e-Paper Koran Madura 10 Mei 2013

Page 1

1

JUMAT 10 MEI 2013 NO.0114 | TAHUN II Koran Madura

JUMAT

Harga Eceran Rp 2.500,- Langganan Rp 50.000,-

10 MEI 2013

TREN PENDERITA HIV/AIDS MENINGKAT

BOULLEAU SI CANTIK ANDALAN PRANCIS

Penderita virus HIV/AIDS di kabupaten Sumenep bertambah. Data di dinas kesehatan setempat, dari tahun 2011 hingga menjelang pertengahan tahun 2013 ini sudah terdapat 46 orang yang dinyatakan positif, dan 6 sudah meninggal dunia.

Tidak hanya kemampuannya dalam bermain bola, namun Boulleau juga diakui memiliki paras yang cantik. FFF (Badan Sepakbola Prancis) pun memanfaatkan kecantikannya untuk mempromosikan jersey baru timnas Prancis beberapa waktu lalu. >> halaman 16

>> halaman 03

KPK Lebih Represif Sita Dugaan Hasil Pencucian Uang Luthfi Hasan Ishaq JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menempuh berbagai cara untuk melakukan penyitaan 5 unit mobil milik Lutfhi Hasan Ishaq (LHI) yang saat ini berada di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta. KPK akan melakukan upaya yang lebih represif. “Dengan upaya represif tersebut kami targetkan dalam satu hingga dua hari kedepan mobil bisa disita,” kata Ketua KPK, Abraham Samad, usai acara ‘Seminar Peranan Penegak Hukum dan Institusi Terkait Dalam Perlindungan dan Pengembalian Aset-aset Negara yang Dikuasai Pihak Lain Secara Melawan Hukum’ di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (9/5). Menurut Abraham, sebagai partai politik besar dan diyakini memiliki kesadaran hukum untuk tidak supaya tidak mencoba menghalang-halangi proses penyitaan. “PKS harus menghormati hukum,” tandasnya. Sebelumnya, upaya menyita lima mobil di Kantor DPP PKS yang dilakukan penyidik KPK, gagal dilakukan pada Senin (6/5) malam. Saat itu, Tim KPK hadir di Kantor DPP PKS, didampingi Ahmad Zaky. Saat penyidik KPK bernegosiasi untuk menyegel mobil, Zaky kabur melompati pagar. Kelima mobil adalah Mistubishi Pajero Sport, Nissan Navara, VW Caravelle, Mazda CX9, dan Toyota Fortuner. KPK kemudian hanya menyegel lima mobil itu. KPK menyegel lima mobil tersebut, karena diduga terkait pencucian uang yang dilakukan Luthfi. Pada Selasa (7/5), saat ingin menyita, tim penyidik kembali dihalangi. Pintu gerbang Kantor DPP PKS dikunci, dan di balik gerbang Kantor DPP PKS terdapat banyak orang berkumpul. Kelima mobil tersebut saat ini masih berada di Kantor DPP PKS.

Sementra itu, peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Apung Widadi mengatakan langkah PKS menghalangi KPK menyita 5 unit mobil di kantor PKS bias berdampak negatif bagi partai dakwah ini. Sebab publik bisa menghukum caleg PKS karena tidak pro pemberantasan korupsi. “Masyarakat bisa menghukum dengan tidak memilih caleg-caleg dari partai yang melindungi aset korupsi di Pemilu 2014,” kata aktifis antikorupsi, Apung Widadi di Jakarta, Kamis, (9/5). Lebih jauh kata Apung, sikap tak kooperatif ini juga berdampak negatif bagi PKS di pemilu 2014. Bahkan PKS sedang melakukan aksi bunuh diri. “Itu arogansi PKS justru menjadi bumerang, katanya partai bersih, tapi justru melindungi aset pencucian uang,” ujarnya Menurut dia, para kader PKS yang berusaha menghalangi aksi penyitaan dinilai bertolak belakang dengan slogan partai yang mengaku bersih. “Sikap itu bertolak belakang dengan apa yang menjadi slogan partai, katanya bersih dan penuh cinta. Bisa dibilang ini inkonsisten,” tambahnya Penyidik KPK datang ke markas PKS pada pukul 13.00 WIB dan berencana membawa 5 mobil tersebut. Namun penjaga gedung PKS menggembok pintu dan menghalangi penyidik. Alhasil, menghindari keributan, penyidik pulang dan akan kembali nanti. KPK sejatinya menyita 5 mobil yakni Toyota Fortuner, Nissan Navaro, Mitsubishi Grandis, Mazda

CX 9, dan Pajero Sport. 4 Di antara 5 mobil itu digembosi bannya. Surat Resmi Ditempat terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf, mempersilakan KPK menyita mobil asalkan menunjukkan surat resmi. “Kalau mereka datang sekarang akan kami berikan, asal jelas suratnya dan mobil mana yang akan disita. Jadi kami tegaskan, kalau KPK mau datang hari ini, bawa surat, silakan ambil mobilnya tanpa keributan,” ungkapnya

