e Paper Koran Madura 14 April 2015

Page 1

SELASA

KORAN MADURA

14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

Konflik Golkar Makin Panas Konflik internal partai Golkar semakin panas dan meruncing. Setelah beberapa waktu lalu Golkar versi Agung Laksono merombak komposisi fraksi di DPR serta MPR, kini giliran Golkar kubu Aburizal Bakrie menggeser para pendukung Agung Laksono yang berada di komisi strategis di DPR.

BERITA

TERKAIT Hal 2

0328-6770024 SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13

1

koranmadura@gmail.com

h ICW: KPK Masi li Tak Bernya l Berita Nasiona hal 4


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13

Siswa ISIS

Oleh : Miqdad Husein

Kolumnis asal Madura, tinggal di Jakarta

Di tengah hiruk-pikuk perbincangan tentang ISIS, Setara Institut akhir Maret lalu mengungkapkan data survei menarik. Ternyata 7,2 persen - 49 responden dari 684 siswa- di Jakarta dan Bandung setuju ISIS. Ini berarti, kata Wakil Ketua Setara Institut Bonar Tigor Naipospos, satu dari 14 siswa terindikasi setuju tindakan radikalisme. Sekalipun angka itu belum sepenuhnya merupakan representasi keseluruhan siswa di negeri ini, terungkapnya data itu tetap mememerlukan perhatian serius. Dari fakta itu paling tidak memaparkan tentang potensi radikalisme memang rill ada di tengah masyarakat. Diakui atau tidak ada sebagian kecil masyarakat yang membenarkan berbagai tindakan kekerasan ISIS. Secara sosiologis fakta-fakta Setara Institut sebenarnya sulit dihindari. Selalu ada kemungkininan dalam komunitas masyarakat yang bersikap di luar kewajaran atau menggunakan cara-cara berbeda dari kebiasan masyarakat umumnya. Bahkan dalam masyarakat modern dan berpikiran maju sekalipun juga ditemukan pikiran dan perilaku berbeda itu. Sekedar contoh ekstrim, simpatisan ISIS juga ada dari Amerika, Inggris, Prancis dan berbagai negara lainnya. Jika di negara relatif stabil yang komunitas Islamnya minoritas masih saja ada simpatisan ISIS, apalagi di negeri mayoritas muslim seperti di Indonesia. Potensi sejenis sangat dan sangat mungkin sekali. Apalagi ketika faktor-faktor pemicunya bertebaran di tengah masyarakat. Yang perlu dikaji mengapa berbagai pePendidikan agama nyimpangan itu terjadi lalu upaya meminimaldi sekolah sudah bagaimana kan atau melokasir potensi itu. saatnya dikemTentu cara-cara pintas dan bangkan melalui instan tak bisa lagi dilakupendekatan dialog, kan. Langkah pemblokiran bukan monolog informasi praktis sebenarnya merupakan tindakan yang sulit berjalan efektif. Ditutup di sini, muncul di sana; ditutup di satu tempat muncul di tempat lain. Penyebaran informasi saat ini seperti udara yang sangat sulit dibendung. Konsekwensinya selalu ada potensi ketertarikan, simpati, setuju atau kontra pada berbagai informasi itu. Informasi tentang ISIS misalnya, sebagaimana data yang dilansir Setara Institut ternyata meninggalkan jejak ketertarikan pada sebagian siswa. Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi sangat sulit dibendung. Informasi apapun mudah diperoleh termasuk seputar tentang ISIS. Karena itu yang jauh lebih mendasar adalah bagaimana memberi fondasi pemahaman keagamaan pada masyarakat sehingga keterikatan keagamaan tak lagi atas dasar ikut-ikutan. Pendidikan agama di sekolah sudah saatnya dikembangkan melalui pendekatan dialog, tidak menolog seperti sekarang ini. Siswa dari sejak dini sudah diajak berdiskusi, mengembangkan pemikiran dalam memahami ajaran agama, agar terbiasa terbuka dan bersikap kritis dalam menerima pemikiran. Jika fondasi kemampuan pengembangan pemikiran keagamaan bersifat terbuka terbentuk tak akan mudah lagi terperangkap doktrin dari sebuah ajaran. Agama dipahami subtansi dan bukan aspek seremonial semata. Penyebaran informasi bersifat doktrin menjadi lebih minimal mempengaruhi pemikiran dan perilaku. Secara tak langsung ada kontrol internal seseorang untuk tidak terjebak berbagai tindakan menyimpang. Sudah saatnya di negeri ini proses pemahaman keagamaan membuang jauh cara-cara monolog dan lebih mengembangkan dialog, diskusi sebagai proses penataan kemampuan penyaringan informasi. Manusia perlu diperlakukan sebagai makhluk hidup; tidak diposisikan sebagai robot yang gampang dikendalikan siapapun yang merasa mampu menguasainya. =

Berita Utama

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13

2

Konflik Golkar Terus Memanas Kubu Ical Geser 27 Pendukung Agung di DPR JAKARTA-Konflik internal partai Golkar semakin panas dan meruncing. Setelah beberapa waktu lalu Golkar versi Agung Laksono merombak komposisi fraksi di DPR serta MPR, kini giliran Golkar kubu Aburizal Bakrie menggeser para pendukung Agung Laksono yang berada di komisi strategis di DPR. Terakhir, tiga pendukung Agung, yakni Fayakhun Andriadi, Meutya Viada Hafid dan Dave Laksono, digeser dari posisi sebelumnya di Komisi I DPR. Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Dave Laksono mengungkapkan terdapat 27 pendukung Golkar kubu Agung Laksono yang mengalami nasib serupa. “Ada 27 orang yang dirotasi,” kata Dave Laksono di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/4). Menurut Dave, seluruh pendukung Agung Laksono yang mengalami rotasi telah mengajukan protes keras ke pimpinan DPR dan Sekertaris Jenderal DPR. Mereka

menganggap rotasi tidak sah. Ia tidak hafal nama-nama 27 orang yang dirotasi. “Semua melakukan hal yang sama, tadi kita melayangkan protes keras. Ini disampaikan kepada pimpinan DPR bahwa rotasi ini tidak sah,” ujar dia. Ini merupakan gelombang pergeseran di komisi dan alat kelengkapan dewan terbaru oleh kubu Ical. Fayakhun, Meutya dan Dave digeser dari Komisi I DPRI. Sebelum ini, tiga pendukung Agung, Zainuddin Amali, Yayat Biaro dan Adies Kadir, juga digeser. Mereka bertiga dirotasi dari Komisi III DPR. Sekretaris Fraksi Golkar kubu Agung, Fayakhun Andriadi mengatakan kebijakan Ketua Fraksi kubu Ical, yakni Ade Komarudin dan sekretarisnya, Bambang Soesatyo tidak sah karena tidak diteken Agus Gumiwang selaku ketua fraksi dan dirinya sebagai sekretaris yang ditunjuk DPP Golkar yang disahkan Kemenkum HAM. “Bilamana ada surat yang tidak ada tandatangan Agus Gumiwang dan Fayakhun, surat tersebut tidak sah. Kita anggap itu lucu-lucuan. Saya (sekretaris fraksi) di DPR dicalonkan oleh Partai Golkar yang dipimpin Agung Laksono dan Zai-

nudin Amali. Jadi fraksi itu tidak sah,” kata Fayakhun di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/4). Terkait dengan kebijakan Ade dan Bambang yang merotasi sebanyak 27 anggota fraksi kubu Munas Ancol, Fayakhun belum memutuskan menempuh upaya hukum. Dia baru melayangkan protes ke pimpinan DPR, sekretariat komisi dan setjend DPR. “Saya sudah buat protes keras. Saya sampaikan ke ketua DPR surat ini. Ada 27 orang yang dirotasi. Nama gak hapal siapa-siapa saja. Semuanya melakukan protes yang sama,” jelas Fayakhun. Namun Sekretaris Fraksi Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo menyatakan rotasi pada anggota DPR Golkar merupakan hal yang lumrah. Karena itu, tak perlu dibesar besarkan. Politikus yang akrab disapa Bamsoet ini menyatakan rotasi dilakukan untuk penyegaran. Dia menjelaskan kalau Golkar membutuhkan kemampuan para anggotanya yang dirotasi. Semisal, kata dia, si A lebih optimal di komisi VII, maka dia dipindah disitu. “Jadi esensinya agar kader Golkar di DPR lebih optimal dalam bekerja, “ pungkasnya. =GAM/ABD

ant/muhammad adimaja

UJIAN PAKET C DI LAPAS. Siswa warga binaan mengikuti Ujian Nasional Paket C di Lapas Narkoba Cipinang, Jakarta, Senin(13/4). Sebanyak 846 peserta warga binaan mengikuti UN paket C di zona 2 yaitu Lapas Cipinang dan Lapas Narkotika untuk mendapatkan kesetaraan pendidikan setingkat SMA.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 05862015 | TAHUN IV13 SELASA 14 APRIL

No. 0586 | TAHUN IV

33

ant/rosa panggabean

KONSER JELANG KAA. Grup musik Slank berpose usai konferensi pers tentang konser menjelang KAA 2015, di markas Slank, Jakarta, Senin (13/4). Konser di Gelora Bung Karno pada Minggu (19/4) tersebut juga mengampanyekan ‘Say No to Drugs’

Hari Ini Bareskrim Gelar Perkara Budi Gunawan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Bakal Diusut JAKARTA-Bareskrim Polri bakal melakukan gelar perkara secara terbuka pada berkas kasus Komjen Budi Gunawan, pada hari ini, Selasa (14/4). Gelar perkara terbuka itu dilaksanakan di Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim Polri dengan mengundang sejumlah pihak seperti PPATK, Kejagung, awak media, ahli hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membedah kelaikan dokumen yang berujung pada pemberian status tersangka terhadap Budi. Sisi lain, Polri juga bakal memproses jika ternyata ada penyidik KPK yang ter-

bukti dengan sengaja menyalahgunakan kewenangannya atas ditersangkakannya Budi Gunawan.”Jam 3 sore, kita akan paparan terbuka kasus BG,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Brigjen Victor Edi Simanjuntak, di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (13/4). Victor mengatakan, para tamu yang diundang dalam pemaparan tersebut mulai dari pejabat tinggi Kejagung, pimpinan PPATK, pimpinan KPK, hingga pimpinan redaksi sejumlah awak media. Sementara dari kalangan ahli di antaranya Pakar Hukum Pidana, Teuku Nasrullah, Guru Besar Universitas Padjajaran, Romli Atmasasmita, Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta, Choirul Huda, dan Pakar TPPU dari Universitas Trisaksi, Yenti Ganarsih. Kendati di antara ahli dan pakar tersebut merupakan salah satu saksi ahli kasus praperadilan yang diajukan Komjen Budi

Gunawan beberapa waktu, Victor tak meragukannya. Menurut Victor, independensi ketiga pakar tersebut sudah teruji dan paparan perkara itu pun digelar terbuka dengan mengundang awak media. “Wah independen. Kita kan melihat para ahli ini integritasnya memang diakui. Kita juga mengundang wartawan,” pungkas Victor. Berkas Budi dilimpahkan ke Bareskrim Polri, pekan lalu. Sebelumnya, KPK menyerahkan berkas tersebut kepada Kejaksaan Agung. Polemik kembali muncul ketika Kejaksaan Agung akhirnya menyerahkan kembali kasus itu kepada Polri. “Mungkin saja Kejaksaan Agung bingung. Karena yang didapat itu berkas hasil laporan penyidik hanya foto kopi, baik itu LHA, surat penyitaan maupun berita acara. Itu foto kopi, jadi yang asli menurut kabar hanya surat pengantar,” terang Kadiv Humas Irjen Anton Charliyan di Bareskrim

Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (13/4). Apa yang diterima Kejaksaan Agung ternyata berberda dengan isi surat pengantar yang menyebut menyertakan dokumen asli. “Kira-kira (dokumen) foto kopi ini apakah suatu alat bukti, menurut pakar,” tegasnya. Secara terpisah, Wakil Kepala Polri Komjen Badroddin Haiti mengatakan tengah memproses dan meneliti berkas kasus Budi Gunawan. Jika ada penyidik KPK yang ternyata terbukti dengan sengaja menyalahgunakan kewenangannya atas ditersangkakannya Budi Gunawan, maka akan diproses. “Kan bisa saja penyidik itu salah karena ketidakmampuan, bisa juga karena kesengajaan. Di mana letaknya nanti kan bisa dilihat. Kalau ketidakmampuan kan karena kompetensi itu barang kali kan atau salah menilai suatu alat bukti kan bisa saja terjadi,” kata Badroddin kepada wartawan di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/4). Menurutnya, jika ternyata nantinya ditemukan adanya indikasi kesengajaan terhadap kesalahan Budi Gunawan, bisa saja diproses secara hukum. Namun Badrodin kembali menegaskan, berkas Komjen BG masih dalam penelitian Mabes Polri. “Kalau kesengajaan ya tentu itu bisa saja dikenakan. Masih dalam proses penelitian,” tegasnya. =GAM/ABD


4

KORAN MADURA

Nasional

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13

PARTAI POLITIK

Semakin Dicerca, PDIP Semakin Solid JAKARTA-Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa seluruh kader PDI Perjuangan adalah petugas partai, tak terkecuali Presiden Joko Widodo. Seruan Megawati itu dianggap sebagai bentuk intervensi terhadap Presiden Jokowi yang notabene sebagai pemimpin rakyat Indonesia.

ant/rosa panggabean

WNI DARI YAMAN. Sejumlah WNI yang baru tiba di Indonesia menjalani pemeriksaan barang di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (13/4). Sebanyak 91 WNI (90 dewasa dan 1 bayi) berhasil dievakuasi dari Yaman terkait situasi keamanan di negara tersebut.

ICW: KPK Masih Tak Bernyali Dianggap Tebang Pilih dalam Menjalankan Tugas JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menahan mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) serta operasi tangkap tangan (OTT) anggota DPR Adriansyah. Namun prestasi KPK ini belum punya efek signifikan dalam mengembalikan kharisma lembaga antirasuah itu usai kisruh dengan Polri. Indonesian Corruption Watch (ICW) justru melihat KPK masih tebang pilih dalam menjalankan tugasnya. KPK tidak berani berhadap dengan oknum polisi yang diduga terlibat korupsi. Bahkan menghadapi anggota berpangkat Briptu, Agung Krisdiyanto. “KPK tidak bernyali ketika berhadapan dengan oknum penegak hukum (Polisi), bahkan sekelas Brigadir polisi KPK tidak memiliki keberanian,” kata aktifis ICW, Emerson Yuntho di Jakarta,

Minggu (12/4). Hal itu diungkapkan Emerson, menanggapi operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK Kamis 9 April lalu di Sanur, Bali. Dalam OTT itu, KPK berhasil menangkap Adriansyah, Direktur PT Mitra Maju Sukses, Andrew Hidayat dan seorang anggota polisi Briptu Agung Krisdianto. Namun, Briptu Agung dilepaskan. Menurut Emerson, pimpinan KPK harus menjelaskan kepada publik terkait pelepasan Briptu Agung. “Semua kasus korupsi yang ditangani KPK, mereka tidak hanya menangkap pelaku suap namun juga memproses kurir atau perantara suap. Beberapa bahkan divonis penjara oleh hakim,” ujarnya. Aksi lepas tangan itu akan membuat publik mudah menuding KPK bertindak diskrimantif. KPK dinilai berani tegas ketika berhadapan dengan masyarakat sipil, dan tunduk dan tak berdaya ketika berhadapan dengan aparat keamanan yang bersenjata. “Jika ini benar sangat memprihatinkan dan sekaligus menyedihkan,” tegasnya.

Pelepasan tak berdasar itu semakin memperkuat kesan negatif publik yang dialamatkan kepada KPK. Terutama, setelah skenario mulus membebaskan Komjen Pol Budi Gunawan dari semua tuduhan. Komisi antirasuah itu dinilai sudah berganti nama lantaran ketidakberdayaan itu. “Pasca pelimpahan kasus BG ke Kejaksaan, publik punya kesan negatif bahwa KPK saat ini sudah berganti nama menjadi Kapok Periksa Kepolisian atau Komisi Pelindung Kepolisian. Jika KPK sudah mulai tidak bernyali, disitu saya merasa sedih,” katanya. Senada dengan Emerson, anggota Tim Sembilan Bambang Widodo Umar menilai penahanan SDA dan OTT itu baru berupa tindakan teknis operasional. KPK, kata dia, perlu strategi nyata dalam perang melawan korupsi. “Jadi ada mapping. Kalau tanpa mapping, misalnya proyekproyek, anggaran mana yang kena, kemudian birokrasi. Kalau enggak ada strategi yang jelas, belum tahu kita,” imbuhnya. =GAM/ABD

Namun Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan petugas partai yang diamanatkan dalam AD/ ART PDI Perjuangan merupakan sebutan penghormatan atas penugasan kader partai dalam posisi yang strategis, baik di struktural partai, eksekutif, maupun legislatif. “Seorang kader yang mendapat penugasan dan berhasil duduk di lembaga eksekutif misalnya, hanya terjadi setelah yang bersangkutan melalui proses seleksi, penugasan, dan akhirnya diperjuangkan bersama untuk duduk dalam lembaga terhormat tersebut. Dan banyak orang yang tidak memahami terminologi ini,” kata Hasto di Jakarta, Senin (13/4). Hasto menjelaskan, istilah petugas partai juga muncul dalam sejarah pergerakan memperoleh kemerdekaan Indonesia. Saat itu PNI bertugas mendidik, menyadarkan, dan memimpin masyarakyat. Mereka yang telah terbukti mampu mengorganisir rakyat, kemudian ditugaskan oleh partai untuk terjun di tengah rakyat. “Demikian halnya dalam sistem pemilu Indonesia, ketika partai berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat dalam pemilu, maka kemudian partai menugaskan kader terbaiknya untuk menjadi anggota legislatif, dan dapat mengusung calon presiden. Di situlah makna petugas partai juga muncul,” ujarnya. Mereka yang mendapat sebutan petugas partai, kata Hasto, artinya menjalankan garis kebijakan ideologis partai. “Misal ketika Pak Jokowi mengambil kebijakan menolak impor beras dan lebih memilih meningkatkan kemampuan petani berproduksi adalah contoh keputusan yang harus diambil petugas partai untuk mewujudkan Idonesia yang berdikari dalam pangan,” pungkasnya. Seperti diketahui, cercaan belakangan ditujukan kepada Megawati yang meminta kader yang tidak mau disebut ‘petugas

partai’ untuk keluar. Direktur Gaspol Indonesia Virgandhi Prayudantoro menilai tidak pantas Presiden dipanggil sebagai petugas partai. “ Walaupun kita tahu Jokowi menjadi Presiden diusung dari PDI Perjuangan tetapi beliau sekarang adalah pemimpin rakyat Indonesia yang harus kita hormati dan kita banggakan di atas kepentingan kelompok yang ada,” ujarnya. Secara terpisah, pengamat politik dari Universitas Airlangga, Haryadi menilai ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjuangan, mulai dari Rapimnas, Rakernas, dan Kongres. “Sebagian intelektual yang tak pernah punya perhatian mendalam terhadap PDI Perjuangan pun kerap ikut-ikutan mencerca. Saya melihat seakan ada cercaan yang terpola terhadap setiap kerja besar PDI Perjuangan,” ujarnya. Menurutnya, latar belakang para pencerca itu cukup beragam. Mulai dari elemen kekuatan anti partai, partai pesaing, hingga elemen intelektual instan. Pola cercaan semacam ini, kata dia, sudah berlangsung sejak orde reformasi 1999. “Tepatnya sejak PDI Perjuangan selalu menjadi kekuatan partai yang utama di Indonesia. Menariknya adalah semakin dicerca, semakin terkonsolidasi pengorganisasian internal PDI Perjuangan,” katanya. Haryadi tak memungkiri bahwa PDI Perjuangan mungkin merupakan satu-satunya partai di Indonesia sekarang yang memiliki mekanisme kelembagaan mengakomodasi konflik internal partai dan menyelesaikannya secara damai. Semua mekanisme kelembagaan itu dikelola dengan wibawa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri. “Walau demikian, kepengurusan baru PDI Perjuangan tetap perlu menyaring dan memetakan secara obyektif terhadap kritik yang sifatnya konstruktif,” pungkasnya. =GAM/ABD


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

SELASA 14 APRIL 14 2015APRIL | No. 0586 | TAHUN IV13 SELASA 2015

No. 0586 | TAHUN IV

ant/ari bowo sucipto

PAMERAN BATIK. Seorang karyawan menata kain tenun dari Kediri dalam Pameran Tenun dan Batik Nusantara di Hotel Tugu, Malang, Jawa Timur, Jumat (10/4). Pameran yang merupakan upaya mengenalkan tenun dan batik nusantara yang mempunyai corak dan motif etnik tersebut berlangsung hingga tanggal 25 April 2015.

Pemerintah Akan Stop Impor Batik China Selama ini Nilai Ekspor Batik China Mencapai USD 2,1 Juta JAKARTA-United Nations Educational Scientific And Cultural Organizatio (UNESCO) atau Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan telah mencatat batik sebagai warisan budaya Indonesia. Namun sayangnya, negara ini justru mengimpor tekstil dengan desain cetakan batik dari China. Bahkan nilai impornya sudah mencapai jutaan dolar Amerika Serikat. Menteri Perdagangan (Mendag), Rachmat Gobel mengaku akan menerbitkan peraturan yang akan melarang impor tekstil

desain batik dari China. Hal ini dilakukan agar industri kecil batik dalam negeri dapat bernapas dari serbuan produk-produk batik asal Tiongkok. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perindustrian Saleh Husin agar menghentikan impor batik untuk melindungi produk berbasis budaya. “Saya sedang berbicara dengan menteri pariwisata (Menpar) dan menteri perindustrian (Menperin) untuk melindungi produk berbasis budaya kita supaya jangan sampai hilang karena banyak tekstil yang impor dari Tiongkok dengan desain batik. Ini kita hambat, karena kalau tidak, maka industri kecil kita bakal mati,” kata Rachmat, di kantornya, Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Senin (13/4).

