menyundul bola dengan keras untuk menaklukkan David De Gea di bawah mistar gawang. Tetapi sesaat sebelum turun minum, tepatnya tiga menit sebelum laga jeda, Setan Merah kembali unggul lagi-lagi berkat gol sundulan kepala Smalling memanfaatkan bola umpan silang Angel Di Maria.
Sebenarnya, Burnley memiliki peluang-peluang emas untuk memimpin terlebih dahulu, sebelum gol Smalling itu datang. Minimal Danny Ings mendapat peluang dua kali dan satu kesempatan lainnya didapat Ashley Barnes untuk unggul atas tuan rumah. Tetapi mereka gagal menaklukkan De Gea yang kembali tampil prima pada laga tersebut. Tetapi tekanan demi tekanan tim tamu cukup memusingkan Wayne Rooney dan kawankawan. Di babak kedua, MU cukup bersusah payah merobek jala tim tamu. Bahkan, ketika babak kedua baru berjalan beberapa menit, Burnley yang dilatih Sean Dyche nyaris menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Sayang, peluang yang lagi-lagi didapat Ings gagal menghasilkan gol. Malapetaka datang untuk tim tamu pada menit ke-82. Aksi Angel Di Maria di dalam kotak penalti terpaksa harus dihentikan oleh Scott Arfield
asuh Louis van Gaal itu sangat jelek. “Bukan penampilan yang luar biasa, tetapi semuanya terjadi secara tibatiba bahwa mereka bisa naik ke posisi ketiga. Bagaimana itu terjadi? Saya masih berpikir bahwa mereka (MU) belum cukup bagus. Kalau masih tampil seperti ini saya tidak yakin mereka akan bertahan di posisi empat besar,” kata Charlie Nicholas. Dia melanjutkan, “MU terlalu bermain bertahan dan hanya menempatkan Falcao di depan. Rooney bermain terlalu ke dalam. Saya tahu mereka ingin menang dan bertahan di posisi empat besar, tak peduli bagaimana mencapainya.” Sementara itu, puncak klasemen sementara masih dikuasai Chelsea yang pada laga terpisah di Stamford Bridge menang tipis 1-0 atas Everton. Gol tunggal “The Blues” dicetak oleh pemain internasional asal Brasil Willian ketika pertandingan hanya tersisa satu menit. Tendangan volinya dari luar kotak penalti sempat membentur
dengan menjatuhkannya. Wasit pun tak berpikir panjang menunjuk titik putih. Robin van Persie yang ditugasi sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik sekaligus memastikan kemenangan tuan rumah 3-1. Ini adalah kemenangan ketiga MU pada empat laga terakhir di Liga Utama Inggris. Meski menang, penampilan MU tidak terlalu mengesankan. Bahkan bisa dibilang, permainan anak-anak
Steven Naismith dan mengecohkan penjaga gawang Tom Howard. Anak-anak asuh Jose Mourinho itu tetap unggul tujuh angka dari Manchester City di tempat kedua, yang pada laga lain menang meyakinkan dengan skor 4-1 atas tuan rumah Stoke City. Gol-gol City dicetak oleh Sergio Aguero (dua gol), James Milner, dan Samir Nasri. Sedangkan gol Stoke dibuat Peter Crouch. =sky sports/carol aji
4JUMAT 13 Februari 2015 No. 0546 | TAHUN IV
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
A
Ratusan Ribu Warga Belum Rekam e-KTP
Bupati Harus Bertanggung Jawab
PNS DAN 7 SISWA TERJARING RAZIA
BANGKALAN |N
sampang | j
SUMENEP | B
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
SELAMAT. Tersandera (ayah) berhasil dievakuasi setelah Misnawi (pelaku) berhasil dilumpuhkan.
Tragedi Penyanderaan
Berakhir dengan Timah Panas P
AMEKASAN – Setelah 12 jam lebih menyandera orangtuanya sendiri, Misnawi, 39, warga Dusun Demabuh, Desa Jambringin, Kecamatan Proppo, Pamekasan, akhirnya dilumpuhkan oleh Kepolisian Polres setempat. Sebuah timah panas menembus bagian bahunya, Kamis (12/2), sekitar pukul 17.20 WIB kemarin. Misnawi menyandera Samulas, 85, sejak pukul 05.00 pagi. Sebilah pisau di tangan pelaku dikalungkan di leher ayahnya yang tak berdaya karena menderita lumpuh selama 7 tahun itu. Menurut warga, Misnawi tidak memiliki gangguan jiwa. Ia baru datang sekitar 1 minggu lalu dari tempat kerjanya di Kalimantan Timur, sebagai buruh tani kelapa sawit. Penyanderaan oleh Misnawi tidak hanya pada ayahnya. Sebelumnya ia juga menyandera Adi. Keponakannya itu disandera dua hari, mulai Selasa lalu. Namun Adi berhasil melepaskan diri dari sekapan paman-
nya kemarin pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Diperdaya Adi, Misnawi mencari sasaran lain. Misnawi pun mendatangi tempat ayahnya di kobung (semacam surau). Ia menyanderanya seperti dilakukan pada anak kandung adiknya, Juarni. Sejak Misnawi melakukan penyanderaan terhadap dua orang tersebut, sejumlah kerabat, tetangga, dan tokoh masyarakat melakukan pendekatan negosiasi untuk menghentikan aksi gilanya. Namun tidak membuahkan hasil. Sejumlah permintaan Misnawi, yang menginginkan semua saudara berkumpul dan meminta sejumlah uang telah dituruti. Namun, Miswani tetap belum mau melepaskan orangtuanya dari ancaman pisau di tangannya. Akibatnya, pihak kepolisian yang dari siang mengawasi gerak-geriknya mengambil langkah tegas. Menembakkan gas air mata, agar Misnawi merasa terdesak dan melepaskan ayahnya. Namun 3 kali temba-
Leher Ayah Berdarah Tersayat Pisau di Tangan Anak Sendiri kan gas air mata itu dilepaskan tak juga ia gubris. Bahkan aksi Misnawi semakin menjadi-jadi, sehingga leher ayahnya berdarah akibat mulai tersayat pisau di tangannya. Tiga peringatan diabaikan, kepolisian yang mendapat restu dari pihak keluarga langsung mengambil langkah tegas untuk melumpuhkan Misnawi dengan tembakan. Sniper (penembak jitu) dari pasukan Brimob Kompi A Pamekasan menjalankan tugasnya. Timah panas ditembakkan seban-
yak dua kali, mengenai bahu dan lengan Misnawi, sehingga nyawa keduanya, baik anak (pelaku) maupun ayahnya (korban) masih selamat. Setelah dilumpuhkan, Misnawi dibawa ke puskesmas Proppo untuk mendapatkan perawatan luka tembak yang bersarang di tubuhnya. Samulas (ayah) juga dibawa ke puskesmas yang sama karena ada sebagian urat lehernya yang terputus tersayat pisau anaknya sendiri. “Sniper yang kami turunkan berhasil sesuai rencana. Tindak tegas kami ini adalah cara terakhir, setelah semua negosiasi dari semua pihak dengan pelaku sudah berjalan buntu,� kata AKBP Sugeng Muntahe, Kapolres Pamekasan. Hingga saat ini belum diketahui motivasi Misnawi melakukan penyenderaan. Misnawi masih menjalani penyidikan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. =ALI SYAHRONI/RAH
KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
MADURA
Sumenep
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumenep saat mengintrogasi siswa yang terjaring razia pada jam sekolah, Kamis (12/2). Dalam razia kemarin, penegak perda menjaring seorang PNS dan tujuh siswa.
