e Paper Koran Madura 26 Juli 2013

Page 1

1

JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II Koran Madura

JUMAT

Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-

26 JULI 2013

g PAMANGGHI

Insiden Oleh : Abrari Alzael

Pemimpin Redaksi Koran Madura

Secara pribadi, saya tidak kenal Thamrin Amal Tamagola dan apalagi, Munarman. Saya hanya tahu bahwa profesor itu disiram teh oleh anak muda dalam sebuah tayangan televisi swasta. Sebagai orangtua dan profesor pula, Thamrin harus dihormati. Sebagai anak muda Munarman tidak seharusnya seperti itu dalam memperlakukan orangtua. Apalagi, saat itu ia sedang menjadi jubir FPI (Front Pembela Islam). Namun aksi kekerasan Munarman terhadap orangtua yang tidak diajarkan agama (Islam), semakin menegaskan bahwa dalam situasi sepertI itu ia tidak sedang membela Islam. Sebagai juru bicara FPI pula, ia juga menegaskan bahasanya; kekerasan. Munarman, ia warga negara Indonesia. Pasti banyak yang sepertinya. Mengaku sebagai pembela atau bukan pembela Islam, tidak terlalu penting. Tetapi ketika dieja, Munarman memiliki arti kata engkau manusia membara dari rajutan kata mu yang berarti engkau, nar yang berarti bara (api) dan man artinya manusia. Maka keseluruhan rajutan kata itu kirakira memBaik beragama bentuk arti serupa tadi; maupun engkau maberbangsa membutuh ruh yang nusia bara. Sikap substansial. keras yang ditampilkannya pada Tamagola dan mungkin juga kepada orang lain di tempat yang berbeda, ini sesuai dengan arti namanya, yang seperti itu. Di balik semua insiden di dalam atau di luar stasiun televisi, pokok masalah yang sebenarnya adalah tidak tegaknya hukum. Ini pemicu dari segala kekerasan dalam bentuk apapun. Aparat, seakanakan hanya tegas pada kaum lemah dan lunglai pada kelompok kuat, kaya, atau kuasa. Ekses dari melemahnya supremasi hukum ini merambat pada peristiwa yang lain baik ekonomi, sosial, atau politik. Dalam kasus ketidaktegasan petugas pada kelompok FPI dari awal, ini mengindikasikan adanya kelompok kuat lain yang pasang badan untuk FPI. Sebagai sesama umat beragama, saya mengapresiasi bila ada kelompok yang membela agama. Tetapi bagaimana caranya membela, ini yang urgen. Sehingga, umat tidak memahami pekikan kalimat “allahu akbar” sebagai alat untuk melegitimasi tindakan kekerasan. Inilah pentingnya beragama agar tidak sekedar simbolik. Bernegara juga tidak perlu karikatif. Baik beragama maupun berbangsa butuh ruh yang substansial. Berjuta kalimat yang menegaskan pembelaan terhadap agama tetapi pada saat yang sama tidak mencerminkan diri sebagai pembela agama, maka dimanakah substansi pembelaan itu? Di luar itu, agama itu ada pada ruang privat yang ditandai dengan prilaku yang mencerminkan sebagai sosok yang beragama. Bahwa negara melindungi, ini satu hal dan FPI bukan lembaga yang ditunjuk untuk membela agama. Itu sebabnya, sudah saatnya aparat yang berwenang tidak membiarkan kekerasan melembaga dimana orang merasa damai dalam berbuat kekerasan. Crime is crime, kecuali aparat yang berwajib berada di balik semua kekerasan FPI, preman, atau oleh siapapun. Jika dugaan ini tidak benar, aparat berhak memberikan pembuktian secara terbalik bahwa tidak begitu adanya. =

SIM Matrawi naik sepeda motor berjalan-jalan ngabuburit menunggu waktu berbuka. Menjelang perempatan lampu merah, ada beberapa polisi. Terkejut panik hingga polisi curiga lalau menyetopnya. “Sore pak,” sapa polisi sopan. “So so sore pak,” jawab Matrawi gugup. “Perlihatkan SIM pak,” kata polisi lagi. Makin gugup Matrawi mengeluarkan ponsel dari kantongnya, membukanya lalu, “Ini pak SIM Cardnya. Ada dua. Kebetulan hp saya bisa pakai dua SIM Card,” jawab Matrawi gemetar. Polisi: ????

