e Paper Koran Madura 23 Maret 2015

Page 1

SENIN

KORAN MADURA

1

SENIN 23 MARET 2015 |0328-6770024 No. 0571 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com

23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

JARINGAN ISIS Personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (22/3).

100 Pohon Ganja g n di Rumah Koso Nasional hal 3

ISIS Targetkan Kuasai Indonesia

DALAM LIMA TAHUN Berita Terkait |2


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 23 MARET | No. 0571 | TAHUN IV SENIN 23 2015 MARET 2015

No. 0571 | TAHUN IV

33

NARKOTIKA

100 Pohon Ganja di Belakang Rumah Kosong LUMAJANG-Sekitar 100 batang pohon ganja ditemukan di pekarangan rumah warga di Jalan Pisang Agung, Kecamatan Kota Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu.

ant/ismar patrizki

KLARIFIKASI SLANK MENGENAI ABDEE NEGARA. Personel grup band Slank Bimbim (kedua kanan), Kaka (tengah), Ridho (kiri), Ivanka (kanan) dan Abdee Negara (kedua kiri) berfoto bersama seusai memberi keterangan pers mengenai rumor keluarnya Abdee dari Slank di markas Slank, Gang Potlot, Jakarta, Minggu (22/3). Slank mengklarifikasi bahwa Abdee Negara tidak keluar dari Slank, melainkan cuti atau istirahat selama delapan bulan hingga satu tahun terkait sakit gagal ginjal yang diderita Abdee.

Polisi Tangkap 5 Orang Terkait ISIS JAKARTA- Polisi terus berusaha menghalau penyebaran paham-paham radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di tanah air. Pada Minggu (22/3), Detasemen 88 Anti-Teror menangkap lima orang terkait paham tersebut. Penangkapan ini dilakukan dalam penggeledahan di Cibubur (Bogor), Petukangan (Jakarta Selatan), Tambun (Bekasi), dan Setu (Tangerang Selatan). Kelima tersangka tersebut antara lain berinisial MF, ia dijerat dengan UU Nomor 15/2003 tentang pemberantasan teror, UU Nomor 9/2013 tentang pemberantasan pendanaan teror, juga UU nomor 8/2011 tentang ITE, serta makar. MF diduga terlibat sebagai pelaksana dalam pembinaan, pengarahan, dan perekrutan simpatisan ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah, baik se-

cara langsung dan melalui internet. Ia juga diduga ikut mengumpulkan serta menyalurkan dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS di Indonesia untuk berangkat ke Irak dan Suriah. MF merupakan pemilik salah satu website yang mengunggah beritaberita provokasi dan kebencian serta tentang ajakan bergabung dengan ISIS. Yang bersangkutan diduga yang membuat dan mengapload video pelatihan anak oleh ISIS di Youtube. Tersangka kedua adalah AP alias M, ketiga, J alias EK yang ditangkap di Tambun, Kabupaten Bekasi, kemudian AM, lalu F. Keempat tersangka yang terakhir itu dijerat dengan UU Nomor 15/2013 tentang pemberantasan teror, UU Nomor 9/2013 tentang pemberantasan pendanaan teror, serta makar. Mereka juga diduga terlibat sebagai pelaksana dalam pembinaan, pengarahan, dan perekrutan simpatisan ISIS untuk berangkat ke Irak dan Suriah dan pengumpulan serta penyaluran dana untuk kegiatan sukarelawan ISIS di Indonesia untuk berangkat ke Irak dan Suriah, termasuk dokumen paspor dan mengurus keberangkatan 16 WNI

yang saat ini tertangkap di Turki dan keberangkatan 21 WNI yang kini sudah bergabung dengan ISIS. “Ada lima orang yang kita tangkap dan hari ini kita geledah. Semoga dari situ ada bukti-bukti yang menguatkan tentang pelanggaran mereka,” ucap Wakapolri Badrodin Haiti usai mengantar Presiden Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Minggu (22/3). Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Rikwanto salah satu orang yang ditangkap ini berperan membuat situs yang mengangkat isu SARA demi menyebarkan kebencian. “Memang membuat situs web untuk menanamkan kebencian, kemudian upaya terjadi permusuhan atau SARA,” ujarnya. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah, ada 514 WNI yang telah bergabung dengan ISIS. Kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu dianggap menjanjikan kesejahteraan bagi mereka yang bergabung dengan ISIS. Maka mereka yang hendak bergabung pun telah menjual harta di tanah air dan berangkat ke Irak dan Suriah. =GAM/ABD

Ufidah Istifarini Munif, warga Surabaya, selaku pemilik rumah Jalan Pisang Agung, Lumajang, mengatakan dirinya bersama keluarga datang ke Lumajang pada Jumat (20/3) malam dan tidak memperhatikan secara seksama tanaman di pekarangan rumahnya. “Saya kaget saat keponakan saya curiga terhadap sejumlah tanaman yang ada di belakang rumah dan katanya mirip ganja, sehingga saya menghubungi teman yang menjadi polisi untuk memastikan hal itu,” tuturnya saat dihubungi per telepon di Lumajang. Menurut dia, rumahnya memang kosong dan tidak dihuni, namun ada beberapa anak pecinta alam yang menghuni di sebelah rumah induk yang dulu dijadikan cafe. “Pekarangan rumah saya luasnya sekitar 15 x 10 meter persegi dan diperkirakan batang pohon ganja yang tumbuh subur berjumlah lebih dari 100 pohon, baik yang ditanam di polibag maupun tanah,” ungkapnya. Kasat Reskoba Polres Lumajang AKP Priyo Purwandhito saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut, namun ia meminta wartawan untuk konfirmasi langsung kepada Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin. “Memang benar, silakan konfirmasi langsung ke Kapolres, nanti beliau yang menyampaikan keterangan resminya terkait hal itu,” tuturnya. Hingga Minggu malam, belum ada keterangan resmi yang disampaikan pihak Polres Lumajang terkait dengan temuan ratusan pohon ganja yang tumbuh subur di belakang rumah Upit Munif tersebut. Sekitar 100 pohon ganja itu dicabuti dan diamankan polisi di Mapolres Lumajang untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut. =ANT/ ZUMROTUN

ant/rivan awal lingga

TEKNOLOGI PENERANGAN SUKU BADUY. Seorang suku Baduy Luar menjemur lampu tenaga matahari di Kampung Gajeboh, Lebak, Banten, Sabtu (21/3). Saat ini suku Baduy Luar sudah memanfaatkan teknologi dengan membeli lampu tenaga matahari yang digunakan untuk penerangan di dalam rumah saat malam hari.


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

Jaga

Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Dalam lima dasawarsa terakhir ini, di Madura sudah hampir tak pernah terjadi tindak kekerasan carok, duel satu lawan satu. Bisa jadi hanya kasus di Pamekasan beberapa tahun lalu yang pernah mengingatkan masyarakat tentang kejadian carok di Madura, yang sempat menjadi pemberitaan seluruh media di tanah air. Tentu, semakin jarangnya terjadi carok merupakan kemajuan cara berpikir dan berperilaku masyarakat Madura. Stigma masyarakat Madura yang keras dan mudah terjebak tindakan kekerasan pelan-pelan terkikis. Masyarakat Madura mulai dikenal kembali sikap keramahannya terutama dalam melayani tamu. Sebuah reportase harian nasional, beberapa tahun lalu menggambarkan keramahan masyarakat Madura dengan sangat pas. Masyarakat Madura tulisnya, jika menyuguhkan minuman semisal kopi kepada tamu, sangat manis sekali. Begitu manisnya sehingga tak jelas kopi yang dikasih gula atau gula yang dikasih kopi. Bandingkan kebiasaan di daerah lain yang tamu kadang hanya disuguhi air putih. Sebuah gambaran keramahan khas Madura, yang pernah pula dipaparan sangat manis oleh Buya Hamka dalam buku Perbendaharaan Lama. Sepanjang hampir lima dasawarsa –lima puluh tahun belakangan ini- pasca pembinaan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Mohammad Noer, Madura memang mengalami perubahan luar biasa. Banyak masyarakat dari luar yang sebelumnya berpikiran takut jika datang berkunjung ke Madura, terkejut dengan suasana Madura yang sudah jauh berbeda. Pernah beberapa guru dari Bagaimanapun luar Madura, yang ditugaskan ke kekerasan tak akan Madura bercerita betapa rasa tapernah menyele- kut sampai membuatnya sedikit saikan masalah nerveus saat pertama kali ke Madan terbukti jusdura. Pemberitaan tentang carok tru menyebabkan dan kekerasan begitu menghanmasyarakat Madura tui. Namun alangkah terkejutnya ketika sampai di Madura, ternyadipersepsi salah oleh masyarakat ta berbagai ketakutan tak hanya “tidak terbukti” bahkan yang lainnya. ditemukan berbeda 360 derajat. Keramahan dan kebersahajaan ternyata yang dijumpainya dalam kehidupan keseharian masyarakat Madura. Suasana indah itu terus berkembang semakin baik. Ekspresi masyarakat Madura hanya pada logat bicara saja yang masih bernuansa agak keras. Di luar itu, masyarakat Madura jauh dari kesan lekat dengan kekerasan sebagaimana stigma yang selama ini berkembang -walau harus diakui stigma itu lebih terkesan simplifik, penyederhanaan masalah. Sebab, kekerasan masyarakat Madurapun kalau toh ada, hanya pada kalangan sangat terbatas sekali dan bukan representasi mayoritas. Adalah merupakan kewajiban seluruh masyarakat Madura menjaga suasana kondusif, yang jauh dari tindak kekerasan itu. Peluang-peluang tindak kekerasan yang belakangan muncul di berbagai daerah Madura dalam bentuk kekerasan rumah tangga misalnya, harus segera dicegah melalui saluran hukum. Bagaimanapun kekerasan tak akan pernah menyelesaikan masalah dan terbukti justru menyebabkan masyarakat Madura dipersepsi salah oleh masyarakat lainnya. Secara psikologis jika terjadi pembiaran tindak kekerasan akan sangat merugikan masyarakat Madura. Bukan hanya kesan dan persepsi buruk; dikhawatirkan berbagai kekerasan yang tak diselesaikan melalui proses hukum melahirkan aroma dendam dan dendam sebagaimana terjadi di masa lampau. Di sinilah penting penegakan hukum dan keadilan sebagai jalan menuju kemajuan masyarakat Madura menjadi lebih baik. Bagaimanapun peradaban dan kemajuan masyarakat hanya dapat terwujud melalui kesadaran hukum masyarakatnya dan kesungguhan penegakan hukum aparatnya. =

Berita Utama

2

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

Target ISIS, 5 Tahun Kuasai Indonesia JAKARTA-Pemerintah diminta segera mewaspadai pergerakan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sebab dalam 5 tahun, ISIS diperkirakan akan menguasai wilayah Asia, termasuk Indonesia. “Target ISIS dalam 2 tahun terakhir itu kuasai Timur Tengah, kuasai Afghanistan, Iran, Turki, Maroko, Tanzania sampai Nigeria. Sedangkan target 5 tahunnya adalah Asia Selatan, Asia Tengah dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia),” ujar mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN) Asad Said Ali di Jakarta, Minggu (22/3). Asad mengatakan, gejala di Indonesia sudah terlihat dengan dibentuk Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sekarang ini sudah menyebar. “Dulu masih terpecah-pecah dari beberapa elemen. Sekarang menjadi satu wadah bernama JAD. Ini dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) bukan pimpinanya Baasyir (Abu Bakar Baasyir). Ini jamaah ji-

hadnya Maman Abdurahman. Ini yang suatu saat akan didapuk jadi khalifahnya (pemimpinnya). Termasuk jaringan teroris Santoso,” jelas dia. Selain itu, kata Asad, demi memperpanjang kekuasaan di Asia Tenggara, JAD juga mempunyai jaringan di Malaysia sebagai perpanjangan tangan. “Itu kepanjangan tangan JAD. Ini konsolidasi untuk perekrutan dan pendanaan. Artinya, mereka jelas sudah terstruktur. Anak muda bawa senjata, dibentuk ideologi, membuat bom bunuh diri,” pungkas Asad Said Ali. Belakangan ini banyak WNI pergi ke Suriah dan Irak yang diduga bergabung kelompok radikal ISIS. Belum lama ini, 16 WNI hilang di Turki yang diduga bergabung ISIS di Siria, 16 WNI berbeda juga diamankan otoritas keamanan Turki saat akan melewati perbatasan Suriah. Mereka diduga akan bergabung ISIS. Secara terpisah, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia Nasir Abbas mempertanyakan orang-orang yang bersedia dinafkahi oleh kelompok ISIS walau pun mereka sudah tahu ISIS merupakan kelompok teroris. “Mereka

mengaku sebagai teroris, bukan kelompok radikal lagi. Kenapa kita ragu untuk menyebut mereka teroris? Lihat apa yang dilakukan dan maksud mereka membunuh secara brutal, itu kan tindakan terorisme,” katanya. Nasir menjelaskan, cara ISIS menafkahi anggotanya pernah ia rasakan saat masih menjadi anggota Jamaah Islamiyah. Kelangsungan hidup sehari-hari disiapkan, tapi semua berasal dari dana teroris. “Saya cerita pengalaman saya, saya berangkat ke Afghanistan cuma modal badan saja dan disiapkan uang. Apalagi dijanjikan bawa keluarga akan dihidupi, dijanjikan akan ada sekolah dengan pendidikan cara mereka,” tutur Nasir. Bahkan, lanjut Nasir, pengalaman berlatih di Afghanistan dirinya mendapat honor. Maka itu sulit bagi relawan di Indonesia tidak bergabung menjadi anggota ISIS. “Selain keyakinan untuk tinggal di sana, ada jaminan hidup. Waktu saya, tak cuma tiket pergi saja, tapi dapat uang honor. ISIS ini ada dana yang banyak, mereka bisa jaminan yang jadi anggota. Siapa yang tak tergiur,” tukas Nasir. =GAM/ABD

ant/muhammad iqbal

PENANGKAPAN JARINGAN ISIS. Personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (22/3). Densus 88 Mabes Polri berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa sembilan handphone, Uang Tunai 8 Juta rupiah serta uang Rp 5300 US Dollar, Dokumen Paspor, dan Laptop.


4

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

KEAMANAN LAUT

KNTI Kritik Lemahnya Tuntutan Kapal Pencuri Ikan JAKARTA-Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mengkritik lemahnya tuntutan yang diajukan jaksa terhadap kapal MV Hai Fa berbobot sekitar 3.000 Gross Tonnage (GT) yang diduga melakukan pencurian ikan di Indonesia.

ant/andika wahyu

KUNJUNGAN KENEGARAAN. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla dan jajaran menteri Kabinet Kerja memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (22/3). Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang dan Tiongkok sebagai tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan PM Jepang Shinzo Abe dan Presiden Tiongkok Xin Jinping beberapa waktu lalu guna meningkatkan kerjasama bilateral. Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba kembali di tanah air pada 29 Maret 2015.

Megawati Sulit Tergantikan JAKARTA-Nama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri terlalu mengakar di internal partai moncong putih. Stabilnya dinamika politik internal PDI Perjuangan tidak terlepas dari sosok Presiden kelima RI itu. Karena itu, putri proklamator RI itu dipastikan akan kembali memimpin PDI Perjuangan. Bahkan, Megawati bakal dipilih secara aklamasi di Kongres PDI Perjuangan IV di Bali pada April 2015 nanti. Pasalnya, pada Rakernas PDI Perjuangan di Semarang September 2014 lalu, seluruh pengurus daerah banteng meminta agar putri Bung Karno itu memimpin partai untuk periode 2015-2020, dan ditetapkan di forum Kongres nanti. “Stabilnya politik internal PDI Perjuangan karena ada sosok kuat dan mengakar yakni Megawati,” ujar pengamat politik LIPI Ikrar Nusa Bakti dalam pemaparan survei Poltracking Indonesia ‘Menyongsong Kongres PDI Perjuangan: Regenerasi atau Degenerasi?’ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat Minggu, (22/3). Dia menilai, sosok Megawati sangat kuat diinternal partai moncong putih ini. Dia menjadi sosok yang tidak tergantikan oleh siapapun. “Kalau PDI Per-

juangan, suka tidak suka, masih ada ibu Mega. Dalam partai lain kan tidak ada,” katanya. Menurutnya, Megawati adalah sosok yang dapat mengatur partai. Selain itu, Megawati dianggap Ikrar sebagai figur yang dapat menyatukan kader. “Walaupun ada kader lain yang direkomendasikan bisa jadi pemimpin, mungkin mereka belum bisa dianggap sebagai sosok yang bisa menyatukan partai,” ujarnya. Politisi PDI Perjuangan, Said Abdullah menilai sosok Megawati sangat dibutuhkan oleh partai moncong putih. Selain symbol pemersatu dan perekat partai, Megawati juga merupakan symbol ideologi partai. Karena itu, posisinya saat ini tidak dapat tergantikan oleh tokoh siapapun. “Bagi saya, intinya, bu Mega tetap Ketua Umum. Dari penga-

laman, komitmen, ketokohan, rekam jejak dan kharisma, nama bu Mega sulit ditandingi oleh siapapun. Ibu Mega, satu-satunya tokoh politik paling senior di negeri ini,” ujarnya. Seperti diketahui, PDI Perjuangan memilih Bali sebagai tempat perhelatan Kongres IV pada 8 hingga 12 April mendatang. Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan Bali, I Wayan Koster, menjamin perhelatan itu tidak bakal memanas seperti partai lain. Koster seolah menyindir pelaksanaan gelaran serupa partai lain. Sebab dalam Kongres Partai Amanat Nasional di tempat sama baru lalu sempat ricuh oleh ulah para pendukung dua kubu. Dia mengaku dalam Kongres direncanakan digelar di Grand Bali Beach Hotel, Sanur, bakal lebih banyak membahas soal rasa persaudaraan dan konsolidasi partai. “Ketua Umum sudah jelas Ibu Mega. Kami tidak akan banyak bicara soal internal partai, tetapi lebih pada menjalin rasa kekeluargaan antar daerah,” tambah Koster. =GAM/ABD

“KNTI menyesalkan lemahnya tuntutan jaksa di Pengadilan Negeri Ambon dengan sebatas denda Rp250 juta, atau subsider penjara selama enam bulan kepada nakhoda,” kata Ketua Umum KNTI M Riza Damanik kepada Antara di Jakarta, Minggu. Menurut Riza Damanik, hal itu terjadi justru di tengah gencarnya otoritas Indonesia yang mengklaim sedang melakukan penegakan hukum di laut, termasuk dengan menenggelamkan kapal-kapal ikan asing yang beroperasi di kawasan perairan Republik Indonesia. Ia berpendapat bahwa upaya penegakan hukum terhadap kapal MV Hai Fa sebenarnya dapat dilakukan secara berlapis. “Indikasinya, tidak menyalakan vessel monitoring system, tidak memilki Surat Layak Operasi (SLO), serta melanggar UU Konservasi Sumber Daya Hayati dengan menangkap ikan hiu martil dan hiu koboi,” kata Ketua Umum KNTI. Selain itu, ujar dia, KNTI juga menyayangkan diabaikannya fakta lain terkait mempekerjakan tenaga kerja asing yang bertentangan dengan Pasal 29 ayat (1) UU Perikanan yang hanya membolehkan warga negara RI atau badan hukum RI melaku-

kan usaha perikanan di wilayah Indonesia. Sedangkan kapal yang diperbolehkan melakukan usaha perikanan di wilayah perairan RI tersebut hanya yang berbendera Indonesia di zona perairan teritorial dan kepulauan. “KNTI menilai seharusnya penuntut umum mendasarkan tuntutan bahwa kejahatan pencurian ikan sebagai ‘extraordinary crime’ (kejahatan luar biasa),” tegas Riza Damanik. KNTI juga berpandangan tidak cukup melakukan penuntutan kepada nakhoda asal Tiongkok dan perlu diperluas dengan mengidentifikasi potensi penuntutan kepada perusahaan di belakang layar yang diduga terlibat dalam aktivitas usaha MV Hai Fa di perairan Indonesia. Ia juga mengemukakan, KNTI menilai lemahnya penegakan hukum terhadap MV Hai Fa berdampak tersanderanya proses penegakan hukum terhadap kapal ikan asing yang mencuri di perairan Indonesia pada masa mendatang. Pada akhirnya, ujar Riza, KNTI berharap hakim dapat mengambil keputusan yang adil dan memberikan efek jera, termasuk dengan menyita kapal MV Hai Fa. =ANT/RAZI

ant/sahrul manda tikupadang

PENERAPAN ZONA KONSERVASI LAUT. Sejumlah nelayan mendorong perahu ke bibir pantai di Perkampungan Nelayan Aeng Batu-Batu, Galesong Utara, Takalar, Sualawesi Selatan, Sabtu (21/3). Rencana pemerintah menerapkan zona 0-4 mil laut sebagai kawasan konservasi membuat nelayan kecil terancam tak bisa melaut karena sebagian besar nelayan di daerah tersebut masih menggunakan kapal kecil yang hanya memungkinkan melakukan penangkapan di zona terdekat dengan pantai.