PNS dan 7 Siswa Terjaring Razia Berada di Warnet dan Rental Saat Jam Efektif SUMENEP - Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep beserta tujuh orang siswa diamankan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Kamis (12/2). Mereka digerebek di warung internet (warnet) ketika jam efektif. Penggerebekan dilakukan di salah satu warnet di Kecamatan Kota Sumenep, kemarin sekitar pukul 08:40 WIB. Seorang PNS yang berinisial S itu digerebek saat sedang berada di dalam warnet. Di tempat yang sama, Satpol PP juga menemukan dua orang pelajar. Menurut Kepala Satpol PP Sumenep, Abd. Madjid, penggerebekan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan dari warga yang mengetahui ada oknom PNS dan dua orang pelajar di warnet
saat jam efektif. "Jadi awalnya memang ada laporan dari warga," katanya. Lebih lanjut, Madjid menceritakan bahwa lima orang siswa lainnya ditemukan di tempat berbeda, yaitu di salah satu rental permainan anak yang ada di lingkungan kota. "Jadi, lima anak lainnya itu diamankan di tempat berbeda," paparya. Setelah dilakukan pemeriksaan, kata Madjid, PNS yang ditemukan di warnet itu mengaku sedang mengirim faksimile kepada
Satpol PP. "Ini sedikit aneh. Masak seorang PNS ngirim faks harus warnet? Memangnya di kantornya tidak ada?" herannya. Karena itu, Satpol PP akan melaporkan PNS yang belakangan diketahui sebagai Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Sumenep yang ditemukan di warnet saat jam efektif itu kepada dinas terkait. "Nanti akan kita laporkan oknum itu kepada BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan, red.) dan juga kepada Inspektorat," tukasnya. Sementara dari tujuh siswa yang diamankan itu, Madjid mengaku pihaknya mendapat alasan yang beragam. "Ada yang mengaku sudah minta izin kepada sekolah karena ingin membeli sepatu, ada yang ingin mengambil
Nanti akan kita laporkan oknum itu kepada BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan, red.) dan juga kepada Inspektorat,"
Abd. Madjid
Kepala Satpol PP uang dan lain-lain. Tapi mereka tetap kita bawa ke kantor. Karena mereka izinnya ke sekolah untuk kepentingan tertentu, tapi ternyata ada di warnet dan ada yang main PS," ujarnya. Selebihnya, Madjid menutur-
kan bahwa pihaknya juga telah menghubungi pihak sekolah agar menjemput tujuh anak yang dibawa ke kantor Satpol PP tersebut. "Nanti kita serahkan ketujuh anak itu kepada sekolahnya masing-masing," tuturnya. Untuk diketahui, ketujuh siswa yang ditemukan di warnet dan rental PS oleh Satpol PP itu berasal dari dua sekolah yang berbeda yang ada di bawah naungan dua pondok pesantren berbeda di Kabupaten Sumenep. Tujuh siswa tersebut yaitu berinisial KA dan S. Masing-masing berasal dari Desa Kolo-kolo, Kecamatan Arjasa. Sedangkan lima lainnya, yaitu U, A asal Sampang. SA, MJ dari NTB dan satunya A dari Kalimantan Barat. =FATHOL ALIF/MK
Sumenep BUMD
Benahi Manajemen PT WUS SUMENEP - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Sumekar (Fam's) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT Wira Usaha Sumekar (PT WUS) dan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Kamis (12/2). Mereka menuntut Direktur PT. WUS, Sitrul Arsy, dicopot. Mereka menuntut Sitrul Arsy turun dari jabatannya karena dinilai gagal memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut. Sejak tahun 2012, PT. WUS selalu mengalami kerugian, sehingga sumbangsihnya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) tak jelas. "Secara logika, persoalan PT. WUS ini tidak logis. Sudah selalu mendapat suntikan dana setiap tahun, tapi selalu rugi. Pengecer bensin saja di desa-desa dengan modal pas-pasan masih bisa meraup keuntungan. Sementara PT. WUS yang modalnya miliaran, kok, selalu rugi?," kata koordinator aksi, Hazmi. Namun, Sitrul Arsy maupun stafnya tidak ada yang menemui mahasiswa. Pantauan Koran Madura, para demonstran meneruskan aksinya di Kantor Pemkab Sumenep. "Kami meminta Bupati tegas menyikapi persoalan ini. Bupati harus mencopot Direktur PT. WUS dari jabatannya," aspirasinya di depan Kantor Pemkab. Mereka ditemui Tim Monitoring, Moh. Hanafi dan Moh. Kahir. Kepada mahasiswa, Hanafi mengatakan, selama ini Pemkab Sumenep sudah melakukan pembenahan manajemen PT. WUS sejak tahun 2012 silam. Menurutnya, di tahun 2015 ini pihaknya juga akan melakukan evaluasi. Moh. Kahir menambahkan, pada tahun ini, sesuai dengan target, dari PT. WUS akan ada pemasukan terhadap PAD. "Semoga di tahun 2015 ini PT. WUS akan normal," paparnya di depan mahasiswa. Berdasarkan siaran pers yang mahasiswa bagi-bagikan, Direktur PT. WUS ditengarai memiliki aset di luar kapasitas pendapatan sebagai direktur, yang ditaksir mencapai miliaran rupiah. Sitrul ditengarai memiliki SPDN di Pamekasan; toko di Bangselok Sumenep seharaga Rp. 350 juta; rumah di Bangselok Sumenep seharga Rp. 250 juta; rumah di Perumahan Bumi Sumekar dengan harga kurang lebih Rp. 400 juta. =FATHOL ALIF/MK
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
C
KECELAKAAN
Nelayan Meninggal Disambar Petir SUMENEP – Pak Idrus (40), warga Dusun Mursampung, Desa Prenduan, Kecamatan Pragaan, tewas disambar petir saat mengumpulkan ikan hasil tangkapannya di atas perahu di perairan Pulau Gilingan, Desa Banmaling, Kecamatan Giligenting. Informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, korban pada Rabu (11/2) sekitar pukul 03.00 dini hari berangkat melaut bersama sembilan teman seprofesinya. Pencairan ikan dimulai dari perairan Kecamatan Pragaan hingga ke daerah peraian Giligenting. Korban pada saat itu menggunakan perahu warna merah yang diberi nama Bajak Laut. Karena melihat hasil tangkapan cukup banyak dan juga sudah sore, mereka bersepakat kembali ke perairan Kecamatan Pragaan. Di tengah perjalanan pulang, mereka sambil menabur jaring untuk menambah hasil tangkapannya. Setelah jaring yang ditabur dan dipenuhi dengan ikan terangkat ke atas perahu, korban bersama satu orang temannya mengambil ikan yang masih terkena jaring. Sementara delapan temannya yang lain sedang istirahat. Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara kilat dan langsung menyambar korban hingga tewas. ”Informasi yang kami dengar seperti itu. Pada saat kejadian sudah banyak polisi di sana,” kata tetangga korban, Amir. Kejadian tersebut sempat membuat teman profesinya terkejut. Pada saat itu temannya langsung menghampiri korban. Hanya saja, saat temannya tiba nyawa korban sudah tidak tertolong lagi. ”Keluarga korban baru tahu saat salah satu temannya menghubungi melalui telepon selulernya. Sehingga, keluarganya juga bergegas untuk menjemput korban yang masih dalam perjalanan pulang,” terangnya. Sesampainya di bibir pantai, korban disambut isyak tangis oleh sanak keluarganya dan
NELAYAN MENINGGAL. Tubuh Pak Idrus (40) saat dilakukan visum, Kamis (12/2). Nelayan asal Dusun Mursampung Desa Prenduan Kecamatan Pragaan meninggal karena disambar petir di perairan Kecamatan Giligenting.
langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan di pemakaman umum. ”Akibat kejadian tersebut punggung korban mengalami luka seperti luka bakar. Bahkan kulit kepalanya juga terkelupas,” paparnya. Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana mela-
lui Kapolsek Giligenting AKP Sumaryo membenarkan kejadian tersebut. ”Benar itu, kami sudah mendapat laporan soal kejadin tersebut. Bahkan, kami langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara),” katanya. Pihaknya sempat memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui kronologi dan penyebab
matinya korban. Untuk memastikan kematian korban karena murni disambar petir, krop baju coklat itu, juga telah meminta hasil visum korban. ”Kami telah koordinasi dengan pihak Polsek Pragaan, dan juga Kepala Desa Prenduan,” tukasnya. =JUNAEDI/MK
D
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
MENGHIJAU. Seorang petani sedang mengamati tanaman padinya yang mulai menghijau di Jalan Trunojoyo Gedungan Sumenep, Kamis (12/2).
Maling Bobol Kantor Sekolah Komite SMPN 1 Rubaru: Enam Barang Elektronik Hilang SUMENEP – Maling membobol Kantor Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kecamatan Rubaru, Kamis (12/2) sekitar pukul 03.00 dini hari. Maling berhasil membawa sejumlah barang elektronik yang ada di dalam kantor tersebut. Ketua Komite SMPN 1 Rubaru Supardi menjelaskan, kejadian tersebut diketahui setelah salah satu petugas sekolah masuk ke dalam kantor sekitar pukul 07.00. Petugas sekolah merasa terkejut saat melihat
rungan kantor dalam keadaan berantakan. Saat sejumlah guru dan petugas sekolah masuk ke dalam kantor, sejumlah alat elektornik sudah tiada. "Ada enam macam barang elektronik yang hilang,
yakni dua reserver, satu TV ukuran 29 inch, sound komputer, speaker aktif, dan ampli,” jelasnya. Pihaknya mengaku sudah melapor ke Mapolsek Rubaru. "Karena ini menyangkut kriminal, maka kami minta pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut pada polsek setempat, agar dilakukan olah TKP," katanya. Sementara Kapolres Sumenep Rendra Radita Dewayana melalui Kapolsek Rubaru AKP
Sahrawi mengaku telah menerima laporan kejadian tersebut dan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP). “Tadi pagi, kami sudah mendapatkan laporan dari pihak sekolah jika ada aksi pencurian. Kami sudah melakukan olah TKP dan juga telah melakukan pemeriksaan terhadap saksisaksi,” katanya, kemarin. Pihaknya akan memeriksa petugas yang bertugas pada malam hari. “Untuk bahan pe-
nyelidikan, kami juga akan melakukan pemeriksaan kepada pihak sekolah yang bertugas di malam hari pada saat kejadian,” janjinya. Informasi yang berhasil dihimpun Koran Madura, pada malam itu ada petugas yang sedang piket, Jailani. Hanya saja, Jailani sudah pulang pada saat kejadian. Adapun kerugian, diperkirakan mencapai Rp 6 juta. =JUNAEDI/MK
KORAN MADURA
Lintas Madura
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
E
DEMAM BERDARAH DENGUE
Korban Meninggal Bertambah SUMENEP - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A. Fatoni melalui Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Sumenep, Imamul Muttaqin menuturkan, jumlah penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meninggal dunia menjadi enam orang. "Jadi sekarang sudah ada tambahan satu orang lagi korban meninggal. Korban meninggal kemarin dalam perjalanan saat akan dirujuk ke rumah sakit dr Soetomo, Surabaya," kata Imam, Kamis (12/2) di kantornya. Korban meninggal yang terakhir bermana Ghafir, warga Desa Manding Laok, Kecamatan Manding. Menurutnya, korban sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kabupaten Sumenep. Namun, karena kondisinya kian memburuk, akhirnya harus dirujuk ke Surabaya. Namun, di tengah perjalanan, nyawanya sudah tak dapat diselamatkan. Imam menuturkan, hingga saat ini, secara keseluruhan jumlah penderita DBD, baik yang positif maupun suspek, sudah mencapai 503 orang yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Sumenep. Berdasarkan data yang diperoleh Koran Madura, sebanyak 112 desa dari 22 kecamatan terjangkit DBD. Dari sebanyak 27 kecamatan di Sumenep, hanya Kecamatan Masalembu, Ra'as, Sapeken, Arjasa, dan Ka-
ngayan yang tak terjangit. Tiga kecamatan dengan endemi tertinggi yaitu Kecamatan Saronggi yang tersebar di 14 desa dengan jumlah penderita mencapai 109 orang. Kemudian disusul Kecamatan Kota Sumenep yang tersebar di 13 desa dengan jumlah penderita sebanyak 108 orang. Dan yang ketiga adalah 10 desa di Kecamatan Bluto dengan jumlah penderita 56 orang. Sementara saat disinggung langkah pencegahan yang akan dilakukan pihaknya agar penyakit DBD tak terus meningkat, Imam mengatakan akan terus melakukan pengasapan ke berbagai daerah terjangkit meski telah selesai dilakukan pengasapan sebelumnya. "Agar nyamuknya tidak sampai dewasa," ujarnya. Selain itu, menurutnya, hari ini, Jum'at (13/2) setelah melakukan senam pihaknya akan bekerja sama dengan Puskesmas Pandian melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) bersama-sama dengan masyarakat. =FATHOL ALIF/MK
ANTISIPASI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH. Sejumlah siswa membersihkan ruangan belajar di SDN Kaligangsa 01 Tegal, Jateng, Kamis (12/2). Kegiatan bersih - bersih lingkungan sekolah tersebut sebagai antisipasi penyebaran nyamuk penyebab penyakit demam berdarah yang saat ini menjangkiti kawasan tersebut.
