1
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II Koran Madura
JUMAT
Harga Eceran Rp 3.500,- Langganan Rp 70.000,-
26 JULI 2013
g PAMANGGHI
Insiden Oleh : Abrari Alzael
Pemimpin Redaksi Koran Madura
Secara pribadi, saya tidak kenal Thamrin Amal Tamagola dan apalagi, Munarman. Saya hanya tahu bahwa profesor itu disiram teh oleh anak muda dalam sebuah tayangan televisi swasta. Sebagai orangtua dan profesor pula, Thamrin harus dihormati. Sebagai anak muda Munarman tidak seharusnya seperti itu dalam memperlakukan orangtua. Apalagi, saat itu ia sedang menjadi jubir FPI (Front Pembela Islam). Namun aksi kekerasan Munarman terhadap orangtua yang tidak diajarkan agama (Islam), semakin menegaskan bahwa dalam situasi sepertI itu ia tidak sedang membela Islam. Sebagai juru bicara FPI pula, ia juga menegaskan bahasanya; kekerasan. Munarman, ia warga negara Indonesia. Pasti banyak yang sepertinya. Mengaku sebagai pembela atau bukan pembela Islam, tidak terlalu penting. Tetapi ketika dieja, Munarman memiliki arti kata engkau manusia membara dari rajutan kata mu yang berarti engkau, nar yang berarti bara (api) dan man artinya manusia. Maka keseluruhan rajutan kata itu kirakira memBaik beragama bentuk arti serupa tadi; maupun engkau maberbangsa membutuh ruh yang nusia bara. Sikap substansial. keras yang ditampilkannya pada Tamagola dan mungkin juga kepada orang lain di tempat yang berbeda, ini sesuai dengan arti namanya, yang seperti itu. Di balik semua insiden di dalam atau di luar stasiun televisi, pokok masalah yang sebenarnya adalah tidak tegaknya hukum. Ini pemicu dari segala kekerasan dalam bentuk apapun. Aparat, seakanakan hanya tegas pada kaum lemah dan lunglai pada kelompok kuat, kaya, atau kuasa. Ekses dari melemahnya supremasi hukum ini merambat pada peristiwa yang lain baik ekonomi, sosial, atau politik. Dalam kasus ketidaktegasan petugas pada kelompok FPI dari awal, ini mengindikasikan adanya kelompok kuat lain yang pasang badan untuk FPI. Sebagai sesama umat beragama, saya mengapresiasi bila ada kelompok yang membela agama. Tetapi bagaimana caranya membela, ini yang urgen. Sehingga, umat tidak memahami pekikan kalimat “allahu akbar” sebagai alat untuk melegitimasi tindakan kekerasan. Inilah pentingnya beragama agar tidak sekedar simbolik. Bernegara juga tidak perlu karikatif. Baik beragama maupun berbangsa butuh ruh yang substansial. Berjuta kalimat yang menegaskan pembelaan terhadap agama tetapi pada saat yang sama tidak mencerminkan diri sebagai pembela agama, maka dimanakah substansi pembelaan itu? Di luar itu, agama itu ada pada ruang privat yang ditandai dengan prilaku yang mencerminkan sebagai sosok yang beragama. Bahwa negara melindungi, ini satu hal dan FPI bukan lembaga yang ditunjuk untuk membela agama. Itu sebabnya, sudah saatnya aparat yang berwenang tidak membiarkan kekerasan melembaga dimana orang merasa damai dalam berbuat kekerasan. Crime is crime, kecuali aparat yang berwajib berada di balik semua kekerasan FPI, preman, atau oleh siapapun. Jika dugaan ini tidak benar, aparat berhak memberikan pembuktian secara terbalik bahwa tidak begitu adanya. =
SIM Matrawi naik sepeda motor berjalan-jalan ngabuburit menunggu waktu berbuka. Menjelang perempatan lampu merah, ada beberapa polisi. Terkejut panik hingga polisi curiga lalau menyetopnya. “Sore pak,” sapa polisi sopan. “So so sore pak,” jawab Matrawi gugup. “Perlihatkan SIM pak,” kata polisi lagi. Makin gugup Matrawi mengeluarkan ponsel dari kantongnya, membukanya lalu, “Ini pak SIM Cardnya. Ada dua. Kebetulan hp saya bisa pakai dua SIM Card,” jawab Matrawi gemetar. Polisi: ????
Cak Munali
Giliran Chelsea
Tunggangi Garuda ant/ismar patrizki
TUR PRAMUSIM CHELSEA. Pesepakbola Indonesia All Stars, Ferdinand Sinaga, berusaha melewati hadangan dua pesepakbola klub Liga Inggris, Chelsea FC, saat laga persahabatan rangkaian dari tur pramusim Chelsea di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (25/7) malam. Berita di halaman 16 ant/ismar patrizki
KPK Tangkap Pengacara Diduga Terlibat Permainan Kasus di Mahkamah Agung JAKARTA- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penangkapan terhadap seorang pegawai Mahkamah Agung dan seorang pengacara berikut barang bukti sejumlah uang terkait dengan penanganan suatu kasus di MA, Kamis. “Kamis siang sekitar pukul 12.15 WIB penyidik KPK melakukan penangkapan terhadap seseorang berinisial DS, DS adalah pegawai di lingkungan Mahkamah Agung, penangkapan dilakukan di sekitar Monas saat yang bersangkutan sedang menumpang ojek,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, Kamis. Selanjutnya pada pukul 13.20 WIB penyidik KPK juga melakukan penangkapan seseorang berinisial MCB di satu kantor pengacara di Martapura Jakarta Pusat. “Sekitar pukul 11.30 WIB, DS mendatangi kantor MCB, setelah itu dia keluar dengan menenteng tas berwarna cokelat dan kemudian mencegat ojek, tapi KPK mendapat informasi sudah ada penyerahan uang sehingga setelah DS naik kendaraan roda dua, ia ditangkap di sekitar Monas dengan uang sekitar Rp80 juta,”
ungkap Johan. DS adalah Djodi Supratman dan MCB adalah Mario C Bernardo. Kantor pengacara tersebut adalah Kantor Hukum Hotma Sitompoel & Associates, dan memang Mario tercatat bekerja di kantor tersebut berdasarkan situs http://hotmasitompoel.com. “Dari tangan DS kami temukan tas berwarna cokelat dan ada uang sekitar Rp80 juta dan masih dihitung sampai sekarang. Diduga pemberian uang ini berasal dari MCB, tapi maksud dan tujuannya masih ditelusuri lebih jauh oleh penyidik,” ungkap Johan. Ia menambahkan bahwa penyidik KPK juga menemukan uang di rumah DS. “Uang itu belum dihitung, namun uang tersebut juga diduga terkait peristiwa pemberian uang di kantor ‘lawyer’ di Jalan Martapura,” tambah Johan. Menurut Johan, KPK masih memeriksa keduanya. “Sampai saat ini dua orang tersebut masih berstatus terperiksa, KPK punya waktu 1 x 24 jam untuk menentukan apakah ada dua alat bukti yang cukup dan disimpulkan ada tindak pidana korupsi terhadap keduanya,” jelas Johan. Johan juga menjelaskan bahwa masih ada tim penyidik KPK yang berada di lapangan.
Dengan ditemukannya uang di rumah DS terkait pemberian MCB, diduga pemberian uang pada hari ini bukan pemberian pertama untuk penanganan suatu kasus di MA. Hotma Sitompoel saat dihubungi mengakui penangkapan terhadap anak buahnya. “Dia ditangkap dan dia tidak sedang melakukan suap, penangkapan dilakukan oleh sekelompok orang yang tidak menunjukkan identitas KPK,” kata Hotma saat dihubungi lewat pesan singkat. Namun Johan Budi saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penyidik KPK selalu mengenakan identitas KPK saat melakukan tindakan, termasuk penangkapan. Mario diketahui sebelumnya pernah menjadi pengacara mantan Ketua Komisi IV DPR asal Fraksi Kebangkutan Bangsa, Yusuf Emir Faisal yang diusut KPK dalam kasus korupsi alih fungsi hutan bakau Tanjung Api-Api di Banyuasin, Sumatra Selatan. Yusuf sudah divonis 4,5 tahun pada 2008. Saat ini Hotma Sitompoel menjadi pengacara mantan Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Pol Djoko Susilo dalam perkara korupsi pengadaan “driving” simulator uji klinik pengemudi roda dua (R2) dan roda empat (R4) tahun anggaran 2011. (ant/des/beth)
BANJIR BANDANG
208 Kepala Keluarga di Passo Harus Mengungsi AMBON- Sebanyak 208 kepala keluarga (KK) atau 1.244 jiwa warga Desa Passo Kecamatan Baguala, kota Ambon, mengungsi akibat rumah mereka terendam banjir sejak Kamis dini hari. Raja Desa Passo, Marthen Sarimanela, Kamis malam, membenarkan 18 KK atau 97 jiwa di antaranya mengungsi di kantor camat Baguala. “Mereka ditempatkan pada ruangan pertemuan Kantor Camat, sedangkan sebagian dari 190 KK lainnya masih bertahan di rumah masing-masing atau mengungsi ke rumah sanak keluarga terdekat,” katanya. Marthen mengaku hingga malam hari ribuan warganya belum menerima bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Sosial Kota Ambon. “Jika ada bantuan makan itu swadaya sesama warga maupun bantuan dari para keluarga. Karen itu diharapkan perhatian BPBD dan Dinas Sosial untuk meringankan beban mereka,” ujarnya. Dia mengakui, Desa Passo khususnya di kawasan tengah merupakan daerah rawan banjir, karena datarannya lebih rendah dari permukaan laut. Di samping itu gorong-gorong dan selokan di kawasan tersebut tersumbat sampah maupun material proyek yang belum dibersihkan oleh kontraktor yang menangani pekerjaannya. Selain itu ruas jalan terminal transit Desa Passo juga mengalami patahan dan hampir putus, disebabkan talud penahan badan jalan roboh sebagai akibat
JELANG PEMILUKAD JATIM
Said Bertemu Hasyim Muzadi SURABAYA - Calon Wakil Gubernur MH Said Abdullah bersilaturahmi ke sesepuh Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Mahasiswa Al Hikam, Jl Cengger Ayam 25, Kota Malang, Kamis (25/7) sore. Said datang di ponpes sekitar jam 16.30 di terima pengurus setempat. Said bertemu Hasyim Muzyadi di ruangan Direktur Al Hikam. Keduanya melakukan pertemuan tertutup. “Silaturahmi kepada sesepuh. Kalau tidak sowan, bagi orang Madura itu namanya kurang ajar, makanya saya ke sini. Sebab, bagaimanapun saya juga orang NU, meskipun aktifitas politik saya di PDI Perjuangan,” kata Said menjawab pertanyaan para wartawan usai pertemuan. Ditanya para wartawan ihwal topik perbincangan dengan Hasyim Muzadi, Said menjawab hanya sekadar meminta restu. “Saya ke sini mohon doa restu kepada beliau terkait pencalonan saya. Dan beliau tentu memberikan nasehat,” kata Said. “Ya, nasehat seperti layaknya orang tua menasehati anaknya. Itu saja, tidak ada pembicaraan lain-lain,” tegas Said. Sebelumnya, Said Abdullah bersama relawan Jempol Kota Malang blusukan ke Pasar Besar. Kedatangan Said untuk mengetahui secara langsung perkembangan harga di pasar Kota Malang. Almarhum Sigit Ketika turba di Malang, Said Abdullah menyempatkan diri mampir di rumah almarhum Sigit Setiawan, Wakil Sekretaris Bidang Eksternal DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. Di rumah Kelurahan Ksatrian, Jl Urip Sumoharjo G/42, Said ditemui kerabat almarhum. Rumah tersebut juga menjadi Posko Relawan Bambang-Said. Para relawan adalah kelompok-kelompok pemuda dan masyarakat binaan almarhum semasa hidup. (her/rah)
Jadwal 1434 H
Maghrib
17:31
Isya
Imsak
Subuh
18:44
04:13
04:23
*Untuk Surabaya dan sekitarnya
pembangunan pusat perbelanjaan yang berada di samping kanan jalur jalan tersebut. Hujan lebat tanpa henti dengan intensitas tinggi sejak Rabu malam (24/7) hingga Kamis pagi mengakibatkan sejumlah permukiman warga maupun ruas jalan utama di Kecamatan Baguala terendam, di antaranya Desa Passo, Negeri Lama, Durian Patah, Poka, Rumah Tiga, Wayame, Hatiwe besar dan Desa Laha. Bahkan sejumlah sekolah dasar maupun SMP, SMA dan SMK yang ada di wilayah tersebut juga terendam, sehingga siswanya dipulangkan oleh para guru. Pada sejumlah ruas jalan yang tertu-
tupi air sungai maupun selokan yang tersumbat tingginya antara 20-50 centimeter, sehingga kendaraan yang akan lewat harus berhati-hati. Derasnya hujan juga mengakibatkan bendungan alam Wai Ela di Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah, jebol dan menghanyutkan ratusan rumah warga ke laut. Jebolnya waduk alamiah yang terbentuk akibat runtuhnya gunung Ulak Hatu menutupi aliran sungai pada 13 Juli 2012, karena air yang tertampung telah melebihi ambang batas 195,5 meter di atas permukaan laut. (ant/jim/beth)
2
SUMENEP
JUMAT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
PERBAIKAN INFRASTRUKTUR
Anggaran Rp. 80 Miliar untuk Jalan
Sejumlah santri berebut bola saat pertandingan sepakbola di atas lumpur sawah di Pulorejo, Kec. Lembeyan, Magetan Jatim, Senin (1/7). Kegiatan tersebut untuk mengisi waktu libur pondok pesantren Roudlotul Huda menjelang Ramadhan.
Warga Kepulauan Minta Penambahan Kapal SUMENEP – Sejumlah warga kepulauan mendatangai Kantor DPRD Sumenep di Jalan Trunojoyo, Kamis (25/7). Mereka meminta pemerintah menambah armada laut. Warga khawatir pada puncak mudik nanti kapal yang tersedia tidak mencukupi. Permintaan penambahan armada untuk menghindari terjadinya tumpukan penumpang, seperti yang telah lazim pada tahuntahun sebelumnya. Mereka minta wakil rakyat memperjuangkan nasib masyarakat kepulauan. “Kalau armadanya tetap seperti ini, akan banyak penumpang yang tidak terangkut. Karena memang kapal yang ada ini tidak memadai. Wakil rakyat harusnya tidak diam. Seharusnya ikut memperjuangkan nasib rakyat kepulauan,” kata Surahrawi (42) salah satu perwakilan warga kepulauan yang datang ke kantror DPRD. Menurut Surahrawi, armada yang telah disediakan oleh pemerintah sudah tidak memadai. Sehingga, hampir setiap tahun pada saat mudik terjadi kekurangan armada yang menyebabkan terlantarnya penumpang. “Setiap menjelang lebaran pasti terjadi penumpukan penumpang. Bahkan, jika pemerinyatah memang punya inisiatif untuk menambahkan armada, maka kami jamin tidak akan mengalami kerugian. Di samping itu, juga akan melancarkan terhhadap sirkulasi ekonomi masyarkat,” paparnya. Selain jumlah armada terbatas, Surahrawi menilai, armada yang disediakan oleh pemkab seperti kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I sudah tidak layak beroperasi. “Kapalnya sudah using, Mas, dan sering mengalami kerusakan. Sekarang jadwalnya berangkat justru tidak berangkat, dengan alasannya cuaca buruk. Tapi kenyataannya warga pulau yang berlayar pakai perahu tidak apa-apa dan selamat sampai tujuan. Kami khawatir bukan takut terhadap ombak, melainkan kondisi kapalnya sudah rapuh,” tudingnya. Namun, Manajer Operasional PT Sumekar Bambang Supriyo membantah tidak berlayarnya kapal karena terjadi kerusakan pada armada. Menurut, kapal DBS terpaksa ditunda keberangkatan karena cuaca buruk. “Saat ini, kan, memang ada imbauan dari BMKG, untuk mewaspadai pelayaran karena cuaca selalu ekstrem. Kalau dipaksa-
kan untuk berlayar, justru akan membahayakan bagi keselamatan penumpang,” klarifikasinya. Terkait dengan permintaan penambahan armada, Bambang mengatakan, pihaknya tidak mungkin menambah frekuensi pelayaran untuk melayani membeludaknya penumpang, mengingat hampir setiap hari ada jadwal kapal yang berlayar ke kepulauan. “Yang melayani pelayaran ke Pulau Kangean bukan hanya DBS, melainkan juga ada kapal cepat dan kapal perintis. Insya Allah masih mampu melayani lonjakan penumpang saat menjelang lebaran. Kami juga sudah memaksimalkan pelayanan saat arus mudik dan balik nanti,” pungkasnya. Kapal DBS milik PT. Sumekar Line meruapakan salah satu alat transpor-
tasi milik BUMD Sumenep, berlayar ke Pulau Kangean setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu. Sedangkan Kapal Express Bahari 3C milik PT Sakti Inti Makmur melayani pelayaran ke Pulau Kangean pada hari Senin, Kamis, dan Sabtu. Selain dua Jadwal pelayaran tersebut, masih ditambah dengan jadwal pelayaran dua kapal perintis. Mudik Lebih Awal Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, mengimbau warga kepulauan setempat untuk mudik lebih awal pada masa angkutan Lebaran 2013 guna menghindari terjadinya penumpukan calon penumpang kapal. Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara Dishub Sumenep M Choyroni Argoto, menjelaskan, sesuai hasil evaluasi pelaksanaan masa angkutan lebaran tahun-tahun sebelumnya, peningkatan calon penumpang kapal dengan tujuan sejumlah kepulauan biasanya terjadi pada H-3 hingga H-1 lebaran. “Peningkatan jumlah penumpang kapal yang akan
ke sejumlah kepulauan, utamanya Pulau Kangean, itu cukup drastis. Untuk menghindari penumpukan calon penumpang kapal, kami mengimbau warga kepulauan untuk mudik lebih awal,” ujarnya. Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya memang tidak bisa memaksa warga kepulauan untuk mudik lebih awal guna menghindari penumpukan calon penumpang kapal. “Kalau sampai terjadi penumpukan, biasanya ada calon penumpang yang tidak terangkut, karena daya angkut kapal sudah maksimal. Kami tidak ingin kasus seperti itu terjadi pada masa angkutan Lebaran 2013. Oleh karena itu, kami mengimbau warga kepulauan mudik lebih awal,” ucapnya. Ia mengatakan, pergeseran armada angkutan penyeberangan dan laut ke pelabuhan tertentu tidak semudah angkutan darat sebagai antisipasi terjadinya lonjakan calon penumpang. “Kalau di darat relatif lebih mudah jika akan meminta bus cadangan datang ke Sumenep, meskipun posisinya ada di luar kota. Sementara untuk kapal, prosesnya tidak semudah itu,” paparnya. Argoto juga mengemukakan, jumlah kapal penumpang yang secara reguler dan terjadwal beroperasi di Sumenep sebanyak lima unit, yakni Kapal Dharma Kartika, Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) I, Kapal Express Bahari 3C, Kapal Sabuk Nusantara 27, dan Kapal Sukaria. Pada masa pelaksanaan angkutan Lebaran 2013, ada tambahan tiga kapal yang merupakan armada program mudik-balik gratis dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kapal Dharma Kartika melayani lintasan KaliangetJangkar, Situbondo, dan Kapal DBS I beserta Kapal Express Bahari 3C di lintasan Kalianget-Kangean. Kapal Sabuk Nusantara 27 dan Kapal Sukaria merupakan kapal perintis yang melayani jalur panjang dan singgah di sejumlah pulau di Sumenep. Sementara tiga kapal mudik-balik gratis yang disiapkan Pemprov Jawa Timur adalah Kapal Mitra Abadi di jalur Surabaya-Masalembu, Kapal Sanelin di jalur Banyuwangi-Sapeken, dan Kapal Berkat Abadi di jalur Kalianget-Kangean. (edy/ ant/mk)
SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep telah menganggarkan dana Rp. 80 miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan. Hal itu menanggapi banyaknya keluhan warga terkait dengan infrastruktur jalan yang rusak, khususya di jalan provinsi dan kecamatan. Sebelumnya, Dinas PU Bina Marga Sumenep mencatat ada sekitar 400 km atau 30 persen dari 1.600 km jalan di wilayah kecamatan daratan dan kepulauan perlu perbaikan. Kondisi jalan tersebut rusak parah, baik dalam kondisi ringan, sedang, dan berat. Bupati Sumenep A. Busyro Karim mengatakan, dana sebanyak Rp. 80 miliar tersebut bersumberkan dari dana APBD kabupaten, APBD provinsi dan APBN tahun 2013. ”Dana tersebut tidaklah diambilakan dari dana APBD semua. Yakni, Rp. 235 miliar bersumberkan dari dana APBD Sumenep, dan Rp. 47 APBN dan bersumberkan dari dana APBD Provinsi,” ungkapnya, Kamis (25/7). Anggaran Rp 80 miliar
itu akan dialokasikan terhadap 283 titik yang tersebar di Kabupaten Sumenep. Sementara perbaikan jalan yang terletak di eks pembantu bupati, pihaknya, mengaku telah menganggarkan sebesar Rp 29.900.900.000. Dana tersebut diambilkan dari APBD kabupaten sebesar Rp. 283,8 miliar, dan selebihnya bersumber dari dana APBN dan ABPD provinsi tahun 2013. ”Kami sengaja tidak hanya yang ada diperkotaan saja yang dianggarkan. Namun, juga yang ada di setiap kecamatan kami anggarakan pada tahun ini,” ungkapnya. Mantan ketua DPRD Sumenep dua periode ini menjelaskan, dari anggaran yang telah disediakan untuk pembantu eks bupati itu, akan diletakan di 49 titik yang tersebar di lima kecamatan. Yakni, Kecamatan Kota sebanyak 24 titik, Kecamaan Kalianget 5 titik, Kecamatan Manding 8 titik, Kecamatan Batuan 8 titik, dan Kecamatan Talango sebanyak 4 titik. ”Kami sengaja
disebarkan di sejumlah kecamatan, agar perbaikan itu merata,” katanya. Perbaikan jalan khusus wilayah Kecamatan Kota, pihaknya memastikan akan selesai sebelum hari lebaran nanti. ”Jika tidak ada halangan, khusus daerah kota sebelum hari lebaran sudah selesai,” janjinya A. Busyro Karim, berharap agar seluruh anggaran yang telah disediakan oleh Pemerintah Sumenep dapat terserap semuanya. ”Kami harapkan agar dapat memperbaikai kualiatas jalan yang ada,” harapnya Kendati demikian, pihaknya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta mengontrol perjalan program yang telah direncanakan oleh Pemeirntah Sumenep. Sebab, menurutnya, tidak hanya DPRD saja yang berkewajiban untuk mengontral perjalan program itu. ”Kami harap masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam mengawal suksesnya program tersebut,” ungkapnya. (edy/mk)
TERKENDALA BUKTI
Polisi Kesulitan Ungkap Aliran Baru SUMENEP – Dugaan aliran baru yang meresahkan warga di Desa Bataal Timur dan Desa Bataal Barat, Ganding, sudah ditangani polisi. Namun, polisi belum bisa mengungkap kasus tersebut, karena mengaku terkendala dengan bukti yang dituduhkan kepada lima orang. Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Ganding AKP Hasanudin mengatakan, banyaknya keluhan mengenai alairan yang sempat meresahkan warga tersebut, sampai saat ini masih belum mendapat kejelasan. Sebab, selama ini masih belum mendapatakn bukti kongkret sebagai alat bukti dalam kasus itu. ”Sampai saat ini kasus itu masih simpang siur,” katanya. Polisi telah melakukan penyelidikan, tapi belum mendapat bukti. Bahkan berdasarkan
keterangan beberapa warga kepada polisi, banyak yang mengaku tidak mengetahui. ”Kami akan terus berupaya untuk menyelidiki aliran itu,” tuturnya, Kamis (25/7). Menurut AKP Hasanudin, penanganan kasus tersebut memerlukan penelusuran lebih mendalam. Sebab, kasus itu tidak sama dengan kasus kriminal lainnya. Apalagi pada saat dilakukan mediasi lima orang yang diduga menganut aliran tersebut tidak hadir. ”Kasus ini berbeda dengan kasus kriminal yang ada barang buktinya,” jelasnya. Sampai saat ini, polisi masih aktif melakukan patroli di beberapa lokasi di dua desa tersebut. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang bisa menimbulkan konflik antara kedua belah pihak. ”Untuk patrol sudah kami
lakukan,” lanjutnya. Pihaknya mengaku jika memang dugaan adanya aliran tersebut benar terjadi, pihaknya tidak bisa serta merta melarang atau menghentikan kegiatan tersebut. Sebab, sebagai manusia yang merdeka siapapun berhak memilih apa yang mereka yakini. ”Ini masalah akidah dan siapaun berhak memilih apa yang mereka yakini,” ungkapnya. Hasanudin mengimbau kepada masyarakat di dua daerah tersebut untuk sama-sama menahan diri. Tidak menimbulkan pertikaian yang bisa menyebabkan konflik dengan mengatasnamakan agama. ”Saya mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang memincu terjadinya konflik,” tukasnya (edy/mk)
PANEN. Petani mengeluhkan, pada musim panen saat ini produksi gabah di sejumlah daerah di Tasikmalaya turun hingga 50 persen, akibat diserang hama tikus dan musim hujan akhir ini, sehingga hasil panen turun dari 5 ton menjadi 3 ton per hektare sawah, padahal panen musim ini untuk stok kebutuhan pasokan menjelang lebaran.
