e Paper Koran Madura 30 Maret 2015

Page 1

SENIN

KORAN MADURA

1

SENIN 30 MARET 2015 |0328-6770024 No. 0576 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com

30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

PDIP Bulat Dukung Trah Soekarno

l Berita Nasiona hal 4

AGUNG AMBIL ALIH PIMPINAN FRAKSI GOLKAR Berita Terkait |2


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

Peduli Irwan

Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI, asal Madura

Ada pandangan bernada tanya ketika beberapa tokoh politik dan pimpinan daerah di Sumenep berpartisipasi memberikan dukungan pada Irwan pada Academy 2 Indosiar. “Apa kepentingannya? Jangan-jangan ini sekadar akal-akalan menumpang popularitas? Ini memanfaatkan momentum khas politisi.” Begitu antara lain lontaran pernyataan yang bermunculan. Ada aroma sinisme. Merebak pandangan buruk sangka. Terungkap kecurigaan. Berkembang pandangan bernada negatif lainnya. Seakan-akan berbagai langkah memberikan dukungan melalui berbagai cara itu tak lebih upaya “dompleng” yang lebih banyak untuk kepentingan para tokoh politik dan pimpinan daerah ketimbang bagi Irwan sendiri. Lantas bagaimana seandainya Irwan yang dari Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep dibiarkan sendiri. Tanpa ada dukungan dari para tokoh di Sumenep dan Madura lainnya. Kemungkinan besar akan bertebaran ungkapan negatif berwarna lain. “Para pimpinan daerah dianggap tak punya kepedulian. Pimpinan daerah dinilai raja tega, mendiamkan warganya berjuang sendirian. Tidak ada empati sama sekali pada salah satu warga yang sedang berjuang mengharumkan daerah.” Begitulah jika kaca mata yang dipakai selalu prasangka negatif. Segalanya akan terlihat jelek. Apapun yang dilakukan selalu dipandang penuh kecurigaan. Kata pepatah, tersenyumpun dianggap mengejek, diam dianggap tak peduli jika sudah rasa benci dan curiga ada pada pikiran. Inilah warna warni kehidupan, terutama di pentas penuh persaingan. Apalagi bila menyelinap aroma persaingan terkait kekuasaan atau politik. Segala sesuatu selalu dilihat dari Siapa pun harus dan persepsi politik. menahan diri dan pertimbangan Secara logika sosial politik berbaris bersama, sebenarnya wajar berkembang jika ada momentum persaingan. Namun seharusnya yang dapat menjadi persaingan politik harus dikekebanggaan daerah sampingkan ketika menyangkut kepentingan bersama, terkait pencapaian prestasi daerah. Siapa pun harus menahan diri dan berbaris bersama, jika ada momentum yang dapat menjadi kebanggaan daerah, kepentingan dan kejayaan daerah. Begitulah seharusnya fatsun politik dewasa dikembangkan. Di negara demokrasi seperti Amerika Serikat, persaingan Partai Republik dan Partai Demokrat sangat luar biasa. Segala hal dijadikan arena kompetisi. Namun, ketika menyangkut kepentingan nasional, kepentingan negara, dua partai itu menahan diri, lalu menggalang kekompakan untuk saling mendukung. Irwan yang berasal dari Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura sekalipun tampil secara personal dalam pentas Academy 2 namun sulit diingkari membawa nama daerah. Ia de facto merupakan utusan dari Sumenep khususnya dan Madura pada umumnya, sekalipun secara formal tak pernah mendapat mandat dari pemerintah daerah. Karena memang ajang itu sepenuhnya bersifat personal. Bukankan sewajarnya jika seluruh tokoh politik, pimpinan daerah, tokoh daerah, masyarakat Madura memberikan dukungan jika ada salah satu warga berjuang meraih prestasi. Bukankah ini bagian dari apa disebut kepedulian sosial, bahkan tanggungjawab sosial bagi pemerintah daerah memberikan dukungan pada salah satu warganya. Apalagi ketika pencapaian prestasi Irwan mampu lebih jauh lagi mengenalkan serta mempopulerkan Sumenep dan Madura di pentas nasional. Bahwa katakanlah ada pernik-pernik dari dukungan memberikan nilai, inipun wajar. Kata pepatah arif, siapapun yang bersemangat memberi dan peduli pada sesama akan selalu mendapatkan balasan kebaikan berlipat ganda. Karena itu siapapun “kita” yang merasa warga Sumenep, berasal dari Madura, memiliki kaitan dengan Madura, dimanapun berada, peduli sosok Irwan yang sedang berjuang merupakan keniscayaan kemanusiaan. Bahwa kita masih memiliki nurani dan nilai kemanusiaan dalam bentuk kepedulian pada sesama. =

Berita Utama

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

2

Agung Ambil Alih Pimpinan Fraksi Golkar JK: Itu Sesuai Garis Organisasi dan Wajar JAKARTA-Kisruh internal di tubuh Partai Golkar tak kunjung usai. Meski Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM telah mengesahkan kepemimpinan Golkar dipegang Agung Laksono, kubu Aburizal Bakrie (Ical) masih saja tak terima. Ical Cs terus melakukan perlawanan, baik secara politik maupun hukum. Selain menolak menyerahkan kunci fraksi ke kubu AGung, para pendukung Ical juga membangkang terhadap keputusan pihak Agung yang mengganti sejumlah pimpinan DPR dari Fraksi partai beringin. Dan kini, dua kubu yang bertikai pun kini saling melapor ke Mabes Polri. Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla menyesalkan sikap Ical yang belum legowo. Pasalnya, pergantian posisi merupakan hal yang wajar dilakukan oleh partai manapun. Menurutnya, pergantian posisi bukan bentuk perebutan kursi pimpinan. “Bukan rebutan, sesuai garis organi-

sasi saling ganti-ganti. Hal biasa itu, tidak rebutan,” kata JK kepada wartawan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/3). Terkait perpecahan yang terjadi dalam kubu partai, JK yakin masalah itu akan selesai dengan jalan musyawarah bersama antara pihak terkait. “Itu urusan internal, saya yakin bisa diselesaikan dengan musyawarah,” ujarnya. Sebelumnya, JK meminta semua pihak di internal Partai Golkar bersikap bijaksana menyikapi kedudukan fraksi partai tersebut di DPR RI. Hingga kini belum terlihat ada titik temu antara dua kubu yang berseteru. Kubu Agung yakin SK Menkum HAM itu sudah cukup menjadi dasar untuk merombak fraksi. Sedangkan kubu Ical meminta kubu Agung menunggu keputusan pengadilan atas gugatan terhadap SK tersebut. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar kubu Munas Bali, Idrus Marham terus melawan terkait rencana kubu AGung mengambil alih seluruh struktur partai berlambang pohon beringin di parlemen. Idrus mengatakan bakal terus melawan kubu Agung. Dia menyatakan, tidak takut dengan ancaman kubu Agung dan menganggap hal

itu hanya akan merusak citra Golkar di hati rakyat. “Mereka tahu mekanisme pergantian kepemimpinan. Cara politik ancam-mengancam, tekan-menekan, teror-meneror mencederai demokrasi. Mereka harusnya malu dengan rakyat, dan harusnya membuahkan karya yang ditunggu rakyat,” kata Idrus. Idrus mengatakan mereka tidak takut terhadap tekanan dari kubu Agung. Sebab menurut dia, dengan tindakan ancaman itu bakal menghancurkan citra kubu Agung. “Apa kata dunia jika kami terpancing hal seperti itu? Karena itu sekali lagi kami mengimbau khususnya (Kubu) Ancol, hentikan hal seperti itu. Jika masih mengembangkan hal seperti itu merusak citra Golkar sekaligus mendegradasi mereka sendiri dari Golkar,” ujar Idrus Secara terpisah, peneliti Politik Populi Center, Nico Haryanto, mengatakan, untuk menyelesaikan masalah berkepanjangan di partai berlambang pohon beringin itu butuh satu sosok pemimpin yang tegas. “Sosok pemimpin itu penting dalam penyelesaian kisruh ini. Seharusnya sebagai politisi semua itu harus siap, ada waktu berkuasa dan waktu memimpin Golkar dari belakang,” katanya. =GAM/ABD

ant/m agung rajasa

PRESIDEN TIBA DI TANAH AIR. Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba dari kunjungan kenegaraan ke Jepang dan Tiongkok di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (29/3). Presiden mengatakan kunjungan kerja ke Jepang dan Tiongkok membawa sejumlah hasil nyata berupa kerjasama dalam bidang ekonomi.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 30 MARET | No. 0576 | TAHUN IV SENIN 302015 MARET 2015

No. 0576 | TAHUN IV

33

ant/sigid kurniawan

MINGGU PALMA LERENG MERAPI. Umat Katolik melakukan teaterikal dalam perayaan Minggu Palma bertema Ini Ibu Pertiwi, Bukan Ibu Kota di kawasan lereng Gunung Merapi, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (29/3). Minggu Palma yang merupakan perayaan masuknya Yesus ke Yerusalem sebelum disalibkan tersebut dikemas dengan kirab serta teaterikal yang mengandung pesan bahwa jalan hidup manusia untuk menuju kebaikan tidak selalu indah dan mudah.

10 Korban Longsor di Sukabumi Ditemukan Dua Korban Masih dalam Upaya Pencarian JAKARTA-Korban tewas akibat musibah tanah longsor di Kampung Cimerak, Desa Tegal Panjang, Cireunghas, Sukabumi, hingga Minggu sore (29/3) berjumlah 10 orang. Sementara itu, dua korban lainnya yang juga tertimbun longsoran tanah, hingga kini dalam penangnan petugas penyelamat. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Ben-

cana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, korban tewas yang ditemukan atas nama Maya (13), Aisyah (50), Sopardi (56), Dede (40), Elsa (15), Egi (6), Jamilah (37), Lisdiawati (4), Lilis (36), dan Abdul Muti (42). “Awalnya diperkirakan ada 10 korban yang tertimbun longsor. Namun, ternyata ada tambahan dua orang tamu yang ikut tertimbun longsor,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (29/3). Menurutnya, dua korban yang masih dalam proses pencarian adalah atas nama Aldi (12) dan Deni (40). Sedangkan korban Jamilah dan Lisdiawati adalah warga Cianjur yang sedang berkunjung ke rumah korban Lilis. Saat ini sekitar 300 personil gabungan

seperti BPBD Sukabumi, BNPB, TNI, Polri, Tagana, SAR, PMI, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi dan pananganan darurat. Satu alat berat dan dua dump truk dikerahkan untuk membersihkan material longsor. “Bencana longsor ini disebabkan hujan deras selama 2,5 jam pada Sabtu 28 Maret sehingga air dari Gunung Merak melimpah ke perkampungan. Lalu tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 200 meter longsor menutup akses jalan SukalarangCireungas,” jelasnya. Sutopo menjelaskan, 97 KK atau 290 jiwa saat ini mengungsi ke balai desa, tenda pengungsian, dan ke tempat kerabatnya. Sekitar 300 personel tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, BNPB, TNI,

Polri, Tagana, SAR, PMI, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), relawan, dunia usaha, dan masyarakat melakukan evakuasi dan penanganan darurat. “Satu alat berat dan 2 dump truk dikerahkan untuk membersihkan material longsor,” ujarnya. Menurut Sutopo, bencana alam ini disebabkan hujan deras selama 2,5 jam pada Sabtu kemarin, sehingga air dari Gunung Merak melimpah ke perkampungan. “Tebing setinggi 20 meter dengan panjang sekitar 200 meter longsor menutup akses jalan Sukalarang-Cireungas,” imbuhnya. Sutopo menambahkan, banyak daerah di Kabupaten Sukabumi rawan longsor. Bertambahnya penduduk dan permukiman yang menempati daerah rawan longsor-tanpa didukung mitigasi struktural dan non struktural yang memadai, menyebabkan risiko tinggi. “Beberapa kejadian longsor yang pernah terjadi di Kabupaten Sukabumi antara lain, di Kecamatan Pabuaran dan Purabaya pada 26 Juni 2014, yang menyebabkan 3 orang tewas dan puluhan rumah rusak. Begitu pula longsor di Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug pada 10 Maret 2015, yang menyebabkan 3 orang tewas,” pungkas Sutopo. =GAM/ABD


4

KORAN MADURA

Nasional

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

PENDIDIKAN

Kemenag Tarik Buku Pelecehan Sahabat Nabi JAKARTA- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menginstruksikan kepada setiap kepala madrasah untuk tidak mempergunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) Madrasah Aliyah kelas X mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). LKS yang memicu reaksi keras masyarakat karena ada indikasi pelecehan sahabat Nabi.

ant/dewi fajriani

UJI COBA JELANG UJIAN NASIONAL. Siswa Sekolah Menengah Atas se Makassar mengikuti Try Out jelang Ujian Nasional di pelataran lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/3). Uji coba yang dilaksanakan untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) pada 13-15 April 2015 mendatang itu diharapkan mampu memberi motivasi kepada para siswa-siswi agar dapat lulus dengan nilai yang diharapkan.

PDIP Bulat Dukung Trah Soekarno Pengganti Megawati Diprediksi Baru Muncul 2020 JAKARTA-PDI Perjuangan akan menggelar kongres IV pada 9-12 April 2015 mendatang di Bali. Kongres tersebut hanyalah sarana mengukuhkan posisi Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum kembali. “Itu adalah tradisi demokrasi ala PDI Perjuangan. Musyawarah mufakat. Maka kongres akan tetapkan Ibu Mega sebagai ketum,” ujar Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai acara Taruna Merah Putih di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (29/3). Di PDI Perjuangan sejak dahulu tak ada posisi Wakil Ketua Umum. Hasto juga menyebutkan bahwa peserta kongres kemungkinan tak membahas mengenai posisi tersebut. Sementara itu mengenai pemilihan kembali Megawati, menurut Hasto berasal dari kader tingkat bawah. Mulai dari PAC, DPC, hingga DPD. “Karena sesuai dengan harapan arus bawah, maka kami persiapkan pengamanan

dengan internal dan aparat. Dari analisa yang ada tidak ada potensi (keributan),” imbuh Hasto. Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait mengatakan karisma Megawati sebagai ketua umum PDI Perjuangan tampaknya belum akan tergantikan. “Menyangkut ketum, dalam rakernas (Semarang) semua setuju dan dukung Mbak Mega,” kata Maruarar di sela kegiatan donor darah di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (29/3). Menurutnya, ada beberapa alasan kenapa nama Mega masih cukup mencuat jelang kongres April bulan depan. Salah satunya keberhasilan Mega membawa PDI Perjuangan menang di Pemilihan Legislatif dan Pilpres. “Beliau juga masih sehat, perekat pemersatu PDI Perjuangan. Kita prihatin ada perpecahan parpol, kita diuji untuk solid kan partai kita,” jelasnya. Dia menampik keterpilihan Mega untuk lima tahun ke depan karena tak ada kader lain yang mumpuni mimpin partai moncong putih ini. Justru sebenarnya, kata dia, proses kaderisasi itu sedang dijaring agar pada saatnya Mega tergantikan, sosok yang

dipilih benar-benar mumpuni memimpin partai. “Kalau bicara regenerasi, PDIP mampu lakukan kaderisasi dan regenerasi dengan mantap. Di pemerintah ada Jokowi, ada Ganjar, ada Pak Teras Narang. Di legislatif, ada Rieke, Budiman, dan lain-lain yang muda dari proses rekrutmen dan bisa jadi legislator handal. Tidak mungkin terjadi tanpa dukungan Bu Mega. Khusus untuk ketum kita sepakat untuk jaga dan masih butuh Mbak Mega. Jadi, 2020 baru mungkin ada peluang perubahan regenerasi,” tambahnya. Dia kembali menegaskan, Mega sangat membawa pengaruh positif untuk PDIP saat ini. Karena itulah, sambil menunggu calon-calon baru, Mega masih yang tetap memimpin PDI Perjuangan 5 tahun ke depan. “Kaderisasi untuk legislatif dan struktur partai berjalan dengan baik. Itu contoh nama yang jelas. Kita dorong program partai. Kalau kita lihat dengan data dan bukti dengan Bu Mega bisa menang pileg dan pilpres, jadi pengaruhnya positif, kita tentunya harus evaluasi dengan ukuran berkualitas dan terukur,” ujarnya. =GAM/ADB

“Terkait dengan ditemukannya sejumlah buku mata pelajaran “Agama Islam” yang berisi hal-hal yang justru bertentangan dengan ajaran Islam, kami menginstruksikan kepada setiap kepala madrasah untuk tidak mempergunakan LKS tersebut di madrasah,” kata Lukman melalui rilisnya di Jakarta, Minggu (29/3). Seperti diberitakan, buku pelecehan terhadap sahabat Nabi ini pertama kali ditemukan oleh GuruMadrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Kota Jambi. Di halaman 12 buku yang diterbitkan oleh Rahma Media Pustaka ditemukan gambar penistaan terhadap Umar bin Khatab, Khalifah keempat yang juga sahabat Nabi Muhammad SAW. Di halaman yang menerangkan tentang masa kepemimpinan Umar bin Khattab yang merupakan satu di antara Khulafaur Rasyidin itu diterangkan nasab atau garis keturunan dari Umar. Nasab yang digambarkan dengan silsilah keluarga yang berbentuk garis keturunan tersebut, tiba pada tulisan Umar digambarkan dengan bentuk yang benar-benar menistakan sahabat nabi itu.

Selain itu, Menag juga meminta agar madrasah yang sudah terlanjur memiliki LKS tersebut karena diperdagangkan oleh penerbit swasta, segera menariknya. “Madarasah juga harus menolak jika ada penawaran dari pihak penerbit,” tambahnya. Menag Lukman menambahkan bahwa Kemenag akan segera menerbitkan surat edaran tertulis tentang instruksi ini dan mengirimkannya ke Kanwil Kemenag Provinsi di seluruh Indonesia pada Senin (30/3). Kepada aparat penegak hukum, Menag berharap segera mengusut kasus tersebut dan memprosesnya secara hukum. Kementerian Agama terus melakukan penelusuran dan pemantauan atas adanya upaya pihak-pihak untuk memasukkan paham-paham tertentu yang bertentangan dengan paham mayoritas umat Islam Indonesia. “Menag sudah mengkomunikasikan hal ini dengan Mendikbud, dan akan menempuh kebijakan yang sama untuk menarik buku-buku tersebut,” tegasnya. =GAM

ant/dewi fajriani

KONSER GEISHA. Kelompok musik Geisha yang terdiri dari Momo (vokal), Roby (gitar), Amek (keyboard), Bernard (bass) dan Aan (drum) beraksi menghibur penggemarnya dalam konser Live in Concert Geisha, di Trans Mall, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (29/3). Grup band bergenre pop tersebut menyanyikan 11 lagu sekaligus mempromosikan album ke tiga mereka yang terbaru bertajuk Bersinar Terang.


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi 55

KORAN MADURA

Ekonomi

SENIN 30 MARET | No. 0576 | TAHUN IV SENIN 30 2015 MARET 2015

No. 0576 | TAHUN IV

PAJAK

Kebijakan Tax Amnesty Diragukan JAKARTA- Pemerintah menetapkan target penerimaan pajak 2015 sebesar Rp1.300 triliun atau naik Rp 400 triliun dibanding penerimaan pajak 2014 sebesar Rp 900 triliun.

ant/basri marzuki

KAPAL ILEGAL. Sejumlah petugas berada di dekat tiga kapal nelayan berbendera Malaysia yang ditangkap patroli Bea Cukai Pangkalan Operasi Pantoloan Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (25/3). Ketiga kapal nelayan Malaysia itu ditangkap di perairan Sulawesi bagian Utara saat sedang menangkap ikan beserta 9 ABK berkewarga nergaraan Malaysia dan Filipina, selanjutnya akan diserahkan ke Dinas Kelautan Perikanan dan Imigrasi setempat serta akan diledakkan.

Pelemahan Rupiah Mencekik UKM Bank Indonesia Dinilai Kurang Peka JAKARTA- Tingkat kepercayaan masyarakat, terutama pelaku pasar, terhadap kinerja pemerintah mulai luntur seriring munculnya kebijakan ekonomi pemerintah yang dianggap kontroversial. Jokowi Effect yang selama ini menjadi bumper penguatan ekonomi, ternyata tidak memberi dampak secara signifikan.

