e Paper Koran Madura 16 Oktober 2013

Page 1

1

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II Koran Madura

RABU

16 OKTOBER 2013

HARI RAYA IDUL ADHA

Tiga Tersangka Korupsi Dikunjungi Istri JAKARTA- Hari Raya Idul Adha 1434 Hijriah menjadi hari yang sangat istimewa bagi tersangka kasus dugaan korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menghuni Rumah Tahanan (Rutan) KPK . Selain diperbolehkan melaksanakan shalat Idul Adha di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang, Jakarta Timur, mereka juga diizinkan menerima tamu istimewa mereka. Selasa siang (15/10) misalnya, Sefti Sanustika istri Ahmad Fathanah, Airin Rachmi

Bawa banyak, dua boks makanan. Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah berkurban

Sefti Sanustika

Istri Ahmad Fathanah Diany istri Tubagus Chaeri Wardhana, dan Lusi Triana istri kedua Lutfhi Hasan Ishaaq mendatangi kantor KPK. Mereka menjenguk suaminya yang merupakan terdakwa dan tersangka korupsi. Sefti yang mengenakan baju hijau berjilbab corak cokelat terpantau tiba pukul 09.55WIB. “Bawa banyak, dua boks makanan. Paling ketupat dan opor. Alhamdulilah berkurban,” kata Sefti di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (15/10). Dia berharap agar Jaksa KPK bisa memberikan tuntutan yang seringan mungkin terhadap suaminya. “Doain ajalah biar dapat seringan-ringannya,” kata dia.

Saat hal itu dikonfirmasi ke Septi, dia tak berkata banyak. Dia mengaku menyerahkan semuanya ke Tuhan Yang Maha Esa. “Gak tahu pasrah saja. Saya tawakal saja,” kata Septi sembari masuk mobil Honda Jazz bernopol B 1502 TNY. Fathanah didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan modus menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan yang nilainya mencapai Rp 34.729 miliar dan USD 89.321. Setelah itu, Airin tiba sekitar pukul 10.10WIB. Airin yang mengenakan baju putih berjilbab abuabu, mengumbar senyum di Gedung KPK. Sebelum bertanya, Airin terlebh dahulu mengajukan pertanyaan. “Sudah pada salat?” katanya. Saat ditanya balik apakah membawa makanan. “Nanti, nanti dibawain opor,” ujarnya. Sedangkan Lusi tiba di Gedung KPK sekitar pukul 10.40 WIB dengan mengenakan baju muslim warna hitam dan jilbab motif kotak-kotak warna coklat. Lusi hadir bersama tiga anaknya. Dua anak lelaki Lusi berusia belia terlihat mengenakan baju merah, dan seorang wanita mengenakan baju muslim. Lusi mengaku tak membawa panganan khas lebaran, seperti opor ayam kesukaan sang suaminya yang merupakan mantan Presiden PKS. “Ini bawa anak aja, ngga bawa apaapa. Ngga bikin. Bapak sehat. Bawa anak karena bapak kengen,” kata Lusi. (gam)

ant/ismar patrizki

INDONESIA TAHAN IMBANG CHINA. Pesepakbola timnas Indonesia, Greg Nwokolo (10), berjibaku dengan penjaga gawang China, Sun Xiang (3) dan pesepakbola Du Dei (5), saat laga lanjutan kualifikasi Grup C Piala Asia 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10) malam. Indonesia berhasil menahan imbang China dengan skor 1-1.

Diam-diam Parpol Memangsa APBN

Rp 60 Triliun Uang Negara Mengalir ke Partai Politik JAKARTA-Dana APBN yang dikorupsi oleh partai politik mencapai sekitar Rp60 triliun dalam setahun. Namun pencurian ini dalam bentuk pembahasan anggaran, antara DPR dan pemerintah. “Setahun itu saya perkirakan Rp60 triliun yang dicuri terkait pembahasan anggaran,” kata Pendiri Econit, Rizal Ramli dalam diskusi “Bisakah Memutus Politik Uang Dalam Pilkada” bersama Ketua Panitia Akuntabilitas Publik DPD, Farouk Muhammad dan mantan anggota DPR F-PDI Perjuangan, Noviantika Nasution, di Jakarta, Jumat,(11/10). Untuk mengurangi kebocoran anggaran ini, Mantan Menko Perekonomian era Gus Dur ini, mengusulkan agar pembiayaan parpol oleh pemerintah melalui APBN. “Dulu jaman Gus Dur, saya mengusulkan agar parpol diberi subsidi sekitar Rp100 miliar. Jadi totalnya, sekitar Rp6 triliun pertahun,” ungkapnya. Dengan pembiayaan Rp6 triliun ini, menurut Capres versi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini, maka dana ini tidak ada apaapanya dibanding nilai APBN yang mencapai Rp1600 triliun. “Se-

hingga parpol bisa konsentrasi untuk membangun kader-kader yang berkualitas,” ujarnya Menurut Rizal, parpol yang sudah mendapat dana APBN. Namun masih juga melakukan korupsi, maka parpol tersebut bisa didiskualifikasi. “Sekarang inikan parpol melakukan korupsi secara berjamaah, mulai dari pusat hingga daerah. Kalau sudah mendapat bantuan, masih korupsi, bisa dibubarkan,” tegasnya.

Para anggota DPR itu kan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi untuk mengubah sistem itu tergantung dari 9 parpol yang ada di parlemen

Farouk Muhammad

Ketua Panitia Akuntabilitas Publik DPD Sementara itu, Farouk Muhammad mengakui DPD juga sedang melakukan kajian soal pembiyaan parpol ini. “Kita lagi memikirkan, bagaimana sebenarnya cara pembiayaan parpol yang baik, apakah

seperti selama ini, memungut iuran dari anggota,” jelasnya. Farouk menambahkan agar sebaiknya ke depan memang pemilukada diserahkan kembali ke DPRD. Hal ini untuk meminimalisir money politik yang terjadi selama ini. “Money politik kepada rakyat ini sangat negatif, sehingga saya mengusulkan lebih baik ke DPRD saja,” ucapnya. Masalahnya, kata Farouk, untuk mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah ini perlu mengubah UU Pilkada. Dan ini semua tergantung dari keseriusan pimpinan parpol. “Para anggota DPR itukan, tergantung dari Ketua umumnya, jadi untuk mengubah sistem itu tergantung dari 9 parpol yang ada di parlemen,” terangnya. Sedangkan Noviantika Nasution, mengatakan sulit membendung money politik, selama sistem dan UU-nya tetap seperti ini. “Kita inikan sedang menikmati buah dari sistem yang salah. Jadi memang bukan salahnya parpol juga,” tegasnya. Apalagi selama ini, katanya, parpol dianggap belum mampu menghasilkan kader berkualitas dan manajemen yang baik. “Kalau UU Parpol belum diubah saol sumber keuangan parpol, ya tinggal tunggu waktu saja untuk masuk penjara,” pungkasnya. (gam/abd)

SKANDAL SUAP

Pengacara dan Hakim MK Harus Diperiksa Ingin Masuk Surga Matrahem yang sedang mengajar mata pelajaran agama di Sekolah Dasar sedang menjelaskan tetang surga. Matrahem

: Anak-anak.. siapa yang mau masuk surga? ayo Berdiri ... Murid-Murid : Saya pak.. saya... (masing-masing anak pada teriak kecuali Matrawi yang sedang tertidur di belakang) Perlahan Matrahem menghampiri Matrawi dan kemudian membangunkannya. Matrahem kemudian bertanya kepada Matrawi.. Matrahem Matrawi Matrahem Matrawi

: Matrawi, kamu mau masuk surga gak?” : Mau dong pak! : Terus kenapa kamu gak berdiri? : Lha... memangnya mau berangkat sekarang pak? Cak Munali

JAKARTA-KPK diminta mengusut lebih dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Konstitusi (MK), termasuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan hakim konstitusi lain serta sekretariat MK dalam kasus Akil Mochtar. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan bila perkara suap tersebut juga menyangkut hakim MK lainnya. “Sebaiknya penyelidikan dilakukan terus tidak hanya Pak Akil yang sudah ditetapkan sebagi tersangka. Tapi dilakukan kepada semua pihak yang terlibat kasus ini,” ujar Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra di Jakarta, Senin (14/10). Menurut Yusril, KPK perlu melakukan penyelidikan lebih dalam kasus Akil Mochtar. Langkah aktif KPK,ujar Yusril, dapat mengantisipasi tindak pidana korupsi dan suap di tubuh MK.

Selain hakim konstitusi lain yang harus diperiksa, KPK juga harus memeriksa pejabat-pejabat di MK, termasuk para pengacara yang pernah berperkara mengenai kasus sengketa Pilkada. “Baik kemungkinan hakim-hakim MK yang lain atau para pejabat di sek-

ertariat MK atau para pengacara, advokat dan pihak-pihak yang berpekara. Silahkan saja dilakukan penyelidikan yang luas,” jelas dia. Yusril berharap agar kasus serupa tak terulang kembali. “Mudah-mudahan ke depan tidak terulang lagi,” pungkasnya. (gam)

POLEMIK DINASTI POLITIK

Anas Tantang SBY JAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengeritik soal dinasti politik yang kerap dipraktikkan sejumlah kepala daerah. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku sepakat dengan kritikan SBY tersebut. Karena itu, Anas menantang agar SBY dapat membuktikan ucapannya menjadi kenyataan. “Ini kesempatan bagi SBY untuk mempromosikan meritokrasi politik. Proses rekrutmen politik berdasarkan kecakapan, kualitas, dan kompetensi, bukan karena hubungan darah,” ujar Anas di kediamannya, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (15/10). Seperti diketahui, dinasti politik kembali ramai dibicarakan setelah adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana ditangkap KPK. Bahkan SBY mengimbau agar monopoli kekuasaan tak dilakukan karena berdampak buruk. Meskipun, SBY mengakui tak ada satu pun larangan membangun dinasti dalam dunia politik. Menurut Anas, pada alam demokrasi modern sekarang ini para elit politik harus membuka ruang lebih besar bagi sistem meritokrasi yang berbasis kecakapan dan prestasi dalam politik, tidak mengutamakan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan untuk melanggengkan kekuasaan. “Kalau pak SBY misalnya menyindir atau mengkritik dinasti politik itu saya setuju. Artinya, SBY itu setuju ada ruang yang terbuka makin lebar untuk meritokrasi,” pinta Anas. Anas mengatakan, selama dirinya menjabat pimpinan, ruang meritokrasi masih sempit di lingkungan Partai Demokrat. Proses perekrutan kader maupun calon politisi partai bintang mercy itu masih ada yang tidak berdasarkan kompetensi. “Selama ini di Demokrat belum dijalankan, kan dimulai dari pernyataan SBY sendiri. Saya dukung penuh SBY menjadi pelopor terdepan untuk promosikan meritokrasi politik,” jelas Anas yang kini memimpin ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Sementara itu, kader Partai Golkar balik menyerang SBY terkait kritikannya soal dinasti politik. Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyindir SBY yang tengah membangun dinasti politik dari keluarga besar Cikeas. Terbukti, dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) yang tercatat di data KPU, tercatat sebanyak 15 orang caleg Partai Demokrat merupakan keluarga besar Cikeas. Tidak Sehat Pengamat kebijakan public, John Palinggi mengaku dinasti politik memang tidak sehat bagi demokrasi. Bahkan kualitas demokrasi yang dihasilkan melalui dinasti politik ini sangat buruk. Hal itu diperparah dengan cara-cara kotor dan korupsi untuk meraih jabatan. (gam/abd)


2

NASIONAL

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II

PEMIMPIN

Indonesia Butuh Figur Presiden Seperti Jokowi JAKARTA-Popularitas Joko Widodo alias Jokowi kian meroket. Nama gubernur DKI ini mengalahkan sejumlah kandidat calon presiden (capres) yang diusung sejumlah partai politik. Ketua umum Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum menilai sosok Jokowi layak menjadi calon presiden 2014. Apalagi, masyarakat yang menghendaki mantan wali kota Solo tersebut untuk maju semakin bertambah besar jumlahnya.

ant/rosa panggabean

PEMBAGIAN DAGING KURBAN. Warga menukarkan kupon dengan daging hewan kurban di kawasan Patal Senayan, Jakarta, Selasa (15/10). Panitia kurban menggunakan beberapa sistem pembagian hewan kurban seperti sistem kupon atau sistem memberi penanda di jari agar hewan kurban sampai kepada mereka yang berhak dan tidak terjadi penumpukan massa.

Ada Banjir di Idul Adha Jakarta JAKARTA- Idul Adha di Ibu Kota Jakarta diwarnai banjir yang melanda kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa, sementara pelaksanaan Shalat Ied di masjid-masjid sekitar Jakarta, termasuk Istiqlal, berlangsung khidmat. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Iwan Samosir mengatakan genangan air di Kelurahan Kampung Melayu pada Selasa pagi berada di kisaran 30-100 centimeter. “Namun, hingga saat ini belum ada pengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing-masing dengan mencari tempat yang lebih tinggi,” kata dia. Dari Posko Pemantau Dinas PU dilaporkan Pintu Air Katulampa, Bogor pada Senin malam mencapai 100 centimeter atau Siaga 3, namun pukul 22.36 air sungai telah menurun

hingga 90 centimeter. Shalat Sementara itu, pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono pada pukul 06.30 WIB berlangsung khidmat. Ribuan Umat Muslim telah memadati area masjid sejak pukul 05.00 WIB. Sebagian dari mereka adalah penerima kupon kurban yang dibagikan Panitia Masjid Istiqlal usai Shalat Subuh, Selasa pagi. Pengurus Masjid Istiqlal menyiapkan 6.000 kupon untuk ditukarkan dengan daging hewan kurban yang termasuk di dalamnya dari Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, masingmasing satu ekor sapi. Selain itu, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan juga masing-masing mengurbankan satu ekor sapi. Hingga pukul 16.00 WIB, pihak Masjid Istiqlal telah menerima 45 sapi dan delapan kambing kurban yang dagingnya juga telah dibagikan kepada warga penerima kupon. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama antri dan proses pembagian daging kurban, pihak panitia kurban Masjid Istiqlal berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya, anggota TNI dan Satpol PP. Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Masjid Cut Meutia dihadiri oleh mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan keluarga yang tinggal di seki-

tar masjid di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Pihak keluarga juga menyerahkan seekor sapi atas nama almarhum suami Megawati yang juga merupakan Ketua MPR Taufiq Kiemas. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setelah melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman Balai Kota, segera beranjak untuk “blusukan” mengunjungi Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Di sana, Jokowi berdialog dengan warga dan menyaksikan pemotongan kambing dan sapi miliknya yang dikurbankan kemudian dibagikan kepada warga sekitar. Terkait banjir yang melanda kawasan Kampung Melayu, Jokowi mengatakan telah melakukan koordinasi dengan BPBD, BPPT, TNI-AU dan pihak terkait lainnya dalam memper-

siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pada Selasa sore pukul 16.00 WIB hingga berita ini diturunkan, kawasan Jalan Sudirman hingga MH Thamrin relatif sepi dari kendaraan bermotor. Namun, transportasi umum Bus Transjakarta Koridor I dari Halte Blok M-Kota selalu padat penumpang, begitu pun dari arah sebaliknya. Sebagian besar penumpang Bus Transjakarta mengaku memanfaatkan hari libur Idul Adha untuk berwisata bersama keluarga maupun teman di kawasan Monumen Nasional atau di Kota Tua. “Ke Kota Tua itu murah, tinggal naik busway dan masuk ke sana gratis,” kata Ariana, salah satu penumpang Transjakarta dari Halte Blok M,. (ant/ azi/beth)

“Layaklah jadi presiden karena yang menentukan rakyat, kalau rakyat memilih karena kelayakannya. Pemilihan sekarang karena demokrasi, dan itu semua ada di rakyat,” ujar Anas Urbaningrum kepada wartawan disela-sela acara Penyembelihan Hewan Qurban di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/10). Kelayakan itu didukung dengan sistem demokrasi yang dianut Indonesia. Di mana, seorang calon presiden dinilai dari segi popularitas dan elektabilitasnya di mata masyarakat. “Pemilihan itu dilihat dari popularitas dan elektabilitas, bahasa sederhananya kalau rakyat mengetahui calonnya, mereka suka yang berarti layak. Hal itu berlaku pada sistem demokrasi siapa pun pemimpinnya,” jelas dia. Anas pun menilai, ada sejumlah terobosan yang dilakukan Jokowi selama kepemimpinannya. Namun, dirinya belum bisa menilai dari terobosan yang dilakukan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu karena baru berjalan selama satu tahun. “Kalau kita sudah terobosan, ada prestasi, tapi belum banyak karena baru setahun bekerja. Masih perlu dilihat lagi ke depannya,” pungkasnya. Sementara itu, pengamat

politik Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi mengatakan, kerja yang dilakukan Jokowi tepat satu tahun memimpin Jakarta dirasakan membawa perubahan. “Selama setahun kepemimpinan Jokowi, wajah Tanah Abang dan Pasar Minggu yang begitu semrawut kini telah tertata dengan baik,” ujar Ari. Armada busway, lanjut Ari, juga semakin banyak walau masih kurang sebanding dengan jumlah penumpang yang ada. Kemudian kekumuhan di berbagai waduk dan tempat-tempat lainnya mulai ditata sehingga terlihat apik. “Mana ada tipe pemimpin seperti ini di republik kita ? Blusukan Jokowi memang sangat dibutuhkan untuk mengurai keruwetan Jakarta yang selama ini terkesan dibiarkan,” tambahnya. Ari menilai Jokowi layak untuk maju dalam kancah kepemimpinan nasional. “Jakarta adalah bagian dari Indonesia, sehingga kita warga Jakarta harusnya ikhlas mewakafkan Jokowi jika suatu saat Jokowi menjadi presiden mendatang,” jelas Ari. “Jadi, untuk kepentingan nasional yang lebih besar, hendaknya kita merelakan Jokowi melakukan untuk Indonesia, tidak saja untuk Jakarta,” pungkasnya. (gam/ aji)

EKSPOR

Jatim Promosikan Buah Mangga ke Irak

SURABAYA- Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempromosikan buah mangga untuk selanjutnya diolah menjadi jus ke Irak, sebagai bagian dari upaya ekspor serta kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Irak Letjen Marinir (Purn) Safzen Noerdin di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis. “Penawaran ekspor mangga ini karena buah tersebut

sulit ditemukan di Irak. Kami harap Jatim bisa mengekspor mangga dan menjadi pemasok terbesar di Irak,” katanya. Sedangkan untuk impor, Soekarwo menawarkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Irak dan mengajak para pengusaha setempat melihat potensi lokal agar

meningkatkan perekonomian semakin meningkat dan surplus. “Jatim merupaka pasar dan produk yang baik di Indonesia, khususnya Kawasan Timur Indonesia. Sehingga peluang bagus untuk kerja sama seperti impor phospat sebagai bahan baku pupuk dan gas,” ujarnya. Menurut gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut, peluang bisnis akan semakin baik lagi jika pengusaha Irak bisa membuat pabrik di Jatim karena akan

jauh lebih murah dan efisien jika pabriknya di sini. Ia menjelaskan, peluang bagus adalah impor bahan baku, khususnya phospat untuk bahan baku pupuk dan gas yang dibutuhkan untuk LNG. Berdasarkan data, sekitar 80 persen impor Jatim adalah bahan baku dan penolong perusahaan seperti bijih besi, nikel, aluminium, phospat. “Pemprov mempunyai data yang mendukung peluang investor dari Irak ke Jatim, maupun Jatim ke Irak

untuk perdagangan dan investasi. Sementara ini, ekspor Jatim ke Irak masih sekitar 2-3 juta dolar AS. Diharapkan dengan adanya kerja sama dapat meningkatkan ekspor dan impor di Jatim,” ucapnya. Menanggapinya, Duta Besar Indonesia untuk Irak Safzen Noerdin mengatakan, saat ini Irak berkeinginan sekali untuk melakukan pembangunan. Adapun kebutuhan Irak antara lain konstruksi di sektor minyak, gas, dan listrik. “Di samping itu juga pembangunan rumah, sekolah, rumah, jembatan, jalan, stadion, pasar, ingin mempunyai industri atau pabrik ban, mobil, obat, pupuk, tekstil, kebutuhan pasokan atau impor sembako,” kata dia. Oleh karena itu, untuk mewujudkan keinginan tersebut, 65 pengusaha Irak akan hadir mengikuti “Trade Expo Indonesia” (TEI) 2013 yang diselenggarakan tanggal 16-20 Oktober mendatang di Jakarta. Bahkan, para pengusaha tersebut akan melakukan “one on one business meeting” pada 18 Oktober. Tidak itu saja, salah satu provinsi di Irak yakni Basrah berkeinginan menjadikan Surabaya sebagai “sister city” karena melihat potensi sejumlah perusahaan sebagai potensi yang bisa diekspor ke Irak, seperti PT Maspion. (ant/ fiq/beth)

ant/septianda perdana

BANJIR MEDAN. Seorang warga menyelamatkan diri meninggalkan rumahnya yang terendam banjir di kawasan kelurahan Kuala Bekala Medan Johor Kota Medan, Sumut, Selasa (15/10). Banjir akibat hujan deras dan meluapnya sungai Deli dan Babura itu mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir.

