Koran Madura

Page 1

1

RABU 10 APRIL 2013 NO. 0093 | TAHUN II Koran Madura

RABU

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

10 APRIL 2013

g PAMANGGHI

POLITIK

Effendi Choiri Gabung NasDem JAKARTA-Partai Nasional Demokrat (NasDem) akhirnya menjadi pelabuhan politik terakhir bagi mantan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendy Choirie. NasDem dipilih kerana sesuai dengan garis perjuangan politiknya. “Secara historis, saya memiliki ikatan dengan NasDem karena saya merupakan salah satu deklarator berdirinya NasDem di Jawa Timur,” kata Gus Choi-panggilan akrabnya di Jakarta, Selasa,(9/4). Menurut Gus Choi, perjuangan memperbaiki Indonesia tidak boleh putus. Oleh karena Partai NasDem memiliki persamaan karakter dan semangat restorasi, makanya ini yang menjadi pilihan. “Saya bergabung ke NasDem tidak dikategorikan kutu loncat, karena saya free beberapa minggu dan saya di PKB berjuang untuk mempertahankan diri,” ujarnya Disinggung kemungkinan dirinya bergabung ke Partai Demokrat mengikuti jejak Yenny Wahid, Gus Choi pun membantahnya. Menurut Gus Choi, saat itu dia berbicara dengan Ruhut sebatas guyonan saja. “Saya dipecat atas konspirasi Muhaimin, SBY dan Marzuki Alie, kalau kesitu (Demokrat) saya kurang normal,” imbuhnya. Sebelumnya, politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengakui Gus Choi, berminat masuk ke PD mengikuti jejak Yenny Wahid. Kehadiran putri almarhum Gus Dur itu memang membawa angin segar untuk Partai Demokrat. “Kemarin Gus Choi bilang sama aku, kalo Yenny ajak dia ke Partai Demokrat maka dia siap masuk. Jadi artinya Mbak Yenny itu bisa membawa kaderkader NU,” ungkapnya Ruhut mengatakan, kehadiran Yenny akan membawa serta gerbong Nahdatul Ulama. Posisi Yenny di Partai Demokrat akan ditentukan kemudian oleh Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono. SBY adalah tokoh yang dipilih kader PD untuk menyelamatkan PD. Karena itu, Ruhut meyakini apapun posisi Yenny tidak akan menimbulkan kecemburuan bagi kader Demokrat. “Jadi apapun keputusan Pak SBY, kita siap mengamankan dan mendukung,”kata Ruhut. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Ode Ida yang mendampingi Gus Choi juga mengaku memilih menjadi caleg PAN ketimbang bertahan menjadi senator. “Lebih dari tiga partai yang menawari saya masuk, tapi saya pilih PAN. Tapi, saya tetap di DPD RI sampai 2014,” tandasnya Namun meski akan pindah penjadi politisi, Laode berjanji akan terus memperjuangkan kesejahteraan dan kepentingan rakyat, serta akan terus mendukung kekuatan DPD RI, walau nantinya menjadi anggota DPR RI, dalam rangka perbaikan sistem ketatanegaraan. “Sebenarnya masih krasan atau betah di DPD, tapi ketika mendapat tawaran dari AM Fatwa (pendiri PAN), maka terjadi ketegangan dalam diri saya dan akhirnya PAN yang saya pilih,” tutur Laode. (gam/cea)

Erosi Jiwa Oleh : Dawiya Syakila

Pelajar, tinggal di Surabaya

W

ant/wahyu putro a

PEMERIKSAAN ANDI MALLARANGENG. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Alfian Mallarangeng melambaikan tangan sebelum meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (9/4). Andi yang diperiksa sebagai tersangka dugaan korupsi dalam proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang tersebut dicecar sebayak 17 pertanyaan termasuk kewenangannya sebagai menpora, penganggaran proyek serta sertifikat Hambalang.

