1
JUMAT 26 APRIL 2013 NO. 00105 | TAHUN II Koran Madura
JUMAT
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
26 APRIL 2013
g PAMANGGHI
Silhouette Oleh : Abrari Alzael
Pemimpin Redaksi Koran Madura
S
ant/eric ireng
NUANSA NUSANTARA. Sejumlah model mengenakan busana pesta nuansa Nusantara, saat acara ‘Arva Students Gathering 2013’ di Ciputra World Surabaya (CWS), Kamis (25/4). Busana pesta karya desainer muda Surabaya, Charles Sie dan Alben Ayub Andai tersebut, menggunakan bahan dasar tenun khas Nusantara dengan tidak meninggalkan kemewahan busana pesta.
Bandar Pemilu Ikut “Mainkan” BBM
SURVEI ELEKTABILITAS PARPOL
PDI Perjuangan Paling Dipilih Pemuda
Jakarta-Hasil survei Indo Barometer menyimpulkan jika pemilu legislatif diselenggarakan saatini, PDI Perjuangan meraih posisi teratas yakni 18,8 persen, jauh melampaui perolehan suara Partai Demokrat yang hanya 4,8 persen. “InimerupakanhasilsurveiIndoBarometerdenganrespondenparapemudaberusia16-30tahun. Artinya, para pemuda paling banyak akan memilih PDI Perjuangan, “kata Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDI Perjuangan, MarurarSirait, ketika membuka rapat koordinasi bidang pemuda dan olah raga (RakorbidPora) IV, dikantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis. Menurut Marurar, survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka terhadap1.200 responden di seluruh Indonesia pada periode 15-25 Maret 2013. Ia menambahkan, responden dipilih dengan metode “multi stage random sampling” dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil survei tersebut, katadia, PDI Perjuangan meraih 18,8 persen, Partai Golkar meraih 17,5 persen, Partai Gerindra 14,3 persen, Partai Demokrat 4,8 persen, PKB 3,2 persen, Partai NasDem, 2,9 persen, PAN 2,6 persen, PKS 1,9 persen, Hanura1,5 persen, dan PPP 1,1 persen. Anggota Komisi XI DPR RI ini menambahkan, dari hasil survei tersebut juga menyimpulkan responden yang belum menentukan pilihan partai politik dan menjawab tidak tahu masih sangat tinggi yakni 30,3 persen. “Pemuda yang belum menentukan pilihan ini masih merupakan suara mengambang yang akan dibidik PDI Perjuangan menghadapi pemilu 2014,” katanya. Maruarar menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pemuda berusaha16-30 tahun ada sekitar 90 juta jiwa. “Sebanyak 30 persen dari sekitar 90 juta yakni sekitar 27 juta jiwa. Ini potensi suara yang besar untuk dibidik,”katanya. Maruarar menjelaskan, untuk membidik para pemuda yang belum menentukan pilihannya maka bidang pemuda dan olahraga DPP PDI Perjuangan, akan menerapkan sejumlah program dan kebijakan, kejuaraan sepakbola Piala Megawati Soekarnoputri, pelatihan “publicspeaking” kepada para pelajar dan mahasiswa, peluncuran buku “Megawati tidak Feodal” dan sejumlah kegiatan lainnya. Ia menambahkan, selama setahun terakhir para kader muda PDI Perjuangan yang tergabung dalam Taruna Merah Putih juga telah melakukan serangkaian kegiatan, antara lain kejuaraan renang, pelatihan “publicspeaking”, kegiatan donor darah, serta perayaan HariKartini. Pada Rakorbid Pora VI ini, katadia, akan membahas antaralain, strategi menyikapi hasil survei Indo Barometer serta rencana menyelenggarakan berbagai kegiatan dan kebijakan partai. (ant/beth)
JAKARTA- Para cukong,alias bandar besar di dalam negeri yang ingin terlibat di pemenangan pemilu 2014 disinyalir berada dibalik wacana kenaikan harga BBM yang makin menguat beberapa hari ini. Sebab dipastikan, mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar jika harga BBM naik. “Kenaikan atau pengurangan subsidi BBM itu tidak lepas dari permainan bandar menuju pemenangan pemilu dan pilpres 2014,” kata Pengamat politik ekonomi Icshanuddin Noorsy pada diskusi “BBM Dua harga, SPBU kacau” bersama mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Effendy Simbolon, Wakil Ketua DPR RI FPKS Sohibul Iman, dan Ketua Departemen Keuangan DPP Partai Demokrat Ichsan Modjo di Jakarta, Kamis (25/4). Oleh karena itu, sambung Ichsanuddin lagi, konstruksi kenaikan harga BBM tersebut tidak berdiri sendiri karena ada kelompok yang menangguk dan sekaligus menikmati keuntungan. “Ada pihak-pihak yang menikmati terkait impor minyak mentah Indonesia,” tegasnya.
