1
RABU 25 SEPTEMBER 2013 NO.0206 | TAHUN II Koran Madura
RABU
25 SEPTEMBER 2013
SENGKETA PEMILUKADA JATIM
Berkah: Kemenangan KarSa Harus Dibatalkan JAKARTA-Pasangan cagub dan cawagub Jawa Timur, Khofifan Indar Parawansa-Herman Suryadi Sumawiredja mendesak Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan kemenangan pasangan cagub-cawagub Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2013. Pembatalan ini dilakudopping money politic kan karena KarSa melakuguna memenangi pekan kecurangan yang bermilihan gubernur (Pilgub) sifat sistematis, terstruktur Jatim 2013. “Ada buktinya dan massif dengan melikalau kalau mereka mengbatkan aparat pemerintah, gunakan dana APBD Jatim mulai dinas-dinas, kepala senilai Rp 5 triliun untuk daerah (walikota/bupati), mendongkrak perolehan camat hingga kepala desa/ suaranya,” tegasnya. lurah.. “Karena di ranah Selain Nova, Timses politik, seharusnya sanksi Berkah lainnya, Ari Kulebih keras dan tegas harus suma, juga mengatakan dijatuhkan kepada pasanKarSa melakukan kecurangan yang curang. Kami gan yang bersifat sistemaberharap MK mengabulkan tis, terstruktur dan massif gugatan kami,” kata angdengan melibatkan aparat gota Tim Sukses Pasangan pemerintah. “Peningkatan Khofifah-Herman, Nova ekstrem alokasi anggaran Haryanto, di Jakarta, Senin hibah dan Bansos 2013, (23/9). memiliki korelasi sangat Seperti diketahui, kuat dengan perolehan Komisi Pemilihan Umum suara KarSa,” terangnya (KPU) Jawa Timur memuLebih jauh kata Ari, tuskan pasangan Soekarperiode Maret-Agustus wo-Saifullah Yusuf (KarSa) 2013, setidaknya ada 21 menjadi pemenang dalam paket doping money politic Pemilihan yang dikemas dalam Gubernur program Jalin Kesra. BERITA (Pilgub) Jatim. Modus operandi ini, TERKAIT Pasangan ini memberi keunmemperoleh tungan besar bagi Halaman 10 & 13 8.195.816 suKarwo, khususnya ara atau ungdalam masyarakat gul dari pasangan Khofifah pemilih. “Seharusnya APBD Indar Parawansa-Herman digunakan mendorong Suryadi Sumawiredja pembangunan infrastruk(BerKah) yang mendapat tur untuk mengurangi ke6.525.015 suara. senjangan sosial ekonomi Namun keputusan dan penciptaan lapangan KPU ini ditolak pasangan kerja,” tuturnya. Berkah. Mereka menuding Apalagi, penggelonkubu KarSa telah melakutoran belanja dana hibah kan pelbagai pelanggaran. dan Bansos direalisasikan Untuk membuktikannya, awal 2013 sampai Juni tim kuasa hukum Khofi2013, menjelang berlangfah telah menyiapkan sungnya Pilgub. “Mempersaksi sebanyak 50 orang. besar anggaran hibah dan “Biarkan saksi yang jelasBansos secara fantastis kan. Saya confident akan menjelang dan saat Pilgub dikabulkan MK, sudah ada dapat diklasifikasikan perbukti yang lengkap,” ujar buatan memanipulasi manKhofifah, usai menghadiri faat anggaran,” ujarnya sidang perdana sengketa Yang jelas, kata Ari, Pilgub Jatim di Gedung MK, tindakan pasangan KarSa Jakarta, Selasa (24/9). ini melanggar etika berMenurut Nova, MK demokrasi. “Perbuatan harus mendiskualifikasi ke- KarSa ini jelas melanggar menangan pasangan Karsa. prinsip Pemilu yang adil, Ini sebagai sanksi karena karena pasangan yang pasangan petahana ini berkuasa mengatur dan diduga kuat menggunakan merencanakan APBD untuk dana bantuan sosial dan keuntungannya,” tandasnhibah APBD Jatim sebagai ya. (gam/cea)
ant/yusran uccang
BERLINDUNG DARI BENTROKAN MAKASSAR. Seorang warga bersama dua anaknya berlindung saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi yang dibantu warga di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulsel, Selasa (24/9). Bentrokan berawal ketika mahasiswa yang menuntut diusut tuntasnya kasus penembakan mahasiswa Unismuh, Aksal Praditya. Akibat bentrokan tersebut sejumlah mahasiswa dan warga terluka.
