1
RABU 3 APRIL 2013 NO. 0088 | TAHUN II Koran Madura
RABU
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
3 APRIL 2013
g PAMANGGHI
UMK TERLALU TINGGI
Puluhan Biro Perjalanan Tutup SURABAYA- Sekitar 20 pengusaha biro perjalanan wisata di Jawa Timur terpaksa menutup usahanya pada tahun ini karena pemberlakuan kenaikan upah minimum kota/kabupaten (UMK). “Ada pula beberapa biro perjalanan yang lebih memilih mengoperasikan bisnisnya tanpa karyawan karena tidak mampu membayar gaji sesuai ketentuan pemerintah,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (Asita) Jatim Nanik Sutaningtyas di Surabaya, Selasa. Saat ini, anggota Asita Jatim berjumlah sekitar 350 pengusaha biro perjalanan. “Selain kenaikan UMK di Jatim, kebijakan kenaikan tarif tenaga listrik setiap tiga bulanan dan bahan bakar minyak (BBM) sangat memberatkan pengusaha biro perjalanan. Hal itu secara otomatis meningkatkan biaya operasional,” ujarnya. Ia khawatir kondisi tersebut akan berpengaruh pada harga paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan domestik maupun internasional pada masa mendatang. “Jika tarif tenaga listrik naik, pengusaha hotel di Jatim pasti akan merevisi tarif kamarnya,” ucapnya. Begitu juga ketika harga BBM naik, tentunya akan membuat pengusaha biro perjalanan harus menanggung peningkatan biaya transportasi. “Mau tidak mau, kami harus mencari solusi terbaik agar perputaran dana perusahaan selalu memiliki performa positif,” ujarnya. Ia juga mengemukakan permasalahan lain yang menghambat perkembangan bisnis biro perjalanan adalah faktor perizinan. Untuk mendirikan usaha biro perjalanan, setiap pengusaha diwajibkan mempunyai izin gangguan (HO) dan IMB. “Syarat tersebut menjadi ‘momok’ bagi pengusaha, termasuk yang bergerak di sektor pariwisata. Banyak pengusaha lain juga mengeluhkan rumitnya perizinan,” katanya. (ant/yat/beth)
ZAT ADIKTIF
BNN Temukan 14 Narkotika Jenis Baru Batam- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Anang Iskandar mengatakan saat ini ada 14 dari 251 jenis narkotika baru ditemukan di Indonesia. “Ada 251 jenis narkoba baru yang ditemukan di dunia dalam beberapa waktu terakhir dan 14 diantaranya ada di Indonesia,” kata dia di Batam, Selasa. Ia mengatakan, jenis baru narkotika ini diperoleh dari laporan dan kemudian diteruskan ke laboratorium BNN. Narkoba jenis baru ini sangat mudah ditemukan. “Saat ini jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah menyentuh empat juta orang. Memang peredaraan narkoba sudah berkembang pesat di seluruh dunia tidak hanya di Indonesia, namun kami tetap yakin pada 2015 Indonesia bisa bebas narkoba,” kata dia. Anang mengatakan, untuk narkoba yang berasal dari luar negeri sebagian masuk melalui Kota Batam dan wilayah lain di Provinsi Kepulauan Riau. “Pada umumnya Narkotika dari Malaysia untuk masuk ke Indonesia melalui Batam sebagai kota transit. Dari Batam baru dikirim ke kota lain seperti Jakarta dan Surabaya,” kata dia. BNN, kata dia, akan memberikan perhatian khusus bagi Batam untuk memutus masuknya narkoba ke Indonesia melalui kota yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia tersebut. “Kami akan memberikan perhatian khusus untuk mengurangi narkoba masuk ke Indonesia melalui Batam. Kami juga akan membangun pusat rehabilitasi di Batam,” kata dia. Pusat rehabilitasi pengguna Narkotika yang akan dibangun di Batam pada tahun ini, kata dia, merupakan nomor dua terbesar setelah pusat rehabilitasi Lido di Sukabumi. “Di sini merupakan pusat rehabilitas ke empat yang dibangun. Dengan anggaran pembangunan sebesar Rp50 Miliar,” kata Anang. BNN, kata dia, juga mengimbau seluruh wali kota/bupati di Indonesia untuk serius menangani penyalagunaan narkoba dan membentuk pusat rehabilitasi. (ant/lar/ beth)
Bencana Oleh : Drs. Muhammad Fadillah, Msi.
P
ant/reno esnir
KWIK KIAN GIE DATANGI KPK. Ekonom Senior, Kwik Kian Gie mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (2/4). dimintai keterangan terkait KPK melakukan penyelidikan dalam kaitan dengan dugaan terjadinya tindak pidana korupsi dalam lanjutan penyelesaian BLBI, yaitu pemberian SKL (Surat Keterangan Lunas).
