e Paper Koran Madura 1 Oktober 2013

Page 1

1

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II Koran Madura

SELASA

1 OKTOBER 2013

JELANG PEMILU 2014

g PAMANGGHI

Lemsaneg Akan Ikut Amankan Data Pemilu

Murah Oleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjamin keterlibatan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) dalam mengamankan data Pemilu 2014 tidak akan merugikan publik. “Kekhawatiran itu positif untuk memastikan bahwa MoU tidak menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan. KPU mesti berhati-hati dalam menindaklanjuti kemanan data,” kata Komisioner KPU, Sigit Pamungkas di Jakarta, Senin (30/9) Lebih jauh kata Sigit, masyarakat harus memahami Lemsaneg mempunyai kewenangan mengamankan data, dan bisa diawasi berbagai pihak. “Kalau institusi yang ditunjuk, tidak dipercaya mengamankan data, kepada siapa KPU meminta bantuan,” tanya Sigit. Menurut Sigit, KPU sendiri bukan lembaga yang memiliki kompetensi untuk sistem pengamanan data. “Sementara KPU tidak punya keahlian khusus untuk mengamankan data pemilu. Yang penting kerja sama itu tidak mengurangi indepensi KPU. Lemsaneg hanya mengamankan data yang berkaitan penyelenggaraan pemilu,” terangnya. (gam/cea)

ant/prasetyo utomo

KUNJUNGAN PM AUSTRALIA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) berbincang dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott (kiri) seusai mengadakan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9). Pertemuan tersebut membahas tentang peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan penyelundupan manusia.

Abbott, Apa Saja Misimu JAKARTA- Kunjungan Perdana Menteri Australia Tony Abbott ke Indonesia mengundang kecurigaan beberapa kalangan. Terutama terkait fenomena manusia perahu atau pencari suaka ke Australia melalui perairan Indonesia dan juga terkait kasus narkoba yang melibatkan warga asal Australia, Schapelle Leigh Corby.

Luis Suarez Telah Kembali Berita di halaman 8

Isu ini menjadi ramai dibicarakan aktifis Anti Narkoba karena beberapa hari sebelumnya Kemenkumham berencana mengabulkan permohonan Corby untuk memperoleh pembebasan bersyarat atas hukuman 20 tahun penjara yang dijatuhkan Mahkamah Agung beberapa waktu lalu. Jika pembebasan bersyarat itu benar-benar diberikan, maka hal ini dianggap para aktifis anti narkoba sebagai gerakan yang justru melawan upaya pemberantasan obat-obatan terlarang di Negeri ini. “Saya tidak tahu ada kaitan pembebasan itu dengan kedata-

ngan Abbott atau tidak. Namun timing-nya sangat politis,” kata Wakil Ketua Umum PAN, Dradjad H.Wibowo, di Jakarta, Senin (30/9) kepada wartawan. Namun menurutnya, jika pembebasan bersayarat benar-benar diperoleh Corby, maka Abbott akan pulang dengan sanata bangga. Pamor politiknya akan makin bersinar. Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, mengatakan permohonan PB merupakan hak setiap narapidana. ”Jangankan Corby. Hukum itu tidak melihat sosoknya karena itu hak setiap narapidana. Kalau me-

menuhi syarat lalu diberikan jangan ribut,” ujar Denny. Pernyataan ini bertolak belakang dengan pendapat para aktivis anti narkoba yang menganggap pembebabasan bersayarat itu sebagai bentuk pelecehan dan melukai rasa masyarakat banyak. Tony Abbott tentu juga akan sangat senang bila Indonesia diam saja terkait isu manusia perahu, dimana ia bermaksud menghalau para pencari suaka ke Asutralia dengan cara menempatkan polisi dan intelijen mereka di desa-desa di wilayah kedaulatan Indonesia. Beberapa pihak menganggap rencana ini akan mencederai kedaulatan Indonesia sebagai sebuah bangsa. Apalagi penghalauan para pencari suaka akan menimbulkan akibat-akibat turunan yang harus ditranggung Indonesia. Mereka akan terombang-ambing di laut Indonesia dan menjadi kewajiban kita untuk menyelamatkan dan menyelamatkan hidupnya (ant/beth)

SIDANG SKANDAL IMPOR DAGING

Istri Fathanah Tidak Bersedia Bersaksi JAKARTA - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk terdakwa kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang Ahmad Fathanah, Nawawi Pomolango, meminta Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan salah satu saksi kunci dalam kasus ini, Yudi Setiawan, untuk bersaksi di persidangan. Nawawi pun mempertanyakan ketidakmampuan jaksa menghadirkan Yudi, padahal pria itu sudah pernah muncul di televisi swasta. “Jaksa Penuntut Umum, ada saksi yang ramai dibicarakan di luar sana, Yudi Setiawan. Kapan berencana akan menghadirkan Yudi Setiawan?” tanya Nawawi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (30/9). Nawawi meminta Yudi menjadi saksi yang diprioritaskan untuk hadir. Nawawi juga menyindir kemunculan Yudi di salah satu stasiun televisi swasta belum lama ini. “Jangan sampai Jaksa Penuntut Umum kalah dengan televisi swasta. Masak televisi swasta bisa menghadirkan Yudi Setiawan, jaksa tidak bisa,” ujarnya.

Menanggapi permintaan ini, Jaksa Rini Triningsih berjanji menghadirkan Yudi pada sidang lanjutan Kamis (3/10) mendatang. Yudi sudah pernah menyampaikan alasan ketidakhadirannya melalui surat kepada Jaksa Penuntut Umum KPK. Yudi yang merupakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat peraga dan sarana penunjang pendidikan pada Dinas Pen-

didikan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, itu juga sedang menjalani proses hukumnya. Yudi juga terjerat kasus dugaan korupsi Bank Jabar Banten (BJB). Yudi mengaku keamanan keluarganya sedang terganggu setelah dia dan istrinya terjerat kasus korupsi. Selain itu, Direktur PT Cipta Inti Parmindo itu ditetapkan sebagai tersangka

kasus pembobolan Bank Jatim. Istrinya, Carolina Gunadi, juga ditangkap oleh Bareskrim Polri terkait kasus pencucian uang karena menerima Rp 50 juta per bulan dari Yudi. Yudi, Fathanah, dan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq diketahui pernah bertemu untuk membahas proyek di Kementerian Pertanian, antara lain proyek benih jagung dan kopi. Fathanah disebut beberapa kali menerima uang dari Yudi karena memuluskan perusahaan Yudi memenangkan proyek itu. Fathanah dan Luthfi didakwa menerima pemberian hadiah atau janji dari Juard dan Arya (Direktur PT Indoguna Utama) terkait kepengurusan kuota impor daging sapi untuk perusahaan tersebut Rp 1,3 miliar. Keduanya juga didakwa tindak pidana pencucian uang. Sementara itu istri Fathanah Sefti Sanustika tidak bersedia menjadi saksi dalam sidang suaminya tersebut. Alasannya, Sefti hanya ingin menggunakan haknya sebagai istri terdakwa. “Tadi, kan sudah dijelaskan sama hakim. Saya kan istrinya (Fathanah). Ya, saya hanya menggunakan hak saya,” ujar Sefti Senin (30/9). Sebelum para saksi disumpah, Ketua Majelis Hakim Nawawi Pomolango menyampaikan ketentuan Pasal 168 KUHAP. Saksi istri atau suami, anak, keluarga sedarah tidak dapat didengar keterangannya dan dapat mengundurkan diri sebagai saksi di persidangan, kecuali mereka bersedia. (gam/abd/aji)

Pemberitaan dan pembahasan soal mobil murah masih terus berlanjut. Makin ramai ketika Gubernur Jokowi, mempermasalahkan karena dianggap menghambat program pengurangan kemacetan Jakarta. Dan seperti berlaku dalam logika pasar, segala sesuatu yang jadi pembicaraan publik secara tak langsung mendapat promosi gratis, termasuk si mobil murah. Persoalannya, apa benar memang ada mobil murah, yang bikin heboh itu? Terlepas dari ketergangguan Gubernur paling populer itu, mobil murah sejatinya tak lebih dari akal-akalan pengusaha. Dari harga yang dipatok sekitar 76 jutaan saja, sudah menggambarkan bahwa sebenarnya, mobil itu tak tergolong murah. Apalagi dengan jumlah itu, pembeli belum mendapatkan kelengkapkan AC yang mutlak diperlukan, serta powerstreering dan lainnya. Untuk ukurang standar, mobil itu ternyata menguras uang sekitar 98 juta rupiah hingga lembaga keuangan baru menyetujui kredit mobil bila penghasilan seseorang minimal tujuh juta rupiah mereka yang per bulan. berambisi Jelas, ini saat berkuasa menegaskan biasanya ada sebenarnya kecenderungan omong kobukan song istilah mobil murah. mengedepanOmong kan semangat kosong itu mengabdi makin terlihat ketika nanti kasus seperti Avanza dan Xenia terjadi lagi; harga pelan-pelan dalam kurun waktu tiga bulan merangkak naik dan naik. Masalahnya mengapa pemerintah, melalui Kementrian Perindustrian, Menko Ekuin justru seperti menjadi kepenjangan tangan pengusaha mempromosikan sebagai mobil murah. Termasuk juga menyebut mobil itu hemat energi serta ramah lingkungan. Benarkah pemerintah tanpa sadar sedang “dikadali” pengusaha atau secara sadar mau dimanfaatkan pengusaha, sehingga muncul brain image yang menjadi promosi luar biasa itu. Inilah ironi para elite di negeri ini. Gagal menurunkan harga kedelai, daging dan kebutuhan sembilan bahan pokok lainnya, termasuk mengatasi keruwetan transportasi justru mencari jalan pintas dengan langkah kebijakan yang terkesan hebat. Celakanya, yang disebut hebat itu tak lebih dari abal-abal alias bohong. Kebijakan yang disodorkan bukan menyelesaikan berbagai persoalan di tengah masyarakat, tapi justru lebih banyak menambah masalah. Makin terlihat bahwa persoalan transportasi di negeri ini lebih disebabkan distorsi kebijakan yang lahir karena dominasi kepentingan pengusaha. Jadi bukan riil sebagai kebijakan yang berpihak pada kepentingan masyarakat tapi lebih merupakan kepanjangan tangan pengusaha. Kebutuhan transportasi publik yang hampir di semua daerah terabaikan, diduga merupakan dampak dari kuatnya tekanan pengusaha. Dan tampaknya, hampir semua persoalan yang menyengsarakan rakyat, krisis daging, kedelei dan lainnya, dengan rasa sangat kecewa harus diakui, itu tadi – lagi-lagi karena kebijakan pemerintah yang sekurangnya lebih memanjakan kepentingan pengusaha ketimbang kebutuhan rakyat. Soal mobil murah agaknya memang tak lebih dari akal-akalan pengusaha yang entah memanfaatkan pemerintah atau memang sejenis kerja sama akalakalan. Karena itu tak ada manfaatnya, kecuali pembelajaran yang memperlihatkan kelakuan para elite di negeri ini, lebih berpihak para pengusaha besar, ketimbang rakyat kecil. =

Pertandingan “Mat, saya kok heran melihat pertandingan sepak bola. Lha satu bola diperebutkan. Ditendang sana-sini,” kata Burhan pada Matrawi. “Burhan, namanya saja pertandingan, ya diperebutkan. Kalau setiap pemain masing-masing pegang satu bola, jelas ngak bisa disebut pertandingan. Itu namanya bagi-bagi bola,” jawab Matrawi sekenanya. Cak Munali


2

NASIONAL

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II

CALON KAPOLRI BARU

Kapolri: Sutarman yang Terbaik

ant/yusron uccang

TANGGUL SUNGAI JENEBERANG JEBOL. Sejumlah warga menyaksikan salah satu rumah warga yang hampir ambruk akibat jebolnya tanggul Sungai Jeneberang di Malengkeri Makassar, Sulsel, Senin (30/9). Akibat jebolnya tanggul Sungai Jeneberang tersebut puluhan rumah warga di sekitar tanggul tersebut terancam ambruk sehingga warga terpaksa mengungsi.

Bebaskan Wilfrida !

AICHR Tolak Vonis Hukuman Mati Terhadap Wilfrida PEKANBARU-Wakil Indonesia untuk Komisi HAM ASEAN (AICHR) menolak vonis hukuman mati terhadap Wilfrida pekerja migran Indonesia asal Nusa Tenggara Timur di Malaysia. “Oleh karena itu Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR), terus mendorong Wakil Malaysia untuk AICHR Dato’ Sri Dr. Muhammad Shafee Abdullah, untuk mencegah vonis hukuman mati itu,” kata Rafendi Djamin, Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) dalam surat elektroniknya diterima Antara Riau, Senin. Menurut Rafendi, wakil Malaysia untuk AICHR Dato’ Sri Dr. Muhammad Shafee Abdullah itu juga ikut menguatkan tim pengacara Wilfrida yang ditunjuk oleh Kedutaan Indonesia di Malaysia, untuk mencegah vonis hukuman mati. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah menghubungi Shafee via telepon dan target untuk sidang hari ini adalah mendesak majelis hakim menunda sekitar dua minggu putusan.

Shafee, kata Rafendi juga akan mengusahakan langkahlangkah untuk mengundang dirinya, dalam kapasitas sebagai perwakilan AICHR Indonesia untuk bisa hadir dalam sidang berikutnya. “Hal yang paling dibutuhkan Wilfrida saat ini adalah memberikan pendampingan dan bantuan hukum merujuk pada prinsip Umum ASEAN Human Rights Declaration (AHRD) pasal 3,” katanya. “Setiap orang berhak mendapat pengakuan di mana pun sebagai pribadi di hadapan hukum. Setiap orang sama di hadapan hukum. Setiap orang berhak atas perlindungan hukum yang sama tanpa diskriminasi,” katanya. Sementara itu, Rafendi menyambut hasil keputusan sidang hari ini yang menunda vonis hukuman mati untuk Wilfrida sebagai keputusan yang

melegakan untuk sementara waktu. Selain itu, hal strategis lain saat ini adalah mengambil terobosan hukum dan tekanan politik kepada Pemerintah Malaysia guna membebaskan Wilfrida dari hukuman mati. Apalagi, menurutnya, pada 24 Oktober yang akan datang, kondisi HAM Malaysia akan dievaluasi dalam sidang Universal Periodic Review (UPR). “Sejak awal, kami menolak setiap hukuman mati untuk kejahatan apapun. Hukuman mati adalah pelanggaran terhadap prinsip kemanusiaan,” katanya. Dan sebagai Komisi HAM di ASEAN, kami memiliki komitmen melindungi kemanusiaan, terhadap siapa pun. Apalagi, untuk kasus Wilfrida persoalannya harus dilihat secara utuh. Ia menjadi pekerja migran di Malaysia saat Indonesia sedang melakukan moratorium pengiriman TKI. Sedangkan kasus Wilfrida mencerminkan persoalan lemahnya sistem perlindungan dalam UndangUndang Nomor 39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Di samping itu, lemahnya politik hak asasi manusia dalam konteks buruh migran mengingat pemerintah Indonesia sendiri yang masih menjalankan praktik hukuman mati.

Rafendi memandang rujukan hukum untuk penghapusan hukuman mati yaitu merujuk pada penjelasan pasal 9 UU HAM dikatakan bahwa setiap orang berhak atas kehidupan, mempertahankan kehidupan, dan meningkatkan taraf kehidupannya. Hak atas kehidupan ini bahkan juga melekat pada bayi yang belum lahir atau orang yang terpidana mati. Rafendi juga mendorong Malaysia untuk menjadi bagian dari Konvensi Hak Sipil dan Politik (ICCPR). (ant/fris/beth)

Bahrudin Nasori Penuhi Panggilan BK DPR

Dimyati),” tuturnya. “Saya menanyakan kepada Pak Sudrajad tentang calon hakim agung perempuan itu dari jalur karier atau nonkarier karena ada masukan bahwa satu dari empat calon hakim yang terpilih harus ada yang perempuan,” lanjutnya. Bahrudin mengatakan bahwa dirinya bertanya sambil menunjukkan lembar kertas fotokopi daftar calon hakim agung kepada Sudrajad. “Nah, lembar fotokopi itulah yang mungkin dikira amplop oleh si wartawan yang ada di toilet,” jelasnya. Oleh karena itu, dia berharap wartawan yang menulis berita tentang dugaan suap

itu dapat segera ikut memberi keterangan ke BK DPR. “Namun, bila tidak mau memberi keterangan juga, saya akan mengadukan persoalan ini ke Dewan Pers karena ini lingkupnya Dewan Pers. Kami menggunakan hak jawab sebagai narasumber,” ujarnya. Bahrudin juga meminta si wartawan untuk meminta maaf kepada dirinya dan calon hakim agung Sudrajad Dimyati di depan publik sebab berita yang ditulis oleh wartawan tersebut sudah merusak nama baik. “Saya dirugikan karena konstituen saya di dapil (daerah pemilihan) meminta saya untuk segera mendapat ket-

dah dipersiapkan. Tahapantahapan juga dilalui, kemudian tugas ke depan itu yang menjadi harapan semuanya,” tandasnya. Sementara itu, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Eva Kusuma Sundari menilai proses penunjukan Sutarman berlangsung cukup baik sesuai prosedur. “Prosesnya saya suka, karena Presiden gunakan Kompolnas dalam seleksi,

(Sutarman) Terbaik, melanjutkan apa yang menjadi tugas ke depan, pengamanan pemilu, pemberantasan terorisme, penanganan korupsi, dan melanjutkan reformasi birokrasi di polisi

Timur Pradopo Kapolri

lakukan publik konsultasi, masyarakat umum diajak, ada KontraS, Imparsial, dan seterusnya,” kata Eva, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (30/9). Secara pribadi, Eva menilai sosok Sutarman cukup memenuhi syarat. Apalagi Sutarman pernah memimpin beberapa kepolisian daerah salah satunya Mapolda Metro Jaya. “Sampailah rekomendasi Tarman, kualifikasi yang paling pas, pernah jadi

kapolda, angkatan dia juga Kabareskrim, itu bekal yang cukup,” jelasnya. “Angkatan dia juga pas dengan Moeldoko (panglima TNI), sehingga relasi asimetris TNI-Polri tidak akan terjadi. Overlaping TNIPolri bisa diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. Tak Khawatir Ditempat terpisah, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja mengaku tak khawatir permasalahan ‘Cicak Buaya’ kembali panas jika Kabareskrim Komjen Sutarman terpilih menjadi kapolri. Sebab kasus itu muncul ke permukaan menyangkut nama Sutarman. Namun Adnan yakin, sikap Sutarman akan berbeda bila terpilih menjadi Kapolri. “Potensi seperti itu, resiko selalu ada. Tapi jangan lupa bahwa Sutarman sekarang dengan Sutarman Kapolri beda,” kata Adnan seusai menghadiri Rapat Evaluasi Kinerja Polri, di Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Jakarta Selatan, Senin (30/9). Adnan enggan mengomentari tentang track record Sutarman saat menjabat kabareskrim. Dia hanya berpendapat, ketika Sutarman nantinya terpilih menjadi Kapolri, itu akan membuat Sutarman menjadi orang yang baru. “Saya berharap, ketika (Sutarman) menjadi Kapolri, menjadi Sutarman yang baru. Jadi kita harus positif,” ujarnya.(gam/abd)

“Hal ini tentu menghambat upaya diplomasi HAM di luar negeri. Sementara ada banyak sekali pekerja migran yang saat ini sedang dihantui hukuman mati dan hal ini tidak hanya terjadi di Malaysia,” katanya.

SKANDAL LOBI TOILET

JAKARTA - Mantan anggota Komisi III DPR RI Bahrudin Nasori, Senin, memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR terkait dengan kasus dugaan suap yang terjadi saat Komisi III melakukan seleksi pemilihan calon hakim agung di Jakarta. Bahrudin mendatangi ruang BK DPR di Gedung Nusantara II DPR dengan membawa saksi untuk mendukung keterangan yang diberikan kepada BK DPR. “Hari ini saya membawa saksi untuk dapat membantu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya. Pada kesempatan itu, dia menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menerima apa pun dari calon hakim agung yang diduga bertemu dengan dirinya di toilet. “Saya perwakilan PKB di Komisi III, saya harus memberi laporan kepada fraksi, tentu saya harus mengikuti proses seleksi calon hakim agung di Komisi III itu,” katanya. Ia menjelaskan bahwa pada hari itu dirinya memang datang terlambat karena baru kembali dari luar kota, dan ketika dirinya masuk proses uji kepatutan dan kelayakan untuk calon hakim agung yang pertama sudah selesai. “Saya minta fotokopian daftar calon hakim agung lalu saya pergi ke toilet untuk buang air kecil. Ketika di toilet memang saya bertemu dengan calon hakim agung (Sudrajad

JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memilih Kabareskrim Komjen Pol Sutarman sebagai satu-satunya kandidat untuk mengisi jabatan Kapolri. Meski menuai pro dan kontra, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo menilai Sutarman merupakan yang terbaik di angkatannya.”(Sutarman) Terbaik, melanjutkan apa yang menjadi tugas ke depan, pengamanan pemilu, pemberantasan terorisme, penanganan korupsi, dan melanjutkan reformasi birokrasi di polisi,” ujar Timur di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/9). Sebelumnya, Presiden SBY telah menerima nama calon pengganti Kapolri Timur Pradopo dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Presiden telah mengirimkan nama kandidat pilihannya ke DPR pada hari Jumat (27/9). Timur menjamin, pengangkatan Sutarman menjadi Kapolri tidak akan berseberangan dengan KPK. Sebab, sejak awal Polri sudah melakukan sinergitas dengan lembaga anti rasuah tersebut selama kepemimpinannya. “Saya kira tidak ada berseberangan. Kita dengan KPK sinergis,” ucapnya. Timur menambahkan, proses pergantian Kapolri akan segera dilakukan dalam waktu dekat dalam rangka pengamanan pemilu. Sebab, pada 2014 mendatang, rangkaian kampanye segera dimulai sehingga dibutuhkan persiapan yang cukup matang dari kepolisian. “Semua su-

erangan dari BK. Saya di dapil diperlakukan sudah seperti koruptor,” ungkapnya. “Bukan hanya saya yang dirugikan dengan pemberitaan itu, Pak Sudrajad itu juga istrinya sampai sakit dan anaknya tidak mau sekolah,” lanjutnya. Pada kesempatan lain, Ketua BK DPR Trimedya Panjaitan mengatakan bahwa BK sebenarnya memanggil tiga orang terkait “insiden toilet” itu. Selain Bahrudin, BK juga memanggil Sudrajad Dimyati dan wartawan yang menyaksikan peristiwa di toilet DPR tersebut. “Seharusnya hari ini yang dipanggil tiga orang. Namun, saksi (wartawan) tidak hadir karena dia merasa telah memberikan konfirmasi,” katanya. Bahrudin Nasori merupakan mantan anggota Komisi III yang bertemu di toilet dengan calon hakim agung Sudrajad Dimyati saat porses seleksi calon hakim agung berlangsung di Komisi III DPR RI. Bahrudin dan Sudrajad diduga melakukan “lobi khusus” terkait dengan pemilihan calon hakim agung. Akan tetapi, kedua orang itu menyangkal hal tersebut dan menyatakan pertemuan di toilet tidak pernah direncanakan sebelumnya. Bahrudin sekarang dipindahkan menjadi anggota Komisi II digantikan oleh Abdul Malik Haramain. (ant/yun/ beth)

ant/r. rekotomo

SUBSIDI LISTRIK INDUSTRI. Seorang pekerja melakukan perbaikan jaringan listrik, di Semarang, Jateng. Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji berharap, Menteri ESDM Jero Wacik bisa menjelaskan kepada Badan Anggaran DPR terkait tujuan pemberian subsidi listrik kepada industri sangat besar.

SUBSIDI LISTRIK INDUSTRI

Dirut PLN Minta Penjelasan Jero Wacik JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji berharap, Menteri ESDM Jero Wacik bisa menjelaskan kepada Badan Anggaran DPR terkait tujuan pemberian subsidi listrik kepada industri sangat besar. Hal ini terkait dengan rencana pemerintah memberikan subsidi listrik kepada 61 perusahaan besar senilai Rp6,93 triliun di 2014. “Saya no comment dulu soal pencabutan subsidi listrik (perusahaan sangat besar) itu. Supaya Menteri ESDM bisa jelaskan dulu ke DPR,” kata Nur Pamudji saat ditemui di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (30/9). Nur Pamudji mengakui, Rapat Panitia Kerja Banggar DPR telah mencabut subsidi kepada industri sangat besar. “Ya itu memang sudah diputuskan DPR. Tetapi, saya no comment soal (kelanjutan pembahasan) nantinya,” kata Nur Pamudji. Menurut dia, saat ini PLN belum bisa meyimpulkan keputusan final soal pencabutan subsidi kepada 61 perusahaan tersebut. “Pembahasannya harus melewati Menteri ESDM dulu, setelah itu baru saya bisa menyampaikan soal itu. Sehingga, saya tidak melangkahi menteri,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, Rapat Panja DPR (26/9) sudah memutuskan pencabutan subsidi listrik bagi industri sangat besar. Pemberian subsidi kepada sejumlah perusahaan go public

itu dinilai salah sasaran, seharusnya subsidi kepada industri hanya menyasar kepada industri kecil hingga menengah. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, pada tahun anggaran 2014 pemerintah merencanakan pemberian subsidi listrik kepada industri sebesar Rp22,98 triliun atau 26,6 persen dari total subsidi yang mencapai Rp86,27 triliun. Industri sangat besar dialokasi senilai Rp6,93 triliun, industri menengah mencapai Rp14,48 triliun dan industri sedang hanya Rp1,56 triliun. Sementara itu, rumah tangga kecil dengan daya listrik 450 dan 900 volt amphere menerima subsidi Rp45,11 triliun atau 52,3 persen dari total subsidi. Sisanya mengalir untuk penerangan jalan umum (Rp1,38 triliun), rumah tangga menengah (Rp1,22 triliun), rumah tangga kecil (Rp6,05 triliun) dan sosial kecil dan sedang (Rp1,02 triliun). Dari data PLN, pada Agustus 2013 masih ada 61 pelanggan industri sangat

besar dipasok tegangan tinggi atau golongan tarif I-4. Dari seluruh pelanggan tersebut, tidak sedikit perusahaan go public yang masuk ke dalam daftar pelanggan penerima subsidi itu. Sebelumnya, Koordinator Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menilai, Nur Pamudji bisa terkena sanksi pidana terkait kasus merugikan keuangan negara. Sanksi ini akan berlaku, apabila PLN kembali menyalurkan subsidi listrik ke industri sangat besar. “Kalau PLN masih memberikan subsidi kepada industri yang besar, maka besaran subsidi itu akan dihitung sebagai kerugian negara. Sanksinya pidana untuk PLN,” kata Uchok. Pada dasarnya, kata Uchok, selama ini pemerintah memang diperkenankan untuk memberikan subsidi listrik kepada industri. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari lonjakan harga barang hasil produksi yang berujung pada peningkatan angka inflasi nasional. “Selama ini memang bisa subsidi listrik itu diberikan kepada setiap industri,” ujarnya. Menurut Uchok, pemberian subsidi kepada industri-industri besar dinilai sebagai program pemerintah yang salah sasaran. (gam/ abd/bud)


EKONOMI

3

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II

DPR Tetapkan Target PNBP Kominfo Rp13 T JAKARTA - Rapat Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) akhirnya memutuskan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 2014 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebesar Rp13 triliun atau mengalami kenaikan dibandingkan target di Nota Keuangan 2014 yang sebesar 11,58 triliun. Kesepakatan tersebut diambil melalui Rapat Kerja Banggar DPR dengan pemerintah di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (30/9). Pada rapat tersebut, pemerintah diwakili oleh Kepala Pelak-

sana Tugas (Plt) Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang Brodjonegoro dan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Muhammad Budi Setiawan.