UJIAN NASIONAL
Empat Sekolah Nyatakan Siap Selenggarakan UN "Online" SAMPANG - Sebanyak empat sekolah di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, siap menyelenggarakan ujian nasional (UN) dengan sistem "online" (daring atau dalam jaringan internet). "Keempat sekolah yang persiapkan ikut ujian online itu semuanya Sekolah Menengah Kejuruan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat Heri Purnono di Sampang, Kamis. Menurut dia, dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) dengan sistem online itu, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan UN sebelumnya. Materi ujian sama dengan materi ujian "offline" atau ujian yang digelar dengan menggunakan soal tertulis sebagaimana dis-
PASANG IKLAN
elenggarakan selama ini. Hanya saja, katanya, hasil dari nilai ujian dengan menggunakan sistem online itu bisa diketahui ketika itu juga. "Jadi yang membedakan hanya kertas soalnya saja. Pada ujian online soal ujian sudah ada di komputer atau laptop, sedangkan pada ujian offline soal dan jawaban ujian pada kertas," katanya. Keempat sekolah di Kabupaten Sampang itu siap menyelenggarakan ujian nasional dengan sistem online, karena memang sejak lama dipersiapkan seiring dengan adanya rencana pemerintah pusat untuk menggelar pelaksanaan UN dengan sistem online itu. Untuk tahun berikutnya, kata dia, tidak menutup kemungkinan
seluruh sekolah di Kabupaten Sampang, baik untuk tingkat SMA dan yang sederajat, maupun di tingkat SMP juga akan menerapkan ujian dengan sistem online. Heri menjelaskan sistem ujian online ini sebenarnya akan lebih efektif dan efisien, karena nilai hasil ujian bisa segera diketahui dan tidak memerlukan banyak tenaga pengawas, sebagaimana sisten ujian nasional yang selama ini diterapkan. "Kan tidak memerlukan distribusi soal ujian. Berbeda dengan pola ujian yang diterapkan selama ini," katanya. Namun, ujian secara online itu membutuhkan kesiapan sarana dan prasarana dengan jaringan internet yang baik. =ABD AZIZ/ANT
KORAN MADURA Advertorial Berita Kehilangan Display
RUMAH PANGGUNG. Ciri khas Rumah Panggung yang masih utuh di Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep.
Call Centre (0328) 6770024
Iklan Baris Bergambar
KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO
Pamekasan
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
MADURA
F
Ada yang Mengaku Anggota LPI Oknum LSM Meresahkan Sekolah PAMEKASAN – Dengan berlagak seolah-olah pengawas, Hasyim yang mengaku anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Laksar Pembela Islam (LPI) Pamekasan membuat sejumlah guru di SMK Ma’arif 1 Tlanakan, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, resah.
SAMPAH. Aliran sungai di Jl Bahagia jadi tempat pembuangan sampah di musim kemarau
PENGENDALIAN BANJIR
Konsentrasi pada Normalisasi Saluran Pembuangan Air PAMEKASAN Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan akan berkonsentrasi melakukan normalisasi saluran pembuangan air, melalui aliran sungai yang berada di Jl Bahagia dan Jl Dirgahayu, serta mengubah gorong-gorong menjadi Buxcdulvert (balok beton) karena gorong-gorong sudah tidak mampu menampung debit air yang mengalir di daerah aliran sungai itu. SKPD ini juga berencana akan melakukan peninggian tebing melalui pembangunan bronjong di aliran Kali Kluwang. Pemerintah sudah menganggarkan Rp 1,5 miliar untuk pekerjaan proyek balok beton ini. Juga menganggarkan Rp 1,2 miliar untuk pekerjaan proyek pembangunan bronjong Kali Kluwang. Pembangunan bronjong dan peninggian tebing Kali Samajid sangat penting dilakukan karena ketika aliran Kali Kluwang tidak mampu menahan air sungai kiriman dari Kali Blumbungan langsung meluap ke pemukiman
warga yang berada di Wilayah Baru Rambat Timur (Bartim) dan sekitarnya. Hal ini terjadi karena tebing yang ada kurang tinggi. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Pemkab Pamekasan, Ahmad Syafiuddin memastikan proyek tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan 2015. Sementara pekerjaan akan dilaksanakan mulai tahun ini juga. Menurut Ahmad Syafiuddin pembangunan balok beton tersebut sangat mendesak untuk dilakukan. Sebab jika terjadi hujan gorong-gorong yang berada di wilayah perkotaan tidak mampu menampung karena sempitnya ruang gorong-gorong yang hanya 60 cm. Sementara balok beton memiliki lebar 2 meter dan panjang 1,5 meter. Sehingga aliran air akan lebih lebar dan tidak perlu dikhawatirkan air sungai akan meluap ke pemukiman warga. Menurut Ahmad, balok beton itu dimaksudkan
untuk memperlancar saluran pembuangan air sungai agar tidak mudah meluap ke pemukiman warga, juga mempermudah petugas untuk melakukan pembersihan. Dengan cara itu, diharapkan banjir bisa dikendalikan di beberapa titik. Ia juga berjanji akan melakukan kajian secara ilmiah terhadap beberapa titik di Pamekasan yang menjadi penyebab banjir. Namun, ia mengakui jika semua kegiatan pengendali banjir dipasrahkan sepenuhnya pada APBD Pamekasan, maka sangat tidak memungkinkan. Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk mendatangkan ahli yang mampu mengatasi banjir yang terjadi selama dua pekan terakhir di Pamekasan. Khususnya di wilayah yang berdampak langsung ke sekolah, seperti di SDN IV dan V Kelurahan Parteker serta SMPN 1 Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
Salah seorang guru yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan, Hasyim datang ke sekolah tersebut seorang diri. Saat tiba di ruang guru, Hasyim menanyakan keberadaan Kepala Sekolah (Kasek) SMK Ma’arif 1 Tlanakan, Moh Rasul Juniharto. Setelah mendapat jawaban kasek sedang ada di luar sekolah, Hasyim kesal dan beranggapan guru-guru telah membohonginya. Dengan berlagak seolah orang penting, Hasyim lantas melampiaskan kekesalannya dengan membentak-betak guru setempat.
Setelah mendapat jawaban kasek sedang ada di luar sekolah, Hasyim kesal dan beranggapan guru-guru telah membohonginya. Dengan berlagak seolah orang penting, Haysim lantas melampiaskan kekesalannya dengan membentakbetak guru setempat. “Saya ke sini tidak mau minta uang atau rokok, saya ini dari LPI. Kedatangan saya hanya ingin mengawasi aktivitas sekolah ini. Jadi tidak usah berbohong kepalanya tidak ada. Nanti kalau saya tanyakan ke muridnya, bilang ada kepalanya,” kata guru tersebut, menirukan gaya Hasyim yang
sedang kesal. Masih di sekolah tersebut, Hasyim yang mendapat nomor telepon kasek dari guru tersebut, langsung menghubungi kasek yang bersangkutan, untuk memastikan jawaban dari guru tersebut. Namun dalam sambungan telepon terjadi perdebatan antara Hasyim dengan kasek tersebut. Setelah dapat memastikan kasek sekolah tersebut sedang di luar, dengan wajah penuh kekecewaan, Hasyim langsung meninggalkan sekolah dan melupakan tujuan awalnya yang mengaku akan mengawasi aktivitas SMK tersebut. “Hasyim itu kan hanya LSM saja, terus apa kapasitasnya yang mau mengawasi aktivitas sekolah. Dengan bergaya seperti orang penting tentu kami dibikin resah. Katanya mau mengawasi, tapi setelah tahu kepalanya tidak ada, langsung marah dan pergi,” ungkap ibu guru itu. Saat dikonfirmasi pada ketua LPI Pamekasan, Abd Aziz membantah bahwa ada anggota LPI yang bernama Hasyim. Sehingga pihaknya hanya bisa menyayangkan atas tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan anggota LPI itu. “Kami sangat menyayangkan tindakan itu karena pastinya sudah meresahkan. Kami yakin tidak hanya sekolah itu saja yang ia (Hasyim) datangi. Saya pastikan tidak ada anggota LPI di sini (Pamekasan)yang bernama Hasyim,” kata Abd Aziz. Menurut Aziz, setiap kali ada pertemuan dalam kegiatan LPI, pihaknya selalu mengingatkan anggotanya untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan keresahan, karena hanya akan merugikan nama baik LPI yang telah dijaga selama ini. =ALI SYAHRONI/RAH
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
G
TOLAK. Sejumlah pengurus Remaja Masjid Al-Barokah menunjukkan kertas karton yang bertuliskan penolakan perayaan hari valentine.