PERTANIAN
Cetak Sawah Tidak Penuhi Target SUMENEP - Program cetak sawah yang ditarget 300 hektare oleh pemerintah, yang memenuhi persyaratan teknis baru 51,6 hektare. Jika tidak ingin terjadi krisis pangan, pemerintah harus lebih getol lagi mengintensifikasi melalui program lainnya. Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bambang Heriyanto mengatakan, cetak sawah yang semestinya ditarget 300 hektare, yang memenuhi persyaratan teknis setelah dilakukan survei dan kajian intensif oleh tim dari provinsi yang terlaksana hanya 51,6 hektare. “Program
cetak sawah yang terlaksana memang tidak sesuai dengan target,” ungkapnya, Kamis (25/7). Ia menuturkan, program cetak sawah merupakan salah satu cara untuk menyiasati menyusutnya lahan pertanian, akibat dari banyaknya alih fungsi lahan yang sudah niscaya dan tidak dapat ditolak dalam kehidupan sekarang. Hanya saja, program cetak sawah yang dilakukan di dua wilayah di kepulauan Arjasa itu, yaitu di Desa Torjab dan Batu Putih masih belum memenuhi target teknis sepenuhnya.
Ia berharap program cetak sawah itu, lambat laun akan terus berkembang sehingga nantinya akan sesuai dengan target, 300 hektare. Sebab, diakuinya, cetak sawah itu akan berhasil secara bertahap apabila dilakukan dengan penuh kesabaran dan keseriusan oleh warga masyarakat, terutama di lokasi setempat. Pemerintah pada tahun 2015 mentargetkan pencapaian beras 2 juta ton. “Cetak sawah memang untuk mengoptimalisasi target, tahun 2015 jadi 2 juta ton,” pungkasnya. (athink/mk)
SUMENEP
3
JUMAT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
Dana Transportasi Raskin Diduga Fiktif SUMENEP – Realisasi dana transprortasi beras untuk keluarga miskin (raskin) melalui APBD Sumenep diduga bermasalah. Salah satunya, dana miliaran rupiah itu disinyalir tidak direalisasikan. Dana tersebut diduga dimasukkan ke kantong pribadi oknum pemkab dan pihak kecamatan. Informasi yang berhasil dirangkum Koran Madura, hampir dipastikan setiap tahunnya pemkab menyediakan anggaran untuk beras bersubsidi itu. Dana yang dianggarkan tidak sedikit, diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Anggaran itu untuk membiayai transportasi dari balai desa menuju penerima manfaat. Namun, kebanyakan dana tersebut diduga tidak direalisasikan. Itu karena penerima manfaat mengambil
sendiri ke balai desa. Hal tersebut diduga terjadi pada masa anggaran 2011 lalu. Pemkab menyiapkan dana anggaran Rp 3,2 miliyar. Nah, dana tersebut diduga tidak digunakan karena pengiriman diperkirakan hanya sampai balai desa saja tidak pada penerima manfaat. Direktur Lekkas (Lembaga Kajian dan Kebijakan Strategis SUmenep) Fauzan Adhima menjelaskan, dana transportasi memang menjadi ajang bagi-bagi kue saja. Sebab, di lapangan diperkirakan tidak
ada. ”Kalau dari balai desa masyarakat mengambil sendiri. Dalam laporannya itu digunakan. Lalu, kemana anggaran tersebut,” katanya. Sehingga, sambung mantan Ketua PMII Sumenep ini laporan realisasi anggaran itu bisa jadi memang direkayasa. Sebab, hasil investigasi yang dilakukan pihaknya memang tidak ada yang diantarkan ke penerima manfaat. Hanya sampai balai saja. ”Ini jelas ada indikasi permainan dan bancakan di dalamnya,” ujarnya. Fauzan menuturkan, ke-
mungkinan ini terjadi berkesinambungan setiap tahunnnya. Sebab, kenyataan di lapangan penerima manfaat yang menjemput. ”INi bagian modus dari menggarong uang negara. Itu diduga mengalir ke sejumlah oknum pemkab, kecamatan bisa juga dari pihak bulog. Jadi, bagi-bagi kue,” tuturnya. Menurut Fauzan, sebenarnya tidak hanya pada APBD saja, bulog juga memiliki anggaran untuk transportasi raskin. Ini juga muaranya tidak jelas. ”Anggaran
transportasi yang dikantongi bulog kami menduga juga tidak jelas penggunaan. Ada unsure kongkalikong untuk memperkaya diri,” ungkapanya datar. Sementara itu, Kabag Perekonomian Moh. Hanafi belum bisa diminntai keterangan terkait masalah ini. Sebab, saat koran ini hendak mengonfirmasi terkait penggunaan anggaran tersebut ke kantornya, yang bersangkutan tidak ada. Saat dihubungi melalui telepon genggamnya menyatakan sedangkan
mengikuti rapat. ”Sedang rapat,” katanya singkat. Sementara itu, Kepala Bulog Sumenep RB Ainul Fatah juga enggan untuk memberikan komentar. Alasannya, masih sibuk untuk berangkat buka bersama ke Pamekasan saat ditanya transportasi raskin yang disediakan bulog. ”Kalau yang pemkab silahkan Tanya ke perekonomian, Kalau soal dana bulog silahkan ke kantor besok (hari ini, Red) saja,” tukasnya. (edy/yat)
SAHUR DENGAN BUPATI
Tak Senikmat yang Dibayangkan
PARCEL RAMADHAN. Sejumlah siswa didampingi guru tengah merangkai parcel Ramadhan di ruang kelasnya TKIT Auladi Seberang Ulu Palembang, Kamis (25/7). Parcel tersebut merupakan jajanan yang dikumpulkan para siswa sejak awal masuk sekolah dan akan diserahkan kepada anak yatim dalam rangka berbagi di bulan suci.
ADVERTORIAL
PKS Buka Puasa Bersama Sejumlah Komunitas SUMENEP – Pengurus dan kader Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Sumenep, Kamis (25/7), berbuka bersama dengan sejumlah komunitas, seperti Komunitas Sepeda Motor Beat, Sepeda Ontel, Komunitas Abang Becak dan Komunitas Pespa. Ketua DPD PKS Kabupaten Sumenep Moh. Mudhar mengatakan, pihaknya setiap tahun punya program untuk meramaikan bulan suci Ramadhan. Dan kegiatan bertema “Ramadan Bulan Mulia; Saling Memafkan dan Saling Berbagi” merupakan salah satu rangkaian dari program yang telah rencanakan. “Buka puasa bersama sejumlah komunitas di Kabupaten Sumenep ini sebagai rangkaian dari progam Ramadhan yang kita buat. Program yang PKS canangkan adalah program sebelum Ramadhan, saat Ramadhan dan setelah
SUMENEP - Setelah menunggu kurang lebih satu jam setengah untuk sahur bersama orang nomor satu di Sumenep, Kamis (25/7) pukul 2.00 dini hari, warga mulai gelisah. Sebagian warga yang sudah mendapatkan kupon menyobek kuponnya karena tidak tahan dan pergi meninggalkan Taman Adipura, tempat dilaksanakannya sahur antara Bupati dengan Para PKL, Tukang Becak dan pedagang Asongan. Namun, kupon yang disediakan berjumlah 200 buah tidak sesuai dengan jumlah pengunjung yang lebih dari 300 orang. Banyak di antara mereka yang tidak mendapatkanjatah makanan sahur. Sayangnya, mereka yang mayoritas pedagang dan abang becak ini harus rela mengantre dan berdesak-desakan untuk mendapatkan makanan yang telah disediakan oleh pemerintah. Salah seorang yang ikut sahur dengan bupati mengatakan, ia membayangkan sahur dengan orang nomor satu di Sumenep akan nikmat, tapi ternyata tidak. “Sudah menunggunya lama, hampir imsak begini pula, sudah tidak kebagian jatah makan sahur,” tutur Suharno, seorang tukang becak yang kecewa. Ia mengaku menyesal
sudah datang ke tempat itu. Seandainya tidak menghargai undangan dan kupon yang diberikan kepadanya tidak akan datang. Ia mengatakan, bisa juga membeli nasi goreng atau soto dan es teh tanpa repot menunggu seseorang terlebih dahulu dan langsung menyantapnya. Apa yang dikatakan Suhartono, berbeda dari yang dituturkan warga yang memang sabar menunggu kedatangan Bupati dan rombongan.”Ya kami rela menunggu lama yang penting bisa sahur bersama, karena jarang ada seperti ini pada bulan puasa sebelumnya. hal seperti ini memang perlu digalakkan setiap tahun, disamping membantu masyarakat, juga dapat menjalin silaturrahmi antar sesama,” jelas Sainuddin (55), salah seorang warga yang ikut sahur bareng. Hal senada juga disampaikan oleh, Sahwiya (35) seorang pedagang kacang. Ia menuturkan, dengan sahur bareng ini dirinya merasa dapat berkumpul dengan para tetangga yang tidak mudah ditemukan. Ia berharap dapat menjalin silaturrahmi antar sesama pedagang asongan dan tukang becak. “Sahur bareng begini sulit dilaku-
kan. Meskipun memang lama menunggu bupati, tapi tak apalah yang penting sudah berkumpul begini,” tuturnya. Berdasarkan pantauan Koran Madura dilapangan, warga yang datang ke acara sahur itu memang bukan hanya terdiri dari orang dewasa saja. Melainkan juga anak-anak ikut meramaikan sahur bareng. Antrean panjang terjadi ketika saat sahur hendak dimulai, mereka yang juga terdiri dari kaum duafa mengambi menu masakan yang telah disediakan itu secara berdesakan karena khawatir tidak kebagian. Sekitar 300 orang yang mengikuti sahur bareng disediakan menu masakan, seperti, soto ayam, nasi goreng dan gado-gado, mereka menikmati hidangan secara bersamasama sesuai dengan keinginan selera masing-masing. Namun bahkan mereka harus menunggu sekitar 1,5 jam, kemudian setelah dibagikan warga pun berdesakdesakan demi mendapatkan sesuap nasi untuk sahur. Bahkan jurnalis Koran Madura dan beberapa media lain tidak berhasil mewawancarai bupati karena waktu keburu imsak. (athink/mk)
JELANG LEBARAN
Daging Lokal Masih Mencukupi
Ramadhan. Jadi, ini progam kami untuk menghidupkan Ramadhan,” katanya, Kamis (25/7). Kata Mudhar, selain kegiatan buka bersama dengan sejumlah komunitas, PKS sudah melakukan bhakti
sosoal. “Baksosnya meliputi sembako murah, pemerikasaan kesehatan, kemudian baju layak pakai, pemberikan gratis menu takjil. Dan insya Allah pada tanggal 27 Ramadhan mendatang, kami akan melaksanakan kegiatan
Sumenep mengaji. Momennya adalah malam Nuzulul Qur’an,” paparnya. Buka puasa bersama tersebut juga diisi dengan pengajian umum yang disampaikan oleh Ust. Ilham. (adv/sym/mk)
SUMENEP - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep Arif Rusdi mengatakan, meski kuota daging untuk bulan puasa dan lebaran tahun ini dinilai perlu mengimpor dari luar. Namun, sejauh ini kebutuhan daging untuk wilayah Kabupaten Sumenep masih mencukupi. Sehingga untuk Sumenep dipastikan tidak ikut menikmati impor daging tersebut. “Memang untuk kebutuhan daging di Sumenep masih mencukupi, sehingga impor daging yang saat ini dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memenuhi kuota daging di bulan puasa dan di hari lebaran nanti harus mengipor, tapi untuk Sumenep kemungkinan besar tidak akan ikut menikmati daging import tersebut,” ujarnya, Kamis (25/7).
Untuk kabupaten Sumenep, kata Arif, sengaja mengusahakan untuk tidak memasok daging dari luar, sehingga daging yang dinikmati dan dikonsumsi oleh masyarakat adalah benarbenar daging sapi asli daerah. Hal ini bagian dari cara untuk meminimalisir daging-daging yang tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat. “Karena memang Sumenep merupakan penghasil sapi terbanyak se-Indonesia. Jadi mengimpor daging sapi tidak diperlukan, karena daging lokal masih mencukupi untuk kebutuhan masyarakat Sumenep di bulan Ramadhan dan di hari lebaran nanti. Selain itu kualitas dagingnya pun sangat baik,” ungkapnya ke Koran Madura. Sementara itu, Kepala bidang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
kabupaten Sumenep, Heny Yulianto mengatakan, harga daging msih dalam keadaan normal, harga masih dalam tingkat sebagaimana selayaknya pada bulan puasa dan menjelang lebaran. Kenaikan daging sudah terjadi sejak sebelum bulan Ramadhan, yaitu dari Rp 80 ribu naik menjadi Rp 85 ribu, dan sejak bulan Ramadhan naik menjadi Rp 90 ribu per Kg. Naiknya harga tersebut, Heny menilai salah satunya dipengaruhi oleh naiknya harga BBM. “Memang sempat dipengaruhi dengan naiknya BBM, akan tetapi juga karena memang bulan puasa dan menjelang lebaran, dan saat ini harganya mencapai Rp 90 ribu, dan masih dalam taraf normal,” paparnya. (sym/mk)
4
PAMEKASAN
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168| TAHUN II
KESEHATAN
Program Kesehatan Jadi Percontohan di Jatim PAMEKASAN - Program Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan akan menjadi program percontohan di Jawa Timur, karena dinilai bagus yang mudah dilaksanakan, kata Bupati Achmad Syafii, Kamis. “Dinkes Jatim tertarik untuk menerapkan program kesehatan yang dijalankan Pamekasan ini setelah melakukan survei lapangan beberapa waktu lalu,” ucapnya. Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii program Dinkes Pamekasan yang akan ditetapkan di Jawa Timur di 37 kabupaten/kota itu ialah program pelaksanaan pembangunan jamban terpadu. “Program itu memang merupan program unggulan Dinkes Pamekasan untuk mengurangi praktik masyarakat yang masih membuang air besar sembarangan,” tuturnya. Ia menjelaskan program pembangunan jamban terpadu itu sebenarnya merupakan program untuk mengatasi banyaknya warga Pamekasan yang masih membuang air besar sembarangan. Pada tahun 2009 Pemkab Pamekasan melalui Dinas Kesehatan merilis, sebanyak 166 warga desa masih buang air besar (BAM) sembarangan dan salah satu penyebabnya karena mereka tidak memiliki jamban. Ketika itu, hanya warga di 12 desa yang berperilaku hidup sehat dan tidak lagi membuang air besar secara sembarangan. Ke-12 warga desa yang dinyatakan bebas BAB sembarangan ketika itu meliputi, sebanyak delapan desa di Kecamatan Proppo, yakni di Desa Mapper, Samatan, Pangbatok, Srambah, Toket, Candi Burung, Desa Tlagah dan Desa Karangayar.
Empat desa lainnya yakni Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, Desa Taraban dan Desa Lancar Kecamatan Larangan, dan terakhir Desa Potoan Laok Kecamatan Palengaan. Dua tahun kemudian, yakni pada Desember 2012, Dinkes mengumumkan bahwa desa di Pamekasan yang telah melakukan BAB sembarangan berkurang, yakni sebanyak 145 desa, dari sebelumnya sebanyak 166 desa atau berkurang 21 desa dibanding 2009. Pemkab menilai pertumbangan pengurangan warga desa yang membuang BAB sembarangan itu lambat, dan oleh karenanya Dinkes kemudian mencanangkan program jamban terpadu. “Hasil presentasi Dinkes Pamekasan ke Dinkes Jatim tentang program ini ternyata sangat memuaskan, dan oleh karena itu, Dinkes Jatim akan menjadi program unggulan Pamekasan ini agar bisa dieralisasikan di semua kabupaten di Jatim yang banyak warganya belum menerapkan hidup sehat itu,” kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii, menjelaskan. Selain program pembangunan jamban terpadu, sambung bupati, program Dinkes Pamekasan lainnya yang juga dinilai bagus dan akan diterapkan di kabupaten lain di Jawa Timur ialah proggram “Pamungkas” yakni pasukan kuning untuk Pamekasan sehat. Pada program ini pemkab memberikan bantuan pengobatan kesehatan secara gratis kepada para petugas kebersihan termasuk keluarganya, karena mereka sangat berjasa dalam menciptakan lingkungan sehat.(ant/rah)
KOMODITI
Cabai Rawit Dilepas Rp 5 Ribu Per Kilogram PAMEKASAN - Harga cabai rawit di tingkat petani di Pamekasan, Jawa Timur, hanya Rp 5 ribu per kilogram, jauh lebih murah dari harga yang berlaku di pasaran di luar Madura.
Padahal sebelumnya harga cabai di sana hanya Rp 80 ribu per kilogram, dan sejak Selasa (23/7) naik menjadi Rp120 per kilogram. Menurut salah seorang petani cabai di Dusun Daporah, Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Sahama harga jual cabai di tingkat petani di desa itu hanya Rp 5 ribu per kilogram. Padahal di luar Madura mencapai puluhan ribu per kilogram, bahkan ada yang lebih dari Rp100 ribu per kilogram. “Kalau berita di televisi ada yang mencapai Rp 80 ribu, bahkan ada yang Rp120 ribu. Tapi disini kok hanya Rp5 ribu,” ucap Sahama, keheranan. Memang, kata dia, empat hari lalu, harga cabai di sempat mencapai Rp 20 ribu per kilogram untuk cabai rawit hijau, dan Rp 30 ribu per kilogram untuk rawit merah. Akan tetapi, kata dia, harga itu hanya bertahan sehari dan keesokan harinya hanya Rp 7.500 per kilogram dan kini malah hanya Rp 5 ribu per kilogram. “Di kota saja, kata anak saya masih Rp 30 ribu per kilogram. Anak saya itu kan tinggal di kota jadi tahu har-
ga cabai di sana. Tapi kalau harga di tingkat petani sangat murah, seolah tak ada harganya,” ujar Sahama. Akibat murahnya harga cabai rawit itu, para petani cabai di desa itu terpaksa membiarkan cabainya tidak dipanen. “Biarkan saja, tetangga yang mau membutuhkan suruh saya ambil sendiri di ladang. Lebih baik disedekahkan daripada dijual, sedangkan harganya sangat murah,” keluhnya. Berdasarkan pemberitaan, di sejumlah daerah di luar Madura, harga cabai hingga kini masih cenderung tinggi, bahkan hingga lebih dari Rp 100 ribu per kilogram. Di Kota Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, misalnya, pada Kamis (25/7) harga cabai di wilayah itu justru meningkat dari sebelumnya hingga mencapai Rp 120.000 per kilogramnya. Padahal sebelumnya harga cabai di sana hanya Rp 80 ribu per kilogram, dan sejak Selasa (23/7) naik menjadi Rp120 per kilogram. “Empat hari yang lalu harganya Rp 60 ribu/kg, dua hari kemudian naik menjadi Rp80 ribu dan semenjak Selasa (23/7) harganya naik menjadi Rp 120ribu/kg,” ungkap ketua pedagang pasar Saik, Buntok, Sugiono. Ketua Komisi B DPRD Pamekasan Hosnan Achmadi memperkirakan rendahnya harga cabai di tingkat petani di Pamekasan itu, karena permainan pedagang. “Yah, kita tidak bisa berbuat banyak, karena cabai ini tidak masuk pada sembilan kebutuhan bahan pokok yang menjadi tanggung jawab pemerintah,” ujarnya, menjelaskan.(ant/rah)
BONGKAR INDUSTRI SABU. Tersangka pemilik dan pekerja industri rumahan narkotika jenis sabu-sabu digiring menuju ruang aula Rupatama, Mapolresta Malang, Jawa Timur, Kamis (25/7). Kepolisian setempat membongkar sindikat industri rumahan narkotika jenis sabu dan menyita sabu-sabu siap edar dan perlengkapan pembuatannya.
