1
SELASA 3 DESEMBER 2013 NO. 0252| TAHUN II Koran Madura
SELASA
3 DESEMBER 2013
JENIS KORUPSI TERTINGGI
LKPP Menerima 1.000 Aduan JAKARTA-Proses pengadaan barang dan jasa pemerintah menempati rangking tertinggi kasus korupsi di Indonesia. Data Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) menyebutkan, pada periode 2004-2010, 44 persen kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan kasus pengadaan barang dan jasa. “Pengadaan barang dan jasa merupakan jenis korupsi tertinggi yang ditangani KPK. Tertinggi kedua itu penyuapan itu mencapai 29 persen,” kata Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP, Tatang Rustandar Wiraatmaja di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (2/12). Menurut dia, besarnya alokasi anggaran pengadaan barang dan jasa telah membutakan mata pejabat pemerintahan dan oknum PNS. Alokasi anggaran untuk pengadaan barang bisa mencapai 30 persen dari total keseluruhan dana APBN. Misalnya, dari total APBN 2012 sebesar Rp 1.400 triliun, sekitar Rp 460 triliun dialokasikan untuk pengadaan barang dan jasa. Strategi pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) No 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang jasa belum cukup ampuh mengikis praktik kecurangan dalam belanja modal. Padahal sudah diatur aturan pengadaan barang dan jasa dilakukan secara elektronik atau e-procurement. Dia mengakui, tidak ada jaminan sistem e-procurement membuat sistem lelang proyek pengadaan barang dan jasa pemerintah bebas korupsi. Tatang juga tidak bisa memastikan berapa persen penurunan korupsi dengan sistem baru ini. “Sebetulnya tetap besar karena ada yang terungkap tapi tidak diungkapkan saja. Jadi kalau kecenderungan menurun ada. Belum ada penelitian menurunnya berapa persen. Jumlah paket yang di e-procurement sudah mau transparan berarti dia sudah tidak mau bermain lagi. Meski belum 100 persen,” tegasnya. 1.000 Pengaduan Lebih lanjut, dia mengatakan dalam sebulan, LKPP menerima sebanyak 1.000 pengaduan dari masyarakat tentang keganjilan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah. Karena itu, LKPP akan menindaklanjuti laporan tersebut, kendati dari 1.000 laporan itu memang tidak sepenuhnya benar. “Sebulan di atas 1.000 pengaduan, mungkin satu kuartal itu ada 4.000,” ucapnya. Semua laporan dari masyarakat ditindaklanjuti dengan audit forensik. Jika laporan terbukti kebenarannya, proyek fiktif itu akan ditindaklanjuti oleh KPK. “Pengaduan setelah itu kita audit forensik, kemudian kita klarifikasi kita laporkan ke pejabat terkait lalu kita lapor ke KPK,” tegasnya. (gam/abd/war)
BARCA
Kalah Lagi Berita di hal 8
Menteri ESDM Jero Wacik tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (2/12). Jero diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap kegiatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas dengan tersangka Kepala SKK Migas Rubi Rubiandini.
