e Paper Koran Madura 19 November 2013

Page 1

1

SELASA 19 NOVEMBER 2013 NO.0242 | TAHUN II Koran Madura

SELASA

19 NOVEMBER 2013

g PAMANGGHI

Kabut Oleh : Miqdad Husein

Kolumnis, tinggal di Jakarta

PERADABAN macam apa yang akan terwujud jika institusi hukum sudah kehilangan kepercayaan? Ini jelas bukan pertanyaan pesimisme namun lebih merupakan semacam alarm tentang nilai penting tertib hukum dalam proses pembangunan peradaban manusia. Tak pelak hukum merupakan kunci utama mencapai peradaban tertinggi bagi umat manusia. Sehebat apapun kualitas intelektual komunitas manusia, lebih membuka kemungkinan terbentuk hegemoni intelektual hingga terbentuk otoritarianisme intelektual bila tanpa hukum. Pelan tapi pasti intelektualitas manusia akan membentuk piramida terbalik hingga terbentuk: keterbelakangan mayoritas yang tertindas minoritas elite intelektual. Jika intelektualias tanpa hukum potensial menghancurkan peradaban masyarakat, bagaimana dengan kompetisi kekuasaan berbungkus demokrasi dan aktivitas keuangan? Sudah tentu lebih mengerikan. Lihatlah pameran anarkis di Mahkamah Konstitusi belum lama ini. Sebuah warna buram mulai melumuri jagad peradaban negeri ini. Jelas ini bukan kekhawatiran “lebay” tentang masa depan peradaban negeri ini. Apa yang terjadi di MK sejatinya merupakan isyarat buram tentang bibit anarkisme horizontal. Sebab yang berada di sana bukanlah satu dua pesakitan yang berhadapan vonnis hakim lantas bergegas masuk hotel prodeo. Yang datang ke sana adalah sekumpuDiperlukan lan harapan yang sedang tumbal berpacu mengeluarkan besar untuk keringat, uang, darah dan menghalau air mata untuk apa yang kabut ketakper- disebut manisnya kekuacayaan itu saan. Nafsu, emosi, lebih mengemuka. Dan jangan lupa, yang berkumpul di sana atas nama sebuah dukungan yang bisa ratusan, ribuan, puluhan ribu bahkan jutaan. Tentu saja, ketika ketakpuasan yang terbentuk, lalu diikuti ketidakarifan yang lebih memikirkan ambisi kekuasaan ketimbang kekhawatiran darah dan air mata menetes; yang lebih mungkin terwujud adalah konflik horizontal. Tak salah jika Mantan Ketua MK Mahfud MD sangat “emosional” saat mendengar Ketua MK tertangkap tangan KPK. Kegelisahan dan kekhawatiran tokoh kelahiran Madura itu bukan tanpa alasan. MK -paling tidak saat ini- merupakan peradilan dengan penyelesain sengketa yang melibatkan begitu banyak pendukung. Ketakpuasan bila merebak, melibatkan begitu banyak faktor dan juga juga banyak manusia. Sangat dasyat dampaknya. Yang ditangkap memang pribadi Ketua MK. Namun posisi Akil Mochtar jelas tak lepas dari MK sebagai institusi. Karena itu, sungguh tak mudah mengembalikan kepercayaan dari institusi penyelesaian masalah yang melibatkan banyak orang. Ketika MK sedang berada di garis lurus saja, potensi konflik akibat ketakpuasan yang melibatkan banyak orang sangat terbuka. Apalagi ketika atmosfir ketakpercayaan membungkus setiap keputusan MK. Diperlukan tumbal besar untuk menghalau kabut ketakpercayaan itu, jika bangsa ini tak ingin terjebak konflik berkepanjangan. =

Inggris

Bertekad Kalahkan

Jerman

ant/widodo s. jusuf

ISLAH KASUS SAMPANG. Sejumlah anggota Tim Islah Kasus Sampang melakukan pertemuan dengan pimpinan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11). Mereka meminta negara memperhatikan proses rekonsiliasi yang sesuai dengan prinsip warga negara, mendorong secara politik keberlanjutan islah di kalangan akar rumput dan pengungsi Syiah di rusunawa Jemundo Sidoarjo dipulangkan tanpa syarat.

Australia Menyadap 9 Pejabat Indonesia JAKARTA-Aksi penyadapan kembali mengguncang Istana Kepresidenan Indonesia. Senin (18/11) beberapa media di Australia memberitakan bahwa negeri kanguru itu menyadap setidaknya 9 pejabat Indonesia, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dokumen rahasia yang dibocorkan oleh whistleblower AS Edward Snowden dan diperoleh oleh Australian Broadcasting Corporation dan surat kabar The Guardian menyebutkan nama presiden dan sembilan orang dalam lingkarannya sebagai target pengintaian dan penyadapan sejak semester kedua 2007. Uniknya, laporan The Guardian ini lengkap dengan merek handphone yang disadap. Mereka yang disadap adalah Presiden SBY, Ibu Negara Kristiani Herawati. Keduanya menggunakan gadget Nokia E90-1. Di urutan ketiga adalah Boediono dengan BlackBerry Bold 9000. Selanjutnya berturut-turut adalah Jusuf Kalla dengan handphone Samsung SGH-Z370, Dino Patti Djalal yang kala itu menjadi Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Luar Negeri dengan BlackBerry Bold 9000. Di urutan keenam ada Andi Mallarangeng yang kala itu masih Juru Bicara Kepresidenan untuk Urusan Dalam Negeri dengan handphone Nokia E71, Hatta Ra-

