1
JUMAT 13 DESEMBER 2013 NO.0260 | TAHUN II Koran Madura
JUMAT
13 DESEMBER 2013
g PAMANGGHI
Tragedi Oleh : Abrari Alzael
Wartawan senior di Madura
TANGGAL 19 Oktober 1987 silam, jam 06.45 terjadi kecelakaan. Kereta api jurusan Tanah Abang - Rangkasbitung tabrakan di Bintaro, Jakarta. Sedikitnya, 156 meninggal karena gerbong maut ini dan sekitar 300 orang lainnya terluka. Selepas musibah itu, Iwan Fals bernyanyi, “...Aku dengar jerit dari Bintaro, satu lagi catatan sejarah, airmata…” Tak ada satupun yang menghendaki musibah. Tetapi tuhan tidak terlalu teknis. Kecelakaan satu hal dan pembiaran atas berulangnya musibah menjadi hal yang berbeda. Inilah yang terjadi di republik ini. Kejadian ini semakin membernarkan pemahaman warga bahwa kehidupan (dan juga kematian) tak lebih sebagai pengulangan sebagaimana korupsi. Tragedi itu sebenarnya bukan hanya terjadinya kecelakaan kereta dan sejenisnya. Namun tragedi terbesar itu sebenarnya adalah tidak adanya kehendak bangsa untuk berubah Kecelakaan menjadi lebih baik, satu hal dan inilah masalah pembiaran atas yang sebenarnya. berulangnya Dalam konteks musibah perkeretaapian, menjadi hal yang ada 10 negara yang dianggap terbaik. berbeda Di Korea Selatan misalnya, selain mampu melayani 7 juta dalam sehari, sistem kereta di Korea Selatan dilengkapi dengan teknologi canggih dan fasilitas lengkap untuk menjamin kenyamanan para penumpang. Kemudian di Hongkong, di mana layanan kereta api mendapat banyak pujian baik dari warga lokal maupun wisatawan mancanegara. Stasiun-stasiun di Hongkong terkenal amat bersih dan memiliki petunjuk arah dan tujuan yang jelas. Pelat petunjuk dalam huruf Braille juga terpasang di stasiun guna mempermudah perjalanan para penyandang cacat. Terlebih, kereta di Hong Kong murah, efisien, dan tersedia setiap selang waktu beberapa menit saja. Lalu di Taiwan yang memiliki reputasi yang baik dalam hal sistem transportasi berbasis rel. Kereta di Taipei terasa nyaman dengan lantai super bersih dan suhu udara yang menyesuaikan dengan kondisi di luar. Antrian panjang jarang terlihat di stasiun mengingat kereta datang secara teratur sesuai jadwal. Begitu juga di Tokyo, kereta api dengan sistem rel terbaik di dunia. Meski memiliki jalur rel terumit di dunia, kereta di Jepang jarang sekali mengalami keterlambatan. Sebab terlambat 5 menit saja bisa menyebabkan kepala stasiun di Tokyo minta maaf kepada para penumpang. Jika kereta terlambat sampai 30 menit, beritanya menjadi headline di koran-koran Tokyo keesokan harinya. Di Indonesia, ketidaknyamanan, keterlambatan, dan ketidakamanan seakan-akan menjadi hal yang biasa. Lainnya, kereta api di Singapura, London, New York, Moskow, Montreal dan Madrid. Tak ada nama Indonesia di daftar kereta api terbaik sebagaimana juga tak ada nama Indonesia sebagai yang terbaik dalam hal lain di luar kereta. Inilah yang kadang-kadang membuat kita geregetan karena nyaris tak ada yang bisa membanggakan dari republik ini. Apalagi, setelah rilis dunia mengguratkan Indonesia sebagai negara terkorup di Asia. Tetapi sebagai anak bangsa yang wajib memiliki rasa nasionalisme tinggi, serupa apapun negeri ini harus dibela. Terutama ketika wajah negeri ini seperti cerita Si Buruk Rupa, seorang pria tua yang bernama Mike. Wajahnya yang buruk membuat semua orang takut untuk mendekatinya sehingga terasing, serupa republik ini. =
Mangga Mangga di rumah kakek Matrawi berbuah lebat. Tergiur, Matrawi kecil diamdiam mengambil batu kecil lalu melempar buah mangga di atas pohon. Sial sang kaket memergokinya. “Jangan dilempar Wi, nanti batunya terkena orang,” tegur sang kakek. Bergegas Matrawi mengambil galah. Lagi si kakek menegor. “Jangan pakai galah, nanti bisa banyak benalu. “ Penasaran Matrawi mencoba memanjat mangga. Masih juga ditegor. “Jatuh Wi,” kata si kakek mengingatkan. Kesal Matrawi ke belakang lalu kembali mendekati pohon. “Eh eh untuk apa kamu bawa kampak,” tutur si kakek panik. “Saya tebang kek, untuk ambil buahnya. Lha lempar ngak boleh, pakai galah dilarang, naik tak diizinkan,” cetus Matrawi kecil kesal.
Cak Munali
ant/wahyu putro a
PEMERIKSAAN KETUA MK. Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva bergegas meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (12/12). Hamdan enggan memberikan keterangan kepada wartawan usai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Mantan Ketua MK Akil Mochtar terkait kasus dugaan suap penanganan sengketa pemilukada di lingkungan MK.
