RABU
1
KORAN MADURA
12 NOVEMBER 2014 | No. 0483 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
RABU 12 NOVEMBER 2014 |0328-6770024 No. 0483 | TAHUN III www.koranmadura.com
Sebaiknya Kita Keluar dari
KELOMPOK G20 JAKARTA-Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku lebih senang bila Indonesia keluar dari Kelompok G20. Keberadaan Indonesia dalam kelompok tersebut dipandang tidak memiliki manfaat signifikan buat Indonesai. Bahkan menurutnya, hanya membuat Indonesia kehilangan pendapatan 14 persen dari total impor tuna yang mencapai 700 juta dollar AS per tahun. Ia mengemukakan bahwa aturan yang merugikan antara lain adalah beban impor tarif beragam komoditas ekspor Indonesia seperti tuna dan udang, padahal portofolio RI untuk komoditas tersebut bisa mencapai ratusan juta dolar AS. Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan, Indonesia di G20 bukanlah negara yang berperan besar dalam pengambil keputusan dalam perhimpunan negara-negara di tingkat global tersebut. “Kita di G20 juga tidak bisa ambil keputusan. Kita bukan G-8, kita hanya penggembira,” ucapnya. Ia juga tidak yakin bahwa dari sekitar 1.200 kapal eks-asing yang memiliki izin beroperasi di kawasan perairan Indonesia, tidak semuanya melaporkan atau mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan-pelabuhan di Nusantara. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, hanya di Indonesia masih ada kapal asing yang diperbolehkan
untuk menangkap di kawasan perairan yang sebenarnya milik Republik Indonesia. “Hanya di kita masih boleh kapal asing boleh tangkap,” kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (7/11). Menurut Susi, di dunia internasional saat ini Indonesia merupakan satusatunya negara tujuan penangkapan ikan karena negara lain di tingkat global tidak ada lagi yang membolehkan kapal asing menangkap di kawasan perairan mereka. Menteri Kelautan dan Perikanan mencontohkan, Australia pada tahun 2009 telah mengeluarkan kebijakan untuk menutup sebanyak 70 persen “coral barrier reef”. Hal itu, ujar dia, merupakan hal yang penting antara lain untuk keberlanjutan pengelolaan sumber daya ikan sehingga stok ikan nasional secara lestari untuk masa mendatang. “Kita ingin menjadi tuan rumah dan berdaulat di negeri sendiri,” kata Susi Pudjiastuti dalam acara dialog Menteri Kelautan dan Perikanan dengan pelaku usaha di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa. Menurut Susi, dirinya telah meminta kepada Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP untuk menyurati sejumlah instansi untuk meminta keluar dari G-20 untuk sektor perikanan, ternyata aturannya merugikan Indonesia. =ANT/RAZI
KPK Periksa ri Mantan Mente an an ut eh K Nasional hal 3