1
JUMAT 14 JUNI 2013 NO.0138 | TAHUN II Koran Madura
SENIN
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
17 JUNI 2013
g PAMANGGHI
Anak Didik Oleh : MH. Said Abdullah
Anggota DPR RI asal Madura
SURABAYA- Khofifah Indar Parawangsa masih sedikit bernafas panjang, pasalnya meski minggu (16/6) kemarin merupakan batas akhir perbaikkan persyaratan dan kelengkapan berkas administrasinya maju sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jatim, Namun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim, batas perbaikan tersebut bukanlah final, apakah Khofifah lolos atau tidak maju dalam Pilgub yang sedianya akan dilaksanakan 29 Agustus 2013 mendatang. Menurut, Ketua Divisi Pencalonan KPU Jatim Agus Mahfudz Fauzi, saat ini pihaknya hanya menerima surat yang diberikan partai pendukung. Sebab, masa perbaikan syarat dukungan sejak 10 Juni akan berakhir pada tanggal 16 Juni. Selanjutnya, kata dia, KPU Jatim bersama Bawaslu Jatim akan kembali melakukan verifikasi dan klarifikasi ke pihak-pihak terkait menyangkut persyaratan dukungan bakal pasangan calon yang maju di pemilukada Jatim. “ Penetapan pasangan calon yang lolos baru akan dilaksanakan antara tanggal 8-14 Juli 2013,” katanya. Komisioner KPU Jatim lainnya, Agung Nugroho menambahkan, pihaknya belum akan menggelar rapat pleno penentuan lolos atau tidaknya pasangan Khofifah-Herman
JELANG PEMILU 2014
Biodata Caleg Akan Diumumkan JAKARTA-Daftar Calon legislatif Sementara (DCS) yang sudah dipublikasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan dilengkapi dengan pengumuman biodata atau daftar riwayat hidup sang caleg. Langkah ini akan memudahkan masyarakat mengkritisinya. “Kami berharap dengan ini masyarakat lebih punya informasi, untuk memberi masukan,” kata Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Sabtu (15/6). Menurut Ferry, KPU segera merilis riwayat hidup atau curricullum vitae (CV) para caleg. Dalam waktu dekat ini. “Kita segera akan launching di website KPU, nanti ada data Caleg beserta dengan CV-nya,” tegasnya Melalui pengumuman CV ini, kata Ferry, KPU berharap masyarakat dapat lebih maksimal mengontrol dan memberikan komentar tentang para Bacaleg. “Jadi dengan ada nama dan riwayat hidup, masyarakat bisa lihat di website. Jika mau memberi masukan ya silakan sampaikan ke kami,” terangnya Dilanjutkan Ferry, tanggapan masyarakat itu dibuka luas sejak DCS sudah diumumkan kepada masyarakat umum yakni tanggal 14 hingga 27 Juni 2013. “Kita tidak akan menanggapi hal-hal yang sifatnya integritas,” ucapnya. Namun, ternyata, tanggapan masyarakat yang ditindaklanjuti KPU ternyata tidak seluruhnya. Selama 14 hari ruang masyarakat mengomentari DCS tersebut, KPU hanya menerima komentar terkait persyaratan saja. “Pengalaman saya di Jabar (saat dirinya menjadi Ketua KPU Jabar), banyak menerima ‘surat cinta’ bahwa meminta KPU agar tidak memilih caleg A karena berjudi, jangan pilih caleg B karena KDRT . Bagi kami, itu sudah selesai di partai,” jelasnya. Sementara, untuk segala hal yang terkait persyaratan seperti ijazah, KPU akan menindaklanjutinya. “Misalnya, ada masyarakat melaporkan bahwa caleg A tidak pernah sekolah. Tetapi di CV tertera dia serahkan ijazah. Nanti bisa lapor ke kami, dan ini akan kami kroscek,” imbuhnya. (gam/cea/beth)
pada Senin (17/6/2013) dini hari. Hal itu, dikarenakan pleno final baru dilaksanakan 14 Juli 2013. “ Karena kami hanya menerima perbaikan berkas saja, maka rapat pada nanti malam (kemarin,red) tidak mesti hadir semua,” kata dia. Setelah itu, sambungnya, pihaknya akan memverifikasi ulang DPP PPNUI dan DPP PK serta konsultasi ke KPU RI. Kemudian, KPU Jatim baru pleno. Sebelumnya, pada (9/6) lalu, KPU Jatim menggelar rapat pleno yang hasilnya menganulir dukungan PPNUI (Partai Persatuan Nahdhotul Ulama Indonesia) dan Partai Kedaulatan (PK) kepada pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dan Khofifah-Herman (Berkah) dan menyatakan dukungan ganda tersebut tidak sah. (mag/kas)
KENAIKAN HARGA BBM
Demokrat: Ada “Udang “di Balik Penolakan PKS
ant/prasetyo utomo
JAKARTA-Masyarakat diminta tidak terjebak dengan manuver politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menentang kebijakan kenaikkan BBM. Langkah PKS ini hanyalah cara menipu rakyat. “Seolah membela kepentingan masyarakat. Namun dibalik itu elitnya melakukan korupsi daging. Publik sekarang cerdas setiap melihat manuver politik. Ini PKS engga ada logika,” kata Wasekjen Demokrat Saan Mustopa di Jakarta, Minggu (16/6) Menurut Saan , Partai Demokrat meminta PKS keluar dari koalisi pemerintahan. Sebab, PKS memutuskan untuk menolak kenaikan harga BBM. “Kalau tidak sepaham dengan koalisi, persilahkan untuk keluar, tidak perlu menunggu dieluarkan,” tambahnya.
