e Paper Koran Madura 27 Maret 2015

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

1

JUMAT 27 MARET 2015 |0328-6770024 No. 0575 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com

27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

WAPRES DAN CEO TWITTER Wapres Jusuf Kalla (kanan) bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (26/3) Kedatangan Dick Costolo dalam rangka mempererat hubungan antara Twitter dan Pemerintah Indonesia. ant/syamsu

PAN Tidak t uk D ung Angkem ha m ku Kemen l Berita Nasiona hal 2

Twitter Akan Buka Kantor di Indonesia Berita Terkait |6


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

Euforia

Oleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Setiap warga negara, sama-sama sebagai rakyat dari bangsa yang pasti tidak sempurna. Tidak ada warga yang seluruhnya baik sebagaimana juga tidak ada warga yang sepenuhnya jelek. Pada sisi yang dianggap baik, adakalanya terdapat kelemahan di sana seperti juga pada satu dimensi kelemahan terdapat kekuatan di dalamnya. Bahkan dalam situasi tertentu, ada warga yang memanfaatkan kelemahan sebagai kelebihannya. Ini acapkali terjadi di mana pun sebagai ritme dan naik turunnya tangga nada yang berirama, melodius atau misterius. Memotret realitas hidup, warga bangsa ini ibarat orangorang yang berduyun-duyun datang ke tempat ibadah. Tiba di lokasi, banyak prilaku yang dimunculkan. Ada yang benar-benar beribadah, ada juga yang sekedar ngobrol, tidur-tiduran, numpang pipis, dan ada juga yang mengambil kotak amal di rumah ibadah yang dikunjungi. Kebhinnekaan prilaku ini juga terjadi di manapun. Dalam sebuah lembaga, orang-orang pilihan yang duduk di sana diasumsikan sebagai warga negara yang baik. Salah satu tanda bahwa seseorang itu baik, negara mensyaratkan rekomendasi dalam sebentuk surat berkelakuan baik yang dikeluarkan dari lembaga yang berwenang. Otoritas kebaikan itu pada akhirnya diukur lembaga yang belum tentu di dalamnya berisi orang-orang baik. Dus, kebaikan pada akhirnya terdistorsi ketika rekam jejak seseorang tidak baik di masa lalu yang diseolah-olahkan juga berpotensi tidak baik untuk masa depannya. Kebhinnekaan dari warga bangsa untuk perjalanan bernegara di babak berikutnya bukan pada keberbedaan prilaku Kondisi ini ibarat antara baik dan tidak baik. Melainkan keberagaman cara kubangan besar yang baik dari jalan yang bertanpa filter dan beda menuju kebaikan. Setidaksejurus kemudian tidaknya, tidak ada pihak lain kran dibuka secara yang terganggu karena menabrak paksa. marka jalan. Sebab rubaiat hidup hakikatnya seperti arus lalu lintas di jalan raya. Jika semua pengendara taat terhadap rambu-rambu, bisa dipastikan angka kecelakaan bisa tertekan. Sebaliknya, jika lalu lintas orangorang melampaui titik nadirnya, celaka akan mendekat. Apa yang terjadi pada bangsa ini, salah satu bukti bahwa celaka bangsa pasti tiba, ditunggu atau tidak dinanti. Euforia bangsa saat ini merupakan gerakan harakiri yang tidak disadari. Kondisi ini ibarat kubangan besar tanpa filter dan sejurus kemudian kran dibuka secara paksa. Mengalirlah dari mulut pipa besar itu serumpun benda yang berbeda-beda. Jika partikel-pertikel itu dipisah, air bersih kalah keruh dibanding comberan yang terjerembab di sana. Inilah wajah negeri saat ini sampai masa depan nanti jika tidak ada perubahan prilaku di episode berikutnya. Kondisi bangsa ibarat perahu yang dihantam gelombang dan oleng. Pada saat posisi terombang-ambing, awak kapal datang menemui penumpang dengan membawa obat pusing. Ia berteriak menawarkan tablet penawar pu-sing, bagi yang merasa pusing. Tetapi, semua penumpang mengacungkan tangan dan mengaku pusing meski sebagian diantaranya tidak pusing. Awak kapal kaget sebab dalam logika tidak akan terjadi semua penumpang pusing sebagaimana juga jarang terjadi bila seluruhnya tidak pening pada perahu yang oleng. Pada situasi ini, identitas berbangsa bagi warga negara, sebagian besar tercerabut karena proses metamorfosis warga terajadi secara tiba-tiba; menjadi pemamah. Sikap mandiri warga yang tercabik inilah yang menjungkalkan pribadi di lintas profesi apapun. Sebab, tak ada lagi identitas bangsa yang ramah, santun, dan berbudaya karena bermutasi ke bintangisme akut yang menampakkan wajah warga menjadi buas dan beringas, jauh lebih monster dari dinosaurus. Bahkan, para agamawan pun memilih pensiun dini dan lebih suka menciptakan dirinya sebagai sosok yang mengembala keledai dengan beberapa herder di dekatnya yang sengaja dibayar untuk menggonggong.=

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

2

Angket Menkumham Resmi Diajukan Partai Amanat Nasional Tak Ikut Mendukung JAKARTA- Pimpinan DPR RI menerima surat usulan pengajuan hak angket yang bakal diterapkan terhadap Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait keputusannya dalam mengesahkan kepengurusan PPP dan Partai Golkar. “Kita menerima ini dan akan ditindaklanjuti nanti sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Wakil Ketua DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon di gedung parlemen, Jakarta, Rabu malam. Surat usulan pengajuan hak angket Menkumham itu diserahkan oleh salah satu inisiator hak angket yakni anggota Fraksi Partai Golkar John Kennedy Azis, beserta rombongan dan diterima Fadli Zon. Fadli Zon menyatakan bahwa pimpinan DPR RI akan segera melakukan rapat pimpinan untuk membahas usulan pengajuan hak angket tersebut. “Kita bawa dulu ke rapat pimpinan dan badan musyawarah, lalu berikutnya ke paripurna. Yang jelas ini sudah memenuhi syarat (pengajuan hak angket) minimal 25 orang dan lebih dari dua fraksi,” jelas Fadli Zon. Menurut keterangan inisiator hak angket Kennedy Azis, su-

rat usulan pengajuan hak angket ditandatangani 116 anggota DPR RI, dari lima fraksi berbeda antara lain, 55 anggota Fraksi Golkar, 37 anggota Fraksi Gerindra, 20 anggota Fraksi PKS, dua anggota Fraksi PPP, dan dua anggota Fraksi PAN. “Masih banyak yang akan disusulkan,” kata Kennedy Aziz. Kennedy mengatakan pihaknya optimistis pengajuan hak angket sesuai target. Dia mengatakan pengajuan hak angket diperlukan agar apa yang telah dilakukan Menkumham terhadap internal PPP dan Golkar tidak terjadi pada partai lain. PAN Tidak Mendukung Sementara itu Partai Amanat Nasional tidak ikut mendukung usulan hak angket untuk meminta penjelasan pemerintah terhadap keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasona H Laoly, kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PAN Zulkifli Hasan. “DPP PAN tidak ikut usulan hak angket. Sudah begitu saja, tidak usah dikaitkan ke mana-mana,” katanya di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis. Zulkifli enggan menjelaskan mengapa DPP PAN tidak mendukung usulan hak angket, sedangkan partai-partai politik anggota Koalisi Merah Putih (KMP) menggulirkan usulan hak angket untuk meminta penjelasan pemerintah

mengenai keputusan Menteri Hukum dan HAM. Ketika ditanya, sikap PAN itu tidak sejalan dengan partai-partai politik anggota KMP, Zulkifli enggan menjelaskan. Ketua MPR RI itu mengatakan PAN tidak ingin menambah kegaduhan politik. “Wakil rakyat di Senayan itu, seharusnya fokus menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil ralyat,” katanya. Zulkifli sebelumnya juga sudah memerintahkan kepada Fraksi PAN di DPR RI untuk mencabut hak angket terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Selain PAN, Partai politik yang juga menolak Hak Angket terhadap Menkumham ini adalah PDIP, PKB, Partai Demokrat, PPP, dan Partai Nasdem. Usulan hak angket digulirkan oleh kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Bali yang dipimpin Aburizal Bakrie. Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie mengusulkan hak angket karena menilai keputusan Menkum dan HAM yang menerbitkan surat untuk mengesahkan kepengurusan Partai Golkar hasil Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono, adalah tindakan politik, bukan tindakan hukum. =ANT/RANGGA/RIZA

ant/basri marzuki

LOMBA MEMUNGUT SAMPAH. Sejumlah bocah berlarian mencari sampah untuk dipungut pada lomba memungut sampah di Desa Balane, Kinovaro, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (26/3). Lomba yang digelar oleh Wahana Visi Indonesia itu dimaksudkan dimaksudkan untuk menanamkan kebiasaan bersih dan cinta lingkungan kepada anak-anak.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 27 MARET | No. 0575 | TAHUN IV JUMAT 272015 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV

33

ant/rahmad

PENYISIRAN KELOMPOK BERSENJATA ACEH. Pasukan TNI melintas di kawasan Line Pipa menuju Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh. Rabu (26/3). Sebanyak dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) TNI IM bersenjata lengkap dikerahkan untuk membantu Polisi mengejar kelompok bersenjata yang terlibat dalam aksi penculikan sekaligus pembunuhan terhadap dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara.

Polri Minta Denny Stop ‘Ngoceh’ di Media Pengacara Denny: Masyarakat dan Penegak Hukum Salah Kaprah JAKARTA-Mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana yang juga tersangka kasus dugaan korupsi payment gateway atau pembayaran secara elektronik pembuatan paspor terus menggalang opini publik di media seolah-olah menjadi korban kriminalisasi. Mabes Polri pun meminta Denny agar berhenti ‘berkampanye’ sembari menghormati proses hukum yang dilakukan polisi. “Sebaiknya pernyataannya dituangkan

dalam berita acara pemeriksaan. Itu lebih baik,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/3). Denny sendiri akan diperiksa penyidik Badan Reserse Kriminal Polri pada hari ini Jumat (27/3). Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus payment gateway, Denny Indrayana terus membangun opini publik bahwa kasus dugaan korupsi yang dilakukannya tidak benar. Lewat Twitter, Denny mengungkapkan ketidakadilan dalam penetapan dirinya sebagai tersangka oleh penyidik Bareskrim Polri. Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga menilai penetapan Denny sebagai tersangka merupakan tindakan kriminalisasi karena momen pengungkapan kasus Denny hampir estafet dengan

kasus-kasus dugaan korupsi yang dilakukan pimpinan KPK. Menurut Rikwanto, penyebutan istilah kriminalisasi sudah tidak berlaku. “Kriminalisasi itu sudah ketinggalan, sudah tidak berlaku. Ini kan proses hukum,” katanya. Kerugian negara dalam proyek payment gateway ditaksir mencapai Rp32 miliar. Denny dibidik dengan Pasal 2 jo Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP. Secara terpisah, kuasa hukum Denny Indrayana, Heru Widodo menilai masyarakat dan pihak penegak hukum sudah salah kaprah dalam menyikapi kasus Payment Gateway. Semestinya, penegak hukum bisa membedakan antara biaya transaksi dan pungutan liar. Menurutnya, uang Rp 5 ribu

per kepala merupakan pembayaran jasa dari pemohon karena tidak melakukan antrean. “Harus dibedakan, jangan salah kaprah,” katanya. Proyek itu disebut menarik pungutan liar sebesar Rp 5 ribu per kepala hingga jumlahnya mencapai Rp605 juta. Uang itu mengendap di rekening vendor, PT Nusa Satu Inti Artha (DOKU) dan PT Finnet Indonesia. Soal penarikan biaya transaksi, kata Heru, tak perlu dipermasalahkan. Sebab, Kementerian Hukum dan HAM pernah menerapkan hal serupa dengan Bank BNI. “Itu juga kena Rp 5 ribu, masuk ke BNI dulu lalu ke kas negara, tetapi tidak dipermasalahkan. Kami meyakini ini bukan tindak pidana,” ujarnya. Heru mengklaim, vendor tak pernah mendapatkan keuntungan dari proyek ini. “Tidak ada niat mengambil untung dari tindakan ini. Vendor pun tak diuntungkan, modalnya lebih besar dari yang diterima dari transaksi,” katanya. Selain mengendapkan uang sejumlah Rp605 juta, menurut polisi, proyek tersebut juga merugikan negara sebesar Rp32 miliar. Saat ini Denny sudah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan Pasal 2 Jo Pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Korupsi Jo Pasal 55 Ayat 1 KUHP. =GAM/ABD


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

IBADAH HAJI

PBNU Dukung Haji Sekali Seumur Hidup JAKARTA- Kementerian Agama tengah menyiapkan peraturan yang mengatur tentang ketentuan masyarakat berhaji hanya sekali seumur hidup. Aturan ini berguna mengurangi antrean panjang jemaah haji Indonesia yang terjadi hingga belasan tahun.

ant/fanny octavianus

DUGAAN DANA SILUMAN. Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) Firdaus Ilyas menunjukkan berkas terkait dugaan korupsi APBD DKI Jakarta Tahun 2014 ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Kamis (26/3). ICW melaporkan indikasi dugaan korupsi pengadaan barang dalam APBD DKI 2014 dan mendesak KPK untuk memperluas kasus itu terutama untuk mata anggaran yang diajukan DPRD.

ICW Laporkan Dugaan Dana Siluman Dari UPS hingga Peralatan Fitnes JAKARTA-Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan anggaran ‘siluman’ APBD DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan membawa 2 kardus berisi tumpukan berkas berisi data. Dokumen tersebut berisi bukti-bukti dugaan anggaran ‘siluman’ dalam APBD DKI Jakarta, yang pernah juga dilaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke lembaga anti-rasuah itu. Termasuk data-data kejanggalan di SKPD pendidikan DKI Jakarta. “ICWsebagai bagian dari masyarakat yang peduli dengan transparansi gerakan pemberantasan korupsi, hari ini kami laporkan beberapa dugaan korupsi dan dugaan kerugian negara. Terutama untuk sektor layanan pendidikan di DKI Jakarta,” ujar Peneliti ICW Firdaus Illyas di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/3). Menurutnya, laporan tersebut didasarkan dari penelaahan dokumen APBD DKI Jakarta versi

2015 dan APBD dan APBD-P 2015. Empat paket tersebut adalah pengadaan uniterruptible power suply (UPS), pengadaan buku sekolah di Jakarta, pemindai tiga dimensi (scanner 3D) dan pencetak (printer), dan peralatan pusat kebugaran (fitnes) di berbagai sekolah. “Kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi ini ditaksir mencapai Rp 277,9 miliar,” katanya. Total kerugian negara tersebut bersumber dari pengadaan UPS Rp 186,4 miliar, kerugian pengadaan printer dan scanner Rp 89,4 miliar, kerugian pengadaan buku senilai Rp 2,1 miliar. Kejanggalan proyek tersebut, lanjut Firdaus, misalnya bisa dilacak dari pengadaan enam buku untuk sekolah pada APBD 2014. Buku tersebut berjudul Hikayat Ibu Kota, Perempuan, Dari Rezim ke Rezim, Jakarta Dulu Rawa Kini Menara, Menapak Kota Harapan, dan Delman Menuju MRT. Anggaran untuk buku tersebut adalah Rp 3 miliar. Namun, anggaran buku tersebut kemudian muncul pada APBD 2015 versi DPRD dengan tiga buku berbeda yakni Nekad Demi Rakyat, Dari Belitung Menuju Istana, Tionghoa

Keturunanku, dan Indonesia Negaraku. “Nilai anggaran untuk tiga judul buku ini mencapai Rp 30 miliar. ICW khawatir jika APBD versi DPRD ini disahkan maka praktik korupsi yang sama juga terjadi pada pengadaa buku trilogi Ahok ini,” imbuhnya. Dia menjelaskan, bukti-bukti dugaan pejarahan uang negara tersebut terekam melalui dokumen kontrak, proses lelang, penunjukan, pembentukan harga, dan pemilihan pemenang lelang pengadaan barang dan jasa terkait keempat paket tersebut. Kata Firdaus, laporan ini adalah lanjutan dan selanjutnya akan dikembangkan untuk mencari kemungkinan penjarahan uang negara. “Ini bagian dari pengumpulan data investifgasi yang kami lakukan termasuk analisis. Sekali lagi ini merupakan bagian awal yang kami coba kami laporkan,” tukasnya. Belum lama ini, Ahok melaporkan dugaan adanya naggaran ‘siluman’ ke KPK. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga membawa bukti-bukti dugaan korupsi anggaran itu menggunakan 2 kardus. =GAM/ADB

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung rencana tersebut dengan memprioritaskan umat Islam Indonesia yang belum pernah ke tanah suci. “Kita bisa terima itu (haji sekali seumur hidup),” ujar Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3). Sebelumnya Direktur Jenderal Pelaksanaan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Jamil mengatakan lembaganya tengah merampungkan aturan yang mengatur tentang kewajiban masyarakat berhaji hanya sekali. Aturan itu ditargetkan bakal tuntas pada April mendatang. Menurut Said, dukungan berhaji sekali seumur hidup itu bukan tanpa alasan. Sebab, “memang kewajiban haji seumur hidup hanya sekali.” Selain itu, sambung Said, ada faktor lain yang menyebabkan organisasi Islam terbesar di Tanah Air ini mengeluarkan dukungannya. Ia melihat kondisi Mekah dan Mina sudah tidak sanggup menampung jamaah haji yang datang tiap tahun dengan jumlah jutaan. “Melihat keadaan Mekah yang semakin sempit dengan kedatangan jamaah haji yang jutaan, maka imbauan itu bisa kita terima. Mekah sudah tidak sanggup

menampung lebih dari 3 juta jamaah, Mina juga,” jelasnya. Alasan lain, lanjut dia, yang jadi faktor pendukung penting adalah agar semua umat Islam punya kesempatan berhaji. “Berikan kesempatan pada suadara-suadara kita yang belum haji,” tuturnya. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin meminta kearifan dari mereka yang sudah menunaikan ibadah haji untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum pernah menunaikan ibadah haji. “Ibadah sebenarnya tidak ada batasnya, termasuk ibadah haji tetapi mengingat dan menimbang untuk bisa menunaikan ibadah haji itu sangat sangat terbatas kuota yang kita peroleh dan begitu banyak umat islam di Indonesia yang berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji maka aturan ini bisa dilaksanakan,” ujarnya. Sebelumnya, Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan aturan itu tetap harus memiliki batasan. Aturan keberangkatan haji hanya satu kali sebaiknya tetap mempertimbangkan batasan waktu. Misalnya, satu orang hanya boleh naik haji sekali dalam lima belas atau dua puluh tahun. =GAM/ADB

ant/reno esnir

TAMU DARI UEA. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (kanan) berbincang dengan Anggota Keluarga Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA) Syaikh Mohammed bin Hamdan bin Yazed al Nahyan ketika pertemuan dengan sejumlah pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Kamis (26/3). Kunjungan tersebut untuk memahami pemikiran “Islam Nusantara” yang dinilai mampu menjadi penahan maraknya radikalisme di dunia Islam, termasuk di UEA.


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 27 MARET | No. 0575 | TAHUN IV JUMAT 27 2015 MARET 2015

No. 0575 | TAHUN IV

KEUANGAN

OJK Resmikan Program Laku Pandai JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif) yang rencana penyelenggaraannya pada tahun ini telah diajukan oleh 17 bank.

ant/rini utami

NAIK SUBWAY. Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarmo (kanan) dalam kereta api bawah tanah (subway) saat tiba di terminal 3 Bandara Internasional Capital Beijing, di Beijing, Kamis (26/3). Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, mencoba kereta api bawah tanah dari stasiun Dongzhimen, Beijing. Stasiun Dongzhimen merupakan stasiun persimpangan jalur 2 dan 13 yang merupakan jalur kereta api bawah tanah yang menghubungkan pusat kota Beijing dan bandara.