Jero Wacik Digarap KPK 7 Jam Terkait Suap SKK Migas dengan Tersangka Mantan Kepala SKK Migas JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik akhirnya memenuhi panggilan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (2/12). Jero diperiksa perdana sebagai saksi dalam kasus suap dengan tersangka mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Lembaga superbody ini menghabiskan waktu kurang lebih 7 jam sebagai saksi untuk memeriksa Jero. Usai diperiksa KPK, Jero mengaku dicecar 41 pertanyaan oleh penyidik KPK. Pertanyaannya seputar tugas sebagai Kepala Pengawas SKK Migas. "Ada 41 item pertanyaan yang termasuk data pribadi, riwayat hidup, kemudian salah satu yang disampaikan penyidik kepada saya adalah bahwa kalau menjadi saksi, dimintai keterangan sebagai saksi," ujar Jero saat keluar dari Gedung KPK pukul 17.48 WIB, Senin (2/11). Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan keterangan
Jero Wacik akan sangat diperlukan untuk bisa mengembangkan kasus suap Rudi lebih jauh. Selain itu juga untuk mengetahui ada tidaknya keterlibatan anggota DPR. Sebelumnya dalam sidang kasus SKK Migas, anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Tri Yulianto disebut-sebut menerima jatah untuk tunjangan hari raya (THR) dari Rudi Rubiandini. Rudi mengaku sempat menyetor duit 200 ribu dolar AS ke Komisi VII DPR. Terkait hal ini pula KPK telah mencegah staf ahli anggota DPR atas nama Iryanto Muchyi. Dari informasi yang diperoleh, Iryanto Muchyi merupakan staf ahli anggota DPR RI Tri Yulianto.Namun saat
dikonfirmasi soal Iryanto, Abraham mengaku tidak tahu. "Saya nggak tahu," kilah Abraham Jero mengatakan, hanya dengan menjadi saksi bukan berarti sudah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam kasus ini. Jero berharap publik tahu. "Jangan distigmakan sudah bersalah, Pak menteri jangan merasa bersalah karena ini hanya saksi, itu beliau yang mengatakan saya, saya senang juga mendengarnya," ujarnya. Jero kemudian memaparkan apa saja tugas sebagai kepala pengawas SKK Migas. Yakni melaksanakan pengawasan strategis, program-program strategis tentang SKK Migas. "Misalnya kalau pengajuan rencana kerja dan anggaran tahunan itu SKK Migas harus mendapat persetujuan dari komisi pengawas, kemudian kalau pengangkatan, pergantian pimpinan SKK migas di luar ketuanya, itu juga mendapat persetujuan komisi penga-
was, kalau operasional, tender atau hal-hal yang lain operasional itu adalah kewenangan penuh kepala SKK Migas, itu yang dipertanyakan ke saya,
Jangan distigmakan sudah bersalah, Pak menteri jangan merasa bersalah karena ini hanya saksi, ...”
Jero Wacik
Menteri ESDM kemudian pertanyaan lain," papar Jero. Jero enggan menjelaskan seputar uang US$ 200.000 yang ditemukan di ruang kerja Sekjen ESDM Waryono Karno. Uang itu kini disita penyidik untuk kepentingan penyidikan kasus ini lantaran diduga
berkaitan dengan kasus suap Rudi. "Uang 200 ribu itu di ruang Sekjen itu tadi tidak ditanyakan kepada saya," ujarnya. Selesai memberikan keterangan kepada wartawan, Jero kemudian pulang. Dia langsung masuk ke mobil. Bungkam Sementara itu, Sekjen ESDM, Waryono Karno memilih bungkam dan tak mau banyak komentar usai diperiksa hampir tujuh jam di Gedung KPK. Dia mengaku hanya menjalani pemeriksaan tambahan. "Ya biasa soal tambahan sajalah," kata Waryono. Namun dia pun enggan menceritakan apa isi pemeriksaan tambahan tersebut. Dia pun buru-buru bergegas, saat kembali ditanyai soal uang 200 ribu dollar AS yang ditemukan di ruangannya, saat penggeledahan, beberapa waktu lalu. (gam/abd/war)
Dituding Operator Suap
Mochtar Effendi Umumkan Sayembara Rp 1 M JAKARTA-Pengusaha yang menjadi saksi suap sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Mahkamah Konstitusi (MK), Mochtar Effendi geram dituding “operator suap” mantan ketua MK Akil Mochtar di wilayah Sumatera. Dia pun sesumbar siap memberikan duit Rp 1 miliar kepada orang yang bisa membuktikan keterlibatan dirinya dalam kasus suap MK.