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV SENIN 23 MARET 2015

No. 0571 | TAHUN IV

RUPIAH ANJLOK

Kebijakan Ekonomi Belum Manjur JAKARTA-Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan pemerintah ternyata tidak efektif meredam pelemahan rupiah terhadap dol ar Amerika Serikat (AS). Terbukti, mata uang dolar AS terus perkasa. Pengamat ekonomi, Dani Setiawan meminta pemerintah hati-hati merumuskan kebijakan. Dikhawatirkan, pelemahan nilai tukar rupiah dapat memicu terjadinya krisis ekonomi di Indonesia dan juga ada peluang aksi korporasi seperti kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) kembali terjadi. “Ya kalau paket kebijakan fiskal dianggap sifatnya jangka panjang. Belum bisa mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah. Persoalan nilai tukar berkaitan dengan kinerja ekspor,” kata Dani di Jakarta, Minggu (22/3) Dani menyebut sejumlah opsi yang dapat dipilih pemerintah dalam meredam anjloknya rupiah. Seperti sektor riil, dengan mengambil tindakan menurunkan ongkos produksi. Pemerintah, kata dia, bisa saja menurunkan tarif dasar listrik untuk mengurangi ongkos produksi atau mengurangi biaya logistik untuk memacu sektor riil. Namun yang terlihat sekarang ini, belum ada perpaduan antara otoritas fiskal dan moneter dalam mengatasi pelemahan rupiah ini dalam jangka pendek. “Dengan mempertahankan kebijakan suku bunga BI dalam satu sisi sudah relatif positif, meskipun harusnya sektor usaha kita diberikan insentif lebih besar dengan cara penurunan suku bunga sehingga kredit bisa didapatkan sektor usaha kita bisa lebih bergeliat lagi. apalagi menghadapi liberalisasi, pasar bebas,” katanya. Dia menyebut, pelemahan rupiah harus diantisipasi dalam jangka pendek. Karena, kata dia, pelemahan rupiah akan segera berdampak kepada perekonomian negara. Pelemahan rupiah harusnya dibenahi dari aspek fundamental, bukan kebijakan yang bersifat tambal sulam. “Ini seharusnya dibenahi dari aspek fundamental, kalau tidak saya khawatir kita terus mengeluarkan kebijakan yang sifatnya tambal sulam, misalnya dalam konteks mengatasi nilai tukar,” jelasnya. =GAM

ant/abriawan abhe

PANEN JAGUNG. Petani mengumpulkan jagung hasil panen di Desa Patalassang, Gowa, Sulawesi Selatan, Minggu (22/3). Harga jagung kering di tingkat petani mengalami kenaikan, dari harga Rp 2.800 per kilogram saat ini mencapai Rp 3 ribu per kilogram.

Jokowi Tambah “Gizi” Pegawai Pajak Ada Remunerasi Sekitar Rp 4 Triliun di APBN-P 2015 JAKARTA-Pemerintah telah menjadikan penerimaan dari sektor pajak sebagai sumber utama pembiayaan negara. Tak tanggung-tanggung pemerintah menargetkan penerimaan pajak mencapai Rp 1.300 triliun. Untuk dapat merealisasikan target penerimaan pajak itu, Presiden Jokowi pun memberikan hadiah kepada pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) berupa kenaikan remunerasi yang telah diatur dalam Peraturan Presiden. Anggaran untuk remunerasi tersebut sekitar Rp 4 triliun yang telah ditetapkan dalam Angagran Pendapatan Belanja Negara dan Perubahan (APBN-P) 2015. Dikabarkan tunjangan kinerja pegawai Ditjen Pajak antara Rp 20 juta hingga Rp 100 juta tergantung eselon pegawai Ditjen Pajak. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani membenarkan pri-

hal gizi tambahan bagi pegawai pajak ini. “Kalau tidak salah sekitar itu tapi persisnya bisa ditanyakan kepada pak Sekjen dan pak Susiwiyono (Staf Ahli MK) yang mengkoordinir hal itu,” ujar Askolani saat dihubungi, Minggu (22/3). Saat ditanya mengenai kapan pencairan tunjangan kinerja tersebut, Askolani belum mengetahui secara detil. “Kalau itu saya tidak tahu,” ujar Askolani. Sementara itu, Pengamat Guru Besar Ilmu Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Miftah Thoha menilai, pemerintah mengutamakan pegawai Ditjen pajak untuk menaikkan tunjangan kinerja. Padahal pemerintah seharusnya tidak membedakan pemberian kenaikan tunjangan kinerja kepada pegawai negeri sipil (PNS). Pekerjaan Pegawai Ditjen Pajak memang melibatkan keuangan negara untuk menggenjot penerimaan negara, meski demikian, menurut Miftah, kenaikan tunjangan kinerja PNS juga harus melihat prestasi dan kinerja pegawai. “Seharusnya PNS diperlakukan adil. Pemberian kenaikan tunjangan kinerja dan gaji itu dilihat dari prestasi pegawai. Setiap PNS baik yang pajak dan non pajak pasti

ada prestasinya,” kata Miftah. Bila pegawai Ditjen pajak tersebut diberikan kenaikan tunjangan kinerja, Miftah mengharapkan, kenaikan tunjangan kinerja itu juga harus dilihat dari setiap prestasi untuk menggenjot penerimaan pajak. Dalam lawatan ke kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan Pusat pada Kamis 19 Maret 2015 ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan arahan kepada Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Sigit Priadi Pramudito. Presiden mengingatkan akan tanggungjawab Ditjen Pajak untuk meraup penerimaan pajak sesuai target sekira hampir Rp 1.300 triliun di APBN-P 2015. Sigit mengaku, Presiden memotivasi seluruh karyawan Ditjen Pajak untuk bekerja lebih baik dalam mengumpulkan penerimaan pajak. Inilah tanggungjawab Ditjen Pajak setelah Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) soal tunjangan ki- nerja dan remunerasi. “Beliau (Jokowi) telah memberikan hadiah, oleh-oleh berupa Perpres mengenai tunjangan kinerja dan remunerasi. Tambahan ini mengingatkan kita untuk bertanggungjawab ke penerimaan dan bekerja lebih baik,” kata Sigit. =GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

EKONOMI MELAMBAT

Konsumsi Pemerintah Menghambat Pertumbuhan Ekonomi JAKARTA-Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan tercatat sebesar 5,01%, mengalami perlambatan dibanding 2013. Dari sisi domestik, perlambatan pertumbuhan tersebut didorong oleh terbatasnya konsumsi pemerintah seiring penghematan anggaran dan terbatasnya kegiatan investasi.

ant/indrianto eko suwarso

KEBAKARAN PUSAT BELANJA MARGO CITY. Petugas Pemadam Kebakaran Kota Depok berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Pusat Belanja Margo City, Depok, Jawa Barat, Minggu (22/3). Kebakaran diduga berasal dari sebuah tempat karaoke di mal tersebut, sementara polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran.

Saatnya Sistem Pertanian Terpadu Sinergiskan Lahan Pertanian dan Kolam Ikan YOGYAKARTA- Petani Karangrejek, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan sistem pertanian terpadu antara kolam ikan dan pertanian dalam satu kawasan untuk meningkatkan penghasilan. Salah seorang petani, Lagiyo di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan bahwa metode yang ia terapkan itu adalah memanfatkan kolam ikan sebagai penampungan air saat musim kemarau tiba guna mengairi ladang. “Awalnya air berasal dari hujan yang ditampung sejak ada kolam di ladang. Sekarang telah ada sumur bor di setiap ladang

milik warga,” kata Lagiyo. Ia mengatakan keuntungan yang didapat, yakni tanaman tidak akan kekurangan air saat musim kemarau. Selanjutnya, dari kolam tersebut para petani dapat memperoleh penghasilan tambahan. “Ikannya bermacam macam, namun sebagian besar nila dan bawal,” katanya. Ladiyo mengatakan kendala yang dihadapi petani dalam memelihara ikan di ladang ialah adanya hewan pemangsa ikan. Untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya membuat kolam permanen. “Saya membuat kolam permanen agar ikannya tidak dimakan hewan sejenis kucing tetapi bisa berenang. Hal ini terbukti ikannya tidak berkurang saat panen,” katanya. Petani lainnya, Hartoyo

mengatakan sekali panen ikan selama tiga bulan pemeliharaan mencapai Rp400 ribu sampai Rp500 ribu. “Terakhir saya menjual ikan di pemancingan harganya Rp450 ribu,” katanya. Ia mengatakan awalnya kolam hanya dijadikan tampungan air, namun setelah mendapatkan bantuan bibit dari pemerintah sebagian besar masyarakat menabur benih ikan dalam kolam. Kolam diletakkan di pinggir ladang sehingga memudahkan dalam pengambilan air. Saat musim kemarau diisi air yang berasal dari sumur bor. “Kolam fungsi utamanya untuk pengairan, sampingannya untuk memelihara ikan. Hasilnya pun cukup memuaskan bisa menambah penghasilan,” katanya. =ANT/SUTARMI

Sedangkan dari sisi eksternal, melemahnya permintaan global, menurunnya harga komoditas dunia, dan kebijakan pembatasan ekspor mineral dan batubara telah mengakibatkan pelemahan di kinerja ekspor. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam laporan Triwulan IV-2014 menyebutkan selain itu, solidnya pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi kenaikan Fed Funds Rate juga telah menyebabkan penguatan Dollar Amerika Serikat terhadap mata uang hampir sebagian besar mata uangglobal termasuk Indonesia. “Hingga akhir 2014, nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 1,8%,” ujar Humas OJK, Doddy Ardiansyah saat menyampaikan rilis Laporan Triwulan IV-2014 OJK, Minggu (23/2). Berdasarkan data OJK, pada triwulan IV-2014, perekonomian dunia secara umum masih melanjutkan pemulihan terutama didorong oleh perbaikan perekonomian Amerika Serikat. Sementara negara maju yang lain seperti Eropa dan Jepang serta negara-negara berkembang lainnya masih mengalami perlambatan pertumbuhan akibat permasalahan struktural ekonomi yang belum selesai. Menurutnya, ketahanan industri perbankan nasional

pada akhir 2014 relatif kuat. Hal ini diindikasikan dengan tingkat permodalan yang stabil dan relatif tinggi, di atas persyaratan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM). Rasio KPMM industri perbankan secara ratarata berada dikisaran 19,8% meningkat dari 19,5% pada triwulan sebelumnya. Kinerja perbankan juga masih baik, tercermin dari rasio Return on Assets (ROA) industri perbankan yang mencapai 2,87% dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,24%, relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya. Profitabilitas perbankan tersebut relatif tinggi dibandingkan peer countries di kawasan ASEAN. Sejalan dengan perkembangan Industri Per-bankan, Sektor Pasar Modal juga menunjukkan perkembangan positif. Sampai akhir periode laporan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada posisi 5.226,95 atau meningkat sebesar 2,1% jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Begitu juga nilai kapitalisasi pasar saham, mengalami peningkatan sebesar 2,6% menjadi Rp 5.228 triliun. Pasar obligasi juga memperlihatkan kinerja yang positif, dengan yield obligasi Pemerintah menunjukkan mengalami penurunan di semua tenor. =GAM

ant/humas kemendes PDTT

POTENSI OBJEK WISATA. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar (kedua kanan) mengunjungi kawasan wisata Bukit Jamur, Desa Bunga Gresik, Jawa Timur, Sabtu (21/3). Menteri berharap kawasan ini bisa dikembangkan menjadi potensi wisata baru sehingga diharapkan bisa memberikan pemasukan bagi desa dan menciptakan lapangan kerja untuk pendudukan kawasan tersebut.


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015

SENINNo. 23 MARET | No. 0571|IVTAHUN IV 05712015 | TAHUN

TAMBAHAN SUMUR

Produksi Minyak Blok Cepu Akan Meningkat BOJONEGORO - PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan produksi minyak Blok Cepu pada Juni 2015 akan meningkat dari rata-rata 40 ribu barel/hari menjadi 75 ribu barel/hari. "Peningkatan produksi minyak Blok Cepu terjadi karena ada tambahan produksi sumur minyak baru di lapangan B," kata Direktur PT ADS Bojonegoro Ganesha Asykari di Bojonegoro, Minggu (22/3). Hanya saja ia mengaku tidak hapal jumlah sumur minyak yang diproduksi di lapangan B, tapi produksi sekitar 75 ribu barel/ hari dihasilkan dari lapangan A dan B minyak Blok Cepu di Bojonegoro. "Kenaikan produksi terjadi secara bertahap dimulai awal April dari rata-rata 40 ribu barel/ hari sampai akhirnya mencapai 75 ribu barel/hari," katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan produksi minyak Blok Cepu sekitar 75 ribu barel/hari tersebut nantinya akan didistribusikan ke pipa distribusi menuju laut lepas di Tuban, sekitar 40 ribu barel/hari. "Produksi 40 ribu barel/ hari ditampung di Kapal Gagak Rimang, di tengah laut Tuban," katanya. Lainnya, lanjut dia, sekitar 16 ribu barel/hari, disalurkan menuju lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Tuban, karena menjadi jatah Pertamina. "Sisanya diolah di kilang yang dikelola Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu," ucapnya. Yang jelas, menurut dia, produksi minyak Blok Cepu, akan terus meningkat hingga mencapai produksi puncak sebesar 165 ribu barel/hari pada kwartal IV 2015. "Produksi puncak minyak Blok Cepu direalisasikan setelah semua pembangunan fasilitas produksi selesai," ucapnya. Namun demikian, ia mengaku belum tahu, kapan dimulainya pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR, sebab belum ada pembelinya. "Tapi harapan kami tahun ini sudah ada pembeli gas lapangan Jambaran-TBR, agar pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR bisa segera dimulai," ujarnya. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO

ant/zabur karuru

AKSI HARI AIR DUNIA. Sejumlah aktivis yang berasal dari berbagai komunitas pecinta air berunjukrasa peringati Hari Air Dunia di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/3). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah agar menguasai air dan mempergunakannya untuk kepentingan rakyat serta mengajak masyarakat untuk peduli kebersihan Kali Surabaya sebagai sumber air bersih.

Risma Tetap Berpeluang Diusung Cawali Surabaya SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur menegaskan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tetap berpeluang diusung menjadi calon kepala daerah setempat.

Koesnadi

Ketua DPD PDIP Jatim "Beliau tetap berpeluang diusung kembali karena semua keputusan ada di pusat," ujar Ketua DPD PDIP Jatim Koesnadi ketika ditemui di sela peringatan haul tokoh masyarakat Surabaya (Alm) Djupri di kawasan Bulak

Banteng Kidul Surabaya, Minggu (22/3). Pihaknya mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi kepada dewan pimpinan pusat, dalam hal ini Ketua Umum DPP PDIP Mega-

wati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif menentukannya. Terkait pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang mengungkapkan bahwa sesuai arahan ketua umum, Rismaharini akan dicalonkan kembali karena dinilai berhasil, Kusnadi enggan berkomentar terlalu jauh karena masih menunggu keputusan resmi. "Mekanisme partai di cabang biarkan berjalan dulu, mulai penjaringan hingga usulan. Tapi sekali lagi, keputusan memang ada di ketua umum," tukas wakil ketua DPRD Jatim tersebut. Namun, lanjut dia, partainya di tingkat daerah tentu akan mengusulkan ke pusat bahwa nama yang diusung nantinya tidak akan jauh-jauh dari aspirasi rakyat. Sementara itu, tokoh PDIP

Jatim Mat Mochtar menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri telah menjamin Rismaharini kembali maju sebagai calon orang nomor satu di "Kota Pahlawan". "Saya sendiri hadir dalam pertemuan di pusat dan ketua umum menggaransinya. Bu Mega adalah Negarawan dan mengerti bahwa Surabaya masih membutuhkan Rismaharini," tuturnya. Selain itu, kata dia, pernyataan Hasto Kristiyanto terkait arahan dukungan ke Rismaharini, Mochtar mengaku tidak kaget karena memang sudah tergambar sejak awal. "Pernyataan (Plt) Sekjen hanya mempertegas, kemana arahnya dan siapa calon yang didukungnya," ucap Ketua Gerakan Rakyat Surabaya (GRS) tersebut. = ANT/FIQIH ARFANI


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571| TAHUN IV

DANA DESA

Marwan Janjikan Turun Bertahap

ant/herman dewantoro

PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA-MOJOKERTO. Pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan Tol Surabaya - Mojokerto (Sumo) Seksi IB (Sepanjang-Driyorejo), Sidoarjo, Minggu (22/3). Karena masalah pembebasan lahan, penyelesaian pembangunan jalan tol sepanjang 36,27 km tersebut molor hingga 2016 yang sebelumnya ditargetkan kelar pada 2015.

Satgasmar Pulau Terluar Diberangkatkan SURABAYA - Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto telah melepas keberangkatan Satuan Tugas Marinir (Satgasmar) Pulau Terluar XVII di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Minggu (22/3). Dinas Penerangan Korps Marinir dalam keterangan yang diterima di Surabaya, menjelaskan kegiatan yang dihadiri Wakil Komandan Brigif-1 Mar Letkol Mar Amir Kasman dan seluruh perwira di jajaran Brigif-1 Mar itu berlangsung pada Sabtu (21/3). Kepada seluruh prajurit yang tergabung dalam Satgasmar Pulau Terluar (Puter) XVII, orang nomor satu di Brigif-1 Mar itu menyampaikan tugas yang akan dilaksanakan merupakan amanah dari seluruh rakyat indonesia, yaitu untuk menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Oleh karena itu, Komandan Brigif juga mengharapkan agar seluruh prajurit mampu mengendalikan diri, sehingga dapat

melaksanakan penugasan dengan baik, serta melakukan rotasi penempatan personel, agar dapat menghilangkan rasa bosan, karena pulau yang akan ditempati merupakan pulau yang sebagian besar tidak berpenghuni. Dalam arahannya, Komandan Brigif-1 Mar menekankan perlunya seluruh prajurit Satgasmar Puter XVII melandasi dan membentengi diri dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan warga masyarakat sekitar beserta aparat terkait (instansi TNI dan instansi pemerintah), meningkatkan kepekaan dan tanggap terhadap aspirasi yang berkem-

bang di wilayah masing-masing, kemudian menjaga keamanan personel maupun material. "Yang tidak kalah pentingnya yaitu tidak melakukan tindakan serta perbuatan yang dapat merugikan masyarakat dan selalu menjaga nama baik Korps Marinir," katanya, didampingi Kapten Marinir Wachit Hasim selaku Komandan Satgasmar Puter XVII. Sementara itu, Kapten Marinir Wachit Hasim menambahkan keberangkatan ke daerah penugasan dengan menggunakan KRI Teluk Hading yang dikomandani Mayor Laut (P) Ririk Permadi Sobana. "Di daerah penugasan, Satgas Puter XVII akan menggantikan Satgas Puter XVI yang menempati beberapa pulau terdepan di wilayah Indonesia Timur, antara lain Pulau Dana Rote, Pulau Batek, Pulau Fanildo dan Pulau Brass," ujarnya. Dalam waktu yang sama (21/3), Satgas Gultor Denjaka

yang tergabung dalam "Satgas Gurita" berhasil melumpuhkan teroris yang menyandera beberapa pejabat Pemerintah dan Pertamina yang berada di Pertamina Plaju Palembang dalam sebuah skenario latihan. Setelah Tim Aju Satgas Gultor TNI melaksanakan infiltrasi ke daerah sasaran untuk mengadakan penyelidikan dan pengamatan tentang situasi terakhir sasaran, maka Satgas Gurita mengadakan serbuan kilat dari udara dan sungai hingga teroris berhasil dilumpuhkan. Latihan kasus bersandi "Satgas Gurita" di Pertamina Plaju Palembang itu menggunakan metode geladi lapangan dan sifat satu pihak dikendalikan dengan pengembangan latihan pada teknik dan taktik pembebasan sandera, infiltrasi darat, laut dan udara, pertempuran jarak dekat, perebutan cepat, dan taktik prosedur evakuasi. = ANT/EDY M YA'KUB

LAMONGAN - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menjanjikan dana desa dari pemerintah pusat sebesar Rp 1 miliar per desa akan turun secara bertahap dalam waktu tiga tahun ke depan. "Jika dirata-rata setiap desa akan menerima Rp 240 juta, tergantung kriteria jumlah penduduk, luas wilayah, angka kemiskinan dan kesulitan greograifis desa, dan InsyaAllah secara bertahap hingga tiga tahun ke depan akan kami upayakan bisa 1 desa Rp 1 miliar, sesuai amanat undang-undang," ucapnya di Lamongan, Jawa Timur, Minggu (22/3). Ia mengatakan, awalnya dana desa hanya ada anggaran sebesar Rp 9 triliun, namun kemudian ditambah Rp 11 triliun yang berasal dari kompensasi subsidi BBM yang dilakukan pemerintah, sehingga bertambah menjadi Rp 20 triliun. Marwan mengatakan, setiap desa juga harus menyiapkan diri untuk mengelola dana tersebut, dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang akan mengelola dana desa dari pemerintah. "Saya berkunjung ke Lamongan juga untuk melihat kesiapan sejumlah desa di Lamongan dalam menerima dana itu, dan kami dari pemerintah juga siap menyediakan pendampingan bagi tiap desa dalam pengelolaan dana itu," katanya. Sementara itu, Marwan mengaku sejumlah desa di Lamongan sudah siap dalam pengelolaan dana desa, seperti Desa Tawangrejo Kecamatan Turi yang juga memiliki pusat peternakan bebek terpadu. "Anggaran dana desa bisa dialokasikan untuk BUMDes melalui musyawarah desa, sehingga potensi desa yang ada akan maksimal. Ini saya kira sejalan dengan Program Gemerlap yang digagas Bupati Lamongan, Fadeli," ujarnya. Sementara Fadeli menyebutkan Program Gemerlap yakni program yang mendorong tumbuhnya potensi desa, melalui sejumlah kelompok yang ada. = ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM


Lintas Jatim MALANG - Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kresna menyerukan agar pemuda di Tanah Air, khusunya di wilayah yang dipimpinnya berjihad untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia, bukan berjuang untuk Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). "Banyak pemuda di Tanah Air yang berangkat dan berjuang bersama ISIS, padahal itu adalah pilihan yang salah dan keliru. Mereka ini seakan-akan membantu agama, padahal bukan seperti itu," tegas Rendra dihadapan kader Muhammadiyah dan Ansor di Kabupaten Malang, Minggu (22/3). Ia menegaskan Irak dan Suriah merupakan negara yang berbeda, sehingga sulit untuk disatukan, seperti yang diperjuangkan ISIS.