BENCANA ALAM

359 Rumah Tergenang MEDAN- Sebanyak 359 rumah di tiga kecamatan di Kota Medan tergenang banjir, Selasa, akibat tingginya curah hujan sejak Senin (14/9) malam. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Hannalore Simanjuntak di Medan, Selasa sore, mengatakan dari pendataan yang dilakukan, tercatat 100 rumah tergenang banjir di Kelurahan Kwala, Bekala, Kecamatan Medan Johor. Kemudian, di Kelurahan Kampung Anggrung, Kecamatan Medan Polonia ditemukan 14 rumah yang dihuni sekitar 50 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Medan Baru terdapat dua daerah yang kebanjiran yakni Kelurahan Titi Rantai yang menggenangi 150 rumah dan Kelurahan Padang Bulan sebanyak 95 rumah. Dari pendataan yang dilakukan petugas kelurahan dan kecamatan setempat, ditemukan 960 jiwa yang terpaksa mengungsi akibat

rumahnya digenangi banjir tersebut. Sebenarnya, banjir juga banyak menggenangi rumah di Kecamatan Medan Sunggal, terutama permukiman warga yang berdekatan dengan bantaran sungai. “Namun banjir di Medan Sunggal tidak terlalu dalam,” katanya. Pihaknya telah mendatangi seluruh lokasi yang menjadi tempat pengungsian sementara warga sambil menunggu banjir surut. “Seluruh warga yang mengungsi sudah kita beri bantuan nasi bungkus,” katanya. Menurut dia, banjir yang melanda ratusan rumah di tiga kecamatan di Kota Medan tersebut merupakan “air kiriman” dari daerah pegunungan yang mengalami hujan lebat pada Senin malam. Selain itu, banjir itu juga diperparah dengan turunnya hujan lebat di Kota Medan dan sekitarnya pada Senin malam tersebut. (ant/ir/ beth)


EKONOMI

3

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II

Pengamat: Jangan Terlena Persentasi Utang JAKARTA- Utang luar negeri Indonesia terus menumpuk. Hingga saat ini, utang luar negeri Indonesia sudah nyaris menyentuh Rp 2.200 triliun. Jika diakumulasikan dengan jumlah utang swasta yang jumlahnya Rp 1.000 triliun maka jumlahnya sudah mencapai Rp 3.200 triliun atau 45 persen PDB. Pengamat ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Hidayatullah Muttaqin mengatakan ketergantungan Indonesia pada hutang sangat berbahaya. Sebab sumber-sumber penerimaan negara dalam APBN akan tersedot untuk membayar cicilan hutang. Akibatnya

hutang akan menekan pos-pos anggaran belanja lainnya. “Di sisi lain, cicilan hutang yang terus bertambah jumlahnya selalu disertai dengan penarikan hutang baru. Sehingga jumlah hutang negara bukannya berkurang tetapi terus bertambah. Pada kondisi ini negara sudah terjebak dalam

perangkap hutang seperti yang dialami Indonesia sekarang,” jelas dia. Parahnya ujar dia, kenaikan beban cicilan dan jumlah hutang Indonesia disertai dengan menurunnya kapasitas ekonomi Indonesia yakni dengan terjadinya defisit kembar, kemerosotan daya saing, dan ancaman “middle income trap”. Hal ini menunjukkan buruknya pengelolaan hutang negara oleh pemerintah yang bebannya akan diwariskan kepada generasi yang akan datang. “Pertanyaannya, apa yang dikerjakan pemerintah selama

ini? Siapa sesungguhnya yang menikmati hutang yang telah ditarik pemerintah? Ini kan tidak jelas,” ujar dia. Beberapa waktu lalu, pemerintah mengklaim, rasio utang terhadap PDB masih aman. Untuk itu, rakyat Indonesia tidak perlu khawatir. Jangan Terperangkap Namun Direktur Currency Board Management, Farial Anwar, mengatakan, saat ini Indonesia banyak terlena oleh persentase utang, tidak melihat jumlah digit riilnya. “Selama ini kita hanya bermain di persentase, tidak meng-

hitung dari sisi nominalnya. Utang kita pun selama ini tidak pernah produktif untuk pembangunan infrastruktur, lebih banyak dijarah oleh Nazarudin dan kawan-kawannya,” ujar dia. Lebih lanjut Farial menjelaskan, utang Indonesia saat ini lebih banyak dihabiskan untuk keperluan rutin, seperti pembiayaan perjalanan dinas, membayar pegawai pemerintah, dan dikorupsi. Akibatnya, dari generasi demi generasi jumlah utang semakin besar. “Uang lari ke partai, sapi, simulator SIM, dan proyek olahraga,” katanya.

Industri Indonesia Belum Benar-benar Nyata

Indonesia Harus Bertahan

JAKARTA- Anggota Komisi Keuangan DPR RI Ecky Awal Mucharam menilai pertumbuhan industri nasional masih melempem. Hal itu dikarenakan laju pertumbuhan impor barang konsumsi masih lebih tinggi dibandingkan bahan baku dan bahan modal. “Kondisi industri Indonesia masih semu. Industri kita di dalam negeri belum menjadi industri yang mandiri,” jelas Ecky di Jakarta, Selasa (15/10). Menurut Ecky, kebijakan terhadap industri dalam negeri masih lemah dan tidak mandiri. Salah satu penyebabnya adalah ketergantungan terhadap impor yang masih tinggi. “Dilema

Potensi Indonesia itu besar. Kalau saat ini kita sudah banyak tertinggal maka kita harus melakukan lompatan-lompatan. Agar industri yang tumbuh di kita juga punya daya saing dan mendunia.

Ecky A. Mucharam Anggota Komisi Keuangan DPR RI

ant/fanny octavianus

PEMBELIAN BBM NON TUNAI. Petugas menghitung uang di sebuah SPBU di Jakarta, Selasa (15/10). Pemerintah menyiapkan pelaksanaan sistem pembelian BBM subsidi dengan cara non tunai untuk menghindarkan upaya penyalahgunaan BBM subsidi.

PERTUKARAN CADANGAN DEVISA

BI-Bank Korea Menandatangani BCSA JAKARTA-Menteri keuangan dan otoritas bank sentral Indonesia-Korea Selatan akhirnya sepakat mengadakan kerja sama bilateral pertukaran cadangan devisa (swap agreement). Menindaklanjuti kesepakatan tersebut, kedua bank sentral membentuk kerjasama KRW/IDR swap arrangement senilai KRW10,7 triliun/Rp115 triliun (ekivalen USD 10 miliar). Keputusan itu dihasilkan selepas pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korsel Park Geun-hye di Istana Negara akhir pekan lalu. Pertukaran ini dijalankan dengan sistem mata uang masing-masing, yakni Won (KRW) dan Rupiah (IDR). “Pada 12 Oktober 2013, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari Indonesia dan Korea mencapai kesepakatan untuk melakukan kerjasama bilateral KRW/IDR swap arrangement,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Difi A. Johansyah dalam keterangan pers, Senin (14/10). Difi mengatakan fasilitas tersebut akan berlaku efektif selama 3 tahun

kesulitan membayar tagihan. Akibatnya, surat utangnya kehilangan pembeli,” kata Farial. Indonesia lanjut dia harus pandai menyaring kebijakan negara asing. Ketidakhatihatian dalam mencari utang justru membuat Indonesia terperosok ke dalam kubangan utang. “Jadi jangan kagum kepada Amerika atau Eropa yang mengajarkan kita tentang manajemen ekonomi, belum tentu ekonominya juga bagus. Jika sampai pengajuan utangnya ditolak, Amerika bisa dikatakan gagal dalam manajemen ekonominya,” pungkas dia. (gam/abd)

PERTUMBUHAN EKONOMI

PERINGKAT INVESTASI

JAKARTA-Lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc. (R&I) mempertahankan peringkat investasi Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada BBB-/stable outlook. Dalam siaran persnya, R&I menyatakan bahwa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia antara lain kemampuan Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, pengelolaan fiskal yang konservatif, perbankan yang sehat dan beban utang Pemerintah yang rendah. Secara lebih rinci, analis R&I menyatakan bahwa di tengah tekanan terhadap nilai tukar, Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban Utang Luar Negeri Jangka Pendeknya. Dengan respons kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas perekonomian Indonesia, R&I tetap berkeyakinan bahwa Indonesia masih mampu mempertahankan peringkat investment grade ini. Selain itu, sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang besar tetap menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan arus masuk investasi asing langsung (Foreign Direct Investment / FDI) Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka menengah. Gubernur Bank Indonesia (BI) , Agus D.W. Martowardojo menyambut baik afirmasi Investment Grade dari R&I ini, serta mengapresiasi pengakuan R&I terhadap efektivitas respons kebijakan otoritas perekonomian Indonesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini. (gam/abd)

Meski AS merupakan negara besar, Indonesia tidak lantas harus meniru seluruh gerak-geriknya, demikian pula dengan Eropa. Kedua negara tersebut saat ini tengah tenggelam dalam utang. Akibatnya, kondisi politik dan ekonomi negara-negara itu menjadi kacau. “Eropa itu ‘besar pasak daripada tiang’. Penghasilan dari sektor impor dan yang lain dari negara ini tidak dapat menutupi anggaran pembangunannya. Ini juga yang terjadi pada Amerika. Cara Amerika menitipkan surat utang sudah kehilangan integritas sejak negara tersebut

dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan bilateral dan memperkuat kerjasama keuangan yang bermanfaat bagi kedua negara. “Kedua belah pihak sepakat bahwa kerjasama ini akan berkontribusi secara positif kepada stabilisasi pasar keuangan regional dan memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan bilateral untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global,” jelas dia. Informasi soal rencana pertukaran devisa dengan Korsel sudah bocor ke wartawan sejak bulan lalu, melalui pernyataan beberapa pejabat pemerintahan. Cuma, otoritas Negeri Ginseng itu langsung membantah ada kerja sama moneter apapun. “Tidak ada diskusi atau kesepakatan yang dibuat antara dua negara (mengenai perjanjian bilateral swap) termasuk dalam besaran dan persyaratan swap,” tulis pernyataan resmi Bank Sentral Korea. (gam)

perindustrian Indonesia sangat rumit. Dari persoalan buruh sampai kepersoalan kebijakannya. Bangsa Indonesia masih menderita dari segala objek,” ujar dia. Dia mengaku, Indonesia menjadi surga bagi investor dan industri-industri besar dari luar. Saat ini, investor asing banyak masuk dan berinvestasi di Indonesia. “Sayangnya industri besar yang masuk belum mendorong industri kecil dan menengah kita untuk naik kelas, “ jelas Ecky. Saat ini kata dia, semua segmen industri tanah air

hampir dipegang oleh pihak luar. Bangsa Indonesia hanya sebagai bangsa buruh saja. Kondisinya semakin merugikan Indonesia karena benefit atau value yang didapat dari industri-industri besar tersebut masih semu. “Kenyataannya kita masih sulit mendapatkan bahan baku, sehingga bahan baku masih di import dari luar,” jelas dia. Sehingga invasi industri yang dilakukan oleh orangorang asing ke Indonesia terkesan hanya ingin mendapatkan manpower yang murah dan ingin mendapatkan pasarnya saja di Indonesia. “Belum lagi bicara mengenai alih teknologi, yang sudah sering dibicarakan dari jaman orde baru. Sebagai salah satu contoh saja, industri otomotif misalnya. Kalau kita mau blusukkan akan kita temui bahwa dari kondisi pra dan pasca industry otomotif semuanya dipegang oleh pihak luar. Kalaupun ada industri menengah yang ditempelkan ke main industrinya paling hitungannya masih sedikit sekali,” ujar Ecky. Untuk itu kata dia, Indonesia membutuhkan kemandirian industri. Pemerintah harus segera membuat blue print yang kuat dan jelas. Pemerintah harusnya memiliki rencana dan grand design yang kuat dan malestone atau langkah-langkah yang jelas. “Jelasnya kita Indonesia ini ingin kuat di industry apa, “kata Ecky. “Potensi Indonesia itu besar. Kalau saat ini kita sudah banyak tertinggal maka kita harus melakukan lompatanlompatan. Agar industri yang tumbuh di kita juga punya daya saing dan mendunia. Apalagi setelah adanya kesepakatan di APEC kemarin, dengan semakin terbukanya liberarilasi. Jangan sampai kebijakan dan langkah yang dibuat menjadi problem baru bagi bangsa ini, “tutup Ecky. (gam).

PARLEMENTARIA

50% Orang Kaya Indonesia Habiskan Uang untuk Liburan JAKARTA-Hasil studi Visa bertajuk The Visa Affluent Study 2013 menunjukkan, orang kaya di Indonesia cenderung mengutamakan pengeluarannya untuk berlibur dengan keluarga dan kegiatan amal, dibandingkan membeli barang mewah. Studi ini melibatkan responden di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, yang dilakukan dengan melihat pola pengeluaran, prioritas hidup, dan kecenderungan pengeluaran di masa depan. Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Ellyana Fuad mengatakan, studi ini memberikan gambaran orang kaya di Indonesia melihat kekayaan memiliki arti akan tanggung jawab yang lebih besar. Dengan kata lain, hampir dua per tiga dari mereka aktif dalam kegiatan beramal berniat untuk meningkatkan jumlah donasi mereka. “Hampir 50 persen dari mereka berharap dapat meningkatkan pengeluaran untuk ber-

libur bersama keluarga. Studi ini juga menunjukkan sebagian besar (80 persen) orang kaya memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga paling sedikit sekali dalam seminggu atau bahkan lebih. Hal ini jelas mencerminkan bagaimana penduduk Indonesia menilai keluarga sebagai salah satu hal terpenting dalam hidup,” kata Ellyana dalam keterangan tertulis yang diterima Koran Madura di Jakarta, Selasa (15/10). Dari studi ini, 52 persen orang kaya Indonesia meyakini, inflasi akan terus meningkat. Ini menjelaskan perbedaan antara masyarakat yang mengharapkan penghasilan pribadi meningkat (94 persen) dan masyarakat yang mengharapkan pengeluaran non-pokok mereka meningkat (59 persen).c”Donasi untuk amal dan menghabiskan waktu bersama keluarga adalah dua kategori pengeluaran yang dilihat akan mengalami peningkatan

terbesar di tahun depan,” kata Ellyana. Orang kaya Indonesia membelanjakan cukup banyak uang untuk membeli barang seperti mobil, rata-rata jumlah yang dihabiskan untuk mobil adalah sebesar Rp 177.285.000, kemudian perhiasan dengan rata-rata jumlah yang dihabiskan sebesar Rp 9.002.000, dan furniture atau interior dengan rata-rata jumlah yang dihabiskan sebesar Rp 4.930.000. “Sekitar 35 persen orang kaya Indonesia yang membelanjakan uang untuk mobil berniat untuk meningkatkan pengeluaran mereka pada mobil, dimana 47 persen dan 32 persen diantaranya berniat untuk meningkatkan pengeluarannya masing-masing untuk perhiasan dan furnitur,” jelas Ellyana. Penelitian ini juga menunjukkan, orang kaya di Indonesia menempatkan kriteria memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang diinginkan, di

daftar paling atas ketika ditanya mengenai definisi kemewahan. 85 persen menjawab itu. Sementara kriteria menikmati pengalaman yang unik atau sekali seumur hidup, merupakan jawaban terbanyak kedua yakni 82 persen. Sebesar 93 persen responden merasa bahwa mencapai tujuan personal merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan hidup, sementara 88 persen responden mempersepsikan hidup adalah mengenai selalu belajar hal-hal baru. Walaupun empat dari lima orang kaya Indonesia menyatakan pergi wisata sebagai hobi dan minat mereka, tingkat arus wisata luar negeri orang kaya Indonesia tidak setinggi di negara lainnya yang juga menjadi objek survei. Hanya sebesar 27 persen orang kaya Indonesia pergi keluar negeri tahun lalu, meskipun 51 persen mengatakan mereka berencana pergi ke luar negeri tahun depan. (gam/abd)


4

LINTAS JATIM

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II

KEBAKARAN

Polisi Menyelidiki Kebakaran Swalayan

ant/aguk sudarmojo

PASANG BANTALAN REL. Sejumlah pekerja memasang bantal rel kereta api (KA) ganda di dekat Stasiun Besar Bojonegoro, Jatim, Selasa (15/10). Pemerintah mentargetkan jalur rel KA ganda Jakarta-Surabaya yang didanai dari APBN sebesar Rp 9,7 triliun sudah bisa beroperasi tahun 2014.

LEBARAN

Idul Adha Tumbuhkan Rasa Kepekaan Sosial MALANG - Perayaan Idul Adha (Idul Kurban) menjadi momentum umat Islam untuk menumbuhkan kepekaan sosial antarsesama manusia, kata Wali Kota Malang Moch Anton. “Idul Adha memiliki dua dimensi yang sangat penting, yakni dimensi vertikal sebagai wujud ketakwaan kita kepada Sang Pencipta (Allah) dan dimensi horisontal yang mampu menumbuhkan kepekaan sosial di antara sesama umat manusia,” katanya ketika memberikan sambutan sebelum shalat Idul Adha di Masjid Jami Kota Malang di Malang, Selasa (15/10). Kepekaan sosial dan kebersamaan yang tumbuh di lingkungan masyarakat serta ikhlas berbagi dengan kaum duafa, katanya, akan membawa Kota Malang sebagai kota yang bermartabat. Ia mengatakan tanpa memelihara persatuan dan kesatuan serta kebersamaan di antara sesama masyarakat secara luas, akan sulit untuk mewujudkan pembangunan yang telah dirancang dan dituangkan dalam programprogam Kota Malang. Oleh karena itu, katanya, momentum Idul Adha menjadi tonggak awal masyarakat untuk meningkatkan hubungan horisontal, melalui semangat berbagi. “Warga yang kaya rela mengorbankan sedikit hartanya untuk sesama dalam wujud hewan kurban, yang nantinya dibagikan kepada warga lain yang kurang mampu,” katanya. Imam dan khatib sha-

lat Idul Adha di Masjid Jami Malang Asyeh Thariq Al Katiri (dari Jakarta) dalam khutbahnya mengajak seluruh umat Islam untuk tidak hanya memikirkan harta semata. Sebab, katanya, sebagian harta itu adalah milik orang lain yang wajib dikembalikan kepada mereka. Menurut dia, tauhid yang diajarkan Nabi Ibrahim AS kepada istrinya, Siti Hajar, memberikan motivasi kepada umat bahwa manusia harus selalu berprasangka baik (positif) terhadap apapun yang telah diputuskan dan dikehendaki oleh Allah SWT. “Oleh karena itu, kita jangan sekali-kali berharap kepada manusia, karena pasti kita akan kecewa. Berharaplah kepada Allah dan Allah pasti akan memberikan yang terbaik dan Allah juga tidak akan pernah meninggalkan kita. Allah pasti akan menolong umatnya,” katanya. Selain itu, katanya, umat manusia seharusnya juga hanya berharap berkah dari Allah. Namun, katanya, berkah yang mampu menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan lurus itu, sering kali disalahgunakan. “Banyak pemimpin kita yang mengizinkan kemaksiatan merajalela di negeri ini, ini yang harus kita upayakan untuk dihilangkan,” katanya. Pelaksanaan shalat Idul Adha di berbagai lokasi di wilayah Malang Raya dinaungi suasana mendung. (ant/ela/dik)

Pemkot Surabaya Mengkaji Rencana Pelepasan Brandgang SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya masih mengkaji rencana pelepasan "brandgang" atau bangunan di atas saluran air yang kini masih dikuasai warga. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Agus Imam Sonhaji, mengatakan, pihaknya saat ini masih mendata "brandgang" mana saja yang akan dilepas. "Soal harganya nanti akan ditentukan oleh tim penilai (appraisal)," katanya. Menurut dia, hasil pelepasan nanti bisa dipakai untuk pembangunan kota, misalnya memperlebar saluran air di depan rumah yang berdiri di atas "brandgang" supaya bebas banjir.

Wakil Ketua Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Simon Lekatompessy mengatakan rencana pelepasan saluran "brandgang" tidak bisa diganggu gugat mengingat rencana tersebut sudah dalam tahap kajian antara eksekutif dengan legislatif. Simon mengatakan semenjak keluarnya ketetapan badan pemeriksa keuangan (BPK) pada 2007, pemerintah kota sudah tidak dapat lagi menarik biaya sewa. "Situasinya sangat dilema-

tis. Kalau dipinjamkan boleh sih tidak masalah karena ada 'income' yang didapatkan pemkot. Dari pada serba tidak jelas kan lebih baik dilepas saja," kata Simon. Ketua Komisi C Sachiroel Alim Anwar juga menyatakan pelepasan "brandgang" merupakan solusi terbaik yang dapat diambil pemerintah kota karena upaya pembongkaran yang dilakukan beberapa kali juga gagal terealisasi dengan alasan yang tidak jelas. "Berdasarkan data di kita, jumlah brandgang di Surabaya mencapai 1.063 di seluruh Surabaya," ujarnya. Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya M. Machmud mengatakan alasan dirinya kurang mendukung

pemerintah kota. "Akibat peraturan tersebut, memang pemkot tidak bisa menarik pungutan pada pemakai brandgang. Tapi bukan berarti pemerintah kota bisa seenaknya membongkar brandgang yang sudah terlanjur dibangun. Seandaianya dibongkar juga buat apa, wong lebarnya juga rata-rata hanya satu meter itupun letaknya di belakang rumah," ujarnya. Sebagai solusinya, Machmud menyarankan Pemkot Surabaya memberitahu pemilik bahwa sebagain tanah yang dipakai adalah aset pemkot. Langkah itu ditempuh guna mengantisipasi pemanfaatan yang berlebihan oleh masyarakat. (ant/dul/dik)

GTT Segera Terima Insentif Tambahan

ant/rudi mulya

SHALAT IDUL ADHA KEDIRI. Ratusan warga mengikuti shalat Idul Adha di lapangan Brawijaya Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/10). Hari ini seluruh umat muslim di Indonesia serentak melaksanakan sholat Idul Adha 1434 H dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.

