e Paper Koran Madura 26 November 2014

Page 1

RABU

26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

KORAN MADURA

1

RABU 26 NOVEMBER 2014 |0328-6770024 No. 0493 | TAHUN III www.koranmadura.com

ant/puspa perwitasari

KISRUH PLENO PARTAI GOLKAR. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono (tengah) didampingi Priyo Budi Santoso (kiri) dan Muladi (kanan) membuka skors rapat pleno Partai Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/11). Agung Laksono membentuk Presidium Penyelamat Golkar menyikapi tindakan sepihak kubu Aburizal Bakrie dalam menentukan berlangsungnya Munas Golkar.

Beliung Membelit Beringin Presidium Penyelamat Partai Batalkan Munas Bali dan Mencabut Keputusan Pemecatan JAKARTA- Pasca ricuh di Rapat Pleno Persiapan Musyawarah Nasional Partai Golkar, para peserta rapat pleno bersepakat untuk membentuk Presidium Penyelemat Partai Golkar. “Berdasarkan usul peserta rapat saya menyimpulkan dibentuk dan ditetapkan Presidium Penyelamat Partai Golkar yang akan saya pimpin langsung,� ujar Agung Laksono dalam rapat pleno DPP Partai Golkar, Selasa (25/11). Presidium tersebut beranggotakan Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir,

Laurence Siburian, dan Zainal Bintang. Beberapa saat setelah terbentuk, Agung Lasono memberikan dua pernyataan penting yang ia klaim sebagai bagian dari upaya penyelamatan partai belambang pohon beringin itu. Pertama, Agung menyatakan mencabut keputusan Ical memecat tiga kader partai yang dituding membangkang karena telah mendukung pasangan JokowiJK dalam Pilpres beberapa waktu lalu. Tiga kader tersebut adalah Nusron Wahid, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Poempida Hidayatulloh. Kedua, Agung menyatakan bahwa pelaksa Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali batal. Ia menetapkan Munas akan digelar selambat-lambatnya pada pertengahan Januari 2015 mendatang. Tak hanya itu, Agung juga menetapkan

kepanitiaan Munas IX. Menurut Agung, penyelenggara Munas IX Golkar akan dipimpin oleh Muladi dengan Ibnu Munzir sebagai Steering Committee dan Djasri Marin sebagai panitia pelaksana. Sebelumnya, rapat pleno DPP Partai Golkar, Selasa petang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga, karena Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie tidak hadir. Pada kesempatan itu Theo mengatakan bahwa rapat pleno memutuskan menyetujui hasil rapimnas Yogyakarta yang menyepakati Munas 30 November 2014. Theo lalu menutup rapat pleno dan meninggalkan ruangan rapat tanpa meminta persetujuan peserta rapat. Seketika itu mayoritas peserta rapat berteriak interupsi dan menyatakan Theo otoriter karena

KISRUH PLENO PARTAI GOLKAR Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono (tengah) didampingi Priyo Budi Santoso (kiri) dan Muladi (kanan) membuka skors rapat pleno Partai Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/11). Agung membentuk Presidium Penyelamat Golkar menyikapi tindakan sepihak kubu Ical dalam menentukan berlangsungnya Munas Golkar.

mengambil keputusan sepihak. Setelah Theo keluar ruangan, Agung Laksono diminta mengambil alih pimpinan rapat pleno, dan pada kesempatan itu peserta mengusulkan dibentuk presidium partai yang ditetapkan saat itu juga. =ANT/GAM/BETH


2

KORAN MADURA

Berita Utama

RABU 25 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

RICUH MUNAS GOLKAR

Perebutan Kursi Ketum Golkar Memanas JAKARTA-Aksi saling pukul layaknya tawuran terjadi di kantor DPP Partai Golkar, Selasa sore (25/11). Dua kubu yang terlibat dalam aksi anarkis ini mengaku sama-sama dari Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).

ant/puspa perwitasari

KISRUH PLENO PARTAI GOLKAR. Massa Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) pimpinan Yoris Raweyai bentrok dengan AMPG kubu Aburizal Bakrie di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/11). Konflik internal partai berlambang beringin tersebut meruncing jelang pemilihan ketua umum partai dalam Munas, di antaranya dengan tidak dicapainya kesepakatan Munas dalam rapat pleno dan pembentukan Presidium Penyelamat Golkar oleh Wakil Ketua Umum Agung Laksono.

Dukungan Interpelasi BBM Menguat JAKARTA- Dukungan anggota DPR untuk mengajukan interpelasi kepada pemerintah soal kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi semakin menguat. Hingga Selasa (25/11), tercatat 157 tanda tangan anggota DPR yang membubuhkan tanda tangan. Tanda tangan itu terkumpul dari anggota DPR Fraksi Golkar, Gerindra, PAN, dan PKS. “Fraksi Golkar 53, Fraksi Gerindra 50, Fraksi PAN 23, Fraksi PKS 31, ini (formulir tanda tangan) masih beredar total 157 orang,” ujar Politikus Golkar Mukhamad Misbakhun yang juga inisiator interpelasi Jokowi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/11). Diketahui, syarat mengajukan interpelasi minimal mendapat 25 tanda tangan anggota DPR dari lintas fraksi. Kemudian, keputusan interpelasi diambil melalui sidang paripurna apakah disetujui sebagai keputusan lembaga atau tidak. Dia meyakini jika angka itu akan terus bertambah jika nanti Demokrat juga mendukung interpelasi. Menurut dia, interpelasi Jokowi hanya tinggal disahkan dalam paripurna. Misbakhun menjelaskan in-

terpelasi yang bakal diajukan ke Jokowi salah satunya kenapa naikkan BBM di saat harga minyak dunia turun. Kemudian, pihaknya mempertanyakan dana kompensasi dari kenaikan BBM untuk rakyat miskin diambil dari anggaran mana. “Kami ingin tahu pemerintah, kami muji langkah pemerintah beri jaring pengaman masyarakat seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera. Tapi kami juga ingin menanyakan alokasi penggunaan anggaran itu dari mana, untuk jaga disiplin anggaran, tugas fungsi DPR kan sebagai pengawas,” jelas mantan politikus PKS ini. Misbakhun belum mau bicara soal pelanggaran UU dalam kenaikan harga BBM ini. Karena itu, dia ajukan interpelasi untuk meng-

etahui ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan Jokowi. “Kami lihat dulu penjelasan pemerintah, kami tidak bisa menilai sebelum dengar penjelasannya,” ujarnya. Sementara itu, pakar Hukum Tata Negara Refly Harun berpendapat, interpelasi merupakan hak DPR untuk meminta keterangan atas kebijakan pemerintah yang dianggap penting dan strategis serta berdampak pada kehidupan masyarakat. Menurutnya, dalam pandangan hukum pun, hak interpelasi kepada pemerintah adalah hal yang lumrah. “Dari sisi hukum, saya tak mengatakan keliru, tak ada persoalan apa-apa. Tak mungkin kenaikan BBM tak berdampak, pasti berdampak,” kata Refly dalam sebuah diskusi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/11). Refly menambahkan, banyak kalangan memandang interpelasi secara sepotong-potong dan tidak lengkap. Yang mana interpelasi dialamatkan pada satu orang dan berangkat dari usulan perorangan. “Yang saya persoalkan interpelasi pada orang, itu interpelasi yang salah kaprah,” tegasnya. =GAM/ABD

Pantauan Koran Madura, kejadian ini berawal saat seratusan orang beratribut loreng kuning-hitam khas AMPG pimpinan Yorrys Raweyai datang dan melakukan apel di halaman kantor DPP Partai Golkar. Tak lama kemudian, pasukan berjumlah kurang lebih sama datang. Mereka juga berpakaian loreng-hitam khas AMPG dan juga menggelar apel di halaman DPP Partai Golkar. Tak berapa lama, massa Yorris berteriak meminta massa yang baru datang untuk membubarkan diri. “Bubar! Bubar!Bubar!” Teriak mereka sambil menunjuk-nunjuk. Tanpa alasan yang jelas, massa Yorrys mendekat ke arah mereka dan terjadilah aksi dorong-dorongan, hingga kemudian aksi saling pukul tidak terhindarkan. Kerusuhan meledak sekitar pukul 15.40 Wib. Mereka juga mengambil alat tumpul di sekitar lokasi, seperti kayu, untuk saling hantam. Aksi saling kejar juga terjadi di halaman kantor partai warisan Orde Baru tersebut. Seperti diberitakan, massa AMPG pimpinan Yorrys kema-

rin juga membuat ricuh rapat pleno DPP Partai Golkar yang sedianya membahas susunan kepanitiaan Munas yang akan diselenggarakan 30 November mendatang. Namun, dengan alasan tuntutan tidak dipenuhi, massa merangsek masuk ke dalam ruang rapat dan membubarkan forum yang dipimpin Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga tersebut. Kericuhan-kericuhan ini terjadi disinyalir terjadi karena sengitnya perebutan kursi ketua umum yang akan digelar dalam Musyawarah Nasional Partai berlambang pohon beringin ini. Kubu Aburizal Bakrie ditengarai ingin mempercepat pelaksanaan Munas untuk tidak memberikan kesempatan pada calon-calon lain yang akan menjadi pesaingnya untuk melakukan konsolidasi. Untuk diketahui belakangan muncul wacana di kalangan generasi muda Golkar untuk menjadikan Ical musuh bersama. Tujuh orang calon selain Ical yang sempat muncul, digadang-gadang akan bersatu untuk melawan dan mengalahkan Ical. =GAM/ABD/AJI

ant/mahfud amin

SIDAK SERVER KTP ELEKTRONIK. Wakil Ketua DPR Fadli Zon (kedua kiri) melakukan kunjungan ke Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (25/11). Kunjungan tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti pernyataan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo bahwa server data KTP Elektronik (E-KTP) tidak berada di Indonesia sehingga Mendagri menghentikan untuk sementara penerbitan E-KTP.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

RABU 25 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III RABU 26 NOVEMBER 2014

No. 0493 | TAHUN III

33

HARI GURU

PGRI Usul Gaji Guru Honorer Sesuai UMP MATARAM - Persatuan Guru Republik Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat mengusulkan agar gaji guru honorer dibayarkan sesuai standar upah minimum provinsi (UMP) yang berlaku di setiap daerah masingmasing.

ant/anis efizudin

KARIKATUR GURUKU PAHLAWANKU. Seorang guru menunjukkan sebuah karikatur karya siswa saat diselenggarakan lomba karikatur dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional di lapangan SMP N 6 Temanggung, Jateng, Selasa (24/11). Lomba karikatur bertema Guruku Pahlawanku dilakukan bagi siswa untuk mengekspresikan kesan dan memberikan apresiasi kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

KPK: Proses Politik Menggerus Demokrasi JAKARTA-Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas, menegaskan proses politik yang terjadi di Indonesia justru mengalami penggerusan demokrasi. Sebab, lembagalembaga politik di Indonesia justru tidak menegakkan identitas negara hukum.

Busyro mengatakan, lembaga eksekutif dan legislatif sebagai penggerak negara semestinya menerapkan prinsip-prinsip demokrasi secara utuh. Tetapi, produk undang-undang kepolitikan dihasilkan parlemen justru tumpul dan disalahgunakan oleh eksekutif. “Apakah undang-undang kepolitikan mencerminkan negara hukum atau tidak? Menurut saya tidak. Proses saat ini

melahirkan demokrasi prosedural yang cacat,” kata Busyro dalam acara diskusi di Hotel J.S. Luwansa, Jakarta, Selasa (25/11). Busyro mengatakan, dari hasil kajian KPK soal pencegahan korupsi di bidang pertambangan banyak kepala daerah hampir menjadi ‘pasien’ mereka. Sebab, dari 12 provinsi memiliki kekayaan alam melimpah, ditemukan ada 400 Izin Usaha Pertambangan bermasalah diteken oleh kepala daerah. “Sebagian besar yang menikmati itu asing. Bukannya kita anti asing. Kemudian bila asing difasilitasi sedemikian rupa dan negara hukum menjadi rontok, ini berarti penggerusan demokrasi,” ujar Busyro. Busyro lantas bernostalgia dengan prestasi parlemen dihasilkan dari pemilihan umum sepuluh tahun silam. Dia meminta supaya hal itu dijadikan refleksi supaya proses politik Indonesia terhindar dari kegagalan penerapan demokrasi. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menilai perkembangan demokrasi mengalami kemunduran. “Secara kesempatan politik kita

itu bergerak maju tetapi sayang perangkat yang dipakai itu dikebiri,” kata Ahok di Hotel JS Luwansa Jalan Rasuna Said Kav. C-22, Jakarta Pusat, Selasa (25/11). Menurut Ahok, aturan atau perangkat yang dikebiri itu terlihat dalam agenda pemilihan umum yang hadir setiap lima tahun sekali. Setiap pemilu, masyarakat sipil mesti melawan beberapa oknum yang jelas-jelas tersangkut korupsi. Hal itulah yang dinilainya membuat demokrasi yang sudah berjalan di tracknya namun menjadi jalan di tempat. “Persoalan kita hari ini tidak rata. Bagaimana masyarakat yang jujur dan baik diadu sama mantan koruptor. Itu kan enggak adil,” kata Ahok. Kendati tak menyebut contoh, akan tetapi mantan Bupati Belitung Timur ini menilai, jika sistem seperti itu masih berlangsung demokrasi yang sudah berjalan on the track menjadi out the track. “Artinya gimana? Kalau anda mantan koruptor anda enggak usah ikut biar lapangan tanding ini bisa rata,” pungkasnya. =GAM/ABD

Ketua PGRI NTB, Ali Rahim di Mataram, Selasa, mengatakan, ide ini muncul karena keprihatinan terhadap nasib para guru honorer yang harus menerima gaji di bawah standar. Bahkan, para guru honorer tersebut menerima gaji harus menunggu selama tiga bulan. “Memang kita mengusulkan kalau bisa gaji guru honorer ini dihitung seperti UMP, tidak lagi harus digaji selama triwulan seperti sekarang,” katanya. Menurut dia, saat ini nilai gaji para guru honorer di setiap sekolah sangat bervariasi dari Rp200-Rp300 ribu. Namun, itu pun para guru honorer tersebut menerima gaji setiap triwulan. Seharusnya di hari ulang tahun guru yang saat ini sudah menginjak 69 tahun, nasib atau kehidupan para guru bisa jauh lebih baik, namun kenyataannya tidak demikian. “Sekali pun gaji guru honorer tersebut di setiap sekolah nilai besarannya bervariasi, namun mereka harus menerima gaji itu setiap triwulan, makanya mengapa kami dari PGRI mengusulkan kalau bisa gaji guru honorer ini diberlakukan seperti UMP,” ujarnya. Sebab, lanjutnya, jam kerja para guru honorer tersebut tidak juga jauh berbeda dengan para guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) ataupun pekerja lain yang bergerak di sektor swasta. “Makanya kalau boleh saran minimal gaji para guru honorer ini disesuaikan seperti UMP,” ujar Ali Rahim. Ia menambahkan, saat ini total jumlah guru honorer yang termasuk dalam kategori dua se-NTB sudah mencapai ribuan orang. Para guru honorer ini tersebar hingga pelosok desa di 10 kabupaten/kota di NTB. =ANT/NUR IMANSYAH


4

KORAN MADURA

Nasional

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Tersangka Korupsi PT Pos Mangkir JAKARTA- Dua tersangka dugaan tindak pidana korupsi pengadaan perangkat kerja Portabel Data Terminal (PDT) di Kantor PT Pos Indonesia (Persero) tahun 2012-2013, Selasa, mangkir dari panggilan penyidik Kejaksaan Agung untuk diperiksa.

Kedua tersangka itu berinisial M (pegawai PT Pos Indonesia) dan BdS (SVP Teknologi Informasi PT Pos Indonesia). Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana, menyatakan tersangka M tidak hadir dengan alasan sakit, sedangkan BdS beralasan sedang menjalankan tugas negara dalam program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kabinet Kerja. “Dari surat penasehat hukum tersangka No: 1177/Ya-Fy/PosKJE/PIDSUS/XI/2014, tanggal 20 Nopember 2014, Perihal Penang-

guhan Pemeriksaan Terhadap Klien. yang bersangkutan melaksanakan monitoring program pemerintah dalam Penyaluran Bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera dengan menggunakan Pos Giro. Tim Penyidik selanjutnya menjadwalkan kembali pemeriksaan keduanya sabagai tersangka. Kejagung juga sudah menetapkan Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia, Budi Setiawan, sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan alat layanan informasi dan komunikasi PT Pos Indonesia tahun anggaran 2013.

Penetapan tersangka, setelah penyidik menemukan alat bukti permulaan keterlibatannya Dirut Pt Pos Indonesia dalam kasus itu. Penetapan Budi Setiawan sebagai tersangka sesuai Sprindik: 100/F.2/Fd.1/10/2014 tanggal 21 Oktober 2014 Kejagung pada awal September 2014 telah menyita sejumlah alat Portable Data Terminal (PDT) atau alat layanan informasi dan komunikasi dari PT Kantor Pos Besar Area IV Jakarta. “Alat yang disita mencapai 1.650 unit. Termasuk penggeledahan di kantor pos pusat di Bandung,” ujarnya. Dikatakannya, alat tersebut merupakan alat yang digunakan petugas di lapangan untuk memudahkan kontrol pengantaran barang. Pada kenyataannya, kata dia, alat tersebut tidak berfungsi alias tidak bisa dipakai hingga negara mengalami kerugian mencapai Rp10,5 miliar.=ANT/RIZA

ant/adeng bustomi

PENGHAPUSAN RASKIN. Buruh pikul mengangkat beras Bulog di gudang Perum BULOG Sub Divre Ciamis, Jalan Mayor Sl Tobing, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/11). Pemerintah akan mengganti program beras miskin (raskin) dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang rencananya berlaku mulai 2015.

ant/muhammad adimaja

PASAR CIPULIR TERENDAM BANJIR. Pedagang beraktivitas di lantai atas ketika banjir merendam Pasar Raya Cipulir, Jakarta, Selasa (25/11). Banjir kiriman dari kawasan Bogor itu diharapkan tidak terjadi lagi bila normalisasi Kali Pesanggrahan yang masih berlangsung telah sampai di kawasan Cipulir.

