1
RABU 18 SEPTEMBER 2013 NO.0201 | TAHUN II Koran Madura
RABU
18 SEPTEMBER 2013
AS Roma Menang 100 Persen Berita di hal 16
antara foto/irsan mulyadi
SEKOLAH PAKAI MASKER. Sejumlah siswa SD memakai masker saat bermain di belakang halaman sekolah dengan latar gunung Sinabung mengeluarkan debu vulkanik, di Desa Sukandebi, Karo, Sumut, Selasa (17/9). Siswa dan guru menggunakan masker saat proses belajar mengajar untuk menghindari terhirup debu vulkanik Gunung Sinabung.
PARLEMENTARIA
Hari ini, BK DPR Periksa Priyo-Tantowi JAKARTA- Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK-DPR) memeriksa Politisi Golkar, Priyo Budi Santoso pada hari ini, Rabu (18/9). Priyo diadukan ke BK karena telah memfasilitasi terpidana korupsi agar mendapatkan remisi dari presiden. Selain memanggil Priyo, BK juga menjadwalkan pemanggilan politisi Golkar lainnya yaitu, Tantowi Yahya. Tantowi dipanggil atas tuduhan melanggar kode etik karena melawat ke negeri Israel. “Minggu lalu beliau (Priyo) bilang akan hadir (menghadap BK), jam 02.00 siang,” kata Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR), Trimedya Panjaitan di Jakarta, Selasa (17/9). Seperti diberitakan, Koalisi Masyarakat Sipil antikorupsi mendatangi DPR untuk mengadukan Priyo Budi Santoso ke BK DPR. Laporan ini terkait dengan kunjunganya ke Lapas Suka Miskin dan bertemu dengan napi korupsi beberapa waktu lalu. Menurut Trimedya, pihaknya akan mempertanyakan maksud dan tujuan Priyo mengunjungi Lapas Suka Miskin untuk bertemu dengan terpidana korupsi DPID, Fahd A Raffiq. Fahd selama ini juga menjadi saksi dalam kasus korupsi Al Quran yang menyeret nama Priyo dalam kasus tersebut. “Yang penting kan ada apa dia menemui yang sebelumnya menyebut dia dalam persidangan,” imbuhnya. Terkait pemanggilan Tantowi, anggota BK DPR Ali Maschan Moesa menjelaskan, pemanggilan terhadap Tantowi sebagai tindak lanjut atas laporan atau pengaduan masyarakat, terkait perjalanan Tantowi ke Israel beberapa waktu lalu. “ Hari ini, kita juga panggil Mas Tantowi. Kita akan panggil dan mintai keterangannya, dalam kasus perjalanannya ke Israel sebelumnya dalam rangka dan kapasitas seperti apa. Karena ada pengaduan dari masyarakat, perjalanan mas Tantowi ke Israel itu, melanggar etik, terkait posisinya yang duduk di Komisi I,” kata Ali di kompleks Parlemen, Jakarta Selasa (17/9). Menurut Ali, laporan dalam kasus ini layak di dalami BK, karena memang kunjungan Tantowi ke Israel, dinilai sulit diterima sebagian masyarakat dalam negeri. Hal ini karena antara Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik. “Sehingga sebagian masyarakat, kecewa atas langkah Tantowi yang duduk di Komisi I itu, melakukan kunjungan ke Israel. Walau itu dikabarkan dalam rangka memenuhi undangan LSM Australia dan merupakan perjalanan pribadi,” pungkasnya. (gam/cea/abd)
Air Minum Musim kemarau yang mulai sampai pada puncaknya membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Sekalipun ada, mereka mendapatkannya dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) dan hanya cukup untuk dikonsumsi. Air dari Perusahaan Pemerintah ini bahkan byar pet, kadang lancar, kadang mampet. Karena tidak mendapatkan sumber air lain, beberapa warga mendatangi kantor PDAM untuk komplain. Mereka dijumpai Matrawi yang kebetulan menjadi Tenaga Honorer di kantor tersebut. Warga
