e Paper Koran Madura 21 Mei 2013

Page 1

1

SELASA 21 MEI 2013 NO. 00121 | TAHUN II Koran Madura

SELASA

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

21 MEI 2013

g PAMANGGHI

Jempol

Oleh : MH. Said Abdullah

S

DIBAKAR MASSA SIGI. Rumah milik warga ludes dibakar massa setelah terjadi bentrok antara warga Dusun 4 Pesaku dengan Dusun Deasi Sidondo di Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (20/5). Bentrok tersebut selain membakar 24 unit rumah, tiga unit motor, juga mengakibatkan puluhan warga terluka terkena senjata tradisional berupa dumdum, panah, ketapel, parang dan senapan angin.

JELANG PILGUB JATIM

Hasyim Muzadi: Dukungan Ganda Parpol Rusak Jatim SURABAYA- Tokoh NU asal Jombang, KH Hasyim Muzadi, menilai dukungan ganda partai politik kepada pasangan bacagub dan bacawagub yang mendaftar di KPU Jatim merupakan pelanggaran etika politik yang merusak masyarakat Jatim. “Seorang bacagub yang mendaftarkan partai yang telah nyata didaftarkan terlebih dahulu oleh bacagub lain adalah pelanggaran etik politik dan bahkan kejahatan politik,” katanya dalam surat elektronik kepada Antara di Surabaya, Senin. Ia mengemukakan hal itu menanggapi dua partai politik nonparlemen yakni Partai Persatuan Nadhlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK) yang memberikan dukungan ganda ke dua pasangan berbeda, yakni Khofifah-Herman dan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Menurut mantan Ketua Umum PBNU itu, pelanggaran etika dan kejahatan politik itu terkait dengan proses pendaftaran ganda yang tidak mungkin seorang bacagub menghindari politik transaksional atau “money politics” . “Gejala itu pasti mengotori suasana politik Jatim dan bisa mengakibatkan konflik politik horizontal. Ada yang tidak siap bertarung secara fair dan gentle dalam Pilkada Jatim. Tahun 2008 dengan kecurangan massif dan sekarang dengan penggergajian partai pendukung pesaingnya,” katanya. Menurut pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dan Depok itu, hal itu perlu ketegasan dan kejujuran tinggi dari KPU Jatim dan lebih dari itu perlu pengusutan mengapa partai politik mendukung ganda dan siapa yang merekayasa. “Tidak cukup hanya dianggap masalah teknis KPU. Semuanya (pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Pilkada Jatim) harus tansparan agar Jatim tidak dipimpin manipulator. Saatnya masyarakat pencinta demokrasi antikorupsi bergerak menyelamatkan Jatim,” katanya. (ant/edy/beth)

Ditjen Pajak Akui 320 Pejabatnya Bandit JAKARTA- Direktur Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) masih menemukan sejumlah pegawai pajak nakal, meski sudah puluhan ditangkap. Data Ditjen Pajak menyebutkan, masih ada sekitar 320 orang dari 32 ribu jumlah pegawai pajak yang dikategorikan “bandit”. “Pasti akan ada penangkapan lagi bulan depan, minggu depan atau tahun depan, karena 1% dari 32 ribu jumlah pegawai pajak adalah bandit,” kata Dirjen Pajak, Fuad Rachmany, di Jakarta, Senin (20/5) Mantan Kepala Bapepam LK ini menambahkan dirinya tidak akan terkejut, saat KPK kembali menangkap pegawai pajak yang terlibat kasus suap. Apalagi orang orang seperti Gayus maupun Dana masih banyak berkeliaran di lingkungan Ditjen Pajak. “Saya mengapresiasi kinerja KPK atas penangkapan pegawai pajak yang bandel,” tambahnya. Lebih jauh kata Fuad, hukuman yang pantas diterima pegawai pajak nakal adalah ditangkap kemudian diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, menurutnya jika pegawai pajak tersebut terbukti bersalah maka hukuman selanjutnya adalah dipecat sebagai PNS. “Buktinya ketika para pegawai pajak ditangkap sama KPK, mereka malah senyum senyum seperti tidak ada kesalahan, hal tersebut membuktikan bahwa mereka tidak waras,” terangnya Dia mengatakan agar pegawai pajak tersebut merasakan efek jera maka pegawai pajak harus dimiskinkan biar tidak semakin nakal. Karena itu harta yang diperoleh dari suap maupun korupsi semuanya harus disita. “Kita juga harus memperketat sistem rekruitmen,” tegasnya. Ke depan, lanjutnya, Ditjen Pajak akan

memperbaiki proses rekruitmen agar SDM yang ada di Ditjen Pajak benar benar berkualitas dan tidak diisi oleh orang orang yang mempunyai jiwa kriminal. “Kebanyakan yang terjadi waktu baru melamar mukanya muka nabi, masih polos tapi jiwanya bandit, nah hal hal seperti inilah yang akan kita perketat dan perbaiki,” ujarnya. Ditempat terpisah, Dirut PT The Master Steel, Istanto Burhan mengaku dimintai uang oleh seseorang yang mengaku ‘ketua KPK’. “Dalam surat ini saya juga melaporkan peristiwa yang saya alami pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2013, di mana staf saya mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai ‘ketua kpk’” katnya Menurut pengakuan Istanto dalam surat tersebut, orang yang mengaku ketua KPK memintanya mentransfer sejumlah uang. Namun Istanto tidak menjelaskan berapa uang yang diminta oknum pemeras itu. “Saya bersedia dimintai keter-