CURANMOR

Polisi Tangkap Maling Motor Lewat Facebook AROSUKA- Kepolisian Resor (Polres) Solok, Sumatera Barat, menangkap seorang tersangka kasus pencurian kendaraan bermotor dengan modus berkenalan di media sosial. Kapolres Solok Kota AKBP Guntur Hindarsyah didampingi Kasat Reskrim AKP Rona Tambunan dan Kapolsek Singkaraka Iptu Poniman mengatakan tersangka Irwanto (27) alias Rio yang memakai nama samaran Farel di “Facebook” ditangkap petugas Senin (24/11) pagi, di dekat rumah mertuanya di Jorong Batu Api, Nagari Tikalak. “Pengakuan tersangka, dia sudah melakukan pencurian kendaraan bermotor di wilayah Kota Solok dan Kabupaten Solok sebanyak lima unit sepeda motor dari berbagai merek, seperti di antaranya Honda Blade dan Honda Vixion “ katanya. Ia menyebutkan, modus operandi yang dipakai tersangka saat melakukan aksinya adalah dengan cara berkenalan dengan orang lain di media sosial “Facebook”, melalui perantaraan istrinya yang bernama FY. FY, kata Guntur, lalu mengajak teman Facebook untuk bertemu di sebuah lokasi, seperti di sekitar kawasan pertokoan Pasar Raya Solok, lalu mengobrol di sebuah kedai makanan atau minuman. Saat calon korbannya sedang mengobrol dengan FY, lalu

datang Irwanto yang kemudian meminjam sepeda motor calon korban yang saat itu sedang berbincang dengan FY dengan alasan ada keperluan. Irwanto lalu membawa kabur sepeda motor para korbannya itu, yang diikuti FY dengan alasan meminta izin kepada para korban untuk pergi buang air ke kamar kecil. Kuat dugaan, kata Kapolres, Irwanto bertemu denga istrinya FY di sebuah lokasi yang sudah ditentukan untuk menghilangkan jejak mereka dengan para korban. Sepeda motor yang berhasil dibawa kabur tersangka, kata dia, selanjutnya dijual ke orang lain yang tertarik untuk membeli dengan harga murah. “Sejauh ini petugas masih terus melakukan pengembangan kasus ini,” katanya. Terpisah, tersangka Irwanto alias Rio alias Farel mengaku, dia melakukan aksinya itu seorang diri tanpa memiliki kawan dari jaringan spesialis pencurian ranmor lainya. Namun, ketika ditanya keterlibatan istrinya FY yang ikut membantu dia mengelabui para korbannya, tersangka cuma terdiam. =ANT/ALTAS


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Ekonomi

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 RABU 25 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III No. 0493 | TAHUN III

55

IZIN USAHA

Pengusaha Tunggu Janji Jokowi JAKARTA-Pengusaha muda yang juga CEO Saratoga Grup Sandiaga Uno menanti janji pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk mempermudah proses perizinan usaha. Ini kunci penting membuat daya saing Indonesia bisa sejajar dengan negara lain. Dia mengakui sulitnya mengurus izin usaha. “Paling susah easy of doing business kita paling susah. Masih nomor 120. Berarti kan regulasi lama, permitnya lama, licensenya dapat izin susahnya setengah mati. Itu yang harus dibenahi,” ujarnya di Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Selasa (25/11). Sandiaga menuturkan, untuk menjaga ekonomi nasional tetap stabil tidak cukup hanya dengan mempercepat proses perizinan usaha. Dibutuhkan kebijakan-kebijakan strategis lainnya. “Saya rasa bauran policy yang berkaitan bagaimana pertumbuhan itu bisa tetap dijaga,” jelas dia. Pemerintah juga harus menyoroti persoalan tenaga kerja yang lebih kompetitif. “Mengenai tenaga kerja, sekarang PR kedua setelah realokasi subsidi, adalah reformasi di ketenagakerjaan. Gimana caranya tenaga kerja kita kompetitif. Yang jadi PR kedua buat pemerintah. Ini saya bisa di orkestrasi dengan baik kalau misalnya kebijakannya benar dan baik, dampaknya itu akan positif buat dunia usaha,” ungkapnya. Sebelumnya, salah satu masalah yang menghambat laju perekonomian nasional adalah proses perizinan. Investor kerap mengeluhkan berteletelenya proses perizinan di Indonesia. Saat bincang dengan para bankir, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan hal yang sama. Dia pernah mencontohkan soal proses perizinan untuk pembangkit listrik yang butuh waktu bertahun-tahun. Jokowi tidak menampik pernah merasakan sulitnya mengurus perizinan. Karena itu mantan Gubernur DKI ini ngotot memperbaiki soal perizinan dan birokrasi. Jokowi kembali membangga-banggakan aksinya memangkas proses perizinan di tanah air. “Paling izin apa sih? Cuma selembar kertas, paling dua menit selesai. Saya pernah bikin soalnya. Dulu memang saya akui sulit minta izin, tetapi pas saya presiden, saya permudah semua. Masa presiden turun tangan ngurusin izin-izin kan tidak mungkin?” tegasnya. =GAM/ABD

ant/oky lukmansyah

MEMBELI SOLAR DI SPBU. Nelayan mengisi solar ke dalam drum untuk persiapann melaut di Pelabuhan Tegalsari, Tegal, Jateng, Selasa (25/11). Sebagian nelayan terpaksa membeli solar eceran ke sejumlah SPBU secara diam-diam, karena mereka kesulitan mendapat solar di SPBN dan harus mengantre hingga berbulan-bulan.

Pertamina Luncurkan Kartu BBM Nelayan JAKARTA-PT Pertamina (Persero) akhirnya secara resmi meluncurkan Kartu BBM Nelayan sebagai upaya bersama untuk memastikan BBM bersubsidi nelayan tepat sasaran. Kartu BBM Nelayan merupakan hasil kerjasama PT Pertamina, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Bank BRI. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya menjelaskan kartu BBM Nelayan ini merupakan pengembangan lanjutan dari Fuel Card untuk kendaraan trasportasi darat yang telah sukses diterapkan di Batam. Dengan Kartu BBM Nelayan diharapkan penyaluran BBM bersubisdi nelayan akan lebih tepat sasaran karena sistem kartu ini memungkinkan penerapan satu kapal hanya

bisa mendapatkan satu kartu dengan kuota BBM bersubsidi untuk masing-masing kapal yang akan ditentukan oleh KKP. Dengan kata lain, Kartu BBM Nelayan ini menjadikan penyaluran BBM bersubsidi hanya kepada nelayan yang berhak,” Hanung Budya dalam acara Soft launching ‘Kartu BBM Nelayan’ di SPDN 39.141.17 Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (25/11). Dia menjelaskan, dengan Kartu BBM Nelayan ini, nelayan juga dapat mengetahui dengan pasti berapa banyak BBM bersubisidi yang tersisa yang menjadi haknya dalam suatu periode tertentu. Sejak Juni 2014, jelasnya Kartu BBM Nelayan telah diujicobakan penggunaannya di SPDN Cilincing. Hingga saat ini, SPDN Cilincing melayani sekitar 158 kapal terdaftar dengan alokasi BBM bersubsidi sekitar 288 KL per bulan. Setiap transaksi dapat dipantau secara langsung melalui server KKP, SKPD, Pertamina dan juga BRI. Untuk memperoleh Kartu BBM Ne-

layan, nelayan membuka rekening tabungan yang selanjutnya mendaftarkan kartu tersebut kepada Saturan Kerja Perangkat Daerah (SKPD); Suku Dinas Perikanan dan Kelautan) untuk memperoleh kuota BBM. Dalam Kartu BBM Nelayan akan terdata nama pemilik, nama kapal, dan kuota bulanan sehingga penggunaan kartu ini dapat dimanfaatkan pemerintah untuk mendata kembali jumlah kapal nelayan sekaligus juga sebagai dasar penetapan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan. Hanung melanjutkan, setelah dibagikan di SPDN Cilincing, Kartu BBM Nelayan juga akan dibagikan kepada nelayan di daerah lain. “Sampai dengan akhir tahun, kami targetkan Fuel Card sudah bisa diterapkan di Tegal, Jawa Tengah, dan Lamongan, Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun, sekitar 2.400 kapal kami targetkan sudah dilengkapi dengan Kartu BBM Nelayan,” pungkasnya. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

ant/oky lukmansyah

PERBAIKAN PANTURA TERANCAM TERHENTI. Pekerja berada samping alat berat di Kantor PT Bumirejo Kelurahan Pesurungan, Tegal, Jateng, Selasa (25/11). Pembetonan dan Perbaikan jalur pantura Brebes Tegal terancam terhenti dan terbengkalai, akibat kantor PT Bumirejo di patok dan tidak boleh melakukan aktivitas.

Tahun 2013 Sebenarnya Krisis Chatib Basri: Kalau Saya Bilang, Investor Lari JAKARTA-Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri akhirnya secara terbuka membeberkan kondisi ekonomi Indonesia tahun 2013 lalu yang memang dilanda krisis. Salah satu penyebab krisis adalah adanya rencana dari bank sentral Amerika Serikat (AS), yakni The Fed yang bakal menaikkan suku bunga menyusul membaiknya kondisi perekonomian negara AS. Namun, kondisi ini tidak dibesar-besarkan karena ditakutkan akan membuat para investor lari dari Indonesia. “Tahun 2013 itu terjadi krisis dan kalau tidak ambil kebijakan segera, kejadian 1998 bisa terulang. Tapi karena saat itu saya menjabat sebagai menteri keuangan, maka saya tidak bisa bilang. Karena kalau bilang,

bapak dan ibu panik,” tegas Chatib diselasela acara DBS Asian Insight Seminar, Jakarta, Selasa (25/11). Saat resmi dilantik menjadi Menkeu, dia mengaku langsung dihadapkan dengan berbagai masalah yang pelik termasuk rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Untuk itu, dia langsung datang ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membawa proposal kenaikan harga BBM subsidi sebesar 44 persen. “Karena situasi krisis dan Ben Bernanke saat itu memberi sinyal tapering off sehingga kurs rupiah kena. Opsinya saat itu cuma naikkan harga BBM subsidi supaya defisit transaksi berjalan lebih kecil,” papar dia. Risikonya, kata Chatib, suku bunga Bank Indonesia (BI) terpaksa naik dan rupiah dilepas sesuai fundamentalnya. Penyesuaian BI Rate tersebut tentu kurang membahagiakan untuk Presiden. “Meyakinkan untuk menaikkan BI Rate memang berat, karena Presiden (SBY) tidak akan happy dan komentar Pak SBY saat itu ada-

lah pemilihan umum 2014. Jadi perlambatan pertumbuhan ekonomi memang by design,” papar dia. Efek positif dari kebijakan itu, defisit transaksi berjalan menyempit dari US$ 10 miliar menjadi US$ 4 miliar dan terus mengecil jumlahnya. “Dan kita berhasil keluar dari krisis bulan Januari 2014, lalu majalah asing menyebut kita dari negara Fragile Five menjadi Fantastis Five di April lalu,” terangnya. Chatib mengaku, pemerintah merilis paket kebijakan usai penyesuaian harga BBM subsidi, terutama memberikan insentif kepada pelaku usaha. Hal ini dilakukan untuk menekan angka pengangguran yang diprediksi meningkat. “Akhirnya kita bisa save 300 ribu tenaga kerja meski pertumbuhan ekonomi slow down,” ujar dia. Chatib mengingatkan, agar bendahara umum negara dapat memastikan cash flow negara ini aman hingga sepanjang tahun. “Untuk mengetahui penerimaan pajak, butuh lag 8 jam, tapi per menit harus tahu penerimaannya berapa yang masuk,” pung-

kasnya. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai bahwa tahun depan akan menjadi tantangan cukup berat bagi Indonesia. Namun, optimisme tetap ada bahwa Indonesia mampu melewati masa tersebut dengan baik. Hal ini menyusul masih belum pastinya perekonomian dunia, yang berdampak pada perekonomian nasional. Sofyan berpendapat, berdasarkan pengalaman yang sudah ada sebelumnya justru kondisi dan situasi yang penuh dengan tantangan itu sering memunculkan sebuah kebijakan yang tepat dan kebijakan tersebut mampu membawa Indonesia melewati masa-masa sulit. “Ke depan memang tantangan perekonomian sangatlah berat. Masih banyak tantangan yang kita hadapi. Namun, pengalaman yang ada, biasanya good policiy itu selalu datang pada waktu yang sempit seperti itu”, ungkap Sofyan, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, (25/11). =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Salam Songkem

Gejala Penyakit isa jadi, hingga saat ini baru sebagian saja pimpinan kepala daerah setingkat provinsi yang berurusan dengan KPK. Bukan mustahil akan lebih banyak lagi gubernur yang menyusul kroni-kroninya yang telah lebih dulu diseragami baju tahanan KPK. Apalagi gejala penyakit korupsi telah menjangkiti sejumlah kepala daerah mulai tampak, setidaktidaknya itu terlihat dari pernyataan sejumlah gubernur di hadapan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/11) lalu. Dalam pertemuan informal itu, para gubernur seluruh Indonesia menyatakan komitmennya siap dihukum mati apabila terbukti korupsi. Akan tetapi, mereka meminta pada Menteri Dalam Negeri agar membuat aturan tentang mikanisme penegakan hukum dan tidak ada ekspose di media sebelum benar-benar terbukti secara hukum terlibat korupsi. Mereka pun meminta sebelum berurusan dengan penegak hukum, mereka meminta agar diperiksa terlebih dahulu oleh aparat pengawas internal pemerintah (APIP), BPK, BPKP, dan atau pihak Inspektorat Jenderal. Komitmen itu sejatinya cukup penting diapresiasi. Sebagaimana juga komitmen Anas Urbaningrum yang siap digantung di Monas atau Akil Mochtar yang bersedia potong jari jauh-jauh hari sebelum akhirnya benar-benar terbukti melakukan korupsi. Dengan demikian, sesumbar komitmen justru bisa menjadi senjata makan tuan. Mempermudah KPK mencium gejala penyakit penyimpangan hukum di antara sejumlah kepala daerah tersebut. Meskipun KPK tetap harus berhatihati mendiagnosis kepala daerah karena tidak selamanya sesumbar komitmen itu menjadi gejala penyakit korupsi seperti yang dialami Anas dan Akil. Tidak hanya KPK, tetapi Presiden pun perlu mewaspadai permintaan mereka, karena bila dipenuhi sangat membuka peluang main mata di antara mereka dengan aparat pengawas internal itu, sehingga tak sampai kasusnya ke penegak hukum. Bila ini dikabulkan Presiden, KPK dituntut lebih lihai melakukan operasi tangkap tangan pejabat koruptor. (*)

KORAN MADURA

Opini

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

77

Demonstrasi dan Ekspektasi Masyarakat Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Bagi yang mendukung, mengeluarkan banyak alasan dan rasionalisasi yang kritis, terutama terkait penghematan biaya APBN. Sedangkan yang menolak, menilai kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM akan semakin mencekik masyarakat bawah karena harga kebutuhan hidup semakin mahal.

M

ahasiswa sebagai elemen masyarakat menilai kebijakan pemerintah bukan solusi alternatif dan bentuk pengkhianatan pemerintah, sehingga dengan tegas mahasiswa menolak kenaikan harga BBM yang telah diberlakukan oleh pemerintah kemarin (18/11), dengan berbagai asumsi: harga kebutuhan pokok naik, lemahnya pemerintah dalam mengelola dan mengontrol aset bangsa, korupsi, dan adanya intervensi asing (neoliberalisme). Penolakan mahasiswa terhadap kenaikan harga BBM bermunculan dari berbagai pelosok bangsa. Bahkan, penolakan tersebut berbuah gerakan anarkis yang dibungkus dalam gerakan massa, demonstrasi. Di sisi lain, sikap anarkis tersebut dipicu oleh aparat keamanan yang bertindak represif terhadap para demonstran. Adanya anarkisme dalam sebuah demonstrasi dan tindakan represif dari aparat sehingga menimbulkan batu-hantam antar mahasiswa dan aparat adalah sesuatu yang lazim terjadi dalam demonstrasi. Tetapi

bagaimana jika kericuhan tersebut terjadi antara masyarakat dan mahasiswa, atau masyarakat mencibir dan menentang gerakan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa? Sebagai contoh, demonstrasi yang berturut-turut terjadi di pertigaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (17-19/11) tidak luput dari cibiran dan sikap sinis dari masyarakat, bahkan ada sebagaian masyarakat yang melempar batu terhadap segerombolan massa yang tergabung dalam massa demonstrasi. Parahnya lagi, ketika ada salah satu massa demonstrasi yang tertangkap, masyarakat mengeluarkan kata-kata ‘ejekan’. Dari fenomena di atas, dapat disimpulkan bahwa adanya demonstrasi mahasiswa dalam rangka menolak kenaikan harga BBM tidak dimaknai oleh masyarakat sebagai gerakan moral untuk ‘menyelamatkan’ kepentingan masyarakat secara luas, sebagaimana aksi demonstrasi pada tahun 60-an, 70an sampai 90-an. Selanjutnya, demonstrasi yang anarkis dianggap hal yang rusuh oleh masyarakat dan mengganggu ketertiban umum, seperti macetnya jalan lalu lintas. Adanya anggapan yang demikian dari masyarakat, menandakan bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak sampai ke bawah sehingga terjadi kesalah-pahaman dalam persepsi masyarakat. Artinya, ada keterputusan komunikasi dari mahasiswa terhadap masyarakat terkait ide penolakan kenaikan harga BBM oleh mahasiswa kepada masyarakat. Sehingga wajar, masyarakat menilai gerakan mahasiswa melalui demonstrasi dengan sebelah mata. Tentu saja dalam analisis ini, penulis tidak menempatkan mahasiswa paling pintar dan masyarakat sebaliknya. Penulis berkeinginan menyampaikan bahwa hegemoni pemerintah melalui tiga kartu sakti dan semiotika para pemimpin kita mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat. Dengan tiga

kartu sakti seolah-olah naiknya harga BBM yang berdampak pada kerugian masyarakat akan ditanggulangi dengan tiga kartu sakti tersebut. Padahal, tidak ada kejelasan ukuran keberhasilan dari tiga kartu sakti dan leletnya disrtibusi tiga kartu tersebut. Menurunnya ekspektasi masyarakat terhadap aksi demonstrasi kenaikan harga BBM juga perlu menjadi evaluasi terhadap gerakan mahasiswa yang hari ini bergejolak. Dengan fenomena yang demikian, mahasiswa seolah-olah berdiri di atas menara gading dalam menilai kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, sebelum melakukan gerakan demonstrasi perlu adanya mobilisasi dan transformasi ide terhadap kalangan masyarakat, tidak hanya sesama organisasi mahasiswa belaka. Dengan demikian, mobilisasi ide setidaknya akan membuka pola pikir masyarakat yang sudah terhegemoni oleh kelicikan para pemimpin dan bahaya dari kenaikan harga BBM terhadap masyarakat. Dan selebihnya, tindakan anarkis yang dilakukan oleh mahasiswa dalam demonstrasi tidak dianggap rusuh dan melulu bertujuan penghancuran serta ketidateraturan sosial. Bukan Penyakit Sosial! Apakah benar bahwa gerakan anarkis adalah tindakan yang membawa kehancuran dan membawa ketidakteraturan sosial? Dengan menjawab pertanyan tersebut tidak secara tunggal, maka kita (masyarakat) tidak akan berpandangan buruk terhadap gerakan anarkis dalam

demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Terkadang, gerakan anarkis selalu dipahami sebagai gerakan yang membawa kehancuran dan ketidakteraturan, dan parahnya, pemahaman tersebut menjadi pemahaman yang tunggal di tengah masyarakat. Sehingga harus dilakukan pembasmian terhadap segala gerakan-gerakan yang berbau anarkis. Melalui buku Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik (2002:89-104), Dr. Mansour Fakih menjelaskan bahwa gerakan anarkis (atau anarkisme) adalah sebuah gerakan yang menolak segala otoritarianisme negara terhadap rakyatnya. Gerakan anarkis merupakan sebuah gerakan yang tidak menginginkan sebuah sistem pemerintahan yang mengatur kehidupan sosial dengan sewenang-sewenang. Artinya, gerakan anarkis tidak berangkat dari konflik kebebasan individu sebagaimana dilakukan oleh ‘anarkisme kapitalis’. Melainkan, gerakan anarkis berada di tengah-tengah masyarakt dan negara, sehingga yang diperjuangkan bersifat egaliter. Berpijak dari pendapat di atas, gerakan mahasiswa yang anarkis pada hakikatnya adalah model gerakan dalam rangka menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dengan penilaian kritis terhadap pemerintah karena tidak mempertingbangkan dampak secara luas terhadap kepentingan masyarakat, karena di sisi lain pemerintah mengabaikan intervensi asing dan pemborosan uang negara oleh birokrasi=

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO KORAN MADURA 8MADURA Lintas Jatim

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

8

TRANSPORTASI

Pemkot Berlakukan Tarif Parkir per Jam

ant/rudi mulya

BAYI KEMBAR SIAM KEDIRI. Bayi kembar siam dada dan perut atau thoraco abdomino-phagus, Citra Fazira Ramadhani dan Nezya Fazira Ramadhani tertidur pulas di kediamannya di Dusun Pucung, Jambean, Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (25/11). Bayi kembar siam dari pasangan Imam Sayuti dan Endik Indahwati itu dipulangkan tim dokter RSU dr. Soetomo, Surabaya, setelah menjalani perawatan selama 16 bulan dan selanjutnya menjalani perawatan berkala di RSUD Gambiran Kota Kediri.

