e Paper Koran Madura 16 Seprtember 2013

Page 1

1

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II Koran Madura

SENIN

16 SEPTEMBER 2013

g PAMANGGHI

Pengabdian Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI asal Madura

ant/saiful bahri

P-MU MENANG ATAS PERSELA. Pesepakbola Persepam Madura United (P-MU) melakukan selebrasi, ketika Zainal Arif (kiri) mencetak gol ke gawanng Persela Lamongan dalam kompetisi Indonesia Super League (ISL), di Stadion A. Yani, Sumenep, Jatim, Minggu (15/9). P-MU menang 1-0 atas Persela.

DUGAAN KORUPSI

50 Persen Dana Bansos Diselewengkan JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak untuk segera melakukan pemeriksaan atas dugaan penyimpangan dana bantuan sosial (bansos) di 12 kementerian/lembaga (K/L). Hasil penelusuran Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) di Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga ditemukan penyimpangan sebesar Rp31,6 triliun atau 50% dari Pagu yang disediakan sebesar Rp75,6 triliun anggaran bansos yang tersebar di 15 K/L. Fakta ini semakin memperkuat hasil audit BPK Tahun 2012 yang menyebutkan, pengelolaan anggaran masih bansos masih banyak penyalahgunaan. “Banyak penyimpangan bansos mengkonfirmasikan kepada publik bahwa bansos bukan untuk kebutuhaan rakyat tetapi, untuk kepentingan pejabat public,” ujar Direktur Investigasi FITRA, Uchok Sky Khadafi saat konprensi pers ‘Setiap Tahun Ada Bansos Setiap Tahun Ada Penyimpangan’ di Jakarta, Minggu (15/9). Berdasarkan data kata dia, trend dana bansos di 12 K/L mengalami peningkatan. Kementerian Pendidikan Nasional misalnya, dana bansosnya naik sebesar Rp.6.1 Triliun dari Rp 30,1 triliun di 2012 meningkat menjadi Rp 36, 3 triliun di 2014. Demikian juga dengan dana bansos di Kementerian Agama naik sebesar Rp.2.7 Triliun dari Rp 8,8 triliun di 2012 menjadi Rp 11,5 trilun di 2014. Sementara, dana bansos di Kementerian Dalam Negeri sebesar Rp.284.6 miliar, dari Rp 9,5 triliun di 2012 menjadi Rp 9,8 triliun di 2014. “Dana bansod di Kementerian Sosial nail sebesar Rp.2.8 triliun, Kementerian Perumahaan Rakyat naik sebesar Rp.7.1 Miliar; Kementerian Pemuda dan Olah Raga sebesar Rp.182 miliar; Kementerian Koperasi dan Pungusaha kecil dan Menengah sebesar Rp.92.4 miliar,” jelas dia. Namun demikian kata dia, peningkatan dana bansos ini juga berbanding lurus dengan sebanding dengan kenaikan penyimpangannya yang meningkat tajam. Hal ini membuktikan, bansos bukan untuk membantu rakyat dari kesulitan ekonomi atau hidup mereka. tetapi bansos hanya dipakai ajang pencitraan dan penyimpangan saja oleh pejabat publik. Menurut Uchok, jumlah penyimpangan ini meningkat tajam bila dibandingkan penyalahgunaan dana Bansos pada tahun anggaran 2012. “Rangking pertama ditempati Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2012 mempunyai pagu alokasi belanja bansos sebesar Rp.30.196.569.643.443. Dan sebesar Rp.20.666.418.926.787 adalah realisasi penyimpang atau terjadi pelanggaran atas penggunaan dana bansos. (gam/abd)

Ribuan Pengungsi Gunung Sinabung Sesak Nafas BNPB Terus Memantau Aktivitas Gunung

JAKARTA-Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menegaskan semua pengungsi letusan Gunung Sinabung dalam kondisi selamat. “Hingga saat ini, pengungsi dalam kondisi aman. Belum ada laporan men-

genai korban jiwa dan kerusakan dari dampak erupsi tersebut” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Minggu,(15/9). Namun Demikian, banyak diantara pengungsi yang mulai mengeluh sesak nafas. Ini diduga karena debu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung terhir-

up oleh mereka yang belum menggunakan masker. Berdasarkan data BNPB, erupsi Gunung api Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menyebabkan masyarakat sekitar Gunung Sinabung mengungsi. Sekitar 3.710 jiwa masyarakat mengungsi, yang tersebar di lima titik. Pengungsi saat ini berada di jambur Taras Brastagi (650 jiwa), jambur Sempakata (750 jiwa), jambur klasis GBKP Kabanjahe (590 jiwa), jambur Desa Payung (320 jiwa), dan di kompleks GBKP Kabanjahe (1.400 jiwa). Menurut Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, telah melakukan koordinasi dengan Pemda Karo, TNI, Polri, dan unsur terkait. Peralatan dan logistik bantuan BNPB yang berada di BPBD Sumut telah dikerahkan ke lokasi bencana. Dapur umum telah didirikan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi. Pendataan dan penanganan pengungsi masih dilakukan. Saat ini, menurut Sutopo, Gunung Sinabung masih terekam tremor yang menerus. Status gunung tetap siaga. Monitoring aktivitas gunung api terus diintensifkan. “Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan mengikuti arahan petugas,” ujarnya. (gam/cea)

KECELAKAAN

Masih Menjaga Dul, Pemeriksaan Maia Ditunda JAKARTA - Pemeriksaan terhadap Maia Estianti oleh aparat kepolisian terkait kecelakaan maut yang melibatkan putranya, Abdul Qodir Jaelani (Dul) Harus ditunda. Sementara Ayah Dul, Ahmad Dhani sudah menjalani pemeriksaan atas kasus yang sama di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Jakarta, Kamis (12/9). Alasan Maia tidak memenuhi panggilan aparat kepolisian untuk menjalani pemeriksaan, karena masih menjaga Dul di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta. “Yang saya dengar sih ditunda, karena Dul belum bisa ditinggal,” kata salah seorang personel Duo Vokal Pasto-1, Mario Hutagalungnya di Jakarta, Kamis (12/9). Karena Maia masih menemani Dul, kata Mario, kemungkinan besar pemeriksaan terhadap ibunda Dul tersebut akan mengalami penundaan. Kabar penundaan itu, ujar dia, didengar dari perbincangan keluarga Maia dan Ahmad Dhani di RSPI. “Kita tidak ngomongin (pemeriksaan) itu,” imbuhnya. Menurut Kepala Sub Direktorat Pembinaan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP

“Saya adalah manusia biasa. Saya dus tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada Bangsa. Itulah ‘dedication of life’ ku. Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menghikmati serta menjadi bekal hidup dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa. Akan tetapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasakan hidupku bahagia dan manfaat.” Ungkapan Bung Karno yang dikutif Jokowi itu menegaskan satu hal: bahwa nilai manusia secara spiritual maupun sosial terletak pada apa yang diperbuatnya. Bukan status jabatan dan apa yang dimilikinya. Bisa jadi memang, nilai spiritual bagi mereka yang cenderung berpikir dari perspektif duniawi atau kebendaan akan menganggap angin lalu sekalipun deretan kitab suci menegaskan hal yang sama. Namun tak sulit dan tak akan terbantahkan bahwa secara sosial manudengan jiwa sia bernilai pengabdian memang dari ini, saya apa yang merasakan diperbuatnya. hidupku Pengabdian dan pengabbahagia dan dian. manfaat M u d a h memahami penilaian bersifat sosial itu. Lihatlah di lingkungan sosial masyarakat dalam kehidupan keseharian. Baik mereka yang rakyat jelata, yang tak memiliki posisi jabatan maupun yang berada di jajaran pemegang dan penentu kebijakan, akan dihargai dan dihormati bila benar-benar berkiprah dan mengabdi pada manusia. Seorang pemimpin di komunitas masyarakat manapun akan dicintai rakyatnya bila jabatan yang disandang benar-benar hanya diperuntukkan bagi kebaikan dan kesejahteraan rakyatnya. Sebaliknya, bila sang pemimpin asyik dengan dirinya, sibuk mengedepankan kepentingan kelompoknya; lebih menjaga citra diri sehingga melupakan kepentingan masyarakat yang memilih, jangan berharap ada cinta, apalagi apresiasi nilai kemanusian. Bisa saja menegemen komunikasi canggih dikembangkan sebagai proses pencitraan untuk membangkitkan rasa cinta dan apresiasi nilai kemanusian. Namun bila fakta dan data melayang-layang hanya berupa rangkaian kata dan retorika, tak dirasakan langsung, jangan bermimpi ada cinta bergelora. Komunikasi politik sebagai sebuah upaya sosialisasi, memang diperlukan. Tetapi komunikasi politik yang hanya bertitik tolak pada semangat pencitraan, tanpa bukti nyata sesungguhnya tak berbeda dengan manipulasi atau tindakan kehobongan publik. Bahkan kitab suci agama apapun, di luar penilaian bersifat sakral, juga secara tegas memaparkan penghargaan tinggi pada manusia yang berbuat dan memberikan manfaat pada sesama. Dalam salah satu ajaran agama, ditegaskan bahwa mereka yang mengaku bertuhan, berteriak beragama, rajin beribadah disebut pendusta agama ketika tak memiliki empati dan kepedulian sosial. Mereka adalah orang-orang yang hanya menjadikan agama tak lebih sekedar topeng. Tuhanpun benci pada orang-orang yang bermain-main di wilayah pencitraan; membungkus diri dengan asesor i s indah ceremonial ubudiyah; namun jauh dari pengabdian pada sesama. =

Santri Bandel

Hindarsono pemeriksaan terhadap Maia urung dilakukan. “Mbak Maia, ibu dari AQJ kemungkinan hari ini tidak bisa datang. Kemungkinan (diperiksa) Senin depan,” kata Hindarsono di Jakarta, Kamis (12/9). Terkait dengan kasus ini, hari ini polisi memanggil saksi ahli yakni, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), M Ihsan. Pada Jumat,

13 September, polisi akan memanggil saksi ahli dari agen tunggal pemegang merk (ATPM) Mitsubishi. Seperti dikatakan Hindarsono sebelumnya, surat pemanggilan terhadap Maia sudah dikirim pihak kepolisian sejak Rabu (11/9). “Ibu dari AQJ juga akan kami periksa. Panggilannya baru dilayangkan hari ini,” jelas Hindarsono, Selasa (10/9). (gam/bud)

Pagi itu Matrawi keluar dari mushalla dengan amat senang karena santrinya mengaku mudah mengerti. Di pintu ia melihat salah seorang santri berdiri agak jauh sedang menundukkan wajah memberikan hormat. Dalam hati Matrawi tambah senang karena melihat sandalnya sudah rapi siap dipakai. Rupanya si Santri membetulkannya. Matrawi : Bagus, kamu ya yang betulin sandalku? Santri : Iya Pak Kiyai Matrawi :Lho, tapi kok basah Guru : Maaf Pak Kiyai, barusan saya pinjam sebentar. Cak Munali


2

SUMENEP

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

PERTANIAN

Sebagian Petani Masih Menanam Tembakau

HARI KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN. Sejumlah mahasiswa melakukan aksi membaca dengan mengenakan topeng tokoh-tokoh intelektual dan ilmuwan dunia dalam rangka memperingati Hari Kunjungan Perpustakaan di Solo, Jateng, Minggu (15/9). Dalam aksinya mereka mengajak segenap masyarakat untuk kembali mengunjungi perpustakaan yang semakin tidak populer, karena bagaimanapun perpustakaan adalah ladang ilmu.

Tunggakan Tunjangan Guru Hampir Rp 1 Triliun SUMENEP-Tunggakan pembayaran tunjangan guru di bawah naungan Departemen Agama sejak tahun 2008 hingga sekarang, di Jawa Timur mencapai Rp 1 triliun atau Rp 800 miliar lebih dan secara nasional mencapai Rp 3,8 triliun. Anggota Komisi 8, DPR RI, Abdul Azis Suseno menilai, pemerintah memang tidak sesius mengurusi bangsa terutama para pendidik atau guru yang tercatat sebagai penerima tunjangan profesi (sertifikasi, red). Menurut data yang ada, untuk Jawa Timur saja, sekitar Rp 800 miliar lebih yang belum terbayarkan sejak tahun 2008 lalu. Alasan Irjen saat rapat di

DPR RI, anggarannya kurang. ‘’Hutang pembayaran guru sertifikasi sejak tahun 2008 hingga sekarang belum terbayar. Alasan yang disampaikan pemerintah (irjen) ke kami, kalau anggaran di diknas lebih sehingga sudah terbayar, sedangkan bagi guru di bawah naungan kemenag anggarannya kurang sehingga tidak bisa terbayar, tapi itu bukan alasan,’’ Kata Abdul

Azis Suseno, saat menghadiri acara Halal bi Halal PKS Sumenep, di Sumenep, Minggu (15/9). Dia menjelaskan, pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan sebesar Rp 48 triliun untuk tunjangan profesi guru, tapi dana triliunan itu masih belum mampu membayar hutang tunjangan guru tersebut. Dia menduga, yang membuat menumpuknya hutan pembiayaan tunjangan guru itu lantara data penerima tidak jelas, bahkan cendrung ada permainan diinternal pemerintah sendiri. ‘’Kemungkinan besar, data penerima tunjangan guru itu tidak jelas. Akibatnya berdampak pada pembayaran

guru tersebut. Kalau memang datanya sudah jelas, tidak mungkin sampai terkatungkatung sejak tahun 2008 lalu, ini kan sama halnya membuat para guru memikul beban yang berat. Disuruh mengajar profesional, tapi disisi lain haknya tidak dibayar,’’ ungkapnta. Sesuai pengakuan dari pemerintah saat rapat bersama Komisi B, DPR RI, jumlah penerima tunjangan memang tidak jelas. Sama dengan jumlah penerima Raskin dan BLSM. ‘’Yang ada hanya data basenya, ini kan lucu,’’ urainya. Untuk menyelesaikan polemik ini, pihaknya mengaku butuh bantuan Kemenag dae-

rah yang merupakan instansi paling bawah yang memiliki data. Kemenag daerah harus bisa menginformasikan berapa jumlah penerima tunjangan profesi guru itu. ‘’Selama ini kami mencarinya tapi masih belum mendapatkan. Dari data itu, kami sebagai wakil rakyat bisa menginformasikan, misalnya untuk Madura jumlah penerimanya sekian,’’ tukasnya. Yang bisa dilakukannya saat ini, lanjutnya, pihaknya hanya bisa melakukan pengawasan, minimal dimasingmasing daerah pemilihan (dapil). ‘’Misalnya saya mengawasi didaerah Madura termasuk Sumenep,’’ pungkasnya. (rif/mk)

”Sangat tidak mungkin kalau orang menyuruh anaknya berbuat yang tidak baik. Ada kemungkinan anak tersebut berada di bawah kendali minuman keras, sehingga omongannya ngelantur tak karuan,” kata Wakapolres. Disinggung jadwal operasi, wakapolres mengaku

akan rutin menggelar operasi. Bisa saja operasi penertiban balapan akan dilakukan tiap malam minggu, hingga kegiatan tersebut tidak ada lagi di Sumenep. ”Kami akan rutin menggelar operasi bali, kalau perlu akan kami lakukan tiap malam, pokoknya operasi akan kami gelar hingga kegiatan benarbenar tidak ada,” tegasnya. Barang bukti yang berhasil diamankan petugas, bisa ditebus oleh pemiliknya bila sudah dua bulan sejak penangkapan, dengan menunjukkan surat kendaraan, serta kelengkapan lainnya. Selain melakukan operasi bali, pihaknya juga telah mencatat setiap plat nomor kendaraan yang nongkrong di arena balapan. Selanjutnya pihaknya akan mendatangi rumah pemilik kendaraan tersebut serta ketemu dengan orangtuanya, agar memberikan wejangan terhadap anaknya agar tidak melakukan balapan liar. Wakapolres berharap terhadap masyarakat, agar berpartisipasi aktif dalam menertibkan bali, agar kegiatan bali yang ada di Sumenep bisa segera tuntas dan masyarakat tidak was-was, serta bisa istirahat dengan nyaman di rumahnya. (edy/mk)

OPERASI PENERTIBAN

125 Personel Hentikan Balapan Liar SUMENEP – Sebanyak 125 personel aparat kepolisian dari Polres Sumenep, Minggu (15/9) dini hari, mengepung arena balap liar di Jalan Raya Trunojoyo. Pengepungan balapan yang biasa dilakukan anak muda dilakukan dari berbagai arah. Polisi yang datang sekitar pukul 00.00 Wib dengan menggunakan truk fuso serta mobil patroli langsung menghentikan aktivitas balapan. Pantauan Koran Madura, peserta balapan langsung lari tunggang langgang hingga ke gang-gang kecil yang bisa dilalui. Bahkan banyak peserta balapan yang terjatuh saat dikejar petugas. Dari operasi tersebut, 20 motor yang ditinggal pemiliknya di arena balapan langsung diamankan petugas. Kendaraan tersebut sat ini diamankan di Mapolres. Wakapolres Kompol Sujiono mengatakan, pihaknya banyak mendapat laporan tentang maraknya balapan liar di dalam kota. Selain itu, pihaknya juga merasa perlu menghentikan balapan yang biasa digelar anak muda karena sangat mengganggu ketertiban umum, serta meresahkan terhadap masyarakat sekitar lokasi. ”Kami akan terus berupaya menghilangkan bali (balapan

liar) di Sumenep, karena kegiatan tersebut sangat mengganggu bagi ketertiban umum maupun ketertiban masyarakat,” terangnya di lokasi. Selain mengamankan 20 motor yang digunakan balapan, petugas juga mengamankan seorang joki miras di arena balapan yang masih

di bawah umur. Joko miras tersebut Fq (15), siswa sebuah SMP di Panagan, Kecamatan Batang-Batang. Kata Sujiono. Sebagaimana pengakuannya, dia menjadi joki miras peserta balapan karena tekanan orang tuanya. Namun, Sujiono kurang percaya dengan alasan tersebut.

SUMENEP – Beberapa bulan yang lalu, petani tembakau di ujung timur Pulau Madura ini sudah banyak yang mulai menanam tembakau. Namun kondisi cuaca yang diprediksi akan memasuki musim kemarau oleh petani tembakau ternyata melenceng. Terbukti, dalam bulan-bulan itu ketika petani mulai menanam tembakau dengan kurang lebih satu bulan tiba-tiba terjadi hujan, sehingga hampir seluruh tanaman tembakau milik petani yang ada di daerah tidak bisa berkembang dengan baik dan bahkan ada yang mati. Menurut penuturan Matsai (50), petani tembakau asal Desa Campor Timur Kecamatan Ambunten, dirinya bersama petani tembakau lain yang ada di daerah tersebut memang menanam tembakau lebih awal, dengan asumsi pengalaman bertaninya pada musim-musim sebelumnya. Tetapi asumsi yang digunakan melenceng jauh dari prediksi awal, biasanya dalam prediksi pada bulan saat menanam tembakau tidak akan turun hujan, ternyata hujan masih sering terjadi dan menggenangi tanaman tembakaunya. “Ya kami ini menanam dua kali, Pak, tanaman tembakau yang sebelumnya mati, karena sering diguyur hujan. Ya mau gimana kami, paksian aja tanam ulang, siapa tahu tanaman kedua ini bisa tumbuh dengan baik dan tidak ada hujan lagi,” katanya, Minggu (15/9). Namun sekarang ini petani tembakau sebagian memaksa terus menanam bibit tembakau sangat banyak. Padahal, sebagian petani sudah selesai memanen tembakaunya. Bahkan antara bibit yang baru ditanam lebih banyak dibandingkan dengan tembakau yang sudah dipanen. Sebab dengan kondisi petani yang memaksa menanam kembali bibit tembakaunya dikhawatirkan terancam dengan datangnya pada musim

kemarau basah ini. Kabid Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumenep, Nasah Bandy, membenarkan, bahwa memang pemantauan telah dilakukan olehnya, ternyata masih di banyak petani di daerah ini yang menanam ulang. Padahal musim ini sudah hampir berakhir, tetapi petani tembakau tetap memaksa menanam tembakau, mungkin mereka tergiur dengan harga yang tinggi. “Ya kalau harga tembakau sekarang memang tinggi dibanding dengan tahun lalu, mungkin itu yang menjadi penarik keinginan petani untuk tanam tembakau lagi,” terangnya. Tetapi dengan keinginan petani yang tinggi ketika melihat harga tembakau yang menjanjikan, mereka tidak peduli dengan kondisi cuaca yang tidak memungkinkan dan bisa saja terjadi hujan secara tiba-tiba, bahkan saat ini sudah mendekati berakhir masa panen, sehingga pasar tembakau masa akhir tidak menentu. Dengan kondisi yang tidak stabil tanaman tembakau di Sumenep pada musim ini menurun drastis, dari 12 ribu hektar lahan tembakau pada musim lalu, kini diperkirakan hanya 30 persen areal yang ditanami petani. “Sedikitnya petani yang tanam tembakau mungkin karena cuaca yang kurang baik, dan juga mereka sudah berkalikali menenam namun gagal, mungkin sebagian yang sering gagal tidak tanam lagi,” imbuh Nasah Bandy. Selain itu itu, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi agar petani tembakau tidak memberanikan diri menanam tembakau, tetapi karena tembakau merupakan daun emas bagi para petani yang dapat dijadikan penghasilan musiman, sehingga mereka tetap saja memaksakan menanam tembakau. (athink/mk)

DANA DBHCT

Rp 2 Miliar Lebih Tidak Terserap SUMENEP - Pada tahun ini, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sumenep terpaksa harus dikambalikan dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) ke pemerinta pusat. Dana yang diperuntukkan untuk budidaya tanam tembakau tersebut banyak yang tidak terserap. Dana yang harus dikembalikan sebanyak Rp 2 miliar lebih. Kabid Kehutanan dan Perkebunan Dishutbun Kabupaten Sumenep Nasahbandy mengatakan, dana DBHCT itu adalah anggaran yang diproyeksikan untuk tanaman tembakau. Namun, dana itu banyak tidak terserap, sehingga harus dikembalikan ke pemerintah pusat. “Sedangkan jumlah dana yang dikembalikan adalah sebesar Rp 2 miliar lebih,” katanya Kepada Koran Madura. Tidak terserapnya anggaran tersebut karena anomali cuaca hingga berefek pada optimalisasi budidaya tembakau. Pada bulan Mei lalu yang biasanya petani sudah mulai bercocok tanam, karena cuaca ekstrem sehingga tidak bisa memaksakan diri menanam tembakau. “Biasanya bulan Agustus para petani sudah panen. Namun, karena di bulan Mei intensitas hujan tak kunjung menurun, sehingga tidak mungkin program itu digunakan,” jelasnya saat ditanya alasan tidak terserapnya anggaran. Dijelaskan oleh Nasahbandy, salah satu dana DBHCT yang dikembalikan adalah program PIT. “Jadi, dana yang banyak dikembalikan adalah program PIT, sedangkan untuk program lainnya sudah direalisasikan,” terangnya. Pada tahun ini, berdasarkan hasil evaluasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, harga tembakau akan berkisar antara Rp 23 hingga Rp 40 ribu perkilogramnya. Harga itu dalam hemat dinashutbun dinilai nornal walaupun musim tanam tahun ini petani tembakau sering mengalami gagal tanam, hingga rata-rata antara 3 sampai 4 kali tanam. Tetapi tetap gagal. Apalagi pada tahun ini petani yang panen relatif sedikit, sehingga harga cukup baik. “Namun yang membeli bukan gudang, tetapi tengkulak, sebab gudang masih belum ada yang bersedia buka, apalagi yang baru panen hanya sedikit, “ ungkapnya. Nasahbandy juga sangat berharap kepada para petani agar tidak terlalu berani menanam tembakau. Karena pada tahun ini, sebanyak 30 persen dari ploting area yang ada di Sumenep, petani yang baru tanam tembakau jauh lebih banyak dari sudah panen. Bahkan dalam prediksi BMKG, tembakau yang baru menyemai benih terancam kena hujan, karena menurut BMKG masih akan ada hujan lagi. “Oleh karena itu, kami menghimbau kepada seluruh petani agar mereka tak memaksakan menanam harga tembakau relatif tinggi. Artinya, para petani tidak silau pada harga tembakau, sehingga mereka tetap memkasa, dan tidak memperdulikan cuaca,” pungkasnya. (sym/mk).

R . A . L . A . T B . E . R . I . T. A Dalam berita berjudul Ratusan Guru Mendatangi Disdik (Koran Madura Jumat 13 September 2013 hal 2) tertulis “Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Ata’ur Rahman...” semestinya, “Kabid Dikmen Dinas Pendidikan Nurul Hamzah...” Demikian harap maklum.


SUMENEP

3

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

ASUSILA

LISTRIK

SUMENEP – Dalam razia gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep dengan Tentara Negara Indonesia (TNI) setempat, Minggu (15/9) dini hari, 8 wanita yang diduga menjadi joki kafe ditangkap. Dua di antaranya masih berstatus sebagai pelajar SLTA.

SUMENEP- Kondisi masyarakat kepulauan terus memanas karena persoalan PLTD di Desa Brakas Kecamatan Raas, yang hingga sekarang belum ada kejelasan. Pemerintah dinilai diam tanpa ada langkah untuk menyelesaikannya. Padahal sebelumnya berjanji akan turun ke bawah. Kepala Desa Brakas Kecamatan/Pulau Raas mengaku kecewa dengan janji pemerintah untuk turun ke bawah memfasilitasi persoalan kenaikan tarif PLTD yang dinilai melampaui kewajaran. Sebab sampai sekarang, pemerintah diam ditempat menyikapi persoalan yang mencekik warga di desa tersebut. Saat ini, ujarnya, kondisi masyarakat di desa itu terus memanas mengingat tarif pemakaian listrik yang memberatkan. Kondisi di desa itu terancam akan terjadi kerusuhan jika masalah tidak cepat teratasi, karena emosi masyarakat terus memuncak. “ Saya khawatir terjadi konflik horizontal ketika masalah ini tidak segera teratasi, karena masyarakat selalu bertanya kapan akan selesai. Dan geliat mereka terus memanas” ungkapnya, Minggu (15/9). Dalam masalah ini, sangat membutuhkan campurtangan pemerintah untuk bisa diselesaikan. Namun harapan masyarakat agar persoalan tersebut segera teratasi tidak digubris serius oleh pemerintah, karena samapai detik ini belum ada langkah kongkrit. “ Padahal sudah berjanji untuk turun ke bawah, dan itu sudah dapat disposisi dari Bupati, tapi kenapa sampai sekarang belum juga ada tindaklanjut” ujarnya, kecewa. Pihaknya berharap, agar pemerintah daerah dalam hal ini ESDM tanggap menyikapi hal itu. Sehingga persoalan yang selama ini sangat diresahkan oleh masyarakat cepat tuntas. Kepala Kantor ESDM Abd Kahir sebelumnya berjanji akan menyikapi persoalan PLTD di Desa Brakas itu. Ia akan turun ke lapangan untuk memediasi persoalan tersebut. Semua itu untuk mengetahui duduk persoalan tentang pengelolaan PLTD. “Kami tetap akan mencoba memidiasi masalah itu, sebab Esdm memang pihak yang dikaitkan, “ungkapnya beberapa waktu lalu. Persoalan PLTD di Desa Brakas dikarenakan kenaikan tarif pemakaian pelanggan yang terlalu tinggi, bahkan pada saat dinaikkan bersamaan dengan kenaikan BBM, pihak pengelola tidak melakukan musyawarah dengan para pelanggan. (athink/mk)

Pelajar Penghibur Malam Ditangkap

Tempat yang menjadi objek razia gabungan tersebut adalah tempat yang ditengarai menjadi tempak mesum dan mabuk-mabukan, yaitu Kafe Malioboro Jalan Raya terminal Arya Wira Raja, Kafe Srikandi Desa Kolor, Kafe Galaxi Jalan HP Kusuma, serta Kafe Ayu Desa Kertasada Kecamatan Kalianget. Petugas menangkap enam joki saat sedang asyik menuangkan minuman ke gelas pengunjung serta menemani pengunjung bernyanyi karaoke di Kafe Galaxi dan dua lainnya di Kafe Ayu. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Sumenep Abd. Madjid menyatakan, dari delapan joki yang berhasil ditangkap, dua orang di antaranya masih berstatus pelajar, yakni IDS (17) pelajar sebuah SMK di Pamekasan, dan YR (22) mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Sumenep. “Kalau sudah seperti ini akan jadi apa nantinya negeri ini,” katanya dengan sesal. Dua di antaranya berasal dari Sumenep dan enam lainnya dari Bondowoso, Situbondo dan Pamekasan.