Dikatakan Almuzzammil, PKS sama sekali tidak ada bermaksud menghalang-halangi penyitaan yang dilakukan KPK. “Mereka menyatakan mau menyita tetapi suratnya belakangan. Kalau suratnya belakangan, tunggu suratnya saja kata satpam kita,” paparnya Jajaran PKS tidak mengizinkan, sambung Almuzzammil, karena khawatir tidak ada pihak yang bertanggung jawab jika mobil tersebut diambil. “Jadi persoalan pertama yang kita tanyakan adalah tidak ada surat sehingga kalau tidak adanya surat mereka

tidak bisa membawa kendaraan karena kita khawatir nanti tidak ada yang bertanggung jawab siapa yang bawa mobil ini,” tukasnya Almuzzammil membantah tidak ada pengerahan massa untuk menghadang KPK. PKS saat itu tengah ada acara partai. “KPK datang membawa Pak Zaky (Ahmad Zaky saksi kasus Luthfi) habis pemeriksaan. Jadi KPK tidak memberitahu kami akan datang. Ketika mereka datang kita memang lagi ada acara, lalu mereka ada 5 mobil penyegelan,” imbuhnya. (gam/cea/abd)

PILGUB JATIM

Belum Diketahui Siapa Pendamping Khofifah TAK MUNGKIN : Bambang DH dan MH Said Abdullah dipastikan bukan bacagub Khofifah Indar Parawansa karena kedua tokoh itu telah punya skoci sendiri. Terlihat calon Gubernur Jatim, Bambang DH (tengah) dan calon Wakil Gubernur Jatim, Said Abdullah (kiri) dalam “Rapat Konsolidasi Internal Pemenangan Pilgub Jatim 2013” di DPD PDI Perjuangan Jatim belum lama ini. SURABAYA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi menyerahkan nama bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Khofifah Indar Parawansa ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) selaku pengusung dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2013. “Saya belum bisa mengumumkan sekarang ka-

rena memang bukan wewenang dan yang mengambil keputusan adalah PKB. Daripada nanti saya salah ngomong,” ujarnya kepada wartawan ketika ditemui usai Harlah Muslimat NU ke-67 dan Pencanangan Budaya Menulis Al-Qur’an 30 Juzz PC Muslimat NU di Surabaya, Kamis. Meski dipercaya sebagai tim senior bersama Pengasuh Pondok

Pesantren Tebu Ireng Jombang, KH Salahuddin Wahid, namun ia bersikeras tidak mau membuka bocoran tentang siapa tokoh yang layak mendampingi Khofifah dalam Pilkada Jatim yang diselenggarakan 29 Agustus 2013. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang tersebut mengatakan pengumuman nama bacawagub direncanakan pada

14-15 Mei mendatang. Hanya saja, kepastian pengumuman tidak akan disampaikannya sendiri dan menunggu PKB. “Saya memang dimintai saran dan menerima masukan banyak nama. Tapi PKB selaku partai pengusung lebih berhak mengumumkannya,” ucap Hasyim Muzadi. Dari beberapa nama yang masuk itu, saat ini sudah mengerucut menjadi empat nama. Sayangnya, Sekretaris Jenderal “International Conference of Islamic Scolars” (ICIS) tersebut masih enggan menyebut keempat nama yang digadang-gadang sebagai calon orang nomor dua di Jatim tersebut. Sementara itu, ketika disinggung tentang menguatnya wacana mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Herman S. Simawiredja sebagai salah satu kandidat, Hasyim juga enggan mengomentarinya. Bahkan, didesak apakah calon pendamping Khofifah dari unsur partai politik atau bukan, ia tetap merahasiakannya. “Tunggu saja dulu, nanti juga akan tahu sendiri dan akan diumumkan oleh PKB,” kata Hasyim Muzadi. Khofifah Indar Parawansa dalam beberapa kali acara sebelumnya mengaku masih menunggu perin-

tah tim senior yakni Hasyim Muzadi dan Salahuddin Wahid untuk menyampaikan nama pendampingnya dalam Pilkada Jatim. “Ditunggu saja dari tim senior. Semua masih dimatangkan dan akan keluar nama terbaik,” ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid tersebut. Selain nama Herman Simawiredja, ada juga nama Ketua Dewan Pembina Partai Nasdem sekaligus mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin. Berikutnya, nama Wakil Bendahara Umum DPP Golkar Ridwan Hisjam juga disebut-sebut maju sebagai pendamping Khofifah. Tidak hanya itu saja, nama Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono dan Anggota DPR RI yang juga tokoh Madura, Said Abdullah, pernah diwacanakan maju bersama Khofifah. Namun, kedua nama terakhir dipastikan tidak akan menjadi pasangan Khofifah karena kedua kader internal PDI Perjuangan tersebut sudah didapuk maju sendiri. Begitu juga nama Ridwan Hisjam yang oleh partainya dilarang maju sebagai kandidat karena sudah mendukung pasangan calon gubernur Soekarwo-Saifullah Yusuf. (ant/abe)