Andi Mallarangeng Diperiksa Tujuh Jam Berkas Penyidikan Sudah di Atas 50 Persen, Andi Belum Ditahan JAKARTA-Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, senilai Rp2,5 triliun, Andi Alfian Mallarangeng diperiksa sekitar 7 jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun KPK tampaknya belum melakukan penahanan terhadap mantan Menpora ini. Andi menjalani pemeriksaan di Kantor KPK, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (9/4/) sejak pukul 10.00 WIB. Mengenakan batik hitam lengan panjang, Andi didampingi ajudan dan pengacaranya. Andi keluar dari gedung KPK sekitar pukul 16.35 WIB. Sebelum meninggalkan gedung KPK, politisi Partai Demokrat itu sempat memberikan beberapa keterangan kepada wartawan terkait pemeriksaannya hari ini. “Tadi berbagai macam hal ditanyakan kepada saya. Mengenai tugas pokok saya sebagai menteri dan juga beberapa hal men-

genai penganggaran juga mengenai sertifikat Hambalang,” katanya di Jakarta,Selasa,(9/4). Lebih jauh kata mantan Juru Bicara Presiden SBY ini, dirinya juga ditanyakan soal sertifikat hambalang serta anggarannya. “Tadi berbagai macam hal ditanyakan mengenai tugas pokok saya sebagai menteri dan juga beberapa hal mengenai penganggaran, juga mengenai sertifikat hambalang,” tambahnya Andi mengaku senang akhirnya ia diberi kesempatan untuk menjelaskan kasus hambalang kepada penyidik. Ia berharap keterangan yang tadi

disampaikan bisa menjelaskan persoalan hambalang. “Yang penting bagi saya, saya senang bahwa terkait perkara ini sudah dimulai dan saya harap bisa segera tuntas sehingga jelas perkara ini terang,” tukasnya Sementara itu, Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan soal penahanan itu merupakan kewenangan penyidik, apakah yang bersangkutan segera ditahan atau tidak. Namun, Johan memastikan bila KPK sudah memintai keterangan tersangka, maka berkas penyidikannya sudah lebih dari 50 persen. “Biasanya kalau sudah pangil tersangka, berkas penyidikan sudah di atas 50 persen,” tambahnya Sementara itu, jubir keluarga Mallarangeng, Rizal Mallarangeng menegaskan sang kakak sudah menyiapkan diri untuk ditahan. Namun saat ini KPK masih member kesempatan. “Siap (ditahan), lebih dari siap.

BENCANA ALAM

Pemerintah Seharusnya Bisa Kendalikan Banjir

PASCA BANJIR

Warga Tangkap Ular Piton SAMPANG- Warga Kelurahan Rongtengah, Sampang, kembali menangkap seekor ular piton yang hendak memangsa ayam milik warga di lokasi banjir di Jalan Lawu, Selasa malam. Ular piton yang ditangkap warga ini panjangnya 3,5 meter dan beratnya 55 kilogram. Warga berencana menjual ular piton tersebut yang diperkirakan mencapai jutaan rupiah.“Saat ini ular piton tersebut menjadi tontotan warga,” kata warga setempat, Abdul Hamid. Awalnya, warga melihat ular piton sedang mengintai ayam betina, yang diketahui milik Memed (35) warga Jalan Lawu, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota. Warga yang mengetahui adanya ular itu lalu menyampaikan kabar kepada warga lain, sehingga warga lalu beramai-ramai menangkap ular itu. “Pertama ular itu mengintai ayam di dalam kandang saya, tapi ada yang melihatnya langsung diamankan,” terang Memed. Di kawasan permukiman warga setempat memang sering berkeliaran ular sebab daerah tersebut dekat dengan kawasan pegunungan. Penangkapan ular piton oleh warga Sampang kali ini merupakan kali ketiga dalam sebulan terakhir. Sebelumnya, pada 27 Maret 2013, warga juga menangkap jenis ular ini dengan ukuran panjang 3,5 meter dengan berat sekitar 60 kilogram. (ant/ziz/beth)

