1
SENIN 9 DESEMBER 2013 NO. 0256| TAHUN II Koran Madura
SENIN
9 DESEMBER 2013
Liverpool
GUSUR CHELSEA
Berita di hal 8
g PAMANGGHI
Lokal Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI
PEGELARAN AGUNG KERATON SE-DUNIA. Gubernur DKI Jakarta Joko WIdodo (kiri) bersama wakilnya Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kedua kiri) berada di atas kereta kencana saat mengikuti arak-arakan kirab budaya di Jakarta, Minggu (8/12). Kirab budaya tersebut melibatkan 1000 seniman, 156 raja di tanah air, 10 kerajaan mancanegara dan 80 kereta kencana.
Transaksi Menjelang Pemilu PPATK: KPU seharusnya Tidak Menyalahkan Masyarakat dalam Politik Uang JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan penelitian terkait transaksi keuangan yang dilakukan partai politik (parpol) di tiga pemilu, baik Pemilu 2004, 2009, dan menjelang 2014. Hasilnya, laporan transaksi mencurigakan dan transaksi tunai parpol cenderung meningkat selama periode pemilu. Bahkan angka kenaikannya cukup fantastis, yaitu mencapai 125 %. Karena itu, PPATK mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengambil inisiatif untuk mewajibkan para calon anggota legislatif (caleg) dan bendahara partai politik menyerahkan rekeningnya. "KPU seharusnya tidak menyalahkan masyarakat dalam politik uang. Tapi penyelenggara pemilulah yang harusnya berinisiatif memfasilitasi, agar caleg menyerahkan rekeningnya, serta para bendahara umum partai," kata Kepala PPATK Muhammad Yusuf dalam acara Diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Jakarta', Minggu (8/12). Dia menjelaskan, rekening para caleg ini seharusnya segera dibuka untuk menjamin tidak adanya aliran dana dari para caleg ke penyelenggara pemilu dan juga ke masyarakat. Ia
mencontohkan, adanya upaya penyogokan mobil Camry kepada Ketua Bawaslu merupakan bukti nyata politik uang sudah mulai menghampiri penyelenggara pemilu. Hal tersebut sulit terdeteksi karena penyogokan tersebut bersifat fisik dan tidak melalui rekening. "Kita tak tahu kalau Ketua Bawaslu itu disogok pake Camry. Gimana kita tahu itu ada transaksi atau tidak karena bentuknya fisik," ujar Yusuf. Dia pun menjelaskan, perlunya rekening caleg dibuka karena PPATK mengendus adanya transaksi besar yang terjadi pada saat pelaksanaan pemilu setiap 5 tahun sekali tersebut sejak 2004, 2009 dan 2014 mendatang. PPATK bahkan kata Yusuf, memprediksi potensi politik uang pada Pemilu 2014 bakal meningkat dibanding pada pemilu-pemilu sebelumnya. "Tingkat transaksi keuangan cukup meningkat dari 2004, dan 2009. Dan 2014 itu
Komisioner KPU Sigit Pamungkas (kanan) bersama Kepala PPATK Muhammad Yusuf (tengah) dan Pengamat Politik CSIS J. Kristiadi (kiri) menjadi pembicara diskusi di Jakarta, Minggu (8/12). Diskusi tersebut mengangkat masalah bagaimana menciptakan pemilu yang bersih dari praktek politik uang. sudah nampak naik. Ada sistem pengijonan, meski belum tampak betul. Padahal kalau kita lihat, ekonomi kita tidak cukup bagus. Dan kita juga perlu obat agar penyakit kita ini tidak menyebar luas. Obatnya itu adalah regulasi tentang pembatasan transaksi keuangan," tegasnya. Menurut Yusuf, sikap KPU yang hanya mewajibkan pelaporan keuangan partai dan dana kampanye partai tidak
