1
JUMAT 27 DESEMBER 2013 NO. 0269 | TAHUN II Koran Madura
JUMAT
27 DESEMBER 2013
g PAMANGGHI
Rabdomiosarkoma Oleh : Abrari Alzael
Wartawan senior di Madura
MEMBACA negeri ini seperti mengeja rabdosmiosarkoma. Sejenis kanker langka yang menyerang bagian otot. Ia menyerang anak–anak, pemuda, dewasa dan orang tua. Ia sebentuk keganasan yang lebih sering didapatkan pada anak-anak. Ketika anak menjadi pemuda lalu dewasa, wajahnya mengerikan karena penyakit ini. Bahkan, begitu menyeramkanya perubahan fisik anak, orang-orang menduga penderita ini berwajah monster. Inilah wajah negeri, saat ini, karena menderita penyakit yang tidak dirasakannya. Rabdosmiosarkoma secara medis pernah dialami Keke atau Gita Sesa Wanda Cantika. Lalu dia berkirim surat kepada tuhan dalam sebentuk novel. Ia merasa telah menjadi seseorang yang tak dikenali lagi sebab wajahnya menjadi sesuatu yang tak elok dipandang mata. Bagi anak-anak, mungkin wajah Keke serupa monster. Sebagai penderita rabdosmiosarkoma, dokter memvonisnya tak akan bertahan lama. Tetapi pada semangat hidup yang menyala dan ikhtiar dokter yang tidak Indonesia menalami kesalahan diagnosa, Keke bisa seperti jalan disembuhkan. Kunci raya yang tumbuh di jalur terbesar dari kepulihan ini berada pada hijau Keke, mau berubah dan itu terjadi. Inilah yang berbeda dengan negeri ini. Ribuan bahkan jutaan kritikan atas prilaku yang menyimpang dan tak terdengar. Maka rabdosmiosarkoma Indonesia semakin monster karena tidak adanya perubahan langkah dan pada saat yang sama kanker terus menggerogoti. Indonesia sudah tanpa kedaulatan dan inilah yang akan mematikan sebab virus ketergantungan pada negara lain menjadi penyakit kronis. Dari sisi kepemilikan tambang atau gas di Indonesia, rata-rata dimiliki asing terutama Amerika yang paling dominan selain Inggris, China, dan Malaysia. Indonesia seperti jalan raya yang tumbuh di jalur hijau. Pada mulanya, kepemilikan asing pada tambang di Indonesia hanya satu seperti halnya PKL di jalur hijau. Tetapi lama-kelamaan, PKL bernama asing itu semakin banyak dan menumpuk karena terjadi pembiaran bahkan “pelacuran” jabatan warga republiken terhadap asing. Maka hari ini, tak ada lagi yang tidak asing di negeri ini. Bahkan negeri sebagai predikat agraris gagal melahirkan hasil panen. Dulu, merinding kiranya ketika negeri berdaulat di era Soekarno. Ia satu-satunya presiden RI yang berani yang lantang mengatakan bahwa Inggris harus dilinggis dan Amerika wajib disetrika. Saat ini rindu itu semakin terasa karena kedaulatan tak lagi bisa dimiliki. Bahkan perlakuan Australia yang menyadap sesuatu yang seharusnya rahasia di republik ini, hanya disikapi dengan mengirim surat; suatu prilaku bahwa negeri ini tak lagi bertaji. Revolusi itu sepertinya harus dihadirkan kembali bukan hanya menggannti SBY pada saatnya. Tetapi revolusi pemikiran dan tindakan menjadi barang wajib sekecil apapun dengan mengatakan tidak pada korupsi dan kembalikan supremasi hukum.Tetapi ketika membaca koran kemarin sore, trias koruptika kembali terjadi ketika pejabat publik tertangkap tangan memegang uang yang ditengarai hasil rasuah. Maka apakah harus bersikap seperti Keke, yang mengirim surat kecil untuk Tuhan karena rabdosmiosarkoma yang menderanya? Tapi tuhan tidak korupsi, bahkan setan pun jangan-jangan benci karena banyak orang yang memposisikan dirinya sebagai setan. =
ant/ari bowo sucipto
JUARA PIALA GUBERNUR. Sejumlah pesepakbola Arema Indonesia Cronous mengarak piala usai menjuarai East Java Tournament Cup (Piala Gubernur) di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Kamis (26/12). Arema menjadi juara Piala Gubernur setelah mengalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 1-0.