Nilai tukar rupiah yang terus melemah yang menyentuh level Rp 13.000 per dolar Amerika Serikat (AS) atau terburuk sejak 1998. “Kondisi saat ini membuat pengusaha pesimistis terhadap kinerja ekonomi pemerintah. Seharusnya jika fundamental ekonomi baik maka pelemahan rupiah tidak akan terlalu dalam jika dibanding

dengan negara-negara lain,” ujar anggota DPD RI, Ajiep Padindang saat Diskusi Bincang senator 2015 “Gejolak dan Masa Depan Rupiah” di Brewerkz Restaurant & Bar, Jakarta, Minggu (29/3). Menurutnya, anjloknya nilai tukar rupiah sudah mengganggu perekonomian Indonesia dan menghantam pelaku usaha kecil menengah (UKM). Bahkan volatilitas kurs rupiah telah berlangsung lama membuat masyarakat menahan dolarnya nilainya kini sangat menggiurkan. “Pada dasarnya sudah sangat mengganggu apalagi kalau berlarut-larut karena akan memberi dampak. Seseorang yang pegang dolar AS banyak tidak mau dilepas,” paparnya. Dia menilai pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kurang peka terhadap pergerakan kurs yang sudah memberi sinyal pelemahan sejak akhir 2013. Padahal DPD sudah mengingatkan Gubernur BI dan Menteri Keuangan pada akhir Februari lalu tentang potensi pelemahan rupiah ini. “Tapi respons mereka kurang peka. Bahkan pada rapat saat itu, pemerintah

tidak punya kebijakan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah meski ada peluang rupiah bergerak Rp 14.000 per dolar AS,” ujarnya. Hingga akhirnya pemerintah dan BI, kata Ajiep, tetap mematok nilai tukar rupiah Rp 12.500 per dolar AS dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. “Tapi justru Gubernur BI salah. Kami yang melakukan kajian budget office penyelenggaraan keuangan merasa prihatin dan khawatir dengan kondisi tersebut,” paparnya. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menambahkan, terpuruknya nilai tukar rupiah telah mencekik UKM yang sebagian besar mengandalkan bahan baku dari impor. “Buat pengusaha memang sudah mengganggu. Contohnya, pengusaha sarung terpaksa menurunkan separuh atau 50 persen dari produksinya karena 75 persen bahan bakunya dari impor,” jelasnya. =GAM

Dengan target setoran pajak yang naik 44 persen ini maka pemerintah melakukan berbagai inovasi kebijakan di bidang perpajakan, salah satunya yakni wacana pemberian tax amnesty atau pengampunan pajak dengan menghapus pajak terhutang dengan imbalan menyetor pajak dengan tarif yang lebih rendah. Forum Pajak Berkeadilan menilai, kebijakan ini tidak patut diterapkan. Pasalnya, dengan adanya tax amnesty malah menjadi celah bagi penjahat sebagai alat pengampunan. “Tax amnesty enggak perlu dikeluarkan, karena malah mereduksi kepatuhan penjahat pajak untuk membayar pajak. Mereka akan berpikir, untuk apa patuh bayar pajak, toh lima tahun lagi ada pengampunan,” kata anggota FPB yang juga merupakan pengamat kebijakan ekonomi, Perkumpulam Prakarsa, Wiko Saputra dalam diskusi pajak di Cheese Cake Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (29/3). Selain tax amnesty, pemerintah juga menempuh upaya penegakkan hukum (law enforcement) dengan melakukan pencegahan terhadap 500 wajib pajak keluar negeri, karena telah menunggak pajak total senilai Rp 3,3 triliun. Dan kebijakan Ditjen Pajak terbaru adalah juga basis data melalui digitalisasi SPT dan implementasi e-filling serta meningkatkan sosialisasi pajak. “Argumennya, tax amnesty akan dapat menggenjot penerimaan pajak dan menarik kembali dana pihak swasta yang selama ini disimpan di luar negeri,” tuturnyanya. Namun, Wiko menjelaskan, hingga pertengahan Maret 2015, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) baru mencatat penerimaan sebesar Rp160 triliun. “Nilai ini jauh dari target yang ditetapkan. Bahkan masih di bawah realisasi penerimaan pajak tahun lalu,” ujarnya. Menurutnya, meskipun kebijakan ini bukan pertama kali diambil, pada tahun 1984 dan 2008, kebijakan serupa juga pernah ditempuh pemerintah. “Dalam pelaksanaannya, kebijakan ini terbukti tidak efektif dan hanya menjadi solusi jangka pendek semata. Sementara dalam jangka panjang, tax amnesty justru kontraproduktif terhadap strategi pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak,” ujarnya. =GAM


6

Ekonomi

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

ant/embong salampessy

KROSCEK. Duta Besar Thailand untuk Indonesia Pasakorn Siriyaphan (kiri) dan Wakil Kepala Kepolisian Thailand Letjen, Polisi Saridhcai Anakevieng (kanan), mendengarkan keterangan Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon A.A. Cholieq Syahid, terkait kondisi nelayan asal Thailand di pelabuhan tersebut, saat kunjungan tim Kedutaan Thailand di Ambon, Maluku, Minggu (29/3). Kedatangan tim Kedutaan Thailand di Maluku antara lain untuk melihat kondisi nelayan ilegal asal negara tersebut yang ditahan pihak imigrasi, maupun mereka yang bekerja secara legal di daerah ini, termasuk mengurus kepulangan nelayan yang akan dideportasi, serta menyelidiki keberadaan 77 makam nelayan dan kasus perbudakan terhadap nelayan Thailand di kawasan Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.

Usut Tuntas Perbudakan Nelayan Akses Pasar Perusahaan yang Terlibat Harus Diembargo JAKARTA-Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mendesak berbagai pihak terkait termasuk Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk segera melaksanakan investigasi menyeluruh terhadap temuan praktik perbudakan nelayan. “Investigasi menyeluruh terhadap kasus (praktik perbudakan terhadap nelayan di perairan Indonesia) ini akan menjadi kunci menjawab sentimen negatif yang dituduhkan ke RI, termasuk tuduhan tidak mendasar Thailand,” kata Ketua Umum KNTI M Riza Damanik kepada wartawan di Jakarta, Minggu.

Menurut Riza Damanik, selain KKP, investigasi yang dilakukan juga perlu melibatkan Komnas HAM, pihak imigrasi, Kementerian Luar Negeri, TNI-Polri, hingga kelompok masyarakat. Pemerintah, ujar dia, juga dapat mengeluarkan notifikasi mengajak masyarakat ASEAN dan dunia internasional memberikan sanksi penutupan akses pasar terhadap perusahaan yang terlibat dalam praktik perbudakan. “Termasuk membatalkan seluruh sertifikasi produk perikanan yang pernah diterimanya,” katanya. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti tegas menolak praktik perbudakan Anak Buah Kapal (ABK) pada usaha perikanan di Indonesia dan berkomitmen menindak tegas pelakupelaku yang terlibat. “Pemberantasan praktik illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing adalah fokus pemerintahan kita. Karena dari awal saya menjabat, saya sudah mengatakan

bahwa IUU fishing itu adalah kendaraan dari kejahatan lainnya seperti penyelundupan barang termasuk narkoba, serta human trafficking dan perbudakan,” kata Susi Pudjiastuti, Sabtu (28/3). Menteri Susi menyatakan bila Indonesia memberantas IUU fishing, juga berandil dalam memberantas kejahatan-kejahatan tersebut. Untuk itu, ujar dia, KKP akan terus mengawasi perusahaan-perusahaan yang terindikasi terlibat IUU fishing dan perbudakan dalam usaha perikanan. Sementara itu, KKP dengan tegas menolak perbudakan modern dalam bentuk eksploitasi tenaga kerja perusahaan sektor kelautan dan perikanan karena merupakan tindakan tergolong dalam kejahatan kemanusiaan. “KKP menolak perbudakan usaha perikanan di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut Hutagalung di Jakarta, Jumat (27/3).

Saut mengemukakan hal tersebut terkait dengan laporan investigasi dari Kantor Berita Associated Press (AP) terkait dengan kasus perbudakan anak buah kapal (ABK) yang dilakukan kapal-kapal Thailand yang dioperasikan sebuah perusahaan di Benjina, Maluku. Kapal itu, ujar dia, melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia untuk perusahaan di Thailand, dan terdapat kekhawatiran bahwa hal tersebut dinilai membuat nama Indonesia menjadi tercemar. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP menegaskan, praktik semacam itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat ditoleransi dan jelas merugikan negara. “Perbudakan bukan hanya soal ekonomi, tetapi soal martabat manusia yang memiliki kebebasan. Walaupun secara ekonomi tampak menguntungkan, namun sistem perbudakan menyangkal status kemanusiaan tiap orang,” jelasnya. =ANT/RAZI


KORAN Bangkalan MADURA

Lintas Jatim

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015

SENINNo. 30 MARET 2015 | No. 0576|IVTAHUN IV 0576 | TAHUN

PERLINDUNGAN

Mensos: 12 WNI Tinggal di "Save House" SURABAYA - Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa menyatakan jika saat ini sebanyak 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dikirim dari Turki oleh Detasemen Khusus 88 tinggal di "Save House" atau rumah perlindungan. "Saat ini 12 orang WNI tersebut tinggal di 'save house' milik Kementerian Sosial bersama dengan anak-anak mereka," katanya usai pemberian santunan kepada anak yatim di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Minggu (29/3). Ia mengemukakan bahwa di dalam rumah perlindungan tersebut akan dijadikan sebagai tempat transit sementara bagi WNI yang saat ini dikirim dari Turki. "Selanjutnya, mereka akan mengikuti proses reintregrasi dan juga bersosialisasi sambil menunggu penempatan mereka selanjutnya," katanya. Ia mengatakan biasanya kalau kasus "traficking" persetujuannya harus ada kaitannya dengan rumah sakit. "Tetapi untuk masalah TKI biasanya maksimal dua pekan tetapi kami harus berkoordinasi dengan instansi lainnya," katanya. Pihaknya, kata dia, juga akan memberikan layanan kesehatan dan juga memberikan konseling yang mencukupi. "Jadi kami juga menyediakan tempat tinggal kepada mereka, tetapi yang menyediakan lahan adalah pemda tetapi mendapatkan bantuan dari kementerian sosial," katanya. Sebelumnya, 12 WNI dipulangkan oleh Densus dari Turki atas dugaan keterlibatan mereka terkait dengan kegiatan ISIS. = ANT/INDRA SETIAWAN

ant/zabur karuru

MUSLIMAT NU KE-69. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan) menandatangani poster disaksikan Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo (kedua kanan) saat peluncuran program layanan keuangan digital di Rumah Sakit Islam Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3). Selain menyerahkan bantuan, perayaan yang dihadiri Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo tersebut juga meresmikan Klinik Pratama BPJS Muslimat Nu dan Program Layanan Keuangan Digital.

BI Dorong Muslimat Jadi Agen Layanan Keuangan SURABAYA - Bank Indonesia mendorong kepada Muslimat Nahdlatul Ulama untuk menjadi agen layanan keuangan mengingat potensi muslimat memiliki kepesertaan yang cukup banyak.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, mengatakan, saat ini banyak di antara masyarakat yang belum banyak menggunakan sarana perbankan untuk kebutuhannya. "Oleh karena itu dengan

menggerakkan kader muslimat sebagai agen layanan keuangan sangat membantu warga masyarakat karena kalau mengandalkan pembukaan cabang bank di wilayah pelosok membutuhkan biaya yang cukup mahal," katanya saat memberikan sambutan pada kegiatan pemberian sumbangan kepada anak yatim di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Ia mengemukakan dari data yang ada, pada tahun 2012 hanya sekitar 48 persen rumah tangga di Indonesia yang menggunakan jasa keuangan. "Sementara itu, dari data yang dimiliki bank dunia pada tahun 2010 dari sepuluh orang hanya tiga orang saja yang memiliki buku tabungan. Itu artinya masyarakat Indonesia belum di-

sentuh sistem keuangan formal," katanya. Ia berharap dengan masuknya sistem keuangan akan mendorong seseorang menabung dan jika perlu kebiasaan tersebut harus dibudayakan. "Potensi kesejahteraan akan semakin besar dan mampu mengurangi kemiskinan dan masyarakat," katanya. Ia mengemukakan Bank Indonesia akan terus menjalin kerja sama dengan muslimat untuk mengembangkan program perluasan akses keuangan dengan menjadi agen layanan keuangan digital. "Keluarga muslimat NU menjadi kepanjangan tangan sistem keuangan perbankan untuk memberikan layanan kepada masyarakat, dan juga kepada

lingkungan keluarga yang lebih besar," katanya. Hanya dengan berbekal sarana telepon genggam, kata dia, aktivitas perbankan tanpa harus datang agen layanan keuangan digital. "Keuangan digital tersebut masyarkat beberapa aktivitas perbankan penyetoran uang bisa transfer uang dan juga melakukan pembayaran berbahagia kebutuhan sehari hari," katanya. Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Muslimat Khofifah Indarparawansa mengatakan siap mendukung program tersebut. "Saat ini muslimat harus ikhtiar serta memiliki telepon genggam serta melakukan notifikasi untuk menjadi agen layanan keuangan tersebut," katanya. = ANT/INDRA SETIAWAN


8

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576| TAHUN IV

Disperta: Burung Hantu Efektif Basmi Hama Tikus JEMBER - Sejumlah penyuluh Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengimbau para petani memelihara burung hantu karena dinilai efektif untuk membasmi hama tikus di kabupaten setempat. "Burung hantu jenis Tyto Alba sangat cocok digunakan sebagai pembasmi hama tikus karena makanan utamanya adalah tikus," kata Kepala Seksi Penyuluhan Dinas Pertanian (Disperta) Jember, Luluk Herman, di Kabupaten Jember, Minggu (29/3). Menurut dia, membasmi tikus dengan cara alami terus disosialisasikan, sehingga tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan dan cara tersebut ramah lingkungan. "Kami sedang giat-giatnya

melakukan upaya penanggulangan hama dan penyakit dengan cara alami, seperti hama tikus dikendalikan dengan memelihara predatornya yakni burung hantu," tuturnya. Selama ini, lanjut dia, para petani sering melakukan geropyokan tikus dan mengasapi lubanglubang tikus, namun masih saja hama tikus menyerang lahan pertanian petani di beberapa kecamatan. "Mengendalikan serangan hama tikus dengan memanfaat-

kan burung hantu terbukti cukup efektif karena satu ekor burung hantu mampu menangkap dua hingga tiga ekor per hari," paparnya. Untuk itu, lanjut dia, pihak Disperta juga melakukan penangkaran burung hantu di 50 titik yang tersebar di beberapa kecamatan di antaranya Kecamatan Mayang, Gumukmas, Sumberbaru, dan Puger. "Setiap pegupon terdapat dua ekor burung hantu, sehingga secara kontinyu burung tersebut dapat mengedalikan serangan hama dan menekan populasi tikus secara signifikan," katanya. Ia menjelaskan pihaknya juga melakukan program geropyokan tikus secara serentak yakni

petani bersama-sama mencari dan memburu tikus di sejumlah lubang areal pertanian. "Mudah-mudahan produksi padi di Jember tahun ini meningkat karena target produksi padi 2015 mencapai 1 juta 30 ton," ujarnya. Sementara salah seorang petani di Wuluhan, Edy mengatakan cara geropyokan untuk mengendalikan serangan hama tikus memang biasa dilakukan oleh warga, namun pemeliharaan burung hantu juga efektif mengendalikan populasi hama tikus. "Kami mulai memelihara burung hantu jenis Tyto Alba untuk mengendalikan hama tikus di sawah," katanya. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH

ant/zabur karuru

REBUT BLOK MAHAKAM. Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember membentangkan poster saaat aksi di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah agar segera mengambil alih blok Mahakam dan nasionalisasi aset pertambangan untuk kesejahteraan rakyat.

SEPAK BOLA

Legenda MU Heran Banyak Motor di Malang MALANG - Pemain legenda Manchester United (MU) asal Korea Selatan, Park Ji Sung, menyatakan keherananPark Ji Sung nya ketika Legenda MU menginjakkan kakinya di Kota Malang, Jawa Timur, karena banyaknya sepeda motor yang lalu lalang di kota itu. "Saya merasa aneh saja, kok begitu banyak sepeda motor dan jalanan sudah macet seperti di Jakarta. Macet di mana-mana, tapi saya suka orangnya ramahramah dan baik," kata Park Ji Sung di Malang, Minggu (29/3). Sebelum melakukan tugasnya sebagai penyeleksi pemain muda untuk menjadi salah satu yang terpilih untuk terbang ke Old Trafford, markas MU di Inggris, pemain berusia 34 tahun itu juga mengunjungi Jatim Park I dan II (Batu Secret Zoo). Ia mengaku sangat terkesan dengan kebun binatang terbesar di Asia Tenggara tersebut. Selama di Malang (SabtuMinggu, 28-29/3), Park Ji Sung bakal melakukan seleksi secara langsung puluhan pemain belia untuk zona provinsi Jatim tersebut melalui program "Clear Ayo! Indonesia Bisa Academy 2015". Pemain yang terpilih nantinya bakal mengikuti pelatihan sepak bola di markas MU selama sepekan. Menurut Park Ji Sung, untuk menjadi pemain bola yang profesional dan hebat harus kerja keras dan menunjukkan kualitas permainan (skill) yang bagus. Selain itu, juga sikap dan mental yang bagus ketika berada di lapangan maupun di luar lapangan serta memiliki determinasi tinggi. Siapapun, lanjutnya, memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk meraih mimpi menjadi pemain yang hebat tersebut, termasuk anak-anak muda di Indonesia dan khususnya kota Malang. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI


Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576| TAHUN IV

9

KOMUNITAS SUGAR GLIDER SURABAYA Warga mengamati seekor Sugar Glider (Petaurus Breviceps) ketika komunitas Sugar Glider Surabaya ketika kampanye saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor digelar di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3). Dalam kegiatan tersebut mereka saling berbagai mengenai memelihara binatang itu dan memperkenalkan kepada masyarakat tentang keunikannya.

ant/zabur karuru

Dirut KBS Resmi Mundur Per 31 Maret SURABAYA - Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa Surabaya Kebun Binatang Surabaya Ratna Achjuningrum resmi mundur dari jabatannya per 31 Maret 2015, tanpa harus menunggu keluarnya surat keputusan pemberhentian dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. "Saya akan meninggalkan Kebun Binatang Surabaya per 31 Maret nanti. Sesuai dengan Perda, maka pada 31 Maret, surat pengunduran diri sudah memasuki hari ke 60. Maka saya harus sudah non-aktif di KBS, baik ada atau tidak ada surat pemberhentian dari wali kota," kata Dirut Perusahaan Daerah Taman Satwa Surabaya Kebun Binatang Surabaya (PPDTS KBS) Ratna Achjuningrum kepada wartawan di Surabaya, Minggu (29/3). Langkah tegas itu harus diambil karena surat pengunduran diri Ratna sudah memasuki 60 hari.

Sesuai dengan perda PDTS KBS, direksi yang mengundurkan diri jika belum mendapatkan surat tanggapan dari wali kota hingga 60 hari, maka dianggap wali kota menyetujui. Ia menambahkan posisinya sekarang masih menjabat sebagai dirut dan tetap ngantor di KBS yang berada di Jl. Setail ini meski dirinya sudah mengunduran diri. Hanya saja, saat ini dirinya tak banyak membuat kebijakan mendasar dan lebih banyak mengurusi persoalan admininstrasi. "Sekarang ini tak banyak yang saya kerjakan. Artinya, ketika

saya tak aktif lagi di KBS, tak ada masalah. Apalagi nantinya bawas sudah menyiapkan Plt sebagai pengganti saya," kata Ratna Achjuningrum yang sudah menjabat sebagai Dirut PPDTS KBS sejak 2013. Ratna menyatakan yang harus diperhatikan Pemkot Surabaya dalam melakukan pembenahan KBS ini adalah memberikan kewenangan direksi untuk pengelolaan aset. Selama ini, pihaknya tak bisa maksimal dalam pengembangan KBS karena terbentur wewenang. "Selama ini aset KBS di atas Rp1 juta bukan wewenang direksi seperti kandang, mobil dan kantor. Kondisi ini membuat direksi tak bisa berbuat banyak. Maka ke depan pemkot segera menyerahkan pengelolaan aset ke direksi. Tentunya ini menjadi beban Plt dirut," katanya. Diakuinya pemkot sendiri

menyiapkan anggaran sebesar Rp54 miliar yang dicairkan per tahun untuk KBS. Memang selama kepemimpinanya ada beberapa pembenahan kandang dan pembuatan jalan paving, namun tak bisa menggunakan anggaran pemkot. Anggaran itu diambilkan dari anggaran KBS sendiri. Sedangkan Badan Pengawas (Bawas) PDTS KBS mendesak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar segera menunjuk Pelaksana tugas (Plt) direktur utama PDTS KBS. Bawas sudah mengusulkan nama Plt dirut PDTS KBS menggantikan Ratna Achjuningrum pada akhir Januari lalu. Tapi hingga sekarang, usulan itu masih belum ada persetujuan dari wali kota. Sementara itu, Ketua Bawas PDTS KBS, Heri Purwanto mengatakan nama Plt yang diusulkan adalah Direktur Operasional

PDTS KBS, Aschta Boestani Tajudin. Usulan nama Aschta untuk menduduki jabatan Dirut PDTS KBS sementara, karena yang bersangkutan dinilai memahami seluk belum KBS. Apalagi KBS sudah memegang lisensi sebagai Lembaga Konservasi (LK). "Kami akan desak pada Bu Risma untuk segera menetapkan Aschta sebagai Plt. Sebab, akhir bulan ini, masa tunggu Bu Ratna (Ratna Achjuningrum) untuk proses pengajuan pengunduran diri sudah habis," katanya. Menurut Heri, ketika Ratna mengajukan pengunduran diri sebagai dirut PDTS KBS pada akhir Januari lalu, pihaknya langsung mengusulkan nama Aschta. Ini dikarenakan agar tidak ada kekosongan kursi dirut. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkot Surabaya. Tujuannya, keberadaan kursi dirut yang sudah kosong bisa segera disikapi. "Saat ini, kami juga tengah melakukan persiapan untuk seleksi dirut KBS yang baru. Jika nanti pada awal April masih belum ada dirut yang definitif, maka jabatan dirut akan tetap dijabat oleh Plt," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576| TAHUN IV