Marak Praktik Kartel Indonesia Sulit Menjadi Negara Maju JAKARTA-Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengajukan amandemen UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 mengenai larangan praktik monopoli. Hal ini dilakukan karena hukuman yang dikenakan terhadap pelaku monopoli masih ringan. “Hukuman para pelaku kartel itu terlalu ringan di Indonesia, maksimal hanya Rp25 miliar. Padahal usaha mereka bisa menghasilkan Rp50 miliar hingga Rp750 miliar,” ujar Komisioner KPPU, Syarkawi Rauf, di kantor Indef, Jakarta, Kamis (26/3). UU Nomor 5 Tahun 1999 mengenai larangan praktik monopoli tersebut menyebutkan, para pelaku yang terbukti melakukan monopoli dikenakan denda minimal Rp1 miliar dan paling tinggi Rp25 miliar. Menurutnya, hukuman tersebut tak membuat para pelaku kartel jera dan tidak lagi melakukan praktik monopoli terhadap komoditas tertentu. Apalagi dibandingkan keuntungan besar yang didapat para pelaku dari kegiatan monopoli. “Praktik

monopoli menjadi salah satu hal mudah dilakukan demi memperoleh keuntungan besar,” imbuhnya. Selain terkait aspek hukuman, Syarkawi juga meminta kewenangan yang besar bagi KPPU untuk melakukan investigasi pada setiap kasus yang ditangani. “Kami ingin dalam penyidikan bisa melakukan penyadapan. Kalau itu tidak bisa, paling tidak diberi wewenang dalam melakukan pemeriksaan di kantor perusahaan yang terduga kartel, itu saja sudah cukup,” pungkas dia. Adapun dari banyak kasus yang ditangani oleh KPPU selama ini, justru para pelaku kartel selaku tergugat yang memenangkan kasus dalam proses pengadilan. Karena itu, amandemen UU itu diharapkan juga akan memperkuat bukti-bukti yang menjadi pedoman KPPU untuk menghukum para pelaku kartel. Dia menegaskan, Indonesia akan sulit menjadi negara maju jika praktek kartel ini tidak dicegah. Kartel masih dianggap sebagai faktor penghambat kemajuan ekonomi sebuah negara. “Selama praktek kartel masih ada, ekonomi Indonesia tidak akan tumbuh,” urainya. Lebih lanjut dia menatakan untuk men-

jadi negara maju pertumbuhan ekonomi Indonesia harus double digit. “Korea itu saja tahun 2000 pendapatan perkapitanya sudah US$ 14.274, Indonesia kalau pertumbuhan ekonomi stabil 6 persen itu tahun 2030 pendapatan perkapitanya hanya US$ 8.531, jadi belum maju,” katanya. Dia juga melakukan perhitungan, jika pertumbuhan ekonomi Indonesia ratarata sampai tahun 2030 sebesar 10 persen, maka tahun 2030 pendapatan per kapita baru bisa menembus US$ 16.618 per tahun. Dengan pendapatan perkapita tersebut baru menjadi potensi Indonesia untuk keluar dari middle income trap sudah cukup terwujud. ”Kalau kita hanya tumbuh 6-8 persen, atau kalau tumbuh 7 persen, tidak mungkin kita akan jadi orang kaya baru di 2030,” tegas dia. Namun hal itu tetap ada beberapa catatan yang harus dilakukan pemerintah. Catatan-catatan tersebut adalah bagaimana upaya pemerintah dapat mengendalikan adanya praktek kartel dalam dunia usahanya. “Dengan persaingan dunia usaha yang lebih sehat. Hal itu akan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup pesat,” pungkasnya. =GAM

Pada tahap awal ada empat bank yang sudah mendapatkan persetujuan dan akan meluncurkan program ini dalam waktu dekat yaitu BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA. Dari empat bank itu, ditargetkan selama tahun 2015 akan direkrut sekitar 128.039 agen. Sementara jika 13 bank lain ikut mulai menjalankan program Laku Pandai pada tahun ini, diperkirakan jumlah agen Laku Pandai pada tahun ini mencapai 350.000 dengan cakupan 75 persen wilayah di seluruh Indonesia. “Dalam tiga tahun ke depan, saya perkirakan agen-agen Laku Pandai akan ada di semua wilayah Indonesia,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad Muliaman di Jakarta, Kamis (26/3). Selain Muliaman, hadir dalam jumpa pers itu, Deputi Komisioner Pengawas Bank I Mulya Siregar, dan jajaran Direksi BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA. Dia berharap program Laku Pandai dapat mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada bulan Juni 2012. Program keuangan inklusif dirancang mengingat masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, atau mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya, antara lain karena bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank atau adanya biaya atau persyaratan yang memberatkan. “Laku Pandai akan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat terjangkau layanan keuangan saat ini,” katanya. =GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

PUPUK BERSUBSIDI

Distribusi Pupuk Bersubsidi Diperketat GRESIK-PT Petrokimia Gresik memperketat distribusi pupuk bersubsidi dengan melakukan pengawasan secara internal kepada sejumlah distributor dan kios, untuk menghindari adanya penyelewengan dalam distribusinya. Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia, Wahjudi di Gresik, Jatim, Kamis mengatakan, pengetatan secara internal ini terkait maraknya isu penyelewengan pupuk bersubsidi di berbagai daerah, dengan modus pupuk dibawa keluar wilayah untuk dijual ke wilayah lain yang bukan peruntukannya. Ia mengatakan, modus lainnya adalah pupuk bersubsidi itu dijual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi (HET), serta melakukan penimbunan dan mengalihkan pupuk bersubsidi ke non-subsidi dengan membuat kemasan/kantong baru. “Tindakan penyelewengan pupuk bersubsidi ini merupakan tindakan melawan hukum yang dapat membawa pelaku berurusan dengan pihak berwajib,” ucapnya, menegaskan. Ia menjelaskan, modus lain yang dilakukan pelaku adalah mengoplos pupuk bersubsidi dengan campuran unsur/material lainnya, sehingga mengurangi komposisi unsur hara yang terkandung dalam pupuk bersubsidi, dan memalsukan serta meniru kemasan/kantong pupuk bersubsidi produksi PG. Dikatakannya, produk pupuk bersubsidi dari PT

Petrokimia Gresik merupakan produk resmi dan terdaftar, sehingga apabila ada yang memalsukan akan dapat tuntutan, baik secara pidana melalui pengaduan kepada kepolisian yang dilakukan secara perdata melalui Pengadilan Negeri. Oleh karena itu, Wahjudi mengaku selain melakukan pengetatan secara internal, pihaknya juga telah bersinergi dengan instansi terkait dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk TNI AD. “Pascapenandatanganan ‘MoU’ antara TNI AD dan Kementan pada awal Januari 2015, PG turut meningkatkan koordinasi dengan TNI AD,” tuturnya. Selain itu, Wahjudi mengaku juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti dinas pertanian, komisi pengawasan pupuk dan pestisida (KP3) serta kepolisian. “Kita juga berharap adanya partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan bila mengetahui adanya penyelewengan pupuk bersubsidi maupun peredaran pupuk tiruan atau palsu. Sehingga bisa diambil tindakan secara cepat,” ujarnya. =ANT/MALIK

ant/wahyu putro a

CLEAN AND LAUNDRY EXPO. Pengunjung mengamati produk laundry ketika mengunjungi Pameran Cleaning Service dan Laundry di JI Expo, Jakarta, Kamis (26/3). Pameran produk di sektor kebersihan dan laundry yang diikuti 150 peserta dalam dan luar negeri itu menargetkan 6000 pengunjung dari berbagai kalangan, berlangsung 26-28 Maret mendatang.

ant/syamsu milla

WAPRES DAN CEO TWITTER. Wapres Jusuf Kalla (kanan) bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Twitter, Dick Costolo di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (26/3). Kedatangan Dick Costolo dalam rangka mempererat hubungan antara Twitter dan Pemerintah Indonesia.

Twitter Akan Buka Kantor di Indonesia

Pasar Indonesia Dipandang Sangat Menjanjikan

JAKARTA-Indonesia termasuk salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia. Tercatat, pengguna Twitter di Indonesia mencapai 50 juta orang sehingga menjadikan Indonesia pasar paling menguntungkan. Potensialnya pasar bisnis di Indonesia membuat sejumlah bos-bos jejaring sosial secara khusus menyambangi Indonesia. Seperti pernah dilakukan Mark Zuckerberg dan CEO Path David Morin. Kini giliran bos Twitter Dick Costolo berkunjung ke Indonesia. Dia langsung menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tujuannya apa lagi kalau bukan membahas peluang bisnis di Tanah Air. “Kami mendiskusikan Indonesia secara umum memiliki pengguna daring yang sangat besar dan memiliki pengaruh bagi pertumbuhan dunia daring, sekaligus se-

bagai platform komunikasi untuk kerja sama antara Pemerintah dan Twitter,” kata Costolo di Istana Wakil Presiden di Jakarta Kamis (26/3). Pengguna Twitter di Indonesia mencapai 50 juta orang. Pertumbuhannya tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Dia tak segan menyebut Indonesia sebagai pasar paling menguntungkan dan menjanjikan dari sisi bisnis. “Indonesia menjadi salah satu pasar paling menguntungkan, selain itu Twitter juga menguntungkan mereka karena menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini,” katanya. Bos Twitter ini berkeinginan menancapkan kuku lebih dalam di Indonesia. Pelbagai peluang kerja sama ditawarkan. Termasuk peluang membuka perwakilan di Indonesia. “Itu menjadi salah satu alasan dibukanya kantor kami di Indonesia, kami ingin meyakinkan warga Indonesia untuk menggunakan produk kami dan mengetahui bagaimana perilaku mereka menggunakan produk kami di In-

donesia,” jelasnya. Wapres Jusuf Kalla menuturkan pertemuan dengan Costolo membahas pelbagai peluang kerja sama sektor industri kreatif. Sektor ini tengah berkembang seiring dengan makin banyaknya ideide kreatif anak muda Indonesia. “Kami bicara tentang bagaimana pengembangannya secara bisnis di Indonesia. Tentu banyak di sini anak muda yang mengembangkan industri kreatif dan menggunakan Twitter untuk hal-hal positif,” kata Wapres. Meski bicara peluang bisnis, tidak ada perjanjian kerja sama tertulis. “Ini bisnis saja, tapi dengan bisnis itu berarti membuka kesempatan yang lain untuk lebih kreatif juga,” kata Wapres. Seperti diketahui, Dick Costolo berhasil membawa Twitter membawa melewati “badai” setelah go public. Meski sempat dicibir, Dick berhasil membawa Twitter meraih pertumbuhan pendapatan hingga 74% (dengan nominal 479 juta dollar AS) pada kuartal empat 2014. =GAM


KORAN Bangkalan MADURA KASUS ASYANI

Pengacara Hadirkan 7 Saksi SITUBONDO - Pengacara Asyani (63) menghadirkan tujuh saksi meringankan pada sidang lanjutan kasus pencurian kayu jati yang digelar di Pengadilan Negeri Situbondo, Jawa Timur, Kamis (26/3). "Kami menghadirkan orang yang tahu persis mengenai kayu milik nenek Asyani, termasuk tiga orang yang saat ini juga menjadi tersangka," kata Supriyono, pengacara Asyani saat ditemui sebelum sidang. Para saksi itu antara lain Ruslan (menantu Asyani), Cipto (pemilik penggergajian kayu) dan Abdus Salam. Ketiganya juga menjadi tersangka dalam kasus kayu milik Perhutani itu. Saksi lainnya adalah Mistiana (anak dari Asyani atau isteri dari Ruslan). "Mistiana ini orangnya kecil dan ikut mengangkat kayu saat kayu Bu Asyani akan dibawa ke rumah Cipta. Masak kalau kayunya besar (milik Perhutani) perempuan sekecil itu kuat mengangkat kayu dalam ukuran besar?" kata pengacara dari LBH Nusantara Situbondo ini. Saksi lain adalah kepala kampung di Secangan, tempat Asyani berasal sebelum pindah ke Kampung Krastal karena banjir itu. Kepala kampung Secangan mengetahui saat suami Asyani sekitar lima tahun lalu menebang kayu. "Ada juga saksi tukang ngarit rumput yang tahu waktu kayu mau diangkut dari rumah Bu Asyani ke rumah Cipto. Lewat keterangan para saksi ini kami ingin ungkap yang sebenarnya," katanya. Untuk sidang berikutnya, pengacara Asyani akan menghadirkan sejumlah saksi ahli yang ditunjuk oleh Dewan Kehutanan Nasional (DKN). Mereka adalah ahli di bidang hukum agraria dan bidang kehutanan dengan spesifikasi perkayuan. Sementara sidang keenam kasus yang menghebohkan karena terdakwanya seorang nenek tua ini dijaga oleh puluhan polisi berseragam. Padahal sidang-sidang. Sebelumnya hanya dijaga oleh beberapa polisi. = ANT/MASUKI M ASTRO

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015

JUMATNo. 27 MARET 2015 | No. 0575|IVTAHUN IV 0575 | TAHUN

Anggota ISIS Malang Ditetapkan Jadi Tersangka

ant/hayu yudha

GELEDAH RUMAH TERDUGA ISIS. Sejumlah anggota Brimob Polda Jatim bersenjata lengkap melakukan penjagaan saat rumah milik terduga anggota Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS) berinisial HM digeledah di Jalan Ade Irma Suryani, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/3). Sebelumnya, Densus 88 anti teror dibantu Brimob Polda Jatim menangkap empat orang yang diduga terlibat jaringan ISIS di kawasan Malang.

MALANG - Tiga orang anggota Negara Islam IrakSuriah (ISIS) yang ditangkap di tempat berbeda di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (25/3), yakni Abdul Hakim, Helmi Muhammad Alamudi dan Ahmad Junaedi, ditetapkan menjadi tersangka.

"Tiga tersangka yang saat ini masih diamankan di Markas Brimob Ampeldento, Kabupaten Malang ini merupakan jaringan Salim Mubarok Atamimi alias Abu Jandal. Dan, ketiganya

memiliki peran masing-maisng yang cukup penting dalam jaringan ISIS," tegas Kapolda Jatim, Irjen Polisi Anas Yusuf di Mapolres Kota Malang, Kamis (26/3). Kapolda menjelaskan tersangka Abdul Hakim pernah ke Suriah pada Agustus 2014 selama enam bulan untuk latihan militer, Helmi Muhammad Alamudi bertugas sebagai koordinator dan fasilitator bagi calon anggota ISIS yang akan berangkat ke Suriah. Bahkan Helmi juga pernah tinggal di Suriah selama satu bulan untuk mempelajari situasi dan jalur masuk ke negara itu. Sedangkan Ahmad Junaedi, 2014 lalu juga ke Suriah untuk mengikuti "Camp Harairy" bersama Abu Jandal. Ia mengatakan penangkapan terhadap tiga tersangka oleh tim Densus 88/Antiteror bersama Polda Jatim itu juga menyita barang bukti berupa handphone, KTP, SIM, STNK, CD yang berisi materi ajaran ISIS, serta barang bukti lainnya. Lebih lanjut, Kapolda mengatakan masing-masing tersangka memiliki peran penting, ada yang merekrut, ada yang melatih, namun semua memang satu jaringan. Ketiga orang yang ditangkap tersebut juga memiliki kaitan langsung dengan salah satu panglima ISIS asal Malang, yakni Abu Jandal, bahkan bisa dikatakan orang-orang ini merupakan hasil rekrutmen Abu Jandal. Ketiga tersangka anggota ISIS yang ditangkap itu dijerat Undang-Undang (UU) Terorisme pasal 15 junto pasal 7a. "Hari ini juga kami lakukan pemeriksaan di sejumlah lokasi di wilayah Kota Malang dan dalam proses pengembangan, namun tersangka masih tetap tiga orang, belum ada tersangka baru," tegasnya. Ketiga anggota ISIS di Kota Malang tersebut ditangkap di lokasi yang berbeda, namun semua masih di wilayah Kota Malang. Abdul Hakim, ditangkap di depan sebuah kafe di kawasan Jalan Arif Margono, Helmi Muhammad Alamudi ditangkap di sekitar tempat tinggalnya di Karang Besuki dan Ahmad Junaedi ditangkap di rumahnya di Kelurahan Bumiayu, Kedungkandang. Bahkan, Ahmad Juanedi juga merupakan orang kepercayaan Salim Mubarok Attamimi yang diyakini sebagai salah satu tokoh penting ISIS asal Indonesia, dan sempat membuat heboh dengan menyebarkan video menantang Panglima TNI lewat "YouTube". = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV

KRIMINALITAS

Aparat Kepolisian Amankan Penjambret dari Amukan Massa BLITAR - Aparat Kepolisian Sektor Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengamankan seorang penjambret dari amukan massa, setelah ia ketahuan melakukan aksinya. Kepala Polsek Ponggok AKP Thamim Anwar, mengatakan, tersangka yang diamankan adalah Wit (4), warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Ia dikeroyok massa setelah menjambret perhiasan emas milik Tukiyah (70), warga Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok. "Pelaku mengambil paksa kalung korban saat ia lengah," ungkapnya, Kamis (26/3). Ia mengatakan, kejadian itu berawal saat pelaku mendatangi korban dan berpura-pura menanyakan kandang ayam milik korban. Saat korban yang juga seorang nenek itu lengah, pelaku langsung mengambil paksa kalung korban. Mendapati aksi yang dilakukan pelaku, korban langsung berteriak dan meminta tolong. Warga yang mendengar kejadian itu datang dan mengetahui jika

perhiasan emas milik korban telah dijambret. Warga juga langsung memburu pelaku yang saat itu sudah kabur, namun belum terlalu jauh. Warga memburunya dan pelaku tertangkap. Mereka menghajar pelaku. Sejumlah anggota tubuhnya juga luka, bahkan mengeluarkan darah. Tidak puas menghajarnya, warga juga membakar sepeda motor yang saat itu dikenakan oleh pelaku. Polisi yang mendapati laporan itu, langsung datang ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku dari amukan massa. Petugas juga membawanya ke rumah sakit, untuk mendapatkan perawatan akibat luka di sekujur tubuh yang dideritanya. Selain membawa pelaku ke rumah sakit, petugas juga menyita barang bukti berupa perhiasan emas yang merupakan hasil kejahatan pelaku. Perhiasan itu saat ini masih diamankan di kantor polisi sebagai barang bukti. Sementara itu, sepeda motor pelaku yang dibakar massa juga diamankan polisi. Kendaraan itu

sempat tergeletak begitu saja setelah dibakar massa. Petugas tidak langsung membawanya karena bangkai sepeda itu masih panas. Sementara itu, sejumlah tetangga korban mengaku tidak menyangka jika ada kejadian pejambretan, terlebih lagi korbannya adalah tetangga mereka yang sudah tua. Anis, salah seorang tetangga mengatakan kejadian itu berlangsung cepat, dan para tetangga pun membantu nenek Tukiyah. Saat ini, kondisi nenek Tukiyah sudah lebih baik lagi, setelah insiden yang ia alami. Pelaku juga masih berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo, Kota Blitar. Polisi belum memroses perkaranya, karena ia masih mendapatkan perawatan. Polisi juga mengimbau masyarakat waspada terhadap berbagai modus kejahatan dan guna mencegah tindak kejahatan dianjurkan tidak menggunakan perhiasan berlebihan saat di luar rumah. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO

PDIP Jatim Target Kuasai 10 Daerah SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur menargetkan kuasai 10 kabupaten/kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember 2015.

Kusnadi

Ketua PDIP Jatim

ant/zabur karuru

SIMULASI PENANGANAN UNJUK RASA. Polisi berusaha menghalau aksi massa saat simulasi penangananan aksi unjukrasa anarkis di halaman Polda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (26/3). Simulasi dan latihan tersebut guna meningkatkan kesiapsiagaan anggota kepolisian ketika menghadapi suatu kejadian atau tindak kejahatan demi kenyamanan dan keamanan masyarakat.

