SELASA
KORAN MADURA
1
SELASA 3 FEBRUARI 2015 |0328-6770024 No. 0538 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com
3 FEBRUARI 2015 | No. 0538 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
Sutan Bhatoegana
DITAHAN KPK JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menahan mantan Ketua Komisi VII DPR, Sutan Bhatoegana. Politisi Partai Demokrat ini ditahan setelah menjalani pemeriksaan hampir sembilan jam sebagai tersangka suap pembahasan Rencana Pendapatan Anggaran Belanja Negara-Perubahan (APBN P) 2013 dengan Kementerian ESDM. “Tersangka SB ditahan di Rutan Salemba,” terang Kabag Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha di kantornya, Senin (2/2). Mengenakan seragam tahanan KPK berwarna orannye, Sutan enggan berkomentar banyak. Pria yang kerap melontarkan jargon “Ngeri-ngeri sedap” itu lebih banyak menundukkan kepala sambil sesekali menyunggingkan senyum tipis ketika menghadapi berondongan pertanyaan dan sorotan kamera awak media. Dia hanya mengaku akan mengikuti proses hukum yang berjalan. “Kita ikuti aturan saja. Benar tidaknya nanti kita tunggu di pengadilan,” ujar Sutan Bhatoegana sambil berusaha masuk ke mobil tahanan yang akan membawanya ke Rutan. KPK menetapkan Sutan sebagai tersangka lantaran diduga menerima hadiah atau janji yang berkaitan dengan pembahasan APBN Perubahan Kementerian ESDM era Jero Wacik di Komisi VII DPR yang dipimpinnya. Kasus itu terkuak atas pengembangan perkara suap yang menjerat bekas Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Dalam amar putusan terhadap Rudi, majelis hakim menyebut Rudi pernah menyerahkan US$ 200 ribu
kepada Sutan. Uang itu bagian dari suap yang diberikan Komisaris Kernel Oil Pte Ltd Simon Gunawan Tanjaya kepada Rudi. Atas perbuatannya, Sutan disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP. Priharsa menambahkan, penahanan dilakukan demi kepentingan penyidikan kasus yang menimpa politikus nyaring asal Partai Demokrat itu. “Dilakukan selama 20 hari ke depan di sana (Rutan Salemba)” tandas Priharsa. Sementara itu, Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengaku prihatin dengan peristiwa yang dialami mantan Ketua Komisi VII DPR ini. “Ya, saya prihatin mendengar kabar itu. Tapi saya mau pastikan terlebih dulu soal penahanan ini,” ujarnya. Partai Demokrat jelasnya akan memberikan bantuan hukum kepada Sutan, jika memang diminta. “Kalau diminta, kita siapkan bantuan hukum untuk dia (Sutan Bhatoegana),” ujarnya. Syarief berharap, penahanan yang dilakukan KPK kepada Sutan bisa transparan ke publik. “Ya tapi kita harap supaya betulbetul transparan itu saja, harus transparan,” tandasnya. Sutan sebelumnya sudah ditetapkan menjadi tersangka sejak 14 Mei 2014 silam. Sutan disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau pasal 11 dan pasal 12 B UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana. =GAM/ABD