Koran Madura

Page 1

1

SELASA 16 APRIL 2013 NO. 0097 | TAHUN II Koran Madura

SELASA

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

16 APRIL 2013

PEMILU 2014

g PAMANGGHI

Logistik Capai Rp 5 Triliun

Jerowan

JAKARTA-Anggaran untuk pengadaan logistik Pemilu 2014 mencapai sekitar Rp 5 triliun. Dana besar tersebut untuk alokasi mulai kertas suara, bilik suara, alat coblos, IT KPU termasuk Sistem Informasi Data Pemilih, dan banyak lainnya. “Volume pengadaan logistik kebutuhan Pemilu 2014 tergolong cukup besar yaitu lebih dari Rp 5 triliun,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Husni Kamil Manik di Jakarta, Senin (15/4/2013). Lebih jauh kata Husni, KPU berharap melalui penggunaan anggaran sebesar it, maka bisa mengulang sukses pengadaan barang dan jasa pada penyelenggaraan Pemilu 2009 lalu di mana tidak bermasalah dengan proses hukum. “Karenanya KPU perlu bekerjasama dan mendapat dukungan dari berbagai pihak dalam pelaksanaan logistik pemilu, baik dari sisi pengadaan maupun distribusi,” tambahnya Untuk distribus logistik, sambung Husni lagi, KPU telah melakukan kerjasama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), ITB (Institut Teknologi Bandung), dan Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional). Kerjasama KPU dengan LKPP berlangsung sejak 2009. Sangat wajar bila saat ini KPU akan mengikat kerjasama bersama dalam mendukung pelaksanaan pengadaan barang atau jasa dalam penyelenggaran pemilu. “Kesepakatan membangun kerjasama ini sebagai upaya mengelola proses pengadaan logistik yang lebih profesional dan transparan untuk mewujudkan prinsip-prinsp penyelenggaraan pemilu sesuai undangundang,” tandasnya Sementara itu, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menegaskan kewenangan KPU dalam menyeleksi bakal caleg peserta Pemilu 2014 hanya sebatas syarat administratif. Aturan dalam UU 8/2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD tidak memberi kesempatan kepada KPU mensortir bakal caleg yang disinyalir bermasalah. “KPU hanya memverifikasi sesuai dengan aturan UU dan sifatnya hanya admninistratif. Jadi kalau mereka tidak lulus pendidikanya, SMA misalnya, itu tidak akan kami izinkan,” ungkapnya. (cea)

BANGUN 4 PILAR

Kesadaran Belum Merata JAKARTA–Sosialisasi program 4 pilar bangsa ke daerah belum merata. Situasi ini menyebabkan kesadaran masyarakat membangun berbangsa dan bernegara masih rendah. “Kita dapat laporan dari daerah, 4 pilar belum merata dan belum menyentuh penghuninya. Bahkan tidak terlihat mampu membangun kegotong royongan,” kata Ketua Pokja DPD RI, Bambang Soeroso dalam diskusi “Membangun Kebhinekaan” bersama Romo Benny Susetyo (KWI) dan Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli di Jakarta, Senin (15/4). Menurut Bambang, DPD selalu memiliki komitmen kuat terhadap perbaikan degradasi moral dan akhlak yang terjadi. Hal ini penting sebagai pilar penting bernegara. “Saya ingat sekali apa yang dikatakan mantan Presiden RI ke 4, KH Abdurrahman Wahid, yakni Pluralisme sebagai modal dasar membangun bangsa,” tambahnya. Sementara itu, tokoh Konferensi Wali Gereja (KWI), Romo Benny Susetyo mengaku ada persoalan dalam membangun proses ke Indonesia-an, terutama membangun karakter bangsa. “Munculnya ideologi kesukuan, pada pasca reformasi. Hal ini disebabkan sematamata orientasi politik kekuasaan,” ujarnya. Menurut Benny, saat ini Indonesia kehilangan pemimpin yang berjiwa negarawan. Karena itu, sudah saat ini demokrasi ini dikoreksi total. “Kita membutuhkan demokrasi akal sehat yang menghargai kebinekaan. Sayangnya para pemimpin tidak serius membangun visi dan misinya ke depan,” tambahnya. Benny meminta agar para pemimpin, terutama penguasa untuk berani mengambil kebijakan yang lebih berani. “Penguasa harus berani memutus mata rantai kekerasan. Disinilah, makanya 4 pilar harus menjadi kebijakan publik. Sehingga partai politik harus ikut serta,” ucapnya. Sedangkan Wakil Ketua MPR, Melani Leimena Suharli membantah bangsa Indonesia tidak toleransi. Bahkan banyak hal dalam masalah toleransi, misalnya saat Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) di Ambon, Maluku, ada sekitar 2500 pendeta menyediakan rumahnya untuk tempat tinggal peserta MTQ. Pun demikian perayaan-perayaan hari besar agama semua bisa terlaksana di Indonesia. (gam/cea)