Ormas TMP Antisipasi Penyebaran Gerakan ISIS SURABAYA - Organisasi masyarakat Taruna Merah Putih (TMP) Kota Surabaya mengantisipasi penyebaran gerakan "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS), yang kini mulai menyebar di Kota Pahlawan dan Jawa Timur. Ketua TMP Kota Surabaya, Tri Didik Adiono, mengatakan, jika dibiarkan, maka gerakan radikalisme bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Indikasi ini bisa diketahui saat ISIS terus memberikan penanaman ideologi terkait aja-

ran kebencian kepada pemeluk agama lain selain Islam kepada generasi muda," kata Didik yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini, Minggu (29/3). Apalagi, lanjut dia, ISIS sudah meracuni generasi muda di Indonesia untuk diajak berperang dan mendirikan Negara Islam di Irak

dan Syria. "Sumber daya manusia yang digunakan kelompk ISIS untuk berperang adalah warga kita sendiri," katanya. Ia menyatakan persoalan ancaman radikalisme terutama ISIS harus disikapi bersama, termasuk antisipasi yang terjadi di Surabaya, saat ini. Hal tersebut menjadi salah satu pembahasan yang akan disampaikan kepada seluruh barisan TMP Surabaya dalam HUT ke-7 TMP pada pekan ini. "Namun, yang utama adalah

sikap nasionalisme kita harus bangkit dan siap menumpahkan darah, jika ada gerakan-gerakan yang mengancam anak bangsa secara radikal," katanya. Selain itu, lanjut dia, TMP juga akan menjalin komunikasi dengan barisan Nahdatul Ulama (NU) maupun Gerakan Pemuda Anshor dalam memerangi faham gerakan ISIS. "Kami siap berada di samping barisan NU untuk bersama-sama melawan demi keutuhan NKRI," ujarnya. = ANT/ABDUL HAKIM

APLIKASI

Pengusaha Bidik Pasar Transportasi Surabaya SURABAYA - Pengusaha aplikasi pemesanan taksi, GrabTaxi, membidik pasar transportasi di Surabaya karena semakin besarnya kebutuhan masyarakat di kota tersebut terhadap berbagai armada yang mampu memberikan suasana nyaman dan aman. "Kami yakin, kehadiran aplikasi ini di Kota Pahlawan dapat memudahkan penumpang. Bahkan, mereka tidak perlu bingung menunggu taksi kosong di pinggir jalan," kata Deputy General Manager GrabTaxi Indonesia, Eu Gene Hong, saat mengenalkan aplikasi GrabTaxi di Surabaya, Minggu (29/3). Menurut dia, sampai saat ini aplikasi tersebut telah diunduh secara gratis lebih dari 3,6 juta perangkat telepon seluler (ponsel). Hal tersebut terealisasi karena aplikasi itu sudah beroperasi di enam negara Asia Tenggara. "Contoh, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Dari berbagai negara itu, kami telah melayani pemesan taksi di 20 kota," ujarnya. Bagi perusahaan itu, jelas dia, ekspansi pasarnya di Surabaya merupakan kota ke-20 di Asia Tenggara. Sementara di Indonesia, Ibu Kota Jatim, itu adalah lokasi ketiga setelah Jakarta dan Padang. "Melalui aplikasi ini, konsumen asal Surabaya dapat memesan taksi secara mudah," katanya. Bahkan, tambah dia, selu-

ant/zabur karuru

PELUNCURAN GRABTAXI SURABAYA. Deputy General Manager Grabtaxi Indonesia Hong Eu Gene (tengah) bersama Head of Marketing Partnership GrabTaxi Indonesia Kiki Rizki (kanan) dan Regional Head of Operations GrabTaxi Adelene Foketika (kiri) mencoba aplikasi Grabtaxi ketika peluncuran dan uji coba pelayanan versi beta aplikasi tersebut di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3). Dengan aplikasi tersebut memungkinkan warga untuk memesan taksi secara mudah dan aman dengan ponsel pintarnya.

ruh kegiatan pemesanan taksi yang sudah dikonfirmasi akan terekam. Selain itu, juga dapat dilacak oleh sistem GrabTaxi sehingga keamanan masyarakat saat mengendarai taksi sangat terjamin. "Khususnya aktivitas mereka hingga ke tempat tujuan," katanya. Ia meyakini, dengan per-

luasan pasar aplikasi tersebut masyarakat Surabaya dapat merasakan pengalaman pemesanan taksi dalam jaringan (online). Di samping itu, mereka bisa menikmati perjalanan taksi tanpa stres. Untuk memberikan penumpang keamanan lebih, ia juga mengenalkan fitur "Share My Ride". "Manfaat bagi operator tak-

si, sistem berbasis GPS di ponsel secara signifikan mempersingkat waktu pengalokasian pengemudi dari 15 menit menjadi tiga menit dan membantu mereka meningkatkan jumlah penumpang serta operator juga bisa mengakses secara langsung posisi pengemudi taksi," katanya. = ANT/DIK

TAK SEBANDING APBD

Pagu Anggaran Musrenbang Terlalu Kecil SURABAYA - Legislator menilai pagu anggaran Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan dan kecamatan di Kota Surabaya sekitar Rp 153 miliar terlalu kecil jika dibandingkan nilai APBD Surabaya yang mencapai Rp 7,2 triliun. "Itu terlalu kecil. Anggaran musrenbang Rp 153 miliar itu hanya 2,5 persen dari kue APBD yang mencapai Rp 7,2 triliun," kata anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Achmad Zakaria di Surabaya, Minggu (29/3). Akibatnya, banyak usulan dari musrenbang tingkat RT/ RW/LKMK yang ditolak di musrenbang tingkat kota. Ia mengatakan dari 2.010 usulan RT/RW/LKMK di musrenbang kelurahan dan kecamatan, yang disetujui di musrenbang kota hanya 1.524 usulan. Menurut dia, pada saat rapat musrenbang di Bappeko Pemkot Surabaya beberapa hari lalu pihaknya mengusulkan agar pagu musrenbang untuk satu kelurahan yang saat ini Rp 700 juta-Rp900 juta ditambah. Misal, per RW mendapat anggaran Rp 500 juta. "Jumlah RW di Surabaya kurang lebih 1.400 RW, jika ditotal alokasi hak pembangunan sekitar Rp700 miliar atau 10 persen dari APBD," katanya. Dengan demikian, lanjut dia, usulan pembangunan saluran, gorong-gorong, tutup got, jalan kampung, penerangan jalan umum (PJU) di kampung dan lainnya, bisa diakomodasi oleh musrenbang. Menurut dia, jika persoalan musrenbang tidak segera ditindaklanjuti, maka jargon pembangunan Kota Surabaya berupa "pemantapan infrastruktur dan ekonomi lokal berbasis komunitas yang cerdas dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat sejahtera dalam persaingan global" akan menjadi "macan ompong". = ANT/ABDUL HAKIM


KORAN MADURA Pamekasan PROBOLINGGO NKORAN Sumenep

Opini

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV 30 MARET 2015 SENIN

MADURA

No. 0576 | TAHUN IV

Menyudahi Teater Kekerasan di Sekolah

Salam Songkem

Permainkan Rakyat

D

ampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah mulai Sabu 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB terus menuai protes rakyat, karena dinilai sangat mempermainkan rakyat. Memang sudah dapat diprediksi, pemerintah pasca menurunkan harga BBM beberapa waktu lalu akan segera menaikkan harga BBM secara sedikit demi sedikit, karena cara ini tidak langsung menggergaji rakyat, meskipun sebenarnya tetap saja melukai hati rakyat. Gejolak yang ditimbulkannya pun tak akan separah pada saat pemerintah langsung melejitkan kenaikan harga BBM seperti sebelumnya. Sungguhpun begitu, menaikkan harga BBM Rp 500 per liter, dari Rp 6.900 menjadi Rp 7.400, tetaplah kebijakan pemerintahan Joko WidodoJusuf Kalla, melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, yang layak dipikirkan bersama. Sebenarnya kenaikan harga tersebut merupakan keterpaksaan yang harus ditempuh pemerintah, untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional serta menjamin ketersediaan BBM secara nasional, juga sebagai dampak dari terus merosotnya nilai rupiah terhadap dolar yang kini mencapai Rp 13.000 perdolar AS. Kejadian ini makin menampakkan pada kita akan ketidakmampuan menteri-menteri di bawah kendali Persiden Joko Widodo-JK. Ketidakmampuan pemerintah menstabilkan harga BBM ini mengundang reaksi keras dari Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika. Sungguhpun begitu, reaksi keras pun tak akan banyak bermanfaat bagi rakyat, bila di masa mendatang pemerintah masih terus menaikkan harga premium dan solar. Gejala ini tersirat dari pernyataan wakil presiden Jusuf Kalla, Minggu (29/3), seperti kenaikan harga pertamax yang tak membingungkan juga. Pernyataan wakil presiden itu jelas menyiratkan kenaikan kembali harga BBM di masa akan datang bukanlah ancaman yang tak serius. Bila ini yang terjadi, makin nyatalah diam-diam rakyat yang telah menderita dililik kemiskinan semakin dibuat menjerit oleh beban kenaikan harga BBM dan dampak yang ditimbulkannya. Akankah ini didiamkan? (*)

I

C 11

Sekolah mengandaikan tempat persemaian kasih dalam rupa proses mendidik. Kasih dan cinta tumbuh dalam pendidikan sebisa mungkin melanggengkan anasir-anasir kesantunan dan penghormatan satu sama lain. Anak didik dibekali diktum untuk mestinya menghormati laku guru tanpa penegasian.

S

ebaliknya, asas mengayomi sepenuh hati kepada siswa wajib dipunyai guru. Alhasil, capaian berupa penciptaan sekolah sebagai kawah candradimuka berbalut rupa-rupa kesopanan satu sama lain akan mewujud dengan sendirinya. Persepsi ideal tentang sekolah menyenangkan macam di atas tidak semulus itu. Aneka pemberitaan yang mengabarkan fenomena ganjil terus bermunculan. Laku kekerasan silih berganti dari satu sekolah ke sekolah lain. Tidak memandang berstatus negeri atau swasta. Terjadi merata hampir di semua wilayah Indonesia. Dari tingkatan sekolah dasar hingga menengah atas, terus mempertontonkan teater lakon preman. Ironisnya, aktor-aktor itu kebanyakan diperankan oleh guru. Menghukum fisik dengan artian memukul disajikan kepada siswa hanya karena tidak membawa lembar kerja siswa (LKS); atau melempar sepatu ke wajah siswa yang membuat gaduh merupakan sesuatu yang di luar nalar dalam aras luhur pendidikan. Kekerasan macam itu tersiar

setelah pihak orangtua siswa melaporkan aksi brutal guru ke aparat penegak hukum. Dan, fenomena lapor-laporan itu semakin masif pasca Reformasi; ketika keterbukaan dan asas kesamaan derajat di muka hukum benar-benar sudah bertaji. Penyelesaian lewat mediasi internal kekeluargaan tidak sedikit berakhir buntu. Meski demikian, laku kekerasan guru terus berlangsung. Guru (baca: oknum) berdalih perbuatannya dilakukan dalam konteks untuk mendidik dan mendisiplinkan siswa. Cara mendidik dengan kekerasan diambil setelah model-model memanusiakan peserta didik seperti yang selama ini dikampanyekan dirasa tidak mempan di lingkup riil. Hal ini boleh jadi dikarenakan guru lebih ditekankan dengan “sekadar” pelatihan peningkatan metode mengajar dan kualitas pembelajaran. Masih dirasa minim pembekalan pengetahuan perihal menghadapi siswa bermasalah. Orientasi seperti itu mesti diimbangi dengan pembekalan guru terkait penciptaan pendidikan berbasis karakter dengan mewujud pada aspek keteladanan. Benar kata Menteri Pendidikan dan kebudayaan Anies Baswedan (2015) bahwa pendidikan bukan sekadar persiapan dalam mencari pekerjaan. Pendidikan yang tidak menyentuh karakter, tidak bisa disebut pendidikan. Revolusi Mental yang digagas Pemerintahan Jokowi bila ditafsirkan di sektor pendidikan berarti pelatihan guru dan sistem pendidikan yang sekarang dijalankan sudah saatnya untuk tidak mendewakan capaian akademik semata. Melainkan injeksi kepada guru berupa kematangan emosional dan spiritual. Kecerdasan moral guru akan turut mempengaruhi sikap siswa. Dari sinilah penting kiranya proses penerimaan dan pelatihan guru juga melibatkan psikiater. Kesalahan-kesalahan kecil dan kebandelan-kebandelan “lumrah” anak didik yang dibayar dengan pukulan dan

tendangan guru kiranya bisa dieliminasi salah satunya dengan cara tersebut. Sehingga guru tempramen tidak layak mendapat mandat mengajar sebelum lolos tes kejiwaan. Kekerasan sebagai alat untuk mendidik oknum guru justru bakal menjadi bumerang. Guru mengalami degradasi kewibawaan. Faktor inilah yang menyebabkan jalan mediasi dengan orangtua siswa berakhir di meja hijau. Setelah masuk ranah hukum, oknum guru terancam pasal 80 UURI Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UURI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak mengenai penganiayaan terhadap anak dengan ancaman maksimal 3 tahun 6 bulan. Sayangnya, bila mediasi tercapai, tak sedikit si oknum guru hanya mendapat teguran atau skorsing. Kebijakan berupa mutasi ke daerah lain atau sampai penurunan golongan sebagai punishment administatif kiranya lebih dimaksimalkan sebagai upaya penjeraan. Selain itu, hierarki satuan pendidikan berupa pembinaan dari kepala sekolah, Dewan Guru, sampai kepala dinas pendidikan mesti dipastikan benar-benar berjalan optimal. Siswa nakal atau bermasalah merupakan keniscayaan. Guru tidak boleh lari dari kenyataan tersebut. Siswa nakal memang harus dihukum. Punishment wajib diberikan. Sama halnya laiknya siswa pandai mendapat reward. Meski bersalah, hukuman harus tetap bersifat mendidik. Di sebagian sekolah/madrasah di Kudus menerapkan

hukuman berupa siswa ditugasi untuk menulis kalimat istighfar sekitar seratus kali untuk kesalahan mensontek atau melafalkannya bila ketahuan si siswa berkata kotor. Sekolah kiranya perlu menerapkan standar baku bentuk hukuman yang terlebih dahulu harus dimusyawarahkan dengan orangtua, Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Alhasil, guru akan mempunyai pedoman aturan penghukuman sehingga meminimalisasi laku sewenangwenang. Pemasukan unsur humor dalam proses pembelajaran juga bisa menjadi salah satu cara meredam aksi kekerasan. Guru idealnya adalah seorang humoris yang bisa meleburkan diri dari sekat-sekat psikologi-hierarki guru-siswa. Avner Ziv (1988) mendapati metode humor dapat dipadukan dalam strategi pengajaran dan menurut Punyanunt (2000) guru humoris dapat mengatasi kenakalan siswa. Pelibatan orangtua juga sangat penting dalam mewujudkan proses pendidikan di sekolah. Memastikan orangtua ikut serta mendidik si anak dengan perhatian penuh serta kepeduliannya selama di luar sekolah. Orangtua mesti mendapat pembekalan soal pendidikan keluarga yang baik. Agar si anak tidak membawa masalah dan membuat onar di sekolah yang kerap diselesaikan oleh oknum guru melalui laku kekerasan. Maka, pihak sekolah dan orangtua perlu sering berjumpa dan bertegur sapa agar si anak didik benar-benar mendapat persemaian kasih di sekolah=

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), M. Ridwan BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

MADURA

12

RTH

Pohon Peneduh Berganti Warna

TARIF NAIK. Salah satu MPU jurusan Probolinggo Situbondo saat menaikkan penumpang

Tarif Angkutan MPU pun Ikut Naik Setelah BBM Resmi Naik Rp 500 per Liter PROBOLINGGO - Pemerintah pusat melalui Kementrian Energi dan Sumberdaya Alam (ESDM), Sabtu (28/3) kemarin telah menetapkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin dan solar. Untuk harga bensin ditetapkan sebesar Rp 7.400, sedangkan untuk BBM jenis solar harganya menjadi Rp 6.900. Sebelumnya, harga BBM jenis bensin sebelum ada kenaikan sebesar Rp 6.900. Harga solar sebelumnya sebesar Rp 6.400. ”Harga bensin ada kenaikan sebesar Rp 600, dan kenaikan solar sebesar Rp 500,” terang. Mega Yusnita salah satu Petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalan Raya Pajurangan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo, Minggu (29/3). Menurutnya, kenaikan sebe-

lumnya memang sudah direncanakan oleh pemerintah. Namun yang mengalami kenaikan dua jenis BBM, yakni solar dan bensin.”Untuk harga BBM yang lain masih belum ada perubahan,” kata Mega Yusnita. Adanya kenaikan harga BBM, kata Mega Yusnita, nampaknya dimanfaatkan oleh sopir Mobil Pengangkut Umum (MPU). Mereka juga ikut menaikkan tarif angkutan umum untuk penumpang. “Saya mulai melakukan kenaikkan tarif angkot sejak BBM sabtu kemarin mengalami kenaikan,” ucap Wahid, salah satu sopir MPU

jurusan Probolinggo-Situbondo ini. Wahid menaikkan tarif untuk MPU karena harga beli solar di SPBU mengalami kenaikan. Secara otomatis tarif angkot juga dinaikkan. Kenaikannya tidaklah besar, yakni sekitar Rp 1.000 rupiah. “ Sebelumnya MPU jurusan Probolinggo-Kraksaan ongkosnya sebesar Rp 7.000 ribu rupiah. Dengan naiknya solar tarifnya menjadi Rp 8.000 ribu,” ujarnya. Dirinya menaikkan harga tarif angkot mengikuti naikknya harga solar. Sebab untuk ,biaya setoran dalam seharinya mencapai Rp 1.000 ribu setelah dilakukan pemotongan bensin. “Kalau harga BBM turun maka tarif angkot juga bisa diturunkan. Tergantung dari harga BBM yang diberlakukan,” papar Wahid. =Mahfud Hidayatulah

PROBOLINGGO - Ada pemandangan baru di ruang terbuka hijau (RTH) di wilayah Kota Probolinggo. Pohonpohon rindang yang terdapat di ruang publik terdiri dari AlonAlon, taman kota dan trotoar sejumlah ruas jalan tersebut, batangnya diberi tanda dengan cat berwarna hijau dan hitam. Pantauan dilapangan, Minggu (29/3) hampir semua pohon rindang di lahan terbuka hijau sudah diberi tanda dengan cat hijau-hitam dan merah pada batangnya. Misalnya saja, pohon-pohon di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Suroyo, dan Alon-Alon Kota Probolinggo. Bahkan komplek perkantoran pemeritah Kota Probolinggo, hampir semua pohon rindang juga tak luput dari perubahan warna catnya. Dan sejumlah taman kota serta sepanjang ruas jalan lainnya di seluruh wilayah Kota. Menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, Tutang Heru Ariwibowo, pengecatan pohon-pohon di ruang terbuka hijau tersebut, dilakukan oleh pihaknya. Hal tersebut dilakukan dalam upaya memelihara dan merawat pohon tersebut. Warna hijau dan hitam dipilih karena warna tersebut cukup cerah. “Saya berharap, masyarakat Kota Probolinggo turut serta menjaga dan memelihara pohon-pohon di ruang terbuka

hijau yang ada di lingkungan sekitarnya, sehingga manfaat dari keberadaan pohon-pohon tersebut dapat dirasakan bersama,”tandas Tutang Heru Ariwibowo. Berbeda dengan pernyatan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Kota Probolinggo, yang juga mantan Badan Lingkungan Hidup (BLH), Budi Krisyanto, perubahan warna cat untuk pohon-pohon rindang peneduh yang ada diruang terbuka publik sudah menyalahi Peraturan Walikota (Perwali) yang pernah dibuat. “Sah-sah saja ingin ada sebuah perubahan, tapi alngkah baiknya harus mengetahui Perwalinya terlebih dahulu. Karena yang ditetapkan oleh perwali, warna cat pohon peneduh ditentukan berwarna orange dan hitam. Kalau ingin berubah, ya otomatis Perwalinya harus diganti,” tegasnya. Dia menambahkan, pihaknya tidak mempermasalahkan menganti warna cat pohon peneduh sesuai Perwali. Tetapi dikwatirkan, muncul protes dari stakholder yang mengetahui Perwali tersebut. “Yang saya khawatirkan, ada protes dari stakholder yang mengetahui aturan yang menetapkan pohon peneduh diganti warna catnya, dari semula orange –hitam menjadi hijau-hitam dan merah,” papar Budi Krisyanto. =M.Hisbullah Huda.

TAK SESUAI. Pohon-pohon rindang peneduh yang berganti warna.


Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

13

UNIK. Inilah wujud demokrasi yang bersahaja dalam penghitungan suara pemilihan ketua RW di Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.

Pemilu Ketua RW Dialuni Musik Dangdut Kurang Lebih 700 KK Miliki Hak Pilih PROBOLINGGO – Dari gudang lumbung pangan kelompok tani Dewi Sri Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Minggu (29/3) pagi terdengar musik dangdut. Ini bukan acara kondangan, tapi pemungutan suara. Yang dipilih jelas bukan wali kota, tapi ketua rukun warga (RW). Lazimnya, Ketua RW dipilih lewat musyawarah. Tapi, warga sepakat menggelar pemilu. Inilah wujud demokrasi yang bersahaja. Bilik suara menggunakan bilik milik KPU, dan surat suara dari kertas cetakan yang dipotong kecil-kecil. Gudang lumbung pangan pun disulap menjadi tempat pencoblosan dan pengundian door price untuk menarik perhatian pemilih. Dana pemilu diambil dari uang patungan warga sekitar. Tapi jangan salah, pileg dan pilpres kemarin sekalipun kalah meriah. Setengah jam jelang penutupan pemungutan suara, sudah sembilan puluh persen yang mencoblos. Angka golput sangat kecil. Tercatat ada 700 kepala keluarga yang memiliki hak pilih.

