e Paper Koran Madura 5 Juli 2013

Page 1

1

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II Koran Madura

JUMAT

Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

5 JULI 2013

ant/andika wahyu

SIAP PERTAHANKAN GELAR. Petinju Indonesia Daud Yordan mengangkat sabuk juara yang diperebutkan seusai konferensi pers di Konjen RI Perth, Australia, Kamis (4/7). Pertandingan guna memperebutkan titel juara dunia kelas ringan versi IBO melawan petinju asal Argentina Daniel Eduardo “Tatu” Brizuela akan dilaksanakan di Metro City Perth, Australia pada Sabtu 6 Juli 2013.

Membuka Misteri Bank Century Melalui Buku JAKARTA-Berlarut-larutnya penyelesaian kasus Century membuat geram anggota Komisi III DPR, Bambang Soesatyo. Politisi Golkar inipun menumpahkan pemikirannya mengenai Kasus ini melalui buku berjudul ‘Skandal Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono’. Melalui buku ini, pria yang akrab disapa Bamsat ini berharap kasus Century bisa selesai sebelum berakhirnya masa pemerintahan SBY-Boediono di tahun 2014. Menurut Bamsat, buku ini ditulis dengan maksud melawan lupa dan mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta penegak hukum lainnya untuk menyelesaikan kasus Century. “Tapi kalaupun para pihak masih ngeri-ngeri sedap menyelesaikan, karena Kasus Century ini adalah kasus yang menyangkut kekuasaan, maka harapan kita pemerintah yang baru nanti mampu menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Bamsat di Press Room Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/7). Sebenarnya, kata Bamsat, buku yang ditulis ini pada awalnya tak berjudul ‘Skandal Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono’. Pada saat menulis, Bamsat menganggap dan membayangkan Kasus Century bisa selesai dalam beberapa bulan terakhir ini. “Makanya pada awal itu judulnya ‘Skandal Century Done, Skandal Century The End’. Tapi pada proses dan perjalanannya tampaknya

makin jauh, makanya kita beri judul itu,” tambah Bamsat yang mengaku mengubah judul buku dua pekan belakangan. Optimisme sempat mencuat manakala pimpinan KPK menyampaikan pada publik hasil pemeriksaan Sri Mulyani di Washington, Amerika Serikat. “Setelah meyakinkan penyidik ada aktor utama yang terkait dengan kasus Century. Lalu disusul penggeledahan di Bank Indonesia. Itu disampaikan bahwa penyelidikan hanya sampai pada kasus Bank Mutiara (BM), ya kita lemes lagi. Saya membayangkan, untuk mengungkap peran seluruh dewan gubernur BI, termasuk Boediono,” tutup Bamsat. “Bahwa di sisi lain kita melihat ada titik terang, namun perjalanan tampaknya makin jauh. Dan saya melihat ada hambatan psikologis juga karena kasus ini menyangkut kekuasaan,” jelas Bambang. Buku ini sebenarnya ingin me-

nyeret dan mengungkap aktor penggelontoran dana talangan berjumlah triliunan rupiah. “Kalau kita melihat peran masing-masing itu jelas bahwa yang paling berperan itu adalah Gubernur BI kala itu (Boediono),” tambahnya. Kalimat paling penting dalam buku itu menurutnya adalah, dalam proses pengambilan keputusan penetapan Bank Century berdampak sistemik itu, peran Boediono san-

gatlah luar biasa. “Jadi gutak-gatuk atau ngutak-ngatiknya atau tiputipunya ada di situ. Jadi, Muliaman Hadad (Deputi Gubernur BI) menyampaikan matriks alasan agar bank ini berdampak sistemik. Ternyata matriks itu tidak menggambarkan dan menguatkan alasan yang sudah dirancang sebelumnya berdampak sistemik. Lalu dalam rapat ini Boediono menyatakan bahwa matriks itu dilepas aja karena tidak mey-

akinkan. Jadi itulah kita mendapat gambaran bagaimana pejabat BI ini mengatur siasat atau bertipu muslihat agar Bank Century berdampak sistemik,” jelasnya. Berharap Pada PDI Perjuangan Sementara itu, pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana berharap agar PDI Perjuangan bisa memenangkan Pemilu 2014 sehingga bisa menuntaskan kasus mega skandal

PERJALANAN SPIRITUAL KORAN MADURA MENYAMBUT RAMADHAN (2)

Di Tanah Suci, Semua Menjadi Satu: Hamba Allah Saat landing di Bandara King Abdul Aziz setelah menempuh jarak tempuh lebih dari tujuh jam dari Changi Singapure, tubuh ini terasa sangat lelah. Penat menggerayangi sekujur organ tubuh ini, namun semua itu rasanya tak terhiraukan, karena semangat untuk beribadah merupakan tujuan utama yang menjadi prioritas Lalu dari King Abdul Aziz menempuh jarak 430 km menuju Madinah dengan waktu tempuh hampir enam jam, makin remuk rasanya tubuh ini. Akan tetapi, ketika berada di dalam masjid Nabawi, kelelahan serasa terobati. Betapa masjid bersejarah ini menebarkan kerinduan untuk bisa mendatanginya lagi di masa yang akan datang. Ini bukan soal kebersamaan antara faksi dalam agama yang sama. Tetapi keberagamaan ini terasa lebih beragama melampaui sekte apa pun; syiah atau

bukan syiah. Semua memohon kepada Tuhan yang sama. Tak ada yang merasa lebih benar karena agamanya sama dan meyakini Tuhan yang sama pula. Lalu apa yang berbeda? Bila agama merujuk pada Mekkah al-Mukarromah dan Madinatul Munawwaroh, maka untuk apa arogan pada faksi yang berbeda. Spiritualitas beragama itu memerlukan demokrasi. Ribuan umat memohon dan bertawassul di mesjid Nabawi itu dalam rangka memerdekakan diri

dari sikap arogansi berlebihan dan nagras. Berbeda dan berdemokrasi itu sudah menjadi dogma Nabi. Logika inversif dari state-

menr ini, antidemokrasi sebenarnya dalam hal tertentu sesungguhnya menabrak Nabi. Bila seseorang abai Nabi tentu ia abai Tuhan. Sedih rasanya bila

kalimat Allah Akbar dijadikan password untuk menghancurkan kelompok tertentu yang seakan tak berhaluan. Inilah kenyataan yang memalukan dan juga memilukan di mana tak hanya Nabi dan Tuhan yang diabaikan dengan alasan yang dipaksakan. Tetapi, negara yang sudah sangat baik berasas Pancasila dicabik-cabik dan agama maupun negara dikudeta karena angkara. Situasi ini menjadi bahan tertawaan negara lain yang menginginkan Indonesia beragama dan menganut nasionalisme pancasila. Padahal dalam nasionalisme berpancasila mengandung spiritualitas demokrasi lintas apa saja. Tetapi, mengapa masih banyak yang malacurkan agama untuk sesuatu yang seolah-olah dimengerti? (bersambung)

Bank Century. “Saya masih berharap, kalau PDI Perjuangan menang tahu depan di Pemilu 2014, Skandal Century bisa diselesaikan secara hukum,” kata Tjipta dalam Bedah Buku karya Bambang Soesatyo berjudul ‘Skandal Bank Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono’, di Jakarta, Kamis (4/7). Namun Guru Besar FISIP Universitas Pelita Harapan (UPH) ini tidak berharap Partai Gollar memenangkan Pemilu 2014. Karena keseriusan Partai Golkar membuka misteri gelap Century diragukan. “Saya tidak berharap Golkar yang menang karena dari awal bergulirnya skandal Century tidak jelas sikapnya,” ungkapnya Padahal kata dia, kasus Bank Century ini sebenarnya sudah sangat terang benderang. “Ibarat perempuan, sudah telanjang bulat. Ada apa dengan KPK, ada apa dengan teman kita BW (red- Bambang Widjayanto KPK)?,” tanyanya Pada April 2012, kata Lesmana, Abraham Samad tegas menyatakan ada indikasi korupsi di skandal Century. “Orang saya di KPK menyebutkan kasus ini komplikasinya sangat berat karena terkait wakil presiden. Tapi saya katakan Boediono itu diproses dalam kapasitas mantan Gubernur Bank Indonesia (BI),” ungkapnya. (gam/cea)

Penyakit Suatu hari Matrawi sangat gelisah. Pikirannya amat tidak tentram dan merasa ada yang salah pada dirinya sendiri. Karena ia santri, akhirnya ia memutuskan untuk sowan (bertamu) ke rumah seorang kiai yang dulu menjadi guru saat ia mondok. Kepada sang Kiai, Matrawi tidak sungkan untuk berterus terang. Dan kemudian ia bicara apa adanya sesaat setalah dipersilahkan duduk. “Pak Yai” kata Matrawi “Saya ini punya penyakit yang tak sembuhsembuh” Lanjutnya kepada Kiai di kampungnya. “Penyakit apa Mat, kok baru sekarang kamu mengadu” “Begini Pak Yai, kalo lihat bocah seusia anak saya, maka saya jadi teriangat anak saya. Tapi kalo lihat wanita seusia isteri saya, saya jadi lupa sama isteri di rumah.” “Aha, kamu ini Maat “kalo penyakit itu, saya juga punya” jawab Sang Kiai. Matrawi hanya melongo, bibirnya tak mau tertutup.

Cak Munali


2 PENDIDIKAN

Pemberantasan Buta Aksara Lamban SUMENEP – Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Keislaman Annuqayah Ahmad Khotib mengatakan, pemberantasan buta aksara yang dilakukan oleh pemerintah melalui program keaksaran fungsional terkesan kurang serius. “Sehingga hal tersebut berakibat terhadap lambannya penuntasan buta aksara. Maka menjadi jelas ketika selama kurun waktu dua tahun hanya menuntaskan 23 ribu saja,” katanya. Menurutnya, jika pemerintah betul-betul serius mengurus ini, paling tidak selama kurun waktu dua tahun, pemerintah bisa menuntaskan buta aksara 50 ribu orang. “Itu angka minimal, tetapi jika benar-benar serius, maka Sumenep bisa seperti Jogja, masyarakat yang buta aksara hampir tidak ada,” jelas magister pendidikan lulusan UIN Sunan Kalijaga tersebut. Hal senada juga disampikan Ketua PC IPNU Sumenep Syaitul Harir. Menurutnya, pemberantasan buta aksara melalui program keaksaraan fungsional tersebut memang seperti hanya setengah hati. “Bagi saya hanya buangbuang anggaran saja, karena anggaran yang disediakan untuk ini lumayan menggiurkan, tetapi program itu kurang efektif dalam menuntaskan buta aksara,” katanya. Menanggapi hal tersebut, Kabid Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan Sumenep Munir mengatakan, pemberantasan buta aksara yang pihaknya lakukan sudah berjalan maksimal. “Pada tahun 2013 ini kami menargetkan pemberantasan buta akasara melaui program keaksaraan fungsional akan dituntaskan sebanyak 13 ribu orang. Karena dalam kurun waktu dua tahun kami sudah menuntaskan sebanyak 23 ribu orang,” katanya, Kamis (4/7) kemarin. Ketika ditanya lebih lanjut

Sekolah Dilarang Melakukan Pungutan PPDB SUMENEP – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang digelar di sejumlah sekolah mendapat peringatan dari Komisi D DPRD Sumenep. Komisi yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu mewanti-wanti lembaga pendidikan untuk tidak menarik pungutan kepada calon peserta didik baru.

apakah pihaknya yakin selama kuran waktu yang telah ditargetkan angkat 111.124 itu akan tuntas. “Saya optimis dalam kurun waktu yang telah ditentukan semuanya akan tuntas, paling tidak pada tahun 2013 ini angkat sudah tuntas 36 ribu orang, sehingga nantinya akan bersisa 98 ribu orang,” tandanya. Dijelaskan oleh Munir bahwa rata-rata masyarakat yang mengalami buta aksara itu berada pada usia 15-59 tahun. “Sehingga nantinya pada tahun 2013 ini kami akan coba melakukan reformasi program agar penuntasan buta aksara itu berjalan sesuai yang diharapkan,” tambahnya. Ditanya lebih jauh tentang anggaran keaksaraan fungsional, Munir menyebutkan bahwa anggaran yang disediakan adalah Rp 5, 07 miliar dengan rincian dari APBD 1 Rp 1 miliar, APBD II 3, 2 miliar. dan APBN adalah Rp 846 miliar. “Anggaran itu lebih besar dari anggaran sebelumnya, sebab untuk tahun ini kami berikhtiar untuk menuntaskan buta aksara juga dengan program KUM, yaitu Keaksaraan Usaha Mandiri,” jelasnya. (sym/mk)

Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi menjelaskan, PPDB yang sedang berlangsung di sekolah tidak boleh memungut biaya. Sebab, dana pendaftaran sudah disediakan. ”Semua sekolah yang ada di Sumenep haram hukumnya memungut biaya PPDB. Jangan ada yang bermain,” katanya, Kamis (4/7). Politisi PPP ini menuturkan, pihaknya akan mengawasi pelaksanaan PPDB di semua sekolah negeri di Kota Sumekar. Bahkan,

pihaknya akan turun langsung ke lapangan, ke sejumlah sekolah. ”Itu untuk mengetahui ada dan tidaknya pungutan. Kalau terjadi berarti liar. Itu pungli namanya,” ujarnya datar. Selain itu, sambung dia, pihaknya meminta pelaksanaan PPDB dilakukan secara transparan. Supaya penilaian terhadap calon peserta didik dilakukan secara objektif. ”Tidak boleh lagi ada makelar di lembaga pen-

Mengantisipasi terjadinya korban jiwa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep berencana merelokasi warga setempat yang saat ini berada di posko pengungsian ketempat ke tempat yang lebih aman. Kepala BPBD Sumenep Moh Fadillah mengatakan, hasil pantauannya di lokasi kejadian, saat ini kedalaman tanah yang ambles semakin parah dan merata disejumlah tempat di Dusun Karongkong. “Kedalaman tanah ambles itu saat ini mencapai 10 meter, padahal sebelumnya hanya 6 meter. Luas amblesnya juga semakin meluas,” kata Fadillah, Kamis (4/7). Untuk menghindari korban jiwa, pihaknya berencana merelokasi warga di posko pengungsian, sebab tempat pengungsian tersebut rawan terdampak meluasnya bencana tanah ambles dan terbelah itu. “Rencana nya kami akan mengungsikan warga ke dua tempat yaitu Balai Desa Matanasir dan Desa Batuan. Sebab, kondisi sekarang masih hujan terus menerus, sehingga warga tidak memungkinkan bertahan di areal pengungsian di Dusun Karongkong,” ujarnya. Hingga saat ini, ada 36 keluarga atau 150 jiwa yang mengungsi. Sebagian tinggal di tenda darurat yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat di posko pengungsian. Sebagian lainnya tinggal di rumah pen-

Secara terpisah, Kepala Disdik Sumenep A. Shadik mengatakan, pungutan dengan alasan apapun dalam pelaksanaan PPDB itu haram. Sebab, dana PPDB itu sudah diambilkan dari dana BOS (bantuan operasional sekolah). ”Tidak boleh, karena sudah ada BOS. BOS memang boleh digunakan untuk PPDB. Sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya. Pihaknya juga akan melakukan pemantauan secara intensif kepada lembaga pendidikan. Kalau memang terbukti ada lembaga pendidikan yang menarik pungutan akan ditindak tegas. ”Pasti akan kami tindak tegas. Itu kalau memang lembaga pendidikan negeri terbukti menarik pungutan,” ucapnya. (yat)

foto: Fikri Yusuf/ Antara

kondisi siaga dan terus melakukan pemantauan di lokasi. “Warga memang mulai merasa khawatir, karena hujan turun terus menerus. Makanya kami juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya. Sebelumnya, Jumat (14/6), bencana alam itu terjadi di dua lokasi di Kabupaten Sumenep yang hampir bersamaan, yaitu di Dusun Kecer Laok, Desa Kecer, Kecamatan Dasuk, dan Dusun Karongkong, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru. Tanah di dua lokasi ini tiba-tiba terbelah dan ambles. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun sejumlah lahan pertanian milik warga yang tengah ditanami cabai, kacang tanah, dan ketela pohon, rusak dan ambles. Selain empat rumah ambruk, belasan rumah di Desa

TRANSPORTASI

MPU Liar Belum Ditindak SUMENEP – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Hery Koentjoro mengatakan, sampai saat ini dirinya belum bisa menindak mobil penumpang umum (MPU) ilegal. ”Kalau masalah sanksi terhadap MPU ilegal itu bukan urusan kami (Dishub). Kami hanya menangani MPU yang legal saja,” katanya. Ia tidak membantah keberadaan MPU liar di Kabupaten Sumenep turus bertambah. Namun sampai saat ini, pihanknya belum bisa menindak MPU liar. ”Kita kan tahu semua keberadannya di lapangan. Namun kami hanya bisa mengimbau saja pada mereka,” katanya, Kamis (4/7). Sopir hanya diimbau agar sadar terhadap keselamatran penumpangnya. Sebab, MPU yang resmi sudah dilengkapi dengan asuransinya. Bahkan, keberadaaanya sudah terjamin oleh pemerintah. ”Maka sebab itu, jika mau narik penumpang, maka ubah dulu ke taksi biasa (plat kining),” terangnya. Kendati demikian, pihaknya akan memantau perjalan MPU liar di Kabuipaten Sumenep, karena MPU liar itu tidak memberikan retribusi kepada pemerintah. ”Kami juga harus menghimbau agar satker terkait, yakni kepolisian juga ikut serta memantaunya,” ungkapnya. Sementara ketika disinggung masalah jumlah MPU di Kabupaten Sumenep, ia enggan menanggapi. ”Kalau masalah jumlah, kami mohon maaf tidak tahu. Namun secara kualitatif memang cukup memadai,” tukasnya. Pihaknya juga enggan untuk menjelaskan akan kebutuhan alat transportasi darat di Kota Sumekar ini. ”Kalau masalah itu, memang harus ada evaluasi mendalam. Sebab selama ini masih ditunggangi dengan MPU ilegal yang ada,” tukasnya. (edy/mk)

JELANG BULAN RAMADHAN

Kedalaman Tanah Ambles 10 Meter duduk dan sebagian pula berada di rumah saudaranya. ‘’Warga yang mengungsi di tempat yang dekat dari kejadian bencana akan secepatnya diungsikan ke tempat lain,’’ jelasnya. Fadillah menambahkan, radius aman yang semula ditetapkan 200-400 meter, saat ini harus ditingkatkan lagi, sebab lokasi terdampak rekahan tanah itu semakin meluas. Itu diduga disebabkan curah hujan selama empat hari terahir ini semakin tinggi. “Sebelumnya, tempat posko pengungsian itu masuk radius aman. Tapi sekarang masuk lokasi rawan terdampak. Makanya, kami berencana memindahkan posko pengungsian,” tambahnya. Lebih lanjut dia menegaskan, BPBD Sumenep bersama aparat desa setempat dan Tagana, saat ini dalam

didikan. Kalau hasil tesnya bagus, silakan diterima, kalau tidak bagus, jangan,” tuturnya. Menurut Subaidi, pihaknya menginginkan pelaksanaan PPDB tahun ini bersih, tidak ternodai oleh hal-hal yang melanggar aturan. ”Makanya, semua yang terlibat, dinas pendidikan (disdik), dewan pendidikan dan masyarakat berhak melakukan pengawasan. Agar pendidikan di Sumenep berkualitas,” tuturnya. Dia menambahkan, sekolah tentu bisa menarik pungutan setelah dinyatakan diterima. Itu sudah menjadi kewenangan sekolah, karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi. ”Kalau sudah diterima, dan ada pembiyaanya itu sudah sekolah yang mengatur. Kalau PPDB-nya tetap haram,” tukasnya.

HARGA CABE NAIK: Seorang penjual menata cabe dagangannya di Pasar Besar Kota Madiun, Jatim, Rabu (3/7). Usai kenaikan harga BBM dan menjelang bulan Ramadhan, harga cabe rawit merah naik dari sebelumnya Rp. 45 ribu per kilo menjadi Rp 60 ribu per kilo, cabe rawit hijau dari sebelumnya Rp. 25 ribu per kilo menjadi Rp 35 ribu per kilo

BENCANA ALAM

SUMENEP - Empat hari hujan berturut-turut mengakibatkan tanah ambles di Dusun Karongkong, Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, bertambah. Semula hanya sedalam 6 meter, kini menjadi 10 meter.

SUMENEP

JUMAT 5 JULI 2013 NO. 0153 | TAHUN II

Matanair kondisinya juga memprihatinkan. Dindingnya retak-retak terkena imbas getaran tanah sebelum terbelah dan ambles. Sedangkan peristiwa di Dusun Kecer Laok, Desa Kecer, kecamatan Dasuk, jauh dari pemukiman warga sehingga tidak ada korban jiwa maupun rumah yang rusak. Hasi pantauan ahli geologi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Petrus Mariono, amblesnya tanah tersebut disebabkan adanya rongga dan sungai bawah tanah yang menghubungkan dua desa tersebut. Akibatnya, dua lokasi tersebut rawan terjadi pergerakan tanah yang menyebabkan tanah terbelah dan ambles. Guyuran hujan terus menerus dinilai mempercepat kondisi pergerakan tanah. (rif/athink/mk)

Penertiban PSK Perlu Dievaluasi SUMENEP – Kepala Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP KB) Kabupaten Sumenep Achmad Masuni meminta penegak perda untuk tidak serta merta menangkap PSK. Jelang bulan suci Ramadhan, Satpol PP giat menyisit tempat-tempat yang dinilai sering dijadikan tempat berbuat tidak patut dan sopan. “Pencidukan PSK selama ini masih belum memberikan solusi yang dapat membuat mereka berhenti menjadi wanita pemuas lelaki hidung belang. Sebab, setelah dipulangkan, sudah bisa dipastikan mereka akan kembali lagi kepada pekerjaannya yang semula,” paparnya, Kamis (4/7) di Kantor DPRD Sumenep di Jalan Trunojoyo. Ia meminta penegak perda untuk lebih persuasif, lebih-lebih pada bulan Ramadhan dalam melakukan operasi. “Saudara kita yang kurang beruntung supaya jangan selalu ditekan dengan dilakukan pencidukanlah,” tukasnya. Mantan Kepala Dinas

Pendidikan ini menambahkan, pihaknya akan mencoba melakukan sentuhan moral dan kerohanian untuk membujuk PSK meninggal perbuatannya sebagai pemuas syahwat. Pihaknya berjanji akan berbicara baikbaik kepada para PSK yang ada di Sumenep agar tidak melakukan perbuatannya di bulan puasa. Dinas Sosial dan Satpol PP diwanti-wanti untuk lebih bersikap toleran memperlakuan para PSK. Caracara konvensional melalui intimidasi dan pencidukan hendaknya tidak dilakukan lagi di bulan suci Ramadhan, karena itu tidak mendidik dan menyelesaikan solusi. “Sebenarnya mereka butuh pemberdayaan, jangan hanya main tangkap saja. Sebab kalau hanya main tangkap lalu dipulangkan, secara otomatis mereka akan kembali lagi. Sebab, mereka melakukan pekerjaan seperti itu secara mayoritas adalah faktor ekonomi,” tandasnya. Penagkapan itu, lanjut Masuni, tidak akan memberikan solusi karena yang dibuthkan oleh para PSK

adalah ruang pekerjaan yng bisa menampung mereka untuk bisa menopang kebutuhan hidup yang mereka butuhkan.. “Nanti pihak kami akan mencoba untuk mendatangi mereka dan berbicara baikbaik, agar dapat menampung mereka untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Makanya kami akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk memberdayakan mereka dengan menyediakan ruang pekerjaan, sehingga mereka tidak kembali lagi setelah mendapatkan pekerjaan,” imbuhnya. Dia menegaskan, menjelang Ramadhan ini, banyak pihak yang bertanggung jawab untuk menertibkan para PSK, sehingga keberadaan mereka bisa ditertibkan. “Kalau saya menilai, ada sebagian dari mereka yang tidak keluar ketika malam Jumat, berarti mereka masih punya iman. Jadi bukan hal yang tidak mungkin mereka bisa berhenti setelah malelui jalan rohani dan kekeluargaan, tidak lagi ditangkap dan diciduk,” paparnya. (athink/mk)


SUMENEP

3

JUMAT 5 JULI 2013 NO. 0153 | TAHUN II

Harga Hewan Naik Dinas Peternakan Pastikan Daging Aman dari Bahan Pengawet SUMENEP - Menjelang bulan suci Ramadhan, harga hewan ternak jenis kambing di pasaran mulai mengalami naik. Untuk kambing ukuran akikah dan kurban, mengalami kenaikan antara 150 hingga 200 ribu per ekor. Kenaikan harga hewan ternak jenis kambing tersebut dipicu banyaknya permintaan dari luar daerah untuk persiapan kurban. Pantauan Koran Madura di Pasar Hewan di Kabupaten Sumenep, Kamis (4/7), harga kambing standar ukuran akikah dan kurban yang memiliki tanduk cukup, badan cukup, mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Seekor kambing standar yang semula Rp. 650 ribu per ekor menjadi Rp. 750 ribu per ekor. Dan kambing standar yang semula berada pada harga Rp. 700 ribu per ekor menjadi Rp. 850 ribu per ekor. Sedangka untuk kambing kelas super ukuran akikah dan kurban yang memiliki ciri-ciri seperti giginya sudah powel, tanduk panjang, badan gemuk, dan telur zakar utuh (dua biji lengkap) mengalami kenaikan hingga Rp. 200 ribu per ekor. Kambing ukuran akikah dan kurban yang semula Rp.