TERSIPU MALU.

Pekerja seks komersial (PSK) menutupi wajahnya saat ditemui wartawan di kantor Satpol PP Sumenep. Dalam operasi gabungan, Minggu (15/9) malam, petugas menangkap 8 wanita yang diduga menjadi penghibur lelaki hidung belang. Foto: Junaedy/Koran Madura

”Untuk dua orang joki berinisial IL (23) dan SA (24) [keduanya asal Bondowoso], yang berhasil kami tangkap akan kami panggil secara khusus, karena kami mendapat laporan keduanya biasa melayani tamu dengan sistem plus-plus. Jika terbukti keduanya berprofesi sebagai PSK, maka akan dikenakan tipiring dan kami kirim ke Jawa Timur,” terangnya. Empat inisial lainnya adalah IK (32), SF (25), Novi (26), Risa (27). Petugas sempat bersitegang dengan pemilik kafe karena menolak pekerjanya diamankan. Para wanita penghibur malam itu lang-

sung digelandang ke kantor satpol PP setempat untuk di data dan diberi pembinaan. ‘’Kami amankan wanita penghibur itu untuk dilakukan pembinaan agar tidak melakukan hal yang dilarang,’’ ujarnya. Dilakukan razia terhadap sejumlah kafe remangremang itu, katanya, karena ditengarai kafe tersebut menyediakan wanita pekerja seks komersial (PSK) dan sering menjadi tempat pesta minuman keras. ‘’Sumenep ini harus bersih dari tindakan yang tidak elok itu. Sumenep merupakan daerah yang agamis, tidak boleh dikotori oleh

tindakan menyesatkan moral bangsa itu,’’ paparnya. Pihaknya memastikan akan menggelar razia secara rutin, karena ditengarai izin hiburan yang di telah diberikan pemerintah pada pengelola kafe disalahgunakan. ”Jelas ini menyalahi aturan, karena izin yang dikeluarkan pemerintah adalah untuk usaha kafe atau tempat hiburan, namun oleh pengelola justru dijadikan tempat pesta miras pengunjung,” kata Majid. Peneliti PSK, Khairul Mufid, mengatakan, bankyak faktor yang menyebabkan seseorang terjun ke dunia

pelacur. “Ada faktor ekonomi, melampiaskan dendam, penguasaan agama yang minim,” tuturnya kepada Koran Madura. Dan memang sulit untuk memberantas PSK, katanya, memang menjadi keluhan berbagai negara. Namun, bukan lantas tidak bisa diminimalisir pergerakannya. “Hampir mayoritas orang yang terjun ke dunia seperti itu (PSK) karena tuntutan pekerjaan. Maka cara meminimalisir adalah dengan memberikan lapangan pekerjaan sesuai dengan keahliannya,” ujar penulis Skripsi Persepsi PSK tentang Ajaran Islam itu. (edy/mk)

Warga Raas Desak Pemerintah Turun Tangan

BANTUAN LANGSUNG

Masih Ada Pungutan dalam Distribusi BLSM

KURIKULUM 2013

Kemendikbud Akan Menyeragamkan Buku Pelajaran SUMENEP – Menanggapi temuan buku pegangan guru dan siswa yang tidak sama di sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 di Sumenep, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan Nasional Kacung Marijan menilai ketidaksamaan tersebut ditengarai karena ada kesimpangsiuran antara buku pegangan guru dengan buku materi pelatihan guru. “Sebab tak menutup kemungkinan, guru tak bisa membedakan mana guru

pegangan meteri pelajaran dan mana buku pelatihan guru. Saya khawatir salah satu sebabnya ini, sehingga tertukar, maka buku-buku pegangan itu ada ketidaksamaan. Tetapi yang jelas semua meteri pelajaran itu sama,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (15/9) usai memberikan orasi pendidikan pada Pelantikan dan Seminar Pergunu Kab. Sumenep di Gedung Adipodai. Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga bidang perbandingan politik tersebut

menjelaskan bahwa memang ada dua buku pegangan guru, satu buku materi pelajaran dan satunya lagi buku materi pelatihan. “Nah, saya curiga ada ketidaksamaan karena salah menggunakan, akibatnya tidak sinergi,” tambahnya. Saat ditanya perbedaan isinya, Kacung memaparkan, “Kalau buku pelatihan guru itu lebih pada pengembangan saja. Karena peran guru itu penting, sehingga dalam kurikulum 2013 ini ada buku pelatihan khusus guru,” jelasnya.

Dia tidak menampik jika antara buku pelatihan dan buku materi seringkali terjadi penyimpangan. “Untuk mengantisipasi hal itu, maka Kemendikbud akan menyeragamkan semua buku materi. Termasuk akan merevisi buku-buku materi yang ada, sebab pada tahun ini semua hal yang berkenaan dengan kurikulum, baik metodenya, bukunya, dan lainnya, merupakan percobaan,” jelasnya. Dan khusus tahun depan, dia mematikan bahwa semua

buku materi walaupun beda penerbit akan disterilkan. “Jadi, semuanya akan seragamkan oleh Kemendikbud,” ungkapya singkat. Beberapa waktu lalu, hasil sidak Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep menemukan bahwa buku silabus, dan buku pegangan guru dan siswa ada ketidaksamaan. Hal tersebut mengekemuka saat Kepala Dinas Pendidikan A. Shadik meninjau SMPN 1 Sumenep yang ditunjuk menerapkan kurikulum baru tersebut. (sym/mk)

Advertorial

Ribuan Guru Hadiri Pelantikan Pergunu SUMENEP – Ribuan hadirin menghadiri pelantikan Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama ( PC Pergunu) Kabupaten Sumenep pereode 2013-2018, Minggu (15/9). Ketua Umum PP. Pergunu Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim memimpin langsung prosesi pengambilan sumpah jabatan tersebut di Graha Adi Poday Sumenep, Minggu (15/9). Hadir pada pelantikan yang dikemas seminar nasional tersebut, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Prof. Kacung Marijan, Ph.D, Ketua Umum PP. Pergunu Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Pakar Kurikulum Unisa Prof. Dr. Yatim Riyanto, PW LP Ma’arif NU Jatim Dr. Mashudi Ahmad, Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim, dan Ketua PCNU KH. A. Pandji Taufiq. Sedikitnya 2500 undangan dari berbagai institusi pendidikan mengikuti penltikan dan seminar dengan tema “Tantangan Pendidikan Menyongsong Implementasi Pendidikan Kurikulum 2013”. Bahkan, banyak undangan yang terpaksa tidak mendapatkan kursi karena membludaknya undangan yang hadir. Ketua Pergunu Sumenep Abdul Hadi dalam sambutannya mengatakan, pelantikan tersebut dimaksudkan untuk memberikan semangat baru terhadap para guru, terutama dalam menanamkan ajaran ahlussunnah wal jama’ah. ”Kami yakin dengan dilantiknya pengurus Pergunu ini dapat mencetak guru yang mempunyai kreasi dan formasi baru. Sehingga dapat membangun kualitas pendidikan

dengan cepat kedepannya,” katanya. Pihaknya meminta para guru yang telah tergabung dalam Pergunu tidak kecil hati. Sebab, Pergunu saat ini sudah mendapatkan legalitas formal dari pemerintah. ”Jadi, keberadaan Pergunu saat ini telah diakui oleh pemerintah, sesuai dengan UU Sikdiknas,” tambahnya. ini sedang dilantik adalah pergunu kedua. “Setelah Pergunu pertama tidak aktif maka kami ganti lagi.” Bupati Sumenep A. Busyro Karim menyambut baik pelantikan Pergunu. Bagkan siap untuk menyuplai kebutu-

han programnya. ”Jika nantinya perjalan Pergunu ini bagus, maka kami akan menyumbang biaya operasional, sehingga dapat membantu pergerakan Pergunu ke depan,” janjinya Mantan Ketua DPRD Sumenep dua pereode itu berharap kaderisasi Pergunu berjalan dengan cepat. Sehingga cita-cita untuk mengubah kualitas pendidikan di Kabupaten Sumenep cepat tercapai. ”Kami kira dalam mengubah kualitas pendidikan ke depan ini, kita harus bergerak cepat, sehingga tidak lagi ketinggalan dari negara-negara

lain. Jika tidak, maka harapan untuk mengubah kualitas pendidikan jauh dari harapan,” tandasnya. Sementara Ketua PCNU KH. A. Pandji Taufiq berharap, Pergunu jadi tempat pengembangan sumber daya manusia di Kabupaten Sumenep, tanpa harus tercerabut dari faham ahlussunah wal jamaah. “Perguru harus memelihara dan mengembangkan aswaja di Sumenep dibebagai lapisan dan kelompok. Kalau aswaja berjalan dengan baik negara akan berjalan dengan baik pula.” tegasnya. (adv/edy)

DISTRIBUSI BLSM. Petugas Pos Sumenep melayani para penerima BLSM di kantor PT Pos. Dalam pendistribusian kali ini masih ditemukan adanya pungutan liar.

SUMENEP- Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) tahap kedua yang sudah didistribusan ke beberapa daerah masih ditemukan adanya pungutan liar. Padahalpungutan tersebut jelas tidak diperbolehkan. Pemerintah sendiri sudah menegaskan akan hal itu. Honin, penerima BSLM asal Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan BatangBatang membenarkan saat dikonfimasi oleh Koran Madura bahwa dirinya korban pungutan BLSM. Menurut bapak berumur 50 tahun tersebut, dirinya menerima bantuan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM itu hanya Rp 270 ribu, padahal sesuai besaran bantuan adalah Rp 300 ribu per RTS. “Iya, saya hanya menerima Rp 270 ribu,” ucapnya kepada Koran Madura, Minggu (15/9). Ketika ditanya alasan dikurangi, dirinya menuturkan bahwa menurut aparatur desa bantuan itu dipotong karena akan diberikan kepada masyarakat yang tidak dapat jatah BLSM. “Saya gak tahu juga, Nak. Tetapi saat ditanya kenapa kurang 30 ribu, memang sengaja di potong alasannya akan dikasih kepada mereka yang tidak dapat jatah bantuan,” jelasnya. Hal senada juga disampaikan oleh Emmis, warga desa setempat bahwa semua penerima dapat potongan Rp 30 ribu. “Hanya tinggal dikalikan Mas, 30 kali kurang lebih 500 orang,” ungkapnya. Dia menambahkan bahwa jika alasannya adalah untuk

mereka yang tak dapat jatah bantuan, berarti secara otomatis pendataan terhadap penerima kurang valid. “Sedangkan khusus penyaluran BLSM tahap dua ini kemarin pernah ada pendataan ulang. Berarti kan layak dipertanyakan, kenapa kok masih ada pemotongan,” jelasnya. Diketahui bahwa penerima BlSM (jumlah RTS) khusus Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-Batang berjumlah 552 orang. Sementara, di Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, ditengarai juga ada pemotongan. Bahkan tak tanggung-tanggung, menurut pengakuan salah satu warga setempat bantuan itu akan dipotong hingga Rp 100 ribu. “ Ini masih belum pasti, tapi ada satu orang yang melapor ke saya, katanya akan ada pemotongan hingga Rp 100 ribu,” kata H. Sukarnaedi kepada Koran Madura Minggu (15/9), anggota DPRD Kabupaten Sumenep asal Kecamatan Dungkek. Tetapi menurut dia, hal ini masih dalam penelusuran dirinya, karena ini masih sebatas laporan. “Sehingga butuh ditelusuri lebih lanjut, apalagi untuk Desa Lapa Laok masih belum, cuma mereka yang lapor dengar dari salah satu aparatur desa bahwa untuk tahap kedua ini akan dilakukan pemotongan,” jelansnya Sebab lanjut dia, apapun alasannya, bantuan untuk orang miskin ini dilarang ada pemotongan. “Bantuan itu harus sampai secara utuh kepada penerima manfaat,” tegasnya. (sym/mk)


4

PAMEKASAN

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199| TAHUN II

DEMOKRASI

Sosialisasi Pemilu 2014 Mulai Oktober

PAMEKASAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Jawa Timur, akan memulai sosialisasi Pemilu Legislatif 2014 pada Oktober 2013. “Sosialisasi yang kami agendakan pada Oktober 2013 merupakan sosialisasi yang digelar langsung oleh institusi penyelenggara pemilu,” kata anggota KPU Pamekasan Didin Sudarman, Minggu. Ia mengatakan sosialisasi pemilu bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk para calon legislatif dari masingmasing partai politik peserta Pemilu 2014. Bahkan, menurut Didin Sudarman, sosialisasi yang digelar oleh partai politik peserta pemilu itu telah digelar sejak awal melalui berbagai media, baik spanduk maupun baliho. “Mereka ikut berkepentingan melakukan sosialisasi karena mereka juga ingin

dipilih oleh masyarakat,” katanya menjelaskan.

Kelompok lain yang juga akan menjadi sasaran sosialisasi KPU ialah kelompok pemilih pemula dan mahasiswa, serta kelompok organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Pamekasan. Hanya saja, sambung Didin Sudarman, sosialisasi oleh institusi penyelenggara pemilu juga perlu dilakukan secara langsung untuk mengoptimalkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014. Ia menjelaskan, sosialisasi nantinya tidak hanya akan

dilakukan kepada masyarakat umum, akan tetapi juga kepada masyarakat berkebutuhan khusus, seperti para tunanetra. Kelompok lain yang juga akan menjadi sasaran sosialisasi KPU ialah kelompok pemilih pemula dan mahasiswa, serta kelompok organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Pamekasan. “Tentunya khusus kelompok organisasi kemasyarakatan ini yang akan kami undang adalah perwakilannya dengan harapan nantinya mereka bisa mensosialisasikan kepada para anggota organisasinya itu,” kata Didin Sudarman menjelaskan. Ia menjelaskan, saat ini, tahapan pelaksanaan pemilu masih memasuki pengecekan data pemilih yang dilakukan oleh panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). (ant/rah)

PERTANIAN

Pemkab Meremehkan Pemantau Tata Niaga Tembakau

HARGA GARAM. Petani memecahkan garam yang masih berbentuk kristal, sebelum dipanen, di Desa Bunder , Pademawu, Pamekasan, Jatim. Harga garam pada awal musim tahun ini, Rp 375 ribu per ton, turun dibanding awal musim tahun lalu yang berkisar Rp 475 ribu per ton, meskipun kualitas panen tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu.

Daerah Dilanda Kekeringan Butuh Air Bersih

PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan meniadakan Tim Pemantau Tata Niaga Tembakau di wilayah itu. Tim tersebut dianggap belum dibutuhkan karena kecilnya angka produksi tembakau di Pamekasan pada tahun ini. Semestinya, setiap musim panen tembakau, Pemkab membentuk tim pemantau tata niaga yang terdiri dari unsur pemerintah, perwakilan pedagang, petani, dan pabrikan serta unsur perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka bertugas melakukan pemantauan di sejumlah gudang kuasa pembelian tembakau. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Budi Irianto mengatakan peniadaan tim pemantau tembakau tersebut selain produksi tembakau kecil juga dimaksudkan untuk menghemat keuangan daerah. Pengawasan dan pemantauan terhadap

pembelian tembakau di gudang-gudang, tetap akan dilakukan dengan cara memaksimalkan tenaga di internal Disperindag Pamekasan. “Tahun ini memang tidak ada tim pemantau, tetapi kami tetap memaksimalkan tenaga dari Disperindag untuk melakukan pemantauan,” katanya. Budi memperkirakan produksi tembakau tahun ini hanya berkisar 2500 ton. Jumlah itu dianggap terlalu minim sehingga tidak membutuhkan tim pemantau seperti tahun sebelumnya. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi menyatakan mendukung langkah tersebut. Namun ia meminta agar pemantauan tetap dilakukan agar tidak ada permainan dalam tata niaga. “Disperindag harus maksimal dalam melakukan pemantauan terhadap penyerapan tembakau petani,” kata Hosnan. (awa/muj/ rah).

PDAM Menyiapkan Lima Armada Tangki PAMEKASAN - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan menyatakan telah menyiapkan lima armada mobil tangki untuk mengirim air bersih ke sejumlah daerah di wilayah itu yang tengah mengalami musibah kekeringan.

Kelima armada tangki tersebut, tiga armada diantaranya milik PDAM , sedang dua lainnya masing-masing milik Badan Penanggulangan Benjana Daerah (BPBD) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat. Lima armada tersebut akan digunakan mendistribusikan air bersih untuk warga yang membutuhkan, terutama warga di

wilayah pantura. Direktur PDAM Pamekasan, Agus Bachtiar mengatakan pendistribusian itu akan dilakukan jika ada permintaan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. PDAM tidak bisa langsung mendistribusikan air bersih, jika tidak ada permintaan. “PDAM sudah punya peta daerah-daerah yang rawan

kekeringan, tinggal menunggu perintah,” kata Agus Bachtiar. Beberapa waktu lalu, PDAM sudah mengirimkan air bersih ke sejumlah desa di wilayah utara dan ditampung di tandon. Warga yang membutuhkan air itu tinggal mengambil di tandon-tandon tersebut. Di wilayah tersebut, kekeringan sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Mereka harus mencari air bersih hingga ke desa-desa tetangga atau membeli menggunakan jasa pengiriman air. Salah satu warga Desa Bujur Barat, Kecamatan Wardiman mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari

kebanyakan warga di desanya harus membeli air seharga Rp 300 ribu per tanki. Bupati Pamekasan, Achmad Syafiii mengatakan Pemkab Pamekasan berencana melakukan pengeboran di Kecamatan Pengetenan. Dari wilayah itu air akan disalurkan ke Bujur Barat dan desa lain yang terjangkau. Kesulitan air itu, kata dia, menyebabkan terhambatnya perkembangan di sektor ekonomi dan pertanian. “Pemkab akan secepatnya akan mencarikan solusi jangka panjang untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah pantura,” kata Syafii. (awa/muj/rah).

PETANI TEMBAKAU. Petani menunjukkan tanaman tembakau yang dipanen dan sebagian rusak terserang hama di Kalidadap, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Hama yang selalu menyerang setiap musim tanam hingga panen di kawasan tersebut membuat petani tembakau merugi hingga 30 persen dari total hasil panen.

ADVERTORIAL

Masyarakat Sambut Baik Pencanangan Bunga Bangsa

PAMEKASAN - Pencanangan program Bunga Bangsa (Bupati Mengajak Membangun Desa) oleh Pemerintah Kabupaten ( Pemkab) Pamekasan di Desa Bujur Barat,

Kecamatan Batumarmar, disambut baik warga setempat. Melalui program tersebut, masyarakat dapat menyampaikan keinginan dan masalah yang ada di desanya

secara langsung kepada Bupati Pamekasan, Achmad Syafii dan wakilnya, Khalil Asyari. Kepala Desa setempat, Rujai menyatakan rasa terimakasihnya kepada bupati karena telah memilih desanya, sebagai lokasi pencanangan Program Bunga Bangsa. Sehingga, masyarakat di desa yang dipimpinnya bisa menyampaikan persoalan yang dirasakan, salah satunya masalah sulitnya air bersih. Masalah air bersih, kata dia, merupakan masalah tahunan yang terjadi setiap musim kemarau. Warganya sudah berusaha untuk melakukan pengeboran, namun selalu gagal. Karena itulah Bupati Achmad Syafii berjanji akan melakukan pengeboran dan membangun embung di Desa Bujur Barat pada tahun ini dan tahun depan. Ia

mempersilakan warga mencari lahan yang menurut mereka bisa dijadikan lokasi pembangunan embung dan lokasi pengeboran. Dalam Program Bunga Bangsa yang dicanangkan Bupati Pamekasan, bupati bersama pimpinan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bermalam di desa terpencil untuk menyerap informasi dan aspirasi masyarakat secara langsung, setiap tiga bulan sekali. Tahap pertama dilaksanakan di Desa Bujur Barat dan selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan di Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan. Lokasi kegiatan memang sengaja dicarikan tempat yang paling pelosok, untuk mengetahui kondisi sebenarnya dari masyarakat di wilayah terdalam. (adv/ awa/muj)


PAMEKASAN

5

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199| TAHUN II

PENYEGARAN STRUKTUR

Dewan Minta Tim Pemantau Raskin Diperbaharui PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta pemerintah daerah setempat memperbaharui anggota tim pemantau raskin dalam rangka penyegaran struktur di tim yang bertugas mengawasi penyaluran bantuan tersebut. Permintaan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam. Bupati setempat Achmad Syafii meninjau ulang keberadaan tim pemantau raskin.

Sementara itu, salah seorang anggota tim pemantau raskin, Heru Budi Prayitno mempersilahkan Pemkab Pamekasan melakukan pembaharuan anggota tim pemantau. Hal itu merupakan kewenangan Pemkab untuk menentukan siapa yang akan menjadi anggota tim pemantau. Menurutnya, tim tersebut tetap dibutuhkan sekalipun pola distribusi raskin akan dirubah menjadi disalurkan melalui kelompok nasyarakat (pokmas). Agar semakin menghindari penyimpangan raskin. Namun, ia meminta ada penyegaran di tubuh tim. “Tim pemantau sangat peting keberadaannya, namun sudah selayaknya strukturnya diperbaharui,” katanya. Dengan pembaharuan tim itu, diharapkan semangat untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penyaluran bantuan tersebut. “Saya memiliki kenyakinan jika

tim pemantau raskin dirubah, akan muncul semangat baru didalam melakukan pemantauan,” kata Khairul. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Pemkab) Pamekasan, Amirus Sholeh mengaku belum bisa menanggapi permintaan tersebut karena belum ada laporan tertulis, hasil evaluasi kinerja tim pemantau yang ada. “Memang ada keluhan dari masyarakat tentang kenerja raskin yang rendah, tetapi hanya disampaikan secara lisan dan tidak ada laporan tertulisnya sehingga kami tidak memiliki dasar untuk melakukan evaluasi,” katanya. Untuk sementara waktu, kata Amirus Sholeh, hanya akan melakukan pergantian terhadap anggota tim yang tidak bisa melaksanakan tugas karena faktor kondisi fisik dan yang meninggal dunia, kecuali ada perintah dari Bupati Pamekasan. Sementara itu, salah seorang anggota tim pemantau raskin, Heru Budi Prayitno mempersilahkan Pemkab Pamekasan melakukan pembaharuan anggota tim pemantau. Hal itu merupakan kewenangan Pemkab untuk menentukan siapa yang akan menjadi anggota tim pemantau. Namun ia berharap pemerintah lebih fokus membahas rencana perubahan pola distribusi dan tidak terlebih dahulu terjebak dengan persoalan tim pemantau. “Rencana perubahan pola distribusi saja belum jelas. Pemerintah harus menentukan skala prioritas yang akan ditangani terlebih dahulu,” kata Heru. Tugas tim pemantau, hanya melakukan pemantauan dari Bulog ke titik distribusi di kecamatan. Sementara penyelewengan raskin ditengarai terjadi dari titik distribusi desa ke rumah tangga sasaran. (awa/ muj/rah).

RUANG TERBUKA HIJAU

Relokasi PKL Menunggu Keputusan Pemkab PAMEKASAN - Rencana menjadikan Lapangan Sedandang di Kecamayan Kota Pamekasan sebagai Ruang Terbuka Hijau dan Lapangan Olah Raga milik Kodim Pamekasan terus tertunda karena terkendala proses relokasi (pemindahan) pedagang yang berjualan di lokasi tersebut. Pemindahan para pedagang itu masih menunggu keputusan dari pemerintah setempat. Komandan Kodim Pamekasan, Letkol Arm Mawardi mengatakan Pemkab Pamekasan masih mencarikan lokasi pengganti bagi para pedagang di Pasar Sedandang. Sehingga pengosongan pasar yang menempati lahan milik Kodim itu masih belum bisa dilakukan.

Mawardi mengatakan pihaknya sudah meminta agar lokasi tersebut segera dikosongkan karena akan dimanfaatkan untuk ruang terbuka hijau. Pengosongan itu juga merupakan perintah dari Kodam V Brawijaya. “Kami berharap pengosongan itu bosa segera dilakukan agar rencana membangun Ruang Terbuka Hijau dan lapangan olahraga bisa segera dilaksanakan,” kata Dandim. Ia mengatakan, rencana pengosongan lapangan itu sudah sejak lama disampaikan ke para pedagang. Dandim berharap mereka bisa melakukan pengosongan sendiri tanpa harus menunggu penentuan tempat oleh Pemkab setempat. (CR-1/muj/rah)

TELKOM LUNCURKAN PADISO. Deputy Executive General Manager Divisi Telkom Timur, Bagyo Nugroho (kanan) menyaksikan sorang siswa SD yang sedang mengakses internet, sesaat setelah peluncuran Pamekasan Digital Society (PaDiSo), di Monumen Arek Lancor, Pamekasan, Jatim, Minggu (15/9). Pamekasan menjadi kota pertama di Pulau Madura yang terhubung secara digital setelah pemkab setempat menggandeng Telkom Indonesia untuk melaunching PaDiSo.

47 PNS Mengajukan Cuti Haji 115 JCH batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini PAMEKASAN - Sebanyak 47 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan sudah mengajukan cuti untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2013. Jumlah pemohon diperkirakan bertambahkan karena pengajuan cuti haji masih dibuka sampai 26 September mendatang, sesuai jadwal pemberangkatan jamaah calon haji (JCH) Pamekasan. Didik, Kabid pengembangan dan kesejahteraan pegawai di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pamekasan

mengatakan para PNS yang sudah mengajukan cuti haji kebanyakan dari lingkungan dinas pendidikan (Disdik) seperti guru, kepala, dan pengawas sekolah. Sedangkan usulan cuti dari kepala dinas yang hendak menunaikan ibadah haji tahun ini belum masuk ke BKD karena harus melalui persetujuan bupati. Kini pihaknya masih

menunggu usulan dari para PNS yang tersebar di beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pamekasan. “Untuk kepala dinas yang mau menunaikan haji masih belum masuk ke kami. Sementara yang ada dari kabid, kasubid, dan paling banyak dari Dinas Pendidikan. Itu sudah biasa tiap tahun begitu,” katanya. Dia jelaskan pemberian cuti haji PNS berlaku selama 50 hari, terhitung sejak pemberangkatan. Mereka harus kembali menjalankan tugas di masing-masing SKPD setelah masa cuti berakhir.