Ibu Bayi Kembar Siam itu Mengharap Bantuan KEDIRI - Endik Indahwati, ibu dari Citra Fazira Ramadhani dan Neyza Fazira Ramadhani bayi kembar siam dempet dada asal Desa Jambean, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengharapkan bantuan pemerintah dan dermawan. Setelah 16 bulan di rumah sakit, mereka kini harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di rumah, sedangkan biaya pemenuhan kebutuhannya antara lain untuk susu, popok, dan kebutuhan lain cukup besar, kata Endik, di kediamannya, Selasa (25/11). "Dulu hanya bertemu dengan sedikit orang yaitu dokter dan suster. Sekarang, bertemu banyak orang, jadi mereka harus menyesuaikan diri," katanya. Ia mengatakan, si kembar tampak agak kaget ketika pulang ke rumah. Saat masih dirawat di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, mereka terbiasa dengan ruangan dengan fasilitas penyejuk udara. Namun, di rumah, penyejuk ru-

angan hanya menggunakan kipas angin. Ia menyadari, penyesuaian dengan kondisi itu membutuhkan waktu. Anak kembarnya sudah terbiasa dengan fasilitas lengkap di rumah sakit, termasuk dengan penyejuk udara. Saat ini, anaknya lebih sering rewel, minta digendong orang tuanya. Endik mengatakan tetap bersabar dengan kondisi tersebut. Pendapatan suaminya dari bekerja di sebuah pabrik gula di Kediri hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan tidak jarang kurang. Pihaknya berharap ada bantuan dari pemerintah terutama untuk memenuhi kebutuhan susu serta popok bayi untuk anak kem-

barnya. Dengan itu, ia berharap, anaknya bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi, walaupun sudah ada keputusan dari tim medis RSUD Dr Soetomo, Surabaya yang menyebut jika anaknya sudah tidak bisa dipisahkan. Untuk menjaga kesehatannya, ia mengatakan tetap memberikan berbagai macam makanan yang bergizi, walaupun dengan biaya yang terbatas. Ia berharap, anaknya tetap sehat, sampai dewasa. Keluarga membawa pulang bayi kembar siam Citra dan Neyza, setelah 16 bulan dirawat di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Kepulangan bayi kembar siam itu juga dijemput langsung rombongan Bupati Kediri Haryanti Sutrisno. Ketua Tim Pusat Penanganan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr Soetomo dr Agus Harianto, SpA(K) mengatakan keduanya tidak mungkin dipisahkan, sebab

keduanya berbagi satu organ jantung. Kembar siam Citra-Neyza lahir pada 14 Juli 2013 pukul 21.30 WIB di RSUD Gambiran, Kediri lewat operasi sesar. Keduanya dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, Surabaya, untuk menjalani perawatan. Citra-Neyza lahir dengan diagnosis "single ventricle" dengan "atrium septal defect" atau penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antarserambi). Selain itu, juga terdapat "ventricular septal dDefect" (VSD) atau lubang pada sekat bilik jantung. Selama dirawat di RSUD Dr Soetomo, Citra-Neyza dibebaskan dari seluruh biaya. Mereka ditempatkan di ruang Nakula-Sadewa agar tidak terpapar virus pasien lainnya. Keduanya mendapatkan perawatan yang intensif, dengan melibatkan 124 dokter dan paramedis. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK

MALANG - Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, dalam waktu dekat ini segera memberlakukan tarif parkir kendaraan dengan sistem per jam, khususnya parkir yang ada di tengah kota dan zona tertentu. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan saat ini Dishub masih melakukan pemetaan terhadap zona-zona parkir yang menggunakan sistem tarif per jam tersebut karena tidak semua area parkir akan menerapkan sistem per jam. "Sekarang kami masih memetakan areanya, namun yang pasti setiap kendaraan yang parkir di tempat khusus akan dikenaikan tarif per jam, misalnya mereka parkir mulai pagi hingga sore, tarifnya tinggal dikalikan saja. Kami juga masih membahas berapa tarif yang bakal diberlakukan untuk setiap jamnya," katanya, Selasa (25/11). Wahyu mengakui penerapan parkir khusus tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir, sebab tahun depan PAD dari sektor retribusi parkir dinaikkan. Jika sebelumnya, target PAD dari sektor retribusi parkir hanya sebesar Rp 3 miliar, pada 2015 naik menjadi Rp 5 miliar. Ia mengatakan Dishub belum mempunyai rencana menaikkan retribusi parkir di Kota Malang. Retribusi parkir untuk sepeda motor saat ini sebesar Rp 700, sedangkan untuk mobil sebesar Rp 1.500, namun praktik di lapangan, para juru parkir menarik tarif Rp 1.000 untuk sepeda motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Menurut dia, tarif yang sudah ada di lapangan itu akan kami legalkan, yakni sepeda motor Rp 1.000 dan mobil Rp 2.000. "Dishub sudah mengajukan usulan untuk melakukan perubahan Perda parkir tersebut," ujarnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK


Lintas Jatim JEMBER - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan kesiapannya untuk berkoalisi dengan partai politik lainnya dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang digelar 2015. "Komunikasi dan koordinasi dengan partai politik lain sudah dilakukan secara intensif karena kami harus berkoalisi untuk dapat mengusung calon kepala daerah," kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jember, Lukman Winarno, Selasa (25/11). Menurut dia, partai berlambang banteng moncong putih tersebut sangat siap dengan sistem pilkada langsung atau melalui DPRD karena partainya memiliki pengalaman yang cukup

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

9

PDIP Siap Berkoalisi dalam Pilkada Jember Lukman Winarno: Mau Langsung atau Melalui Dewan, Tidak Ada Masalah dalam dua sistem tersebut. "Mau langsung atau melalui dewan, tidak ada masalah bagi kami untuk bertarung dalam Pilkada Jember 2015 karena PDIP siap dengan mekanisme apapun," tuturnya. Sejauh ini, kata dia, PDIP memiliki kader sendiri yang akan diusung sebagai bakal calon kepala daerah, namun hal tersebut juga ditentukan oleh survei yang akan dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.

"Pak Kusen yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Jember 2010-2015 sudah memiliki bukti pengalaman di birokrasi selama dua periode atau 10 tahun," ucap Lukman yang juga Sekretaris Komisi A DPRD Jember. Ia berharap koalisi partai yang dibangun di pusat dalam Pilpres 2014 bisa ditindaklanjuti di Jember untuk mengusung calon kepala daerah dalam Pilkada Jember 2015. "Perkembangan politik sangat

dinamis, sehingga tidak menutup kemungkinan koalisi partai di pusat bisa diterapkan di daerah dan partai Koalisi Merah Putih juga bisa berkoalisi dengan PDIP," ujarnya. Sebelumnya Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Miftahul Ulum mengatakan partainya siap berkoalisi kembali dengan PDIP dalam Pilkada 2015 seperti koalisi yang sudah dibangun pada saat Pilpres 2014. "PKB memiliki ideologi aga-

mis berhaluan Ahlusunnah Wal Jamaah, sedangkan PDIP berideologi nasionalis. Jika kedua ideologi digabungkan, maka akan menjadi koalisi yang sangat ideal," tuturnya. Pemerintah kabupaten dan DPRD Jember mengalokasikan anggaran Pilkada dalam APBD 2015 sebesar Rp 90 miliar dengan asumsi menggunakan mekanisme pilkada langsung sebanyak dua putaran. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

KRIMINAL

KESEHATAN MASYARAKAT

JEMBER - Petugas gabungan dari Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, dan polisi hutan Taman Nasional Meru Betiri menangkap seorang penjual satwa liar yang dilindungi, Selasa (25/11). Kapolres Jember AKBP M. Sabilul Alif mengatakan petugas menangkap Rahmad (42), warga Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, karena hendak menjual burung kangkareng perut putih (Anthracoceros albirostris) yang merupakan satwa dilindungi. "Dari tangan tersangka diamankan sebanyak lima burung kangkareng perut putih yang diduga berasal dari kawasan hutan konservasi di Taman Nasional Meru Betiri," tuturnya. Menurut dia, tersangka Rahmad akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta. "Burung yang akan dijual oleh tersangka berasal dari hutan konservasi, sehingga merupakan satwa yang dilindungi," katanya. Ia menjelaskan Polres Jember akan mengembangkan kasus tersebut apakah tersangka termasuk dalam sindikat penjualan burung yang dilindungi. "Kami juga masih memburu seorang yang masuk dalam daf-

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Seokarwo mengatakan, kuatkan sinergi fungsional demi terciptanya kesehatan masyarakat yang baik seperti pada masa saat ini. "Pada era saat ini berbeda dengan era orde baru. Pada masa orde baru lebih menguatkan struktural, sedangkan saat ini adalah fungsional demi terciptanya kesehatan masyarakat," katanya pada acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50 dengan tema Sehat Bangsaku Sehat Negeriku di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Selasa (25/11). Ia mengatakan, seperti halnya kekuatan utama berada pada kepala dinas dan kepala rumah sakit di mana lembaga ini harus berkolaborasi dalam menentukan sebuah program. "Terutama, membuat program yang promotif, selain itu juga memperbaiki institusi kuratif. Karena sangat percuma saja jika ruangan Intalasi Rawat Darurat (IRD) dr Seotomo diperlebar tetapi kalau kolaborasi ini tidak ditingkatkan karena hasilnya akan percuma. Masih banyak orang yang sakit," katanya. = ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

Petugas Tangkap Penjual Satwa Dilindungi

Gubernur: Kuatkan Sinergi Fungsional

ant/seno

PEJUALAN BURUNG DILINDUNGI. Sejumlah burung kangkareng (rangkong) perut putih (Antharacoceros albirostris) yang diamankan di Mapolres Jember, Jawa Timur, Selasa (25/11). Polres Jember bersama Polisi Kehutanan dari Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) Jember menangkap dan mengamankan pelaku penjualan satwa dilindungi berupa lima ekor burung kangkareng perut putih yang berasal dari kawasan hutan TNMB.

tar pencarian orang (DPO) yang menjual burung tersebut kepada tersangka," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu. Sementara tersangka Rahmad mengaku tidak tahu kalau burung yang akan dijualnya merupakan satwa yang dilindungi. "Saya tidak tahu kalau burung kangkareng perut putih itu

dilindungi dan rencananya akan saya jual ke pasar burung di Jember," katanya. Rahmad membeli lima ekor burung dengan harga Rp 25 ribu per ekor, sehingga tersangka membayar sebesar Rp 125 ribu kepada orang yang kini menjadi DPO Polres Jember. "Saya akan menjual lagi burung itu Rp 45 ribu per ekor

di pasar burung, namun saya belum sempat menjualnya, sudah ditangkap petugas," ujarnya. Setelah penangkapan tersebut, kasus penjualan satwa liar yang dilindungi akan diserahkan kepada pihak Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur III di Jember. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

OLAHRAGA

Wali Kota: Ketua Koni Jangan Andalkan APBD MALANG - Wali Kota Malang, Jawa Timur, Moch Anton mengingatkan Ketua KONI yang terpilih dalam Musyawarah Olahraga Kota setempat nanti jangan sampai hanya mengandalkan dana bantuan hibah APBD saja, tapi harus bisa mencari dari luar. Anggaran untuk KONI tahun ini hanya sebesar Rp 12,5 miliar dan itu sangat minim jika dibandingkan dengan banyaknya kegiatan dan cabang olahraga yang harus dihidupi. "Oleh karena itu, Ketua KONI harus bisa menggandeng pihak ketiga maupun sponsor untuk memperbaiki prestasi olahraga di kota ini," tegas Moch Anton, usai membuka Musyarwarah Olahraga Kota sekaligus pemilihan Ketua KONI periode 2014-2018, Selasa (25/11). Anton mengakui anggaran yang dikucurkan untuk KONI dari APBD tahun 2015 nominalnya turun jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp16,5 miliar. Menurunnya anggaran tersebut karena APBD Kota Malang juga turun, namun jika ada peluang dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) akan diupayakan untuk mendapatkan tambahan. Ia berharap banyak pengusaha maupun pihak ketiga lainnya mau dan peduli terhadap perkembangan olahraga di Kota Malang, selain upaya KONI merangkul berbagai pihak, sebab KONI membutuhkan suntikan dana cukup besar untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2015 di Banyuwangi. "KONI tidak bisa hanya mengandalkan anggaran dari APBD saja, apalagi target kita pada Porprov V di Banyuwangi meraih juara pertama, sehingga butuh suntikan dana lumayan besar untuk mempersiapkan secara matang cabang olahraga yang bakal diikuti," ujarnya. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK

Pembangunan Wisata Pantai Timur Surabaya Dihentikan SURABAYA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya menghentikan seluruh aktivitas pembangunan tempat wisata di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Selasa (25/11). Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan tindakan tegas itu diambil Satpol PP ini karena PT Tirta Agung Prakarsa Makmur selaku pengembang tidak mengantongi izin dan lokasinya berada di kawasan konservasi hutan mangrove. "Pembangunan dermaga itu berada di kawasan konservaasi hutan mangrove. Padahal jelas aturannya, dilarang melakukan

aktvitas pembangunan," katanya. Penghentian proyek yang dilakukan Satpol PP Surabaya yang melibatkan aparat Kecamatan Rungkut ini, berlangsung lancar. Para pekerja yang sedang membangun kompleks kolam renang, arena bermain anak, tempat out bond langsung menghentikan aktvitasnya. Petugas pun langsung men-

empel kertas bertanda silang di bangunan tersebut yang artinya dilarang melakukan pembangunan. Camat Rungkut Ridwan Mubarun mengatakan pihaknya merasa kecolongan dengan adanya aktivitas proyek di sana karena lokasinya agak terpencil sehingga pihaknya tak bisa memantau apa yang terjadi di sana. "Saya merasa kecolongan. Makanya, kami bersama dengan Satpol PP akan membuat pos penjagaan di sekitar situ. Jadi akan dilakukan pengawasan setiap hari agar mereka tak main kucingkucingan," katanya. Mandor proyek pembangunan

tempat wisata Rukin mengaku pihaknya sebatas melakukan pembangunan, sedangkan soal perizinan, tidak tahu menahu. "Soal larangan membangun di lahan hutan, saya juga tak tahu," katanya. Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya Erik Cahyadi mengatakan hingga sekarang belum ada izin pembangunan taman wisata di kawasan mangrove Wonorejo. "Hingga kini belum ada pengajuan izin dari pengembang itu yang masuk ke kami. Jadi proyek tersebut tak memiliki izin," tegasnya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

POHON TUMBANG. Sejumlah warga mengevakuasi mobil bernopol N 1136 AY yang tertimpa pohon tumbang di Jalan Raya Soekarno-Hatta, Malang, Jatim, Selasa (25/11). Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa hanya mengakibatkan kerusakan pada mobil.

ant/adhitya hendra

MUSIM HUJAN

Bojonegoro Waspadai Tiga Bencana BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai tiga bencana yaitu angin kencang, tanah longsor, dan banjir bandang, yang berpotensi menimbulkan kerugian harta, bahkan jiwa yang bisa terjadi sewaktu-waktu selama musim hujan. "Kami mewaspadai tiga bencana tersebut, karena datangnya bisa bersamaan dengan datangnya hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa (25/11). Ia menjelaskan berdasarkan

prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, bahwa curah hujan tinggi selama 20 hari selama Desember, berpotensi menimbulkan banjir. "Kami sudah melakukan koordinasi dengan jajaran instansi terkait agar ikut bersiaga, termasuk relawan bencana," jelasnya. Selain itu, ia juga meminta posko siaga bencana banjir di kecamatan dipersiapkan termasuk personelnya. Sesuai pemetaan BPBD, sebanyak 40 desa yang tersebar di 16 kecamatan, rawan dilanda banjir bandang dari sungai yang ber-

muara di Bengawan Solo, antara lain, di Kecamatan Temayang, Baureno, Sekar, Sukosewu dan kecamatan lainnya. Daerah terparah dilanda banjir bandang yaitu di Kecamatan Baureno, ada empat desa, Kecamatan Temayang tiga desa dan Kecamatan Sukosewu enam desa, yang disebabkan meluapkan Kali Semar Mendem dan Kali Pacal. Ia menyebutkan pada 2014 telah terjadi banjir bandang di 28 desa yang tersebar di sembilan kecamatan, di antaranya di Kecamatan Kepohbaru, Kanor, Sekar, dan Gondang, dengan kerugian

mencapai Rp761 juta lebih. Sedangkan di tahun yang sama bencana tanah longsor terjadi di 19 desa yang tersebar di 11 kecamatan, antara lain, Kecamatan Balen, Sekar, Sugihwaras, Temayang, Gondang dan Kecamatan Kota, dengan total kerugian Rp 352,5 juta. Jumlah kerugian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kerugian bencana tanah longsor setahun sebelumnya yang terjadi di 28 desa di 14 kecamatan, yang hanya Rp 167 juta. "Tanah longsor biasa terjadi di sepanjang Bengawan Solo, juga di wilayah selatan," ujarnya. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

11

PEMBANGUNAN

Jalur Trem Peninggalan Belanda Dipetakan SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya memetakan jalur trem lama yang dibuat pada saat zaman Pemerintahan Hindia Belanda untuk selanjutnya dijadikan jalur angkutan massal cepat yang akan mulai dibangun 2016. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan perkembangan terakhir, pemetaan jalur trem tempo dulu sudah selesai. "Hasilnya, sama sekali tidak dijumpai adanya kendala. Seluruh pemetaan jalur trem sudah ketemu dan semuanya teridentifikasi dengan baik," ujarnya, Selasa (25/11). Agus menambahkan, selanjutnya pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan rapat teknis yang melibatkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemkot Surabaya dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) pada 3 dan 4 Desember 2014. "Dari rapat tersebut kemudian akan terus mengerucut membahas mengenai detil persiapan pelaksanaan pembanguan trem," katanya. Adapun jalur trem yang disurvei yang sudah lama tidak difungsikan, yakni jalur rel utaraselatan yakni dari rute Diponegoro-Pandegiling-Tugu Pahlawan serta Darmo-Tugu Pahlawan. Selain itu, Jalan Semarang-Pasar Turi-Ujung. Ada juga jalur WonokromoJembatan Merah yang dulu disebut-sebut sebagai jalur paling sibuk. Rencananya trem nanti akan dimulai dari Terminal Joyoboyo di selatan Surabaya - Jalan Raya Darmo - Jalan Kombespol M Duryat. Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan sebelunya memginginkan peletakan batu pertama proyek transportasi angkutan massal cepat (AMC) berupa trem dilakukan awal 2015. "Dengan perencanaan yang matang semestinya groundbreaking trem sudah bisa dilaksanakan awal 2015," kata Menhub Ignasius Jonan saat melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Stasiun Gubeng Surabaya beberapa waktu lalu. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK

ant/lucky r

ANTRE DANA PSKS. Warga berdesakan saat antre untuk mendapatkan pembagian Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Pos Jurumudi, Tangerang, Banten, Selasa (25/11). Pembagian dana sebagai kompensasi kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut sempat ricuh karena warga tidak teratur dan memaksa masuk kantor pos.

50 Persen Penerima PSKS Tergolong Kaya MALANG - Sekitar 50 persen dari 6.261 kepala keluarga penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kota Batu, Jawa Timur, tergolong mampu secara ekonomi, bahkan kaya. Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengakui berdasarkan data pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dari 6.261 kepala keluarga (KK), sekitar 50 persen adalah orang mampu secara ekonomi. Bahkan data itu telah dikroscekkan dengan data kelurahan dan desa, katanya. "Meski mereka tergolong mampu, kami tetap akan mencairkan uang (dana) tersebut kepada mereka. Agar tahun depan tidak terulang lagi, pada saat pembagian, mereka yang mampu akan dibuatkan berita acara oleh kepala desa dan camat, namun

kami tidak bisa mengalihkan uangnya karena ini amanat Pemerintah Pusat," tegasnya, Selasa (25/11). Ia berharap ke depan ada pendataan ulang atau verifikasi terhadap penerima dan PSKS tersebut agar tidak sampai salah sasaran. Akibatnya, warga yang seharusnya tidak menerima dana PSKS karena secara ekonomi mampu, masih tetap menerima dan sebaliknya, yang seharusnya menerima justru tidak tercatat sebagai penerima. Sementara itu, Kepala Kantor Pos Besar Malang, Muh Zaini, mengemukakan dana PSKS un-

tuk dua bulan (November dan Desember) akan dicairkan pada tanggal 2 dan 3 Desember 2014. Pencairan dilakukan di masingmasing kantor desa atau kelurahan. Zaini mengatakan besaran uang yang diterima warga sebesar Rp 400.000 untuk dua bulan (November dan Desember). Namun, penerima boleh tidak mengambil seluruhnya karena pemberian uang itu masuk dalam simpanan. "Tidak harus diambil semua, sisanya nanti bisa diambil di Kantor Pos terdekat, termasuk warga yang terlambat mengambil seperti waktu yang telah kami tetapkan," tegasnya. Untuk mengambil uang kompensasi kenaikan harga BBM atau PSKS itu, pemegang KPS harus membawa KPS dan KTP.