: Pak, kami sudah selalu tepat waktu melunasi pembayaran air yang kami pakai. Tapi kenapa selalu byar pet. Untuk mandi saja kami tidak bisa. Matrawi : Pak, mohon maaf ini Perusahaan Air Minum, bukan Perusahaan Air Mandi.... Cak Munali
BERITA
TERKAIT Halaman 14
KPK Mengejar Nama Baru PT KOPL Diketahui Pernah Memperoleh Jatah dari SKK Migas JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus mengembangkan kasus suap yang melibatkan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Rudi Rubiandini. Komisi anti rasuah ini tengah fokus mengungkap kemungkinan adanya nama-nama baru sebagai pemberi dan penerima suap. Hal tersebut seperti dikatakan Juru Bicara KPK, Johan Budi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/9). “Intinya begini, setelah tangkap tangan, uang kan berasal dari Simon (Gunawan Tanjaya). Ini yang dikembangkan ke mana,” kata Johan. Simon merupakan tersangka yang diduga memberikan suap kepada Rudi Rubiandini sebesar Rp8 miliar. Simon ditangkap KPK pada 13 Agustus 2013 sekitar pukul 24.00 WIB di Apartemen Mediterania Tower H Jakarta Barat. Dia diciduk setelah KPK menangkap tangan Rudi bersama Devi Ardi. Menurut Johan, upaya pengembangan lanjutan diawali dengan memanggil tiga pegawai PT Kernel Oil Pte Ltd (KOPL). Namun, Johan mengaku tidak mengetahui secara pasti
apakah ketiga pegawai KOPL tersebut adalah Sudomo, Yatman dan Ira Dwi Andini yang selama ini diduga terlibat. “Saya tidak tahu, itu materi,” tegasnya. Hanya saja, jelas dia, kemungkinan besar KPK akan memanggil pemilik KOPL Singapura, Widodo Ratanachaitong. Pasalnya, Widodo sempat bertemu dengan Rudi Rubiandini di Singapura. “Kemungkinan memeriksa Widodo ada,” tegas Johan. Sebagaimana diketahui, pengacara KOPL Indonesia, Junimart Girsang membenarkan bahwa ada pertemuan antara Widodo dan Rudi di Singapu-
ra. Pertemuan itu membahas perencanaan ekspansi bisnis KOPL di Indonesia. Namun, Junimart membantah bahwa pertemuan tersebut terkait dengan pembicaraan pemberian uang yang saat ini menjadi kasus suap di lingkungan SKK Migas. Di tempat yang sama, pengacara Rudi Rubiandini, Rusdi A Bakar mengungkapkan, kliennya masih enggan untuk membicarakan kasus dugaan suap yang melibatkan dirinya. Sejauh ini Rudi masih menutupi peran pihak-pihak lain yang terlibat didalam kasus ini, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.
Menurut Rusdi, dirinya hanya membahas soal kondisi Rudi dan kliennya belum mau untuk membahas kasus terlebih dahulu. “Tidak ada. Cuma ngobrol-ngobrol biasa,” kata Rusdi ketika ditanya apakah pertemuannya dengan Rudi sudah membahas kasus dugaan suap di SKK Migas. Saat disinggung mengenai proses tender di SKK Migas, Rusdi juga menolak untuk memberikan penjelasan, begitu pula ketika ditanya soal aliran dana dari Singapura untuk Rudi. “Dia belum cerita,” tegas Rudi. Saat ini KPK sudah menetapkan Rudi sebagai tersangka setelah menerima uang dari Devi Ardi. Ardi sendiri diduga menjadi kurir pengirim uang atas perintah Simon Gunawan Tanjaya yang diduga dari PT Kernel Oil Pte Ltd (KOPL). Mereka pun, kini sudah menjadi tersangka. PT KOPL diketahui pernah memperoleh jatah dari SKK Migas di Terminal Minyak Mentah dan Kondensat Senipah, Delta Mahakam, Kalimantan Timur dan Terminal Minyak Mentah Sumur Minyak Minas, Jambi. Fakta ini terungkap melalui publikasi Platts Global Allert dalam tajuk Indonesia’s SKK Migas Offers Senipah Condensate, Minas Crude. SKK Migas pernah menawarkan kondesat Terminal Senipah dan minyak mentah Terminal Minas. Data itu dihimpun langsung oleh Platts perwakilan Singapura tertanggal 3 Juli 2013. (gam/bud)