Diharapkan para PNS tidak menambah masa cuti karena waktu 50 hari itu sudah cukup untuk menunaikan ibadah haji. JCH Pamekasan yang dipastikan berangkat tahun ini sekitar 1.304 orang. Mereka tergabung dalam empat kelompok terbang (kloter), yaitu, kloter 35, 36, 37, dan kloter 63. Sesuai jadwal, kloter 35 direncanakan berangkat pada 26 September 2013, dengan jumlah jamaah 310 orang. Sedangkan kloter 36 dan 37, dengan jumlah setiap kloter sebanyak 445 orang, diren-

canakan berangkat bersama pada 27 September. Adapun kloter 63 dengan 104 JCH akan berangkat 8 Oktober. Meski baru akan diberangkatkan pada akhir September, pelepasan JCH secara simbolis akan dilakukan pada 18 September oleh Bupati Pamekasan Achmat Syafii. Dapat diberitakan JCH Pamekasan sebanyak 115 jamaah calon haji asal Kabupaten Pamekasan batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Mereka terkena kuota pengurangan 20 persen jamaah haji akibat renovasi Masjidil Haram. (uzi/rah)

BUPATI PAMEKASAN PENGUMUMAN Nomor : 810/1590/432.409/2013 Tentang PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH DARI PELAMAR UMUM PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2013 Pemerintah Kabupaten Pamekasan membuka kesempatan bagi Warga Negara Republik Indonesia yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan dengan ketentuan sebagai berikut : A. Pengumuman dan pendaftaran 1. Pengumuman dan Pendaftaran dimulai tanggal 16 s/d 24 September 2013; 2. Pendaftaran dilaksanakan melalui Kantor Pos; 3. Pengumuman selengkapnya dapat dilihat pada : a. Papan Pengumuman di Kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan (Jl. Kabupaten No. 107 dan Jl. Jokotole No. 143 Pamekasan), Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan, dan Kantor Kecamatan se Kabupaten Pamekasan; b. Media Cetak dan Elektronik : website : bkd.pamekasankab.go.id. B. Lain - lain Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pamekasan Jl. Bonorogo No. 80 Pamekasan Telepon (0324) 322858 Pamekasan, 16 September 2013 BUPATI PAMEKASAN,

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Gembrong melakukan aksi teatrikal saat unjukrasa di depan kios mereka di pasar Gembrong, Jakarta, Jumat (13/9). Aksi tersebut mereka lakukan sebagai wujud kekecewaan tentang relokasi PKL ke dalam Pasar Gembrong Cipinang Besar milik PD Pasar Jaya yang sepi pembeli.

TTD. Drs. H. ACHMAD SYAFII, M.Si


6

SAMPANG

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

JASA

Ongkos Penarik Garam Masih Murah SAMPANG - Penarik garam Desa Aengsareh Kecamatan Kota Sampang mengaku upah yang mereka dapatkan belum mencukupi kebutuhan sehari-harinya, karena penghasilan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan kondisi harga bahan pokok yang terus naik. Mereka berharap upah penarikan garam bisa naik. Ongkos penarik garam disesuaikan dengan banyaknya garam yang panen. Semakin banyak garam yang dipanen maka semakin banyak upah yang mereka dapat. Tapi ongkos penarikan tersebut juga bervariasi tergantung dari jaraknya. Kalau jaraknya jauh maka ongkosnya semakin tinggi. Akan tetapi kalau jaraknya dekat maka juga semakin murah dan sistemnya pun juga berbeda ada sistem borongan dan juga sistem kerja sama. Hatib (32), penarik garam, berharap harga penarikan garam bisa naik agar hasil penarikan tersebut seimbang dengan mahalnya harga bahan pokok. Berbeda dengan tahun kemarin, upah yang ia dapatkan masih tersisa ketika digunakan untuk belanja. Namun untuk sekarang tidak bisa menyisakan upah yang didapat. “Untuk ongkos penarikan masih sama dengan harga lama dan tidak ada perubahan. Sedangkan harga bahan pokok terus naik. Kami berharap ongkosnya juga naik sehingga bisa seimbang dengan harga bahan pokok. Namun mau bagaimana lagi

karena kami bekerja sebagai kuli penarik garam yang ikut dengan juragan,” ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (15/9). Sedangkan pedagang garam, Hasan (45), mengatakan, untuk ongkos penarikan garam itu tergantung dengan pemilik lahan, karena sebagai pedagang dia juga harus menyesuai-

Untuk ongkos penarikan masih sama dengan harga lama dan tidak ada perubahan. Sedangkan harga bahan pokok terus naik. Kami berharap ongkosnya juga naik, ...”

Hatib

Penarik Garam kan dengan harga garam dan sudah diakumulasikan karena petani dan pedagang juga sama-sama tidak mau rugi. Bisa naik ongkos penarikan kalau harga garam mahal. “Sebelum garam itu diangkut kami dan petani garam menentukan. Harga kalau sudah sepakat dipotong buat ongkos penarik garam ke pinggir jalan karena itu sudah ada rinciannya,” ucapnya. (jun/lum)

Penarik garam yang membawa garam ke dalam gudang di Desa Aeng Sareh Kecamatan Kota Sampang.

HARGA MURAH

Petani Tembakau Merugi SAMPANG - Warga Dusun Mandangin Desa Aengsareh terpaksa menjual tembakaunya meski dengan harga yang murah. Per lahan dijual seharga Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu. Petani mengaku penanaman tembakau tahun ini mengalami kerugian karena tidak sesuai dengan modal yang mereka keluarkan.

Kami terpaksa menjualnya meskipun dengan harga yang murah. Untuk mengembalikan modal, sebetulnya tidak seberapa karena waktu mulai penanaman modal awal yang kami keluarkan bukan jumlah yang sedikit. Perlahan bisa menghabiskan jutaan rupiah. ...” Petani tembakau terpaksa menjual tembakaunya meski dengan harga yang murah karena lahan yang mereka tanami banyak yang rusak. Kualitas tembakau yang jelek dan tinggiannya pun setinggi lutut orang dewasa, dan daunnya sudah tidak merekat sehingga harganya murah. Salah satu warga Dusun Mandangin, Mahrus (32),

mengatakan, harga tembakau yang dijual dengan harga bervariasi karena sebanyak lima lahan yang dia tanami berkisar RP. 200 ribu sampai RP. 500 ribu. Padahal modal yang dia keluarkan jutaan rupiah, dan harga tersebut jauh dari modal. Namun mau bagaimana lagi karena kualitas tembakaunya memang jelek akibat cuaca yang tidak menentu. “Kami terpaksa menjualnya meskipun dengan harga yang murah. Untuk mengembalikan modal sebetulnya tidak seberapa karena waktu mulai penanaman modal awal yang kami keluarkan bukan jumlah yang sedikit. Per lahan bisa menghabiskan jutaan rupiah sedangkan waktu panen harganya murah, karena dalam jumlah lima lahan yang kami tanami dibeli dengan harga satu juta setengah,” ujarnya kepada Koran Madura. Hal senada juga di ungkapkan oleh Misnu (60). Untuk tahun ini banyak petani yang mengalami kerugian karena rata-rata kualitas tembakaunya jelek. Hal ini terjadi karena kondisi cuaca yang kurang menunjang karena waktu mulai penanaman masih sering terjadi hujan sehingga hasilnya pun kurang maksimal. “Untuk tahun ini rata-rata petani mengalami kerugian karena kualitas tembakaunya jelek ini disebabkan pada awal penanaman sering di guyur hujan,” ucapnya (jun/lum)

DAMPAK KENAIKAN HARGA KEDELAI. Kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe tahu, membuat sejumlah pengusaha tahu-tempe di Kabupaten Sampang mengurangi jumlah produksi tempe tahu, hal ini untuk mengantisipasi agar pengrajin tempe tahu tidak gulung tikar karena dipengaruhi melonjaknya harga kedelai sebagai bahan baku.

Rumdin Wabup Tak Dihuni SAMPANG – Pembangunan rehab Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Bupati Sampang Fadilah Budiono masih dalam tahap pengerjaan. Akibatnya, rumdin wabup yang berada di Jalan Tronojoyo Kelurahan Rongtengah Kecamatan Kota Sampang tak berpenghuni. Memasuki kepemimpian Al-Falah semester kedua ini, pengerjaan pembangunannya terus dikebut. Beberapa masyarakat Sampang menilai semua proyek pembangunan sangat lamban. Apalagi, pengerjaan rumdin wabup tersebut sudah tinggal tiga bulan lagi. Salah satu warga dari Kelurahan Rongtengah kec/ Kota Sampang yang enggan namanya dipublikasikan menjelaskan, penglihatan secara rasional membuktikan bahwa kepemimpinan Al-Falah saat ini terkesan diam di tempat terkait semua pembangunan di Kabupaten Sampang. Salah satunya, pengerjaan rumdin wabup hingga kini hanya masih mencapai 20 persen. "Justru ini yang membuktikan jika kepemimpinan sekarang tidak berkutik. Jangan jauh-jauh pengerjaan rumdin wabup saja masih seperti itu dan ini akan 3 bulan meninggalkan tahun 2013.

Apa itu bisa selesai," ucapnya kepada Koran Madura. Berdasarkan di lapangan, pengerjaan tersebut masih banyak tumpukan tanah hasil pengerukan di dalam halaman depan rumah dinas wakil bupati, serta adanya pembuatan makadam di sebelah utara pintu masuk, dan masih pengecatan depan pagar rumdin wabup. Menanggapi itu, Ketua Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengatakan, adanya pengerjaan itu jika dikaitkan dengan adanya proses pembangunan di Sampang lamban dan hanya diam sendiri, ia masih belum bisa membenarkan. Sebab, jika dikatakan pembangunan lamban salah satunya di rumdin wabup itu bisa masuk katagori terlambat bila nanti masuk dalam batas akhir dari tahun anggaran. "Kalau masalah itu saya masih belum memastikan itu lamban apa tidak. Karena masih belum memasuki batas

REHAB. Pembangunan rumah dinas Wakil Bupati Fadilah Budiono di Jalan Trunojoyo Sampang masih terus dikebut. tahun anggaran. Kita lihat saja nanti ini bisa selesai dalam secepatnya apa tidak," jelasnya. Ia juga menuturkan, seharusnya rumah dinas wakil bupati itu harus segera ditempati aktifitas sebagaimana tupok fungsinya sesuai de-

ngan perintah dari Gubernur Jawa Timur untuk mengemban masyarakaat daerah Sampang. Akan tetapi, jika pengerjaan pembangunan itu terus dikerjakan dengan cara sekilat mungkin terkesan asal-asalan. "Itu rumah dinas semestin-

ya target penyelesaian jangan sampai target yang ditentukan. Karena kalau nanti dilihat dari 3 bulan ke depan terkesan awut-awutan pengerjaannya, meski pun tidak ada pengaruh terhadap kinerja pemerintahan dalam menempati rummdis wabup," katanya. (ryn/lum)

INFRASTRUKTUR

Trotoar Rusak di Jalan Syamsul Arifin Belum Diperbaiki SAMPANG - Rusaknya jalanan trotoar yang berada di Jalan Syamsul Arifin Kelurahan Polagan Kecamatan Kota Sampang hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah setempat. Troroat tersebut rusak lantaran tidak kuat menahan beban pasca genangan banjir pada 8 April lalu. Lubang amblasnya trotoar itu membuat semua warga sekitar resah. Pasalnya, kekhawatiran warga terus menyelimuti dengan kondisi tersebut. Dimana, pengguna pejalan kaki baik dari warga umum mau pun pelajar kerap melintasi jalanan trotoar yang tak jauh dari tempat sekolah SMK Negeri 2 Sampang yang harus menghindari dan melewati bibir jalan raya padat lalu lintas. "Gak tau kapan itu yang mau diperbaiki kok malah dibiarkan terus terusan. Justru itu yang memancing akan adanya kecelakaan bagi pejalan kaki melewati trotoar itu," tutur Sahrul (56) warga setempat sembari menunjukkan lokasi.

AMBRUK. Jalan trotoar di Jalan Syamsul Arifin Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang yang hingga kini belum ada perbaikan. Pria yang sehari-hari berada di sekitar ambruknya trotoar yang tak jauh dari rumahnya itu menuturkan, kerap melihat para pelintas

kendaraan roda dua maupun empat dari arah utara menuju ke arah timur hampir menyerempet pejalan kaki. Penyebab utamanya, yakni

pengguna jalan kaki harus menyelenong hingga ke jalan raya untuk menghindari bolongnya jalanan trotoar itu. "Ya setiap pagi anak pela-

jar yang jalan kaki lewat di situ keserempet pelintas kendaraan. Karena pejalan kaki harus menghindari ambruknya jalan dan lewat di jalan rayanya. Apalagi itu pas tikungan. Gak bahaya gimana kalau kendaraan dari utara menuju timur ramai sekali," ucapnya saat ditemui. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Wahyu Prihartono melalui saluran telepon mengatakan justru harus konfirmasi kepada Dinas PU Bina Marga dalam hal ini masih kewenanngan jalan kabupaten. "Itu kewenangan dinas PU Bina Marga, sebab jalanan kabupaten dalam kota masuk wilayahnya Pak Ziz (Kepala PU Bina Marga-red) termasuk kompenen kanan kirinya saluran," singkatnya. Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala PU Bina Marga, Moh Ziz belum bisa dimintai keterangan. Bahkan, pesang singkat dan dihubungi ponsel berkali-kali belum ada jawaban. (ryn/lum)


BANGKALAN

7

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

SOSIAL

Dinsosnakertrans Harus Lebih Serius Mengurus Anjal BANGKALAN - Pasca penertiban anak jalanan (Anjal) yang dilakukan Satpol PP jelang bulan puasa waktu lalu, kini keberadaan anjal kembali marak di berbagai wilayah di Bangkalan. Bahkan, hampir di setiap titik traffick light, selalu diisi dengan keberadaan anak-anak jalanan tersebut. Komisi D DPRD Bangkalan menilai maraknya anak jalanan di Bangkalan belakangan ini, sebagai kurang optimalnya keseriusan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertras) dalam menangani masalah anjal di Bangkalan. Anggota komisi D DPRD Bangkalan Imron Rosyadi mengatakan sebelumnya komisi D telah membahas masalah anjal dengan Dinsosnakertrans. Keberadaan anjal harus ditanggulangi dengan penertiban dan pembinaan agar tidak lagi berkeliaraan di Bangkalan. "Kami amanahkan Dinsosnakertrans untuk melakukan penertiban dan pembinaan kepada anak jalanan," terang politisi Gerindra ini. Imron menilai maraknya anjal di beberapa titik di Bangkalan, sebagai indikator kurang optimalnya peran Dinsosnakertrans dan kurang seriusnya dalam mengatasi problematika anjal ini. Seharusnya, kata Imron, anjal itu tidak lagi mengantungkan nasibnya di jalanan. Jika Dinsosnakertrans memberikan pembinaan terhadap mereka. "Kami nilai Dinsosnakertrans gagal menjalankan apa yang telah kami amanahkan, hal ini akan kami jadikan bahan evaluasi," tegasnya. Di masa yang akan datang, lanjut Imron, komisi yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan ini akan memanggil pihak Dinsosnakertrans agar dapat menerima penjelasan atas masalah tersebut. Berdasarkan pantauan Koran Madura, beberapa titik yang menjadi pangkalan anak jalanan yang sebagian besar berprofesi sebagai pengamen ada di persimpangan Tangkel, pertigaan Junok, dan pertigaan Senenan, serta beberapa traffic light di sekitar alun-alun. (dn/rah)

KRIMINALITAS

Siswa MAN Tewas karena Vixion BANGKALAN - Naas nasib Labibun Nafis (16). Siswa MAN Bangkalan ini tewas ditabrak motor Vixion di Jalan Raya Kamal, kemarin (15/9). Atas kejadian tersebut, korban meninggal dunia saat hendak dibawa ke rumah sakit, karena mengalami pendarahan dan gagar otak. Kronologis kejadian bermula saat korban tengah mengantar ibunya ke pasar baru Kamal, dengan mengendarai sepeda motor Vega nopol M 6831 GT. Tak selang berapa lama, dirinya hendak pulang seorang diri ke rumahnya di Kampung Kejawan RT 08, yang berada tak jauh dari pasar tersebut. Akan tetapi, tiba di Tempat Kejadian Perkara, tepatnya di depan kantor pegadaian Kamal, dirinya terjatuh dan ditabrak pengendara motor Vixion Nopol M 2332 GX. Nafis yang pada saat itu berjalan dari arah utara menuju selatan diduga hendak menyalip kendaraan lain. Pada saat itu motor yang dikendarainya menyenggol pengendara lain dan oleng ke sebelah kanan jalan. Karena tak bisa menahan ke seimbangan, dirinya pun terlempar ke sebelah barat marka jalan. Seketika itu, motor vixion yang

dikendarai M. Maulana (13), berjalan dari arah selatan ke utara. Sepeda motor tersebut langsung menabrak bagian kepala korban hingga mengalami pendarahan. Pada saat kejadian, pengendara motor Vixion yang masih duduk di kelas satu Bangku SMP tersebut berboncengan dengan adiknya, Amir Fahat (9) yang masih siswa sekolah dasar. Keduanya merupakan warga Perum Talon permai blok D no 35 Kamal. Menurut keterangan warga, keduanya sempat melarikan diri, karena takut akan peristiwa tersebut. "Pengendara Vixion tidak mengalami luka berat, hanya luka pada kakinya. Sedangkan pengendara Vega meninggal dunia saat hendak dilarikan ke rumah sakit," ucap Kanit Laka Polres Bangkalan melalui Brigadir Buchori, saat ditemui di kantornya. Sementara itu, menurut kepala Kamar Mayat RSUD Syamrabu, Sugianto, korban meninggal diduga karena mengalami luka yang parah di bagian kepala. Kening korban mengalami luka sehingga merobek tulang tengkorak. "Luka yang paling parah berada di sebelah belakang kepala korban," ujarnya. (ori/rah)

MD . Pengendara sepeda motor Vega nopol M 6831 GT saat berada di kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan, Minggu (15/9).

Anak Jalanan sedang mengamen di persimpangan Tangkel Burneh, hal ini dinilai sebagai ketidakseriusan Dinsosnakertrans dalam membina mereka. Seharusnya, keberadaan mereka harus segera ditanggulangi dengan penertiban dan pembinaan agar tidak lagi berkeliaraan di Bangkalan.

Caleg Seharusnya Memberikan Pendidikan Politik Pengamat Politik: Jangan Hanya Memperbanyak Banner dan Baliho Kampanye! BANGKALAN – Menjelang pemilihan legislatif (pileg) 2014 mendatang, calon wakil rakyat dituntut memberikan pendidikan politik. Tidak sekedar memasang alat peraga kampanye untuk meningkatkan popularistas dan elektabilitas dirinya. Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, M. Syafii mengungkapkan politikus hendaknya memanfaatkan secara maksimal momen menjelang Pemilu Legislatif, 9 April 2014. Utamanya menjadikan waktu yang tersisa untuk memberikan pendidikan politik bagi rakyat. Tidak se-

baliknya, menjadikan pemilu untuk berlomba-lomba memperbanyak banner dan baliho kampanye. “Caleg harus terus belajar dan meningkatkan kapasitas keilmuan agar setelah terpilih mereka paham dengan tugas yang diembannya sebagai wakil rakyat,” ungkap Syafii. Sebagai bentuk perkena-

lan awal, kata Syafii pemasangan baliho itu sah-sah saja. Akan tetapi, tidak boleh terlalu jorjoran memasang atribut kampanye di tempat publik. Semestinya, melakukan pendidikan politik kepada rakyat. Selain itu, masyarakat juga harus cerdas memilih calon wakil rakyat yang memiliki komitmen, termasuk juga memiliki kapasitas keilmuan yang cukup. “Masyarakat juga harus melihat latar belakang dan keilmuan caleg. Caleg berkualitas itu belum tentu yang paling banyak memasang baliho atau

Ada 960.785 Pemilih dalam DPT BANGKALAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan, Jawa Timur, mengumumkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Legislatif 2014 di wilayah itu sebanyak 960.785 orang. "Jumlah DPT sebanyak 960.785 orang yang masuk sebagai calon pemilih ini yang berusia minimal 17 tahun saat pelaksanaan pemungutan suara pada hari 'H' pemungutan suara," kata Ketua KPU Bangkalan Fauzan Djakfar, Minggu. Para calon pemilih ini, tersebar di 2.557 tempat pemungutan suara (TPS) di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan. Menurut Fauzan, jumlah DPT Pemilu Legislatif 2014 ini jauh lebih banyak dari jumlah DPT Pemilukada Jatim 29 Agustus 2013. Sebab ketika itu jumlah DPT Pemilukada Jatim di Kabupaten Bangkalan hanya 756.541 orang dengan rincian pemilih perempuan

Jumlah DPT Pemilu Legislatif 2014 ini berdasarkan hasil pleno KPU Bangkalan beberapa waktu lalu,”

Fauzan Djakfar

Ketua KPU Bangkalan sebanyak 383.397 orang, sedangkan jumlah pemilih laki-laki hanya 373.144 orang. "Jumlah DPT Pemilu Legislatif 2014 ini berdasarkan hasil pleno KPU Bangkalan beberapa waktu lalu," katanya menjelaskan. Kendatipun demikian, pihaknya memastikan masih ada memungkinkan jumlah data pemilih di Bangkalan itu berubah, karena KPU

masih memberikan waktu untuk melakukan perbaikan atau verifikasi lanjutan. Menurut Fauzan, hasil verifikasi ulang nantinya akan diplenokan dalam rapat pleno daftar pemilih tetap hasil perbaikan (DPTHP). "Perubahan atas hasil verifikasi DPT yang telah kami tetapkan ini, sesuai jadwal yang ditetapkan KPU pusat hingga tanggal 11 Oktober 2013 ini," kata Fauzan Djakfar menjelaskan. Oleh karena itu, Fauzan meminta kepada panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) agar melakukan pengecekan kembali, jumlah pemilih di masing-masing desa. Kepada warga yang merasa tidak masuk dalam DPT itu, Ketua KPU Bangkalan Fauzan Djakfar meminta agar secepatnya melapor ke petugas PPS dan aparat desa setempat. (ant/rah)

Pengendara di Bawah Umur masih Marak bahwa kebiasannya mengendarai motor dalam berbagai aktivitas, termasuk ketika pulang pergi ke sekolahnya, dilakukannya atas restu orang tuanya. “Tidak apa-apa kok sama orang tua, malah kalau untuk urusan sekolah memang disuruh pakai motor memang,” ujar Zainul, siswa salah satu SMP Negeri di Bangkalan ini. Zainul menjelaskan bahwa orang tuanya tidak keberatan dirinya menggunakan motor kendati belum mengantongi SIM, karena itu dapat mempermudah mobilitasnya agar tak harus diantar jemput oleh orang tuanya.

dimintai pertanggungjawaban apabila nantinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. “Pemilu 2014 masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih caleg, jangan hanya melihat baliho yang dipasang sebagai alat kampanye saja,” ujarnya. Syafii menambahkan caleg juga harus meningkatkan kemampuan pemahaman masyarakat tentang berdemokrasi. Sebab caleg memiliki tanggung jawab memberi pendidikan politik kepada masyarakat, bukan hanya peserta pemilu.(dn/rah)

PEMILU 2014

OPERASI TILANG

BANGKALAN - Upaya pihak kepolisian untuk mengurangi angka pengendara di bawah umur tampaknya masih membutuhkan kerja keras, karena kendati telah dilakukan operasi tilang di tempat beberapa waktu lalu, terhadap pengendara di bawah umur yang mayoritas berstatus pelajar, hingga kini pengendara di bawah umur tersebut ternyata masih banyak dijumpai di berbagai lokasi. Koran Madura saat menemui langsung salah seorang pelajar SMP, yang sehariharinya beraktivitas dengan kendaraan bermotor tanpa mengantongi SIM, mengaku

iklan,” ujar dosen Fakultas Hukum UTM ini. Menurutnya, pendidikan politik sebagai kampanye positif dapat dilakukan dengan memaksimalkan forumforum yang ada ditengahtengah masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui secara langsung terkait visi dan misi caleg serta lebih mudah untuk dimintai pertanggung jawabannya nantinya. Beda halnya, kata Syafii, jika hanya mengandalkan baliho sebagai media informasi visi dan misinya. Hal itu, sulit

DIPERIKSA. Sejumlah siswa yang ditilang oleh Satlantas Polres Bangkalan. Namun, hal itu tidak membuat pengendara di bawah umur jera.

