1
RABU 11 DESEMBER 2013 NO.0258 | TAHUN II Koran Madura
RABU
11 DESEMBER 2013
PEMILU 2014
KPU Rancang Pemungutan Suara di LN Lebih Dulu JAKARTAKomisi Pemilihan Umum merencanakan pemungutan suara di luar negeri akan dilaksanakan pada 30 Maret-6 April 2014 mendahului pemilu di dalam negeri pada 9 April 2014. Rencana tersebut telah diajukan dalam rancangan peraturan KPU tentang pedoman teknis pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara WNI di luar negeri yang diujipublikkan di Jakarta, Selasa.
ant/ andreas fitri atmoko
DEMONSTRASI HARI HAM YOGYAKARTA. Sejumlah masa yang tergabung dalam Liga Forum Study Yogyakarta (LFSY) melakukan aksi demonstrasi memperingati hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia di Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Selasa (10/12). Dalam aksinya mereka menolak diskriminasi terhadap kaum minoritas dan menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.
KECELAKAAN KRL
Investigasi Harus Dipercepat JAKARTA- Anggota DPR Saleh Husein meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi mempercepat proses investigasi untuk mengungkap kecelakaan KRL Commuter Line dengan truk tangki bermuatan bahan bakar minyak di Bintaro, Jakarta, Senin (9/12). “KNKT perlu mempercepat proses investigasi karena publik ingin tahu kronologi kejadian sebenarnya,” kata anggota Komisi V DPR Saleh Husein di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa. Menurut Saleh, aturan KNKT proses investigasi memang cukup lama, sekitar tiga hingga enam bulan, tapi Komisi V DPR RI meminta agar KNKT bisa menyampaikan hasil investigasinya dalam waktu satu bulan. Meskipun dikerjakan dalam waktu cepat, kata dia, Komisi V DPR RI berharap hasil investigasi itu tetap cermat dan tidak ceroboh dalam menetapkan kesimpulan. Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan ke lokasi kecalakaan KRL di Bintaro, Jakarta, pada Senin sore. Pada kunjungan ke lokasi tersebut, anggota Komisi V DPR RI melihat petugas menyemprotkan zat kimia untuk meredam kemunginan terjadinya kebakaran susulan pada saat alat berat PT KAI mulai mengangkat bangkai truk dan gerbong yang hangus terbakar. (ant/riz/beth)
Boediono Kian Genting Surat Timwas Sudah Sampai di Istana JAKARTA-Wakil Presiden (Wapres) Boediono secara tegas menolak panggilan Tim Pengawas (Timwas) Century DPR. Namun penolakan mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini tidak menyurutkan niat DPR untuk memanggilnya. Bahkan, surat pemanggilan Boediono sudah sampai di Istana. “Saya barusan mendapat konfirmasi dari Wakil Ketua DPR Pramono Anung, bahwa surat undangan kepada Boediono sudah beliau tanda tangani Senin (9/12),” ujar Anggota Timwas Century, Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (10/12). Sebelumnya, Timwas Bank Century DPR menggelar rapat internal soal rencana pemanggilan Boediono dalam kapasitas sebagai mantan Gubernur BI. Dari sembilan fraksi, hanya Fraksi Partai Demokrat DPR yang belum sepakat memanggil kembali Boediono. Nama Boediono disebut-sebut terlibat dalam kasus bailout Bank Century. Kasus yang merugikan negara sebesar Rp 6,7 triliun. Menurut Bambang, pemanggilan dilakukan untuk mengklarifikasi pernyataan Boediono setelah menjalani pemeriksaan oleh KPK beberapa waktu lalu. Dia membantah, jika pemanggilan ini untuk menginter-
vensi penegakan hukum yang sedang berjalan di KPK. Bahkan politisi Golkar ini sudah memastikan bahwa Surat tersebut sudah sampai ke Istana Wakil Presiden dimana Boediono berkantor. “Surat pemanggilan DPR sudah di terima
staff Wapres jam 9.00 tadi pagi (hari ini-red),” tandasnya. Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat M Ikhsan Modjo menyebut pemanggilan Boediono adalah keinginan Timwas Century. Namun, anggota Komisi III ini menilai pernyataan Jubir Partai Demokrat itu terkesan asal dalam mengemukakan argumen. Ikhsan juga dinilai tidak benar-benar paham politik. Bambang juga menolak membandingkan kasus Century dengan kasus BLBI dan Lapindo yang sudah diputus secara hukum (inkrah) hing-