Pada awalnya, Ketua Banggar DPR, Ahmadi Noor Supit menunda rapat hingga ada exercise baru dari Pemerintah. Namun, Budi Setiawan mengatakan menyetujui dengan target yang diusulkan DPR. “Jadi, kita sepakati PNBP dari Kominfo Rp13 triliun,” kata Ahmadi sambil mengetok palu sidang. Pada kesempatan yang sama, Kominfo sempat mengusulkan revisi target PNBP Tahun Anggaran 2014 menjadi Rp12,36 triliun dari sebelumnya Rp11,58 triliun.

“Pada Tahun Anggaran 2014, kami merevisi target PNBP sehingga ada kenaikan sebesar Rp777,34 miliar,” kata Budi Setiawan. Menurut Budi, pada APBN-P 2013 Kominfo menargetkan PNBP sebesar Rp11,25 triliun. “Kalau realisasi PNBP di 2013 baru bisa diketahui pada April 2014, setelah selesai proses audit terhadap penerimaan dari 36 perusahaan,” ujar Budi. Budi mengatakan, kenaikan target PNBP di 2014, karena adanya kenaikan target

penerimaan dari tiga satuan kerja di Kominfo. Ketiga satuan kerja itu adalah Sekretariat Jenderal, Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika serta Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika. “Satuan kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) tidak ada kenaikan, tetap Rp9,08 miliar,” ucapnya. Lebih lanjut Budi merincikan, target penerimaan PNBP Setjen sebesar Rp1 miliar atau naik Rp700 juta, Ditjen Sumber Daya Perangkat Pos dan

BISNIS CELLULER

Jangan Sampai Agenda APEC Bergeser JAKARTA-Pemerintah diminta menjaga kerangka kerjasama Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) agar tidak terjadi pergeseran agenda. “Jangan sampai terjadi pergeseran, karena bagaimana pun juga APEC harus tetap menjadi forum ekonomi. Jangan membangun isu-isu yang lain,” kata Ketua F-PKB MPR, H Muhammad Lukman Edi dalam diskusi “APEC dalam perspektif 4 Pilar, bersama staf khusus Presiden, Prof Firmanzah dan pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy di Jakarta, Senin,(30/9).

Kita bisa bermain lebih besar dan mencari manfaat dari APEC ini. Setidaknya Indonesia harus menjadi suara negara-negara berkembang

Ichsanuddin Noorsy Pengamat Ekonomi

ant/basri marzuki

ROTAN EKSPOR. Pengunjung memerhatikan aneka desain kursi dari rotan yang dipamerkan oleh Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNas) di Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (30/9). Sejak pelarangan ekspor rotan mentah, PIRNas terus melakukan inovasi baik desain maupun kualitas produk agar nilai jual dan nilai tambah rotan nasional dapat terus meningkat.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Inflasi September Diprediksi 0,2-0,5 Persen JAKARTA - Kendati Bank Indonesia (BI) dan pemerintah memperkirakan pada September 2013 akan terjadi deflasi, namun sejumlah harga komoditas masih akan mengerek terjadinya inflasi berkisar 0,2-0,5 persen (month-tomonth). Perkiraan tersebut seperti disampaikan ekonom PT Bank Himpunan Persaudaraan Tbk, Rully Nova di Jakarta, Senin (30/9). “Kemungkinan inflasi masih lebih rendah dibanding Agustus, perkiraan saya di 0,2-0,5 persen month to month. Ini terutama pendorongnya bahanbahan pangan dan kecenderungan rupiah yang melemah, sehingga impor mahal,” kata Rully. Rully mengatakan, pada umumnya September sudah memasuki masa deflasi, tetapi pada September tahun ini akan tetapi cukup sulit mencapai deflasi. Karena, harga beberappa komoditas pangan masih tinggi, sehingga bulan ini masih terjadi inflasi. Hanya saja, lanjut dia, inflasi September 2013 bakal lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Agus-

en menjadi 8 persen. “Saya usul PNBP jadi naik Rp1,5 triliun dengan pertumbuhan 8 persen,” katanya. Namun Budi menilai, target yang sudah ditetapkan Banggar tersebut akan sulit tercapai. Dia mengatakan, target PNBP yang telah sisepakati bisa tercapai apabila terjadi kesepakatan lelang merger Axis dan XL “Jika itu ada, akan ada tambahan penerimaan sekitar Rp500 miliar. Tetapi, kami akan tetap optimistis dan jangan pesimistis,” tuturnya. (gam/bud))

KTT APEC 2013

CSPA Harus Diwaspadai JAKARTA- Pemerintah perlu berhati-hati menghadapi manuver PT XL Axiata yang secara mendadak mengadakan kesepakatan akuisisi Axis melalui Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement - CSPA). “CSPA itu sifatnya sementara, sepertinya hanya menekan agar pemerintah segera memutuskan seperti yang diinginkan pihak tertentu,” kata pengamat telekomunikasi Kamilov Sagala kepada pers di Jakarta, Senin. Pengamat telekomunikasi yang juga mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kamilov Sagala menilai aksi korporasi yang dilakukan operator XL dapat disebut sebagai bentuk tekanan kepada pemerintah agar segera memutuskan kajian soal teknis sehingga diharapkan menguntungkan operator itu. “ Itu perlunya sikap hati-hati terhadap manuver dan aksi-aksi korporasi yang dilakukannya,” katanya.. “Sebenarnya yang diharapkan XL adalah frekuensi, sedangkan masalah utang, mestinya bukan masalah besar bagi XL. Jadi, pemerintah tetap harus mengkajinya lebih dalam agar tidak terjadi kesalahan kebijakan yang akhirnya merugikan industri keseluruhan,” katanya lebih lanjut. Kamilov yang pernah menjadi anggota BRTI periode 2007-2009 itu juga melihat adanya indikasi kerugian negara dari pembayaran biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi 3G Axis yang seharusnya dilakukan secara bertahap selama 10 tahun dari 2006. Jika frekuensi jatuh ke XL, tambahnya, ada kemungkinan pembayaran BHP tersebut tidak lagi secara bertahap tapi secara rata atau “flat” Rp160 miliar, padahal sesuai hitungan,seharusnya makin lama operator harus membayar BHP 3G makin banyak. (ant/suf/beth)

Informatika ditargetkan Rp9,6 triliun atau naik Rp440 miliar, sedangkan Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Rp2,77 triliun atau naik Rp336,6 miliar. Sementara itu, Anggota Banggar DPR, Jhony Alen Marbun mengatakan, seharusnya Kominfo bisa meningkatkan target PNBP lebih besar lagi, karena potensi pertumbuhan sektor telekomunikasi yang besar. Jhony juga mengusulkan agar pertumbuhan sektor ini yang semula dipatok sebesar 6 pers-

tus yang mencapai 1,12 persen atau jauh lebih rendah dibanding inflasi Juli 2013 yang berada di angka 3,29 persen. Sebagaimana diketahui, pada Selasa (1/10) besok, Badan Pusat Statistik (BPS) mengagendakan untuk mengumumkan inflasi indeks harga konsumen (IHK) September 2013. Survei BPS ini menyasar 66 kota di Indonesia sebagai basis perhitungan inflasi nasional. Lebih lanjut Rully menyatakan, inflasi secara year on year di September ini diperkirakan berada di angka 8-8,5 persen atau lebih rendah dibanding Agustus yang sebesar 8,79 persen. “Pendorong inflasi secara yoy ini karena dari peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menciptakan inflasi tinggi pada Juli dan Agustus,” ujarnya. Senada dengan Rully, ekonom dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, Ryan Kiryanto mengungkapkan, pada September ini masih berpotensi terjadi inflasi, meski relatif lebih rendah dibanding sebulan sebelumnya. “Inflasi September

berkisar 0,2 persen disumbang oleh kelompok bahan pangan. Impor dan transportasi atau pun komunikasi masih mempengaruhi,” kata Ryan. Sebelumnya, hasil survei inflasi BI mencatat bahwa volatilitas harga bahan pangan di sepanjang September 2013 terbilang normal. Sehingga, pada bulan ini bisa mencatat deflasi berkisar 0,1-0,2 persen (m-t-m). “(Deflasi) 0,1 sampai 0,2 persen. Ini sampai nanti minggu keempat,” kata Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI, Dody Budi Waluyo. Ketika ditanya apakah deflasi bisa mencapai 0,9 persen seperti perkiraan sebelumnya. Doddy menjawab: “Tidak. Tidak (sampai) sebesar itu.” Dia menambahkan, kemungkinan terjadinya deflasi dipengaruhi oleh harga pangan yang bergerak relatif stabil. “Pangan harganya relatif normal,” kata Doddy sembari menyebutkan, pada momentum Hari Raya Idul Adha, 15 Oktober 2013, diharapkan tidak memberi kejutan yang

bisa memicu peningkatan inflasi secara signifikan. “Itu (Idul Adha) kan siklikal. Sudah terakomodasi kalau itu,” tambahnya. Sementara itu, Kepala BPS, Suryamin menegaskan, hingga pekan ketiga bulan ini hasil survei BPS masih menunjukkan terjadi inflasi. Dari 20 komoditas utama yang disurvei, sebanyak delapan produk sudah mengalami penurunan harga. “Saya menduga inflasi September ini lebih kecil dari (bulan) kemarin. Tetapi, apakah akan terjadi inflasi atau deflasi, kami masih harus melihat hasil survei di minggu keempat,” kata Suryamin. Hingga pekan ketiga September, kata Suryamin, ada dua komoditas yang menjadi kontributor utama inflasi bulan ini, yakni harga emas dan kedelai. “Yang naik itu kedelai dan harga emas. Karena, itu ada faktor internasional. Jadi untuk bawang merah, bawang putih dan cabai sudah tidak ada masalah. Daging sapi juga sudah menunjukkan penurunan,” paparnya. (gam/ bud)

Menurut mantan Menteri Negara Pembangunnan Daerah Tertinggal (PDT) ini, dengan tidak bergesernya isu, maka ada kesempatan Indonesia untuk berperan lebih besar. “Kita bisa bermain lebih besar dan mencari manfaat dari APEC ini. Setidaknya Indonesia harus menjadi suara negara-negara berkembang,” tambahnya. Namun yang terpenting lagi, kata mantan Sekjen PKB ini, dalam forum APEC ini, harus menjadi pelindung UKM dan kalangan industri dalam negeri. “Misalnya, liberalisasi sektoral di bidang produk-produk pertanian, yang sifatnya memberi perlindungan. Bukan liberalisasi sektor finansial, untuk per-

PERBANKAN

BII Umumkan Penunjukan Presdir Baru JAKARTA- Bank Internasional Indonesia dan Maybank mengumumkan penunjukan Komisaris Independen Taswin Zakaria sebagai Presiden Direktur/CEO baru. “PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII), anak perusahaan utama Grup Maybank, hari ini mengumumkan penunjukan Taswin Zakaria sebagai Presiden Direktur. Penunjukan ini akan efektif setelah mendapat persetujuan dari regulator terkait dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa,” kata Presiden Komisaris BII Tan Sri Megat Zaharuddin Megat Mohd Nor melalui siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin. Menurut Tan Sri Megat, dengan pengetahuan Taswin yang luas akan iklim bisnis di Indonesia, pengalaman di institusi keuangan internasional serta pengetahuan mendalam tentang operasional BII

bankan. Nah, ini saya curiga,” ujarnya. Namun berbeda dengan pandangan ekonom Ichsanuddin Noorsy, yang justru pesimis dengan keikutsertaan Indonesia dalam Forum APEC tersebut. “Keberadaan APEC ini merupakan ancaman bagi kepentingan dalam negeri. Bahkan kita ini malah menjadi pecundang,” ungkapnya. Lebih jauh pengamat kebijakan publik ini, mendesak agar semua perjanjian luar negeri yang terjadi antara 2005-2011 perlu segera diaudit. “Begitu pula dengan soal keuangan, khususnya soal utang luar negeri juga perlu diaudit penggunaannya,” terangnya. Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Prof Firmanzah, mengatakan forum APEC sepakat menguatkan UKM. “Bahkan seluruh anggota APEC sepakat untuk memasukkan pembahasan penguatan UKM pada setiap pertemuan tahunan APEC,” ujarnya Dengan memasukkan tema penguatan UKM pada pertemuan APEC, kata Firmanzah, Indonesia berharap para pelaku UKM khususnya di negara-negara berkembang dapat memanfaatkan dengan optimal akses pasar dan sumber pembiayaan yang tersedia di kawasan Asia Pasifik. Penguatan UKM ini, kata Mantan Dekan FEUI, sekaligus untuk memperkuat ekspor Indonesia ke sejumlah negara-negara anggota APEC.”Ekspor Indonesia ke lima negara APEC itu, paling besar, diantaranya, Jepang, Singapura, Amerika Serikat, Australia dan Korea Selatan,” tambahnya. Pemberdayaan UKM ini, lanjut Firmanzah, juga penting untuk memperbesar akses pasar yang lebih luas di Asia Pasific agar UKM-UKM nasional bisa bersaing dengan industri besar. (gam/cea)

selama menjadi salah satu komisaris BII dalam sembilan tahun terakhir, menjadikan Taswin kandidat terpilih untuk memimpin BII saat ini dalam perjalanan transformasi BII. Tan Sri Megat mengatakan penunjukan Taswin sekaligus juga mencerminkan komitmen Grup Maybank untuk untuk mendorong kepemimpinan lokal di semua negara dimana Maybank beroperasi. Menurut dia, Grup Maybank berada di Indonesia untuk jangka panjang dan semakin banyak potensi pemimpin lokal muda, pria dan wanita, yang dikembangkan selaras dengan potensi yang dimiliki. “Proses ini juga menunjukkan kemampuan kami untuk bergerak cepat dalam situasi apapun, mengingat Presiden Direktur kami sebelumnya mengundurkan diri baru satu bulan lalu, kata Tan Sri. Sementara itu President & CEO Grup Maybank Datuk Abdul Farid Alias menyatakan kegembiraannya karena Taswin telah menerima pengangkatan tersebut. Menurutnya, dengan keahlian dan pengalaman Taswin di bidang perbankan, yang dilengkapi dengan pengalaman di bisnis lainnya dalam sembilan tahun terakhir akan berdampak positif terhadap perusahaan. (ang/rang)


4

LINTAS JATIM

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II

KPU Siapkan 10 Saksi di MK

PILWAWALI

Persyaratan Cawawali Tak Lengkap

SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur menyiapkan 10 saksi dalam sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur 2013 di Mahkamah Konstitusi, Senin siang. Komisioner KPU Jatim, Agus Mahfudz Fauzi mengatakan bahwa dalam sidang ketiga di MK, pihaknya akan menyiapkan sebanyak 10 saksi. Rinciannya, lima saksi sudah disumpah pada sidang kedua Rabu (25/9) lalu, tapi mereka belum sempat memberikan kesaksian. "Kelima saksi awal KPU Jatim itu terdiri dari PPS dan KPPS dari Tulungagung, Ketua KPU Sidoarjo, anggota KPU Sampang dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) KPU Jatim," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (30/9). Sedangkan, lima saksi tambahan yang belum diambil sumpah oleh majelis hakim MK, lanjut Agus Mahfudz, terdiri dari ketua KPU Bangkalan beserta salah seorang PPS di Bangkalan, PPS di Sampang, PPS di Bondowoso. Selanjutnya, rekanan pemenangan tander surat suara untuk mematahkan tuduhan penggugat terkait pencetakan surat suara melebihi aturan sebesar 11 persen dari yang seharusnya 2,5 persen. "Kelima saksi tambahan itu sudah siap untuk dihadirkan dan mementahkan tudingan dari pihak penggugat, yakni Tim Pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja (Berkah)," katanya. Mantan angota komisioner KPU Ponorogo tersebut mengatakan, sebagai pihak tergugat, KPU Jatim mengaku sudah siap menghadapi sidang lanjutan. Setelah dua kali sidang, pihaknya optimistis memenangkan persidangan. Agus Mahfudz juga menjelaskan bahwa dua saksi dari KPPS Tulungagung nantinya akan memberikan kesaksian terkait tudingan tidak adanya proses pelantikan anggota KPPS, padahal faktanya ada. Sedangkan, untuk Ketua KPU Sidoarjo akan memberikan kesaksian terkait distribusi form C6 terhadap pemilih yang terkena dampak lumpur Lapindo Sidoarjo. Lalu, anggota KPU Sampang akan memberikan kesaksian terkait pembagian form C6 dan PPK KPU Jatim akan memberikan kesaksian terkait kerahasiaan originalitas form lampiran C1. "Keterangan saksi-saksi itu untuk mematahkan tuduhan 'Berkah' terkait dugaan adanya form palsu. Begitu juga dengan 5 orang saksi tambahan dari KPU Jatim, tugasnya adalah memberikan keterangan untuk mematahkan semua tuduhan," ucapnya. Sementara itu, Gubernur Jatim terpilih Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) selaku pihak terkait bakal menyiapkan 15 saksi. Sedangkan pada persidangan kedua, Rabu (25/9), saksi pasangan "Berkah" yang sudah memberikan kesaksian di hadapan majelis hakim MK, baru 16 orang saja. (ant/fiq/dik)

ant/eric ireng

BATIK WARISAN BUDAYA: Siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, mengikuti kegiatan membatik Bersama di Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Jatim, Senin (30/9). Kegiatan yang diikuti 250 siswa SD tersebut selain untuk lebih mencintai batik sebagai warisan budaya Indonesia, juga untuk menyabut Hari Batik Nasional.

KERAJINAN TANGAN

Ratusan Siswa SD Membatik Bersama SIDOARJO - Ratusan Siswa Sekolah Dasar Muhamadiyah 4 Pucang Surabaya, Senin, memperingati Hari Batik Nasional dengan membatik bersama di Museum Mpu Tantular di Sidoarjo, Jawa Timur. "Kami sengaja menggelar kegiatan ini supaya siswa mengetahui dan paham tentang keberadaan batik yang merupakan warisan nenek moyang Indonesia itu sudah diakui oleh dunia," ujar Wakil Kepala Sekolah SD Muhamadiyah 4 Pucang Surabaya Edy Susanto di Sidoarjo. Tema dari membatik yang dilakukan para siswanya itu, kata dia, diserahkan kepada masing-masing siswa

sesuai keinginan atau pun imajinasinya. "Kami ingin memberikan kebebasan sekaligus kesempatan kepada siswa untuk berkreasi sesuai keinginannya. Kami ingin mengetahui imajinasi para siswa ketika diberi kesempatan untuk membatik," ucapnya. Dalam kegiatan membatik bersama itu, sedikitnya 240 siswa yang membuat batik di atas lembaran kain berukuran 40 X 30 sentimeter. "Sebagian dari mereka membatik dengan motif kupu-kupu dan sejumlah hewan lainnya. Selama membatik, para siswa kami dibimbing oleh instruktur

Kami ingin memberikan kebebasan sekaligus kesempatan kepada siswa untuk berkreasi sesuai keinginannya. Kami ingin mengetahui imajinasi para siswa ketika diberi kesempatan untuk membatik,�

Edy Susanto

Wakasek SD Muhamadiyah 4 Pucang Surabaya

supaya lebih lancar dan tidak kesulitan," katanya. Selain membatik, ratusan siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya itu juga mengunjungi museum supaya mereka bisa melihat dari dekat peninggalan nenek moyang terdahulu. Sementara itu, salah seorang siswa Sakiyatul mengaku senang dengan kegiatan membatik bersama tersebut. "Saya sudah dua kali mengikuti kegiatan membuat batik seperti ini. Namun, masih saja kesulitan, karena lilin yang saya ambil dari cawan terus menetes dan panas," katanya. (ant/ yat/dik)

LEDAKAN

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Ledakan BONDOWOSO - Aparat Kepolisian Resor Bondowoso, Jawa Timur, memeriksa lima saksi di Mapolres setempat terkait dengan ledakan yang terjadi di kabupaten ini. "Kami sudah meminta keterangan dari lima saksi di sekitar rumah Serka Agus, termasuk adiknya yang bernama Sumardi," kata Kapolres Bondowoso AKBP Sabilul Alif, Senin (30/9). Sebuah ledakan yang diduga dari petasan terjadi di rumah anggota Koramil Curahdami di lingkungan Kodim 0822, Serka Agus Suryadi, di Gang Malabar, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Kota, Kabupaten Bondowoso, Minggu (29/9). Akibat ledakan itu, dua orang tewas yakni Serka Agus dan tetangganya Mutiara Rizky

Josefina, serta 20 rumah rusak dengan rincian lima rumah rata dengan tanah dan 15 rumah rusak sedang. Menurut Sabilul, polisi masih mendalami kejadian tersebut dan meminta keterangan sejumlah warga terkait dengan kepemilikan petasan di rumah anggota Koramil Curahdami tersebut. "Status tersangka sudah jelas karena petasan yang meledak berada di rumah almarhum Serka Agus, namun apakah ada orang lain lagi yang akan ditetapkan sebagai tersangka masih didalami," tuturnya. Informasi di lapangan menyebutkan, Sumardi diperiksa secara intensif di Mapolres Bondowoso karena diduga kuat mengetahui penyimpanan petasan di rumah kakaknya

Serka Agus. Di lokasi kejadian, polisi menemukan bahan baku petasan sebanyak dua karung dan "black powder" yang merupakan bahan siap pakai untuk petasan di rumah Agus, bahkan juga ditemukan belerang dari reruntuhan rumahnya yang hancur. "Untuk 'black powder' seberat 2,5 kilogram dan juga ada petasan ukuran kecil sebanyak seperempat karung yang diperkirakan isinya sekitar 50 biji. Seluruh barang bukti dibawa oleh tim khusus ke labfor Polda Jatim untuk diperiksa lebih lanjut," ujarnya. Saat ditanya tentang pemicu ledakan, Sabilul mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab ledakan yang merusak 20 unit rumah di Gang Malabar tersebut. (ant/fiq/dik)

ant/seno

BERSIHKAN SISA LEDAKAN: Personel kepolisian dan TNI membersihkan puing rumah yang hancur akibat ledakan di Kota Kulon, Kecamatan Kota, Bondowoso, Jawa Timur, Senin (30/9). Ledakan yang bersumber dari petasan itu mengakibatkan dua orang tewas dan puluhan bangunan rusak.