Penceramah: Berkurban Salah Satu Simbol Ketaatan tidak pernah absen berkurban," katanya. Menurut dia, selama manusia berusaha dan bersungguhsungguh serta berniat untuk berkurban maka tidak ada yang sulit. "Salah satu caranya yakni dengan menabung sejak awal dan berniat untuk berkurban. Insya Allah selama ada usaha dan sungguh-sungguh, semua akan mudah," kata di depan ribuan jamaah Shalat Idul Adha. Sementara itu, panitia Idul Adha masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal Jakarta tersebut menerima 88 ekor kambing dan 26 ekor sapi dari masyarakat untuk dikurbankan serta dibagikan ke yang berhak menerimanya.

pelepasan saluran air didasari atas beberapa pertimbangan, di antaranaya soal proses pelepasan yang biasanya memakan waktu yang cukup lama karena harus mendapatkan persetujuan dari anggota dewan. "Saran saya jangan dilepas, karena brandgang itu merupakan aset pemkot, lebih baik dimanfaatkan untuk jalan atau fungsinya dikembalikan sebagai penunjang pemadam kebakaran," ujarnya. Menurut Machmud, terkait pemanfaatan "brangang" oleh warga, masyarakat tidak boleh disalahkan atas hal itu. Sebab sebelum tahun 2007 saluran air memang bebas disewakan asalkan penyewa bersedia membayar retribusi kepada

GURU TIDAK TETAP

MAKNA KURBAN

SURABAYA - Penceramah Shalat Idul Adha 1434 Hijriah di Masjid Al-Akbar Surabaya, Selasa, Faishol Haq mengemukakan bahwa berkurban sesungguhnya merupakan simbol ketaatan. Faishol Haq yang juga Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menyatakan setiap umat Islam yang berkurban merupakan insan yang beruntung karena ternak yang dikurbankan sesungguhnya akan mengantarkannya ke surga di akherat kelak. "Tidak memiliki uang bukan sebuah alasan utama bagi umat muslim untuk tidak berkurban. Nabi Muhammad SAW saja bukan termasuk golongan kaya, tapi beliau

BOJONEGORO - Kepolisian Sektor (Polsek) Baureno, Bojonegoro, Jatim, masih menyelidiki penyebab kebakaran Toko Swalayan Keraton di Desa Gajah, Kecamatan Baureno pada Selasa (15/10) dinihari. "Kami masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Kalau dugaan sementara penyebab kebakaran hubungan arus pendek listrik di toko itu," kata Kapolsek Baureno AKP Ngatimin, Selasa (15/10). Ia menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan sejumlah saksi mulai petugas keamanan toko Yoga dan teknisi listrik di toko setempat. Sebelum toko terbakar, katanya, petugas keamanan Yoga mendengar suara berisik dari dalam toko yang diperkirakan ada kabel jaringan listrik yang mulai terbakar. "Kabel jaringan listrik yang terbakar kemungkinan kabel listrik almari es, sebab almari es di dalam toko selalu menyala. Tapi kalau jaringan listrik permainan anak semuanya dilepas setelah toko tutup," jelasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kebakaran berawal dari tengah toko kemudian menjalar ke arah belakang dan depan, sehingga seluruh isi toko, antara lain, pakaian, almari es, juga yang lainnya ludes terbakar. Meski demikian, katanya, tembok toko bagian kanan, depan dan kiri masih berdiri, kecuali tembok toko bagian belakang runtuh yang disebabkan kebakaran itu. "Berapa kerugiannya kami juga belum tahu. Pemilik Toko Swalayan Keraton Piter yang ditanyai polisi beralasan belum tahu, sebab posisinya di Sidoarjo," jelasnya. Yang jelas, lanjutnya, kebakaran di toko swalayan setempat tidak menimbulkan korban jiwa, bahkan sejumlah kendaraan roda empat berhasil diselamatkan. Sementara itu, Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Suhadi mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman kebakaran. (ant/gus/dik)

Humas Masjid Al-Akbar Surabaya, Helmi M. Noor mengatakan, panitia akan memotong hewan kurban pada "H+1" atau Rabu (16/10). Pihaknya tidak membagikan daging kurban di area masjid karena dikhawatirkan terjadi penumpukan dan warga berdesak-desakan. "Kami tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan karena warga antre dan berdesakan. Sehingga kami membagikan ke masyarakat miskin yang sudah terdata dengan mendatanginya langsung," kata dia. Sedangkan khusus untuk kurban kambing, panitia sengaja tidak memotongnya karena dibagikan ke sejumlah

yayasan dan masjid dalam bentuk hewan. Tradisi ini, kata Helmi, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Usai Shalat Id, Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan hewan kurban berupa sapi jenis simmental seberat 1,3 ton. Sapi berusia empat tahun tersebut berasal dari Bojonegoro dan merupakan juara kontes ternak tingkat provinsi 2013. "Melalui Idul Adha ini, semoga kita semua semakin mengerti dan memahami pentingnya berkurban. Selain itu mampu memberikan pelajaran tentang ikhlas bagi semua hamba-NYA," kata gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut.

Gubernur berpesan agar daging hasil pemotongan hewan kurban dibagikan ke masyarakat yang benar-benar dibagikan kepada yang berhak. Ia mengatakan, hewan kurban tersebut bukan dari pribadinya, melainkan bantuan dari semua warga Jawa Timur. Selain sapi dari gubernur, diserahkan juga sapi dari Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, Sekdaprov Rasiyo, Ketua DPRD Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim, Panglima Armada Timur RI, Gubernur AAL, Ketua Pengadilan Tinggi dan sejumlah pejabat forum pimpinan daerah lainnya. (ant/fqh/dik)

MALANG - Guru tidak tetap atau guru non-Pegawai Negeri Sipil yang mengajar di sekolah negeri di Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat segera menerima insentif tambahan masing-masing sebesar Rp500 ribu per orang. Sekretaris Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Malang Djupri di Malang, Selasa (15/10), mengatakan gaji guru non-PNS tersebut masih kurang dari Rp500 ribu/bulan, sehingga perlu ada insentif tambahan untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari. “Gaji guru tidak tetap (GTT) ini antara sekolah yang satu dengan yang lainnya tidak sama, tergantung kemampuan dan kondisi keuangan masingmasing sekolah. Namun untuk jenjang SMA dan SMK negeri sudah bahyak yang mencapai Rp500 ribu/bulan,” katanya, menambahkan. Sedangkan untuk GTT di jenjang SD maupun SMP negeri, katanya, masih banyak yang belum mencapai angka Rp500 ribu/bulan, sementara sekolah tidak boleh memungut biaya apapun dari masyarakat termasuk sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP). Ia berharap tunjangan atau insentif tambahan sebesar Rp500 ribu/bulan tersebut bisa membantu untuk memenuhi kebutu-

han mereka setiap bulannya. Mereka juga berhak mendapatkan kesejahteraan yang sama dengan guruguru yang sudah berstatus PNS. Sebab, lanjutnya, para guru non-PNS tersebut juga sama-sama berupaya mencerdaskan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus bangsa, seperti guru PNS. Hanya saja, kata Djupri, tambahan insentif tersebut masih belum bisa direalisasikan tahun ini, tapi tahun depan, karena anggarannya baru dimasukkan dalam anggaran (APBD) tahun depan. Saat ini pengajuan anggaran itu masih dalam proses pembahasan di DPRD setempat. “Harapan kami, tambahan tunjangan guru nonPNS yang mengajar di sekolah negeri ini sudah bisa direalisasikan. Kalau untuk guru PNS tidak perlu tambahan karena mereka sudah menerima Tunjangan Profesi Pendidik (TPP),” tegasnya. Saat ini jumlah GTT atau guru non-PNS di Kota Malang mencapai sekitar 3.000 orang yang tersebar di 196 SDN, 20 SMPN, 10 SMAN, dan 13 SMKN. Untuk merealisasikan tunjangan tambahan bagi GTT tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp1,5 miliar/bulan atau sebesar Rp18 miliar per tahun. (ant/ela/dik)


LINTAS JATIM

5

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II

Paranormal Mengancam Hipnotis SBY

LAKUKAN RITUAL. Ki Sabdo Jagat Royo melakukan ritual terawang di Patung Joko Dolog Surabaya, Selasa (15/10). Ritual tersebut dilakukan terkait dengan pernyataan SBY yang mengaku tidak mengenal Bunda Putri, perempuan yang disebut-sebut mantan presiden PKS Lutfi Hasan, sebagai orang dekat dengan keluarga istana.

SURABAYA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengaku tidak mengenal Bunda Putri, perempuan yang disebut-sebut Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahterah (PKS) Lutfi Hasan, tersangka kasus suap kuota impor daging impor, sebagai orang dekat dengan keluarga istana mulai mengusik sejumlah tokoh paranormal di Jawa Timur. Salah satunya paranormal nyeleneh Ki Sabdo Jagat Royo. Pria kelahiran Madura yang akrab disapa Ki Sabdo tersebut yakin bahwa orang nomor satu di republik ini, mengenal betul sosok Bunda Putri. "Aku yakin, SBY kenal betul dengan Bunda Putri. Kalau SBY bilang 200 persen tidak kenal bunda Putri, aku yakin 1.000 dollar persen, SBY bahkan istrinya dan juga anakanaknya kenal dekat dengan perempuan tersebut," tandas Ki Sabdo.

Menurut Ki Sabdo, dirinya tidak hanya sekadar bicara. Sebab, keyakinannya tersebut diperoleh melalui hasil terawangan tadi malam. Ditemani istrinya, Ny Ida Ayu Ketut Wuriyani, spiritual yang kerap mengkritik para penguasa tersebut melakukan ritual khusus di bawah patung Joko Dolog di taman Apsari Surabaya. Dengan membawa sejumlah sesajian dan dupa, Ki Sabdo melakukan meditasi di depan patung Joko Dolog.

ara/koran madura

"Ternyata hasil trawangan saya, SBY kenal dia (Bunda Putri-red). Jadi SBY tidak benar, alias SBY bohong,” tegasnya. Ki Sabdo menambahkan, untuk pembuktian hasil trawangannya tersebut, dirinya menantang orang nomor

satu di Indonesia tersebut untuk di hipnotis layaknya acara di televisi nasional. Bahkan, dirinya mengaku siap dihukum dengan tembak mati, bila hasil trawangan tersebut bleset. “Bohong kalau SBY me-

ngaku tidak kenal dengan Bunda Putri, karena itu saya tantang SBY untuk saya hipnotis seperti Uya Kuya, karena itu salah satu jalan untuk membuktikannya. Nanti kalau ternyata saya salah, tidak perlu hukuman pidana atau pen-

jara, silahkan saya di eksekusi dengan tembak di tempat," tegasnya. Ki Sabdo menambahkan, pernyataaannya tersebut tanpa dilandasi apapun, terkecuali keprihatinannya terhadap negeri ini, khususnya Presiden

SBY. “Tanpa itu (hipnotis-red), SBY tidak akan mengaku. Pernyataan saya tidak dilandasi karena benci. Saya sayang sama SBY. Saya hanya ingin meng-counter ucapannya,” pungkasnya (ara)

HEWAN KURBAN

Pemkab Memperkirakan Jumlah Hewan Kurban Meningkat BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan jumlah hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1434 H meningkat dibandingkan yang terdata pada tahun lalu yakni sapi 1.371 ekor dan kambing 9.147 ekor. "Perkiraan kami peningkatan jumlah hewan kurban sekitar 10 persen dibandingkan jumlah hewan kurban tahun lalu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Moelyono, Selasa (15/10).

Ia menjelaskan kesadaran masyarakat berkurban dari tahun ke tahun ada kecenderungan meningkat, apalagi jumlah calon haji (calhaj) yang masuk daftar tunggu di daerahnya juga terus bertambah, sehingga mereka akan berusaha untuk bisa berkurban. "Tingginya harga hewan kurban tidak menyurutkan masyarakat tetap berkurban, misalnya dengan berkurban patungan," katanya, menegaskan. Sementara itu, seorang

Panitia Gerakan Kurban Masyarakat Madani Bojonegoro Kamali, menjelaskan pihaknya pada Hari Raya Idul Adha tahun ini mengelola hewan kurban sapi 215 ekor dan kambing 261 ekor. Jumlah hewan kurban tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang terdata sapi 190 ekor dan kambing 255 ekor. Menurut Kamali, penyembelihan hewan kurban di tempatnya dilakukan dalam waktu empat hari, sekaligus dagingnya disebarkan ke wilayah pedesaan.

Perkiraan kami peningkatan jumlah hewan kurban sekitar 10 persen dibandingkan jumlah hewan kurban tahun lalu,”

Soehadi Moelyono Sekda Pemkab Bojonegoro

"Di masjid kampung saya juga meningkat, sapi empat ekor dan kambing dua ekor. Kalau tahun lalu hanya sapi dua ekor," jelas seorang Panitia Kurban di Masjid Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota Koko Jatmiko. Menurut seorang Panitia Kurban di Masjid "Islamic Centre" di Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Sardju, di masjid setempat jumlah hewan kurban sapi delapan ekor dan kambing 22 ekor. "Jumlah sapinya meningkat dibandingkan tahun

lalu yang hanya enam ekor. Masyarakat lebih senang patungan untuk membeli sapi, sebab dagingnya lebih banyak dibandingkan dengan kambing," jelasnya. Meski demikian, menurut seorang petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Junaidi, jumlah hewan kurban yang dihimpun di PHBI tahun ini sapi tujuh ekor dan kambing sembilan ekor. "Tahun lalu jumlahnya ada 22 ekor baik kambing maupun sapi. Ya jelas dalam tiga tahun

terakhir jumlah hewan kurban yang dihimpun PHBI terus menurun," jelasnya. Hal serupa juga terjadi di Masjid Agung Darussalam Bojonegoro yang hanya mampu mengelola hewan kurban kambing tiga ekor dan sapi tiga ekor. "Satu ekor sapi bantuan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro Setyo Hartono. Lainnya hasil patungan jajaran pengurus masjid, remaja masjid juga lainnya," kata seorang pengurus Masjid Darussalam Momo. (ant/gus/dik)

JELANG PEMBEKALAN

Sembilan PAC PD Kosong SURABAYA - Sebanyak sembilan Pengurus Anak Cabang Partai Demokrat Kota Surabaya hingga kini masih kosong atau belum terbentuk kepengurusannya menjelang pembekalan Nasional yang direncanakan digelar di Sentul, Bogor, pada 25 Oktober 2013. Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto, membenarkan masih belum terbentuknya kepengurusan di sembilan dari 31 PAC di jajaran struktur yang dipimpinnya. “Kami sudah memerintahkan Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) DPC, Zaini, untuk menggelar musancab lanjutan. Tentunya setelah koordinasi dengan DPD, soal waktu pelaksanaannya,” katanya. Sembilan pengurus anak cabang Partai Demokrat skala kecamatan itu meliputi PAC Pabean Cantikan, Bubutan, Benowo, Sambikerep, Wonokromo, Gayungan, Jambangan, Tambaksari, dan Tegalsari. Dadik menyadari SK seluruh pengurus PAC harus segera dibuat untuk selanjutnya diserahkan ke DPP Partai Demokrat. Data ini akan dijadikan acuan panitia

pembekalan di Sentul, baik untuk keperluan kamar hotel dan kebutuhan akomodasi lainnya. “Paling lambat 18 Oktober 2013, musancab lanjutan untuk 9 PAC harus sudah terlaksana. Kalau belum terlaksana, alternatifnya pengurus lama yang kami ikutkan ke pertemuan di Sentul tersebut. Baru setelah acara di Sentul, dilaksanakan musancab lanjutan. Namun, musancab lanjutan terlaksana paling lambat 18 Oktober 2013,” katanya. Sementara itu, Bendahara I DPC Partai Demokrat Surabaya Moch Machmud menegaskan bahwa SK penetapan PAC yang telah melaksanakan musancab sudah mulai dibuat. “Untuk 9 PAC yang belum melaksanakan musancab, dalam waktu dekat ini akan ada musancab lanjutan yang dilaksanakan DPD Partai Demokrat Jatim,” katanya. Machmud yang juga Ketua DPRD Surabaya ini menyebut DPC Partai Demokrat Surabaya terus berupaya minta jadwal ke DPD untuk melaksanakan musancab lanjutan tersebut. “Kami menunggu luangnya waktu pengurus DPD,” katanya. (ant/dul/dik)

MUDIK MENURUN. Pemudik ke Madura yang melewati jembatan Suramadu pada hari raya Idul Adha tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu.

ddy/koran madura

MUDIK

Arus Mudik di Hari Raya Idul Adha Menurun

SURABAYA - Arus mudik ke pulau Madura melalui jalur tol Suramadu untuk memperingati hari raya Idul Adha 1434 H, menurun jika dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya mencapai 49.000 kendaraan. Hal ini disampaikan Kepala gerbang Tol Suramadu, Suhariyono kepada wartawan, Selasa (14/10).

Dia mengatakan, jumlah pemudik hingga H-1 jumlahnya hanya mencapai 48.000 sampai malam hari. Ini dikarenakan libur panjang menjelang hari raya idul adha tahun ini. “Karena libur panjang yang dimulai sejak Sabtu (12/10) warga Madura lebih memilih mudik jauh-jauh hari. Namun ada juga warga

madura yang kembali lagi ke Surabaya setelah mengantarkan keluarganya, karena harus bekerja hari ini. Dan Senin sore baru kembali ke Madura,” kata Suhariyono. Pihaknya membuka 3 jalur untuk akses masuk tol Suramadu, dimana dua diantaranya digunakan untuk akses sepeda motor. “Kami menambah jalur untuk akses sepeda motor de-

ngan membuka jalur yang sebenarnya diperuntukan roda empat, agar antrian sepeda motor tidak mengekor terlalu jauh,” ujarnya. Dia menambahkan, Senin lalu kepadatan arus lalu lintas di gerbang tol Suramadu sempat terjadi pukul 05.00 - 06.30 WIB. Hingga Senin siang jumlah kendaraan yang memasuki gerbang tol mencapai 13.000

kendaraan. Pada Sabtu (12/10), kata Suhariyono, jumlah kendaraan mencapai 36.000 unit, sedangkan hari Minggu (13/10) mencapai 46.500 unit. “Kendaraan roda dua masih mendominasi arus lalulintas di tol Suramadu, perbandingannya 69 % roda dua, dan roda empat atau lebih hanya 31 %,” pungkasnya.(ddy)


6

PROBOLINGGO

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II

SHOLAT IDUL ADHA

Penganut Aboge Sholat Idul Adha PROBOLINGGO - Pemerintah menetapkan hari raya Idul Adha pada hari Selasa (15/10) kemarin. Namun bagi masyarakat penganut hitungan Aboge (Alif Rabo Wage) berkeyakinan hari raya Idul Adha jatuh pada Rabu (16/10) hari ini. Mereka akan melangsungkan ibadah sholat Idul Adha.

SALING DORONG, Petugas gabungan merazia pengendara motor yang memakai kenalpot Brong.

RAZIA KENALPOT BRONG

67 Motor Terjaring PROBOLINGGO – Dimalam takbiran jajaran Polres Probolinggo Kota melakukan razia gabungan bersama Satpol PP, Dishub, dan TNI terhadap pengendara kendaraan bermotor yang menggunakan kenalpot Brong. Razia digelar di tujuh titik lokasi, diantaranya perempatan jalan Ahmad Yani, KH.Mansur, dan Soeroyo. “Razia ini dilakukan karena adanya segerombolan pemuda yang mengganggu warga yang melaksanakan malam takbir, dengan cara membunyikan kenalpot motor brong. Kendaraan motor kita amankan di Aula Mapolres Probolinggo Kota,”ujar Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setiawan,

Selasa (14/10) malam. AKBP. Iwan Setiawan, mengatakan razia ini dilakukan agar malam takbiran bisa berjalan dengan hikmad. Kenalpot Brong ini juga identik dengan kebut-kebutan. Selain itu kita juga ingin melihat kelengkapan surat-surat berkendara, hal ini kita lakukan untuk menekan angka pencurian sepeda motor di kawasan Kota Probolinggo. “Sementara kita akan melakukan penilangan, dan pemanggilan orangtua. Untuk mengambil kendaraan, pemilik harus mengganti kenalpot standar. Tindakan lanjutan, akan menindak secara tegas dengan memenjarakan selama

seminggu,”tegasnya. Tak hanya itu, pengguna kendaraan bermotor yang kedapatan menggunakan knalpot brong, lanjut mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya, akan ditindak dengan menahan sepeda motor yang bersangkutan dan menyuruh mereka mengganti kenalpot standar. “Yang terjaring kita minta untuk mengganti kenalpotnya. Ada sekitar 67 kendaraan yang berhasil kita amankan, dan 4 buah mercon pipa ukuran besar. Rata-rata pengendaranya masih berusia belasan tahun,” tandas AKBP.Iwan Setiawan. Selain itu, kata AKBP. Iwan Setiawan, razia yang di-

lakukan untuk memberikan pendidikan kepada pengguna jalan bahwa pentingnya kesadaran tertib berlalu lintas akan berdampak pada keselamatan jiwa masing-masing. Demikian juga, diketahui kenalpot brong sangat mengganggu konsentrasi pada saat mengemudi di jalan sehingga sering terjadi kecelakaan dan ugal-ugalan bagi pengendara yang memakai kenalpot Brong. “Ini menjadi perhatian serius yang harus disikapi oleh kami selaku Pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat guna terciptanya Kota Probolinggo yang selalu aman dan tertib,”pungkasnya. (hud).

