1
KAMIS 19 SEPTEMBER 2013 NO.0202 | TAHUN II Koran Madura
KAMIS
19 SEPTEMBER 2013
Madrid Gilas Galatasaray
6-0
Berita di hal 16
SKANDAL HAMBALANG
KPK sedang Mendalami Informasi Baru antara foto/m risyal hidayat
INDONESIA TAHAN IMBANG MALAYSIA. Pesepak bola tim nasional Indonesia, Ilham udin Armaiyn (20) berebut bola dengan pesepak bola timnas Malaysia Adam Nor Bin Azlin (30) dalam pertandingan babak kualifikasi grup B AFF U-19 Championship 2013 di Gelora Delta Sidoarjo, Jatim, Rabu (18/9) malam. Indonesai hanya bisa menahan imbang 1-1 Timnas Malaysia. Namun hasil ini sudah cukup membuat Indonesai lolos ke babak semi final Piala AFF U-19.
Demokrat Geser Loyalis Anas
Ruhut Ganti Pasek Sebagai Sekretaris Fraksi dan Ketua Komisi III DPR RI
JAKARTA-Fraksi Partai Demokrat DPR benar-benar membersihkan loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum dari kandang Demokrat. Beberapa posisi strategis yang ditempati geng Anas digantikan dengan orang baru. Misalnya, Saan Mustopa dan Gede Pasek yang masing-masing tak lagi menjabat sebagai Sekretaris Fraksi dan Ketua Komisi III. Ketua Komisi III diganti, politikus nyentrik PD Ruhut Sitompul. Di tingkat pimpinan fraksi, Saan Mustopa dicopot dari Sekretaris FPD digantikan oleh Rifki Harsyah. Rotasi ini juga ikut menggeser Benny Kabur Harman dan Gondo Radityo Gambiro . Kedua orang dekat Anas ini masing-masing diberhentikan dari jabatan Wakil Ketua Komisi VI dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR. Dalam pengumuman rotasi yang disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf, Rabu (18/9), Benny digantikan Azam Azman Natawijaya. Sementara Radi-
tyo digeser Mahrus Munir. Pencopotan loyalis Anas ini memang terkait erat dengan ormas ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Bahkan, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan secara jelas menyebut alasan dibalik pencopotan para loyalis Anas ini. “Pergantian Pasek memang karena
keterlibatan Pasek sebagai Sekjen PPI bentukan mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum,” jelas dia. Namun berbeda dengan Syarif Hasan, Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf justru mengatakan, pencopotan ini bukan terkait tindakan Pasek yang hadir dalam deklarasi ormas PPI bentu-
kan Anas Urbaningrum. Tetapi rotasi ini demi penyegaran dan kelancaran roda organisasi. “Tidak dikait-kaitkan dengan hal tersebut. Kan sudah dengar apa yang menjadi isu, memang kami belum menerima surat keputusan. Kami menerima keputusan tanggal 17 malam (kemarin), dan hari ini harus segera dilaksanakan,” kata Nurhayati di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (18/9). Dia membenarkan jika kehadiran sejumlah politikus Demokrat di deklarasi PPI melanggar etik, ia juga akan memberikan sanksi atas hal tersebut. Namun, ia membantah jika rotasi ini adalah sanksi dari anggotanya yang hadir di deklarasi ormas besutan Anas itu. “Kalau misalkan demikian berkaitan dengan kehadiran, apa ada sanksi, iya, tapi bukan berarti sekarang, setelah diperingatkan masih begitu tidak, ini bukan sanksi ini bukan sanksi. Kalau misalnya memberikan iya kemarin panggil Gede Pasek saya tanyakan tapi ini bukan merupakan sanksi,” imbuhnya. Karena itu, ia menegaskan jika pergantian ini dilakukan sebagai bentuk penyegaran dan tidak ada yang istimewa dengan hal tersebut. “Ini pergantian biasa, kalau orang mau menerjemahkan, silakan,” pungkasnya. (gam/cea)
WISUDA II STIA GAPURA
Wisudawan Harus Bisa Memberikan Manfaat bagi Masyarakat SUMENEP – Sekolah Tinggi Islam Al-Karimiyah (STIA) Gapura menggelar wisuda II, di Graha Adipoday, Rabu (18/9). Sebanyak 164 wisudawan dari Jurusan Kependidikan Islam dikukuhkan sebagai sarjana strata satu. Ratusan sarjana yang terdiri dari mahasiswa Konsentrasi Manajemen Pendidikan, Konsentrasi Bimbingan dan Konseling, dan Program Studi Bahasa Arab itu dikukuhkan sebagai sarjana oleh Ketua STIA Drs. A. Zainuddin Hasan, M.Pd.I. Sebelum dilaksanakan prosesi pengukuhan, pelaksanaan wisuda itu dimulai dengan pembacaan SK. Usai prosesi, terpilih wisudawan terbaik dari tiga konsentrasi program studi itu. Untuk Konsetrasi Manajemen Pendidikan diraih Fawaid Zaini dengan IPK (indek prestasi kumulatif) 3.47. Konsentrasi Bimbingan dan Konseling diraih Mohammad Mahfud dengan IPK 3,53. Dan untuk Pendidikan Bahasa Arab diraih oleh Salman Al-Farisi dengan IPK 3,42.