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor batik sebesar 282 ton produk batik dari berbagai negara dengan nilai mencapai USD5,2 miliar pada 2013 lalu. Impor terbesar pertama berasal dari Tiongkok sebanyak 136,8 ton dengan nilai mencapai USD2,1 juta. Kedua berasal dari Italia dengan total impor Indonesia sebesar 43,1 ton senilai USD937,6 ribu. Selain itu ada Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang yang juga mengekspor produk batiknya ke Indonesia. Menurut Rachmat, produk-produk batik yang berasal dari luar negeri tersebut bukanlah pelanggaran produk. Mereka memproduksi kain dengan desain seperti batik. “Itu bukan memalsukan, tetapi desain mereka seperti batik. Itu bukan kate-

gori memalsukan, itu kan hak patennya. Ini yang sedang saya bicarakan dengan menpar dan menperin agar segera dihentikan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai batik khas dalam negeri sudah seharusnya mampu menembus pasar ekspor asing, salah satunya Malaysia. “Terutama Malaysia, kita bisa mengekspor produk berbasis budaya. Orang Malaysia enggak ada ide mengenai batik. Mereka nyontek melulu tuh,” katanya. Hariyadi menyebut jika Indonesia masih minim melempar produk batik khas dalam negeri ke Negeri Jiran tersebut lantaran terbentur regulasi ketat dari Malaysia. “Mereka menutup benar ekspor tekstil, termasuk batik kita ke Malaysia dengan alasan melestarikan budaya mereka. Sama sih dengan Indonesia, tapi bedanya industri batik di Indonesia enggak semuanya printing, tapi batik tulis,” tandasnya. Seperti diketahui, batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Selain sebagai warisan budaya, keindahan batik juga telah diakui dunia, beberapa tokoh dunia pernah menggunakan batik Indonesia dalam berbagai kesempatan seperti Nelson Mandela, Barack Obama dan Bill gates. =GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV13

PERTUMBUHAN EKONOMI

Sektor Jasa Cukup Dominan JAKARTA-Kontribusi sektor industri jasa terhadap target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% sangat besar. Padahal industri itu tidak paling banyak memberikan lapangan kerja dibanding manufaktur.

ant/akbar nugroho gumay

PELUNCURAN LOGO BARU KEMENTERIAN BUMN. Mnteri BUMN Rini Soemarno (kiri) meluncurkan logo baru Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (13/4). Launching logo baru tersebut bertepatan dengan perayaan HUT Kementerian BUMN ke-17.

Kemendag Kejar Target Ekspor Nonmigas MoU Bersama Apindo Diteken untuk Mencapai Target USD 192,5 M JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) semakin agresif mempersiapkan strategi peningkatan ekspor hingga tiga kali lipat. Tahun ini, target ekspor nonmigas dipatok sebesar USD 192,5 miliar. Untuk mempercepat realisasi itu, Kemendag menandatangani nota kesepahaman (MoU) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). “Nota kesepahaman ini dilakukan untuk menumbuhkan peran aktif para stakeholders, terutama para eksportir dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi global yang diproyeksikan membaik, serta mengimplementasikan target pertumbuhan ekspor nonmigas 2015 yang ditetapkan USD 192,5 miliar,” tegas Mendag, Rachmat Gobel usai penandatanganan MoU di Jakarta, Senin (13/4). Pada 2015, Kemendag optimis kinerja ekspor Indonesia akan semakin membaik seiring dengan membaiknya perekonomian dunia. Perekonomian negara maju pada 2015 diprediksi akan mengalami pertum-

buhan yang relatif tinggi dibanding tahuntahun sebelumnya, terutama Amerika Serikat (AS). Pertumbuhan ekonomi AS pada 2015 diproyeksi mencapai 3,1%, sedangkan impor AS sendiri diproyeksikan tumbuh 5,4%. Tentu saja proyeksi ini diharapkan menjadi salah satu indikator positif dan dapat menggambarkan kondisi pasar tujuan ekspor lainnya. Kerja sama antara Kemendag dan Apindo ini bertajuk “Pembinaan dan Pengembangan Pelaku Usaha Nasional dalam Upaya Peningkatan Ekspor dan Penguatan Pasar Dalam Negeri.” Kemendag ingin memperkuat sinergitas, sinkronisasi, dan koordinasi menghadapi akselerasi perdagangan dunia yang semakin ketat dan dinamis. Menurut Gobel, kerja sama ini akan menjadi pola kemitraan strategis melalui dua cara, yaitu penguatan daya saing produk yang kompetitif dan peningkatan kompetensi SDM di bidang ekspor dan penguatan pasar dalam negeri. Ruang lingkupnya meliputi penyebarluasan informasi, identifikasi masalah nasional dan internasional yang dapat berpengaruh terhadap peningkatan ekspor dan penguatan pasar dalam negeri, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan lainnya. “Intinya kegiatan-

kegiatan yang bertujuan meningkatkan ekspor dan penguatan pasar dalam negeri,” imbuhnya. Memperkuat MEA Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Nus Nuzulia Ishak menegaskan kerja sama Kemendag dan Apindo akan mendorong terwujudnya daya saing ekspor di pasar internasional. Apindo juga diharapkan mampu memperkuat pasar dalam negeri. “Selain itu, peran aktif Apindo juga sangat diharapkan guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015,” ungkap Nus yang turut hadir dalam penandatangan MoU tersebut. Dalam menghadapi MEA 2015, Indonesia dituntut dapat menciptakan pengusaha baru. Saat ini jumlah pengusaha Indonesia pada 2014 hanya mencapai 1,6% dari total penduduk Indonesia. Angka ini masih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura yang memiliki 7% pengusaha dari total penduduknya, AS memiliki 12%, serta Tiongkok dan Jepang memiliki pengusaha sebesar 10% dari total penduduknya. Melalui kerja sama ini, diharapkan APINDO dapat berperan mendorong anggotanya menciptakan enterpreuner baru. =GAM

“Sektor jasa banyak yang menyumbang, paling dominan demi mencapai tujuh persen, yang ditargetkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun mendatang,” ujar Direktur Eksekutif Center of Reform Economics (CORE), Hendri Saparini ketika ditemui dalam workshop Kebijakan Sektor Maritim, Energi dan Ketenagakerjaan, di ruang rapat Pansus C, Gedung Nusantara DPR, Jakarta, Senin (13/4). Menurutnya, di sektor jasa banyak tenaga kerja yang bekerja secara informal. Hal itu mengakibatkan dampak terhadap pendapatan masyarakat yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Program pemerintah era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggencarkan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangatlah gagal, karena tidak diikuti dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan di sektor manufaktur. “Akibatnya tingkat pengangguran tertinggi saat ini diraih oleh lulusan SMK. Memang pengangguran terbuka menurun, tetapi pekerja informal masih banyak, pekerja yang tidak bisa memenuhi kebutuhan. Ini harus diperhatikan,” ungkapnya. Dia menjelaskan, persaingan lapangan kerja sangat ketat bagi masyarakat Indonesia saat menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebab, kualitas pendidikan tenaga kerja Indonesia masih menjadi masalah dalam bersaing. “Kita harus siapkan, kalau tidak semakin banyak pengangguran di Indonesia. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya. Selain itu, dia berharap, pihak swasta bisa memberikan pelatihan kepada calon tenaga kerja, sehingga bisa menjadi tenaga kerja yang siap pakai. “Tapi, harus dibarengi dengan inetensif fiskal yang diberikan pemerintah,” sarannya. Secara terpisah Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah terus mencari cara guna menghadapi tantangan ekonomi dunia yang tak menentu. Salah satunya adalah dengan menggandeng Belarusia untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antarkedua negara.=GAM


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015

SELASA 14 APRIL 2015| TAHUN | No. 0586|IVTAHUN IV No. 0586

BANJIR BANDANG

BPBD Buka Dapur Umum BOJONEGORO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membuka dapur umum bagi warga lima desa di Kecamatan Gondang, yang menjadi korban banjir bandang, Minggu (12/4). "Dapur umum dibuka di satu lokasi di Kecamatan Gondang, mulai hari ini, untuk membantu warga korban banjir bandang, yang masih belum bisa bekerja," jelas Kasi Sarana dan Logistik BPBD Bojonegoro MZ Budi Mulyono di Bojonegoro, Senin (13/4). Selain membuka dapur umum, lanjut dia, pihaknya juga menyiapkan berbagai kebutuhan bagi warga korban banjir bandang, mulai selimut, paket sembako, juga yang lainnya."Kami menyiapkan paket sembako sedikitnya 495 paket, sesuai jumlah data warga yang menjadi korban banjir bandang," tambahnya. Sesuai data yang diterima BPBD, lanjut dia, banjir bandang melanda Desa Krondonan, Sambongrejo, Senganten, Gondang, dan Pragelan, di Kecamatan Gondang, Minggu (12/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Banjir bandang yang berlangsung satu jam lebih dengan ketinggian berkisar 1-1,5 meter, menerjang 495 rumah warga di lima desa, di antaranya, sebanyak empat rumah rusak berat, 13 rumah rusak sedang dan 478 rumah ringan. Banjir bandang juga menghanyutkan sebuah jembatan di Desa Sambongrejo, merusak areal tanaman padi seluas 12 hektare, merusak jalan desa sepanjang 78 meter dan jalan kabupaten 10 meter. Sesuai perhitungan yang dilakukan, katanya, kerugian banjir bandang mencapai Rp1,6 miliar, karena banyak rumah warga yang rusak, juga rusaknya jalan desa dan rusaknya tanaman padi. Namun, lanjut dia, dalam kejadian banjir bandang di lima desa itu, tidak menimbulkan korban jiwa. "Banjir bandang yang terjadi, disebabkan hujan deras yang melanda daerah setempat," jelas dia. Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya juga menerjunkan 20 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), yang bertugas untuk menangani korban banjir bandang termasuk mendistribusikan makanan siap saji. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

ant/siswowidodo

HENTIKAN KENDARAAN SAAT UPACARA. Sejumlah pelajar didampingi seorang polisi menghentikan kendaraan yang melintas saat upacara bendera di SMPN 2 Kota Madiun, Jatim, Senin (13/4). Untuk menghormati pengibaran bendera merah putih dan menjaga kekhidmatan saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap kali upacara, sejumlah pelajar di sekolah tersebut mendapatkan tugas untuk menghentikan semua kendaraan selama pengibaran bendera merah putih.

Wagub Ingatkan Kades Hati-hati Kelola Anggaran SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengingatkan kepala desa (kades) berhati-hati dalam pengelolaan anggaran desa agar tidak tersandung kasus yang berakibat pada keterlibatan hukum. "Dana desa yang ada nantinya harus hati-hati dan dikelola secara benar," ujarnya di sela membuka Diklat Pengembangan Kapasitas SDM Kepala Desa dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan Desa yang Baik Tahun 2015 di Badiklat Provinsi Jawa Timur di Jalan Balongsari Surabaya, Senin (13/4). Ia menyampaikan, para kepala desa hendaknya mematuhi Undang-Undang Nomor 6 Tahun

Saifullah Yusuf

Wakil Gubernur Jawa Timur 2014 tentang Desa, khususnya terkait dengan pengelolaan anggaran desa yang besarnya mencapai sekitar Rp 1-1,5 miliar. "Dana tersebut cukup besar, jadi kades perlu hati-hati dalam mengelolanya. Jangan sampai ketika selesai menjabat, tapi urusannya belum selesai, bahkan

masuk penjara," kata wagub yang akrab disapa Gus Ipul itu. Menurut dia, sesuai dengan UU 6/2014, tata kelola keuangan dan pertanggungjawaban dana desa tidak lagi menggunakan laporan laba ruginya melibatkan arus kas masuk dan keluar, tetapi menggunakan laporan "Accrual Basic" atau laba ruginya tidak melibatkan arus kas masuk dan keluar. "Karena itu Kades harus hatihati dan tidak lalai, atau bahkan tergiur menyalahgunakannya. Gunakanlah anggaran desa dengan tujuan kesejahteraan warga desa," tukasnya. Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut menjelaskan, UU itu merupakan wujud nyata perhatian dan keseriusan pemerintah kepada desa, yakni penguatan peran dan wewenang desa, khususnya terkait anggaran, yang tujuannya mengurangi disparitas antara perkotaan dan pedesaan. "Pada intinya, pemerintah

memberikan kekuasaan untuk mengembalikan kejayaan desa, memberikan kemampuan agar masyarakatnya lebih berdaya sehingga desa semakin maju dan menekan angka urbanisasi penduduk," tuturnya. Sementara itu, terkait diklat terhadap kades, peserta di putaran IX ini diikuti sebanyak 400 orang, yang terdiri dari kades dari seluruh Jatim. Kurikulum diklat yang berlangsung pada 12-18 April 2015 itu bertujuan meningkatkan kapasitas SDM kades agar dapat menyelenggarkan pemerintahan desa, pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa yang lebih baik. "Metode pembelajarannya partisipatoris dan disusun oleh tim Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya," ucap Kepala Badan Diklat Provinsi Jatim Akmal Budianto. = ANT/FIQIH ARFANI


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV

SOAL UN TERTUKAR

PANTAU UN

MADIUN - Sebanyak 15 siswa Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti Pagotan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merasa cemas karena naskah soal sempat tertukar pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 tingkat SMA dan sederajat, Senin (13/4). Salah satu siswa MA setempat Mei Triningrum, mengatakan mata pelajaran ujian nasional hari pertama adalah Bahasa Indonesia. Namun, saat pengawas hendak membagikan soal, ternyata soal tersebut adalah mata pelajaran Sosiologi. Akibatnya, ujian sempat molor hingga satu jam karena pengawas mencari soal penggantinya. "Kami sempat cemas dengan kekeliruan soal tadi. Sebab, dari siswa sudah mempersiapkan ujian dengan baik, malah kendala timbul dari pihak pengawas. Untungnya dapat segera diatasi meski sempat molor," ujar Mei, kepada wartawan. Kepala MA Tri Bhakti Pagotan, Handrias mengakui insiden tersebut. Menurut dia, kejadian itu diketahui saat pengawas ruangan hendak membagikan naskah soal kepada peserta ujian. "Pihak sekolah langsung menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, dan kami disarankan untuk mencari naskah ujian nasional hari pertama di sekolah terdekat," tutur Handrias. Padahal, pada amplop soal tertulis naskah ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, saat dibuka ternyata isinya soal mata pelajaran Sosilogi. Diduga, kejadian itu akibat kurang telitinya petugas saat melakukan penyortiran soal. Meski sempat molor, namun pihaknya merasa bersyukur karena pada akhirnya semuanya berjalan lancar. Ia berharap pada ujian nasional hari kedua hingga terakhir nanti dapat berjalan lancar. Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, secara umum pelaksanaan ujian nasional, baik yang berbasis komputer atau "computer based test" (CBT) maupun berbasis kertas atau "paper base test" (PBT), dapat berjalan lancar. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

JEMBER - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, mengenakan pakaian sipil untuk memantau pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA)dan sederajat di kabupaten setempat, pada Senin hingga Rabu (15/4). "Polisi memang berpakaian sipil saat memantau ujian dan berada di luar ruangan kelas, karena aparat kepolisian tidak boleh masuk ke dalam ruangan saat ujian berlangsung," kata Kasat Pembinaan Masyarakat (Binmas) AKP Niluh di Jember. Menurut dia, polisi hanya berjaga-jaga di luar untuk mengawasi dan mengantisipasi kemungkinan terjadi kecurangan selama pelaksanaan UN berjalan. "Aparat kepolisian akan menjaga suasana ujian tetap kondusif, sehingga para siswa dapat berkonsentrasi mengerjakan UN dengan tenang dan mereka tidak akan tegang karena kami menggunakan pakaian sipil," tuturnya. Ia menjelaskan polisi hanya melakukan pemantauan dan patroli pada saat pelaksanaan UN karena berbeda dibandingkan tahun lalu, namun polisi melakukan pengamanan sejak pengambilan naskah ujian dari Dinas Pendidikan Pemprov Jatim hingga distribusi naskah UN di masing-masing sekolah. "Kami menyiagakan sekitar 500 personel untuk melakukan pengawalan ketat dalam distribusi naskah ujian dari gudang penyimpanan hingga pelaksanaan UN di sekolah-sekolah," paparnya. Niluh berharap pelaksanaan ujian nasional yang diselenggarakan di SMA, SMA, MA, dan SMA Luar Biasa dapat berjalan lancar dengan bantuan pengamanan dari aparat kepolisian yang berpakaian sipil. "Saya tadi memantau di beberapa sekolah yang melaksanakan UN di kawasan kota di antaranya SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMK Negeri 4 Jember," ucapnya. Sementara Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono mengatakan pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk menjaga suasana ujian tetap kondusif dan terkendali. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

Siswa MA Madiun Cemas

Polisi Berpakaian Sipil

ant/didik suhartono

SIDAK UJIAN NASIONAL. Walikota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) serta Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf (kanan) saat inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4). Sidak tersebut guna melihat secara langsung kesiapan ujian nasional berbasis komputer (Computer Based Test) yang dilaksanakan di sekolah tersebut.

Risma-Kapolda Semangati Peserta UN SMA SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf memberi semangat kepada siswa-siswi peserta ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digelar serentak mulai hari ini. "Jangan tegang, semangat dan semoga sukses ya anak-anak," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan siswa kelas XII sebelum UN dimulai di sela pantauannya di SMA Negeri 5, Jalan Kusuma Bangsa Surabaya, Senin (13/4). Menurut dia, yang dibutuhkan anak-anak saaT ini adalah semangat agar mengerjakan ujian merasa nyaman, tidak tegang dan menghindari stres di pikiran. Ia menilai pelaksanaan UN 2015 di Surabaya jauh lebih siap dan tenang dibandingkan tahuntahun sebelumnya, karena persiapan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan dewan guru di sekolah sudah dilakukan secara dini serta matang. "Sejak naik kelas XII, anakanak sudah dipersiapkan. Ujian-ujian juga sering dilakukan, tujuannya untuk membiasakan serta membuat suasana lebih santai ketika menghadapi ujian na-

sional," kata wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu. Di SMA Negeri 5, seluruh peserta UN pelaksanaannya menggunakan model UN "CBT" (computer based test) atau UN berbasis komputer. Pihaknya sudah memastikan persiapan menerapkan ujian model ini dan berkoordinasi dengan PLN, Telkom serta menyiagakan genset untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, khususnya gangguan listrik bermasalah atau padam. Selain itu, Rismaharini juga memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 8 yang terletak di Jalan Kamboja Surabaya, sekaligus memantau UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis kertas. "Model UN berbasis komputer maupun kertas sudah dianalisa bersama dan kami optimistis hasilnya memuaskan. Dinas Pendidikan juga sudah mempersiapkan segalanya. Terhadap

pengawas dan kepala sekolah kami juga sudah berkoordinasi," tukasnya. Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan pantauannya bersama Rismaharini untuk memastikan amannya pelaksanaan UN 2015, sekaligus memberi jaminan bahwa tidak ada persoalan keamanan di semua sekolah penyelenggara. "Kedatangan saya dengan Bu Wali Kota ini memastikan pelaksanaan UN yang dimulai hari ini berjalan aman, baik dan lancar," tuturnya, didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta. UN jenis CBT merupakan pengalaman pertama, dan pemerintah memutuskan 585 sekolah seIndonesia sebagai penyelenggara UN CBT pertama kali, dengan 164 sekolah dari Jatim (28 persen), meski Disdik Jatim sebenarnya mengusulkan 198 sekolah. Tahun 2015, peserta UN pada 13-16 April mencapai 429.850 siswa se-Jatim yang terdiri dari SMA 148.456 siswa, MA 84.400 siswa, SMA Terbuka 20 siswa, SMA Luar Biasa 245 siswa, dan SMK 196.729 siswa. = ANT/FIQIH ARFANI


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV

PAD Sektor Pajak Kota Malang Lampaui Target MALANG - Pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak Kota Malang, Jawa Timur, selama triwulan pertama melampaui target, yakni mencapai 30 persen dari target 2015 sebesar Rp 270 miliar atau sekitar Rp 81 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang Ade Herawanto, mengatakan, bahwa raihan sebesar Rp 81 miliar tersebut melampaui target tiga bulanan yang ditetapkan sebesar 25 persen atau sekitar Rp 67,5 miliar. "Itu artinya, dari tahun ke tahun masyarakat makin sadar pajak dan tingkat kepatuhannya membayar pajak juga meningkat," katanya. Terus meningkatkan tingkat kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap kewajibannya membayar pajak tersebut, kata Ade, tidak lepas dari

berbagai upaya yang dilakukan Dispenda dan komponen masyarakat lainnya melalui sosialisasi, gerakan sadar pajak, maupun operasi gabungan yang melibatkan kejaksaan, kepolisian, Bagian Perekonomian dan Satpol PP. Menurut Ade, capaian target triwulan pertama tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang kurang dari 25 persen. Meski pada triwulan pertama telah melampaui target, pihaknya akan terus melakukan inovasi dan gebrakan untuk mengejar target PAD dari sektor pajak tersebut, apalagi tahun ini target

PAD dari sektor pajak sebesar Rp 270 miliar atau naik sebesar Rp 10 miliar dari tahun 2014 yang hanya Rp 260 miliar. Sementara itu, Kabid Pembukuan dan Pengembangan Potensai Daerah Dispenda Kota Malang Tri Okky Rudianto menyebutkan dari seluruh potensi dan pendapatan pajak selama triwulan pertama itu, hanya pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang tidak mencapai target sebesar 25 persen. Dari target sebesar Rp 100 miliar, tercapai 21,3 persen. Pajak lainnya, kata dia, capaiannya sudah melampaui target. Adapun perinciannya, pajak hotel 36,32 persen dari target Rp 22,1 miliar, pajak restoran 30,44 persen dari target Rp 28,4 miliar, pajak hiburan 26,92 persen dari Rp 4,9 miliar. Selain itu, pajak reklame

32,65 persen dari Rp 18,6 miliar, pajak penerangan jalan umum (PJU) 29,87 persen dari Rp 38,6 miliar, pajak lain-lain 35 persen dari Rp 3,2 miliar, PBB 25 persen dari Rp 53,8 miliar, dan BPHTB 21,23 persen dari Rp 100 miliar. Lebih lanjut, Okky mengakui jika sebelumnya Dispenda kesulitan untuk menarik PBB karena adanya kabar jika PBB akan dihapus sehingga wajib pajak menunggu kepastian terlebih dahulu dari pemerintah. Khusus BPHTB, lanjut dia, pada awal-awal tahun juga kesulitan karena pajak ini bersifat pasif. "Kalau untuk pajak BPHTB, biasanya pada pertengahan atau akkhir tahun banyak masuk. Namun, semua itu bergantung pada sedikit banyaknya transaksi jual beli tanah maupun properti lainnya," ujarnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI

ant/umarul faruq

ANGIN PUTING BELIUNG. Warga membersihkan reruntuhan rumah yang rata akibat di terjang angin puting beliung di Desa Tambak Kalisogo, Jabon, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (13/4). Angin puting beliung tersebut mengakibatkan empat rumah mengalami rusak berat, 65 rumah rusak ringan dan lima warga korban mengalami luka-luka.