Super siap! Kalau tidak ditahan, kita terima kasih,” ungkap Rizal Diakui Ciil-sapaan akran Rizal Mallarangeng, keputusan melakukan penahanan merupakan kewenangan penyidik. Sama sekali tidak ada rasa takut jika usai pemeriksaan langsung dikenakan tindak penahanan badan dan menjalani semua proses hukum yang diperlukan hingga ke tingkat pengadilan. “Lihat tadi, wajahnya bukan orang yang takut ditahan kan?” tegas Rizal. Lebih lanjut dikatakannya, pihak keluarga menghargai tindakan KPK yang akhirnya membuka kembali blokir rekening dua anak Andi Mallarangeng. Pembukaan blokir rekening dua anak Andi itu dianggapnya sebagai sikap terbuka KPK yang mau mengakui kekeliruan dalam sebuah tahap proses hukum. “Jangan anggap KPK pegang kebenaran terakhir. Dia bisa keliru, siapa pun bisa keliru,” imbuhnya. (gam/cea)

SURABAYA - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum mempertajam konsentrasi pengendalian banjir di wilayah Sungai Bengawan Solo karena cakupan wilayahnya yang cukup luas. “Konsentrasi di Bengawan Solo. Namun, kami juga tidak akan meninggalkan Sungai Brantas meski tidak separah Bengawan Solo,” ujar Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Keterpaduan Pembangunan Taufik

Widjoyono di Surabaya, Selasa (9/4). Ia menjelaskan, sebagai bagian dari mengatasi banjir di Bojonegoro dan sekitarnya, harus dilakukan secara satu sistem, yakni dengan mengendalikan Bengawan Solo hilir, Kali Lamong dan membangun Bendung Gerak Sembayat di Kabupaten Gresik. “Termasuk perbaikan sungai, pengerukan dan normalisasi tanggul yang kini sudah mulai dilakukan,” kata dia.

Di samping itu, pemerintah saat ini tengah mempertimbangkan pengendalian banjir dengan cara sudetan. Karena tidak bisa ditangani secara bersamaan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk desain dan perencanaan menyeluruh. Sementara itu, terkait banjir di Sampang, Taufik menyebutkan banjir yang terjadi disebabkan adanya jaringan irigasi air tanah. Sebenarnya, lanjut dia, daerah tersebut memiliki Waduk Nipah yang berfungsi mengendalikan aliran air. Hanya saja masih terkendala persoalan sosial yang harus dibahas. Di samping untuk pengendalian banjir, pemerintah juga mengalokasikan dana untuk penyediaan sumber daya air bersih. Nilai total yang diusulkan 2013 untuk Jatim sebesar Rp2,7 triliun dengan kebutuhan Rp2,86 triliun. Sedangkan khusus untuk pengendalian banjir dialokasikan dana sebesar Rp196 miliar dengan “baseline” Rp454 miliar. Menurut Taufik, pihaknya berharap pada 2014 ada tambahan minimal Rp100 miliar, sehingga anggaran menjadi Rp554 miliar. Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan banjir yang terjadi di Bojonegoro dan sekitarnya dikarenakan kiriman dari Ponorogo, Madiun, Solo dan Sukoharjo. Solusinya, kata dia, dengan mengeruk Sedayu Lawas, Kabupaten Lamongan sedalam 2.500 meter kubik yang mulai berjalan 2014. “Khusus banjir Sampang, sudah disiapkan dua penahan dan bendungan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jatim sudah berada di lokasi banjir untuk memberikan bantuan sosial,” kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut. (ant/abe)

