1
RABU 8 MEI 2013 NO. 00113 | TAHUN II Koran Madura
RABU
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
8 MEI 2013
g PAMANGGHI
KONFLIK OPM
Tolak Kantor Papua Merdeka JAKARTA-Sejumlah poster milik massa Garda Muda Nasional terpasang diatas pagar gedung saat mereka menggelar aksi di Kedubes Inggris, Jakarta, Selasa (7/5). Mereka mendesak pemerintah Inggris untuk segera menutup kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka di Oxford, Inggris. Beberapa pihak bahkan mendesak Presiden SBY untuk mengembalikan gelar kehoramatan yang diberikan ratu inggris beberapa waktu lalu. November 2012 lalu, SBY memperoleh penghargaan dari Ratu Inggris berupa Knight
Realitas
Oleh : Muhammad Fadillah Kepala Pelaksana BPBD Sumenep
Grand Cross in the Order of the Bath. Penganugerahan itu sempat menimbulkan sorotan di dalam negeri. Sebab hampir bersamaan dengan waktu penganugerahan itu, SBY menyetujui pemberian konsesi lahan yang lebih besar kepada perusahaan Inggris, British Petroleum di ladang gas Tangguh, Papua Barat. Nilai konsesi itu bernilai lebih dari Rp100 triliun. Patut ditunggu, apakah Presiden kita bisa bertindak cepat dan bijaksana sebelum papua benar-benar lepas. (ant/ beth) ant/dhoni setiawan
POLITIK
KPI Gelar Pleno Terkait Partai Hanura JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia akan membawa pengaduan masyarakat tentang beredarnya rekaman dugaan percakapan pada rapat Partai Hanura yang di dalamnya melibatkan nama lembaga penyiaran yaitu RCTI dan Indovision ke Rapat Pleno KPI Pusat yang dilaksanakan secepatnya. “Rapat Pleno nanti akan mengambil keputusan mengenai hal ini dan hasilnya akan diumumkan kepada publik,” kata Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Ezki Suyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Selasa. Ezki mengatakan untuk menindaklanjuti pengaduan publik terkait hal tersebut, dalam waktu dekat KPI Pusat akan mengadakan dialog dengan para pemangku kepentingan di bidang penyiaran. Dialog itu melibatkan lembagalembaga yang banyak bergerak dalam penegakan demokratisasi penyiaran. Ia mengatakan klarifikasi dan dialog mengenai dugaan penggunaan spektrum frekuensi radio yang merupakan ranah publik untuk kepentingan kelompok tertentu sebelumnya pernah dilakukan oleh KPI terhadap beberapa lembaga penyiaran yaitu Metro TV, TV One, RCTI, GlobalTV, dan MNC TV. Dialog tersebut, menurut dia, juga dihadiri oleh beberapa kelompok pemangku kepentingan di bidang penyiaran. Komisi Penyiaran Indonesia Pusat pada Selasa (7/5) siang mengundang RCTI dan Indovision untuk memberikan klarifikasi sehubungan dengan aduan masyarakat tentang beredarnya rekaman dugaan percakapan tentang rapat Partai Hanura yang di dalamnya melibatkan nama lembaga penyiaran RCTI dan Indovision. Aduan masyarakat antara lain datang dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Indonesia Media Watch (IMW). Dalam surat pengaduannya, AJI mengatakan beredarnya rekaman pembicaraan di media sosial (Youtube) tentang rencana penggunaan frekuensi publik (RCTI) untuk kepentingan politik praktis (Partai Hanura). AJI mengonfirmasi hilangnya etika dan diabaikannya norma hukum yang mengatur dunia penyiaran. (ant/mam/beth)
TIDAK TERBIT Besok, Kamis 9 Mei Koran Madura tidak terbit sehubungan dengan peringatan Kenaikan Isa Al-Masih.