9

NARKOTIKA

Pemakai Narkoba Ditangkap MADIUN - Satuan Reserse Narkoba, Polres Madiun Kota, Jawa Timur, menangkap seorang yang kedapatan sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Kepala Satuan Resnarkoba, Polres Madiun Kota, AKP Sukono, mengatakan, orang itu adalah HW alias Hhk (39), warga Jalan Seroja, Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. "Dia kami tangkap dan geledah. Dari hasil pengeledahan, ditemukan satu plastik klip berisi sabu yang masih digengam di tangan kirinya," ujar Sukono kepada wartawan, Senin (13/4). Menurut dia, penangkapan tersangka berdasarkan informasi masyarakat yang menyebutkan sebuah rumah indekos di Kelurahan Oro-oro Ombo, Kecamatan Kartoharjo, yang sering dijadikan tempat pesta sabu-sabu. Dari situ, petugas langsung melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap HW yang sedang menggunakan barang terlarang itu. Dari tangan tersangka, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu klip sabu-sabu seberat 0,34 gram dan satu buah telepon genggam. Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 114 ayat (1) Sub pasal 112 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana penjara 12 hingga 20 tahun. Sukono menambahkan, peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Madiun Kota sudah sangat memprihatinkan. Peredaran dan penggunaannya telah terjadi di semua kalangan masyarakat. Data Satuan Resnarkoba Polres Madiun Kota mencatat, selama bulan Januari 2015 hingga awal April 2015, terdapat 12 kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani oleh kepolisian setempat. Pihak kepolisian terus melakukan pengejaran terhadap pemakai, pengedar, serta bandar narkoba, guna memberantas peredaran narkotika di wilayah Kota Madiun. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV

ant/ari bowo sucipto

PROTES KEPUTUSAN MENPORA. Sejumlah suporter tim Arema Cronus (Aremania) melakukan unjukrasa di depan Gedung DPRD, Malang,Jawa Timur, Senin (13/4). Mereka mengecam dan menolak keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora yang tidak memberikan rekomendasi pada tim Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk berlaga di kompetisi Qatar Nasional Bank League (QNB League) 2015 yang dinilai justru menghambat kemajuan sepakbola karena bisa mengakibatkan Indonesia diberi sanksi oleh FIFA.

Tak Ada Anggaran Pembangunan Museum Siola SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak akan mengalokasikan anggaran khusus untuk pembangunan museum yang ada di gedung Siola Kota Pahlawan. Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Pemkot Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu, mengatakan, anggaran pembangunan museum tersebut sudah masuk dalam anggaran perawatan dan pemeliharaan bangunan. "Saat ini, pemkot sibuk memperbaiki sejumlah bagian sudut gedung untuk persiapan peresmian museum Surabaya awal bulan depan," katanya, Senin (13/4). Bahkan, lanjut dia, pedestrian yang ada sisi Jalan Genteng Kali juga sudah mulai diperlebar. Gedung Siola sendiri memiliki tiga

lantai. Untuk lantai satu akan diperuntukkan sebagai museum, lantai dua dan tiga akan digunakan sebagai ruang pameran seni. Pemkot juga tengah merenovasi gedung Tunjungan Center yang berdampingan dengan gedung Siola. Rencananya, gedung ini akan dijadikan kantor sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). SKPD yang akan berkantor di gedung yang ada di Jalan Tunjungan ini di antaranya, DPTB, Kantor Ketahanan Pangan, Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM) dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dis-

budpar). "SKPD ini akan menempati gedung Tunjungan Center ketika pemeliharaan (renovasi) sudah selesai," katanya. Diketahui Siola difungsikan sebagai museum dan Tunjungan Center digunakan sebagai kantor SKPD setelah Pemkot tidak memperpanjang sewa kedua bangunan tersebut pada pihak ketiga. Untuk Tunjungan Center, masa sewanya sudah habis sejak 31 Desember 2014. Sedangkan untuk Siola akan habis pada 21 Mei 2015. Keberadaan Siola yang dijadikan museum dan juga gedung Tunjungan Center sebagai kantor SKPD merupakan upaya Pemkot untuk menghidupkan lagi kawasan Tunjungan. = ANT/ABDUL HAKIM

PROGRAM KELUARGA HARAPAN

Warga Miskin Penerima PKH Berkurang MALANG - Warga sangat miskin penerima dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, tahun ini berkurang menjadi 4.600 rumah tangga sasaran (RTS) jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang mencapai 6.217 RTS. Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang Pipih Tri Astuti, mengatakan, penerima dana PKH tahun ini sama dengan tahun 2014, yakni sebanyak 4.600 RTS atau menurun didanding tahun 2013 yang mencapai 6.217 RTS dengan anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 9,43 miliar. "Tahun ini anggaran yang dikucurkan untuk PKH sebesar Rp6 miliar. Dana bantuan bagi PKH tersebut dicairkan secara bertahap per wilayah mulai akhir pekan lalu (11/4) hingga 25 April mendatang di kantor

pos," katanya. Ia mengemukakan dana bantuan PKH dicairkan setiap tiga bulan sekali (triwulan) dan setiap RTS jumlah yang diterima bervariasi, yakni sebesar Rp 600 ribu hingga Rp 2,8 juta per tahun atau tergantung kondisi masing-masing RTS. Untuk kriteria penerima dana bantuan adalah ibu rumah tangga miskin, mulai dari ibu hamil hingga ibu yang memiliki anak TK, SD, sampai SMP. Untuk triwulan kedua 2015, lanjutnya, kemungkinan akan ada perubahan jumlah, sebab ada taambahan kriteria, yakni akan mengkover ibu rumah tangga miskin yang memiliki anak yang duduk di bangku SMA. "Kalau sebelumnya kan hanya sampai anak SMP saja, mulai triwulan kedua anak SMA pun akan dikover," ujarnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


KORAN MADURA Pamekasan PROBOLINGGO NKORAN Sumenep

Opini

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV SELASA 14 APRIL 2015

MADURA

No. 0586 | TAHUN IV

Meramu Harmonisasi Pengusaha-Buruh

Salam Songkem

Pencegahan Korupsi

P

impinan KPK mulai jengah mendapatkan penilaian miring bertubi-tubi dari sejumlah pihak. KPK sama sekali tak berprestasi setelah kehilangan Abraham Samad (AS) dan Bambang Widjojanto (BH). KPK hanya bisa menghabiskan anggaran besar, padahal tak memiliki keberanian lagi menangkap koruptor, dan banyak lagi kritikan yang diarahkan terhadap lembaga anti rasuah di bawah kepemimpinan Taufiquerahman Ruki itu. Kejengahan itu terlihat dari pernyataan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain, untuk tidak mengungkapkan KPK berusaha berkelit atas kegagalannya mengembalikan kejayaan KPK seperti ketika masih dikendalikan AS. Zurkarnain menyatakan pemberitaan media hanya soal penindakannya mencapai 86 persen, padahal juga dibutuhkan upaya pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan korupsi. Pernyataan ini menyiratkan KPK sedang fokus melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi, yang diekspos media hanya 14 persen. Ada ketidakseimbangan pemberitaan antara pencegahan dan sosialisasi dengan penindakan oleh KPK atas kasus korupsi, sehingga terkesan kinerja KPK mandul dalam menangani korupsi di wilayah kerjanya. Sungguhpun begitu, kenyataan tak bisa membohongi penilaian rakyat terhadap KPK. Adanya KPK seperti tidak adanya saja. Eksistensi KPK betapa sudah tidak mampu lagi menggigitkan taringnya pada koruptor, juga geliat aktivitasnya dalam melakukan upaya pencegahan korupsi hingga saat ini belum menunjukkan hasil signifikan, untuk tidak mengatakan nunsens. Memang hasil dari upaya pencegahan tak bisa terlihat seketika, melainkan butuh proses waktu. Ini berarti semestinya upaya pencegahan dan penindakan kasus korupsi tak perlu ada yang diprioritaskan, bahkan sebaiknya berjalan beriringan. Jika KPK hanya melakukan upaya pencegahan korupsi, makin nyata saja mereka tak cukup bernyali mengemban tugas sebaga pimpinan KPK, sehingga KPK perlu diselamatkan dari tangan mereka. (*)

I

C 11

Yang selalu menjadi bahan perbincangan di dunia buruh adalah jaminan kesejahteraan yang minim, karena tidak semua tempat kerja memberikan upah di bawah patokan Upah Minimum Kabupaten (UMK) atau Upah Minimum Regional (UMR). Simpel ini sifatnya kasuistik. Akan tetapi perlu mendapat simpati semua pihak. Sebab, ‘kenakalan’ sejumlah perusahaan memberikan upah minim bisa berakibat fatal, yakni reaksi dari Pekerja.

R

eaksi dari Pekerja ini sangat manusiawi. Dipotret dari berbagai sudut pandang apapun, perhormatan atas keringat yang jatuh bagian dari moral-sosial. Dalam pandangan teologis, Nabi Muhammad Saw menganjurkan agar orang yang mempekerjakan orang lain segera membayarkan upahnya sebelum kering keringatnya Kasus semacam ini (pemberian upah minim) sering ditemukan di kawasan lokal. Nasib para Pekerja terkatung-katung oleh pendapatan yang kurang rasional. Meskipun secara opjektif, kesenjangan ini dilatarbelakangi oleh banyak hal. Sebab, pemberian upah minim bisa saja karena memang pendapatan dari tempat usaha terbatas atau bisa saja karena ‘kenakalan’ pemilik usaha. Sehingga, jika penyebabnya karena indikator yang pertama, maka masih bisa diterima secara manusiawi. Akan tetapi, apabila penyebabnya indikator kedua, maka harus ada kebijakan yang mampu menjembatani kedua belah pihak. Supaya alur kerja bisa berjalan seiring meski tidak harus selalu digiring.

Intervensi pemerintah lewat kebijakan formal menjadi salah satu solusi menjaga dunia kerja di tanah air lebih harmonis. Yakni dengan mengajak para pengusaha unstuck bisa merealisasikan aturan ketenagakerjaan dengan konsisten. Seperti membayar upah buruh sesuai standar UMK/UMR. Peran Strategis Pekerja-Pengusaha Sebagian besar penduduk Indonesia adalah pekerja. Hal itu karena dipengaruhi oleh faktor geografis yang separuhnya adalah persawahan. Faktor yang lain, adalah tekanan sosiologis bagi masyarakat dengan pendapatan kecil yang dinilai kurang mencukupi pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Sehingga, meski tidak menjadi buruh di negeri sendiri, sebagian warga Indonesia memilih mencari lapangan pekerjaan di luar negeri. Dengan resiko, di negeri orang mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan perlakukan baik atau kurang baik. Realitas yang terjadi, ada banyak kasus yang mengenaskan menimpa sebagian pekerja Indonesia. Mulai dari penganiayaan yang bersifat fisikis, dan ideologis. Dalam konteks keindonesiaan, kasus semacam ini bisa ditekan semaksimal mungkin. Alasannya sangat sederhana, para pekerja (buruh) di sejumlah perusahaan adalah warga pribumi yang bermartabat. Etos kerja tinggi yang ditunjukkan oleh para buruh bisa mendapat apresiasi berarti dari Pengusaha. Para buruh tentu akan merasa sangat senang jika hasil usahanya bisa dihargai sesuai dengan ketentuan yang sudah ada. Pada sisi yang lain, pengusaha yang memiliki wilayah usaha di Indonesia sejatinya pribadi yang bisa mengayomi para pakerjanya. Pengusaha menginginkan usahanya berhasil. Dan keberhasilan yang dicapai memiliki efek positif bagi pertumbuhan perekonomian dan dunia usaha di negeri ini. Pengusaha

dan buruh (pekerja) dua komponen yang sangat dibutuhkan dalam proses pembangunan di Indonesia. Sehingga, kebijakan pemerintah bisa menaungi kepentingan pekerja dan pengusaha. Sebab, ketika kebijakan sudah akomodatif, maka antara Pengusaha dan Pekerja bisa lebih dinamis dan harmonis. Pekerja bisa menjalakan pekerjaannya dengan tenang. Sementara para Pengusaha bisa membuat konsep recana masa depan lebih nyaman. Ketika kondisi sudah tenang dan nyaman, maka stabiltas negara juga maksimal. Bersatu Menjaga Ketahanan Ekonomi NKRI Harmonisasi Pekerja-Pengusaha pada prinsipnya akan menjadi benteng bagi ekosistem dunia kerja negara. Prinsip satu dan berselaras dalam komitmen dan pemikiran akan menjadi wahana multiwawasan. Ribuan buruh dan sederet perusahaan yang ada di Indonsia menjadi modal menyongsong transisi ekonomi. Gaung pasar bebas dalam bingkai Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) merupakan pisau kritik dunia kerja tanah air. Inkonsistensi Pekerja-Pengusaha menjadi ancaman bagi penguatan potensi perekonomian negara. Sebab, ketidakharmonisan ekosistem dunia kerja menjadi peluang bagi pemodal asing meraup keuntungan. Hukum pasar bebas adalah kompetisi. Kompetisi bisnis tidak cukup mengandalkan kreatifitas barang. Akan tetapi jauh dari barangisasi ini, profesionalisme manusia pasar jauh lebih

penting. Eskalasi dunia kerja di Indonesia yang terkadang bias kepentingan komunalitas harus dilawan. Setidaknya, komitmen ini akan memperkuat basis perekonomian negeri ini dalam persaingan pasar internasional. Tindakan defensif dan prefentif menyongsong era MEA beberapa waktu ke depan kunci ketahanan perekonomian khas Indonesia. Potensi alam dengan kultur yang kaya tersebar hampir di semua kawasan Indonesia. Mulai dari Sabang hingga Merauke. Kesuburan tanah dan kekayaan luar biasa ini hanya akan dirasakan oleb masyarakat Pribumi. Penduduk yang berprofesi sebagai buruh dam Pengusaha bisa bahu membahu membangun komitmen memiliki sepenuh hati. Komitmen ini substansinya adalah pengejewantahan cinta terhadap tanah air (nasionalisme). Bangsa yang besar adalah bangsa yang merasa memiliki terhadap kekayaan yang ada di bumi negerinya. Wallahu a’lam=

Pada sisi yang lain, pengusaha yang memiliki wilayah usaha di Indonesia sejatinya pribadi yang bisa mengayomi para pakerjanya.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala) BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@ gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

MADURA

12

PENGARUH BBM

Harga Gula Melejit PROBOLINGGO - Kenaikan harga BBM beberapa pekan terakhir, berpengaruh terhadap harga jual barang di pasaran. Salah satunya harga gula pasir mengalami peningkatan.

LANCAR. Salah satu peserta UN 2015 di MAN Pajarakan di Kabupaten Probolinggo

Pelaksanaan UN Langsung Disidak Bupati: Merupakan Bentuk Dukungan Moral PROBOLINGGO - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) untuk kalangan Sekolah Menengah Atas (SMA)/ sederajat dilaksanakan secara serentak, Senin (13/4). Untuk pelaksanaan UN di wilayah Kabupaten Probolinggo langsung dilakukan sidak. Dalam sidak yang berlangsung sejak pagi itu, dilakukan oleh Bupati Probolinggo bersama dengan anggota Komisi VIII DPR. Lokasi yang dipilih dalam sidak tersebut yakni berada di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pajarakan serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) I Kraksaan. Bupati Puput Tantriana Sari, mengatakan kegiatan sidak ini merupakan bentuk dukungan moral kepada siswa. Serta ingin mengetahui tentang pelaksaan UN secara langsung oleh peserta UN tahun ini. “Baik mengenai kebutuhan soal maupun persiapan lainnya yang berkiatan dengan UN,”

terangnya. Untuk tahun ini di wilayah Kabupaten Probolinggo, kata dia, sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya tak sebanyak UN tahun ini. Tidak hanya dilaksanakan secara tertulis, namun ada dua lembaga sekolah yang melakukan UN secara online. “Karena ada tawaran dari kementrian untuk sekolah yang siap melakukan UN secara secara online. Maka daerah bias melaksanakannya,”tandas Bupati Puput Tantriana Sari. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengatakan, untuk kebutuhan soal UN nam-

paknya tidak ada masalah. UN sendiri akan berlangsung mulai tanggal 13-15 besok untuk SMA. “Untuk SMK sampai dengan tanggal 16, karena ada tambahan mata pelajaran yang harus diikuti,” katanya. Sebelum pelaksanaan UN digelar, lanjut dia, semua kebutuhan terkait dengan UN temasuk persiapan siswa juga sudah dimatangkan. Bahkan di wilayah Kabupaten Probolinggo juga ada lembaga sekolah yang menggelar UN secara online. “Untuk sekolah yang menggelar UN online, pihaknya sudah mempersiapkan ganset dengan ukuran 90.000 watt untuk mengantispasi terjadinya pemadaman listrik. Karena untuk uN online listrik memang menjadi factor utama dalam proses pelaksanaannya,”papar Tutug Edi Utomo. =Mahfud Hidayatullah

Untuk harga gula perkilonya mencapai Rp 10 ribu, dinilai lebih mahal dibandingkan dengan harga beras. Kenaikan harga gula di pasaran, lantaran harga BBM mengalami kenaikan. ”Kalau sebelumnya harga gula hanya berkisar Rp 9300 perkilogramnya,” terang Sri, salah satu pedagang pasar Dringu Kabupaten Probolinggo, kepada wartawan, Senin (13/4). Menurutnya, dengan kenaikan harga gula sejak beberapa hari terakhir membuat banyak pembeli gula yang mengurangi pembeliannya. Biasanya pelanggan membelinya dengan jumlah besar sekarang hanya membeli setengahnya. “Jadi terpaksa saya juga mengambil gula dengan jumlah kecil kepada distributor gula yang ada,” tandas Sri. Salah satu pedagang lainnya, Ilham, mengatakan kenaikan harga gula tersebut disebabkan karena saat ini masih belum memasuki masa panen gula. Sehingga harganya cendrung tinggi. Bahkan, murahnya harga gula disebabkan karena jarangnya petani yang

menanam tebu. “Sehingga persedian gula lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat,” ucapnya. Dengan kondisi tersebut, kata dia, harga gula cederung fluktuatif dan tidak stabil. Untuk pekilogramnya gula, saat ini lebih mahal dibandingkan dengan harga beras di pasaram. Harga beras mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelumnya.

Harga beras super hanya berkisar Rp 8.500 perkilogramnya. Jauh mengalami penurunan. Sebelumnya harga gula dengan jenis yang sama harganya mencapai Rp 11 ribu perkilogramnya. Harga gula mengalami peningkatan dibanding dengan sebelumnya, “Harga beras super hanya berkisar Rp 8.500 perkilogramnya. Jauh mengalami penurunan yang sebelumnya harga gula dengan jenis yang sama harganya mencapai Rp 11 ribu perkilogramnya. Harga gula mengalami peningkatan dibanding dengan sebelumnya,”papar Ilham. =Mahfud Hidayatullah

GULA. Seorang penjual sedang menunjukkan dua bungkus gula yang mulai merangkak naik.


Probolinggo

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

13

Peserta Ujian Paket C Menurun Terbentur Aturan dan Persyaratan Diperketat PROBOLINGGO - Jumlah peserta ujian Paket C di Kota Probolinggo diklaim menurun oleh Dinas Pendidikan Kota Probolinggo. Bila ditilik dua tahun terakhir, selisihnya mencapai 145 peserta. Pada 2015, jumlah pesertanya hanya 335 orang. Sementara tahun lalu mencapai 480 orang.

Itu artinya, tak ada lagi yang menjadi dalih untuk tidak bersekolah. “Masalah lainnya adalah kesiapan mental, terutama saat mengikuti aktivitas belajar di sekolah reguler. Faktor ini banyak yang memengaruhi untuk tidak sekolah,” ucapnya.

Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat, Olahraga dan Seni, Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Asyit Wardono mengatakan 335 peserta itu terdiri dari dua kelompok. Kelompok pertama yang mengikuti ujian paket C di bawah naungan Dinas Pendidikan sebanyak 105 peserta. Diantaranya, kelompok di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Probolinggo berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Yakni PKBM Bayuangga 25 orang, PKBM Melati 35 orang, PKBM Hidayah 18 orang, dan PKBM Amanah 27 orang. Sedangkan kelompok kedua dibawah naungan Kementerian Agama sebanyak 230 peserta yang dilaksanakan di sembilan pondok pesantren (Ponpes). Yakni Ponpes Nurul Islam 38 orang, Ponpes Riyadlus Sholihin 46 orang, Ponpes Miftahul Ulum Assalafy 20 orang, Ponpes Mujtahid Salafiyah 16 orang, Ponpes Manbaul Ulum 20 orang, Ponpes Zainul Ishlah 56 orang, Ponpes Al Aliyatul Mukarromah 15 orang, Ponpes Assuniyah Nurul Hidayah 14 orang, dan Ponpes Darul Muta’alimin 5 orang. “Total peserta sebanyak 335 orang. Mereka yang mengikuti di bawah naungan Dinas Pendidikan sebanyak 105 orang, yaitu 73 laki-laki dan 32 perempuan. Untuk 230 orang di bawah naungan Kementerian Agama yang mengikuti ujian di sembilan pondok pesantren. Yakni 145 laki-laki dan 85 perempuan,”ujarnya kepada wartawan, Senin (13/4). Menurutnya, menurunya peserta ujian paket C dikarenakan persyaratan terlalu ketat dan tidak seperti tahun 2014. Semula pihaknya mengirimkan data peserta ujian paket C sebanyak 359 orang ke propinsi, namun setelah melalui proses verifikasi hanya menyisakan 335 orang. “Sekarang aturannya sangat ketat, dan peserta harus memenuhi persyaratan seperti foto copy ijazah yang dilegalisir, foto copy raport semester 1 sampai 5, dan Buku Induk Lembaga. Semua kebijakan itu diambil oleh pihak

Sugianto Peserta Tertua Sugianto salah satu perangkat Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih menjadi peserta UN Kejar Paket C yang tertua yang di gelar di SDN Sukabumi II Kota Probolinggo. Dengan mengenakan seragam sebagai perangkat kelurahan, mengisyaratkan untuk berusaha keras untuk mengisi Lembar Jawaban Komputer (LJK) dengan benar. Ada hal yang patut dicontoh. Yakni, kegigihannya melanjutkan pendidikan yang sempat terputus hingga bangku SMA. Semangatnya untuk memegang ijazah

propinsi. Jadi kalau tidak memenuhi syarat tidak bisa mengikuti ujian Paket C,” tandas Asyit Wardono. Asyit Wardono mengingatkan, ujian Paket C sangat penting bagi mereka yang membutuhkan ijazah untuk kerja. Ini merupakan satu diantara banyak alasan mengapa banyak masyarakat putus sekolah memilih melanjutkan pendidikannya di program ini. Disisi lain, tak bisa mengikuti jenjang pendidikan reguler lantaran terbentur masalah ekonomi. Kendati begitu, saat ini wajib belajar dua belas tahun di haruskan.

Paket C setara SMA pulalah yang menjadi dorongan dirinya agar bisa lulus. Sugianto mengatakan dengan umurnya saat ini yang sudah mencapai 51 tahun, bukan menjadi halangan untuk bisa bercitacita menjadi seorang sarjana. “Dulu, tidak sekolah karena alasan biaya. Orang tua sempat kualahan membiayai. Apalagi jika dulu dengan bekerja, dapat lebih menjanjikan daripada harus sekolah,” katanya ditemui di selasela UN. Sehingga dengan pilihannya tersebut, Sugianto tidak merasakan bangku sekolah formal hingga belum tamat SMA. Sejak itu, pada beberapa tahun yang silam, dia memutuskan untuk mengikuti kejar paket C sebagai syarat agar dapat mengenyam pendidikan lanjutan. Lebih tepatnya, sejak menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Ke-

lurahan Kedunggaleng, keinginan untuk dapat mengeyam pendidikan lebih tinggi makin berapi-api. Meski dirinya tidak tamat SMA, dia akan terus menyemangati anak dan cucunya untuk terus dapat bersekolah. Buktinya, tahun ini dia rela mengikuti ujian kejar paket C dengan mengulang bahan-bahan pelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanah di Kelurahan Jati Kota Probolinggo. ‘’Bersekolah itu wajib, agar pintar dan dapat berkompetensi. Jika tidak sekolah seperti saya dulu,serba susah. Bekerja juga mengandalkan alam. Tapi, jika sudah sarjana bisa mengaplikasikan ilmu yang tinggi itu dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang sudah jadi PNS,”papar pria berperawakan hitam manis ini. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

FKB Menolak, Empat Fraksi Menyetujui PROBOLINGGO - Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Probolinggo menolak satu dari tiga Raperda yang diajukan pemkot. Raperda yang ditolak adalah Raperda pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol di Kota Probolinggo. Sedangkan dua Raperda yang disetujui yakni Raperda pengelolaan Drainase, dan Raperda tentang pencegahan dan penanggulangan Kebakaran. Penolakan itu disampaikan dalam sidang Paripurna Pengambilan Keputusan yang didahului Penyampaian Pemadangan Umum sekaligus pendapat akhir fraksi di DPRD Kota Probolinggo, Senin (13/4). Juru bicara Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Probolinggo, H. Syaifudin, menegaskan menolak rancangan peraturan daerah pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol dengan berbagai alasan. Diantaranya, tidak memenuhi tiga syarat bagi peraturan perundang-undangan termasuk Perda yang baik, harus mempertimbangkan aspek filosofis , yuridis, dan sosiologis. Alasan aspek filosofis menurut dia, dimaksudkan agar produk hukum yang diterbitkan jangan bertentangan dengan nilai-nilai agam dan kepercayaan. Sedangkan aspek yuridis dimaksudkan agar produk hukum yang diterbitkan dapat berjalan sesuai

dengan tujuan, tanpa menimbulkan gejolak di tengah-tengah masyarakat. Dan aspek sosiologis dimaksudkan jangan sampai bertentangan dengan nilai-nilai adat istiadat. “ Bila terbentuknya parturan perundang-undangan telah memenuhi cakupan tiga aspek tersebut, maka keadilan yang dicapai dapat diwujudkan dan dipertanggungjawabkan adalah keadilan yang berorientasi keadilan hukum, keadilan moral dan keadilan masyarakat,” tegasnya. Tak hanya itu, kehadirannya sejak awal sudah bermaslah. Tidak hanya persoalan menyangkut tidak adanya naskah akademik yang merupakan persyaratan dalam penyusunan Raperda. “Naskah akademik sebagai persyaratan, maka apabila salah satu syaratnya tidak terpenuhi, tentu Raperda itu menjadi cacat hukum. Walau dalam Permendagri Nomor 12/2011 dan Permendagri Nomor 1/2014 tentang pembentukan produk hukum daerah, tidak terdapat frasa harus, tetapi karena menjadi persyaratan maka hukumnya wajib,”terang H. Syaifudin. H. Syaifudin kembali mene-

gaskan, dalam hukum administrasi negara (HAN) ada dua persyaratan yang harus diperhatikan agar keputusan sah menurut hukum dan memiliki kekuatan hukum untuk dilaksanakan. Syarat yang harus diperhatikan mencakup syarat materil dan syarat formil. Syarat materil terdiri dari organ pemerintah yang membuat keputusan harus berwenang, keputusan tidak boleh mengandung kekurangankekurangan yuridis, seperti penipuan, paksaan, dan kesesatan. “Keputusan harus berdasarkan suatu keadaan, dan dapat dilaksanakan tanpa melanggar peraturan-peraturan lain, serta isi dan tujuan keputusan itu harus sesuai dengan peraturan dasarnya,”tegasnya. Demikian juga, pihaknya meminta dalam menyikapi fenomena ini anggota DPRD Kota Probolinggo harus arif dan bijak, tidak mengedepankan emosional dalam mengambil keputusan untuk melahirkan sebuah perda. Sehingga ketika Raperda tersebut berlaku efektif, tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat. Persolannya, berbicara minuman beralkohol sangat sensitif. Jangan sampai menyinggung perasaan kaum muslimin. Sebab dalam hukum islam sudah jelas, minuman beralkohol adalah haram. Tetapi kita tidak menafikan bahwa masyarakat Kota Probolinggo adalah pluralistik.

“Guna menjaga keharmonisan dan stabilitas keamanan yang kondusif, maka lembaga DPRD dan Pemkot hendaknya mau mendengarkan dan menampung aspirasi kaum muslimin yang mayoritas warga Kota Probolinggo. Apalagi, mayoritas ormas islam banyak menolak,”papar H. Syaifudin. Pasca penyampaian pandangan empat fraksi atas tiga raperda tersebut, suasana sidang paripurna menjadi tegang setelah salah satu anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H. Yusuf Susanto, memprotes penolakan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. “Meski FKB menolak, masih ada lima fraksi yang meyetujui. Yakni PDIP, Golkar, PPP, dan Fraksi GEDE. Berarti Raperda pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol, sah menjadi Raperda,”teriak Politisi PPP ini. Atas argumen tersebut, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa, Ali Muhtar, justru mempertahankan kalau fraksinya tetap menolak karena beberapa alasan yang telah disampaikan dalam pandangan akhir fraksi. “Fraksi kami tetap menolak, karena alasan dan beberapa pertimbangan yang tidak memenuhi aspek aspek filosofis , yuridis, dan sosiologis. Begitu juga dua syarat, yakni syarat formil dan materil,”tegas mantan Ketua KPU Kota Probolinggo ini. Melihat hal itu, Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPRD Kota Probolinggo, Hamid Rusdi, berusaha menengahi permasalahan tersebut. Dan mempersilahkan pimpinan DPRD untuk memutuskan apakah di sahkan atau tidak. “Silahkan pimpinan dewan memutuskan untuk disahkan, agar tidak berlarut-larut menjadi perdebatan yang tak pernah selesai. Ini kan masih menunggu evaluasi dari Gubernur apakah diterima atau tidak distujui,”celetuk politisi Partai Gerindra ini. Akhirnya, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Agus Rudi Ghafur, mengesahkan Raperda pengendalian dan pengawasan terhadap peredaran dan penjualan minuman beralkohol, Raperda pengelolaan Drainase, dan Raperda tentang pencegahan dan penanggulangan Kebakaran, menjadi Raperda yang kemudian harus mendapat evaluasi dari Gubernur. =M.Hisbullah Huda

PILKADES

Tunggu Perbup PROBOLINGGO - Kabupaten Probolinggo dalam waktu dekat akan mempunyai hajat politik besar yakni Pemilihan Kepala Desa (Plkades) secara serentak. Namun untuk kapan pelaksanaan itu akan digelar. Apalagi pemkab masih menunggu Peraturan Bupati (Perbup). Sedangkan untuk Perda Nomor 1 tahun 2015 tentang pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian Kepala desa, sudah resmi dimiliki Pemkab. ”Secara teknis pemkab masih tetap menunggu perbup,” terang Asisten Tata Praja dan Pembangunan, Hadi Prayitno, kepada wartawan, Senin (13/4). Menurutnya, dalam perbup akan secara teknis hal-hal yang belum diatur dalam perda yang sudah ada akan diatur. Sehingga pilkades nantinya, bisa berjalan secra lancar tanpa ada persoalan apapun. “Yang jelas pilakdes tidak akan lama lagi sudah siap untuk dilaksanakan. Karena perbub saat ini sudah mulai diajukan dan segera disahkan,” tandas Hadi Prayitno. Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Probolinggo, Martinus Djaifiul Efendi, mengatakan untuk pelaksanaan pilakdes memang akan digelar secara serentak di 252 desa dari sebanyak 325 desa yang ada di 24 Kecamatan. “Jumlah pilkades tahun ini merupakan tahap kedua. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya. Dia menambahkan, untuk pilakdes tahun ini biayanya semua ditanggung oleh pemerintah. Termasuk masalah surat suara calon kades yang akan bertarung dalam pilkades nantinya. Bahkan untuk honor panitia pilkades juga menjadi tanggungan pemerintah. “Semua itu sudah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Probolinggo. Dan APBdesa yang akan menggelar pilkades dana sudah diatur di dalamnya,” ucap Martinus Djaifiul Efendi. Untuk kegiatan pilkades nantinya, kata Martinus Djaifiul Efendi, akan digelar secara serentak. Pihaknya sudah mempersiapkan semua keamanan pilkades secara berlapis. Mulai dari aparat kepolisian, sampai dengan TNI. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 |14 No.APRIL 0586 |2015 TAHUN IV SELASA

No. 0586 | TAHUN IV

15 15

SERIE A

Rentetan Kemenangan Milan Terhenti

Gelandang Manchester United Marouane Fellaini mencetak gol lewat sundulan ke gawang Manchester City pada pertandingan di Old Trafford, Minggu (12/4) tengah malam WIB.

MU Penguasa Kota Manchester MANCHESTER - Pelatih Manchester United Louis van Gaal menilai, kemenangan 4-2 timnya atas Manchester City pada Derby Manchester di Old Trafford, Minggu (12/4) tengah malam WIB sangat fantastis. Selain itu, kemenangan ini mengembalikan gelar penguasa Kota Manchester ke Manchester Merah, setelah dalam tujuh tahun terakhir menjadi milik Manchester City. Kemenangan ini juga memperpanjang rekor tidak terkalahkan Setan Merah karena selalu menang dalam enam pertandi ngan terakhir. “Hasil ini sangat fantastis. Kami melakukan langkah besar dalam enam pertandingan terakhir. Kami telah melewati laga-laga sangat sulit untuk tim saya. Kemenangan-kemenangan ini sekaligus menambah kepercayaan diri akan filosofi permainan kami setelah kalah dari Arsenal di Piala FA,” ujarnya. Dia melanjutkan, “Tetapi saya harus mengatakan bahwa semua pemain patut mendapat pujian karena mereka sudah memberikan yang terbaik di bawah tekanan. Fans berharap hari ini kami menang dan akhirnya terwujud, tetapi sejujurnya, kemenangan ini tidak diraih dengan mudah.” “Saya sangat bahagia melihat fans bergembira setelah pertandingan ini. Hasil ini sangat berarti bagi mereka. Mereka selalu mendukung kami, meski hasilnya tidak bagus. Itulah sebabnya saya bahagia karena mereka,” ucap pelatih asal Belanda itu. Sementara Pellegrini yang dituntut dipecat mengaku tidak peduli dengan masa depannya

di Etihad Stadium. “Masa depan saya tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah apa yang terjadi hari ini. Saya akan terus bekerja. Kami masih harus bermain pada enam pertandingan dan mencoba mengakhiri musim dengan posisi setinggi mungkin. Bagi saya, inilah yang paling penting,” ujar pelatih asal Cile ini. Dia melanjutkan, “United bermain dengan sangat bagus pada 20 menit pertama ketika kami juga bermain bagus. Kami mencetak gol dan masih memiliki dua sampai tiga peluang untukk mencetak gol tetapi gagal. Sebaliknya, mereka tampil makin bagus dan kami tidak lagi bermain sebagai kami tunjukkan pada 20 menit pertama. ” Pada laga tersebut, Manchester City unggul terlebih dahulu melalui Sergio Aguero ketika pertandingan baru berjalan delapan menit, tetapi enam menit berselang, berhasil disamakan oleh Ashley Young lewat gol dari sebuah sudut sempit. Pada menit ke-27, Setan Merah berbalik unggul setelah Marouane Fellaini melepas sundulan keras untuk menaklukkan Joe Hart di bawah mistar gawang City.

Di babak keua, tepatnya pada menit ke-67 Juan Matta memperbesar keunggulan tuan rumah di babak kedua sebelum ditambah lagi oleh gol Chris Smalling pada menit ke-73 untuk mengubah posisi menjadi 4-1. Sergio Aguero memperkecil ketinggalan timnya menjadi 4-2 satu menit menjelang waktu normal berakhir. Kedudukan 4-2 ini pun akhirnya bertahan hingga laga usai. Juan Mata semakin memantapkan posisinya sebagai pemain penting dalam pasukan Van Gaal. Dengan visi dan kreativitasnya, dia memporakporandakan kekuatan City. Sedangkan di lapangan tengah, Michael Carrick cukup jeli mengatur tempo permainan MU. Dia membawa timnya bermain dalam tempo tinggi ditopang oleh Ander Herrera yang memiliki umpan-umpan akurat. Meski demikian, yang menjadi pemain terbaik di atas lapangan pada laga ini di kubu MU adalah Ashley Young dan Fellaini. Bek paling berpengalaman City, Pablo Zabaleta kewalahan mengawal pemain sayap Tim Nasional Inggris ini. Sedangkan Fellaini yang berpostur jangkung selalu unggul dalam bola-bola atas. Tambahan tiga poin ini memantapkan posisi MU di peringkat ketiga klasemen sementara, unggul empat poin dari Manchester City di peringkat keempat. Setan Merah tetap hanya berjarak satu poin dari Arsenal di tempat kedua dan tertinggal delapan angka dari Chelsea di puncak klasemen. =sky sports/carol aji

MILAN - Rentetan kemenangan AC Milan terhenti setelah bermain imbang 1-1 saat menjamu Sampdoria pada lanjutan Liga Serie A Italia di San Siro pada Senin (13/4) dini hari WIB. Padahal, sebelumnya, anak-anak asuh Filippo Inzaghi itu memetik dua kemenangan beruntun. Dan, tiga angka dari Sampdoria seharusnya bisa memperbaiki posisi mereka di klasemen dan menghidupkan peluang bermain di Eropa. Sepanjang 45 menit pertama, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Sampdoria memecah kebuntuan pada menit ke-58 melalui Roberto Soriano. Mendapat umpan terobosoan dari Samuel Eto’o dari luar garis 16, Soriano melepas tendangan kaki kanan dari tengah kotak penalti ke pojok kiri bahwa gawang Milan tanpa bisa dihentikan kiper Diego Lopez. Gelandang Milan asal Belanda Nigel de Jong sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-74. Berawal dari sepak pojok, bola lambung tersebut sempat ditanduk pemain Sampdoria dan mantan gelandang Manchester City itu melepas tendangan akrobatik kaki kanan dari tengah kotak penalti ke pojok kiri bahwa gawang Sampdoria dan menaklukkan penjaga gawang Emiliano Viviano. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga laga usai. Secara statistik, Milan unggul segala-galanya atas Sampdoria. I Rossoneri mencatat 58% penguasaan bola dengan 26 tendangan ke gawang, enam di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Sampdoria hanya memiliki 42% penguasaan bola dengan 11

kali mengancam gawang Diego Lopez, tetapi hanya tiga yang tepat sasaran. Tambahan satu poin ini membuat posisi Milan tidak berubah. Mereka masih bertengger di peringkat ke-8 klasemen sementara dengan 42 poin. Sesewaktu posisi ini akan diambil alih Genoa yang menempati urutan ke-9 dengan 41 angka tetapi masih unggul satu pertandingan di tangan. Sedangkan AS Roma harus menerima kenyataan terlempar ke peringkat ketiga klasemen sementara setelah ditahan imbang 1-1 oleh tuan rumah Torino di Stadio Olimpico Grande. Roma unggul terlebih dahulu berkat gol Alessandro Florenzi dari titik putih pada menit ke-57, tetapi Maksi Lopez berhasil menyamakan kedudukan tujuh menit berselang. Posisi Roma di tempat kedua klasemen sementara diisi oleh Lazio yang menang telak 4-0 atas tamunya Empoli di Stadio Olimpico. Keempat gol Lazio masing-masing dibuat Stefano Mauri, Miroslav Klose, Antonio Candreva, dan Felipe Anderson. Sementara dari La Liga Spa nyol, Real Sociead ditahan imbang 2-2 oleh tamunya Deportivo La Coruna pada laga yang berlangsung di Estadio Anoeta, Senin (13/4) dini hari WB. Xabi Prieto membawa Sociedad unggul lebih dulu dari titik putih, tetapi Lucas menyamakan kedudukan pada menit ke-40. Di babak kedua, Sociedad lagi-lagi unggul berkat gol Gonzalo Castro pada menit ke-57, tetapi Jose Toeche berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-78. =espn/carol aji

Penyerang Sampdoria Eder (kiri) berebut bola dengan pemain AC Milan Alessio Cerci pada pertandingan yang berlangsung di San Siro.


