1
JUMAT 7 JUNI 2013 NO.0133 | TAHUN II Koran Madura
JUMAT
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
7 JUNI 2013
PKS Seharusnya Keluar dari Setgab
JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta pendapat kepada sejumlah pihak atau uji publik atas rancangan peraturan tentang dana kampanye partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2014. “Tanggal 13 - 14 Juni 2013 kami akan gelar uji publik terhadap rancangan peraturan dana kampanye dengan mengundang semua elemen dan pegiat pemilu,” kata Anggota KPU Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis. Rancangan peraturan dana kampanye telah dibahas secara internal antaranggota KPU dan menghasilkan butir-butir pengaturan, antara lain soal
antaranya yaitu penambahan beras miskin dan program keluarga harapan (PKH) akan dikoordinir langsung oleh menteri sosial,” jelas dia. Dengan begitu, kata dia dugaan bahwa Partai Demokrat yang paling mendapatkan keuntungan dari program BLSM menjadi kurang tepat. Malah, pada kenyataannya PKS-lah yang paling diuntungkan. Setidaknya PKS mendapat dua keuntungan sekaligus. Pertama, keuntungan karena mendapat simpati masyarakat karena menolak kenaikan BBM. Kedua, keuntungan karena dinilai paling peduli karena menteri mereka yang akan berperan aktif dalam menyalurkan BLSM. “Mestinya, anggota setgab koalisi lain ikut mendesak agar SBY menindak tegas sikap PKS ini. Apalagi, ini sudah kesekian kalinya PKS melakukan pembangkangan,” tandas dia. Tantang PKS Secara terpisah, Menteri Hukumham, Amir Syamsuddin mentantang PKS agar jangan hanya memasang spanduk anti kenaikkan BBM, tetapi juga berani memasang spanduk anti korupsi. “Kita tunggu PKS tidak hanya menyebar atau memasang pamflet menentang kenaikan BBM tetapi juga pamflet antikorupsi,” kata dia. Dengan keberanian PKS memang spanduk antikorupsi, kata Amir Syamsuddin, maka rakyat dibawah bisa menilai kelakuan para elit PKS. Apalagi saat ini elit PKS sedang tersandung kasus korupsi sapi impor yang menyeret mantan presiden PKS Luthfi Hasan. “Agar masyarakat tidak menilai PKS berkepribadian ganda,” tambahnya Tantangan kader Partai Demokrat itu, membuat kaum muda PKS, Fahri Hamzah meradang. Sikap kader PKS dikabinet harus dibedakan dengan kader di luar kabinet. “Menurut arahan presiden (Anis Matta) kalau menteri berpendapat sama dengan Presiden (SBY) itu haknya karena menteri milik Presiden. Dalam konstitusi menteri itu hak presiden, dia harus loyal pada presiden,” ujar dia Menurut Wasekjen PKS ini, sikap PKS menolak kenaikan harga
kewajiban menyerahkan rekening sebagai laporan dana kampanye dan pembuatan rekening khusus. KPU pun ingin melakukan langkah signifikan tentang penggunaan dana kampanye dengan menerapkan sanksi-sanksi terkait, khususnya soal penggunaan dana haram. Anggota KPU Hadar Nafis Gumay sebelumnya mengatakan bahwa risiko diskualifikasi bisa diberikan kepada parpol yang melanggar peraturan dana kampanye tersebut. “Kalau ada parpol (peserta Pemilu) tidak melaporkan dana kampanye dan terbukti
Ruminare Oleh : Abrari Alzael
Pemimpin Redaksi Koran Madura