SURABAYA - Panitia Pemilihan Wakil Wali Kota Surabaya pengganti Bambang DH akan mengklarifikasi persyaratan dua calon yang diketahui masih banyak kekurangan persyaratan, seperti hilangnya ijazah asli SD/SMP/ SMA, akta kelahiran tanpa legalisir, belum menyerahkan daftar kekayaan pribadi serta lainnya. "Soal ijazah, kami akan klarifikasi ke calon tersebut dan juga dinas pendidikan," kata Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Eddie Budi Prabowo di Surabaya, Senin (30/9). Infomarsi yang dihimpun Antara menyebutkan hasil verifikasi sementara yang dilakukan panlih adalah banyaknya persyaratan yang tidak dipenuhi oleh Calon Wawali Surabaya Wisnu Sakti Buana seperti halnya hilangnya ijazah SD, SMP, SMU. Selain itu, adanya akta kelahiran yang tidak ada legalisirnya, beberapa surat keterangan yang seharusnya ditandatangani Ketua Pengadilan Negeri, namun ditandatangani Wakil Ketua Pengadilan Negeri, serta belum menyerahkan daftar kekayaan pribadi. "Sesuai pasal 4 ayat 1 tata tertib pemilihan wawali, panlih akan klarifikasi," katanya. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan klarifikasi ke sejumlah lembaga seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, Dinas Pendidikan serta pihak-pihak terkait. "Sesuai rencana besok (30/9) kita undang KPU," ujar politisi Partai Golkar ini. Meski demikian, lanjut dia, panlih optimistis jika verifikasi persyaratan dua calon wawali akan selesai pada pekan pertama Oktober dan pemilihan digelar pada akhir Oktober 2013. "Saya optimistis itu akan tercapai," katanya. Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya ini menekankan jika ada persyaratan yang masih kurang, pihaknya meminta kedua calon segera melengkapinya. Jika semua persyaratan sudah lengkap, maka pelaksanaan pemilihan juga bisa gelar secepatnya. Pihaknya juga menyayangkan adanya sejumlah warga di Manukan Surabaya yang mempertanyakan molornya pelaksanaan pemilihan wawali ini. "Saya sudah menjelaskan ke mereka yang datang ke dewan mempertanyakan itu. Kami baru bekerja seminggu ini setelah semua berkas calon telah kami terima. Warga Surabaya bukan hanya warga Manukan, tapi banyak warga lainnya," katanya. (ant /dul/dik)

DOLAR vs RUPIAH

BI Imbau Masyarakat Tukar Dolar Hargai Rupiah SURABAYA - "Tidak, saya 'ngga' punya simpanan dolar. Ada rupiah saja, saya bingung mau investasi apa," kata Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, ketika ditanya di Surabaya berapa jumlah dolar Amerika Serikat (AS) yang dimiliki. Pernyataan orang nomor satu di provinsi paling timur Pulau Jawa ini, idealnya dapat menjadi panutan masyarakat tatkala mereka menanamkan modalnya dengan memilih instrumen investasi yang baik dan tepat. Apalagi, saat ini banyak ragam investasi yang memberikan tawaran menarik contoh menjanjikan bunga tinggi dan pengembalian modal cepat. Namun, ada baiknya segala promo dari sejumlah perusahaan investasi baik yang menjual produk berupa mata uang dolar Amerika Serikat (AS), logam mulia (emas), properti, maupun saham tidak ditelan mentahmentah. Akan tetapi, mampu

disikapi dengan cermat dan penuh kewaspadaan menyusul kian meningkatnya kasus investasi bodong di pasar modal dalam negeri. Seperti halnya investasi dolar AS, di mana pada masa kini mereka yang notabene penyimpan mata uang tersebut seolah berlombalomba hingga rela mengantre di sejumlah bank atau gerai money changer guna menukarkan dananya demi memperoleh keuntungan besar. Meski demikian, aktivitas itu didukung penuh oleh pria yang akrab disapa Pak De Karwo. Ia mengimbau, seluruh masyarakat di wilayah kerjanya agar tak segan menukarkan simpanan dolar

MENGHITUNG: Petugas teller menghitung uang pecahan 100 dolar AS di Bank BNI. dengan rupiah. "Jangan malu memiliki rupiah. Dengan cinta rupiah, perekonomian Jatim maupun nasional kian menguat dan negeri ini terhindar dari krisis ekonomi," ucapnya. Hal tersebut diamini oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kanwil

IV Jawa Timur, Soekowardojo. Pihaknya menyatakan, tantangan pelemahan nilai tukar rupiah memang perlu dicermati dan disikapi secara baik serta terukur, terutama dari kalangan industri di Jatim. Selain itu, pelaku industri juga sudah seharusnya bisa menggali potensi bahan baku

ant/yudhi mahatma

domestik guna mensubstitusi impor bahan baku yang sekarang melebihi 80 persen dari total nilai impor. Apabila tidak diantisipasi dengan baik, peningkatan harga barang impor sulit terhindarkan seperti sekarang. Beberapa di antaranya kenaikan harga perhiasan

emas dan komoditas bahan makanan khususnya kedelai sehingga berdampak pada berkurangnya eksistensi perajin tempe-tahu di penjuru Nusantara termasuk di Surabaya. Waspada Inflasi Masih dikatakan Soekowardojo, Bank Indonesia optimistis perekonomian Jatim kian melaju pada triwulan III/2013. Faktor pendorong situasi tersebut bersumber dari masih tingginya konsumsi dan dukungan pembiayaan perbankan. Bahkan, dampak dari pelaksanaan sejumlah pemilihan kepala daerah (pilkada) di Jatim terutama di sub-sektor jasa percetakan dan sub-sektor komunikasi. "Akan tetapi, kondisi itu perlu diwaspadai dan disikapi secara bijak karena dibayangi oleh tekanan pelemahan rupiah. Bahkan kesinambungan transaksi berjalan dan tingginya persepsi inflasi," tuturnya.

Indikasi laju pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit bank umum di Jatim bulan Juli 2013 yang meningkat hingga 28,05 persen menjadi sebesar Rp272,6 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada bulan Juni lalu di posisi 26,32 persen. Pertumbuhan kredit tertinggi, kata dia, terjadi pada jenis kredit investasi yang mencapai 34,96 persen. Kemudian, peringkat berikutnya kredit konsumsi dengan pertumbuhan 27,15 persen dan kredit modal kerja tumbuh sebesar 26,83 persen. Sementara itu, secara tahunan penghimpunan dana dari masyarakat oleh bank umum tumbuh sebesar 13,64 persen menjadi Rp299,3 triliun. Angka tersebut meningkat dibandingkan Juni 2013 yang hanya tumbuh 12,03 persen. (ant/yat/ayu/dik)


LINTAS JATIM

5

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II

KRIMINAL

Pencuri Mobil Ditembak Mati di Madura SURABAYA - Tim Reserse Mobil Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menembak mati seorang pelaku pencurian mobil karena berusaha melawan dan melukai polisi saat akan ditangkap, Jumat (27/9) malam. "Kami terpaksa melakukannya karena pelaku mengancam petugas dengan senjata tajam. Meski sudah diberi tembakan peringatan, namun pelaku tetap nekat ingin menusuk petugas," ujar Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Polisi Agung Pribadi. Selain menembak mati pelaku, polisi juga menangkap dua rekan pelaku yang termasuk dalam komplotan spesialis pencurian kendaraan bermotor, khususnya roda empat. Mereka digerebek ketika sedang menggelar pesta sabu-sabu di sebuah rumah di kawasan Tanah Merah Bangkalan, Madura. "Ketika digerebek, ada tiga pelaku sedang pesta narkoba. Polisi yang sudah mengincarnya langsung menangkap dua orang, dan satu lainnya bertindak nekat melawan petugas menggunakan senjata

tajam yang biasa digunakan untuk beraksi," katanya. Peristiwa bermula ketika mobil Suzuki Karimun bernomor polisi L-1316-PS milik Ratna Indrawati Limanhadi hilang di garasi rumahnya di kawasan Jalan Wali Kota Mustajab Surabaya, Jumat (27/9) pagi. Para pelaku mengaku yang sudah lama mengincar mobil milik korban. Ketika mengetahui sang pemilik sedang berolahraga pagi tidak jauh dari rumahnya, pelaku leluasa masuk dan mencuri mobil yang diparkir di garasi rumah. Ia dan dua rekannya beraksi dan segera membawanya kabur ke Madura untuk menghilangkan jejak. Namun, melalui GPS yang dipasang di mobil, polisi akhirnya bisa mencium jejak pelaku dan segera menyusul ke Madura mencarinya. Akhirnya, pelaku diketahui sedang ramai-ramai mengisap sabu-sabu di dalam sebuah rumah. Melihat mobil curian tersebut, polisi akhirnya menggerebek dan menangkap para pelaku. "Untuk identitasnya belum bisa kami ungkapkan karena

fokus melakukan pemeriksaan dan mencari tahu jaringan yang kemungkinan besar sudah berjalan lama," kata Farman.S Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Setija Junianta di Mapolres Surabaya menyatakan, dalam kesempatan press reales hari ini mengatakan bahwa setelah berhasil mencuri mobil tersebut, para pelaku melarikan diri dan terdeteksi oleh anggota, mereka melarikan diri kearah madura. "Karena pada saat melakukan pengejaran, anggota kami cuma 4 orang, karena merasa kurang personil, maka anggota berkordinasi dengan Polsek Tanah Merah Bangkalan Madura, setelah dirasa jumlah personil sudah cukup banyak, maka anggota sepakat melakukan penggerebekan di rumah sebelah mobil itu berada," tutur Setija. Sekedar diketahui bahwa saat penggerebakan dirumah tersebut, para pelaku mencoba melarikan diri, petugas sempat memberikan tembakan peringatan sampai 2 kali, namun mereka tetap saja

ddy/koran madura

TUNJUKKAN BARANG BUKTI: Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta menunjukkan barang bukti dan tersangka di Mapolrestabes Surabaya. kabur, karena merasa terjepit, tersangka Gufron mencoba menyerang salah satu anggota dengan menggunakan sebilah gobang, karena merasa terancam, kemudian petugas melakukan tembakan kearah tangan kiri dan paha kiri tubuh Gufron, akhirnya Gufron pun tewas dalam perjalanan saat menuju rumah sakit Dr.

Soetomo. "Dari penggerebekan tersebut, selain menembak seorang pelaku yang akhirnya tewas saat perjalanan menuju rumah sakit , petugas juga menangkap dua rekannya yang bernama Moch Hari, 52 tahun, warga jalan wonosari tegal Surabaya, Moch Saini, 40 tahun, warga jalan Bulak

Banteng Surabaya, dan seorang pelaku yang melarikan diri dan kini menjadi DPO. Selanjutnya petugas melakukan penggeledahan rumah tersebut dan menemukan dua poket shabu beserta alat hisapnya, kunci mobil, dan dihalaman rumah ditemukan satu unit Mobil Karimun dan didalamnya ditemukan sebi-

lah celurit," tandasnya. Dari kejadian tersebut diatas, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil Suzuki Karimun, warna coklat Metalik tahun 2005, nopol L 1316 PS, sebilah sajam jenis clurit, sebilah sajam jenis pisau penghabisan dan satu set peralatan tukang.(ddy)

Legislatif Desak Eksekutif Lakukan Pembenahan SURABAYA – Fraksi-Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memberikan pandangan terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jatim periode 2009 – 2014 agar pihak eksekutif, yaitu Pemprov Jatim melakukan pembenahan di pertanian dan kemiskinan.

ara/koran madura

PARIPURNA: Rapat Paripurna DPRD Jatim dengan agenda Jawaban Eksekutif atas pemandangan umum fraksi terhadap akhir masa Jabatan Gubernur Jawa Timur Periode 2009-2014 di Gedung DPRD Jatim , Jl. Indrapura No 1, Surabaya, Senin (30/9).

PARLEMEN

Fraksi Menolak Perubahan Keanggotaan Komisi SURABAYA - Perubahan kelengkapan keanggotaan Fraksi pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur yang dibacakan oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) Sukardo dalam paripurna DPRD Jatim kali ini langsung diprotes oleh seluruh anggota dewan. Pasalnya, penetapan paripurna tersebut, tidak melalui mekanisme di lembaga dewan, termasuk pengumuman penonaktifan Ahmad Nawardi anggota Fraksi PKB dari anggota Komisi A dan kelengkapan dewan lainnya. Padahal dalam ketentuan perundang-undangan dan tata tertib, setiap anggota DPRD harus duduk di alat kelengkapan dewan. Anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) FPRD Jatim, Kodrat Sunyoto dalam paripurna di DPRD Jatim, Senin (30/09) mengatakan penataan perubahan susunan alat kelengkapan dewan, ternyata tidak melalui proses yang layak. Karena itu, Kodrat menyampaikan ada pemasungan hak sebagai anggota dewan. “Sebab dalam susunan ke-

lengkapan dewan, setiap anggota DPRD Jatim harus duduk di komisi atau kelengkapan dewan. Hal ini sudah diatur Undang-Undang dan tata tertib dewan,” tegasnya. Menurutnya, pihaknya mengindikasikan pelaksanaan proses pergantian alat kelengkapan DPRD Jatim periode 2009-2014 adanya ‘main mata’ antar pimpinan dewan, sehingga alat kelengkapan dewan lainnya yang terkait dengan pergantian anggota dewan tidak dilibatkan. “Karena ada pelanggaran, kami minta dibatalkan,” ujarnya. Selain itu, anggota Fraksi Hanura Damai Syamsul Arifin juga meminta pimpinan dewan tetap pada peraturan yang berlaku. “Sementara anggota fraksi harus masuk dalam komisi. Kok pembahasan usulan paripurna tersebut sampai lolos dalam rancangan, harusnya anda pembahasan antar fraksi dan komisi ternyata tidak pembahasan,” ujarnya. Sementara itu Ahmad Nawardi yang terkena imbasnya mengatakan pergantian itu menyalahi aturan hukum yai-

tu pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah (PP) No 16 tahun 2012 tentang susunan anggota DPR, DPRD dan tatib DPRD Jatim tentang keaktifan anggota DPRD Jatim. “Kalau saya diberhentikan sebagai anggota komisi sama saja saya bukan anggota DPRD Jatim, karena komisi itu alat anggota dewan untuk mewakili konstituen. Kalau punya niat untuk menonjobkan saya silahkan di PAW dulu saya,” tegasnya. Setelah mendapat protes dari beberapa anggota terkait perubahan keanggotaan Fraksi di DPRD Jatim yang memanas, akhirnya pimpinan sidang paripurna yang dipimpin langsung oleh Sirmadji akhirnya menunda pelaksanaan paripurna perubahan keanggotaan Fraksi di DPRD Jatim. (ara)

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekda) Jawa Timur Dr H Rasiyo mewakili Gubernur Jawa Timur membacakan jawaban dari pihak Eksekutif di DPRD Jatim, Senin (30/9) mengatakan, semua pertanyaan, imbauan, harapan, saran, maupun permintaan telah dipelajari secara seksama berdasarkan instrumen-instrumen yang telah disepakati agar memenuhi kaidah-kaidah yuridis maupun subtantif, serta dengan norma adminsitrasi penyelenggaraan Pemda. Ia menjelaskan, yang pertama terkait masalah pertanian yang disampaikan oleh Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), PDIP dan PKB. Pertumbuhan pertanian hendaknya dimaknai dalam berbagai konteks, artinya untuk konteks pendapatan rumah tangga petani jelas kurang relavan, karena Pemerintah Provinsi Jatim telah mengkontruksikan pembangunan sektor pertanian tidak hanya difokuskan pada On Farm yang berukuran kinerja pada sektor pertanian, namun juga difokuskan pada Off Farm pada (pasca panen) untuk peningkatan nilai tambah yang berukuruan kinerja pada sektor industri pengelolahan. “Kami sependapat bahwa interpretasi terhadap pertumbuhan dilihat dalam berbagai dimensi, dan ke de-

pannya percepatan kinerja perlu terus dioptimalkan agar sektor pertanian dapat menjadi sektor pijakan kebijakan pembangunan,” ujarnya. Lebih lanjut dikatakannya, dalam meningkatkan kesejahteraan pertanian di Jatim Pemprov Jatim memberikan berbagai bantuan stimulan untuk meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan yaitu mulai lantai jemur, rice milling unit (RMU), alat pengepung jagung, alat pembuatan susu kedelai, dan peralatan pengelolahan tanaman pangan

dan hortikultura. Sementara itu terkait kinerja ekonomi kerakyatan yang dipertanyakan oleh Fraksi Hanura Damai pihak Pemprov Jatim saat kinerja di bidang ekonomi sejak 2009 mengalami percepatan dari 5,01 %, menjadi 7,27 % pada 2012. Dimana kinerja in pertumbuhan ekonomi Jatim mampu memberikan konstribusi sebesar 14,89 % pada ekonomi nasional. Dimana pada pertumbuhan ekonomi ini Pemprov Jatim telah membantu masyarakat miskin melalui program UMKM, pelaku usaha mandiri, dan koperasi wanita di pedesaan. “Maka itu ke depan upaya Pemprov Jatim dalam mengembangkan dan memberdayakan UMKM terus dilakukan secara berkelanjutan di antaranya melalui peran klinik UMKM,

perluasan akses pemasaran, serta fasiltas pameran produk Jatim akan dipamerkan ke luar provinsi,” ujarnya. Sedangkan untuk tingkat penganguran di Jawa Timur pemerintah telah melakukan beberapa program yaitu penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor formal lebih tinggi daripada penempatan TKI informal, yang kedua pengurangan TKI Ilegal, yang ketiga penggunaan remitasi TKI sebagai modal produktif melalui pengembangan koperasi TKI, serta dampingan keuangan untuk TKI dan keluarganya, yang keempat Pemprov Jatim telah melakukan kerjasama dengan lembaga baik itu dinas, kab/ kota, KBRI, Kemenakertrans, BNP2TKI, dan Stakeholder terkait untuk meningkatkan pelayanan, penempatan dan perlindungan TKI. (ara)

ara/koranmadura

MENERIMA LKPJ: Sekdaprov Jawa Timur Dr H Rasiyo menerima Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jatim periode 2009 – 2014 dari Wakil Ketua DPRD Jatim, Sirmadji, usai rapat Paripurna di Gedung DPRD Jatim di Jl, Indrapura No.1 Surabaya, Senin (30/9).

ASUSILA

Siang Bolong Polisi Ciduk 15 Pasangan Mesum SURABAYA - 15 Pasangan bukan suami istri diamankan Polisi di siang bolong karena terbukti berbuat mesum. Pasangan mesum tersebut tertangkap basah sedang berada di kamar hotel melati yang berada di kawasan Bangunrejo Surabaya. Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Lily Djafar Kasubag mengatakan, mereka terjaring razia yang dilakukan Satuan Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak di kawasan Bangunrejo. "Razia ini dilakukan berdasarkan dari informasi masyarakat bahwasanya lokasi tersebut banyak pasangan mesum yang keluar

ddy/koran madura

MENGINTROGASI: AKP Supiyan Kasat Sabara Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menginterogasi pasangan mesum. masuk di hotel pasca penutupan lokalisasi oleh Pemkot di kawasan tersebut," kata AKP Lily Djafar kepada wartawan,

Senin (30/9). Dia menambahkan, dari 13 pasangan mesum tersebut ada yang berstatus maha-

siswa di satu diantara Akademi Keperawatan (Akper) di Surabaya. Dia ditangkap saat bermesraan di kamar hotel Srikandi. Mahasiswa tersebut, Sahila Rizki Ardila (18) warga Sukolilo yang tertangkap basah sedang berduan bersama Ahmad lalilul khodar (21) warga Pelemahan Surabaya. Di tempat yang berbeda, Polisi juga mengamankan pasangan selingkuh tukang rombeng Fauzan 33 tahun warga Kedungdung Sampang Madura bersama pasangannya Chowiyati 47 tahun warga Sukodono semampir Surabaya. Lily menyatakan operasi semula akan terus dilakukan,

karena selama ini masyarakat resah terhadap banyaknya kegiatan haram tersebut. “Kami akan terus meningkatkan razia serupa. Tidak hanya malam hari, tapi siang hari,” Ujar Lily kepada Koran Madura. Razia tersebut diharapkan dapat menjadi sock terapy bagi masyarakat agar tidak lagi berbuat mesum. “semoga dengan adanya razia, masyarakat menjadi jera dan tidak melakukannya lagi,” tandasnya. Sementara itu, Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Supiyan mengatakan, kelima belas pasangan mesum tersebut akan diproses lebih lanjut. (ddy)


6

PROBOLINGGO

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210| TAHUN II

Hari Kesaktian Pancasila

APDESI Suarakan Nasib Desa PROBOLINGGO - Hari ini seluruh perwakilan Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) menggelar aksi damai di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Senayan Jakarta Pusat. Mereka akan menyuarakan nasib desa dan masa jabatan kepala desa di seluruh Indonesia. Menurut Wakil Ketua 1 Dewan Pimpinan Pusat (DPD) EdI Santuso, mengatakan, aksi dalam tersebut memang akan diselengarakan Selasa besok (hari ini, red), (1/10) pada pukul 13.00 WIB. aksi itu juga bertepatan dengan peringatan hari kesaktian pancasila. “Aksi ini akan dihadiri oleh perwakilan APDESi seluruh Indonesia ,” katanya. Peserta aksi yang akan turun di depan gedung raktyat tersebut, kata Edi, hanya akan di ikuti oleh ratusan orang saja. Tujuan dilakukan aksi turun jalan oleh para pengurus APDESI tersebut merupakan aksi damai.

“Kami bersepakat akan melakukan aksi tersebut secara damai kepada para wakil rakyat yang ada di Senayan dengan cara damai tanpa adanya kekerasan,” terangnya. Edi juga mengatakan, tuntutan yang akan disuarakan kepada DPR RI antara lain, memohon kepada pemerintah agar masa jabatan para kades diperpanjang jadi masa jabatan dari dua periode diajuakan menjadi tiga periode kepemimpinan. “Karena pada masa tersebut, potensi kades dalam membangun desa cukup tinggi, sehingga perlu aadany penembahan masa bakti,” ujar Edi, Senin, (30/9) kemarin. Edi yang juga sebagai

korlap aksi untuk Jawa Bali tersebut juga mengatakan, agar Anggaran Dana Desa untuk ditambah dengan diberikan dana APBN tanpa mengurangi dana DAU untuk desa. Karena dana tersebut dianggap sangat kecil untuk melakukan pembangunan desa.”Jika disetujui maka pembanguna percepatan desa akan segera terwujud,” paparnya. Dai juga mengatakan, akan menuntut pemerintah untuk tidak mengangkat sekdes dari unsur PNS, tetapi diangkat dari pamong desa, biaya untuk pemilihan desa diangarkan pada APB desa dan tidak dibeban calon. “Semua tuntutan dalam aksi tersebut bisa menjadikan masukan kepada para wakil rakyat untuk segera ditindak lanjuti. Karena desa merupakan hal yang penting dari sebuah negara, desa adalah sebuah pemerintahan kecil yang langsung bersentuham dengan masyarakat kecil,” pungkasnya.(fud)

PEMBANGUNAN

Kasek Mengaku Tidak Tahu Soal Anggaran Proyek Fisik PROBOLINGGO - SMPN 1 Sumberasih, Kabupaten Probolinggo bakal mendapatkan bantuan proyek fisik berupa tiga lokal bangunan untuk ruang belajar siswa. Bantuan proyek fisik tersebut berasal dari dana DAK tahun 2013. “Tahun ini SMPN 1 Sumberasih memang dipastikan dapat dana proyek pembangunan dari DAK,” ujar Kasek SMPN 1 Sumberasih, Sujono saat dikonfirmasi wartawan, Senin (30/9). Meski sudah dipastikan dapat, namun Sujono belum bisa menjelaskan berapa besarnya dana anggaran proyek tersebut. “Soal besarnya anggaran saya belum tahu,” kilahnya. Dia menjelaskan, SMPN 1 Sumberasih mendapatkan dana bantuan proyek DAK tersebut, karena memang selama ini minim lokal. “Jumlah keseluruhan siswa disini se-

TUNTUT PENUNTASAN KASUS HUKUM. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melakukan aksi teatrikal saat menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Lamongan, Jawa Timur, Senin (30/9). Mereka menuntut penuntasan kasus hukum pimpinan komisi DPRD Lamongan dan segera mengesahkan PABBD 2013 yang tertunda karena adanya boikot paripurna oleh anggota dewan.

TDL

Hari ini Tarif Dasar Listrik Naik

PROBOLINGGO - Pemerintah kembali menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Rencananya, kenaikan itu akan dilakukan Selasa (1/10) hari ini. Pernyataan ini disampaikan Superviser Administrasi UPJ PLN Probolinggo, Sugiarto. “Kenaikan TDL itu akan dilakukan perOktober 2013,” katanya kepada wartawan, Senin (30/9). Pemerintah menaikkan harga TDL, tidak hanya sekali saja. Melainkan kenaikan ini sudah terhitung ke empat kalinya. Yakni pada bulan Januari, April, Juli dan bulan Oktober tahun ini. “Kenaikan ini sudah ke empat kalinya,” tan-

das Sugiarto. Menurut Sugiarto, pemerintah menaikkan harga TDL tersebut tidak diberlakukan kepada semua pelanggan PLN. Namun kenaikan tersebut diberlakukan terhadap pelanggan yang mempunyai daya 1300 VA.”Itu berlaku bagi pelanggan industri. Jadi dibawah daya 1300 VA tidak mengalami kenaikan tarif.Rata-rata kenaikan tersebut berkisar 15 persen,”timpalnya. Kenaikan TDL itu, lanjut dia, bukan semata-mata keinginan dari PLN. Tetapi kenaikan tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang

sudah ditetapkan sejak tahun 2012 lalu. Berdasarkan data, jumlah pelanggan UPJ PLN Probolinggo terhitung sebanyak 140 ribu pelanggan. Pelanggan itu berada di wilayah Kota dan sebagian Kabupaten Probolinggo yang berada diareal UPJ PLN Probolinggo. “Jumlah pelanggan itu tidak termasuk wilayah PLN Cabang Kraksaan. Tetapi hanya meliputi UPJ PLN Probolinggo,” kata Sugiarto. Sementara itu, kenaikan TDL itu disinyalir bakal membawa dampak terhadap para pengusaha yang mengguna-

PENYIMPANGAN DISTRIBUSI

Banggar Temukan Dana Madin untuk Sekolah Umum PROBOLINGGO - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Probolinggo menemukan bantuan dana untuk madrasah diniyah yang disalurkan ke sekolah tingkat umum. Bahkan, besarnya nilai anggaran itu terbilang fantastis, yakni sebesar Rp.896.370.000,-. “Bantuan itu dana Penyediaan Pendidikan Diniyah dan

guru swasta di Kota Probolinggo,” ujar salah seorang anggota Banggar DPRD Kota Probolinggo, Abdul Aziz, Senin (30/9). Menurut dia, dana Penyediaan Pendidikan Diniyah dan guru swasta tersebut bukan untuk sekolah tingkat umum. Melainkan peruntukannya untuk sekolah madrasah diniyah

(madin).”Bantuan dana itu berasal dari tingkat Propinsi tahun 2013,” katanya. Berdasarkan temuan Banggar sendiri, ada sebelas sekolah di Kota Probolinggo yang menerima saluran bantuan dana yang dinilai tidak semestinya itu. Ke sebelas sekolah itu antara SD sampai sekolah tingkat SMP swasta yang ada di Kota Probolinggo. “Seharusnya bantuan dana itu bukan untuk mereka, namun untuk madin yang perlu diprioritaskan terlebih dulu,” imbuh anggota dewan dari PKB itu. Melihat dana bantuan Penyediaan Pendidikan Diniyah yang ditemukan disalurkan ke sekolah tingkat umum itu, Aziz meminta agar tingkat Propinsi melakukan evaluasi. “Terus terang kita kecolongan terhadap Diknas yang tidak melampirkan data itu saat rapat di dewan,” tandasnya. Sementara itu, Kepala Diknas Kota Probolinggo, Endro Suroso hingga berita ini ditulis belum berhasil dikonfirmasi. (ugi).

banyak 640 siswa,” katanya. Kasek Sujono tidak hanya mengaku tidak tahu soal berapa besarnya anggaran dana proyek tersebut, namun juga soal tehnis pengerjaannya. “Sampai sekarang belum ada rapat tehnis soal pengerjaannya,” tandasnya. Sekedar diketahui, SMPN 1 Sumberasih dianggap layak mendapatkan bantuan pembangunan fisik karena sekolah tersebut salah satu sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari Menteri Lingkungan Hidup (LH) tahun 2012 lalu. Sementara dilihat dari mutu lulusan setiap tahunnya, SMP yang berdiri sejak tahun 1982 dengan nama SMP Sumberkareng itu selalu meluluskan siswanya 100 persen dengan nilai rata-rata nilai ujian nasional untuk empat mata pelajaran 8,08. (ugi).