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571| TAHUN IV

Bupati: Berjihadlah untuk Indonesia Oleh karena itu, kalau pemuda atau muslim Indonesia yang ingin berjihad, maka berjihadlah untuk kedamaian, kemakmuran dan kemajuan bangsa ini. Melihat kondisi itu, Rendra meminta bantuan organisasi masyarakat (ormas), seperti Muhammadiyah dan Ansor untuk berperan aktif ikut memberikan penadaran dan pencerahan bagi warga di daerah itu. "Kami mohon bantuannya karena sudah banyak pemuda yang telanjut berangkat ke daerah basis ISIS (Irak dan Suriah)," tegasnya. Rendra mengemukakan Kabupaten Malang belum lama ini

menjadi terkenal di Indonesia dan dunia internasional karena pernah terjadi peristiwa pembaitan anggota ISIS di Kabupaten Malang beberapa waktu lalu, sehingga menimbulkan kesan seolah-olah Kabupaten Malang ini menjadi basis ISIS. Bahkan, lanjutnya, belakangan ini muncul isu perekrutan anggota ISIS di Kabupaten Malang yang berkedok umroh gratis. Ratusan orang warga Mesuji didatangkan ke Malang dan tinggal berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lainnya, baik di Kabupaten Malang, Kota Malang maupun di Kota Batu. "Kami minta masyarakat eks-

tra waspada terhadap ajakan orang tak dikenal, apalagi ajakannya itu tidak masuk akal. Harapan saya, masyarakat bisa berfikir dewasa dan tidak mudah tergiur oleh apapun yang tidak masuk akal," tandasnya. Beberapa waktu lalu, di Kecamatan Dau, kabuapten malang berdiri sebuah masjid di tengah ladang dan diduga sebagai tempat pembaiatan anggota ISIS. Setelah didatangi petugas, akhirnya jamaah yang datang silih berganti ke masjid yang dicat serba biru itu dibubarkan dan dilarang karena meresahkan warga sekitar. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI

LATIHAN MENEMBAK

Marinir Indonesia-Amerika Asah Kemampuan SITUBONDO - Prajurit Korps Marinir TNI AL dan Marinir Amerika Serikat mengasah kemampuan menembak di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Kabupaten Situbondo, Jatim, Minggu (22/3). Latihan menembak yang melibatkan prajurit Intai Amfibi Marinir bersama dengan pasukan khusus Marinir Amerika US Marsoc itu dipantau oleh Komandan Satgas Latihan Mayor Marinir Freddy Ardianzah, Perwira Staf Operasi Korps Marinir Mayor Marinir Brian Iwan Prang dan Perwira Seksi Operasi Kapten Marinir Aristoyudho. Kegiatan dalam rangkaian latihan bersama bersandi "Lantern Iron 15-5524" tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib dalam menggunakan senjata perorangan. Dalam latihan menembak yang digelar mulai 19 Maret 2015 itu menggunakan beberapa jenis senjata, yaitu pistol, senapan M4, senapan MP5, senapan SS-1, steyr, dan sniper. Materi menembak yang diberikan oleh prajurit US Marsoc kepada prajurit Intai Amfibi Korps Marinir berupa teori di kelas dan praktik di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baluran. Untuk menembak menggunakan senjata pistol, senapan M4, senapan MP5, senapan HK-416, senapan SS-1 dan styer, materi

ant/sertu mar kuwadi

PRAJURIT USA MARSOC. Sejumlah prajurit Taifib Korps Marinir melaksanakan latihan menembak di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, kemarin. Menembak merupakan salah satu materi yang dilatihkan dalam latihan bersama Marinir Indonesia - Amerika dengan sandi Lantern Iron 15-5524 yang akan berlangsung hingga 10 April.

yang dilatihkan meliputi sikap dan posisi dalam menembak, cara pemegangan senjata yang benar, dan cara mengatasi senjata yang bermasalah. Mayor Marinir Freddy Ardianzah sebagai disampaikan dalam keterangan Dinas Penerangan Korps Marinir menjelaskan bahwa selain itu juga dilatihkan menembak reaksi dan menembak dengan barikade.

"Tujuan latihan Lantern Iron 15-5524 ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik dan taktik prajurit Taifib serta menjalin kerja sama dengan prajurit US Marsoc dalam bidang militer," katanya. Menurut dia, untuk teori di kelas meliputi pertolongan pertama korban perang, patroli tempur, dan identifikasi, serta tindakan terhadap bahan peledak.

Sementara itu, untuk praktik di lapangan, materinya meliputi menembak sniper, operasi perang kota, patroli hutan rawa, latihan renang rintis, raid amfibi, pengintaian pantai lanjutan, serta bertahan hidup survival dan berganda. Selain Puslatpur Marinir Baluran, kata dia, latihan juga dilaksanakan di Puslatpur Lampon di Banyuwangi. = ANT/MASUKI M. ASTRO

9

OLAHRAGA

BMI Wakili Jatim di Aqua DNC Nasional MALANG - Sekolah Sepak Bola (SSB) Banteng Muda Indonesia (BMI) A bakal mewakil Jatim di ajang Danone Nations Cup tingkat nasional setelah menghempaskan lawannya, LSA Lamongan 3-0 pada final di Stadion Brantas Batu, Jawa Timur, Minggu (22/3). Gol pembuka BMI dilesakkan kapten tim, Marcel Andre, setelah memperdaya penjaga gawang melalui sepakan kaki kirinya. Tak lama berselang, M Alvin menambah keunggulan BMI melalui titik penalti, setelah pemain belakang LSA Lamongan melakukan handsball di area terlarang. Penyerang itu sukses menyarangkan bola tepat di pojok kanan gawang lawan. Dengan raihan 2-0 itu, anak asuh Anang Suwandi tersebut tetap tak mengendorkan serangannya. BMI terus menggempur lini pertahanan lawan, meski hujan deras mengguyur Stadion Brantas dan menyebabkan kondisi lapangan kurang bagus, semangat anak-anak Malang ini tak terusik sedikit pun. Walaupun aliran bola kerap terhenti akibat genangan air, tak menyurutkan anak asuh Anang Suwandi itu tetap semangat untuk menggempur benteng pertahanan lawan. Dan, hasilnya, BMI menutup laga dengan skor 3-0, setelah Dendy melesakkan tendangan yang memanfaatkan kemelut gawang. Sebenarnya, LSA Lamongan pun memiliki peluang emas yang seharusnya mampu memperkecil ketertinggalannya. Akan tetapi, tendangan kapten LSA Lamongan itu membentur tiang gawang, bahkan hingga peluit dibunyikan tanda berakhirnya pertandingan, skor masih tetap 3-0. "Anak-anak saya beri motivasi dan saya yakinkan agar tidak grogi. Dalam sebuah pertandingan teknik adalah modalnya dan saya bersyukur kerja keras ini membuahkan hasil yang bagus, yakni menjadi juara untuk regional Jatim," kata pelatih Banteng Muda Suwandi. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571| TAHUN IV

Kejari: Tim Ahli Selidiki Korupsi MADIUN - Kejaksaan Negeri Madiun mendatangkan tim ahli Forensik Laboratorium Manajemen Konstruksi (MK) dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang guna menyelidiki kasus korupsi proyek Embung Pilangbango Pemkot Madiun, Jawa Timur. Proyek senilai lebih dari Rp 18 miliar itu diduga terdapat ketidakberesan dalam pelaksanaannya, kata Kasi Pidana Khusus Kejari Madiun, Kusuma Jayabulo, di Madiun, Minggu (22/3). Ia mengatakan tim ahli yang didatangkan berjumlah sekitar 20 orang. Mereka memeriksa kondisi fisik bangunan dan menghitung perkiraan nilai kerugian negara dalam proyek tersebut. "Hasil pemeriksaan dari tim ahli akan memperkuat penyelidikan kami tentang dugaan kasus korupsi proyek embung tersebut," ujar Kusuma kepada wartawan. Ketua Tim Forensik Laboratorium MK Teknik Sipil UB Malang, Sugeng Prayitno, mengatakan bahwa setelah menyelesaikan uji fisik secara menyeluruh, rencananya, hasilnya akan dibawa ke laboratorium untuk dipelajari. "Hasilnya baru akan kami sampaikan dan serahkan ke penyidik Kejari Madiun tiga pekan ke depan usai evaluasi," kata Sugeng. Ditanya soal temuan awal dalam uji forensik itu, Sugeng mengungkapkan secara kasat mata sudah ada bangunan roboh, ambrol, dan ambles. Akan tetapi, pandangan visual itu tetap harus didalami dengan riset yang benar. Ia menambahkan sejak awal proyek senilai Rp 18,7 miliar itu ditengarai bakal ambrol di sejumlah titik. Alasannya, ada pergerakan dan penuruan tanah serta aliran air tanah sangat deras di sekitar lokasi pembangunan embung.

"Sebelumnya kami sudah memprediksi dalam waktu dekat bangunan embung akan ambles dan ambrol. Itu sudah kami sampaikan ke tim perencaan dan pembangunan," kata dia. Proyek Embung Pilangbango yang dikerjakan PT Cahaya Indah Jatisono KSO, senilai lebih dari Rp 18 miliar itu, saat ini mangkrak akibat molor dari jadwal pengerjaan. Proyek tersebut baru mencapai 87 persen dari target 95 persen pengerjaan hingga batas waktu akhir Desember 2014. Selain molor dari waktu penyelesaian, juga banyak terdapat retakan di beberapa bagian dinding embung. Bahkan ada bagian yang ambrol karena diduga menyalahi aturan pembangunan. Kasus proyek tersebut hingga kini masih ditangani kejari setempat. Sesuai rencana, Embung Pilangbango di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, dibangun untuk mengantisipasi banjir yang rawan terjadi di wilayah setempat saat musim hujan. Proyek itu dibangun di lahan milik Pemkot Madiun seluas dua hektare dan akan memiliki daya tampung sekitar 150.000 meter kubik. Saat ini, pekerjaan proyek sengaja dihentikan sesuai rekomendasi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dan akan dibuka tender baru untuk melanjutkannya. = ANT/SLAMET AS/LOUIS RIKA

ant/bima

ANTISIPASI KEJAHATAN JALANAN. Polisi memeriksa mobil warga saat rasia Cipta Kondisi di jl. Basuki Rahmat, Surabaya, Jatim, Minggu (22/3) malam. Razia kepolisian bertujuan untuk mengantisipasi aksi kejahatan 3C (pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian kendaraan roda dua dan empat) serta mengantisipasi peredaran narkoba.

PERMEN KP

LPPNU Kritisi Kebijakan Menteri Susi SURABAYA - Lembaga Pengembangan Pertanian NU Jawa Timur menilai kebijakan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti terkait Permen 01/PERMEN-KP/2015 dan 02/ PERMEN-KP/2015 itu baik, namun perlu dikritisi karena mayoritas nelayan dari kalangan bawah. "Perubahan apapun selalu diiringi dengan resistensi, jangankan seorang menteri, nabi pun demikian. Kami setuju dengan semangat dari kebijakan Bu Susi itu, tapi beliau tidak sabar dan terlalu cepat," kata Ketua LPPNU Jatim HM Wazir Wicaksono di Surabaya, Minggu (22/3). Dalam Forum Tabayun Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jatim yang juga menghadirkan Slamet Budiyono (Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim) itu, ia menjelaskan Permen itu, khususnya Permen 02, akan mudah dipahami oleh juragan nelayan (industri), tapi bukan perkara mudah bagi nelayan secara umum. "Padahal, juragan nelayan yang punya industri itu hanya 12 persen, sedangkan mayoritas nelayan itu awam, karena itu pendekatannya bukan hanya peraturan, tapi dialogis," katanya dalam acara yang juga menghadirkan Sucipto (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia/HNSI Jatim) dan pakar kelautan ITS Prof Daniel M Rosyid. Ia mencontohkan Larangan Penggunaan Alat Penangkap Ikan

Pukat Hela/Trawls dan Pukat Tarik itu sudah ada sejak tahun 1980an, tapi tidak seheboh sekarang, lalu larangan lobster/kepiting itu untuk yang hamil/bertelur atau bayi, tapi kini menjadi bias untuk semua lobster/kepiting. "Karena itu, Menteri Susi sebaiknya menggunakan 'local wisdom', mengajak bicara tokoh nelayan, mengajak bicara sebelum mengeluarkan peraturan, bukan langsung mengeluarkan dan menerapkannya. Kalau local wisdom diabaikan ya pasti heboh," kata pimpinan organisasi yang membidangi pertanian, perikanan, dan kehutanan itu. Senada dengan itu, pakar kelautan ITS Prof Daniel M Rosyid menyatakan nelayan yang menggunakan trawl itu harus dipahami sebagai bentuk perlawanan terhadap kekalahan mereka menghadapi nelayan besar (industri). "Mereka kalah, karena mereka tidak memiliki teknologi, karena itu pemerintah seharusnya tidak mengeluarkan kebijakan yang justru mematikan mata pencaharian mereka, melainkan pemerintah harus mendidik mereka untuk akrab dengan perubahan," katanya. Ketua Forum Kemaritiman Jatim itu menegaskan bahwa kebijakan Menteri Susi itu benar, karena produksi perikanan memang sudah menurun dan bahkan ukuran ikan juga semakin

mengecil, sehingga lingkungan jadi rusak, tapi solusinya bukan langsung melarang mereka. "Saran saya, kebijakan itu harus ditunda untuk memberi masa transisi dan pemerintah harus aktif memberdayakan nelayan selama masa transisi itu, misalnya mengajarkan budidaya ikan atau menggeser nelayan pada bidang eco tourisme, tentu disertai bantuan modal," katanya. Cara lain, pemerintah bisa mengoptimalkan kelompok nelayan seperti HNSI untuk mengatur pola tangkap dalam kelompok itu, sedangkan pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah provinsi untuk menjalin sinergi antar-kelompok nelayan itu agar lingkungan terjaga. Dalam forum bertajuk "Kebijakan Menteri Kelautan versus Kesengsaraan Nelayan" itu, Sucipto selaku perwakilan HSNI Jatim meminta pemerintah untuk melibatkan nelayan dalam membuat peraturan yang menyangkut nelayan. "Minimal melibatkan HNSI, bukan juragan ikan," katanya. Sementara itu, Kepala Seksi Ekplorasi dan Teknologi Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, Slamet Budiono, mengakui Permen 02 memang telah memulihkan stok ikan, namun kebijakan itu berdampak pada 80 persen nelayan. = ANT/EDY M YA'KUB


KORAN MADURA Pamekasan PROBOLINGGO NKORAN Sumenep

Opini

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV SENIN 23 MARET 2015

MADURA

Salam Songkem

Madura di Madura

M

adura darurat narkoba. Peredarannya sudah makin nyata. Tidak hanya di Bangkalan, tetapi narkoba sudah mulai merambah ke empat kabupaten di Madura. Jika peredarannya tidak cepat tertangani oleh pemerintah setempat, maka Madura akan menjadi Pulau Narkoba. Di ujung barat pulau ini sudah ada Kampung Narkoba, yang nyaris semua penduduknya terlibat barang haram itu, baik sebagai pengedar maupun pengguna. Bahkan jika ada orang asing yang dicurigai petugas intel dari penegak hukum, maka orang di kampong itu pun akan cepat mengirimkan isyarat bagi semua masyarakat yang terlibat narkoba di kampung itu agar menyelematkan diri agar tak tersandung kasus hukum karena narkoba itu. Demikian juga di Sampang dan Pamekasan, sudah bermunculan orang-orang yang terbekuk polisi karena sabu-sabu. Bahkan di Pamekasan lebih berani, transaksi narkoba dilakukan di depan Masjid Agung Asy-Syuhada’. Sabtu malam sekitar pukul 18.00 WIB di Bangkalan, aparat intel Kodim 0826 Pamekasan menangkap tiga pemakai sabu-sabu, seorang di antaranya pengedar lintas Madura. Mereka adalah Edi Agus Pujianto, 26, warga Jl Gatot Koco III, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan. Suwiknyo, 46, pemilik Salon Gatot, di Jl Segara, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, dan Ragil Setia Budi, 28, warga Jl KH Agus Salim, Sumenep. Dari hasil interogasi diketahui Edi merupakan pengedar narkoba yang beroperasi di daerah Sumenep. Sungguhpun begitu, hingga saat ini belum ada petugas di kabupaten paling timur di Madura itu yang mampu mengendus peredaran dan pengguna narkoba di daerahnya. Padahal indikasinya di Sumenep sudah sejak lama terjadi transaksi bisnis haram itu, yang dikuatkan oleh pengakuan seoarang tersangka pengedar lintas kabupaten, Edi Agus Pujianto. Pengakuannya menjadi pecut bagi pemerintahan Sumenep. Oleh karenanya, Bupati Sumenep, Busyro Karim harus secepatnya bertindak, merapakatkan barisan. (*)

No. 0571 | TAHUN IV

I

C 11

Pembiayaan Pendidikan yang Berkeadilan Pilar keadilan pendidikan kini belum”berdenyut” dalam pelayanan pendidikan di tanah air. Kemendikbud lebih mengartikan ’keadilan dengan konsep ’bagiroto’ yang justru menjadi sebab utama ketidakadilan bagi anak-anak yang datang dari keluarga yang beragam ekonominya.

D

alam BOS misalnya, subsidi yang sama diberikan untuk anak kaya dan anak miskin merupakan suatu bentuk ketidakadilan. Sekolah ”kaya’ boleh memungut biaya tambahan dari orangtua untuk biaya mutu pendidikan; sebaliknya, sekolah ”miskin” tidak diperkenankan memungut dana tambahan sehingga BOS adalah satu-satunya sumber dana operasional. Alhasil, sekolahsekolah untuk anak miskin tidak didukung oleh dana yang memadai sehingga sangat sulit untuk mendongkrak mutu. Pola subsidi BOS juga menyebabkan subsidi yang tidak efektif yang mengakibatkan rendahnya ratarata mutu pendidikan secara nasional, karena jumlah orang miskin sekitar 70%. Dengan demikian, BOS merupakan sumber ketidakadilan dan rendahnya mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu memerlukan dana besar. Mutu dan keunggulan tidak mungkin terwujud dengan biaya, tenaga, dan sarana-prasarana ala-kadarnya. Mutu pendidikan bisa terwujud hanya jika ada keadilan dalam penganggaran pendidikan, namun keadilan ini tidak lantas diartikan bahwa pemerintah pusat membagi habis fasilitas pendidikan secara merata ke setiap sekolah dan siswa. Keadilan terletak pada pola subsidi yang berbeda-beda sehingga dimungkinkan untuk diperolehnya kesempatan bela-

jar bagi semua anak sekalipun datang dari keluarga yang amat miskin. Anggaran pendidikan yang adil bermuara pada anakanak secara perorangan, yaitu tidak ada hambatan apapun bagi anak untuk belajar yang disebabkan oleh faktor biaya (cost barrier). Untuk mencapai pendidikan yang unggul, Pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan, misalnya, terlebih dahulu menghitung seluruh biaya pendidikan secara nasional dengan menggunakan biaya satuan yang berstandar internasional, hingga mencapai minimal 20%. Pemerintah pusat tidak dibebani untuk mendanai seluruh biaya tersebut, tetapi dengan aturan yang tegas, mereka melakukan mekanisme patungan (share) pendanaan, berapa dan untuk apa, biaya yang harus ditanggung oleh pusat, propinsi, dan distrik masing-masing. Namun, Indonesia yang memiliki kebijakan otonomi daerah, justru belum mengatur mekanisme patungan biaya antar-tingkat pemerintahan. Pusat, propinsi, dan kabupayen/kota sama-sama harus mengalokasikan anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN/D, dan oleh karena itu terjadi tumpang tindih pembiayaan. Sementara itu, kekuatan fiskal daerah, belum dihitung kontribusinya terhadap anggaran pendidikan nasional, karena 80-90% APBD yang membiayai gaji guru, investasi, rehabilitasi bangunan, dan BOS; hampir seluruh dananya dibebankan pada APBN, padahal PADS setiap daerah terus meningkat setiap tahunnya. Patungan pendanaan antara pusat, propinsi, dan kabupaten/ kota, dilakukan sesuai dengan tugas-tugas pokok masing-masing, sebagai berikut. Tugas utama Pemerintah Pusat adalah menetapkan kebijakan, standar, norma, penjaminan mutu, pengendalian mutu, serta evaluasi mutu secara nasional. Pemerintah Pusat wajib mengembangkan kapasitas daerah otonom dalam mengelola

pendidikan di daerah secara efisien dan bermutu. Pemerintah pusat menyelenggarakan pendidikan budaya dan karakter bangsa Pendidikan Kewarganegaraan, Sejarah Nasional, Pendidikan Agama, dan Bahasa Indonesia yang berorientasi NKRI dalam era otonomi dan era global. Pemerintah pusat menyediakan penyertaan modal bagi PT untuk melakukan benchmarking dan networking secara internasional dalam rangka mengejar daza saing mutu secara global. Patungan propinsi untuk mendanai investasi infrastruktur sekolah berstandar nasional dan internasional, seperti bangunan, laboratorium, perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, sarana belajar, pengembangan kurikulum, dan sejenisjnya. Oleh karena itu, pemerintah propinsi perlu diberi kewenangan penuh untuk mengelola sistem pajak propinsi untuk mendukung pembangunan pendidikan, misalnya melalui pajak penjualkan dan cukai. Pemerintah kabupaten/kota mendanai BOS dan gaji guru yang bersumber dari PBB dan pajak kekayaan yang wewenang penuh mereka berdasarkan PP 38/2008. Jika kepasitas fiskal kabupaten/kota masih terbatas, APBN memberikan subsidi BOS sebagai penyerta dana operasi sekolah. Dengan fungsinya sebagai penyerta, subsidi BOS dari APBN setiap tahun harus semakin kecil searah dengan naiknya kemampuan fiskal zang diperoleh dari sumber PBB dan pajak kekayaan. Jika pembagian tanggungjawab dan patungan anggaran pendidikan antar-tingkat pemerintahan belum terwujud, maka “Kebijakan pendidikan dasar Gratis” tidak mungkin dapat direalisasikan dan sebaiknya ditangguhkan. Untuk mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkea-

dilan seluruh pembiayaan tidak mungkin dibebankan pada APBN. Anggaran pendidikan adalah fungsi dari (a) besarnya biaya pendidikan secara nasional, (2) pembagian urusan antartingkat pemerintahan berdasarkan PP 38/2008, dan (3) besarnya share pendanaan yang harus ditanggung oleh, dan sesuai dengan urusan dan tanggungjawab, pusat, propinsi, dan kabupaten/ kota. Untuk penyusunan anggaran pendidikan yang berkeadilan, Pemerintah perlu: Pertama, menghitung kembali biaya pendidikan nasional secara keseluruhan, dengan menggunakan patokan standar mutu internasional. Berdasarkan besarnya biaya penyelenggaraan pendidikan nasional, pemerintah perlu menyusun PP untuk mengatur patungan antara pusat, propinsi, kab/kota, dan masyarakat untuk menanggung biaya sesuai dengan tanggungjawab masingmasing, dan besarnya patungan dana inilah yang dijadikan dasar untuk menyusun anggaran pusat dan daerah. Kedua, mengingat kapasitas fiskal setiap daerah yang berbeda-beda, pemerintah perlu menetapkan dan memberlakukan skema subsidi yang diberikan kepada daerah dan/atau satuan pendidikan agar mereka dapat melaksanakan fungsi dan tanggungjawabnya sesuai aturan perundangan yang berlaku. Ketiga, meninjau ulang atau menangguhkan “Kebijakan pendidikan dasar gratis” yang sepenuhnya dibebankan kepada BOS dari APBN. Biaya operasi sekolah adalah urusan kabupaten/kota yang harus dibebankan pada PADS. Untuk menutupi kekurangan, pusat memberikan subsidi, untuk kabupaten/kota berdasarkan celah fiskal masing-masing, yang besarnya berkurang setiap tahun sejalan dengan semakin menguatnya kapasitas fiskal kabupaten/kota=