Menurut salah satu tokoh Aboge Dusun Kalianyar, Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Kiai Rasuli mengatakan dirinya dan masyarakat yang ada di dusun tersebut akan melaksanakan sholat Idul Adha pada hari Rabu, tanggal 10 Dzulhijjah. “Ini ada sudah sejak zaman nenek moyang, kami malakukan sholat tersebut meski pemerintah sudah menyatakannya. Kami punya pedoman dan hitungan tersendiri untuk menentukan hari dan bulan dalam setiap tahunnya, termasuk penentuan hari raya ,”terangnya kepada wartawan, Selasa (15/10). Kiai Rasuli juga menje-

laskan, untuk hari raya Idul Adha sekarang itu jatuh pada hari Rabu Pon atau tangal 10 Dzulhijjah 1434 H. Tahun ini merupakan tahun jim akhir atau tahun terakhir dalam hitungan kalender aboge. “Perputaran tahun dalam hitungan aboge terbagi delepan tahun yang diawali dari tahun alif. Sehingga penentuan hari raya itu sudah tidak bisa dirubah atau diganti lagi. Karena untuk tanggal dan harinya sudah dapat ditentukan. Meski satu tahun mendatang. Jadi kami menggunakan hitungan hisab sesuai dengan hitunga aboge,”papar Kiai Rasuli. Kia Rasuli juga menegaskan, aboge bukan aliran

tetapi merupakan patokan perhitungan hari atau bulan sesuai dengan kelender aboge. Aboge lahir sejak zaman kerajaan.”Kami tetap menggunakan hitungan terebut. Karena ini merupakan penghitungan orang kuno,” tandasnya. Sementara itu, Ketua PCNU Kota Kraksaan, Kiai Ahmad Suja’i, mengungkapkan, Nahdhotul Ulama tetap berpegang teguh kepada hasil rukyatul hilal dan menunggu keputusan dari sidang hizbat mengenai penentuan hari raya temasuk hari raya idul Adha. “Dari hasil rukyatul hilal tersebut oleh tim PBNU akan dibawa ke sidang hizbat, untuk dimintai keterangan tentang penentuan hari raya Idul Adha,” katanya. Dia mengharapakan agar perbedaan yang ada di dalam umat Islam mengenai hari raya tidak harus dipermasalahkan. ”Jadikanlah perbedaan tersebut menjadi sebuah persahabatan,” pungkas Kiai Ahmad Suja’i.(fud)

LEBARAN

Meraup Rezeki Musiman dari Idul Adha PROBOLINGGO - Puluhan pengemis dadakan, baik lanjut usia (lansia) maupun anakanak menyerbu areal Masjid Agung dan Alon-Alon Kota Probolinggo. Mereka datang bergerombol, dan memanfaatkan untuk mencari rezeki dari para jamaah usai melaksanakan sholat Idul Adha. Para pengemis yang mengumpulkan keping demi keping rupiah ini sebagian besar berasal dari wilayah Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Banyuwangi, Situbondo dan Lumajang. Mereka kemudian menyerbu jama’ah usai melakukan sholat Idul Adha. Salah satunya, Mardiyani (39), warga Jalan Merpati Kelurahan Jati Kecamatan Mayangan yang selalu memanfaatkan momentum Idul Adha untuk mencari rezeki. Dia mengaku bersama puluhan warga lainnya menjadi pengemis dadakan. “Tiap Idul Adha seperti ini saya mencari rezeki. Anak juga senang kalau diajak ke sini untuk minta sedekah dari para jamaah. Lumayan dapat uang,” ujarnya ketika dijumpai wartawan, Selasa (15/10) pagi. Senada disampaikan Buyati (45) yang datang dari Lumajang. Bagi wanita yang setiap harinya bekerja sebagai pemulung itu, hal yang selalu ditunggu adalah hari sebelum dan sesudah Lebaran. Hal ini lantaran bisa bertemu banyak orang yang membagikan sedekah.

“Saya nawaitu datang ke Masjid Agung Kota Probolinggo menjadi peminta-minta, karena tergiur tetangganya di kampung yang bisa mendapatkan Rp 100.000 setiap hari dari hasil mengemis,”ujarnya. Tawaran menggiurkan membuat Buyati meninggalkan pekerjaannya sebagai

Rp 5.000 per hari. Sisanya buat biaya hidup di Kota Probolinggo,” ucapnya Namun, rupanya pengalaman mengemis tak seindah iming-imingnya. Buyati malah takut digaruk Satpol PP. “Saya takut tertangkap oleh Satpol PP. Pernah, saat itu saya mau menyeberang di lampu merah, tiba-tiba

pemulung di daerah asalnya dengan penghasilan Rp 25.000 per hari. “Saya jadi pengemis tergiur omongan tetangga. Di Kota Probolinggo saya tinggal di kampung Merpati,” tandas Buyati. Buyati mengemis mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Dari hasil meminta-minta setiap hari ia bisa dapat Rp 40.000, namun jika sepi hanya Rp 25.000. “Dari hasil mengemis, saya tabung

ditangkap petugas. Saya sebenarnya kapok, saya nggak mau lagi ngemis, tapi saya mau kerja apa dikampung,”cerita Buyati. Tak ayal, meningkatnya jumlah pengemis ini, sudah mulai terasa sejak satu minggu sebelum perayaan hari raya kurban ini, dengan lokasi yang banyak terlihat seperti di pemukiman warga, pusat perkantoran dan pasar. (hud).

LIBUR LEBARAN

Masyarakat Serbu Tempat Wisata PROBOLINGGO - Hari raya Idul Adha ramai dengan penyembelihan hewan kurban. Masyarakat tidak menyia-nyiakan hari besar tersebut dengan mengujungi tempattempat wisata bersama keluarganya. Pantauan dilapangan, Selasa (15/10) semua tempat wisata yang ada di Probolinggo mengalami kenaikan pengunjung. Mereka bersama keluarganya mendatangi tempat wisata. Menurut salah satu pengujung pantai Bentar yang ada Desa Curah sawo, Kecamatan Gending Kabupaten Problinggo, Herman (35) mengatakan, mengujungi tempat wisata, yakni bertujuan untuk refreshing. Apalagi, di tempat wisata merupakan tempat yang sangak cocok. Herman juga mengatakan, kedatangannya ketempat tersebut, untuk mengisi hari libur lebaran Idul Adha. Sehingga sekeluarga memilih berkunjung ke tempat wisawata.“Berwisata kami bisa kumpul bareng bersama keluarga, dengan cara rekreasi” ujarnya. Dia juga mengatakan, selain bersama keluarganya mengujungi tempat wisata. Mereka juga membawa makanan untuk

bisa dimakan bersama-sama di tempat tersebut. “Sekarang musim kurban, jadi keluarga tidak ketinggalan membawa nasi sekaligus dengan laukpauknya,”jelas Herman. Dengan adanya momentum lebaran kurban tersebut, pihak pengelola pariwisata juga ketiban rejeki. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Doddy Nur Baskoro, membenarkan adanya lonjakan pengujung dibanding dengan hari biasa. Idul Adha ini, pengujung yang datang mencapai 700-800 orang.“Memang kalau hari lebaran atau liburan, Bentar ramai dengan wisatawan,” paparnya. Kalau hari biasanya pengunjung yang hadir mencapai 50 -75 orang saja. Tetapi, hari Sabtu dan Minggu pengunjung juga mengalami lonjakan, antara 200-500 orang. “Jika sudah hari raya atau tahun baru, pantai Bentar mengalami kenaikan pengunjung. Mereka yang datang rata-rata dari kota atau kabupaten di wilayah jawa Timur, seperti Malang dan Lumajang,” pungkas Dodi Nur Baskoro.(fud).


OPINI

Paradoks MK Pasca Heboh Akil

salam songkem

Belenggu Arogansi

P

otensi arogansi selalu ada pada setiap individu, terutama ketika seseorang telah menempati suatu jabatan penentu kebijakan, baik di lingkungan pemerintahan maupun sejenisnya. Bila jabatan tersebut tidak terkontrol, maka biasanya jabatan tersebut cenderung memutifasi seseorang sulit terlepas dari belenggu arogansi. Arogansi kekuasaan memang perlu dihindari, namun tidak semua orang bisa melakukannya. Godaan jabatan memang begitu kuat dalam menentukan kebijakan yang kadang-kadang tidak selalu dibenarkan secara hukum, sebagaimana itu terjadi dalam Pelindo III. Dugaan kuat direktur Pelindo III melakukan KKK tercium oleh LSM Paguyuban Arek Suroboyo (PAS), sehingga PAS melaporkan pemangku jabatan tertinggi di lingkungan Pelindo III itu ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dugaan nepotisme telah terjadi di Pelindo III diperkuat dengan adanya anak direktur yang dipekerjakan dalam satu perusahaan dengan ayahandanya, bahkan ditempatkan dalam jabatan yang strategis. Tidak hanya itu, bahkan anak direktur itu mendapat beasiswa sekolah di luar negara. Itu juga makin menambah keyakinan adanya seleksi rekrutmen yang kental dengan aroma nepotis. Tentu saja, dugaan itu dibantah oleh pihak Pelindo. Penentangan itu biasa, setidak-tidaknya untuk mengimbangi tudingan tak sedap, agar kalau bisa, orang tidak lantas percaya penuh akan adanya dugaan KKK di Pelindo itu. Terlepas dari pihak-pihak yang berseteru itu, dugaan adanya KKN itu di Pelindo III memang butuh dibuktikan secara hukum. Karena itulah, langkah yang dilakukan oleh LSM tersebut tampaknya memang suatu keharusan, sebagai awal untuk memproses dugaan kolusi, korupsi, dan nepotisme di perusahaan tersebut. Tanpa adanya laporan, sudah dapat dipastikan, jika memang benar adanya, dugaan ketidakberesan itu akan mengendap, tak tersentuh hukum selamanya. Ada laporan juga, jika tidak diteruskan oleh pihak kepolisian, jelas itu mengindikasikan adanya ketidakberesan lain. Dugaan KKN di Pelindo akan mengalami kemandegan. Kekhawatiran ini tentu tidak bisa dihindari, karena jangankan di lembaga hukum setingkat kepolisian dan pengadilan, toh lembaga hukum sekaleber Mahkamah Konstitusi masih terkena suap. Memang lembaga kepolisian dan pengadilan tidak bisa disamakan dengan MK. Karena itulah, kasus suap di MK tidak bisa digeneralkan, karena belum tentu kasus serupa terjadi di lembaga kepolisian dan pengadilan, sehingga proses hukum kasus dugaan KKN di Pelindo masih menjadi harapan. Rakyat, terutama warga Jawa Timur, akan menunggu hasil proses hukum dari dugaan KKK di Pelindo III itu, kebenaran berpihak pada pelapor ataukah terlapor. (*)

Ketika Mahkamah Agung (MA) membangun harapan baru, Mahkamah Konstitusi (MK) justru nyaris membunuh harapan itu. Begitulah muatan pertunjukan di pentas hukum Indonesia pekan pertama Oktober 2013. Pemeran utama MA-MK mempertontonkan hukum yang kontradiktif.

S

emua elemen bersukacita menyikapi sikap dan keputusan kasasi MA yang memperberat hukuman koruptor dan pencucian uang. Keputusan kasasi terbaru MA ratarata memperberat hukuman koruptor hingga tiga kali lipat. Dalam keputusan kasasinya, MA menambah hukuman Tommy Hindratno, pegawai Direktorat Jenderal Pajak, dari tiga tahun enam bulan, menjadi 10 tahun penjara. Sedangkan hukuman pidana kepada terdakwa Zen Umar, Direktur Utama PT Terang Kita (PT Tranka Kabel), ditambah menjadi 15 tahun penjara dari sebelumnya lima (5) tahun penjara. Dalam konteks menjawab tuntutan rasa keadilan yang mengemuka di ruang publik, keputusan kasasi MA ini tidak saja progresif, tetapi amat signifikan. Ini tak hanya memuaskan dahaga publik, MA pun memberi pesan yang jelas dan tegas. Tidak ada lagi toleransi, pun pemanjaan, terhadap terdakwa koruptor. Sebelum putusan kasasi MA, masyarakat merasakan ketidakadilan praktik hukum oleh pengadilan Tipikor terhadap terdakwa koruptor dan pencucian uang. Masyarakat menilai, tuntutan dan vonis pengadilan Tipikor terha-

Menghargai Perbedaan

dap koruptor terlalu ringan, alias tidak setara dengan kejahatan dilakukan terhadap negara dan rakyat. Selain vonis yang ringan, harta benda hasil korupsi tidak disita. Hampir setiap hari fenomena ini menjadi pergunjingan masyarakat. Bahkan, masyarakat yakin bahwa setelah menjalani masa hukumannya di penjara, terpidana koruptor akan tetap kaya raya berkat harta simpanan hasil korupsi. Itulah bentuk toleransi dan pemanjaan terhadap para terpidana koruptor. Namun, puluhan jam setelah publikasi putusan kasasi MA itu, republik ini harus menangis lagi. Sebab, MK jebol oleh uang suap. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Ketua MK Akil Mochtar bersama sejumlah orang lainnya. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, didapatkan barang bukti uang suap sekitar Rp 3 miliar. Dalam penggeledahan berikutnya, ditemukan ekstasi, lintingan ganja dan obat kuat di ruang kerja ketua MK. Dari aspek fakta, hal ini membuat kita geleng kepala. Namun, syukurlah beberapa waktu kemudian BNN mengumumkan Akil negatif narkoba. Pertanyaan kemudian, milik siapa barang haram di laci Akil? Hikmah Setelah melakukan pertemuan dengan para pimpinan lembaga negara, akhir pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi memberhentikan sementara Akil Mochtar dari jabatan ketua MK. Presiden kemudian menunjuk Komisi Yudisial (KY) untuk kembali mengawasi hakim konstitusi. Usulan ini akan dituangkan dalam Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) yang akan diajukan ke DPR. Respon presiden memang pada tempatnya. Tetapi, khalayak paham bahwa respon yang demikian tidak mampu menghilangkan noda, pun sama sekali belum menyelesaikan persoalan. Masalah utamanya adalah bagaimana mengembalikan kepercayaan publik terhadap MK dan komunitas hakim. Diyakini bahwa memulihkan kredibilitas MK dan komunitas hakim menjadi pekerjaan teramat berat. Sebab, bukan baru kali ini oknum hakim terjaring

aparat penegak hukum akibat ulah tak terpuji. Dengan kasus suap yang melibatkan Ketua MK, lengkap sudah perbuatan tercela oknum hakim. Kini, situasinya terbilang pelik untuk dipahami. Masyarakat dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah; antara memercayai harapan baru yang coba dibangun MA dengan kemampuan penyelenggara negara memulihkan kredibilitas MK plus komunitas hakim. Muncul keprihatinan karena harapan baru yang dibangun MA praktis tenggelam oleh tingginya gelombang pemberitaan kasus suap Ketua MK. Yakinlah bahwa siapa pun yang terpilih menjadi ketua MK yang baru dengan mekanisme pemilihan yang independen dan transparan sekali pun, kredibilitas MK tidak otomatis pulih. Kini, masyarakat hanya ingin menuntut dan melihat bukti tentang praktik hakikat keadilan dan hukum yang ditegakan sebagaimana seharusnya. Dalam konteks ini, berhentilah berwacana dan bicaralah seperlunya. MA, misalnya, telah memberi satu bukti dengan memperberat hukuman bagi terdakwa koruptor lewat keputusan kasasinya. Masih ada beberapa kasus yang juga sedang berproses di MA. Publik berharap MA konsisten. Namun, melipatgandakan sanksi hukum bagi terdakwa koruptor itu ternyata belum cukup. Pertanyaan public selanjutnya yang belum terjawab hingga kini adalah bagaimana mekanisme hukum akan memperlakukan kekayaan para koruptor yang dikumpulkan dari hasil korupsi? Kalau seorang pencuri ketahuan dan terbukti mencuri, dia wajib mengembalikannya kepada pemilik barang. Begitulah cara masyarakat kebanyakan memahami persoalan. Jelas bahwa ada hikmah dari keputusan kasasi MA terhadap terdakwa koruptor maupun langkah KPK menyergap Ketua MK. Dua peristiwa ini adalah terapi kejut yang diharapkan bisa menimbulkan efek jera bagi penguasa yang berperilaku korup dan keranjingan memburu uang suap. Terlepas dari itu semua--harapan kita, kendati Kredibilitas MK saat ini memang sudah di bawah titik nol, tetapi pemerintahan presiden Soesilo

Bambang Yudhoyono jangan ikut-ikutan mendeligitimasi lembaga tersebut. Sebaliknya, pemerintah bersama semua lembaga tinggi negara harus segera bekerja keras memulihkan kredibilitas MK di mata rakyat. Fungsi MK untuk membuat keputusan-keputusan yang legitimate harus ditegakan. Menegakkan kembali fungsi MK sangat jelas urgensinya. Selain mengantisipasi kemungkinan munculnya sengketa baru dari rangkaian pilkada maupun Pilgub, MK pun harus mengantisipasi progres dari proses hukum mega skandal Bank Century. Akhirakhir ini, Penyelidilkan dan penyidikan kasus Bank Century mencatat sejumlah kemajuan, utamanya dari pengakuan Robert Tantular. Munculnya fakta baru plus kesaksian pihak-pihak terkait bisa mendorong DPR menggunakan Hak menyatakan pendapat (HMP) terkait peran dan tanggungjawab mantan Gubernur BI, Boediono, yang kini menjabat Wakil Presiden. Jelas bahwa MK harus dalam kondisi solid dan independen ketika DPR harus memilih HMP. Oleh karena itu, MK tidak boleh dikooptasi oleh pemerintah atau presiden SBY. Terlalu besar risikonya jika muncul kesan MK sudah disusupi sosok-sosok titipan presiden. Maka, dalam proses rekruitmen Ketua MK pengganti Akil Mochtar, presiden sebaiknya menahan diri untuk tidak melakukan intervensi terlalu jauh. Apa yang terjadi pada ketua MK saat ini mengingatkan orang pada nasib mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Antasari menjadi ketua KPK yang bermasalah dengan hukum ketika dia berniat membongkar kejahatan pengadaan IT yang terjadi dalam Pemilu 2009. Kini, lewat kasus suap yang melibatkan Akil Mochtar, MK dilumpuhkan saat penyidikan skandal Bank Century yang diduga melibatkan penguasa mencatat kemajuan signifikan. Wacana Perppu penyelamatan MK pun kemungkinan besar merupakan bagian dari skenario untuk mengantisipasi HMP DPR atas kasus Bank Century. = *) Anggota Komisi III DPR RI/ Presidium Nasional KAHMI 2012-2017

Meneladani Pesan Moral Ibadah Kurban

S

emangat perbedaan terintegrasi dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha. Secara general kaummuslimin di dunia, secara nasional di bumi Indonesia, seluruh umat Islam melaksanakan hari raya Idul Adha, pada tanggal 10 Dzulhijjah. Meskipun begitu, perbedaan sudut pandang telah membuat penetapan tanggal berbeda pula, sehingga pelaksanaan hari raya pun beragam. Perbedaan penetapan hari raya terlihat pada jamaah nagsyabandiyah yang dilaksanakan pada hari Ahad lalu.Meskipun ada juga di sejumah tempat, ada yang melangsungkan hari raya Idul Adha pada hari Senin. Akan tetapi, mayoritas kelompok NU sebagaimana Muhammadiyah sesuai dengan penetapan pemerintah menggelar hari raya Idul Adha pada hari Selasa, kemaren. Berbeda-beda hari pelaksanaan Idul Adha cukup dijadikan indikator bahwa di Indonesia ternyata sebuah negara yang sangat menghargai kemajemukan. Sebab menyeragamkan pendapat dan keyakinan individu maupun kelompok memang merupakan upaya yang tidak bisa dipaksakan. Perbedaan waktu penyelenggaraan hari raya di Indonesia menjadi keunikan tersendiri, menjadi identitas masing-masing individual dan kelompok yang harus mendapat pengakuan. Sulitnya melebur egoisme personal dan kelompok senyatanya telah memporak-porandakan semangat persatuan dan kesatuan yang telah susah payah dibangun para generasi senior negeri ini. Memang hari raya tidak sama dengan kemerdekaan, sehingga bagi sebagian orang barangkali hari raya tidak perlu semangat persatuan dan kesatuan, sebagaimana persatuan dan kesatuan itu sangat dibutuhkan untuk mengusir penjajah dari tanah air. Sungguh pun begitu, bagi sebagian orang lagi, semangat persatuan dan kesatuan sejatinya bukan hanya dibutuhkan untuk merebut kemerdekaan negeri ini dari para penjajah. Persatuan dan kesatuan juga masih dibutuhkan dalam penetapan hari pelaksanaan hari raya, agar perbedaan sudut pandang dan keyakinan tidak terus melebar yang pada akhirnya kelak akan semakin mengancam keharmonisan sosial dan keutuhan hidup berwarganegara Indonesia. Negara memang tidak perlu mengatur keyakinan keberagamaan individual warga negaranya, akan tetapi negara berkepentingan mengawal keharmonisan sosial agar tidak tercederai oleh perbedaan, yang salah satunya potensial bersumber dari perbedaan keyakinan keberagamaan. Oleh karena itu, pemerintah kiranya dapat dibenarkan ketika memberikan kebebesan pada semua warga negaranya melaksanakan kegiatan keberagamaan sesuai keyakinan masing-masing yang tetap terkontrol dan terkendali oleh pemerintah. (*)

A

7

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II

Saat ini, kita (umat Islam) patut berbahagia. Sebab, kita melaksanakan ibadah yang sangat bersejarah dalam perjalanan Islam. Ibadah yang dimaksud adalah perayaan hari raya Idul Adha atau dikenal Idul Kurban. Ibadah yang selalu diidentikkan dengan kisah Nabi Ibrahim As.

I

stilah Idul Kurban tersebut, bermula dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putra kesayangannya yaitu Ismail. Berawal dari itulah, kemudian umat Islam berkeyakinan pristiwa itu sebagai perintah untuk melaksanakan Kurban lewat perantara hewan atau binatang ternak. Keterangan ini sesuai dengan firman Allah dalam al-Quran yang artinya: “Telah Kami tebarkan nikmat yang banyak kepadamu, maka dirikanlah shalat dan berkurbanlah” (QS. 108: 1-2). Disyariatkannya ibadah Kurban dalam beberapa kitab-kitab klasik disebutkan bahwa, sebagai simbol pengorbanan manusia kepada Allah SWT. Karena berqurban secara umum dapat difahami sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah SWT.