"Target 10 daerah di Jatim harus dipegang PDIP pada Pilkada serentak," ujar Ketua PDIP Jatim Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Kamis (26/3). Menurut dia, kemenangan 10 daerah dinilai realistis dengan mayoritas suara yang dimiliki partai berlambang moncong putih tersebut di provinsi ini. "Apalagi PDIP pemenang Pemilu nasional dan menempatkan kader terbaiknya, Joko Widodo sebagai Presiden RI. Tidak berlebihan jika kami pasang target menang di 10 daerah," ucapnya. Namun, pihaknya enggan menyebut 10 kabupaten/kota yang menjadi target karena saat ini belum masuk tahapan apapun, termasuk rekomendasi terhadap pasangan calon bupati/ wali kota beserta wakilnya. Kendati demikian, kata dia, Kota Surabaya menjadi target utama pemenangan Pilkada dengan menempatkan kadernya duduk di kursi "Balai Kota-1" periode 2015-2020. "Apalagi Surabaya Ibu Kota Provinsi dan partai pemenang

di Pemilu 2014, sekaligus bisa mengusung pasangan calon kepala daerah sendiri," tukasnya. Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut berharap kemenangan Pilkada Surabaya 2010-2015 bisa terulang, siapapun nama calon pasangan yang diusung dan mendapat restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP. "Kami di tingkat daerah akan mengamankan siapapun calon yang diusung pusat, dalam hal ini Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. Kami juga tidak ingin berandai-andai siapa nama yang direkomendasi," ujarnya. Sebanyak 19 daerah yang akan menggelar pilkada serentak yakni, Kabupaten Ngawi (berakhir masa jabatan pada 277-2015), Kota Blitar (3-8-2015), Kabupaten Lamongan (9-82015), Kabupaten Jember (11-82015), Kabupaten Ponorogo (128-2015) dan Kabupaten Kediri (19-8-2015). Berikutnya, Kabupaten Situbondo (6-9-2015), Kabupaten Gresik (27-9-2015), Kota Surabaya (28-9-2015), Kabupaten Trenggalek (4-10-2015), Kota Pasuruan (18-10-2015), Kabupaten Mojokerto (18-10-2015), Kabupaten Sumenep (19-102015), Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015), Kabupaten Malang (26-10-2015) serta Kabupaten Sidoarjo (1-11-2015). Kemudian tiga kabupaten tambahan yang sejatinya digelar 2016, namun sesuai perundangundangan dimajukan Desember karena masih belum melebihi semester pertama, yaitu Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Pacitan. = ANT/FIQIH ARFANI


Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV

9

ant/zabur karuru

ATURAN POLWAN BERJILBAB. Sejumlah polwan berfoto ‘selfie’ di halaman Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3). Polwan di seluruh Indonesia akhirnya diperbolehkan mengenakan jilbab, setelah sebelumnya aturan penggunaan pakaian seragam tersebut hanya berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Dewan Akan Revisi Perda Minuman Beralkohol SURABAYA - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya akan merevisi perda tentang peredaran minuman beralkohol yang sempat ditolak Gubernur Jawa Timur. Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rahmat, mengatakan, rencana revisi perda kali ini menindaklanjuti peraturan baru berupa instruksi Menteri Perdagangan untuk menarik peredaran minuman beralkohol golongan A dengan kadar lima persen ke bawah di toko-toko modern. "Untuk menindaklanjuti ke-

bijakan itu, kami segera merevisi perda minuman beralkohol," katanya. Menurut dia, penjualan minuman beralkohol harus ditempat yang semestinya, agar tidak bisa dilihat semua orang termasuk anak kecil. Politisi Partai Hanura ini mengatakan, pembatasan minuman beralkohol telah berhasil diterap-

kan di Provinsi Bali. Beberapa waktu lalu, lanjut dia, Komisi B telah melakukan kunjungan kerja ke Bali. Hasil dari kunjungan tersebut, Bali yang menyandang kota wisata, tetap membatasi peredaran minuman beralkohol. Namun penjualan minuman keras justru dilakukan ditempattempat tertentu. "Di Bali identik dengan minuman, tapi justru bisa menerapkan peraturan perdagangan. Bahkan sebelum (Hari raya) Nyapi pemerintah daerah setempat menarik minuman alkohol dari toko modern, dan warung-

warung," katanya. Namun demikian, Edi Rahmat menegaskan, penerapan kebijakan pembatasan peredaran minuman beralkohol bergantung pada masing-masing daerah. Penerapan antara daerah yang berbeda-beda juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. "Sesuai Pergub (Peraturan Gubernur) per wilayah berbeda, mungkin Surabaya sama dengan Bali," tuturnya. Edi mengatakan pihaknya mendukung pembatasan peredaran minuman beralkohol. Namun,

dalam revisi perda nantinya, pihaknya mengaku masih kesulitan mengatur minuman alkohol tradisional. Padahal, minuman tradisional banyak yang kadar alkoholnya tinggi. "Minuman sejenis arak atau toak itu kan alkoholnya tinggi, bagaimana peredarannnya. Apalah diperbolehkan di jalanjalan," katanya. Menurutnya di Bali, peredaran minuman tradisional yang berkadar alkohol tinggi hanya diperblehkan ketika acara adat dan produksinya pun dibatasi. Edi menegaskan, pembatasan minuman beralkohol bertujuan untuk mengantisipasi dampak negaif yang ditimbulkan. Pihaknya khawatir, jika tidak dibatasi membawa pengaruh buruk pada moralitas masyarakat. "Jika dijual bebas, dikhawatirkan akan mempengaruhi mental dan moral lingkungan masyarakat," jelas Edi. = ANT/ABDUL HAKIM


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO 10 MADURA Budaya

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV

Sajak-sajak Irna Novia Damayanti *

Segaris Rindu Adalah aku penumpang setia mendudukan doa Pada namamu yang tersimpan rapi seindah puisi Meski debu waktu menimbun aku tak pernah lupa mengabsen kapal-kapal karena aku ingin memasang gambarmu dinding mataku Masa lalu adalah pertunjukan paling fantastik di panggung memori karena kitalah yang beradegan dimana senyum menjadi pengiringnya kata-kata menjadi penonton bersorak riang Dulu, kau izin kepadaku akan menuliskan kisah paling puisi Setelah harta tak lagi menjajah diri Tapi kapan kau akan pulang ? Jawa terlalu lama meminjammu, kasih Langit-langitku tak mampu lagi membendung titik-titik kerinduan Aku takut kau disana bertamu di rumah cinta yang baru Sementara rumahku kau anggap angin berlalu An Najah 2014

Tuhan di Wajahmu Ketika mataku dan matamu bertemu Musim semi bertamu Melayangkan jemu Ketika kutanyakan padamu bagaimana cara mencipta keindahan yang melekat di matamu Kata-katamu pincang mengantar jawaban Pada kata yang terdengar dari lisanmu Mengalun merdu Menarikan wajahmu di panggung telingaku Menghadirkan di rumahku puisi Puisi dengan kalimat terindah Ketika kutanyakan padamu Bagaimana cara kau mencipta keindahan yang melekat Di suaramu Kata-katamu bermuara pada sunyi Maka aku pergi menjelajahi wajahmu Melewati jalan perenungan Di ujung jalan itu aku temukan Nama Tuhan An Najah 2014 *) Lahir di Purbalingga, 14 September. Seorang mahasiswa di IAIN Purwokerto dan Santri di Pesantren Mahasiswa An Najah. Aktif di Komunitas Sastra Santri Pondok Pena.

Pak Hari dan Ayam Mbah Rohman ari kejauhan senyum pak Hari tampak lebar. Dia datang ke pos kamling dengan membawa ayam jago yang masih sehat. Para peronda yang sudah berada di pos kampling, sudah menebak-nebak, ada apa dengan gerak gerik juragan ayam yang datang dengan wajah sumringah? “Heh, lihat ada Pak Hari. Tidak seperti biasanya, ia membawa ayam ke tempat ronda,” bisik salah satu peronda kepada temannya. “Mungkin saja ia mau sabung ayam malam ini.” Semakin dekat langkah pak Hari semakin lebar senyum yang ia berikan. Para peronda memasang wajah heran. “Kenapa kalian hanya bengong saja. Nih, aku punya ayam jago yang sudah tua untuk kalian. Silakan dipotong untuk liwetan malam ini,” senyum semakin manis dan berbungabunga di wajah pak Hari. “Terimakasih pak Hari. Tidak seperti biasanya pak Hari berbaik hati memberikan ayam jagonya.” “Hemm, aku sudah bosan makan daging ayam. Dari pada ayam ini mati karena usia, lebih baik aku berikan kepada bapakbapak yang sedang beronda. Ya, sebagai pengganjal perut di malam hari.” Bapak-bapak yang sedang meronda, memasang wajah girang. Mereka segara memotong dan merawat ayam pemberian pak Hari, agar menjadi ayam yang siap untuk dimakan. *** Mbah Rohman tampak kebingungan, ia berjalan sambil menampakkan wajah resah. Sudah empat hari Ia setiap sore menyusuri kebun-kebun dan pekarangan rumah warga. Suara panggilan ayam selalu ia suarakan dengan lantang. Meskipun nafas kadang tidak mendukung, dihambat batuk kecil-kecil yang bersuara monoton di dalam tenggorokan. “Sedang mencari apa Mbah?” tanya Rohmat. “Cari ayam. Sudah empat hari tidak pulang ke kandang.” “Ayamnya jago apa betina Mbah?” “Jago, kamu pernah lihat Mat?” Rohmat hanya diam, tidak menjawab pertanyaan dari mbah Rohman. Mbah Rohman tidak terlalu berharap pertanyaan yang ia lontarkan segera dijawab.

www.asilclub.spruz.com

“Padahal, ayam tidak pernah tak lepas. Setiap hari selalu aku kurung di kandang.” “Dikurung dalam kandang bisa lepas Mbah? Mungkin dimakan musang Mbah?” “Tidak mungkin Mat. Kalaupun dimakan musang, bekas bulu ayam dan keadaan kandang pasti berantakan. Cuma pintu kandang sudah terbuka. Tapi, perasaanku terasa ganjal, apa sih salah aku? Sehingga ayamku yang jadi korban. Kalaupun aku punya salah sama warga sini, kan bisa dibicarakan dengan baik-baik. Tidak dengan cara yang brutal seperti ini.” Detak jantung Rohmat semakin berdetak kencang. Ia ingin berterus terang dengan kejadian empat hari yang lalu di poskampling. Namun ia ragu. Bahkan ragu yang ia miliki melebihi nikmatnya daging ayam panggang di poskamling. Datang seseorang dari depan rumah Rohmat. “Mat, entar malam menu buat makan saat ronda apalagi ya? Semoga pak Hari menyumbangkan ayamnya lagi.” Rohmat hanya diam dan menunjukkan wajah memerah serta dingin terhadap Ulum yang tiba-tiba nyerocos soal ayam. “Lum, perasaan pak Hari

juragan ayam. Dia terkenal dengan pelitnya, apa aku tidak salah dengar kalau dia menyumbang ayam miliknya ke petugas ronda kemarin malam?” “Iya mbah. Empat hari yang lalu, ia datang ke petugas ronda dan menyumbangkan satu ayam jago miliknya. Tanpa banyak tanya, kita langsung masak ayam jago itu. Alhamdulillah, meskipun ayamnya sudah tua. Tapi, dagingnya banyak dan masih segar.” Rohmat semakin gelisah. Ia berkeringat dingin. Wajahnya mulai memucat. Kakinya secara reflek menginjak kaki Ulum. Sedangkan mulutnya nyerocos menjelaskan perihal di poskamling empat harri yang lalu ke Mbah Rohman. “Ada apa sih, Mat?” “Tadi ada ulat yang merambat di sandalmu,” elak Rohmat. “Kamu tahu ciri-ciri ayam yang kamu masak?” “Aku tidak terlalu memerhatikan. Karena kondisi gelap. Tapi, dilihat secara sekilas. Ayam sehat, badan besar melebihi badan ayam bangkok, terus tidak ada bekas luka di muka dan bulu. Dan bila dirasakan, dagingnya seperti daging ayam yang masih muda.” “Maturnuwun, informasinya ya, Lum.”

10

Cerpen: M. Maksum*

Mbah Rohman segera pulang. Ulum hanya bengong melihat reaksi mbah Rohman yang dingin. Apalagi ketika kedua mata Ulum menyaksikan sorot mata Rohmat. “Wah, gawat-gawat. Sudah keterlaluan sikap pak Hari. Berani-beraninya ia memberikan barang haram kepada kita.” “Maksudmu apa sih Mat. Aku semakin tidak paham dengan omongan dan sikapmu.” “Kamu tahu nggak? Kenapa Mbah Rohman langsung pulang ketika dia tahu ciri-ciri ayam yang kamu jelaskan tadi?” “Tidak tahu.” “Ayam yang kita panggang di poskampling, bukan ayam milik pak Hari. Tapi, milik Mbah Rohman.” “Pantas banget, muka Pak Hari nampakceria waktu memberikan ayam.” *** Suara kentongan mengalun seperti halnya malam-malam sebelumnya. Rohmat memukul sebanyak delapan kali. Di poskamling sudah ada peronda yang anggotanya sama dengan empat hari yang lalu. Kali ini datang dari musala, Mbah Rohmat dan pak Hari menuju ke poskampling. Muka pak Hari tak secerah empat hari yang lalu. Begitu juga, muka mbah Rohman tak sekusut empat hari yang lalu. Detak jantung Rohmat mulai mendesir. Ia sangat tahu langkah yang akan ia ambil untuk menengahi permasalahan yang dialami mbah Rohman dan Pak Hari. Namun, sikap yang rasa bersalah hampir saja mengalahkan rasa bijak yang ia miliki. Semua peronda pulang dan kembali ke poskampling dengan membawa uang. Mereka kumpulkan jadi satu untuk mengganti ayam Mbah Rohman. Pak Hari masih bersikap dingin, ia bersikeras tidak mau ambil bagian untuk mengganti ayam milik Mbah Rohman. “Aku tidak ikut makan, maka aku tidak akan menggantinya.” Semua yang ada di pos kampling menghembuskan nafas panjang. Terutama mbah Rohman= Kediri, 170215 *) Sekarang tinggal di Mekikis Kediri. Bergiat di Jendela Kertas Darussalam (JKD), TrIsDa dan ForSaMbang (Forum Sastra Jombang). Menjadi pendidik di MTs dan MA Darussalam Ngesong Jombang.


KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep

MADURA

KORAN MADURA

Resensi Buku

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

Jatuh Bangun Ida Widyastuti Oleh: Munafaroh* Ida Widyastuti telah merasakan kerasnya kehidupan sejak menginjakkan kaki pertama kali di bumi Desa Jatisono, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak, pada 30 Oktober 1974. Ibunya meninggal dunia saat melahirkan dirinya karena pendarahan. Di rumah hidup di bawah garis kemiskinan, di sekolah dibilly karena tak memiliki ibu kandung.

K

elas akhir SMP, Mbah Suripah, nenek dari bapak, yang menggantikan peran ibunya merawat, mengasuh, dan membesarkan hatinya juga menghadap Ilahi. Semakin lengkap penderitaan. Untuk tetap mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, ia tinggal di rumah Bude Mustaqarah, kakak ibunya di Jombang. Penderitaan tidak hanya sampai di situ. Selepas lulus dari SMA Muhammadiyah 1 Jombang, ia bertekad kuliah tapi terbentuk biasa. Jalan nekat ditempuh untuk bertahan hidup dengan menjadi karyawan di Batam. Di Batam selama lima tahun, sekalipun sudah memiliki gaji tetap, penderitaan belum berakhir. Bisnis Namun, hidup Ida Widyastuti mulai bersinar di Batam. Talenta bisnisnya yang menjadi pintu masuk kesuksesannya mulai terlihat. Ia sambil berbisnis disela-sela menjadi karyawan. Pada jam istirahat, di ruangan dekat toilet belakang perusahaan, ia biasa menggelar dagangan pakaian. Barang dagangannya dipasok dari Yogyakarta. Jaringan teman-temannya di perusahaan dimanfaatkan sebagai pengembangan marketing.

Bisnisnya sekalipun sampingan terus mengalami perkembangan tanpa mengesampingkan tugas utama sebagai karyawan. Sepulangnya dari Batam, menikah dan mengikuti suaminya bertugas di Jember. Selain mengasuh anak, ia merintis bisnis emping melinjo basah dengan modal Rp. 600.000. Barang dipasok dari Jawa Tengah. Tiap hari masukkeluar pasar, dan jerih payahnya menerabas jalan kotor dan becek membuahkan hasil. Dari awalnya kulakan 2-3 kuintal emping melinjo, dalam waktu tak lama kulakan 2,5 ton karena banyaknya permintaan. Seiring waktu, ia juga berbisnis beras. Komsumennya selain pelanggan emping melinjo, adalah agen-agen kecil yang berjualan di sekitar pasar dan jalan raya Jember. Dalam waktu singkat, ia berhasil menembus pasar Sidoarjo, Mojokerto, Krian, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Malang (hlm. 133). Namun, bisnisnya tak selamanya berjalan mulus. Ia sempat terpuruk saat ditipu rekan bisnisnya yang mengajak berbisnis vanili. Uang ratusan juta rupiah yang dikumpulkan dalam beberapa tahun habis seketika. Ia hanya menerima uang Rp 50 juta dan vanili seharga sekitar Rp 43 juta. Kata Ida, jika kita kuat dalam sebuah usaha, maka kita akan menuai sebuah keberhasilan. Semangat itulah yang membuatnya kembali bangkit dan sekarang menjadi pengusaha sukses hingga manca negara melalui kripik pisang Agung Go Bananos dan opak pisang Bananos, serta telah menerima beberapa penghargaan. Pendidikan Hidup Menurut Ida, keterbatasan dan hidup di dunia berbeda, Demak dan Jombang, memberikan gemblengan

hidup yang luar biasa dari Tuhan. Kisah hidupnya adalah bukti kebenaran firman Tuhan bahwa habis kesulitan terbitlah kemudian (QS. Asy Syarh: 6). Dari hidup di desa dengan segala keterbatasan, hingga di kota dengan segala aturan, meninggalkan pelajaran bahwa hidup tak sekadar terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Tetapi esensi serta eksistensi dalam kebermanfaatan kepada orang lain (hlm. 63). Dari buku Ibu, Ajari Aku dari Surga, pembaca bisa mengambil pelajaran untuk tidak lelah berjuang dan berbagi. Buku setebal 233 membangkitkan semangat. Namun, banyak salah ketik dan pengulangan paragraf dalam buku terbitan Gramedia itu= *) Pelaku bisnis perhiasan perca.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

I O C 11

Merekonstruksi Potret Sosial Lewat Cerpen

D

ewasa ini karya sastra di Indonesia terus tumbuh seperti bungabunga yang bermekaran di taman. Demikian pula komunitas pencinta sastra yang terus bergeliat dan menjadi sendi terhadap nasib karya sastra itu sendiri. Tetapi, yang menarik disimak adalah karya sastra sebagai salah satu corong untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Selain itu, karya sastra –apa pun bentuknya– dijadikan sebagai fungsi kontrol sosial yang ada di masyarakat. Buku Sepucuk Surat Beku di Jendela ini tampaknya betul-betul menguatkan pandangan tersebut. Kumpulan cerita pendek yang terhimpun dalam buku karya cerpenis Aliya Nurlaela tersebut banyak menyajikan potret sosial yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam cerpen yang berjudul Bell’s Palsy, misalnya. Si penulis dengan jitu memberikan penggambaran yang lugas mengenai penyakit yang menyebabkan kelumpuhan saraf wajah separo itu. Namun, yang menarik di sini justru komunikasi yang dijalin oleh si pasien dan dokter. Diceritakan di situ bagaimana beratnya beban mental yang ditanggung oleh si pasien hingga ia mudah meluapkan kekesalan pada beberapa dokter yang ia datangi. (hal. 75-76). Bell’s Palsy merupakan penyakit yang mampu membuat wajah menjadi tidak simetris. Urat-urat yang menegang di balik telinga akan menciptakan rasa sakit yang

tak tertahankan. Penyakit ini cukup berbahaya apabila tidak tertangani secara cepat dan tepat karena dapat mengakibatkan cacat permanen (hal. 79). Bagaimana sang penulis bisa menceritakan penyakit ini dengan begitu detail dan lugas seolah tanpa cela? Ternyata, dari pengakuan Aliya sendiri, dirinya memang pernah mengidap penyakit tersebut yang sempat membuatnya sangat down. Bagi dia, amat penting memberikan pemahaman tentang penyakit ini kepada masyarakat dan jalan yang dipilih adalah cerpen tersebut. Buku ini berisi 17 cerpen yang semuanya mencoba membingkai alur kehidupan sehari-hari. Selain kritik sosial, tema cinta yang menjadi patronase sebuah karya sastra juga tidak ketinggalan mewarnai. Yang istimewa, cinta tidak ditampilkan secara picisan sehingga selalu menggoda pembaca untuk menuntaskan dan mereka-reka apa yang akan terjadi selanjutnya. Kendati pun topik yang diangkat cukup sederhana, namun ceritanya menjadi memikat lantaran dibumbui diksidiksi yang cerdas nan bijak. Pengalaman penulis benarbenar menjadi keuntungan tersendiri dalam mengilustrasikan kejadian yang diangkat dalam cerpen ini. Sebuah buku sastra yang memberikan banyak pemahaman baru yang menjadikannya perlu dibaca oleh siapa saja= Eko Prasetyo, Pengelola Griya Literasi

Judul : Sepucuk Surat Beku di Jendela Penulis : Aliya Nurlaela Penerbit : FAM Publishing Cetakan : I, 2015 Tebal : 152 halaman

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

MADURA

12

BERDAMPAK. Usaha olahan bawang merah terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan di tengah melambungnya harga bawang merah.

Terancam Gulung Tikar Dampak Harga Bawang Merah Naik PROBOLINGGO – Melambungnya bawang merah dalam sebula terakhir, dampaknya sangat dirasakan oleh sejumlah pengusaha produksi olahan bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo. Bahkan usaha mereka terancam gulung tikar, karena tidak berproduksi meski permintaan konsumen terus berdatangan. Untuk mensiasati kerugian, pengusaha olahan bawang merah terpaksa mengurangi jumlah produksi agar tetap bisa bertahan di tengah melambungnya harga bawang merah. Usaha yang selama ini menjadi andalan warga Kabupaten Probolinggo, sekaligus salah satu penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur.