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

MADURA

12

TAK DIPERBAIKI

Kabel Telepon Dikeluhkan

EKSOTIK. Gunung Bromo masih menjadi primadona dan daya tarik wisatawan dalam liburan Nyepi 1937 Saka.

Wisatawan Meningkat Liburan Nyepi 1937 Saka, Gunung Bromo Ramai PROBOLINGGO – Di libur Nyepi saat ini, banyak objek wisata tak luput dari kunjungan wisatawan. Salah satunya objek wisata Gunung Bromo di wilayah Kabupaten Probolinggo yang telah mendunia. Pengunjung bisa menyempatkan liburan dua hari untuk menikmati panorama keindahan Gunung Bromo. Saat liburan, pengunjung meningkat lima puluh persen dari hari biasa yang mencapai dua ribu pengunjung dalam liburan Nyepi 1937 Saka, Minggu (22/3). Siapa yang tak kenal akan pesona Gunung Bromo. Tentunya para pengunjung akan melihat keindahan pesona lautan pasir nan luas dan pemandangan sekitarnya, seperti lima gunung lain-

nya yang mengelilinginya. Kondisi cuaca Gunung Bromo sangat cerah, membuat antusias wisatawan betah berlama-lama dan berdatangan ke salah satu gunung tercantik di dunia tersebut. Saat berada di puncak Gunung Bromo, pesona keindahan alam begitu terasa. Pengunjung bisa melihat kawah dari dekat, dan keindahan alam sekitar. Ardi (40) dan Titis (35), wisatawan domestik dari Jember dan Madiun mengaku senang dengan suasana keindahan Gunung Bromo.

”Saya mengagumi keindahan pemandangan gunung terbaik di dunia. Terlebih lagi, tradisi dan budaya suku Tengger yang sangat ramah meski saat ini merayakan hara raya Nyepi 1937 Saka. Saya pertama kali ini mendatangai Gunung Bromo, dan sangat asyik dengan keindahannya,”tandasnya. Lain halnya dengan Ardi dan Titis, wisatawan domestik dari Surabaya dan Semarang Jawa Tengah, mengaku senang dengan suasan keindahan Gunung Bromo dan tradisi budaya SukubTengger yag masih kental dan terpelihara dengan baik. “Saya baru dua kali ini mendatangi Gunung Bromo bersama teman-teman melakukan wisata back packer keliling gunung di indonesia. Untuk dijawa timur

saya memilih Gunung Bromo karena keindahan panorama alamnya,”terang Anta, pecinta wisata Back Packer. Sementara itu, petugas kehutanan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Heri Susanto, mengatakan sejak liburan hari raya Neyepi 1937 Saka selama dua hari ini Gunung Bromo mengalami peningkatan hampir lima puluh persen. “Biasanya pengunjung hanya lima ratus orang perhari, namun sekarang mencapai lebih seribu orang perhari. Kami menghimbau wisatawan agar lebih berhatihati dalam radius satu kilometer ketika di puncak Gunung Bromo yang selalu mengeluarkan debu vulkanik,” paparnya. =M.Hisbullah Huda

PROBOLINGGO - Pemutusan jaringan lantaran kabel telepon umum terputus membuat warga yang menggunakan fasilitas mengeluh. Dalam sepekan terkahir, putusnya kabel telepon terjadi di wilayah Desa Clarak Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo. Salah satu warga Desa Clarak, Ahmad Solehudin, mengatakan dalam seminggu ini jaringan telepon yang biasanya digunakan internetan tidak bisa berfungsi atu terputus. ”Mau hidup gimana mas jaringan internetnya, wong kabelnya terputus,” katanya kepada wartawan, Minggu (22/3). Menurutnya, dengan matinya jaringan telepon secara otomatis semua kegiatan yang ada dilembaganya mengalami kendala. Karena setiap harinya jaringan internet banyak digunakan untuk kepentingan anak didik yang ada dilembaganya. “Untuk sementara ini, siswa tidak bisa memakai jaringan internet untuk mencari tugas sekolah,” jelas Ahmad Solehudin. Dengan putusnya jaringan kabel tersebut, kata Ahmad Solehudin, pihaknya sudah memberikan laporan kepada pihak Telkom. Namun sampai detik ini tetap saja jaringan internetnya mati. Padahal fasilitas internet sangat dibutuhkan. “Kalau bisa jaringan segera dilakukan perbaikan, demi lancarnya kegiatan dilembaga yang ada disini,” harapnya. Keluhan juga dirasakan salah satu warga, Sayyid (35) mengatakan dengan matinya jaringan internet yang ada di desanya justru sangat menjadi kendala. Sebab fasilitas tersebut, digunakan untuk warung internet.“Jadi warga terpaksa tidak bisa menggunakan internet,” ucapnya. Ia meminta pihak Telkom agar dalam waktu dekat kabel yang putus di dekat desanya segera dilakukan penyambungan. Kalau ini dibiarkan berlarut larut, maka usahanya bisa terancam kehilangan pelanggan. =Mahfud Hidayatullah


Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

13

Overlapping

Dipertegas Melalui Proses KISS PROBOLINGGO – Banyak usulan masyarakat tumpang tindih (Overlapping) dengan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

MASIH MINIM. Warga masih enggan melakukan pemotongan di Rumah Potong Hewan (RPH) karena prosesnya terlalu lama.

Warga Enggan Potong Sapi di RPH Har: Lebih Baik Menyembelih Sapi di Rumah PROBOLINGGO - Warga yang hendak memotong sapi pada Rumah Potong Hewan (RPH) Kabupaten Probolinggo masih tergolong minim. Kebanyakan mereka memotongnya di rumah masing-masing. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Endang Sri Wahyuni melalui Kasi Kesehatan masyarakat Veteriner, Amir Syarifuddin mengatakan memang di wilayah Kabupaten Probolinggo, warga masih jarang yang menggunakan fasilitas RPH untuk memotong hewan ternak, seperti sapi. “Padahal di RPH hewan yang akan disembelihnya akan dicek kesehatannya terlebih dahulu. Sehingga keberadaan hewannya akan diketahui,” terangnya kepada wartawan, Minggu (22/3). Menurutnya, sebelum dilakukan penyembelihan hewan ternak, hewan tersebut dicek fisiknya. mulai kesehatannya sampai dengan berat badannya. Karena hewan yang badannya sakit atau berat badanya masih minim,

maka hewan itu tidak layak untuk disembelih. “Dengan adanya pemeriksaan fisik maka diharapkan kondisi dagingnya akan aman untuk dikonsumsi,” jelas Amir Syarifuddin. Untuk fasilitas RPH yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo, kata Amir Syarifuddin, jumlahnya sebanyak tujuh RPH. Antara lain, RPH Leces, Banyuanyar, Maron, Gading, Paiton, Kraksaan dan Krejengan. “Setiap RPH, biasnya mewakili 3-4 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo,” katanya. Dengan adanya RPH yang ada, pihaknya menegaskan adanya kecenderungan masyarakat untuk memotong hewannya masih relatif minim. Mereka masih ba-

nyak yang memotongnya di rumahnya sendiri. ”Biasnya jagal menyembelih sendiri tidak melalui pemeriksaan hewannya secara medis,” tandas Amir Syarifuddin. Salah satu jagal di Pasar Leces, Har, mengatakan dirinya memang tidak melakukan penyembelihan sapainya di RPH yang disediakan oleh pemerintah. Karena dinilai proses penyembelihanya terlalu lama. “Lebih baik dipotong sendiri dirumah, karena lebih cepat dan singkat dalam proses pemotongannya,” jelasnya. Dia menambahkan, seandainya dalam proses pemotongan hewan di RPH tidak terlalu lama, maka banyak jagal akan melakukan pemotongan hewan di lokasi yang ada. Padahal kebutuhan untuk daging sapi masyarakat memang membutuhkan waktu cepat. “Kebanyakan jagal menyembelih sapinya pada malam hari, agar paginya daging sapi mulai bisa dipasarkan,”paparnya. =Mahfud Hidayatullah

Bappeda Kota Probolinggo melalui Bidang Sosial dan Budaya melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi (KISS) perencanaan pembangunan daerah tahun 2016 bersama 29 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se Kota Probolinggo. KISS yang mengagendakan urusan bidang sosial dan budaya membahas usulan masyarakat yang terintegrasi dengan urusan pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, sosial, program pemberdayaan dan perlindungan anak (PPPA), dan keluarga berencana dan kesejahteraan sosial (KBKS). “Sinkronisasi terhadap usulan masyarakat dengan program pada tiap SKPD yang ada, bertujuan agar usulan masyarakat dengan program yang sudah direncanakan oleh SKPD tidak tumpang tindih (overlaping),”ujar M.Sonhadji, Kabid Sosial Budaya, Jumat (20/3) kemarin. M.Sonhadji mengatakan, masing-masing SKPD sudah memiliki program sendiri, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, usulan masyarakat tersebut juga sudah diprogramkan oleh SKPD terkait. “Melalui sinkronisasi ini, usulan masyarakat yang sudah disampaikan pada pelaksanaan Musrenbang tingkat kecamatan tersebut dapat terakomodir, baik melalui APBD Kota Probolinggo, APBD Provinsi Jawa Timur maupun APBN,”tandasnya. Tak hanya itu, kegiatan yang diusulkan masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan (mursembang) kelurahan atapun kecamatan tahun 2016 dipastikan tidak akan terealisasi seluruhnya. Sebab, jumlah maupun rencana anggarannya sangat banyak. Padahal kemampuan keuangan daerah sangat terbatas.

“Tentu usulan-usulan kegiatan itu akan dipilahpilah lagi. Selain mengacu kemampuan keuangan daerah juga disesuaikan dengan prioritas program pembangunan daerah,”kata M.Sonhadji. Sementara itu, perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwaisata (Dispobpar), Endar, menyebut banyak program yang tak bertuan karena tak ada kejalasan By Name By Adress bagi masyarakat yang mengajukan. Misalnya, usulan masyarakat tidak ditindaklanjuti dengan pengajuan proposal sesuai By Name By Adress yang akan ditetapkan melalui Perwali tidak akan pernah direalisasi. “Saya minta usulan masyarakat yang belum jelas harus dipertegas. Sebab tanpa kejelasan dan tidak masuk data By Name By Addres, usulan tersebut akan ditolak dan tidak akan dianggarakan pada APBD 2016 nanti,”tegasnya. Sinergitas Program Penting Sinergitas program lintas sektor dan program yang ada dimasing-masing SKPD hingga menentukan skala prioritas program pembangunan sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat di daerah sangat penting. Terkait dengan program pembangunan daerah tahun 2016, keberadaan para pimpinan SKPD dalam kegiatan KISS sangat penting dalam sinkronisasi dan sinergitas program. Mengingat hasil Musrembangkel dan Musrembang Kecamatan melahirkan banyak usulan untuk ditentukan skala prioritas. “Dengan banyaknya keinginan masyarakat dan keterbatasan anggaran daerah, tentunya perlu ditentukan mana program yang prioritas dan yang menjadi kebutuhan wajib masyarakat untuk kemudian dimasukkan dalam program SKPD terkait” jelas M.Sonhadji. Selain itu, M.Sonhadji, berharap di dalam penyusunan Program juga perlu memperhatikan ketepatan waktu sehingga dalam pembahasan di DPRD nanti tidak berlarutlarut. “Rancangan APBD untuk tahun 2016 dijadwalkan sudah dibahas pada bulan September” paparnya. M.Sonhadji. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

PASAR

Harga Bawang Merah Merangkak Naik

PROBOLINGGO - Dalam dua pekan terakhir, tidak hanya cabai merah harganya yang merangkak

naik. Kenaikan diikuti juga dengan naiknya harga bawang merah di pasaran. Untuk harga super

bawang merah mencapai Rp 25 ribu perkilogramnya. Sedangkan harga bawang merah sedang men-

capai Rp 23 ribu perkilogramnya. Sebelumnya, harga bawang super hanya mencapai Rp 10 ribu.

Untuk bawang merah sedang harga mencapai Rp 8.000- Rp 9.000 perkilogramnya. ”Untuk harga bawang merah memang mulai mengalani kenaikan dibandingkan sebelumnya,” terang Suliha, salah satu pedagang bawang di Probolinggo. Minggu (22/3). Menurutnya, untuk harga bawang yang dulunya hanya mencapai Rp 10 ribu kini harganya melonjak satu kali lipat dibandingkan sebelumnya. Penyebab kenaikan harga bawang merah dikarenakan minimnya pasokan bawang merah dari kalangan petani. “Memang petani yang biasanya tanam bawang kini masih tanam padi. Jadi bawang merah berkurang,” Suliha. Pedagang lainnya, Sakur (45) mengatakan untuk saat ini banyak daerah yang membutuhkan pasokan bawang merah dari wilayah Kabupaten Probolinggo, sehingga banyaknya permintaan akan mempengaruhi naiknya harga. “Biasanya di daerah penghasil bawang seperti Kabupaten Brebes Jawa Tengah saat ini berkurang untuk petani yang menanam bawang merah. Untuk daerah lainnya, seperti Nganjuk juga minim yang menanam bawang merah,” jelasnya. Secara otomatis, kata dia, banyak daerah yang membutuhkan bawang merah. Sementara kondisi bawang merah, tingkat produksinya menurun dibandingkan dengan musim kemarau. Sebab tanaman bawang merah mudah rusak. “Petani enggan menanamnya meski harganya tergolong mahal. Melihat resikonya terlalu tinggi,” papar Sakur. =Mahfud Hidayatullah

Masih Ada Pernikahan Dini Warga Pedesaan Kurang Peduli Pendidikan Anak-anaknya PROBOLINGGO - Kebiasaan atau tradisi menikahkan anaknya dalam usia yang kurang cukup umur masih banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Padahal di usia dini dinilai kurang baik jika proses penggabungan dua jenis kelamin yang berbeda. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKKB) Kabupaten Probolinggo, Endang Astuti mengatakan pernikahan anak di bawah umur masih banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat. Rata-rata yang melakukan

perkawinan anaknya diusia dini, kebanyakan dari kalangan warga masyarakat pedesaan.“Mereka biasanya enggan untuk memikirkan pendidikan anaka-anaknya, “ jelasnya kepada wartawan, Minggu (22/3). Menurutnya, kebiasaan warga

desa kebanyakan anak-anaknya melaksanakan pernikahan dini karena terbentur putusnya sekolah. Bahkan yang paling parah, mayoritas yang dinikahkan dini dari kalangan anak perempuan. “Mereka menganggap anak perempuan yang sudah berumur lebih dari dua puluh tahun kalau masih belum menikah, khawatir tidak bisa memiliki pasangan suami,” tandas Endang Astuti. Padahal diusia dini seperti kawin dibawah usia 20 tahun tersebut, kata Endang Astuti,

kebanyakan mereka memiliki keturunan anaknya kurang sehat. Karena kondisi sel telur yang dikandungnya pada usia dibawah umur masih dinilai lemeh.“Idealnya orang menikah tersebut jika sudah berumur 20 tahu keatas,” katanya. Dia menambahkan, yang paling mendorong orang tua untuk menikahkan anaknya dilatar belakangi dengan minimnya pendidikan. Biasanya orang tuanya tidak memiliki pendidikan tingkat atas.“Yang paling parah lagi,

orang tuanya tidak lulus sekolah dasar,” ucap Endang Astuti. Untuk meningkatkan kesejahtreraan keluarga, lanjut Endang Astuti, juga penting dilakukan dengan mematangkan usia pernikahan anak. Kalau usianya mencukupi untuk melakukan pernikahan, biasanya perencanaan keluarganya lebih matang. “Dibandingkan dengan anak yang masih kurang cukup umur untuk menuju kepelaminan pernikahan,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 23 | No. 0571 |2015 TAHUN IV SENIN MARET

No. 0571 | TAHUN IV

15 15

Bony Cetak Gol, Pellegrini Gembira MANCHESTER - Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini mengaku senang dengan gol yang dicetak penyerang barunya Wilfried Bony saat Manchester City menang telak tiga gol tanpa balas atas tamunya West Ham United pada lanjutan Liga Utama Inggis di Etihad Stadium, Sabtu (21/3) malam WIB. Ini adalah gol pertama Bony sejak dibeli dari Swansea City pada jendela transfer musim dingin lalu. Bony dibeli City dengan harga 25 juta pound. Tetapi sejak selesai membela dan membawa Pantai Gading menjuarai Piala Afrika 2014 Januari silam, pemain ini belum juga mencetak satu gol pun untuk City. Penantian panjang akan gol pertamanya itu akhirnya datang juga. Bony membuka jalan kemenangan City pada laga tersebut ketika pertandingan sudah berjalan 27 menit. Dua gol lainnya dicetak Fernando pada menit ke-40. Kemenangan “The Citizens” disempurnkan oleh gol David Silva pada menit ke-77. Tambahan tiga angka ini membuat mereka memperkecil ketinggalan dari Chelsea yang baru bermain melawan Hull City pada Minggu (22/3) tengah malam. Chelsea masih memimpin klasemen sementara dengan 64 poin atau unggul tiga angka dari City yang mengumpulkan 61 poin di tempat kedua. Tetapi Chelsea masih unggul dua pertandingan. Bila menang atas Hull City, “The Blues” menjauh enam poin dari City. Terkait gol Bony itu, Pellegrini menilainya sebagai sesuatu yang sangat penting. “Ini penting untuk dia. Dia baru tiba untuk skuat kami dan datang setelah bermain enam pertandingan selama 18 hari di Piala Afrika. Kondisi itu tidak bagus untuk seorang pemain dalam momen seperti saat ini. Inilah yang menyebabkan dia tidak masuk dalam 11 pemain yang diturunkan dari awal selama ini. Tetapi hal seperti itu penting untuk semua pemain, bukan hanya untuk Bony. Tetapi ketika dia mendapatkan peluang itu pada hari ini dia membyarnya lunas,” kata pelatih asal Cile itu. Pellegrini melanjutkan, “Kami bisa memenangkan delapan laga dan bila Chelsea tidak kehilangan poin maka kami sudah pasti tidak bisa mempertahankan gelar juara Liga Utama Inggris. Tetapi hal terpenting saat ini adalah jangan ber-

pikir tentang tim lain. Berpikir saja tentang tim sendiri, bagaimana terus berkembang dan memenangkan pertandingan berikutnya melawan Crystal Palace.” Pada laga tersebut, West Bromwich Albion bermain dengan 10 orang setelah Gareth McAuley diusir keluar lapangan oleh wasit Neil Swarbrick karena kesalahan yang dilakukan rekannya, Craig Dawson terhadap Bony pada awal pertandingan. Meski salah orang, Pellegrini menilai, keputusan itu tepat. “Kartu merah itu tepat dan tidak perlu mendiskusikan siapa yang melakukan kesalahan,” ujarnya. Mantan peracik strategi Real Madrid dan Malaga itu meneruskan, “Itu sebuah tendangan bebas dan peluang itu sangat jelas. Dia orang terakhir dan wasit harus mengambil keputusan sesuai ketentuan.” Sementara itu, Neil Warbrick mengaku salah atas keputusannya. Dia pun meminta maaf karena salah mengusir orang dari lapangan. “Wasit sudah membenarkan bahwa serangan itu dilakukan oleh pemain yang berbeda yang seharusnya dikeluarkan dari lapangan. Wasit sudah minta maaf atas keputusan tersebut,” kata pejabat pertandingan seusai pertandingan. Sedangkan pada laga lain di St James Park, tuan rumah Newcastle United harus mengakui keunggulan tamunya Arsenal dengan skor 1-2. Dua gol kemenangan “The Gunners” diborong Oliver Giroud pada menit ke-24 dan 28. Sedangkan satu-satunya gol Newcastle dibuat Moussa Sissoko ketika pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit. Tambahan

tiga angka itu membuat anakanak asuh Arsene Wenger semakin menempel ketat di papan klasemen sementara, tertinggal satu angka dari Manchester City. Meski menang, Arsene Wenger tetap menilai, Chelsea berada pada posisi yang paling aman untuk menjuarai Liga Utama Inggris. “Chelsea berada pada posisi yang sangat aman. Di depan kami masih ada Manchester City dan di belakang kami juga adalah lawan tangguh. Satusatunya yang harus kami lakukan adalah memenangkan setiap pertandingan kami,” ujar Wenger. =espn/sky sports/carol aji

MAKIN MONCER. Selebrasi Fernando Torres usai mencetak gol ke gawang Levante, Minggu (22/3) dini hari WIB.