Oleh : Miqdad Husein Kolumnis

ant/ fanny octavianus

CALON PENASEHAT KPK. Ketua Panitia Seleksi (pansel) Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Imam Prasodjo (tengah) menunjukkan laporan pansel bersama anggota pansel (dari kiri) Mochtar Pabottingi, Yunus Husein, Syafii Maarif dan Bibit Samad Riyanto saat jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Senin (15/4). Pansel tersebut menyelesaikan tugasnya dan akan memberi laporan beserta delapan nama calon penasehat KPK kepada pimpinan KPK.

DPR Minta Presiden Evaluasi Kemendikbud Persiapan Ujian Nasional Dinilai Tidak Matang TANJUNGPINANG - Anggota Komisi X DPR RI Herlini Amran minta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengevaluasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait penundaan pelaksanaan Ujian Nasional di 11 provinsi. “Dengan tertundanya Ujian Nasional (UN) pada 11 provinsi ini, semakin melengkapi ‘hat trick’ keteledoran kementerian terkait selama enam bulan terakhir,” ujarnya ketika dihubungi dari Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Senin. Herlini bersama beberapa rekannya di Komisi X DPR melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Riau (Kepri) selama beberapa hari untuk memantau pelaksanaan UN. Kepri tidak termasuk provinsi yang pelaksanaan UN-nya ditunda. “Syukurlah siswa SMA di Kepri dapat melaksanakan UN,” ujar anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR RI dari daerah pemilihan Tanjungpinang itu.

Meski demikian, ia menilai kinerja Kemendikbud semakin mengkhawatirkan karena secara tiba-tiba menunda pelaksanaan UN di 11 provinsi. Hal itu menujukkan kementerian terkait tidak mempersiapkan UN secara matang sehingga distribusi soal ujian terkendala. Ia mengatakan penundaan UN tahun ini merupakan keteledoran ketiga yang dilakukan Kemendikbud dalam tempo enam bulan terakhir, setelah sebelumnya muncul persoalan terkait uang tunjangan sertifikasi guru dan beasiswa bidik misi. “Presiden SBY harus lebih tegas mengevaluasi kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beserta jajarannya

agar tidak terus mengulang keteledoran serupa,” ungkapnya. Bagi Herlini, keteledoran itu tidak layak ditoleransi. Semua pihak terkait, mencakup pemenang tender dan unsur Kemendikbud, harus diberi sanksi tegas. Mereka tidak boleh terlibat lagi dalam tender ataupun program Kemendikbud yang strategis. “Tidak layak terus mengeluhkan blokir anggaran atau mengkambinghitamkan dinas-dinas yang tidak sejalan dengan target program dari pusat,” katanya. Kalaupun itu benar adanya, kata dia, setidaknya keteledoran ini memperlihatkan kepemimpinan SBY tidak berhasil menciptakan harmoni antara kebijakan Kemenkeu dengan program-program Kemendikbud, atau menyinergikan eksekusi program antara pusat dengan daerah. “Pasti itu ada akar masalahnya yang dibiarkan