JAKARTA-Pengamat politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi ), Lucius Karus meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersikap gentlemen keluar dari sekretariat gabungan (setgab) koalisi paska menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sikap tegas PKS harus dibarengi dengan penarikan semua menteri PKS dari KIB II.”Pemasangan spanduk menolak kenaikan BBM di seluruh pelosok tanah air membuktikan PKS nyata-nyata sudah berseberangan dengan pemerintah. Tidak mungkin lagi pemerintah mengharapkan mereka untuk mendukung kebijakan itu. Apalagi, para petinggi dan kader-kader PKS secara konsisten menyatakan akan menolak,” kata Lucius di di Jakarta, Kamis (06/06). Seperti diketahui, sikap PKS terhadap kenaikan BBM mendua. Sebagian kader PKS menolak kenaikan BBM, namun sebagian kader lagi mendukung kenaikan harga BBM. Kader PKS yang berada di pemerintah, Tifatul Sembiring mendukung penuh kebijakan pemerintah. Bahkan dia adalah tim sosialisasi kenaikan harga BBM. “Saya tidak pernah berbeda sikap dengan presiden sebagai menteri, itu pakem seluruh dunia,” tuturnya. Namun kata Lucius, sangat tidak pantas jika PKS masih berada di kabinet. Sebagai partai politik, PKS tidak menjunjung tinggi etika berpartai. Dia menilai jika PKS tidak juga menarik para menterinya, SBY harus mengambil tindakan tegas. Para menteri PKS harus diganti dan diisi oleh anggota setgab koalisi lain yang masih setia. “SBY tidak perlu banyak pertimbangan lagi. Fakta sudah jelas. Spandukspanduk PKS yang menolak kebijakan SBY sudah terpampang dimana-mana. Ini kan bukti konkrit ketidakpatuhan dan perlawanan PKS,” cetusnya. Selain itu, lanjut Saleh, PKS dinilai sudah tidak etis lagi berada di dalam kabinet. Pasalnya, jika betul pemerintah menerapkan kebijakan menaikkan harga BBM, maka salah seorang menteri yang akan berperan dalam menyalurkan dan mendistribusikan bantuan langsung sosial masyarakat (BLSM) adalah menteri sosial. Posisi ini tentu sangat bertolak belakang. Di satu pihak PKS menolak, di pihak lain mereka mendukung dan bahkan menyalurkan BLSMnya. “Jauh-jauh hari, pemerintah sudah menyampaikan bahwa ada empat bentuk program BLSM yang akan dilaksanakan. Nah, dua di
g PAMANGGHI
BBM sudah menjadi keputusan partai. Karena itu harus diikuti pula oleh kader. “Sikap PKS sudah diputuskan. Kalau kita berbeda pendapat dengan publik pasti PKS dihukum. Ini sudah final,” paparnya. Diakui Fahri, pemasangan span-
ada permainan uang secara ‘inkracht’, maka parpol itu bisa dicoret dari daftar peserta Pemilu,” kata Hadar.
duk penolakan kenaikan harga BBM yang disebar PKS adalah bagian dari upaya membentuk pencitraan di publik. Dia malah balik menyerang koalisi dengan rencana pemberian bantuan langsung ke masyarakat. “Memberi BLT juga kan pencitraan,
Tindak permainan uang yang dimaksud antara lain terkait “pembelian” suara, kampanye hitam, politik
menaikkan BBM juga pencitraan,” kata dia. Namun dia membantah spanduk tersebut disebar atas perintah partai. “Nggak ada arahan, itu spontan kader,” pungkas dia. (gam/abd/cea)
uang, serta kecurangan lain yang mengakibatkan kerugian bagi peserta lain dalam Pemilu 2014. Namun, wewenang yang dimiliki KPU dalam memberikan sanksi terkait penggunaan dana haram parpol dari hasil korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terbatas. “Kalau terdapat dana yang terindikasi kuat dan terbukti merupakan hasil korupsi dan pencucian uang, wewenang pembatalannya tidak pada kami karena otoritas kami terbatas menurut undang-undang (UU),” katanya. Keterlibatan parpol dalam tindak pidana korupsi (tipikor) dan pencucian uang dapat dibuktikan
secara hukum melalui lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pengadilan Tipikor. “Kalau pencucian uang dan korporasi belum ada pengaturannya karena UU Pemilu tidak mengatur demikian,” tambahnya. Oleh karena itu KPU membuka ruang bagi semua pihak dalam memberikan saran atas pengaturan sanksi bagi parpol yang memiliki dana haram. “Kalau kami bisa diyakinkan oleh para ahli bahwa KPU bisa memiliki wewenang itu, tentu pemberian sanksi (diskualifikasi) terhadap parpol bisa kami adopsi,” ujarnya. (T.F013) Agus Salim. (ant/ frans/beth)