LA LIGA

Cetak Satu Gol, Torres Dipuji Simeone MADRID - Fernando Torres kembali tampil bagus saat Atletico Madrid menang dua gol tanpa balas atas Levante pada lanjutan La Liga Spanyol di Vicente Calderon, Minggu (22/3) dini hari WIB. Pemain yang dipinjamnkan dari AC Milan pada jendela transfer musim dingin lalu itu membuka kemenangan timnya ketika pertandingan baru berjalan tiga menit dari sebuah tendangan bebas. Atas penampilannya ini, Torres dipuji pelatih Diego Siomeone. Pertengahan pekan lalu, Torres juga menjadi pahlawan kemenangan Atletico atas Leverkusen di leg kedua babak 16 besar Liga Champions sekaligus membawa timnya melaju ke perepat final. Torres menjadi eksekutor terakhir saat terjadi adu tendangan penalti. Di babak delapan besar, mereka akan bertemu rival satu kotanya, Real Madrid. Ini akan menjadi ulangan laga final musim lalu di Lisbon. Pada laga dini hari kemarin, satu gol lain anak-anak asuh Diego Simeone itu dicetak oleh Thiago sebelum turun minum, juga memanfaatkan bola tendangan bebas. Sesaat sebelum gol ini, Atletico nyaris menambah gol lewat gelandang Koke. Sayang tendangan pemain Timnas Spanyol ini hanya membentur mistar gawang dan nyaris bergulir ke dalam gawang. Pelatih Atletico Diego Simeone memuji Torres. Menurutnya, mantan penyerang

Liverpool itu sudah memahami rekan-rekan satu timnya dengan lebih baik. “Torres semakin mengalami kemajuan dan memahami rekan-rekan satu timnya secara lebih baik. Dia hidup untuk mencetak gol dan perlu mencetak lebih banyak gol di liga. Dia bisa menciptakan persaingan yang bagus dengan Mario Mandzukic. Tetapi kami butuh lebih banyak lagi dari Torres dan dia sedang memberi itu semua untuk kami,” kata Simeone yang juga menjadi rekan Torres di Aletico saat pria dari Argentina itu masih aktif bermain. Simeone juga secara umum memuji penampilan anak-anak asuhnya pada laga tersebut, terutama di babak pertama. “Pada 25 menit pertama, tim saya bermain sangat bagus, menciptakan banyak peluang, menunjukkan intensitas yang tinggi. Meski demikian, kami merusak lawan melalui tendangan bebas,” imbuhnya. Kemenangan ini sekaligus mengakhiri tiga hasil seri yang dialami Fernando Torres dan kawan-kawan di La Liga. Hasil-hasil itu membuat mereka terlempar ke posisi keempat klasemen sementara, tertinggal dari Valencia yang merangsek ke peringkat ketiga. Deigo Simeone juga ditanyai wartawan tentang laga El Clasico antara Barcelona melawan Real Madrid di Camp Nou pada Senin (23/3) dini hari WIB. Tetapi pria asal Argentina ini enggan menjawabnya. Dia lebih tertarik membicarakan pertandingan antara tim peringkat kelima Sevilla dengan tim peringkat keenam Villarreal yang juga berlangsung pada Minggu (22/3). =espn/carol aji


KORAN MADURA 16 BONY

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

CETAK GOL, PELLEGRINI BAHAGIA

KORAN MADURA

16

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

MILAN - Pelatih AC Milan Filippo Inzaghi memuji penampilan anak-anak asuhnya saat menang 3-1 atas Cagliari pada lanjutan Liga Serie A Italia, Minggu (22/3) dini hari WIB di San Siro. Pasalnya, Milan menguasai jalannya

Milan Menang

FILIPPO INZAGHI

OLAHRAGA | 15

pertandingan dengan penguasaan bola yang lebih banyak dan jumlah tendangan ke gawang yang juga lebih besar dibanding tim lawan.

nzaghi berharap timnya tampil konsisten seperti ini pada laga-laga sisa, guna memperbaiki posisi mereka di klasemen akhir sekaligus menjawab kritik pedas pendukung Milan. Pada laga tersebut, Milan meraih kemenangan dengan skor meyakinkan 3-1. Ini adalah kemenangan pertama Milan dalam empat laga terakhirnya di Serie A. Dua dari tiga gol Milan dicetak Jeremy Menez, sedangkan satu gol lainnya dibuat oleh Philippe Mexes. Sementara, satu gol Cagliari dibukukan oleh Diego Farias. Tambahan dua gol ini mensejajarkan Menez dengan Carlos Tevez dan Mauro Icardi sebagai top skor sementara Liga Serie A Italia dengan sama-sama mengoleksi 15. Bagi Milan, tambahan tiga angka ini membawa Milan ke peringkat ketujuh klasemen sementara dengan koleksi 38 poin, tertinggal 11 angka dari Lazio yang berada di posisi ketiga dan tujuh poin dari Fiorentina yang menempati posisi kelima. “Tim bermain sangat baik malam ini. Kalau main seperti ini kami akan mencetak banyak gol. Kami harusnya bisa lebih tajam. Dengan striker-striker yang dimiliki Cagliari, wajar kalau kami kesulitan di lini belakang. Kami sekarang ditunggu 10 final. Tapi, kami harus terus bermain seperti ini,” ujar Inzaghi seusai pertandingan. Di laga ini, Ultras Milan memutuskan untuk memboikot pertandingan. Akibatnya, sebagian tribun San Siro

Penyerang AC Milan Jeremy Menez meluapkan kegembiraannya usai mencetak gol ke gawang Cagliari, Minggu (22/3) dini hari WIB. Pada laga itu, Menez tampil impresif dan mencetak dua gol dari tiga gol kemenangan AC Milan atas tamunya. Insert: Filippo Inzaghi gembira dengan kemenangan ini dan penampilan timnya secara keseluruhan.

Jeremy Menez

pun terlihat kosong. Inzaghi mengaku sedih dengan kondisi stadion yang kosong, tetapi dia harus menghargai keputusan pendukung fanatik Rossoneri tersebut. “Saya sedih melihat San Siro seperti ini. Fans sudah sangat sabar, tapi kami harus menghormati keputusan mereka,” imbuh Inzaghi. Dia meneruskan, “Dalam momen ini, kami harus mengembalikan mereka ke stadion lewat performa yang bagus dan komitmen kepada jersey ini. Mari berharap ini akan terjadi sesegera mungkin.” Sementara itu Jeremy Menez berharap timnya bisa memenangi dua atau tiga laga berikutnya secara beruntun demi mengubah atmosfer tim semakin baik. Jika bisa diwujudkan, Diavolo Rosso otomatis juga menjaga kans lolos ke Liga Europa. Mereka kini tertinggal tujuh angka dari Fiorentina di posisi lima yang jadi batas akhir zona Eropa. “Dalam sudut pandang saya, kekalahan kami dari Fiorentina benar-benar disayangkan dan tidak layak. Malam ini kami ingin menampilkan performa serupa tapi dengan kemenangan di akhir laga,” ujar striker internasional Prancis itu. Dia melanjutkan, “Kami semua membantu satu sama lain dan jika terus seperti ini, kami bisa melakukan hal-hal hebat. Ada 10 laga lagi, jika menang dua atau tiga kali secara beruntun maka semuanya bisa berubah.” Tetapi Menez juga jadi sorotan karena merayakannya dengan gestur ‘membuka telinga’ atau seolah-olah sedang mendengarkan sesuatu. Sebagian menilai, perayaan ini adalah jawaban atas ancaman suporter yang sebelumnya menyerukan boikot terhadap laga klub, akibat hasil jeblok Milan. Namun Menez membantah, menyatakan perayaan tersebut untuk membungkam kritik yang dilancarkan media padanya. Sebelum mencetak dua gol malam tadi, Menez memang tengah dikritik karena hanya mencetak satu gol dalam enam penampilan. “Gestur yang saya lakukan bukan untuk para penggemar, tapi untuk media. Mereka membicarakan saya tanpa mengetahui apapun dan saya tidak suka itu. Saya selalu mengerahkan semua upaya, tapi ada lagalaga di mana saya tidak mencetak gol dan masih bekerja keras untuk tim,” tandasnya. =Sky Sports/Carol Aji


SENIN

KORAN MADURA

23 Maret 2015 No. 0571 | TAHUN IV

A

SPORTIV | HAL. P Kejurkab IPSI 2015 SENIN 23 MARET 2015 | MADURA No. 0571 | TAHUN

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Narkoba Merambah Madura Jaringan Pengedar Sabu-Sabu Lintas Kabupaten Tertangkap PAMEKASAN – Narkoba sudah merambah Madura. Empat kabupaten di Madura sudah terindikasi kuat mulai menjadi tempat peredaran barang haram itu. Terbukti jaringan peredaran narkoba di Madura satu per satu terus terungkap. Kali ini, Sabtu (21/3) sekitar pukul 18.00 WIB, aparat Intel Kodim 0826 Pamekasan menangkap tiga pemakai sabu-sabu (SS), seorang diantaranya pengedar yang beroperasi di Kabupaten Sumenep. Ketiga tersangka itu, Edi Agus Pujianto, 26, warga Jl Gatot Koco III, Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan. Suwiknyo, 46, pemilik Salon Gatot, di Jl Segara, Kelurahan Jungcangcang, Kecamatan Pamekasan, dan Ragil Setia Budi, 28, warga Jl KH Agus Salim, Sumenep. Dalam penangkapan itu, aparat Kodim menyita 7 poket SS dari ketiga tersangka, seperangkat bong (alat hisap), uang tunai Rp 300.000, 5 buah HP, bungkusan plastik kosong yang dipersiapkan untuk tempat SS, dan sebuah mobil Honda Brio M 1165 AB. Sebelum ketiganya ditangkap, aparat intel Kodim melakukan pengintaian di sekitar rumah kontrakan tersangka Edi Agus Pujianto, di Jl Jokotole, Pamekasan, belakang dealer mobil, yang dipimpin Pasi Intel Kodim 0826 Pamekasan, Kapten Infantri Sugiharto, bersama anggotanya. Saat tersangka Edi Agus Pujianto keluar mengendarai Honda Brio putih, petugas mencegat mobil itu dan menggeledah isinya serta pengemudinya. Ternyata petugas menemukan 7 poket berisi SS, yang diduga hendak diedarkan ke Sumenep. Setelah itu, petugas menuju rumah kontrakan Edi Agus Pujianto. Dilakukan penggeledahan lagi dan didapatkan seperangkat bong yang tergeletak di meja kamarnya. Sehingga disinyalir tersangka baru saja menggunakan SS. Tersangka Edi Agus Pujianto dibawa ke Makodim. Di ruangan Pasi intel,

Edi Agus Pujianto berupaya menyogok petugas dengan sejumlah uang. Namun, aparat Kodim menolak dan mendesak Edi

Agus Pujianto menyebutkan siapa saja yang membeli barangnya. Saat diintrogasi, Edi Agus Pujianto menyebut nama Suwiknyo dan Ragil Setia Budi. Saat itu aparat Kodim menangkap tersangka Suwiknyo di rumahnya dan Ragil Budi Setia Budi, yang kebetulan berada di rumah Suwiknyo. Pasi Intel Kodim 0826 Pamekasan, Kapten Infantri Sugiharto mengatakan Edi Agus Pujianto merupakan pengedar SS, yang menjadi target operasi (TO) Kodim 0826 Pamekasan, yang terkenal licin. “Kami berkoordinasi dengan Polres Pamekasan, berusaha mencari, dan me-

nangkap baik pemakai, pengedar maupun bandar SS, yang belakangan marak di Madura. Karena kami hanya membantu Polres, maka ketiga tersangka ini kami serahkan ke Polres untuk proses hukum selanjutnya,” kata Kapten Sugiharto. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH DARI BELAKANG. Tiga orang tersangka pemakaIi dan pengedar sabusabu yang Baca Juga tertangkap Polisi Ringkus intel Kodim Bandar Sabu-Sabu 0826 Pamekasan SAMPANG | HAL. K

Akankah Satpol PP Dibubarkan?

Angka Kemiskinan Peringkat Kedua di Madura

PEMPROV JAWA TIMUR MENOLAK PENAMBAHAN ANGGARAN PELRA

PAMEKASAN| HAL. I

BANGKALAN| HAL. N

SUMENEP| HAL. B


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

MADURA

UN ONLINE

DPKS Minta Disdik Tak Diam SUMENEP - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), M. Kamalil Ersyad mengatakan, banyak programprogram pusat, baik yang sifatnya struktur maupun infrastruktur, termasuk pelaksanaan UN online, yang tak dimaksimalkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) setempat. “Jadi Sumenep harus proaktif memang, kalau daerah itu ingin menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan kualitas pendidikan,” katanya menyikapi pemberitaan bahwa Kabupaten Sumenep satu-satunya daerah di Madura yang tidak menyelenggarakan UN secara online, Minggu (22/3). Beberapa waktu lalu, saat DPKS melakukan rapat dengar pendapat (hearing) dengan Disdik Sumenep. Katanya, sempat didiskusikan tentang pelaksanaan UN online. Dalam diskusi tersebut, pihaknya menyarankan Disdik proaktif dalam menyikapi adanya program tersebut. Menurut mantan anggota dewan itu, harusnya Disdik proaktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumenep. Disdik harusnya menjemput “bola”. “Karena memang banyak sekali kebijakankebijakan dari pusat yang inovatif yang bisa disinergikan dengan di daerah, salah satunya UN online itu,” tuturnya. Dalam hal UN online, menurutnya, Sumenep sudah lambat. Tak hanya itu, dalam berbagai hal, Disdik memang sering terlambat. Sehingga tertinggal bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain. “Ibaratkan buah, Disdik tidak mau mengambil buah yang sudah ada di pusat. Tapi masih menunggu buah itu jatuh,” sindirnya. Ia menegaskan, sebenarnya Pemkab bukan tidak peduli kepada dunia pendidikan. “Hanya saja lambat. Sehingga persoalan pendidikan semakin lama semakin numpuk. Harusnya setiap persoalan disikapi secara cepat,” pungkasnya. Sebelumnya, Kepala SMAN 1 Sumenep, Moh. Sadik mengaku kecewa kepada Disdik karena institusinya tidak bisa menyelenggarakan UN secara online seperti daerah-daerah lain di Madura. Padahal, pihaknya sudah menyediakan beragam fasilitas bisa melaksanakan UN online. Menanggapi hal itu, Sekretaris Disdik Kabupaten Sumenep, Moh. Kadarisman mengungkapkan, selama ini pihaknya memang tak pernah mengajukan sekolah manapun di Kabupaten Sumenep untuk melaksanakan UN secara online. Pasalnya, ia menilai, beberapa sekolah masih belum siap melaksanakan UN secara online. “Mungkin hanya satu atau dua (sekolah, red.) yang memiliki fasilitas untuk melaksanakan ujian online,” pungkasnya saat itu. =FATHOL ALIF/MK

Sumenep

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

Pemprov Menolak Penambahan Anggaran Pembangunan Pelabuhan Rakyat di Kalianget SUMENEP - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menolak permintaan menambahkan anggaran proyek pembangunan pelabuhan rakyat (pelra) di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget. Akibatnya, pembangunan pelabuhan yang sudah menghabiskan dana miliaran rupiah itu terancam jalan di tempat. "Beberapa waktu lalu kami mengajukan alokasi dana untuk dimasukkan dalam rencana anggaran keuangan (RAK) tahun 2016. Namun penambahan itu ditolak oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Katanya, mestinya pembangunan itu dibiayai oleh badan usaha bukan pemerintah," kata Kepala Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Bambang Arifin Atu.

Menurutnya, meskipun usahanya ditolak, namun semangat untuk melanjutkan pembangunan tersebut tetap. Salah satu upaya yang akan dilakukan, dengan menjalin kerjasama dengan PT Pelindo. "Dua minggu yang lalu, kami mencoba berkomunikasi dengan direksi PT Pelindo Cabang Gersik. Itu kami lakukan untuk membicarakan persoalan pembangunan pelra,"

terangnya. PT Pelindo merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhanan. "Alhamdulillah, upaya kami disambut baik. Hanya saja, PT Pelindo masih belum bisa memberikan kepastian. Karena masih dalam tahap pengkajian lebih dalam," terangnya. Lebih lanjut Bambang mengatakan, jika kerjasama dengan PT Pelindo tidak berhasil, dirinya akan mencari perusahaan lain. Termasuk perusahaan milik daerah yang memang memungkinkan. ”Kalau memang ada BUMD yang bisa kami ajak kerjasama itu bisa kami lakukan. Namun, pertanyaanya apakah ada, sebab dana yang dibutuhkan sangat besar,” katanya.

Untuk merampungkan pembangunan pelabuhan tersebut dibutuhan dana yang tidak sedikit. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukannya, dana yang dibutuhkan untuk pembangunan pelabuhan itu mencapai Rp 32 miliar. Meski dana yang dibutuhkan cukup besar, dia berkeinginan untuk tetap melanjutkannya. Sebab, jika pembangunan pelabuhan itu dihentikan maka pemerintah akan mengalami kerugian yang sangat besar. Sebab, sebelumnya pemerintah telah mengeluarkan dana hingga miliaran rupiah. Dikatakan, berdasarkan catatannya, pembangunan pelabuhan itu sudah menghabiskan dana sekitar Rp 10 miliar. =JUNAEDI/MK

Sejumlah bahan material menumpuk di Pelabuhan Rakyat yang terletak di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget. Sekalipun pembangunan pelabuhan tersebut belum selesai, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menghentikan anggaran pembangunan pelabuhan itu.