Hubungan rasa syukur atas nikmat kehidupan dengan berqurban yang berarti menyembelih binatang dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, bahwa penyembelihan binatang tersebut merupakan sarana memperluas hubungan baik terhadap kerabat, tetangga, tamu dan saudara sesama muslim. Semua itu merupakan fenomena kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT kepada manusia, dan sebagai wujud pengungkapan rasa syukur atas nikmat yang dianjurkan dalam Islam: dalam Al Qur’an Allah berfirman yang artinya,“Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutnyebutnya (dengan bersyukur),” (QS Ad-Dhuhaa 11). Kedua, sebagai bentuk pembenaran terhadap apa yang datang dari Allah SWT. Allah menciptakan binatang ternak itu adalah nikmat yang diperuntukkan bagi manusia, dan Allah mengizinkan manusia untuk menyembelih binatang ternak tersebut sebagai makanan bagi mereka. Bahkan penyembelihan ini merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, berqurban merupakan ibadah yang paling dicintai Allah SWT di hari akhir. Hal ini sesuai dengan keterangan hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi dari ‘Aisyah RA. bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya:“Tidaklah anak Adam beramal di hari Nahr yang paling dicintai Allah melebihi menumpahkan darah (berqurban). Qurban itu akan datang di hari Kiamat dengan tanduk, bulu dan kukunya. Dan sesungguhnya darah akan cepat sampai di suatu tempat sebelum darah tersebut menetes ke bumi. Maka perbaikilah jiwa dengan berqurban”. Dengan begitu maka ibadah qurban merupakan ibadah yang mempunyai nilai yang sangat subtansial dalam meningkatkan takwa kita kepada Allah. Pesan Moral dari Ibrahim Berqurban merupakan bagian dari

Syariat Islam yang sudah ada semenjak manusia ada. Ketika putra-putra nabi Adam AS diperintahkan berqurban. Maka Allah SWT menerima qurban yang baik dan diiringi ketakwaan dan menolak qurban yang buruk. Allah SWT berfirman yang artinya: “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27). Qurban lain yang diceritakan dalam Al-Qur’an adalah Qurban keluarga Ibrahim AS, saat beliau diperintahkan Allah SWT untuk mengurbankan anaknya, Ismail AS. Disebutkan dalam surat As-Shaaffaat 102: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Kemudian qurban ditetapkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari Syariah Islam, syiar dan ibadah kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas nikmat kehidupan. Dari kedua cerita diatas, ada beberapa hikmah yang bisa kita petik,bahwa kita dianjurkan untuk tidak kikir. Sebab, kikir itu akan mengantarkan kita pada kesesatan. Sungguh dua tokoh bapak dan anak ini merupakan uswah hasanah bagi umat manusia. Bahkan syariat Nabi Muhammad SAW merupakan syariat yang dulunya telah diwahyukan Allah kepada Ibrahim . Maka kita menyembelih hewan qurban di hari Idul Adha ini termasuk meneladani sunnah Ibra-

him sebagaimana sabda Nabi SAW, Sunnatu abikum Ibrahim. Secara sosiologis, peristiwa Ibrahim dan Qabil Habil itu mempunyai beberapa pesan moral yang diantaranya; pertama, mengorbankan sebagian harta yang kita miliki dapat membantu saudara-saudara kita secara ekonomi. Dan Kedua, dapat membangun solidaritas dan persatuan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial. Dengan begitu, Ibadah qurban yang disyariatkan sebagai wujud syukur atas nikmat tidak hanya menyangkut hubungan vertikal (taqarruban ilallah), tapi juga mempunyai nilai horizontal (pesan sosial). Jika kita kontekskan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan politik tentu apa yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Ismail itu merupakan teladan yang perlu kita tiru. Banyaknya pejabat-pejabat tinggi Negara yang terlibat dalam kasus korupsi dewasa ini merupakan bukti bahwa mereka masih belum bisa keluar dari hegemoni hawa nafsu dan sifat tamak. Egoisme dan arogansi yang tinggi terhadap kekuasaan menjadi penyebab utama prilaku negatif mereka. Padahal jika kita hitung gaji mereka (pejabat-pejabat negara) tiap bulannya sebenarnya sudah cukup, tapi karena mereka tidak mampu keluar dari sifat serakah dan tamak, maka apapun yang dapat memperkaya dirinya dilakukan tanpa melihat nasib rakyat dan masa depan Negara. Dengan demikian, momentum idul Qurban ini harus kita jadikan sarana untuk merefleksikan diri kita dalam kehidupan kehidupan sosial kemasyarakatan. Mari kita kesampingkan atau kurbankan sifat egois, serakah dan tamak yang ada dalam diri kita untuk kembali menjalankan amanah rakyat secara proporsional. Wallahu a’lam. = *) Ketua RMI NU dan Anggota DPRD Kota Probolinggo

Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail.com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http:// www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber


OLAHR A GA

88

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0218 | TAHUN II

Del Bosque: Putaran Final Piala Dunia Lebih Mulus

RABU 16 OKTOBER 2013

Demi El Clasico

Gareth Bale Berharap Pulih Jelang Laga Melawan Barcelona

MADRID - Pelatih Spanyol Vicente Del Bosque menilai, kiprah mereka pada Piala Dunia 2014 akan lebih mulus dibandingkan dengan proses kualifikasi menuju Brasil 2014. Pada laga melawan Georgia pada Rabu (16/10) dini hari WIB tadi, La Furia Roja hanya butuh satu poin untuk lolos secara otomatis ke Brasil. Spanyol berada di posisi teratas klasemen Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa dengan torehan 17 angka, unggul tiga poin dari Prancis di posisi dua. Meski tampil superior dalam beberapa tahun terakhir di berbagai ajang, penampilan Spanyol menuju Piala Dunia tidaklah begitu meyakinkan. Mereka kerap kesulitan mendobrak pertahanan lawan. Buktinya adalah jumlah gol Xavi Hernandez dkk. yang hanya 12 buah, terendah di antara tim pemuncak klasemen lainnya. Soal ini, Del Bosque menyadari bahwa tim-tim di kualifikasi memang seringkali sulit ditembus dan bermain tertutup, membuat laga berjalan sulit untuk timnya. Selain itu, beberapa kali timnya juga tampil kurang maksimal. Di putaran final nanti Del Bosque yakin bahwa pertandingan bakal berjalan berbeda, di mana masing-masing tim akan bermain lebih terbuka. Dengan demikian, timnya pun akan ikut meningkat levelnya dan bermain lebih baik. “Di grup kualifikasi ini sudah ada empat laga buruk dan tak nyaman di mana kami tidak merasa senang dengan cara kami bermain, tapi kemudian ada tiga laga di mana kami bermain di level yang sangat baik,” kata Del Bosque di situs resmi FIFA. Dia melanjutkan, “Hanya beberapa bulan lalu, di Paris, pada bulan Maret, kami bisa menunjukkan dengan tepat apa yang mampu dilakukan oleh tim ini. Para lawan (di kualifikasi) ingin menjaga martabat mereka. Di Piala Dunia tidak akan seperti ini karena penguasaan bola akan lebih merata. Tim-tim yang telah lolos sangatlah kuat dan Piala Dunia adalah sesuatu yang berbeda. Mereka akan lebih terbuka dan pertandingan akan lebih menyenangkan.” (aji)

MADRID - Pemain sayap Real Madrid Gareth Bale harus berjuang keras untuk segera pulih sehingga bisa langsung merasakan betapai sengitnya “el clasico” antara timnya Real Madrid versus Barcelona. Bale dikabarkan mengalami cedera pada punggungnya, tapi Madrid membantah. Bale terakhir kali bermain untuk Madrid melawan Atletico Madrid akhir bulan lalu pada ajang La Liga Spanyol di Santiago Bernabeu yang berakhir dengan kekalahan 0-1 tuan rumah. Setelah itu, dia harus absen karena dibekap cedera paha. Harian Marca belum lama ini mengklaim bahwa Bale mengalami masalah pada bagian punggung. Mereka menyebut ada piringan sendi pemain asal Wales itu yang bergeser. Laporan Marca tersebut langsung mendapatkan tanggapan dari Madrid. Lewat situs resminya, Madrid menjelaskan situasi Bale saat ini. Menurut pihak Madrid, informasi yang dipublikasikan, yang menyebut si pemain punya piringan sendi yang bergeser, sepenuhnya salah. Si pemain tidak memiliki piringan sendi yang bergeser, seperti yang telah dinyatakan secara jelas oleh tim medis klub kepada surat kabar sebelum informasi itu dipublikasikan. Anehnya, versi para dokter yang diberikan kepada media pada hari Kamis 10 Oktober malah dihilangkan. Gareth Bale punya tonjolan kecil

pada piringan sendi, yang mana sangat umum di kalangan para pesepakbola dan tidak akan mencegahnya dari aktivitas profesional secara normal. Bale kini berjuang keras untuk memulihkan diri. Dia berharap bisa tampil pada laga melawan Barcelona, 26 Oktober mendatang. Pilihan Benar Sementara itu, Jorge Valdano berpendapat, Gareth Bale sudah benar memilih Real Madrid. Hanya saja, menurut Valdano,Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi layak dihargai lebih mahal dari Bale. Valdano menyebut bahwa Bale masih membutuhkan waktu untuk membuktikan diri, namun dia menyebut bahwa dia bisa melakukannya bersama El Real. “Cristiano dan Messi layak dihargai lebih mahal dari 100 juta euro. Bale masih membutuhkan waktu untuk membuktikan diri dan Madrid adalah tempat terbaik untuk melakukannya,” ujar legenda hidup Madrid ini di Marca. Pada bagian lain, Valdano juga mengomentari kepergian Jose Mourinho dari klub. Dia menyebut bahwa kepergian Mourinho menimbulkan lubang. “Kekuatan yang begitu besar di sebuah klub besar akan menyebabkan ketergantungan individu yang juga besar. Ketika orang itu pergi, akan ada rasa kehilangan yang besar,” ungkap Valdano yang pernah berselisih dengan Mourinho. (aji)

Coleman: Bale Akan Bersinar di Musim Depan Pelatih tim nasional Wales Chris Coleman memprediksi Garteh Bale baru akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya bersama Real Madrid setelah tahun 2014. Minimnya persiapan yang dilakukan Bale bersama Real Madrid, juga proses adaptasi dengan pihak klub, menjadi alasan Coleman menilai pemain asal Wales itu belum akan bersinar hingga akhir tahun 2013. Sebagai pemain termahal dunia, Gareth Bale belum mampu membuktikan dirinya di Real Madrid. Dia baru tampil sebanyak tiga kali untuk klub ibu kota Spanyol itu dan bikin satu gol. Yang membuat Bale belum bisa banyak beraksi di lapangan adalah kondisi fisiknya. Dia dibebat beberapa cedera

sejak sebelum resmi pindah ke Madrid. Terakhir, pemain berusia 24 tahun itu mengalami cedera paha. Manajer timnas Wales, Chris Coleman, memaklumi situasi Bale sekarang. “Siapa pun yang memainkan sepakbola profesional level atas dan Anda tidak menjalani pramusim, kalau Anda berharap jadi starter di semua pertandingan, Anda gila,” ucap Coleman. “Bale adalah pemain super dan atlet super. Tapi seberapapun bagusnya dia kalau tidak menjalani latihan pramusim makan akan sulit,” tambahnya “Dia membutuhkan waktu. Dia ada di lingkungan baru dan dia butuh membiasakan diri dan dia terus mengejar ketertinggalan sepanjang waktu,” jelasnya. (dar)

Menakar Peluang Indonesia di Piala Asia U-19 Oleh:

Carol Aji

JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 lolos meyakinkan ke putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar 5-22 Oktober tahun depan sebagai juara Grup G. Kepastian ini didapat setelah menghancurkan tim kuat Korea Selatan (Korsel) dengan skor tipis 3-2 pada laga di Gelora Bung Karno, Sabtu (12/10) malam lalu. Ketiga gol Indonesia diborong sang kapten Evan Dimas. Dengan kemenangan ini, Indonesia menyapu bersih tiga laga kualifikasi Grup G dengan nilai sempurna 9 dan memaksa Korsel hanya sebagai “runner up”. Permainan anak-anak muda ini sejak kejuaraan Piala AFF U-19 di Jawa Timur lalu hingga kualifikasi Piala Asia U-19 ini sangat enak ditonton. Kualitas mereka jauh di atas rata-rata, bahkan jauh di atas para pemain Timnas U-23 dan Timnas Senior. Menonton mereka bermain bak menonton tim-tim Eropa yang bisa bermain dengan kualitas yang sama sejak menit pertama hingga 90. Timnas Indonesia U-19 ini juga memiliki filosofi bermain yaitu sepakbola menyerang dengan mengadopsi gaya tiki taka Spanyol/Barcelona. Filosifi ini ditopang oleh keterampilan individu yang mumpuni dan tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini mereka tunjukkan saat melawan tim sekuat Korsel. Mereka tidak canggung memainkan bola di antara dua atau tiga pemain

Timnas Indonesia U-19 bersama ofisial melakukan selebrasi setelah mengalahkan Korea Selatan dalam laga lanjutan kualifikasi Grup G Piala Asia (AFC) U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10) malam. Indonesia mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2.

Korsel, menggiring bola melewati dua atau tiga pemain negeri gingseng itu dan merobek jala mereka hingga tiga kali. Filosofi yang didukung dengan elemen-elemen tadi membawa hasil memuaskan. Bukan hanya enak ditonton, tetapi mereka menobatkan diri sebagai yang terbaik di Asia Tenggara untuk kelompok usianya. Karena itu, tidak berlebihan bila dikatakan permainan Evan Dimas dan kawan-kawan seperti melihat aksi Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Cesc Fabregas di Timnas Spanyol. Mereka begitu padu dengan sentuhan bola dari kaki ke kaki yang begitu menawan dan memusingkan para pemain lawan. Tetapi pujian-pujian seprti itu janganlah membuat tim asuhan In-

dra Sjafri besar kepala. Mereka tetap harus menginjak bumi. Sebab lolos ke putaran final Piala Asia baru langkah awal. Tantangan mereka sesungguhnya adalah berkiprah di putaran final tahun depan di Myanmar. Apalagi, musuh-musuh mereka nanti adalah tim-tim terbaik di Asia. Calon lawan Indonesia nanti adalah tuan rumah Myanmar, Qatar, Uni Emirat Arab, Irak, Iran, Oman, Vietnam, Korea Utara, Jepang, China, Australia, Korea Selatan, Uzbekistan, Thailand, dan Yaman. Negara-negara ini, kecuali negara-negara dari Asia Tenggara, adalah tim-tim besar dan peserta Piala Dunia. Tim-tim ini bukanlah tim yang sulit ditaklukkan. Tetapi pelatih Indra Sjafri sudah menanamkan mental juara ke

dalam hati-hati anak-anak asuhnya bahwa semua tim bisa dikalahkan, kecuali Tuhan. Tentu saja ini bermaksud menaikkan motivasi para pemain dan tidak minder di hadapan tim-tim kuat. Lebih Bagus Indra Sjafri sendiri pun bertekad untuk terus memoles tim ini menjadi lebih bagus. Dia akan terus mencari pemain-pemain berbakat di seluruh Indonesia untuk mendukung skema, taktik, dan filosofi tiki takanya. Sebab kunci kesuksesan Indra Sjafri dalam membangun timnas U-19 ini adalah kemauan dan kemampuannya mencari pemain terbaik di seluruh pelosok negeri, bukan hanya mereka yang berada di Jawa. Dia yakin Indonesia memiliki banyak

sekali pemain hebat. Yang alpa dilakukan selama ini, pemain-pemain berbakat itu tidak terpantau oleh tim pelatih yang hanya duduk manis di Jakarta. “Saya ingin mencari kualitas pemain yang sama. 33 pemain atau 30 ditambah 5 kiper. Kami berharap semua pemain standarnya (VO2max atau tingkat penyerapan oksigennya) di atas 55. Scouting pun akan diperketat dengan standar lebih tinggi,” kata Indra Sjafri. Dengan merekrut semakin banyak pemain berkualitas di luar tim yang ada maka timnas U-19 ini bukan tidak mungkin meraih prestasi luar biasa. Yang terpenting, mereka konsisten dengan filosofi permainan dan konsisten dengan penampilan seperti saat ini. Bahkan filosofi, skema dan taktik permainan masih bisa

disempurnakan karena Indra Sjafri memiliki waktu satu tahun untuk semakin mematangkan persiapan timnya, baik teknik, fisik, maupun mental. Apalagi pada putaran final nanti, mereka hampir pasti tidak disokong oleh pendukung fanatik seperti saat Piala AFF dan kualifikasi Piala Asia ini. Para pemain timnas U-19 ini harus menunjukkan kepada rakyat Indonesia bahwa mereka bukan hanya jago kandang. Hanya dengan bermain seperti yang dipertontonkan baik saat kejuaraan AFF maupun kualifikasi Piala Asia, bukan tidak mungkin anak-anak asuh Indra Sjafri ini akan mengukir prestasi. “Kesempatan di Piala Asia U-19 nanti tentu besar, tapi tetap butuh persiapan yang lebih baik. Pelatih juga harus mencari pemain berbakat lagi untuk membentuk tim yang lebih kuat. Waktu persiapan selama satu tahun saya rasa cukup untuk menargetkan lolos ke Piala Dunia U-20,” ujarnya. Untuk menjuarai turnamen ini mungkin terlalu jauh. Lolos dari fase grup saja sudah merupakan sebuah prestasi. Apalagi kalau sampai tembus ke perempat final dan semifinal. Sebab dengan masuk semifinal, mereka akan bermain pada Piala Dunia U-20 pada tahun berikutnya. Bermain di Piala Dunia untuk kategori umur mereka, sudah merupakan sebuah pencapaian yang tinggi. Hal ini bukanlah sesuatu yang mustahil. Tim ini sudah punya modal sangat besar. Tinggal dipertahankan dan terus disempurnakan, maka sepakbola Indonesia akan sangat disegani di kawasan ini. (*)


Taneyan Lanjang RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219 | TAHUN II

RABU

16 OKTOBER 2013

1 9

PENGGELAPAN UANG

Teller BNI Jadi Tersangka

ant/saiful bahri

SHOLAT IDUL ADHA MADURA. Seorang pemulung, mengumpulkan koran usai pelaksanaan sholat Idul Adha 1434 H, di Halaman Masjid Agung Asy-Syuhadak, Pamekasan, Jatim, Selasa (15/10). Idul Adha merupakan momentum bagi umat muslim di dunia, guna mempertebal keimanan dengan hikmah dari kisah nabi Ibrahim AS, nabi Ismail AS dan Siti Hajjar.

Neter Kolenang

Travelling Indri “Jalan-jalan itu menyenangkan sekalipun juga melelahkan,” tutur wanita anggun, Indriana Yulia Mariska, saat ditemui. Sarjana Pendidikan Matematika itu mengaku menyukai travelling, menyusuri indahnya alam. “Lebih-lebih pemandangan baru,” ujarnya, menambahkan. Administrator sebuah perusahaan surat kabar tersebut jangan ditanya soal objek wisata yang ada di Pulau Madura. “Alhamdulillah, sudah menikmati semua objek wisata yang ada di Madura. Ketika pikiran sumpek, cara terampuh untuk mengobati, ya jalan-jalan,” tutur perempuan kela hiran 24 Juli 1989 itu. Wanita cantik yang masih melajang tersebut mempunyai sejuta kenangan di berbagai tempat wisata. Objek wisata terakhir yang dikunjungi adalah Air Terjun Kakek Bodo, Tretes, Pasuruan, Jawa Timur. “Usai rapat kantor di Surabaya, menyempatkan diri mampir ke sana untuk merefresh otak,” jelasnya dengan senyum mengembang di bibirnya. (mk)

Dana BLSM Perubahan Tak Kunjung Cair KPS yang Baru Belum Terbit PAMEKASAN-Pencairan dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) perubahan di Kabupaten Pamekasan belum ada kepastian. Sebab, kartu perlindungan sosial (KPS) bagi calon penerima BLSM yang baru menerima pengalihan dari penerima sebelumnya belum terbit. Kepala Kantor Pos Pamekasan, Ade Ahadiyat, menjelaskan pihaknya sudah menerima daftar nama pengalihan dana BLSM dari pusat yang berjumlah sebanya 51 orang. Mereka berasal dari Kecamatan Kadur, Galis dan Kecamatan Pamekasan. Rinciannya, dari Kecamatan Kadur sebanyak 34 orang, Kecamatan Galis 9 orang, dan 8 orang dari Kecamatan Pamekasan. "Kalau surat pemberitahuan penggantinya sudah kami terima, sekarang kami menunggu kartunya aja. Kalau kartunya belum terbit kami belum berani cairkan. Dananya sudah ada, tinggal kartu itu aja," katanya. Dijelaskan, pencairan tahap kedua saat ini sudah mencapai 99,02 persen. Penerima yang belum mengambil rata-rata hanya tinggal 1 sampai dua orang perdesa. Sedangkan penerima yang belum mencairkan dana BLSM pada tahap pertama dan kedua yang mencapai 1. 325 RTS, sudah selesai dicairkan tiga hari lalu. Dana yang dicairkan mencapai Rp. 795. 000 000 untuk dua

tahap. Masing-masing RTS menerima dana sebesar Rp. 150 ribu perbulan atau sebesar Rp. 600 ribu selama empat bulan yang diberikan dalam dua tahap. Sebelumnya, sebanyak 51 penerima BLSM di Pamekasan dialihkan kepada yang lebih berhak. Pengalihan KPS ini berdasar usulan dari kepala desa, yang dilaporkan ke camat dan juga diketahui dari Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan dengan berbagai alasan. Diantaranya, meninggal dunia, pindah alamat, serta karena kesadaran masyarakat yang enggan mencairkan BLSM karena merasa tak berhak. Penerima Bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai salah 1 kompensasi penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Pamekasan berjumlah 86. 397 rumah tangga sasaran (RTS), tersebar di 13 Kecamatan se Pamekasan. Dari total penerima itu, jumlah terbanyak berada di Kecamatan Batumarmar sebanyak 13. 634 RTS,

Kecamatan Proppo dengan jumlah penerima sebanyak 10. 974 RTS, disusul Kecamatan Waru, Pegantenan dan Kecamatan Palengaan dengan alokasi 8 ribu RTS lebih. Sedangkan jumlah penerima paling sedikit tercatat Kecamatan Galis sebanyak 2. 111 RTS atau lebih sedikit dari Kecamatan Pamekasan (kota) sebanyak 3. 439 RTS. Proses pencairan dana BLSM sejak tahap pertama di Pamekasan sempat diwarnai penolakan dan dugaan pemotongan dana oleh Kades. Penolakan terhadap program ini dilakukan karena penerimanya diduga tidak tepat sasaran dan jumlahnya penerimanya sedikit atau tidak sesuai jumlah warga miskin di desanya. Sedangkan dugaan pemotongan dana BLSM sebagian sudah masuk ke ranah hukum setelah diaduka ke Mapolres Pamekasan. Selain itu ada juga warga yang tidak mencairkan dana BLSM sampai memasuki tahap kedua karena berbagai alasan. Diantaranya menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri namun tercatat sebagai penerima BLSM di PT Pos, berdasar data yang dikirim oleh Badan Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BNP2K). Namun semua persoalan itu sudah diatasi sampai pencairan tahap kedua. (uzi/muj/rah)

