1
KAMIS 21 MARET 2013 NO. 0080 | TAHUN II Koran Madura
KAMIS
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
21 MARET 2013
g PAMANGGHI
Marriage Oleh : Bunda Pengelon
Sivitas akademika STKIP PGRI Sumenep
P
ant/eric ireng
KESIAPAN PERSENJATAAN. Komandan Kompi 1 Detasemen A Satbrimobda Jatim, Iptu Imam Mahmudi (kiri), memeriksa persenjataan dan perlengkapan PHH, di Mako Kompi 1 Detasemen A Satbrimobda Jatim, Nginden Surabaya, Rabu (20/3). Kegiatan pemeriksaan persenjataan dan perlengkapan PHH tersebut, dalam rangka kesiapan pengamanan Pemilukada di sejumlah kota dan kabupaten di Jatim.
Lily Wahid dan Gus Choy Siap Gugat DPR JAKARTA - Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Effendi Choirie dan Lily Wahid berencana melayangkan surat gugatan yang ditujukan kepada pimpinan DPR RI Marzuki Alie dan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal pemecatan keduanya dari anggota Dewan. Lily Wahid, mengatakan, alasan pemecatan dirinya bersama dengan rekan sesama partainya, yakni Effendi Choire (Gus Choi) dikarenakan keduanya bersebrangan dengan PKB soal hak angket mafia pajak dan kasus Century. Hal itu dilakukan meski seluruh anggota fraksi PKB menolak hal tersebut sementara keduanya setuju. Akhirnya, hal itu menjadi proses yang berkepanjangan dan menjadi dasar pemecatan keduanya. “Iya benar. Mengenai pemecatan itu saya sudah tahu. Sama saja kok masalahnya. Tetap soal mafia pajak dan kasus Century. Saya sudah mengetahui hal itu”, ungkap Lily, di Jakarta, Rabu (20/3). Lily menyayangkan sikap pimpinan DPR yang memecat dirinya dan rekannya Gus Choi. Sebab, pencopotan tersebut melanggar peraturan dan perundang-undangan. Apalagi, hingga saat ini gugatan yang diajukan terhadap DPP PKB masih terus berlangsung di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Artinya, tidak ada landasan hukum yang jelas terkait pemecatan tersebut. “Berdasarkan UU No. 12 itu saya tidak bisa di PAW (Pergantian antar waktu) karena gugatannya sendiri masih berlangsung. Jadi, jelas sekali kalau hal tersebut melanggar undang-undang. Saya sendiri belum menerima surat PAW itu. Karenanya, saya tidak akan datang. Lagipula, saya sudah tahu siapa yang akan menggantikan saya dan Gus Choi. Sudah satu tahun yang lalu orangnya memang ngebet”, celoteh Lily Lily sendiri mengaku tidak bersedih hati dipecat oleh partai dan DPR. Diriya justru bangga karena dipecat dengan alasan membela kepentingan rakyat. Apalagi, dirinya mengklaim telah bekerja dengan baik selama ini dan sudah mengikuti seluruh aturan yang berlaku, baik sebagai anggota DPR maupun sebagai kader PKB. “Saya selalu bekerja dalam koridor yang sudah ada dan sudah memperjuangkan kepentingan rakyat dan meminimalkan kerugian yang dapat terjadi di rakyat. Saya selalu berusaha mengungkap apa kebenarannya”, ungkap Lily Sementara itu, Ketua DPR RI Marzuki Alie, mengatakan, dirinya menghormati langkah hukum yang ditempuh oleh Lily Wahid dan Effendi Choire. Apalagi, Marzuki menilai keduanya memiliki hak untuk menggugat secara hukum. “Saya rasa kita tidak usah mempermasalahkan kalau ada orang yang mau menggugat. Saya sendiri menghargai dan menghormati proses hukum yang dilakukan Gus Choi dan Lily Wahid”, ungkap Marzuki. (gam/abd)
KPK Periksa Sekjen PKS JAKARTA-Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Taufik Ridho diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik KPK berupaya menggali informasi keterlibatan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq terkait suap impor daging sapi. “Penyidik hanya ingin mendapatkan bukti mengenai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ( AD/ ART) PKS. Masalahnya adalah posisi Pak Luthfi sebagai Presiden PKS. Itu saja,” kata Taufik kepada wartawan di Jakarta, Rabu,(20/3). Padahal Taufik mengaku baru beberapa bulan menjabat menggantikan Anis Matta.