16 MU

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

KORAN MADURA

PENGUASA KOTA MANCHESTER

16

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

ATLETICO MADRID vs REAL MADRID

Ambisi PERPANJANG DOMINASI

P

asukan Diego Simeone itu ingin membalas kekalahan mereka dari Madrid pada final Liga Champions tahun lalu di Lisabon, Portugal. Apalagi sepanjang musim ini, Atletico sangat dominan atas Madrid dan tidak pernah kalah dari tim bertabur bintang itu. Pada final tahun lalu itu, Atletico nyaris merebut gelar Liga Champions pertama mereka, setelah sukses unggul 1-0 sampai menjelang pertandingan berakhir. Tetapi gol sundulan Sergio Ramos di menit-menit akhir memaksa kedua tim bermain imbang 1-1 sepanjang 90 menit dan harus menempuh babak tambahan waktu. Selama 2x15 menit, gawang Atletico yang ketika itu masih dikawal Thibaut Courtois, kiper pinjaman dari Chelsea, dibobol tiga kali dan Madrid pun keluar sebagai juara dengan skor 4-1. Kekalahan itu ingin dibalas pada laga Rabu (15/4) dini hari WIB nanti. Atletico punya modal

MADRID-Atletico Madrid cukup percaya diri menjelang laga melawan tim sekota, Real Madrid, pada pertandingan leg pertama babak perempat final Liga Champions bertajuk Derby Madrid di Vicente Calderon, Rabu (15/4) dini hari WIB.

besar menghadapi laga ini. Dalam enam pertemuan mereka sebelum ini di kompetisi domestik, Atletico sangat superior atas Madrid. Anakanak asuh Diego Simeone itu sudah empat kali menang dan dua kali imbang. Atletico sukses mengatasi Madrid pada laga Piala Super Spanyol yang berlangsung dua leg dan Copa del Rey musim ini. Pertemuan terakhir kedua tim ini terjadi pada Februari 2015 di ajang La Liga. Ketika itu, “Rojiblancos” menang telak empat gol tanpa balas atas “Los Blancos”. Ini adalah kemenangan terbe-

sar Atletico dalam Derby Madrid dalam 28 tahun terakhir. Bagi pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti, kekalahan ini akan menjadi cambuk pada leg pertama babak perempat final nanti. “Hasil terakhir melawan Atletico menjadi sebuah faktor yang akan memotivasi kami. Ini akan menjadi sebuah pertandingan yang lain, tetapi laga melawan Atletico tetap saja menjadi sebuah pertandi ngan yang sulit,” kata Ancelotti. Dia melanjutkan, “Kami sedang dalam penampilan terbaik, termotivasi dan memberikan semua yang kami miliki. Saya tidak pernah ragu, pertandingan ini

akan berlangsung dengan intensitas tinggi. Ini akan menjadi komponen penting dalam pertandingan nanti, tetapi masih ada hal lain yang kami butuhkan untuk memenangkan pertandingan ini.” Ancelotti juga tidak khawatir dengan laga ini karena mereka akan tampil dengan kekuatan penuh, setelah para pemain pilarnya sudah pulih dari cedera. Dan, inilah untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, mereka akan bermain dengan kekuatan terbaiknya. James Rodriguez dan Toni Kroos akan kembali setelah mendapat sanksi larangan bermain. Gareth Bale juga sudah mulai berlatih bersama timnya pada Minggu (12/4) dan siap dimainkan pada laga nanti. Di kubu Atletico, mereka juga akan tampil dengan kekuatan penuh. Striker Mario Mandzukic akan diturunkan setelah pulih dari cedera engkel yang membuatnya absen pada dua pertandingan terakhir di La Liga. Penyerang internasional Kroasia ini sudah mencetak 20 gol untuk Atletico sejak didatangkan dari Bayern Muenchen pada jen-

dela transfer musim panas lalu. Dia juga sudah mencetak dua gol pada tiga pertandingan melawan Real Madrid di Vicente Calderon. Raul Garcia juga sudah pulih dan siap dimainkan pelatih Diego Simeone. Di bawah mistar gawang, pelatih asal Argentina itu kemungkinan tetap akan menggunakan jasa Jan Oblak yang tampil bagus dalam beberapa pertandingan terakhir. Di lini tengah, Simeone akan memilih antara Jose Maria Gimenez dan Miranda untuk mendampingi Diego Godin di bek tengah. Sedangkan di lini depan, Simeone juga memiliki senjata lain yaitu gelandang serang asal Prancis Antoine Griezmann. Pemain Timnas Prancis ini mencetak dua gol saat Atletico ditahan imbang 2-2 Malaga di La Rosaleda akhir pekan ini. Tambahan dua gol ini meningkatkan jumlah koleksi golnya menjadi 21 gol sepanjang musim ini dan menjadi top skor sementara Atletio, unggul satu gol dari Mario Madzukic. =espn/sky sports/carol aji

Derby Madrid akan tersaji pada babak perempat final Liga Champions. Dua tim terbaik asal ibu kota Spanyol akan saling bertarung memperebutkan tiket ke babak semifinal.

ANTOINNE GRIEZMANN CRISTIANO RONALDO

JAMES RODRIGUEZ

MARIO MANDZUKIC


SELASA

KORAN MADURA

14 April 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SPORT WCP Terus Asah Taktik SELASA 14 APRIL 2015 | No.MADURA 0586 | TAHUN IV

A

| HAL. P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Parmadi Kembali Turun Jalan

Tuntut Bupati-Ketua Dewan Bertanggung Jawab SAMPANG - Puluhan aktivis yang mengatasnamakan diri Perlemen Masyarakat Dizalimi (Parmadi) kembali melakukan demonstrasi di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Senin (13/4). Mereka meminta Bupati Sampang A Fannan Hasib dan Ketua DPRD Imam Ubaidillah bertanggung jawab terhadap amburadulnya pengelolaan migas. “Kami tidak habis pikir kepada Ketua DPRD kurang merespons adanya pansus bentukan DPRD kemarin,” kata Afrizal dalam orasinya. Dikatakan, ada indikasi Imam Ubaidillah terlibat menikmati hasil pengelolaan migas yang dikelola badan usaha milik daerah (BUMD). Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu terkesan takut terbongkar kedoknya. Sehingga, tidak menandatangani penetapan anggota pansus. Bahkan, di par-

lemen ada kubu yang hendak menjegal keberadaan pansus tersebut. “Kalau Imam tidak merasa salah, seharusnya ikut mendukung keberadaan Pansus BUMD dan Migas. Namun Imam termasuk salah satu yang menjegal keberadaan pansus itu,” katanya. Menurutnya, keberadaan Pansus BUMD dan Migas bentukan DPRD harus didukung oleh semua pihak, termasuk semua anggota parlemen. Sebab tujuan pansus itu dibentuk untuk menelusuri persoalan tata kelola BUMD dan migas yang ada di Sampang. “Kalau ketua DPRD tidak menandatangani penetapan anggota pansus ini, berarti perlu dipertanyakan,” tanyanya. Selain itu, massa Parmadi mengutuk keras adanya dualisme pansus yang ada di tubuh parlemen. Sebab, hal itu menandakan bahwa anggota DPRD yang ada di par-

leman tidak mementingkan rakyat. “Sebenarnya, terjadinya dualisme pansus menandakan bahwa di dalam parleman sama-sama tidak mementingkan rakyat, mereka hanya memprioritaskan kepentingan kelompok saja,” kritiknya. Katanya, kedatangannya menuntut janji DPRD yang akan menjunjung tinggi Peraturan Daerah (Perda) No 3 Tahun 2010 sebagai bentuk pengawasan pada BUMD. Serta menuntut Pansus BUMD dan Tata Kelola Migas bekerja serius dan terbuka kepada publik. “Ketua DPRD jangan sembunyi dong dalam kasus BUMD dalam hal ini PT. SMP,” imbuhnya. Namun, aksi tersebut buntu di tengah jalan, sebab tudingan yang disampaikan tidak terjawab. Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidillah tidak menemui. Aksi itu hanya ditemui Ketua Pansus BUMD dan Migas,

Moh. Nasir. Menurut Nasir, pansus akan berusaha keras untuk meyelesaikan persoalan yang ada di tubuh BUMD selama ini. Bahkan, pansus sudah mendapatkan data riil terkait keberadaan pansus serta tata kelola yang dilakukan selama ini. “Masyarakat tidak perlu khawatir terkait agenda pansus. Kami tetap akan terus berusaha untuk membongkor kedok BUMD selama ini,” ucapnya saat memberikan penjelasan kepada massa Parmadi. Katanya, pansus sudah menemukan beberapa poin penting yang akan direkomendasikan kepada pemerintah nanti. Poin itu mengarah tata kelola BUMD yang buruk selama ini. “Kami akan publikasikan nanti hasil penelusuran pansus kepada publik. Sebab masyarakat Sampang harus tahu terkait pengelolaan BUMD selama ini,” imbuhnya. Politisi Partai Gerindara itu lebih jauh memaparkan, pada tanggal 20 April mendatang, hasil penelusuran pansus akan diparipurnakan dan akan direkomendasikan kepada pemerintah. “Sebentar lagi kegiatan pansus ini akan selesai, dan semua tata kelola BUMD dan igas akan dipublikasikan,” jelasnya. Setelah massa menyampaikan orasinya, massa langsung menuju ke Kantor Pemda sambil berorasi untuk mempertanyakan gaji direksi PT. SMP yang sampai saat ini terus dikucurkan. Padahal, PT tersebut sudah tidak lagi mengelola migas sejak 2013 lalu. Massa juga mempertanyakan sumber dana untuk membayar gaji direksi PT. SMP yang mencapai puluhan juta tiap bulannya. “Bupati Sampang harus bertanggung jawab dan transparan terkait cas flow PT. SMP,” orasi Jakfar sambil berjalan menuju Pemda. Jakfar lebih detail menjelaskan, sesuai dengan Perda No 8 Tahun 2008 yang diubah menjadi Perda Nomor 2 tahun 2010 Pasal 14 ayat 4 dijelaskan, jika direksi tidak bekerja dengan baik, kapala daerah atau bupati harus menghentikan. Namun, yang terjadi di Kota Bahari dibiarkan begitu saja. Bahkan meskipun tidak bekerja mereka tetap digaji. “Kami harap bupati tidak melindungi mafia migas yang ada di Sampang,” harapnya. Namun, usaha Parmadi untuk bertemu bupati kandas, karena bupati pada waktu itu tidak menemui. Sehingga, tuntutanya itu tidak terjawab. Perlu diketahui, gaji Komisaris Utama PT. SMP Rp. 17.500.000, Komisaris Rp. 15.00.000, Direktur Utama 30.000.000, dan Direktur Rp. 25.000.000. =RIDWAN/LUM

BADAN LINGKUNGAN HIDUP Lepas Tangan

Akses Token UN Sempat MENGAlami Gangguan

Kemenag-STAIN Masih Berebut Lahan

SUMENEP | HAL. B

BANGKALAN | HAL. L

PEMAEKASAN | HAL. I


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

KESEHATAN

Layanan Kesehatan Gratis Belum Mulus

ALAT BERAT. Bocah menyaksikan alat berat yang digunakan melakukan reklamasi di Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Badan Lingkungan Hidup terkesan lepas tangan terhadap pekerjaan reklamasi tersebut.

BLH Lepas Tangan Terkait Reklamasi di Kecamatan Dungkek SUMENEP – Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Sumenep, M. Syahrial terkesan lepas tangan terkait pembuatan reklamasi di Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek. Bahkan dirinya mengaku belum mengetahui keberadaan pembuatan reklamasi yang telah meresahkan warga tersebut. Dengan demikian, pihaknya tidak bisa memastikan apakah pekerjaan tersebut legal. Sementara salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebelum dilakukan pembuatan reklamasi, yakni izin dari pemerintah daerah yang dibuktikan dengan UKL dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup). ”UKL UPL ini hanya berlaku dalam sektor usaha dalam skala kecil. Tapi kalau skalanya besar itu harus mempunyai Amdal (Analisis Dampak Lingkungan). Tapi untuk sementara waktu, kami masih belum

tahu persis di mana letak pembangunan reklamasi itu,” ungkapnya. Mantan Asisten Setkab Sumenep itu mengatakan, meskipun beberapa reklamasi belum mempunyai izin dari pemerintah, dirinya tidak bisa berbuat banyak, termasuk untuk melakukan penertiban. ”Yang kami urus hanya yang punya izin saja. Kalau itu ilegal kami tidak ikut di dalamnya. Soal penertiban, itu juga bukan wilayah kami tapi itu sudah wilayah penegak perda,” ungkapnya. Menurutnya, jika pelanggaran itu dinilai telah melang-

gar hukum, maka yang berhak melakukan penindakan yaitu polisi. ”Kalau cakupannya sampai melanggar UU, maka itu tugas pihak kepolisan atau penegak hukum yang mengamankan. Kalau dilingkup perda itu tugas Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja),” terangnya. Sementara anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi meminta pemerintah memberikan peringatan kepala pengembang tanpa harus menunggu peraturan daerah (perda), karena bisa mengacu terhadap Peraturan Menteri PU No. 40/PRT/M/2007 tentang Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai. Indra menerangkan soal izin reklamasi itu ada dalam Perpres Nomor 122 tahun 2012. Bagi setiap pengembang, terlebih dulu harus mengantongi izin lokasi dan wajib melakukan studi Amdal.

Politisi Partai Demokrat itu, menilai selama ini di Kabupaten Sumenep banyak reklamasi yang tidak melalui tahapan verifikasi teknis hingga studi kelayakan, sehingga otomatis sudah cacat hukum. Sementara Kasatpol PP Sumenep Abd. Madjid belum bisa memberikan keterangan pers. Mantan Camat Pragaan itu masih ada agenda di luar daerah. ”Hubungi Pak Saleh. Saya masih ikut uji kompetensi di Surabaya,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler. Sebelumnya, sejumlah warga Kecamatan Dungkek mengeluhkan pembuatan reklamasi, sebab dapat merusak lingkungan. Salah satunya membuat tambak sekitar pemukiman warga rusak, pohon kelapa banyak mati, dan juga pekerjaan reklamasi itu diduga tidak mendapatkan izin dari pemerintah daerah. =JUNAEDI/MK

SUMENEP- Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim mencanangkan program pengobatan gratis kepada masyarakat. Hanya saja, program tersebut masih belum cukup mulus. Masih ada warga Sumenep yang masih harus merogoh koceh untuk sekadar rawat jalan. Salah seorang warga Desa Pragaan, Kecamatan Pragaan, Hasanah mengungkapkan, saat itu ia bermaksud memeriksa anggota keluarganya ke Puskesmas setempat dan masih dipungut biaya. Ia mengaku terkejut saat dirinya dimintai biaya beli obat sebesar Rp. 25.000 oleh Puskesmas. Hasanah mengaku, sebenarnya ia sudah tahu bahwa pemerintah telah mencanangkan program kesehatan gratis bagi masyarakat. “Makanya saya kaget. Soalnya saya sudah tahu kalau biaya pengobatan untuk rawat jalan itu gratis. Apalagi saya asli warga Desa Pragaan,” ungkapnya, Senin (13/4). Dia mengaku telah membayar sesuai permintaan pihak Puskesmas. “Waktu itu saya membayar Rp. 25.000. Sebagai bukti, saya juga minta kuitansi sebagai bukti pembayarannya, biar jelas kalau saya benar-benar membayar,” tukasnya. Oleh sebab itu, Hasanah mengaku kecewa. Ia menilai, seharusnya kejadian semacam itu tidak terjadi. Karena pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat itu merupakan kebijakan yang dibuat oleh bupati setempat. “Saya kecewa kepada pemerintah. Katanya berobat di Puskesmas itu gratis, ternyata masih bayar,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, A Fatoni mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Pragaan. Menurutnya, memang benar pihak Puskesmas telah menjual obat kepada pasien. Hanya saja, sergahnya, berdasarkan penuturan pihak Puskesmas kepadanya, saat itu keluarga pasien minta obat yang berkualitas bagus. Sehingga, oleh pihak Puskesmas diberikan obat yang bukan dari dinas kesehatan. “Sebenarnya itu kayak orang terjebak. Pasiennya minta obat yang bagus, akhirnya Puskesmas menyediakan obat di luar yang dari dinas kesehatan. Akhirnya terjadi yang seperti itu,” tutur Fatoni. Oleh karena itu, Fatoni mengaku telah menginstruksikan kepada pihak Puskesmas untuk tidak lagi melakukan hal yang sama, menyediakan obat selain yang dari Dinas Kesehatan setempat. “Walaupun pasiennya minta, tidak boleh menyediakan. Karena itu akan jadi bumerang,” pungkasnya. =FATHOL ALIF


Sumenep

C

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

Komisi III Kunker ke Kalimantan

INFRASTRUKTUR

Rp 1 Miliar untuk Embung

Sekwan: 20 Anggota DPRD Bimtek ke Ubhara SUMENEP – Sebanyak 14 orang dari 15 anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep melakukan kunjungan kerja (kunker) Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW ke Daerah Provinsi Kalimantan selama tiga hari, SeninRabu (13-13/4). Sementara 20 anggota DPRD lainnya dari lintas komisi sedang melakukan bimtek (bimbingan teknis) ke LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Ubhara (Universitas Bhayangkara) Surabaya. Sebelumnya, 50 anggota DPRD mulai tanggal 31 Maret hingga tangal 6 April 2015 melakukan reses. ”Kalau Komisi III itu melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan. Sedangkan 20 anggota lainnya melaksanakan bimtek ke LPPM Ubhara Surabaya,” kata Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Sumenep, Moh. Mulki. Dijelaskan, sebanyak 20 anggota yang sedang melakukan bimtek ke Surabaya itu mencakup semua komisi. Rinciannya, Komisi I bejumlah 9 orang, Komisi II berjumlah 3 orang, Komisi III berjumlah 1 orang, dan Komisi IV sebanyak 5 orang. ”Kalau yang ke Surabaya, Ketua DPRD (Herman Dali Kusuma) dan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Demokrat (Mohammad Hanafi) juga ikut. Sementara Wakil Ketua DPRD (Ahmad Salim) ikut Komisi III. Sedangkan Wakil Ketua DPRD dari Fraksi

PAN (Faishal Muklis) tidak ikut, sekarang masuk kerja ada di kantor,” terangnya. Ditanya anggaran pelaksanaan kunjungan ke Kalimantan, Mulki enggan menjelaskan. Sementara untuk anggaran pelaksanaan Bimtek Surabaya menghabiskan anggaran Rp 75 juta. ”Untuk bimtek setiap orang mendapatkan anggaran sebesar Rp 3.750.000. Untuk anggaran pelaksanaan kunker kami lupa. Tapi itu sesuai dengan ketentuan yang ada,” ungkapnya. Terpisah, Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Sukri membenarkan jika saat ini komisi III sedang melakukan kosultasi di Kalimantan. ”Ini saya baru sampai di Balikpapan. Besok kami menuju Provinsi Samarinda,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler. Dari Balikpapan sejumlah anggota Komisi III ke Provinsi Samarinda akan menggunakan armada darat. Sementara perjalanan dari Balikpapan ke Provinsi Samarinda diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 3 jam dalam kondisi normal. Politisi asal kepulauan itu menjelaskan, tujuan kosultasi kali ini bukan tentang RTRW sebagaimana yang dikatakan oleh Sekwan DPRD Sumenep, Moh. Mulki. Melaikan kosultasi dan sinkronisasi kebijakan pembangunan infrastruktur antara Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. ”Ini sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan pembahasan raperda yang akan dilakukan bulan Mei mendatang,” tukasnya. =JUNAEDI/MK

Pasang Iklan di KORAN MADURA

Advertorial Berita Kehilangan Iklan Baris Bergambar Display

Call Centre (0328) 6770024

SUMENEP – Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sumenep menganggarkan dana Rp 1.080.000.000 untuk pembangunan embung. Pembangunan 18 embung itu akan disebar di 15 kecamatan. ”Jadi, tahun ini kami alokasikan Rp 60 juta setiap titik untuk pembuatan embung air,” kata Kepala Dishutbun Kabupaten Sumenep, Herman Poernomo, Senin (13/4). Sementara pekerjaannya akan dipihakketigakan. Pelaksanaan pembangunan embung akan dilakukan sekitar pertengahan tahun 2015. ”Kami tidak ingin pekerjaan itu asal-asalan. Kalau sudah tidak lagi sesuai dengan juknis yang ada, silakan laporkan pada kami, dan pasti kami akan tindak lanjuti,” terangnya. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumenep, Juhari meminta agar pengawasan bantuan lebih ditingkatkan. ”Pengawasan itu harus lebih ditingkatkan lagi. Kami sangat tidak menginginkan pekerjaan itu dilakukan asal-asalan,” katanya. Pihakanya juga akan melakukan pengawasan realisasi anggaran tersebut. Jika nantinya ditemukan adanya pelanggaran yang sampai mengarah terhadap tindak pidana korupsi (tipikor), pihaknya akan mengawal kasus itu hingga ke ranah hukum. ”Kami tidak mau main-main dalam persolan ini. Jika memang ditemukan ada pelanggaran dan bukti-bukti yang konkret, pasti kami akan kawal meskipun sampai ke meja hijau,” tegasnya. =JUNAEDI/MK

fraksi partai kebangkitan bangsa

Mengucapkan

H. MOH. RUQI ABDILLAH, SH

DULSIAM, S.Ag., M.Pd

AKIS JASULI

H. HAMID ALI MUNIR, SH

Ketua Fraksi

Wakil Ketua

Sekretaris

Bendahara

H. HERMAN DALI KUSUMA, MH

KH. ABRORI, S.Ag., MM

M. RAMZI, S.IP

Anggota

Anggota

Anggota

Selamat & Sukses Atas Peresmian

GRAHA GUS DUR DPC PKB KABUPATEN SUMENEP H. NAYATULLAH BIN SUPERRANG

H. RISNAWI, SH

IMran

rozah ardhi kautsar

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota


D

KORAN MADURA

Sumenep

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

UJIAN NASIONAL

UN di Balik Jeruji Besi

BERSALAMAN. Achmad Fauzi (baju putih) menyalami A. Busyro Karim (dua dari kanan) saat menghadiri pengajian dalam rangka Petik Laut Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Minggu (13/4) malam.

JELANG PILKADA

Busyro: Fauzi akan Jadi Wakil Saya SUMENEP – Bakal Calon Bupati Sumenep dari PKB, A. Busyro Karim, mengungkapkan, dirinya akan menggandeng Achmad Fauzi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati pada Pilkada yang akan digelar Desember nanti. “Yang saya hormati, Achmad Fauzi, yang insya Allah akan menjadi wakil saya pada Pilkada mendatang ternyata juga ikut hadir. Semoga Allah menghendaki,” katanya saat memberikan sambutan pada acara pengajian dalam rangka Petik Luat di Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Minggu (13/4) malam. Fauzi yang tiba sekitar 15 menit setelah Busyro, hanya membalas dengan senyuman. Menurutnya, semua hal yang berkenaan dengan dirinya akan bergandeng dengan siapa ia serahkan kepada partai pengusung, yakni PDI Perjuangan. Sebab partailah yang paling tahu dengan siapa dirinya akan bergandeng. “Jika realitasnya demikian, tidak ada asalan lagi bagi saya untuk menolaknya. Pak Bupati telah berkata demikian, insya Allah saya juga berkata demikian.