Di dalam KPS tertera tiga nama dan jika pengambil di luar namanama itu, pihak Kantor Pos akan menolak. Data jumlah penerima kompensasi BBM di Kota Batu itu, untuk Kecamatan Batu sebanyak 2.637 keluarga, Kecamatan Bumiaji 2.519 keluarga dan Kecamatan Junrejo 1.105 keluarga. Penerima dana PSKS di wilayah Malang raya melalui Kantor Pos Besar Malang sebanyak 169.574 KK. Dari 169.474 KK penerima PSKS di wilayah Malang Raya tersebut, paling banyak adalah adalah warga di Kabupaten Malang, yakni mencapai 146.381 KK. Sedangkan Kota Malang dan Kota Batu masingmasing sebanyak 16.932 KK dan 6.261 KK. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

MADURA

12

DIAMANKAN. Sindikat pengedar uang palsu sedang menjalani pemeriksaan.

Pengedar Uang Palsu Ditangkap PROBOLINGGO – Jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota mengungkap sindikat pengedar uang palsu. Tiga pelaku pengedar uang palsu ditangkap petugas. Sebelum terjadi penangkapan petugas melakukan pengintaian selama beberapa hari, dengan mengumpulkan infomasi dari masyarakat. Tiga pelaku yang saat ini mendekam di Polres Probolinggo Kota bernama HS (33) warga Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, dan IS (25) warga Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, serta MS (19) warga Kecamatan Sumbersih Kabupaten Probolinggo. Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan mengatakan kronologis kejadian tersangka HS menawarkan kepada IS untuk mengedarkan uang rupiah yang di duga palsu dengan kesepakatan

per sepuluh juta dihargai dengan uang asli Rp 4 juta. “Setelah sepakat HS menyerahkan uang Rp 10 juta kepada tersangka IS untuk dibayarkan hutang kepada saudara Margono (45) warga Jember,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (25/11). Menurutnya, setelah beberapa waktu tersangka HS menagih uang Rp 4 juta asli sebagai pembayaran uang palsu yang telah diserahkan kepada tersangka IS. Berhubung yang bersangkutan

belum mampu membayar, akhirnya HS menyerahkan kembali menyerahkan uang palsu sebesar Rp 20 juta kepada IS untuk diedarkan. “Total uang asli yang harus di bayar IS sebesar Rp 12 juta,” tandas AKBP Iwan Setyawan. Ditunggu-tunggu tak kunjung membayar, lanjut AKBP Iwan Setyawan, tersangka HS menyuruh IS untuk mencarikan sepeda motor sebagai pengganti hutang. Kemudian IS menyuruh MS untuk mencarikan penjual sepeda motor yang diinginkan oleh HS melalui internet, dan berhasil mendapatkan calon penjual SA, dengan sepeda motor Yamaha V-Xion nomor polisi N 2428 TAE dengan harga Rp 10,5 juta. “Setelah terjadi kesepakatan, IS menyerahkan uang Rp 10,5 juta yang di duga palsu untuk membayar sepeda motor kepada MS.

Transaksi itu dilakukan di terminal Bayuangga Kota Probolinggo,” paparnya. Selang beberapa waktu, lanjut dia, tepatnya Jum’at (26/9) sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka MS bertemu dengan korban SA langsung menyerahkan uang yang di duga palsu tersebut, dengan membawa sepeda motor milik korban. Dan tersangka MS mendapat imbalan Rp 300 ribu dari IS. “Karena korban merasa curiga setelah menerima uang dari MS, lantas korban memeriksa kembali uang tersebut. Ternyata banyak ditemukan kejanggalan, akhirnya korban melapor ke Mapolres Probolinggo Kota karena dugaan uang palsu,” terang AKBP. Iwan Setyawan. Berdasarkan laporan tersebut, AKBP. Iwan Setiawan menambahkan, petugas Satreskrim Polres Probolinggo Kota melakukan pe-

nyelidikan dan berhasil menangkap para tersangka serta menyita barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha V-Xion milik korban, berikut uang Rp 10.5 juta yang di duga palsu. Pada saat pemeriksaan tersangka HS mengakui mendapat uang rupiah yang di duga palsu dari saudara AS (DPO) yang berdomisili di Semarang Jawa Tengah. “Untuk mendapatakan uang palsu Rp 10 juta, HS harus membayar sebesar Rp 2,5 juta. Dan sudah dua kali membeli uang rupiah yang di duga palsu kepada AS (DPO),” katanya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Undang-Undang Nomor 07 tahun 2011 tentang mata uang negara, dengan ancaman hukuman penjara 10 tahun, dan denda Rp 50 miliar. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

13

TEMPAT WISATA

Agro Wisata Tiris Krucil Bakal Dikembangkan PROBOLINGGO - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, dalam beberapa tahun mendatang bakal membidik wilayah Kecamatan Tiris dan Krucil Kabupaten Probolinggo sebagai lokasi wisata agro wisata. Dipilihnya kedua lokasi itu karena dinilai banyak menyimpan potensi untuk pengembangan wisata. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina mengatakan, kedua lokasi itu karena banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk agro wisata Kabupaten Probolinggo. ”Dua wilayah itu banyak lokasi wisata dan faktor pendukung kehidupan masyarakatnya untuk bisa mengembangkan wisata,” katanya kepada wartawan, Selasa (24/11). Menurutnya, dua lokasi itu sudah banyak berdiri wisata, seperti arung jeram, pemandian air panas, air terjun argopuro dan ranu segaran. Bahkan kehidupan masyarakat disana sudah mulai banyak berkembang industry rumahan serta alamnya sangat mendukung. “Contoh kecilnya banyak tumbuh tanaman buah-buahan disektor perkebunan dan juga banyak ternak sapi susu perah,” kata Dewi Korina. Dewi Korina menambahkan, akses wisata kedua lokasi itu sangat pas. Wisatawan yang

berkunjung kelokasi wisata yang ada, juga bisa menikmati kehidupan masyarakat disana yang tergolong kreatif. Bahkan disana sudah mulai mengembangkan usaha susu untuk dijadikan berbagai olahan makanan seperti stik susu dan juga eskrim yang bahan dasarnya dari hasil susu sapi perah masyarakat. “Hal itu sangat menunjang berkembangnya agro wisata di dua lokasi itu,” terangnya. Kalau Gunung Bromo memang banyak wisatawan yang berkunjung. Namun keberadaan wisata Bromo, lanjut dia, bukan seratus persen dikelola oleh pemkab. Sehingga yang paling pas untuk dikembangkan untuk agro wisata Tiris dan Krucil. “Sekarang ini kami masih melakukan upaya pendataan serta fokus melakukan upaya pengembangan usaha bagi usaha kecil yang dinilai potensi sebagai pendukung wisata,” tegas Dewi Korina. Secara bertahap pembangunan Sumberdaya Manusia, sambung Dewi Korina, terus akan dikembangkan. Sehingga beberapa tahun mendatang rencana ini bisa terwujudkan. ”Tinggal kita menunggu waktu saja dan menyesuaikan anggaran untuk pembangunan agro wisata tersebut,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah

BERGUGURAN. tambak yang beroperasi dan mampu menyuplai kebutuhan udang dan tambak secara nasional yang mencapai 100 ton per bulan.

Perusahaan Tambak Berguguran Awal 50 Tersisa 29 Perusahaan PROBOLINGGO - Kabupaten Probolinggo tahun 1980 sempat dijuluki sebagai kota udang dan lele. Penyebabnya, terdapat 50 perusahaan tambak yang beroperasi dan mampu menyuplai kebutuhan udang dan tambak secara nasional yang mencapai 100 ton per bulan.

MENYIMPAN POTENSI. Lokasi Wisata Agro Wisata Ranu Segaran yang akan dikembangkan Pemkab Probolinggo.

Namun, sejak tahun 2000 jumlahnya berkurang menjadi 18 perusahaan yang tersebar di tujuh kecamatan. Pada tahun 2014 ini, Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Probolinggo melakukan verifikasi ulang kepada sejumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Awal Januari lalu, jumlahnya masih berjumlah 18 perusahaan,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo, Dedy, kepada wartawan, Selasa (25/11). Menurutnya, setelah dilihat kelengkapan dokumen yang terdaftar, saat ini jumlahnya bertambah menjadi 29 perusahaan. “Tapi tidak sebesar dulu. Total lebar tambak dan perusahaan saat ini

hanya 600 hektare,” jelasn Dedy. Saat ini dari 29 perusahaan tambak yang ada, kata Dedy, produksinya hanya berkisar 20 ton per bulan. Menurunnya jumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Probolinggo itu karena kecerobohan pemilik tambak yang meminjam uang ke bank. Pada tahun 1980, pemerintah mengeluarkan kebijakan dengan mempermudah pinjaman dengan nilai pinjaman 100 persen nominal aset perusahaan. Merasa mendapat kemudahan, perusahaan berbondong-bondong meminjam uang. Nah, pada saat pengembalian, perusahaan itu terlena dan menggunakan dana bukan untuk kepentingan perusahaan. “Akh-

irnya aset mereka disita, karena tidak mampu membayar utang pada bank,” ujarnya Permasalahan kedua, karena lemahnya SDM pengelolaan tambak. Dengan banyaknya produksi perusahaan pada saat itu, para pemilik tambak tidak lagi menjadikan produksi tambak nya sebagai komoditas unggul. Akibatnya, ditiru daerah lain. “Sehingga hasil produksi tambak Kabupaten Probolinggo ditiru daerah lain. Seharusnya pola pembibitan hingga pengembangbiakan menjadi rahasia perusahaan,” jelas Dedy. Dedy masih meyakini Kabupaten Probolinggo mampu kembali pada masa kejayaannya. Salah satunya dengan memberdayakan tambak lokal. Selanjutnya, dikomparasikan atau dikerjasamakan dengan perusahaan tambak yang ada. “Hasil produksi tambak lokal yang besar-besar dijual ke perusahaan. Nanti perusahaan tinggal memasarkan,” paparnya. =Mahfud Hidayatullah


14

Probolinggo

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Nasib Guru Swasta Memprihatinkan Honor Masih Sangat Minim PROBOLINGGO - Setiap tanggal 25 November di kenal dengan hari guru. Namun masih banyak guru, khususnya guru yang berstatus swasta mengeluh tentang kesejahteraan hidupnya. Seharusnya mendapat perhatian pemerintah. Ungkapan itu dikatakan oleh Kepala Sekolah Madrsah yang ada di daeah Bantaran, Kosim. Menurutnya, masalah tenaga pendidik sangat memprihatinkan tentang kesejahteraan hidupnya. Karena gajinya masih tergolong minim dan dinilai sulit mencukupi kehidupan keluarganya. “Karena ada guru swasta yang hanya gajinya, 100 ribu perbulanya,” jelasnya kepada wartawan, Selasa (25/11). Gaji guru yang mengajar di lembaga swasta, kata dia, memang sangat minim. Sehingga guru yang tidak telaten dengan gaji minim maka tidak jarang guru yang awalnya mengajar akan berhenti. ”Penyebabnya karena minimnya gaji,” tandas Kosim. Saat ini guru swasta bisa mengikuti sertifikasi. Namun sertifikasi itu, lanjut Kosim, tidak semua guru merasakannya. Sebab terkadang guru yang mengajar pendidikannya sangat minim. Sehingga terbentur dengan persyaratan. ”Yang boleh ikut sertifikasi guru yang lama mengajar dan

sudah S1,” katanya. Sementara guru yang mengajar di lembaga madrasah masih baru lulus SMA ada juga yang masih menempu kuliah. ”Karena jarang orang mau mengajar di madrasah. Jadi orang yang mau ngajar itu sudah merupakan pilihan lembaga,” tandas Kosim. Hamim, guru swasta lainnya mengatakan guru yang mengajar di swasta rata-rata karena perjuangan, dan kalau dihitung dari besaran gaji sudah minim. Sebab lembaga swasta berada dibawah naungan yayasan. “Saya berharap. pemerintah bisa juga memberikan kebijakan yang bisa mengangkat derajat guru swasta. Karena mereka juga berperan dalam mencerdaskan anak bangsa,” harapnya. Dirinya mengaku sudah menjadi guru swasta sejak puluhan tahun lamanya. “Kalau mengajar di swasta jangan tanya gaji. Hanya cukup untuk beli bensin sebulan sudah beruntung,” kata Hamim singkat. =Mahfud Hidayatullah

BUTUH PERHATIAN. Masih banyak guru, khususnya guru yang berstatus swasta mengeluh tentang kesejahteraan hidupnya.

TERBENTUR PERDA LAMA

Pendapatan Izin Trayek Angdes Stagnan

STAGNAN. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari izin trayek tetap dan insidentil dari angkutan pedesaan.

PROBOLINGGO - Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari izin trayek tetap dan insidentil tergolong stagnan sejak tahun 2011 lalu. Tidak naiknya PAD tersebut karena terkait perda yang sudah lama dan tidak singkron lagi. Peraturan Daerah tersebut yakni nomor 6 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha tidak kunjung direvisi. “Retribusinya hanya Rp 25 ribu per angdes (angkutan pedesaan). Jadi tidak bisa naik lagi,” terang Kepala Dinas Perhubungan, Dody Nur Baskoro, Selasa (25/11). Menurutnya, saat ini banyak angdes yang sudah tidak beroperasi dan tidak memperpanjang izin trayeknya. Berdasarkan data Dishub Kabupaten Probolinggo, ada 86 angdes yang tersebar di Kabupaten Probolinggo. Sementara yang rutin mem-

perpanjang trayek hanya 60 kendaraan setiap tahun. Dengan asumsi membayar retribusi sebesar Rp 25 ribu. Maka pendapatan hanya mencapai Rp 1,5 juta. “Pendapatan itu secara konstan kami terima begitu. Sisanya diambil kan dari retribusi izin trayek insidentil,” kata Dody Nurbaskoro. Izin trayek insidentil itu, lanjut Dedy Nurbaskoro, merupakan izin yang dikeluarkan Dinas Perhubungan Kabupaten Probolinggo kepada perusahaan Oto bus (PO) atau travel yang beroperasi di luar daerah. Izin itu sendiri berlaku hanya sehari. Contohnya, bus yang dicalter kelompok masyarakat untuk berpariwisata ke objek wisata. Karena bus tersebut tidak masuk ke terminal di daerah objek wisata tersebut, maka dinas perhubungan asal bus itu mengelu-

arkan izin trayek. “Kalau tidak ada yang izin trayek insidentil itu, bisa jadi target yang sudah ditetapkan tidak tercapai,” ucapnya. Beruntung selama ini masih banyak bus yang berdomisili di Kabupaten Probolinggo yang mengajukan izin trayek insedentil. “Jadi kekurangan retribusi dari izin trayek tetap ditutupi dari insidentil,” tegas Dedy Nurbaskoro. Dedy Nurbaskoro menambahkan, target pendapatan bisa naik, jika pemerintah segera merevisi perda yang sudah ada saat ini. Tapi, revisi atau perubahan perda itu biasanya bersamaan dengan tarif yang lain. “Tergantung keputusan bupati dan dewan, jika memang direvisi, kami akan menaikkan tarif,” paparnya. =MAHFUD HIDAYATULLAH


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER | No. 0493 |2014 TAHUN III RABU 2014 26 NOVEMBER

No. 0493 | TAHUN III

15 15

Copa America 2015

Menunggu Laga Neymar vs Zuniga SANTIAGO - Striker terbaik Brasil akan kembali berjumpa dengan bek kanan Kolombia Juan Camilo Zuniga pada fase grup Copa America 2014 di Cile tahun depan, setelah Brasil dan Kolombia berada pada grup yang sama. Ini adalah pertemuan pertama kedua pemain ini setelah Zuniga mencederai Neymar pada perempat final Piala Dunia 2014 lalu. Pada undian Copa Amerika 2015 yang berlangsung di Quinta Vergara, Vina del Mar, Cile, Senin (24/11) malam waktu setempat atau Selasa (25/11) pagi WIB, Brasil dan Kolombia berada satu grup. Kedua negara ini terakhir kali saling bertempur di lapangan hijau pada perempat final Piala Dunia 2014 lalu. Brasil menang melalui adu tendangan penalto dan lolos ke semifinal. Tetapi, partai ini menjadi begitu menguras emosi rakyat Brasil dan Zuniga menjadi musuh rakyat Brasil karena pemain bintang mereka, Neymar, mengalami cedera parah karena ditendang dengan lutut oleh Juan Camilo Zuniga yang adalah pemain keturunan Brasil. Cederanya Neymar membuat Brasil dibantain 7-1 oleh Jerman di semifinal dan dikalahkan Belanda tiga gol tanpa balas di perebutan tempat ketiga. Pada undian tersebut, Brasil dan Kolombia ditempatkan di Grup C bersama Peru dan Venezuela. Sedangkan juara bertahan Uruguay harus bersaing dengan Argentina, Paraguay, dan Jamaica di Grup B. Sementara itu, tuan rumah Cile bergabung bersama Meksiko, Ekuador, dan Bolivia di Grup A. Juara dan runner up grup akan melaju ke perempat final bersama dua tim peringkat tiga terbaik. Cile, Brasil, Argentina adalah tim unggulan pada turnamen sepakbola tertinggi antarnegara di Amerika Latin yang berlangsung 11 Juni sampai 4 Juli 2015 itu. Sementara itu, legenda sepakbola Brasil Pele harus kembali dibawa ke rumah sakit Albert Einstein, Sao Paolo untuk melakukan evaluasi medis pada Senin (24/11) malam waktu setempat. Tetapi pihak rumah sakit memastikan kondisi kesehatan mantan juara dunia tiga kali itu dalam keadaan stabil. Media-media Brasil memberitakan, mantan pemain Santos ini mengalami inveksi pada kantung kemih tetapi informasi itu belum dikonfirmasi ke pihak rumah sakit. Pemain 74 tahun ini baru saja dirawat di rumah sakit itu 10 hari lalu. Dia keluar setelah sukses menjalani operasi batu empedu. =SKY SPORTS/CAROL AJI

Pemain Southampton Nathaniel Clyne berselebrasi usai mencetak gol penyeimbang ke gawang Aston Villa pada laga di Villa Park, Selasa (25/11) dini hari WIB.

LIGA PRIMER INGGRIS

Clyne Buyarkan Mimpi 3 Poin Aston Villa

Brasil akan bertemu dengan Kolombia pada babak fase grup Copa America 2014 tahun depan. Ini akan menjadi pertemuan pertama bagi Zuniga dan Neymar usai insiden yang melibatkan keduanya pada pergelaran Piala Dunia 2014 lalu.