Sumenep

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

C

Mobdin Pejabat Diganti Pelat Ketua TPK: Perlu Ditindak Tegas SUMENEP – Ketua Tim Pemantau Korupsi (TPK) Jawa Timur, Junaidi mengatakan, banyak mobil dinas (mobdin) pejabat diganti pelat dari merah ke hitam saat digunakan untuk kepentingan di luar dinas. "Kami tahu dan kenal betul, mana mobil dinas dan mobil pribadi. Tapi, hasil pantauan kami, di Sumenep banyak (pelat) mobil dinas yang diubah menjadi pelat hitam," katanya, Minggu (22/3). Katanya, perubahan pelat merah ke pelat hitam tidak hanya dilakukan saat digunakan bepergian ke luar daerah, tapi juga saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). "Bukannya saya sok tahu, tapi yang jelas hasil koordinasai dengan sejumlah penegak hukum itu keliru. Karena yang bisa diubah menjadi pelat hitam hanya yang berakhiran BS saja," terangnya. Ia mencontohkan, mobil yang diperbolehkan diganti pelat hitam seperti mobdin yang dipakai Bupati, Ketua DPRD, dan sejumlah mobdin milik petinggi negara lain yang nomor polisinya berakhiran BS. "Tapi kenyataannya, banyak yang akhiran VP yang diubah pelat hitam. Ini perlu dilakukan inventarisir dan ditindak tegas oleh pemerintah daerah. Sebab, jika dibiarkan perilaku serupa akan semakin marak nantinya," pintanya. Tindakan tersebut telah menyalahi UU. Sebab, pengubahan pelat nomor dari merah ke hitam tersebut termasuk pemalsuan dokumen. "Barang siapa yang menyalahi UU, itu murni pidana," tuturnya. Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep, Hadi Soetarto belum bisa dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons. =Junaedi/MK

Siswa mengendarai motor roda tiga, Minggu (22/3). Berita Halaman D

SEREMONIAL

SEREMONIAL

Bupati Kunjungi Pasien Puskesmas

Mahasiswa STKIP Ajak Masyarakat Peduli Kesehatan

S

UMENEP - Di tengah padatnya tugas, Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim menyempatkan diri mengunjungi Puskemas di Kecamatan Gapura, Sabtu (21/3). Selain untuk menjenguk para pasien yang sedang dirawat, kunjungan ini juga untuk memastikan secara langsung pelayanan yang diberikan tenaga JENGUK. Bupati A Busyro Karim dan Ketua TP PKK saat medis kepada pasien mengunjungi Puskesmas Gapura, Sabtu (21/3). benar-benar baik. “Kehadiran saya ini semoga bisa memberi suntikan semangat buat pasien untuk cepat sembuh. Bukankah semangat untuk sembuh yang ada pada diri pasien tidak kalah penting daripada obat yang diberikan dokter?” ujar Bupati yang baru saja menerima gelar Doktor dari Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag), Surabaya ini. Ibu Nur Fitriyana, Ketua Tim Penggerak PKK mendampingin Bupati ikut menyapa keluarga pasien. Beliau memberikan motivasi dan doa agar penyakit yang diderita pasien segera sembuh dan bisa secepatnya pulang ke kampung halaman. “Yang sabar ya ibu, semoga segera diberi kesembuhan dan bisa segera pulang ke rumah” ujarnya sembari disambut amin dari keluarga pasien. Kepada para tenaga medis yang ada di Puskemas Kecamatan Gapura, Busyro dan Nur Fitriana berpesan agar pelayanan terhadap pasien terus diperbaiki. Jangan sampai ada pasien telantar tidak tertangani hanya gara-gara urusan administrasi. =ADV/Beth

JJS KKN STKIP PGRI Sumenep, Sabtu (21/3)

SUMENEP - Peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep Posko II menyelenggarakan Jalan Sehat di Desa Baban, Kecamatan Gapura, Sabtu (21/3). Jalan diikuti sedikitnya 300 peserta. Kegiatan Jalan Sehat itu dihadiri oleh Ketua STKIP PGRI Sumenep, Musaheri, Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimcam) Gapura, sivitas akademika STKIP PGRI Sumenep serta kepala desa se Kecamatan Gapura. Dalam sambutannya, Ketua STKIP PGRI Sumenep menyampaikan, salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan Jalan Sehat oleh peserta KKN STKIP Posko II di Desa Baban tersebut ialah, untuk mengaja masyarakat sekitar lebih peduli lagi terhadap kesehatan, terutama para genarasi bangsa. Karena, menurutnya, kesejahteraan masyarakat, salah satunya, bisa dilihat dari tingkat kesehatannya. =ADV/FATHOL ALIF


D

KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

BENCANA ALAM

Waspadai Potensi Longsor SUMENEP - Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Syaiful Arifin mengatakan, meski sudah memasuki fase akhir musim penghujan, masyarakat diimbau agar tetap waspada. Pasalnya, potensi bencana longsor masih ada. Oleh sebab itu, kata Syaiful, masyarakat harus selalu waspada. "Bukan tidak mungkin, bencana longsor itu bisa menyebabkan kehilangan nyawa," papar Syaiful Arifin saat dihubungi, Minggu (22/3). Menurutnya, sedikitnya ada 12 desa yang berpotensi terjadi

bencana longsor. Desa-desa itu, yakni Desa Batuampar dan Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk; Desa Basoka, Kecamatan Rubaru; Desa Soddara dan Prancak, Kecamatan Pasongsongan; Desa Pragaan Daya dan Aeng Panas, Kecamatan Pragaan; Desa Bilapora Rebba, Kecamatan Ganding;

Desa Sera Tengah dan Bluto, Kecamatan Bluto; Desa Torjek, Kecamatan Kangayan; serta Desa Sawah Sumur, Kecamatan Arjasa. Disinggung mengenai anggaran untuk menangani bencana longsor, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menyediakan anggaran sebesar Rp. 980 juta. Dikatakan olehnya, anggaran tersebut diambil dari dana tak terduga APBD maupun APBN tahun 2015. Syaiful mengatakan, rincian dari total anggaran Rp. 980 juta itu diambil dari APBN sebesar Rp. 600 juta, sedangkan sisanya, Rp. 380 juta diambil dari APBD.

"Potensi longsor di daerah kita memang tinggi. Karena itu, perlu biaya yang juga besar dalam penanganannya" kata Syaiful. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, menurut dia, anggaran tersebut jauh lebih besar. Kata Syaiful, pada tahun 2014 lalu, anggaran untuk bencana longsor hanya menghabiskan dana sebesar Rp. 344 juta yang diambilkan dari APBD. Menurutnya, anggaran sebagaimana disebutkan itu, salah satunya digunakan untuk penguatan tebing. "Ke depan, kami tetap akan lakukan penguatan tebing. Diharapkan, upaya itu

MARAK PASAR MODERN

Dewan Akan Berkoordinasi SUMENEP – Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Nurus Salam mengungkapkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk membicarakan perizinan pasar/toko modern di Sumenep. “Secepatnya kita akan berkoordinasi dengan Perdagangan dan Perizinan. Supaya apa-apa yang sudah kita buat, dan itu sudah menjadi aturan itu bisa dilakukan,” kata. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satpol PP. Pihaknya akan mempertanyakan proses perizinan pasar/toko modern selama ini. Karena, lanjutnya, ada hal-hal kecil yang memang ada kalanya tak terpantau. “Dan mereka terkadang punya alasan tersendiri,” kata politisi Partai Gerindra itu. Ia mengungkapkan bahwa pasar tradisional juga tak boleh kalah dari pasar/toko modern, baik dari segi pelayanan dan fasilitasnya. Tujuannya, kata Uyuk, agar para pengunjung pasar merasa betah saat belanja di pasar tradisional. “Keamanannya juga harus didapat oleh masyarakat,” tandasnya. Selain itu, kondisi pasar tradisional yang selama ini memang identik dengan tempat yang kotor dan semrawut harus diubah. Menurut dia, pasar tradisional juga harus selalu bersih sehingga para pengunjung tidak jijik untuk datang ke pasar. “Oleh karenanya, mungkin, ke depan kendaraan bermotor tidak masuk ke dalam pasar. Pengunjung pasar hanya untuk pejalan kaki dan lain sebagainya,” lanjutnya. Sebelumnya, Kabid pendapatan

TOKO MODERN. Dua orang melintas di depan toko modern yang lokasinya sangat dekat dengan Pasar Bangkal Sumenep, beberapa waktu lalu.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Sumenep, yang sekaligus menangani persoalan pasar tradisional, Imam Sukandi mengakui, meski masih tak terlalu tinggi, pengungjung pasar tradisional saat ini sudah berpindah ke pasar/ toko modern. Menurut Imam, kisaran pen-

gunjung pasar tradisional yang pindah ke pasar/toko modern telah mencapai 10 sampai 15 persen. Hal itu berdasarkan frekuensi pengunjung pasar. “Tapi itu tidak sepenuhnya pindah ke pasar modern. Sesekali mereka masih tetap membeli kebutuhannya di pasar tradisional,” katanya saat dihubungi. =FATHOL ALIF

bisa menekan terjadinya bencana longsor," harapnya. Namun, lanjutnya, meski telah dilakukan penguatan tebing, warga harus terus berhatihati, karena bencana bisa datang tanpa diprediksi sebelumnya, seperti bencana longsor di Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, beberapa waktu lalu sampai memakan korban jiwa. "Meninggal dunia itu memang merupakan takdir. Tapi, jika kurang berhati-hati bagi warga yang hidup di wilayah rawan longsor, itu sama saja dengan bunuh diri," pungkasnya. =FATHOL ALIF

SISWA KENDARAI MOTOR

Sosialisasi Satlantas Tidak Digubris SUMENEP - Sosialisasi mengenai tidak diperbolehkannya siswa sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) mengenadari kendaraan bermotor oleh Satlantas rupanya tak terlalu digubris. Terbukti, masih banyak siswa SLTP yang membawa kendaraan sendiri ke sekolahnya. Bahkan, ada yang numpang kendaraan roda tiga yang biasa dipakai mengangkut barang. Pantauan Koran Madura di salah satu SLTP di Kecamatan Gapura, sejumlah siswa masih terlihat mengendarai motornya sendiri. Layaknya orang dewasa, mereka memacu motornya seakan tak ada larangan bagi siswa SLTP berkendaraan. Bahkan, kebanyakan dari mereka tak mengenakan helm. Bahkan, di lokasi berbeda, pantauan Koran Madura, beberapa siswa SLTP terlihat ikut kendaraan roda tiga yang biasa dipakai untuk mengangkut barang. Seakan tanpa rasa takut akan terjadi kecelakaan lalu lintas, salah seorang dari mereka duduk di bagian belakang kendaraan tersebut. Terkait, Kasat Lantas Polres Sumenep, AKP Musa Backhtiar, Minggu (22/3) tak dapat dihubungi. Sebelumnya, ia mengaku selama ini pihaknya telah gencar melakukan sosialisasi ke sekolahsekolah agar siswa SLTP tidak

mengendarai motor sendiri. Pasalnya hal itu mengancam keselamatan jiwanya sendiri. “Soal kemampuan mengendarai, mungkin mereka memang sudah bisa. Namun ada faktor lain yang sering diabaikan, misalnya kematangan emosi. Umumnya, anak-anak usia SMP masih cenderung emosional dalam berkendaraan. Sehingga menimbulkan kecelakaan yang dapat merugikan mereka sendiri dan pengguna jalan yang lain,” tukasnya. Sosialisasi-sosialisasi terkait larangan tersebut, menurutnya tidak hanya dilakukan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang ada di luar pesantren, namun juga ke pesantren-pesantren. Bahkan, ia juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, salah satunya Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep untuk ikut serta menyosialisasikan larangan tersebut. Oleh sebab itu, ia berharap agar pemerintah kabupaten (Pemkab) juga ikut berpartisipasi dalam persoalan tersebut, salah satunya dengan menyediakan alat transportasi khusus siswa agar terhindar dari bahaya Laka Lantas. “Kita sendiri akan terus melakukan upaya-upaya,” pungkasnya. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

E

PENDIDIKAN

BOS Boleh untuk Aksioma SUMENEP – Kepala Kantor Kemenag Sumenep Moh. Shodiq mengatakan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) boleh digunakan untuk iuran pelaksanaan Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) yang diselenggarakan KKM. "Iuran (Aksioma) itu boleh diambilkan dari dana BOS. Itu tidak masalah, karena dalam juknisnya ada peningkatan mutu," katanya menyikapi adanya madrasah yang keberatan membayar iuran Aksioma. Katanya, jika diambilkan dari dana BOS, tidak akan memberatkan. "Selama satu tahun setiap siswa mendapatkan dana BOS sebesar Rp 1 juta, sumbangan yang diminta hanya Rp 5 ribu per murid. Kalau selama dua tahun dari Rp 2 juta hanya Rp 10 ribu yang dibayarkan. Kalau dilihat dari dana yang didapat, kan tidak terasa," ungkapnya. Iuran Aksioma untuk tingkat madrasah tsanawiyah (MTs) pada tahun 2015 Rp 10 ribu per murid. Sedangkan untuk madrasah aliyah (MA) sebesar Rp 16 ribu. Kegiatan tersebut dilaksanakan dua tahun sekali. Jumlah murid MTs di Kabupaten Sumenep, kurang lebih sebanyak 26 ribu. Sementara jumlah siswa MA sebanyak 16 ribu siswa. Dengan demikian, dana hasil sumbangan untuk tingkat MTs sebesar Rp 260 juta. Sementara untuk tingkat MA sekitar Rp 256 juta. Sesuai rencana keuangan pelaksaan Aksioma tahun 2015, untuk tingkat MA diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 224.599.462. Rinciannya, untuk seleksi tingkat kabupaten yang meliputi dana kesekretariatan, perlengkapan, dokumentasi, konsumsi, honorarium, dan perlengkapan yang lain mencapai Rp.88.876.750. Untuk pembinaan mulai dana transportasi pembina setiap perlombaan yang dilakukan 1 kali selama 10 minggu Rp 12.570.000. Ditambah dana pelaksanaan selama lima hari mulai tanggal 7-11 Mei 2015, mulai dari dana transportasi, konsumsi, uang saku, seragam kontingen, dana kebutuhan saat pelaksaan lomba dan sejumlah dana transportasi lain mencapai Rp 112.457.500. Anggaran tersebut ditambah anggaran tak terduga atau cadangan sebanyak 5 persen dari jumah anggaran, yakni mencapai Rp 10.695.212. =JUNAEDI/MK

Pengunjung sedang menunggu antrean untuk emmbesuk tahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Sumenep. Anggota Komisi III DPR RI Zainudin Amali mengatakan rutan tersebut kurang layak.

Rutan Kurang Layak Jumlah Tahanan Membludak SUMENEP – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Dapil Madura, Zainuddin Amali mengaku miris melihat kondisi Rutan Kelas II B Kabupaten Sumenep. Rutan ujung timur Pulau Madura itu dikatakan kurang layak. Ia mencontohkan ruang tunggu pengunjung yang hanya berukuran 3x4 meter. Sementara batas pengunjung setiap harinya sampai 15 orang, yaitu satu penghuni tahanan dikunjungi satu orang. "Tidak hanya itu, jumlah ruangan tahanannya juga kurang representatif. Sehingga, seringkali mengalami overload," kata politisi Partai Golongan Karya

(Golkar) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), di Rutan Kelas II B Sumenep. Temuan tersebut nantinya akan didiskusikan di Komisi III DPR RI yang membindangi masalah hukum, HAM, dan keamanan. "Kondisi ini menjadi bahan untuk diperbincangkan nanti. Ini semua demi kenyamanan bersama," terangnya anggota Komisi III DPRI RI itu.

Kepala Rutan Kelas II B Kabupaten Sumenep, M Kafi juga mengatakan banyak ruangan rutan yang kurang layak untuk ditempati. Apalagi, sejak beberapa bulan terkahir jumlah tahanan membludak. "Saat ini penghuninya sebanyak 186 orang,” katanya. Jumlah tahanan saat ini tidak sebanding dengan jumlah ruangan yang hanya sebanyak 20 ruangan. Untuk menyiasati keterbatasan itu, pihaknya terpaksa menambah jumlah penghuni di setiap ruangan. Namun, jumlah penghuni disesuaikan dengan luas ruangan.

”Setiap kamarnya berbeda, jika ukurannya kecil ditempati sebanyak 8 tahanan, jika ruangan besar bisa ditempati sampai 40 orang. Kondisi ini tidak hanya di Sumenep saja, melainkan juga terjadi di seluruh rutan seJatim” terangnya. Pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki jumlah ruangan. "Sebenarnya kami sangat mengharapkan adanya perbaikan. Itu semua demi kenyamanan bersama. Tapi, mau bagaimana lagi, karena untuk memperbaikinya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit," harapnya. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

MADURA

F

Hotel Jadi Tempat Mesum Pemkab Berencana Lakukan Pemanggilan Pemilik Hotel PAMEKASAN - Maraknya penginapan hotel yang ketahuan mengizinkan pasangan bukan suami-istri menginap dalam satu kamar, mendapat respons dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Pemkab mulai berencana memanggil para pemilik hotel yang ada di wilayah itu. Kondisi itu dibuktikan dengan hasil operasi yang digelar Satpol PP Pamekasan, dengan menangkap pasangan bukan muhrim yang sedang berduaan di kamar salah satu hotel di Pamekasan pada saat malam hari, beberapa waktu lalu. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan, Alwi Beiq mengatakan sebenarnya keberadaan hotel bertujuan se-

bagai tempat penginapan bagi masyarakat baik dalam maupun luar daerah yang ingin bermalam di Pamekasan. Hanya saja, berdirinya sejumlah hotel itu seringkali disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak benar. Pihaknya akan mengumpulkan sejumlah pengelola penginapan hotel untuk memberikan pemahaman peraturan yang ada di Kabupaten Pame-

kasan. Dengan adanya temuan pasangan di luar nikah itu, diindikasikan masih ada pemilik hotel kurang menerapkan aturan yang ada. Padahal semestinya pasangan yang hendak menginap di hotel semestinya harus menunjukkan bukti kalau mereka sudah menikah. “Kami sangat prihatin akan kasus penangkapan pasangan bukan suami-istri sedang berduaan di kamar hotel. Ini adalah kenyataan yang harus segera diperbaiki. Kami akan panggil para pengelola hotel. Akan kami berikan pemahaman. Meskipun sebenarnya mereka paham semua itu, tapi tidak dijalankan,”

kata Alwi Beiq. Untuk menghindari hal-hal yang tidak sesuai aturan, Satpol PP melakukan patroli dan pemantauan. Agar aturan yang ada dapat dijalankan oleh pihak pengelola hotel. Sebab tidak dapat dipungkiri, jika dengan alasan memberikan pelayanan kepada penyewa kamar mengabaikan aturan yang ada. “Kalau memperbaiki perilaku kehidupan masyarakat tidak dengan cepat harus dilakukan bertahap. Selain itu perlu pemahaman semua pihak, pemilik hotel, pengunjung, aparat, dan semuanya. Pastinya kami akan terus berupaya itu memperbaikinya,” ungkapnya.

Sebelumnya, Satpol PP Kabupaten Pamekasan, menangkap pasangan bukan suami-istri di dalam sebuah kamar hotel di Jl Masigit, Pamekasan, Rabu (18/03) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Wanitanya berinisial DNR, 20, warga Dusun Bugatel, Desa Tebbul Barat, Kecamatan Pegantenan. Sedang lelakinya, SDH, 26 warga Dusun Dung Gaddung, Desa Palesanggar, Kecamatan Palengaan. Pasangan yang mengaku sudah bertunangan itu digelandang ke Kantor Satpol PP karena berduaan di kamar hotel sejak siang hati. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

Hari ini, DPRD Panggil Jajaran PT AUMM Rekrutmen Calon Direktur Harus dengan Asas Kelayakan PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dijadwalkan akan memanggil salah satu perusahaan milik pemkab setempat yakni PT Aneka Usaha Mekkasan Makmur (AUMM), Senin (23/3) hari ini. Pemanggilan ini diduga karena PT AUMM belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Pamekasan. Padahal, perusahaan plat merah itu sudah menyedot Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan, untuk operasionalisasi perusahaan itu.

Perusahaan ini dinilai masih jalan di tempat. Sehingga pemerintah dan DPRD Pamekasan perlu melakukan kajian terhadap perusahaan ini, khususnya terhadap manajemennya. Perusahaan ini dinilai masih jalan di tempat. Sehingga pemerintah dan DPRD Pamekasan perlu melakukan kajian terhadap perusahaan ini, khususnya terhadap manajemennya. Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengakui hal itu. Menurutnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini tidak sama dengan perusahaan lainnya di bawah pemerintah setempat. Seperti perusahaan daerah air minum (PDAM) dan RS dr. Slamet Martodirjo Pamekasan yang

sudah mampu memberikan sumbangan PAD. Selain karena belum memberikan kontribusi, DPRD memanggil PT AUMM, juga dalam rangka menyikapi kekosongan kursi direktur yang purna masa jabatannya. Agar perusahaan yang sudah banyak memakan pajak rakyat itu, tidak stagnan, sebaliknya bisa berkembang serta mampu memberikan manfaat lebih terhadap masyarakat Pamekasan. “Hari ini, kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak direksi, komisaris, dan sekretaris daerah. Untuk mengetahui tindak lanjut yang akan dilakukan pemkab terkait kekosongan PT AUMM,” terangnya. Setelah rakor ini, diharapkan sudah ada pembahasan tentang pergantian direktur. Dan segera menyusun panitia rekrutmen direktur PT AUMM. Tetapi, ia mengharapkan posisi direktur, diisi oleh orang yang kompeten dalam mengembangkan usaha. Pria yang baru datang dari sejumlah pabrik tembakau di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini menambahkan, jika mengacu pada aturan lama, pergantian direktur itu harus melalui fit and proper test atau uji kelayakan. Layaknya, penentuan direktur PDAM Pamekasan. Prosesnya, setelah fit and proper test tuntas, maka panitia berkewajiban mengajukan nama-nama calon direktur ke Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, untuk dipilih. Diharapkan, rekrutmen calon direktur itu akan dilakukan secara terbuka sesuai dengan asas kelayakan. Mengingat, perusahaan plat merah itu membutuhkan sosok terbaik bangsa yang bisa mengembangkan usaha dengan baik. =FAKIH AMYAL/UZI

G

RAPERDA PILKADES

Semua Anggota Pansus I telah Sepakat PAMEKASAN - Rencana Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pemilihan Kepala Desa (pilkades) sudah selesai di pembahasan Panitia Khusus (pansus) I DPRD Pamekasan. Semua anggota Pansus I telah menyepakati seluruh item dalam Raperda Pilkades. Sekretaris Pansus I DPRD Pamekasan, Wardatus Sarifah mengatakan, Raperda Pilkades saat ini sedang proses perbaikan oleh staf ahli Pansus I. Staf ahli sedang memproses berbagai perubahan pasca dilakukan pembahasan dan kajian di internal pansus. Item per item yang sudah disepakati sudah diserahkan kepada staf ahli. “Kami (pansus I) sudah sepakati pasal per pasal dan item per item. Setelah kami selesai melakukan pembahasan Raperda Pilkades. Berikutnya proses perbaikan di staf ahli sehingga, hanya memuat pasal-pasal yang

