e Paper Koran Madura 09 Oktober 2013

Page 1

1

RABU 9 OKTOBER 2013 NO.0216 | TAHUN II Koran Madura

RABU

9 OKTOBER 2013

g PAMANGGHI

Instan Oleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

ant/setpres

PENUTUPAN KTT APEC. Pemimpin ekonomi Indonesia Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) bersama para pemimpin ekonomi negara anggota APEC memberikan keterangan pers penutupan KTT APEC ke-21 Tahun 2013 di Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10).

Atut “Berhaji” ke KPK JAKARTA-Keinginan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah berangkat menunaikan ibadah haji terpaksa batal. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi melarang orang nomor satu dalam dinasti politik Banten itu bepergian ke luar negeri.

SKANDAL SUAP MK

Akil Mochtar Negatif Narkoba JAKARTA-Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif, Akil Mochtar dinyatakan negatif menggunakan narkoba. Hal itu diketahui setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan uji laboratorium atas urine dan rambut milik Akil Mochtar. “Hasil dari uji rambut dan urine adalah keduanya negatif,” ujar Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional Kombes Pol Sumirat Dwiyanto dalam keterangan persnya di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (8/10). Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan barang bukti yang berupa narkoba tersebut di ruang kerja Akil saat penggeledahan pada Kamis (3/10) dan menyerahkan kepada BNN pada Jumat (4/10) pukul 23.00 WIB untuk diperiksa apakah barang bukti tersebut betul-betul narkoba. Berdasarkan hasil pemeriksaan, barang bukti tersebut positif narkoba, yakni berupa dua pil sabu berwarna hijau dan ungu yang mengandung zat metamfetamin dan empat linting ganja, yang tiga di antaranya ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan satu sisanya ditemukan dalam kondisi bekas pakai. Dikatakan Sumirat, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai barang bukti yang ditemukan di ruang kerja Akil. Hal itu untuk mengungkap kepemilikan narkoba tersebut. BNN juga akan berkoordinasi dengan KPK dan Mabes Polri. “Kami akan mencari tahu asal-usul barang tersebut, kenapa bisa ada di ruangannya, siapa yang mengantar atau menaruhnya. Jika diperlukan pihaknya akan memeriksa melalui DNA,” paparnya. Dari hasil pemeriksaan yang menunjukan negatif, BNN akan menyelidiki apakah Akil juga terlibat dalam pengedaran narkoba atau tidak. “Ada kemungkinan barang itu milik siapa, termasuk siapa yang mengedarkan atau dia terlibat peredaran apa tidak,” tegasnya. (gam/aji/abd)

Atut dicegah karena diduga mengetahui perkara suap yang menjerat adik kandungnya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan dengan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif, Akil Mochtar. “Tentu kalau dia (Ratu Atut) koordinasi, tergantung pimpinan mengizinkan atau tidak. Yang pasti, sejak tanggal 3 Oktober 2013 sudah diperintahkan dicegah bepergian ke luar negeri,” kata Jurubicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, di Jakarta, Selasa (8/10). Dia tak mau berspekulasi sebab selama ini belum pernah ada orang yang statusnya dicegah malah minta izin untuk melaksanakan ibadah haji. “Jadi kan belum pernah ada orang yang dicegah kemudian ingin pergi haji. Jadi saya tidak bisa menjawab. Nanti bisa berkoordinasi dengan KPK, tergantung pimpinan yang memutuskan,” ucap Jo-

han Budi. Selain Ratu Atut, KPK juga telah melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap pasangan Calon Bupati Lebak, Banten, Amir Hamzah dan Kasmin. Pasangan calon yang kalah dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) itu resmi dicegah selama 6 bulan ke depan sejak 7 Oktober 2013. Dalam surat yang dikirimkan KPK, kata dia, dituliskan pencegahan dilakukan terkait penyidikan perkara suap sengketa Pemilu Kada Kabupaten Lebak, Banten. Dia pun menuturkan, tidak ada pencegahan lainnya. “Masih dua orang, belum ada yang lain,” ujar BERITA Kepala Bagian Tata Usaha dan TERKAIT Humas DirerkHalaman 3 torat Jenderal Imigrasi, Heriyanto, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10). Amir-Kasmin adalah pasangan calon yang kalah dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Adapun dalam kasus ini KPK telah menetapkan Tubagus Chaeri Wardhana sebagai tersangka karena diduga telah menyuap Ketua MK non-aktif, Akil Mochtar. Dia diduga memberi suap Rp1 milliar ke Susi untuk diteruskan kepada Akil Mochtar. Sebelumnya, KPK mencekal pada 3 Oktober 2013, karena diduga mengetahui perihal kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten yang