Lihat saja, kata Direktur Eksektutif Lembaga Studi Kebijakan Publik ini, kenaikkan BBM ini biasanya selalu diiringi dengan sejumlah kompensasi. Dengan alasan rakyat bawah harus menerima imbalannya. “Apalagi sebelumnya sudah jelas, dengan menerapkan konvensasi berbagai kebijakan seperti Raskin, PNPM, BLT, Keluarga Harapan dll, partai penguasa ini malah meningkat 300 % atau tiga kalipat dalam satu periode pemilu,” tandasnya. Sementara Sohibul Iman mengakui jika rencana menaikkan atau mengurangi subsidi BBM tersebut tidak ada komunikasi dengan DPR RI. “Pemerintah tiba-tiba akan mengurangi subsidi BBM akibat defisit APBN. Karena itu FPKS DPR akan menunggu perkembangan fraksi-fraksi lain untuk menyikapi rencana pengurangan subsidi ini. Yang penting jangan sampai membohongi rakyat,” harapnya. Menurut Effendi Sombolon jika FPDI Perjuangan tak mungkin mampu menahan nafsu pemerintah untuk menaikkan harga BBM sebagai wujud liberaliasai BBM ke pasar dunia. Langkah ini juga jelas untuk biaya pemilu 2014, sehingga harus dibarengi adanya konvensasi BLT, Raskin dan lain-lain. “Maka, nanti akan berebut siapa yang akan mendistribusikan ber-
KAMTIBMAS
Polisi Merazia Preman
SURABAYA- Jajaran Ditreskrimum Polda Jatim meningkatkan operasi preman yang selama ini sudah dilakukan secara rutin, karena aksi premanisme akhir-akhir ini
semakin meresahkan masyarakat. “Selama ini, operasi preman sudah dilakukan di berbagai lokasi, seperti lokasi wisata, tempat parkir, pasar, terminal,
bagai jenis konvensasi itu untuk menarik simpati rakyat,” tegasnya. Dengan demikian lanjut Effendi Simbolon, semuanya bersifat transaksional dan berebut mencuri uang negara untuk kepentingan politik. Untuk itu dia menyarakan sebaiknya Presiden SBY berdialog langsung dengan rakyat untuk menjelaskan kenaikan atau pengurangan subsidi BBM tersebut, daripada harus melancong ke luar negeri. “Presiden sebaiknya mendengar suara rakyar terkait pengurangan subsidi BBM ini. Pemerintah harus memahami di mana rakyat masih susah meghadapi sekolah, kesehatan, kebutuhan sehari-hari termasuk transportasi rakyat yang masih memprihatinkan,” pungkasnya. Namun Ichsan Modjo membenarkan jika pengurangan subsidi BBM tersebut akibat terjadinya defisit APBN sebagai dampak dari defisit transaksi berjalan, yang bisa mengakibatkan terjadinya inflasi. Di mana inflasi itu akan mengakibatkan menurunnya konsumsi domestik dan ini tidak boleh dibiarkan. Untuk itu pemerintah membuat kebijakan dengan menerapkan dua harga BBM dengan persetujuan DPR. “Jadi, pengurangan subsidi dan berbagai konvensasi yang dilakukan pemerintah tidak ada kepentingan politik,” ungkapnya. (gam/cea/abd)
bandara, sekolahan, dan sebagainya, tapi operasi itu sekarang ditingkatkan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib di Surabaya, Kamis. Didampingi Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Jatim AKBP Suhartoyo, ia menjelaskan operasi dalam bentuk kegiatan razia yang ditingkatkan itu dilakukan sedari Polsek hingga Polda Jatim, bahkan operasi tertentu melibatkan jajaran TNI. “Preman itu bermacam-macam, baik individu, kelompok atau sindikat, maupun insidentil di kalangan bawah. Preman itu bermakna free man atau manusia bebas, karena itu preman juga bisa berdasi, seperti koruptor atau pemalak di kalangan birokrat,” tuturnya. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk melaporkan bila mengetahui atau mengalami tindakan premanisme yang merugikan atau mengancam dirinya. “Laporan masyarakat itu sangat penting dan kami akan rahasiakan identitas pelapor,” tukasnya. Ia mencontohkan operasi atau razia yang baru saja dilakukan Unit I Bajak dan Sandera Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim pimpinan Kompol Arbaradi Jumhur di Sidoarjo, yakni membekuk sindikat spesialis perampasan motor anak sekolah. (ant/abe)