OLAHRAGA

kan tenaga listrik yang ada di Probolinggo. Salah satunya, pengusaha bordir. “Yang jelas kalau tarif listrik naik, akan berpengaruh terhadap usaha kami,” tutur Ny. Wahida, seorang pengusaha bordir. Wahida mengaku, akan menaikkan harga produk, terkait dengan kenaikan TDL tersebut. “Berapapun besar dan kecilnya kenaikan itu, tetap akan membawa dampak,” tandas perempuan itu. Untuk mengimbangi pengeluaran biaya listrik setiap bulannya, ia akan menaikkan harga produknya terhadap pelanggan.(ugi).

Pengcab Wushu Segera Kembangkan Atlit PROBOLINGGO - Pengurus Kabupaten Whusu Kabupaten Probolinggo, dalam tahun 2014 akan melakukan pengembangan kader bagi para atlit. Karena atlit olahraga tersebut selama ini masih dinilai sangat minim. Menurut Sekretaris Pengkab Whusu Kabupaten Probolinggo, Eko Sumedi mengatakan, upaya peningkatan dan penjaringan kader atlit akan terus dikembangkan. Karena olahraga ini masih baru dan belum, banyak orang yang mengenalnya, Se-

hingga ketertrikan bagi para atlit sangat kecil. “Saya terus melakukan pengenalan secara bertahab, setiap ada kegiatan olahraga whusu juga tidak pernah ketinggalan dalam mengikuti ajang tersebut. Sehingga lambat laun olahraga ini bisa berkembang dan dikenal,” terangnya, kepada wartawan, Senin (30/9). Tetapi menurut Eko, meski whusu ini merupakan olahraga yang masim minim peminat, tetapi prestasi yang diarihnya

cukup banyak, mulai kegiatan perlombaan, ditingkat, lokal regional, dan nasional. “Setiap ada turnamen Whusu, kami selalu mengirimkan perwakilan atlit untuk mengikuti ajang tersebut. Siapa tahu disana ada juara yang menantianya,” ujar Eko. “Sasaran sekolah yang akan dijadikan penjaringan atlit yakni SMP dan SMA atau sederajat. Karena usia pada tingaktan sekolah tersebut sangat baik dalam pembinaan whusu,” ungkapnya.(fud)

Angka Lakalantas Tinggi

Kapolres Ajak Masyarakat Kampanye Keselamatan

PROBOLINGGO -Tingginya angka kecelakaan lalulintas dan korban meninggal dunia saat sudah pada titik yang memprihatinkan. Bahkan, harus mendapatkan perhatian serius untuk menanganinya. “Data dari Korlantas Polri tahun 2011, sebanyak 32. 657 meninggal dunia, untuk tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 29.654 akibat kecelakaan lalulintas. Apabila dianalisa secara kuantitatif

angka angka kematian dalam dalam bulan mencapai 2. 741 orang. Serta dengan 82 orang perhari dalam setiap jam terdapat 3 hingga 4 jiwa meninggal dunia,”ujar Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro, dalam Apel Besar HUT Satlantas Ke 58, Senin (30/9). AKBP Endar Priantoro, mengatakan di wilayah kabupaten Probolinggo pada tahun 2012, terdapat 700 kasus kecelakaan lalulintas dan 119

orang meninggal dunia. Secara kuantitatif dalam satu bulan 10 orang meninggal dunia atau 3 hari satu orang meninggal dunia karena kecelakaan lalulintas. “Hingga bulan September di wilayah Kabupaten Probolinggo sudah terjadi 357 kali kecelakaan lalulintas dengan korban jiwa meninggal dunia 43 orang,”beber mantan Kapolres Bangkalan Madura ini. Namun mantan Kapolres Bangkalan ini menilai, kalau pada tahun 2013 kecelakaan terjadi di jalur utama dan jalur jalan di wilayah kecamatan. Bahkan kecelakaan terjadi karena rendahnya tingkat kedisiplinan dan etika berlalulintas . Disamping kondisi jalan dan sarana prasaranan belum mendukung. ”Pendidikan etika berlalulintas dan uji teknis laik jalan mutlak harus di lakukan guna mencegah terjadinya pengingkatan kecelakaan lalulintas,”tandas AKBP. Endar Priantoro. Lebih jauh, AKBP. Endar Priantoro meminta kepada seluruh masyarakat Kabupaten Probolinggo, harus bisa meng-

kampanyekan keselamatan berlalulintas dan menggelorakan pelopor keselamatan berlalulintas, serta membudayakan keselamatan sebagai kebutuhan. “Polres Probolinggo akan terus mengkampenyakan Keselamatan berlalulintas kepada seluruh elemen masyarakat, mulai dari anak-anak usdia dini sampai dengan komunitas yang ada . misalnya saja Open House dan taman lalulintas bagi anakanak TK, Polisi Cilik Dan PKS bagi Pelajar SD dan SMP , Police Go To School dan police Go To Campuse, Duta Lalulintas , Duta Brigadir Pelopor Berlalulintas, serta melalui sosialisasi yang di lalukan oleh satlantas polres Probolinggo maupun Babinkamtibmas. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Probolinggo AKP Warih Hutomo mengaku, kalau pada tanggal 23 September 2013, di lakukan upacara serentak sekolah Kabupaten Probolinggo. “Dengan begitu, kita terus menyentuh lembaga pendidikan dan semua elemen masyarakat untuk terus melakukan kampanye keselamatan,”pungkasnya. (hud).


OPINI

Kuasai Mental Juara, PERSSU Pasti Menang

salam songkem

Mengurai Pemilihan

D

i Indonesia, uraian pemilihan begitu panjang. Pemilihan presiden, gubernur, bupati/walikota, DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, DPD, dan kepala desa. Semua pemilihan begitu panjang yang dilakukan secara langsung, umum, dan rahasia(kah?). Pemerintah perlu melakukan pengkajian ulang apakah pemilihan masih akan dilakukan seperti itu, atau pemerintah wajib melakukan revisi. Pertama, pemilihan presiden yang kini dilakukan secara langsung. Sebagian masyarakat tidak peduli dan tidak mau datang ke TPS untuk menentukan pemimpin bangsanya. Fakta menunjukkan, angka partisipasi pemilih sebanding dengan warga yang antipati. Hasil pemilihan presiden yang dilakukan secara langsung maupun dilaksanakan secara delegatif tidak bersentuhan dengan mutu pimpinan yang dipilih. Yang berbeda hanya cost yang pasti tidak sama antara pemilihan presiden yang dilakukan secara langsung dengan yang dilaksanakan secara delegatif. Begitu pula dengan pemilihan gubernur maupun bupati/walikota. Cost pada pemilihan ini memberi ruang kepada pemimpin terpilih untuk melakukan korupsi karena biaya yang ditanam pasti lebih besar dibanding yang akan didapat secara wajar. Maka ketidakwajaran pendapatan sudah bisa dipastikan dilakukan dengan cara yang halus atau dengan model barbar sekalipun. Ini tidak bisa tidak dan fakta menunjukkan bahwa betapa banyak kepala daerah yang tersangkut tipikor. Pemimpin yang tidak tersangkut secara formal bukan berarti tidak terkait dalam kenyataan. Sebab, ini akan terkait antara ketiban atau tidak ketiban sial. Pemilihan DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, dan DPD agak sulit apabila tidak melibatkan publik secara massif. Model ini belum tergantikan sistemnya sejak dari awal dimana publik terlibat secara massif. Tetapi pemerintah berwenang mengkaji ulang dengan memberdayakan partai politik. Dengan sistem kompetisi penuh, partai tidak berdaya, kemenangan ditentukan oleh person yang belum tentu memiliki kompetensi sebagai anggota parlemen, dan ini terbukti dengan munculnya politik transaksional. Selain itu, pemerintah juga berhak menyederhanakan partai politik menjadi jauh lebih sedikit dibanding hari ini. Fakta menunjukkan, banyaknya partai sebenarnya bermula dari kepingan-kepingan partai lain yang tidak puas, kecewa, dan sakit hati. Tidak perlu disebutkan partai apa saja yang lahir dari partai lama dan SDM-nya ituitu saja. Banyaknya parpol semakin memperuncing disintegrasi antaranak bangsa dan memperlebar kepentingan faksional yang mengenyampingan kebutuhan bangsa secara umum. Sedangkan pemilihan kepala desa, belum tergantikan kecuali pemerintah konsisten dalam melakukan pemekaran desa. Sejauh ini, masih terdapat desa yang memiliki jumlah pemilih di kisaran 10 ribuan jiwa. Padahal, pada saat yang sama terdapat desa dengan hanya 600-an pemilih. Karena itu, untuk pemerataan pembangunan dan pengurangan beban biaya pilkades, pemerintah sudah saatnya memekarkan desa yang gemuk dengan populasi penduduk yang tinggi. Memang, pemerintah memiliki kekuasan untuk memaksa, tetapi memaksakan keadaan seperti ini, semakin menjadi tanda bahwa pemerintah tidak inovatif. (*)

Kebangkitan sepak bola di tanah air, sebetulnya tidak hanya disebabkan oleh kemampuan Tim Nasional (Timnas) dalam mengolah si kulit bundar di lapangan. Tetapi juga karena didorong oleh animo masyarakat yang sudah lama haus prestasi kejuaraan sepak bola. Akibatnya, di setiap event sepak bola, di mana Timnas berlaga, penonton tidak pernah sepi memenuhi tribun.

A

ntusias masyarakat terhadap keberadaan Timnas dalam kejuaraan antar negara, secara beranting juga telah membangkitkan kompetisi-kompetisi di tingkat lokal di tanah air. Dari kompetisi yang berskala kedaerahan, kewilayahan, maupun kompetisi yang didasarkan pada tingkatan usia, secara rutin diselenggarakan secara periodik. Di Kabupaten Sumenep, misalnya, sejak debut Persepam-Madura United berhasil menancapkan kukunya di liga nasional tanah air, dorongan supporter sepak bola Sumenep agar Persatuan Sepak Bola Sumenep (PERSSU) bisa menyusul keberhasilan P-MU tersebut semakin kuat. Namun apa mau dikata, keberadaan PERSSU hingga saat ini masih bertengger di event divisi II PSSI. Ini berarti, untuk meraih prestasi seperti P-MU masih memerlukan beberapa lintasan pertandingan. Oleh karena itu, sekecil apapun kesempatan, sesempit apapun peluang, harus

A

PEC 2013 yang direncanakan akan dilangsungkan di Nusa Dua, Bali, mulai pada hari ini (1-8 Oktober 2013), memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Indonesia sebagai tuan rumah harus memperoleh manfaat yang maksimal dari APEC. Jangan sampai Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah semata. Dalam forum tersebut, Indonesia berkewajiban memperjuangkan peningkatan dan memperkuat eksistensi UKM, apalagi APEC memang forus ekonomi, sehingga sangat tepat apabila APEC menjadi suatu media memperjuangkan UKM, terutama dalam sektor penguatan produk pertanian, industri, dan pengembangan usaha jasa finansial seperti perbankkan dan sejenisnya. UKM nasional hingga saat ini masih terseok, belum tumbuh sesuai harapan. Sehingga UKM butuh terus diperjuangkan. Tentu media yang paling tepat untuk membicarakan masalah UKM tersebut adalah melalui forum KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Apalagi, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Prof Firmansyah telah menyatakan forum APEC sebenarnya telah sepakat menguatkan UKM, sehingga upaya penguatan UKM terutama dalam bidang pertanian ini di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya yang menjadi peserta forum APEC akan menjadi prioritas dalam mewujudkannya. Pada gilirannya nanti akan tercipta pasar di kawasan Asia yang saling menguntungkan, setidak-tidaknya melalui sektor ekspor produk dari negara Indonesia. Selain itu, APEC juga semestinya dijadikan momentum untuk mengefektifkan kerja sama ekonomi regional, terutama untuk memasukkan crude palm oil (CPO) dan karet dalam daftar produk ramah lingkungan (environmental goods list/EG List), karena Indonesia merupakan negara terbesar penghasil CPO dan karet tersebut. Memang tidak mudah Indonesia meloloskan CPO dan karet ke dalam EG List, namun dengan strategi yang tepat, APEC di Bali kali ini bisa jadi justeru menerima usulan tersebut. Apabila CPO masuk EG List, tentu manfaatnya dapat dirasakan Indonesia, karena CPO dan karet tersebut akan diekspor ke berbagai negara di dunia. (*)

dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemenangan PERSSU. Dan Alhamdulillah, momentum musim pertandingan sudah digelar. Tidak tanggung-tanggung peluang yang diberikan, yaitu Sumenep menjadi tuan rumah dalam kejuaraan Liga Indonesia XVIII, Divisi II PSSI 2013. Dari tanggal 28 September hingga 7 Oktober 2013, Stadion A. Yani Pangligur Sumenep akan menjadi saksi. Apakah PERSSU bisa meningkatkan prestasi? Yang pasti, rival dalam grup, seperti tim PERSESA Sampang, PERSAP Alor, PS. BATAM Riau, PERSEFTIM Flores Timur, dan PERS SOE NTT tidak akan membiarkan prestasi itu diperoleh dengan mudah oleh PERSSU. Ada satu hal yang harus menjadi perhatian kita semua. Terlepas bagaimana potensi yang dimiliki tim, jika belajar pada kebangkitan Timnas, animo dan dorongan masyarakat terhadap keberhasilan tim ternyata sangat memberikan efek positif terhadap jalannya pertandingan. Kita harus akui, semangat masyarakat Indonesia untuk memberikan dorongan dan dukungan kepada Timnas tidak hanya terjadi di dalam stadion. Di luar stadion, optimisme dan kecemasan juga menghantui hampir setiap orang. Baik yang mengikuti pertandingan melalui televisi, melalui radio, maupun masyarakat yang hanya mengikuti informasi dari mulut ke mulut. Di ruang-ruang keluarga di tengah penduduk, kesenyapan tiba-tiba dibelah dengan teriakan dalam rumah pada saat Timnas berhasil mencetak gol. Sedangkan di tempat-tempat tongkrongan, orang-orang bertanya berapa skor yang dicetak Timnas. Karena bagi mereka yang nongkrong ada dua alasan mengapa mereka tidak menonton secara langsung. Pertama, memang kurang hobi tapi tetap peduli. Kedua, hobi tapi tidak punyak nyali menyaksikan secara langsung. Terhadap keberadaan Timnas, dorongan dan dukungan juga tidak hanya terjadi pada saat pertandingan berlangsung. Jauh sebelum Timnas berlaga, dari media publik

sampai tempat konkow seperti warung kopi dan yang lainnya, ruang untuk membicarakan kesiapan Timnas dalam menghadapi pertandingan sangat besar. Bahkan dorongan dan dukungan itu tidak hanya terjadi pada level tertentu saja. Seluruh lapisan masyarakat Indonesia terlibat. Dari penguasa, pengusaha, petani, nelayan, buruh, bahkan hingga tukang parkir turut pula terlibat dalam kekhusukan membicarakan Timnas. Dimanapun tempat, tidak peduli di majlis taklim, senyampang ada waktu membicarakannya, tema tentang Timnas tidak pernah basi. Sekarang pertanyaannya, bagaimana dengan masyarakat Sumenep terhadap keberadaan PERSSU? Adakah kesamaan dorongan dan dukungan yang diberikan masyarakat terhadap keberadaan PERSSU? Memang disadari untuk saat ini semangat itu relatif lemah. Sebagian masyarakat Sumenep masih apatis, kurang percaya bahwa PERSSU bisa meraih juara. Apatisme ini muncul bisa jadi karena memang potensi para pemain PERSSU masih jauh dari harapan. Atau bisa jadi apatisme muncul karena kita terperangkat oleh sikap mental orang kalah. Sebagian masih gengsi memberikan pengakuan. Sebagian masih enggan memberikan dukungan. Khawatir kalah. Pendukung seperti ini tergolong tidak mau susah menanggung beban kekalahan. Mereka lebih memilih menunggu timnya menang,

baru memberi dukungan. Daripada susah-susah mempertaruhkan dukungan, padahal belum tentu timnya menang. Dan kondisi seperti ini juga sempat dialami oleh Timnas. Masyarakat Indonesia yang apatis awalnya tidak ikut memberi dukungan terhadap keberadaan Timnas. Bahkan dalam setiap pertandingan tidak jarang turut melecehkan Timnas pada saat dikalahkan lawan. Toh, akhirnya masyarakat Indonesia sekarang bisa memahami, bahwa tanpa dukungan dari masyarakat mustahil prestasi itu bisa diraih. Buktinya, ketika dukungan itu memuncak, pada 22 September lalu, di Stadion Delta Sidoarjo, Timnas U-19, berhasil menorehkan juara AFF untuk pertamakalinya setelah melewati masa penantian selama 22 tahun. Sementara Timnas U-23 yang tengah mengukir bola bundar di arena Islamic Solidarity Games (ISG) di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Pelembang, telah berhasil masuk final setelah mengalahkan Turki 7-6 (0-0) dalam adu pinalti 27 September lalu. Jadi intinya, selain potensi para pemain yang tergabung dalam tim, dukungan masyarakat sangat memberikan andil di setiap kemenangan dalam kejuaraan. Bahkan supporter dikategorikan sebagai pemain ke 12 dalam setiap kejuaraan sepak bola. Oleh karena itu, mumpung masih ada kesempatan, kita semua sebagai masyarakat Sumenep harus ambil bagian menjadi supporter dalam setiap laga yang diikuti PERSSU. Buktikan bahwa masyarakat Sumenep itu solid. Gelorakan kemenangan dan kuasailah mental juara. Yakinlah, PERSSU pasti menang. Amin.= *) Penulis Buku, Tinggal di Sumenep-Madura

Si Poltak yang (Tak) Ditolak

Mengintip APEC

A

7

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

Seakan kembali memainkan peran fenomenalnya pada serial “Gerhana” yang tayang beberapa tahun yang lalu, kehadiran Ruhut “Poltak” Sitompul di kancah politik nasional memang cukup kontroversial.

O

leh lawan maupun pengamat politik, berargumen dan berdiskusi dengan Ruhut setengah jam saja pasti membuat perut mereka mual atau paling tidak gerah, karena pernyataan Ruhut kerap kali tidak nyambung dengan tema, lebbay, emosional, kasar dan beberapa kali mengeluarkan pernyataan rasis. Namun performa antagonis ini nampaknya tidak mempengaruhi para petinggi partai Demokrat, yang nampaknya sangat menyayangi “raja minyak dari Medan” ini. Sejatinya performance Ruhut dalam politik tidak sejalan dengan petuah sang dewan pembina, SBY yang begitu dia puja. Keseluruhan tampilan SBY sebagai politisi selalu mengedepankan nilai sopan santun dan serius memikirkan pernyataan-pernyataan yang dibuat. Aneh memang Ruhut yang kerap kali membuat ulah tidak mendapat teguran dan malah mendapat hadiah seba-

gai pengganti Ketua Komisi III DPR RI. Sebuah Komisi strategis yang mengurusi Hukum dan HAM di Indonesia. Gelombang penolakan terhadap Ruhut tidak hanya berasal dari rekan satu Komisi Ruhut, para pengamat pun sangat menyayangkan langkah Demokrat memilih si Poltak sebagai ketua komisi III DPR RI. Kesimpulan dari beberapa argumen penolakan adalah bahwa Komisi III adalah komisi strategis dimana masa depan Hukum dan HAM di Indonesia dipertaruhkan. Maruah komisi III akan benar-benar diuji jika komisi ini berada di tangan “si poltak” yang terbukti lebih sering memicu keributan daripada menyelesaikan persoalan. Para pengamat menambahkan, penunjukkan Ruhut menggantikan Pasek Suardika merupakan preseden buruk bagi Demokrat. Sebagai partai besar, Demokrat akan dianggap gagal melakukan pengkaderan karena hanya mampu menghadirkan Ruhut untuk sebuah komisi penting. Penunjukan Ruhut sekaligus membuktikan bahwa pertimbangan loyalitas khususnya terhadap Cikeas lebih diutamakan daripada kapabilitas seorang kader. Ini artinya, kesenangan hati SBY telah mengalahkan kenegarawanannya sebagai pemimpin bangsa. Sementara itu, di sisi lain ada dua kekuatan besar yang tidak menolak kehadiran si Poltak. Mereka adalah Demokrat sang partai penguasa dan PDIP sang partai oposisi. Disinyalir kenekatan Demokrat memasang Ruhut sebagai Ketua Komisi III sebagai sebuah kesengajaan karena partai tersebut hendak menyandera anggota Komisi III yang “nakal” (boni hargens. com). Sikap Ruhut yang sering blakblak an menyebutkan borok lawan politiknya mengingatkan kita pada

Oleh lawan maupun pengamat politik, berargumen dan berdiskusi dengan Ruhut setengah jam saja pasti membuat perut mereka mual atau paling tidak gerah, karena pernyataan Ruhut kerap kali tidak nyambung dengan tema,” M. Nazarudin yang sering dianggap mengigau, namun igauannya akhirnya menunjukkan kebenaran. Dan yang cukup menggemparkan adalah sikap PDIP yang biasanya selalu kritis pada seluruh kebijakan pemerintah terlihat tenang bersalaman dengan Demokrat untuk urusan Ruhut sebagai ketua Komisi III DPR RI. Tapi tunggu dulu, melihat politik praktis kita tidak boleh percaya dengan apa yang nampak di depan mata. Ada bacaan holistik yang wajib kita telaah bersama. Dan pernyataan Eva K Sundari bisa menjadi pintu pembukanya, Eva menyatakan “Kita menghormati mekanisme yang ada, siapa yang menjadi pengganti ketua komisi III sepenuhnya adalah hak partai Demokrat. Kedepannya seperti apa ya kita lihat saja nanti, masyarakat yang akan menilai”. Jika menganalogikan posisi PDIP sebagai seorang petarung, nampaknya hari ini partai berlambang banteng ini tidak ingin terlalu berkeringat, karena mereka telah tau tanpa satu serangan pun musuh pasti akan terjungkal. PDIP pasti telah mengana-

lisa bahwa elektabilitas Demokrat akan semakin menurun dengan merekomendasikan Ruhut yang ternyata juga telah membuat gerah masyarakat. Kedua, pernyataan “menghormati mekanisme” adalah pernyataan membangun citra bahwa PDIP adalah partai yang dewasa menghormati dan menjalankan konstitusi. Dan terakhir, PDIP tidak mau capek menyerang karena kalaupun Ruhut menjabat, masa jabatannya tidak akan lebih dari setengah tahun. Akhirnya, apapun analisanya menjadi wakil rakyat di Senayan tidak bisa disamakan dengan sinetron stripping. Taruhlah benar bahwa hidup adalah sandiwara, dan panggung politik menyimpan sandiwara yang sangat istimewa rumitnya, ada hal yang harus disadari bahwa produser dari drama di Senayan adalah rakyat jelata. Rakyat yang pasti lebih merindukan pembangunan daripada drama murahan. = *) Aktivis Perempuan, Tinggal di Sumenep

Menerima tulisan dalam bentuk opini maupun resensi buku. panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: opini.koranmadura@ gmail.com

Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail.com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber


OLAHRAGA

88

KORAN MADURA

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

SELASA 1 OKTOBER 2013

Mou Dukung Terry Disodori Kontrak Baru

Striker AS Roma Gervinho merayakan golnya ke gawang Bologna. Pada laga ini ia tampil impresif dan mencetak dua gol.

BELUM TERKALAHKAN ROMA - AS Roma tampil luar biasa setelah menghempaskan Bologna dengan skor telak 5-0 dalam lanjutan laga Serie A Liga Italia di Stadion Olimpico, Minggu (29/9) waktu setempat atau Senin (30/9) dini hari WIB. Dengan hasil ini, “Giallorossi” berhasil mempertahankan rekor kemenangan 100 persen hingga pekan keenam.