FOTO: doni heriyanto/ koran madura

Padahal, dalam operasi tindak pelanggaran yang di-

lakukan Satlantas Polres Bangkalan, AKP Yusis Budi,

Kasatlantas Polres Bangkalan berharap, agar penertiban

PAKAN AMPAS KETELA. Pekerja mengambil ampas ketela pengganti ampas tahu untuk pakan sapi di peternakan sapi perah Anugerah, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (15/9). Sejak harga kedelai melambung dan suilt mencari ampas tahu, peternak sapi perah memilih mengganti pakan ampas tahu dengan ampas ketela, harga ampas ketela yang dibeli dari kawasan Pati, Jawa Tengah Rp 600 per kilo lebih murah dibandingkan harga ampas tahu Rp 6.000 untuk satu bungkus yang berisi 8 kilo ampas tahu. dan pemberian sanksi tilang di tempat itu bisa menjadi shok terapi bagi pelajar maupun orang tua/wali murid agar lebih selektif dalam memberi izin penggunaan kendaraan bermotor, baik saat bersekolah maupun aktivitas di luar jam sekolah. "Kami lakukan tindakan ini untuk mengurangi kecelakaan yang mungkin terjadi akibat pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara di bawah umur," kata Yusis. Menurut Yusis, potensi kecelakaan bisa lebih tinggi, karena pengendara di bawah umur tersebut belum mengantongi SIM. Ia pun ber-

harap langkah tersebut bisa disambut dengan respon baik oleh orang tua pelajar ataupun pihak sekolah. Sehingga pembatasan izin penggunaan kendaraan bermotor yang dilakukan oleh mereka yang masih dibawah umur bisa lebih massif dilakukan. Namun sayangnya, di beberapa sekolah masih banyak dan mudah dijumpai pengendara dibawah umur tersebut, bahkan di Tingkat SMA, siswa kelas 1 dan 2 yang seharusnya belum layak mengendarai kendaraan bermotor, karena belum cukup umur, tidak dilarang dan diberi fasilitas parkir di dalam sekolah.(dn/rah)


8

SURAMADU

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199| TAHUN II

IKAN UNIK

Cumi-cumi Berlafal Allah Menarik Pengunjung

Piala Juara Divisi Utama dan pemain Persebaya diarak mengelilingi Kota Surabaya, Minggu (15/9). Tim Bajul Ijo mengukuhkan ke Liga Super sebagai Juara Divisi Utama PSSI setelah mengalahkan Perseru Serui 2-0 dalam laga final yang digelar di Stadion Manahan Solo, Sabtu (14/9)

20% Warga Bujur Barat Memilih Jadi TKI PAMEKASAN- Sebagian warga Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar terpaksa bekerja ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Mereka bekerja di sektor informal di beberapa negara diantaranya Malaysia dan Arab Saudi. Mereka memilih meninggalkan kampung halamannya, karena minimnya potensi yang bisa digunakan untuk mencari penghasilan. Selain karena faktor kemampuan, juga disebabkan kondisi lahan yang hanya bisa ditanami pada waktu tertentu dengan jenis tanaman yang terbatas. Dari jumlah penduduk sebanyak 9.210 jiwa, 20 persen diantarana bekerja ke luar negeri. Prosentase itu meru-

pakan yang terbesar dibanding desa-desa lain di Pamekasan, sehingga desa tersebut dijuluki desa TKI. Usia mereka yang menjadi TKI, mulai dari usia 15 tahun, hingga usia 40 tahun dan bekerka sebagai sopir, kuli bangunan dan pembantu rumah tangga. Ironisnya, di desa ini manyoritas warga yang menjadi TKI, lebih memilih berangkat melalui jaza tekong peroran-

gan atau ilegal (tidak resmi) daripada berangkat menggunakan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang resmi. Alasanya, karena mudah dan cepat. Kepala Desa setempat, Rujai, mengatakan jasa tekong perorangan merupakan jasa yang lumrah digunakan para TKI saat akan bekerja ke luar negeri. Itu merupakan kemauan warga setelah berkonsultasi dengan keluarga mereka yang sudah lebih dahulu menjadi TKI. “Mereka bukan tidak tahu dengan resiko yang harus dihadapi jika berangkat melalui jalur ilegal. Tapi mereka lebih mementingkan kemudahan karena berangkat dari jalur

resmi dinilai rumit,” kata Rujai. Rujai mengaku sudah berkali-kali meminta mereka agar tidak melalui jalur ilegal, tapi mereka tidak peduli, karena bagi meeka adalah yang penting mudah, murah dan cepat berangkat. Data di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pamekasan mencatat, di Kecamatan Batumarmar, sedikitnya ada 20 orang yang biasa bekerja sebagai tekong TKI. Dari jumlah itu, tidak satupun yang memiliki ijin usaha jasa penyaluran TKI. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, berjanji akan berupaya menekan angka warga yang bekerja sebagai tenaga

kerja ke luar negeri. Upaya yang akan dilakukan, diantaranya dengan mengupayakan peningkatan ekonomi kerakyatan serta pemamfatan kembali lahan pertanian yang dimiliki masyarakat untuk tanaman produktif. Rencananya Pemerintah Kabupaten, akan menanam tebu di lahan-lahan kering yang mulai ditinggalkan pemiliknya karena dianggap tidak produktif. “Untuk desa bujur barat, kami masih mencari lahan tadah hujan, guna dibangun embung yang nantinya dapat dimamfaatkan oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari, selebihnya bisa dialirkan ke persawahan,” kata Bupati. (awa/muj).

KEBAKARAN

Kayu Bantalan Rell Terbakar SURABAYA - Tumpukan kayu bekas bantal rel di Stasiun Pasar Turi hangus terbakar sekitar pukul 13.45 WIB, minggu (15/9). Api diperkirakan berasal dari Puntung rokok yang dengan cepat membesar dan melalap kayu yang sudah tercampur Oli. Menurut Yono (34) yang tinggal di area tersebut, api pertama terlihat dari tumpukan Sampah kering, namun dengan cepat merambat ketumpukan kayu dan besi bekas rel. Meski sudah ada upaya pemadaman dari warga dan pihak PJKA, namun Api terus membesar. “Awalnya saya melihat sampah terbakar, saya piker itu sudah biasa, ternyata karena angin cukup kencang, api cepat sekali besar dan merambat ke kayu bekas bantalan rel,” ujarnya kepada wartawan, minggu (15/9). Sekitar 20 kubik tumpukan kayu tersebut hangus terbakar, dinas PMK dari pasar turi menerjukan empat mobil pemadam untuk menjinakkan sijago merah. Menurut Wagiman petugas PMK, petugas harus membongkar tumpukan kayu untuk memastikan api sudah benar-benar padam. “Pemadaman di permukaan tidak susah, namun kami haru bongkar tumpukan kayu tersebut, sebab kalao hanya melakukan pemadaman dipermukaan, kami khawatir apinya nyala lagi,” ujar bapak 5 anak tersebut. Menurut Agus Eko Utomo

Kasi PT KAI Pasar turi,” Api menghanguskan bekas bantalan Rel yang berada dibelakang ruang pengaman elektrik, api diketahui sekitar pukul 13.00

WIB, kami juga berusaha memadamkan api dengan 10 tabung alat pemadam yang kami punya,” ujar Eko. Menurut kapolsek Bubu-

tan, Kompol Suryo hapsoro,” Kami mendapat laporan dari pihak PT KAI, kami langsung terjunkan anggota kalapangan, dan langsung melaku-

kan koordinasi dengan pihak terkait, saat ini kami masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut,” terang Suryo. (ddy)

SUMENEP - Ikan cumicumi berlafal Allah yang menggegerkan warga Dusun Talesek, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, yang dibeli oleh seorang peduduk setempat di Pasar Gapura, masih menyedot puluhan orang. Walaupun ikan tersebut dalam kondisi sudah diawetkan, ternyata masih membuat sejumlah warga datang menyaksikannya. Mereka berbondong-bondong untuk melihat keunikan lafal yang ada ditubuh ikan tersebut. Banyak di antara mereka berkata, keanehan itu baru pertama kali terjadi di daerah setempat. Erna, (51), pemilik ikan tersebut, pagi hari ke Pasar Gapura yang ada di sebelah selatan rumahnya untuk membeli ikan cumi-cumi buat cucunya. Ia langsung membelinya setibanya di pasar. Setelah sampai di rumah, ikan seharga Rp. 7 ribu ini dicuci, kemudian setelah di iris di tubuh cumi-cumi ada tulisan mirip lafal Allah. “Saya kaget, Mas, lalu panggil anak saya ternyata benar ada tulisan mirip lafal Allah ditubuh cumi ini, sehingga saya tidak jadi mengirisnya,” tuturnya, Minggu (15/9). Erna baru menyadari jika ikan cumi-cumi yang dibelinya terdapat lafal yang mirip lafal Allah setelah dilihat oleh putrinya. Walaupun tulisan putih sudah tampak jelas ia masih belum yakin, namun karena tidak percaya lalu tulisan tersebut digosok ternyata tetap tidak luntur, dari itu dirinya yakin bahwa lafal yang menempel tersebut bukan buatan. “Saya yakin ternyata lafal itu benar, sehingga ikan itu saya cuci dan biarkan dalam wadah, karena saya masih kepikiran ada tanda apa ini,” tanya Erna kepada putrinya. Ia langsung mengurungkan niatnya untuk memtong dan menggoreng ikan tersebut. Awalnya, ia berniat untuk memasak di dapur, tetapi tidak jadi, karena melihat keanehan itu ia langsung

memanggil keluarganya yang lain agar dapat memastikan tulisan yang ada ditubuh ikan seharga Rp. 7 ribu tersebut. “Setelah tahu itu ada tulisan saya panggil anak-anak dan keluarga yang lain untuk melihat keanehan itu, anakanak dan keluarga juga kaget, kok bisa ikan itu tulisannya. Ini saya akan abadikan,” katanya dengan nada penasaran, ketika bercerita dirumahnya. Karena tidak berani memotong dan memasak cumi tersebut, keluarga Erna memilih menyimpannya. Sebab mereka takut jika memakan cumi-cumi tersebut akan terjadi malapetaka yang menimpa dirinya beserta keluarganya. Pada malam harinya Erna memang bermimpi suaminya yang telah meninggal memberikan sarung yang sangat bagus, dan sang suami berpesan kalau sarung itu sangat berharga sehingga harus disimpan dengan baik. Namun ia menganggap mimpi tersebut hanya sebuah bunganya orang tidur. Tetapi setelah ia menemukan cumi berlafal Allah dirinya dan keluarganya untuk menyimpan dan mengering dengan sedirinya. Mungkin dalam mimpi itu merupakan pesan suaminya yang benar, sehingga pada pagi harinya mendapatkan cumi aneh tersebut. Cumi berukuran panjang 20 cm, dan lebar 10 cm, memang menjadi tontonan warga, baik dari desa setempat maupun desa tetangga, karena ditubuh ikan berat 150 gram ini menunjukkan keanehan yang cukup menggegerkan, sehingga sontak menjadi perhatian masyarakat. “Ya sangat aneh, Pak, kan ikan bisa ada tulisan lafal Allah, kami juga tidak tahu akan terjadi apa? Kenapa keanehan itu baru muncul sekarang, karena sejak dulu tidak pernah ada keanehan seperti ini,” papar, Hosaima (45) yang sedang melihat cumi aneh itu. (athink/mk)

EKONOMI

HSC Targetkan New Honda Brio Kuasai 10% Penjualan Nasional SURABAYA – Manajemen Honda Surabaya Center optimistis penjualan Honda Brio di area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, baik untuk tipe Sport maupun LCGC Brio Satya dapat mencapai 400 unit per bulan, atau 10% dari target penjualan nasional sebanyak 4.000 unit per bulan. Direktur Honda Surabaya Center Rudy Surjanto mengungkapkan dengan masuknya varian Low Cost and Green Car dari Brio, praktis segmen pasar yang dapat dibidik Honda di area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara menjadi semakin luas. “Di Jatim versi LCGC Honda, yaitu Brio Satya dijual mulai Rp109,8 juta per unit. Sampai saat ini otomatis model ini menjadi LCGC dengan kapasitas mesin terbesar di kelasnya, yaitu 1200 cc,” ujarnya disela-sela peluncuran New Honda Brio di Surabaya, Jumat (13/9). Dia mengungkapkan pengembangan versi Brio LCGC dimungkinkan setelah pabrikan tersebut meningkatkan komposisi komponen lokal menjadi 85% dan setelah mendapatkan fasilitas pembebasan pajak. Dengan tingkat harga serendah itu, Honda menyasar konsumen pembeli mobil pertama (entry level) di area Jatim dan sekitarnya, terutama anak muda yang tinggal di perkotaan. Namun demikian, dia op-

timistis varian tersebut dapat mendorong Honda untuk memperluas penetrasi pasar hingga ke kota-kota kabupaten yang selama ini belum banyak tergarap. Namun demikian, untuk menyasar segmen city car yang lebih di atas, Honda tetap mengandalkan varian Brio Sport yang dibanderol hingga Rp185 juta per unit. Jika versi 1.200 cc diproduksi di Indonesia, model Brio Sport yang bermesin 1.300 cc akan tetap dipasok dari pabrik Honda di Thailand. Ketika ditanya kemungkinan bagi Honda untuk membangun pabrik perakitan untuk Brio Satya di Jawa Timur, Rudy mengungkapkan kemungkinan itu sebetulnya terbuka. Hanya saja, ekspansi tersebut baru bisa dilakukan jika pasar di wilayah Jatim dan sekitarnya semakin besar. “Agar pabrik beroperasi secara efisien, diperlukan skala ekonomis setidaknya 60.000 unit per tahun. Untuk saat ini, kami melihat masih lebih efisien jika Brio Satya dipasok dari pabrik Honda di Karawang,” jelasnya. General Manager Honda Surabaya Center Wendy Miharja mengakui pasar entry level dengan kisaran harga sekitar Rp100 juta merupakan segmen baru bagi Honda, oleh karena itu strategi penjualannya juga harus berbeda. (ara)


LINTAS JATIM

9

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II

BALAP MOTOR

Kejurnas Dragbike Seri IV Lombakan 15 Kelas SURABAYA - Kejuaraan nasional balap motor lintasan lurus "Pertamina Enduro Comet-K Factory KYT Dragbike 201 Meter Champ 2013" di Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, 21-22 September, melombakan 15 kelas. Promotor penyelenggara dari Trendypromo Mandira, Helmy Sungkar kepada wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan persaingan pebalap dragbike papan atas nasional pada seri ini akan sengit, karena selisih poin di klasemen sementara yang tidak terpaut jauh. "Persaingan paling ketat bakal terjadi di beberapa kelas bergengsi, salah satunya Sport 2 Tak Rangka Standar s/d 155 cc. Selain itu, kelas Matic Tune Up s/d 200 cc juga seru," katanya. Menurut Helmy, dua kelas tersebut (Sport 2 Tak dan Matic Tune Up) paling menonjol dibanding kelas lainnya, karena pesertanya paling banyak. Hingga penyelenggaraan seri III di Kebumen, Jateng, pada Juni 2013, kelas Sport 2 Tak Rangka Standard s/d 155 cc mencatat total peserta terbanyak 169 pebalap, sementara kelas Matic Tune Up s/d 200cc diikuti 162 pebalap. "Dua kelas itu menjadi buruan pebalap pentolan, karena mereka tahu kalau di kelas dengan peserta terbanyak, kami menyiapkan hadiah satu unit mobil untuk juara umumnya," tambah Helmy Sungkar. Pada klasemen umum sementara pebalap yang dirilis panitia penyelenggara, pebalap asal Yogyakarta Taufik Omponk yang tidak pernah absen selama tiga putaran berada di posisi teratas kelas Sport 2 Tak Rangka Standar dengan mengoleksi 66 poin. Pebalap dari tim "GV-OP 27 Hore Hore" itu masing-masing merebut 26 poin dari putaran pertama, 25 poin pada seri kedua dan 16 poin di putaran ketiga. Posisi Taufik Omponk masih rawan digusur pebalap asal Semarang, Dwi Batank (Kawahara Ice AHRS) yang menguntit dengan 45 poin dan Imam Ceper (Jakarta) di peringkat dengan 37 poin. Helmy Sungkar menambahkan hampir seluruh pebalap dragbike papan atas nasional akan hadir di Pantai Ria Kenjeran, karena ingin memburu tambahan poin kejuaraan. Sementara untuk kelas yang berhak menerima hadiah satu unit mobil, Helmy mengatakan belum bisa dipastikan, karena ada beberapa jelas yang berpotensi dapat karena pesertanya cukup banyak. "Paling tidak satu seri sebelum putaran akhir sudah bisa diketahui kelas mana yang juara umumnya berhak dapat mobil. Panitia menetapkan ketentuan ini secara fair dari total jumlah peserta hingga putaran terakhir, jadi pebalap sendiri yang akan menentukan," tambah Helmy Sungkar. (ant/dik)

PERUSAHAAN

Telkom Rambah Bisnis Remitansi di Hong Kong SURABAYA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk merambah bisnis remitansi di luar negeri dengan meluncurkan layanan pengiriman uang elektronik “Delivery Money Access Remittance” (Delima) di Hong Kong. Peluncuran layanan Delima di Hong Kong ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama Finnet Indonesia (anak perusahaan Telkom) Otong Iip, dengan Presiden Direktur Chandra Remittance Tjhin Wahyudi Chandra di Hong Kong, Minggu. Direktur Enterprise and Business Telkom Muhammad Awaluddin dalam siaran pers

“Finnet Indonesia memberikan layanan Delima berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi sehingga transaksi pengiriman uang oleh Chandra Remittance dapat dilakukan secara ‘online’,”

Muh. Awaluddin

Direktur Enterprise and Business Telkom Telkom yang diterima Antara Surabaya menyebutkan acara itu dihadiri pejabat Konsulat Jenderal RI di Hong Kong yang diwakili Harry Budiarto. Dalam perjanjian tersebut, Finnet Indonesia dan Chandra Remittance berkomitmen untuk menyelenggarakan layanan pengiriman uang antara Hong Kong dan Indonesia untuk melayani masyarakat Indonesia yang berada di Hongkong. “Finnet Indonesia memberikan layanan Delima berbasiskan teknologi komunikasi dan informasi sehingga transaksi pengiriman uang oleh Chandra Remittance dapat dilakukan secara ‘online’,” kata Awaluddin. Saat ini, lanjut Awaluddin, Chandra Remittance

yang memiliki 17 kantor cabang dan 58 agen sudah dapat bertransaksi dengan seluruh agen Delima yang tersebar di seluruh Indonesia dan bank-bank yang ada di Indonesia. Direktur Utama Finnet Indonesia Otong Iip menambahkan bahwa masyarakat Indonesia di Hong Kong yang akan mengirimkan uangnya melalui Chandra Remittance memiliki dua pilihan layanan, yakni mengirim uangnya ke rekening bank di Indonesia dan mengirim secara tunai, selanjutnya keluarga penerima di Indonesia dapat mengambilnya di seluruh agen Delima. “Hingga saat ini Telkom memiliki lebih kurang 40.000 agen Delima yang sudah terdaftar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya. Awaluddin menjelaskan Telkom merambah bisnis remitansi international melalui Delima dengan konsep “business follows the people”, dengan menyasar negara-negara yang banyak ditempati masyarakat Indonesia, khususnya tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain Hong Kong dan Malaysia, tambahnya, Telkom menargetkan bisa merambah bisnis serupa di Arab Saudi dan Taiwan hingga akhir 2013, karena potensi pasar remitansi internasional di kedua negara itu sangat besar. Menurut Awaluddin, remitansi dari empat negara yang banyak terdapat TKI tersebut ke Indonesia mencapai hampir 80 persen, dari keseluruhan pasar remitansi sekitar Rp80 triliun. “Sudah banyak pemain besar di bisnis ini sehingga untuk tahun pertama, Telkom tidak muluk-muluk dalam memasang target. Diharapkan uang yang ditransaksikan lewat Delima bisa menembus Rp2 triliun dengan pendapatan sekitar Rp6 miliar,” katanya. Untuk menggarap bisnis remitansi, Telkom mengalokasi dana yang cukup besar untuk memperluas agen Delima di Indonesia agar semakin menjangkau pelanggan lebih dekat. (ant/dik)

ant/siswowidodo

REOG PONOROGO: Penari Reog Ponorogo beraksi di depan penonton saat menghibur peserta jalan sehat yang digelar sebuah pabrik semen, di dekat alun-alun Ponorogo, Jatim, Minggu (15/9). Reog Ponorogo sering tampil obyok (tidak dipanggung) pada saat menghibur penonton pada dalam acara-acara tertentu.

DPRD Mempertanyakan Anggaran Sampah Rp 62 Miliar SURABAYA - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya mempertanyakan kenaikan anggaran pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir Benowo dari Rp 52 miliar pada 2013 menjadi Rp62 miliar dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara APBD 2014. "Saya melihatnya pada sisi progresnya pengelolaan sampah saat ini seperti apa, sedangkan kenaikan anggaran sebesar itu," kata angota Komisi C DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Minggu

(15/9). Menurut dia, hasil pantauan anggota Komisi C DPRD Surabaya ke TPA Benowo beberapa waktu lalu menyebutkan belum ada progres pembangunan yang signifikan

terlihat di sana seperti halnya infrastruktur. "Kita sebagai warga Surabaya patut mempertanyakan hal itu karena sampai sekarang belum bisa dirasakan manfaatnya," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga belum mengetahui dokumen perjanjian antara Pemkot Surabaya dengan pihak ketiga atau investor yakni PT Sumber Organik. "Kalau seandaiynya dewan tahu dokumen perjanji-

annya, maka kenaikan anggaran Rp9 miliar bisa diketahui untuk apa saja?. Jika pada tahun pertama dengan dana keluar sekian, maka pemkot bisa mengetahui infrastruktur apa yang sudah dibangun," katanya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berharap Ketua DPRD Surabaya M. Machmud bisa meminta salinan dokumen perjanjian tersebut dari pemkot. "Dengan adanya dokumen itu, kita sebagai dewan bisa memantau perkembangan

pembangunan di TPA Benowo," ujarnya. Reni juga menegaskan agar jangan sampai TPA Benowo bernasib sama dengan pembangunan Pasar Turi Baru. Hal ini dikarenakan dokumen perjanjian antara pemkot dan investor Pasar Turi baru diberikan kepada DPRD Surabaya setelah tiga tahun lamanya. "Kalau Pasar Turi telat, apalagi ketika dibuka dokumen perjanjian itu ternyata diketahui banyak kesalahan," katanya. (ant/dik)

KETEL MELEDAK

Seorang Pekerja PG Redjosari Tewas

widodo s. jusuf

FINANCE & BANKING 2013:Direktur Utama BNI yang juga Ketua Umum Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Gatot M. Suwondo (kiri) bersama Deputi Direktur Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Solikin M. Juhro (kanan) dengan moderator Purbaya Y. Sadewa menjadi pembicara dalam diskusi panel yang diadakan oleh Danareksa Sekuritas di Jakarta. Diskusi tersebut mengangkat tema "Central Banking and Invesment Policy to Sustain Indonesia's Growth Momentum."

BANK

Perbarindo Tunda Pelaporan Model Baru SURABAYA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Jatim mengaku kesulitan dengan sistem pelaporan model baru kepada Bank Indonesia (BI) diberlakukan bulan ini. Perbarindo meminta tenggat waktu penyesuaian sistem pelaporan kinerja bulanan BPR kepada Bank Indonesia (BI) diundur. Hal ini dikatakan Sekretaris Perbarindo Jawa Timur, Paul A. Matuli yang mengakui perubahan sistem pelaporan kinerja BPR masih menyulitkan bagi kalangan dunia industri. “Kami sudah diberitahu mengenai perubahan sistem pelaporan ini dua bulan lalu. Tetapi kenyataan implementasi di lapangan tidak semulus yang direncanakan. Banyak anggota yang mengeluh

kesulitan dengan sistem baru ini. Padahal tenggat waktunya diberlakukan pada bulan ini,” ujarnya, Minggu (15/9). Paul menjelaskan, sistem pelaporan kinerja bulanan BPR memang kerap berubah mengikuti perkembangan sistem pencatatan akutansi di Bank Indonesia (BI). Selain itu juga berkaitan dengan hukuman yang diberlakukan bagi BPR yang terlambat melaporkan kinerja bulanannya. “Kami takutnya jika penerapan sistem ini tidak diundur dan banyak yang belum bisa mengaplikasikan maka pengurus BPR yang akan kena hukuman. Bahkan bisa-bisa masuk kategori tidak sehat,” jelasnya. Sementara itu, BI akhirnya memperpanjang tenggat penyesuaian pelaporan kinerja

bulanan BPR sampai batas waktu yang belum ditentukan. Di samping itu, standar pelaporan terbaru diterapkan paling lambat untuk laporan bulan Agustus lalu. Direktur Pengendalian Kualitas dan Pengawasan BPR Bank Indonesia, Sudarmaji mengatakan, memang ada perbedaan pada laporan terbaru oleh BPR. Ia mencontohkan dalam model laporan terbaru tersebut dicatat berapa jumlah kredit disalurkan BPR, ke berapa rekening beserta berapa lama pinjaman diberikan. Pencatatan model ini diklaim bisa mencerminkan kualitas penyaluran kredit bank. “Pada model baru ini, pelaporannya lebih mendetail dan disesuaikan dengan standar akuntansi terbaru,” pungkasnya. (ara)

MAGETAN - Seorang pekerja Pabrik Gula Redjosari milik PT Perkebunan Nusantara XI di Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tewas dan delapan lainnya terluka akibat ketel penguapan gula di pabrik setempat meledak, Minggu (15/9). Koresponden Antara di lokasi kejadian melaporkan korban tewas adalah Mohammad Soni Setiawan (33), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Sementara itu, delapan korban luka, tiga di antaranya mengalami luka bakar ringan dan lima korban lainnya mengalami luka bakar serius hingga harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soedono Madiun. Tiga pekerja yang menderita luka bakar ringan adalah Darto (40) warga Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan, Magetan; Mulyanto (54) warga Desa Mojorejo, Kecamatan Kawedanan, Magetan; dan Suroto (33) warga Desa Sampung, Kecamatan Kawedanan, Magetan. Untuk lima pekerja yang mengalami luka parah adalah Kuswanto (32) warga Kecamatan Nguntoronadi, Magetan; Warsono (52) warga Kecamatan Kawedanan, Magetan; Parlan(31) warga Kecamatan Kawedanan, Magetan; Wagimin (47) warga Desa Sukowidi, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan; dan Sujarwo (30) warga Desa Simbatan, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan. Para korban luka parah mengalami luka bakar dan melepuh hingga 90 persen. Rencananya, para korban luka parah tersebut akan dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya dan RSU Lavalet, Malang. Salah satu korban luka ringan, Suroto, mengakatan, meledaknya ketel penguapan gula tersebut terjadi pada Minggu dini hari sekitar pulul 02.00 WIB. Saat itu para buruh yang masuk jam malam sedang bekerja membuat gula. "Kejadiannya sangat cepat. Beruntung saat itu saya lagi duduk di bawah, sehingga tidak banyak terkena cairan dan uap nira tebu, sedangkan lima orang teman saya saat kejadian berada di atas saya dekat tabung (ketel)," ujar Suroto, kepada wartawan. Menurut dia, sebelum meledak, ketel yang berisi cairan nira tebu panas sudah mengalami kebocoran. Nahas, sebelum para pekerja mengatasi masalah tersebut, ketel keburu meledak. "Para pekerja yang di atas itu sudah teriak-teriak untuk segera menutup ketel. Namun belum sempat ditutup langsung terjadi ledakan dan air gula yang panas itu meluap sehingga menyiram pekerja di dekat ketel. Saya sempat menghindar, namun kaki saya terkena ledakan, untungnya hanya luka ringan," terang Suroto. Kepala Gudang PG Redjosari Magetan, Agus Subianto, membenarkan kejadian tersebut. Hingga kini, pihaknya belum mengetahui penyebab kecelakaan kerja itu. "Korban yang meninggal di lokasi ada satu orang, sedangkan korban kritis akibat luka bakar ada lima orang yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit," kata Agus. Ia belum dapat menjelaskan tentang penyebab meledaknya ketel pembuatan gula tersebut. Pihak manajemen pabrik mengaku akan membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. (ant/dik)


10

LINTAS JATIM

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II

PENYALURAN KREDIT

Bank Jatim Target Salurkan Rp 2 T SURABAYA - Pelemahan rupiah tidak membuat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk kesulitan likuiditas. Bahkan, emiten berkode BJTM itu menargetkan penyaluran kredit Rp2 triliun hingga akhir tahun ini. Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto menguraikan kredit sampai Agustus baru Rp21 triliun dari target sampai akhir tahun Rp23 triliun. “Jadi harus menyalurkan Rp2 triliun lagi dalam lima bulan ini dengan harapan LDR bisa 84%,” jelasnya, Jumat (13/9).