Dia mengaku ditanya KPK soal AD/ART PKS, serta Surat Keputusan pengangkatan Luthfi Hasan Ishaaq sebagai Presiden PKS. “Saya ditanya urusannya mengenai AD/ART, SK (Surat Keputusan) pengangkatan Pak Luthfi,” tambahnya Namun Taufik membantah pemeriksaan dirinya di KPK terkait dengan kasus suap impor daging. Justru KPK hanya menanyakan seputar AD/ART. “Saya tidak ditanya soal itu. Tidak ada kaitannya dengan kasus. Saya ditanya AD/ART partai,” tegasnya. Pada Selasa lalu, penyidik KPK melakukan penggeledahan sebuah rumah toko, di Atrium Senen, Jalan Senen Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. “KPK juga menggeledah kaitan suap impor sapi untuk empat tersangka. Penyidik KPK melakukan penggeledahan di sebuah ruko di Atrium Senen, Jalan Senen Raya, Ke-
camatan Senen, Jakarta Pusat,” kata Juru bicara KPK, Johan Budi di kantor KPK. Menurut Johan, ruko yang digeledah itu adalah milik salah seorang saksi kasus kasus pengurusan kuota impor sapi. Selain ruko di Senen, KPK juga menggeledah kantor atau gudang di kawasan. Kantor atau gudang di kawasan Jalan Industri, Bojonglarang, di Karawaci, Tangerang, Banten. “Ini juga diduga terkait dengan saksi dalam kasus ini,” tambah Johan lagi. Sebelumnya, Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman, mengaku sempat memberikan data kondisi daging sapi lokal di Indonesia, yang kekurangan dan butuh impor. Tidak hanya itu, Bahkan Maria mengakui dirinya memberikan data kepada Mentan Suswono dalam pertemuan di Hotel Ritz Carlton, Medan. “Benar, itu Pak Suswono,” ka-
tanya Namun, lanjutnya, pertemuan itu hanya sebentar. Pertemuan dihadiri Luthfi Hasan Ishaaq, Mentan Suswono, dan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia Elda Deviane Adhiningrat. “10 menit doang,” imbuhnya. Saat disinggung mengenai persoalan lain, wanita yang keluar justru di saat awak media sedang sibuk mewawancarai Anas Urbaningrum, pun kembali pelit berbicara. “Sudah selesai saya. Tidak ada apa. Sudah, sudah,” ujarnya. Dalam kasus dugaan suap impor sapi, empat orang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan mendekam di balik jeruji besi. Mereka adalah bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, orang dekat Luthfi, Ahmad Fatanah, serta dua Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi. (gam/ cea)
HARGA BAWANG MEROKET
LPNU Duga Kartel Bawang Sengaja Dimunculkan
ant/izaac mulyawan
PASOKAN BAWANG PUTIH. Buruh menurunkan komoditi bawang putih dari Kapal Motor (KM) Tidar di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, Rabu (20/3). Komoditi bawang putih dipasok dari Surabaya-Jawa Timur untuk kebutuhan masyarakat di Provinsi Maluku harganya kini mencapai Rp 50 ribu/kg. Jakarta- Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) menuding keberadaan kartel bawang sengaja dimunculkan pihak tertentu untuk melanggengkan impor komoditas tersebut. Ketua LPNU Mustolihin Madjid di Jakarta, Rabu, mengatakan kartel bawang menjalankan peran untuk mengesankan negara ini kekurangan stok bawang jika kran impor ditutup. Menurut Mustolihin, kelangkaan bawang merah dan bawang putih yang memicu lonjakan harga komoditas itu tidak terlepas dari permainan jahat yang melibatkan kartel. “Jadi mereka ingin menjustifikasi kalau
impor dihentikan pasokan kita terganggu, yang ujung-ujungnya kran impor akan dibuka kembali selebar-lebarnya,” katanya. Menurut Mustolihin, keberadaan kartel bawang sudah diatur sedemikian rupa melalui mekanisme izin impor. Kembali dibukanya kran impor, lanjut Mustolihin, yang kemudian diisi oleh importir-importir baru membuka kemungkinan terbentuknya kartel dengan segala permainan jahatnya. Menurut Mustolihin sangat naif jika Kementerian Pertanian tidak mengetahui adanya kartel tersebut. “Pendaftaran dan verifikasi importir ada di Kementerian Pertanian, untuk
selanjutnya diserahkan ke Kementerian Perdagangan dan keluar izin,” katanya. Ke depan LPNU tetap mendukung kebijakan penghentian impor produk hortikultura, termasuk bawang. Namun, untuk menghindari kemungkinan gangguan stabilitas harga, pemerintah didesak terlebih dahulu memperbaiki produktivitas dan tata niaga produk pertanian di pasaran. Masyarakat sebagai pelaku pertanian harus diperhatikan, aspek permodalan dari perbankan juga diperhatikan, dan kalangan usahawan diberi ruang, “Pemerintah jangan terlibat secara langsung, tapi memposisikan diri pada pembuat regulasi yang baik,” kata Mustolihin. Keberadaan kartel terungkap dari temuan 394 kontainer berisi bawang putih