berlarut-larut,” katanya. Herlini juga menyayangkan sikap Mendikbud dan jajarannya yang kerap umbar keyakinan serba beres, terutama dalam pelaksanaan UN. Padahal realisasinya sering molor. Ia mencontohkan sebelum kasus gagal UN serentak pada hari ini, pihak Kemendikbud menyatakan pelaksanaan UN dijamin tepat waktu, tepat distribusi dan jumlah soal ujian. Tetapi kenyataannya pekan kemarin di Trenggalek, Jawa Timur, ditemukan kekurangan dan kelebihan jumlah soal UN. Sementara molornya pencetakan dan distribusi soal UN ditemukan nyaris di banyak daerah, tidak hanya Indonesia bagian tengah. “Praktis persiapan UN tahun ini menubruk Prosedur Operasi Standar yang digariskan BNSP. Jadi, hemat saya tidak baiklah ada kementerian yang selalu umbar optimisme, padahal di lapangan tidak terkontrol,” ujarnya. (ant)

JELANG PILGUB JATIM

Said: Biar Jadi Gepeng Saya Tetap Banteng

PAMEKASAN-Menanggapi rencana pencalonannya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur, Said kembali menegaskan bahwa dirinya pasrah penuh kepada keputusan partai. “Jangankan soal mau berpasangan dengan siapa, soal jadi maju atau tidak pun saya pasrah terhadap keputusan partai” jelas Said saat bertemu dengan 48 kepala desa se Kabupaten Pamekasan di kediaman H. Kamil Desa Pakong Senin (15/4).

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Bupati terpilih Pamekasan Ahmad Syafii ini Said mengatakan bahwa separuh hidupnya adalah untuk partai. Karenanya apapun yang diperintahkan partai akan ia laksanakan dengan suka rela. Bahkan jika ia diperintah untuk melepaskan jabatannya sebagai anggota DPR RI. “Jika diminta mundur, saya akan mundur, dan saya akan tetap loyal pada partai. Biar jadi gepeng,

saya tetap banteng” tegasnya dengan yakin. Saat ditanya siapa yang akan ia pilih jika diberi kesempatan untuk memilih pasangan, Said tetap mengatakan bahwa keputusan partai, itulah keinginannya. “Ibarat TNI, saya ini hanyalah prajurit yang keinginan dan kehendaknya adalah perintah komandannya. Keputusan institusi partai, itulah yang akan menjadi fokus saya ke depan”, ujarnya. Beberapa minggu terakhir di berbagai media dan jejaring sosial online dan BBM santer diperbincangkan soal pencalonan Said Abdullah bersama beberapa tokoh. Diantaranya bersama Khofifah Indar Parawansyah, Bambang DH dan beberapa tokoh lain di Jawa Timur. Namun menurut said, semua itu bukanlah keputusan partai yang susungguhnya. Sebab hingga saat ini DPP PDI Perjuangan belum mengumumkan apapun terkait calon yang akan diusungnya dalam Pemilukada Jatim Agustus mendatang. Sementara itu Ahmad Syafii, Bupati Pamekasan terpilih yang akan segera dilantik Senin 22 April mendatang ini menyampaikan banyak termakasih terhadap Said Abdullah. Sebab menurutnya Said telah banyak membantu mengantarkannya meraih kemenangan dalam Pemilihan Bupati Pamekasan beberapa waktu lalu. Karenanya di depan 48 kepala desa yang hadir waktu itu Syafii mengaku sangat berterimakasih. (beth)