Tolak Perayaan Hari Valentine Jubir Forum Remas: Hari Kasih Sayang telah Dikotori Kegiatan Maksiat PAMEKASAN - Forum Silaturahmi Remaja Masjid (Remas) se-Kecamatan Pedemawu mendesak pemerintah agar menolak tegas perayaan valentines day (hari kasih sayang) dalam bentuk apa pun. Juru Bicara Jubir Forum Silaturahmi Remas, Sofyan Rozak menyatakan perayaan valentine tidak sesuai dengan ajaran Islam dan tidak pernah dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Menurutnya, perayaan hari valentine bisa merusak aqidah remaja muslim yang ada di Pamekasan dan bisa menghilangkan jati diri mereka sebagai umat Islam. ”Pamekasan
adalah kota Gerbang Salam, sudah selayaknya pemerintah tegas melarang perayaan valentine day di Pamekasan,” ungkapnya. Ia juga meminta Satpol PP merazia ke sejumlah tempat yang diduga dijadikan tempat nongkrongnya pemuda untuk merayakan valentine. Misalnya di Taman Arek Lancor ataupun di tempat-tempat wisata di Pamekasan.
Sofyan mengungkapkan perayaan valentine seringkali dibarengi dengan kegiatan maksiat. Seperti pergaulan bebas atau seks bebas, hingga mengkonsumsi minuman keras (miras) dan narkoba, untuk selanjutnya melakukan aborsi karena hamil di luar nikah. Oleh karenanya, ia meminta para remaja Islam agar tidak melakukan kegiatan perayaan valentine. Karena hari kasih sayang selama ini dilakukan lazimnya seperti orang Nasrani dan Yahudi, dengan cara bertukar kado, boneka, coklat, hingga berhubungan intim,
dan tentu merusak moral anak bangsa. Menurut Sofyan, pemerintah saat ini terkesan apatis melihat perkembangan generasi mudanya. Berbeda dengan pemerintahan Islam dahulu yang mengatur pergaulan generasi mudanya dengan bersandarkan pada aturan Islam agar terhindar dari bentuk maksiat. Hal senada juga diungkapkan Hafiluddin, Ketua Remaja Masjid Miftahus Saa’dah, Desa Majungan, Pademawu. Ia meminta pemerintah untuk segera menghentikan segala bentuk kegiatan dan penyediaan sarana yang mengantarkan
remaja kepada perilaku gaul bebas dan perzinaan. Selain itu, untuk orang tua dan masyarakat agar senantiasa saling menasihati, beramar makruf nahi munkar dan dakwah khususnya di kalangan remaja dan pelajar. ”Sudah saatnya pemerintah tegas melarang sebagai bentuk kemaksiatan di Pamekasan,” jelasnya. Rencananya Forum Komonikasi Remas se-Kecamatan Pademawu akan mendatangi remaja masjid Agung Al-Syuhada Pamekasan, untuk bersama-sama menyerukan penolakan hari valentine. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
H
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
HARGA JAGUNG LOKAL TURUN. Petani memanen jagung lokal, di Desa Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan, Jatim, Rabu (12/2). Dalam sebulan terakhir, harga jagung Madura yang berkualitas ekspor itu, turun dari Rp 6000 per kg menjadi Rp 5000 per kg, karena mulai masuk musim panen.
DPRD Minta Disdik Siapkan Sekolah Darurat Banjir Tidak Sampai Mengorbankan Pendidikan Siswa PAMEKASAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat menyiapkan sekolah darurat bagi dua sekolah yang menjadi langganan banjir, agar bencana itu tidak sampai mengorbankan pendidikan siswa. Hal itu disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik. Menurutnya, untuk sekolah dasar negeri (SDN) Jungcangcang V dan VI, di Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Kota, Pamekasan, hendaknya disiapkan sekolah darurat, saat sedang terjadi banjir.
Siswa dari dua sekolah tersebut kerap dipulangkan oleh pihak sekolah karena kegiatan belajar mengajar akan terganggu saat terjadi banjir. Karena bencana banjir belum bisa teratasi, perlu ada langkah agar siswa di sekolah tersebut pendidikan tidak dikorbankan. “Disdik bersama pihak
sekolah perlu melakukan komunikasi kepada masyarakat sekitar untuk meminjam tempat sebagai kelas. Sehingga saat terjadi banjir, siswa sudah tahu ke mana mereka harus belajar. Bisa menggunakan rumah warga atau musala,” kata Apik. Kendati banjir yang terjadi tidak sampai berhari-hari, tapi kalau terlalu sering dipulangkan akibat banjir, maka tetap akan mengorbankan pendidikan siswa. Pihaknya berharap Disdik melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan masyarakat sekitar. “Kalau sudah mendapat persetujuan warga, langsung
tentukan kelas sekian itu di rumah ini atau musala ini,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono, melalui Kabid Pendidikan Dasar, Prama Jaya menjelaskan banjir yang terjadi tidak sampai mengorbankan pendidikan siswa sebab banjir yang terjadi hanya 1 hari. “Kami kira guru sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika kelas tidak bisa digunakan. Guru itu bisa memberikan tugas rumah, atau yang disebut belajar sistem mandiri. Dengan itu siswa tidak akan dirugikan karena siswa akan belajar dirumah masing-masing,”
kata Prama Jaya. Sebelumnya, pada kamis (5/2) lalu kali Jombang meluap, sekolah yang terdekat, yaitu SDN Jungcangcang V dan VI, siswanya diliburkan karena banjir masuk ke halaman sekolah. Kepala SDN Jungcangcang VI, Muhammad Amin Jakfar mengatakan siswa tidak bisa masuk kelas karena halaman sekolah terendam banjir, kendati air tidak sampai masuk dalam kelas. “Air yang masuk ke halaman sekolah merupakan luapan sungai di belakang sekolah ini,” kata Amin Jakfar. =ALI SYAHRONI/RAH
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
I
Sopir Truk Pertamina Tabrakkan Diri ke Fasum Evakuasi Kendaraan Butuh 4 Jam Lebih PAMEKASAN – Akibat rem blong, truk tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) Premium, milik Depo Pertamina Camplong, sengaja ditabrakkan ke fasilitas umum (fasum) di area Trafict Light Jl Jokotole, Kelurahan Barurambat Timur, Kecamatan Kota, Pamekasan, Kamis (12/2) kemarin. Beruntung tidak ada korban, namun sejumlah fasum, seperti rambu lalu lintas, trotoar, dan lampu penerangan jalan umum (LPJU) rusak berat. Truk bernopol M 8080 UG. Butuh waktu lebih dari 4 jam bagi petugas untuk mengevakuasi truk tersebut lantaran roda depan truk terperosok ke lubang trotoar. Sopir truk, Andi Prasetyo (27) mengatakan sebelum ia menabrakkan truk tersebut, lampu trafict light yang sedang menyala merah. Sehingga dia berniat untuk berhenti dengan melakukan pengereman. Beruntung, sebelum menyeruduk puluhan kendaraan bermotor yang sedang berhenti di bawah trafict light, ia menyadari remnya tidak berfungsi sehingga ia mengarahkan kemudi langsung dibanting ke kiri untuk menghindari korban jiwa. Sebelumnya truk tidak mengalami tanda bermasalah pada apa pun dalam perjalanan dari Depo Camplong menuju SPBU di Desa Pekandangan Barat, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Bahkan, sebelumnya, truk tersebut mengantarkan pesanan premium ke SPBU di Kecamatan Blega, Bangkalan. “Saya mau berhenti karena
lampu merah, tiba tiba remnya tidak berfungsi. Jadi, saya langsung banting setir ke kiri daripada membahayakan kendaraan lain yang berhenti di lampu merah (trafict light) dan urusannya jadi tambah sulit,” kata pria asal Jember ini. Menurut Andi, prosedur tetap bagi semua truk Pertamina sebelum berangkat mengantar BBM, setiap harinya harus diperiksa kondisi kendaraan. Terbukti, telah melakukan perjalanan ke Bangkalan dan Sumenep dengan kondisi rem yang baik dan tidak ada tandatanda akan blong. “Protap sebelum berangkat itu setiap hari harus diperiksa agar selama perjalanan tidak terjadi apa-apa, karena saya sebagai sopir juga tidak mau terjadi hal yang buruk pada diri saya,” ungkapnya. Di tempat terpisah, Kasatlantas Polres Pamekasan, AKP AH Hudi Arif mengatakan hasil penyelidikan sementara penyebab kecelakaan truk tangki ukuran 8 ribu liter itu karena rem blong. “Kalau korban jiwa tidak ada, tapi akibat kejadian tadi (kemarin) kerusakan sejumlah fasilitas umum, dengan kisaran mencapai Rp 5 juta,” kata AH Hudi. =ALI SYAHRONI/RAH
PENYELIDIKAN. Sejumlah anggota polisi satuan lalu lintas sedang melakukan olah TKP, pada tangki Pertamina yang menabrak fasilitas umum
KORAN J JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA
Sampang
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
J
Bupati Harus Bertanggung Jawab Soal Aliran Dana di PT SMP dan PT GSM SAMPANG - Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Perlemen Masyarakat Dizalimi (Parmadi) melakukan domonstrasi di Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sampang dan Kantor PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP), Kamis (12/2). Mereka menuntut Bupati Sampang A. Fannan Hasib bertanggung jawab soal dugaan kongkalikong di tubuh PT SMP. Korlap aksi Solehuddin mengatakan, PT SMP diduga menyelundupkan kekayaan negara senilai Rp Rp 32 miliar yang dihasilkan dari pengelolaan migas pada tahun 2012 lalu dan dicairkan pada tahu 2013. Kemudian, uang itu dibagi dua dari masingmasing perusahaan yang memiliki saham di dalamnya dengan persentase 51 persen untuk PT GSM dan 49 persen milik PT Asaperkasa Abimulya. “Namun, di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2013 lalu yang dihadiri Bupati Sampang, A Fannan Hasib, terjadi penolakan laporan keuangan. Sehingga hasil migas tersebut ditahan dan tidak dibagi kepada pemegang saham,” kata Solehuddin. Pasca terjadinya penolakan
laporan keuangan tersebut, Mantan Bupati Sampang Noer Tjahja dan Mantan Direktur Utama PT SMP dijadikan tersangka karena melakukan peminjaman uang hasil migas secara ilegal kepada PT Asaperkasa Abimulya senilai Rp 16 miliar. Kemudian, Kejaksaan Agung menyita uang hasil pinjaman tersebut untuk dijadikan alat bukti.