1.200.000 per ekor, saat ini menjadi Rp. 1.400.000. Azis (43), salah satu pedagang kambing asal Kecamatan Bluto, mengakui jika harga kambing saat ini mengalami kenaikan harga. “Kejadian ini memang lumrah terjadi pada saat menjelang bulan Ramadhan. Biasa banyak yang cari kambing untuk persiapan lebaran,” katanya kepada Koran Madura, di Pasar Bangkal, Kamis (4/7). Timul (45) pedagang kambing Asal Kecamatan Manding, menambahkan. banyaknya permintaan membuat dirinya kesulitan mencari kambing sesuai permintaan pasar, sehingga kambing piaraannya juga ikut dijual karena sesuai dengan yang diinginkan pembeli. “Wajar saja kalau harga kambing di pasa-

ran sangat tinggi, karena para pedagang merasa kesulitan memenuhi permintaan pasar,” terangnya. Menurutnya, haiknya harga kambing masih dalam taraf wajar asal pembeli yang hendak membeli kambing ke pasar tidak melalui calo. Jika melalui calo, para pedagang akan menaikkan kambingnya lebih tinggi dari harga sebenarnya. “Kalau pembeli membeli langsung ke pedagangan, harganya setabil, kok. Tapi jika pembeli memakai calo, maka harga kambing akan baik Rp. 100 ribu dari harga biasa. Maklum, Mas, harga jadi naik, karena calonya minta minimal 100 ribu,” terangnya. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga turut mempengaruhi kenaikan harga kambing. Sebab akibat kenaikan harga BBM, biaya transportasi dari kampung ke pasar hewan ternak juga naik. “Biaya pick up untuk mengangkut kambing dari rumah, sekarang naik, Mas. Kalau sebelumnya cuma Rp. 5 ribu sekarang menjadi Rp. 7 ribu per ekor. Ya terpaksa lah kami

menaikkan harga jual kambing,” ungkap Razak, pedagang kambing asal Kecamatan Lenteng. Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Kambing dan Sapi Kabupaten Sumenep Samuddin (40), kenaikan harga hewan menjelang bulan Ramadhan hampir terjadi setiap tahun. “Memang setiap menjelang bulan puasa harga kambing akan mengalami kenaikan,” ungkapnya. Daging Aman Sementara Dinas Peternakan Sumenep memastikan stok daging selama bulan Ramadhan cukup dan aman dari bahan pengawet. Hal itu didasarkan pada survei lapangan disnak untuk memantau aktivitas pasokan daging. Kepala Dinas Peternakan Arief Rusdi mengatakan, pada bulan suci Ramadhan, kebutuhan daging biasanya meningkati, sehingga perlu mendapatkan pengawasan serba ekstra. Sebab, menurutnya, ketika permintaan meningkat rawan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Katanya, tidak menu-

tup kemungkinan kurangnya pasokan daging dijadikan kesempatan para pedagang untuk menggunakan bahan pengawet dari bahan kimia yang mengancam keselamatan jiwa. Untuk mengantisipasi hal itu, Dinas Perternakan gencar turun ke sejumlah pedagang di pasar untuk memastikan daging tersebut bebas dari bahan kimia yang membahayakan. Dinas Peternakan telah

melakukan survei langsung ke lapangan sejak beberapa bulan lalu. Menjelang bulan Ramadhan 1434, survei dilakukan lebih optimal karena dihawatirkan adanya daging yang tidak layak konsumsi. Rusdi menuturkan, dalam melakukan survei di lapangan, pihaknya menggandeng tenaga kesehatan, yakni dokter hewan yang langsung melakukan tes di tempat. Juga mela-

lui laboratorium. Pasar yang sering dilakukan survei adalah Pasar Anom Baru, Pasar Lenteng dan Pasar Ganding. Dari hasil survei selama ini, Dinas Peternakan Sumenep belum menemukan kejanggalan terkait kelayakan konsumsi, sehingga Rusdi memastikan stok dan kualitas daging di Sumenep menjelang puasa ini masih aman dan layak konsumsi. “Kami sudah sering melakukan pengawasan, Mas dari bulan–bulan sebelumnya. Namun, menjelang puasa ini kami lebih intensifkan. Tak lupa kami juga melakukannya bersama dokter hewan“, jelas Rusdi kepada RRI, Kamis (4/7). Ia menambahkan, untuk pemotongan daging sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Sumenep, perharinya sekitar 20 hingga 22 ekor atau sekitar 1 ton. Jumlah tersebut nantinya akan terus meningkat, dan puncaknya pada H-7 sampai Hari Raya Idul Fitri. “Kami pastikan aman, Mas, untuk kualitas dan stok daging di Sumenep,” pungkasnya. (edy/sai/mk)

PEMBERANGKATAN KAPAL TERTUNDA

Mahasiswa Adukan ke Dewan SUMENEP – Sekitar 500 mahasiswa asal kepualauan Sumenep, Kamis (4/7), mendatangi Kantor DPRD Sumenep di Jalan Trunojoyo. Mereka mengadukan tidak bisa berlayarnya sejumlah kapal ke beberapa daerah di kepulauan setempat. Namun, mahasiswa hendak mengadukan nasib para penumpang kapal ke anggota dewan harus mengalami kekecewaan. Pasalnya, ruang komisi C yang mereka datangi tidak satu pun anggota komisi tersebut yang berada di ruangan. Afarul Firaq (23), salah seorang mahasiswa asal kepulauan, mengaku kecewa karena tidak menemukan

satupun anggota dewan. Padahal, mereka ingin menyampaikan permohonannya agar memanggil direktur operasional kapal dan syahbandar Pelabuhan Kalianget. “Informasi dari BMKG yang kami terima, ketinggian ombak dua meter, seharusnya kapal sudah bisa diberangkatkan tapi sampai saat ini belum ada kejelasan,” ungkapnya dengan nada kecewa di gedung DPRD. Saat ini terdapat sekitar 500 penumpang yang menunggu keberangkatan kapal, baik yang bermalam di Pelabuhan Kalianget maupun di sejumlah penginapan. Jika kapal tidak segera di berangkatkan, akan menam-

bah antrean penumpang dan akibatnya kepal akan overload dan membahayakan penumpang. “Kami cek tadi ada sekitar 500 penumpang yang tersebar dibeberapa tempat. Kalau ini dibiarkan antrean penumpang akan semakin banyak,” ungkapnya. Kepada wakil rakyat yang ada di legislatif, mahasiswa ingin meminta ketegasan pemerintah untuk segera memberangkatkan kapal ke kepulauan. Selain itu, mereka juga menuntut janji pemerintah yang ingin membuat kapal pemecah ombak untuk masyarakat kepulauan. Sebab hampir setiap tahun kejadian serupa

selalu terjadi. “Kami ingin menagih janji pemerintah yang membeli kapal pemecah ombak bagi masyarakat kepulauan, tapi mana buktinya kok hingga sekarang belum ada,” tanyanya. Sebelumnya Pemkab Sumenep sudah berjanji akan menyediakan kapal pemacah ombak yang mampu mengatasi ketinggian ombak di atas tiga meter yang selama ini tidak mampu dilewati kapal yang ada. “Mana janji pemerintah. delapan bulan lalu pemerintah berjanji akan membeli kapal pemecah ombak, tapi sampai sekarang mana buktinya?” pungkasnya dengan nada tanya. (edy/mk) TARI PERGAULAN: Sejumlah seniman membawakan tari pergaulan dalam pagelaran kesenian di Pesta Kesenian Bali Ke-35, Kamis (4/7). Tari tersebut menceritakan kelincahan pasangan remaja dalam tata pergaulan budaya Melayu.

CUACA KESTREM

Penumpang Kapal Capai 494 Orang

PEDULI : Ketua Panitia Sunatan Masal Naryo (batik hijau), saat memantau peserta sunatan masal, di halaman BPRS Bhakti Sumekar.

ADVERTORIAL

BPRS-LMI Gelar Sunatan Massal SUMENEP – Kepedulian terhadap masyarakat yang ditunjukkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar dan Lembaga Manajemen Infak cabang Sumenep patut diacungi jempol. Kemarin (4/7), BPRS dan LMI menggelar khitanan massal bagi warga ratusan warga miskin yang ada di kota Sumekar ini. Acara khitanan itu dilaksanakan di halaman bank milik pemkab Sumenep itu. Khitanan massal itu diikuti sebanyak 300 anak dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten ujung timur pulau Madura ini. Acara khitanan ini langsung dilakukan oleh dokter spesialis dengan dibantu 15 perawat. Agenda ini merupakan agenda tahunan yang digelar secara rutin. Pantauan koran Madura, halaman samping sebelah

selatan kantor BPRS Bhakti Sumekar tampak ramai. Maklum, ratusan bocah orang tuanya memadati area kegiatan khitanan massal. Tidak hanya itu, beberapa bocah ada banyak yang menangis saat dikhitan. Sehingga, suasana semkin tampak meriah. Ketua LMI Cabang Sumenep, Naryo, mengatakan pelaksanaan sunnatan masal merupakan bentuk kepedulian LMI kepada masyarakat. Apalagi, lembaganya memang lembaga sosial. ”Karena kami lembaga sosial, makanya kami mempertanggungjawabkan dengan kegiatan sosial semacam ini,” ujarnya. Naryo, mengungkapkan, agenda sunatan massal ini sengaja digelar saat libur sekolah. Sehingga, banyak yang dipastikan ikut mendukung kegiatan ini. ”Kami sangat bangga dengan banyaknya

apresiasi dari masyarakat. Ini sungguh penghargaan yang luar biasa,” tuturnya. Lebih lanjut, Naryo menuturkan, acara ini juga akan dilakukan setiap tahun. Itu sebagai wujud kepekaaan sosial yang menjadi komitmennya. ”Kami optimis, tahun depan juga akan banyak yang ikut acara ini. INi meringankan beban masyarakat. Kami bersyukur,” ucapnya. Direktur BPRS Bhakti Sumekar Novi Sujatmiko menjelaskan, BPRS Bhakti Sumekar memang memiliki kepedulian yang cukup besar terhadap masalah sosial. Makanya, pihaknya ikut bergabung dalam menggelar khitanan massal. ”Sebagai perusahaan kami cukup peduli dengan masyarakat, terus kami lakukan. Tidak hanya dalam bentuk khitanan ini,” ungkapnya. Novi mengungkapkan,

pihaknya memang sudah banyak melakukan aksi sosial. Dengan tujuan juga, bisa mendekatkan diri dengan masyarakat. ”Apalagi, nasabah kami juga banyak di Sumenep. Ini BUMD pemkab, makanya terus akan kami galakaan masalah sosial ini,” tukasnya. (adv/edy/yat)

SUMENEP - Hingga hari ke empat tidak ada kapal yang melakuakn pelayaran di Pelabuhan Kalianget, Kamis (4/7), jumlah calon penumpang kapal yang tertahan di pelabuhan mencapai hampir 500 orang. Pantauan petugas pelabuhan Kalianget, calon penumpang baik yang ada di dalam kapal maupun di luar kapal mencapai 494 orang. Salah satu petugas Pelabuhan Kalianget, Moh Zaini, mengatakan, jumlah calon penumpang kapal yang mau berangkan ke sejumlah pulau di Sumenep melalui Pelabuhan Kalianget mencapai 494 orang. Ratusan orang itu berada di atas Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) 1 sebanyak 135 orang, di dalam KM Sabuk Nusantara 27 sebanyak 147 orang dan di terminal penumpang Pelabuhan Kalianget sebanyak 176 orang. Sedangkan calon penumpang yang baru datang hari ini mencapai 46 orang. ‘’Jumlah calon penumpang kapal yang tertahan di Pelabuhan Kalianget lantara jadwal kapal ditunda akibat cuaca ekstrem mencapai 494 orang penumpang. Sebagian berada di dalam kapal dan sebagian berada di terminal penumpang pelabuhan,’’ kata Zaini, Kamis (4/7). Sementara itu, petugas Syahbandar Kalianget,

Sumenep, Fajar Siddik, menyatakan, hingga saat ini jadwal keberangkatan kapal tujuan Pulau Kangean dan Masalembu belum jelas. Syahbandar sengaja belum memberikan izin kepada kapal untuk berlayar karena cuaca masih ekstrem. Kecepatan angin saat ini mencapai 30 knot dan gelombang setinggi 4 meter. ‘’Jadwal keberangkatan kapal belum jelas karena sampai saat ini cuaca masih belum bersahabat, makanya kami belum membolehkan kapal berlayar,’’ ujar Fajar Siddik. Fajar menjelaskan, jika beberapa hari ke depan ini gelombang untuk semua rute tetap ekstrem, Syahbandar memastikan tidak akan membolehkan kapal untuk berlayar karena menjaga keselamatan penumpang di perjalanan. ‘’Kami mengimbau pada semua operator kapal agar tidak berangat dulu, hingga cuaca benar-benar membaik,’’ paparnya. Sejak empat hari yang lalu, sejumlah kapal tujuan kepulauan seperti Masalembu dan Kangean tidak berani berlayar lantara cuaca ekstrem. Pantauan Koran Madura di Pelabuhan Kalianget, selain ratusan calon penumpang tertahan, juga sejumlah kapal seperti Kapal Perintis KM Sabuk Nusantara, Kapal Darma Bahari Sumekar (DBS) dan Kapal Expres Bahari memilih bersandar di Pelabuhan Kalianget. Guna meringankan beban para penumpang yang berada di pelabuhan, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Sosial telah

menyalurkan bantuan berupa makanan nasi bungkus dan minuman sesuai jumlah para calon penumpang yang ada dipelabuhan. ‘’Kita kirimkan makanan dari anggaran bencana alam di Dinas Sosial. Bantuan itu hingga kapal berangkat,’’ jelas wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik. Wabup juga memastikan, pemkab akan terus memantau kesehatan mereka yang berada di pelabuhan hingga jadwal kapal dipastikan berangkat. ‘’Kami juga menyediakan tenaga kesehatan yang setiap waktu siap memantau kesehatan masyarakat,’’ pungkasnya. (rif/mk)

Jadwal keberangkatan kapal belum jelas karena sampai saat ini cuaca masih belum bersahabat, makanya kami belum membolehkan kapal berlayar

FAJAR SIDDIK

Petugas Syahbandar Kalianget


4

PAMEKASAN

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153| TAHUN II

GURU TIDAK TETAP DIPECAT PELAN-PELAN

Komisi D Prihatinkan Nasib GTT

PEMUSNAHAN MIRAS. Ribuan botol minuman keras (miras) dimusnahkan dengan cara digiling” stoom walls” di halaman Mapolres Serang, Banten, Kamis (4/7). Untuk menjaga suasana kondusif menjelang puasa Polres. Serang menggelar operasi Pekat (penyakit masyarakat) dengan menyita 2.500 botol miras berbagai merek, merazia geng motor serta pelaku tindak kejahatan lainya.

Penerima BLSM Dimintai Sumbangan Rp 20 Ribu PAMEKASAN - Pemerintah Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Menarik sumbangan dari warga miskin penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di desa tersebut.

Sumbangan yang dikatakan untuk dana pembangunan Balai Desa Panglegur itu, dimintakan kepada ratusan penerima BLSM masing-masing sebesar Rp 20 ribu. Sumbangan itu diminta pada saat pendistribusian undangan penyaluran bantuan. Menurut pengakuan salah seorang aparat desa yang tidak mau disebut namanya, itu merupakan perintah dari Kepala Desa setempat, Mustai dan sudah disampaikan kepada warga dalam sebuah acara

pertemuan dengan mereka beberapa waktu lalu. Salah seorang warga Panglegur, Chandra mengatakan alasan pemotongan itu untuk pembangunan Balai Desa setempat. Namun, di beberapa dusun di desa itu, permintaan sumbangan itu disertai dengan ancaman jika tidak menyumbang maka undangan tidak akan disampaikan. “Kalau memang sukarela, seharusnya tidak disertai dengan ancaman seperti itu. Sebagian warga yang khawatir

tidak mendapatkan undangan, terpaksa mencari pinjaman uang untuk menyumbang. Sebagian lainnya menyumbang setelah mendapatkan uang itu,” katanya. Maimunah, warga lainnya, mengatakan uang BLSM yang diterimanya utuh sebesar Rp 300 ribu. Namun pada malam sebelumnya, saat pendistribusian undangan dia diminta sumbangan Rp 20 ribu untuk pembangunan Balai Desa. “Uangnya utuh Rp 300 ribu seperti yang lain. Tapi, kemarin (Rabu, 3/7) malam saya diminta menyumbang Rp 20 ribu untuk mendapatkan undangan,” kata Maimunah. Kepala Desa Panglegur, Mustai mengatakan sumban-

gan itu sudah berdasar kesepakatan dengan warga pada saat sosialisasi BLSM. Sebab, dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan balai desa setempat. Sebab, untuk sementara, Kantor Desa Panglegur masih menggunakan rumah kepala desa. Tuturnya, di desa panglegur ada 522 RTS yang mendapatkan bantuan dari kompensasi bahan bakar minyak (BBM) yang tersebar di empat dusun yaitu Kramat, Pandan, Glagah Dan Dusun Pangloros. Dan permintaan sumbangan itu telah dikoordinasikan dengan sekretaris kecamatan Tlanakan. Mustai mengatakan dirinya belum mengajukan pro-

posal untuk perbaikan balai desa tersebut karena baru menjabat sebegai kepala desa sejak sebulan lalu. Ia mengatakan sumbangan juga akan dimintakan kepada warga lain yang tidak termasuk pemanfaat BLSM, namun hal itu akan dilakukan setelah penyaluran BLSM di desanya tuntas. Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii mengatakan tidak boleh ada pemotongan apapun terhadap dana yang seharusnya diterima oleh warga miskin. Sebab, bantuan itu untuk meringankan beban mereka akibat kenaikan harga BBM, sehingga ia meminta warga miskin tidak dibebani dengan masalah lainnya. (CR1/muj/rah)

BIAYA HIBURAN

Harga Sewa Pakaian Karnaval Terlalu Mahal

PAMEKASAN - Sejumlah orangtua siswa yang anaknya menjadi peserta Pawai Pembangunan untuk peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-68 di Pamekasan menge-

luhkan mahalnya biaya sewa pakaian yang dipakai anakanak mereka dalam kegiatan tersebut. Biaya sewa pakaian itu bervariasi, dari harga termu-

rah yakni Rp 300 ribu, hingga yang termahal mencapai Rp 2 juta setiap unit. Salah satu orangtua siswa sebuah SMP favorit di Pamekasan, yang meminta namanya

tidak disebutkan, mengatakan biaya sewa itu disampaikan pihak sekolah. Dia mengaku keberatan dengan tingginya biaya sewa pakaian tersebut. “Kegiatan ini adalah kegiatan sekolah dan bisa mengangkat nama baik sekolah. Seharusnya tidak semua biaya itu dibebankan kepada orangtua siswa, karena sebagian memiliki keterbatasan ekonomi,” katanya. Keikutsertaan anaknya dalam kegiatan karnaval itu, juga merupakan kehendak sekolah. Sebab, seandainya hal tersebut adalah kehendak dirinya sebagai orangtua, akan mencarikan pakaian yang biaya sewanya terjangkau. Harga sewa pakaian itu, kata dia, lebih mahal daripada pakaian yang biasa dikenakan anak-anaknya. Karenanya, ia meminta agar sekolah membeli pakaian yang bisa dipakai pada saat pawai pembangunan, sehingga biaya yang dibebankan hanya biaya perawatan sehingga tidak memberatkan. Anggota Komisi D DPRD Pamekasan, Zainal Arifin menyayangkan tingginya biaya pakaian tersebut, apalagi biaya tersebut dibebankan kepada siswa secara keseluru-

han. “Biaya yang besar itu, sama sekali tidak berdampak pada peningkatan kemampuan siswa, dan hanya digunakan sehari sekedar untuk pameran. Sekolah, harusnya lebih memikirkan kegiatan yang lebih positif,” ucapnya. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pamekasan Mohammad Tarsun mengatakan pembiyaan pawai pembangunan yang diikuti sekolah, tidak bisa diambilkan dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Sekolah bisa menarik biaya, kalau ada kesepakatan dengan wali murid dan komite sekolah”. tuturnya. Tarsun juga menyayangkan terhadap tingginya biaya pawai pembangunan yang ditetapkan di salah satu sekolah. Ia meminta pada tahun berikutnya, menampilkan kreasi pawai pembangunan yang sederhana, namun memiliki histori sejarah yang tinggi. ”Saya juga heran jika ada penarikan biaya untuk sewa pakaian yang cukup mahal itu. Apalagi hanya akan digunakan sehari, tentu sangat memberatkan orangtua siswa,” kata Tarsun. (awa/muj/rah).

PAMEKASAN - Komisi D DPRD Pamekasan menyatakan prihatin terhadap nasib ratusan Guru Tidak Tetap (GTT) di Pamekasan. Sebab, kerja mereka belum mendapatkan penghargaan yang layak, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Wakil Ketua Komisi D, Juhaini mengatakan saat ini GTT menghadapi banyak persoalan, di antaranya tidak adanya kejelasan masa depan mereka. Sebagai tulang punggung keluarga, para guru tidak tetap itu juga menginginkan ketenangan hidup di hari tua mereka, atau saat mereka tidak mampu lagi melaksanakan tugas mengajar. Sementara status mereka saat ini tidak memberi jaminan apa pun untuk hal tersebut. Persoalan lain yang saat ini mereka hadapi adalah gaji yang diterima masih berada di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) dan tidak imbang dengan jasa mereka untuk mencerdaskan generasi muda. “Maka tidak heran jika sebagian dari mereka meninggalkan profesi sebagai guru, karena tuntutan ekonomi keluarga,” kata Juhaini. Apalagi, banyak sekolah yang tidak memberikan jam mengajar kepada mereka minimal 24 jam dalam seminggu sebagai ketentuan menerima gaji sesuai UMK. Padahal, jam mengajar itu juga menjadi persyaratan bagi mereka yang sebagian sudah masuk dalam database untuk diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil. Jika jam mengajar mereka tidak mencapai target minimal, kata dia, nama mereka akan dihapus dari daftar pegawai yang akan diangkat sebagai PNS. Itu sama halnya dengan pemecatan mereka secara perlahan-lahan.

Ia menyatakan keheranannya dengan kebijakan pemerintah dalam rekrutmen PNS di sektor tenaga pengajar yang terkesan mengabaikan keberadaan GTT yang masa pengabdiannya sudah bertahun-tahun. “Daripada mengangkat tenaga baru yang kemampuannya belum bisa dipertaruhkan, saya lebih berani memilih para guru tidak tetap yang kemampuan dan pengabdiannya sudah teruji, asal memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai pegawai negeri,” katanya.

Maka tidak heran jika sebagian dari mereka meninggalkan profesi sebagai guru, karena tuntutan ekonomi keluarga,

Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Pamekasan, Mohammad Hatib mengatakan pengangkatan guru tidak tetap itu merupakan kewenangan sekolah dan disesuaikan dengan kebutuhan. Penentuan besar gaji mereka, juga disesuaikan dengan kemampuan sekolah. “Soal GTT memang menjadi dilema bagi pemerintah. Sebab, hanya sebagian saja dari mereka yang masuk dalam database untuk diangkat sebagai PNS, sementara lainnya masih belum,” katanya.(awa/muj/rah).

REKLAME

Panwaslu Belum Berani Tertibkan Baliho Cagub-Cawagub

PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pamekasan menyatakan belum berani menertibkan ratusan baliho pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur (CagubCawagub) Jatim yang tersebar hampir setiap sudut di Kabupaten Pamekasan. Alasannya, masih belum ada penetapan pasangan CagubCawagub untuk Pemilukada Jatim yang akan datang dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur.

Penertiban akan dilakukan untuk baliho yang telah berakhir masa izin pemasangannya atau baliho yang diketahui tidak memiliki izin.

Ketua Panwaslu Pamekasan, Mohammad Zaini mengatakan pihaknya baru akan melakukan penertiban setelah jelas ada pelanggaran terhadap aturan kampanye sesuai Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kampanye. “Saat ini belum jelas pasangan calon mana yang melanggar, karena belum ada ketetapan dari KPU tentang pasangan calon dalam Pilgub Jatim,” katanya. Soal beberapa baliho yang berisi nama figur yang menyatakan sebagai calon gubernur, masih belum disebut sebagai kampanye, karena siapa saja boleh mengklaim dirinya sebagai calon gubernur maupun calon presiden sekalipun.

Hingga saat ini, kata Zaini, Panwas masih akan menunggu keputusan KPU Jatim untuk menetapkan sebagai pasangan calon tetap. Sebab, jika penertiban dilakukan saat ini, dikhawatirkan akan dituduh merusak barang milik orang lain dan itu melanggar hukum pidana. “Saat ini yang bisa menertibkan baliho itu adalah Satpol PP. Tapi itupun bagi baliho yang melanggar Peraturan Daerah,” katanya. Saat dimintai pernyataan melalui ponselnya, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pamekasan, Masrukin mengatakan baliho yang terpasang di sejumlah titik di Pamekasan sudah memiliki izin reklame yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) setempat. Sehingga, dirinya tidak berani melakukan penertiban. Penertiban akan dilakukan untuk baliho yang telah berakhir masa izin pemasangannya atau baliho yang diketahui tidak memiliki izin. Khusus baliho para calon Gubernur, Wakil Gubernur, dan figur lain yang diisukan akan maju sebagai calon Presiden RI, dipastikan memiliki izin reklame. Masrukin menjelaskan dalam penertiban baliho ataupun reklame yang berbau kampaye politik, pihaknya harus melakukan koordinasi dengan Panwaslu. Karena tidak semua reklame ataupun baliho politik, bisa ditertibkan oleh Pol PP sebagai penegak perda. “Saat ini kami hanya meminta agar yang bertanggungjawab dengan pemasangan baliho itu untuk merawat dan memperbaiki baliho yang rusak, agar tidak mengganggu keindahan kota dan tidak membahayakan,” katanya. (awa/muj/rah).


PAMEKASAN

Sejumlah Kawasan Terendam Luapan Tiga Sungai PAMEKASAN - Luapan air Kali Keluwang, Kali Jombang, dan Kali Semajid di Kabuapten Pamekasan menyebabkan sejumlah kawasan terendam. Di antara kawasan yang terendam itu antara lain, sebagian kawasan pemukiman warga di Kelurahan Parteker, Kelurahan Barurambat Kota, Desa Patemon, Jalmak, dan Laden. Ada puluhan rumah warga yang berada di sekitar hilir sungai tergenang air meski genangan tidak terlalu tinggi dan tidak berlangsung lama. Di beberapa titik, ketinggian genangan hampir mencapai pinggang orang dewasa. Luapan ketiga sungai yang berada di Kecamatan Kota Pamekasan itu terjadi setelah hujan deras mengguyur se-

5

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153| TAHUN II

lama sehari semalam. Luapan mulai terlihat sejak Rabu (3/7) malam. Warga di sekitar hilir yang menjadi langganan banjir akibat luapan ketiga sungai, mulai mengamankan barangbarang milik mereka ke tempat yang lebih aman. Pada Kamis dini hari, luapan makin meluas. Meski tidak separah banjir yang terjadi pada bulan lalu, namun

membuat Dinas Kesehatan menyiagakan satu unit mobil Puskesmas Keliling (Pusling) di Jalan Trunojoyo. Mobil itu disiagakan untuk mengantisipasi kondisi darurat, seperti yang terjadi pada banjir bulan lalu. Sementara itu, luapan air menyebabkan Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pamekasan tergenang. Genangan air bahkan masuk ke ruangan kantor yang berada di Jalan Jalmak, Desa Jalmak, dan merendam sejumlah dokumen. Di kantor tersebut, ketinggian genangan mencapai setinggi dada orang dewasa. Menurut penuturan salah satu penjaga kantor sebenarnya dokumen itu sudah di-

simpan di tempat yang dinilai aman sebelum banjir. Namun, salah satu lemari diketahui roboh akibat tidak kuat menahan beban, hingga dikumendokumen yang ada di dalamnya terendam. “Kami baru mengetahui itu kemarin (Kamis, 4/7) saat masuk ke salah satu ruangan. Untungnya, berkas-berkas itu masih bisa diselamatkan meski sempat terendam,” kata Mulyono, salah seorang penjaga Kantor Disperta. Tidak hanya itu, Ia menambahkan, genangan banjir juga telah menutup akses jalan di depan kantornya, yang nenuju ke desa Jelmak. Sehingga, kendaraan yang tetap memaksa menerobos banjir

menjadi mogok. Selain di Kecamatan Kota Pamekasan, banjir juga terjadi di Kecamatan Pademawu. Di wilayah itu, kawasan terparah terparah terjadi di Desa Sumedangan akibat jebolnya tangkis karena banjir sebelumnya. Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Pamekasan menyatakan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena banjir, pemerintah setempat sudah membantu ratusan bungkus makan dan menyiagakan beberapa unit mobil Pusling. “ Sejauh ini belum ada kebutuhan lain selain bantuan makanan seperti yang telah kami bantukan,” jelasnya.(CR1/muj/rah)

MASALAH GAKIN

Pemkab Harus Menangani Gakin yang Tak Menerima BLSM

PAMEKASAN Aktivis Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Pamekasan mendesak pemerintah setempat, segera menangani warga miskin (gakin) yang tidak menerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Desakan itu disampaikan karena banyak warga miskin yang tidak menerima BLSM, bahkan bantuan itu cendrung salah sasaran karena sebagian penerimanya, tidak layak masuk kategori tidak mampu. Elman Duro, Direktur KALAM Pamekasan mengatakan penyaluran BLSM di Pamekasan kebanyakan diterima keluarga yang tergolong mampu. Sedangkan gakin yang seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah justru tidak kebagian BLSM. “Kalau seperti ini akan terjadi kesenjangan sosial yang luar biasa. Yang miskin semakin menderita paska penaikan harga BBM, sedangkan yang sudah mampu akan semakin mapan,” katanya. Dia jelaskan dari beberapa temuan di lapangan, gakin yang tidak menerima BLSM justru menjadi bahan ejekan dari penerima BLSM yang tergolong mampu. Jika kondisi ini terus berlangsung dikhawatirkan akan menimbulkan ketersinggungan dan menimbulkan konflik horizontal di tengahtengah masyarakat. Oleh karenanya, ia meminta kepada pemerintah, terutama pemkab setempat agar segera menepati janjinya untuk mencarikan solusi bagi gakin yang tidak menerima BLSM. Hal ini bertujuan agar penderitaan gakin itu bisa terkurangi. Selain itu, ia juga mengimbau kepada penerima BLSM dari keluarga mampu, agar bisa mengalihkan bantuan yang diterima kepada gakin yang lebih berhak. Ia menyatakan orang kaya seharusnya malu me-

nerima BLSM karena masih terdapat gakin yang lebih berhak. “Orang kaya yang menerima BLSM, termasuk orang dhalim. Karena dia sudah tahu, bahwa ada tetangganya yang lebih berhak,” katanya. Sementara itu, Pemkab Pamekasan sampai saat ini belum memiliki data pasti, jumlah gakin yang tidak kebagian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Hal ini terjadi karena belum ada desa yang melaporkan warganya ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemkab setempat. Sekretaris Bappeda Pemkab Pamekasan, Nurkodim mengaku belum mengetahui secara pasti jumlah gakin yang tidak menerima BLSM yang tersebar di 13 kecamatan. Ia juga belum bisa memastikan kapan data itu bisa diperoleh untuk dilakukan pembahasan di tingkat kabupaten. Meski demikian, ia memastikan akan menindaklanjuti rencana Bupati Pamekasan untuk mencarikan solusi bagi gakin yang tidak menerima BLSM. “Saya belum tahu datanya, tapi kalau Pak Bupati merencanakan begitu, akan kami tindaklanjuti,” katanya. Sebelumnya, Bupati Pamekasan Achmad Syafii menyatakan akan mencarikan solusi bagi warga miskin yang tidak menerima BLSM. Meski demikian, pihaknya belum bisa menjanjikan bentuk solusi yang akan diberikan, karena masih akan dikoordinasikan dengan pihak terkait. Untuk mengatahui jumlah gakin yang tidak menerima BLSM ini, pihaknya akan segera melakukan pendataan sehingga bisa merumuskan langkah yang akan diberikan kepada mereka. “Kami belum bisa menjanjikan sesuatu yang sama dengan BLSM. Namun kami akan berupaya yang terbaik,” katanya. (uzi/muj/rah)

NARKOTIKA

BANJIR. Salah seorang pengendara sepeda motor yang memaksa menerobos genangan air harus mendorong kendaraannya. Banjir di Pamekasan disebabkan meluapnya tiga sungai di daerah itu.