Salah satunya, Nurul Khotimah (45) pengusaha olahan bawang merah, warga Desa Tegalrejo Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, tak mampu berbuat banyak saat harga bawang merah sebagai bahan baku produksi olahannya terus merangkak naik hingga menembus angka Rp.20 ribu hingga Rp.26 ribu perkilo-

gram. “Sejak dua pekan terakhir, saya mengurangi jumlah produksi bawang goreng yang menjadi sumber pendapatan keluarga. Dari sekitar dua kwintal perhari menjadi lima belas kilogram,”ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/3). Menurutnya, sesekali bersama karyawanya tak lagi berproduksi. Karena harga bawang merah hingga saat ini masih mengalami kenaikan. “Jika cuaca normal, dan harga bawang merah stabil. Harga bawang goreng biasa dijual seharga Rp.60 ribu perkilogram. Saat ini harga bawang goreng mencapai Rp.130 ribu

perkilogramnya,”tandas Nurul Khotimah. Senada disampaikan Suhartini (35) pengusaha olahan bawang merah, warga Desa Kaliamas Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, mengingat tingginya harga bahan baku bahwa membuat sejumlah pengusaha produksi olahan bawang goreng mengeluh. “Selain karena harganya tak terjangkau, stok bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo, juga semakin menipis. Para petani tak berani lagi menanam bawang merah, karena rusak akibat hujan,”ucapnya. Dikatakan, para pengusaha

produksi olahan bawang kini mengambil langkah mengurangi jumlah produksi. Mereka hanya melayani permintaan lokal, dan untuk permintaan luar kota dan luar pulau, seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali dan palu.“Untuk sementara waktu ditolak, hingga harga bawang merah kembali normal,”terang Suhartini. Para pengusaha kecil ini, berharap agar pemerintah mengambil langkah untuk menstabilkan harga bawang, baik bawang merah maupun bawang putih agar tidak melilit para usaha kecil. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

13

ADIPURA

Instruksikan Pimpinan SKPD Bergerak PROBOLINGGO – Walikota Hj. Rukmini menginstruksikan langsung kepada dinas terkait untuk membenahi di titik-titik pantau yang masih kurang dalam penilaian yang telah dilakukan pada P1 Adipura untuk persiapan menghadapi penilaian tahap ke P2 Adipura. Hal itu disampaikan Asisten ekonomi dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Kota Probolinggo, Budi Krisyanto, dalam Evaluasi hasil road show pra penilaian tahap II (P2) Adipura tahun 2014/2015, Kamis (26/3). Permintaan terkait setelah diekspos P1 Adipura yang disampaikan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo dimana Kota Probolinggo, pada P1 Adipura masih ada titik-titik yang masih kurang penilaian. “Tolong kepada pimpinan instansi terkait yang bertanggung jawab terhadap titik pantau penilaian Adipura yang rendah nilainya agar dibenahi dengan baik, “ jelas Budi Krisyanto. Kendati demikian, Budi Krisyanto, tak menafikan yang sudah tinggi nilainya tetap menjadi perhatian jangan sampai menurun sehingga menurunkan nilai yang sudah didapat. Hal ini tentunya perlu kesadaran dari semua pimpinan terkait, agar bisa membenahi itu semua. “Apa yang menjadi kekurangan bisa ditindaklanjuti kemudian yang sudah baik dipertahankan dan ditingkatkan, paling tidak bisa mengurangi beban, “tegasnya. Tak hanya itu, hasil evaluasi tim dilapangan menyebutkan, dari sejumlah lokasi titik pantau yang dikunjungi ditemukan permasalahan pemilihan

dan pengolahan sampah yang kurang maksimal. Sehingga ini merupakan keberhasilan dan kegagalan merupakan kerja bersama. Komitmen pejabat titik pantau harus segera bergerak cepat. “Saya berharap bisa menyepakati komitmen untuk membenahi titik-titik lokasi penilaian adipura menuju keberhasilan mempertahankan penghargaan kebersihan lingkungan tersebut,” terang Budi Krisyanto. Sementara Kepala BLH Kota Probolinggo, Tutang Ariwibowo, mengatakan untuk menghadapi P2 Adipura langsung diinstruksikan Walikota dan meninjau langsung kelokasi titik-titik pantau yang masih kurang penilaian. “Penilaian P2 Adipura direncanakan pada April 2015 ini. Sisa waktu dua puluh hari ini kita maksimalkan untuk melakukan pembenahan,”ucapnya. Pihaknya meminta warga Kota Probolinggo untuk tetap menjaga kebersihan dan keindahan kota. Ini dilakukan untuk mempertahankan kota sedang terbersih dengan penghargaan Adipura. “Dibanding dengan kota lain, warga Kota Probolinggo patut berbangga. Karena kembali menempati urutan pertama dalam penilaian adipura tahap pertama,”kata Tutang Heru Ariwibowo. Tutang Heru Ariwibowo berharap dengan perolehan nilai yang menempatkan Kota Probolinggo pada urutan pertama dalam penilaian pertama Adipura 2014/2015, warganya tetap semangat menjaga keindahan dan kebersihan kotanya. =M.Hisbullah Huda

DIPANTAU. Stasiun Probolinggo menjadi titik pantau penilaian P2 Adipura untuk melakukan pembenahan.

DITOLAK. Alat pemadam kebakaran yang merupakan hibah dari perusahaan swasta.

Tolak Pemberian Tabung Aldamkar PROBOLINGGO - Salah satu perusahaan swasta manufakturing asal Sidoarjo berencana akan memberikan hibah alat pemadam kebakaran (aldamkar) kepada Pemkab Probolinggo. Nantinya aldamkar itu diberikan kepada rumah-rumah yang rawan bencana. Namun, niat baik perusahaan itu ditolak Pemkab Probolinggo.

Kasatpol PP Kabupaten Probolinggo, Achmad Aruman menjelaskan ide dan gagasan itu muncul dari Kepala Badan Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi. Setelah ditindaklanjuti, perusahaan itu ternyata meminta beberapa persyaratan sebelum memberikan bantuan aldamkar itu. Diantara persyaratan, seluruh proyek-proyek yang berkaitan dengan pemadam kebakaran itu, perusahaan itu akan membawa nama Pemkab Probolinggo untuk meminta dana CSR perusahaanperusahaan. “Persyaratan itu yang sulit dipenuhi. Karena pemkab sendiri tidak boleh memberikan peker-

jaan berdasarkan kepastian. Semua proses harus dilakukan. Dan setiap perusahaan mempunyai hak yang sama untuk mendaftarkan dan memenagkan proyek,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (26/3). Jika terus dilanjutkan, maka Pemkab nyata telah melanggar Undang-Undang nomor 5 tahun 1999 tentang Anti Monopoli. “Kami bisa terjerat itu, kalau rencana hibah itu diteruskan,” jelas Achmad Aruman. Lebih jauh Achmad Aruman, menjelaskan sesuai dengan perda nomor 12 tahun 2013 tentang Pemadam Kebakaran memang mengharuskan setiap rumah mempunyai alat pemadam keba-

karan. Disamping itu, pemerintah daerah perlu menyiapkan masalah pemadam kebakaran secara dini. “Salah satunnya dengan sosialisasi. Dan upaya itu kami laukan,” katanya. Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, menjelaskan pihaknya sudah beberapa kali melakukan koordinasi dengan pihak swasta. “Prinsipnya, pemerintah tidak akan dirugikan. Sebab, pemerintah daerah tidak mengeluarkan dana sama sekali,”ucapnya. Hanya saja, lanjut dia, yang menjadi pertimbangan saat ini mengenai permintaan swasta meminta dana kepada perusahaan lain atas nama kerjasama pemerintah daerah dengan pihak swasta tersebut. “Kami khawatir nanti ada sesuatu yang tidak dinginkan,”papar Dwijoko Nurjayadi. =Mahfud Hidayatullah


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

UN Dibiayai Pemerintah Persiswa Dibantu Satu Juta Rupiah PROBOLINGGO - Para orang tua dan wali murid yang sebentar lagi putra dan putrinya ikut Ujian Nasional (UN) tidak perlu khawatir dibebani biaya pelaksanaan ujian akhir itu. Selain ujian nasional tidak menjadi ketentuan kelulusan, pemerintah pusat membiayai seluruh pelaksanaan ujian yang digelar secara serentak itu. Kabid Pendidikan Menengah pada Dispendik Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi menjelaskan setiap siswa diberikan bantuan sebesar Rp1 juta untuk tingkat SMA/Sederjat dan Rp750 ribu untuk tingkat SMP/sederajat yang bersumber dari APBN.

Sistem pencairannya sendiri sama dengan Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Yakni Dana itu akan ditransfer ke rekening masing-masing sekolah berdasarkan jumlah siswa yang ikut ujian nasional. “Disamping dari APBN, Pem-

Tujuh Bulan Bekerja

Masih Selesaikan Lima Raperda PROBOLINGGO - Kinerja 45 Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo periode 2014-2019 sudah bekerja selama tujuh bulan lamanya, patut dipertanyakan. Sebab sejak dilantik, para wakil rakyat yang tugasnya membuat undang-undang, pengawasan dan anggaran itu, masih baru menyelesaikan lima raperda menjadi peraturan daerah (Perda). Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Amin Haddar mengatakan meski baru lima perda yang bisa disahkan, pihaknya mengklaim kinerja anggota dewan saat ini jauh lebih produktif jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. “Dengan lima raperda yang sudah disahkan, berarti setiap 1,5 bulan, kami bisa membuat produk undang-undang,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (26.3). Sayangnya, dari lima raperda itu tidak ada satu pun produk yang atas inisiatif dewan. Semuanya merupakan usulan eksekutif. Terkait dengan tidak adanya inisiatif dewan, Amin Haidar punya alasan. Pada saat rapat dengan eksekutif. Pemerintah sudah memutuskan memprioritaskan beberapa perda.”Termasuk perda desa. Itu prioritas. Sehingga inisiatif dengan dikesampingkan dulu,” terangnya. Yang belum dilakukan saat ini, kata dia, adalah fungsi pengawasan. Pengawasan selama ini hanya sebatas rapat koordinasi, dengar pendapat. Semen-

tara pengawasan secara resmi dan berbentuk rekomendasi belum sama sekali. Biasanya hal itu dilakukan pada saat pembahasan Laporan Pertanggungjawaban Anggaran (LPJA) bupati tahun anggaran 2014. “Biasanya kami lakukan, setelah audit BPK,” kata Amin Haidar. Untuk fungsi anggaran, Amin Haidar menyebut sudah dua kali. Yakni pembahasan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2014 pada September tahun lalu, dan APBD 2015 pada November lalu. Terkait minimnya kinerja pengawasan, dirinya menyebut selama ini belum ada laporan masuk, terutama tingkat komisi. Kebetulan bertugas di bidang kesejahteraan sosial dan pendidikan itu, belum menerima keluhan. “Kalau tidak ada keluhan. Kami kan tidak bisa moro-moro memanggil eksekutif,” tegas Amin Haidar. Sementara itu, Kabag Hukum Pemkab Probolinggo, Siti Mua’limah, menjelaskan eksekutif bersama DPRD telah mengesahkan lima perda. Yakni Perda PAK APBD 2014, Perda APBD 2015, Perda Pemerintahan Desa, perda Penyertaan PDAM dan Penyertaan Modal Perusda Rengganis. Tiga perda terakhir dinyatakan belum berlaku, karena masih menunggu persetujuan gubenur untuk dievaluasi. Selanjutnya, akan ada penoroan usai evaluasi. =Mahfud Hidayatullah

kab Probolinggo sendiri membiayai melalui APBD masing-masing tingkatan sebesar Rp75 juta,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/3). Menurutnya, peruntukannya pun berbeda-beda. Untuk dana yang besumber dari APBD. Akan digunakan dispendik untuk membiayai sosiliasasi, persiapan pelaksanaan unas, honor panitia tingkat Kabupaten, dan biaya operasional dispendik. Sementara yang bersumber dari APBN. Digunakan untuk membiayai kebutuhan masingmasing sekolah. Seperti honor

panitia sekolah, pengawas ruangan, hingga operasional masingmasing sekolah. Pihaknya memastikan dana yang akan diberikan kepada sekolah lebih dari cukup untuk membiayai seluruh lebutuhan sekolah. Dan karena sudah dianggap cukup, sekolah baik swasta atau negeri dilarang memungut biaya ujian nasional. “Tidak ada alasan menarik iuran. Karena seluruh biaya sudah dibebankan kepada negara,” jelas Fathur Rozi. Fathur Rozi berharap, wali murid tidak segan-segan melapor

sekolah yang menarik iuran ujian nasional. Dan ia berjanji akan merahasiakan wali murid yang melapor. “Yang terpenting ada bukti penarikan iuran. Misalnya kuitansi yang ditandatangani sekolah,”ucapnya. Dispendik mengaku sudah mengumpulkan semua kepala sekolah dan memberikan penjelasan serta mengingatkan agar tidak memungut iuran. “Semua sekolah menyatakan tidak akan menarik iuran,”papar Fathur Rozi. =Mahfud Hidayatullah

BALIHO

Reklame Liar Tumbuh Subur PROBOLINGGO - Pemasangan reklame di wilayah Kabupaten Probolinggo memang tergolong tumbuh subur. Sayangnya dari sekian reklame yang ada masih ada pemasangan reklame komersial yang dinilai liar atau tanpa izin. Kepala Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Probolinggo, Saleh, mengatakan untuk potensi reklame di wilayahnya memang tergolong besar. Termasuk reklame yang sifatnya komersial. “Reklame yang komersial memang harus membayar restribusi pemasangan,” katanya kepada wartawan, Kamis (26/3). Menurutnya, jumlah baliho yang sudah mendaftarkan diri kepada pihaknya jumlahnya mencapai ra-

tusan. Baik yang terpesang di jalur pantura, mulai dari Tongas sampai dengan Paiton. Untuk diwilayah tersebut, kebanyakan yang sudah mendapatkan izin resmi dari pihaknya. “Sebelum pemasangan, pemilik reklame memberitahukan berapa baliho atau bando jalan yang sudah mengurusi batas waktu pemasangan,” tandas Saleh. Reklame di wilayahnya, kata Saleh, tidak hanya bertebaran di jalur pantura. Akan tetapi reklame itu juga banyak ditemui di jalan-jalan kecamatan dan jalan desa. Pihaknya menyayangkan lokasi-lokasi jalan itu masih banyak yang belum memperoleh izin pemasangan reklame resmi dari pihaknya.“Itu sudah jelas melanggar peraturan yang ada

TUMBUH SUBUR. Salah satu reklame yang belum memiliki izin.

dan dinilai reklame liar,” tegasnya. Dengan adanya laporan masyarakat yang menilai reklame yang menjamur dan terpasang secara liar akan mempengaruhi terhadap kenyamanan pandangan. Mereka menilai sangat mengotori lingkungan.“Sebab pemasangannya dilakukan secara sembarangan tempat,” ucap Saleh. Saleh mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan pemilik reklame untuk diberikan pemahaman tentang ijinnya. Jika masih tidak digubris, maka akan mengambil langkah tegas. “Yang jelas pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak Satpol PP untuk segera dilakukan penertiban,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

Jerman Diimbangi Australia 2-2 KAISERSLAUTERN - Juara dunia 2014, Jerman, hanya mampu bermain imbang 2-2 saat melawan Australia yang juga jawara Asia pada laga persahabatan yang berlangsung di Fritz-Walter Stadion, Kamis (26/3) dini hari WIB. Bahkan, Der Panzer nyaris kalah, sebelum diselamatkan oleh gol Lukas Podolski hanya sembilan menit sebelum waktu normal berakhir. Jerman yang bermain sebagai tuan rumah unggul terlebih dahulu ketika pertandingan baru berjalan 17 menit melalui penyerang Borussia Dortmund, Marco Reus. Memanfaatkan umpan Sami Khedira, pemain yang absen pada Piala Dunia 2014 lalu karena cedera melepas tembakan kaki kanan dari sebuah sudut sempit ke tengah-tengah gawang yang tidak bisa dihentikan kiper Australia, Maty Ryan. The Socceroos baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-40 melalui James Troisi dengan sundulan dari tengah kotak penalti ke pojok kanan bawah gawang Jerman yang dikawal Ron-Robert Zieler memanfaatkan umpan silang Natthan Burns dari sisi kiri. Sebelum turun minum, Australia memiliki peluang unggul jauh 3-1 kalau saja peluang emas yang didapat Troisi dan Mathew Leckie bisa menghasilkan gol. Tetapi apa mau dikata, kedudukan 1-1 ini pun bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Australia justru berbalik unggul berkat gol Mile Jedinak dari sebuah tendangan bebas cantik. Bola kiriman pemain ini melewati “Tembok Berlin” yang dibangun pemain Jerman dan bersarang di pojok kanan atas gawang Zieler. Lukas Podolski yang masuk sebagai pemain pengganti akhirnya tampil sebagai penyelamat Jerman. Mendapat umpan dari Andre Schurrle, pemain yang dipinjam Inter Milan dari Arsenal pada Januari llau itu melepas tembakan kaki kiri dari tengahtengah kotak penalti ke pojok

kanan bawah gawang Maty Ryan. Hasil imbang 2-2 ini tidak sesuai dengan catatan statistik pertandingan. Menurut catatan ESPN, Jerman unggul segalagalanya atas Australia. Die Nationalmannschaft mencatat 60% penguasaan bola dengan 20 tendangan ke gawang, enam di antaranya tepat sasaran. Sedangkan Australia hanya diberi 40% penguasaan bola dengan 11 kali tendangan ke gawang dan hanya tiga yang tepat sasaran. Menanggapi hasil ini, pelatih Jerman Joachim Loew menilai, permainan anak-anak asuhnya di babak kedua sangat buruk. “Kami memiliki peluang-peluang bagus di babak pertama. Sedangkan di babak kedua, kami kehilangan struktur permainan. Meski demikian, ada beberapa hal bagus, tetapi ada yang tidak bagus,” kata Loew yang baru saja menandatangani kontrak baru bersama Timnas Jerman hingga 2018. Dia menambahkan, “Kami kehilangan karakter bermain pada babak kedua. Kami tidak mengimplementasikan apa yang sudah kami rencanakan dan kami tahu bahwa pada laga Minggu nanti kami harus menang.” Sementara itu pelatih Australia Ange Postecoglou mengaku sangat puas dengan penampilan para pemainnya. Trio penyerang yang dipasang Postecoglu di lini depan, yaitu Mathew Leckie, Nathan Burns, dan Troisi cukup menyulitkan barisan pertahanan Jerman. “Saya sangat bangga dengan para pemain, bukan hanya karena hasil ini, tetapi juga karena kami selalu berbahaya pada ba-

bak pertama, khususnya di barisan depan. Penampilan mereka sangat fantastis. Sekarang sudah jam 10 pagi di Australia, jadi saya kira semua orang berangkat kerja dengan hati senang, kalau mereka pergi kerja,” kata pelatih Australia Sementara itu dari Denmark, tim Dinamit Denmark menjinakkan tamunya Amerika Serikat dengan skor tipis 3-2 pada laga yang berlangsung terpisah di Aarhus. Tiga gol Denmark diborong oleh mantan pemain Arsenal Nicklas Bentner pada menit-menit akhir pertandingan. Ini adalah hattrick pertamanya di pentas internasional. Gol terakhir Bendtner dicetak pada menit ke-83 memanfaat bola umpan lob dari Christian Eriksen. Hanya sekali sentuh, pemain ini melepas tendangan yangn tidak bisa dihentikan kiper Amerika Serikat Nick Rimando dari jarak 15 meter. Ini adalah gol ke-29 Bendtner dari 65 penampilan bersama Denmark. Amerika Serikat unggul terlebih dahulu di babak pertama lewat gol Jozy Altidore. Pemain ini juga membidani satu gol lainnya yang dilahirkan oleh rekannya Aron Johannson di babak kedua. Bagi Amerika Serikat, mereka sudah kebobolan 12 gol dalam 12 pertandingan terakhir yang lahir di atas menit ke-80. Menanggapi ini, Michael Bradley menegaskan, mereka harus belajar dari pertandingan ini untuk menjadi lebih baik. “Kami harus belajar dari ini dan menjadi lebih baik,” ujarnya. =espn/carol aji

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 |27No. 0575 |2015 TAHUN IV JUMAT MARET

No. 0575 | TAHUN IV

15 15

PENDAPATAN PEMAIN

Messi Lebih Kaya Dibanding Ronaldo PARIS - Pendapatan penyerang Barcelona Lionel Messi jauh lebih tinggi dari penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo. Total penghasilan kedua pemain terbaik dunia ini terpaut 11 juta euro. Total pendapatan Messi mencapai 65 juta euro, sedangkan Ronaldo hanya dengan 54 juta euro. Demikian hasil sebuah survei yang dilakukan Majalah France Football. Tahun lalu, Messi membukukan penghasilan lebih dari 1 juta euro per pekan dan menjadikannya sebagai pemain dengan bayaran paling tinggi di dunia. Total pendapatan Messi sepanjang 2014 diperkirakan mencapai 65 juta euro yang terdiri dari gaji dan bonus di Barcelona serta pendapatan dari sponsor. Messi baru menandatangani kontrak baru dengan Barcelona Mei 2014. Dengan kontrak ini, gaji dasar tahunan Messi juga meningkat menjadi 36 juta euro, sebelum dipotong pajak. Sedangkan pendapatan dari sponsornya seperti Turkish Airlines dan game di FIFA meningkat sebanyak 2 juta euro menjadi 28 juta euro per tahun. Dengan demikian, total pendapatan Messi per tahun mencapai 65 juta euro. S e mentara total pen-

dapatan bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo lebih sedikit 11 juta euro dari Messi atau hanya 54 juta euro dalam setahun. Pemain terbaik dunia 2014 itu mengalami peningkatan penghasilan secara signifikan dalam 12 bulan terakhir sebesar sekitar 15 juta euro. Sedangkan rekan Messi di Barcelona asal Brasil, Neymar, menjadi pemain dengan penghasilan terbesar nomor tiga di dunia dengan total 36,5 juta euro, diikuti bek Paris Saint Germain yang juga asal Brasil Thiago Silva dengan jumlah 27,5 juta euro. Robin van Persie, Gareth Bale, dan Wayne Rooney menempati urutan ke-5,6, dan 7 masing-masing dengan total penghasilan 25,6 juta euro, 23,8 juta euro, dan 22,5 juta euro. Sedangkan Zlatan Ibrahimovic berada di peringkat ke-8 dengan total pendapatan 21,5 juta euro. Adapun penyerang Manchester City asal Argentina Sergio Aguero berada di peringkat ke-9 dengan 21,2 juta euro. Di Liga Utama Inggris, menantu legenda sepakbola Argentina Diego Armando Maradona ini menempati urutan ketiga di bawah Robin van Persie dan Wayne Rooney. Sedangkan posisi ke-0 ditempati penyerang Bayern Muenchen Robert Lewandowski dengan total penghasilan 20,2 juta euro.=espn/ carol aji