telah menjerat adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan sebagai tersangka. Wawan sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Lebak. Dia ditangkap beberapa saat setelah KPK menggelandang Ketua MK, Akil Mochtar. Pemberian suap Rp1 miliar kepada Akil diduga dilakukan Wawan atas arahan Ratu Atut. Menurut Johan, pencegahan ke luar negeri dilakukan agar sewaktuwaktu keterangannya dibutuhkan tak sedang berada di luar negeri. Adapun keduanya dicegah lantaran diduga mengetahui mengenai dugaan suap sengketa Pilkada di Kabupaten Lebak, Banten. Amir-Kasmin adalah pasangan calon yang kalah dan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pada selasa 1 Oktober lalu, Akil memutus sengketa Pilkada itu dengan memerintahkan adanya pencoblosan ulang KPK segera mengagendakan pemanggilan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Ratu Atut akan diperiksa sebagai saksi untuk mengungkap kasus suap yang melibatkan Akil Mochtar agar menjadi terang benderang. “Atut itu sudah dicekal sesuai aturan, agar dia bisa komunikatif dan memberi keterangan selebar-lebar dan terang benderang terkait kasus yang menyebut-nyebut nama dan keluarganya,” kata Ketua KPK, Abraham Samad di Jakarta, Selasa (8/10). (gam/aji/beth)

KONTROVERSI RUHUT SITOMPUL

Pieter Zulkifli Resmi Jabat Ketua Komisi III JAKARTA- Gonjang-ganjing pemilihan Ketua Komisi III berakhir sudah. Politisi Partai Demokrat Pieter Zulkifli Simabuea akhirnya ditetapkan sebagai Ketua Komisi III DPR yang baru menggantikan Gede Pasek Suardika setelah Ruhut Poltak Sitompul mengundurkan diri dari pencalonan tersebut. Pieter resmi ditetapkan sebagai Ketua Komisi III DPR setelah mendapatkan persetujuan dari seluruh anggota komisi III. Sedangkan Ruhut Sitompul mengaku mendapat hadiah dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berupa jabatan terhormat di partai. “Dengan demikian kami tetapkan saudara Pieter Zulkifli sebagai Ketua Komisi III yang baru,” kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung Wibowo dalam Rapat Persetujuan dan Penetapan Ketua Komisi III di Gedung Nusantara II di Jakarta, Selasa (8/10). Pramono menyampaikan persetujuan dan penetapan itu dilakukan setelah pimpinan DPR menerima surat dari Fraksi Partai Demokrat yang mengajukan nama Pieter Zulkifli sebagai calon Ketua Komisi III yang baru untuk menggantikan Ruhut Sitompul. Penetapan ini berjalan cepat dan lancar selama sekitar 10 menit. Hanya, penetapan ini tidak diikuti oleh empat fraksi yaitu Golkar, PPP, Gerindra dan

Hanura. “Hal ini sesuai dengan surat yang diterima Pimpinan DPR pada 7 Oktober tentang penggantian nama calon Ketua Komisi III dari Ruhut Poltak Sitompul menjadi Pieter Zulkifli,” katanya. Pramono juga menyampaikan harapan agar Ketua Komisi III yang baru terpilih itu dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta meningkatkan kinerja Komisi III. “Mudahmudahan dengan kepemimpinan beliau di Komisi III ini bisa menambah makna bagi upaya penegakan hukum,” ujarnya.