ga tingkat Mahkamah Agung. Kasus Century, tambah Bamsoet, hingga kini masih ditangani secara politik di DPR dan secara hukum di KPK, Kejaksaan serta Kepolisian. Secara terpisah, PDI Perjuangan mendukung terus penuntasaan kasus Bailout Century yang kini tengah membidik Boediono yang di duga terkait dengan pengucuran dana ke Bank Century yang mencapai Rp 6,7 Triliun. “Sikap kami akan tegas menyatakan untuk memberikan kebenaran ke publik. Di Timwas Century DPR, kami tetap pada sikap, masalah Century ini harus tuntas,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Puan Maharani di Jakarta, Selasa (10/12). Sementara itu, terkait Perppu Mahkamah Konstitusi, Puan mengatakan fraksi PDI P di DPR menolak dengan tegas,peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukan Presiden SBY pasca penangkapan mantan Ketua MK Akil Mochtar oleh KPK. “Kami menolak karena kami merasa tak ada urgensinya Perppu itu dikeluarkan,” tegasnya. Salah satu contoh tak ada urgensi dikeluarkannya Perppu, kata Puan, adalah soal jumlah hakim MK yang berkurang satu menjadi delapan hakim setelah Akil dipecat. Menurut Puan, kondisi demikian belumlah kondisi darurat karena terbukti lembaga MK masih bisa beroperasi. “Intinya kami menolak kebijakan yang kami anggap tak perlu. Posisi dan sikap kami di parlemen terkait masalah itu sudah tegas,” pungkasnya. (gam)
Berdasarkan rancangan itu penghitungan suara di luar negeri akan dilaksanakan berbarengan dengan pemungutan suara dan penghitungan suara di dalam negeri yaitu pada 9 April 2014. Anggota Komisoner KPU Hadar Gumay saat uji publik tersebut mengatakan pihaknya memberikan waktu yang lebih longgar agar partisipasi WNI di luar negeri lebih tinggi. “Argumennya, kami ingin memberikan kesempatan lebih longgar agar partisipasi lebih tinggi, partisipasi di luar negeri hanya 23 persen,” katanya. Ia menambahkan, “Kalau mengikuti jadwal di Indonesia yang saat
pemilu diliburkan, di luar negeri itu tidak libur. Jadi kami padatkan, di weekend (hari libur akhir pekan). Di negara - negara lain, masa liburnya beda-beda, ada Minggu, Sabtu atau Jumat. Kami ingin memberikan ruang mereka kira-kira yang pas kapan.” Menurut dia, dalam pengumpulan informasi yang diperoleh dari Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), sebagaian besar WNI di luar negeri ingin memilih pada 6 April 2014. “Sementara di Hong Kong mereka ingin duluan pada 30 Maret 2014 karena diperkirakan April masa angin topan. Di Bangkok memilih 5 April,” katanya. Menurut Hadar, pemilu yang diselenggarakan lebih dulu tersebut tidak melanggar UU no 8 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD. Hal itu sesuai dengan pasal 4 ayat empat yang menyatakan pemungutan suara di luar negeri dapat dilaksanakan bersamaan atau sebelum pemungutan suara. “Jadi dasar hukumnya tegas sudah ada,” katanya. Hadar menepis kekhawatiran terjadinya penyalahgunaan kesempatan terkait pemilu di luar negeri yang lebih dulu. “Karena kami kan ada prosedur yang harus dilalui, dan tentu ini meminimalkan penyalahgunaan tersebut,” katanya. Ia menegaskan, KPU ingin mendorong warga negara untuk berpartisipasi dalam pemilu, sehingga meningkatkan kualitas pemilu dari tahun sebelumnya. (ant/beth)
Tak Akan Beli Setriker Baru Berita di hal 8
KECELAKAAN KA
Keluarga Korban Tunggu Penjelasan Pertamina TANGERANG- Keluarga korban kecelakaan kereta api (KA) di Bintaro, menunggu penjelasan resmi dari Pertamina dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). “Kami masih menunggu etika baik penjelasan dari Pertamina dan PT KAI terkait insiden ini meski kami sudah menerimanya dengan ikhlas,” kata Lus Kesaulya, adik ipar dari korban bernama Rosa Elisabeth Kesaulya (73 tahun) ditemui di kediaman duka Jalan Camar X Blok AJ No.2 Bintaro Sektor 3, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa. Ia mengatakan, keluarga ingin mengetahui penjelasan kedua pihak terkait tanggung jawab dan proses kelanjutan dari insiden ini. Sebab, peristiwa kecelakaan kereta ini karena adanya kesalahan
dari kecerobohan sopir truk tangki BBM menerobos palang pintu. Pihak keluarga baru menerima kedatangan dari pihak Jasa Raharja yang akan memberikan bantuan. Namun, bukan bantuan semata yang menjadi perhatian saat ini tetapi pelayanan untuk kedepannya. “Jangan sampai kejadian ini kemudian terjadi lagi. Sebab, jika sudah terjadi dan ada korban, sulit mengembalikannya dan tidak bisa saling menyalahkan,” katanya. Cella Corputty, selaku keponakan korban, berharap agar proses penyelidikan oleh kepolisian dapat segera tuntas dan diketahui penyebab dari kecelakaan tersebut. Selain itu, dirinya pun meminta agar jenazah korban dapat segera diberikan kepada keluarga agar segera diurus untuk pemakaman. (ant/ir/ beth)
Pagar Burhan baru pertama kali memakai ponsel. Ketika pulsa habis dia membeli voucer. Lalu dengan berlagak pengalaman langsung pulang. Sampai di rumah, kebingungan. Berkali-kali tapi tak bisa terisi pulsa ponselnya. Kesal Burhan kembali ke tempat penjual. “Bapak tekan bintang, lalu tekan pagar diikuti kode,” jelas penjual. “Mas, gimana mau nekan bintang yang jauh. Kalau pagar sudah saya tekan. Bahkan sampai saya tendang hingga roboh.” “Lho, pagar apa pak?” tanya penjual bingung. “Pagar rumah saya tekan, saya tendang tapi pulsa tak bisa masuk,” tegas Burhan semangat. Penjual: ??? Cak Munali