Cak Munali

Giliran Chelsea

Tunggangi Garuda ant/ismar patrizki

TUR PRAMUSIM CHELSEA. Pesepakbola Indonesia All Stars, Ferdinand Sinaga, berusaha melewati hadangan dua pesepakbola klub Liga Inggris, Chelsea FC, saat laga persahabatan rangkaian dari tur pramusim Chelsea di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7) malam. Berita di halaman 16 ant/ismar patrizki

KPK Tangkap Pengacara Diduga Terlibat Permainan Kasus di Mahkamah Agung JAKARTA- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penangkapan terhadap seorang pegawai Mahkamah Agung dan seorang pengacara berikut barang bukti sejumlah uang terkait dengan penanganan suatu kasus di MA, Kamis. “Kamis siang sekitar pukul 12.15 WIB penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap seseorang berinisial DS, DS adalah pegawai di lingkungan Mahkamah Agung, penangkapan dilakukan di sekitar Monas saat yang bersangkutan sedang menumpang ojek,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Kamis. Selanjutnya pada pukul 13.20 WIB penyidik KPK juga melakukan penangkapan seseorang berinisial MCB di satu kantor pengacara di Martapura Jakarta Pusat. “Sekitar pukul 11.30 WIB, DS mendatangi kantor MCB, setelah itu dia keluar dengan menenteng tas berwarna cokelat dan kemudian mencegat ojek, tapi KPK mendapat informasi sudah ada penyerahan uang sehingga setelah DS naik kendaraan roda dua, ia ditangkap di sekitar Monas dengan uang sekitar Rp80 juta,”

ungkap Johan. DS adalah Djodi Supratman dan MCB adalah Mario C Bernardo. Kantor pengacara tersebut adalah Kantor Hukum Hotma Sitompoel & Associates, dan memang Mario tercatat bekerja di kantor tersebut berdasarkan situs http://hotmasitompoel.com. “Dari tangan DS kami temukan tas berwarna cokelat dan ada uang sekitar Rp80 juta dan masih dihitung sampai sekarang. Diduga pemberian uang ini berasal dari MCB, tapi maksud dan tujuannya masih ditelusuri lebih jauh oleh penyidik,” ungkap Johan. Ia menambahkan bahwa penyidik KPK juga menemukan uang di rumah DS. “Uang itu belum dihitung, namun uang tersebut juga diduga terkait peristiwa pemberian uang di kantor ‘lawyer’ di Jalan Martapura,” tambah Johan. Menurut Johan, KPK masih memeriksa keduanya. “Sampai saat ini dua orang tersebut masih berstatus terperiksa, KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan apakah ada dua alat bukti yang cukup dan disimpulkan ada tindak pidana korupsi terhadap keduanya,” jelas Johan. Johan juga menjelaskan bahwa masih ada tim penyidik KPK yang berada di lapangan.

Dengan ditemukannya uang di rumah DS terkait pemberian MCB, diduga pemberian uang pada hari ini bukan pemberian pertama untuk penanganan suatu kasus di MA. Hotma Sitompoel saat dihubungi mengakui penangkapan terhadap anak buahnya. “Dia ditangkap dan dia tidak sedang melakukan suap, penangkapan dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak menunjukkan identitas KPK,” kata Hotma saat dihubungi lewat pesan singkat. Namun Johan Budi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penyidik KPK selalu mengenakan identitas KPK saat melakukan tindakan, termasuk penangkapan. Mario diketahui sebelumnya pernah menjadi pengacara mantan Ketua Komisi IV DPR asal Fraksi Kebangkutan Bangsa, Yusuf Emir Faisal yang diusut KPK dalam kasus korupsi alih fungsi hutan bakau Tanjung Api-Api di Banyuasin, Sumatra Selatan. Yusuf sudah divonis 4,5 tahun pada 2008. Saat ini Hotma Sitompoel menjadi pengacara mantan Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Pol Djoko Susilo dalam perkara korupsi pengadaan “driving” simulator uji klinik pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) tahun anggaran 2011. (ant/des/beth)