Tak hanya itu, untuk meningkatkan minat warga agar menyalurkan hak pilih. Yakni, melakukan jemput bola kepada warga yang memiliki hak pilih, mulai pukul 08.00- 15.30 WIB di Gudang Lumbung Pangan milik kelompok tani. “Melalui cara tersebut setidaknya meningkatkan minat warga memilih. Pemilihan ketua RW secara langsung bukan yang pertama kalinya, namun sudah yang kedua kalinya dan ini bukanlah ajang persaingan melainkan kebersamaan,”ujar Mustofa, Ketua Panitia Pemilihan. Menurutnya, pemilihan ketua Rukun Warga (RW) yang digelar di wilayah RW 04 Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo menyedot perhatian masyarakat. Layaknya

proses pencoblosan, warga yang membawa undangan datang kemudian mendaftarkan diri terlebih dahulu untuk mendapatkan kartu suara. Setelah itu mereka menuju bilik suara dan mencoblos dua kandidat ketua RW yang ada. Kemudian, kartu suara tersebu dimasukkan ke dalam kotak suara yang dijaga oleh petugas. Pemilihan RW 04 berlangsung dalam dua tahapan dengan jumlah hak pilih kurang lebih 625 orang dari 700 warga yang diundang. Mayoritas para pemilihnya adalah berusia lanjut, muda dan pekerja swasta. Warga yang memiliki hak pilih mendapat surat suara dan mencoblos di bilik suara, kemudian dimasukkan ke kotak suara. Ada dua calon Ketua RW yang bertarung, yakni Muhamad Suhud dan Sugito. Nama keduanya muncul dalam rapat formatur Ketua Pemilihan RW. Pasangan nomor urut satu, Muhamad Suhud mengakui sulit melawan Sugito. “Pak Sugito sudah lama tinggal di sini. Saya sebagai warga pendatang, tapi menang dari segi umur, lebih muda,” ujarnya lantas tersenyum.

Ditanya apakah keduanya berkampanye, misal mendatangi warung kopi, musala atau pos siskamling untuk mendulang suara warga, keduanya hanya tersenyum. “Lingkungan RW kan kecil. Antar warga sudah saling kenal. Buat apa kampanye. Pingin sih kampanye, tapi duitnya tak ada,”kata Sugito. Namun, warga punya cerita berbeda. “Kampanye sih tidak ada, tapi lobi-lobi dari satu pintu ke pintu rumah ada,”bisik seorang warga. Terpisah, Lurah Kebonsari Wetan, Sanyoto, mengatakan proses pemilihan RW di wilayahnya dengan sistem demokrasi pemilihan langsung sudah sering digelar. “Wilayah RW 04 memang agak unik dibanding yang lain. Pemilihan RW seperti Pemilu betulan, dan warga ingin pemilihan langsung agar jujur dan adil tanpa intervensi,”katanya. Dikatakan, tingginya minat masyarakat untuk mencalonkan diri jadi ketua RW karena sudah menjadi tradisi di wilayah RW 04 tersebut.

“Kondisi itu berbanding terbalik dengan di kampung lain dengan rendahnya minat warga menjadi pengurus RW dengan berbagai alasan seperti sibuk kerja, harus menyempatkan waktu mengurus warga, dan lainnya,”ucap Lurah Sanyoto yang turut mendampingi pemilihan bersama Babinsa dan Babinkamtibmas. Lurah Sanyoto menambahkan, dari kegiatan pemilihan ini diharapkan munculnya calon Ketua RW yang memiliki kualitas dan kemampuan manajemen yang baik. “Mengingat saat ini pemerintah sedang mengembangkan pemberdayaan dan pengelolaan kegiatan pembangunan sampai di tingkat RT. Keberadaan Ketua RW dan Ketua RT selaku penyelenggara kegiatan pembangunan di wilayah, menjadi sangat strategis,”imbuhnya. Diketahui, hasil penghitungan suara calon Ketua RW 04 yang bertarung, yaitu Muhamad Suhud memperoleh 220 suara, dan Sugito memperoleh 323 suara, dan suara tidak sah sebanyak 82 suara. =M.Hisbullah Huda


14

Probolinggo

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

BEDAK

Tak Kunjung Ditempati PROBOLINGGO - Pembangunan bedak pasar Dringu Kabupaten Probolinggo untuk lantai dua memang sudah rampung dilaksanakan. Pembangunannya sudah selesai lebih dari dua bulan tapi tak kunjung ditempati pedagang. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo, Santiyono melalui Kasi Pengalolaan Pasar, Taufik, membenarkan bahwa pembangunan bedak pasar lantai dua sudah selesai dilaksanakan. “Ya sekitar dua bulan kemarin pembangunannya selesai,” terangnya kepada wartawan, Minggu (29/3). Menurutnya, pembangunan bedak untuk pasar tradisional memang merupakan langkah pemkab untuk melakukan revitalisasi seperti halnya pasar Dringu untuk dijadikan pasar semi modern. Hal itu dilakukan agar para pedagang dan pembeli bisa betah di lokasi tersebut.“Kalau pasarnya rapi, maka pembeli pun tidak segan untuk kembali belanja,”tandas

Taufik. Pembangunan bedak pasar dringu untuk lantai dua, kata Taufik, memang sudah di desain untuk dijadikan pasar semi modern. Pembangunan bedak itu tidak digunakan untuk pedagang sayur. “Bisa jadi untuk pedagang yang berjualan kebutuhan rumah tangga, seperti baju dan lainnya,” katanya. Dia menambahkan, saat ini masih belum ditempati pedagang. Pihaknya masih melakukan pendataan pedagang yang akan menjual dibedakyang sudah selesai dibangun. “Kalau semua persyaratan administrasi pedagang yang akan menempati bedak baru selesai, maka bedak akan segera dibuka,” tegas Taufik. Lanjut Taufik, dalam tahun ini pihaknya juga akan melakukan renovasi pasar. Salah satunya pasar Pajarakan karena dinilai masih mau menjadi pasar semi modern. ”Secara bertahap pembangunannya akan dilakukan,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah

Saluran Air Minum

Digerojok Rp 50 Miliar PROBOLINGGO - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun ini akan menggerojokkan dana untuk saluran pipa PDAM dan Himpunan Pengusahan Air Minum (HIPAM) Kabupaten Probolinggo. Dana tersebut tidaklah kecil yakni mencapai Rp 50 miliar. Adanya dana tersebut, pelarangan tidak memugut biaya untuk semua pelanggan Saluran Rumah (SR). Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Bambang Lasmono, membenarkan perihal larangan menarik biaya itu. “Memang sekarang tidak boleh lagi menarik biaya dari pelanggan,” katanya kepada wartawan, Minggu (29/3). Menurutnya, dana sebesar Rp50 miliar untuk membiayai seluruh sambungan rumahrumah yang bersumber dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Nantinya, bantuannya berbentuk pembangunan berupa pipa dan meteran listrik. “Kami nanti mengajukan ke pemerintah sesuai dengan rencana sambungan rumah. Selanjutnya, pemkab melalui Dinas PU cipta Karya yang memasangnya,” jelas Bambang Lasmono.

Dengan biaya gratis itu, kata Bambang Lasmono, yakin jangkauan pipa PDAM akan bisa lebih luas dari saat ini. Sejauh ini, sambungan pipa PDAM sendiri baru bisa terdistribusi sekitar 18 persen dari semua jumlah penduduk. “Kami targetkan dalam tiga tahun kedepan sekitar 50 persen masyarakat sudah bisa menikmati air bersih dari sambungan pipa yang dikelola PDAM,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Probolinggo, Prijono, menjelaskan larangan itu karena pemerintah akan membiayai setiap pemasangan pipa baru. “Kalau tahun kemarin setiap sambungan pipa dibiayai secara mandiri oleh pelanggan. Kalau tahun ini dilarang,”ucapnya. .Dikatakan, selama ini pemerintah hanya membiayai pembuatan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM). Kemudian diserahkan kepada PDAM atau HIPAM. Sehingga dua unit usaha itu mengembangkan saluran air ke rumah-rumah dengan memasang pipa ukuran kecil serta meteran air. =Mahfud Hidayatullah

KENDALA. Kekurangan pasokan kedelai karena petani enggan menanam.

Kebutuhan Kedelai Masih Tinggi Petani Enggan Menanam PROBOLINGGO - Minimnya petani kedelai di wilayah Kabupaten Probolinggo memang masih menjadi kendala. Selain itu, masih banyak dibutuhkan oleh kalangan masyarakat dan pelaku usaha yang menjadikan kedelai sebagai bahan dasar dalam usahanya karena petani enggan menanam. Dari hasil sensus Pertanian tahun 2013 yang dilaksanakan Badan pusat statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo, kebutuhan konsumsi kedelai mencapai 95 ribu ton. Sementara hasil produktifitas petani selama ini maksimal hanya berkisar 72 ribu ton pertahun dengan areal tanam 182 ribu hektare. Sehingga masyarakat perlu mendatangkan kedelai dari luar daerah minimal 13 ribu ton pertahun. Kasi Pencatatan dan Pelaporan pada BPS Kabupaten Probolinggo, Suciati, menjelaskan munculnya defisit itu sudah dihitung dengan dengan areal tanam dalam setahun. Setidaknya ada 8.624 rumah tangga yang bercocok tanam, sebagai bahan baku tempe dan tahu itu.

“Sayangnya, jumlah yang bercocok tanam itu tinggi, hasilnya kurang maksimal.”Salah satu indikatornya masih defisit,” katanya kepada wartawan, Minggu (29/3). Menurutnya, kekurangan kedelai juga terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur. Seperti Banyuwangi, Jember dan Lumajang.“Jadi tidak begitu berpengaruh pada indeks pembangunan manusia, khususnya daya beli,” jelas Suciati. Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh pertanian (BKP4) Kabupaten Probolinggo, Joko Suprijanto, tidak menampik jika terjadi defisit pada kedelai. “Defisit terjadi pada tahun 2013 sebanyak 13

ribu ton,”tandasnya. Untuk komoditas lain di bidang pertanian, Kabupaten Probolinggo mengalami surplus. Diantaranyaa beras, jagung dan ubi kayu. Pihaknya menyebut, produktifitas kedelai sendiri sebenarnya sudah mengalami peningkatan setiap tahun. Harapannya, dalam tiga atau lima tahun mengalami suprlus. “Kalau ada peningkatan produksi 10-25 persen. Maka pada tahun ke empat, kedelai sudah mengalami suprlus,” harap Joko Suprijanto. sendiri mendorong kepada sejumlah petani di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk menanam kedelai. Hanya saja, ada beberapa petani yang semula menanam kedelai berubah menanam komoditas lain. “Karena itu memang pilihan petani, maka pemerintah tidak bisa memberikan intervensi. Itu menjadi hak petani. Kami hanya memberikan dorongan serta sosilisasi saja,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 30 | No. 0576 |2015 TAHUN IV SENIN MARET

No. 0576 | TAHUN IV

15 15

TIMNAS INGGRIS

Jangan Berlebihan Memuji Harry Kane

Pemain Italia Simone Zaza (kiri) kegirangan usai tendangannya yang membentur Yordan Minev masuk ke gawang Bulgaria di Stadion Nasional Vasil Levski, Sofia, Minggu (29/3) dini hari WIB.

Italia dan Belanda Raih Hasil Imbang SOFIA - Dua tim raksasa Eropa, Italia dan Belanda hanya memetik hasil imbang dari lawan-lawannya pada laga kualifikasi Piala Eropa yang berlangsung secara terpisah, Minggu (29/3) dini hari WIB. Italia ditahan imbang 2-2 oleh tuan rumah Bulgaria di Stadion Nasional Vasil Levski, Sofia, sedangkan Belanda ditahan imbang 1-1 oleh tamunya Turki di Amsterdam ArenA. Di Sofia, Italia unggul terlebih dahullu berkat gol bunuh diri pemain tuan rumah Iordan Minev. Tetapi tendangan jarak jauh Ivelin Popov berhasil menyamakan kedudukan. Bahkan, Bulgaria berbalik unggul melalui sundulan akrobatik Ilijan Micanski. Untung Eber, pemain naturalisasi dari Brasil, berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-84 melalui tendangan keras dari jarak 20 meter. Ini adalah debut Eder bersama Gli Azzuri dan penampilan perdana tersebut langsung ditandai dengan gol penting untuk negara barunya itu. Lebih-lebih lagi gol ini menghindari Italia dari kekalahan. Padahal, pemanggilan pemain kelahiran Brasil ini sempat diributkan karena menutup peluang munculnya pemain asli Italia. “Saya sangat senang bisa membantu tim di arena yang selalu sulit untuk Italia. Pelatih menunjukkan kepercayaan pada saya dan saya sangat senang mencetak gol di debut dengan jersey yang sangat penting seperti seragam Italia,” kata Eder seusai pertandingan. Sedangkan pelatih Italia An-

tonio Conte menilai, timnya lebih layak menang pada pertandingan ini karena para pemainnya tampil bagus. Meski penguasaan bola kedua tim berimbang, tetapi Italia lebih agresif dengan melepaskan 17 kali upaya mencetak gol, tujuh di antaraya tepat sasaran. “Dalam hal penampilan dan peluang yang diciptakan, kami pantas mendapat kemenangan. Sayang sekali, karena kami meraih hasil minimal dengan usaha sepenuhnya di arena yang biasanya sulit. Saya suka para pemain, kami mendominasi permainan dan mereka terbatas hanya pada serangan balik,” kata Conte. Sementara itu, Belanda nyaris kalah dari tamunya Turki pada laga terpisah di Amsterdam ArenA. Turki unggul terlebih dahulu berkat gol Burak Yilmaz pada babak pertama. Pelatih Belanda Guus Hiddink harus berterima kasih kepada Wesley Sneijder karena tendangan kerasnya yang sempat membentur Klaas Jan Huntellar menjelang akhir pertandingan bisa menghindari timnya dari kekalahan dan memaksa pertandingan berujung imbang dengan

skor 1-1. Seharusnya gol ini tercatat atas nama Sneijder, tetapi pejabat pertandingan memberikan gol itu untuk Huntelaar. Meski hany meraih satu poin, Guus Hiddink sangat mensyukuri hasil ini. Dia juga mengaku puas dengan hasil imbang tersebut. “Kami hampir tidak menciptakan apapun di sepanjang pertandingan. Mereka juga sama, tapi mereka mencetak gol. Kemudian mereka hanya membangun tembok di depan gawang dan sangat sulit untuk menembusnya. Di titik tertentu, saya pikir kami mengambil keputusan bagus untuk mengubah rencana permainan dan kami mendapat beberapa peluang di injury time. Pada akhirnya, kami bisa mendapat poin yang bagus,” papar mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu. Dengan tambahan satu poin dari laga ini, Belanda masih menempati peringkat ketiga klasemen Grup A dengan tujuh poin dari lima laga. Mereka tertinggal enam poin dari Republik Ceko yang ada di posisi teratas. “Jika kami tidak mendapat poin maka situasinya akan sangat sulit. Di dalam tim, kami punya beberapa pemain yang belum pernah memainkan pertandingan sesulit ini,” lanjut Hiddink. Dia melanjutkan, “Pertandingan-pertandingan ini akan memberi kesempatan untuk pemain muda. Saya yakin pemain-pemain ini masih bisa berkembang.” =espn/carol aji

LONDON - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Inggris Roy Hodgson gembira dengan penampilan impresif Harry Kane pada debutnya bersama Tim Tiga Singa saat menggilas Lithuania 4-0 pada kualifikasi Piala Eropa Sabtu (28/3) dini hari WIB lalu. Tetapi Hodgson meminta publik Inggris untuk tidak terus menerus memberi pujian pada pemain ini. Takutnya, karena terlalu banyak pujian, dia menjadi lupa diri. Sehubungan dengan itu, Hodgson berharap pencinta sepakbola Inggris memperlakukan Harry Kane dengan wajar dan berimbang. Penyerang 21 tahun yang merumput di Tottenham Hotspur ini ikut mencetak satu gol ke gawang Lithuania. Uniknya, dia mencetak gol ketika dia baru 80 detik berada di lapangan. Padahal, Kane masuk sebagai pemain cadangan menggantikan Wayne Rooney yang ditarik keluar oleh pelatih Roy Hodgson. Pemain jebolan Akademi Sepakbola Tottenham Hotspur ini hampir pasti akan dipasang sejak awal pada laga persahabatan melawan Italia di Turin, Selasa (31/3) besok atau Rabu (1/4) dini hari WIB mendatang. Dia akan menggantikan Danny Welbeck dan Raheem Sterling yang sedang cedera untuk mendampingi kapten tim, Wayne Rooney di lini depan. Hanya saja, Hodgson ingin dengan bijak memperlakukan pemain ini karena kerier sepakbolanya masih sangat panjang. Karena itu, mantan pelatih Liverpool itu ingin mengambil tekanan yang ditimpakan kepada pemin tersebut. “Kalau saya sebagai seorang pendukung, saya akan meneriakkan hal

yang sama, tetapi Anda harus paham bahwa saya mempunyai tanggung jawab sebagai seorang pelatih bukan hanya untuk Harry Kane, tetapi juga untuk begitu banyak pemain. Saya harus memikirkan apa yang terbaik untuk setiap pemain,” kata Hodgson. Dia meneruskan, “Saya juga memikirkan apa yang terbaik untuk tim, apa yang terbaik untuk setiap pemain dan apa yang harus dilakukan agar semua itu bisa berjalan dengan mulus. Kami tidak ingin menyimpannya, tetapi pada saat bersamaan saya tetap bisa memiliki Harry Kane untuk jangka waktu yang panjang. Saya tidak ingin dia menjadi seorang pemain yang ‘begitu Anda lemparkan dia, lalu terbang mendekati matahari’ (atau hilang dari peredaran).” Menurut Hodgson, Kane memiliki perilaku yang sangat cocok untuk menjadi seorang pemain yang sukses di masa mendatang di kancah internasional. Tetapi dia harus terus didukung dan Tottenham harus berbuat sesuatu agar ekspektasi terhadap dia tidak berlebihan. “Sejauh pengamatan saya terhadap Kane, saya tidak ragu dengan kualitasnya sebagai pesepakbola. Dan, saya tidak yakin, kalau dia tidak bisa tampil untuk Inggris, akan terjadi. Tetapi saya dan Tottenham harus memastikan bahwa bila kita ingin mendorong dia maju lebih jauh lagi maka janganlah terus menerus memujinya,” papar Hodgson. Dia menambahkan, “Anda semua (media massa) tidak henti-hentinya melambungkan madah pujian untuk dia. Sekarang saya Anda untuk mengurangi pujian-pujian itu sedikit demi sedikit.” =Sky Sports/carol aji

Ekspresi penyerang muda timnas Inggris Harry Kane usai mencetak gol untuk timnya pada laga Inggris melawan Lithuania, Sabtu (28/3) dini hari WIB lalu.


KORAN MADURA 16 JANGAN

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

KORAN MADURA

BERLEBIHAN MEMUJI

KANE

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

JAKARTA - Timnas Indonesia sukses menundukkan Brunei Darussalam dengan skor 2-0 pada pertandingan kedua kualifikasi Piala AFC U-23 Grup H di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu. ol kemenangan Timnas Garuda Muda itu dicetak oleh Ahmad Nufiandani pada menit 70 dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh pada menit 88. Dengan hasil ini untuk sementara Indonesia berada dipuncak klasemen Grup H dengan enam poin dari dua pertandingan. Upaya Timnas Garuda Muda untuk meraih kemenangan kedua dimulai sejak awal babak pertama. Bahkan, anak asuh Aji Santoso itu mampu mendapatkan empat kali tendangan sudut. Hanya saja, tekanan diawal babak pertama ini belum membuahkan hasil. Keasyikan menyerang ternyata Ilham Udin dan kawan-kawan lengah dalam bertahan. Serangan cepat Brunei langsung menusuk kepertahanan sehingga Hasamu Yama harus bermain dengan keras. Hasilnya wasit Aziz Asimov menunjuk titik putih setelah terjadi pelanggaran dikotak pinalti. Beruntung M. Natshir bermain cemerlang. Tendangan pinalti pemain Brunei Darussalaum, Mohammad Aimmil pada menit tujuh mampu dibaca dengan baik sehingga membuat gawang timnas aman. Mendapatkan kejutan diawal ternyata membuat motivasi Paulo Sitanggang dan kawan-kawan meningkat. Terbukti tekanan demi tekanan terus dilakukan. Tendangan Ilham Udin, Hendra Bayauw banyak mengarah ke gawang. Namun, semuanya belum membuahkan hasil. Tidak ketinggalan pemain belakang yang sudah mendapatkan kartu kuning yaitu Hansamu Yama. Pemain jangkung itu juga membantu menyerang. Satu peluangpun didapat, namun masih sedikit melenceng disisi kiri gawang Ahsanuddin. Tidak adanya nama Evan Dimas benar-benar menjadi momok bagi timnas. Lini tengah yang digawangi Paulo Sitanggang maupun Adam Alis masih belum maksimal. Apalagi pemain sayap seperti Ilham Udin dan Hendra Bayauw selalu mendapatkan pengawalan lawan. Meski mampu menguasai jalanannya pertandingan, Timnas Garuda Muda sukses dibuat frustasi oleh lawan. Meski peluang banyak didapat, namun hasilnya hingga babak pertama usai kedudukan masih sama kuat 0-0. Memasuki babak kedua Timnas Indonesia kembali berinisiatif menekan. Dimotori Paulo Sitanggang, serangan dibangun dengan rapi dari sayap. Ilham Udin langsung mendapatkan pelu-

16

Indonesia

Bekuk

Brunei 2-0 Pemain Indonesia Wawan Pebriyanto (kiri) mencoba melewati pemain Brunei Darussalam Mohd Asnawi Syazni pada pertandingan kualifikasi Grup H Kejuaraan Piala Asia (AFC) U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (29/3).

ang. Hanya saja, tendangan kerasnya mampu diblok penjaga gawang lawan. Demi menambah daya gedor, Aji Santoso memasukkan Muchlis Hadi Ning untuk menggantikan Hendra Bayauw. Sedangkan Wawan Febriyanto menggantikan Ilham Udin. Masuknya tenaga baru ini langsung membuat pola serangan lebih tajam. Bolapun bahkan hanya bertahan disetengah lapangan. Brunei Darussalam benar-benar dikurung. Akhirnya kebuntuan itu pecah pada menit 70. Adalah Ahmad Nufiandani yang mampu membawa timnas unggul setelah tendangannya gagal dihalau kiper lawan. Mampu unggul 1-0 membuat dukungan dari pinggir lapangan bertambah. Ribuan suporter tak henti-hentinya memberikan dukungan. Dampaknya perolehan gol nyaris bertambah jika tendangan keras Wawan Febriyanto tidak membentur mistar gawang Brunei. Begitu juga dengan Muchlis Hadi Ning. Mantan striker Timnas Indonesia U-19 juga beberapa kali mendapatkan peluang. Hasilnya pada menit 88 mampu mencatatkan namanya dipapan skor setelah mampu meneruskan umpan terukur dari Antoni Putro Nugroho. Kembali mencetak gol membuat semangat pemain timnas kembali menyala meski lawan juga terus berusaha memberikan perlawanan. Hanya saja hingga pertandingan usai tidak ada lagi gol yang tercipta. =ant/bayu kuncahyo

Susunan pemain Indonesia : M. Natshir (pg), Andik Rendika Rama, Hendra Adi Bayauw/ Muchlis Hadi, Antoni Putro Nugroho/Safri, Manahati Lestusen, Putu Gede, Hansamu Yama (kk), Paulo Sitanggang, Adam Alis, Ilham Udin/ Wawan Febriyanto dan Ahmad Nufiandani. Susunan pemain BRUNEI : Ahsanuddin (pg), Mohd Nur Azees Bin Awg Ali, Mohd Aswani Syazni, Md Khairil Shahme B Suhaimi, Suhaimi Anak Salau, Abdul Khair, Muhammad Faiz, Ak Yura Indera/M. Nur Ikhmal, MD Nur Syazwan, Abang Hazim dan Mohammad Aimmil.


