e Paper Koran Madura 20 Desember 2013

Page 1

1

JUMAT 20 DESEMBER 2013 NO. 0265 | TAHUN II Koran Madura

JUMAT

20 DESEMBER 2013

g PAMANGGHI

Zhang Da Oleh : Abrari Alzael

Wartawan senior di Madura

Disebutkan, orangorang jahat itu pada akhirnya akan sirna, setidaknya celaka. Suatu ketika, saat orang-orang Filistin iri dan tidak suka pada Simson, ia bekerja sama dengan Delila untuk memotong rambut Simson. Sebab, kekuatan Simson terletak pada rambut yang terberai panjang. Saat Simson terlelap di dekapan Delila, lalu rambut itu dicukur habis. Bersamaan dengan itu kekuatan Simson sirna. Saat kekuatan itu tercerabut, Simson yang semula perkasa apes sia-sia. Jasadnya diarak di sepanjang kota. Tetapi kemudian, rambut itu tumbuh lagi dan kekuatan Simson kembali. Pada saat orang Filistin berpesta pada tangan Simson yang dirantai, di situlah Simson melepas temali besi dan merobohkan apa saja saat itu. Reruntuhan benda-benda keras itu akhirnya melukai orang Filistin yang beratusratus jiwa jumlahnya. Di sini, kedengkian dan keirihatian satu jiwa terhadap jiwa yang lain akan menemukan jawabannya. Apa yang Apa yang terjadi terjadi pada Atut dan sebangsanya pada Atut dan hari ini, barangkali sebangsanya jawaban dari semua hari ini, kemungkinan di barangkali mana Atut merasa jawaban iri pada sesamanya dari semua dan menganggap kemungkinan orang lain sebadi mana Atut gai musuhnya. Itu merasa iri pada sebabnya Atut ingin menguasai semuansesamanya ya dengan caranya sendiri sebagaimana KPK juga ingin menjerat Atut juga dengan caranya sendiri karena banyak orang yang terluka pada darah yang terciprat pada Atut yang mati rasa jiwa saat itu. Rasanya pantas tidak berguru pada Atut jika yang terjadi seperti yang didugakan KPK. Namun berkursus pada Zhang Da, mungkin fardu ain. Ia seorang anak terbaik pada tahun 2006, di China. Pada usia 10 tahun ia ditinggal pergi ibunya yang sudah tak tahan hidup bersama suaminya yang sakit keras dan miskin. Sejak hari itu Zhang Da hidup dengan seorang Papa yang tidak bisa bekerja, tidak bisa berjalan, dan sakit-sakitan. Zhang Da tidak mau menyerah seperti sebagian anak Indonesia yang mengeluh hingga ia tua termehek-mehek menempatkan diri sebagai orang miskin meski kaya dengan satu alas an; agar mendapat bantuan pemerintah. Namun Zhang Da, bertanggungjawab sejak dini meski ibunya pergi karena menganut dan memuja materialism. Ia tetap sekolah, mencari makan untuk papanya dan dirinya sendiri. Sebenarnya ia terlalu kecil untuk menjalani tanggung susah dan pahit. Yang membuat Zhang Da berbeda dengan yang lain termasuk anak Indonesia yang lebay adalah karena ia tidak menyerah pada keadaan. Hidupnya terus dilalui tanpa kejahatan, kecuali memikul tanggungjawab. Saat sekolah, dari rumah menuju sekolah berjalan kaki menyusuri hutan. Ketika melalui hutan, ia berguru kepada alam dengan mengonsumsi daun, biji-bijian dan buahbuahan yang ia temui. Suatu kenyataan yang berbeda di mana sebagian warga negera ini menebang pohon agar hidupnya bertahan. Meski tubuhnya mungil seusia sepersepuluh abad, ia menjadi tukang dan membelah batu-batu besar guna memperoleh upah dari pekerjaan itu. Dari hasil kerja sebagai tukang batu, Zhang Da bisa membeli beras dan obat untuk papanya. Dibanding anak orang kaya maupun putera pejabat di tanah ini, Zhang Da seperti lagu Iwan Fals, anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, terutama pada saat ia menggendong papanya menuju kamar kecil untuk sesuatu yang tak bisa diwakilkan. Ketika ia berhasil membaringkan letih hari-hari selama 60 bulan, ia lebih mandiri dan hanya satu hal yang diminta agar ibunya kembali pada saat ia semakin tegar. Suatu hal yang sederhana dibanding seorang anak atau orangtua di tanah ini yang membeli mobil seharga miliaran rupiah untuk sebuah ulang tahun di tengah Zhang Da lain yang banyak jumlahnya, di republik ini. =