BPK Temukan Dana 5,83 T Mencurigakan Sepanjang Semester II Tahun 2012 Ada 3.990 Kasus JAKARTA- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sepanjang semester II-2012 menemukan 3.990 kasus senilai Rp5,83 triliun yang berpotensi merugikan keuangan negara. Menurut Ketua BPK, Hadi Poernomo, pada Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II-2012, BPK mengungkap sebanyak 12.947 kasus senilai Rp9,72 triliun. “Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.990 kasus senilai Rp5,83 triliun merupakan temuan ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian dan kekurangan penerimaan negara,” kata Hadi di Gedung DPR Jakarta, Selasa (2/4). Atas temuan ketidakpatuhan tersebut, kata Hadi, BPK merekomendasikan agar entitas yang diperiksa menyerahkan aset dan menyetor uang tersebut ke kas negara, daerah atau perusahaan. “Pada pemeriksaannya, BPK memeriksa 709 objek pemeriksaan yang terdiri atas 154 ob-
jek pemeriksaan kinerja, 450 pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) dan 105 objek pemeriksaan keuangan,” paparnya. Sementara itu, lanjut Hadi, sebanyak 4.815 kasus merupakan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI). Sebanyak 1.901 kasus penyimpangan administrasi dan sebanyak 2.241 kasus senilai Rp3,88 triliun merupakan temuan ketidakhematan, ketidakefisienan dan dan ketidakefektifan. “Atas temuan ini BPK merekomendasikan perbaikan SPI dan tindakan administratif atau korektif lainnya,” kata Hadi. Hadi berharap, dua temuan tersebut perlu segera mendapatkan perhatian pimpinan dan para anggota DPR untuk
mengawasi dan mendorong penyelesaian tindak lanjutnya. “Kami sepakat bahwa nilai temuan itu sangat besar. Temuan tersebut secara berulang terjadi setiap tahunnya,” ucapnya. Sedangkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Semester II-2012, BPK menemukan 1.871 kasus senilai Rp1,17 triliun yang terindikasi melanggar perundangundangan. Hadi mengatakan, kasus tersebut sebagian besar terjadi pada pemeriksaan LKPD sebanyak 1.793 kasus dengan nilai Rp1,15 triliun. “Selebihnya terjadi pada pemeriksaan BUMD,” imbuhnya. Pada Semester II-2012, jelas Hadi, BPK memeriksa sebanyak 94 LKPD provinsi/ kabupaten/kota tahun anggaran 2011. Sehingga, lanjut dia, pada 2012 BPK telah menyelesaikan laporan hasil pemerik-
saan (LHP) atas 520 LKPD tahun anggaran 2011 dari 524 pemda yang wajib menyusun LKPD. “Masih terdapat empat pemda yang terlambat menyerahkan LKPD ke BPK. Selain itu, kami juga telah memeriksa dua LKPD 2010 dan sembilan laporan keuangan PDAM 2011,” ucapnya. Lebih lanjut Hadi mengungkapkan, terhadap 94 LKPD 2011, BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas 33 LKPD, opini tidak wajar (TW) diberikan kepada tiga LKPD dan tidak memberikan pendapat (TMP) pada 58 LKPD. Dia mengatakan, hasil pemeriksaan atas LKPD menunjukkan bahwa pemda tingkat provinsi dan kota memperoleh opini yang lebih baik dibandingkan dengan pemda kabupaten. “Jadi, pemda kabupaten perlu didorong untuk memperbaiki pengelolaan dan pelaporan keuangannya,” ujar Hadi. (gam/bud/beth)
PENDIDIKAN
FSGI Usulkan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Ditunda
Jakarta- Federasi Serikat Guru Indonesia mengusulkan peluncuran Kurikulum 2013 untuk ditunda karena dinilai belum ada kesesuaian dan kesiapan pengajar. “Sebaiknya Kurikulum 2013 itu ditunda dulu, benahi saja dulu guru-gurunya, beri mereka pelatihan,” kata Sekretaris Jenderal FSGI Retno Listyarti dalam Seminar Penguatan Empat Pilar Kebangsaan di Dunia Pendidikan yang bertajuk “Mengukuhkan Pendidikan Kewargaan bagi Kokohnya
Nilai-Nilai Kebangsaan” di Jakarta, Selasa. Retno menilai guru merupakan kunci keberhasilan suatu penerapan kurikulum. “Guru memang harus dibangun karena bagaimanapun dia adalah kucinya yang mengatur alur kemana siswa ini akan dibawa,” katanya. Karena itu, dia juga mengusulkan diadakannya pelatihan untuk guru-guru agar memahami betul kurikulum apabila akan diterapkan.
