1
RABU 19 JUNI 2013 NO.0141 | TAHUN II Koran Madura
RABU
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
19 JUNI 2013
Rp 155 M dari APBN-P 2013 untuk Lapindo
g PAMANGGHI
Defisit Oleh : Muhammad Fadillah
Kepala Pelaksana BPBD Sumenep
JAKARTA-PDI Perjuangan kecolongan dengan adanya anggaran bantuan penanganan lumpur Lapindo senilai Rp 155 miliar, dalam RAPBN-P 2013. Hal itu terjadi karena PDI Perjuangan terlalu fokus pada anggaran untuk BLSM.
batas waktu penyelesaian dampak lanjutan,” jelas Basarah. Dalam APBN Perubahan, salah satu poin yang disepakati oleh fraksi-fraksi di DPR adalah alokasi anggaran sebesar Rp 155 miliar untuk membantu korban lumpur Lapindo. Anggaran itu akan digelontorkan pemerintah untuk korban lumpur Lapindo. Pasal 9 ayat 1 RUU APBN 2013, disebutkan “untuk kelancaran upaya penanggulangan lumpur “Kita agak kecolongan, pem- Sidoarjo, alokasi dana pada Badan bahasan RAPBN-P kemarin fokus Penanggulangan Lumpur Sidoarjo pada naik atau tidak naiknya harga (BPLS) tahun anggaran 2013 dapat BBM,” kata Wakil Sekjen PDI Per- dipergunakan”. Selanjutnya, dalam Pasal 9 Ayat juangan yang juga anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah di Gedung 1 poin (a), dijelaskan alokasi dana Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa bantuan diperuntukkan bagi pelunasan pembayaran pembelian (18/6). Dalam APBN-P 2013 yang di- tanah dan bangunan di luar peta sahkan pada rapat paripurna DPR area terdampak di tiga desa; Desa Besuki, Desa Kedungtercantum anggaran cangkring, dan Desa PejaLapindo sebesar Rp 155 BERITA rakan. Dan juga alokasi Miliar. Sejumlah kalanTERKAIT anggaran untuk rukun tegan menyebut dugaan tangga di tiga kelurahan penambahan anggaran Halaman 12 yakni Kelurahan Siring, Lapindo itu sebagai barKelurahan Jatirejo, dan ter untuk mendapatkan dukungan Golkar terhadap rencana Kelurahan Mindi. Selain itu, dalam Pasal 9 ayat pemerintah menaikkan harga BBM 1 APBN 2013 poin (b) itu pemerdalam APBN-P 2013 Ketua Fraksi Hanura Syariffudin intah diharuskan menanggung Sudding mengatakan RUU APBN- pembangunan kontrak rumah, P 2013 masih mengakomodir pe- pembayaran pembelian tanah dan nyelamatan akibat tanggul lumpur bangunan di luar area terdampak untuk warga di Kelurahan Mindi, Lapindo. Kalau soal Lapindo mendapat Kelurahan Gendang, Kelurahan Poperhatian, lanjut Basarah, pasal rong, Desa Pamotan, Desa Kalitenyang berkaitan dalam APBNP bisa gah, Desa Gempolsari, Desa Gladibahas lebih lanjut, khususnya gaharum, Desa Besuki, Desa Wunt, soal kejelasan batasan soal wilayah Desa Ketapang. Pemerintah diharuskan mengberdampak. “Seharusnya ada batasan yang jelas mengenai damp- gelontorkan Rp 155 miliar untuk ak. Saat dampak meluas pada beban ‘menangani’ bencana di area bisAPBN akan terus berlanjut, sampai nis milik Aburizal Bakrie itu. “Pagu kapan negara untuk dampak. Perlu paling tinggi sebesar Rp 155 miliar,” otoritas negara, kepastian tentang bunyi Pasal 9 ayat 2. (gam/cea/abd)
antara foto/wahyu putro a
TOLAK KENAIKAN BBM. Mahasiswa Universitas Bung Karno melakukan aksi dengan membakar ban di Jalan Diponegoro, Jakarta, Selasa (18/6). Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa tersebut untuk menolak rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
JELANG PEMILU 2014
Tak Lapor Dana Kampanye, KPU Bakal Coret Parpol JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan memberikan sanksi pembatalan sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 bagi partai politik yang tidak melaporkan besaran dana kampanye. Langkah yang akan ditempuh penyelenggara Pemilu ini dinilai sejalan dengan peraturan yang berlaku. “Laporan awal tidak dipenuhi, parpol akan dibatalkan sebagai partai peserta Pemilu. Kalau laporan akhir tidak dipenuhi, parpol tidak menyerahkan dan ada calonnya yang terpilih, maka akan dibatalkan,” kata Anggota KPU Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Selasa (18/6). Dengan demikian, lanjut Hadar, KPU kembali mengingatkan kepada partai peserta Pemilu untuk tidak melewatkan tahap pelaporan dana kampanye ke KPU. Dia menegaskan, undang-undang sudah secara jelas mewajibkan kepada setiap partai untuk melaporkan anggaran politik atau dana kampanye kepada KPU. Terkait dengan sanksi yang berat tersebut, jelas Hadar, partai
Hadar, KPU tengah mematangkan pembahasan draf peraturan KPU tersebut. “Kalau PKPU itu selesai pada bulan Juli nanti, maka partai politik harus menyerahkan laporan awal dana kampanyenya pada bulan Oktober,” terangnya.