Hadi membenarkan dengan posisi perbandingan kredit dengan simpanan di bawah 84%, maka kebijakan penyaluran dana relatif lebih longgar. Sementara di tingkat suku bunga, Bank Jatim belum mengeluarkan kebijakan suku bunga yang signifikan. Dia mencontohkan bunga penyaluran kredit dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) maksimal 10,25% untuk yang memiliki kredit bermasalah tinggi. Sedangkan untuk yang berperforma baik bisa mendapat 9,75%. Adapun di tingkat kon-

sumen, sambungnya, BPR yang menjalin skema kredit dengan Bank Jatim bisa menyalurkan maksimal 24%. Dari 297 BPR di Jatim 74 di antaranya menggunakan kerja sama kredit Bank Jatim. “Itu belum berubah, bunga yang lain mengikuti pasar,” jelasnya menggambarkan perubahan suku bunga di perseroan. Suku bunga dasar kredit Bank Jatim per Jumat untuk kredit korporasi 9,41%, kredit retail 11,05%, kredit mikro 11,96%, kredit konsumsi KPR 9,58% dan Nonkpr 10,50%. (ara)

PASAR MODERN

Banyak Toko Swalayan Tak Berizin ant/aguk sudarmojo

POHON JATI MENGERING: Sejumlah pengendara sepeda kayuh melintas di kawasan hutan jati di Desa Dander, Bojonegoro, Jatim, Minggu (15/9). Pohon Jati di kawasan hutan setempat kelihatan mengering (kanan) yang disebabkan dimatikan dengan cara kulitnya dipotong atau "diteres" agar batang pohon menjadi kering sebelum ditebang.

Kerusuhan Puger Bukan Konflik Sunni-Syiah SURABAYA - Keberadaan kelompok penganut Syiah di Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, adalah fakta yang tidak bisa dibantah. Namun, akar masalah dari kerusuhan massa di Pesantren Darus Sholihin di Puger, Jember, pada tanggal 11 September 2013, bukanlah konflik Sunni-Syiah. Fakta yang bisa membantah hal itu adalah rumah dari kelompok Sunni dan Syiah di Desa Puger Kulon dan Desa Puger Wetan di kawasan itu justru saling membaur. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Agaknya, hal itulah yang ditanyakan Menteri Agama Suryadharma Ali dalam pertemuan dengan Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono dengan di Mapolda Jatim, 14 September. "Penanganan kasus itu tetap saya percayakan ke daerah, tetapi saya sebagai pejabat pusat tetap harus tahu apa yang terjadi di daerah," katanya ketika dikonfirmasi Antara di Bandara Juanda Surabaya. Ia mengaku sudah mendapatkan laporan tentang kerusuhan antardesa di Kecamatan Puger, Jember itu, namun pihaknya ingin mendapatkan informasi langsung dari "pihak pertama" di lapangan, yakni Kapolda Jatim. "Dengan begitu, informasi yang saya dapatkan tidak akan bias karena ada yang bilang konflik itu konflik Sunni-Syiah, tetapi ada yang bilang Habib Ali itu bukan Syiah, tetapi

dituduh Syiah," katanya. Menag mengaku informasi yang didapat justru menyebutkan bahwa penyebab dalam kerusuhan Puger itu tidak ada kaitan dengan agama sama sekali. Hal itu dibenarkan Kepala Kanwil Kemenag Jatim Drs. H. Sudjak, M.Ag. Ia menegaskan bahwa kerusuhan di Puger, Jember itu tidak ada kaitan dengan Sunni-Syiah seperti yang muncul di permukaan. "Itu masalah lama terkait dengan persaingan antartokoh karena masyarakat Sunni dan Syiah di sana juga tidak ada masalah. Jadi, tokohnya yang harus bertemu," katanya. Hal itulah yang dilakukan Kapolda Jatim Irjen Pol. Unggung Cahyono yang "ngantor" di Mapolsek Puger, Jember, 11--13 September 2013, yakni pengamanan "all out" dan mendorong pertemuan kedua tokoh setempat, yakni Ustaz Fauzi dan Habib Ali. "Sudah ada 10 orang yang dimintai keterangan dan diamankan di Mapolres Jember terkait dengan kerusuhan, baik dari pihak Ponpes Darus Sholihin yang diasuh oleh Habib Ali maupun pihak kelompok Ustadz Fauzi, karena polisi memang tidak memihak," kata Irjen Pol. Unggung Cahyono. Pelanggaran Perjanjian Dalam aksi penyerbuan Ponpes Darus Solihin di Puger

itu, massa membawa benda tumpul dan senjata tajam sehingga 10 unit sepeda motor dan beberapa bangunan di kompleks pesantren itu rusak karena dibakar dan dilempari batu. Massa yang merusak ponpes itu menolak pawai karnaval yang digelar Ponpes Darus Sholihin, padahal polisi sudah meminta panitia untuk membatalkan atau menunda rencana mereka karena massa di Puger menolak kegiatan karnaval itu. Namun, karnaval yang diikuti sekitar 100 peserta dan panitia Ponpes Darus Solihin itu tetap tergelar sehingga perusakan ponpes yang selama ini dituding sebagai penganut paham Syiah itu pun terjadi. "Itu bukan konflik pertama, bahkan sudah terjadi 3--4 kali, tetapi semuanya dapat dimediasi antara Pemkab, Polsek/Polres, dan tokoh masyarakat," kata Ketua PCNU Kencong Lora Hasyim ketika dikonfirmasi Antara per telepon (13/9). Kelompok Habib Ali yang diwakili Yek Zen (keponakan Habib Ali) pernah mendatangi kelompok Ustaz Fauzi agar tidak mengundang Habib Muhdlor (Sunni) dalam pengajian yang digelar. "Untuk mengatasi hal serupa akhirnya disepakati perjanjian bahwa masingmasing kelompok tidak boleh mengadakan kegiatan yang sifatnya massal, tetapi perjanjian itu pun dilanggar beberapa kali," katanya.

Ia menduga pelanggaran perjanjian itu akan menjadi "bom waktu" dan hal itu terbukti pada tanggal 11 September 2013. "Itu (konflik) tidak perlu terjadi bila antartokoh bisa saling menghormati," katanya. Apalagi, konflik itu akhirnya menewaskan Eko Mardi Santoso. "Saya kira, tewasnya Eko itu bukan terjadi begitu saja dalam kerusuhan itu," katanya. Menurut dia, Eko sebenarnya merupakan saksi kunci yang sengaja dihilangkan. "Almarhum Eko sempat tahu adanya penyerangan perahu nelayan pada bulan Juni lalu sehingga Eko tahu siapa yang melanggar perjanjian, bahkan Eko kena bacok," katanya. Karena potensi Eko sebagai saksi kunci di pengadilan yang bisa membongkar siapa yang melakukan penganiayaan nelayan. Atau, Eko juga merupakan saksi tentang siapa kelompok yang melanggar perjanjian, maka dia pun dibungkam. "Jadi, tewasnya Eko itu 'by design'. Oleh karena itu, polisi harus mengusut kasus tewasnya Eko itu dengan mengaitkan dengan kasus penyerangan perahu nelayan pada bulan Juni lalu," katanya. Jadi, konflik antartokoh di Puger itu tidak perlu melibatkan masalah agama. "Kalau agama dilibatkan dalam konflik justru akan membuat konfliknya bisa makin meluas, itu konsekuensinya," kata Menag dalam berbagai kesempatan. (ant/dik)

SURABAYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surabaya menyatakan banyak toko swalayan di kota itu yang tidak berizin, yakni dari sekitar 400 unit yang ada, baru sekitar 55 toko yang mengurus kelengkapan izin. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Widodo Suryantoro, Minggu mengatakan pihaknya selama ini terus berusaha meminta agar semua pengusaha toko swalayan di Surabaya mengurus perizinannya mulai dari izin mendirikan bangunan (IMB), izin gangguan (HO) sampai pada tingkat izin usaha toko modern (IUTM). “Jika usaha kami ini masih tidak direspons pengusaha, kami akan lapor masalah ini ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) agar memperoleh penjelasan dan sekaligus bisa mencarikan solusinya,” katanya. Menurut dia, jika bicara perdagangan, maka pihaknya tidak bisa melakukan pembatasan terhadap pasar swalayan yang ekstrem mengingat sebentar lagi ada “Asean Free Trade Area

(AFTA)” atau pasar bebas di kawasan Asia. Risiko adanya AFTA, lanjut dia, tentunya nantinya akan banyak pengusaha dari luar negeri yang masuk ke Surabaya. “Jadi tidak ada batas, mereka harus berkompetisi dalam dunia perdagangan, termasuk dunia usaha toko swalayan,” katanya.

Selain itu, kata dia, pasar tradisional dan pasar modern punya segmen yang berbeda-beda. “Kenapa orang suka ke Indomaret, Alfamart dan lainnya, tapi juga ada yang ke pasar tradisional. Itu artinya masing-masing punya ‘brand’ sendiri-sendiri,” katanya. Anggota Komisi B Bidang Perekonomian

DPRD Surabaya Blegur Prijanggono mengatakan, Pemkot Surabaya tergolong tidak bisa mengendalikan munculnya pasar modern berupa toko swalayan atau toko swalayan yang jumlahnya semakin banyak dan kini jaraknya berdekatan. Bahkan, toko swalayan sudah banyak yang masuk perkampungan di Kota Pahlawan ini. Anehnya lagi, banyak di antara toko swalayan belum mengantongi izin toko modern. “Kami menilai seperti itu. Kasihan pedagang toko kelontong di kampung-kampung. Mereka kalah bersaing dan terdesak. Padahal pedagang kelontong di kampung-kampung merupakan pedagang lama dan hidupnya hanya berharap dari ushanya itu,” katanya. Atas kondisi itu sebenarnya dewan sudah meminta penjelasan kepada Pemkot agar masalah ini bisa ditertibkan atau dikendalikan secepatnya. Harapannya, penyebarannya tidak liar dan tertata dengan baik serta tidak merugikan pedagang kelontong di kampungkampung. (ant/dik)

JELANG HARI RAYA KURBAN

Jatim Barometer Sepak Bola Indonesia SURABAYA – Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki 6 (enam) kesebelasan yang bertanding di Liga Super Indonesia (LSI) sekaligus menjadi barometer sepak bola di persepak bolaan Indonesia. Kesebelasan Persebaya meraih gelar juara Divisi Utama PSSI 2013 setelah mengalahkan Perserui dengan skor 2-0 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (14/9) malam. Di hari yang sama, Persik Kediri menyusul lolos ke kasta tertinggi kompetisi yang dioperatori PT Liga Indonesia ini. Macan Putih julukan Persik menembus LSI, setelah merebut posisi ketiga dengan mengalahkan Persikabo Bogor 6-3 di Stadion Manahan, Solo. Selain kesebelasan Persebaya dan Persik, empat tim Jatim lainnya yang sudah berada di LSI, yakni Arema Malang, Perepam Madura United (MU), Persegres Gresik United (GU) dan Persela Lamongan. Propinsi lainnya yaitu

Jawa Tengah sama sekali tidak punya wakil di LSI. Kemudian Jawa Barat hanya punya dua wakil, yakni Persib Bandung dan Pelita Bandung Raya, sedangkan Kalimantan Timur (Kaltim) hanya memiliki tiga wakil, yakni Persiba Balikp a p a n , Persisam Samar i n d a d a n Mitra Kutai K e r taneg a r a (Kukar). Pada m u s i m depan, LSI bakal diikuti sebanyak 22 tim. Ini sesuai dengan keputusan Kongres Luar Biasa PSSI pada bulan Mei 2013 lalu di Jakarta. Kongres memutuskan adanya penyatuan kompetisi di Indonesia, 18 tim wakil dari Liga Super dan

empat tim diambil dari empat tim teratas di Liga Prima Indonesia. Seperti diketahui, kesebelasan Persebaya meraih gelar juara Divisi Utama PSSI 2013 setelah mengalahkan Perserui dengan skor 2-0 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (14/9) malam. Bertanding sore, dihadapan sekitar 10.000 Bonekmania, Persebaya menang dengan sumbangan gol dari Baums o n g p a d a menit ‘29 dan ‘57. Dua gol yang tercipta dari kepala Baumsong, berasal dari umpan-umpan cantik sang kapten, Uston Nawawi. Dengan meraih dua gol tersebut, Baumsong berhak meraih sepatu

emas, dengan mencetak 18 gol, sama dengan penyerang Persik Kediri, Makor. Persebaya yang merupakan favorit juara Divisi Utama 2013, mampu menguasai pertandingan meski saling menyerang kdeua kesebelasan “Kedua tim bermain hebat, tapi kita mampu memaksimalkan peluang yang ada,” ujar Tony Ho, pelatih Persebaya seusai pertandingan. Persebaya yang di dukung ribuan Bonekmania mampu menyuntik semangat para pemain Persebaya. “Suporter cukup dahsyat dukungannya, tanpa suporter kami tidak mampu meraih hasil maksimal,” imbuh pelatih asal Makasar ini. Sementara, manajer tim Persebaya, Bambang Pramukantoro, cukup bangga dengan kinerja Tony Ho beserta anak-anak didiknya. “Coach Toni sangat hebat, akhirnya ia bisa membawa Persebaya lolos ISL dan menangi Divisi Utama 2013,” pungkasnya. (ara)

MENJELANG HARI RAYA: Harga sapi kurban mengalami kenaikan harga menjelang hari raya kurban karena permintaan untuk hewan kurban sudah mulai berdatangan.

JELANG HARI RAYA KURBAN

Harga Jual Sapi-Kambing Naik SURABAYA – Harga jual sapi dan kambing menjelang Hari Raya Kurban mulai mengalami kenaikan. Kenaikan itu mulai merangkak naik sejak dua minggu terakhir dan diprediksi akan terus mengalami kenaikan hingga Hari Raya Kurban pada 15 Oktober mendatang. Pusat penjualan hewan ternak di pasar hewan, Karangpilang, Surabaya, harga kambing jantan yang sudah bisa untuk dijadikan hewan kurban dijual dengan harga pasaran Rp1.200.000 sampai Rp1.300.000. Padahal dua minggu lalu harga jual masih di kisaran harga Rp1.000.000 Sarman, salah satu peda-

gang kambing mengungkapkan bahwa saat ini sudah banyak pesanan yang masuk untuk hewan kurban. Saking banyaknya permintaan, pedagang mulai menyetok dagangannya. “Harga ini naik karena permintaan untuk hewan kurban sudah mulai berdatangan. Ini juga ambilnya dari luar Surabaya,” jelasnya, saat di temui, Minggu (15/9). Jika hari biasa dia hanya melayani penjualan untuk aqiqah, pedagang sate dan gulai yang tiap hari hanya berkisar 20 sampai 30 ekor kambing. Kini dalam sehari dia mampu menjual sebanyak 100 ekor kambing. Untuk harga sapi jantan

siap sembelih dengan ratarata berat per ekornya antara 250 hingga 300 kilogram dijual seharga Rp8.500.000 sampai Rp13.000.000 tergantung berat sapinya. Dan harga tersebut masih bisa mengalami lonjakan lagi jelang hari H nya. “Biasanya kebanyakan pembeli masih survei untuk mengetahui kisaran harga karena untuk kurban sapi biasanya iuran tujuh orang,” terang Ponidi. Konsumen lebih memilih untuk membeli hewan Kurban jauh-jauh hari. Di samping harganya masih murah, juga pilihannya masih banyak dibandingkan membeli ketika H-10. (ara)


PROBOLINGGO

11

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199| TAHUN II

BANTUAN BUKU

10 Desa dan Kelurahan Dapat Bantuan Stimulan Buku

PETANI BERALIH MEMBUAT BATU BATA. Seorang warga membuat batu bata di lahan persawahan Desa Njasem, Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Sulitnya mendapatkan air untuk pengairan sawah membuat sejumlah petani sengaja membuka lahan pembuatan batu bata di lahan persawahan mereka, mengingat pada musim kemarau proses pengeringan batu bata lebih cepat. Harga batu bata merah di jual Rp. 500 per biji dan di pasarkan ke wilayah Surabaya.

PROBOLINGGO - Sepuluh desa dan kelurahan Kabupaten Probolinggo menerima bantuan buku perpustakaan desa (perpusdes). Jumlahnya 1.000 eksemplar dari 500 judul buku dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Bantuan tersebut didistribusikan melalui Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Probolinggo. “Bantuan ini bersifat Stimulans dari pemerintah yang telah menjadi bantuan rutin disetiap usulan sesuai dengan yang diajukan oleh perpustakaan Daerah. Kebutuhannya yang akan dialokasikan ke setiap Desa dan Kelurahan yang memenuhi persyaratan utamanya dilingkungan Kabupaten Probolinggo”ujar Wiwik Setiya Wati, Kasi Informasi Pembinaan dan Pengembangan Perpusatakaan Daerah Kabupaten Probolinggo, Minggu (15/9). Wiwik Setiya Wati, mengatakan penyerahan bantuan buku kepada sepeuluh desa dan keluarahan ini harus dimanfaatkan dengan baik, dalam upaya mendorong gemar membaca dan membiasakan budaya membaca bagi masyarakat di Kabupaten Probolinggo.“Peran camat dan kades harus proaktif, bagaimana masyarakat ramai mendatangi perpustakaan desa untuk membaca,” tuturnya. Ia berharap, bantuan buku dibaca oleh masyarakat. Buku bacaan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menumbuhkan semangat gemar membaca hanya berada di dalam kotak dan tidak dimanfaatkan dengan

ADVERTORIAL

Menghibur Warga Lewat Pawai Budaya, 40 Peserta Tampil Atraktif

PROBOLINGGO – Sebanyak 40 peserta berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah, Kecamatan, Kelurahan se-Kota Probolinggo dan beberapa peserta lainnya, yakni Bank Jatim, Pedagang Kaki Lima (PKL) turut memeriahkan Hari Jadi Kota Probolinggo ke 654 tahun 2013.

Acara yang dikemas dengan tema Pawai Budaya ini menyajikan hiburan untuk masyarakat Kota Probolinggo, Minggu (15/9) siang kemarin. Berbagai kreatifitas, tema dan ornamen yang dipertunjukkan. Sementara berbagai atraksi kebudayaan seni tari dan pagelaran bu-

daya tradisional. Sajian pagelaran kesenian tari yang ditampilkan, diantaranya tari rere, jaran bodhak, kiprah lengger, nyiram kembang, tari sapeh pajengan, tari remo gaya putra, ledduk, smile hospital dance, kembang melok, tari garuda, ngapote, glipang, goyang caesar, jaran kencak, jaran bodhag, kentong rampak, kembang pegon, tayub pergaulan, jebbing manggur, dan pagelaran soreng pati, hidup gotong royong, dan tari kesomber, serta Modeling Ram Ridwan Agency, tari Zafin- Sarah yang ditampilkan Rumah Sakit Dharma Husada yang bekerjasama dengan pemuda –pemuda Arab Probolinggo. Sedangkan penyajian kesenian kolasal, diantaranya perang tanding singobarong dengan patih pujangga anom, soreng patih, cinta batik indonesia, kalibanger/solah jurit soreng karti, perang tandingsingo ulung, all for one, one for all, kesenian rakyat,

reog ponorogo kolaborasi dengan kreasi tradisional papua. Kemudian dilanjutkan dengan drama”Ayo ikut KB, dua anak lebih baik, dan kesenian kolosal Pondowo Lelono ikut ditampilkan Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Probolinggo. Ada sisi yang menarik dari sajian tari Pondowo Lelono. Tarian ini merupakan sebuah hasil karya agung milik bangsa indonesia yang sempat menyebar dan hidup di Kota Probolinggo. Sebuah kisah pewayangan yang menceritakan tentang kesatria mengembara kehutan karena kesalahan yang dibuatnya. Tetapi pengembaraan itu justru menjadikan para kesatria Pandowo memiliki pengalaman lahir dan bathin yang akhirnya menjadikan kesatria Amarto menjadi besar dan Gema Ripah Loh Jinawi. Pendowo Lelono adalah sebuah cerminan dari lahirnya DISKOMINFO. Banyak keinginan tapi kurang

di dukung dengan anggaran yang ada. Sedangkan kita tahu bahwa Motto dari Jawa Timur adalah Jerbasuki Mowo Beo, yang artinya untuk mencapai keberhasilan diperlukan biaya atau pengorbanan. Para kesatria Pandawa, seperti Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan sedewa. Terlihat dalam penampilan itu, Bima di dampingi anaknya, yakni Gatot Kaca, Antareja dan Antasena. Sedangkan Arjuno didampingi oleh anaknya, yakni Abimanyu, Irawan, Wisanggeni, Bambang Priambodo, Pregiwa, Pregiwati, beserta saudara tuanya Hanoman. Pawai ini disaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Probolinggo. Walikota HM.Buchori, mengapresiasi peran serta seluruh lapisan masyarakat di kegiatan pawai budaya tersebut. Seluruhnya penuh dengan kebersamaan untuk membangun Kota Probolinggo yang sangat luar biasa.(Adv/hud).

BLH Sajikan Tari Nyikem untuk Gemas Darling PROBOLINGGO – Keindahan Harmonisasi Gerak Atraktif Penuh Makna yang menarik minat dan perhatian masyarakat Kota Probolinggo adalah Tari Nyiram Kembang (Nyikem) yang dipersembahkan oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo. Hal tersebut tergambar dari Pawai Budaya dalam rangka Hari Jadi Kota Probolinggo ke 564, yang digelar Sabtu (14/9) kemarin. Dari tiga puluh orang penari Nyiram Kembang yang tampil di Pawai Budaya itu, hampir seluruhnya didominasi oleh para penari dari kalangan generasi muda Kota Probolinggo. Mereka tampil dengan iringan langsung yang dikolaborasi oleh seniman muda, Peni Priyono. Hal ini tentu saja sangat membanggakan dan memberikan optimisme bagi akan terus lestarinya seni budaya Kota

Probolinggo di masa depan. Diajang Pawai Budaya ini, ribuan warga Kota Probolinggo, tampak antusias menyaksikan tampilan anak-anak muda yang tergabung dalam Tarian Nyiram Kembang. Tampilan anak muda yang tergabung dalam sanggar Bayu Kencana. Suguhan tarian Nyiram Kembang ini begitu enerjik, penuh keceriaan dan kegembiraan. Tak hanya itu, iringan musik sangat mendukung penampilan para penari. Hentakan gendang dan tetabuhan lainnya membuat suasana terasa begitu hangat dan ceria. Usut punya usut, ternyata tarian Nyiram Kembang sengaja ditampilkan untuk mengingatkan program Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan (Gemas Darling) yang diprakarsai Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo.“Ini merupakan wujud dan bentuk Gerakan

Masyarakat Sadar Lingkungan (Gemas Darling),”ujar Ir.Budi Krisyanto, MSi, Kepala BLH Kota Probolinggo. Secara harfiah, lanjut Budi Krisyanto, sajian Tari Nyiram Kembang yang ditampilkan menggambarkan aktifitas remaja setiap hari melakukan kegiatan membersihkan halaman, dan memilihara tanaman hias yang ada di sekitar rumah untuk mewujudkan lingkungan bersih, indah, dan berseri. “Mari semua masyarakat bersih-bersih halaman dan memilihara tanaman hias. Minyiram tanaman dan taman agar menjadi hijau. Mari semua SKPD untuk menciptakan lingkungan, agar Kota Probolinggo menjadi bersih, indah dan berseri,”ajak Budi Krisyanto, saat membaur dengan para penari Nyiram Kembang,”pungkas mantan Kepala Bappeda Kota Probolinggo ini.(Adv/hud).

baik. “Tujuan bantuan buku ini agar masyarakat desa dan kelurahan, khususnya anakanak pelajar dapat membiasakan diri membaca buku. Hal seperti ini harus dimotivasi,” ajak Wiwik Setiya Wati.

Keterbatasan dana masih menjadi permasalahan yang utama. Sekarang ini pemprov baru mampu mengalokasikan untuk beberapa desa penerima bantuan buku. Untuk Desa yang bisa mendapatkan bantuan dari perpustakaan Daerah berupa buku umum pustaka, lanjut Wiwik Setiya Wati, itu harus melengkapi beberapa persyaratan yaitu harus mendirikan Perpus Desa, sudah siap gedungnya, membuat profil Desa, proposal buku yang diinginkan dan tingkat peminat bacanya tinggi, selain dari persyaratan yang telah ditentukan. “Tahap berikutnya Desa yang mau mendapat bantuan wajib mengikuti lomba perpustakaan Desa pada tahun 2014 mendatang,” terangnya. Menurutnya, untuk usulan pada tahun 2013 ini ada 10 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Probolinggo yang berhak menerima bantuan buku tersebut dan itu sudah memenuhi per-

syaratan dan itu bantuan Stimulans dari pusat dan Provinsi. “Lima Desa dan Kelurahan dari pusat anggaran dari APBN dan lima Desa-Kelurahan dari Provinsi anggaran dari APBD. Satu Desa mendapat bantuan buku Pustaka 500 judul dan 1000 Exemplar. Bantuan sekarang sudah berada dikantor Perpustakaan umum Daerah Kabupaten Probolinggo ini akan segera kami kirimkan ke Desa yang berhak,” tandas Wiwik Setiya Wati. Wiwik Setiya Wati. menambahkan, bantuan buku secara stimulan sifatnya untuk merangsang semangat membaca masyarakat, karena stimulan ini merupakan cikal bakal bagaimana perpustakaan bisa merakyat di desa. “Tujuan bantuan buku ini diserahkan agar perpustakaan bisa menyentuh daerah terpencil yang sulit terjangkau. Kita utamakan penyebaran ke desa-desa yang sulit,” katanya. Tak hanya itu, menurutnya bantuan yang digulirkan bertujuan supaya terjadi perbaikan minat baca masyarakat Kabupaten Probolinggo. Keterbatasan dana masih menjadi permasalahan yang utama. Sekarang ini pemprov baru mampu mengalokasikan untuk beberapa desa penerima bantuan buku. “Target provinsi seluruh desa dan kelurahan di Jawa Timur memiliki perpustakaan. Sasaran prioritas, agar akses informasi mereka lebih terbuka lagi,” pungkasnya.(hud).

Dewan Pendidikan

Polisi Wajib Menegakkan Aturan Siswa Naik Motor

PROBOLINGGO - Insiden kecelakaan maut yang dialami oleh putra bungsu musisi Ahmad Dani, AQJ (13), nampaknya menjadi pembelajaran yang sangat berharga terhadap anak didik di negeri ini. Sejak pasca insiden tersebut, jajaran kepolisian langsung menggelar operasi pengendara motor anak di bawah umur atau pelajar. Termasuk jajaran Kepolisian di Kota Probolinggo. “Polisi harus benar-benar tegas dalam menegakkan aturan terhadap pengendara motor yang masih dibawah umur. Ini tugas dan tanggungjawab polisi untuk menegakkan aturan,” ujar Ketua Dewan Pendidikan Kota Probolinggo, Aziz RM mengatakan, Minggu (15/9). Aziz RM menyatakan, Polisi jangan sampai tebang pilih soal penegakan aturan itu. “Tidak pandang bulu itu anaknya siapa. Siapapun orangnya, jika anak masih dibawah umur itu tidak boleh mengendarai motor,” timpalnya. Menurutnya, penegakan aturan terhadap anak dibawah umur dilarang mengendarai kendaraan, sebenarnya tidak hanya menjadi tanggungjawab polisi. Namun juga membutuhkan keterlibatan peran serta tanggungjawab orangtua dan guru di sekolah. “Sebenarnya di setiap sekolah sudah ada himbauan agar siswa tidak membawa kendaraan motor ke sekolah. Namun himbauan itu dilanggar. Itulah sebabnya, peran orangtua dalam menyelesaikan persoalan ini sangat penting,”ucap Aziz RM. Melihat insiden yang dialami oleh putra bungsu musisi Ahmad Dani, AQJ tersebut, Aziz RM mengajak kepada para pendidik agar menjadikan insiden itu sebagai pembelajaran yang sangat berharga. “Ini demi anak-anak kita sendiri, sebagai penerus bangsa,” pintanya. Sementara itu, salah se-

orang anggota DPRD Kota Probolinggo, Taufiqurahman sangat mendukung dalam penegakan aturan itu. “Pemerintah daerah sifatnya hanya memberikan saran, karena itu porsinya jajaran kepolisian. Dan saya sangat mendukung,” katanya.