“Nah, yang kami pertanyakan saat ini, pasca disitanya hasil yang dipinjam mantan Bupati dan mantan Dirut PT. SMP itu masih ada sisa hasil migas senilai Rp. 16 miliar lagi yang sampai saat ini tidak jelas larinya ke mana dana tersebut,” tanyanya. Dikatakan, dalam RUPS yang digelar 20 Mei 2013 lalu, telah disepakati bahwa pemegang sa-
ham dari PT GSM dengan komposisi saham 15 persen mendapatkan Rp 1 miliar setiap bulannya yang dicairkan di akhir tahun. Namun, kesepakan itu dilanggar dan menggunakan sistem baru yakni pencairan hasil saham itu dilakukan dua tahap. “Tahap pertama pada tanggal 30 Mei 2013 dengan nilai transaksi Rp 11 miliar. Tahap
kedua Rp 5 miliar. Jadi total pencairannya sudah mencapai 100 persen kepada PT. GSM oleh PT. SMP. 16 persenya lagi ke mana?” tanyanya. Parmadi menuntut Bupati Sampang A. Fannan Hasib bertanggung jawab dan diharapkan transparan terkait sisa hasil pengelolaan migas senilai Rp 16 miliar tersebut. Dan juga kepada anggota RUPS harus bertanggung jawab atas ketidakjelasan uang Rp 16 miliar yang sampai saat ini tidak jelas. “Kami mengharap sisa Rp 16 miliar hasil migas PT. SMP dikembalikan ke kas negara dan kami harap Bupati memperjelas keuangan PT. GSM yang diduga menerima uang Rp 16 miliar dari PT. SMP,” harapanya. Pantauan Koran Madura, Parmadi merasa kecewa karena saat mendatangi Kantor Pemda Sampang tidak ditemui oleh Bupati A Fannan Hasib. Mereka sempat melemparkan telur busuk ke Pemda Sampang sebagai simbol buruknya kepemimpinan bupati saat ini. Tak kalah menariknya lagi, sebelum massa mendatangi Kantor PT. SMP di Jl. Wahid Hasyim, massa menyegel Pemda Sampang secara simbolik di pinggir pintu masuk. Kemudian, massa langsung mendatangi Kantor PT. SMP. Namun, lagi-lagi mereka dibuat kecewa. Karena, Kantor PT. SMP tidak ada penghuninya. Massa kemudian melamparkan telur dan menyegel Kantor PT SMP. =RIDWAN/LUM
PENGADILAN TIPIKOR
Penasihat Hukum Noer Tjahja Tanggapi JPU SIDOARJO - Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan korupsi Mantan Bupati Sampang Noer Tjahja, Ma’ruf Syah SH, menilai tanggapan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam sidang korupsi di Pengadilan Tipikor Surabaya, tidak jeli. “Jawaban yang disampaikan semakin menunjukkan jaksa kurang jeli dan tidak cermat terkait dengan eksepsi penasihat hukum,” katanya setelah persidangan usai di Pengadilan Tipikor setempat, Kamis. Ia mengemukakan perusahaan PT Sampang Mandiri Perka-
sa (SMP) merupakan perusahaan swasta murni yang tunduk pada undang-undang perseroan. “Undang-undang perseoran itu tunduk pada rapat umum pemegang saham (RUPS) dan jelasjelas tidak ada kerugian negara dalam kasus ini,” katanya. Menurut dia, hakim akan jeli melihat kasus ini merupakan persoalan privat perusahaan karena perusahaan ini murni swasta. “Perekonomian akan hancur kalau sedikit-sedikit disangkutkan korupsi. Bagaimana orang bisa bekerja kalau modelnya seperti ini,” katanya. Jika memang pada saatnya
perusahaan tersebut mendapatkan laba dari usahanya, maka keuntungannya akan ditentukan oleh pemegang saham. “Nah, perusahaan ini merupakan perusahaan murni swasta, lalu darimana bisa menggunakan dana APBD, apalagi dana APBN,” katanya. Dalam persidangan tersebut, Jaksa Penuntut Umum Misjoto menyatakan jika kasus dengan terdakwa Mantan Bupati Sampang Noer Tjahja sudah memenuhi unsur hukum dan bisa dilanjutkan. “Sudah sah secara hukum dan syarat material dipenuhinya
dakwaan serta meminta kepada majelis hakim untuk melanjutkan kasus ini,” katanya. Sebelumnya, Mantan Bupati Sampang, Jawa Timur, Noer Tjahja, menjalani sidang dugaan tindak pidana kasus korupsi di Pengadilan Tipikor, Jalan Juanda, Sidoarjo, dengan kerugian negara sekitar Rp16 miliar. Terdakwa dijerat dengan pasal Pasal 2 ayat 1 juncto Pasal 18 UU Nomo 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 KUHP. Selain itu, terdakwa dikenakan Pasal 3 juncto Pasal 18 UU
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat 1 KUHP untuk subsider. Terdakwa pada saat menjabat sebagai Bupati Sampang periode 2008-2013 bersamasama dengan Direktur PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP), Hari Oetomo dan Muhaimin menyebabkan adanya pemanfaatan pemasokan gas bumi dari PT Santos Sampang. Selanjutnya, Ketua Majelis Hakim Sri Herawati menunda sidang dan dijadwalkan akan dilakukan kembali pada tanggal 26 Februari 2015.=ANT
Sampang
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
K
Tim Gabungan Tertibkan 52 Bentor SAMPANG - Tim gabungan yang terdiri dari Satlantas Polres Sampang, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (DishubKominfo) Sampang, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sampang, dan Kodim 0828 Kabupaten Sampang melakukan penertiban becak motor (bentor), Kamis (12/2). Penertiban dilakukan karena tidak dapat uji tipe dari Kementerian Perhubungan. Pantauan Koran Madura, tim penertiban dibagi menjadi dua, di wilayah barat dan timur. Untuk wilayah bagian barat dari Jl. Jaksa Agung sampai Jl Tentan. Sementara di wilayah timur dari Monumen Tronojoyo sampai Juk Lanteng. Dari penertiban tersebut tim gabungan berhasil mengamankan sebanyak 52 bentor. Bentor tersebut langsung dibawa ke halaman Mapolres Sampang untuk dibongkar mesinnya. Sebab, bentor yang beroperasi di Sampang mayoritas dimodifikasi. Bahkan, ada bentor yang menggunakan mesin air. Sesampai di Mapolres, semua bentor yang menggunakan mesin air langsung dibongkar oleh petugas dan diamankan. Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasatlantas Polres Sampang Aditia Kusuma mengatakan, pihaknya melakukan penertiban terhadap bentor tersebut karena dituntut oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas bahwa setiap kendaraan bermotor yang dirakit atau dimodifikasi dan tidak mendapatkan uji tipe dari Kementerian Perhubungan tidak bisa beroperasi di jalan raya.