efektif. "Kita lihat keuangan parpol itu tidak banyak, tapi fungsionarisnya ke mana-mana bisa sewa pesawat? Masya Allah!" tutur Yusuf. Peran Masyarakat Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sigit Pamungkas mengatakan Peran masyarakat menengah sangat penting dalam penanggulangan aksi politik
uang. Pasalnya, mereka sudah mengetahui situasi politik dan menanggapinya dengan cerdas dan kritis. "Ketika pemilih cerdas dan kritis ini menarik diri dari proses politik, maka pelaku politik uang tidak terbendung dan akan terpilih," jelas Sigit Pamungkas dalam diskusi 'Pemilu Bersih Tanpa Politik Uang' di Kedai Kopi Deli, Jl. Sunda No.7, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (8/12).(gam/abd)
PEMILU 2014
KPU Sosialisasi Lewat SMS
Malas Matrahem adalah seorang siswa SD di desa Sukamalas dan terkenal sangat sering bolos sekolah. Saat dia masuk sekolah gurunya langsung menemuinya dan bertanya. Kebetulan jam pelajaran kebagian sama guru yang galak yakni Pak Matrawi. Pak Matrawi : “Rahem! Kenapa akhir-akhir ini kamu selalu membolos? Sudah satu minggu kamu absen.” Matrahem : “Malas Pak, hujan terus soalnya.” Pak Matrawi : “Kalau hujannya sebulan gimana, Hem?” Matahem : “Yang pasti bakalan banjir Pak…” Pak Matrawi : ???? Cak Munali
JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah mulai melakukan sosialisasi pemilu 9 April 2014 mendatang melalui layanan Short Message Service (SMS). Lewat pesan singkat, lembaga penyelenggara pemilu ini mengajak masyarakat agar tidak golput serta menggunakan hak pilihnya dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan rakyat Indonesia ini. Uji coba sosialisasi SMS KPU ini diperkenalkan pada Minggu (8/12). Dalam pesan singkatnya, KPU mengingatkan dan mengajak untuk memilih calon yang dikenal oleh masyarakat atau konstituen. “Ingat pemilu DPR, DPD dan DPRD pada Rabu, 9 April 2014. Kenali calonmu, tentukan pilihanmu. Ayo memilih…! KPU RI,” demikian bunyi sms yang dikirim lewat jaringan sebuah provider Minggu (8/12). Sebelumnya komisioner
KPU Arief Budiman adanya ancaman Golput atau golongan yang tidak memilih di pemilu 2014 menjadi perhatian serius KPU. Karena itu, KPU berupaya menekan angka golput itu salah satunya dengan sosialisasi melalui sms dan menerjunkan 12 ribu lebih 'Relawan demokrasi'. "Kawan-kawan Kabupaten Kota membentuk relawan demokrasi, mereka adalah agen yang digerakkan oleh KPU," katanya. Para relawan itu menurut Arief, mulai direkrut
sejak November lalu, lalu diberikan pelatihan hingga Desember. Tak hanya di Kabupaten/Kota, KPU Provinsi juga punya 'Relawan Demokrasi'. "Itu ada di setiap kabupaten kota maksimal 25 orang. Nah kali 497 kabupaten kota, 12.425 relawan. Propinsi juga rerkut 25 orang kali 33 provinsi 825 orang,"
ujarnya. Tak semua bisa menjadi relawan demokrasi, mereka harus memenuhi syarat bukan anggota parpol, pendidikan SMA dan usia yang sudah ditentukan. Syarat lain adalah mempunyai jaringan. Para relawan itu oleh KPU kemudian diberi pemahaman menyeluruh tentang Pemilu sebelum diterjunkan ke lapangan atau kelompok pemilih. "Relawan harus menjalankan sosialisasi sesuai target yang kita inginkan, misalnya kelompok perempuan, pemilih pemula, pemilih disabilitas, kelompok marginal dan lainnya,” tambah Arief. Mereka mulai bergerak pada Januari 2014. Sementara tugas mereka sampai Pilleg, dan mereka bisa diperpanjang untuk Pilpres. (gam)