Mamin Rawan Kadaluarsa PAMEKASAN - Tim inspeksi Dinas Pertenakan Pamekasan ke Pasar 17 Agustus Pamekasan, Kamis (25/7), tidak menemukan daging sapi gelongongan maupun daging sapi busuk yang dijual pedagang. Tim hanya menemukan daging sapi yang sudah tidak segar dijual di beberapa kios daging di pasar tersebut. Dimungkinkan, daging tersebut merupakan daging sapi yang disembelih pada saat sedang sakit. Tim mengambil sampel (contoh) sebagian dari daging tersebut, untuk dilakukan uji Laboratorium Dinas Pertenakan Provinsi Jawa Timur untuk memastikan apakah daging tersebut mengandung penyakit berbahaya atau tidak. Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertenakan Pamekasan, Akhmad Fathul Qorib mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel daging hasil razia yang dilaksanakan di Pasar Waru dan Pasar 17 Agustus, 90 persen dipastikan aman dan layak konsumsi. Sebagian besar daging-daging
yang dijual di dua pasar tersebut didatangkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) binaan Dinas Pertenakan yang proses penyembelihannya sesuai dengan ketentuan. Sedang 10 persen sisanya diindikasi belum layak sehingga petugas harus mengambil sampel untuk diperiksa di laboratorium, namun belum masuk kategori bahaya. Tindak lanjut dari temuan itu, juga bukan berbentuk penyitaan, namun sebatas memberi pembinaan kepada pedagang yang menjual. “Penjualnya hanya kami himbau dan diberikan pembinaan tentang perbedaan daging yang bermasalah dan yang tidak bermasalah,” kata Fathul. Selain itu, para penjual masih memiliki kecenderungan kurang memerhatikan kebersihan tempat menjual dan
menggelar dagangan mereka, padahal itu juga menjadi penyebab menurunnya kualitas daging yang mereka jual. Menurutnya, selama ini Madura masih dikenal sebagai daerah yang bebas dari peredaran daging gelonggongan. Sebab, para pedagang khawatir akan ditinggal pelanggannya jika ketahuan curang dengan menjual daging kas murahan. Razia yang dilakukan Dinas Peternakan akan terus dilakukan. Selain memeriksa daging, tim juga memeriksa komuditas lain yang berbahan dasar daging. Rencananya hari ini, Jumat (26/7), razia akan dilaksanakan di Pasar Pakong. Salah satu penjual daging, Sunarti mendukung langkah Dinas Peternakan setempat yang melakukan razia. Sebab, dengan cara itu tidak ada kekhawatiran masyarakat untuk membeli daging. Mamin Kadaluarsa Sementara itu, petugas gabungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan bersama Dinas Kesehatan Pamekasan menemukan se-
jumlah minuman yang sudah kadaluarsa dan makanan yang sudah berjamur dan membusuk. Makanan dan minuman itu ditemukan saat tim dari kedua instansi melakukan razia makanan dan minuman di Terminal Ceguk, Kamis (25/7). Di antara minuman itu, sudah melewati ambang batas konsumsi sejak setahun lalu, namun masih dijual. Petugas juga menemukan roti yang sudah berjamur dan tidak layak konsumsi. Petugas tidak menyita makanan dan minuman tersebut dan hanya meminta pemiliknya untuk mengembalikan kepada agen yang menjualnya. Namun jika pada razia berikutnya masih ditemukan kasus yang sama, kedua instansi akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk dilakukan penindakan. “Tindakan itu bisa berupa penyitaan barang yang sudah kadaluarsa, hingga penutupan kios,” kata Kepala Seksi Pengawasan Barang, Disperindag, Imam Hidayat. Imam memperkirakan masih banyak makanan dan
minuman kadaluarsa yang beredar di terminal tersebut. Karenanya, ia meminta masyarakat melihat masa batas akhir konsumsi yang tertera di bungkus makanan yang akan dibeli. “Jika ditemukan makanan dan minuman yang melewati batas kadaluarsa atau meragukan karena bungkus atau labelnya yang rusak, langsung ditukar ke kios yang menjual,” katanya. Sementara itu, saat melakukan razia di toko dan swalayan, petugas tidak menemukan satu pun makanan dan minuman yang kadaluarsa. Sidak dilakukan untuk mengantisipasi beredarnya makanan dan minuman yang kadaluarsa dan mengandung bahan-bahan berbahaya seperti formalin, pewarna tekstil dan zat berbahaya lainnya. Namun, pada sidak itu tim tidak melakukan penyitaan dan hanya memberi teguran lisan dan meminta penjualnya menandatangani surat perjanjian untuk tidak menjual barang kadaluarsa.(awa/muj/ rah)
KRIMINAL
Selama Ramadan Pelanggar Lalin Capai 1.865 Kasus PAMEKASANSatuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pamekasan mencatat lebih dari 1800 kasus pelanggaran lalu lintas (lalin) terjadi selama dua pekan Ramadan. Sebagian pelanggaran itu, termasuk kategori ringan dan tidak dilakukan penilangan, sebagian lainnya termasuk kategori sedang. Menurut Kepala Satlantas, Ajun Komisaris Bambang Soegiharto, sejak awal Ramadan menggelar Operasi Patuh, tercatat ada sekitar 1.865 kasus pelanggaran lalin. Dari jumlah itu, sebanyak 977 pelanggar hanya diberikan teguran karena bentuk pelanggarannya tidak rawan kecelakan seperti, lupa membawa STNK dan SIM. ”Saat mereka terkena operasi, kami suruh mengambil dulu surat-surat yang tertinggal. Setelah itu bisa melanjutkan perjalanan,” ujar Bambang, Kamis (25/07). Sedangkan sisanya sebanyak 888 kasus, termasuk rawan kecelakaan seperti
tidak memakai helm, tidak menyalakan lampu, tidak ada spion, dan perlengkapan kendaraan yang tidak lengkap. Para pelanggarnya langsung dikenakan tilang. Sebagian dari mereka terkena operasi saat melakukan aksi balapan liar (bali). Selama Operasi Patuh, juga terjadi empat kasus kecelakaan dengan tujuh orang korban. Rinciannya, dua meninggal dunia, satu luka berat, dan empat luka ringan dengan kerugian material diperkirakan sekitar mencapai Rp. 23,6 juta. Ia berharap operasi dan kejadian kecelakaan lalu lintas itu bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan dan etika berkendara. Sehingga, peristiwa kecelakaan bisa dikurangi. ”Semoga masyarakat bisa sadar untuk tertib berlalu lintas. Meski operasi patuh yang kami laksanakan hanya 14 hari saja, setidaknya bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat yang maksimal,” kata Bambang. (awa/ muj/rah)
PAMEKASAN
5
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168| TAHUN II
PEMILIHAN KADES
Pemkab Upayakan Biaya Pilkades Murah PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan berjanji akan mengupayakan agar biaya pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) murah, karena selama ini terlalu tinggi dan banyak dikeluhkan para bakal calon. Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, biaya pelaksanaan pilkades mahal juga bisa berpengaruh kepada sistem pemerintahan di tingkat desa. “Sebab jika biaya pemilihan mahal, maka kepala desa terpilih itu tentunya akan berpikir bagaimana mengembalikan modal uang yang telah dikeluarkan. Dan caranya kita tidak tahu dengan cara apa,” kata Achmad Syafii di Pamekasan, Kamis. Oleh karenanya, sambung dia, pemkab ke depan akan berupaya menekan biaya pilkades di Kabupaten Pamekasan itu bisa lebih murah sehingga tidak terlalu membebani calon kepala desa. Bahkan, bupati juga menganggap bagus adanya seba-
gian kelompok masyarakat yang tidak akan menggunakan hak pilihnya jika biaya pemilihan sangat mahal. “Itu merunut hemat saya merupakan gagasan yang sangat bagus, karena faktanya di beberapa desa biaya pilkades di Pamekasan memang di luar batas kewajaran,” kata Bupati Achmad Syafii. Saat berdialog dalam acara safari Ramadan di Kecamatan Pademawu, beberapa waktu lalu, buka juga sempat mengemukakan hal itu, dan meminta masyarakat agar bisa proaktif menyampaikan masukan terkait biaya pilkades mahal tersebut, sehingga pemkab memiliki pijakan untuk membuat kebijakan baru agar biaya pilkades bisa lebih murah. Salah satu upaya yang perlu dilakukan pemkab menurut dia ialah mengubah ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang pilkades. “Sebab diakui atau tidak, biaya pemilihan yang sangat
akan berdampak pada kondisi dan tatanan pemerintahan,” ucapnya. Sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2012 tersebut Pemerintahan Desa disebutkan bahwa ketentuan biaya pilkades ialah mengacu kepada jumlah pemilih di desa itu. Dalam ketentuan itu disebuhkan bahwa perhitungan alokasi anggaran dalam pelaksanaan pilkades dihitung sebesar Rp 40 ribu per orang, sehingga biaya yang harus ditanggung bersama para calon kepala desa ialah Rp 40 ribu dikalikan jumlah pemilih yang ada di desa itu. “Kami akan berupaya membantu meringankan beban biaya pilkades itu nanti tentu melalui alokasi dana desa, termasuk melalui perubahan ketentuan itu, apabila memang disetujui oleh DPRD Pamekasan,” demikian Bupati Achmad Syafii. (ant/rah)
SISTEM PROYEK
Bupati Dorong Peran Aktif Masyarakat PAMEKASAN - Bupati Pamekasan Achmad Syafii berupaya mendorong peran aktif masyarakat di bidang pembangunan melalui program proyek pembangunan dengan sistem stimulan. Menurut Bupati, upaya mendorong peran aktif masyarakat dengan sistem stimulan itu, karena berdasarkan pengalaman, masyarakat merasa lebih memiliki terhadap gelar pelaksanaan proyek apabila dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pembangunan. “Ke depan pemkab Pamekasan akan membawa program pembangunan dengan sistem stimulan, karena hasilnya memang lebih baik, di samping masyarakat lebih merasa memiliki atas proyek yang mereka kerjakan itu,” kata
Achmad Syafii, Kamis. Berbeda, sambung dia, dengan sistem pembangunan yang pengerjaannya mengedepankan pihak rekanan atau kontraktor. Jika pengerjaan proyek pembangunan dilakukan oleh pihak kontraktor, maka tanggung jawab masyarakat terasa kurang, bahkan mereka cenderung kurang memperhatikan apabila terjadi kerusakan. Oleh karenanya, sambung dia, mulai tahun ini pihaknya akan memperbanyak proyek pembangunan dengan sistem stimulan, sehingga masyarakat lebih proaktif dalam bidang pembangunan. Menurut dia, proyek pembangunan dengan sistem simulan itu nantinya akan diupayakan pada berbagai bidang, seperti perbaikan
infrastruktur jalan, bantuan pembangunan pada lembaga pendidikan swasta, dan berbagai proyek pembangunan lainnya yang menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. “Kalau dalam bidang pendidikan yang sangat kita rasakan manfaat stimulan adalah pada lembaga pendidikan swasta atau madrasah,” tuturnya. Jika sekolah SD rusak, masyarakat cenderung membiarkan dan merasa tidak terpanggil untuk membantu. Berbeda, sambung dia, ketika madrasah rusak, maka warga akan bergotong royong untuk melakukan perbaikan. “Kenapa hal ini terjadi? Karena pada madrasah masyarakat terlibat secara langsung dalam pembangunan lembaga itu,” katanya, menambahkan. (ant/rah)
KESELAMATAN
Waspadai Kawasan Rawan Laka PAMEKASAN - Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan mengimbau pengendara mewaspadai titik rawan kecelakaan lalu lintas (Black Spot) di Pamekasan, selama arus mudik dan balik lebaran nanti. Wilayah itu meliputi Jalan Raya Tlanakan, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Trasak, Kecamatan Larangan karena merupakan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas. Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Siti Maryatun menjelaskan arus lalu lintas di beberapa titik itu dipastikan lebih ramai selama arus mudik dan balik Lebaran nanti, karena merupakan jalur utama SumenepSurabaya. “Tiga titik itu rawan terjadi kecelakaan lalu lintas, sehingga perlu diwaspadi oleh pengendara. Makin padatnya jalur itu selama arus mudik dan balik nanti, tentu potensi ke-
celakaan semakin meningkat,” katanya. Dia jelaskan sebagian besar Jalan Raya di daerah rawan laka lantas itu merupakan trek lurus namun kondisi jalannya tidak rata atau bergelombang. Selain itu terdapat sejumlah tikungan yang berbahaya, utamanya yang berada di jalan trasak dan Talang Siring, Kecamatan Larangan. Trek lurus itu sering membuat pengendara terlena dan biasanya makin mempercepat laju kendaraan sehingga sangat membahayakan jika tiba-tiba memasuki kawasan jalan rusak dan bergelombang. Siti Maryatun menjelaskan guna menekan angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik nanti, pihaknya sudah memasang spanduk yang berisi himbauan di beberapa titik agar para pengguna jalan bisa lebih
waspada. Spanduk itu dipasang melintang agar mudah diketahui dan dibaca oleh pengguna jalan. Selain itu, pihaknya juga akan mendirikan Pos pantau lebaran selama arus mudik dan balik lebaran nanti. Pos pantau ini dimaksudkan untuk memberi kenyaman dan keamanan kepada pemudik selama berada di jalan raya. Rencananya, Pos Pantau lebaran ini akan dirikan di empat titik, yaitu di Kawasan Arek Lancor, Kecamatan Tlanakan, di Daerah Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan serta di Sotabar, Pasean. Lebih dari itu, pihaknya juga akan menggiatkan partroli di beberapa ruas jalan yang akan dilakukan secara berkesinambungan. Patroli ini penting dilakukan untuk memantau kondisi lapangan selama arus mudik dan balik nanti, serta diharapkan bisa menangani secara cepat gangguan kamtibmas selama arus mudik. Selain mewaspadai daerah rawan kecelakaan lalu lintas, para pemudik juga diminta mewaspadai daerah rawan kemacetan akibat pasar tumpah. Seperti di Pasar Blumbungan, Pasar Keppo, Pasar Pagendingan, serta kawasan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Sedangdang Jalan Agussalim, Pamekasan. Selain itu, kawasan jalan Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan juga. Perlu diwaspadai terutama pada sore hari. (uzi/ muj/rah)
MENGANGKUT BURUH TEBU. Sejumlah buruh menaiki truk tebu melintas di kawasan Desa Balamoa, Kabupaten Tegal, Jateng, Rabu (24/7). Sejumlah buruh mengaku memanfaatkan datangnya musim panen tebu menjadi buruh pemanggul tebu dengan upah Rp 8 ribu per kuintal.
Sat Pol PP Tangkap 2 PSK PAMEKASAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan berhasil menangkap dua orang Pekerja Seks Komersial (PSK) asal Kabupaten Sampang, yang tengah beroperasi di Bulan Ramadan. Kedua PSK itu ditangkapdi sebuah warung di Kecamatan Kota, Rabu (24/7) malam. Kedua PSK yang ditangkap itu adalah Yuni (37,) warga Jalan Payudan dan seorang yang tercatat masih di bawah umur, ST (16), warga salah satu desa di Kecamatan Camplong. Seorang penjaga warung tempat keduanya beroperasi, Umrani (23), warga desa Jambringin Proppo, juga ikut diamankan. Kepala Satpol PP, Masrukin mengatakan kedua penjajah seks tersebut ditangkap dalam
operasi yang digelar pada Rabu malam. Sebelumnya, petugas sudah mendapatkan informasi tentang adanya PSK yang beroperasi di wilayah Kecamatan Kota. “Setelah kami memastikan kebenaran informasi itu, kami langsung bergerak dan menangkap keduanya, berikut pemilik warung yang kami duga berperan sebagai mucikari,” kata Masrukin, Kamis (25/7). Dari pengakuan keduanya, mereka terpaksa melakukan aktivitas pekerjaan kotor itu karena kondisi ekonomi.
Prostitusi menjadi salah satu masalah serius di Pamekasan. Sebab, meski pelakunya sudah sering tertangkap dan diserahkan ke keluarganya, tapi dalam waktu yang tidak lama mereka kembali ke Pamekasan dan melakukan aktivitasnya lagi. Setelah dilakukan pemeriksaan, satu di antaranya, yakni pemilik warung dilepas dan dikembalikan ke keluarganya karena tidak cukup bukti, sedang kedua PSK terus menjalani pemeriksaan dan pembinaan di Kantor Satpol PP. Masrukin mengatakan pembinaan itu dilakukan agar keduanya tidak lagi mengulangi aktivitas mereka yang dinilai sesat dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
Satpol PP, kata dia, sudah sering melakukan penangkapan terhadap pelaku prostitusi yang beroperasi di Pamekasan. Dari beberapa penangkapan itu, sebagian merupakan pelaku lama yang selalu kembali menjalankan aktivitas mereka setelah ditangkap dan dibina, sedang lainnya merupakan pelaku baru. “Memang tidak mudah memberantas pelaku penyakit masyarakat ini. Apalagi alasan mereka adalah kondisi ekonomi,” katanya. Karenanya, setiap kali mengembalikan ke keluarga mereka selalu disertai dengan upaya penyadaran tentang akibat yang harus ditanggung akibat aktivitas itu. (CR-1/ muj/rah)
UANG PEMBINAAN
Rp3 Miliar Dialokasikan untuk Olahraga
PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 miliar untuk pembinaan bidang olahraga. Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, Kamis, alokasi anggaran sebesar Rp 3 miliar itu jauh lebih banyak dibanding alokasi anggaran
yang disediakan pemerintah pada tahun sebelumnya. “Sebab pada tahun 2008 lalu, anggaran untuk bidang olahraga itu hanya sekitar Rp 20 juta dan itu pun untuk semua cabang olahraga,” ucapnya, menjelaskan. Padahal jarak waktu 2008 hingga 2013 ini, kata Syafii tidak terlalu lama, yakni han-
ya terpaut 7 tahun. “Jadi kalau melihat perkembangan persediaan anggaran, alokasi yang disediakan pemerintah untuk pembinaan olahraga memang jauh lebih meningkat,” tuturnya. Bupati Achmad Syafii menjelaskan penambahan alokasi anggaran untuk bidang olahraga secara besar-besaran itu
dimaksudkan untuk meningkatkan pembinaan para pecinta olahraga oleh pemerintah. Selain itu, penambahan anggaran itu sebagai pemacu semangat bagi kalangan genarasi muda di Pamekasan untuk meningkatkan prestasi di bidang olahraga, mengingat kini perkembangan dunia olahraga di Pamekasan khususnya sepak bola semakin baik. Apalagi, sambung dia, saat ini klub sepak bola Pamekasan sudah masuk sebagai salah satu klub yang mulai diperhitungkan di tingkat nasional karena berhasil masuk sebagai peserta kompetisi Indonesia Super Leangue (ISL). “Tapi yang jelas, dari sebanyak Rp 3 miliar dana yang kami sediakan itu, tak satu pun masuk ke klub Persepam, sebab sesuai ketentuan olahraga profesional tidak boleh dibiayai oleh APBD,” katanya, menegaskan. Menurut bupati, klub olahraga yang kini mendapat suntikan dana dari Pemkab Pamekasan hanya klub atau cabang olahraga yang masih dalam pembinaan dan taraf pengembangan. “Yang perlu dipahami juga bahwa dana sebesar Rp 3 miliar untuk dunia olahraga ini hanya tercantum pada bidang pemuda dan olahraga, belum termasuk di instansi lain yang juga untuk pembinaan olahraga,” ujarnya, menambahkan. (ant/rah)
6
SAMPANG
JUM`AT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
SEKRETARIS DAERAH
Pemkab Belum Temukan Figur Kadisdik SAMPANG - Sekretaris Daerah Puthut Budisantosa mengatakan, belum definitifnya jabatan Kadisdik Sampang murni karena masih belum menemukan figur yang pas untuk jabatan tersebut. pernyataan itu menanggapi kabar bahwa jabatan tersebut sangat kental muatan politis dan transaksional. Kata Sekda Sampang, pihaknya sampai saat ini masih mencari sosok figur yang pas untuk menempati jabatan Kepala Disdik setempat. Sehingga untuk sementara waktu jabatan tersebut dijabat pejabat laksana tugas (Plt), Sumadi. Puthut mengatakan, selama ini fungsi Plt masih cukup efektif untuk mengendalikan tugas Kadisdik Sampang, sebab tugas Plt yang tidak bisa dibanding pejabat definitif adalah memberikan sanksi pada bawahannya saja. Sedangkan untuk yang lain Plt masih bisa melaksanakannya. Perlu diketahui, sebelum mutasi besar-besaran pada 17 Juli, ada beberapa kepala dinas yang masih Plt seperti Kadis PU Cikatarung, Kadispendukcapil, Kadishubkominfo, Kadisperindagtam dan langsung diisi pejabat definitif, tetapi anehnya hanya satu dinas saja yang masih mempertahankan posisi Plt yakni Kepala Dinas Pendidikan Sampang. Ketua LSM Madura Developmen Wacth (MDW) saat ditemui mengatakan, alasan sekda tidak ada figur yang pas untuk menjabat kadisdik sangat tidak masuk akal. Menurutnya, ada puluhan bahkan ratusan pejabat di Kabupaten Sampang secara karier dan kompetensi mengeluti dunia pendidikan. “Jika pertimbangan sekda butuh figur yang benar-benar berkonpetensi dalam dunia pendidikan sebagai pejabat Kadisdik Sampang karena pendidikan merupakan masa depan bangsa, semesterinya Sekda dalam hal ini harus memiliki terobosan baru dengan melakukan lelang jabatan kepala dinas pendidikan secara transparan, jika sekda tidak memiliki terobosan baru, maka dugaan masyarakat sangat kuat,” ungkapnya. Ditambahkan Tamsul, ia sebagai masyarakat Sampang yakin bahwa masih banyak pejabat di Kabupaten Sampang yang memiliki integritas tinggi dalam dunia pendidikan. Jika hal ini masih diulur-ulur hanya menambah kesan Pemkab Sampang tidak tegas dan ragu-ragu menentukan pejabat difinitif di Dinas Pendidikan Sampang. “Bahkan saya sempat mendengar informasi yang berkembang di luar, saat mutasi besar-besaran beberapa hari lalu. Jabatan kadisdik sempat muncul kepermukaaan, namun karena ramai diperbincangkan dengan alasan calonnya tidak memenuhi syarat, kemudian yang terjadi hingga saat ini masih Plt,” imbuhnya. (Hol)
KETERTIBAN
Puluhan Warga Terjaring Operasi Pekat SAMPANG – Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) Polres Sampang yang digelar sejak 19 hingga 24 Juli di seluruh wilayah se-Kecamatan Sampang berhasil mengamankan puluhan orang. Polisi mendata mereka yang terjaring razia. Berdasarkan data Polres Sampang, sebanyak 44 orang yang terjaring melakukan aksi premanisme. Meliputi, juru parkir (jukir) liar, dan pengamen. Sedangkan 1 makelar seperti adanya makelar penumpang mobil penumpang umum (MPU), 1 orang terjaring petasan, dan 1 orang penjudi. Warga yang terjaring aksi premanisme adalah Abd Wahab (40) warga Dusun Tengah Desa Bilaan Kecamatan Propo Kabupaten Sampang, dan Asiyanto (23) warga Dusun Bataan Desa Candi Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember. Sedangkan kategori jukir liar yakni Sahrudin (35), Moch Satiri (60), fauzi (21) Desa Tambelengan Kabupaten Sampang, Ragi (50) Desa Rabasan Kecamatan Kedungdung Kabupaten Sampang, Moh Safi'I (29) Desa Moktesareh Kecamatan Kedungdung, dan Madluki (35) warga Jalan Kakak Tua Kelurahan Gunung Sekar Kec/ Kota Sampang, serta Mahsar (40) Dusun Ruberuh Desa Gunung Maddah Kec/Kota
Sampang. Sedangkan 1 orang yang terjaring operasi pekat kategori petasan yakni Slamet Santoso (28), Dusun Manacanan Desa Taman Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Katergori judi yaitu Subhan Suradi (35) warga Dusun Rabajateh Desa Taddan Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Kapolres Sampang AKBP Imran Etwin Siregar melalui Kabag Ops. Kompol Imam Irianto menjelaskan, dari hasil operasi pekat tersebut dominan yakni adanya minuman keras (miras) yang dapat meresahkan warga. Sehingga pihaknya harus melakukan operasi pekat sesuai dengan sasaran. "Ini kita dapatkan dari seluruh wilayah polsek di kecamatan kota sampang. Tetapi dominan paling banyak di wilyah kota," ucapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (25/7). Sasaran operasi pekat itu meliputi adanya petasan, senjata tajam (sajam), narkoba, premanisme. Tentu hal ini untuk menciptakan kondisi keamanan menjelang lebaran dari segala tindak pidana. "Ya agar cipat keamaanan terutama menjelang lebaran dan tidak ada pidana perampokan perumahan warga dan dipasar," paparnya. (ryn)
ryan hariyanto/koran madura
Sidang Mattawi Dijaga Ketat SAMPANG - Pengadilan Negeri (PN) Sampang, Kamis (25/7) sekitar pukul 10.30 Wib, menggelar sidang pembunuhan yang menimpa Habib Alwi (50) dengan tersangka Mattawi (61). Agenda sidang perdana tersebut adalah pembacaan surat dakwaan tersangka. Pantauan Koran Madura, sidang tersebut dijaga ketat aparat kepolisian. Warga yang hendak memasuki ruang sidang, baik dari keluarga korban maupun tersangka, untuk menyaksikan proses sidang tidak lepas dari alat detektor. Saat terdakwa dibopong dari mobil milik rumah tahanan (Rutan) Sampang menuju ruang sidang, anggota korps baju cokelat dan anggota brimob Polda Jatim semakin memperketat penjagaan. Terdakwa dibopong karena tidak bisa berjalan sejak tahun 2006 lalu. Kepala Kejaksaan Negeri Sampang Danang Purwoko menjelaskan, dalam persidangan tersebut terdakwa diancam dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman huku-
man mati atau seumur hidup. Namun, terdakwa merasa keberatan atas surat pembacaan dakwaan tersebut. Sidang akan dilanjutkan pada Rabu (31/7) dengan agenda pengajuan eksepsi dari terdakwa dan penasehat hukum. "Hari ini sidang perdana untuk surat pembacaan dakwaan Mattawi atas kejadian pembunuhan terhadap korban Habib Alwi. Saya langsung pantau apa yang menjadi tugas penuntut umum. Dari rekonstruksi Pasalnya 340 itu ancaman seumur hidup, tetapi kita lihat nanti karena pasalnya berlapis tidak berpatokan terhadap itu. Kita formalisasikan dengan apa yang sudah kita bacakan," ucapnya usai persidangan. Sementara itu, Fatima
(20), anak korban Alm Habib Alwi berharap persidangan tersebut sama dengan yang dipersidangkan di Pengadilan Negeri Sidoarjo. Yakni, pelaku pembunuhan maupun otak pembunuhan juga dihukum seadil-adilnya secara benar sesuai dengan harapan keluarga korban. "Saya mengharapkan otak pelakunya (Mattawi, red) di-
hukum seumur hidup sama seperti pelaku pembunuhanya (Matluki, red) waktu sidang PN Sidoarjo. Meski tuntutannya pada saat itu hanya 15 tahun. Tapi dengan hati nuraninya hakim ketua akhirnya Matluki di hukum seumur hidup," harapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Sampang berhasil menangkap Mattawi (61)
PARIPURNA TIDAK KOURUM
Anggota Dewan Memerotes Gubernur Jatim SAMPANG - Sedikitnya 23 anggota DPRD Sampang melakukan tanda tangan penolakan hasil rapat paripurna yang dilakukan pada 18 Juli kemarin. Rapat pengesahan persetujuan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban anggaran dianggap tidak sah karena tidak kuorum. Hanya dihadiri 14 anggota dewan saja. Menurut Aliyadi, Politisi PKB, Kamis (25/7), rapat paripurna 18 Juli 2013 tersebut jelas-jelas tidak sah kare-
na tidak kuorum, sebagaimana diatur dalam tatib No 6 Tahun 2010 Pasal 79 ayat 1 huruf (b), dimana harus dihadiri 2/3 anggota DPRD. Sedangkan rapat paripurna tersebut hanya dihadiri 14 anggota DPRD saja. ”Oleh sebab itu, kami 23 anggota dewan mewakili anggota yang tidak setuju dengan hasil rapat paripurna tersebut, langsung mengirim surat pada Gubernur Jatim melalui Sekretaris Dewan yang berangkat hari
ini. Dalam surat pernyataan tersebut kami meminta Gubernur Jawa Timur untuk menunda evaluasi atas raperda dimaksud sampai dengan dibuatnya berita acara persetujuan atas raperda sesuai dengan tatib,” jelasnya, Kamis (25/7). Hal senada diungkapkan Anwar, anggota Komisi C DPRD Sampang. Pada saat rapat paripurna dirinya sebagai anggota dewan tidak menerima undangan terkait rapat paripurna yang mes-
ANGGARAN
Agar Pro Rakyat, Penganggaran Butuh Moral Tinggi Selama ini, proses penganggaran dan pernak perniknya masih sering luput dari aktifitas reportase jurnalis. Itu lantaran proses dan sumber-sumber informasi terkait anggaran masih cenderung kurang terbuka. Belum lagi jurnalis harus berhadapan dengan semesta angka-angka yang njlimet. Apa sebenarnya jurnalisme anggaran itu? Miftahul Ulum, Kabiro Koran Madura, Sampang. Berikut catatan Kepala Koran Madura Biro Sampang Miftahul Ulum selama mengikuti pelatihan penguatan isi pemberitaan (news content) tentang transparansi dan advokasi anggaran di daerah oleh AIPD (Australia
Indonesia Partnership for Decentralisation)- JPIP (The Jawa Pos Institut of Pro Otonomi) di Hotel Grand Mirama Mercure, Surabaya, 22-24 Juli 2013. Jika ditelisik dengan saksama, proses pengang-
sebagai otak pembunuhan Alm Habib Alwi (50) selaku tokoh masyarakat Desa Batu Poro Barat Kec Kedungdung Sampang ketika pelaku berada di rumahnya. Tak hanya itu, Mattawi juga pernah menyuruh Sahuri alias Sakur untuk menyerahkan diri ke aparat kepolisian agar mengaku sebagai pelaku dalam peristiwa pembunuhan (30/10/2012). (ryn)
garan memainkan peranan penting dalam penyejahteraan rakyat. Dari proses penganggaran tersebut, arah kebijakan dan nasib rakyat di sebuah daerah ditentukan. Jurnalis dan aktivis NGO (Non Government Organization) dalam hal ini dituntut untuk menjadi penyambung lidah rakyat dengan aktif mengawasi dan melakukan advokasi anggaran sejak awal proses penganggaran hingga realisasinya. Sebab, para pengambil kebijakan selama ini biasanya masih biasa memanfaatkan celah di balik aturan-aturan yang seharusnya menjadi dasar
penganggaran, apakah itu berupa Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Menteri dalam Negeri (Permendagri) maupun Perda tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Akibatnya, jamak kepentingan rakyat yang mendesak yang tidak terjamah anggaran secara baik. Malah jatah anggaran banyak digunakan untuk kepentingan belanja pegawai sehingga pegawai yang seharusnya menjadi pengurus anggaran malah menjadi urusan bagi penyehatan anggaran. Dalam perspektif penye-
jahteraan rakyat, pemerintah sebenanrnya hanya bertindak sebagai panitia saja. Mengingat sumber anggaran itu sebagian besar berasal dari pajak dan retribusi lainnya yang berasal dari rakyat. ”Persoalaannya sekarang pemerintah tidak lagi menempatkan diri sebagai panitia/ pelayan rakyat, tapi malah jadi penikmat anggaran juga. Ini kan lucu,” ungkap Ismail Amir, salah satu pemateri. Oleh karena itu, menurut aktivis FITRA itu, proses penganggaran membutuhkan moral yang bagus agar menghasilkan ketetapan APBD yang pro rakyat. Dengan moral
tinya dihadiri semua anggota dewan. “Namun dalam perjalannya, saya mendengar ada keputusan hasil rapat paripurna tertanggal 18 Juli 2013 tersebut. Saya secara pribadi jelas menolak keputusan rapat paripurna karena tidak kuorum dan hanya dihadiri 14 anggota dewan saja. Mestinya jika mengacu pada tatib harus dihadiri 2/3 yakni minimal harus ada 30 anggota dewan yang hadir,” ujarnya. (Hol)
CATATAN jurnalistik
tinggi anggota legislatif dan eksekutif diharapkan produk APBD bisa memenuhi standar minimal pelayanan dasar rakyat. Setidaknya ada tiga hal yang perlu diperjuangkan terkait kebutuhan dasar rakyat. Yakni kebutuhan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan umum. ”Nah, tiga layanan dasar itu telah ada perundangannya tentang standar minimalnya. Tapi, kalau moral actor politisi daerah belum bagus barangkali masih diakalakali dengan berbagai modus. Makanya, moral pomerintah dan legislatif menjadi penentu,” tuturnya. Untuk mencapai layanan
minimal, pemerintah daerah/ DPRD harus berani memberikan alokasi anggaran sekurang-kurangnya 10 persen dari APBD terhadap urusan kesehatan. Di bidang pendidikan, sekurang-kurangnya teralokasi anggaran 20 persen dari APBD. Terutama yang berkaitan langsung dengan proses pencerdasan, bukan hanya urusan gedung saja. ”Kebutuhan dasar yang tak kalah penting juga adalah menyangkut urusan pekerjaan umum. Ini penting untuk memperlancar arus orang dan barang supaya aktifitas perekonomian meningkat pesat,” ulasnya. (lum/bersambung)
BANGKALAN
7
JUM`AT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
Pengacara Abdullah Nilai Surat Dakwaan JPU Cacat Hukum BANGKALAN - Penasehat hukum terdakwa kasus teror bom di Bangkalan Plaza Abdullah, Badri dalam eksepsinya menyatakan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum terhadap kliennya cacat yuridis. Surat dakwaan Jaksa Hariono dianggap tidak dapat diterima, karena tidak memenuhi syarat materiil pasal 54 KUHAP. Oleh karena itu penasihat hukum terdakwa memohon majelis hakim menyatakan bahwa surat dakwaan tersebut batal demi hukum. "Surat dakwaan JPU cacat yuridis," kata Badri, penasihat hukum terdakwa dari Posbakum Sampang. Menurutnya, dari awal penyidikan di kepolisian kliennya tidak mendapatkan hak untuk mendapatkan bantuan hukum selama dalam waktu dan pada setiap tingkat pemeriksaan. Dalam pasal 54 KUHAP menyatakan guna kepantingan pembelaan tersangka atau terdakwa berhak mendaptkan bantuan hukum. Ironisnya, terdakwa tidak diberikan bantuan hukum selama penyidikan. Padahal, terdakwa menyatakan kesediaannya untuk dibantu dan dibela. "Seharusnya terdakwa mendapatkan bantuan hukum. Apalagi, terdakwa bersedia untuk dibantu," imbuhnya di hadapan Majelis Hakim PN Bangkalan. Berdasarkan Pustu-
san Mahkamah Agung RI No.1565.K Pid/1991, kata Badri, ketentuan tersebut menyatakan bagi terdakwa
yang terancam hukuman 5 tahun penjara wajib didampingi oleh penasihat hukum. Namun, terdakwa sama sekali tidak didampingi. Oleh sebab itu, pelimpahan perkara Kejaksaan ke pengadilan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sehingga, surat dakwaan yang dibuat tidak dapat diterima. "Majelis hakim yang mulia, atas dasar analisa yuridis surat
dakwaan JPU mohon dinyatakan batal demi hukum," papar Badri. Perlu diketahui Abdullah didakwa dengan 15 tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi UndangUndang. Dakwaan tersebut atas dasar terdakwa telah mengirimkan SMS ancaman,
MENJALANI SIDANG: Terdakwa kasus teror bom, Abdullah saat menjalani sidang di PN Bangkalan.