KOMPENSASI BBM

Warga Mampu Seharusnya Menolak BLSM PAMEKASAN - Seorang anggota DPRD Pamekasan menyatakan bahwa sebagian penerima program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, merupakan warga mampu, seperti memiliki sepeda motor dan perhiasan emas. Orang yang mampu seharusnya menolak BLSM, meskipun terdaftar sebagai penerima dana kompensasi tersebut. Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan Djuhaini, Kamis menjelaskan, temuan

adanya warga mampu yang menerima bantuan program kompensasi BBM yang mampu itu, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh pihak legislatif, serta laporan yang disampaikan masyarakat. “Malah, banyak masyarakat yang benar-benar miskin, namun tidak menerima bantuan,” ungkapnya. Tidak hanya itu saja, yang juga bermasalah dalam pendistribusian BLSM itu adalah temuan adanya bantuan salah sasaran, seperti yang terjadi di Desa Nyalabu Daja, Kecama-

tan Pamekasan. Di desa itu, ada seorang warga miskin bernama Bunali dan terdata sebagai penerima bantuan BLSM oleh Pemerintah Pusat. Akan tetapi, setelah yang bersangkutan mendatangi tempat pencairan bantuan di balai desanya, petugas justru menyatakan sudah ada orang yang mengambil bantuan itu. “Padahal sesuai dengan ketentuan, penerimaan BLSM itu harus diambil langsung oleh pihak yang bersangkutan dan tidak boleh diwakilkan

oleh siapapun,” ucap Juhaini. Ia juga menjelaskan, data penerima bantuan BLSM yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat ini tidak sesuai dengan fakta sosial yang terjadi di lapangan. Beberapa waktu lalu, sejumlah kepala desa di Kabupaten Pamekasan mendatangi kantor DPRD setempat memrotes penetapan penerima BLSM di Kabupaten Pamekasan, itu dengan alasan karena banyak yang tidak tepat sasaran. “Ada dua orang kepala desa

yang sempat datang secara langsung ke Komisi D DPRD mempertanyakan landasan penetapan bantuan BLSM itu. Sebab menurut mereka banyak warganya yang benar-benar miskin, tapi tidak terdata sebagai calon penerima bantuan,” terang Juhaini. Bahkan ia mengaku ragu dengan data-data warga miskin yang ditetapkan sebagai penerima bantuan langsung itu, karena memang ada sebagian yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. (ant/ rah)

Barang Bukti Kasus Narkoba di Madura Dimusnahkan PAMEKASAN - Kejaksaan Negeri (Kejari ) dari empat kabupaten di Madura, Kamis (4/7), memusnahkan barang bukti kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Pemusnahan barang bukti itu dilakukan di Kantor Kejari Pamekasan, di gedung Islamic Centre Jalan Raya Panglegur Pamekasan. Barang bukti yang dimusnahkan itu di antaranya sabu seberat 18 gram hasil sitaan kasus yang ditangani Kejari Pamekasan dan Bangkalan serta sekitar 100 butir pil koplo hasil sitaan Kejari Sampang. Nilai barang bukti yang merupakan hasil penanganan yang dilakukan kepolisian sejak tahun 2012

hingga 2013 dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap itu diperkirakan sebesar Rp 50 juta. Proses pemusnahan barang rampasan itu dilakukan dengan cara dimasukkan dalam sebuah wadah yang berisi bensin dan dibakar. Kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto menjelaskan barang bukti itu terdiri dari barang bukti 20 kasus yang terjadi di Pamekasan, 22 kasus di Bangkalan, dan beberapa kasus yang ditangani Kejari Sampang. “Pemusnahan barang rampasan ini atas instruksi dari Kejati. Hanya kami bersepakat, tempat pelaksanaannya di Pamekasan,” katanya. (CR-1/muj/rah)

advertorial

KPPT Siap Melayani Secara Profesional dan Humanis PAMEKASAN - Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pamekasan menyatakan akan terus meningkatkan layanannya kepada masyarakat setempat sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kesiapan itu, ditunjukkan dengan upaya peningkatan pelayanan dengan cara memberi kemudahan dan percepatan proses layanan. Kepala KPPT Pamekasan, Mohammad Amin mengatakan ada lima misi yang diemban, antara lain, mengembangkan dan menjalankan program pada pelayanan perizinan terpadu.

Selain itu memberi kemudahan dalam layanan perizinan, mengembangkan sistem informasi dan layanan operasional perizinan secara benar sesuai dengan jenis dan karakternya, menjalankan administrasi dan dokumentasi secara terpadu, sinergis dan sistematis, serta memberikan layanan secara profesional dan humanis. “Untuk itu, kami menanamkan moto tiga S, yaitu Senyum, Sapa, dan Santun,” kata Mohammad Amin. KPPT Pamekasan juga menanamkan kepribadian dalam berkinerja melalui Janji Layanan KPPT, yakni

mengutamakan pelaksanaan tugas layanan publik daripada tugas pribadi maupun kelompok. Janji lainnya, jujur, adil, santun dan terbuka dalam melayanai dan siap membantu kesulitan pemohon sesuai aturan. Dengan janji itu, lembaga yang dipimpinnya ingin membangun sebuah tradisi kerja yang dilandasi nilai-nilai kejujuran dan keadilan. “Kami ingin mengembangkan tradisi kinerja yang tidak pilih siapa yang dilayani. Saat ini tradisi itu sudah terbangun. Namun, kami ingin mengembangkannya lagi secara lebih baik,” katanya.

Keinginan itu, kata Amin, didasari oleh adanya keinginan untuk membangu iklim investasi yang baik di Pamekasan. sebab dengan iklim investasi yang baik itu dinilainya sangat berdampak positif bagi perkembangan perekonomiaan dan pendapatan asli daearah. “Sebagai dasar untuk mencapai target pelayanan maksimal pada pemohon izin, maka kantor pelayanan perizinan terpadu Kabupaten Pamekasan menetapkan Visi, Misi, Motto, dan maklumat pelayanan,” kata Mohammad Amin. (adv/muj/rah)

Kajari Pamekasan didampingi anggota forpimda dan disaksikan tiga Kajari di Madura memasukkan barang bukti dalam wadah yang sudah diberi bensin.


6

SAMPANG

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

JALAN RUSAK

AGROPOLITAN

Infrastruktur Sangat Memprihatinkan

Daerah Agropolitan Belum Digarap Serius

SAMPANG -Jalan rusak di Desa Madegan Kecamatan Kota Sampang yang rusak sejak lima tahun lalu hingga saat ini belum diperbaiki. Jalan poros Desa Madegan menuju jalan Aeng Sareh

Saya melewati jalan ini karena jarak dari rumah sangat dekat dengan Desa Aeng Sareh, meskipun rusak dan tidak nyaman kami tetap memaksanya. Yang saya takutkan ketika melintasi pada malam hari,”

Ahmad

Pemuda Kampung sering dilintasi oleh kendaraan angkutan berat dan akses siswa menuju sekolah. Ketua Rukun Tangga (RT) Dusun Madegan Moh Imam mengatakan, sudah lama jalan yang rusak dan tidak

diperbaiki hampir kurang lebih lima tahun. Dulu pernah ada perbaikan dengan peletakan yang salah, dan tidak sepenuhnya diperbaiki karena yang diperbaiki bukan di tempat yang rusak. “Sudah lama jalan tersebut yang rusak dan tidak pernah diperbaiki hampir lima tahun waktu saya menjadi RT, dan memang jalan tersebut tidak pernah tersentuh program apapun. Meskipun diperbaiki, bukan jalan yang rusak akan tetapi jalan yang masih bagus. Seharusnya yang diperbaiki adalah jalan yang kerusakannya sangat parah,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (4/7). Hal senada juga diungkapkan Ahmad (32), pemuda Kampung Semah yang sering melintasi jalan tersebut. Ia merasa tidak nyaman dengan melintasi jalan tersebut. Padahal, salah satu akses mempercepat ketika pergi ke desa Aeng Sareh. “Saya melewati jalan ini karena jarak dari rumah sangat dekat dengan Desa Aeng Sareh, meskipun rusak dan tidak nyaman kami tetap memaksanya. Yang saya takutkan ketika melintasi pada malam hari,” ucapnya (Jun)

junaidi/koran madura

RUSAK: Pengendara saat melewati jalan rusak di Desa Madegan yang lama tak dapat perbaikan.

ADVERTORIAL

LSM Fajar Nusantara Bantu Korban Banjir SAMPANG - Membantu sesama manusia merupakan akhlak terpuji dan patut di contoh. Apalagi, dalam membantu masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan. Hal itu dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Fajar Nusantara dan Karang Taruna Sampang terhadap para korban banjir yang terus bergulir, Kamis (04/7). Bantuan berupa makanan sebanyak 350 nasi bungkus, 9 dus air mineral dan 5 dus mie instan yang diberikan terhadap para korban banjir di titik lokasi kawasan terkontaminasi adanya banjir kiriman. Menurut Moh Jakfar, Ketua LSM Fajar Nusantara mengatakan, beberapa lokasi yang diberi bantuan meliputi warga yang tinggal di Jalan Imam Bonjol, Jalan Melati serta Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Suhadak. Di titik-titik tersebut rumahrumah warga masih digenangi air banjir.

"Pembagian nasi bungkus ini untuk korban banjir, karena warga masih belum bisa memasak dan segala kebutuhanya masih belum terkontrol, makanya kita berikan ratusan nasi bungkus agar saudara kita terbantu," ucapnya. Lanjut Jakfar, pembagian makanan itu menjadi kegiatan rutin yang akan terus dilakukan saat adanya genangan banjir di kawasan Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, Gunung Sekar maupun kelurahan lainnya. Bantuan itu merupakan dana sosial yang dikumpulkan oleh anggotanya. "Ini kegiatan rutin yang dilakukan oleh teman-teman anggota untuk para korban bencana banjir, dana ini juga diambil dari uang pribadi serta kas bulanan, ada juga hasil usaha yang kami miliki, kalau tidak begitu siapa yang peduli dengan nasib warga para korban banjir kalau bukan kita," pungkasnya. (adv/ ryn/ lum)

ryan hariyanto/koran madura

NASI BUNGKUS: Pemberian nasi bungkus sebanyak 350 terhadap para korban banjir yang dilakukan oleh LSM Fajar Nusantara dan Karang Taruna Sampang.

ryan hariyanto/koran madura

BANJIR: Pengendara melintas di tengah luapan air banjir mulai memasuki kawasan Kelurahan Dalpenang dan Kelurahan Rongtengah hingga di Jalan Monumen Trunojoyo Sampang, Kamis (4/7) kemarin.

Banjir Belum Teratasi SAMPANG - Genangan air banjir yang melanda kawasan Kota Sampang, Rabu (3/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB, mulai memasuki beberapa daerah. Banjir kiriman berasal dari daerah utara dan timur. Empat kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Kota Sampang terendam banjir. Empat kelurahan yang tergenang banjir adalah Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, Gunung Sekar, dan Kelurahan Tanggumong. Sementara tiga desa lainnya adalah Desa Panggung, Desa Pasean, dan Desa Gunung Maddah. Berdasarkan data Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, akibat hujan selama dua hari selama tiga jam berturut-turut mengakibatkan banjir kembali terjadi. Sepanjang tahun 2013 sudah terjadi 14 kali banjir. Dan sampai saat ini, pemerintah belum memiliki alat pendeteksi banjir. "Mengacu pada kejadian yang kerap melanda di Sampang, paling tidak kita harus mempunyai lokasi titik pantau banjir berupa skala ukuran. Ini dinas terkait seharusnya bisa melakukannya, karena selama ini masih secara manual saja," ucap Kepala BPBD Imam Sanusi, Kamis (3/7). Lokasi yang cukup tepat untuk titik pantau banjir, menurutnya, berada di Kecamatan Kedungdung dan Desa Gunung Maddah Kecamatan Kota Sampang. Untuk lokasi di Kecatamatn Kedungdung bisa memantau ketinggian air banjir dari daerah Kecamatan Robatal dan Karang Penang. Sedangkan, lokasi titik pantau berada di Desa Gunung Maddah yang bisa memantau ketinggian

banjir dari Kecamatan Omben. "Harus dua lokasi itu, Kecamatan Kedungdung dan Desa Gunung Maddah karena ke duanya ini saling menerima luapan air di daerah utara dan timur," ucapnya saat ditemui di ruanganya. Genangan banjir dipastikan akibat meluapnya air di kawasan Sumber Kodes Kecamatan Omben. Sehingga, menyatu ke daerah Panggung. Apalagi, pihaknya hingga kini belum mengadakan dapur umum. "Air dari Sumber Kodes itu hingga ke daerah Panggung itu, kita belum buka dapur umum karena kita lihat airnya sudah mulai surut," tandasnya. Berdasarkan pantauan di lapangan. Supriyadi (28), warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dalpenang Kec/ Kota Sampang, mengatakan, ketinggian genangan air banjir yang berada di kawasan Monumen Truonojoyo Sampang mencapai 70 sentimeter. Namun, Ketinggian puncak air banjir sudah mulai surut. Pasalnya, genangan air banjir mulai terjadi sejak malam hari. "Air masuk ke halaman rumah mulai (03/7) malam kemarin, cuma sejak (04/7) pukul 09.00 pagi sudah mulai surut mas," ujarnya. Pamekasan Selain menimpa Kabupaten Sampang, banjir juga menimpa Banjir di Kota Pamekasan. Di Kota Gerbang Salam

terjadi banjir akibat sungai Kalisemajid meluap. Sedangkan di Kota Sampang akibat luapan sungai Kalikemuning. Di Pamekasan, banjir melanda dua kecamatan, yakni Kecamatan Kota Pamekasan dan Kecamatan Pademawu. "Malam ini kami semua tidak bisa tidur, dan terpaksa berjaga-jaga khawatir banjir makin besar," kata warga korban banjir di Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan Salihudin, Rabu (4/7) malam. Kelurahan Jungcangcang sendiri merupakan salah satu kelurahan yang terkena dampak banjir akibat sungai Kalisemanjid meluap. Kelurahan lainnya ialah Kelurahan Parteker, Gladakanyar, Barurambat Kota, Desa Laden, dan Desa Teja. Pantauan Koran Madura di Pamekasan melaporkan, hingga sekitar pukul 1.00 WIB Kamis dini hari, banjir di Kota Pamekasan belum ada tanda-tanda akan surut bahkan diperkirakan akan semakin tinggi. Hal ini karena hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih mengguyur Kota Pamekasan hingga Kamis dini hari. Bahkan banjir mulai menggenangi rumahrumah warga di Kelurahan Kangenan, Kecamatan Pamekasan dan Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu. Camat Kota Pamekasan Hidayat mengatakan, telah menerjunkan sejumlah petugas untuk memantau situasi banjir di Kota Pamekasan, bahkan pihaknya telah meminta bantuan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) untuk mempersiapkan bantuan tanggap darurat kepada korban banjir.

Ketinggian genangan air antara 30 hingga 50 cm, bahkan di beberapa titik di lokasi banjir lebih dari 1 meter. Selain merendam perumahan warga, banjir yang terjadi di Pamekasan akibat luapan Kalisemajid itu, juga menggenangi sejumlah lembaga pendidikan. Seperti SDN Jungcang V, SMA Muhammadiyah dan SDN Sumedangan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Waspadai Penyakit Mengantisipasi timbulnya penyakit akibat banjir, Humas RSUD Sampang Yuliono mengimbau masyarakat untuk waspada dan memperhatikan kesehatan. Menurutnya, Kurangnya suplai air bersih merupakan faktor utama munculnya beberapa penyakit. Penyakit diare, demam berdarah dan demam tifoid, dan leptospirosis dimungkinkan akan menimpa warga yang rumahnya tergenang banjir. "Kalau keadaanya kayak gini, tidak menutup kemungkinan leptospirosis akan kembali muncul, makanya kita tetap waspada," ucapnya, Kamis (4/7). Ia meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga prilaku hidup bersih sehat. Pasalnya, dengan adanya penurunan daya tahan tubuh akibat musim kemarau basah serta banjir, mengakibatkan kondisi badan mudah terserang penyakit. Sehingga, resiko terserang berbagai macam penyakit semakin besar. "Makanya menjaga kebersihan sangatlah penting, sehingga daya tahan tubuh sehat agar segala penyakit tidak mudah masuk," harapnya. (ryn/ant/mk)

SAMPANG – Daerah Agropolitan yang digagas oleh setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Sampang melalui Bappeda telah mendapat SK Gubernur Jawa Timur. Namun pemkab sampai saat ini belum memiliki konsep yang jelas. Ketua DPD Himpunan Pimpinan Pendidik Pelatih dan Kewirausahaan (HP3KI) Sampang Ahmad Nuryadi mengatakan, agropolitan Kabupaten Sampang sampai saat ini masih belum nampak dalam mewujudkan perekonomian yang sehat bagi warga Sampang. Menurutnya, apabila itu betulbetul terwujud, maka perekonomian warga akan berjalan lancar, dan minimal angka pengangguran terkurangi. "Konsep agropolitan sangat bagus jika didukung oleh SKPD secara integral dengan melibatkan unsur partisipasi aktif masyarakat. Namun, apabila masih belum mempunyai konsep yang jelas maka bisa saja setiap SKPD terkait tidak pernah mau mengindahkan visi-misi Pemerintah Kabupaten Sampang yang dijabarkan dalam RPJMD Kabupaten Sampang tahun 2013-2018," ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (4/7). Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sampang Toni mengatakan, wilayah agropolitan dalam satu kawasan berada di tiga kecamatan, pusatnya di Kecamatan Banyuates. Sedangkan interlennya di Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Tambelangan. Daerah agropolitan diusulkan semenjak tahun 2009 dan penetapan SK gubernur pada tahun 2010 lalu. Sedangkan SKPD yang membidangi yaitu Dinas Pertanian. Toni menjelaskan, anggaran yang digunakan untuk agropolitan sebelumnya menggunakan dana APBD. Namun, untuk tahun sekarang diupayakan mendapatkan anggaran dari BPWS dan juga dari Provinsi Jawa Timur. Sedangkan indikator dari agropolitan yaitu dapat meningkatkan angka kemiskinan dan angka pengangguran, sehingga pengelolaan sumber daya alam (SDA) lebih optimal, dan sampai sekarang dia mengakui sudah melakukan pengembangan pemberdayaan ternak lele dan ternak sapi. "Kami mulai dari tahun 2010 saat penetapan SK Gubernur sudah melakukan pengembangan dengan ternak lele dan ternak sapi dengan memberikan bantuan pertama melalui APBD dan selanjutnya itu pengembangan masyarakat sendiri karena sudah dihibahkan," ujarnya. (jun)

DEMONSTRASI

IKMAS Mendatangi Ruang Dinas Bupati SAMPANG – Tidak puas dengan kepemimpinan Bupati A. Fannan Hasib yang hingga saat ini dinilai belum melakukan gebrakan yang menyentuh masyarakat, Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang (IKMAS), Kamis (4/7) mendatangi ruang dinas Bupati Sampang untuk memastikan kegiatan A. Fannan Hasib. Sekitar tiga puluh massa awalnya melakukan aksi demo di Pendopo Bupati Sampang. Karena kecewa bupati tidak menemui demonstran, massa masuk ke kantor pemkab dan mendatangi ruang dinas Bupati Sampang. Beberapa menit sebelum masuk, para pengunjukrasa melakukan orasi dan membentangkan isi tuntutan mereka di depan gerbang kantor pemkab. Massa masuk ke ruang dinas Bupati Sampang tanpa ada pengawalan ketat dari aparat

AKSI: Sejumlah mahsiswa yang tergabung dalam IKMAS (Ikatan Keluarga Mahasiswa Sampang) menggelar aksi demo di Pendopo Bupati Sampang, Kamis (4/7) kemarin. holis/koran madura

pengamanan yang ada. Di ruang dinas bupati, perwakilan massa ditemuai sejumlah staf Bupati yang berada di kantor dan menyatakan bupati tidak ada di ruangan. Ia sedang dinas di luar. Menurut koorlap aksi, Ah-

mad Buradi, usai melakukan sweeping ke ruang dinas bupati, mahasiswa hanya untuk memastikan apa kegiatan yang dilakukan Bupati Sampang K. A Fannan Hasib. Sebab, sudah lebih seratus hari sejak dilantik menjadi bupati hingga saat

ini masih belum ada program yang langsung bersetuhan dengan masyarakat. “Kami sebagai masyarakat Sampang, dari IKMAS, menuntut janji kampanye Bupati Sampang, terkait tiga program prioritas, diantaranya men-

ingkatkan taraf pendidikan di Kabupaten Sampang. Kedua, peningkatan pelayanan kesehatan. Ketiga, penempatan pejabat birokrasi yang sesuai dengan kemampuan,” katanya dengan nada kecewa. Lebih lanjut Ahmad Buradi menegaskan, dari tiga janji kampaye tesebut, hingga saat ini masih belum ada satupun yang dilaksanakan. Menurutnya, hanya sibuk dengan euforia kemenangannya dan mengurusi hal-hal yang kurang penting seperti. “Kami berharap Bupati Sampang segera melaksanakan program-program prioritas seperti yang telah dijanjikan saat kampaye tersebut. Jika Bupati masih lamban menindaklanjuti aspirasi masyarakat, maka kami khawatir masyarakat Sampang akan marah dan tidak akan percaya terhadap pemimpinnya sendiri,” tambahnya. (Hol)


BANGKALAN

7

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

DPT Pilgub Lebih Rendah Dibandingkan Pilbup BANGKALAN - KPUD Bangkalan melalui sejumlah petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan P2DP (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) hingga kini tengah melakukan pemutakhiran data pemilh jelang gelaran Pemilihan Gubernur 29 Agustus 2013 mendatang. Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak KPUD Bangkalan diketahui potensial terjadi pengurangan jumlah DPT dalam pilgub Jatim kali ini dibandingkan dengan DPT Pilbup Bangkalan. “Sekarang PPS dan P2DP

lagi memutahirkan data DPS (Daftar Pemilih Sementara) untuk Pileg,“ ujar Fauzan Jakfar di sela-sela aktivitasnya, Kamis kemarin. Ditanya kapan Daftar Pemilih Tetap Pilgub untuk Kabupaten Bangkalan

akan disampaikan ke publik, Fauzan mengatakan bahwa sesuai agenda tanggal 8 hingga 10 Juli mendatang pihaknya akan menyampaikan data tersebut secara terbuka. “Tanggal 8-10 Juli nanti adalah penetapan DPT sesuai agenda yang telah ditetapkan,” imbuhnya. Ditanya jumlah DPS yang terbaru, Fauzan tidak bisa menyebutkan jumlah secara keseluruhan dengan alasan lupa. Meskipun begitu, Fauzan mengira-ngira bahwa DPS Pil-

Fauzan Jakfar Ketua KPUD Bangkalan

752 ribu sekian gitu, saya lupa tepatnya, ya memang lebih kecil dari DPT Pilbup lalu. Namun angka tersebut kami terima berdasarkan DPS yang diterima langsung dari Dispenduk Jawa Timur, berdasarkan data terbaru,”

gub 2013 ini berkisar di angka 752 ribuan. Fauzan tidak bisa mengelak ketika angka DPT Pilgub Jatim 2013 itu memang lebih rendah dibandingkan dengan DPT Pilbup setempat. “752 ribu sekian gitu, saya lupa tepatnya, ya memang lebih kecil dari DPT Pilbup lalu. Namun angka tersebut kami terima berdasarkan DPS yang diterima langsung dari Dispenduk Jawa Timur, berdasarkan data terbaru,” terangnya.

Sementara itu berdasarkan catatan bahwa DPT Pilbup lalu sebesar 880.928. Pengurangan daftar pemilih pada pilgub mendatang disebabkan adanya verifikasi DP4 yang dilakukan oleh Dispenduk capil setempat. Pada data pilbub yang lalu terdapat data yang kurang valid. Sehingga, untuk memastikan kevalidan daftar pemilih maka dilakukan pendataan ulang. Dengan harapan tidak ada lagi kesalahan dalam pemutakhiran data. (dn/rah)

MESKI KUOTA PENUH

SMPN Unggulan Jadi Rebutan Siswa

ori/koran madura

DIRAZIA: Puluhan pengendara sepeda motor saat dirazia di jalan Soekarno Hatta, Kamis (4/7) kemarin.

RAZIA

Menjelang Ramadhan, Polres Gelar Operasi Patuh BANGKALAN – Jelang bulan suci Ramadhan, Polres Bangkalan Gelar Operasi Patuh. Hal itu dimaksudkan agar meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat guna menciptakan keamanan dalam berlalu lintas di wilayah hukum Polres Bangkalan. Kapolres Bangkalan melalui Kasatlantas AKP Yusis Budi K yang ditemui saat melakukan gelar menyatakan operasi yang dilakukan untuk menekan laka lantas yang ada di Bangkalan. Sebab, angka kecelakaan di Bangkalan cukup tinggi. Selama dua bulan terakhir, sebanyak 42 kecelakaan yang terjadi menyebabkan 14 orang meninggal dunia. Kecelakaan tersebut 70 persen didominasi

oleh pengendara sepeda motor. Upaya pencegahan dilakukan dengan pendekatan prefentif berupa penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat melalui sekolah dan lainnya. Selain itu, pelaksanaan operasi mengedepankan kegiatan preventif dan tindakan penegakan hukum secara selektif dan prioritas. Dia menjelaskan, kebanyakan pengendara tidak melengkapi kelengkapan dalam memakai kendaraan sepeda motor, seperti spion, penggunaan lampu pada siang hari dan kelengkapan sepeda yang tidak sesuai standar. Termasuk, kendaraan bermotor yang tidak standar pabrikan, menambah panjang rangka dan merubah spesifikasi teknis.