Istri Matrawi kini sudah menikah. Bahkan sudah 7 tahun. Ia sudah dikaruniai seorang anak. Saat diundang ulang tahun temannya Matrawi nekat membawa istrinya sekalipun diundangan ia hanya diundang seorang diri saja. “Jangan tanya mengapa saya membawa istri saya” sapa Matrawi sama temannya yang ulang tahun. “Lho Wi kenapa kamu bareng isterimu?” “Saya bawa istri saya karena saya tidak berani bawa istri orang” Cak Munali

Tinggal Selangkah Lagi Indonesia Akan Hadapi Thailand di Laga Final Tim Berjuluk Gajah Putih ini Mengalahkan Singapura 1-0 di Laga Semi Final

ant/prasetyo utomo

TIMNAS MELAJU KE FINAL. Ekspresi kegembiraan pesepakbola timnas Indonesia seusai mengalahkan Malaysia pada babak semifinal sepakbola Sea Games ke-27 di Zeyar Thiri Sport Stadium, Naypyidaw, Myanmar, Kamis (19/2). Indonesia melaju ke final setelah menang dengan skor 5-4. Selangkapnya di halaman 8

Sang Jenderal Makin Terjengkang Pengadilan Banding Perberat Hukuman Djoko Susilo JAKARTA- Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman bagi terdakwa kasus korupsi simulator SIM Djoko Susilo dari 10 tahun menjadi 18 tahun penjara. Selain itu, PT DKI juga memerintahkan mantan Ketua Korps Lalu Lintas Polri itu untuk membayar denda sebesar Rp 1 miliar. Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengapresiasi keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut. “Hukuman apapun, ketika itu dalam konteks untuk memberantas korupsi harus benar-benar didukung,” ujar Basarah di Jakarta, Kamis (19/12). Seperti diberitakan, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta juga mewajibkan Djoko membayar uang pengganti sebe-

JAKARTA-Polemik seputar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2013 tentang perubahan kedua atas undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya berakhir sudah. Lewat mekanisme voting, Rapat Paripurna DPR akhirnya menyetujui Perppu MK diundangkan. Dalam rapat paripurna, Kamis (16/12), terdapat 369 anggota Dewan yang memberikan suara. Mereka terbagi dalam tiga pilihan. Yaitu, menerima Perppu, menolaknya, dan abstain. Mekanisne voting dilakukan melalui tiga opsi. Yakni A, setuju Perppu MK disahkan menjadi UU. Opsi B, menolak Perppu disahkan menjadi UU dan opsi C tidak memilih atau abstain. Hasilnya, sebanyak 221 suara anggota DPR memilih opsi A dan menyatakan setuju agar Perppu No 1 Tahun 2013 disahkan menjadi UU. Setelah voting, hasilnya adalah 221 orang mendukung berlakunya Perppu MK. Suara ini terdiri dari 129 suara dari Fraksi Partai Demokrat, 26 suara Golkar, 28 suara PAN, 20 suara PPP, dan PKB sebanyak 18 suara. Sedangkan yang menolak sebanyak 148 orang, masing-masing dari Fraksi PDIP seban-