SENIN

KORAN MADURA

30 Maret 2015 No. 0576 | TAHUN IV

A

MADURA SPORTIV | HAL. P Persepam MU Ada di Grup 4 SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

PDI Perjuangan Inginkan Koalisi Ramping SUMENEP – Koalisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep atau koalisi “semangka” jilid II pada pilkada yang akan digelar Desember nanti tinggal selangkah lagi. DPC PDI Perjuangan Sumenep telah merekomendasikan dua nama kepada DPP PDI Perjuangan untuk dicalonkan sebagai Bupati Sumenep periode 2015-2020. “Dua nama sudah ada di DPP, yaitu Busyro dan Zainal. Tunggu sajalah,” terang Koorwil PDI Perjuangan Madura, MH Said Abdullah. Sementara calon wakil bupatinya, PDIP telah bulat mengusung Achmad Fauzi. Antara Busyro dan Zainal, kata Said, publik lebih menginginkan Busyro. “Bolehboleh saja kecenderungan memasangkan Busyro (PKB)-Fauzi (PDIP) terus menguat, sebab memang tak dibantah kalau muncul tren itu di publik. Namun, karena ini adalah partai, maka tunggu saja hasil pastinya dari DPP pertengahan Juni mendatang,” katanya. Kata anggota DPR/MPR RI itu, kecenderungan arah koalisi di internal partai juga lebih kepada PKB yang akan mengusung kembali A. Busyro Karim. “Jika internal memang sudah seperti itu, maka tidak mungkin kita paksa-paksa untuk merapat ke yang lain. Tapi tunggulah hasil pastinya,” tuturnya. Soal elektabilitas calon bidikan PDIP, Said membeberkan bahwa hasil survei Lembaga Survei Proximity masih menempatkan petahana pada posisi atas. “Busyro masih tertinggi setelah saya, yaitu 17 persen. Sementara HM Sahnan dan Zainal Abidin sama-sama 8 persen,” sebutnya. Kini, PDIP terbuka kepada partai lain untuk berjuang bersama mengusung calon Wakil Bupati Achmad Fauzi pada pilkada Desember nanti. Sekarang tinggal kepastian calon bupatinya. “Silakan siapa pun boleh berjuang bersama kami,” ajaknya. Untuk diketahui, pada Pilkada 2010, PKB dan PDIP mengusung Calon Bupati A. Busyro Karim dan Calon Wakil Bupati Soengkono Sidik. Pasangan Abussidik tersebut terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Periode 2010-2015.

Koorwil PDI Perjuangan Madura, MH Said Abdullah (tiga dari kanan) dan Calon Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi (kanan) saat menghadiri Informal Meeting Kader PDI Perjuangan dalam Rangka Pilkada Sumenep, Sabtu (28/3).

Koalisi “Semangka” II Selangkah Lagi Koalisi Ramping DPW PDIP Jatim meminta jika nanti koalisi PKB-PDIP jilid II berlanjut, maka tim itu harus dari dua partai tersebut. “Tidak dengan yang lain. Jadi, itu salah satu syarat jika PKB kembali koalisi dengan PKB. Tetapi jika ada partai yang hendak berjuang bersama, kami welcome, silakan,” jelasnya. Sementara itu, Ketua DPC PDIP Per-

juangan, Decky Purwanto menjelaskan bahwa rampingnya koalisi itu menjadi poin penting dari PDIP. “Sebab jika nantinya tetap koalisi dengan PKB, maka berdasarkan kesepakatan teman-teman internal, yang bekerja cukup dua partai, yaitu PDIP dan PKB,” katanya. Apalagi Pak Said dalam sambutannya sudah tegas kepada seluruh kader bahwa

boleh saja di pusat ada koalisi dari beberapa partai. “Tetapi tidak mesti di daerah. Karena ada benarnya juga kata Bang Said, kadang-kadang pemahaman yang tidak sevisi membuat tim menjadi tidak bersatu, bahkan bisa menjadi tidak solid,” jelasnya kepada Koran Madura usai informal meeting kader PDI Perjuangan se-Madura, Sabut (28/3). =SYAMSUNI/MK

Penyaluran Raskin Tak Jelas

Pengunjung Keluhkan Fasilitas Perpusda

Mustahep Terancam Dapat Tambahan Hukuman

BANGKALAN| HAL. M

SAMPANG| HAL. J

PAMEKASAN| HAL. H


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

MADURA

INFRASTRUKTUR

Renovasi Puskesmas Masih Perencanaan SUMENEP – Meski Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, Fatoni mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan renovasi gedung Puskesmas di Kecamatan Ganding bulan ini, namun di lokasi masih belum terlihat tanda-tanda akan segera dilakukan pembangunan. Pantauan Koran Madura, di lokasi masih belum terlihat material bangunan berarti. Aktivitas pelayanan kesehatan masih terlihat seperti biasanya. Kondisi fisik bangunannya pun masih terlihat seperti semula. Ada beberapa bagian dari bangunan itu yang sudah rusak dan perlu segera direnovasi. Saat dikonfirmasi, Fatoni menjelaskan, wajar jika di lokasi tersebut masih belum terlihat tanda-tanda akan dilakukan renovasi atau pembangunan gedung. Pasalnya, saat ini rencana renovasi gedung Puskesmas itu masih dalam proses perencanaan. “Saat ini memang masih belum dilakukan pembangunan. Tapi, proses perencanaannya sudah jalan,” jelasnya. Proses perencanaan yang dimaksud adalah membuat gambar puskesmas yang akan dibangun di sana nanti. Hal itu, lanjutnya, memang harus dilakukan sebelum pembangunan gedung dikerjakan. Menurutnya, setelah gambarnya selesai dibuat dan sudah mendapat kepastian mengenai bentuknya akan seperti apa, baru proses pembangunannya bisa dilakukan. “Nanti kalau gambarnya sudah selesai, sudah ada kepastian bangunannya dibongkar dulu, baru dibangun lagi” katanya. Seperti yang pernah dia katakan, Fatoni menegaskan bahwa Puskesmas Ganding yang sudah dinilai kurang representatif itu nantinya tak hanya akan direnovasi bagian-bagian yang rusak saja, melainkan akan dibongkar seluruhnya dan akan dibangun ulang. “Yang akan dibongkar nanti itu meliputi rumah dinas dokternya, rumah dinas bidan dan perawat itu akan dibongkar semua. Itu akan diganti yang baru,” tuturnya. Menurut dia, anggaran yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk pembangunan gedung puskesmas tersebut lumayan besar. Namun, ia tak memastikan angkanya berapa. Hanya saja, ia menyebut, anggaran untuk itu hampir mencapai Rp. 1 miliar. “Yang jelas hampir 1 M,” paparnya. Untuk diketahui, tahun ini pemerintah akan merenovasi beberapa puskesmas yang ada di lingkungan Kabupaten Sumenep. Beberapa puskesmas yang akan diperbaiki tahun ini di antaranya adalah renovasi Puskesmas Kecamatan Rubaru dan Kepulauan/ Kecamatan Raas; pembanguan gedung UGD Puskesmas Bluto; penambahan ruang rawat inap Puskesmas Batuputih; serta pembangunan ruang rawat inap Puskesmas BatangBatang. =FATHOL ALIF

Sumenep

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

Tanjakan Layang Rusak Parah Warga: Kecelakaan Sering Terjadi SUMENEP - Tanjakan layang menuju Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan yang berada di daerah perbatasan antara Desa Duko, Kecamatan Rubaru, dengan Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, terlihat sudah rusak parah dan berlubang. Akibatnya, kecelakaan di lokasi tersebut juga sudah sering terjadi. Selain rusak dan berlubang, jalan tersebut juga sangat sempit. Sehingga, jika tak hati-hati saat melalui jalan tersebut, bukan tidak mungkin kecelakaan akan menimpa dirinya. Seperti terjadi kemarin, Minggu (29/3). Akibat jalanan yang rusak dan sempit tersebut, tabrakan antara mobil pikap dengan carry tak terhindarkan. Beruntung, dalam kejadian itu tidak sampai memakan korban jiwa. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga

sekitar, Abd. Ghaffar, kecelakaan yang terjadi kemarin di lokasi tersebut bukan yang pertama kalinya. Namun, sebelumnya, kecelakaan memang sudah kerap terjadi. Menurut dia, kecelakaan yang sering terjadi, salah satunya, memang dipicu kerusakan jalan. “Beberapa minggu lalu, tempatnya juga di sini (lokasi terjadinya kecelakaan kemarin, red.), saya sendiri melihat ada pengendara sepeda motor yang jatuh. Penyebabnya, karena material jalannya su-

dah hancur, tak tertata lagi,” ungkapnya. Oleh sebab itu, Ghaffar mengaku sangat menyayangkan rusaknya jalan tersebut. Pasalnya, meski kerusakan itu sudah bertahun-tahun yang lalu, namun hingga saat ini masih belum mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten Sumenep. “Seharusnya, masalah infrastruktur jalan, utamanya di pelosok harus diperhatikan,” tandasnya. Ghaffar mengungkapkan, tanjakan layang yang rusak itu merupakan jalan yang biasa dilalui masyarakat ketikan menuju Puskesmas, baik yang ada di Kecamatan Rubaru maupun Ambunten. “Pengendara yang boncengan, kalau mau melintas di Tanjakan Layang itu memboncengannya harus diturunkan. Kalau sehat tidak ada masalah, tapi

kalau sakit, kan, repot?,” paparnya. Selain itu, ia menilai, rusaknya jalan tersebut juga berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. Pasalnya, sebagai akses transportasi dalam mengembangkan usaha yang dilakukam oleh masyarakat setempat, rusaknya jalan tersebut menjadi penghambat. “Pemerintah jangan hanya memperbaiki jalan yang ada di kota, tapi jalan yang ada di pelosok juga harus dilirik,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep, Edi Rasiadi masih belum bisa dikonfirmasi. Selain kemarin hari libur, saat hendak dikonfirmasi melalui nomor teleponnya tidak aktif. =FATHOL ALIF

TABRAKAN. Kondisi jalan tanjakan layang menuju Desa Soddara Kecamatan Pasongsongan yang berada di daerah perbatasan antara Desa Duko Kecamatan Rubaru dengan Desa Rajun Kecamatan Pasongsongan, Minggu (29/3) terjadi kecelakaan antara pikap dengan carry di tempat tersebut.


Sumenep

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

C

UJIAN NASIONAL

Pelaksanaan UN Tak Jauh Beda SUMENEP - Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Nurul Hamzah mengungkapkan, persiapan Ujian Nasional (UN) yang akan diselenggarakan bulan depan, sudah mencapai 90 persen. Meski tak lagi menetukan kelulusan siswa, namun ia memastikan, dalam pelaksanaannya tetap seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurut lelaki yang akrab disapa Nono itu, saat ini yang masih perlu dilakukan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) adalah memberikan sosialisasi kepada semua lembaga pendidikan menengah di lingkungan Kabupaten Sumenep. Menurut dia, sosialisasi akan dilakukan terkait dengan adanya perubahan fungsi pelaksanaan UN. “Karena saat ini Unas itu bukan lagi sebagai penentu kelulusan,” tuturnya, Minggu (29/3). Nono menjelaskan, UN kali ini fungsinya berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Jika sebelumnya salah satu fungsi UN adalah sebagai syarat kelulusan siswa, kali ini hanya untuk pemertaan mutu atau pengendalian mutu lembaga. Namun begitu, pihaknya menyerukan agar semua lembaga tetap gereget dalam melaksanakan UN. Pasalnya, meski UN tak lagi menentukan kelulusan siswa, namun dalam proses pelaksanaan-

Siswa sedang mengerjakan soal ujian. Sampai saat ini Dinas Pendidikan belum menyosialisasikan UN.

nya ia memastikan tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurut dia, dalam pelaksanaan UN kali ini, Disdik akan tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam hal pengawalan naskah soal UN. “Dalam hal pendistribusian naskah soal UN kali ini, itu akan dikawal oleh pihak keamanan,

yaitu kepolisian. Nanti kita nanti akan tetap berkoordinasi dengan kepolisian. Kalau di dalam pelaksanaan UN-nya, itu kita serahkan kepada pihak sekolah,” tuturnya saat dihubungi Koran Madura. Dikatakan olehnya, meski dalam pelaksanaannya diserahkan kepada sekolah, namun sekolah harus tetap melaksanakan-

nya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Menurut Nono, kejujuran harus tetap di kedepankan sehingga bisa betul-betul bisa dijadikan tolok ukur mutu lembaga itu sendiri. Kalau misalnya ditemukan ada lembaga yang melakukan kecurangan, ia memastikan akan tetap memberikan tindakan ter-

hadap lembaga tersebut. Karenanya, ia berharap agar semua sekolah yang melaksanakan UN tidak melakukan tindakan-tindakan konyol tersebut. “Karena yang akan rugi itu lembaga itu sendiri,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Subaidi mengatakan, pelaksanaan UN kali ini harus betul-betul dipersiapkan secara maksimal oleh Disdik setempat. Pasalnya, UN kali ini tidak sama dengan tahun sebelumnya, yaitu bukan lagi sebagai penentu kelulusan siswa. “Jadi harapan saya, perencanaannya harus betul-betul bagus. Harus sudah dipikirkan, teknis pelaksanaannya itu seperti apa. Karena pelaksanaan UN sekarang tidak sama seperti kemarin. Sekarang Unas memang tidak menjadi acuan kelulusan. Tapi (UN, red.) akan menjadi catatan bagi sekolah yang berprestasi, terkait bantuan yang akan diberikan,” harapnya. Untuk diketahui, jumlah siswa kelas akhir di Kabupaten Sumenep yang akan mengikuti pelaksanaan UN tahun 2015 ini berjumlah 26.700 yang tersebar di beberapa lembaga. Jumlah tersebut sudah meliputi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan yang sederajat. =FATHOL ALIF

PASCA KADIS DIMUTASI

Pelayanan BPPT Terhambat SUMENEP – Pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Sumenep terhambat setelah dimutasinya Kepala BPPT Herman Pornomo menjadi Kepala Dishutbun, tanpa pengganti. Pantauan Koran Madura, warga yang hendak mengurusi izin usahanya pulang hampa, karena pucuk pimpinan BPPT hingga saat ini dibiarkan kosong. Padahal, rotasi jabatan sudah dilakukan sejak dua pekan terakhir oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim. Yanto (34), nelayan asal Desa Brakas, Kecamatan Raas, beberapa hari yang lalu, bermaksud mengurusi izin penangkapan ikan. Namun sesampainya di BPPT, petugas BPPT menyatakan tidak bisa

memproses lantaran pucuk pimpinannya masih belum ada. "Sejak seminggu lalu puluhan nelayan di sini tidak beroperasi, lantaran surat izinnya sudah tidak ada masa berlakunya dan harus diperpanjang. Namun, sayang ketika kami datang ke BPPT pulang tanpa hasil. Karena kepalanya masih belum ada," katanya. Menurut Yanto, sebelumnya, sejumlah nelayan di kepulauan mayoritas tidak tahu jika kepala BPPT dirotasi. Mereka baru tahu saat dirinya bersama

nelayan lain hendak mengurus izin tangkapan ikan itu."Yang jelas kami sangat kecewa. Selain telah menguras tenaga, juga kami telah menghabiskan biaya yang lumayan besar," terangnya. Selain itu, kekosongan kepala di BBPT juga sangat merugikan warga yang bekerja sebagai nelayan. Sebab, para nelayan di Kepulauan Raas selalu khawatir saat melakukan penangkapan ikan dijarah oleh aparat penegak hukum. ”Nelayan di sini rara-rata mencari ikan di wilayah Kalimantan, kalau tidak memegang izin meraka takut untuk berlayar,” ungkapnya. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati mengatakan, saat ini pemerin-

tah daerah telah mengangkat panitia seleksi (pansel). Pansel tersebut nantinya akan bertugas menyeleksi calon pejabat yang akan mengisi kekosongan di berbagai SKPD, termasuk BPPT. Dikatakan, pansel yamg telah dibentuk oleh pemda itu beranggotakan sebanyak lima orang, yakni dua pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemkab dan tiga orang dari tokoh masyarakat dan profesional. "Nah, kelima orang itu sudah resmi diangkat menjadi pansel, dan nama-nama itu sudah diajukan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Provinsi Jawa Timur. Kalau sudah disetujui dan sudah keluat surat rekomendasi, baru bisa dilakukan rekrutmen untuk mengisi

kekosongan itu," terangnya. Untuk diketahui, dua pekan lalu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim telah melakukan rotasu jabatan terhadap 176 abdi negara yang tersebar di berbagai SKPD dan Kantor Pemda Sumenep. Akibat rotasi tersebut, pucuk pimpinan tiga SKPD menjadi kosong, yakni BPPT, Disbudparpora, dan Dinsos. Kepala BPPT Herman Poernomo saat ini diberi tugas untuk menjalankan roda pemerintahan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun), Kepala Dinsos Heri Kuntjoro Pribadi dipindah menjadi Asisten Umum, dan Kepala Disbudparpora Febrianto dipindah ke Kepala BPPD. =JUNAEDI/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

Disperta Tunggu Perda LP2B Dewan: Pengendalian Alih Fungsi Lahan Tak Perlu Tunggu Perda SUMENEP - Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dispartan) Kabupaten Sumenep, Bambang Heriyanto mengatakan kesulitan membendung para pengembang binsis properti tanpa adanya Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Namun, dewan menyebut bahwa pengendalian alih fungsi lahan tak perlu menunggu Perda LP2B. Menurut Bambang, pihaknya masih menunggu payung hukum yang bisa menjadi regulasi alih fungsi lahan di Kabupaten Sumenep. Sebab, tanpa payung hukum tersebut, pihaknya akan kesulitan membendung banyaknya pengembang yang datang, sehingga menyebabkan lahan pertanian semakin menyusut. “Mestinya tahun ini sudah ada Perda itu,” paparnya. Ia menuturkan, selama ini yang dijadikan acuan dalam mengendalikan alih fungsi lahan

hanya Perda RTRW. Sehingga, pihaknya mengaku tetap kesulitan tanpa adanya Perda LP2B tersebut. Dikatakan, penyusutan lahan yang terjadi selama ini sudah mencapai 2,5 hektar di wilayah perkotaan. Menurut dia, alih fungsi lahan memang banyak terjadi di wilayah daratan, terutama di kawasan produktif pertanian. Karena itu, upaya yang bisa dilakukan oleh pihaknya hanya secara teknis, yaitu program cetak sawah di Kepulauan Arjasa dan Kanga-

yan. “Cetak sawah itu kan solusi teknis,” ucapnya. Selain itu, Bambang juga mengaku, selama ini pihaknya sudah sering berkoordinasi dengan beberapa pihak, salah satunya BPPT. “Setiap ada pengajuan, kami selalu memberikan penjelasan, bahwa ini lahan produktif, ini lahan tidak produktif,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Nurus Salam mengatakan, Perda LP2B harusnya memang ada. Namun, dalam hal pengendalian alih fungsi lahan, untuk sementara tak perlu menunggu adanya Perda LP2B. Menurutnya, untuk membendung para pengembang, Dinas Pertanian bisa berkoordinasi dengan pihak Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) setempat. “Minimal pertanian harus berkoordinasi dengan BPPT. Misalnya, memberi tahu kepa-

da perizinan, bahwa lahan ini adalah lahan pertanian pangan berkelanjutan. Sehingga, ketika BPPT ingin mengelurkan izin kepada pengembang, ia bisa melihat bahwa lahan itu bukan termasuk LP2B,” paparnya. Harusnya, kata lelaki yang akrab disapa Uyuk itu, ada sinkronisasi program antar Satker, misalnya antara Disperta, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang serta BPPT. Pasalnya, dalam halhal tertentu ketiganya berkaitan. Misalnya berkaitan dengan perizinan dari pengembang bisnis properti. “Itu, kan, harus ada dari Cipta Karya dan BPPT. Kalau itu memang LP2B, pertanian harus koordinasi dengan perizinan dan Cipta Karya,” jelasnya. Namun, lanjutnya, kalau memang Perda LP2B sangat dibutuhkan, ia mengaku akan membuatkan. Namun, untuk sementara

harus ada program sinkronisasi terlebih dahulu. “Tidak harus menunggu Perda LP2B. Program sinkroniasi itu bisa sebagai langkah awal,” tukasnya. Selebihnya, Uyuk mengatakan, inisiasi pembentukan Perda LP2B itu memang tak harus dari dinas terkait. Namun, kalau memang dinas terkait sudah mengetahui hal itu (pentingnya Perda LP2B, red.), harusnya dinas tersebut mengajukan inisiasi pembentukan Perda LP2B. Menurut sepengetahuannya, sejak dilantik menjadi anggota dewan tahun 2014 hingga 2019, memang masih belum ada pengajuan Perda LP2B dari Disperta. Akan tetapi, sergahnya, ia mengaku tidak tahu pasti, apakah sudah ada di Balegda (BP2D, red.) atau belum. “Karena, biasanya pengajuan itu langsung ke Prolegda,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

INFRASTRUKTUR

Pelabuhan Gili Raja Tak Dapat Anggaran

Rapat dengar pendapat anggota DPR RI MH Said Abdullah dengan warga Desa Kacongan Kecamatan Kota Sumenep.