yang berisi teror bom untuk meledakkan Bangkalan Plaza, Kantor Bank BRI Unit Ki Lemah Duwur dan Kantor BRI Cabang Bangkalan. Majelis hakim yang diketuai Boedi Hariyanto menunda persidangan sampai tanggal 29 Juli mendatang. Acara sidang selanjutnya adalah tanggapan terhadap eksepsi penasehat hukum terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum. (dn/rah)
doni heriyanto/koran madura
BARANG NIAGA
Warga Hendaknya Mewaspadai Mamin Kadaluarsa BANGKALAN – Dinas Kesehatan Bangkalan menghimbau masyarakat agar mewaspadai maraknya makanan dan minuman kadaluarsa yang beredar di pasaran. Sebab menjelang lebaran Idul Fitri seringkali ditemukan parsel berisi makanan dan minuman kadaluarsa yang dijual di pasaran. Guna mengantisipasi menyebarnya makanan kadularsa tersebut, pihak Dinkes setempat berjanji dalam waktu dekat bersama beberapa instansi lain akan melakukan operasi gabungan ke sejumlah toko dan swalayan yang ada di Bangkalan. “Jelang lebaran tahun ini, pihak kami akan menggelar razia. Razia ini akan menyisir produk kemasan berupa makanan dan minuman dalam kaleng. Serta sejenis gizi lainnya yang sudah kadaluwarsa namun masih dijual di toko dan swalayan,” terang Kabid Parmakmingiz Dinkes Bangkalan, Erni Mardian.K. Menurut Erni, agenda tersebut merupakan agenda rutin setiap tahun, yang dilakukan pihaknya saat memasuki Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri. Bagi pihak Dinkes, razia semacam ini dilakukan untuk memastikan para konsumen tidak dirugikan akibat membeli atau mengkonsumsi produk-produk yang bisa membahayakan kesehatan
karena sudah kadaluarsa, tanpa disadari sebelumnya oleh konsumen. Seperti ini, terjadi akibat kesengajaan penjual dan ketidakpahaman pembeli. Erni menambahkan terkait waktu pelaksanaan razia itu akan dilakukan, pihaknya masih meminta waktu untuk berkoordinasi dengan instansi lain yang akan terlibat. “Soal kapan waktunya, belum dipastikan. Kami masih harus melakukan rapat koordinasi dengan tim instansi yang terkait dengan masalah ini,” imbuhnya. Dia jelaskan bahwa tim yang akan melakukan razia terdiri dari gabungan lintas instansi terkait. Diantara, Dinkes, Disperindag, SatPol PP, Polres, dan Kodim Bangkalan. Lebih lanjut Erni mengemukakan bahwa masyarakat harus mewaspadai hal tersebut agar tidak merugikan pembeli. “Pesan saya kepada masyarakat, agar berhati-hati jika hendak membeli produk kemasan. Jangan grasa-grusu dan periksa dengan baik lebel tanggal kadaluwarsa yang tertera didepan kemasan barang yang dibeli. Supaya tidak sampai kecolongan, termasuk juga ketika akan membeli parsel, karena kita tidak bisa melihat produknya didalam kan, kalau bisa pilih barang sebelum dikemas,” ucapnya. (dn/rah)
PENDIDIKAN
Sekolah Swasta Perlu Meningkatkan Potensi
doni heriyanto/koran madura
DIWAWANCARAI: Kapolres Bangkalan AKBP, Sulistiyono saat diwawancarai wartawan.
LINDUNGI RAMADAN
Polres Berjanji Akan Menindak Tegas Ormas yang Anarkis BANGKALAN - Aksi kekerasan yang dilakukan Ormas (organisasi masyarakat) di sejumlah daerah di Indonesia selama bulan suci Ramadan mendapat respon dari Polres Bangkalan. Jajaran Mapolres setempat berjanji akan memberikan sangsi tegas sesuai hukum yang berlaku bagi para ormas maupun oknum yang melakukan tindakan anarkis dan kekerasan di wilayah Bangkalan selama pelaksanaan ibadah puasa. "Sikap tegas ini karena selama bulan Ramadan, kami telah secara maksimal melakukan giat cipta kondisi dalam rangka Oprasi Pekat Semeru 2013. Jadi, tidak ada alasan bagi ormas mewakili tugas kepolisian," terang Kapolres Bangkalan AKBP, Sulistiyono di kantornya. Dia katakan selama bulan Ramadan personilnya mengamankan tempattempat ibadah terutama pada pelaksanaan sholat tarawih dan sahur. Diharapkan dengan maksimalnya pengamanan ini, tidak ada gangguan Kamtibmas di tengah-tengah masyarakat selama bulan suci Ramadan. Pengamanan tersebut merupakan tanggung jawab dari aparat kepolisian, bukan tanggung jawab ormas. "Sekali lagi, kami akan beri sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku, bagi
ormas maupun oknum yang mengganggu kamtibmas," paparnya. Jangan sampai kekerasan yang dilakukan oleh ormas terjadi di wilayahnya. Karena, segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun tidak dibenarkan di muka hukum. Apalagi, yang melakukan adalah ormas yang tidak memiliki kewenangan secara yuridis untuk melakukan pengamanan. "Seringkali terjadinya kekerasan dengan alasan menciptakan keamanan pada bulan Ramadan, jelas itu tidak benar," tuturnya. Di samping itu, menurut Sulistiyono, agar masyarakat merasa nyaman, tenang, dan khidmad dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, pihaknya telah melakukan razia miras dengan mengamankan 68 botol miras oplosan arak dan binaraci dari sejumlah penjual di kota Bangkalan. Selain itu, petugas juga melakukan kegiatan ofensive untuk mengantisipasi penggunaan senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak di tengah masyarakat. "Menjelang lebaran, kami juga melakukan patroli di daerah pertokoan, perbankkan, dan juga pegadaian, selajutnya melakukan penertiban lalu lintas yang rawan kemacetan terutama di pasar tumpah," tandasnya.(dn/rah)
BANGKALAN - Dengan adanya pendidikan gratis bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri, sekolah swasta dituntut bersaing dalam membangun pendidikan yang ada. Sebab, hal itu menjadi konsekwensi sekolah swasta atau pemilik yayasan untuk menanggung biaya pendidikan. Kepala Bidang SMP/SMA Abdullah Muad mengatakan dengan adanya pendidikan gratis bagi SMA Negeri lebih memberikan bentuk tanggung jawab terhadap pengelolaan sekolah swasta agar tidak kalah saing. Sekolah swasta berdiri atas dasar kemandi-
rian. Oleh karena itu, pihak sekolah harus bisa membangun pendidikan yang tidak hanya sekedar asal-asalan. Tak hanya itu, yang membedakan sekolah swasta dengan sekolah negeri, yakni yayasan juga diberikan bantuan dana oleh pemerintah. Termasuk, sekolah swasta juga diperkenankan meminta pungutan belajar terhadap sekolah. Sebab, hal itu juga sesuai undang-undang. Muad menjelaskan pihak sekolah swasta sebenarnya punya kesempatan dan ruang untuk menggali dana pendidikan melalui segala sisi. Sebab, peluang mencari dana
Sekolah Swasta boleh pro aktif melakukan semua kebijakan, asalkan ada persetujuan dan respon dari pihak wali murid dan masyarakat,”
Abdullah Muad
Kepala Bidang SMP/SMA di SMA swasta bersifat legal dalam menggali potensi pendanaan. Mereka diberi kebe-
basan menarik biaya operasional, sarana, dan prasarana sekolah. “Sekolah Swasta boleh pro aktif melakukan semua kebijakan, asalkan ada persetujuan dan respon dari pihak wali murid dan masyarakat,” jelasnya. Menurutnya, sebenarnya hal itu merupakan peluang bagi sekolah swasta untuk memajukan pendidikan. Sebab, lembaga swasta boleh minta tanggungan pembiayaan ke pemerintah dan masyarakat. Akan tetapi, yang perlu dikhawatirkan dan menjadi pengawasan bersama, dengan dijadikan sekolah sebagai tempat ko-
moditi mencari keuntungan pribadi. Hal itu yang tidak dibenarkan. “Jadi, SMA swasta seharusnya diuntungkan dengan jalur dua arah tersebut. Lain halnya, sekolah negeri, semua kebutuhannya dibiayai oleh pemerintah. Justru, akan menjadi salah jika masih melakukan praktik pungutan,” katanya. Namun, lanjutnya, tak jadi persoalan jika wali murid memberikan batuan hibah kepada sekolah negeri untuk perkembangan kemajuan sekolah ke depan. Asalkan, tidak menargetkan dengan jumlah dan biaya tertentu. (ori/rah)
ADVERTORIAL
Bupati Salurkan Ratusan Juta untuk Masyarakat Kurang Mampu BANGKALAN – Sebagai wujud menjaga silaturrahmi di antara komponen dan elemen masyarakat, Bupati Bangkalan bersama rombongan staf pemerintah melakukan kunjungan Safari Ramadan ke seluruh kecamatan yang ada di Bangkalan. Hal itu penting agar menciptakan komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat. Dalam kegitan tersebut pemerintah daerah juga memberikan sejumlah bantuan uang tunai ratusan juta dan ribuan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di 18 kecamatan. Sebelumnya, Safari Ramadan telah dilakukan oleh Bupati Bangkalan ke kecamatan Tanjung Bumi. Kali ini, kunjungan Safari Ramadan difokuskan bertempat di kantor kecamatan Socah dengan mengundang perwakilan masyarakat dari kecamatan Kota Bangkalan, Kamal, dan Burneh. Dalam kegiatan Safari Ramadan tersebut diikuti segenap unsur Muspida, para staf ahli Bupati, para asisten Setdakab, Kepala SKPD, Jajaran Muspika, Kepala UPTD, dan Kepala Instansi Vertikal. Wakil Bupati juga turut mendampingi dalam kegiatan tersebut. Bantuan yang diberikan antara lain uang tunai senilai Rp 40 juta yang diberikan ke-
ori/koran madura
SANTUNAN: Bupati Bangkalan saat memberikan bantuan uang tunai kepada anak yatim, lansia, nelayan miskin, dan orang cacat di pendopo kecamatan Socah, Kamis (25/7). pada anak yatim, lansia, nelayan miskin, dan orang cacat yang berada di empat kecamatan tersebut. Dengan rincian masing-masing memperoleh sebesar Rp 200 ribu. Selain itu, bingkisan sembako berupa beras 5 kilogram diserahkan kepada 1.104 jiwa dengan berat sebesar 5.737,8 kilogram. Dalam pelaksanaan Safari Ramadan selanjutnya, uang tunai tersebut secara global akan diberikan kepada
900 anak yatim yang tersebar di 18 kecamatan. Dalam sambutannya, Bupati Bangkalan RK Makmun Ibnu Fuad menyampaikan dalam setiap kunjungan Safari Ramadan pada hakikatnya merupakan wadah silaturrahmi yang diwujudkan dalam bentuk pertemuan dan tatap muka dengan tokoh masyarakat, alim ulama, dan berbagai komponen lainnya. Selain itu, dengan adanya
Safari Ramadan, pemerintah dengan segenap masyarakat bisa melakukan komunikasi secara langsung. Hal itu untuk menjaring aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat. Menurut Ra Momon, panggilan akrab Bupati termuda se-Indonesia ini, pentingnya Safari Ramadan sebagai bentuk peninjauan secara langsung pemerintah daerah atas berbagai kondisi riil di dalam masyarakat, sehingga perlu
perhatian langsung pemerintah. ”Peninjauan tersebut baik berkenaan dengan kegiatan pembinaan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, ataupun pelaksanaan pembangunan ke depan,” jelas Ra Momon, kemarin (25/7) di pendopo kecamatan Socah. Dia juga menginginkan, dalam bulan puasa ini, masyarakat bisa menjadikan momentum agar mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Di samping itu pula, sangat penting adanya kesadaran untuk memupuk rasa kesetiakawanan sosial di lingkungan masyarakat agar tetap terjaga. Lebih lanjut, Bupati Bangkalan mengatakan kehadiran bulan Ramadan merupakan wahana terbaik untuk mengumpulkan amal kebaikan sebanyak mungkin. Bahkan, bagi kaum muslimin, Ramadan adalah berkah yang harus disyukuri. Oleh karena itu, usia yang masih diberikan Allah SWT mesti dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Yang Maha Kuasa. “Saya berharap, apa yang telah diberikan oleh pemerintah daerah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu meringankan beban kebutuhan masyarakat,” harapnya. (ori/rah)
8
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168| TAHUN II
CERUTU
PENGGANTI BAMBANG DH
Cawawali Dilarang Mengundurkan Diri
PTPN X Perluas Ekspor Tembakau Ke China SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) memperluas pasar ekspor produk tembakau untuk cerutu ke China, karena potensinya yang cukup besar dan masyarakat di negara tersebut relatif terbuka terhadap produk tembakau. Sekretaris Perusahaan PTPN X Mochammad Cholidi kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengemukakan selama ini produk tembakau perusahaannya lebih banyak diekspor ke negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat melalui balai lelang di Kota Bremen, Jerman. “Tahun ini kami mencoba memperluas pasar ekspor ke China, tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dulu. Sejauh ini, potensi pasar China untuk produk tembakau cerutu cukup bagus dan terus tumbuh,” katanya. Menurut Cholidi, penggemar cerutu di China mulai tumbuh dan membutuhkan tembakau dengan kualitas tinggi. Bahkan, ada kecenderungan penggemar cerutu besar beralih ke cerutu kecil (cigarillos). “Perubahan gaya hidup masyarakat di China itu yang mendorong peningkatan permintaan cerutu kecil,” tambahnya. Sebagai salah satu pilar bisnis perusahaan, selain produk utama gula, kontribusi pendapatan tembakau kepada PTPN X setiap tahun terus mengalami peningkatan cukup signifikan. Hingga triwulan II tahun 2013, realisasi ekspor tembakau PTPN X mencapai 634,30 ton atau 144,4 persen di atas target yang ditetapkan pada rencana kerja dan anggaran perusahaan
(RKAP) sejumlah 439,24 ton. Dari penjualan ekspor itu, lanjut Cholidi, perseroan membukukan pendapatan lebih kurang Rp97,29 miliar, lebih tinggi dari target RKAP sebesar Rp70,65 miliar. “Sampai akhir tahun, kami menargetkan ekspor tembakau sebesar 1.685 ton dengan nilai pendapatan Rp296,46 miliar. Sedangkan total produksi kering rompos hingga akhir tahun diharapkan mencapai 2.530 ton,” ujar Cholidi. Realisasi areal tanam tembakau di kebun-kebun milik PTPN X hingga triwulan II/2013 mencapai 1.296,12 hektare atau meningkat 17,39 persen dibanding periode sama 2012 seluas 1.104,22 hektare. Pada tahun ini, PTPN X mengejar target areal tanam tembakau jenis ekspor seluas 1.325 hektar yang tersebar di Kabupaten Jember, Bojonegoro (keduanya di Jawa Timur), dan Klaten (Jawa Tengah). Salah satu jenis tembakau yang dikembangkan PTPN X adalah Besuki NaOogst (Bes-NO) untuk bahan wrapper (pembungkus), binder (bahan pengikat) dan filler (pengisi) cerutu. Cholidi menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu eksportir tembakau terkemuka di dunia dengan pangsa pasar hingga 34 persen di dunia, baik kualitas dekblad (pembalut cerutu) dan omblad (pembungkus cerutu). “Dari 34 persen pangsa pasar itu, sekitar 25 persen adalah tembakau cerutu jenis Bes-NO dari Kabupaten Jember, yang antara lain juga diproduksi PTPN X,” ujarnya. (ant/rah)
KECELAKAAN
Truk Bego Masuk Sungai SAMPANG – Truk bego yang hendak memperluas volume sungai di Desa Kemuning, Kadungdung, Sapang, Kamis (25/7) sekitar pukul 9.00 Wib, terjerumus hingga tidak bisa beroperasi kembali karena tanahnya yang berlumpur tidak bisa menahan beben berat.
Tak hanya itu, evakuasi pun berjalan sulit hingga memakan waktu lama. Sebab, tanah bibir sungai masih terlihat lumpur. Peristiwa itu berawal ketika sang sopir Sahid (25), warga Desa Gunung Maddah Kec/Kota Sampang mengaku tak mengetahui jika bego yang dirinya kemudikan akan terjerumus ke bibir sungai yang kebetulan posisi
tanah merupakan tanah liat seperti lumpur. “Ya awalnya, saya kemudikan hendak ke tanah yang agak kuat dan kering, malah gak taunya posisi rantai ban kanan rembes ke kanan dan agak miring,” ucapnya saat di lokasi. Pantauan Koran Madura dilapangan, kondisi tanah memang lembab dan tak bisa menahan beban berat. Hal itu menjadi faktor utama dari miringnya kondisi bego yang hendak memperluas volume bibir sungai untuk menanggulangi genangan air banjir. Kejadian itu mendapat perhatian beberapa warga dan pelintas jalan di sekitar lokasi. Tak hanya itu, evakuasi pun berjalan sulit hingga memakan waktu lama. Sebab, tanah bibir sungai masih terlihat lumpur. “Ya dari tadi ini, Mas, tanahnya agak lembut dan seperti lumpur jadi susah untuk kembali naik ke tanah agak keringnya,” ucap Mohammad (36) warga setempat. (ryn)
Truk bego milik salah satu CV di Sampang saat hendak memperluas volume sungai di Desa Kemuning, Kecamatan Kedungdung, Kamis (25/7) terjerumus hingga tak bisa dikendalikan.
LINTAS MADURA
BANJIR BANDANG AMBON. Kondisi pemukiman warga Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku, yang tersapu banjir bandang akibat jebolnya waduk alamiah Way Ela, Kamis (25/7).
SURABAYA Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Calon Wakil Wali Kota Surabaya menegaskan bahwa cawawali yang nantinya akan menggantikan posisi Bambang Dwi Hartono dilarang mengundurkan diri selama proses pemilihan berlangsung. “Hasil konsultasi Pansus ke Kemendagri calon wakil wali kota (Cawawali) dilarang mengundurkan diri,” kata Ketua Pansus Pemilihan Cawawali Surabaya Irwanto Limantoro, saat ditemui di DPRD Surabaya, Jawa Timur, Kamis. Hal ini disampaikan menyusul ada rencana dari salah satu calon wakil wali kota yang ditunjuk DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yakni Ketua Fraksi PDIP Syaifudin Zuhri akan mengundurkan diri dengan alasan ingin memenangkan calon lain yakni Wisnu Sakti Buana yang juga Wakil Ketua DPRD Surabaya sekaligus Ketua DPC PDIP Surabaya. Menurut dia, selain ketentuan calon, hasil konsultasi ke Kemendagri juga menyinggung kuorumnya rapat pada saat pemilihan berlangsung. Dalam draf tata tertib pemilihan cawawali sebelumnya disebutkan bahwa kuorumnya rapat hanya setengah plus satu dari jumlah peserta atau anggota DPRD Surabaya. Namun, lanjut dia, Kemendagri memberikan keputusan lain bahwa kuorumnya rapat adalah tiga perempat dari jum-
lah anggota dewan. “Kalau dihitung sekarang ya ada sekitar 36 anggota DPRD yang harus ikut memilih,” katanya. Irwanto mengatakan jika pemilihan tersebut tidak kuorum maka ditunda satu jam, jika tidak kuorum lagi maka ditunda satu jam lagi. Namun jika tetap tidak kuorum, maka bisa dilanjutkan pada hari berikutnya. “Intinya diulang terus sampai tidak ada batas waktu. Tapi saya yakin, rapat akan kuorum,” katanya. Adapun batas masa kerja pansus pemilihan cawawali sampai 2 Agustus 2013, namun jika proses pemilihan belum selesai maka bisa saja diperpanjang. “Tapi saya harapkan satu paripurna selesai,” katanya. Kasubag Hukum dan Perundang-undangan Sekretaris DPRD Surabaya Eman Platyuka mengatakan dalam konsultasi ke Kemendagri diperbolehkannya memakai asas musyawarah mufakat atau aklamasi tetapi tetap harus dibuat berita acara penghitungan jumlah suara (hasil voting). “Sebentar lagi tim pansus akan rapat terkait hal itu, maka kita tunggu saja hasilnya,” katanya. Sementara itu, Syaifudin Zuhri mengatakan terkait revisi tatib dari Gubernur dan hasil konsultasi ke Kemendagri ia tidak banyak komentar. “Ya sabar saja, mudah-mudahan lancar, nanti saja ya mas, saya masih sidak dengan kawankawan Komisi C,” katanya. (ant/rah)
Panwaslu Kembalikan Baliho BangSa PAMEKASAN - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pamekasan akhirnya mengembalikan baliho dan spanduk bergambar pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) Jawa Timur Bambang DH dan Said Abdullah (BangSa), ke tim pemenangan pasangan tersebut.