ewaktu belajar fotografi, silhouette atau siluet, sebentuk efek yang dihasilkan karena perbedaan signifikan antara latar belakang dan pantulan cahaya objek utama di bagian depan gambar. Cahaya dari bagian belakang sangat terang ditangkap dengan mengukur luminitas cahaya latar belakang. Ada kontradiksi antara obyek dengan latar, inilah Indonesia. Pada fotografi, silhouette sengaja diciptakan untuk membentuk keindahan. Tetapi pada foto besar Indonesia, silhouette yang terjadi tidak diharapkan. Ia sangat horor. Maka dengan bahasa apalagi negeri ini harus diingatkan? Walau tuhan tidak terlalu teknis, tetapi banjir dan longsor ternyata tak membuat penduduk republik ini mengerti. Ada tatanan yang sengaja dirusak secara sistemik dan ekosistem tercerai dari keindahan dan kerimbunannya sebagai alam. Saat istana negara terendam air, sesungguhnya ini isyarat bahwa yang berkuasa pun tidak sepenuhnya memberikan perhatian kepada bumi dan karenanya air menegurnya. Meski kita sebangsa tanah dan sebangsa air, cara ini tetap menyisakan pembiaran dan air datang berkali-kali, bertubi-tubi. Tanah ini 350 tahun dijajah Belanda. Tetapi ratusan tahun ini tidak bisa belajar menaklukkan air dari Negeri Kincir Angin ini. Padahal, wilayah penghasil tulip itu memiliki daratan yang lebih rendah dari permukaan laut. Namun di Belanda, air bisa jinak karena inovasi. Suatu konstruk yang berbeda dengan republik ini yang destruktif dalam memberlakukan alam. Awalnya, Belanda tergenang air. Tetapi inovasi yang diciptakan mencipta suatu daratan yang bisa didiami manusia. Orang-orang Belanda yang kreatif, meletakkan bukit-bukit pasir mengelilingi tanah-tanah yang rendah terutama di sekitar daerah di pesisir pantai Belgia sampai provinsi Groningen dan Frisland di Belanda bagian Utara. Orang Belanda menyebut bukit-bukit pasir ini sebagai Duinen (pematang raksasa). Duinen yang berbentuk bukit pasir ini ditanami berbagai macam pohon kayu dan semak belukar. Akar pohon kayu dan semak belukar yang sudah busuk, membuat bukit pasir ini menjadi rekat satu sama lain. Sehingga tanah pasir ini menjadi tahan, tidak longsor dan tak terkikis pasang, surut, dan ombak. Inilah yang tidak dimengerti. Di republik ini, pasir-pasir di bibir pantai dikeruk. Saat gelombang datang, hantamannya demikian muda masuk membentur tanah tepian pesisir dan lahirlah abrasi. Sejumlah pulau yang semula mengapung, kini tenggelam karena ditambang. Bahkan pulau-pulau di Indonesia sekitar Kepri habis diangkut ke Singapura dan menjadikan daratan negera itu semakin luas. Begitu pula, pohon-pohon yang tumbuh di hutan dan di lereng bukit ditebang sembarangan lalu lahirlah longsor. Sungai dan kanal mengalami hal serupa dimana orang-orang menjadikannya sebagai tempat sampah. Kondisi ini diperparah penguasa yang berselingkuh pengusaha yang membangun dengan menimbun pori-pori tanah. Tak ada lagi tempat resapan air dan mengalirlah banjir yang hampir terjadi setiap musim hujan tiba. Ini pun tidak cukup membuat penguasa dan penduduk republik mengerti bahwa air tak bisa dibendung bila tatakelola alam diabaikan. Silhouette bangsa ini adalah fotografi-realistik yang tidak diharapkan dimana kedaulatan atas alam tak lagi bisa dimiliki. Bumi yang begitu pentingnya sampai diamanatkan undang-undang, lebih banyak dieksploitasi dibanding direhabilitasi. Tuhan memang tidak terlalu teknis untuk sekedar mendidik hambanya agar lebih mengerti bahwa perlakuan yang tidak ramah pada lingkungan akan mendapat balasan yang setimpal atau jauh lebih buruk. Maka kepada destroyer bumi, salam dari Ariel: cobalah mengerti! =
Ongkos Setelah lama hanya duduk di atas becaknya, Matrawi akhirnya mendapatkan seorang penumpang. Ia mematok ongkos 10.000 ribu pada penumpangnya yang bawa banyak barang itu. “Waduh pak, kok mahal amat, itu rumah saya deket, dah kelihatan dari sini”, protes sang penumpang. “Hmmm ibu ini, bulan juga keliatan bu’”. gumam Matrawi.
Cak Munali