”Kami hanya menindak pengendara yang berpotensial menyebabkan laka lantas. Hal itu dilakukan agar memberikan efek jera serta patuh terhadap aturan,” jelasnya. Mengenai kelengkapan surat-surat kendaraan, pihaknya hanya memberikan teguran secara langsung. Sebab, sasaran operasi adalah yang akan memicu terjadinya tindakan laka, sehingga memberikan kenyamanan bagi para pengendara yang akan dimulai 4 sampai 17 Juli mendatang. Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk tetap menjaga keselamatan berlalu lintas, dan cara penindakan bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum di jalan yakni dengan selektif priori-

tas. Sebab, operasi ini hanya mengendepankan tindakan pencegahan. “Yang diberi tindakan atau tilang dalam pelanggaran hukum yakni pengguna jalan yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas saja,” ungkapnya. Dia berharap dengan operasi patuh yang akan dilakukan menyambut bulan Ramadhan, penertiban lalu lintas dapat berjalan lancar. Dalam operasi ini juga akan diturunkan seluruh anggota satlantas termasuk dilanjutkan di pelosok desa, untuk memberikan pengamanan, sehingga pelanggaran lalu lintas akan berkurang dan masyarakat semakin tertib menggunakan jalan raya. (ori/rah)

BANGKALAN – Meski kuota sekolah unggulan yang ada di Bangkalan sudah penuh, minat siswa yang tengah lulus dari Sekolah Dasar untuk masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) unggulan masih membludak. Dari jumlah pendaftar di dua SMP unggulan yang ada di Bangkalan, total pendaftar sudah lebih dari 100 persen. Jumlah tersebut melebihi dari kuota yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, mereka harus bersaing ketat. Pihak sekolah pun sengaja membiarkan hal itu demi mendapatkan siswasiswa yang nilai nemnya di atas rata-rata, agar sekolah yang dimaksud mendapatkan siswa yang berprestasi. Siswa dituntut bersaing agar bisa masuk pada sekolah yang diminati, lewat jalur reguler tersebut. Seperti di SMPN 1 Bangkalan, dari 192 pagu yang diperebutkan, jumlah pendaftarnya sudah melebihi angka tersebut. Meskipun demikian, pihak sekolah tetap membuka pendaftaran untuk menjaring siswa yang mempunyai nilai yang lebih tinggi. ”Hingga Sabtu (6/7) depan kita masih membuka peluang bagi siswa yang hendak mendaftarkan diri,” ucap kepala SMPN 1 Bangkalan,

Anwari Anwar, kemarin (4/7). Dia menjelaskan, jalur yang dipakai dalam penjaringan di sekolah yang dia pimpin adalah penjaringan regular dengan sistem gugur. Siswa yang mempunyai nilai tertinggi, siswa tersebut yang bakal masuk dalam daftar. ”Kalau ada nilai yang lebih tinggi otomatis siswa reguler yang mempunyai nilai terendah akan gugur. Pengumumannya nanti pada Selasa (9/7),” terangnya. Sebelumnya, pihak sekolah telah melakukan penjaringan dengan jalur prestasi. Dengan melakukan lomba mata pelajaran pada siswa kelas 6 yang diikuti sebanyak 200 peserta. Selain itu, melalui PMDK yang diikuti oleh siswa berprestasi di setiap sekolah dasar yang ada di Bangkalan. Dari jalur prestasi tersebut dua kelas sudah terpenuhi yakni, sebanyak 64 siswa. Untuk daftar nilai tertinggi yang mendaftar dari jalur reguler yakni 29,00 dan terendahnya 26,35. ”Kuota keseluruhan sebanyak 256 siswa dengan 8 rombongan belajar (rombel),” ungkapnya. Selain itu, penerimaan siswa pada SMPN 2 Bangkalan juga mendapatkan antusias dari pendaftar. Sebab, dari kuota yang disediakan

sebanyak 192, hingga Kamis (4/7) pendaftarnya mencapai 364 siswa. Kepala SMPN 2 Bangkalan, Edi Haryadi menjelaskan hal itu dilakukan untuk mendapatkan siswa yang mempunyai prestasi dan nilai yang tinggi. Terbukti dengan metode yang dipakai siswa yang mempunyai nilai paling tinggi yakni 28,95. ”Jadi, ada sistem gugur bagi siswa yang nilainya lebih rendah. Mereka akan bersaing melalui jalur reguler ini,” katanya. Sama dengan SMPN unggulan lainnya, sebelumnya pihaknya juga melakukan sistem penjaringan melalui jalur prestasi dengan kuota sebanyak 3 kelas. ”Untuk per kelas jumlahnya sama. Tidak ada bedanya dengan jalur reguler, yakni 32 siswa per kelas. Tiga kelas tersebut sudah terisi semua,” ungkap Edi. Total keseluruhan jumlah kelas yang nantinya akan dipakai kegitan belajar mengajar ada 9 rombel dengan jumlah 288 siswa, yakni 6 kelas reguler dan 3 kelas jalur PSUB (Penjaringan Siswa Unggulan Belajar). ”Pagu yang disediakan sudah sesuai dengan petunjuk teknis Dinas Pendidikan,” ujarnya. (ori/rah)

PETANI SEPULU

Hujan Deras Merusak Tanaman Padi BANGKALAN - Hujan deras yang mengguyur kabupaten Bangkalan dua hari terakhir mengancam panen tanaman padi di berbagai tempat di Bangkalan. Setidaktidaknya banjir tersebut telah menyebabkan 5 hektar sawah tergenang air dan merusak tanaman padi di areal pertanian tersebut. Seperti yang terlihat di Desa Lagurah Kecamatan Sepulu, tanaman padi milik warga terendam banjir setinggi lutut orang dewasa. Aki-

batnya, puluhan petani di desa tersebut terpaksa melakukan panen dini. Atas kejadian tersebut, mereka menderita kerugian jutaan rupiah. Menurut mereka, lumrahnya tanaman padi yang ditanam bisa dipanen satu atau dua minggu lagi. Namun, karena kondisi yang rusak disapu angin dan terendam banjir, mereka lebih dini memanen tanaman padi tersebut. “Mau gimana lagi, terpaksa kami panen lebih awal,

PLN

Listrik Padam Lagi BANGKALAN – Bangkalan gelap. Tanpa ada pemberitahuan sebelumnya, listrik yang menjadi kebutuhan pokok sebagian besar warga Bangkalan tiba-tiba padam mendadak. Matinya listrik itu berlangsung kira-kira selama satu jam. Matinya listrik di sebagian wilayah Bangkalan dikesalkan masyarakat setempat. Sebab kondisi lampu yang mati secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya itu sangat mengganggu kinerja

warga, terutama kuli tinta. “Tiba-tiba mati saja. Padahal saya masih dalam kondisi kerja. Saya lagi mengetik dan mau kirim berita,” kata Umar, salah satu warga Perumahan Soka Abadi yang listrik di rumahnya tiba-tiba padam. Pria yang juga berprofesi sebagai wartawan ini mengatakan tidak ada pemberitahuan dari pihak PLN mengenai hal itu. Akan tetapi, dirinya mengkonfirmasi lang-

dari pada dibiarkan yang justru akan lebih merusak tanaman,” kata salah satu warga, Moh Ilyas, kemarin (4/7). Meskipun begitu, dia bersyukur karena kondisi padinya yang sudah agak menguning, sehingga bisa diambil gabahnya walau tidak terlalu banyak. Karena tidak sesuai dengan masa panennya. Menurutnya, jika sawah yang siap panen itu digenangi air melebihi batas dua hari, butir padinya akan rusak. Dia berandai, kalau

sawahnya tidak digenangi banjir, minimal dalam 1 kali panen petani bisa menghasilkan gabah kering sekitar 8-9 ton. Sedangkan, kondisi yang telah terjadi, mendapatkan gabah kering setengahnya saja sudah dibilang untung. “Itu sebabnya, mengapa petani melakukan panen dini agar bulir padinya bisa diselamatkan, minimal pembelian bibit dan obat-obatannya bisa kembali,” terangnya. (ori/rah)

sung mengenai hal itu kepada pihak yang bersangkutan. “Menurut pihak PLN memang ada sedikit gangguan. Bentar lagi juga hidup,” katanya, tanpa bersalah. Selain itu, salah satu warga di kelurahan Pangeranan, Abdullah mengaku kejadian tersebut, memang sering kali terjadi di daerahnya. Hampir tiap bulan listrik mati mendadak. Meskipun, itu tidak berlangsung lama. Tak hanya di dua daerah tersebut, di kelurahan Kemayoran juga mengalami gangguan listrik. Bisa dipastikan sebagian kota Bangkalan mengalami pem-

adaman. Saat dikonfirmasi, Manager PLN Rayon Bangkalan, Alvian menjelaskan matinya listrik secara tiba-tiba lantaran ada penormalan jaringan kabel. Sehingga harus dilakukan secara perlahan, karena kondisi dalam keadaan petang. Menurutnya, perbaikan dilakukan sejak siang hari. Ternyata tidak kuat, akhirnya malam ini dinormalkan kembali. “Memang kalau gangguannya pada malam hari, penyambungannya sedikitsedikit. Tidak bisa langsung, karena dikhawatirkan akan mati lagi,” tuturnya. (ori/rah)

doni heriyanto/koran madura

MENDENGARKAN TUNTUTAN: H. Rasul dan Hj. Hotijah saat mendengarkan tuntutan JPU di PN Bangkalan

DUA OTAK PELAKU PEMBUNUHAN

Rasul Dituntut 12 Tahun Penjara BANGKALAN Sepasang suami- istri H. Rasul dan Hj. Hotijah yang sempat menggegerkan setelah disangka terlibat menjadi otak pembunuhan menantunya, Mustofa (20), kemabali menjalani persidangan. Dalam sidang yang mengagendakan pembacaan tuntutan, di Pengadilan Negeri Bangkalan siang kemarin (4/7), keduanya dituntut dengan hukuman penjara yang berbeda. Hj.Hotijah, mendapat tuntutan lebih ringan akibat pertimbangan Jaksa Penuntut Umum atas kondisi yang bersangkutan, yang kini terkena serangan stroke. Berdasarkan surat tuntutan yang disampaikan Jaksa Penuntut Umum di muka persidangan, JPU meminta kepada Majelis Hakim untuk memutus bersalah kedua pasutri tersebut. JPU, Fajarini,SH, salah satu jasa kasus ini, menyatakan keduanya terbukti secara sah menyuruh orang lain untuk merampas nyawa korban dengan penuh kesadaran. Kronologis kejadian, aksi

pembunuhan tersebut telah direncanakan sejak 5 Oktober 2012 hingga akhirnya terjadi kesepakan antara H.Rasul dan Hj.Hotijah serta Jakil selaku makelar yang memperkenalkan keduanya dengan pembunuh bayaran bernama Basuni. “Aksi pembunuhan ini telah direncanakan sejak 5 Oktober oleh pihak-pihak yang terlibat, melalui pertemuan di rumah terdakwa H.Rasul, tepatnya di perumahan pangeranan Asri,” jelas Fajarini saat membacakan tuntutan. Terdakwa, kata JPU, perempuan ini telah mengetahui dan memfasilitasi pembunuhan yang dilakukan oleh Basuni. Keduanya yang sejak awal didakwa dengan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dituntut dengan hukuman yang berbeda. Hj.Hotijah yang kini menderita stroke dituntut 10 tahun penjara, sedangkan H.Rasul dituntut 12 tahun penjara. Dalam sidang yang diketuai Majelis Hakim Fadjaris-

man itu, agenda pembacaan tuntutan berlangsung sangat singkat. Mendengar tuntutan yang cukup berat ini, wajah terdakwa terlihat pucat dan selalu menunduk. Hakim mempertanyakan terkait tuntutan JPU kepada terdakwa. "Bagaimana dengan tuntutan JPU apakah saudara terdakwa menerima," tanya Fadjarisman. Mendengar pertanyaan hakim, terdakwa menyerahkan sepenuhnya terhadap penasihat hukumnya. Penasihat hukum terdakwa memohon untuk diberikan waktu untuk melakukan pembelaan. "Hakim yang mulia berikan kami waktu untuk melakukan pembelaan," ungkap Hairil Anwar, penasehat hukum terdakwa. Sementara itu, menanggapi permintaan dari penasihat hukum H.Rasul, majelis hakim menetapkan sidangan lanjutan dengan agenda pembelaan yang akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 8 Juli mendatang di PN Bangkalan.(dn/rah)


8

SURAMADU

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153| TAHUN II

INFRASTRUKTUR

Jalan Rusak Banyak yang Belum Diperbaiki

IMIGRAN GELAP. Dua dari 76 orang imigran gelap asal Iran turun dari bis setelah mereka ditangkap polisi di Pantai Bayah, Kab Lebak, Banten saat akan berlayar ke pulau Christmas, Australia. Perairan Banten Selatan merupakan salah satu jalur utama penyelundupan imigran dan perdagangan manusia menuju pulau Christmas hingga Polisi Federal Australia melakukan pengawasan khusus melalui kerjasama dengan Polisi Indonesia.

Polda Dalami Dua Tersangka Penyelundupan Imigran SURABAYA - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur mendalami dua tersangka yang melakukan penyelundupan manusia terhadap 120 imigran gelap asal Afghanistan, Somalia, dan Kenya, di Kesamben, Blitar, 30 Juni lalu. “Kedua tersangka adalah JM (39) asal Sumbawa Besar, NTB, dan AA (27) asal Lombok Timur, NTB. Keduanya sangat mungkin menjadi bagian dari sindikat penyelundupan manusia karena mereka mendapat perintah dari Bogor,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Kamis. Tentang modus penyelundupan itu, ia menjelaskan para korban dikumpulkan di Bogor, lalu diangkut dengan bus menuju Pantai Prigi untuk akhirnya dibawa dengan kapal ke Australia, namun kapalnya

rusak, kemudian dialihkan ke Pantai Jolosutro, Wates, Blitar. “Pengiriman imigran gelap dari Bogor itu dilakukan anggota Koramil Bogor bernama DK dan dua WNA Timur Tengah, yakni Ryan (laki-laki) dan Vijay (perempuan), namun pengiriman dapat digagalkan petugas Polsek Kesamben, Polres Blitar, dan Polda Jatim,” katanya. Selanjutnya, para imigran gelap itu diinapkan di sebuah hotel di Selorejo, Blitar, namun 120 imigran itu tidak kooperatif dan kabur. “Polres pun melakukan penangkapan dan akhirnya tertangkap lagi

23 orang yang saat ini diperiksa penyidik Polres setempat,” katanya. Untuk 97 imigran lainnya yang masih kabur, ia mengatakan polisi akan tetap memburu mereka. “Tapi, mereka tidak akan diburu seperti pelaku tindak kejahatan, sebab mereka merupakan korban, karena itu kami menyerahkan korban kepada petugas Imigrasi Blitar,” katanya. Ke-120 imigran adalah 80 pria, 30 perempuan, dan 10 anak-anak. “Para pelaku akan kami jerat dengan Pasal 120 UU 6 Tahun 2011 tentang Imigrasi dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara,” katanya. Mengenai barang bukti, ia mengatakan petugas menyita barang bukti dari tangan JM yang berprofesi sebagai nelayan itu berupa

sebuah sepeda motor beserta surat-suratnya, uang tunai Rp2,7 juta dan ATM, sebuah handphone (HP), dan sebuah jimat. Dari tangan tersangka AA yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa, petugas menyita barang bukti berupa uang tunai Rp3,8 juta dan ATM, uang dolar senilai 22 dolar AS, dan sebuah handphone. “Saya nggak tahu apa-apa, saya cuma diminta mengurus oleh orang yang ada di Bogor. Kalau saya bisa mengantarkan diberi Rp30 juta, jadi saya cuma orang lapangan,” kata JM. Lain halnya dengan AA. “Saya cuma disuruh menemani (penerjemah bahasa) dengan imbalan Rp4 juta,” kata AA yang mengaku hanya bisa sedikit berbahasa Inggris itu. (ant/mk)

RAZIA

Gubernur Larang Ormas Razia Selama Ramadhan

Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo melarang kelompok atau organisasi masyarakat untuk melakukan razia tempat hiburan malam selama Ramadhan 1434 Hijriah karena sudah menjadi kewenangan aparat penegak hukum. “Percayakan dan serahkan semuanya ke petugas, seperti aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja. Kami harap tidak ada razia dari kelompok masyarakat manapun,” ujarnya kepada wartawan di sela peluncuran program “Suroboyo Sarungan” di

Gedung Astranawa Surabaya, Kamis. Menanggapi aktvitas tempat hiburan malam selama Ramadhan, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengatakan bahwa masing-masing pemerintah kota/kabupaten telah memiliki aturan sendiri, namun tetap mengacu pada surat edaran gubernur. “Tapi menurut saya, sudah sepantasnya bagi pengelola tempat hiburan malam ini untuk menghormati datangnya Ramadhan,” ucap pria yang juga Wakil Ketua Umum DPP

Partai Demokrat tersebut. Terhadap pemilik restoran atau tempat makan lainnya, Pakde Karwo meminta agar pengusaha dan masyarakat lebih mengedepankan toleransi dalam menyelesaikan persoalan tersebut. “Tolong dijaga agar toleransi umat beragama dengan baik selama momentum bulan puasa. Misalnya, warung harus diberi penutup sehingga tidak tampak langsung dari luar. Kemudian, bagi masyarakat non-Muslim juga harus menghormatinya,” tutur mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

Tidak itu saja, terhadap tempat hiburan malam yang tetap beroperasi selama Ramadhan, ia meminta masyarakat melaporkan ke kepolisian agar penegakan hukum dilakukan sesuai aturan main yang berlaku di daerahnya. Di samping itu, pihaknya juga akan menggelar pertemuan dengan Majelis Ulama indonesia (MUI) membahas sejumlah hal tentang Ramadhan. “Untuk aturan penegakan hukum, polisi dan Satpol PP harus melakukannya dengan adil atau jangan pilih kasih. Jika ada pihak yang melanggar di daerah maka harus diselesaikan sesuai aturan berlaku,” tukas pria yang kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jatim periode 2014-2019 tersebut. Sementara itu, Pemerintah Kota Surabaya juga telah meminta organisasi masyarakat Islam menjaga kondusifitas selama Ramadhan dengan tidak melakukan penertiban tempat rekreasi hiburan umum. “Kalau ingin Ramadhan lebih khusuk, ya serahkan kepada petugas. Selama ini setiap laporan kami tindak lanjuti,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya Soemarno. Pihaknya juga membuka posko Ramadhan di kantor Bakesbanglinmas untuk menerima pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan ibadah puasa. Menurut dia, adanya tempat pengaduan sudah dilakukan setiap menjelang dan selama Ramadhan. (ant/mk)

SUMENEPMenurut rencana, pada tahun 2012 pemerintah Kabupaten Sumenep semua jalan rusak siap perbaiki, baik yang mengalami rusak sedang maupun rusak berat. Dari hasil pendataan DInas PU Mina Marga Kabupaten Sumenep bahwa kurang lebih ada 200 titik lokasi jalan yang siap diperbaiki. Sedangkan anggaran yang dipersiapkan adalah Rp 85 miliar melalui anggaran pendapatan belajar daerah (APBD) tahun anggaran 2012. Namun, hingga pada bulan Juni ini jalan-jalan rusak di berbagai tempat masih belum ada tanda-tanda perbaikan. Bahkan tumpukan batu dan pasir pun tak terlihat. Sehingga ada sebagian warga harus terpaksa menanam pohon di jalan. Intensitas hujan beberap pekan terakhir ini membuat air tergenang, sehingga berpotensi besar kian rusaknya jalan tersebut. Seperti di Jalan Pantai Lombang, Desa Banuaju, Kecamatan Batang, jalan itu terlihat tidak hanya bergelombang dan berlubang, tetapi sudah menganga hingga membuat para pengendara terpaksa harus hatihati melintasi jalan tersebut, tetapi rencana perbaikan jalan masih belum terlihat. “Selama dua hari ini, kami sudah menemukan dua pengendara teperosok ke lubang yang menganga itu hingga jatuh,” kata Harits, warga Banuaju Barat, Kecamatan Batang-Batang, Kamis (4/7) kepada Koran Madura. Dia menambahkan bahwa jalan yang menghubungkan empat kecamatan tersebut memang sudah lama dibiarkan begitu saja oleh pemerintah setempat, padahal seringkali jalan menuju pantai lombang itu menelan banyak korban. “Termasuk juga, menuju wisata pantai lombang, gimana kata pen-

gunjung jika jalan menuju pantai lombang itu belum juga diperbaiki. Katanya kemarin saya baca berita di Koran kalau semua jalan rusak itu akan diperbaik, tetapi kok sampai sekarang masih belum ada perbaikan. Bahkan tanda-tanda ada perbaikan pun juga gak ada,” ucap Haris dengan nada kecewa. Hal serupa juga terlihat di Desa Basokah, Kecamatan Rubaru. Jalan yang mengalami rusak parah tersebut juga masih belum ada tandatanda perbaikan. Tumpukan batu dan pasir ada, hanya genangan air dan batu-batu rusaknya jalan saja yang berhamburan dimana-mana. “Sepertinya kemarin ada yang datang dari dinas, tetapi saya tidak tahu apa datang untuk mengukur jalan atau ada keperluan lain,” ucapnya Dikecamatan Batuputih, tepatnya di Desa Juruan Laok, jalan protokoler menuju wisata religi Asta Radem Fatah tersebut juga tampak rusak parah. Bahkan hampir 1 kilometer jalan itu mengalami kerusakan. “Jalan ini belum genap satu tahun sudah rusak, padahal ini jalan menuju wisata religi buju’ juruan,” kata Emmol, warga setempat. Dikepulauan juga terjadi pemandangan yang sama, ada banyak jalan yang mengalami kerusakan. Seperti Gili Iyang, Giligenting dan Raas. Di Gili Iyang misalnya, hampir 70 persen mengalami rusak berat. Termasuk juga seperti Raas dan Gili Genting, walaupun jalan yang rusak tidak seperi di Gili Iyang. “Jalan di sini sudah berapa tahun tidak diperbaiki, kami harap jika ada program perbaikan jalan, segera diperbaiki,” kata Huda, warga Pulau Raas. Hal senada juga disampaikan oleh Hanif, warga Giligenting. DIa berharap kepualaun tidak selau dinomorduakan dalam hal apa-

pun, termasuk soal perbaikan infrastruktur jalan. “Karena seringkali kepaulaun selalu saja dibelakang dalam hal apapun, jadi kami harap pemerintah tidak tebang pilih, apalagi jalan-jalan di sini memang sudah seharusnya diperbaiki melihat semua warga yang merantau akan segera pulang kampung, karena sudah hampir bulan puasa,” harap Hanif. Menanggapi hal tersebut, Edy Rasiyadi, Kepala PU Bina Marga berharap agar bersabar dulu. Sebab, pihaknya sekarang masih dalam proses untuk memperbaiki ratusan jalan yang rusak. “Saya harap bersabar dulu, sebab jalanjalan rusak itu pasti akan diperbaiki,” katanya, Kamis (4/7). Dia menambahkan bahwa rusaknya jalan tersebut juga terkendal pergantian dinas. Sebab Edy Rasiyadi meneruskan kinerja Kadis sebelumnya. “Karena rusaknya jalan itu ada sebagian bukan pada saat saya jadi Kadis, maka saya masih harus menyusun program baru, sehingga agak lama prosesnya, apalagi harus mengurus beberapa rekanan yang harus diputus kontraknya,” jelasnya. Ditanya lebih lanjut ada berapa rekanan yang diputus kontraknya, Edy menyebutkan ada 7 rekanan yang kontraknya diputus. “Iya, ada 7 rekanan yang kontraknya diputus oleh kami, sehingga kami harus kembali mencari rekanan lain untuk program baru untuk melanjutkan perbaikan jalan,” jelasnya Disinggung soal jalan di kepulauan apakah juga dapat jatah perbaikan, Edy Rasiyadi mengatakan semuanya dapat. “Hanya kepualaun Kangean yang tidak dapat jatah perbaikan. Karena di Kangean poros jalan panjang, sehingga harus kami agendakan pada tahun 2014 dengan APBD 2013,” jelasnya. (sym/ mk)

Komisi Pemilihan Umum

KPU Umumkan Tiga Caleg Bermasalah

SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, Kamis mengumumkan tiga calon legislatif dari tiga partai politik yang akan menjadi peserta Pemilu Legislatif 9 April 2014 diduga bermasalah. Hal itu terungkap setelah KPU Jatim membuka kesempatan dan menerima laporan dari masyarakat terkait diumumkannya daftar caleg sementara (DCS) pertengahan Juni lalu. Hanya saja, pihaknya tidak menyampaikan secara terbuka identitas ketiga caleg tersebut. “Untuk identitas mohon maaf tidak bisa disebutkan. Yang jelas, ketiganya berasal dari Partai Gerindra, Nasional Demokrat dan PDI Perjuangan,” kata komisioner KPU Jatim, Agus Mahfudz Fauzi, ditemui usai penyerahan hasil verifikasi laporan masyarakat terhadap calon legislator di Hotel JW Marriot, Surabaya. Ia mengatakan, nama caleg bermasalah tidak diumumkan karena hal itu terkait kewenangan partai politik. Setelah ini, pihaknya menunggu klarifikasi dari partai politik untuk menindaklanjutinya. “KPU hanya menyampaikan ke perwakilan partai politik tersebut, yaitu tentang laporan dari masyarakat saja, dan untuk

nama diserahkan ke pihak partai masingmasing,” katanya. Terkait dengan laporan masyarakat tentang caleg bermasalah tersebut, Agus menerangkan bahwa untuk caleg dari Partai Gerindra dilaporkan karena masuk sebagai pengurus aktif di organisasi Muhammadiyah. Sedangkan caleg Partai Nasdem dilaporkan sebagai terpidana kasus kayu ilegal. Kemudian, caleg PDI Perjuangan dilaporkan masyarakat karena masih terlibat kasus perdata hutang piutang senilai Rp300 juta yang saat ini masih dalam proses pengadilan. Ia menambahkan, setelah laporan tersebut diserahkan kepada partai politik maka kewenangan sepenuhnya ada di parpol itu sendiri. Pihaknya minta kepada partai untuk melakukan klarifikasi ke caleg yang dilaporkan masyarakat tersebut. “Apabila laporan tersebut benar maka parpol berhak melakukan penggantian dengan cara menyerahkan kembali ke KPU Jatim,” kata Agus. Pihaknya mempersilahkan partai politik mengganti yang bersangkutan dan menempati nomor urut yang sama. KPU Jatim, kata Agus, memberikan tenggat paling lambat hingga 1 Agustus 2013. (ant/mk)

BAHAN BAKAR MINYAK

Polda Temukan BBM Dijual Eceran

Surabaya - Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menemukan bahan bakar minyak untuk nelayan dijual secara eceran kepada masyarakat, pengendara motor, genset, dan penggilingan padi. “Penyalahgunaan itu ditemukan Polisi Perairan (Polair) Polda Jatim di Perairan Kalianget, Sumenep, Madura,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Surabaya, Kamis. Ia menjelaskan temuan pada 19 Juni lalu atau sekitar dua hari menjelang kenaikan harga BBM itu merupakan bagian dari Operasi Dian 2013, namun baru diungkap karena kesulitan saksi ahli untuk pembuktian.

“Penyalahgunaan yang dilakukan tersangka SY (55) adalah tersangka membeli BBM bersubsidi di SPBU di Sumenep dengan rekomendasi camat untuk BBM nelayan di Kepulauan Sapudi, Kalianget, Sumenep,” katanya. Namun, saat BBM sebanyak 80 drum yang meliputi 55 drum solar atau 11.000 liter solar dan 25 drum premium atau 5.000 liter premium itu diangkut dengan perahu layar motor (PLM) “Famili Mandiri” akhirnya ketahuan polisi dan tertangkap. “Tersangka SY dijerat dengan Pasal 55 dan atau Pasal 53 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas (Migas),” katanya. Secara terpisah, tersang-

ka SY mengaku dirinya sudah lama melakukan hal itu dengan keuntungan Rp1.000 untuk setiap liter BBM bersubsidi yang dijual. “Untuk kapalnya, saya menyewa dengan membayar Rp25 ribu untuk setiap drum BBM,” katanya. Sementara itu, hasil ‘Operasi Dian 2013’ yang digelar Polda Jatim pada 9-25 Juni menemukan 49.268 liter BBM yang ditimbun pada 12 lokasi penimbunan BBM. Sebanyak 49.268 liter BBM yang ditimbun itu meliputi 48.050 liter solar, 918 liter premium, dan 300 liter biosolar. Selain itu, 16.000 liter limbah oli, 18.000 liter oli campur residu, 23 drum tinner campur residu, dan sejumlah peralatan. (ant/mk)


MATARAMAN

9

JUM`AT 5 JULI 2013 NO. 0153 | TAHUN II

NARKOTIKA

Petugas Temukan Narkoba di Lapas MADIUN - Petugas gabungan dari Polres Madiun Kota dengan Lembaga Permasyarakatan Kelas I Madiun, Jawa Timur, menemukan narkoba saat razia di lapas setempat pada Kamis dini hari. Kepala Polres Madiun Kota AKBP Anom Wibowo mengatakan narkoba tersebut diduga milik sejumlah narapidana yang dibuang di sekitar blok saat tahu razia digelar. "Hasil razia, kami menemukan narkoba jenis sabu-sabu seberat 6,13 gram dan sisa ganja kering serta rokok yang habis digunakan di salah satu blok narapidana narkoba," katanya. Selain menemukan narkoba, petugas gabungan juga menemukan alat isap berupa pipet dan bong, pil koplo 28 butir, telepon seluler 18 unit, korek api, dan sejumlah senjata tajam. "Barang-barang tersebut telah disita petugas berwenang dan kami akan mendalami kasus ini lebih lanjut untuk mengetahui para pemiliknya," kata

Anom. Ia menjelaskan razia rutin digelar pada jam yang tak terduga, sebab Lapas Madiun dinilai merupakan lokasi rawan peredaran narkotika. Sebelumnya, telah berulang kali ditemukan narkoba di lingkungan setempat. "Hampir 90 persen narapidana dan tahanan di Lapas Madiun merupakan pelaku kasus narkoba dari berbagai kota di Jawa Timur sehingga lokasi tersebut sangat rawan, sedangkan petugasnya sangat sedikit," kata dia. Kepala Lapas Kelas 1 Madiun Pargiyono mengatakan pada akhir Juni lalu, petugas lapas setempat juga berhasil menemukan paket bungkusan yang berisi narkoba jenis sabu-sabu seberat 101,65 gram. "Narkoba tersebut diduga dilempar dari luar pagar lapas. Saat ditemukan, bungkusan tersebut tergeletak di dalam selokan lingkungan salah satu blok. Beruntung, petugas menemukannya lebih dulu sebelum narapidana," katanya. (ant/rah)

PEMADAM KEBAKARAN

Perhutani Siapkan Mobil Antisipasi Kebakaran BOJONEGORO - Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro, Jatim, menyiapkan satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk mengantisipasi kebakaran hutan pada kemarau 2013. "Kalau tahun ini ada kebakaran hutan pemadamannya sudah bisa memanfaatkan mobil unit PMK, selain dengan pemadaman secara tradisional," kata Kepala Bagian Humas KPH Bojonegoro Markum, Kamis. Ia menjelaskan penanganan kebakaran hutan di daerahnya yang luasnya mencapai 50.144 hektare terbanyak berupa tanaman jati, dilakukan dengan membentuk Satuan Petugas Pengendalian Kebakaran Hutan (SPPKH). "Sudah ada dua petugas SPPKH yang mengikuti pelatihan pemadam kebakaran. Tapi penanganan kebakaran hutan juga melibatkan seluruh jajaran petugas di KPH Bojonegoro yang saat ini jumlahnya 134 petugas, baik polisi hutan (polhut) dan polisi mobil (polmob)," paparnya. Menurut dia, pemadaman kebakaran hutan yang biasa dilakukan dalam kejadian kebakaran di tahuntahun yang lalu dilakukan secara tradisional. Caranya memanfaatkan peralatan pemadam sederhana berupa kayu yang diberi karung goni untuk memadamkan api. Selain itu, lanjutnya, juga menimbun lokasi hutan yang terbakar dengan pasir atau

mengisolasi wilayah hutan yang terbakar. "Harapan kami dengan adanya mobil PMK ini kerugian yang disebabkan kebakaran hutan bisa ditekan," jelasnya. Ia menyebutkan kawasan hutan di daerahnya yang rawan terjadi kebakaran, antara lain di sepanjang jalan protokol Bojonegoro-Nganjuk, seperti di Kecamatan Dander, Temayang, Bubulan dan Gondang. Di kawasan itu rawan terbakar karena banyak dilalui manusia. "Faktornya kelalaian manusia, misalnya, membuang puntung rokok di kawasan hutan, sehingga menimbulkan kebakaran," tuturnya. Kerugian kebakaran hutan, katanya, terjadi yang disebabkan tanaman jati yang masih berusia dibawah lima tahun mati, juga tanaman jati yang sudah tua terhambat perkembangannya. "Luas hutan yang terbakar hanya puluhan hektare tidak sampai ratusan hektare setiap tahunnya. Meskipun hanya puluhan hektare jumlah kerugiannya cukup besar," ujarnya. Ia mengaku tidak bisa menyebutkan secara pasti jumlah kerugian yang disebabkan kebakaran hutan, namun besarnya kerugian kebakaran di kawasan hutan di Jatim mencapai Rp7 miliar pada 2012. "Kalau tahun ini sampai Juli di KPH Bojonegoro tidak ada kebakaran hutan," ucapnya. (ant/rah)

ant/fikri yusuf

PANEN MELON: Petani mengangkut buah melon yang telah dipanen di areal persawahan melon Desa Balerejo, Kab. Madiun, Jatim, Kamis (4/7). Buah melon tersebut dijual dengan harga Rp 7 ribu per Kg dan kemudian dikirim ke sejumlah kota di Jateng dan Jabar.