jasa yang kala itu menjadi Menteri Sekretaris Negara dengan handphone Nokia E90-1, Sri Mulyani dengan handphone Nokia E90-1, Widodo AS yang kala itu menjadi Menkopolhukam dengan handphone Nokie E66 dan Sofyan Djalil, Menteri BUMN, dengan handphone Nokia E90-1. Aksi penyadapan ini menyulut kemarahan pihak Istana Kepresidenan. Aksi ini berpotensi mengganggu hubungan baik kedua ne-

gara. Bahkan Kementerian Luar Negeri Indonesia memanggil pulang Duta Besar untuk Australia di Canberra sebagai jawaban kekecewaan atas insiden penyadapan terhadap Kepala Negara. “Kami memanggil pulang Duta Besar untuk Australia di Canberra guna melakukan konsultasi dan memperoleh informasi tentang apa yang terjadi di Australia,” kata Menteri Luar Negeri Marty Na-

9 Pejabat

talegawa saat konferensi pers di Jakarta, Senin (18/11). Menurut Marty, Indonesia telah mempertimbangkan pemanggilan tersebut karena menilai dubes tidak akan dapat melakukan tugas dengan baik di tengah isu penyadapan yang beredar. “Pemerintah Australia perlu klarifikasikan hal ini ke Pemerintah Indonesia. Ini penting untuk menjernihkan suasana. Adanya berita tersebut saja sudah berpotensi mengganggu hubungan,” kata dia. Ketua DPR RI Marzuki Alie pun tak kalah berangnya. Selain melanggar konvensi hukum internasional, penyadapan itu merupakan pelanggaran yang bisa mengancam kedaulatan bangsa dan negara ini. Karena itu, pemerintah harus klarifikasi langsung terhadap kedua negara tersebut. Menurut politisi Demokrat itu, pemerintah harus menuntaskan persoalan ini secara tegas. Misalnya kepala negara meminta penjelasan langsung kepada kedua kepala negara tersebut sekaligus membangun kesepakatan baru secara bilateral serta komitmen untuk menghentikan penyadapan. “Kepentingan diplomasi tidak menjadi alasan untuk mengesampingkan kedaulatan negara. Untuk itu, DPR mendukung langkah Menlu untuk memanggil kuasa usaha kedutaan besar kedua negara tersebut. DPR mendukung langkah Menlu RI untuk memanggil kuasa usaha ad interim Kedubes Amerika Serikat, dan Australia sekaligus meminta penjelasan mengenai isu penyadapan ini,” kata Marzuki. (gam/abd)

VULKANOLOGI

Merapi Keluarkan Asap Tebal dan Hujan Abu

Berita di hal 8

Soto Ayam Matrawi baru saja menyampaikan sambutan pertamanya sebagai Bupati. Begitu turun dari mimbar, wartawan langsung memburunya. Wartawan : Pak banyak isu menyebutkan bahwa ijasah sampeyan palsu, bagaimana sampeyan menanggapinya? Matrawi : Kalo ijasah saya asli, saya bukan cuma jadi bupati, tretan... Cak Munali

BOYOLALI- Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan suara gemuruh, asap tebal, dan terjadi hujan abu di wilayah Boyolali hingga ke Solo, Senin pagi. Peristiwa keluarnya asap tebal dari puncak Merapi tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu di wilayah Cepogo, Musuk Boyolali. Bahkan, hujan abu juga terjadi hingga ke wilayah Kota Solo. Sejumlah kendaraan roda empat yang melintas dari Boyolali ke Solo, juga terlihat terkena abu Merapi cukup tebal. Sebagian warga yang mulai beraktivitas ke luar rumah atau berangkat bekerja di wilayah Boyolali banyak mengenakan jas hujan guna menghindari abu. Yulianto salah satu warga Boyolali, mengatakan peristiwa hujan abu

dari puncak Merepi terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Menurut Tumar (45) seorang tokoh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, bahwa peristiwa Merapi

yang mengeluarkan asab tebal disertai suara gemuruh keras terjadi dari puncak sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, kata dia, karena kejadian masih pagi sehingga puncak Merapi

Korban Penyadapan Australia

SB. Yudhoyono Presiden Indonesia

Ani Yudhoyono Isteri SBY

Budiono

Wakil Presiden RI

Jusuf Kalla

Wakil Presiden RI ke-5

Dino Patti Djalal

Mantan Jubir Kepresidenan

Andi Mallarengen

Mantan Sekretaris Negara

Sri Mulyani

Mantan Menteri Keuangan

Widodo AS

Mantan Menteri Pertahanan

Sofyan Djalil

Mantan Menteri BUMN

terlihat tidak begitu jelas dengan kasat mata. Warga lereng Merapi mendengar suara gemuruh dan merasakan getaran seperti gempa bumi dari puncak. Mereka banyak yang keluar rumah melihat kondisi puncak Merapi. “Warga Jrakah mendengar suara gemuruh dan merasakan terjadi gempa yang berpusat dari puncak Merapi,” kata Tumar. Peristiwa tersebut kemudian terjadi hujan abu di daerah Selo, Cepogo, dan Musuk di Boyolali. Namun, warga sekitar lereng Merapi tetap melakukan kegiatan seperti biasa ke ladangnya untuk bercocok tanam sayur-sayuran. Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, Aswar NurManaji, mengatakan, dari pantauan kasat mata di Pos Pengamatan Gunung Merapi di Jrakah, terjadi asap tebal sekitar pukul 05.00 WIB. Namun, pihaknya belum bisa memastikan terjadi adanya guguran lava dari puncak karena tidak terlihat dari Pos Jrakah. (ant/dwi)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.