1
KAMIS 14 NOVEMBER 2013 NO.0239 | TAHUN II Koran Madura
KAMIS
14 NOVEMBER 2013
KASUS BANK CENTURY
KPK Kembali Memanggil Raden Pardede JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melanjutkan penyidikan kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Kali ini, yang diperiksa adalah mantan Sekretaris Komite Stabilisasi Sistem Keuangan (KKSK) , Raden Pardede. Raden yang sudah berkali-kali diperiksa dalam perkara ini pun mengaku, diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris KSSK. Dia pun menduga bakal ditanyai dalam kapasitas tersebut. “Saya datang mengenai KSSK lah,” jelasnya.
ant/jessica helena wuysang
PENYITAAN RUMAH AKIL MOCHTAR. Dua penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama pekerja memasang plang pengumuman sita bangunan dan tanah rumah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar di Jalan Karya Baru, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kalbar, Rabu (13/11). KPK resmi menyita dua rumah beserta tanah milik Akil Mochtar yang beralamat di Jalan Karya Baru, Pontianak. Penyitaan tersebut dilakukan atas perkara tindak pidana pencucian uang. Insert: Selain menyita dua rumah beserta tanah milik Akil Mochtar di Jalan Karya Baru, Pontianak, pihaknya juga menyita satu unit mobil Toyota Fortuner nopol KB 988 TY milik Rita Ratu Akil Mochtar.
Century sudah 75 persen. Kalau di sidang enggak tahu, kalau ditahan pasti tahun ini
Abraham Samad Juru Bicara KPK
Anas Tukang Fitnah Versi Sekutu SBY JAKARTA-Para pembela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baik di lingkaran Istana maupun di elite Partai Demokrat dipermalukan dengan beredarnya surat yang disebut-sebut berasal dari pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutkan adanya aliran dana dari Muhammad Nazaruddin kepada SBY pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 lalu. Loyalis-loyalis SBY itu pun menuduh Anas Urbaningrum sedang mempraktikkan taktik mengalihkan isu. Pada saat bersamaan mereka meminta Anas untuk tidak menyebarluaskan fitnah.
SKANDAL HAMBALANG
Surat Rahasia Anas Palsu JAKARTA-Pertarungan antara kubu Anas Urbaningrum dengan Partai Demokrat semakin memanas saja. Pemicunya adalah surat rahasia milik Anas Urbaningrum. Surat yang sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu berisi dukungan dari salah satu anggota KPK kepada Anas. Politisi Demokrat, Ruhut Sitompul enggan berkomentar terhadap surat rahasia milik Anas Urbaningrum tersebut. Namun, dia menyatakan bahwa surat tersebut adalah surat palsu dan bohong. “Hoax lah surat itu, kerjaan mereka (PPI) itu. Logikanya, berani sebut Hoax lah surat nama SBY, itu, kerjaan mereka (PPI) itu. masa gak nulis jati Logikanya, berani berani diri yang nulis,” sebut nama SBY, tegas Ruhut di masa gak berani Jakarta, Rabu nulis jati diri yang (13/11). nulis Menurut dia, adanya yang Ruhut Sitompul surat dianggap palsu Politisi Demokrat itu adalah upaya untuk mempolitisir kasus yang saat ini sedang dikembangkan KPK. “Ini kasus surat kok dikomentari. Kodok pun ketawa, Johan Budi SP juga ketawa ditanya gini,” celetuk dia. “Mau mempolitisir itu aja, itu kerjaan kita waktu mahasiswa itu. Malu gak ada 1 M, bilang itu duit kas organisasi. Mana ada organisasi di rumah, gak ada plang nama, itu kan rumah,” kilah dia. Bahkan Ruhut sesumbar kasus Hambalang dalam waktu dekat akan segera selesai. Dia berdalih, hari ini KPK memanggil Sutan Bhatoegana dan hari besoknya dirinya yang dipanggil KPK. “Berkas Anas ini kan mau selesai berkas dan bakal ditahan. Kalau dia (Anas) dipanggil hari Jumat bisa jadi Jumat keramat. Aku mestinya Jumat, tapi minta dipercepat dan besok,” tegasnya. (gam/abd)
Juru Bicara Kepresiden Julian Aldrin Pasha, meminta Anas Urbaningrum tidak membangun opini yang tidak sesuai dengan realita. Semua pihak diminta menyerahkan proses hukum kepada KPK. “Kalau memang ada BAP itu, kan sepenuhnya memang kewenangan dari lembaga terkait. Bukan dibangun opini atau persepsi yang sebetulnya tidak berdasarkan realita. Semuanya kan harus ada pembuktian, bukan klaim,” kata Julian di Jakarta, Rabu (13/11). Julian mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada KPK untuk menyelidiki kebenaran pernyataan pihak Anas. Menurutnya, Presiden belum tahu soal pernyataan tersebut. “Segala sesuatunya harus ada proses legal formal. Kalau kita biarkan persepsi yang kita anggap sebagai sesuatu yang benar, kan bisa repot semua nanti,” pungkas Julian. Pernyataan senada dilontarkan elite Demokrat yang juga salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat Hayono Isman secara terpisah. “Saya minta kepada Anas, hindari fitnah, hindari politisasi,” kata Hayono yang juga mantan politisi Golkar itu. Hayono menegaskan, jika me-