Sejumlah SPKD Serap Anggaran Rp11,502 Miliar BOJONEGORO - Sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Bojonegoro, Jatim, baru bisa menyerap anggaran Rp 11,502 miliar dari alokasi anggaran yang ditetapkan Rp 377,557 miliar dalam APBD 2013. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Pemkab Bojonegoro Ibnu Soeyoeti mengatakan penyerapan anggaran Rp 11,502 miliar itu dilakukan sejumlah SKPD sampai dengan Juli. Padahal, katanya, Bupati Bojonegoro Suyoto selalu mengingatkan kepada semua SKPD agar melakukan peny-

persen, agar tidak menganggu proses administrasi. Sesuai data, penyerapan anggaran SKPD yang masih di bawah 10 persen, yaitu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rp672 juta dari Rp7,72 miliar, Dinas Kominfo Rp480 juta dari Rp5,44 miliar dan Badan Lingkungan Hidup Rp258 juta dari Rp3,357 miliar. Lainnya, Dinas Peternakan dan Perikanan Rp1,271 miliar dari Rp18,377 miliar, Dinas Pertanian Rp1,398 miliar dari Rp34,109 miliar, RSUD Rp3,273 miliar dari Rp83,6

erapan anggaran secara maksimal untuk proyek fisik dan pengadaan barang dan jasa. "Kami kurang tahu pasti penyebab SKPD masih minim melakukan penyerapan anggaran yang dialokasikan di dalam APBD 2013," ujarnya. Ia menjelaskan penyerapan anggaran saat ini seharusnya sudah bisa mencapai 50

Pegawai Honorer Pemkot Tuntut Insentif

Pe t u g a s m e m a n g g i l penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang antre di Kantor Pos Sekupang, Batam, Kamis (4/7). Sejak penyaluran perdana Senin (1/7) lalu, sudah separuh lebih dari 2000 BLSM diserahkan melalui kantor pos ini, secara keseluruhan Kota Batam menyalurkan sejumlah 36.103 BLSM untuk 12 kecamatan.

Foto : Joko Sulistyo/antara foto

Wali Kota: Distribusi BLSM Masih Banyak Kekurangan dapatkan adalah warga yang bermukim di bantaran sungai dan yang memang benarbenar miskin, bahkan data penerima juga harus jelas. Kalaupun terpaksa tetap menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tegas Peni, harus diverifikasi ulang, seperti halnya bantuan langsung tunai (BLT) beberapa tahun lalu yang juga sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam pendistribusian kartu BLSM ini, lanjutnya, pemkot tidak tahu menahu, karena kartunya langsung dikirimkan dari kantor pos dan siapa-siapa yang menerima juga tidak tahu. "Tahu-tahu banyak warga yang protes karena tidak menerima BLSM, padahal dia masih tercatat se-

dipaksakan dikerjakan, maka hasilnya tidak baik," kata Suharto. Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro Husnul Khuluq menjelaskan pihaknya belum maksimal melakukan penyerapan anggaran karena baru menerima petunjuk teknis (juknis) mengenai penyerapan anggaran dari dana alokasi khusus (DAK). "Alokasi anggaran di disdik terbesar dari DAK. Kalau penyerapan anggaran di luar DAK sudah berjalan," ucapnya. (ant/rah)

TENAGA HARIAN LEPAS

KOMPENSASI

MALANG - Wali Kota Malang Peni Suparto mengatakan, distribusi Kartu Penjamin Sosial untuk pengambilan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat secara teknis masih banyak kekurangan, termasuk banyaknya warga yang seharusnya mendapat jatah tapi ternyata tidak menerima. "Semua warga miskin seharusnya memang dapat jatah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) agar tepat sasaran. Kalaupun ada yang tidak tepat sasaran, pasti akan kita jadikan bahan evaluasi untuk selanjutnya, sebab BLSM ini kan baru pertama kalinya," kata Peni di Malang, Kamis. Peni menegaskan, kalau pemerintah mau tertib dalam pemberian BLSM tersebut, seharusnya yang berhak men-

miliar, Dinas Perhutanan dan Perkebunan Rp393,34 juta dari Rp10 miliar. Sedangkan, Dinas Pendidikan Rp3,049 miliar dari Rp154 miliar dan Dinas Pengairan Rp998,6 juta dari Rp60,954 miliar. Dimintai konfirmasi Kepala Dinas Pengairan Pemkab Edy Susanto dan Kepala Badan Lingkungan Hidup Suhartono membenarkan pihaknya masih belum maksimal menyerap anggaran dengan alasan banyak pekerjaan yang belum bisa dilaksanakan karena faktor hujan. "Kalau proyek fisik

bagai rumah tangga sasaran (RTS) penerima beras untuk warga miskin (raskin)," tegas Peni. Di Kota Malang penerima

BLSM mencapai 16.990 kepala keluarga (KK), namun dari jumlah tersebut masih banyak warga miskin yang tidak

mendapatkan kucuran BLSM sebesar Rp300 ribu untuk dua bulan (Juni dan Juli). Bahkan, ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) maupun kelurahan pun tidak tahu menahu soal distribusi BLSM tersebut. "Sebelumnya memang tidak ada sosialisasi dari pemerintah, bahkan saya sendiri tidak tahu siapa saja warga saya yang mendapatkan BLSM ini," tegas salah seorang Ketua RT di Kota Malang, Bambang S. Para penerima BLSM langsung mendapatkan KPS yang dikirimkan melalui pos dan langsung dialamatkan ke masing-masing penerima, sehingga RT/RW tidak tahu menahu, bahkan tidak ada koordinasi sama sekali. Berbeda dengan bantuan

langsung tunai (BLT) yang diberikan pada warga miskin sebagai dampak kenaikan BBM beberapa tahun lalu. Penerima BLT diusulkan oleh RT melalui pendataan, sehingga penerimanya benarbenar orang yang membutuhkan. Kepala Kantor Pos Malang Kiagus M Amran sebelumnya mengatakan penerimaan BLSM dilakukan secara bergilir. Secara teknis, pihak kantor pos sebagai penyalur akan jemput bola ke tengah masyarakat. Data dari Kantor Pos Besar Malang, penerima BLSM di wilayah Malang raya sebanyak 170.474 KK, dengan rincian Kabupaten Malang sebanyak 147.207 KK, Kota Malang 16.990 KK dan Kota Batu 6.277 KK.(ant/rah)

MALANG - Para pegawai honorer di lingkungan Pemkot Malang, Jawa Timur, menuntut insentif jika mereka tidak mendapatkan gaji ke-13 seperti pegawai negeri sipil. "Kalaupun kami tidak mendapatkan gaji ke-13, setidaknya kami tetap mendapatkan insentif dari pemkot. Namun, faktanya insentif maupun gaji ke-13 itu tidak ada, mau bagaimana lagi," kata seorang pegawai honorer Pemkot Malang Sutikno di Malang, Kamis. Ia mengaku gaji ke-13 atau insentif yang diberikan bersamaan dengan pencairan gaji ke13 para pegawai negeri sipil (PNS) itu sebenarnya mereka butuhkan dan cukup berarti untuk membayar berbagai kebutuhan, terutama untuk sekolah anak-anak yang memasuki tahun pelajaran baru. Paling tidak, katanya, insentif itu bisa meringankan beban, karena tidak perlu lagi mencari pinjaman untuk kebutuhan sekolah anak-anak. Apalagi, katanya, pekan-pekan terakhir ini harga berbagai kebutuhan bahan pokok naik. "Kondisi ini sangat menyulitkan kami. Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya insentif atau gaji ke-13 bagi

honorer untuk meringankan beban kami dalam memenuhi kebutuhan sekolah anakanak, tapi kenyataannya kami tidak dapat," katanya. Jumlah pegawai honorer di lingkungan Pemkot Malang saat ini mencapai 1.212 orang yang tersebar di berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Gaji ke-13 para PNS sudah dicairkan mulai Rabu (3/7). Alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2013 untuk gaji ke13 bagi sekitar 10 ribu PNS itu sebesar Rp.40 miliar. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Malang Wahyu Santoso mengatakan gaji para pegawai honorer memang tidak masuk dalam APBD, melainkan ditanggung masing-masing SKPD. "Dalam aturan memang tidak ada dan tidak disebutkan pegawai honorer juga menerima gaji ke-13," katanya. Ia mengemukakan besar kecilnya gaji ke-13 para PNS itu tergantung masa kerja. Contohnya, PNS golongan IIC dengan masa kerja 12 tahun akan menerima gaji tambahan sebesar Rp2.578.300. (ant/rah)


10

LINTAS JATIM

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

DUGAAN KORUPSI PDAM

Jaksa Tak Temukan Penyimpangan SURABAYA - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengakhiri penyelidikan laporan kasus dugaan korupsi dana retribusi sampah di PDAM Surabaya. Hasil Puldata (pengumpulan data) penyelidik tak menemukan penyimpangan. Rohmadi, Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Jatim, kemarin (4/7) menjelaskan, penyidik tak menemukan petunjuk terjadinya penyimpangan pada data yang dihimpun dari kantor PDAM. "Data penyetoran dengan data bank klop," ucapnya. Rohmadi menambahkan, laporan yang masuk menyebutkan bahwa dana retribusi sampah di PDAM Surabaya

diduga disimpangkan sejak tahun 2009 hingga 2012. Selama itu dana terkumpul Rp 50 miliar lebih. Dana disetor melalui Bank Jatim. Berdasarkan penelusuran, lanjut Rohmadi, dana retribusi sampah itu langsung dimasukkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). "PAD menggunakannya kembali untuk program apa kan terserah," ujar Rohmadi. Informasi menyebutkan sebagian dana retribusi itu mengalir ke sejumlah orang. Namun, Rohmadi enggan berspekulasi untuk melanjutkan kasus ini bila tanpa bukti. "Gimana dilanjutkan kalau data di PDAM dengan bukti di Bank angkanya klop," tegasnya. (kas)

ant/noveradika

MOBIL PEMBAYARAN KELILING: Seorang petugas melayani warga yang melakukan pembayaran listrik melalui mobil pelayanan pembayaran listrik keliling di Jl. Kebun Raya, Yogyakarta, Selasa (4/6). Keberadaan 8 unit mobil keliling dari Kemenkominfo yang tersebar di sejumlah titik di DIY tersebut memudahkan masyarakat untuk melakukan pembayaran tagihan, listrik, telepon, PDAM, dll.

Gedung DPRD Ditinggal Kunker SURABAYA – Janji Ketua DPRD Surabaya yang baru, Moch. Machmud untuk memperbaiki kinerja legislator di gedung wakil rakyat mulai dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, gedung dewan yang berada di jalan Yos Sudarso, Surabaya tersebut, saat ini terlihat sepi karena ditinggal anggotanya lawatan kunjungan kerja (Kunker). Khususnya dua hari terakhir. Selasa (2/7) dan Rabu (3/7), tidak ada satu kegiatan kedewanan di gedung wakil rakyat tersebut. Bahkan, pada hari Rabu (2/7), kemarin hanya terlihat satu orang legislator yang yang masuk ke gedung dewan, yankni anggota Fraksi Partai Demorat (F-PD), Herlina Harsono Njoto. Menyikapi kondisi tesebut, Ketua DPRD Surabaya, Moch. Machmud mempertanyakan komitmen para anggota dewan. Hal ini beralasan, karena

sesuai komitmen yang telah dibuat disebutkan, jika gedung DPRD Surabaya tidak boleh kosong dari anggota.“Kalau betul kondisi gedung DPRD kosong dari anggota, maka kami akan pertanyakan komitmen yang telah dibuat bersama,” kata dia. Kamis (4/7). Dirinya menjelaskan, sesuai kesepakatan yang telah disepakati, jika ada dua komisi yang melakukan lawatan kunker ke luar daerah, maka dua komisi yang lain harus stanby atau tetap berada di gedung

DPRD Surabaya. Hal ini bertujuan supaya selalu ada anggota dewan yang siap menerima pengaduan warga maupun menerima pengunjuk rasa. Dengan begitu warga tidak dibuat kecewa, karena tidak ditemui anggota dewan.“Itu yang kami maksudkan agar DPRD tidak kosong dari anggota,” ujar dia. Dirinya menambahkan, jika komitmen yang telah dibuat tersebut merupakan niat bersama anggota untuk perbaikan citra di mata rakyat. Karena menurutnya, selama ini dirinya merasakan citra DPRD Surabaya sempat jatuh akibat kebijakan yang dinilai kurang tepat oleh masyarakat.“Ini yang tidak boleh terjadi lagi dalam upaya perbaikan citra bersama,” tambah dia. Sementara itu, sejumlah anggota DPRD Surabaya mem-

bantah tudingan yang menilai mereka tidak berkomitmen dengan kesepakatan. Justru, mereka mempertanyakan keseriusan Ketua DPRD Surabaya, terkait dengan penjadwalan kegiatan di luar gedung dewan. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Baktiono. Dirinya membantah tudingan ketua dewan yang menilai para legislator sudah tidak berkomitmen. Bahkan, dirinya mempertanyakan balik ke ketua dewan terkait dengan penjadwalan agenda kegiatan di luar gedung DPRD Surabaya, yang mengakibatkan kekosongan gedung dewan.“Sejak awal seharusnya Ketua mengetahui jadwal kunker, kalau terjadi kekosongan anggota di gedung DPRD kami pertanyakan bagaimana susunan penjadwalannya,” ujar dia. Dirinya memaparkan, jika

kosongnya gedung dewan dari kegiatan legislator disebabkan oleh penjadwalan kegiatan yang kurang tepat. Akibatnya terjadi benturan jadwal kegiatan Kunker. Menyikapi kondisi tersebut, dirinya meminta supaya ketua dewan tidak menyalahkan anggotanya.“Yang jelas, kami tetap komitmen dengan penjadwalan kunker,” papar dia. Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengusulkan, supaya pembagian kinerja kedewanan lembaga parlemen Kota Surabaya harus diperjelas dan tegas. Hal ini bertujuan, supaya kedepannya kejadian serupa tidak terjadi lagi, dan tidak saling menyalahkan lagi.“Harus ada penjadwalan ulang supaya tidak saling menyalahkan seperti ini,” pungkas dia. (wan/kas)

BAKTI SOSIAL

Pelindo III Serentak Bagikan Sembako Gratis SURABAYA – PT Pelindo III (Persero) Kamis (4/7) serentak menyelenggarakan kegiatan “Pelindo III berbagi Sembako” di 7 (tujuh) Propinsi. Lokasi pembagian sembako tersebut sedikitnya didistribusikan pada 31 lokasi pelabuhan diwilayah kerja PT Pelindo III. Ketiga puluh satu lokasi pelabuhan tersebut meliputi Tanjung Perak, Proyek Teluk Lamong, Gresik, Kalianget, Tanjung Wangi, Tanjung Tembaga, Pasuruan, Panarukan, Tanjung Emas, TPK Semarang, Tegal, Tanjung Intan, Banjarmasin, Pulau Pisau, Sampit, Bagendang, Kumai/Bumiharjo, Pangkalan Bun, Kotabaru, Batulicin, Satui, Benoa, Lembar, Bima, Badas, Celukan Bawang, Maumere, Ende, Kupang, Waingapu dan Kalabahi. Direktur Keuangan, Wahyu Suparyono mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan perusahaan sebagai respon dari penyesuian harga BBM beberapa waktu lalu, khususnya pada masyarakat yang kurang mampu ekonominya. “Kami berharap, bantuan paket sembako dari PT Pelindo III ini jangan dilihat nilainya namun lebih pada manfaatnya dalam merajut kasih dan menjalin mitra tumbuh berkembang”, ungkapnya. Ia juga menyampaikan bahwa jumlah total paket yang didistribusikan oleh PT Pelindo III mencapai 27.600 paket sembako, sedangkan dana yang dikeluarkan dalam kegiatan tersebut sedikitnya mencapai Rp2,76 miliar yang dialokasikan dari anggaran Bina Lingkungan PT Pelindo III. General Manager PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Rismature merinci bahwa paket sembako yang akan dibagikan di Pelabuhan

Tanjung Perak mencapai 6.500 paket. “Paket sembako tersebut berisi 5 kilogram beras, 1 liter Minyak Goreng, 1 kilogram gula pasir, 1 botol kecap dan 3 bungkus mie instan”, ujar Rismature ditengah-tengah pembagian sembako di halaman kantor PT Pelindo III (Persero) Cabang Tanjung Perak. Dalam kegiatan tersebut, selain Direksi PT Pelindo III dan GM Pelindo III Cabang Tanjung Perak, juga turut hadir Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya mewakili Walikota Surabaya yang berhalangan hadir. Kapolres Tanjung Perak, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tnjung Perak Surabaya, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya. Program yang dikemas dalam tajuk “Pelindo III Berbagi Sembako” ini diberikan kepada warga miskin di kelurahan Perak Utara, warga miskin di Kelurahan Perak Barat, Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan, pasukan kuning serta tenaga kebersihan di wilayah kerja Pelabuhan Tanjung Perak. Tak hanya di Pelabuhan Tanjung Perak, paket sembako juga diberikan kepada masyarakat di 6 (enam) Keluruhan sekitar proyek pembangunan Terminal Multipurpose Teluk Lamong sedikitnya didistribukan 1.500 paket. Ditengah-tengah pembagian sembako gratis tersebut, Wahyu Suparyono kembali menegaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan ungkapan rasa syukur atas kemajuang Pelindo III selama ini, selain itu juga sebagai bentuk kepedulian Pelindo terhadap masyarakat sekitar dan orangorang yang terlibat langsung dalam kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak. (ara)

kas/koran madura

MENEMUI: Perwakilan HTI Jatim saat menemui perwakilan dari Kejari Surabaya, Kamis (4/7) kemarin.

ORGANISASI MASYARAKAT

HTI Jatim Safari Ramadhan ke Kejari SURABAYA- Lima orang yang mengaku perwakilan dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Timur (HTI Jatim), Kamis (4/7) kemarin mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya untuk melakukan silahturahmi dalam rangka Safari menjelang bulan suci ramadhan (9/7) mendatang. Mereka datang dengan mengendarai sepeda motor dan dua orang perwakilan diterima oleh Jaksa Achmad Jaya selaku perwakilan dari Kejari Surabaya. Dihadapan Achmad, Ustad Ibenu Ali M.Pd.I, salah seorang perwakilan HTI Jatim mengajak pihak korps adhyaksa di Jalan Sukomanunggal Surabaya ini untuk selalu menjalankan kebaikan sesuai dengan syariat islam. "Kami hanya melakukan safari atau tarhib menjelang ramadhan, untuk itu kami mengajak seluruh pegawai

Kami hanya melakukan safari atau tarhib menjelang ramadhan, untuk itu kami mengajak seluruh pegawai dilingkungan Kejaksaan ini agar lebih teguh dalam melakukan sosialisasi syariah dan khilafah, Bulan romadhon itu sendiri harus dimaknai dengan kebaikan menjalankan kebaikan yang sesuai dengan syariat,

Ustad Ibnu

Pengasuh Ponpes Al Mansyur Wonocolo Surabaya

dilingkungan Kejaksaan ini agar lebih teguh dalam melakukan sosialisasi syariah dan khilafah, Bulan romadhon itu sendiri harus dimaknai dengan kebaikan menjalankan kebaikan yang sesuai dengan syariat," kata Ustad Ibnu yang juga pengasuh Ponpes Al Mansyur, Wonocolo Surabaya. Diakhir perjalanan tahribnya itu, ustad Ibnu memberikan sebuah soufenir ke Jaksa Achmad Jaya. Dan pihak kejaksaan pun mengajak perwakilan hisbut tahir untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur bersama di masjid Al Ikhlas yang berada di halaman Kantor Kejari Surabaya. Terpisah, Ustad Ibnu mengatakan tahrib atau safari ramadhan ini di lakukan HTI Jatim dilakukan oleh 19 tim yang tersebar di 214 titik di surabaya yakni instansi pemerintahan, Orpol,Ormas, Militer, Kampus- Kampus dan dilakukan dihari yang sama. (kas)

PEOPLE SMUGGLING

Polda Tangkap Pelaku Penyelundup Imigran SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur berhasil mengungkap kasus People Smuggling (Penyelundupan Manusia) diwilayah hukumnya. Dari penangkapan tersebut setidaknya ada 120 orang dari beberapa negara antara lain, Syria, Pakistan dan Afganistan yang bertujuan menuju Australia dimankan petugas Polda Jatim dengan jajarannya dan badan Imigrasi kela II Kabupaten Bltar. Selain mengamankan para Imigran, Dua tersangka kewarganegaraan Indonesia yakn JM (39) warga Desa pukat Kecamatan Utara Sumbawa Besar, NTB dan AAL (27) warga Kampung Baru desa Pageluar Kabupaten Lombok Timur, NTB yang mengawal keberangkatan Imigran hingga ke Australia pun kini ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak kepolisian. Kabid Humas Polda Jatim, Kombespol Awi Setiyono, menuturkan, kasus people Smuggling yang berhasil diungkap kali ini berkat kerjasama dengan Polsek Kesamben, Blitar. Dari penangkapan 30 Juni kemarin, sekitar pukul 21.30, sekitar 120 orang imigran gelap diamankan."Kami berhasil mengungkap kasus “People Smuggling” Dan sekitar 120 orang dimanakan yang berasal dari beberapa negara seperti Afganishtan, Pakistan dan Syria," katanya, Kamis (4/7). Awi menjelaskan, kejadian penangkapan bermula, ketika ada beberapa orang mengumpulkan Imigran di Bogor, kemudian di angkut Bus Pariwisata, menuju pantai Prigi, Trenggalek yang hendak diberangkatkan menuju Australia menggunakan Kapal. Sayangnya, saat di Trenggalek kapal mengalami kerusakan. Berdasarkan Informasi para warga dan nelayan, pihaknya berkoordinasi dengan pihan Imigrasi lantas melakukan identifikasi dan penyelidikan. Akhirnya, mendapati mereka (imigran,red) berada di Blitar. "Saat kapal di Trenggalek rusak, akhirnya Imigran diangkut menuju pantai Jolosutro Blitar, kemudian dilakukan penggerebekan," ungkapnya. Sayangnya, dengan di amankannya 120 Imigran asal Syria, Afganistan dan Pakistan tersebut. Ternyata, ada 97 Imigran lolos atau kabur dari pengamanan petugas keimigrasian. "Memang saat diamankan oleh pihak Imigrasi kelas II, ada sekitar 97 Imigran kabur dan kami berhasil mengamankan kembali sekitar 23 Imigran," katanya. Kaburnya para Imigran, sambungnya, bermula, saat petugas penanganan menginapkan mereka dihotel Holly, Blitar. Saat dalam penginapan petugas pun melakukan pendataan dan penyelidikan motif mereka untuk pergi ke Australia. Sayangnya, mereka tidak kooperatif dengan pihak Imigrasi dan kepolisian, kemudian ke-120 orang dari hotel itu kabur dan hanya 23 orang yang bisa diamankan oleh petugas kepolisian dan petugas Imigrasi kelas II Blitar. "Awal mula kami mengamankan sedikitnya Imigran Pria 80 orang, 30 perempuan dan anak anak 10 orang. Sedangkan 23 Imigran nantinya masih kami selidiki dan identifikasi," ungkapnya Meski bukan merupakan penangkapan pada otak pelaku penyelundupan Imigran gelap. Namun, penangkapan terhadap JM (39) dan AAL keduanya berasal dari NTB. Namun, pekerjaan ini sungguh menggiurkan. Bukan tanpa alasan, dalam sekali antar jika berhasil keduanya mendapat upah yang cukup besar yakni 30 juta rupiah. Ia menambahkan, Seringnya dengan adanya kasus penyelundupan manusia tersebut, dikarenakan keinginan memiliki kewarganegaraan oleh para Imigran. Sebab, negara para Imigran mengalami Konflik. Meski demikian, Awi menjelaskan, bahwa ke-120 orang bukan merupakan Imigran gelap dengan kata lain tersangka. Pasalnya, tidak semua Imigran tidak memiliki kelengkapan berkas untuk berimigrasi. Bisa jadi, kata dia, kasus ini merupakan akomodir dari jaringan lama. Akan tetapi, pihaknya kini masih masih mendalami. "Ke- 23 orang bukan pelaku tapi korban penyelundupan. Sebab, masih banyak dari mereka yang mempunyai paspor dan identitas asli," tukasnya. (mag/kas)

mag/koran madura

MENUNJUKKAN BARANG BUKTI: Kombespol Awi Setiyono menunjukkan barang bukti uang dolar milik tersangka yang diamankan saat melakukan penyelundupan 120 Imigran asal timur Tengah, Kamis (4/7) kemarin di Mapolda Jatim.


LINTAS JATIM

11

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

BLSM

Dana BLSM Jatim Rp 25 Miliar Tersalurkan SURABAYA - Kompensasi atas kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak), pemerintah membagikan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Untuk proses penyaluran di Jawa Timur dilakukan secara bertahap, yang kini telah mencapai Rp 25 miliar dari total dana yang disalurkan sebesar Rp 857 miliar. ”Anggaran BLSM yang dikucurkan, baru sekitar 3 persen atau Rp 25 miliar yang sudah dibayarkan kepada warga miskin. Kami berharap agar secepatnya BLSM segera didistribusikan supaya masyarakat kecil bisa segera memperolehnya,” kata Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jawa Timur, Eddy Purwinarto saat dikonfirmasi, Kamis (4/7). Dari 38 kabupaten/kota di Jatim, wilayah Gresik dan Sampang sampai saat ini belum menerima pembagian BLSM. Hal itu disebabkan proses administrasi di kedua wilayah tersebut belum selesai sehingga pembayaran belum bisa dilakukan. “BLSM di dua kabupaten tersebut segera dicairkan begitu proses administrasi selesai. Kami berharap minggu depan sudah dibayarkan dan target selama dua bulan ini semua sudah terpenuhi alokasi pembayarannya,” ujarnya. Kendati proses penyaluran BLSM masih terus berjalan, pemprov juga menerima pengaduan masyarakat. Menurut dia, ada ratusan pengaduan dari 36 kabupaten/kota di Jatim. Kebanyakan masyarakat mengeluhkan mengenai proses pembayaran BLSM yang dinilai membingungkan.“Banyak keluhan yang masuk ke posko terkait BLSM, kelu-

han itu kita tampung untuk dijadikan bahan evaluasi,” katanya. Dari keluhan yang masuk ke posko pengaduan yang dibentuk oleh Pemprov Jatim menyebutkan kalau sebagaian besar penyaluran BLSM tidak tepat sasaran. Misalnya, orang mampu namun mendapatkan Kartu Jaminan Sosial dan ada pula satu keluarga yang menerima lebih dari satu kartu. “Kasus seperti ini langsung kita serahkan ke daerah untuk dicarikan solusi terbaik, asalkan jangan sampai memunculkan konflik,” ujarnya. Walaupun ada persoalan terkait data penerima, ia menegaskan tidak bisa mencoret warga atau masyarakat mampu yang menerima BLSM. “Data penerima BLSM itu berasal dari Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2011 lalu. Jadi kami punya acuan data BPS dan tidak mungkin kita ganti begitu saja,” ungkapnya. Eddy pun mengimbau pada masyarakat yang sudah mampu ternyata masih menerima BLSM, untuk tidak lagi mengambil uang BLSM. Sebab, BLSM itu sendiri diperuntukan bagi masyarakat miskin, sangat miskin dan mendekati miskin. Sepeti diketahui, dari total 2.857.469 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Jatim yang mendapat alokasi dana Rp 857.240.700.000. Dalam pembagian dana BLSM tahap pertama ini, pemerintah langsung membagikan ke setiap keluarga miskin sebesar Rp 300.000, uang itu untuk penyaluran dana BLSM bulan Juni dan Juli atau Rp 150 ribu per bulannya. (mag/kas)

kas/koran madura

TERDAKWA: Steven Adi Nugroho saat mendengarkan vonisnya, kemarin.

