e Paper Koran Madura 11 Juli 2013

Page 1

1

KAMIS 11 JULI 2013 NO.0157 | TAHUN II Koran Madura

KAMIS

Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

11 JULI 2013

g PAMANGGHI

Jadwal

Telmi

1434 H Maghrib

Isya

Imsak

Subuh

17:28

18:43

04:12

04:22

Oleh : Carrol Aji

Kolumnis, tinggal di Jakarta

T

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

MH. Said Abdullah Calon Wakil Gubernur Reng Madura

KASUS HAMBALANG

KPK Periksa Panitia Kongres Demokrat JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Panitia Pelaksana Kongres Partai Demokrat, Didik Mukrianto terkait kasus dugaan penerimaan hadiah terkait proyek Hambalang. Usai diperiksa selama enam jam, Didik membantah aliran dana siluman termasuk aliran dana badan usaha milik negara (BUMN) untuk pemenangan Anas Urbaningrum. “Enggak ada aliran dana dari mana pun kecuali dari DPP Demokrat,” di ujar Didik di Gedung KPK Jakarta, Rabu, (10/7). Didik Mukrianto yang tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 10.30 WIB dengan mengenakan batik hitam langsung dikerubuti wartawan. “Dalam pemeriksaan, saya diminta keterangan terkait kronologis dan pelaksanaan kongres,” jelas dia usai diperiksa KPK. Penyidik mencecarnya dalam kapasitasnya sebagai ketua Panitia Kongres Partai Demokrat kala itu. “Saya jelaskan detail pelaksanaan kongres dan penyidik mempertanyakan kepada saya hanya terkait substansi pelaksaan kongres. Tidak ada BERITA yang lain,” ujarnya. TERKAIT Penyidik juga menanyakan soal aliran Halaman 12 dana di Kongres. Dia menegaskan aliran dana di Kongres hanya ada digunakan untuk seluruh pembiayaan penyelenggaraan Kongres. “Di kongres PD, saya selaku ketua panitia, dalam kesempatan kali ini menyampaikan, kita tidak menerima dana dari manapun kecuali dari DPP PD karena kongres kedua Demokrat ini merupakan forum tertinggi dari pengambilan keputusan Demokrat dan itu sudah direncanakan jauh-jauh hari,” paparnya. Didik diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan kasus dugaan penerimaan gratifikasi terkait proyek Hambalang yang menjerat Anas. “Diperiksa sebagai saksi bagi tersangka AU (Anas Urbaningrum),” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di Jakarta, Rabu, (10/7). Selain Didik, kata Priharsa, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan empat orang terkait kasus proyek pembangunan sport center Hambalang. Adapun mereka yang dipanggil adalah Yudi Wahyono, Dodi Satriawan, Lerman Simbolon, dan Masyud Dohim. Mereka akan diperiksa sebagai saksi dugaan korupsi dalam proyek Rp 2,5 T tersebut. (gam)

ant/fanny octavianus

BUKA BERSAMA DI ISTIQLAL. Umat muslim berbuka puasa bersama di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Selama Ramadhan, Masjid Istiqlal menyediakan tiga ribu nasi bungkus dan takjil untuk buka puasa bersama.

KPK Sampaikan Progress Report Kasus Century JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya memenuhi undangan rapat Tim Pengawas (Timwas) Century DPR setelah dua kali mangkir dari panggilan Timwas Century. Menurut Ketua KPK Abraham Samad, kedatangan KPK untuk menyampaikan progress report penanganan kasus Century yang telah dilakukan lembaga antirasuah belakangan ini. Misalnya, soal hasil penggeledaaan KPK di BI baru-baru ini. Termasuk hasil pemeriksaan terhadap mantan Menkeu Sri Mulyani di AS beberapa waktu lalu. Namun tidak banyak informasi penting yang diperoleh karena KPK tidak menyampaikan secara detail. “Makro boleh lah, keseluruhan,” ujar Samad di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7). Putra Makasar datang hanya didampingi Wakilnya Zulkarnaen. Abraham menjelaskan, ketidakhadirannya dalam 2 kali undangan timwas Century sebelumnya karena berbenturan dengan kegiatan lain. “Kalau kemarin tidak bisa penuhi undangan timwas, karena kebetulan waktunya bersamaan dengan kegiatan di luar daerah yang jadwalnya sudah dibuat jauh-jauh hari,” jelas dia. Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung Wibowo mengaku rapat dengan pimpinan KPK dilakukan secara tertutup agar KPK leluasa menjelaskan progress report penanganan kasus Century ini. “Ya, rapat kali ini memang akan kita lakukan secara tertutup, agar KPK tidak ada beban untuk menjelaskan penanganan dan persoalan yang dihadapi dalam upaya penuntasan kasus Century secara hukum. Tetapi setelah itu tentu akan ada penjelasannya,” katanya.