Dia juga berpesan agar Komisi III dapat segera melaksanakan tugastugas yang sempat tertunda sebelum usainya masa sidang DPR, terutama untuk uji kepatutan dan kelayakan calon tunggal Kapolri yang diusulkan Presiden. Ketua Komisi III Pieter Zulkifli menyampaikan harapan dan meminta kerja sama dari seluruh anggota Komisi III. “Saya memerlukan bimbingan dan kerja sama yang baik dari rekanrekan agar dapat melaksanakan tugas di komisi III. ” katanya. (gam/abd)

Proses pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Timur, yang sudah final dengan ditetapkannya Karsa oleh MK sebagai pemenang, ternyata diam-diam menyimpan kenangan pahit terkait rendahnya partisipasi pemilih. Banyak yang meragukan penjelasan KPUD yang menyebutkan partisipasi politik di atas 50 persen. Beberapa analis memperkirakan sebenarnya yang lebih besar justru angka golput. Pernyataan Bupati Pamekasan terkait sebuah TPS yang sama sekali tak dihadiri pemilih dan kotak suara hanya berisi delapan kertas suara, yang merupakan pilihan panitia dan saksi dua kandidat, bisa jadi lebih menggambarkan realitas Pilgub Jatim. Masyarakat disinyalir menganggap Pilgub, termasuk juga Pilkada Kepala/ Wakil Kepala Daerah tidak memberikan sesuatu yang baru. Yang menarik, suara bernada skepstis itu bukan monopoli masyarakat perkotaan. Di pelosok kampung pun, sikap kurang peduli pada Pilkada itu juga merebak. Apalagi, yang daerahnya kurang Sikap skeptis politik itu, pada tersentuh proses banyak kasus pembangumenyuburkan nan. Tingkat pragmatisme ketakpedulian politik instan masyarakat makin tinggi. Informasi yang makin beragam, melalui media elektronik, media cetak, sms, internet termasuk juga jejaring sosial, yang menggambarkan kinerja pemerintah yang relatif kurang menyentuh kepentingan masyarakat, berperan besar terhadap merebaknya sikap skeptis itu. Arus informasi dasyat itu, mau tidak mau diakui memberi sudut pandang pemikiran, yang melahirkan kecerdasan politik yang sayangnya, menghasilkan output sikap skepstis politik. Tentu ini harus menjadi catatan bagi setiap pemerintahan daerah, juga pemerintah pusat agar tak lagi bermain-main dengan kinerjanya. Sikap skeptis politik itu, pada banyak kasus menyuburkan pragmatisme politik instan. Masyarakat yang merasa tak ada manfaatnya memilih, lalu mengkonversi sikapnya menjadi sesuatu yang bermanfaat secara instan. Apalagi, kalau bukan politik uang. Ya masyarakat mau memilih kalau ada yang mengongkosi, memberi uang rokok, disiapkan makan siang dan sejenisnya. Akhirnya memilih bukan karena ikatan idiologi, keperpihakan, ketertarikan konsep atau program, keinginan ada perubahan, tetapi lebih karena faktor-faktor yang sangat instan dan sesaat sekali. “Kalau tak ada uang mending tidur sekali,” demikian antara lain yang terungkap. Beberapa jejaring sosial pernah mempublikasikan spanduk “nyinyir” yang bertulisan ‘Ada Uang, Ada Suara, Menerima Serangan Fajar.” Sekalipun spanduk itu bukan mewakili sikap seluruh masyarakat namun pemasangan secara terbuka memberi gambaran bahwa pragmatisme politik instan seakan sudah menjadi sesuatu yang biasa. Sebagian masyarakat menganggap wajar-wajar saja menukar suara dengan uang. Serangan fajar pun, yang biasanya diam-diam, kini disambut “karpet merah” bagai acara resmi. Inilah ironi pahit, yang seharusnya menjadi perhatian mereka yang merasa dirinya sebagai pemimpin. =

Marangkak Di warung Ma’ Sartini, Matrawi bertemu dengan Matrahem yang baru saja datang dari sawah. Matrahem : Ada apa kang semalam ribut-ribut sama istri. Kedengaran sampe rumah too.. Matrawi : Bener, kita lagi berantem. Ia sampe datang dengan cara merangkak sama saya. Matrahem : Nah, gitu dong seharusnya lelaki. Jangan mau kalah sama perempuan.... Trus dia bilang apa kang Matrwi : Dia bilang “Sini kamu kalo berani, keluar dari kolong ranjang”.. Matrahem : Hurfttttt (Matrahem tersedak) Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.