TERBUKTI MENIPU

Agency Direktur PT AIA Life Diganjar 1 Tahun SURABAYA - Majelis hakim PN Surabaya yang diketuai Erry Mustianto akhirnya menjatuhkan hukuman 1 tahun penjara terhadap Steven Adi Nugroho (34) lantaran terbukti melakukan penipuan bermodus jual beli mesin bubut. Meski telah terbukti melakukan penipuan, vonis yang dijatuhkan hakim terhadap terdakwa yang menjabat sebagai Agency Direktur PT AIA Life ini tergolong murah, pasalnya vonis tersebut jauh lebih ringan dari tuntutan Jaksa Darmawati Lahang yang sebelumnya menuntut 1 tahun dan 10 bulan penjara.” Berdasarkan dari fakta dan mendengarkan keterangan dari 6 orang saksi membuktikan adanya penipuan di dalam pembelian mesin bubut sebesar Rp 220 juta, menyatakan terdakwa terbukti bersalah dan menjatuhkan pidana selama 1 tahun dipotong selama terdakwa dalam tahanan,” kata Hakim Erry dalam amar putusan yang dibacakan di ruang sidang kartika, PN Surabaya, Kamis (4/7), kemarin. Pertimbangan yang paling memberatkan dalam vonis itu, lantaran terdakwa yang tinggal Jalan Klampis Anom VIII/23 Surabaya telah memberikan cek kosong BRI dengan warkah nomer CEN 947936 ke

korban.”perbuatan terdakwa sangat merugikan orang lain,”kata Hakim Erry. Meski dihukum sangat ringan, terdakwa Steven beserta pengacaranya yakni Bambang Sucipto masih belum bisa menerima kenyataan dan menyatakan pikirpikir, begitu juga dikatakan Jaksa Darmawati Lahang dari kejari Surabaya diakhir persidangannya. Perlu diketahui, perkara ini bermula ketika terdakwa Steven Adi Nugroho dan Christoper Adi Wibowo (kakak beradik dan berkas dipisah) menjanjikan pembelian mesin bubut kepada David Tandiono dengan harga murah. Steven dan Christoper menunjukkan company profile perusahaan PT Dinamik Engineering di Jalan Gubeng kepada David. Tertarik dengan tawaran itu, lantas David pun menyerahkan uang Rp 220 juta melalui transfer rekening CIMB Niaga dan Bank BCA. Namun, setelah berjalan 2 bulan lamanya, mesin bubut yang dibeli tak kunjung dikirim. David pun akhirnya meminta agar uang yang telah dibayarkan ke terdakwa dikembalikan.oleh terdakwa Steven , David diberi Cek BRI,Namun setelah dicairkan ternyata Cek itu blong. Akibatnya David melaporkan perbuatan Steven ke Polisi. (kas).

ant/reno esnir

PEMBEKALAN CALEG PARTAI PKB: Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (tengah) bersama Sekjen Imam Nachrowi (kedua kanan), dan Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPP PKB, Syaifullah Maksum (ketiga kiri) dan sejumlah Caleg Partai PKB berfoto bersama sebelum memberikan pembekalan calon legislatif (caleg) DPR RI angkatan I di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis (4/7). Pembekalan ditujukan kepada para kader PKB yang akan maju menjadi calon anggota legislatif DPR RI pada periode 2014-2019.

Bakesbangpol Linmas - Panwaslu Saling Lempar Tanggung Jawab Atribut Parpol Semrawut SURABAYA – Meskipun Pemilihan Legsilatif (Pileg) masih terbilang cukup lama, yakni masih kurang sekitar 10 bulan lagi. Namun, para Calon Legislatif (Caleg) Partai Politik (Parpol) sudah memasang baliho maupun spanduk. Bahkan, di ruas-ruas jalan protokol Surabaya, pemasangan atribut Parpol bergambar Caleg bisa dibilang semakin semrawut dan ngawur. Kondisi yang merusak pemandangan estetika Kota Pahlawan tentunya mendapat sorotan banyak pihak. Sayangnya, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) saling lempar tanggung jawab terkait menjamurnya atribut Parpol yang bergambar Caleg tersebut. Penggiat kesenian yang juga aktivis 98, Hadi mengatakan, jika keberadaan atribut Parpol bergambar Caleg selain merusak estetika kota, pemasangan baliho maupun

spanduk Parpol tersebut banyak yang memakan bahu jalan atau trotoar. Bahkan, ada juga pemasangannya yang merusak taman kota.“Yang jelas ini harus ditertibkan. Selain pemasangannya yang ngawur, seperti di bahu jalan atau trotoar, ada yang dipaku di pohon. Keberadaan atribut Parpol tersebut sudah sangat merusak estetika kota,” keluh dia. Pria yang akrab disapa cak Hadi Brewok ini mengeluhkan sikap Pemkot Surabaya dan Panwaslu yang terkesan diam dengan keberadaan atribut parpol yang semakin semer-

awut. Padahal, pelanggaran tersebut sudah jelas-jelas terjadi, tapi mengapa tetap dibiarkan.“Hak penguna jalan jadi hilang, ini kan namanya seenaknya sendiri. Mau cari untung sendiri tapi mengorbankan hak orang lain,” keluh dia. Sementara itu, Kepala Bakesbangpol Linmas Kota Surabaya, Sumarno mengatakan, jika pihaknya menyayangkan kondisi tersebut. Seharusnya parpol bisa menahan diri, karena nanti akan ada waktu kampanye yang bisa memanfaatkan untuk pemasangan atribut-atribut.“Ini yang kami sayangkan,” ujar dia. Dirinya menambahkan, terkait dengan pemasangan baliho dan spanduk Caleg, seharusnya Parpol bisa menjaga fasilitas publik. Sehingga tak sampai menganggu aktivitas warga.“Kalau seperti itu kan warga tidak simpatik. Malah akan menjadi kerugian bagi parpol sendiri,” tambah dia.

BERANDA PERJUANGAN

Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya akan mengingatkan Panwaslu Kota Surabaya, untuk lebih aktif melakukan pemantauan dilapangan. Selain merusak estetika kota, keberadaan atribut Parpol tersebut rawan akan pelanggaran.“Kan tidak etis namanya, kami ingatkan penyelenggara pemilu untuk lebih aktif dalam melakukan pemantauan terhadap pelanggaran yang dilakukan parpol,” jelas dia. Dirinya menegaskan, jika yang lebih berhak untuk turun dan menertibkan atribut-atribut Parpol bergambar Caleg tersebut adalah Panwaslu Kota Surabaya. Pihaknya akan mensupport penuh ketika panwaslu melakukan penertiban.“Harusnya Panwaslu yang turun. Kami dukung penuh untuk melakukan penertiban. Kalau mereka perlu personil, kami siap untuk menerjunkan berapapun jumlahnya,” tegas dia. Sementara itu, Ketua Divi-

si Pengawasan Panwaslu Kota Surabaya, Sardiyoko membantah bila pihaknya dituding lempar tanggung jawab. Menurutnya, sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Kampanye, Panwaslu berwenang pada 14 hari sebelum masa tenang.“sesuai regulasi seperti itu,” kata dia. Dirinya menegaskan, jika yang lebih berhak dan berwenang melakukan penertiban adalah Pemkot Surabaya. Hal ini beralasan, karena pemasangan atribut parpol yang ngawur dan semerawut merupakan pelanggaran Perauran Daerah (Perda).“Jika pemasangannya ngawur dan semerawut, itu kan melanggar Perda. Jadi Pemkot lebih berwenang menindaknya,” tegas dia. Seraya menambahkan, jika pihaknya tidak menghendaki apabila Panwaslu yang menertibkan, karena pihaknya akan dituduh merusak milik orang seperti melanggar hukum pidana. (wan/kas)

Menuju Grahadi untuk Jawa Timur Jempol

Bambang - Said Targetkan Menang 65 Persen di Malang Raya SURABAYA – Malang Raya adalah kawasan strategis yang menjadi target perolehan suara maksimal bagi pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Bambang DH – Said Abdullah. “Di kawasan yang menjadi basis penting PDI Perjuangan ini, kami menargetkan raihan suara 65 persen bagi Bambang Said dalam Pilgub 29 Agustus mendatang”, ungkap Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Ali Mudji, Kamis (4/7).’ Ali Mudji yang juga wakil sekretaris Tim Pemenangan Bambang-Said tingkat Jawa Timur menambahkan, kemenangan PDI Perjuangan dengan mengantar Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan Pilgub Jawa Tengah yang dimenangkan Ganjar Pranowo, menunjukkan bahwa rakyat memberikan ruang yang lebar bagi tampilnya pemimpin-pemimpin muda. “Bambang DH dan Said Abdullah adalah pemimpin muda. Mereka kenyang pengalaman di pemerintahan dan legislatif. Pilgub Jawa Timur menjadi momentum perubahan, dengan melahirkan kepemimpinan orang muda,” ujarnya. Ali Mudji menambahkan bersama PDI Perjuangan Jatim, mengajak warga Jatim

ara/koran madura

JEMPOL SEMANGAT: Pasangan Cagub-Cawagub Jatim Bambang DH (kanan) dan Said Abdullah (kiri) mengacungkan jempol dengan semangat bersama para pendukungnya. ikut mendorong suksesnya pemenangan pasangan Bambang DH – Said Abdullah. “Partai mengajak kepada siapa pun bekerjasama, bahu membahu, untuk meyakinkan rakyat agar memilih pasangan Bambang Said”, tambahnya. Sedangkan empat prioritas penting dalam program pemerintahan Banbang DH Said Abdullah, yakni pemenuhan hak-hak pendidikan,

hak-hak kesehatan, penguatan dan pemberdayaan ekonomi rakyat, dan pembangunan i n f r a s t r u ktur , yang memberikan penguatan pertumbuhan masyarakat di semua bidang, terutama pendidikan, kesehatan

dan ekonomi. Sementara itu, menjelang pemilihan gubernur (pilgub) Jatim yang akan berlangsung 29 Agustus mendatang, Partai Demokrasi Indonesia (PDI)

Perjuangan tengah mempersiapkan kekuatan untuk pemenangan pasangan Bambang DH - Said Abdullah. Hal ini disampaikan Ketua DPP Bidang Organisasi PDI Perjuangan, Djarot Saifullah. “Dengan langkah mendukung Bambang DH – Said Abdullah maka PDI Perjuangan bersama struktur baik tingkat DPC dan DPD melakukan konsolidasi pemenangan”, kata Djarot. Selain melakukan konsolidasi, kata Djarot, PDI Perjuangan juga akan mempersiapkan para kaderkader partai untuk menjadi saksi-saksi untuk persiapan Pilgub Jatim nanti. “Kedua penyiapan saksi nanti kita juga perkuat karena kita akan berhadapan dengan incumbent. Kita berharap bahwa Pilgub di Jatim bisa berjalan dengan jujur adil dan bermantabat maka kita harus siap dan perkuat saksi”, tegasnya. Selanjutnya, kata dia, PDI Perjuangan juga akan menggandeng berbagai macam komponen masyarakat, termasuk ormas-ormas secara khusus yang dibentuk untuk menggalang para relawan demi pemenangan Bambang DH – Said Abdullah. (ara) http://www.bambangsaid.com/


12

NASIONAL

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

JELANG PEMILU 2014

digunakan oleh orang kaya,” terangnya. Celakanya, para pejabat pemerintah saat ini terpaksa meninggalkan sejumlah pekerjaannya. Karena harus mengurus penyaluran BLSM yang amburadul. Kondisi seperti ini jelas makin mengurangi kecepatan pemerintah dalam menjalankan roda pembangunan yang sekarang ini sudah lamban. “Pejabat, termasuk sejumlah menteri, terpaksa disibukkan oleh buruknya penyelenggaraan BLSM,” ucapnya. Adrinof menegaskan pembagian BLSM amburadul karena data BPS sudah kadaluarsa. Data BPS 2011 seharusnya diperbaharui untuk kepentingan sekarang. Tapi, karena nekad digunakan sekarang, maka tak terelakkan, banyak orang yang sudah meninggal masih diberi jatah, penerima pindah rumah, dan sudah berubah status menjadi tidak miskin lagi.

Formappi Bakal Rilis Rekam Jejak Caleg JAKARTA Peneliti Senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengungkapkan, para calon pemilih anggota legislatif mesti memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang rekam jejak figur yang akan dipilih. Dengan demikian, perlu adanya keterbukaan informasi bagi publik terkait dengan track record para calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). “Nantinya, kami menginginkan para pemilih bisa memilih calon anggota legislatif yang menurutnya berkualitas. Karena itu, rekam jejak para calon anggota legislatif begitu penting untuk diketahui publik,” kata Lucius di Jakarta, Kamis (4/7). Dia menegaskan, anggota DPR yang kembali mencalonkan sebagai wakil rakyat seharusnya diwajibkan untuk membuka informasi secara luas terkait track record dirinya. “Teman-teman dari masyarakat sipil, sekarang ini tengah melakukan pelacakan track record calon-calon itu. Kami menyadari saat ini pemilih sudah sangat cerdas,” ujar Lucius. Lucius mengungkapkan, Formappi memberikan apresiasi kepada Indonesia Corruption Watch (ICW) yang berani mengungkap sejumlah nama anggota DPR yang tidak pro pada pemberantasan korupsi. “Kami menginginkan informasi tentang rekam jejak Daftar Caleg Sementara (DCS). Formappi memilih untuk mengetahui rekam jejak anggota DPR yang akan mencalonkan lagi di Pemilu 2014,” ucapnya. Menyinggung soal kemungkinan Formappi akan mengalami nasib serupa dengan ICW, Lucius menegaskan, kejadian seperti diperkirakan tidak akan dialami oleh Formappi. Lantaran, basis data yang akan dilansir justru bersumber dari lembaga DPR. “Basis data yang kami gunakan adalah basis data yang mereka sediakan sendiri. Jadi tidak ada celah untuk kriminalisasi,”

tegasnya. Sebagaimana diketahui, beberapa waktu terakhir DPR menghujat dan melaporkan ICW terkait temuannya yang menyebutkan ada sejumlah anggota Dewan yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi. Sementara itu, Komisioner KPU, Juri Ardiantoro mengatakan, seharusnya partai politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 lebih bersyukur. Karena, lanjut dia, saat ini ada transparansi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berani mempublikasikan nama bakal calon legislatif, hasil verifikasi hingga riwayat hidup calon anggota legislatif yang masuk DCS. Juri menyebutkan, sejak awal KPU sudah lebih transparan, terutama mengenai pencalonan. Sejak partai politik peserta Pemilu mengajukan nama bakal calon, ucap Juri, KPU sudah mengumumkan dan kegiatan ini pun tidak diduga sebelumnya oleh partai politik dan publik. “Secara internal partai ini besar pengaruhnya. Ini mengagetkan partai, karena bisa jadi pengajuan bakal calon anggota legislatif di KPU belum selesai di internal partai. Bisa jadi ada yang ingin perubahan nomor urut,” tutur Juri. Selain itu, tambah Juri, KPU juga mengumumgkan hasil verifikasi berkas pencalonan dan berkas persyaratan calon. Hal ini dilakukan KPU agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat dan tubuh partai bahwa penyelenggara Pemilu menutup informasi pada proses pencalonan. Keterbukaan akses informasi tersebut, menurut dia, sekaligus memudahkan para calon anggota legislatif untuk mengetahui nomor urut dan daerah pemilihan. “Ketika KPU membuka hasil verifikasi, caleg semakin mengetahui apa yang kurang dan apa yang harus dilengkapi agar bisa lolos dan memenuhi syarat dalam DCS,” ujarnya. (gam/bud/cea)

ant/syaiful arif

ANTRE. Seorang anggotan TNI mengendong lansia yang tidak mampu berdiri saat antre pengambilan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Ngoro, Jombang, Jawa Timur, Senin (1/7). Akibat tidak meratanya pembagian kartu pengendalian sosial (KPS) untuk mencairkan BLSM, sejumlah pemerintah desa tidak mau menyalurkan bantuan tersebut.

Pakai Data Lama, Program BLSM Kacau JAKARTA-Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak sepenuhnya berjalan mulus karena menggunakan data kedaluwarsa yang belum diverifikasi. Akibatnya, banyak warga miskin yang seharusnya menerima harus gigit jari. “Kami melihat fakta di lapangan banyak masalah yang muncul. Akar masalahnya adalah data BPS yang digunakan pemerintah tahun 2011,” kata Anggota Komisi VIII DPR TB Ace Hasan Sadzily pada diskusi bertema “Carut Marut Pembagian BLSM” di gedung DPR, Kamis (4/7). Pembicara lainnya adalah Pakar kebijakan publik Andrinof Chaniago. Menurut dia, dari data sensus penduduk tahun 2011 yang

dipakai pemerintah dalam membagi BLSM kepada warga miskin memicu memunculkan banyak masalah mendasar. Ace mengatakan seharusnya pemerintah tidak menggunakan data itu karena dalam 2 tahun banyak terjadi perubahan mendasar dari masyarakat. “Seharusnya dengan 2 tahun terjadi proses perubahan terjadi pada angka kemiskinan,” ujarnya. Dia menyayangkan data lama dipakai pemerintah. Un-

tuk itu Ace mengatakan kalau pihaknya meminta dengan tegas agardata itu diperbaharui. Kalau perlu, kata dia, digunakan data baru dalam membagikan BLSM. “Karena data 15,5 juta penduduk bukan hanya untuk BLSM saja tapi juga raskin,” tegasnya. Dia menegaskan lagi tidak bisa data yang dipakai sekarang dipakai untuk penerima BLSM. Pada 30 Juni 2013, kartu penerima BLSM dari 10 juta yang disebarkan dikembalikan sebanyak 9386 kartu. “Artinya data sudah tidak update lagi,” ujarnya Sementara itu, pengamat kebijakan public, Andrinof Chaniago mengatakan penyaluran BLSM 2013 sangat amburadul karena menggunakan data lama yang belum diverifikasi dengan benar. “Kali ini memang sangat buruk,

masih lebih baik pembagian BLT pada 2008 silam. Saat itu ada data yang baik, ada sosialisasi, dan persiapan cukup waktu,” ujarnya. Amburadulnya penyaluran BLSM ini terjadi karena didasari oleh kepentingan politik, bukan untuk pembagian kepada rakyat dengan baik. “Kalau pembagian BLSM kali ini, mau sok cepat, memang cepat, tapi banyak yang ditolak penerima, karena merasa tidak berhak menerima,” sindirnya. Apalagi, sambung Dosen FISIP UI ini, BLSM kali ini tidak ada sosialisasi. “Iklaniklan di teve atau koran yang disampaikan pemerintah, bukan untuk sosialisasi, tapi untuk mengubah pikiran, pemakai BBM saat ini tidak tepat sasaran, karena 60%

Belum Cukup Secara terpisah, Direktur Indef Enny Sri Hartati mengatakan program BLSM belum cukup untuk menjadi obat penawar atas dampak dari kebijakan tersebut. BLSM tidak akan mempertahankan daya beli masyarakat akibat dari kenaikan harga BBM subsidi. Selain itu, BLSM tidak seimbang dengan beban hidup masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhannya setiap hari. “BLSM enggak bisa mempertahankan daya beli masyarakat. Kalau penambahan beban hidup dengan kenaikan BBM masa Rp 5.000 per hari cukup. Itu hanya mengkompensasi beberapa pengeluaran,” ujar Enny. Menurut dia, kompensasi BLSM sebesar Rp 150.000 per bulan per rumah tangga sasaran hanya mampu mengkompensasi biaya transportasi masyarakat miskin saja. Apalagi, tarif angkutan umum juga mengalami kenaikan atas dampak dari kenaikan harga BBM. “Angkot naik Rp 500. Sehari apabila dia pulang pergi jadi Rp 1.000. Kalau satu rumah tangga berjumlah 4-5 orang, artinya Rp 5.000 hanya bisa mengkompensasi transport saja. Kenaikan bahan makanan, kesehatan dan lainlain ini dari mana?” tegas dia. (gam/cea)

AWAL RAMADHAN

Penganut Islam Aboge akan Puasa Sejak Rabu Tanggal 10 Juli

ant/ho

MAPOLSEK DIBAKAR MASSA. Sejumlah petugas kepolisian, Kamis (4/7), melakukan olah TKP di Mapolsek Muara Rupit, Musi Rawas, Sumsel yang dibakar massa Selasa (2/7). Kejadian pembakaran itu dipicu Insiden tertembaknya warga oleh oknum polisi yang berujung pada pembakaran dua mapolsek yaitu mapolsek Rawas Ulu dan Muara Rupit

KRIMINAL

Dua Polsek di Musirawas Dibakar Massa MUSIRAWAS, SUMSELDua kantor Polisi Sektor (Polsek) di Kecamatan Muara Rupit dan Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, dibakar warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Muara Rupit, Selasa sore. Kedua gedung polsek menjadi amukan massa berawal dari tewasnya seorang warga Desa Karang Anyar yang di-

duga tertembak polisi setelah memburu salah seorang perampok di daerah itu. Massa pertama membakar Polsek Muara Rupit kemudian bergerak ke Polsek Rawas Ulu, kata Camat Rawas Ulu Burlian ketika dihubungi, Selasa. “Kami tidak tahu persis awal kejadian itu, namun berdasarkan keterangan masyarakat Muara Rupit ada warganya tewas ditembak polisi,” ujarnya.

Sedangkan situasi di wilayah itu masih mencekam bahkan masyarakat menutup jalan lintas Sumatera di wilayah itu sehingga arus lalu lintas mulai terganggu. Seorang warga Desa Karang Anyar yang tidak bersedia disebut namanya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB massa bergerak menuju Polsek Muara Rupit.

Ia mengatakan, awalnya polisi mengejar kawanan perampok yang meresahkan warga sekitar itu. Namun sampai di desa Karang Anyar polisi melepaskan tembakan dan diduga terkena warga setempat hingga meninggal, setelah itu massa berkumpul lalu beringas dengan membakar kantor Polsek tersebut. (ant/zul/ beth)

BANYUMASPenganut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meyakini awal Ramadhan akan jatuh pada 10 Juli 2013. “Berdasarkan perhitungan Aboge, awal puasa atau 1 Ramadhan akan jatuh pada hari Rabu (10/7) dengan pasaran Kliwon,” kata juru bicara masyarakat adat Bonokeling, Sumitro, di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Kamis. Dia mengakui bahwa awal puasa Ramadhan untuk penganut Islam Aboge selalu berbeda dengan yang ditetapkan pemerintah. Ia menjelaskan hal itu disebabkan penganut Islam Aboge memiliki cara penghitungan atau penanggalan tersendiri yang telah diyakini sejak ratusan tahun silam. Penganut Islam Aboge, katanya, meyakini jika sekarang merupakan tahun Jim Akhir dimana tanggal 1 Sura atau Muharam jatuh pada Jumat dengan pasaran Wage atau Jimatge (tahun Jim Akhir tanggal 1 jatuh pada Jumat Wage, red.). “Tanggal 1 Sura yang jatuh pada hari Jumat Wage (Jimatge) ini selanjutnya menjadi patokan untuk menentukan awal puasa Ramadhan dengan hitungan Sanemro (pasa enem loro) yang berarti awal puasa jatuh pada hari keenam dan hari pasaran kedua. Oleh karena hari dan pasaran pertama di bulan Sura atau Muharam jatuh pada hari Jumat, berarti hari keenamnya adalah Rabu, sedangkan pasaran keduanya Kliwon, sehingga awal puasa pada hari Rabu Kliwon,” ka-

tanya. Penganut Islam Aboge meyakini bahwa dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri atas tahun Alif, Ha, Jim, Awal, Za, Dal, Ba/ Be, Wawu, dan Jim akhir serta dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.

hari dan pasaran pertama di bulan Sura atau Muharam jatuh pada hari Jumat, berarti hari keenamnya adalah Rabu, sedangkan pasaran keduanya Kliwon, sehingga awal puasa pada hari Rabu Kliwon

Sumitro Warga

Hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/ Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun

Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge). Hari dan pasaran pertama pada tahun berjalan itu menjadi patokan penentuan penanggalan berdasarkan rumusan yang berlaku untuk penganut Islam Aboge, misalnya Sanemro untuk menentukan awal Ramadhan dan Waljiro untuk menentukan 1 Syawal. Oleh karena sekarang tahun Jim Akhir, patokan Jimatge (Jim Akhir Jumat Wage) tersebut diturunkan pada rumusan Sanemro (Pasa Enem Loro), yakni awal puasa Ramadhan jatuh pada hari keenam dengan pasaran kedua sehingga muncul Rabu Wage, 10 Juli 2013. Sementara 1 Syawal jatuh pada Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013, karena mengacu para rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro), yakni 1 Syawal jatuh pada hari pertama (Jumat) dan pasaran kedua (Kliwon). Hingga saat ini, di Kabupaten Banyumas terdapat ribuan penganut Islam Aboge yang tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Pekuncen (Kecamatan Jatilawang), Desa Cibangkong (Kecamatan Pekuncen), Desa Kracak (Ajibarang), dan Desa Cikakak (Wangon). Selain itu, Desa Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, serta Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Konon, perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning berasal dari Pajang. (ant/ sum/beth)


NASIONAL

13

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153 | TAHUN II

Partai Hanura Mulai Diintai Konflik Internal JAKARTA - Keputusan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mendeklarasikan dirinya sebagai calon presiden (capres) berpasangan dengan Ketua Dewan Pembina Hary Tanoesoedibjo sebagai calon wakil presiden (cawapres) membuat partai itu terbelah dan terguncang. Sejumlah politisi sempalan Partai Golkar itu mengecam langkah Wiranto karena mereka menilai langkah mantan Panglima ABRI itu melanggar konstitusi Partai. Sejumlah politisi dan pimpinan teras partai seperti Fuad Bawazier dan Yuddy Krisnandi yang ditanya secara terpisah di Jakarta, Kamis (4/7) mengecam keputusan Wiranto itu. Sementara salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) lainnya Saleh Husin menilai, apa yang dilakukan Wiranto tidak melanggar konstitusi partai. Fuad Bawazier yang juga menjabat sebagai salah satu Ketua DPP dan pendiri partai itu mengatakan, Hanura masih tergolong partai kecil. Sehingga, tak akan mampu mengusung capres dan cawapres sendiri. “Keputusan memasang capres-cawapres dari satu partai yang sama juga hal baru dan tidak lazim. Apalagi Hanura parpol kecil, sementara syarat pencalonannya 20 persen. Jadi seharusnya koalisi dengan parpol lain,” ujarnya. Menurutnya, banyak kader Hanura yang tak setuju dengan pendeklarasian Wiranto-Hary Tanoe. Akan tetapi, mereka yang menolak ini tidak mau dipublikasi. Selain masih

partai kecil, Fuad mengatakan, pendeklarasian itu tak sesuai dengan konstitusi partai. Sebab penetapan caprescawapres harus melalui mekanisme rapimnas. “Kami menentang karena sesuai AD/ ART keputusan yang penting dan strategis harus melalui Rapimnas. Penetapan Hary Tanoe sebagai cawapres itu jelas termasuk keputusan strategis yang harus diputuskan di tingkat Rapimnas,” ujar mantan Politisi Partai Golkar ini. Pendapat senada dilontarkan Ketua Bidang Bapillu Hanura Yuddy Chrisnandi. “Yang disampaikan Pak Fuad itu memang sesuai konstitusi partai. Di dalam konstitusi, untuk kepentingan strategis seperti pilkada, capres, dan cawapres harusnya rapimnas. Namanya rapimnas ini ada DPP dan DPD,” kata Yuddy yang pernah menjadi anggota DPR dari Partai Golkar. Menurutnya, deklarasi capres dan cawapres kemarin tidak disetujui dalam forum rapimnas tetapi dalam pembekalan caleg. Jika mengacu pada konstitusi yang ada, Yuddy menilai, pernyataan Fuad benar. Yuddy mengaku tidak hadir dalam acara deklarasi tersebut. Ia mengatakan sedang di luar daerah, tetapi

ant/agung rajasa

KONTROVERSIAL. Capres Partai Hanura Wiranto (kiri) dan Cawapres Partai Hanura Hary Tanoesoedibjo (kanan) bersalam komando saat Pendeklarasian Capres Cawapres dari Partai Hanura di Jakarta, Selasa (2/7). Partai Hanura mendukung pasangan ini untuk mengikuti pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam pemilu 2014. telah memperoleh informasi bahwa ada putusan tentang cawapres yang akan diusung Hanura. “Kebetulan juga saya tidak dapat kereta api karena saya anggap itu bukan rapat dan forum,” tuturnya. Yuddy mengatakan, secara ideal Partai Hanura seharusnya mampu menangkap aspirasi rakyat dan mendengarkan

pendapat internal sebelum memutuskan. Lagi pula, lanjutnya, saat ini Hanura tengah fokus pada pemilihan legislatif. Ia juga menuturkan, Hanura masih menunggu hasil pemilu legislatif sebelum menentukan cawapres. Sementara itu, capres Hanura dari awal sudah jelas, yaitu Wiranto. “Ini

fatsun politik yang selalu disampaikan ketum bahwa kami belum tentukan cawapres sampai pemilu. Kalau itu diralat, ya diralat Pak Wiranto sendiri, ya mau enggak mau mendukung,” kata Yuddy. Mandat Rapimnas Sementara itu Ketua DPP Hanura lainnya Saleh Husin

membantah penetapan capres dan cawapres Wiranto-Hary Tanoesoedibjo melanggar AD/ ART partai. Menurut dia keputusan menetapkan Hary Tanoe sebagai cawapres adalah hak Wiranto yang diberi mandat oleh Rapimnas. “Pada Rapimnas (tahun 2012) lalu memutuskan Pak Wiranto ditetapkan sebagai

capres dimana di situ juga diberikan mandat penuh kepada Pak Wiranto untuk menentukan sendiri siapa calon pendamping yang layak,” kata Saleh Husin. Keputusan Rapimnas itulah yang menurut Saleh menjadi pegangan Hanura dan membenarkan penetapan Hary Tanoe sebagai cawapres, karena bos MNC itu dipilih Wiranto. Maka bertepatan dengan acara pembekalan caleg Selasa (2/7) kemarin, duet militer-pengusaha itu dideklarasikan. “Dengan adanya pembekalan caleg dimana hadir semua ketua DPD termasuk BPH DPP, di sela-sela itulah diadakan rapat DPD dan DPP bersama Wiranto. Keputusan (penetapan) ini sudah final dan tak akan dievaluasi lagi,” ucap anggota komisi V itu. Saleh menilai Wiranto punya pertimbangan sendiri dalam memilih Hary Tanoe sebagai cawapresnya, namun ia enggan disebut bahwa Hary Tanoe orang baru yang ‘lompat’ jadi Cawapres. “Partai Hanura ini juga baru, Yuddy juga baru. Beda dengan Golkar dan lainnya. Jadi kita memang sedang sama-sama membangun,” ujarnya. Dia menilai wajar adanya suara protes dari seniornya Fuad Bawazier yang menentang pencapresan WirantoHary Tanoe tak sesuai AD/ ART. “Pak Fuad kita hormati sebagai senior, ada pendapat beda itu sah-sah saja. Kita akan rapat BPH rutin, nanti kita bicarakan bersama,” kata Saleh. (gam/aji/abd)

JELANG PEMILU 2014

Tokoh NU Mengakui Jokowi Capres Potensial

ant/iggoy el fitra

ANGKUTAN ALTERNATIF PEDESAAN. Sejumlah warga menaiki angkutan alternatif pedesaan sepulang dari pasar, di Nagari Rangkiang Luluih, Tigolurah, Solok, Sumbar, Rabu (3/7). Angkutan bak terbuka sehabis bongkar muatan dimanfaatkan warga untuk pulang karena tidak adanya angkutan umum yang menghubungkan antar desa di kecamatan itu.