KPK Tolak Pelantikan Bupati Hambit
Cristiano Ronaldo
Paling Komplit Berita di hal 8
Dianggap Mencederai Semangat Anti Korupsi JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak pelantikan Hambit Bintih sebagai Bupati Gunung Mas Kalimantan Tengah. Pasalnya, kini Hambit Bintih menjadi tersangka kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). Bahkan lembaga antirasuah inipun menyampaikan nota keberatan kepada Kementerian Dalam Negeri terkait dengan rencana pelantikan tersangka Hambith Bintih. “KPK sikapi via surat ke Mendagri keberatan untuk pelantikan sebagai status tersangka dugaan kasus korupsi,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta (Kamis, 26/12). Hambit Bintih merupakan tersangka pemberi suap bersama pengusaha dari Palangkaraya Cornelis Nalau terkait penanganan sengketa Pilkada Gunung Mas di MK. Dua tersangka penerima suap adalah Akil Mochtar yang kala itu menjabat Ketua MK, serta politisi Partai Golkar Chairunnisa. Hambit Bintih sendiri kini meringkuk di rumah tahanan cabang
KPK Rutan POMDAM Jaya Guntur Jakarta. Dia menambahkan, pihak Kemendagri seharusnya bijaksana menyikapi hal tersebut. Mengingat, Hambith Bintih merupakan tersangka suap sengketa pilkada di MK. Karena itu secara etika dan moralitas harus benar-benar dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan terkait pelantikan
KPK melihat korupsi sebagai skandal moral, sehingga tak pantas jika sebagai tersangka status tahanan lagi dilantik
Busyro Muqaddas Wakil Ketua KPK
tersebut. “KPK melihat korupsi sebagai skandal moral, sehingga tak pantas jika sebagai tersangka status tahanan lagi dilantik,” katanya. Menurutnya, jika pelantikan itu tetap dilaksanakan justru akan menjadi sia-sia. Karena itu, KPK
meminta Kementerian Dalam Negeri bijaksana dalam mengambil keputusan. “Setelah dilantik juga tidak efektif dan tidak boleh aktif, mubazir dan menjadi contoh kebijakan yang buruk jika tetap dilantik. Elok sekali jika Mendagri memihak pada pilihan etika dan moral daripada menerapkan undang-undang tetapi menabrak moral kepemimpinan,” jelas Busyro. Secara terpisah, Jurubicara KPK Johan Budi mengungkapkan, pihaknya telah menerima dua surat terkait rencana pelantikan Hambit Bintih. Yakni surat permohonan izin pelantikan sebagai bupati dari DPRD Gunung Mas. Serta surat dari Kementerian Dalam Negeri yang berisi penyampaikan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Gunung Mas. “Jadi, surat permohonan izin melakukan pelantikan datangnya dari DPRD bukan dari Kemendagri,” katanya saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (26/12). Terkait hal itu, lanjut Johan, unsur pimpinan KPK telah menentukan sikap atas permintaan DPRD Gunung Mas, yakni tidak menyetujuinya. “Izin pelantikan tidak disetujui oleh pimpinan KPK. Surat resmi akan disampaikan kepada DPRD secepatnya,” tegas Johan. (gam/abd)
REFLEKSI 9 TAHUN TSUNAMI
Ribuan Warga Aceh Larut dalam Zikir SPP Kuliah Matrawi sangat sedih, karena ibunya, Hanisah minta sapi kesayangannya djual. Padahal sudah lama mereka merawatnya. Namun kebutuhan hidup terus mendesaknya. Setelah ke sana kemari mencari pinjaman dan tak kunjung dapat, akhirnya Matrawi tak punya pilihan lagi, sapi itu harus dijualnya, untuk biaya SPP kuliah Matrawi. Hanisah : Mat, jual saja sapi ibu. Jangan dijual murah, harus jutaan. Jika gak tau, minta bantu Matrahem saja. Matrawi : Tenang, Bu. Matrawi berangkat ke pasar. Setelah menjual sapinya, dia pulang. Hanisah : Dijual berapa, Nak? Matrawi : Setengah juta. Ada jutanya, kan, Bu. Hanisah : ?! Cak Munali
BANDA ACEH- Ribuan warga Kota Banda Aceh dan Aceh Besar larut dalam doa dan zikir mengenang sembilan tahun musibah gempa dan tsunami yang meluluhlantakkan wilayah itu, 26 Desember 2004. Zikir dan doa bersama mengenang sembilan tahun musibah tsunami itu dipusatkan di Taman Suthanah Shafiyatuddin Kota Banda Aceh, Kamis. Kegiatan sembilan tahun tsunami itu juga dihadiri Menpan Azwar Abubakar, Wagub Aceh Muzakir Manaf, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Pandu Wibowo, para guru sekolah Jepang dan pelajar serta pegawai negeri sipil. Zikir bersama dipimpin Ary Ginanjar Agustian, pendiri lembaga ESQ 165. Rangkaian mengenang bencana 26 Desember 2004 itu sebelumnya dilakukan ziarah ke kuburan massal korban tsunami di Kecamatan Ulee Lheue Kota
Banda Aceh. Tanggal 26 Desember 2004, bencana gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter disertai tsunami menguncang Aceh yang berdampak lebih 200 ribu warga pesisir wilayah itu meninggal dunia. Sementara itu, renungan sembilan tahun tsunami Aceh juga berlangsung di halaman Balai Kota yang juga dihadiri tidak kurang dari seribu warga Kota Banda Aceh. Renungan sembilan tahun tsunami pada Rabu (25/12) malam itu juga dihadiri Ary Ginanjar. Renungan sembilan tahun tsunami juga digelar doa dan zikir di sekolah-sekolah di kota Banda Aceh yang dilakukan para siswa dan dewan guru. Pemerintah menetapkan setiap 26 Desember sebagai hari berkabung nasional dengan pengibaran bendera merah putih yang diberlakukan di Aceh. Renungan sembilan tahun tsunami juga diperingati di atas kapal PLTD Apung, gampong Punge Blangcut Kota Banda Aceh. (ant/az/beth)