Pengembalian baliho dan spanduk itu dilakukan, setelah tim pemenangan BangSa mendatangi Kantor Panwaslu Pamekasan di kawasan eks PJKA di Jalan Trunojoyo Pamekasan Kamis (25/7) kemarin. Pengembalian spanduk dan baliho itu dibuktikan dengan tanda terima antara Achmad Husaifi anggota Panwaslu dengan Nanda P, salah satu tim pemenangan BangSa. Dalam tanda terima itu disebutkan bahwa baliho dan spanduk yang dikembalikan berjumlah 10 lembar. Terdiri dari 3 baliho dan 7 spanduk yang diturunkan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Ke-
camatan Tlanakan pada Sabtu (20/7) lalu. Baliho dan Spanduk tersebut, saat ini sudah diamankan di Kantor DPC PDIP Pamekasan. Ketua DPC PDIP Pamekasan Zaiful Bahri mengatakan pihaknya tidak tinggal diam dan terpaksa mendatangi Kantor Panwaslu Kabupaten Pamekasan, karena baliho dan spanduk yang diturunkan itu bukan alat peraga kampanye, melainkan spanduk biasa. Oleh karenanya, ia menolak spanduk itu disebut sebagai alat peraga kampanye karena hanya berisi gambar tanpa nomor urut, serta bukan
berisi ajakan untuk memilih calon tersebut. Argumen yang dipakai Zaiful dalam mempertahankan pendapatnya yaitu, surat keputusan (SK) KPU Jatim nomor : 12/Kpts/KPUProv-014/2013 tertanggal 14 Juni 2013, tentang Pedoman Teknis Tatacara Kampanye Pilgub 2013. Dasar lainnya yaitu, MOU kesepakatan kampanye Pilgub 2013, antara KPUD dengan para tim kampanye calon, nomor, 59/BA/PKD. JTM/VII/2013. Dimana, dalam keputusan KPUD dan MoU itu menegaskan bahwa pemasangan alat peraga sebelum 12 Agustus 2013, tidak masuk dalam kategori kampanye sehingga tidak melanggar aturan Pilgub Jawa Timur. “Langkah kami ini bukan tanpa alasan dan dasar. Karena sudah jelas dalam keputusan KPU maupu MoU antara KPU dengan tim kampanye, itu tidak melanggar. Makanya kami minta agar poster dan
baliho yang sudah diturunkan itu dikembalikan,” katanya. Menanggapi hal itu, Achmad Husaifi, anggota Panwaslu Pamekasan mengatakan spanduk dan baliho itu dikembalikan kepada tim pemenangan BangSa karena pertimbangan keamanan. Ia kawatir, barang bukti itu hilang sehingga dikembalikan kepada tim pemenangan, setelah ditertibkan. Ia mengklaim, baliho dan spanduk itu merupakan peraga kampanye sehingga harus ditertibkan, karena dipasang sebelum masa kampanye. Menurutnya, penertiban alat peraga yang dilakukan serentak pada Sabtu (20/7) lalu itu sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Penertiban yang kami lakukan serentak itu sudah sesuai ketentuan. Alat peraga itu kami tertibkan karena dipasang sebelum 12 Agustus 2013, sesuai tahapan Pilgub,” katanya. Sementara itu, A. Zaini,
ketua Panwaslu Pamekasan menyatakan bahwa pihaknya tidak tahu menahu dengan MoU yang dilakukan antara tim Kampanye dengan KPU Jawa Timur, karena Panwaslu juga memiliki landasan hukum dalam menertibkan alat peraga itu. Dasar yang digunakan yaitu Undang-undang (UU) nomor 32 tahun 2004, pasal 75 tentang masa kampanye yang diatur selama 14 hari, peraturan pemerintah (PP) nomor 6 tahun 2005, serta peraturan KPU nomor 14 tahun 2010, tentang pedoman teknis tatacara kampanye. Zaini menganggap bahwa baliho dan spanduk itu mengandung unsur kampanye karena memuat gambar pasangan calon dan simbolsimbol. Dengan demikian, ia menegaskan, bahwa penertiban itu sudah sesuai aturan karena masa kampanye masih akan dilaksanakan pada 12-25 Agustus mendatang. (uzi/muj/ rah)
RASKIN TIDAK TEPAT SASARAN
Data Orang Miskin BPS Layak Dipertanyakan SAMPANG - Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Madura Bangkit (LSM BMB), Kamis (25/7) beraudensi ke kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang. Meraka menuntut BPS bertanggung jawab terhadap data masyarakat miskin yang banyak tidak tepat sasaran, serta melakukan koordinasi dengan tim pendataan sosial. Sebelum LSM BMB menyampaikan aspirasinya, Kepala BPS Sampang Agung Raharjo memberikan penjelasan teknis pendataan sejak tahun 2008 sampai 2011. Menurutnya, bahwa proses pendataan tersebut sudah dilakukan dengan baik. Namun, setelah dari
perwakilan pengurus LSM itu yang mendapat bagian bicara, mereka mempertanyakan akurasi data tersebut karena dana BPS dengan realita di lapangan tidak sesuai. Mereka juga menuding kalau BPS tidak dapat bekerja dengan baik, dan tidak pernah turun ke bawah, sehingga berdampak pada masyarakat miskin. Bahkan di salah satu RT (rukun tangga) di kelurahan Banyuanyar hanya terdata 2 orang yang temasuk golongan miskin, dan ini bagi mereka sama sekali tidak masuk akal. BPS mengaku kalau lemah dalam melakukan pendataan, karena hal itu tidak mungkin dilakukan
oleh semua personel BPS. Dan mulai tahun 2008, pihaknya sudah melakukan perbaikan dan penyisiran sampai pada tahun 2011. Namun dia tidak bisa menjelaskan tentang Penundaan pencairan BLSM karena sudah bukan kebijakannya dan hanya berkutat dalam tataran teknis saja. Ketua LSM BMB Abd Rahman mengatakan, tujuan dari audensi tersebut agar BPS bisa mensosialisasikan tentang pendataan masyarakat miskin, sehingga nantinya bisa mengarahkan BLSM kepada yang betul-betul miskin. Namun, mereka merasa tidak puas dengan jawaban dari BPS dan masih dianggap timpang karena tidak dapat
mewujudkan permintaan mereka yang harus menghadirkan dari pihak POS. “Banyak masyarakat miskin yang tidak menerima BLSM karena menggunakan data yang dari BPS, seperti masyarakat Sreseh, Banyuanyar dan Desa Tanggumong. Dan apabila nanti hasil audensi kami tidak dilanjuti oleh BPS, maka kami akan mengundang beberapa pihak untuk membicarakan kondisi masyarakat miskin” ujarnya kepada wartawan. Sementara Kepala BPS kabupaten Sampang Agung Raharjo mengatakan, BPS sebagai lembaga teknis, terjadinya ketidaktepatan sasaran itu tergantung pada PPLS yang terangkum pada buku
pedoman. Termasuk perekrutan petugas pendataan, dan petugasnya pun juga dari desa/kelurahan masing-masing setelah dikonfirmasi ke kantor kecamatan. Dia juga mengatakan banyak yang tidak tepat sasaran kerena kesalahannya berada pada tugas lapangan. Berdasarkan konsep yang mereka miliki, karena dia juga mengatakan petugas banyak mengalami intimidasi dari bawah sehingga hasilnya seperti ini. “Kami juga banyak menemukan di salah satu desa yang termasuk dalam kategori miskin. Namun, pada kenyataannya sehingga kami nanti akan mengupdate ulang pada tahun 2014,” tandasnya. (Jun)
TAPAL KUDA
9
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168| TAHUN II
POLITIK
Ical Sapa Pedagang dan Nelayan
ANTISIPASI KEJAHATAN. Seorang anggota SatSabhara lengkap dengan senjata laras panjang melakukan penjagaan di salah satu bank swasta Surabaya, Jatim, Kamis (25/7). Pengamanan perbankan tersebut merupakan upaya Polri dalam menciptakan situasi kondusif jelang Lebaran 2013.
BANYUWANGI - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa dipanggil Ical menyapa para pedagang dan nelayan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis. Rombongan Ical dan Bupati Banyuwangi “blusukan” ke dalam Pasar Blambangan sebelum makan sahur bersama para pedagang setempat, bahkan calon presiden itu menyempatkan diri berdialog dan melihat secara langsung aktivitas para pedagang di pasar setempat. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya mengaku bangga dan senang atas kehadiran Aburizal Bakrie yang mau bersama-sama makan sahur dengan warga dan pedagang Pasar Blambangan Banyuwangi. Dalam kesempatan itu juga, Anas menyampaikan kepada Ical tentang kebijakannya yang menghentikan pemberian izin kepada
toko-toko modern demi menyelamatkan pasar tradisional. “Saya tidak memberikan izin kepada toko-toko modern seperti Alfamart dan Indomaret hingga kini karena kebijakan itu semata-mata untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil,” kata Anas yang disambut dengan tepuk tangan para pedagang. Pernyataan itu didukung oleh Ical yang menilai kebijakan Bupati Banyuwangi sudah tepat. “Untuk menumbuhkan ekonomi kerakyatan harus mempunyai kebijakan yang tegas, sehingga pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan angka kemiskinan akan berkurang,” kata Ical. Salah seorang pedagang cincau, Anita mengaku terkejut dengan kedatangan mantan Menteri Perekonomian itu ke Pasar Blambangan karena tidak menyangka dagangan cincaunya dibeli oleh Ketua Umum Partai Golkar itu.
“Saya sangat terkejut, ternyata yang beli tadi adalah Pak Aburizal Bakrie. Saya sangat senang beliau mau menyapa rakyat kecil di pasar tradisional,” ujarnya. Setelah berdialog dengan pedagang, Ical bersama rombongannya yang didampingi Bupati Anas makan makan sahur bersama warga dan pedagang di pelataran Pasar Blambangan Banyuwangi. Rombongan Aburizal Bakrie juga akan menyapa nelayan dan buruh di Pelabuhan Muncar Banyuwangi, serta kader Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Banyuwangi sambil membagikan bahan pokok dan santunan kepada masyarakat kurang mampu. Ketua Umum DPP Partai Golkar itu melakukan Safari Ramadan dengan menemui sejumlah tokoh agama, pedagang pasar, buruh, dan nelayan di Kabupaten Banyuwangi selama dua hari, Rabu (24/7) hingga Kamis. (ant/ rah)
KRIMINALITAS
Anjing Pelacak Persempit Gerak Teroris PROBOLINGGO - Pasca operasi penyergapan empat terduga teroris jaringan Poso di Tulungagung, Jawa Timur, polisi memperketat akses masuk ke Kabupaten Probolinggo dengan memeriksa setiap kendaraan. Razia dilakukan dengan bantuan anjing pelacak.
Razia di mulai sekitar pukul 21.00 WIB, di Jalan Raya Panglima Sudirman Semampir Kota Kraksaan, Rabu (24/7) malam, yang merupakan pintu masuk utama Kota Kraksaan melalui jalur pantura. Setiap kendaraan yang melintas diperiksa. Tidak hanya barang bawaan, setiap pengendara juga diperiksa teliti. Antisipasi adanya gerak langkah teroris masuk wilayah hukum Polres Probolinggo, satu peleton personil polisi di turunkan oleh Kapolres Probolinggo AKBP Endar Priantoro untuk melakukan razia. Kali ini, Polres Probolinggo menurunkan satu anjing pelacak sebagai bahan pencarian teroris yang indikasinya membawa bom. Hal itu tentunya untuk mempersempit gerak teroris di Kabupaten Probolinggo. Dalam pengamanan ini,
petugas dari Satlantas dan Sabhara satu gerak menyisiri satu persatu mobil dan truk serta motor yang lewat di jalur tersebut dengan menggunakan scaner. “Razia ini untuk mempersempit ruang gerak langkah teroris masuk wilayah Probolinggo,”tegas Kapolres Probolinggo, AKBP Endar Priantoro. Menurutnya, Kabupaten Probolinggo yang sudah aman dan kondusif tentunya akan terus dilestarikan oleh pihak aparat kepolisian. “Kita ingin menciptakan puasa aman, lebaran aman dan wilayah hukum Polres Probolinggo kondusif,”sebutnya.
hasil. Namun, Polisi berhasil mengamankan puluhan motor yang diduga hasil kriminalitas, karena tidak di lengkapi dengan surat kendaraaanya. Sejumlah personil yang terlibat dalam pengamanan tersebut, bersenjatakan lengkap mengamati dan memeriksa setiap kendaraan yang lewat dari jalur Tapal Kuda itu.”Kita terus melakukan Razia di berbagai titik, bukan hanya di jalur ini saja. Melainkan di jalur perbatasan wilayah yang
lain seperti lumajang,”tutur AKBP Endar Priantoro. Sebab jalur Probolinggo itu, lanjut Endar Priantoro, merupakan jalur satusatunya untuk menuju ke daerah lain utamanya di daerah tapalkuda.”Mau ke Pulau Bali pun, juga lewat utara jalur Probolinggo. Kita juga melakukan razia terhadap peredaran narkoba, senjata api maupun senjata tajam,”pungkas Mantan Penyidik KPK ini.(hud).
Gresik ketika menangkap tersangka tersebut,” ucapnya. Sebelumnya, keluarga Jamal Abdullah (17) berencana melaporkan Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim ke Divpropam Mabes Polri atas tuduhan kriminalisasi dan salah tangkap yang dilakukan anggota Polres Gresik pada 24 Juni 2013. Ketua Presidium “Indonesia Police Watch” (IPW) Neta S Pane melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (22/7) mengatakan, pihaknya akan mendampingi korban yang diduga salah tangkap ke Divpropam Mabes Polri. Neta menuturkan Polres Gresik melanggar UndangUndang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana. Sebab, Jamal tidak terlibat proses hukum, justru Jamal menjadi korban karena membela diri dari
serangan enam pelaku yang menyerang rumahnya. Sementara itu, kronologis kejadiannya berawal ketika Jamal Abdullah mendapatkan serangan dari enam pelaku saat berada di rumahnya di Desa Sumurber, Kecamatan Paneng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada 24 Juni 2013. Bahkan, para penyerang berusaha masuk ke rumah dan merusak motor kemudian melempari rumah keluarga Jamal. Dan melihat hal itu, Jamal berusaha membela diri dengan memukul salah satu penyerang, Abdul Karim. Akibatnya, Abdul Karim melaporkan Jamal ke Polres Gresik kemudian menahan Jamal. Sedangkan laporan keluarga Jamal terkait dugaan pengrusakan rumah tidak ditindaklanjuti.(ant/ rah)
Harga Anjlok Akibat Bawang Impor
Puluhan Motor Diamankan Pemeriksaan selama dua jam yang dilakukan terhadap puluhan kenderaan, baik roda dua maupun roda empat, itu ternyata belum membuahkan
Puluhan Peserta Ikuti Musik Patrol Pengantar Sahur Lapangan utama Kecamatan Pakuniran, masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk beratraksi. Ada waktu sekitar 2 menit bagi mereka untuk beratraksi. Para peserta pun dengan antusias membunyikan alat musiknya. Meski dengan alat seadanya, semacam galon, kaleng bekas, timba, jerigen, dan yang terbanyak adalah kentongan bambu. Berbagai upaya dilakukan para peserta untuk menarik perhatian penonton. Seperti yang dilakukan oleh peserta asal SDN Pakuniran 02. Mereka tampil dengan dandanan yang serem. Sebagian pesertanya berbusana ala syetan atau jin dengan busana yang menakutkan. Kontan, aksi mereka cukup mengundang perhatian penonton. Utamanya, banyak anak kecil yang langsung mundur dan memeluk bunya erat-erat. Pasalnya, mereka takut dengan penampilan dari peserta yang memakai busana wajah menyeramkan itu . “Wah, katanya setan dibelenggu. Lho, ini kok masih ada berkeliaran di sini,” ujar Aliwafa, salah seorang penonton. Dalam kesempatan itu, pemandu dari SDN Pakuniran 02 menyatakan kalau Syetan-
GRESIK - Kepala Polres Gresik AKBP Achmad Ibrahim siap menyikapi pengaduan korban salah tangkap yang melaporkan dirinya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri. “Saya siap dipanggil untuk klarifikasi dan ini merupakan hal biasa. Oleh karena itu saya tetap menanggapi masalah ini dengan positif saja,” kata Achmad Ibrahim di Gresik, Jatim, Kamis. DiA katakan untuk menangkap seseorang yang bersalah ada mekanisme atau aturan dalam kepolisian, dan aturan itu sudah dilakukan oleh jajaran Polres Gresik ketika menangkap tersangka bernama Jamal Abdullah (17). “Sehingga, saya sangat yakin tidak ada yang salah dilakukan oleh Kasatserse
EKONOMI
Serba-Serbi Ramadan
PROBOLINGGO - Musik patrol masih menghiasi tengah malam menjelang makan sahur. Namun irama yang didapati dari alat musik seadanya itu telah lama menghilang dari pendengaran. Malam itu di jalan raya Pakuniran Kabupaten Probolinggo memang sedang punya gawe. Tengah berkumpul ratusan pegiat seni yang ingin menumpahkan asa. Kali ini, mereka ingin menggugah kembali tradisi lama di bulan ramadhan yang telah lama menghilang: Vestifal Musik PatroliPengantar Makan Sahur, yang digelar Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Rabu (24/7) malam. Acara dalam rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an dan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) mulai digeber sekitar pukul 20.30. Diikuti oleh 70 peserta dari semua lembaga pendidikan baik itu SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA dan PGRI Kecamatan Pakuniran serta Umum di lingkungan Kecamatan Pakuniran. Sebelum berjalan menempuh jarak sekitar 3 km, dari halaman masjid Al-Amin di desa Sumber Kembar menuju
Kapolres Siap Sikapi Pengaduan Korban Salah Tangkap
syetan itu hendak mengingatkan kalau semua jin dan syetan di bulan ramadhan ini di ikat oleh sang pencipta Alam. “Nanti kalau tidak puasa akan menjadi syetan yang bergentayangan,” teriaknya.
Sementara Camat Pakuniran Muh Abduh Rahmin mengatakan, acara tersebut selain syi’ar Islam juga bertujuan untuk melestarikan budaya lokal.
Penampilan berbeda juga dibawakan oleh salah satu peserta lainnya, bila kelompok sebelumnya menggunakan hiasan syetan, kelompok ini pesertanya adalah menggunakan pakain adat ala sakera dengan menggunakan kaos loreng. Tak ayal, mereka pun mengundang komentar penonton. “Pak sakera juga ikut patrol, mana cluritnya kok tidak di bawa Pak Sakera,,” ujar Sunalis.
Tak hanya muda-mudi, kaum tua juga turut tampil dalam ajang itu. Ditemui di sela-sela acara, Sunalis yang jadi ketua panitia mengatakan kalau acara tersebut merupakan serangkaian dengan acara Nuzulul Qur’an yang dikemas dengan nama Lailatul Qira’ah serta PHBN ke 68. “Ini sebagai pembuka’an kegiatan PHBN Ke 68, dan tentunya juga Pembukaan Nuzulul Qur’an,”terang Sunalis Sunalis mengaku, terima kasih dan apresiasi yang sedalam- dalamnya kepada seniman almarhum Trombol alias Soepinto Basuki. Menurutnya, semasa masih hidupnya, Trombol telah banyak terselenggaranya acara tersebut. “Pak Trombol, telah banyak membantu kami,” tandasnya. Sementara Camat Pakuniran Muh Abduh Rahmin mengatakan, acara tersebut selain syi’ar Islam juga bertujuan untuk melestarikan budaya lokal. Menurutnya, dengan adanya acara tersebut masyarakat bisa memetik manfaatnya. “Dalam rangka mensyiarkan syariat Islam, yaitu ibadah sahur. Karena warga di kecamatan Pakuniran ini, sering kali ada patrol, sehingga kita lombakan,”pungkasnya.(hud).
PROBOLINGGO - Harga bawang merah di Kabupaten Probolinggo sebagai sentra penghasil bawangh merah, terancam anjlok akibat impor yang sulit dikendalikan. Ditengah merangkaknya sejumlah harga kebutuhan pokok menjelang lebaran, harga bawang merah di pasar tradisional Probolinggo justru mengalami penurunan akibat serbuan bawang merah impor. Hal ini membuat sejumlah pedagang merugi hingga jutaan rupiah. Basir (41) salah satu pedagang bawang merah dipasar Dringu Kabupaten Probolinggo mengatakan sejak lima hari lalu bawang merah impor datang dari Vitenam. Bawang merah jenis ini dipasarkan dengan harga Rp.27 ribu untuk kualitas super. Sementara bawang impor biasa di jual dengan harga Rp.15 ribu perkilogram. Akibat serbuan bawang merah impor tersebut, harga bawang merah lokal langsung anjlok. Jika lima hari lalu bawang merah lokal kualitas super dijual dengan harga Rp.40 ribu perkilogram,sekarang turun menjadi Rp.35 ribu perkilogram. “Bawang merah lokal kualitas biasa Rp.25 ribu perkilogram turun menjadi Rp.20 ribu perkilogram,”tandas Basir. Menanggapi serbuan bawang merah tersebut, sejumlah pedagang dab petani mengaku khawatir. Pasalnya, saat ini di Probolinggo
panen raya bawang merah masih belum mulai. Sementara permintaan bawang merah dari luar kota seperti Banyuangi, Jember, Malang dan Surabaya. Dan juga berkurang akibat serbuan bawang merah impor di sejumlah pasar tradisional. Petani meminta pemerintah harus membatasi bawang merah impor, karena jika bawang melimpah, harga akan kembali turun drastis. Sedangkan modal tanam petani cukup tinggi, mereka tidak mampu bersaing akibat modal dasar tanam mahal. “Modal tanam petani diperkirakan mencapai Rp5.500 per kilogram, sedangkan harga bawang merah impor hanya Rp1.500 per kilogram, sehingga mereka merugi setiap kali panen jika pemerintah tidak membatasi bawang merah impor tersebut,” katanya. Menurutnya, banyak petani menggantungkan hidup dari mengelola usaha bawang merah. Jika harga terus anjlok, mereka terancam menjadi penggangguran baru. “Masalah harga bawang merah hingga kini, terganggu akibat melimpahnya bawang merah impor berdampak murahnya harga bawang merah lokal, harapannya pihak tetkait bisa memahami keadaan petani lokal, sehingga harga bawang merah stabil, tekan impor bawang merah yang jelas merugikan petani,”pungkas Basir.(hud).
KEJAR KEUNTUNGAN BAWANG MERAH. Petani menjemur bawang merah hasil panen sebelum dijual ke pasar di Desa Torongrejo, Batu, Jawa Timur.
10
LINTAS JATIM
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II
MUDIK
Kapal Gratis Berangkat 2 Agustus 2013
ant/ wahyu putro a
RELOKASI TIGA SEKOLAH: Siswa SD Bali Mester 03 bersalaman sebelum memasuki ruangan untuk mengikuti pelajaran di Gedung SMPN 14 Jatinegara, Jakarta, Selasa (16/7). Tiga sekolah yang selama ini menyatu di gedung SMPN 14 Jatinegara, yakni SMPN 14 sendiri, lalu SMP Darul Mukminin dan SD Bali Mester 03, akan direlokasi ke tempat yang berbeda bersama pedagang kaki lima di sekitar SMPN 14.
Pendidikan Belum Merata DPRD Soroti Sekolah di Surabaya SURABAYA - Kalangan anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya menilai pembangunan gedung sekolah di Kota Pahlawan belum merata akibat perencanaan dari pemerintah kota yang dinilai kurang matang. Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Agus Sudarsono, Kamis, menyayangkan pola pemerataan pendidikan yang dilakukan dinas pendidikan tidak merefleksikan adanya keadilan di tiap-tiap daerah. "Saya sudah menyarankan berkali-kali agar pembangunan seluruh gedung sekolah baik SD, SMP maupaun SMA dilakukan secara merata," katanya.