KORAN MADURA 16 MESSI

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

LEBIH KAYA DARI RONALDO

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

LONDON - Harry Kane akan menjadi andalan masa depan sepakbola Inggris, setelah pemain ini akan menjalani debut bersama timnas senior Inggris pada kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Lithuania di Stadion Wembley, Sabtu (28/3) dini hari WIB nanti. Dia akan mendampingi sang kapten, Wayne Rooney pada laga nanti dan saat bertandang ke Turin untuk melawan Italia dalam laga persahabatan Selasa pekan depan. arry Kane yang adalah jebolan akademi sepakbola Tottenham Hotspur menjadi striker masa depan Inggris. Bahkan pemain ini diharapkan menjadi penyelamat sepakbola Inggris di masa mendatang, terutama untuk menjuarai turnamen-turnamen besar seperti Piala Eropa dan Piala Dunia. Kane akan meneruskan tongkat estafet dari Rooney karena dia sudah mencetak 29 gol untuk Tottenham sepanjang musim ini dan menjadi top skor sementara Liga Utama Inggris. Dia menjadi striker muda paling gemilang di Inggris setelah kehadiran Rooney 12 tahun silam. Kane adalah penduduk asli London. Dia lahir di sebuah tempat yang hanya berjarak delapan kilometer dari markas Tottenham, White Hart Lane. Karier sepakbolanya dimulai dari akademi klub London Utara itu. Sebelum tampil impresif seperti saat ini, Kane empat kali dipinjamkan ke empat klub berbeda di kasta lebih rendah. Ketua Football Association (FA) Greg Dyke akan menjadikan Kane sebagai proyek percontohan guna mendorong semakin banyaknya pemain lokal yang bermain di tim utama klub-klkub Liga Utama Inggris. Terlalu banyaknya pemain asing di klub-klub Inggris mengurangi peluang lahirnya pemain-pemain muda asli Inggris. “Tetapi pertanyaannya adalah berapa banyak Harry Kane-Harry Kane lain yang ada di akademi sepakbola klub-klkub Inggris yang tidak mendapat tempat di tim utama?” tanya Dyke yang memperketat pemberian ijin kerja untuk pemain asing di Inggris. Dia juga sudah mengumumkan rencana menambah kuota pemain pribumi di skuat utama tim-tim

16

Harry Kane Andalan Masa Depan Inggris

Liga Utama Inggris. Kehadiran Kane di The Three Lions disambut baik oleh rekan-rekan satu timnya. Bahkann Michael Carrick menyebut Harry Kane sebagai “kesepakatan yang sesungguhnya”. Tetapi pelatih Inggris Roy Hodgson meminta publik Inggris untuk tidak terlalu menaruh harapan yang berlebihan pada pemain muda ini. “Saya sangat berharap, para pendukung Timnas Inggris memberi pendekatan yang lebih beralasan kepada pemain ini. Lebih bagus kalau mereka bilan, ok, beri kesempatan kepada pemuda ini. Dia akan melewati sejumlah laga bagus dan sulit dan diharapakna dia akan bertahan selama 10 atau 12 tahun di Liga Utama Inggris dan masih ada begit banyak pertandingan Timnas Inggris yang terbentang di depannya. Mari kita membangunnya hanya berdasarkan penampilan dalam satu dua bulan atau sejumla pertandingan,” kata Hodgson. Dia melanjutkan, “Tetapi saya sangat senang dengan dia. Kalau dia mendapat kesempatan bermain pada laga-laga ini, saya yakin dia tidak akan membiarkan para pendukung kecewa.” Dengan absennya Daniel Sturridge karena cedera, Kane kemungkinan besar akan mendampingi Wayne Rooney di lini depan guna mengincar kemenangan atas Lithuania. Bila menang, mereka akan mencatatkan kemenangan 100 persen di Grup E. Raheem Sterling juga tidak bisa diturunkan Hodgson akibat cedera. Sedangkan di lini tengah, Hodgson akan menempatkan Michael Carrick untuk menggantikan posisi gelandang Arsenal Jack Wilshere yang mengalami cedera dalam skeman diamong Inggris. Ini adalah pertemuan pertama Inggris melawan Lithuania. Publik Inggris sangat antusias menyambut laga ini dan 90.000 orang diperkirakan akan memenuhi Stadion Wembley. Laga antara kedua tim ini adalah bak pertarungan Daud melawan Goliath. Pasalnya, Lithuania berada di peringkat keempat rangking FIFA, sedangkan Inggris duduk di peringkat 17. Dari empat laga kualifikasi Piala Eropa di Grup E, mereka sudah dua kali menang masing-masing atas San Marino dan Estonia, tetapi juga dua kali kalah masing-masing kalah 0-2 dari Slovenia di kandang sendiri dan 0-4 dari Swiss. Sebaliknya, Inggris selalu menang dalam empat pertandingan Grup E. Meski demikian, Lithuani tidak gentar melawan Inggris. “Melawan tim-tim besar seperti itu, tidak ada pilihan lain bagi kami untuk mencoba melakukan yang terbaik. Kami tidak berpikir masuk ke lapangan dan menekan lawan dan memenangkan pertandingan. Sebab bila membandingkan skuat kedua negara, ada perbedaan yang sangat besar. Melawan Inggris untuk kami adalah sebuah laga besar. Dan, adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan untuk kami bisa melawan pemain-pemain top dunia,” kata bek kiri Lithuani, Vytautas Andriuskevicius. =sky sports/carol aji


JUMAT

27 Maret 2015 No. 0575 | TAHUN IV

KORAN MADURA

A

MADURA SPORTIV | HAL. P Divisi Utama Belum Ada Kepastian JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

TERTUNDUK. Sejumlah wanita di bawah umur terjaring operasi gabungan Polres Pamekasan, Kodim 0826, POM TNI, dan Satpol PP Pamekasan, Kamis (26/3).

‘Wanita Panas’ di Gerbang Salam AMEKASAN - Banyak wanita muda belia di Pamekasan terperangkap dunia ‘cabecabean’. Tidak sedikit di antaranya terjaring dalam razia aparat gabungan Polres Pamekasan, Kodim 0826, POM TNI, dan Satpol PP Pamekasan. Peristiwa ini mengindikasikan ada pihak yang mengkoordinir cabe-cabean itu, karenanya petugas dituntut mengungkap siapa aktor yang mengendalikan wanita-wanita panas itu, karena sangat mengotori citra bumi Gerbang Salam. Dugaan itu muncul, setelah ada pengakuan dari salah seorang wanita yang tertangkap, yang saling mengenal antara satu dengan lainnya. Sehingga cabe-cabean di Pamekasan terindikasi merupakan sebuah jaringan. Kenyataan lainnya, dalam tiga hari

berturut-turut aparat gabungan mendapat tangkapan banyak wanita yang diduga cabe-cabean. Kemarin (26/3) aparat gabungan kembali menangkap 5 wanita yang diduga cabe-cabean dan 4 orang pria dari dua rumah kos di tempat yang berbeda, di antaranya di kawasan Jl Pintu Gerbang dan Kolpajung. Kelima wanita itu, Susilawati Saputri, 16, warga Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Khoirun Nisa, 16, warga Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Sherli Niny Fitriani, 16, warga Banyuwangi, Misyatun, 17, warga Lesong Daja, Kecamatan Batumarmar, dan Supriatin, 23, warga Dusun Pokkol, Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan, yang sudah bersuami. Sedang keempat pria itu, Deki Wahyudi, 21, warga Dusun Ambulung, Desa Kacok, Kecamatan Palengaan. Wahyudi, 19, dan Agussalim, 16, keduanya warga Desa

Petugas Harus Mengungkap Dalangnya Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, dan Usman, 20, warga Desa Bujur, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Kasi Penyidikan dan Penyelidikan Satpol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno mengatakan petugas mendatangi rumah kos karena mendapat informasi dari masyarakat, kedua rumah kos itu sering menerima tamu yang tidak membawa identitas, sehingga petugas merazia. “Ada beberapa dari mereka yang saling mengenal dengan yang kami tangkap sebe-

lumnya. Kami belum tahu pasti ini jaringan atau bukan, cuma kesannya seperti itu. Pastinya, kami akan terus memantau tempattempat penginapan lainnya,” kata Yusuf. Bahkan, lanjutnya, salah seorang harus berurusan dengan kepolisian karena di kamar rumah kos yang ditempati Usman, petugas menemukan sebilah pisau. Petugas terpaksa membawa Usman dan barang bukti pisau ke Polres Pamekasan. Mereka yang terjaring tidak membawa identitas diri dan masih di bawah umur, maka pihaknya menghubungi orangtuanya untuk dijemput dan membuat surat pernyataan. Sementara untuk pemilik rumah kos, akan dipanggil dan diberi teguran karena sudah menerima tamu tanpa identitas dan membiarkan pasangan yang bukan suamiistri menginap di lokasi itu. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

pmii tAK PUAS KINERJA DEWAN

Dewan Tetapkan Ketua Pansus Migas

Petugas Kesulitan Evakuasi Korban Banjir

SUMENEP| HAL. B

SAMPANG| HAL. L

BANGKALAN| HAL. M


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep berorasi dan membentangkan poster di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (26/3). Mahasiswa mengaku tidak puas kinerja wakilnya yang dilantik delapan bulan lalu.

DEMONSTRASI

PMII Tak Puas Kinerja Dewan SUMENEP – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep menilai kinerja wakil rakyat ujung timur Pulau Madura periode ini lebih buruk dari periode sebelumnya. Mahasiswa mempermasalahkan kunjungan kerja (kunker) DPRD yang dilakukan secara bersama-sama. “Kunker yang terus-terusan dilakukan secara berjemaah, hanya akan menghamburhamburkan uang rakyat. Mohon itu diperbaiki," ucap Ketua PMII Cabang Sumenep, Hairul Umam di depan wakil rakyat di ruang Paripurna DPRD Sumenep. Saat berdialog dengan Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, bersama anggota dewan lainnya, mahasiswa menyampaikan, selama ini kinerja DPRD sangat lamban. Hal itu bisa

dilihat dari 23 Raperda yang direncanakan akan diselesaikan, ternyata selama delapan bulan kerja, hasilnya belum jelas. Mahasiswa juga menyoroti jam kerja DPRD. Berdasarkan temuan mahasiswa selama ini, anggota DPRD banyak yang tak disiplin. Padahal, menurut Umam, berdasarkan peraturan, jam kerja DPRD itu sejak pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB. "Tapi, kami sering menemukan, pukul 9 di kantor dewan masih kosong.

Dan, setelah jam istirahat kantor dewan juga langsung kosong. Ke mana meraka?" tanyanya. Mereka mendesak Herman lebih tegas dalam menyikapi anggota DPRD yang, menurut mahasiswa, mangkel-mangkel. "Jika memang sudah tidak mampu menduduki jabatan pimpinan, silakan memundurkan diri saja," tegasnya. Kekecewaan mahasiswa bertambah saat mereka meminta hasil kunker dewan selama ini namun tak diberi. Padahal, kata Umam, mahasiswa butuh bukti bahwa kunjungan mereka selama ini betul-betul menghasilkan sesuatu. "Sehingga, kita bisa tahu, bahwa mereka tidak hanya jalan-jalan," paparnya. Herman Dali Kusuma menerima semua aspirasi yang disam-

paikan oleh mahasiswa. Hanya saja, karena kemarin tidak semua pimpinan komisi bisa menemui demonstran, ia meminta mahasiswa untuk membuat surat resmi yang ditujukan kepada pimpinan komisi jika ingin bertemu. Terkait tudingan mahasiswa bahwa anggota dewan terlalu sering melakukan kunjungan ke luar kota, menurut dia, selama kunjungan tersebut dibutuhkan, itu bukan suatu masalah. "Itu hanya persepsi," katanya saat ditanya terkait tudingan mahasiswa bahwa anggota DPRD hanya suka jalan-jalan. Blokir Jalan Pantauan Koran Madura, mahasiswa melakukan aksi blokir Jalan Trunojoyo di depan kantor dewan dengan cara membentuk

barisan sambil berorasi. Aksi blokir jalan itu dilakukan karena mereka kecewa lantaran tuntutan mereka untuk menemui semua ketua komisi tak ditemui. Namun, aksi blokir jalan tidak berlangsung lama. Mahasiswa kembali membuka akses jalan setelah dipersilakan masuk ke gedung dewan untuk melakukan dialog dengan seluruh pimpinan dewan. Hanya saja, sebelum masuk pintu kantor dewan, demonstran sempat bersitegang dengan aparat keamanan yang mengamankan jalannya aksi. Hal itu lantaran sebelum masuk gedung, ternyata hanya perwakilan mahasiswa yang diperkenankan masuk, sementara pengunjuk rasa menginginkan agar mereka bisa masuk semua. =FATHOL ALIF/MK


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

CD PT Santos Kurang Bermanfaat

PASANG IKLAN

P2M2: Jangan Salahkan Kami Jika Turun Jalan SUMENEP – Pergerakan Pemuda dan Masyarakat Gili Raja (P2M2) mengatakan, dana pembangunan komunitas (community development/CD) PT Santos kurang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat terdampak eksploitasi migas karena hanya untuk penanaman bibit cemara udang dan bibit kelapa. Informasinya, dana CD PT Santos untuk pulau yang terdiri dari empat desa itu setiap tahunnya mencapai Rp 1,5 miliar. Masingmasing desa, yaitu Lombang, Banbaru, Banjate, dan Banmaleng, mendapatkan dana sebesar Rp 250 juta. Dana tersebut sebesar Rp 80 juta dikelola oleh pokmas kecamatan. Koordinator P2M2 Syaiful Anang meminta dana CD PT Santos digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat untuk masyarakat, seperti listrik. “Yang jelas kalau realisasi penggunaan dana CD PT Santos hanya seperti dahulu, jangan salahkan kami jika sampai turun jalan nantinya,” ancamnya. Menurutnya, masyarakat Gili Raja saat tidak membutuhkan bibit cemara atau bibit kelapa. Masyarakat membutuhkan penerangan. ”Ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena kalau hanya mengandalkan anggaran dari APBD, penerangan di Gili Raja sangat sulit untuk tercapai,” terangnya. Menurut Syaiful, dana yang dibutuhkan untuk penerangan em-

pat desa itu mencapai Rp 17 miliar. Sementara APBD pada tahun 2014 hanya mampu menganggarkan Rp 1,4 miliar dan dianggarkan kembali pada tahun 2015 seebsar Rp 1,6 miliar. Jadi, anggaran yang ada saat

Ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karena kalau hanya mengandalkan anggaran dari APBD, penerangan di Gili Raja sangat sulit untuk tercapai,”

Syaiful Anang

Koordinator P2M2 ini untuk listrik di Gili Raja hanya Rp 3 milar. ”Bukannya kami suuzan (buruk sangka) terhadap pemerintah daerah, tapi kalau setiap tahunnya hanya dianggarkan Rp 1,6, miliar maka penerangan di Gili Raja

masih membutuhkan waktu sekitar 10 tahun lagi,” terangnya. Sementara Humas PT. Santos Hedy belum bisa dikonfirmasi. Saat Koran Madura menghubungi melalui telepon selulernya tidak merespons meskipun nada sambungnya terdengar aktif. Terpisah, Camat Giligenting, Amirul Muslimin mengatakan, dana CD sebelum direalisasikan, pihaknya melakukan koordinasi dengan sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat setempat. Oleh karenanya, dirinya membantah penanaman bibit cemara udang dan bibit kelapa yang menggunakan dana CD PT Santos kurang bermanfaat. “Realisasi CD itu sudah melalui rapat dengan kepala desa,” tukasnya. Dewan Tolak Pada tahun 2014, Komisi II menolak dana Corporate Social Responsibilities (CSR) PT Santos sebesar Rp 450 juta untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kepulauan Gili Raja. Ditolaknya penggunaan dana CSR tersebut karena dana pengadaan PLTD sudah disuplai Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui APBD. Sehingga jika dana tersebut tetap digunakan untuk pengadaan PLTD, dikhawatirkan tumpang tindih. =JUNAEDI/MK

KORAN MADURA Iklan Baris Bergambar Berita Kehilangan

Advertorial

Display

Call Centre (0328) 6770024

Komisi II Prioritas Raperda CSR

S

UMENEP – Komisi II DPRD Sumenep memprioritaskan penyelesaikan Raperda Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Beberapa waktu lalu telah melakukan kunjungan kerja ke Kantor DPRD Samarinda. Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma mengatakan, Samarinda dipilih karena dilihat dari sektor migas sangat bagus. “Kunjungan kerja untuk studi banding memang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kinerja,” katanya. Selain karena penataan

administrasi soal migas utamanya soal CSR sudah mapan, juga letak geografisnya tidak jauh berbeda dengan Kabupaten Sumenep. ”Untuk pembahasan hasil kunker itu, yakni raperda tentang CSR sudah masuk dalam Prolegda tahun 2015. Bahkan saat ini menjadi agenda prioritas untuk segera diselesaikan,” katanya. Ketua Komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam menambahkan, Raperda CSR tersebut sudah dilakukan kajian akedemik di Universitas Brawijaya Malang. Alasan Brawijaya sebagai tempat melakukan kajian akademik, karena Brawijawa memiliki banyak

dosen yang paham tentang migas dan profesor hukum. ”Di sana ada beberapa dosen yang menurut kami ahli, yang tahu persis soal migas, ada profesor hukum tata niaga dan di sana ada banyak dosen yang pengalaman,” terangnya, Kamis (26/3). Ia meminta masyarakat bersabar dan memasrahkan proses penyelesaian raperda CSR pada dirinya. ”Kami sangat optimis, raperda ini dalam kurun waktu beberapa bulan lagi sudah selesai. Kami berjanji tahun ini dipastikan selesai,” tukasnya. =ADV/JUNAEDI

C


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

KESEJAHTERAAN GURU

KKM Tanya Bantuan Guru Kontrak

BELUM DIKOMERSILKAN. Warga menyaksikan pesawat Cessna di Bandara Trunojoyo Sumenep, Kamis (26/3). Sampai saat ini belum diketahui kapan bandara tersebut akan dikomersilkan setelah diundur beberapa kali.

Kasus HIV/AIDS Tinggi Dinas Kesehatan Sudah Lakukan Sosialisasi SUMENEP - Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Jonathan Junianto, mengatakan, kasus HIV/AIDS di Sumenep masih tinggi. Sebagai upaya pencegahan, Dinkes Sumenep mengaku telah melakukan sosialisasi. Berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, jumlah kasus HIV di Sumenep lebih tinggi daripada dua kabupaten lain di Madura, Sampang dan Pamekasan. Tingginya kasus HIV/ AIDS di Sumenep harus mendapat perhatian dari pihak terkait. "Karena kasus seperti HIV/ AIDS ini seperti gunung es. Yang tampak ke permukaan memang hanya sedikit. Tapi yang tidak tampak lebih besar dari yang tampak itu," tuturnya saat

menghadiri pembukaan Musrenbang Kabupaten mewakili Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, beberapa waktu lalu. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Fatoni mengakui kasus HIV/ AIDS di Sumenep pada tahun 2014 tinggi. Hanya saja, saat disinggung berapa jumlah penderitanya mengaku tidak ingat. "Jumlahnya saya tidak ingat. Soalnya datanya ada di laptop. Kebetulan sekarang tidak

dibawa," ungkapnya, Kamis (26/3). Menurut dia, berdasarkan data tahun 2014, tingginya kasus HIV/AIDS salah satunya berkaitan dengan banyaknya masyarakat yang bekerja di luar daerah atau luar negeri. Misalnya, kata Fatoni, masyarakat yang bekerja di Kalimantan atau di Malaysia. "Penyebabnya, iya itu, seks bebas. Tidak ada yang dari dalam. Mesti dari luar. Kalau orang tidak ke mana-mana, tidak mungkin terkena atau tertular itu (HIV/AIDS, red.). Yang kena ini musti yang tertular dari luar," jelasnya kepada Koran Madura.