BIRMINGHAM - Nathaniel Clyne membuyarkan mimpi tuan rumah Aston Villa memetik tiga poin saat menjamu Southampton pada lanjutan Liga Utama Inggris di Villa Park, Senin (24/11) malam waktu setempat atau Selasa (25/11) dini hari WIB. Gol Clyne itu memaksa tuan rumah harus puas bermain imbang 1-1. Aston Villa sempat unggul terlebih dahulu berkat gol Gabriel Agbonlahor pada menit ke-29. Tendangan kaki kirinya dari sisi kiri, memanfaatkan umpan Ciaran Clark, tidak mampu dihentikan kiper Southampton, Fraser Foster. Bola bersarang di pojok kanan bawah dan kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum. Southampton pantang menyerah. Mereka terus mencari gol penyama kedudukan di babak kedua, yang akhirnya datang juga pada menit ke-81. Umpan silang bek kiri Ryan Bertrand disambut tendangan kaki kanan Nathaniel Clyne di dalam kotak penalti ke pojok kiri bawah gawang Villa yang dikawal Brad Guzan. Kedudukan ini pun bertahan hingga akhir laga. Dengan tambahan satu poin ini, Southampton masih kokoh di peringkat kedua klasemen sementara, tetapi jaraknya dengan Chelsea di puncak klasemen semakin jauh yaitu enam poin. Tim asuhan pelatih asal Belanda Ronald Koeman itu juga hanya tertinggal dua poin dari Manchester City yang menguntit di peringkat ketiga. Sementara bagi Villa, tambahan satu poin mengangkat mereka ke posisi ke-16 dengan 12 poin dari 12 laga. Pelatih Southampton Ronald

Koeman mengaku kecewa dengan permainan anak-anak asuhnya. Menurut dia, Southampton masih bisa bermain lebih baik. “Kami harus bermain lebihi baik dari malam ini, tetapi semua orang tahu bahwa Liga Utama Inggris adalah pertempuran setiap pertandingan. Itu sebabnya ada tim-tim besar yang susah payah di liga ini,” kata Koeman. Lebih jauh dia berpendapat, timnya bisa bermain di Liga Champions musim depan asal terus mempertahankan penampilan mereka selama ini hingga akhir musim nanti. “Kalau kami bisa mempertahankan penampilan selama ini, menjaga semangat dan karakter seperti yang kami perlihatkan malam ini, saya kira kami bisa tembus ke Liga Champions,” imbuh mantan bintang Tim Nasional Belanda itu. Ketangguhan Southamton musim ini akan diuji saat menantang Manchester City pada Minggu (30/11) mendatang yang diikuti laga melawan Arsenal dan Manchester United. “Kami belum mencapai level yang kami harapkan malam ini dan saya harap kami bisa mencapai level tertinggi saat melawan Manchester City Minggu (30/11) nanti. Kami akan menghadapi tiga pertandingan besar, tetapi setiap pertandingan selalu menjadi pertempuran yang sulit,” ujarnya. Sementara dari La Liga Spanyol, Granada harus puas bermain imbang tanpa gol melawan Almeria di kandang sendiri, meskipun tim tamu bermain dengan 10 orang. Meski mengontrol permainan, Granada gagal mencetak gol hingga pertandingan berakhir.=ESPN/SKY SPORTS/CAROL AJI


16BACA

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

KORAN MADURA

16

JUGA

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

Menunggu Laga Neymar vs Zuniga HALAMAN | 15

Momentum Bangkit Hadap Dortmund, Arsenal Harus Benahi Lini Belakang LONDON - Arsenal akan mencoba bangkit saat menjamu Borussia Dortmund pada pertandingan kelima Grup D Liga Champions di Stadion Emirates, London Utara, Rabu (26/11) malam waktu setempat atau Kamis (27/11) dini hari WIB. Laga ini akan menjadi ajang penumpahan kemarahan mereka atas kekalahan dari Manchester United (MU) di Liga Utama Inggris akhir pekan lalu. Bagi Dortmund, laga ini tidak terlalu penting lagi karena mereka sudah pasti lolos ke babak 16 besar setelah mengoleksi 12 poin dari empat laga. Meski demikian, Dortmund tetap mengincar kemenangan untuk memastikan diri sebagai juara grup. Sedangkan bagi Arsenal, mereka pantang kalah pada laga nanti untuk segera memastikan diri lolos ke babak 16 besar. Saat ini, mereka menghuni peringkat kedua Grup D dengan tujuh poin. Tambahan tiga poin pada laga ini memastikan mereka lolos ke babak 16 besar. Tetapi kalau kalah, Anderlecht yang baru mengoleksi dua poin bisa saja mengancam Arsenal, asalkan tim Belgia itu bisa menang atas Galatasaray pada laga terpisah. Di kompetisi domestik, Arsenal sedikit lebih baik dari Dortmund. Musim ini, anak-anak asuh Juergen Klopp berjuang keluar dari zona degradasi menyusul hasil buruk pada 12 pertandingan pertama musim ini. Kondisi yang sama sebenarnya dialami juga Arsenal. Bedanya, Arsenal masih bersaing di papan atas klasemen sementara Liga Utama Inggris. Hanya saja, secara psikologis “The Gunners” sedang terguncang menyu-

sul kekalahan dari MU di Emirates akhir pekan lalu. Ini menunjukkan bahwa Emirates Stadium tidak terlalu angker bagi tim mana pun, termasuk bagi Dortmund. Apalagi, musim lalu, saat Arsenal dan Dortmund juga berada pada satu grup, Dortmund sukses menang 2-1 atas tuan rumah Arsenal, tetapi Arsenal mampu membalasnya dengan skor 1-0 saat bertandang ke Signal Iduna Park. Sebelumnya lagi, pada musim 2011/2012, Arsenal mengalahkan Dortmund 2-1 di Emirates dan bermain imbang 1-1 di Signal Iduna Park. Meski demikian, Arsene Wenger boleh berharap bisa memetik tiga poin pada laga nanti. Pasalnya, statistik pertemuan Arsenal dengan klub-klub dari Jerman di kandang sendiri masih diungguli tim dari London Utara tersebut. Secara keseluruhan, Arsenal 14 kali menang atas tim-tim Jerman di London, enam kali imbang dan 11 kali kalah. Tetapi Arsenal tetap harus mewaspadai Dortmund di Liga Champions. Meski terpuruk di kompetisi lokal, di Liga Champions mereka sangat perkasa. Shinji Kagawa dan kawan-kawan memetik dua kemenangan pada laga tandang sebelumnya, masingmasing 3-0 atas Anderlecht dan 4-0 atas Galatasaray. Sedangkan di kandang mereka menyikat Arsenal dan Galatasaray dengan skor mencolok. Artinya, Dortmund masih menyimpan kekuatan yang sangat membahayakan di Liga Champions musim ini. Bila Arsenal tidak hati-hati, bukan tidak mungkin mereka menjadi korban keperkasaan Dortmund. Untuk itu, Wenger harus membenahi lini belakangnya yang menjadi titik terlemah mereka agar tidak menjadi bulan-bulanan pemain depan Dortmund. Tanpa pembenahan lini belakangnya, maka mimpi “The Gunners” untuk kembali tembus ke babak 16 besar seperti musim lalu harus tertunda sampai pada pertandingan terakhir. =UEFA.COM/CAROL AJI

ILKAY GUNDOGAN DATA DAN FAKTA Bulan November 2011 menjadi kemenangan terakhir Arsenal saat menjamu tim asal Jerman. Setelah itu mereka kalah di 4 laga beruntun saat menjamu tim Jerman. Catatan Arsenal saat menjamu tim asal Jerman adalah 9 kemenangan, 1 imbang dan 5 kalah; catatan keseluruhan adalah 14 menang, 6 imbang dan 11 kali kalah. Dortmund meraih kemenangan di semua laga tandang Grup D, saat melawan Anderlecht (3-0) dan Galatasaray (4-0), serta hanya kebobolan satu gol sejauh ini. Dengan meraih poin maksimal, Dortmund berhasil bertengger di puncak Grup D dan lolos untuk ketiga kalinya secara beruntun. 6 Laga tandang terakhir Dortmund di pentas Liga Champions mencatatkan 5 kemenangan dan sekali kalah. Dortmund, juara Liga Champions edisi 1996/97 dan runners-up dua tahun lalu saat ini melakoni musim ke-10 mereka di penyisihan grup Liga Champions.

PERKIRAAN SUSUNAN PEMAIN Arsenal (4-2-3-1) Ospina; Chambers, Mertesacker, Monreal, Gibbs; Flamini, Arteta; Oxlade-Chamberlain, Sanchez, Podolski; Welbeck. Manajer: Arsene Wenger Dortmund (4-2-3-1) Weidenfeller; Piszczek, Subotic, Ginter, Durm; Gundogan, Kehl; Mkhitaryan, Kagawa, Jojic; Aubameyang. Manajer: Juergen Klopp


RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

SAMPANG BUTUH RIBUAN GURU SAMPANG | L

IKE DIAN PUSPITA Mengetuk Dunia dengan Bahasa

KORAN MADURA

A

NETER G N O K LENA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

NP

HALAMA

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

ali syahroni/koran madura

MENUNTUT KESEJAHTERAAN. Guru yang tergabung dalam Pergerakan Guru Revolusi Indonesia (PGRI) berunjukrasa di Kantor Bupati, Jalan Kabupaten Pamekasan, Selasa (25/11). Mereka menginginkan kesejahteraan guru tidak tetap (GTT) disesuaikan dengan Upan Minimum Kabupaten Pamekasan tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 900.000.

Koordinasi Baleg-Bamus Lemah Bupati dan Ketua DPRD Terancam Tak Terima Tunjangan SAMPANG – Anggota Badan Legislasi (Baleg) dan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Sampang, berbeda pendapat tentang Nota Penjelasan RAPBD tahun 2015 di ruang paripurna gedung DPRD Sampang, Selasa (25/11). Pantauan Koran Madura, kemarin, keputusan Baleg tidak dihiraukan oleh Bamus. Sehingga saat penjadwalan, Bamus hanya menjadwalkan Raperda APBD tahun 2015, yang akan dibahas tahun ini. Sebelumnya, Baleg menjadwalkan pembahasan tiga raperda yang dianggap mendesak, yaitu Raperda APBD 2015, Pilkades, dan Pemerintahan Desa. Anggota Baleg Rahmat Hidayat Rifaie menyampaikan, tidak ada sinkronisasi antara keputusan Baleg dengan jadwal yang dihasilkan oleh Bamus. Padahal menurutnya, Baleg sudah mengamanatkan tiga raperda yang harus dibahas tahun ini. ”Kami memandangnya ini su-

dah kurang koordinasi, padahal keputusan Baleg tiga raperda yang harus dibahas. Namun sayangnya hanya satu raperda yang dijadwalkan. Ada apa ini?” tanyanya. Terpisah, Anggota Bamus Anwar Sanusi menyampaikan, persoalan tersebut dikarenkan belum adanya laporan resmi dari Baleg. Sehingga pada saat rapat, Bamus hanya menjadwalkan Raperda APBD tahun 2015. ”Kebetulan waktu rapat Baleg dan Bamus jeda waktunya bersamaan. Saya yang juga sebagai anggota Baleg sebetulnya sudah menyampaikan secara lisan kepada pimpinan Bamus jika Baleg memutuskan 3 raperda. Namun pimpinan Bamus meminta agar

melaporkan secara resmi kepada Bamus. Akan tetapi Bamus akan menjadwal lagi, jadi dua raperda bisa dibahas tahun ini” jelasnya. Disisi lain, Anwar menuturkan, kacau-balau pembahasan raperda ini akan menjadi ancaman tersendiri nantinya. Hal itu mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2014 Pasal 312 ayat 1,2 dan 3. ”Jika mengacu pada perundang-undangan, bisa saja Bupati dan Ketua Dewan Sampang terancam tidak terima gaji atau hakhak keuangannya selama enam bulan,” terangnya, kemarin. Pasal yang dapat mengancam dipotongnya tunjangan yaitu pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2014 Pasal 312 ayat 1, 2 dan 3. Ayat (1) Kepala daerah dan DPRD wajib menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dimulainya tahun angga-

ran setiap tahun. Sedangkan pada Ayat (2) DPRD dan kepala daerah yang tidak menyetujui bersama rancangan Perda tentang APBD sebelum dimulainya tahun anggaran setiap tahun sebagaimana dimaksud ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa tidak dibayarkan hak-hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama 6 (enam) bulan. Ayat (3) sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat dikenakan kepada anggota DPRD apabila keterlambatan penetapan APBD disebabkan oleh kepala daerah terlambat menyampaikan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD dari jadwal yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Minta Maaf

Keterlambatan

penyerahan

RAPBD diakui oleh Bupati Sampang KH A Fannan Hasib saat menghadiri rapat paripurna tentang penyampaian nota penjelasan terhadap Raperda APBD 2015. ”Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila penyampian ini mengalami keterlambatan dari jadwal yang telah ditentukan,”katanya di atas podium. Menurutnya, keterlambatan disebabkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah masih melakukan sinkronisasi, rasionalisasi, dan penyesuaian terhadap program dan kegiatan SKPD yang didanai dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). ”Kami juga melakukan penyesuaian terhadap rekening belanja, sehingga pemerintah daerah menyampaikan kepada dewan pada hari ini (25/11),” imbuhnya. =MOHAMMAD MUHLIS


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

PENYEBARAN PORNOGRAFI

Polres Bakal Libatkan Pakar IT SUMENEP- Beberapa hari belakangan, beredar video mesum yang diduga pemeran perempuannya salah seorang mahasiswi perguruan tinggi di Sumenep. Merespons beredarnya video tak senonoh itu, pihak kepolisian Sumenep mengaku akan menyelidikinya.

MEGAH. Gedung Kejaksaan Negeri Sumenep di Jalan KH. Mansyur terlihat megah. Namun, kinerja pegawai yan ada di dalam gedung tersebut dinilai lamban

Kinerja Kejari Lamban? Pelapor: Kami Minta DPRD Bisa Bantu Kami SUMENEP - Kejaksaaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep dinilai lamban menangani kasus dugaan penyelewengan beras untuk keluarga miskin (raskin) Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek. Karenanya, warga Lapa Laok yang juga berstatus pelapor dalam persoalan ini akan melapor kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep. Selasa (25/11), belasan warga Lapa Laok kembali mendatangi kantor Kejari. Kedatangan mereka tidak dalam rangka memenuhi panggilan dari pihak kejaksaan untuk dimintai keterangan, namun sebaliknya mereka ingin meminta keterangan pihak kejaksaan terkait laporan mereka tentang dugaan penyelewengan raskin di Desa Lapa Laok. Pasalnya, menurut koordinator pelapor, Jupri, selama ini tindakan yang dilakukan kejaksaan terkesan lamban. Terbukti, meskipun pihaknya telah melaporkan kasus dugaan penyelewengan raskin itu sejak bulan Agustus lalu, sampai

sekarang prosesnya masih jalan di tempat dan tak kunjung ada titik temu. Jupri menambahkan, salah satu indikasi kejaksaan tidak serius dalam menangani kasus tersebut, tidak adanya tindakan lain dari pihak kejaksaan selain melakukan pemanggilan secara tertulis kepada Kades Lapa Laok. “Tadi (waktu di dalam ruangan Kasi Pidsus, red.) pihak kejaksaan menyampaikan bahwa telah memanggilan sebanyak dua kali. Tapi yang bersangkutan tidak hadir karena sedang di luar kota. Padahal, rumah saya dekat dengan Kepala Desa Lapa Laok, dan

ternyata dia tidak ke manamana. Kenapa kejaksaan percaya begitu saja?” herannya. Karena itu, Jupri mengaku kecewa terhadap kinerja kejaksaan. Pasalnya, persoalan itu harusnya sudah sampai di pengadilan. Karena buktinya sudah ada dan saksinya juga sudah dimintai keterangan. “Sehingga dapat diketahui siapa yang salah dalam hal ini,” tukasnya. Jupri berharap, agar pihak kejaksaan segera menyelesaikan persoalan dugaan penyelewengan raskin di Desa Lapa Laok itu. “Artinya, hukum itu harus ditegakkan dengan adil. Jangan sampai, hukum itu membodohi orang yang bodoh, dan jangan menginjak-injak orang miskin,” harapnya. Namun, imbuhnya, jika kejaksaan tetap lamban dalam menangani kasus itu dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan mengadukannya kepada DPRD Kabupaten Sumenep. “Karena di sana

(dewan, red.) merupakan wakil rakyat, kami pasti akan melanjutkan ke sana. Dan saya minta DPRD nanti bisa membantu kami agar persoalan ini bisa cepat selesai. Pasti itu!,” tukasnya. Sementara itu, secara terpisah Kepala Seksi Pidana dan Kasus (Kasi Pidsus) Kejari Kabupaten Sumenep, Sugianto mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah melakukan pemanggilan kepada Kades Lapa Laok sebanyak dua kali. Namun, surat pemanggilan itu tidak langsung diberikan kepada yang bersangkutan. Meski telah dua kali dipanggil, menurut Sugianto, Kades Lapa Laok tidak dapat hadir dengan alasan sedang berada di luar kota. “Ya nanti kita lakukan upaya pemanggilan lagi. Kan masih ada waktu. Mengenai target, yang penting kita sudah berupaya. Perkara bukan yang ini saja,” pungkasnya. =FATHOL ALIF

Kepala Polres Sumenep, AKBP Marjoko melalui Humas Polres Sumenep, Jaiman mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait dengan video yang menggambarkan adegan suami istri tersebut. "Nanti kita akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait," tukasnya, Selasa (25/11). Dalam proses penyelidikan, beberapa pihak dimaksudkan Jaiman di antaranya adalah Satuan Resersi dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sumenep, dalam hal ini Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan pakar informasi dan teknologi (IT) guna mengungkap secara jelas kebenaran video tersebut. Selama masih dalam proses penyelidikan, pihaknya mengaku masih belum bisa mengambil kesimpulan mengenai pemeran dalam video mesum tersebut. “Kita masih akan menyelidiki, lokasinya itu di mana? Siapa pemerannya? Nanti kita juga akan selidiki apakah perempuan dalam video ada kaitannya dengan gambar yang kemarin atau tidak,” tandasnya. Meski begitu, Jaiman mengatakan, jika setelah penyelidikan terbukti video tersebut diperankan oleh mahasiswa Sumenep, pihaknya akan menyerahkan persoalan itu kepada pihak berwenang, yaitu Sat Reskrim Polres Sumenep untuk menindaklanjutinya. Masih menurut Jaiman, jika nanti sudah positif, baik pelaku dalam video tersebut maupun yang menyebarkannya akan diproses hukum kaitannya dengan undang-undang IT. “Ya itu saja. Tapi yang jelas saat ini, kami Polres Sumenep akan menyelidiki terkait video itu,” tutpnya. Terkait, sebelumnya diberitakan video berformat 3gp yang menampilkan hubungan intim pria dan wanita dewasa beredar di Kabupaten Sumenep, Senin (24/11). Vedio berdurasi 1 menit 33 detik itu beredar melalui HP ke HP sehingga dalam waktu tidak lama, video tersebut menyebar luas. Sementara perempuan yang tampak dalam video mesum itu disinyalir mirip dengan 11 foto bugil mahasiswi perguruan tinggi di Sumenep yang sebelumnya juga sempat menghebohkan masyarakat. Sedangkan pelaku pria yang diduga sekaligus perekam adegan tak pantas itu sejauh ini masih belum diketahui identitasnya. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA

Sumenep

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

RAPBD Belum Dibahas Ketua DPRD: Kami Pastikan Selesai Tepat Waktu SUMENEP – Tutup tahun 2014 tinggal lima pekan lagi, namun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, belum membahas Rancangan Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015. Pengamat politik Safruddin Budiman menilai, belum dibahasnya RAPBD 2015 akibat agenda kunjungan kerja semua anggota DPRD pada minggu lalu. ”Yang jelas acara kunker itu juga jadi faktor lambannya pembahasan RAPBD,” katanya. Padahal, lanjut Rudi, panggilan akrabnya, pembahasan anggaran lebih penting dibandingkan acara kunker. ”Kami juga tidak mau menafikan acara kunker itu, namun dilihat dari segi waktu yang tersisa, kunker itu tidak begitu penting dibandingkan dengan pembahasan RAPBD,” ujarnya. Sebelumnya, Ketua DPRD Herman Dali Kusuma mengatakan, kunjungan kerja merupakan bagian dari rangkaian pembahasan penyusunan RAPBD tahun 2015. ”Itu dilakukan atas prakarsa anggota

dewan,” ujarnya (Koran Madura, 20/11). Koordinator Tim Investigasi Sumenep Corruption Watch (SCW) Junaidi mengaku kecewa terhadap wakil rakyat. Walaupun sudah hampir tutup tahun, anggota dewan masih terlihat santai. Menurutnya, hal itu tidak lepas dari lemahnya kepemimpinan ketua DPRD. “Kalau mengacu terhadap Permendagri (Peraturan Menteri Dalam Negeri) Nomor 37 tahun 2014 tentang Penyusunan APBD, (mestinya) sudah mulai dilakukan. Namun, kenyataanya, sampai saat ini pembahasan RAPBD tidak kunjung digelar,” terangnya. Lanjut Junaidi, sesuai amanat Permendagri itu, pembahasan RAPBD hingga menjadi APBD harus selesai maksimal tanggal 31 Desember. Jika

tidak, akan berdampak buruk terhadap pemerintah. Wakil Ketua DPRD Sumenep Mohammad Hanafi pesimis pembahasan APBD selesai tepat waktu. ”Semunya menginginkan jika pembahasan APBD cepat terselesaikan. Na-

Semunya menginginkan jika pembahasan APBD cepat terselesaikan.”