politik diminta untuk tidak dengan sengaja atau pun alpa untuk melaporkan dana kampanye. “Ini salah satu ancaman yang paling kencang, paling serius dan paling menyeramkan dalam Pemilu kalau tidak menyerahkan laporan awal dan akhir,” paparnya. Lebih lanjut dia menambahkan, sanksi yang tidak kalah ekstrem juga terkait dengan praktik politik uang yang berupaya
menggiring publik untuk memilih salah satu partai tertentu. Bila terbukti ada calon legislatif (caleg) yang melakukan politik uang, kata Hadar, maka individu tersebut akan dibatalkan sebagai caleg, meski sudah melaporkan dana kampanye. “Kalau persoalan money politic itu, tentu saja yang dibatalkan adalah calon per calon. Ini pastinya sebagai sanksi yang
menyeramkan bagi calon anggota legislatif,” tuturnya. Hadar menyebutkan, sanksi pembatalan kepesertaan Pemilu 2014 akan dimasukkan ke dalam Peraturan KPU (PKPU) tentang Dana Kampanye. Dia mengatakan, partai politik sudah bisa menyerahkan berkas tersebut tiga bulan setelah Peraturan KPU tentang Dana Kampanye tersebut disahkan. Sejauh ini, menurut
Berkala Sebelumnya, Anggota KPU lainnya, Ida Budhiati menjelaskan, KPU akan secara berkala meminta laporan dana kampanye kepada peserta Pemilu. Dalam draf PKPU memang tertera bahwa selama tiga bulan sekali partai politik wajib melaporkan dana kampanyen. Ida menerangkan, saat ini partai mempunyai tiga kewajiban, yakni harus melakukan pembukuan dana kampanye, mencatat sumbangan dan mencatat pengeluaran. Kewajiban kedua, lanjut dia, menyampaikan laporan awal dana kampanye dan yang ketiga adalah menyampaikan laporan akhir. “Sebagaimana penjelasan di KPU, itu merupakan spirit untuk lebih mewujudkan transparansi dan akuntabilitas. Untuk itu KPU meminta kepada partai politik sebelum sampai pada laporan akhir itu menyampaikan laporan secara periodik,” katanya. (gam/ bud/abe)
Menyebut defisit, biasanya yang tergambar dalam pikiran terkait keuangan; ketika pemasukan lebih kecil dari pengeluaran. Bahasa populernya, tekor. Atau, kata pepatah, besar pasak dari pada tiang. Diluar soal fulus itu, sebenarnya defisit bisa terkait pemikiran. Ini terjadi ketika pikiran negatif lebih mengemuka ketimbang pikiran positif. Pikiran buruk lebih mendominasi ketimbang pikiran baik. Biasanya, secara psikologis jika itu menyangkut pribadi, ada bayang-bayang ketakutan pada berbagai kemungkinan buruk sikap dan perilaku orang lain. Disebut kemungkinan, ya itu tadi, karena pikiran buruk. Pikiran negatif. Belum dalam bentuk tindakan. Jika terkait pada negara, biasanya yang dirisaukan adalah ancaman dari luar. Khawatir diserbu negara lain. Khawatir ada intervensi, penyusupan, masuknya kekuatan pemikiran asing yang dapat menggangu. Walhasil lebih mengambarkan adanya berbagai kemungkinan buruk dari luar. Defisit pemikiran ini, jika sebatas berpikir masih bisa dimaklumi. Namun menjadi masalah serius jika masuk tataran sikap dan mengemperilaku. Bisa berbahaya bangkan jika sudah kemampuan berwujud tindiri, sebenarnya dakan. Sanjuga merupakan gat mungkin upaya berwujud membangun tindak krimikekuatan nal. Kasus menghadapi pembunuhan lawan Tito misalnya, bisa jadi merupakan ekspresi riil dari defisit pemikiran. Bersikap buruk pada buruh pada kasus pabrik wajan, merebaknya premanisme contoh riil lain defisit pemikiran. Negara juga sangat mungkin terjebak dalam tindakan buah pikiran defisit. Bisa berbentuk penyiapan berlebihan kekuatan tentara dan senjata. Ada yang pada rakyatnya bersikap represif. Keras dan kaku. Semua bisa merupakan bentuk kekhawatiran alias defisit pikiran. Sebenarnya sah saja, dalam benak manusia ada pikiran negatif sebagai bentuk kewaspadaan. Katakanlah semacam keseimbangan. Seperti juga ada pemasukan, tentu juga ada pengeluaran. Ada pikiran positif, ada pikiran negatif, tentu dalam tanda kutip. Yang terpenting, di sini yang harus lebih dominan adalah pikiran positif. Memang tak mudah mengembangkan pikiran positif. Diperlukan kematangan, kekuatan dan terutama kesadaran diri. Kematangan dan kekuatan lebih terkait pada pemahaman bahwa yang terbaik adalah berbenah diri, mengembangkan potensi diri, ketimbang lebih berpikir tentang orang lain. Ya semacam memperkuat ketahanan diri, kemampuan diri. Kesadaran diri dikembangkan sebagai “alarm” pemikiran agar tak lebih banyak berpikir tentang orang lain. Apalagi bila pemikiran yang bersifat negatif. Energi terbuang percuma dan berakibat ketahanan diri terabaikan. Dalam konteks negara, jauh lebih penting meningkatkan ke-sejahteraan masyarakat ketimbang berpikir tentang kekhawatiran pertahanan dan keamanan. Berpikir dan berupaya keras mewujudkan kesejahteraan berarti juga memperkuat ketahanan diri yang nantinya bisa menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan. Jadi, berpikir positif mengembangkan kemampuan diri, sebenarnya juga merupakan upaya membangun kekuatan menghadapi lawan. Bedanya, berpikir positif lebih menekankan semangat konsolidasi internal yang tentu saja, juga bisa berarti kesiapan diri menghadapi kekuatan luar. =
Cak Munali