Tetapi kan sekarang kan masih belum pasti, dalam proses finalisasi. Apalagi PDIP mengusulkan dua nama ke DPP, yakni A. Busyro Karim dan Zainal Abidin. Jadi, partailah yang akan memutuskan semuanya. Jika memang saya dikehendaki bersama incumbent, itu jelas adalah pilihan terbaik partai,” katanya. Fauzi menambahkan bahwa hadir ke acara istigasah dan pengajian dalam rangka acara petik laut dan rokat desa adalah panggilan hati. Sebab kata Fauzi, khazanah budaya lokal itu harus tetapi dipertahankan sebagai warisan nenek moyang. “Petik laut atau rokat desa itu adalah khazanah lokal warisan nenak moyang. Ini panggilan hati saya kenapa ikut berpartisipasi dalam acara ini. Tadi pagi saya juga ikut JJS bersama masyarakat. Sehingga jika pun nanti saya ditakdirkan jadi, pelestarian cagar

budaya dan khazanah lokal akan menjadi perhatian serius. Kalau bisa, Sumenep harus lebih baik seperti Jogja, Solo maupun Bali,” jelasnya. Kepala Desa Kertasada Dicky Chandra Permana mengungkapkan bahwa acara petik laut tahun ini sangat membahagiakan. Selain berjalan dengan lancar dan sukses. Dua tokoh dari zaman dan generasi yang berbeda itu hadir melengkapi kebahagiaan masyarakat Desa Kertasada. “Ini momentum langka, makanya kami sangat gembira dan bahagia kedatangan dua tokoh yang luar biasa, yakni Bupati Sumenep, KH. A Busyro Karim, dan tokoh muda inspiratif, cawabup Sumenep, Achmad Fauzi,” katanya. Ia berharap hadirnya dua tokoh tersebut menjadi pemantik bagi masyarakat dan pemuda setempat agar terus melestarikan khazanah budaya lokal tersebut. “Sehingga acara ini terus lestari dan bertahan. Semoga menjadi pemantik bagi generasi muda di desa agar cinta terhadap budayanya sendiri,” harapnya. =SYAMSUNI

SUMENEP - Siapa yang menanam benih, ia akan memanen buahnya. Mungkin itulah kalimat yang pas untuk menggambarkan nasib AW, salah seorang siswa kelas Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Kecamatan Ambunten. Di saat temantemannya menjalani Ujian Nasional (UN) di ruang kelas, ia harus menjalani sendiri di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Kabupaten Sumenep. Pantauan Koran Madura, AW mengerjakan soal ujian seorang diri, Senin (13/4). Dengan mengenakan kaos bertuliskan WBP Rutan Sumenep, ia mengerjakan soal UN. Remaja berambut rapi itu tak bisa mengikuti UN layaknya siswa kelas akhir lainnya karena tersadung kasus kriminal pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dalam menjawab soal-soal UN, AW juga mendapatkan mengawasan ketat. Selain dari pihak Rutan sendiri, ia juga diawasi oleh pengawas dari Dinas Pendidika (Disdik) Kabupaten Sumenep dan dari pihak di mana ia sekolah. Saat ini ia masih dalam proses persidangan, serta belum ada status hukum tetap atas tindakan yang dilakukannya. “Dia merupakan tahanan titipan Kejari Sumenep karena masih dalam proses persidangan tindak pidana kriminal,” terang Kepala Rutan Kelas II B Kabupaten Sumenep, Muhammad Kafi. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah membenarkan, dari sekian ribu siswa SMA sederajat kelas akhir yang mengikuti UN kemarin ada satu siswa yang

harus menjalani UN di Rutan, yaitu AW. Menurutnya, siswa tersebut tak bisa mengikuti UN di ruang kelas karena memang tersangkut kasus curanmor. Lelaki yang akrab disapa Nono itu menegaskan, meski yang bersangkutan tidak melaksanakan UN di ruang kelas, namun tetap mendapat perlakuan sama, yaitu tetap diawasi dari pihak dinas pendidikan, sekolah penyelenggara dan kepala sekolah yang bersangkutan. “Pengawasannya sama, juga super ketat. Bahkan lebih istimewa karena itu menyangkut psikologis,” ujarnya. Selain AW, peserta UN yang juga tidak bisa mengerjakan soal UN di ruang kelas adalah NA. Ia adalah siswi kelas 3 salah satu SMA di Kepulauan Sapudi yang merupakan korban pemerkosaan. Menurut Nono, dalam pelaksanaan UN tahun ini, NA melaksanakan ujian sendiri di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kabupaten Sumenep. Untuk diketahui, pelaksanaan UN tahun ini di Kabupaten Sumenep, sesuai data yang diberikan Disdik setempat diikuti oleh 12.424 siswa. Jumlah tersebut meliputi: 4.199 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA); 5.588 siswa Madrasah Aliyah (MA), 4 siswa SMA Luar Biasa (LB); 1.162 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); serta 1.471 siswa atau peserta paket C. Sementara jumlah penyelenggara UN tahun ini di Kabupaten Sumenep mencapai 130 penyelenggara, dengan rincian: SMA 32 penyelenggara; MA 48; SMA-LB 2; SMK 5; dan Paket C sebanyak 43. =FATHOL ALIF

AW, siswa SMA Kecamatan Ambunten mengerjakan soal ujian nasional dalam Rumah Tahanan Kelas II B Sumenep, Senin (13/4)


KORAN MADURA

Sumenep

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

E

94 PNS Terjaring Razia Abdi Negara Indisipliner Tak Ditilang SUMENEP- Sebanyak 94 PNS terjaring razia Operasi Simpatik yang digelar jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sumenep, Senin (13/4). Mereka terjaring razia karena kedapatan melanggar peraturan lalu lintas. Dalam razia yang digelar tepat di depan kantor Pemkab Sumenep kemarin pagi, petugas menghentikan PNS serta memeriksa kelengkapan kendaraan mereka, seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK) maupun surat izin mengemudi (SIM). Sebagian mereka juga ada yang diberi arahan agar memasang klip helm yang dikenakannya. Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, melalui Kasat Lantas, AKP Musa Bakhtiar mengungkapkan, jumlah PNS yang terjaring razia dalam operasi simpatik kemarin sebanyak 94 PNS. Kebanyakan PNS yang terjaring razia itu karena pelat nomor kendaraannya tidak sesuai dengan spektek. “Ada beberapa yang justru tidak memiliki SIM,”

ungkap Musa. Hanya saja, dalam kesempatan tersebut PNS yang kedapatan melanggar peraturan lalu lintas itu tidak mendapat tindakan tegas dari aparat kepolisian berupa penilangan. “Dalam operasi kali ini, kita memang masih belum memberikan tindakan kepada mereka. Kita lebih melakukan tindakan simpatik dalam operasi simpatik kali ini,” dalihnya. Namun demikian, lanjutnya, untuk langkah selanjutnya pihaknya akan melaporkan sejumlah PNS “nakal” tersebut kepada yang berwenang, yaitu Satpol PP selaku penegak Perda dan Sekretaris Daerah (Sekda). “Tindakan selanjutnya juga, kalau masih ada yang melanggar (peraturan lalu lintas, red.) akan kita

DIPERIKSA. Satuan Lalu Lintas Polres Sumenep memeriksa kelengkapan kendaraan PNS di depam Gedung Pemkab Sumenep, Senin (13/4).

berikan tindakan berupa tilang,” tegasnya. Musa menuturkan, sebelum melakukan penertiban kepada masyarakat, pihaknya memang melakukan penertiban internal,

mulai aparat kepolisian, TNI, dan PNS. "Untuk penertiban lalu lintas terhadap para PNS ini, kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP," ujarnya. Ia berharap, operasi yang di-

lakukan kepada sejumlah PNS itu dapat memberi efek jera. Karena, sergahnya, sebagai aparat pemerintahan, para PNS harus memberikan contoh yang baik pada masyarakat, termasuk dalam hal ketertiban berlalu lintas. Sebelumnya sebanyak 32 anggota TNI Sumenep juga terjaring dalam Operasi Simpatik Semeru 2015, Kamis (9/4) lalu. Sejumlah anggota TNI yang terjaring razia tersebut rata-rata karena tak memasang klik helm, tak menyalakan lampu, dan memasang atribut militer di pelat nomor kendaraannya. Dan untuk diketahui, Operasi Simpatik Semeru tahun 2015 yang digelar Satlantas Polres Sumenep ini merupakan kegiatan yang dilakukan serentak jajaran Polri. Dalam operasi ini, yang dikedapankan adalah teguran simpatik kepada para pelanggar aturan lalu lintas. Kegiatan ini digelar selama 21 hari, yaitu sejak tanggal 1-21 April 2015.

LITERASI

Perpustakaan Digital Belum Terealisasi SUMENEP – Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sumenep sejak tahun 2013 telah merencanakan pengadaan perpustakaan digital. Namun, hingga saat ini belum terwujud. ”Untuk tahun ini masih belum ada anggaran untuk pengadaan perpustakaan online (digital). Kemungkinan besar rencana itu tidak bisa dialokasikan pada tahun ini,” kata Kepala Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Sumenep, Agus D Putra. Menurut Agus, pengadaan perpustakaan digital itu membutuhkan dana yang cukup besar. Sehingga rencana itu jika tidak diimbangi dengan semanat tinggi sangat sulit untuk direalisasikan dalam waktu dekat. Dia mencontohkan, untuk pembelian software dan hardware saja membutuhkan dana sekitar Rp 300 juta. Belum lagi pengadaan peralatan yang lain, seperti meja komputer. ”Kalau pengadaan software dan hardwarenya Rp 300 juta, mungkin untuk pengadaan perangkat yang lain lebih kecil. Karena itu yang nilainya sangat mahal,” terangnya.

Menurutnya, pemerintah daerah dalam menciptakan perpustakaan yang representatif masih setengah hati. Indikasinya, pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran pengadaan buku baru hanya sekitar Rp 150 juta. Anggaran tersebut masih akan dialokasikan untuk tiga kegiatan, yakni perpustakaan umum, perpustakaan keliling, dan taman baca (manca) yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Sumenep. Keberadaan perpustakaan elektronik tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Sumenep. Keberadaannya sangat penting untuk menyiasati keterbatasan buku yang kerap terjadi di perpustkaan manual. ”Saya harap upaya itu secepatnya bisa direalisasikan. Sebab selama ini koleksi buku di perpustakaan masih sangat minim,” kata Subhan, salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Sumenep. Katanya, di era digital, pemerintah daerah dalam mengelola perpustakaan harus lebih modern lagi. ”Saat ini layanan secara elektronik semakin digemari. Ma-

kanya selayaknya perpustakaan mengembangan perpustakaan dengan sistem elektronik direalisasikan secepat mungkin,” pintanya. =JUNAEDI/MK

KONSEN. Pengunjung Perpustakaan Daerah Kabupaten Sumenep sedang konsentrasi membaca buku, Senin (13/4). Perpustakaan tersebut masih dikelola secara manual, sekalipun Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi telah merencanakan perpustakaan digital sejak 2013.


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

MADURA

F

PENGADILAN AGAMA

Bekas Kantor PA Tak Terurus PAMEKASAN - Papan nama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan di sisi selatan, tepatnya di Jl Kabupaten, tidak terpasang sebagaimana mestinya. Justru terpajang tulisan ‘mes-mes’ dengan menggunakan cat warna putih. Tulisan tersebut terpajang jelas di dasar papan nama yang didominasi keramik warna hijau. Sehingga sekalipun dilihat dari kejauhan, tulisan ‘mesmes’ tampak jelas dilihat.

MENJAMUR. Pemasangan reklame di kawasan RTH perlu dilakukan penataan ulang karena sudah mengganggu pemenuhan 20 persen RTH

Reklame di RTH Harus Ditata Ulang Jangan Ada yang Dikorbankan Target PAD PAMEKASAN – Banyaknya pemasangan reklame yang tidak memperhatikan kepentingan ruang terbuka hijau (RTH) di Pamekasan, harus dihiraukan Pemerintah Pamekasan. Pemerintah setempat seharusnya melakukan penataan ulang, kata anggota Fraksi Golkar Ach Tatang. Menurutnya, dengan adanya kewajiban untuk menyediakan RTH sebesar 20 persen, sebaiknya kawasan RTH itu disterilkan dari reklame. Agar RTH yang sudah menjadi instruksi pemerintah pusat itu bisa terwujud. Jika memang tidak melarang pemasangan reklame di RTH di wilayah Pamekasan, bentuk reklame harusnya ramah dengan RTH. Sebab saat ini bentuk reklame sama sekali tidak sesuai dengan kondisi RTH. Dia akui seiring dengan ada-

nya pembangunan pada titik lokasi pemasangan reklame, harus ada pengaturan dan penataan ulang, agar pendapatan asli daerah dari izin reklame di RTH tidak sampai mengorbankan kepentingan pemenuhan RTH yang sudah ditentukan. “Saat ini dengan adanya kewajiban 20 persen RTH, harus ada penataan ulang terkait pemasangan reklame. Untuk itu, Pemkab dan Penyedia Jasa Reklame harus duduk bersama membahas hal itu. Sehingga, pemasang reklame itu

menyesuaikan dengan regulasi di Pamekasan” kata Tatang. Penyataan itu menyusul hasil kesepakatan antara Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) dan Satpol PP Pamekasan, yang membolehkan pemasangan reklame di lokasi tertentu di area Arek Lancor, yang merupakan salah satu kawasan RTH di Pamekasan. Kepala Seksi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Pamekasan Yusuf Wibiseno mengatakan untuk di area taman Arek Lancor, kesepakatan dengan pihak KPPT itu, pemasangan reklame yang diperbolehkan hanya di sisi luar taman. “Sebelumnya memang terjadi beda pendapat antara Satpol PP dan KPPT mengenai status reklame swasta yang terpasang di area

Arek Lancor. Tapi sekarang sudah ada kesepakatan, yang boleh dipasang disisi luar seberang jalan arek lancor, kalau didalam (Arek Lancor) tetap tidak boleh,” kata Yusuf. Diakuinya, setelah terjadi kesepakatan antara KPPT dan Satpol PP itu, jumlah reklame di salah satu jalan protokol di Pamekasan itu kian banyak, mulai dari ukuran besar hingga yang kecil. Kendati disadarinya kesepakatan tersebut berseberangan dengan aturan yang ada di Pamekasan. “Kalau berdasarkan Peraturan Bupati nomor 18 tahun 2011 tentang penyelenggaraan reklame, memang tidak boleh dipasang di Kawasan Arek Lancor karena merupakan Ruang terbuka Hijau. ” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH

Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi mengatakan papan nama itu bukan milik Kemenag Pamekasan, melainkan milik Kantor Pengadilan Agama (PA). Ia mengakui gedung itu pernah ditempati urusan haji dan umrah tapi hanya sebatas pinjaman karena gedung itu milik PA. Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi mengatakan papan nama itu bukan milik Kemenag Pamekasan, melainkan milik Kantor Pengadilan Agama (PA). Ia mengakui gedung itu pernah ditempati urusan haji dan umrah tapi hanya sebatas pinjaman karena gedung itu milik PA. “Itu bukan milik kami. Memang sempat kami gunakan untuk ditempati urusan haji dan umrah tapi sifatnya pinjaman,” katanya. Gedung itu sudah diserahkan ke PA Pamekasan seiring pemindahan urusan haji dan umrah ke bekas gedung STAIN Pamekasan di Jl Brawijaya pada akhir 2014 lalu. Untuk diketahui, saat ini Kantor Pengadilan Agama (PA) Pamekasan, pindah ke Jl Raya Tlanakan, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Sementara di Jl Kabupaten, sebagian masih digunakan sebagai kantor urusan agama (KUA) Pamekasan. =A. FAUZI M/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

G

KONSENTRASI. Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jungcangcang Pamekasan sedang mengerjakan soal ujian nasional, kemarin (13/4)

5 Siswa Tak Ikut UN Hari Pertama Kepala MAN Jungcangcang Tak Mau Sebutkan Nama PAMEKASAN – Lima siswa yang masuk daftar nominasi tetap (DNT) peserta ujian nasional (UN) di Kabupaten Pamekasan tidak mengikuti ujian tanpa alasan di hari pertama pelaksanaan ujian nasional, Senin (13/4) kemarin. Kelima siswa itu merupakan siswa dari Madrasah Aliyah (MA) As-Siddiqi Toronan, Desa Toronan, Kecamatan Kota, Pamekasan. Semestinya siswa tersebut melaksanakan ujian di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Jungcangcang Pamekasan. Kepala MAN Jungcangcang Pamekasan, Mohammad Syarif mengatakan pihkanya sudah

menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan. Namun, pihaknya belum mendapat jawaban atas ketidakhadiran lima siswa tersebut untuk mengikuti ujian. Menurutnya, setelah mengecek kelas yang ada di lembaganya, pihaknya baru mengetahui lima siswa tersebut tidak hadir pada pelaksanaan hari pertama UN. Sebab

selama ini tidak ada laporan yang diterima dari sekolah yang bersangkutan. “Kami baru tahu sekarang. Karena tidak ada kejelasan apa mundur atau gimana. Tahu-tahunya tidak ada. Kami juga sudah konfirmasi ke pihak sekolah, tapi tidak ada konfirmasi ulang dari pihak sekolah. Padahal kelima siswa itu harusnya mengikuti ujian hari ini (kemarin),” kata Syarif. Sayang, Syarif tidak bisa memberi tahu nama-nama siswa tersebut. Pihaknya hanya menjelaskan bahwa kelima siswa tersebut laki-laki. Pihaknya berharap, jika memang sedang berhalangan,

pada pelaksanaan ujian selanjutnya bisa masuk dan mengikuti ujian. Di tempat terpisah, Ketua Panitia pelaksanaan UN Dinas Pendidikan Pamekasan, Moh Tarsun belum bisa menyebutkan jumlah siswa peserta UN yang tidak mengikuti ujian di hari pertama. Pihaknya hanya memastikan memang ada siswa yang tidak mengikuti ujian. Tarsun mengakui sudah mendapat laporan dari masing-masing sekolah penyelenggara UN, dalam bentuk berita acara pelaksanaan ujian, termasuk jumlah siswa yang tidak hadir di hari pertama.

“Laporannya sudah kami terima. Tapi belum kami rekap, karena sekarang (kemarin) kami masih fokus pada penyerahan LJUN dan naskah soal. Karena sore ini (kemarin), LJUN sudah harus terkirim ke panitia UN Jawa Timur,” kata Tarsun. Sekadar mengingatkan, pada pelaksanaan UN tahun ini, jumlah peserta UN di Kabupaten Pamekasan, untuk tingkat SMA sebanyak 3.526 siswa, tingkat Madrasah Aliyah sebanyak 5061 siswa, dan tingkat SMK sebanyak 2600 siswa. Jumlah total peserta UN tingkat SMA/sederajat sebanyak 11.747 siswa. =ALI SYAHRONI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

MENGECEK. Bupati Pamekasan, Ach Syafii memeriksa penyediaan tong sampah untuk dua jenis sampah berbeda, kemarin (13/4)

Terganjal Kesadaran Masyarakat Pengolahan Sampah Organik Belum Optimal PAMEKASAN – Kendati Pemerintah Pamekasan telah menyediakan dua jenis tempat sampah, yaitu sampah organik dan nonorganik, ternyata sampah-sampah itu masih bercampur-baur. Kondisi ini menampakkan sebenarnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah organik dan nonorganik masih sangat rendah. Akibatnya, pengelolaan sampah di Pamekasan belum maksimal. Sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak bisa diolah lagi untuk menjadi barang berguna, seperti untuk dibuat pupuk organik, hasil pengolahan sampah organik.

Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan saat ini masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengelolaan sampah di Pamekasan, di antaranya tentang pemahaman masyarakat untuk memilah sampah organik dan nonorganik, kendati sudah dise-

diakan dua jenis tempat sampah yang berbeda. “Beberapa waktu lalu saya melihat proses akhir sampah di TPA Angsanah, Palengan. Saya kaget waktu melihat sampah di sana. Meskipun diolah, ternyata banyak sekali unsur plastiknya. Inilah yang membuat pengelolaan tidak maksimal,” kata Bupati Syafii. Menurut politisi Partai Demokrat ini, di TPA Angsanah, hasil pembusukan sampah organik rencananya diolah menjadi pupuk dan gas. Namun, banyaknya unsur plastik, membuat pengolahan itu sulit dilakukan.

Sementara sampah non organik, juga belum bisa diolah dengan baik. Sehingga tumpukan sampah tersebut sementara ini, masih ditimbun dengan tanah, agar tidak menimbulkan bau menyengat yang dapat mengganggu warga sekitar. Untuk itu, terang Syafii, dalam beberapa waktu dekat pihaknya akan membicarakan dengan sejumlah pihak, mengenai sampah nonorganik, agar bisa dikelola dengan baik. Pihaknya berencana akan menggandeng perusahaan swasta yang berminat mengelola sampah nonorganik.

Dengan kerjasama dengan perusahaan swasta, sampah yang diangkut ke TPA akan terpisah dengan sendirinya. Sebab untuk sampah nonorganik dimanfaatkan pihak swasta. Sedang sampah organik diangkut ke TPA untuk dibuat pupuk organik dan gas. “Sampai saat ini belum ada yang berminat mengelolanya. Kita ingin sampah nonorganik bisa diminati perusahaan swasta atau organisasi untuk mengolahnya. Dengan begitu, sampah nonorganik tidak perlu diangkut ke TPA,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

I

Kemenag-STAIN Masih Berebut Lahan Juhedi: Kementerian Agama Kini Menunggu Keputusan Pemerintah RI PAMEKASAN – Rebutan lahan bekas kampus STAIN Pamekasan antara pihak STAIN dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan hingga kini masih belum berakhir. Pihak Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan menyerahkan kepada pemerintah pusat status kepemilikan bekas lahan dan gedung STAIN Pamekasan di Jl Brawijaya itu. Meski saat ini lahan itu sudah dibalik nama menjadi milik Kemenag Pamekasan, namun pihaknya akan menerima keputusan apa pun yang akan diambil pemerintah pusat. Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Juhedi menjelaskan lahan bekas gedung STAIN itu sudah dialihkan menjadi milik Kemenag Pamekasan terhitung sejak 2011 lalu. Tepatnya sejak proses perkuliahan dipindahkan ke gedung baru di Jl Raya Panglegur KM 4, Pamekasan. Bangunan itu kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan dan kepentingan dinas Kemenag setempat. Di antaranya, ditempati bagian Haji dan Umrah, Pokjawas (kelompok kerja pengawas) dan RA Perwanida (sebelumnya RA Nurma Terpadu). Juhedi menjelaskan, pihaknya kini menunggu keputusan pemerintah pusat apakah pemanfaatan lahan itu akan dikembalikan ke STAIN Pamekasan atau ke Kemenag setempat. Yang jelas Kemenag Pamekasan sudah terlanjur mengusulkan lahan itu untuk pembangunan Kantor Kemenag Pamekasan yang baru. “Kami sudah mengusulkan

kantor itu untuk dibangun Kantor Kemenag Pamekasan, tapi keputusannya belum turun. Hanya sekarang diusulkan oleh pihak STAIN, mau diminta kembali. Ya kami terserah pusat,” katanya. Seperti diketahui, STAIN Pamekasan, yang saat ini beralamat di Jl Raya Panglegur, membutuhkan lahan tambahan guna memenuhi persyaratan alih status dari sekolah tinggi menjadi institut. Sehingga kembali melirik gedung dengan luas sekitar 5.810 meter per segi yang saat ini sudah menjadi wewenang Kemenag Pamekasan. Sebelumnya rencana peralihan tersebut tidak berjalan mulus, seiring dengan belum adanya penyerahan tertulis dari pihak Kemenag. Sekalipun sudah ada surat dari Sekretaris Jenderal Kemenag RI di Jakarta, pihak Kemenag masih ‘enggan’ mengembalikan. Dalam upaya mewujudkan peralihan status STAIN ke Institut, pihak STAIN Pamekasan sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat beberapa waktu lalu. Salah satu poin dalam koordinasi itu menyangkut penyediaan lahan yang harus disiapkan. A. FAUZI M/RAH

TAK TERAWAT. Lahan bekas Kampus STAIN Pamekasan yang diperebutkan oleh pihak STAIN dan Kemenag setempat.