Babak Baru Konflik Internal PKS
Neymar
Ngamuk Berita di hal 8
Anis Matta Minta LHI Minta Maaf Kepada Publik
JAKARTA-Pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta yang mengimbau kadernya meminta maaf kepada publik tanpa menyebut nama mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang sudah menjadi terpidana kasus impor daging sapi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat aneh. Ini pertanda babak baru konflik internal PKS. “Perang statemen antara Anis Matta dan keluarga LHI member pesan ke public bahwa partai ini sudah tidak harmonis lagi. Ada rivalitas antara kader PKS,” ujar aktivis Fadjroel Rachma melalui akun twitternya @FadjroelRachman Kamis (12/12). Menurutnya, dengan adanya protes dari keluarga LHI atas pernyataan tersebut, maka makin terang bagi publik bahwa terjadi konflik internal yang tajam di dalam tubuh PKS.
Sementara itu keluarga LHI menyatakan keberatan atas pernyataan Presiden PKS Anis Matta yang menyerukan agar seluruh kader PKS meminta maaf kepada publik terkait berbagai kasus yang saat ini membelit kader partai tersebut. “Saya keluarga keberatan dengan pernyataan Anis Matta. Buat kami, kurang etis sebelum vonis menyampaikan pernyataan seperti itu,” kata adik Luthfi, Faisal Hasan Ishaaq, saat hendak menjenguk Luthfi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (12/12). Dia keberatan karena Anis seolah-olah sudah mengakui Luthfi bersalah. Padahal, ketika itu majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta belum menjatuhkan vonis. “Saya dengar juga di media dikatakan korupsi bukan program partai kami, mana ada partai yang punya program korupsi? Kalau sudah divonis enggak masalah, tapi kan belum,” katanya. Faisal lantas menuding Anis tengah mencari popularitas dengan menyatakan demikian. “Kami cinta PKS, partai bagus, bersih. Hanya keluarga kami yang sudah lama, sikap Anis Matta anomali. Karena dia
sudah tahu vonis dan menyatakan seolah-olah, enggak tahu apa yang dikejar, popularitas?” ucapnya. Saat seminar Peran Partai Politik dalam Mendukung Keamanan dan Ketertiban Pemilu 2014 di Jakarta, 5 Desember 2013, Anis menyerukan seluruh kader PKS agar meminta maaf kepada publik terkait kasus yang saat ini melilit kader PKS. Anis mengaku, masalah yang membelit kadernya sempat membuat citra partainya turun. Namun, menurut dia, setelah melakukan kunjungan ke 33 provinsi, dia yakin kepercayaan masyarakat akan PKS perlahan-lahan kembali. Ketika Anis menyampaikan demikian, Luthfi belum divonis. Majelis hakim Tipikor menjatuhkan vonis 16 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider kurungan 1 tahun penjara kepada Luthfi, 9 Desember 2013. Luthfi divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait kuota impor daging sapi. Hakim juga memutuskan agar aset Luthfi, seperti rumah, lahan, mobil, dan uang tunai, disita negara karena dianggap berasal dari tindak pidana korupsi. (gam/aji)
SKANDAL SUAP
Kasus Dada Rosada Akan Segera Disidangkan JAKARTA- Berkas kasus mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada dan mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswadi yang menjadi tersangka kasus suap hakim Setyabudi Tejocahyono segera disidangkan setelah dinyatakan lengkap atau P21. Menyusul hal tersebut, keduanya dipindah ke Lapas Sukamiskin, Jawa Barat dari Rumah Tahanan Cipinang Jakarta Timur. “Hari ini tersangka DR (Dada Rosada) dan ES (Edi Siswadi) msuk dalam tahap P21. Setelah proses ini selesai maka rencananya akan dibawa ke Sukamiskin. Artinya dalam waktu maksimal 14 hari kerja, berkas akan diberikan ke Tipikor Bandung,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis. Sementara itu kuasa hukum Dada Rosada, Abidin mengatakan Dada akan mendekam di Lapas Sukamiskin dalam waktu
dua puluh hari ke depan. “Sekarang sudah dalam perjalanan. Iya karena dekat dengan keluarga. Bukti-bukti kan juga ada di Bandung,” jelasnya.
Menurut Abidin, Dada sudah siap menjalani persidangan. Dalam kasus ini pelaku yang terlibat pun sudah tampak jelas sehingga Dada hanya akan
menjalani persidangan yang normatif. “Pak Dada akan mengikuti proses yang normatif saja, beliau siap. Kan (pelaku-pelaku-
nya) sudah tampak jelas yaitu diterapkan yaitu pasal 55 (turut serta),” kata Abidin. “Mereka (hakim) minta ke Pak Toto. Permintaan ke Pak Toto, lalu disampaikan ke Pak Dada. Pak Dada sampaikan ke Herry (Mantan kepala DPKAD Pemkot Bandung Herry Nurhayat). Kemudian dilaksanakan oleh Toto,” jelas Abidin. Kasus suap pengurusan korupsi bansos Bandung terungkap saat KPK melakukan tangkap tangan hakim Setyabudi Tejocahyono beserta pegawai Pemerintah Kota Bandung. KPK menetapkan Dada sebagai tersangka pada 19 Agustus lalu bersama mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung Edi Siswandi. Dada diduga bersama-sama menyuap hakim Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono terkait penanganan perkara korupsi bansos Bandung. (ant/mon/ beth)