Yang jelas kata dia, ada dua nama dari jajaran Bank Indonesia yang sudah menjadi tersangka atas kasus korupsi. Keduanya menjadi tersangka bukan dari gratifikasi tapi kasus korupsi. Namun, Pramono, siapa nama-nama itu tak bisa ia beritahukan. Politisi PDI Perjuangan ini meminta media menanyakan langsung kepada KPK. “Intinya kami mendapat banyak keterangan surprise yang selama ini tertutup. Kami mendukung sepenuhnya langkah KPK. Soal dua nama itu tanyakan pada KPK saja,” tutup Pramono.

perkembangan kasus tersebut dalam enam pekan terakhir. “Sudah banyak kejadian-kejadian penting. Selain mereka melaporkan sampai di mana kasus ini (dalam rapat) karena sudah terlalu lama. Adakah sesuatu yang baru yang membuat kita optimistis ini bisa selesai secepatnya,” ujar Fahri di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7). Menurut Fahri, usia kasus hampir lima tahun. Usia penyelidikan pun hampir empat tahun. Meski demikian, Fahri menilai tersangkanya tak jelas. “Progres

Berlarut-larut Sementara itu, anggota Timwas Century Fahri Hamzah menganggap penanganan Kasus Century terlalu berlarutlarut. Menurutnya, tak ada yang tahu

kasus ini apa? Kalau KPK merasa tidak sanggup, bilang saja tidak sanggup. Karena konstruksi sudah jelas, hasil angket jelas, apa penjelasannya?” tambah Fahri. (gam/abd)

PERJALANAN SPIRITUAL KORAN MADURA MENYAMBUT RAMADHAN (6)

Semesta Tarawih dan Religiusitas Hari-Hari Malam pertama tarawih, ratusan ribu umat muslim se-dunia memenuhi Masjidil Haram. Sebagian besar mereka berhidung mancung. Selebihnya dari Asia dan lainnya dari bangsa berkulit hitam. Mereka merindukan Ramadhan di Makkah antara lain karena tarawih yang berbeda dilihat dari lamanya mendirikan shalat. Berikut Abrari Alzael menulis dari Masjidil Haram, Makkah. Di Indonesia khususnya Madura, tarawih difavoritkan bila bersistem patas, cepat dan terbatas. Sebaliknya, tarawih yang agak lelet memiliki sedikit penggemar. Namun di Makkah, memberikan kenyataan terbalik, lelet dan favorit. Menghitung lama tarawih di Masjidil Haram dalam 1 rakaat memerlukan waktu 6 menit. Tarawih dilakukan dalam 20 rakaat. Ini belum termasuk shalat witir 3 rakaat dan do`a qunut yang sangat pan-

jang. Tarawih pertama memerlukan waktu 2 jam 18 menit termasuk witir di dalamnya. Dibanding tarawih di tanah air yang rata-rata hanya 30 menit, tarawih di Makkah lebih lama 108 menit. Memang mele-

lahkan tetapi rasa itu terlampaui keinginan dan kekhusukan yang matang dari orang yang beriman dan ikhlas menjalani. Begitu tarawih bubrah, jama`ah berhambur ke jalan raya. Jalan-jalan yang

mengelilingi Masjidil Haram dipenuhi massa yang hendak ke kediamannya masingmasing. Kendaraan tidak bisa bergerak karena ratusan ribu warga memadati jalan. Semoga ini perbuatan yang tidak mengganggu agar keutamaan semesta tarawih tidak berkurang, karena sopir merasa terganggu. Di Ramadhan ini, pendatang menghabiskan waktunya di Masjidil Haram. Mereka datang menjelang Dhuhur hingga usai shalat Asar berjama`ah. Lalu mendekati saat berbuka puasa, mereka pulang dan kembali lagi untuk Maghrib berjama`ah hingga shalat tarawih selesai. Itulah rutinitas dalam religiusitas hari-hari para jama`ah yang datang secara musiman. Lalu apakah musiman atau muqimin akan seheroik bershaleh ritual dan sosial seperti di bulan Ramadhan pada akhirnya? Hanya mereka dan tuhan yang tahu. (bersambung)