Pada kesempatan itu, siswa berprestasi juga mendapatkan uang pembinaan dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar dan BRI (Bank Rakyat Indonesia). Pada kesempatan tersebut, hadir Bupati Sumenep A. Busyro Karim dan jajaran forpimda (forum pimpinan daerah), sejumlah pimpinan SKPD (satuan kerja perangkat daerah), pimpinan perguruan tinggi di Kabupaten Sumenep, pengasuh pesantren dan tokoh masyarakat, Ketua Yayasan H. Samiuddin, Ketua STIA Drs. Zainuddin Hasan, M.Pd.I, serta civitas akademika STIA. Ketua STIA Drs. Zainuddin Hasan, M.Pd.I mengucapkan selamat kepada semua wisudawan dan wisudawati. Sebab, proses perkulihan sudah dijalani dengan sukses. Sementara itu Ketua Yayasan H. Samiuddin berharap wisudawan dan wisudawati mampu memberikan
kontribusi nyata kepada masyarakat. Tidak hanya berpikir sempit pada sertifikasi guru atau yang lainnya. Melainkan harus berpikir pada kepentingan masyarakat. Dia mengungkapkan, STIA siap menampung peserta didik untuk belajar di kampus tercinta. ”Kami pasti menampung semua anak didik yang dipasrahkan oleh keluarga. Namun, pihaknya juga berharap ada masukan dan kritikan dari masyarakat. Yang terpenting untuk
kemajuan bersama,” ungkapnya. Sementara Bupati Sumenep A. Busyro Karim dalam sambutannya berharap agar para sarjana itu bisa menjadi sarjana yang mampu membuat orang lain tersenyum. ”Kami harap para sarjana kali ini bisa menerapkan ilmunya di masyarakat umum dengan baik. sehingga ilmu yang telah diperoleh bisa menguba tatanan lingkungan masyarakat yang lebih baik,” tukasnya. (adv/yat)
JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku tengah mendalami informasi baru terkait penyidikan kasus dugaan korupsi dalam pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang. Selain mengusut tindak pidana korupsinya, lembaga antirasuah ini juga menelusuri tindak pidana pencucian uang yang dilakukan para tersangka Hambalang. “KPK tengah mencari bukti-bukti TPPU yang dilakukan oleh para tersangka. Tapi sampai saat ini KPK belum menemukannya,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Jakarta Rabu (18/9). Hanya saja, Johan tidak menjelaskan lebih lanjut perihal informasi baru tersebut. Sebab KPK tengah melakukan pendalaman terhadap informasi tersebut. Hal ini menyebabkan KPK belum bisa memanggil para tersangka Hambalang sebagaimana dijanjikan Ketua KPK. Menurut dia, jika bukti telah ditemukan dan dirasa cukup, maka KPK tidak akan segan dan diskrimintatif untuk menerapkan itu kepada tersangka Hambalang. “Yang jelas, KPK mempunyai niat untuk menjerat mereka dengan TPPU, mengusut kasus itu sampai tuntas,” katanya. Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan empat tersangka yaitu Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, dan Mantan Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus M Noor,Mantan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar (sudah ditahan), dan untuk gratifikasinya yaitu Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Terkait pemeriksaan para tersangka yang belum ditahan, Johan Budi menegaskan bahwa minggu ini mereka tidak akan diperiksa. KPK belum mengirimkan surat pemanggilan kepada para tersangka. “Bisa dipastikan bahwa pekan ini belum ada pemanggilan Andi, Anas, dan Teuku Bagus. Alasan karena penyidik masih diperlukan pemeriksaan saksi-saksi lain,” kata Johan. Menurut Johan kasus Hambalang masih berjalan dan terus didalami dengan memeriksa dan mengumpulkan keterangan dari para saksi. “Masih berkembang untuk memberikan keterangan baru sehingga masih didalami,” ujarnya. Dalam kasus itu, kemungkinan munculnya tersangka dan sangkaan baru bisa saja muncul asal ditemukan bukti cukup. KPK juga kata dia membuka penyelidikan baru dalam kasus dugaan korupsi pembangunan main stadium Wisma Atlet di Palembang, Sumatra Selatan. Untuk itu, KPK memeriksa Mantan Direktur Marketing PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris. “Penyelidik pembangunan Main Stadium Wisma Atlet di Palembang. KPK memeriksa Muhammad El Idris,” ungkap Johan. El Idris yang mengenakan batik cokelat keluar menjalani pemeriksaan sekitar pukul 17.50WIB. Di hadapan wartawan, El Idris hanya menebar senyum kepada wartawan. Tidak ada sepatah kata pun yang terungkap dari El Idris dan langsung memasuki mobil Honda CRV terbaru plat nomor B 1607SJI. (gam/abd)
Air Minum Matrawi yang sedang mengajar matematika sangat bersemangat menerangkan rumus-rumus. Tak terasa bel tanda pelajaran harus segera berakhir sudah tinggal lima menit lagi. Sisa waktu itu biasanya ia gunakan untuk melontarkan pertanyaan demi melihat sejauh mana pelajaran dapat diserap oleh siswa. “Seandainya pesawat Boeing 747 Lion Air dipiloti oleh penyabu, dan mengangkut 560 orang anggota DPR RI, meledak di ketinggian 1000 feet dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?” Murid-murid menjawab serempak dan tegas “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Pak!” Cak Munali