JAKARTA-Nama Gubernur Joko Widodo alias Jokowi kian melambung menempati posisi teratas sebagai calon presiden alternatif 2014. Sejumlah lembaga survei merilis, Jokowi mengalahkan caprescapres yang lebih dulu dimunculkan oleh partai politik. Bahkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahudin Wahid menyatakan tertarik dengan sosok Jokowi sebagai calon presiden alternatif Pilpres 2014. Dibandingkan dengan calon lainnya, Jokowi dinilai memiliki sosok sederhana dan dekat dengan masyarakat. Bahkan, menurut mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2004 itu, Jokowi memiliki peluang besar untuk menjadi presiden. “Sekarang ini yang peluang Jokowi. Dari survei Jokowi lah yang berpeluang,” kata Gus Sholah saat ditemui di Omah Btari, Jakarta, Rabu (3/7). Menurut Gus Solah-sapaan akrabnya, selain faktor kepopuleran, dalam berbaai survei ternyata hasilnya menunjukkan orang nomor satu di Jakarta memiliki elektabilitas yang tinggi. Adik kandung Gus Dur ini, melihat rakyat Indonesia telah condong men-

dukung Jokowi untuk menjadi presiden. Namun, hal itu tergantung kemauan Jokowi untuk dicalonkan sebagai presiden pada pemilu 2014. “Yang menjadi pertanyaan, apakah Jokowi mau dicalonkan,” ujarnya. Namun menurutnya, pencapresan Jokowi untuk Pemilu 2014 mendatang sangat tergantung oleh partainya yakni PDI Perjuangan. Bila, PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mendorong Jokowi maka mantan Walikota Solo itu memiliki peluang yang besar. “Saya rasa tentunya rakyat yang tentukan. Kalau rakyat menghendaki ya jadi. Dan kayaknya rakyat condong ke Jokowi, pertanyaannya kan dia mau dicalonkan atau tidak. Kalau dia mau, ya jadi,” ungkapnya. Secara terpisah, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengaku partainya juga turut mengamati elektabilitas caprescapres yang muncul. Tak terkecuali dengan melambungnya nama Jokowi .”PPP mencermati, termasuk utamanya Jokowi ,” ujar Suryadharma Ali usai membuka pembekalan Caleg PPP di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).

Menurutnya, masih terlalu jauh untuk membicarakan koalisi terkait capres dan cawapres 2014. Namun, Suryadharma menegaskan, partainya amat terbuka dengan partai lain. “Masih terlalu jauh, koalisi masih terbuka. Dengan PDIP, Demokrat, Golkar, Gerindra dan lainnya. Masih sangat terbuka. Masalah capres apa itu, kondisinya masih sangat mentah,” terangnya. Oleh karena itu, PPP masih fokus untuk meraup perolehan suara pada pemilu legislatif ketimbang memikirkan capres dan cawapres. “Terlalu dini menentukan koalisi dengan siapa, mendukung siapa, terlalu dini. Kita liat pada waktu selesai Pileg akan mulai mematangkan suasana mencapai pencapresan,” jelasnya. Terkait dengan Pencapresan Wiranto yang berpasangan dengan Hary Tanoesoedibjo, menurutnya hal tersebut akan sangat sulit terwujud bila Partai Hanura sebagai partai pengusungnya tidak bisa menembus angka 20 persen tingkat nasional sebagai ambang batas pemilihan presiden atau presidential threshold. (gam/cea)

CALON PEMIMPIN MPR

PDIP Tunjuk Ajudan Bung Karno Gantikan TK JAKARTA-Teka-teki pengganti almarhum Taufik Kiemas sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya terjawab sudah. PDI Perjuangan menunjuk Sidarto Danusubroto yang juga mantan ajudan Bung Karno untuk mengisi posisi yang ditinggalkan politisi senior PDI Perjuangan itu. Kepastian penunjukan Sidarto disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri usai bertemu dengan seluruh pimpinan MPR di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. “Ibu ketua umum dalam pertemuan silaturahmi tersebut menyampaikan nama senior partai anggota MPR RI atau Ketua DPP PDI Perjuangan dan mantan ajudan Bung Karno, Bapak Sidarto sebagai ketua MPR sebagaimana usulan PDI Perjuangan untuk meneruskan tugas Ketua MPR Bapak HM Taufiq Kiemas sampai selesai Tahun 2014,” jelas Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/7). Keputusan ini, lanjut Tjahjo, akan segera ditindaklanjuti dengan mengirimkan

surat resmi melalui fraksi MPR PDI Perjuangan yang akan diteruskan ke pimpinan MPR. “Keputusan ibu Ketua Umum PDI Perjuangan akan disampaikan secara resmi melalui Fraksi PDI Perjuangan MPR RI untuk diteruskan kepada pimpinan MPR RI sebagaimana tatib MPR RI,” tandasnya. Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari mengatakan, Sidarto adalah tokoh senior, bahkan melebihi Taufiq Kiemas. Menurut dia, sosok Sidarto memiliki pengalaman dan figur yang memadai sebagai ketua MPR. “Pak Sidarto seorang tokoh senior, bahkan lebih senior dari almarhum Pak Taufiq Kiemas. Punya pengalaman politik yang sangat panjang dan kaya. Dan juga pengalaman di Polri yang sangat panjang. Saya rasa

figur yang cukup memadai,” jelas Hajriyanto, Kamis (4/7). Dia menjelaskan, pelantikan Sidarto akan segera dilakukan oleh MPR setelah pihaknya menerima surat resmi dari Fraksi PDI Perjuangan MPR. Setelah itu, lanjutnya, Sidarto akan diambil sumpah. “Pimpinan MPR menunggu surat resmi dari Fraksi PDI Perjuangan MPR. Setelah menerima surat itu Rapim MPR akan mengambil keputusan. Baru kemudian pengambilan sumpah,” tandasnya. Pujian tentang sosok Sidarto juga disampaikan Mantan Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid. “Saya sangat menyambut positif, dan itu pilihan tepat,” kata Hidayat. Hidayat mengenal sosok Sidarto yang dinilai memiliki kemampuan dan kapasitas menduduki jabatan tersebut. “Saya bahkan secara khusus bersama beliau di Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI. Saya ketuanya, beliau wakil. Beliau orang yang tepat untuk menggantikan dan melanjutkan posisi pak Taufiq. Beliau juga punya kedekatan dengan partai nasionalis maupun par-

tai Islam. Beliau komunikatif dan menjadi penjembatan. Beliau Soekarnois. Itu bagian dari kenegarawanan beliau,” kata Hidayat. Kearifan Pengamat politik John Palinggi menilai Sidarto merupakan figur yang tepat menggantikan Taufiq Kiemas. “Saya kira, politisi senior yang memiliki kearifan dan komitmen yang sama terhadap diseminasi Pancasila. Karena itu, saya kira, Sidarto layak untuk menempati posisi tersebut (Ketua MPR),” kata dia. Lebih lanjut dia pun menjelaskan mengapa ia lebih memilih Sidarto sebagai figur yang cocok untuk menduduki kursi Ketua MPR. Kata Palinggi, Sidarto merupakan politisi senior PDI Perjuangan, mantan ajudan Bung Karno dan dihormati baik politisi PDI Perjuangan maupun partai lain. “Setelah Pak Taufiq, beliau adalah politisi yang paling senior, arif dan diterima di setiap faksi di PDI Perjuangan,” urai dia. Siapakah Sidarto? Pria kelahiran Pandeglang, Banten, 11 Juni 1936. Dia

ant/rosa panggabean

Calon Ketua MPR yang baru Irjen (Purn) Sidarto Danusubroto (tengah) bersama dengan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah (kanan) dan Ketua Fraksi PDI Perjuangan Yasona Laoli (kiri) dalam pengumuman pengganti ketua MPR di ruang pimpinan MPR, Jakarta, Kamis (4/7). PDI Perjuangan resmi menunjuk Sidarto Danusubroto sebagai Ketua MPR menggantikan Almarhum Taufik Kiemas. menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Angkatan VII (1962). Juga di Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta (1965). Perjalanan kariernya, menjadi ajudan Presiden Soekarno (1966-1968), Kadispen Polri (1975-1976), Kepala Interpol (1976-1982).

Lalu, menjadi Wakapolda Jawa Barat (1985-1986), Kapolda Sumatera bagian Selatan (1986-1988), dan Kapolda Jawa Barat (1988-1991). Pangkat terakhirnya Mayjen (Pol). Karier legislatifnya dimulai saat menjadi anggota DPR dari Fraksi PDIP (1999-2004). Lalu, lolos lagi ke Senayan untuk dua periode

berikutnya. Pada Pemilu 2009, dia meraih 54.102 suara di Daerah Pemilihan Jawa Barat VIII (Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, dan Kota Cirebon). Selain menjadi anggota Komisi I DPR, Sidarto kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP). (gam/abd)


14

TAPAL KUDA

JUMAT 5 JULI 2013 NO.0153| TAHUN II

DANA PENINGKATAN PROFESI

Honorarium Guru Madrasah dan Ponpes Dibayarkan

MENUNJUKKAN, Afiat Zulkifli, salah satu warga yang KTP dan tanda tangannya yang dipalsukan untuk mendukung pasangan calon independen, ketika didatangi PPL.

Berkas Dukungan Eggi – Sihat Bermasalah PROBOLINGGO – Berkas dukungan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur dari jalur perseorangan, Dr. Eggi Sudjana, SH.MSI dan Drs. Moch. Sihat, ternyata bermasalah. Banyak KTP yang digunakan sebagai dukungan untuk calon independen bagi pasangan tersebut, ternyata fiktif. Hal ini terbukti setelah Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) melakukan verifikasi faktual terhadap dukungan perorangan yang diajukan pasangan independen Dr. Eggi Sudjana, SH.MSI dan Drs. Moch. Sihat, khususnya di Kelurahan Wiroborang dan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, Kamis (4/7). Saat itu, Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) melakukan verifikasi faktual di rumah Afiat Zulkifli, di Jalan Gatot Subroto Gg. I Nomor 5 Kelurahan Mangunharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Ia mengaku bahwa KTP dipakai tanpa izin. Bahkan, tidak pernah menandatangai, atau membubuhi cap pada keterangan yang digunakan pasangan Dr. Eggi Sudjana, SH.MSI dan Drs. Moch. Sihat saat mengajukannya ke KPU Jawa Timur “Saya tidak pernah menandatangani rekomendasi untuk mendukung pasangan Dr. Eggi Sudjana, SH.MSI dan Drs. Moch. Sihat. Saya keberatan data keluarga saya

dimanipulasi, ini tidak bias dibiarkan,”tegas Afiat Zulkifli. Afiat Zulkifli lantas memilih untuk mengadukan masalah ini ke ranah hukum. “Sebenarnya saya mau lapor langsung ke Polisi tapi ternyata teman kami lain juga mengalami hal serupa yaitu cap dan tandantangan mereka ditiru. Jadi kami sepakat, terlebih dahulu kami akan melaporkan hal ini ke Panwas Kota Probolinggo, “terangnya. Begitu juga, yang terjadi pada Rofik (38) warga jalan Ky. Mugi Kelurahan Mangunharjo dan Renika, (25) warga jalan Serma Abdurrahman, Gg V Kelurahan Wiroborang Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Keduanya, merasa keberatan karena data KTP dan tandatangannya dipalsu. “Saya merasa keberatan KTP dan tanda tangan dipalsu, untuk mendukung pasangan Dr. Eggi Sudjana, SH.MSI dan Drs. Moch. Sihat. Ini sudah pelanggaran, dan kami akan membuat surat pernyataan keberatan, dan akan melaporkan ke PPS, PPK, KPU dan Panwaslu,”ucapnya. Manipulasi Dukungan Bisa Dipidana Ketua Panitia Penga-

was Pemilu (Panwaslu) Kota Probolinggo, Putut Gunawarman mengatakan untuk tidak coba-coba memanipulasi bukti dukungan warga. Ia mengingatkan adanya ketentuan pidana jika ada rekayasa atau manipulasi dalam dokumen syarat kelengkapan pencalonan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Tentu ada pidananya, kalau ada cagub-cawagub independen memberikan keterangan yang tidak benar kepada pihak yang berwenang, itu bisa pidana,” kata Putut Gunawarman. Sekalipun begitu, Putut Gunawrman berharap agar publik tidak berprasangka buruk akan adanya manipulasi yang dilakukan oleh calon independen. Yang penting, lanjutnya, penyelenggara pemilu hingga ke bawah memiliki mekanisme pengawasan dan pemeriksaan untuk meneliti dengan benar apakah surat (KTP) dukungan itu benar dan tidak dimanipulasi. “Kita jangan terus berprasangka yang bisa berakibat mendelegitimasi pemilu itu sendiri. KPU yang penting melakukan pemeriksaan ketat terhadap persyaratan di dalam calon-calon itu. Kita percayakan itu dan kita cermati. Kita terus awasi kalau ada laporanlaporan masyarakat bahwa namanya dicantumkan padahal tidak tahu, itu harus dilaporkan,” sarannya.

Menurutnya, manipulasi dukungan sangat mungkin dilakukan oleh calon independen dalam memenuhi persyaratan calon alias paslon. Nah, karena itu, sangat penting bagi Panwaslu Kota Probolinggo untuk berpedoman pada Peraturan Bawaslu terkait pengawasan pencalonan sebab tugas Panwaslu tidak hanya mengawasi bagaimana tahapan pencalonan, namun pula mengawasi pelaksana atau petugas yang sedang menjalankan tahapan itu. “Misalnya bagaimana agar tidak terjadi duplikasi dukungan pada setiap jenjang,” tandas Putut Gunawarman. Adapun modus-modus yang sering dilakukan oleh calon independen, menurut Putut Gunawrman, yakni mencatut identitas orang tanpa sepengetahuan si pemilik identitas, mengatasnamakan orang lain untuk pencalonan seseorang, memberikan keterangan padahal orang lain tak pernah dikonfirmasi, dan seterusnya. “Kalau pihak yang merasa keberatan, silakan laporan itu masuk ke Panwaslu atau ada temuan Panwaslu, maka ada ketentuan pidana yang dapat diperiksa sebagaimana dalam ketentuan Undang-Undang 32/2004 tentang Pemda. Itu bisa berkategori pelanggaran administrasi maupun pelanggaran tindak pidana,” pungkasnya.(hud).

Menurut Syafi’udin, bantuan ini diberikan kepada 2.528 orang guru madrasah yang terdiri dari 770 orang guru MI, 250 orang guru MTs, 98 orang guru MA, 235 orang ponpes, 700 orang guru TPQ dan 475 guru madin. Totalnya anggarannya mencapai Rp. 1.922.700.000. “Rinciannya, tiap guru TPQ dan Madin selama 6 bulan masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 600.000. Sementara guru ponpes, guru MI, guru MTs dan guru MA masing-masing menerima bantuan sebesar Rp. 900.000,”ucap Kabag Kesra Setda Kabupaten Probolinggo. Sementara itu, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dalam sambutannya mengatakan pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dan strategis bagi pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini karena pendidikan disamping sebagai wadah bagi transformasi ilmu pengetahuan, juga merupakan sarana yang paling efektif dalam menanamkan nilai-nilai moral spiritual dan sosial. ”Munculnya pribadi-pribadi berkualitas yang sanggup membangun bangsa ke depan, menjadi bangsa yang mandiri, maju dan sejahtera tidak pernah lepas dari peran pendidikan. Hal ini dikarena-

kan pendidikan merupakan wadah yang sangat strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Bupati Tantri. Bupati Tantri, mengungkapkan tinggi rendahnya kualitas pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Pemerintah Daerah selama ini telah melakukan berbagai upaya dan terobosan agar dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu tinggi sesuai dengan harapan masyarakat. “Beragam program serta bantuan sedang terus dan akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan,” tandasnya. Honorarium ini, lanjut dia, diberikan dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan guru, khususnya lembaga kependidikan agama. Kedepan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan terus berupaya untuk meningkatkan bantuan serta layanan pendidikan secara bertahap. “Dengan bantuan ini, semoga mampu memberikan motivasi dan semangat kepada guru untuk terus berjuang meningkatkan kemampuan dan profesionalitas sehingga mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat,” pungkas Bupati Tantri.(hud).

SIMBOLIS, Bupati Hj.Tantriana Sari, SE meyerahkan bantuan Honorarium Guru Madrasah dan Pondok Pesantren.

KOMPENSASI

Angdes

Tarif Angkutan Pedesaan Naik Tiga Puluh Persen

PROBOLINGGO - Kenaikan tarif angkutan pedesaan (Angdes) maksimal tiga puluh persen dari tarif sebelumnya. Keputusan tersebut diambil Dinas Perhubungan dan Organda serta Paguyuban Angkutan Kabupaten Probolinggo. Kepala Dinas Perhubungan, Agus Mukson mengata-

PROBOLINGGO - Sebanyak 2.528 orang guru, yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dan dan Pondok Pesantren (Ponpes) se Kabupaten Probolinggo menerima bantuan honorarium semester I tahun anggaran 2013. Total anggaran yang diberikan mencapai Rp. 1.922.700.000. Bantuan yang diberikan oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Probolinggo tersebut secara simbolis diberikan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Kamis (4/7). Kabag Kesra Setda Kabupaten Probolinggo, Moh. Syarifuddin dalam laporannya mengatakan bahwa bantuan ini diberikan dengan tujuan sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru madrasah, TPQ dan ponpes demi terwujudnya kualitas pendidikan agama di Kabupaten Probolinggo. “Selain itu untuk membantu meningkatkan kesejahteraan guru madrasah, TPQ dan ponpes dalam rangka peningkatan layanan pendidikan agama kepada masyarakat,” ujar M. Syarifuddin.

kan, sebelumnya para pengelola angkutan pedesaan sudah menaikkan tarif sejak BBM naik. “Tim Dinas perhubungan saat melakukan pengecekan dilapangan, angkutan sudah menaikkan tarif meski belum ada keputusan resmi,” katanya. Untuk mengantisipasi agar

tidak ada gejolak, maka Dinas perhubungan melakukan rapat koordinasi untuk meminta pendapat kepada organda dan paguyuban angdes mengenai tarif ideal dan layak diberlakukan oleh pemerintah. “Ratarata mereka meminta agar kenaikkan tarif itu sebesar 30 persen,”terang Agus saat ditemui usai acara rakor, Rabu (3/7) kemarin. Mantan Kabag Pemerintahan ini mengatakan, sejatinya Dishub Kabupaten Probolinggo akan memberlakukan tarif maksimal sebesar tiga puluh persen. Hal itu sesuai dengan standarisasi beban operasional atas dampak BBM. Perhitungannya beradasarkan kenaikaan BBM, kerusakan mesin, dan jumlah penumpang yang menggunakan Angdes. Meski sudah diputuskan sebesar 30 persen, namun hal tersebut belum ada payung hukumnya. Agus mengaku, sebelum dikeluarkan keputusan Bupati, Dishub akan memantau terlebih dahulu, apakah ada penolakan atau tidak oleh masyarakat. Pantauan itu akan dilakukan selama satu bulan.

Jika tidak ada penolakan dari masyarakat, maka tarif tersebut akan dibuatkan payung hukumnya berupa Surat Keputusan Bupati. “Secara otomatis kita akan merevisi tarif lama ke tarif baru melalui SK Bupati sebagai payung hukumnya,” terang Agus Mukson. Di Kabupaten Probolinggo sendiri, ada 12 rute/trayek yang dilalui angkutan pedesaan. Rute itu adalah .Tongas-Lumbang, Dringu-Leces, .Malasan-Maron, GendingMaron, Klaseman-Maron, Pajarakan–Tiris, Pajarakan - Bremi, Sempir-Gading, Kraksaan Wetan-Pasar Senin, Paiton--Pakuniran, WonasihBantaran, Paiton-Pakuniran, Bantaran-Sumber. Saat ditanya bagaimana dengan angutan Bus, Agus Mukson menyatakan bukan wilayah kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo, melainkan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa timur. “Untuk AKDP (Angkutan Kota Dalam provinsi) merupakan wilayah kewenangan gubernur Jawa timur.” Pungkas Agus Mukson. (hud).

Warga Kecewa Belum Terima BLSM JEMBER - Sekitar 150 warga di Kelurahan Jember Kidul, Jember, Jawa Timur, melakukan aksi di halaman kantor kelurahan setempat karena kecewa tidak terdata sebagai penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). “Sebagian besar warga miskin yang bekerja sebagai pemulung, pengemis, dan buruh angkut di Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, tidak terdata sebagai penerima BLSM,” kata Saiful, salah seorang warga setempat, Kamis. Ia mengaku kecewa karena tidak mendapatkan dana kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tersebut, padahal beberapa tahun lalu tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT). “Pembagian BLSM masih belum tepat sasaran karena ada beberapa penerima yang kategori mampu menerima dana yang dicairkan pada Selasa (2/7) lalu dan ada warga yang meninggal masih tercatat sebagai penerima,” ucap penarik becak itu.

Lurah Jember Kidul Suwarno mengaku tidak bisa berbuat apa-apa terkait dengan tuntutan warga setempat karena pihak kelurahan tidak dilibatkan dalam pendataan penerima BLSM. “Data itu berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 dan saya tidak tahu harus menyampaikan aspirasi warga ke mana? Kalau begini, kami di kelurahan yang repot,” tuturnya. Tidak hanya di Kelurahan Jember Kidul, sejumlah warga yang meninggal dunia juga masih terdata sebagai penerima BLSM di Kelurahan Antirogo-Kecamatan Sumbersari, Kelurahan Baratan dan Jember Lor di Kecamatan Patrang. Selain itu, tercatat seorang dokter dan tokoh masyarakat yang mampu terdata menjadi penerima BLSM di Kecamatan Patrang, namun kedua warga tersebut mengembalikan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) kepada petugas kelurahan setempat. Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Pos Jember,

Wahyudi Aziz, mengatakan pihaknya tidak punya kewenangan untuk mengubah data penerima BLSM karena Kantor Pos hanya sebagai penyalur dana tersebut. “PT Pos hanya bertugas membagi kartu perlindungan sosial untuk pencairan BLSM dari pemerintah,” tuturnya. Menurut dia, pihaknya hanya menyerahkan kartu sesuai dengan nama dan alamat pada kartu tersebut, serta menyalurkan dananya ke pemegang kartu yang bersangkutan. Kantor Pos Jember mulai membagikan dana bantuan langsung sementara masyarakat di tiga kecamatan kota yakni Kecamatan Sumbersari, Kaliwates, dan Patrang sebanyak 13.232 rumah tangga sasaran (RTS), Selasa (2/7). Penerima dana bantuan langsung sementara masyarakat di Kabupaten Jember merupakan terbanyak di Jawa Timur yang mencapai 192.951 RTS sesuai data yang diterima oleh kantor pos setempat. (ant/rah)


BUDAYA

Sastrawan

Puisi: A. Yazid Saja

Cerpen: Fariz Alniezar

Kau Masih Belum Menjawab kau masih belum menjawab tentang matamu yang malam tentang bulu alismu yang sabit dan_ juga tentang bibirmu yang kian kelam, bahkan sampai dua belah bibir adalah baja membeku dalam tubuhmu sepotong dagumu ku sulam dari bukit tahajjudku ketika malam mulai surut akupun mulai beringsut menyambut senyummu kau tanggalkan pada kemaren pagi lalu bagaimana dengan rindu yang terlantar tak terkenang ujungnya mungkinkah aku memilikimu ?