Banyaknya orang tua yang memperbolehkan anaknya membawa motor ke sekolah, karena pertimbangan naik angkot yang mahal. Hal ini yang kemudian menjadi persoalan bagi semua orangtua siswa. Namun, kata dia, penegekan aturan terhadap anak dibawah umur dilarang mengendarai motor tersebut memang memerlukan solusi. “Memang menurut aturannya begitu. Anak dibawah umur 17 tahun belum diperbolehkan memiliki SIM,”tandas Taufiqurahman. Taufiqurahman menambahkan, persoalan ini memang harus melibatkan peran orangtua. Kenapa orangtua memperbolehkan anak mengendarai motor ke sekolah. “Nah, ini kan harus ditanyakan kenapa orangtua memperbolehkan anak mengendarai motor ke sekolah,” imbuh politisi dari PKB itu. Banyaknya orang tua yang memperbolehkan anaknya membawa motor ke sekolah, karena pertimbangan naik angkot yang mahal. Hal ini yang kemudian menjadi persoalan bagi semua orangtua siswa. “Ini kan harus kita pikirkan juga. Makanya, persoalan ini membutuhkan solusi agar tidak memberatkan sepihak,” pungkasnya.(ugi).


12

NASIONAL

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II

KEMBALI MUNCUL

Anas Deklarasikan Rumah Perubahan JAKARTA-Setelah lama tidak muncul di panggung politik nasional, Anas Urbaningrum akhirnya keluar sarang untuk kembali ke habitatnya. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itupun resmi mendeklarasikan kediamannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, sebagai Rumah Pergerakan yang menjadi markas bagi organisasi yang dibuat para loyalisnya, yakni Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

ant/zabur karuru

MAKIN TAK TERTANDINGI. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (kiri) bersama Gubernur BI Agus Martowardojo (kedua kanan) berbincang dengan seorang pedagang ketika mengunjungi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat (13/9). Popularitas dan elektabilitas Jokowi tetap tak tertandingi. Beberapa pengamat mengatakan pemilu 2014 tidak akan seru tanpa Jokowi.

Tanpa Jokowi, Pilpres 2014 Hambar Anas: 11 Capres Hasil Konvensi Demokrat Diprediksi Sulit Menang JAKARTA-Popularitas maupun elektabilitas Joko Widodo alias Jokowi belum bisa ditandingi oleh tokoh dan politisi nasional yang menjadi kandidat calon presiden (capres). Karena itu, pemilu presiden 2014 tanpa keikutsertaan Jokowi menjadi hambar. “2014 tanpa Jokowi, bukan pemilu namanya,” kata Pengamat politik, Boni Hargens di Jakarta, Sabtu (14/9) Menurut Dosen FISIP UI ini, PDI-Perjuangan memang sebaiknya mendeklarasikan pencapresan Jokowi. Sehingga keriuhan politik Indonesia hanya pada pusaran pencarian calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Jokowi. “Karena tidak ada yang bisa menandingi Jokowi,” tegasnya Direktur eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini menambahkan panggung politik Indonesia 2014 ibarat pertunjukan musik. Dalam pertunjukan itu Jokowi me-

megang peran sentral sebagai vokalis yang paling mendapat perhatian publik. “Jadi kita hanya perlu mencari penyanyi latar. Yang lain-lain, peserta konvensi itu menjadi penari latarnya,” terangnya Dikatakan Boni, tingginya keterpilihan Jokowi didorong kejenuhan publik pada kekuasaan lama yang merupakan cermin kelompok elite. Apalagi Jokowi merupakan pemimpin yang muncul dari akar rumput. Sedangkan, capres dan politisi lain, lanjut Boni, merupakan pemimpin yang datang dari kelompok atas. “Jokowi muncul sebagai indikasi matinya elitisme dalam politik. Kematian elitisme karena sinisme publik terhadap kekuasaan lama,” tuturnya.

Mengingat besarnya antusiasme publik pada Jokowi, Boni menyarankan, PDIPerjuangan segera mengumumkan pencapresan Jokowi. Apalagi tidak pantas lagi PDIPerjuangan memunculkan wajah lama dalam pertandingan politik 2014 nanti. Ditempat terpisah, Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memprediksi siapapun pemenang konvensi capres akan sulit untuk memenangi Pemilu Presiden (Pilpres) 2014. “Kalau cuaca politik tidak berubah, pandangan saya siapapun pemenang konvensi capres nanti akan sulit terpilih untuk Pilpres 2014,” ungkapnya Menurut analisa Anas, dari 11 nama capres konvensi yang telah ditetapkan komite, akan sulit memenangi pertarungan Pilpres 2014. “Yang jelas siapapun pemenangnya konvesi sulit memenangkan pilpres,” ucapnya. Sementara itu, Wakil Ben-

dahara Umum DPP Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengakui kader PDI Perjuangan, Jokowi sangat tinggi elektabilitas dalam sejumlah survei calon presiden (capres) Pemilu 2014. Karena itu, ini menjadi peluang PDI Perjuangan. “Kalau PDI Perjuangan tidak mengusung Jokowi, baik sebagai capres atau cawapres (calon wakil presiden) maka peluang untuk partai lain,” terangnya Menurut Bambang, dalam pesta demokrasi 2014, Jokowi merupakan tokoh yang menjadi rebutan banyak partai. Akan tetapi, elektabilitas Jokowi sangat tergantung pada keberhasilannya menyelesaikan permasalahan di Ibu Kota. Bambang menambahkan, tidak tertutup kemungkinan, ada peristiwa yang akan menjegal Jokowi. “Bukan tidak mungkin ada pukulan terhadap Jokowi. Apa yang terjadi, jika pedagang di Tanah Abang memberontak,” pungkasnya. (gam/cea)

Bahkan, Anas menegaskan, ormas ini dibentuk bukan untuk melakukan perlawanan terhadap Demokrat atau pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. “Jawabannya bukan, ini bukan gerakan perlawanan,” ujar Anas saat mendeklarasikan ormas tersebut di kediamannya, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/9). Sejumlah tokoh PD yang hadir di antaranya, anggota Dewan Pembina PD Ahmad Mubarok, Ketua DPD PD Kaltim Isran Noor, anggota Fraksi PD DPR Gede Pasek dan mantan Ketua DPC PD Cilacap, Tridianto. Rekanrekan Anas ketika menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2000-2007 juga hadir, seperti Nazaruddin Sjamsuddin dan Mulyana W. Kusumah. Anas menjelaskan, penetapan kediamannya sebagai markas Rumah Pergerakan itu diputuskan dengan cara musyawarah. Tidak melalui konvensi seperti yang dilakukan Partai Demokrat saat ini. “Pemilihannya bukan melaui penetapan bukan juga melalui konvensi,” sindir Anas. Menurut dia, bila masyarakat Indonesia ingin cepat menuju negara yang jauh lebih baik maka harus dilakukan bersama-sama tanpa berjalan sendiri. Karena itu, kata Anas, PPI ingin melang-

kah lebih jauh bersama-sama untuk mewujudkan Indonesia yang jauh lebih baik. “Biasanya kita memilih jalan sendirian, kalau kita ingin pergi jauh lebih baik kita berangkat sama-sama,” jelas dia. Secara kategoris, Anas menjelaskan, Rumah Pergerakan adalah markas bagi anggota PPI. Tapi secara ideologis, Rumah Pergerakan itu merupakan rumah terbuka yang ingin berjuang dan ikhtiar agar perputaran roda pembangunan Indonesia semakin hari semakin baik, maju dan bermartabat. “Di rumah inilah terbuka untuk bicara untuk berpikir untuk berdiskusi. Bahkan saya berharap terjadi perdebatanperdebatan hangat, tajam, yang ujungnya diharapkan bisa menemukan kita ke jalan menuju Indonesia yang bermartabat,” ungkapnya. PPI kata dia sebuah gerakan memuliakan kebudayaan Indonesia untuk memadukan harmoni sosial dalam kemajemukan dalam Bhineka Tunggal Ika. “ “Ini adalah perspektif positif untuk memprovokasi dan mengundang anak bangsa untuk berkontribusi. Ini adalah gerakan anti berdiam diri dan anti berpangku tangan. Ini bersifat positif tidak menghadirkan permusuhan dan kebencian kepada siapapun juga,” tegasnya.

Gerakan ini, lanjut Anas, anti kemarahan, antikebencian dan antipermusuhan. Gerakan ini semata-mata gerakan untuk membangun ikatan sinergi dari seluruh potensi anak bangsa yang belum terpadu, dalam sebuah gerakan yang kontributif untuk Indonesia. “Pergerakan Indonesia ini adalah cara untuk mencintai Indonesia, cara untuk berkontribusi dan berperan untuk Indonesia. Dan cara untuk memajukan komitmen dan tanggung jawab serta pikiran dan tindakan. Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto secara terpisah mengatakan, anggota ormas Pergerakan Indonesia kini mencapai ribuan orang yang tersebar di sejumlah provinsi. Ormas ini, menurutnya, dibentuk sebagai wadah untuk sahabat dan loyalis Anas agar dapat terus berorganisasi. “Untuk terus berorganisasi dalam ormas Pergerakan Indonesia bergerak serentak untuk Indonesia lebih baik, dan siapa saja biasa bergabung di ormas ini,” katanya. Dukung Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana justru mendukung Anas membuat Ormas. Menurut dia, partainya sama sekali tidak keberatan bahkan mendorong mantan Ketua Umum HMI itu untuk membuat wadah menampung aspirasinya di Ormas tersebut. “Saya kira Partai Demokrat malah ikut mendorong Pak Anas Urbaningrum membuat wadah untuk menyalurkan ide-ide yang cemerlang di Rumah Pergerakan itu,” jelas Sutan . (gam/abd/cea)

ant/widodo s. jusuf

RUMAH PERGERAKAN INDONESIA. Pendiri Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum (kanan) memberikan sambutan pada acara peresmian Rumah Pergerakan Indonesia di Jalan Teluk Semangka Blok C9, Duren Sawit, Jakarta, Minggu (15/9). Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengklaim Perhimpunan Pergerakan Indonesia bukanlah suatu gerakan perlawanan yang dibentuk setelah Anas dilengserkan dari kursi ketua umum Partai Demokrat melainkan untuk memajukan dan memuliakan kebudayaan dan memajukan harmoni sosial dalam kemajemukan Indonesia.

PEMERINTAHAN

Harus Ada Moratorium Pengadaan Kendaraan Dinas JAKARTA- Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Indonesia (FITRA) mendesak pemerintah melakukan moratorium atau menghentikan pengadaan kendaraan dinas. Pasalnya, pengadaan kendaraan tidak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang saat ini sangat membutuhkan stimulus fiskal dari APBN. “Jadi, moratorium pengadaan kendaraan dinas, kecuali yang bersifat pelayanan publik dan meningkatkan alokasi dan efektifitas belanja modal,” ujar Koordinator Advokasi Seknas FITRA, Maulana saat konpresi pers ‘Tiga Alasan RAPBN 2014 Akan Gagal Selamatkan Ekonomi Indonesia’ di Jakarta, Minggu (15/9). Menurut dia, moratorium pengadaan kendaraan dinas harus dilakukan. Sebab, hal itu jelas bertentangan dengan semangat penghematan BBM, apalagi proses pengadaan yang rawan bocor. Hasil penelusuran terhadap 23 RKA-KL pada RAPBN 2014 ditemukan rata-rata 5% belanja modal dialokasikan untuk kendaraan dinas. Bahkan, di Kementerian Pertanian, mengalokasikan Rp 35,9 miliar atau 7% dari belanja modal sebesar Rp 549,4 miliar, untuk pengadaan 1.074 unit kendaraan dinas.

Dia menjelaskan, melemahnya nilai tukar rupiah, menjadi ancaman serius bagi perekonomian Indonesia. RAPBN 2014, sebagai salah

Dengan waktu hari kerja tersisa 73 hari sampai dengan 15 Desember, maka rata-rata belanja yang harus diserap pemerintah setiap harinya bisa mencapai Rp 10,6 triliun.

Maulana

Koordinator Advokasi Seknas FITRA satu instrumen ekonomi yang bisa digunakan mengatasi ini, nampaknya tidak akan

mampu berbuat banyak. Berdasarkan kajian FITRA, jelas dia, postur RAPBN 2014 tidak akan mampu meredam persoalan ekonomi terkini. Pasalnya, belanja modal yang memiliki kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hanya meningkat Rp 13 triliun atau 7% dari Rp 102 triliun pada APBNP 2013 menjadi Rp 205,8 triliun pada RAPBN 2014. Sementara belanja pegawai pada RAPBN 2014 mencapai Rp 276,6 triliun atau meningkat hingga Rp 43,5 triliun atau 3 kali lipat dari peningkatan belanja modal. Dia menilai, belanja modal bukan saja minim dan tidak efektif, namun juga merupakan belanja yang paling rendah penyerapannya. Per Agustus 2013 baru terserap 31%. Secara total belanja Negara baru terserap 54,8% atau masih Rp 780,4 triliun sampai akhir tahun,” tegas dia. “Dengan waktu hari kerja tersisa 73 hari sampai dengan 15 Desember, maka rata-rata belanja yang harus diserap pemerintah setiap harinya bisa mencapai Rp 10,6 triliun,” imbuh dia. Dia menjelaskan, menumpuknya penyerapan anggaran di akhir tahun, akan berakibat pada meningkatnya

JELANG PEMILU 2014 inflasi yang saat ini gagal dikendalikan Pemerintah, sehingga memperburuk perekonomian dan menyusahkan rakyat. Ketidakmapuan RAPBN 2014 untuk menopang perekonomian juga akan menghadapi tantangan akan terjadinya politisasi anggaran menjelang Pemilu. Anggaran Negara akan sangat mungkin diarahkan untuk menarik simpati Pemilih atau melayani elit-elit partai politik tertentu dan berakibat pada tidak efektifnya alokasi anggaran. Hasil penelusuran RKAKL 2014, terdapat Rp Rp 75 triliun anggaran bansos yang tersebar di 15 K/L. Berdasarkan hasil audit BPK Tahun 2012, pengelolaan anggaran masih bansos masih banyak penyalahgunaan. “Memangkas belanja pegawai dengan cara mengevaluasi dan menghentikan pembentukan Lembaga Non Struktural (LNS), memperbaiki sistem Jaminan Hari Tua PNS yang tidak membebani APBN, dan moratorium pemberian remunerasi. Hal ini perlu dilakukan, untuk melihat efektivitas remunerasi dalam rangka reformasi birokrasi, dan merupakan bagian penyelamatan perekonomian Negara,” tegas dia. (gam/abd)

KPU Periksa Ulang DPT Kabupaten/Kota JAKARTA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku tengah melakukan pemeriksaan ulang data pemilih yang dibarengi dengan koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri untuk mendapatkan data akurat. Hal ini dilakukan KPU setelah pihaknya memundurkan jadwal penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pernyataan tersebut dikemukakan Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah kepada wartawan, Minggu (15/9). “Kami berkoordinasi dengan Kemendagri terkait penyandingan data dan membenahi data yang anomali,” kata Ferry. Menurut dia, pihaknya wajib mengoreksi DPT yang sudah ditetapkan sebelumnya, apabila ada temuan yang menyebutkan bahwa DPT itu diragukan validitasnya. Hanya saja, proses koreksi data tersebut harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “KPU sangat serius dalam melakukan pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih. Kami menggunakan secara utuh data kependudukan yang diserahkan oleh

pemerintah sebagai bahan dasar penyusunan daftar pemilih,” terang Ferry. Lebih lanjut Ferry mengatakan, KPU Kabupaten/ Kota bisa menghapus salah satu pasangan data ganda, menghapus data pemilih yang belum berusia 17 tahun dan belum menikah. Penghapusan ini dilakukan dengan cara meminta kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk mengkonfirmasi data ke lapangan. “Perbaikan DPT yang dilakukan setelah penetapan DPT wajib dilaporkan kepada KPU melalui KPU Provinsi secara berkala,” jelas Ferry. Dia meyakini, sejauh ini data yang dimiliki KPU dan Kemendagri tidak akan memiliki perbedaan signifikan. Pasalnya, jelas Ferry, dasar penyusunan data pemilih berpedoman pada Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diserahkan Kemendargri pada 7 Februari 2013. Namun demikian, kata Ferry, penetapan DPT di Kabupaten/Kota akan mengalami pemunduran jadwal. “Kalau (penetapan DPT) nasional jelas tidak berubah, tanggal 23

Oktober,” tegas Ferry. Sementara itu, menurut Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat (NasDem), Patrice Rio Capell, pihaknya menyesalkan langkah yang ditempuh KPU dan Bawaslu yang menunda penetapan DPT Kabupaten/Kota. Sedianya, jadwal penetapan DPT di Kabupaten/Kota berlangsung pada 7-13 September 2013 menjadi selambat-lambatnya 30 hari terhitung sejak 13 September 2013. “Kerja temanteman KPU seharusnya lebih fokus kepada teknis. DPT itu hal penting bagi partai dan rakyat,” tegas Rio. Rio menyebutkan, selama ini KPU hanya fokus mengurusi persoalan atribut partai. “Padahal yang lebih penting adalah mengurusi penetapan DPT, daripada mengurusi baliho, poster dan atribut partai lainnya,” tuturnya. Dengan adanya penundaan ini, ujar Rio, hal ini menunjukkan bahwa cara kerja KPU kurang konsentrasi pada upaya penanganan kebutuhan Pemilu. “Kami berharap, ke depannya hal-hal seperti ini bisa dijalankan sesuai dengan tahapannya,” ucap Rio. (gam/bud)


EKONOMI

13

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II

PENGEMBANGAN UKM

Pemerintah Minta Dukungan 214 Perusahaan Multinasionasional JAKARTA -Pemerintah meminta 214 perusahaan multinasionasional yang berasal dari negara –negara anggota Asia Pacific Economic Coorporation (APEC) untuk berpartisipasi dalam pengembangan wirausaha kreatif dan usaha kecil menengah (UKM) dari dana Corporate social Responsibillity (CSR). Pasalnya, sampai saat ini, dua dari perusahaan multinasional yang bergerak di sektor migas belum bisa berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Deputi Menko perekonomian bidang perniagaan dan kewirausahaan, Edy Putra Irawady, di Jakarta, Minggu (15/9). Edy mengatakan perusahaan yang telah dimintai adalah perusahaan besar berskala internasional yang beroperasi di Indonesia. Edy mengatakan seluruh perusahaan menyambut baik rencana tersebut untuk mengembangkan kewirausahaan dari dana CSR. “Mereka sadar sudah bisa mengambil untung dari berusaha di sini. Jadi mereka bersedia untuk ikut berkontribusi lebih lewat CSR-nya, apalagi jika jelas untuk mengembangkan wirausaha, ada dua perusahan dari sector migas yang belum bisa berpartisipasi,” tutur Edy. Edy belum dapat memastikan jumlah dana yang akan terkumpul dari program ini. Menurutnya dengan size perusahaan multinasional yang besar, nilainya bisa mencapai puluhan hingga ratusan miliar rupiah bisa terkumpul, namun perusahaan tidak semuanya memberikan dalam bentuk cash. “Dalam rangka Apec rencananya mereka akan membantu 63 wirausaha muda yang ikut dalam Apec Unthinkable week, di Bali, terutama untuk akomodasi,”

tuturnya. Apec unthinkable week di Bali merupakan acara pengembangan dan sosialisasi wirausaha muda. Dalam kegiatan tersebut akan dilakukan Apec entrepreneur jamboree, apec creative expo, apec sound and motion festival. Pemerintah berharap langkah pembiayan ini akan untuk UKM ini akan di ikuti oleh Negara Apec lainya jika menjadi tuan Sejatinya, karena dicanangkan di forum internasional, pemerintah berinisiatif untuk menjadikan rumah. Misalany APEC di China maka perusahan multinasional yang beroperasi di China akan melakukan hal yang sama. Seperti di ketahui, Kementerian Koperasi dan UKM saat ini juga tengah menggalakkan pertumbuhan wirausaha melalui program Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang telah memasuki tahun ketiga. Didukung program instansi lain yang memiliki program sama untuk mencapai angka 2 persen wirausaha, pemerintah opsitimistis target itu bisa tercapai. (gam/

ant/agus bebeng

BI RATE NAIK. Petugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI (Jabar-Banten) menyusun uang di Unit Pengolahan Uang, Bandung, Selasa (3/9). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tetap mempertahankan target penyaluran kredit di 2013 berkisar 20-22 persen, meski saat ini tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sudah berada di angka 7,25 persen.

BI Rate Naik, BRI Tetap Patok Kredit 22 Persen JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tetap mempertahankan target penyaluran kredit di 2013 berkisar 20-22 persen, meski saat ini tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sudah berada di angka 7,25 persen. Hal tersebut seperti disampaikan Corporate Secretary Bank BRI, Muhamad Ali melalui surat elektronik yang diterima Minggu (15/9). “Meskipun sedang terjadi gejolak, BRI tidak menurunkan target kredit, yakni 20-22 persen seperti dicanangkan pada awal tahun. Kami optimistis bisa tercapai,” kata Ali. Ali mengatakan, sejauh

ini BRI justru akan meningkatkan penyaluran kredit kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor. Pasalnya, jelas dia, menguatnya dolar Amerika Serikat telah mendorong para eksportir untuk meningkatkan hasil produksi. “Mereka justru membutuhkan kredit dari bank untuk memproduksi barang-barang

ekspor. Ini tentu harus difasilitasi, karena ekspor yang meningkat akan mengimbangi defisit neraca pembayaran,” terang Ali. Menyinggung soal kemungkinan kenaikan bunga pinjaman dan simpanan, Direktur Keuangan Bank BRI, Achmad Baiquni mengungkapkan, kalau pun pihaknya akan menaikkan suku bunga, maka kenaikannya akan lebih selektif. Dia menegaskan, kenaikan bunga diharapkan tidak memberatkan UMKM, sehingga pihaknya menyepakati untuk tidak menaikkan suku bunga kredit mikro.

Dalam menyikapi gejolak ekonomi yang terjadi di dalam negeri, jelas Baiquni, Bank BRI akan berupaya menekan cost of fund akibat kenaikan bunga deposito. Bank BRI juga akan mempertahankan biaya dana di level terendah dengan meningkatkan penghimpunan dana murah. Menurut Baiquni, Bank BRI akan mengupayakan penghimpunan dana milik pemerintah yang digunakan untuk transaksi dan pembayaran. Langkah lainnya, lanjut dia, meningkatkan layanan transaksional seperti kartu kredit dan kartu debit. Dari

PEMBENAHAN SEKTOR PAJAK

dengan argumentasi ramah lingkungan. Supaya bisa tetap berproduksi secara besarbesaran,” terang Enny. Langkah yang ditempuh pemerintah tersebut, kata dia, sekaligus menandakan bahwa pemerintah tidak konsisten dengan kemauan untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi dalam upaya menyelamatkan APBN. “Cara yang paling rasional dan tidak kontroversial, mestinya pemerintah mengembangkan kendaraan umum dan kendaraan yang energinya tidak mengandalkan BBM,” ucapnya.

Rayu Investor, Pemerintah Fokus Jaga Inflasi JAKARTA-Pemerintah akan melakukan pembenahan secara menyeluruh disektor perpajakan, kendati isu pajak ini terlalu diperhatikan oleh investor terkait keinginannya untuk menanamkan modal di dalam negeri. Pembenahan sektor perpajakan ini dibarengi dengan pengendalian inflasi dan neraca transaksi berjalan yang memang menjadi isu utama investor. Menurut Mentri Keuangan Chatib Basri, inflasi dan neraca transaksi berjalan (current account) merupakan indikator yang menjadi perhatian investor, sehingga pemerintah merasa harus lebih memperhatikan dua hal itu dibanding isu lainnya. “Karena memang keduanya itu yang dilihat investor. Kalau pajak, bukan itu isunya buat investor,” kata Chatib di Jakarta, akhir lalu. Chatib mencontohkan, saat investor hendak menanamkan modalnya di perbankan, mereka belum tentu mengenal karakter negara tempat keberadaan bank tersebut. Sehingga, mereka mesti mempunyai ambang batas kapan harus mempertahankan saham dan kapan untuk melepasnya. “Dari 100 negara misalnya, investor tidak tahu detail negaranya, tidak tahu pajaknya. Jadi, yang dilihat yang umumumum saja, seperti inflasinya, current account deficit Indonesia yang sudah 4,4 persen, maka sudah langsung warning, lego sahamnya. Kalau kemudian dilihat bagus, akan masuk lagi,” papar Chatib. Dengan demikian, kata Menkeu, investor tidak sepenuhnya mengetahui secara mendetail kondisi perekonomian sebuah negara yang mereka tanamkan investasinya. Tetapi, lanjut dia, investor hanya melihat indikator umum. “Kalau investor itu punya analis per negara, baru dia akan tanya. Biasanya dengan dasar per-

tanyaan current account bakal membaik atau tidak,” imbuhnya. Pada situasi seperti saat ini, menurut Chatib, pemerintah harus fokus mengatasi apa yang menjadi isu investor, harus bisa membedakan isu yang menurut domestik penting dan menurut global penting. Sebab jika hanya menangani isu yang sebetulnya tidak penting bagi investor, maka tidak akan ada dampaknya dan tidak akan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Dari 100 negara misalnya, investor tidak tahu detail negaranya, tidak tahu pajaknya. Jadi, yang dilihat yang umum-umum saja, seperti inflasinya, current account deficit Indonesia yang sudah 4,4 persen, maka sudah langsung warning, lego sahamnya. Kalau kemudian dilihat bagus, akan masuk lagi,

Chatib Basri Menkeu RI

“Kita harus pahami yang menurut mereka isu utama. Saya tidak bilang bahwa isu lain di sini tidak penting. Permasalahannya yang kita hadapi arus modal keluar. Dia tidak khawatir soal sisi fiskal. Pertanyaannya selalu current account deficit, inflasi, menurun atau tidak di akhir tahun? Urusan pajak biar itu urusan internal. Sayangnya, pasar kadang-kadang tidak fair soal itu,” paparnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah merivisi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari target APBN-P 2013 sebesar 6,3 persen menjadi 5,9 persen untuk memberikan ruang pada Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuan menjadi 7,25 persen. Pemerintah pun mengapresiasi kebijakan BI, karena diharapkan impor akan semakin menurun yang pada akhirnya bakal memperbaiki neraca transaksi berjalan yang selama tujuh kuartal berturutturut mengalami defisit. Selain itu, juga untuk mencegah laju inflasi yang hingga akhir tahun ini diperkirakan akan menembus 9,2 persen. Sementara, berdasarkan data Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan disebutkan per 30 Agustus 2013, penerimaan negara dari pajak baru mencapai Rp553,1 triliun dari target dalam APBN-P 2013 sebesar Rp995 triliun. Sedangkan, penerimaan negara dari perpajakan (Pajak dan Bea Cukai) per 30 Agustus 2013 baru mencapai Rp657,3 triliun dari target APBN-P 2013 sebesar Rp1.148,4 triliun. Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) per 30 Agustus 2013 baru mencapai Rp186,3 triliun dari target dalam APBN-P 2013 sebesar Rp349,2 triliun. Penerimaan negara dari hibah pada periode tersebut sebesar Rp1,3 triliun dari target yang dipatok pada tahun ini Rp4,5 triliun. Dengan demikian, target penerimaan negara secara keseluruhan atau penerimaan dalam negeri ditambah hibah hingga 30 Agustus 2013 baru mencapai Rp844,9 triliun atau 56,3 persen dari target dalam APBN-P 2013 yang dipatok sebesar Rp1.502 triliun. Pemerintah mengaku pesimistis penerimaan negara dari pajak di 2013 bisa mencapai Rp995 triliun. (gam/bud)

sisi operasional, kata Baiquni, pihaknya akan terus meningkatkan efisiensi di segala lini. Di tempat terpisah, Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan, untuk memperlambat pertumbuhan kredit perbankan agar sejalan dengan fundamental ekonomi, maka bank sentral akan terus melakukan pengawasan (supervisory action) kepada industri perbankan. “Pendekatannya berbedabeda di setiap bank. Kami juga memantau kalau ada bank-bank yang tidak seimbang strategi pendanaan dan strategi ekspansinya,” tutur Halim. Sementara itu, menurut Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, kenaikan BI Rate menjadi 7,25 persen bukan sebagai upaya bank sentral untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter secara berlebihan. Bahkan, ditegaskan pula bahwa keputusan menaikkan kembali BI Rate pada September ini bukan tanpa alasan mendasar, mengingat current account deficit terus melebar. “Kami tidak mempunyai pretensi bahwa kami melakukan pengetatan yang berlebihan dan sebagainya. Tetapi, masalah kita sekarang ini adalah defisit current account yang besar. Itu harus turun. Impor harus turun, karena kita tidak bisa mendorong ekspor,” papar Perry saat ditemui di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Perry, keputusan yang ditempuh BI merupakan langkah yang wajar dalam menyikapi perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia. “Oleh karena itu, wajar kalau kami tidak bisa berlari terlalu kencang, sementara (negara) yang lain melambat,” imbuhnya. Perry menjelaskan, apabila BI tidak mengubah suku bunga acuan menjadi 7,25 persen, maka defisit transaksi berjalan akan semakin membesar. “Berbagai indikator pun menunjukkan perlambatan. Maka kebijakan itu yang kami lakukan,” tegas Perry. (gam/bud)

ant/zarqoni maksum

MOBIL MURAH. Group vokal JKT48 selaku brand ambassador Honda Brio mengacungkan dua jari saat peluncuran New Honda Brio di Jakarta, Rabu (11/9).

