e Paper Koran Madura 1 Novermber 2013

Page 1

1

JUMAT 1 NOVEMBER 2013 NO.0231 | TAHUN II Koran Madura

JUMAT

1 NOVEMBER 2013

g PAMANGGHI

Ekstase Oleh : Abrari Alzael

Wartawan senior di Madura

DI POJOK beranda, dua orang berdiskusi. Salah satu dari mereka menyoal korupsi dan kumpul kebo. Dari dua hal yang terlarang ini, manakah yang paling berbahaya. Satu pihak menganggap korupsi jauh lebih monster karena mengganggu dan merugikan hajat hidup orang banyak. Pihak lainnya menganggap kumpul kebo amat menyesatkan karena menghalalkan yang haram dengan dosa yang berlipat ganda. Di manakah sebenarnya yang paling berbahaya, silakan dijawab sesuai dengan jenis kelaminnya masing-masing. Di beranda yang lain, dua orang lainnya berdialog tentang juragan kapal yang taat pada agama, rajin beribadah tetapi menindas karyawan. Para pekerja nyaris tanpa istirahat dalam bekerja, menuruti perintah juragan. Bahkan untuk beribadah pun, karyawan tak sempat. Sebab antara waktu makan dan sembahyang yang diberikan sangat sempit. Ini menyebabkan karyawan memilih. Jika karyawan memilih sembahyang, dapat dipastikan tidak kebagian makan. Begitu pula bila memilih makan, waktu sembahyang yang diberikan sangat mepet. Salah satu dari dua orang itu menanyakan siapakah yang pertama kali masuk surga, juragan atau anak buah kapal? Bila ingin menjawab cukup disimpan di dalam hati, sesuai dengan keyakinan setiap jiwa. Dewasa ini, ada prilaku inversif di mana banyak pihak yang merasa sangat bahagia apabila tujuannya tercapai dengan mengabaikan apakah tujuan itu positif atau negatif. Sebab yang diperlukan ketika Sampai kapan yang diinginkan itu terealisasi. ayat-ayat Seseorang merasa sangat itu harus puas manakala berhasil mendidustakan jerembabkan orang lain yang untuk menengdinilai musuhnya. Padahal, gelamkan yang orang itu tak lain tetangganya, lain bahkan masih menjadi kerabat jauh. Tetapi ruang kepuasan itu diaurakan sebagai prilaku yang mencapai buncah. Maka prilaku itu mengabaikan rasa sebagai sesama dan nabi alpa pada kepuasannya. Begitu juga negara raib pada buncah kesenangan yang menggergaji kemanusiaan. Koruptor juga melakukan hal yang sama dan meras bangga ketika menganggap dirinya telah berhasil menipu orang lain. Lalu apa sebenarnya yang dicari dalam hidup yang lebih suka meracau dalam kacaubalau akrobatisme prilaku? Dalam konteks itu, betapa banyak orang yang beragama tetapi tidak bertuhan dalam realitas kehidupannya. Sejarah di masa lalu yang kelam sesungguhnya bukan untuk ditiru namun direnungkan dan dipikirkan. Sebab di dalam tanda-tanda yang tergurat dalam sejarah terdapat makna yang dalam untuk sekedar hidup tanpa harus merugikan pihak lain. Karena itu, pada hidup yang serba halal cara ini tanpa disadari telah membentuk seseorang untuk menjadikan dirinya sebagai Mussolini. Sampai kapan ayat-ayat itu harus didustakan untuk menenggelamkan yang lain dan mengapungkan diri sebagai seseorang yang merasa puas dan berada di puncak ekstase? =

Pesta Gol di Barnabeu Berita di hal 8

ant/wahyu putro a

AKSI MOGOK BURUH PELABUHAN. Ratusan massa buruh pelabuhan mengikuti aksi mogok dengan menutup jalur pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (31/10). Aksi mogok yang dilakukan untuk menuntut kenaikan upah menjadi Rp. 3,7 juta per bulan tersebut mengakibatkan aktivitas bongkar muat peti kemas di Kawasan Tanjung Priok terganggu.

Soliditas Golkar Terancam Akbar Sarankan JK Berkonsultasi ke DPP Partai Golkar JAKARTA - Wacana pencalonan mantan Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla atau yang akrab dipanggil JK sebagai calon presiden (capres) oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengganggu soliditas dan menjadi peringatan serius bagi Partai Golkar. Pasalnya, JK itu masih memiliki pengikut setia di partai beringin tersebut. “Ini warning buat Golkar, karena JK (Jusuf Kalla) itu memiliki banyak pengikut setia di Golkar. Munculnya nama JK membuat soliditas partai beringin pecah,” kata pengamat politik dari Universitas Mercubuana Heri Budianto di Jakarta, Kamis (31/10). Wacana pencapresan JK melalui PKB dilontarkan Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10) lalu saat berkumpul di Jakarta. Mereka membuat pernyataan dukungan untuk mengusulkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden 2014-2019. Dasar pertimbangan mereka menjagokan Jusuf Kalla, sebagaimana tertuang dalam surat pernyataan, Kalla diang-

gap memiliki kapabilitas dan kredibilitasnya sebagai negarawan sudah terbukti. Kalla juga dianggap mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik. Surat ditandatangani oleh Ketua DPW Kalimantan Selatan Zairullah Azhar, Ketua DPW PKB Ka-

Ini warning buat Golkar, karena JK (Jusuf Kalla) itu memiliki banyak pengikut setia di Golkar. Munculnya nama JK membuat soliditas partai beringin pecah