Lebih jauh Saan mendesak PKS bersikap jantan terkait penolakan kenaikan BBM, yakni menarik tiga menterinya dari kabinet. Keberadaan menteri di kabinet merupakan representasi PKS ada di koalisi. “Kalau menyatakan keluar harusnya juga menarik menteri. Jangan dilihat berbeda parlemen dan di kabinet. Koalisi engga bisa dipisahkan, dengan keberadaan menteri,” terangnya. Saan mengaku tidak khawatir pernyataan Demokrat itu nanti dianggap mendzolimi PKS. “Nggak ada istilah terdzolimi, justru PKS mendzolimi koalisi,” ujarnya. Yang jelas, kata Saan, publik sudah tahu strategi PKS dalam pengalihan isu dari persoalan yang membebani partai pimpinan Anis Matta itu. Hal itu terkait kasus suap impor daging Sapi. “Jadi strategi PKS yang mengalihkan isu. Engga ada yang terdzolimi, ini kan konsistensi mereka menandatangi code of conduct jangan mengakal-ngakali,” im-
buhnya. Sementara itu, pengamat politik Hanta Yudha menilai SBY memanh sejak awal ragu untuk menendang PKS dari kabinet. Alasannya, tidak akan ada lagi yang bisa mengimbangi Golkar di koalisi. Apalagi eksistensi PKS di setgab dibutuhkan untuk mengimbangi posisi Golkar. Menurut Direktur Eksekutif PolTracking Institute ini, komposisi setgab kali ini mencapai 75%. Jika PKS keluar koalisi, total kekuatan koalisi di DPR masih mayoritas, yakni sekitar 65% atau 366 kursi. Hanya saja, kata Hanta, Partai Golkar bakal menjadi kunci lantaran memiliki 106 kursi atau sekitar 20% kursi. “Golkar dengan 18,5% kursi parlemen. Golkar akan menjadi penentu bandul di koalisi, SBY tentu berpikir akin lebih sulit menjinakkan Golkar. Dalam konteks kekuatan politik. Dari peristiwa akhir-akhir ini, justru insentif ini akan menjadi milik Golkar,” ujar Hanta. (gam/abd)
Belum lama ini di Jawa Timur digemparkan terbongkarnya keterlibatan seorang siswi SMP yang menjadi mucikari. Ia mempengaruhi teman-temannya dan menawarkan melalui alat komunikasi masa kini. Dasyatnya, mucikari cilik ini sangat lihai hingga bisa mempengarui sang kakak untuk melayani lak-laki hidung belang. Ini mungkin gambaran kejutan budaya dari anak-anak negeri ini. Mereka terbentur persoalan ekonomi, tergiur keglamoran hidup ditambah ketakmampuan mengendalikan diri. Lalu ketika keinginan menikmati berbagai asesoris budaya tak terbendung, untuk memenuhinya –karena memang tak memiliki kemampuan ekonomi dan keterampilan- jalan pintas yang dilalui: menjajakan diri. Keterlibatan anak di usia dini dalam praktek perilaku orang dewasa, juga banyak ditemui dalam institusi formal. Anak-anak yang seharusnya berada di bangku sekolah bekerja tanpa perlindungan berarti. Inilah potret tragis anak-anak negeri ini. Mereka harus bergelut mengarungi kehidupan orang dewasa tanpa negara mampu Anak-anak mencegah dan menangani. negeri ini Jangan lagi masih sangat bicara bagaimarentang na melindungi terjebak dan anak-anak yang terjerumus berada di luar dunia dewasa jalur formal yang gelap seba ga i ma na gulita. kasus mucikari cilik itu. Anakanak yang bekerja pun, yang berada di jalur formal jauh dari jangkauan perlindungan negara. Entah apa jadinya potret generasi mendatang, jika anak-anak yang seharusnya berada di intitusi pendidikan, disiapkan kualitas intelektual dan skillnya justru sudah berada di belantara kehidupan dewasa, tanpa bekal berarti. Inilah ironi tragis dunia pendidikan negeri ini, yang tak mampu melindungi dan memberi bekal anak-anak negeri. Sebuah gambaran riil yang makin menegaskan betapa dunia pendidikan masih tenggelam dalam kesemrawutan, baik di lingkungan formal maupun di kenyataan hidup sehari-hari. Anakanak negeri ini masih sangat rentang terjebak dan terjerumus dunia dewasa yang gelap gulita. Dibanding anak di negara tetangga Singapura, betapa jauh perbandingan perlindungan anak-anak di negeri ini. Ketika di sini bahkan pada sektor pendidikan formal masih sibuk urusan kurikulum, perdebatan ujian nasional, rehab gedung, di sana anak-anak sudah dilindungi sampai pada taraf kehidupan sosial. Dikontrol tingkat kesehatan, intelektual dan kedisiplinannya. Proses pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas intelektual dan moral secara prosedural sangat efektif. Pada tubuh anak ditanamkan chip yang disebut Nano Teknologi, sehingga semua sikap dan perilaku anak terkontrol. Di sekolah, di luaran apalagi saat berada di rumah, anak-anak selalu dikontrol dan dibimbing totalitas pendidikannya. Mereka benar-benar dikondisikan dalam kesiapan intelektual, moral dan skill sehingga siap menghadapi tantangan masa depan. Negeri ini memang jauh lebih luas ketimbang Singapura, termasuk juga dari segi jumlah penduduknya yang jauh lebih besar. Tentu saja memiliki kompleksitas jauh lebih tinggi sehingga penangananpun berbeda. Namun yang terpenting di sini ada progres report dinamis perjalanan dunia pendidikan. Tidak terus menerus melingkar dalam persolan lama yang membuat anakanak negeri ini, lebih mudah terabaikan perkembangan intelektual, moral dan kualitas skillnya. =
Cak Munali