Sekitar 78% Bacaleg Tak Penuhi Persyaratan JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengumumkan hasil verifikasi kelengkapan administrasi daftar dan bakal calon anggota legislatif (bacaleg) DPR RI kepada partai politik (parpol) peserta pemilu. Hasil verifikasi menyebutkan, sebanyak 4.701 atau 78% tidak memenuhi syarat, 1.327 memenuhi syarat, serta 549 yang tidak ada berkas pencalonannya dari total keseluruhan bacaleg yang mendaftar. Sementara, untuk prosentase keterwakilan perempuan, ke-12 partai memenuhi syarat minimal 30 persen yang diwajibkan dalam undang-undang. Penyerahan hasil verfikasi administrasi diberikan Ketua KPU Husni Kamil Manik kepada 12 parpol yang hadir di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (7/5). Selain itu, tercatat ada 24 nama bakal calon yang ganda. Terdapat beberapa keriteria ganda, yaitu ganda partai, indikasi ganda partai, serta indikasi ganda dapil. Terhadap adanya calon ganda tersebut, KPU mengembalikan kepada masingmasing parpol untuk mencermati dan mengoreksi balon ganda tersebut. “Keputusan apakah dokumen itu ganda atau tidak ganda dikembalikan kepada parpol dan dimintakan mereka mengoreksinya. Karena kegandaan ini baru didapatkan pada satu tingkatan untuk bakal calon DPR RI. Belum lagi kegandaan terhadap pencalonan di lembaga lain seperti pen-
calonan DPD, karena ada indikasi itu juga terjadi. Belum lagi kegandaan di tingkat DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kab/Kota,” ujar dia. Husni juga menekankan kepada 12 parpol untuk melengkapi kekurangan dokumen yang belum disampaikan pada masa pendaftaran dan menyempurnakan dokumen yang telah diserahkan tetapi dinyatakan tidak memenuhi syarat. Dalam masa perbaikan, kata dia pimpinan partai politik dapat mengubah penempatan nomor urut bakal calon atau penempatan daerah pemilihan (dapil) dengan ketentuan wajib memperbaiki Model BA dan Model BB sampai dengan Model BB 11 bakal calon yang bersangkutan. “Parpol diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan, penambahan, penyempurnaan, penggantian bagi partainya. Mungkin ada yang ingin pindah partai atau penggantian nama calon dan sebagainya. Hal itu dibenarkan pada periode 9 – 22 Mei 2013,” ungkap Husni yang didamping oleh Anggota KPU Sigit Pamungkas, Hadar Navis Gumay serta Sekjen KPU Arief Rahman Hakim. Untuk itu, anggota KPU Hadar Navis Gumay juga mengingatkan bahwa form model BA akan menjadi acuan dokumen yang lain. Karena dari form model BA tersebut akan menjadi Daftar Calon Sementara (DCS), Daftar Calon Tetap (DCT) dan informasi itulah yang akan ada di surat suara. Oleh karena itu, form model BA ini harus betul-betul diperhatikan dan kesitulah kita akan me-refer. “Misalnya, nama calon haruslah bet-
ul-betul nama yang memang kita rencanakan akan ada di surat suara. tetapi, nama di dalam BA itu harus sama dengan KTP. Jadi kalau ada nama baru yang berbeda dengan KTP maka nanti harus ada keputusan pengadilan. Untuk gelar akademis boleh dipasang di sana (surat suara-red), tetapi harus dilampirkan ijasah dari masing-masing yang dilegalisir,” tutup Hadar Segera Dilengkapi Ditempat terpisah, Ketua Badan Pemenang Pemilu PPP Fernita Darwis menyatakan, dalam waktu dekat, partainya segera melengkapi berkas bakal caleg yang belum dipenuhi. Ia juga mengakui ada sejumlah kekurangan dalam berkas bakal caleg yang diserahkan. “Kita ratarata banyak caleg eksternal. Caleg eksternal itu kan memang pembuatan KTA-nya (kartu tanda anggota) pada saat dia menjadi caleg,” ujarnya. Sementara itu, Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, kelengkapan berkas sebagaimana diatur KPU akan dipenuhi oleh PDI Perjuangan pada masa perbaikan tanggal 9-22 Mei. “Berkasnya lengkap, hanya menambah nomor dan dapil saja. Memang belum kita tulis kok nomor dan dapilnya,” paparnya. PDI Perjuangan juga bertekad untuk penuhi 560 kursi parlemen. “Kita ada 154 cadangan yang kemarin mendaftar ke partai, karena hanya 560 shiftnya jadi tidak mungkin masuk. Kami akan mencoba penuh 560 kami masih punya stok,” ungkapnya. (ant/fiq/beth)
Drs H.ADI PURNOMO,St
Dari PKB ‘hinggap’ di PDI Perjuangan
SURABAYA - Nama Drs.H. Adipurnomo tidak asing lagi dalam percaturan politik di kota Probolinggo. Pria yang tinggal di jln. KH. Abd. Hamid, kelurahan Jrebenglor Kota Probolinggo ini tahun 2004 –
2008 tercatat sebagai anggota DPRD kota Probolinggo dari Fraksi PKB. Pemilu legislatif tahun 2014 nanti, cak ipung panggilan akrabnya yang tergabung dalam Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) ini, akan mencalonkan kembali anggota legislatif lewat PDIP, dari daerah pemilihan (dapil) 1 yaitu kecamatan kedopok dan kecamatan Kademangan. Dipilihnya PDIP sebagai kendaraan politiknya karena dia merasa lebih pas dengan visi misinya terutama terhadap wong cilik. Penampilannya kalem dan sederhana tapi tegas dalam memperjuangkan kebenaran ,terutama dalam memperjuangkan hak hak