angan lebih lanjut atas keterangan yang saya berikan ini dan saya berharap KPK dapat melacak keberadaan oknum yang mengaku sebagai ‘ketua KPK’ tersebut,” ujarnya. Selain meminta perlindungan hukum kepada KPK atas laporannya, Istanto sekaligus mengklarifikasi pemberitaan media mengenai kasus dugaan suap perpajakan yang menyebut-nyebut nama PT Master Steel. “Saya perlu mengklarifikasi agar KPK memeroleh keseimbangan informasi dari KPK. PT The Master Steel sudah membayar kewajiban perpajakannya, namun terdapat penafsiran dengan Dirjen Pajak,” ungkap Istanto. Dua orang Manager Keuangan PT The Master Steel telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pajak yang saat ini ditangani KPK. Kedua manager itu diduga menyuap pegawai pajak Mohamad Dian Irwan dan Eko Darmayanto. Kedua pegawai pajak itupun telah berstatus sebagai tersangka. (gam/cea)

Anggota DPR RI Asal Madura

ecara fisik jempol tak berbeda dengan jari-jari tangan dan kaki lainnya. Kelima jari-jari itu pada dasarnya menyatu dalam kebersamaan pada saat difungsikan. Mungkin hanya ada penekanan pada fungsi dan peran. Karena itu sering kelima jari tangan digambarkan sebagai bangunan kerja sama, yang tak terpisahkan. Masingmasing jari memang bisa mengerjakan hal kecil tapi untuk sebuah kerja besar harus bersama-sama. Harus kompak. Namun dari segi pemaknaan simbol, jari jempol menggambarkan sesuatu yang dasyat luar biasa. Pemberian jempol dalam posisi tegak selalu berkonotasi positif. Menegaskan tentang pencapaian keberhasilan. Orang tua misalnya, ketika mendapati anaknya berprestasi, pemberian apresiasi verbal dengan mengacungkan jempol. “Hebat. Kalian benar-benar dapat bekerja dengan baik,” begitu orang tua biasanya memberikan pujian, tak lupa tersenyum sambil menunjukkan jari jempol. Di beberapa daerah di negeri ini jempol sering menjadi simbol penghormatan. Mempersilahkan tamu yang lebih tua, orang yang dihormati untuk duduk atau berjalan di depan, di beberapa daerah menggunakan simbol jempol. “Silahkan bapak berjalan dari segi duluan,” lalu pemaknaan diikuti gerakan simbol, fisik menunjari jempol jukkan arah demenggambarkan ngan jempol. sesuatu yang Jempol juga dasyat luar sering disebut sebagai ibu jari. biasa Lagi-lagi ini menggambarkan sesuatu yang spesial. Kata ibu menunjukkan bahwa jempol disimbolkan induk kehidupan. Seakan jari-jari lain lahir dari jempol, ibu jari. Tentu pengertian ibu jari di sini pararel dengan status seorang ibu dalam komunitas masyarakat manapun di dunia ini yang selalu diposisikan sangat mulia. Penyebutan jempol sebagai ibu jari merupakan penguatan makna simbol dari jempol. Bahwa ketika seseorang mendapat acungan jempol, tingkatan peran dan prestasinya memang jauh lebih dari yang lain. Berbeda ketika yang diacungkan kelingking. Yang terbaca mengecilkan, menganggap remeh. Seang jari manis, lebih disimbolkan sebagai keharmonisan hubungan suami-istri. Karena itu cincin pernikahan selalu diletakkan pada jari manis; tidak pada jempol. Lalu, jangan sekali-kali mengacungkan jari tengah. Hampir di seluruh dunia jari tengah berkonotasi minor. Stevan Effenberg, salah satu pemain berbakat Jerman, dipaksa pulang di Piala Dunia 1994, gara-gara mengacungkan jari tengah pada penonton. Tulunjuk jari sesuai namanya, lebih merupakan pertanda. Muatan makna simbol bisa berbeda tergantung momennya. Kadang digunakan seorang ayah yang memarahi anaknya. Bisa juga isyarat mengajukan sesuatu. Di lain waktu, digunakan untuk menuding walau banyak orang arif menafsirkan bahwa ketika seseorang menuding orang lain, ia hanya menunjuk dengan satu jari telunjuk pada orang lain, sedang empat jari lainnya menunjuk dirinya. Ini simbol yang mengajarkan agar jangan gampang menempatkan seseorang sebagai “tertuduh” karena bisa jadi, tuduhan justru lebih banyak ke arah dirinya. Dari pemaknaan jari-jari tangan memang terpapar jempol sangat spesial. Ada semangat apresiasi, prestasi, penghormatan dan sebagai ibu jari bermuatan mengayomi, mendidik,mengantarkan menjadi yang terbaik. Simbol jempol selalu menggambarkan yang terbaik. The best. Ayo meraih prestasi agar mendapat jempol. =

Kaki “Kenapa kok kaki sampeyan luka parah?” tanya Burhan pada Matrawi. “Kemarin nyoba naik sepeda motor baru. Saya lupa pakai rem kaki,” jelas Matrawi. “Lha sepeda motor kan remnya memang ada di kaki. Sepeda semua di tangan.” “Ya. Saya ngerem pakai kaki saya nih. Kaki yang digunakan untuk berhentiin. Lupa cara ngeremnya.” “Ohhh.”

Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.