Disinggung mengenai usia rata-rata penderita HIV/AIDS di Sumenep, menurut Fatoni, kebanyakan penderitanya berada dikisaran umur 20 sampai 30 tahun. "Memang, kebanyakan penderitanya itu dari kalangan remaja," kata mantan Sekretaris Dinkes itu. Pihaknya mengaku sering melakukan sosialisasi. Fatoni mengimbau agar para remaja menjauhi narkoba. Pasalnya, kasus HIV/AIDS juga berkaitan dengan penggunaan narkoba. "Karena sekarang bahayanya itu narkoba. Narkoba bisa menjadi pintu masuk HIV," pungkasnya. =FATHOL ALIF/MK

SUMENEP – Ketua Kelompok Kepala Madrasah (KKM) Ibtidaiyah Kabupaten Sumenep, Hevni mempertanyakan bantuan untuk guru kontrak yang bertugas di lembaga swasta. Bantuan tahun anggaran 2014 itu hingga saat ini belum cair. “Kami tidak mengerti kapan pemerintah akan mencairkannya. Padahal, pemberkasannya sudah dilakukan pada akhir tahun 2014 lalu. Biasanya dicairkan satu kali dalam satu tahun. Jadi, setiap lembaga menerima tunjangan sebesar Rp 1.800.000,” katanya. Hevni menduga, belum dicairkannya bantuan tersebut hingga akhir Maret 2015, karena dipermainkan. Sementara institusi yang mengelola dana tersebut Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep. ”Sistem pencairannya tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya ditangangi oleh BKPP (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan), tapi tahun ini melalui Disdik,” terangnya. Selama bantuan tersebut dikelola BKPP, katanya, tidak pernah lambat. ”Ini sudah di luar biasanya. Tahuntahun sebelumnya pencairannya tidak pernah lamban seperti tahun ini. Apa mungkin anggaran itu saat ini sudah hangus atau memang dihanguskan?” curiganya. Meskipun tidak termasuk penerima, dirinya berharap pemerintah mencairkan bantuan tersebut. Setiap lembaga yang menerima bantuan itu hanya satu tenaga pendidik. Sementara nominal yang diterima setiap bulan sebesar Rp 150 ribu. Kepala Disdik Sumenep A. Shadik belum bisa memberikan penjelasan. Saat Koran Madura mendatangi tempat kerjanya, pihaknya sedang tidak ada. ”Tidak ada, Mas, tidak tahu ke mana,” kata salah satu stafnya. Demikian pula dengan Kepala Bidang Ketenagaan dan Kepengawasan Disdik Sumenep Hidayat tidak ada di tempat kerjanya. Informasinya sedang menghadiri salah satu acara di Gedung Korpri setempat. Bantuan guru kontrak merupakan salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah daerah sejak beberapa tahun yang lalu. Tujuannya membantu menyejahterakan para guru yang bertugas di sekolah swasta, mulai dari tingkat raudlatul adfal (RA), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar islam (SDI), madrasah ibdidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA). =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

E

KRIMINALITAS

Dua Pemakai Sabu-sabu Ditangkap Sumenep - Petugas Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor (Polres) Sumenep, Jawa Timur, menangkap dua pemakai sabu-sabu berinisial RM atau RJ (41) dan ED (37), keduanya warga Desa Kolor, Kota Sumenep. "Kedua tersangka ditangkap oleh anggota di sebuah warung kosong di kawasan eks terminal bus di Desa Kolor atau di Jalan Trunojoyo," kata Humas Polres Sumenep AKP Jaiman di Sumenep, Kamis (26/3). Ia menjelaskan, selama proses

penyidikan, kedua tersangka ditahan di ruang tahanan Mapolres Sumenep. "Untuk sementara, kami menjerat tersangka dengan pasal pemakai sabu-sabu, yakni pasal 112 ayat 1 junto pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009

tentang Narkotika. Barang bukti berupa sabu-sabu yang kami sita dari dua tersangka di bawah lima gram," ujarnya. Kedua tersangka, kata dia, terancam pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun. "Dari tangan kedua tersangka, kami menyita barang bukti berupa empat kantong plastik kecil berisi sabu-sabu yang secara keseluruhan seberat 1,6 gram," ucapnya.

Selain itu, polisi juga menyita seperangkat alat hisap sabu-sabu, kotak kecil terbuat dari seng untuk menyimpan sabu-sabu, satu potong sedotan yang difungsikan sebagai sendok, dan dua buah telepon genggam. "Kedua tersangka diperiksa secara intensif oleh anggota. Kami akan mendalami keterangan dua tersangka guna mengetahui asal-usul sabu-sabu tersebut," paparnya. Jaiman juga mengemukakan,

pengungkapan kasus tersebut berkat informasi dari warga setempat yang curiga atas aktivitas di dalam warung kosong tersebut. "Informasi itu langsung ditindaklanjuti oleh anggota Satuan Reskoba Polres Sumenep dengan melakukan penyelidikan dan ternyata memang benar ada dua tersangka yang memakai sabu-sabu," katanya, menambahkan. =ABD AZIZ/ANT

AJARAN RADIKAL

Radikalisme Merambah Pelosok SUMENEP - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep, KH. Syafraji mengungkapkan, paham radikalisme sudah merambah beberapa daerah di Kabupaten Sumenep. Aktivis mahasiswa Islam menuntut agar aparat berwenang segera melakukan tindakan konkret menyikapi hal itu. Menurut KH. Syafraji, di Kabupaten Sumenep sudah ada beberapa daerah yang dimasuki jaringan Islam radikal. Tak hanya di daratan, tapi juga di kepulauan. "Dulu, ketika saya bersama MUI yang lain, memang ada satu daerah di sana (kepulauan, red.) yang masuk kategori radikalisme," tuturnya, Kamis (26/3). Di daratan saja, lanjutnya, ada beberapa daerah yang ditengarai sudah kesusupan kelompok radikalisme. Hanya saja, ia enggan menyebutkan nama-nama daerah tersebut. "Kami sudah berkoordinasi dengan Polres Sumenep. Juga dengan Dandim Sumenep, berkenaan dengan hal itu," katanya. Selebihnya, ia menjelaskan bahwa paham radikalisme merupakan paham takfiri. Suatu paham yang dengan mudah mengafirkan orang atau kelompok lain. Selain itu, model jihad yang mereka tunjukkan selalu identik dengan jihad perang. Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep, Hairul Umam mengatakan, gerakan Islam radikal, kalau pun bukan ISIS, harus diwaspadai. "Karena, yang namanya Islam radikal itu selalu intoleran," katanya, Kamis (26/3).

Apalagi, tambahnya, kecenderungan Islam radikal memang selalu memaksakan kehendak, dan model dakwahnya pun cenderung lewat kekerasan. "Mereka mudah mengafirkan orang di luar golongannya. Ini tidak sesuai dengan kebudayaan orang Sumenep yang selama ini dikenal dengan kesantunannya," lanjutnya. Oleh sebab itu, imbuhnya, aparat berwenang dalam menangani hal tersebut harus aktif mendeteksi penyebaran jaringan Islam radikal di Sumenep. Ia khawatir, jika keberadaannya dibiarkan terlalu lama, pergerakannya akan semakin masif dan meresahkan masyarakat. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan, saat ini sudah ada beberapa daerah di Sumenep yang saat ini sudah dimasuki, bahkan menjadi basis Islam radikal. "Karena pergerakan mereka seperti gunung es, yang tampak saja di permukaan yang sedikit. Sedangkan yang tak diketahui, jangan-jangan sudah banyak," pungkasnya. Sebelumnya, Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik menyatakan bahwa seorang warga Sumenep sudah sejak lama, tepatnya waktu isu ISIS masih belum merebak telah berada di negara yang saat ini menjadi basis ISIS tanpa sepengetahuan pemerintah. Namun, ia memastikan, sampai sekarang Sumenep masih kondusif dari ancaman ISIS. "Kita akan sosialisasikan terus. Kita akan terus mewaspadai pergerakan ISIS agar tidak masuk ke Sumenep," pungkasnya. =FATHOL ALIF

MARINIR TNI AL KENALKAN BUDAYA INDONESIA KEPADA MARINIR AMERIKA. Sejumlah Taifib Korps Marinir dan US Marsoc mengikuti lomba menggigit uang koin saat olahraga bersama di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (26/3). Kegiatan yang dilaksanakan di sela-sela Latihan Bersama Lantern Iron 15-5524 tersebut bertujuan mengenalkan budaya Indonesia kepada Marinir Amerika dan mempererat persahabatan Marinir kedua Negara.


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

MADURA

F

KREATIF. Seorang mahasiswa INSTIKA Guluk-Guluk, Sumenep, madura, sedang melihat-lihat kaligrafi unik berbahan kulit kambing dan sapi, hasil karya Widodo, seorang seniman asal Jogjakarta, yang sedang dipajang di Jalan Ketabang Kali, Surabaya.

Siap Dilimpahkan ke PN Tipikor Berkas Perkara Isnaini Lebih Sulit daripada Wasil PAMEKASAN – Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Pamekasan, Yulistiono mengatakan berkas perkara kasus hukum yang melilit Kepala Desa Toket Isnaini telah siap dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Tipikor Surabaya, jika tidak ada gangguan pelimpahan itu akan dilakukan pekan depan. Dengan demikian, Isnaini bisa segera menyusul suaminya, Wasil, yang telah lebih dulu dilimpahkan ke PN Tipikor. Menurut Yulistiono, perkara pasangan suami isteri ini dilakukan tidak secara bersamaan, karena berkas perkara Wasil lebih mudah dibuktikan daripada perkara Isnaini. Berkas perkara yang berkenaan dengan Isnaini lebih sulit karena berkaitan dengan proses administrasi pendistribusian di desa yang dipimpin-

nya sehingga masih dibutuhkan bukti-bukti yang lebih lengkap, akibatnya proses perampungan berkas perkaranya menjadi lebih lama. Sungguhpun begitu, kini berkas tersebut juga sudah rampung, sehingga direncanakan segera dilimpahkan, lebih lambat beberapa hari setelah pelimpa-

han berkas perkara suaminya. “Kalau suaminya sudah proses sidang, Senin depan (30/3) agenda mendengarkan keterangan saksisaksi. Kalau yang si istri berkasnya sudah rampung, Insya Allah pada pekan depan sudah bisa kami limpahkan ke pengadilan tipikor,” kata Yulis. Dijelaskan, dalam perkara ini terdapat sekitar 30 orang saksi, di antaranya 15 warga, 5 panitia raskin, baik dari pihak Kecamatan Proppo, maupun pihak Desa Toket. Serta 10 orang dari pihak Bulog Subdivre XII Madura. “Atas perbuatannya itu, tersangka melanggar pasal 2, 3 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 Undang - Undang Tindak Pidana Korupsi (UU

Tipikor) dengan ancaman hukuman maksimal 20 penjara,” ungkapnya. Kepala Desa Toket, Kecamatan Proppo, Isnaini menjadi terdakwa dalam perkara dugaan korupsi beras masyarakat miskin (raskin) di desanya. Dia bersama-sama suaminya kompak menyelewengkan raskin di desanya selama 25 bulan, dalam kurun waktu dari tahun 2011 hingga 2013. Selama 3 tahun itu raskin di desa itu tidak didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS). Dengan jumlah penerima manfaat di Desa Toket yang tidak tetap, yaitu pada tahun 2011 penerimanya 852 RTS, tahun 2012 penerimanya 676 RTS, dan pada tahun 2013 penerimanya 576 RTS.

Raskin yang diselewengkan mencapai Rp 1,6 miliar. Wasil, yang diketahui keterlibatannya secara aktif dalam menyelewengkan beras bantuan dari pemerintah itu, saat ini sudah proses sidang di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Surabaya. Sebab, berkas perkara lebih dulu selesai. Sementara, Isnaini, berkas perkaranya baru rampung. Jika tidak ada aral, pada pekan depan berkas perkaranya sudah dapat dilimpah ke PN Tipikor Surabaya. Saat ini berkas dalam penelitian ulang, sebab dikhawatirkan ada lembaran yang terlupakan. =ALI SYAHRONI/UZI


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

G

DPRD

Pengesahan Dua Raperda Diulur PAMEKASAN - Janji Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Penyelenggaraan Hiburan, Pentas Seni, dan Budaya Pamekasan serta revisi Peraturan Daerah (Perda) No. 6 tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau hingga kini belum terlaksana. Bahkan pengesahan dua Perda ini terkesan diulur. Ketua Forum Riset dan Advokasi Masyarakat Marginal (Forsamm), Ribud Baidi mengaku kecewa terhadap kinerja DPRD Pamekasan. Seharusnya, DPRD bersama pemerintah tidak menunda pengesahan dua raperda karena masyarakat sudah menunggu realisasinya. Menurutnya, pengesahan Raperda Penyelenggaraan Hiburan, Pentas Seni, dan Budaya Pamekasan, sudah berkali-kali disoal oleh kalangan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Pamekasan, tetapi reperda tersebut belum disahkan. Parahnya lagi, Revisi Perda Nomor 06 tahun 2008 tentang Tata Niaga Tembakau Pamekasan yang dibahas sejak tahun 2013 lalu belum ada kejelasan pengesahannya. Padahal, dalam waktu dekat ini sudah memasuki musim tanam tembakau. “Kalangan aktivis mahasiswa dan LSM sudah berkli-kali meminta kejelasan soal perda ini. Apalagi yang ditunggu. Seharusnya insting nalar kemanusiaan para anggota dewan lebih peka menerjemahkan kemauan masyarakat,” ungkapnya. Sementara itu, Hosnan Ahmadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) yang membahas kedua raperda ini menargetkan kedua raperda itu sudah disahkan April mendatang. Pembahasan keduanya sudah tuntas dan hanya menunggu pengesahan. ”Tinggal tunggu waktu saja, target kami April sudah disahkan,” katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/rah

PERIKSA HOTEL. Aparat gabungan dari TNI-Polri mengecek salah satu kamar hotel dalam operasi pekat.

Aktivis PMII Tunggu Pol PP Tentang Ketegasan Tutup Penyalahgunaan Tempat Kos PAMEKASAN - Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan mendesak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Pamekasan lebih tegas dalam menindak tempat kos yang disalahgunakan, baik oleh pemilik maupun penghuninya. Sebab penyalahgunaan tempat kos selama ini sudah meresahkan masyarakat. PMII khawatir masyarakat main hakim sendiri jika aparat tidak tegas menutup. Ketua Umum PC PMII Pamekasan, Akhmad Kusairi mengapresiasi kinerja Pol PP yang sudah aktif merazia tempat yang dicurigai jadi sarang maksiat,

untuk memberantas penyakit masyarakat. Baik ke sejumlah hotel dan tempat kos di wilayah itu. Namun ia menyayangkan, karena lembaga penegak perda

ini hanya memberi pembinaan dan terkesan tak berani menindak tegas. “Ki nerja Pol PP c ukup b aik teta pi bel um a da l a ngk ah ny ata berupa tindakan tegas terhadap pemilik kos, yang sudah berkali-kali kepergok, tempat kosnya disalahgunakan,” ujarnya. Ia menegaskan, petugas harus berani menutup paksa tempat kos ataupun hotel yang sering kali menjadi tempat mesum. Sehingga Kabupaten Pamekasan bersih dari segala bentuk kemaksiatan yang melibatkan kaum remaja di

Pamekasan. Dalam sepekan terakhir, Satpol PP sudah menjaring beberapa pasangan muda-mudi yang kedapatan sedang berpasangan di kamar kos dan hotel. Mereka yang terjaring razia bukan muhrim sehingga digelandang ke kantor Pol PP untuk dibuatkan surat pernyataan dan memanggil orang tuanya. Mereka yang terjaring razia, ada masih di bawah umur, kedapatan berada di kamar kos putra, bersama beberapa teman prianya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

MUSEUM KAPAL SELAM. Tempat rekreasi di Surabaya ini tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang sedang terlihat menikmati keindahan patung kapal selam bersejarah itu.

Pemkab Minta Rekanan Bertanggung Jawab Muharram: Pelaksana Proyek itu Bukan CV Bentar Alam PAMEKASAN - Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, meminta agar rekanan pelaksana proyek pembangunan kantor Kecamatan Larangan yang ambruk bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakannya. “Dinas sudah menyampaikan hal ini, dan pihak rekanan telah menyanggupi untuk memperbaikinya. Bahkan kemarin, pihak rekanan sudah meninjau ke lapangan, melihat secara langsung kerusakan di kantor Kecamatan Larangan itu,” kata Kepala Dinas PU Cip-

ta Karya Pamekasan, Muharram, di Pamekasan, Kamis. Ia menjelaskan, pembangunan kantor Kecamatan Larangan yang plafonnya ambruk beberapa hari lalu itu, memang sempat mengejutkan semua pihak, baik pihak kecamatan maupun Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang,

karena pengerjaan proyek baru selesai dan bangunan itu baru berumur satu tahun lebih. “Kita bersyukur, karena pihak rekanan mau bertanggung jawab memperbaiki plafon kantor kecamatan yang ambruk itu,” ucapnya, tanpa bersedia menyebutkan nama rekanan pelaksana proyek itu. Namun demikian, Muharram menegaskan, pelaksana proyek pembangunan kantor Kecamatan Larangan yang plafonnya ambruk itu, bukan CV Bentar Alam yang beralamat di Jalan Sumber Gayam Nomor 68, Desa Kadur, Kecama-

tan Kadur, Pamekasan, sebagaimana diberitakan sebelumnya, akan tetapi rekanan lain. “Kami memang mengerjakan proyek di lingkungan kantor kecamatan itu, namun bukan pada lokasi yang kini ambruk,” kata Direktur CV Bentar Alam Murasad, Kamis pagi. Pada Senin (23/3) sekitar pukul 17.30 WIB, atap di dua ruang kantor Kecamatan Larangan yang baru dibangun itu ambruk, yakni di ruang kantor Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dan kantor Pembangunan Masyarakat Desa

(PMD). Ambruknya atap di dua ruangan itu, tanda-tandanya telah diketahui staf pegawai kecamatan pada pagi hari, yakni langitlangit ruangan sudah agak turun ke bawah, sehingga petugas memindahkan sebagian pelaratan kantor di dua ruangan itu ke ruang lain. Menurut Staf Humas Kecamatan Larangan Sunairi, meski dua ruang di kantor kecamatan itu ambruk, tetapi tidak mengganggu pelayanan publik di kantor kecamatan itu. =Ant/aziz/rah


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

I

NAPI

Gerak Tiga Teroris Dibatasi PAMEKASAN – Khawatir bisa menularkan paham aliran keras, tiga narapidana teroris di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pamekasan, dalam status pengamanan maksimal dari aparat keamanan di lapas tersebut. bahkan, waktu berbaur (sosialisaisi) tetap dibatasi. Ketiga narapidana teroris itu adalah Noaim Baasyir, Supriyato dan Akhmad Husni. Ketiganya merupakan jaringan teroris Abu Roban yang melakukan aksi pengeboman di sejumlah wilayah di Indonesia. Mereka merupakan napi dari hasil limpahan dari Lapas Cipinang bulan Juli 2014 lalu. Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KKPLP) Klas II A Pamekasan, Isnawan mengatakan sejak dilimpahkan ke Lapas Pamekasan, ketiga napi khusus itu sudah menempati ruangan berbeda dengan napi pelaku kriminal lainnya. Hal itu sesuai dengan statusnya. Tidak hanya itu, perlakukan khusus juga di terapkan pada pembinaan mental ketiganya, dengan menunjuk petugas khusus, termasuk untuk perawatan, makan, dan kesehatannya. Sebab, pembinaan mental ketiganya lebih pada ideologinya bukan prilaku seperti napi lainnya. “Kalau tidak kami batasi khawatirkan terjadi pengaruh negatif terhadap napi yang lain. Tapi, Sampai sekarang mereka masih bisa diajak komunikasi dua arah dengan petugas lapas,” kata Isnawan kepada sejumlah wartawan. Namun, kendati ditempatkan secara khusus, ketiganya tetap dapat komunikasi dengan petugas lapas. Hanya saja, untuk komunikasi dengan napi lain, ketiga napi khusus itu masih dibatasi dan terus dipantau khusus. Dengan status khusus itu juga, lanjutnya, pelayanan kepada ketiganya tetap tidak dibedakan sama seperti dengan napi lainnya. Isnawan mencontohkan saat ada kunjungan dari keluarganya, ketiganya tetap bisa berkumpul dan duduk bersama dengan napi lainnya. Tambahnya, Noaim Baasyir yang divonis enam tahun penjara adalah saudara kandung Abu Bakar Baasyir. Kemudian, Akhmad Husni, alias Farel yang divonis enam tahun. Sementara Supriyanto alias Yusuf alias Untung, divonis tujuh tahun penjara. =ALI SYAHRONI

Tampak Luar. Lapas Kelas II A Pamekasan, tempat tiga narapidana teroris jaringan Abu Roban ditahan