sar Rp 32 miliar. Tak hanya itu, hak politik Djoko Susilo untuk dipilih dan memilih dalam jabatan publik, juga dicabut. Putusan ini lebih berat dari vonis majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang menjatuhkan hukuman selama 10 tahun penjara dan denda sebesar Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. Djoko juga dianggap terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang untuk periode 2003-2010 dan 2010-2012. Menurut Basarah, setiap hukuman memang harus memberikan efek jera. Terutama bagi mereka yang melakukan penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power). Apalagi menyalahgunakan kekuasaan untuk melakukan korupsi. “Diperberat (hukuman) Djoko Susilo, diberikan efek jera oleh aparat penegak hukum untuk berpikir 1000 kali untuk melakukan (korupsi),” ujar Basarah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/12).

Salinan Putusan Anggota tim penasihat hukum terdakwa Djoko, Juniver Girsang mengaku belum bisa menentukan langkah hukum selanjutnya atas tersebut. Terlebih, Juniver mengklaim belum mendapat salinan putusan tersebut. Tim penasihat hukum, kata Juniver, akan berdiskusi dengan kliennya apakah akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atau tidak atas putusan tersebut. “Terus terang saja, terhadap putusan itu kami belum mengetahui secara resmi apa pertimbangannya, Nanti setelah kami ketahui resmi, kami pelajari dan cermati, baru kami tentukan langkah selanjutnya,” pungkasnya. (gam/abd)

PENYELAMATAN MAHKAMAH KONSTITUSI

DPR Setujui Perppu MK Menjadi UU

yak 79 suara, PKS 41 suara, PPP ada 3 suara, dari Gerindra 16 suara, dan suara 9 anggota Fraksi Hanura. “Dengan hasil ini, paripurna menetapkan Perppu Nomor 1 Tahun 2013 diterima dan bisa segera diundangkan,” kata pimpinan rapat Pramono Anung Wibowo,di

Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Kamis (19/12). Sebelumnya, fraksi-fraksi di DPR terpecah menjadi dua kelompok terhadap Perppu Nomor 1 Tahun 2013 tentang Mahkamah Konstitusi. Dari sembilan fraksi, empat fraksi

menyatakan menerima Perppu MK. Di antaranya, Fraksi Demokrat, PAN, PKB, dan Golkar. Lima fraksi lainnya menolak, yakni PDI Perjuangan, PKS, Hanura, dan Gerindra. Sedangkan PPP belum tegas menyatakan sikapnya. “Karena kedudukan antara yang menerima dan menolak Perppu masih imbang, maka sesuai tata tertib, keputusan bisa dilakukan melalui proses voting setelah terlebih dahulu melewati proses lobi. Namun, jika tidak juga tercapai, maka persoalan ini akan dibawa ke paripurna,” ujar Aziz Syamsuddin. Juru bicara Fraksi PDI Perjuanga, Sugianto Sabran, menyatakan tegas tidak setuju pada Perppu MK karena tidak memenuhi syarat kegentingan yang memaksa. Pandangan Fraksi Partai Hanura yang disampaikan ketuanya, Sarifuddin Sudding, juga menolak Perppu. Pun demikian Fraksi Gerindra melalui Desmond J Mahesa dan Fraksi PKS melalui Nasir Jamil. Edi Sadeli mewakili Fraksi Demokrat menyetujui Perppu. Begitu pula Golkar lewat pernyataan Deding Ishak, PKB melalui suara Bahruddin Nasori, dan Fraksi PAN lewat Taslim Chaniago. Fraksi PPP semula nampak menolak. Namun, belakangan Ahmad Yani, juru bicaranya, menyatakan meminta penjelasan lebih lanjut dari pemerintah soal Perppu. Fraksi PPP butuh penjelasan soal Perppu itu supaya substansinya lebih dipahami, tak sekadar ditolak atau diterima begitu saja. (gam/abd/aji)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.