Sementara yang ada di Sampang, bentor adalah hasil modifikasi pemiliknya. “Yang Jelas itu melanggar ketentuan Pasal 277 Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, sehingga tim gabungan yang kami bentuk melakukan operasi penertiban bersama dengan sasaran utama bentor,” kata Aditia pada awak media. Dikatakan, bentor yang sudah berhasil ditertibkan oleh tim gabungan operasi penertiban itu dilakukan penyitaan sementara dan akan dikembalikan kepada pemiliknya dengan syarat mengubah kembali berupa becak aslinya. Sebab, kalau becak masuk kategori sepeda ontel yang tidak membutuhkan STNK dan uji tipe. “Penyitaan terhadap mesin bentor hanya diamankan saja. Nanti kami akan kembalikan ke pemiliknya dengan syarat bentor yang dimiliki harus berupa becak,” katanya. Aditia memaparkan, pada tahun 2014 lalu, pihaknya sudah memberikan toleransi kepada pemilik bentor untuk beroperasi dengan catatan pemilik bentor mematuhi peraturan lampu merah, rambu, marka, mengunakan helm, dan rompi. Namun, kenya-
taanya, lanjut dia, semua peraturan yang diberikan kepada pemilik bentor dilanggar. “Kami sudah memberikan toleransi pada tahun lalu, kami sudah melakukan sosialisasi melalui Asosiasi Peguyupan Bentor bulan Oktober lalu. Jadi, kami bertindak sudah melalui dengan tahapan. Bukan langsung bertindak,” ucapnya. Salah satu pemilik bentor asal Keluruhan Banyuanyar, Rofi (50) mengatakan, pihaknya sudah menjalankan persyaratan yang diberikan oleh Satlantas Polres Sampang untuk menggunakan rompi, dan Asosiasi Paguyupan bentor sering bertemu dengan Kasatlantas Aditia. “Sebenarnya kami sudah menggunakan rompi saat beroperasi. Kenapa masih ditertibkan, kalau seperti ini kita tidak bisa menghidupi keluarga,” paparnya. Kata Rofi, para pemilik bentor sangat kecewa tindakan Satlantas dan tim gabunganya. Sebab, mereka tidak mempunyai rasa kemanusian terhadap masyarakat yang berprofesi sebagai penarik bentor. “Ya, sangat kecewa, coba bayangkan saja, kami membuat bentor ini mencapai Rp 7 juta hingga RP 8 juta. Ditambah lagi membeli rompi Rp. 65 ribu kepada Ketua Asosiasi Paguyupan Bentor, Hasan. Saya ada pertanyaan kepada Satlantas, kenapa Satlantas tidak menertibkan sejak dulu kalau bentor tidak diperbolehkan,” ujarnya seolah ingin mengorek benang merah. =RIDWAN/LUM BENTOR: Tim Gabungan Sampang yang terdiri dari Satlantas, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (DishubKominfo), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Kodim 0828 saat melakukan penertiban becak motor (bentor), Kamis (12/2).
PANGGIL: Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kabupaten Sampang memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) dan PT GSM, Kamis (12/2).
PENYERTAAN MODAL
Komisi II Panggil Sekda dan PT GSM SAMPANG - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang memanggil Sekretaris Daerah (Sekda) Putut Budi Santoso dan pihak PT GSM, Kamis (12/2). Pasalnya, PT GSM adalah tim seleksi terhadap sejumlah perusahaan yang ingin terlibat dalam pengelolaan penyertaan modal (PI). Ketua Komisi II DPRD Sampang Moh Nasir mengatakan, pemanggilan terhadap Direktur PT GSM karena PT GSM yang melakukan seleksi terhadap sejumlah perusahaan yang ingin terlibat dalam pengelolaan PI. PT GSM meloloskan perusahaan luar Kota Sampang. “Kami sangat menyayangkan PT GSM meloloskan perusahaan luar untuk mengelola PI. Sangat aneh dan tidak menerima keberadaanya itu, masak pihak Sampang tidak bisa menikmati, sementara orang luar menikmati,” ungkapnya. Menurutnya, kandungan minyak dan gas (migas) yang ada di Bukit Tua, Kecamatan Ketapang, tidak bisa menjadi harapan masyarakat Sampang untuk menikmati. Sebab, migas tersebut akan dikelola sepenuhnya oleh orang luar. “Yang kami ketahui saat ini dana participating interest (PI) senilai 10 persen akan menjadi hak dari PT Petrogas senilai 5 persen dan PT Nagatek senilai 5 persen, ya kalau diporsentase kurang lebih Rp 200 miliar dalam 5 persenya,” katanya. Dilain pihak, Sekertaris Forum Komunikasi Masyarakat Sampang Utara (FKMSU) Suhur mengatakan sangat kecewa ka-
pada PT GSM tidak melo-loskan perusahaan milik warga Sampang untuk ikut mengelola migas di daerah pantura. Namun, PT GSM lebih memilih perusahaan luar untuk menikmatinya. “Jika PI tersebut dikelola oleh pihak luar, maka hal itu akan mengurangi muatan lokal. Padahal, ada salah satu perusahaan lokal yang siap mengelola PI,” ujarnya. Kata Suhur, proses tender yang dilaksakan terhadap sejumlah PT yang ingin menjadi pengelola PI sebenarnya sudah dilakukan beberapa waktu lalu, sementara perusahaan lokal PT Trimas Dian Graha merupakan salah satu PT yang memiliki nilai siganture bonus biaya join studi yang tinggi. Namun, PT GSM meloloskan PT Nagatek. “Ada 11 PT yang mengikuti tender pengelola PI di pantura. namun PT GSM meloloskan PT Nagatek, padahal PT Trimas Dian Graha ini merupakan satu satunya PT yang dimiliki orang Sampang,” ungkapnya. Saat ini, kata Suhur, kegiatan yang dilakukan PT Petronas selaku pengeloala Blok Bukit Tua sudah mencapai tahapan Pengemban of Developmen (PO), atau dengan kata lain sudah melakukan persiapan produksi pada tahun 2015. Sementara itu, Direktur PT. GSM Tri Dharma enggan memberikan komentar dalam pertemuan tersebut. Pihaknya mengaku terburu-buru dan langsung masuk ke mobilnya. “Maaf, saya lagi ada kepentingan lagi,” kilahnya. =RIDWAN/LUM
KORAN MADURA KORAN Bangkalan L MADURA Bangkalan
Bangkalan L
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
MENUNTUT. Jubir masyarakat Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, saat berorasi di depan kantor DPRD Bangkalan. Mereka mendesak agar Pilkades segera diselenggarakan.
Warga Pamorah Lurug Kantor Dewan Sayyani: Cakades telah Ditetapkan, Mengapa Pilkades Ditunda? BANGKALAN - Puluhan warga Desa Pamorah, Kecamatan Tragah, menggelar aksi demonstrasi di halaman kantor DPRD Bangkalan, Kamis (12/2). Mereka mendesak agar pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa tersebut segera dilaksanakan. Apalagi pembentukan panitia pemilihan (panpil) telah disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Bangkalan Nomor 141/03/BPD/XI/2013. Namun sampai saat ini panitia tidak diperkenankan melaksanakan tahapan-tahapan demi penyelenggaraan pilkades. "Kami menginginkan Pilkades segera dilaksanakan. Sebab panitia telah menetapkan tiga calon melalui serangkaian proses verifikasi persyaratan dan semua calon dinyatakan lolos. Tapi kenapa sampai sekarang kami dibuat bingung oleh pemerintah yang berakibat pada pelaksanaan pilkades harus ditunda," teriak
tokoh desa setempat, Sayyani Ahmad, melalui pengeras suara. Menurut Sayyani, pihaknya menilai pemerintah setempat tidak konsisten karena telah mempersoalkan tahapan Pilkades di desa Pamorah, karena masih berpedoman pada peraturan yang lama yakni peraturan daerah (Perda) nomor 7 tahun 2006. Se-
dangkan di desa lain yang telah menggelar pilkades dan juga tidak berpedoman pada aturan yang baru itu tidak dipersoalkan. Dengan demikian, pemerintah sengaja mempolitisasi demi kepentingan kelompok tertentu. "Dalam SK Bupati sama sekali tidak menyebutkan harus mengacu pada undang-undang yang baru nomor 6 tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 43 tahun 2014. Tapi kenapa Muspida justru mempermasalahkan Perda lama yang dibuat sendiri," kata Sayyani. Permasalahan ini harus segera diluruskan agar tidak ada konflik antar warga. Terlebih ketiga calon telah ditetapkan melalui pendaftaran pada 17 November hingga 1 Desember 2014. Kemudian jika harus mengacu pada undang-undang desa yang baru itu masih belum ada aturan berupa Perda yang dijadikan pedoman di daerah. Semua tahapan yang dilakukan oleh
panitia telah memenuhi syarat formil maupun materiil. "Kalau masalah tidak segera diselesaikan, kami akan membawa kasus ini ke PTUN," ancamnya. Saat mempersilakan lima orang perwakilan untuk berunding di ruang komisi, anggota Komisi A DPDR Bangkalan, Fathurrosi mengatakan sejauh ini memang semua tahapan di masing-masing daerah diberhentikan sementara sampai perda yang baru terbentuk. Sebab perda yang lama sudah tidak sesuai dengan Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014. "Jika pelaksanaan pilkades masih mengacu pada aturan yang lama sudah jelas akan menjadi tidak sah. Makanya, harus bersabar menunggu rampungnya pembahasan perda yang baru. Segala tahapan yang dihentikan atas rekomendasi komisi A tidak hanya di desa Pamorah saja," katanya. Politisi partai Demokrat
doni heriyanto/koran madura