Pengusaha Tembakau Diminta Patuhi BEP Hosnan Ahmadi: Pemerintah Harus Bertindak Tegas PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sudah menetapkan break event point (BEP) atau titik impas tembakau tahun 2015 sebesar Rp 30.300 per kilo. BEP ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang hanya Rp 29.600 per kilo. Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan, BEP ini ditetapkan setelah menggelar rapat koordinasi antara perwakilan petani tembakau, perwakilan pabrikan, asosiasi tembakau, pemerintah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta pengusaha tembakau agar bisa membeli tembakau di atas BEP itu agar petani bisa untung. Pemerintah harus tegas memberikan peringatan terhadap pengusaha tembakau, jika membeli tembakau di

bawah BEP. Hosnan menambahkan, BEP tersebut ditetapkan berdasarkan harga produksi tembakau, yang meliputi pembelian bibit tembakau, sewa lawan pertanian, pupuk, obat-obatan untuk pembasmi hama, air, tenaga kerja, dan proses perajangan. Setelah semua biaya tersebut dihitung, maka muncul angka tersebut. Penekanan pemerintah terhadap pengusaha tembakau, untuk membeli tembakau di atas BEP akan berpengaruh besar terhadap keuntungan petani. Sehingga daun emas yang dirindukan

petani bisa terwujud. Tinggal selanjutnya, petani tembakau bisa mematuhi arahan dari dinas terkait, tentang tata cara panen hingga pengolahan pasca panen. ”Misalnya menghindari tembakau yang bercampur tepung, tikar ataupun bahan lain, sebab hal itu akan membayakan dan berpengaruh terhadap harga jual tembakau di Pamekasan,” ungkapnya. Ia juga menekankan agar pengusaha tembakau bisa mematuhi kesepakatan dengan pemerintah, tentang buka-tutup gudang tembakau. Artinya, jika sudah sampai waktunya buka, maka mau tidak mau gudang harus buka. Tetapi, ia juga meminta petani tidak memaksakan kehendak. Artinya, jika belum masa panen tembakau, jangan memaksa untuk panen tembakau. Berdasarkan informasi

yang diterimanya, jadwal buka gudang sekitar bulan Agustus. Dari beberapa perusahaan rokok yang dikunjungi oleh Pemkab Pamekasan, PT Djarum paling banyak proyeksi pengambilan tembakau tahun 2015 yakni 8 ribu ton. Dengan proyeksi harga mulai Rp 25 ribu sampai harga tertinggi Rp 42 ribu. Sementara untuk proyeksi pembelian tembakau PT Sukun sebanyak 550 ton dan PT Bentoel sebanyak 2 ribu ton. Dari beberapa perusahaan yang ada pabrik rokok PT Bentoel yang mulai tahun 2014 kemarin, sudah tidak mengambil sample tembakau melebihi 1 kg seperti yang diamanatkan perda. Jika PT Bentoel mengambil simple tembakau, sample itu dikembali lagi ke pemiliknya, baru ditimbang. Sehingga tidak merugikan ke petani. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


KORAN J JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

J

Beredar kabar Balas Dendam Polisi Malaysia Selidiki Terbunuhnya Tiga TKI SAMPANG – Kepolisian Resor (Polres) Sampang mendengar kabar akan ada aksi serangan balas dendam dari keluarga korban yang diduga mening-gal akibat carok massal yang terjadi di Malaysia Minggu kemarin. Intel Polres dan Intel Polsek Karang Penang diturunkan ke lokasi rumah korban. Wakapolres Sampang, Kompol Deny Prabowo mengatakan, pihaknya sudah menurunkan anggotanya untuk mencari informasi kabar itu dan melaporkan perkembangan situasi dan kondisi yang ada di wilayah Karang Penang. “Kalau isu yang beredar memang ada yang menyatakan pihak korban akan melakukan serangan balasan pada yang terlibat carok massal tersebut,” katanya, Kamis (26/3). Namun, pengamatan intelejen, belum menemukan indikasi adanya serangan balasan dari pihak korban. Katanya, kalau ada indikasi serangan balasan dari pihak korban, Polres Sampang dan Pemkab akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan untuk memberikan imbauan, masukan agar tidak terjadi penyerangan aksi balas dendam, serta mengantisipasi efek selanjutnya. “Kalau ada laporan dari intelejen yang digerakkan, bahwa ada indikasi serangan balasan nanti, kami tidak akan tinggal untuk mencegahnya. Yang lebih penting lagi, kami akan koordinasi dengan Pemkab Bangkalan agar tidak terjadi aksi balas dendam,” paparnya. Menurutnya, petugas yang

diturunkan ke lokasi masih belum mendapatkan informasi ada aksi balas dendam atau yang lain-lain. Sebab, sejak diturunkan hanya melaporkan prosesi pemakaman. Apalagi, keluarga korban masih berduka serta sibuk dengan kegiatan kegiatan pemakaman. “Sementara ini kondisi di lokasi masih aman-aman saja. Informasi yang kami terima dari petugas, hanya kegiatan-kegiatan pemakaman korban. Untuk informasi balas dendam masih belum ada,” jelasnya. Saat ini Polres masih menyelidiki kronologi kejadian yang diduga carok massal yang terjadi Minggu (15/3) di sebuah daerah bernama Cheras, yakni pinggiran Kota Kuala Lumpur, Ibu Kota Malaysia, yang ditengarai melibatkan tiga TKI Sampang dan Bangkalan. Tiga orang TKI asal Sampang, yang menjadi korban masih di bawah umur. Kedua TKI korban yang masih di bawah umur itu, masing-masing bernama Rianto dan Lukman. Rianto masih berumur 16 tahun, dan Lukman juga berumur 16 tahun. Korban satunya lagi yang bernama Ainul alias Inul itu berumur 17 tahun. Rianto, TKI asal Desa Karang-

HADIRI PEMAKAMAN. Ratusan warga saat mendampingi prosesi pemakaman korban carok massal yang terjadi di Malaysia dua hari yang lalu, Kamis (26/3). penang Oloh, Kecamatan Karang Penang. Ainul alias Inol, asal Desa Karang penang Onjur, Kecamatan Karang penang. Lukman, asal Desa Karang Penang Onjur, juga Kecamatan Karang Penang. Dipulangkan Rabu (25/3) pukul 21.14 Wib, tiga pesawat Garuda Indonesia (GA 330) pembawa jenazah mendarat di Bandara Internasional Juanda Terminal Cargo dengan disambut tangis keluarga korban. Pada Pukul 21.30 Wib, tiga jenazah di terminal 2 menuju terminal Cargo Terminal 1 (T 1), dilanjutkan proses administrasi jenazah. Pada pukul 00.32 WIB, tiga Jenazah itu langsung meninggalkan Bandara Internasion-

al Juanda Terminal Cargo menuju Sampang dengan menggunakan ambulans. Kamis (26/3) pukul. 03.18 Wib, korban carok massal itu tiba di kediamanya masing-masing dan disambut keluarga, pada jam berikutnya tepat pukul 03.30 Wib, jenazah langsung di salatkan dan didoakan serta dibawa ke tempat pemakaman. Sementara prosesi pemakaman jenasah selesai pada pukul 04.00 Wib. Bukan Carok Duta Besar RI Herman Prayitno menyampaikan klarifikasi bahwa adanya pemberitaan terjadi carok masal adalah tidak benar. Bahkan, Bupati Sampang telah melakukan klarifikasi lang-

sung bahwa pemberitaan tersebut tidak benar. Katanya, pihak Kepolisian Malaysia masih menyelidiki kasus ini dan belum diketahui mengenai motif pembunuhan dan para pelakunya. Oleh karena itu, melalui klarifikasi ditegaskan bahwa tidak ada kejadian carok massal antar warga Madura yang terjadi di wilayah Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini, Bupati Sampang A. Fannan Hasib beserta rombongan termasuk Dinsosnakertrans berkunjung ke Malaysia untuk bertemu dengan Duta Besar RI Herman Prayitno serta bersilaturahim dengan masyarakat Madura yang bekerja di negara ini. =RIDWAN/ANT/LUM


Sampang FASILITAS DINAS

Postu-Polindes Ditempati “Jin dan Setan” SAMPANG - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah mengungkapkan banyak Pos Poliklinik Desa (Polindes) maupun Pos Pelayanan Terpadu (Postu) ditempati jin dan setan. Akibatnya, petugas medis di sejumlah pelayanan kesehetan tersebut sering bolos. “Untuk apa pos poliklinik serta postu didirikan jika tidak dimanfaatkan. Ya kalau tidak ada petugasnya berati ditempati setan dan jin. Tidak dimanfaatkan fasilitas itu menandakan pelayanan kesehatan di Sampang terhadap masyarakat sangat minim,” tandanya. Imam juga menyoroti kurangnya sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang dinilai tidak tepat sasaran. Sebab BPJS ada yang dinikmati oleh orang kaya. Imam meminta kepada yang bertanggung jawab memvalidasi dan verifikasi data kepesertaan BPJS yang lama. “Saya kira tidak hanya pelayanan kesehatan yang kurang baik, sosialisasi BPJS juga buruk mengingat sosialisasi yang dilakukan tidak tepat sasaran,” kritiknya. Imam berharap, pemerintah daerah serta pemerintah provinsi membangun rumah sakit (RS) di wilayah pantura. Sebab selama ini, warga pantura seperti Ketapang, Sokobenah dan Banyuates saat sakit dan ingin berobat larinya ke Kabupaten Bangkalan. “Yang saya ketahui, kalau masyarakat pantura sakit selalu berobat ke Bangkalan. Sebab, ke rumah sakit Sampang takut tambah parah sakitnya mengingat jaraknya lebih jauh ditambah lagi dengan kondisi infrastruktur jalur Sampang-Ketapang yang rusak,” harapanya. Sementara itu, Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi mengakui, banyak pos poliklinik maupun postu yang tidak dimanfaatkan dengan baik dengan dalih kekurangan tenaga kesehatan yang berstatus pegawai negeri. Sementara dalam aturan memimpin postu harus berstatus pegawai negeri sipil. “Saya akui memang saat ini keterbatasan tenaga medis. Sementara jumlah perawat yang berstatus pegawai negeri sangat terbatas. Sedangkan dalam aturan, pustu harus dipimpin oleh perawat pegawai negeri,” akunya. Kata Firman, jumlah pustu yang efektif saat ini sekitar 57.000 Dan Jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah perawat yang berstatus pegawai negeri sipil di lingkungan Dinkes Sampang. Apa lagi, lanjut Firman, selama ini para perawat yang menjadi pimpinan pustu disibukkan dengan profesi lainnya. “Ada yang menjadi dokter, pimpinan puskesmas, program kesehatan dan lainlain. Untuk menyiasati itu, ada beberapa pustu sementara dilimpahkan kepada perawat magang tetapi itu kurang bagus,” terangnya. =RIDWAN/LUM

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

K

PNS Tersandung Kasus Belum Disanksi SAMPANG - Pejabat yang tersandung kasus tindak pidana korupsi (tipikor) di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Sampang belum dicabut SK jabatannya. “Seharusnya bupati bertindak cepat kalau ada pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi,” kata Wakil Bupati Sampang, Fadhilah Boediono pada Koran Madura, Kamis (26/3). Dalam undang-undang dijelaskan,

pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi atau narkoba, SK jabatannya harus ditarik dan diberhentikan sementara. Namun ada kondisi yang berbeda di lingkungan pejabat yang ada di Sampang. Sebab, yang terjadi di Kota Bahari, pajabat yang terlibat dalam kasus korupsi maupun narkotika tetap tidak diberhentikan. “Itu sudah jelas, dalam undang-undang, pejabat yang (terlibat) korupsi atau terlibat narkoba jabatanya harus ditarik. Artinya, pemerintah tidak tegas dalam menegakkan peraturan,” katanya. Ketidaktegasan kepala daerah dalam menegakkan peraturan pejabat yang melakukan tipikor, kata Fadhilah, akan

mengentengkan serta berpotensi merugikan negara itu akan diikuti para pejabatpejabat lainnya. Sebab, penegakan hukumnya tidak ada. “Kasus yang melibatkan kepada Disperta Agus Santoso dalam kasus pengadaan bibit fiktif tahun 2013 lalu serta dalam kasus Damkar yang melibatkan Kepala BPBD Imam, sampai saat belum ditarik jabatanya. Ini menandakan penegakan peraturan pada pejabat tidak ada,” tandasnya. Fadhilah mengaku sering menyampaikan saat pejabat melakukan apel bersama. Dia menyampaikan kalau penegakan peraturan tidak dilaksanakan tidak ada artinya apa-apa. “Jadi penegakan disiplin, penegakan aturan yang menyangkut masalah pejabat Sampang belum dijalankan penuh,” ucapnya. Ketua Komisi I DPRD Sampang Hoda’i mengatakan, sudah berulangkali menyampaikan kepada ketua Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjaka) untuk menarik jabatan pejabat yang tersandung kasus tindak pidana korupsi yang ada di Sampang. Namun sampai saat ini desakan dari komisi ke Baperjaka tidak pernah digubris. “Komisi I sudah berulang kali menyampaikan ke Baperjaka untuk segera bertindak kapada pejabat yang tersandung hukum. Kalau masih dalam proses dihentikan sementara, kalau sudah divonis harus bertindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” singkatnya. =RIDWAN/LUM

Seharusnya bupati bertindak cepat kalau ada pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi.”

Fadhilah Boediono Wakil Bupati Sampang


L

Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

Dewan Tetapkan Ketua Pansus Migas Fraksi PKB, Madani, Hanura, dan Gotong Royong Walkout SAMPANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang menetapkan ketua Panitia Khusus (Pansus) Tata Kelola Minyak dan Gas (Migas) di Ruang Rapat Besar DPRD Sampang, Kamis (26/3). Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua I DPRD Sampang Fauzan Adima itu menetapkan Moh Nasir sebagi Ketua Pansus dan Moh Subhan sebagai Wakil Ketua Pansus.

Selain itu, rapat di Ruang Rapat Besar itu juga menyaring dan menetapkan sejumlah anggota Pansus Tata Kelola Migas. Sejumlah delegasi yang diterima oleh pimpinan rapat adalah empat perwakilan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), lima perwakilan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra), empat perwakilan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP), tiga perwakilan Fraksi Partai Demokrat, empat perwakilan Fraksi Madani. Sementara itu, dua perwakilan Fraksi Gotong Royong dan dua perwakilan Fraksi Hanura (F-Hanura) ditolak oleh pimpinan sidang setelah mendapat persetujuan mayoritas peserta rapat. Sebab, proses pengajuan delegasi dari dua fraksi itu dianggap cacat administratif lantaran surat pengajuannya tidak dibubuhi stempel dan tanda tangan lengkap dari masing-masing ketua dan sekeretaris Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Hanura. ”Untuk perwakilan Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Hanura tidak bisa diakomodir karena proses pengajuannya cacat administratif,” kata Fauzan Adima. Penolakan terhadap perwakilan dua fraksi tersebut kemudian memantik protes dari sejumlah anggota dewan yang hadir dalam rapat. Namun, hujan interupsi hingga sempat membuat suasana memanas, tidak mengubah sikap pimpinan sidang. Akhirnya, sejumlah perwakilan fraksi walkout (WO), yaitu perwakilan F-Madani, FHanura, F-PKB dan F-Gotong Royong. Perwakilan fraksi-fraksi

TAK DITANDATANGANI: Pimpinan Sidang Fauzan Adima menunjukkan surat rekomendasi milik Fraksi Gotong Royong dan Fraksi Hanura yang tidak dibubuhi stempel dan tidak ditantangani ketua beserta sekretaris fraksi di Ruang Rapat Besar, Kamis (26/3).

itu berpandangan, penetapan dan penolakan anggota pansus dalam rapat tersebut cacat hukum karena tidak sesuai dengan agenda sidang dan tata tertib (tatib) DPRD Sampang. Seharusnya, menurut pendapat perwakilan fraksi yang WO, agenda rapat tersebut hanya mengumumkan anggota saja. Tidak lebih dari itu. Sementara untuk pemilihan ketua, wakil ketua dan penetapan anggota Pansus Tata Kelola Migas harus melalui rapat paripurna. ”Rapat ini kewenangannya hanya mengumumkan anggota pansus saja. Kalau untuk penetapan ketua dan anggota seharusnya melalui rapat paripurna, sesuai dengan Tatib DPRD Sampang Pasal 63 ayat (3). Kalau pimpinan tetap ngotot (menetapkan ketua dan anggota pansus, Red) maka saya akan keluar dari sidang ini,” kata Aksan

Jamal sambil meninggalkan ruang sidang yang diikuti sejumlah perwakilan fraksi. Cacat Hukum Ketua F-PKB Aksan Jamal menganggap penetapan ketua, wakil ketua dan anggota Pansus Migas, cacat hukum. Sebab, prosesnya melanggar Tatib DPRD Sampang tentang pembentukan alat kelengkapan lain. Sesuai dengan Pasal 63 ayat (3), kata Aksan, Pansus dibentuk dalam rapat paripurna DPRD atas usul anggota setelah mendengar pertimbangan Badan Musyawarah (Banmus). ”Rapat yang tadi itu kan bukan paripurna, malah tidak jelas rapat apa. Lalu mengesahkan anggota dan pimpinan pansus. Itu melanggar Tatib DPRD Sampang,” ujarnya. Sebelumnya (24/3), Rapat Paripurna DPRD Sampang me-

nyetujui pembentukan Pansus Migas. Dalam rapat tersebut, pimpinan hanya mengumumkan dimulainya Pansus Migas dan batas akhir penyetoran anggota pansus dari masing-masing fraksi. Dalam rapat itu pula, pimpinan sidang memutuskan usulan peserta sidang bahwa paripurna pansus hanya cukup satu kali, dan penetapan pimpinan beserta anggota pansus Migas akan dibahas dalam rapat lain di luar paripurna, yang kemudian digelar Kamis (26/3) kemarin. Namun, menurut Aksan Jamal, putusan paripurna yang menetapkan rapat penetapan pimpinan dan anggota pansus di luar paripurna tersebut tetap bertentangan dengan Tatib DPRD Sampang Pasal 63 ayat (3). Sehingga, F-PKB tetap bersikukuh bahwa Pansus Migas cacat hukum. ”Rapat paripurna tidak bisa men-

ganulir Tatib. Ya, Tatibnya dulu harus diubah. Jadi, F-PKB tetap menganggap itu cacat hukum,” ujarnya. F-Gotong Royong Apresiasi Penolakan Sementara itu, Ketua F-Gotong Royong Moh Anwar Sanusi mengapresiasi aksi penolakan terhadap perwakilan fraksinya karena dianggap cacat administratif. Dia menganggap penolakan itu sebagai sebuah kemajuan bagi DPRD Sampang. Sebab menurutnya, selama ini pengajuan keanggotaan pansus hanya cukup lewat pesan singkat saja (SMS). ”Bagus! Itu sebuah kemajuan, dan bisa jadi titik tolak untuk menerapkan prosedur kedewanan secara professional dan proporsional,” jawabnya saat ditanya terkait penolakan perwakilan fraksinya. =MIFTAHUL ULUM


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015

JUMATNo. 27 MARET 2015 | No. 0575|IVTAHUN IV 0575 | TAHUN

Migas Madura Belum Sejahterakan Rakyatnya Pemprov Jawa Timur Kurang Memperhatikan Madura BANGKALAN - Sumber daya alam yang berada di pulau Madura sangat melimpah. Sumber minyak gas (Migas) hampir ditemukan di seluruh kabupaten di Madura. Muncul kesan, pemerintah hanya mengambil keuntungan dari SDA pulau Madura itu, tanpa memikirkan kondisi masyarakatnya. Terbukti anggaran untuk Madura sangat minim, tak sebanding dengan hasil migas yang terkeruk dari bumi Madura. Postur anggaran empat kabupaten di Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep jika digabungkan sama dengan kota Surabaya. Sehingga sangat disayangkan oleh banyak pihak. Menurut DPRD Provinsi Jawa Timur, Syafiuddin Asmoro, Madura, yang kaya potensi dan jumlah penduduknya banyak,

hanya menerima anggaran yang minim. Belum mampu membawa banyak perubahan baik dari segi infrastruktur dan sumber daya manusianya. Seharusnya, pemerintah pusat atau provinsi lebih memperhatikan kondisi Madura yang hingga saat ini masih belum maju. "Faktanya, Madura dianaktirikan oleh pemerin-

Syafiuddin Asmoro Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur

tah. Anggaran yang masuk saat ini belum mampu membangun

masyarakat Madura seutuhnya. Wajib bagi Madura mendapatkan anggaran lebih besar dibanding daerah lain," kata Syafiuddin Asmoro. Dia menjelaskan, perolehan APBD Jatim tak lepas dari peranan Madura sebagai daerah penghasil Migas dan Sumber Daya Alam lainnya. Selama ini Madura kurang diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Padahal APBD Jatim yang cukup besar tidak lepas dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang disumbangkan dari Madura, seperti participating interest (PI) Migas dan cukai tembakau. "Ini saatnya Madura harus menerima lebih anggaran. Kami wakil rakyat perjuangkan anggaran 10 persen untuk Madura.