impor dari China dan Thailand dalam inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di terminal peti kemas Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Atas temuan tersebut KPPU sudah memanggil 11 importir yang disinyalir sebagai pemilik bawang putih tersebut. Bahan Pangan Lain Ikut Naik Selain Kenaikan harga bawang, masyarakat kini juga mulai diresahkan dengan beberapa bahan pangan lain yang juga ikut-ikutan naik. Salah satunya sayursayuran. Di Tegal, seorang pedagang sayur mengatakan, harga sayur sepekan terakhir naik, akibat pasokan dari petani sedikit, seperti kembang kol naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 15 ribu per kilo, kol dari Rp 3 ribu menjadi Rp 6 ribu per kilo dan buncis dari Rp 6 ribu menjadi Rp 8 ribu per kilo. (ant/beth)
ada saat film Proveked a true story dirilis, film disambut antusias, terutama oleh sejumlah ibu rumah tangga, pemerhati KDRT, kaum feminis dari kelas garpu sampai liberal. Film yang mengangkat kisah tragis korban kekerasan dalam rumah tangga itu dimulai dari sekuen menegangkan. Peristiwa pembakaran Deepak Ahluwalia oleh istrinya Kiranjit di sebuah apartemen di kota London. Berdasarkan fantasi dan reka ulang detektif Myers, Deepak melompat dan jatuh dihalaman berumput di depan rumahnya setelah tubuhnya terbakar diatas suhu 500 derajat. Pada hari yang sama Kiranjit tak mau bergeming saat dimintai keterangan. hanya air matanya yang mengucur deras. “Suami anda menuduh anda dengan dakwaan berat,” tegur Myers. Kiranjit tertuduh karena sidik jarinya ada pada kaleng bensin dan embernya. Detektif itu menuduhnya melempar lilin ke atas kasur saat suaminya terlelap dalam keadaan mabuk. Hakim memang menurunkan ancaman hukuman bebas bersyarat dalam 12 tahun. Kiranjit di dakwah dengan usaha percobaan pembunuhan. Dia melakukannya pada saat suaminya tidur dan berada dalam keadaan tidak terancam. Bagi hukum keadaan demikian memilik tafsir sebagai suatu kesengajaan. Sayangnya, beberapa hari kemudian Deepak Ahluwalia meninggal dirumah sakit dan dakwaan berubah sebagai pembunuhan. Kiranjit divonis hukuman maksimal, yaitu hukuman mati. Pada situasi tertentu, Kiranjit merasa justru lebih Tak ada baik berada sesuatupun yang dalam penjara lebih indah dari hukum diband- sebuah hubungan ingkan penselain pada saat jara suaminya. satu sama lain Sepuluh tahun bisa memperhidup dipukusembahkan li dan hina. “kebermanTiap malam ditampar dan faatan” dipukuli hingga wajahnya memar, punggungnya mengeluarkan darah. Bahkan satu kali tubuhnya bergulung dari tangga lantai dua apartemennya karena dihempaskan secara paksa. Dan bayi yang dikandungnya pun gugur seketika. Padahal ia telah berusaha menjadi istri terbaik bagi suaminya. Melupakan cita-citanya untuk jadi lawyer, memilih mengikuti suami keluar dari negaranya dan menjadi perempuan India pada umumnya. Di film inilah saya menemukan jawaban atas kasus yang melibatkan Marsiyati 33 tahun, warga desa Langsar, Kecamatan Saronggi Sumenep yang pada suatu pagi buta tiba-tiba memotong alat kelamin suaminya. Ia kini menjadi tersangka dan diancam pasal 44 ayat 1 dan 2 tahun 2004, dengan hukuman kurungan 5 tahun penjara. Di mata hukum, perbuatannya jelas adalah kriminal. Namun dengan kacamata lain saya sungguh berkeyakinan bawah apa yang dilakukan Marsiyati dan Kiranjit bukanlah sesuatu yang terjadi tiba-tiba. Pastilah ada sebuah tekanan yang sudah begitu lama mereka alami. Bisa jadi berupa kekerasan fisik, bisa pula kekerasan dalam bentuk yang lebih halus berupa kekerasan psikologis. Atau bisa jadi kedua-duanya. Maka arif kiranya bila masing-masing kita, baik lelaki maupun perempuan, menempatkan diri pada peran yang seharusnya. Saling melengkapi, saling menguatkan. Tak ada sesuatupun yang lebih indah dari sebuah hubungan selain pada saat satu sama lain bisa mempersembahkan “kebermanfaatan”. =
Isteri Sakit Beberapa hari lalu Matrawi menelepon dokter langganannya. Ia rupanya cukup panik. “Dok, akhir-akhir ini isteri saya perutnya sering sakit, nampaknya ia sedang didera radang usus buntu.” “Ah sampeyan ini Wi” kata si doketer “Masih segar dalam ingatan saya, dua tahun lalu sampeyan pernah membawa isteri sampeyan kemari untuk operasi usus buntu. Seumur hidup saya tak pernah melihat seseorang mengalami usus buntu dua kali” “Ah, Pak Dokter ini” jawab Matrwi “Masak Pak Dok tak pernah mendengar seorang laki-laki beristeri dua?” “Astaghfirullahal adhim...” Seru sang dokter “Baik segera bawa isteri sampeyan kemari”
Cak Munali