elmi adalah sebuah kosa kata gaul yang sering dipakai di kalangan anak muda. Kepanjangan dari telat mikir alias lelet. Ketika seseorang terlambat merespon, oleh temannya dia dibilang telmi. Atau dalam sebuah perkumpulan, ada seseorang yang melucu. Semua orang tertawa. Tiba-tiba ada satu orang yang baru tertawa setelah semua yang lain diam. Orang yang baru tertawa itu disebut telmi. Kosa kata ini belum baku. Paling tidak belum terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi paling baru. Meski begitu, penggunaannya sudah sangat akrab di telinga anak muda. Anak-anak gaul. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pekan lalu baru meluncurkan fan page Facebook. Peluncuran ini dilakukan pada akhir pekan di Istana Bogor. Peluncurannya pun menjadi berita luas media massa. Sebab, seperti biasa, media massa diajak untuk menyaksikan SBY bersama keluarganya (istri, kedua anak, dan menantu) meluncurkan hal-hal seperti itu. Peluncuran fanpage ini melengkapi eksistensi SBY di media sosial. Sebelumnya, SBY juga meluncurkan akun twitternya dari Istana Cipanas. Ketika diluncurkan, followersnya langsung membeludak. Dengan Tetapi tampil di peluncuran media sofanpage sial, SBY pun Focebook terkesan seini terkesan makin semakterlambat in gaul. Saking gaulnya, setelah peluncuran akun twitter itu, ada orang yang iseng melempar foto SBY yang mengenakan jas dengan rambut dicat kuning keemasan dengan sisir ala anak punk plus anting di kedua telinganya ke media sosial. Tetapi peluncuran fanpage Focebook ini terkesan terlambat. Ketika banyak orang sudah bergeser ke media sosial lainnya, yang lebih baru, SBY baru terjun ke Facebook. Padahal anak-anak gaul sudah merambah tagged dan masih banyak media sosial generasi paling baru. Kelambatan seperti ini sudah menjadi karakter kepemimpinan SBY. SBY dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat ragu. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan karena enggan mengambil risiko. Bahkan untuk kasus-kasus tertentu bisa dibilang tidak peduli. Tetapi untuk urusan-urusan tertentu, SBY sangat sigap. Sebagai contoh, ketika Indonesia terutama wilayah Kalimantan mengimpor asap ke Singapura dan Malaysia beberapa pekan lalu, SBY dengan cepat dan cekatan meminta maaf ke dua negara tersebut. Coba bandingkan sikap SBY ketika puluhan orang karyawan PT Freeport terkubur di bahwa lubang tambang yang runtuh pada 14 Mei 2013 silam. SBY tidak langsung berkomentar. Kata-kata seadanya pun baru muncul setelah puluhan orang tewas. Sikap ini jauh panggang dari api bila dibandingkan dengan Presiden Cile Sebastian Pinera yang memimpin langsung operasi penyelamatan warganya yang terjebak di bawah lubang tambang negara itu selama tiga bulan sejak Agustus 2010. Dia langsung memerintahkan operasi penyelamatan. Mengerahkan segala macam teknologi untuk menyelamatkan mereka yang berada di kedalaman 200 meter di bawah tanah. Dana negara sebesar 20 juta dolar Amerika Serikat pun dikucurkan untuk operasi tersebut. Dia pun dielu-elukan oleh masyarakat dunia sebagai pemimpin yang hebat dan agung. Lalu SBY? Jauh panggang dari api. Dia memang sedang berupaya menjadi pemimpin dunia, tetapi hanya dengan membuka jaringan sosial dan mejeng di sana. Meskipun ini sudah sangat terlambat. Tetapi tidak apaapa. Biar terlambat yang penting gaul.=

Kuat “Ustad, berhubungan suami istri siang hari apa benar membatalkan puasa?” tanya Matrawi. “Iya,” jawab Ustad singkat. “Ustad, boleh ngak kalau untuk berbuka membatalkan puasa dengan hubungan suami istri?” tanya Matrawi, lagi. “Bisa. Asal kuat dan tahan bau mulut,” jawab Ustad, sambil geleng-geleng kepala menghadapi pertanyaan aneh santri Matrawi.

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.