ini menginginkan pelaksanaan pilkades dapat berjalan sesuai keinginan bersama. Termasuk bagaimana caranya agar calon tidak dipungut biaya apa pun dan semua ditanggung oleh pemerintah. Sehingga perlu kiranya memahami betul isi dari undang-undang desa yang baru, kemudian turunannya akan dituangkan dalam perda yang masih dalam proses pembahasan di legislatif. "Pak, kami di sini hanya bertindak sebagai pemantau dan penengah dalam permasalahan pilkdes di Bangkalan. Apabila ada pihak-pihak yang dinilai tidak becus kami akan panggil," tuturnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bappemas Pemdes) Ismet Efendi menyatakan, para Calon Kades Pamorah diharap bersabar menunggu Perda Desa yang baru. Pihaknya pasti akan memfasilitasi keinginan masyarakat. Perlu diingat dalam hal ini harus ada aturan yang mengikat agar tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. "Mohon bersabar, perda yang baru kan masih dibahas oleh anggota dewan," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH
Bangkalan
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
M
PENDIDIKAN
Dua Sekolah Akan Terapkan UN ‘Online’ BANGKALAN - Meski sempat menjadi wacana mengenai pelaksanaan ujian nasional (UN) online, namun pada tahun ini pemerintah akan mengujicobakan pelaksanaannya. Ujicoba sistem online akan diterapkan pada dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bangkalan. Sebab sekolah yang dipilih sudah lolos dalam verifikasi Dirjen Pendidikan pusat. Pelaksanaan ujian online bersamaan dengan ujian reguler yang akan digelar pada tanggal 13 sampai 15 April mendatang. "Pemerintah pusat berinisiatif untuk melaksanakan UN secara online. Meski tidak seluruh sekolah yang menggunakan sistem online, karena masih dalam tahap ujicoba," terang Kasi Kurikulum SMP/ SMA/ SMK Dinas Pendidikan (Disdik) Bangkalan, Risman Irianto, kemarin (12/2). Dia menjelaskan dua sekolah yang akan melaksanakan ujian online hanya di tingkat SMK saja, yaitu SMKN 1 Bangkalan dan SMK Nurul Amanah Tragah. Dipilihnya dua sekolah tersebut lantaran sudah memenuhi persyaratan yang ditunjuk pusat. Salah satunya, perangkat yang dibutuhkan dalam ujian, yakni komputer banyaknya sepertiga dari jumlah peserta. Selain itu, sistem jaringan online harus tersedia dengan baik, bisa berupa penambahan kuota agar kecepatan internet lebih kuat. "Dua sekolah itu persiapannya sudah diverifikasi. Perangkatnya pun sudah siap, karena tersedia lebih dari minimal. Operator masing-masing sekolah akan didiklat terlebih dahulu
untuk memperkecil kesalahan. Nantinya, satu hari satu mata pelajaran. Siswa akan dibagi menjadi 3 kelompok, sehingga kelompok itu akan mengerjakan ujian secara bergantian," jelasnya. Dia menambahkan, untuk sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) masih belum memenuhi persyaratan ujian online, sehingga tidak satu pun sekolah SMA yang ditunjuk oleh pusat. Sedangkan untuk sekolah tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), ada sekolah yang ditunjuk, tetapi tidak memenuhi klasifikasi. Sebab persyaratan mendasarnya berupa peralatan tidak memenuhi. "Seperti SMPN 5 Bangkalan, mantan sekolah RSBI itu sudah ditunjuk. Namun, saat diverifikasi perangkatnya kurang. Jadi, tidak ada sekolah SMP yang akan melaksanakan UN online di tahun ini," ungkapnya. Menurutnya, pelaksanaan ujian online tersebut merupakan langkah pemerintah pusat untuk menghemat anggaran. Namun, saat ini masih dalam tahap uji coba. Sebab penilaiannya dengan menggunakan sistem online dapat mengurangi biaya anggaran. Selain itu bisa menghemat waktu kerjanya, karena tidak perlu pendistribusian soal. "Ujian online ini cukup mengandalkan server milik pusat, sehingga bisa langsung mengakses soal ujian. Namun, yang menjadi perhatian lebih adalah sistem jaringan internetnya. Jangan sampai ngadat saat pelaksanaan ujian," imbuhnya. = MOH RIDWAN/RAH
moh ridwan/koran madura
UN. Siswa saat melaksanakan ujian nasional tahun lalu.
doni heriyanto/koran madura
DIBEKUK. Dua pelaku penyerangan terhadap warga Desa Kombangan Kecamatan Geger diamankan beserta barang bukti senjata tajam. (Insert) Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono menunjukkan foto senpi rakitan miliki M.
Pelaku Penyerangan Kombangan Dibekuk Ada yang Bawa Sabu-sabu dan Sajam BANGKALAN - Polres Bangkalan kembali membekuk salah satu pelaku penyerangan di Desa Kombangan berinisial I. Warga Desa Katol Barat tersebut diringkus polisi pada Rabu (11/2) malam hari. Saat diamankan, pria berumur 40 tahun itu juga kedapatan sedang menyimpan sabu-sabu seberat 0,5 gram dan sebilah senjata tajam (sajam). Sebelumnya, pelaku lainnya berinisial M juga telah dijebloskan ke dalam jeruji besi Mapolres setempat. "Saat mau ditangkap di daerah Kokop, dia mencoba melarikan diri, tapi petugas dengan sigap berhasil menggagalkan upaya pelaku untuk kabur. Dari tangan pelaku kami mendapatkan sabu-sabu seberat 0,5 gram dan sebilah pisau," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono. Berdasarkan identifikasi yang terlibat dalam kasus penembakan di Desa Kombangan itu ada sekitar tujuh orang. Dua orang sudah berhasil diamankan. Namun sesuai dengan keterangan
saksi korban, yang dikuatkan oleh pengakuan dua pelaku yang telah ditangkap, bahwa pelaku penembakan itu adalah inisial D yang sampai saat ini masih dalam pengejaran petugas kepolisian. "Semua yang terlibat akan kami tangkap semua. Termasuk D pelaku penembakan itu yang masih buron," tegas perwira dua melati di pundaknya itu. Menurut Sulistiyono, setelah diintrogasi, pelaku (inisial I) mengakui semua perbuatannya yang telah ikut menyerang ke
Desa Kombangan. Namun dia tidak melakukan apa-apa. Pelaku penembakan itu hanya D yang telah melukai warga setempat. Sedangkan senjata api (senpi) yang dipegang oleh M itu tidak digunakan sama sekali. Jenis senpi rakitan milik M itu adalah air gun yang telah dimodifikasi. "Sekarang senpi dan proyektil yang telah dikeluarkan dari tubuh korban itu sedang diuji laboratorium forensik (Labfor) Polda Jawa Timur," jelasnya. Bagi pelaku yang memiliki senpi dan sajam tersebut terancam akan dijerat dengan pasal 170 subsider pasal 353 ayat 1 dan 2 Juncto pasal 55 ayat 1 Kitab UndangUndang Hukum Pidana (KUHP) dan melanggar pasal 1 ayat 2, pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Darurat nomor 12 tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam dan senjata api. "Ancaman hukumannya paling lama 10 tahun penjara," ucapnya. = DONI HERIYANTO/RAH
N
Bangkalan
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546| TAHUN IV
BANGKALAN - Kesadaran masyarakat Bangkalan akan pentingnya e-KTP masih rendah. Terbukti hingga memasuki awal tahun 2015 masih tercatat ratusan ribu yang belum melakukan perekaman data. Kebanyakan dari mereka merupakan penduduk di pedesaan yang kurang sadar akan pentingnya kartu tanda penduduk. Kadispenduk Bangkalan, Rudianto, melalui Kabid Adminduk,
Ratusan Ribu Warga Belum Rekam e-KTP Jayus Sayuti menuturkan, jumlah wajib KTP di kabupaten Bangkalan sebanyak 822,635 orang. Namun, yang melakukan perekaman hingga bulan Pebruari saat ini masih mencapai 530,802 orang atau setara dengan 64,52 persen. "Yang belum melakukan perekaman data e-KTP sebanyak
291.833 orang dan yang tersebar di 18 Kecamatan. Perolehan tertinggi perekaman datanya terdapat di Kecamatan Kamal yakni mencapai 84 persen disusul kecamatan Kota 82 persen dari wajib KTP," jelas Jayus, kemarin (12/2). Jayus menambahkan, ratusan ribu wajib KTP yang belum me-
lakukan rekam data tersebut merupakan masyarakat Bangkalan yang ada di pelosok desa yang kurang sadar akan penting e-KTP dan sebagian masyarakat yang masih ada di perantauan, sehingga mereka masih enggan pulang ke Bangkalan untuk melakukan perekaman.
BERKUNJUNG. Mathur Husyairi, korban penembakan saat menemui rombongan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Kamis (12/2).
BANGKALAN - Rombongan petugas dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mendatangi rumah aktivis anti korupsi, Mathur Husyairi yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal, Kamis (12/2) sekitar pukul 13.30 Wib. Kedatangan mereka untuk kedua kalinya itu, untuk menindaklanjuti terkait bantuan perlindungan atas peristiwa penembakan yang menimpa Direktur LSM Central of Islamic Democration Studies (CiDes) tersebut. Di rumah Mathur yang terletak di Jalan Teuku Umar itu,
AKTIVIS ANTI KORUPSI
LPSK Kunjungi Korban Penembakan lima orang petugas dari LPSK ditemui Direktur Madura Corruption Watch (MCW), Syukur, yang notabene rekan Mathur Husyairi. Namun sayangnya, kelima orang itu tak satu pun yang bersedia memberikan keterangan kepada awak media yang telah menunggu ke tangan mereka. Alasannya, mereka tidak memiliki kewenangan untuk berkomentar selain
Ketua dan Wakil Katua LPSK. "Hubungi ketua maupun wakil ketua saja," ujar salah satu petugas yang enggan menyebut namanya. Menurut Direktur Madura Corruption Watch (MCW), Syukur, kedatangan petugas dari LPSK tersebut untuk memberikan pengamanan terhadap Mathur. Sebab Mathur ini diketahui
begitu aktif memberikan laporan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan adanya kasus korupsi, hingga mengalami peristiwa penembakan. Sehingga mereka terpanggil untuk membantu Mathur. "Selain LPSK Mathur mendapat bantuan dari Komnas HAM, terkait kasus yang dialaminya," ujar Syukur.