MOBIL MURAH

LCGC Bakal Perlebar Defisit APBN dan Neraca Perdagangan JAKARTA- Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menilai langkah yang ditempuh pemerintah dengan meluncurkan program kegiatan produksi mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/ LCGC) dipastikan akan memperbesar defisit APBN dan meningkatkan defisit neraca perdagangan. Untuk itu, dia berharap agar kebijakan tersebut dikaji secara matang agar tidak berdampak buruk pada kegiatan ekonomi domestic. “Kalau produksi mobil LCGC tetap berbasis bahan bakar minyak (BBM), ini akan tetap mengganggu APBN dan neraca perdagangan. Karena, mobil-mobil ini akan tetap menggunakan BBM bersubsidi dan meningkatkan impor minyak,” kata Direktur Indef, Enny Sri Hartati di Jakarta, Minggu (15/9). Menurut Enny, konsep peluncuran mobil LCGC

berbahan bakar minyak yang akan diproduksi oleh industri otomotif di dalam negeri justru tidak akan mengurangi konsumsi BBM. Meskipun mobil LCGC diharuskan menggunakan premium, kata Enny, hal ini tidak menjadi jaminan bahwa pemilik mobil-mobil tersebut akan menggunakan pertamax. Dengan demikian, jelas Enny, konsumsi premium akan mengalami peningkatan, sehingga kuota BBM bersubsidi di APBN-P 2013 akan kembali terlampaui. “Kalau pun mobil LCGC ini

menggunakan pertamax, maka dipastikan hal ini akan meningkatkan deifisi neraca perdagangan, karena kita net importir minyak,” ucapnya. Bahkan menurut Enny, selama ini pemerintah juga memberikan subsidi kepada PT Pertamina (Persero) terkait biaya operasional dalam memproduksi pertamax. “Pertamina kan selama ini juga di subsidi dari APBN, karena biaya operasionalnya tidak mengcover. Di sini kan Pertamina memproduksi premium dan pertamax,” tutur Enny. Enny menilai, peluncuran program produksi mobil LCGC ini tidak terlepas dari keinginan industri untuk tetap masuk di pasar otomotif di dalam negeri. “Ini siasat dari industri otomotif, karena PPnBM Otomotif akan dinaikkan. Mereka berupaya mengambil celah baru

Kemampuan Masyarakat Sementara itu, menurut Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, keberadaan LCGC akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memiliki mobil, sehingga berimbas pada peningkatan konsumsi BBM. “Populasi mobil akan akan semakin meningkat, tentunya kebutuhan terhadapa BBM akan meningkat pula,” katanya. Mengingat LCGC ini merupakan program pemerintah, kata Ali, Pertamina menyatakan kesiapannya untuk memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat. Hanya saja, lanjut Ali, pihaknya berharap agar pemerintah mau mengusulkan peningkatan kuota BBM bersubsidi pada 2014. Apabila pengguna LCGC dilarang mengkonsumsi BBM bersubsidi, kata Ali, hal ini akan menjadi langkah yang baik terkait dengan upaya menekan konsumsi BBM. “Ini membuat Pertamina semakin aktif meningkatkan pelayanan. Kalau ada kesempatan memperbesar pasar tentunya kita ambil,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan, pemerintah akan membuat peraturan bagi LCGC untuk mengkonsumsi BBM non-subsidi. “Aturannya sedang dibuat. Mobil itu akan diwajibkan menggunakan BBM non-subsidi,” kata Hidayat di Jakarta, akhir pekan lalu. (gam/bud)


14

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO.0199 | TAHUN II

LINTAS NUSANTARA

TEMPAT WISATA

Negara New 7 Wonders Pertemuan di Bali DENPASAR - Direktur New 7 Wonders Foundation Bernard Weber mengatakan negara-negara yang memiliki keajaiban dunia dan telah ditetapkan serta bergabung "New 7 Wonders" agar menyamakan persepsi karena tempat tersebut menjadi tujuan wisata. "Kami harapkan negara-negara yang memiliki keajaiban dunia dan telah ditetapkan dalam "New 7 Wonders" memiliki komitmen untuk menjaganya sehingga kunjungan wisatawan tersebut tidak sampai menganggu yang dijadikan situs tersebut," kata Bernard Weber usai menggelar pertemuan New 7 Wonder Global Network di Kuta, Bali, Minggu (15/9). Ia mengatakan bahwa pertemuan Global Network itu memberi kesempatan negara-negara anggotanya untuk berbagi pengalaman, informasi, dan pengetahuan praktis lainnya untuk memajukan pariwisata di negara masing-masing secara berkelanjutan. "Berkelanjutan tersebut menjadi kata kunci karena bertambahnya wisatawan bila tidak diimbangi pengetahuan yang memadai untuk menanganinya justru bisa membahayakan situs yang ada," kata Bernard yang didampingi panitia pengarah pertemuan Budiarto Tanojohandjo. Bernard lebih lanjut mengatakan, selain situs alam dan kebudayaan masuk dalam "New 7 Wonders", ke depan pihaknya merencanakan untuk menetapkan keajaiban tujuh kota di dunia. "Ke depan kami sudah mempersiapkan persyaratan untuk mengajukan kota di dunia masuk dalam 'New 7 Wonders'," katanya. Sementara itu, Budiarto mengatakan, untuk di Indonesia, kota yang rencananya diajukan adalah DKI Jakarta dan Kota Surakarta (Solo). "Hal itu kita masih lihat kreteria dan mekanisme yang dijadikan persyaratan untuk bisa mengajukan kota tertentu dalam 'New 7 Wonders'," katanya. Ia mengatakan, selama ini, yang mendapat dukungan dari kalangan masyarakat untuk diunggulkan atau diajukan dalam kota keajaiban dunia baru dua, yaitu DKI Jakarta dan Kota Surakarta. (ant/dik)

IMIGRAN

Polisi Jambi Bebaskan 12 Warga China JAMBI - Sebanyak 12 warga negara asing asal China yang ditangkap di Bandara Sultan Thaha Jambi, beberapa hari lalu, dibebaskan pihak Polsek Jambi Selatan. Kapolsek Jambi Selatan AKP Dudi Novery di Jambi, Minggu (15/9), mengatakan, warga China itu sudah dilepaskan, karena sudah lengkap dan selesai semua dokumennya. “Setelah diperiksa kelengkapan dokumennya, dan dinyatakan lengkap serta tidak ada masalah, maka 12 warga China itu dibebaskan,” kata Dudi. Sebanyak 12 warga China tersebut diamankan ketika berada di bandara Jambi, karena dokumen mereka tidak lengkap. Dokumen mereka kemudian dilengkapi oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Informasi dari pihak perusahaan tempat mereka bekerja menyebutkan dokumennya tidak lengkap karena tinggal di Jakarta. Sekarang dokumen itu sudah lengkap, karena sudah dikirim dari Jakarta. Sebanyak 12 warga China tersebut diamankan petugas Bandara Sultan Thaha Jambi saat mereka akan terbang ke Jakarta pada Kamis (12/9) lalu. Mereka terdiri atas 11 orang laki-laki, dan seorang perempuan. Setelah dimintai keterangan, mereka terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama delapan orang asal China, dan kelompok dua ada empat orang asal Beijing. Kelompok pertama yang terdiri delapan orang asal China itu yakni Ke Han, Yating Du, Shile Ma, Xiskhan Wu, Jinghui Wang, Tao Han, dan Zhaoying Ma. Kelompok dua yang terdiri atas empat orang asal Beijing adalah Zhao Chan Wo, Lu Jian Wu, Li Bai Lin, dan Hu Guang Ming. Menurut petugas bandara setempat, kelompok pertama akan berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat City Link. Delapan orang itu tidak membawa dokumen berupa paspor, hanya membawa foto copy-nya. Saat diminta menunjukkan paspor aslinya, mereka tidak bisa menunjukkan. Sedangkan kelompok dua yang terdiri atas empat orang, tidak membawa dokumen berupa paspor, dan tiket pesawat terbang. (ant/dik)

ant/zainuddin mn

SITUS MEGALITH BESOA: Sunardi, petugas situs megalith Pokekea menunjukkan sebuah Megalith diantara patung Megalith Tadulako dan Kalamba (tong) di Lembah Besoa, Lore Tengah, Poso Sulawesi Tengah, Minggu (15/9). Keberadaan situs Megalith berbentuk manusia dan tong-tong raksasa tersebut sudah ada sejak ribuan tahun lalu, dan dijadikan tempat bagi turis dari berbagai negara ataupun lokal untuk kepentingan penelitian dan kunjungan wisata.

40.000 Warga Tak Memiliki e-KTP SUMBAR - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar mengajak masyarakat yang belum memiliki Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) segera melapor ke dinas terkait. Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pasaman Barat, Syahnan di Simpang Ampek saat penetapan Daftar Pemilih Tetap, Minggu. Menurutnya pihaknya memperkirakan masih ada sekitar 40.000 warga yang belum memiliki KTP elektronik. "Saat ini pendataan pemilih untuk Pemilu berdasarkan KTP secara elektronik. Sehingga tentunya mempen-

garuhi data yang ada," kata dia. Pihaknya mengimbau agar warga yang belum memiliki e-KTP segara melapor ke jorong (lurah), nagari (desa) atau langsung ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pasaman Barat. Menurutnya kepada petugas di tingkat jorong, nagari dan kecamatan juga diminta agar aktif melakukan pendata-

an warga yang belum memiliki KTP elektronik. "Pendataan penduduk secara menyeluruh juga akan berpengaruh terhadap jumlah pemilih yang ada. Persoalan ini hendaknya men-

jadi perhatian sehingga kita memiliki data akurat,"ujar dia. Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pasaman Barat menetapkan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan

(DPTHP) Pemilu Legislatif 2014 dengan 254.669 orang pemilih. Dengan rincian 127.279 orang laki-laki dan 127.390 pemilih perempuan yang tersebar pada 11 Kecamatan dan 19 nagari di Pasaman Barat dengan jumlah TPS 1.056. Dia menambahkan jika ada laporan warga yang belum memiliki KTP elektronik maka pihaknya akan mengakomodir dan memasukkannya dalam data kependudukan. "Pemkab Pasaman Barat ingin pemilu mendatang itu berkualitas dan lebih`baik,"ujar dia. (ant/dik)

LINGKUNGAN

4.800 Rumpon Pangkalpinang Terancam Gagal Akibat Limbah PANGKALPINANG - Ketua HNSI Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), Dedi mengungkapkan, sebanyak 4.800 unit rumpon ikan nelayan tradisional terancam gagal karena limbah kapal isap timah. “Limbah empat unit kapal isap timah yang beroperasi di kawasan Pantai Pasir Pasir Pangkalpinang akan merusak kelestarian lingkungan laut dan rumpon ikan nelayan akan tertutup lumpur dan pasir hasil penambangan timah tersebut,” ujarnya di Pang-

kalpinang, Minggu (15/9). Ia menjelaskan, sebanyak 4.800 unit rumpon tersebar di 12 titik di kawasan Pantai Pasir Padi atau lokasi rumpon dengan kapal isap timah hanya berjarak berkisar satu hingga dua mil. “Saat ini, kondisi perairan di kawasan tambang tersebut sudah cukup memprihatinkan yang mana air laut menjadi keruh dan sudah mengalami pendangkalan,” ujarnya. Ia mengatakan, sebanyak 4.800 unit rumpon tersebut merupakan bantuan pemerintah

daerah dan perusahaan pemerintah dan swasta untuk meningkatkan hasil tangkap ikan nelayan tradisional yang makin lama semakin menurun. “Kami belum berani memastikan, apakah ikan di kawasan rumpon tersebut semakin berkurang atau tidak, namun berdasarkan hasil tangkapan nelayan di kawasan rumpon tersebut semakin berkurang,” ujarnya. Menurut dia, rumpon ini merupakan sebagai media penarik dan pengumpul ikan untuk mempermudah nelayan

penangkapan ikan. Dengan adanya rumpon, nelayan tidak perlu lelah mencari ikan kesana kemari, cukup mendatangi rumpon yang dipasangnya. “Rumpon ini diharapkan bisa membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan ikan dan kesejahteraan keluarganya, namun apabila kawasan rumpon ini tercemar maka upaya tersebut akan sia-sia karena ikan akan berpindah ke perairan yang lebih jauh yang tidak tercemar limbah,” ujarnya. Untuk itu, kata dia, dihara-

pkan perusahaan tambang timah ini untuk meninjau kembali lokasi penambangan timah tersebut agar tidak mengganggu rumpon nelayan. “Apabila perusahaan timah masih bersikeras menambang di kawasan tersebut diharapkan perusahaan menganti kerugian nelayan karena penambangan timah skala besar ini tentu akan menimbulkan dampak terhadap nelayan tradisional yang tidak lagi bisa melaut karena ikan semakin berkurang di kawasan tersebut,” ujarnya. (ant/dik)

PENELITIAN

MUSEUM

Membaca Al-Quran Turunkan Nyeri

Hilangnya Artefak Bukti Kesalahan Konsep Museum

YOGYAKARTA - Peneliti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Hasto Andi Irawan mengatakan membaca Al Quran secara tartil dapat menjadi salah satu cara untuk menurunkan skala nyeri pada ibu pascamelahirkan secara caesar. "Penelitian yang saya lakukan menunjukkan setelah membaca Al Quran selama 10 menit, 16 dari 31 pasien yang dijadikan sampel di Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta mengalami penurunan dari berbagai skala nyeri setelah menjalani operasi caesar," katanya di Yogyakarta, Minggu (15/9). Menurut mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu, nyeri dapat dihambat oleh adanya rangsangan saraf lain yang lebih kuat. "Ketika membaca Al Quran tubuh melibatkan tiga jenis saraf yakni saraf untuk

SURABAYA - Praktisi yang juga General Manager Museum Seni House of Sampoerna (HoS) Ina Silas menilai hilangnya artefak di Museum Nasional merupakan bukti kesalahan konsep penataan di dalam museum. “Museum itu bukan sekadar taruh barang. Itulah kelemahan penataan museum di Indonesia. Bukan hanya soal keamanan, tapi minat pengunjung juga rendah,” katanya di Surabaya, Minggu (15/9) Ditanya tentang perlunya faktor pengamanan di dalam museum terkait hilangnya sejumlah artefak berharga di Museum Nasional, ia mengaku konsep penataan dalam museum itu tidak sama dengan menaruh barang di rumah. “Penataan barang di dalam museum itu ada fungsi keindahan atau estetika dan keamanan sekaligus. Fungsi keindahan itu terkait dengan

membaca ayat, menyuarakan, dan mendengarkan sehingga rasa nyeri yang diterima otak berkurang," katanya. Ia mengatakan, penelitian itu telah direprentasikan pada "International Conference on Cross Cultural Collaboration in Nursing for Sustainable Development" di Bangkok, Thailand, 9-10 September 2013.

"Penelitian itu mendapatkan reaksi positif dari para peserta konferensi yang mayoritas nonMuslim. Mereka tertarik, antusiasme mereka sangat tinggi karena mereka baru pertama mengeta-

hui penelitian seperti itu," katanya. Menurut dia, dirinya bangga dapat mempresentasikan hasil penelitiannya di luar negeri. Apalagi, konferensi itu diikuti peserta yang jenjang pendidikannya lebih tinggi. "Sebagian besar peserta yang mempresentasikan hasil karyanya pada konferensi itu sudah S-2 dan S-3, bahkan ada yang profesor," katanya. Ia mengatakan, konferensi itu diselenggarakan Christian University of Thailand didukung oleh Azusa Pacific University of California dan Kimyung University. "Saya berharap penelitian tersebut bisa bermanfaat bagi dunia keperawatan dan dapat lebih dikenal di dunia internasional," kata mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FKIK UMY angkatan 2009 itu. (ant/dik)

‘angle’ penataan barang. Tapi museum di Indonesia umumnya masih asal taruh saja,” kata Ina Silas. Untuk fungsi keamanan terkait dengan penataan barang yang tidak bergerombol dalam satu titik. “Kalau barang bernilai itu ditaruh secara bergerombol justru akan sangat rawan dari sisi keamanan,” katanya. Misalnya, kalau pengunjung dari anak-anak sekolah, maka jika barangnya banyak di satu titik akan sulit untuk melakukan pengamanan. “Pengamanan barang museum itu bukan hanya dari sisi mencegah kehilangan, tapi juga menghindari terjadinya kerusakan, misalnya akibat sentuhan. Jadi, pengamanan di dalam museum itu juga dari sisi konservasi,” ujar Ina Silas. Dengan keindahan dan keamanan yang terpadu itu, katanya, maka pengunjung museum akan merasa puas.

“Cara penataan yang memadukan fungsi estetika dan keamanan memang membutuhkan keahlian,” katanya. Selain itu, orang yang tidak paham akan cenderung melihat keamanan museum dari aspek CCTV saja, padahal juga menyangkut pemandu pengunjung (guide), dan sekuriti. “Artinya, CCTV itu penting, tapi guide juga dapat berfungsi sebagai pengawas saat memandu pengunjung, tapi ya itu tadi... barangnya jangan terlalu banyak agar pengawasan bisa maksimal,” katanya. Tentang sekuriti, Ina Silas mengaku beberapa museum yang pernah dikunjungi di Prancis tidak hanya mengandalkan CCTV, tapi pengelola juga menempatkan sekuriti secara maksimal yakni satu ruang satu orang. “Kelihatannya cara itu mahal, tapi hal itu tidak sebanding dengan nilai dari barang-

barang di dalam museum. Apalagi Museum Nasional itu tentu tidak hanya menyimpan artefak dalam skala nasional, tapi juga dunia, sehingga pengamanannya harus lebih maksimal,” ucapnya. Namun, ia mengaku pengamanan itu harus dipadukan dengan estetika dalam penataan barang di dalam museum, sehingga mampu menarik minat pengunjung. Cara tersebut membuat House of Sampoerna kini telah menjadi tujuan wisata dengan pengunjung di atas 10.000 orang setiap bulan. Apalagi, museum dipadukan dengan layanan wisata keliling situs-situs bersejarah di Surabaya menggunakan kendaraan berupa bus mini atau House of Sampoerna Track. Selain itu, pengelola juga sering menggelar pameran kesenian serta mengembangkan kafe di komplek museum. (ant/dik)


OPINI

Wanita dan Industri Wisata

salam songkem

Polisi Diurus

Oleh: Nurul Inayah Pemerhati Sosial dan Dokter Klinik PUSVETMA (KEMENTAN) Surabaya

S

tatus sosial kepolisian di mata masyarakat terus teruji. Sebab, kepolisian yang sejatinya menjadi lembaga pemerintah yang berkewajiban mengurus masyarakat, namun nyatanya justeru pihak kepolisian yang kini harus diurus meskipun tak diminta. Memang sangat ironi ketika banyak oknum kepolisian terperosok ke dalam kasus tindak pidana. Padahal, sebagai personel kepolisian, mereka mengerti bahwa tindak pidana merupakan perbuatan melanggar hukum. Siapa pun warga negara yang taat hukum mesti menjauhi segala bentuk penyimpangan hukum. Tidak juga polisi, karena polisi pun adalah warga negara Indonesia pula. Bahkan mestinya polisi memberikan contoh taat hukum, bukannya malah melibatkan diri dalam kegiatan tindak pidana. Bukan main, Indonesia Police Watch (IPW) melansir lebih dari 33 pejabat Polri diduga menerima aliran dana dari Aiptu Labora Sitorus. Bila keterlibatan 33 pejabat Polri itu dalam tindak pidana kucuran dana panas itu sudah memalukan, lebih memalukan lagi kasus Aiptu Labora Sitorus (LS) yang dijadikan tersangka karena memiliki rekening gendut sebesar Rp 1,5 riliun yang diduga menjadi mesin ATM oknum polisi. Tidak tanggung-tanggung, total uang Labora yang mengalir ke pejabat Polri itu mencapai Rp 10.950.450.000 selama 15 bulan. Dana tersebut berasal dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan oleh Aiptu Labora Sitorus yang kini dijadikan tersangka kasus TPPU tersebut. Yang disebut-sebut melibatkan pejabat Mabes Polri, Kapolda Papua, kapospol, kapolsek, kasat, kapolres, propam, direktur, ajudan kapolda, juga samapta, intel, serse, brimob, propam, serse narkoba, bagian operasi, dan tim tipiter. Keterlibaan sejumlah pejabat polri dan pol air itu harus dibuktikan secara hukum. Apabila memang benar adanya, maka penyimpangan berjamaah di internal kepolisian ini benar-benar sangat memiriskan hati. Karena itulah, wajar bila kemudian kepolisian terus mendapat sorotan tajam dari rakyat. Makin lengkap sajalah daftar prilaku polisi yang melukai hati rakyat negeri ini. Sehingga orang-orang yang telah membenci kepolisian rasanya akan terus mendapatkan pembenaran bahwa tindakan polisi memang tidak perlu lagi ditolerir. Sebab petugas keamanan hanya bisa mengurus kasus orang lain, sedangkan di internalnya sendiri justeru kasus serupa bahkan yang lebih buruk lagi dipelihara. Sebagia besar rakyat Indonesia bisa benar-benar kehilangan kepercayaannya terhadap abdi negara berseragam coklat itu. Kepolisian memang harus berbenah. Setidak-tidaknya makin giat menampakkan bukti kepada rakyat Indonesia, bahwa polisi tidak hanya mampu menindak warga sipil yang berbuat kejahatan, tapi polisi pun dapat menumpas tuntas kasus pelanggaran hukum yang melibatkan jajarannya sendiri. Selama polisi tidak dapat membuktikan di hadapan rakyat, bahwa petugas kepolisian juga menindak tegas semua petugas kepolisian yang terlibat TPPU, maka selama itu pula polisi Indonesia akan terus dihujat oleh rakyat Indonesia sendiri. Tentu tak ada kebanggaan memiliki polisi, kecua bagi polisi yang bisa memberikan ketauladan patuh hukum.(*)

Di antara faktor kesehatan yang kita tak boleh lupa adalah rekreasi, melepas penat untuk dapat kembali berkreasi. Berkebun, berolahraga, membaca buku favorit adalah di antara pilihannya.