Hadir dalam sebuah dialog kebangsaan, beberapa tahun lalu, di Jogja. Seorang narasumber, tokoh reformasi, menyebut negeri ini sebagai bangsa pemamah (ruminare). Ia menyebut begitu karena negeri ini begitu mudah terpengaruh, untuk tidak menyebut mudah terjajah. Ini terbukti, saat muncul isu terorisme, semua bicara soal terorisme. Sehingga, penggiringan opini dan isu ini melupakan pokok substansi; kemiskinan. Saat bertiup angin politik menyangkut elit politik partai tertentu, semua pandangan seolah-olah tersedot perhatiannya kepada politisi ini sampai lupa pada pokok materi; korupsi. Pada dimensi yang lain, bangsa pemamah ini terjadi dalam sepakbola. Pemain sepakbola di republik ini memiliki tradisi bergerombol, melupakan posisinya di tengah lapangan karena semua mengejar bola. Padahal, kekompakan dan kebersamaan tim seharusnya tidak ditampilkan dengan cara yang seperti ini. Disebutkan pula, bangsa pemamah tidak akan maju mengacu pada zoologi. Binatang memamah biak atau lazim disebut ruminansia merupakan sebentuk hewan pemakan tumbuhan (herbivore) yang mencerna makanan dalam Pada akhirnya, dua tahap. Yaksemua ni, pemamah tahu kancil menelan maternyata tidak kanan kemusuka makan dian mengelumentimun, arkan makanan jauh dari yang yang sudah setengah dicerna diyakini selama untuk dikunyah ini. lagi. Setelah makanan setengah dicerna dalam perut, kemudian makanan akan kembali dimuntahkan ke dalam mulut dan dikunyah sampai halus. Binatang memamah biak mempunyai lambung lebih dari satu ruang, atau dengan kata lain bisa disebut sebagai binatang berperut banyak. Ini juga terbukti, ketika bangsa lain sudah melompat jauh dan menemukan formula bagaimana caranya mengeksekusi koruptor, di republik ini masih sibuk mencari keberadaan koruptor yang dilepas sendiri. Selain itu, perut banyak dalam binatang memamah biak juga bersinergis dengan orang kaya yang masih kurang dan merasa belum kaya lalu dilakukanlah korupsi. Hanya orang yang berperut banyak yang bisa melakukan hal seperti ini sebagaimana herbivore melakukan hal yang sama. Dari sisi ini, maka rasional bila bangsa pemamah tidak atau kesulitan untuk maju karena konsep memamah yang tidak lazim lantaran mengadaptasi bangsa ruminansia. Sebenarnya, penulis lagu Si Kancil Anak Nakal telah mengisyaratkan dari awal bahwa sesuatu yang tidak lazim akan terjadi di negeri ini. Pada akhirnya, semua tahu kancil ternyata tidak suka makan mentimun, jauh dari yang diyakini selama ini. Tetapi semua paham kancil suka mencuri ketimun bukan untuk dimakannya sendiri karena ada yang lebih kancil di ruangan yang lain. Kancil yang dalam bahasa Latin disebut Tragulus Javanicus karena hewan ruminansia primitive ini memiliki lebih dari satu ruangan. Seperti sapi, kambing, rusa, dan domba yang memiliki empat ruangan, kancil punya ruangan yang sama. Jika dalam berbagai fabel kancil digambarkan cerdik mungkin benar. Karena ternyata kancil mampu memilih makanan yang sesuai dengan lambungnya yang sederhana dibandingkan hewan ruminansia lainnya. Kalaupun ia mencuri mentimun, pasti yang melahapnya bukan dirinya tetapi ada yang lain. Mungkin lebih besar dari kancil serupa dewan pembina atau ketua majelis syuro kancil. =
Kacang Ijo Matrawi panik. ia datang ke dokter THT dengan wajah tegang. M: ‘Dok, telinga saya kemasukan kacang ijo nih...’ D: ‘wah itu harus dioperasi, biayanya 2jt.’ M: ‘mahal amat dok, ngga ada yg murah?’ D: ‘ada sih yg gratis, cuma modal sabar aja.’ M: ‘Ok, dok saya akan sabaarr.’ D: ‘caranya begini : masukkan air ke telinga anda 2x sehari, nanti kalo sudah jd kecambah tinggal ditarik aja........
Cak Munali