Wardatus Sarifah

sudah disetujui saja,” kata Warda. Dijelaskan, setelah selesai diperbaiki oleh staf ahli, raperda itu akan dibawa ke rapat umum dengar pendapat (RUDP) bersama seluruh elemen masyarakat, tokoh pemuda dan mahasiswa, LSM, serta pihak-pihak yang berkompeten akan diundang dalam RUDP itu. Menurutnya, RUDP dilakukan dengan tujuan menyempurnakan Raperda Pilkades yang sudah disepakati di internal pansus agar Raperda ini tidak mengalami kecatatan saat disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda). Sebab, dikhawatirkan bisa memunculkan pemahaman yang berbeda saat masyarakat tidak terlibat dalam pembahasannya. “Setelah semua perubahan pasca pembahasan di internal pansus, nanti akan dibahas bersama masyarakat. Jangan sampai setelah perdanya disahkan sam-

Sekretaris Pansus I DPRD Pamekasan

pai terjadi protes disana-sini, karena merasa tidak dilibatkan. Apalagi hal ini terkait dengan nasib desa ke depan,” ungkapnya. Pihaknya tidak menjelaskan pasal-pasal yang dianggap sulit untuk diterapkan di Kabupaten Pamekasan. Dimana pasal-pasal itu dinilai bertentangan dengan kebiasaan dan akan memicu terjadinya kecurangan yang hanya akan memunculkan konflik horizontal antar pendukung calon. Pihaknya menargetkan pembahasan Raperda Pilkades sudah rampung bulan depan. Pihaknya berharap pada bulan April, raperda ini sudah menjadi perda. Sebab, raperda tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Apalagi, saat ini sudah ada sekitar 82 desa yang tidak memiliki kepala desa definitif. “Kami belum bisa memastikan kapan pelaksanaan pilkades bisa digelar,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

DPRD - Satpol PP ‘Tak Harmonis’

HMI

Tangkal ISIS

Suli: Seharusnya Satpol PP Aktif Berkoordinasi dengan Pemprov Jatim PAMEKASAN – Satpol PP dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pamekasan berbeda pendapat mengenai Peraturan Daerah (Perda) tentang Pertambangan Pasir, sehingga membuat aktivitas pertambangan di wilayah tersebut simpang siur. Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Suli Faris menilai pernyataan Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno terkait tidak adanya Perda tentang Penambangan Pasir tidak mendasar, karena kendati Pamekasan tidak mempunyai perda yang khusus membahas itu, namun kegiatan penambangan diatur dalam Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Ruang, Izin Reklame, dan Izin Penggalian atau Penambangan Bahan Golongan C, seperti pasir, marmer, dan batu kapur. Politisi Partai Bulan Bintang

(PBB) ini menyayangkan dengan pernyataan di sejumlah media tentang penambangan pasir. Selain itu, pihaknya menuding Satpol PP tidak paham tentang perda yang berlaku di Pamekasan. ”Pamekasan memiliki Perda Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pemanfaatan Ruang, Izin Reklame dan Izin Penggalian atau Penambangan Bahan Golongan C. Saya kira Satpol PP bisa menggunakan aturan ini untuk menertibkan penambangan liar,” kata Suli. Kemudian, lanjut Suli, ada juga Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2005 tentang

Larangan Penambangan Bahan Galian Golongan C di daerah sungai yang menjadi kewenangan Pemprov Jatim. Sehingga Satpol PP Pamekasan seharusnya dapat berkoordinasi dengan Pemprov Jatim untuk penegakan perda penambangan di Pamekasan. ”Menurut saya yang perlu aktif untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah Jawa Timur adalah instansi terkait, dalam hal ini Satpol PP, agar kegiatan penambangan yang dapat merusak lingkungan bisa ditertibkan,” ungkapnya. Sebelumnya, Kepala Seksi Penyidik dan Penyelidikan, Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno mengatakan pihaknya sudah mengetahui sejumlah lokasi yang terdapat aktivitas penambangan liar di wilayah Pamekasan. Namun pihaknya tidak bisa melakukan penertiban, karena Kabupaten

Pamekasan belum punya satu pun regulasi yang mengatur tentang penambangan liar. Namun demikian, posisi Satpol PP masih bagian dari tim terkait Sumber Daya Alam (SDA). Menurutnya, penertiban bisa dilakukan jika tim merekomendasikan penindakan tambang liar. Namun sampai saat ini belum ada rekomendasi yang keluar, sehingga Satpol PP hanya bersifat menunggu. “Kalau tidak salah Perda tentang Penambangan tidak ada, yang ada itu perda tentang izin retribusi penimbunan (tambang pasir). Tugas kami sebagai penegak peraturan daerah (perda). Jadi, kami bertindak hanya berdasarkan peraturan. Kalau peraturannya belum ada, maka bukan kewenangan kami untuk menindak,” kata Yusuf. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, berupaya menangkal paham ISIS melalui pendalaman materi Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang menjadi materi pokok kajian keislaman organisasi itu. “Sejak adanya gerakan ISIS, apalagi ada warga Indonesia yang terbukti telah bergabung dengan gerakan radikal itu, kami sengaja menambahkan jam materi kajian NDP pada setiap latihan kader (LK) dari sebelumnya hanya empat jam menjadi 10 jam,” kata Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan Moh Khofifi di sela-sela LK I di lembaga pendidikan Islam Al-Ikhlas, Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Sabtu (21/3) malam. Ia menjelaskan, penambahan jam materi NDP itu dimaksudkan agar pemahaman anggota HMI tentang Islam lebih mendasar, utuh, dan tidak parsial. Sehingga substansi pesan Islam, sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, mampu dipahami, diresapi dan diaplikasikan dalam kehidupan sosial bermasyarakat. “Karena kan sebenarnya Islam ini merupakan agama cinta damai, menolak terhadap kekerasan, menghormati kebebasan berfikir, serta menghargai perbedaan pemahaman,” katanya. Kekerasan, apapun bentuknya, kendati atas nama agama, merupakan perbuatan terlarang, dan Islam tidak mengajarkan praktik kekerasan, bahkan Islam sangat menganjurkan untuk bersikap sopan, dan mengedepankan dialog apabila terjadi perbedaan pendapat. NDP merupakan panduan kajian ke-Islam-an yang menjadi materi wajib di berbagai kegiatan pelatikan di organisasi itu, mulai dari LK I, LK II hingga LK III. Materi kajian keIslaman organisasi ini dirumuskan pada Kongres ke-9 HMI di Malang tahun 1996 dengan memberikan mandat pada tiga orang sebagai tim perumus, yakni Endang Syaifuddin Ansori (almarhum), Nurcholis Madjid (almarhum) dan Sakib Mahmud. Pada Kongres ke-10 di Palembang tahun 1971 konsep dasar Islam ini dikukuhkan dengan nama “Nilai-Nilai Dasar Perjuangan” yang disingkat dengan NDP tanpa perubahan isi sama sekali. =ANT/ABD AZIZ


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

I

AKSI TUNGGAL. Fendi Cupang melakukan aksi tunggal di depan Kantor Satpol PP.

Akankah Satpol PP Dibubarkan? Fendi: Jangan-jangan Main Mata dengan PKL PAMEKASAN – Satpol PP kembali digoyang. Kali ini, meskipun seorang diri, Fendi Cupang kembali meminta Pemkab Pamekasan dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) setempat agar segera membubarkan Satuan Polisi Pamong Praja tersebut, karena keberadaannya dinilai tidak mampu menegakkan peraturan daerah. Fendi mencontohkan penanganan pedagang kaki lima (PKL) di Pamekasan yang masih semrawut dan terkesan dibiarkan. Akibatnya, trotoar yang seharusnya menjadi hak pejalan kaki, sudah terganti menjadi hak PKL dan pedagang asongan. Fendi menunjukkan di sepanjang trotoar di kawasan pertokoan Citra Logam Mulya (CLM) di Jl Kabupaten. Pejalan kaki harus mengalah turun ka jalan raya karena trotoar sudah dipadati PKL. Kondisi ini membahayakan pejalan kaki dan mengganggu pengendara yang melintas. Di lokasi ini, Pol PP hanya memantau dan nyaris tidak menindak PKL yang berjualan di kawasan itu. Padahal jelas-jelas kawasan CLM merupakan daerah

terlarang bagi PKL sebagaimana diatur dalam Perda tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL). “Lalu dimana peran Pol PP dalam menegakkan perda, jangan-jangan lembaga ini sudah ada main mata dengan PKL

yang melanggar perda. Sehingga sekalipun melanggar, dibiarkan dan hanya duduk-duduk,” ungkap Fendi. Tidak hanya di trotoar, Pol PP juga kurang tegas memberikan sanksi kepada pemilik karaoke yang melanggar Perbub tentang Hiburan dan Penyelenggaraan Tempat Karaoke. Untuk itu, ia meminta pemerintah agar mengkaji ulang keberadaan Pol PP yang dinilai masih lamban melaksanakan tugasnya sebagai penegak peraturan di Pamekasan. ”Kalau perlu Pol PP ini dibubarkan saja, kalau membiarkan orang melanggar ketentuan,”

ujarnya. Sebelumnya, pembubaran Pol PP disuarakan Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sahur Abadi yang menilai kinerja lembaga ini tidak maksimal dalam menegakkan perda. Sehingga pihaknya menyuarakan pembubaran Pol PP. Di sisi lain, Wakil Bupati Pamekasan, Khalil Asyari meminta lembaga ini agar mengerahkan seluruh kemampuan, daya dan upaya dalam melaksanakan tugas membantu kepala daerah mewujudkan amanat undang-undang dalam

menegakkan Perda dan Perkada, serta menyelenggarakan ketertiban umum juga ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Wabub pada kesempatan itu, juga meminta Pol PP agar tidak menggunakan cara-cara yang kasar beringas dan sewenangwenang dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Melainkan lebih menggunakan cara-cara yang persuasif, humanis, simpatik, dan profesional. Sebab hal itu akan lebih efektif dalam pelaksanaan tugas di lapangan. =FAKIH AMYAL/UZI

NO

TANGGAL

NAMA

JABATAN

PERNYATAAN

1

6 Oktober2014

Sahur Abadi

Ketua Fraksi PPP

2

15 Oktober 2014

Alwi Beiq

Sekkab Pamekasan

Satpol PP merupakan lembaga yang harus ada dalam pemerintahan daerah, dan keberadaannya sangatlah dibutuhkan

3

17 Maret 2014

Khalil Asyari

Wabup

Minta lembaga ini agar mengerahkan seluruh kemampuan, daya, dan upaya dalam melaksanakan tugas membantu kepala daerah mewujudkan amanat undang-undang dalam menegakkan Perda dan Perkada serta menyelenggarakan ketertiban umum, ketenteraman masyarakat,dan perlindungan masyarakat.

4

20 Maret 2015

Fendi Cupang

Warga Kecamatan Proppo

Kinerja lembaga ini tidak maksimal dalam menegakkan perda

Keberadaannya tak mampu menegakkan perda, jangan-jangan sudah ada main mata dengan para PKL.


KORAN J SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

Al-Falah Belum Mampu Perangi Kemiskinan Bupati: Faktor Utama Program Raskin Tidak Efektif

SAMPANG – Usaha pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sampang, A. Fannan Hasib- Fadhilah Boediono (Al-Falah) dalam memberantas kemisikinan di Kabupaten Sampang masih jauh dari harapanya. Mengingat kemisiknan yang melanda masyarakat masih cukup tinggi. Dalam acara Silaturrahmi dan Koordinasi Tim Al-Falah yang diselenggarakan di Pendopo Bupati Sampang, Jl Wijaya Kusma, Minggu (22/3), Bupati A Fannan Hasib yang didampingi Wakil Bupati Fadhilah Boediono sempat menyinggung angka kemiskinan yang terus melanda masyarakatnya. Pihaknnya tidak menampik usahanya dalam memberantas kemiskinan selama memimpin Kota Bahari belum mampu menutup angka kemiskinan. “Kami

bukan tidak berhasil memberantas kemiskinan. Cuma usaha kami hanya berhasil sedikit setiap tahunnya,” akunya pada awak media. Tokoh nomor satu di Sampang itu juga mengakui Kota Bahari masih ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan kabupaten lain dalam memberantas kemiskinan, meskipun di daerah lain juga dilanda kemiskinan. Kata Fannan Hasib, selama dirinya menjadi kepala daerah, keberhasilannya dalam membe-

rantas kemiskinan masih minim. “Kami tidak akan tinggal diam dalam mengusut kemiskinan yang ada di Sampang, tahun ini dan seterusnya kami akan terus mengejar angka kemiskinan,” paparnya. Menururtnya, banyak hal yang menyebabkan angka kemiskinan belum turun secara signifikan, salah satunya adalah program beras misikin (raskin) yang berjalan tidak efektif. “Raskin kan program pemerintah pusat untuk memberantas kemiskinan, cuman kadang-kadang tidak efektif sih,” ucapnya. Namun sayangnya, Bupati Sampang A Fannan Hasib tidak menyebutkan angka kemiskinan yang ada di Sampang. Dia hanya mengakui angka kemiskinan masih tinggi dan keberhasilan serta jerih payahnya minim. Terpisah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Trans-

migrasi (Dinsosnakertrans) Sampang Malik Amrullah mengatakan, dalam memberantas kemiskinan di Sampang membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada. Sebab, cara penanggulangan kemisikanan pemerintah berbeda-beda dan tidak harus fokus pada Dinsos mengingat setiap SKPD mempunyai program yang juga menunjang pada pemberantasan kemiskinan itu. “Kalau di Dinsosnakertrans masih klaster pertama. Misalnya, kalau ada orang lapar ya dikasih makan, klaster yang lebih tinggi, misalnya juga di Babemas ada program PNMP yang juga mendorong dalam penanggulangan kemiskinan,” kilahnya. Menurutnya, Dinsosnakertrans dalam menanggulangi kemisikinan di Sampang setiap tahun mengucurkan program

J

Bupati Sampang A. Fannan Hasib saat memberikan sambutan pada acara Silaturrahmi dan Koordinasi Al-Falah, Minggu (22/3).

yang mendukung terhadap pemberantasan kemisikinan, program itu adalah raskin, program keluarga harapan (PKH) dan BLSM. Program itu mendukung penuh terhadap kebutuhan masyarakat. Sehingga, secara tidak sadar program tersebut salah satu cara menanggulangi kemiskinan di Sampang. “Jadi, dalam menanggulangi kemisikian membutuhkan dukungan dari semua SKPD yang ada, sebab di semua SKPD ada program yang berkaitan langsung dengan masyarakat,” ucapnya. Namun, saat ditanyakan angka kemiskinan yang ada di Sampang, Malik mengaku tidak tahu dengan dalih data kemiskinan ada di Bappeda. “Kalau datanya saya tidak tahu. Yang tahu di Bappeda, silakan tanya ke Bappeda,” ungkapnya. =RIDWAN/LUM


Sampang

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

K

Polisi Ringkus Bandar Sabu-Sabu SAMPANG - Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sampang kembali ringkus bandar sabu-sabu setelah mengamankan Adi Harja (40), warga Banjar Sogian, Kecamatan Tandes, Kota Madya Surabaya yang bertujuan dari arah Surabaya-Madura untuk melakukan pengiriman SS. Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kasat Narkoba AKP Syaiful Anam menceritakan penangkapan tersangka. Pada hari Selasa tanggal 17 Maret, tepatnya pukul 13.00, Satreskoba Polres Sampang menyamar sebagai pembeli dan mengatur pertemuan di SPBU Bancelok Kecamatan Jrengik dengan tersangka untuk transaksi sabu-sabu seberat

15,12 gram yang sudah dipesan sebelumnya. Kemudian, Setelah barang tersebut diterima, polisi yang menyamar langsung melakukan penangkapan. Akan tetapi, dalam penangkapan pada waktu itu, tersangka berhasil melarikan diri ke daerah utara melalui jalan tikus kembali ke Surabaya. Kejadian itu, tidak membuat Satreskoba putus asa untuk

menangkap kembali tersangka. Polres langsung bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya Bidang ITE untuk melakukan tracking, sinyal pelacakan melalui handpone, dari hasil sinyal tersangka diketahui berpindahpindah tempat. Pada Rabu tanggal 18 Maret, tepatnya malam hari sekitar pukul 22.00 sinyal tersangka berhenti di Taman Bungkul Surabaya, seketika itu juga polisi melakukan penangkapan. Namun tersangka masih sempat memberontak bahkan mengaku barang bukti yang sudah ada ditangan polisi bukan miliknya. Setelah dilakukan introgasi akhirnya tersangka mengakui semua asal usul sabu-sabu itu.

Dikatakan Syaiful Anam, tersangka dikendalikan oleh inisial D, salah satu warga binaan Lapas Narkotika Pamekasan melalui telpon seluler untuk menjual barang haram tersebut. Dan setiap kali penjualan tersangka mendapat imbalan Rp 1 juta. “Pengakuan dari tersangka, mengaku dikendalikan oleh seorang napi lapas narkotika Pamekasan untuk menjual kepada pembeli yang sudah memesan melalui D,” tegasnya. Dalam penangkapan itu polisi berhasil mengamankan barang bukti dari tersangka berupa satu plastik klip putih yang di dalamnya berisi kristal putih seberat 15,12 gram, satu unit HP Samsung warna biru beserta sim

card, satu unit mobil Vios warna hitam, Nopol L 5474 KI berserta kontak dan STNK. ”Barang bukti yang diamankan dari tersangka berupa kristal putih 15,12 gram, 1 HP samsung, mobil serta dengan surat suratnya termasuk (kunci) kontak mobilnya,” paparnya. Dikatakan, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukuman bisa dipidana mati, pidana seumur hidup, atau penjara paling singkat 6 tahun penjara dan paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda maksimum 10 miliar. =RIDWAN/LUM

KESEHATAN MASYARAKAT

Dinkes Minta Korban Banjir Waspada Leptospirosis Sampang - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, meminta warga korban banjir di wilayah itu waspada terhadap penyakit leptospirosis, yakni jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus. “Sebab jenis penyakit ini biasanya mudah menyerang manusia, apabila menyentuh air yang bercampur dengan kencing tikus,” kata Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi kepada Antara per telepon di Sampang, Jawa Timur, Minggu (22/3) pagi. Pada musim banjir seperti sekarang ini, kata Firman, penularan penyakit leptospirosis akan sangat mudah, karena genangan air terjadi dimana-mana, bahkan hingga masuk ke kamar rumah warga. Ia menjelaskan, sebenarnya, pihaknya telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui petugas medis yang ada di masing-masing puskesmas agar masyarakat waspada. “Tapi media, perlu juga membantu menyuarakan, hal ini, agar segera tersebar luas, sehingga sosialisasi tentu akan lebih optimal,” katanya. Tahun lalu, Pemkab Sampang pernah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dalam kasus leptospirosis itu. Kala itu sebanyak 95 orang terserang jenis penyakit karena terinfeksi kencing tikus itu, dan sebanyak 10 orang di antaranya meninggal dunia. “Tentunya, kami tidak ingin, kejadian sebagaimana tahun lalu

terulang lagi,” kata Firman. Leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri Leptospira sp yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis). Di Indonesia sendiri, penular-

an jenis penyakit ini paling sering terjadi melalui tikus pada kondisi banjir. Sebab, menurut Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi, dalam keadaan banjir menyebab-

kan adanya perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira

berkembang biak. Selain leptospirosis, jenis penyakit lain yang juga perlu diwaspadai bagi warga korban banjir ialah penyakit gatal-gatal dan diare.=ant/mk


L

Sampang

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

Stan Diskop UKM Ditinggal PKL SAMPANG - Puluhan stan pedagang kaki lima (PKL) yang berlokasi di Gedung Tenis Indoor ditinggal oleh sejumlah PKL yang sempat menempati lokasi tersebut. Stan yang difasilitasi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Sampang itu nampaknya kurang diminati. Stan PKL pada awal pendirianya ditempati 24 TKL. Namun saat ini hanya ada delapan stan yang ditempati. Bahkan Stan PKL atau yang biasa disebut pusat jajanan selera rakyat (Pujasera) itu kini tinggal deretan kursi yang berbaris untuk para pengunjung. Akan tetapi, kursi itu juga tidak digunakan mengingat pengunjung juga mulai enggan mengunjunginya. Kepala Diskop UKM Sampang Saryono melalui Bidang Pemberdayaan UKM Madaningsih mengakui bahwa selama ini lokasi tersebut kurang diminati oleh PKL karena berdasarkan keterangan yang diperoleh Diskop UKM, sejumlah PKL mengeluhkan sepinya pembeli di lokasi tersebut. Bahkan, kalau tidak ada pengunjung sisa PKL yang masih menempati potensi akan pindah jika pengunjung yang diharapkan tak kunjung datang. “Kami mengakui ada sebagian PKL yang meninggalkan lokasi itu dengan alasan sepi pembeli,” katanya, Minggu (22/3). Menurut Madaningsih, lokasi PKL itu memang kurang memberikan perhatian kapada masyarakat atau para pengunjung saat ini. Sebab tidak dilengkapi dengan fasilitas mainan seperti yang ada di Monumen Sampang.

Sehingga, hanya orang tertentu yang mengunjungi stan tersebut. Namun Diskop UKM akan berusaha keras untuk menarik perhatian PKL yang sudah pindah agar kembali menempati. “PKL memilih keluar berjualan di lokasi lain dengan alasan sepi pengunjung, dan stan itu tinggal 8 dari

jumlah 24 stan yang ditempati sebelumnya,” ungkapnya. Ketika disinggung soal ketidakmatangan rencana Diskop UKM lantaran tidak diminati oleh PKL, Mada sapaan Madaningsih enggan memberikan komentar. Bahkan menyuruh untuk bertanya ke yang mengusulan lokasi tersebut.