Meja Makan di atas meja makan ada tetesan kata tak sempat terhidang buku-buku menyisakan kesunyian panjang tak sempat aku bonsai, menjadi kebun anggur dalam pagi semak yang terjamah membawa bangkai ke atas meja kata – kata beku dalam piring buku – buku kutanam di kolam anggur, bersama meja makan dan piring anggur kata – kata tumbuh di hantarkan angin, seperti bau kopi yang seduh setiap pagi dan dongeng simbok setiap pergi tidur

Rengkuhlah dalam Gaun Sutramu :Mie2N menarilah ! dengan gaun sutra putih di atas perahuku dengan lincah menarilah ! bila kemarau panjang bawalah aku ketelagamu dimana tempat kau mencuci pada lumut sebelum melepas dahaga di sorga

Perempuan I :Mei2N barangkali pertemuan harus kita hapus dari kalender lusuh yang pernah kita gantung di tepian kamar karena angka-angka yang kita sematkan telah kau tancapkan belati beraroma amis lalu membekas di beranda kamarku

“Di Kota ini, hidup dan matimu tergantung aku Wuk!” Begitlah Muslim Pamudji berkali-kali menasehati Bawuk Pamudji. Bawuk adalah satusaunya keponakan yang dimiliki oleh Muslim Pamudji. “Tapi Pak lik ndak boleh memaksakan seluruh kehendak Pak Lik kepadaku, aku bukan robot Lik!” sesungguhnya kalimat semacam ini adalah satu satunya kalimat yang dimiliki oleh Bawuk sebagai pertahanan terakhir jika pak liknya mulai menyerangnya dengan manuver-manuver nasehat atau lebih tepatnya doktrin. “Ingat Wuk, Bapakmu di kampung pasrah bongkokan kepadaku atas masa depanmu” ”Tapi setidaknya pak lik sekali-kali ngajak ngomong aku kek, diskusi, musywarah, bila perlu workshop untuk menentukan apa yang terbaik untukku” “Rupanya kau sekarang sudah fasih membantah Wuk! Kau paham? Sekolah tinggi itu bukan berarti kau boleh membantah orang tua” “Sekali lagi Lik! Aku sama sekali ndak sedang membantah” Sejak perdebatan itu Bawuk mengurung diri berhari-hari di kamar. Ia tak keluar sama sekali kecuali hanya untuk makan dan minum. Di kamarnya yang berukuran tak lebih besar dari ukuran toilet umum di stasiun-stasiun itu, ia rebahkan seluruh tubuhnya di lantai yang beralaskan karpet lusuh. Batapapun kau tahu, bahwa tubuh bisa saja direbahkan dan distirahatkan namun tidak demikian halnya dengan pikiran. Bawuk berfikir mungkin dengan jalan mengurung diri inilah pak liknya–Muslim Pamudji—mau untuk menganulir keputusannya atau apes-apesnya mau untuk mengajaknya berdiskusi. *** Tujuh tahun lalu, sejak kedatangganya ke ibu kota bawuk Pamudji memendam saldo kekaguman pada para penyair dan satrawan ibukota. “Puisinya bagus-bagus, sampai kadang-kadang gagal untuk dimaknai bahkan mungkin oleh penyairnya sendiri” sesekali gumamnya dalam hati. Awal-awal harinya di ibukota dihabiskannya hanya un-

barangkali jumpa kita malam-malam harus gugur satu - satu karena tuak syahadah yang kau kirimkan menyemat parau suaraku serak kesakitan hingga aku terkapar sekarat ah, mataku sudah lelah bersungai mengejamu

Akupun Bertandang di Malam Hari Akupun Bertandang di Malam Hari akupun bertandang ke rumahmu pada kemarau hingga kata-kata basah tamatlah aku bersama gugur pelipis alismu di mana sorot mata hijau masih tersekat luka karatan lantaran subuh tergores bersama gugur embun di pelapah daun terpelanting di halaman rumahmu_ semalam_telah ku temukan takdir cinta pertama, di matamu sambutlah aku! Sumenep, 2 Oktober 2006

A. Yazid Saja Penasehat Sanggar Lentera STKIP PGRI Sumenep. Bekerja di STKIP PGRI Sumenep Kasubag. Data dan Pendataan

A

15

JUM`AT 5 JULI 2013 NO. 0153 | TAHUN II

tuk bolos sekolah dan diniyah demi melihat para satrawan pujaanya mementaskan pertunjukan. Kebiasaan menonton pementasan sastra ini memang dianggap “hanya” oleh Muslim Pamudji. Bagi Muslim, sastra apalagi satrawan lebih parah lagi penyair tak lebih hanyalah pembual-pembual munafik, mereka menciptakan dunianya sendiri di atas pondasi imajinasinya tanpa pernah gundah-gulana esok hari keluarga di kasih makan apa. Malah sebagian sastrawan khususnya penyair menurut Muslim hidupnya sangat menjijikkan, nggilani. Mereka tak mandi berhari-hari malah berbulan-bulan bahkan mungkin bertahun-tahun hanya demi alasan semakin peluh keringat terfermentasi dan menempel di pori-pori maka semakin pula adrenalin imajinasi datang bertubi. Kau tahu, alasan itu bagi Muslim sama sekali tak masuk akal, bukankah para ustaz selalu mengatakan serta mendengung-dengungkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman? Ini agama, agama adalah karangan Tuhan dan mana mungkin Tuhan menyayangi kalian, menyubsidi ide-ide imajinatif sementara tubuhmu bau penuh seluruh? Lusinan alasan argumentatif akan kebenciannya terhadap sastrawan sangat bisa diutarakan oleh Muslim Pamudji, ia seorang guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri statusnya sebagai PNS golongan menengah, ekonominya lumayan, setidaknya untuk ukuran keluarga kecil dengan satu istri tiga anak dan satu ponakan bernama Bawuk Pamudji. *** Di dalam kamar, pengap, sumpek dan sempit serta ruwet secara ilmu desain interior Bawuk Pamudji tak pernah pindah posisi, ia tidur kadang tengkurap sering juga terlentang. Sekilas ia pandangi posterposter sastrawan pujaannya Pramodya Ananta Toer, Presiden Malioboro Umbu Landu Paranggi, W.S Rendra Si burung Merak, Leo Tolstoy, Albert Camus, Ernest Hemingway, Franz kafka, Emha Ainun Nadjib dan

tentu Presiden Panyair Sutardji Colzoum Bachri. Dalam benaknya, Bawuk membayangkan di tengah kegetiran hidupnya, di tengah ketertindasan atas kemerdekaannya untuk menentukan jalan hidup, para idola itu antre datang ke kamarnya untuk sekedar memberi petuah. Sudah barang tentu mereka antre satu persatu semacam pasien puskesmas yang dokternya—bahkan mantrinya malah—hanya mempuanyai ruangan 2x1,5 persis. Dimulai dari Leo Tolstoy dulu, berurutan Ernest Hemingway, Franz Kafka, Pramodya, Umbu Landu, Rendra, Emha dan terakhir Sutardji. Berbagai motivasi penuh menyesaki otak dan memori Bawuk, kesemuanya itu, kau tahu, masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Meskipun tampan Bawuk adalah anak yang daya kecerdasan serta kapasitas memori ingatannya parah. Pernah suatu hari karena kebodohannya tersebut, pacarnya mengejeknya di depan kelas. “Mana mungkin dan mana ada dalam sejarah sastrawan bodoh?” ejeknya Kalau saja kata-kata itu tak keluar dari dari mulut perempuan pujaanya pasti sebuah bogem mentah akan segera mendarat diwajahnya. “Namun justru karena aku bodoh, aku bercita-cita menjadi seorang sastrawan, aku ingin mencetak rekor dan meluruskan mata pandang dunia bahwa orang bodoh juga layak menjadi sastrawan, Aku akan menciptakan puisi sehari tiga kali sebagaimana aku minum obat, kau tahu, bikin puisi itu sangat mudah paling tidak jika dibandingkan dengan nyaleg” jawab Bawuk kala itu. *** Tepat pada hari ketujuh dalam keterkurungannya, dengan batin berkecamuk Bawuk memutuskan untuk keluar kamar untuk menemui pak liknya. Sejumlah argumentasi ia siapkan untuk menyerang pak liknya, dalil-dalil filosofis bahkan agamis ia persiapkan untuk membombardir pak lik tercintanya, tentu saja ia juga melengkapinya dengan datadata faktual laikya seorang

yang akan ujian doktoral. “Oh rupanya kau sudah mau keluar dari tempurung kamarmu wuk?” “Terus terang Lik.......” “Asal kamu tau Wuk, Mbahmu dulu sejak aku berumur tiga tahun selalu mengajariku untuk berterus terang setiap kali berbicara, tak usah kau kerdilkan kebiasaanku itu dengan kata-kata terus teranganmu itu, kalau mau ngomong ya ngomong saja” Ruangan menjadi hening, semakin hening, seakan tak ada yang lebih hening lagi. Namun kau tahu, tidak demikian halnya dengan yang terjadi di dalam kepala Bawuk, ada tsunami emosi, erupsi kemarahan dan banjir kekesalan terhadap pak liknya itu. “Jadi kau tetap ngotot mau jadi sastrawan?” Bawuk terdiam, nampaknya sedang menyusun kata-kata “Yang hidupnya ndak jelas, pakaiannya semrawut, apek dan jarang mandi itu?” serang Muslim. “Pak Lik bisa ndak melihat sesuatu bukan dari sisi negatifnya? Pak Lik sangat keterlaluan!” “Yang kau maksud dengan keterlaluan? bukankah kenyataanya memang demikian? iya tho?” Bisa saja Bawuk meluncurkan aneka umpatan kepada pak liknya itu, Dancuk, asu, wedus, jaran, bajing dan seterusnya, namun setiap kali ia berniat mengucapkannya setiap kali pula bayangan wajah bapaknya berkelebat di benaknya. Bapaknyalah yang selama ini mewanti-wanti Bawuk agar jangan sekali-kali bersikap tak sopan pada pak liknya apalagi sampai mengumpat. “Jadi Pak Lik tetap menginginkanku jadi guru?” “Setidaknya dengan menjadi guru martabat keluargamu akan naik wuk, ekonomimu akan tercukupi, kehidupanmu tidak semrawut dan yang terpenting kau akan selamat dan terhindar dari korupsi!” “Kurupsi? siapa bilang guru terbebas dari korupsi lik? bukankah mereka itu koruptor sesungguhnya? pemburu legitimasi, sertifikat kenaikan pangkat dengan tanpa

diimbangi pengabdian serta ketulusan mendidik, apa itu namanya kalau bukan korupsi lik?” “Guru mana yang kau maksud?” nada geram keluar dari mulut Muslim “Justru pertanyaan itu sangat cocok keluar dari corong mulutku untuk sampeyan Lik! Apa yang sampeyan maksud guru bebas korupsi itu Oemar Bakri?” Merasa argumentasintya sangat mumpuni dan berada di atas angin Bawuk meneruskan perkataannya. “Ingat Lik, bukankah satusatunya profesi yang di sebutsebut Tuhan bahkan rela diabadikan menjadi satu nama surat dalam kitab suci adalah penyair? As-syuaroo artinya para penyair” Semua terdiam, termasuk cicak di dinding yang dari tadi menikmati perdebatan itu. Mungkin cicak itu adalah sisasisa peninggalan Nabi Sulaiman yang merupakan sejenis hewan yang punya kemampuan komunikasi atau minimal kemampuan mendengarkan. “Dengan menjadi guru, setidaknya pintu kesuksesan terbuka lebar untukmu Wuk....” terdengar suara Muslim, kali ini dengan volume agak datar. “Hidup bukan urusan sukses ndak sukses Lik!” “Jangan mengguruiku dan mencoba berfilsafat di depanku Wuk!, kesuksesan adalah tatkala kau berhasil menyingkirkan kesulitan-kesulitan hidupmu!” “Tunjukan kepada saya di bagian mana Tuhan pernah memerintahkan Makhluknya untuk sukses Lik? Bukankah yang di suruh Tuhan itu hanya berjalan di jalan yang lurus dan benar? sukses itu ndak ada rumus bakunya Lik.....dan yang terpenting aku merasa jalanku sebagai sastrawan adalah jalan yang benar......” “Setan alas!” hardik Muslim Pamudji Kata-kata itu merupakan umpatan terakhir Muslim Pamudji pada ponakannya, kata itu diucapkannya sembari membanting gelas kaca hadiah cinderamatanya sebagai guru teladan tingkat nasional Jakarta, 2013

Indonesia di Mata Cak Nun Oleh: Achmad Marzuki *

L

ogika yang dipakai Cak Nun cenderung terbalik dengan logika manusia kebanyakan. Seperti saat koran-koran dan berita televisi mengabarkan bahwa banyak pejabat-pejabat negara yang terbuka ‘kesalahannya’, keburukannya dengan prilaku korupsi. Tidak begitu logika yang dipakai. Menurut Cak Nun, media telah berhasil mengeluarkan ‘kebenaran’ pejabatpejabat tersebut. Karena sesungguhnya ‘kebenaran’ para pejabat memang begitu adanya. Para pejabat tersebut memang benar telah melakukan kesalahan. Buku berjudul “Indonesia Bagian dari Desa Saya” juga demikian. Secara dejure desa lah yang merupakan bagian dari negara, bukan negara yang bagian dari desa. Bagi Cak Nun, dunia kepenulisan adalah masa lalunya. Sekarang Cak Nun lebih inten membina serta membentuk karakter dan pola pikir bangsa dari akar bawah. Terbukti dengan adanya pengajian trdisionalis yang kerap diadakannya di berbagai kota tiap bulan sekali. Pengajian tersebut dikenal dengan nama maiyahan. Model pengajian ini juga

berbeda dengan pengajian lainnya. Dalam dunia maiyahan, semua orang dapat berbicara dengan bebas tentang apapun sesuai kapasitas dirinya. Sikap merdeka dalam berpikir inilah yang selalu dibawanya. Cak Nun dikenal sebagai seorang ulama yang sekaligus budayawan dan seniman. Ia membawa persoalan-persoalan remeh dan mendasar guna meluruskan cara pikir tunas bangsa. Gaya hedonis yang kian merajalela di pelosok negeri jangan sampai terus dibiarkan tanpa kontrol. Negara saat ini sudah cukup sibuk mengurusi tikus-tikus berdasi yang seolah memiliki ilmu halimunan itu. Modernisme ala barat telah merasuki jiwa-jiwa orang desa yang ada di indonesia. Sebenarnya buku ini telah ditulis pada era tahun 70-an. Tetapi keadaan yang ditulis Cak Nun ini tetap konsisten serta masih relevan dengan kondisi bangsa sekarang. Pola pikir anak muda tetap menilai bahwa menjadi orang modern adalah dengan membeli gadget yang datang tiap waktu. Sama dengan cerita di halaman awal

buku ini yang mengisahkan tentang orang desa yang membeli motor tetapi kondisi rumahnya seukuran 4x4 meter yang atapnya masih menggunakan rumbai, berdinding gedik, dan berlantai tanah. Dan pemiliknya merasa bangga. Sangat tidak matching. Uniknya Cak Nun telah

menuliskan kata ‘narsis’ yang baru santer pada tahun dua ribuan dalam buku yang ditulis pada tiga dekade lampau ini. Kata narsis memang merupakan sifat alamiah manusia yang selalu ingin dikenal eksistensinya. Cak Nun sangat sedih melihat fenomena yang terjadi zaman ini. “Zaman edan” yang ia gambarkan tiga dekade silam membuat kepala kita pusing, tetapi sekarang ini malah membuat kepala kita pecah! (hlm. 12) Hal ini menandakan kondisi bangsa ini benar-benar butuh bimbingan. Dengan dicetakulangnya buku ini seolah-olah menandakan bahwa Cak Nun pintar meramal masa depan yang semakin karut-marut. Padahal tidak demikian, karena tulisan Cak Nun ini hanyalah buah dari hasil manifestasi pikirannya melihat fenomena kala itu. Seperti essai tentang Pak Kiai dan penjual cendol. Pak Kiai kedatangan tamu istimewa, karena itu ia ingin menjamu tamunya dengan istimewa pula. Pak Kiai ingin membeli semua cendol Pak Cendol. Tetapi Pak Cendol menolak dengan alasan; jika cendolnya

diborong oleh satu orang, lantas bagaimana dengan orang lain yang juga menginginkan segarnya cendol tersebut? Sepertinya dengan kisah Pak Kiai dan Pak Cendol ini Cak Nun ingin menanamkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan tidak bisa dibeli dengan uang. Harus ada kesadaran hati yang kerap setia menolong siapapun yang membutuhkan. Karena hati akan selalu menilai dengan kebesaran jiwa penuh kasih. Tidak jarang Cak Nun mengutib streotip Jawa yang sarat akan makna dan hikmah. Keluwesan bahasa Jawa menambah wawasan kebangsaan yang berbau tradisional. Lewat buku ini, Cak Nun mengajak kita semua agar berhati-hati menghadapi modernisme barat dengan menguatkan nilai-nilai spiritualitas bangsa. Cak Nun di masa mudanya dikenal sebagai tunas bangsa penuh visioner, tampak dalam tulisannya adanya konstelasi pemikiran dan sikapnya melihat masalah sosial masa itu dalam buku ini. * Santri di Pesantren Mahasiswa Darun Najah IAIN Walisongo Semarang

Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, M. Farizal Amir, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, I Komang Aries Dharmawan, Viane Cara Rima Pamela, Joeli Hidayati, Agus Setyawan, I Made Ardhiangga Probolinggo Pujianto Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor Sugianto (Bondowoso) FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) Siti Farida, (Sampang), Taufiq (Bangkalan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail.com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber


OLAHRAGA

16

JUMAT 5 JULI 2013 NO. 0153 | TAHUN II

(Korea Selatan berhak ke perempat final setelah memenangi adu penalti dengan skor 8:7)

Lolos ke Perempat Final, Korsel Cetak Sejarah

PETR CECH: MOURINHO SEORANG JUARA SEJATI

LONDON - Penjaga gawang Chelsea Petr Cech memuji Jose Mourinho yang kembali ke Stamford Bridge untuk periode keduanya sebagai seorang juara sejati. Menurutnya, taktik Jose Mourinho melulu untuk meraih kemenangan pada setiap pertandingan. Jangankan kata kalah, kata imbang saja tidak ada dalam kamusnya. Dia lebih baik kalah daripada mendapat hasil imbang dalam sebuah pertandingan. Jose Mourinho akan memulai tugas barunya di Stamford Bridge pada Senin pekan depan. Kapten Tim Nasional Republik Ceko itu pun siap kembali menjalani taktik dan strategi pria yang setelah kembali ke London Barat menyebut diri sebagai “the happy one” untuk meraih kemenangan. Kemenangan adalah prioritas Mourinho. “Ini mentalitas. Kata-katanya dan semua detail diarahkan ke satu hal itu dan dia adalah seorang manajer yang yang lebih baik kalah daripada menuai hasil imbang pada sebuah pertandingan. Mungkin ada orang yang berkata, yang penting tidak kalah, meski juga tidak menang. Tetapi dengannya, tidak ada kalimat seperti itu. Semuanya tentang memenangkan pertandingan dan menang dengan cara-cara yang benar. Benar tidak selalu

berarti dengan cara-cara hebat, dengan sebuah cara yang enak ditonton. Kadang kemenangan itu diraih dengan sebuah pertandingan yang jelek,” kata pemain terbaik Ceko itu. Dia melanjutkan, “Bila melawan sebuah tim yang unggul secara fisik, dia harus menemukan cara-cara khusus untuk menghadapi tim seperti itu. Di Liga Utama Inggris, semua tim bermain dengan gaya yang berbeda dan hampir tidak mungkin memainkan sepakbola indah. Cara-cara yang benar berarti secara taktik dipersiapkan dengan baik dan digunakan sebagai senjata untuk membunuh lawan. Kadang bisa memainkan sepakbola yang indah dan enak ditonton, tetapi kadang tidak. Semua itu adalah taktik untuk meraih kemenangan. Inilah cara yang benar.” Cech yakin, Chelsea memiliki peluang untuk mengubah peta persaingan Liga Utama Inggris musim depan. Menurutnya, tantangan paling besar datang dari duo Manchester yaitu Manchester United dan Manchester City, meski kedua klub itu sudah diasuh pelatih baru. United dilatih David Moyes, sedangkan City dipoles Manuel Pellegrini. “Kami memiliki peluang, tetapi City dan United tetap akan menjadi ancaman utama.

ISTANBUL - Tim muda Korea Selatan (Korsel) mencetak sejarah dengan melaju ke babak perempat final Piala Dunia U-20 setelah memetik kemenangan dramatis melalui adu tendangan penalti melawan Kolombia di babak 16 besar. Korsel menang adu tos-tosan itu dengan skor 8-7, setelah bermain imbang 1-1 di babak normal dan tambahan waktu. Dengan hasil ini, pada babak perempat final, Korsel akan bertemu wakil Asia lainnya, Irak yang mengalahkan Paraguay 1-0 pada hari yang sama. Berlaga di Huseyin Avni Aker Stadium, Trabzon, Rabu (3/7) waktu setempat atau Kamis (4/7) dini hari WIB, Korsel unggul lebih dulu ketika laga memasuki menit ke-16 melalui lesakan Song Joo-Hon. Namun, Kolombia berhasil memaksakan pertandingan dilanjutkan hingga babak tambahan usai Juan Quintero mencetak gol balasan saat injury time lewat lesakan tendangan bebas cantik. Laga juga harus berlanjut ke babak adu penalti setelah kedua tim tidak mampu mencetak gol tambahan di babak 2x15 menit. Dari tujuh penendang Kolombia, dua pemain mereka Fergie Aguilar dan Deivy Balanta gagal menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sedangkan, di kubu Korsel hanya Ju-Hun yang gagal dari total delapan penendang. Pada laga lain, Irak mencapai babak delapan besar pertamanya sejak 1989 seusai menundukkan Paraguay de-

ngan skor tipis 1-0. Paraguay yang mengandaskan Argentina di babak kualifikasi Piala Dunia U-20 bermain tanpa kapten Gustavo Gomez yang terkena hukuman akumulasi kartu kuning. Keadaan semakin memburuk bagi wakil Amerika Selatan ini setelah Arnaldo Sanabria medapatkan kartu merah pada sepuluh menit jelang waktu normal usai. Setelah tidak ada gol di waktu normal, pertandingan berimbang ini dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Unggul jumlah pemain bisa dimanfaatkan Irak dengan maksimal. Farhan Shakor menjadi pahlawan Irak setelah satu golnya memastikan langkah Irak ke babak selanjutnya. Shakor yang baru masuk di babak kedua melesakan gol melalui sundulan

yang gagal diantisipasi kiper Paraguay Diego Morel pada menit ke-94. Laga sengit dan ketat juga tersaji antara Ghana dan Portugal. Berlaga di Kasyeri Kadir Has Stadium, Ghana memastikan melaju ke babak selanjutnya usai mengemas kemenangan 3-2. Wakil Afrika membuka keunggulan lebih dulu melalui Kennedy Ashia ketika laga memasuki menit ke-19. Namun, Portugal berbalik unggul setelah melesakan dua gol di babak kedua. Tiago Ferreira menyamakan kedudukan di menit ke-71, sebelum digandakan oleh Edgar Miguel dua menit kemudian. Akan tetapi, Ghana tidak mau menyerah begitu saja. Michael Anaba mencetak gol pada menit ke-79. Lima menit jelang waktu

normal usai, Yoadom Boakye akhirnya memastikan kemenangan Ghana. “Kami hampir tersingkir. Tapi, kami bersyukur karena bisa lolos. Kami tahu jika kami mampu lolos (ke delapan besar) kesempatan terbuka lebar. Dengan hasul ini, mental kami menjadi semakin kuat,” ujar kapten Ghana U-20 Lawrence Lartey. Satu tempat terakhir disegel oleh Chile usai mengandaskan perlawanan Kroasia 2-0. Dua gol Chile dilesakkan oleh Nicols Castillo dan Jozo Simunovic. Chile akan berduel dengan Ghana di babak delapan besar nanti. Sebelumnya, empat tim lainnya telah memastikan melangkah ke babak perdelapan final. Mereka adalah Spanyol, Prancis, Uzbekistan, dan Uruguay. (espn/fifa.com/aji)

Hulk Bahagia di Zenit St Petersburg RIO DE JENEIRO - Pemain Tim Nasional Brasil, Hulk, mengaku masih betah di Zenit St Petersburg dan masih ingin bertahan di klub Rusia tersebut, meski dia diminati oleh sejumlah klub besar seperti Chelsea, Tottenham Hotspur dan klub kaya Prancis, Monaco yang sedang membangun kekuatan baru untuk menghadapi musim pertamanya di Ligue 1 Prancis setelah musim lalu bermain di Ligue 2. Hulk baru satu musim berada di Zenit St Petersburg, setelah didatangkan dari FC Porto musim panas tahun lalu dengan nilai transfer sebesar 52 juta pound. Meski baru satu tahun, pemain ini seringkali menjadi bahan spekulasi setiap kali jendela transfer dibuka. Pada jendela transfer musim dingin Januari lalu, pemain bernama lengkap Givanildo Vieira de Souza ini dikabarkan akan pindah ke klub lain karena konflik dengan sang pelatih Luciano Spaletti.

Pelatih Arsenal sedang berada di bawah tekanan karena tidak pernah meraih trofi lagi selama sembilan musim terakhir dan dia terus diteriaki oleh fans klub itu. Mereka akan menunjukkan apa yang mereka sudah katakan,” kata Cech lagi. Dia meneruskan, “Ambisi kami tetap sama. Mencoba meraih kemenangan semua pertandingan. Sambutan hangat dari fans, media dan siapa pun membuat Mourinho kembali melihat perubahan, tetapi saya masih percaya dia akan menemukan sebuah tim hebat dengan para pemain berkualitas dan fasilitas lebih dari memadai di Chelsea.” (espn/aji)

Tetapi sekarang, Hulk menegaskan, dia baru akan pindah dari Zenit bila ada klub yang jauh lebih bagus dari klub Rusia tersebut. “Pendekatan-pendekatan dari sejumlah klub memang ada. Ada banyak klub yang meminati saya. Tetapi bila saya harus pergi, harus dipastikan bahwa klub itu lebih baik, dari sudut tim dan kompetisinya. Saya juga akan bahagia bila tetap bertahan di Zenit. Sebab, Zenit adalah sebuah klub besar,” tutupnya. Sementara itu, mantan kapten AC Milan Massimo Ambrosini selangkah lagi menjadi pemain Fiorentina mulai musim panas ini, sejak “I Rossoneri” membuangnya setelah 15 tahun mengenakan seragam merah hitam Milan. Menurut agen mantan gelandang Tim Nasional Italia ini, Moreno Roggi, Ambrosini tinggal menunggu waktu untuk menandatangani kontrak bersama “La Viola”. “Kami tinggal selangkah lagi mencapai sesuatu. Dia akan masuk ke sebuah grup baru dan siap mengambil apa

pun peran yang diberikan kepadanya,” kata Roggi kepada Radio Blu. Dia menambahkan, “Florence adalah sebuah kota yang indah dan klub dari kota itu, Fiorentina, memiliki sebuah proyek yang besar.” Sejak kontraknya diputus oleh Milan pada akhir musim lalu, Ambronisi kabarnya diminati oleh klub Liga Utama Inggris, West Ham United. Gosip lain menyebutkan, Ambrosini akan merantau ke Amerika Serikat untuk merumput bersama klkub di Major League Soccer (MLS). Pada saat bersamaan Fiorentina juga meminati kiper klub Swiss, FC Basel, Yann Sommer. “Kami hanya mendapat satu permintaan remsi dan itu datang dari Florence. Proses transfer itu kemungkinan bisa terjadi pada musim panas ini, meski kami tidak bisa mendapatkan penggantinya (Yann Sommer),” kata Direktur Olahraga Basel, Georg Heitz kepada Derbrund.ch. (sky sports/aji)

Antonio Cassano, Dari Inter Menuju Parma PARIS-Striker Antonio Cassano bergabung dengan Parma dari sesama tim Serie A, Inter Milan, kata klub barunya itu, Rabu. Pada pernyataan dalam laman resmi Parma (www.fcparma.com) disebutkan, pemain berusia 30 tahun, Cassano, bergabung dengan klub itu dengan nilai transfer yang tidak diungkapkan, tapi media lokal menyebutkan ia menandatangani kontrak selama tiga tahun. “Semua rincian tentang kepindahan pemain itu akan diumumkan kemudian pada Kamis 4 Juli, dalam pertemuan dengan media dan pendukung tim di Stadion Tardini,” kata klub. Cassano sudah bermain 35 kali untuk tim Italia, mencetak 10 gol. Ia tampil pada kompetisi Euro 2012 tapi kemudian tidak masuk dalam tim ke babak penyisihan Piala Dunia. Ia tidak dimasukkan pelatih yang kemudian menjadi bos Inter, Andrea Stra-

maccioni, Maret lalu, setelah terjadi perseteruan di kamar ganti. Ia juga sempat membuat komentar menarik di Eruo 2012, ketika menyatakan ia berharap tidak ada pemain homoseksual dalam tim Italia, tapi ia kemudian menarik ucapannya itu. Ia diharapkan bergabung dengan Parma sebagai bagian dari kesepahanan mereka membawa rekannya striker Ishak Belfodil ke Inter, tetapi tidak ada konfirmasi lebih lanjut tentang hal itu. Cassano, yang sudah pernah bermain di dua klub Milan itu, setelah meninggalkan AC Milan pada Agustus lalu dan beralih ke Intr, akan menggunakan kaos lapangan bernomor favoritnya, 99. Agen pemain itu, Giuseppe Bozzo, mengatakan Selasa, bahwa Ketua Parma Tommaso Ghirardi menyatakan pengontrakan pemain itu seperti “hal terbesar selama ia mengurus Gialloblu (kuning dan biru)”. (ant/dar)

Petinju Indonesia Daud Yordan (kiri) dan lawannya petinju asal Argentina Daniel Eduardo “Tatu” Brizuela (kanan) menunjukkan sabuk juara yang diperebutkan di Harry’s Gym, Perth, Australia, Rabu (3/7). Pertandingan tersebut memperebutkan titel juara dunia kelas ringan versi IBO yang akan dilaksanakan di Metro City Perth, Australia pada Sabtu (6/7).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.