SUMENEP – Kondisi pelabuhan di Gili Raja, Kecamatan Giligenting, rusak parah. Namun tidak mendapat jatah anggaran pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2015. "Untuk tahun ini tidak ada perbaikan pelabuhan di Gili Raja," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Agustono Sulasno. Di Gili Raja, ada dua pelabuhan, satu pelabuhan berada di ujung timur pulau setempat, tepatnya di Desa Lombang. Satu pelabuhan lagi berada di Desa Banbaru atau di poros tengah pulau setempat. Keberadaan dua pelabuhan itu, bagi warga setempat sangat penting, karena menjadi jalur utama dikala warga akan bepergian ke daerah daratan. Informasinya, kondisi pelabuhan yang berada di poros tengah, saat ini sudah rusah parah, utamanya di bagian ujung pelabuhan. "Dua tahun lalu di sana pernah diperbaiki. Nilai anggarannya Rp 200 juta. Namun anggaran tersebut tidak signifikan, karena kerusakannya terlalu parah. Kami sudah mengusulkan ke Pempov Jatim dan Pusat. Hingga saat ini masih belum ada perkembangan selanjutnya," terangnya. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA

Sumenep

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

E

ILLEGAL FISHING

Nelayan Gunakan Cantrang Ditangkap SUMENEP - Direktrorat Polisi Air Polda Jawa Timur telah menangkap sejumlah nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring cantrang atau dogol di Perairan Sumenep, Madura. "Penangkapan nelayan yang melakukan 'illegal fishing' itu dilakukan pada tiga titik yang berbeda pada 18 Maret dan 24 Maret lalu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Sabtu (28/3). Didampingi Kasubdit Gakkum Ditpolair Polda Jatim AKBP Nyoman Budiarja, ia menjelaskan nelayan yang ditangkap adalah Ras (nakhoda Kapal Potre Koning), Her (nakhoda KMN Jasa Mulia 2), dan RS dkk (KM Rahmat Ilahi 1). "Ras ditangkap di Perairan Kombeng, Sumenep, Madura, pada 18 Maret 2015 pukul 09.30 WIB, karena melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan jaring cantrang atau dogol yang dilarang dalam UU 31/2004 tentang Perikanan," katanya. Pada hari yang sama, Her ditangkap di Perairan Alur Pelayaran Kalianget, Madura, pada 18 Maret 2015 pukul 17.00 WIB, karena melakukan penangkapan ikan tanpa izin (SIPI/SIB) dan menggunakan alat tangkap jaring cantrang. Sementara itu, RS dkk ditangkap di Perairan Sumenep, Madura, pada 14 Maret 2015 pukul 16.00 WIB, karena melakukan usaha perikanan tanpa izin, baik Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) maupun Surat Izin Berlayar (SIB). Dalam ketiga tindak penangkapan itu, polisi menyita KM Potre Koning, KMN Jasa Mulia 2, KM Rahmat Ilahi 1, dua set jaring cantrang/dogol (milik tersangka Ras dan Her), dan uang puluhan juta milik ketiga tersangka itu. "Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 93 ayat 1 dan 3 juncto Pasal 85 juncto Pasal 98 UU 45/2009 tentang perubahan atas UU 31/2004 tentang Perikanan dengan ancaman hukuman 5-6 tahun," katanya. Sebelumnya pada Sabtu (22/3), Kepala Seksi Eksplorasi dan Teknologi Perikanan Tangkap pada Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Jatim, Slamet Budiono, menjamin tidak ada penangkapan nelayan terkait Permen 01/PERMEN-KP/2015 (larangan lobster) dan 02/PERMEN-KP/2015 (larangan trawl). "Terkait peraturan menteri itu, kami tidak akan melakukan penangkapan nelayan yang melanggar, tapi kami akan memprioritaskan pembinaan," katanya dalam Forum Tabayun Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jatim. Dalam acara yang juga menghadirkan Ketua LPPNU Jatim HM Wazir Wicaksono dan pakar kelautan Prof Daniel M Rosyid, ia menjelaskan titik tekan dari Permen 01 dan 02 itu keberadaan sumberdaya alam (SDA) perikanan yang berkelanjutan. "Buktinya, setelah tiga bulan berjalan, Permen 02 memang telah memulihkan stok ikan, namun kebijakan itu berdampak pada 80 persen nelayan yang umumnya di wilayah utara, sedangkan nelayan di wilayah selatan seperti Jember tidak terpengaruh," katanya. =Edy M Ya'kub/ ANT

Pegawai negeri sipil memakai seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) saat menghadiri sebuah acara. Terbitnya UU No 5 Tahun 2014 tentang Aparat Sipil Negara mengancam keberadaan pegawai tidak tetap yang sudah lama mengabdi.

KEPEGAWAIAN

Nasib PTT di Ujung Tanduk SUMENEP – Menyusul terbitnya Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparat Sipil Negara (ASN), nasib 1838 Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, berada di ujung tanduk. Dalam UU itu disebutkan tidak ada lagi pegawai dengan status PTT. Namun diganti Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Sementara untuk menjadi PPPK, dimungkinkan harus menjalani serangkaian tes. Sehingga, tidak semua PTT akan diperpanjang masa kerjanya. Sekretaris Daerah Kabupaten (Sedakab) Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, pengangkatan status PPPK merupakan salah satu ben-

tuk kepedulian pemerintah, utamanya dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai. Pegawai yang masuk dalam PPPK, semua kesejahteraan hampir sama dengan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Bedanya, abdi negara menerima tunjangan pensiunan, sedangkan PPPK tidak mendapatkannya. Mantan Kepala Bappeda Sumenep itu mengaku belum mengetahui pelak-

sanaan tes bagi PPPK. "Kalau daerah tidak bisa melakukan tes, kita harus menunggu Kementerian (Kemenpan)," terangnya. Bahkan, informasinya, hingga saat ini, Peraturan Pemerintah (PP) tentang perubahan status tersebut masih dalam tahap proses penyelesaian di tingkat pusat. Sehingga, meskipun UU sudah jadi, pemerintah daerah masih belum bisa mengambil langkah bijak, sebab payung hukumnya masih belum ada. "Kemarin kami bersama Bu Titik (Titik Suryati Kepala Badan Kepegwaian, Pendidikan dan Pelatihan) telah datang Kemenpan. Alhamdulillah bagi K-2 direncanakan akan diangkat

menjadi PNS secara bertahap," tetangnya. Kendati demikian, jika nantinya ribuan PTT K-2 tidak lulus tes seleksi PNS, maka akan diupayakan tetap menerima tunjangan. Tunjangan tersebut direncanakan akan diambilkan dari dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) setiap tahunnya. "Kami akan tetap perjuangkan, utamanya bagi K-2 yang berada di dunia pendidikan. Karena mereka merupakan aset bangsa yang patut untuk mendapatkan kesejahteraan. Apalagi, mereka telah menciptakan beribu-ribu SDM (sumber daya manusia) yang andal," tukasnya. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

MADURA

F

MOGOK KERJA. Sejumlah MPU jurusan Pamekasan-Kamal melakukan aksi mogok kerja di Jl Raya Panglegur, beberapa waktu lalu.

PAMEKASAN - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pamekasan mengancam akan menindak tegas pemilik mobil berpelat hitam yang digunakan sebagai mobil penumpang umum (MPU). Beberapa peringatan dan imbauan dari polisi dan Dishubkominfo seringkali disampaikan bahwa mobil pelat hitam tidak boleh dijadikan angkutan umum atau MPU liar, namun masih banyak mobil pribadi berpelat hitam yang tetap beroperasi dan mencari penumpang. Tidak hanya melanggar ketentuan MPU, para MPU liar ini juga beroperasi di kawasan terlarang dan sering memacetkan jalan raya

MPU Liar Terancam Peringatan Satlantas Tak Juga Diindahkan seperti di kawasan Jl Kabupaten dan Perempatan Pegadaian, Pamekasan. Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Pamekasan, AKP AH Hudi Arif mengancam akan menindak tegas mobil penumpang umum (MPU) liar, yang sering beroperasi di sejumlah kawasan di Pamekasan. Pihaknya sudah memberikan peringatan dan arahan agar tidak beroperasi dan segera menguningkan pelatnya jika tetap digunakan sebagai MPU. Menurut Hudi Arif, mobil pelat hitam yang kemudian dijadikan MPU oleh masyarakat

tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga tidak boleh digunakan sebagai angkutan umum. Caranya segera dikuningkan dan beroperasi di kawasan yang sudah ditetapkan (trayek). Selama ini, kata Arif, pihaknya sudah menindak puluhan mobil pribadi yang disalahgunakan sebagai MPU. Berupa penilangan dan tindakan lainnya. Tetapi lagi-lagi setelah ditindak, sopir kembali beroperasi. Kedepan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dishubkominfo Pamekasan untuk merazia bersama. “Kaitannya dengan Dinas Per-

hubungan yaitu soal izin trayek dan rekom untuk mobil pelat kuning itu. Yang namanya mobil pelat kuning kan pasti mempunyai izin trayek atau jalur angkutnya,� tambah dia. Sementara itu, Dishubkominfo Pemkab Pamekasan akan berupaya untuk mengarahkan MPU pelat hitam yang biasa mangkal di Jl Kabupaten Pamekasan untuk menguningkn pelatnya. Kadishubkominfo Pemkab Pamekasan, Moh. Zakir menyampaikan upaya kuningisasi MPU liar ini akan diawali dengan cara pemberian pembinaan kepada

para sopir pemilik kendaraan MPU liar. Selanjutnya, pihaknya bersama Satlantas Polres Pamekasan akan melakukan penilangan kepada pemilik MPU pelat hitam, yang tetap tidak dikuningkan dan beroperasi di jalur terlarang. Zakir berharap para pemilik MPU pelat hitam bisa menyadari bahwa yang dilakukan itu menyalahi aturan dan meresahkan pemilik MPU pelat kuning serta menjadi biang kemacetan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

G

Penyaluran Dana Penyangga Pertanian Perlu Dikaji Pemerintah Bersiap Membeli Garam Rakyat PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyiapkan anggaran sebesar Rp 5 miliar sebagai penyangga pertanian. Namun, penggunaan dana tersebut sepertinya tidak akan berjalan mulus, sebab masih perlu dilakukan kajian dalam penyalurannya. Hal itu menyusul rencana Bupati Pamekasan Ach Syafii yang akan menggunakan dana tersebut untuk membeli hasil pertanian garam melalui salah satu badan usaha milik daerah (BUMD) Pemkab Pemkasan. Sebab BUMD tidak bisa melakukan pembelian tanpa disuntik dengan dana terlebih dahulu. Penyataan itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Pamekasan, Taufikurrahman. Menurutnya, PT Aneka Usaha Mekkasen Makmur yang paling memungkinkan melakukan pembelian. Namun harus disuntik dana lebih dulu, sebagai modal pembeliannya. Dana penyangga tersebut tidak bisa digunakan untuk membeli garam karena anggaran tersebut diperuntukkan sebagai dana pinjaman bagi petani, sehingga jika ada perubahan rencana penggunaannya harus melalui kajian terlebih dahulu. “Bagaimana bisa melakukan pembelian garam kalau tidak ada modal pembeliannya. Karena dana penyangga itu adalah dana revol-

Syafii, orientasi pembelian garam rakyat tersebut bukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. “Jadi, orientasi yang utama pembe-

lian garam itu bukan murni bisnis, tapi tetap tidak boleh rugi. Orientasi kita sebenarnya bagaimana menjaga petani kita, sehingga har-

ga garamnya tidak fluktuatif, bisa dikendalikan dan menguntungkan kepada petani,” kata Ach Sayfii. =ALI SYAHRONI/RAH

ving (pinjaman) kepada petani. Tidak bisa uang Rp 5 miliar itu digunakan PT AUMM,” kata Taufik. Jika dana tersebut akan dikelola oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait, harus dalam bentuk revolving. Hanya saja penyalurannya tetap tidak bisa melalui SKPD. Melainkan dana membatu pinjaman kepada petani itu harus melalui perbankan. Sebelumnya, Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan anggaran yang telah disiapkan tersebut sebagai dana penyangga hasil pertanian garam, agar harga garam rakyat di Pamekasan, dapat dikendalikan. Utamanya saat harga garam merosot dan sudah membuat petani garam merugi. Untuk itu, pihaknya akan bekerja sama dengan PT Garam, agar dapat melakukan pembelian garam rakyat melalui salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Pamekasan. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar petani garam mendapat keuntungan dari hasil produksi garamnya. Hanya saja, terang Bupati

Probolinggo Tertarik Pengelolaan Embung di Pamekasan PAMEKASAN - Pengelolaan embung di Desa Baddurih, Kecamatan Pademawu dan sejumlah kecamatan lain di Kabupaten Pamekasan mampu menarik perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo. Mereka datang ke Pamekasan untuk belajar pengelolaan embung. Kunker dipimpin langsung oleh Wali Kota Probolinggo, Hj Rukmini Buchori dan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Probolinggo. Rombongan wali kota diterima langsung oleh Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Wakil Bupati Khalil Asyari di Rumah Dinas Bupati Pamekasan, Jumat (27/3).

Wali Kota Probolinggo, Hj Rukmini Buchori menuturkan kedatangannya ke Pamekasan dalam rangka untuk mengetahui lebih jauh, bagaimana cara menampung air hujan menggunakan embung dan memanfaatkannya di saat musim kemarau. “Agar SKPD saya tahu cara menyimpan air hujan itu, sehingga bisa diterapkan di Kota Probolinggo. Siapa tahu kalau kami menyimpan air hujan bisa ada penghematan. Yang kami lakukan selama ini ngebor,” ungkap Hj Rukmini Buchori. Bupati Pamekasan Ach Syafii menyambut baik kunjungan kerja dari Pemkot Probolinggo. Pada kunjungan itu, ia mengakui

Pemkab Pamekasan juga diuntungkan. Dia berencana segera membalas kunjungan untuk belajar cara pengolahan sampah yang baik sehingga Kota Madya Probolinggo berhasil meraih Adipura Kencana agar Pamekasan juga meraih Adipura Kencana. “Dari kunjungan ini, kami yang lebih banyak mendapatkan keuntungan. Ada beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh Pemkot Probolinggo dan Insyaallah nanti kami tindak lanjuti kunjungan ke sana. Ada beberapa hal yang cukup menarik untuk kami datang ke sana, yang pertama kaitan dengan pengelolaan sampah,” katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

Terancam Dapat Tambahan Hukuman Mustahep Kian Sulit Ditemui PAMEKASAN – Setelah menghilang saat akan ditahan oleh Kejaksaan Negeri Pamekasan, Mustahep, mantan Kepala Desa Larangan Slampar Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, terancam mendapat tambahan hukuman. Hal itu disampaikan Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Pamekasan, Yulistiono. Menurutnya, dengan tidak terlaksana perintah dari Mahkamah Agung (MA), yang menyatakan Mustahep harus ditahan kembali. Ada kemungkinan Mustahep akan dapat tambahan hukuman. Namun, pihaknya masih akan mengirim surat laporan kepada majelis Hakim MA bahwa Mustahep belum bisa ditahan. Sehingga nantinya akan turun penilaian dari Majelis hakim MA, perlu tidaknya ada tambahan hukuman terhadap Mustahep. Sebab semuanya tergantung pada putusan hakim.

“Yang pasti, dalam proses kasasi ini, Mustahep belum bisa ditahan karena menghilang. Sebab masa penetapan hakim tinggal beberapa hari, kami akan melaporkan ke MA dalam bentuk surat. Bisa saja ada penambahan hukuman, tergantung putusan hakim nanti seperti apa,” kata Yulis. Sejak keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pamekasan pada awal Februari lalu, Mustahep sudah sulit ditemukan. Padahal Mahkamah Agung dalam suratnya ke Kejaksaan Negeri Pamekasan menyatakan Mustahep harus ditahan kembali karena hasil kajian berkas kasasi yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU), dinya-

takan diterima oleh MA. Dalam kasus penyimpangan raskin dengan terpidana Mustahep itu, MA menginstruksikan penahanan kembali Mustahep, karena proses kasasi akan dimulai. Sayangnya, Kejari Pamekasan kalah cepat dengan jadwal kebebasan Mustahep dari Lapas. Sehingga tidak bisa langsung ditahan. Sehingga pihaknya sudah melakukan pemanggilan 3 kali. Namun Mustahep tidak bersedia datang. Hanya sekali mengkonfirmasi akan datang, namun tetap tidak datang. Yang terbaru, lanjut Yulis, Kuasa Hukum Mustahep, A Rifai mengajukan perlindungan hukum. Dengan alasan Mustahep sudah menjalani hukuman 1,3 tahun, sesuai dengan putusan pengadilan tingkat pertama dan banding. “Tapi JPU tetap berpendapat

lain. Karena hukuman yang telah dijalani Mustahep itu tetap belum inkracht karena masih dalam proses hukum di MA,” ungkapnya. Tambah Yulis, pihaknya belum berani menetapkan Mustahep masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Untuk sementara ini masih dianggap kooperatif, kendati sudah dua bulan tidak muncul. Selain itu, untuk penetapan DPO harus ada kerjasama dengan polisi. Sekadar mengingatkan, Mustahep adalah terpidana kasus penyimpangan raskin di desanya, tahun 2014 lalu yang bersangkutan dipidana 1,3 tahun penjara. JPU tidak terima dan menyatakan banding di Pengadilan tinggi Surabaya, namun karena putusannya sama dengan pengadilan tingkat pertama kemudian JPU mengajukan kasasi ke MA. =ALI SYAHRONI/RAH

PROBOLINGGO - Pembangunan bedak pasar Dringu Kabupaten Probolinggo untuk lantai dua memang sudah rampung dilaksanakan. Pembangunannya sudah selesai lebih dari dua bulan tapi tak kunjung ditempati pedagang.

BULUTANGKIS

Atlet Tiga Negara Gagal Ikuti Turnamen PAMEKASAN - Atlet tiga negara yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura, gagal mengikuti tunamen bulutangkis Bupati Cup 2015 di Sampang, Madura, Jawa Timur. Menurut Bupati Sampang KH Fanan Hasib, Minggu, gagalnya ketiga negara mengikuti turnamen bulutangkis itu, karena fasilitas penginapan yang tersedia di Sampang tidak memadai. Atlet dari tiga negara itu, meminta fasilitas penginapan minimal hotel berbintang empat, sedangkan di Sampang tidak ada. “Dari mana kami mendapatkan hotel berbintang empat, wong di Sampang ini tidak ada. Tapi kalau penginapan bintang sembilan, saya katakan ada, yakni kantor NU,” kata KH Fannan Hasib di GOR Wijaya Kusuma, Sampang, Minggu. Dari lima negara yang diundang untuk memeriahkan turneman bulutangkis di Sampang itu, hanya dua negara yang bersedia hadir memeriahkan kegiatan itu. Kedua negara itu, masingmasing atlet bulutangkis dari negara Prancis dan India. Fannan Hasib menjelaskan, pihaknya sengaja mengundang atlet dari negara luar, dalam turnamen nasional kali ini, agar kegiatan yang digelar bersamaan dengan peresmian GOR bulutangkis itu menjadi lebih meriah. Selain itu, dengan adanya atlet dari luar negeri, maka Sampang juga akan lebih dikenal luas di luar negeri. “Hal lain yang juga menjadi pertimbangan kami, karena kami ingin olahraga bulutangkis ini menjadi olahraga unggulan di Sampang ini, karena sesuai dengan arahan Menpora, pemerintah pusat hanya akan memberikan pembinaan khusus kepada daerah yang memiliki jenis olahraga tertentu,” katanya. Sampang, kata dia, memilih jenis olahraga bulutangkis, karena jenis olahraga ini yang memang menonjol, dan sudah memiliki gedung sendiri yang telah diresmikan oleh Menpora Imam Nahrawi. =ANT/AZIZ/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

I

Mantan Kagud Dibebastugaskan Jadi Tersangka Kasus Beras, Suharyono dan Prayitno Turun Jadi Staf Biasa PAMEKASAN - Diduga sebegai orang yang paling bertanggung jawab atas hilangnya beras, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memecat mantan Kepala Gudang (Kagud) Bulog Pamekasan, Kadiono. Surat pemecatan dari Perum Bolug Pusat itu telah sampai di tangan Kadiono. Hal itu disampaikan Kepala Bulog Sub Divre XII Madura, Amrullah. Menurutya, Bulog Sub Divre XII Madura tidak menerima tembusan surat keputusan pemecatan tersebut. Namun, pihaknya memastikan jika Kadiono sudah diberhentikan sebagai pegawai Bulog.