5 Gol 2 Offside Pelanggaran 12 Sepak Pojok 2 15 Throw-in 9 Dribble 16 Tekel

87%

53%

58%

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan 1

2

Gol Offside Pelanggaran Sepak Pojok Throw-in Dribble Tekel

Total

11 7 Melenceng 3 Diblok 1

1 1 Tepat

0 0 13 7 21 12 17

81%

47%

42%

Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Tembakan Total

2 1

11 3 Melenceng 1 Diblok 7

1 Tepat

Dengan kemenangan ini Roma sekaligus mengambilalih puncak klasemen yang sebelumnya sempat dikudeta Napoli. Roma memimpin tabel klasemen dengan 18 poin dan unggul dua angka dari Napoli dan Juventus yang berada di tempat kedua dan ketiga. “Target kami masih untuk kembali ke Eropa dan untuk mencapainya masih ada favorit lain seperti Napoli dan Juventus. Kita lihat ketika kami main lawan mereka. Mereka hanya tertinggal dua poin dan itu tidak berarti apa-apa,” kata allenatore Roma Rudi Garcia seusai laga. Serigala Ibu Kota unggul segala-galanya atas tim tamu. Belum genap setengah jam laga berjalan, Roma bahkan sudah unggul 3-0. Alessandro Florenzi membuka keunggulan tuan rumah saat laga baru berjalan delapan menit. Tendangan bebas Mralem Pjanic masih mampu ditepis Gianluica Curci, tetapi bola pantul berhasil dimaksimalkan Florenzi dengan menanduk bola ke gawang yang tidak terkawal. Roma menggandakan keunggulan lewat kaki Gervinho. Mantan striker Arsenal merangsek hingga kotak penalti lawan sebelum melepaskan ten-

Luis Suarez Telah Kembali LONDON - Dua gol Luis Suarez ke gawang Sunderland menandai kembalinya sang striker di Liga Utama Inggris sekaigus mengantarkan Liverpool meraih angka penuh atas tim tuan rumah. Berlaga di Stadium of Light, Minggu (29/9) malam, “The Reds” menang dengan skor 3-1. Sebelumnya, Suarez dihukum 10 laga terakit insiden gigitan terhadap bek Chelsea Branislav Ivanovic musim lalu. Tambahan tiga angka ini membuat Liverpool kembali ke jajaran atas klasemen setelah sempat terlempar menyusul kekalahan atas Southampton pekan lalu. “The Anfiled Gank” bertengger di posisi runner-up dengan koleksi 13 poin atau tertinggal dua angka dari Arsenal di puncak. Poin Liverpool sama dengan Tottenham Hotspurs yang menempati posisi ketiga tetapi berbeda selisih gol. Mengambil inisiatif serangan sejak awal laga, Liverpool berhasil membuka keunggulan ketika laga memasuki menit ke-28. Berawal dari sepak pojok Steven Gerrard, Sturridge mampu memaksimalkannya menjadi gol. Namun, dari tayangan lambat terlihat mantan striker Chelsea ini menggunakan tangannya untuk mendorong bola masuk ke gawang. Seusai laga, Sturridge mengakui bola mengenai tangannya, tetapi insiden itu dilakukan tanpa kesengajaan. Tim tamu semakin berada di atas angin setelah Suarez menggandakan keunggulan selang delapan menit. Gol bermula dari

umpan Gerrard kepada Sturridge yang berhasil mengecoh Carlos Cuellar sebelum melepaskan umpan diagonal kepada Suarez yang berada di tiang jauh. Sunderland bangkit pada interval kedua. Pada menit ke-52, “The Black Cats” berhasil memperkecil kedudukan. Tendangan dari Ki Sung-Yueng masih bisa diblok Mignolet, tetapi bola rebound bergulir ke kaki Emanuele Giaccherini yang mengkonversikannya menjadi gol. Satu menit jelang waktu normal usai, Suarez kembali mencatatkan namanya di papan skor. Berawal dari serangan balik cepat, Sturridge menggiring bola hingga kotak penalti dan melepaskan umpan silang datar kepada Suarez yang berlari dari belakang. Kiper Sunderland Kieran Westwood yang sudah salah posisi hanya melihat bola masuk ke gawangnya untuk kali ketiga di laga itu. “Suarez pantas mendapatkan penghargaan untuk kerja kerasnya. Duetnya dengan Daniel (Sturridge) sangat membantu tim. Mereka bekerjasama dengan baik,” ujar Pelatih Brendan Rodgers. “Saya senang ia kembali. Ia merupakan striker terbaik di liga,” timpal Sturridge. (sky sports/espn/aji)

dangan keras datar ke sisi kiri gawang Bologna. Curci yang coba mengentikan bola dengan menjatuhkan diri tetap tidak bisa menjangkau laju tendangan Gervinho yang begitu keras. Pertandingan seakan menjadi milik Roma ketika Mehdi Benatia melesakan gol untuk kali ketiga pada menit ke-26. Berawal dari sepak pojok Totti, bek asal Maroko menyambutnya dengan tendangan yang gagal dihentikan Curci. Dari gol itu terlihat sekali lemahnya koordinasi lini belakang Bologna yang turun dengan empat bek sejajar. Tempo sempat menurun di babak kedua. Bologna pun mencoba mengambil insiatif serangan, tetapi strategi itu menimbulkan lobang besar di barisan pertahanan mereka. Pada menit ke-62, Gervinho lagi-lagi mampu memanfaatkan kecepatannya untuk mengelabui bek Bologna sebelum melepaskan tembakan keras ke gawang Curci. Pesta gol “Il Lupi” ditutup dengan aksi brilian pemain pengganti Adem Ljajic. Menerima umpan terobosan, pemain 22 tahun merangsek ke dalam kotak penalti dan melepaskan tendangan chip dari sudut sempit yang mengelabui Curci. Kemenangan itu juga mer-

upakan modal bagus bagi Roma yang akan menghadapi Inter Milan akhir pekan depan. Di laga lain, Lazio gagal meraih kemenangan saat melawat ke kandang tim promosi Sassuolo. Berlaga di Stadio Braglia, Minggu (29/9) malam, “Biancocelesti” harus puas dengan raihan satu angka setelah ditahan imbang dengan skor 2-2. Tampil tanpa gol di babak pertama, Lazio langsung menggebrak di babak kedua. Usai menjalani skorsing karena dikartu merah saat derby Roma, Andre Dias sanggup merobek gawang Gianluca Peggolo di menit 50 usai menyelesaikan umpan Antonio Candreva. Empat menit berselang, giliran Candreva yang mampu mengonversi umpan Luis Cavanda. Dua menit setelah gol Candreva, Sassuolo tiba-tiba langsung membalas lewat gol dari Ezequiel Schelotto. Pada menit ke-77, Antonio Floro Flores sanggup menceploskan bola ke gawang Federico Marchetti untuk menyamakan skor. Hasil ini tak mengubah posisi Sassuolo di peringkat buncit dengan koleksi dua poin, sementara Lazio tertahan di peringkat enam dengan raihan 10 poin. Sementara itu, Juventus han-

ya menang tipis 1-0 atas Torino dan Atalanta menang 2-0 atas Udinese. Inter Milan yang tampil mengesankan musim ini ditahan imbang 1-1 oleh Cagliari, Catania menang 2-0 atas Chievo, dan Hellas Verona menang 2-1 atas Livorno. (espn/aji)

KLASEMEN SEMENTARA KLUB Roma Napoli Juventus Inter Fiorentina Lazio Verona Livorno AC Milan Torino Cagliari Udinese Atalanta Parma Genoa Catania Chievo Bologna Sampdoria Sassuolo

MAIN POIN 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 6

18 16 16 14 10 10 10 8 8 8 7 7 6 5 4 4 4 3 2 2

LONDON - Pelatih Chelsea Jose Mourinho mendukung supaya kontrak John Terry di Stamford Bridge diperpanjang. Pasalnya, mantan kapten Tim Nasional (Timnas) Inggris ini memiliki peran yang sangat penting bagi “The Blues”. Sebenarnya, Mourinho sendiri tidak pernah khawatir tentang masa depan kaptennya itu di Chelsea. “Saya kira, dia selalu memiliki masa depan dengan melihat cara dia bermain. Dia memiliki masa depan di sini, di Cina atau di mana pun dia inginkan. Saya selalu bilang ke dia sejak hari pertama, jangan bicara ke publik tentang kontrak baru. Bicaralah tentang kerja yang sangat keras dari sudut fisik sehingga Anda tidak menemukan masalah seperti yang dialami dalam dua tahun terakhir dan bisa dimainkan secara reguler,” papar Mourinho. Mantan pelatih Real Madrid ini melanjutkan, “Dia Dia seorang seorang pemain yang sangat pemain yang bagus dan seorang sangat bagus pemain yang tidak dan seorang pernah bermasalah pemain yang dengan kontraknya. tidak pernah Saya kira fakta yang bermasalah dia tahu adalah dengan bahwa saya menyukontraknya. kainya dan itu yang terpenting. Saya percaya padanya.” Pria Portugal ini mengungkapkan bahwa bila dia tidak memainkan John Terry, itu berarti dia harus memberikan yang terbaik lagi untuk tim. “Dia tidak berada dalam tekanan seperti ini selama beberapa tahun. Secara fisik kami bekerja sangat bagus dengannya. Saya kira dia berada pada kondisi yang bagus dan dia seorang pria yang cerdeas,” tuturnya. John Terry mencetak gol pertamanya bagi Chelsea musim ini saat mereka ditahan imbang 1-1 oleh Tottenham Hotspur di White Hart Lane akhir pekan lalu. Selama Chelsea dilatih Rafael Benitez, Terry tidak selalu mendapat tempat utama, terutama karena dililit cedera. Akibatnya, kebugaran fisiknya tidak terlalu prima. Sekarang, di bawah Mourinho, kebugaran fisik Terry sedikit demi sedikit pulih dan dia siap ditampilkan lagi secara reguler. (sky sports/aji)

Kekalahan Perdana “The Yellow Submarine” MADRID - Rekor tidak terkalahkan tim promosi Villarreal di La Liga Spanyol musim 2013-2014 ini harus terhenti pada pekan ketujuh. Menghadapi Real Betis di Estadio Benito Villamarin, Minggu (29/9) waktu setempat atau Senin (30/9) dini hari WIB kemarin, tim berjuluk “The Yellow Submarine” tumbang dengan skor tipis 0-1. Sebelum hasil minor ini, mereka mencatatkan empat kemenangan dan dua kali hasil imbang. “Saya puas dengan upaya yang tim lakukan tapi kesal dengan hasilnya. Kalah pertama kali dalam tujuh pekan cukup menyakitkan,” ucap pelatih Villarreal Marcelino Garcia. Peluang pertama dihasilkan oleh Verdu melalui tendangan bebasnya dari jarak 30 meter. Sayang lengkungan

bolanya masih tipis di sisi kiri gawang Sergio Asenjo. Pada menit ke-36, kubu tuan rumah bersorak menyambut gol yang ditorehkan Nosa Igiebor lewat tendangan kerasnya yang gagal dihentikan Asenjo. Di interval kedua, Betis masih mampu memegang kendali laga dengan target memastikan kemenangan secepat mungkin. Namun, Villarreal tidak tinggal diam. Perlahan namun pasti, “Kapal Selam Kuning” berbalik mengambil alih jalannya laga. Serangan demi serangan dilancarkan. Sepakan keras Aquino, Pereira dan Uche berturutturut masih mampu digagalkan Kiper Sara yang tampil gemilang malam itu. Sesekali Betis melancarkan serangan balik, meski tidak berbuah gol. Laga pun berakhir untuk kemenangan Betis. (espn)

Jose Mourinho mendukung klub yang dilatihnya untuk memperpanjang masa bakti John Terry di Stamford Bridge. Mou menilai Terry punya peran penting bagi skuad “The Blues”

LIVEONTV Rabu, 2 Oktober 2013 01:30 WIB SCTV Celtic FC vs Barcelona Kamis, 3 Oktober 2013 01:30 WIB SCTV Real Madrid vs Kopenhagen FC Sabtu, 5 Oktober 2013 23:00 WIB TVRI Chievo vs Atalanta Minggu, 6 Oktober 2013 01:45 WIB TVRI Inter Milan vs Roma 17:30 WIB TVRI Parma vs Sassuolo 20:00 WIB TVRI Napoli vs Livorno 22:00 WIB SCTV West Bromwich Albion vs Arsenal

KALAH. Bek Betis Paulao beradu dengan striker Villareal Jonathan (kuning) pada laga antara kedua tim (29/9)

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.


Taneyan Lanjang

1

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210 | TAHUN II

SELASA

9

1 OKTOBER 2013

PENCURI MENGGUNAKAN BONDET

Polisi Tak Berkutik

junaedy/koran madura

SEMANGAT: Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumekar (FKMS) Sumenep berorasi di atas pagar kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jalan KH. Mansyur, Senin (30/9).

Kepala Kejari Baru Mendapat Kado Anti Konspirasi FKMS Minta Segera Selesaikan Peninggalan Bambang Hartoto SUMENEP – Kepala Kejaksaan Negeri Sumenep yang baru Roch Adi Wibowo mendapat Kado Anti Konspirasi dari Forum Komunikasi Mahasiswa Sumekar (FKMS), Senin (30/9). Pengganti Kajari Bambang Hartoto diminta segera selesaikan kasus yang lama. Roch Adi Wibowo baru sekitar 10 hari menjabat sebagai Kepala Kejari Sumenep. Beberapa kasus yang masih mengendap menunggu kajari pindahan dari Aceh itu. FKMS menuntut penyelesaian empat kasus dugaan korupsi yang ditengarai terjadi kongkalikong. Dugaan kasus korupsi tersebut adalah dugaan

penyelewangan dana PI (participating interest), korupsi bantuan sapi di Desa Tamidung, penyelewengan dana raskin, dan sengketa SMA 3 Batuan. Pantauan Koran Madura, mahasiswa memulai demo dari Jalan Tronojoyo dengan mengendarai sepeda motor. Sepanjang jalan menuju kantor Kejari di Jalan KH. Mansyur, ma-

junaedy/koran madura

MASUKI KEJARI: Sejumlah mahasiswa memasuki Kejari untuk memberikan kado kotak yang berisi jamu kuat konspirasi.

hasiswa mengibarkan bendera merah putih dan poster bertuliskan “Selamat Datang Kajari Yang Baru Di Kota Kebal Hukum”. Sesampainya di depan kantor Kejari Sumenep, sejumlah mahasiswa langsung berorasi secara bergantian di atas pagar kantor sambil membentangkan poster. Setelah berorasi, mereka melompati pagar kantor untuk memberikan kado berupa kotak yang berisi jamu kuat konspirasi. Kado tersebut diterima Kasi Intel I Nyoman Suji Agutina Aryatama, karena Kajari Roch Adi Wibowo dikatakan sedang menunaikan ibadah haji. Usai memberikan kado, mahasiswa membubarkan barisan sambil mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa apabila kejaksaan tidak mampu memenuhi janjinya dalam menuntaskan kasus korupsi. Motivasi Korlap aksi, Hazmi, mengatakan, kedatangan mereka untuk memberikan motivasi agar kepala kejari yang baru lebih eksis dalam menuntaskan kasus besar di Sumenep. "Kami datang ke sini untuk memberikan motivasi dan semangat kepada Kajari baru. Sumenep selama ini seolah tidak tersentuh hukum. Kasus-kasus korupsi tidak terselesaikan bertahun-tahun," katanya. Sampi saat ini, lanjut Hazmi, banyak kasus besar yang belum diselesaikan oleh Kajari Bambang Hartoto. "Selama ini, banyak PR (pekerjaan rumah)

kasus dugaan korupsi yang tidak terselesaikan. Mulai kasus dugaan korupsi pengadaan lahan SMA Batuan, kasus dugaan penyelewengan raskin, kasus dana participating interest (PI), serta banyak kasus-kasus lain yang tidak selesai," terangnya. Kata Hazmi, kado anti konspirasi tersebut sebagai stamina buat kajari yang baru dalam menyelesaikan kasus korupsi. "Pak Kajari, terimalah kado anti konspirasi dari kami para mahasiswa, yang berisi jamu kuat menahan konspirasi," ucapnya. Mahasiswa mengancam akan melakukan tindakan yang lebih besar jika tuntutan itu tidak ditanggapi serius oleh kejari. "Kalau kejaksaan masih lelet dalam penanganan kasus korupsi, kami akan terus datang ke sini. Karena kami, para mahasiswa, konsisten mengawal terselesaikannya kasus-kasus korupsi di Sumenep," tegasnya. Sementara Kasi Intel I Nyoman Suji Agutina Aryatama yang menemui mahasiswa, berjanji akan menyampaikan seluruh tuntutannya terhadap kepala kejari yang baru setelah pulang dari tanah suci. ”Kami hanya sebagai perwakilan dari Bapak Kajari, nantinya kami pasti akan sampaikan,” katanya. Ketika disinggung masalah tuntutan mahasiswa, pihaknya mengatakan semua kasus itu sudah menjadi atensi kejari. ”Semua itu sudah dibahas, dan kasus sampai saat ini terus berjalan dan tidak akan mandek di Kejari,” terangnya. (edy/mk)

ADVERTORIAL

STAIN Pamekasan Mengungguli PTAIN se-Jawa Timur PAMEKASAN - Setelah salah seorang dosennya berhasil mendapatkan penghargaan di sejumlah negara karena prestasi hasil karya tulisnya, giliran civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan melengkapi kesuksesan kinerja. Perguran Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di Madura itu berhasil masuk sepuluh besar dalam penilaian kinerja yang dilakukan Inpektorat Jenderal Kementrian Agama (Kemenag) RI pada Kanwil Kemenag dan PTAIN se Indonesia Tahun 2013. STAIN Pamekasan juga dinobatkan sebagai peraih nilai tertinggi se-Jatim, dalam audit kinerja yang dilakukan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama RI. Bahkan berhasil mengungguli koleganya, yakni Kantor Wilayah Kemanag Jawa Timur dan Kantor Kemenag Pamekasan, yang tidak masuk dalam daftar sepuluh besar.

Hasil audit tersebut disampaikan Ketua Tim Penilai dari Inspetorat Jenderal Kemenag RI, Faidullah Djamal, yang menyatakan STAIN Pamekasan memperoleh nilai cukup tinggi. Di Jawa Timur, hanya perguruan tinggi tersebut yang masuk dalam deretan kinerja terbaik. ”Nilai audit STAIN Pamekasan cukup tinggi, mencapai 81,74. Ini angka yang luar biasa,” ungkapnya, kemarin, melalui telepon. Informasi tersebut membuat civitas akademika STAIN Pamekasan merasa bangga dan bersyukur, serta berjanji akan terus berupaya meningkatkan kinerjanya

dengan target tahun depan, peringkat tersebut naik ke peringkat yang lebih tinggi. Wakil Ketua II STAIN Pamekasan Achmad Muchlis, mengucapkan terima kasih kepada semua pegawai dan civitas akademika STAIN atas kerja keras yang penuh kehatihatian dan ketelitian. Menurut Muchlis, dalam audit kinerja ini, kinerja seluruh personel STAIN dipelototi oleh Itjen Kemenag RI selama 24 hari di Pamekasan, sejak 8 Juli hingga 1 Agustus lalu. Dijelaskan Muchlis, yang diaudit itu meliputi stakeholder berhasil mengumpulkan nilai (51,41), internal proses (11,33), pembelajaran dan pertumbuhan (8,78), dan keuan-

gan (10,22). Prestasi ini sebenarnya mempertahankan prestasi sebelumnya. Sebab, pada 2012 lalu, STAIN Pamekasan juga mendapat penghargaan dari Itjen Kemenag RI Tingkat Nasional, bersama empat Satuan Kerja lainnya sebagai lima terbaik se-Indonesia dalam hasil audit keuangan BPK. Lima terbaik nasional itu adalah Kanwil Kemenag Sumatra Selatan, Kanwil Kemenag Jawa Barat, STAIN Antasari Banjarmasin, STAKN (Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri) Martapura, dan STAIN Pamekasan. Ketua STAIN Pamekasan Taufiqurrahman mengaku bangga atas nilai hasil audit yang dilakukan oleh Kemenag RI tersebut. Karena penilaian itu, akan menjadi modal utama bagi civitas akademika STAIN Pamekasan, untuk meningkatkan kinerjanya dan terus berupaya mendapatkan nilai terbaik. (awa/muj/rah).

PAMEKASAN – Mendekati hari raya Idul Adha, aksi pencurian hewan di kabupaetn Pamekasan semakin menjadijadi. Pada malam Senin (30/9) dini hari, sepasang sapi milik Sahrawi, warga Dusun Lancar Daja, Desa Lancar, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, dibawa kabur kawanan pencuri. Warga yang melakukan pengejaran justeru dilempera dengan bondet, sehingga nyaris menimbulkan korban jiwa. Muslim, tetangga korban mengatakan, sepasang sapi limosin milik korban dibawa kabur sekitar pukul 02.30 dari kandangnya. Saat itu pemiliknya hendak tidur karena sudah capek menjaga sapinya. Setelah tertidur, kawanan pencuri diduga memasuki kandangnya dan membawa kabur sapi yang ditaksir seharga Rp 24 juta itu. Sapi baru diketahui setelah tetangga korban melihat ada orang membawa sapi ke arah timur rumah korban. Setelah dicek di kandang milik korban, ternyata sepasang sapi itu sudah raib. Warga kemudian menginformasikan menggunakan pengeras suara kepada warga lainnya. Pengejaran dilakukan warga dengan cara menutup akses jalan menuju keluar Desa Lancar. Bahkan ada warga yang mengejar sampai ke Kecamatan Peragaan, Kabupaten Sumenep. Pengejaran yang dilakukan warga berhasil mengetahui pelarian kawanan pencuri di Desa Peragaan Laok, Kecamatan Peragaan, Sumenep. Saat itu satu ekor sapi dibawa kawanan pencuri dengan berjalan kaki. Warga yang hendak menangkap pelaku gagal total setelah dilempari bondet oleh kawanan pencuri. “Tidak ada yang berani mendekat ke pelaku pencurian sapi karena sudah dilempari bom ikan,” katanya. Ditambahkan Muslim, sapi yang dibawa kabur pelaku sengaja dipisah dengan sapi yang satunya. Hanya saja, satu sapi yang nyaris berhasil ditangkap di Desa Peragaan Laok, gagal karena warga hanya membawa senjata tajam. Sedangkan pelakunya menggunakan bondet. Bahkan warga sampai dilempari sebanyak tiga kali. Sampai pagi hari, seekor sapi lainnya belum diketahui keberadaannya. Warga yang melakukan pengejaran akhirnya kembali dengan tangan kosong. Pencurian hewan (curwan) di daerah perbatasan Pamekasan-Sumenep ini merupakan yang kesekian kalinya. Dua bulan sebelumnya, sepasang sapi milik Muhamamd Suhemi, di Dusun Ares Tengah, Desa Lancar, juga dicuri maling. Pelaku juga menggunakan bondet untuk menyerang warga agar tidak melakukan pengejaran. Penggunaan bondet sebagai senjata untuk menyerang warga ini, sudah berlangsung cukup lama. Warga ingin melawan pelaku dengan bondet pula. Namun warga takut karena kepemilikan bondet melanggar undangundang. Maraknya pencurian hewan ini belum mendapat penanganan maksimal dari aparat kepolisian setempat. Setiap sapi yang dicuri maling kebanyakan tidak dilacak. Kalaupun bisa diketahui keberadaannya, pemilik sapi harus membayar uang tebusan separuh harga sapi kepada pelaku. Sebelumnya, Waka Polres Pamekasan Kompol Ichwanudin mengakui maraknya pencurian sapi di wilayah perbatasan sulit diungkap. Hal ini terjadi, karena korban tidak melapor kepada kepolisian. Kalaupun ada yang melapor, polisi juga masih kesulitan untuk melakukan penyelidikan karena sapi hasil curian kebanyakan dibawa kabur ke wilayah hukum Sumenep. “Pencurian sapi ini sedikit sekali yang melapor dan kalau memang dibawa lari ke Sumenep, tentu kami harus berkoordinasi dengan Polres setempat,” katanya. (uzi/muj/rah)

doni heriyanto/koran madura

MENGOBATI: Latifah saat mengobati pasiennya dengan metode naktak ola', Senin (30/9) kemarin.

NAKTAK OLA’

Metode Pengobatan Khas Madura Mulai Punah BANGKALAN - Banyak hal peninggalan tradisi masyarakat Madura yang mulai ditinggalkan dewasa ini. Mulai budaya, pakaian, hingga metode pengobatan yang tak lain adalah peninggalan nenek moyang masyarakat Madura. Budaya peninggalan nenek moyang yang mulai menghilang di antaranya adalah tradisi Naktak Ola' (Buang ulat). Sebuah metode pengobatan tradisional khas Madura ini, kini hanya dipertahankan olebh beberapa orang saja di Bangkalan. Latifah (52), warga Pangeranan ini merupakan generasi ketiga dari keluarga yang mempertahankan metode pengobatan naktak ola'. Menurutnya, nenek dia yang memperkenalkan metode ini, dilanjutkan oleh ibunya, hingga dirinya sekarang. "Metode ini peninggalan nenek, terapi ini dilakukan kepada penderita gatal-gatal yang tak kunjung sembuh, biasanya dalam bagian luka dan gatal penderita itu banyak ulat kecil seukuran parutan kelapa, ulat-ulat ini yang kami keluarkan agar derita penderita tidak berkelanjutan," papar wanita paruh baya ini. Dengan metode tersebut, pasien cukup direndam dengan air panas pada bagian luka atau gatal yang dideritanya. Setelah itu, pada bagian tersebut dipukulnya berkali-kali dengan daun meronggih (daun kelor), dimana sebelumnya sebuah daun pisang yang telah diolesi minyak khusus terlebih dahulu diletakkan di bawah bagian luka yang akan dipukuli dengan daun meronggih tadi. Setelah itu, puluhan ulat yang berasal dari luka pasien dan seukuran parutan kelapa terjajar di daun pisang tadi. (dn/rah)


10

SUMENEP

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

IBADAH HAJI

Pemberangkatan CJH Hamil Ditunda PAKAI REKENG Dua Joki memacu pasangan sapi mereka pada karapan sapi di Lapangan Durbuk, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Terkait dengan instruksi Presiden tentang pelarangan penggunaan rekeng, paguyuban karapan sapi Sumenep tetap bersepakat melaksanakan karapan sapi pakai rekeng pada ajang lomba tingkat kabupaten pada 6 Oktober mendatang.