BANJIR BANDANG

208 Kepala Keluarga di Passo Harus Mengungsi AMBON- Sebanyak 208 kepala keluarga (KK) atau 1.244 jiwa warga Desa Passo Kecamatan Baguala, kota Ambon, mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir sejak Kamis dini hari. Raja Desa Passo, Marthen Sarimanela, Kamis malam, membenarkan 18 KK atau 97 jiwa di antaranya mengungsi di kantor camat Baguala. “Mereka ditempatkan pada ruangan pertemuan Kantor Camat, sedangkan sebagian dari 190 KK lainnya masih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi ke rumah sanak keluarga terdekat,” katanya. Marthen mengaku hingga malam hari ribuan warganya belum menerima bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Sosial Kota Ambon. “Jika ada bantuan makan itu swadaya sesama warga maupun bantuan dari para keluarga. Karen itu diharapkan perhatian BPBD dan Dinas Sosial untuk meringankan beban mereka,” ujarnya. Dia mengakui, Desa Passo khususnya di kawasan tengah merupakan daerah rawan banjir, karena datarannya lebih rendah dari permukaan laut. Di samping itu gorong-gorong dan selokan di kawasan tersebut tersumbat sampah maupun material proyek yang belum dibersihkan oleh kontraktor yang menangani pekerjaannya. Selain itu ruas jalan terminal transit Desa Passo juga mengalami patahan dan hampir putus, disebabkan talud penahan badan jalan roboh sebagai akibat

JELANG PEMILUKAD JATIM

Said Bertemu Hasyim Muzadi SURABAYA - Calon Wakil Gubernur MH Said Abdullah bersilaturahmi ke sesepuh Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Jl Cengger Ayam 25, Kota Malang, Kamis (25/7) sore. Said datang di ponpes sekitar jam 16.30 di terima pengurus setempat. Said bertemu Hasyim Muzyadi di ruangan Direktur Al Hikam. Keduanya melakukan pertemuan tertutup. “Silaturahmi kepada sesepuh. Kalau tidak sowan, bagi orang Madura itu namanya kurang ajar, makanya saya ke sini. Sebab, bagaimanapun saya juga orang NU, meskipun aktifitas politik saya di PDI Perjuangan,” kata Said menjawab pertanyaan para wartawan usai pertemuan. Ditanya para wartawan ihwal topik perbincangan dengan Hasyim Muzadi, Said menjawab hanya sekadar meminta restu. “Saya ke sini mohon doa restu kepada beliau terkait pencalonan saya. Dan beliau tentu memberikan nasehat,” kata Said. “Ya, nasehat seperti layaknya orang tua menasehati anaknya. Itu saja, tidak ada pembicaraan lain-lain,” tegas Said. Sebelumnya, Said Abdullah bersama relawan Jempol Kota Malang blusukan ke Pasar Besar. Kedatangan Said untuk mengetahui secara langsung perkembangan harga di pasar Kota Malang. Almarhum Sigit Ketika turba di Malang, Said Abdullah menyempatkan diri mampir di rumah almarhum Sigit Setiawan, Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Di rumah Kelurahan Ksatrian, Jl Urip Sumoharjo G/42, Said ditemui kerabat almarhum. Rumah tersebut juga menjadi Posko Relawan Bambang-Said. Para relawan adalah kelompok-kelompok pemuda dan masyarakat binaan almarhum semasa hidup. (her/rah)

Jadwal 1434 H

Maghrib

17:31

Isya

Imsak

Subuh

18:44

04:13

04:23

*Untuk Surabaya dan sekitarnya

pembangunan pusat perbelanjaan yang berada di samping kanan jalur jalan tersebut. Hujan lebat tanpa henti dengan intensitas tinggi sejak Rabu malam (24/7) hingga Kamis pagi mengakibatkan sejumlah permukiman warga maupun ruas jalan utama di Kecamatan Baguala terendam, di antaranya Desa Passo, Negeri Lama, Durian Patah, Poka, Rumah Tiga, Wayame, Hatiwe besar dan Desa Laha. Bahkan sejumlah sekolah dasar maupun SMP, SMA dan SMK yang ada di wilayah tersebut juga terendam, sehingga siswanya dipulangkan oleh para guru. Pada sejumlah ruas jalan yang tertu-

tupi air sungai maupun selokan yang tersumbat tingginya antara 20-50 centimeter, sehingga kendaraan yang akan lewat harus berhati-hati. Derasnya hujan juga mengakibatkan bendungan alam Wai Ela di Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah, jebol dan menghanyutkan ratusan rumah warga ke laut. Jebolnya waduk alamiah yang terbentuk akibat runtuhnya gunung Ulak Hatu menutupi aliran sungai pada 13 Juli 2012, karena air yang tertampung telah melebihi ambang batas 195,5 meter di atas permukaan laut. (ant/jim/beth)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.