ahai langit, tanyakan padanya, mengapa dia menciptakan sekeping hati ini, begitu rapuh dan mudah terluka. Itulah sepenggal puisi Kahlil Gibran dalam Sayap-sayap patah. Puisi ini serasa kontekstual ketika negeri ini terbelah dan pecah-pecah. Serdadu-serdadu itu sebegitu mudah masuk ke ruang yang paling dalam. Di sana peluru muntah, berdarah dan membuat kisah. Mendengar kesaksian dan berita di televise seputar kejadian dimana serdadu merasa perkasa, pikiran saya nakal dan tak biasa. Saya mulai ragu pada terorisme yang diburu-buru dan ditembaki pula. Saya tiba-tiba tidak yakin teroris itu ada. Yang terjadi dalam pemahaman saya hanya sekelompok orang yang merasa berkuasa atas yang lain dan memburu teroris, lalu membunuhnya. Hukum di tanah ini menjadi singa, yang kuat memangsa yang lemah dan tak berdaya. Pikiran saya juga agak nakal ketika guru mengajarkan PKI kejam dan membunuh dewan jenderal. Tetapi mengamati kekejaman di republik ini, saya tidak yakin PKI sekejam yang diceritakan. Bisa jadi yang membunuh dewan jenderal itu bukan PKI tetapi sekelompok orang yang merasa lebih perkasa dan itu dilakukan karena rebutan kekuasaan. Saya juga nakal dan berpikir jangan-jangan pembunuhan Untuk dan terhadap seatas nama orang serdadu cinta, empat di sebuah tersangka itu café di Jogja itu pada mumembunuhnya lanya berebut sampai kuasa. Atau, kemudian teman serdadu itu sejawat serdadu menganggap membalasnya dirinya seakan berkuasa dan empat orang tersangka itu tidak suka dengan arogansi. Untuk dan atas nama cinta, empat tersangka itu membunuhnya sampai kemudian teman sejawat serdadu membalasnya. Ini bukan soal utang nyawa dibalas nyawa dan tak berarti empat warga sipil sama dengan seorang serdadu. Sebagai anak kandung bangsa, jiwa saya terganggu dan merasa sulit kepada siapa harus percaya. Ada orangtua di belahan Indonesia yang semula dihormati anaknya. Lalu anaknya menjadi tidak hormat sebab orangtuanya memerkosa, berkali-kali sampai anaknya melahirkan anak hasil hubungan seksual dengan orangtuanya. Ada juga guru yang mencabuli siswinya, kakek melakukan hal yang sama terhadap cucunya. Ada wakil rakyat yang diberi amanat dan tidak menyampaikan amanat itu kepada yang diwakilinya. Memang oknum, tetapi saat oknum ini melakukan prilaku sejenis di mana-mana, jiwa saya mengalami erosi. Kadang-kadang ingin bunuh diri, tetapi sadar untuk apa juga? Saya jadi ingat kata Ben Anderson bahwa pemerintah saat itu (orde baru) berdiri di atas tumpukan tengkoran dan tulang-belulang. Saya juga ingat yang dikatakan Dewi Soekarno ; ada kematian yang tidak wajar bukan saja pada warga biasa. Bahkan terhadap Proklamator Kemerdekaan, menurut Dewi, kematiannya tidak wajar (seperti halnya kematian Munir, diracun). Bahkan sebagai presiden, Proklamator Kemerdekaan itu semasa sakit ditangani sejumlah dokter dan satu diantara dokter yang merawatnya, dokter hewan. Ini hanya kegelisahan seorang remaja atas sejarah lalu yang tumpah karena darah, peristiwa saat ini yang mendedahkan kesaksian serupa. Saya khawatir riwayat bangsa depan akan jauh lebih buruk karena situasi saat ini tidak cukup baik dan menjauh dari sahaja. Sebagai anak bangsa, saya takut bapak bangsa tak peduli dan menolehpun, enggan! =

NGOMONG SAJA “Kemarin saya kebingungan butuh uang,” kata Burhan pada Matrawi. “Kenapa ngak ngomong ke saya,” jawab Matrawi. “Memang situ ada uang?” “Yang bilang ada uang siapa. Saya hanya bilang ente kok ngak ngomong ke saya,” kata Matrawi sambil pergi. “Asem. Dasar tukang bual,” teriak Burhan kesal.

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Koran Madura by koran madura - Issuu