Korek Api Matrawi adalah seorang pengusaha sukses. Ia mempunyai 3 orang sahabat. Matrafik suka minuman keras, Matrasul suka bermain wanita, sedang Matrahem suka merokok. Akhirnya Matrawi pun memberikan hal-hal yang sahabatnya sukai. Matrahem diberi minuman keras segudang, Matrasul diberi 100 orang wanita, dan Matrahem diberi segudang rokok. Seminggu kemudian Matrafik sekarat karena terlalu banyak minum minuman keras. Matrasul kritis karena terlalu banyak bermain wanita. Sedangkan Matrahem ternyata baik-baik saja hingga Matrawi pun heran Matrawi :“Hem, sahabat-sahabat yang lain sudah KO semua, tapi kok kamu malah sehat-sehat saja, padahal sudah diberi rokok segudang? Marahem : “Yaiyalah, gimana mau KO wong kamu hanya ngasih aku rokok, tapi gak ngasik korek”. Matrawi : ?!?!?! Cak Munali
"Jangankan Sumatera, ini seluruh Indonesia saya bikin sayembara. Barang siapa menemukan nama Mochtar Effendi ikut main di MK, bermain suap dan menerima fee, saya kasih bonus Rp 1 miliar. Bahkan sama wartawan," umbarnya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (2/12). Sebagaimana diketahui, KPK sejak Kamis (28/11) hingga Jumat (29/11) setidaknya sudah menyita sekitar 30 unit mobil berbagai jenis yang ditengarai berkaitan dengan gratifikasi Pilkada dan Tindak Pidana Pencuciaan Uang (TPPU) Akil Mochtar. Menurut KPK, sebanyak 24 mobil diantaranya disita pengusaan Muchtar Effendi. Saat ini, KPK tengah
pung dalam sejumlah bidang usaha. Salah satunya dalam bidang otomotif seperti mobil dan sepeda motor. Lebih lanjut Muchtar mengungkapkan bahwa dirinya memang membuka diri bagi pengusaha lain yang ingin menanamkan modal dalam bisnis yang dijalankannya. Termasuk investasi dari Akil Mochtar. "Yang pasti kami sebagai pengusaha banyak yang investasi, termasuk pak Akil," ungkapnya. Namun, Muchtar mengklaim tak mengetahui sumber uang yang diterimanya dalam rangka investasi itu. "Tapi kami nggak tahu, masa kami tanya ke para investor ini uangnya dari mana. Nggak mungkin kita tanya kayak gitu khan," imbuhnya. Muchtar Effendi menjawab pertanyaan wartawan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (2/12). Pria yang diyakini sebagai tangan kanan mantan Ketua MK Akil Mochtar itu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap di MK. mendalami asal usul puluhan mobil yang telah disita beberapa waktu lalu. Dimana penyitaan tersebut terkait penyidikan kasus dugaan gratifikasi atau penerimaan hadiah sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Mahkamah Konstitusi (MK) dan pencucian uang dengan tersangka mantan Ketua MK, Akil Mochtar. Informasi yang dihimpun, Muchtar sendiri disebut-sebut sebagai operator suap Akil di wilayah Sumatera. Akan tetapi hal tersebut dibantahn-
ya. "Itu salah besar (operator suap)," tegasnya. Dugaan keterlibatan Mochtar dalam perkara suap sengketa Pilkada di MK disebutkan oleh Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Komisioner KPK yang membidangi penindakan itu menyatakan bahwa puluhan mobil yang disita karena bertalian dengan perkara suap dan pencucian uang yang menjerat Akil Mochtar itu dalam penguasaan Mochtar. Pria yang biasa disapa BW
itu juga menyebutkan bahwa Mochtar adalah gate keeper dari perkara suap yang menjerat Akil tersebut. Mochtar sendiri sudah membantah hal itu. Menurutnya, hubungannya dengan Akil hanya sebatas bisnis. Ditegaskan Mochtar, dirinya tidak mempunyai jaringan ke dalam MK. Dia juga menampik menjadi pencuci uang Akil yang diduga hasil tindak pidana. Muchtar mengklaim jika diirnya merupakan seorang pengusaha yang berkecim-
Bantah Sementara itu, Akil Mochtar membantah mengenal apalagi berinvestasi kepada pengusaha PT Promic Jaya bernama Mochtar Effendi. "Saya berpegangan pada pernyataan klien saya bahwa Akil tidak kenal dengan Muhtar," kata kuasa hukum Akil, Tamsil Sjokoer, di Jakarta, Senin (2/12). Menurut Tamsil, Akil pernah bercerita bahwa dirinya tidak mengenal sosok Mochtar Effendi. Akil pun tidak pernah memberikan uang dan menanamkan investasi kepada siapapun, termasuk Mochtar. (gam/abd/aji)