Apalagi, setelah tidak menjabat sebagai Kagud Pamekasan, Kadiono terakhir bertugas sebagai Staf di Bulog Divre Jawa Timur. Sehingga surat pemberhentian yang diterima Kadiono melalui Bulog Divre Jawa Timur. “Kami hanya mendapatkan informasinya saja, kalau pak

Kadiono sudah diberhentikan. Karena suratnya itu dari Bulog pusat melalui Divre langsung dengan pak Kadiono, tidak ada tembusan yang kami terima,” kata Amrullah. Namun, pihaknya memastikan jika pemecatan itu berkaitan dengan kasus hilangnya besar sebanyak 1.504 ton, di gudang Bulog Pamekasan, saat Kadiono sedang menjabat sebagai Kagud. Hanya saja, pihaknya tidak tahu secara pasti isi surat pemberhentian tersebut. “iya, ada kaitannya dengan kasus beras hilang dari gudang Bulog,” ungkapnya. Kadiono merupakan satu dari

11 orang pelaku yang diduga terlibat atas hilangnya beras dari Gudang Bulog Pamekasan, Jl Raya Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan. Selain Kadiono, dua pegawai Bulog lainnya yang juga jadi tersangka dalam kasus ini adalah mantan Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Suharyono, dan Wakil Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Prayitno. Namun, kedua orang itu tidak dipecat sebagai pegawai dan hanya dipindah sebagai staf biasa.

Sedang tersangka lainnya masing-masing berinisial ESA (Petugas Adm Bulog Sub Divre XII Madura ), HAS (pengawas internal bulog), SM (Mitra UD Perpadi), P (penghubung), dan M (Mitra Bulog), IDP dan NS, serta SUN (Pemilik PT Pansia). Seperti diberitakan sebelumnya, penetapan sebanyak 11 orang tersangka itu dilakukan pasca tim penyidik Kejari Pamekasan melakukan pemeriksaan secara maraton kepada 30 orang, baik dari pihak Bulog, tim pengawas, dan mitra atau rekanan pengadaan beras Bulog. =ALI SYAHRONI/RAH


KORAN J JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

J

Pengunjung Keluhkan Fasilitas Perpusda SAMPANG - Fasilitas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Kabupaten Sampang, dikeluhkan pengunjung. Pasalnya, fasilitas yang tersedia masih minim. Selain koleksi buku tak lengkap, tak ada fasilitas komputer. “Seharusnya Perpusda menyediakan fasilitas komputer. Sebab, itu akan dibutuhkan saat pengunjung membutuhkan beragam informasi atau buku yang tidak tersedia secara menual di perpus. Kan kalau dimanualnya tidak ada, pengunjung bisa langsung melihat secara online di perpus,” kritik, Muhdar, mahasiswa Sampang. Selain itu, fasilitas yang tersedia seperti buku juga tidak lengkap. Buku-buku best seller terbaru di perpusda tak tersedia. Bahkan, buku mata pelajaran kuliah seperti filsafat jarang ditemukan. “Ada dua fasilitas yang kurang di perpusda, seperti buku dan fasilitas komputer untuk pengunjung,” katanya.

Sulhan, siswa Sampang, menambahkan, fasilitas perpusda memang perlu dilengkapi oleh kepala perpustakaan mengingat fasilitas yang ada saat ini banyak yang tidak lengkap seperti buku ilmiah dan ilmu pengetahuaan lainnya. “Kalau mata pelajaran untuk siswa dari tingkat SD-SMA di perpus memang sudah lengkap. Cuma untuk buku buku terbitan terbaru masih belum ada. Seperti buku My Public Speaking oleh Hilbram Dunar. Dan itu gak ada di perpusda,” ucapnya. Sulhan mengharapkan, pemerintah atau yang berkewajiban mengalola perpustakaan umum bisa memberikan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat

Salah satu siswa saat membaca buku di Perpusda Sampang, bebera hari yang lalu. umum, khusunya pelajar dan mahasiwa. Sebab, kebutuhan membaca siswa dari berbagai buku masih cukup tinggi dalam mengambangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. ”Saya hanya bisa berharap kepala perpustakaan segara melengkapi buku best seller terbitan terbaru. Sebab, siswa sekarang cenderung mencari buku buku terbaru. Apalagi buku-buku yang berisi sastra, seperti puisi, novel, cerpen serta apresiasi sastra yang mencakupi materi di dalamnya,”

harapanya. Sementara itu, Kepala Perpustakaan dan Arsip Harunur Rasyid mengakui fasilitas berupa komputer untuk pengunjung masih belum disediakan. Sebab, dari tahun sebelumnya sampai saat ini belum dianggarkan. Untuk sementara ini, hanya menyediakan fasilitas buku dan jaringan Wi-Fi yang dinyalakan setiap hari. “Untuk fasilitas komputer memang tidak pernah dianggarkan. Karena pengunjung mayoritas membawa notebook

atau laptop sendiri saat berkunjung ke perpustakaan,” tuturnya. Namun, Rasyid berjanji akan menganggarkan untuk pengadaan komputer itu pada tahun 2016 mendatang. Sebab, untuk anggaran tahun ini tidak mencamtumkan pengadaan fasilitas komputer untuk pengunjung. “Tetap kami upayakan permintaan pengunjung terpenuhi. Dan saya akan upayakan tahun berikutnya fasilitas komputer sudah tersedia di perpus,” jelasnya. =RIDWAN/LUM

PERSIAPAN UN

Komisi IV Minta Disdik Definitifkan Plt Kasek SAMPANG - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang Amin Arif Tirtana meminta Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, mendefinitifkan jabatan kepala sekolah (kasek) berstatus pelaksana tugas (Plt) sebelum UN berlangsung. “Banyak sekolah yang belum mempunyai kepala sekolah definitif. Padahal, dua pekan ke depan sekolah akan mulai melaksanakan UN (Ujian Nasional),” kata Amin Arif Tirtana pada Koran Madura, Minggu (29/3). Kata Amin, kepala sekolah berstatus Plt tidak mempunyai kewenangan penuh dalam menjalankan tugasnya. Apalagi, lanjut

dia, dalam dua pekan selanjutnya sekolah menengah serta sederajat akan melaksanalan UN dan itu membutuhkan kebijakan kepala sekolah definitif. “Kami sudah berulang kali koordinasi dengan Disdik agar segera mendefinitifkan kasek yang masih berstatus Plt,” paparnya. Menurutnya, Disdik harus segara mengambil sikap serta menindaklanjuti status Plt kasek menjadi defintif. Sebab, status Plt akan menjadi penghambat dalam proses pelaksanaan UN. Serta tidak mempunyai kewenangan penuh dalam mengurus administrasi yang dibutuhkan sekolah. “Diharapkan Disdik tidak terlambat dalam menyikapi status Plt kasek. Sebab, se-

bentar lagi anak didik akan melaksanakan UN,” imbuhnya. Dikatakan, dalam waktu dekat ini Komisi IV akan kembali melakukan koordinasi dengan Disdik untuk menindaklajuti persoalan Plt kasek yang selama ini masih belum disikapi. Bahkan, akan mendesak Disdik segara mendefinitifkan kasek sebelum UN berlangsung. “Kami upayakan sebelum UN berlangsung Plt kasek sudah didefinitifkan. Namun, sebelumnya, kami akan melakukan koordinasi dulu dengan Disdik, direspons atau tidak tergantung Disdik nanti,” ucapnya. Politisi PPP itu lebih detail menungkapkan, pada tahun 2014 lalu, ada sejumlah sekolah di se-

mua jenjang proses administrasinya harus dilimpahkan kepada kepala sekolah lain dalam menentukan kebijakan dan proses administrasinya. Sebab, Plt kasek tidak mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan kelembagaan serta proses administrasi. Namun sayangnya, Amin tidak menyebutkan sekolah mana yang melimpahkan kebijakanya ke kasek sekolah lain itu. “Kami tidak menginginkan kejadian ini terulang kembali. Pada tahun 2014 lalu, ada sekolah kebijakannya dilimpahkan ke kasek sekolah lain,” paparnya. Pria asal Camplong itu juga tidak menyebutkan berapa jum-

lah sekolah yang tidak mempunyai kasek definitif. Namun, dia menegaskan banyak sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA sampai saat ini tidak mempunyai kasek definitif. “Yang jelas banyak sekolah di semua jenjang belum punya kasek definitif. Kalau datanya kami belum tahu,” akunya. Sementara itu, Kepala Disdik Sampang Heri Purnomo belum bisa memberikan keterangan pada Koran Madura. Saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku sedang ada rapat di Jakarta. “Masih ada rapat rembuk nasional di Pusdiklat Kemendikbud, silakan ke Pak Anwar Haryono,” kata Heri lewat pesan singkatnya. =RIDWAN/LUM


Sampang

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576 | TAHUN IV

Berkas Agus Santoso Belum Dilimpahkan SAMPANG - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang belum melimpahkan berkas penyidikan kasus dugaan pengadaan bibit fiktif dengan tersangka Agus Santoso ke Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipkor) Surabaya. Pasalnya, berkas tersebut masih dalam pelimpahan dari jaksa peneliti ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kajari Sampang Abdullah melalui Kasi Pidsus Wahyu Triantono mengatakan, setelah berkas dinyatakan valid dengan dasar pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap (P21), maka Kejari tinggal menyerahkan ke pihak JPU. “Kalau tidak ada perubahan, besok Senin (hari ini) pelimpahan dari jaksa peneliti ke JPU,” tuturnya pada Koran Madura, Minggu (29/3). Menurut Wahyu, pelimpahan berkas Agus Santoso selaku Kepala Disperta ke PN Tipikor Surabaya akan dijadwalkan secepat mungkin sehingga dalam kasus tersebut tinggal menunggu jadwal persidangan selanjutnya. “Yang jelas, jika sudah tidak ada perubahan secepat mungkin kami limpahkan, dan perkembanngannya tunggu hasil dari JPU nanti,” tuturnya. Dikatakan Wahyu, dalam kasus pengadaan bibit fiktif tahun 2013 lalu, Agus Santoso terancam Pasal 2-3 Tahun 2001 tentang Tipikor

Yang jelas, jika sudah tidak ada perubahan secepat mungkin kami limpahkan, dan perkembanngannya tunggu hasil dari JPU nanti.”

Wahyu Triantono Kasi Pidsus Kejari Sampang

dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Pasal itu sama dengan pasal tersangka lainnya dalam kasus yang sama, yakni saat ini sudah divonis oleh PN Tipikor Surabaya. ”Sesuai dengan Pasal 2-3 Tahun 2001 tentang Tipikor, tersangka kasus tersebut terancam maksimal 15 tahun penjara,” imbuhnya.

Wahyu menegaskan, kasus dugaan bibit fiktif akan terus dikembangkan dan akan terus menjadi prioritas Kejari. Agar empat tersangka yang sudah ditetapkan sebelumnya bisa tuntas dalam waktu dekat ini. ”Kasus dugaan pengadaan bibit fiktif merupakan prioritas dalam pengusutan kasus korupsi di Kejaksaan. Jika berkas AS sudah dilimpahkan nanti, tinggal menunggu jadwal persidangan,” terangnya. Selain itu, Wahyu memaparkan, setelah berkas Agus Santoso dilimpahkan, Kejari akan segera melakukan pemanggilan terhadap Rosuli Muhlis yang juga tersangka terakhir dalam kasus tersebut. “Kami akan segara jadwalkan pemanggilan terhadap tersangka terakhir yakni Rosuli Muhlis,” tandasnya. Selain tersangka Agus Santoso, lanjut pria Malang itu, PN Tipikor Surabaya telah menjatuhkan vonis terhadap Kasi Produksi Tanaman Pangan, Abdurrahman, serta Kabid Tanaman Pangan, Abd Wahed. Sedangkan tersangka lainnya yakni Rosuli Muhlis selaku Kasi Pasca Panen Pengelolaan dan Pemasaran Tanaman Hortikultura Dispertra masih dalam tahap penyidikan oleh tim penyidik Kejari. “Untuk Rosuli Muhlis masih menunggu pelimpahan berkas Agus Santoso ke PN Tipikor Surabaya. Setelah dilimpahkan, pasti kami akan melakukan pemanggilan terhadap Rosuli,” tutupnya. =RIDWAN/LUM

K

OBAT-OBATAN TERLARANG

Menpora: Madura Sasaran Empuk Pengedar Narkoba Sampang - Manteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyatakan Pulau Madura merupakan salah satu wilayah yang menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. “Kami telah menggelar banyak diskusi dengan BNN dan petugas kepolisian tentang hal ini, serta berdasarkan publikasi media tentang narkoba di Madura ini,” kata Imam Nahrawi, seusai meresmikan Gedung Olahraga (GOR) Wijaya Kusuma dan Pembukaan Turnamen Bulu Tangkis Nasional Bupati Cup 2015 di Sampang, Sabtu. Dengan demikian, kata Menpora, Madura saat ini bukan hanya sebuah pulau yang kaya akan sumber daya alamnya, tetapi juga telah menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Untuk itu, Menpora mengajak semua pihak melakukan perlawanan peredaran barang haram tersebut dengan cara-cara yang paling efektif. “Salah satunya dengan menggiatkan olahraga, khususnya di kalangan generasi muda kita,” katanya. Dalam kesempatan itu, Menpora menyatakan dirinya meyakini maraknya peredaran narkoba di Indonesia, termasuk di Pulau Madura merupakan skenario asing untuk menjajah generasi muda Indonesia. “Kalau narkoba dibiarkan, dan banyak generasi muda kita yang terjerat narkoba, maka akan terjadi pemotongan generasi muda,” katanya. Oleh karenanya, sambung Menteri asal Bangkalan itu, pihaknya meminta kepada semua hadirin yang datang dalam acara peresmian GOR Wijaya Kusuma Sampang itu agar lebih memperhatikan keluarga mereka. “Sepulang dari pertemuan ini, tolong tengok kanankiri kita, tetangga kita, anak dan saudara kita. Janganjangan narkoba telah merasuki keluarga kita,” pintanya. “Makanya, saya sangat bangga, ketika Presiden RI Jokowi menolak untuk membatalkan eksekusi hukuman mati terpidana narkoba dan ini menunjukkan bahwa Presiden tidak mau diintervensi pihak asing,” katanya menambahkan.=ANT/ABD. AZIZ

Menpora RI Buka Bupati Sampang Cup 2015 SAMPANG- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi membuka Kejuaraan Bulu Tangkis Bupati Sampang Cup- Open 2015 di Gedung Tennis Indoor, Sabtu (28/3). Dalam sambutannya, menteri asal Madura itu meminta Bupati Sampang A Fannan Hasib agar memperhatikan penyediaan fasilitas olahraga hingga ke tingkat desa. Selain membuka even kejuaraan bulu tangkis tingkat nasional itu, Nahrawi juga meresmikan sejumlah gedung olahraga yang telah dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, salah satunya gedung Tennis Indoor yang baru. Dia mengapresiasi kinerja Pemkab Sampang yang mampu membangun gedung olahraga besar tanpa bantuan APBN sedikit pun. ”Saya bangga pada Pemkab Sampang yang mampu membangun gedung Tennis Indoor yang cukup besar tanpa bantuan

APBN. Dan saya juga meminta agar pemuda kita yang ada di kampung juga disediakan fasilitas olahraga yang memadai,” katanya saat memberi sambutan. Sementara itu, Bupati Sampang A Fannan Hasib menunjukkan kesiapannya menanggapi arahan menteri beradarah Madura tersebut. Fannan mengaku bangga Menpora RI Imam Nahrawi bersedia membuka even bulu tangkis yang diikuti atlet nasional hingga internasional itu. Menurutnya, sejak awal menjadi ketua PBSI, mantan Wakil Bupati Sampang itu mengaku bercita-cita ingin melihat pebulu tangkis Sampang berlaga dalam even nasional. ”Alhamdulilah, ini bagian dari cita-cita saya. Sejak awal jadi ketua PBSI saya ingin melihat anak Sampang berlaga dalam even nasional,” ujarnya saat ditemui usai berlaga bareng Menpora RI melawan pebulu tangkis muda, Alif-Wildan.

Dengan diadakannya even bulu tangkis open itu, Fannan berharap atlet-atlet bulu tangkis Sampang bisa semakin termotivasi untuk mengukir prestasi di tingkat nasion-

al, bahkan internasional. ”Even ini semoga menjadi pelecut semangat bagi insan pebulu tangkis Sampang,” ungkapnya. =ADV/MIFTAHUL ULUM


KORAN KORAN MADURA Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576| TAHUN IV

GEPENG

7 Anjal ‘Kecil’ Terjaring Razia

moh ridwan/koran madura

DIANGKUT. Proses distribusi raskin dari gudang Bulog pada tahun lalu.

Penyaluran Raskin Tak Jelas Stok Beras Sudah Tersedia, Koorlap Belum Ditunjuk BANGKALAN - Penyaluran beras miskin (raskin) hingga kini belum ada kejelasan. Sudah tiga bulan masyarakat menunggu distribusi raskin 2015. Belum ada kepastian yang kongkret kapan pagu raskin sebanyak 1.276 ton tiap bulannya itu akan mulai disalurkan kepada 85.086 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM). Kepastian jadwal penyaluran raskin itu terkesan masih lamban. Padahal akumulasi pasokan raskin itu amat ditunggu oleh keluarga miskin ( gakin ) yang tersebar di 281 desa dan kelurahan di 18 kecamatan. Hal itu disebabkan melonjaknya harga beras di pasaran. Walaupun harga raskin tidak ada perubahan, sama seperti tahun sebelumnya, yaitu Rp 1.600 per kilogramnya. Saat dikonfirmasi, Kabag Perekonomian Pemkab Bangkalan, Sarman Adi Joko Sutrisno

mengaku belum bisa memastikan kapan start awal pendistribusian. Sebab yang mengetahui soal jadwal distribusi Kantor Dolog Sub Divisi Regional (Disvre) Madura di Pamekasan. Namun, berdasarkan hasil konfirmasi kepada Kepala Dolog Sub Divisi Madura di Kabupaten Pamekasan, start awal pendistribusian raskin di Kabupaten Bangkalan direncanakan Selasa (31/3) mendatang. Tetapi jadwal itu ada kemungkinan akan bergeser menjadi Rabu (1/4),

lantaran harus dilakukan secara serentak dan bersamaan dengan tiga kabupaten lainnya di Madura, yakni Sampang, Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. "Kami tidak tahu persis kapan jadwalnya. Tugas Pemkab sudah selesai pasca pelaksanaan sosialisasi raskin pekan lalu," kata Tris panggilan akrabnya. Di sisi lain, Gudang Bulog setempat belum punya kesiapan untuk melakukan pendistribusian pada awal April 2015. Alasannya, hingga kini belum ada penunjukan petugas karyawan Bulog yang akan menjadi Koordinator Lapangan (Koorlap) di Kabupaten Bangkalan. Meskipun, stok persediaan beras sebenarnya sudah ada di gudang. Akan tetapi, Koorlapnya belum ada, karena belum ditunjuk siapa orangnya.