Bupati Tinjau Langsung Pelaksanaan UN PAMEKASAN – Hari pertama Ujian Nasional (UN) 2015, Bupati Pamekasan Ach Syafii meninjau langsung pelaksanaan UN di sejumlah sekolah penyelenggara UN di wilayah itu, Senin (13/4) kemarin. Bupati didampingi Wakil Bupati Pamekasan Kholil Asy’ari, Kapolres Pamekasan Sugeng Muntaha, Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Yusuf Suhartono, Kepala Kantor Kementerian Agama Pamekasan Juhedi, dan sejumlah pejabat lainnya. Kunjungan pertama Bupati bersama rombongan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Pamekasan, di Jl kabupaten.

Tiba di sekolah tersebut, Bupati berkeliling ke ruang-ruang tempat siswa mengerjakan UN, dengan melihat dari depan pintu kelas. Rombongan lalu bergerak ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Pamekasan, di Jl Pintu Gerbang dan terakhir ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jungcancang Pamekasan, yang juga meninjau ke sejumlah ruang di sekolah tersebut. Dalam kunjungan itu, Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan dari tiga sekolah yang dikunjungi, semuanya berjalan dengan baik tanpa ada kendala sedikit pun, termasuk naskah UN maupun lembar jawaban ujian

nasional (LJUN). Bupati Syafii berharap, pelaksanaan UN tahun ini berjalan dengan lancar hingga pelaksanaan UN selesai, Rabu (15/4) mendatang. Selain itu, pihaknya juga berharap seluruh siswa peserta UN lulus dengan nilai yang baik. Pada hari pertama UN kemarin, ada dua mata pelajaran yang diujikan. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), terdiri dari pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia. Untuk jurusan Ilmu Pengetahuan sosial (IPS), pelajaran Bahasa Indonesia dan Geografi. Setelah pelaksanaan UN hari pertama selesai, semua

LJUN langsung dibawa ke Rayon Pamekasan. Sore harinya LJUN langsung dikirim ke Universitas Airlangga. Sebab Dinas Pendidi-

kan Jawa Timur melakukan proses pemindaian LJUN di Universitas tersebut. =ALI SYAHRONI/Adv/rah


KORAN J SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

J

Dewan Tuding Pansus BUMD Dijegal SAMPANG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampan Abdus Salam mengatakan, Bupati A Fannan Hasib sengaja menjegal serta menginstruksikan kapada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk tidak menghadiri panggilan Panitia Khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Migas. Dikatakan, kejadian itu menandakan bupati selaku pemegang kebijakan di BUMD takut kebobrokan BUMD dan migas terbongkar di pansus. Sebab, dalam penelusuran pansus selama ini

sudah mengarah kepada bobroknya tata kelola BUMD dan migas yang ada di Sampang. “Bupati memang sengaja menginstruksikan kepada SKPD untuk tidak menghadiri panggi-

lan pansus. Dan itu sudah jelas. 70 persen temuan pansus mengarah kepada bobroknya tata kelola BUMD dan migas. Saat ini pansus masih mendalami data serta dilakukan pengkajian,” temuanya. Selain itu, kata Abdus, adanya dualisme pansus adalah skenario yang dilakukan eksekutif dengan oknum di DPRD. Sebab, pembentukan pansus direspons penuh oleh seluruh pimpinan DPRD. Namun, saat penetapan anggota pansus tersebut, Ketua DPRD menolak keras. “Jelas, ini adalah skenario yang

dibangun eksekutif dengan kubu yang tidak menerima dengan keberadaan pansus BUMD saat ini. Dalam skenario itu diatur bagaimana kedoknya eksekutif tidak terbongkar keterlibatannya dalam menikmati hasil migas,” tudingnya. Menurutnya, pansus di barisan Moh. Nasir tidak akan gentar dengan Gerakan Koalisi Rakyat Sampang (KRS) atau pihak eksekutif tidak merespons baik panggilan pansus. Sebab pansus sudah punya data riil yang akan segera direkomendasikan nanti. “Pansus banyak menemukan

data terkait tata kelola BUMD dan migas. Sakarang tinggal menunggu waktu saja untuk diparipurnakan,” imbuhnya. Ia juga mempertanyakan sikap bupati yang selama ini kurang respek terhadap keberadaan pansus BUMD dan migas. Bahkan, tidak mendukung atas keberadaan pansus. “Apa bupati mengira pansus ini ilegal, wong ini sudah ditanda tangani semua pimpinan DPRD. Cuma penetapan anggota pansus itu tidak ditanda tangani Ketua DPRD saja. Dan itu masih sah,” tutupnya. =RIDWAN

TENAGA PENDIDIK ANAK

Komisi IV Desak Disdik Cairkan Honor Guru PAUD SAMPANG - Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang mendesak Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, segara cairkan honor guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pasalnya, yang bisa diharapkan satu- satunya guru PAUD adalah honor yang diberikan pemerintah. “Kok bisa ya, Disdik tidak mencairkan itu, dengan alasan apa pun itu harus dicairkan. Mengingat guru PAUD hanya menerima honor tersebut. Selebihnya tidak ada,” kata anggota Komisi IV Maniri pada Koran Madura, Minggu (12/4). Kata Maniri, seharunya Disdik memberikan perhatian lebih terhadap guru PAUD yang hanya menerima honor Rp 150 ribu setiap bulan. Namun, sikap Disdik terhadap mereka terkesan acuh tak acuh. Padahal, meraka mengabdi setulus hati. “Pembayaran triliunan yang dikatakan Disdik itu bukan alasan yang harus disampaikan ke publik. Kalau aturanya triliunan, kenapa sampai saat ini tidak dicairakan. Padahal sudah pertengahan bulan empat (April),” tanya Maniri. Kata Maniri, tidak cairnya honor guru PAUD yang ada Kota Bahari, bisa saja ada indikasi uang honor tersebut masih didepositokan ke bank, diambil memfaatnya oleh oknum yang tidak bertanggung jawab yang ada di lingkungan Disdik. “Saya pribadi tidak su’uzan kepada Disdik, cuma kalau honor guru PAUD tidak dicairkakan perlu dipertanyakan,” kritiknya. Selain itu, Komisi IV berjanji akan mengklarifikasi ke Disdik

atau akan melakukan pemanggilan dalam waktu dekat ini agar honor tersebut bisa segara dicairakan. Sebab, komitmen Disdik akan memberikan yang terbaik untuk guru dan pelayanan pendidikan di Sampang. Diberitakan sebelumnya, Ka-

bid Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Nur Alam meng akui bahwa honor untuk guru PAUD yang didaftrakan kepala sekolah sampai saat ini belum cair. Sebab masih banyak lembaga PAUD yang ada di pelosok desa belum menyetor berkas ad-

ministrasi. Kendala lainnya, kata Nur Alam, proses pencairan honor tersebut membutuhkan SK Bupati Sampang A. Fannan Hasib yang mengatur pencairan honor tersebut. Dan sampai saat ini masih belum diterbitkan.

Katanya, ada 500 penerima yang didaftarkan kepala sekolahnya masing-masing dan menerima honor senilai 150.000 setiap bulan. Namun, pencairan itu dilakukan tiga bulan sekali. =RIDWAN/LUM


Sampang

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

K

HARI PERTAMA UN SMA/ SEDERAJAT

Sidak, Bupati Pastikan Pelaksanaan Sesuai POS UN

Warga saat mencari Rizki di dalam gorong-gorong yang berada di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, Senin (13/4)

Bocah Hilang Terseret Banjir Selokan SAMPANG - Bocah atas nama Rizki (3), warga Jalan Teuku Umar, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Kota Sampang, hilang terseret arus selokan di sekitar rumahnya, Senin (13/4). Rizki tercebur di selokan saat hendak mengambil sandal miliknya yang ada di dekat selokan tersebut. Informasi yang dihimpun Koran Madura di tempat kejadian parkara (TKP), kemarin pada pukul 13: 45 WIB, Rizki mandi hujan bersama kedua saudaranya, Rian (9) dan Ria (7) sambil saling lempar sandalnya. Pada waktu itu sandal Rizki dilempar ke dekat selokan. Oleh karena itu, yang bersangkutan langsung ingin mengambilnya. Namun, saat hendak mengambil sandalnya, Rizki langsung tercebur dengan kedalaman satu meter dan terseret di selokan tersebut. Tetangga korban, Tono (37) menceritakan, sebelum kejadian itu, Rizki bersama kedua saudaranya itu mandi hujan. Pada waktu itu, sandal korban dilempar oleh Rian ke dekat selokan. Saat sandal itu hendak diambil sama pemiliknya, korban langsung terpeleset ke selokan hingga dibawa arus air yang cukup deras. ”Informasi sementara Rizki terpeleset ke selokan dan terbawa arus air,”.ceritanya.

Warga lainnya, Holiyah (30) juga menceritakan, pada pukul 13:45 WIB korban bersama kedua saudaranya itu mandi hujan. Namun saat hujan reda, kedua saudaranya balik ke rumahnya untuk mandi dan berganti baju. Namun, Rizki tidak kembali sehingga ditanyakan sama orangtua korban. ”Saat Rizki tidak balik ke rumahnya, orangtua korban, Maimunah, langsung menanyakan kepada kedua saudaranya itu. Kedua saudara itu dengan kompak menjawab bahwa Rizki ada di sekitar selokan,” katanya. Kata Holiyah, mendengar insiden tersebut, semua warga sekitar langsung membantu mencari korban ke selokan. Bahkan, selokan banyak yang dibongkar. Selain itu, dari pihak kepolisian, BPBD dan PMI, juga ikut membantu mencari korban. “Semua warga di sini ikut mencari korban agar segara ditemukan, namun hingga sampai saat ini tak kunjung ditemukan” imbuhnya. =RIDWAN

SAMPANG- Bupati Sampang A Fannan Hasib melakukan inspeksi mendadak (sidak) di hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA dan yang sederajat di SMA 1 Sampang dan MAN 1 Sampang, Senin (13/4). Turut serta dalam sidak itu, Kapala Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang Heri Purnomo, Kepala Kamenag Mudjali beserta rombongan. Bupati Sampang Fannan Hasib mengatakan, sidak yang dilakulakun di hari pertama pelaksanan UN untuk melihat keberadaan sekolah, pengawas serta kesiapan penyelenggra UN tahun ini. Apakah sudah sesuai POS (Prosedur Operasi Standar) UN atau tidak dalam pelaksanaannya. “Kami hanya memantau saja kondisi pelaksanaan UN tahun ini. Ingin memastikan pelaksanaan UN sesuai dengan POS UN,” katanya pada awak media. Fannan beserta rombongan dari Disdik Sampang dan Kamenag meninjau ruangan kelas ujian satu persatu serta mendoakan siswa demi kelancaran dalam malaksanakan UN tahun ini. Meskipun secara tidak langsung siswa sudah dinyatakan lulus mengingat UN tahun ini bukan penentu kelulusan. “Tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya, kalau tahun lalu, UN menjadi penentu kelulusan. Tetapi tahun ini hanya sebagai pemetaan saja,” imbuhnya. Akan tetapi, lanjut Fannan Hasib men-

jelaskan, maskipun UN bukan penentu kelulusan siswa. Tetapi siswa tetap diwajibkan mengikuti UN karena berpengaruh pada nilai siswa untuk masuk ke perguruan tinggi. “Pelaksaaan UN tahun ini menguntungkan ke siswa. Karena UN bukan penentu kelulusan. Secara otomatis siswa yang ikut UN tahun ini di nyatakan lulus,” jelasnya. Dikatakan, dalam sidak ditemukan dua siswa yang tidak bisa mengikuti UN karena kondisnya tidak memungkinkan atau sakit parah. Oleh karena itu, dua siswa tersebut terpaksa harus mengikuti UN susulan. “Ada dua siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit, satu siswa MAN dan satunya lagi siswa SMA 1 Sampang,” paparnya. =ADV/RIDWAN/LUM

Terbit Petang ePaper Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda

ryan hariyanto/koran madura

Ikuti berita-berita teraktual seputar Madura hanya di www.koranmadura.com

kunjungi dan unduh dari issuu.com/koranmadura


KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV

TAK IKUT UN

Siswi MA Sakit setelah Kesurupan

moh ridwan/koran madura

SERIUS. Siswa SMKN 1 Bangkalan saat mengikuti ujian nasional dengan sistem CBT.

Akses Token UN Sempat Alami Gangguan Ada Password untuk Setiap Pelajaran dan Peserta UN BANGKALAN - Ratusan siswa yang tengah mengikuti ujian nasional (UN) secara online di Pamekasan dirundung khawatir karena password (nomor token) untuk membuka soal ujian dari Puspendik mengalami gangguan. Hal itu diakui oleh proktor di SMKN 1 Bangkalan. Untungnya, gangguan token tersebut tak berlangsung lama, sehingga siswa bisa mengerjakan UN sesuai jadwal. "Kalau sesuai jadwal, seharusnya kita terima token pukul 07.00 WIB dari Puspendik. Namun, rupanya ada keterlambatan sehingga kita terima sampai pukul 07.30 WIB. Disitu, memang sempat khawatir karena keterlambatan itu. Tetapi tidak masalah, karena UN dimulai pukul 08.00 WIB," terang proktor SMKN 1 Bangkalan, Nurul Hayat, kemarin (13/4). Dia menambahkan, untuk jaringan komputer dalam pelaksanaan UN dengan sistem Computer Basic Tes (CBT) berjalan lancar. Siswa bisa mengerjakan soal dengan aman, karena tidak ada gangguan server. Sebab se-

jak pagi sekali yakni pukul 05.00 WIB sudah diujicoba seluruh jumlah komputer yang ada. "Pelaksanaan UN ini dilakukan tiga sesi dengan jumlah peserta 243 orang. Komputer yang disediakan sebanyak 81 buah," ujarnya. Kasi Kurikulum Sekolah Menengah Risman Irianto menambahkan, masing-masing siswa mempunyai password dalam pengerjaan sistem CBT. Password itu berlaku satu kali setiap mata pelajaran. Itu tadi mengalami keterlambatan, sehingga saat ingin mengerjakan, paswordnya belum diketahui, karena belum menerima dari Puspendik. Namun, keterlambatan tak terjadi

begitu lama, sehingga siswa bisa langsung membuka dengan pasword itu. "Misalnya siswa terlambat menerima token, siswa akan diberikan tambahan waktu. Sejauh ini masih tepat waktu. Idealnya, 10 menit sebelum pelaksanaan nomor token sudah diterima siswa. Ini 3 menit sebelum pelaksanaan ujian, siswa baru menerima. Selain di SMKN 1 Bangkalan, sekolah yang juga menerapkan pelaksanaan UN dengan sistem CBT yaitu SMA Nurul Amanah Tragah dengan jumlah peserta 138 siswa," ungkapnya. Sementara itu, Bupati Bangkalan RK Muh Makmun Ibnu Fuad dalam waktu sidak UN menyampaikan, secara umum pelaksanaan UN berjalan lancar. Untuk pelaksanaan UN reguler di SMAN 3 Bangkalan diikuti sebanyak 271 orang dan SMAN 2 sebanyak 287. Sama dengan CBT, mata pelajaran yang diujikan terdiri dari Bahasa Indonesia, Kimia untuk jurusan IPA dan Geografi untuk jurusan IPS. Siswa diberi-

kan waktu mengerjakan soal selama 2 jam pelajaran. "Satu siswa di SMAN 2 Bangkalan, tadi sempat absen mengikuti UN karena alasan menikah. Semuanya berjalan lancar dengan harapan lulus seratus persen. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan UN kali ini bukan penentu sebuah kelulusan," jelasnya. Menurutnya, pertimbangan sekolah sangat menentukan dalam kelulusan siswa. Di mana seluruh aktivitas siswa sejak awal juga mendapatkan penilaian, baik kepribadian dan kerajinan siswa. Porsi UN menyumbang 40 persen dari nilai kelulusan, sehingga siswa yang mengikuti UN juga dinilai berdasarkan hasil belajar di sekolah. "Sistem online menurut saya lebih bagus untuk mengurangi tingkat kecurangan. Siswa pun tetap semangat mengerjakan soal-soal. Diharapkan tahun mendatang lebih banyak sekolah yang menggunakan sistem online," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Salah seorang pelajar Madrasah Aliyah tidak ikut ujian nasional di Kabupaten Bangkalan, Senin (13/4). Siswi yang berinisial SF (18) tersebut masih sakit usai kesurupan yang dideritanya. Dia tercatat sebagai pelajar dari Madrasah Aliyah swasta di Kecamatan Blega. Namun, dirinya tercatat mengikuti ujian gabungan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan. "Meski hari ini absen, SF masih bisa ikut ujian nasional susulan yang akan berlangsung pekan depan. Sebab, dia sedang sakit," kata Kepala Sekolah MAN Bangkalan, Fatkhurrahman, kemarin (13/4). Dia menjelaskan, ada 21 lembaga setingkat MA yang bergabung dengan MAN Bangkalan. Salah satunya, siswi dari lembaga MA swasta di Kecamatan Blega. Berdasarkan laporan dari keluarga ke pihak sekolah, sehari sebelumnya yang bersangkutan sempat mengalami kesurupan. Saat ini sudah sembuh, tetapi dalam proses pemulihan. "Mungkin hari ini masih belum sembuh total. Akhirnya pihak keluarga tidak mengizinkan siswi itu ikut UN. Tapi, nanti setelah kondisinya sudah kembali sehat bisa ikut UN susulan," ungkapnya. Dia menambahkan, secara umum pelaksanaan UN di MAN Model Bangkalan berjalan lancar. Tahun ini ada 1.244 siswa yang mengikuti ujian nasional di sekolah tersebut. Jumlah siswa MAN sendiri sebanyak 362 siswa ditambah MA Swasta sebanyak 882 siswa dari 21 lembaga. Tidak seperti sekolah umum, pelaksanaan UN ada mata pelajaran tambahan yang diujikan yakni pelajaran Hadis. "Hari ini mata pelajaran yang diujikan Bahasa Indonesia, Kimia, Geografi ditambah Hadis, karena kita jurusan keagamaan. Kami menyediakan 56 ruang ujian, dengan memakai ruang Madrasah Tsanawiyah. Sebab, jumlah peserta memang banyak, karena dari sekolah lain juga ikut bergabung," jelasnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN MADURA

Lintas Madura

KORAN MADURA SELASA 14 APRIL 2015

SELASA 14 APRIL 20150586 | No. 0586 | TAHUNIV IV No. | TAHUN

M M

PENDIDIKAN LUAR NEGERI

Mahasiswa Masih Ingin ke Yaman SUMENEP- Mahasiswa asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang kuliah di Yaman, masih ingin kembali ke negara tersebut untuk melanjutkan pendidikannya, jika situasinya sudah dinyatakan aman. “Kami tinggal menyelesaikan ujian akhir dan kalau berjalan normal, sebelum Ramadhan tahun ini sebenarnya bisa selesai. Insya-Allah. Namun, situasi di Yaman berbicara lain dan kami terpaksa pulang dulu,” kata Alif Ilham Wahyudi di Sumenep, Senin (13/4). Alif adalah salah seorang dari empat warga Sumenep yang kuliah di Universitas Darul Ulum AsySyar’iyah, Hudaidah, Yaman. Alif dan tiga rekannya yang berasal dari Sumenep bersama puluhan mahasiswa lainnya itu tiba di Indonesia pada Senin (6/4) pekan lalu. “Kami tiba di Bali pada Senin malam dan langsung naik bus ke Surabaya. Semuanya difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI,” ujarnya, menerangkan. Ia menjelaskan, keluarga besarnya menjemput dirinya di Surabaya dan tiba di Sumenep pada Selasa (7/4) dini hari. “Alhamdulillah, proses evakuasi kami dari Yaman boleh dibilang berjalan lancar. Pelayanan dari pihak terkait di Kemenlu kepada kami, bagus. Biaya evakuasi kami dari Yaman hingga Surabaya ditanggung oleh Pemerintah,” ucapnya, menambahkan. Alif juga mengemukakan, sebelumnya, dirinya dan rekan-rekannya yang kuliah di Universitas Darul Ulum Asy-Syar’iyah, Hudaidah, tidak ingin pulang. “Konflik yang terjadi sekarang ini sebelumnya hanya terjadi di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Kami akhirnya meminta evakuasi setelah ada serangan bom ke salah satu pabrik susu yang merupakan kawasan sipil di Hudaidah,” katanya, menerangkan. Sementara orang tua Alif, Edy Djannah berharap Pemerintah bisa memfasilitasi pengembalian mahasiswa Indonesia yang masih ingin melanjutkan kuliahnya di Yaman, jika negara tersebut sudah dinyatakan aman. “Semampu-mampunya kami sebagai orang tua mahasiswa, tetap lebih mampu Pemerintah. Semoga saja Pemerintah tetap menunjukkan perhatiannya kepada mahasiswa asal Indonesia yang masih ingin menyelesaikan kuliahnya di Yaman,” katanya, sambil tersenyum. =ABD AZIZ/ANT

SERIUS. Sejumlah siswa kelas akhir menjalani ujian nasional, Senin (13/4). Peserta UN tahun ini lebih tenang jika dibandingkan pelaksanaan ujian tahun sebelumnya. Hal ini karena hasil UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan siswa.