Sebab, lokasi tersebut atas usulan tim, yang terdiri dari Dinas PU Cikartarung, Disbudparpora dan juga Diskop UKM. Namun dengan kondisi itu, Madaningsih berjanji akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya, agar nantinya stan yang disediakan oleh Diskop UKM tersebut

tidak mubazir. “Kalau terkait diminati atau tidak silakan tanya ke tim yang mengusulkan lokasi tersebut. Kalau saya sendiri tidak tahu, tetapi yang jelas saya akan melakukan koordinasi dengan tim untuk membahasnya lebih lanjut,” janjinya. =RIDWAN/LUM


KORAN Bangkalan MADURA Mahfud: Utamakan Bidang SDM BANGKALAN – Salah seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Mahfud mengatakan pemuda harus pro aktif membangun Madura. Menurutnya, peranan pemuda terhadap perjuangan dan perubahan bangsa sangat penting, untuk membawa Madura menjadi lebih baik secara ekonomi dan sumber daya manusia. Apalagi tingkat kesejahteraan masyarakat Madura sangat minim dan mayoritas belum mampu mendapatkan penghasilan yang signifikan di daerahnya sendiri.

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015

SENINNo. 23 MARET | No. 0571|IVTAHUN IV 05712015 | TAHUN

Pembangunan Madura di Tangan Pemuda Menurutnya, pemuda Pulau Madura harus pro aktif dalam membangun sumber daya manusia (SDM) di daerahnya masingmasing. Agar masyarakat Madura bisa lebih maju, baik secara pendapatan dan kreativitas. Sebab daerah lain di luar Madura sudah bisa sampai pada kegiatan ekonomi mandiri kreatif. Tentunya kesejahteraan masyarakat di tingkat bawah lebih terjamin. "Saya menginginkan bagaimana pemuda bisa pro aktif dalam upaya pembangunan terutama di bidang SDM. Karena saya iri melihat masyarakat di luar sudah mandiri secara ekonomi. Jika sudah begitu, maka generasi muda bisa maju," terang anggota Komisi

Mahfud

Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur

C DPRD Provinsi Jatim, Mahfud, kemarin (22/3). Menurutnya, para pemuda bisa menciptakan sebuah hasil karya kerajinan dan karya seni kreatif. Kemudian hasil tersebut bisa dipasarkan pada masyarakat luas. Jika dalam perjalanannya mengalami kesulitan modal, bisa mengajukan pinjaman pada Bank BPR-UMKM Jatim. Sebab, prosesnya cepat dan bunganya terbilang sangat kecil dibandingkan pinjam ke rentenir. "Sekarang tidak ada yang susah. Pemerintah menyiapkan dana pinjaman yang bunganya hanya 6 persen selama setahun. Artinya, dalam sebulan bunganya hanya dipatok 0,5 persen tiap bu-

lannya," terangnya. Hasil kerja nyata para pemuda sangat diharapkan masyarakat. Sebab, hanya pemuda yang bisa bekerja keras untuk membangun Madura seutuhnya. Dengan pikiran mereka bisa menciptakan sebuah ekonomi kreatif, agar kesejahteraan masyarakat bisa terwujud. Apalagi, Madura sudah tertinggal jauh dengan kota-kota besar lainnya. Itu menjadi pekerjaan rumah bersama. "Kami berharap pemuda bisa berkarya dan membuka usaha mandiri, sehingga bisa meningkatkan ekonomi di propinsi Jatim, khususnya di Pulau Madura," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

MARAK BEGAL

ANJAL

BANGKALAN - Maraknya tindak kejahatan begal motor di beberapa kawasan di Kabupaten Bangkalan membuat warga resah. Apalagi beberapa waktu lalu, akses jalan protokol seperti di jalan Desa Pangeleyan, Dumajah, dan juga jalan desa Separah, Kecamatan Galis, sempat diisukan menjadi tempat terjadinya tindakan kejahatan. Membuat masyarakat setempat semakin merasa khawatir. "Kekerasan tersebut hampir terjadi di setiap kawasan di Kabupaten Bangkalan. Ya, kami merasa sangat resah dan tidak aman. Apalagi isu begal terjadi di jalan-jalan utama yang ramai dilewati pengendara," ungkap salah seorang warga Tanah Merah H.Johari Qodri. Oleh karena itu, warga meminta petugas kepolisian selalu melakukan razia diakses jalan Kecamatan Tanah Merah tersebut. Sebab, jika dibiarkan, warga akan merasa tidak aman dalam berkendara. Terlebih di jalan-jalan sepi penduduk yang tak ada lampu penerangan. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Nopta Histaris mengatakan, pihaknya akan melakukan patroli lalu lintas dengan mengerahkan pihak polsek

BANGKALAN - Hingga saat ini keberadaan anak jalanan (anjal) dan pengamen cilik di Kabupaten Bangkalan belum tertangani, bahkan semakin tak terbendung. Terlihat di beberapa titik, seperti di beberapa Traffict Light, Petapan, Tangkel, dan Traffict Light Junok. Mereka rata-rata masih seusia sekolah dasar. Pandangan tak indah itu menuai kritikan keras dari para pelaku pendidikan. Selama ini pemerintah terkesan membiarkan pemandangan yang kurang bagus itu. "Anjal ataupun pengamen itu jangan dibuat hal yang sepele. Pemerintah jangan hanya mengedepankan kebersihan dan keindahan kota saja. Namun, peduli terhadap anjal juga merupakan bagian dari penyelamatan generasi bangsa," ujar juru bicara Madura Education Development (MeD), Rosyadi Bahrul, Minggu (22/3). Kepala Satpol PP Bangkalan, Ach Fahri melalui kasi Trantib Satpol PP, H Antok menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan tindakan terhadap para anjal tersebut. Akan tetapi, dalam hal ini pihaknya juga masih menunggu koordinasi dari pihak terkait dalam melakukan razia anjal. = ANAM ALFAROBI/RAH

Satpol PP Tak Bertindak

Warga Diminta Intensifkan Razia

DIGIRING. Polisi sedang menggiring seorang begal, Minggu (22/3).

setempat guna menekan tindak begal tersebut. Informasi warga tentang banyaknya begal akan lebih diintensifkan

penjagaan. "Ya kami akan upayakan melakukan patroli jalan. Untuk masalah begal ini, tentunya

suhul anam/koran madura

harus melibatkan gabungan tim, seperti dari Reskrim dan juga Shabara," ujarnya. = ANAM ALFAROBI/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571| TAHUN IV

Angka Kemiskinan Peringkat Kedua di Madura Tingkat Kematian Bayi Tinggi, Masalah Gizi Masyarakat pun Buruk BANGKALAN – Meskippun pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bangkalan mencapai 6,32 persen, namun peringkat Kemiskinan Kabupaten Bangkaten menempati urutan kedua di Pulau Madura. Posisinya berada setelah Kabupaten Sampang. Angka kemiskinan di Bangkalan mencapai 23,14 persen. "Persentase masyarakat miskin di Kabupaten Bangkalan saat ini mencapai 23,14 persen. Atau tertinggi kedua setelah Kabupaten Sampang," kata Kepala Bidang Ekonomi Bakorwil IV Madura, Ali Mulyono saat berkunjung ke Bangkalan. Selain titu, di bidang kesehatan, ternyata tingkat kematian ibu melahirkan sudah rendah. Namun angka kematian bayi masih tinggi. Termasuk dalam masalah gizi masyarakat juga terbilang buruk. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah kasus narkoba yang telah menjadi tren nasional berasal dari Bangkalan. "Khusus di Bangkalan angka kematian bayi persentasenya mencapai 53,21 persen. Ditambah kasus narkoba di Bangkalan

yang menjadi sorotan nasional, karena terkenal dengan Kampung Narkoba. Tentunya, semua hal itu harus diperbaiki agar menumbuhkan tingkat kesejahteraan masyarakat," ungkapnya. Kondisi narkoba sudah kritis dan darurat. Tak hanya di Madura, karena narkoba menjadi masalah nasional. Apalagi disinyalir masuknya narkoba dari jalur laut, karena jalur udara sudah sulit. Informasi Polda dan Kodam, akses yang menjadi pintu masuk me-

lewati jalur Madura. Termasuk di wilayah kepulauan Sumenep juga banyak, hal itu perlu diatasi karena dampaknya pada generasi bangsa. Lebih luas, Ali menilai tingginya angka kemiskinan tersebut tentunya berbanding terbalik dengan kenyataan. Sebab Madura mempunyai potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Usaha yang paling menonjol adanya ternak sapi dan penghasilan garam rakyat. Dari dua potensi ini saja, pasokan Jawa Timur seharusnya berasal dari Madura. Belum lagi luas perkebunan jagung mencapai 1/3 luas lahan jagung yang ada di Jawa Timur. Tidak ada langkah terpadu yang dilakukan empat kabupaten di Madura. Setelah dipelajari dan dikaji bersama, ternyata penanganan potensi yang ada di Madura dilakukan sendiri-sendiri oleh masing-masing kabupaten. Contoh potensi sapi di Madura populasinya mencapai 1/4 popu-

lasi sapi yang ada di Jatim. Usaha garam, pasokannya mencapai 50 persen berasal dari Madura. "Tentunya ironis melihat kondisi Madura dengan potensi yang ada. Pengembangan masih bersifat masing-masing kabuaten, kenapa tidak terpadu dalam menanganinya. Padahal potensi besar, sayang jika tidak punya gairah yang kuat," jelasnya. Dia menyarankan, salah satu cara terbaik untuk mengatasi angka kemiskinan itu adalah dengan mendirikan pusat-pusat kegiatan ekonomi. Sehingga masyarakat Madura mengambil peran, tidak hanya menjadi objek ekonomi saja. Tentunya, langkah tersebut bukan Bakorwil yang menjalankan, karena sifatnya hanya lembaga koordinator bukan pelaksana. Masyarakat dan pemerintah daerah yang harus menjalankan untuk meningkatkan tingkat perekonomian mereka. Sebab dari kesejahteraan, Madura masih tertinggal. = MOH RIDWAN/RAH

didik fatlurrahman/koran madura

DITERJANG ANGIN. Tanaman padi sudah hampir panen roboh karena diterjang angin kencang disertai hujan yang sangat deras di Desa Karang Nangka Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura.

DISTRIBUSI RASKIN

Wabup: Perhatikan 6 Tepat BANGKALAN - Wakil Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mondir Rofii meminta agar distribusi bantuan beras untuk warga miskin atau raskin di wilayah itu memerhatikan enam tepat. "Enam tepat yang harus diperhatikan itu, meliputi tepat sasaran, jumlah, harga, waktu, administrasi, dan tepat kualitas," katanya di Bangkalan, Minggu (22/3). Wabup mengemukakan hal ini, menanggapi pertanyaan wartawan, terkait kesiapan Pemkab Bangkalan dalam upaya menekan penyeimbangan bantuan beras untuk warga miskin itu, yang akan didistribusikan pada April 2015. Menurut dia, Pemkab Bangkalan telah menyampaikan sosialisasi kepada para kepala desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan, terkait program enam tepat itu. "Dalam sosialisasi itu, kami juga menekankan agar kepala desa tidak mempermainkan bantuan beras warga miskin di desanya, semisal mengurangi jatah bantuan," katanya. Apabila nantinya diketahui ada oknum kepala desa yang melakukan penyimpangan, pemkab akan menindak tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Bantuan raskin 2015 di Kabupaten Bangkalan, pelaksanaan dan ketentuannya sama dengan bantuan tahuntahun sebelumnya, yakni 15 kilogram per rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM), dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram. Ia menjelaskan, distribusi dari gudang ke kepala desa, merupakan tanggung jawab Perum Bulog, sebagai institusi yang ditunjuk pemerintah dalam pelaksanaan bantuan raskin, sedangkan dari kepala desa ke masyarakat merupakan tanggung jawab Pemkab Bangkalan. "Dari desa ke warga penerima bantuan itu yang nantinya akan kami awasi secara ketat, agar beras bantuan benar-benar diterima warga yang berhak menerima bantuan," katanya menjelaskan. = ANT/AZIZ/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Laporan Khusus

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015

SENINNo. 23 MARET 2015 | No. 0571|IVTAHUN IV 0571 | TAHUN

O O

PASANGAN MESUM. Salah satu pasangan mesum yang beberapa waktu lalu diamankan oleh aparat gabungan. fakih amyal/koran madura

PAMEKASAN - Dua hari berturut-turut tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Pamekasan, Kepolisian Resort Pamekasan, dan POM TNI Pamekasan, melakukan razia penyakit masyarakat, di sejumlah tempat kos, hotel, dan wisma yang ada di Kabupaten Pamekasan. Hasilnya, pasangan mesum dibekuk di salah satu hotel di Jalan Raya Mesigit, Rabu (18/03). Sementara sehari dari penangkapan pasangan mesum di hotel, aparat gabungan kembali mengamankan tiga perempuan tanpa identitas yang kedapatan berdiam di rumah kos cowok, Jalan Pramuka Pamekasan, Kamis malam (19/3/2015). Dalam operasi pertama tersebut, pasangan mesum yang ditemukan berduaan di dalam kamar hotel tersebut, dalam kondisi tanpa busana sehingga keduanya digelandang ke Pol PP. Sementara tiga perempuan yang diamankan di kamar kos laki-laki tersebut, masing-masing inisial DGS

Pamekasan Darurat Prostitusi (32), warga Dusun Atoran, Desa Ambat Tlanakan, EK (17) warga Jalan Amin Jakfa, Gang Buntu Parteker Pamekasan, dan AF (17) asal Sidoarjo. Ketiganya dicurigai bertindak asusila karena berdiam di rumah kos laki-laki sampai malam hari dan setelah diperiksa ternyata tidak memiliki kartu pengenal. Saat dirazia tiga orang lakilaki yang diduga penghuni kos kabur saat mengetahui ada petugas gabungan sedang beroperasi. Sehingga yang dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberikan pembinaan hanya tiga orang tersebut. Kepala seksi penyidikan dan penyelidikan Pol PP Pamekasan, Yusuf Wibisono mengaku sudah meningkatkan operasi gabungan ke sejumlah tempat kos. Sebab pihaknya menengarai tempat kos masih dijadikan surga untuk melakukan mesum. Sementara bisnis ‘esek-esek’, menurut rilis Pol PP masih terpusat di Pasar 17 Agustus, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota. Modus dan transaksinya bervariatif. Baik ketemu langsung ataupun meng-

gunakan pihak ketiga. Ada modus baru yang kini dilakukan oleh pekerja seks komersial (PSK) untuk mengelabui aparat. Salah satunya, setelah melakukan transaksi dengan pria hidung belang, eksekusi tidak lagi dilakukan di penginapan, melainkan cukup didalam mobil. Sebab hal itu dianggap cara jitu, untuk lepas dari pantauan aparat. Besar kemungkinan juga, eksekusinya dilakukan diluar Pamekasan dan mencari kabupaten lain yang aman dari razia aparat. Masih menurut Yusuf, berkat intensifnya razia yang dilakukan oleh apara gabungan, para pekerja seks komersial (PSK) mulai ketar-ketir melakukan eksekusi di penginapan ataupun rumah kos sehingga frekuensi pekerja seks komersial (PSK) di penginapan sudah berkurang. Beberapa waktu yang lalu, Pol PP merilis enam lokasi di Kabupaten Pamekasan, yang rawan dijadikan tempat ‘mesum’ mudamudi, yaitu Jalan Kabupaten, eks stasiun PJKA Jalan Trunojoyo, Jalan Teja, Jalan Lingkat Ceguk, Ter-

minal Ceguk, dan Area Monumen Arek Lancor jantung Kota Pamekasan. Juga ditambahkan warga setempat, di sepanjang jalan sebelah barat terminal bus utaranya STAIN Pamekasan pun marak dijadikan tempat mesum. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan sudah sering menyisir di beberapa lokasi rawan tersebut untuk meminimalisir angka mesum di bumi Gerbang Salam, selain di sepanjang jalan sebelah barat terminal bus tersebut. Pol PP meminta agar masyarakat proaktif melaporkan kepada penegak perda jika ada tindakan tak senonoh yang dilakukan muda-mudi. Tidak hanya di enam titik dimaksud, melainkan beberapa titik lainnya harus tetap dipantau. Di akhir tahun 2014 kemaren, Pol PP Pernah mengamankan remaja putri (16), asal Desa Laden Kecamatan Pamekasan, ditangkap oleh Pol PP di salah satu kamar kos Jalan Bonorogo Pamekasan. Remaja putri mengaku menjadi pemandu karaoke, ia tidak se-

kolah karena tidak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan. Setelah ditinggal kedua orang tuanya karena cerai. Kabupaten ini juga marak cabe-cabean yang diduga melibatkan siswa. Fenomena cabecabean ini terjadi di Pamekasan cukup beralasan. Sebab ada salah satu pengusaha muda Pamekasan berinisial MF mengaku pernah memanfaatkan jasa cabe-cabean untuk sekadar diajak makan ataupun lainnya dan usianya masih relatif sangat belia. Pelaku cabecabean itu biasa memasang tarif Rp 300.00 hingga Rp 500.000. Cabe-cabean bisa ditemui di sejumlah tempat karaoke, sudutsudut taman Arek Lancor, dan pelataran toko modern di Pamekasan pada pukul 00.00 WIB dini hari. Tetapi, untuk mendekati mereka jelas tidak mudah dan harus melalui teman dekatnya. Bisa pula menghubungi melalui saluran handphone atau berkomonikasi melalui blackberry mesegger. Khairul hanya bisa meminta pihak-pihak berwenang untuk segera melakukan tindakan berupa razia di sejumlah tempat yang biasa dijadikan tempat nongkrongnya perempuan cabecabean di Pamekasan. = FAKIH AMYAL/RAH


KORAN MADURA

P

KORAN MADURA

SENIN 23 MARET 2015 No. 0571 | TAHUN IV

SENIN 23 MARET 2015 | No. 0571 | TAHUN IV

P

Pendekar Pamekasan Ikuti Kejurkab IPSI 2015 PAMEKASAN - Puluhan atlet pencak silat dari berbagai perguruan di Kabupaten Pamekasan mengikuti Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat (IPSI) tahun 2015. Menurut IPSI Pamekasan Masrukin, selain merupakan kegiatan rutin tahunan, Kejurkab ini juga dalam rangka mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Provinsi (Kerjurprov) Jawa Timur yang rencananya akan dilaksanakan pada April mendatang di Kabupaten Ngawi. Sementara pada bulan selanjutnya, IPSI juga akan mengirimkan atlet berprestasi yang akan diturukan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja yang akan berlangsung di Kabupaten Jember. Pria yang baru terpilih pekan kemarin menggantikan posisi mantan Wakil Bupati Pamekasan, Kadarisman Sastrodiwirjo sebagai Ketua IPSI Pamekasan ini mengatakan, Kerjurkab ini juga dalam rangka mempersiapkan atlet pencak silat di Pamekasan pada ajang olahraga dua tahunan provinsi yang akan diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi pada bulan Juni mendatang. Beberapa turnamen terang pria yang saat ini menjadi Sekretaris DPRD Pamekasan ini, harus dipersiapkan sedini mungkin. Agar para atlet Pamekasan dapat berprestasi dan mampu meng-

ADU KASAN. kasan untuk m kasan d kejuaraa

harumkan nama baik Kabupaten Pamekasan, di mata Jawa Timur dan nasional. “Banyak agenda IPSI Pamekasan, diantaranya Kejurprov di Ngawi, PON Remaja di Jember dan Porprov V di Banyuwangi. Ini harus betul-betul matang kami persiapkan, dimulai dari kejurkab ini,” ungkapnya Kejurkab yang dilaksanakansejak 20-22 di Gedung PKPRI Pamekasan ini, nantinya akan diambil 25 atlet berpretasi yang akan dibina secara khusus agar

call for UNTUK MENJADI JURNALIS

kasan yang baru, Masrukin meminta kepada seluruh masyarakat Pamekasan, untuk saling bahumembahu menciptakan regenerasi silat di Pamekasan. Sebagai tradisi yang harus dipertahankan, termasuk sebagai kekayaan budaya yang diwariskan nenek moyang. IPSI Pamekasan merupakan salah satu cabang olahraga binaan Koni Pamekasan. Dalam porprov keempat di Madiun juga mampu menyumbangkan medali. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Kirim surat lamaran anda dengan melampirkan:

JOURNALIST KORAN MADURA MEMANGGIL ANDA

mampu mengharumkan nama Pamekasan, di level regional maupun nasional. Masrukin menambahkan, dari 13 perguruan silat di bawah IPSI Pamekasan, hanya 8 perguruan silat yang mengikuti kerjukab ini. Tetapi, jumlah atlet yang mendaftar sangat banyak. sehingga, IPSI berkesempatan untuk melakukan evaluasi dan mencatat atlet yang akan dibina secara khusus oleh IPSI Kabupaten Pamekasan. Sebagai Ketua IPSI Pame-

• Curriculum Vitae • Fotokopi ijazah S1 • Fotokopi KTP • Fotokopi SIM • Foto 3x4 1 lembar

Bersedia ditempatkan di mana saja di Madura

• Tulisan tentang obsesi pribadi menjadi jurnalis (5000 karakter) • Tulisan berupa berita berbentuk Straigt News (3000 karakter) • Tulisan berupa berita berbentuk Features (5000 karakter)

Memiliki kendaraan roda dua sendiri

Mampu mengoperasikan komputer dan internet

Surat ditujukan kepada: KORAN MADURA | Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep | 0328 - 6770024


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.