BUDAYA MADURA

Karapan Sapi Tetap Pakai Rekeng

SUMENEP- Paguyuban karapan sapi Sumenep tetap bersepakat melaksanakan karapan sapi pakai rekeng pada ajang lomba tingkat kabupaten yang akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober. Lomba tersebut juga dimaksudkan sebagai penegasan sikapnya dalam menolak instruksi presiden pada ajang lomba karapan sapi memperebutkan Piala Presiden 2013. Dalam surat instruksinya, presiden menghendaki pelaksanaan karapan sapi tanpa menggunakan rekeng. Rekeng adalah adalah tradisi menyiksa sapi saat karapan, yakni dengan mencambuk badan sapi memakai cambuk berpaku. Luka bekas cambukan diolesi spiritus, cabe rawit, dan balsem. Tujuannya agar sapi berlari lebih cepat. Presiden menginstruksikan mengikuti pakem baru menggunakan pakkopak (tanpa kekerasan). Wakil Ketua Pengurus Harian Paguyuban Karapan Sapi Sumenep Isnaini Saleh, memaparkan, keputusan untuk menolak instruksi presiden tersebut tidak hanya dilakukan oleh Paguyuban Karapan Sapi yang berada di Sumenep. Penolakan yang sama juga dilakukan oleh Paguyuban kerapan sapi lainnya, seperti Kabupaten Pamekasan, Sampang maupun Bangkalan. “Kami sudah putuskan dalam rapat bersama kemarin di Bangkalan, bahwa instruksi presiden tetap kami tolak,” jelasnya, Senin (30/9). Lomba tingkat kabupaten,

menurutnya, tetap akan berlangsung pada tanggal 6 Oktober untuk mewakili ajang Piala Presiden untuk bakorwil Madura. Ia mengatakan, apapun resikonya, setelah penolakan instruksi kepada presiden itu tetap akan dihadapi. Sebab, instruksi itu dianggap oleh para anggota paguyuban kerapan sapi melenceng dari tradisi. Budayawan Madura Edy Setiawan mengatakan, tradisi karapan sapi menggunakan rekeng sudah menjadi akar budaya karapan sapi di Madura. Sehingga, untuk memutuskan menggunakan pakkopak dianggap menyalahi warisan tradisi yang diterimanya secara turun temurun. “Menggunakan rekeng dan pakkopak, soalnya juga mempengaruhi daya jual sapi karapan. Makanya mereka tidak bersedia. Meskipun presiden sekalipun yang menginstruksikan,” tuturnya. Dia mengatakan, untuk mengekstraksi tradisi yang sudah berurat-berakar agar jadi tradisi yang baru memang sangat sulit. Karapan sapi sebagai tradisi Madura, menjadi kebanggaan

masyarakat yang bagian-bagiannya sudah dipatenkan dalam naluri dan hati masyarakatnya. “Kalau mereka tidak mau wajar, seandainya saya punya sapi, tentu akan bersikap yang sama dengan mereka untuk menolak instruksi Presiden,” pungkasnya. Sesalkan Gubernur Isnaini Saleh yang juga anggota dewan menyesalkan pembekuan karapan sapi yang memperebutkan piala presiden. Menurutnya, tidak semestinya pemerintah provinsi langsung membekukan perlombaan tersebut. Katanya, pembekuan tersebut merupakan pembunuhan budaya Madura. “Membekukan karapan yang sudah menjadi ajang tahunan sejak puluhan tahun yang lalu tersebut merupakan langkah yang salah. Pasalnya itu akan berakibat pada keberlangsungan tradisi warisan leluluh Madura sejak dulu,” katanya, Senin (30/9). Jika memang terdapat persoalan dalam penyelenggaran perlombaan tersebut, terangnya, seharusnya pemerintah tidak langsung mengeluarkan kepuatusan untuk membekukan. Masih ada solusi lain yang bisa dilakukan. ”Kan pembekuan itu bukan jalan satu-satunya untuk memutuskan budaya karapan sapi itu,” terangnya. Menurutnya, kalau permasalahannya terdapat pada aturan yakni, pakem baru dan pakem lama. Pemerintah bisa menyeleng-

garakan karapan dengan dua aturan tersebut. Sehingga masyarakat dapat memilih mau mengikuti pekem yang lama atau yang baru. ”Kalau persoalannya adalah aturan, laksanakan saja semuanya,” terangnya. Sehingga dengan itu, pakem baru bisa memperkaya budaya Madura bukan malah meniadakan budaya yang sudah ada sejak turun temurun. ”Pekem baru tersebut bisa dijadikan sebagai penambahan terhadap budaya Madura,” jelasnya. Pemerintah diminta bijak dalam menyikapi persoalan tersebut. Apalagi posisi pemerintah adalah memfasilitasi dan membina budaya di daerah, bukan malah meniadakan. Apalagi pakem baru tersebut belum diketahui, apakah masyarakat tersebut mau menerimanya. Yang aneh, lanjutnya, pada saat Sukarwo belum menjadi Gubernur, Syaifullah Yusuf, wakil gubernur, pernah menyumbang hadiah berupa mobil Avansa pada kejuaraan karapan sapi se-Madura di kecamatan Waru, Kabupaten Pemekasan. Sebelumnya, penah menjadi perselisihan di antara pemilik sapi badan koordinasi wilayah (bakorwil IV), karena didalamnya masih belum mendapatkan kesepakatan dalam aturan, yakni pakem baru dan pakem lama yang akan digunakan sebagai aturan dalam lomba karapan sapi keresedenan tahun 2013 ini. (athink/edy/mk)

PILGUB JATIM

Penyelidikan Tindak Pidana Pemilu Dihentikan SUMENEP– Penyelidikan dugaan tindak pidana pemilu yang dilakukan NH, warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, dihentikan. Gakumdo menganggap, NH yang diduga melakukan pencoblosan dua kali di TPS 4 dan 5, Karang Anyar, tidak memenuhi unsur pidana pemilu. Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumenep Zamrud mengatakan, kasus dugaan tindak pidana pemilu

yang dilakukan NH itu tidak bisa dilanjutkan ke tahap penyidikan, alasannya dinilai tidak cukup bukti, tidak memenuhi sarat tindak pidana pemilu oleh Gakumdu. ‘’Kami tetap menilai kasus itu memenuhi unsur pidana pemilu, tapi Gakumdu menganggap tidak memenuhi, ya terpaksa kasus itu harus dihentikan. Tidak bisa dilanjutkan ke tahap penyidikan,’’

kata Zamrud kepada wartawan, Senin (30/09). Dia menegaskan, dalam kasus ini pihaknya telah memeriksa 6 orang dari unsur PPS dan KPPS, tinggal yang bersangkutan tidak bisa dihadirkan karena menghilang dari rumahnya sejak penyelidikan. Namun, berdasarkan rapat sentra Gakumdu, kasus itu tidak dapat dinaikan ketahap penyidikan, karena kejari dan polisi menilai

masih belum penuhi unsur pidana. ‘’Keputusan Gakumdu kasus itu dihentikan,’’ ujarnya. Sebelumnya, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sumenep menemukan dugaan tindakan pidana pemilu pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada 29 Agustus lalu yang dilakukan NH, warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget. (athink/mk)

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDA 1

RABU 17 JULI 2013 NO.0161 | TAHUN II Koran Madura

RABU

17 JULI 2013

Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

g PAMANGGHI

Kalah Oleh : Benazir Nafilah

Kolumnis, tinggal di Sumenep

Bersyukur dengan apa yang ada pada diri, memang sulit. Terutama terkait keberadaan fisik. Selalu saja ada rasa tak puas, merasa kurang ini, kurang itu dan sebagainya. Ini terutama dirasakan oleh mereka yang merasa penampilan fisik di atas segalanya. Menganggap orang lain, hanya akan tertarik pada penampilan fisik. Perasaan itu, makin mengemuka terutama bila yang bersangkutan seorang selebrity, yang mengandalkan penampilan permukaan fisik. Bukan pada kualitas kemampuan pada bidang yang ditekuni. Seorang penyanyi, yang suaranya paspasan, paling mudah terjebak ketakpuasan fisik. Maklum saja, ia ingin penonton lebih memperhatikan fisiknya ketimbang suaranya, yang memang kurang memadai. Yang ironis lagi, banyak artis yang

Rp.

350 PERBULAN

.000

SUMENEP - Indriyani (29), jalon jemaah haji (CJH) asal Kecamatan Batang-Batang, Rabu (25/9) gagal diberangkatkan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep, menundanya karena dinyatakan positif hamil. Dokter menyarankan untuk ditunda pemberangkatannya. “Jadi, bukan gagal ya, hanya ditunda. Sehingga ibu Indriyani tidak bisa berangkat pada hari Rabu kemarin,” kaya Kasi Kaji Kankemenag Sumenep, Jono Hadi, Senin (30/9). Dia menjelaskan bahwa pada Kamis malam kemarin, berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, ternyata Indriyani dinyatakan hamil muda. “Sehingga kantor kesehatan merekom bahwa Indriyani tidak boleh berangkat, sehingga terpaksa kami tunda pemberangkatan hingga dia selesai pendarahannya,” jelasnya. Penuturan Hadi, Indriyani kini JEMAAH HAJI SUMENEP masih dirawat di rumahnya. “Menurut hasil koordinasi kami dengan pihak keluarga, Indriyani tiga hari sudah mulai haid. Jika dalam dua hari ini masa haidnya selesai, maka tanggal 3 langsung saya panggil untuk memeriksa pihak terkait. Sehingga nanti akan saya bawa ke Surabaya untuk berangkat ke tanah suci,” pungkasnya. Sebanyak 687 CJH Sumenep yang terdiri dari kloter 32 dan 33 sudah diberangkatkan. Kini menurut keterangan Jono, kondisi CJH masih sehat. “Alhamdulillah masih normal dan sehat wal afiat, cuma ada satu ada dua orang menderita batuk. Tetapi tidak parah kok, itu hal biasa. Semoga tetap sehat dan pulang dengan selamat hingga menjadi haji yang mabrur,” imbunya. (sym/mk)

KAMBING MADURA banyak dijual ke Kalimantan karena harganya lebih mahal daripada di pasar lokal. Harga Kambing besar antara Rp. 1.5 - Rp. 2 juta rupiah.

JELANG IDUL ADHA

Kambing Madura Banyak Dipasok ke Kalimantan SUMENEP – Mahalnya harga kambing menjelang hari raya Idul Adha, para pedagang kambing Sumenep memborong kambing kurban untuk dipasok ke Kalimantan. Harga jual di Kalimantan lebih mahal dan lebih menguntungkan ketimbang harga jual di pasaran lokal Madura. Harga jual kambing di pasaran Kabupaten Sumenep terus naik. Untuk kambaing sedang yang biasanya kisaran 750 ribu per ekor naik menjadi Rp 1,5 juta. Sedangkan kambing besar dari Rp 1,5 juta naik menjadi Rp 2 juta. Sedangkan harga jual di Kalimantan lebih mahal. Untuk kambing besar berkisar Rp 2,8 juta hingga Rp 3 juta. Sehingga, para pedagang lebih tertarik memasok kambing lokal Madura ke Kalimantan untuk mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar. “Selain itu, daging kambing lokal Madura, banyak diminati daerah lain. Sebab, daging kambing Madura jauh lebih bagus , sehingga memasuki musim kurban kambing Madura selalu saja menjadi incaran para pengepul daerah lain untuk dijadikan hewan kurban.” kata Hasan, pedagang kambing Sumenep saat tengah memborong kambing Kurban di Pasar Bangkal Sumenep, Senin (30/9). Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Sumenep Arif Rusdi, beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi terkait persiapan stok daging pada hari raya Idul Adha, mengaku akan tercukupi. Warga Kabupaten Sumenep diminta tidak perlu khawatir akan kekurangan stok daging. Dikatakan pula, di Kabupaten Sumenep masih aman dari daging berbahan pengawet atau daging yang mengandung bahan-bahan kimia. Semua daging yang ada dijamin keaslian dan kesehatannya. Karena daging yang ada di pasaran berasal dari daging lokal bukan daging impor. “Sejauh ini Sumenep belum ada daging impor, meski di daerah lain marak daging impor,” terangnya. (sai/mk)

Satu Hati untuk Bangs a

HUBUNGI: SUMENEP : 081939363544 (HOSNAN) PAMEKASAN : 087850600243 (MUSLIM) SAMPANG : 087775094464 (ULUM) BANGKALAN : 087750670878 (RIDWAN) SURABAYA : 081235249119 (ARI)


SUMENEP

11

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

Petani Garam Mengadu ke Wakil Rakyat SUMENEP – Petani garam asal Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, mengadukan anjloknya harga garam ke dewan perwakilan rakyat daerah Sumenep, Senin (30/9). Harga garam di pasaran dinilai tidak sesuai dengan harga yang pemerintah tetapkan.

PENGENDARA MOTOR melintas di depan Alat Peraga Kampanye (APK). Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumenep menginventarisasi kemungkinan pelanggaran alat peraga kampanye pemilu legislatif 2014.

PEMILU 2014

Panwaslu Inventarisasi Kemungkinan Pelanggaran Peraga Kampanye SUMENEP - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, masih menginventarisasi kemungkinan adanya pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye partai politik maupun calon anggota legislatif peserta Pemilu 2014. Ketua Panwaslu Sumenep Zamrod, Senin, menjelaskan, zona dan tata cara pemasangan alat peraga kampanye oleh partai politik maupun calon anggota legislatif (caleg) peserta Pemilu 2014 telah diatur secara tegas melalui Peraturan KPU RI Nomor 15 Tahun 2013. “Aturan itu dinyatakan berlaku sejak 28 September 2013, dan selanjutnya parpol maupun caleg yang akan maju pada Pemilu 2014 harus mematuhinya. Saat ini, kami masih melakukan evaluasi sekaligus inventarisasi terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran pemasangan alat peraga kampanye,” katanya. Dalam Peraturan KPU RI Nomor 15 Tahun 2013 yang ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Keputusan KPU Sumenep tertanggal 28 September 2013, disebutkan lokasi pemasangan alat peraga kampanye oleh parpol maupun caleg Pemilu 2014 tersebar di 332 titik. Jumlah lokasi pemasangan alat peraga kampanye di Sumenep itu setara dengan jumlah desa/kelurahan, karena di masing-masing desa hanya ditentukan satu lokasi. Selain itu juga diatur secara teknis alat peraga kampanye yang akan dibuat oleh parpol maupun caleg, seperti caleg tidak boleh memasang baliho, karena baliho merupakan alat peraga kampanye yang hanya bisa dibuat oleh parpol. “Kami telah meminta jajaran kami di bawah, mulai panwaslu tingkat kecamatan (panwascam) maupun petugas pengawas lapangan (PPL) untuk mencermati alat peraga kampanye parpol maupun caleg yang sudah ada di wilayahnya,” ujarnya. Kalau ada alat peraga kampanye parpol maupun caleg yang terpasang di luar zona yang sudah ditetapkan KPU Sumenep, kata dia, pihaknya telah meminta panwascam maupun PPL untuk segera memberikan laporan dan akan ditindaklanjuti secepatnya. “Kami berharap pimpinan parpol dan caleg memiliki kesadaran untuk menaati Peraturan KPU RI Nomor 15 Tahun 2013. Kalau ternyata masih ada yang memasang alat peraga kampanye tidak sesuai aturan, tentunya kami akan melakukan penertiban supaya semuanya sesuai aturan main yang ada,” ucapnya. Sementara itu, komisioner KPU Sumenep Hidayat Andiyanto menjelaskan, panwaslu dan jajarannya sudah bisa melakukan tindakan terhadap adanya alat peraga kampanye yang dipasang di luar zona yang ditentukan. “Peraturan KPU RI Nomor 15 Tahun 2013 dinyatakan mulai berlaku sejak 28 September 2013. Kalau ternyata ada pelanggaran, panwaslu sudah bisa melakukan tindakan,” katanya. (ant/mk)

Kepala Desa Pinggir Papas Abd. Hayat, usai mendampingi warganya mengadu ke dewan, mengatakan, harga tersebut tidak fair bagi petani. Kualitas garam bagus, tetapi harganya semakin anjlok. Harga garam yang berdasarkan patokan pemerintah K1 adalah Rp 750.000 dan K2 adalah Rp 550.000. Namun, kenyataan di lapangan justru berbeda, harga garam jauh dari harapan, yaitu K1 Rp 350.000 dan K2 adalah Rp 300.000. “Ini sangat jauh dari harapan. Sehingga kedatanggan kami ke sini, selain mengadu harga garam yang anjlok, pula kami ingin minta ketegasan pemerintah dalam menjalankan aturan yang berlaku, baik legislatif maupu eksekutif. Karena selama ini kami lihat, pemerintah kurang perhatian terhadap masyarakat petani, terutama petani garam,” katanya di gedung dewan Jalan Trunojoyo. Pemerintah diminta tidak hanya sekadar membuat aturan, tetapi tidak bisa mengawasi aturan yang telah dibuatnya. “Parahnya kadang, persoalan kebijakan masih saling lempar ketika kami konfirmasi kepada pihak terkait,” ucapnya.

Hayat menjelaskan, sekarang perhektare yang sudah dipanen oleh petani sudah sebanyak 20 hingga 25 ton garam. “Ini masih belum puncaknya. Biasanya, kalau sudah puncak panen, jika cuaca mendukung, kurang lebih sekitar 60 hingga 70 ton garam perhektarnya,” jelasnya. Menurut pengakuan para petani garam, produksi garamnya dijual kepada para tengkulak yang sudah biasa beli di pasaran. Yaitu seperti Budiono, Garindo, Susanti, dan lain. “Iya, sementara ini, mereka jual kepada tengkulak seperti Garindo, Susanti dan Budiono,” ujarnya. Sementara disinggung pihak PT Garam yang biasanya dijadikan sebagai penyeimbang harga garam sejuah ini masih belum membuka. Padahal menurutnya, PT Garam sebagai mitra pemerintah sudah seharusnya turun tangan ketika harga garam anjlok. “Yaitu, menyerap garam rakyat, karena hal ini adalah amanah undang-undang,” tandansnya. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Hunain Santoso, mengatakan, aspirasi petani tersebut akan segera dikoordinasikan dengan pihak-pihak

terkait. Menurut Hunain, perlu segera mengambil langkah, sebab bulan ini adalah musim panen petani. “Kedatangan teman-teman petani ke dewan akan kami akomodir dan akan dikoordinasikan dengan komisi terkait, sebab seharusnya yang menemui mereka adalah komisi B, berhubung ada rapat pansus penyertaan modal, maka kami atas nama pimpinan menemui mereka, dan nanti akan dikoordinasikan dengan komisi B. Termasuk juga agar secepatnya dirapatkan de-

ngan pihak eksekutif,” katanya kepada wartawan. Politisi PDI Perjuangan tersebut sangat berharap agar pengalaman tahun-tahun sebelumnya tidak lagi terulang bagi para petani. “Artinya, harga garam mereka dibeli murah. Dan hasil koordinasi itu akan segera kami rekomendasikan kepada pemerintah seperti apa yang diminta dan diharapkan oleh temanteman petani, sehingga dalam hal ini kita harapakan ada solusi-solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan harga,” jelasnya. (sym/mk)

IKLAN BARIS Warung Makan

PUTRA RONGGOLAWE

MERIAM PENGUSIR BURUNG. Sejumlah anak memainkan meriam untuk mengusir burung di area persawahan di Dusun Gombyok, Kelurahan Gempeng, Pasuruan, Jatim, Senin (30/9). Meriam yang terbuat dari kaleng bekas tersebut cukup membahayakan saat dimainkan dikarenakan berisi spiritus.

KECELAKAAN

Ledakan Bondet Berakibat Hilangnya Dua Tangan SUMENEP – Samu’ei (40), warga Desa Talaga, Kecamatan Ganding, kehilangan kedua tangannya setelah bondet yang digenggamnya meledak saat hendak dilemparkan pada sekelompok orang tak dikenal yang menyatroni rumahnya, Minggu (29/9) sekitar pukul 18.00. Berdasarkan informasi yang dihimpun Koran Madura, korban yang menjabat sebagai kepala dusun merasa keamanan daerahnya terganggu dengan kehadiran orang tak di kenal, yang sejak sore bergerombol di sekitar kamar mandinya yang terletak di sebelah timur tempat tinggalnya. Karena penyatron tidak kunjung pergi hingga sekitar pukul 18.00, korban mengambil potas yang diduga miliknya sendiri yang tersimpan di dalam rumahnya dan hendak dilemparkan pada para penyatron. Namun, saat korban melintas di sekitar kamar mandinya yang licin, korban terpeleset sehingga bondet

yang dipegangnya meledak seketika dan membuat korban terkapar dengan anggota tubuhnya hangus serta dua tangannya hilang. Pada saat itu pula, para penyatron kabur di tengah kegelapan malam. Dan hingga saat ini belum diketahui siapa dan apa motif sekelompok orang menyatroni rumah korban. Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Dokter yang menangani korban ledakan, Achmad Kurniawan, mengatakan, luka yang dialami Samu’ie sangat parah. Bahkan kedua tangnnya sampai lepas dan juga mengalami luka bakar disekujur tubuhnya. Korban harus mendapat perawatan dan dioperasi plastik. ”Setelah sampai di sini lukannya sudah sangat kritis, bahkan kalau di sini peralatannya tidak ada, sehingga harus dirujuk ke Surabaya,” katanya.

Ketika disinggung mutif dari luka bakar yang dialami korban, pihaknya tidak banyak berkomentar.Dia hanya bisa menjelaskan kondisi fisik saat korban masuk ke RSUD. ”Kalau kronologsnya itu bukan kewenangan kami, Mas. Itu adalah kewenagan pihak kepolisian. Silakan saja tanya ke pihak kepolisian saja,” terangnya. Sementara Polsek Ganding AKP Hasanuddin mengatakan, dirinya sebelumnya merasa terkejut setelah mendapatkan kabar dari masyarakat akan adanya ledankan itu, sehingga dirinya bersama beberapa personelnya langsung mendatangi TKP. “Setelah kami ada kabar dari masyarakat, kami langsung ke TKP. Ternyata setelah sampai memang benar adanya ledakan yang dahsyat itu,” katanya. Lebih lanjut, Hasanuddin, mengatakan, haigga saat ini pihak kepolisian Polsek Ganding masih

belum bisa memastikan penyebab ledakan. ”Kami masih mendalami tentang motif ini, mulai dari barang bukti maupun dari keterangan dari warga sekitar,” ujarnya. Dari hasil pengumpulan barang bukti di TKP, pihak kepolisian sudah mendapatkan barang bukti berupa pecahan kaca rumah korban dan lakban yang diduga sebagai pengaman bodet itu. ”Kami akan terus melakukan penyelidikan sampai benar-benar ditemukan penyebab ledakan itu,” tukasnya. Sementara kades Telaga Abdul Hadi, saat mau dikonfirmasi di RSUD Moh. Anwar Sumenep, engan untuk memberikan komentar, dengan alasan masih sibuk mengurusi administrasi. ”Maaf bukannya kami tidak mau membantu taman-teman, tapi saat ini kami harus mengurusi berkas untuk korban, karena korban saat ini masih mau dirujuk ke Surabaya,” kataya dengan singkat. (edy/mk)


12

PAMEKASAN

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210| TAHUN II

PERTANIAN

Pemkab Tidak Mengakui Kelangkaan Pupuk

JUDI SABUNG AYAM. Sejumlah tersangka judi sabung ayam beserta barang bukti ayam jago aduan saat gelar perkara di Mapolres Kediri, Jawa Timur, Senin (30/9). Polres Kabupaten Kediri berhasil menggrebek arena judi sabung ayam yang beromzet puluhan juta rupiah di dua tempat berbeda di Desa Kunjang, Kecamatan Ngancar dan arena judi sambung ayam di Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri, dan berhasil mengamankan 34 orang tersangka, 30 ayam aduhan, 50 kendaraan roda dua dan uang belasan juta rupiah dari arena sabung ayam tersebut.

Perencanaan Terminal Kargo Terkesan Abal-abal

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan membatah telah terjadi kelangkaan pupuk di wilayah itu. Persediaan pupuk diakui masih tersedia di sejumlah kios dan belum terserap secara keseluruhan. Kepala Bagaian Sumber Daya Alam Pamekasan, Djumhari Ghani (30/9) mengatakan ketersedian pupuk pada musim hujan mendatang sudah bisa dipastikan aman, karena stok pupuk mulai tingkat kios hingga distributor masih dianggap cukup. Masih cukupnya persediaan pupuk itu karena pada musim tanam tembakau lalu angka serapan pupuk tidak terlalu tinggi karena kondisi cuaca. Menurut Djumhari, akibat terjadi cuaca buruk pada musim kemarau lalu, banyak petani yang tidak melakukan penanaman tembakau sehingga pupuk yang disiapkan untuk tanaman itu bisa digunakan pada musim tanam berikutnya. Hanya saja, kata dia, untuk mendapatkan pupuk yang bersubsidi tetap harus melalui kelompok tani. Sedang untuk perseorangan diharuskan menggunakan pupuk non-subsidi yang harganya lebih mahal. Hal itu dimaksudkan agar penyaluran pupuk bersubsidi bisa lebih tepat sasaran. “Dari pemantauan yang kami lakukan, tidak ada kelangkaan pupuk. Justru

sekarang di kios-kios banyak yang belum terserap. Jadi kami memastikan pada musim tanam yang akan datang, persediaan aman,” kata Djumhari Ghani.

Bahkan, kata dia, persediaan pupuk bersubsidi di kioskios masih cukup banyak, karena banyak kelompok tani yang tidak memanfaatkannya. Sayangnya, Jumhari Ghani tidak dapat menyebutkan jumlah pasti ketersedian stok pupuk di wilayahnya. Bahkan, kata dia, persediaan pupuk bersubsidi di kios-kios masih cukup banyak, karena banyak kelompok tani yang tidak memanfaatkannya. Sayangnya, Jumhari Ghani tidak dapat menyebutkan jumlah pasti ketersedian stok pupuk di wilayahnya. Sebelumnya, sejumlah petani mengaku kesulitan mendapatkan pupuk untuk persediaan musim tanam jagung mendatang. Selain sulit didapatkan, harganya juga cukup tinggi mencapai Rp 7 ribu per kilogram. (oni/muj/ rah)

Pihak Dishubkominfo Dimintai Penjelasan Proyek Mangkrak tersebut PAMEKASAN - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan menilai perencanaan terminal barang di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan kurang matang. Akibatnya, keberadaan fasilitas tersebut belum bisa dimanfaatkan. Ketua Komisi B, Hosnan Ahmadi mengatakan di terrminal tersebut belum ada fasilitas memadai, sehingga bisa dipastikan dalam waktu dekat belum bisa dimanfaat-

kan. Pihaknya sudah mengundang pimpinan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat untuk meminta penjelasan soal hal tersebut. Say-

angnya, Hosnan tidak menjelaskan apa hasil pertemuan komisinya dengan pimpinan instansi tersebut. Untuk penyelesaian pembangunan terminal yang dikhususkan untuk barang tersebut, pada anggaran 2014, pemerintah setempat kembali mengajukan tambahan dana. Tambahan itu dialokasikan untuk menambah fasilitas berupa gudang dan alat bongkar muat barang serta lampu penerangan.