KPK: Andi dan Anas Pasti Akan Ditahan JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng dan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum akan ditahan. Bahkan, lembaga yang bermarkas di Jalan Kuningan Jakarta ini sesumbar, keduanya akan merasakan dinginnya hotel prodeo KPK . Namun demikian, KPK tidak dapat menyebutkan kapan waktu penahanan dilakukan. “Saya bisa pastikan kalau seseorang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK maka cuma menunggu waktu yang bersangkutan untuk ditahan,” kata Ketua KPK, Abraham Samad saat ditemui di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (24/9). Seperti diketahui, KPK sudah menetapkan Andi Alfian Mallarangeng sebagai tersangka karena diduga melakukan korupsi kasus Hambalang. Demikian juga dengan Anas Urbaningrum yang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima gratifikasi dari kasus yang sama. Akan tetapi, sampai saat ini, lembaga antirasuah ini belum juga menahan mantan petinggi
di Partai Demokrat ini. KPK mengaku saat ini memiliki kendala buat memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan proyek Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Andi dan tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang dan proyekproyek lainnya Anas. Pasalnya,
Saya bisa pastikan kalau seseorang sudah ditetapkan tersangka oleh KPK maka cuma menunggu waktu yang bersangkutan untuk ditahan.
Abraham Samad Juru Bicara KPK
KPK masih menunggu kelengkapan data dan dokumen dari penyidik KPK. “Bahwa kapan, itu tergantung penyidik. Tapi tidak usah khawatir, penahanan pasti dilakukan seperti yang lalu-lalu,” kata Samad. Samad juga berjanji akan terus mengembangkan kasus dugaan
korupsi P3SON Hambalang, ke berbagai pihak. Apalagi, kasus tersebut disinyalir melibatkan pihak yang kuat. “Insya Allah bahwa kasus Hambalang kami akan terus dalami,” tukasnya. Abraham menjelaskan, hambatan utama KPK saat ini terletak pada sisi sumber daya penyidik. “Jadi begini, itu tergantung dari penyidik kenapa AU dan AAM mengalami hambatan. Saya perlu kasih tahu sedikt hambatanhambatan teknis. Ada beberapa penyidik kita yang menjadi satgas (hambalang) berangkat ke Jepang untuk melakukan tugas-tugas penyelidikan,” kata Abraham. Namun, Abraham tidak menjelaskan dalam keperluan penyelidikan apa para penyidik itu dikirim ke Jepang. Ada dugaan kuat, para penyidik itu akan mendalami dan meminta keterangan terkait perkara pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Tarahan, Lampung Selatan, pada 2004. Diduga, kepergian mereka ke Negeri Sakura itu akan meminta kesaksian dari salah satu perusahaan yang ikut dalam konsorsium pembangunan PLTU Tarahan, Marubeni. (gam/ abd/aji)
Martino Puji Neymar BARCELONA-Pelatih Barcelona Gerardo Tata Martino memuji proses transisi Neymar da Silva Santos Junior dari gaya sepakbola Brasil ke gaya sepakbola Eropa, terutama Barcelona. Proses yang cepat ini membuatnya memberi pengaruh yang besar bagi Barcelona. Meskipun, mantan bintang Santos ini baru mencetak satu gol untuk Barcelona pada Piala Super Spanyol lalu. Di La Liga, Neymar yang sangat subur bersama Santos belum mencetak satu gol pun. Berita di halaman 16
ant/widodo s. jusuf
SIDANG PEMILUKADA JATIM. Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (tengah) selaku pemohon prinsipal menghadiri sidang pemeriksaan perkara Perselisihan Hasil Pemilukada (PHPU) Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (24/9). Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa - Herman Suryadi Sumawiredja mengajukan permohonan gugatan PHPU Jawa Timur karena menilai telah terjadi pelanggaran sistematis, terstruktur dan massif selama pelaksanaan Pemilukada Jawa Timur yang dimenangkan oleh pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf.