KURANG KOORDINASI

Dishutbun-DPRD Kecewa pada PTPN

BANGKALAN - Pemanfaatan tanah yang dialihfungsikan menjadi lahan tebu yang ada di tiga desa, yakni Banyuajuh, Kebun, dan Gili kecamatan Kamal menuai kekecewaan. Sebab alih fungsi lahan tersebut dinilai tak ada koordinasi dengan pihak setempat. Hal itu disampaikan kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bangkalan, Budi Utomo. ”Garapan lahan yang diperuntukkan untuk pengembangan tebu tersebut memang tidak ada koordinasi lanjutan dengan kami. Moro-moro langsung menggarap begitu saja,” kritik Budi. Dia menjelaskan lahan yang digarap tersebut merupakan milik PT Semen Gresik yang difungsikan oleh PT Perkebunan Nusantara X (PTPN) menjadi lahan tebu. Namun dalam garapannya tidak dilakukan koordinasi dengan Dishutbun selaku lembaga teknis. Meskipun begitu, lanjutnya, pada tahun 2011 lalu pernah dilakukan MoU antara Pemkab Bangkalan dengan PTPN untuk dilakukan pengembangan tanaman tebu. ”Seharusnya saat pemulaian peng-

garapan ada koordinasi terlebih dahulu. Tidak sebatas MoU saja. Sebab Dishutbun disini selaku lembaga teknis dalam pengembangannya,” jelasnya. Dia menambahkan kerjasama antar PT Semen Gresik dengan PTPN, tidak melibatkan Dishutbun. Mereka mengerjakan sendiri apa yang telah dilaksanakan mengenai garapan lahannya. Pihaknya tidak menampik dari segi keuntungan, dalam pengembangan lahan tebu di Madura memang cukup menjanjikan. Sebab kondisi tanah dinilai cukup bagus untuk tebu. Selain itu, perhitungan secara ekonomis lebih menguntungkan. Hal itu disebabkan lahan garapan pada tanaman tebu umumnya dilakukan di tanah yang kurang produktif dan tandus. Menurut Budi, secara global Indonesia masih melakukan impor gula. Lahan yang ada di Madura cukup potensial, tak kalah saing dengan pulau Jawa. Sebab, target pemerintah adalah swasembada gula nasional dengan mengadakan pabrik tebu di Madura. "Untuk di Bangkalan sendiri target pengembangan tebu sekitar 5000 ha la-

han yang akan digarap," ucapnya. Sementara itu, kritikan juga datang dari DPRD Bangkalan. Wakil rakyat tersebut menilai lahan PT. Semen Indonesia (Gersik) seluas 208 hektar yang terletak di Kecamatan Kamal yang disewakan pada PTPN X untuk pengembangan tanaman tebu dinilai tidak pada peruntukannya. Oleh karena itu, dewan sangat menyayangkan langkah PTPN X tersebut. Melalui Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Syafiuddin Asmoro mengatakan, 25 sertifikat tanah hak garap, milik PT Semen Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Bangkalan, bukan untuk pengembangan komoditas tebu di Bangkalan. "Lahan seluas 208 hektar tersebut sejak dibeli dari masyarakat tahun 2005 oleh PT, Semen Indonesia tidak pernah ada aktivitas, nah sekarang lahan tersebut disewakan pada PTPN X untuk pengembangan komoditas tebu. Padahal jelas sertifikat hak garapnya bukan untuk itu," kata Syafi, panggilan akrabnya. Syafi menilai tindakan PT. Semen Indonesia menyewakan lahan yang bukan

peruntukannya tersebut bisa menimbulkan sebuah asumsi agar lahan PT. Semen Indonesia yang berada di Kecamatan Kamal tersebut tidak kembali pada masyarakat. Padahal menurut UU agraria no 20 tahun 1960 menyebutkan bahwa tanah yang statusnya hak garap, jika dalam rentang waktu 25 tahun tidak ada aktivitas, hak tanah tersebut akan dikembalikan pada pemilik sebelumnya. Begitu pula sebaliknya, jika selama 25 tahun aktivitas terus berlangsung, maka pihak penggarap bisa meningkatkan status tanahnya menjadi hak milik. Pihaknya sangat menyayangkan langkah PTPN X yang menyewa lahan PT. Semen Indonesia untuk pengembangan komoditas tebu. Oleh karena itu, dalam waktu dekat, Komisi A bersama dengan dua komisi yang lain akan memanggil pihak-pihak terkait untuk membahas hal tersebut. Tentunya, hasil dari pembahasan tersebut akan menjadi rekomendasi dewan pada pihak Eksekutif Bangkalan, untuk melakukan langkah-langkah strategis, guna melindungi tanah-tanah rakyat dari para kapitalis atau pemodal. (ori/rah)

SAMPANG - Polres Sampang menetapkan tersangka baru kasus penggelepan uang senilai 3.075.974.000 milik nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Madura di Kecamatan Ketapang, Senin (14/10). Tersangka baru adalah Teller BNI, Damai Ami H (30), warga Kota Sidoarjo. Ditetapkannya Damai Ami (30) sebagai tersangka berdasarkan keterangan tersangka sebelumnya, Eka Virdaus (44), warga Jalan Raya Nyalaran I No 10 Kabupaten Pamekasan yang berhasil diamankan sekitar dua minggu yang lalu dari hasil perkembangan pemeriksaan. Tak jauh berbeda dengan pengakuan tersangka Eka Virdaus (44), Damai Ami H (30) menggunakan uang yang digelapkan untuk berjudi via online dengan berfoya-foya dengan wanita bayaran. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, tersangka baru (Damai Ami H-red) mengaku hanya menggunakan sebesar Rp 1,4 M. Hal itu digunakan memang untuk berjudi dan bermain wanita bayaran selama setiap minggu. Sehingga, tersangka Damai mengambil uang sekitar Rp. 20 juta setiap minggunya. "Jadi tersangka baru ini mengambil uang di berangkas BNI setiap mingggu senilai Rp. 20 juta. Ya, ngakunya untuk judi dan main perempuan bayaran," ucapnya kepada Koran Madura. Damai yang diketahui masih single dan bekerja sebagai teller BNI selama 2,5 tahun tersebut saling pinjam meminjam kepada tersangka Eka Virdaus untuk memenuhi kebutuhan uang perjudian ketika kalah dalam bermain judi via online. "Jadi kedua tersangka ini sudah mengetahui dan saling kerja sama dalam judi online kalau si Damai kalah pinjam ke berangkas melalui tersangka Eka," tuturnya. Eka Virdaus (44) dihadapan wartawan menjelaskan, awal dirinya ketagihan permainan judi via online setelah dipengaruhi oleh temannya sendiri yakni tersangka Damai Ami H (30) yang merupakan teller di perusahan yang dipimpin dirinya. Adapun barang bukti yang berhasil dimankan dari tangan pelaku di antaranya 2 buah laptop yang diindikasikan untuk saran perjudian, 3 buah ponsel, dua stik, dan 1 playstation yang diduga didapatkan dari hasil perjudian, serta satu dos books HP, dua ATM, dengan satu id card pelaku karyawan BNI. (ryn/lum)

KEKERASAN

KDRT Didominasi Faktor Ekonomi SUMENEP - Beberapa dekade ini kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kian mengkhawatirkan. Kasus yang seringkali merugikan perempuan tersebut tiap tahun mengalami peningkatan. BPMP melansir sedikitnya telah terjadi 106 kasus KDRT di Kabuputen Sumenep. Menurut BPMB-KB, keterbatasan ekonomi keluarga menjadi penyebab utama kekerasan dalam rumah tangga dan perceraian. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berancana (BPMP-KB) Kabupaten Sumenep, A. Masuni, mengatakan, bahwa kasus KDRT umumnya disebabkan oleh keterbatasan ekonomi keluarga. “Beberapa kejadian yang sering kita lihat di berbagai media pasti adalah kasus paling tragis adalah ketika menyangkut kekerasan seksual ayah kandung terhadap anaknya yang masih duduk di bangku SD. Kejadian itu kadang karena ibunya sibuk berdagang di pasar untuk mencari nafkah, sehingga kesempatan itu terbuka lebar,” katanya kepada Koran Madura. Menurut Masuni, di Kabupaten Sumenep modus begitu masih belum marak terjadi. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan juga akan terjadi. Ketika ditanya lebih lanjut tentang kasus KDRT di Kabupaten Sumenep, menurut Masuni, biasanya mutif aksinya pemukulan oleh suami. Oleh karena itu, pada tahun ini, BPMPKB akan membentuk Tim Pelayanan Terpadu Korban Tindak Kekerasan Berbasis Gender dan Anak. Tim itu beranggotakan antara lain BPMP sendiri, tokoh masyarakat, aparat dinas kesehatan, dan kejaksaan negeri. “Jika ada kasus menyangkut perempuan dan anak, tim akan menanganinya secara terpadu, dari sisi hukum, psikologis, konseling, dan pendampingan intensif,” katanya. Selain itu, kata Masuni, pihaknya sudah membicarakan lebih lanjut terkait dengan antisipasi itu, yakni akan mencoba memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah. BPMP-KB pada tahun ini berencana akan menganggarkan di APBD Sumenep. “Kita akan rencanakan di APBD Sumenep, sementara bentuk programnya adalah bisa melalui memberikan modal untuk beternak itik, ayam, maupun yang lainnya yang sesuai dengan potensi setempat,” jelasnya. (sym/mk)


12

PAMEKASAN

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II

KURANG SOSIALISASI

KPUD - Panwaslu Berbeda Pendapat tentang Alat Peraga PAMEKASAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat belum menunjukkan kesamaan sikap terhadap aturan pemasangan alat kampanye. Dalam melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Aturan Penggunaan Alat Peraga Kampanye, Panwaslu menyatakan tidak ikut bertanggungjawab, karena merasa imbauannya agar dilakukan sosialisasi secara menyeluruh terhadap PKPU itu tidak dilaksanakan oleh KPU Pamekasan. Selain itu, pimpinan lembaga itu mengaku tidak pernah menerima surat resmi yang berkaitan dengan pembagian zonasi (pembagian wilayah kampanye). PanwasluPamekasan, beberapa waktu lalu, menolak menandatangi realisasi PKPU nomor 15 Tahun 2013 itu. Penolakan Penandatangan itudilakukan saat rapat koordinasi antara KPU, Partai Politik, dan Panwaslu dengan Agenda Penandatangan kesepakatan realisasi peraturan tersebut. Lembaga itu menolak kesepakatan tersebut, karena KPU Pamekasan dinilai masih setengah hati untuk melakukan sosialisasi mengenai Pedoman Pelaksanaan Kampanye itu. KPU juga dianggap lamban melakukan koordinasi dengan Pemkab Pamekasan dalam membahas zonasi (pembagian wilayah) kampanye. Sementara KPU menyatakan sudah melakukan-

nya, bahkan sudah dilakukan hingga lapisan paling bawah. Sedang untuk eksekusinya merupakan kewenangan Panwaslu. Ketua Panwaslu Pamekasan Mohammad Zaini mengaku tidak pernah mendapatkan surat tembusan pembagian zona kampanye (zonasi) yang dikelurkan oleh KPU. Lembaga pengawas pemilu itu merasa tidak bisa melakukan tindakan terhadap alat peraga kampanye yang dinilai melanggar peraturan tersebut. “Bagaimana kami melakukan eksekusi, sementara KPU belum memberikan surat tembusan soal penetapan zona tersebut,” kata Zaini. Sebagai penyenggara pemilu, kata dia, semestinya KPU bersikap proaktif dan tidak bersikap menunggu. Sekalipun tidak dilibatkan dalam pembahasan zonasi, yang penting ada pegangan yang bisa dijadikan dasar dalam melakukan tindakan, sudah dirasa cukup. “Sekalipun tidak dilibatkan dalam pembahasan zona, minimal kami diberikan surat tembusan penetapan zona agar kami punya dasar,” katanya. Zaini juga menganggap KPU Pamekasan lambat dalam melaksanakan peraturannya tersebut. Padahal aturan itu sudah diberlakukan sejak tanggal 22 November yang lalu. “Saya tidak menyalahkan caleg yang melanggar, sebab ini kami nilai murni karena keterlambatan KPU melakukan sosialisasi,” jelasnya.

Komisionir KPU Pamekasan Divisi Sosialisasi, Didin Sudarman mengatakan KPU hanya bertugas menyampaikan sosialiasi aturan tersebut, sementara yang berhak melakukan eksekusi adalah Panwaslu dan Pol PP. KPU Pamekasan, kata Didin, sudah melakukan sosialisasi kepada masing-masing pimpinan partai politik, dan seluruh camat di Pamekasan dan meminta mereka untuk ikut serta menyebarkan informasi tentang aturan itu di masing-masing daerah Pemilihan. Dalam menentukan zonasi kampanye, kata Didin, lembaganya tidak melaksanakan sendiri, melainkan bersama dengan Pemerintah Daerah setempat. Karenanya, penentuan zonasi itu dikuatkan dengan Peraturan Bupati (Perbub) Nomor 19 tahun 2013. Sebelumnya, salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Halili manyatakan banyak caleg tidak mengetahui isi PKPU tersebut, karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan KPU kepada mereka. Sehingga tidak heran, banyak alat paraga kampanye yang dibuat oleh para caleg dan dipasang di sejumlah titik yang terlarang. Sebaiknya, kata Halili, KPU segera melakukan evaluasi secara menyeluruh, efektif tidaknya sosialisasi yang dilakukan agar penerapan peraturan tersebut bisa maksimal. (awa/ muj/rah).

JELANG MUSIM TANAM JAGUNG MADURA. Petani mengupas kulit agar jagung kering di pohon ketika dipanen, di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim. Dalam beberapa tahun terakhir, petani di Madura beralih menggunakan jagung bibit unggul seperti jenis hybrida, kerana dinilai lebih untung hingga lima kali lipat, jika dibandingkan dengan bibit lokal.

Produktifitas Garam Melorot PAMEKASAN - Produktifitas garam di Pamekasan tahun ini lebih sedikit dari tahun lalu, karena pengaruh anomali (penyimpangan) cuaca yang berdampak pada pendeknya musim kemarau tahun ini. Masa efektif pertanian garam di Kabupaten Pamekasan diperkirakan hanya akan berlangsung selama dua bulan, lebih pendek dari tahun sebelumnya yang berlangsung selama lima bulan. Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan Pamekasan, Muhammad Istamam mengatakan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)

Karang Ploso, Malang, awal musim hujan diperkirakan akan terjadi akhir bulan ini. Sehingga, kegiatan pendederan garam yang dimulai sejak September lalu diperkirakan akan berakhir pada akhir bulan ini, dengan konsekwensi menurunnya jumlah produksi. Namun hal tersebut, masih bergantung pada permulaan turun hujan. “Biasanya, meski sudah memasuki musim penghujan, pendederan masih akan tetap

berlangsung, karena intensitas hujan masih rendah dan masih memungkinkan dilakukan pendederan,” katanya. Menurutnya, luas lahan garam tahun ini mencapai 871,94 hektar, tersebar di kecamatan Galis, Pademawu, dan Tlanakan. Dari segi luas lahan, tahun ini lahan yang ada lebih luas dari tahun 2012. Tahun lalu, luas lahan efektif yang digunakan oleh petani 839,05 hektar saja. Namun, pertambahan luas lahan itu, tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah produksi. ”Tahun lalu, produktifitas garam selama lima bulan dengan hasil produksi garam mencapai 91.508,32 ton,” katanya.

Sedangkan produktifitas garam untuk tahun ini, belum dapat diperkirakan. Hanya saja, data terakhir yang masuk pada Dinas Kelalautan dan Perikanan setempat, jumlah garam hasil panen telah mencapai 3.800 ton lebih. Selain persoalan menurunnya produktifitas, harga garam di pasaran juga menurun dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu harga garam rata-rata Rp 350 perkilogram, tahun ini harganya hanya Rp 225 perkilogram. Nilai serapannya juga masih rendah, karena pihak pabrikan belum melakukan pembelian garam rakyat akibat masih tersedianya garam impor. (oni/muj/rah)

RESIKO KESEHATAN

Semua Pengawas Ikut Program Asuransi PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Pamekasan, Jawa Timur, mengikutsertakan program asuransi jiwa semua anggota Panwaslu 2014 sebagai upaya untuk mengantisipasi berbagai hal bagi para pengawas itu dalam menjalankan tugas negara. Ketua Panwaslu Pamekasan Zaini menjelaskan kebijakan Panwaslu Pamekasan mengikutsertakan semua anggota pengawas pemilu itu, karena berbagai pertimbangan. “Selain karena tugas-tugas yang harus dilaksanakan semua anggota pengawas itu tergolong berat dan berisiko, juga program asuransi ini penting untuk menjaga kesehatan mereka,” katanya menjelaskan.

Untuk sementara, sambung dia, program asuransi bagi anggota pengawas pemilu itu, baru pada tingkat kecamatan, yakni semua anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam). Menurut dia program itu merupakan kebijakan internal Panwaslu dengan cara menyisihkan sebagian honor anggota panitia pengawas tersebut untuk mengikuti program

asuransi, yakni asuransi kesehatan. Menurutnya, apabila nantinya ada anggota panitia pengawas yang sakit, ataupun memerlukan perawatan, karena mengalami kecelakaan saat menjalankan tugas, maka mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis melalui program asuransi itu. “Tugas-tugas anggota Panwaslu di lapangan itu kan berat dan berisiko,” kata Zaini menjelaskan. Menurut dia sebenarnya pemerintah pusat sendiri tidak menyediakan anggaran untuk program kesehatan bagi para anggota panitia pengawas pemilu. Hanya saja, Panwaslu Kabupaten Pamekasan menyiasati dengan cara

menyisihkan sebagian honor mereka untuk program asuransi tersebut. Untuk sementara, sambung dia, program asuransi bagi anggota pengawas pemilu itu, baru pada tingkat kecamatan, yakni semua anggota panitia pengawas kecamatan (Panwascam). “Ada sebanyak 42 orang anggota pengawas pemilu yang telah kami ikutsertakan program asuransi,” katanya menjelaskan. Sedangkan untuk anggota panitia pengawas lapangan (PPL) di tingkat desa, menurut Zaini belum, dan masih menunggu hasil kajian internal Panwaslu Pamekasan lebih lanjut, serta kemungkinan ketersediaan dana. (ant/ rah)

Pemkab Diminta Memverifikasi Poktan PAMEKASAN- Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Kabupaten Pamekasan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memverifikasi ulang 973 kelompok tani (poktan) yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di wilayah tersebut. Sebab dari semua poktan di Pamekasan ditengarai terdapat poktan yang tidak aktif. Ketua LKPD, Shodiq el Fadjar mengatakan verifikasi poktan ini perlu dilakukan, kaitannya dengan pemberdayaan petani di wilayah tersebut. Terlebih menjelang musim tanam. Jangan sampai pemkab setempat salah memberi bantuan benih atau menyalurkan program kepada kelompok tani yang tidak serius memberdayakan petani. Shodiq menilai ada beberapa kelompok tani di Pamekasan yang cenderung tidak berfungsi maksimal dalam menjalankan kelompoknya. Kelompok semacam ini berpotensi untuk menyalahgunakan bantuan, seperti dijual untuk keuntungan pribadi dan mengabaikan kepentingan masyarakat. Ia mencontohkan penyaluran bantuan benih terhadap 231 poktan di Pamekasan yang terdiri dari benih jagung dan benih tahun lalu ditengarai tidak seluruhnya sampai kepada petani. Hal ini dikuatkan dengan adanya keluhan dari sejumlah kelompok tani yang sudah terdaftar sebagai penerima bantuan, tetapi tidak kebagian benih. “Perlu diverifikasi ulang dan memperketat pengawasan penyaluran bantuan maupun program-program pertanian yang bersifat pemberdayaan terutama program multi years. Termasuk penyaluran dana bantuan langsung masyarakat (BLM) dari program usaha agribisnis pertanian (PUAP) yang sudah bergulir sejak beberapa tahun lalu, ini juga harus dipantau perkembangannya,” katanya. Sebelumnya, Bupati

Pamekasan Achmad Syafii menyatakan tidak akan menyalurkan bantuan kepada Poktan yang tidak serius memberdayakan petani. Pihaknya sudah mengingatkan kepada kepala dinas terkait agar menghentikan bantuan dana maupun bantuan dalam bentuk lain kepada poktan yang tidak aktif. Penyetopan bantuan kepada poktan yang tidak aktif itu harus dilakukan, mengingat anggaran yang digunakan berasal dari kas negara. Tidak hanya itu, pihakn-

2012 lalu terdiri dari bantuan benih padi kepada 40 kelompok untuk 25 hektare lahan sawah. Selanjutnya sebanyak 70 kelompok pada lahan kering untuk lahan seluas 25 hektare. Bantuan juga berupa benih padi hibrida kepada 50 kelompok untuk 10 hektare lahan di wilayah itu. Dinas Pertanian (Disperta) juga memberikan bantuan benih jagung hibrida kepala 71 kelompok tani untuk lahan seluas 15 hektare. Bantuan benih padi dan jagung pada musim tan-

ya juga akan menyetop bantuan bagi koperasi yang tidak serius mengelola dan mengembangkan koperasinya. Dalam hal ini, pihaknya sudah mencanangkan bantuan sebesar Rp. 25 juta perdesa pertahun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat. “Dalam bidang koperasi, ini tumbuh karena ada semangat dan kemauan dari bawah. Bukan lantaran karena ada program dari Pemkab. Kami tidak akan pernah melayani lembaga-lembaga yang tidak mau hidup, tetapi hanya menganggarkan kebutuhan,” katanya. Bantuan benih jagung dan padi terhadap kelompok tani di Pamekasan pada

am tahun lalu, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Jumlah kelompok tani yang menerima bantuan benih pada musim tanam saat itu lebih banyak dibanding tahun 2011 lalu. Sebab ketika itu, bantuan benih hanya sekitar 200-an kelompok tani. Bantuan benih padi dan jagung kepada kelompok tani yang ada di Pamekasan ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Selain itu, program tersebut juga dimaksudkan untuk mendukung program pemerintah pusat pada 2015 yang mencanangkan surplus produksi pangan berupa padi dan jagung hingga 10 ribu ton. (uzi/muj/rah)


PAMEKASAN

13

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II

PEMERINTAHAN DESA

Bapemas Bisa Meninjau Ulang Penunjukan Plt Kades Tamberu

MUDIK IDUL ADHA. Sejumlah warga berjalan ke arah perahu bermotor, saat akan mudik Idul Adha 1434 H, di Pantai Pagagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim. Sejumlah warga Kabupaten Probolinggo, Jatim yang merantau ke Pulaua Madura, mimilih transportasi laut saat akan merayakan Idul Adha bersama keluarga dibanding jalur darat, karena selain ongkosnya jauh lebih murah, jarak tempuh juga lebih singkat.