Menurut dia, peningkatan mutu pendidikan di Surabaya selama ini hanya terkosentrasi di satu wilayah saja atau pusat kota, sedangkan untuk daerah-daerah lain dinilai masih kurang maksimal. Untuk itu, Agus mengatakan salah satu upaya meminimalisir terjadinya kesenjangan pendidikan di Surabaya yakni pemerintah kota melalui dinas terkait tinggal menginstruk-
sikan Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan untuk mengkalkulasi seluruh jumlah sekolah yang ada di wilayah masing-masing. "Orientasi pembangunan sekolah di Surabaya harus diubah. Inovasi harus dihentikan dan dialihkan dengan membangun gedung sekolah baru," katanya. Hal sama juga diungkapkan Ketua Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim. Ia mengatakan beberapa wilayah saat ini yang kekurangan gedung sekolah dasar (SD) adalah Kapas Madya. Idealnya, dengan jumlah penduduk yang sukup padat, sudah sepantasnya di wilayah itu minimal didirikan
satu bangunan sekolah. "Kalau di Kapas Madya, saya kira merger atau penggabungan sekolah sudah tidak tepat. Cara satu-satunya yang harus diambil dinas pendidikan adalah dengan membangun gedung baru," katanya. Berbeda dengan Kapas Madya, kondisi sebaliknya justru terjadi di wilayah Kapasan. Dimana dengan jumlah muurid yang sedikit, ternyata di sana terdapat dua bangunan sekolah dasar. Bahkan berdasarkan data yang ia terima, terdapat salah satu bangunan sekolah yang muridnya hanya berjumlah 5 siswa dalam satu ruangan. "Di SDN kapasan 4 mu-
ridnya hanya lima orang. Sedangkan di SDN Kapasan sembilan, mereka malah kekurangan murid. Kondisi seperti harusnya tidak boleh terjadi. Sayangnya, kejadian seperti ini sudah berlangsung cukup lama dan dinas terkait hanya diam saja," katanya. Oleh karena itu, dirinya menyarankan agar Dinas pendidikan maupun Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mulai merumuskan formula dalam perencanaan pembangunan gedung sekolah baru karena idealnya, dalam satu kelurahan setidaknya harus ada satu lembaga pendidikan setingkat SD. (ant/dik)
SURABAYA - Program mudik kapal gratis yang diterapkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan diberangkatkan mulai 2 Agustus 2013 dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. “Secara simbolis akan serentak diberangkatkan mulai 2 Agustus. Semua persiapan sudah siap dan tinggal menunggu hari pelaksanaan,” kata Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Jawa Timur, Bambang Jatmiko kepada wartawan di Surabaya, Kamis (25/7). Pemprov Jatim menyiapkan 3 unit kapal untuk diberangkatkan ke sejumlah daerah, khususnya kepulauan. Yakni, jurusan Surabaya ke Masalembu, Surabaya ke Bawean, Kalianget ke Kangean, dan Tanjung Wangi ke Sapeken. “Jadwalnya, 2 Agustus pemberangkatan dari Surabaya ke Masalembu, kemudian 3 Agustus dari Kalianget ke Kangean serta Tanjung Wangi ke Sapeken. Besoknya, kapal yang dari Masalembu akan mengangkut penumpang dari Surabaya ke Bawean,” paparnya. Sedangkan untuk jenis kapal, Bambang mengaku sudah disiapkan lebih besar dari tahun lalu, meski jenisnya tetap kapal barang. Hanya saja, otomatis jumlah penumpang bertambah dan sekarang bisa menampung 200 penumpang. Tentang pendaftaran calon pemudik, Bambang mengaku sudah nyaris terpenuhi semua. Masyarakat kepulauan yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya sudah banyak mendaftar dan kuota hampir terpenuhi. “Kami sengaja tidak melebihi kuota penumpang dengan alasan keselamatan. Pemprov juga memperhatikan sisi kemanusiaan, sehingga tidak boleh ada berdesak-desakan di atas kapal,” ucap Bambang. Sementara itu, mengantisipasi antrean masuk kapal selama musim mudik
Lebaran 2013, Pemprov Jatim telah menyiapkan empat pelataran dermaga sebagai kantung parkir kendaraan. Sarana tersebut dapat menampung 5.500 unit kendaraan roda empat dan dua yang hendak menyeberang. Kepala Bidang Angkutan Sungai Danau Penyebrangan dan Kereta (ASDP) Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Isa Ansori mengatakan, tahun ini diprediksi kenaikan volume penumpang ro-ro dan diperlukan antisipasi antrean agar tidak men-
Jadwalnya, 2 Agustus pemberangkatan dari Surabaya ke Masalembu, kemudian 3 Agustus dari Kalianget ke Kangean serta Tanjung Wangi ke Sapeken. Besoknya, kapal yang dari Masalembu akan mengangkut penumpang dari Surabaya ke Bawean,”
Bambang Jatmiko
Kabid. Perhubungan Laut Jawa Timur ganggu arus lalu lintas. Empat kantung parkir yang telah disiapkan di antaranya, pelataran ASDP yang menampung 2.000 kendaraan roda empat, Stasiun Banyuwangi (250 unit) dan Terminal (1.250 unit). Sedangkan, khusus roda dua ditempatkan di lapangan khusus dermaga yang mampu memuat 2.000 unit sepeda motor. Adapun jalur penyeberangan yang dilalui antara lain Dermaga Ujung, Tanjung Perak-Kamal, Madura dan Dermaga Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali. Serta beberapa rute kepulauan kecil lain seperti Jangkar-Kalianget, SapudiRaas-Jangkar. (ant/dik)
KASUS GRATIFIKASI JASA
PAKAR
Gubernur Berhentikan Musyafak Tidak Terhormat
Zakat Lebih Efektif Berbentuk Program
SURABAYA - Gubernur Jatim Soekarwo mengeluarkan surat pemberhentian secara tidak terhormat terhadap Wakil Ketua DPRD Surabaya Musyafak Rouf yang kini menjadi narapidana kasus gratifikasi jasa pungut senilai Rp720 juta di Lapas Porong, Sidoarjo. Ketua DPRD Surabaya M. Machmud di Surabaya, Kamis (25/7), mengatakan, surat keputusan Gubernur Jatim surat tertanggal 24 Juli 2013 bernomor
Surat gubernur itu akan dibahas pada saat rapat banmus (Badan Musyawarah) bersama pansus pemilihan wawali yang rencananya dilaksanakan Jumat besok (25/7),”
M. Machmud
Ketua DPRD Surabaya 171.436/225/011/2013 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu anggota DPRD Surabaya, yang ditujukan ke Muhammad Syaifi. “Surat gubernur itu akan dibahas pada saat rapat banmus (Badan Musyawarah) bersama pansus pemilihan wawali yang rencananya dilaksanakan Jumat besok
(25/7),” katanya. Menurut dia, jika memungkinkan Syaifi bakal dilantik pada hari Senin (28/7) atau Selasa (29/7). “Namun semua itu tergantung teman teman di banmus,” ujarnya. Sebagaimana surat itu, pada poin pertama Gubernur Jatim memutuskan menetapkan dan memberhentikan tidak dengan hormat saudara Musyafak Rouf dari kedudukannya sebagai anggota DPRD Surabaya. Pada poin kedua, gubernur meresmikan dengan hormat pengangkatan saudara Muhammad Syaifi sebagai Pengganti antarwaktu anggota DPRD Surabaya 2009-2014, terhitung mulai pengucapan sumpah. Muhammad Syaifi menggantikan Musyafak Rouf merujuk pada surat wali kota Surabaya tanggal 16 Juli 2013, Nomor: 172/4761/436.1.2/2013 dan surat ketua DPRD Surabaya tanggal 9 Juli 2013, Nomor: X/172/1222/436.5/VII/2013. Pemberhentian Musyafak Rouf oleh gubernur juga berdasar surat DPC PKB Surabaya, Juni 2013, Nomor: 0025/DPC-02/B.1/VI/2013. Dilayangkannya surat DPC ke gubernur lantaran Musyafak Rouf dinyatakan bersalah dimata hukum. “Alhamdulillah, bersamaan Ramadan ini, surat keputusan gubernur turun. Saya akan menjaga dan melaksanakan amanah konstituen. Berbuat untuk memberi manfaat bagi masyarakat,” kata M. Syaifi. (ant/dik)
ant/oky lukmansyah
PEMBAGIAN ZAKAT: Ratusan warga mengantre mendapatkan zakat di halaman Pemerintah Kota Tegal, Jateng, Rabu (24/7). Pemkot Tegal membagikan 725 zakat berupa sembako, takjil dan uang Rp 100 ribu kepada warga miskin dan penyapu jalan.
SURABAYA - Pakar hukum bisnis Islam dari Surabaya Dr Abd Salam Nawawi MAg menyatakan zakat akan lebih efektif diberikan dengan berbentuk program daripada diberikan dalam bentuk uang tunai. “Kalau diberikan dalam bentuk uang, nanti dipakai untuk beli rokok, handphone, dan kebutuhan konsumtif lainnya, sehingga tidak akan efektif,” katanya di Surabaya, Kamis (25/7). Dosen Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya itu menjelaskan zakat dalam bentuk program itu tidak menyalahi hukum Islam, karena hal terpenting dari zakat adalah peruntukannya. “Peruntukan zakat ada delapan golongan yakni fakir (tidak berharta), miskin (tidak berpenghasilan), riqab (budak), gharim (pemilik utang), mualaf (baru masuk Islam), fisabilillah (pejuang di jalan Allah), Ibnu Sabil (musyafir/perantau), dan amil (panitia zakat),” paparnya. Oleh karena itu, katanya, meski zakat itu diberikan dalam bentuk bedah rumah, pendidikan anak jalanan, dana bergulir untuk pedagang kecil, dan sebagainya tidak masalah, asalkan penerimanya adalah fakir, miskin, dan seterusnya. “Tapi, kalau dana bergulir itu sebaiknya tidak wajib dikembalikan, sebab bantuan itu menjadi hak mereka. Yang penting, penerimanya dari kelompok ekonomi lemah dan kalau mereka tidak mengembalikan itu bukan tidak mau tapi memang tidak mampu,” ucapnya. Menurut dia, penyaluran zakat dalam bentuk program itu lebih efektif, karena kemaslahatan zakat akan lebih terjamin. “Zakat itu penting, tapi manajemen zakat itu tidak kalah pentingnya,” tukasnya. Ke depan, manajemen zakat harus dioptimalkan, karena efektivitas zakat akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada zakat, sehingga mereka akan merasakan manfaat zakat untuk pengentasan kemiskinan. Tentang peruntukan zakat untuk pengurang pajak, dosen yang juga ahli falaq/astronomi itu menyatakan zakat untuk pengurang pajak itu tidak ada masalah secara hukum Islam. “Zakat sebagai pengurang pajak itu justru pajaknya yang berkurang, tapi zakatnya tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Jadi, nggak ada masalah selama tidak mengurangi zakatnya,” tuturnya. Sebelumnya (30/6), Direktur Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Teten Kustiawan di Jakarta menegaskan bahwa kebijakan zakat sebagai pengurang pajak tidak akan berpengaruh pada penghasilan pajak negara. “Itu karena pajak menyumbangkan lebih banyak daripada potensi zakat yang ada, sehingga pengurangannya tidak seberapa, bahkan sangat mungkin meningkat, karena sinergi pajak dengan zakat justru bisa meningkatkan perolehan pajak,” katanya. (ant/dik)
LINTAS JATIM
11
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II
Polrestabes Tindaklanjuti Gratifikasi Ponten Purabaya SURABAYA - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya memastikan akan menindaklanjuti dugaan kasus gratifikasi ponten di Terminal Purabaya senilai Rp500 juta, dengan mengecek dan mempelajari kembali berkas yang dikembalikan kejaksaan.
ant/fikri yusuf
PEKERJAAN MARKA JALAN: Pekerja melakukan pengecatan marka jalan di wilayah Mangunharjo, Kota Madiun, Jatim, Kamis (25/7). Pengecatan marka dan pembatas jalan sepanjang 25 km tersebut bertujuan untuk menjamin keselamatan pemudik yang melintas di jalan penghubung Surabaya-Jogjakarta.
MUDIK
Dinas PU Bina Marga Antisipasi Mudik SURABAYA - Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengantisipasi jalur mudik yang mulai mengalami peningkatan volume lalu lintas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah. “Kami perlu melakukan segala persiapan sebagai tuntutan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” ujar Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Made Sukartha, kepada wartawan di Surabaya, Kamis (25/7). Pihaknya mengaku persiapan dan antisipasi ini sebagai tugas dan tanggung jawab sebagai penyelenggara jalan dalam memberikan pelayanan yang baik dan memadai. Made mengungkapkan ada beberapa langkah yang dilakukan sebagai bentuk antisipatif, di antaranya menghentikan semua kegiatan penanganan jalan sejak H-10 hingga H+10. Pada hari yang sama, kondisi jalan juga harus bersih dari tumpukan material dan alat kerja. “Kami juga memasang rambu dan petunjuk pengamanan bagi pengguna jalan, melakukan penanganan ter-
hadap kondisi darurat, serta menyediakan posko Lebaran dengan fasilitas sumber daya manusia, bahan dan alat kerja,” katanya. Ada 13 posko Lebaran yang disiapkan dan disebar di 12 unit pelaksana teknis
Kami perlu melakukan segala persiapan sebagai tuntutan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,”
Made Sukartha
Kabid Pemeliharaan Jalan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim serta 1 posko di gudang alat yang berada di kawasan Candi, Sidoarjo. Sedangkan, 12 Posko Lebaran lainnya masing-masing di UPT Surabaya, UPT Mojokerto, UPT Bojonegoro, UPT Probolinggo, UPT Malang, UPT Madiun, UPT Kediri, UPT Tulungagung, UPT Pacitam,
UPT Jember, UPT Banyuwangi dan UPT Pamekasan. “Semua sudah siap dengan berbagai fasilitas. Tekad kami melayani dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat jika membutuhkan sesuatu atau sekadar melepas lelah di jalan,” kata Made. Sementara itu, ia juga menjelaskan faktor-faktor penyebab gangguan terhadap pergerakan lalu lintas, antara lain karena kapasitas jalan dan jembatan yang beberapa ruasnya mengalami lebar perkerasan 3-5 meter serta jembatan yang belum dilebarkan. Di samping itu, kondisi jalan dengan adanya lubang maupun gelombang pada permukaan, dan hambatan samping dengan adanya penanganan jalan serta kegiatan masyarakat di berbagai fasilitas umum. “Ada juga faktor perlintasan sebidang, yakni perlintasan kereta api dan beberapa lampu lalu lintas dengan waktu tunggu yang cukup lama. Selain itu adanya daerah rawan banjir atau longsoran juga menjadi penyebab pergerakan lalu lintas,” kata Made. (ant/dik)
"Pasti akan ditindaklanjuti dan mengeceknya lagi. Saya akan memanggil Kasatreskrim dan menanyakannya," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta kepada wartawan di Surabaya, Kamis (25/7). Ketika disinggung tentang Kejaksaan Negeri Surabaya yang mengembalikan berkas perkara dugaan gratifikasi ponten Terminal Purabaya ke penyidik Polrestabes Surabaya pada pekan lalu, Kapolrestabes mengaku belum mengetahui pengembalian berkas
Memerotes Icon Jempol Tak Berdasar SURABAYA - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jatim PDI Perjuangan, Said Abdullah meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersikap secara professional terkait munculnya protes “adanya iconic jempol di foto pasangan calon Bambang-Said”. Dia pun meminta Bawaslu agar tidak merespon dan mengabaikan protes tersebut. “Protes itu mengada-ada. Jangan sampai energiBawaslu tersita menanggapi hal seperti ini. Jadi, jangan dihiraukan,” ujar Said di Surabaya, Kamis (25/7). Penegasan ini disampaikan oleh Said menanggapi protes Tim Sukses pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf yang keberatan dengan munculnya simbol Jempol dalam draft desain surat suara untuk pilgub Jatim 2013.
Jasa Marga Siapkan Rp 900 Juta Uang Receh Kamis (25/7). Menurut dia, antrenya kendaraan di pintu gerbang dikhawatirkan berimbas pada kepadatan dan kemacetan. Terlebih jika pengendara membayar tol tidak menggunakan uang pas, sehingga butuh kembalian. "Jika di pintu gerbang lancar maka tidak akan terjadi penumpukan. Kami tidak ingin melihat kepadatan, khususnya di pintu masuk tol," kata dia. Pihaknya juga memastikan tidak akan ada kenaikan
harga masuk jalan tol pada musim arus mudik dan balik tahun ini. Bahkan, Jasa Marga memastikan lebih mengintensifkan dan menambah sejumlah layanan di tempat istirahat pemudik. "Khusus penambahan fasilitas di tol tidak ada, tapi tempat-tempat istirahat di tol akan lebih diberi pelayanan terbaik," katanya. Tidak itu saja, pihaknya juga telah menyiagakan kendaraan jika dibutuhkan oleh pemudik ketika mengalami
ditetapkan sebagai tersangka, Eddy tidak pernah ditahan dengan alasan bersikap kooperatif dengan penyidik polisi. Di samping itu, penyidik polisi sempat membidik beberapa orang yang menerima dan memberi gratifikasi dalam dugaan kasus ini. Hanya saja, hingga sekarang belum dinyatakan ada penambahan jumlah tersangka. Menurut Nurcahyo, saat ini berkasnya sudah dikembalikan lagi ke penyidik Polrestabes dengan status P19. Pihaknya tengah menunggu hasil penyempurnaan berkas perkara selanjutnya. "Ada yang belum lengkap, P19, agar dilengkapi. Kami tunggu saja pengembalian berkas perkaranya dari penyidik polisi," kata dia. (ant/dik)
DESAIN SURAT SUARA PILGUB JATIM
PENGELOLA JALAN TOL
SURABAYA - PT Jasa Marga selaku pengelola jalan tol menyiapkan Rp 900 juta uang receh setiap harinya sebagai antisipasi pengembalian transaksi di pintu gerbang tol pada musim arus mudik dan balik Lebaran 2013. "Tahun ini, kami sediakan dua kali lipat dari hari normal yang biasanya siap Rp450 juta. Hal ini untuk kelancaran selama di tol," ujar Kepala PT Jasa Marga Cabang SurabayaGempol, Agus Poernomo, kepada wartawan di Surabaya,
tersebut dan baru mendengarnya. "Seingat saya sudah 3 kali dan saya baru mendengarnya kalau dikembalikan ke penyidik. Tapi yang pasti, kasus-kasus seperti ini tetap menjadi prioritas dan tidak akan dibiarkan," ucap mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu. Sebelumnya, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan bahwa Tim Penyidik Polrestabes telah mengumpulkan berkas perkara
tersebut setelah sebelumnya dinyatakan P18-19 (belum lengkap, dikembalikan disertai petunjuk, red). "Sekitar sebulan yang lalu, Polrestabes telah mengembalikan berkasnya sejak kita tetapkan P18-19. Tapi setelah dipelajari ternyata masih belum lengkap," ungkapnya. Dalam kasus ini, Polrestabes Surabaya telah menetapkan Eddy, yang kini menjabat Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Penyidikan berawal dari laporan adanya dugaan gratifikasi terkait pengelolaan ponten di terminal. Saat itu, Eddy menjabat Kepala UPTD Terminal Purabaya tahun 2009 dan disebut-sebut telah menerima uang gratifikasi tersebut. Namun, meski telah
gangguan di perjalanan, seperti mobil derek, mobil keamanan dan ketertiban, pelayanan lalu lintas, hingga kendaraan milik unit Polisi Jalan Raya (PJR). Agus memprediksi, kenaikan pengendara yang melewati tol di Surabaya, Gempol dan sekitarnya tidak
Said Abdullah Cawagub Jatim
Dengan kewenangan Bawaslu yang sangat kuat, Said berharap agar Bawaslu bersikap netral dan tidak tunduk pada tekanan pihak tertentu.
terlalu signifikan dibandingkan tol di kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Sementara itu, khusus jalan tol di Jembatan Suramadu, PT Jasa Marga juga telah mempersiapkan
Sikap independensi Bawaslu sangat diperlukan agar pilgub Jawa Timur melahirkan pemilu yang demokratis, jujur, dan adil. “Bagi kami, iconic jempol itu sudah harga mati. Tidak ada aturan yang melarang pencantuman gambar apa pun,” ujar Said. Menurut Said, photo pasangan calon dengan jempol ini sudah resmi diputuskan KPU Jatim dan diumumkan di media massa sesudah pengundian. Keputusan tersebut tertuang dalam Kep KPU Jatim Nomor 19/KPTS/2013 tentang Penetapan Nomor Urut pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur dalam pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi Jawa Timur tahun 2013.
dan mengantisipasi kepadatan, terutama beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah. "Tradisi mudik atau 'toron' sangat kental, sehingga dipastikan terjadi kepadatan di pintu masuk sisi Surabaya menuju Madura, khususnya kendaraan roda dua. Kami sudah mengantisipasinya dengan melakukan beberapa cara," kata Agus. Salah satunya, kata dia, yakni dengan membuka satu pintu gerbang milik roda empat untuk diperbantukan sebagai pintu masuk roda dua. Jika biasanya antrean kendaraan roda dua mengguna-
“Jadi, sangatlah tidak masuk akal kalau kemudian ada kontestan yang memprotes itu. Mari kita sama-sama menjaga pilgub Jatim ini agar berjalan fair dan demokratis,” pinta dia. Said menegaskan protes terhadap iconic jempol sangat tidak beralasan. Saat itu, kata dia, gambar jempol memang belum terlihat jelas karena gambar paslon belum menyatu. Di pilgub Bali, bahkan foto Partai tertempel pun tidak jadi masalah. Tidak ada landasan hukum yang melarang penggunaan symbol jempol. “Karena itu, kami minta agar jangan mencari-cari alasan yang tidak masuk akal. Atau, Karsa mau memaksakan berkompetisi dengan Eggi-Sihat saja kali. Dan menginginkan pasangan Bambang-Said didiskualifikasi juga,” kata Said. (rah)
kan empat loket di dua gardu maka kali ini ditambah satu loket lagi di gardu milik jalur mobil. "Di samping itu, untuk mengurai kemacetan dan kelancaran di pintu masuk, petugas juga akan melakukan 'jemput bola' atau berdiri di samping loket, tidak di dalam seperti biasanya," kata dia. Agus mengimbau agar pengendara dan pelintas jembatan sepanjang 5,4 kilometer yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura tersebut membawa uang pas sebesar Rp3.000, sehingga mengurangi kemacetan dan membantu kelancaran. (ant/dik)
CAWAGUB JATIM
TERORIS
Said Abdullah Sapa Pedagang Kota Malang
Dedy: 2 Teroris Tulungagung Ditahan di Polda Jatim
MALANG - Calon Wakil Gubernur MH Said Abdullah blusukan ke Pasar Besar Kota Malang, Kamis (25/7). Kedatangan Said untuk mengetahui perkembangan harga di Kota Malang secara langsung. "Saya ke sini untuk mendengar secara langsung keluhan dari para pedagang terkait lonjakan harga. Sebab, jangan sampai nanti, ketika saya paparkan visi misi saya di KPU Jatim, tidak berdasarkan kondisi faktual di lapangan," kata Said kepada para wartawan. Saat sekarang, kata Said, pedagang ditimpa kenaikan harga yang terjadi dua kali akibat kenaikan harga bahan bakar minyak dan kenaikan harga menjelang lebaran. "Ini (kenaikan harga jelang lebaran dan imbas BBM) fenomena yang terus berulang. Terus terjadi karena kebijakan yang diterbitkan pemerintah hanya menggu-
nakan dasar ekonomi saja. Tidak mempertimbangkan kondisi sosial dan politik," tandas Said. Said tiba di Pasar Besar sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Kedatangan Said disambut hangat para pedagang yang sebagian besar juga warga Madura. Said berdialog dan membeli sejumlah barang mulai dari kembang api, hingga martabak. Sejumlah pedagang tak asing lagi dengan nama Said Abdullah yang menyalonkan sebagai calon wakil gubernur. Malah, ada yang mengira Pak Said kerabat dari Gubernur Jatim era 70-an, almarhum Mo-
hammad Noer. "Saya dari Pamekasan Pak. Sukses ya Pak," kata seorang pedagang sayur. Pedagang lainnya
menyahut, "Keluarga dari Pak Noer ya, Pak." "Bukan. Tapi saya orang Madura, sama seperti Pak Nur," jawab Said ditanya pedagang kelontong yang mengaku asal Sampang. Said juga berdialog dengan anakanak penjual martabak. "Saya kelas empat SD," kata penjual martabak di pasar itu kepada Said Abdullah. "Masya Allah, klas IV
SD sudah jualan. Jangan lupa belajarnya ya," kata Said. Goyang Jempol Pada kesempatan itu, Said kepada wartawan mengungkapkan upaya tidak sportif dilakukan Tim Pemenangan Karsa. Dimana Tim Hukum pasanga Karsa mendatangi Bawaslu dan 'menggugat' adanya ikon Jempol di surat suara pasangan Bambang-Said. "Itu artinya Karsa keberatan. Kalau memang keberatan, minta saja ke KPU agar pasangan Bambang-Said dicoret seperti juga Mbak Khofifah. Biar selesai, tidak buangbuang duit APBD untuk pilkada yang tidak sportif seperti ini," kata Said. Padahal, kata dia, di antara para calon telah bersepakat untuk melaksanakan proses demokrasi yang beretika. Ikon Jempol menjadi simbol yang disosialisasikan pasangan Bambang-Said kepada masyarakat Jatim.(her)
TULUNGAGUNG - Tekateki dimana 2 terduga teroris Tulungagung ditahan, mulai terkuak. Beredar informasi kedua orang warga Tulungagung tersebut ditahan di ruang tahanan Markas Satbrimobda Jawa Timur. Kepada Koran Madura, sumber di internal Brimob membenarkan informasi tersebut. Kedua terduga teroris yang diketahui bernama Mugi Hartanto dan Sapari tersebut, Selasa pagi dibawa ke ruang tahanan Satbrimobda Polda Jawa Timur, dengan pengawalan ketat Densus 88 anti Teror. “Pagi tadi mas, keduanya dibawa ke mako (Brimob). Densus langsung yang mengawal,” ujar anggota brimob yang enggan namanya disebutkan. Lebih lanjut narasumber menyebutkan, kedua terduga teroris tersebut, datang de-
ngan mengenakan baju biasa. Hal ini untuk menghindari perhatian publik yang kebetulan melihat.”Iya pakai baju biasa. Mereka terlihat lesu,” pungkasnya. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, 4 orang terduga teroris disergap dalam sebuah penggerebekan di Jl Pahlawan, Kecamatan Kebon Waru, Tulungagung 2 hari yang lalu (22/07). 2 orang diantaranya ditembak mati, sedang 2 lainnya diamankan oleh Densus 88 Anti Teror. 2 Terduga teroris Tulungagung (Mugi Hartanto dan Sapari), setelah ditangkap anggota Densus 88 Anti Teror, dititipkan di Rumah Tahanan Medaeng. Baru Selasa (24/07) pagi keduanya dibawa ke Markas Brimob Polda Jawa Timur. Berikut kronologi yang didapatkan Koran Madura, dari sumber
di internal Brimob Polda Jawa Timur. 22/07 - Pukul 08.30 pagi Densus 88 Anti Teror menyergap 4 orang terduga teroris di JL Pahlawan, Kec Kebon waru, Tulungagung. 2 orang tewas ditempat (Riza dan Dayat), 2 orang lainnya selamat (Mugi Hartanto dan Sapari). 22/07 - Sore hari, 2 terduga teroris yang masih hidup tiba di Markas Satbrimobda Jawa Timur, JL. Ketegan, Sepanjang, Sidoarjo. Namun keduanya urung disel disana, karena sedang berlangsung kegiatan Buka Bersama Kapolda, dan dititipkan di Rumah Tahanan (Rutan) Medaeng. 24/07 - Sekitar pukul 8.00 pagi, Mugi dan Sapari dibawa ke ruang tahanan Satbrimobda Jatim, dengan pengawalan ketat Densus 88 Anti Teror. (ari)
12
LIPUTAN KHUSUS
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II
Pemerintah Perlu Pastikan Keterseiaan Pangan
JAKARTA- Mahalnya harga pangan dan kebijakan impor untuk meredakan hal tersebut seharusnya tidak boleh mengurangi perhatian dari pemerintah agar dapat menyediakan pangan yang memadai untuk seluruh warga negara Indonesia. Untuk itu, pemerintah diminta sejumlah pihak agar konsisten dalam menjalankan cadangan pangan nasional guna mencukupi penyediaan pangan di seluruh wilayah baik untuk konsumsi manusia, bahan baku industri, dan untuk menghadapi keadaan darurat. “Kebijakan cadangan pangan tidak jalan, hanya janji-janji saja,” kata
Anggota Komisi VIII DPR RI Adang Ruchiatna Puradiredja dalam diskusi tentang pangan yang digelar Asosiasi Hortikultura Nasional di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut Adang, indikasi dari ketidakkonsistenan pemerintah dalam menjalankan kebijakan cadangan pangan nasional adalah dengan dibukanya peran swasta dalam pengelolaan stok. Hal itu, ujar dia, sebenarnya bertentangan dengan kebijakan baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau. “Sejarah mengajarkan, instabilitas harga pangan agar tetap terjangkau rakyat,” tuturnya. Ia mencontohkan, hampir setiap tahun pada bulan puasa, harga bahan pokok selalu melonjak dari biasanya.