Bahkan, secara pribadi saya pernah tengkar pendapat dengan Pak Gubernur terkait masalah minimnya perhatian kepada Madura," ujarnya. Syafi merinci, postur APBD Jatim sebesar Rp 24 triliun, Madura wajib mendapatkan 10 persennya. Itu akan terus diperjuangkan agar anggaran lebih besar masuk ke Madura. Sebab, kondisi kabupaten yang terpuruk adalah Madura. Apalagi Bangkalan dan Sampang yang masih mengecap daerah tertinggal dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Dana sebesar itu diharapkan bisa dikembangkan di bidang sosial, pendidikan, dan infrastruktur. Setiap kabupaten bisa menerima anggaran provinsi minimal Rp 500 miliar. Jika itu terlaksana rencana pembangunan desa yang menjadi program pemerintah pusat pasti bisa terealisasi dengan baik. "Pemerintahan desa, kegiatan bosda madin dan kegiatan pendidikan lainnya pasti bisa terlaksana dengan baik. Madura bisa sejahtera baik bidang ekonomi dan sumber daya manusia," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH

SIMULASI

Petugas Kesulitan Evakuasi Korban Banjir Blega BANGKALAN - Hujan lebat di kawasan Blega menyebabkan sebagian wilayah kawasan tersebut terendam banjir. Puluhan warga menjadi korban guyuran hujan deras dan arus sungai Blega. Petugas pun melakukan proses evakuasi korban. Dengan memakai perahu karet, petugas kesulitan mengevakuasi korban. Hal itu terlihat pada saat adegan simulasi yang diperagakan di Sungai Bancaran Kecamatan Kota Bangkalan oleh aparat kepolisian yang dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Simulasi yang dilakukan tersebut, sebagai antisipasi terhadap bencana banjir yang sering melanda kawasan Kecamatan Blega. Gabungan petugas memerankan 10 adegan dalam proses evakuasi. Termasuk menyelamatkan korban dari air bah yang datang dan membuat sebagian warga tenggelam oleh arus air. "Sebagai antisipasi terhadap kondisi banjir yang sering melanda Kecamatan Blega, petugas bencana langsung mempraktikkan kondisi saat bencana banjir datang," kata Kabag Ops Polres Bangkalan,

moh ridwan/koran madura

SIMULASI. Proses evakuasi korban banjir Blega dalam simulasi yang dilakukan oleh Polres Bangkalan dan BPBD.

Kompol Abd Rokhim, Kamis (26/3).

Dia menceritakan, hujan lebat menyebabkan kondisi Ke-

camatan Blega terendam banjir. Petugas yang sedang berpatroli

saling berkoordinasi dengan rayon III meliputi Polsek Blega, Konang, Galis, dan Modung untuk mendapatkan bantuan anggota, karena kondisi banjir semakin besar. Setelah petugas datang, sebagian warga dilakukan proses penyelamatan. Termasuk, berkoordinasi dengan BPBD sebagai satgas darurat bencana. "Namun rupanya kondisi banjir yang semakin besar, anggota polsek setempat meminta bantuan pada Mapolres Bangkalan untuk dikirim bantuan anggota lebih besar meliputi Shabara dan Polair," terangnya. Dia menambahkan, seluruh warga yang terkena banjir dapat diselamatkan oleh gabungan petugas. Barulah setelah itu proses pembersihan kawasan banjir dilakukan oleh petugas. Tidak ada korban jiwa dalam kasus bencana banjir yang terjadi pada simulasi tersebut. "Bersama warga, petugas membersihkan dampak banjir blega. Kami sangat berharap tidak pernah ada korban jiwa dalam penanganan bencana banjir," harapnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Lintas Madura

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575| TAHUN IV

N

EFISIENSI ANGGARAN

Instansi Pemerintah Dilarang Pasang Ucapan Selamat

didik fatlurrahman/koran madura

HAMPIR PANEN. Seorang petani di persawahan desa Baraji Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura sedang mencabut rumput yang tumbuh di antara tanaman padi yang sebentar lagi akan panen raya. Petani berharap, padi yang sudah menguning tersebut mendapatkan hasil yang banyak.

Masyarakat Ingin Ada Transparansi Raskin 396.490 RTS Penerima Program Bantuan Beras Tahun ini PAMEKASAN - Kepala Perum Bulog Sub Divre XII Madura, Jawa Timur, Amrullah menyetujui usul sebagian masyarakat terkait transparansi data penerima bantuan beras bagi warga miskin guna menekan praktik penyimpangan bantuan. "Kami sangat setuju dengan usul itu karena dengan data yang transparan, pengawasan oleh masyarakat jelas akan lebih ketat," kata Amrullah di Pamekasan, Kamis. Apalagi, data penerima bantuan raskin yang diumumkan kepada publik itu, "by nama by adress" sehingga semua pemerima bantuan akan diketahui masyarakat luas. Bisa saja, sambung dia, data penerima bantuan raskin itu diumumkan di papan infomasi di masing-masing desa, atau dengan cara mencantumkan di website

milik pemerintah daerah, sehingga bisa diakses kapan saja dan di mana saja oleh masyarakat Pamekasan. "Kalau dari pihak Bulog sangat setuju, mengingat selama ini kan memang banyak kasus dugaan penggelapan bantuan raskin itu," katanya. Hanya saja, sambung dia, yang memiliki kebijakan terkait transparansi data penerima bantuan raskin itu adalah Pemerintah Kabupaten yang ada di Madura, bukan Perum Bulog. "Karena sesuai dengan tupoksinya, Bulog ini hanya sebagai pelaksana distribusi bantuan dari

gudang ke titik akhir distribusi, yakni kepala desa," katanya menjelaskan. Namun demikian, Kabulog Amrullah menyatakan, sangat mendukung gagasan itu, karena dengan adanya data yang transparan, maka pengawasan akan lebih ketat, karena semua pihak, termasuk masyarakat juga bisa melakukan pengawasan. Gagasan sistem transparansi data penerima bantuan raskin ini, sebelumnya diusulkan oleh Usulan sistem transparansi itu data penerima raskin ini, didasarkan pada banyaknya praktik penyimpangan dalam pendistribusian bantuan raskin di beberapa desa di Kabupaten Pamekasan. Warga miskin penerima program bantuan beras tahun ini sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS). Dari sebanyak 396.490 RTS

itu, kabupaten dengan jumlah penerima bantuan terbanyak ialah Kabupaten Sumenep 116.378 RTS, lalu Kabupaten Sampang sebanyak 108.647 RTS, selanjutnya Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Terakhir yang paling sedikit ialah Kabupaten Bangkalan sebanyak 85.068 RTS. Adapun pagu bantuan raskin se-Madura sebanyak 5.947.350 kilogram dengan ketentuan sebanyak 15 kilogram untuk masingmasing RTS penerima bantuan. Untuk Kabupaten Sumenep pagu raskin yang harus didistribusikan kepada warga penerima bantuan setiap bulannya sebanyak 1.745.670 kilogram, Sampang 1.629.705 kilogram, Pamekasan 1.295.955 kilogram dan Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.276.020 kilogram dengan harga tebus Rp 1.600 per kilogram. = ANT/AZIZ/RAH

BANGKALAN - Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melarang instansi pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS) memasang iklan ucapan selamat, baik dalam bentuk karangan bunga ataupun iklan di media, karena dinilai sebagai pemborosan dalam pembelanjaan anggaran pemerintah. Hal itu disampaikan kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Roosli Soeliharjono usai Paripurna di DPRD Bangkalan. Dirinya menilai, aturan baru tersebut menindaklanjuti pernyataan kementerian yang akan ditembusi melalui surat edaran. Upaya itu dilakukan dengan alasan efiensi anggaran di instansi pemerintahan. Selain itu, pemerintah pusat juga melaranag bagi PNS untuk melakukan kegiatan pribadi yang menghadirkan lebih dari 500 undangan. "Semua anggaran dipangkas agar lebih hemat. Termasuk, biaya perjalanan dinas yang dikupas separuh. Efisiensi anggaran menjadi alasannya," kata Nono, panggilan akrabnya. Meski pemerintah dilarang mengucapkan ucapan selamat dalam bentuk iklan, namun untuk iklan yang sifatnya membangun seperti advertorial tidak ada permasalahan. Sebab, itu menyangkut kinerja pemerintahan agar tetap berjalan. Pada intinya, kegiatan harus jelas pengeluarannya. Termasuk manfaatnya harus jelas bagi kedinasan dan juga bagi masyarakat. "Pelayanan masyarakat lebih diutamakan. Kalo anggaran pemerintah digunakan untuk ucapan dinilai pemborosan. Banyak anggaran lain yang dipangkas," jelasnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Tokoh

KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015

JUMATNo. 27 MARET 2015 | No. 0575|IVTAHUN IV 0575 | TAHUN

OO

Sapardi Djoko Damono: Saya Akan Terus Menulis Bagi Sapardi Djoko Damono menulis adalah sumber kebahagiaan. Menulis adalah suatu dorongan hati demi mencapai karya terbaik. Makin sering menulis, makin bagus pula hasilnya. Sapardi tidak mengincar penghargaanpenghargaan sastra. Dia menulis semata-mata karena menyukainya. “Tidak ada (target pencapaian). Bagi saya ‘nulis’, ya, ‘nulis’. Karya yang paling baik, ya, karya yang sering saya tulis. Maka, saya tidak akan berhenti menulis sampai mati,” ujar Sapardi ditemui usai sesi tanda tangan “Trilogi Soekram” di Jakarta, Minggu (22/3). Novel baru “Trilogi Soekram” adalah gabungan buku fiksi karya Sapardi berjudul “Pengarang Telah Mati”, “Pengarang Belum Mati”, dan “Pengarang Tak Pernah Mati”. “Trilogi Soekram” mengisahkan tokoh fiksi yang melompat dari buku untuk menggugat sang pengarang. Ia mengangkat hubungan rumit antara pengarang dan tokoh yang dikarangnya. Mengapa penulis yang merupakan ciptaan Tuhan tidak kekal, sementara tokoh karangan yang diciptakan manusia tetap abadi meski pengarangnya meninggal? “Akan tetapi, tujuan saya menulis bukan ingin abadi. Kalau menulis, saya merasa bahagia. Syukursyukur kalau dibaca dan dapat honor,” seloroh dia. Meski lebih dikenal sebagai penyair, Sapardi mengungkapkan sajak bukanlah tulisan pertamanya. “Sebenarnya sebelum menulis puisi, saya sudah pernah menulis cerita anak dalam bahasa Jawa. Akan tetapi, ceritanya ditolak karena dianggap tulisannya tidak masuk akal. Padahal, ceritanya benar-benar terjadi,” kenang pria yang kerap mengenakan topi pet khasnya. Sapardi menulis puisi sejak duduk di bangku SMA pada tahun 1957. Buku puisi pertamanya bertajuk “duka-Mu abadi” diterbitkan 12 tahun kemudian. Sajak-sajaknya terwujud dalam buku-buku puisi seperti “Mata Pisau”, “Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?”, dan “Hujan Bulan Juni”. Sementara itu, buku nonfiksi yang ditulisnya meliputi “Novel Indonesia Sebelum Perang”, “Bi-

lang Begini Maksudnya Begitu”, dan “Alih Wahana”. Saat ini, Sapardi sedang mengerjakan versi novel dari puisi “Hujan Bulan Juni”. Ketika masih disibukkan dengan kegiatan lain, seperti mengajar di kampus, menulis novel hanya dapat dikerjakan di sela-sela waktu senggang. Kini, setelah pensiun, Sapardi dapat berkonsentrasi penuh dalam menulis novel. “Saya berjanji pada diri sendiri untuk menerbitkannya pada bulan Juni,” kata Sapardi. Puisi tersebut, lanjut dia, juga rencananya diadaptasi menjadi film oleh Luna Maya. Musikalisasi Puisi Sapardi juga bergelut di perguruan tinggi sebagai pengajar. Pensiunan Guru Besar Universitas Indonesia yang aktif di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya itu telah mengajar mahasiswa di Institut Kesenian Jakarta dan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Kebiasaannya mengajar dibawa serta saat tampil di depan umum, termasuk ketika melayani sesi tanya jawab bersama para penggemar sastra Indonesia. “Saya ‘ngomong’ sambil berdiri, ya, kalau di kelas ‘ngajar’ sambil duduk tidak didengarkan,” seloroh dia di hadapan peserta Kelas Hujan Bulan Juni, Minggu (22/3). Interaksi bersama mahasiswa di kampus membuat sajak-sajak Sapardi menjadi lebih dikenal. Tanpa sepengetahuan Sapardi, mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia diam-diam membuat kaset rekaman berisi musikalisasi puisi karyanya, termasuk “Aku Ingin” dan “Hujan Bulan Juni”. Kaset tersebut dijual di kampus pada era 1990. Tidak disangka, musikalisasi puisi itu menyebar ke berbagai tempat dan didengarkan relatif banyak orang. “Pas saya ke Surabaya, ‘denger’ lagu itu. Ke Solo juga lagu itu diputar,” ujar penyair yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, seperti Arab, Tiongkok, Jepang, Korea, Thai, Hindi, Portugis, Prancis, Inggris, Belanda, Jerman, dan Italia. Tidak kurang dari 50 puisi karya Sapardi telah diwujudkan dalam bentuk

musikalisasi puisi. Sapardi mengatakan bahwa tidak semua orang yang mengambil sajaknya untuk diwujudkan dalam versi lain, misalnya lagu dan komik, telah meminta izin kepadanya. Royalti? Tidak banyak. “Kalau lagu masuk film, mereka ‘ngasih’ (uang). Film Garin Nugroho pakai lagu saya, mereka bayar kepada saya dan juga pembuat lagu,” jelas Sapardi. Namun, selain dari sahabatsahabat yang meminta izin dalam menggarap sajaknya, bisa dibilang Sapardi tidak mendapat satu sen pun. “Anda tidak bisa jadi penyair di Indonesia kalau tidak sadar puisi tidak memberikan apaapa,” ujar dia. Sapardi merelakan puisinya menjadi milik publik meski dari puluhan sajak yang menjadi lagu tidak banyak uang yang mengalir kepadanya. “Saya memang menikmati menulis puisi,” tegas penerima penghargaan dari Freedom Institute pada tahun 2003 dan Akademi Jakarta pada tahun 2012 atas pencapaian bidang budaya. Sajak Khas Sapardi Pilihan kata dan tema sederhana yang mudah dipahami pembaca, barangkali itu salah satu ciri khas dari sajak milik Sapardi. “Jangan bikin yang ruwet, sajak itu sesuatu yang sederhana, manusiawi, dan terjadi seharihari,” ujar penyair yang menerima penghargaan SEA-WRITE AWARD dari Thailand pada tahun 1986. Sapardi mencontohkan sajak “Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari” yang menceritakan peristiwa sehari-hari. “Kalau pagi kita jalan

ke barat, di belakang kita kan matahari. Bayang-bayang ada di depan, masa saya harus memaksa agar saya di depan bayang-bayang? Maka, saya tulis ‘Aku dan bayang-bayang tidak bertengkar tentang siapa di antara kami yang harus berjalan di depan’,” papar dia. Dalam “Hujan Bulan Juni”, Sapardi membayangkan cinta luar biasa antara hujan dan akar. “Justru karena Juni tidak ada hujan, saya bikin ini. Mungkin hujan jatuh karena ada yang sangat mengharapkan,” kata penerima Hadiah Puisi Putera dari Malaysia pada tahun 1984. Sapardi juga mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya saat membuat puisi romantis “Aku Ingin”. “Saya bayangin api dan kayu sedang bercinta,” ujar dia. Sapardi mengemukakan bahwa dirinya kerap dihujani pertanyaan mengenai arti dalam puisinya.

Kalimat “Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api” dalam “Aku Ingin”, misalnya, menimbulkan rasa penasaran. “Tidak usah dipusingkan apa artinya, puisi itu untuk dihayati, tidak usah dipahami,” ujar peraih Cultural Award dari pemerintah Australia pada tahun 1978. Setiap orang, kata Sapardi, berhak memaknai puisi sebebas mungkin. Tidak masalah bila interpretasi pembaca berbeda dengan yang dimaksud oleh penyair. “Penyair bilang begini, maksudnya begitu. Anda harus menebak-nebak maksudnya. Kalau tidak sama dengan saya, tidak masalah,” papar dia. Penyair yang beberapa sajaknya diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi “Watercolor Poems”, “Suddenly the Night”, dan “Before Dawn” itu juga berbagi kiat untuk orangorang yang ingin menerusi jejaknya. “Baca sebanyak-banyaknya, kemudian tiru,” ujar dia. Sapardi mengatakan bahwa satu-satunya cara agar dapat menulis adalah meniru banyak tulisan orang lain. Referensireferensi yang diserap lamakelamaan akan membentuk ciri khas penulis. “Lama-lama akan jadi diri sendiri. Harus ‘nulis’ puisi sebanyak-banyaknya, meniru sebanyak-banyaknya, kalau sudah meniru seratus orang akan jadi diri sendiri,” kata dia. = ANT/NANIEN YUNIAR


KORAN MADURA

JUMAT 27 MARET 2015 No. 0575 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

P

Tak Juga Ada Kepastian PAMEKASAN - Manajemen Persepam Madura Utama (Persepam MU) belum menerima undangan ataupun pemberitahuan resmi tentang pelaksanaan kompetisi Divisi Utama (DU) yang sedianya dimulai pada bulan April. Manajemen masih menunggu kepastian itu sekalipun sudah menerima pemberitahuan melalui BlackBerry Massenger bahwa kick off DU pada 20 April mendatang.

KORAN MADURA

P

Asisten Manajer Persepam MU, Nadi Mulyadi mengakui hal itu dan menyatakan masih akan terus menunggu kepastian jadwal kompetisi divisi utama. Pemberitahuan resmi itu penting agar bisa memperhitungkan persiapan menjelang kompetisi.

Meliputi mematangkan strategi, melihat kemampuan fisik pemain, daya tahan tubuh pemain, skil individu pemain, dan beberapa evaluasi lainnya, yang menguntungkan terhadap tim secara keseluruhan. Nadi menjelaskan, manaje-

men tidak hanya menunggu datangnya surat undangan dari PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi. Melainkan pula aktif mencari informasi, ke Kantor PSSI di Jakarta. Seperti yang dikutip dari laman PT Liga Indonesia, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara kompetisi akan mengundang seluruh klub DU pada akhir Maret ini. Dalam pertemuan ini, PSSI bersama klub akan membahas tentang persiapan kompetisi DU 2015. Diantaranya tentang jadwal

kompetisi, proyeksi serta sistem grup yang akan dijalankan selama kompetisi berlangsung “Pertama pada akhir Maret mendatang kami akan mengundang seluruh tim Divisi Utama untuk berbicara soal jadwal, proyeksi, sistem drup dll,” kata Sekjen PSSI, Joko Driyono, seperti yang dikutip dari laman PT Liga Indonesia.com Menurut Jodri, sebutan lain Joko Driyono, saat ini PSSI dan PT Liga Indonesia sedang memaksimalkan waktu untuk segala persiapan. Diantaranya, kompetisi Divisi Utama, Liga Nusantara dan Piala Indonesia juga mendapat perhatian khusus. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

LATIHAN. Widodo saat memimpin latihan di Lapangan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.

PEMANASAN JELANG KOMPETISI MADURA UTAMA

Uji Coba dengan Tunas Karya Dibatalkan PAMEKASAN - Kelanjutan uji coba Laskar Sape Ngamok dengan klub lokal di Pamekasan, yakni Tunas Karya terpaksa dibatalkan karena lapangan yang sedianya digunakan bertanding, tergenang air dan tidak memungkinkan untuk ditempati pertandingan. Asisten Manager Persepam MU, Nadi Mulyadi mengatakan pertandingan melawan Tunas

Karya harus dibatalkan. Kondisi lapangan sangat tidak memungkinkan untuk ditempati pertandingan. Sehingga kedua manajemen sepakat untuk membatalkan pertandingan. Nadi belum menyebutkan, apakah pertandingan ini akan ditunda ke tanggal lain. Sebab belum ada koordinasi lanjutan dari kedua manajemen. Baik manajemen Persepam ataupun

manajemen klub Tunas Karya. “Lapangannya digenangi banjir dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan pertandingan. Ditunggu saja, apakah akan menjadwal ulang pertandingan uji coba ini, atau tidak,” ungkap Nadi. Seperti diketahui, sedianya Laskar Sape Ngamok akan diuji oleh tim Sepakbola Porprov Pamekasan. Namun manajemen

Tim Sepakbola Porprov Pamekasan menggagalkan pertandingan itu. Selanjutnya, manajemen Persepam MU memutuskan untuk mencari pengganti sebagai lawan tanding. Tunas Karya dipilih untuk menjadi lawan tanding dalam laga uji coba yang sedianya berlangsung kemarin, namun dibatalkan karena Lapangan Kowel Pamekasan tergenang air. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.