Hewan Kurban Tak Sebanyak Dulu PAMEKASAN - Jumlah hewan kurban yang dibagikan pemkab Pamekasan, pada tahun ini menurun drastis dibandingkan pada perayaan Idul Adha tahun lalu. Sebelumnya, jumlah hewan kurban di wilayah itu mencapai 162 ekor, terdiri dari 151 ekor kambing dan 11 ekor sapi. Sedang tahun ini hanya ada 125 ekor, yaitu 5 ekor sapi dan 120 ekor kambing. Binatang kurban itu disalurkan melalui sejumlah lembaga di kabupaten tersebut. Kapala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Amirussaleh menjelaskan, pengurangan jumlah hewan kurban itu disebabkan adanya protes dari salah satu ormas Islam yang menyebutkan bahwa tidak ada hukum

islam yang mengatur kurban atas nama kantor atau lembaga. Protes itu disampaikan melalui surat resmi yang isinya menjelaskan bahwa kurban sedianya dilakukan oleh pribadi, bukan mengatasnamakan lembaga atau instansi. Kurban semacam itu hukumnya adalah bid’ah. “Ada pengurangan. Itu ka-

rena adanya protes dari salah satu ormas yang tidak menghendaki atau yang menganggap tidak sah apabila hewan kurban itu diatasnamakan lembaga, yang sah menurut ormas itu adalah yang dikeluarkan oleh pribadi, dikurbankan untuk masyarakat miskin,” katanya. Akibat adanya prostes itu, sejumlah dinas dan instansi di lingkungan Pemkab Pamekasan dikabarkan menarik kembali hewan kurban yang sudah disumbangkan, sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah hewan kurban yang akan disembelih dan dibagikan. Sementara jumlah pemohon hewan kurban baik mushollah, mesjid, pondok pesantren, dan lembaga lainnya,

jumlahnya justru bertambah dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini ada sekitar 110 lebih pemohon hewan kurban tersebut. Untuk menyiasati terbatasnya hewan kurban itu, sejumlah lembaga terpaksa tidak mendapatkan hewan kurban seperti halnya tahun lalu, namun hanya mendapat kupon daging kurban untuk dibagikan, itupun jika jumlahnya memadai atau mencukupi. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii juga terpaksa mengalihkan anggaran APBD yang semula diperuntukkan pengadaan hewan kurban, untuk kepentingan lainnya dengan persetujuan DPRD setempat. Syafi’i mengatakan

masyarakat perlu tahu informasinya, bahwa ada anggaran dari APBD yang tidak direalisasikan, karena ada sebagian masyarakat yang mempersoalkannya. “Kami sepakat dengan teman-teman, dan sudah disampaikan ke DPRD bahwa untuk menghindari polemik seperti itu, kami alihkan ke kegiatan yang lain,” jelasnya. Kendati setelah dilakukan kajian secara agama dan dinilai tidak ada persoalan, tambah Bupati, namun setidaknya saat ini kebijakan itu diambil untuk menghindari polemik berkepanjangan, berikutnya perlu dibicarakan lebih lanjut apakah tahun depan perlu kembali dianggarkan atau tidak.(oni/muj/rah)

KRIMINAL

Enam Konter HP Disatroni Pencuri

PAMEKASAN - Sebanyak enam konter HP yang berada di kawasan Parteker Trade Centre (PTC) Jl Cokroatmodjo, Kelurahan Parteker, Pamekasan dibobol maling. Puluhan handphone (HP) baru dan HP bekas serta uang jutaan rupiah digondol pelaku. Masing-masing Cordova Cell, Lora Cell, Romeo Cell, Bunga Cell, Pojok Cell, dan H Cell. Pelaku pembobolan konter HP diduga menjalankan aksinya sebelum subuh, saat pemiliknya tidak dilokasi. Sebab, sebelum itu, pemilik konter masih berada di lokasi dan baru pulang jam 03. 00 dini hari untuk menunaikan sholat idul adha. Pembobolan konter itu diketahui sekitar pukul 08. 00 WIB, saat pemilik konter hendak membuka toko. Sony, 38, salah satu pemilik konter mengetahui menjadi korban pembobolan sekitar jam 08. 00, setelah dihubungi temannya Arif yang juga menjadi korban pembobolan. Ia tidak menyangka akan menjadi korban pembobolan, karena beberapa saat sebelum kejadian, masih ada beberapa pemilik konter di kawasan PTC. “Saya tahunya setelah Arif menghubungi saya, kalau sudah dibobol maling. Mungkin pelakunya masuk setelah kami pulang untuk persiapan sholat id,”katanya. Dari enam konter yang dibobol dengan cara merusak gembok rolling door, diketahui

Sebanyak enam konter HP yang berada di kawasan Parteker Trade Centre (PTC) Jl Cokroatmodjo, Kelurahan Parteker, Pamekasan dibobol maling.

tiga konter berhasil dikuras oleh pelaku, yaitu Lora Cell, Bunga Cell, dan Cordova Cell. Bunga Cell kehilangan sekitar 30 HP baru dan 25 HP bekas dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta. Lora Cell kehilangan sekitar 25 HP China dengan kerugian material ditaksir sekitar Rp 7, 5 juta. Sedangkan di Cordova Cell pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 1,6 juta.

Setelah kejadian, jajaran Polsek Pamekasan bersama jajaran Polres Pamekasan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi, untuk mengungkap motif dan pelakunya. Guna memudahkan penyelidikan, polisi memasang garis polisi (police line) di TKP. Kapolsek Pamekasan IPTU Dwi Yatmoko mengatakan dari hasil olah TKP sementara, Polisi menduga bahwa pelaku

sudah mengenali lokasi kejadian. Minimal pelaku sudah sering ke lokasi kejadian. Lebih dari itu, polisi juga memperkirakan pelaku pencurian kali ini bisa jadi sama dengan pelaku pencurian sebulan lalu, setelah memperhatikan cara yang digunakan pelaku dengan membobol rolling door. “Dugaan sementara tersangka sudah sering ke lokasi kejadian atau mengenal TKP. Dan pelakunya diduga pelaku

lama, karena satu bulan lalu merupakan kejadian paling dekat, juga sempat terjadi pencurian,” katanya. Meski demikian, polisi belum bisa memastikan, karena masih akan terus melakukan penyelidikan hingga diperoleh petunjuk yang mengarah pada calon tersangka. Dalam kesempatan itu, Kapolsek menyayangkan tidak adanya CCTV, padahal kawasan itu termasuk daerah vital. (uzi/rah)

PAMEKASAN - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bapemas Pemdes) Kabupaten Pamekasan menyatakan akan meninjau ulang pengajuan pengangkatan Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Desa (Kades) Tamberu, Kecamatan Batumarmar. Hal ini akan dilakukan menyusul penolakan oleh Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Rusli. Kepala Bapemas Pemdes Pemkab Pamekasan, Moh. Zakir mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari usulan yang disampaikan pemerintah desa setempat soal pengangkatan PLT Kades Tamberu. Sebab, ketentuannya, penunjukan PLT Kades dilakukan terhadap Sekdes selama yang bersangkutan bersedia mengemban amanat itu. Namun jika Sekdes menolak, maka pengangkatan PLT Kades bisa diberikan kepada pegawai kecamatan setempat. “Kalau dari dua pihak ini, baik Sekdes maupun pegawai kecamatan tidak ada yang mau, maka penunjukan PLT Kades tergantung bupati nanti. Saya masih akan mengecek usulan dulu seperti apa,” katanya. Saat dihubungi melalui ponselnya, Zakir tidak memberi penjelasan lebih lanjut soal penunjukan Kades Tamberu itu. Ia mengaku masih berada di luar kota dan akan mengecek berkas usulannya setelah kembali ke Pamekasan. Pengangkatan Pelaksana PLT Kades Tamberu, disoal warga karena dinilai tidak prosedural. Sebab pengangkatannya terkesan mengedepankan pertimbangan kekeluargaan. Bahkan selama 22 tahun, jabatan Kades Tamberu, dijabat secara turun temurun antara bapak dengan anaknya. Selama 12 tahun, desa di ujung utara Pamekasan yang berbatasan dengan Kabupaten Sampang ini, dijabat oleh Abd. Sattar

dan 10 tahun berikutnya dijabat oleh Ruspandi, anak kandung Abd. Sattar. Kini jabatan itu dikembalikan lagi oleh Ruspandi kepada bapaknya, setelah masa jabatannya berakhir sejak 14 Juli 2013 lalu. Meski pengembalian jabatan itu bersifat sementara, namun menuai protes dari penduduk desa Tamberu sendiri karena ditengarai ada “kongkalikong” antara Ruspandi dengan Camat Batumarmar, Fathorrahman. Ahmad, tokoh masyarakat Desa Tamberu mengatakan, pengembalian jabatan kepada Abd. Sattar karena ketidak tegasan Camat Batumarmar. Sebab, Sekretaris Daerah Pamekasan sudah memerintahkan kepada Camat Batumarmar untuk segera membentuk panitia pemilihan kepala desa (Pilkades). “Perintah Sekda tidak diindahkan oleh Camat. Justru Camat menunjuk ayah mantan Kades Ruspandi sebagai pejabat sementara,” katanya. Lebih lanjut Ahmad menjelaskan, Sekda Pamekasan juga sudah membuat surat keputusan (SK) pengangkatan Plt. Kades Tamberu kepada Sekretaris Desa Tamberu, Rusli yang tak lain adalah adik kandung Rupandi, mantan Kades Tamberu. Namun SK itu ditangguhkan karena yang bersangkutan tidak berkenan. “Dalam Peraturan Daerah Tentang Pemerintahan Desa, jika Sekdes tidak berkenan menjadi PLT Kades, maka pihak staf kecamatan yang menjabatnya. Namun Camat Batumarmar menunjuk orang tua mantan kades Ruspandi,” terangnya. Oleh sebab itu, Ahmad bersama anggota masyarakat Desa Tamberu lainnya meminta agar Pemkab Pamekasan memberikan teguran kepada Camat Batumarmar terkait tidak jelasnya pejabat di desanya. (uzi/muj/rah)

RASKIN

Mitra Kerja dan Bulog Diduga Main Mata PAMEKASAN- Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Pamekasan menengarai adanya permainan antara Bulog dengan mitranya dalam pengadaan beras untuk program raskin di wilayah itu. Sempat terjadi penolakan warga terhadap beras raskin yang dikirim, karena dinilai tidak layak konsumsi. Penolakan terbaru terjadi di Desa Kadur, Kecamatan Kadur dan Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan. Selain kualitasnya yang tidak layak konsumsi, takarannya kurang dari ketentuan, yakni dari yang semestinya 15 kilogram perzak menjadi 13,7 kilogram perzak. Ketua LP2M, Heru Budi Prayitno mengatakan tidak mungkin beras yang tidak layak konsumsi tersebut dari rekanan langsung masuk ke gudang bulog kalau tidak ada keterlibatan orang-orang di dalam lembaga itu. Sebab, semestinya beras tersebut terlebih dahulu disortir sebelum masuk gudang. Jika pasokan dari rekanan berkualitas bagus, maka yang patut dicurigai adalah bulog. “Sepertinya ada permainan antara bulog dengan rekanannya dalam kasus beras raskin ini. Kemungkinan sudah ada kerjasama,” kata Heru. Sebagai penanggungjawab raskin, seharusnya, Bulog Divre Madura melakukan pengawasan yang ketat terhadap gudang Bulog dalam pengadaan beras raskin. Sebab ini merupakan bagian dari pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan rakyat melalui pemerintah. Diantara bentuk pengawasan itu, Bulog harus memastikan beras yang akan didistribusikan merupakan beras yang layak konsumsi. Pemeriksaan kualitas beras, tidak hanya dilakukan terhadap sampel (contoh) yang diajukan rekanan, namun dilakukan terhadap masing-masing zak. Sebab, meskipun sasaran program itu merupakan warga miskin, namun mereka juga tidak mungkin mengkonsumsi beras yang sudah rusak. “Jangan karena mereka adalah warga tidak mampu, lantas diberi beras yang sudah rusak,” katanya. Ia meminta Bulog Sub Divre Madura melakukan pemutusan kontrak kerjasama dengan rekanan yang mengabaikan petunjuk pengadaan beras bulog. Karena selain merugikan masyarakat, hal itu juga menghilangkan kepercayaan terhadap lembaga tersebut. Kasus tersebut terjadi di Desa Larangan Luar. Beras pengganti dibagikan melalui salah satu LSM di Kecamatan Larangan sehingga memantik protes dari kepala desa setempat, Ali Ghufron, yang mengancam akan mengadukan hal tersebut ke Polisi karena menganggap penyaluran itu menyalahi prosedur. Pemanggilan itu dipandang perlu untuk mencari akar masalah kasus tersebut. “Masalah raskin merupakan masalah yang cukup krusial dan harus segera disikapi. Sebab di Pamekasan beberapa waktu lalu terjadi gejolak akibat kasus ini,” katanya. (awa/muj/rah).


14

Rekonsiliasi Harus Alami

HARI RAYA IDUL ADHA

Masyarakat Berkurban Secara Swadaya

Sampang - Legislator DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) XI Madura, Jawa Timur, Achmad Rubaie, meminta proses perdamaian antara kelompok Islam Syiah dengan Sunni di Kabupaten Sampang harus berjalan alami dan melibatkan semua pihak yang terlibat. "Alami yang kami maksudkan, atas kesadaran sendiri, tidak ada pemaksaan ataupun tekanan-tekanan," kata anggota Komisi VIII DPR RI asal Madura itu di Sampang. Menanggapi adanya upaya perdamaian antara kedua kelompok bertikai di Kabupaten Sampang itu, ia menjelaskan dalam proses perdamaian antara kedua belah pihak itu juga harus melibatkan semua pihak. "Semua pihak itu meliputi perwakilan kelompok Islam Sunni, ataupun kelompok Islam Syiah, termasuk perwakilan pemerintah, yakni Pemkab Sampang dan Pemprov Jatim," katanya. Jika proses perdamaian hanya dilakukan oleh kelompok tertentu, kata dia, maka upaya perdamaian itu akan sulit terwujud, apalagi kasus tragedi kemanusiaan yang menimpa kelompok minoritas Islam Sampang itu tergolong parah, karena harus terusir dari kampung halaman. "Pemerintah saya kira perlu proaktif juga dan bersikap adil

SAMPANG

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II

Sejumlah warga Syiah dan Sunni asal Sampang Madura, saling bermaafan usai pembacaan surat kesepakatan damai, saat Islah Warga Sunni-Syiah Sampang Madura, di pengungsian warga Syiah di Rusunawa Kompleks Puspa Agro Jemundo Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Islah tersebut, menandai berakhirnya perselisihan dan konflik antara warga Syiah dan Sunni di Sampang Madura pada khususnya, serta di Indonesia pada umumnya. dalam memperlakukan semuanya, serta yang terpenting tidak mengorbankan kelompok tertentu," kata Rubaie. Selain itu, kata dia, yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses perdamaian itu melibatkan perwakilan semua tokoh ulama, sehingga semua pihak merasa terwadahi. "Saya yakin, semua ulama dan tokoh-tokoh Islam setuju

dengan proses perdamaian ini dan saya yakin, perbedaan paham tidak akan menyebabkan permusuhan, karena substansi ajaran Islam sesungguhnya menghormati perbedaan paham," kata Rubaie. Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjelaskan konflik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini, termasuk konflik bernuan-

sa SARA di Sampang itu merupakan salah satu ancaman akan keutuhan NKRI. Fenomena ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Sampang, akan tetapi juga terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia, karenanya konflik yang terjadi itu harus diperhatikan. "Makanya, proses perdamaian atau rekonsiliasi antara kedua belah pihak

yang bertikai perlu terus kita dorong," pungkasnya. Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan konflik Syiah-Sunni di Sampang itu bukan murni terkait masalah ideologi, namun persaingan antarsaudara di tengah masyarakat yakni Ustadz Tajul Muluk dan Rois Alhukama yang kebetulan kedua berbeda paham. (ant/mk)

SAMPANG - Warga Dusun Pelle, Desa Panyirangan, Kecamatan Pangarengan, melakukan sumbangan secara swadaya untuk menunaikan ibadah kurban pada hari raya Idul Adha. Hasil sumbangan tersebut dibelikan sapi yang harganya mencapai sekitar Rp 13 juta. Panitia Masjid Dusun Pelle As'ad mengatakan, setiap tahun dalam merayakan hari raya Idul Adha menarik sumbangan kepada tokoh masyarakat yang mampu, dan itu sudah permintaan dari tokoh masyarakat sendiri. Bahkan, juga banyak warga kurang mampu yang ikut memberikan sumbangan sehingga kekurangan dari sumbangan warga diambilkan dari kas masjid yang sudah terkumpul selama setahun. "Penyembelihan hewan kurban di desa kami sudah sering dilakukan setiap tahun dengan menarik sumbangan kepada tokoh masyarakat yang ada di desa kami. Dan setelah sholat Id warga banyak yang datang mengambil dagingnya dengan mendapatkan jatah sebanyak seperempat kilogram," ujarnya kepada Koran Madura, Selasa (15/10). Sedangkan warga Dusun Pelle, Qoffar (45), mengaku bangga dengan jumlah daging yang dia dapatkan karena menurutnya dalam pelaksanaan kurban tersebut bukan dari jumlah daging yang dia dapatkan akan teta-

pi kebersamaan warga ketika menyembelih hewan kurban serta ikhlas dalam memberikan sumbangan. “Meskipun sedikit kami merasa senang karena bukan dilihat dari jumlah dagingn-

Penyembelihan hewan kurban di desa kami sudah sering dilakukan setiap tahun dengan menarik sumbangan kepada tokoh masyarakat yang ada di desa kami. Dan setelah sholat Id warga banyak yang datang mengambil dagingnya dengan mendapatkan jatah sebanyak seperempat kilogram,�

Panitia Kurban

Masjid Dusun Pelle As’ad m

ya akan tetapi kebersamaan warga karena warga desa sini banyak yang bekerja di luar daerah, sehingga ketika hari raya banyak yang pulang maka dari itu penyembelihan hewan ini di jadikan momentum untuk berkumpul dengan warga yang lain,� ucapnya. (jun/lum)

PENGAMANAN

Motor Tanpa Dokumen Diamankan SAMPANG - Polres Sampang, Sabtu (12/10) sekitar pukul 22.30 WIB, mengamankan sebanyak 16 motor tanpa surat tanda kendaraan (STNK) bermotor. Razia kendaraan bermotor (ranmor) dilakukan di sejumlah titik perkumpulan remaja di Kabupaten Sampang. Polres mengerahkan satu peleton oasukan dari anggota Satlantas, Satnarkoba, Satreskrim, Satintel, dan anggota Sabhara. Pantauan Koran Madura, razia tersebut menyasar senjata tajam (sajam), senjata Api (senpi), narkoba, dan tindak criminal lainnya. Razia dimulai dari Jalan Jamaludin tepatnya Taman Kota Sampang, tak jauh dari Mapolres setempat. Sejumlah pemuda yang masih berstatus pelajar tersebut lari tunggang langgang ketika melihat polisi langsung menggrebek kerumunan pemuda saat sebelumnya nongkrong di jalanan trotoar taman. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kabag Ops Polres Imam Iriyanto mengatakan, operasi cipta kondisi menjelang hari Raya Idul Adha dilakukan dengan diikuti seluruh berbagai satuan polres. Hal itu dilakukan mengantisipasi adanya aksi kriminal di Kota Bahari yang

mulai di gelar sejak Sabtu (12/10) malam selama setiap hari. "Seluruh satuan ikut semua dalam operasi cipta kondisi. Supaya warga tidak menjadi korban menjelang hari raya kurban ini, apalagi agar tidak ada pemuda yang biasanya pesta mabuk-mabukan dipinggir jalan kayak gini," ucapnya saat dilokasi. Tak henti disitu, polisi setelah mengamankan 1 motor pemuda di taman kota lantaran tidak bisa menunjukkan perlengkapan kendaraanya. Kini giliran remaja sedang asik bercengkrama tengah malam di Jalan Wijaya Kusuma, Kelurahan Gunung Sekar, Kec/ Kota Sampang. Justru menariknya, seperti HL (11) salah satu seorang pelajar masih duduk kelas 6 SD di Kec/ Kota Sampang, sempat hendak lari dari penyergapan polisi saat melakukan razia tersebut. Namun, polisi tak mau kalah untuk mengamankan kendaraan motor. Pasalnya, sekumpulan rekan lainya juga demikian tak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) dan perlengkapan lainnya. "Ini kok diperboleh dan diizinkan anak kecil masih di bawah umur sama orangtuanya. Apa memang sayang anak apa tidak ini, kalau sayang gak akan

dibolehkan nongkrong sampek malam jam segini," terang Imam. Imam menambahkan, diamankanya 16 ranmor tanpa surat kelengkapan motor, pihaknya langsung menilang dan mengamankan di halaman Mapolres Sampang. Selanjutnya, jika orangtua akan melakukan pengambilan bisa dengan membawa perlengkapan surat-surat kendaraannya. "Kita langsung lakukan penilangan di tempat kalau memang razia ini tidak bisa menunjukkan kelengkapan kendaraan. Bila nanti mau ngambil silakan ke Polres dengan membawa surat perlengkapannya," jelasnya. Begitu juga ketika dalam target operasi cipta kondisi dilakukan di jalan H Makboel Kelurahan Polagan Kec/Kota Sampang, sedikitnya ada 9 kendaraan berhasil diamankan setelah melakukan razia di Jalan Wijaya Kusuma dengan 8 kendaraan motor. Apalagi, sekumpulan remaja pelajar di dua titik tersebut lari tunggang langgang ketika melihat sekumpulan polisi berseragam lengkap hendak menghampiri. Namun, mereka tidak bisa lolos dengan sergapan anggota reserse berbaju preman. (ryn/lum)

RAZIA. Jelang Idul Adha, Polres Sampang menggelar razia di sejumlah titik di Kecamatan Kota Sampang, Sabtu (12/10) malam sekitar pukul 22.30 Wib. Beberapa motor tanpa STNK kini berhasil diamankan.