Kekosongan Koorlap itu terjadi karena Koorlap penyaluran raskin gudang Bulog Bangkalan sebelumnya, Hardi Bowo dimutasi ke Gudang Dolog Kabupaten lain di Jawa Timur. Sebenarnya, penunjukan Koorlap pengganti Hardibowo sudah sempat ditentukan. Bahkan sudah sempat ngantor di gudang Dolog Bangkalan. Namun kebijakan itu ternyata dianulir. Oleh karena itu, meski jadwal start awal pasokan raskin di empat kabupaten di Madura akan dilakukan serentak, Rabu (1/4 ) nanti, tetapi tampaknya akan sulit untuk bisa diterapkan di Bangkalan. Dengan demikian, kepastian jadwal pendistribusian perdana raskin 2015 di Kabupaten Bangkalan belum ada kejelasan. = MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Keberadaan anak jalanan (anjal) semakin memprihatinkan masyarakat Bangkalan. Anjal yang berkeliaran di kawasan traffic light itu dinilai mengganggu pengendara yang sedang lewat. Selain itu, gelandangan dan pengemis juga beroperasi di kawasan tempat hiburan rakyat di kawasan Stadion. Untuk menertibkan mereka, petugas gabungan berusaha menjaring anjal yang sering berkeliaran itu. Sedikitnya, ada tujuh orang anjal terjaring dalam razia yang dilakukan Sabtu malam. "Ketujuh bocah tersebut diamankan petugas gabungan yang terdiri dari Polri, Satpol PP, dan Dishub setempat, dari beberapa lokasi saat tengah mengamen," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangkalan, Julianto. Beberapa lokasi yang menjadi target razia adalah sejumlah traffic light di kawasan akses Suramadu, halaman parkir Stadion Gelora Bangkalan, dan Pasar Bancaran Bangkalan. Razia anjal dan gepeng tersebut dilakukan karena keberadaan gepeng, khususnya para pengamen usia remaja juga anak-anak mulai banyak dan mudah dijumpai di beberapa persimpangan jalan di Bangkalan. "Hal itu sangat mengganggu masyarakat sehingga perlu ditertibkan. Untuk itu, kami bawa mereka ke kantor untuk kami data, kemudian kami panggil orangtuanya diperingatkan," jelasnya. Selain itu, bagi anjal yang masih berstatus sekolah, pihaknya akan memberikan tembusan kepada pihak sekolah dan dinas pendidikan. Hal itu agar bisa dilakukan langkah praktis agar yang bersangkutan tak lagi mengganggu orang lain dengan aktivitas mereka. Sebab kebanyakan anak jalanan masih usia sekolah. "Mereka yang terjaring razia rata-rata anak usia sekolah, pihak Dinsos berharap agar ada peran aktif orangtua di rumah, untuk membatasi aktivitas anak di jalanan. Sebab selain dinilai berbahaya, aktivitas anak di jalanan cenderung mengarah pada perbuatan negatif," paparnya. =MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA PAMEKASAN - Warga Desa Gagah, Pamekasan, Jawa Timur, mengharapkan alokasikan dana desa dari pemerintah bisa dialokasi untuk irigasi dan peningkatan infrastruktur jalan desa. Menurut beberapa warga desa di Dusun Daporan, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, pengembangan produksi pertanian di desa itu sulit dilakukan karena terkendala air. "Jika di sini ada pengeboran sumber air, kemungkinan warga tidak hanya menanam saat musim hujan, tetapi juga saat kemarau," kata warga di desa itu, Mustain, Minggu. Karena terkendala irigasi, warga di desa ini kebanyakan menanam jagung, dan hanya sebagian saja yang menanam padi, yakni yang lahannya berada di dataran rendah. Desa Gagah merupakan salah satu dari 10 desa yang ada di Kecamatan Kadur, Pamekasan, dengan jumlah penduduk sekitar

Lintas Madura

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015

0576 | TAHUN SENINNo. 30 MARET 2015 | No. 0576|IVTAHUN IV

Berharap Jatah Irigasi dari Dana Desa Kedalaman Mata Air Bisa Mencapai 300 Meter Lebih 800 orang. Mayoritas penduduk di desa itu merupakan petani. Ada juga yang bekerja sebagai nelayan, dan produsen legen dan gula merah. "Kalau produksi pertanian di sini hanya saat musim hujan saja. Kalau kemarau, sebagian memang ada yang menanam tembakau, tapi hanya yang punya persediaan air cukup, seperti memiliki sumur sendiri," tutur Mustain. Di sisi barat desa, terdapat sebuah bukit yang oleh warga setempat disebut Bukit "Na'elong" yang menjadi perbatasan antara Desa Gagah dengan Desa Sokalelah, Kecamatan Kadur. Menurut warga, di bukit itu sebenarnya ada potensi sumber mata air, sesuai hasil penelitian yang dilakukan ilmuan Pame-

kasan belum lama ini. Namun kedalaman sumber mata air diperkirakan mencapai 300 meter lebih, sehingga tidak bisa hanya dengan cara digali, melainkan harus dengan dibor. Jika potensi sumber mata air yang ada di bukit berhasil dibor, warga memperkirakan akan bisa mengairi lahan pertania di sekitar bukit itu, dan tidak hanya untuk lahan pertanian warga Desa Gagah, akan tetapi juga lahan pertanian masyarakat di Desa Sokalelah. "Kendala ulama di sini memang soal irigasi. Makanya khusus di di sini rasanya sulit untuk meningkatkan produksi hasil pertanian," kata Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Misnadi. Selain irigasi, sebagian

masyarakat juga menginginkan adanya pemerataan sambungan aliran listrik, karena sebanyak 10 kepala keluarga di Dusun Daporah, Desa Gagah, belum mendapatkan fasilitas sambungan listrik. "Kalau jalan desa, sejak beberapa tahun lalu sudah diaspal, tapi saat ini sudah rusak," kata warga lain Abdul Halim. Warga di desa juga berharap, program alokasi dana desa yang bernilai miliaran rupiah dan rencananya akan mulai dikucurkan tahun ini bisa diperioritaskan untuk membangun infrastruktur dan kebutuhan masyarakat petani, seperti irigasi, perluasan jaringan listrik dan perbaikan jalan desa. Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Pamekasan Iskandar

UJUNG-KAMAL

Tarif Penyeberangan Tak Ada Kenaikan BANGKALAN - Tarif penyeberangan kapal Ferry dari pelabuhan Kamal Bangkalan – Ujung Surabaya dan Jembatan tol Suramadu belum ada kenaikan. Meskipun harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan mendadak pada Sabtu (28/3) dini hari sebesar Rp 500 per liter. Pihak ASDP selaku pengelola pelabuhan masih memakai tarif lama, karena memang tidak pernah ada pemberitahuan kenaikan harga dari perusahaan. "Tarif ASDP penyeberangan Kamal – Ujung masih normal atau memakai tarif lama, Mas. Walaupun ada kenaikan harga BBM, karena yang mengatur itu perusahaan," ujar Ach Chairil, supervisor pelabuhan Kamal, Minggu (29/3) siang. Tarif penyeberangan lama Kamal – Ujung, yakni orang dewasa Rp 5 ribu, anak-anak Rp 4 ribu, sepeda ontel Rp 5 ribu, dan sepeda motor Rp 7 ribu. Sementara jika sepeda motor boncengan Rp 12 ribu, tarif truk ukuran sedang Rp 58 ribu, dan truk ukuran besar Rp 81.500. Salah seorang pengguna pelabuhan penyeberangan, Abd Hamid pun mengaku senang karena tarif kapal Ferry belum

M M

TRANSPORTASI. Kapal Ferry sebelum bersandar di pelabuhan Kamal.

naik. Warga Perumnas Kamal yang hendak menyeberang ke Surabaya naik sepeda motor ini

berharap, tarif penyeberangan tidak ikut-ikutan naik seperti yang lain. Sebab harga yang

moh ridwan/koran madura

berlebih bisa mengurangi minat penumpang untuk menyeberang. Apalagi, ada jembatan tol

menyatakan, kebijakan pemerintah pusat mengalokasikan dana desa dengan jumlah yang tidak sedikit itu, memang bertujuan untuk pemerataan pembangunan khususnya di perdesaan. "Makanya yang akan kami kawal nantinya adalah, bagaimana pembangunan di desa itu diperioritaskan pada jenis pembangunan yang memang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat dan menyangkut kepentingan umum," katanya. Iskandar menjelaskan dalam berbagai kegiatan reses yang dilakukan selama ini, pihaknya telah menyampaikan sosialisasi dan meminta agar semua elemen masyarakat proaktif mengawal program tersebut. = ANT/AZIZ/RAH

Suramadu yang menjadi alternatif lain penyeberangan warga. "Alhamdulillah belum naik ongkos penyeberangan. Gak tahu kalau besok atau lusa. Tapi kita tentu berharap ongkos penyeberangan tidak memberatkan kami," harapnya. Sementara itu, kenaikan harga BBM per tanggal 28 Maret 2015 membuat masyarakat kecewa. Sebab tak ada sosialisasi kepada masyarakat bahwa harga BBM akan dinaikkan. Sebab pemerintah seakan tak mempedulikan pendapat dan keluhan rakyat. Apalagi ini kenaikan ketiga kalinya, sejak pemerintahan Jokowi. Meskipun sempat ada penurunan harga BBM, namun akhirnya kembali naik. "Awalnya, saya memang tidak tahu kalau BBM akan naik lagi. Secara pribadi saya merasa kecewa. Soalnya tidak ada sosialisasi sebelumnya," kata Wahid, salah satu penjual bensin eceran. Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar kembali mengalami kenaikan Rp500 per liter. Harga BBM sebagaimana diumukan oleh pemerintah naik Rp 500. Rinciannya, harga BBM jenis premium dari Rp 6.900 naik menjadi Rp 7.400/liter dan solar dari Rp 6.400 naik menjadi Rp 6.900/liter. Kenaikan BBM tersebut mengacu pada keputusan menteri ESDM No. 2486/K/12/MEM/2015. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN KORAN MADURA Bangkalan N MADURA Komunitas

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

SENIN 30 MARET 2015 | No. 0576| TAHUN IV

N

fakih amyal/koran madura

BERPOSE. Aktivitas onthel POMA (Paguyuban Onthel Malangan) asal Dusun Malangan Barat, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan saat berpose bersama.

Menyalurkan Hobi Lewat Komunitas PAMEKASAN - Banyak cara dilakukan sekolompok masyarakat untuk menyalurkan hobi. Baik dilakukan secara perorangan maupun tergabung dalam sebuah komunitas atau paguyuban tertentu. Mulai dari kegiatan olahraga, seperti pencaksilat, volly, futsal ataupun hanya sekadar memancing. Salah satunya Paguyuban Onthel Malangan (POMA) adalah komunitas pecinta sepeda onthel desa yang berada di Dusun Malangan Barat, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, dan masih eksis di Kabupaten Pamekasan. Komunitas ini selalu kompak dan hampir tak pernah ada gesekan karena mengutamakan kebersa-

maan dan persaudaraan. Berawal dari hobi yang berdasarkan kecintaan terhadap sepeda onthel akhirnya terbentuklah POMA pada tahun 2008. Semula komunitas ini hanya beranggotkn beberapa orang saja. Namun, seiring berjalannya waktu, kini POMA memiliki sekitar 35 anggota aktif. Semula hanya dari kalangan dusun setempat namun seiring berjalannya waktu keanggotaan komunitas ini terus bertambah. POMA sendiri memprioritaskan keanggotaan berasal dari Kecamatan Pademawu, namun tidak menutup kemungkinan kalau anggota dari luar pademawu ingin bergabung. Ketua POMA, Umar Faruk mengatakan POMA sering mengadakan event-event untuk menambah keakraban dan menambah wawasan para anggotanya. Soal agenda wajib ‘kumpul-kumpul’, mereka mengaku tidak rutin dan jika ada, tentunya topik perbincangan

IDENTITAS Nama: Paguyuban Onthel Malangan (POMA) Ketua: Umar Faruk Jumlah Anggota: 35 orang Lintasan: Antar desa dan kecamatan Sekretariat: Pos Kampling Dusun Malangan Barat, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu. tidak jauh seputar Onthel, onderdil, lokasi untuk touring dan sebagainya.“Kalau ngumpul ya paling bicara tentang onthel. Kadang juga bicara lain, tapi balik ke onthel lagi,” ujarnya. Menurutnya walaupun sepeda onthel secara ekonomis lebih mahal namun kepuasan yang

didapat sebangding dengan biaya yang mereka keluarkan. Terlebih lagi, bisa menyambung silaturrahmi antar pecinta onthel dan berbagi pengalaman serta pengetahuan seputar hobi mereka. Mereka tidak punya markas resmi, tapi biasanya komunitas ini berkumpul di pos kamling yang didirikan masyarakat setempat, yang terletak di Dusun Malangan, Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu. Di tempat itulah, komunitas POMA juga saling bertukar pikiran. Selain itu setiap beberapa bulan POMA juga sering mengadakan touring berjalan dengan onthel keliling Pademawu-Galis. Puluhan kilo mereka tempuh dengan onthel tidak terasa dan sudah menjadi kebiasaan. Rencananya, mereka akan melakukan touring dengan jarak yang lebih jauh sambil menikmati keindahan alam sepanjang perjalanan. Selain

itu, komunitas ini juga berencana untuk melakukan studi banding ke komunitas lain di Pamekasan atau ke komunitas onthel di luar daerah. Namun agenda ini merupakan agenda jangka panjang yang belum bisa dilaksankan dalam waktu dekat. Mereka juga berencana melakukan kegiatan sosial agar kehadirannya bisa dirasakan masyarakat yang kurang beruntung yang berada di pelosok desa. "Ada beberapa agenda jangka panjang yang memang kami rencanakan, terutama kegiatan sosial. Seperti memberi sembako bagi masyarakat yang kurang mampu di lokasi touring," katanya. POMA juga sering ikut agenda kebudayaan di berbagai tempat seperti pada saat 17 Agustus yang diselenggarakan pemerintah desa. POMA berharap dengan onthel akan terus bernostalgia dan eksis tanpa tergerus zaman. = FAKIH AMYAL/RAH


KORAN MADURA

Madura Sport

KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 30 | No. 0576 |2015 TAHUN IV SENIN MARET

No. 0576 | TAHUN IV

O O

BUPATI CUP 2015

Atlet Tiga Negara Gagal Ikuti Turnamen Bulutangkis PAMEKASAN- Atlet tiga negara yakni Thailand, Malaysia dan Singapura, gagal mengikuti tunamen bulutangkis Bupati Cup 2015 di Sampang, Madura, Jawa Timur. Menurut Bupati Sampang KH Fanan Hasib, Minggu, gagalnya ketiga negara mengikuti turnamen bulutangkis itu, karena fasilitas penginapan yang tersedia di Sampang tidak memadai.

Atlet dari tiga negara itu, meminta fasilitas penginapan minimal hotel berbintang empat, sedangkan di Sampang tidak ada. “Darimana kami mendapatkan hotel berbindang empat, wong di Sampang ini tidak ada. Tapi kalau penginapan bintang sembilan, saya katakan ada, yakni kantor NU,” kata KH Fannan Hasib di GOR Wijaya Kusuma, Sampang, Minggu.

Dari lima negara yang diundang untuk memeriahkan turneman bulutangkis di Sampang itu, hanya dua negara yang bersedia hadir memeriahkan kegiatan itu. Kedua negara itu, masingmasing atlet bulutangkis dari negara Prancis dan India. Fannan Hasib menjelaskan, pihaknya sengaja mengundang atlet dari negara luar, dalam turnamen nasional kali ini,

dengan tujuan agar kegiatan yang digelar bersamaan dengan peresmian GOR bulutangkis itu menjadi lebih meriah. Selain itu, dengan adanya atlet dari luar negeri, maka Sampang juga akan lebih dikenal luas di luar negeri. “Hal lain yang juga menjadi pertimbangan kami, karena kami ingin olahraga bulutangkis ini menjadi olahraga unggulan di Sampang ini, karena

sesuai dengan arahan Menpora, pemerintah pusat hanya akan memberikan pembinaan khusus kepada daerah yang memiliki jenis olahraga tertentu,” katanya. Sampang, kata dia, memilih jenis olahraga bulutangkis, karena jenis olahraga ini yang memang menonjol, dan sudah memiliki gedung sendiri yang telah diresmikan oleh Menpora Imam Nahrawi.=ant/ Abd Aziz

Menpora Diminta Perhatikan Fasilitas Olahraga Sampang- Bupati Sampang, Jawa Timur, Fannan Hasib meminta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memperhatikan bahwa fasilitas olahraga kabupaten di Madura itu belum memadai. “Fasilitas olahraga di Kabupaten Sampang ini belum cukup memadai, meskipun saat ini kami meresmikan Gedung Olahraga Bulutangkis Wijaya Kusuma,” kata Fannan Hasib pada pembukaan Kejuaraan Nasional Bulutangkis Bupati Sampang Cup Tahun 2015 dan Peresmian GOR Bulutangkis Wijaya Kusuma, Sampang, Sabtu. Bupati mengatakan, dirinya ingin memperbanyak sarana dan prasarana olahraga, akan tetapi kemampuan anggaran daerah sangat terbatas. Dalam kesempatan itu, Fannan juga mengamukakan, pemkab ingin membangun stadion sepak bola, sebagai sarana penunjang untuk memajukan dunia sepak bola di Kabupaten Sampang. Kesehatan masyarakat melalui kegiatan olahraga, menurut dia sangat penting. Namun demikian, apabila tidak ditunjang dengan fasilitas yang memadai, maka hasilnya juga tidak akan maksimal. “Oleh karena itu, perhatian pemerintah pusat, melalui Menpora ini sangat kami harapkan,” kata Fannan Hasib. Menpora Imam Nahrawi tiba ke GOR Wijaya Kusuma Bangka-

lan pada pukul 10.35 WIB dengan mengendarai mobil dinas RI 48 dan langsung disambut dengan Tari Saronen setibanya di halaman GOR Wijaya Kusuma Sampang. Menpora bersama Bupati Sampang KH Fanan Hasib didampingi Forpimda Pemkab Sampang selanjut menuju GOR

Wijaya Kusuma. Di GOR ini Menpora langsung disambut tari Selamat Datang oleh lima orang penari perempuan yang berpakaian khas ala keraton Madura dan tari ini pada zaman dulu, memang dijadikan tari menyambut tamu kerajaan. Sementara, khusus untuk

mengamankan kedatangan Menpora di Sampang ini, polres menerjunkan satu peleton pasukan gabungan dari berbagai kesatuan, seperti Satuan Samapta, Sabhara, Intelkam, Lalu Lintas dan Reskrim Polres Sampang. Wartawan di Pamekasan melaporkan, hingga pukul 11.00

WIB acara Pembukaan Kejuaraan Nasional Bulutangkis Bupati Sampang Cup 2015 dan Peremian GOR Wijaya Kusuma, Sampang masih berlangsung dengan agenda penyerahan hadiah dari Bupati Sampang KH Fannan Hasib kepada Menpora Imam Nahrawi.=ant/ abd. aziz


KORAN MADURA

SENIN 30 MARET 2015 No. 0576 | TAHUN IV

JUMAT 27 MARET 2015 | No. 0575 | TAHUN IV

P

KORAN MADURA

P

Persepam MU Tak Gentar Berada di Grup Neraka PAMEKASAN - Setelah menunggu cukup lama, PT Liga Indonesia akhirnya menetapkan kompetisi Divisi Utama 2015 akan digulirkan pada tanggal 26 April. Persepam Madura Utama (Persepam MU) masuk di grup 4 dan bakal bersaing dengan Persiba Bantul, PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, Persinga Ngawi, Persatu Tuban, Madiun Putra FC, Persik Kediri, PSBI Blitar, PS Mojokerto Putra.

MADURA UTAMA

Penetapan jadwal ini merupakan hasil pertemuan dengan seluruh tim peserta Divisi Utama 2015 dengan PT Liga Indonesia, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Sabtu (28/3). Dalam pertemuan ini diikuti 59 tim yang dibagi ke dalam 6 grup. Format kompetisi masih seperti tahun lalu yakni dari babak penyisihan grup, lalu dua tim tiap grup lolos ke babak 12 besar dan selanjutnya menuju babak semifinal dan final. Penentuan jadwal kompetisi ini disambut lega oleh manajemen Persepam MU. Manajer Said Abdullah melalui Asisten Manajer Nadi Mulyadi mengaku senang dengan keputusan operator liga. Dengan demikian, tim pelatih bisa segera menyempurnakan strategi dan taktik sesuai dengan lawan yang akan dihadapi. Menurut Nadi, klub-klub yang tergabung di grup 4 memiliki kekuatan yang cukup baik. Namun, meski berada di grup berat,

Laskar Sape Ngamok tidak akan gentar menghadapi klub-klub itu karena tim sudah mempersiapkan diri dengan baik. ”Bagi kami semua grup sama. Namun, kami punya target, punya semangat berjuang dan bertarung untuk meraih kemenangan dan target yang ingin dicapai. Insya Allah. Optimis,” ungkapnya. Lawan-lawan Persepam MU di grup 4 memang tergolong berat. Persiba Bantul, misalnya, merupakan klub yang pernah menjadi juara Divisi Utama musim Kompetisi 2011. Selain itu, Persik Kediri yang pernah mengukir sejarah menjadi juara Indonesia Super Liga tahun 2006, serta PSS Sleman yang pernah menjadi klub kuat di tahun 2009-2010, PSIM Yogyakarta dan PS Mojokerto Putra. Meski menghadapi namanama besar, target Persepam MU tetap dipancang tinggi. Persepam MU harus menjadi juara di kom-

Bagi kami semua grup sama. Namun, kami punya target, punya semangat berjuang dan bertarung untuk meraih kemenangan dan target yang ingin dicapai. Nadi Mulyadi

petisi ini dan dengan demikian mentas ke kompetisi ISL musim depan. Untuk mencapai target itu, Persepam MU menyiapkan tim sejak jauh-jauh hari. Bahkan, Persepam MU bisa dikatakan sebagai klub paling siap dalam mengarungi persiapan Divisi Utama. Sebab persiapannya dimulai sejak akhir tahun 2014 kamarin. Mulai dari seleksi pemain lokal, seleksi pemain nasional hingga beberapa pemusatan dan uji coba yang sudah dilakukan. Manajemen juga sudah mencari sosok pelatih yang berpengalaman, berikut asisten pelatih yang pernah keluar masuk menangani timnas Indonesia. Hal itu dalam rangka mewujudkan cita-

cita masyarakat Madura, yakni tembus ke ISL dan menjadi juara Divisi Utama tahun 2015 ini Terobosan PT Liga Sementara itu, menurut keterangan dari Nadi Mulyadi, PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi melakukan terobosan yang menggembirakan, yakni menanggung seluruh akomodasi perangkat pertandingan. Adapun tentang pembagian hak siaran langsung, PT Liga Indonesia sudah berkomunikasi dengan BV Sport. Setidaknya ada 25 laga yang akan ditayangkan. ”Mudahmudahan Persepam MU, berada di 25 laga itu, sekalipun tidak semuanya,” harapnya. FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.