Hosnan menjelaskan masih banyak tambahan fasilitas lain yang juga sangat dibutuhkan. Namun penganggarannya disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada. Menurut Hosnan, seharusnya, jika perencanaan pembangunan Terminal Kargo itu matang, maka anggaran yang diajukan berada pada satu paket. Namun yang terjadi saat ini adalah mengajukan anggaran satu persatu, sehingga

dipastikan terminal tersebut tidak segera bisa digunakan. Mangkraknya terminal tersebut sudah lebih dari satu tahun. Sebelumnya pembangunan proyek tersebut telah menghabiskan anggaran Rp 7 miliar dari APBD Jawa Timur. Terminal itu rencanaya akan digunakan sebagai tempat transit barang untuk mendukung kebijakan pemerintah setempat agar kendaraan besar pengangkut barang tidak masuk kawasan kota. (oni/muj/rah)

BATU BATA

Kemarau Bermanfaat Bagi Produsen PAMEKASAN – Bila kemarau yang mendatangkan krisis air bersih merupakan mudarat bagi sebagian besar warga Pamekasan, namun ternyata ada sebagian kecil di antara mereka justeru merasa diuntungkan dengan kemarau saat ini. Setidaktidaknya, kemarau telah serasa membawa manfaat bagi para produsen batu bata merah. Sumardi (47), pembuat batu bata merah di Desa Samatan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Senin (30/9), mengatakan dengan musim kemarau pembuatan batu bata merah tersebut meningkat hingga 100 persen jika dibandingkan saat musim hujan. Pada musim hujan tentu sangat mempengaruhi produksi batu bata merah karena proses percetakan batu bata merah yang berbahan tanah lempung itu sangat membutuhkan sinar matahari yang terhalang oleh hujan dan mendung. Saat musim hujan, ia hanya mampu mencetak 500 sampai 1000 keping batu bata merah perhari. Sedangkan jika musim kemarau seperti sekarang ini, lata Sumardi, mampu mencetak sebanyak 2000 hingga 3000 batu bata merah per hari. Dengan sinar matahari yang sempurna di musim kemarau juga dapat mempercepat proses pengeringan tanah lempung yang sudah dicetak segi empat itu. Semakin banyak hasil cetakan tanah lempung menjadi kepingan batu bata, maka proses pembakaran semakin

sering. Jika pada musim hujan hanya terlaksana sekali pembakaran cetakan kepingan batu batu dalam satu bulan, sedangkan pada musim kemarau bisa dua hingga tiga kali melakukan pembakaran tanah lihat yang sudah dikeringkan

itu.

“Jelas lebih meningkat sekarang, karena tidak ada gangguan hujan. Jadi, mulai pencampuran awal hingga pembakaran lebih cepat,” kata pria asli kabupaten Jember itu. Dia menjelaskan ada em-

pat tahapan yang dilakukan untuk dapat menghasilkan batu bata merah, pertama pencampuran tanah lempung dengan air, pencetakan, pengeringan, dan yang terakhir pembakaran. Proses dari empat tahapan itu jika

dilakukan pada musim kemarau membutuhkan waktu 8 hari, sedang kalau musim hujan bisa 1 bulan bahkan bisa lebih. Dari empat tahapan itu, yang paling lama prosesnya adalah pembakaran yang membutukan waktu 5 sampai 6 hari untuk menghasilkan batu bata merah yang bagus, dengan jumlah 10.000 cetakan dalam satu kali proses pembakaran. Menurut pengakuannya, ia datang dari Kabupaten Jembar bersama istrinya yang juga membantunya dalam pembuatan batu bata merah, meskipun hanya sebagai pekerja saja. Ia dibayar dengan sistem borongan, yaitu Rp 90.000 dalam per seribu batu bata yang dihasilkan, itu sudah termasuk bayaran istrinya. Untuk per seribu batu bata merah dijual sebesar Rp 350.000 belum termasuk biaya ongkos kirimnya. Ia memperkirakan rata-rata per hari batu bata yang dihasilkan terjual hingga 5000 batu bata, dengan pembeli dari sejumlah kecamatan, seperti Kecamatan Pademawu, Tlanakan, Proppo, bahkan hingga ke Kecamatan Omben Kabupaten Sampang. “Rp 350 ribu itu kalau beli langsung di sini, tapi karena ada ongkos jadi harganya menjadi tidak sama tergantung pada jarak yang akan dikirimi. Saya di sini hanya bekerja sama orang, yang punya itu orang Desa Lemper Kecamatan Pademawu,” ungkapnya. (oni / muj/rah)

KRIMINALITAS

Oknum Polisi Dipolisikan karena Salah Tangkap PAMEKASAN - Keluarga Rudi Hartono, warga Dusun Bangkal, Desa Lembung, Kecamatan Galis, Pamekasan, mengadukan dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota Polres Pamekasan ke Bagian Pelayanan dan Pengaduan (Yanduan) Sipropam Polres setempat, Senin (30/09) kemarin. Laporan ini disampaikan karena korban salah tangkap ini mengaku dianiaya dan diiming-imingi sejumlah uang oleh oknum polisi yang menangani kasus tersebut. Munawwir Efendi, sepupu korban usai melapor ke Mapolres Pamekasan kemarin siang mengatakan pada awalnya pihak keluarga tidak mengetahui adanya dugaan penganiyaan terhadap korban. Dugaan penganiayaan itu baru terungkap setelah korban dijemput oleh Kepala Desa Lembung dan Kepala Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan. Ia menjelaskan, Rudi Hartono ditangkap Satreskrim Polres Pamekasan di rumah istrinya di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Minggu (29/09) lalu. Ia ditangkap polisi sekitar pukul 10.00 WIB, karena diduga menggelapkan mobil rental seharga Rp 345 juta. Penangkapan itu mengagetkan pihak keluarga, karena Rudi Hartono tidak pernah melakukan perbuatan sebagaimana dituduhkan kepada dirinya. Saat penangkapan berlangsung, pihak keluarga tidak bisa berbuat banyak termasuk tidak sempat menanyakan surat perintah penangkapan terhadap Rudi Hartono. “Pihak keluarga kaget karena tiba-tiba ada polisi hendak menangkap adik kami saat yang bersangkutan sedang istirahat. Katanya adik saya menggelapkan mobil yang harganya ratu-

san juta,” katanya. Munawwir menduga adiknya sengaja dijebak oleh seseorang berinisial T, yang mendatangi rumah Rudi Hartono beberapa jam sebelum penangkapan. Saat itu, T mengajak Rudi Hartono untuk berbisnis rongsokan ke luar Madura. Tawaran kerjasama itu ditolak karena alasan masih musim kemarau. Namun entah kenapa, T meminta untuk meminjam Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik Rudi. KTP itu diduga disalahgunakan hingga Rudi ditangkap polisi. “Mungkin KTP adik saya diserahkan ke Polisi sehingga ia ditangkap. Padahal adik saya tidak tahu apa-apa soal mobil itu. Parahnya lagi, adik saya dianiaya dan diming-imingi uang Rp 50 ribu setelah disiksa tapi ditolak,” katanya. Munawir menambahkan pihaknya terpaksa melapor ke Propam Polres Pamekasan untuk mencari keadilan. Sebab penangkapan dan penganiayaan terhadap adiknya dinilai sudah merugikan korban. Semula, ia menyatakan tidak akan mempermasalahkan penangkapan yang dilakukan polisi yang belakangan diketahui salah orang. Tetapi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi setempat dinilai keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan. Sementara itu, Kasubag Humas Polres Pamekasan, AKP Siti Mariatun belum bersedia memberi keterangan terkait laporan itu. Ia menyatakan masih akan melakukan pengecekan untuk mengetahui kebenaran laporan itu. “Saya masih mau ngecek dulu, saya belum tahu apakah sudah melapor atau belum, karena saya masih istirahat,” katanya melalui sambungan telepon genggamnya. (uzi/ muj/rah)


PAMEKASAN

13

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210| TAHUN II

USUT KASUS KORUPSI. Massa dari Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) melakukan aksi demonstrasi di Depan Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (30/9). Mereka menuntut pengusutan dugaan kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan mantan Bupati Tulangbawang Provinsi Lampung, Abdurrahman Sarbini (Mance).

Pengesahan PAK Tertunda LKPJ belum Tuntas perlu Diprioritaskan PAMEKASAN - Pengesahan Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) 2013 Kabupaten Pamekasan dipastikan tertunda. Diperkirakan pengesahan anggaran tersebut baru bisa dilakukan pada pertengahan bulan ini. Jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, PAK sudah disahkan pada Bulan September tahun berjalan, sehingga pada bulan Oktober, semua kegiatan pemerintah dari anggaran perubahan tersebut sudah bisa dilaksanakan. “Pembahasan PAK sudah tuntas, tinggal mengirimkan hasil pembahasannya ke

provinsi. Jika sudah turun, kami di DPRD akan melaksanakan Rapat Bamus dan Rapat Paripurna Pengesahan PAK,” kata pelaksana tugas Ketua DPRD Pamekasan, Halili. Ia menjelaskan penundaan pengesahan PAK 2013 ini disebabkan oleh masih belum tuntasnya Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban

(LKPJ), sehingga DPRD mendahulukan penyampaian LKPJ tersebut. Lebih lanjut dikatakan Halili, jika pada akhir Oktober PAK sudah bisa disahkan, maka pada bulan November, semua SKPD sudah bisa melaksanakan semua program yang sudah direncanakan sebelumnya. Dengan target, tidak ada kegiatan yang melewati batas akhir tahun 2013. Karena, menurut Halili, jika mengacu pada tahun-tahun sebelumnya, DPRD sudah mempercepat pembahasan APBD ataupun PAK, tetapi, setelah disahkan, ternyata banyak kegiatan yang mele-

wati akhir tahun. “Tidak ada gunanya kami mengebut pembahasan anggaran, tetapi banyak kegiatan yang belum dilaksanakan tepat waktu,” katanya. Halili berharap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyiapkan rencana kerja yang matang. Sehingga nantinya tinggal merealisasikan rencana yang sudah ada. Anggaran PAK tahun ini, bertambah Rp 21 miliar dari APBD 2013, dan penyerapannya tersebar di sejumlah sektor, baik bidang pendidikan, kesehatan maupun kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum. (awa/muj/rah).

Sejumlah pengunjung berfoto di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta, Minggu (29/9). Setiap tanggal 1 Oktober merupakan peringatan Hari Kesaktian Pancasila sekaligus mengenang korban peristiwa G30S/PKI khususnya Tujuh Pahlawan Revolusi.

Pancasila Belum Menjadi Darah dalam Luka Bangsa Hari ini, Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Bagaimana pemuda memaknai rutinitas peringatan ini? Berikut wawancara Koran Madura dengan Ketua KNPI Pamekasan, Noer Faisal MH. Apa substansi memperingati Hari Kesaktian Pancasila? Makna dari peringatan ini sejatinya refleksi dari segenap warga negara agar menjadikan Pancasila sebagai tolok ukur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Pancasila bukan pusaka serupa keris Mpu Gandring yang hanya disimpan karena dipercaya memiliki kesaktian. Pancasila merupakan ideologi bangsa yang digali dari khazanah budaya bangsa. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari semua sumber hukum di Indonesia. Di manakah saktinya Pancasila? Istilah sakti itu kan hanya personifikasi untuk tidak mengatakan bahwa Pancasila itu selalu up to date. Pancasila selalu sesuai di mana pun dan karena elastisitas ini, Pancasila menjadi sakti. Setiap sila di dalamnya tertata dengan baik dan satu sama

lain tak bisa dipisahkan. Pancasila mendedahkan ajaran berketuhanan, berkeadaban, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial. Bila Pancasila dijadikan sebagai rujukan dari hidup berbangsa dan bernegara, bangsa ini tidak akan terluka. Tetapi sudah lama Pancasla tidak dijadikan darah dalam kehidupan ini. Mestinya semua prilaku anak bangsa berpijak dari dasar negara.

Selain itu, keadilan tidak lagi dimiliki oleh pihak yang berhak mendapatkannya karena hukum sudah tebang pilih. Begitu pula, lompatan jurang yang menganga antara kaya-miskin sudah semakin jauh. Inilah yang menyebabkan bangsa ini terluka. Menurut Anda, apakah laku warga republik sudah menganut ajaran Pancasila?

Tidak sepenuhnya atau sebagian besar tidak seperti itu. Misalnya, tren hidup saat ini sudah individualistik dan semua tahu Pancasila tidak mengajarkan individualisme. Selain itu, keadilan tidak lagi dimiliki oleh pihak yang berhak mendapatkannya karena hukum sudah tebang pilih. Begitu pula, lompatan jurang yang menganga antara kaya-miskin sudah semakin jauh. Inilah yang menyebabkan bangsa ini terluka. Harapan Anda di momentum Kesaktian Pancasila? Saat saya, warga bangsa sudah saatnya kembali ke Pancasila sebelum negeri ini semakin terpuruk. Coba renungkan, akibat salah urus, negeri ini terseret ke dalam pusaran utang. Bayangkan saja, per Januari 2013 utang negara sudah mencapai Rp 2.000 triliun. Belum lagi soal kedaulatan yang kini berpindah tangan bahkan kedelai saja impor. Seperti saya sampaikan, jangan jadikan Pancasila sebagai pusaka tetapi menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk mewujudkannya dalam kehidupan nyata. (rah)


14

SAMPANG

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

PEMBUNUHAN HABIB ALWI

Minta Keadilan Kepada Ketua PN Baru SAMPANG - Ratusan keluarga Alm Habib Alwi dan simpatisannya mendatangi kantor Pengadilan Negeri Sampang, Senin (30/9) sekitar pukul 10.00 Wib. Kedatangan warga guna kembali meminta dukungan kepada ketua PN yang baru Syaifudin Zuhri, agar sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Mattawi segera dijatuhkan vonis.

MINTA KEADILAN. Ratusan keluarga Alm Habib Alwi dan simpatisannya mendatangi kantor Pengadilan Negeri Sampang, Selasa (30/9). Kedatangan warga guna kembali meminta dukungan kepada ketua PN yang baru Syaifudin Zuhri, agar sidang kasus pembunuhan dengan terdakwa Mattawi segera dijatuhkan vonis.

Pemerintah Wajib Gencarkan Sosialisasi Migas SAMPANG- Anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Ach Rubaie meminta agar pemerintah kabupaten di Madura terus menggencarkan sosialisasi pentingnya pelaksanaan ekplorasi minyak dan gas bumi kepada masyarakat di Pulau Garam itu. "Sebab, aksi penolakan yang selama ini dilakukan masyarakat tentang ekplorasi migas karena mereka tidak mengetahui pentingnya investasi," kata Rubaie, Senin (30/9). Masyarakat, kata dia, cenderung menganggap bahwa ekplorasi migas bisa mengganggu lingkungan, bahkan masyarakat cenderung takut terjadi musibah seperti yang terjadi di Sidoarjo. Padahal, kasus yang terjadi di Sidoarjo merupakan kasus kecelakaan murni, dan tidak ada unsur kesengajaan

sama sekali. Di samping itu, kasus seperti yang terjadi di Sidoarjo Jatim itu, hanya satu dari ribuan pelaksanaan ekplorasi migas yang terjadi di Indonesia. "Disinilah pentingnya sosialisasi oleh pemkab di Madura ini kepada masyarakat," kata Rubaie. Anggota DPR RI asal Sampang, Madura Ach Rubaie mengamukakan hal ini, menanggapi keluhan kalangan investor migas tentang keamanan berinvestasi di Madura. Kalangan investor ini mengeluhkan keamanan me-

lakukan eksplorasi di Pulau Madura, karena sering ditetang oleh masyarakat dengan alasan karena takut dengan terjadi bencana. "Sebenarnya, Madura ini membutuhkan investor untuk menggali sumber daya alam yang terkandung di Madura ini," kata Rubaie menjelaskan. Kasus penolakan ekplorasi migas oleh masyarakat Madura pernah terjadi di Pamekasan dan di Kabupaten Sumenep. Di Pamekasan, gangguan keamanan terhadap investor migas pernah terjadi pada tahun 2010, saat sebuah peruhaan migas yakni PT Petroleum hendak melakukan eksplorasi migas di Desa Rekkerak, Kecamatan Palengaan. Saat itu, sejumlah per-

alatan eksplorasi migas perusahaan itu dirusak massa dan perusahaan mengalami kerugian hingga mencapai Rp 500 juta. Aksi perusakan dilakukan sekitar 500 orang dari Dusun Dayu Daya, Desa Rek Kerrek. Akibat aksi massa itu, uji seismik di 31 titik di Desa Rek-Kerek, Kecamatan Palengaan itu langsung dihentikan dan sebanyak 50 pekerjanya dipulangkan ke tempat asal masing-masing karena alasan keamanan. Di Sumenep, gangguan kegiatan eksplorasi migas juga terjadi pada 2010. Sejumlah kiai yang tergabung dalam Forum Kyai Muda Madura (Forkim) bersama warga dan mahasiswa merusak dan membakar fasilitas pengeboran dan uji seismik

milik PT SPE Petroleum di Dusun Kembar, Desa Bata'al Barat, Kabupaten Sumenep. Aksi itu dilakukan karena warga kesal terhadap kegiatan anak perusahaan minyak dan gas bumi (migas), Petro China, di daerah mereka. Padahal sebelum melakukan uji seismik, pihak kontraktor pelaksana pengeboran telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan mereka telah menyetujuinya. Selain itu, potensi sumber daya alam yang ada tentu tidak akan bisa dimanfaatkan secara optimal, tanpa adanya kegiatan eksplorasi, padahal eksplorasi itu untuk mendongkrak perekonomian warga setempat, termasuk peningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor migas. (ant/mk)

PERTANIAN

Petani Resah dengan Kebebasan Harga Tembakau SAMPANG - Petani tembakau semakin resah dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan harga tembakau pada pihak swasta. Petani selaku penjual merasa dirugikan karena pemerintah masih belum menentukan harga yang jelas. Padahal, sebagai pembeli yang seharusnya menentukan harga. Petani tembakau asal

Desa Tongngoh, Kecamatan Torjun, Misjar, mengatakan, harga tembakau yang masih belum jelas sampai sekarang sangat merugikan masyarakat. Apalagi, memberikan kebebasan pada pihak swasta menyebabkan harga tidak sesuai dengan pekerjaan petani. “Pihak pemerintah yang memberikan kebebasan terhadap pihak swasta terhadap

harga tembakau sangat merugikan petani, karena sebagai petani tembakau tetap berharap harga tersebut seimbang dengan modal yang sudah dikeluarkan. Kalau pemerintah tidak bisa mendesak pihak swasta terhadap harga tembakau maka yang akan membantu petani siapa lagi kalau bukan pemerintah” ucapnya Hal senada jga di ung-

kapkan oleh Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Gada Rahmatullah. Ia mengatakan kebijakan yang berlangsung lama namun regulasi tersebut masih jauh dari logika perdagangan karena sifatnya penjual justru bukan pihaknya yang menentukan harga. Pola pertanian yang dilakukan petani tembakau yang masih tradisional me-

nambah daftar panjang petani yang terus merugi dalam setiap tahunnya. “Sampai saat ini petani hanya sekedar bertani tanpa memikirkan perhitungan biaya yang sudah dikeluarkan saat menanam, hingga panen dengan yang dihasilkan, dan pemerintah sama sekali belum bisa menjawab keresahan warga yang bertani tembakau” ucapnya (jun/lum)

PILKADES

Warga Desa Omben Mendatangi Wakil Bupati SAMPANG – Warga dari Desa Desa Kemondung, Karang Nangger, Panden, Sogiyan, Karang Gayam dan Kebun Sareh, kembali menemui Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Mereka menuntut ketegasannya terhadap BPD yang belum membentuk P2KD. Sementara dua lainnya Desa Astapah dan Rapa Laok memulai melakukan tahapan pembentukan P2KD. Kepada wakil bupati, warga menyampaikan agar tahapan pembentukan P2KD segera dibentuk karena masa jabatan kepala desa seperti di Kemondung sudah tinggal satu bulan lebih. Dan menurut mereka, sampai sekarang masih belum ada gerakan dari BPD untuk membentuk BPD, bahkan keberhasilan desa Astapah yang sudah berhasil melakukan tahapan oleh warga ditengarai ada main dengan camat Omben. Salah satu perwakilan warga, Imam, mengatakan, dirinya sering dipanggil oleh tokoh masyarakat setempat untuk menyelesaikan persoalan desa yang masih belum melakukan tahapan P2KD. Bahkan, dia juga dicurigai ada main dengan camat Omben karena di desanya sudah me-

DATANG KEMBALI. Warga dari Desa Desa Kemondung, Karang Nangger, Panden, Sogiyan, Karang Gayam dan Kebun Sareh, saat menemui Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono. lakukan tahapan. Katanya, sulitnya pembentukan P2KD di enam desa tersebut karena BPD-nya mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kepala desa, berbeda dengan desa Astapah yang anggota BPD-nya tidak mempunyai ikatan dan sudah melakukan beberapa tahapan yang sudah disarankan oleh camat. Imam juga meminta pemilihan

kepala desa di Kecamatan Omben pada akhir Desember harus sudah selesai semua karena apabila nantinya tidak bisa selesai maka tidak hanya berdampak pada nama baik kecamatan, melainkan juga nama baik dia. Juga menyarankan untuk memulai pembentukan P2KD harus diawali dari Desa Kemondung sehingga untuk desa yang lain akan lebih mudah.

“Kami sudah capek karena sudah beberapa kali mendatangi kantor Pemkab Sampang. Namun, hasilnya masih belum ada kejelasan karena sampai sekarang enam desa tersebut masih belum melakukan tahapan, sehingga kami dikira ada main dengan pihak kecamatan,” ucapnya di depan wakil bupati Sampang serta camat yang menemui mereka. Menanggapi hal itu, Camat Omben Yudi Adhidarta mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendekatan dari masing-maing BPD dan yang masih belum yaitu BPD Desa Kemondung dan dia berjanji pada minggu ini akan melakukan pemanggilan terhadap BPD dan kepala desa. “Yang menjadi target saya yaitu akhir 2013 sudah terbentuk P2KD dalam enam desa tersebut, karena dalam empat bulan tersebut ada proses yang harus dijalani dan minggu depan akan ada proses pada tanggal 20 bulan 11 (November) akan terbentuk tapi apabila belum terbentuk maka akan laporkan ke pemkab untuk memecat anggota BPD karena sudah tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya,” ucapnya (jun/lum)

"Kedatangan kami ini memberikan aspirasi karena kami yakin dengan ketua PN yang baru dapat menjalin dan memberikan nilai kejujuran pada semua pencinta habain yang hadir di musholla pengadilan ini," ucap Abdurrahman (46) perwakilan dari keluarga dan simpatisan Alm Habib Alwi. Ketua FPI Kota Surabaya Nur Holis (30) menjelaskan, kedatangan dirinya ingin mempertanyakan sidang terdakwa yang sempat ditunda selama dua minggu. Sehingga masyarakat condrong menilai momen itulah akan menjadi hari yang buruk. Sebab, dikhatirkan waktu itu digunakan sebagai perencanaan negatif yang menyebabkan pihak keluarga korban merasa dirugikan. "Alasan apa pihak pengadilan menunda ini selama dua minggu. Karena masyarakat pencinta Alm Habib Alwi menilai jika nantinya hari yang seperti ini akan ada rencana yang jelek dan merugikan kepada kami semua," tutunya saat audensi. Pihaknya meminta kepada pihak pengadilan agar proses hukum terhadap terdakwa bisa setimpal sesuai dengan perbuatannya. Terdakwa diminta dihukum mati. Tetapi, jika tidak demikian kondisi di Sampang akan terus timbul konflik berjatuhnya korban dan ketidak amanan di kota bahari. "Maka kami meminta kepada PN agar terdakwa (mattawi-red) dihukum mati dan seberat-beratnya karena jika tidak seperti itu maka saya jamin sampang tidak akan aman. Pasti akam banyak pertumbahan darah,"katanya. Menanggapi itu, Humas PN Sampang Syihabuddin menuturkan, alasan ditundanya sidang dengan agenda pemeriksaan saksi dari pihak terdakwa dikarenakan Hakim Ketua Majelis yakni Jeni Nugraha Djulis sedang mengikuti Diklat Hakim Pengadil-

an Hubungan Industrial di Jakarta. Sehingga, tanpa adanya hakim ketua majelis maka persidangan tidak bisa dilaksanakan. "Tadi intinya mengapa persidangan ditunda selama dua minggu? Kalau hakim ketua majelis tidak ada berarti persidangan tidak bisa dijalankan,"jelasnya kepada wartawan usai menemui warga.