Dia juga menolak penerapan Kurikulum 2013 karena ada beberapa kompetensi dasar dan kompetensi inti yang tidak dipaparkan secara jelas. “Saya menolak kurikulum ini karena isinya tidak menggambarkan niat untuk membangun pendidikan kita,” katanya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA 13 tersebut menilai sejumlah kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 tidak terintegrasi, sehingga tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai. “Dalam kompetensi tersebut disebutkan siswa harus mempelajari pasal-pasal, tetapi tidak disebutkan pasal berapa. Harus berapa banyak pasal yang harus dipelajari mereka,” katanya. Bahkan, Retno mengusulkan agar dilaksanakan uji coba Kurikulum 2013 tersebut. “Di beberapa negara juga diadakan uji coba, seperti Singapura dan Inggris untuk mengetahui kekurangannya dan jangan terlalu terburu-buru diterapkan,” katanya. Dia mengusulkan uji coba tersebut kirakira selama dua tahun sebelum kurikulum tersebut diimplementasikan. Sementara itu, Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Harris Iskandar mengatakan Kurikulum 2013 tersebut masih dalam bentuk dokumen rancangan (draft), sehingga masih bisa dikaji ulang. “Kalau ada kritik, silakan ke Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud jadi bisa dikaji, dikurang ataupun ditambah,” katanya. (ant/wit/beth)
Kepala BPBD Kabupaten Sumenep
ada dekade ini, kata bencana sudah sangat begitu familiar ditelinga kita baik bencana alam karena gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin puting beliung, kegagalan teknologi atau bencana sosial dengan serangkaian peristiwa konflik sosial antar kelompok dan etnis. Namun bukankah kita tahu juga bahwa kerusakan bencana alam ini karena tingkah kita yang merusak alam sebagaimana firman Nya dalam QS. AlA’raf : 56, “dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi setelah diciptakan dengan baik. Berdo’alah kepada Nya sengan rasa takut dan penuh harap sesungguhnya rachmat Allah sangat dengan orang yang berbuat kebaikan” dan ataukah karena bencana sudah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuz sebagaimana Qs. Al-Hadid : 22 “ setiap bencana yang menimpa di bumi dan dirimu sendiri semuanya tertulis dalam kitab Lauh Mahfuz sebelum kami mewujudkannya. Sungguh itu mudah bagi Allah.” Serangkaian kejadian bencana tersebut biasanya selalu bertumpu kepada lembaga yang mengurus kebencanaan. Terlepas dari itu semua, pengelolaan bencana pada dekade ini memang harus dapat menjamin dan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana dengan platform bahwa tanggung jawab bencana bukan saja hanya pemerintah tapi masyarakat dan dunia usaha harus terlibat menguatkan pilar bencana ini. Sejarah membuktikan bahwa di bumi indonesia ini bencana besar pernah terjadi mulai dari krakapengelolaan tau, gunung bencana pada tambora, tsudekade ini nami dahsyat memang harus di aceh. Sedapat menjamin cara geografis dan memberikan wilayah inperlindungan donesia mekepada mang berada masyarakat didalam “Ring of Fire” tatanan pertemuan lempeng tektonik aktif dunia, dikawasan tropis, berbentuk kepulauan menyebabkan ancaman bencana menjadi nyata dan menunjukkan trend kejadian yang signifikan. Dalam kurun waktu tiga dasawarsa terakhir ini hampir sekitar 70% adalah bencana hidrometrologi seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, dan puting beliung yang diprediksi bencana hidrometrologi ini akan terus meningkat seiring dampak perubahan iklim global. Walau demikian bencana geologis seperti gunung meletus, gempa, tsunami harus tetap selalu kita waspadai. Dibalik kejadian bencana ini kadang kita perlu lebih mendalami filosofi penanggulangan bencana dengan menjauhkan bencana dari masyarakat, menjauhkan masyarakat dari bencana, mendorong kehidupan masyarakat yang harmonis dengan ancaman bencana yang mungkin akan datang, serta menggali dan mengembangkan kesantunan dan kearifan lokal untuk siap menghadapi bencana. Menyadari bahwa kita hidup dan tinggal di daerah rawan bencana sudah seharusnya kita harus tanggap menghadapi semua ancaman bencana dengan kesadaran yang terinternalisasi dalam sebuah komunitas sehingga menghasilkan kesiapsiagaan dan kapasitas yang tinggi dalam menghadapi bencana. Pilihan sadar kita di balik indah dan makmurnya negeri ini, kita tidaklah mungkin lari dari kondisi dan kenyataan ini mari kita renungkan kembali lirik bijak lagu Ebiet G Ade “Barangkali disana ada jawabnya, mengapa ditanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang” Wallahhua’lam bisawab. =
ITU MASALAHNYA “Bang, coba cicipi baksonya,” tutur Matrawi pada tukang bokso. “Lho, saya kan yang jual kok saya harus mencicipi,” balas tukang bakso. “Cicipin saja.” “Pasti enaklah,” tegas tukang bakso. “Ya, saya tahu. Makanya coba cicipin.” “Baik, baik. Tapi mana sendoknya?” “Itulah masalahnya,” kata Matrawi. “Bilang saja, tak ada sendok. Gitu aja repot,” guman tukang bakso, kesal.
Cak Munali