POLEMIK PENGERUKAN KALI KEMUNING
PEMBATASAN KENDARAAN
Sampang mendesak penegak hukum untuk segera menyelidiki proyek pengerukan Kali Kemuning setempat. Pasalnya, proyek senilai Rp 800 juta itu dikerjakan sendiri oleh Dinas PU Pengairan tanpa melalui proses tender. Pembina GAPEKNAS Sampang Djamad Badrun mengatakan, pengerukan Kali Kemuning itu melanggar Perpes Nomor 70/ 2010. Dalam perpes yang mengatur tentang Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa itu disebutkan bahwa semua proyek yang nilainya di atas Rp 200 juta harus melalui proses tender. ”Proyek yang bisa dikerjakan tanpa tender hanya yang berkaitan dengan bencana dan membutuhkan penanganan cepat atau kegiatan yang berkaitan dengan kerahasian negara. Nah, pengerukan Kali Kemuning itu kan tidak masuk katagori tersebut sehingga tidak bisa dilaksanakan tanpa proses tender,” ujarnya dengan raut wajah terheran-heran. Menurut Djamad, apa yang dilakukan Dinas PU Pengairan Sampang terkait pekerjaan pengerukan Kali
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kebijakan pembatasan kendaraan, seperti plat nomor ganjil genap dan jalan berbayar elektronik atau Electronic Road Pricing (ERP) tidak dapat diterapkan secepatnya di ibu kota. “Kebijakan pembatasan kendaraan tidak bisa buru-buru kita terapkan di Jakarta, karena membutuhkan transportasi umum yang benar-benar memadai,” kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa. Menurut Jokowi, kebijakan pembatasan kendaraan tersebut baru dapat diterapkan jika jumlah armada angkutan umum di ibu kota sudah mencukupi. “Makanya, kita tambah dulu armada bus sedang dan bus TransJakarta supaya bisa menampung penumpang sebanyak-banyaknya. Setelah itu, baru kita bisa terapkan sistem ganjil genap atau ERP,” ujarnya. Jokowi menuturkan penerapan kebijakan pembatasan kendaraan itu merupakan salah satu upaya mengantisipasi kebijakan mobil murah di Jakarta. (ant/rid/beth)
GAPEKNAS Desak Penegak Hukum Bertindak Belum Dapat SAMPANG- Gabungan Pengusaha Diterapkan Kontraktor Nasional (GAPEKNAS)
Kemuning dengan swakelola itu sebenarnya sudah bisa diproses secara hukum. Para penegak hukum, kata dia, bisa masuk dari pelanggaran terhadap Perpres Nomor 70 Tahun 2010. ”Sekarang penegak hukum seharusnya sudah bisa melangkah melakukan penyelidikan. Di media-media kan sudah ramai tuh pemberitaan tentang pengerjaan proyek Kali Kemuning tanpa tender itu. Jadi, ya tinggal pendalaman data saja,” sarannya. Terpisah, Kasi Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang Sucipto berjanji akan segera melakukan pendalaman data dengan mengklarifikasi langsung kepada Kepala Dinas PU
Pengairan Toni Murdiwanto. ”Saya akan segera mengklarifikasi apa yang menjadi dasar Dinas PU Pengairan mengerjakan proyek senilai Rp 800 juta tanpa tender,” katanya kepada Koran Madura, Selasa (17/9). Sebelumnya, PPTK Dinas PU Pengairan Moh Zainullah mengatakan, pelaksanaan pengerukan Kali Kemuning secara swakelola itu sudah sesuai dengan Perpres Nomor 70/ 2010 Pasal 26 tentang Swakelola. Apalagi, kata dia, Dinas PU Pengairan memiliki eskapator sendiri sehingga penggunaan anggaran bisa lebih efektif daripada ditenderkan kepada publik. (*/hol/lum)