Mohammad Hanafi Wakil Ketua DPRD

mun, masih ada sebagian anggota dewan yang mengatakan rencana itu sulit terwujud,” tuturnya. Menurut politisi Demokrat itu, proses pembahasan APBD tergolong rumit karena masih melalui berbagai tahapan. Yakni, mulai dari draf rencana kerja dan anggaran (RAK) masingmasing satuan kerja perangkat

daerah terlebih dahulu dibahas di internal pimpinan DPRD. “Setelah itu baru dimasukkan ke tim anggaran. Selanjutnya, dibahas di komisi A, baru setelah itu diparipurnakan. Setelah itu selesai, baru menjadi draf yang kemudian diserahkan lagi ke tim anggaran DPRD untuk dilakukan pembahasan,” jelasnya. Sementara Ketua DPRD Sumenep Herman Dali Kusuma mengatakan, pembahasan RAPBD diperkirakan tidak membutuhkan waktu lama. Apalagi, pembahasan sebagian itemnya dibahas di komisi. ”Kami pastikan, penyusunan APBD itu selesai tepat waktu,” terangnya. Meski memiliki waktu yang sangat terbatas, politisi PKB itu memastikan pembahasan RAPBD tetap akan dilaksanakan secara profesional. “Ya nanti kita lakukan upaya pemanggilan lagi. Kan masih ada waktu. Mengenai target, yang penting kita sudah berupaya. Perkara bukan yang ini saja,” pungkasnya. =JUNAEDI/MK

BNK Sumenep Deklarasikan Anti Narkoba

KILAS AKTIVITAS

Pemkab Mantapkan Petugas PATEN Kecamatan

KHIDMAT. Sekreatis Daerah Kabupaten Sumenep, Hadi Soetarto (tengah), memberikan pemaparan pada acara PATEN, Selasa (25/11).

S

UMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Sosialisasi Pemantapan Petugas Pelayanan Terpadu Perizinan (PATEN) Tahun 2014, Selasa (25/11). Acara diikuti 25 peserta dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumenep. Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep Hadi Soetarto mengatakan, acara sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman yang mendalam terhadap sejumlah petugas yang membidangi soal PATEN yang berada di tingkat kecamatan. ”Kami harap sosialisasi ini tidak hanya dijadikan acara seremonial saja. Melainkan nantinya, semua petugas di kecamtan bisa meningkatkan dan bisa memberikan pelayan yang optimal bagi masyarakat, utamanya soal pelayanan perizinan,” kata mantan Kepala Bappeda. =*/JUNAEDI

Pemerintah Siapkan Generasi Emas

KOMPAK. Kepala Dinas Sosial Heri Koentjoro (kanan) dan Kepala BNK Sumenep Soengkono Sidik (dua dari kiri) saat acara Sosialisasi dan Deklarasi Anti Narkoba, Selasa (25/11) di Gedung Korpri Sumenep.

SUMENEP – Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Sumenep bekerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Anti Narkoba, Selasa (25/11) di Gedung Korpri Sumenep. Kegiatan itu untuk mencegah peredaran narkoba. Acara diikuti sebanyak 800 siswa dari 40 sekolah lanjutan tingkat pertama di Kabupten Sumenep. Sebelum acara deklarasi, siswa dites urine oleh dokter Polres Sumenep. Setelah itu, dilanjutkan dengan pernyatan semua peserta akan mendukung gerakan BNK dan akan menolak peredaran narkoba di Sumenep. ”Alhamdulillah kegiatan ini juga dapat dukungan dari pihak Kodim dan DPRD,” kata Kepala BNK Sumenep Soengkono Sidik. =ADV/JUNAEDI

C

Suasana Seminar Parenting With Love yang diselenggarakan BPMP-KB, Selasa (25/11)

Nasiruddin. Guru ngaji sedang melatih para muridnya melantunkan Al Quran di Musala Nurul Huda Ging-Ging Bluto. Guru tunanetra asal Desa Sera Timur Kecamatan Bluto tersebut diantar-jemput saat hendak mengajar.

SUMENEP - Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Kabupaten Sumenep menyelenggarakan kegiatan Seminar Sehari Parenting With Love, Selasa (25/11) di Hotel Utami. Kepala BPMP-KB Ahmad Masuni mengatakan, kegiatan itu untuk memberi bekal kepada para orangtua agar mampu mendidik anaknya dengan baik, sehingga menjadi anak kreatif, mandiri, berpandangan luas, dan berbudi luhur. Seminar itu diikuti sebanyak 150 peserta dari berbagai elemen, yaitu utusan dari penggerak PKK se Kabupaten; perwakilan dari Darma Wanita se Kabupaten; perwakilan dari organisasi-organisasi perempuan se Kabupaten; perwakilan guru Paud dan BK se Kabupaten serta perwakilan wali siswa. =ADV/FATHOL ALIF


D

KORAN MADURA

Sumenep

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

DANA KPS. Warga antre untuk menerima bantuan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (25/11). Pencairan dana untuk pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS) sebesar Rp 400 ribu untuk dua bulan sebagai kompensasi pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) itu berakhir tanggal 2 Desember 2014.

SUMENEP – Wakil Ketua Komisi C DPRD Sumenep Dwita Andriyani mengungkapkan, proyek jalan di Kabupaten Sumenep banyak tidak sesuai bestek (rencana pembuatan sesuai dengan gambar dan biaya).

Ia mencontohkan proyek jalan di Jalan Saronggi-Lenteng. Berdasarkan inspeksi mendadak Komisi C DPRD Sumenep, ketebalan hotmix mestinya 6 cm, namun setelah dilakukan pengecekan dengan cara core drill hanya berkisar 4 sampai 4,2 cm. Contoh lain, yaitu proyek jalan di Jalan Teuku Umur di Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep. Karena jalan sudah di-hotmix, komisi C meminta PU Bina Marga untuk mengambil sampel jalan dengan bore pile. Ternyata setelah dilihat pengaspalan dengan hotmix tidak sesuai. Berdasarkan bestek, ketebalan hotmix di jalan tersebut minimal 5 cm. Namun, ketebalannya hanya 2,5 hingga 3 cm. Dengan

Proyek Jalan Tak Sesuai Bestek Bina Marga: Pasti Kami Berikan Denda temuan itu, anggota komisi C meminta agar pelaksanaan proyek itu ditunda dan yang telah selesai dikerjakan diperbaiki. Politisi PAN itu menjelaskan, sidak yang dilakukan itu berdasarkan laporan yang disampaikan oleh masyarakat. ”Ternyata setelah kami kroscek dan melakukan core drill ketebalan hotmix-nya ada yang tidak sesuai dengan bestek” ungkapnya. Dikatakan, rekanan sangat lihai dalam melakukan manipulasi. Sebab, dilihat dari awal pekerjaan, terlihat sangat bagus dan mulus. ”Kami akui, jika dari awal sepenjang 30 meter memang bagus. Namun setelah itu, banyak yang ketebalan hotmix-nya tidak sesuai,” ungkapnya. Dirinya menegaskan akan terus melakukan pengecekan pelaksanaan proyek. Tidak hanya melakukan pengecekan terhadap

ketebalan hotmix-nya, juga akan melakukan pengecekan terhadap kualitas campurannya.

Pasti kami berikan denda kekurangan ketebalan itu,”

Edy Rasiyadi

Kepala Dinas PU Bina Marga ”Dari hasil core drill nantinya, kami akan bawa ke lab. (laboratorium). Jika memang nantinya tidak sesuai, kami ajukan kepada satkernya (PU Bina Marga) agar rekanan itu diberikan sanksi,” ungkapnya. Lebih lanjut, Ita panggi-

lan akrabnya, mengatakan, salah satu penyebab banyaknya ketidaksesuaian dengan bestek itu, akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak konsultan. Sebab, dirinya yakni, jika pengawasan yang dilakukan konsultan maksimal, dipastikan tidak akan terjadi penyimpangan. ”Ke depan kami tidak ingin hal itu terulang lagi. Dan pihak konsultan harus jeli dan intens dalam melakukan pengawasan,” tukasnya. Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Sumenep Edy Rasiyadi mengatakan, dirinya juga mengaku tidak akan tinggal diam dalam persolan tersebut. Jika memang benar adanya, pihaknya juga akan menjatuhkan sanksi kepada rekanan. ”Pasti kami berikan denda kekurangan ketebalan itu,” katanya. =JUNAEDI/MK

KLARIFIKASI

Sabilul Muttaqin Aman SUMENEP Walaupun kondisi Kamtibmas Kecamatan Lenteng, lagi tidak bersahabat, namun dipastikan di Pesantren Sabilul Muttaqin, Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, tetap kondusif. ”Kami yakin di lembaga kami sampai saat ini masih aman. Tidak ada aksi pencurian apa pun,” kata Hefni, Kepala MI Al-Falah, lembaga di bawah naungan Ponpes Sabilul Muttaqin. Sebelumnya diberitakan, motor merek Yamah Mio, satu buah laptop, ponsel, lampu, dan dua buah tabung gas (LPG) milik K. Taufiqurrahman dibobol pencuri (Koran Madura, 17/11). Dalam berita tersebut tertulis, K. Taufiqurrahman, pengasuh Pesantren Sabilul Muttaqin, mestinya pengasuh Pondok Pesantren Matlabul Ulum, Desa Jambu, Kecamatan Lenteng. =JUNAEDI


KORAN MADURA

Sumenep

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

E

KENAKALAN REMAJA

Pelajar Diringkus Saat Pesta Miras SUMENEP – Sebanyak enam pelajar dan satu pemuda Sumenep, diringkus Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Selasa (26/11), karena kedapatan sedang menggelar pesta miras. Mereka diciduk di lokasi berbeda, yakni dua pemuda di lapangan Gotong Royong, dan empat orang di Jalan Lingkar, Kecamatan Kota Sumenep. Kasi Operasional (Ops) Satpol PP Sumenep Moh. Saleh menjelaskan, diringkusnya enam

siswa tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan oleh masyarakat setempat.

”Awalnya kami dapat laporan dari masyarakat, namun setelah kami tindaklanjuti benar adanya,” katanya. Dikatakan, sesampainya di lokasi, dua pemuda yang berada di Jalan Gotong Royong sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan empat orang yang berada di Jalan Lingkar (satu perempuan, tiga laki-laki) juga dalam keadaan terkapar. ”Semuanya kami langsung

dibawa ke kantor (Satpol PP) untuk diberi pembinaan. Setalah itu, kami serahkan kembali pada orangtua masing-masing,” terangnya, kemarin. Untuk meminimalisir terjadinya aksi serupa, pihaknya ke depan akan terus melakukan operasi dengan intens, utamanya di lokasi yang dinilai sering terjadi aksi pesta miras, termasuk di antaranya penambangan galian C ilegal dan rumah-rumah kos tak

berizin. Menurut Saleh, tindakan seperti itu, baik yang dilakukan oleh kalangan pemuda maupun dewasa, dinilai telah menggganggu ketertiban masyarakat. "Kami juga pantau tamu-tamu di rumah penginapan, agar jangan sampai rumah pengingapan atau rumah kos itu menjadi ajang tempat mesum," pungkasnya. =JUNAEDI/MK

PENJIPLAKAN MOTIF BATIK

Persoalan IKM-Disdik Berakhir di Dewan SUMENEP- Persoalan seragam batik yang digunakan siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sumenep yang sebelumnya sempat menjadi masalah akhirnya bisa selesai di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep kemarin, Selasa (25/11). Sebelumnya, ketua Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Cap Sumekar, Didik Haryanto sempat mempersoalkannya. Pasalnya, ada oknum tidak bertanggung jawab diduga telah meniru motif ciptaannya dan menjualnya kepada sekolah-sekolah. Hal itu dinilai merupakan kelalaian Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep dalam melakukan pengawasan. Namun persoalan itu akhirnya bisa diselesaikan secara “kekeluargaan” di ruangan Komisi D DPRD Sumenep, kemarin. Pantauan Koran Madura, dalam pertemuan itu hadir dari perwakilan Disdik Kabupaten Sumenep, dari IKM, dan Komisi D DPRD Sumenep. Menurut Didik, persoalan itu sudah selesai. Pasalnya, Disdik sudah siap menyosialisasikan agar sekolah-sekolah langsung memesan batik kepada IKM, bukan kepada orang lain untuk tahun pelajaran 2015-2016. “Karena menurut mereka (pihak Disdik, red.), selama ini hanya terjadi salah komunikasi. Mereka mengiranya, IKM masih bekerja sama dengan KPRI, sehingga mareka masih melakukan pemesanan kepada KPRI,” jelasnya. Dari pertemuan kemarin, Didik berharap agar Disdik benarbenar menepati janjinya untuk menyosialisasikannya. Sehingga, Didik dan rekan-rekannya di IKM dapat bekerja dengan normal kembali. Sementara perwakilan dari

Disdik dalam hal ini Bidang Sekolah Dasar, Aunur Rafiq mengatakan hal yang sama dengan Didik, bahwa persoalannya sudah selesai. Menurutnya, pihaknya ke depan akan mewajibkan kepada sekolah-sekolah agar membeli seragam batik kepada IKM. “Untuk tahun ajaran 2015-2016 kami langsung ke IKM,” tegasnya. Terkait, Ketua Komisi D DPRD

Sumenep Moh Subaidi juga menegaskan bahwa persoalan dugaan penjiblakan seragam batik sudah selesai dalam pertemuan kemarin. “Alhamdulillah, dengan adanya pertemuan ini sudah tidak ada persoalan lagi antara IKM dan pihak Disdik. Jadi semuanya sudah clear,” tuturnya. Namun, terkait dugaan adanya penjiblakan yang terjadi di

lapangan, pihaknya menyerahkan kepada IKM. Jika IKM masih akan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum, menurutnya itu adalah hak IKM yang memiliki hak cipta. “Tapi yang jelas, yang selama ini beda persepsi antara Dinas Pendidikan dan IKM sudah selesai. Yang diinginkan mereka (IKM, red.) sudah terpenuhi,”ujarnya. =FATHOL ALIF

MEDIASI. Ketua Komisi D DPRD Sumenep Moh. Subaidi saat memediasi Ketua Industri Kecil Menengah (IKM) dan Dinas Pendidikan terkait dugaan penjiplakan motif batik di Gedung DPRD, Selasa (25/11)


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

MADURA

F

Dosen UIM Bersemadi sampai Mati Menjalani Amalan Tarekat di Kamar Mandi PAMEKASAN - Seorang pria paruh baya Hairudin, 36, warga Jalan Jagalan, Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Kota, ditemukan tewas di dalam kamar mandi rumahnya kemarin malam (24/11) pukul 19.45 WIB. Kondisinya mengambang tengkurap, di bak kamar mandi yang berisi air setengah bak itu. Kondisinya sudah membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap yang sangat menyengat seperti bau bangkai. Kondisi air di bak juga sudah berubah warna menjadi coklat kehitaman, yang juga mengeluarkan bau busuk. Pria malang yang sudah beristri dan mempunyai dua orang anak ini adalah Dosen Bahasa Inggris di Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan. Meninggalnya dia, lantaran menjalani tarekat atau bersemadi selama 41 hari di kamar mandi rumahnya itu. Saat ditemukan kemarin adalah hari ke-41 atau hari terakhir dari jadwal semadinya. Karena tak kunjung keluar dari tempat semadinya, pintu dapur yang dikuncinya dari dalam digedor, tak ada respon, akhirnya pintu dapur dibuka paksa. Untuk diketahui, dari pengamatan koran ini di TKP, kamar mandi tempat dia bersemadi jadi satu dengan dapur, di dalam ruangan rumah paling belakang. Dari ruang rumah ke ruang dapur terdapat pintu. Pintu inilah yang ia kunci dari dalam. Di sekitar kamar mandi terlihat gelaran kasur, kursi, dan Alquran. Menurut pihak keluarga, barang-barang itu sengaja ia siapkan sebelumnya, sebelum memulai persemadian. Menurut salah satu paman korban, Ach. Fadholi, 60, yang pertama kali menemukan Hairudin meninggal, dia membongkar pintu dapur atas suruhan istri korban. Karena istri korban tidak berani membukanya. Fadholi berulang kali menggedor pintu dapur, namun tak ada respon. Berusaha membuka namun pintu dikunci dari dalam. Saat itu bau busuk sudah sangat menyengat hidung. Akhirnya Fadholi membuka paksa pintu. Setelah pintu terbuka, bau semakin menyengat. Dia berulang kali memanggil nama keponakannya itu, tetap tak ada jawaban. “Saya terus berjalan ke kamar mandi. Di kamar mandi dia tidak ada. Lantas saya melihat ke dalam bak mandi, dan kaget ternyata dia sudah meninggal dunia,” ucapnya. Diceritakan, 41 hari yang lalu, korban pamit ke istrinya

untuk menjalankan tarekat di kamar mandi. Dia berpesan agar selama 41 hari itu jangan diganggu. Jangan sampai ada seorangpun yang masuk ke dapur dan kamar mandi, apa pun yang terjadi. Karena setelah selesai menjalankan tarekat itu, dia akan keluar sendiri dari kamar mandi dan dapur tersebut. Dia menyerahkan semua barang-barang pribadinya kepada istrinya, seperti dompet dan handphone (HP)-nya. Dia

ke dalam tempat tarekat, selain membawa barang-barang yang telah disiapkan (kasur, kursi, dan Alquran), juga membawa bekal air putih untuk diminum selama 41 hari tersebut. Selama bersemedi itu dia memang tidak makan, dan hanya minum air putih saja. Namun, takdir mengatakan lain, dia sampai ke ajal sebelum masa bersemadinya selesai. Dari informasi para tetangga, selama ini korban dikenal tidak banyak bicara. Korban dikenal sebagai orang yang taat beribadah. Korban juga sering keluar kota. Katanya, kadang ke Jogja, kadang ke Cirebon. Menurut tetangga, korban ini bersekolah lagi ke sana. Dikatakan pula, korban ini adalah alumni Pondok Pesantren Al-Amien Parenduan. Ketika dikonfirmasi terkait ini, pihak keluarga enggan memberikan penjelasan secara detail. Ada fakta yang menarik pula, istri korban ternyata baru saja melahirkan anak kedua mereka.