Mencintai daerah tempat bermukim merupakan bagian dari fitrah manusia. Ada yang karena daerah bersangkutan sebagai tempat lahir sampai tumbuh dewasa. Ada karena ikatan perjalanan pendidikan atau yang paling sederhana terkait ma-
kanan kesukaan. Seseorang yang lahir di satu daerah, keluarga turun temurun berada di daerah itu, hidup dalam kebiasaan masyarakat itu, sangat mungkin memiliki ikatan kecintaan pada daerahnya. Apalagi ketika seseorang merasa mendapatkan kehidupan, bekerja dan menetap di daerah itu. Sangat manusiawi; wajar bila semua itu menumbuhkan ikatan kedaerahan. Yang tak wajar justru ketika berkembang sikap ketakpedulian; sikap yang penting asal diri sendiri enak. Tak peduli pada apa yang terjadi pada daerah dan kepentingan seluruh masyarakat. Bahwa daerah dieksploitasi kekayaan alamnya oleh orang lain tak peduli; yang penting dirinya selamat. Bahwa daerah mengalami kebangrutan, dianggap bukan urusannya. Kecintaan yang sering disebut nasionalisme berbasis lokal ini sebenarnya kalah penting dari nasionalisme dalam artian keindonesiaan. Bahkan nasiolisme lokal ini merupakan fondasi awal tentang kecintaan pada negeri ini. Dari titik kecintaan berlatar belakang lokal ini tumbuh bibit-bibit nasionalisme melalui bangunan hubungan antar daerah yang kemudian membentuk kesatuan bernama indonesia. Sangat jelas, merasa sebagai orang Indonesia tentu perlu dirasakan dan diresapi melalui kecintaan pada daerah tempat lahir. Ini akan menInilah jadi akar yang akan sebenarnya menancap kokoh semakna indah bagai pengikat utama Bhinneka untuk sebuah ikatan Tunggal Ika. besar bernama nasionalisme. Bisa jadi, tanpa kedaerahan nasionalisme seperti kehilangan akar penguat; kehilangan energi dan ikatan batin. Tanpa ikatan kedaerahan nasionalisme bisa kering, gersang dan mudah memuai. Tak usah ragu untuk membangkitkan nasioalisme berbasis lokal ini melalui upaya mengarahkan secara optimal sebagian besar potensi daerah bagi masyarakatnya. Seluruh masyarakat diupayakan harus menikmati; merasakan bahwa berada dalam daerah tempatnya lahir memberikan kebahagian lahir dan batin. Terangkai ikatan kecintaan seperti seorang petani, yang mencintai sawahnya. Ia mencintai sawah miliknya karena merasa sawah tempatnya berpijak memberikan energi melanjutkan kehidupan. Memperjuangan kepentingan daerah merupaan bagian menumbuhkan kecintaan pada daerah yang akan menguatkan semangat nasionalisme. Sebaliknya bila kepentingan daerah terabaikan misalnya kekayaan alam satu daerah tergerus semata untuk kepentingan pusat, masyarakat daerah merasa diperlakuan tak adil, yang akan terjadi adalah kekecewaan masyarakat yang pada ujungnya bisa mengendorkan ikatan nasionalisme. Upaya mengedepankan kepentingan kedaerahan secara proporsioanal, jika obyektif untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat daerah merupakan bagian dari mata rantai memperkuat nasionalisme. Masyarakat daerah di manapun di negeri ini, akan tetap memiliki nasionalisme bila sebagai warga negara, mereka terayomi dengan baik; termasuk bila mendapat ruang ekspresi proporsional kepentingan kedaerahan. Inilah sebenarnya makna indah Bhinneka Tunggal Ika. Ada warna warni, pernikpernik kedaerahan namun tetap dalam ikatan kesatuan bernama Indonesia.=