BANGKALAN

15

RABU 16 OKTOBER 2013 NO. 0219 | TAHUN II

PEMILU 2014

Daftar Pemilih Tetap Berkurang 4403 Pemilih BANGKALAN - Dalam Penetapan kembali Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan umum anggota DPRD, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten pada tahun 2014 oleh KPU Kabupaten Bangkalan ternyata mengalami penurunan. Dari jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya terdapat sebanyak 961145 jumlah pemilih, namun setelah dilakukan perubahan rekapitulasi jumlah DPT turun sebanyak 4403, sehingga total DPT menjadi 956.742. "Secara keseluruhan jumlah TPS yang ada ditetapkan sebanyak 2.557, dengan jumlah DPT laki-laki 465.640 orang diikuti jumlah DPT perempuan sebanyak 491.102. Total jumlah DPT keseluruhan sebanyak 956.742 orang," kata Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar, kemarin (15/10). Dia menjelaskan faktor yang mempengaruhi terhadap penurunan jumlah DPT disebabkan status kependudukan dari pemilih. Salah satu penyebab yang sulit dihindari terjadinya rekapitulasi perubahan, karena masih banyak ditemui masyarakat Kendala lainnya, di Kabupaten Bangkalan pelaksanaan e-KTP yang memiliki KTP ganda. Terutama perubahan belum menyeluruh terbesar terjadi pada warga dan KTP lama masih Kecamatan Kota dan Galis, berlaku hingga akhir penurunannya mencapai Desember 2013.� 1.000 DPT. "Kendala lainnya, peFauzan Jakfar laksanaan e-KTP belum menyeluruh dan KTP lama Ketua KPUD Bangkalan masih berlaku hingga akhir Desember 2013. Itulah sebabnya masih ditemui kepemilikan KTP ganda," ungkapnya. Menurut Fauzan, jika masih ada orang yang merasa belum terdaftar sebagai DPT, bisa melaporkan ke PPS dan ditindaklanjuti ke PPK. Nama tersebut akan masuk dalam DPT khusus. Seperti seseorang yang dalam 9 April 2014 usia 17 tahun sudah masuk dalam daftar. Fauzan menerangkan dalam UU nomor 8/2012 KPU diwajibkan membuat sistem informasi pendaftaran, sehingga data kependudukan bisa terferivikasi dengan baik. Jadi, jika ada pemilih berkependudukan ganda akan ditolak oleh KPU. Oleh karena itu, setelah dilakukan rekapitulasi perbaikan kembali pasca penetapan DPT pada September (11/9) lalu dan penetapan perbaikan oleh KPUD Bangkalan, Minggu (13/10) diketahui jumlah DPT Kecamatan Kota Bangkalan terdiri dari 66.921 orang dengan 215 TPS. Kecamatan Socah dari 153 TPS, terdapat 50.693 DPT. Kecamatan Burneh 179 TPS, dengan 61.937 DPT. Disusul dengan Kecamatan Kamal dengan 117 TPS dan 44.281 pemilih. Selain itu, Kecamatan Arosbaya terdiri dari 116 TPS, dengan 42.528 pemilih. Kecamatan Geger 68.873 DPT, dengan 159 TPS. Begitu juga, Kecamatan Klampis terdiri dari 130 TPS, dengan 47. 160 pemilih. Kecamatan Sepuluh 127 TPS dan 46.171 DPT. Untuk Kecamatan Tanjung Bumi 138 TPS, dengan 42.962 pemilih. Kecamatan Kokop 186 TPS dan 58.678 pemilih. Kecamatan Kwanyar 113 TPS, dengan jumlah DPT 46.897 orang. Kecamatan Labang 108 TPS, diikuti jumlah DPT 37.214. Kecamatan Tanah Merah 179 TPS, dengan DPT 76.516 pemilih. Terakhir, Kecamatan Tragah 83 TPS, dengan 30.874 DPT. Kecamatan Blega 169 TPS, dengan 59.202 pemilih. Kecamatan Modung 110 TPS, 44.189 pemilih. "Untuk Kecamatan Konang 130 TPS dan 53.896 jumlah pemilih. Kecamatan Galis 163 TPS, yang mempunyai jumlah DPT 77.750 orang," kata Fauzan. Sementara itu, dalam pemilihan jumlah TPS perbedaan antara Blega dan Galis disebabkan lokasi kedekatan TPS dengan jumlah pemilih. Dalam satu TPS maksimal terdiri dari 500 pemilih. Meskipun demikian dalam pemilihan TPS, tidak serta merta dilakukan tanpa penilaian. Faktor jarak yang harus ditempuh oleh pemilih memungkinkan dilakukan penambahan TPS. (ori/rah)

TRADISI TORON MADURA. Polantas mengatur lalu lintas pengendara sepeda motor yang antre masuk gerbang tol jembatan Suramadu sisi Tambakwedi Surabaya, Jatim, Senin (14/10). 'Toron' atau mudik pada Idul Adha merupakan tradisi bagi masyarakat Madura yang berada di luar Madura, pada H -1 Idul Adha.

Rancangan Peraturan Daerah Reklamasi Sulit Terealisasi Jakfar: Seharusnya Pemda Membahas RSWP3K dan RZWP3K Terlebih Dahulu BANGKALAN - LeKSDam (Lembaga Kajian Sosial Demokrasi) menyatakan rancangan peratutan daerah (Raperda) reklamasi di Kabupaten Bangkalan, yang akan mengatur reklamasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil serta reklamasi daratan akan menemukan kesulitan dalam pelaksanaannya. Sebab dalam draf yang disusun sama sekali tidak mengatur tentang reklamasi di daratan. Menurut LeKSDam, berdasarkan ketentuan Undangundang No 27 tahun 2007 dan Peraturan Presiden (Perpres) No 122 tahun 2012, serta Peraturan Pemerintah (PP) No 78 tahun 2010 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Pe-

merintah Daerah seharusnya membuat dua jenis perda reklamasi atau setidak-tidaknya dalam draf raperda ini mengatur juga tentang Reklamasi Daratan. "Tentu sangat sulit untuk dilaksanakan jika akhirnya menjadi perda, karena dalam

Raperda itu sama sekali tidak mengatur tentang reklamasi daratan," ungkap Acmad Jakfar Al-amir, Divisi Hukum dan Advokasi LeKSDam. Untuk itu, kata Jakfar, pemerintah daerah (Pemda) seharusnya membahas terlebih dahulu 4 Dokumen Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil atau setidak-tidaknya membahas 2 dokumen saja, yaitu tentang Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil (RSWP3K) dan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil (RZWP3K). "Pemda seharusnya mem-

MUSIBAH MUSIMAN

"Saya pernah ajukan satu mobil air untuk memfasilitasi minimal satu kecamatan. Tetapi, tidak bisa dilaksanakan oleh pihak terkait," ungkapnya. Selain itu, dia mengatakan, solusi pengeboran sumber mata air yang ada tak pernah dilakukan pemerintah. Alasannya pasti selalu kekurangan dana anggaran. Padahal jika memungkinkan bisa diambilkan dari pos anggaran yang lain. "Prihatin kalau melihat masyarakat yang bisa mandi sekali dalam satu hari. Itu pun sisa airnya masih saja diambil untuk minuman hewan ternak. Seperti yang terjadi di desa Tagungguh, Kecamatan Tanjung Bumi," terangnya. Saat dikonfirmasi, Camat Tanjung Bumi Achmad Tumiran mengatakan, dari 14 desa yang ada di Kecamatan Tanjung Bumi, lima desa berstatus kering kritis, yakni Desa Larangan Timur, Bungkeng, Bandang Dajah, Tagungguh, dan Desa Planggiran. di tempat terpisah, Sekretaris Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bangkalan Siti Amina memaparkan, proses pengiriman air bersih selalu dilakukan sesuai jadwal pengiriman. Pihaknya membantah jika droping air ke Kecamatan Tanjung Bumi belum dilakukan. "Droping air bersih ke semua desa yang terdampak bencana kekeringan terus dilakukan setiap hari. Namun, dilakukan secara bergiliran. Semua sudah ada agendanya," ucapnya. (ori/rah)

Syafiudin Asmoro mengatakan akan menampung kritikan dari LeKSDam. Politisi Gerindra ini menilai kritikan yang ditujukan terhadap raperda merupakan kritikan konstruktif. Sebab, Raperda tentang reklamasi masih belum final dan akan terus dilakukan perbaikan demi kesempurnaan Raperda tersebut. "Raperda ini belum final. Kami akan panggil pihak eksekutif untuk mempertanyakan seperti apa yang dikatakan oleh LeKSDam. Tidak menutup kemungkinan akan ditambah demi kesempurnaan raperda ini," tandasnya.(dn/rah)

NU

Eksekutif Lamban Menangani Kekeringan BANGKALAN - Kekeringan yang melanda 17 kecamatan di Kabupaten Bangkalan semakin terasa. Masyarakat terutama yang berada di dataran tinggi sangat merasakan dampak musiman tersebut. Namun penanganan dari pihak eksekutif sebagai lembaga yang mempunyai kebijakan dan solusi sangat lamban, bahkan terkesan membiarkan masalah kekeringan yang melanda warganya. Menurut anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Mujiburrahman, kekeringan kekeringan merupakan bencana musiman, yang selalu terjadi setiap tahun. Namun, pemkab Bangkalan seakan-akan tak pernah mempunyai solusi pasti mengenai bencana tahunan ini. "Jika tidak ada solusi jangka panjang, bisa dipastikan bencana tersebut tak akan pernah teratasi," kata Mujiburrohman. Menurutnya, bencana tersebut selalu diatasi dengan program jangka pendek dengan droping air bersih ke setiap kecamatan yang mengalami kekeringan. Akan tetapi, program semacam tersebut dinilai masih kurang efektif, karena pengiriman yang tidak secara terus-menerus. Dirinya mengaku pernah memberikan saran kepada pihak terkait agar memprogramkan peminjaman mobil angkutan air agar bisa digunakan masyarakat setiap saat. Namun rupanya usulnya tersebut tak pernah dihiraukan oleh pemerintah.

bahas 4 dokumen tentang rencana pengelolaan, jika tidak minimal 2 dokumen saja," tuturnya. Setelah membahas 2 dokumen tersebut, sambung Jakfar, selanjutnya membahas Raperda Reklamasi sehingga nantinya Perda Reklamalasi merupakan pengejawantahan dari 2 dokumen, yakni RTRW (yang mengatur tentang daratan) dan RSWP3K (yang mengatur tentang perairan). Jika tidak demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi pelompatan pembahasan. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Bangkalan,

Kartanu untuk Lindungi Keutuhan NKRI?

KORAN SISA SHALAT ID. Seorang warga mengumpulkan koran yang berserakan di halaman Masjid Baitul Hakim, Kota Madiun, Jatim, Selasa (15/10). Koran tersebut merupakan sisa koran yang digunakan sebagai alas oleh jamaah shalat Idul Adha yang tidak tertampung di dalam masjid.

BANGKALAN -Warga Nahdliyin yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Bangkalan diminta untuk membuat Kartu Tanda Nahdlatul Ulama (Kartanu). Hal itu dimaksudkan sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan dari pihak luar yang ingin menghancurkan NU. "Kami imbau kepada semua kaum Nahdliyin Bangkalan dan di Indonesia pada umumnya untuk segera membuat Kartanu. Selain sebagai upaya antisipasi terhadap pihak luar yang dapat merusak NU dan NKRI, juga untuk mengetahui jumlah warga NU," kata Wakil Ketua PCNU Bangkalan, Muhammad Makki Nasir. Pendataan ini, kata Nasir, murni untuk mendata warga NU tanpa adanya embel-embel santunan maupun asuransi. Demikian itu, sebagai bentuk dari amanat muktamar ke 32 di Makassar tahun 2010 lalu. Nasir menegaskan pendataan warga NU dengan bentuk pembuatan Kartanu bukan untuk kepentingan sesaat, seperti Pemilukada atau kepentingan lainnya yang ada sangkut-pautnya dengan politik. "Pendataan ini jauh lebih penting dengan tujuan untuk mendata ulang peta kekuatan

potensi warga Nahdliyin agar NU ke depan semakin baik dan maju, sejahtera lahir dan batin dalam koridor ajaran ahlus sunnah wal jama’ah," ujarnya. Sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan RI, sambungnya, NU sudah banyak memberikan sumbangsih ke-

Selain sebagai upaya antisipasi terhadap pihak luar yang dapat merusak NU dan NKRI, juga untuk mengetahui jumlah warga NU," Muhammad Makki Nasir

Wakil Ketua PCNU Bangkalan pada NKRI. Termasuk pendataan warga NU pun melalui Kertanu tersebut untuk kemaslahatan dan menjaga keutuhan NKRI ke depan, ucapnya. "Pendataan ini akan benarbenar mendata warga, artinya pengurus akan jemput bola di pendataan ini, pengurus akan turun langsung ke rantingranting untuk mendata warga NU satu per satu sampai benar-benar terdata semuanya," kata Nasir. (dn/rah)


16

Sebab Berdesakan, Perempuan itu Pingsan SURABAYA – Anggota Kepolisian Polrestabes Surabaya bersama masyarakat setempat, mengikuti shalat idul adha yang dilangsungkan di halaman mapolrestabes Surabaya, Selasa (15/10). Selain melangsungkan ibadah shalat Id, pejabat polrestabes Surabaya juga menyumbangkan 15 sapi dan 80 kambing kurban kepada yayasan sosial dan warga sekitar untuk disembelih. Kapolrestabes Surabaya, kombespol Setija Junianta mengatakan, secara simbolis satu-persatu sapi dan kambing kurban ini diserahkan kepada yayasan sosial, takmir masjid dan warga sekitar, dengan harapan daging hewan kurban tersebut, dapat tersalurkan secara merata dan

SURAMADU

RABU 16 OKTOBER 2013 NO.0219| TAHUN II

tepat sasaran. “Kami memenuhi kewajiban sebagai umat muslim, kami harap dengan disalurkan melalui takmir masjid dan yayasan, daging kurban akan tersalurkan dengan tepat kepada yang membutuhkan,” ujarnya Kapolrestabes, Kombes Pol Setija Junianta. Usai menyerahkan secara simbolis hewan kurban kepada yayasan sosial dan warga sekitar, kapolrestabes surabaya beserta pejabat lainnya menyaksikan prosesi penyembelihan sapi kurban yang dilakukan di depan

gedung barak dalmas mapolrestabes surabaya. Sementara itu, dua perempuan pingsang ketika berdesak-desakan dalam proses pembagian daging kurban di polrestabes surabaya. Satu diantaranya dewi (15) warga jembatan merah surabaya. Warga yang menunggu antiran di luar pagar sisi selatan Mapolrestabes, saat dibuka langsung berebut merangsek masuk, keduanya terjatuh dan sempat pingsan, mereka sadar saat diberi pertolongan dengan diberi minum. Setelah mendapat pertolongan, keduanya langsung menuju barisan untuk mendapat kupon untuk ditukar dengan daging yang disiapkan di gedung Bhara Wira.(ddy)

KURBAN

Pelindo III Membagikan 114 Hewan Kurban SURABAYA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III membagikan 114 hewan kurban yang terdiri dari 34 ekor sapi dan 80 ekor kambing, pada hari raya Idul Adha 1432 Hijriah tahun ini. Hewan kurban yang diperoleh dari sumbangan para karyawan tersebut akan dibagikan kepada warga yang berhak mendapatkannya, di sekitar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kepala Humas PT Pelindo III Surabaya, Edi Priyanto kepada wartawan mengatakan, sebagian hewan kurban akan disembelih langsung di lingkungan kantor dan dibagibagikan untuk warga di sekitar dan sebagian lain (hewan hidup, Red) diserahkan kepada yayasan/lembaga/panitia/ ta’mir masjid/mushola sesuai dengan kriteria dan survey yang telah dilakukan oleh panitia sebelumnya.

“Ini bentuk kepedulian PT Pelindo dan karyawan kepada warga tak mampu. Jumlah segitu (114) diperoleh dari karyawan Kantor Pusat PT Pelindo III dan Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya, anak

perusahaan Pelindo III dan mitra kerja Pelindo III,” ujar Edi Priyanto. Kegiatan pembagian hewan kurban di PT Pelindo III memang menjadi tradisi rutin. Pada tahun ini, hanya 6

ekor sapi yang langsung disembelih di lokasi, yang selanjutnya akan dibagi dalam bentuk daging untuk dibagikan langsung kepada masyarakat, sedangkan sisanya sebanyak 28 ekor sapi disalurkan dalam bentuk hewan sapi hidup kepada yayasan dan lembaga yang sudah ditunjuk.Sedangkan kambing yang dipotong langsung hanya 3 ekor dan 77 lainnya diberikan dalam keadaan hidup. Dalam pelaksanaan kegiatan kurban tersebut, lanjut Edi, PT Pelindo III sebagaimana tahun sebelumnya bekerja sama dengan Ta’mir Masjid Baitul Hakam Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam penyembelihan dan penyalurannya sehingga diharapkan dalam penyalurannya dapat tepat sasaran dan menyentuh kepada seluruh lapisan masyarakat. (ara)

SEREMONIAL

Bupati dan Wakil Bupati Menggelar Open House

Bupati dan wakil Bupati Sampang se keluarga menggelar Open House di Pendopo usai mengikuti sholat Idul Adha di Lapangan Wijaya Kusuma Sampang. SAMPANG - Bupati Sampang A Fannan Hasib dan Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono beserta keluarga menggelar Open House di Pendopo Bupati setempat, Selasa (15/10) sekitar pukul 07.00 WIB. Pelaksanaan Open House itu untuk saling menjalin silaturrahmi dengan ribuan warga Kota Sampang usai melaksanakan sholat Hari Raya Idul Adha 1434 H. Ribuan warga bergiliran mulai bersalaman secara bergantian dengan Bupati Sampang A Fannan Hasib didampingi istrinya Nanik Aminillahh Fannan Hasib memperingati ramah tama guna bersilaturrahmi dalam suasana lebaran tahun ini. Begitu juga dengan Wakil Bupati Sampang Fadihlah Budiono beserta istri. “Memperingati Hari Raya Idul Adha 1434 H ini semoga kita mampu saling maaf-memaafkan,” ucap A Fannan Hasib ke-

KEPALA DESA BANARESEP TIMUR KECAMATAN LENTENG

pada Koran Madura. Tak hanya itu, para tamu yang datang di pendopo itu juga berasal dari semua Formimpa dan SKPD yang hadir untuk meramaikan suasana lebaran dengan saling berjabat tangan satu dengan lainnya. Dikatakan A Fannan, dalam lebaran idul adha kali ini pihaknya telah berqurban sebanyak 22 sapi dan kambing sebanyak 86 ekor. Hal itu yang telah di distribusikan ke sejumlah yayasan, masjid, dan mushalla di 14 Kecamatan Sampang. “Tahun ini jumlahnya 22 ekor sapi, untuk kambing sebanyak 86 terbagi di seluruh kec/kota,” paparnya. Orang nomor satu di Kabupaten Sampang juga menambahkan, dalam mendekati Hari Raya Idul Adha beberapa waktu lalu kota bahari juga mendapatkan penghargaan minimnya angka buta aksara dari Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sebab, jika dibandingkan dengan kota lainnya, Sampang berhasil menekan angka buta aksara dengan menempati peringkat tiga di Provinsi Jawa Timur. “Alhamdulillah setelah mendapatkan piagam penghargaan dari Kemendikbud Kabupaten Sampang nomor tiga setelah Kota Probolinggo dan Malang,” imbuhnya. Dirinya berharap dalam adanya penghargaan itu, agar menjadi motivasi terhadap seluruhnya agar Sampang terkenal dengan agamisnya menjadi lebih baik. Apa lagi, selama dirinya masih memimpin Kabupaten Sampang. “Semoga kita tidak mengharapkan adanya buta aksara tapi kita juga mengharap dengan adanya pengurangan buta aksara karena ini suatu penghargaan dari Allah SWT,” jelasnya. (adv/ryn/lum)

SEREMONIAL

Partai Nasdem Merapatkan Barisan SUMENEP - DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sumenep, Sabtu (12/10) mengadakan rapat koordinasi calon anggota legislatif dari Dapil XI Madura di sekretariat Partai Nasdem Jln. dr. Cipto No 1 Kolor. Rapat tersebut diikuti semua caleg partai besutan Surya Paloh itu, mulai tingkap pusat hingga kabupaten. Ketua DPD Partai Nasdem Sumenep Abu Sufyan dalam sambutannya mengatakan, rapat tersebut untuk menyatukan visi para caleg, baik caleg tingkat pusat, tingkat provinsi dan lebih khusus tingkat kabupaten dalam memenangkan Partai Nasdem pada pemilu mendatang. “Kita dalam satu gerbong Partai Nasdem adalah satu rumah. Makanya kita harus bersatu demi mencapai tujuan utama, yakni untuk mencapai kemenagan dalam pemilu mendatang,” tegas caleg nomor urut 1 dari Dapil 3 Sumenep, dalam sambutannya. Sementara Ketua Bidang

Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem Sri Sajekti Sudjunadi berharap, Partai Nasdem tidak hanya sebagai peserta pemilu 2014, tapi bagaimana bisa memenangkan pesta demokrasi tersebut. Untuk memenangkan pemilu, lanjutnya, para caleg harus memiliki strategi. “Sesuai dengan harapan Ketua Umum Partai Nasdem (Surya

Paloh), berdirinya Partai Nasdem ini bukan hanya sebagai pelengkap dari pelaksanaan pemilu. Namun, target yang harus dicapai adalah kemenangan. Kemengang itu baru akan dicapai akibat kekompakan dari seluruh caleg dan juga pengurus Partai Nasdem di tingkat desa,” tukasnya. Acara tersebut berlangsung khidmat. (adv/edy)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.