R

ekreasi, sebagaimana sepak bola, yang kini tidak melulu dilihat sebagai kegiatan menyehatkan, juga telah menjadi bagian dari industri dunia. Di industri ini uang berputar, memutar roda perekonomian sekelompok orang dan tentu saja negara. Sebagai bagian dari industri, anak-anak kini menjadi murid sekolah sepak bola. Tentu, diharap kelak menjadi alternatif lapangan kerja, di tengah gencarnya berita gaji pemain top dunia yang nominalnya jauh di atas profesor sekalipun di negeri kita. Meski, sesekali kita mendengar berita tak digajinya pemain di Indonesia, sepakbola masih menjadi favorit anak muda. Satu lagi rekreasi yang akhir-akhir ini juga ramai dibicarakan, yaitu melakukan perjalanan ke wilayah atau tempat tertentu yang dipandang me-

Promo Kreatif Tampaknya, jargon ‘Asia Sesungguh’-nya yang dipopulerkan negeri melayu Malaysia sukses menyedot turis mancanegara. Malaysia telah berhasil mem-branding dirinya. Menurut konsultan komunikasi, Syafiq Basri Assegaff, salah satu kunci keberhasilan Malaysia adalah komunikasi massa yang telah apik

dibangunnya. Sebagai contoh, saat mempromokan bandara ibukota Kuala Lumpur International Airport , Malaysia mem-brand-nya dengan “Selamat Datang di salah satu negara paling aman di Asia”. Brand ini dipampang di salah satu sudut bandara. Malaysia juga berhasil mem-brand dirinya sebagai pusat belanja yang menyenangkan di Asia. Selain itu, Malaysia kini mulai menjadi salah satu negara tujuan Medical Tourism, selain wisata pendidikan-nya. Mereka menjual jasa layanan kesehatan untuk warga asing dengan brand ‘Pasien asing bisa mendapat layanan kesehatan sekelas negara maju. Tapi, dengan harga jauh lebih murah’. Tentu saja, semua komunikasi itu dibarengi investasi infrastruktur yang menunjang, termasuk kebersihan dan kesehatan. Selain itu, di antara bentuk-bentuk promosi saat ini adalah dengan memanfaatkan wanita. Produk apapun, hampir selalu memanfaatkan wanita dengan daya tariknya secara fisik. Terakhir, yang dikatakan menjadi bagian dari promosi mengenalkan Indonesia di tahun-tahun ke depan adalah kebaya, pakaian yang dikenakan wanita! Kiranya, Miss world adalah salah satunya. Pada ajang Miss World, pastinya sudah antri produk-produk yang diiklankan. Kerjasama seperti inilah yang membuat bisnis pertunjukkan hidup seperti kita saksikan sekarang. Kali ini, Indonesia yang ketempatan. Memang benar, meraup untungnya perusahaan-perusahaan kosmetik, pakaian dan sebagainya, atau perusahaan lain yang terlibat dalam Miss World, akan semakin memberi kesempatan kerja. Kalau perusahaan tersebut berlokasi di Indonesia serta

memberi gaji pantas, tentu membuka peluang kerja bagi buruh sehingga tidak perlu jauh ke luar negeri (TKI/ TKW). Begitupun, keuntungan berdatangannya turis manca negara. Selain mempromosikan Indonesia, tentunya mendatangkan devisa. Walau begitu, sebenarnya tetap mengganjal, yaitu menjadikan wanita sebagai media promosi dengan menonjolkan sisi fisik kewanitaan. Kalau memang dianggap berlebihan dikatakan sebagai objek rekreasi, hanya sebegitukah kreativitas kita dalam meningkatkan daya jual atas bonus Tuhan berupa keindahan alam dan penduduk berlimpah? Memang, di tengah era sekularisasi, persaingan industri sangat ketat. Jalan pintas promosi produk yang mengandalkan wanita secara fisik memang ada dimana-mana. Mulai dari kacang goreng, minyak pelumas dan tentu saja sabun mandi, menjadikan wanita sebagai bintangnya. Tentu, karena promo seperti ini sukses mengapa hal ini diulang. Tetapi tidak ada salahnya kita belajar dari keberhasilan di luar caracara pakem yang sudah ada, yang lebih elegan tentunya. Patutnya kita belajar dari cara komunikasi Malaysia. Selain itu, tentu kita masih ingat buku fenomenal, Laskar Pelangi (?). Buku ini sangat laku saat itu. Menariknya, buku ini tidak hanya laku dan menguntungkan penulis/penerbit secara finansial. Tetapi, juga membawa berkah pada wilayah Belitung sendiri. Orang semakin banyak mengenal pulau yang dulunya tidak seterkenal Bali. Promosi wisata untuk daerah ini jelas sangat terbantu dan tanpa kontroversi yang menguras energi. Tentu saja hal terakhir ini sekedar contoh, dimana promo industri rekreasi juga bisa tanpa ‘menjual’ wanita. =

Oleh: Abdurrahman Pengurus Cabang PERGUNU Sumenep

D

isiplin berkendaraan terutama bagi anak-anak di bawah umur saat ini menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk kepolisian, DPR, bahkan nyaris semua rakyat Indonesia. Setidak-tidaknya itu terjadi setelah insiden Dul di tol Jagorawi kilometer 8 beberapa hari lalu. Insiden Dul atau Abdul Qadir Jailani (AQJ), putera penyanyi Ahmad Dhani, yang menewaskan 6 orang dan sembilan orang lainnya luka-luka, ternyata tidak menjadi pembelajaran bagi semua orang tua. Sebagai buktinya, hingga saat ini masih banyak “Dul-Dul” lain yang masih dijumpai mengendarai motor di jalan-jalan provinsi dan sebagainya. Memang tidak ada orang tua yang tidak sayang anaknya. Namun begitu, ternyata orang tua begitu mudah memberi kebebasan terhadap anak-anak yang disayanginya. Anakanak yang tak cukup umur pun dibiarkan mengemudikan motor sendiri, baik ketika berangkat sekolah maupun ngelencer ke tempat lain. Padahal anak-anak yang tidak cukup umur ketika mengendarai motor biasanya kerapkali mengabaikan keselamatannya sendiri dan orang lain. Sehingga tak jarang kecelakaan menimpa mereka, bahkan ada yang tewas kerana kasus lalin. Tidak hanya itu, bahkan sebenarnya, anak-anak yang di bawah umur dilarang mengendarai kendaraan bermotor. Dalam UU Lalu Lintas disebutkan kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain bisa dikenai hukuman hingga lima tahun penjara beserta denda, karena itulah siapa pun terlibat tabrakan yang sampai mengakibatkan hilangnya nyawa sesamanya, termasuk juga anakanak sejatinya masuk dalam UU Lalin tersebut. Tentu tak ada orang tua manapun yang menginginkan anak-anaknya yang terjerat UU Lalin tersebut. Semestinya tidak memberikan kemudahan apalagi kebebasan terhadap anak-anaknya yang masih di bawah umur dalam berkendaraan sendiri. Karena bila anak-anak di bawah umur itu mengemudikan motor potensial berurusan dengan kepolisian, setidak-tidaknya karena dia masih belum dibekali Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kelengkapan kendaraan bermotor lainnya. Itulah sebabnya, mendisiplinkan kendaraan memang tugas kepolisian, namun orang tua dan lembaga pendidikan pun berperan dalam mengarahkan anak-anak di bawah umur agar tidak mengendarai sendiri motornya apalagi tidak dilengkapi SIM, karena itu juga untuk keselamatan

miliki keunikan. Rekreasi yang terakhir ini diistilahkan tur (tour), a journey for pleasure in which several different places are visited, yang dalam bahasa kita dipopulerkan dengan istilah wisata. Wisata, sebagai sebuah industri, juga mendapat perhatian besar oleh berbagai negara. Tentu saja, untuk meraup uang dan menghidupi negara. Azerbaijan, Kyrgyzstan dan Montenegro, sekalipun kecil dan mungkin baru berdiri, adalah negara yang menurut catatan World Travel & Tourism Council (WTTC) memiliki pertumbuhan industri wisata tercepat di dunia. Di kawasan ASEAN, Singapura, Malaysia dan Thailand adalah tiga jawara negeri wisata. Malaysia, negara bekas jajahan Inggris yang sempat bertumpah ludah dengan sebagian masyarakat kita—terkait klaim reog sebagai budaya negeri jiran tersebut—ini jauh melampaui Indonesia dalam industri wisata. Malaysia tahun 2009 lalu mampu menjaring 23,6 juta turis mancanegara. Di tahun yang sama Indonesia dengan puluhan ribu pulaunya baru dilirik oleh 6,3 juta turis asing. Jika dikonversi dalam devisa yang berbasis dolar, maka devisa Malaysia (2012) dari sektor tourism ini mencapai lebih dari 22 Milyar dolar AS. Sementara Indonesia baru mencapai 9,1 Milyar dolar AS.

Menatap Masa Depan Pendidikan

Disiplin Berkendaraan

A

15

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

Pro-kontra masih mewarnai penerapan kurikulum 2013. Kurikulum baru ini masih terus dipertanyakan. Meski demikian, pihak pemerintah tetap maju. Hal ini terlihat dari optimisme Mendikbud Mohammad Nuh yang menyebutkan bahwa kurikulum 2013 itu “ganteng” (okezone.com, 02/04/2013).

P

erubahan kurikulum, di mana pun, sebetulnya hampir sama, selalu membutuhkan penyesuaian pola pikir para pemangku kepentingan. Demikian pun Kurikulum 2013, kesuksesannya hanya mungkin bila didukung oleh, salah satunya, mindset guru yang baik. Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP) ke Kurikulum 2013 adalah perubahan pola pembelajaran, dari pola pembelajaran ala bank, yaitu guru menulis di papan tulis dan murid mencatat di buku, serta guru menerangkan sedangkan murid mendengarkan ke pola pembelajaran yang mununtut murid aktif melakukan pengamatan, bertanya, mengeksplorasi, mencoba, dan mengekspresikannya.

Sekarang persoalannya adalah perubahan mindset guru butuh waktu lama, sementara Kurikulum 2013 harus dilaksanakan secepatnya. Komprominya adalah persoalan teknis dilatihkan dalam waktu satu minggu, tapi perubahan mindset harus dilakukan terus-menerus. Implementasi Kurikulum 2013 akan menemui sejumlah masalah di lapangan. Selain persoalan paradigmatik, seperti mengubah mindset guru tersebut, ada juga problem teknis yang menyebabkan adanya pelajaran yang hilang maupun bertambahnya jam. Semua itu berimplikasi pada nasib guru. Pertama, penghapusan mata pelajaran TIK (teknologi informasi dan komputer) di SMP berimplikasi besar terhadap eksistensi para pengampu bidang TIK. Mereka akan dipindahkan ke mana? Pengajar TIK dengan latar belakang IPA, matematika, atau lainnya dapat dengan mudah dipindahkan ke mata pelajaran lain sesuai dengan kompetensinya. Tapi tidak mudah bagi pengajar bidang TIK yang sudah tersertifikasi. Mungkin mereka dapat disalurkan untuk mengajar prakarya yang berbasiskan teknologi. Tapi masalahnya adalah apakah regulasi yang menyangkut sertifikasi mendukung kebijakan tersebut. Bila tidak, guru pula yang akan menjadi korban. Perebutan jam mengajar tetap akan terjadi untuk tetap dapat mempertahankan sertifikasi. Kedua, penjurusan/peminatan di SMA yang dimulai begitu murid masuk di kelas I menimbulkan persoalan manajerial, terutama bila para murid baru memilih jurusan/peminatan di kelompok tertentu, misalnya kelompok matematika dan IPA saja. Para kepala sekolah atau guru di SMA harus cermat sekali dalam menampung minat para calon murid agar tidak sering terjadi perpindahan jurusan karena

Sekarang persoalannya adalah perubahan mindset guru butuh waktu lama, sementara Kurikulum 2013 harus dilaksanakan secepatnya. Komprominya adalah persoalan teknis dilatihkan dalam waktu satu minggu, tapi perubahan mindset harus dilakukan terus-menerus.

akan menyulitkan pengelola sekolah. Pilihan jurusan/minat itu sebaiknya disosialisasi di kelas III SMP agar, ketika lulus SMP, murid sudah memiliki gambaran mengenai jurusan/ minat yang akan diambil saat masuk SMA. Penulis menggunakan istilah "penjurusan" di sini, karena ternyata apa yang disebut peminatan itu sama dengan penjurusan, hanya ditambah dengan boleh mengambil bidang studi disiplin lain. Ketiga, soal penambahan jam pelajaran di semua jenjang pendidikan juga inkonsisten antara latar belakang penambahan dengan penerjemahannya dalam struktur kurikulum. Latar belakangnya adalah karena adanya perubahan pendekatan proses pembelajaran, tapi dalam struktur kurikulum terjadi penambahan jumlah jam mata pelajaran. Sebagai contoh, pendidikan agama di SD kelas I-III dari dua menjadi empat jam seminggu, yang diikuti dengan perumusan kompetensi dasar (KD) yang seimbang dengan jumlah jamnya, sehingga yang terjadi tetap mengejar materi, bukan proses pembelajarannya yang dibenahi. Semestinya yang diubah adalah lamanya tatap

muka untuk setiap mata pelajaran. Problem lain yang dimunculkan dari penambahan jam pelajaran per minggu itu adalah makin menghilangkan otonomi sekolah, karena waktu yang tersedia untuk mengembangkan kurikulum sendiri makin sempit. Bagi sekolah-sekolah swasta, kurikulum baru jelas menimbulkan beban baru bagi yayasan, karena harus memfasilitasi peningkatan kualitas guru lewat pelatihan, penambahan bahan pustaka, dan pendidikan tambahan kepada guru, dengan biaya ditanggung pihak yayasan, yang ujungnya dipikul oleh para orang tua murid. PC. LP Ma’arif NU dan PC. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama’ Sumenep (PERGUNU) pada tanggal 15 September 2013 mengadakan seminar dalam rangka mengkritik dan mengawal pelaksanaan Kurikulum 2013 ini. Kiranya, dengan pengawalan yang baik di semua aspek, diharapkan Kurikulum 2013 menjadi solusi untuk menghasilkan generasi masa depan yang lebih baik. Amien. =

Redaksi Menerima tulisan dalam bentuk opini, puisi, cerpen, dan resensi buku. Panjang tulisan 5000 karakter (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikirimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: opini.koranmadura@ gmail.com

Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Ari Armadianto (Kepala), Hana Diman, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail.com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber


OLAHRAGA

16 16

KORAN MADURA

SENIN 16 SEPTEMBER 2013 NO. 0199 | TAHUN II

Milan Masih Labil

SENIN 16 SEPTEMBER 2013

Pembuktian Gareth Bale Villareal Paksa El Real Bermain Imbang 2-2

TURIN - Penampilan AC Milan pada awal musim ini seolah mengulangi penampilan buruk mereka pada musim lalu. Dari tiga laga awal, Setan Merah Italia itu baru sekali menang, sekali kalah dan sekali imbang. Terakhir, saat bertandang ke Olimpico Stadium, Turin, Minggu (15/9) dini hari WIB, Milan ditahan imbang 2-2 oleh tuan rumah Torino. “I Diavolo Rosso” sempat ketinggalan dua gol dari tuan rumah karena gol dari Danilo D`Ambrosio dan Alessio Cerci. Gol-gol dari Sulley Muntari di menit ke-87 dan eksekusi penalti Mario Baloteli di masa “injury time” menjadi penyelamat Milan. Soal dua gol yang dicetak oleh Torino itu, Allegri mengakui bahwa lini belakang Milan memang kerepotan untuk membendung serangan balik tuan rumah. “Empat menit menjelang laga selesai, kami mungkin bakal kalah di pertandingan ini, tapi anak-anak melakukan pekerjaan dengan baik dengan memiliki keyakinan. Torino bermain bagus, menyebabkan banyak masalah dan kami bermain terlalu terbuka menghadapi serangan balik mereka,” kata Allegri. Dia melanjutkan, “Alessio Cerci dan Ciro Immobile bermain bagus saat menyerang, tampak jelas mereka bisa memanfaatkan kecepatan dan mengunakan keunggulan teknik untuk melawan lini belakang kami,” imbuhnya. Pada laga tersebut, ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Ricardo Kaka yang mendapatkan umpan dari Suley Muntari, melepaskan sepakan ke arah gwang tetapi masih bisa di blok barisan bek “Il Toro”. Torino membalas lewat Giuseppe Vivies dari luar kotak penalti tiga menit berselang. Kans itu hadir dari umpan Omar El Kaddouri. Milan melakukan percobaan dengan melakukan sepakan jarak jauh Riccardo Montolivo di menit ke-11. Belum beruntung, bola tendangan itu masih bisa diantisipasi oleh penjaga gawang tuan rumah Daniele Padelli. Lima menit berselang, Cristian Zaccardo melepaskan tendangan jarak jauh, tapi juga masih bisa diantisipasi oleh Pedelli. Hingga babak pertama usai tak ada gol tercipta, skor 0-0 pun menghiasi papan skor saat jeda. Setelah istirahat, Torino mencetak gol di menit ke-47. Gol itu tercatat atas nama Danilo D`Ambrosio. Meneruskan umpan Alessio Cerci, sepakan keras D`Ambrosio dari dalam kotak penalti membawa tuan rumah unggul 1-0. Tim merah hitam yang terus ingin mencetak gol penyeimbang itu malah kembali kebobolan di menit ke-71. Cerci menjadi pencetaknya. Ciro Immobile mengirimkan bola terobosan untuk Cerci yang dengan tenang mengirim bola masuk ke gawang Christian Abiatti. Ketinggalan dua gol, Milan langsung bereaksi. Kerjasama apik antara Alessandro Matri, hanya berbuah sepakan pojok usai tendangan Balotelli masih bisa diblok oleh Padelli. Usaha Milan memperkecil ketertinggalan membuahkan hasil di menit ke-87. Muntari dengan tenang melakukan lob bola muntah hasil antisipasi Padelli yang salah. Gawang sudah kosong hingga bola masuk dengan mudah. Di masa “injury time”, Milan mendapatkan tendangan penalti usai Andrea Poli dilangar di kotak penalti. Mario Balotelli yang menjadi algojo mampu menunaikan tugasnya dengan sempurna. Kedudukan menjadi imbang 2-2, tak lama kemudian laga pun selesai. Dengan hasil imbang ini, Milan berada di peringkat ke-6 klasemen sementara. Sedangkan puncak klasemen masih dipegang Napoli yang memetik kemenangan 2-0 atas Atalanta pada laga terpisah di San Paolo, Minggu (15/9) dini hari WIB. Partenopei menang 2-0 berkat gol Gonzalo Higuain dan Jose Callejon. Dengan kemenangan ini, anak-anak asuh Rafael Benitez ini meraih poin penuh dengan 9 angka dari tiga kali menang. Mereka unggul dua poin atas Inter Milan dan Juventus. (aji)

VILLAREAL - Pemain baru Real Madrid Gareth Bale langsung membuktikan dirinya layak dibeli dengan harga mahal dari Tottenham Hotspur setelah mencetak satu gol, saat Madrid bertandang ke El Madrigal, Minggu (15/9) dini hari WIB melawan tuan rumah Villareal di La Liga Spanyol. Gol debutnya di Liga Spanyol ini sangat penting karena menyelamatkan Madrid dari kekalahan. Pada laga tersebut, Bale dipasang sejak awal dan baru digantikan pada menit ke-60. Dia bersama pemain terbaik klub itu Cristiano Ronaldo mencetak gol Madrid untuk mengakhir laga dengan skor 2-2. Madrid tampil buruk pada awal laga. Mereka membiarkan tuan rumah mengontrol jalannya pertandingan. Pada menit keenam, blunder Pepe di pertahanan nyaris membuat gawang Madrid kebobolan. Jonathan Pereira merebut bola dari Pepe dan berhasil merangsek ke pertahanan tim tamu. Beruntung Diego Lopez yang berdiri sebagai kiper utama Madrid menggeser Iker Casillas mampu menghadang bola tersebut. Delapan menit berselang, Villareal kembali memiliki peluang mencetak gol. Berawal dari umpan silang Gonzalo Castro, Jonathan yang berada di tiang jauh menyambut bola tersebut dengan sepakan setengah voli, tapi Lopez berhasil menepisnya. Petaka bagi Madrid benar-benar terjadi pada menit ke-21. Lolos dari jebakan offside Real Madrid, Bruno Soriano dan Jonathan berhasil menembus pertahanan lawan. Bola liar kemudian langsung disepak Cani ke dalam jala Lopez. Pertahanan Madrid benar-benar kembali diuji setelah di menit 28 Villarreal kembali dengan mudahnya menembus ke sana. Namun beruntung Lopez mampu menepis dua peluang bersih dari Javier Aquino. Madrid mendapat peluang pertamanya pada

menit ke-32. Bola hasil sepak pojok Isco mengarah ke Sergio Ramos yang menanduknya ke arah gawang, tapi masih bisa ditepis Sergio Asenjo. Semenit setelahnya, giliran Cristiano Ronaldo yang punya kesempatan mencetak gol. Mendapat bola panjang di kotak penalti, Ronaldo dalam posisi “on side” menanduk bola tapi masih melebar dari sasaran. Gareth Bale akhirnya mampu memecahkan kebuntuan. Pada menit ke-39, pemain termahal dunia ini menggetarkan jala Villareal untuk menyamakan kedudukan. Kerja keras Dani Carvajal di sisi kanan diakhiri dengan umpan tarik ke depan gawang. Bale yang lolos dari penjagaan bek lawan dengan kaki kanannya mengirimkan bola ke gawang tuan rumah dari jarak dekat. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum. Di babak kedua tepatnya di menit ke-50 Bale punya peluang kedua lewat tembakan jarak jauh tapi masih melayang sedikit di atas mistar. Tetapi Ronaldolah yang membawa Madrid berbalik memimpin 2-1 di menit ke-64. Diawali pergerakan Ronaldo di sisi kiri dan

mengirimkan bola ke Karim Benzema di sisi kanan. Benzema langsung menendang ke arah gawang dan Asenjo mampu menepisnya. Tapi bola rebound digapai Ronaldo dan diarahkan ke dalam gawang. Namun enam menit kemudian tim berjulukan kapal selam kuning itu mampu menyamakan kedudukan jadi 2-2. Diawali Cani yang mampu mengecoh 2-3 pemain Madrid dan melepaskan sepakan keras yang bisa ditepis Lopez. Lalu bola muntah langsung disepak Giovani ke dalam gawang. Kedudukan 2-2 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit. (aji)

Ryan Ariehaan Juarai Tour De Siak 2013

SIAK - Pebalap nasional dari tim Pengprov ISSI DKI Jakarta Ryan Ariehaan keluar sebagai juara balap sepeda Tour de Siak 2013 setelah mem-

pertahankan kaus kuning pada etape terakhir lomba, Minggu. Menurut hasil lomba yang dikeluarkan panitia lomba, Ryan menyele-

saikan tiga etape lomba Tour de Siak dengan total catatan waktu 10:25:35 atau lebih cepat lima detik dari pebalap posisi kedua Hari Fitriyanto dari tim Custom Cycling Club. Dengan hasil tersebut, Ryan sekaligus menjadi pebalap nasional terbaik (kaus merah putih) Tour de Siak 2013. Walaupun pebalap tim nasional Thailand Thurakit Boonratanathanakorn menjuarai etape III dengan waktu 4:16:44, atau selisih 30 detik dari rombongan besar di belakangnya, total catatan waktunya belum bisa mengungguli waktu Ryan Ariehaan. “Gelar juara ini adalah berkat kerjasama tim, teman-teman, mekanik dan pelatih. Ini merupakan kesuksesan tim,” kata Ryan yang ditemui setelah lomba. Ryan mengaku mendapat perlawanan yang ketat dari para pebalap lain yang ingin merebut kaos kuning dari dirinya. “Saya cukup kelelahan karena serangan-serangan dari pebalap lain. Salah satunya adalah pebalap tim OCBC,” kata Ryan. Setelah Tour de Siak, pebalap nasional asal Garut tersebut akan

fokus latihan untuk menghadapi SEA Games 2013. Sementara itu, kaus hijau tetap dipertahankan oleh pebalap Indonesia dari tim United Bike Kencana, Fatahillah Abdullah, setelah menjadi yang terbaik pada kategori sprint dengan total 11 poin, selisih satu poin dari pebalap Indonesia dari Custom Cycling Club Aldi Apriani. Beberapa meter menjelang garis finis, terjadi kecelakaan yang disebabkan senggolan antar pebalap yang memperebutkan posisi kedua etape III dalam rombongan besar. Direktur perlombaan Erwin Anwar mengatakan delapan pebalap telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Siak. Tour de Siak diikuti oleh 89 pebalap dari 11 tim nasional dan tujuh tim internasional dengan hadiah total Rp380 juta. Lomba tersebut tidak melombakan kategori tanjakan. Pada kategori tim, tim CCN Cycling Club dari Brunei Darussalam menjadi yang terbaik dengan torehan waktu total 31:22:24, selisih tiga menit 19 detik dari Thailand National Team. (ant/dar)

Chelsea Kalah dari Everton, Mourinho Kecewa LIVERPOOL Pelatih Chelsea Jose Mourinho kecewa karena timnya kalah saat bertandang ke Goodison Park melawan tuan rumah Everton pada Sabtu (14/9) malam dengan skor tipis 1-0. Satu-satunya gol pada laga pekan keempat Liga Utama Inggris itu diciptakan Steven Naismith di masa injury time babak pertama. Ini adalah kekalahan pertama Jose Mourinho di empat laga awal Liga Utama Inggris musim ini. Sebaliknya, bagi Roberto Martinez yang didapuk menggantikan David Moyes di Merseyside, ini adalah kemenangan pertamanya musim ini bersama “The Toffees”. Kekalahan “The Blues” hanya faktor ketidakberuntungan saja. Mereka menguasai jalannya laga dan memiliki begitu banyak peluang menghasilkan gol. Sayang, tidak satu pun dari peluang-peluang itu bisa menghasilkan gol. Ketika pertandingan baru berjalan lima menit, Chelsea sudah mendapatkan peluang lewat sepakan Ramires memanfaatkan umpan silang

Samuel Eto’o dari sisi kanan, tapi tembakannya masih melayang di atas mistar. Pada menit ke-29, penyerang Kamerun itu mendapat peluang emas seusai kesalahan Howard dalam menguasai bola membuat Juan Mata mampu mencuri bola dan mengoper ke depan gawang. Tapi Gareth Barry dengan cepat memblok bola hasil sepakan Eto’o. Everton mendapat satu-satunya peluang emas di menit ke-33 ketika tendangan Steven Naismith memanfaatkan umpan Kevin Mirallas masih melebar dari sasaran. Lalu di menit ke-35 kerjasama Juan Mata dan Eto’o di sisi kanan dituntaskan dengan umpan ke kotak penalti. Ramires mendapat bola tapi Tim Howard dengan gemilang menepis sepakan pemain Brasil itu. Lima menit berselang, Andre Schuerrle membuang peluang emas ketika mendapat bola sodoran Ramires di sisi kanan tapi tendangannya masih melayang jauh di atas mistar. Everton justru unggul lebih dulu di masa injury time babak

pertama ketika tandukan Naismith di depan gawang mampu menjebol jala Petr Cech menyambut umpan Nikica Jelavic. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum dan hingga peluit panjang dibunyikan. Beberapa peluang Chelsea selama babak kedua ini tidak berhasil juga menghasilkan gol. Akibatnya, John Terry

dan kawan-kawan pulang ke Stamford Bridge dengan tangan hampa. Mourinho menilai, sebenarnya Chelsea bisa saja menang dengan banyaknya peluang yang didapat. Tapi sayangnya penyelesaian buruk para pemain membuat akhirnya kubu London Utara itu kembali ke kotanya dengan

tangan hampa. “Aku tidak tahu apakah aku harus bilang bahwa kami tidak pantas kalah karena kami terbaik, karena kami memainkan permainan terbaik, karena kami mendominasi sepanjang laga, karena kami punya 21 tembakan, karena kami sudah melakukan apapun yang kami bisa. Wajar jika kami bilang

kami pantas menang,” tutur Mourinho di Sky Sports. Dia melanjutkan, “Tapi di satu sisi, tim yang punya 21 tembakan, beberapa tim yang punya peluang serta situasi yang lebih mudah untuk cetak gol, tapi tidak bisa melakukannya dan kami juga melakukan kesalahan di menit akhir babak pertama. Mungkin

KALAH.

Penyerang Chelsea Samuel Eto’o ditahan oleh pemain Everton Seamus Coleman pada laga antara Everton vs Chelsea di Stadion Goodison Park, Sabtu (14/9)

melihat hal itu kami memang pantas kalah.” Sementara Roberto Martinez sangat senang dengan hasil ini. “Sulit untuk mendeskripsikan karena dari sudut pandang kami bukanlah performa yang sempurna tapi ketika Anda memperlihatkan karakter itu dan seluruh kemampuan kami untuk tampil sebagai pemenang, saya rasa nilai kami 10 dari 10. Saya rasa penonton tahu bahwa kami masih beradaptasi dan kami mencoba permainan berbeda dan sulit ketika Anda harus melawan tim seperti Chelsea,” kata pelatih asal Spanyol itu. Dia melanjutkan, “Kami memberikan lawan dua atau tiga peluang di awal pertandingan saat kami tidak mampu menjaga bola dengan baik, tapi cara kami bereaksi, bertanggung jawab dan bertahan begitu luar biasa. Ini adalah salah satu dari banyak kemenangan yang akan memberi banyak pengertian kepada fans bahwa kami butuh waktu untuk menjadi bagus seperti yang kami bisa, tapi dalam prosesnya kami masih bisa menang.” (Sky sports/aji)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.