Anak kedua ini, saat kejadian kemarin telah berumur 42 hari. Banyak tetangga beranggapan, korban memulai semadinya setelah anak keduanya lahir dan baru berumur satu hari. Dari pengamatan koran ini pula di TKP, di depan rumah korban terlihat papan nama tempat Lembaga Pendidikan dan Kursus untuk SD, SMP, SMA, dan Umum. Di sana tertulis, membuka program Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Kitab Kuning, Komputer, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Prancis, Metematika, Kimia, Fisika, dan ilmu bela diri Kungfu. Paman korban membenarkan bila selama ini keponakannya, selain menjadi dosen juga membuka kursus di rumahnya. Banyak orang yang les ke sana, dari berbagai umur dan jenjang pendikan. Dari cerita para tetangga yang mengerumuni rumah korban tadi malam, sejak 10 hari terakhir

memang sudah mulai tercium bau busuk dari rumah korban, tepatnya dari sisi belakang. Beberapa tetangga, khususnya yang rumahnya berdempetan dengan rumah korban, sudah mengatakan hal ini kepada istri korban. Namun istri korban hanya bilang bila itu bau tahi kucing. Paman korban juga membenarkan, menurutnya bau busuk itu mulai terdengar seminggu terakhir. Sama, perkiraan istrinya dan anggota keluarga yang lain, itu adalah bau tahi kucing. Tapi dicari-cari di mana tahi kucing itu, tidak pernah ditemukan. Baru setelah kejadian ini, sumber bau busuk itu akhirnya ditemukan. Saat kejadian itu, hingga evakuasi, tak terlihat adanya aparat kepolisian. Korban dievakuasi sendiri oleh keluarga, dan langsung dimakamkan malam itu juga. Proses evakuasi dari bak mandi, hingga selesai dikafani, selesai pukul 22.00 WIB. Proses ini memakan waktu lama, karena kondisi jasad korban yang sudah membusuk. Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, saat dikonformasi kemarin (25/11), sebenarnya beberapa aparat Polres Pamekasan sudah mendatangi TKP beberapa saat setelah korban ditemukan. Namun, pihak keluarga tidak berkenan untuk dilakukan olah TKP dan autopsi atas jasad korban. Keluarga mengatakan kepada aparat bahwa penyebab korban meninggal karena bersemadi, bukan disebabkan kekerasan atau kejahatan. “Jadi pihak keluarga menyatakan akan mengurus sendiri korban meninggal dunia tersebut dan akan langsung dimakamkan. Keluarga mengaku bila meninggalnya korban karena bersemadi atas kemauannya sendiri,” jelas Kapolres. Sementara Rektor UIM, Ahmad Asir membenarkan bahwa Hairudin adalah tenaga pengajar atau dosen di Kampus yang dipimpinnya tersebut. Dia adalah Dosen Bahasa Inggris. Pihaknya mengaku kaget atas kejadiaan ini. Selama beberapa hari terakhir, tidak ada kabar dari Hairudin, karena lama tidak masuk ke kampus. “Karena lama tidak masuk, pihak kampus pernah menghubungi keluarganya. Kata keluarganya, Hairudin ini sakit. Saat itu, kami pun memakluminya,” papar sang Rektor. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

G

KELUARGA SEJAHTERA

Tak Akan Ada Tambahan Penerima PSKS

TRAIL ADVENTURE. Sejumlah pengguna motor trail bersiap melewati lintasan terjal di Desa Sentol, Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur. Trail Adventure Pamekasan (TRAPAS) “Settong” dalam rangka hari jadi ke-484 Pamekasan itu, di ikuti sedikitnya 1.500 peserta yang melewati rute sejauh 60 km di tujuh kecamatan.

Bukan Daerah Tertinggal, Tapi Angka Kemiskinan Tinggi Penduduk Miskin Masih Mencapai Ratusan Ribu Gakin PAMEKASAN -Tingkat kesejahteraan masyarakat memang menjadi ukuran kemajuan sebuah kabupaten/kota. Kendati Pamekasan sudah terlepas dari daerah tertinggal, rupanya angka kemiskinan di wilayah itu masih tinggi. Bahkan, tidak ada target dalam menekan angka kemiskinan.

Terbukti, berdasarkan data pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pamekasan, saat ini angka kemiskinan di wilayah itu masih mencapai sekitar 153.000 penduduk. Sehingga pemerintah setempat perlu bekerja lebih keras untuk dapat menekan jumlah tersebut. Kepala Bappeda Pamekasan, Zainal Arifin mengatakan pihaknya tidak punya target mengenai pengurangan angka kemiskinan di Pamekasan. Ia beralasan angka kemiskinan

sifatnya fluktuatif. Sehingga tidak ada jaminan angka kemiskinan ke depan akan berkurang. “Malah, bisa jadi angka yang ada sekarang ini akan semakin melonjak, karena perubahannya tidak bisa diprediksi. Kami tidak punya target untuk mengurangi angka kemiskinan. Tapi yang pasti kami terus melakukan antisipasi atau penanggulangan saja,” kata Zainal. Dijelaskan Zainal, faktor yang mempengaruhi peningkatan atau penurunan jumlah penduduk miskin bukan serta merta

hanya pada kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Hal itu juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, jika kebijakan pemerintah pusat pro rakyat, maka kemungkinan besar angka kemiskinan tidak akan bertambah. Berhubungan dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah pusat jelas akan berdampak negatif pada rakyat kecil. Jika BBM naik maka ada efek domino pada kenaikan harga barang dan jasa. Sehingga ada kecenderungan jumlah kemiskinan semakin meningkat. Menurut Zainal, cara yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam penanggulangan kemiskinan, yaitu pihak telah melakukan klasifikasi yang telah ditentukan dalam beberapa klaster.

Klaster I berupa penanggulangan kemiskinan melalui program yang berkaitan degan mendekati rumah tangga miskin seperti program dengan bantuan beras masyarakat miskin (raskin). Klaster II memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat seperti PNPM yang menggunakan pendekatan kelompok. Kemudian pada klaster III degan menggunakan pendekatan dengan pemberian bantuan kepada kelompok menengah kecil dan mekro (MKM) dan terakhir mensinergikan tiga kegiatan tersebut. “Ada empat klaster yang telah disusun oleh tim penanggulangan kemiskinan yang diketuai oleh wakil bupati (Wabub). Selain itu, memprioritaskan kebutuhan pelayanan dasar, misalnya saja pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAMEKASAN - Kepala PT. Pos Pamekasan, Ade Ahadiat memastikan tidak akan ada tambahan data penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Data tersebut dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Sementara PT. Pos hanya bertugas menyalurkan program kompensasi kenaikan harga BBM tersebut. PT. Pos tidak memiliki kewenangan untuk mengubah data yang sudah ada tersebut, baik dikurangi atau ditambah. Sehingga ia meminta masyarakat agar tidak komplin ke PT. Pos jika datanya tidak termasuk dalam data penerima PSKS. Sebaiknya masyarakat komplin ke pihak-pihak terkait yang memiliki kewenangan untuk mengubah data tersebut. Sebab PT. Pos sendiri hanya menyalurkan PSKS sesuai data yang ada. Entah penerima tersebut masuk katagori miskin ataupun kaya. Ade Ahadiat hanya mengakui data yang digunakan oleh pemerintah merupakan data lama yang termasuk pemegang Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Jika ada tambahan penerima bisa dilakukan tahun 2015. Tetapi ia menegaskan kewenangan mengubah data menjadi kewenangan pemerintah, bukan PT. Pos. Bantuan PSKS yang disalurkan saat ini bersumber dari APBN Perubahan tahun 2014. Namun demikian, pihaknya belum mengetahui pasti apakah PSKS tahun 2015 mendatang masih ada atau tidak. Dijelaskan Ade Ahadiat, terkait dengan kebijakan ada atau tidaknya PSKS pada tahun 2015 mendatang masih menunggu pembahasan antara DPR dan Presiden. Sementara itu, sejumlah warga miskin di Kabupaten Pamekasan tidak masuk data penerima PSKS. Sebab hingga saat ini belum menerima kartu perlindungan sosial (KPS), sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan tiga program sakti Jokowi. Yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sejahtera. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

KASUS BANGKES

1 Lagi Pelaku Menyerahkan Diri

COBEK TANAH LIAT. Perajin menjemur cobek yang terbuat dari tanah liat di Desa Sumedangan, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Selasa (25/11). Permintaan cobek tersebut terus mengalami peningkatan terutama dari Jember dan sejumlah daerah lainnya dengan harga jual Rp 1.500 hingga Rp 7.500 per buah.

Pemerintah Masih Mendiskriminasi THL Selain K-2 Seharusnya Juga Disejahterakan PAMEKASAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dinilai masih diskriminatif dalam memberikan kesejahteraan terhadap karyawan tenaga harian lepas THL. Sementara THL kategori dua (THL K-2) direncanakan akan dijatah kesejahteraannya yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Pamekasan tahun 2015. Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pamekasan, Ira Khoir menyesalkan sikap pemerintah yang masih diskriminatif terhadap pemberian kesejahteraan. Padahal di luar THL K-2 masih banyak THL yang mengabdi di sejumlah Satuan Kerja dan Perangkat Daerah (SKPD) Pamekasan. Beban kerjanya juga sama dengan THL K-2. Seharusnya, pemerintah tidak membedakan perhatian kepada THL. Ia khawatir THL non K-2

akan menurunkan kinerjanya jika tidak mendapat tunjangan serupa. Hal senada juga disampaikan pengamat pendidikan Madura, Moh. Muhlis. Ia menilai pemerintah kurang serius dalam memberikan perhatian kepada THL. Khususnya THL Guru di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan. Selama ini, keterbatasan anggaran yang ada sering dijadikan alasan. Padahal keterbatasan anggaran itu bisa disiasati den-

gan memangkas sejumlah anggaran operasional maupun pembangunan infrastruktur yang ada di masing-masing SKPD Pemkab Pamekasan. Apabila hal itu dilakukan maka anggaran untuk kesejahteraan THL tersebut akan terpenuhi. Baik THL K-2, maupun THL non K-2 sama-sama mengabdi di bawah naungan pemerintah setempat. Keluhan para THL khususnya guru tersebut harus dipertimbangkan kembali oleh pemerintah, hingga pada akhirnya semuanya terakomodir dalam APBD Pamekasan. Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Apik membenarkan adanya usulan anggaran untuk THL K-2, khususnya guru. Dalam draf tersebut tertulis setiap THL akan mendapatkan honor dari pemerintah daerah sebesar

Rp 500 ribu per bulan. Tetapi, dalam item lain disebutkan THL yang dimaksud adalah THL yang masuk K-2 yang tidak lolos seleksi tes CPNS K-2 beberapa waktu lalu. DPRD Pamekasan sendiri, kata Politisi Partai Nasdem itu, hanya menunggu usulan, membahas usulan, dan menetapkan usulan dari pemerintah. Pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengusulkan angka nominal, calon penerima dan ketentuan lainya. Sebab hal itu menjadi kewenangan pemerintah. Namun demikian, wacana untuk memberlakukan terhadap semua THL, bisa saja bergulir pada pembahasan selanjutnya. Tergantung dari usulan para THL non K-2 dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

PAMEKASAN - Satu per satu para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan dua korban tewas, yaitu Abdul Hannan, 32 dan Marzuki, 42, warga Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, menyerahkan diri kepada polisi. Kini sudah 4 orang yang ditahan Polres Pamekasan. Tersangka yang keempat ini, Sudari, warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, Pamekasan. Ia menyerahkan diri ke Polres Pamekasan, Senin (24/11) malam kemarin, dengan diantar Mantan Kepala Desa (Kades) Bangkes, Lutfi. Kapolres Pamekasan, AKBP Nanang Chadarusman mengatakan dengan bertambahnya empat tersangka ini, maka pelaku pengeroyokan tinggal 6 orang yang masih dalam pengejaran polisi. Pihaknya terus melakukan pendekatan kepada aparat desa setempat agar para pelaku secara sadar menyerahkan diri kepada polisi. “Sementara ini kami masih melakukan pendekatan, agar upaya kami melakukan penangkapan tidak sampai mengganggu kondusivitas di Desa Bengkes. Makanya, kami minta kepada pelaku yang masih buron, hendaknya menyerahkan diri baik-baik kepada aparat,” katanya. Menurut Kapolres Nanang, pihaknya menerjunkan 30 personel di lokasi kejadian, di Dusun Bates, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam yang dilakukan pihak keluarga korban. Selain itu, para anggota yang diterjunkan itu, juga terus mendeteksi keberadaan para tersangka lainnya yang saat ini masih dalam persembunyian. Sehingga pergerakan para pelaku untuk melarikan diri dapat dipersempit. “Kami terus menjaga situasi keamanan dengan menempatkan 30 anggota di lapangan. Kemudian upaya kami akan terus dimaksimalkan agar 10 tersangka bisa tertangkap,” ungkapnya. Lanjut Kapolres, tiga tersangka sebelumnya, yaitu Sumanah, Budi, dan Bahrawi, yang menyerahkan diri pada Sabtu (22/11) malam lalu. Ketiganya warga Desa Bangkes, Kecamatan Kadur, masih terus dimintai keterangan secara intensif di Polres Pamekasan. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH


Pamekasan

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493| TAHUN III

I

Banggar-Timgar Bahas RAPBD 2015 Anggaran Disdik dan Dinkes Dipangkas PAMEKASAN - Terkait pembahasan RAPBD 2015 telah selesai dibahas di internal Banggar DPRD Pamekasan. Selanjutnya, mulai hari ini, akan dilakukan untuk pembahasan selanjutnya yang dilakukan bersama dengan timgar dari eksekutif. Pembahasan itu dimulai selama beberapa hari ke depan, hingga selesai, mulai dari hari ini. Wakil Ketua DPRD Pamekasan, yang juga anggota Banggar, Suli Faris mengungkapkan pembahasan bersama eksekutif ini bisa selesai sebelum 5 Desember. Sebab direncanakan paling lambat 5 Desember, sudah digelar rapat paripurna internal DPRD Pamekasan, terkait hasil pembahasan RAPBD 2015 ini. Dalam paripurna internal itu, forum akan mendengarkan laporan hasil kerja Banggar selama ini dalam membahas RAPBD 2015. “Setelah RAPBD 2015 yang sudah dibahas itu di paripurnakan

di internal DPRD, hasilnya masih harus dikirim ke Gubernur untuk dievaluasi. Proses evaluasi tersebut maksimal satu bulan. Semoga tidak sampai satu bulan, biar bisa disahkan tahun ini juga (2014),” ucap Suli kemarin (25/11). Pengesahan atau penandatanganan APBD 2015 tergantung dari lamanya proses evaluasi di Gubernur. Bila evaluasi cepat, pengesahan APBD 2015 juga cepat. Bila proses evaluasi itu mencapai batas maksimal satu bulan, maka APBD 2015 akan disahkan awal tahun besok. Dia menggam-

barkan, seandainya penyerahan RAPBD 2015 ke Gubernur benar dilakukan 5 Desember besok, maka satu bulan kemudian sudah 5 Januari 2015. Terkait hasil pembahasan di internal Banggar sendiri, banyak anggaran RAPBD 2015 yang dievaluasi dan dipangkas oleh Banggar. Secara umum, politisi PBB mencontohkan hal yang banyak dipangkas antara lain seperti belanja-belanja yang tidak terlalu penting, diminta ke eksekutif agar dicabut saja. Juga seperti kegiatan-kegiatan seremonial, banyak yang dikurangi dan dicabut. Belanja rutin yang tidak terlalu mendesak, seperti pemeliharaan gedung perkantoran, kegiatankegiatan workshop, pelatihan, dan sebagainya, banyak yang dikoreksi oleh Banggar. Dia jelaskan baik sekretariat Pemkab dan semua SKPD, secara merata

pengajuan anggarannya banyak yang dipangkas. Terbesar pemangkasan adalah di Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Kesehatan (Dinkes). Ditanya dialihkan ke mana hasil pemangkasan anggarananggaran itu? Suli mengatakan bahwa Banggar belum mengalihkan ke mana saja, atau mempriorotaskan ke sektor apa saja. Karena hal itu masuk dalam materi yang akan dibahas bersama tim banggar eksekutif tersebut. Yang mulai akan dibahas hari ini. Terkait hasil evaluasi dan koreksi serta pemangkasan dan pencabutan program anggaran, hasil dari pembahasan Banggar DPRD, juga akan disampaikan ke tim banggar eksekutif dalam pembahasan bersama itu. Namun yang jelas, menurut Suli, anggaran yang dipangkas itu, diprioritaskan untuk kepentingan publik. Mengingat

anggaran untuk publik selama ini masih minoritas. Disinggung terkait aksi demonstrasi para Guru Tidak Tetap (GTT)/Pegawai Tidak Tetap (PTT), yang terjadi kemarin. Untuk menagih janji politik Bupati, yang katanya akan menggaji mereka setara UMK, namun hingga kini tak kunjung terealisasi. Suli mengatakan dalam RAPBD 2015 yang diajukan ke DPRD itu, tidak ada poin khusus yang menyebutkan itu. Artinya dalam RAPBD 2015 itu, tidak dianggarkan oleh eksekutif untuk menggaji GTT/PTT setara UMK. “Sepengetahuan saya, selaku anggota Banggar, dalam pembahasan internal Banggar kemarin. Tidak ada anggaran di RAPBD 2015, yang secara khusus menyebutkan akan membayar honor para GTT/PTT,” paparnya. =SUKMA FIRDAUS/RAH

PANGAN

Kabulog Pastikan Stok Beras Masih Aman PAMEKASAN - Kepala Bulog Subdivre XII Madura, Suhariyono memastikan stok beras menjelang akhir tahun masih aman. Itu sesuai dengan pengecekan stok beras di gudang Bulog di Jalan Raya Panglegur, Pamekasan. Menurut Suhariyono, berdasarkan data yang didapatnya, stok beras masih mencukupi hingga lima bulan ke depan, tanpa menyebut tonasenya. Suhariyono meminta masyarakat tidak khawatir terhadap keberadaan stok beras. Sebab sekalipun pada akhirnya nanti ada permintaan beras dengan jumlah yang cukup besar dan stok terbatas, maka pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan gudang Bulog yang berada di Surabaya. Apalagi sebagian masyarakat di desa-desa sudah mulai menanam padi. Dengan demikian, stok beras hampir dipastikan sangat aman dan mencukupi untuk dikonsumsi hingga empat sampai lima bulan ke depan. Sementara untuk pendistribusian bantuan beras miskin di Kabupaten Pamekasan masih menemui kendala. Sebab banyak desa yang masih menunggak penebusan raskin. Pihak Bulog tidak berani mendistribusikan

raskin sebelum tunggakan raskin tersebut lunas. Suhariyono menjelaskan tunggakan raskin di Pamekasan mencapai Rp 1,7 miliar. Sehingga beberapa desa ditunda pendistribusiannya, sebelum lunas. Ia menargetkan tunggakan tersebut akan lunas sebelum bulan Desember. Sebab seluruh kepala desa, tim pemantau sudah diberikan pengarahan oleh pemerintah, agar segera melunasi tunggakan raskin. Seperti yang dirilis Bulog Subdivre XII Madura, tunggakan raskin tidak hanya terjadi di Kabupaten Pamekasan. Melainkan juga terjadi di tiga kabupaten lain di Madura. Rinciannya, Kabupaten Sumenep Rp 766 juta lebih, Sampang Rp 1,4 M lebih, dan Bangkalan punya tunggakan Rp 234 juta. Dari 4 Kabupaten di Madura, Pamekasan merupakan kabupaten yang tunggakan raskinnya tertinggi. Jika tunggakan ini tidak secepatnya diatasi, maka dikhawatirkan akan menghambat terhadap distribusi raskin di Pamekasan. Data di Bulog Subdirve XII Madura, warga miskin penerima program bantuan raskin tahun 2014 ini, dari empat kabupaten tersebut sebanyak 396.490 rumah tangga sasaran (RTS). Jumlah

penerima bantuan terbanyak adalah Kabupaten Sumenep 116.378 RTS, disusul Kabupaten

Sampang sebanyak 108.647 RTS, kemudian Kabupaten Pamekasan sebanyak 86.397 RTS. Dan paling

sedikit, Kabupaten Bangkalan sebanyak 85.068 RTS. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


KORAN MADURA KORAN Bangkalan J MADURA Bangkalan RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Bangkalan J

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

Banpol Tak Kunjung Cair Kepala Dinas Bakesbangpol Terkesan SengajaTutup Mulut BANGKALAN - Partai politik yang mempunyai kursi di DPRD Kabupaten Bangkalan memiliki harapan besar kapada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) setempat agar dana bantuan partai politik (banpol) segera dicairkan. Dana tersebut sangat dibutuhkan untuk melakukan kegiatan politik sebagai penunjang berlangsungnya setiap acara yang di lakukan oleh masingmasing partai politik (parpol). Sekretaris partai Hanura, Nanang Hidayat menyatakan pihaknya sangat bergantung terhadap bantuan tersebut. Tanpa adanya dana itu secara otomatis kegiatan yang telah dirancang tidak akan

berjalan secara maksimal. Terlebih dalam melaksanakan pendidikan politik terhadap masyarakat. Apalagi pendidikan politik tersebut menjadi salah satu amanat undang-undang. "Kami sudah mengajukan proposal untuk mengakses dana itu. Jadi kami sangat berharap agar bantuan tersebut segera cair. Tanpa bantuan itu bagaimana kita bisa bekerja sesuai dengan agenda partai," ungkap Nanang.