Heri Budianto Pengamat Politik

limantan Barat Mulyadi Tawik, Ketua DPW Kalimantan Timur Syafruddin, Sekretaris DPW Kalimantan Tengah Gunawan, dan Sekretaris DPW NTB Tauhid Rifai. Menurut Heri, manuver baik dilakukan JK dan bagai gayung bersambut oleh PKB memperlihatkan, ada

persoalan serius di internal Golkar. Artinya, Golkar sendiri belum solid mendukung Aburizal Bakrie sebagai capres pada pemilu presiden tahun depan. Hal itu terlihat dari hadangan demi hadangan justru muncul dari internal partai menjelang pemilu presiden tahun depan itu. “Secara struktural Ical dicalonkan, kemudian ada hadangan dari Akbar Tandjung, dan JK bermanuver, ini bentuk Golkar bermasalah,” ujarnya. Sementara itu, pengamat politik dari Pol-Tracking Institute Hanta Yudha secara terpisah mengungkapkan, wacana pencalonan KJ ini akan memecah belah Golkar. Sebab, loyalis JK di Golkar masih sangat kuat. Apalagi jeda waktu dari JK memimpin partai itu belum terlalu panjang. “Secara basis massa, masih ada memang loyalitas JK di Partai Golkar, dan ini cukup kuat. Mereka kemungkinan merapat,” ujarnya. Hanta memaparkan faksi JK dan faksi Akbar Tandjung di Golkar belum solid mengusung Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar. Para pendukung kedua faksi tersebut berada di jajaran struktural, semi struktural, dan kultural. “Faksi JK ini masih sangat kuat dan akan mempengaruhi mesin internal Partai Golkar. Apalagi sudah ada pendeklarasian. Hal ini perlu diantisipasi oleh internal Partai Golkar untuk mengusung Ical,” katanya. (gam/aji)

KETUA Dewan Pertimbangan Partai Golkar (PG) Akbar Tandjung meminta JK berkonsultasi terlebih dahulu dengan DPP PG. Meski JK bukan fungsionaris DPP Golkar, tapi JK merupakan mantan Ketua Umum DPP Golkar ini agar tetap bisa menjadi panutan kader Golkar sendiri. Akbar menyatakan tidak mempermasalahkan jika JK ingin maju sebagai capres lewat parpol mana pun. Namun sebaiknya membicarakan itu kepada tokoh-tokoh senior Golkar. Tapi, kalau Pak JK keberatan, Golkar juga tidak akan mempermasalahkannya. Hanya saja kata Akbar, dirinya mengingatkan seluruh kader untuk tetap solid menghadapi Pemilu dan Pilpres 2014. (gam/aji)

SKANDAL KORUPSI

KPK Belum Garap Aliran Dana Kongres Demokrat Matahari Matrahem dan Mat Sengker mabuk berat. Mereka berjalan sempoyongan sambil meracau. Di tengah jalan Mereka juga berdebat soal benda terang yang mereka lihat. Matrahem

: Terang banget ya bulan, tanggal berapa sekarang? Mat Sengker : Hus, ngawur kamu, itu bukan bulan bro... Itu Matahari. Matrahem : Ah masak, kamu masih mabuk kali... pandanganmu kurang waras. Mat Sengker : Kalo gak percaya ya sudah. Saat itu kebetulan Matrawi lewat. Dan Sengker pun berusaha meyakinkan Matrahem dengan bertanya sama Matrawi yang juga kurang jelas ia kenal karena masih dalam pengaruh alkohol. Mat Sengker : Pak, numpang tanya, itu yang terang bulan apa matahari ya? Matrawi : Oh maaf adik-adik, saya juga kurang tahu, saya orang baru di sini. Cak Munali

JAKARTA- Loyalis Anas Urbaningrum, Tri Dianto meminta penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Edhi Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Pasalnya, posisi Ibas selaku steering committe (SC) dalam kongres yang digelar di Bandung pada Mei 2010 lalu sehingga diduga mengetahui aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Demokrat. Namun KPK hingga saat ini tidak menelusuri aliran dana Kongres Demokrat. Penegasan ini disampaikan Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo menanggapi kabar yang beredar bahwa institusi pimpinan Abraham Samad tengah menelisik aliran dana kongres PD melalui saksi-saksi yang telah diperiksa terkait dugaan gratifikasi yang diterima oleh mantan ketua umum PD, Anas Urbaningrum. Diketahui, hingga saat ini tim penyidik KPK telah memeriksa sejumlah saksi seperti Andi Zulkarnaen

Mallarangeng, Ramadhan Pohan, dan Max Sopacua untuk Anas Urbaningrum yang mengaku dicecar mengenai aliran dana Kongres Demokrat

2010 lalu. Kendati demikian, Johan Budi mengatakan bahwa pihaknya hanya sebatas menyidik kasus dugaan penerimaan hadiah yang

diterima oleh Anas Urbaningrum. “KPK tidak mengusut kongres tapi berkaitan dengan peneriman dana yang dilakukan oleh tersangka AU (Anas Urbaningrum) terkait dugaan penerimaan dalam pengurusan proyek Hambalang dan proyekproyek lainnya” jelasnya. Sementara itu, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto memenuhi panggilan KPK. Dia diperiksa dalam perkara dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait proyek pembangunan sarana dan prasarana Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang. Tri datang sekitar pukul 10.00 WIB dengan menunggangi mobil Toyota Alphard. “Hari ini, saya memenuhi panggilan KPK, karena saya sudah berjanji kalau KPK mengirimkan satu lembar surat ke alamat rumah istri saya yang nomor satu, saya akan datang memenuhi panggilan,” kata dia di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (31/10) pagi. (gam/abd/aji)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.