g g PAMANGGHI

Sudut Pandang Abrari Alzael

D

Pemimpin Redaksi Koran Madura

alam banyak film India yang saya tonton, terdapat beberapa adegan yang tidak masuk akal. Salah satunya, seorang pemeran yang bertindak sebagai pengejar perampok; mengenakan kacamata hitam saat menyetir mobil di malam hari. Adegan lainnya, terjadi baku tembak di kerumunan massa dan laju mobil yang tidak bisa mengejar orang berlari di jalan raya. Tetapi, itulah film; tidak sepenuhnya masuk akal. Sesuatu yang tidak lazim ini, ternyata tidak terjadi di dalam film saja. Pada kasus perkenalan Ahmad Fathonah dengan Vitalia Sheysa yang begitu singkat, menggugah Ahmad untuk berderma secara “ikhlas”. Lelaki yang tersandung korupsi daging impor itu dengan begitu mudah membelikan sebuah mobil Vitalia senilai Rp. 250 juta. Tidak hanya itu, ia juga membelikan Vitalia sebuah jam tangan merk terkenal setara Rp. 70 juta. Dalam kehidupan nyata seperti Indonesia, tidak mungkin tidak terjadi apa-apa bila seseorang melakukan sesuatu yang tidak lazim. Pemberi boleh saja untuk berdalih melind- Dalam kehidupan nyata seperti ungi Vitalia sebagai janda Indonesia, tidak yang harus mungkin tidak mendapat terjadi apa-apa perhatian. bila seseorang Namun, toh melakukan masih banyak sesuatu yang janda lain, tidak lazim. yang mungkin anaknya lebih dari dua dengan wajah lebih “santun” dibanding Vitalia : tidak mendapat perlakuan setara. Agak sulit dibuktikan tentang “sesuatu” yang terjadi diantara Vitalia-Ahmad. Tetapi dengan menggunakan skala kepatutan, sesuatu telah terjadi diantara keduanya dimana salah satu atau kedua-duanya begitu baik. Tetapi harus dimengerti bahwa kebaikan adalah hak segala bangsa termasuk hak bagi Ahmad kepada Vitalia, mungkin. Cerita soal perempuan di sekeliling orang yang diduga koruptor ini mengingatkan pada puisi Rendra : Pesan pencopet kepada pacarnya. .... Cintamu padaku tak pernah kusangsikan, tapi cinta cuma nomor dua, nomor satu carilah keselamatan, hati kita mesti ikhlas berjuang untuk masa depan anakmu, janganlah tangguh-tangguh menipu lelakimu, kuraslah hartanya, supaya hidupmu nanti sentosa....Sudah jamak terjadi, di dekat penguasa dan penguasaha terdapat perempuan bagi yang menyukainya seperti itu. Paku Buwono X misalnya, memiliki 40 selir yang memberinya 64 anak. Fakta ini, seakan menobatkan PB X sebagai pemegang rekor selir terbanyak di jamannya. HB II memiliki 4 permaisuri dan 26 selir yang memberikan 80 orang keturunan. Rajaraja lainnya, PB XII memiliki enam selir tetapi tidak berpermaisuri, sedangkan HB IX memiliki 5 isteri tetapi tidak berselir. Jika kita jadi PB X maupun HB II atau bahkan Ahmad Fathonah, belum tentu kita tidak melakukan yang telah dilakoninya. Tetapi banyak juga penguasa dan pengusaha yang hidupnya lazim tanpa poligami dan tidak seperti itu. Selir atau nama lain serupa istri gelap, istri nikah siri, ia tetap bernama poligami yang disinonimkan sebagai istri tidak resmi. Label tak resmi ini ternyata menjadikan selir sebagai suatu unsur yang marjinal. Selir tak sama dengan Wanita Idaman Lainnya (WIL), tidak sesederhana yang dibayangkan, dan bukan sembarang perempuan bisa meraih “kedudukan” ini. Selir tak sekadar simbolisme seksual yang sempit, namun juga makna sosial politik yang tidak kecil. Seperti sebuah nama Vitalia yang dalam bahasa Italia berarti memang seharusnya, begitukah?

SETETES Pada suatu hari ada seorang anak yang dari pagi mondar-mandir di depan rumahnya, ternyata anak itu mengunggu penjual es cendol. Saat tukang es cendol datang si anak lekas berlari menghampiri si tukang cendol, anak itupun bertanya. Anak : Mang...!!! Es cendol segelas berapa? Tukang Cendol: Rp. 1500, dik! Anak : Kalau setetes? Tukang Cendol : Kalo setetes sih gratisan, dik. Anak : kalo gitu tolong gelas saya ditetesin es cendol sampai penuh mang Tukang Cendol: Haduh...!?

Cak Matrawi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.