SELASA
KORAN MADURA
16 DESEMBER 2014 | No. 0507 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
SELASA 16 DESEMBER 2014 |0328-6770024 No. 0507 | TAHUN III
1
koranmadura@gmail.com
Kekayaan Fuad Luar Biasa KPK Akan Telisik Kontrak Pertamina JAKARTA-Ketua Komisi Pemberantasan (KPK) terus menggali peran Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron dalam kasus dugaan suap jual beli gas alam di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Salah satu langkah KPK adalah mendalami dugaan penyimpangan kontrak antara makelar (trader) PT Media Karya Sentosa (MKS) atau Media Energi, dengan anak perusahaan Pertamina, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore dan Pertamina EP. “Kasus ini masih berkembang dan belum berhenti disidik. “Iya lah itu didalami,” kata Ketua KPK, Abraham Samad di Gedung KPK, Jakarta, Senin (15/12). Namun Samad menyatakan, proses pengembangan penyidikan kasus ini terikat aturan masa penahanan. Sebab, dalam perkara diawali oleh operasi tangkap tangan (OTT), penyidik harus berkejaran dengan waktu bila tak mau tersangka mereka tetapkan bebas demi hu-
kum lantaran masa penahanannya berakhir. Meski demikian, dia meyakini penyidik bisa menyelesaikan perkara tepat waktu dan mengajukan para tersangka ke meja hijau. “Jadi begini dalam pemeriksaan itu nanti akan
berkembang. Nah pengembangan itu yang kita lakukan,” ujar Samad. Jaringan Gas Meranggas Peran Fuad Amin dalam Kasus ini berawal dari niat Perusahaan Listrik Negara ingin membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Gresik dan Gili Timur. Perseroan itu pun mengikat perjanjian dengan
pemerintah daerah setempat. Di Gresik, sumber pembangkit listrik itu sudah berdiri. Sementara di Gili Timur sama sekali tidak dibangun. Sebabnya diduga ada kejanggalan kontrak jual beli gas antara Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, Pertamina EP, dengan perusahaan makelar (trader) PT MKS alias Media Energi pada 2006. Bupati Bangkalan saat itu, KH. Fuad Amin Imron, sudah sepakat siap membangun PLTG itu. Tetapi, PLN ingin supaya beban pembangunan pipa gas ke fasilitas itu ditanggung oleh pemerintah setempat. Fuad menyetujui hal itu. Pasokan gas dipilih dari kilang lepas pantai Madura Barat dikelola PHEWMO. Sayangnya, pengiriman gas tidak dilakukan langsung oleh Pertamina EP sebagai distributor, melainkan mesti lewat Media Energi. Fuad lantas membikin perjanjian dengan Media Energi, dan Perusahaan Daerah Sumber Daya ihwal kontrak pasokan gas dan pembangunan jaringan pipa ke PLTG. Bergelimang Harta Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto berjanji akan memiskinkan Fuad Amin Imron. Hal itu guna membongkar ‘korupsi dinasti’ mantan Bupati Bangkalan itu. Untuk itu, KPK akan terus memburu harta-harta milik Fuad yang dicurigai berasal dari hasil tindak pidana korupsi selama menjabat sebagai penyelenggara negara. Baik yang di Indonesia, luar negeri, maupun dalam penguasaan keluarga “Fuad Amin memang yang agak beda itu kekayaannya dahsyat luar biasa. Kalau yang saya sudah dengar informasinya (dari penyidik) kekayaan Fuad cukup banyak, terutama aset-aset rumah,” katanya. Sejauh ini, kata Bambang sudah beberapa aset milik Fuad yang disita penyidik. Diyakininya jumlahnya terus bertambah. Bila terpenuhi unsurunsurnya, Fuad juga akan ditetapkan sebagai tersangka pencucian uang. “Memang ada cukup banyak harta disita yang diduga milik Fuad. Kami juga sedang menunggu teman-teman penyidik apakah ingin mengembangkan kasus ini atau tidak,” jelasnya. =GAM/ABD