Politisi PDIP itu mengingatkan, sejumlah harga bahan pokok seperti beras, telor ayam dan harga minyak kelapa curah mengalami kenaikan. Adang berpendapat, potret tersebut menunjukkan kegagalan antisipatif dalam mencegah agar harga bahan pokok tidak naik secara “liar”. Sebelumnya, pemerintah diminta untuk memprioritaskan konsumsi pangan dalam negeri karena masih terdapat sejumlah komoditas yang dinilai masih lebih didahulukan untuk konsumsi warga luar negeri dibanding untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. “Pemerintah harus prioritaskan pemenuhan konsumsi pangan perikanan bergizi tinggi di dalam negeri,” kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat
untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim kepada Antara, Jumat (21/6). Abdul Halim mencontohkan, Indonesia sebagai negara produsen tuna, ternyata banyak memenuhi beragam permintaan dari komoditas tersebut yang datang dari luar negeri. Ia memaparkan, permintaan terbesar akan tuna Indonesia adalah dari Jepang sebanyak 36,84 persen, yang disusul secara berturut-turut oleh Amerika Serikat (20,45 persen) dan Uni Eropa (12,69 persen). “Dengan produksi pada tahun 2011 yang mencapai 230.580 ton, menunjukkan lebih dari 60 persen produksi tuna di Indonesia dipasarkan di luar negeri,” ucapnya. Fenomena komoditas yang lebih banyak dipasarkan untuk pasar luar negeri umumnya, ujar dia, juga terjadi di komoditas lainnya yang bergizi tinggi sehingga pemerintah diminta untuk tegas. Waspadai Mafia Sementara itu, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) meminta pemerintah mewaspadai mafia importir yang biasa menahan penjualan bahan pangan untuk menunggu lonjakan harga. “Impor bahan pangan untuk memenuhi pasokan di pasar itu boleh, tapi harus dikendalikan. Pemerintah harus mewaspadai jangan sampai mafiamafia importir itu menahan barang, ini kan sering mereka mainkan,” kata Sekjen APPSI, Ngadiran ketika dihubungi dari Jakarta, Rabu (10/7). Dia mengatakan bahwa pemerintah dalam mengeluarkan izin impor harus mematok pula harga jual sesuai dengan perhitungan biaya importir. Hal tersebut dinilai esensial dalam rangka mencegah importir memasang harga yang tidak wajar yang dapat merugikan pedagang lokal dan konsumen. Sedangkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa untuk merombak tata niaga impor pangan nasional karena adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan sehingga rentan dengan spekulasi dan kartel. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang
Pemberdayaan Daerah dan Bulog Natsir Mansyur mengatakan, selama ini pangan nasional tidak seimbang karena permintaannya banyak sementara pasokannya kurang. Berdasarkan catatan Kadin, potensi kartel dari enam komoditas strategis seperti daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, jagung dan beras nilainya mencapai Rp11,34 triliun. “Nilai potensi kartel ini belum termasuk dengan komoditas lainnya yang juga berpengaruh pada tata niaga pangan,” katanya. Menurut Natsir, gambaran kartel itu diakibatkan karena penataan manajemen pangan nasional yang sangat lemah dari aspek produksi, distribusi dan perdagangannya. Ia berpendapat bahwa pengelolaan kebijakan pangan oleh pemerintah dinilai masih sangat sentralistik dimana Kemendag, Kementan dan Kemenperin tidak ikhlas menyerahkan kebijakan tata niaga pangan ke pemerintah daerah yang sebenarnya lebih tahu akan kebutuhan daerahnya. Selain itu, kata dia, tidak adanya logistik pangan ikut menyebabkan persoalan pangan nasional sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan Kemendag dan Kementan cenderung spekulatif dan pada gilirannya data pangan tidak bisa tepat dan akurat. Pihaknya berharap agar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bisa merombak tata niaga pangan ke arah yang tepat, terutama komoditas pangan yang strategis seperti gula komsumsi/rafinasi yang perlu dibuka pabrik-pabrik baru. Perhatikan panen Sekjen APPSI Ngadiran juga meminta pemerintah dalam melakukan impor harus memperhatikan siklus panen petani, serta kecukupan pasokan bahan pangan hasil dari petani/peternak. Lebih jauh Ngadiran menjelaskan bahwa pemerintah harus mengeluarkan izin impor untuk mengintervensi pasar atas kurangnya pasokan bahan pangan yang menyebabkan meningkatnya harga. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menjamin impor untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan pokok tidak akan mengganggu masa panen yang mudur pada Agustus 2013. “Respons dari kekurangan pasokan bahan pokok ini, yakni dibukanya ‘kran’ (impor) untuk menutupi kekurangan itu sampai pada masa panen. Namun, tetap kita menjaga karena pada Agustus masyarakat akan panen,” kata Hatta saat konferensi pers “Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional” bersama kementerian terkait di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/7). Berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krishnamurti, impor cabai sebanyak 9.715 ton dan bawang merah 16.781 ton untuk semester kedua mulai Juli hingga Desember 2013. Hatta berharap jumlah impor yang telah dimasukkan dalam data Kemendag tersebut dapat segera menurunkan dan menstabilkan harga. Dia juga mengatakan kurangnya pasokan cabai rawit dan bawang merah disebabkan bukan hanya permintaan, melainkan cuaca yang menghambat panen. Untuk daging dan telur ayam ras, dia menambahkan, disebabkan harga pakan ternak yang cenderung naik. Menurut Hatta, peningkatan harga daging ayam ras yang mencapai 19 persen dianggap terlalu tinggi. “Mentan akan melakukan suatu upaya untuk menstabilkan harga itu, sama halnya dengan telur ayam,” katanya. Beragam upaya yang dilakukan dalam membuat harga yang terjangkau diharapkan juga dapat menjadikan pangan yang tersedia bagi semua penduduk.
HARGA KEBUTUHAN POKOK
LSM Minta Pemerintah Segera Turun Tangan MANADO- Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) C-MORE minta pemerintah mengendalikan harga kebutuhan pokok yang mulai naik menjelang hari raya Idul Fitri. “Kalau tidak dikendalikan, yang susah adalah konsumen, apalagi tidak menutup kemungkinan mengalami kenaikan lebih tajam sepekan sebelum hari raya,” kata Direktur Eksekutif LMS “Community Movement, Empowerment and Environment” (C-MORE) Sulawesi Utara, Boaz Wilar, di Manado, Kamis. Dia mengatakan, harga bahan kebutuhan pokok tidak bisa dikendalikan apabila jumlah produksi tidak bisa mengimbangi konsumsi masyarakat.
Ketika bahan langka, saat itulah akan berlaku mekanisme pasar dan kenaikan harga masing-masing kebutuhan pokok seperti gula pasir, minyak goreng, daging sapi atau ayam, telur ayam, susu, serta kebutuhan pokok lainnya, tidak bisa dihindari. “Untuk menstabilkan harga, produksi harus sesuai dengan kebutuhan konsumen, pemerintah harus mampu memastikan kebutuhan-kebutuhan pokok ini terpenuhi dan tidak langka,” katanya. Akademisi Universitas Pembangunan Indonesia tersebut meminta sejak jauh hari sebelumnya pemerintah beserta aparat terkait harus memantau pergerakan pasar
untuk memastikan bahwa tidak terjadi gejolak apalagi kelangkaan. Pemantauan tersebut akan diketahui serapan konsumen, untuk kemudian memperkirakan peningkatan kebutuhan sepekan atau beberapa hari jelang hari raya, bahkan lebih jauh lagi akan diketahui muncul spekulan ketika bahan kebutuhan yang sebelumnya normal tiba-tiba tersendat. “Semuanya diserahkan kepada pemerintah untuk mengendalikannya. Masyarakat juga harus berperan dalam mengawasi pergerakan atau distribusi bahan kebutuhan pokok jelang hari raya. Kalau ada spekulan, lapor saja kepada aparat penegak hukum,” harapnya. (ant/kar/beth)
ant/yudhi mahatma
KETERSEDIAAN MINYAK GORENG. Menperin MS Hidayat (tengah) bersama Managing Director Sinar Mas G. Sulistiyanto (kanan) dan General Manager PT Smart Tbk Agus Widjaja (kiri) meninjau gudang pabrik minyak goreng milik PT Smart Tbk di Marunda, Jakarta Utara, Rabu (24/7). Pemerintah menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng selama bulan Ramadhan, serta memperkirakan kebutuhan minyak goreng sawit (MGS) nasional tahun 2013 sebanyak 5,22 juta ton.
14
NASIONAL
JUMAT 26 JULI 2013 NO.0168 | TAHUN II
PEMILU 2014
KPU Prediksi Pemilih Pemula 14 Juta JAKARTA-Data jumlah pemilih pemula pada Pemilu 2014 nanti diperkirakan mencapai 14 juta jiwa. Keberadaan pemilih pemula itu secara politik dinilai sangat potensial. “Pemilih pemula yang berusia 17 sampai 20 tahun sekitar 14 juta orang. Sedangkan yang berusia 20 sampai 30 tahun sekitar 45,6 juta jiwa,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis (25/7) Menurut Ferry, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada siswa sekolah untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, utamanya para mahasiswa. Sosialisasi dengan mahasiswa, dilakukan dengan bekerja sama dengan forum rektor. Sementara itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik mengakui para pemilih itu belum cukup mendapatkan informasi soal pemilu dan politik. Makanya, untuk meningkatkan pengetahuan itu, KPU melakukan sosialisasi hingga ke sekolah dan kampus universitas. “Mereka belum terinformasikan dengan baik,” jelasnya. Husni tidak membantah pemilih pemula masih belum peduli pada politik nasional. “Kalau yang kami temui, pemilih mula itu umumnya tidak hirau. Bahkan tidak terlalu paham soal pemilu,” ujarnya Dikatakan Husnis, secara umum, para pemilih yang berusia 17 hingga 20 tahun memang telah mampu mengikuti informasi soal politik. Tetapi, kata dia, secara substantif, pemilih pemula itu masih mempertanyakan banyak hal. Menurutnya, informasi politik dan pemilu yang didapat pemilih pemula lebih banyak dari pemberitaan media massa. Disampaikannya, untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula, KPU menjangkau sekolah-sekolah dan kampuskampus universitas di seluruh Indonesia. Meski demikian, katanya, secara intensif, sosialisasi akan dilakukan KPU provinsi dan kabupaten/kota. Husni mengungkapkan, selain sosialisasi dengan tatap muka, KPU juga melakukannya melalui kepustakaan. Hal itu, katanya, akan dilakukan dengan mengembangkan situs KPU. “Oleh karena itu, kami ingin mengembangkan tersus situs KPU sebagai perpustakaan. Semua informasi ingin kami sampaikan di sana,” lanjut dia. Sedangkan anggota Komisi II DPR Arief Wibowo menegaskan, KPU harus memaksimalkan fungsinya menginformasikan soal pemilu dan politik kepada pemilih pemula. Apalagi, kata dia, pemilih pemula secara politik memiliki nilai strategis. “Parpol (partai politik) memang punya tanggung jawab terhadap pemilih pemula. Tapi orientasinya ya tentu untuk kepentingan politik parpol. Soal menyampaikan informasi kepada pemilih termasuk pemilih yang menurut saya strategis secara politik, ya tanggung jawab KPU,” imbuhnya. (gam/cea)
ant/m agung rajasa
SIDANG GUGATAN KHOFIFAH: Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) berbincang dengan Kuasa Hukum pengadu pasangan bakal calon Gubernur Jatim KhofifahHerman Otto Hasibuan (kanan) ketika menjalani sidang Dugaan pelanggaran Kode etik KPU Provinsi Jatim di kantor DKPP, Jakarta, Kamis (25/7). Sidang tersebut diagendakan menyampaikan aduan kepada majelis DKPP terkait pasangan calon Khofifah-Herman yang dinyatakan tidak lolos sebagai peserta Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Tahun 2013.
DKPP: Pemilukada Jawa Timur Paling Bermasalah KPU Jatim Akui Keliru, Khofifah-Herman Tuntut Pemilukada Jatim Ditunda JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie mengatakan Jawa Timur merupakan daerah yang paling bermasalah terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
ant/dhoni setiawan
DIALEKTIKA DEMOKRASI DI DPR: Anggota Komisi III DPR dari partai Demokrat, Ruhut Sitompul (kanan) bersama budayawan, Ridwan Saidi menjadi narasumber dalam Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/7). Diskusi mengambil tema 'Ada Apa SBY vs FPI'.
RUHUT SITOMPUL
Presiden Tidak Akan Bubarkan FPI JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menegaskan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan membubarkan organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI). "Meskipun pimpinan FPI melontarkan kata-kata kurang pantas, tapi Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak akan membubarkan FPI, karena beliau menghargai demokrasi," kata Ruhut Sitompul pada diskusi "Dialektika Demokrasi: Ada Apa SBY Vs FPI" di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Kamisn (25/7). Pembicara lainnya pada diskusi tersebut adalah budayawan Ridwan Saidi. Menurut Ruhut, Presiden Yudhoyono menghargai demokrasi dan menghormati hukum, sehingga aparat penegak hukum yang seharusnya tanggap untuk memproses sesuai prosedur hukum. Presiden Yudhoyono, kata dia, meski didesak tapi tidak akan membubarkan FPI, seperti halnya ketika didesak agar mengganti menteri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Saya tegaskan, bahwa Pak SBY tak akan membubarkan FPI. Kita ini negara hukum dan berlandaskan Pancasila, sehingga persoalan ini diserahkan lembaga penegak hukum untuk menindaknya," katanya. Politisi Partai Demokrat ini menambahkan, soal tindakan FPI yang dinilai anarkis diserahkan pada masyarakat dalam menyikapinya. Karena tindakan anarkis dilakukan anggota FPI, kata dia, berhadapan langsung dengan masyarakat, sehingga masyarakat tentu akan menyikapinya. Ia mencontohkan, insiden yang terjadi di Kendal, Jawa Tengah, yakni tindakan "sweeping" yang dilakukan FPI yang langsung berhadapan langsung dengan masyarakat. Ruhut menegaskan, kalau ada usulan agar ormas anarkis dibubarkan, menurut dia, jangankan ormas, partai politikpun bisa dibubarkan, tapi melalui yang sesuai dengan prosedur hukum. "Rakyat sekarang sudah jelas, sehingga FPI harus lebih berhati-hati," katanya. Sementara itu, budayawan Ridwan Saidi menyayangkan ada ormas yang berani melontarkan kata-kata kurang pantas kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Presiden adalah kepala negara yang merupakan simbol negara. Pernyataan yang kurang pantas kepada kepala negara sudah merendahkan negara," kata Ridwan. Apalagi, kata dia, Indonesia adalah negara yang memiliki budaya tinggi dan menjunjung tinggi etika dan kesantunan. (ant/dik)
Hal itu dikatakan Jimly saat memimpin sidang perdana dengan pihak yang diadukan yaitu seluruh anggota KPU Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Kamis (25/7). “Dari pengalaman kami selama satu tahun menyidangkan kasus pelanggaran kode etik, Jawa Timur paling banyak masalahnya,” kata dia saat membuka persidangan kasus pengaduan oleh pasangan bakal calon peserta Pemilukada Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Herman S. Sumawiredja. Berdasarkan catatan di situs resmi DKPP, selama 2013 lembaga penengah seteru pemilu itu telah menggelar persidangan dengan tergugat KPU Kabupaten Lumajang dan Madiun. Sebelumnya DKPP juga pernah menggelar perkara KPU Kabupaten Sampang. Yang terbaru adalah perkara pengaduan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Herman S. Sumawiredja. Pasangan Khofifah-Herman mengadukan gugatan perkara ke DKPP atas dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan lima anggota KPU Provinsi Jatim, yaitu Andry Dewanto Ahmad, Nadjib Hamid, Agung Nugroho, Agus Mahfud Fauzi, dan Sayekti Suindyah. Jajaran komisioner KPU Provinsi Jatim diduga tidak profesional dengan memihak pada kandidat pasangan cagub-cawagub tertentu, sehingga menyebabkan Khofifah-Herman gagal menjadi peserta Pemilukada. KPU Jatim diduga memihak pada pasangan SukarwoSaifullah (Karsa) dalam proses pendaftaran peserta pilkada terkait penerimaan dukungan dari partai politik lokal terhadap pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Ketua KPU Provinsi Jatim Andry Dewanto Ahmad saat mengatakan pembelaan,
menyebutkan pihaknya telah menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu daerah sesuai dengan peraturan dan berkonsultasi dengan KPU Pusat. “Berdasarkan pengalaman kami menangani pilkada di Lumajang, kami harus bijak dalam menghadapi dukungan ganda dari parpol untuk calon peserta,” kata Andry di persidangan. Dia menambahkan, berdasarkan konsultasi dengan koordinator wilayah dari KPU pusat, Arief Budiman, maka surat pernyataan dukungan dari Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK) untuk dua pasangan calon peserta pilkada diterima. “Kami diminta menerima dua-duanya untuk ditanyakan kepada pemilik partai, yakni di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing partai tersebut,” katanya. Ternyata ketika dikonfirmasi ke kantor DPP, problem internal di kedua partai itu sedang tidak rukun. KPU Akui Lakukan Kekeliruan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad mengakui kekeliruannya saat tahapan pengambilan nomor urut peserta Pemilukada karena saat itu turut mengundang pula pasangan Khofifah-Herman bersama tim suksesnya. "Salah satu panitia kami 'lost-control', undangan itu sudah diedarkan semua ke pasangan calon, padahal rapat pleno belum memutuskan penetapan peserta Pilkada. Tapi itu salah saya sebagai Ketua," kata Andry saat persidangan perdana Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta, Kamis (25/7). Dia menceritakan pada tanggal 14 Mei malam hari, pihaknya mendapat laporan dari Kepala Satuan Inteli-
jen Polres Surabaya terkait adanya acara pengambilan nomor urut peserta Pilkada pada tanggal 15 Mei. Pada saat mendapat informasi tersebut, rapat pleno penetapan pasangan calon peserta Pilkada belum selesai. Andry mengakui bahwa undangan terhadap pasangan calon peserta Pilkada dan tim suksesnya menggunakan tanda tangan miliknya hasil pindai (scan). Sehingga, dia tidak memeriksa siapa saja yang seharusnya dikirimi un-
Kami meminta DKPP menjatuhkan sanksi atas pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu berupa pemberhentian secara tetap sebagai ketua dan anggota KPU Provinsi Jawa Timur,”
Otto Hasibuan
Ketua Tim Kuasa Hukum Khofifah-Herman
dangan pengambilan nomor urut tersebut. "Jadwal kami sangat mepet, kami menyelesaikan rapat pleno tanggal 14 Mei pukul 23.33 WIB dan jadwal pengambilan nomor urut harus dilakukan 15 Mei jam 14.00 WIB. Itu memang perintah saya untuk di-scan tanda tangan saya di undangan itu," jelasnya. Karena ketelodoran tersebut, panitia yang bertugas menyebarkan undan-
gan tersebut mengira pleno sudah selesai dan seluruh peserta pasangan cagubcawagub lolos. Akibatnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman S. Sumawiredja beserta tim sukses memperoleh undangan dan mengira pasangan tersebut lolos menjadi peserta Pemilukada. Terkait hal itu, tim kuasa hukum Khofifah-Herman yang diketuai oleh Otto Hasibuan menuntut ketua dan seluruh anggota KPU Provinsi Jawa Timur atas dugaan pelanggaran kode etik sebagai lembaga penyelenggara pemilu. "Kami meminta DKPP menjatuhkan sanksi atas pelanggaran kode etik penyelenggaraan pemilu berupa pemberhentian secara tetap sebagai ketua dan anggota KPU Provinsi Jawa Timur," kata Otto saat membacakan tuntutannya di persidangan. Kamis, DKPP menggelar sidang perdana perkara dugaan pelanggaran kode etik KPU Jatim yang diadukan Khofifah-Herman. Sidang dipimpin oleh Majelis Sidang yang beranggotakan Nur Hidayat Sardini, Saut Hamonangan Sirait, Valina Singka, Ida Budhiati, Nelson Simanjuntak dan dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie. Sidang dimulai pukul 14.00 dengan agenda pembacaan tuntutan oleh pengadu dan mendengarkan pembelaan dari teradu. Pimilukada Jatim Ditunda Sementara pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur Khofifah-Herman Sumawiredja meminta tahapan pemilu kepala daerah (Pilkada) di daerah itu ditunda hingga putusan perkara di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). "Kami mohon supaya tahapan berikutnya Pilkada Jatim ditunda selama pemeriksaan perkara pengaduan selesai, untuk menghindari kerugian-kerugian di kemudian hari," kata Ketua Tim Kuasa Hukum KhofifahHerman, Otto Hasibuan, saat persidangan DKPP di Jakarta, Kamis (25/7). Khofifah Indar Parawansa
dan Herman S. Sumawiredja mengadukan lima anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur karena diduga tidak profesional dalam menjalankan tahapan Pilkada terkait pendaftaran peserta Pemilukada. Otto juga meminta DKPP memerintahkan KPU Jatim membatalkan penetapan peserta Pilkada dan mengikutsertakan pasangan Khofifah-Herman menjadi peserta Pilkada jika tuntutannya dikabulkan. Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Jatim Andry Dewanto Ahmad saat menyatakan pembelaan mengatakan pihaknya telah menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pemilu daerah sesuai dengan peraturan dan berkonsultasi dengan KPU Pusat. "Berdasarkan pengalaman kami menangani Pilkada di Lumajang, kami harus bijak dalam menghadapi dukungan ganda dari parpol untuk calon peserta," kata Andry di persidangan. Dia menambahkan berdasarkan konsultasi dengan kordinator wilayah dari KPU Pusat, Arief Budiman, maka surat pernyataan dukungan dari Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) dan Partai Kedaulatan (PK) untuk dua pasangan calon peserta Pemilukada diterima. "Kami diminta menerima dua-duanya untuk ditanyakan kepada pemilik partai, yakni di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing partai tersebut," tambahnya. Ternyata ketika dikonfirmasi ke kantor DPP, problem internal di kedua partai itu sedang tidak rukun. Kamis, DKPP menggelar sidang perdana perkara dugaan pelanggaran kode etik KPU Jatim yang diadukan Khofifah-Herman. Sidang dipimpin oleh Majelis Sidang yang beranggotakan Nur Hidayat Sardini, Saut Hamonangan Sirait, Valina Singka, Ida Budhiati, Nelson Simanjuntak dan dipimpin oleh Jimly Asshiddiqie. Sidang dimulai pukul 14.00 dengan agenda pembacaan tuntutan oleh pengadu dan mendengarkan pembelaan dari teradu. (ant/dik)
BUDAYA 1/
M Puisi: Alya F. Mazida Ini yang Tak Kumengerti Malam itu gelap begitu dekap Aku sangat menunggumu karena rindu Cinta kita bermula dari tempat yang tak terduga Engkau sangat tak peduli meski aku memberi hati Tetapi aku tak berhenti sebab aku aktif di pramuka Waktu itu dingin karena Merapi mengirim lahar Di Jalan Solo, langkah terhenti karena terkantuk Mata kita tinggal separuh inchi Sebab letih menyergap saat itu Rasanya seperti anak-anak lagi kita kedinginan Pura-pura menggigil meski tak sesalju kutub Malam itu serasa raib dalam cerita kita Pagi tak terasa hadir dalam sengau suara kita Jogja masih ada meski engkau menghilang Begitu juga mimpi yang telah engkau singkirkan Tetapi aku yakin sebenci apapun dirimu Aku tetap ada, sesekali pasti ada, di hatimu Sebab rindu ini sangat dekat, amat dekap
Aku Ingin Kembali Nda Jogja saat itu tidak sepenuhnya pagi Jarum menunjuk jam 02.00 dini hari Aku menantimu di stasiun tugu Mungkin engkau masih ingat Gerimis turun dan aku masih ingat, Engkau tidak menggigil Keluar dari sana, Malioboro Menjadi jalan kita, bercerita tentang selokan Mataram Bubur kacang ijo, opor ayam Teh poci dan jadah bakar di Pakualaman Aku ingin kembali, bersamamu Merayakan hari kemerdekaan
Diorama di Senjakala Kita seperti jemaah haji Di Museum Benteng Vredeburg Kita berlari-lari kecil Serupa sa’i antara bukit safa dan marwa Padahal hanya bermanja, merindu masa lalu Tetapi hari ini, engkau ke mana saja? Telah aku tanya ke sopir taksi itu Ia hanya berdoa semoga kita bahagia Padahal sebenarnya malam itu : Kita hanya menjadi pembohong yang baik Serupa diorama di museum itu Kita mendiskusikan hal yang tidak perlu
Hanya Cinta Engkau tahu Nda Tak bisa rasanya diri ini engkau tinggalkan Kita seperti kembar siam yang tak terpisahkan Masih ingat di kamar itu, Engkau katakan kita melampaui cinta Aku sangat mengertimu Nda Fitnah diantara kita sangat barbar Engkau harus mengerti itu Sampai perpisahan ini tanpa sebab Engkau tiba-tiba menghilang Seperti arus engkau sangat kencang Tetapi aku sangat hafal semuamu ; saat itu Madura – Surabaya – Jogja, 2013
Alya F. Mazida
Santri di Ponpes Annajah Karduluk Sumenep
Redaksi menerima tulisan dalam bentuk opini maupun resensi buku. panjang tulisan 5000 karaketer (opini dan cerpen) dan 3500 karakter (resensi buku). Tulisan dikrimkan dengan disertai foto terbaru ke alamat email Koran Madura: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com
A
15
JUM`AT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
Terminal Kesunyian
elya mengetik pesan yang ditujukan kepada teman kelasnya. Hari ini, Melya akan absen latihan drama di hari pertama kuliahnya. Pesan sudah terkirim. Melya menggeliat dan susah bangkit dari tidur paginya. Semalam Melya bermimpi meski sudah tidur pukul 02.00. Melya mengingat kembali mimpi itu. Saat-saat yang tidak dinantikannya tiba, pemuda tampan yang dikenalnya di terminal lama telah mengusik hari-harinya. Malam ini, tepatnya di terminal lama waktu itu, Melya akan berangkat ke Bandung seusai menuntaskan masa liburannya di hari lebaran. Melya duduk di kursi sepanjang trotoar terminal lama. Entah apa yang ditunggunya, mungkin saja karena bus menuju Bungorasih tarif patas belum muncul-muncul. Merasa keadaannya waktu itu sedang sendirian, duduklah pemuda tampan di sampingnya. Anehnya, Melya merasa pemuda di sampingnya itu pernah dikenalnya sewaktu Sekolah Dasar. “Eh, sepertinya kita pernah bertemu ya?” “Itu halusinasi kamu saja,” komentar pemuda tampan. “Oh, mungkin begitu.” “Aku tidak percaya kamu sendirian ke sini.” “Iya aku sendirian. Sungguh.” “Mau aku menemanimu beberapa jenak di sini?” Mereka berdua bercakap-cakap panjang. Saking asyiknya dan topik yang dibicarakan semakin seru, Melya lupa malam itu akan berangkat ke Bandung. Melya tidak ada maksud terselubung mengenal lelaki tampan itu, hanya karena lelaki itu tampan, pembicaraan semakin mengasyikkan. Ada saja memang pada sebuah perbincangan yang diharapkan. Betapapun sialnya, kepulangannya ke Bandung tak berarti apa-apa dibanding pertemuan yang menggelisahkan itu. 2/ Chika, gugup layaknya seekor anjing kecil yang dikerumuni belasan kucing Persia, sesekali memperbaiki ransel berukuran standar yang tergantung di punggung, tangannya hendak menyentuh bahu seseorang yang arah wajahnya menghadap ke kerumunan orang-orang di pintu bus kota, lagi-lagi Chika gugup dan takut kalau-kalau orang itu calo terminal. Efek banyak mendekam di rumah dan kalau bepergian ke keluar kota naik travel, begitu menjumpai seseorang mengenakan jaket hitam, disang-
kanya pencopet atau sejenis penjahat seperti dalam film Ghost Rider Spirit of Vengeance yang pernah ditonton bersama pacarnya di bioskop lama. Anak seorang kerabat pemuka agama di daerahnya itu mengulurkan tangannya untuk mendapatkan bahu seorang lelaki yang berjaket hitam. Matanya dipejamkan menahan ketakutan. Begitu diraihnya, sontak lelaki itu berbalik ke arah Chika yang masih memejamkan mata. “Hai, siapa kamu?” Chika belum membuka matanya. “Kamu butuh bantuan?” kata lelaki itu. “Kamu mau ke mushala atau langsung ke bus?” lanjut lelaki itu. Chika terdiam sejenak menyimak baik-baik suara yang sampai di telinganya begitu merdu. “Aku bukan orang buta,” kata Chika tiba-tiba sembari membuka matanya. Setelah melihat lelaki itu dan lelaki itu begitu melihat Chika membuka matanya, di hari yang bukan ulang tahun keduanya, saat itu adalah malam terindah yang pernah hadir karena tiba-tiba—bagi Chika— dia dikaruniai pemuda tampan secara tidak sengaja. “Maaf, aku mengira kamu buta.” “Aku juga mengira kamu adalah penjahat.” Keduanya bercakap-cakap tak jauh dari bawah lampu penerang jalan yang orang-orang sekali dalam empat menit lewat di depannya. Chika mengatakan kalau lelaki itu suaranya bagus, Chika sangat senang sekali kalau lelaki itu belajar tarik suara. “Kamu terlalu paranoid. Ini suara yang kubawa dari kecil. Tak indah sama sekali.” Lelaki itu mengelak. Jam bertemu mereka sudah berputar dua puluh kali dari orangorang yang lewat di depannya. Chika tak peduli dengan telepon genggam di saku celananya yang berdering bertubi-tubi. Di jauh sana, seseorang yang sedang menunggu Chika di
terminal berikutnya menduga kalau Chika tak jadi berangkat ke Bandara Juanda. 3/ Tentang lelaki tampan atau pemuda dengan suara bagus selalu dijumpai secara sengaja atau tidak sengaja oleh gadis-gadis yang hendak naik bus di terminal lama Sumenep. Siapa saja, pada siang atau malam hari, lelaki yang selalu berubah penampilan itu akan menjumpai gadis-gadis yang dianggap cantik. Konon, dahulu memang ada peristiwa yang sudah dilupakan tentang berita seorang lelaki yang mati lantaran merebahkan tubuhnya di sepanjang jalan tempat bus yang keluar dari terminal lama melaju dengan cepat. “Mengapa dia bunuh diri?” tan-
yaku pada suatu hari. “Dia pria yang baik. Dia mengorbankan nyawanya semata-mata agar orang tuanya di ibu kota sana kembali ke kampung halaman.” Nenek menjawab. “Mengapa begitu?” “Banyak orang-orang di kampung kita merantau ke Jakarta. Termasuk orang tua pria itu. Tapi pria itu sangat yakin kalau kampungnya mampu menghidupi dirinya sampai mati kelak.” Malam ini, di kamarnya yang amat dingin, Melya dan Chika menulis di buku hariannya tentang lelaki tampan yang ditemuinya di terminal lama. Setelah catatan harian itu selesai, Melya dan Chika membacanya kembali. Melya dan Chika, di waktu yang sama, tetapi berbeda tempat, membayangkan pertemuan dengan lelaki itu ketika pulang suatu saat nanti ke kampung halaman. Di kota ini memang amat dingin. Kembali catatan harian tentang seorang pemuda tampan yang kutemui di terminal lama kubaca. Aku merindukan kampung halaman.