Padahal untuk meningkatkan perolehan perekaman data e-KTP tersebut Dispenduk Capil mulai Pebruari 2014 melakukan jemput bola ke desa-desa dengan menggunakan mobil lengkap dengan perangkatnya. Namun, cara yang dilakukan tidak mendapatkan hasil maksimal, karena sebagian warga memang masih banyak yang tinggal di luar Bangkalan. "Kami berharap bagi masyarakat yang belum melakukan rekam data untuk segera mendatangi kecamatan setempat. Sebab KTP reguler sekarang tidak dicetak lagi," ungkapnya. = MOH RIDWAN/RAH
doni heriyanto/koran madura
Dengan peristiwa yang terjadi itu, LPSK, Komnas HAM dan Kontras menilai Mathur sangat layak mendapatkan perlindungan karena sebagai pelapor dalam kasus korupsi. LPSK tidak hanya memberikan perlindungan dari segi keamanan saja, namun juga memberikan bantuan biaya pengobatan saat dirawat inap di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya. "LPSK juga menanggung biaya pengobatan Mathur, sejak disetujui tanggal 25 Januari. Total bantuan sekitar 60 juta untuk biaya rumah sakit," ucapnya. = DONI HERIYANTO/RAH
KORAN MADURA
Madura Sport
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI No. 0546 |2015 TAHUN IV JUMAT2015 13 |FEBRUARI
No. 0546 | TAHUN IV
O O
Uji Coba Perdana
Hari Ini, MU-Perssu Ladeni Rental FC
Skuat lengkap Persepam MU seusai menjalani latihan di Stadion Kota Batu beberapa waktu lalu.
Persepam MU Lolos Verifikasi Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian PAMEKASAN-PT. Liga Indonesia menyatakan Persepam Madura Utama (Persepam MU) lulus verifikasi keuangan dengan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Verifikasi keuangan klub peserta kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2015 mulai digelar pada Rabu, (11/2) di kantor PT Liga Indonesia, Jl HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Indonesia. Ada tujuh klub yang hadir pada hari pertama verifikasi, yang semula dijadwalkan 12 klub. Tujuh klub yang telah menjalani verifikasi keuangan hari ini adalah Persibat Batang, Persatu Tuban, Perserang, Persepam MU, Persebas, Cilegon United, dan Persita Tangerang. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan ia hadir ke PT. Liga Indonesia bersama dengan Direktur Keuangan, Taufadi. Verifikasi tuntas pukul 16.00. Dalam verifikasi ini kata Nadi, tim verifikasi menanyakan pengelolaan klub secara keseluruhan, kebutuhan anggaran klub, serta persediaan anggaran termasuk sumber pendapatan klub. Dan beberapa
administrasi lainnya yang berkenaan dengan klub termasuk keterangan bebas hutang pada musim lalu. Seluruh pertanyaan serta kelengkapan dokumen yang diminta oleh PT. Liga Indonesia sudah diserahkan dan dinyatakan lulus dengan predikat WTP. Dengan demikian, Persepam MU siap berlaga di kompetisi divisi utama 2015. “Alhamdulilah, verifikasi data dan keuangan klub tuntas,” kata Manajer Persepam MU MH. Said Abdullah, melalui asisten manajer Nadi Mulyadi. Belum Ada Sponsor Nadi mengakui hingga saat ini Persepam MU belum memiliki suponsor. Sehingga, pem-
biayannya ditanggung secara gotong royong oleh manajemen. Tetapi, pihak manajemen tetap akan membuka peluang bagi perusahaan yang akan menjadi sponsor Persepam. Seperti yang diketahui, Manajemen Persepam MU menganggarkan dana Rp13 miliar demi mewujudkan Persepam juara Divisi Utama Liga Indonesia 2015, sekaligus promosi ke Indonesia Super League (ISL) musim berikutnya. Anggaran tersebut akan digunakan untuk operasional tim selama kompetisi, serta mengontrak pemain, pelatih, berserta stafnya. Persepam kini dihuni sejumlah pemain yang sebelumnya malang melintang di ISL. Seperti mantan penggawa Persik Kediri Faris Aditama, Sirvi Arvani (Persita Tangerang), Jajang Paliama (Semen Padang), Dedi Indra (Gresik United), serta beberapa pilar penting musim lalu, Rosy Noprihanis, Busari dan Deny Rumba. Kompetisi Divisi Utama nantinya akan dibagi beberapa grup, tetapi hingga saat ini belum ada pembagian resmi dari PT Liga Indonesia. =FAKIH AMYAL/UZI
SUMENEP- Setelah menjalani program latihan selama kurang lebih dua minggu, di minggu ketiganya skuat Madura United Perssu (MU-P) akan melakukan uji coba dengan salah satu klub lokal asal Kabupaten Sampang, Rental FC hari ini, Jum’at (13/2) di lapangan GOR A. Yani Sumenep. Menurut manajer teknik MUP, Junaidi, laga uji coba dilakukan untuk mengukur kesiapan para pemain MU-P sebelum berlaga di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia yang akan segela digelar. Jika tak ada perubahan jadwal, pagelaran sepak bola Divisi Utama itu akan dimulai bulan depan. Junaidi mengatakan, dalam satu minggu, setidaknya para pemain akan menjalani tiga laga uji coba dengan tiga klub lokal. Di laga uji coba perdananya hari ini, para punggawa MU-P akan diuji kesiapannya oleh klub lokal asal Kabupaten Sampang, Rental FC yang akan digelar di GOR A. Yani Sumenep. “Dan untuk selanjutnya, yaitu pada hari Rabu dan Jum’at selanjutnya, klub lokal yang akan melakukan uji coba dengan pemain kita ada yang dari Sumenep,” ucapnya, Kamis (12/2) kemarin. Adapun klub lokal Sumenep yang kemungkinan menjajal
kekuatan pasukan MU-P adalah klub sepak bola dari STKIP PGRI Sumenep. “Karena di sana para pemainnya adalah gabungan. Jadi mungkin mereka yang akan jadi lawan selanjutnya,” ungkapnya. Setelah melakoni serangkaian uji coba dengan klub lokal Madura, menurut Junaidi para pemain MU-P akan diajak melakukan serangkaian laga uji coba dengan klub-klub di luar Madura yang selevel dengan MU-P atau bahkan di atasnya. “Setelah itu (Jum’at yang akan datang, red) kita akan melakukan uji coba keluar daerah,” tandasnya Pelatih MU-P, Bonggo Pribadi menuturkan, tujuan laga uji coba hari ini salah satunya ingin melihat hasil program latihan yang telah dijalani anak asuhnya selama ini. Selain itu, hasil dari laga uji coba juga akan dijadikan sebagai bahan evaluasi. Ia berharap, di laga uji coba perdananya, pemainnya dapat memberikan hasil yang positif, sehingga dapat mendongkrak semangat para anak asuhnya. “Saya harap, para pemain kita bermain dengan baik besok,” ujarnya saat ditemui usai menemani anak asuhnya menjanai latihan di GOR A. Yani Sumenep. =Fathol Alif
Pemain MU Perssu melakukan simulasi game dalam latihan yang berlangsung di Stadion A. Yani, Sumenep, Kamis (12/2).
P
KORAN MADURA
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 | No. 0546 | TAHUN IV
JUMAT 13 FEBRUARI 2015 No. 0546 | TAHUN IV
P
KORAN MADURA
AMEKASAN - Persepam Madura Utama (Persepam MU) bersiapsiap meladeni tantangan Singo Edan, julukan Arema Cronus, Minggu (15/2). Tim kebanggaan masyarakat Madura ini masih mematangkan strategi dengan menggelar latihan di Lapangan Kowel, Kamis (12/2) sebelum bertolak ke Malang.
MADURA UTAMA
PERSEPAM MU LOLOS VERIFIKASI KEUANGAN
Sekalipun pertandingan melawan Arema Cronus hanya laga uji coba, tetapi Busari dan kawan-kawan tidak menganggap remeh pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Kanjuruan, Kepanjen, Malang. Sebab pertandingan tersebut merupakan ujian sebenarnya bagi Laskar Sape Ngamok menghadapi klub dengan pemain bertabur bintang dan selalu mendapat dukungan yang solid dari Aremania. Kemampuan Qischil Gandrumini, Busari, Rosi Noprianis, dan Sirvi Arfani akan diuji untuk melumpuhkan duet lini belakang Arema Cronus, Victor Igbonefo, dan Fabiano Beltrame. Sebab pemain ini selain bertubuh kekar, juga memiliki kekuatan untuk menjaga pertahanan yang baik, yang akan dibantu oleh Alfarisi. Sementara di lini belakang Persepam MU, menjadi kesempatan utama bagi Widodo untuk melihat langsung sejauh mana kemampuan Waluyo, FX. Yanuar dan pemain seleksi yang rencananya akan dibawa yakni Artur mantan pemain Barito Putra dan Yohanes pemain berdarah Papua. Kemampuan Uston Nawawi juga akan diuji dalam pertandingan ini. Apakah Uston mampu menjawab tantangan pelatih Widodo untuk menjaga keseimbangan permainan serta memberikan umpan matang pada pemain depan bersama tandemnya Tamsil Sijaya. Asisten Manajer Persepam MU Nadi Mulyadi mengatakan seluruh pemain dan official akan berangkat pada Sabtu, (14/02) sekitar pukul 11.00. Pemain akan langsung menuju Malang dan bermalan di hotel yang sudah disiapkan Arema. Minggu pagi, pemain akan menjajal Stadion Kanjuruan Malang, untuk mempersiapkan pertandingan sore harinya melawan tuan rumah Arema Cronus, sebagai, tamu kehormatan 90 menit sebelum launching Arema digelar. Nadi sudah meminta kepada tim pelatih dan pemain agar pertandingan melawan Arema, betul-betul dimanfaatkan sebaik mungkin, sekalipun, laga tersebut hanya laga uji coba. Dan publik Aremania akan melihat secara langsung pertandingan tersebut. �Jadi dalam pertandingan itu tidak hanya kemampuan yang diuji, melainkan mental pemain dibawah kepungan suporter fanatis arema, ini modal utama kami menuju kompetisi resmi Divisi Utama pada awal Maret mendatang,� katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
Uji Kekuatan Melawan Singo Edan
MADURA SPORT | O