Peserta UN Lebih Tenang SUMENEP - Kepala Bidang Pendidikan Menegah (Kabid-Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah mengklaim, peserta Ujian Nasional (UN) tahun ini lebih tenang dan tidak tegang seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal itu ia nilai karena UN tidak lagi sebagai penentu kelulusan siswa. Menurutnya, pelaksanaan UN tahun ini di Kabupaten Sumenep diikuti oleh 12.424 siswa, dengan rincian: Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4.199 siswa; Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 5.588 siswa, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 1.162 siswa; 1.471 siswa atau peserta Paket C; dan 4 siswa SMA Luar Biasa (LB). “Kalau jumlah yang hadir, sementara masih belum ada laporan,” tuturnya, Senin (13/4). Disinggung mengenai jumlah penyelenggara UN tahun

ini di Kabupaten Sumenep, lelaki yang biasa disapa Nono itu menuturkan ada sebanyak 130 penyelenggara. Jumlah tersebut meliputi: SMA 32; MA 48; SMALB 2; SMK 5; dan Paket C sebanyak 43 penyelenggara. Menurut dia, sesuai hasil pengamatan pihaknya dan laporan yang masuk dari staf yang bertugas di lembaga penyelenggara, peserta UN kali ini tidak terlihat tegang. Para peserta UN terlihat lebih tenang dari tahuntahun sebelumnya dalam menjawab naskah soal UN.

“Pantauan kami tidak adanya ketegangan yang terlihat pada wajah para peserta UN. Mereka seperti tidak terlalu terbebani dengan pelaksanaan UN kali ini. Saya kira itu wajar, karena UN sekarang tidak menjadi satusatunya penentuan kelulusan mereka,” ujarnya usai memantau peserta UN di salah satu SMA Sumenep. Ia menjelaskan, pelaksanaan UN tahun ini untuk pemetaan mutu pendidikan di lembaga pendidikan dan kualitas siswa. Karenanya, dia mengaku sudah melakukan sosialisasi terkait kebijakan tersebut kepada para penyelenggara UN. “Tapi, karena ini kaitannya dengan eksistensi sekolah, sehingga nanti sekolah nanti yang greet-nya di bawah 5,5, itu yang jelas, dari sisi bantuan dari pemerintah itu tidak akan dapat,” tegasnya.

Selebihnya, ia berharap penyelenggara tetap mengedepankan semangat kejujuran dalam pelaksanaan UN tahun ini meski tak menjadi tolok ukur kelulusan siswa lagi. Menurutnya, aspek kejujuran harus benarbenar menjadi hal yang paling ditonjolkan. “Karena sekarang UN sudah bukan penentu kelulusan lagi. Jadi sekarang tidak perlu takut dan tidak jujur lagi,” tegasnya. Sementara itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim berharap, dalam pelaksanaan UN kali ini para pesertanya lebih berprestasi lagi dengan mengupayakan mendapat nilai yang lebih baik lagi daripada tahun-tahun sebelumnya. “Sehingga, hal itu bisa dijadikan bekal untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi,” harapnya. =FATHOL ALIF


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Suramadu

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586| TAHUN IV

N

KRIMINAL

JPU Tuntut Terdakwa Pembunuhan 15 Tahun Penjara

TEWAS. Korban laka yang terjadi di jalan raya Keleyan Socah, kemarin (13/4).

moh ridwan/koran madura

Seharusnya Penabrak Pasutri itu Bertanggung Jawab Saksi Mata: Pengendara Ditabrak dari Belakang BANGKALAN - Nahas nasib pasangan suami-istri (pasutri) Saiful Anam (55) dan Siti (45), warga Kampung Bragan, Desa Socah. Keduanya tewas di TKP karena terlindas truk saat mengendarai sepeda motor Shogun L 2808 HG. Kecelakaan itu terjadi di jalan raya Keleyan, Socah, pukul 11.00 WIB. Sedangkan dum truk yang menabraknya kabur menghilangkan jejak. Menurut saksi mata di tempat kejadian, Fathur Rosi, warga Keleyan, korban berboncengan dari arah utara ke selatan. Dari arah yang sama juga melintas dum truk pengangkut bedel yang melaju dengan cepat. Dirinya yang berada tak jauh dari tempat kejadian melihat sepeda motor yang dikendarai pasutri itu ditabrak dari belakang oleh dum truk tersebut. Akibatnya, dua korban terlindas dum truk hingga tewas. "Dum truk yang menabrak

sempat berhenti, tetapi melaju kembali atau melarikan diri. Mungkin karena sudah tahu kalau sudah menabrak orang. Dua kendaraan ini berjalan dari arah yang sama," ujar Rosi, kemarin (13/4). Sementara itu, Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Nopta Histaris membenarkan terjadinya laka yang menewaskan dua korban. Dugaan sementara, kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan antara Dum Truck

yang nopolnya tidak diketahui karena melarikan diri dengan sepeda motor Shogun nopol L 2808 HG. Kronologis kejadiannya, motor yang dikendarai oleh Saiful Anam yang berboncengan dengan Siti berjalan dari arah utara ke selatan. Saat sampai di tempat kejadian perkara (TKP) hilang keseimbangan, sehingga terjatuh ke tengah jalan. Diketahui, Saiful yang sedang menyetir tersebut cacat fisik di tangan sebelah kiri. Pada saat bersamaan dari arah belakang melintas kendaraan truk. "Karena jaraknya terlalu dekat, terjadilah laka tersebut. Kemudian pengemudi truk melarikan diri. Akibat kecelakaan itu dua orang meninggal dunia di TKP. Saat ini masih dalam proses lidik," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

SURABAYA - Jaksa Penuntut Umum menuntut YA terdakwa dalam kasus pembunuhan neneknya sendiri dengan hukuman 15 tahun kurungan penjara karena terbukti melakukan pembunuhan. "Menuntut terdakwa dengan hukuman 15 tahun Penjara," kata jaksa Nurhayati saat membacakan surat tuntutannya dalam persidangan yang digelar di ruang Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (13/4). Peristiwa maut itu terjadi pada 13 januari 2015 lalu di mana setelah menghabisi nenek dengan cara mencekik lehernya, terdakwa juga mengambil perhiasan yang dikenakan korban serta membuang jasadnya di pinggir jalan Tol KM 400 Tanjung Perak Surabaya. Sebelum melakukan pembunuhan, terdakwa mendatangi rumah korban dan mengajak neneknya jalan-jalan menggunakan angkot yang biasa digunakannya untuk bekerja. Di tengah perjalanan, tepatnya di daerah Betro, Sedati, Sidoarjo, terdakwa mengajak korban makan bakso dan kemudian terdakwa mengajak

neneknya kembali ke Surabaya. "Saat melintas di jalan Tol, pelaku melihat kondisi neneknya lemas dan pelaku membeli vitamin untuk diberikan kepada neneknya. Tetapi, kondisi neneknya semakin lemas," katanya. Kemudian, lanjut dia, saat terdakwa melihat korban memakai cincin dan gelang. Seketika itu, terdakwa berniat untuk mengambilnya. "Sebab, sejak sepekan sebelumnya terdakwa sempat meminta perhiasan itu untuk bayar kontrakan rumah," katanya. Karena kebingungan, kata dia, kemudian terdakwa memutuskan untuk membuang jenazah neneknya di pinggir jalan dan pelaku kembali pulang ke rumahnya di Sedati, Sidoarjo. "Keesokan harinya, perhiasan yang berhasil diambil dari korban dijual dan uang itu dipakai untuk bayar kontrakan rumah dan diberikan ke teman wanitanya," katanya. Usai persidangan, Jaksa Nurhayati mengakui, ringannya tuntutannya tersebut dikarenakan adanya surat perdamaian dari keluarga. = ANT/INDRA SETIAWAN


KORAN Bangkalan MADURA

Laporan Khusus

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015

SELASA 14 APRIL 2015| TAHUN | No. 0586|IVTAHUN IV No. 0586

OO

Penundaan Jadwal "CBT" Warnai UN di Jatim SURABAYA - Berbagai peristiwa mewarnai pelaksanaan ujian nasional (UN) 2015 SMA sederajat di berbagai daerah di Jawa Timur, yang secara nasional mulai dilaksanakan, Senin (13/4). Tahun 2015, peserta UN pada 13-16 April mencapai 429.850 siswa se-Jatim yang terdiri dari SMA 148.456 siswa, MA 84.400 siswa, SMA Terbuka 20 siswa, SMA Luar Biasa 245 siswa, dan SMK 196.729 siswa. Ada dua jenis UN dilaksanakan, yaitu model UN "CBT" (computer based test) atau UN berbasis komputer dan UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis kertas. UN jenis CBT merupakan pengalaman pertama, dan pemerintah memutuskan 585 sekolah seIndonesia sebagai penyelenggara UN CBT pertama kali, dengan 164 sekolah dari Jatim (28 persen), meski Disdik Jatim sebenarnya mengusulkan 198 sekolah. Sedangkan, jumlah peserta UN tingkat SMA di Surabaya mencapai 37.868 siswa, rinciannya yakni peserta SMA berjumlah 17.688 siswa, SMK berjumlah 18.930 siswa, dan MA berjumlah 1.250 siswa. Di Surabaya dilaporkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf memberi semangat kepada siswa-siswi peserta ujian nasional tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang digelar serentak mulai hari ini. "Jangan tegang, semangat dan semoga sukses ya anak-anak," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hadapan siswa kelas XII sebelum UN dimulai di sela pantauannya di SMA Negeri 5, Jalan Kusuma Bangsa Surabaya. Menurut dia, yang dibutuhkan anak-anak saat ini adalah semangat agar mengerjakan ujian merasa nyaman, tidak tegang dan menghindari stres di pikiran. Ia menilai pelaksanaan UN 2015 di Surabaya jauh lebih siap dan tenang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, karena persiapan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan dewan guru di sekolah sudah dilakukan secara dini serta matang. "Sejak naik kelas XII, anakanak sudah dipersiapkan. Ujian-ujian juga sering dilakukan, tujuannya untuk membiasakan serta membuat suasana lebih santai ketika menghadapi ujian na-

ant/zabur karuru

UN CBT ABK SURABAYA. Seorang siswa yang berkebutuhan khusus menggunakan kursi roda bersiap-siap mengikuti ujian nasional berbasis komputer atau UN CBT di SMAN 10 Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4). Ujian berbasis komputer tersebut serentak dilaksanakan di seluruh daerah Indonesia.

sional," kata wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu. Di SMA Negeri 5, seluruh peserta UN pelaksanaannya menggunakan model UN "CBT" (computer based test) atau UN berbasis komputer. Pihaknya sudah memastikan persiapan menerapkan ujian model ini dan berkoordinasi dengan PLN, Telkom serta menyiagakan genset untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan, khususnya gangguan listrik bermasalah atau padam. Selain itu, Rismaharini juga memantau pelaksanaan UN di SMK Negeri 8 yang terletak di Jalan Kamboja Surabaya, sekaligus memantau UN "PBT" (paper based test) atau UN berbasis kertas. "Model UN berbasis komputer maupun kertas sudah dianalisa bersama dan kami optimistis hasilnya memuaskan. Dinas Pendidikan juga sudah mempersiapkan segalanya. Terhadap pengawas dan kepala sekolah kami juga sudah berkoordinasi," tukasnya. Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan pantauannya bersama Rismaharini untuk memastikan amannya pelaksanaan UN 2015, sekaligus memberi jaminan bahwa tidak ada persoalan keamanan di semua sekolah penyelenggara. "Kedatangan saya dengan Bu Wali Kota ini memastikan pelaksanaan UN yang dimulai hari ini berjalan aman, baik dan lancar,"

tuturnya, didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta. Sementara di Kabupaten Sumenep, dua dari 12.424 siswa kelas XII yang terdaftar sebagai peserta ujian nasional (UN) sekolah menengah atas sederajat pada tahun ini mengikuti kegiatan tersebut di luar sekolah.

"Mereka terpaksa menjalani UN di luar sekolah, karena diduga terlibat dan menjadi korban tindak pidana," ujar Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, Nurul Hamzah. Dua siswa tersebut berinisial AW (laki-laki) dari salah satu SMA swasta di Kecamatan Ambunten dan NA (perempuan) dari SMA swasta di Gayam, Kepulauan Sapudi. "AW yang diduga terlibat tindak pidana pencurian itu men-

jalani UN di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sumenep," kata Nono, sapaan Nurul Hamzah, menerangkan. Sementara NA yang menjadi korban tindak pidana pemerkosaan mengikuti UN di Rumah Perlindungan dan "Trauma Center" (RPTC) Sumenep. AW maupun NA sudah berada di Rutan dan RPTC Sumenep sejak beberapa waktu lalu. "Mereka tetap memiliki hak mengikuti UN, dan selanjutnya kewajiban kami untuk memfasilitasi mereka supaya bisa menjalani UN," ucapnya, menambahkan. Nono juga mengemukakan dua peserta yang menjalani UN di luar sekolah itu diawasi oleh masing-masing seorang pengawas. "Selain pengawas, ada petugas lain yang bertugas menyerahkan naskah UN sekaligus mengembalikan lembar jawaban mereka, masing-masing satu orang, ke Kantor Disdik Sumenep," katanya. Sesuai data di Disdik Sumenep, jumlah peserta ujian nasional SMA sederajat pada tahun ini yang dilaksanakan pada 13-15 April, sebanyak 12.424 siswa. Rinciannya, 4.199 siswa SMA, 5.588 siswa madrasah aliyah (MA), 4 siswa SMALB, 1.162 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK), dan 1.471 siswa atau peserta paket C. Sementara itu, seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Tulungagung mengikuti ujian nasional di ruang isolasi RSUD dr

Iskak Tulungagung karena patah tulang selangka akibat kecelakaan pada Kamis (9/4). "Dia memaksa ikut ujian nasional meski kondisinya masih sakit akibat patah tulang yang dialaminya pascakecelakaan," kata Taufiqurrido, guru pendamping yang mengawasinya di RSUD dr Iskak Tulungagung. Rita Dwi Fatmawati (17), nama siswa itu, mengerjakan soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan didampingi satu guru pengawas dan satu guru kelasnya. Ia menyelesaikan soal-soal ujian dalam tempo dua jam, yang dikerjakannya dengan cara duduk di atas kasur tempatnya dirawat. Rita tidak langsung mengisi lembar jawaban komputer (LJK) yang disediakan panitia ujian. Karena lengan kanannya tak bisa digerakkan akibat patah tulang selangka, ia hanya membaca soal lalu menentukan pilihan jawaban di kertas naskah ujian. Pengisian LJK selanjutnya dibantu oleh pengawas ujian yang duduk disamping tempat tidurnya. "Kami memberi toleransi karena memang kedua tangannya tak bisa digunakan sekaligus untuk mengerjakan soal. Dia yang memilih jawaban, selanjutnya pengawas membantu mengisi LJK," ujar Taufiqurrido. Ia menceritakan Rita adalah satu dari lima siswa kelas XII MA Diponegoro, Kecamatan Bandung yang menjadi korban kecelakaan beruntun sepulang mereka mengikuti acara istigatsah atau doa bersama menjelang ujian nasional, di sekolah, Kamis (9/4) sekitar pukul 09.00 WIB. Empat teman Rita hanya mengalami luka ringan sehingga tetap bisa mengikuti ujian nasional di sekolah. Namun, tidak demikian halnya dengan Rita yang harus dirujuk di RSUD dr Iskak karena hasil diagnosa menyatakan siswa kelas XII IPS ini mengalami trauma patah tulang selangka bagian kanan, sehingga harus menjalani perawatan intensif. Kecelakaan beruntun itu sendiri melibatkan sebuah truk pengangkut pasir, satu mobil Daihatsu Xenia serta lima sepeda motor yang ditunggangi Rita dan kawan-kawan sepulang acara istighatsah di sekolah. Dari Jember dilaporkan, seorang siswa sekolah menengah atas penyandang tunanetra mengikuti ujian nasional di Sekolah Luar Biasa (SLB-A) di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang. = ANT/CHANDRA HN


P

KORAN MADURA

SELASA 14 APRIL 2015 No. 0586 | TAHUN IV

SELASA 14 APRIL 2015 | No. 0586 | TAHUN IV

P

WCP Terus Asah Taktik KORAN MADURA

PAMEKASAN - Pelatih Persepam Madura Utama (Persepam MU), Widodo C Putro terus mengasah taktik permainan menjelang bergulirnya kompetisi Divisi Utama yang akan kick off pada 26 April mendatang.

Taktik menyerang dan bertahan menjadi fokus latihan baik pada saat game internal maupun uji coba dengan klub lokal. Dari materi ini diharapkan para pemain bisa menerjemahkan saat kompetisi resmi nanti. Namun dari beberapa ujicoba dengan klub lokal sudah mulai nampak adanya perkembangan yang cukup bagus. Menurut Widodo, dari beberapa gol yang tercipta saat uji coba dengan klub lokal sudah cukup menggembirakan karena tercipta melalui proses serangan yang terencana. Hal ini juga diharapkan bisa ditunjukan saat ujicoba melawan Persekap Pasuruan, Rabu, (14/4) nanti. “Kami sudah ujicoba dengan klub lokal disini, ternyata beberapa gol itu ya hasil settingan atau melalui proses. Itu sangat menggembirakan dan mudahmudah progresnya semakin bagus,” katanya.

Uji coba melawan Persekap merupakan laga penting bagi tim pelatih untuk mengetahui sejauh mana para pemain bisa menjalankan taktik permainan yang sudah disajikan. Sehingga hasil kemenangan bukan target utama. Termasuk pula akan mencoba beberapa formasi permainan yang ideal untuk diterapkan saat berkompetisi dengan persaingan yang sangat berat di kasta kedua liga Indonesia itu. “Semua tim peserta DU harus bekerja keras bahkan mungkin lebih dari itu ya. Persaingan sangat berat karena dari 59 tim yang ada sama-sama berebut posisi. Apalagi hanya diambil dua klub pergrup,” katanya. Dari kondisi itu, semua klub harus diwaspadai dan tak boleh dianggap remeh. Meski demikian, Widodo optimis anak asuhnya bisa tampil mksimal mengingat persiapan yang dilakukan sudah cukup matang. =A. FAUZI M/RAH

Pelatih Persepam MU Widodo C. Putra saat mendampingi latihan timnya.

UJI COBA DENGAN PERSEKAP

Laskar Sape Ngamok Bertolak ke Pasuruan MADURA UTAMA

PAMEKASAN - Persepam Madura Utama (Persepam MU) hari ini (14/4) akan memboyong seluruh pemainnya untuk melakoni laga persahabatan (friendly macth) melawan Persekap Kota Pasuruan. Mereka akan beristirahat di salah satu hotel di Pasuruan dan direncanakan akan menjajal stadion keesokan harinya, yakni pada Rabu (15/4) pagi. Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi menjelaskan para pemain akan bertolak ke Pasuruan menggunakan dua armada bus. Semua pemain yang berjumlah 25 orang diboyong untuk diuji kemampuannya sebelum menjalani kompetisi resmi yang akan kick off 26 April mendatang. Masing-masing pemain berpe-

luang mendapat kesempatan bermain sesuai kebutuhan pelatih. “Ajang ini uji coba dan semua pemain berpeluang bermain karena targetnya kematangan tim. Siapa saja yang akan jadi starter menjadi kewenangan tim pelatih, tapi saya berharap semuanya bisa dicoba,” ungkapnya. Meski kemenangan bukan target utama namun pihaknya manajemen tetap mengharapkan para pemain bisa tampil maksimal karena hasil pertandingan nanti akan menjadi bekal dalam menjalani kompetisi. “Hasil pertandingan nanti menjadi modal kami untuk menatap kompetisi. Hasil positif tentu akan menambah semangat kami mengingat kompetisi tinggal be-

berapa hari lagi,” katanya. Nadi menjelaskan, kondisi para pemain saat ini tidak ada masalah dan semuanya siap diturunkan. Mengenai recovery pemain yang hanya semalam bermalam di lokasi sudah dianggap cukup, karena jarak kota tujuan tidak terlampau jauh. Ujicoba dengan Persekap Kota Pasuruan ini merupakan ujicoba terakhir di luar Madura (away). Selanjutnya Laskar Sape Ngamok akan menggelar sekali ujicoba di Madura (home) sebelum Kompetisi Divisi Utama (DU) bergulir. Lawannya belum ditentukan dan menjalin komunikasi dengan sejumlah. Harapannya bisa bertanding dengan klub tetangga Perssu Sumenep, namun jika tidak bisa

terlaksana Persepam MU akan menjajal klub selevel yang siap. Bisa dengan Persida Sidoarjo, Laga FC Surabaya atau klub lain yang siap dan tidak satu grup dengan Persepam MU di grup 4. Selama menjalani ujicoba dengan klub selevel maupun klubklub Indonesia Super League (ISL), Persepam MU menunjukan trend positif. Yaitu, imbang dua kali, menang sekali dan kalah dua kali. Persepam MU manahan imbang Gresik United tanpa gol, imbang (1-1) melawan Perseru Serui, kalah dari Arema Cronus 1-3 dan kalah tipis dari PSM Makasar dengan skor (1-0). Uji coba berikutnya, Persepam MU mampu menaklukkan Persibat Batang, Jawa Tengah dengan skor (2-1). =A. FAUZI M/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.