Jogjakarta 5 Juli – Dungkek 14 Juli 2013
Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus
T
anggl 23 Juli kemarin, bangsa Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Hal ini tentu bukan sekedar serimonial atau pesta semata, tetapi ada nilai lebih yang harus didahulukan. Mengingat, anak merupakan aset bangsa yang harus dididik sesuai dengan kepribadian bangsa ini yang lekat dengan adat ketimuran. Dalam hal ini, lembaga pendidikan memiliki peranan yang sangat besar. Hingga kini, sosok guru dipercaya sebagai pencetak generasi masa depan bangsa. Orang-orang hebat di negeri ini dilahirkan atas jasa pendidik untuk melawan kebodohan. Padahal, mendidik siswa normal dengan aneka latar belakang tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Lalu bagaimana jika yang dihadapi adalah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)? Mendidik ABK tentu lebih sulit lagi. Kondisi ini menuntut guru memiliki keterampilan khusus dengan sejumlah metode yang menyenangkan. Namun, bagi Ciptono Jayin, menghadapi Anak Berkebutuhan Khusus merupakan sebuah tantangan yang menyenangkan. Bayangkan, ia mampu menghadapi sekitar 600 ABK di SLB Negeri Semarang. Sosok Ciptono Jayin merupakan guru ideal dan inspiratif. Sebagaimana ditulis dalam pengantar buku ini, Ciptono Gayin dan guru-gurunya seperti jihad untuk merobek-robek tabir pendidikan yang eksklusif (hal. ix). Bukan perkara gampang untuk mengubah sistem pendidikan di Indonesia. Penekanan penguasaan aspek kognitif
Oleh: Suhairi Rachmad * masih menguasai sejumlah satuan pendidikan kita, sedangkan aspek afektif dan psikomotorik dianaktirikan. Mulanya, Ciptono Jayin bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun, Tuhan menghendaki lain. Ia lulus pilihan kedua bangku kuliah, yaitu Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan di IKIP Negeri Yogyakarta (hal. 30). Latar belakang pendidikan inilah yang menjadi modal utama Ciptono Jayin menjadi pendidik di Sekolah Luar Biasa. Ke p e d u l i a n nya terhadap dunia pendidikan sudah terbangun sejak Ciptono Jayin menjadi mahasiswa. Bila libur Ramadan tiba, ia sering mengumpulkan anakanak TK dan SD Musala Nurul Huda untuk sekedar membacakan cerita Islami bagi anak didik. Ia juga sering membantu Lembaga Sosial Islam (LSI) mengumpulkan pakaian pantas pakai, mengumpulkan infak warga, dan membantu menyalurkan bantuan kepada yang berhak menerima (hal. 3637). Sosok Ciptono Jayin merupakan
sosok pemikir progresif. Ia memiliki keyakinan kuat dan keinginan hebat untuk menyajikan sesuatu yang menyenangkan kepada para siswanya. Menurutnya, selain kreatif dan inovatif, sikap disiplin juga harus dimiliki oleh seorang guru (hal. 52). Bukti kreativitasnya saat mengajar Keterampilan, ia wujudkan dengan tugas membuat alat peraga, baik secara individu maupun kelompok (hal. 53). Metode inilah yang dimaksud ‘jihad untuk merobekrobek tabir pendidikan yang eksklusif’. Siswa yang memiliki IQ rendah bisa merasakan indahnya belajar dan senangnya berkreativitas di sekolah. Proses belajar-mengajar ini bukan hanya bertumpu pada kemampuan otak kiri, melainkan, otak kanan juga dilibatkan secara aktif. Anak Berkebutuhan Khusus ternyata juga memiliki masa depan yang lebih baik. Sejak saat itulah, Ciptono Jayin mulai memberanikan diri untuk menunjukkan pada dunia bahwa menjadi anak yang membutuhkan perlakuan khusus bukan akhir dari
segalanya. Bersama guru SLB lainnya, ia semakin bersemangat untuk melakukan berbagai tindakan demi menunjukkan eksistensi ABK (hal. 88). Sesuai dengan profesionalisme pendidik, guru yang mengajar ABK tersebut disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Guru-guru yang dimaksud berasal dari berbagai jurusan, seperti jurusan tata boga, seni rupa, tata busana, olahraga, Agama Islam, Agama Kristen dan guru kelas dari lulusan S-1 Pendidikan Luar Biasa. Tidak heran jika sekolah tersebut menerima siswa dengan latar mental yang beragam. Sekolah ini mendapat julukan “sekolahnya manusia”. Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus dituntut memiliki kreativitas dan kesabaran yang ekstra. Sebab, Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang keadaan jasmani dan rohaninya berbeda dengan anak pada umumnya. Mereka adalah anak yang biasa kita sebut tunadaksa, tunarunguwicara, tunagrahita, tunanetra, autisme, tunalaras, dan tunaganda. Dengan berbekal semangat dan rasa optimisme yang tinggi, Ciptono Jayin berinisiatif mendirikan Akademi Komunitas Berkebutuhan Khusus Ciptono, sebuah akademi yang memberikan kesempatan para anak berkebutuhan khusus untuk melanjutkan kuliah. Di kampus komunitas ini akan dibuka jurusan Cleaning Service, Pegelolaan Sampah, Pertukangan, Fotografer, Keterampilan, Busana, Musik, dan Tari. = * Guru Madrasah Aliyah Mambaul Ulum Ganding Sumenep.
Pemimpin Redaksi Abrari, Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto, Website Hairil Anwar, Biro Sumenep Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Holis, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Plt. Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Deddy Prihantono, Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim, (Pamekasan) G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail. com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber
LAHRAGA
16 16
JUMAT 26 JULI 2013 NO. 0168 | TAHUN II
Ini adalah pertandingan spesial bagiku. Aku menghabiskan seluruh hidupku sebagai pemain dan pelatih di Barcelona. MUNICH - Mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola yang kini melatih raksasa Jerman Bayern Muenchen mempermalukan mantan tim yang pernah diasuhnya, Barcelona, dengan skor 2-0 pada laga persahabatan yang berlangsung di Allianz Arena, Rabu (24/7) waktu setempat atau Kamis (25/7) dini hari WIB. Dua gol “The Bavarian” dilesakkan oleh Philipp Lahm pada menit ke-14 dan Mario Mandzukic pada tiga menit jelang laga usai. Pada laga ini, Guardiola memindahkan Philipp Lahm dari posisi bek kanan ke gelandang. Dia diduetkan dengan Thiago Alcantara yang baru didatangkan Guardiola dari Barcelona pada jendela transfer musim panas ini. Sang arsitek juga mencoba formasi false nine dengan menempatkan Thomas Muller sebagai ujung tombak didukung oleh Franck Ribery dan Arjen Robben. “Ini merupakan pertandingan yang spesial bagi saya. Saya menghabiskan seluruh karier sebagai pemain dan pelatih di Barcelona. Saya senang dan saat ini tidak ada hal yang perlu dikeluhkan,” ujar pelatih Muenchen Pep Guardiola mengenai laga perdananya dengan mantan klubnya itu. Bila Guardiola menurunkan para pemain intinya, Barca masih mengistirahatkan para pemainnya yang membela
Tim Nasional (Timnas) Spanyol yang bulan lalu terjun di Piala Konfederasi. Hanya Javier Mascherano dan Lionel Messi dari pemain inti serta sejumlah pemain senior lain seperti Alexis Sanchez, Alex Song, dan Adriano yang diturunkan. Muenchen langsung
Pep Guardiola Permalukan
Barcelona
mengambil inisiatif serangan begitu laga, yang sempat ditunda karena bis yang ditumpangi para pemain Barcelona terjebak kemacetan, dimulai. Hasilnya, tim tuan rumah sudah unggul ketika laga memasuki menit ke-14. Umpan akurat Ribery dimanfaatkan Lahm dengan sun-
dulan kepala untuk menjebol gawang Sergio Pinto. Kedua tim melakukan sejumlah pergantian pemain di babak kedua. Xherdan Shaqiri dan Mario Mandzukic masuk menggantikan Robben dan Muller. Sementara, Barcelona mengganti seluruh susunan tim intinya dan didominasi
skuat Barcelona B. Gol kedua Muenchen akhirnya lahir melalui aksi Mandzukic pada menit ke-87 setelah menyontek umpan silang mendatar Contento.“Barcelona belum komplit, tapi kemenangan ini penting untuk memberikan kepercayaan diri kami,” kata Ribery. (espn/sky sports/aji)
KORAN MADURA JUMAT 26 JULI 2013
Indonesia Kalah Telak dari Chelsea JAKARTA-Tim BNI Indonesia All Star kalah telak 1-8 dari klub Liga Premier Inggris, Chelsea FC, pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Kamis malam. Kemenangan klub asal Kota London itu langsung disambut suka cita oleh ribuan suporternya yang mayoritas adalah orang Indonesia yang tergabung dalam “Chelsea FC Supporter Club Indonesia”. Sebenarnya, tim Indonesia All Star yang menggenakan kostum Putih Putih Hitam terlihat cukup percaya diri di awal babak pertama dan terus memberikan perlawanan pada klub berjuluk “The Blues” itu. Saling melancarkan serangan terus dilakukan kedua tim, meskipun tim tuan rumah belum mampu membuahkan hasil. Justru Chelsea yang mengancam terlebih dahulu lewat tendangan keras Eden Hazard pada menit ke-9 dan disusul tendangan keras Demba Ba. Pada menit ke-13, giliran Andik Vermansyah yang melakukan tekanan langsung ke pertahanan Chelsea yang dikawal John Terry. Serangan yang dilakukan pemain Persebaya Surabaya itu nyaris membuahkan hasil jika pemain belakang lawan tidak sigap. Kendati mendapatkan tekanan, Chelsea tetap tenang dan berusaha melakukan serangan balik dengan cepat. Hasilnya, penjaga gawang tuan rumah Kurnia Meiga dibuat pontang-panting ter-
nyaris membuat gol keempat hanya saja bolanya mampu dicuri Kurnia Meiga. Mendekati akhir babak pertama, anak asuh Jose Mourinho tidak mengendurkan serangan, justru temponya ditingkatkan. Kondisi ini membuat pemain Indonesia All Star pontangpanting dan kesulitan menghalau bola. Meski ditekan, Hamka Hamzah dan kawan-kawan berusaha bermain dengan tenang. Namun, pada akhir babak pertama dikejutkan dengan gol John Terry melalui sundulan, sekaligus menutup babak pertama dengan keunggulan 4-0. Memasuki babak kedua, kedua tim banyak melakukan pergantian pemain, di antaranya Andik Vermansyah digantikan Titus Bonai dan di kubu Chelsea, Romelu Lukaku menggantikan Demba Ba. Pertandingan babak kedua baru berjalan lima menit, pemain Chelsea dengan nomor punggung 37, Betrand Traore, mampu menambah pundi-pundi gol klub asal Kota London itu. Satu menit berselang giliran Romelu Lukaku mengoyak gawang Kurnia Meiga sehingga menambah keunggulan menjadi 6-0. Indonesia All Star ternyata masih punya taji meski tertinggal jauh. Kombinasi Greg Nwokolo dan Syamsir Alam berusaha menekan. Hasilnya mampu mendapatkan tendangan tipis di luar kota pinalti. Greg yang mendapatkan kepercayaan menjadi
masuk saat menghalau sundulan Ramires pada menit ke-15 dan beberapa menit kemudian lewat tendangan Eden Hazard. Petaka tuan rumah terjadi pada menit ke-19 setelah pemain belakang tim Indonesia melanggar John Terry di kotak pinalti. Eden Hazard yang bertindak sebagai eksekutor sukses melaksanakan tugasnya dan membawa Chelsea unggul 1-0. Tertinggal satu gol, anak asuh Rahmad Darmawan berusaha bangkit dengan serangan lebih terkoordinir. Hanya saja, upayanya selalu gagal di barisan pertahanan The Blues, seperti yang dilakukan Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo. Keasyikan menyerang membuat pertahanan lengah dan dimanfaatkan Chelsea untuk menambah keunggulan melalui Ramires pada menit ke-28. Tiga menit berselang giliran Demba Ba yang mampu menciptakan gol dan membawa The Blues unggul 3-0. Keunggulan tiga gol hingga menit ke-31 membuat ribuan suporter terus bersorak. Bahkan suporter yang didominasi dengan warna biru itu terus bersorak saat pemain Chelsea menciptakan gol. Indonesia All Star terlihat kurang percaya diri setelah tertinggal 0-3 dan setiap serangan yang dibangun mudah dibaca oleh lawan. Kondisi ini tidak disiasiakan oleh anak asuh Jose Mourinho. Bahkan Eden Harzard pada menit ke-36
eksekutor tidak melewatkan kesempatan itu, tetapi tendangan kerasnya masih mampu ditepis penjaga gawang Chelsea. Lagi-lagi asyik menekan, Indonesia kembali lengah sehingga Ramires kembali mencetak gol keduanya pada menit ke-56 untuk membawa Chelsea unggul 7-0. Dominasi anak asuh Jose Mourinho terus berlanjut ketika Romelu Lukaku mengoyak gawang Kurnia Meiga sehingga memperbesar kemenangan timnya menjadi 8-0. Unggul telak membuat ribuan suporter Chelsea asal Indonesia terus bernyanyi memberikan dukungan. Tapi, dukungan kepada tim lawan membuat semangat tim Indonesia All Star bangkit dan mampu memperkecil ketertinggalannya melalui Greg Nwokolo menit ke-68. Gol ini tercipta setelah pemain Arema itu menyisir dari kiri gawang Chelsea. Setelah berhadapan dengan kiper, Greg langsung melakukan tendangan keras dan bola menyentuh kaki salah seorang pemain belakang Chelsea, kemudian berbelok ke arah gawang. Mendekati akhir babak kedua, Indonesia All Star terus berusaha mengontrol permainan dan bahkan mampu membuat repot barisan pertahanan Chelsea. Hingga wasit Mahapab Chaiya asal Thailand meniup peluit panjang tanda pertandingan usai, kedudukan akhir tetap 8-1 untuk kemenangan anak asuh Jose Mourinho. (ant/dar)
Pep Akan Pangkas Anggota Tim Bayern MUNICH- Pelatih Pep Guardiola akan duduk bersama dengan direktur olahraga Matthias Sammer dan ketua klub Karl-Heinz Rummenigge mengenai pemangkasan anggota tim Bayern Munich yang bertabur bintang, setelah mereka bermain melawan Borussia Dortmund pada Sabtu yang merupakan ulangan final Liga Champions. Bayern yang dilatih Guardiola menikmati kemenangan 2-0 di kandang atas bekas tim yang dulu ditanganinya Barcelona pada pertandingan persahabatan Rabu, namun tim Spanyol ini hanya memainkan para pemain intinya sampai turun minum. Dipimpin oleh pemain Argentina Lionel Messi, bintang-bintang Barcelona hanya bermain pada 45 menit pertama ketika Bayern memastikan kemenan-
gan melalui gol kapten Philipp Lahm dan penyerang Kroasia Mario Mandzukic di depan 71.137 penggemar. Dengan Liga Jerman yang akan dimainkan dua pekan lagi, Guardiola mengeluarkan beberapa keputusan berat saat ia berusaha mengakomodasi tim yang dihuni sepuluh bintang internasional di lini tengahnya. Dengan pemain Jerman Bastian Schweinteiger dan Mario Goetze telah pulih dari cedera, dan pemain Spanyol Javi Martinez telah kembali dari tugasnya di Piala Konfederasi, sejumlah bintang Bayern dipastikan akan menghuni bangku pemain cadangan pada musim depan, kecuali jika mereka mampu menemukan klub baru. “Kami akan berbicara setelah Piala Super, kami masih harus mengenal para pemain,” kata Guardiola, yang memainkan pemain sayap Jerman Thomas Mueller sebagai penyerang tunggal saat
Sakit Kepala Pep Guardiola
Sakit kepala biasanya memiliki konotasi buruk, tapi sakit kepala yang menimpa Pep Guardiola barangkali dapat dianggap sebagai sesuatu yang baik. Dalam laga melawan Barcelona, Pep memilih Lahm, Kroos dan Thiago untuk mengisi 3 slot di lini tengah timnya. Pada babak kedua, ia memasukkan Schweinsteiger, Emre Can dan Luis Gustavo. Selain 6 pemain tadi, masih ada Javi Martinez. Dari 7 gelandang Bayern itu, masih belum jelas, siapa yang akan mengisi lini tengah Bayern musim depan. Yang pasti, 7 gelandang itu punya kualitas nyaris sama baiknya. Dengan Lahm yang bisa dikembalikan ke posisi awal di bek kiri, persaingan melibatkan 6 orang, sedikit mengurangi bebak kepala Pep, mungkin.
melawan Barcelona. Setelah mendatangkan kapten Spanyol U-21 Thiago Alcantara dari Barcelona, Guardiola berkata ia berusaha mencoba ide-idenya. Tetapi Luis Gustavo asal Brazil telah dikait-kaitkan dengan juara Jerman 2009 Wolfsburg, sedangkan Liverpool dilaporkan tertarik dengan pemain sayap Swiss Xherdan Shaqiri. “Kami memiliki sejumlah pemain yang dapat bermain di posisi-posisi yang berbeda, saya menyukai pemain-pemain yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan sistem-sistem yang berbeda,” kata Guardiola (42). “Toni Kroos telah diturunkan ke posisi gelandang bertahan, saya berusaha menerapkan beberapa hal dan ingin menguji beberapa hal di pertandingan-pertandingan persahabatan ini.” Barcelona memiliki sesuatu untuk dibuktikan pada kedatangan pertama mereka di Munich sejak takluk 0-4 di semifinal Liga Champions April silam, di mana tim Jerman itu sebel-
Pelajaran Penting dari Laga Bayern Munchen vs Barcelona Laga Bayern Munchen vs Barcelona di Allianz-Arena, Rabu malam seakan mengulangi pertandingan sensaional di semifinal Liga Champions musim lalu, saat kedua klub bertemu. Gawang Barcelona, yang tidak diperkuat beberapa pemain yang ambil bagian dalam Piala Konfederasi, langsung dijebol oleh Philipp Lahn pada menit 15. Pada akhirnya, Barcelona kembali harus takluk dari raksasa Jerman dengan skor 2-0.
Lebih Menarik dari Berita Transfer Pemain Dari semua kegilaan yang terjadi pada bulan Juni dan Juli, di mana sejumlah pemain terus dikaitkan dengan klub berbeda pada setiap waktunya, hal itu sedikit banyak membuat penggemar bola melupakan nikmatnya menonton pertandingan bola yang indah. Maka melihat Ribery kembali bermain cepat di sayap Bayern dan Lionel Messi yang memimpin rekanrekannya adalah obat yang menarik di tengah berita transfer pemain.
umnya menang 3-0 di Spanyol. Namun dengan kembalinya Gerardo Martino ke Spanyol, menjelang perkenalan resmi sebagai pelatih baru Barcelona pada Jumat, pelatih sementara Jordi Roura tidak cemas untuk memainkan pemain-pemain mudanya setelah turun minum. Guardiola mendoakan yang terbaik kepada mantan asisten pelatih sekaligus penggantinya Tito Vilanova, yang mengundurkan diri untuk meneruskan perjuangannya melawan kanker. “Saya ingin mendoakan yang terbaik bagi Tito dan juga Martino, mereka telah memilihnya karena mereka merasa ia adalah pria terbaik untuk pekerjaan itu dan saya mendoakan agar ia beruntung,” kata Guardiola. “Barcelona merupakan salah satu klub terbesar di Eropa, itu adalah klub yang stabil, mereka memiliki pemain-pemain bagus yang bekerja keras dan pemain-pemain masa depan yang baik, mereka akan selalu berada di atas sana.” (ant/dar)
Barcelona Butuh Bek Saat Philipp Lahm mampu memerdaya Javier Mascherano dan mencetak gol, hal itu merupakansebuah pertanda, betapa rapuhnya barisan bek Barcelona. Mascherano sejatinya adalah seorang gelandang, tentu posisi bek tidak cukup nyaman untuknya. Dengan Puyol yang cedera dan Pique yang masih cuti, pilihan hanya tinggal Mascherano dan Bartra di posisi bek. Barcelona butuh bek untuk mengarungi kompetisi musim depan.