Alasan apa pihak pengadilan menunda ini selama dua minggu. Karena masyarakat pencinta Alm Habib Alwi menilai jika nantinya hari yang seperti ini akan ada rencana yang jelek dan merugikan kepada kami semua,”

Nur Holis

Ketua FPI Kota Surabaya Syihab menambahkan, ratusan keluarga Alm Habib Alwi juga ingin secara langsung bertemu dengan kepala PN baru. Namun, kini masih belum bisa menemui para simpatisan Alm Habib Alwi juga. Alasanya, ketua PN baru Syaifudin Zuhri dengan wakilnya masih sedang mengikuti Diklat Sertifikasi Hakim Niaga yang dimulai dari tanggal 23 September hingga 4 Oktober di Megamendung Jakarta. Setelah ratusan keluarga melakukan audensi di musholla Pengadilan Negeri Sampang, langsung membubarkan diri secara tertib. Akan tetapi, para massa kembali berpindah ke kejaksaan negeri dengan tuntutan yang sama. Untuk sidang selanjutnya yang akan digelar antara tanggal 7 - 10 Oktober mendatang akan berjalan sesuai rencana. (ryn/lum)

ASUSILA

Kasus Pencabulan PNS Menunggu Badan Eksekutif SAMPANG – PNS Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset (Dipendaloka) Sampang, yang menjadi tersangka pencabulan anak di bawah umur, Abdurrahman (39), kasusnya akan diserahkan ke badan eksekutif. Yang mempunyai kewenangan dan keputusan adalah Bupati Sampang A Fannan Hasib. Kepala Dispendaloka Suhartini Kaptiati mengatakan, jika berbicara terkait status kepegawaiannya dirinya tetap terus merujuk pada Peraturan Pemerintah No 65 tahun 2010 tentang kepegawaian. Dimana, secara prosedur dirinya akan melaporkan kepada badan eksekutif yaitu bupati. Sehingga, proses selanjutnya bupati bisa memproses dan memberikan tindakan tegas terhadap status kepegawaiannya. "Kalau masalah statusnya kita merujuk pada PP no 65 tahun. 2010, dan saya akan lapor dulu kepada bupati, selebihnya nanti bupati yang akan memproses dan memberikan tindakan terhadap statusnya,"ucapnya, Senin (30/9). Akan tetapi, Lanjut Suhartini, dirinya tidak mau ikut serta dan mencampuri

masalah persoalan pribadi tersangka. Namun, sebagai pimpinan di dispendaloka, ia menyatakan bahwa semua kasus kejadian yang menimpa terhadap anak buahnya itu sudah menyerahkan pihak kepada pihak kepollisian. "Saya tidak mau ikut campur sebagai pimpinan saya sudah pasrahkan saja kepada pihak polres,"katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, tersangka Abdurrahman (39) warga Jalan Merapi, Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang ditangkap lantaran melakukan tindak pencabulan terhadap korban anak di bawah umur yang tak lain anak tetangga tersangka seusai pulang mengaji. Tersangka saat dilakukan pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polres Sampang dan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) mengaku sebagai anggota Satpol PP Sampang. Sehinnga, ketika dikonfirmasi langsung beberapa waktu lalu kepada Kepala Satpol PP Hamdani, langsung membantah keras jika tersangka bukan merupakan anggotanya. (ryn/lum)


BANGKALAN

15

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO. 0210 | TAHUN II

PENDIDIKAN

Mengurangi Tingkat Putus Sekolah BANGKALAN – Program pendidikan wajib belajar 12 tahun digratiskan, yang menjadi program Bupati Bangkalan, sejatinya dimaksudkan untuk mengurangi tingkat putus sekolah di daerah tersebut. Program tersebut juga semestinya dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia. Meskipun wajib belajar 12 tahun digratiskan, biaya pendidikan di sekolah, terutama di kota, ternyata pendidikan masih terasa cukup mahal. Mahalnya pendidikan terasa karena sejumlah lembaga pendidikan masih ada yang memungut biaya ekskul. Ekstra kulikuler yang biasa dilaksanakan di sekolah perkotaan memang mulai banyak digemari sehingga menjadi lahan empuk bagi sejumlah sekolah untuk menarik pungutan. Sehingga, tak jarang sekolah di kota lebih banyak makan biaya dalam pendidikan. Oleh karena itu, dengan adanya biaya yang melebihi dari apa yang telah diprogramkan pemerintah, seharusnya sekolah lebih memberikan kualitas pendidikan. ”Pendidikan sama-sama gratis, akan tetapi yang membedakan adalah program yang direncanakan oleh pihak sekolah sendiri. Sehingga sekolah lebih mandiri untuk memajukan siswa-siswanya,” kata Abdullah Muad, Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan Bangkalan, kemarin (30/9). Dia menjelaskan sekolah perkotaan tidak bisa lari dari tuntutan kebutuhan siswanya tersebut. Berbeda dengan sekolah di lingkup pedesaaan yang hanya mengajarkan pendidikan sesuai standar pemerintah. Menurutnya, akan menjadi wajar jika sekolah di perkotaan masih membutuhkan sarpras yang lebih. Selain itu, kultur budaya yang ada di mayarakat pedesaan juga berpengaruh terhadap pola berpikir. Dia menambahkan, termasuk pengaruh teknologi yang ada di kota juga turut mempengaruhi pola berpikir siswa. Siswa di perkotaan semakin terfasilitasi dengan adanya internet yang menjamur. Sebaliknya di pedesaan, akses teknologi tak semudah di kota. Meskipun ada, hanya beberapa saja. ”Jadi banyak faktor yang mempengaruhi pola belajar anak,” ungkapnya. Sementara itu, untuk mendapatkan pendidikan yang betul-betul berkualitas dibutuhkan sarana prasarana yang lebih. Pemenuhan kebutuhan tersebut, tentunya tak cukup dengan anggaran yang telah disediakan pemerintah. Oleh karena itu, sekolah harus bisa mandiri dengan catatan, kualitas anak didiknya bisa terpenuhi. Dengan kata lain, masing-masing sekolah mempunyai warna tersendiri, dalam mengembangkan pendidikan yang ada. Walaupun standarnya tetap sama. ”Sekolah gratis yang dicanangkan pemerintah sudah sesuai standar yang ada. Namun, untuk mencapai tingkat ideal dibutuhkan biaya yang lebih,” imbuhnya. Menurutnya, kualitas pendidikan yang ideal adalah semua komponen yang terlibat bisa jalan secara keseluruhan. Agar pengelola pendidikan tidak timpang, termasuk pemenuhan honor guru yang ada di pedesaan. (ori/rah)

Ratusan Warga yang memadati ruang sidang PN Bangkalan dan meminta majelis hakim untuk menghukum mati terdakwa.

Warga Mengikuti Sidang Kasus Siswi MTs Sunan Cendana BANGKALAN - Sidang kasus pembunuhan yang dilakukan Mujib, 20, dan Imam Syafii, 18, warga Desa Paterongan, Kecamatan Galis terhadap siswi MTs Sunan Cendana, Suci (13), warga Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kwanyar dihadiri ratusan warga setempat di Pengadilan Negeri (PN) Bangkalan. Kendati sidang belum dimulai ratusan warga telah berdatangan. Bahkan, saat sidang dimulai mereka memadati ruang sidang dan kompak menyuarakan agar pelaku dihukum

mati. Suci yang merupakan anak tunggal dari pasangan Hafi (50) dan Hamirah (40) ditemu-

kan di semak-semak di Jalan Alas Kemarong, Desa Sumur Koneng, Kecamatan Kwanyar, Minggu (5/5/2013) lalu. Ia ditemukan warga setempat dengan kondisi tubuh telungkup dan mulut mengeluarkan darah. Korban menggunakan kaos warna ping, celana warna hitam, dan sandal jepit milik korban. Persidangan dengan agenda keterangan saksi yang diketuai Majelis Hakim Soegiarti SH berlangsung tidak

kondusif. Sebab ruang sidang dipenuhi oleh warga, suasanapun menjadi heboh. Apalagi warga yang memenuhi ruang sidang didominasi perempuan. Kendati demikian, persidangan tetap dilanjutkan untuk mengorek keterangan saksi. Saksi-saksi yang dihadirkan dalam persidangan tersebut, salah satunya Quratul Uyun (13), salah satu korban penganiayaan yang berhasil selamat setelah sempat ber-

pura-pura mati, meski telah dipukul menggunakan benda keras dan mendapat cekikan di lehernya. "Saya diajak beli minuman sama Mujib, terus saya diminta membelakanginya, katanya saya akan diberi sesuatu. Kemudian, saya dipukul dengan benda keras sebanyak 3 kali dan dicekik, lalu diseret sampai akhirnya leher saya diikat dengan tali tas saya," papar remaja putri yang akrab disapa Yuyun ini. Hadir pula Hamirah, ibu Suci, sebagai saksi dalam persidangan tersebut. Ibu paru baya ini yang hadir didampingi suaminya tak mampu menyembunyikan kesedihannya saat dimintai keterangan terkait anak semata wayangnya itu. "Ya, Bu, itu kalung anak saya," aku Hamirah, saat ditunjukkan barang bukti kalung milik Suci yang dirampas kedua terdakwa setelah menghabisi nyawa korban. Hamirah beberapa kali terlihat sesenggukan menangis dan memaki kedua terdakwa yang telah tega menghabisi nyawa putrinya itu. Ia meminta majelis hakim mengganjar kedua terdakwa dengan hukuman yang seberat-beratnya. "Hukum mati saja. Nyawa dibalas nyawa, anak kami dibunuh dengan cara tidak wajar, dia disembelih layaknya hewan, pelakunya itu harus dihukum mati," teriaknya histeris. Sidang yang semakin tidak kondusif terpaksa ditunda hingga tanggal 3 Oktober mendatang. Pada saat itu juga sempat diwarnai kejar-kejaran antara keluarga korban dan terdakwa saat selesai mengikuti persidangan menuju mobil tahanan yang akan mengantar kedua terdakwa tersebut ke rumah tahanan. Beruntung polisi berhasil menggagalkan upaya pemukulan terhadap kedua terdakwa tersebut. (dn/rah)

POLEMIK AMANDEMEN

Bapemas Pertanyakan Dasar Hukum Perubahan Perda Pilkades BANGKALAN - Penilaian DPRD Bangkalan yang menyatakan Peraturan Daerah (Perda) no 7 Tahun 2006 tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sudah tidak relevan dan perlu adanya perubahan khususnya tentang batasan waktu bagi Pejabat sementara (Pjs), mendapat tanggapan dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) setempat. Bapemas Pemdes mempertanyakan landasan hukum yang akan dijadikan dasar dalam merubah perda

tersebut. Apalagi, dalam UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa tidak mengatur tentang perlunya batasan waktu bagi Pjs dalam menjabat selama belum dilaksankan Pilkades. Dengan demikian untuk merubah Perda Pilkades di Kabupaten Bangkalan harus ada landasan yang kuat. "Dalam Undang-undang maupun PP itu tidak dite-

mukan sebuah aturan yang mengharuskan adanya batasan waktu untuk Pjs," kata Kepala Bapemas Pemdes Bangkalan Roosli Hariyono melalui Kabid Pemdes M. Soni. Menurutnya, sekalipun memiliki tujuan yang baik untuk merubah perda agar lebih akomodatif dalam menyikapi permasalahan Pjs yang dianggap sebagai salah satu indikator belum terlaksananya Pilkades, namun harus ada landasan hukum yang kuat untuk

melakukan perubahan. Sebab, setiap peraturan harus memiliki pedoman aturan yang diatasnya. Terlebih lagi perda tersebut bersifat khusus. "Untuk merubah perda itu sah-sah saja. Namun, jika memang tidak ada landasan hukum yang akan dijadikan acuan, justru akan menimbulkan masalah baru," tuturnya. Untuk itu, sambung Soni, perlu adanya komunikasi lebih mendalam antara legislatif dengan eksekutif terkait perda yang dinilai

sudah tidak relevan. Mengakomodir kepentingan seluruh masyarakat tentunya tidak mudah, pasti menimbulkan pro dan kontra. Oleh sebab itu, mendalami adanya masukan mengenai perubahan itu sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pentingnya adanya batasan waktu Pjs tersebut. "Kita perlu mendalami terlebih dahulu tentang apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat mengenai batasan waktu Pjs itu," tandasanya. (dn/rah)

BELAJAR MELUKIS TOPENG. Salah satu siswa sedang belajar melukis topeng tradisional dalam kurikulum pembelajaran luar sekolah di Museum Malang Tempo Dulu, Malang, Jatim, Senin (30/9). Kegiatan untuk pengenalan topeng tari tradisional pada anak-anak tersebut diikuti 83 siswa sekolah dasar.

KAJEB

PEJUDI

19 Pelaku Digiring ke Balik Jeruji Besi

627 Siswa Bersaing Ketat

BANGKALAN – Sebanyak 19 tersangka kasus perjudian diamankan petugas polres Bangkalan. Mereka tertangkap saat digelar operasi penertiban yang merupakan perintah langsung Kapolda Jawa Timur, sejak 18 September lalu. Dari belasan tersangka, satu orang merupakan pengepul judi online. "Dari razia yang dilakukan, kami berhasil menangkap pelaku judi togel, jangkrik, remi, dan judi online," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono, kemarin (30/9). Dia menjelaskan lokasi penangkapan terjadi hampir di seluruh kecamatan yang ada, yakni Tanah merah, Galis, Klampis, Tragah, Sukolilo, Bangkalan kota, Sepuluh, dan Modung. Menurutnya, selama ini pihaknya hanya bisa menangkap ditingkat pengecer. Namun, kebetulan penangkapan kali ini bisa menjaring pengepul judi, yang hasilnya diakui pelaku akan dikirim lagi ke bos besarnya. Meskipun begitu, pihaknya akan terus mengembangkan kasus tersebut untuk bisa mendapatkan bandar judinya. ”Dari barang bukti keseluruhan, sekitar Rp 5 juta berhasil diamankan. Sedangkan BB dari pelaku judi online, kami mengamankan uang hampir Rp 3juta, dan peralatan notebook merk Axio beserta modemnya," terangnya. Seperti halnya, judi togel lainnya, dalam sekali putaran judi online ini bisa menghasilkan omset mencapai 3 juta dalam satu kali putaran. Dalam keterangannya, pengepul judi online, Rona (38) warga kecamatan Modung mengaku sudah tiga bulan melako-

BANGKALAN - Sebanyak 627 siswa akan memperebutkan Mahkota Duta Wisata Kacong – Jebbing (Kajeb) Bangkalan 2013. Mereka merupakan pelajar dari berbagai sekolah, para mahasiswa di perguruan tinggi, dan dari jalur umum. “Tugas Kajeb yang nantinya terpilih sebagai duta wisata Bangkalan 2013, di samping ikut berperan dalam menjaga pelestarian budaya yang tetap dijaga keberadaannya. Juga bertugas mempromosikan potensi alam yang tersebar diberbagai tempat di Kabupaten Bangkalan,” kata Kepala Disporabudpar Kabupaten Bangkalan, Moh Gufron, kemarin (30/9). Menurutnya, beberapa lokasi wisata yang saat ini telah banyak dikunjungi oleh wisata lokal maupun mancanegara di Kabupaten Bangkalan diantaranya pesarean Syaichona Cholil sebagai wisata religius, makam rajaraja Air Mata di Kecamatan Arosbaya dan tempat wisata lainnya. Namun, selama ini yang belum tergarap adalah wisata alam Bangkalan. “Itu menjadi tugas para kajeb yang terpilih sebagai duta wisata Bangkalan 2013 nanti. Termasuk sebagai

DIAMANKAN. Tersangka saat diamankan di Mapolres Bangkalan, Senin (30/9). Mereka tertangkap saat digelar operasi penertiban yang merupakan perintah langsung Kapolda Jawa Timur, sejak 18 September lalu. ni bisnis haramnya tersebut. Dari hasil permainannya tersebut, dirinya akan mengambil keuntungan sebanyak 20 persen. Sedangkan sisanya akan disetor ke bandar. "Perbulan bisa mengambil keuntungan Rp 1,5 juta," ungkap pria yang mempunyai dua anak ini.

Dirinya mengaku keahlian yang didapat belajar secara otodidak. Sebab, dirinya hanya lulusan sekolah dasar. Di hadapan polisin dirinya mengaku menyesal telah melakukan perbuatannya. Selain barang bukti uang, juga dia-

mankan handpone yang digunakan para tersangka, rekapan nomor togel, sebilah pisau, dan alat bukti lainnya. Dari perbuatan para tersangka, mereka terancam hukuman 10 tahun penjara karena melanggar Pasal 303 KUHP tentang perjudian. (ori/rah)

wakil Kabupaten Bangkalan pada pemilihan Raka-Raki tingkat Provinsi Jatim,” terangnya. Sementara itu, dari 627 peserta pemilihan duta wisata kajeb 2013 yang berasal dari berbagai latar belakang, diantaranya kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum.

Juga bertugas mempromosikan potensi alam yang tersebar diberbagai tempat di Kabupaten Bangkalan,” Gufron menjelaskan peserta yang lulus tes tulis, tanggal 1 Oktober 2013 akan diteruskan dengan test kepribadian dan talenta. Tanggal 2 Oktober 2013 proses eliminasi dan peserta yang bakal diambil untuk memasuki grand final. "Jumlah yang akan masuk pada grand final akan dipilih sebanyak 60 orang. Selanjutnya, tanggal 5 Oktober 2013, peserta yang lolos eliminasi akan di karantina untuk mendapatkan pelatihan," ujarnya. (ori/rah)


16

SURAMADU

SELASA 1 OKTOBER 2013 NO.0210| TAHUN II

BANDAR TOGEL

Polisi Tangkap Bandar Togel Online SURABAYA - Budi, (37) , warga Tambak Sari, Waru, Sidoarjo, kini harus mendekam ditahanan Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, karena terbukti menjadi bandar judi togel secara online melalui android tablet yang dimilikinya. Ketika diinterogasi petugas, tersangka yang berprofesi sebagai pengamen ini mengaku, dirinya melakukan judi togel karena penghasilannya belum bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sementara itu, Kasat Reksrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Hendri Umar mengatakan Polisi mendapat laporan dari masyarakat bahwa di Jl. Tambak Sari Waru Sidoarjo terdapat perjudian. Menadapat laporan tersebut, petugas

langsung melakukan pengintaian ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Beberapa saat kemudian Budi datang sambil membawa android. Tidak lama kemudian, Budi terlihat serius mengutak-atik androidnya. Petugas langsung menangkap Budi, benar saja, saat itu Budi sedang judi togel online. “Omset bandar togel online tersangka mencapai Rp500 ribu per-harinya. Untuk memasang togel ini, tersangka mendapatkan dari

internet. Dari situ dia (Budi) melakukan registrasi ke indonet.togel.net” kata Hendri kepada wartawan, Senin (30/9/2013). Hendri menambahkan, setelah tersangka bisa login di website tersebut, tersangka kemudian memberitahu teman-temannya seperti Cak Mat, Inul, Slamet, Agus, Gombes untuk memasang togel kepadanya. dari tangan tersangka, petugas berhasil mengamankan barang bukti 1 unit android tablet, 1 unit Blackberry, kertas rekap berisi nomor togel, kartu ATM dan uang tunai Rp. 1,5 juta. “Tersangka dikenakan pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman 5 tahun penjara,” ujarnya.(ddy)

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Hendri Umar bersama tersangka

PELANTIKAN

Pelantikan 6 Pejabat Utama Polrestabes Dipercepat SURABAYA - Kekosongan jabatan yang sudah berlangsung selama tiga Minggu di Polrestabes Surabaya, akhirnya terisi. Enam Perwira menengah (Pamen) resmi

kekosongan jabatan di Polrestabes, maka langsung saya putuskan untuk mempercepat pelantikkannya hari ini. Mengingat jumlah kekosongan jabatan disini yang

dilanjutkan oleh para pejabat baru untuk bisa memaksimalkan fungsi kerjanya. “Para pejabat baru ini Sabtu malam kemarin sudah saya libatkan dalam razia

dilantik Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta, Senin (30/9). Pamen yang dilantik merupakan pilihan dari Kapolda Jatim, Irjen Pol Unggung Cahyono. “Setelah Surat Telegram dari Kapolda hari Jumat lalu yang isinya adalah namanama perwira yang mengisi

cukup banyak,” kata Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan usai melantik para pejabat baru. Dia mengatakan, pelantikan dipercepat agar sistem kerja yang sudah terbentuk dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan tugas-tugas pejabat lama dapat segera

yang ditingkatkan. Selain 6 pejabat utama Polrestabes, saya juga melantik beberapa pejabat yang bertukar tempat dari Polsek satu ke Polsek yang lain,” kata Setija. Selain 6 pejabat baru yang dilantik, dalam acara pelantik di gedung Bhara Wira Mapolrestabes hadir pula pejabat

utama Polrestabes lainnya, dan 23 Kapolsek jajaran Polrestabes. Pamen yang dilantik antara lain, AKBP Sudamiran menjabat sebagai Kabag Ops, yang sebelumnya menjadi pendidik Madya SPN Polda; AKBP Raydian Kokrosono menjabat sebagai Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SPKT Polda Jatim; AKBP Gatot Repli Handoko menjabat sebagai Kasatbhara, yang sebelumnya menjabat Pendidik Madya SPN Polda Jatim; AKBP Agus Yulianto menjabat sebagai menjabat Kasat Narkoba, yang sebelumnya sebagai penyidik utama Ditresnakoba Polda Jatim; Kompol Wiyogo Pamungkas menjabat sebagai Kasat Intekam yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolres Malang; dan AKBP Minarti Kabag Sumda yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubditkerma Ditbinmas Polda Jatim. Selain enam perwira yang mengisi kekosongan jabatan, Kompol Yudi Yuliadin, Wakasatlantas Polrestabes Surabaya berpindah tugas menjadi Wakapolres Blitar dan posisinya diisi oleh AKP I Made Dhanuardana yang sebelumnya menjabat Paur STNK Subditregident Ditlantas Polda Jatim. Posisi Wakasatbinmas juga akan digantikan oleh Kompol Gatot Kusmono yang selama ini menjabat Kaurbinetika Subbidwabprof Bidpropam Polda jatim. (ddy)

Advertorial

BPWS Menata SDM Madura

SUMENEP Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mulai menata sumber daya manusia (SDM) Madura untuk mampu bersaing dengan pendatang. Hal itu untuk menghadapi tantangan dari luar pasca diresmikannya jembatan Suramadu. Selain akan menghadapi arus perubahan zaman yang deras mengalir, juga akan menghadapi pasar bebas yang sebentar lagi datang masuk ke Madura, sehingga Madura harus menyiapkan kualitas SDM yang mumpuni dalam menyambut hal terse-

but. Kasubdis Humas BPWS Faizal Yasir Arifin mengatakan, selain rencana pembangunan infrastruktur, penyiapan sumber daya manusia dalam menyambut era baru di Madura menjadi harga mati, agar Madura dapat dipastikan benar-benar siap dalam menyambut pesta dunia tersebut. “Sehingga mau tidak mau, adalah harga mati bagi Madura, harus menata SDM yang ada,” katanya. Salah satu cara untuk membangun SDM yang mumpuni adalah melalui program Intensifikasi Komu-

nikasi Masyarakat yang digelar. Selain upaya untuk terus menjalin komunikasi, program ini diisi dengan workshop pelatihan pembuatan handicraft. Pesertanya berasal dari mahasiswa, pemuda, pengrajin dari empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep dengan dibina oleh pelatih andal. Pelatih dari Monster Digital Art tersebut dikenal memang memiliki kualifikasi mumpuni dalam kualitas dan desain. Diharapkan, langkah ini menjadi stimulasi bagi pengembangan ekonomi mikro di Madura yang pada gilirannya mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. “Jadi, upaya kami, untuk merangkul seluruh elemen di Madura, di dalamnya kami isi pelatihan pemberdayaan manusia, disini kita beri pelatihan Handigraf, salah satunya adalah pin dan kaos,” jelasnya. Dalam pelatihan tersebut, BWPS sengaja mendatangkan tiga trainer dari Jogjakarta yang memang me-

miliki kredibilitas tinggi agar pelatihannya juga berkualitas. Kemudian, dari pelatihan handicraft tersebut, beberapa peserta yang ikut pelatihan juga punya kesempatan dan peluang belajar di Jogjakara. “Karena pada 2014 nanti, kami akan ambil dari beberapa temen-temen yang mempunyai minat besar, untuk kami latih lebih lanjut ke Jogjakarta. Sehingga dari situ, ada harapan besar, mereka nanti dapat menularkan ilmunya kepada temen-temen yang lain di Madura, namun mereka masih akan dinilai, sebab kami juga sudah siap dengan tim penilainya,“ jelasnya. Dari 85 peserta yang sudah dilatih dari empat Kabupaten, BWPS akan mengambil 10 orang per Kabupaten. “Jadi, sekali lagi, kami ingin menciptakan pengusahapengusaha baru. Coba bayangkan beberapa handicraf yang ada di Madura, seperti di jembatan Suramadu, kaoskaosnya malah dari tanah abang, Jakarta. Ini kan aneh, padahal kita sangat bisa, karena Madura bagus, Madura bisa,” pungkasnya. (sym/adv)

Jelang Idul Adha

Harga Daging Sapi Tetap Stabil SURABAYA - Menjelang Idul Adha harga daging sapi kualitas baik di berbagai pasar tradisional di Jatim tetap stabil rata-rata Rp 84 000/kg. Terjaganya harga daging sapi di Jatim menjelang Idul Kurban tersebut karena Jatim stok daging cukup tersedia. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim Budi Setiawan mengatakan, untuk kebutuhan daging untuk masyarakat Jatim menjelang Idul Adha masih cukup tersedia, meskipun diprediksi ada kenaikan tetapi masih dalam batas kewajaran. Tetapi diperkirakan harga daging di luar Jatim seperti di Jakarta akan naik lebih tinggi “Pada pasar Lelang Agribis yang diselenggarakan Disperindag Jatim di Puspa agro Jemundo Sidoarjao pada 24 September 2013 lalu harga sapi potong timbang hidup Rp 34 000/kg,” ujar Budi Setiawan di kantornya Siwalankerto, Surabaya, Senin (30/9) Volumenya penjualan sapi 120 000 kg total transaksi Rp 4,080 miliar atau 8,94 persen

dari total penjualan Rp 45, 660 miliar. Sapi yang laku terjual di lelang agribis selain untuk komsumsi Jatim juga untuk provinsi lain di Indonesia. Menurut Budi, menjelang Idul Adha harga hewan kurban sapi dan kambing dipastikan naik tetapi tidak sampai mempengaruhi harga daging di pasar. Hewan kurban dibeli untuk keperluan perorangan sebagai hewan kurban stoknya masih cukup di masyarakat. “Daging sapi di pasar tradisional Jatim dipasok dari Rumah Potong Hewan (RPH) maka tidak sampai mempengaruhi harga dagin di pasar sehingga harga daging masih relative stabil,” jelasnya. Sementara harga kebutuhan bahan pokok menjelang Idul Adha akan tetap stabil dan tidak akan berpenagruh. Karena Idul Kuban sifatnya hanya sesaat tidak jangka panjang seperti Idul Fitri sehingga kemungkinan kecil sampai harga-harga bahan pokok naik. Pantauan Koran Madura

di pasar tardisional Surabaya dan data dari Disperindag Jatim harga kebutuhan bahan pokok pada Senin (30/9); beras bengawan Rp 9 600/kg, mentik, Rp 9.500/kh, beras IR 64 Rp 8.000/kg, gula pasir Rp 11.000/kg, minyak goreng curah Rp 11.000/kg, daging ayam Rp 32.000/kg, telur ayam ras Rp 16.500/kg, jagung pipilan Rp 5.000/kg. Tomat sayur Rp 6.000/ kg, cabe merah besar biasa Rp 19.000/kg, cabe merah keriting Rp 18.000/kg, cabe rawit Rp 23.500/kg, bawang merah Rp 22.000/kg, bawang putih Rp 9.000/kg, kedelai lokal Rp 8.000/ kg dan kedelai impor Rp 11.000/ kg. Sedangkan harga ternak kurban di pasar hewan Karangpilang Surabaya seperti sapi dengan berat badan 200225 kg sekitar Rp 10 juta/ ekor, ternak sapi dengan berati 635 hingga 660 kg sekitar Rp 29-31 juta/ekor. Sedangkan harga ternak kambing kurban di Surabaya antara Rp 1,5 sampai Rp 5 juta/ekor. (ara)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.