miliki data atau bukti, Anas seharusnya dapat menyerahkannya kepada KPK agar dapat ditindaklanjuti. Karena selama ini, Anas dianggapnya lebih sering berbicara ke media, tapi tidak menyampaikan informasi yang dimilikinya kepada KPK. “Padahal kalau
punya data serahkan saja ke KPK, biar tuntas. Buat apa disebutsebut di media, padahal ada KPK, kalau ada pelanggaran hukum, jangan ragu-ragu,” tandasnya. Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat
Sutan Bhatoegana di tempat lain enggan mengomentari masalah tersebut. Pasalnya, surat yang disebut dari pegawai KPK kepada Anas Urbaningrum itu adalah surat kaleng dan hanya untuk mengalihlkan isu belaka. “Enggaklah, itu kan mengalihkan isu aja. Jadi, kalau nama-nama petinggi itu kan seksi kalau untuk dikait-kaitkan,” kata Sutan. Dia melanjutkan, “Itu kan surat kaleng, surat gelap. Ngapain menanggapi yang gelap-gelap? Ngapain kita ngurusin yang gelap-gelap? Sedangkan yang terang-terang masih banyak urusannya.” Sebelumnya loyalis Anas menurut Ma’mun Murod yang juga juru bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), ormas bentukan Anas, KPK menyita sebuah surat saat menggeledah rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (12/11). Menurutnya, surat untuk Anas itu berasal dari seorang pegawai KPK. Isinya, kata dia, bahwa dalam BAP Nazaruddin disebut Presiden SBY menerima dana untuk kampanye 2009. Tak disebutkan dari mana aliran dana itu. Dalam surat itu, tambah Ma’mun, KPK tidak pernah menyelidiki pengakuan Nazaruddin. (gam//abd/aji)
Saat ditemui wartawan, Raden mengaku diperiksa buat tersangka BM (Budi Mulya). “Saya datang mengenai KSSK lah. (Untuk) Budi Mulya,” kata Raden di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (13/11). Sebelumnya, KPK) mengklaim akan menahan tersangka perkara dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada
tahun ini. Pasalnya, proses penyidikan kasus Century sudah 75 persen. “Century sudah 75 persen. Kalau di sidang enggak tahu, kalau ditahan pasti tahun ini,” kata Abraham Samad di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Selasa (12/11). Sampai saat ini KPK sudah menetapkan dua orang yang bisa dimintai pertanggungjawaban hukum, dalam kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik. Mereka adalah Mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Moneter dan Devisa Bank Indonesia, Budi Mulya, serta mantan Deputi Bidang V Pengawasan BI, Siti Chalimah Fadjrijah. Namun, KPK baru mengeluarkan satu Surat Perintah Dimulainya Penyidikan dalam perkara Bank Century, yakni atas inisial BM. Sementara itu, lembaga antikorupsi itu belum bisa mengusut Siti Chalimah Fadjrijah, karena menurut Ikatan Dokter Indonesia, kondisi kesehatan mantan pejabat BI itu dianggap tidak layak buat menjalani pemeriksaan. (gam)
Portugal dalam
Bahaya
KASUS P3SON
Sutan Bhatoegana Menjadi Terperiksa JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana untuk memberi keterangan sebagai saksi atas tersangka kasus Hambalang Anas Urbaningrum. Sutan tiba di Gedung KPK pukul 09.45 WIB mengenakan batik lengan pendek berwarna biru. “Saya dipanggil KPK untuk menjadi saksi tersangka Anas Urbaningrum dalam kasus Hambalang. Ya nanti apa yang mau ditanya saya enggak tahu,” kata Sutan sesaat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Rabu. Sutan mengaku tidak tahu mengapa KPK ingin menggali keterangan darinya dalam pemeriksaan perdananya ini.
Nyanyi
“Baru kali ini, ada apa dengan saya kan saya nggak tahu. Saya
nggak ngerti,” tambahnya. (ant/ mon/beth)
Burhan memiliki istri seorang penyanyi bersuara merdu dengan wajah pas-pasan. Ketertarikan pada istrinya memang diawali saat mendengar suaranya yang memang luar biasa. “Saya kadang agak terganggu ketika pulang malam melihat istri sedang tidur. Kok sepertinya jelek sekali wajah istri saya. Gimana caranya supaya saya tetap cinta dan sayang pada dia?” tanya Burhan kepada Matrawi. “Ah itu soal gampang.” “Gampang gimana?” tanya Burhan penasaran. “Begini. Saat istri ente kelihatan jelek saat tidur misalnya, cepat-cepat dibangunkan lalu disuruh nyanyi. Pasti ente cinta lagi,” jawab Matrawi sambil ngeloyor pergi. Cak Munali