Ulangan Pak Bahrudin mengerutkan kening saat meneliti lembar jawaban ulangan milik Matrawi. Bagaimana tidak, sepuluh soal dalam lembaran di tangannya hanya dijawab dengan kata-kata “Benar” dan “Tepat”. Keesokan harinya di sekolah, Pak Bahrudin memanggil Matrawi dengan muka masam. Pak Bahrudin : Mat, ini benar lembar jawaban kamu dalam ulangan kemaren siang Matrawi : Benar pak, ini tulisan saya. Pak Bahrudin : Kamu bermaksud melecehkan saya ya. Kok jawabanmu hanya “Benar” dan “Tepat” Matrawi : Lho kan perintahnya diatas kan begitu pak. Coba ini baca “Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat. Pak Bahrudin : Hmmm .... iya ya... Nanti kamu ulangan lagi dengan soal yang lain. Cak Munali
KORUPSI e-KPT
KPK akan Segera Merespon “Kicauan” Nazaruddin JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin kembali ‘bernyanyi’ soal dugaan korupsi yang melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menariknya, kicauan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet ini langsung direspons Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad. Kali ini, Nazaruddin mengungkap kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (eKTP). Pengungkapan dugaan korupsi tersebut seperti disampaikan kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief di Gedung KPK Jakarta, Selasa (24/9). Menurut Elza, salah satu bentuk penyelewengan proyek pengadaan e-KTP itu ada pada pencetakan kartu. Bukti yang mengindikasikan penyelewengan tersebut di serahkan Elza ke KPK untuk ditindaklanjuti.
“Ini saya serahkan resmi,” kata Elza. Elza menyebutkan, pemenang proyek pengadaan e-KTP 2011 adalah konsorsium lima perusahaan BUMN dan swasta, yakni Perum
Percetakan Negara RI, PT Sucofindo (Persero), PT LEN Industri (Persero), PT Quadra Solution dan PT Sandipala Arthaputra. “Lead konsorsiumnya PT PNRI,” tegas Elza.
Abraham mengaku akan mendalami laporan Nazaruddin tersebut. “Kami akan mengumpulkan semua, sebagai bahan informasi laporan-laporan dan mendalami semua informasi,” katanya di Jakarta, Selasa (24/9). Bahkan, jelas Samad, KPK akan segera memanggil sejumlah nama anggota DPR yang diduga terlibat dalam kasus ini, termasuk Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto. Pasalnya, Nazaruddin menyebut Setya ikut bermain dan mengatur proyek senilai Rp5,9 triliun tersebut. “Siapa pun yang ada di dalam hasil pendalaman kami, dari hasil penelusuran, kami mendapatkan namanama yang perlu dimintai keterangan. Maka, akan kami panggil untuk dimintai klarifikasinya,” kata Samad. Sejauh ini, tegas Samad, KPK belum bisa menyimpulkan soal kebenaran laporan dari Nazaruddin. “Itu belum bisa disimpulkan. Namun demikian, kami akan menindaklanjuti apa pun informasi dan siapa pun yang memberikan informasi ke KPK. Kami akan menindaklanjuti sesuai Undang-undang, bukan cuma Nazar, siapa pun, masyarakat umum pun bisa,” paparnya. (gam/bud)