wong cilik,maka tidak heran bila prioritas perjuangannya terhadap masalah kemiskinan. “ Kemiskinan akan menjadi prioritas perjuangan saya ,terutama dalam hal untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan “ tegasnya kepada Koran Madura. Kepedulian cak Ipung terhadap wong cilik, terlihat dari kesibukannya dibeberapa kegiatan sosial,seperi pemberian santunan maupun dalam upaya mendapatkan bantuan modal bagi pedagang kecil,sehingga dia optimis akan terpilih kembali sebagai anggota DPRD Kota Probolinggo periode 2014 – 2019. “ Saya optimis rakyat akan memberikan kepercayaan kepada
saya,untuk menjadi wakilnya di legislatif periode 2014 -2019,” paparnya optimis Keramahan dan murah senyum,merupakan watak dan karakter yang selalu melekat pada diri Drs. H.Adipurnomo,tidak heran jika suami Hj.Fitriah ini, disukai berbagai kalangan,tua maupun muda,hampir setiap malam dikediamannya di penuhi kalangan muda untuk memberikan motivasi dan dorongan atas pencalegkan dirinya.” Saya mohon do’a dan dukungan semoga cita cita perjuangan saya akan terwujud menjadi kenyataan” Pintanya kepada para tamu yang hadir di rumahnya,pada sebuah kesempatan. (nto/beth)
Hasil survey Lembaga Klimatologi Politik yang belum lama dipublikasikan, dapat menjadi basis kajian perkembangan kondisi Parpol saat ini. Dari seluruh publikasi hasil survey, yang menarik dicermati ternyata partai berbasis agama saat ini terus terpuruk elektabilitasnya, seakan melanjutkan status underdog sejak era 70an. Tentu masih perlu pembuktian secara empiris, pada pemilu 2014 nanti. Fenomena berulang ini sebenarnya telah diingatkan oleh Founding Father Republik ini, dalam suatu kesempatan Kuliah Umum di Universitas Indonesia pada Mei 1953. Saat itu Bung Karno berkata, “Janganlah dibawa Agama di dalam urusan Negara, janganlah dibawa Agama di dalam urusan Politik. Ini tidak sesuai dengan Islam. Islam bukanlah apa yang dinamakan orang satu “Privaat zaak”. Islam tidak mengenal batas antara apa yang biasa disebut “agama” dengan kehidupan kemasyarakatan hidup kenegaraan”. Realitas inilah yang saat ini terjadi pada beberapa Partai yang mengusung semangat keislaman, seperti PPP, PKS, PKB, PAN, PBB. Pertanyaannya, dalam era saat ini, ketika masyarakat semakin cerdas menentukan pilihannya, masih relevankah semanagat Parpol berbasis agama? Bukankah Islam bukanlah akan semakin apa yang rentan huja- dinamakan orang tan yang kasatu “Privaat dang memerzaak”. Islam tidak ahkan telinga mengenal batas ketika ada antara apa yang elite Parpol biasa disebut yang tersangkut kasus, ko- “agama” dengan rupsi, asusila kehidupan misalnya. kemasyarakatan Seharus- hidup kenegaraan nya Parpol berbabis agama belajar dari pengalaman kontemporer terkait berbagai kasus membelit Parpol tersebut. Sudah saatnya Partai berbasis agama memformat partainya menjadi partai terbuka yang tidak menjual identitas keagamaan dan keislaman. Apalagi berbagai survey lain juga membuktikan bahwa partai terbuka seperti Partai Golkar, Demokrat, PDI-P, Gerindra, Hanura, yang tidak membawa nuansa agama justru terlihat lebih unggul. Bung Karno memang bukan seorang futurolog seperti Alfin Toffler yang mampu meramalkan masa depan dengan teorinya. Namun pemikirannya tentang pemisahan Agama dan Politik, patut menjadi renungan ke depan. Apalagi dalam prakteknya, politik merupakan pertarungan kekuasaan yang kadang syarat intrik. Sehingga terasa ironis bila kemudian membawa label agama, yang bernuansa suci itu. Mungkin kita masih ingat juga pemikiran Nurkholis Majid yang kontroversial “Islam Yes Agama No, yang bertujuan agar masyarakat Indonesia dalam berpolitik lebih mengembangkan partai terbuka dengan mengusung konsep kerakyatan dan kebangsaan. Baik pemikiran dua Bung Karno maupun Cak Nur saat ini telah menjadi kenyataan, bahwa masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam nampak merasa enjoy pada pilihan partai yang lebih bersifat terbuka dan mampu berbuat hal yang nyata bagi masyarakat dengan segala permasalahannya. =
Jembatan & Bendungan Suatu hari seorang pejabat Indonesia berkunjugn ke rumah temannya di Cina yang juga pejabat. “Rumahmu mewah sekali ya..” seru pejabat Indonesia. “Ikut saya sini” jawab pejabat Cina sambil membuka jendela dan menujuk sebuah jembatan. “Kamu lihat itu? itu 10%” katanya sambil mengelus sakunya. Di lain waktu sang pejabat Cina berkujung ke rumah pejabat Indonesia ini. Setelah beramah tamah, pejabat Cina ini mengungkapkan kekagumannya pada kekayaan pejabat Indonesia. “Wah rumahmu ternyata lebih mewah dari rumahku” seru pejabat Cina itu heran. “Iktu saya sini” jawab pejabat Indonesia itu sambil membuka jendela dan menunjuk ke luar “Kamu lihat Bendungan itu?” “Mana? tak ada bendungan” ucap pejabat cina heran. “Itu 100%”, Jawab pejabat Indonesia itu dingin.
Cak Munali