“Makanlah yang halal dan baik,” tegas Al Qu’an. Di ayat lain ditegaskan, makan dan minumlah, dan jangan berlebihan. Lalu satu Hadist menyebutkan, makanlah saat lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Kalimat di atas berisi pesan moral dan kesehatan. Yakni jangan sampai memperoleh makanan dengan cara melanggar hokum dan hak orang lain, dan juga jangan makan melebihi prosi, tidak bersih dan sembarangan. Seorang kawan Faisal Baraas, ahli jantung terkemuka yang juga dikenal sebagai penulis, pernah menyampaikan pesan kesehatan menarik. “Silahkan makan apa saja, asal jangan berlebihan. Makanlah secukupnya,” katanya. Makan sate, lanjutnya, jika sekedar satu sampai lima tusuk atau maksimal sepuluh tusuk untuk mereka yang masih berusia relatif muda, tak akan bermasalah. “Tentu saja kelakuan ngawur jika makan sate 20 sampai 40 tusuk,” tegasnya mengingatkan. Lalu bagaiamana kreteria makanan yang baik untuk kesehatan? Relatif. Bagi anak kecil, makan telur puyuh yang kandungan kolesterolnya tertinggi, tak masalah. Bagi yang berusia di atas 30 tahun ada resiko berbahaya karena berdampak buruk pada problem kolesterol. Otak kambing atau sapi, untuk anak-anak, masih bisa ditolereir asal tak terlalu banyak. Namun bagi mereka yang umurnya sudah merangkak mendekati angka 40 ta- Silahkan makan apa saja, hun, jelas measal jangan miliki resiko tinggi. Deberlebihan. mikian pula Makanlah jeroan, yang secukupnya. merupakan bahan baku utama Soto Madura; termasuk makanan berdampak buruk bagi kesehatan bila tak berhati-hati. Yang menarik, telur puyuh, otak dan jeroan merupakan makanan super nikmat. Soto Madura, sop, empal gentong di Cirebon, tanpa jeroan terasa kurang nikmat. Kelezatannya berkurang. Jeroan sangat kuat menjadi penyedap dan pelezat makanan sejenis sop atau soto. Di sini, lagi-lagi pesan moral terkait pengendalian makanan terasa urgensinya. Sesuatu yang super nikmat memang seharusnya jangan dimakan berlebihan. Di samping berdampak buruk pada kesehatan bahkan menyebabkan kematian, juga sebagai bagian mendorong semangat berbagi kepada yang lain. Jangan dinikmati sendiri. “Sakit tak berhubungan dengan mati,” kata seorang pasien sedikit bandel. Sakit itu, lanjutnya, berhubungan dengan sehat. Sedang mati berhubungan dengan hidup. Jika seseorang waktunya meninggal, ya sudah pasti akan meninggal. Benar. Pesan moral kesehatan subtansi nya memang tak terkait kematian. Pesan kesehatan lebih merupakan upaya menjaga agar hidup seseorang nyaman dan nikmat. Dan mereka yang berada di sekelilingnya, juga mendapat kenyamanan alias tak direpotkan. Jadi, jika ada yang mengingatkan agar mengurangi menggunakan jeroan saat memasak Soto Madura, tujuannya tak lain agar hidup lebih nyaman. Itu saja. seseorang nyaman dan nikmat. Dan mereka yang berada di sekelilingnya, juga mendapat kenyamanan alias tak direpotkan. Jadi, jika ada yang mengingatkan agar mengurangi menggunakan jeroan saat memasak Soto Madura, tujuannya tak lain agar hidup lebih nyaman. Itu saja. =

Madura Vs Lamongan Suatu hari Dewi yang asli Lamongan curhat sama Matrawi yang asli Madura. “Saya pernah naksir cowok Madura tapi gak boleh sama orang tua” ungkap Dewi. “Saya juga” kata Matrawi “Saya pernah Naksir Cewek Lamongan tapi ibu saya tidak setuju” “Kira-kira kenapa ya kok orangorang tua kita pada tidak setuju kemaun kita” rajuk Dewi. “Menurut saayaaa.. penyebabnya cuma satu” ucap Matrawi sambil memandang ke atas seperti sangat serius “ini soal soto.. Soto madura dan soto lamongan yang persaingannya tak kunjung usai”. Dewi berusaha mukul Matrawi yang langsung beranjak pergi.

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.