Menurutnya bantuan yang telah menjadi hak parpol yang memiliki kursi di legislatif itu, diharapkan segera didistribusikan kepada setiap parpol yang telah melengkapi syarat administratif seperti proposal dan lainnya. Tanpa harus menunggu kelengkapan dari partai lain. Jika dana itu tak kunjung turun maka jelas sangat berpengaruh terhadap kelancaran setiap agenda yang telah menjadi ketetapan parpol. "Parpol kan mempunyai konstituen, sehingga perlu memberikan dana tersebut ke konstituen," imbuh Nanang. = DONI HERIYANTO/RAH

KORAN MADURA


Bangkalan

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

KORAN MADURA

KORAN MADURA

KORAN MADURA

KORAN MADURA

K


KORAN MADURA Sumenep Sampang LKORAN

Sampang

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

MADURA

L

Sampang Butuh Ribuan Guru Mutu Pendidikan Tak Kunjung Ada Peningkatan SAMPANG - Pemerintah Kabupaten Sampang, hingga saat ini masih kekurangan sekitar 1.800 tenaga guru dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk semua jenjang pendidikan. Sementara kualitas pendidikan tidak mengalami peningkatan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Heri Purnomo menjelaskan, kekurangan guru berstatus PNS sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Guru yang ada saat ini hanya sekitar 7.000 orang. Menurutnya, Pemkab tidak bisa berbuat banyak, mengingat penambahan guru berstatus PNS menjadi kewenangan pemerintah pusat. Untuk mencukupi kebutuhan tenaga pendidik, pihaknya mengandalkan guru honorer. “Sampang masih banyak kekurangan guru yang PNS. Dan semua itu merupakan kewenangan pemerintah pusat, dan pemerintah Sampang tidak bisa berbuat banyak,” singkatnya kepada awak media, Selasa (25/11). Kekurangan tenaga pengajar di Kabupaten Sampang sangat disayangkan oleh Tamsul, Ketua

LSM Madura Development Watch (MDW). Sebab, menurutnya, anggaran dana yang disuntikkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) sangat besar. Anggaran pendidikan tahun 2014 tidak jauh beda dengan anggaran tahun 2015, yaitu kurang lebih sebesar Rp 600 miliar atau separuh dari total APBD Sampang Rp 1,4 triliun sesuai RAPBD 2015 yang masuk ke DPRD Sampang dengan tanpa disertai Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). “Komposisi ini tidak jauh beda dengan komposisi anggaran tahun 2014. Artinya, hampir 85% dari total belanja dihabiskan untuk memfasilitasi kegiatan pegawai. Artinya, Jika postur anggaran seperti ini akan dipastikan sampai dunia ini berakhir nasib dunia pendidikan di Kabupaten Sampang tidak akan pernah maju,” tegasnya. =MOHAMMAD MUHLIS

LIHAT. Puluhan peserta CPNS 2014 ketika melihat data hasil tes ujiannya di gedung SMKN 1 Sampang.

Polisi Dirikan Posko

BPBD Terkesan Enggan Urusi Bencana SAMPANG - Bencana bajir di Kabupaten Sampang hampir pasti terjadi setiap tahun di musim penghujan. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang tidak mau ambil pusing pada persoalan tersebut. Persiapan BPBD menghadapi musim penghujan hanya terkesan setengah hati. Kepala Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisnu Hartono, saat dikonfirmasi persiapan institusinya menghadapi musim penghujan, menuturkan, antisipasi bencana bukan ranah pihaknya, tapi ranah PU Pengairan, PU Cikatarung, dan PU Bina Marga. “Dinas BPBD itu bukanlah dinas teknis untuk melakukan persiapan penanggulangan banjir. BPBD hanya sebagai dinas tanggap darurat, jadi saya tegaskan, persoalan antisipasi untuk kesiapan menghadapi musim penghujan yang pada umumnya

di Sampang terjadi banjir itu ranahnya dinas teknis, misalnya pada dinas tiga. Secara teknis, mereka yang mengerjakan,” dalihnya kepada Koran Madura, Se-

lasa (25/11). Wisnu membantah, pihaknya bukan sebagai pemegang dana anggaran yang dikhususkan untuk bencana banjir, meski pihakn-

ya ada keterkaitan pada persoalan bencana. Bahkan dengan tegas pihaknya tidak menganggarkan dana untuk bencana banjir. “Anggaran penaggulangan bencana banjir itu sebenarnya ada, namun tidak melekat di dinas BPBD. Jadi saya tegaskan, BPBD tidak menganggarkan dana untuk bencana banjir. Akan tetapi apabila nantinya itu dibutuhkan, maka akan diambilkan ke Kasda melalui persetujuan Bupati,” terangnya. Kapolres Sampang AKBP Yudo Nugroho Sugianto melalui Kabag Ops AKP Sarwo Waskito menuturkan, pihaknya telah mendirikan posko sebagai bentuk kesigapan anggota Korp Bhayangkara dalam menangani korban banjir bandang akibat luapan sungai Kali Kemoning yang pernah menelan korban jiwa. “Nanti kami akan turunkan sebanyak 2/3 atau sekitar 500 personel. Polres Sampang siap diterjunkan ke lokasi dalam penanganan bencana banjir. Dan nanti

kami sudah siapkan empat perahu karet hingga cuaca di Kabupaten Sampang kembali normal,” tegasnya. Untuk diketahui, ada sekitar empat kelurahan di Kota Sampang dan sekitar enam hingga 11 desa yang menjadi titik rawan banjir yaitu di antaranya di Kelurahan Dalapenang, Gunung Sekar, Rong Tengah dan Karang Dalem. Sedangkan kelurahan yang menjadi dampak bencana banjir yaitu terjadi di Kelurahan Polagan dan Banyuanyar. Sedangkan desa yang menjadi titik rawan yaitu di antaranya berada di daerah Desa Panggung, Pangelen, Gunung Maddah, Kemuning, yang dekat dengan aliran Sungai Kali Kamoning. Berdasarkan data informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, untuk daerah Kabupaten Sampang terjadi curah hujan yang puncaknya akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2015. =MOHAMMAD MUHLIS


Sampang

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Keluarga Besar Dinas PU Pengairan Kabupaten Sampang

Keluarga Besar Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang

Mengucapkan

Mengucapkan

Selamat dan Sukses

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA

2 TAHUN KORAN MADURA

(26 November 2012-26 November 2014)

Ir. Toni Murdiwanto, M.Si Kepala

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

Keluarga Besar Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) Kabupaten Sampang

(26 November 2012-26 November 2014) “Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

Drs. Heri Purnomo, M.Pd Kepala

Keluarga Besar Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang

Mengucapkan

Mengucapkan

Selamat dan Sukses

Drs. Moh. Amiruddin Kepala

M

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA

2 TAHUN KORAN MADURA

(26 November 2012-26 November 2014)

(26 November 2012-26 November 2014)

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG Mengucapkan

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA (26 November 2012-26 November 2014) “Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

H. A. Malik Amrullah, SH, M.Si Kepala

Keluarga Besar Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang Mengucapkan

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA (26 November 2012-26 November 2014) “Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

H. FADILAH BUDIONO Wakil Bupati Sampang

Drs. K. A. FANNAN HASIB Bupati Sampang PUTHUT BUDI SANTOSO, SH, M.Si Sekda Kab. Sampang

Abdullah Kepala Kejari


N

Sampang

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Keluarga Besar Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sampang Mengucapkan

Selamat dan Sukses

Mengucapkan

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA

H. Mudjalli Kepala

Keluarga Besar Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang

2 TAHUN KORAN MADURA

(26 November 2012-26 November 2014)

(26 November 2012-26 November 2014)

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

H. Syamsuri Kasi Pendmad

Keluarga Besar Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sampang

Keluarga Besar Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Kabupaten Sampang Mengucapkan

Mengucapkan

Selamat dan Sukses

Ir. Wahyu Prihartono, MM Kepala

Abdul Syakur Kepala KP3M

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA

2 TAHUN KORAN MADURA

(26 November 2012-26 November 2014)

(26 November 2012-26 November 2014)

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

“Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

Keluarga Besar DINAS KESEHATAN (DINKES) Kabupaten Sampang Mengucapkan

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA (26 November 2012-26 November 2014) “Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

dr. H. FIRMAN PRIA ABADI Kepala

Ir. RPH. Moh. Zis, MT Kepala

Keluarga Besar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sampang Mengucapkan

Selamat dan Sukses

2 TAHUN KORAN MADURA (26 November 2012-26 November 2014) “Semoga tumbuh sebagai media yang produktif, konstruktif dan inspiratif dalam pembangunan bangsa ke depan”

H. RUDY SETIADHY, SE, MM Kepala

KUSNO ABDULLAH, SE, MM Sekretaris

FARIDUDDIN FARUQ, SH, M.Si Kabid Integrasi Bangsa

MARFUATUN, SH, M.Si Kabid Budaya Politik

ABD. FATAH, SE, M.Si Kabid Hubungan Antar Lembaga

H. ARMAN PURWANA, SH, MM Kabid Kewaspadaan


KORAN Bangkalan MADURA

B

ertepatan dengan Peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu, Sumenep dibuat heboh atas beredarnya foto mesum yang diduga diperankan mahasiswa Universitas Wiraraja. Foto itu beredar tidak saja di kalangan ponsel remaja. Tetapi fotofoto poro itu juga tersebar menembus batas karena tidak saja beredar di Sumenep. Melainkan tersiar luas di luar Sumenep. Ketika dilacak di akun face book yang merujuk dua remaja yang berlainan jenis itu, mereka ditengara sama-sama warga Sumenep. Si cowok diduga berasal dari Kecamatan Kalianget dan si cewek diduga penduduk asli Kecamatan Kota. Kedua pasangan mesum itu pernah berpacaran lalu bertunangan dan putus. Diduga, foto porno itu terjadi pada saat mereka masih mesra. Berdasar foto mesum yang beredar, saat itu, kuat dugaan kedua pasangan mesum itu melakukan adegan yang jauh lebih porno dari yang beredar. Dugaan ini terbukti manakala dalam tiga hari terakhir ini, sejumlah remaja melakukan aksi nobar, nonton bareng video porno. Pemeran-

Laporan Khusus

Bangkalan OO

KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014

RABU 26 NOVEMBER 2014||TAHUN No. 0493 |IIITAHUN III No. 0493

Dilarang, Mesum Sulit Dihadang

nya, dari ciri-ciri yang muncul, diperankan oleh orang yang sama seperti dalam 12 lembar foto porno yang beredar pada peringatan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2014 lalu.

Hanya, video mesum yang beredar kali ini, pasangan muda-mudi itu semakin nagras mempertontonkan dirinya yang merasa tidak bersalah. Seolah-olah dalam aura yang

terekam kamera ponsel itu dengan bangga mempersembahkan adegan yang diperankan. Dilihat dari cara dan bagaimana bersikap atas hubungan seks yang dipertontonkan, dua

muda-mudi itu seperti sudah terlatih dan berkali-kali melakukannya; mungkin dengan pasangan yang sama atau dengan orang lain yang berbeda sama sekali=

Mengapa Selalu Porno? Mesum yang terjadi pada kalangan remaja, tidak sepenuhnya kekeliruan mereka. Ini muncul karena permisifme orangtua terhadap anak yang tak peduli. Orangtua dalam hidup yang sibuk, gagal memberikan perhatian yang wajar terhadap anak-anaknya. Pada saat orangtua sibuk dengan dirinya sendiri yang dianggapnya benar, anak juga sibuk dengan urusannya sendiri yang juga dianggap betul. Misalnya, pacaran yang kebablasan dinilai wajar karena dianggap hak. Pada posisi inilah, agama, norma, etika, dan budaya terlampaui karena anak merasa enjoy dengan pornoaksi. Menurut Ketua HIMPSI (Himpunan Psikologi) Sumenep Abrari M.Psi, anak memiliki kecendrungan untuk meniru yang dianggapnya baik dan membanggakan. Pornoaksi dijadikan pilihan tindakan karena sekelilingnya melakukan hal yang tidak jauh berbeda, terutama dalam aksi porno yang diperankan orangtua. Di sinilah, anak muda melakukan hal yang sama. Alasan yang paling mudah

bagi anak muda, kenikmatan tabu bukan hanya hak orangtua dengan menganggap remaja merasa punya hak yang sama. Dus, kata lulusan magister psikologi Universitas 1945 Surabaya ini, remaja melakukannya dan mengulanginya, untuk beberapa kali. Mantan aktivis mahasiswa ini menambahkan, video mesum yang beredar di Sumenep diyakini bukan kali pertama. Jauh sebelum itu, video sejenis dan diperankan orang yang berbeda juga terjadi di Madura. Peristiwa ini ujian bagi orangtua dan koreksi bahwa seks pra nikah sudah menjadi bahaya laten bagi wilayah yang tidak menjunjung tinggi adegan ini. “Saat anak merasa tidak diperhatikan, ia akan melakukan tindakan yang dianggapnya benar meski hal itu keliru dan tidak lazim,� dia menjelaskan. Selain itu, moralitas sebagian orangtua bagi anak dianggap hya manis dibibir. Sebab, orangtua tertentu dianggapnya hanya pintar berkhutbah dan melupakan yang telah dikatakannya. Pada situasi inilah, anak merasa tidak

kampus, atau ABG (anak baru gede).

Abrari M.Psi

Ketua HIMPSI Sumenep salah jika melakukan balas dendam manakala anak melihat orangtua tertentu melakukan pornoaksi dengan orang lain yang bukan pasangannya. Bahkan, tidak bisa dipungkiri, orangtua tertentu memiliki hobi vegetarian, senang terhadap daun muda atau dalam bahasa yang lain disebut dengan cabe-cabean, ayam

Mutilasi Dogma Dogmatisme agama pada sebagian anak muda dianggap tak bertaji. Ini penilaian yang tidak tepat mengingat dogma agama tetap bergigi. Hanya, cara seseorang memandang dogma agamalah yang menyimpulkan dogma tersebut kurang berisi. Di dalam ajaran agama disebutkan, zina (dengan dosa yang sangat besar) dilarang. Konsep agama (Islam) atas zina ini berbeda dengan hukum positif. Sebab zina dalam hukum positif manakala salah satu pihak yang melakukan hubungan seksual terikat perkawinan dengan orang lain. Pada tren zina mutakhir, remaja merasa diselamatkan oleh hukum positif karena salah satu dan atau keduanya tidak terikat perkawinan dengan orang lain. Selain itu, remaja merasa pihaknya telah cukup umur dan dilakukan suka sama suka. Pada konteks ini, hukum positif tidak bisa menjerat pasangan remaja

mesum dengan ancaman pidana. Dalam situasi yang seperti inilah, seks pra nikah semakin marak. Meski yang terungkap hanya satu atra beberapa kasus, peristiwa yang sebenarnya sudah bisa dipastikan jauh lebih banyak dari itu. Bila seks pra nikah yang beredar dan diduga mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Sumenep saat ini beredar, tentu mereka hanya ketiban sial. Dunia seks pra nikah di zaman ini telah menjadi tren, yang sebagian remaja menganggap jika pacaran tanpa ML (making love) dianggap tidak keren. Ini gejala psikopat remaja yang muncul atas pemaknaan yang kurang tepat terhadap agama, negara, lingkungan, orangtua dan salah kaprah menerjemahkan dirinya sendiri. Tetapi ini terus terjadi, di mana-mana, soal apa saja, termasuk seks pra nikah yang dianggap lumrah pada orangtua yang tidak peduli baik orangtua genetik atau kontekstual seperti di sekolah maupun pemerintah. = SYAMSUNI


KORAN MADURA

RABU 26 NOVEMBER 2014 No. 0493 | TAHUN III

RABU 26 NOVEMBER 2014 | No. 0493 | TAHUN III

Ike Dian Puspita

P

Mengetuk Dunia dengan Bahasa

KORAN MADURA

R

Iya, dengan menguasai bahasa, maka kita akan mengetuk dunia. Sebab bahasa adalah cerminan karakteristik manusia. Kecakapan dalam berbahasa sejalan dengan sejauh mana seseorang menggali karekternya dan mencerminkan pemahamannya dalam pengetahuan. Tidak bisa kita pungkiri, pemahaman bahasa asing di samping bahasa Ibu telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita saat ini. Bahkan telah menjadi bagian dari hukum hidup di dunia modern.

I

Dilarang, Mesum Sulit Dihadang Sumenep kembali dibuat heboh atas beredarnya video mesum yang diduga diperankan mahasiswa Sumenep. Video tersebut tersebar menembus batas karena tidak saja beredar di Sumenep. Melainkan tersiar luas di luar Sumenep. Selengkapnya LAPSUS | Hal. O

tulah salah satu alasan Ike Dian Puspitasari, perempuan kelahiran, Sumenep, 31 Mei 1990 yang tinggal Jl. Kurma No.777 Pangarangan, Kecamatan Kota Sumenep itu punya obsesi besar untuk mengetuk dunia dengan kemampuan berbahasa. Tak salah, perempuan akrab disampa Dian itu kini benarbenar mampu membuat sontak semua orang. Kini, beragam prestasi dan pengalaman telah ia rengkuh. Terutama dalam bidang bahasa Inggris. Oleh karena itulah, bagi Dian, bahasa merupakan salah satu kunci untuk menguasai dunia. Hal itu terbukti, ada banyak orang sudah melanglangbuana dengan kemampuan berbahasa. Obsesi dan prestasi lulusan Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang jurusan English Language Teaching memang sejalan dengan cita-citanya semasa kecil. "Citacita saya sejak dulu, ingin mengetuk dunia dengan bahasa, karena bahasa adalah modal awal untuk menguasai dunia. Tentu tidak hanya bahasa Ibu, tetapi banyak bahasa, lebih-lebih bahasa Inggris," jelas peremupan yang akrab disapa Dian itu. Bahasa asing, dalam keseharian kita sekarang sudah menjadi hal yang lumrah. Di Indonesia, bahasa asing bahkan sudah diajarkan semenjak Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi, dengan dalih Era Globalisasi. Karena banyak kata-kata baru dalam Kamus Bahasa Indonesia kita, juga telah banyak menyerap dari bahasa asing. "Apakah ada kerugian dari menguasai bahasa asing? Jelas, kalau boleh saya bilang, potensi positifnya lebih besar dibandingkan pontensi negatifnya. Belajar bahasa asing tidak serta merta membuat sesorang kebarat-baratan. Apalagi ketika orang

menguasai Bahasa Inggris seringkali dianggap western, padahal ukurannya bukan itu, tetapi telah menjadi salah satu bahasa dunia dan bahasa

ilmu pengetahuan," ungkap perempuan yang mulai menekuni jago desain tersebut. Perempuan berambut hitam lurus itu mengungkapkan bahwa ada ribuan hasil penelitian, teori dan penemuan-penemuan terbaru, termasuk buku-buku lintas disiplin ilmu, dikemas dan diterbitkan dalam bahasa asing. “Maka sudah semestinya, bahasa Inggris kita kuasai demi perubahan zaman yang terus berganti. Sebab, bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional,” jelasnya. Sudah tak perlu, dalam hemat Lulusasan SMAN 1 Sumenep itu, kita selalu mengedepankan ego nasionalisme kita untuk hal ini, mungkin kita akan menunggu puluhan tahun hingga semua karya-karya itu di terjemahkan dalam bahasa kita dan kemudian mengambil manfaatnya, tetapi kalau kita bisa mengakses dan memahami lewat versi bahasa aslinya, informasi dan pengetahuannya bisa lebih cepat kita dapatkan. Membaca membuka pintu-pintu dunia. Dalam pepatah bahasa Turki “Orang yang banyak pengetahuan adalah orang yang banyak membaca”. Tentu kita sepakat dalam hal ini, barangsiapa yang giat membaca maka pengetahuannya juga ikut bertambah. “Namun, akan sangat luar biasa jika kita sudah bisa membaca buku berbahasa asing, sebab ada banyak buku-buku bagu itu diterjemahkan dalam bahasa Inggeris,” katanya sembari bercerita pengalamannya menekuni dunia bahasa Inggris ke Koran Madura. =BENAZIR NAFILAH/SYM


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.